MINGGU III OKTOBER 2017 NO.14295 / TAHUN XLIII Terbit Sejak 1974
E-Mail: redaksi@lampungpost.co.id Layanan: 0721-783693 (hunting) 0721-773888 (redaksi) Faks: 0721-783598 (usaha) 0721-783578 (redaksi)
20
Rp3000/eks (di luar kota + ongkos kirim)
TERUJI TEPERCAYA
@lampostonline @buraslampost
TRAVELLING ALA BACKPACKER
ROMPI TAPIS YANG LAGI HIT
SAHABAT Muda mengunjungi berbagai tempat wisata ala backpacker pasti asyik, seru, dan menyenangkan. Dengan bujet minim kamu bisa keliling ke beberapa negara tujuan.
TAMPIL memukau dalam setiap kesempatan bukan hanya target para wanita, tetapi juga pria. Kaum Adam juga perlu memilih pakaian yang tepat agar menunjang penampilan.
MUDA | Hlm. 9
FASHION | Hlm. 20
Harian Umum LampungPost
ig@lampost
Rp75.000/bulan (di luar kota + ongkos kirim)
HALAMAN
“Harus ada kepedulian masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan mengurangi angka penyakit gigi dan mulut.” Ira Bariyah Ketua PDGI Bandar Lampung LENTERA | Hlm. 7
IKUTI BERITA TERKINI KLIK
WWW.LAMPOST.CO
BERSOSIALISASI
LEWAT KLUB MOBIL Melalui klub dan komunitas mobil, anggota dimudahkan mendapatkan informasi tentang otomotif bahkan harga aksesori murah. NUR JANNAH
n LAMPUNG POST/IYAR JARKASIH
TSC LAMPUNG. Sejumlah kendaraan yang tergabung dalam
Toyota Soluna Club (TSC) Lampung kopi darat bersama anggotanya beberapa waktu yang lalu.
Tidak Ikut Klub karena Sulit Membagi Waktu
n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW
KOMUNITAS MOBIL. Sejumlah anggota salah satu komunitas berbincang terkait mobil kesayangannya saat pertemuan rutin, beberapa waktu lalu.
M
EMILIKI kendaraan bukan sekadar memudahkan aktivitas, melainkan juga untuk bersosialisasi. Saat ini hampir semua kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor, keluaran lama maupun terbaru, membentuk komunitas masing-masing. Alasannya pun beragam, mulai dari sekadar teman kumpul bareng, sharing ilmu, sampai berbagai pengalaman. Ketua Klub Soluna Community Chapter Lampung, Mustoni, me ngatakan banyak hal yang dilakukan di dalam komunitas, hingga akhirnya dia memutuskan untuk bergabung. Salah satunya adalah menambah banyak teman dan saudara, sekaligus saling bersosialisasi sesama komunitas. Tidak hanya itu, bergabung dengan komunitas mobil juga memudahkannya mendapatkan informasi tentang otomotif, begitu juga dengan acaraacara komunitas. “Tujuan pertama pastinya untuk menambah wawasan dan saudara. Dari sana mulailah banyak jaringan informasi seputar otomotif dan sebagainya,” kata Tony, sapaan akrab dia. Menurutnya, bergabung dengan komunitas bukan sekadar kumpul sesama pemilik kendaraan. Banyak hal positif yang dilakukan, salah satunya dengan membuat kegiatan, mulai dari kumpul bareng, bakti sosial, arisan bagi anggota ibu-ibu, hingga konsultasi sesama member. “Kegiatan mungkin hampir sama dengan komunitas lain. Kami ada kegiatan rutin hingga kegiatan bulanan bahkan tahunan,” ujarnya.
“
Bergabung dengan komunitas bukan sekadar kumpul sesama pemilik kendaraan. Banyak hal positif yang dilakukan. Tambah Saudara Senada diungkapkan Rudi Setiawan, bidang Keanggotaan dan Publikasi Calya-Sigra Club (Calsic) Chapter Lampung. Menurut dia, tujuan utama ia memutuskan bergabung dengan komunitas adalah menjalin silaturahmi dan menambah saudara, sehingga ketika kita bepergian ke mana saja di seluruh Tanah Air, bisa bertemu dan berbagi cerita sesama komunitas Calya-Sigra. Selain itu, bergabung dengan komunitas banyak manfaat dan saling berbagi informasi atau sharing seputar Calya-Sigra. Mulai kiat pemeliharaannya, atau bisa membeli aksesori dengan harga lebih murah melalui berbagai merchant rekomendasi anggota Calsic. “Banyak manfaat dan keuntungan-
n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW
TUR. Sejumlah anggota komunitas mobil mengikuti tur bersama sekaligus
mempererat keanggotaan.
nya. Kami bisa beli aksesori dengan harga lebih murah dari rekomendasi teman klub atau ada teman klub sendiri yang jual. Begitu juga dengan informasi, kami saling bertukar informasi. Kalau ada keluhan cepat yang respons,” kata dia. Calsic juga rutin menggelar pertemuan dan kunjungan ke anggota di luar Bandar Lampung, seperti Lampung Tengah, Lampung Selatan, dan Lampung Timur. Pada Ramadan juga diadakan kegiatan sosial buka bersama anak yatim, baksos ke panti asuhan, bagi-bagi takjil, dan lainnya. Ketua Suzuki Katana Jimny Indonesia (SKIn) Chapter Lampung, Didik Adityo, mengatakan selain sebagai ajang silaturahmi sesama anggota, kegiatan itu juga untuk mempromosikan pariwisata di Lampung. Dengan bergabung di komunitas timbul rasa saling memiliki satu sama lain, sehingga sesama anggota komunitas sudah seperti saudara
bahkan seperti keluarga. Teman yang didapat pun tidak hanya di Lampung, tetapi juga luar Lampung. “Semua provinsi ada komunitasnya, jadi di mana pun kami tidak akan terse sat, masih banyak teman atau sesama klub yang mau bantu meskipun belum pernah mengenal sebelumnya,” ujar Iwan, beberapa waktu lalu. Selain kegiatan klub mereka juga aktif melakukan kegiatan, baik bersifat internal maupun eksternal. “Seperti ada banjir di Padangcermin waktu itu, kami langsung turun ke sana. Kegiatan rutin lainnya tur dan sebagainya,” Komunitas juga menjadi wadah berkumpul dan bersilaturahmi para pemilik mobil Suzuki Katana Jimny. Sesama anggota akan saling bertukar pikiran dan berbagi informasi, seperti tentang permasalahan mobil serta cara merawatnya. (R4) nur@lampungpost.co.id
KENDATI hampir setiap jenis mobil memiliki komunitas, tidak sedikit yang memutuskan untuk tidak bergabung dengan klub. Mulai dari kesibukan hingga tidak ada waktu untuk berkumpul menjadi alasan untuk tidak aktif berkegiatan di komunitas. Salah satunya M Rojak, yang mengaku sudah banyak ajakan bergabung dengan klub mobil Terios, tetapi hingga saat ini ia belum memutuskan untuk bergabung. Alasan kesibukan pekerjaan dan tidak ada waktu menjadi pertimbangan untuk memutuskan bergabung di suatu organisasi. “Saya sudah lama diajakin teman-teman, tetapi belum tertarik. Dari Senin—Sabtu kerja, tidak ada waktu. Kalau cuma ikut tetapi enggak aktif, kan kasihan klubnya,” ujarnya. Selain itu, dengan mandiri tidak bergabung dengan komunitas, tidak ada kewajiban atau tuntutan harus berkegiatan di luar. Meski demikian, dia menyambut baik dan mengapresiasi siapa pun yang bergabung dengan komunitas, tidak dimungkiri hal itu dapat menambah teman dan wawasan, dibandingkan yang tidak bergabung. “Kalau netral, kan nyaman saja, tidak ada kewajiban setiap bulan harus datang
ke acara klub atau kegiatan rutin,” kata dia. Senada diungkapkan Prananda, warga kelurahan Rajabasa Raya, yang mengaku tertarik bergabung dengan komunitas, tetapi sulitnya membagi waktu antara keluarga dan organisasi membuatnya memutuskan untuk sementara waktu belum bergabung. Meski tidak banyak menyita waktu, bergabung dengan komunitas tetap memiliki tanggung jawab guna memajukan atau menghidupkan organisasi, minimal aktif berkegiatan. “Kalau berteman dengan komunitas, banyak, tetapi belum bergabung. Keinginan sih ada tetapi belum sekarang,” ujarnya. Selain itu, rutinitas yang padat, jadwal kopi darat komunitas sering berbarengan dengan acara lain, menyulitkan mencari waktu yang pas bersama anggota lainnya. Oleh sebab itu, bergabung dan tidaknya dengan klub semua dikembalikan kepada pribadi masing-masing, sehingga tidak ada tuntutan. “Yang aktif juga itu bagus, pengalamannya juga pasti banyak. Yang tidak ikut juga pasti ada alasan. Walaupun tidak bergabung, kami tetap banyak teman di luar sehingga ketika ada kesulitan banyak yang bisa kami share,” kata dia. (NUR/R4)