Kunjungi kami di http://www.manunggal.undip.ac.id
Prof. Yos : Undip Berupaya Tembus Peringkat 500 World Class University
Foto: Rivan/Manunggal
Prof. Yos Johan Utama terpilih sebagai rektor periode 2019-2024 yang dilantik pada Senin, (29/4). Dalam penyampaian pidatonya, Prof. Yos menjelaskan pencapaian Undip dan upaya yang akan dilakukan untuk mencapai peringkat 500 World Class
Dalam pelantikan tersebut Prof. Yos menyampaikan, Undip akan melakukan penyempurnaan dalam hal infrastruktur dan tata kelola. “Upaya menembus 500 besar World Class University, maka hal utama adalah disamping menyempurnakan infrastruktur tetapi dibutuhkan program penyempurnaan tata kelola,” kata Prof. Yos. Tambahnya, penyempurnaan tata kelola tersebut berupa ketersediaan dan pembangunan sistem informasi, sistem regulasi, sistem arsip, sistem penyusnan anggaran, sistem pengembangan karir, sistem tata kelola laboratorium, dan sistem pengawasan internal. Selain upaya tersebut, Prof. Yos menjelaskan dalam lima tahun kedepan akan dibuat tata kelola dan perancangan anggaran yang lebih baik. “Dalam lima tahun kedepan, akan diciptakan tata kelola yang baik, mapan, dan handal, kedua, rancangan anggaran baik perancangan pendapatan, penganggaran belanja, dan pengevaluasi yang lebih baik,” jelas Prof. Yos. Tata kelola yang baik harus didukung oleh perangkat teknologi yang lebih baik. “Tata kelola ini harus handal karena didukung dengan IT (informasi teknologi -red), sehingga kebijakan yang diambil dengan data dan informasi yang akurat,” ucap Prof. Yos. Dalam hal perancangan pendapatan, Prof. Yos menyampaikan adanya inefisiensi dalam beberapa kegiatan akan berdampak pada penganggaran yang tinggi. “Sangat
Pelantikan Rektor Terpilih, Prof. Yos Johan Utama sebagai Rektor Undip Periode 2019-2024, di Gedung Prof. Sudarto, Undip, Tembalang, Senin (29/4).
dirasakan titik lemah ini, masih kita akui berbagai inefisiensi bahkan kegiatan yang tidak jelas tujuan dan sasarannya, akibatnya menjadi penganggaran yang menggunakan ekonomi tinggi,” jelas Prof. Yos. Dalam hal perancangan, akan ditetapkan standar serta indeks yang ingin dihasilkan. “Berdasarkan standar yang sudah ditetapkan serta indeks kerja yang ingin dihasilkan, sehingga setiap sen rupiah yang dimiliki Undip digunakan dengan cara benar dan tepat,” kata Prof. Yos. Dalam pelantikan tersebut, Prof. Yos juga menyampaikan pencapaiannya selama menjabat Rektor periode 2014-2019. Prof. Yos menjelaskan, selama menjabat Undip telah mencapai peringkat 10 pada tahun 2015, peringkat ke-sembilan tahun 2016, peringkat ke-enam tahun 2017, dan peringkat ke-lima pada tahun 2018 dalam peringkat Universitas di Indonesia. Dalam hal kemahasiswaan, prestasi diraih pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diraih Undip. Prof. Yos menjelaskan, Undip menempati peringkat 9 nasional pada tahun 2016, peringkat 6 nasional pada tahun 2017, dan peringkat 3 nasional pada tahun 2018. Tambahnya, Undip baru saja mendapatkan
EDISI I/TAHUN XIX/ 25 April - 25 Mei 2019
penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum terbaik kedua nasional dalam pengelolaan anggaran oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi. Dari pelantikan tersebut, muncul komentar mahasiswa dengan terpilihnya lagi Prof. Yos sebagai rektor periode 2019-2024. Menurut Pascalis Muritegar, mahasiswa Fakultas Psikologi, dia mengharapkan visi misi yang diusung dapat terlaksana. “Semoga visi dan misinya terlaksana, kaitannya dengan nilai kesejahteraan keamanan, dan keadilan, serta makin banyak penerus dari mahasiswa untuk membawa perubahan baik dari Undip,” kata Pascalis. Senada dengan Pascalis, mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian, Maruhum Simbolon mengatakan Undip dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian masyarakatnya. “Semoga Undip bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian masyarakat serta bisa mengikuti perubahan zaman agar dapat bersaing di dunia pendidikan,” kata Maruhum. (Rivan)
1
Salam dari Joglo
Semangat Mengejar World Class University
Prof. Dr. Yos Johan Utama kembali terpilih menjadi rektor Universitas Diponegoro (Undip) periode 2019-2024 berdasarkan Sidang Musyawarah Majelis Wali Amanat (MWA). Saat pelantikan rektor, pada pidatonya, Prof. Yos menekankan pada upaya Undip 5 tahun kedepan untuk menembus 500 besar World Class University. Penyempurnaan infrastruktur dan tata kelola sedang gencar dilakukan dalam rangka merealisasikan pencapaian tersebut. Perancangan anggaran yang efisien dengan menetapkan standar dan indeks yang ingin dihasilkan diharapkan mampu meminimalisir pemakaian anggaran untuk kegiatan yang tidak jelas tujuan dan sasarannya. Upaya yang dilakukan Undip guna meningkatkan prestasi-prestasi yang sebelumnya telah
dicapai di tingkat nasional menuju ke tingkat dunia. Wujud realisasi Undip untuk menjadi World Class University salah satunya ditunjukkan dengan pembangunan, renovasi, dan penataan ruang gedung-gedung Undip yang sudah tidak layak, diantaranya gedung psikologi. Pemakaian gedung lama psikologi untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Kedokteran (FK) dikarenakan kurangnya ruang kelas di kedua fakultas tersebut. Renovasi akan dilakukan untuk menunjang aktivitas perkuliahan. Pemindahan Fakultas Psikologi ke gedung baru terkait pengelolaan tata ruang yang dianggap akan mengurangi space apabila dibangun di lahan yang lama. Pembangunan infrastruktur
lainnya yang ada di Undip diantaranya videotron. Dipasangnya videotron dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) perguruan tinggi dilakukan di dua tempat yakni di Widya Puraya dan pintu masuk Undip. Tak hanya dapat digunakan oleh Universitas, mahasiswa dan seluruh sivitas akademika juga dapat menggunakan videotron tersebut. Pemakaian dengan prosedur penggunaan yang mudah dan tidak dipungut biaya memudahkan para pengguna mencapai sasaran khalayak yang luas dalam menyampaikan informasi. Semoga dengan adanya pengembangan dan pembangunan yang dilakukan Undip mampu meningkatkan eksistensinya di tingkat dunia. (Redaksi)
Gedung Psikologi Lama Berpindah Tangan Foto: Rena/Manunggal
Fakultas Psikologi resmi berpindah ke gedung baru, Kamis (17/1). Sedangkan untuk gedung lamanya sendiri akan digunakan Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) pada tahuan ajaran 2019/2020. Hal ini dilakukan agar kawasan di Universitas Diponegoro (Undip) lebih tertata serta sebagai solusi kurangnya ruang kelas di FK dan FKM. Menurut Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Darsono, menjelaskan bahwa gedung Fakultas Psikologi lama yang pada awal tahun ini telah dikembalikan kepada universitas. Selanjutnya gedung tersebut akan digunakan sebagai ruang kelas untuk fakultas di sekitarnya. “Ada dua gedung (di Fakultas Psikologi lama -red), Fakultas Kedokteran dapat satu, Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat satu,” papar Darsono. Gedung dekanat Fakultas Psikologi nantinya akan digunakan sebagai ruang kelas untuk departemen Kedokteran Gigi dan Farmasi. Hal tersebut dikarenakan letak gedung yang saling bersebelahan. “FK itu punya dua Program Studi yang dua tahun lalu baru dibuka yaitu Kedokteran Gigi dan Farmasi. Gedungnya sudah tidak cukup karena setiap tahun tambah mahasiswa dan tempatnya bersebelahan sehingga kawasannya tertata,” ungkap Darsono. Dalam renovasinya, Darsono mengatakan bahwa renovasi interior akan dilelang kepada kontraktor dan tim aset Undip akan berkoordinasi bersama FK. Tambahnya, renovasi dilakukan agar memadai untuk aktivitas perkuliahan yang ditargetkan digunakan oleh mahasiswa baru. “Renovasi targetnya akan selesai tahun ini jadi bisa dipakai mahasiswa baru, tapi peruntukannya sendiri selain ruang
Gedung lama Fakultas Psikologi yang akan digunakan untuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Gedung tersebut akan mulai digunakan kedua fakultas tersebut pada semester depan.
kelas akan ada lab. gigi dan farmasi dan sebagainya, peruntukan detailnya ada di fakultas,” jelas Darsono. Sementara itu, ruang kelas Fakultas Psikologi selanjutnya akan ditempati oleh mahasiswa S2 dan S3 FKM. Tentunya akan diadakan renovasi dan penambahan fasilitas sebelum digunakan kembali sebagai ruang kelas. “Untuk yang FKM itu akan di tempati S2 dan S3 karena peruntukan awalnya kelas, hanya interiornya diperbaiki sesuai dengan kebutuhan,” jelas Darsono. Selain itu, penataan ruang harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyempitan ruang terbuka akibat pengembangan dan pembangunan jangka panjang. Salah satu kawasan yang terkena dampak dari gagasan tersebut adalah Fakultas Psikologi. “Kita (Undip -red) ini mau masuk world class. Oleh karena itu penataan ruang harus dilakukan,” ujar Darsono. Pengelolaanya Sudah Membaik Menurut Dinda Rahmadani, mahasiswi
EDISI I/TAHUN XIX/ 25 April - 25 Mei 2019
Departemen Farmasi, pada tahun 2018 Departemen Farmasi sempat kekurangan ruang perkuliahan tetapi untuk tahun ini sudah ada pengelolaan yang baik di FK sehingga Prodi Farmasi tidak lagi kekurangan ruang perkuliahan. “Pernah kekurangan ruang perkuliahan pada tahun lalu (2018), untuk semester 4 ini pengelolaan ruangan di FK sudah cukup baik,” ungkap Dinda. Darsono juga menambahkan, di kawasan baru Fakultas Psikologi dapat dikembangkan terlebih akan sangat memungkinkan untuk menambah jumlah geduang atau perluasan wilayah fakultas dimasa yang akan datang. Adanya rencana bahwa Fakultas Psikologi akan membuka jenjang S2 semakin mendorong terwujudnya rencana tersebut. “Oleh karena itu, idenya adalah karena Fakultas Psikologi ini mau membuka S2 maka harus pindah di sebuah lahan yang nanti bisa berkembang,” tutup Darsono. (Hamida)
2
Masukan agenda Anda lewat twitter: @LPM_Manunggal
BREAK
AADCK: Ada Apa dengan Cebong Kampret
Pasca pesta demokrasi 17 April lalu, mungkinkah duel cebong-kampret usai? Pertanyaan ini tampak naif, mengingat kubu-kubu tersebut terlanjur terbelah bahkan mengental sejak pemilu 2014 silam. Lalu apa artinya? Siapapun yang diumumkan secara resmi di tanggal 22 mei nanti, tiap kubu tentu akan memosisikan dirinya masing-masing. Baik sebagai abdi rezim maupun oposan. Hal tersebut dapat dijelaskan secara runtut dan logis. Bila anda menciptakan sistem pemilu Presidential Threshold 20 persen lalu sudah terbayang calon presidennya hanya akan ada dua, maka potensi konfliknya jelas 100%. Akibatnya pemilihan presiden bukan lagi bicara apa visi-misi serta platform ideologi yang menyatukan koalisi. Tetapi, orientasi figur, yang sebenarnya dipaksa oleh ambang batas tersebut. Lahirlah cebong-kampret dan itu yang memang sedang dibiakkan hari ini. Bahkan (mohon maaf) jika yang terpilih adalah Prabowo, kemudian di pemilu selanjutnya Jokowi menyalonkan diri lagi, maka politik kita akan senantiasa soal cebong dan kampret. Bila setelah pilpres tidak mengakhiri perseteruan tersebut, lantas kapan situasi ini akan berujung? Untuk memahaminya, anda harus melihat ke belakang sejak istilah cebong kampret bermula. Cebong adalah cap untuk fans fanatik Jokowi. Sejarah panggilan ini karena Jokowi doyan pelihara kodok. Sedangkan kampret berasal dari KMP yang kemudian menjadi KMPret. Panggilan ini dipakai untuk fans fanatik Prabowo. Semula pangilan-panggilan ini hanya digunakan oleh buzzer politik saja. Tapi dengan cepat merebak ke rakyat biasa. Mulailah dua pendukung ini selalu ribut di media sosial. Konflik ini semakin diperuncing dengan adanya metode filter buble di media sosial. Kita pengguna medsos ada di dalam gelembung. Gelembung ini adalah ketertarikan dan kaca mata yang sama. Jadi yang muncul di timeline kita selalu yang sejalan dengan kita saja. Artinya, kalau anda cebonger maka di timeline anda hanya ada berita bagus tentang Jokowi dan yang jelek tentang Prabowo, sedangkan jika anda kampret, yang ada hanyalah berita bagus
tentang Prabowo dan yang jelek tentang Jokowi. Tidak luput hoaks juga akan ada di timeline keduanya. Bahkan ketika ada fakta jelek idola anda yang muncul di timeline, anda akan lebih percaya hoaks. “Apa-apaan ini!” Inilah yang dinamakan post truth. Jadi, siapapun yang bicara hingga berbusa tentang fakta pahit jokowi dan prabowo, tentu tidak akan berpengaruh untuk pendukungnya. Sebab secara emosi dan keyakinan para pengikutnya, mereka selalu benar. Kenapa bisa ada yang namanya filter bubble? Semuanya kembali pada uang. Perusahaan ingin iklan di medsos, dan medsos butuh uang. Terjadilah sebuah kolaborasi apik nan maha kuasa, bernama algoritma. Algoritma medsos diatur sedemikian rupa supaya memudahkan pencarian. Jadi, pengiklan bisa menyasar pasarnya dengan tepat. Selain itu misi medsos adalah supaya kita berinteraksi dan berlama-lama di sana. Maka di timeline dibuanglah pandanganpandangan yang bertentangan dengan kita. Sampai sini bisa ditangkap? Atau janganjangan bukan faktor-faktor tersebut yang bikin cebong dan kampret langgeng? Mungkin kita lupa kalau bangsa kita adalah bangsa yang suka bermain bahasa, terbiasa dengan pisuhan akrab dan gojekan kere. Misalnya dengan memakai jurig, ayiing, munyuk, celeng, wedhus, asu, bajingan, cocote, otak udang, dan lain sebagainya. Ejekan yang hanya untuk lucu-lucuan, pemanis kalimat, dan bumbu-bumbu percakapan dalam senda gurau. Sukur-sukur kita hanya sedang bergurau. Jika tidak, barangkali kini saatnya kita memulai dari diri kita dengan berhemat kata-kata jika itu berpotensi menimbulkan luka. (Faqih)
Agenda Beasiswa LPDP Pendaftaran ditutup 31 Mei 2019 Pendaftaran secara online dapat diakses di https://www.lpdp.kemenkeu. go.id/ Sumber: BEM Undip
Pembac a menyam yang ingin paikan komentar, kelu h saran se an, kritik, atau pu Undip d tar persoalan d apat me i ngirimk pesan l a n ewat sm s ke nom 085290 or 233093
Untuk para pengendara motor: berhati-hati dalam berkendara, gunakan perlengkapan berkendara yang benar, ingat keluarga di rumah menunggu agar lebih berhati-hati (085740129xxx) KKN gak boleh bawa motor jadi susah mau kemana-mana (089536651xxx)
Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., Penasihat: Prof. Dr. Ir. M. Zainuri, DEA., Dr. Darsono, S.E., MBA., Akt., Dr. Budi Setiyono, S.Sos., M. Pol. Admin., Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc., Dr. Adi Nugroho Pemimpin Umum: Alfio Santos. Sekretaris Umum: Verensia Audre S. Pemimpin Redaksi: Rivan Triardhana P. Pemimpin Litbang: Deni Sanjaya. Pemimpin Perusahaan: Mutia Larasati. Wakil Pemimpin Redaksi: Alfiansyah. Redaktur Pelaksana: Sinta Maulia. Staf Redaksi: Annurya Hamida, Muhammad Daffa A., Dini Izzati S. Redaktur Fotografi: Rena Adinda S. Staf Fotografi: Rona Arianti H., Tita Adi T. Redaktur Desain: Sintia Mulia R. Staf Artistik: Sofatun Misrofah Staf Grafis: Luthfia Rizqia N. Staf Layout: Diah Ramadhanti S. Manajer Rumah Tangga: Nanik Nurhana. Manajer Produksi Distribusi dan Iklan: Sherline Vicky A. Staf Produksi Distribusi dan Iklan: Nur Chamidah, Hizkia Rizki A.C. Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Sekretariat LPM Manunggal Student Centre Universitas Diponegoro Jalan Prof Soedarto SH, Tembalang Semarang 50275 Email: persmanunggal@yahoo.com Website: www.manunggal.undip.ac.id
EDISI I/TAHUN XIX/ 25 April - 25 Mei 2019
3
Sorotan Videotron, Wajah dan Sarana Baru dari Undip Ilustrasi: Sofa/Manunggal
(Dini Izzati Sabila) Sejak Desember 2018 lalu, Undip membangun dua buah videotron di Lapangan Widya Puraya dan dekat Bunderan Undip sebagai salah satu sarana penyaluran infomasi. Untuk sementara ini pihak fakultas dan ormawa yang ini menggunakan sarana tersebut tidak dikenai biaya. “Bulan Desember itu sudah jadi, dalam rangka Rakornas perguruan tinggi itu,” begitulah jawaban Direktur Aset dan Pengembangan, Hery Suliantoro ketika ditanya prihal latar belakang pengadaan dua buah videotron pada Senin (25/3) saat ditemui tim Joglo Pos. Hadirnya dua videotron tersebut sejak Desember lalu cukup menambah wajah baru di Undip. Hery juga menjelaskan bahwa pemasangan videotron ini bertujuan memberikan informasi dengan lebih praktis dan cepat. “Intinya hanya itu saja, supaya lebih praktis, dan informasinya bisa lebih cepat,” ujar Hery. Pemilihan lokasi pemasangan videotron ini pun tidak dilakukan secara sembarangan. Widya Puraya dan bundaran Undip dipilih lantaran lokasinya yang strategis. “Pertama masuk (bundaran Undip, red), kemudian semua akses itu kumpul ke Widya Puraya, jadi kan bisa melihat semua,” terang Hery. Sejauh ini, penggunaan videotron masih diisi pihak Unit Pelaksana Tugas Hubungan Masyarakat (UPT Humas) Undip, namun juga bisa dimanfaatkan oleh semua sivitas akademika Undip, khusunya fakultas dan organisasi mahasiswa (ormawa). Pihak UPT Humas telah memberikan izin kepada fakultas dan ormawa untuk mengisi videotron
dengan video atau slideshow mengenai informasi atau prestasi. Kebijakan dari humas sudah memberikan surat, baik kepada ormawa maupun fakultas yang isinya silakan menggunakan videotron,” ujar Nuswantoro selaku Kepala UPT Humas Undip. Prosedur Penggunaan dan Biaya Untuk dapat menggunakan videotron, fakultas atau ormawa hanya perlu mengirimkan display kepada pihak UPT Humas melalui email humas@live.undip.ac.id. Displai yang dikirim dapat berupa video berdurasi 60 detik atau berupa slideshow. Selanjutnya, Humas akan menyaring displai sehingga layak tayang. Sementara ini, fakultas atau ormawa yang ingin menggunakan videotron tidak dipungut biaya. Sampai saat ini, penggunaan videotron hanya ditujukan bagi sivitas akademika Undip. Namun, tidak menutup kemungkinan pihak luar juga dapat menggunakan fasilitas videotron dengan dikenakan biaya. “Nanti mekanismenya saya harus mengomunikasikan dulu dengan Pak Warek III (wakil rektor -red), kira-kira diperkenankan gak. Sementara ini belum, barang kali nanti bisa digunakan oleh orang luar akan kita informasikan, mungkin juga harus dibayar,” tambah Nuswantoro. Tanggapan yang Datang Adanya videotron ini memunculkan berbagai tanggapan dari kalangan mahasiswa, salah satunya mahasiswa Statistika 2018, Erin Novela Putri Milenia. Menurutnya, videotron dapat meningkatkan citra positif Undip. “Adanya videotron yang dipasang di sekitar kawasan Undip sangat membantu untuk menunjukkan apa saja sih di Undip, tentunya bisa meningkatkan citra positif Undip melalui tayangan-tayangan di videotron tersebut,” komentar Erin. Tidak hanya itu, salah satu mahasiswa
EDISI I/TAHUN XIX/ 25 April - 25 Mei 2019
Manjemen 2018, Alfi Shafira Khairunnisa, juga memberikan komentarnya. Menurutnya, warna videotron kurang menarik dan menyayangkan kurangnya sosialisasi. “Bagus sih, kampusnya jadi kelihatan hits. Tapi, aku gak suka warnanya. Aku juga gak paham tujuannya itu apa. Menurutku penggunaannya kurang maksimal, dari pihak universitas kurang menyosialisasikan videotron, akhirnya gak guna,” ujar Alfi. Dengan adanya videotron, Nuswantoro berharap kepada mahasiswa, fakultas, dan ormawa dapat mempublikasikan prestasi maupun kegiatan yang memiliki nilai berita pada videotron.
Bang Jo Prof Yos: Undip berupaya tembus peringkat 500 World Class University
Semoga upayanya cepat terealisasi Gedung Psikologi lama berpindah tangan
Semoga penggunaan Gedung Psikologi lama jelas peruntukanna Videotron, wajah dan sarana baru dari Undip
Semoga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
4