LEADING TROUGH UNCERTAINTY AND CHANGE
Facing Cross-Major
Courses with Passion,
Kalau Handphone
Saya Nggak Di-Hack,
Knowledge, and Skill
Pikri Ilham Kurniansyah
Sonjo Nggak Akan Ada
Rimawan Pradiptyo, S.E., M.Sc., Ph.D
Being Both a Mom
and MBA Student:
A Case of Self-leadership
Retyan Anggriyamurti
KEPEMIMPINAN INKLUSIF
Tentang Menghadapi Dinamika dan Keberagaman Eva Latifah dan Puspita Ramadhania
(Pengulas: Amin Wibowo, S.E, M.B.A, Ph.D.)
Hello, We are LEADERS
A
Notes from
ngka empat bagi kami telah memberikan banyak sekali makna. Bayangkan saja
sebuah
persegi,
representasi
fisik
dari
angka
empat.
Empat
juga
mewakili arah mata angin: Utara, Selatan, Timur dan Barat, dan unsur-unsur:
Udara, Api, Air, dan Bumi, yang merupakan penyusun material dunia. Dalam ranah numerologi, angka empat juga melambangkan komitmen dan ketaatan, kekuatan dan
produktivitas.
Puji
dan
syukur
Leaders
masih
diberikan
kesempatan
untuk
menyapa para pembaca dengan isu bertajuk “Leading through uncertainty and
Board of Directors
During a crisis, the leader’s role is crucial
2020;
Woods
et al., 2020), among many
others to maintain employee engagement, persuade willingness of employee to take risks, and maintain high level of
productivity. COVID-19 pandemic created ongoing
business problems until to date, there is light in the end of the tunnel for sure, but the growth of business has not recorded a promising result. On the other end, businesses must continue to perform, and management of the organization must capitalize the limited opportunities that available.
With
that situation in the horizon, having a competent
leader is a must if business needs to perform.
change”. Ide tersebut merupakan representasi dari keinginan dan harapan kami supaya dapat menghadirkan berbagai perspektif bagi pembaca dalam mempelajari
(Grint,
Leaders who understand the emotional situation of others, show a willingness to care about them, not only to raise the morale of the workers but also to maintain a high level of
kepemimpinan dari berbagai bidang, di dunia yang serba dinamis ini.
resilience and reduce the turnover intention among the employees and take action to
Leaders
sangat
terbuka
bagi
insan
yang
ingin
menggali
potensi
diri
hingga
mewujudkannya dalam ekspresi karya dalam majalah ini. Pesan, saran, dan kritik dapat pembaca sampaikan melalui sosial media kami, tentunya demi keberlanjutan eksistensi majalah tercinta kita ini.
serve them give employees a moral boost to stay and perform extra mile for the organization. As leadership is a process by which individual exert their influence on others, inspire, motivate, and direct activities to help organizational goals, then it is utmost important developing leader for the better future. It is better to act now, rather regretting in the later. Let’s develop ourselves to become a better leader.
Terakhir, terimakasih atas semua bentuk dukungan dan doa pembaca kepada tim
Amin Wibowo, Ph.D
majalah Leaders. Semoga teman-teman pembaca dapat menikmati edisi terbaru
Board of Director-MBA Program FEB UGM
kami, dalam keadaan baik, dari sudut belahan dunia manapun. Untuk Anda, calon pemimpin di bidang masing-masing.
Notes from CEO MMSA 11.0 Salam Hangat,
“Hidup yang tidak dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan” ― Sutan Sjahrir
Mengawali tahun 2022 ini menjadi semangat baru bagi kita semua dalam berkarya
Tim Redaksi Leaders
sebagai putra dan putri terbaik bangsa.
Leaders Magazine volume 4 yang terbit di awal tahun ini tentunya menjadi semangat baru dalam mempublikasikan karya terbaik lewat pemikiran kreatif mahasiswa MBA FEB UGM. Semoga Leaders Magazine akan selalu menjadi wadah dan sarana yang baik untuk seluruh civitas MBA FEB UGM.
Hormat kami MBASA 11.0 untuk seluruh pengurus Leaders Magazine yang terlibat dalam penerbitan volume 4 ini. Tetaplah menjadi berkat dan dampak baik untuk Supported by:
semua orang bagaikan sungai jernih yang selalu mengalir.
Semoga
ini
dapat
bermanfaat
baik
bagi
kita
semua.
Tetap
semangat
dalam
berkarya dan tetap jaga kekompakan.
Leaders Magazine
Sekretariat MMSA Gd. MM UGM Lt 3,
Jl. Teknika Utara, Yogyakarta, Indonesia 55281
Reo Jubert William
CEO MBASA 11.0
C
29 | Sosok
ontents
5 |
Passion, Knowledge, and Skill
C v o
R w H c, ima a
Pikri Ilham Kurniansyah: Facing Cross-Major Courses with
y
31 | Lifestyle
er Stor
an Pradiptyo: Kalau
k Sonjo
N
H
andphone Saya
N
ggak Di-
Mindful Eating: Cara Asyik nan Lezat untuk Menjaga Kesehatan Anda
ggak Akan Ada
35 | Alumni
11 | Pilar
b
Barang Bareng: Mem
erdayakan
U
MKM dalam Seni Kriya
Muhammad Aditya: Perjalanan Kepemimpinan dalam
dan Strategi
Menghadapi Ketidakpastian di Era
Disrupsi
15 |
T v ra
g
43 | Kuliner
ellin
,
G w N
Lindungi Alammu Kenali Menyusuri
19 |
O
N
uansa
H
Boosting Imun & Vitamin C dengan Sajian Menu ala
ulamo Cilakio saat ini:
ijau le
U s
at
garai
G
ulamo Cilakio
47 | Point of View
la
b B
ptimalisasi Kualitas Pem
akan Menyelenggarakan
n
,
elajaran MM
lended
L
UG Y M
ogyakarta
earning
Kepemimpinan Inklusif:
b
eragaman
Being Both a Mom and MBA Student: A Case of Selfleadership
51 | Sastra
21 | Sorota
dan Ke
Juprek Jogja
T
entang Menghadapi Dinamika
Kata-kata di Kepala
Cover Story Rimawan Pradiptyo: Kalau
Handphone Saya Nggak Di-Hack,
Sonjo Nggak Akan Ada Rimawan kemudian menceritakan bahwa Penulis: Ezra
selepas dikontak oleh KPK, ia melihat ada Editor: Anastasia jarak antara lembaga, yaitu pihak kampus agi kebanyakan orang, mengubah UGM dan KPK, sehingga Ia mencoba mempengalaman buruk menjadi hal bentuk jejaring dengan melakukan kontak yang berdampak pada orang bakepada rekan-rekan akademisi mengnyak mungkin bukanlah hal yang lazim, gunakan aplikasi Blackberry Messenger namun, hal ini justru terjadi pada Rimawan (BBM). Rupanya, inisiasi yang dilakukannya Pradiptyo, S.E., M.Sc., Ph.D. Pria yang dikenal mendapat sambutan yang hangat, sesebagai pendiri gerakan Sambatan Jogja hingga terbentuklah gerakan masyarakat (Sonjo) ini mengenang apa yang terjadi akademis untuk transparansi Indonesia pada dirinya, jauh sebelum gerakan yang atau Gemati. Rimawan mengungkapkan dibentuknya muncul. Ditemui oleh bahwa ia semakin dalam terlibat dengan Leadersmagz via daring, Rimawan berce- gerakan antikorupsi, hingga membentuk rita bahwa telepon genggamnya sempat Gerakan UGM Berintegritas, yang muncul terkena hack dari pihak yang tidak berbarengan dengan kasus yang mediketahui. “Sebenarnya kalau boleh dice- nimpa mantan ketua DPR RI, Setya Novanto ritakan, Sonjo ini sebenarnya berawal dari pada 2017. “Nah yang menarik di tahun gerakan antikorupsi.” Ujar Rimawan me- 2019 ada RUU Revisi Undang-Undang KPK mulai cerita. “Saat itu, saya diminta mem- ya, nah itu kami berhasil mengumpulkan bantu (Komisi Pemberantasan Korupsi) 2000 petisi dalam waktu tiga hari, tetapi KPK untuk membentuk metodologi untuk kemudian telepon genggam saya diestimasi biaya sosial korupsi, kemudian hack.” Ujar Rimawan sambil tersenyum. saya menemukan bahwa ada satu hal “Telepon genggam saya ini kemudian yang tidak ketemu, yaitu pihak KPK mem- menyebarkan informasi yang berlawanan butuhkan bantuan rekan-rekan akade- dengan apa yang diperjuangkan.” “Tentu misi,” imbuhnya.
saja geger itu, ya pada satu titik itu saya pandemi (BBMhfshfsudfhs)
B
5
Dokumentasi: pribadi (Narasumber)
Narasumber:
Rimawan Pradiptyo, S.E., M.Sc., Ph.D.
Kepala Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM,
Pendiri gerakan Sambatan Jogja (Sonjo)
Sambatan Jogja atau Sonjo yang berawal dari “Saya berpikir punya energi berlebih dan ada waktu, selain juga diskusi yang menyebut soal kebutuhan tenaga kesehatan di awal masa pandemi.” ungkap Rimawan sang tokoh pencetus.
6
berpikir ini sudah selesai,” imbuhnya.
Melanjutkan cerita, Rimawan berujar bahwa Ia memang sempat melakukan pemetaan terhadap RUU Cipta Kerja sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Pandemi ini kemudian membuatnya berpikir keras. Menilik kajiannya mengenai wabah Flu Spanyol yang melanda dunia di awal abad ke-20, Rimawan berpikir bahwa ada dampak yang luar biasa dari pandemi Covid-19 ini, salah satunya adalah munculnya tatanan ekonomi dan politik yang baru. Oleh karena itu, beliau bertindak bahwa persiapan penanganan pascapandemi harus dilakukan saat pandemi berlangsung. “Dorongan lain ya sebenarnya ada, karena orang komorbid hanya memiliki kemungkinan terjangkit 50 persen. Saya punya komorbid, artinya saya bisa survive nggak ya dari Covid?“ Ujar Rimawan. “ Kan sudah work from home, kan bingung kenapa keluar harus maskeran, nonton televisi dan membaca membuat lelah, kemudian saya berpikir punya energi berlebih dan ada waktu, selain juga diskusi yang menyebut soal kebutuhan tenaga kesehatan di awal masa pandemi.” Ujarnya menambahkan.
Sonjo Berkembang Jadi Gerakan yang Lebih Besar. Gerakan Sonjo yang didirikan sejak 24 Maret 2020, Rimawan menyebut bahwa saat ini ada 13 program di bidang kesehatan, tujuh program di bidang ekonomi, 22 grup Whatsapp internal, serta tujuh grup Whatsapp yang bekerja sama dengan komunitas eksternal.
7
Sonjo Berkembang Jadi Gerakan yang Lebih Besar
Menyoal perkembangan Gerakan Sonjo yang didirikan sejak 24 Maret 2020, Rimawan menyebut bahwa saat ini ada 13 program di bidang kesehatan, tujuh program di bidang ekonomi, 22 grup Whatsapp internal, serta tujuh grup Whatsapp yang bekerja sama dengan komunitas eksternal. Setidaknya, ada beberapa komunitas daerah yang bekerja sama dengan gerakan ini, seperti Jawa Tengah, DKI Jakarta, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, kemudian Sulawesi Tengah. Rimawan mengaku bahwa pihaknya terbuka dengan daerah yang ingin ikut bergerak bersama dengan program yang ada, dengan pola bergabung ke grup Whatsapp yang kemudian digabungkan dengan daerah lain. “Mekanisme yang ada di Sonjo itu sebenarnya kan mekanisme pasar ya. Caranya adalah dengan membuat rambu-rambunya, ada value kemudian dilanjutkan dengan strategi, itu yang kami lakukan,” ungkap Rimawan.
Ia kemudian mengingat bahwa saat membentuk Gerakan Sonjo ada satu hal yang berhubungan dengan cara melakukan sebuah riset. Saat itu, gerakan ini dibentuk awalnya masalah yang muncul adalah masalah ekonomi dan kesehatan. “Baru kemudian masalah pendidikan muncul, kenapa kesehatan dan ekonomi yang muncul karena dari pendidikan nggak banyak sharing ya,” ungkap Rimawan. “Itulah sebabnya program kami dari sektor ekonomi ada 13 ya, semuanya muncul dari usulan dan kebutuhan anggota,” imbuhnya. Salah satu program yang kemudian diceritakan secara mendalam adalah bagaimana Sonjo berpartisipasi aktif dalam menyalurkan vaksin untuk ma-
syarakat. Rimawan berujar bahwa program penyaluran vaksin ini kemudian terjadi atas partisipasi aktif para anggota. “Melihat kebutuhan yang ada dari masyarakat, kemudian saya lontarkan di grup Whatsapp dan anggota kemudian merespons dengan mengadakan kegiatan,” ungkapnya.
Menumbuhkan “Mau”. Berusaha menumbuhkan minat agar muncul sense of crisis, sense of urgency, sehingga akan menjadi rasional dan strategik. Menumbuhkan “Mau”
Menilik ke belakang, Rimawan mengungkapkan adanya sebuah kecenderungan yang muncul, bahkan saat pandemi sekalipun. Kecenderungan ini adalah soal mementingkan diri sendiri. Rimawan mengungkapkan adanya satu kasus, yaitu Korupsi Bantuan Sosial yang kemudian menjadi salah satu kasus terbesar yang muncul soal penanganan pandemi. Lebih lanjut, ekonom yang sempat mengenyam pendidikan di University of York, Inggris ini mengungkap hal ini menunjukkan kurangnya kepekaan terhadap krisis yang terjadi. “Jadi jangan kita berpikir untuk hari ini. Siapapun yang pernah menjadi orangtua tidak hanya berpikir untuk diri sendiri, melainkan untuk masa depan,” ujar Rimawan. “Hal ini tentu menunjukkan adanya masalah, bisa dikatakan masalahnya adalah sumber daya yang terbatas, sehingga akan muncul sense of crisis, sense of urgency, sehingga kita akan menjadi rasional dan strategik,” imbuhnya.
Melanjutkan pembahasan, Rimawan mengungkap pentingnya modal sosial dalam
menghadapi pandemi, mengingat kondisi yang berbeda dengan kasus yang lain, sebut saja Perang Dunia II. Ia mengungkapkan adanya prediksi bahwa pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi akan tinggi, sejalan dengan apa yang terjadi pada Perang Dunia II. Rimawan kemudian menyebut bahwa ekonomi pasca pandemi memang tidak akan kembali seperti pra pandemi dengan cepat, mengingat kondisi yang terjadi berbeda. Pada saat perang dunia kedua, memang ada beberapa hal yang dilakukan, seperti bantuan ekonomi kepada negara-negara Eropa oleh Amerika Serikat, yang kemudian dikenal sebagai Marshall Plan. Alih-alih memikirkan modal finansial yang semakin langka, Rimawan kemudian menyebut bahwa modal sosial bisa dimanfaatkan. “Melalui Sonjo ini, memang sejak awal tidak ada modal keuangan yang masuk, ada dua alasan, yaitu integritas dan dengan menghilangkan anggaran kami mencoba mengubah paradigma, yaitu mata duitan, mengingat sistem birokrasi yang tidak berubah sejak zaman orde baru, yaitu key performance indicator berupa penyerapan anggaran,” tuturnya.
Pentingnya Berpikir Rasional Saat Memimpin. Rimawan menyebut perlunya seorang pemimpin untuk memposisikan dirinya dengan tepat. Dalam hal ini, pemimpin perlu selalu berada di depan untuk memberi contoh. Pentingnya Berpikir Rasional Saat Memimpin
Rimawan kemudian bercerita bahwa sejak awal berdirinya Sonjo, Ia tak pernah menganggap diri sebagai seorang pemimpin ugadsgdsjgfjk
8
Potret atau inisiator. Namun, para anggota yang sudah tergabung atau disebut sebagai admin kemudian selalu mengingatkan perlunya seseorang untuk menentukan arah sebuah gerakan. Rimawan mengungkapkan bahwa saat berjalan, semua ide yang datang dari anggota yang membuatnya kemudian bisa menentukan arah gerakan ke depan. Refleksi dari apa yang terjadi di Sonjo inilah yang kemudian membuat Rimawan menyebut pentingnya sense of crisis dalam kondisi apapun. “Kalau pemimpin berada dalam zona nyaman itu bahaya,” ungkapnya. “Seorang pemimpin ketika berada dalam zona nyaman tentu layak dilupakan, karena jewcbjwxu
tidak akan memberikan arahan yang rasional.” “Memang, dari berbagai literatur, pemimpin akan rasional ketika krisis, kemudian orang akan melakukan sesuatu yang diperlukan untuk mengatasi masalah,” imbuhnya. Kemudian, Rimawan menyebut perlunya seorang pemimpin untuk memposisikan dirinya dengan tepat. Dalam hal ini, pemimpin perlu selalu berada di depan untuk memberi contoh. Hal ini kemudian diungkap Rimawan memunculkan modal sosial, berupa gotong royong. Lebih jauh, Dia kemudian menyebut modal sosial bisa muncul ketika ada kepercayaan yang didukung oleh transparansi dan integritas. “Sekarang, yang jadi masalah, jika ingin membuat sebuah modal sosial berjalan dalam jangka waktu yang lama, apa yang terjadi, yang dibutuhkan adalah konsistensi terhadap transparansi dan integritas,” ungkapnya. “Dari situlah saya semakin wneuichni percaya bahwa apa yang saya lakukan dengan rekan-rekan tidak berada di jalan yang salah,” pungkas Rimawan.
Ilustrasi: Freepik Kontributor: Tilih Listya Asih
MBA 77 Marketing
9
10
Pilar Barang Bareng: Memberdayakan UMKM dalam Seni Kriya
Penulis: Bagas
S
Editor: Nadhila
titip
11
ngikuti bazar untuk menjual hasil karyanya. Nah, di bazar itulah Mbak Pipit kerap bertemu dengan Mbak Melisa dan Mbak Kristi hingga ketiganya menjadi akrab dan memutuskan membuka toko bersama-sama yang terletak di Jalan Suryodiningratan, bernama Barang Bareng yang memiliki makna menjual barang atau karya bareng-bareng (bersama-sama:red).
Setelah berjalan beberapa bulan, mereka bertiga merasa kalau toko mereka ini terlalu besar jika hanya diisi oleh hasil karya mereka, sehingga mereka memiliki ide untuk menyewakan sisa tempat kosong itu kepada pengrajin seni lainnya.
“Dalam mengkurasi, kami juga tidak bisa sembarang barang yang masuk, jadi barangnya harus unik, punya ciri khas, atau punya latar belakang seperti barang itu hasil dari karya para penyintas atau obat korban KDRT.” ujar Mbak Pipit.
titip jual untuk UMKM pengrajin seni kriya adalah toko Barang Bareng.
“Barang Bareng, adalah sebuah toko yang menjual berbagai kerajinan seni kriya yang dibuat oleh pengrajin lokal.” Produk yang dijual sangat beragam, mulai dari produk fashion siap pakai seperti baju, daster dan kaos kaki. Adapula ragam souvenir seperti buku saku, tas sandang, gelang dan kalung. Selain itu, dijajakan pula produk-produk furnitur seperti keramik. Seluruh produk tersebut murni berasal dari pengrajin lokal, bahkan beberapa produk yang dijual merupakan hasil karya dari ketiga pemilik dari Barang Bareng.
Dokumentasi: Tim Kreatif (Mona)
eni kriya atau dalam bahasa Inggris disebut crafting merupakan cabang dari seni rupa yang menghasilkan hasilkan benda kerajinan yang bernilai seni dan membutuhkan keahlian tinggi dari tangan seorang pengrajin untuk membuatnya. Di Indonesia khususnya Yogyakarta, UMKM pengrajin seni kriya terbilang sangat banyak juga jenisnya yang beragam. Namun, pemasaran hasil karya pengrajin seni kriya terbilang sulit apabila hanya mengandalkan toko sendiri, terutama karya dengan jenis souvenir dan fashion yang membutuhkan sistem titip jual kepada toko lain sebagai tempat untuk memasarkan secara konvensional. Salah satu toko yang menyediakan sistem
Toko Barang Bareng dibentuk oleh tiga Srikandi sebagai pendirinya yaitu, Mbak Pipit, Mbak Melisa, dan Mbak Kristi yang sama-sama memiliki ketertarikan di bidang seni rupa. Cikal bakal Barang Bareng dimulai saat mbak Pipit, yang saat itu merupakan seorang manajer galeri seni memutuskan berhenti bekerja demi menjadi ibu rumah tangga. Namun karena kebiasaan beliau yang suka bekerja, Mbak Pipit kemudian meluangkan waktu sembari mengasah kemampuan di dunia jahit menjahit. Berkat pengalamannya saat bekerja dahulu, Mbak Pipit memahami seni seperti apa yang diinginkan dari orangorang yang selama ini suportif dalam fase kehidupannya. Mbak Pipit pun sering me-
12
“Waktu pertama kali buka, toko pertama kita uniknya dapet banget, mirip bangunan-bangunan lawas dan kesannya seperti di film-film lama. (Lalu terinspirasi) waktu jalan-jalan ketemu toko kecil isinya barang barang unik. Terus, kita mikir toko kita ini udah bagus tapi agak gede kalau cuman buat kita-kita doang, gimana nih kalau kita nambah vendor, nambah teman teman crafter. Tapi kita harus kurasi gitu, karena kita tidak mungkin dong (kalau) promosi kita bagus tapi kita menjual barang yang tidak bagus. Jadi kita kurasi karena kita terbiasa mengkurasi.” ujar mbak Pipit.
jadi pajangan utama dalam pameran mereka.
“Kita tidak masalah, nggak produkku, nggak produk Melisa atau Kristi, mungkin produk orang lain yang diajak pameran kita gak masalah, kita tetap aja promo.” ujar Mbak Pipit.
Dalam promosinya ini, Barang Bareng tidak hanya memamerkannya di toko atau saat pameran saja, namun terdapat juga akun media sosial Instagram milik Barang Bareng bernama @barangbarengstore yang fokus dalam kegiatan marketing. Selain itu, Barang Bareng selain
juga menjual produknya “Misi Barang Bareng adalah dengan pada online store Tokopedia dengan nama akun menjadi wadah bagi para pengrajin tokobarangbareng.
seni kriya lokal untuk menjual karyanya dan kampanye produk seni kriya yang terbuat sepenuhnya dari lokal.” Toko Barang Bareng memiliki visi yaitu memberdayakan UMKM seni kriya lokal dan dapat bersaing dengan produk impor. Beberapa misi Barang Bareng adalah dengan menjadi wadah bagi para pengrajin seni kriya lokal untuk menjual karyanya dan kampanye produk seni kriya yang terbuat sepenuhnya dari lokal. Saat adanya pameran, produk milik vendor juga kerap dibawa sebagai salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh Barang Bareng. Bahkan, produk vendor yang dinilai sangat unik dapat menjadi barang pameran utama di atas hasil karya ketiga pemilik Barang Bareng, Mbak Pipit, Mbak Kristi dan Mbak Melisa. Ini sebagai bentuk nyata dari misi Barang Bareng dalam mengampanyekan produk seni kriya lokal, sehingga produk yang memang terpilih layak menjadi
13
Dalam menjalankan bisnis, Barang Bareng tidak mengambil begitu banyak persenan bagi pengrajin yang menitip di toko mereka. “Kita mengambil keuntungan tidak besar, pertama itu yang masuk kesini kita potong paling dua puluh lima persen, sekarang tiga puluh persen.” ujar Mbak Pipit. Keuntungan yang diambil dari para pengrajin ini sepenuhnya digunakan untuk kegiatan operasional seperti promosi, sewa tempat dan gaji karyawan. Keuntungan yang diambil untuk mereka hanya berupa keuntungan berdasarkan hasil penjualan masing masing karya mereka. Barang Bareng memang sangat ketat dalam memilah barang vendor karena dalam target penjualannya pun merupakan pasar menengah ke atas, dengan jarak harga sekitar lima puluh ribu hingga tujuh ratus ribu rupiah.
“Syaratnya kalau mau masuk ke kita harus unik dan punya nilai estetik soalnya pasar kita memang menengah ke atas sekitar range lima puluh sampai tujuh ratus ribu lah, tapi gak terlalu tinggi juga. Jadi, ya masih standar.” jelas Mbak Pipit.
Meski pasarnya menengah keatas, namun Barang Bareng juga tidak menutup kesempatan untuk karya yang merujuk ke pasar menengah kebawah. Ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang menggunakan produk dari pengrajin kriya lokal.
“Di balik satu barang misalnya pakaian, ada cerita tentang teman kita yang berjuang untuk hidupnya, keluarganya, jadi kayak ada suatu kebanggaan sendiri saat menggunakan produk teman. Aku lebih ke untuk mengedukasi ke situnya, jadi yuk kita gunakan uang kita untuk sekitar, membantu orang lain,” jelas mbak Pipit.
Selain itu, Barang Bareng kerap mengadakan pelatihan baik secara internal owner maupun untuk umum. Salah satu pelatihan ini menghasilkan produk baru berupa sabun mandi, sabun cuci muka dan obat nyamuk. Produk baru ini tidak hanya dijual di toko, namun juga memanfaatkan kerjasama sebagai pemasok kepada hotel sekitar. Strategi bisnis yang dilakukan Barang Bareng dalam menjual produknya adalah dengan mengedepankan keunikan produk mereka dan penentuan lokasi strategis yang ramah turis. Dalam promosinya, Barang Bareng juga menggencarkan promosi lokal brand dengan menyewa influencer.
Tidak ada yang bisa menghindari dampak pandemi dan berkurangnya turis, Barang Bareng pun terpaksa memindahkan toko mereka
mereka ke Jl. Tirtodipuran No.3, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Di tempat baru itu, Barang Bareng mulai merubah strateginya dengan lebih banyak menargetkan produk mereka kepada anak muda. Barang Bareng dari situ mulai lebih banyak menjual produk seperti gelang dan kalung yang sering digunakan oleh anak muda sebagai fashion. Meskipun terdampak pandemi, Barang Bareng tetap optimis dengan pandangan bisnis mereka kedepannya mengingat toko mereka masih bisa di akses melalui online marketplace. Barang Bareng pun akan tetap menjual produk hasil karya seni kriya lokal dan mengadakan berbagai pelatihan pelatihan seperti ecoprint. Pelatihan ini tidak hanya untuk menambah keterampilan namun juga healing kepada ibu-ibu rumah tangga dalam membantu keluarganya secara ekonomi maupun emosi.
Optimisme Barang Bareng kedepan terhadap tokonya di online marketplace yang digunakan untuk mengembangkan UMKM produk seni kriya lokal membutuhkan strategi marketing yang lebih gencar. Salah satunya adalah dengan menggunakan strategi yang mengedepankan brand emotion dimana Barang Bareng memasarkan tidak hanya dari segi keunikan dan asal bahan dari lokal, namun juga memasarkan nilai emosi yang ada didalam setiap produk. Dengan kata lain, bukan hanya produk yang dijual namun juga mampu mendeskripsikan cerita yang ada dibalik produk oleh ibu-ibu rumah tangga atau yang lebih dikenal dengan julukan product with purpose.
14
Traveling Lindungi Alammu, Kenali Gulamo Cilakio
saat ini: Menyusuri Nuansa Hijau lewat
Ngarai Gulamo Cilakio
dulunya
hanyalah
terletak
di
sebuah
sungai
yang
Penulis: Elvianisza
Editor: Nadhila
rovinsi
Riau
terkenal
sebagai
pro-
P
Kampar
dalam
yang
tempat
PLTA
awalnya
pemancingan
Panjang,
hanya
sebagai
namun
berubah
bertahun-tahun dan juga tak lepas
ide dari teman-teman acara televisi mata
akan dampak kabut asapnya yang muncul akan
pancing yang datang ke Gulamo. Mereka
hampir setiap tahun. Tetapi kali ini Leaders
memberikan
akan membawa pembaca memasuki ke-
setempat
indahan
satu
yang
dimiliki
oleh
Provinsi
Riau, yakni Wisata Gulamo Cilakio. Wisata
tempat
kemudian
dusen minyak kelapa sawit selama
alam
sebagai
Koto
saran
yang
wisata
kepada
sekarang
koordinator
Andi
karena
pemuda
menjadi
lapangan
untuk
salah me-
ngembangkan Gulamo sebagai wisata.
Gulamo Cilakio adalah wisata alam yang terdiri
dari
Sungai
dan
Sungai
Hal
tersebut
disambut
baik,
karena
Andi
Cilakio dimana membutuhkan kurang lebih
bersama
tiga jam untuk sampai kesana jika bertolak
bahwa menjadikan Gulamo sebagai objek
dari
wisata
Ibukota
Provinsi
Pekanbaru.
Wisata
pemuda
dapat
setempat
juga
memastikan
berpikir
keberlang-
Gulamo Cilakio disebut sebagai green ca-
sungan Gulamo tidak seperti sebagai tem-
nyon-nya Riau karena memang wisatanya
pat memancing yang musiman. Andi ber-
dipenuhi
sama
dengan
ngarai
yang
dikelilingi
pemuda
setempat
kemudian
melakukan
promosi
ber-
Dokumentasi: Tim Redaksi (Elvianisza)
dengan pepohonan hijau. Dikenal sebagai
sama-sama
surga tersembunyinya Kabupaten Kampar,
semulanya dari mulut ke mulut kemudian
Riau, objek wisata Gulamo Cilakio pernah
memanfaatkan media sosial sebagai me-
mendapatkan
peringkat ketiga Anugerah
dia promosi mereka. Semakin hari semakin
Pesona Indonesia 2019 dalam kategori sur-
banyak pemuda setempat yang ikut ber-
ga tersembunyi terpopuler.
gabung mengelola Wisata Gulamo Cilakio
yang
hingga sekarang ini.
Selama wisata berlangsung, kita akan dibawa
mengitari
sampan
sambil
sungai
menggunakan
melihat
pemandangan
Sebelum Sungai
dialihfungsikan
Gulamo
sendiri
sebagai sudah
wisata,
ada
jauh
hutan lindung di sekitar daerah wisata. Ti-
sebelum PLTA Koto Panjang dibangun. Se-
dak
buah
hanya
mendapatkan
kunjungan
wi-
legenda
beredar
di
antara
ma-
sata dari wisatawan lokal, Wisata Gulamo
syarakat sekitar Gulamo. Dikatakan bahwa
Cilakio
dulunya
juga
mancanegara
dikunjungi seperti
Turki, dan Australia. d
15
Gulamo
oleh
Korea,
wisatawan Arab
Saudi,
Wisata Gulamo Cilakio
yang guru
terdapat
tinggal itu
di
disebut
seorang dalam “Gu”
guru
Sungai
dan
mengaji Gulamo,
“Lamo”
yang
yang
16
artinya guru
lama.
yang
Gulamo
lama.
sendiri
Nama
memiliki
Gulamo
arti
bankan
tanah
kita
sebagai
hutan
lindung
Dalam pengelolaanya, pokdarwis atau ke-
dipakai
kepada Dinas Kehutanan, tidak hanya un-
lompok
oleh masyarakat setempat sebagai bentuk
tuk melindungi objek wisatanya tetapi juga
bersama
penghormatan
menjaga
ngelola
Wisata
dengan
itu,
ngelola
Wisata
mereka
terhadap
sosok
guru tersebut. Selain itu, menurut Andi, banyak
wisatawan
kunjung
ke
mencari
mancanegara
Gulamo
bekas
Cilakio
tapak
kaki
yang
karena pada
alam
agar
terhindar
dari
pem-
balak liar.”
beringin
batu
di
Wisata
Gulamo
bangkan
Cilakio
secara
dulunya
swadaya
dikem-
bersama
tannya
sadar
wisata
kemudian
masyarakat
Gulamo
mereka
pun
sekitar
dibentuk
untuk
Cilakio.
me-
Bersama
bahu-membahu
Gulamo
cukup
Cilakio.
me-
Pembua-
sederhana,
mereka
de-
membagi kerja anggota ke dalam jadwal,
dan
jika ada anggota yang pada hari itu belum
Wisata Gulamo Cilakio ini, yang mana be-
ngan
lum
sekarang juga dibantu oleh Himpunan Pra-
mendapatkan
muwisata
akan mendapatkan jadwal kerjanya di ke-
pernah
karang. Sungai
mereka
Selain
itu
Gulamo
temukan
dipercaya
menjadi
sampai juga
lokasi
se-
bahwa
pertama
peradaban Sumatera Tengah di Indonesia.
Awalnya
sebelum
Wisata
Gulamo
Cilakio
pemuda
sebagai
ngai
dari
hargaan
salah
satunya
pangan
Wisata
belumnya haan
Andi
Gulamo
bekerja
negara.
selaku
koordinator
Cilakio
disalah
Hadirnya
yang
lase-
nya juga
bagi
masyarakat
desa
syarakat
tetangga
lainnya.
kayu
pada viral
hirnya
Wisata
Gulamo
dakhadiran
dan
Sebagai
tahun
akar
2019
yang
Wisata
Pesona
Indonesia
dikenal
su-
mati.
Gulamo
mendapatkan
Gulamo
Cilakio
tokoh
peng-
dan
hingga
ak-
manca-
menyayangkan
dari
pemerintah
daerah
contoh,
maanak-
harinya
daknya
dan
Wisata
bahwa
Gulamo
bantuan
Cilakio
yang
berasal
rangkap
seharusnya
tidak
mengklaim
mereka
dari
terima
lembaga
rutin
sebulan
keputusannya
begitu
seterusnya.
melakukan
sekali
yang
dilakukan
rapat
seti-
pengambilan
dengan
musya-
warah. Begitupun jika ada kritik atau protes dari
anggota,
parkannya
ke
pokdarwis dalam
akan
forum
dan
melemmendis-
kusikannya.
Dokumentasi: Tim Redaksi (Elvianisza)
Kepala
agar Pihak
Cilakio
darwis
tetapi
lapisan
esokan
dia
keti-
sebagai pembina mereka.
kebanyakan
desa
dalam
giat
lamo
turut
pengelolaan
ini.
Tidak
koordinator
Cilakio
membantu
menggerakkan
dalam
Cilakio
selaku
pun
mengungkapkan
anggota
Wisata
hanya
lapangan
pok-
itu,
GuAndi
Wisata bahwa
Guke-
bantu
dengan
provinsi.
Pemerintah
ngundang lamo
Cilakio
lamo
pari-
pala desa ikut membantu pemuda setem-
sama
Provinsi Riau.
untuk
pelatihan
yang
dari
pemerintah
provinsi
perwakilan
yang
dan
perhatian
dari
hadir
rutin
me-
pokdarwis dalam
mereka
Gu-
seminar
adakan
ber-
guide
Wisata
membantu
mencari
wisata, seperti Bank Indonesia. Belum lama
pat
pengunjung wisata ke Gulamo, yang mana
ini pihak Bank Indonesia datang dan mem-
katkan
hal tersebut membantu anak kuliahan dari
berikan
Gulamo Cilakio. Bersama mereka berusaha
Tentunya dari semua yang dilakukan Andi
segi ekonomi.
pelampung kepada Wisata Gulamo Cilakio,
untuk
bersama
yang
ngenalkan
Gulamo
Cilakio
tour
membersihkan
juga
anak yang kuliah di Pekanbaru dapat memenjadi
sekitar
negara. Tetapi meskipun begitu, Pihak Wisata
sendiri
dan
semakin
perusa-
desa
serta
karena
dari
satu
Cilakio ini menjadi bantuan besar tidak ha-
pemuda
maka
lamo
minum,
ga
perkantoran
dikenal
kerjanya
makan,
Cilakio
di
Awalnya
yang
jadwal
Dalam pengembangannya, pokdarwis Gu-
nyak yang berladang di hutan dan ada jubekerja
atau
sekitar
menggunakan dana pribadi mereka untuk
Hingga
yang
Indonesia HPI.
dikembangkan, masyarakat setempat ba-
mereka
masyarakat
dan
“Niat mereka dalam pengembangan wisata ini tidak hanya membantu
bantuan
juga
mengurusi
berupa
kedepannya
hal
sampan
Wisata
serta
Gulamo
yang
Cilakio akan mendapatkan bantuan pem-
alam.
bangunan lumnya
musholla
fasilitas
serta
toilet
dan
sedang
kuliah
kesadaran
mereka
mewujudkan nama
Walaupun khusus
dalam
akan
lapangan
desa
dan
belum dari
mening-
me-
menjaga
mendapatkan
pemerintah
penggiat
wisata
lainnya
di
Wisata
kerja,
juga
dengan
toilet.
Sebe-
perhatian
kabu-
kursi
duduk
paten, tetapi Wisata Gulamo Cilakio ini ter-
lamo reka nomi
dengan
Cilakio tidak dan
pokdarwis
berharap,
hanya
Gu-
usaha
me-
bahwa
membantu
menjaga
Wisata
alam
secara
saja
tetapi
ekojuga
mengharapkan keberlangsungan.
lamo
masyarakat setempat dari segi ekonomi tetapi juga menjaga alamnya.”
sudah ada dibangun oleh penanggung jawab
setempat,
tersebut
tetapi
hanyut
kemudian
dikarenakan
air
fasilitas sungai
yang pasang. Mereka mengatakan bahwa Hal tersebut diungkapkan oleh koordinator
pemerintah
lapangan
perhatian
Wisata
Gulamo
Cilakio
yang
daerah
mereka
kurang
kepada
memberikan
Wisata
“Mereka memiliki harapan besar kepada wisatawan agar berkenan membantu mereka melakukan promosi melalui media sosial pribadi, selain itu mereka juga berharap bahwa kunjungan wisata tidak hanya dilakukan sekali saja tetapi juga
Gulamo
menjadi kunjungan yang berulang ke Wisata Gulamo Cilakio nantinya.” mengatakan
bahwa
“Kita
siap
mengor-
Cilakio.
bankan
17
18
Ulas Optimalisasi Kualitas Pembelajaran,
MM UGM Yogyakarta akan
Menyelenggarakan Blended Learning
L
hucdwbecdew
19
nasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis komputer juga menghadirkan penyesuaian baru untuk dosen maupun mahasiswa, tetapi setidaknya, pembelajaran bauran dapat sedikit mengobati kejenuhan menatap layar secara terus-menerus tanpa adanya interaksi secara langsung.
Wakil direktur MM UGM kampus Yogyakarta, Pak Bayu Sutikno saat dialog secara daring dalam acara BOD Menyapa yang membahas rencana metode pembelajaran bauran juga menemukan bahwa uji coba bauran yang belakangan telah terlaksana berlangsung dengan baik. “Saya juga kerap mengamati beberapa kelas secara diam-diam melalui ATC (Academic Traffic Control) dan menemukan bahwa setelah sesi kelasnya dosen, beberapa mahasiswa inginnya nggak keluar kelas, ingin ngobrol sama teman-temannya” ujar Pak Bayu Sutikno. Melalui survei yang ditayangkan pada acara BOD Menyapa, alasan terbanyak dari mahasiswa memilih pembelajaran luring pun adalah ingin berinteraksi langsung dengan dosen dan teman. Rencana pelaksanaan blended learning pada semester ajaran cijiefvejcrjnidcn
Selain metode belajar bauran yang siap menyambut semester baru, ternyata ada hal lain yang akan berbeda. Bapak Bayu Sutikno yang kita kenal selalu mendampingi kegiatan mahasiswa yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur MM UGM Kampus Yogyakarta, pada semester gasal tahun akademik 2021/2022 akan berpindah menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Gaya kepemimpinan beliau yang demokratis sering kita jumpai pada saat kelas maupun pada kesempatan lain, contohnya saja pada saat acara BOD Menyapa yang diselenggarakan pada Jumat, 5 November 2021 pukul 19.15 WIB secara daring. Kerap mendampingi acara dari organisasi mahasiswa, membuat beliau dikenal sebagai sosok yang dekat dengan mahasiswa. Beliau acapkali memberi kebebasan pada kami, mahasiswa, untuk mengemukakan pendapat yang menyebabkan komunikasi dengan mahasiswa dapat berjalan dengan baik.
Terima kasih Bapak Bayu Sutikno S.E., Cand.Merc., Ph.D atas seluruh kontribusi baik yang diberikan untuk kami mahasiswa dan MM UGM. Semoga semua pencapaian MM UGM pada kepemimpinan yang terdahulu dapat dipertahankan juga ditingkatkan pada kepemimpinan yang baru.
Dokumentasi: Tim Redaksi (Nadhila)
Di lingkungan MM UGM Yogyakarta sendiri, Penulis: Nadhila
uji coba metode proses pembelajaran baEditor: Anastasia uran sudah berlangsung pada penghujung eaders, satu tahun lebih sudah kita tahun ajaran 2021. Salah satunya adalah melewati proses belajar secara da- kelas IMBA77 pada mata kuliah Research ring. Sejumlah kegiatan perkuliahan Methods in Concentration yang diampu baik itu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), oleh Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma. Hal berorganisasi, program percepatan dan tersebut dilakukan dalam rangka mepeningkatan kepemimpinan (LEAP), dan nyempurnakan proses belajar bauran kegiatan lainnya dilakukan daring sepe- yang akan dilaksanakan di tahun ajaran nuhnya. Terlalu sering menatap layar ter- 2022. Uji coba KBM Bauran ini disambut kadang membuat rasa jenuh dan ke- positif oleh mahasiswa yang secara anlelahan muncul, belum lagi beberapa tusias datang mengingat selama ini memengalami screen fatigue. Namun begitu, reka belum pernah merasakan kelas di MM kabar baik akhirnya datang dari Univer- UGM secara luring.
sitas Gadjah Mada.
Beberapa upaya dilakukan oleh MM UGM Dilansir dari ugm.ac.id, KBM bauran pada baik sebelum maupun pada saat KBM basemester gasal tahun akademik 2021/2022 uran berlangsung untuk memastikan protelah dilaksanakan. Melalui Surat Edaran ses belajar bauran dapat terlaksana secaNomor:2681/UN1.P/SET-R/KR/2021 tertang- ra aman. Beberapa diantaranya adalah gal 12 April 2021, pembelajaran bauran ini dengan memeriksa status vaksinasi diprioritaskan untuk mahasiswa angkatan peserta KBM bauran, survei kesehatan 2020 & 2021, dan mereka yang mem- sehari sebelum mengikuti kelas, dan kelas butuhkan kegiatan praktikum, praktik, bauran dilakukan maksimal dua jam penelitian, pengabdian kepada masyara- karena pergantian antar kelas memkat, serta penyelesaian tugas akhir. Rang- butuhkan sterilisasi kelas selama satu jam kaian pelaksanaan kegiatan belajar ba- agar kelas kembali aman digunakan untuk uran (blended learning) tentu tetap me- kelas selanjutnya. Sehingga dapat terlihat ngutamakan aspek kesehatan dan kesela- bahwa rencana metode pembelajaran sematan dari semua lapisan yang terlibat di cara bauran yang akan diselenggarakan tempat serta mempertimbangkan per- pada semester depan tahun ajaran 2022 kembangan kondisi pandemi akibat CO- tentu tidak terlepas dari bantuan dan pendampingan beberapa pihak. MengkombiVID-19 di waktu yang akan datang.
baru di tahun 2022 tetap mengikuti situasi dan kondisi pandemi akibat COVID-19 di Indonesia. MM UGM akan memastikan bahwa penyelenggaraan pembelajaran bauran betul-betul dapat terlaksana secara aman.
20
Sorotan Kepemimpinan Inklusif: Tentang
Menghadapi Dinamika dan Keberagaman
(Pengulas: Amin Wibowo, S.E., M.B.A., Ph.D.)
“
inklusif. Oleh karena itu, efek dari kera-
huedbkew gaman dapat diasumsikan dan
didorong oleh sejauh mana
karyawan melihat peker-
jaan mereka di lingku-
ngan yang adil dan in-
klusif secara sosial dari
anggota kelompok. Apa
yang membuat seorang
21
mensjhdsj
270 juta jiwa dengan lebih dari 1300 suku etnis. Jika menilik analisis McKinsey terbaru mengenai keberagaman, hal ini menunjukkan bahwa organisasi yang menerapkan keberagaman dalam organisasinya, perusahaan atau bisnis tersebut semakin kuat dan berkembang. Di tahun 2019 McKinsey menemukan bahwa perusahaan di kuartil teratas untuk keragaman gender pada tim eksekutif, 25% lebih mungkin memiliki profitabilitas di atas rata-rata.
Perintisan program 1000 Startup Digital oleh pemerintah sejak tahun 2016 lalu mendorong munculnya keberagaman di Indonesia melalui sumber daya manusianya. Hal ini menunjukkan bahwa banyak potensi yang dapat digali dalam peluang kewirausahaan berbasis teknologi digital ke seluruh penjuru nusantara. Berdasarkan data statistik, Indonesia sangat memiliki potensi keberagaman dengan memiliki penduduk penduduk yang berjumlah
lebih dari
Apa yang diperlukan untuk menjadi pemimpin masa depan yang hebat? Dalam lima, sepuluh, bahkan lima belas tahun ke depan? Kepemimpinan inklusif mengarah pada pertumbuhan inklusif. Menurut Mckinsey, terdapat korelasi statistik yang kuat antara keragaman dan profitabilitas di perusahaan besar. Banyak peneliti melakukan analisis secara ekstensif untuk mengeksplorasi bagaimana keragaman itu penting dan bagaimana sebuah perusahaan dapat menggunakannya untuk meningkatkan kinerja mereka.
Manusia mempunyai peran sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial. Penerapan peran manusia sebagai makhluk sosial yaitu dikarenakan beberapa pekerjaan terkadang tidak bisa dikerjakan secara individu, melainkan membutuhkan peran dari orang lain. Contoh yang nyata yaitu bekerja dalam tim. Bekerja dalam tim sudah menjadi pondasi yang digunakan selama bertahun-tahun. Kerja berbasis tim ini memberikan manfaat terutama dalam hal meningkatkan potensi tim yang lebih besar untuk memproses informasi dalam rangka menyatukan lebih banyak pengetahuan, keahlian, dan perspektif yang beragam untuk mencapai sinergi dari integrasi
Ilustrasi: Freepik
merasa dianggap dalam suatu organisasi? Penulis: Eva dan Puspita
Apakah semata cukup dengan diperlaEditor: Nadhila kukan dengan adil, hormat, bernilai, dan merasa dimiliki oleh organisasi atau keBhineka Tunggal Ika” merupakan lompoknya? Jawabannya multidimensisemboyan bangsa Indonesia. Frasa ini onal tentunya, dapat kita tilik misi, kebiberasal dari bahasa Jawa Kuno yang jakan, praktik, dan bagaimana sikap seartinya “Berbeda-beda, tapi tetap satu”. seorang di lingkungan kerjanya.
Semboyan tersebut menggambarkan keragaman suku, ras, bahasa, budaya, keUntuk menjadi catatan penting bahwa percayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, sebagian besar iklim inklusif sangat namun mereka tetap satu kesatuan. Pertergantung kepada karakter pemimpinnya, bedaan terkadang menjadi suatu pengseperti yang dilansir oleh referensi populer halang dalam beberapa situasi, namun yaitu Harvard Business Review yang meterkadang perbedaan menjadi suatu hal ngamini pernyataan tersebut. Selanjutnya, yang indah dan bermakna. Memandang karakteristik para pemimpin inklusif bagi dan menanggapi perbedaan menjadi sukelompok adalah ditunjukkannya komitatu hal yang positif dapat berkaca pada men yang nyata, kerendahan hati
cara pandang inklusivitas. Cara pandang kesadaran akan suatu bias,
ini seharusnya dimiliki oleh setiap orang rasa ingin tahu tentang
dalam memandang perbedaan-perbeorang lain, kecer-
daan yang terjadi khususnya pada bangsa dasan budaya,
sendiri dalam kepemimpinan.
dan kolaborasi
yang efektif.
Secara khusus, keragaman memiliki efek Jika ada per-
yang lebih konstruktif pada fungsi orgatanyaan,
nisasi dalam iklim yang mendukung kerayang
gaman. Hal ini dapat dilihat pada iklim huedbkew
manakah yang merupakan sifat yang paling penting dimiliki? Jawabannya adalah tergantung pada siapa yang bertanya? Jika ia seorang pemimpin, komitmen merupakan hal yang paling krusial karena tanpa itu, kelima sikap lainnya tidak bisa dikembangkan dengan penuh. Bagi orangorang yang bekerja di lingkungan seorang pemimpin, seperti manajer, sikap yang paling krusial dimiliki adalah kesadaran akan suatu bias.
22
point a view. Untuk mencapai keragaman tim, membutuhkan lebih dari sekedar menyusun tim yang beragam. Sedangkan perspektif pemrosesan informasi, tim mengidentifikasi keragaman sebagai aset. Teori dan bukti menunjukkan bahwa sebagai akibat dari bias berbasis stereotip, anggota tim juga dapat merespons secara negatif kepada tiap-tiap individu dalam organisasi. Akibatnya, keragaman tim juga dapat berpotensi mengganggu pertukaran informasi di dalam tim, seperti integrasi atau sinergi komunikasi dalam tim.
Lalu bagaimana praktiknya di Indonesia? Inklusivitas yang diterapkan pada banyak organisasi di Indonesia masih sangat terbatas. Hanya beberapa instansi pemerintah dan organisasi swasta yang menerapkan kewajiban untuk mempekerjakan kaum disabilitas dari jumlah total karyawannya. Gender masih menjadi polemik yang masih belum terlihat ujungnya. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada profesi tertentu masih dibedakan. Perempuan masih mendapatkan pendapatan yang sedikit lebih rendah dari laki-laki dan diragukan ketika menduduki posisi eksekutif. Mengingat kompleksnya permasalahan inklusivitas ini, banyak pihak yang meragukan efektivitas pengaplikasian inklusivitas dalam organisasi. Paham tersebut tidak berlaku dengan salah bisnis yang beroperasi di Yogyakarta, yaitu Estuary. Salah satu pengalaman yang berhasil dilalui oleh Puspita yang pernah bekerja sebagai General Manager di sana, mempelajari bahwa adanya keberagaman yang membentuk inklusivitas. Alasannya adalah karena turnover posisi front service bisnis food and beverages di Yogyakarta tergolong tinggi.
Penerapan inklusivitas di Estuary Cafe terjadi tanpa rencana.
23
jadi tanpa rencana. Inklusivitas diterapkan dikarenakan adanya salah satu kandidat pegawai yang berasal dari komunitas transgender. Bertolak dari hal tersebut, mengharuskan Estuary Cafe untuk beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Meskipun tidak terlihat seperti perubahan yang besar, namun beberapa peraturan dalam perusahaan harus mengalami penyesuaian. Beberapa di antaranya adalah menciptakan sistem rekrutmen yang pro inklusivitas, group support untuk memfasilitasi transisi ketika perubahan-perubahan terjadi dalam organisasi, dan beberapa basic policy seperti aturan toilet dan panggilan nama. Inklusivitas terbukti mampu meningkatkan kinerja organisasi, hal ini terbukti pada Estuary Cafe di Yogyakarta. Setelah sukses mengadaptasi basic transpolicy, kinerja karyawan dalam organisasi tersebut dapat diamati meningkat baik dengan manajemen organisasi yang baik pula, sehingga terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dan mendatangkan profit yang meningkat.
Basic transpolicy sendiri merupakan peraturan-peraturan yang dibuat untuk menetapkan aturan dasar bagi kaum komunitas transgender. Tidak banyak yang melakukan praktik ini dikarenakan hal keragaman masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Harapan untuk menerapkan keragaman terbukti bukan hal yang tidak mungkin. Penulis berhasil menjadi saksi bahwa salah satu bisnis di Yogyakarta tersebut terbukti mampu melakukannya. Penerapan hal ini bukan untuk sensasi atau hal lainnya, bagaimanapun organisasi ini diharuskan untuk bertransformasi. Beberapa tantangan pun bermunculan, dan untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, seorang pemimpin yang inklusif dibutuhkan.
Seperti apakah kepemimpinan inklusif? Kepemimpinan inklusif dapat didefinisikan sebagai pemimpin yang menyadari bias dan preferensi mereka sendiri, secara aktif mencari dan mempertimbangkan pandangan dan perspektif yang berbeda untuk menginformasikan pengambilan keputusan yang lebih baik. Mereka melihat talenta atau potensi yang beragam sebagai sumber keunggulan kompetitif dan menginspirasi orang lain yang beragam untuk mendorong kinerja organisasi dan individu menuju visi bersama.
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menguasai kepemimpinan inklusif. Kunci penting dari kepemimpinan inklusif adalah adanya rasa keterlibatan. Bagaimana seseorang, disini sebagai karyawan dalam sebuah organisasi, merasa dilibatkan. Tidak hanya itu, namun juga diperlakukan secara adil dan hormat, dihargai dan dimiliki, semua sikap yang secara mendasar sangat didambakan manusia. Mari kita lihat lebih jeli!
Kepemimpinan inklusif menyorot perilaku seorang pemimpin, apa yang mereka katakan, dan apakah perkataan serta perilaku mereka sejalan. Ini benar-benar penting karena semakin banyak orang merasa dilibatkan, semakin mereka angkat bicara, bekerja lebih keras, dan berkolaborasi. Partisipasi dari semua pihak pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja organisasi, sebuah cita-cita yang tidak hanya diinginkan oleh kalangan tertentu dalam organisasi. Seorang pemimpin inklusif memiliki kemampuan unik dan kritis untuk membantu sebuah organisasi beradaptasi pada situasi yang dinamis, seperti kebutuhan pelanggan yang berubah secara dinamis, ide-ide, dan talenta yang saat ini hxbkqwh
jauh lebih beragam.
Gaya kepemimpinan inklusif memiliki beberapa ciri khas, diantaranya seorang pemimpin inklusif harus memiliki komitmen akan keberagaman. Menjadikan keberagaman dan inklusivitas sebagai prioritas yang serius di dalam perkembangan organisasi untuk menjadi lebih baik. Mereka juga memiliki rasa empati yang tinggi, hal ini berguna untuk memahami bahwa masing-masing individu memiliki kemampuan masing-masing, mengakui kesalahan, dan menciptakan ruang bagi orang lain untuk berkontribusi.
Seorang pemimpin inklusif juga menyadari adanya wrong judgment, stereotype, dan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan penilaian kinerja selalu mengacu pada performa. Tidak hanya itu, mereka juga harus memiliki wawasan luas tentang kebudayaan, mampu beradaptasi terhadap perubahan yang dirasa membawa kebaikan yang lebih baik bagi organisasi. Dalam menghadapi perbedaan dan perubahan pun pemimpin inklusif harus memiliki pola pikir terbuka dan rasa ingin tahu yang mendalam tentang orang lain atau komunitas lain, berusaha mendengarkan tanpa menghakimi, dan menggunakan empati untuk memahami orang lain. Tujuan dilakukan hal-hal itu untuk mencapai kolaborasi yang lebih efektif sehingga tercapai keragaman pemikiran dan sinergi dalam tim.
Lebih direnungkan lagi, maka makin terkesan seperti daftar semata. Bahkan sering kali kita berpikir, ciri khas mana yang paling penting? Jawaban yang paling tepat adalah, tidak ada jawaban yang tepat. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan masing-masing. Manakah ciri khas dsjcfbfsn
24
Amin Wibowo, S.E., M.B.A., Ph.D.
Pengulas
Memimpin adalah sebuah perjalanan pembelajaran yang panjang, diibaratkan sebagai maraton bukan sprint. Anda bisa jadi berumur di atas 40 tahun dengan segudang pengalaman profesional yang luar biasa. Namun ketika bicara tentang kepemimpinan, anda masih jauh dari kata mampu. Sedangkan untuk memahami bias, dibutuhkan kemampuan untuk peka, mengenali bias yang ada, mampu menyamankan diri pada kondisi yang tidak nyaman.
25
Membahas isu inklusivitas tampaknya yang masih seringkali dianggap tabu dan di atas normal, memang tidak pernah akan habis jika kita dihadapkan dengan permasalahan dan realita yang terjadi. Menghadapi tantangan demi tantangan, seperti dinamika dan keberagaman menjadi polemik sehari-hari. Hal tersebut tentunya diperlukan seorang pemimpin yang baik dan paham bagaimana melihat dan mengolah inklusivitas dalam organisasi. Di Leadersmagz edisi ini, pembaca disuguhkan dengan ulasan BOD MM UGM yang akan memperkaya referensi Leaders menjadi pemimpin yang inklusif. Terkadang, kita sebagai calon pemimpin bertanya-tanya pada diri sendiri.
Apakah saya (calon) pemimpin inklusif? Apakah saya bisa menerima bawahan saya siapapun mereka? Apakah saya tidak nrerhheierd
Dokumentasi: www.mm.feb.ugm.ac.id
yang lebih cocok, kembali kepada diri masing-masing. Namun, jika bertanya hal apa yang paling penting dari kepemimpinan, tentunya adalah komitmen. Komitmen untuk adil dan menjaga amanah.
Kepemimpinan inklusif adalah kemampuan penting untuk mengenali dan memanfaatkan pemikiran yang beragam dalam menghadapi karyawan, pelanggan, dan talenta yang semakin beragam. Menjadi lebih sadar menjadi sangat penting untuk pengembangan diri pemimpin itu sendiri, tetapi kesadaran saja tidak cukup. Butuh kerendahan hati dan empati dalam memahami sebuah perspektif. Akan sulit bagi para pemimpin untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang titik buta untuk merealisasikan strategi perubahan, perbaikan, dan transformasi mereka untuk tumbuh. Ini membutuhkan usaha, dikarenakan hal tersebut maka pemimpin yang rendah hati dan berempati akan terbuka terhadap kritik tentang bias pribadi mereka, dan pemahaman diri yang lebih besar tentang keterbatasan pribadi mendorong kerendahan hati, empati, dan pengambilan perspektif yang lebih besar.
saja membiarkan tetapi juga mendorong siapapun mereka dengan keunikan yang dimilikinya untuk terlibat dan berkontribusi bagi organisasi? Dan sederetan pertanyaan yang senada dapat diajukan untuk mengetahui apakah anda (calon) pemimpin inklusif? Tidak mungkin seseorang menjadi pemimpin inklusif ketika ia tidak menyadari dan mengakui bias dan preferensinya, dan setelah itu melakukan upaya yang serius untuk mengatasi dua hal itu. Sayangnya hal ini tidak mudah dikarenakan bias yang ada sudah berpuluh tahun terbangun melalui berbagai faktor dan cara. Seseorang dengan bias memiliki tendensi yang sistemik untuk menggunakan informasi mengenai orang lain dengan cara yang menghasilkan persepsi yang tidak akurat. Apalagi kecenderungan dari bias ini bisa bersifat implisit. Sebagai contoh, tanpa disadari jika anda dihadapkan pada dua orang yang berbeda, satu dari posisi manajerial berpakaian rapi dan formal, dan satu lagi posisi operasional berpakaian kasual dan informal, bisa jadi anda berasumsi bahwa yang pertama lebih pantas dihormati daripada yang kedua. Tambahan lagi, ada kecenderungan yang sering menempatkan seseorang pada bias implisit ketika orang tersebut memiliki perbedaan lain yang menonjol, misalnya warna kulitnya. Sementara preferensi sering dibentuk oleh persepsi seseorang. Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengelola, dan menginterpretasi apa yang ia lihat, dengar, pegang, cium, dan rasakan dalam rangka memberi arti dan memaknai yang ada disekitarnya. Apa yang anda persepsikan bisa berbeda dengan orang lain dikarenakan anda memiliki struktur pengetahuan yang abstrak yang tersimpan dalam memori otak anda dan membuat anda berinterpretasi atas informasi mengenai kejadian, orang, dan juga cnkshdxubhankxsnhd
situasi. Sebagai contoh, dalam pikiran anda mungkin terbentuk keyakinan yang terbentuk sebelumnya mengenai sifat lakulaki dan perempuan, sifat, sikap, perilaku, dan preferensi mereka. Anda mungkin akan tidak bersetuju anak laki-laki anda bermain mainan yang tidak maskulin, semisal boneka.
Persepsi yang salah, bias yang terjadi, dan berbagai bentuk pembedaan yang lain banyak menimbulkan masalah manajerial. Keyakinan sederhana dan sering tidak benar mengenai karakteristik tertentu sebuah kelompok atau sering disebut stereotyping seringkali berakhir pada perlakuan yang tidak adil. Contoh sederhana dan masih terjadi adalah karena pekerja adalah wanita maka ia tidak perlu mendapatkan penghasilan yang sama dibanding kolega kerjanya yang laki-laki. Contoh lain, karena seseorang mengalami disabilitas maka dia perlu dikasihani, dan tidak mendapat peluang yang sama dalam berkarir.
Upaya serius menjadi pemimpin inklusif bermakna seseorang harus secara proaktif, mengerahkan segenap upaya mengakui orang lain itu berbeda dan secara nyata mendorong perkembangan mereka, bukan sebaliknya menyudutkan mereka. Sebagaimana disadari bahwa individuindividu adalah unik, berkontribusi dengan cara yang unik dengan cara yang memotivasi dan meningkatkan rasa pencapaian pribadi mereka. Prinsip pokok kepemimpinan inklusif adalah mengikutsertakan orang. Jika orang merasa diikutkan dalam organisasi, semakin merasa dia diperlukan, semakin berkolaborasi dan pada akhirnya mengangkat kinerja organisasi. Beberapa ahli dan lembaga konsultasi manajemen, misalnya dari Harvard,
26
Potret Deloitte, McKinsey telah banyak memberikan saran bagaimana membangun kepemimpinan inklusif. Studi di Harvard menyebutkan bahwa menjadi pemimpin inklusif sangat besar pengaruhnya karena apa yang dikatakan pemimpin membuat perbedaan bahkan sampai dengan 70%. Dengan fakta yang dihadapi oleh organisasi masa kini adalah diversitas pasar, diversitas konsumen, diversitas ide dan diversitas talenta maka menjadi hal tidak aneh jika McKinsey dalam salah satu studinya mengklaim bahwa 39% responden penelitiannya menolak bekerja jika organisasi yang diminatinya menunjukkan ketiadaan inklusifitas.
Menjadi pemimpin inklusif dimulai dengan, pertama membangun komitmen otentik terhadap diversitas, dan menjadikan diversitas dan inklusivitas sebagai prioritas utama. Fakta lingkungan bisnis telah berubah, tidak mungkin lagi tidak mengakui diversitas, tidak mungkin lagi tidak memberikan perlakuan fair play kepada semua termasuk yang unconscious terjadi pada pribadi dan organisasi, dan oleh karena itu memastikan bahwa mitigasi melalui kebijakan, proses dan struktur dijalankan. Masihkah kita siap menanggung akibat keputusan yang unfair dan irrational? Keempat, penting untuk lebih bisa mendengarkan pihak lain tanpa prasangka, menumbuhkan empati dan memiliki mindset terbuka dan karenanya belajar terus untuk lebih baik. Dengan pikiran yang terbuka maka pembelajaran dan ide baru akan muncul, dan ini diperlukan karena bisnis berubah dengan cepat, jika anda tidak belajar maka anda dalam masalah besar. Kelima, belajar mengenai budaya lain adalah sangat diperlukan karena mengelola diversitas adalah fakta dalam organisasi masa kini. Tidak ada satu budaya wiedehhdeiw
27
termasuk yang unconscious terjadi pada pribadi dan organisasi, dan oleh karena itu memastikan bahwa mitigasi melalui kebijakan, proses dan struktur dijalankan. Masihkah kita siap menanggung akibat keputusan yang unfair dan irrational? Keempat, penting untuk lebih bisa mendengarkan pihak lain tanpa prasangka, menumbuhkan empati dan memiliki mindset terbuka dan karenanya belajar terus untuk lebih baik. Dengan pikiran yang terbuka maka pembelajaran dan ide baru akan muncul, dan ini diperlukan karena bisnis berubah dengan cepat, jika anda tidak belajar maka anda dalam masalah besar. Kelima, belajar mengenai budaya lain adalah sangat diperlukan karena mengelola diversitas adalah fakta dalam organisasi masa kini. Tidak ada satu budaya yang lebih cerdas daripada budaya lain, memahami budaya lain selalu bermanfaat dalam mengelola diversitas. Keenam, jika anda percaya bahwa mereka bagian dari anda maka berkolaborasi, memberikan empowerment, membentuk tim dengan latar belakang yang ragam, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung kerjasama adalah bukti anda pemimpin inklusif. IQ masa lalu mungkin lebih condong pada kecerdasan individu, namun IQ masa kini adalah seberapa cerdas anda dalam bekerja dalam tim.
Reference:
Jones, G. R., & George, J. M. Contemporary management.
Thoroughgood, C. N., Sawyer, K. B., &
(2020).
Webster, J. R. (2021, August 27). Creating a transinclusive workplace. Harvard Business Review. Retrieved January 23, 2022, from https:// hbr.org/2020/03/creating-a-trans-inclusiveworkplace
Kontributor: Tilih Listya Asih
MBA 77 Marketing
28
untuk
Bukan Pikri jika tidak semangat dalam
mendapatkan uang sendiri tanpa modal.
menjawab tantangan. Pada kondisi uncer-
Mulai dari melakoni jual petasan dan hi-
tain yang terjadi di dunia karena Pandemi
dangan berbuka puasa, menjajakan es
Covid-19,
dan koran, hingga menjadi juru foto keliling
tengah
desa pernah menjadi cerita menarik masa
termasuk PT Angkasa Pura I (Persero)
kecilnya.
beserta anak perusahaannya, Ia men-
makin
Sosok Pikri Ilham Kurniansyah:
Facing Cross-Major Courses
semangat
memutar
otak
di
saat
banyak
menghadapi
perusahaan
kesulitan
finansial,
jawab tantangan dengan menjadi Direktur
with Passion, Knowledge, and Skill
Cerita cross-major dalam karirnya dimulai
Utama PT Angkasa Pura Property.
ketika Pikri menyelesaikan program studi
Matematika di Universitas Diponegoro dan
Dunia konstruksi bukanlah hal baru karena
berhasil menjadi dosen di almamaternya.
sejak duduk di bangku kuliah Pikri telah
Setahun
Pikri
bekerja di perusahaan konstruksi. Maka
memutuskan untuk mengikuti proses re-
berbekal program “Survival and Rebound
krutmen Garuda Indonesia hingga memu-
Strategy” yang meliputi pengaturan cash
tuskan untuk berpindah haluan dari dosen
flow, profitability, dan penyusunan long
menjadi karyawan Garuda Indonesia.
term
setelah
menjadi
dosen,
strategy,
Pikri
telah
berhasil
mencapai targetnya yaitu BEP (Break Even
Penulis: Dony
satu
break
boundaries
tentang
stigma
cross-major courses.
sebagai
yang paling penting untuk dicari dan dike-
dasar hingga sekolah menengah atas. Se-
sistem pensiun pegawai.
onal tahun 1986.
jejak
ayahanda
yang
Pikri,
mengalir deras membuatnya menjalankan
berorganisasi dan melakukan pengem-
bisnis
bangan
putih. Mendapat insight
orang
sejak
tuanya,
bang
hjhbcdjwjx
29
diri
Pikri
dini.
Mengikuti
hijrah
dari
jejak
Palem-
dan
pangkat,
serta
perubahan
sejak
masih
berseragam “Zero
merah
Business
Model” dari sang ayah membuat Pikri seinecniwefew
tahui oleh masing-masing individu. Pikri menerapkan tiga hal mendasar dalam
lama itu pula Pikri aktif berorganisasi mulai
darah dan semangat entrepreneur yang
aktif
Dalam
gajian
Angkasa Pura Properti sejak 2 Juni 2020, telah
mentor.
bang ke Lampung sejak di bangku sekolah
Pegawai Negeri Sipil menjadi pengusaha,
akrabnya
dengan
terjadi di kehidupan. Passion menjadi hal
PT
sapaan
Utama
perusahaan menjadi tolok ukur maximum
berdiskusi
rasio man power mapping, sistem peng-
Mengikuti Direktur
dan
jadi salah satu cerminan yang acap kali
memutuskan banting setir dari seorang Menjabat
yang sulit maka diterapkan prinsip revenue
sung sejumlah strategi seperti perhitungan
Lampung dalam formasi Paskibraka Nasi-
the
buku terkait human capital management
perhitungan
Petualangan karir yang dijalani Pikri men-
bang pada 6 Juli 1968 merupakan mampu
matematisnya, dalam kondisi keuangan
ilmu
Vice President Personalia dengan mengu-
SMA, Jambore Pramuka, hingga perwakilan
yang
tangan baru ini dengan melahap buku-
Berbekal
Kurniansyah yang lahir di Paleminspirasional
2020.
kepala tiga, Pikri telah mampu menjadi Plt.
dari menjadi Ketua OSIS selama di SMP dan
sosok
di Garuda Indonesia, Pikri mengambil tan-
cost yang boleh dikeluarkan.
ria bernama lengkap Pikri Ilham
saaaksjaksj
Point) di bulan pertamanya menjabat, Juni
waktu 9 tahun, di usianya yang masih
Dokumentasi: pribadi (Narasumber)
P
Editor: Anastasia
Memulai karir sebagai seorang personalia
Memiliki karir yang cemerlang, Pikri berhasil
berkarir yaitu business logic dimana kei-
menjadi Kepala Cabang di China sejak
nginan untuk belajar dan memiliki banyak
2001 hingga 2011. Setelah 10 tahun di China,
ilmu harus terus diasah, language, dan
Pikri kembali di tanah air untuk mem-
prinsip yang dianut dalam hidup dan ber-
bereskan pekerjaan rumah tentang pela-
kegiatan. Pikri meyakini bahwa dengan
yanan di Garuda Indonesia yang semula 3
passion yang kuat maka akan timbul
Stars hingga berhasil menyabet predikat 5
keinginan
Stars Skytrack. Pria yang hobi hiking ini pun
sehingga individu akan dapat tumbuh dan
hike to the top dengan mengemban ama-
berkembang dengan baik.
untuk
skill
encouragement
nah menjadi Direktur Niaga Garuda Indonesia dan disaat bersamaan juga menjadi Komisaris Aero Wisata, Komisaris Citilink Indonesia, dan Komisaris Sriwijaya Air.
30
mereka masih ingin dapat menikmati makanan mereka dan oleh karena itu dapat diterapkan mindful eating.
Mindful eating atau secara harafiah berarti makan dengan penuh kesadaran pada dasarnya merupakan suatu konsep yang awal mulanya berasal dari konsep meditasi. Atau dapat dikatakan mindful eating adalah sebuah teknik dimana anda menjaga kesadaran penuh saat mengkonsumsi makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Dengan konsep dan teknik ini anda dapat lebih mengenali dan memahami perasaan dan sensasi fisik saat mengkonsumsi makanan dan minuman, dimana pada akhirnya anda dapat dengan sadar lebih memperhatikan seberapa banyak dan jenis makanan seperti apa yang anda konsumsi dan juga bagaimana perasaan anda saat sedang mengkonsumsi makanan tersebut. Dikutip dari Freiburg Institute for Mindfulness Research di dalam jurnalnya terkait health benefits of mindfulness, dengan melakukan mindful eating terdapat berbagai macam persoalan terkait gangguan makan, depresi, kegelisahan dan perilaku terkait pola makan lainnya yang dapat diatasi.
Lifestyle Mindful Eating: Cara Asyik nan Lezat
untuk Menjaga Kesehatan Anda
T 31
Dokumentasi: Tim Redaksi (Dhanes)
stres yang cukup tinggi bagi masyarakat Penulis: Dhanes
hingga hal tersebut mempengaruhi keseEditor: Nadhila hatan tubuh. Salah satu fenomena yang erhitung sejak Desember 2019 sering ditemukan adalah comfort eating, sudah hampir dua tahun lamanya dimana seseorang akan makan makanan dunia diguncang oleh pandemi dengan tujuan untuk membuat perasaan Covud19. COVID-19. Hal tersebut telah menyebabkan menjadi lebih baik, bukan karena lapar dan disrupsi terhadap kehidupan masyarakat supaya kenyang. Hal tersebut mengadi seluruh dunia. Salah satu perubahan kibatkan pada pola makan yang tidak besar tentu saja adalah pada taraf kese- terkendali sehingga dapat sangat menghatan masyarakat, kita semua telah kem- ganggu kesehatan dan mengakibatkan bali diingatkan oleh wabah COVID-19 akan naiknya berat badan secara drastis. Napentingnya menjaga kesehatan dan ke- mun setelah berselang beberapa waktu kebalan imun tubuh. Tidak hanya itu, banyak orang kembali sadar akan penkondisi yang cukup memprihatinkan ini tingnya menjaga kesehatan dan perlu telah menyebabkan tekanan mental dan menjaga pola makan yang baik, tetapi stres Mindful
Penerapan mindful eating dapat memberikan manfaat langsung pada tubuh, karena teknik ini juga mengutamakan emosi dan perasaan seseorang saat mengkonsumsi makanan maka anda dapat lebih mengerti kondisi tubuh anda saat benar-benar merasa sudah kenyang dan lapar sehingga nantinya dapat menjaga dan mengatur kadar atau porsi makanan yang anda inginkan dan butuhkan, dengan begitu anda dapat sepenuhnya mengerti dan paham pola makan yang cocok dan optimal untuk tubuh anda. Teknik ini juga mengutamakan anda untuk mati
fokus, konsentrasi dan sepenuhnya menikmati kegiatan makan yang anda lakukan, tanpa adanya distraksi atau kegiatan sambilan lainnya seperti mengobrol atau menonton TV. Selain itu, dengan mindful eating rasa bersalah atau kecemasan saat makan dapat diminimalisir semaksimal mungkin karena anda yakin dengan pola, porsi dan pilihan menu makanan yang anda konsumsi.
Dilema yang dihadapi oleh kebanyakan orang saat ini terkait bagaimana pola makan yang baik, menyenangkan, nikmat ditambah kesehatan juga dapat tetap terjaga dapat diatasi dengan mindful eating, yang berarti anda menggunakan kesadaran penuh saat makan, tidak hanya menggunakan emosi sesaat.
Terdapat beberapa tips untuk dapat menerapkan mindful eating, yaitu sebagai berikut: Sebelum makan pastikan dan yakinkan apakah diri anda benar-benar lapar, dan secara garis besar apakah itu sehat? misalkan apakah makanan tersebut termasuk junk food, makanan berminyak, dll. atau bukan dan apakah asupan dan porsi makanan tersebut sesuai dengan kebutuhan anda. Nikmati makanan anda dengan makan perlahan-lahan dan tidak terburu-buru. Jauhkan gangguan saat makan, seperti menonton TV, kerja, main HP¸dll. agar anda dapat benar-benar fokus pada makanan anda. Berhenti makan saat anda sudah mulai merasa kenyang dan pastikan anda tidak kekenyangan setelah makan.
32
Dengan menerapkan mindful eating maka manfaat kesehatan dapat dirasakan, salah satu manfaat kesehatan utama merupakan jawaban dari dampak comfort eating, yang tidak lain dan tidak bukan adalah penurunan berat badan. Dilansir dari beberapa penelitian dalam jurnal Eating Behaviors bahwa mindful eating efektif dalam menurunkan taraf gangguan makan seperti: Emotional/Comfort Eating: Gangguan makan dimana penderitanya mengkonsumsi makanan karena keadaaan emosionalnya, biasanya karena stress dan sebagai pelampiasan perasaan, bukan karena lapar. Binge Eating: Gangguan makan dimana penderitanya mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus dan kesulitan menahan nafsu makannya.
besar
33
Penetapan dan opsi menu vegan & nonvegan yang dilakukan oleh Resto Viavia Jogja adalah salah satu bentuk penerapan dan pembangunan perilaku mindful eating dari pelaku usaha kepada konsumen atau masyarakat, dimana dengan disediakannya dua opsi tersebut secara tidak langsung masyarakat akan diajak untuk lebih sadar dan meninjau kembali opsi makanan yang diperlukan untuk mereka dan karena Viavia Jogja juga tentunya mengutamakan rasa, maka konsumen dapat dengan tenang menikmati makanan vegan yang ditawarkan, sehingga pilihan mereka untuk mengkonsumsi makanan vegan bukan karena dorongan stres karena harus diet, namun mereka dapat tetap mengkonsumsi makanan sehat tanpa khawatir akan kemungkinan naiknya berat badan dan sebagainya serta dapat tetap menikmati cita rasa makanan tersebut sepenuhnya. Dalam hal ini masyarakat yang menjadi sasaran dan audiens komunitas mindful eating tersebut adalah masyarakat lokal Yogyakarta yang sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan sedang mencari metode atau cara yang cocok untuk tetap dapat menjaga kesehatan namun tetap menikmati makan dengan sepenuh hati, dan mindful eating merupakan jawaban dari dilema yang dihadapi oleh masyarakat.
Ibu Janti menyatakan mereka tidak terlalu melakukan sosialisasi atau edukasi yang terlalu memaksa dan menggurui pelanggan agar memilih menu vegan, namun hal
Melihat fenomena yang terjadi ditambah pergolakan pasar dan kegiatan usaha ningkat,
yang dialami oleh Resto Viavia Jogja memang tidak dapat dipungkiri meskipun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan minat terhadap makanan dan minuman sehat cenderung meningkat, tetap kenikmatan dan cita rasa dari hidangan masih menjadi hal utama yang diinginkan. Kedua hal tersebut dapat dihubungkan oleh mindful eating dimana secara perlahan dan pasti dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat dan dengan penerapan teknik mindful eating maka anda masih tetap dapat menikmati makanan anda dengan baik dan cita rasa yang tetap terjaga beserta nilai tambah di mana makanan tersebut berpengaruh baik dalam menjaga kesehatan anda.
Dokumentasi: dolanyok.com
Pergeseran perilaku dan lifestyle seperti ini tentu memberikan tantangan dan peluang baru bagi pebisnis di bidang kuliner. Pada kesempatan ini kita akan ulas lebih lanjut terkait bisnis kuliner pada era pandemi covid-19 & new normal dengan Restoran Viavia Jogja. Restoran Viavia Jogja merupakan salah satu bagian dari Viavia Tourism dengan sustainability sebagai core-nya, restoran ini pada dasarnya menawarkan berbagai variasi hidangan lokal Indonesia diikuti dengan hidangan yang sehat & orisinil. anda dapat menemukan salad sehat, jus musiman, serta nasi dan sayuran organik. Semua buah dan sayuran serta daging diolah sedemikian rupa untuk mengurangi waste dan dampak (buruk) terhadap lingkungan. Meskipun tidak seluruh menu yang ditawarkan adalah menu vegan, hampir setengah dari menu terdiri dari hidangan vegetarian dan anda juga dapat menemukan vegan option juga. Dengan core business tersebut, tentu
yang mereka lakukan adalah mengkomunikasikan secara perlahan-lahan hingga preferensi tersebut dapat terbangun dari pelanggan sendiri, seperti dengan menambah jumlah variasi menu vegan yang berimbang dengan menu reguler yang non-vegan (reinstate bahwa menumenu vegan adalah menu yang prominen), sehingga kesadaran pelanggan terhadap menu vegan nan healthy dapat terbangun. hingga akhirnya pelanggan juga dapat secara aktif memberikan sosialisasi menu vegan secara sukarela, misalnya dengan memberikan ulasan terkait menu vegan Resto Viavia Jogja.
besar dampak perubahan lifestyle masyarakat Jogja pada dan setelah pandemi covid-19 dari fenomena comfort eating sampai kembalinya kesadaran kesehatan seperti mindful eating terhadap usaha Restoran Viavia Jogja.
34
Kolom Alumni Muhammad Aditya: Perjalanan
dan Strategi Kepemimpinan dalam
Menghadapi Ketidakpastian
di Era Disrupsi Penulis: Pramanda
M
Editor: Anastasia
mampu
babkan kondisi secara umum
berubah drastis. Sudah banyak contoh dari
pada saat ini penuh dengan
perusahaan-perusahaan yang mapan na-
kondisi
pasar
atau Blackberry yang dahulu sangat ber-
tama yang berbasis teknologi digital dan
jaya namun saat ini tumbang karena tidak
kemudian mengubah tatanan kehidupan
mampu untuk menyesuaikan perkemba-
konvensional yang sudah ada. Berbagai
ngan tuntutan pasar.
muncul
dengan
sebagian
semangat
besar
menye-
Ketidakpastian ini diperparah dengan kon-
ada
di
disi pandemi COVID-19 seperti saat ini.
menyebabkan
Pandemi COVID-19 menyebabkan keter-
kondisi pasar dapat cepat sekali berubah
batasan di segala lini kehidupan seperti
seiring
interaksi
lesaikan
permasalahan
kehidupan.
Hal
dengan
teknologi
Dokumentasi: Tim Kreatif (Mona)
35
disrupsi
ketika
suatu masa di mana banyak inovasi teru-
yang
Era
bersaing
mun tidak adaptif, seperti Kodak, Nokia,
didasarkan
Direktur Utama PT. Gamatechno Indonesia
banyak yang kurang atau bahkan tidak
merupakan
inovasi
Muhammad Aditya Arief Nugraha, S.T. MBA.
dengan posisinya sehingga terlena dan
emasuki era disrupsi menye-
ketidakpastian.
Narasumber:
rusahaan yang mapan ini merasa nyaman
yang
yang
tersebut inovasi
perkembangan
semakin
manusia
yang
dibatasi
untuk
memudahkan
mencegah penyebaran virus semakin ma-
manusia. Suatu perusahaan akan dituntut
sif. Hal ini membuat tatanan kehidupan
untuk adaptif dan mampu membaca ke-
manusia berubah secara drastis sehingga
inginan dan kebutuhan pasar sehingga
muncul berbagai tantangan untuk menye-
bila tidak adaptif akan dengan mudah ter-
suaikan dengan segala keterbatasan yang
geser oleh perusahaan-perusahaan lain
ada. Perusahaan rintisan pun berlomba-
yang lebih lincah membaca kondisi pasar.
lomba untuk menawarkan berbagai inovasi sebagai solusi dalam menjawab tan-
Perusahaan-perusahaan rintisan pun ber-
tangan tersebut. Lalu, mampukah peru-
munculan bak cendawan di musim hujan.
sahaan yang telah lama berdiri menjawab
Perusahaan tersebut menawarkan ber-
tantangan di era penuh ketidakpastian?
bagai inovasi yang mampu menjawab ke-
Tergantung, apakah perusahaan tersebut
butuhan
mau dan mampu untuk beradaptasi atau
ngancam
pasar
sehingga
eksistensi
para
dapat
me-
perusahaan
tidak.
yang telah mapan. Namun terkadang pe-
36
Pada kondisi seperti saat ini, perusahaan mau tidak mau harus mampu untuk beradaptasi agar dapat mempertahankan posisinya. Salah satu perusahaan lama yang berusaha untuk adaptif ialah Gamatechno. Gamatechno merupakan salah satu unit usaha milik Universitas Gadjah Mada. Berdiri pada Januari 2005, hadir pada era awal digitalisasi sebagai solusi penerapan teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi pada perguruan tinggi. Dalam perjalanannya, Gamatechno berkembang menjadi pengembang perangkat lunak (software) untuk korporasi atau institusi pemerintah. Namun dengan perkembangan digitalisasi pada era saat ini yang telah berubah menuju model ekosistem terintegrasi pun menuntut Gamatechno agar mampu berubah mengikuti perubahan tersebut.
Saya berkesempatan untuk berbincang dengan Direktur Utama PT Gamatechno Indonesia, Muhammad Aditya, yang merupakan alumnus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Beliau akan membeberkan strategi yang dilakukan perusahaan teknologi yang sudah terhitung mapan seperti Gamatechno dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini. Sebagai salah satu sosok yang turut membangun Gamatechno, banyak cerita dan insight yang menarik dan dapat menjadi gambaran bagaimana jatuh bangun dalam mengelola Gamatechno.
Sebelumnya, boleh diceritakan bagaimana perjalanan hidup mas Aditya hingga dapat mencapai seperti saat ini?
Berawal sedari usia saya SMA saya berpikir kalau nanti itu bekerja di bidang yang berkaitan dengan komputer, atau digital kalau era sekarang. Singkat cerita, saya itu ingin jsbdgxsgs
37
masuk ke jurusan Teknik Elektro, ya walaupun bisa dibilang semi kecelakaan. Jadi, pada zaman kecil itu keinginannya menjadi arsitek, hingga kemudian pada saat kelas tiga SMA itu ada sharing dari kakak kelas yang sudah kuliah di berbagai jurusan. Saya ikut sharing bersama kakak kelas yang di arsitek. Namun kemudian diceritakan kalau di jurusan arsitektur itu tiap hari harus gambar dan di studio menggambar itu pakai tangan, padahal saya bisanya menggambar pakai komputer. Saya tanyalah ke kakak kelas, “jurusan yang ada bau komputernya itu di mana?” Dijawablah kalau di UGM paling di Teknik Elektro, ya sudah saya pilih Elektro. Jadi, cita-citaku berubah pada saat itu.
Pada saat UMPTN, pilihan pertama ya Elektro dan yang kedua itu ilmu komputer supaya terjamin masa depannya. Waktu itu ada tiga pilihan dan mumpung bisa IPC, pilihan yang sosialnya aku pilih komunikasi karena ada bau-bau advertising. Zaman itu pun di rumpun sospol yang sedang terkenal komunikasi karena lagi naik-naiknya public relations. Ternyata saya keterimanya di pilihan ketiga, ilmu komunikasi. Waktu itu masih penasaran sehingga mau mengulang lagi tahun depannya. Pada tahun 1997 keterima saya di Elektro.
Cerita di Elektro ini agak unik, karena teman-teman di elektro itu kan adik kelas karena turun setahun dan saya nyamannya bergaul dengan teman seangkatan sehingga jarang bergaul dengan teman di Elektro. Saya justru banyak nongkrong dengan teman-teman di Komunikasi. Nah di elektro ada satu ruangan, ternyata di situ banyak senior yang nongkrong. Di situ ada mesin pemancar radio oprekannya senior dan mereka siaran. Sebutlah namanya itu Radio Jawara FM, istilahnya “jaya saat ussbxdushnnsxudhn
berita”. Nah karena itu radio gelap ya, di seputaran UGM pada mendengarkan radio Jawara. Di situ lah tempat ngumpulnya kita. Saya mulai bergaul dan nongkrong di situ. Lompat ke tahun 1999, kita di Radio Jawara itu maju ke rektor, “Pak, kita bikin radio yang professional,” istilahnya minta izin lah. Singkat cerita, muncullah radio Swaragama, aku ikut mendirikan. Waktu berjalan, saya jadi tim kreatif di situ, edit soundtrack dan segala macam karena aku suka ngoprek komputer. Kuliahku agak terbengkalai karena ditinggal sibuk ke situ (Swaragama) hingga pada 2001 temanteman sudah pada lulus sehingga aku berpikir kalau aku harus serius (kuliah), tidak bisa selamanya di Swaragama. Saya minta untuk keluar dulu untuk kerja praktek di Chevron pada 2001. Pada tahun 2000, UGM mendirikan Gama Multi Usaha Mandiri setelah Swaragama berdiri. Singkat cerita, pada 2002 saya menyelesaikan tugas akhir dan menjelang bertepatan saya mau lulus, Pak Rektor I waktu itu, Pak Sofyan Effendi bermimpi untuk mendirikan unit bisnis berbasis teknologi, dengan landasan tren ke depan itu eranya teknologi. Beliau mengundang kita yang di Swaragama untuk membangun unit bisnis tersebut. Pada saat saya wisuda bulan November, termasuk saya, membangun Gamatechno. Berdirilah Gamatechno pada 15 Januari 2003.
Lantas,
bagaimana proses Gamatechno itu berdiri?
UGM pada tahun 2000 mendirikan unit bisnis Gama Multi Usaha Mandiri karena terbit peraturan tentang PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri – Badan Hukum, red.). Ini berarti perguruan tinggi dapat mengelola sebagian asetnya termasuk keuangan itu seperti swasta. Yang mendirikan Gama Multi itu Pak Ikhlasul Amal, rektor xbudjsu
sebelum Pak Sofyan. Kemudian timbul keinginan Pak Sofyan untuk mendirikan unit bisnis teknologi dan kami yang di Swaragama ditantang untuk membangun unit bisnis tersebut karena sebagian memiliki minat di bidang IT. Disusunlah rencana bisnis dan studi kelayakan, dan saya belajar hal tersebut dan mencari referensi. Singkat cerita, kita maju untuk minta modal dua miliar rupiah namun yang disetujui hanya 120 juta rupiah. Kemudian berdirilah Gamatechno di tahun 2003 oleh tujuh orang termasuk saya dan kemudian pada tahun 2005 menjadi PT.
Kemudian,
bagaimana perjalanan karir mas Aditya hingga menjadi Direktur Utama Gamatechno?
Di awal Gamatechno berdiri, jabatan saya langsung sebagai kepala divisi produksi namun tidak memiliki anak buah. Baru setelah bulan kedua atau ketiga kita rekrut anak buah. Setelah setahun pertama berjalan, posisi saya langsung pindah menjadi kepala divisi pemasaran karena kita harus jualan. Saya baru punya anak buah di divisi pemasaran itu. Sebenarnya agak unik ceritanya, karena saya pengennya IT tapi di awal karir malah di bidang pemasaran. Ternyata jiwaku itu marketing, kenapa dulu masuk di Teknik Elektro. Lompat ke tahun 2007 saya jadi Direktur Pemasaran hingga pada 2009 saya jadi Direktur Utama Gamatechno.
Apa yang menyebabkan mas Aditya memutuskan untuk melanjutkan studi ke MM UGM dan efeknya terhadap karir?
Kami sangat mempertimbangkan bahwa tim manajemen di Gamatechno itu perlu meningkatkan diri karena kita itu masih fresh graduate belum mengerti bagaimana mengelola perusahaan. Waktu itu kami diskusikan untuk menyekolahkan diri bsdsc
38
dan saya pun sangat tertarik dan merasa butuh. Saya rasa memang butuh sesuatu yang lebih formal dan embel-embel gelar S2 itu cukup menarik. Namun tidak hanya keinginan secara individu tapi memang ada sebuah kondisi yang kemudian membawa saya ke MM UGM. Pada saat itu pun ketertarikannya ke bidang pemasaran itu semakin kuat sehingga memutuskan untuk mendaftar ke MM UGM kelas eksekutif. Hal yang menarik adalah waktu itu kebetulan saya sudah bekerja di Gamatechno dan ilmu yang saya dapat di MM UGM itu semacam mengkonfirmasi situasi yang saya hadapi, ternyata dasar teorinya itu seperti ini. Sepanjang perjalanan karir saya, saya itu sering berdebat dengan orang yang sangat teoritis. Misal dalam manajemen SDM, secara teoritis cara menilai seseorang itu memang sedemikian kaku namun dalam implementasinya di perusahaan itu bisa dikustomisasi dan dibuat lebih praktis. Contohnya, ada seorang manajer dengan anak buah empat orang, memangnya harus kuantitatif dan sekaku apa untuk menilai diantara mereka mana yang paling baik? Terkadang unsur subyektifitas sudah mampu untuk menilai. Sehingga banyak inovasi yang saya lakukan untuk membuat berbagai hal yang textbook itu menjadi lebih praktis sesuai kebutuhan. Poinnya adalah memang ada gap antara teori dan praktek di lapangan yang membuat saya menganggap kalau manajemen itu seni. Kita harus mencari titik seimbang di mana jangan terlalu teoritis namun juga jangan asal-asalan, semua harus ada dasarnya. Hal ini kemudian membedakan kita sebagai praktisi dengan kaum akademisi karena praktisi ini kan poinnya itu menentukan sesuatu di kondisi tertentu yang mana dinamis.
Ada suatu kejadian yang pernah terjadi di
39
Gamatechno yang mana tidak akan ditemui dan mungkin sulit untuk dilakukan oleh seorang akademisi, yaitu pada saat kas perusahaan sangat minim untuk memberikan gaji karyawan bulan depan tapi outstanding piutang cukup banyak. Namun, agar piutang itu bisa cair kan pekerjaan harus selesai dan kemudian karyawan harus lembur. Untuk menstimulus semangat kan saya harus beri bonus tapi kas sudah semakin menipis, untuk bayar gaji saja tidak cukup. Kalau piutang tidak cair masalahnya bagaimana nanti gajian tanggal 1? Itu situasi hidup dan mati, situasi yang tidak bisa berbicara di ranah teori. Tanggung jawab ada di saya. Akhirnya saya panggil manajer keuangan, saya bilang tanggung jawab di saya, besok bonus karyawan tolong dieksekusi, mudah-mudahan mereka semangat dan kemudian berdoa. Kalau yang doa banyak orang kan biasanya urusan dilancarkan. Ternyata sorenya piutang itu semuanya cair. Artinya, memang pada akhirnya skill manajemen kepemimpinan itu sesuatu yang kadang di luar teori. Pengalaman saya ini memang agak spiritual, tidak melulu berdasarkan logika, dan kita jangan pernah mengabaikan aspek itu. Hal itu kalau diteorikan agak susah dan kalau akademik kan harus dibuktikan secara empiris, itulah pengalaman saya. Namun poinnya, memang belajar di MM itu buat saya banyak belajar di bidang yang saya belum tahu seperti SDM, pemasaran, akuntansi, dan banyak hal yang bisa saya praktekkan untuk validasi.
Tantangan seperti apakah yang dihadapi perusahaan dalam kondisi pasar yang memasuki era disrupsi dan penuh ketidakpastian seperti saat ini?
Tahun 2015 era Gojek mulai muncul. Berbekal ilmu dari MM UGM yang saya pelajari
ketika saya lulus pada tahun 2011 itu sepertinya, ya bukan tidak berlaku lagi, namun mungkin ada variasi lain yang perlu kita pelajari dan belum tahu apakah yang benar itu seperti yang saat ini terjadi atau yang telah dipelajari. Contoh begini, ada yang namanya ilmu payback period di mana perusahaan yang bagus itu cepat balik modal namun hari ini kan itu tidak berlaku. Saat ini kita berbicara value yang kemudian menjadi tantangan ketika Gojek masuk apakah Gamatechno saya bawa ke arah sana juga, terus terang itu menjadi perdebatan di pikiran. Jika berbicara prinsip profit, rumusan lama itu lebih betul. Namun masalahnya pada saat ini perusahaan tidak harus melulu profit contoh startup, kita kan masih konvensional banget. Tetapi satu hal, Gamatechno itu dimiliki oleh UGM, saya ini pekerja di situ sehingga saya tidak bisa membawa Gamatechno sesuai kemauan saya sehingga ada batasan-batasan yang tidak bisa diterobos. Gamatechno itu mirip BUMN, tidak bisa dikembangkan sedemikian rupa seperti halnya model bisnis yang muncul saat ini. Untuk model perusahaan yang lama memang orientasinya lebih ke profit sedangkan kalau valuasi itu lebih cocok untuk perusahaan rintisan atau yang baru. Gamatechno sebagai perusahaan yang berbasis digital sebenarnya dikelilingi oleh berbagai inisiatif yang sulit untuk diikuti karena merupakan unit usaha UGM. Berangkat dari sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak, kita awalnya membuatkan suatu perangkat lunak untuk pihak lain. Namun dengan era digitalisasi seperti saat ini, digital itu masuk ke berbagai sektor dan mengkonversi berbagai layanan menjadi beroperasi secara digital sepenuhnya.
Gamatechno memiliki aset berupa aplikasi
itu luar biasa banyak namun kita tidak menjalankan bisnis menggunakan platform itu. Kalau startup seperti Bukalapak atau Gojek mereka menjalankan bisnis dengan aplikasi yang mereka buat. Sekarang ini ekosistem digital itu orang membuat aplikasi dan mengelolanya, fokus kepada satu produk dan memperoleh pemasukan berupa komisi, modelnya seperti itu. Dengan fokus ke satu aplikasi itu pertumbuhannya bisa diprediksi. Terus terang kalau kita mendengar disrupsi itu untuk saya memang nyata. Hari ini itu kompetitor bisa datang dari siapapun, yang sebelumnya tidak ada di industri. Gamatechno menghadapi situasi yang sama, terlebih kita sudah muncul terlebih dahulu. Namun, sayangnya tidak semua orang sadar, beberapa orang di Gamatechno itu merasa jumawa dan merasa unggul. Kita dulu tumbuh di era yang berbeda dengan era seperti ini dan model bisnis Gamatechno yang hanya jualan perangkat lunak itu pertumbuhannya tidak dapat dikendalikan. Keputusan pembelian itu berada di tangan pembeli, lain halnya seperti Gojek atau Spotify yang bisa dikendalikan. Pertumbuhan itu bisa dikelola dan lebih terlihat dengan berbagai promosi, iklan, dan program customer engagement. Namun sulit untuk membuat pelanggan itu loyal, seperti ketika suatu aplikasi transportasi daring memberikan promosi maka pelanggan akan berduyun-duyun pindah ke aplikasi tersebut. Loyalitas pelanggan di zaman sekarang ini hanyalah jargon.
Untuk perusahaan-perusahaan yang sudah lama, berubah itu tidak mudah. Terus terang, justru karena kita sudah puluhan tahun berjalan dengan konsep mengembangkan perangkat lunak berdasarkan permintaan pelanggan, mentalnya itu menunggu (pesanan). Banyak teman-teman hubcasdxnh
40
yang pada akhirnya lemah dalam mengi-
minta ampun. Tapi di masa pandemi ini
juga pola pikirnya harus berubah. Saya
pembaruan produk dan model bisnis, yang
majinasikan kebutuhan pelanggan itu se-
proyek pemerintah atau korporasi banyak
menyadari bahwa jika hanya dinasehati itu
didorong dengan pembentukan karakter
perti apa. Ternyata di era digitalisasi ini
yang berhenti. Pada 2020 pasar kita jelas
tidak bisa sehingga harus ada perlakuan
baru, kita bisa beradaptasi.
perusahaan yang telah mapan itu berat
tergerus, mimpinya itu bertumbuh namun
yang spesifik mulai dari visi misi yang kita
sekali untuk shifting. Mindset pegawai itu
yang bisa dicapai hanya 50% dari yang di-
dorong dari perusahaan. Kebetulan kita
Terakhir, pesan untuk mahasiswa UGM
tidak akan berubah. Contoh di perusahaan
bayangkan. Saya mencanangkan bahwa
baru umumkan corporate value itu di
untuk menghadapi era yang tidak pasti?
seperti Gojek, mereka sudah biasa work
dua tahun ke depan kita itu bisa shifting.
tanggal 17 Agustus 2021 kemarin. Pada
Pertama,
from home dari sebelum pandemi se-
Gamatechno saat ini sedang mengem-
tahun 2021 kita mulai untuk lebih menata
penggemar Steve Jobs dan sangat terke-
hingga produktivitas mereka itu hampir
briokan beberapa produk yang mudah-
lagi supaya bisa bangkit kembali. Untuk
san dan sepakat dengan mottonya, “stay
sama saja. Perusahaan yang konvensional
mudahan nantinya berhasil, dan seper-
menuju kesana kita akan melakukan be-
hungry and stay foolish.” Kita jangan per-
itu tidak ada kesiapan untuk menghadapi
tinya belum ada perusahaan berbasis di-
berapa hal pokok di misi tersebut, salah
nah merasa puas dan merasa jago. Ang-
situasi yang berubah seperti saat ini se-
gital mapan yang seperti ini. Ada satu
satunya ialah Gamatechno akan mencip-
gaplah kita itu bodoh terus dan sekarang
hingga menjadi kelemahan.
produk yang dibuat oleh Gamatechno,
takan produk yang punya recurring reve-
saya justru belajar sama anak muda ka-
belum punya pelanggan dan belum sepe-
nue. Bagi saya, sustainability bisnis akan
rena era sekarang ini yang mengatur
Bagi perusahaan yang telah ada, digi-
nuhnya jadi namun sudah ada investor
lebih terjamin jika kita punya recurring re-
pasar itu anak-anak muda. Kalau saya
talisasi itu menjadi seperti bahaya besar.
yang berminat untuk berinvestasi untuk
venue.
diterje-
mau berbisnis, yang saya harus pelajari itu
Kita itu sulit untuk bersaing dan mengikuti
berbagi kepemilikan 50%. Konsep startup
mahkan sebagai corporate value atau kul-
kaum milenial, yang mereka suka apa sih?
pasar. Saat ini kesempatan untuk mem-
yang saya bayangkan dan sedang dikem-
tur korporasi. Saya sendiri yang meran-
Begitu. Harus aware dengan generasi yang
buat perusahaan rintisan itu terbuka bagi
bangkan di Gamatechno itu tetap orien-
cang mulai dari visi, misi, sampai cor-
nanti
siapapun, yang penting mengerti apa per-
tasinya
profit
pertumbu-
porate value yaitu Gamatechno HEBAT
working itu sangat penting. Hari ini itu su-
masalahan yang ada di masyarakat dan
hannya
itu
Beberapa
yang menjadi suatu pedoman di Gama-
dah tidak lagi memandang orang berda-
punya ide untuk solusi atas hal tersebut.
startup itu kan belum diketahui bakal
techno. Saya pun ingin menyebut orang di
sarkan lulusan mana atau dari fakultas
Investor kemudian akan tertarik untuk ber-
untung atau rugi, tapi yang kita dorong ini
Gamatechno
Gamatechno
mana, tetapi kemampuan dan jaringan
investasi sepanjang kita punya ide yang
adalah produk yang kalau bisa mempe-
Heroes. HEBAT itu merupakan akronim dari
relasi. Hal itu lebih kepada apakah saya
mana pertumbuhannya itu bisa terprediksi.
roleh profit. Zaman dahulu itu yang nama-
Humble,
bisa percaya kemampuan kamu itu betul
nya riset dibentuk menjadi satu divisi sen-
Talented. Humble ini orientasinya kepada
atau tidak, bukan karena latar
Kemudian, bagaimana strateginya dalam menghadapi kondisi seperti saat ini?
diri, dan pasti anggarannya besar sekali.
pelanggan, poin kuncinya ya kita harus
belakangnya dari kelu-
Namun sekarang ini justru orang lebih
punya banyak teman dan relasi, kalau
arga siapa. Ketiga,
Hari ini banyak anak muda yang bermimpi
memilih untuk mengakuisisi startup pros-
punya pelanggan itu disapa. Eager itu
pelajari ilmu dan
ingin menjadi seperti Nadiem atau Mark
pektif yang mana itu mempersingkat dan
fokusnya ke perusahaan, ke komitmen
tetap berlandas-
Zuckerberg, yang idenya banyak namun
biayanya jauh lebih kecil. Ide itu tidak perlu
sense of belonging, dan proactiveness, ha-
kan aplikasi itu.
kemampuan untuk membuat produk itu
dipikir sendiri, tinggal melihat ke sekitar.
rus ikut menyelesaikan masalah. Balance
Improvisasi itu
orientasinya ke orang di sekitar, kerja itu
penting dan
tapi
meniru
konsep startup.
41
itu
Eager,
itu
kemudian
sebagai Balance,
Agile,
dan
di
bawah
ide keren namun tidak mampu untuk
Era sekarang pun walau dapat dikatakan
tidak hanya memikirkan diri sendiri. Dia ha-
jangan melulu
membuat produk dan akhirnya mandek
bahwa teknologi itu cukup banyak tetapi
rus berlaku baik kepada rekannya, orang di
textbook.
sedangkan Gamatechno memiliki kemam-
kunci utama itu tetap di SDM. Visi, misi, dan
sekitar, ke masyarakat, dan “vertikal" (ke-
puan untuk membuat produk. Kita men-
kultur korporasi bagi saya itu penting.
pada Tuhan, red.). Dua value yang terakhir
coba untuk melihat ide-ide anak muda
Mungkin beberapa dari anak muda tidak
itu fokus ke diri sendiri, setiap orang harus
yang menarik dan kemudian kita rangkul
terlalu memikirkan masalah itu, terkadang
bisa
pelan-pelan
Namun,
visi & misi dibuat dengan asal. Saat ini sa-
Talented itu seseorang harus punya ke-
Gamatechno nanti memiliki sekian persen
ya sedang mengupayakan perubahan kul-
mampuan di bidangnya dan mau ber-
dari produk itu. Inovasi ini sudah saya pikir-
tur korporasi dengan tujuan untuk mengu-
proses. Ada dua skill yang ingin kita dorong
kan sejak sebelum pandemi, tetapi meng-
bah pola pikir karyawan. Perilaku pasar itu
yaitu intrapreneurship dan startup eco-
gerakkan orang di Gamatechno itu sulitnya
berubah sehingga sebagai
system. Harapannya ke depan, dengan
dan
dibimbing.
ubcewejwxx
pelaku bisnis
menempati
posisi
yang
kita.
saya
salah
Selanjutnya,
satu
net-
Ilustrasi: Canva (byiconsy)
tidak ada. Banyak startup yang memiliki
Visi-misi
kebetulan
berbeda.
jhercnehf
42
nya hidup dengan menjalani kegiatan online tanpa merasakan pedas dan gurihnya ayam geprek Juprek. Gurih dan empuknya daging ayam, tepungnya yang krispi, tak lupa berbagai ulekan cabe berbagai level pedas yang terserap di sela-sela daging ayam harusnya kita rayakan sebagai salah salah satu temuan layaknya kita merayakan saat Steve Jobs mengumumkan Iphone, atau saat kita mengirim manusia keluar angkasa. Jika masih kurang, coba beli yang versi lain dengan telur, topping mozzarella, dengan mie goreng, sambal matah, kulit krispi, dan masih banyak lagi yang juga tak kalah enaknya.
Kuliner Boosting Imun & Vitamin C
dengan Sajian Menu ala Juprek Jogja
D
Penulis: Anastasia
Editor: Nadhila
ari bentangan alam Yogyakarta yang memanjakan mata, sekiranya menghadirkan pula inspirasi pirasi ragam kuliner yang sangat bervariasi, baik yang masih tradisional maupun buah dari inovasi. Pada kesempatan kali ini, Tim Leaders turut mengajak pembaca untuk sejenak menengok riwayat pembelian makanan melalui aplikasi handphone masing-masing. Mungkin memang kebanyakan dari kita, khususnya yang tinggal di Jogja, menikmati berbagai jenis olahan ayam. Ada banyak cara untuk menyantap ayam, sajian yang termasuk the crowd pleaser ini, salah satu menu ayam yang sering kita lahap yaitu ayam geprek.
43
dari nama besar Bu Ruminah, sang penemu dan penjual ayam geprek pertama di Yogyakarta yang sangat akrab di kalangan mahasiswa perantau.
Mulanya, Yustia yang saat itu menjadi mahasiswi di MM UGM Yogyakarta ini mendapat dorongan dan saran dari para dosen untuk dapat terjun ke dunia bisnis. Berkat tekad, ketekunan, dan gayung bersambut hingga Yustia mendapatkan “mentor” dalam seluk-beluk olahan ayam. Dan tadaaa! Juprek pun akhirnya lahir di 1 Juni 2016 dengan menyajikan ayam goreng tepung khas Paman Sam berbalur dengan twist tradisional ala geprek dengan berbagai pilihan cabe yang boom pedas! Sulit rasanya membayangkan sepi-
Dokumentasi: Tim Kreatif (Mona)
Yuppp, ayam geprek kesayangan para mahasiswa. Sejarah atau peradaban biasanya ditandai oleh terjadinya kemerdekaan, revolusi, atau temuan-temuan yang mampu mengubah pola kehidupan. Jika mengacu pada definisi tersebut, harusnya kita merayakan hari di mana ayam geprek diciptakan sebagai hari penting dalam peradaban kehidupan mahasiswa Yogyakarta. Hal itu diamini oleh owner Juprek Jogja sekaligus alumni MM UGM Yogyakarta program internasional Angkatan 68, Yustia Ekarina Mayang Sari akhirnya yakin untuk melangsungkan bisnisnya dengan ayam geprek sebagai divanya. Inspirasinya, tentu saja tidak lepas
Ada lagi? Tentu saja tak cukup dengan kejutan-kejutan menu yang terbilang agile dalam mengikuti tren. Juprek sendiri mengikuti pendahulunya untuk menyajikan nasi yang sifatnya free flow alias ambil sendiri sampai puas jika pelanggan makan di tempat. Adapun untuk takeaway sendiri,
Juprek merupakan pionir dari segi packaging. Hal itu tidak jauh dari peran Yustia sang pemilik melalui pengalamannya menjadi salah satu karyawan di Nutrifood, untuk mengemas makanan secara layak dan menarik. Tentunya, higienitas-lah yang diutamakan tim Juprek. Berkat kemasan takeaway Juprek yang eye
catching tersebut, Juprek mampu masuk ke market perkantoran hingga event yang diadakan di Yogyakarta. Selain itu, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi gen Z dan generasi sesudahnya, yang seringkali mereka tak sekedar memilih makanan berdasarkan rasa semata. Tanpa sadar sebenarnya Juprek Jogja ini telah menerapkan blue ocean strategy dengan menghadirkan ayam geprek namun mengusung market yang lebih luas dari kalangan menengah ke atas. Tak lupa bahwa Juprek juga mengoptimalkan penjualan dengan media digital sehingga saat pandemi pun, Juprek tetap eksis.
44
Eiiits, dari tadi pembaca tentu bertanyatanya mengapa dinamakan Juprek? Juprek sendiri merupakan akronim dari Jus dan Ayam Geprek. Setelah selesai menikmati gurih dan pedasnya ayam geprek dan aneka varian cabe ini, pelanggan dapat mencicipi aneka jus buah segar yang dapat mem-boost vitamin C alami yang tentunya membantu meningkatkan imun. Pilihan buah segar dari jeruk, melon, apel, wortel, tomat, alpukat, dan favorit tim kami, mangga. Berita baiknya, sekarang sudah bisa juga dinikmati langsung di gerainya yang terletak di Jalan Kranggan no. 16B, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta.
baru hingga training karyawan. Singkatnya, Yustia menganggap bahwa karyawan merupakan aset yang dapat menjadi faktor berkembangnya Juprek.
Yustia yang sumringah ini juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Juprek menyediakan menu box hemat yang dibanderol senilai minimal 5000 rupiah yang ditujukan untuk disumbangkan tiap hari Jumat. Aksi tersebut dinamakan Jumat Berkah, dan semakin disambut baik oleh masyarakat, bahkan di luar Jogja sejak pandemi ini. Perjalanan Juprek yang sudah lima tahun ini tidak membuat Yustia berpuas diri dan berhenti. Ia justru merambah bisnis serupa di daerah Klaten. Terakhir, Yustia juga turut menyemangati para juniornya di MM UGM untuk terus belajar dan berusaha tanpa mengharapkan hasil yang instan.
Kontributor: Tilih Listya, MBA 77 Marketing
Peluang untuk mengembangkan diri secara digital inilah yang juga membantu menggaet pelanggan baru Juprek, terutama bagi pendatang dan wisatawan yang singgah ke Jogja. Juprek juga melancarkan strategi e-wom (electronic word of mouth), dengan memberi diskon kepada pelanggan yang mem-posting pembeliannya melalui Instagram @juprekjogja.
Potret
Menanggapi kondisi pandemi, Yustia dan tim Juprek berharap agar baik pengusaha maupun masyarakat tetap patuh dan kolaboratif agar dapat mengatasi krisis dengan lebih cepat. Tak sedikit pula, Yustia juga menyelipkan sedikit pandangannya agar pemilik bisnis dapat mempraktikkan pola leadership yang komunikatif. Maksudnya adalah dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk karyawan untuk mengembangkan diri dan memberi kesempatan untuk memimpin. Dalam kegiatan operasionalnya, Yustia menerapkan kepemimpinan yang lebih demokratis dan partisipatif dengan melibatkan diri termasuk saat membuat menu
45
46
Point of View Being Both a Mom and MBA Student:
A Case of Self-leadership
her role is. Therefore, she does not want to
final decision to join the MBA program. She
settle with her current level of knowledge.
said, “I just did not want to let my fears over
She wants to go beyond just being able to
weigh my dreams”. She went on saying
teach her things. She believes that her da-
that in the next stage of her life, there will
ughter will grow to be a wise woman, only if
definitely be more fears, more challenges,
she has the ability to provide her with
and every time, she will have to face it.
profound guidance.
There’s just no point of letting her current
tion, goals, considerations. I have a feeling that
theirs
are
going
to
be
fears hinder the opportunities that are up
completely
However, she had worries too. When she
different from mine. Moreover, I am ge-
first had the thought to go into the MBA
nuinely curious about how they manage to
program,
would
The next set of questions I gave her was,
balance between doing the never-ending
have to go to the class after work (for
“How did you communicate to your family
assignments and taking care of the family.
Executive Program, classes start from 7.00
about your plan to join the MBA program?
p.m.). Theoretically, for 1.5 - 2 years she
Were there any family members who were
Therefore, I set up an interview on a Sunday
would have to go through a Monday-to-
initially against your decision?”. Her hus-
evening with a Mom-BA, let’s call her Mba
Friday cycle of;
band
she
expected
that
she
the
first
person
she
asked
Work: 8.00-9.00 a.m - 5.00-6.00 p.m.
opinion about the idea of joining the MBA
Executive
Class: 7.00 p.m. - 10.00 p.m.
program, and of course he asked her the
Gadjah Mada (UGM) Jakarta. She is a wife/
Assignments: few hours after class, and
whys. She explained how important it is to
a mother of a beautiful 3-years old daugh-
sometimes
her career, and the knowledge will not only
ter/a full-time employee in PT Transportasi
ends.
MBA
Program
of
Universitas
more
through
the
week-
be beneficial to herself, but also to her daughter. She also showed that she was
Portfolio. Indeed, the conversation I had
The cycle would significantly decrease the
mentally prepared and had anticipated
with her was filled with things I actually
time for her to meet her daughter, and she
the challenges that might come along the
cannot relate to, but it was, on the other
was
be
way. Finally, they agreed that Mba Rere
side, eye-opening.
difficult for both her family and in-laws. She
could take on an Indonesian MBA program
was also not sure that she could physically
(Initially there was also an idea to apply for
maintain her
an MBA program abroad, but considering
Penulis: Faiq
I
was
Rere. She is one of the students in the
Jakarta as the Section Head of Business
Editor: Anastasia
for her to grab.
I
started
the
interview
session
with
a
question about motivations and drivers. I
afraid
that
the
situation
would
through the heavily-packed
schedule.
her
daughter
and
family
situation,
she
first had the idea of writing this piece
asked Mba Rere what her biggest mo-
when I started to get to know one of my
tivations and drivers are. First thing she told
Obviously, time-management is not the
not forget to tell her daughter that at times,
classmates. She is a mom, so I noticed
me was that, “I have always liked studying”.
only consideration that pulled her back.
she will be busy, but it is because “Mom is
there were times when she took some time
As she progressed through her career, she
She also pondered about how to manage
studying”.
off in the middle of a group discussion to
still felt the thirst to keep improving. She felt
the budget. For the executive MBA class of
take care of her son. I was.. fascinated, be-
strongly
edu-
UGM, students need to pay 27 million ru-
An
cause she seemed like living in a whole
cation in business and management, as
piah per semester. It is another expense
throughout
different world from mine.
her previous educational background does
that must be considered, and she needs to
always
not have anything related to business and
refine the plan on managing her income
surroundings
Being a wife and a mother is never easy to
management at all. The second driver is
allocations. Being faced with the dilemma,
she had explained the anticipated worst
begin
women
her daughter, the center of her life. In the
it was by no means an easy decision for
case scenarios, her family and in-laws still
pushing through and willing to take even
future, she believes that her daughter will
her.
supported her decision. What it means to
more
responsibilities.
know
what
with,
yet
we
still
receiving
a
formal
interesting the
point
I
noticed
discussion
emphasized were,
how
she
is
that
always,
supportive
because
even
her
when
am
intrigued
to
have more complicated challenges. Being
their
decision
to
the primary source of early education for
I then asked her about the deal-breaking
it also means that her family and in-laws
pursue an MBA degree. The drivers, motiva-
her daughter, she recognizes how critical
point, which contributed the most to her
are ready to take care of her daughter
jcrnhe
jxnwhdwjndxwnh
nuxweuuw
47
is
behind
I
witness
about
compromised on this matter). She also did
support is not only saying yes and approve,
48
whenever her schedule is at its peak. She said, “I can never claim that I am able to go through this alone, by my own ability”
Recently, due to the work from home policy applied to many offices and educational institutions, she has been doing classes from home. Even so, when I requested her to “honestly” rate how difficult it currently is, to work, study, and take care of her family, she still described it as “susah banget”. Wrapping up, I jokingly asked her whether she still has the time to hang out with her friends, thankfully she said yes, she still has some time, but it is much less than she used to have and oftentimes she has to bring along the assignments with her.
What I learnt through the conversation;
1. Clear goals are critical and must be wellarticulated
This might come as a cliche, but it is a point that aspiring Mom-BA(s) should seriously think about before deciding to join the program. One reason is that the decision is not going to affect only herself. With another responsibility coming up, it is just natural that the time committed to the current roles and responsibilities will decrease. As the time being a mother, a wife, a daughter, a daughter-in-law substantially declines, questions arise. The family and in-laws will ask why you never visit them, why you’re always home so late, or why you’re always on your computer.
Ultimately, they will all come down to a question whether it is worth the sacrifices. Clear goals are important for your own self, to keep you going and remind you of what you are pursuing. They are also important for your surroundings, because you want them to be convinced that you are fighting for something worth the effort and support
49
you along the way.
2. Be determined, very very determined
MBA programs in any part of the world have a lot of assignments, group discussions, and projects. To make sure that you gain the full learning experience, it is important to be present in each activity. Combining it with house chores, you may find yourself into a very packed schedule. In the beginning one or two months, juggling between school assignments and family errands might be bearable, but when exams week and submission deadline come together, the amount of stress and fatigue will step up. Faced with many assignments lining up one after another, you will be tempted to compromise on your performance. Less research, less rigorous analysis, less offclass readings. Without the right mindset and mindfully being really present on every duties, it is less likely that you will be able to achieve the targeted result.
3. Be vulnerable
When I had the conversation with Mba Rere, I learnt about her daily schedule and how she juggles between roles. Being an MBA student, a full-time employee, a mother, and a wife. I could get a sense of how busy she is and I know she still keeps herself strong, motivated, and committed to finishing her studies. However, she did emphasize how important it is to let your support system.. support. I have read columns about Mom-BA(s) sharing their experience on striking the balance between family and education, each and every time they always thank their family for being supportive about their decision.
Relying things on the family while being in the MBA program is neither a fault nor a weakness. It is something that all Momnhuxudhb
MBA(s) experience. Therefore, let your surroundings be involved in your fight, because at the end of the day, the success of Mom-BA(s) will become the success of the whole family as well.
To conclude,
I believe that through the three points above, not only Mba Rere, but many other Mom-BA(s) have portrayed a thing that is called self-leadership. First, they understand exactly what they want and are able to explain it to their surroundings, making them convinced of their goals and aspirations. Goals, visions are internalized and used as their driver to push through the challenges they face. Finally, they can accurately measure their own ability, finding the balance between putting more effort or letting loose and delegate responsibilities.
As you read the article, you might find yourself thinking why it seems so hard to be a Mom-BA. One of the purposes of this article is to present women with the reality about what it means to pursue an MBA degree while at the same time raising children and taking care of the family. The reality is two-eyed; it can hold you back when you are overconfident, but it can also push you forward when you are in doubt. The other purpose is to provide a perspective to husbands, or husbands-to-be. I hope the article can help you pinpoint fears that might hold your partner back, or identify the expected challenges that might come when your partner finally decides to pursue an MBA degree, so you can always support your partner in the best way possible.
50
Sastra Kata-kata di Kepala Oleh: Eva Latifah P S Terkadang aku bertanya-tanya
Untuk apa ada pohon-pohon tumbuh menjulang?
Bagaimana dengan fitrah manusia?
Mungkin tidak jika awan dapat ku ajak bicara?
Atau aku mempertanyakan bagaimana takdirku kelak?
Termenung..
Berpikir..
Melamun..
Menyisir kata demi kata..
Semua mengusik kepala
Kadang tumbuh..
Kadang tumbang..
Kadang muncul..
Kadang hilang..
Ilustrasi: Canva (giselarizky)
Penanggung Jawab Ezra | Pimpinan Redaksi Eva | Wakil Pimpinan Redaksi Pramanda
Redaktur Anastasia Nadhila Puspita Bagas Elvianisza Faiq Dhanes
Kreatif Putri Dhanti Mona | Publikasi Dini Astrid Angga Dony
51
1 DARI 10
PERUSAHAAN PENGELOLA BANDARA
TERBAIK DI ASIA
SINERGI | ADAPTIF | TERPERCAYA | UNGGUL