Buletin SKEMA Edisi X

Page 1

RS MAHA PE S A W IS

L EM BA G

A

M@T@ Mahasiswa Pencari Berita

SKETSA MAHASISWA EDISI x, April 2019

LEMBAGA PERS MAHASISWA “Mata”

Rektorat Otoriter, Mahasiswa Geger

P

er 1 April 2019, pembatasan jam malam di kampus elang benar-benar dilakukan. Pukul 21.00 WIB, gerbang kampus ditutup. Tak ada lagi ruang bagi mahasiswa untuk bisa lebih berkreasi, berdiskusi, bahkan untuk sekadar mengakses wifi. Berawal dari surat berisi Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Tidar Nomor 58/UN57/HK.02/2019 tentang K e t e n t u a n Ta t a Te r t i b d i Kampus UNTIDAR yang beredar Senin (25/03) melalui cleaning service. Berdasarkan SK tersebut dan hasil rapat rektorat pada Rabu (20/3), tertuang 4 poin dalam surat itu. Pertama, "Kepada semua unit kerja dan ormawa untuk senantiasa menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan kerjanya. Selanjutnya yang kedua, "Untuk kegiatan kurikuler dan kokurikuler di lingkungan kampus dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku mulai jam 07.00 WIB sampai dengan jam 21.00 WIB. Lalu ketiga, "Kepada seluruh komponen baik pegawai maupun mahasiswa dilarang untuk menginap di kampus. Kemudian poin keempat, "Dilarang membawa barang-barang yang tidak sesuai dengan kegiatan kemahasiswaan.” Para mahasiswa sontak kaget dengan aturan yang tiba-tiba diputuskan tanpa melibatkan mahasiswa. Hal itu membuat Fariz Sholihin, Lurah Bengkel Seni kecewa

UNIVERSITAS TIDAR ONLY AVAILABLE AT 07:00 - 21:00

pada pihak rektorat yang tidak mengajak mahasiswa ketika membuat peraturan yang berkaitan dengan mahasiswa secara langsung. “Ketika membuat suatu peraturan yang mengenai mahasiswa, seharusnya mahasiswa diajak ikut serta dalam membuat peraturan tersebut, karena peraturan itu akan kembali lagi ke mahasiswa dan orang-orang yang ada di universitas ini,” keluhnya.

Jam Malam Berlaku, Mahasiswa Tak Setuju Merespon lembaran SK yang meresahkan tersebut, KM (Keluarga Mahasiswa) UNTIDAR yang meliputi semua organisasi mahasiswa (ormawa) kepemerintahan dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mengadakan konsolidasi di lobi atas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Hasil konsolidasi tersebut antara lain:

(1) KM UNTIDAR menolak poin nomor dua dan tiga pada aturan yang termuat dalam surat edaran rektorat; (2) Ormawa KM UNTIDAR mengeluhkan pembatasan jam malam pukul 21.00 WIB; (3) KM UNTIDAR mempertanyakan perihal berkas yang tertulis pada lampiran surat edaran karena tidak turut serta dipublikasi dalam surat edaran tersebut; (4) KM UNTIDAR mempertanyakan keseriusan pihak rektorat UNTIDAR dalam penyampaian

WR II: Tugas Utama Mahasiswa adalah Belajar CA., Akt., Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan. Menurutnya, adanya jam m a l a m menjadikan mahasiswa teratur dan bisa memanajemen waktu dengan baik. Anggapnya, tugas utama mahasiswa adalah belajar, sedangkan UKM hanya hobi atau supporting saja. Akan tetapi, mayoritas mahasiswa yang tergaenetapan SK Rektor bung dalam U n i v e r s i t a s T i d a r payung Keluarga Mahasiswa (KM) ( U N T I D A R ) N o m o r menyatakan kekurangsetujuannya. 58/UN57/HK.02/2019 tentang Hal itu terbukti dari hasil riset Ketentuan Tata Tertib di Lingkungan LPM MATA, 79% mahasiswa K a m p u s U N T I D A R t e l a h menolak kebijakan jam m e r e s a h k a n s e m u a e l e m e n malam, dan sisanya 21% setuju mahasiswa. Hal itu menjadi dengan kebijakan tersebut. perbincangan hangat, terutama Suara penolakan mahasiswa organisasi kemahasiswaan UNTIDAR terdengar sampai ke (ormawa) kepemerintahan dan Unit gedung rektorat, sehingga Wakil Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang Rektor (WR) II Dr. Jaka Isgiyarta, mayoritas menolak diM.Si., CA., Akt. angkat bicara, “Kita berlakukannya jam malam. atur biar mahasiswa itu teratur, Berangkat dari hal tersebut, Rabu punya waktu untuk belajar, punya ( 2 7 / 3 ) L P M M ATA m e m i n t a waktu untuk istirahat. Tugas utama klarifikasi kepada pemangku mahasiswa kan belajar, UKM hanya kebijakan, Dr. Jaka Isgiyarta, M.Si., supporting, bukan main activity.”

!

WARNING

NO ACTIVITY AT CAMPUS OVER 21:00

P

TIM REDAKSI

Beliau pun menambahkan, “Kalau mahasiswa mau fokus di situ (UKM), ya pindah saja. Misal fokus seni, ya keluar aja dari UNTIDAR, pindah sekalian ke IKJ (Institut Kesenian Jakarta).” Dari tanggapan WR II ini menjadi pertanyaan, apakah ormawa kepemerintahan dan UKM bukanlah salah satu proses belajar mahasiswa? Jaka Isgiyarta malah mempertanyakan intensitas mahasiswa yang menolak kebijakannya terkait jam malam, “Yang ikut ormawa berapa? Kalian seberapa sih? Ini ada 5000 mahasiswa (total mahasiswa UNTIDAR). Kok mau protes, mau nolak. Sebetulnya organisasi hanya menunjang belajar kepemimpinan organisasi kan? Itu bukan yang utama kan?” Kebijakan ini tentunya akan membuat mahasiswa kehilangan tempat berkoordinasi, tempat menjalankan kegiatan ormawa kepemerintahan dan UKM, karena mahasiswa akan melakukan rapat organisasi di malam hari saat perkuliahan usai. Menanggapi hal itu, WR II memberikan solusi bagi mahasiswa agar rapat diadakan di kafe, “Anak saya juga kuliah. Kalau malam, bisa rapat di kafe, tidak perlu di kampus,” ujarnya. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan mahasiswa UNTIDAR, mengingat di Magelang mayoritas kafe hanya buka hingga pukul 22.00 WIB. Adapun angkringan pinggir jalan yang tidak menyediakan tempat yang luas dan kurang

nyaman jika digunakan untuk berdiskusi dan rapat. Jelas tak mudah bagi mahasiswa UNTIDAR yang harus melepas jatah uang makannya hanya demi mengakses wifi dan diskusi untuk menuntaskan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Perihal Press Release yang telah dikeluarkan oleh BEM KM, WR II pun mananggapinya dengan santai, “Oh, ya terserah dia.” Beliau juga menyampaikan bahwa tak perlu melakukan konsolidasi dengan pihak BEM KM dalam setiap pengambilan k e p u t u s a n . “Ngapain harus

konsolidasi dengannya. Dia yang mengatur universitas, atau universitas yang mengaturnya?” Wakil Rektor II pun turut menyoroti perihal tempat-tempat UKM yang dipandang tidak rapi dan sudah menjadi tugas kampus untuk merapikan hal tersebut, yaitu seperti banyaknya pakaian yang ditaruh sembarangan di area kesekretariatan dan dirasa tidak pantas sehingga perlu dirapikan. “Lihat kondisi teman-teman UKM. Tidur dan makan tidak rapi.” Jaka Isgiyarta menegaskan bahwa UNTIDAR adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baru, di mana harus mulai ditata agar ke depannya lebih baik. Ia berkeinginan untuk mengubah mindset lama yang ia anggap kurang mendukung pendidikan. “Mau nggak diatur jadi baik? Kalau nggak mau ya sudah. Kami di sini juga berkorban keluar dari zona nyaman,” pungkasnya.

dan penyebarluasan informasi kepada ormawa karena surat edaran tersebut diberikan oleh cleaning ser vice kampus, bukan melalui Humas UNTIDAR. Mayoritas mahasiswa, khususnya ormawa, menyayangkan adanya peraturan pembatasan jam malam yang dapat berdampak pada produktivitas mahasiswa dalam berkarya. Peraturan tersebut dinilai membatasi ruang gerak mahasiswa.

Kopi Tidar Kampus atau kos putri?

Kepala Bidang Strategi dan Taktik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Tigor Zarkasi menyampaikan kegelisahannya, “Sekarang fasilitas kampus dibatasi, mau di mana lagi mahasiswa mengembangkan pemikirannya.” Senada dengan Tigor, Ketua Dewan Racana (KDR) Pramuka, Prima Bintang, turut mengutarakan kekecewaannya, “Jika dibatasi ya sewajarnya saja, terlalu dini kalau jam 9 malam. Soalnya kita punya waktu hanya malam hari selepas kuliah. Kalau liburan, mahasiswa punya kesibukan sendiri-sendiri.” Fariz, Lurah Bengkel Seni, meminta agar pihak rektorat memberikan solusi yang tepat atas dibuatnya kebijakan ini. “UKM-UKM selalu disambati oleh rektorat, harus ngisi wisuda, harus seperti ini, seperti itu. Kalau waktu dibatasi, itu sangat kurang. Kami latihan di mana,” akunya. Kampus yang harusnya menjadi tempat bagi setiap mahasiswa mengekspresikan diri, mengembangkan kreativitas, dan kemampuan dirinya kini telah membatasinya. SK Rektor Universitas Tidar Nomor 58/UN57/HK.02/2019 menjadi bukti nyata pembatasan kreativitas dan produktivitas mahasiswa, baik yang terlibat dalam organisasi, maupun tidak. Di mana lagi civitas academica dapat mengembangkan itu semua jika bukan di dalam lingkungan kampus?

Bagaimana tanggapan anda jika diberlakukan jam malam?

Yang azan subuh siapa?

Perbandingan jam malam dengan kampus lain : UPN DIY : 21:30 UNNES : 24:00 UNDIP : TIDAK ADA : 22:00, gerbang buka jam 05:30 UNS UMM : TIDAK ADA STAINU : TIDAK ADA UNISBA : TIDAK ADA : 23:00 ITB STAN : 22:00 TELKOM : 24:00 : 22:00, buka kembali jam 07:00 UNY : Kampus FE jam 22:00 UII

Pembina: Joko Tri Nugraha, S.Sos., M.Si. | Pemimpin Umum: Makruf Dwi Prasetyo | Pemimpin Redaksi: Rizqi Mutiara N. | Redaktur Pelaksana Buletin: Titania Annisa P., Nur Achmad Purnama, Editor: Nugroho, Roni Widodo | Layout & Ilustrasi: Adi Setiawan | Reporter: Siti Nur Janah, Anisa Sapta, Ma’ruf Amin, Kusuma Peny, Nur Achmad Purnama, Bagus Alfansyah, Almasitoh, Yolanda.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.