www.lampost.co
TERUJI TEPERCAYA
l
No. 13924 TAHUN XLll
l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l selasa, 20 september 2016 l 24 Hlm.
Kejati Tahan 2 DPO Gratifikasi Bob Bazar KEJAKSAAN Tinggi (Keja ti) Lampung menahan dua tersangka dugaan korupsi proyek pengadaan alat kese hatan (alkes) dan kedok teran di Rumah Sakit Umum Daerah Bob Bazar (RSUDBB), Kalianda, Lampung Selatan, Senin (19/9). Dua tersangka yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda Lampung itu diduga meneri ma gratifikasi Rp2 miliar dari nilai proyek Rp10 miliar. Keduanya, Armen Patria (mantan Direktur RSUDBB) dan Joni Gunawan (Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan), ditahan di Rutan Way Huwi, Lampung Selatan, setelah penyidik Ditreskrimsus Pol da Lampung melimpahkan nya ke kejaksaan, sekitar pukul 18.30, kemarin. Pemantauan Lampung Post, Armen Patria dan Joni Gunawan yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam bersama kuasa hukumnya, yaitu Dian Hartawan, diantar penyidik Polda ke kejaksaan sekitar pukul 10.00. Kemudian usai diperiksa berkas administrasi dan kesehatannya, keduanya digiring ke mobil operasional kejati BE-2040-BZ untuk ditahan di Rutan Way Huwi selama 20 hari ke depan. Asisten Pidana Khusus Ke jati Lampung Robert Tacoy menjelaskan penahanan da lam proses penuntutan itu setelah jaksa menyatakan berkas perkara lengkap (P21). Jaksa pun mempertimbang kan menahan keduanya. “Kami hari ini menerima pelimpahan untuk dua ter sangka. Jaksa mempertim bangkan agar tersangka ini harus ditahan agar tidak menyulitkan kami saat proses persidangan. Selain itu, karena tersangka telah ditetapkan sebagai DPO saat di Polda,” kata dia. Namun terkait penahanan nya itu, tersangka enggan mem berikan komentar apa pun. Sementara Dian Hartawan mengatakan kliennya telah bersikap kooperatif terhadap proses penyidikan dengan mendatangi Polda Lampung. Sebelumnya, satu tersang ka, Robinson Sahroni, juga ikut menyerahkan diri ke Polda bersama Armen dan Joni. Direktur Reserse Krimi nal Khusus Polda Lampung Kombes Dicky Patrianegara melalui Wadir Reskrimsus Polda Lampung AKBP Anwar mengatakan usai menyerah kan diri, ketiganya langsung dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung. “Be nar tiga orang,” kata Anwar, kemarin. (RAN/DEN/R5)
@lampostonline @buraslampost
TAJUK
Merawat Kisah Krakatau
n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN
DITAHAN KEJATI. Tersangka kasus gratifikasi proyek alat kesehatan dan kedokteran Rumah Sakit Umum Daerah Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan, Armen Patria (kiri), keluar dari Kejaksaan Tinggi Lampung, Senin (19/9). Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung resmi menahan dua tersangka, Armen Patria (Direktur RSUDBB) dan Joni Gunawan (Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan).
Peta Dukungan Pilkada Pringsewu Berubah Dengan alasan siap bertarung dan menang, sejumlah parpol mengarahkan dukungannya ke petahana yang dinilai sudah teruji. Triyadi Isworo
P
ETA dukungan par tai politik (parpol) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mesuji 2017 berubah. Hal itu terlihat dari goyahnya dukungan Partai Golkar yang semula ke Sekretaris DPD I Golkar Lampung Ririn Kuswantari, kemu dian mendukung petahana Sujadi Saddat. Sementara partai lain yang belum mengeluarkan rekomenda si juga melirik mendukung petahana itu. Perubahan dukungan dari Partai Golkar dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar Lampung Letjend (Purn) Lod ewijk Fedrik Paulus dalam kon ferensi pers di Sekretariat Golkar, Pahoman, Bandar Lampung, tadi malam (19/9). Menurutnya, partainya siap tarung dan menang dalam pilkada serentak gelombang kedua pada 15 Februari 2017 mendatang. “DPP Partai Golkar sudah mengeluarkan surat kepu tusan rekomendasi untuk
penetapan calon di lima kabupaten. Untuk Tulang bawang kami rekomendasi kan Hanan A Razak-Heri Wardoyo, Tulangbawang Barat kepada Umar AhmadFauzi Hasan, Mesuji ada Khamami-Sapli, Lampung Barat kepada Parosil Mab sus-Mad Hasnurin, dan
“
Seharusnya lebih menarik apabila ada Ririn karena selisih suara yang tipis dengan Sujadi saat pilkada sebelumnya. Pringsewu kepada Sujadi Saddat-Fauzi,” kata dia. Tentu saja sikap Golkar yang mengalihkan dukung an itu disorot pengamat politik Universitas Lampung Robi Cahyadi Kurniawan. Dia menyayangkan Sekre taris DPD Golkar Lampung Ririn Kuswantari tidak maju pada Pilkada Pringsewu.
“Sangat disayangkan kare na sedari awal Ririn Kuswan tari sudah hampir pasti di calonkan oleh Golkar. Ini juga mungkin imbas dari konflik internal golkar sehingga pelu ang pencalonannya hilang,” kata Robi, yang juga akademisi Unila itu, kemarin. Selanjutnya dia mengata kan apabila benar Ririn Kus wantari berpeluang maju sebagai bupati pada Pilkada Pringsewu, Ririn harus lega wa dan meneruskan pengab diannya di DPRD Lampung sebagai ketua Komisi I. Seka ligus juga sabar menunggu untuk Pilkada Pringsewu berikutnya. “Melihat hasil pada Pilka da Pringsewu 2010 lalu dan melihat posisi Ririn saat ini sebagai wakil rakyat menjadi bukti bahwa Ririn memiliki basis pemilih yang cukup kuat di Pringsewu. Maka seharusnya lebih me narik apabila ada Ririn kare na selisih suara yang tipis dengan Sujadi saat pilkada sebelumnya,” kata dia.
harus mengambil keputusan untuk penetapan calon. “Pada dasarnya kami mengikuti keputusan par tai, kami menghormati keputusan pusat. Ke depan, kami akan atur tim peme nangan pilkada di DPD I dan DPD II yang saling ter hubung untuk komunikasi serta strategi pemenangan di buku pintar partai kami,” ujarnya, tadi malam. Dia juga mengatakan DPP secara optimal membantu dan mendukung, tapi sampai saat terakhir dirinya belum bisa mendapatkan pasangan dan mitra koalisi. Semen tara DPP harus mengambil keputusan cepat. “Mungkin memang Tuhan yang belum berkehendak. Saya imbau tidak ada kekecewaan men dalam para relawan,” kata dia. (EKA/R5) triyadi@lampungpost.co.id
Legawa Pada bagian lain, Ririn Kus wantari, yang ditemui di sela konferensi pers itu, menga takan dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin. Na mun, akhirnya DPP Golkar
Jaga Kesehatan, Aura Kasih Konsumsi... Hlm. 16
Lampung Berpeluang Tambah Medali Hari ini KONTINGEN Lampung ber peluang menambah perben daharaan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX melalui cabang olahraga unggulan angkat besi yang akan mulai dipertanding kan, Selasa (20/9), di GOR Sabilulungan, Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Berdasarkan daftar namanama atlet yang didapat dari panitia cabang angkat besi PON XIX, Senin (19/9), se jumlah lifter Lampung yang akan mulai bertanding hari ini, di antaranya Nurvinata Sari dan Purwanti di kelas 48 kg. Keduanya akan bersaing dengan atlet asal Jawa Barat yang merupakan peraih perak
facebook.com/ lampungpost
Olimpiade Brasil, Sri Wahyuni. Kemudian, lifter Lampung lainnya Bernadicta Babella akan bertanding di kelas 53 kg dan Harjianto di kelas 56 kg. Pelatih angkat besi Lam pung Edy Santoso menga takan para lifter masih ber latih ringan untuk meng hadapi pertandingan. Edy menjelaskan pihaknya tidak akan membebani para atlet dengan target-target. Ia hanya meminta seluruh lifter untuk bisa tampil maksimal. “Kami hanya minta mereka tampil maksimal, semangat, dan tidak takut dengan siapa pun lawan tandingnya,” kata Edy, saat ditemui di sela-sela memimpin latihan para lifter
di GOR Sabilulungan, Jalak Harupat, Soreang, Bandung, kemarin. Wasit cabang angat besi yang juga mantan lifter
dari penimbangan hingga hal-hal lainnya semua ter data di komputer. Panitia mendatangkan ahlinya dari Italia,” kata Bastiah, saat me
Daftar Perolehan Medali Sementara PON XIX hingga Pukul 21.30 1. Jawa Barat 2. DKI Jakarta 3. Jawa Timur 4. Riau 22. Lampung
66 emas 28 emas 26 emas 6 emas ---
30 perak 36 perak 35 perak 7 perak 1 perak
35 perunggu 34 perunggu 23 perunggu 5 perunggu 1 perunggu
Sumber: www.pon-peparnas2016jabar.go.id
Lampung, Bastiah, menga takan sistem pertandingan pada PON XIX sama seperti yang diselenggarakan di Olimpiade Brasil. “Semua d engan sistem komputer,
lihat venue pertandingan ca bang angkat besi, kemarin. Sekretaris Umum KONI Lampung Margono Tarmudji mengatakan cabang ang kat besi berpeluang dapat
meraih medali pada pertan dingan hari ini. “Tapi itu masih prediksi. Peluang tentu ada. Kami berharap para lif ter bisa tampil maksimal dan tanpa beban,” ujar Margono, di Bandung, kemarin. Margono menambahkan selain dari cabang angkat besi dan angkat berat, pe luang kontingen Lampung untuk menambah medali masih cukup tinggi, terutama dari cabang olahraga ung gulan lainnya, seperti senam, atletik, bisbol, dan menem bak. “Peluang meraih medali masih cukup tinggi, seperti atletik yang juga diprediksi kan bisa mendapat emas,” kata dia. (RIC/ANT/K1)
SEJARAH bukan sekadar cerita masa lalu. Sejarah apabila dimaknai dengan perspektif membangun tetap menjadi perkara aktual yang bisa diambil hikmah nya untuk masa kini dan mendatang. Melalui sejarah pula, setiap anak ne geri dapat memahami kisah suka-duka perjalanan bangsa beserta lingkungan alam di masa lampau. Di Lampung, salah satu sejarah terbesar adalah meletusnya Gunung Krakatau di Selat Sunda pada 27 Agustus 1883 silam. Letusan tersebut termasuk bencana vulkanik paling mematikan di dunia; merenggut 36 ribu korban jiwa dan menimbulkan dampak ekosistem di seluruh permukaan bumi. Kawasan yang paling parah terkena dampak ben cana tentu saja Lampung dan Banten. Sudah banyak legenda dan cerita rakyat yang mengisahkan dahsyatnya letusan Krakatau. Semua kisah tersebut seakan tercecer dan berserakan sesuai dengan versi dan perspektif masing-masing. Untuk menyatukan semua hal-ihwal tentang letusan Krakatau, lima marga adat Way Handak berinisiatif membangun embrio Museum Krakatau. Kelima marga terse but yakni Sai Batin Marga Dantaran, Marga Legun, Marga Khatu, Marga Khajabasa, dan Marga Katibung. Dua hari lalu, Sultan Kepaksian Pernong Sekala Bkhak Gelar Sultan Sekala Bkhak Yang Dipertuan XXIII SPDB Ed ward Syah Pernong meresmikan embrio Museum Krakatau di jalan lintas Sumatera, Desa Tajimalela, Kalianda, Lam pung Selatan. Di dalamnya terdapat bukti sejarah berupa lukisan, foto, dan surat kabar Belanda tentang peristiwa letus an Krakatau. Kemudian, miniatur Gunung Krakatau, Pulau Sertung, Pulau Krakatau Purba, dan Pulau Panjang. Terdapat juga temuan berbagai spesies tanaman dan hewan. Semua koleksi berikut fasilitas di embrio Museum Krakatau itu sejatinya bukanlah sekadar benda-benda mati, melainkan sebagai simbol nilai-nilai yang hidup dan tetap akan dilestarikan masyarakat adat. Dalam konteks kekayaan budaya, ia disebut sebagai kearifan lokal. Tentang bagaimana masyarakat adat memahami sesama manusia, makhluk hidup, dan lingkungan sekitar untuk mencapai keseimbangan alam dan harmoni kehidupan. Masyarakat adat sudah menggulirkan insiatif mem bangun embrio Museum Krakatau. Pemerintah Pusat seharusnya segera menangkap inisiatif tersebut dengan membangun fasilitas yang lebih memadai, terlebih sejak 1992 UNESCO mengakui Kepulauan Krakatau sebagai salah satu warisan dunia. Pemprov Lampung dan Pemkab Lamsel hendaknya juga proaktif menyambut pembangunan embrio Museum Krakatau tersebut. Pertimbangan pertama adalah merawat dan memelihara nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat adat. Kedua, museum tersebut berpotensi besar menyumbang pemasukan daerah dari sektor pariwisata. Selama ini, Gunung Anak Krakatau yang menjadi aset Lampung lebih banyak dinikmati provinsi tetangga, Banten. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Gunung Anak Krakatau berangkat dari pelabuhan di Banten. Betapa pun Pemprov sudah membuat acara rutin tahunan berupa Festival Krakatau, hasilnya tetap belum sesuai dengan harapan. Embrio Museum Krakatau jika dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan dikelola dengan baik, tidak hanya menjadi kekayaan budaya, tetapi juga dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi warga Lampung, khususnya di Lampung Selatan. n
oasis
Menikah dan Langsing SEBUAH penelitian menemukan orang yang singgel dua kali lebih berisiko mengalami kegemukan dibandingkan yang sudah menikah, terutama bagi orang-orang yang menderita diabetes. Penelitian yang dipresentasikan di Asosiasi Eropa di Munich, Jerman, ini memaparkan hidup bersama suami atau istri terbukti lebih sehat karena saling memantau makanan, obat-obatan, dan pergi ke dokter jika sakit. Peneliti menganalisis data dari 270 orang dengan diabetes di kategori usia rata-rata 65 tahun termasuk 180 orang me nikah dan 90 orang singgel. Hasilnya, kelompok yang sudah menikah 50% lebih sedikit berisiko mengalami kegemukan. “Penelitian kami menemukan menikah dan hidup dengan pasangan mengurangi risiko kegemukan hingga 50% di antara pasien diabetes,” ujar Yoshinobu Kondo dari Yokohama City University. Sebelumnya, sebuah penelitian juga memaparkan orang yang menikah lebih berisiko bertahan hidup dari serangan jantung. (MI/R5)