SERTIFIKAT STANDAR PERUSAHAAN PERS
ER
B A IK
BER BA
HA
N INDO E SI A 20
17
SA
LAMPUNG POST PERINGKAT V PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA MASSA CETAK
MINGGU I NOVEMBER 2017 NO.14316 / TAHUN XLIII Terbit Sejak 1974
T
DALAM RANGKA BULAN BAHASA DAN SASTRA 2017 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PERINGKAT V NASIONAL
TERUJI TEPERCAYA
PILIH PONSEL SESUAI KEBUTUHAN SAHABAT Muda, kecanggihan teknologi membuat produsen gawai berlomba-lomba menghadirkan produk dengan spesifikasi mumpuni. MUDA | Hlm. 9
@lampostonline @buraslampost
Harian Umum LampungPost
E-Mail: redaksi@lampungpost.co.id Layanan: 0721-783693 (hunting) 0721-773888 (redaksi)
20
Faks: 0721-783598 (usaha) 0721-783578 (redaksi)
HALAMAN
ig@lampost
“Risiko mengalami stroke akan berkurang jika melakukan pola hidup sehat, seperti makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok.”
KARISMA LAMPUNGJAWA DALAM SULAM USUS WAYANG FESYEN Lampung terkenal dengan tapis dan sulam usus. Fesyen Jawa tersohor dengan batik yang salah satu motifnya adalah wayang.
Zam Zanariah Dokter spesialis saraf RSUDAM
FASHION | Hlm. 20
LENTERA | Hlm. 7
IKUTI BERITA TERKINI KLIK
WWW.LAMPOST.CO
KEMUDAHAN BELANJA
DALAM GENGGAMAN Berbelanja daring memudahkan konsumen. Tinggal pilih barang yang hendak dibeli tanpa harus keluar rumah. NUR JANNAH
Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW
MENJAMURNYA ONLINE SHOP. Sejumlah warga melihat produk-produk yang dijajakan di online shop ketimbang membeli barang di pasar konvensional yang
dianggap sudah tidak praktis.
K
ECANGGIHAN teknologi benarbenar memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya secara instan, salah satunya dengan bertransaksi atau berbelanja daring. Kebiasaan berbelanja yang dulunya dilakukan konvensional, bertatap muka antara penjual dan pembeli, kini mulai bergeser menggunakan media internet atau daring. Apalagi, saat ini puluhan bahkan ratusan situs belanja daring berseliweran di beranda media sosial dengan menawarkan berbagai produk kebutuhan, mulai dari pakaian, perlengkapan sekolah, peralatan rumah tangga, makanan dan minuman, hingga kebutuhan sehari-hari lainnya. Tidak jarang kemudahan berbelanja daring ini membuat orang malas pergi ke pasar atau toko. Mereka merasakan ke mudahan berbelanja hanya dalam genggaman. Buka situs, pilih barang, transfer uang atau bahkan bayar di tempat, tunggu barang datang. Salah satu pelanggan online shop, Maya Noviana Bajuri, menuturkan berbelanja daring cukup mudah, tinggal memilih barang sesuai keinginan tanpa harus keluar rumah. Terlebih, kesibukannya sebagai pegawai dan juga memiliki usaha kuliner terkadang tidak memiliki banyak waktu untuk pergi berbelanja. “Selain mudah, belanja online murah diban dingkan dengan harga di toko. Kemudian barang-barang seperti baju atau sepatu di online shop juga bagus-bagus,” ujar ibu dua anak itu. Selain itu, belanja di online shop bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa harus berdesak-desakan di pasar atau ngantre parkir dan sebagainya. “Namun, kadang sering juga beda gambar sama aslinya, atau kalau baju sering kegedean sehingga harus
Di balik berbagai kemudahan, tidak bisa dimungkiri berbelanja daring rentan penipuan, barang hilang, atau tidak sesuai pesanan. ngecilin sendiri,” kata Maya, yang memilih belanja di situs Shopee. Senada diungkapkan Noura. Menurut dia, saat di media sosial makin banyak yang berjualan daring, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya yang membuat perempuan tergiur dengan berbelanja daring. “Seringnya beli baju kalau belanja online. Selain murah modelnya juga bagus-bagus,” kata ibu satu anak itu. Banyaknya situs online shop juga makin memudahkan konsumen untuk memilih dan membandingkan harga, tanpa harus cek dari satu toko ke toko lain. Cukup belanja dari rumah barang sudah sampai. “Efektif waktu iya, murah dan pilihannya banyak, apa saja ada. Apalagi, sekarang ada yang gratis ongkos kirim,” kata dia. Namun, di balik berbagai kemudahan tersebut, tidak bisa dimungkiri berbelanja daring juga memiliki kelemahan, seperti rentan penipuan, barang hilang saat pe ngiriman, atau barang yang diterima tidak sesuai pesanan. Menurut Noura, sisi negatif belanja daring adalah pembeli tidak bisa mengecek barang
tersebut bagus atau tidak walaupun sudah dijelaskan spesifikasinya. Selain itu, banyak online shop yang tidak bertanggung jawab. “Kadang suka ragu, takut juga kalau ditipu. Atau barang kadang suka lama enggak sampai-sampai,” ujar dia.
Toko Tetap Ramai Kemudahan bertransaksi daring juga dimanfaatkan sejumlah pemilik toko. Selain berdagang di pasar, mereka juga menggaet pembeli melalui akun media sosial. Seperti dilakukan pedagang di Pasar Bambukuning, Nila. “Memanfaatkan media sosial untuk dagang, dapat uang, daripada status alay dan lebay,” ujar pemilik toko Sinar Paris itu. Meski berbelanja hanya lewat genggam an dan lincahnya jari tangan melalui gawai, perilaku ini tidak berdampak pada tran saksi di pusat-pusat perbelanjaan. Sejauh ini diakui Manajer Mal Boemi Kedaton, Andreas Purwanto, tren jual beli daring tidak memengaruhi jumlah kunjungan maupun tingkat beli masyarakat untuk datang langsung ke toko. Sebab, merek dagang maupun jenis barang yang dijual tidak sama dengan barang yang ada di daring. Selain itu, masyarakat terutama di Lampung masih menganggap datang ke pusat pembelanjaan sebagai entertainment, baik sekadar jalan-jalan atau menonton bioskop. Pengelola Chandra Department Store dan Supermarket, Apriyanti, mengungkapkan maraknya jual beli daring yang menawarkan berbagai kelebihan, seperti murah dan bebas ongkos kirim, tidak berdampak kepada tingkat pengunjung. Sebab, konsumen merasa lebih puas dengan melihat langsung barang yang akan dibeli. (R4) nur@lampungpost.co.id
MUDAHNYA belanja daring membuat orang tertarik melakukannya. Begitu ba nyak pilihan produk dengan harga bervariasi, tanpa perlu tawar-menawar dan menghabiskan waktu serta tenaga untuk ke luar rumah menjadi daya tarik tersendiri berbelanja daring. Ditambah iming-iming diskon dan jumlah barang yang terbatas membuat konsumen acap membeli produk yang belum tentu dibutuhkan. Akibatnya, pengeluaran pun menjadi tidak terkendali lantaran kecanduan berbelanja daring. Konsultan keuangan, Agus Zahron, menuturkan pada dasarnya untuk mengendalikan sifat konsumtif belanja daring hanya bisa dilakukan orang itu sendiri. Sebab, kebiasaan berbelanja merupakan karakter yang sulit diubah, sehingga walaupun barang tersebut tidak terlalu penting seseorang bisa memaksakannya untuk membeli barang yang diinginkan bagaimanapun caranya. “Karena sifat konsumtifnya inilah terkadang banyak orang melakukan pinjaman untuk kebutuhan konsumtif dan ini susah diubah,” kata Agus, yang juga Wakil Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Lampung. Untuk menyiasati kebiasaan tersebut, sebaiknya
jika ada kelebihan dana, diinvestasikan dalam bentuk deposito yang pencairannya dilakukan jangka panjang seperti tanah dan sebagai nya. “Kalau sudah diinvestasikan seperti itu, orang akan berpikir ulang mau beli-beli barang,” ujar dia. Menurut dia, orang yang sudah kecanduan belanja daring selagi pegang dana cukup, akan membeli barang yang terkadang tidak dibutuhkan. “Perusahaan ahli marketing itu kan cerdas semua, mereka tahu karakter perempuan, taruh barang di etalase yang pa ling bagus untuk menarik minat,” kata dia. Untuk mengendalikan keinginan berbelanja ini Agus menyarankan untuk tidak sering-sering mencari produk yang dijual daring jika tidak memerlukannya. “Jadi pas butuh saja baru searching, jangan iseng semua nanti dicari, muncul semua keinginan,” ujarnya. Menurut dia, dalam teori hierarki kalau semua kebutuhan sudah terpenuhi, orang tersebut berada dalam fase aktualisasi diri, yakni ketika sandang, pangan, kendaraan, dan tempat tinggal semua sudah tercukupi. Jika sudah berada di posisi tersebut, tingkatan paling tinggi adalah aktualisasi. (NUR/R4)
n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW
MULAI KURANG DIMINATI. Sejumlah toko yang berada di
pusat perbelanjaan kini mulai tidak menjadi prioritas dikunjungi akibat sudah meningkatnya animo online shop.