INDONESIA KERJA NYATA
TH
www. lampost.co
TERUJI TEPERCAYA
l
No. 13896 TAHUN XLll
l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l senin, 22 AGUSTUS 2016 l 24 Hlm.
facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost
Bongkar Dulu, Baru Rekayasa Ulang FORUM Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Lampung Bersama Ditjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kemenhub akan merekayasa ulang jalur lalu lintas Jalan Teuku Umar— Jalan Kartini—Jalan Kotaraja, Bandar Lampung. Namun, rekayasa dibahas setelah Pemerintah Kota (Pemkot) setempat membongkar taman dan median jalan di jalur itu. Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Sutono mengatakan rencana nya pembahasan dilakukan pekan ini. Namun, sebelum rekayasa ulang, Pemkot Bandar Lampung harus mengembalikan jalur itu seperti semula sebelum ada rekayasa yang ditolak Kemenhub. “Kami memang sudah menyiapkan rekomendasi, tapi tahap pertama ini kami bongkar dulu. Setelah itu, ada diskusi dan rekomendasi untuk disampaikan,” kata Sutono, saat dihubungi Lampung Post, Minggu (21/8). Salah satu yang dibongkar adalah sejumlah median jalan dan taman di Tugu Juang sehingga mengembalikan akses dari Jalan Kartini ke Jalan Teuku Umar dan Jalan Kotaraja. Kemudian, sejumlah median jalan yang dipasang pada putaran (u-turn) juga dikembalikan, salah satunya di depan RSUD Abdul Moeloek. “Forum ini juga melibatkan kota karena kan di kota juga ada dewan lalu lintas tingkat kotanya. Yang pasti, ini untuk semua masyarakat Lampung. Kami undang Kemenhub, ada simulasi, ada kesepakatan, itulah nanti yang diterapkan,” ujarnya. Senada dengan Sutono, Kadishub Lampung Idrus Effendi memastikan setelah pembongkaran median jalan dan pengembalian lalu lintas seperti semula, pihaknya akan melakukan rekayasa ulang. “Setelah dibongkar, pasti kami rekayasa ulang. Itu kan wilayah nasional. Wewenang pusat yang kami usulkan ke Kemenhub. Yang penting terbuka dulu jalan itu, jangan mampet. Untuk taman, ya kami lihat nanti gimana rekayasanya,” kata Idrus. Sebelumnya, Pemprov Lampung melalui Dishub setempat menerima surat hasil audit Kemenhub terkait rekayasa lalu lintas yang dilakukan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN. (MAN/R5)
TAJUK
Menimbang Cukai Rokok
n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW
Tiga Poin Surat 1. Mengembalikan akses jalan dari Jalan Kartini menuju Jalan Raden Intan dan Jalan Kotaraja dengan membongkar taman yang ada.
AKAN DIBONGKAR. Wartawan menyorot kondisi Taman Tugu Juang, Bandar Lampung, Minggu (21/8). Hari ini merupakan tenggat terakhir yang diberikan Pemprov Lampung agar Pemkot Bandar Lampung membongkar sendiri taman tersebut.
2. Memfungsikan kembali akses jalan menuju RSUDAM dan Jalan Teuku Umar yang ditutup sebagian.
JL. Radin Intan
3. Mengoperasikan kembali sistem ATCS (area traffic control system) yang merupakan aset Kemenhub.
KETERANGAN Rute kendaraan sementara.
JL. Kotaraja
JL. Kartini JL. Agus Salim JL. Imam Bonjol
Direkomendasikan dibongkar
JL. Teuku Umar
Calon Bupati Mengerucut Kompetisi Pilbup Pringsewu 2017 paling menarik dibanding empat kabupaten lainnya. TRIYADI ISWORO
B
AKAL calon bupati dan wakil bupati pada pemilukada lima kabupaten di Provinsi Lampung semakin mengerucut. Beberapa partai telah menerbitkan surat rekomendasi dukungan. Sebagian sudah memutuskan dan tinggal menetapkan. Hanya Demokrat yang belum menentukan arah perahu. Sejumlah nama bakal calon di Pringsewu yang telah mendapat restu partai dan telah pada posisi aman meliputi petahana bupati Sujadi Saddat. Ia akan diusung PKS (3 kursi), Partai Gerindra (6), dan PKB (2). Kemudian, bakal calon bupati, Ririn Kuswantari, yang telah mengantongi rekomendasi Golkar (6) dan PPP (3). Sementara Siti Rahma belum pada posisi aman lantaran baru mengantongi dukungan Partai NasDem (3). Demikian juga Edi Agus Yanto yang baru mendapat surat tugas dari PAN (6) dan Ardian
Saputra yang baru mendapat surat tugas dari PDIP (7). Di Lampung Barat, ada dua pasangan bakal calon yang sama-sama pada posisi aman, yakni Parosil Mabsus-Mad Hasnurin yang akan diusung PAN (2), PDIP (13), dan PKPI (2) lalu Edy Irawan AriefUlulazmi Soltiansa yang akan diusung NasDem (2), PKS (2), Golkar (3), PPP (2), PKB (3), dan Gerindra (2).
“
Mengapa seperti itu? Karena konstelasi politiknya lebih beragam. Di Tulangbawang, baru pasangan petahana Hanan A Razak-Heri Wardoyo yang berada pada posisi aman untuk maju melalui jalur parpol dengan mengantongi rekomendasi NasDem (4), Golkar (6), PKS (3), Hanura (3), Gerindra (7), PKB (2), dan PPP (1).
Pasangan Winarti-Hendriwansyah masih menunggu keputusan PDIP yang memiliki 11 kursi di legislatif setempat. Jika rekomendasi diberikan, perkawinan politik pasangan ini juga akan diusung PAN (5). Selain itu, terdapat dua pasangan bakal calon dari jalur independen, yakni Syarnubi-Soleha dengan dukungan 31.333 KTP dan pasangan Edi Yanto-Mul yono yang mendapat dukungan 35 ribu KTP. Selanjutnya, di Tulangbawang Barat, posisi pasangan Umar Ahmad-Fauzi Hasan sebagai calon tunggal semakin kuat lantaran telah mengantongi rekomendasi NasDem (1), PKS (2), Golkar (3), PAN (3) PKB (3), PDIP (4), dan Gerindra (4). Untuk Kabupaten Mesuji, pasangan petahana bupati, Khamami-Sapli, telah mendapat rekomendasi dari NasDem (8) dan Golkar (4). Mereka juga masih dibayangi petahana wakil bupati, Ismail Ishak, yang baru saja mendapat surat tugas dari PDIP (6) dan dukungan Gerindra (5) untuk berpasangan dengan Iskandar Maliki.
Konstelasi Pringsewu Dari kacamata pengamat p o l i t i k , Ro b i C a hya d i Kurniawan, dari lima kabupaten yang akan melaksanakan Pilbup 2017, kompetisi di Pringsewu dianggap paling menarik. “Justru yang buat menarik karena di Pringsewu belum ada pasangan calon yang mendeklarasikan diri. Mengapa seperti itu? Kare na konstelasi politiknya lebih beragam. Banyak bakal calon kepala daerah yang muncul, baik untuk bupati maupun wakil,” kata akademisi Ilmu Pemerintahan FISIP Unila itu, kemarin. (EKA/D1) triyadi@lampungpost.co.id
Prisia Nasution Khawatirkan Polusi... Hlm. 16
Full Day School untuk Pembentukan Karakter
n LAMPUNG POST/DOK.
Herpratiwi Dosen FKIP UNILA BANYAK filsuf berpandang an bahwa menjaga eksistensi bangsa di tengah per-
saingan global ditentukan oleh kualitas SDM. Untuk itu, diperlukan desain yang inovatif dalam pembinaan SDM. Salah satunya dengan menata lembaga pendidik an formal, yaitu sekolah, karena sekolah diyakini sebagai lembaga paling efektif dalam transformasi peradaban. Full day school yang akhirakhir ini muncul (entah berita hoax atau bukan) setelah
pelantikan Mendiknas baru adalah salah satu desain inovatif dan efektif untuk pembinaan SDM. Sistem full day school sebenarnya bukan sesuatu yang baru karena beberapa sekolah di Indonesia sudah mene rapkannya. Sekolah-sekolah berasrama dan pondok pesantren contohnya. Full day school merupakan sistem sekolah, tempat pembelajaran didesain se-
cara aktif, kreatif, transformatif, dan integral selama satu hari penuh bahkan selama kurang lebih 24 jam. Diperlukan waktu satu hari dan atau 24 jam bagi siswa untuk mendapatkan proses edukasi, untuk melakukan aktivitas yang bermakna, yaitu aktif, kreatif, transformatif, dan integral. P ro s e s p e m b e l a j a r a n dengan pola full day school merancang semua kegiatan
agar siswa aktif untuk mencapai tujuan dengan optimal dan dengan memanfaatkan sarana-prasarana sekolah untuk pengembangan potensi siswa. Banyak pihak menuding full day school adalah sistem sekolah konvensional dan anak adalah tanggung jawab orang tua serta banyak sekolah yang tidak siap sehingga sulit dilaksanakan.
BERSAMBUNG KE HLM. 12
MESKI bukan merupakan bahan kebutuhan pokok, wacana penaikan harga rokok sudah menuai perdebatan publik. Menjadi ramai dibicarakan karena wacana kenaikannya itu tidak tanggung-tanggung, yakni lebih dari dua kali lipat atau menjadi lebih dari Rp50 ribu per bungkus. Rencana kenaikan harga rokok dua kali lipat itu dengan pertimbangan harga rokok di bawah Rp20 ribu selama ini dinilai menjadi biang tingginya inflasi dan jumlah perokok di Tanah Air. Dengan harga murah, orang kurang mampu hingga anakanak sekolah bisa dengan mudah membeli rokok. Usulan kenaikan harga rokok menjadi Rp50 ribu per bungkus merupakan hasil studi Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany, bahwa ada keterkaitan erat antara harga rokok dan jumlah perokok. Studi itu mengungkap bahwa sejumlah perokok menyatakan akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan dua kali lipat. Dari 1.000 orang yang disurvei, 72% menyatakan diri akan berhenti merokok kalau harga rokok lebih dari Rp50 ribu. Konsumsi rokok pun dapat dikendalikan. Tahun 2014 nilai konsumsi rokok di Indonesia mencapai 2.450 miliar batang. Konsumsi rokok demikian besar menempatkan Indonesia menjadi negara pengonsumsi rokok terbesar keempat sejagat setelah Tiongkok dengan 2,57 triliun batang, Rusia 321 miliar batang, dan Amerika Serikat 281 miliar batang. Jika dinominalkan, nilai konsumsi tersebut menembus angka fantastis. Di Lampung saja, catatan Balai Pusat Statistik (BPS) 2013, nilai konsumsi rokok mencapai Rp4,6 triliun atau setara APBD provinsi tahun anggaran 2015. Amat sayang angka luar biasa besar itu digunakan dengan tidak produktif, yakni merokok. Namun, harus tegas kita katakan, kesehatan haruslah tetap menjadi pertimbangan utama lahirnya suatu kebijakan. Kenaikan harga rokok seharusnya menjadi momentum untuk berhenti merokok bagi perokok. Namun, sebelum kenaikan drastis cukai rokok diberlakukan, pemerintah harus melakukan kajian serius, terutama terhadap dampak bagi mata rantai industri tembakau. Mulai petani, pekerja pabrik, pedagang, hingga konsumen terkena imbas, lantaran harga naik daya beli cenderung menurun. Untuk itu, masalah ini perlu dikomunikasikan dengan seluruh stakeholder, baik yang prokesehatan maupun proindustri. Kenaikan tarif cukai rokok yang terlalu signifikan berdampak negatif bagi industri. Efek buruk lainnya, bakal marak peredaran atau penyelundupan rokok ilegal. Selain itu, industri rokok dipastikan akan lesu yang dampaknya pemutusan hubungan kerja massal di sektor industri ini. Jutaan orang menjadi pengangguran alias mati mata pencaharian. Belum lagi nasib petani tembakau yang tembakaunya tidak laku. Karena itu, tarif cukai rokok sebaiknya dinaikkan bertahap sehingga tidak menimbulkan efek buruk pada kerugian ekonomi. Negara ini harus tumbuh dan berkembang dengan industri rokok. Tapi, rakyatnya juga mesti menumbuhkan kesadaran pentingnya hidup sehat tanpa rokok. n