Lampung Post Senin, 26 Desember 2016

Page 1

www.lampost.co

TERUJI TEPERCAYA

l

No. 14018 TAHUN XLll

l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l senin, 26 desember 2016 l 24 Hlm.

facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost

TAJUK

Bola Salju Kasus Korupsi

n MI/REZA SUNARYA

TERORIS DI PURWAKARTA. Barang-barang teroris yang berhasil ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri di Danau Jatiluhur, Purwakarata, Jawa Barat, Minggu (25/12).

kolom pakar

Natal, Allah yang Berbela Rasa

n LAMPUNG POST/DOK.

RD Andreas Basuki W Pastor Paroki Santo Petrus, Kalirejo, Lampung Tengah KELAHIRAN Yesus Kristus se­ bagai tanda kasih Allah kepada manusia. Dia diyakini sebagai anak Allah, “Yang menurut daging dilahirkan dari ketu­ runan Daud, dan menurut roh kekudusan dinyatakan sebagai anak Allah yang berkuasa oleh kebangkitannya dari antara orang mati.” (Roma 1:3) Melalui Dia, Allah menun­ jukkan kepedulian, kepriha­ tinan, dan kasihnya. Kare­na Allah bersedia menjadi Iman­ uel, yang berarti Allah beserta kita. Dengan demikian, Allah dekat, hidup, dan tinggal ber­ sama manusia. Hal ini bukan karena manusia pantas, baik, dan benar. Namun, berseberangan dengan Farisi dan ahli Taurat, ia malah bergaul, makan, dan minum dengan orang-orang berdosa. Bagi­nya, orang ber­ dosa bukan untuk dijauhi, melainkan untuk didekati. Itulah wujud bela rasa. Allah tidak menghendaki seorang pun binasa. Ke­ hendak Bapa yang meng­ utusnya supaya dari semua yang telah diberikan kepada Yesus ja­ngan ada yang hi­ lang (Yohanes 6:39). Tatkala kedekatannya dengan orang berdosa menimbulkan rasa keheranan dan skandal bagi orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus berdalih, “Bukan orang sehat yang memerlu­ kan tabib, melainkan orang sakit. Aku datang bukan un­ tuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa agar bertobat.” (Matius 9:12)

BERSAMBUNG KE HLM. 12

Dewi Sandra Rindu Menjadi Ibu Hlm. 16

Densus Gerebek Jabar, Lampung Sebar Keamanan Empat terduga teroris Purwakarta itu berafiliasi dengan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) dan terkait William Maksum, napi di LP Madiun. Deni Zulniyadi

T

IM Detasemen Khusus (Den­ sus) 88 Anti Teror Mabes Polri menggerebek tempat persem­ bunyian terduga teroris di sekitar Waduk Jatiluhur, Kabupaten Pur­ wakarta, Jawa Barat, Sabtu (24/12) malam. Dua terduga teroris ditang­ kap, sementara dua lainnya terpaksa ditembak karena diduga melawan saat akan ditangkap. Informasi yang berhasil dihimpun dari pihak kepolisian setempat, lokasi penggerebekan terjadi di daerah Cibi­ nong, Kecamatan Jatiluhur, Purwa­ karta. Awalnya petugas menangkap dua orang terduga teroris, yakni Rijal dan Rahmat Syarif, keduanya tercatat sebagai warga Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Dari keterangan dua teroris yang di­ tangkap itu, masih ada dua orang lain­ nya yang bersembunyi di kolam jaring apung Waduk Jatiluhur. Beberapa jam kemudian, tim Densus 88 langsung menggerebek tempat persembunyi­ an keduanya. Setelah sempat diper­

ingatkan untuk menyerahkan diri, keduanya justru melawan sehingga terpaksa dilumpuhkan petugas. Data kepolisian setempat, dua orang terduga teroris yang meninggal dunia ialah Abu Sovi, warga Kota Bandung, dan Abu Faiz alias Deden, warga Pada­ larang, Kabupaten Bandung Barat. Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan keempat terduga teroris yang ditangkap di Purwakarta, Jawa Barat, diketahui berafiliasi dengan Je­ maah Ansharut Daulah (JAD). Namun,

Babinkamtibmas merupakan garda terdepan Polri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. polisi hingga kini masih mendalami apakah mereka memiliki jalur komu­ nikasi langsung dengan pentolan ISIS di Suriah, Bahrun Naim. “Mereka ada kaitannya dengan jaringan JAD dan merencanakan aksi teror kepada yang mereka sebut pa­ sukan thaghut, yaitu polisi,” ujar Awi Setiyono, kemarin. Tim Densus 88 masih mendalami benang merah keempatnya dengan Bahrun Naim, termasuk pola komu­

nikasi mereka. Diketahui pula bahwa mereka memiliki keterkaitan dengan narapidana terorisme yang kini ditahan di LP Madiun, William Mak­ sum. “Mereka masih dalam pengaruh William Maksum,” kata Awi.

Sebar Keamanan Pada bagian lain, Polda Lampung menyebar personel terlatih untuk menjaga keamanan melalui Bintara Pembina Keamanan dan Ketertib­ an Masyarakat (Babinkamtibmas). Kapolda Lampung Irjen Sudjarno mengatakan para Babinkamtibmas itu diberi pelatihan dan pembekalan ten­ tang terorisme dan radikalisme, serta pemahaman komunikasi yang baik. “Babinkamtibmas merupakan garda terdepan Polri yang bersentuh­ an langsung dengan masyarakat. Saya konsen tindakan preemtif dan preventif sehingga saya akan mem­ bekali sesuai keinginan dan arahan,” kata Kapolda, kemarin. Kapolda juga mengaku akan me­ nyeleksi dan menempatkan personel­ nya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Hal itu untuk meningkatkan pelayanan masyarakat berkaitan dengan kenaikan tipe A Polda Lam­ pung. “Meski belum ada penambahan personel di Polda, namun pelayanan masyarakat harus ditingkatkan,” kata jenderal bintang dua itu. (R5) deni@lampungpost.co.id

Menjaga Kerukunan dengan Natal yang Kondusif PERAYAAN Natal di Lampung berlangsung dengan kon­ dusif dan aman. Kondisi ini menjadi momentum untuk menjaga kerukunan dan keberagam­an bangsa, teru­ tama masyarakat di daerah. Hal itu dikatakan Gu­ bernur Lampung M Ridho Ficardo daat meninjau umat kristiani yang sedang ber­ ibadah di sejumlah gereja di Bandar Lampung, Sabtu (24/12) malam. Dalam kun­ jungan itu, Gubernur ber­ sama Kapolda Lampung Irjen Sudjarno, Danrem 043/ Gatam Kolonel Kav Supri­ yatna, dan seluruh jajaran Forkopimda Lampung. Dalam Natal 2016 dengan tema Hari ini telah lahir bagimu juru selamat, yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud itu, Gubernur menjelaskan kegiatan itu bertujuan me­ mastikan kebebasan umat dalam menjalankan ibadah.

n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW

MISA MALAM NATAL. Ratusan jemaat mengikuti misa malam Natal 2016 dengan hikmat di GBIP Marturia, Bandar Lampung, Sabtu (24/12). Sebab, perayaan Natal yang berlangsung tanpa masalah dapat diartikan bahwa masyarakat Lampung selalu menjaga kebhinnekaan. “Kerukunan umat be­ ragama adalah bingkai dasar Indonesia dalam Panca­sila,” kata dia, usai meninjau Gere­ ja Katedral Kristus Raja, Tan­ jungkarang, malam itu. Uskup Tanjungkarang, Yohanes Ha­r un Yuwono,

meminta seluruh umat kris­ tiani untuk saling mencintai dan menyayangi siapa pun tanpa terkecuali. Melepas semua sekat dan diskrimi­ nasi karena semua manusia merupakan saudara. “Kita jangan mengikuti orang yang menaburkan perpecahan, tetapi ikutilah orang yang menebarkan kebaikan. Sebab, saya yakin di setiap agama, jauh lebih

banyak orang yang mene­ barkan kebaikan,” kata uskup itu usai memimpin misa malam Natal di Gereja Katedhral Kristus Raja. Sementara di Gereja San­ to Yohanes Rosul, Kedaton, Romo Adrianus Satu Mango mengatakan umat kristiani senantiasa selalu memberi­ kan nilai ketulusan untuk terus memupuk rasa toleransi dan solidaritas antarumat beragama. Ia juga berharap dalam perayaan Natal senan­ tiasa diberi rasa kegembiraan, tidak ada rasa kekhawa­tiran dan ketakutan terhadap umat dalam beribadah. “Negara kita Indonesia ini he­bat, kita hidup bersama ka­r ena saling menghor­ mati. Ki­ta beruntung dila­ hirkan di negara Bhinneka Tunggal Ika, yang mampu merang­kul seluruh golong­ an masyarakat,” kata dia. (TRI/RAN/R5) n RUDIYANSYAH

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mena­ han Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan. Sebab, sang Bupati dite­ ngarai meng­halangi pemeriksaan dan meneror sejumlah saksi kasus gratifikasi APBD kabupaten tersebut. Lembaga pemberantas korupsi itu menahan Bambang untuk 20 hari pertama, setelah diperiksa untuk kedua kalinya di Gedung KPK, Jakarta. Bambang ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Timur Cabang KPK, di Pomdan Jaya Guntur. Kita mengapresiasi langkah maju lembaga antirasy­ wah itu dalam menuntaskan perkara suap perubahan nilai KUA-PPAS pada APBD Tanggamus 2016 kepada DPRD Kabupaten Tanggamus. Pengungkapan kasus grati­ fikasi ini terbilang tidak mudah. Pengungkapan kasus ini dikatakan tidak mudah karena KPK sempat kewalahan, mengingat dari 13 anggota DPRD Tanggamus, sekarang tinggal delapan orang yang konsisten atas laporannya. Langkah mengejutkan KPK di penghujung tahun ini tentu memiliki makna penting. Sesulit apa pun pengung­ kapan dugaan kasus korupsi jika dilaksanakan secara serius dangan sungguh sungguh tentu membuahkan hasil sebagaimana harapan publik. Oleh karena itu, publik Lampung pun berharap kema­ juan penanganan kasus gratifikasi di Tanggamus dapat menjadi pintu masuk dari bergulirnya bola salju penun­ tasan kasus korupsi lainnya di Sai Bumi Ruwa Jurai oleh aparat penegak hukum. Kasus reklamasi Teluk Lampung adalah contoh nyata perkara yang ditunggu progresnya oleh publik. Saat awal muncul kasus itu, aparat hukum gencar melakukan pe­ nyelidikan tetapi belakangan aparat hanya diam tanpa ada kejelasan lanjutan. Penyidik Satgassus Pidsus Kejakgung telah memeriksa delapan pejabat Pemkot Bandar Lampung, yaitu Kepala Dinas Tata Kota Bandar Lampung, Kepala Bagian Hukum Setkot Bandar Lampung, Asisten I Bidang Pemerintahan, dan Kepala BPLH. Selain itu, kepala BPKAD, kabag pemerintahan, kepala Bappeda, dan Wali Kota Herman HN sendiri sudah dua kali diperiksa. Usai pemeriksaan tersebut, hingga kini perkara itu belum memiliki perkembangan. Amat wajar jika publik mempertanyakan kelanjutan kasus ini. Kasus lain yang juga menunggu penuntasan ialah dana pembangunan Pasar SMEP, madeknya aliran dana sertifikasi ribuan guru di Bandar Lampung. Saat ini Polda Lampung telah berkoordinasi dengan BPK untuk mengaudit forensik terkait pengungkapan kasus tersebut. Baik guru yang tertunda sertifikasinya maupun masyarakat tentu berharap kasus ini menjadi terang benderang. Momen Hari Antikorupsi Sedunia ke-10 pada 9 Desem­ ber 2016, harus menjadi momentum penegak hukum tuntaskan berbagai kasus korupsi. Aparat juga tidak melakukan tebang pilih. Apalagi bermain kasus agar harta tersangka bisa berpindah ke kocek aparat. Tidak bisa tidak, komitmen, tekad, dan kemauan memberantas korupsi harus serius dilaksanakan. Un­ tuk menjadikan negara ini bersih, semangat berperang melawan korupsi harus terus dikobarkan. Jangan pernah berkata menyerah terhadap korupsi. n

oasis

Obesitas dan Iklan Makanan ANAK-ANAK dengan risiko genetik obesitas akan memiliki respons kuat pada iklan makanan cepat saji. Studi yang dipublikasikan di jurnal Proceeding of National Academy of Sciences Amerika Serikat itu menyebutkan fat-mass and obesity-associated (FTO) gen memengaruhi respons otak untuk iklan atau hal yang berkaitan dengan makanan. Dalam studi, 78 anak-anak berusia 9—12 tahun menon­ ton acara televisi anak-anak dan memakai pemindai otak MRI. Acara itu berlangsung 12 menit dengan jeda komersial yang setengahnya adalah iklan makanan cepat saji. Anak-anak dengan gen FTO menunjukkan keinginan kuat untuk makan setelah melihat iklan makanan cepat saji bahkan ketika mereka tidak lapar. “Sekitar sepertiga dari iklan anak-anak di televisi adalah iklan makanan dan membatasinya bisa jadi cara efektif untuk meme­rangi obe­ sitas anak,” ujar penulis senior, Diane Gilbert-Diamond, dari Dartmouth Geisel School of Medicine. (MI/R5)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.