Jop edisi iii 2017

Page 1

Kunjungi kami di http://www.manunggal.undip.ac.id

SE Rektor, Larangan Kegiatan Nonakademik Selama Dua Semester Foto: Chami/Manunggal

Pada tanggal 22 Agustus 2017 lalu, pihak rektorat Undip mengeluarkan Surat Edaran (SE) Rektor nomor 16/UN7.PI/SE/2017 yang berisi tentang peniadaan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nonakademik selama dua semester. Hal tersebut menimbulkan kebingungan di kalangan mahasiswa.

Terdapat dua poin dalam isi SE tersebut, yang pertama berbunyi “Dimohon kepada seluruh pimpinan Fakultas, Ketua BEM Universitas dan Fakultas, serta Ketua Senat Mahasiswa Universitas dan Fakultas agar tidak mengagendakan atau menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat nonakademik di luar yang telah ditetapkan oleh pimpinan universitas, terutama yang melibatkan Mahasiswa Baru TA. 2017/2018 pada semester I dan II, selama 2 (dua) semester”. Poin pertama tersebut membuat bingung para mahasiswa, seperti yang diungkapkan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT), Irfanudin Faishol. “Sempat bingung apa benar semua kegiatan selama dua semester, kalau benar gitu agak kesulitan lembaga mahasiswa, tapi efeknya ke regenerasi lembaga mahasiswa,” ungkap Irfanudin. Namun kemudian, Irfanudin mengatakan langsung melakukan konfirmasi ke BEM Undip bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM). “Sempat audiensi sama PSDM BEM Undip, setelah diperjelas yang tidak boleh itu pengumpulan masal, dan kalau sifatnya seperti mau ikut atau mau daftar, orang itu bisa, dan bukan dalam bentuk paksaan,” jelas Irfanudin. Pelarangan Kegiatan Nonakademik yang Bersifat Wajib Hal tersebut ditanggapi oleh Wakil Rektor I, Prof. Muhammad Zainuri, yang mengatakan pihak rektorat tidak meniadakan seluruh ke-

Menari bisa disebut sebagai kegiatan nonakademik yang bersifat minat dan bakat di bidang kesenian. Kegiatan tersebut bukan jenis kegiatan nonakademik yang dilarang dalam Surat Edaran Rektor. (13/10)

giatan mahasiswa, tetapi hanya beberapa kegiatan yang bersifat nonakademik. “Selama penyelenggaraan kegiatan sifatnya minat, kesejahteraan, kesenian-olahraga, serta kegiatan ilmiah tidak pernah ada larangan. Yang tidak boleh itu adalah atas nama kegiatan kemahasiswaan mengerahkan angkatan, artinya satu angkatan total itu tidak ada aturannya,” jelas Prof. Zainuri saat ditemui tim Joglo Pos pada (5/9) di Ruang Wakil Rektor I. Tidak adanya kegiatan nonakademik selama dua semester tersebut, tambah Prof. Zainuri, dikarenakan pada semester awal mahasiswa baru difokuskan pada pemberian ilmu dasar. “Semester satu dan dua itu adalah ilmu dasar, ada 24 sks mata kuliah negara yang isinya bela negara termasuk pendidikan karakter, jadi di semester satu dan dua diletakkan dasar untuk menjadi mahasiswa untuk peminatan, kesejahteraan, termasuk untuk kompetensi,” tambah Prof. Zainuri. Lebih lanjut, Ketua Senat Mahasiswa Undip, Ahmad Izzudin menjelaskan bahwa kegiatan yang dihindari adalah kegiatan yang ada pengerahan secara massa. “Misal jam sekian, harus datang satu angkatan kemudian ada tindakan-tindakan nonakademis, tindakan organisasi yang nonproker sifatnya, itu ilegal dan yang dihindari Prof. Zain. Kami sepakat dengan poin-poin itu,” jelas Izzudin. Menurut Izzudin, SE semacam itu dari ta-

EDISI III/TAHUN XVII/20 September - 24 Oktober 2017

hun ke tahun terus keluar, hanya kali ini ke sannya lebih panjang. “Kalau dulu tidak boleh melibatkan maba untuk dua bulan pertama, satu semester pertama, tapi kali ini sampai dua semester, kalau dilihat secara kasat mata nanti reorganisasi akan mati karena kunci organisasi ada di mahasiswa baru untuk kepengurusan berikutnya,” jelas Izzudin. Pengadaan Banwas Di dalam Surat Edaran tersebut juga terdapat imbauan kepada para ketua Senat Mahasiswa dan BEM di universitas maupun fakultas agar memantau kegiatan setiap lembaga kemahasiswaan. Salah satunya di Fakultas Teknik (FT), terdapat Badan Pengawas (Banwas) yang memiliki wewenang untuk mengawasi kegiatan mahasiswa. “Jadi Banwas ini lembaga di bawah senat ini bentukannya Senat Mahasiswa FT, anggota dari mahasiswa juga yang bertugas atau mempunyai wewenang untuk mengawasi berjalannya kegiatan-kegiatan,” kata Irfanudin. (Rivan, Yana)

1


Salam dari Joglo

Undip Semakin Berbenah Diri

Pada tahun 2017, Undip menerima mahasiswa baru kurang lebih 11ribu mahasiswa dari jalur SNMPTN, SBMPTN, dan juga Ujian Mandiri (UM). Seperti setiap tahunnya, Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) diawali dengan upacara pembukaan di Stadion Undip. Pada saat upacara PMB, Rektor Undip, Prof Yos, memberikan sambutan dan menyampaikan bahwa Undip adalah kampus yang anti perpeloncoan dan siap menindak dengan tegas jika ada kasus perpeloncoan terhadap mahasiswa baru. Prof Yos juga menyampaikan kepada mahasiswa baru untuk melaporkan kepada beliau jika ada kegiatan perpeloncoan itu. Seiring dengan peringatan yang dikatakan oleh Prof Yos pada saat upacara PMB, tidak lama kemudian muncul Surat Edaran yang berisi peringatan kepada seluruh pimpinan fakultas, Ketua BEM univeristas maupun fakultas, Ketua Senat Mahasiswa universitas maupun fakultas untuk tidak mengadakan

kegiatan nonakademik yang diperuntukan mahasiswa baru TA 2017/2018 selama dua semester. Surat yang beredar itu pun menimbulkan keresahan di kalangan organisasi mahasiswa (ormawa) baik tingkat jurusan ataupun tingkat fakultas. Namun, keresahan itu ditanggapi dengan pernyataan dari Wakil Rektor I, Prof Zainuri, bahwa kegiatan yang dilarang adalah kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa. Di tahun yang sama pun Undip sudah secara matang membentuk Program Sekolah Vokasi (SV), mahasiswa baru pada tahun ini pun sudah masuk dalam bagian SV. Tidak hanya itu, SV juga membentuk program baru, yaitu Diploma 4 (D4) dengan tiga program studi (prodi), di antaranya Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Teknologi Rekayasa Otomasi, dan Rekayasa Perancangan Mekanik. Namun, penambahan program baru itu tidak diiringi dengan penambahan fasilitas yang memadai.

Selain itu, dengan bertambahnya mahasiswa baru di Undip, maka kuantitas pengguna kendaraan pribadi di Undip pun juga bertambah. Hal tersebut membuat mahasiswa butuh tempat untuk memarkirkan kendaraannya, terutama mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Hukum (FH). Hal tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya mobil-mobil yang parkir sembarangan di sepanjang jalan sekitar FIB dan FH. Berlatarbelakang dari masalah itu, Undip pun membangun lahan parkir terpadu di sebelah gedung FIB. Gedung parkir dengan lima lantai itu direncanakan akan selesai dibangun pada akhir tahun ini dan dapat digunakan oleh seluruh sivitas akademika Undip. Diharapkan dengan adanya lahan parkir itu tidak ada lagi mahasiswa yang memarkir kendaraannya di tepi jalan, sehingga jalan di sekitar Undip terlihat lebih rapi tidak semrawut dengan kendaraan. (Redaksi)

Sekolah Vokasi Buka Program Studi Baru untuk D4 Foto: Chami/Manunggal Setelah berdiri sebagai fakultas baru di Undip, Sekolah Vokasi memulai program pertama dalam Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2017 dengan membuka tiga program studi (prodi) baru dalam Dimploma 4 (D4). Program Studi tersebut di antaranya yaitu Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Teknologi Rekayasa Otomasi, dan Rekayasa Perancangan Mekanik.

“Dalam rangka mewujudkan semangat pendidikan seumur hidup, Undip sebagai lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk menyiapkan media pendidikan yang lebih tinggi, salah satunya adalah program alih jenjang dari D3 ke D4, Sarjana Terapan ke S2 Terapan, dan S2 Terapan ke S3 Terapan,” ujar Prof. Budiyono, Dekan Sekolah Vokasi, ketika ditanya mengenai latar belakang pendirian D4. Lebih jauh, Prof. Budiyono memaparkan selama ini sektor industri yang sebenarnya membutuhkan lulusan D4 belum bisa memenuhi kebutuhan akan sumber daya tersebut dikarenakan lulusan yang masih sedikit. “Di industri terdapat job masing-masing seperti bagian produksi, operasi, dan maintenance yang merupkana job D4, bagian riset dan pengembangan serta engineering job S1. Nah karena D4 belum ada atau masih jarang akhirnya dipilihlah S1 akademik untuk mengisi jabatan-jabatan tersebut. Jadi sebenarnya D4 bisa memperkaya sistem penempatan di industri,” terang Prof. Budiyono kepada tim Joglo Pos pada Senin (18/9). D4 adalah program studi yang didesain khusus oleh Sekolah Vokasi. Selama ini D3 yang ada di Undip didesain oleh masing-masing fakultas, sebelum pada akhirnya bergabung menjadi satu dalam Sekolah Vokasi. Prof Budiyono belum tahu secara pasti kapan program ini diinisiasi, namun semenjak dirinya diangkat menjadi dekan, program D4 adalah salah satu tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. “Direncanakan sejak kapan saya tidak tahu persis, Namun sejak saya

Sekolah Vokasi membuka program studi baru Diploma 4 (D4) sebagai bentuk peningkatan sumber daya terampil di sektor industri. (13/10)

menjadi Dekan, tugas pertama kali mendesain D4 untuk SV,” jelas Prof. Budiyono. Terkait dengan pengajar yang akan mengampu D4, menurut Prof. Budiyono saat ini prodi yang membuat D4 wajib memiliki minimal 12 dosen, di mana enam dosen untuk D3 dan enam dosen untuk D4. Kemudian untuk jadwal kuliah sendiri menurut beliau tidak ada perbedaan antara D3, S1 dan D4. “Keterlambatan jadwal PMB D4 tidak akan mengubah jadwal kuliah maupun kalender akademik,” ungkap Prof Budiyono Kegiatan perkuliahannya sendiri, mahasiswa D4 akan bergabung dengan prodi mereka sendiri seperti D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri di mana gedung perkuliahan akan jadi satu dengan prodi Teknik Kimia, Teknologi Rekayasa Otomasi akan bergabung dengan prodi Teknik Elektro, dan Rekayasa Perancangan Mekanik akan bergabung dengan prodi Teknik Mesin. Ke depannnya Prof. Budiyono belum bisa memastikan apakah akan membuka prodi D4 baru lagi atau tidak. “Setiap prodi sudah diinstruksikan untuk melakukan evaluasi diri dan menyusun naskah akademik, nanti dibuka tidaknya tergantung kesiapan masing-masing prodi dan kebutuhan sektor industri juga ha-

EDISI III/TAHUN XVII/20 September - 24 Oktober 2017

rus diperhatikan,” jelas Prof Budiyono. Untuk sistem penerimaan mahasiswa baru Sekolah Vokasi, tambah Prof. Budiyono, tetap akan menggunakan dua jalur yaitu PSSB D3 dan Ujian Mandiri (UM). Fasilitas yang Belum Memadai Penambahan prodi baru hendaknya diikuti dengan semakin bertambahnya fasilitas kampus demi terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang baik. Terhitung masih merupakan fakultas baru, SV masih perlu mendapat perhatian, terutama dalam hal penyediaan fasilitas bagi segenap sivitas akademika SV. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Altaera Yuha, Mahasiswa baru Teknologi Rekayasa Kimia Industri D4 SV. “Teknik kimia adalah jurusan impan saya dan saya senang bisa menjadi bagian dari Sekolah Vokasi, namun saya menyayangkan ketersediaan fasilitas di sini. Misal penambahan watt listrik, karena ada salah satu dosen yang mengusulkan untuk pemasangan AC tapi watt listrik enggak memadai. Intinya kita semua yang kuliah di Sekolah Vokasi bisa dapat fasilitas dan bimbingan yang baik,” ungkap Alta. (Yana, Rivan)

2


BREAK

Masukan agenda Anda lewat twitter: @LPM_Manunggal

Pengelolaan SDA di Papua, Pengamat ESDM: SDA Seharusnya Dikelola Negara

Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Undip bidang Sosial Politik mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Pengelolaan SDA di Papua, Sudah Tepatkah?” yang diselenggarakan pada Selasa (26/9) di Aula Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip, Tembalang. Acara tersebut mengundang pemateri dari Pengamat Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rachman Wiriosudarmo dan perwakilan dari PT. Freeport Indonesia yaitu Spencer Paoh dan Kerry Yarangga. Dalam acara tersebut, Rachman mengatakan sumber daya alam digunakan dalam pembangunan sumber daya manusia. “Dalam sumber daya alam, kita mempunyai pasal khusus, yaitu pasal 33 ayat 3 dalam Undang-Undang Dasar,” kata Rachman. Pasal tersebut, menurut Rachman, berisi tentang sumber daya alam dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat. “Bagaimana memaknai pasal 33 ayat 3, pertama yang harus dimaknai itu adalah dikuasai oleh negara, dipergunakan, dan yang ketiga adalah kemak-

muran,” tambah Rachman. Selama ini, tambah Rachman, masyarakat menganggap penguasaan oleh negara diterjemahkan sebagai dimiliki. “Padahal dimiliki belum tentu dikuasai, dimiliki itu hanya sebagai legal status, dikuasai dan dimiliki itu harus berjalan bersama. Dikuasai oleh negara artinya itu negara tidak berhak untuk mengatur,” jelas Rachman. Selain itu, Rachman juga menjelaskan kata ‘dipergunakan’ dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang diartikan sebagai ‘dieksploitasi’, seharusnya dimaknai menjadi ‘dikelola’. “Ini yang terjadi sebab kenapa ekonomi kita tergantung pada ekspor. Untuk apa? Untuk pendapatan negara atau devisa? Jika itu (sumber daya alam, red) dikelola, kita harus punya sistem pengelolaannya, sistem pengelolaan sumber daya alam, sumber daya mineral, perkebunan, kehutanan,” jelas Rachman. (Rivan)

Agenda Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Jepang Undip presents : Japan’s Culture Festival “Original Event of Japan in Indonesia (ORENJI) 2017 More information : @Orenji_undip (instagram)

Pembac a menyam yang ingin paikan komentar, kelu h saran se an, kritik, atau pu Undip d tar persoalan d apat me i ngirimk pesan l a n ewat sm s ke nom 089681 or 074061

Redaksi Menerima tulisan berupa opini, esai, cerpen, surat pembaca, maupun liputan kegiatan. Tulisan dapat dikirim melalui email ke redaksi@manunggal.undip.ac.id. Redaksi berhak melakukan penyuntingan seperlunya.

Kok semakin kesini curanmor semakin marak? Tolong diberlakukan CCTV maupun pengawasan yang ketat. (08xxxxxxxxxx) Tolong penerangan jalan di depan LPPU diperhatikan, karena saat malam hampir sama sekali tidak ada penerangan untuk jalur dari arah pertigaan rusun ke bundaran undip. (082221160xxx) Semoga yang dikampus bawah untuk D3 bisa seger naik ke atas, ke tembalang. Dibawah biaya hidup mahal sekali. (085777933236xxx)

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., Penasihat: Prof. Dr. Ir. M. Zainuri, DEA., Dr. Darsono, S.E., MBA., Akt., Dr. Budi Setiyono, S.Sos., M. Pol. Admin., Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc., Dr. Adi Nugroho Pemimpin Umum: Faqih Sulthan. Sekretaris Umum: Suryaningrum Ayu I. Pemimpin Redaksi: Putri Rachmawati. Pemimpin Litbang: Lilis Sujianto. Pemimpin Perusahaan: Anissa Dyah P. Wakil Pemimpin Redaksi: Aryo Aji A.. Redaktur Pelaksana: Dinda Sukma A. Staf Redaksi: Ulfa Mawaddah A., Yana Laras W. A., Rivan Triardhana P. Redaktur Fotografi: Normawati Susanto. Staf Fotografi: Verensia Audre S., Nur Chamidah. Redaktur Design: Fatma Khosiah. Staf Artistik: Ika Octaviani. Staf Layout: Annisa Zafira, Ayu Muntiah. Manajer Rumah Tangga: Safira Irfani M. Manajer Produksi Distribusi dan Iklan: Ma’ruf Hidayat. Staf Produksi Distribusi dan Iklan: Diyah Ayu C., Dyah Ayu Laras P. Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Sekretariat LPM Manunggal Student Centre Universitas Diponegoro Jalan Prof Soedarto SH, Tembalang Semarang 50275 Email: persmanunggal@yahoo.com Website: www.manunggal.undip.ac.id

EDISI III/TAHUN XVII/20 September - 24 Oktober 2017

3


Sorotan Undip Bangun Parkiran Terpadu Ilustrasi: Ika/Manunggal

Oleh: Ulfa Mawwaddah

Parkir kerap kali menjadi masalah di lingkungan kampus Undip. Kurangnya lahan menjadi biang utama kendaraan milik mahasiswa ataupun unit kerja tidak dapat diparkir di tempat yang telah disediakan. Masalah ini akhirnya ditanggapi Undip dengan membangun Parkiran Terpadu.

Pada dasarnya, semua fakultas di Undip telah disediakan lahan khusus yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan para mahasiswa, dosen, dan unit kerja. Namun, tidak semua lahan parkir di setiap fakultas tersebut dapat menampung semua kendaraan. Akibatnya, terlihat kendaraan-kendaraan yang diparkir di bahu jalan di luar fakultas, sehingga membuat jalanan tempat lalu-lalang kendaraan terlihat semakin sempit. Hal tersebut seperti yang terjadi di kawasan Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang memang lahan parkirnya tidak cukup untuk menampung semua kendaraan. Berangkat dari kondisi tersebut, bangunan yang berada tepat di sebelah timur FIB itu didirikan. Lahan yang semula kosong tersebut, dimanfaatkan sebagai Gedung Parkiran Terpadu. Hal ini dijelaskan oleh Wakil Rektor II Undip, Darsono, ketika ditemui langsung oleh tim Joglo Pos pada Senin (11/9) lalu. “Pertumbuhan (kendaraan) terus-menerus bertambah baik dari dosen, mahasiswa, tamu. Kemudian lahan parkir itu terbatas. Sementara kita lihat

banyak di jalan-jalan (kendaraan terparkir). Oleh karena itu diupayakan tempat parkir terpadu”, jelas Darsono. Sasaran Penggunaan Lahan Parkir Bangunan Gedung Parkiran Terpadu tersebut terdiri dari lima lantai dengan model split dan dapat menampung sebanyak 380 mobil. Nantinya, gedung tersebut dapat digunakan oleh seluruh sivitas akademika Undip. “Sebenarnya semua fasilitas itu bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa atau dosen. Prinsipnya tidak ada yang satu lahan dikhususkan untuk salah satu fakultas tertentu atau sivitas akademika tertentu saja tapi bisa saja semuanya bisa memanfaatkan itu (gedung parkir terpadu-red),” terang Hery Suliantoro, Direktur Aset dan Pengembangan Undip. Keterangan Hery pun dibenarkan oleh Darsono. “Semua. Tidak ada diskriminasi. Jadi enggak ada tulisan nanti ‘hanya untuk fakultas ini’. Tidak hanya kendaraan bermobil, nanti nya gedung parkiran ini juga bisa dimanfaatkan untuk kendaraan bermotor. Gedung yang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini, dikatakan Hery menghabiskan biaya sebesar 28 miliar. “Totalnya dengan PKM FH 36,7 miliar. (Gedung) PKMnya 8 miliar jadi gedung parkirnya 28 miliar,” ujarnya. Selain itu, Darsono mengatakan di dalam gedung parkiran terpadu yang saat ini sedang dibangun, akan disediakan fasilitas tambahan berupa kafe. “Nah di sisi lain juga selain lahan parkir kita belum ada kafe. Jadi itu fungsi nya ada kafenya juga sebagian. Kafenya untuk kebutuhan internal ya. Karena kan nggak ada tempat makan kalau ada tamu atau di siang hari. Kalau keluar kan waktunya habis,” jelasnya. Darsono juga mengaku program ini telah direncanakan sejak tahun 2015, namun pihak Undip baru merealisasikannya di tahun ini. Meskipun begitu, Sukawi, pimpinan

EDISI III/TAHUN XVII/20 September - 24 Oktober 2017

proyek mengatakan selama proses pembangunan tidak dipungkiri adanya kendala yang dihadapi yakni masalah kebersihan lingkungan di sekitar lokasi pembangunan. “Saya harapkan kontraktor brantas juga menjaga kebersihan lingkungan. Akses masuk proyek ini kan bukan lewat jalur utama. Jadi jalur utama itu saya izinkan dibuka malam hari. Jadi sewaktu enggak ada aktivitas, dia (kontraktor-red) mau masukkan barang supaya lebih dekat dengan bangunan itu malam hari. Takutnya mengganggu dan merusak jalan,” ungkapnya.

Bang Jo SE Rektor, Larangan Kegiatan Nonakademik Selama Dua Semester Syukur lah tidak semua kegiatan nonakademik dilarang, bisa jadi mahasiswa kupu-kupu nanti. Sekolah Vokasi Buka Prodi Baru Untuk D4 Semoga fasilitasnya nanti juga memadai. Undip Bangun Parkiran Terpadu Semoga Jalanan tidak jadi showroom mobil lagi.

4


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.