Kunjungi kami di http://www.manunggal.undip.ac.id
FT Ubah Sistem Kaderisasi Foto: Nina/Manunggal
Mulai tahun ini, Fakultas Teknik (FT) Undip memberlakukan sistem kaderisasi yang baru. Seluruh jurusan di FT kini memiliki pedoman yang sama dalam durasi pelaksanaan kaderisasi, yaitu selama 12 minggu per 6 September 2015. Keseragaman ini bertujuan menciptakan sistem kaderisasi yang lebih terkoordinasi dan membuka wadah lebih luas bagi mahasiswa baru (maba) untuk bergaul dengan mahasiswa jurusan lain se-FT. Ketua pelaksana Orientasi Diponegoro Muda (ODM), Muhammad Arif Rachman, mengatakan tahun ini merupakan kali pertama FT menerapkan sistem kaderisasi yang terintegrasi antarjurusan. Pada tahun-tahun sebelumnya, setiap jurusan memiliki jadwal kegiatan dan konsep kaderisasi masing-masing. Sehingga maba kurang dapat mengenal mahasiswa lain yang berbeda jurusan walaupun satu fakultas. Melalui sistem kaderisasi yang baru ini, maba dari seluruh jurusan di FT diharapkan dapat lebih berbaur dan memiliki kekeluargaan yang lebih erat. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT, Aulia Hashemi Farisi. Sistem kaderisasi tahun ini tidak mengelompokkan maba berdasarkan jurusan. Melainkan membagi seluruh maba ke dalam 74 kelompok yang terdiri dari maba berbagai jurusan di FT. Setiap kelompok akan dibimbing oleh satu kakak pembimbing untuk mengerjakan berbagai tugas selama proses kaderisasi. Sistem kaderisasi yang baru ini juga merupakan bentuk antisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan selama proses kaderisasi. Selama ini, tidak ada pihak yang bertanggung jawab terhadap masalah yang timbul saat proses kaderisasi. Sehingga BEM FT merasa perlu menginisiasi pembuatan pedoman bersama yang mengatur sistem kaderisasi di FT. Pedoman ini disusun selama dua bulan bersama Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) se-FT, dengan persetujuan Pembantu Rektor (PR) III, ketua jurusan, ketua HMJ, dan ketua BEM. Sebagai Dasar Hukum yang Sama Aulia menjelaskan bahwa tahun-tahun sebe-
Mahasiswa baru Fakultas Teknik mengikuti serangkaian acara PKKMB di Gedung Soedarto Undip Tembalang, Rabu (26/08).
lumnya BEM FT tidak memiliki pedoman legal tentang kaderisasi yang disepakati bersama. “Tinggal salah-salahan aja kan. Seringnya mahasiswa yang disalahin. Sehingga tahun lalu itu ada insiden, itu kejadiannya belum clear ada, namun itu bisa dijadikan dasar hukum untuk menghukum beberapa jurusan, itu kan bahaya,” jelas Aulia. Menurut Aulia, selama ini banyak oknum yang mengatasnamakan kaderisasi untuk perpeloncoan yang keras dan tidak punya tujuan jelas. Sistem kaderisasi yang baru diharapkan dapat menjadi dasar hukum bagi sistem kaderisasi. Sehingga menjadi koreksi untuk pemberlakuannya ke depan. Pemberlakuan hukuman bagi pihak yang tidak menaati aturan dalam pedoman pun sudah diantisipasi. Antisipasi berupa pembentukan badan pengawas yang terdiri dari Senat FT dan Dewan Pembina Mahasiswa. Pihak yang melenceng dari pedoman akan diberikan peringatan dan sanksi. Latihan Disiplin dari Profesional Sebagai salah satu rangkaian acara dalam ODM, BEM FT akan menyelenggarakan Diponegoro Youth Leadership (DYL), Minggu (30/8). Melalui DYL, maba akan belajar bersosialisasi dengan terjun langsung ke lima titik
EDISI II/ TAHUN V/ 27 AGUSTUS 2015 1
pemukiman warga dan berbagi hadiah berupa kukis. “Warga sekitar kampus kadang terganggu dengan mahasiswa yang bertingkah tidak sopan,” kata Aulia. Harapanya, maba dapat mengakrabkan diri dengan masyarakat sekitar Undip. Usai seluruh rangkaian acara ODM dan menjalani perkuliahan selama seminggu, maba akan memulai proses kaderisasi di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Akpol dipilih sebagai lokasi pelaksanaan karena di sana maba akan mendapatkan pembinaan mental dari tenaga profesional. Setiap jurusan dibebaskan untuk menentukan jadwal kegiatan, asalkan durasinya tidak lebih dari lima jam per minggu. “Jadi, dalam seminggu hanya lima jam. Nah, itu lima jamnya terserah. Mau dibikin setiap Senin sejam, Selasa sejam, Rabu sejam pertemuan, atau mau langsung full lima jam di akhir pekan, yang penting maksimal seminggu lima jam,” kata Aulia. Jurusan pun dibebaskan untuk menyusun materi yang sesuai dengan kebutuhan masingmasing. Aulia mencontohkan, seperti Jurusan Arsitektur yang perlu mengasah kemampuan menggambar dan Jurusan Geologi yang butuh mengeksplor kemampuan survival di lapangan. (Kalista, Ayu, Rizko)
EDISI I/ TAHUN XII/ 28 AGUSTUS 2012
1