TABLOID MINGGUAN - EDISI NO. 57
1
TERBIT PADA HARI SENIN
6 SEPTEMBER 2021
Rp10.000/eks | 12 Halaman
K e b a n g g a a n
A n a k
N e g e r i
BERAWAN | 27°C KELEMBAPAN : 85% ANGIN : 50 km/jam ARAH TIMUR
TANGKAP DPO Genapi Koruptor Taman Kota BACA DI HAL.02
GPM MENUJU SATU ABAD BACA DI HAL.02
Jokowi dan Etika Politik Berbusana Suatu hari di bulan Juni. Berseragam loreng militer, lengkap dengan baret dan senjata api, Presiden menerima tamu penting di Istana. Tak ada yang genting, dan ini kejadian di tahun 2015—bukan 1970. Ya, saya bicara tentang Pak Jokowi—bukan Pak Harto. Seragam militer dan Demokrasi Dua Presiden dengan latar belakang militer pernah memimpin Indonesia. Tapi tak satupun dari mereka—baik Soeharto yang merebut kekuasaan dengan jalan darah, maupun SBY yang memenangi pemilihan langsung pertama di era reformasi—yang pernah dengan seragam militer menerima tamu di Istana. Justru Jokowi, seratus persen sipil, yang melakukannya. Soekarno
tak pernah, begitu pula Habibie, Gus Dur dan Megawati. Cuma Pak Jokowi. Military wannabe? Saya tak akan pergi terlalu jauh ke sana. Tetapi tetap saja, kejadian itu adalah blunder politik yang memalukan. Pak Jokowi seharusnya tidak sekalipun boleh lupa. Presiden, jabatan publik tertinggi dalam negara demokrasi, adalah jabatan sipil. Itu sebabnya setiap anggota militer yang berniat mengikuti pemilu harus berhenti dari militer. Presiden secara konstitusional memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan perang. Tetapi ini bukan berarti Presiden menjadi anggota militer. “Panglima Tertinggi (bagi) militer” adalah warga sipil yang dipilih oleh pemi-
Vaksinasi Mobile Polres
Alternatif Cenderawasih
Gelombang Ketiga COVID-19
BACA DI HAL.04
BACA DI HAL.05
BACA DI HAL.08
TEROR BERSENJATA DI MAYBRAT BACA DI HAL. 03
lihan umum yang demokratis untuk memberi perintah kepada pimpinan militer atas nama rakyat. Maka, kapan saja Jokowi menemui para perwira tinggi TNInya, sebetulnya beliau harus selalu berbusana sipil. Justru, untuk menegaskan dan menghormati kedudukannya yang istimewa sebagai warga sipil yang menjadi “panglima tertinggi” bagi militer... BERSAMBUNG KE HAL.10
Sekapur Sirih dari Laiyat
Semakin hari semakin kelihatan siapa saja yang ingin Tanimbar semakin ketinggalan, terbelakang dan terbodoh. Serta siapa yang bekerja keras par... BERSAMBUNG KE HAL.10
Harta Calon Panglima BACA DI HAL.12
www.lelemuku.com - redaksi@lelemuku.com - @lelemukucom - #lelemukucom - 085254922161