SENIN, 18 09 2017 NO. 14269 Tahun xliiI TERBIT SEJAK 1974 24 Halaman Rp3.000/eks
T ERUJI T EP ERC AYA
Pertama di Indonesia, Pemprov Gandeng BNI Salurkan KUR Kedelai
n LAMPUNG POST/DOK.
M Ridho Ficardo Gubernur Lampung PEMERINTAHAN Gubernur Muhammad Ridho FicardoWakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri membuat terobosan baru pembiaya a n b u d i daya kedelai dengan menggandeng BNI menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) mikro kedelai. Penyaluran ini untuk menambah modal bantuan Pemerintah Pusat dalam upaya mengejar produksi 50 ribu hektare tanaman kedelai di Lampung. Terobosan ini, menurut Ridho, untuk mendukung program pusat menargetkan swasembada kedelai di 2020. Selain perluasan lahan, Pemprov Lampung melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) memberi dukungan lewat peningkatan sumber daya manusia dan modal. “Pemprov Lampung berharap kepercayaan BNI ini menjadi model dalam pembiayaan kredit mikro pertanian. Sekarang baru budi daya kedelai. Mudah-mudahan, ke depan bisa membiayai komoditas lain,” kata Gubernur Ridho dalam rilis yang diterima Minggu (17/9). Program peningkatan produksi kedelai yang masuk APBN Perubahan 2017 ini tersebar di 11 kecamatan, 44 desa, dan 141 kelompok tani dengan total luas lahan 11.549,25 hektare. Pada tahap per-
tama (Agustus—September), Pemprov Lampung memberikan persetujuan kredit bagi 3.094,75 hektare lahan budi daya kedelai monokultur. Kemudian, pada tahap kedua seluas 8.454,5 hektare tumpang sari dengan jagung. “Bantuan Pemerintah Pusat untuk petani Rp1,29 juta per hektare. Setiap ke lompok tani membudidayakan 20 hektare sehingga dana yang diperoleh dari pusat Rp25,21 juta. Dana ini ditambah Rp55,6 juta dari kredit BNI sehingga total biaya produksi Rp75,31 juta per kelompok,” kata Kepala Dinas TPH Lampung Edi Yanto. Menurut data Dinas TPH Lampung, pada 2015 luas panen kedelai mencapai 8.407 hektare dengan produksi 9.815 ton. Pada 2016, produksi meningkat menjadi 9.960 ton. Selain padi, kedelai merupakan komoditas unggulan Lampung bersama jagung, cabai me rah, dan bawang merah. Produksi kedelai Lampung pada 2016 (9.960 ton) berkontribusi 1,61% dari total produksi nasional (859.653 ton) dan menempati posisi 14 nasional. Jumlah produksi itu masih kurang karena kebutuhan kedelai Lampung mencapai 100 ribu ton per tahun, sedangkan produksi Lampung masih berkisar 7.500—10 ribu ton. Dalam mengejar target budi daya kedelai 50 ribu hektare tersebut, pada 2017 pengembangan berlangsung di 13 kabupaten dan kota se-Lampung. Di Lampung Utara ditargetkan 2.737 ha, Lampung Timur (13.380 ha), Tanggamus (1.100 ha), Mesuji (458 ha), dan Pringsewu (460 ha). (K10)
Kompleksitas Harga Beras dan Gabah
n LAMPUNG POST/DOK.
Asrian Hendi Caya Peneliti Pusiban BERAS sebagai makanan pokok menjadikannya komoditas strategis. Oleh karena itu, perhatian selalu terfokus pada beras. Pemerintah dalam hal ini tentu sangat peduli akan keberadaannya. Sebagai kebutuhan pokok, beras harus tersedia setiap saat dan dalam jumlah yang cukup serta dengan harga relatif terjangkau dan cenderung stabil. Agar jumlahnya cukup, produksi harus banyak karena juga harus
menyediakan cadangan untuk menghadapi situasi krisis. Dalam hal ini, pemerintah telah mengantisipasi dengan menyediakan infrastruktur berupa pengairan dalam bentuk irigasi, bendungan, dan embung. Air adalah hal yang utama dalam menjamin produksi padi. Agar produktivitas padi tinggi, disediakan pupuk dan bibit unggul serta obat-obatan. Agar tersedia cadangan yang cukup untuk menjamin ketersediaan beras, pemerintah menugaskan Bulog sebagai institusi yang bertanggung jawab. Sebagai bangsa pengonsumsi beras, kita pernah mengalami swasembada. Namun, umumnya kita masih mengimpor minimal untuk mengisi cadangan beras.
BERSAMBUNG KE HLM. 12
ig@lampost
@lampostonline @buraslampost
Jelang Pilgub,
Parpol Bergolak Arinal Mendapat Gelar Sutan Dalem Tanjar Migo
Megawati Soekarno Putri Ketua Umum PDI Perjuangan
Setyo Novanto Ketua Umum DPP Golkar
Zulkifli Hasan Ketua Umum DPP PAN
Kursi di DPRD LAMPUNG
Kursi di DPRD LAMPUNG
Kursi di DPRD LAMPUNG
17 Kursi
10 Kursi
8 Kursi
Sudin Ketua DPD PDIP Lampung
Arinal Djunaidi Ketua DPD I Golkar Lampung
Tahapan pencalonan oleh partai politik dan gabungan partai politik dalam Pilkada 2018 tinggal tiga bulan ke depan. TRIYADI ISWORO
kolom pakar
facebook.com/ lampungpost
M
ENJELANG Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018, partai politik (parpol) setempat mulai bergolak. Dinamika politik yang terjadi di tubuh organisasi peserta pesta demokrasi terjadi sedemikian cepatnya. Setidaknya, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan PDI Perjuangan menghangatkan kondisi politik di Bumi Ruwa Jurai. Kemarin (17/9), Ketua DPW PAN Lampung Bachtiar Basri dicopot dari jabatannya. Bachtiar yang juga Wakil Gubernur Lampung itu dilengserkan melalui Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) DPW PAN Lampung di SwissBelhotel, Bandar Lampung. Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PAN Lampung Irfan Nuranda Jafar mengatakan muswilub berdasarkan instruksi DPP PAN kepada DPW dan Pembina Wilayah PAN Lampung dengan No. PAN/A/K-SJ/117/IX/2017 tertanggal 14 September 2017. “Musyawarah luar biasa untuk memilih ketua DPW definitif
sesuai ketentuan AD PAN Bab VII Pasal 16 dan ART PAN Bab VI Pasal 28,” ujar Irfan, Sabtu (16/9) malam. Padahal, Bachtiar didaulat DPP PAN menjadi ketua DPW PAN Lampung periode 2015— 2020 pada Januari 2017. Dia menggantikan Saad Sobari yang terpilih menjadi ketua pada Musyawarah Wilayah IV, Mei 2015 lalu.
“
Musyawarah luar biasa untuk memilih ketua DPW definitif sesuai ketentuan AD PAN Bab VII Pasal 16 dan ART PAN Bab VI Pasal 28. “Keterlibatan Wagub juga berasal dari niat yang bersangkutan. Bachtiar bersedia dan partai juga sangat memerlukannya. Jadi, reposisi ini untuk mengoptimalkan fungsi politik, sehingga parpol akan berjalan dengan ideal,” kata Saad Sobari di Rumah PAN Lampung, saat itu.
SETELAH sukses membaur dengan warga melalui pergelaran wayang kulit, wayang golek, dan wayang ceng blong, kali ini calon gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, sebagai putra daerah asli Lampung datang dalam acara Begawi di kediaman mantan Wakil Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad. Dalam pesan tertulis yang diterima Lampung Post, Sabtu (16/9), Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini mendapat gelar Sutan Dalem Tanjar Migo dari Marga Subing Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah. Penganugerahan gelar adat itu pada acara pernikahan anak Musa Ahmad, termasuk sang istri, Ny Riana Sari Arinal, yang diberi gelar Sutan Umbayan Migo. Marga Subing adalah salah satu marga dalam adat Pepadun Abung Siwo Migo. Arinal Djunaidi yang merupakan putra asli Way Kanan juga telah mempunyai gelar adat di kampung
halamannya dengan adok Sutan Dalom Penyimbang Marga. “Jelas saya akan mendukung saudara saya, Arinal Djunaidi,” kata Musa Ahmad saat acara itu. Menurut Musa, sosok Ari nal sudah sangat dikenal dalam tatanan birokrasi di Provinsi Lampung. Bekal pengalaman ini tentunya akan menjadi modal bagus untuk memimpin peme rintahan. “Beliau birokrat andal dan sudah teruji. Terlebih, beliau pernah menjabat sekretaris dae rah di Pemprov Lampung. Saya siap mendukung dan memenangkan beliau,” ujarnya. Musa Ahmad yang dalam acara tersebut mendapat gelar Pangeran Cahaya Negara kepada Tim Media Jaringan Arinal Berkarya (Jaya) menjelaskan terselenggaranya acara seangkenan antara dia dan Arinal lebih karena dorongan hati. “Ini murni dorongan hati antara kami sehingga terjadilah acara sa ling angkat saudara di antara kami,” katanya. (TRI/R10)
Bachtiar Basri Ketua DPW PAN Lampung
PDIP dan Golkar Sebelumnya, di PDIP Lampung juga terjadi dinamika politik sejak ditinggalkan Ketua DPD Sjachroedin ZP dan digantikan Sudin. Kepemimpinan Sudin yang baru satu bulan terakhir terus digoyang Gerakan Arus Bawah yang dikomandoi Yohanes Joko Purwanto. Mereka mengaku akan mengembalikan ideologi partai sebagai partai wong cilik. Sekretaris DPD PDIP Lampung Mingrum Gumay mengatakan apabila kader menyampaikan aspirasi, sah-sah saja. “Boleh-boleh saja menyampaikan aspirasi, tapi yakin saja kami tetap solid,” ujarnya. Untuk diketahui, tahapan pencalonan oleh partai politik dan gabungan partai politik dalam Pilkada 2018 tinggal tiga bulan ke depan. Pendaftaran pasangan calon dimulai Januari 2018. Sementara itu, DPD Partai Golkar juga mengalami dinamika menjelang Pilgub 2018. Ketua DPD I Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi pun tidak luput dari goyang an sejumlah kubu di partainya. Padahal, Arinal baru dilantik menjadi ketua DPD pada Januari 2017. (R5)
n DOK JAYA
ARINAL DAPAT GELAR. Calon gubernur Lampung, Arinal Djunaidi (kiri), saat menghadiri acara Begawi di rumah mantan wakil Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad (kanan), Sabtu (16/9). Pada acara tersebut, Arinal mendapat gelar Sutan Dalem Tanjar Migo.
triyadi @lampungpost.co.id
Masyarakat berharap seluruh elite politik memiliki komitmen membesarkan parpol masing-masing dengan tujuan akhir mencapai kesejahteraan masyarakat.”
Pemilu Serentak 17 April 2019
Wali Kota Batu Tersangka Kasus Fee Proyek
Halim Sabet Emas Popnas
KPU telah menetapkan tanggal pemilihan umum (pemilu) serentak untuk memilih anggota legislatif (DPR, DPD, dan DPRD) serta eksekutif (presiden dan wakil presiden) pada 17 April 2019.
KPK menetapkan tiga tersangka setelah OTT di wilayah Kota Batu Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/9). Seorang di antara ketiga tersangka tersebut adalah Wali Kota Batu Eddy Rumpoko.
KARATEKA Lampung, Nur Halim Arlendi, menyabet emas Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV 2017, Semarang, Jawa Tengah.
Tajuk | Hlm 2
Rumah Demokrasi | Hlm 3
Berita Utama | Hlm 5
Olahraga | Hlm 23
“Saya membiasakan anak saya melakukan permainan yang dilakukan berdua atau bersama-sama.” Astrid Tiar Populer | Hlm 22