SELASA, 26 09 2017 NO. 14276 Tahun xliiI TERBIT SEJAK 1974 24 Halaman Rp3.000/eks
T ERUJI T EP ERC AYA
facebook.com/ lampungpost
LEDAKAN DIDUGA BOM DI BANDAR LAMPUNG Tersangka MJ, warga Jalan Bung Tomo, Gedongair, Tanjungkarang Barat. Saksi AS, N alias UL, Y, S, dan T. Sebanyak 17—20 anggota kepolisian dari Laboratorium Forensik Mabes Polri, Densus 88, Intelijen, serta Brimob Polda Lampung mendalami kasus itu.
TKP I
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
LEDAKAN BOM. Kapolda Lampung Irjen Suroso Hadi Siswoyo bersama Wakapolda Lampung Kombes Pol Angesta Ramano Yoyol melakukan konferensi pers terkait ledakan di Jalan Budi Utomo, Bandar Lampung, Minggu (24/9), di Mapolda Lampung, Senin (25/9).
Penangkapan Teroris di Lampung 2016 Dwiatmoko (35) alias Abu Ibrahim Al Atsary, warga Desa Bumiraharjo, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah. Ditangkap di Dusun I Tirtokencono, Kampung Tanggulangin, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, pada 15 Agustus 2016. Dwiatmoko diduga dekat dengan Bahrun Naim, jaringan pelaku bom Sarinah.
2017 Maret --- J (19), yang dibekuk di Kota Tolitoli, Sulawesi Tengah. J warga Desa Siringjaha, Kecamatan Sidomulyo, Lamsel. Juli ---- Mabes Polri mencari keberadaan NM, warga Dusun III A, Desa Karanganyar, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan. Dia diduga akan menikah dengan AM, terduga teroris yang sedang dicari polisi. Akhir Juli – Sebanyak 89 WNI dideportasi dari Suriah berasal dari Lampung. Mereka diduga berniat bergabung ISIS.
Kemenag Antisipasi Jemaah Sakit asal Tubaba KEMENTERIAN Agama Kabupaten Tu langbawang terus memantau perkem bangan jemaah haji asal Kecamatan Tumijajar yang saat ini sedang dira wat di rumah sakit di Mekah. Ada informasi yang menyebut jemaah haji terkena MERS. “Kami juga baru berkirim WhatsApp dengan ketua pembimbing ibadah langsung dari Tanah Suci. Belum pasti, tapi menurut tenaga medis ada in dikasi ke arah MERS,” kata Kepala Ke menag Tubaba Sedarno saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/9). Menanggapi adanya informasi jemaah haji terkana MERS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Suhaili mengatakan bila ada jemaah haji Indonesia yang terkena penyakit ringan ataupun berat, panitia haji mengambil langkah cepat mensterilisasi jemaah. “Ja maah haji positif sakit di Mekah atau Ma dinah, Kemenkes dan Kemenag langsung mengurusnya sesuai langkah-langkah yang ada pada tim kesehatan di tanah suci,” kata dia, Senin (25/9). Setelah jemaah tiba di Indonesia, ucap dia, Kementerian Kesehatan terus memantau perkembangan hing ga daerah asalnya. Saat jemaah tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan diketa hui masih sakit, tidak diizinkan untuk langsung pulang ke daerah asal. Kepala Seksi Kesehatan dan Pember dayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Lampung Asih Hendrastuti menutur kan seluruh jemaah haji yang sudah tiba di Indonesia wajib melaporkan diri ke puskesmas terdekat paling lambat 14 hari usai kepulangan dari Tanah Suci. (*2/CK2/S1)
Sumber: Data Pemberitaan
BARANG BUKTI
Jalan Bung Tomo, Kelurahan Gedongair, Tanjungkarang Barat.
1. Potongan selang kecil 2. Bongkahan serbuk warna putih 3. Serbuk warna cokelat 4. Butiran warna cokelat 5. Arang dalam karung plastik 6. Sulfur pabrikan 7. Butiran warna putih 8. Serbuk urea diduga TNT 9. Potongan selang yang sudah diisi lempengan perak 10. Lempengan kecil panjang dari perak 11. Timbangan plastik warna hijau 12. Solder warna biru 13. Botol plastik berisikan butiran warna biru 14. Pisau dan sarung pisau 15. Tabung kardus warna cokelat 16. Selang bening panjang 17. Dua buah ponsel 18. Parutan dan stoples putih
1. Karung berisi butiran putih 2. Karung berisi arang 3. Kaset 4. Plastik hitam isi serbuk putih Jalan Ikan Sepat, Gang Kelapa, 5. Dua botol isi alkohol 70% No. 65, Kelurahan Pesawahan, 6. Dua botol isi spirtus Telukbetung Selatan. 7. Potongan kip perak 8. Sumbu pabrikan 9. IC solder warna hitam Dekat TKP II Telukbetung Selatan. 10. Potongan selang berisi serbuk putih 11. Dua buah alat solder 1. Selang kecil yang dipotong-potong warna hijau 12. Bendera hijau 2. Timbangan warna biru 13. Ponsel 3. Dua karung berisi serbuk putih 14. Buku/dokumen (Al-Khilafah) 4. Botol berisi asetat 15. Laptop 5. Karung berisi arang
TKP II
TKP III
Densus 88 Dalami
Teror Bom Lampung Semua pihak perlu waspada adanya warisan jaringan terorisme, karena yang terjadi belakangan di Lampung ada kaitan dengan daerah lain. DENI ZULNIYADI
D
ETASEMEN Khusus (Den sus) 88 Antiteror Mabes Polri tengah mendalami ter orisme di Lampung. Hal itu terkait sejumlah kejadian penangkapan selama 2016—2017 dan adanya ledakan serta ditemukan bahan peledak di sejumlah tempat di Ban dar Lampung, Minggu (24/9). Kepolisian Daerah (Polda) Lam pung bersama Densus 88 terus mendalami adanya indikasi teroris me pada pemilik rumah Mustafa Jailani usai ledakan di kediamannya di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Ge dongair, Tanjungkarang Barat. Kapolda Lampung Irjen Suroso Hadi Siswoyo mengatakan hasil pemeriksaan terhadap Musfata dan barang bukti yang diamankan diduga mengarah ke tindakan terorisme. Namun, katanya, be lum bisa dinyatakan valid karena harus menunggu hasil pemeriksaan secara intensif dari Densus 88 An titeror dan Mabes Polri. “Arahnya memang ke sana dan indikatornya ada (terorisme, red). Tapi, kita
tunggu keterangan secara tertulis dan valid dari pemeriksaan,” ujar Suroso kepada awak media di Mapolda Lampung, Senin (25/9). Menurutnya, aparat baru mene tapkan Mustafa sebagai tersangka atas kepemilikan bahan peledak. Penetapan status itu setelah ada barang bukti yang diamankan, se hingga akan dijerat dengan Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat RI No. 12/1951 terkait kepemilikan bahan peledak juga Pasal 360 Ayat (1) KUHP ten tang kelalaian yang menyebabkan luka berat. “Dia sudah ditahan dan diperiksa di Mapolresta Bandar Lampung,” katanya.
“
Jika ada tetangga yang mencurigakan, segera laporkan. Jangan cuek. Selain itu, polisi juga menemu kan sejumlah buku atau dokumen Al-Khilafah yang bermuatan jihad di rumah kedua milik Mustafa, di Jalan Ikan Sepat, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan. “Tapi, indikator itu terus didalami, apakah ada dugaan terorisme dan networking. Sementara aktivitas nya dan sekitar terus kami pantau. Informasi belum ada dugaan tin dakan ekstremisme,” kata mantan Dirintelkam Polda Lampung itu
Kapolda Lampung Irjen Suroso Hadi Siswoyo menyebut Mustafa sebagai terduga teroris ber dasarkan kepemilikan bahan peledak dan sejumlah buku panduan jihad.”
Pencalonan Kadis di Pilbup Dipersoalkan
Tajuk | Hlm 2
Politik | Hlm 4
Beredar surat pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Pertanian Tanggamus Soni Isnaini atas dugaan pelanggaran pakta integritas.
Keluarga Mustafa Jadi Misteri Warga Sekitar KELUARGA Mustafa Jailani, pemilik rumah di Jalan Bung Tomo, Gedongair, Tanjung karang Barat, tempat leda kan dan ditemukan bahan peledak, menjadi misteri warga sekitar. Selain dikenal sebagai keluarga yang jarang berinteraksi dengan warga, bahkan wajah sang istri pun tidak dapat dikenali warga. “Istrinya pakai cadar. Ja rang bergaul sih keluarga itu. Kalau Bu Nurbaiti, penjahit yang ngontrak di situ, warga kenal,” kata Yeni (45), warga sekitar rumah yang menjadi tempat ledakan sekitar pukul 09.30, Minggu (24/9). Rumah yang berjarak 50 meter dari Mapolsek Tangjungkarang Barat, yang ditinggali Mustafa, menu rut warga, adalah milik kakaknya, Abdul Hakim. Rumah bercat biru tosca itu pun sebagian ruangannya dikontrakkan keluarga itu kepada Ny Nurbaiti yang membuka usaha jahit. Mustafa tinggal di rumah itu bersama sang istri, Au lia Suryani alias Umi Aulia (43), dan anaknya, Akhwan Siqhobatala (21). Kini Umi Aulia dirawat di Rumah Sakit
Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung akibat ledakan itu. Ledakan itu, menurut warga sekitar, diakui tidak mengeluarkan percikan api. Namun, sesaat setelah ledakan, muncul asap putih. Warga pun mendobrak ru mah itu. “Udah-nya, terlihat ada asap keluar dari dalam rumah Umi Aulia,” ujar Ny Eka (45), warga lainnya, Minggu (24/9) malam. Selain rumah di Gedongair itu, Mustafa juga diketahui memiliki rumah di Jalan Ikan Sepat, Kelurahan Pesawah an, Telukbetung Selatan. Di rumah itu ditempati istri Mustafa lainnya, Umi Yanti. Dari rumah itu ditemukan sejumlah bukti terkait bahan pembuatan bom dan doku men Al-Khilafah. Kapolda Lampung Irjen Suroso Hadi Siswoyo pun belum dapat memastikan ledakan itu berasal dari tabung gas atau yang lain nya. Namun, polisi sudah menetapkan Mustafa seba gai tersangka karena me nyimpan, menguasai, dan memiliki bahan peledak. (R5) n ASRUL SEPTIAN MALIK
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih menga takan hingga kini belum disimpul kan Mustafa tergabung atau tidak ke jaringan terorisme. Namun, masyarakat diimbau meningkatkan kepedulian terhadap sekitar. “Jika ada tetangga yang mencurigakan, segera laporkan. Jangan cuek,” kata Sulis saat ditemui di Mapolda Lampung, kemarin.
Bukan Zona Merah Pada bagian lain, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung Abdul Syukur mengatakan sejauh ini Lampung belum masuk zona merah darurat terorisme. Namun, semua pihak perlu waspada adanya warisan jaringan terorisme termasuk gerak an Talangsari. Selain itu, pola pe rekrutan mereka berkiblat kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan MI Barat. “Semuanya sangat mudah masuk karena peran media sosial yang sangat pesat,” ujarnya, dihubungi kemarin. Pemerhati sosial budaya dan peneliti aliran radikal terorisme di Lampung, Iwan Satriawan, berpendapat penyebab terorisme salah satunya karena sempit nya pandangan tentang agama dan faktor sosial ekonomi di masyarakat. (RUL/WIR/TRI/R5) deni@lampungpost.co.id
Polres Pesawaran Ungkap Lima Kejahatan “Petugas mengungkap lima laporan polisi, yaitu illegal logging, perampasan ponsel atau curas, persetubuhan anak di bawah umur, sajam dan curanmor.” Daerah | Hlm 20
@lampostonline @buraslampost
ig@lampost
Inter Jaga Persaingan Inter Milan terus menjaga persaingan di papan atas klasemen Serie A musim ini bersama Napoli dan Juventus.
“Tampil pada penutupan acara untuk menghibur masyarakat Indonesia di Malaysia.” Cita Citata
Olahraga | Hlm 24
Populer | Hlm 22
Pemprov Bangun Apartemen PNS Lima Lantai di Mesuji TEROBOSAN baru dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji dalam penyediaan perumah an bagi pegawai negeri sipil (PNS). Gedung berlantai lima senilai Rp20 miliar kini tengah dibangun di pusat perkantoran Pemkab, Jalan Raya Wiralaga, Kelurahan Ciragamulya, Keca matan Mesuji, Mesuji. Mesuji sebagai daerah otonomi baru (DOB) memerlukan banyak pembangunan infrastrukur. Menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, se lain jalan, sarana penunjang pa
ling dibutuhkan di Mesuji adalah perumahan PNS. Kondisi Pusat Pemerintahan Mesuji yang jauh dari pusat keramaian membuat Gubernur mengusulkan ke pusat dibangun perumahan PNS. Pusat kemudian menunjuk Pemprov sebagai pelaksana dan penanggung jawab proyek tersebut. “Alhamdulillah, seka rang pembangunan fisik men capai 65% dan akhir 2017 akan kami serahkan ke Pemkab Mesuji agar di awal 2018 dapat ditempati PNS. Saya berharap pembangunan apartemen ini dapat meningkatkan kinerja Pemkab Mesuji demi mengejar
kan percepatan ketertinggalan pembangunan dari kabupaten infrastruktur lain,” kata Gu agar sejajar bernur Ridho dengan kabu dalam rilis yang paten lain. diterima LamPilihan aparte pung Post, Senin men bertingkat, (25/9). menurut Ridho, Kabupaten n LAMPUNG POST/DOK. merupakan usul diresmikan Pemkab Mesuji. pada 29 Okto M Ridho Ficardo Pemprov Lam ber 2008 ber Gubernur Lampung pung mengusul dasarkan Un dang-Undang Nomor 49 Tahun kannya ke pusat sesuai keingin 2008 tentang Pembentukan an kabupaten. Apartemen ber Kabupaten Mesuji. Usai pe lantai lima ini memiliki 70 unit mekaran dari Kabupaten Tu rumah tipe 36 dengan tinggi langbawang, Mesuji memerlu bangunan 23,5 meter. Berdiri di
atas lahan 2.400 meter, gedung ini dilengkapi listrik 1.300 watt dan sarana air bersih. Setiap rumah dilengkapi mebel sehingga penghuni bisa langsung menempatinya. Satu lantai terda pat 16 rumah, kecuali lantai dasar yang memiliki enam rumah dan dua rumah untuk penyandang disabilitas. Lantai dasar juga dilengkapi ruang serbaguna dan kantor pengelola. Menurut Kepala Dinas Peru mahan, Kawasan Permukiman, dan Pengelolaan Sumber Daya Air Lampung Edarwan, pengelo laan apartemen ini diserahkan sepenuhnya kepada Pemkab
Mesuji dalam bentuk hibah barang milik negara, termasuk menentukan siapa yang berhak tinggal dan besaran tarif se wanya. “Sebelum dihibahkan, kami akan mengeluarkan surat penghunian sementara agar bisa dihuni,” kata dia. Proses hibah ke Pemkab Mesuji, kata Edarwan, berlang sung setahun. Namun, sebelum dihibahkan, para PNS dapat menempati rumah tersebut. Dengan beroperasinya gedung berlantai lima ini, PNS cukup jalan kaki menuju perkantoran karena berada di kawasan kan tor Pemkab Mesuji. (K10)