Studio Perancangan Perkotaan 1 | Magister Perancangan Kota

Page 1

WOMEN AND CHILDREN

URBAN LEISURE

KRAMAT PELA, TAMAN PURING

DESIGN REPORT
NATHASYA LINTANG 22060 12833
DATA & ANALISIS

KONTEKS LOKASI

Kebayoran Baru merupakan kawasan di Indonesia yang pertama kali dirancang oleh arsitek/urban desainer. Desain awal berkiblat pada konsep Garden Cities of Tomorrow oleh Ebenhezer Howard, yang dicanangkan sebagai kota induk Jakarta. Saat ini, penataan kawasan Kebayoran Baru telah dikategorikan sebagai cagar budaya dan terus dipertahankan penataannya. Secara arsitektur, gaya bangunan di Kebayoran Baru juga sangat beragam. Serta, perencanaan ruang terbuka hijau juga sudah direncanakan sejak awal perancangan.

taman puring sebagai RTH

Rencana awal tata guna lahan Taman Puring: Sebagai ruang terbuka hijau

Realitas tata guna lahan Taman Puring saat ini: Sebagai ruang terbuka hijau 4 (skala Kecamatan)

Kecamatan Kebayoran Baru

taman puring sebagai RTH-4 taman puring sebagai Zona Jalur Hijau

taman puring sebagai “tengaran” sumber: Sosialisasi Permen ATR/BPN No. 14 tahun 2022

Kelurahan Kramat Pela Taman Puring Jl. Kyai Maja

ANALISIS MAKRO

FINE GRAIN

COARSE GRAIN

PAGI - SIANG

Lalu lintas pagi hari sibuk di dominasi akses menuju perkantoran (Sudirman) dan area pendidikan/ sekolah

SIANG - SORE

Kepadatan lalu lintas terjadi di area sekitar Pasar Mayestik, karena merupakan nodes public transport dan aktivitas di Pasar Mayestik

SORE - MALAM

Lalu lintas di malam hari padat pada area hunian, apartemen, karena merupakan jam arus balik aktivitas bekerja.

TRAFFIC DENSITY

Small blocks dan fine grain dapat menghasilkan social connectivity yang baik. Kawasan memiliki fine grain dan small blocks yang seimbang.

Coarse grain memberikan efek car oriented, mengurangi interaksi sosial. Di beberapa titik terdapat coarse grain seperti area apartemen, retail.

MORPHOLOGY

FINDINGS: ISSUES

• Koridor primer (Jl. Kyai Maja) di dominasi pengguna kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, sangat sedikit pejalan kaki. Car oriented padahal kawasan memiliki small blocks yang dapat memudahkan social connectivity

• Sehari-hari, kawasan memiliki fungsi yang cukup terfokus dan aktif di jamjam tertentu. Tidak ada fungsi yang berlangsung 24/7

POTENCIAL

• Memiliki small blocks dan fine grain yang dapat dikuatkan karakternya sebagai pemantik aktivitas berjalan kaki

• Urban fabric kawasan cukup beragam dan memiliki banyak destinasi yang menarik, di dukung dengan blok-blok kecil

• Kawasan memiliki 2 jenis blok: artificial blok yang menjadi bagian dari penataan Kebayoran Baru, dan organik blok

DISTRICT EDGES

FINDINGS:

ISSUES

Secara legibilitas, beberapa distrik tidak memiliki penanda yang karakternya kuat, sehingga keterikatan pengguna jalan terhadap distrik kurang

POTENCIAL

Distrik terbagi berdasarkan koridor jalan, blok-blok, dan keberadaan sungai. Setiap distrik di dominasi dengan perumahan dan muka jalan didominasi oleh perdagangan jasa, keberagaman fungsi membuat kawasan mewadahi cukup banyak kebutuhan harian

DISTRICT

• DISTRIK I fungsi yang ada: perumahan, perkantoran, perdagangan jasa, pendidikan

• DISTRIK II fungsi yang ada: perumahan, perkantoran, pendidikan

• DISTRIK III fungsi yang ada: perkampungan dan perdagangan jasa (food and beverages)

• DISTRIK IV fungsi yang ada: perdagangan jasa KDB Tinggi

• DISTRIK V fungsi yang ada: hunian (apartemen) dan perdagangan jasa KDB tinggi (retail)

LAND USE

PENDIDIKAN

- SMP N 11 Jakarta - SMP N 29 Jakarta

- UHAMKA - Politeknik Sahid Pariwisata

PERDAGANGAN JASA

- RSIA Muhammadiyah

- Gandaria City Mall

- Apartment Park Avenue

- Apartment Oak Suites - Everyday Hotel

- Apartment Permata Gandaria - Kantor Pos Indonesia

KOMERSIAL

PERKANTORAN

- Wisma Gandaria - BNI Sekuritas - BRI Insurance - BSAM Insurance - PT. Mega Buana Arta - Kantor Notaris - APMI (Perminyakan)

RUANG TERBUKA HIJAU

- Taman Puring - Taman Kerinci

- Taman Gandaria Tengah

- Taman Langsat

- Taman Ayodya/Barito

- Pasar Mayestik - Pasar Taman Puring - Family Mart - Upnormal

- Taman Tebah - Taman Leuser

- Pemakaman Kramat Pela

- Pemakaman Wakaf

LAND MARK

POTENCIAL ISSUES

• Kawasan punya banyak destinasi yang dapat dikunjungi dalam radius 500-1000 meter dari Taman Puring. Tetapi, landmark tidak dapat menjadi penanda visual dari radius yang cukup jauh.

• Destinasi di kawasan memiliki segmentasi yang jelas: RS. Ibu dan Anak, Pasar Tekstil Mayestik, Pasar Taman Puring menjual produk kulit dan sepatu, Kantor Kecamatan, dsb. sehingga pengunjungnya juga spesifik serta jarang untuk mengeksplor kawasan.

• Landmark di kawasan ini cukup dikenal secara luas dalam skala kota karena ciri khasnya. Seperti Pasar Mayestik dan Pasar Taman Puring yang masih selalu ramai pelanggan.

• Kawasan memiliki destinasi yang banyak dengan walking distance yang standar (250-500 meter) ditambah memiliki small block sehingga mudah dicapai.

• Fungsi yang beragam juga mensuplai kebutuhan perumahan dan permukiman sekitar.

1 2 3 4 6 5 7 8 PASAR MAYESTIK 1 2 TAMAN LANGSAT 3 UPNORMAL 4 RS MUH. IBU ANAK 5 PASAR TAMAN PURING 6 KANTOR KECAMATAN 7 APARTEMEN PAKUWON 7 HALTE MAYESTIK

Active public space, PKL sepanjang jalan terutama di Weekend. Weekdays tidak penuh

FINDINGS:

ISSUES

Dalam radius 1km kawasan memiliki keberagaman fungsi yang ditawarkan, namun belum terdapat public space yang benar-benar mempertemukan semua fungsi yang ada di kawasan

POTENCIAL

Active public space, PKL sepanjang jalan terutama di sore-malam hari

Terdapat beberapa titik weak nodes yang dapat dikembangkan sebagai strong nodes karena lokasi strategis, memiliki karakter kuat, dan pedestrian yang baik

STRONG NODES

Adalah ruang publik yang mempertemukan aktivitas yang beragam dari berbagai fungsi yang ditawarkan kawasan, dalam kawasan ini strong nodes mempertemukan fungsi pendidikan, keamanan, transportasi, kantor, belanja, dan lain-lain.

WEAK NODES

Adalah ruang publik yang nampak digunakan oleh publik tetapi cenderung segmented, tidak mempertemukan beragam fungsi kawasan. Misalnya, ruang publik Rumah Sakit, Taman Kerinci yang hanya digunakan penduduk perumahan, dsb.

Active public space, kantong parkir, dan PKL

Public transport nodes, pertemuan berbagai moda transportasi

Activity nodes, pertemuan berbagai aktivitas, kantong parkir

1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 KM 500 M
NO DES

BUILDING & BLOCKS

KETINGGIAN BANGUNAN

Sebaran jumlah bangunan menurut ketinggian

ISSUES

Kawasan di dominasi dengan bangunan ketinggian 1-3 lantai yang diperuntukkan sebagai perumahan, permukiman, dan komersial

Perumahan dan permukiman Single Used Komersial

BANGUNAN 1-3 LANTAI BANGUNAN 4-8 LANTAI

Sekolah dan pendidikan RSIA Muhammadiyah Perkantoran

BANGUNAN >8 LANTAI

Apartemen Retail Perkantoran

Ketinggian Jalur Busway Koridor 13 adalah 23 meter (Tribun News, 2017) sehingga di Jalan Kyai Maja banyak muka bangunan yang tertutup badan dari jalur busway tersebut

Selain muka bangunan yang tertutupi, view pejalan kaki juga terbatasi karena keberadaan jalur busway tersebut

POTENCIAL

Adanya halte transjakarta di hampir 8001000 meter --> adanya jembatan penyebrangan orang. JPO menjadi titik pandang yang bisa membantu pejalan kaki untuk melihat destinasi yang ada di kawasan

ELEVATION STUDY

HALTE VELBAK

Koridor 13 TransJakarta

HALTE MAYESTIK

Koridor 13 TransJakarta

ACCES IBILITY

ISSUES

HALTE TAMAN PURING Metrotrans, mikrotrans

HALTE TAMAN PURING 2 Metro trans

HALTE KYAI MAJA - GANDARIA Metro trans

Kualitas pedestrian tidak merata, di beberapa titik vital dengan aktivitas yang tinggi tidak disupport dengan pedestrian yang baik

Tidak terkoneksi melalui pedestrian yang baik antara destinasi dalam kawasan dengan public transportation

POTENCIAL

Beberapa fasad punya karakter kuat yang bisa menjadi penanda untuk destinasi-destinasi tertentu dalam kawasan

Adanya isu revitalisasi Halte Velbak dan Skybridge yang menghubungkan Stasiun Kebayoran dengan Halte. Integrasi public transport

4 3 5 1 2 6 7
4 4 1 2 3 7

STREETS & SURROUNDING

ISSUES

Overcrowding di Pasar Mayestik karena suplai manusia dikawasan menumpuk di Pasar Mayestik

Hub transport terdapat di area Pasar Mayestik sehingga semua kegiatan berujung di Pasar Mayestik

POTENCIAL

Terdapat titik yang dapat menjadi potensial nodes di Jl. Bumi dan Jl. Kyai Maja sebagai titik pertemuan antar kegiatan di kawasan

Banyak aktivitas informal yang membuat kawasan menjadi lebih menarik dan memberikan keramaian di kawasan

1 2 3 4 5 6 7 VEHICLE DENSITY PEOPLE
JL. KYAI MAJA JL. GANDARIA I JL. GANDARIA III MORNING MORNING MORNING NOON NOON NOON NIGHT NIGHT NIGHT JL. KYAI MAJA JL. GANDARIA I JL. GANDARIA III MORNING NOON NIGHT MORNING NOON NIGHT MORNING NOON NIGHT
DENSITY

POTENSIAL:

- Punya banyak active facade dengan gaya bangunan yang vibrant (artdeco) dan jendela yang banyak

- Punya pedestrian yang baik dan street furniture

PLINTH STUDY

Strip Jl. Kyai Maja sisi utara: junction Kyai Maja - Blok M

ISSUES:

- Big junction: tidak ada pengamanan untuk pejalan kaki

- Frekuensi street furniture masih jarang, tidak sesuai dengan standar walking distance (300-500 m)

POTENSIAL:

- Public transport nodes, commercial district,

- People island, selalu banyak orang dan aktivitas

- Green corridor

Strip Jl. Kyai Maja sisi utara: junction Mayestik

ISSUES:

- Fasad digunakan untuk parkir, jalanan terlalu padat dan tidak ada visual break

- Pedestrian digunakan untuk tempat ojol atau parkir

POTENSIAL:

- Punya beberapa fasad yang unik dan mencolok

- Punya pedestrian yang baik

Strip Jl. Kyai Maja sisi selatan: junction Mayestik

ISSUES:

- Jalur masuk Mayestik cukup crowded karena jadi kantong parkir dan PKL

- Tidak ada shading dan street furniture di beberapa titik

FACADE STUDY

Fasad-fasad berikut adalah fasad yang memiliki peran dalam strip jalan Kyai Maja karena memiliki karakter yang kuat seperti gaya bangunan (1), punya koridor hijau yang fungsional (5), dan berpotensi sebagai penggerak aktivitas sosial di sepanjang strip (1), (3), (4).

MAIN CORRIDOR 1 2 3 4 5 1 1 1 2 3
4 5

GREEN SCAPE

TAMAN KERINCI

• Punya wahana bermain untuk anak

• Punya plaza yang cukup besar, digunakan untuk komunitas setempat

• Skala kelurahan

• Tidak berpagar, akses terbuka umum

• Lokasi ramah anak, karena di dalam lingkungan perumahan

• Tidak ada seating

TAMAN TEBAH

• Taman yang terletak di tengah Pasar Mayestik, pusat komersial

• Punya banyak seating, akses langsung dari Pasar Mayestik (ada pola pedestrian yang sama menuju ke taman)

• Skala kelurahan

• Sebagian sisi berpagar, namun akses tetap bebas

• Lokasi ramah anak, karena di dalam lingkungan

• perumahan

• Oasis di tengah kepadatan bangunan dan aktivitas

• Punya fasilitas yang mirip dengan Taman Puring (wahana bermain anak dan air mancur) tapi air mancur sudah tidak berfungsi

• Skala Kelurahan

• Dipagari tapi akses terbuka

• Berpagar, RTH Pasif tidak ada aktivitas pengunjung

• Berada di tengah lokasi komersial food and beverages, sehingga taman menjadi tempat berjualan PKL yang ramai dari pagi-malam

• Sering digunakan untuk parkir kendaraan SMA Labschool

• Lahan yang cukup luas

• Berfungsi sebagai RTH pasif dan ruang resapan skala kecamatan

• Berpagar, RTH Pasif tidak ada aktivitas pengunjung

• Supporting taman Langsat

• Sebagai pelestarian ekosistem flora

TAMAN LEUSER TAMAN GANDARIA TENGAH

KEYPLAN

STUDI RUANG KOTA

upaya integrasi public transport tapi view kurang optimal (clear horizon, Hans Karssenberg)

pagar pembatas, tidak ada akses masuk

tidak ada akses pedestrian yang aman

active frontage pasar, bisa menjadi daya tarik tetapi terhalang pagar dan planter tidak ada pedestrian, tapi terdapat setback berupa vegetasi

entrance

bangunan sekitar didominasi 3-4 lantai, lebih rendah dari jalur Busway Transjakarta

Pasar Mayestik, generator utama kawasan komersial, berfungsi sebagai landmark dan nodes kawasan

active frontage: ruko komersil

active frontage: ruko komersil

POTONGAN KAWASAN

1 JALAN KYAI MAJA

KEYPLAN

one use ruko komersial, cenderung memiliki dead facade (no diversity in function, Allan Jacob)

Lajur kendaraan dua arah, sisi kanan biasanya digunakan untuk parkir pekerja

active frontage hanya sampai percabangan jalan Kyai Maja

terdapat zona lanskap yang membagi percabangan jalan, bisa menjadi potensi petanda menuju

Taman Puring

Pembatas jalan menggunakan planter

• Kondisi jalan sebelum dibangun jalur busway layang memiliki vision dan horizon yang jelas. Less car-oriented karena plinth masih terakses dengan jelas (vision).

• Tersedia area pedestrian meskipun belum difasilitasi lengkap, di beberapa titik masih digunakan untuk parkir

• Car oriented, karena jalur bus dipindah ke atas, mobil jadi lebih mendominasi jalan.

• Tersedia beberapa pedestrian tapi kurang optimal persebarannya

• No transparent facades, setback lebih digunakan sebagai area parkir daripada untuk kebutuhan bangunan komersil

one use ruko komersial, cenderung memiliki dead facade

active frontage hanya sampai percabangan jalan Kyai Maja, termasuk pedestrian

terdapat zona lanskap yang membagi percabangan jalan, bisa menjadi potensi petanda menuju

Taman Puring

Pedagang kaki lima menggunakan ruas jalan untuk berjualan, terkadang juga untuk seating

jalur busway di atas, upaya mengatasi kemacetan dan integrasi public transportation untuk kawasan

Dead frontage, setback digunakan sebagai area parkir Ada area pedestrian meskipun belum dilengkapi fasilitasnya

ada upaya membuat active frontage --> UPNORMAL, mulai mencoba mengaktifkan fasad dengan mengubah komersil menjadi restoran (public function, Hans Karssenberg)

2013 2021 2013
POTONGAN

KEYPLAN

• Dead ground floor, sepanjang strip jalan merupakan ruko single use building yang tidak memiliki aktivitas di lantai dasar

• Parking setback

• Typical design facades, sepanjang strip merupakan ruko dengan design facades yang tipikal.

POTONGAN 2 JALAN GANDARIA III

Mutual frontage, pengunjung taman bisa beli makanan dari dalam taman dari kaki lima

• Mutual design intervention antara area seating taman Puring dengan letak hawkers di Jl. Gandaria III

• Menjadi kantong parkir untuk kantor di sekitar: ruko, Wisma Gandaria, RS Muhammadiyah Ibu Anak

• Tidak ada pedestrian yang terdefinisi

• Tidak dilalui public transport, tetapi terdapat ojek online dan bajaj mangkal

Mutual design intervention, pengunjung taman bisa beli makanan dan makan dari taman

Area jalan digunakan untuk pedaganag kaki lima dan parkir mobil

Dead frontage dari one use komersil, ruko banyak yang sudah mati karena area kurang potensial untuk one type komersil

Dead ground floor, frontage digunakan untuk parkir kendaraan

Tidak ada pedestrian, ada area setback tapi kondisinya tidak secure

KEYPLAN

• Active streets, tingkat kepadatan kendaraan hampir sama dengan koridor primer Jl. Kyai Maja, menawarkan lebih banyak destinasi

POTONGAN 3 JALAN GANDARIA I

• Parking setback

• Typical design facades

• Strip jalan memiliki fungsi bangunan yang beragam: komersil, food and beverages, pom bensin, akademik, pelayanan umum, permukiman

• Pedagang kaki lima yang klaiming area setback dan pedestrian di sore hari

• Terdapat ojek online dan bajaj mangkal, dilalui metro trans dan mikro trans

• Kondisi pedestrian kurang optimal, padahal memiliki fasad yang cukup aktif

Jika siang digunakan untuk mangkal ojek, sore digunakan untuk kaki lima

Lajur kendaraan dua arah, cukup ramai karena ruas jalan cukup lebar

Dilalui bus metrotrans, mikrotrans, jaklingko, dan beberapa lainnya

Terdapat pedestrian tapi kurang konsisten lebarnya sehingga kurang optimal

Pembatas jalan

• Buka di sekitar taman, ramai ketika pengunjung taman cukup banyak. Siang hari kadang dikunjungi orang kantor yang istirahat bekerja

• Memanfaatkan seating di taman untuk tempat makan

INFOR MALITY

• Buka hanya pada sore-malam hari, menyuplai kebutuhan makanan untuk daerah perumahan, permukiman, dan kos-kosan di Jl. Gandaria I. Menggunakan setback jalan

Pedagang kaki lima yang permanen, buka dari pagi-malam hari, menyuplai pengunjung pasar, pedagang, dan pekerja kantor terdapat di Jl. Gandaria III dan Jl. Tebah

Kegiatan informal merupakan pilar primer dalam menghidupkan kawasan dan mempertemukan keragaman fungsi di kawasan Kramat Pela.

TAMBAL BAN

• Sepanjang Jalan Kerinci sisi barat dipenuhi tukang tambal ban

• Cukup dikenal di daerah Jakarta Selatan

• Cukup menjadi weak landmark

• Penyumbang ‘orang’ yang cukup besar di kawasan selain Pasar Mayestik dan Pasar Taman Puring

• Tidak punya tempat secara formal, tetapi disepanjang jalan banyak orang yang menawarkan jasa cat mobil motor

• Badan jalan digunakan sebagai parkir mobil dan tempat eksekusi pengecatan

• Bau cat sedikit mengganggu

PEDAGANG KAKI LIMA BENGKEL CAT MOBIL MOTOR
Perkampungan Gated Community Komersil, perkantoran, dan perdagangan jasa Pendidikan dan pelayanan umum 1 1 2 2 3 3 3 4 4 4 4 5 6 5 6 6 6 6 SEBARAN PENGUNJUNG ANALISIS MIKRO RUTE SISWA/PELAJAR RUTE PENDUDUK PERUMAHAN SETEMPAT RUTE PENGUNJUNG DARI PUBLIC TRANSPORTATION RUTE PENGUNJUNG PUSAT PERBELANJAAN PASAR MAYESTIK RUTE PENDUDUK KAMPUNG KOTA

AKTIVITAS PENGUNJUNG

Area seating barat memiliki area yang lebih luas daripada area seating timur, biasa digunakan untuk aktivitas dengan jumlah pengunjung yang besar: meeting, kegiatan pramuka

Aktivitas komunitas yang sering dilakukan pada weekend: senam, zumba, skateboard, parkour

Area wahana bermain anaik merupakan daya tarik Taman Puring. Taman Puring bagi para pengunjung dikenal dengan taman ramah anak karena wahana yang cukup entertaining

Air mancur taman Puring merupakan daya tarik utama taman. Banyak pengunjung yang datang kembali karena ingin menikmati air mancur. Jam nyala air mancur juga mempengaruhi jam padat pengunjung

TAMAN PURING

Area parkour, sering juga digunakan sebagai area bermain anak serta untuk orang tua mengawasi anak

Area seating timur digunakan untuk mengawasi anak dan makan. Taman Puring dilengkapi area service, toilet, jogging track dan ramah difabel (ramp)

DESAIN KONSEP

ANAK-ANAK & PEREMPUAN

Kawasan Kramat Pela memiliki keramaian yang aktor penggeraknya di dominasi oleh perempuan dan anak-anak. Kegiatan perempuan dan anak-anak di kawasan tersebar baik dari kegiatan sehari-hari, rumah tangga, atau hanya occasional.

Menyediakan ruang yang nyaman dan mudah diakses terutama untuk perempuan dan anak-anak sebagai aktor penggerak kawasan merupakan visi utama dalam menciptakan kawasan Kramat Pela yang lebih hidup dan produktif dengan mengintegrasikan fungsi kawasan yang erat dengan destinasi rekreasi (urban leisure)

MIND
MAP

PURPOSE STATEMENT

creating gender inclusive

neighborhood through dedicated urban leisure for women & children

ISSUES

POTENCIAL DESIGN STRATEGIES

Menciptakan ruang produktif bagi perempuan dan anak-anak

Kawasan punya destinasi rekreasi yang juga dapat menarik orang untuk meramaikan kawasan

Overcrowding terjadi di Pasar Mayestik, karena semua hub transportasi dan generator kawasan berasal dari kawasan Pasar Mayestik

Taman Puring memiliki pengguna yang sudah setia dan sering memanfaatkan ruang di taman

Area ke arah barat menuju Taman Puring, keramaian semakin berkurang, kawasan tidak produktif

Konfigurasi massa pada island Taman Puring untuk membuka akses visual Shared street dan shopping alley di Gandaria I untuk membuka akses ke permukiman

Jaringan transportasi publik yang memadai (transjakarta, metro trans, jaklingko) dan pengembangan JPO Velbak Kawasan di kelilingi taman dengan berbagai fungsi yang secara fisik dihubungkan melalui green corridor

Image-ability kawasan lemah karena keberadaan Jalur Transjakarta koridor 13, memberikan dampak car oriented

Aktivitas dalam kawasan tidak terhubung satu sama lain (interconnectivity) sehingga tidak saling membangun

Playground koridor, ruang untuk anak-anak dalam permukiman bermain

Resting pocket plaza, public plaza yang digunakan sebagai resting spot untuk shopping

Penataan ulang PKL Mayestik

Perencanaan tata guna lahan yang sesuai dengan kebutuhan

DESAIN INTERVENSI

Community Center, ruang serbaguna untuk kegiatan komunitas perempuan dan anak-anak

Penyesuaian land use dari permukiman ke mixed use = mengaktifkan

fasad

Kios-kios untuk melengkapi kebutuhan harian permukiman

Playground connection, menciptakan jalur aman untuk anak-anak mengakses taman

Shopping

U MASTER PLAN 1 3 4 7 8 9 10 11 0 10 30 60 2 6 12 5
Alley, memanfaatkan muka toko untuk fashion retail sehingga pengunjung bisa window shopping

LEGENDA:

People Dedicated Strip Gandaria III

Community Space

Pasar Taman Puring

Resting Pocket Plaza

FnB Mayestik Leisure

Shopping Alley Mayestik

Main Entrance Taman Puring

Shophouse Alley

Playground Connection

Crossing Pedestrian Plaza

Retail and Commersial

Family Mart and Daycare

Menciptakan ruang yang aman dan nyaman untuk tempat bertumbuh kembang ibu dan anak. Memberikan ruang untuk anak-anak di dalam kota

NURTURE PLEASURE

Integrasi kawasan dengan kebutuhan harian keluarga, rekreasi sosial, ruang hijau, keluarga, belanja, dll yang ada di kawasan

SECURE

Menciptakan ruang kota yang aman secara fisik bagi perempuan dan anak-anak, menghadirkan “eye on the street” dan fasilitas publik yang dibutuhkan ibu dan anak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PROGRAM RUANG KOTA

PROBLEM

Destinasi dalam kawasan tidak terkoneksi secara aksesibilitasnya. Banyak titik-titik jalur pedestrian yang terputus dan memiliki kondisi yang tidak baik

INTERVENTION

Menciptakan jalur pedestrian yang terkoneksi dengan destinasi dalam kawasan, memberikan ruang khusus pejalan kaki (Jl. Gandaria III), jalur sepeda

PROBLEM

Transportasi publik di kawasan sangat memadai namun tidak digunakan secara optimal oleh pengguna dalam kawasan. Beberapa halte dalam kondisi yang buruk, dan letak halte tidak strategis

INTERVENTION

Integrasi destinasi kawasan, permukiman, dengan publik transportation dan moda transportasi alternatif seperti ojek pangkalan, bajaj, dll.

PROBLEM

Taman Puring merupakan ruang publik yang sering digunakan oleh anak-anak, terutama yang tinggal disekitar kawasan Kramat Pela. Kawasan punya banyak ruang publik hijau

INTERVENTION

Playground connection dengan memanfaatkan green corridor, membuat jalur yang aman untuk anak-anak menggunakan ruang publik (Taman Puring ke Taman Gandaria)

PROBLEM

Kawasan memiliki destinasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan harian perumahan dan permukiman setempat; superindo, supermarket, kios, rumah makan, dll. Beberapa fungsi tidak produktif

INTERVENTION

Penyesuaian tata guna lahan di beberapa titik kawasan, seperti perubahan peruntukkan lahan permukiman menjadi shophouse (Jl. Gandaria I dan mixed use (Jl. Kyai Maja)

PROBLEM

Belanja, berjualan, dan makan adalah kegiatan yang mempertemukan manusia di kawasan Kramat Pela. Kawasan Mayestik merupakan pusat perbelanjaan dan generator kawasan

INTERVENTION

Penataan ulang kawasan Mayestik melalui penataan PKL Mayestik di Jl. Tebah agar lebih rapi dan punya fasad yang permeable. Memanfaatkan keberadaan Jalur Transjakarta 13 sebagai shopping alley, penyesuaian tata guna lahan sehingga kawasan Mayestik dapat dimanfaatkan sebagai shopping retail

PROBLEM

Kawasan memiliki banyak aktivitas komunitas seperti ibu-ibu senam, komunitas parkour, pramuka anak, dan masih banyak lagi yang diwadahi di Taman Puring dan sekitarnya

INTERVENTION

Menyediakan Community Center, ruang serbaguna yang dapat digunakan oleh penduduk setempat maupun umum untuk menjalankan aktivitas publik misalnya; imunisasi gratis untuk batita dan balita yang dapat bekerja sama dengan RSIA Muhammadiyah

Jalan Gandaria III PEOPLE DEDICATED

BEFORE AFTER

Mutual design intervention, pengunjung taman bisa beli makanan dan makan dari taman

Mutual frontage, pengunjung taman bisa beli makanan dari dalam taman dari kaki lima

Area jalan digunakan untuk pedaganag kaki lima dan parkir mobil

Tidak ada pedestrian, ada area setback yang tidak secure

Dead frontage dari single use komersil, ruko banyak yang sudah mati karena area kurang potensial untuk single use komersil

Dead ground floor, frontage digunakan untuk parkir kendaraan

1

Active Frontage, single use komersil yang mati disesuaikan peruntukkan lahannya sebagai mixed use: coworking, fnb, rukan, dengan active groundfloor

Jl. Gandaria III, dedicated for people and informality. Menjembatani aktivitas di sekitar taman puring: perumahan, kantor, kos, fasilitas publik

Taman Puring, taman kecamatan, pagar besi diganti dengan pagar hidup, akses ditambah

Entrance Taman Puring

Active Frontage, single use komersil yang mati disesuaikan peruntukkan lahannya sebagai mixed use: coworking, fnb, rukan, dengan active groundfloor

Community Center, dapat dimanfaatkan untuk keperluan komunitas terkhusus ibu dan anak. Dapat bekerja sama dengan pihakpihak luar

Fending Space, ruang loker dan nursery room untuk ibu dan anak yang membutuhkan tempat untuk melakukan keperluannya

Seating Area Taman Puring, mutual interface dengan PKL Jalan Gandaria III

single use ruko komersial, cenderung memiliki dead facade

AFTER

terdapat zona lanskap yang membagi percabangan jalan, bisa menjadi potensi petanda menuju Taman Puring

semi-active frontage but no pedestrian Pedagang kaki lima menggunakan ruas jalan untuk berjualan

jalur busway di atas memberikan vista yang membuat pejalan kaki merasa ‘kecil’ mengurangi walking experience

ada upaya membuat active frontage --> UPNORMAL, mulai mencoba mengaktifkan fasad (public function, Hans Karssenberg)

PUBLIC PLAZA

Integrasi fasad bangunan yang interaktif dengan street furniture. Memberikan pengalaman berjalan pada ‘eye level’

5
Jalan Kyai Maja & Jalan Bumi
BEFORE

Children Daycare, pada lantai 2 dan 3 Family Mart digunakan sebagai daycare penitipan anak untuk orang tua yang ingin berbelanja di area kawasan

RESTING POCKET PLAZA
RESTING POCKET PLAZA
Konfigurasi Massa, pada Pasar Taman Puring untuk membuka akses vista menuju ke Taman Puirng - Gandaria I

Integrasi fasad bangunan yang interaktif dengan street furniture. Memberikan pengalaman berjalan pada ‘eye level’

Resting Pocket Plaza : fungsi retail (window shopping, fnb, cafe, dengan street furniture dan interactive children instalation)

RESTING PLAZA

Konfigurasi Massa, pada Pasar Taman Puring untuk membuka akses vista menuju ke Taman Puirng - Gandaria I

5
Jalan Kyai Maja & Jalan Bumi

Children Daycare, pada lantai 2 dan 3 Family Mart digunakan sebagai daycare penitipan anak untuk orang tua yang ingin berbelanja di area kawasan

Public Plaza, memberikan pengalaman dan mengaktifkan kawasan pada skala groundfloor

Resting Pocket Plaza, merupakan titik paling strategis (vista), pertemuan berbagai aktivitas. Menjadi spillover pocket keramaian di Mayestik

Pedestrian Jalur Sepeda

SHOPPING HOMEBASED

AFTER

Jika siang digunakan untuk mangkal ojek, sore digunakan untuk kaki lima

Pembatas jalan

Jalur yang padat dengan metrotrans, mikrotrans, jaklingko, bajaj, gojek, dll.

Lajur kendaraan dua arah, cukup ramai karena ruas jalan cukup lebar

Terdapat pedestrian tapi kurang konsisten lebarnya sehingga kurang optimal

Kios-kios tetap dipertahankan sebagai penggerak ekonomi kecil menengah, menyuplai kebutuhan kampung kota

Shared street dominan digunakan untuk pedestrian, tetapi dapat digunakan jika lalu lintas terlalu padat (kondisi tertentu)

4
Jalan Gandaria I
BEFORE

Shared Street, penggal jalan digunakan dominan oleh pejalan kaki, namun dapat digunakan untuk fungsi lain yang dibutuhkan

Eksisting Green Koridor Pedestrian

Dead facade and groundfloor

Car Oriented karena vista terdominasi kehadiran jalur busway koridor 13

Dead facade and groundfloor

Window shopping

SHOPPING ALLEY

Memanfaatkan bangunan yang memiliki setback 0 sebagai pedestrian dan window shopping facade

Memanfaatkan bangunan yang memiliki setback 0 sebagai pedestrian dan window shopping facade

Jalan Tebah
7

Window Shopping, fasad toko transparan dengan groundfloor dimanfaatkan sebagai window shopping sehingga menarik pejalan kaki dan massa

JPO

Struktur Koridor 13 dimanfaatkan untuk meletakkan iklan dan entertainment lain yang mendukung pusat perbelanjaan

Shopping Alley, beberapa bangunan punya eksisting alley yang dapat dimanfaatkan sebagai shading bagi pejalan kaki dan window shopping

Jalan Kyai Maja

PKL MAYESTIK

Jalan Tebah

BEFORE AFTER

Mengintegrasikan fasad tokotoko komersial dengan keberadaan PKL Mayestik yang banyak pengunjungnya. Membuat fasad lebih mutual

6
Keramaian tertutupi gerobak PKL sehingga alley gelap dan kotor (tidak sehat)

Area Pedestrian

dilebarkan sehingga dapat menampung street furniture

Planter membagi area pedestrian dengan badan jalan Tebah

Seating untuk supporting kegiatan makan di PKL Mayestik lebih terbuka

Fasad Toko pada groundfloor dimundurkan untuk tempat PKL, sedangkan etalase toko ada di lantai 2 dan lantai 3

NATHASYA LINTANG 22060 12833

WOMEN AND CHILDREN URBAN LEISURE

KRAMAT PELA, TAMAN PURING

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.