MAJALAH LIMAS EDISI XIII (JULI-DESEMBER 2016)

Page 1

Dibalik Sikap Apatis Mahasiswa

Fenomena LGBT di Indonesia

LIMAS Media Mahasiswa untuk Kampus, Alumni & Umum

EDISI XIII JULI - DESEMBER 2016

menggebrak jiwa apatisme Palembang, Maju Kotanyo Maju Wongnyo || Tips Gila Menghadapi Skripsi Indralaya Di Mata Dunia || Menerawang Masa Lalu, Teringat Kue Putu Rp 20.000


“A dog bites a man is usual, but a man bites a dog, it is news.” contact us : LIMAS FISIP UNSRI @lpm_limas lpmlimas.com @lpm_limas


Kata Pengantar Assalamu’alaikum wr.wb. Hidup Pers Mahasiswa! Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya sehingga pada tahun 2016 akhirnya LIMAS dapat kembali menerbitkan majalah. Dalam berbagai revolusi sejak tahun 1987, kami akan selalu hadir setiap tahunnya bagi para pembaca dalam bentuk majalah cetak. Adapun tujuan dibuatnya majalah ini adalah persembahan bagi dosen, alumni, dan juga rekanrekan mahasiswa FISIP Unsri. Majalah ini hadir dengan topik hangat bertema Menggebrak Jiwa Apatisme Mahasiswa, sebuah interpretasi dari kondisi yang sedang melanda mahasiswa yang tidak hanya di FISIP Unsri saja, tapi hampir seluruh mahasiswa di belahan bumi nusantara. Selain itu kami memiliki beberapa rubrik menarik lainnya seperti Pencerahan Rakyat, Palembang dan Sumsel, Kampus, Flashback Peh, Creative, Traveller, Biso Dicubo, Coretan Sastra, Hiburan, dan Bidikan Lensa karya anak LIMAS. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan redaksi yang sudah berusaha bersama dalam pembuatan majalah ini. Para Alumni LIMAS yang masih setia membantu dan membimbing kami dalam penyusunan majalah, memberi saran yang membangun. Juga para Dosen yang turut andil dalam memberikan pengetahuan mengenai info terkait. Dan terima kasih kepada para pembaca yang selalu setia membaca dan menunggu perkembangan LIMAS sampai saat ini. Kami mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam majalah ini. Segenap kru LIMAS sangat terbuka akan saran dan kritik dari Anda para pembaca, dapat dikirim ke email redaksi_lpm_limas@yahoo.com. Yang terakhir, Semoga majalah ini dapat menjadi inspirasi dan bermanfaat untuk kita semua, Selamat membaca! Wassalamu’alaikum wr.wb. Tim Redaksi

majalah limas edisi xiii

3


Susunan Kepengurusan Lembaga Pers Mahasiswa LIMAS Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya Periode Tahun 2015-2016 1.Penanggung Jawab 2.Penasehat/Pengarah 3.Penasehat 4.Penasehat 5.Pengarah (Kasubag.Kemahasiswaan) 6.Pimpinan Umum 7.Sekretaris Umum 8.Bendahara Umum 9.Pimpinan Redaksi 10.Sekretaris Bidang 11.Redaktur Pelaksana 12.Kordinator Fotografer 13.Kordinator Layouter 14.Pelaksana Redaksi 15.Pimpinan Penelitian & Perkembangan 16.Sekretaris Bidang 17.Kordinator Sumber Daya Manusia 18.Kordinator Hub.Keluarga Besar Limas 19.Kordinator Riset dan Data 20.Pelaksana Litbang 21.Pimpinan Usaha 22.Kordinator Iklan dan Pemasaran 23.Kordinator Produksi 24.Kordinator Sirkulasi 25.Pelaksana Usaha 26.Pimpinan Kesekretariatan 27.Pelaksana 28.Reporter

Majalah Limas I - XIII

4

: Prof Dr. Kiagus Muhammad Sobri, M.Si : Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si : Sofyan Effendi, S.IP, M.Si : Dr. Andries Leonardo, S.IP, M.Si : Tri Wahyuningsih, S.Sos : M. Alfiando Saleh Nasution : Rafiniati : Berra Teratai Lubis : Nafisah Chandrasita : Noveita Zetya Lencana Putri : Putri Yunisari, Ameylia Kurnyanti : Hendri Kurniawan : Riri Pepilia : Bambang Iskandar, Dias Amiro, Gita A., M. Afif Abdul Fattah, Melinda Pera Diana, Desya Nur K. : Abdurrahman Arif : Maharani Anadya Putri : Artha Elizabeth : Septian Saputra : Fitri : Dela Sartika, Fitri Yuliana, Nia Sondi, Virgo Rizki : Iman Kurniawan : Kautsar Rafi : Ananda Ridho : M. Arif Syafaat : Msy. Maulinda, RIzki Indah Sari : Wita Ifriyani : Dian Anggraeni, Revita Dwi Jayanti, Sri Amalia : Ahmad Tian Saputra, Alya Diibaj Nabilah, Amanda Tracy, Amina, Andi Pratama, Andri Buana Putra, Arizkiyanti, Bina Rizka, Deviana Candra, Dwita Aida Novianti, Intan Rosfero, Maulisa Rosanabila, Meilan Try Utami, Muhammad Rizadan, Muhammad Rizadin, Presiensi Fauzi, Reza Firdaus, Saleha Indriani, Muhammad Sholeh, Suci Ramadhanti, Ulfah Wiza Zakiyah, Wisnu Riadi, Yunus Ilhami Putra, Robatan Hasana, Rizky Laily Nurbaiti.

majalah limas edisi xiii


DAFTAR ISI TOPIK UTAMA . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 MENGGEBRAK JIWA APATISME . . . . . . . . . . . . . 6 MAHASISWA BANGKIT, INDONESIA PUN BANGKIT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 DIBALIK SIKAP APATIS TERHADAP BIROKRASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

PENCERAHAN RAKYAT . . . . . . . . . 13 FENOMENA LGBT DI INDONESIA . . . . . . . . . . 13 MENERAWANG MASA LALU, TERINGAT KUE PUTU . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15 PERAN MAHASISWA DAN EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

PALEMBANG & SUMSEL . . . . . . . . 17 PALEMBANG, MAJU KOTANYO MAJU WONGNYO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17 BUTIR-BUTIR TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18

KAMPUS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20 UNSRI SAMBUT MERIAH KAMPUS KOMPAS TV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20 REVISI UU KPK, MAHASISWA UNJUK AKSI DITENGAH HUJAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22 TAHUN AJARAN BARU, FISIP BUKA JURUSAN HI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23 SUDAH STANDARKAH MILIK KITA? . . . . . . . 24 PENERIMAAN MAHASISWA BARU UNSRI TAHUN 2016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25 FKPMS GELAR SEMINAR JURNALISTIK . . . . 26 METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF, MEMBENTUK KARAKTER YANG PROAKTIF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27 MAHASISWA BERPRESTASI FISIP UNSRI . . . 28

33 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . CREATIVE IKASA : BERANTAS HEDONISME, AKSI 33 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NYATA PEDULI SOSIAL 35 . . . .PEDULI SOSIAL ‘KETIMBANG NGEMIS’ TEMPE COKLAT, PROSPEK MENGGIUR36 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . KAN DUNIA USAHA

37 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TRAVELLER 37 . . . .MENANTI GLOBALISASI SUNGAI MUSI 39 . . . . . . . . . . . . . . . . . . .BERAWAL DARI DEMPO

40 . . . . . . . . . . . . . . . . BISO DICUBO 40 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .CRYSTAL STAIRS 41 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .NEGERI VAN ORANJE 42 . . . . . . . . .TIPS GILA MENGHADAPI SKRIPSI 43. . . . . . . . . PILIH KULIAH ATAU ORGANISASI 44. .TIPS MENJADI MAHASISWA BERPRESTASI

45 . . . . . . . . . . . . CORETAN SASTRA 45 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BINGKAI KONSTELASI 48 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . KUMPULAN PUISI

49 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . HIBURAN

MISTERI ‘RUMPUT TERLARANG’ 49 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . KAMPUS TEKNIK KETIKA (CALON) KORUPTOR TERIAK 50 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .KORUPTOR 51 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . KOMIK KAMPUS DRAMA KOREA VS BOLLYWOOD VS 52 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .SINETRON 53 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ANEKDOT 54 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TEKA-TEKI SILANG 55 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ZODIAC

57 . . . . . . . . . . . . . . BIDIKAN LENSA

FLASHBACK PEH . . . . . . . . . . . . . . 30 INDRALAYA DI MATA DUNIA . . . . . . . . . . . . . 30 ORGANISASI AGAMA HINDARI ISIS . . . . . . . 31 INDONESIA KHAWATIR VIRUS ZIKA . . . . . . . 32

majalah limas edisi xiii

5


TOPIK UTAMA

MENGGEBRAK JIWA APATISME Dunia mahasiswa adalah dunia

para pelajar atau siswa yang besar. Berangkat dari kata ‘Maha’ yang berarti besar, Mahasiswa menandakan bahwa siswa tersebut berada pada tingkat yang paling atas dari siswa-siswa yang lain. Mahasiswa sering disebut kaum intelektual karena memegang status pendidikan tertinggi di Indonesia. Negara ini sangat membutuhkan bibit atau kader maupun generasi penerus seperti mahasiswa di dalam prosesi kepemimpinan setiap orde. Namun jika kita amati saat ini, sepertinya mahasiswa mulai kehilangan jati dirinya. Memang tidak seluruh mahasiswa yang mulai kehilangan jati diri, hal tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa zaman terus berkembang. Lambat laun pula negara ini akan kehilangan generasi-generasi yang berkualitas. Berkembangnya zaman pada saat ini atau modernisasi nampaknya telah menjadi penyebab adanya penyakit-penyakit pada mahasiswa, seperti hedonisme dan apatisme. Hedonisme merupakan suatu kegiatan yang hanya berfoya-foya dan mencintai dunia secara berlebihan. Pada zaman ini mulai banyak ditemui mahasiswa-mahasiswa yang terjangkit penyakit hedonis. Tidak jarang kita menemukan status mahasiswa hanya dijadikan sebagai gengsi. Bahkan yang lebih parah lagi, hedonisme ini hanya semata-mata untuk mengikuti tren atau mode sehingga dapat diterima dalam lingkup pergaulan. Sedangkan apatisme merupakan sikap yang kurang peduli terhadap lingkungan, jadi dapat dikatakan sebagai sikap putus asa yang kurang tanggap atau kurang respon. Apabi-

6

foto : Drs. Joko Siswanto, M.Si la terjadi pada diri mahasiswa maka akan sangat berbahaya, apalagi mahasiswa dianggap orang yang kritis dan berani. Apabila sikap itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi maka hal tersebut dapat memberikan citra yang negatif. Jika mahasiswa hanya mementingkan akademik saja, maka dinamikanya tidak ada. Karena prestasi itu dilihat juga pada kepekaan terhadap isu sosial. “Saat ini mahasiswa dianggap sebagai kontrol sosial. Sikap mahasiswa pada masa Presiden Soeharto sangat terkenal dengan keberaniannya serta bersifat intelektual, mementingkan kebersamaan, dan kepedulian sosial. Pada era demokrasi ini mahasiswa dilihat hanya menikmati, karena sudah tidak ada lagi yang menjadi hal penting untuk ditentang. Fokus utama saat ini adalah mengembangkan kualitas sikap demokratis, bukan prosedur demokrasinya. Peran mahasiswa saat ini juga merupakan sebagai korekor, bagaimana sistemnya, dan apa yang terjadi didalam demokrasi itu,� ungkap Drs. Joko Siswanto, M.Si selaku dosen Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Terkait dengan euforia mahasiswa hanya fokus pada kegiatan belajar di kampus apatisme semu. Tetapi tidak sensiitif terhadap masalah yang terkemuka atau masalah serius seperti masalah korupsi. Mahasiswa bukannya tidak konsen terhadap masalah belajar, akan tetapi mahasiswa tidak memperdulikan masalah diluar. Jumlah mahasiswa yang apatis tidak begitu banyak, seharusnya mahasiswa diituntut untuk memiliki kegiatan diluar kampus agar mahasiswa dapat bersentuhan dengan isu-isu aktual misalnya dengan berwirausaha. Universitas saat ini dituntut untuk memberikan softskill, agar mahasiswa berkembang. Tuntutan dari pemimpin universitasnya untuk memberikan kompetensi pada para mahasiswanya agar memiliki skill yang dapat menjual. Tantangan saat ini adalah radikal, korupsi dan narkoba yang harus dilawan bersama. Disini mahasiswa dapat ikut serta untuk membangun perlawanan terhadap masalah-masalah itu karena yang menjadi target utama dalam kejahatan itu adalah mereka sendiri. majalah limas edisi xiii


Yaitu para pemuda yang membuat pergerakan. “Banyak keluhan yang Saya dengar dari teman-teman fungsiona ris lembaga kemahasiswaan. Mereka pada umumnya mengeluh persoalan kader. Diantara mereka ada yang mengeluhkan persoalan kuantitas. Mahasiswa yang berminat diorganisasi hampir setiap tahun menurun. Disamping itu persoalan kualitas, mahasiswa sekarang dinilai tidak kritis lagi. Parahnya sudah tidak kritis dan tidak berani pula,” lanjut beliau. Apatisme sudah seharusnya kita diperangi. Karena apabila tingkat prestasi yang tinggi dari mahasiswa jika tidak diimbangi softskill yang memadai, maka tidak akan berkembang. Selain itu, para mahasiswa yang tidak terlalu fokus kuliah dan juga organisasi dapat dikatakan terjebak oleh rutinitas. Disinilah peran dosen diperlukan untuk membimbing para mahasiswanya untuk kuliah dengan berinovasi agar mahasiswanya itu tidak hanya terjebak didalam rutinitas “kuliah-pulang, kuliah-pulang”. Ada beberapa orang yang menyebut rutinitas ini sebagai golongan mahasiswa “Kupu-Kupu”. Kita perlu menyadari bahwa ke suksesan saat ini bukan hanya dilihat dari IPK tetapi juga dilihat kepiawaian, inovasi, sikap dan ini akan menjadi nilai jual tersendiri bagi yang memiliki kelebihan itu. Yang harus diketahui adalah pendidikan itu tidak hanya didalam kelas tapi ada diluar kelas. Masa saat menjadi mahasiswa adalah masa dimana untuk kita mengembangkan diri. Singkat kata, mahasiswa apatis adalah mahasiswa yang ha nya kuliah-pulang kuliah-pulang. Drs. Joko Siswanto, M.Si menjelaskan, jika dikonversikan dalam persentase jumlah apatisme mahasiswa mencapai sekitar 80-90% dalam kegiatan skala nasional. Apabila melihat kondisi tersebut pada majalah limas edisi xiii

tingkat lokal merupakan yang sangat rendah tingkat kepeduliannya. Penyebab apatis menurut beliau adalah mahasiswa yang tidak ingin repot dan tidak idealis lagi. Apatis yang memang tinggi ditambah dengan media sosial dimana orang dapat mencurahkan hatinya dengan tidak terkoordinir. Akan tetapi hal tersebut tidak terlihat/nampak jelas. Beliau menambahkan bahwa cara menghapuskannya adalah harus adanya tokoh mahasiswa yang mempunyai leadership mahasiswa, misal membuat forum diskusi kondisi kekinian. Bentuk ketidak-apatisan mahasiswa dapat dituangkan melalui forum diskusi sebagai mahasiswa yang intelektual. Seperti forum mengenai topik MEA dimana kita membutuhkan bekalbekal untuk menghadapinya serta memandang hal tersebut sebagai peluang. Tentu saja hal ini tidak dapat dipikirkan seorang diri tanpa berdiskusi dengan masyarakat, terutama mahasiswa yang notabene sebagai agen perubahan. Menurut Prof. Dr. Alfitri, M.Si selaku guru besar Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, FISIP sebaiknya me ngadakan sebuah festival. Misal nya saja pada saat diesnatalis FISIP. Kita dapat mengambil contoh kecil disekitar kita yaitu FISIP yang bertempat di Bukit, Palembang. Terdapat “tangga jodoh” yang merupakan tangga yang sering digunakan oleh mahasiswa FISIP itu sendiri dan juga sebagian digunakan mahasiswa Fakultas Ekonomi. Seharusnya “tangga jodoh” tersebut dapat menampung kreasi mahasiswa se perti yang ada di universitas-universitas lain. Sikap para mahasiswa yang hanya duduk saja, mengobrol itu juga termasuk dalam sikap apatisme yang sangat menonjol/sangat tampak. Tidak terbentuknya relasi diantara mahasiswa dengan dosen dikare-

nakan terdapat sekat yang sampai saat ini masih belum mencair. Jika dosen dapat membentuk relasi dengan mahasiswa, pasti keberanian mahasiswa akan berkembang. Dosen seharusnya mendorong pilar-pilar ide mahasiswaanya. Berawal dari hal kecil, takeholder-nya harus dipenuhi oleh para dosen misalnya mengadakan studi empiris ke radio atau yang berhubungan dengan jurusan. foto : Prof. Dr. Alfitri, M.Si

Sebagaimana sikap aparatur ne gara saat ini yang terlihat memiliki pemikiran tidak idealis lagi juga dapat menjadi contoh bagi mahasiswa untuk menjadi apatis. Prof. Dr. Alfitri, M.Si menambahkan, hal seperti inilah yang harus dibunuh karena ini dapat menghanyutkan para generasi muda untuk berkarya. Akan tetapi, kita sebagai mahasiswa harus yakin bahwa setiap mahasiswa memiliki improvisasi dan itu yang harus dikembangkan. Jika dosen hanya mewajibkan untuk memenuhi 16 kali tatap muka, hal itu tidak akan membuka cakrawala pengetahuan mahasiswa. Kita jangan hanya terpaku pada buku saja, akan tetapi bukalah cakrawala dengan membiarkan belajar dari internet. Perku liahan yang hanya terpaku pada buku itu sifatnya sangat statis atau dapat dikatakan dosen itu kaku. “Saya berpikir seharusnya UNSRI membuat para dosennya untuk menjadi enterprenur juga. Dosen

7


harusnya juga memberikan nilainilai membuka wawasan, menanamkan softskill dan optimisme karena kedepannya para pemuda inilah yang akan menjadi pilar apalagi saat ini pemuda Indonesia adalah terbesar di dunia. Komponen yang harus dilakukan yaitu mahasiswa harus didorong memiliki kegiatan, seni maupun ilmiah. Mahasiswa seharusnya menjadi aktivis yang dapat menopang ilmu yang mereka dapat pada perkuliahan, karena

itu dapat menghapus sikap jelek dan menambah pengetahuan. Satu kata gambaran tentang mahasiswa saat ini, ‘melempem’.” ujar beliau. Solusi dan tantangan harus dimunculkan baik eksternal, maupun internal. commonenemy-nya adalah meningkatkan sifat demokratis, masalah narkoba, anarkisme dan lain-lain. Dan mulai saat ini, para mahasiswa seharusnya kembali sadar bahwa apa yang kelak menjadi masa depan bangsa merupakan tanggung jawab dari mereka. Apabila sikap

apatisme seperti ini terus menerus dipelihara, akan dipastikan kehidupan Indonesia kedepannya akan memburuk. Mulailah melatih rasa kepedulian, sikap sosial, rasa ingin tahu, dan yang paling penting adalah rasa memiliki. Itu merupakan langkah awal dalam mencapai mahasiswa yang ideal. [] (Intan Rosfero, Suci Rahmadhanti, Ameylia Kurnyanti, Bambang Suprianto)

“APATISME ITU MEMBUNUH, TAPI TIDAK ADA YANG MENYADARI. SADARILAH SEJAK DINI, APAKAH ANDA TERMASUK DI ANTARANYA?”

“BANGUNLAH HEI PEMUDA PEMUDI, BANGSA INI MEMBUTUHKANMU.”

8

majalah limas edisi xiii


TOPIK UTAMA

Mahasiswa Bangkit, Indonesia Pun Bangkit

ilustrator : sri amalia

Mahasiswa. Satu kata, berjuta mak-

na. Ada yang memandang mahasiswa adalah agen perubahan, atau biasa disebut dengan Agent of Change. Ada pula yang mengatakan mahasiswa adalah para pemuda-pemudi penerus bangsa. Begitu banyak pandangan masyarakat tentang ‘kelebihan’ yang seolah mencerminkan betapa besar citra seorang mahasiswa. Tapi apakah mahasiswa itu sendiri mengetahui bahwa terdapat pandangan lain yang merupakan cermin diri mereka saat ini? Apatis. Mengapa Apatisme Terjadi? Apatisme mahasiswa merupakan pemandangan yang seolah dianggap lumrah saat ini. Bahkan mahasiswa sendiri tidak sadar bahwa dirinya sedang dilanda apatis. Sikap tidak perduli kepada lingkungan sekitar ini tentunya memiliki banyak pemicu yang menjadi faktor munculnya apatisme. Contoh kecil yang dapat kita lihat sebagai salah satu fenomena saat ini ialah apatisme di lingkungan Universitas Sriwijaya sendiri. Bentuk apatisme mahasiswa terhadap kegiatan-kegiatan kampus di Unsri terutama di Fisip dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor jarak. Tidak majalah limas edisi xiii

sedikit dari mahasiswa yang mati-matian berangkat menuju bumi Indralaya menggunakan bus kota. Indralaya-Palembang yang berjarak sekitar 32km membuat mereka lelah dan tidak menghiraukan lagi kegiatan kampus. Seolah yang dilakukan hanyalah sebuah rutinitas yang melelahkan. Kuliahpulang-kuliah-pulang. Meskipun memang tidak semua mahasiswa melakukan demikian. Berbeda dengan zaman dulu ditahun 80-90an, mahasiswa sangat antusias dengan berbagai kegiatan kampus yang ada. Mereka berbondong-bondong ikut berpartisipasi dalam keorganisasian. Begitu banyak contoh orang-orang yang menempati posisi tinggi di pemerintahan Indonesia yang pada awalnya adalah seorang aktivis kampus. “Globalisasi membuat pragmatisme dalam diri mahasiswa, yakni persaingan semakin tinggi, sehingga mahasiswa gelisah akan masa depannya. Mahasiswa terlalu fokus dengan kuliahnya agar cepat lulus dan dapat kerja.”, ungkap Prof. Dr. H. Slamet Widodo, MS., MM. Salah satu dosen besar FISIP Unsri.

foto : Prof. Dr. H. Slamet Widodo, MS., MM

Tidak hanya itu, kehidupan di luar kampus bisa dikategorikan sebagai salah satu bentuk mengapa mahasiswa tidak begitu peduli de-

ngan kehidupan organisasi kampus. “Mahasiswa sekarang disibukkan dengan kehidupan pribadi, kelompok di luar kampus yang membuat konsentrasi mereka terpecah. Mereka datang ke kampus hanya untuk kuliah saja. Tapi tidak semua mahasiswa berlaku demikian.”, ungkap Sekretaris Jurusan Administrasi Negara, Dra. Martina, M.Si.

foto : Dra. Martina, M.Si

Tidak bisa ditetapkan sejak kapan apatisme mahasiswa ini mulai muncul dan mulai menyebar di berbagai penjuru nusantara. Tapi satu hal yang perlu diketahui oleh mahasiswa adalah ancaman besar ini perlu dijadikan sebagai sebuah ‘alarm’ bagi nasionalisme yang mereka miliki. Terkait dengan stigma “fokus kuliah, cepat lulus, bekerja” Prof. Slamet Widodo menambahkan, “Itu mah ciri orang yang tidak menghargai proses. Mahasiswa tidak bisa langsung sukses semata-mata karena lulus kuliah. Kita mulai dari 0 agar bisa jadi 10 dengan bantuan lingkungan. Kalau tidak peduli lingkungan mana bisa bangun kesuksesan.” Selain itu juga ada faktor lain yang menyebabkan apatisme mahasiswa yakni kepemimpinan, dukungan lembaga

9


dan motivasi mahasiswa. Sosok kepemimpinan yang tidak baik yang bisa dilihat secara langsung menyebabkan mahasiswa ‘cuek’ untuk masuk terlibat dalam organisasi. Kepemimpinan yang buruk tak jarang membuat mahasiswa apatis dengan kegiatan di kampus mereka sendiri, terutama pemilihan umum. Minimnya kepercayaan mereka akan sosok pemimpin yang adil membuat mereka ‘lelah’ untuk peduli. Tidak adanya fasilitas yang mendukung juga merupakan salah satu faktor lain yang menyebabkan mahasiswa cenderung apatis terhadap lingkungan kampus karena tidak adanya wadah mereka berkreasi. Motivasi mahasiswa yang kurang terkait dengan kehidupan organisasi kampus ialah pemicu utamanya sehingga mereka tidak memperdulikan kehidupan organisasi kampus. Apa Sebenarnya Peran Mahasiswa itu? Wadah untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan lain dari mahasiswa di luar konteks akademik ialah Ormawa di kampus. Disanalah juga mahasiswa dapat mengaktualisasikan diri mereka untuk menciptakan iklim non apatisme lagi. Tentu dengan kemauan untuk maju dari mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa harus peduli terhadap lingkungannya karena seperti itulah seharusnya mahasiswa. Kritis, aktif terlibat dalam kegiatan kampus bukan hanya memntingkan kehidupan pribadi semata. Zailani Surya Marpaung, S.Sos, M.PA, salah satu dosen FISIP Unsri, menjelaskan dalam kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sektor Publik (29/3) bahwa mahasiswa memiliki banyak peran yang menjadi beban di pundak mereka. Adapun peran mahasiswa adalah peran moral, peran sosial, peran akademik, dan peran politik.

10

Mahasiswa yang dalam kehidupannya tidak dapat memberikan contoh maupun teladan yang baik bagi masyarakat dapat dipandang telah ‘gagal’ dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar. Mahasiswa berasal dari kata ‘Maha’ dan ‘Siswa’, yang berarti tingkatan tertinggi dari siswa. Sebagai kaum tertinggi yang terpelajar seharusnya memiliki kesadaran bagaimana pentingnya peran moral mahasiswa bagi sekitar. Status mahasiswa hanyalah sebatas status apabila hatinya sama sekali tidak terketuk jika masyarakat menderita, masyarakat kelaparan, banyak kaum tertindas dan tidak mendapat keadilan. Jiwa sosial mahasiswa sesungguhnya akan terketuk apabila mendengar hal tersebut, sifat kasih dan sayangnya akan turun memberikan bantuan baik moril maupun materiil bagi orang-orang yang membutuhkan. Disinilah peran sosial dari mahasiswa itu terlihat. Jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain kita anggap sebagai solidaritas sosial. Sebagai mahasiswa yang berada pada jenjang pendidikan tertinggi, mempertahankan akademik merupakan hal yang utama meskipun banyak kegiatan diluar kampus. Bapak Zailani yang kerap disapa ‘Pak Jay’ ini mengatakan, meskipun mahasiswa aktif diberbagai organisasi ataupun aktif menyua rakan suara rakyat, tetaplah sadar statusnya sebagai mahasiswa yaitu untuk belajar dan berpendidikan. Tetaplah sadar bahwa masa depan tidak hanya dapat diraih dengan ber-orasi ataupun beretorika, tetapi juga dengan pemikiran tajam serta analisis yang baik. Ini juga merupakan wujud dari peran aka demik. Dalam kuliahnya, Pak Jay mengatakan bahwa peran politik dalam mahasiswa sangatlah be-

sar. Bagaimana suatu perubahan politik dapat berdampak baik atau buruk pada masyarakat, disinilah peran mahasiswa dibutuhkan. Apakah mahasiswa hanya sebagai penonton serta pengamat dari perubahan tersebut, atau justru menjadi objek sasaran dari perubahan yang dikendalikan oleh orang lain? “Bahkan Soekarno pun lengser karena mahasiswa,” ujar beliau. Kini Saatnya Bangkit Melihat bagaimana pentingnya peran mahasiswa tersebut, apakah apatisme perlu dibasmi? Apakah apatisme perlu dihindari? Apakah apatisme perlu di perangi? Jawabannya adalah tanyakan pada diri mahasiswa yang bersangkutan. Apakah mereka merasa bahwa mahasiswa tidak memiliki tanggung jawab besar sehingga membenarkan sikap mereka yang tidak perduli akan sekitarnya? Atau apakah mereka akan bangkit dan memerangi sikap apatisme dalam diri mereka sendiri? Masa depan Indonesia berada di tangan pemuda-pemudi yang menginjak bangku kuliah saat ini. Apabila mereka berhasil membuka mata mereka, bangkit dari ke-apatisannya, kemudian menyingsingkan lengan baju untuk mulai perduli terhadap sekitar, maka disaat itu juga bangsa Indonesia akan bangkit. Jiwa mahasiswa yang bangkit dengan patriotisme serta nasionalisme yang tinggi tidak hanya menakutkan bagi para koruptor yang sedang berleha-leha diatas kursi jabatan mereka, tapi bangsa asing pun akan berpikir dua kali untuk menjajah Indonesia untuk kedua kalinya. Mahasiswa akan bangkit, jika mereka sadar bahwa pergerakan mereka berarti pergerakan Indonesia. [] (alfiando nasution, reza firdaus, melinda pera diana, gita anggraini, nafisah chandrasita) majalah limas edisi xiii


TOPIK UTAMA OPINI

Dibalik Sikap Apatis Terhadap Birokrasi Oleh Muslim (Pemenang Sayembara LIMAS)

Sekilas

apabila mendengarkan kata “Birokrasi�, merupakan hal yang membosankan untuk menjadi objek pembahasan. Karena tersimpan begitu banyak hal buruk yang sering kita lihat di balik potret negri tercinta ini. Hal yang lumrah, jika carut marutnya dunia birokrasi tidak akan pernah berujung. Se-akan-akan telah di tanamkan dalam otak kita, bahwa Birokrasi adalah sesuatu yang cukup buruk. Begitu pula dengan birokrasi dalam arena perkuliahan, tak banyak mahasiswa yang turut serta dalam permasalahan ini. “Birokrasi di kampus mah ribet, hanya buang-buang waktu saja�, ungkapan tersebut merupakan pemikiran dari Mahasiswa yang bersikap apatis terhadap du- nia birokrasi dalam ruang lingkup kampus. Mengapa demikian? Sikap apatis ini sering kali terjadi karena berbagai faktor. Pertama, karena dari hal yang di rasa tidak penting dan sampai hal yang paling sepeleh. Hal yang di anggap tidak penting tersebut merupakan faktor awal tumbuhnya sikap apatis. Ketika awal penerimaan anggota baru dalam organisasi-organisasi dalam kampus, akan ada banyak para pendaftarnya. Namun, seiring berjalannya waktu akan mengalami seleksi alam secara berlahan tanpa di sadari. Penyebab dari hal tersebut karena mereka merasa di perlakukan secara berbeda. Menjadi senior birokrasi dalam sebuah organisasi, pasti akan banyak di kenal oleh mahasiswa. Maka jangan hanya bertutur majalah limas edisi xiii

sapa dengan anggota baru yang sering bertemu dan di kenal saja. Mengapa demikian? Karena ketika anggota-anggota baru yang tak kita kenal tersebut menyapa, maka interaksi antara kedua

ilustrasi apatisme mahasiswa

nya tak akan berlangsung lama. Penyebabnya adalah ia tak di kenal oleh senior dalam organisasi tersebut. Jadi tak ada objek yang di bahas lebih panjang. Maka dari itu alangkah baiknya apabila mencoba untuk lebih akrab dengan semua anggota, bukankah hal ini lebih baik. Ini realita, dalam sebuah organisasi pasti akan ada beberapa kelompok saja yang terlihat sangat solid. Sisanya

hanya datang, diam dan tak pernah di perhatikan. Bukan tidak di perhatikan, tetapi kurangnya komunikasi dengan mereka selaku anggota baru. Inilah yang membuat mereka tersebut menjadi pesimis terhadap dirinya. Banyak spekulasi dan pertanyaan akan muncul di benaknya, ada apa denganku? mengapa mereka tak menyapaku? Pentingkah aku dalam organisasi ini?. Sehingga dengan keadaan yang seperti ini, akan membuat mereka bosan serta merasa waktunya hanya terbuang sia-sia saja. Datang jauh-jauh, jalan kaki, pulang sendiri, tapi tidak ada yang peduli. Rajutlah komunikasi meski tak mengenal, mereka takut sapaan di lontarkan tak terhiraukan, mereka bosan untuk selalu mengawali pembicaraan, mereka sedih jika di anggap cari perhatian. Beginilah mungkin perasaan mahasiswa baru yang butuh informasi dan cara bertahan di dunia kampus ini.

apatisme bisa timbul karena banyak hal, namun dengan suasana akrab dalam organisasi dapat meminimalisir tingkat apatis

11


Yang kedua, “Organisasi hanya memperlambat masa kuliah mu”. Ini adalah kata-kata yang sering meracuni pemikiran me reka. Sesungguhnya, ada harapan besar dalam hati kecil mereka untuk ikut berpartisipasi. Namun, sangat di sayangkan oleh keadaan. Hal yang seperti inilah membuat mereka hanya berfokus pada aspek akademik saja, beginilah realita mahasiswa yang butuh pencerahan. Bukan hanya birokrasi kampus saja, hal yang butuh waktu sebentar seperti pemilihan Presma Unsri 2016 kemarin, nyatanya banyak mahasiswa yang tidak turut berpartisipasi. bukan tidak mungkin evolusi mahasiswa apatis akan semakin bertambah setiap tahunnya. Buka cakrawala kita, ini bukan salah mereka yang tidak mau turut serta dalam birokrasi. Ini salah kita yang enggan untuk berbagi dengan setulus hati, informasi bukanlah terpampang

dalam sebuah selebaran kertas yang terpasang pada setiap dinding-dinding fakultas. Mereka butuh informasi langsung dari mulut kita tanpa ada perantara, mereka butuh orang yang dapat meyakinkah dirinya. Bukankah mengajak untuk kebaikan merupakan sebuah ibadah yang tak ternilaikan. Dan yang ketiga, “saya hanya ingin cepat selesai”. Kita mengerti bagaimana harapan mereka, serta kita tak akan dapat memaksa pilihan mereka. Sekilas mereka langsung di bully sebagai mahasiswa apatis. Karena tak mau turut serta dalam birokrasi dunia perkuliahan. Ayolah, jangan langsung mengatakan hal yang seperti itu. Kita tidak seharusnya mengatakan hal demikian, jangan langsung melihat mereka dari cover yang di gunakan. Terkadang mereka tak selalu terlihat aktif di mata kita. Bisa saja mereka tak bersentuhan dengan organisa-

si. Tetapi, mereka lebih memilih untuk melakukan kegiatan yang tak terlihat namun besar manfaatnya. Contohnya seperti mahasiswa yang setelah kuliah harus segera pulang dan jarang berorganisasi. Karena setiap harinya harus jalan kaki dari kampus ketempat tinggal, dan kemudian berangkat kembali untuk menjadi guru mengaji. Bukankah ini juga wujud nyata dari birokrasi. Birokrasi tak harus selalu tentang dunia politik, ada kalanya juga harus tentang kebaikan. Meski tak semua seperti yang di contohkan, mungkin 1 : 100. Ingatlah, “Bukan yang kita hasilkan menjadikan kita lebih baik. Tetapi, apa yang kita tanamlah menjadikan kita merasa lebih baik”. Lihatlah orang-orang di sekitar kita, terkadang tak harus terlihat dalam berbirokrasi. Karena, ada ilmu yang lebih baik yang tidak kita miliki dari orang lain. []

“You’ve gotta dance like there’s nobody watching, Love like you’ll never be hurt, Sing like there’s nobody listening, And live like it’s heaven on earth.” - William W. Purkey

12

majalah limas edisi xiii


PENCERAHAN RAKYAT

FENOMENA LGBT DI INDONESIA Dalam menjalani kehidupan, se-

tiap individu dituntut untuk tidak melakukan hal yang menyimpang. Hal ini dilakukan agar kita sebagai manusia dapat diterima di lingkungan masyarakat. Di lingkungan masyarakat, manusia selalu di ikuti dengan keberadaan status sosial atau yang lebih dikenal dengan “gaya hidup�. Dewasa ini, gaya hidup yang diperlihatkan seringkali tidak biasa atau terlihat menyimpang. Salah satunya seperti menentukan identitas pribadi yang paling krusial. Identitas krusial adalah bagaimana individu itu menggolongkan dirinya sebagai perempuan atau laki-laki. Tak heran jika akhir-akhir ini muncul wacana pasangan sejenis yang menarik perhatian di masyarakat. Sejumlah orang terang-terangan mempublikasikan diri sebagai kaum gay, lesbian, biseksual dan transgender di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, dan Bandung. Mereka akan bertemu di suatu tempat dan membentuk komunitas. Sebelum kita bahas jauh mengenai apa itu LGBT, kita harus mengerti dulu definisi dari LGBT itu sendiri. Pertama, gay adalah orientasi seksual dimana laki-laki tertarik dengan laki laki (sesama jenis/ homoseksual). Sama seperti gay yang menyukai sesama jenis, lesbian adalah orientasi seksual dimana perempuan tertarik dengan perempuan. Sedikit berbeda dari lesbian dan gay, biseksual dapat dikatakan sebagai lesbian, gay ataupun heteroseksual (berbeda jenis). Biseksual adalah orientasi seksual tanpa memperdulikan gender, disini dimaksudkan bahwa biseksual dapat majalah limas edisi xiii

foto : ilustrasi (web) menjadi homoseksual ataupun heteroseksual. Transgender adalah orang yang cara berperilaku atau penampilanya tidak sesuai dengan peran gender pada umumnya. Transgender adalah orang yang dalam berbagai level “melanggar� norma kultural mengenai bagaimana seharusnya pria dan wanita itu. Tetapi kenyataannya di Indonesia, kaum gay lebih terang-terangan mempublikasikan diri mereka dibanding lesbian, biseksual dan transgender. Maraknya fenomena LGBT di Indonesia masih banyak menimbulkan pendapat dan spekulasi yang berbeda-beda di masyarakat.

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum bisa menerima kaum LGBT. Tidak sedikit masyarakat berpandangan miring, benci, kotor, serta jijik bahkan ada yang mengucilkan dan menjauhi mereka. Tetapi di samping itu terdapat juga masyarakat yang justru pro terhadap komunitas ini. Munculnya LSM untuk komunitas lesbian dan gay merupakan bukti dukungan dari sejumlah masyarakat karena menurut mereka kaum homoseksual memiliki Hak Asasi Manusia yang patut dilindungi. Menurut dari sudut pandang psikologi, lesbian, gay, biseksu-

13


al adalah penyakit menular yang berkembang dari faktor lingkungan dan pola hidup. Didalam dunia psikiatris, pada beberapa penelitian ditemukan di kromosom X-28 ada kromosom yang mengalami penyimpangan. Bahkan terdapat hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat di salah satu hipotalamus yaitu sebuah kelainan. Saat diwawancarai mengenai fenomena LGBT, salah satu dosen program studi psikologi, Rachmawati, S.Psi., MA. mengatakan bahwa LGB tidak mungkin berkembang dari genetik walaupun orangtuanya yang agak gemulai, itu tidak dapat dipastikan menurun kepada keturunannya. Kelebihan hormon itu mungkin saja, karena didalam tubuh kita terdapat hormon laki-laki juga hormon perempuan tinggal mana yang lebih mendominan. Sebagian besar disebabkan oleh faktor lingkungan dan juga pola asuh keluarga. “Cara menyembuhkannya ada yaitu dengan terapi listrik, metodenya dengan cara mempertontonkan blue film tentang hubungan sesama jenis dan pada saat muncul adegan yang dapat merangsang hormon seksualnya disaat itulah dia akan disentrum sehingga menyebabkan dia merasa terkejut dan tidak nyaman. Kemudian bisa dengan cara terapi seks, ini adalah terapi yang ekstrem karena dia diwajibkan untuk berhubungan dengan lawan jenisnya,” tutur dosen yang akrab disapa Ibu Rahma ini. Bagi orang yg sering bersentuhan dengan lingkungan LGB itu, mereka dapat mengenali para pelaku LGB dengan melihat dari tatapan mata atau perilaku orang itu, akan tetapi orang awam tidak dapat menge tahuinya. Mereka para pelaku LGB dapat mengetahui sesama mereka dengan mudah walau-

14

foto : Ibu Ermanovida, S.Sos, M.Si pun tidak mengenal satu sama pihak yang mendukung di legalkanlain. Ada postur atau gesture khu- nya LGBT di Indonesia, karena mesus yang dapat dikenali. reka menganggap hal ini kontraJika diambil dari sudut pandang diktif dengan salah satu sila dalam norma, dosen MPK dan FISIP Un- Pancasila yaitu sila ke-5 “Keadilan sri yaitu Ibu Ermanovida, S.Sos, sosial bagi seluruh rakyat IndoneM.Si mengatakan, “Menurut saya sia”, menurut Ermanovinda menfenomena LGBT ini bisa jadi dise- yatakan bahwa “Konsep adil yang babkan oleh pendidikan keluarga, dimaksud adalah konsep adil yang misalnya dia itu memiliki pan- beradab, beradab disini adalah sesdangan jelek terhadap tokoh ayah uai dengan nilai-nilai, norma-noryang terlalu keras atau keinginan ma, juga agama. Intinya konsep adil berlebihan dari orang tua nya un- ini diterapkan kepada hal-hal yang tuk memiliki anak yang jenisnya memang sesuai”. itu berlawanan dari jenis kelamin Dimanakah peran Pancasila disaat anak nya itu, sehingga dia mem- fenomena ini semakin marak? perlakukan anaknya tidak sesuai “Sebenarnya hal ini bukanlah dengan kodrat anak itu. Saya juga sepenuhnya tanggung jawab dari tidak terlalu yakin jika konteks pemerintah akan tetapi juga tangnya terlalu besar, hingga dianggap gung jawab dari segala elemen-ele merupakan susupan dari luar ne- men masyarakat untuk mengatasi geri.” masalah ini. Masalah LGB ini harus LGBT merupakan penyakit diatasi bukan dengan cara menghuyang abnormal dan ini juga dapat kum tetapi dengan cara diberikan mengganggu tatanan kehidupan. rehabilitasi untuk para pengidap Dikatakan mengganggu tatanan penyakit ini,” ujar Ermanovida. kehidupan karena, tidak sesuai Menghukum bukanlah cara mengadengan ketentuan nilai, norma, tasi masalah ini, karena akan memjuga agama manapun. Manusia buat mereka semakin ingin diakui diciptakan berpasang-pasangan keberadaannya. Inti nya ini adalah yaitu laki-laki dan perempuan, ti- masalah serius yang tidak hanya dak ada manusia yang diciptakan dapat diatasi oleh satu pihak saja, berpasangan dengan sesame perlu kontribusi dari seluruh elejenisnya, bahkan jika ini diper- men masyarakat baik pemuka agbolehkan atau dilegalkan dapat ama, pemerintah, juga keluarga. [] menyebabkan terhentinya kelanjutan hidup manusia karena tidak (Ulfah Wiza Zakiyah, Suci Rahmaada keturunan. dhanti) Akan tetapi pada saat ini banyak majalah limas edisi xiii


PENCERAHAN RAKYAT

MENERAWANG MASA LALU, TERINGAT KUE PUTU

(Oleh: Sri Amalia Kusuma Wardani)

Westernisasi. Satu kata itu cukup mewakili kehidupan Bangsa Indonesia beberapa dekade terakhir. Proses Eropanisasi atau bahkan Amerikanisasi terasa membabi-buta menyusup sampai ke dalam aspek terkecil. Gaya hidup dan pemikiran anakanak muda pun mulai berkiblat ke arah hedonisme, sehingga mau tidak mau, kearifan lokal yang jauh sebelumnya tumpah ruah menghiasi Indonesia perlahan-lahan memudar. Nasionalisme yang digadang-gadang adalah prinsip utama Bangsa Indonesia justru semakin tergeser, lalu pada akhirnya bisa saja terusir dari zona berkembangnya generasi penerus yang kebanyakan lebih membanggakan karya impor ketimbang mempertahankan citra Indonesia yang hakiki. Namun, kekhawatiran yang sempat menyergap sedikit terobati begitu penulis tidak sengaja bertemu dengan seorang penjual kue putu yang kebe- tulan lewat di kawasan Kambang Iwak Kecik, Palembang. Melihat tabung dari bambu dan semacam alat kukus berupa kaleng yang lubang-lubangnya mengeluarkan uap, si penulis seketika terjebak nostalgia. Bunyi

majalah limas edisi xiiI

dengung yang khas seakan-akan mengirim ke masa lalu—mengingat sudah sangat jarang penganan ini ditemukan. Sungguh menyenangkan bertemu dengan seseorang yang memilih bertahan untuk melestarikan keaslian daerah di tengah gencarnya serbuan globalisasi yang merebak di mana-mana. Kue putu jenis ini memakai bahan baku tepung beras kasar yang telah dicampur ekstrak pandan dan daun suji, yang kemudian diisi dengan gula merah parut dan dimasak dengan cara dikukus ke dalam tabung bambu kecil menggunakan uap. Sebagai penyempurna, kue putu yang sudah matang akhirnya diberi taburan berupa kelapa parut yang telah dikukus dan diberi garam. Kenikmatan tersebut hanya dihargai seribu rupiah per buah, cukup murah untuk seukuran makanan yang mulai langka. Ketika restoran cepat saji tampak menjamur di setiap sudut

kota, hidangan kue putu yang hangat dan praktis seakan menambah ragam warna di tengah-tengah bisingnya kehidupan urban. Bagi yang pernah merasakan masa kecil, kudapan ini tentu menjadi salah satu hal yang paling dinanti-nanti setiap sorenya. Rasa manis gula merah yang terselip di dalam kue putu seolah mengulang kenangan manis yang terselip di masa lalu, membuat kerinduan akan wajah Indonesia yang sesungguhnya semakin berdesir. Dan lagi-lagi tentu saja, harapan besar untuk negara ini serta merta tercurah ke dalam kue putu yang sedang dilahap. Terlalu banyak semoga yang ingin dilontarkan. Semoga kue putu ini mampu mengirimkan arti sederhana kepada para calon pembangun bangsa agar tidak lupa untuk selalu menapak bumi. Semoga dengungan khas gerobak putu tersebut dapat membangunkan para pemegang kekuasaan untuk lekas menunduk ke bawah, tersadar bahwa masih banyak rakyat yang terjepit oleh angkuhnya sistem di negeri ini. Juga, semoga Indonesia selalu mampu mempertahankan eksistensinya di dunia ini sebagaimana penjual kue putu yang berani melangkah di antara ganasnya cabikan globalisasi. [ ]

15


PENCERAHAN RAKYAT

Peran Mahasiswa dan Eksistensi Bahasa Indonesia dalam Menghadapi MEA LIMAS - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan pintu bagi warga ASEAN untuk melebur dalam perekenomian yang hampir tak ada batasnya. Sehingga semua dapat dengan bebas berdagang, berinovasi dan bertransaksi. Ini me mungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di Asia Tenggara dan membuat persaingan menjadi lebih ketat. Lantas apakah Indonesia sendiri sudah siap menghadapi MEA ? Dalam artikel ini Saya akan mengambil dari sudut pandang mahasiswa karena nantinya setelah dinobatkan sebagai “fresh graduate” mahasiswa mau tidak mau harus siap berkompetisi dengan job seeker dari negara-negara tetangga. Tentu tidak mudah menghadapi hal baru seperti ini bahkan masih ada segelintir mahasiswa yang masih belum tahu apa itu MEA. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang nantinya akan menjadi tolak ukur bangsa Indonesia. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan akademis tetapi juga memiliki kemampuan non-aka demis yang dapat menunjang soft skill mereka. Sebagai agen perubahan, mahasiswa perlu memiliki kemampuan berpikir kritis dan mewujudkan aspirasinya sehingga mereka dapat melakukan problems solving. Maka dari itu mahasiswa diharapkan membuat berbagai kegiatan yang bisa menopang MEA seperti menciptakan inovasi dalam bidang entrepreneurship, aktif mengikuti organisasi kam-

16

pus dan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Tetapi, disamping mengenai peningkatan bahasa asing, mahasiwa terlebih dahulu harus fasih dan lancar menggunakan bahasa Indonesia. Mengapa Saya katakan demikian? Tidak banyak yang Saya temukan mahasiswa fasih dan lancar berbahasa Indonesia bahkan di Universitas Sriwijaya sekalipun. Masih ada di sekeliling kita yang kental dengan bahasa daerahnya masing-masing sehingga penggunaan bahasa Indonesia kadang hanya sebagai bahasa penghubung antar masyarakat yang berbeda asal daerah. Banyak isu bermunculan bahwa sekarang ini warga di negara-negara Asia Tenggara lainnya mulai belajar Bahasa Indonesia. Orang di luar sana sedang “asyik” mempelajari apa-apa tentang kita tetapi kita malah justru “bangga” mendengar mereka melakukan hal itu tanpa memasang ancang-ancang yang baik. Padahal sejatinya melalui MEA ini kita bisa menaklukan negara lain dengan menginternasionalisasikan bahasa Indonesia. Dalam era MEA ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakat-

kan oleh setiap warga negara Indonesai terkhusus mahasiswa. Hal ini diperlukan agar kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya dan bahasa kita. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Kita sebagai pemakai Indonesia harus tahu tentang kedisplinan yaitu dengan memperhatikan situasi dan kondisi pemakaian bahasa Indonesia. Jika kita kurang terbina dengan baik dalam berbahasa Indonesia maka akan berdampak buruk seperti muncul pemakaian bahasa Indonesia sejenis plesetan. Maka dari itu, upaya terbaik dalam menghadapi MEA adalah tidak menutup diri mempelajari bahasa asing sebagai alat penting dalam berkomunikasi namun jangan sampai membuat kecintaan kita sebagai mahasiswa terhadap bahasa Indonesia memudar dan perlu mengimbanginya dengan kaidah dan aturan yang berlaku sehingga dapat mengunakannya dengan baik dan benar. Sehingga mahasiswa dapat terus menjaga eksistensi bahasa Indonesia. (uwz/nc)

majalah limas edisi xiii


PALEMBANG & SUMSEL

PALEMBANG, MAJU KOTANYO MAJU WONGNYO Pembangunan di Sumatera Selatan

semakin hari semakin bertambah dan berkembang, terutama di kota Palembang. Baik itu pembangunan infrastruktur peninjau fasilitas pelayanan umum, maupun pembangunan sumber daya manusianya. Banyak sekali manfaat-manfaat yang kita rasakan dengan adanya pembangunan. Sebelum kita membahas satu persatu pembangunan yang ada di kota Palembang, disini akan Saya jabarkan terlebih dahulu manfaat apa saja dari adanya pembangunan. Yang pertama, manfaat dari pembangunan yaitu mencukupi kebutuhan seluruh rakyat dan negara di segala bidang. Kedua, bukti kepada rakyatnya akan pemanfaatan hasil pendapatan negara sebesar-besarnya. Ketiga, meningkatkan percaya diri pemerintah dan seluruh rakyat untuk maju dan berkembang. Keempat, bukti nyata bahwa negara mempunyai sumber penghasilan yang memadai. Kelima, upaya pemberdayaan kekayaan negara untuk perkembangan masa datang. Keenam, negara menjadi tertata, fasilitas lengkap, kenyamanan terjaga, memudahkan dan memberi kesempatan rakyat untuk berkembang dan sekaligus ikut turut serta dalam pembangunan negara disegala bidang, disegala lini, dan semua tingkatan yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan mengetahui manfaat-manfaat dari adanya pembangunan disekitar kita, maka kita seharusnya dapat peduli serta sadar akan pemeliharaan dan pemberdayaan pembangunan itu sendiri. Saya akan menyebutkan tiga pembangunan besar di kota Palembang pada saat ini, diantaranya : Asian games 2018 di Jakabaring, Palembang dan sekitarnya. majalah limas edisi xiii

Sudah sangat nyata dan kebanyakan orang tau bahwa sekarang Palembang sedang tengah bersolek diri demi Asian games pada tahun 2018 mendatang. Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin menyatakan bahwa setidaknya ada 12 pembangunan yang tengah berlangsung untuk kepentingan Asian Games 2018 mendatang. Diantaranya pembangunan Stasiun Monorel, convention hall dan penambahan venue olahraga seperti panahan, bowling serta perluasan danau OPI Jakabaring yang akan digunakan untuk lintasan dayung serta penambahan area rusun Jakabaring. Menurut Alex semua venue dikawasan olahraga bertaraf dunia sebagai partisipasi Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games 2018 dengan total dana pengerjaan mencapai 1,2 triliun. Wow! (www.Sriwijayatv. com) Trans studio

Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) be-

nar-benar serius dalam menjadikan kota Palembang sebagai kota wisata sungai Indonesia. ITDC melirik salah satu investor kelas kakap di Indonesia, bapak Chairul Tanjung, untuk membangun kawasan wisata di tepian Sungai Musi. Yaitu adalah perencanaan pembangunan Trans Studio di Pulo Kemaro. Ada dua lokasi yang ditawarkan, pertama Pulo Kemaro dan kedua Pulo Kerto. Karena, kedua kawasan itulah yang masih memiliki lahan yang luas. Adanya rencana kawasan wisata ini dapat men-

jadikan kawasan wisata sungai musi, menjadi kawasan wisata sungai terbaik di Indonesia. (www.rmolsumsel.com) LRT di Palembang Guna mendukung penyelenggaraan Asian Games ke-18 tahun 2018 mendatang, yang akan digelar di 4 (empat) provinsi yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan (Sumsel), Banten, dan Jawa Barat, Gubernur Sumsel Alex Nordin mengusulkan pembangunan angkutan massal cepat atau Light Rapid Transport (LRT) di kota Palembang sesegera mungkin. Gubernur Alex Nurdin mengemukakan, pihaknya membutuhkan percepatan untuk merealisasikan pembangunan LRT itu, meskipun juga sudah ada pembangunan jalan tol yang sudah groundbreaking, pembangunan flyover, dan perbaikan transportasi massal di darat. Perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengemukakan, rencana pembangunan LRT di Sumatera Selatan merupakan proyek lintas kabupaten/kota yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. (setkab.go.id) Itulah kira-kira pembangunan yang ada di kota Palembang. Diharapkan dengan semakin majunya kota Palembang juga perlu diimbangi dengan sumber daya manusianya. Sehingga tercapai visi atau tujuan dari kesejahteraan yang merata di Sumater Selatan. Sekian. (amanda/nc)

17


PALEMBANG & SUMSEL

BUTIR – BUTIR TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh: Drs.H. Muhamad Nazirwan Hafiz. MM

foto : Ilustrasi MEA 1.Pembentukan dan Keanggotaan ASEAN Asean dibentuk tanggal 8 Agustus 1967, di mana pembentukannya ini dikenal sebagai “Deklarasi Bangkok”. Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh wakil-wakil negara anggotanya yaitu : Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapore dan Thailand. Keanggotaan selanjutnya adalah : Brunei Darusalam ( 1984), Vietnam (1995), Laos (1997), Burma (1997), dan Cambodia (1999). 2.Pembentukan MEA MEA adalah salah satu bagian dari Masyarakat ASEAN (MA) yang dibentuk berdasarkan mandat Keputusan Bali Concord II pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN tahun 2003. Di dalam Bali Concord II disebutkan bahwa akan dibentuk Masyarakat ASEAN yang bertumpu kepada 3 (tiga) pilar yaitu: (i) Masyarakat Politik ASEAN, (ii) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan (iii) Masyarakat Sosial & Budaya ASEAN. Di dalam Bangu nan MEA, terlihat jelas pengara-

18

han menuju terbentuknya Integrasi Ekonomi. Tahapan Menuju Terbentuknya Integrasi Ekonomi a.Tahapan terbentuknya Preferential Trading Area ; yaitu pada suatu area perdagangan (ASEAN) dilakukan pengurangan tariff secara bertahap bagi negara anggotanya. Untuk hal ini ASEAN telah melakukannya melalui apa yang disebut “Common Effective Preferential Tariff” atau CEPT. Sejak Januari 1993. b.Tahapan terbentuknya ASEAN Free Trade Area (AFTA) ; AFTA sudah mulai efektif tanggal 1-11993, melalui mekanisme CEPT,

di mana secara bertahap di antara sesame anggota ASEAN tela mengurangi tariff bea masuk barang-barang impor dari sesame anggota. Pembentukan AFTA sesuai dengan pasal XXIV GATT yang mengatakan, bahwa “negara anggota GATT diperkenankan membentuk suatu wilayah perdagangan bebas (Free Trade Area) dan suatu Custom Unions atas dasar aturan-aturan khusus yang tidak merugikan negara-negara di luar wilayah tersebut. c. Tahapan terbentuknya Custom Union; yang berarti adanya pembebasan tariff bagi sesame anggota ASEAN, dan menentukan tariff yang sama bagi negara non anggota yang berdagang dengan tiap-tiap negara anggota ASEAN. d. Tahapan terbentuknya Single Integrated Market (Pasar Tunggal); yaitu sejenis blok dagang yang merupakan gabungan dari custom unions dengan kebijakan bersama terhadap produk, dan pergerakan bebas atas faktor produksi (modal, tenaga kerja) dan wira usaha. Tahapan ini dimulai sejak 31 Januari 2015.

majalah limas edisi xiii


e. Tahapan terbentuknya Economic & Monetary Union (Kesatuan Ekonomi dan Moneter); yaitu merupakan suatu blok seperti pasar tunggal dengan kesatuan moneter untuk semua anggota. Contoh blok seperti ini adalah Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) di mana negara anggota menggunakan sejenis mata uang yaitu Euro dan mempunyai Bank Sentral sendiri. Sedangkan ASEAN belum mencapai tahapan ini.

mengenakan hambatan-hambatan non tarif misalnya dengan menerapkan peraturan lisensi impor dan kuota.

f. Tahapan terbentuknya Complete Economic Integration ; yaitu di mana telah terjadi suatu kesatuan moneter dan fiskal secara penuh atau mendekati penuh. Contoh MEE yang sedang berusaha mendekati integrasi secara penuh.

b. Instansi-instansi Pendidikan terutama yang ada di daerah harus merubah “mind set� anak didiknya agar menjadi “broad minded�. Untuk itu perlu diutamakan pendidikan di bidang antara lain:

4.Tantangan MEA Secara Umum; Ada 3 (tiga) tantangan yang menonjol yang dapat dikemukakan yaitu :

(i) Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Berdasarkan pengamatan Kementerian Luar Negeri RI, untuk bisa go international, maka seseorang harus mempunyai kemampuan bahasa inggris dengan standar TOEFL minimal 550. Di bawah 550, maka seseorang tidak akan bisa berbuat banyak di dunia internasional. e. Pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah antisipasi alternatif dalam rangka mempertahankan tingkat penerimaan/ pendapatan mengingat penerimaan dari pajak dan bea akan berkurang sehubungan dengan adanya pasar tunggal ASEAN

a. Volume perdagangan intra ASEAN relatif masih sangat kecil bila dibanding dengan perdagangan antara anggota ASEAN dengan negara di luar ASEAN

b. Masih banyak pengusaha di negara anggota ASEAN yang belum tahu dan atau belum menggunakan fasilitas perdagangan sesama ASEAN. Contoh banyak yang belum tahu pentingnya pendaftaran produk industrinya untuk mendapatkan penurunan tarif dari 0% s.d 5% dengan menggunakan formulir D mengenai ketentuan asal barang dan kandungan local. c. Masih adanya negara anggota yang majalah limas edisi xiii

5.Tantangan MEA Bagi Indonesia; a. Instansi-instansi terkait (pemerintah, non-pemerintah) perlu lebih aktif dalam mensosialisasikan MEA dan aspek-aspek teknisnya.

diakan anggaran khusus untuk melakukan berbagai program pendidikan kepada masyarakat agar masyarakat bisa bersikap siap untuk menghadapi keadaan baru dalam suasana integrasi pasar MEA.

d. Pemerintah pemerintah harus mulai mensosialisasikan kepada pihak-pihak terkait berbagai peraturan pemerintah, terutama terkait dengan hubungan dan perdangan luar negeri, sehingga nantinya inisiatip hubungan tidak melulu dilakukan oleh pemerintah (single track of diplomacy), melainkan oleh semua pihak terkait yang berkepentingan secara bersinergi (multi track of diplomacy).

(ii) Pendidikan Keterampilan dan dan Teknis. Karena segmen ini yang paling rawan menjadi ladang persaingan dengan tenaga kerja asing. Contoh : penjaga toko, sopir taxi, tukang las, dokter, tenaga jasa keuangan, dan lain-lain.

f. Pemerintah harus segera (iii) Pendidikan Bisnis Internasi- mempersiapkan infrastruktur onal seperti; Etika Bisnis, Praktek pendukung hingga dapat memBisnis, Kebijakan Bisnis, dan lain- permudah konektivitas dan lain. menurunkan biaya produksi agar harga produk Indonesia bisa berc. Pemerintah harus menye- saing. []

19


KAMPUS

Unsri Sambut Meriah Kampus KOMPAS TV

foto : mahasiswa antusias sambut Kampus KOMPAS TV

Day 1 LIMAS - Indralaya (17/05), antusiasme mahasiswa Universitas Sriwijaya sudah terlihat sejak pukul delapan pagi. Tepatnya di lapangan sayap kiri auditorium Unsri, para mahasiswa yang tergerak untuk menghadiri acara akbar Kampus Kompas Tv rela mengantri panjang untuk melakukan registrasi ulang dan penukaran tiket. Semua perjuangan yang telah dilalui itu berbuah manis, para mahasiswa disuguhi penampilan dari beberapa bintang tamu yang telah diundang oleh Kompas Tv. Stand up comedy oleh para komika ternama merupakan salah satu penampilan tentu nya sangat mengundang tawa dan memecah bosan. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga diberikan inspirasi oleh salah satu News Anchor kompas Tv, Aiman Wicaksono, melalui acara talkshow yang dibawakannya yaitu ‘Aiman’. Talkshow yang pada saat itu mengangkat tema ‘Dari Daerah untuk Indonesia’ mengundang bintang tamu pilihan yaitu 3 orang Bu-

20

pati muda berprestasi dari beragam provinsi, talkshow ini sontak membuat para mahasiswa Unsri terinspirasi tentu nya. Berdasarkan hasil wawancara singkat Limas kepada Aiman, beliau mengatakan bahwa acara Kampus Kompas Tv ini bertujuan untuk menyebarkan inspirasi kepada para mahasiswa. Harapan bahwa acara Kampus Kompas Tv ini dapat menginspirasi para Mahasiswa, dapat beliau rasakan saat berlangsungnya acara talkshow Aiman

foto : Aiman Wicaksono

“Mahasiswa Unsri pasti cerdas, dan merupakan pilihan. Dari setiap senyum mereka, saya dapat merasakan inspirasi yang kami berikan itu melekat pada juta-

an benak mereka, saya katakan jutaan karena mereka akan menyebarkan kepada yang lain juga”. Aiman juga mengaku salut dengan banyaknya mahasiswa yang hadir begitu banyak. Perbincangan singkat beliau dengan para Bupati berprestasi ini ditutup dengan sebuah kalimat yang menginspirasi dan bahkan membuat para mahasiswa sontak berteriak. “Pemimpin hebat tidak lah korupsi, tidak juga NARKOBA, tetapi pemimpin hebat adalah pemimpin yang dapat menginspirasi dari daerah mereka masing-masing ke seluruh Indonesia”. Kesan yang beliau dapatkan dari acara kemarin terhadap mahasiswa Unsri bahwa “Mahasiswa Unsri Cerdas Nurani Cerdas Akal”. (uwz/sr/nc) Day 2 LIMAS - Indralaya (18/05), memasuki hari kedua Kampus Kompas Tv antusiasme para mahasiswa tak kalah meriah dari hari sebelumnya. Pasalnya dihari kedua yang juga merupakan hari terakhir acara Kampus Kompas Tv Palembang ini, para mahasiswa disuguhkan acara yang sangat menghibur dan menginspirasi tentunya. Kampus Kompas Tv hari kedua ini tidak kalah seru dibandingkan dengan hari pertama walaupun jumlah mahasiswa yang berkurang. Pada hari pertama jumlah mahasiswa yang hadir mencapai lebih dari 2000 mahasiswa, jumlah itu berkurang pada hari kedua yaitu hanya berjumlah 1433 mahasiswa. Walau demikian euforia mahasiswa tak kalah meriah dibandingkan hari sebelumnya. majalah limas edisi xiii


Selain acara talkshow, mahasiswa juga disuguhkan dengan acara stand up seru bersama beberapa komika ternama Indonesia dan juga penampilan dari pelantun lagu terlatih patah hati The Rain. Lengkap sudah 2 hari acara Kampus Kampus Kompas Tv Unsri, mahasiswa mendapatkan hiburan juga mendapatkan Inspirasi dari para tokoh yang hadir.

foto : Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansi saat Talkshow Rosi

“Acara Kampus Kompas Tv ini membuat para mahasiswa terutama saya pribadi menjadi terinspirasi dan termotivasi dalam memajukan bangsa Indonesia kedepannya” ujar Siti Fauzia salah satu mahasiswa Unsri. Beberapa acara talkshow yang dihadirkan oleh Kompas Tv yaitu acara Talkshow Rosi yang dibawakan oleh Rosiana Silalahi dengan menghadirkan bintang tamu inspiratif seperti Kepala BNN yaitu Komjen Pol Budi Waseso, kemudian juga CEO Angkasa Pura II yang merupakan putra daerah asli Sumsel yaitu Budi Karya Sumandi. Juga dihadirkan seorang aktor senior yang merupakan putra daerah Sumsel yaitu Anwar Fuadi, juga seorang wanita yang sangat menginspirasi yaitu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansi. Antusiasme mahasiswa dapat terlihat jelas dari padangan fokus mereka memperhatikan jalannya talkshow ini. Banyak juga yang ikut terbawa situasi dan ikut menangis pada saat bu Khofifah menceritakan tentang para korban kekerasan seksual di Indonesia saat ini, beliau mengatakan sangat prihatin saat beliau bertemu langsung dengan para korban kekerasan seksual. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansi tak tahan menahan isak tangis nya, menceritakan betapa daruratnya keadaan sosial Indonesia saat ini. majalah limas edisi xiii

Tidak hanya itu, para mahasiswa sangat bersemangat menyuarakan rasa setuju mereka pada saat Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso yang menyatakan ingin membuat sebuah pulau tahanan yang dikelilingi oleh Buaya bahkan beliau juga berencana akan menambahkan ikan piranha disekeliling disekeliling tahanan itu. Selain acara talkshow rosi, para mahasiswa juga disuguhkan acara ‘Ini Baru Berita’ yang dibawakan oleh Cak Lontong, Akbar, dan Andrea Lee menghadirkan bintang tamu yaitu Helmi Yahya yang juga merupakan putra asli daerah OI. Di hadirkan juga seorang penyanyi yang kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa yaitu Virzha, sekaligus para siswa SMK Teknologi Negeri Sumsel yang berhasil menciptakan obat nyamuk dari batang pohon duku dan juga menciptakan plafon anti bocor yang berasal dari bahan yang sama juga.

foto : acara “Ini Baru Berita”

foto : penampilan The Rain - Terlatih Patah Hati

Pesan yang selalu di tekankan dari para bintang tamu inspiratif yang hadir yaitu “Kalian para pemuda adalah penerus Bangsa Indonesia, sedangkan para mafia NARKOBA mengetahui bahwa kunci masa depan Bangsa Indonesia itu berada ditangan pemuda nya. Jangan pernah mendekati NARKOBA, Karena NARKOBA membunuh secara massal skala sangat besar”. (uwz/sc/nc)

21


KAMPUS

Revisi UU KPK, Mahasiswa Unjuk Aksi di Tengah Hujan LIMAS, Palembang - Kamis (25/02), dilandasi oleh semangat yang menggebu-gebu para mahasiswa Universitas Sriwijaya (UNSRI) melakukan aksi damai penolakan revisi UU KPK. Ditengah hujan dengan intentitas rendah, para Mahasiswa dari Universitas Sriwijaya melakukan aksi di titik tengah kota Palembang yaitu bundaran air mancur. Jumlah peserta sekitar 300 orang, aksi ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Khairunnas, presiden mahasiswa UNSRI, menyatakan bahwa terdapat interfensi dari pemerintah bahkan dari pasal-pasal lain terli- foto : aksi mahasiswa tolak revisi UU KPK hat sekali bahwa akan terdapat dualisme kekuasaan di KPK, seperti yang terjadi di DPR. Hal ini dapat menyebabkan KPK digunakan sebagai mesin politik oleh pemerintah.

foto : spanduk tanda tangan solidaritas tolak revisi UU KPK foto : Khairunnas, Presma Unsri

Revisi UU KPK ini dirasa tidak perlu dilakukan karena ini hanya membuat KPK semakin melemah karena UU KPK sudah tersusun sedemikian rupa. Para mahasiswa sangat berharap penuh kepada pemerintah agar mau membatalkan revisi UU KPK, bahkan para mahasiswa pun telah menerima dukungan dari masyarakat berupa tanda tangan diatas spanduk bertuliskan “Tanda Tangan Solidaritas Tolak Revisi UU KPK”.

22

Kebakaran jenggot, kata itu mungkin sangat cocok untuk para Koruptor saat ini karena disaat masa-masa kejayaan KPK justru ini menjadi masa-masa kritis mereka sehingga mereka ingin merevisi UU KPK agar lembaga pemberantas korupsi di Indonesia ini terhapuskan. “Seharusnya saat ini bagaimana UU Tipikor dibahas dan diprioritaskan, karena itu merupakan dasar hukum yang akan dipakai dalam agenda pemberantasan korupsi,” ujar Khairunnas. Dimulai dari hari Selasa kemarin aksi penolakan revisi UU KPK yang dilaku-

kan mahasiswa dari hampir seluruh Universitas di Indonesia menjadi perbincangan utama. Mahasiswa berharap agar ini menjadi ancaman tersendiri bagi pemerintah agar membatalkan revisi UU KPK karena seluruh mahasiswa Indonesia tidak akan tinggal diam. Jika revisi ini tetap dilakukan mahasiswa akan melakukan aksi besar-besaran untuk menurunkan Presiden RI Joko Widodo. (sr,uwz/nc)

majalah limas edisi xiii


KAMPUS

Tahun Ajaran Baru, FISIP Buka Jurusan HI

LIMAS - Pengembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik kembali dilakukan. Setelah dibukanya jurusan Ilmu Komunikasi pada tahun 2013, tahun ini kembali dibuka jurusan baru yaitu Hubungan Internasional. Rancangan jurusan Hubungan Internasional sendiri sudah diajukan dari beberapa tahun yang lalu, dan akhirnya disetujui oleh Dinas Pendidikan Tinggi pada akhir tahun 2015. Dibukanya jurusan HI menimbulkan pertanyaan, Mengapa tidak jurusan Ilmu Politik dulu, kenapa harus HI? “Ini masalah prioritas pembangunan, pada dasarnya kalau politik itukan lebih ke politik murni. Karena politik dalam aplikasi itu sudah ada dalam ilmu Administrasi Negara. Maka prioritas dari pemerintah juga untuk menekankan HI, dan kita menggerakkan pengembangan ilmu. Kita juga mengusulkan Ilmu Politik cuma belum direspon pemerintah malah yang didahulukan Ilmu Komunikasi dan Hubungan Internasional.” ujar Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si selaku Wakil Dekan I. Keseriusan jurusan Hubungan Internasional dibuktikan dengan keikutsertaan pilihan jurusan HI dalam SBMPTN dan jalur ujian mandiri USM Universitas Sriwimajalah limas edisi xiii

jaya tahun 2016 dengan kuota 160 orang. Calon mahasiswa jurusan HI akan di bagi menjadi 2 lokasi yaitu Unsri Palembang dan Unsri Indralaya. Sementara pembangunan gedung baru di kampus FISIP Indralaya belum selesai disebabkan dana yang terbatas pada tahap satu. Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si menjelaskan pada pembangunan ini membutuhkan tiga tahap, sehingga masih memerlukan beberapa waktu untuk menunggu tahap penyelesaian gedung. Oleh karena itu dengan adanya mahasiswa tambahan dari jurusan HI, pengoptimalan jam belajar harus sangat dilakukan.

ki 2 konsentrasi jurusan yaitu Per dagangan Internasional dan Perdagangan ASEAN, mereka memang nantinya diarahkan untuk menjadi seorang diploma dibidang perdagangan, ekonomi dan pembangunan asean. Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si, juga menyampaikan harapannya agar nanti mahasiswa yang berhasil lolos dalam seleksi masuk jurusan HI bisa mengikuti pembelajaran dengan baik agar terlahir seorang diplomat yang baik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

foto : Pembangunan gedung HI

Dalam pembentukan jurusan HI juga dibutuhkan struktur kepengurusan jurusan, “Untuk masalah struktur, sampai saat ini belum ada rapat lanjutan untuk membahas tentang itu”, ujar Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc yang juga merupakan salah satu dosen yang dipersiapkan untuk jurusan Hubungan Internasional. Lulusan dari salah satu Universitas ternama di Malaysia ini telah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari bersama 2 rekannya. Dilain tempat Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si membenarkannya, “Sementara belum ada ya, mungkin bulan Mei atau Juni ini akan dipersiapkan perangkatnya”. Hubungan Internasional memili-

foto : Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si

“Diharapkan memang ini adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan yang tinggi, jadi kalau dia punya passing grade yang tinggi kemudian dia akan mudah mengikuti pembelajaran nya. Karena pembelajarannya sudah mengarah ke Internasional ya sehingga bahasa Inggris, meskipun mereka memang tidak punya kelas khusus akan tetapi di kelas-kelas lainnya mungkin dituntut untuk menggunakan bahasa inggris yang benar. Kita harapkan mereka bisa eksis untuk menjadi calon-calon diplomat dari FISIP UNSRI.” (amina/nc)

23


KAMPUS

Sudah Standarkah Milik Kita ? LIMAS - Banyak orang menyatakan bahwa buku adalah jendela dunia, tidak ada yang menyalahkan tentang asumsi tersebut. Buku begitu berarti bagi para pemburu informasi. Termasuk mahasiswa yang mempunyai banyak tugas. Permasalahnya tidak semua buku bisa dimiliki tanpa dibeli, itulah keterbatasan yang akan sering ditemukan bagi mahasiswa. Keterbatasan bukan hanya biaya, tapi juga keterbatasan waktu maupun tempat. Maka negara pun memberikan keringanan terhadap mahasiswa, dengan memberikan standarisasi terhadap tersedianya perpustakaan di setiap perguruan tinggi. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 55 menyebutkan bahwa salah satu syarat untuk menyelenggarakan Perguruan Tinggi harus memiliki Perpustakaan. Sedangkan Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara menghimpun, memilih, mengolah, merawat serta melayani sumber informasi kepada lembaga induk khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Terkait dengan perpustakaan perguruan tinggi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 24, bahwa: (1) Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. (2) Perpustakaan sebagaimana dimak-

24

foto : ilustrasi (web) sud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, (3) Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, (4) Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan. Menurut buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah: 1. Mengikuti perkembangan perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran. 2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.

3. Mengikuti perkembangan program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi peneliti. 4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik terbitan cetak maupun tidak tercetak. 5. Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna mengakses perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan lokal (intranet) maupun global (internet) dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan. Dengan adanya standarisasi tersebut apakah perpustakan yang kita miliki kini telah mencapai standarisasi yang diajukan ? semoga kini dan kedepannya, perpustakaan yang kita miliki akan memenuhi bahkan melampaui standarisasi tersebut. (amina/nc) majalah limas edisi xiii


KAMPUS

Penerimaan Mahasiswa Baru UNSRI Tahun 2016 Namun hal berbeda diungkapkan mahasiswa baru FISIP Unsri sendiri. “Mungkin gausah terlalu banyak di depan ini, supaya mabanya juga gak susah buat masuk.” ungkap Citra (AN) dan Dhea (HI). Mereka juga memberi masukan bahwa lebih mudah mencari stan sendiri agar lebih kondusif. (ak/nc)

PMB SBMPTN, Operasional TM Unsri Meningkat foto : antusiasme HIMA sambut MABA

Penerimaan Mahasiswa Baru Unsri, HIMA Antusias LIMAS - Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Sriwijaya Jalur SNMPTN yang diadakan di Student Centre (SC), Universitas Sriwijaya di Indralaya pada hari ini, Selasa (31/5), menuai antusiasme terutama dari kalangan Himpunan Mahasiswa foto : Trans Musi Unsri (HIMA) baik dari fakultas maupun kedaerahan. LIMAS, Indralaya - Penerimaan Mahasiswa Baru Mereka sudah berbaris di pintu keluar SC sejak pukul (PMB) SBMPTN diadakan pada 18-19 Juli 2016. Hari setengah delapan pagi. Tak hanya itu, dari pihak maini, Senin (18/7) jumlah TM beroperasi lebih banyak hasiswa baru pun ikut antusias. untuk mendukung pelaksanaan PMB Jalur SBMPTN tahun ini, terutama untuk memfasilitasi mahasiswa baru dari Palembang menuju Indralaya. TM telah mulai beroperasi dari jam 6 pagi di halte Unsri Bukit dengan biaya tiket Rp 8.000,-. “Untuk hari ini TM beroperasi lebih banyak dari kemarin-kemarin. Kalau kemarin-kemarin ada sekitar 6 TM, kalau hari ini bisa sampai 10 mobil TM,” ujar salah satu petugas TM. Selain itu, proses registrasi PMB SBMPTN di Indralaya berjalan dengan teratur dan tidak ada kendala. Hal ini terlihat dari antusiasme HIMA (Himpunan Mahasiswa) yang terkendali saat mengajak maba menuju tenda fakultas masing-masing. “Alhamdulillah lancar, tidak ada kendala. Kalau unfoto : ramainya HIMA di depan pintu masuk SC tuk harapan, pastinya berharap kedepan prosesnya jadi “Hal itu membantu supaya gak bingung, bisa lebih baik,” ujar Ibu Lena, salah satu wali MABA FISIP. menunjukkan stannya dimana,” ujar Fatimah, Fakul- (nc/ak) tas Pertanian, saat ditanya terkait antusiasme Himpunan Mahasiswa yang menunggu didepan pintu majalah limas edisi xiii

25


KAMPUS

FKPMS Gelar Seminar Jurnalistik, LIMAS Jadi Tuan Rumah

foto : seminar FKPMS

LIMAS, Palembang - Menempuh jalan jurnalis bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan pengalaman serta materi yang mapan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberitaan. Hal itu pula yang dilakukan oleh FKPMS (Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Sumsel) dalam rangka mencerdaskan para jurnalis kampus. Minggu (20/3) diadakan seminar oleh FKPMS bertempat di FISIP Bukit ruang 1B. Acara yang bertema “Mengenal Tujuan Mulia, Sejarah dan Mimpi Pers” ini dimulai pukul 09:00 WIB dan dihadiri oleh berbagai LPM Se-Sumsel. Diantaranya yaitu LIMAS sendiri yang berkesempatan sebagai tuan rumah, LPM lain yaitu Medifka, Kinerja, Alinea dan Gelora Sriwijaya dari Universitas Sriwijaya, UKM-WPS dari Polsri, Lensa dari Poltekkes, dan Ukhuwah dari UIN Raden Fattah. Seminar ini mengundang dua pemateri, yaitu M. Imron Supriyadi

26

(Pimpinan Redaksi Kabar Sumatra Online) dan Darwin Syarkowi (Ketua Aliansi Jurnalis Independent Palembang). Materi jurnalistik yang diberikan diantaranya “Tujuan Mulia Pers Mahasiswa” dan “Manajemen Pers”. “Badan bisa dipenjara, tapi pikiran tidak bisa dipenjara,” ujar M. Imron Supriyadi di tengah materinya. Abdurrahman Arif selaku ketua FKPMS mengatakan, tujuan diadakan seminar FKPMS ini adalah untuk menjalin silaturrahmi antar persma di Sumsel, sekaligus menambah wawasan persma itu sendiri. “Ini baru langkah awal dari jalan panjang. Langkah pasti telah dilakukan. Saatnya melanjutkan perjuangan agar persma Sumsel berkualitas,” ujar Arif saat ditanya harapan adanya seminar FKPMS. M. Imron Supriyadi yang su-

dah lama bergelut di dunia jurnalis sejak lama mengatakan dalam materinya, Tujuan Mulia Pers Mahasiswa, bahwa seorang jurnalis itu harus berkualitas dalam arti intelektual minimal Strata 1 (S1). Beliau lebih banyak menceritakan pengalamannya saat di bangku kuliah dulu. Bagaimana beliau membagi waktu anatara pers dan kuliah. Tapi hal yang dilakukannya sejak dulu memiliki hasil yang berbuah, sekarang ia menjabat sebagai Pimpinan Redaksi Kabar Sumatra Online. Darwin Syarkowi pun tak kalah. Sahabat Imron yang menjabat sebagai Ketua Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Palembang ini pun juga menjelaskan materi selanjutnya yang tak kalah seru, yaitu Manajemen Pers. “Jurnalis harus murah senyum dan menegur orang,” ujar beliau di sela-sela materinya. Ia menjelaskan bagaimana pentingnya seorang jurnalis untuk bersikap ramah, termasuk senyum dan menyapa orang yang tidak dikenal. Hal ini menjadi penting dalam mencari berita, karena apabila jurnalis tidak ramah maka ia tidak mendapat berita. Begitu banyak hal yang di dapatkan dari orang-orang yang sudah berpengalaman. Setelah materi didapatkan, FKPMS melanjutkan agenda menuju diskusi umum. Dalam diskusi umum, hal yang dibahas adalah permasalahan internal ma- sing-masing dari LPM dan masalah regional dalam cakupan luas yaitu Palembang. Acara tersebut berupa sharing, pemecahan masalah, dan perencanaan FKPMS ke depannya. (nc)

majalah limas edisi xiii


KAMPUS

Metode Pembelajaran Interaktif, Membentuk Karakter yang Proaktif Datang, duduk, diam, dan

dengar. Empat hal itu yang berturut-turut dilakukan oleh mahasiswa keba- nyakan tiap kali hadir dalam proses perkuliahan. Kelas menjadi sunyi, tak jarang terselinap wajah-wajah menahan kantuk ketika dosen berbicara panjang lebar di depan papan tulis. Atau justru sebaliknya, situasi menjadi riuh. Mahasiswa sibuk bercakap sendiri sementara dosen yang memaparkan materi tampak tak acuh pada keadaan yang semakin tidak kondusif. Seperti itulah rutinitas yang selalu terjadi seperti siklus. Dan tidak bisa dipungkiri pula bahwa keadaan yang monoton semacam ini menjadi salah satu faktor pendorong mengapa mahasiswa— khususnya FISIP—bersikap pasif cenderung melempem. Akan tetapi, salah seorang dosen muda jurusan Ilmu Administrasi Negara, Ibu Dwi Mirani S.IP, M.Si punya teknik seru agar suasana kelas menjadi lebih aktif dan penuh interaksi. Sebelum memasuki substansi utama mata kuliah, biasanya beliau terlebih dahulu menayangkan ragam video-video yang di dalamnya terselip pesan moral dan motivasi. Tujuannya jelas, yakni untuk meningkatkan inteligensi mahasiswa baik dalam aspek akademik, emosional maupun spiritual. Pada Rabu (23/3/2016), dalam mata kuliah Analisis Kebijakan Publik, Ibu Dwi Mirani mengaplikasikan sistem belajar sambil bermain yang masih tergolong jamajalah limas edisi xiii

foto : suasana kelas aktif dengan metode student center

rang ditemukan di FISIP Unsri. Apabila metode belajar sambil bermain cenderung identik dengan proses belajar-mengajar di tingkat sekolah dasar, maka dosen yang kerap dipanggil Ibu Dwi itu segera mengubah paradigma tersebut. Mahasiswa yang telah menginjak usia dewasa muda nyatanya masih bisa beradaptasi dan mempraktikkan metode belajar sambil bermain ini secara efektif dan menyenangkan. Seperti variety show Kata Bergaya yang sempat menjadi program salah satu stasiun televisi swasta, dosen berusia 34 tahun ini mengadaptasi teknik tersebut untuk membimbing mahasiswanya dalam menebak dan mengidentifikasi macam-macam kriteria kebijakan publik yang pernah diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia. Sontak situasi menjadi rileks, para mahasiswa berkontribusi penuh dalam menghidupkan suasana kelas sehingga interaksi yang terjalin cukup menghibur, dan materi-materi yang disampaikan dapat diserap dengan baik. Menanggapi keluhan tentang mata

kuliah yang membosankan, menurut Dwi Mirani sendiri, itu tergantung pada tenaga pengajar. Sudah semestinya seorang dosen bisa mengeksplor kemampuan diri di dalam kelas agar situasinya tidak menjadi kaku. Bahkan idealnya, metode ceramah yang dipraktikkan sebaiknya hanya berlangsung sepuluh menit, selebihnya proses perkuliahan diserahkan kembali pada mahasiswa karena pendidikan di era sekarang tidak lagi berpusat pada teacher, tetapi student. Dari situlah muncul istilah student center. Memang sudah seharusnya sistem pendidikan yang konvensional dirombak kembali guna mengejar nilai efisiensi dan efektivitas. Kegiatan belajar-mengajar yang melibatkan kedua belah pihak secara aktif tentu dapat memantik semangat peserta didik dalam proses pembentukan karakter dan pemahaman materi-materi secara intensif dan mendalam. (black)

27


KAMPUS

Mahasiswa Berprestasi FISIP Unsri Nama : Khairunnas Fak/Jurusan/Prodi : ISIP/ Ilmu Administrasi Negara Tempat, Tanggal Lahir : Padang Balai, 11 Mei 1994 Riwayat Organisasi : Ketua OSIS SMA 1 RAO (2010-2012). Ketua Badan Narkotika SMA N 1 RAO (2011) Ketua MPK SMA N 1 RAO Staf BEM KM Unsri (2012) Wakil Ketua Garuda Commuity (2013-2014) Global Peace Indonesia Foundation (2013-2014) Ketua BO. LDF Waki Fisip (2013-2014) Gubernur Mahasiswa BEM KM Fisip (2014-2015) Dewan Pembina Permato Sumsel (2015-2016) Ketua Angkatan BAKTI NUSA (2015) Koordinator BEM Fisip se-Sumatera (2015-2016) Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya (2015-2016) Nama : Rahmat Hidayat TTL : Sugiwaras, 20 Mei 1994 Asal : Muaraenim Hobby : Menggambar, Menulis, Membaca Jurusan : Sosiologi 2012 Motto : “Kita Boleh Terlahir Bodoh, Tapi Jangan Mati Bodoh” Adapun bidang yang menjadi lahan mencetak prestasinya yakni karya ilmiah, menggambar, mading, dan daur ulang. Dalam mencetak prestasinya, pria kelahiran 1994 ini mengembangkan bakat menggambar dan menulis nya secara otodidak dan tidak terpaut dengan organisasi apapun untuk menyalurkan bakat dan prestasinya. Meski tak terikat dengan organisasi, tak jarang Hidayat masuk kedalam peringkat tiga besar dalam prestasinya, bahkan sempat berkunjung ke Institut Pertanian Bogor mewakili Unsri untuk lomba Karya Tulis. Nama TTL Jurusan Hobby Motto

: Petrus Widiyanto : Musi Rawas, 27 Mei 1996 : Ilmu Administrasi Negara 2014 : Olahraga, Traveling : “be yourself and give your best”

Organisasi yang diikuti(selama kuliah) a.HIMARA FISIP UNSRI b.PMKRI Cabang Palembang Prestasi yang pernah diraih a.Juara 1 Lomba Cipta Puisi se-Sumsel 2015 - HIMAKUA Universitas Sriwijaya b.10 Besar National Essay Competition 2015 - BEM Universitas Negeri Padang c.10 Besar Lomba Karya Tulis Ilmiah 2015 - BEM FKIP Universitas Sriwijaya d.Delegasi Universitas Sriwijaya dalam Public Action 2015 – Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

28

majalah limas edisi xiii


Nama : Putri Yunisari TTL : 06 Juni 1996 Jur/Ang : Ilmu Komunikasi/2014 Motto : “Kalau tidak bisa jadi yang pertama, jadilah yang terbaik. Kalau tidak bisa jadi yang terbaik, jadilah yang berbeda” riwayat prestasi selama kuliah: -bidang broadcasting: 1. Global radio 2014 2. Play academy as Script writter 2015. 3. Training Jurnalis beranda muda “tribun sumsel” -Bidang seni: 1. Juara 2 Islamic doodle art competition Karisma Expo dan Sarasehan Se-sumsel -2015 2. Juara 2 art work competition Chemical Engineering Festival 2- 2015 3. Juara 2 Doodle Art competition Honda Xpresi Satu hati Ramadhan Xtra -2015 4. Talent show as doodle artwork di Sriwijaya 90’s 5. Talent Show Art exhibition di KI Urban Gigs. 6. Talent Show as workshop doodle art di soundsations Palembang. 7. Talent Show baca puisi di DKP (Dewan kesenian palembang) menyambut gerhana matahari. 8. Talent Show as Doodle art exhibition di Musifest 2016 9. Pengajar (Work Shop) doodle art di Save Street Child Anniversary. 10. Aktif di komunitas seni Palembang Sketch dan malam puisi Palembang. Nama : Rahmadina Naripati TTL : 14 Januari 1997 Jurusan : Ilmu komunikasi 2015 Prestasi : 1. Peserta Asian English Olympic For Newscasting Field 2016 2. Juara 1 Newscasting SEESPA 2015 3. Juara 1 Newscasting LIA 2015 4. Juara 3 English Debate ALSA UNSRI Se-Sumsel 2014 Motivasi : Jalani hidumpu dengan menganggap bahwa dirimulah yang terburuk dari yang lain, dengan begitu kamu tidak akan mudah meremehkan orang lain dan selalu berusaha menjadi lebih baik Nama : Muhammad Aditya Pratama TTL : Palembang 25 Maret 1997 Jurusan : Ilmu Komunikasi 2015 Prestasi : 1. Juara 3 Lomba Short Movie Komunikasi Fiesta Se-Nasional 2016 2. Peserta Lomba Film Pendek Maya Se-Nasional 2105 Motivasi : “Berkarya untuk mencerdaskan dan mengubah mindset demi moral anak bangsa.”

WHO’S NEXT?

*siswa berprestasi edisi LIMAS

majalah limas edisi xiii

29


FLASHBACK PEH?

EDISI KABUT ASAP foto : gallery limas

INDRALAYA DI MATA DUNIA (Oleh: Sri Amalia Kusuma Wardani)

Kalau bicara soal kabut asap, selalu ada kesim-

pangsiuran mengenai sebab musababnya. Pembakaran hutan yang didominasi oleh Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan sekitarnya menjadikan wilayahwilayah tersebut tidak luput dari perbincangan khalayak. Banyak forum-forum diskusi yang mulai memperdebatkan siapa dalang di balik terjadinya pembakaran hutan yang belakangan ini kian gencar dilakukan. Sebagai daerah yang sebagiannya masih diliputi hutan liar, Indralaya turut menjadi ‘target empuk’ dalam kegiatan eksploitasi tersebut. Nyaris di setiap jengkalnya terlihat lahan-lahan yang sudah menghangus. Atmosfer yang berada di sekitar pun mulai terasa gersang, mengindikasikan bahwa masalah ini nyatanya menimbulkan dampak yang sedemikian parah, terutama bagi keseimbangan ekosistem yang ada. Pernyataan ini juga diperkuat oleh tanggapan dari teman-teman yang sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa di Universitas Sriwijaya, salah duanya yakni Jandy dan Bell yang berasal dari Vietnam. Mereka berpikir, sudah seharusnya pemerintah dan pembuat kebijakan bertindak lebih gesit, terlebih dalam membongkar kedok siapa sebetulnya pembakar hutan yang telah mengorbankan ratusan hektar beserta biota-biota yang hidup di dalamnya. Lalu, Aini, mahasiswi asal Malaysia juga menyarankan pemerintah Indonesia, khususnya peme-

30

rintah Kabupaten Ogan Ilir, untuk mencanangkan program yang jauh lebih sehat guna meningkatkan biodiversitas sebagai kekayaan alam di negeri ini. Seperti misalnya, alih-alih membakar sampah yang sudah tentu menimbulkan polusi udara, ada baiknya masyarakat mulai mengatasinya dengan cara alternatif yang lebih ramah lingkungan, yakni dengan mengubur sampah-sampah tersebut di dalam tanah. Selain bebas polusi, sampah-sampah yang terkubur pun dapat membantu bakteri pengurai dalam mendekomposisi unsur-unsur tanah yang kemudian berpotensi menyuburkan tumbuhan yang ditanam. Terlepas dari asap yang mengepul di mana-mana, para mahasiswi yang berasal dari luar Indonesia cukup bersimpati pada adat budaya dan sistem pendidikan yang ada, khususnya yang rutin terjadi di Indralaya. Kendati sempat mengalami culture shock serta perbedaan bahasa yang sedikit mencolok, perlahan-lahan mereka mampu membaur bersama para masyarakat lokal. Semoga selepas kembali ke negeri asal, Indralaya tidak hanya dikenang dengan kabut asapnya yang membuat pedih di mata, namun juga sebagai daerah dengan penduduk aslinya yang membuat hangat di hati. Eaaa. [ ] majalah limas edisi xiii


FLASHBACK PEH?

ORGANISASI AGAMA HINDARI ISIS

LIMAS, PALEMBANG – Tampaknya Indonesia harus berduka di awal tahun 2016 ini, tak selang beberapa minggu setelah gempita kemeriahan tahun baru, negara ini harus diguncang dengan kesedihan mendalam atas kejadian ledakan bom dan baku tembak di tengah ibukota Jakarta. Memang banyak spekulasi muncul mengenai kejadian ini tentang siapakah yang dengan teganya melakukan hal keji seperti ini, pihak kepolisian telah menganalisis bahwa pola penyerangan yang terjadi di MH. Thamrin kemarin memiliki kesamaan dengan pola penyerangan di Paris satu bulan yang lalu dan diprediksi bahwa ini merupakan sinyal bahwa ISIS telah memasuki negara-negara di dunia. ISIS atau Islamic State Iraq Syuriah merupakan perkumpulan individu yang mempunyai tujuan yang sama yaitu mendirikan negara yang berbasis agama, di Indonesia pun tengah hangat-hangatnya membicarakan tentang organisasi yang berbasis agama namun salah mendeskripsikan jihad dengan melukai banyak orang. “Organisasi agama itu penting guna memberikan pemahaman yang lebih mengenai agama yang dipercayainya, bukan hanya sekedar beragama saja. Agar kita paham dalam menjalankan ajaran-ajaran yang telah ditentukan, seperti di organisasi Waki Fisip Unsri dimana kami mengkaji agama lebih dalam, mempererat ukhuwah yang Islamiyah, dan jauh dari konteks penyimpangan agama.” Ujar Uliyah, seorang mahasiswi Fisip Unsri yang mengikuti Organisasi WAKI (Wahana Kerohanian Islam) majalah limas edisi xiii

Beliau juga mengatakan bahwa sebagai anggota dari organisasi Waki sangat menentang dengan jihad yang mengatas namakan Islam namun melukai banyak orang karena hal ini telah melenceng jauh dari ajaran Agama. Tentunya sangat disayangkan karena hal tersebut dapat merusak nama baik Islam dimata dunia luar, dan juga dapat membuat organisasi agama yang tidak berhubungan dengan konsep ISIS mempunyai label negative dari masyarakat luas. Oleh sebab itu, kita sebagai individu yang berintelektual dituntut untuk dapat memilah segala sesuatu sesuai dengan logika kewajaran manusia dan tetap berada dalam konteks kebenaran. Dan Organisasi Agama yang baik harusnya membantu kita untuk tidak salah tafsir mengenai ajaran Agama bukan Sebaliknya. Semoga Tuhan selalu menjaga kita dalam jalan kebenaran…. #KAMITIDAKTAKUT , Kami takut TUHAN bukan TEROR (melinda pera diana)

31


FLASHBACK PEH?

INDONESIA KHAWATIR VIRUS ZIKA

Sepertinya Indonesia harus kembali dibuat khawa- Siapa yang berisiko terjangkit virus ini? tir dengan masalah baru di awal tahun 2016, setelah menghadapi masalah pertahanan negara sekarang Setiap individu sangat berpotensi terjangkit virus Indonesia harus bersiap untuk menghadapi masalah ini jika memasuki area virus, namun pada urutan kesehatan. Memasuki musim penghujan banyak virus persentasenya ibu hamil menempati posisi pertama penyakit yang mulai menyebar salah satunya Virus yang paling berpotensi terjangkit virus ini. Zika, pasti banyak masyarakat diluar sana maupun mahasiswa yang masih belum mengetahui mengenai virus ini. Virus ini memang baru diklaim oleh pihak Depkes untuk diwaspadai, yang sebelumnya telah lebih dulu di tetapkan sebagai virus berbahaya oleh WHO (World Health Organization) karena melihat foto : web penawar dari virus belum dapat ditemukan oleh pihak kedokteran. Berikut informasi dari pihak Depkes mengenai Virus Zika.

Kenapa virus ini menjadi sangat popular?

foto : nyamuk aedes aegypti

Apa itu virus Zika? Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus dimana penularan melalui gigitan nyamuk. Jenis nyamuk yang berpotensi menularkan virus ini yaitu nyamuk Aedes, dimana untuk daerah tropis seperti Indonesia jenis nyamuk Aedes aegypti. Jenis nyamuk seperti ini cenderung aktif pada siang hari dan dapat berkembang di dalam maupun luar ruangan.

32

Sehubungan dengan jawaban diatas, virus ini menimbulkan efek samping yang berbeda dari virus demam berdarah seperti biasanya meskipun berasal dari infeksi nyamuk. Meski belum terbukti secara ilmiah sepenuhnya Virus ini dihubungkan dengan kelahiran bayi mikrosefalus (bayi bekepala kecil), dimana jika ibu hamil terinfeksi oleh virus ini kemungkinan bayi yang dilahirkan mengalami kelainan kepala yang mengecil sehingga perkembangan otak dapat terganggu. Gejala virus dan cara pencegahan kurang lebih sama dengan demam berdarah biasanya, dimana mengalami demam tinggi, timbul bitnik merah dan sebagainya. Cara pencegahan pun sama yaitu dengan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) atau penggunaan Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Oleh sebab itu, Ayo kita galakan cinta lingkungan sekitar agar kita dapat menikmati hidup yang indah ini dengan sehat selalu, meskipun lingkungan kita berpotensi kecil terjangkit virus ini, apa salahnya untuk selalu menjaga kebersihan. [] (Melinda Pera Diana) majalah limas edisi xiii


CREATIVE

IKASA: Berantas Hedonisme, Aksi Nyata Peduli SosiaL

foto : ulfah “Kami ingin menyebarkan kebaikan dan Saya ingin IKASA menjadi salah satu wadah buat pemuda Indonesia untuk menghilangkan hedonisme, menyalurkan jiwa kepedulian sosial mereka, membuat perubahan-perubahan kecil sampai yang besar bagi lingkungan sekitar mereka. Di dlm sini kami ingin sebisa mungkin buat berkembang karena dalam kehidupan yang semakin mengarah ke hedonisme ini kita tetap butuh para pemuda untuk tetap sadar bahwa tugas mereka itu bukan cuma buat hura-hura dan kebahagiaan diri mereka sendiri, kita adalah pemimpin di muka bumi ini, kita harus jadi org yang peduli, akan jadi apa Indonesia kalau dipimpin oleh pemuda yang saat ini tdk peduli dengan lingkungan sekitar maka Indonesia akan dipimpin oleh orangorang yang hanya mementingkan diri sendiri dan golongan,” ungkap majalah limas edisi xiii

golongan,” ungkap Muhammad Roby Juliansyah (19), ketua umum IKASA saat diwawancari via Line mengenai kondisi pemuda-pemudi saat ini. Ikatan Pemuda Peduli Sosial atau yang seringkali disingkat dengan IKASA adalah organisasi NGO dan nonprofit oriented yang berfokus ke bidang sosial masyarakat. IKASA yang terkenal dengan slogannya yaitu muda, kreatif dan bersemangat ini pertama kali didirikan pada tanggal 14 Juli 2015. Organisasi yang diprakarsai oleh sekumpulan anak muda ini, dilatar belakangi, karena terdapat banyak masalah sosial di Indonesia sehingga dirasa membutuhkan kontribusi nyata dari para pemuda-pemudi sebagai agent of change. “Kami pengen cari apa yang bisa buat kami membantu saudara-saudara yang lain walaupun dalam ruang

lingkup yang kecil dulu jadi kami berfikir lebih baik dengan cara yang berbeda yaitu mendirikan organisasi sosial yang kemudian disebut IKASA, ” tuturnya. Dibantu bersama keenam teman lainnya, Roby berhasil mengajak pemuda-pemudi dari beberapa instansi pendidikan seperti Universitas Sriwijaya, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Keuangan Negara STAN, Universitas Indonesia, UIN Raden fatah, Stikkes Abdi Nusa,dan POLTEKKES, dan Sekolah untuk turut berpartisipasi menjadi anggota IKASA. Ada banyak kegiatan sosial yang telah dilakukan organisasi ini, salah satunya yaitu Actions in Ramadhan yang diadakan tahun lalu dan berhasil mengumpulkan dana hampir mencapai 10 juta rupiah dalam kurun waktu 2 minggu. Kegiatan sosial yang tak kalah

33


menariknya yaitu IKASA Mengajar. Dalam program ini setiap anggota wajib mempunyai minimal 1 adik asuh yang kemudian wajib dibina sampai dia mampu hidup atau menghasilkan uang. “Tujuannya adalah bahwa beberapa anak butuh bimbingan dari lingkungan eksternal, dengan arahan dari kita maka mereka akan tahu batasan-batasan mana yang perlu mereka ketahui selain meyangkut ilmu dan informasi,” kata Roby. Saat ditanya mengenai achievement yang pernah diraih, Roby mengatakan bahwa achievement itu berupa kebahagiaan yang tak

ternilai yaitu memberikan pertolongan kepada orang lain dan melihat mereka bahagia dengan pertolongan itu. Selain itu, sebagai organisasi yang berkecimpung dalam kepedulian sosial, Roby mengatakan bahwa organisasi ini mewadahi keinginan bagi orang-orang yang ingin membuat perubahan dan ingin saling membantu. “Pemerintah tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini tanpa adanya bantuan dari rakyat, maka dari itu kami sebisa mungkin membantu meringankan tugas pemimpin kita. Di luar sana banyak org yg mencaci, mencela, yang cuma bisa mengkri-

tik tanpa adanya aksi langsung. Kami bersatu dalam sebuah ikatan, kami bukan cuma mengutarakan kritik tapi kami juga menawarkan solusi. Kami bisa menawarkan aksi yang bisa menyelesaikan masalah-masalah di Indonesia saat ini, entah sebesar apapun atau sekecil apapun pengaruh itu pada lingkungan sekitar, yang jelas kami itu ada, peran kami itu ada,” tutup Roby. [] (ulfah wiza zakiyah)

“Life isn’t about finding yourself. Life is about creating yourself.” - George Bernard Shaw

34

majalah limas edisi xiii


CREATIVE

Peduli Sosial ‘Ketimbang Ngemis’

foto : wita

Semakin banyaknya kepedulian terhadap sesa- oleh seorang pemuda asal Yogyakarta, yang lam-

ma, akan menghasilkan berbagai kegiatan terkait dengan kepedulian tersebut. Jiwa sosial seseorang akan terlihat dari bagaimana kepedulian mereka terhadap sesama. Bagian dari kegiatan yang terkait dengan kepedulian tersebut dapat terlihat dari bagaimana suatu komunitas yang bergerak dalam suatu kegiatan sosial membuat hal itu terjadi secara nyata. Namun kegiatan yang terkait dengan kepedulian tersebut tidak harus dilakukan dengan hanya meminta donasi dari orang-orang yang juga peduli terhadap sesama. Kegiatan positif yang dilakukan oleh suatu komunitas yang terbilang baru di Palembang ternyata dapat menginspirasi banyak orang. Dengan mengusung kegiatan sosial tanpa “Mengemis�, komunitas ini melakukan banyak kegiatan sosial dengan dana yang di dapat dari berjualan, yang pada akhirnya akan disumbangkan kepada lansia miskin yang menggantungkan hidup dari pekerjaan tanpa mengemis kepada orang lain. Komunitas yang dikenal dengan nama Komunitas Ketimbang Ngemis Palembang ini, mulanya diusung majalah limas edisi xiii

bat laun komunitas ini semakin membesar, hingga Palembang menjadi salah satu kota dimana komunitas ini pun ikut berdiri. Kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Palembang ini adalah salah satunya berjualan di Kambang Iwak Besak setiap minggunya, baik makanan ringan maupun pakaian layak pakai hasil donasi tiap anggota ataupun dari masyarakat yang ingin mendonasikan pakaian layak pakai mereka. Komunitas ini tidak terpaku pada formalitas, sehingga siapapun dapat ikut bergabung dengan komunitas, terlebih bagi mahasiswa-mahasiswa sosial seperti mahasiswa FISIP. [] (wita/nc)

35


CREATIVE

Tempe Coklat, Prospek Menggiurkan Dunia Usaha kata “entrepreneurship” sudah

tidak asing lagi di telinga kita. Karena seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang berbondong-bondong untuk menggeluti dunia bisnis. Berbagai brand terkenal diciptakan para entrepreneur berbakat melalui kreativitas yang mereka miliki. Berbagai produk dan jasa yang dihasilkanpun beragam, salah satunya adalah Tempe Coklat. Penasaran? Bagaimana cita rasa yang unik dari perpaduan tempe dan coklat? Namun sebelumnya mari kita kenali dahulu sang pelopor Tempe Coklat tersebut. Adalah Rizky Ardiyansyah, seorang Mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya yang memiliki ide brilliant penciptaan Tempe Coklat atau yang lebih dikenal dengan istilah “Temchoc”. Berawal dari hobinya makan coklat dan jiwa bisnis yang menggelora dalam diri sejak masih duduk di bangku putih abu-abu. Ketika memasuki dunia perkuliahan, hasrat bisnisnya semakin besar. Ia memulai bisnisnya hanya dengan modal Rp. 50.000. Beberapa kali percobaan pembuatan berakhir gagal, namun kemudian ia bisa menemukan komposisi bahan yang pas untuk Tempe Coklat buatannya. Setelah berhasil menciptakan Temchok-nya tersebut, ternyata mendapatkan apresiasi beragam dari para konsumen. Ada yang menyukai dan ada pula yang mengkritik. Hal tersebut menjadi “cambukan” bagi Rizky agar lebih giat lagi dalam menyempurkan produknya. Konsumen pertama yang membeli tempe coklat buatan Rizky adalah

36

Arys Juliansyah, yang kini menjadi partner usahanya. Tempe coklat yang diproduksi setiap seminggu sekali ini, dibandrol dengan harga Rp.5000 per kemasan yang setiap kemasannya berisi sekitar 5-6 butir. “Untuk saat ini kita masih menyesuaikan dengan pesanan dan waktu. Contohnya, seperti timing lebaran kemarin, produk kita yang sebagian besar karyawannya adalah mahasiswa pembuat tempe coklat dengan kemasan toples lebaran sehingga bisa dibawa pulang oleh mereka yang ingin mudik dengan harga satu toplesnya sekitar Rp. 30.000.” tutur Rizky. Berkat tempe coklat yang laku keras di pasaran, diakui Rizky bahwa ia tidak perlu lagi menggantungkan masalah finansial kepada orang tua. Bahkan, seminggu setelah usahanya mulai berjalan, Rizky sudah mampu membeli sebuah sepeda. Kini, sebuah sepeda motor juga berhasil ia beli dari profit tempe coklat tersebut. “Alhamdulillah, saya tidak menyangka sebelumnya dan yang lebih menggembirakan lagi, target omset sebesar Rp. 4.000.000 per bulan itu dapat terpenuhi, bahkan bisa lebih.” Ungkap Mahasiswa Jurusan Sosiologi ini. Semua pencapaian Rizky dengan brand Temchoc-nya tidak diraih

semudah membalikkan telapak tangan. Dari mulai kegagalan hingga teman-teman yang mengambil resep Temchoc untuk keuntungan pribadi. “Agak kesal juga sama temen-temen yang dulu janji mau bantuin dan kerja sama bareng, tapi setelah dapat ilmunya mereka malah buat dan jual sendiri.” Jelasnya. Namun, karena produk buatan Rizky memiliki cita rasa khas, tak ayal tempe coklat buatannya selalu memiliki tempat tersendiri di hati konsumennya. “Saat ini, saya juga mundur selangkah dengan tidak memproduksi dalam jumlah yang terlalu banyak, lalu mengambil ancang-ancang untuk memperjuangkan legalitas dan hak paten tempe coklat ini, Kalau dari pihak Universitas sudah mengakui, namun belum dengan provinsi dan nasional. Itu yang sedang kita perjuangkan, mohon doanya saja.” tambahnya. Hingga saat ini, Rizky tidak hanya menerima pesanan dari konsumen lokal, namun ia juga terbuka jika ada pesanan yang berasal dari daerah di luar Palembang. Selain itu, ia berharap bisa terus mengembangkan jaringan untuk meluaskan pasaran tempe coklat. “Setelah mendapat pengakuan dan hak paten, kita akan semakin mengusahakan agar semakin banyak yang tahu tentang tempe coklat. Dan saya sekarang targetnya adalah agar tempe coklat ini bisa bersaing dengan produk coklat lain di pasaran dan semoga saja bisa go international.” Harap Rizky. [] (Rafiniati/Artha Elizabeth) majalah limas edisi xiii


TRAVELLER

Menanti Globalisasi Sungai Musi

“Walaupun banyak negeri kujalani, Yang mahsyur permai dikata orang, Tetapi kampung dan rumahku, Di sanalah kurasa senang.� Sepenggal lirik lagu Tanah Airku menggambarkan betapa bangga nya hati ini dengan kearifan budaya lokal. Semoga Saya tidak sendiri merasakan hal ini. Dewasa ini pembangunan infrasuktur di daerah Palembang mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan banyaknya event yang diselenggarakan, baik tingkat nasional maupun internasional. Sayang nya pembangunan masih dirasa kurang merata. Contoh sederhananya saja bisa kita lihat dari kondisi sungai Musi saat ini, terlepas dari banyaknya industri-industri yang mulai menjamur di sepanjang sungai musi. Tapi ada beberapa hal yang belum tersentuh globalisasi. Dalam kesempatan kali ini Crew Limas berkesempatan untuk mengunjungi berapa objek wisata yang berada di sekitar sungai Musi. Penasaran apa dan bagaimana perjalanan mereka? Tujuan mereka kali ini ialah Pulau Kemaro dan majalah limas edisi xiii

Kampung Arab. Pulau Kemaro dikenal atas Cinta Setiap mendengar kata Pulau Kemaro pasti hal yang diingat ialah sebuah legenda. Yaitu, tentang kisah cinta seorang puteri raja yang bernama Siti Fatimah yang menikah dengan seorang saudagar asal Tionghoa, Tan Bun An. Saat itu, Siti Fatimah diajak oleh suaminya, Tan Bun An, mengunjungi keluarganya di daratan Tiongkok. Ketika akan pulang ke Palembang, Mertua Siti Fatimah memberikan hadiah kepada mereka berupa tujuh buah guci. Sesampainnya di perairan sungai Musi, dekat Pulau Kemaro, betapa terkejutnya Tan Bun An saat melihat bahwa isi dari guci-guci tersebut hanyalah sawi-sawi asin. Ia melempar satu persatu guci tersebut ke sungai, hingga guci terakhir pecah sebelum dilempar ke sungai. Dari guci itu ditemukan hadiah berharga yang tertutup sawi. Tanpa berpikir panjang lagi, Tan Bun An langsung terjun ke sungai dengan maksud menyelamatkan hadiah tersebut.

Seorang pengawalnya menyusul. Namun, kedua orang itu tak kunjung muncul, Siti Fatimah semakin khawatir. Ia kemudian ikut terjun ke sungai. Namun, hingga saat ini ketiga orang tersebut tak pernah ditemukan. Itulah sepenggal kisah yang menjadi legenda Pulau Kemaro, dipercayai oleh masyarakat Sumatera Selatan, Perjalanan mengunakan ketek dari Benteng Kuto Besak (BKB) cukup membayar 10 ribu sampai 20 ribu per orang. Harga bisa berubah sesuai jumlah penumpang, harga bahan bakar dan kepintaran kita menawar. Rasanya tidak mahal untuk perjalanan sekitar 30 menit. Selama perjalanan crew Limas disuguhi kehidupan pinggiran sungai Musi. Hilir mudik kapal-kapal kecil, warna kapal beragam, kegiatan membongkar barang serta cerita di dalam kapal yang mengakrabkan satu sama lain. Tak terasa dihadapan kami tampak pulau kecil. Pinggiran pulau tersebut terdapat bangunan merah dan pagoda yang menjadi ciri khas Pulau Kemaro. Sayangnya kru Limas tak mendapatkan tempat bertanya atau penjelasan mengenai Pulau Kemarao. Hanya batu besar dituliskan sejarah Pulau Kemaro. Lainnya, tidak ada fasilitas pendukung untuk refreshing. Hilangkan pemikiran bahwa pulau ini tak memiliki keunggulan. Pulau ini memiliki sejarah yang harus kita pertahankan. Pagoda yang menjadi ciri khas pulau ini dijadikan sebagai objek foto favorit oleh pengunjung. Setidaknya kita memiliki

37


anaknya ketika beranjak dewasa. Tak semuanya rumah bernuansa klasik berdekatan dengan rumah lainnya. Tampak seorang bapak tengah duduk di depan sala satu rumah. Saat ditanya kepada siapa kami bisa bertanya. Ternyata dialah orang yang dituakan. Kami tak sempat mengenal nama bapak tapi kami berterima kasih.

foto : bonny tempat untuk kembali menyatu dengan alam, tempat menghilang kan kepenatan dari hiruk pikuk kota. Rasanya semua kru ingin menghabiskan malam disana. Namun sayang, belum ada penginapan di pulau ini sehingga para pengunjung kita harus bersabar untuk dapat melihat bintang di langit malam Pulau Kemaro. Menurut keterangan seorang perdagang makanan, Ibu Tin yang tak lain adalah masyarakat asli dan orang-orang yang berjasa untuk pulau ini, bahwa akan dibangun sebuah penginapan dan sarana permainan untuk memajukan pariwisata di Pulau Kemaro. Patung yang terletak tak jauh dari warung Ibu Tin menjadi daya tarik sendiri. Dipercayai apabila kita berhasil melemparkan koin uang ke dalam mulut patung tersebut, maka apa keinginan kita bisa terwujud. Terlepas dari percaya atau tidak, harapan kita ditentukan oleh usaha kita sendiri. Crew Limas sempat mencoba untuk memasukan koin. Akhirnya beberapa pengunjung melakukan hal yang sama, sehingga kawasan itu seketika ramai. Di saat kami beranjak meninggalkan pulau, terlihat beberapa tamu baru akan menaiki perahu

38

ke Pulau Kemaro. Tampak antusiasme dari mereka untuk mengunjungi pulau yang berada di tengah sungai Musi. Kampung Arab Suasana masih asri ketika kami menuruni perahu. Tampak beberapa orang tengah memancing sembari menunggu datangnya petang. Mereka dengan ramah menyapa serta menanyakan keperluan kami. Sayangnya kami kesulitan menemui tempat bertanya. Tanpa kami sadari langkah kami hampir meninggalkan kawasan Kampung Arab.

Bangunan rumah tampak tak berubah. Tinggi jendela sama seperti dengan tinggi pintu sekarang, tak heran jika jendela diberi kerangke. Rumah tersebut diisi lebih dari satu kartu keluarga. Keluarga ini merupakan turun menurun dari yang punya. Karena setiap orang tua membangunkan rumah untuk setiap

Biasanya bapak ini dipanggil Pak Amin. Bagi warga sekitar, dia ialah orang yang dituakan. Menurut penjelasan beliau, budaya Arab tidak jauh beda dengan budaya Palembang. Budaya pernikahan baru akan dimeriahkan ketika kedua pasangan merupakan orang Arab. Selain itu mereka merayakannya biasa saja, tanpa acara yang meriah. Rumah cagar budaya memiliki 8 rumah, total rumah 21 unit. Rumah tertua berusia hampir 100 tahun. Madrasah ditengah kampung menjadi tempat berkumpulnya anak-anak ketika sore. Mereka belajar mengaji menanti petang tiba. [] (Abdurrahman Arif Noveita Zetya Lencana Putri Hendri Kurniawan Imam Kurniawan Bonny Pasandra Maharani Anadya)

majalah limas edisi xiii


TRAVELLER

Berawal dari Dempo By :DedyKesuma

sia Gunung, sampai adanya pasar tempat “makhlus” atau makhluk halus berkumpul. Namun itu kembali lagi kepada keyakinan masing-masing. Satu yang harus kita pahami saat mendaki gunung adalah perbaiki dulu niat, sebab jika niat kita baik maka jalan akan terasa nyaman, karena hal yang foto : deddy selalu kita ingat bahwa bukan “Pahit diulang, manis dikenang,” gunung yang akan di taklukkan itulah ungkapan yang sering ditutur- melainkan diri kita sendiri. Sebab kan oleh orang-orang yang baru per- jika telah berhasil menuju puncak, tama atau pun yang sudah beberapa kita telah berhasil mengalahkan kali mendaki gunung. Jika dilihat hawa nafsu, emosi dan egois, serta dari rasa letih dan beban yang diba- tentu kita akan sadar bahwasannya wa, memang pahit sekali rasanya kita ini begitu kecil dibandingkan untuk mengenang perjalanan pan- ciptaan Tuhan yang lain. jang itu. Namun jika dilihat dari perjuangan dan semangat dalam menggapai puncak yang menggebu-gebu, rasanya memang manis sekali untuk diingat dan menjadi penggalan kisah yang takkan lenyap begitu saja dalam benak serta takkan mudah berlalu dalam kalbu. Sumatera Selatan, tepatnya di Kota Pagaralam, berdirilah dengan megah sebuah gunung yang masih termasuk dalam gugusan Pegunungan Bukit Barisan, yaitu Gunung Gunung Dempo berbeda deDempo. Berdiri tegak menantang langit dan menggoda setiap mata ngan gunung-gunung lain di Puyang memandang untuk menggapai lau Jawa, karena kita langsung puncaknya. Gunung yang merupa- berada di kaki gunung dan tidak kan tanah tertinggi di Sumatera Se- perlu berjalan jauh untuk berada latan ini memiliki ketinggian 3.159 di kaki gunung seperti kebanyakan Meter Diatas Permukaan Laut (3.159 gunung-gunung di Pulau Jawa. mdpl). Gunung ini memiliki kawah Oleh sebab itulah Gunung Dempo indah nan eksotis yang dapat beru- termasuk gunung yang cukup sulit bah warna sesuai dengan cuaca dan untuk didaki.Terlebih lagi cuaca juga menurut mitos, warna kawah di Gunung Dempo tidak menendapat berubah sesuai dengan tingkat tu, bisa terjadi hujan kapan saja bahkan terus-menerus dari pagi iman pendaki tersebut. Dibalik keindahannya itu, ternyata hingga malam hari. Namun, untuk terdapat pula beberapa misteri yang masalah sumber air kita tidak pertersimpan di Gunung Dempo.mulai lu takut karena ada beberapa Sheldari mitos tentang Harimau, Manu- ter (Sumber Air) yang cukup unmajalah limas edisi xiii

tuk minum dan MCK di Pelataran puncak Dempo, tempat pendaki biasa berkemah. Gunung Dempo memiliki dua jalur utama, yaitu Jalur Kampung Empat dan juga Jalur Rimau atau Cahaya Timur. Di Kampung dua ada seseorang yang dituakan oleh para pendaki di Gunung Dempo yang rumahnya terdapat Base camp tempat menginap para pendaki yaitu Pak Antoni Umar atau yang biasa dipanggil Ayah Anton. Itulah Gunung Dempo dengan keindahannya yang tersimpan, dan itulah makna filosofi dari masyarakat mengenai ‘Mendaki Gunung’ dan hubungannya dengan perjalanan hidup, bahwa dalam mengarungi bahtera kehidupan ini pasti akan ada jatuh bangunnya. Kadang kala kita akan merasa kedinginan dan ingin menyerah, namun hanya orang yang sunggu-sungguh dan mempunyai semangat tinggi untuk kembali bangkit dan melanjutkan perjalan sampai apa yang ia ingin wujudkan tercapai, yaitu keinginannya untuk mendaki hingga sampak dipuncak. Dan Tim Ekspedisi LIMAS telah membuktikan kebenaran itu, bahwa semangat dari orang-orang tercinta disamping kita, orang-orang yang mendaki bersama kita, bukan orang-orang yang menunggu kita di puncak, hujan dan lelah jangan sampai menghalangi kita untuk terus semangat, karena berkat semangat juang itulah Tim Ekspedisi LIMAS berhasil mengibarkan Bendera LIMAS untuk pertama kalinya di Puncak Teringgi Sumatera Selatan itu. Dan ada satu kalimat yang tertulis dan terpampang di Pintu Rimba saat kita mulai memasuki jalur pendakian Gunung Dempo yaitu ‘Tuhan Bersama Orang-orang yang ‘Berani’. Semangaaaaaattt !!!

39


BISO DICUBO review buku

CRYSTAL STAIRS

Penulis : Ilustrator : Desainer cover : Penerbit : Terbit : Tebal : ISBN :

Amaliah Black Sara Debora Julia Laud & Ivana PD Grasindo November 2015 242 hlm. 978-602-375-268-3

Coba lihat tubuh itu. Perhatikan segenap lekuk-lekuknya... Kemudian helaian rambutnya yang tergerai. Juga sepasang matanya yang membuka lebar. Dekati. Lalu, amati dengan jelas... Aku seharusnya memanggil polisi untuk mengetahui sudah berapa lama tubuh itu tergeletak di sana. Dalam keadaan berdarah. Tanpa nyawa. Aku seharusnya menelepon petugas keamanan untuk melaporkan pemandangan mengerikan yang tengah kusaksikan sekarang. Aku seharusnya bertindak lebih tegas. Namun, aku hanya melangkah mundur. Melarikan diri dari seluruh kenyataan. Dan pada akhirnya aku tersadar... kini dunia berangsur-angsur menjadi sepetak penjara bagi kehidupanku. Tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi. Membaca sinopsis novel ini akan memberikan gambaran bagi pembaca bahwa buku ini memiliki tema misteri ataupun thriller.

40

Karya debut Amaliah Black ini sebenarnya merupakan tulisan kategori fiksi dewasa yang mengangkat kisah asmara ala Korea, namun yang menjadi poin menarik adalah konflik yang ditimbulkan tidak hanya cerita cinta romantis khas novel pop sweet romance, tapi juga mengisahkan sisi lain kehidupan seorang selebriti Korea serta dibumbui dengan pengungkapan sebuah kasus kematian. Cerita disajikan dengan alur campur (maju – mundur). Pada awal cerita, penulis menceritakan kisah percintaan antara Kim-Ha-Na, dan juga KangDae-Yun yang ternyata sama-sama mencintai ChoiMin-Jae. Dalam kisah ini penulis juga menyelipkan beberapa adegan lucu yang memberikan kesan seperti comedy romance di antara kisah asmara para tokoh utama. Kemudian pembaca diajak untuk memahami perjalanan kelam hingga tragedi pembunuhan salah satu tokoh yang menjadi representasi dari judul novel ini – Crystal Stairs. Penulis menggunakan sudut pandang oang ketiga dengan tentunya mengambil latar di Negeri Ginseng, Korea. Secara keseluruhan, bahasa dan gaya cerita yang dipilih oleh penulis cukup asyik sehingga membuat pembaca penasaran untuk segera mengetahui motif pembunuhan yang sebenarnya. Novel yang menjadi salah satu pemenang pilihan Publisher Searching for Authors 3 ini bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu luang, terlebih bagi Anda yang menyukai kisah-kisah Korea. Bahkan novel ini juga dapat menjadi bacaan yang menarik bagi mereka yang sebelumnya belum pernah menyantap kisah berbau investigasi.[] [ameylia kurnyanti] majalah limas edisi xiii


BISO DICUBO review film

NEGERI VAN ORANJE Film Negeri Van Oranje berkisah tentang lima orang mahasiswa asal Indonesia yang menimba ilmu di Belanda. Lintang (Tatjana Saphira), Banjar (Arifin Putra), Wicak (Abimana Aryasatya), Daus (Ge Pamungkas), dan Geri (Chicco Jerikho) adalah mahasiswa asal Indonesia yang sedang mengejar studinya di Belanda. Mereka secara tak terduga saling bertemu dan bersahabat.

Review: Alur cerita film tak terlalu berbeda dari novel best seller karya Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, dan Rizky Pandu Permana. Sang sutradara berhasil mengemas kisah dengan menampilkan chemistry yang luar biasa dari para aktor dan aktris yang berperan dalam film tersebut. Chemistry yang dihadirkan oleh Aagaban -begitu sebutan untuk mereka berlima- sangat terlihat harmonis satu sama lain. Tema sahabat yang diangkat hingga drama percintaan berhasil ditampilkan secara fresh. Chicco Jericho berperan sebagai Geri, kali ini ia sukses memposisikan dirinya sebagai Banjar yang harus bisa membagi ranah aktingnya dengan pemeran lainnya. Kemudian aktor Abimana, berperan sebagai Wicak, di mana aktingnya jauh lebih kalem dibanding film sebelumnya. Satu-satunya wanita di film NVO, Tatjana Saphira, meski tergolong sebagai pendatang baru di dunia perfilman tanah air, ia yang berperan sebagai Lintang sukses mengimbangi aktor-aktor yang terbilang lebih senior dibandingkan dirinya. majalah limas edisi xiii

Kehadiran sosok komikus, Ge Pamungkas yang berperan sebagai Daus menjadi pelengkap alur cerita yang mampu membuat gelak tawa penonton berkat kekonyolannya. Tak hanya itu, sosok Arifin Putra pun ditampilkan dengan menggunakan bahasa ceplas ceplos yang justru cukup memberikan tawa layaknya seorang komedian.

Negeri van Oranje, menjadi film inspiratif yang mungkin bisa menjadi jawaban bagaimana kisah persahabatan berubah menjadi cinta. Dari sisi latar cerita, penonton nampaknya sangat dimanjakan dengan landscape keindahan Belanda dan Praha. Deskrisi tentang alam, sejarah serta pengetahuan mampu menjadi wawasan baru bagi penonton yang belum pernah mencicipi keindahan Negeri Kincir Angin tersebut. Offer all, Negeri Van Oranje menjadi salah satu film Indonesia terbaik di penghujung 2015. (Reza Firdaus)

41


BISO DICUBO TIPS

Tips Gila Menghadapi skripsi Kali ini jangan serius-serius ya skripsi = 1 hari menunda bertemu

kawan-kawan! Karena, Saya akan memberikan tips-tips gila buat kawan-kawan yang sedang berjuang dengan skripsinya. Yeah, akhirnya kalian skripsi juga! sebentar lagi wisuda dong? Tapi sebelum Saya kasih tipsnya, Saya punya pesan yang benar (kali ini serius). Kawan-kawan jangan tanamkan dihati atau pikiran kalian bahwa skripsi itu susah. Karena semua akan terasa ringan kalau kalian menjalaninya dengan santai, yakin dan percaya diri. Kalau kalian masih merasa skripsi itu susah tandanya kalian belum yakin dengan kemampuan kalian sendiri. Semangat skripsi lihatlah masa depanmu yang cerah telah menanti di ujung gerbang sana.

Okeh, ini dia tips-tips gila untuk menghadapi yang namanya skripsi... Yang pertama, buat deadline sendiri disertakan peringatan yang membuat kawan-kawan merasa rugi kalau menunda mengerjakan skripsi. Contohnya nih, “ Hey. Ingat anak muda! 1 hari menunda

42

mertua.

Yang kedua, usahakan memilih tema penelitian yang memang kamu sukai dan pahami. Jangan karena standar ketinggian, skripsimu malah gak jelas akan mulai kapan. Yang ketiga agak sulit karena gak semua kampus memberikan kebebasan mahasiswanya untuk memilih dosen pembimbing sendiri. Tipsnya adalah pilih dosen yang punya gender berbeda denganmu, kadang kalau sama-sama lelaki atau perempuan sensinya suka berlebihan. Lanjut ke-empat, kerjakan skripsimu di tempat yang memang kondusif. Pilih tempat yang memang membuatmu nyaman dan bisa konsentrasi tinggi. Kelima, perlakukan dosen pembimbing seperti gebetan. Cari tahu kesukaannya biar proses skripsimu jadi lebih gampang. Next, keenam. Seandainya dosenmu nulis buku, jangan lupa gunakan buku tersebut sebagai referensi. Kalau gak sesuai sama penelitianmu bawa aja pas bimbingan, biar dia tahu kamu “baca”.

Ketujuh, rajin-rajin datang kewisudaan teman biar cepat termotivasi. Malah kalau bisa ke nikahan sekalian, biar lebih semangat lagi. Delapan, kurangi jadwal nongkrong, maggung, atau apapun itu supaya kamu fokus. Kalau Pak Jokowi bilang, “kerja, kerja, kerja” ya kamu “skripsi, skripsi, skripsi.” Selanjutnya, pastikan juga kamu berada pada lingkungan mahasiswa yang ingin segera menjadi sarjana. Hindari dulu teman yang kegiatannya masih main saja. Ke-sembilan nih, jangan lupa minta doa sama orangtua. Meski mereka berada jauh dari kalian tapi doanya masih sampai juga. Dan terakhir, kamu juga harus dong rajin berdoa minta penyertaan Tuhan. Ingat skripsimu bisa selesai selain karena usaha tapi juga rahmat dari Yang Maha Esa. Sekian tips gila ini kawankawan, tips ini dibuat untuk hiburan dan motivasi buat kalian yang sedang berjuang bertempur dengan skripsi. Maaf kalau ada yang tidak berkenan. Semangat skripsi, Salam Yolo !!! (amina/nc) majalah limas edisi xiii


BISO DICUBO TIPS

Pilih Kuliah Atau Organisasi ??

Nah temen-temen sekarang sudah tau kan harus pilih yang mana. Atau mungkin ada beberapa diantara kita yang memilih dua-duanya. Tidak masalah asalkan teman teman dapat melakukan hal-hal dibawah ini : 1. ADIL Jika kita sudah memutuskan untuk memilih kuliah dan berorganisasi maka kunci utamanya adalah adil. Bagi antara kuliah dan organisasi sesuai dengan porsi masing-masing. Jangan terlalu sering berorganisasi hingga melalaikan kuliah. Kuliah pun juga harus diimbangi dengan organisasi agar kita bisa sharing dengan teman-teman organisasi. Sehingga keluh kesah kita juga bisa tersalurkan secara positif

Seringkali pertanyaan ini muncul dalam benak kita. Beberapa orang mungkin menganggap pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang sepele. Namun akan berbeda hal nya jika pertanyaan ini dilemparkan kepada para aktivis mahasiswa. Secara tidak kita sadari pasti jawaban mereka adalah “Ya saya pilih dua-duanya sajalah,� atau mungkin “Sudah pasti saya pilih kuliah lah, eh tapi organisasi juga penting sih.� Nah daripada bingung-bingung mari kita cek mana yang lebih penting, KULIAH atau ORGANISASI

1. Kuliah adalah kewajiban kita yang utama, sudah pasti ini karena status yang melekat pada kita. Yup ! Mahasiswa. Nggak lucu kan kalau mahasiswa nggak pernah kuliah. Kuliah sebagai sarana utama kita untuk menutut ilmu, menambah pengetahuan baru dan tentunya untuk mendapat gelar dari pendidikan yang kita tempuh. 2. Organisasi, penting juga untuk kita karena Organisasi melatih kita untuk berinteraksi atau bersosialisasi. Ber-organisasi juga melatih kita untuk dapat menyeimbangkan ide dan gagasan kita dengan anggota organisasi lainnya. Tidak hanya itu, manajemen waktu kita juga akan terlatih. majalah limas edisi xiii

2. MANAJEMEN WAKTU DENGAN BAIK Sama dengan poin pertama, cobalah bagi kedalam porsi yang sama. Buat anggaran waktu dari seluruh kegiatan teman-teman. Prioritaskan terlebih dahulu mana yang lebih penting. Usahakan antara kuliah dan organisasi tidak saling berbenturan. 3. MENJAGA KESEHATAN Ini adalah poin yang terpenting. Bagaimana mungkin kita dapat melakukan aktivitas kita jika tubuh tidak fit. Tetap atur waktu istirahat teman-teman, konsumsi air putih yang cukup, makan-makanan yang bergizi seimbang dan tambahkan vitamin bila perlu. Serta luangkan sedikit waktu untuk berolahraga ringan minimal dua kali dalam satu minggu. [] (bambang)

43


BISO DICUBO TIPS

Tips Menjadi Mahasiswa Berprestasi BELAJAR spesifik terhadap soalsoal yg di prediski akan keluar. Atau bisa juga dengan “MENYUAP” Dosen, bisa saja kan?, lantas apakah hal semacam ini adalah segalanya untuk prestasi?. BUKAN! prestasi bukan sekedar itu sob.

Menjadi mahasiswa berprestasi

adalah impian setiap mahasiswa, iya kan? Jadi, bagaimana sih caranya menjadi mahasiswa yang berprestasi di Kampus? HAL PERTAMA - yang harus kamu ketahui adalah pengertian dari prestasi itu sendiri. Prestasi adalah suatu pencapaian hidup yang diperoleh dari hasil kerja keras atau hasil upaya kita. Prestasi bukan hanya sekedar “NILAI BAGUS” yang tertera pada selembar atau dua lembar lebih kertas. Prestasi juga bukan hanya “RANGKING 1” di kelas kamu, bahkan Prestasi juga bukan sekedar “IPK 4”. Nilai yang ada dalam kertas berupa RANGKING atau IPK merupakan sebagai penghargaan saja. Penghargaan yang di berikan lembaga pendidikan kepada mahasiswa nya yang rajin. Ingat! ,....!!!! Prestasi semacam ini hanya akan menjadi tipu daya saja bagi kamu.!!, LHO... Kok tipu daya sih?. iya, jelas saja, tentunya ini akan menjadi tipu daya bagi kamu yang selalu TERLENA dengan nilai bagus dan IPK. Nilai bagus dalam KULIAH hanya menjurus pada satu atau dua mata pelajaran saja!! apakah ini sudah cukup untuk bekal kehidupanmu? Dan jika prestasi kamu anggap IPK, tentunya itu bisa kamu ciptakan dengan MENCONTEK,

44

HAL KEDUA - Setelah mengetahui makna prestasi, kemudian yang terpenting selanjutnya adalah bagaimana caranya supaya kamu bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi. Tips yang harus kamu lakukan adalah : 1.RAJIN BELAJAR - Ini merupakan cara klasik untuk menjadi mahasiswa yang pintar. Ya, rajin belajar atau membaca buku hanya melatih kemampuan intelektual kamu saja.

2.KUASAI KOMUNIKASI - Bagi kamu yang tidak “doyan” baca buku, ada cara lain untuk membuat kamu berprestasi. Caranya kuasai komunikasi. Apa itu komunikasi gak perlu di definisikan detail ya, cukup pahami saja! Kamu harus menjadi mahasiswa yang PANDAI BERBICARA, atau jagoan ngomong. Dengan begini kamu akan di pandang orang. Tapi ingat bukan sekedar ngomong. Kamu harus betul-betul ahli dalam berkomunikasi. Misalkan berpendapat yang baik, bertutur kata yang baik. Berani mengemukakan pendapat. Pandai memberikan gagasan atau ide ide yang bermanfaat untuk orang lain. Maka dengan cara ini kamu akan di pandang dan di hargai oleh orang lain. 3.JALIN RELASI - Kamu ingin mandapatkan nilai bagus atau berprestasi, salah satunya adalah jalin relasi. Dengan siapa? Kalau perlu dengan Dosen. Dengan kedekatan emosional biasanya dosen yang sudah dekat bahkan bersahabat “gak rela” kalau murid kesayangannya dapat nilai jelek. 4.PEKA INFORMASI – Supaya kamu tidak ketinggalan informasi di dalam perkuliahan, sebaiknya kamu selalu menanyakan apapun kepada teman dan rekan mu yang sekiranya dianggap penting buat kamu di dalam perkuliahan. Misalnya info seputar seminar atau bahkan info mengenai beaasiswa untuk mahasiswa berprestasi.

IQ dengan banyak belajar kamu akan menjadi semakin pintar. CERDAS? belum tentu, hanya banyak pengetahuan. Dengan melakukan rajin belajar, kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan dan ahli pada bidang mata kuliah yang kamu pelajari, dan sebagai hadiahnya atau tanda rajin belajar, di SELAMAT MENCOBA..... [] akhir semester akan mendapatkan (maulinda) nilai yang bagus.

majalah limas edisi xiii


CORETAN SASTRA

Bingkai Konstelasi (Oleh: Sri Amalia Kusuma Wardani)

Tetes-tetes air hujan yang tersi-

sa di pucuk-pucuk daun jatuh ke bawah. Bunyi keletak-keletik terdengar bila butir air itu menimpa bebatuan yang menumpuk di bawah pohon-pohon tinggi. Seekor alap-alap melayang membelah langit yang perlahan meremang, lalu hinggap tenang pada sebuah dahan rendah. Sepasang matanya yang awas menatap jauh ke tepi jalan, menyadari kehadiran orang asing yang tengah mengendap di balik semak-semak bambu. Senandung keroncong sayupsayup mengalun di udara, menyambut rona malam yang masih muda. Ada sekitar dua belas manusia yang terserak di bangku-bangku bundar dengan segelas bir di tangan. Alihalih menikmati lagu yang diputar, mereka justru bercakap sendiri, riuh rendah dan tawa sesekali pecah memenuhi meja-meja yang disesaki piring-piring kotor. Jangkrik, gangsir dan walang kerik mulai berkoar, tidak mau kalah dengan kebisingan yang bersumber dari dalam kedai dekat mulut gang itu. Angin selatan bertiup. Lembab. Spanduk dan umbul-umbul yang menancap di sepanjang jalan turut berayun dengan ritme tak tentu, mengibas-ngibaskan sepetak foto wajah yang dicetak jelas pada permukaan kainnya. Seseorang berulang kali menguap, nyaris tertidur usai berjam-jam dirinya menanti. Cepat-cepat ia melek kembali, menegapkan punggung dengan laras panjang di pelukan. Pemuda itu menggeleng-gelengkan kepala lalu bergidik, tampak sedang mengusir gigil yang merambati tubuh jangkungnya. Lagi-lagi sepasang matanya mengintip di sela batang buluh yang menyelubungi, berusaha menekan helaan napas majalah limas edisi xiii

ilustrator : desya yang bisa jadi terdengar berisik kala itu. Sesosok pria botak samar-samar terlihat menyeret langkah keluar kedai, tersenyum sumringah sampai-sampai dirinya amat persis dengan wajah yang terpajang dalam spanduk yang berderet hingga ke tengah kota. Bingo! Gerak kakinya sontak tertahan. Sebuah bunyi letusan terdengar mencampuri suara biduan keroncong yang mendayu, menciptakan keheningan yang memberangus. Seperti ada yang menambat waktu, segalanya seakan membeku beberapa jenak. Dan lengkingan derik binatang malam dengan sukarela memprakarsai kegaduhan di tempat itu. Orang-orang kemudian berteriak, berlarian ke sembarang arah bagai kumpulan lebah yang habis dipukul sarangnya. Tak ada yang mampu menahan pria botak itu untuk roboh ke tanah, tidak pula dirinya sendiri. Bolong di jidat seolah menyedot arwahnya untuk lekas melambung ke ang-

kasa. Dan sealiran darah dari sana perlahan menyelinap serta. Dedaunan bambu di seberang kedai langsung berkerisik manakala pemuda yang bersembunyi di baliknya bergerak bangkit. Senyum asimetris membayang di bibirnya yang menghitam bersamaan dengan luruhnya setumpuk beban di dalam dada. Sesuai praduga. Dialah sang jagoan. -oOo“Sup kaki kambing ini memang cocok untuk merayakan kemenangan kita,� Royan berseru sebelum akhirnya menyendok kuah bening dengan bulir-bulir minyak di antaranya, “Ayah pasti bangga mendengar keberhasilanmu.� Elang tidak berkomentar. Ia hanya menatap Royan dalam bisu, begitu lekat. Namun sebaliknya, Royan justru tengah menunggu tanggapan dari sang teman. Yang dinantikannya adalah ledakan kegembiraan yang serupa.

45


“Hei,” Royan lalu meneguk tuntas hirupan keduanya, “kenapa diam?” Kepala Elang menggeleng samar, lantas merunduk sedikit untuk menyesap sumsum kaki kambing di mangkoknya. Ia setuju, sajian tengah malam begini membuat adrenalinnya mengendur. Setelah hampir tiga jam diliputi perasaan tegang, Elang mampu merasakan ototnya kembali rileks. Ia pun mengerti, sumsum yang disedot dari mulutnya itu terlalu cepat lenyap untuk disadari. Tiba-tiba saja tulang yang digenggam terasa kopong, tanpa isi. Begitu pula situasi yang berlangsung beberapa jam ke belakang. Elang menghabisi nyawa seorang paruh baya tanpa ada yang tersisa. Tak ada jejak hingga menurutnya sulit menuduh siapa-siapa. “Sebentar lagi Ayah akan naik jabatan,” Royan kembali berceloteh usai menandaskan sup kaki kambing kegemarannya. “Kemungkinan kau juga akan diangkat, jadi kau tidak perlu hidup melarat seperti kemarin-kemarin,” seluruhnya lantas terpingkal geli. Rumah makan itu semakin lengang, hanya ada gema tawa Royan yang memantul-mantul di setiap permukaan dinding dan lantai marmer. Elang sontak merasa gusar mendengar gelak itu. Bola matanya kembali bergerak ke arah mangkok yang masih terisi setengah, mendapati pantulan wajah yang sengit. Dalam benak, Elang membayangkan betapa repotnya para petugas mengatasi kerusuhan yang membabi-buta menyerang kedai di gang sebelah. Betapa peliknya mengusut kematian seorang yang sedang tenar-tenarnya di tengah masa kampanye. “Bukan hal mudah untuk berkomplotan dengan pihak-pihak yang sebetulnya saling berseberangan.” Mimik wajah Royan berubah serius, “Ditambah ketika kau terpaksa harus memakai metode

46

janus face—muka dua secara terus menerus.” Tidak ada sahutan dari Elang, dan Royan pun melanjutkan, “Jalan satu-satunya adalah bermain sikut. Kekerasan tanpa tedeng aling-aling jelas terlalu kontroversial, maka dari itu..., kita butuh strategi dalam menyingkirkan lawan. Baik melalui agitasi, fitnah—atau bahkan dengan konfrontasi terselubung. Ya, seperti inilah.” Elang menghela pendek. Disparitas, inkonsistensi dan kontradiksi memang bukan barang baru lagi baginya. Sudah hampir belasan tahun ia menyelami sekian kebusukan yang menginfeksi para birokrat keparat itu, sejak dirinya dinyatakan keluar dari bangku kuliah dan memutuskan untuk menjadi kuli tinta sekaligus pembunuh bayaran. Bukan masalah besar, toh inilah dunia. Kejam dan tidak berperasaan. “Tapi, aku salut padamu, Kawan,” senyum licik membayang di wajah Royan. “Sebelas tahun dan sampai sekarang identitasmu sebagai dedengkot skandal-skandal itu belum juga terbongkar.” Elang merasa seolah-olah seseorang telah menyiramkan kuah sup panas ke wajahnya. Ia betul-betul terusik dengan pernyataan itu, sekaligus maksud yang tersirat di dalamnya. “Baiklah, aku rasa pertemuan ini sudah selesai,” usai sekian lama membungkam, Elang bersuara juga akhirnya. Royan merasakan dua mata pedang es kristal menancap kuat di tubuhnya manakala Elang melempari tatapan mencorong itu. “Oh!” kontan Royan berseru demi mendistraksi perasaannya, kemudian berkata, “Aku tahu apa yang membuatmu jadi pendiam begini.”

menyerbu kedua belah tangan Elang, sekilas pemuda itu memandangi gurat-gurat wajahnya di cermin, lantas berbalik menghadap Royan yang sibuk menyalakan selinting tembakau di mulut. “Kau benar-benar profesional, ya,” ujar Royan setelah mengembuskan asap rokok dari rongga bibirnya. “Aku ini temanmu, tapi kau tetap saja memungut bayaran.” “Tidak ada istilah pandang bulu dalam urusan profesi,” Elang menyahuti. “Duit tetap duit, terhadap kerabat karib sekalipun.” Royan mengekeh sembari mengeluarkan segepok uang yang terbungkus amplop cokelat. “Itu sebabnya aku kagum pada prinsipmu ini,” pujinya. Namun, belum sempat Royan menyerahkan hadiahnya kepada Elang, ponsel dalam saku kemejanya terburu menjerit nyaring. Sebuah nomor tak dikenal sedang mencoba menghubunginya, dan ia langsung mengawasi Elang penuh curiga. “Sebentar,” sinar matanya kian menajam, “kau tidak mengatakan hal ini kepada siapapun, kan?” “Nanti, kalau aku berniat untuk bunuh diri..., baru akan kusebarkan ke seluruh dunia,” jawab Elang, seringan mungkin. Tetapi, Royan merasa kepercayaan atas dirinya dan Elang berangsur meluntur. Ponsel di genggamannya masih bergetar, meraung-raung untuk segera disambut. Lagi, matanya mengamati air muka Elang yang tak kunjung berubah. “Halo?” Royan berkata, setengah menggigil. Suara gemerincing rencengan amunisi sontak terdengar begitu Elang mulai mengaduk-aduk kantong celananya. Tetapi, bukan peluru yang ia raup dari sana, melainkan sehelai kertas berisikan slogan provokatif dengan sepetak foto seorang pria berkepala plontos. “Yang -oOoaku tahu,” Elang berkata dengan suara beratnya yang rendah, “bedeKucuran air dari keran segera bah ini sudah mampus.” majalah limas edisi xiii


Sepasang mata Royan kontan membeliak. Jauh lebih nyalang. Rautnya pias, dan sekonyong-konyong ponsel seharga sepuluh juta itu luruh ke bawah, menghantam lantai toilet. “A—apa-apaan?!” mulutnya tergagap begitu disaksikannya foto dalam kertas itu dirobek, menjadi potongan yang terbelah dua. Jantungnya seketika mencelos sesaat dikenalinya sosok dalam foto itu. Ayahnya. Elang menyeringai. Antara puas dan juga murka. Riak di wajah Royan menumbuhkan hasratnya untuk mencumbui pria itu dengan pistol kesayangannya. “Brengsek!” umpat Royan dengan rahang mengeras, namun suaranya semakin bergetar. Kepalanya se- perti berpusar-pusar, berusaha meneguhkan kewarasannya. “Sengaja aku membayarmu untuk meng habisi politikus bermuka dua itu, bukan justru membunuh ayahku sendiri!” Napasnya tersengal. “Memang,” dengan segala kecongkakannya, Elang segera menyahut. “Sesuai dengan segala macam omong kosongmu, nyawa politikus bajingan itu sudah melayang.” “Tapi, yang kumaksud bukan ayahku!” “Lalu, kau ingin aku membiarkan sampah seperti ayahmu itu tetap berkeliaran di negeri ini? Huh?” Elang menukas tak kalah bengis. “Tidak peduli siapapun itu, yang jelas tugasmu adalah menuruti perintah orang-orang yang sudah membayarmu!” Royan memberi pembelaan, “Lagipula—apa yang sebetulnya kau inginkan, hah? Uang?!” nada suaranya meninggi, dan otot-otot di pipinya semakin menegang. “Berapa? Satu miliar? Sepuluh triliun? Katakan! Tapi bukan begini caranya, brengsek!” “Ternyata kau masih begitu naif, Royan,” Elang mendesis sarkastik. “Sudah kukatakan, inkonsistensi adalah langkah awal dalam mencari alibi. Dan kau,” ia tertawa, “dan majalah limas edisi xiii

kau dengan tololnya malah datang kepadaku, menganggap bahwa aku si rakyat jelata yang semata-mata hanya butuh duit.” Royan memekik, “Intrik macam apa ini?!” “Ini bukan intrik,” Elang tersenyum miring, “ini strategi, Sayang.” Kakinya beringsut mendekati Royan yang mengkeret ketakutan. “Sebaiknya, kau harus lebih banyak belajar tentang ironi politik semacam ini...” Royan kontan berang. Wajahnya yang semula pucat pasi kini beralih merah padam. “Bajingan tengik!” balasnya, lantas menggeleng, “Aku pikir kau ini temanku...” “Teman adalah orang yang belum menjadi musuhmu,” Elang menyela penuh kemenangan. “Karena adanya kepentingan..., kau membutuhkan teman. Oh ayolah, Royan. Usiamu sudah nyaris tiga puluh tahun, tetapi pikiranmu masih seperti anak kelas dua SMP.” Mulut Royan bergerak-gerak, dirasakannya segenap kata-kata telah berada di ujung lidah. Sekuat mungkin ia berusaha bicara, tetapi pada akhirnya yang keluar hanyalah erangan frustasi. “Keparat!” Bayangan jasad ayahnya yang sudah ambruk di depan kedai berkelebatan dalam otaknya. Waktunya hampir habis. Elang mendapati arlojinya menunjukkan pukul tiga dinihari. Cukup siang bagi pembunuh berantai yang tengah menjalankan aksinya. “Maafkan aku, Teman. Kau dulu memanglah ular penuh bisa, tetapi kali ini ceritanya lain,” Elang berkata dengan sepucuk pistol kaliber medium tertuding tepat ke kening Royan yang dipenuhi bulir-bulir peluh. “Ular yang dahulu sebagai predator paling berbahaya—kini hanyalah sepotong bangkai.” Jempolnya sudah siap menarik pelatuk, “Padahal, kau tahu, kan? Elang tidak pernah membantu

ular yang sekarat.” Geram bercampur dendam tiba-tiba mengaliri Elang. Ia rasakan amarahnya tak tertahankan lagi. Hingga meluncurlah peluru-peluru itu tanpa sempat dikendalikan, menembus kejalangan bertubi-tubi. Lalu remuk. Berantakan. Wajah durjana milik Royan kini menyisakan keping-keping tengkorak yang berserak. Elang menghela berat. Ada bongkahan raksasa sontak menghimpit tenggorokannya, dan bernapas pun serasa amat menyulitkan. Untuk yang terakhir kalinya, ia melirik tubuh yang telah limbung itu, mencoba meninggalkan berlusin-lusin dosa di antara serpihan-serpihan di sana. Kemudian, kedua kakinya memutuskan untuk lekas bergegas, kembali menyambung hidup dengan jejak kriminal yang entah sampai kapan akan menemui ujungnya. “Maafkan aku, Teman. Berkomplotan dengan seseorang yang berseberangan memang tidaklah mudah,” bibir Elang berbisik, sebelum akhirnya ia menghilang dari balik pintu. [ ] -TAMAT-

47


CORETAN SASTRA kumpulan puisi oleh Reza Firdaus

Untuk Sahabat Di perkumpulan ini bingkai cerita mengolah satu rangkaian rasa Berdindingkan hati sahaja di sela gerak panca indera Menuangkan nyanyian indah sebelum tiba datangnya senja Hanya saja jari-jemariku kini tak bertegak semua

Kami Kembali Meneruskan Perjalanan

Ke manakah perginya suara-suara lainnya? Telah letihkah kaki kalian yang masih muda? Aroma suasana manis penuh canda tawa nan ceria Tak pernah lagi menghampiri batang hidung sebagian dari kita

kami kembali mengisi mengais imajinasi menghabisi hantu ilusi membakar halusinasi

Kulitku tunggang langgang diterpa jam tunggu di kota Tetap saja arah pandangan mata kalian tak ke sana Maaf jika kataku terlalu berjumawa Namun pemahaman kerja telinga lebih utama

Di Atas Sajadah Sisi kiri terhentak kejang mati rasa Rupa diterpa sinar Sang Kuasa Sesegera mungkin merangkul iman Sesegera mungkin agar cukup kupatrikan Deru renungan di atas sajadah lusuh Bertahan bersama genggaman Tuhan yang esa Sesegera mungkin sebelum ditelan bumi Bersih sebelum berjumpa mati

48

kami kembali merupa mengubur hampa meleburkan kenangan celaka menebar angan pusaka

kami kembali membasuh fungsi yang telah lama tak kami naungi yang selama ini berwujud privasi yang sempat meredup tak kami terangi kami kembali mengoleksi kembali ke jalan berfiksi kembali menghamburkan kreasi kembali berbaur aksi kami kembali bernafas menulisi kertas satu per satu perlahan asal tak lepas pasal Sang Maha atas segala sesuatu kami kembali menjajal mimpi mengarungi jalan tak bertepi meluaskan sari pati meski sepi yang mematri kami kembali membuka mata membungai helaian kata menghiasnya menjadi ringan menghasilkan asa di tangan kami kembali kami kembali meneruskan perjalanan

Pantai Laguna Laguna menggiring kami menyaksikan realita dunia di sekitarnya Suguhan khas lautan warna dihias semburat cahaya sebelum senja Tiba ke kerlip kedip tanpa ragu Bak diacungsanjungkan setiap pasang mata yang diajaknya Semarak sekali, saat ditiupkan pula selir sejuk angin dan tata gelombang ombak yang berkejaran di sekelilingnya Tenanglah para hati tamu-tamunya Berkat jamuan yang tiada tara indahnya Bahkan setelah gradasi pelan-pelan berangsur pudar ditelan malam Ia tetap saja menceritakan satu dari keindahan dunia yang semakin fana Sudut pandang yang berbanding terbalik dengan rupa di seberang sana Dan ingatlah wahai manusia Ketika kita senantiasa menghargai alam Di sanalah kita merasakan kasih cinta-Nya terhadap kita majalah limas edisi xiii


HIBURAN “Wuuu. . . Wuuuu. . . . Wuuuuu. . . . .Wuuuuuu . . . . . . “. Terdengar teriakan yang begitu gaduh dari kejauhan, setelah diselidiki ternyata sumbernya berasal dari Fakultas Teknik. Semua orang yang mendengar menyimpan Tanya dalam diam, Apakah gerangan yang sedang terjadi disana ??. Rupanya ada yang telah berani menginjak-menginjak rumput “tetangga” yang terlarang itu, yapp mereka adalah mahasiswa-mahasiswa baru yang masih polos dengan kepala yang masih botak. But What ?? Rumput Terlarang ?? What

Misteri “Rumput Terlarang” Kampus Teknik By : Dedy Kesuma

is that ??

Ada saja hal-hal aneh yang dilakukan oleh anak-anak Fakultas Teknik ini, banyak mahasiswa yang menjadi bulan-bulanan untuk disoraki dan tak sedikit pula meneriakkan kata-kata yang tak bagus dikala ada mahasiswa yang secara sadar telah berjalan di tengah-tengah gedung perkuliahan Fakultas Teknik dan menginjakkan kaki dirumput yang dianggap keramat itu, tentu saja kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa baru yang belum tahu apa-apa tentang kampus teknik ini. Tapi mengapa yang mereka lakukan salah ?? Namun setelah ditanya mahasiswa-mahasiswa di Kampus Teknik ternyata banyak juga yang masih belum mengetahui mengapa rumput itu tidak boleh diinjak. Dan setelah dilakukan penjelajahan lebih lanjut, ternyata terdapat pesan moral yang harus disampaikan mengapa rumput itu tidak boleh diinjak atau pun dilewati. “Kan sudah ada jalan bagus yang dibuat, kenapa masih saja ada yang lewat ditengah-tengah situ” Kata Yasin mahasiswa Elektro yang sudah cukup senior dikampusnya itu. Namanya juga manusia, kita selalu saja tidak pernah puas akan apa majalah limas edisi xiii

ilustrator : nafisah

yang sudah kita dapat. Begitu juga dengan yang terjadi di Kampus Teknik itu. Sebenarnya rumput itu tidak mengandung apa-apa, bukan merupakan rumput bagus atau rumput impor yang sayang bila diinjak-injak, bahkan memang tidak terdapat hal-hal aneh disitu. Namun bisa kita lihat tingkah laku manusia dari ia berjalan, benar yang sudah dikatakan oleh Yasin tadi, bahwasannya sudah terdapat jalan yang lebih bagus dan lebih baik dari itu, namun kenapa masih saja ada yang lewat jalan rumput itu. Didalam menggapai setiap impiannya, manusia terkadang ingin mendapatkannya secara instan, ingin menempuh jalan pintas, tanpa mau bersusah payah. Bisa kita lihat dari kebiasaan anak-anak Kampus Teknik ini, sorakan dan teriakan itu memang hal yang tepat diberi-

kan kepada orang-orang yang ingin berjalan melalui jalan tembus itu. Memang jalan yang bagus itu lebih jauh karena harus memutar dulu, beda halnya jika kita langsung lurus menembus rerumputan ditengah-tengah Gedung Perkuliahan Kampus Teknik itu. Dan sekali lagi diperingatkan, bukan rumputnya yang menjadi masalah, namun “Cara” yang kita lakukan, dan adab yang kita tunjukkan. Bahkan oleh rumput pun kita bisa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, bukan hanya pada rumput itu tapi juga dalam keadaan yang lain kita tetap harus menjaga sopan-santun, menjaga adab kita, menjaga moral kita. Karena sikap atau Attitude melambangkan kepribadian kita, maka dari itu jadilah orang baik untuk mendapatkan kebaikan. []

49


HIBURAN Ketika (Calon) Koruptor Teriak Koruptor oleh Saleha Indriani

foto : ilustrasi

Hukum mati para korupsi....!!!! Miskinkan para pencuri uang rakyat.....!!! Hukuman untuk para koruptor terlalu lemah...!!! Pemerintah lamban dalam memberantas korupsi..!!! Kalimat kaliamat inilah yang sering dilontarkan mahasiswa sebagai respon atas tindakan korupsi yang dilakukan oleh para pejabat. Para mahasiswa mengutuk habis-habisan tindakan keji tersebut. Semangat dari dalam diri mahasiswa begitu besar untuk memberantas korupsi di Indonesia. Banyak hal yang dilakukan mahasiswa seperti demo, menulis opini yang berisi kecaman terhadap para koruptor dan banyak lagi. Tetapi, sadar tak sadar sebagian mahasiswa hanya sibuk mengecam tindakan para koruptor, hanya sibuk melarang para pejabat untuk korupsi, hanya sibuk mengoreksi kesalah para koruptor. Dibalik itu semua, mahasiswa tidak menerapkan pada dirinya sendiri. Mahasiswa marah pada koruptor, tapi mereka sendiri juga koruptor. Memaksa para koruptor

50

untuk berubah, tapi mereka sendiri tidak berubah. Mahasiswa marah kepada pejabat yang malas bekerja padahal mereka sudah digaji menggunakan uang negara, tapi mahasiswa tidak marah pada diri mereka sendiri saat mereka malas belajar padahal kuliahnya juga di subsidi uang negara. Mahasiswa marah ketika para koruptor membesarkan dana proyek namun yang digunakan sedikit, tapi tidak marah ketika mereka berbohong tentang UKT. Mereka seolah miskin di depan para verifikator tapi menjadi kaya setelah masuk kuliah Mereka marah saat pegawai negeri sipil terlambat saat masuk kerja, tetapi mereka tidak marah saat mereka terlambat kuliah. Mereka marah saat hukuman para koruptor dinilai tak sebanding dengan apa yang para koruptor lakukan, tapi mereka mengutuk dosen yang mengusir mereka saat mereka masuk kelas setengah jam sebelum kelas berakhir. Mereka marah saat proyek yang dikerjakan pemerintah tidak sesuai dengan standar tetapi masih

mendapat gaji yang sesuai, tetapi mereka tidak marah ketika mendapat nilai A walaupun mereka tahu tugas dan ujian mereka tidak sesuai standar.

Itulah gambaran dari sebagian mahasiswa, tak semuanya begitu tapi bisa jadi itu calon penerus para koruptor yang mereka atau bahkan saya kutuk saat ini. Jadi, ayo berubah. Jangan hanya memaksa orang lain untuk berubah, tetapi paksa diri sendiri untuk berubah. Bangsa ini tak membutuhkan banyak komentator dan kritikus tapi bangsa ini membutuhkan para aktor yang benar benar bekerja untuk bangsa. []

majalah limas edisi xiii


HIBURAN

majalah limas edisi xiii

51


HIBURAN

Drama Korea Hai, guys. . sudah pernah menonton The Heirs, Mahabaratha, atau Ganteng-Ganteng Serigala? Pasti pernah, kan? Gimana nih menurut kalian? Lebih suka drama Korea, serial India atau sinetron Indonesia? Kali ini, LIMAS akan mengulas seputar persaingan ketiga jenis drama ini yang memang sedang booming dan menjadi favorit para penikmat pertelevisian di Indonesia. Menyebarnya invansi kebudayaan Korea ke seluruh dunia saat ini turut mempengaruhi perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya drama Korea yang menghiasi layar kaca Indonesia dan memiliki penggemar tersendiri.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim LIMAS, Drama korea banyak digemari karena ceritanya yang menarik, tidak monoton, memiliki rata-rata episode yang terbilang pendek, serta aktor dan aktrisnya yang rupawan. Lihat saja drama Korea ‘The Heirs’ yang dibintangi oleh si tampan Lee Min Ho. Tokoh Kim Tan yang ia perankan dengan apik berhasil memikat para pecinta drama korea hingga berhasil meraih rating tertinggi di Indonesia selama masa penayangannya. Tak hanya drama Korea, penggemar serial Bollywood yang sempat mengalami mati suri, kembali di-

52

s v

Bollywood vs Sinetron

manjakan dengan banyaknya serial-serial unggulan negeri India tersebut yang di putar di beberapa stasiun televisi lokal Indonesia. Sebut saja Mahabharata yang menjadi salah satu penggerak awal munculnya serial Bollywood yang berkisah tentang sejarah lahirnya Lima Pandawa yang di ceritakan dengan begitu apik. Lokasi syuting yang terbilang megah, kostum yang unik dan tata cahaya yang memikat adalah salah satu alasan yang membuat serial ini begitu di gemari oleh penikmatnya. Lalu bagaimana dengan sinetron Indonesia jika semakin banyaknya serial Bollywood dan drama Korea yang diputar di Indonesia? Melihat banyaknya drama Korea dan serial Bollywood yang ada, produser Indonesia pun tak mau kalah dalam mengembangkan sinetron-sinetronnya. Misalkan saja sinetron Ganteng-Ganteng Serigala yang menjadi sinetron favorit remaja dan menduduki rating

yang terbilang cukup tinggi di Indonesia, hingga muncullah beberapa sinetron yang menyerupainya. Meskipun sinetron tersebut di angkat dari kisah film luar negeri, namun jalan cerita dan acting para pemain yang terbilang unik dan menghibur, sinetron ini mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat, terutama remaja.

Dari yang kita lihat, antara drama Korea, serial Bollywood dan sinetron Indonesia memiliki keunggulan dan penggemarnya masing-masing. Lalu, menurut kalian, diantara ke tiga jenis tayangan tersebut, manakah yang lebih kalian sukai? Serial yang dibintangi sosok Kim Tan, Arjuna atau Tristan yang mempesona? (Sri Putri Puspa Ayu, Berra Teratai Lubis) majalah limas edisi xiii


HIBURAN

ANEKDOT oleh Msy. Deta Maulinda UAS Pada suatu hari di luar gedung B kampus fisip unsri indralaya, saat itu waktu menunjukan pukul 06:00 WIB namun ada 1 mahasiswa yang sudah berada didepan kampus tersebut padahal pintu masuk pun belum di buka. Mahasiswa 1 : “Aduhh... pintu belom dibuka lagi. Padahal gue mau cepet Mahasiswa 2 : “Raja nyotek dasar lu.” Mahasiswa 3 : “Belajar woii bukan masuk kelas. Sialll” nyontek ajeee.” Pukul 07:00 wib,Setelah satu jam Mahasiswa 1 : “Gue udah belajar menunggu akhirnya datang lah bro, Cuma emang gak bisa dipungkipenjaga kampus yang membukakan ri bahwa tempat duduk itu penentu kesuksesan saat UAS kek gini.” pintu. Mahasiswa 1 : “Hoyyy Mass lama banget sih datengnya, gua udah dari tadi nungguin nih.” Penjaga kampus : “Yaelah dek kan kampus emang dibuka jam 7, kenapa adek sudah dateng dari jam 6 pagi, rajin amat.” Mahasiswa 1 : “Bacotttt.” (lalu berlarian ke dalam ) Kemudian si mahasiswa 1 itu bergegas melihat jadwal dan langsung mencari kelas yang akan digunakan untuk UAS kelasnya nanti, mahasiswa itu mencari tempat duduk yang paling belakang dan tentunya paling strategis, lalu datanglah mahasiswa lainnya. Mahasiswa 2 : “Wihhh canggih banget lu, sudah nempatin bangku aja hahaha.” Mahasiswa 3 : “Gileee benerrrr, niat total broo... lu nginep disini ? kwkwkkw” Mahasiswa 1 : “Haha, gesit broo. Kalo lu mau nilai ipk lu dapet A semua, lu harus cepet dateng pagi kayak gue” majalah limas edisi xiii

Pukul 07:30 WIB, semua mahasiswa sudah ramai berdatangan dan banyak yang gelisah karena tempat duduk yang strategis sudah ditempati duluan oleh mahasiswa lainnya, sementara itu mahasiswa 1 dengan sombong teriak. Mahasiswa 1 : “Kasian banget lu pada, sudah tau UAS dosen killer gini, masih aja dateng jam segini, gue dong gesitttt.” Mahasiswa 4 : “Bantuin gue ya sobb, gue duduk depan nih, takut banget kagak bisa ngisi soalnya.” Mahasiswa 1 : “Enak aje lu, makanya bangun tu pagi, derita lu itu mah gue gak peduli. Gue ke wc dulu ya bro mau Beol bentar hahaa”

Lalu seluruh mahasiswa kelas bergegas dan berlarian ke kelas sebelah sementara itu mahasiswa1 baru keluar dari wc dan kaget melihat seluruh teman sekelasnya berlarian berpindah tempat. Mahasiswa 1 : “Apaan nih kok dipindahin buk kelasnya ?” Dosen penjaga : “Terjadi kesalahan penulisan, jadi sebenarnya kalian UAS dikelas 2A bukan 1A.” Mahasiswa 1 langsung bergegas ke kelas 2A dan ternyata hanya 1 bangku paling depan tepat di depan meja dosen penjaga, terpaksa mahasiswa 1 duduk di bangku tersebut. Lalu sebelum UAS dimulai mahasiswa 4 pun mendatangi mahasiswa 1 yang berada di depan.

Mahasiswa 4: “Hay coy kok lu duduk di depan ?” Mahasiswa 1: “Sial banget gue,. Tak lama mahasiswa 1 pergi, datan- Bantuin gue dong bro, belom beglah dosen penjaga ke kelas dan lajar.” langsung mengumumkan. Mahasiswa 4 : “Enak aje lu, derita lu itu mah gue gak peduli. Gue Dosen penjaga : “Anak-anak mohon ke bangku dulu ya bro, sudah maaf, Uas kali ini kelasnya dipin- mau mulai UAS nih hahaa.” dahkan ke kelas sebelah ya, seka- Mahasiswa 1 pun terdiam dan rang silahkan kalian pindah kelas terpaku mendengar perkataan sebelah.” temannya tadi. []

53


HIBURAN

TEKA-TEKI SILANG

54

majalah limas edisi xiii


HIBURAN

SEARCH YOUR ZODIAC! Aquarius ( 20 Januari – 18 Februari )

Karier Karier lumayan meningkat, yang awal nya pekerjaan dianggap susah ternyata bisa dilalui dengan sifat aquarius yang tenang dan penuh semangat. Kesehatan Kesehatan aquarius selaras dengan karier nya, baik-baik saja tapi hindari minum air dingin jika sayang dengan suara nya. Asmara Cinta memang harus dikejar. tapi liat-liat juga orang yang dikejar mau atau enggak dikejar. Capek kalau lama-lama ngejar. perjuangan ada titik jenuh nya.

Pisces ( 19 Februari – 20 Maret )

al. Makanlah sesuai aturan 3 kali sehari. jangan membiarkan tubuh mu ambruk. Asmara Lagi dekat dengan seseorang tapi masih ingat sama mantan. Jangan memulai hubungan baru kalau luka lama masih menganga. Move on tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Taurus ( 20 April – 20 Mei )

Karier Banyak pertolongan yang datang disaat kau butuh bantuan di pekerjaan mu. Semuanya karena perbuatan mu. Hal baik selalu dibalas dengan hal yang baik juga. Pertahankan sifat mu yang akan menunjang karier mu. Kesehatan Taurus mempunyai fisik yang kuat. oleh sebab itu kesehatan taurus baik-baik saja. Asmara Jangan pernah melihat rumput tetangga yang terlihat lebih subur. Yang terlihat oleh mata belum tentu sesuai dengan keadaannya. Bersyukur lah dengan apa yang telah kau miliki.

Karier Karier pisces agak sedikit menurun, namun masih bisa diatasi. Kesehatan Meriang sering melanda. Banyak-banyak minum air putih dan makan buah-buahan. Asmara Cinta datang terlambat. Tetapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Setidaknya mencoba agar lega. Apapun hasilnya sesuai dengan Gemini ( 21 Mei – 20 Juni ) usaha nya. Karier Menurun. Tidak seperti biasanya. Aries Tapi harus terus mencoba. Setiap ( 21 Maret – 19 April ) usaha tidak ada yang sia-sia. Karier Karier aries seperti pelana kuda. Kesehatan Kadang turun dan kadang naik. Satu Baik-baik saja. hanya saja kurang hal kelemahan aries terlalu percaya mengkonsumsi vitamin c. dengan perkataan orang lain dari Asmara pada kata hati dan keinginannya Romantis. Tetapi selalu mengulang sendiri. Sifat bimbang ini lah mem- hal yang sama. Cari lah suasana yang baru agar tidak jenuh. buat karier nya turun naik. Kesehatan Jangan terlalu mengurangi porsi Cancer makan. Badan mu sudah cukup ide- ( 21 Juni – 22 Juli ) majalah limas edisi xiii

Karier Bekerja lah lebih giat agar impian mu tercapai. Sesuatu yang tinggi tidak bisa dicapai dengan cepat. Kesehatan Berolahraga lah. Menurunkan berat badan tidak hanya mengurangi makanan. Buah-buahan baik untuk diet. Asmara Hubungan mu terlihat baik. Tetapi sebenarnya banyak yang harus dibenahi. Hal-hal kecil yang kau anggap sepeleh akan berubah menjadi besar jika tidak segera kau selesaikan.

Leo ( 23 Juli – 22 Agustus )

Karier Kurangi keras kepalamu. Jangan sampai ego mu itu membuat karier mu menjadi hancur. Jangan malu untuk bertanya. Kesehatan Perut mu sedang bermasalah. Kurangi makan pedas. Asmara Kau selalu bisa mencairkan suasana. Sehingga setiap dia ada di samping mu dia selalu nyaman.

Virgo ( 23 Agustus – 22 September )

Karier Cepatlah mengambil keputusan. Jangan pernah bertele-tele dalam bersikap. Pekerjaanmu akan terganggu dengan hal itu. Kesehatan Dalam keadaan baik. Asmara Sifat bertele-tele mu ini harus dikurangi. Kalau iya katakan iya kalau tidak katakan tidak. Hts itu jauh lebih sulit daripada kelihatannya.

55


Libra ( 23 September–22 Oktober )

Karier Kariermu dalam keadaan baik. Seimbang tidak berat sebelah. Kesehatan Baik-baik saja tapi kurangi makan malam. Perbanyak makan sayur. Asmara Seimbang tetapi menjenuhkan. Datar dan membosankan.

Scorpio ( 23 Oktober – 21 November )

Karier Dalam keadaan baik. Lebih kerja cerdas bukan hanya kerja keras. Kesehatan Kurangi mengkonsumsi makanan berminyak. Perbanyak olahraga. Asmara Temukan semangat baru. Jauh lebih indah daripada melihat yang lalu.

Sagitarius ( 22 November–21 Desember )

Karier Karier mulus. Tidak ada rintangan yang terlalu mengganggu. Kesehatan Jangan terlalu diporsir. Badan mu butuh istirahat. Asmara Jangan terlalu percaya dengan manisnya kata-kata. Jalani dulu, jangan pernah cepat mengambil keputusan ilustrator : putriys disaat kau belum tau apa-apa tentang nya.

Capricorn ( 22 Desember – 19 Januari )

Karier Mulus. Tapi hati-hati dengan kerikil-kerikil kecil. Walaupun kecil tetapi jika tersandung tetap akan jatuh. Kesehatan Baik-baik saja. perbanyak minum air putih. Asmara Romantis. Lembut. Tetapi sering kali mangkir dari perasaan nya sendiri.

56

“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.” - Albert Einstein majalah limas edisi xiii


BIDIKAN LENSA

majalah limas edisi xiii

57


BIDIKAN LENSA with LIMAS

“Where there is love there is life.” Mahatma Gandhi

58

majalah limas edisi xiii



“To be understood by the truck driver while not insulting the professor’s intelligence.”


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.