Leaders: Release Volume 2 July 2021
Dari Leaders
S
udah satu tahun berlalu, sejak Covid-19 pertama kali diumumkan di Indonesia pada Maret 2020. Walau sudah melewati fase pandemi yang cukup panjang, beberapa sektor Indonesia masih bisa sepenuhnya pulih. Physical distancing, pembatasan, dan berbagai kebijakan yang dibuat memaksa beberapa bisnis tidak dapat beroperasi dengan maksimal. Melanjutkan pembahasan di edisi pertama, Leaders kali ini mengangkat isu “Survival in Pandemic: A One-Year Perspective on MICE Industry”. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar industri perhotelan dan pariwisata kehilangan banyak konsumennya. Hibauan untuk tetap berada di rumah dan risiko penularan covid membuat banyak masyarakat menunda keinginan untuk berlibur. Terima kasih atas dukungan teman-teman kepada majalah Leaders, sehingga kami bisa terus menjadi tempat aspirasi dan kreasi mahasiswa Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM). Kedepannya semoga Leaders dapat menghasilkan majalah yang lebih baik lagi.
Leaders Magazine
Sekertariat MMSA Gd. MM UGM Lt. 3, Jl. Teknika Utara, Yogyakarta, Indonesia 55281 Supported by:
Leaders Team Penanggung Jawab Firza Pimpinan Redaksi Dian Wakil Pimpinan Redaksi Raymond Redaktur Gilang/Grea/Ray/Imelda/Thea/Ingga/Fathiah/Nadhila/Arief/Eva Layouter Naufal/Alam Photography Ibrahim/Rakan/Rasyadan Publication Ayu/Linda Sponsorship Cuplis/Hayu/Azzah
1
Our Content
3
6
9
Pilar
Ulas
Traveling
15
Sorotan
21
Lifestyle
24
25
28
29
Sosok
Point of View
32
34
Kuliner
Sastra
Kolom Alumni
Games
2
PILAR
Lawe Indonesia: Sociopreneur dengan Misi Pemberdayaan Oleh: Ray Paksi
“Lawe Indonesia lahir bukan semata-mata untuk menjadi perusahaan yang berfokus pada profit, namun juga sebagai perusahaan dengan misi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin-pengrajin kain tenun di Indonesia.” Begitulah gambaran tentang Lawe Indonesia yang dikemukakan oleh Fitria Werdiningsih, manajer program di Lawe Indonesia. Berdirinya Lawe Indonesia berawal dari 5 orang perempuan yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan kain tenun tradisional Indonesia. Mereka adalah Adinindyah, Ita Natalia, Paramita Iswari, Rina Anita, dan Westiani Agustin. Adinindyah merupakan sosok yang berperan aktif di dalam NGO Non Timber Product (NTP) yang berbasis di Bogor. Melalui salah satu program dari NGO tersebut, Ibu Adinindyah berkesempatan untuk terlibat langsung dalam pengembangan masyakarat sekitar hutan di Sumba dan beliau melihat potensi besar yang dimiliki oleh kain tenun tradisional Sumba, namun potensi tersebut terhalang oleh sulitnya akses ke pasar. Setelah kembali ke Yogyakarta, Ibu Adinindyah melihat bahwa kain tenun lokal Yogyakarta (motif lurik) ternyata tidak dimanfaatkan secara maksimal dan terdapat potensi besar untuk pemanfaatan kain lurik pada berbagai produk, potensi tersebut yang mendorong Ibu Adinindyah mengajak beberapa temannya untuk mendirikan Lawe Indonesia, yang berarti “serat alam yang bisa ditenun”. Menjadi jembatan antara pengrajin kain
gulung kain memakan waktu 2 bulan.
diantarkan ke rumah pengrajin untuk
tenun dengan pasar, tidak berarti Lawe
Setelah itu, gulungan kain dibawa ke
kemudian dikerjakan. Proses pengerjaan
Indonesia menjadi perusahaan yang hanya
workshop Lawe untuk proses pra produksi,
ini diawasi oleh kepala produksi dan
menjual kain tenun. Produk akhir yang
yaitu
setelah
dijual oleh Lawe Indonesia melibatkan
bahan-bahan tambahan, dan penentuan
akan
proses kreatif untuk “mengubah” kain
pengrajin
sekaligus memberitahukan biaya yang
tenun tradisional menjadi produk-produk
tiap-tiap produk. Penentuan pengrajin
harus
akhir yang modern dan fungsional. Proses
dilakukan berdasarkan kesesuaian antara
tersebut menyesuaikan dengan jumlah
produksi dimulai dari pemesanan bahan
tingkat keahlian pengrajin dengan tingkat
produk yang diproduksi oleh pengrajin
baku kain lurik dari pengrajin-pengrajin
kesulitan pola atau desain produk. Setelah
dan akan langsung dibayarkan saat tim
kain lurik lokal, proses pengerjaan satu
proses ini selesai, bahan baku akan
Lawe mengambil produk tersebut. Produk
3
pemotongan
yang
kain,
akan
persiapan
mengerjakan
pengerjaan menghubungi
dibayarkan
selesai, pihak
oleh
pengrajin Lawe
Lawe.
dan
Biaya
akhir yang telah dipindahkan dari rumah
bandara di berbagai daerah membuat
inovasi yang menyesuaikan dengan kondisi
pengrajin ke workshop akan melalui
penjualan produk Lawe Indonesia terjun
pandemi. Inovasi yang dilakukan oleh Lawe
proses quality control, proses ini dilakukan
bebas.
Indonesia adalah dengan memproduksi
untuk memastikan hasil pengerjaan sesuai
juga
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
“(dampaknya) cukup signifikan sih ya,
Produk yang lolos quality control dan
tidak ada seminar offline yang biasanya
Ditengah pandemi yang menghadirkan
akan dijual melalui toko daring atau fisik
itu dari bulan September ini kami cukup
tantangan baru bagi Lawe Indonesia,
dipindahkan ke gudang, sedangkan produk
panen dan cukup happy dengan order-
sebagai sebuah perusahaan sociopreneur,
yang merupakan pesanan dari lembaga-
order dari acara-acara seminar, sekarang
Lawe Indonesia tidak lupa untuk memberi
lembaga tertentu akan langsung dikemas
kan tidak ada”. Selain itu, pameran
kembali kepada masyarakat. Dari sisi
dan dikirimkan. Distribusi produk Lawe
Inacraft yang menjadi andalan Lawe
bisnis, Lawe Indonesia tidak jauh berbeda
masih secara dominan dilakukan melalui
Indonesia untuk memperkenalkan produk
dengan perusahaan pada umumnya, yaitu
toko-toko souvenir di beberapa lokasi di
mereka juga terpaksa dibatalkan, sehingga
menjual
Yogyakarta dan pesanan-pesanan grosir
menyebabkan
bahan
keuntungan, tetapi yang membedakan
dari lembaga pemerintah, event organizer
baku yang sudah terlanjur dipesan jauh-
adalah Lawe Indonesia akan menyisihkan
dan BUMN. Sampai sebelum pandemi,
jauh hari, dan barang jadi yang sudah
beberapa persen dari keuntungan setiap
salah satu sumber penjualan terbesar
terlanjur di produksi untuk memastikan
bulannya dan menggunakannya untuk
Lawe datang dari kerjasama dengan toko
ketersediaan
pelaksanaan
ritel PLAZABALI yang terletak di gerbang
Inacraft. Untuk mengatasi krisis ini,
bertujuan untuk memberikan dampak
keberangkatan
Bandara
Lawe Indonesia menerapkan sistem kerja
positif bagi masyarakat. “Sebelumnya,
Soekarno Hatta. Selain penjualan dalam
menggunakan shift, memberikan diskon
Lawe pernah punya dampingan teman-
negeri, Lawe juga bermimpi untuk menjual
besar-besaran dan penjualan bundling
teman yang selamat dari gempa Yogya,
produk-produk mereka ke luar negeri.
untuk mendorong produk keluar dari
kami mendampingi mereka selama 8
Sejauh ini, produk-produk Lawe yang
gudang penyimpanan, dan melakukan
bulan
internasional
Pesanan
dari
mengalami
seminar-seminar
penurunan
menumpuknya
stok
saat
drastis.
pelaksanaan
masker kain bermotif lurik yang hingga kini penjualannya masih cukup baik.
produk
gaada
untuk
menghasilkan
program-program
yang
membiayai,
yang
Lawe
dijual ke luar negeri merupakan pesanan yang datang dari lembaga-lembaga NGO seperti Ten by Three di Amerika Serikat dan Hiroshima University of Economics yang memesan produk-produk Lawe untuk kegiatan penggalangan dana di Jepang. Penjualan melalui ekspor masih belum dilakukan oleh Lawe karena beberapa pertimbangan seperti lead time produksi yang cukup lama (2-3 bulan) dan kapasitas produksi yang masih relatif kecil. Kondisi ideal berubah seketika oleh pandemi
Covid-19
yang
berdampak
masif bagi masyarakat secara luas, tidak terkecuali
Lawe
Indonesia.
Sebagian
besar penjualan produk yang datang dari kerjasama dengan toko-toko ritel terkena dampak terbesar, banyaknya toko souvenir yang tutup bersamaan dengan penutupan
4
membiayai
sendiri”.
misi untuk menerapkan pengelolaan yang
akan digunakan untuk keseluruhan 15
pelaksanaan
ramah lingkungan melalui inisiasi program
bulan
terbesar
Lawe Loves Earth. Penerapan program ini
Selain dari donatur, Lawe Indonesia juga
bagi Lawe Indonesia bukanlah pelatihan
adalah melalui proses produksi yang Zero
mendapatkan dukungan dari berbagai
itu sendiri, melainkan bagaimana Lawe
Waste, yaitu setiap bahan baku digunakan
NGO, seperti Global Environment Facility
Indonesia bisa meningkatkan kepercayaan
semaksimal mungkin hingga nyaris tidak
Small Grant Program (GEFSGP) yang
diri para peserta yang menjadi lumpuh
ada bahan baku kain yang terbuang sia-
menggerakan dana milik United Nations
akibat bencana alam gempa, oleh karena
sia. Walaupun bahan pewarna kain tidak
Development
itu Lawe Indonesia juga turut menjadi
sepenuhnya berasal dari alam, namun
kerjasama
teman
peserta
Lawe juga menggunakan bahan-bahan
Masyarakat
Indonesia
alami yang berasal dari kulit-kulit kayu
untuk mengerjakan program di pinggir
membuka diri bagi orang-orang yang ingin
untuk warna kain tertentu dan pasta daun
hutan masyarakat Kajang di Bulukumba,
belajar seni pengolahan kain tenun, Fitria
Indigo untuk warna kain biru.
kerjasama
Fitria
dari
bercerita
program
tersebut,
bercerita
pelatihan.
keuntungan dalam
tantangan
bagi
Bahkan,
para Lawe
bercerita bahwa Lawe Indonesia pernah
Selain dana yang disisihkan
pelatihan Adat
dengan
(UNDP),
dengan
Nusantara
WWF
Aliansi (AMAN)
Kalimantan
untuk memberikan pelatihan, dan masih
dan Purwokerto yang didampingi oleh
mengungkapkan bahwa beberapa program
Cerita dari Lawe Indonesia memberikan
BI untuk belajar dan menjadikan Lawe
Lawe Indonesia juga dibiayai oleh donatur,
pelajaran bagi kita, bahwa bisnis bukan
Indonesia sebagai benchmark mereka.
namun yang membedakan adalah dana
hanya tentang menghasilkan keuntungan,
Untuk mensukseskan proses pembelajaran
yang didapatkan dari donatur biasanya
tetapi juga tentang berdampak positif
tersebut,
diberikan sekali dan akan digunakan
bagi masyarakat. Buat teman-teman MM
pengrajin-pengrajin tersebut berkeliling
selama
pelaksanaan.
Leaders, jangan lupa buat dukung terus
untuk melihat proses dari hulu ke hilir
Misalnya donatur memberikan dana 500
bisnis lokal di tengah pandemic ini dengan
dengan membuat pos-pos, dan di setiap pos
juta untuk mendanai salah satu program
mampir belanja ke Lawe Indonesia di situs
tersebut akan ada Person In Charge (PIC)
Lawe Indonesia yang bernama Weaving for
Laweindonesia.com
yang siap menjawab setiap pertanyaan yang
Life, yang rentang waktu pelaksanaannya
showroom
diajukan oleh para pengrajin. Selain misi-
selama 15 bulan dari Januari 2019 hingga
Museum and Art Gallery.
misi sosial, Lawe Indonesia juga memiliki
Maret 2020, maka dana 500 juta tersebut
5
mengajak
rentang
waktu
Fitria
Programme
tersebut.
dari
Indonesia
penjualan,
program
menerima pengrajin-pengrajin dari Palu
Lawe
keuntungan
pelaksanaan
banyak lagi.
Lawe
atau
mengunjungi
Indonesia
di
Amri
ULAS
Tantangan Perkuliahan Daring Oleh: Grea
Merujuk pada Surat Edaran Mendikbud Nomor 3
“terpental” dari aplikasi kuliah daring. Pengalaman
Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan
perdana menggunakan berbagai aplikasi meeting daring
Pendidikan, kegiatan belajar mengajar pun dilakukan
kerap memunculkan cerita tersendiri tentang bagaimana
secara daring dalam rangka pencegahan penyebaran
mengoperasikan aplikasi tersebut, sehingga tidak jarang
COVID-19. Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan
terjadi “kebocoran” microphone yang justru menambah
kuliah daring untuk mendukung kebijakan kesiapsiagaan
deretan cerita lucu selama kuliah daring berlangsung. Hal
serta
Kegiatan
ini tidak hanya dialami oleh teman-teman mahasiswa/i
perkuliahan dilaksanakan dengan menggunakan metode
saja, beberapa dosen dan staff juga pernah merasakannya.
daring
synchronous,
Pengalaman-pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran,
seperti Webex, Zoom, Google Meet dan lain-lain. Juga
mengingat efektifitas perkuliahan daring bergantung
sarana asynchronous, seperti eLisa, Elok, Elearning
pada perangkat-perangkat pendukung, sehingga masing-
Farmasetika, Whatsapp Group dan lain-lain, dengan tetap
masing pihak yang terlibat dituntut untuk mengakrabkan
memperhatikan kelanjutan proses belajar mengajar dan
diri dengan berbagai fitur yang ada.
pencegahan
dengan
penyebaran
menggunakan
COVID-19.
sarana
pencapaian mutu pembelajaran yang telah direncanakan.
Sekalipun perkuliahan daring menjadi tantangan bagi
Perkuliahan daring Semester Gasal 2020/2021 MM
banyak pihak, namun tidak dapat dipungkiri bagaimana
FEB UGM dimulai pada tanggal 14 September 2020.
metode ini turut memberikan berbagai pembelajaran dan
Hal tersebut sekaligus menegaskan efektifitas kegiatan
pengalaman berbeda. Penting untuk tetap berpikir positif
perkuliahan yang hanya akan dilakukan dalam 10
dan mengambil pelajaran sebanyak-banyaknya dengan
kali pertemuan untuk setiap mata kuliah selama satu
adanya keterbatasan dalam perkuliahan. Tentunya kita
semester kedepan. Kelas daring tentu akan menjadi
berharap agar keadaan akan semakin membaik, sehingga
sebuah pengalaman baru bagi seluruh mahasiswa/i MM
perkuliahan dapat kembali berjalan normal secara tatap
FEB UGM. Mahasiswa/i tidak hanya disibukkan dengan
muka. Untuk semua civitas akademika MM FEB UGM,
perkuliahan semata, tetapi juga rangkaian kegiatan
jangan lupa untuk menjaga kesehatan ya! Mari kita
executive series dan webinar series.
sambut semester Genap 2021/2021 dengan semangat dan
Kendala
koneksi
internet
yang
sering
down
harapan baru.
menyebabkan banyak diantara teman-teman mahasiswa/i
6
Kontributor: Hikma Wahyuli
Kontributor: Rasyadan
TRAVELING Wunung Giri Séla Kandha: Cerita dari Gunung Batu Oleh: Gilang
Yogyakarta
9
tak
pernah
terdiri dari 5 kabupaten, dimana Gunung
kehilangan pesonanya dan selalu memiliki
Kidul memiliki tingkat kemiskinan yang
hal-hal baru untuk ditawarkan. Bagi para
terbilang tinggi dibandingkan kabupaten
pelancong, Gunung Kidul kerap menjadi
lainnya. “ Setelah melakukan observasi
tujuan untuk wisata pantai, air terjun, dan
dan
aktivitas wisata lain seperti river tubing.
tingkat kemiskinan di Gunung Kidul
Bagi masyarakat asli DIY, Gunung Kidul
dipengaruhi oleh kondisi tanahnya yang
merupakan area yang terbilang kering
kering dan berbatu. Sehingga sulit untuk
dan tandus. Siapa sangka kekurangan
diberdayakan oleh masyarakat lokal”, ujar
akan keringnya lahan Gunung Kidul dapat
Suharsono. Keterbatasan ini mendorong
ditransformasi menjadi sebuah potensi
masyarakat untuk beralih memanfaatkan
wisata baru, seperti yang tengah dilakoni
pariwisata
oleh Wunung Giri Séla Kandha.
perekonomian. Sayangnya, pembangunan
penelitian,
kemungkinan
untuk
besar
menyokong
Drs. Suharsono Soeleman, M.Sc.,
dan pengembangan pariwisata di Gunung
M.Fin. adalah sosok dibalik Wunung GSK.
Kidul cenderung tidak dikelola dalam
Awalnya, ia menyadari sebuah pola unik
konsep yang ramah lingkungan. Kedua
yang mengaitkan antara tingkat pengairan
alasan ini melatarbelakangi Suharsono
sebuah daerah dengan tingkat kemiskinan.
untuk
Daerah
masyarakat lokal dengan menghadirkan
Istimewa
Yogyakarta
sendiri
menghadirkan
solusi
bagi
berkelanjutan, Wunung GSK turut serta untuk
meuwujudnyatakan
program
tersebut. Konsep wisata yang diangkat oleh Wunung GSK adalah wisata hutan yang berbasis konservasi dan edukasi serta
merujuk
yang
terangkum
pada
elemen-elemen
dalam
Sustainable
Development Goals (SDG). “Alhamdulillah, 10 persen dari keseluruhan jumlah kegiatan kami sudah memenuhi ketujuh belas poin dalam SDGs”, tutur Suharsono. Salah satunya adalah pembangunan kampus lapangan yang memfasilitasi anak-anak muda yang ingin melakukan penelitian maupun
pelatihan
pembuatan
pupuk
untuk para petani. Program pelatihan bagi para petani ini tentunya memiliki tujuan jangka panjang yakni untuk mambangun desa kemandirian pangan bagi penduduk sekitar. Fasilitas kampus lapangan yang disediakan oleh Wunung GSK merupakan upaya untuk memenuhi poin SGDs dalam aspek pendidikan serta ketahanan pangan Wunung GSK.
yang berkelanjutan.
Wunung Giri Séla Kandha memiliki arti
Tujuan mulia dan komitmen dari
mendalam yang turut menjadi doa bagi
Wunung GSK untuk dunia dan masyarakat
keberadaan tempat ini bagi masyarakat
lokal, tidak lantas menjadikan tempat ini
lokal. Wunung diambil dari nama desa
kehilangan esensi sebagai tempat melepas
dimana lokasi objek wisata ini berada,
penat. Mengedepankan konsep konservasi,
yaitu Desa Wunung. Giri diartikan sebagai
pengunjung
gunung, Séla diartikan sebagai batu,
sembari menikmati rindang pepohonan
dan Kandha berarti ceritera. Suharsono
dan tanaman yang dianfaatkan untuk
berkeinginan
penghijauan. Tidak hanya memberikan
untuk
membuat
sebuah
dapat
berjalan
santai
kisah tentang gunung batu yang berubah
manfaat
menjadi
tetap
sekitar menyejukkan pandangan mata
mempertahankan ekosistem yang ada.
dan menambah kesan relaksasi. Kelokan
Gagasan ini muncul karena di area ini
sungai serta pemandangan bukit bebatuan
merupakan rumah bagi banyak kera, elang
melengkapi
jawa, batuan yang berusia jutaan tahun,
menjadikan destinasi ini layak dijadikan
dan tentunya manusia.
latar
sebuah
hutan
dengan
Seiring dengan komitmen global dalam implementasi
program
pembangunan
penghijauan,
perjalanan
belakang
Bertamasya
pepohonan
pengunjung
untuk
bersama
di
berswafoto.
keluarga
bisa
menjadi opsi yang tempat karena Wunung
10
non-ekonomi untuk kesejahteraan masingmasing. Pembangunan yang dilakukan oleh Gunung WSK turut memastikan bahwa masyarakat ikut merasakan manfaatnya. Misalnya,
pembangunan
food
court
yang khusus diperuntukkan bagi warga. Masyarakat diberikan lapak dan dibimbing bagaimana berbisnis penjualan makanan yang baik. Tak hanya edukasi, penghasilan tambahan dari penjualan makanan juga menjadi nilai tambah pada program ini. Lahan parkir juga menjadi salah satu fasilitas yang dikelola oleh koperasi dan masyarakat
lokal.
Aspek-aspek
yang
melibatkan partisipasi aktif masyarakat sangat ditekankan karena merupakan tujuan daripada implementasi pariwisata berkelanjutan. Implementasi
konsep
pariwisata
berkelanjutan di Gunung WSK bukan tanpa hambatan. Isu utama tentunya bagaimana menyeimbangkan pilar ekonomi lokal,
PemandanganWunung Giri Séla Kandha
konservasi lokal, dan kebudayaan lokal. beraktivitas.
Namun, Suharsono menuturkan ketiga
Setelah memasuki kawasan penyusuran,
Fasilitas restoran dan penjaja makanan
pilar ini dapat diseimbangkan melalui
pengunjung
QR
juga tersedia untuk mengisi perut dan
kehadiran Gunung WSK, produk serta
code yang akan memberikan informasi
melepas dahaga setelah berjalan santai.
kegiatan
mengenai tanaman atau pohon yang ada di
Uniknya, konsep restoran di tempat ini
untuk menjaga semangat gotong royong
sekitar. Jika Anda pecinta sungai, Gunung
kental dengan suasana tradisional, terlihat
dan menumbuhkan kepercayaan pada
WSK juga menyediakan jalur tracking
dari bentuk bangunan berupa rumah
masyarakat lokal karena mereka adalah
di sisi sungai. Tentunya hal ini terdengar
Joglo. Makanan yang disediakan untuk
ujung tombak keberhasilan tempat ini.
lebih menantang dan persiapkan diri
pengunjung disiapkan dari bahan-bahan
Suharsono berharap destinasi ini dapat
Anda untuk melihat kawanan kera yang
lokal, dimasak oleh masyarakat lokal, dan
dinikmati semua kalangan dari berbagai
bergelantungan dari pohon ke pohon
menu makanan yang tradisional pula.
latar
GSK
hadir
dengan
akan
konsep
edukasi.
menemukan
lainnya. Bisa jadi Anda adalah salah satu
kembali
semangat
Pengelolaan
untuk
Gunung
WSK
tidak
yang
ditawarkan.
belakang
inspirasi
bagi
dan
mampu
generasi
Penting
menjadi
muda
untuk
pengunjung beruntung yang dapat melihat
lepas dari peran masyarakat lokal yang
berkontribusi pada negara dengan meraih
spesies Elang Jawa yang hampir punah.
dikoordinasi oleh pihak swasta. Kegiatan
mimpi-mimpinya. Tak hanya itu, Gunung
Camping atau glamping di Gunung
pengelolaan
WSK diharapkan mampu menumbuhkan
WSK bisa menjadi alternatif lain bagi Anda
sepenuhnya
yang mencari short-escape dari rutinitas
masyarakat. Tujuannya tak lain adalah
pariwisata berkelanjutan untuk kualitas
keseharian. Suasana syahdu, lingkungan
memberdayakan masyarakat lokal dalam
hidup yang baik masa mendatang.
yang tenang, dan dekat dengan alam
pembangunan
akan sangat membantu untuk mengisi
mampu menuai manfaat ekonomi dan
11
maupun
program
melibatkan
desa
wisata
partisipasi
sehingga
mereka
awareness
akan
pembangunan
dan
12
Kontributor: Ibrahim Alhanif
SOROTAN
Survival in Pandemic: A One-Year Perspective on MICE Industry
Oleh: Tim Redaksi Leaders
Memasuki
tahun
2021,
pandemi
Singapura
dan
Sejak
kedatangan
saat
bahwa hal ini membutuhkan dukungan
Covid-19 masih melanda Indonesia. Genap
itu,
wisatawan
dari berbagai pihak di Indonesia. Ia juga
tanggal 2 Maret 2021, Indonesia telah
mancanegara ke Indonesia mulai menurun
menekankan urgensi Indonesia dalam
melewati satu tahun sejak kasus pertama
drastis.
mencapai
diumumkan oleh Presiden Jokowi di
pandemi di Indonesia belum menunjukkan
dipercepat
Jakarta. Sejak kasus pertama diumumkan
tanda-tanda penurunan grafik. Meskipun
mandiri atau gotong royong oleh kalangan
di Wuhan, terdapat selisih empat bulan
demikian, kedatangan vaksin yang diimpor
swasta. Langkah ini diharapkan dapat
sampai Jakarta mengumumkan status
dari luar negeri diyakini dapat memberikan
menjadi cara terbaik untuk memulihkan
waspada. Singapura dan Malaysia sudah
motivasi dan harapan bagi masyarakat.
perekonomian, salah satunya bagi sektor
lebih awal mengumumkan kasus pertama
jumlah
Malaysia.
Selama
Sampai
setahun
saat
berlangsung,
ini,
pemerintah
di akhir Januari. Sebagai Negara yang
telah melakukan dua tahap vaksinasi
berbatasan Indonesia,
langsung status
dengan
wilayah
kepada
kelompok
waspada
belum
tenaga
kesehatan,
TNI,
seperti
Polri,
dengan
program
bisa
vaksinasi
pariwisata dan ekonomi kreatif.
Keadaan Industri Pariwisata saat ini Industri
pariwisata
dan
ekonomi
petugas
Vaksinasi
kreatif merupakan salah satu sektor yang
pertama diumumkan. Pada pertengahan
diharapkan dapat mengendalikan wabah
terdampak oleh pandemi Covid-19. Para
bulan Maret, pemerintah mulai merespon
dan
pelaku usaha terpaksa menutup sementara
dengan
238
masyarakat. Vaksin mulai disuntikkan
hotel
Warga Negara Indonesia (WNI) dari
kepada Presiden Joko Widodo, public
operasional
Wuhan, menyiapkan infrastruktur darurat,
figure, serta perwakilan tenaga kesehatan
hiburan,
penyiagaan rumah sakit dan bandara
pada 13 Januari 2021. Pemberian vaksin
MICE (Meetings, Incentives, Conferencing,
internasional. Pengawasan ketat pada jalur
pertama kepada presiden dilakukan guna
Exhibitions). Laporan dari Perhimpunan
masuk ke dalam negeri mulai dilakukan
meningkatkan kepercayaan masyarakat
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
sebagai upaya preventif, terutama pada
bahwa
yang
mencatat terdapat 1.033 usaha restoran
kota-kota yang memiliki akses langsung
digunakan aman dan halal. Berdasarkan
dan hotel tutup secara permanen akibat
dari dan menuju Tiongkok. Pada saat
data dari Kementerian Kesehatan RI,
pandemi Covid-19. Jumlah devisa dari
yang sama pemerintah Tiongkok sudah
program
menargetkan
sektor pariwisata mencapai 280 triliun
menerapkan lockdown, memberlakukan
sebanyak 38.513.446 penerima dengan
pada tahun 2019. Data dari Badan Pusat
karantina 14 hari dan jam malam disusul
target penyelesaian pada Mei 2021. Menteri
Statistik menunjukkan bahwa kontribusi
dengan
Kesehatan, Budi Gunadi, mengatakan
sektor
15
memulangkan
negara-negara
lain
termasuk
meningkatkan
vaksin
publik.
dan
yang
immunity
dikeluarkan oleh pemerintah hingga kasus
langsung
pelayanan
prioritas
herd
optimisme
merek
program
ini
Sinovac
pada
dan
akomodasi, pusat
serta
perbelanjaan
menunda
pariwisata
membatasi dan
pelaksanaan
terhadap
Produk
Domestik Bruto (PDB) mencapai 4,7 persen
memperketat mobilisasi masyarakat pada
pariwisata
pada tahun 2019, tertinggi dalam sepuluh
libur panjang Natal dan Tahun Baru tahun
perencanaan, pemesanan serta penyediaan
tahun terakhir. Menurut laporan Lokadata
2020 dan Idul Fitri 2021. Pemberlakuan
fasilitas yang berhubungan dengan rapat,
tingkat
diprediksi
pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)
seminar, konferensi, pameran, dan acara
turun mencapai angka 4,1 persen pada
kerap diperpanjang dengan meningkatnya
lainnya.
tahun 2020. Untuk kembali menaikkan
jumlah kasus pada zona merah Covid-19 di
tingkat
membutuhkan
berbagai wilayah. Tercatat pada tanggal 16
Kemenparekraf, Iyung Masruroh kepada
waktu yang lama. Pemulihan ini diprediksi
Januari 2020, Indonesia mencapai jumlah
CNBC Indonesia menyampaikan sebesar
akan membutuhkan waktu 14 tahun untuk
kasus baru tertinggi mencapai 14.224
96 persen kegiataan ditunda dan 84 event
kembali ke tingkat normal yaitu 4,5 persen.
kasus dalam sehari. Indonesia juga sempat
dibatalkan selama masa PSBB tahun
Untuk mempercepat upaya pemulihan
menutup pintu kedatangan Warga Negara
2020. Sejumlah upaya pemulihan sedang
tersebut,
berupaya
Asing (WNA) pada awal tahun 2021.
dilakukan melalui berbagai kebijakan,
pariwisata
Program Pemulihan Ekonomi Nasional
yakni membuat pedoman, sosialisasi, dan
(PEN) juga diinisiasi oleh pemerintah di
simulasi CHSE; mempromosikan MICE
berbagai sektor, salah satunya pada sektor
untuk pasar domestik; mempersiapkan
bagian
pariwisata dan ekonomi kreatif. Upaya
MICE untuk pasar internasional dengan
meningkatkan
pemerintah untuk mendukung industri
menggelar lelang kegiatan; serta membuat
dengan
pariwisata tidak sejalan dengan APBN
platform
aman. Tiga program utama tersebut
yang ditetapkan. Anggaran Kemenparekraf
mengumpulkan data terkait MICE yang
meliputi
di
diberi nama MICE.id.
kontribusi
tersebut
tersebut
akan
pemerintah
mendorong
kinerja
kerap sektor
melalui berbagai program. Kemenparekraf tiga
program
dari
strategi
produktivitas
mengeluarkan
utama untuk
sebagai
masyarakat
Hibah
Pariwisata,
Sertifikasi
tahun
2020
mengalami
Menurut
Direktur
kolaborasi
Ferry
Agung
untuk
MICE
digital
Prasetyo
untuk
(Business
penurunan
Environment) dan Stimulus Pariwisata.
menjadi
Hibah pariwisata merupakan program
Meskipun demikian, anggaran tersebut
Organizer)
yang diluncurkan untuk membantu usaha
dialokasikan untuk berbagai program yang
terkait keadaan usaha MICE. Feraco
hotel, restoran dan pemerintah daerah
memperkuat sektor pariwisata termasuk
adalah
(Pemda) dalam bentuk dana bantuan.
penyelenggaraan sertifikasi CHSE secara
bergerak selama 15 tahun dengan keahlian
Menurut Kepala Sub Direktorat Investasi
gratis serta stimulus reaktivasi pariwisata
khusus dalam menyelenggarakan trade
Pariwisata
berupa diskon paket wisata.
expo. Berbasis Business-to-Business (B2B)
Hengky
Rp5.366.861.663.000
didedikasikan
CHSE (Cleanliness, Health, Safety and
Kemenparekraf,
dari
justru
yang
Rp3.265.457.304.000.
Development Manager FERACO Event
dan
Manurung, dana sebesar Rp 3,3 triliun yang diberikan kepada 101 kabupaten dan
Industri MICE
kota ini diharapkan dapat memberikan
Salah
satu
menjelaskan
event
lebih
yang
organizer
Business-to-Government
dalam
telah
(B2G),
Feraco memfokuskan jasanya di pameran industri
pada
sektor
serta konvensi sebagai acara pendukung.
keuntungan mencapai Rp 15-25 triliun
pariwisata yang terdampak paling besar
Selama
Rupiah.
CHSE
adalah bisnis MICE. Industri MICE seolah
penurunan drastis jumlah pameran yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas
lesu dan nyaris mogok akibat penundaan
diselenggarakan.
protokol kesehatan sehingga wisatawan
berbagai event yang kerap diselenggarakan
diselenggarakan
dan masyarakat merasa lebih aman dan
secara offline. Padahal, industri MICE
adalah expo pada bulan November 2020.
nyaman.
berpotensial untuk menjadi pendorong
Program
Sedangkan
sertifikasi
stimulus
sektor
pandemi,
Feraco
mengalami
Satu-satunya Feraco
secara
event offline
Pameran tersebut diselenggarakan di
industri
Jogja City Mall dengan dibantu protokol
International
kesehatan yang dikeluarkan oleh dinas
melalui perluasan peserta program Kartu
Congress and Convention Association,
setempat. Ferry menyampaikan bahwa
Prakerja.
istilah “MICE” yang merupakan singkatan
protokol kesehatan yang diikuti merujuk
Selain menjalankan program insentif,
dari Meetings, Incentives, Conferences,
pada protokol kesehatan pusat perbelanjaan
pemerintah juga melakukan kontrol dan
dan Exhibitions mengacu pada jenis
tersebut. Acara ini memperoleh izin dari
pariwisata merupakan program khusus
utama
dalam
yang ditarget pada sektor pariwisata
pariwisata.
pengembangan
Berdasarkan
16
Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten
Ferry, pelaku event MICE berskala besar
utama yakni mencari pendapatan baru
Sleman dengan syarat-syarat tertentu.
maupun kecil mendapatkan dukungan
dan menjaga brand. Selama tahun 2020,
Protokol umum seperti pemakaian masker
yang sama oleh Kemenparekraf. Ada
Feraco telah menggelar beberapa webinar
dan screening suhu wajib dilakukan.
beberapa
yang
dengan harapan untuk mempertahankan
Selain itu, audiens atau delegasi dari luar
dilakukan pemerintah melalui program
brand awareness di pasar agar hubungan
kota harus menyediakan hasil negatif rapid
untuk industri event maupun industri
dengan audiens tetap terjaga walaupun
test antibodi yang pada saat itu merupakan
kreatif, salah satunya melalui pelatihan.
terjadi
syarat
“Di
untuk
utamanya adalah karena acara daring
penerbangan
domestik.
Feraco
bentuk
awal-awal
ada
e-learning
acara.
Kesulitan
pelatihan
seperti
yang diselenggarakan tidak cukup efektif
Umum Daerah (RSUD) Sleman untuk
kartu prakerja.” Selain itu, Feraco juga
untuk menjadi arus pendapatan baru yang
menyediakan area posko kesehatan sebagai
melakukan
Dinas
sangat jauh dibandingkan dengan masa
fasilitas pemeriksaan gratis dan pengetatan
Pariwisata DIY dalam penyelenggaraan
sebelum pandemi. Untuk saat ini, Feraco
protokol
upaya
webinar terkait kondisi Covid-19 saat ini.
sedang mencoba fokus menjadi merchant
mengurangi kerumunan, lokasi pameran
Forum tersebut melibatkan berbagai pihak,
aggregator dimana Feraco membantu
dilengkapi dengan jalur masuk dan jalur
mulai dari Kemenparekraf, pemerintah
memfasilitasi
keluar yang berbeda. Stand untuk pameran
setempat, akademisi, serta asosiasi tour
perusahaan
tidak diperkenankan dalam bentuk tertutup
& travel Indonesia, dengan harapan
edukasi luring dengan audiens yang lebih
dengan maksimum dua orang di dalamnya.
diskusi tersebut bisa menjadi masukan
terkonsentrasi. Harapannya adalah ketika
Sistem
guna mengembangkan kembali sektor
industri
pariwisata, termasuk sektor MICE.
MICE juga akan ikut pulih. Dalam situasi
pembayaran
Sebagai
yang
disarankan
cashless untuk mengurangi kontak fisik.
konsepnya
penundaan
juga bekerjasama dengan Rumah Sakit
kesehatan.
MICE,
kompensasi
kerjasama
dengan
dalam
parekraf
penyelenggaraan
membaik,
bahwa antusiasme acara tersebut terbantu
oleh pelaku bisnis pariwisata adalah
ini, mengadopsi metode hybrid yang
dengan traffic pusat perbelanjaan yang
mengalihkan sebagian bisnis modelnya ke
menggabungkan event daring dan luring
sedang bagus. Penyelenggaraan di luar
arah digital. Nyatanya, hal ini belum tepat
dapat menjadi sebuah solusi.
pusat perbelanjaan seperti expo center
untuk diterapkan pada industri MICE.
tidak Ia lakukan karena tidak yakin akan
Ferry
mencapai tingkat partisipasi yang sama.
bukan solusi untuk bisnis MICE yang
menjadi
Selama masa pemberlakukan pembatasan
mayoritas diselenggarakan secara luring,
sebesar 19,4 persen. Program utama yang
kegiatan
peran
“Event adalah experience marketing, tidak
akan dicapai dengan anggaran tersebut
dan dukungan dari berbagai pihak dapat
bisa digantikan dengan acara virtual.”
adalah meningkatkan kualitas parekraf
membantu percepatan pemulihan MICE.
MICE merupakan industri yang sangat
dan program digital serta percepatan
merasa
berhubungan dengan travel. Tidak hanya
pemulihan
pemerintah pusat dan dinas pariwisata
sekedar acara di mana orang berdatangan
berkelanjutan dari pandemi Covid-19.
setempat turut mendukung pemulihan
dari berbagai kota maupun negara, industri
Menurut Ferry, dengan melihat kondisi
dan
Meskipun
MICE juga meliputi aktivitas leisure and
saat ini di mana jumlah kasus terus
terdampak cukup serius, penanganan yang
refreshing di balik acara utama tersebut.
meningkat, 2021 belum menunjukkan
dilakukan dinilai cepat dan terorganisir
“Setelah dicoba untuk digitalisasi, ternyata
potensi pemulihan seutuhnya. Diharapkan
melalui peraturan dan program yang
tidak cocok karena produknya sendiri tidak
dengan percepatan vaksin, kepercayaan
dikeluarkan oleh pemerintah, seperti yang
bisa diubah menjadi digital,” kata Ferry.
diri masyarakat semakin meningkat untuk
dijelaskan melalui Keputusan Menteri
Oleh karena itu, Ferry mencoba berbagai
berpartisipasi
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
strategi lainnya.
dengan protokol kesehatan yang ketat.
masyarakat
Sebagai
praktisi,
perkembangan
(PPKM),
Ferry
MICE.
HK.01.07/MENKES/382/2020. Menurut
17
Feraco
merencanakan
digitalisasi
dua
target
Di
dengan
industri
Salah satu upaya yang dilakukan
bahwa
penuh
maupun
Dari segi pengunjung, Ferry mengatakan
berpendapat
yang
organisasi
tahun
Kemenparekraf Rp
ketidakpastian
2021,
anggaran
kembali
dinaikkan
4.907.148.382.000
dari
dampak
dalam
atau
serta
event,
efek
tentunya
Survival in Pandemic: Branding Destinasi MICE Indonesia Reviewer: Dr. Ike Janita Dewi
Salah satu produk wisata yang sangat
berdasarkan
potensial
Indonesia menduduki peringkat 4 di Asia melibatkan
adalah
MICE
(Meetings,
dari
jumlah
delegasinya, karakteristik pasarnya sendiri. Meetings kelompok
relatif
terbatas
Incentives, Conventions, and Exhibitions),
Tenggara (ICCA Statistics and Country and dan biasanya terkait dengan perusahan
yang menyasar segmen bisnis dalam
City Rankings, 2019).
industri pariwisata. Berdasarkan penelitian
Points-of-Difference
dari ICCA (International Congress and
Destinasi MICE
Convention
Kemeparekraf/Baparekraf
Association),
pengeluaran
atau korporat.
Conventions melibatkan
masing-masing audiens yang jauh lebih besar dan biasanya mereka tergabung dalam asosiasi profesi menetapkan
7 atau kepakaran tertentu. Sementara itu,
wisatawan MICE tercatat 53 persen lebih
(tujuh) destinasi prioritas MICE, yaitu Bali, incentives adalah perjalanan wisata yang
besar dibanding wisatawan leisure. Selain
Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, menjadi bonus prestasi bagi karyawan atau
itu, masa tinggal wisatawan MICE, yaitu
Medan,
5 (lima) hari, juga lebih lama dibanding
tersebut
wisatawan leisure.
karena
Apakah Indonesia bisa ‘merebut’ segmen
wisata
MICE
ini?
Apakah
yang
dan
Makassar.
ditetapkan dinilai
Ke-7
destinasi anggota suatu perusahaan. Exhibitions
sebagai
prioritas memiliki karakteristik yang sangat berbeda
memiliki
memenuhi
standar
fasilitas bagi
MICE dibanding elemen MICE yang lain, karena
berbagai merupakan pameran bisnis yang sering
business events, baik itu untuk asosiasi melibatkan penjual dan pembeli dalam
Indonesia sudah kompetitif dalam bisnis
bisnis,
MICE, di tengah persaingan bisnis MICE
dan
di dunia? Dalam menentukan status daya
nasional.
saing dan juga merencanakan strategi
destinasi ini masih bersifat umum dan hanya lebih spesifik pada perilaku pasar untuk
pengembangannya, perlu dianalisis posisi
mempertimbangkan
MICE Indonesia sekarang ini dan strategi
Jika hanya berdasarkan kriteria infrastruktur, Analisis
pengembangan yang berfokus pada pasar
Indonesia mungkin akan selalu tertinggal ‘product-market
(market-driven)1.
dibandingkan dari Singapura atau Kuala menyelaraskan persepsi pasar dengan
Indonesia berada di peringkat
pemerintah, berbagai
Lumpur.
Akan
asosiasi
institusi tetapi,
pendidikan, jumlah besar.
internasional/ Dengan karakteristik yang berbeda-beda penentuan
infrastruktur
ke-7 tersebut, analisis harus dilakukan secara
MICE. masing-masing jenis sub produk MICE. tersebut
akan
menghasilkan
matching’
untuk
Strategi pengembangan MICE karakteristik/ kekuatan masing-masing
41 dunia untuk penyelenggaraan meeting
Indonesia harus dilakukan secara lebih rinci destinasi prioritas MICE. Setiap destinasi
asosiasi
dan pengembangan brand masing-masing harus
internasional
dengan
total
diidentifikasi
POD-nya
untuk
partisipan internasional 37.874 orang. Di
destinasi MICE harus berbasis Points-of- menentukan daya tarik destinasi tersebut
tingkat Asia Pasifik, Indonesia berada di
Difference (POD) masing-masing destinasi 2. bagi wisatawan. Sebagai contoh, Jakarta
peringkat 10 dengan jumlah 95 meeting
Pertama,
walaupun
MICE sebagai destinasi MICE bisa menarik
asosiasi internasional. Posisi tersebut naik
dijadikan satu kesatuan industri, sebenarnya sebagai destinasi Meeting, Conventions,
satu tingkat dari tahun 2018. Sementara
masing-masing elemen M-I-C-E memiliki dan Exhibition (MCE), tetapi bukan untuk
18
perjalanan insentif. Secara lebih khusus,
masing-masing destinasi tersebut. Sebagai
bagi
akan
contoh, jika Yogyakarta di-‘brand’ sebagai
memiliki POD dalam hal exhibition karena
Destinasi Konvensi Asosiasi Akademik dan
potensi pasar yang sangat besar. Jakarta
Profesi, maka pengembangan infrastruktur
akan
dibanding
melibatkan pengembangan venue untuk
pesaing-pesaingnya, seperti Singapura dan
konferensi akademik dan profesi. Strategi
Bangkok, karena potensi pasar Indonesia
untuk mendatangkan berbagai konferensi
yang terbesar di Asia Tenggara.
internasional
Demikian juga untuk Yogyakarta. Sebagai
universitas dan pusat studi di Yogyakarta.
salah
MICE,
Tagline untuk destinasi prioritas MICE juga
Yogyakarta memiliki POD sebagai pusat
perlu dikembangkan secara spesifik untuk
pendidikan dan budaya. Oleh karena itu,
masing-masing destinasi sesuai POD-nya.
Yogyakarta harus dibentuk secara spesifik
Misalnya, “JAKARTA: Exploring the Largest
sebagai destinasi untuk konvensi (untuk
Market Opportunity in Southeast Asia,”
berbagai asosiasi akademik, profesi, dan
atau “YOGYAKARTA: Vibrant Academic
kesenian).
Community”, dan positioning statement
Bali mungkin menjadi destinasi MICE
untuk destinasi lain.
yang terlengkap. Untuk elemen M.I.C,
pemasaran juga dilakukan untuk memiliih
Bali sangat kuat. Akan tetapi, Bali tidak
platform, channel, dan jejaring/ kemitraan
memiliki
pengembangan
yang tepat sesuai brand masing-masing
exhibition sekuat Jakarta. Pembaca bisa
destinasi. Dengan strategi ini, Indonesia bisa
melakukan analisis atas destinasi prioritas
menyajikan “Wonderful Indonesia – best
MICE lainnya untuk menentukan POD
MICE destinations, offering a full spectrum
masing-masing destinasi tersebut.
of opportunities”.
wisatawan
bisnis,
memiliki
satu
Jakarta
diferensiasi
destinasi
POD
prioritas
untuk
Implikasi POD pada Pengembangan Brand Destinasi MICE
Analisis berdasarkan POD masing-masing destinasi menjadi dasar pengembangan brand untuk masing-masing destinasi MICE. Tanpa berambisi untuk unggul di setiap elemen M.I.C.E, setiap destinasi prioritas
MICE
akan
dikembangakan
berdasarkan POD-nya. Setiap destinasi akan
memiliki
masing-masing
pasar
dan
sasarannya
model
bisnis-nya
dikembangkan untuk menguatkan POD . Selanjutnya, pengembangan infrastruktur, pengembangan komunikasi pemasaran, dan
strategi
dikembangkan
19
‘mendatangkan’
M.I.C.E
berdasarkan
brand
(‘bidding’)
melibatkan
Strategi komunikasi
20
LIFESTYLE
Mulai dari Hobi hingga Bisnis Aquascape LIM Aquascape - Shop & Gallery Oleh: Ingga
21
MM Leaders, bagi kalian yang menyukai ikan,
pikiran Hanson untuk mempunyai usaha aquascape
salah satu cara untuk memelihara ikan yaitu dengan
sampai ke level toko seperti saat ini. Namun setelah
menghadirkan akuarium yang dapat menjadi dekorasi
Hanson lulus dan memulai praktek dokter umumnya,
indah di ruangan. Apalagi jika akuarium tersebut dibuat
baru terlintas ide untuk mendapatkan pendapatan
dengan konsep aquascape yang secara khusus seperti
tambahan diluar prakter dokternya dengan membuat
habitat asli ikan di dalam laut. Aquascape merupakan
usaha yang menarik. Kemudian Hanson mendapatkan
seni memelihara dan mengatur tanaman air, kayu lapis,
saran dan dukungan dari teman-temannya yang pernah
batu, karang, serta media lain secara alami sehingga
ia buatkan aquascape, “Ayo, son, mending bikin aja
tampak indah dalam sebuah akuarium. Membuat konsep
aquascape, bagus banget nih, banyak juga temen-temen
aquascape untuk dekorasi ruangan tidak terlalu sulit.
kita yang pengen. Bingung kalo misalnya bikin aquascape
Bisa dibilang mudah, dapat dilakukan oleh siapa pun,
yang murah meriah kira-kira dimana ya.” Dari situlah
termasuk pemula.
akhirnya Hanson merintis usaha aquascape sembari
Kali ini kita akan mencoba belajar dari pengalaman
menjalankan profesinya sebagai dokter umum. Di tengah
Hanson Lim, Founder dan Owner LIM Aquascape, dengan
proses membangun toko aquascapenya, Hanson bertemu
usaha aquascapenya yang sudah ada di Yogyakarta
Hendy yang sekarang menjadi rekan kerjanya dan
sejak 2012. Disamping bekerja sebagai pengurus ikan,
membantu menjalankan usaha aquascapenya.
tanaman, dan aquascaper di LIM Aquascape, diluar itu
Saat itu Hanson juga menyadari kalau ingin mencari
ia juga bekerja sebagai dokter umum. LIM Aquascape ini
toko yang khusus aquascape saja dan tempat untuk
menyediakan berbagai macam bahan berkualitas untuk
belajar tentang hobi aquascape di Yogyakarya masih
membuat aquascape, serta produk yang premium dan
sedikit. Maka dari itu, Hanson juga menyediakan
sudah tersertifikasi melalui uji lab dan penelitian klinis
meja, kursi, dan wifi gratis untuk para pengunjung
terhadap flora dan fauna aquascape. Ditambah lagi, LIM
yang datang ke tokonya agar mereka bisa duduk dan
Aquascape Yogyakarta juga menyediakan jasa pembuatan
bertanya tentang bagaimana cara dan teknik yang
aquascape yang berkualitas dengan harga yamg fleksibel
digunakan untuk membuat aquascape. Meskipun bukan
dan bersahabat sehingga memudahkan pemula.
aquascaper juara sampai tingkat nasional, Hanson tetap
Awal
mula
cerita
tentang
bagaimana Hanson
berusaha membagikan ilmu aquascape semampunya
bisa terjun ke bisnis aquascape ini berasal dari hobi
karena menurutnya yang namanya ilmu bisa dibagikan
aquascapenya. Awalnya tidak terlintas sama sekali dalam
dengan siapa saja. Tentunya di tokonya tidak diwajibkan
22
untuk membeli produknya, jika hanya ingin datang dan
jam sehari agar aquascape tidak mudah berlumut. Kedua,
berbincang saja dipersilahkan secara cuma-cuma.
menjaga asupan nutrisi tanaman. Tanaman di dalam air
Produk yang ditawarkan di LIM Aquascape berfokus
juga membutuhkan nutrisi untuk tetap tumbuh dengan
pada apa saja yang dibutuhkan untuk membuat
subur. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman
aquascape seperti berbagai ukuran aquarium, pasir,
adalah pupuk. Pemberian pupuk dilakukan sesuai
silika, soil, pupuk dasar premium dari LIM Aquascape
dengan aturan pakai, dan harus sesuai dengan kebutuhan
yang dibuat sendiri, batu, kayu, dan berbagai macam
tanaman. Pupuk juga menjadi kunci dari cara merawat
tanaman air termasuk tanaman yang cukup sulit dicari
aquascape.
di Yogyakarta, serta berbagai jenis udang yang sangat
kebersihan air. Aquascape tidak hanya membutuhkan air
esensial untuk aquascape. Selain menjual berbagai
bersih, akan tetapi membutuhkan air yang mengandung
produk, LIM Aquascape juga menyediakan jasa untuk
unsur-unsur mineral cukup. Hal ini karena makhluk
membuat aquascape dengan estimasi waktu pembuatan
hidup di dalamnya membutuhkan unsur tersebut agar
sekitar 5 sampai 7 hari tergantung kesulitan pesanan.
dapat tetap sehat dan tumbuh subur.
memperhatikan
kualitas
dan
Tidak disangka ketertarikan masyarakat terhadap
Untuk lebih lanjutnya bisa menghubungi LIM
aquascape mulai meningkat sejak awal Pembatasan
Aquascape melalui Instagram @lim.aquascape atau
Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pada
bisa langsung mengunjungi tokonya di Jalan Kaliurang
Juni 2020. Perilaku konsumen mulai berubah dengan
Km 6.5 No.9, Kentungan, Condongcatur, Kec. Depok,
mengalihkan belanja non-esensial untuk aktivitas hobi,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283.
seperti merawat tanaman atau ikan hias di rumah. Dibalik tren aquascape ini, beruntunglah Hanson dengan usaha aquaspace yang digelutinya bisa terus berkembang pesat di masa pandemi. Pasar terbesar usaha ini merupakan orang yang memiliki lebih banyak waktu di rumah karena pandemi dan lama-kelamaan menjadi bosan sehingga mereka mencari hobi untuk menghilangkan kebosanan di rumah. Berbagi tips dengan Leaders, Hanson memberitahu cara untuk merawat aquascape secara umum. Pertama, menjaga kondisi lingkungan tumbuh tanaman. Sama halnya dengan tanaman pada umumnya, tanaman di dalam air juga sangat bergantung terhadap kondisi lingkungan. Apabila lingkungannya baik, tanaman juga akan tumbuh subur. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh kondisi air, media tanam, dan pencahayaan. Meskipun
hidup
di
dalam
air,
tanaman
tetap
membutuhkan pencahayaan untuk proses fotosintesis. Pencahayaan tidak dapat dilakukan sembarangan, cahaya yang digunakan untuk aquascape biasanya menggunakan lampu neon atau LED yang harus dinyalakan maksimal 8
23
Terakhir,
SASTRA SINDY si Kucing Kontributor: Ridha Juliansyah Pertama kali aku melihatmu, rasaku padamu masih biasa saja.
yang sama. Rindu memang sakit, terlebih yang tidak mampu
Aku sering datang ke tempatmu dan engkau beberapa kali
diucapkan, itulah yang kurasakan berhari-hari di waktu itu,
lewat di hadapanku, namun tetap, rasaku padamu masih biasa
aku hanya bisa melihatmu sesekali, namun tak bisa memiliki.
saja.
Aku merasakan seperti ada yang hilang terhadap sesuatu yang
Masih aku kenang sampai saat ini senyum pertamamu
tidak ku miliki, aku merasakan ada yang terlepas terhadap
kepadaku, harus kuakui bahwa rasanya manis, masih kuingat
sesuatu yang tak pernah ku genggam, dan aku merasakan ada
juga sentuh pertama kita, engkau putih dan mulus.
yang pergi terhadap sesuatu yang tak pernah hadir. Sampai
Namun rasaku padamu masih belum berubah, setidaknya itu
aku tersadar bahwa ini sudah seperti duri yang tertancap
yang aku rasakan, atau aku terlalu cuek sehingga tak tersadar.
pada daging yang sakitnya takkan hilang sebelum dilepaskan.
Hari-hari masih berlalu seperti biasa, aku sering ke tempatmu
Baiklah, kataku tegas, aku akan menyatakan rasa ini padamu,
dan engkau masih sering hadir dihadapanku, tetap dengan
hari itu aku datang ke tempatmu dengan semangat yang lebih
sifat lembutmu.
dari biasanya. Aku gugup, tanganku terasa lemas, langkahku
Disini aku rasa benar kata orang, batu yang keras pun
terasa berat, namun hatiku sangat kuat. Saat aku tiba, aku
akan berlubang jika diteteskan air setiap harinya. Hari-hari
semakin berdebar karena disambut oleh suaramu yang indah,
berikutnya terasa beda bagiku, tak pernah sama kali seperti
dan wajahmu yang seakan akan sudah siap untuk tersenyum
hari-hari sebelumnya, melihatmu tak sama lagi, mendengarmu
kepadaku. Kukuatkan langkah ini, kulugaskan suaraku,
tak sama lagi, menyentuhmu tak sama lagi dan mendengar
dan kusampaikan maksud dan tujuanku datang kepadamu
suaramu sudah tak sama lagi. Rasa biasaku sudah berubah
…. Waktupun terasa berhenti berputar, semua terasa kaku
menjadi cinta. Harus kuakui aku lelaki seperti biasanya, aku
dan terdiam. Akupun lega, karena aku merasakan bebanku
masih ragu untuk mengungkapkannya padamu, terlebih
sudah terlepas. Hari-haripun berlalu, rasa cintaku padamu
karena kutahu engkau masih milik orang lain, tapi egoku
masih belum hilang sampai saat ini, rasanya rindu ini terus
mengatakan kalau aku lebih pantas untukmu, aku yang
menghujam jika sedetik saja aku tidak melihat wajahmu.
seharusnya memilikimu, karena kutahu cintaku padamu lebih
Namun aku sudah lega, karena kini engkau sudah menjadi
besar dari pada dia, dan kutahu engkau juga merasakan hal
milikku. SINDY
24
SOSOK
Berawal dari Hobi Berakhir Menjadi Profesi Oleh: Dian Martha
25
Bukan tidak mungkin menjadikan hobi sebagai pekerjaan. Jika ditekuni dan didalami
10 persen. Saya juga tidak bisa kontrol
dengan sungguh-sungguh, aktivitas yang awalnya hanya sebatas kegemaran dapat
penjualannya
memberikan penghasilan yang cukup. Seperti Azhar Nurun Ala yang saat ini berprofesi
diberikan hanya perenam bulan. Memang
sebagai penulis penuh waktu. Bermula dari kebiasaan membacanya yang tumbuh sejak
secara distribusi sangat terbantu, tersebar
dibangku kuliah, pria kelahiran Lampung Tengah ini sudah mampu menerbitkan sepuluh
di seluruh Indonesia. Namun masih belum
buku.
menjangkau beberapa daerah yang tidak
secara
penuh,
laporan
tersentuh toko buku. Penjualan online Awalnya suka menulis sejak kapan dan apa yang membuat jadi suka menulis? Mulai suka menulis sejak di bangku
kebiasaan membaca. Pada tahun 2010, tepatnya semester 2 saya mulai menulis
suka membaca. Saat kuliah, mulai bertemu
Jadi
kenapa
saya
memilih
self-
publishing dari pada penerbit ada tiga poin.
blog.
Pertama, sebagai penulis full time, royalti
kuliah, lebih tepatnya baru mulai suka membaca. Dari kecil hingga SMA belum
menjadi solusi dari permasalahan ini.
Apa
yang
menjadi
pertimbangan
menerbitkan buku secara self-publishing?
dari menerbit menurut saya tidak cukup. Kedua, saya suka bereksperimen dengan produknya dan tidak ada yang menganggu.
teman-teman yang suka membaca. Saya
Kalau saat ini, faktor paling kuat terkait
sampai bingung kenapa mereka bisa
perhitungan royalti. Kalau dulu, murni
Ketiga,
sesuka itu membaca dan betah berlama-
karna ingin coba-coba saja. Sempat ada
distribusi melalui jalur online.
lama dengan buku.
penerbit yang menawarkan kerja sama
saya
ingin
memaksimalkan
Siapa sosok yang menjadi inspirasi
Saat awal berkuliah di UI saya sempat
karena tertarik dengan blog saya. Namun
minder, berbicara dengan orang saya
tuntutan untuk membuat naskah baru
merasa malu. Sampai akhirnya seorang
berbenturan dengan kegiatan kampus yang
Kalau di Indonesia kayanya Dewi
senior saya pernah berkata dalam sebuah
padat, akhirnya saya tolak. Tulisan blog
Lestari, kepiawaian dalam menulis kata
forum,” Apa yang membedakan diri kita
yang sudah saya kumpulkan pun dinilai
dan menuangkan makna dalam kata.
hari ini dengan diri kita di tahun-tahun
konsepnya terlalu random oleh editor
Bagaimana ia mampu membuat cerita
mendatang? Pertama adalah buku yang
Bentang Pustaka.
yang bukan hanya menarik, tapi juga
menulis?
blog
estetik. Saya merasa kalaupun tulisannya
temui atau yang tumbuh bersama kita.”
saya sudah siap terbit, ada teman yang
tidak punya makna, namun tetap indah
Ucapan itu terngiang-ngiang terus dan
menyarankan untuk cetak sendiri. Saya
untuk dinikmati.
sangat menginspirasi saya.
akhirnya merasa tertantang dan mulai
kita baca dan kedua adalah orang yang kita
Karena
naskah
kompilasi
Kendala apa yang dihadapi sebagai
Itulah awal mulanya saya jadi suka
melakukan riset dan membandingkannya
membaca, mulai dari buku-buru religi,
dengan harga di toko buku. Pada saat
pengembangan diri, hingga novel. Karya
itu, saya hanya mampu mencetak 500
fiksi pertama yang saya baca saat itu Daun
eksemplar dan uang cetak menggunakan
kejenuhan,
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin,
dana pre-order. Pada periode pertama,
terbesar ketika sudah tidak ada hal baru
Tere Liye. Bacaan itu cukup berkesan buat
ada 200an orang yang ikut membeli.
dalam hidup, kreativitas juga terhambat.
saya, membuat saya sadar ternyata karya
Buku Jatuh kalau tidak salah saya jugal
Seperti saat ini pandemi, di rumah tidak
fiksi bisa se-powerful itu, membuat kita
dengan harga 44 ribu. Dengan sistem ini,
ada hal baru yang bisa dilakukan, tidak
seperti berada di dalamnya.
biaya produksi tertutup, dan sudah dapat
bisa bertemu banyak orang, tidak bisa
keuntungan, serta saya masih punya stok
ke berbagai tempat. Bagi saya itu sangat
300 eksemplar.
menghambat, mood nulis itu tidak ada.
Ternyata betul, setelah mulai membaca saya lebih mudah bergaul dengan orang. Karena saya punya lebih banyak wawasan,
Salah satu judul buku saya Seribu
saya lebih enak memulai pembicaraan dan
Wajah Ayah terbit melalui penerbit mayor,
lebih berani berbicara di depan umum
Grasindo. Jika dibandingkan, saya harus
lalu dorongan menulis mulai hadir dari
mencukupkan diri dengan potongan royalti
penulis? Untuk sekarang lebih ke masalah stagnansi.
Jadi
kendala
Kalau berkaitan dengan teknik masih bisa dipelajari.
Berkaitan dengan seminar, value apa
26
yang ingin diberikan kepada teman-teman
berpergian dan ngobrol dengan orang.
yang dapat dipelajari. Menulis cocok
peserta?
Ketika membuka kelas menulis sedikit
disandingan dengan profesi apapun, jadi
temanya
mengobati kerinduan saya untuk berbicara
layak untuk didalami. Selain untuk terapi
macam-macam, ada yang tentang proses
dengan orang di tengah kondisi COVID
diri, untuk berbagi dan membangun
kreatif menulis dan ada yang tentang isi
seperti ini.
personal branding, menulis dapat menjadi
Tergantung
seminarnya,
buku. Misalnya bedah buku, memang lebih
penghasilan tambahan.
banyak membahas tentang nilai-nilai yang
Bagaimana antusiame dari pesertanya?
ada di dalam buku. Kalau tentang proses
Pesertanya cukup beragam. Beberapa
kreatif menulis, biasanya saya lebih banyak
profil peserta sudah memiliki karya dan
perjalanan
cerita bahwa menulis merupakan satu
beberapa sudah sampai penerbit mayor,
menulis dapat menjadi inspirasi bagi
keterampilan yang bisa dipelajari. Saya
namun
tawarkan
banyak orang. Diawali dari hobi membaca
yang baru suka membaca dan menulis pada
bukan hanya proses kreatif menulis,
saat berkuliah hingga akhirnya mampu
saat kuliah bisa menerbitkan beberapa
mereka tertarik tentang bagaimana saya
menerbitkan sepuluh judul buku secara
judul buku. Jadi untuk kamu yang baru
menjalankan self-publishing, sistem yang
mandiri. Menjadi penulis juga merupakan
mau memulai, tidak ada kata terlambat.
saya bangun seperti apa, dan bagaimana
opsi
perhitungannya.
yang cukup menjanjikan. Lewat karya-
Selama
pandemi,
kegiatan
karena
yang
saya
yang
berkaitan dengan tulis menulis apa saja? Nah itu dia, saya kebanyakan nonton Netflix. Di rumah paling baca dan nulis
Obrolan singkat dengan Azhar tetang karirnya
pekerjaan
karyanya,
Azhar
di
bidang
dengan
mampu
tulis
penghasilan
memenuhi
Apa pesan dan kesan untuk teman-
kebutuhan keluarga kecilnya. Tidak hanya
teman pembaca yang ingin terjun ke dunia
melahirkan banyak tulisan, ayah satu anak
tulis menulis?
ini mampu memberi manfaat bagi banyak
malah tidak terlalu banyak. Selain itu saya
Sebisa mungkin kita punya lebih dari
orang. Melalui seminar dan kelas menulis
membuka kelas menulis mulai bulan Juli
satu keterampilan. Kalau teman-teman
ia membagikan kemampuan menulis dan
2020 dan sudah berjalan 9 batch sampai
di Magister Manajemen belajar bisnis
ilmu
Desember ini. Saya merasa punya sifat
dan manajemen, mungkin menulis bisa
kepada orang lain.
extrovert, saya mendapatkan energi kalau
menjadi salah satu keterampilan lain
27
self-publishing
management-nya
POINT OF VIEW
Women in the Workplace Contributor: Alberta Emilia
“I think every people want to be liked by everybody”
I’ll take this chance to raise this matter; it’s not because I over-glorified my position as a women CEO. It’s all about sharing my thoughts; I’ll not discuss gender equity. It’s only my perception of how I see women in the workplace. Sometimes a problem arises when a woman tries to do both work and family responsibilities. I’ve ever read a book that told me success is positively correlated with man, but it is negatively correlated for women. Society is more judging that successful women are related to too ambitious. Successful women are mostly liked less. This could happen because of stereotyping. People evaluate others based on stereotype, like gender, race, age, nationality. Based on those stereotyping, women have an opposite position compare to man. In our society, others perspective matters. For me personally, I’ve ever worked with an environment that consists of more men than women. Even though I was treated fairly, those bias held myself back, which made me afraid, sometimes felt insecure, and doubt my capability. “Did I do a good job?” “I should excel in that job”, or even if I achieve something, I felt that I downplay my achievement because I think every people could do the same thing, so it isn’t special. I think every people want to be liked by everybody. Being liked could increase our confidence; it could also become our key factor to achieve our personal success. But things going complicated when women seem doesn’t have the same opportunity as men. To be feel treated fairly or see anything fairly, we still have a long way to go. But as a woman, I encourage others women (even though I still in my learning progress), let’s more comfortable with ourself. Do not compare, do what you want, try to ignore society expectations, continue your hard work, keep sailing!
28
KOLOM ALUMNI Destiawan Soewardjono: Menyelesaikan Masalah dengan Meminimalisir Resiko Oleh: Arief
29
Destiawan
Soewardjono
merupakan
Afrika Utara selama dua tahun sebagai
berbagai proyek-proyek di kantor. Mulai
salah satu alumni MM UGM (Magister
Kepala Divisi Operasional. Perjalanan
dari masalah yang berkaitan dengan
Manajemen Universitas Gadjah Mada)
karir beliau terus berlanjut sebagai General
tim kerja, bagaimana berhadapan dan
yang
Manager hingga akhirnya menduduki
berinteraksi dengan masyarakat, hingga
karirnya sejak tahun 1987, saat ini beliau
jabatan sebagai seorang Direktur utama.
bagaimana melakukan proses pengambilan
sudah menjabat sebagai seorang Direktur.
Pengalaman
selama
Manajer
keputusan secara cepat. Atmosfer diskusi
Berdasarkan RUPS 5 Juni 2020, beliau
mendorong
keinginan
untuk
dua arah yang ada selama proses belajar
diberi
melanjutkan
studi
MM
agar
sukses
meniti
kepercayaan
sebuah
karir.
untuk
perusahaan
Memulai
memimpin
konstruksi
milik
negara, PT Waskita Karya.
UGM
menjadi beliau
Pasca dapat
Sarjana
di
memperkaya
mengajar di MM UGM menjadi pegangan selama
menjalankan
aktivitas
kerja
keilmuannya dalam bidang manajemen.
lapangan. Tidak hanya diskusi, sebagai
menyelesaikan
Sejak mulai memimpin dan bekerja dalam
universitas dengan jumlah alumi yang
pendidikan Sarjana di Fakultas Teknik
kelompok (tim kerja), beliau dituntut
banyak, networking yang ada mampu
Sipil Universitas Brawijaya Malang pada
untuk berfikir dan bekerja secara lebih
memberikan informasi yang lebih luas lagi.
tahun 1987. Kemudian, beliau melanjutkan
strategis. “Aktivitas saya dalam bidang
Menyelesaikan
karirnya
Job
teknik itu sedikit sekali. Saya kemudian
baik, mampu meningkatkan rasa percaya
Training (OJT) di PT Wijaya Karya Persero
menangani hal yang lebih komersial dan
diri. Proyek yang berjalan dengan baik
Tbk selama tiga bulan. Hingga pada
manajerial. Contohnya ketika saya menjadi
dan
bulan Maret tahun 1988, beliau diangkat
project manager, saya membutuhkan ilmu
langkah awal untuk kesuksesan karir
menjadi pegawai kontrak di PT Wijaya
manajemen yang lebih tinggi supaya saya
kedepannya. Proyek pertama yang beliau
Karya. Perjalanan karirnya di perusahaan
mampu me-manage proyek dengan lebih
pegang adalah pembangunan bendungan
konstruksi ini dimulai dengan pengerjaan
baik.” Ujar beliau di sela-sela wawancara.
di Sumbawa. Proyek yang cukup besar
beberapa proyek di berbagai wilayah di
Benar saja, ilmu yang didapatkan selama
ini, dapat selesai enam bulan lebih cepat
Indonesia. Beliau juga pernah ditugasnkan
menyelesaikan gelar Magister di MM UGM
dari rencana. Kemampuannya memimpin
untuk menyelesaikan proyek di Aljazair,
sangat membantu dalam menyelesaikan
proyek ini kemudian menjadi pemantik
Sebelumnya,
beliau
sebagai
karyawan
On
sesuai
proyek-proyek
rencana,
dapat
dengan
menjadi
30
untuk
proyek-proyek
Surabaya. Upaya ini beliau lakukan agar
meja. Atau bahkan menyenggol barang–
berikutnya dengan maksimal dan lebih
dapat menyelesaikan tesis dengan cepat
barang disekitar. Namun, jika kita telah
baik lagi. Hingga pada tahun 2018, kerja
dan maksimal. Bagi beliau konsultasi
meminimalisir resiko yang ada, kita tahu
keras beliau berbuah manis. PT Waskita
tatap muka jauh lebih efektif, karena dapat
akan melewati jalan yang seperti apa, kita
Karya mendapatkan penghargaan sebagai
secara langsung mendapatkan komentar
tahu pintu mana yang akan kita tuju, kita
“The Best Marketing in Construction” versi
dari dosen terkait yang mempermudah
tahu akan melangkah seperti apa, kita tahu
majalah Marketers. Namun terlepas dari
proses perbaikan setelahnya.
akan jalan menggunakan apa, kita tahu
semua penghargaan yang diterimanya,
“Aktivitas itu penug resiko, bagaimana kita
pasti langkah kita bertujuan kemana. Itu
beliau berkata, “Kepuasan saya adalah
menyelesaikan masalah adalah dengan
adalah keputusan yang tepat.”
dapat menjadikan tim bekerja secara
meminimalisir resiko yang ada,” motto itu
Kerja
maksimal. Setiap proyek saya memiliki
yang selalu beliau pegang hingga saat ini.
Soewardjono dalam meniti karir dapat
tim yang berbeda dan saya selalu belajar di
Menurut beliau, keputusan bukan hanya
menjadi
setiap proyek untuk menyatukan tim.”
persoalan untung rugi, namun juga harus
mahasiswa MM UGM. Bukan suatu hal
Selama menempuh pendidikan S2 di MM
diambil dengan tepat dan cepat. Dengan
yang mustahil mendapatkan karir yang
UGM cabang Surabaya, beliau mengambil
memperkecil resiko akan mempermudah
cemerlang jika kita yakin dan terus
program eksekutif yang perkuliahannya
proses pengambilan keputusan. Sebagai
mengembangkan potensi yang ada di
dilakukan pada hari Sabtu. Pengalaman
contoh,
analogi,
dalam diri. Melanjutkan pendidikan S2
paling
proses
“Contoh, kalau kita ingin berjalan keluar
di MM UGM juga merupakan langkah
menyelesaikan tesis. Lokasi kerja di Jakarta
rumah, jangan berfikir kalau berjalan
aktualisasi diri yang tepat untuk mada
dan dosen pembimbing yang berdomisili
adalah langkah yang paling aman. Kita
depan karir.
di Yogyakarta tidak lantas menyulitkan
harus menganalisa resiko – resiko yang
proses konsultasi tesis. Secara rutin, beliau
mungkin
yang menyesuaikan lokasi bimbingan,
lantai yang mungkin tidak rata. Atau kita
mengejar dosen yang entah itu sedang
bisa terbentur oleh beberapa halangan
berada di Jakarta, Yogyakarta, maupun
yang mungkin ada, seperti pintu atau
31
menyelesaikan
berkesan
adalah
saat
beliau
terjadi,
memberikan
seperti
tersandung
keras
insight
seorang
sangat
Destiawan
positif
“Selamat menjemput kesuksesan!”
bagi
Kayu Manis Rolls: Kolaborasi di saat Pandemi Oleh: Nadhila Ajrin Usaha rumahan yang lahir saat pandemi
mengalami pertumbuhan hingga mencapai
sini, nggak sekedar bisnis jual makanan
COVID-19 merupakan salah satu bentuk
262.130 unit di tahun 2019. Salah satu
dapat untung” tandas Fanny.
respon masyarakat terhadap himbauan
usaha rumahan asal Yogyakarta yang lahir
Pada umumnya, roti gulung kayu manis
pemerintah untuk melakukan aktivitas
di tengah pandemi adalah Kayu Manis
terbuat dari adonan ragi yang ditaburi
dari rumah. Berbagai usaha rumahan
Rolls, tepatnya pada bulan Mei 2020.
kayu manis dan gula kemudian digulung
tersebut diharapkan dapat memberikan
Kayu Manis Rolls dirintis oleh Tifanny
dan akhirnya dipanggang. Roti gulung
pendapatan
sekedar
Fiddiyah Ramadhani bersama adiknya,
kayu manis biasanya disajikan sebagai
mengisi waktu luang. Sebagian besar Usaha
Natasya. Mulanya, bisnis ini awalnya
sarapan atau makanan penutup di Amerika
Mikro Kecil dan Menengah yang bergerak
hanya untuk mengisi kesibukan dan
Utara dan Eropa Utara. Berbeda dengan
di sektor industri makanan, menyumbang
akan dihentikan ketika Natasya harus
roti gulung kayu manis pada umumnya,
share paling besar yaitu 36,23% menurut
kembali kuliah di Belanda. Namun karena
Kayu Manis Rolls buatan Fanny tidak
Badan
2019.
dukungan orang, Fanny melanjutkan Kayu
memakai telur dalam adonannya. Kayu
Berdasarkan laporan Badan Perencanaan
Manis Rolls hingga sekarang. ”Salah satu
Manis Rolls tersedia dalam dua varian,
Pembangunan Daerah DIY, sejak tahun
alasan aku melanjutkan Kayu Manis Rolls
yaitu original (vegetarian) dan vegan.
2017 jumlah UKM di Yogyakarta terus
adalah karena aku belajar banyak hal dari
Varian original menggunakan susu sapi
tambahan
Pusat
Statistik
atau
tahun
32
dan unsalted butter, sementara varian
inovasi produk yaitu membuat lebih
menggaet bisnis lokal dan komunitas kecil
vegan menggunakan susu almond dan
banyak topping untuk menjaga antusias
yang memiliki visi yang sama. Dengan
mentega sunflower oil. Kayu Manis Rolls
pelanggannya.
juga
berkolaborasi, kita jadi tahu kendala
tersedia dalam berbagai pilihan rasa yaitu
membuat special product dalam rangka
yang dihadapi dan apa saja yang perlu
cream cheese, sugar glaze, speculaas lotus
memperingati hari-hari tertentu seperti
diperbaiki” ujar Fanny.
biscoff, caramelized banana, lemon telang,
hampers lebaran dan natal, kombinasi rasa
Menurut Fanny pada dasarnya bisnis
edible flowers, cookies and cream, peanut
pada hari kemerdekaan Indonesia, dan
tidak bisa jalan sendiri dan berkembang
butter and jelly, dan dark chocolate. Fanny
spooktober series pada hari Halloween.
oleh pengaruh satu sama lain. Oleh
menjual roti gulungnya menggunakan
Kayu
melakukan
karenanya jika ingin bersaing, UMKM
sistem made by order. Salah satu pilihan
strategi cause-related marketing dengan
juga harus saling bekerja sama, tidak
rasa yang paling digemari yaitu cream
berkolaborasi bersama bisnis lokal pada
semata-mata berkompetisi. Mimpi besar
cheese dapat langsung dibeli di restoran
hari menanam pohon sedunia dimana
Fanny adalah bisa menjadikan usahanya
milik keluarga dan salah satu coffee shop
setiap
bundlingnya
menjadi komunitas yang dapat dibawa ke
di Yogyakarta. Sistem made by order
berarti ikut berkontribusi menanam satu
hal yang lebih besar. Ia ingin usahanya
memungkinkan
pohon mangrove di pesisir Tambakrejo,
dapat memberikan dampak positif pada
dalam mengatur waktu dan efisiensi bahan
Semarang.
lingkungan
baku,”Jadi nggak ada yang kebuang karena
bersama beberapa UMKM dengan menjual
masyarakat lokal. “Aku ingin kedepannya,
bikinnya sesuai dengan jumlah pesanan
paket produk yang disebut rangkaian
ini bukan sekedar bisnis saja tapi juga ingin
terus lebih fleksibel ngatur waktu” tandas
“Bijak Berjejak”.
memiliki komunitas yang bisa membuat
Fanny.
Menurut Fanny ditengah pandemi seperti
hal yang lebih besar untuk lingkungan, jadi
Perjalanan Kayu Manis Rolls yang belum
ini, kolaborasi menjadi langkah yang
arahnya lebih ke sustainable business.”
genap setahun pun telah mengalami
tepat untuk usaha rumahan dapat saling
tutup Fanny.
tantangan
di
mendukung satu sama lain serta dapat
waktu yang tidak menentu ini. Fanny
memperluas pelanggan baru. “Menurutku
menyiasati hal tersebut dengan melakukan
kita bisa belajar lebih banyak dengan
33
agar
Fanny
lebih
mampu
fleksibel
bertahan
Manis
Selain
Rolls
pembelian
Fanny
itu,
juga
satu
juga
ia
berkolaborasi
sekitar,
komunitas
dan
RIDDLE GAMES Siapakah Pencurinya? Suatu hari nan cerah ada 4 orang mahasiswa MM UGM yang ingin mengerjakan tugas di sebuah working space. Mereka adalah, Pita, Nugra, Saras, dan Panji. Mereka berencana mengerjakan tugas pada pukul 10.00 WIB. Pita yang mengajak mereka bersemangat untuk menyelesaikan tugas kelompok yang harus mereka kumpulkan 2 hari lagi. Pita sampai pada pukul 09.45 WIB, lalu disusul Nugra yang dating pada pukul 09.55 WIB. Saras sedikit agak terlambat, ia datang pada pukul 10.15 WIB. Hari itu, Panji memohon izin terlambat karena ada urusan keluarga. Ia meminta ijin untuk datang pada pukul 11.00 WIB. Pita hendak memesan makanan yang ada dalam menu. Ia mulai mulai memesan setelah Saras datang hanya selang beberapa menit dari jam kedatangan Saras, yaitu pukul 10.15 WIB. Pita dan Saras menuju meja kasir untuk memesan dan membayar pesanannya. Pita mengeluarkan dompetnya dan membayar dengan uang cash. Selang beberapa menit disusul Nugra yang juga menuju meja kasir untuk membayar pesanannya. Panji datang pada pukul 11.10 WIB. 10 menit sedikit terlambat dari waktu yang ia janjikan. Tidak lama, Panji langsung ke meja kasir untuk membayar pesanannya. Setelah mereka semua berkumpul, mereka membahas tugas kelompok yang telah mereka bicarakan sebelumnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Mereka semua telah menyelesaikan tugas kelompok dengan baik. Sebelum pulang, Pita memeriksa tasnya lalu menyadari bahwa dompetnya hilang. Semua uang dan kartu-kartu berharga seperti identitas, ATM, STNK, ada di sana semua. Ia mulai mengeluarkan isi tasnya satu per satu, tetapi ia tetap tidak menemukan dompetnya. Pita Panik, semuapun ikut mencarinya. Semua mulai menggeledah tas masing-masing untuk menemukannya. Urutan duduk mereka secara berurutan yaitu melingkar, dimulai dari Pita yang bersebelahan dengan Saras dan Panji, lalu Nugra duduk di antara Saras dan Panji. Semua sudah mengeluarkan isi tas masing-masing, tetapi nihil dompet Pita tak juga ditemukan. Pita menghubungi pihak working space untuk mengecek CCTV di tempat ia duduk dengan teman-temannya. Sebelum ia meminta ijin untuk mengecek CCTV, Pita menceritakan kronologisnya kepada petugas working space. Usaha Pita dan teman-temannya pun tidak membuahkan hasil karena kejadian tersebut tidak terekam dalam CCTV. Waktu semakin larut, ia pulang dengan raut wajah yang sedih. Teman-temannya pun menemaninya hingga pulang dan kembali ke rumah masing-masing. Sesampainya di Rumah, Pita mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenal. Pesan itu berbunyi “Aku tahu siapa yang mencuri dompetmu, tetapi aku takut memberitahumu. Kamu harus bisa memecahkan petunjuk yang aku berikan. Petunjuknya adalah tupai, kulkas, nasi, baju, meja, televisi, dan 351306. Semoga berhasil!” Pita yang setengah bingung dan kaget membaca pesan tersebut langsung mencoba memecahkan petunjuk dari seseorang yang misterius itu.
? Kirimkan jawabanmu ke: leaders.mmsaugm@gmail.com 3 Pengirim pertama yang menjawab semua pertanyaan dengan benar, akan mendapatkan hadiah menarik.
34
Leaders Magazine
Sekertariat MMSA Gd. MM UGM Lt. 3, Jl. Teknika Utara, Yogyakarta, Indonesia 55281 Supported by: