URBAN LEISURE
KRAMAT PELA, TAMAN PURING
KONTEKS LOKASI
Kebayoran Baru merupakan kawasan di Indonesia yang pertama kali dirancang oleh arsitek/urban desainer. Desain awal berkiblat pada konsep Garden Cities of Tomorrow oleh Ebenhezer Howard, yang dicanangkan sebagai kota induk Jakarta. Saat ini, penataan kawasan Kebayoran Baru telah dikategorikan sebagai cagar budaya dan terus dipertahankan penataannya. Secara arsitektur, gaya bangunan di Kebayoran Baru juga sangat beragam. Serta, perencanaan ruang terbuka hijau juga sudah direncanakan sejak awal perancangan.
taman puring sebagai RTH
Rencana awal tata guna lahan Taman Puring: Sebagai ruang terbuka hijau
Realitas tata guna lahan Taman Puring saat ini: Sebagai ruang terbuka hijau 4 (skala Kecamatan)
Kecamatan Kebayoran Baru
taman puring sebagai RTH-4 taman puring sebagai Zona Jalur Hijau
taman puring sebagai “tengaran” sumber: Sosialisasi Permen ATR/BPN No. 14 tahun 2022
Kelurahan Kramat Pela Taman Puring Jl. Kyai Maja
ANALISIS MAKRO
FINE GRAIN
COARSE GRAIN
PAGI - SIANG
Lalu lintas pagi hari sibuk di dominasi akses menuju perkantoran (Sudirman) dan area pendidikan/ sekolah
SIANG - SORE
Kepadatan lalu lintas terjadi di area sekitar Pasar Mayestik, karena merupakan nodes public transport dan aktivitas di Pasar Mayestik
SORE - MALAM
Lalu lintas di malam hari padat pada area hunian, apartemen, karena merupakan jam arus balik aktivitas bekerja.
TRAFFIC DENSITY
Small blocks dan fine grain dapat menghasilkan social connectivity yang baik. Kawasan memiliki fine grain dan small blocks yang seimbang.
Coarse grain memberikan efek car oriented, mengurangi interaksi sosial. Di beberapa titik terdapat coarse grain seperti area apartemen, retail.
MORPHOLOGY
FINDINGS: ISSUES
• Koridor primer (Jl. Kyai Maja) di dominasi pengguna kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, sangat sedikit pejalan kaki. Car oriented padahal kawasan memiliki small blocks yang dapat memudahkan social connectivity
• Sehari-hari, kawasan memiliki fungsi yang cukup terfokus dan aktif di jamjam tertentu. Tidak ada fungsi yang berlangsung 24/7
POTENCIAL
• Memiliki small blocks dan fine grain yang dapat dikuatkan karakternya sebagai pemantik aktivitas berjalan kaki
• Urban fabric kawasan cukup beragam dan memiliki banyak destinasi yang menarik, di dukung dengan blok-blok kecil
• Kawasan memiliki 2 jenis blok: artificial blok yang menjadi bagian dari penataan Kebayoran Baru, dan organik blok
DISTRICT EDGES
FINDINGS:
ISSUES
Secara legibilitas, beberapa distrik tidak memiliki penanda yang karakternya kuat, sehingga keterikatan pengguna jalan terhadap distrik kurang
POTENCIAL
Distrik terbagi berdasarkan koridor jalan, blok-blok, dan keberadaan sungai. Setiap distrik di dominasi dengan perumahan dan muka jalan didominasi oleh perdagangan jasa, keberagaman fungsi membuat kawasan mewadahi cukup banyak kebutuhan harian
DISTRICT
• DISTRIK I fungsi yang ada: perumahan, perkantoran, perdagangan jasa, pendidikan
• DISTRIK II fungsi yang ada: perumahan, perkantoran, pendidikan
• DISTRIK III fungsi yang ada: perkampungan dan perdagangan jasa (food and beverages)
• DISTRIK IV fungsi yang ada: perdagangan jasa KDB Tinggi
• DISTRIK V fungsi yang ada: hunian (apartemen) dan perdagangan jasa KDB tinggi (retail)
LAND USE
PENDIDIKAN
- SMP N 11 Jakarta - SMP N 29 Jakarta
- UHAMKA - Politeknik Sahid Pariwisata
PERDAGANGAN JASA
- RSIA Muhammadiyah
- Gandaria City Mall
- Apartment Park Avenue
- Apartment Oak Suites - Everyday Hotel
- Apartment Permata Gandaria - Kantor Pos Indonesia
KOMERSIAL
PERKANTORAN
- Wisma Gandaria - BNI Sekuritas - BRI Insurance - BSAM Insurance - PT. Mega Buana Arta - Kantor Notaris - APMI (Perminyakan)
RUANG TERBUKA HIJAU
- Taman Puring - Taman Kerinci
- Taman Gandaria Tengah
- Taman Langsat
- Taman Ayodya/Barito
- Pasar Mayestik - Pasar Taman Puring - Family Mart - Upnormal
- Taman Tebah - Taman Leuser
- Pemakaman Kramat Pela
- Pemakaman Wakaf
LAND MARK
POTENCIAL ISSUES
• Kawasan punya banyak destinasi yang dapat dikunjungi dalam radius 500-1000 meter dari Taman Puring. Tetapi, landmark tidak dapat menjadi penanda visual dari radius yang cukup jauh.
• Destinasi di kawasan memiliki segmentasi yang jelas: RS. Ibu dan Anak, Pasar Tekstil Mayestik, Pasar Taman Puring menjual produk kulit dan sepatu, Kantor Kecamatan, dsb. sehingga pengunjungnya juga spesifik serta jarang untuk mengeksplor kawasan.
• Landmark di kawasan ini cukup dikenal secara luas dalam skala kota karena ciri khasnya. Seperti Pasar Mayestik dan Pasar Taman Puring yang masih selalu ramai pelanggan.
• Kawasan memiliki destinasi yang banyak dengan walking distance yang standar (250-500 meter) ditambah memiliki small block sehingga mudah dicapai.
• Fungsi yang beragam juga mensuplai kebutuhan perumahan dan permukiman sekitar.
Active public space, PKL sepanjang jalan terutama di Weekend. Weekdays tidak penuh
FINDINGS:
ISSUES
Dalam radius 1km kawasan memiliki keberagaman fungsi yang ditawarkan, namun belum terdapat public space yang benar-benar mempertemukan semua fungsi yang ada di kawasan
POTENCIAL
Active public space, PKL sepanjang jalan terutama di sore-malam hari
Terdapat beberapa titik weak nodes yang dapat dikembangkan sebagai strong nodes karena lokasi strategis, memiliki karakter kuat, dan pedestrian yang baik
STRONG NODES
Adalah ruang publik yang mempertemukan aktivitas yang beragam dari berbagai fungsi yang ditawarkan kawasan, dalam kawasan ini strong nodes mempertemukan fungsi pendidikan, keamanan, transportasi, kantor, belanja, dan lain-lain.
WEAK NODES
Adalah ruang publik yang nampak digunakan oleh publik tetapi cenderung segmented, tidak mempertemukan beragam fungsi kawasan. Misalnya, ruang publik Rumah Sakit, Taman Kerinci yang hanya digunakan penduduk perumahan, dsb.
Active public space, kantong parkir, dan PKL
Public transport nodes, pertemuan berbagai moda transportasi
Activity nodes, pertemuan berbagai aktivitas, kantong parkir
BUILDING & BLOCKS
KETINGGIAN BANGUNAN
Sebaran jumlah bangunan menurut ketinggian
ISSUES
Kawasan di dominasi dengan bangunan ketinggian 1-3 lantai yang diperuntukkan sebagai perumahan, permukiman, dan komersial
Perumahan dan permukiman Single Used Komersial
BANGUNAN 1-3 LANTAI BANGUNAN 4-8 LANTAI
Sekolah dan pendidikan RSIA Muhammadiyah Perkantoran
BANGUNAN >8 LANTAI
Apartemen Retail Perkantoran
Ketinggian Jalur Busway Koridor 13 adalah 23 meter (Tribun News, 2017) sehingga di Jalan Kyai Maja banyak muka bangunan yang tertutup badan dari jalur busway tersebut
Selain muka bangunan yang tertutupi, view pejalan kaki juga terbatasi karena keberadaan jalur busway tersebut
POTENCIAL
Adanya halte transjakarta di hampir 8001000 meter --> adanya jembatan penyebrangan orang. JPO menjadi titik pandang yang bisa membantu pejalan kaki untuk melihat destinasi yang ada di kawasan
ELEVATION STUDY
HALTE VELBAK
Koridor 13 TransJakarta
HALTE MAYESTIK
Koridor 13 TransJakarta
ACCES IBILITY
ISSUES
HALTE TAMAN PURING Metrotrans, mikrotrans
HALTE TAMAN PURING 2 Metro trans
HALTE KYAI MAJA - GANDARIA Metro trans
Kualitas pedestrian tidak merata, di beberapa titik vital dengan aktivitas yang tinggi tidak disupport dengan pedestrian yang baik
Tidak terkoneksi melalui pedestrian yang baik antara destinasi dalam kawasan dengan public transportation
POTENCIAL
Beberapa fasad punya karakter kuat yang bisa menjadi penanda untuk destinasi-destinasi tertentu dalam kawasan
Adanya isu revitalisasi Halte Velbak dan Skybridge yang menghubungkan Stasiun Kebayoran dengan Halte. Integrasi public transport
STREETS & SURROUNDING
ISSUES
Overcrowding di Pasar Mayestik karena suplai manusia dikawasan menumpuk di Pasar Mayestik
Hub transport terdapat di area Pasar Mayestik sehingga semua kegiatan berujung di Pasar Mayestik
POTENCIAL
Terdapat titik yang dapat menjadi potensial nodes di Jl. Bumi dan Jl. Kyai Maja sebagai titik pertemuan antar kegiatan di kawasan
Banyak aktivitas informal yang membuat kawasan menjadi lebih menarik dan memberikan keramaian di kawasan
POTENSIAL:
- Punya banyak active facade dengan gaya bangunan yang vibrant (artdeco) dan jendela yang banyak
- Punya pedestrian yang baik dan street furniture
PLINTH STUDY
Strip Jl. Kyai Maja sisi utara: junction Kyai Maja - Blok M
ISSUES:
- Big junction: tidak ada pengamanan untuk pejalan kaki
- Frekuensi street furniture masih jarang, tidak sesuai dengan standar walking distance (300-500 m)
POTENSIAL:
- Public transport nodes, commercial district,
- People island, selalu banyak orang dan aktivitas
- Green corridor
Strip Jl. Kyai Maja sisi utara: junction Mayestik
ISSUES:
- Fasad digunakan untuk parkir, jalanan terlalu padat dan tidak ada visual break
- Pedestrian digunakan untuk tempat ojol atau parkir
POTENSIAL:
- Punya beberapa fasad yang unik dan mencolok
- Punya pedestrian yang baik
Strip Jl. Kyai Maja sisi selatan: junction Mayestik
ISSUES:
- Jalur masuk Mayestik cukup crowded karena jadi kantong parkir dan PKL
- Tidak ada shading dan street furniture di beberapa titik
FACADE STUDY
Fasad-fasad berikut adalah fasad yang memiliki peran dalam strip jalan Kyai Maja karena memiliki karakter yang kuat seperti gaya bangunan (1), punya koridor hijau yang fungsional (5), dan berpotensi sebagai penggerak aktivitas sosial di sepanjang strip (1), (3), (4).
GREEN SCAPE
TAMAN KERINCI
• Punya wahana bermain untuk anak
• Punya plaza yang cukup besar, digunakan untuk komunitas setempat
• Skala kelurahan
• Tidak berpagar, akses terbuka umum
• Lokasi ramah anak, karena di dalam lingkungan perumahan
• Tidak ada seating
TAMAN TEBAH
• Taman yang terletak di tengah Pasar Mayestik, pusat komersial
• Punya banyak seating, akses langsung dari Pasar Mayestik (ada pola pedestrian yang sama menuju ke taman)
• Skala kelurahan
• Sebagian sisi berpagar, namun akses tetap bebas
• Lokasi ramah anak, karena di dalam lingkungan
• perumahan
• Oasis di tengah kepadatan bangunan dan aktivitas
• Punya fasilitas yang mirip dengan Taman Puring (wahana bermain anak dan air mancur) tapi air mancur sudah tidak berfungsi
• Skala Kelurahan
• Dipagari tapi akses terbuka
• Berpagar, RTH Pasif tidak ada aktivitas pengunjung
• Berada di tengah lokasi komersial food and beverages, sehingga taman menjadi tempat berjualan PKL yang ramai dari pagi-malam
• Sering digunakan untuk parkir kendaraan SMA Labschool
• Lahan yang cukup luas
• Berfungsi sebagai RTH pasif dan ruang resapan skala kecamatan
• Berpagar, RTH Pasif tidak ada aktivitas pengunjung
• Supporting taman Langsat
• Sebagai pelestarian ekosistem flora
TAMAN LEUSER TAMAN GANDARIA TENGAH
KEYPLAN
STUDI RUANG KOTA
upaya integrasi public transport tapi view kurang optimal (clear horizon, Hans Karssenberg)
pagar pembatas, tidak ada akses masuk
tidak ada akses pedestrian yang aman
active frontage pasar, bisa menjadi daya tarik tetapi terhalang pagar dan planter tidak ada pedestrian, tapi terdapat setback berupa vegetasi
entrance
bangunan sekitar didominasi 3-4 lantai, lebih rendah dari jalur Busway Transjakarta
Pasar Mayestik, generator utama kawasan komersial, berfungsi sebagai landmark dan nodes kawasan
active frontage: ruko komersil
active frontage: ruko komersil
1 JALAN KYAI MAJA
KEYPLAN
one use ruko komersial, cenderung memiliki dead facade (no diversity in function, Allan Jacob)
Lajur kendaraan dua arah, sisi kanan biasanya digunakan untuk parkir pekerja
active frontage hanya sampai percabangan jalan Kyai Maja
terdapat zona lanskap yang membagi percabangan jalan, bisa menjadi potensi petanda menuju
Taman Puring
Pembatas jalan menggunakan planter
• Kondisi jalan sebelum dibangun jalur busway layang memiliki vision dan horizon yang jelas. Less car-oriented karena plinth masih terakses dengan jelas (vision).
• Tersedia area pedestrian meskipun belum difasilitasi lengkap, di beberapa titik masih digunakan untuk parkir
• Car oriented, karena jalur bus dipindah ke atas, mobil jadi lebih mendominasi jalan.
• Tersedia beberapa pedestrian tapi kurang optimal persebarannya
• No transparent facades, setback lebih digunakan sebagai area parkir daripada untuk kebutuhan bangunan komersil
one use ruko komersial, cenderung memiliki dead facade
active frontage hanya sampai percabangan jalan Kyai Maja, termasuk pedestrian
terdapat zona lanskap yang membagi percabangan jalan, bisa menjadi potensi petanda menuju
Taman Puring
Pedagang kaki lima menggunakan ruas jalan untuk berjualan, terkadang juga untuk seating
jalur busway di atas, upaya mengatasi kemacetan dan integrasi public transportation untuk kawasan
Dead frontage, setback digunakan sebagai area parkir Ada area pedestrian meskipun belum dilengkapi fasilitasnya
ada upaya membuat active frontage --> UPNORMAL, mulai mencoba mengaktifkan fasad dengan mengubah komersil menjadi restoran (public function, Hans Karssenberg)
KEYPLAN
• Dead ground floor, sepanjang strip jalan merupakan ruko single use building yang tidak memiliki aktivitas di lantai dasar
• Parking setback
• Typical design facades, sepanjang strip merupakan ruko dengan design facades yang tipikal.
POTONGAN 2 JALAN GANDARIA III
Mutual frontage, pengunjung taman bisa beli makanan dari dalam taman dari kaki lima
• Mutual design intervention antara area seating taman Puring dengan letak hawkers di Jl. Gandaria III
• Menjadi kantong parkir untuk kantor di sekitar: ruko, Wisma Gandaria, RS Muhammadiyah Ibu Anak
• Tidak ada pedestrian yang terdefinisi
• Tidak dilalui public transport, tetapi terdapat ojek online dan bajaj mangkal
Mutual design intervention, pengunjung taman bisa beli makanan dan makan dari taman
Area jalan digunakan untuk pedaganag kaki lima dan parkir mobil
Dead frontage dari one use komersil, ruko banyak yang sudah mati karena area kurang potensial untuk one type komersil
Dead ground floor, frontage digunakan untuk parkir kendaraan
Tidak ada pedestrian, ada area setback tapi kondisinya tidak secure
KEYPLAN
• Active streets, tingkat kepadatan kendaraan hampir sama dengan koridor primer Jl. Kyai Maja, menawarkan lebih banyak destinasi
POTONGAN 3 JALAN GANDARIA I
• Parking setback
• Typical design facades
• Strip jalan memiliki fungsi bangunan yang beragam: komersil, food and beverages, pom bensin, akademik, pelayanan umum, permukiman
• Pedagang kaki lima yang klaiming area setback dan pedestrian di sore hari
• Terdapat ojek online dan bajaj mangkal, dilalui metro trans dan mikro trans
• Kondisi pedestrian kurang optimal, padahal memiliki fasad yang cukup aktif
Jika siang digunakan untuk mangkal ojek, sore digunakan untuk kaki lima
Lajur kendaraan dua arah, cukup ramai karena ruas jalan cukup lebar
Dilalui bus metrotrans, mikrotrans, jaklingko, dan beberapa lainnya
Terdapat pedestrian tapi kurang konsisten lebarnya sehingga kurang optimal
Pembatas jalan• Buka di sekitar taman, ramai ketika pengunjung taman cukup banyak. Siang hari kadang dikunjungi orang kantor yang istirahat bekerja
• Memanfaatkan seating di taman untuk tempat makan
INFOR MALITY
• Buka hanya pada sore-malam hari, menyuplai kebutuhan makanan untuk daerah perumahan, permukiman, dan kos-kosan di Jl. Gandaria I. Menggunakan setback jalan
Pedagang kaki lima yang permanen, buka dari pagi-malam hari, menyuplai pengunjung pasar, pedagang, dan pekerja kantor terdapat di Jl. Gandaria III dan Jl. Tebah
Kegiatan informal merupakan pilar primer dalam menghidupkan kawasan dan mempertemukan keragaman fungsi di kawasan Kramat Pela.
TAMBAL BAN
• Sepanjang Jalan Kerinci sisi barat dipenuhi tukang tambal ban
• Cukup dikenal di daerah Jakarta Selatan
• Cukup menjadi weak landmark
• Penyumbang ‘orang’ yang cukup besar di kawasan selain Pasar Mayestik dan Pasar Taman Puring
• Tidak punya tempat secara formal, tetapi disepanjang jalan banyak orang yang menawarkan jasa cat mobil motor
• Badan jalan digunakan sebagai parkir mobil dan tempat eksekusi pengecatan
• Bau cat sedikit mengganggu
PEDAGANG KAKI LIMA BENGKEL CAT MOBIL MOTORAKTIVITAS PENGUNJUNG
Area seating barat memiliki area yang lebih luas daripada area seating timur, biasa digunakan untuk aktivitas dengan jumlah pengunjung yang besar: meeting, kegiatan pramuka
Aktivitas komunitas yang sering dilakukan pada weekend: senam, zumba, skateboard, parkour
Area wahana bermain anaik merupakan daya tarik Taman Puring. Taman Puring bagi para pengunjung dikenal dengan taman ramah anak karena wahana yang cukup entertaining
Air mancur taman Puring merupakan daya tarik utama taman. Banyak pengunjung yang datang kembali karena ingin menikmati air mancur. Jam nyala air mancur juga mempengaruhi jam padat pengunjung
TAMAN PURING
Area parkour, sering juga digunakan sebagai area bermain anak serta untuk orang tua mengawasi anak
Area seating timur digunakan untuk mengawasi anak dan makan. Taman Puring dilengkapi area service, toilet, jogging track dan ramah difabel (ramp)
ANAK-ANAK & PEREMPUAN
Kawasan Kramat Pela memiliki keramaian yang aktor penggeraknya di dominasi oleh perempuan dan anak-anak. Kegiatan perempuan dan anak-anak di kawasan tersebar baik dari kegiatan sehari-hari, rumah tangga, atau hanya occasional.
Menyediakan ruang yang nyaman dan mudah diakses terutama untuk perempuan dan anak-anak sebagai aktor penggerak kawasan merupakan visi utama dalam menciptakan kawasan Kramat Pela yang lebih hidup dan produktif dengan mengintegrasikan fungsi kawasan yang erat dengan destinasi rekreasi (urban leisure)
PURPOSE STATEMENT
creating gender inclusive
neighborhood through dedicated urban leisure for women & children
ISSUES
POTENCIAL DESIGN STRATEGIES
Menciptakan ruang produktif bagi perempuan dan anak-anak
Kawasan punya destinasi rekreasi yang juga dapat menarik orang untuk meramaikan kawasan
Overcrowding terjadi di Pasar Mayestik, karena semua hub transportasi dan generator kawasan berasal dari kawasan Pasar Mayestik
Taman Puring memiliki pengguna yang sudah setia dan sering memanfaatkan ruang di taman
Area ke arah barat menuju Taman Puring, keramaian semakin berkurang, kawasan tidak produktif
Konfigurasi massa pada island Taman Puring untuk membuka akses visual Shared street dan shopping alley di Gandaria I untuk membuka akses ke permukiman
Jaringan transportasi publik yang memadai (transjakarta, metro trans, jaklingko) dan pengembangan JPO Velbak Kawasan di kelilingi taman dengan berbagai fungsi yang secara fisik dihubungkan melalui green corridor
Image-ability kawasan lemah karena keberadaan Jalur Transjakarta koridor 13, memberikan dampak car oriented
Aktivitas dalam kawasan tidak terhubung satu sama lain (interconnectivity) sehingga tidak saling membangun
Playground koridor, ruang untuk anak-anak dalam permukiman bermain
Resting pocket plaza, public plaza yang digunakan sebagai resting spot untuk shopping
Penataan ulang PKL Mayestik
Perencanaan tata guna lahan yang sesuai dengan kebutuhan
Community Center, ruang serbaguna untuk kegiatan komunitas perempuan dan anak-anak
Penyesuaian land use dari permukiman ke mixed use = mengaktifkan
fasad
Kios-kios untuk melengkapi kebutuhan harian permukiman
Playground connection, menciptakan jalur aman untuk anak-anak mengakses taman
Shopping
LEGENDA:
People Dedicated Strip Gandaria III
Community Space
Pasar Taman Puring
Resting Pocket Plaza
FnB Mayestik Leisure
Shopping Alley Mayestik
Main Entrance Taman Puring
Shophouse Alley
Playground Connection
Crossing Pedestrian Plaza
Retail and Commersial
Family Mart and Daycare
Menciptakan ruang yang aman dan nyaman untuk tempat bertumbuh kembang ibu dan anak. Memberikan ruang untuk anak-anak di dalam kota
NURTURE PLEASURE
Integrasi kawasan dengan kebutuhan harian keluarga, rekreasi sosial, ruang hijau, keluarga, belanja, dll yang ada di kawasan
SECURE
Menciptakan ruang kota yang aman secara fisik bagi perempuan dan anak-anak, menghadirkan “eye on the street” dan fasilitas publik yang dibutuhkan ibu dan anak
PROGRAM RUANG KOTA
PROBLEM
Destinasi dalam kawasan tidak terkoneksi secara aksesibilitasnya. Banyak titik-titik jalur pedestrian yang terputus dan memiliki kondisi yang tidak baik
INTERVENTION
Menciptakan jalur pedestrian yang terkoneksi dengan destinasi dalam kawasan, memberikan ruang khusus pejalan kaki (Jl. Gandaria III), jalur sepeda
PROBLEM
Transportasi publik di kawasan sangat memadai namun tidak digunakan secara optimal oleh pengguna dalam kawasan. Beberapa halte dalam kondisi yang buruk, dan letak halte tidak strategis
INTERVENTION
Integrasi destinasi kawasan, permukiman, dengan publik transportation dan moda transportasi alternatif seperti ojek pangkalan, bajaj, dll.
PROBLEM
Taman Puring merupakan ruang publik yang sering digunakan oleh anak-anak, terutama yang tinggal disekitar kawasan Kramat Pela. Kawasan punya banyak ruang publik hijau
INTERVENTION
Playground connection dengan memanfaatkan green corridor, membuat jalur yang aman untuk anak-anak menggunakan ruang publik (Taman Puring ke Taman Gandaria)
PROBLEM
Kawasan memiliki destinasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan harian perumahan dan permukiman setempat; superindo, supermarket, kios, rumah makan, dll. Beberapa fungsi tidak produktif
INTERVENTION
Penyesuaian tata guna lahan di beberapa titik kawasan, seperti perubahan peruntukkan lahan permukiman menjadi shophouse (Jl. Gandaria I dan mixed use (Jl. Kyai Maja)
PROBLEM
Belanja, berjualan, dan makan adalah kegiatan yang mempertemukan manusia di kawasan Kramat Pela. Kawasan Mayestik merupakan pusat perbelanjaan dan generator kawasan
INTERVENTION
Penataan ulang kawasan Mayestik melalui penataan PKL Mayestik di Jl. Tebah agar lebih rapi dan punya fasad yang permeable. Memanfaatkan keberadaan Jalur Transjakarta 13 sebagai shopping alley, penyesuaian tata guna lahan sehingga kawasan Mayestik dapat dimanfaatkan sebagai shopping retail
PROBLEM
Kawasan memiliki banyak aktivitas komunitas seperti ibu-ibu senam, komunitas parkour, pramuka anak, dan masih banyak lagi yang diwadahi di Taman Puring dan sekitarnya
INTERVENTION
Menyediakan Community Center, ruang serbaguna yang dapat digunakan oleh penduduk setempat maupun umum untuk menjalankan aktivitas publik misalnya; imunisasi gratis untuk batita dan balita yang dapat bekerja sama dengan RSIA Muhammadiyah
Jalan Gandaria III PEOPLE DEDICATED
BEFORE AFTER
Mutual design intervention, pengunjung taman bisa beli makanan dan makan dari taman
Mutual frontage, pengunjung taman bisa beli makanan dari dalam taman dari kaki lima
Area jalan digunakan untuk pedaganag kaki lima dan parkir mobil
Tidak ada pedestrian, ada area setback yang tidak secure
Dead frontage dari single use komersil, ruko banyak yang sudah mati karena area kurang potensial untuk single use komersil
Dead ground floor, frontage digunakan untuk parkir kendaraan
Active Frontage, single use komersil yang mati disesuaikan peruntukkan lahannya sebagai mixed use: coworking, fnb, rukan, dengan active groundfloor
Jl. Gandaria III, dedicated for people and informality. Menjembatani aktivitas di sekitar taman puring: perumahan, kantor, kos, fasilitas publik
Taman Puring, taman kecamatan, pagar besi diganti dengan pagar hidup, akses ditambah
Entrance Taman PuringActive Frontage, single use komersil yang mati disesuaikan peruntukkan lahannya sebagai mixed use: coworking, fnb, rukan, dengan active groundfloor
Community Center, dapat dimanfaatkan untuk keperluan komunitas terkhusus ibu dan anak. Dapat bekerja sama dengan pihakpihak luar
Fending Space, ruang loker dan nursery room untuk ibu dan anak yang membutuhkan tempat untuk melakukan keperluannya
Seating Area Taman Puring, mutual interface dengan PKL Jalan Gandaria IIIsingle use ruko komersial, cenderung memiliki dead facade
AFTER
terdapat zona lanskap yang membagi percabangan jalan, bisa menjadi potensi petanda menuju Taman Puring
semi-active frontage but no pedestrian Pedagang kaki lima menggunakan ruas jalan untuk berjualan
jalur busway di atas memberikan vista yang membuat pejalan kaki merasa ‘kecil’ mengurangi walking experience
ada upaya membuat active frontage --> UPNORMAL, mulai mencoba mengaktifkan fasad (public function, Hans Karssenberg)
PUBLIC PLAZA
Integrasi fasad bangunan yang interaktif dengan street furniture. Memberikan pengalaman berjalan pada ‘eye level’
Children Daycare, pada lantai 2 dan 3 Family Mart digunakan sebagai daycare penitipan anak untuk orang tua yang ingin berbelanja di area kawasan
Integrasi fasad bangunan yang interaktif dengan street furniture. Memberikan pengalaman berjalan pada ‘eye level’
Resting Pocket Plaza : fungsi retail (window shopping, fnb, cafe, dengan street furniture dan interactive children instalation)
RESTING PLAZA
Konfigurasi Massa, pada Pasar Taman Puring untuk membuka akses vista menuju ke Taman Puirng - Gandaria I
Children Daycare, pada lantai 2 dan 3 Family Mart digunakan sebagai daycare penitipan anak untuk orang tua yang ingin berbelanja di area kawasan
Public Plaza, memberikan pengalaman dan mengaktifkan kawasan pada skala groundfloor
Resting Pocket Plaza, merupakan titik paling strategis (vista), pertemuan berbagai aktivitas. Menjadi spillover pocket keramaian di Mayestik
Pedestrian Jalur SepedaSHOPPING HOMEBASED
AFTER
Jika siang digunakan untuk mangkal ojek, sore digunakan untuk kaki lima
Pembatas jalan
Jalur yang padat dengan metrotrans, mikrotrans, jaklingko, bajaj, gojek, dll.
Lajur kendaraan dua arah, cukup ramai karena ruas jalan cukup lebar
Terdapat pedestrian tapi kurang konsisten lebarnya sehingga kurang optimal
Kios-kios tetap dipertahankan sebagai penggerak ekonomi kecil menengah, menyuplai kebutuhan kampung kota
Shared street dominan digunakan untuk pedestrian, tetapi dapat digunakan jika lalu lintas terlalu padat (kondisi tertentu)
Shared Street, penggal jalan digunakan dominan oleh pejalan kaki, namun dapat digunakan untuk fungsi lain yang dibutuhkan
Eksisting Green Koridor PedestrianDead facade and groundfloor
Car Oriented karena vista terdominasi kehadiran jalur busway koridor 13
Dead facade and groundfloor
Window shopping
SHOPPING ALLEY
Memanfaatkan bangunan yang memiliki setback 0 sebagai pedestrian dan window shopping facade
Memanfaatkan bangunan yang memiliki setback 0 sebagai pedestrian dan window shopping facade
Jalan TebahWindow Shopping, fasad toko transparan dengan groundfloor dimanfaatkan sebagai window shopping sehingga menarik pejalan kaki dan massa
JPO
Struktur Koridor 13 dimanfaatkan untuk meletakkan iklan dan entertainment lain yang mendukung pusat perbelanjaan
Shopping Alley, beberapa bangunan punya eksisting alley yang dapat dimanfaatkan sebagai shading bagi pejalan kaki dan window shopping
Jalan Kyai MajaPKL MAYESTIK
Jalan Tebah
BEFORE AFTER
Mengintegrasikan fasad tokotoko komersial dengan keberadaan PKL Mayestik yang banyak pengunjungnya. Membuat fasad lebih mutual
Area Pedestrian
dilebarkan sehingga dapat menampung street furniture
Planter membagi area pedestrian dengan badan jalan Tebah
Seating untuk supporting kegiatan makan di PKL Mayestik lebih terbuka
Fasad Toko pada groundfloor dimundurkan untuk tempat PKL, sedangkan etalase toko ada di lantai 2 dan lantai 3
NATHASYA LINTANG 22060 12833