Buletin SKEMA Edisi XV

Page 1

RS MAHA PE S WA IS

LEMB AG

A

M@T@ Mahasiswa Pencari Berita

SKETSA MAHASISWA EDISI XV, JULI 2020

LEMBAGA PERS MAHASISWA “Mata”

Problematik Kuliah Daring

S

emenjak munculnya pandemi Covid19 awal Februari lalu Mendikbud telah mengeluarkan surat edaran perihal Bekerja dari Rumah (BDR). Tidak hanya dirasakan oleh pekerja, kebijakan ini juga berdampak terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi. Merespon hal tersebut, Universitas Tidar kemudian ikut menerapkan BDR. Melalui kebijakan ini perkuliahan tatap muka digantikan dengan kuliah jarak jauh yang dilaksanakan secara online atau daring. Kurva Covid-19 yang tak kunjung landai mengakibatkan k u l i a h d a r i n g dilaksanakan hingga akhir tahun ajaran semester genap 2019/2020. Kegiatan ini juga digadang-gadang akan diterapkan di semester mendatang. Lalu, bagaimana tanggapan para mahasiswa? Apa saja yang mereka rasakan saat mengikuti kuliah daring selama ini? Beberapa mahasiswa berpendapat bahwa kuliah daring memiliki kelebihan. “Mahasiswa dilatih untuk lebih aktif dalam belajar secara mandiri, mahasiswa lebih santai dalam mengikuti jalannya perkuliahan dimana saja kapan saja.” ungkap Dyah Putri Puspitasari, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester 2. Nida' Aulia Aviesta mahasiswa PBSI semester 4 juga mengungkapkan bahwa, “Hikmah kuliah daring yaitu bisa dekat dengan keluarga,bisa membantu kedua orang tua, dan meringankan beban mereka.”. Ia juga senang karena menganggap pengerjaan Ujian Akhir Semester (UAS) genap dilakukan secara daring sehingga membuat mahasiswa lebih santai dan tidak terburu-buru. Pendapat lain datang dari Dina Amalia Fatma, mahasiswa Teknik Sipil semester 6, “Kuliah daring menjadikan banyak dosen lebih kreatif TIM REDAKSI

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Aku pribadi menyukai kuliah daring karena materi bisa diarsipkan dan dipelajari ulang, juga bisa belajar lebih efektif dibandingkan dengan kuliah offline.” Walaupun begitu masih banyak mahasiswa yang mengutarakan keluh kesahnya selama kuliah daring. Salah satunya Lisa Ananda Carlolina mahasiswa Ilmu Administrasi Negara semester 6, setidaknya ada 13 poin kekurangan dari kuliah daring yang selama ini ia rasakan. Lisa mengeluhkan perihal banyak

hal dari pelaksanaan kuliah daring. Mulai dari susahnya mendapat jaringan internet, beban tugas, terganggunya komunikasi, pemberian materi yang kurang maksimal, keterbatasan beberapa dosen, fasilitas, hingga sistem perkuliahan daring itu sendiri. Serupa dengan Lisa, Upik Setyorini mahasiswa PBSI semester 2 juga mengatakan bahwa kesulitan mengakses jaringan menjadi kendala nomor satu. Selain itu, interaksi antara dosen dan mahasiswa menjadi berkurang dan mengakibatkan pemahaman mahasiswa mengenai materi juga berkurang. Selain itu, Upik juga mempermasalahkan terkait pengambilan nilai yang dilakukan oleh dosen. “Sebagian dosen tidak mau tahu kondisi mahasiswa, penilaiannya seperti semena-menanya sendiri,” ujarnya saat diwawancara via WhatsApp. Pun sama halnya dengan Upik, Dyah juga menuturkan perihal dosen yang

secara random memberikan kuliah. “Jangan karena perkuliahan secara daring, jadi semena-mena dalam melakukan perkuliahan,” pungkasnya. Ia menganggap kendala terbesar dari kuliah daring adalah waktu karena dosen secara tiba-tiba dapat memberikan tugas tanpa pemberitahuan sebelumnya. Pendapat yang sama disampaikan oleh Dina dan Nida', mereka menyayangkan terhadap dosen yang memiliki keterbatasan dalam melakukan kuliah daring. Sehingga

materi perkuliahan tidak dapat diakses oleh mahasiswa. Tidak hanya itu, beberapa dosen hanya memberikan m a t e r i t a n p a menyediakan wadah untuk diskusi dan tanya jawab, akibatnya perkuliahan menjadi kurang efektif. Untuk kuliah daring di semester depan, m a h a s i s w a mengharapkan adanya Credit by: M. Laudy koordinasi yang baik dengan dosen. Di samping itu, mahasiswa juga menuntut adanya fasilitas yang menunjang, baik dari perbaikan website maupun pemberian kuota internet untuk mendukung perkuliahan. “Selama kuliah daring harus ada waktu yang pasti mengenai absen kehadiran kelas. Dosen juga memberikan materi yang mudah dimengerti mahasiswa, tidak hanya memberikan garis besar materi, namun menjelaskannya juga,” ujar Ananda Diah Kusumaningrum mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 4. Lisa menambahkan agar ada perbaikan sistem dan kebijakan terkait perkuliahan daring karena masih banyak ditemui jadwal perkuliahan yang bentrok sehingga mahasiswa dapat tertinggal di mata kuliah lain. Standar Operasional Prosedur (SOP) juga dibutuhkan agar aturan yang diberikan dosen dalam kuliah daring menjadi seragam, jelas, dan pasti. (SY/AM)

Pendamping: Theresia Pinaka Ratna N. H, M.Pd. | Pemimpin Umum: M. Rauuf Oktavian Nur | Pemimpin Redaksi: Naila Nihayah | Redaktur Pelaksana Buletin: Chanifatus Sa’adah Editor: Muhamad Nugroho | Layout & Ilustrasi: Chanifatus Sa’adah, M. Laudy Armanda | Reporter: Rosyana Putri Tictona, Alma Meidhita Putri


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.