Skema edisi 2

Page 1

Sketsa Mahasiswa | Edisi 2, Desember 2016

Reinkarnasi Miniatur Pesta Demokrasi Untidar

M

ah

a si

swa

Pen ca ri

Beri ta

Lpmmata.com


TIM REDAKSI Pemimpin Umum Antin Purwanti Wakil Pemimpin Umum M. Dian Fery Firmanda Pemimpin Redaksi Putri Mawalia Redaktur Pelaksana Buletin Filla Adyarti Editor Puji Lestari Layouter Bondan Prakoso Fotografer M. Yaskur Produksi Redaksi Rohman Reporter Masruroh Erma Chanifah Sari Rachel Rochmi Savina Filla

2

DARI REDAKSI

Salam Persma! Suasana kampus sudah mulai kembali hiruk-pikuk dengan selebaran open recruitment dan sosialisasi terkait pergantian kepengurusan organisasi penting kampus. Momentum regenerasi tahunan ini dikemas dalam konsep demokrasi yang berwujud Pemilihan Raya (Pemira) dan diikuti oleh seluruh entitas mahasiswa Universitas Tidar (Untidar). Pemira ini merupakan demokrasi di tingkat kampus yang menjadi miniatur pesta demokrasi bangsa, Pemilihan Umum (Pemilu). Seperti yang diketahui, dalam waktu dekat ini Untidar akan mengadakan Pemira kembali, sebab tahun lalu pergantian kepengurusan dilakukan dengan metode musyawarah. Pemira pada dasarnya dilaksanakan tiap akhir periode kepengurusan, sebagai ajang memilih perangkat lembaga kemahasiswaan. Pada tahun 2015, Pemira diadakan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM), dan kini Pemira dikemas untuk memilih Ketua Umum BEM dan Ketua Umum BLM (Badan Legislatif Mahasiswa) beserta lima Ketua Komisi yang ada di BLM. Reinkarnasinya sistem lama dengan sedikit pembenahan ini sudah seharusnya menjadi perhatian lebih. Sebagai momen penting yang menjadi hajatan besar di penghujung tahun dan sistemnya periodik, maka sangat diperlukan berbagai evaluasi terkait persiapan, pelaksanaan, hingga seusai perhelatan agar dapat dijadikan pelajaran pada pelaksanaan di tahun berikutnya. Skema Edisi 2 | Desember 2016


KILAS UTAMA

Adopsi Sistem Pencoblosan, Pemira 2016 Tak Lagi Gunakan Sistem Musyawarah Benahi Sistem Lama, Pemira Hadir dengan Nuansa Beda

B

eberapa papan pengumuman kampus kini sudah terhiasi selebaran bertuliskan open recruitmen (Oprec) Badan Pemira Keluarga Mahasiswa (BPKM) yang ditempel oleh mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam Badan Legislatif Mahasiswa (BLM). Ini artinya dalam waktu dekat, ajang penyalur aspirasi mahasiswa akan menyambangi Universitas Tidar (Untidar). Ketua dan wakil BEM-KM (Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa) serta ketua dan anggota BLM (Badan Legislatif Mahasiswa) akan dipilih melalui Pemilihan Umum Raya (Pemira). Seperti` yang diketahui, tahun lalu pemilihan ketua BEM dan ketua BLM Untidar menggunakan mekanisme musyawarah. Musyawarah yang telah dijadwalkan untuk dihadiri oleh para ketua HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), BEM Fakultas, dan para ketua Ormawa (Organisasi Mahasiswa) tersebut nyatanya tak banyak yang muncul. Agenda setahun silam itu dilakukan karena adanya suatu permasalahan yang akhirnya menunda reorganisasi badan petinggi kampus. "Waktu itu terjadi banyak masalah untuk perubahan ini dan menyebabkan kondisi kampus sudah tidak dinamis," ungkap Rizqia Muna Fadia atau yang akrab disapa Nana, Ketua Pengarah Pemilihan Umum Raya (Pemira) 2016. Skema Edisi 2 | Desember 2016

Proses terpilihnya Ketua BEM dan Ketua BLM kala itu tak sebentar, sebab membutuhkan beberapa tahapan yang harus dilalui. Musyawarah dilakukan setiap fakultas guna mencapai satu mufakat siapa yang akan menjadi perwakilan di BEM maupun di BLM. Tak cukup sampai di situ, Ketua Umum BEM dan Ketua Umum BLM kemudian terpaksa dipilih oleh oknumoknum tertentu terutama pihak Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni beserta jajarannya. Akan tetapi, perwakilan-perwakilan setiap fakultas yang tadinya sudah dimusyawarahkan untuk membawa nama fakultas tempatnya bernaung tetap menjadi ketua di BEM dan di BLM. Sistem itu pun dinilai tidak transparan. "Yang tahun kemarin teman-teman tidak tahu, kok itu udah terbentuk dan nggak transparan," sambung Nana. Menyambung perihal sitem pelaksanaan pemira setahun lalu, Bagas Dwi Prakoso, Ketua BEM Fakultas Teknik pun turut berbicara hal senada. “Dalam pelaksanaannya, pemilihan tersebut tidak dilakukan secara terbuka. Hanya oknum-oknum tertentu saja,� tuturnya. Menyadari arti pentingnya demokrasi, Pemira akhirnya kembali digagas sebagai ajang penyalur aspirasi mahasiswa Untidar. “Pemira adalah bagian dari demokrasi, artinya adanya pemilihan umum dari calon-calon yang kemudian saling berkompetisi dan melakukan pertarungan ideologis seca3


KILAS UTAMA ra sehat. Hal ini akan menghasilkan menggunakan sistem musyawarah bentuk demokratisasi kampus yang tetapi di sisi lain juga ingin melibatkan tahun sebelumnya pernah hilang,� ujar mahasiswa untuk memilih secara Krisnaldo Triguswinri, Ketua BEM langsung dengan menggunakan hak Untidar yang akrab disapa Ncis suara mereka. Meski dengan sistem pencoblosan, pelaksanaan Pemira kali tersebut. ini sedikit berbeda dari Pemira atau Pemira tahun 2014. Saat Pemilihan Raya itu pencoblosan yang merupakan demokrasi dilakukan di depan di tingkat universitas BAKPK dinilai masih yang menjadi miniatur perlu pembenahan dari Pemilihan Umum mengenai sistem (Pemilu) di sebuah pelaksanaannya. negara. Pemira "Suasananya tidak umumnya diadakan kondusif, lama, dan tidak setiap satu tahun sekali. tau siapa yang golput," Artinya, setiap satu Pendaftaran BPKM dibuka: Selebaran berisikan tahun akan terjadi informasi pendaftaran BPKM terlihat sudah warnai kata Nana. Pemira tahun ini akan dilaksanakan di regenerasi pemimpin papan pengumuman organisasi-organisasi vital di sebuah tiap fakultas agar masalah yang sama universitas. Di Untidar sendiri, pemira tidak akan terulang kembali. "Ada rencananya akan dilaksanakan pada gambaran kalau TPS diadakan di tiap akhir tahun nanti. “BLM merencanakan fakultas agar kelihatan siapa yang bahwa Pemira akan diadakan pada golput," Nana menambahkan. Sejauh ini, sosialisasi mengenai tanggal 29 Desember, tetapi itu masih Pemira sudah dilakukan sekali pada 23 rencana dari BLM," ujar Danang Henri, Ketua Komisi 1 BLM divisi SDM dan November lalu kemudian berlanjut Litbang. Pemira nantinya akan pada Rabu (14/12) silam dengan menghasilkan Ketua BEM dan Wakil dihadiri oleh perwakilan dari tiap-tiap Ketua BEM serta lima anggota BLM Ormawa di Untidar. Jika sosialisasi yang merupakan perwakilan dari tahap pertama memaparkan konsep masing-masing fakultas. "Lima anggota Pemira, sosialisasi kedua membahas BLM terpilih akan membuat kongres mengenai peraturan-peraturan Pemira untuk mengamandemen AD/ART-KM yang di dalamnya terdapat persyaratan dan peraturan lainnya serta sertijab dan untuk menjadi kandidat. Persyaratan menjadi kandidat diatur oleh UndangLPJ," tambah Danang. Undang Pemira. Setiap mahasiswa Mengusung sistem yang tak jauh beda dari tahun sebelumnya, yakni Untidar yang memenuhi syarat pencoblosan pada tahun 2014 dan pencalonan sebagai BLM, Ketua dan sistem perwakilan seperti tahun lalu, Wakil Ketua BEM berhak mencalonkan agaknya Pemira kali ini ingin tetap diri. 4

Skema Edisi 2 | Desember 2016


KILAS UTAMA kepartaian. “Sistem Pemira tahun ini Komisi Pemilihan Raya Universitas pun beda dari tahun 2014. Dulu pakai (KPRU), namun kini sudah beralih sistem partai sekarang pakai sistem nama menjadi Badan Pemira Keluarga musyawarah secara demokrasi dan Mahasiswa (BPKM). Pendaftaran coblos-mencoblos secara independen,” untuk keanggotaan badan tersebut pun ungkap Nana yang juga merupakan saat ini sudah ditutup sesuai dengan anggota BLM. Pernyataan tersebut pun pengumuman yakni pada Jum'at lalu diamini oleh Rama Sedjati yang (16/11). BPKM sendiri adalah badan merupakan Ketua BLM periode 2016. yang berwenang untuk mengatur “ K a n d i d a t - k a n d i d a t b o l e h jalannya Pemira, mengatur tata cara, mencalonkan sendiri tanpa membawa dan sistematika Pemira termasuk surat nama partai soalnya kita BEM-KM, suara dan Tempat Pungutan Suara bukan Rema (Republik Mahasiswa),” (TPS). Sedangkan BLM hanya sebagai tambah Nana. “Sistem independen pengawas kerja BPKM. Keputusan sendiri dipilih agar bersifat murni dan yang diambil oleh BPKM terkait segala nantinya kandidat yang terpilih tidak hal mengenai Pemira sudah merupakan lupa dari mana dia berasal,” pungkas keputusan yang final dan tidak harus Danang. (CHN/RNA) meminta persetujuan BLM lagi selama keputusan tersebut tidak menyimpang Salam Persma! dari AD/ART-KM dan peraturan Dengan segala kerendahan hati kami Pemira. Ada tidaknya mimbar bebas memohon maaf kepada mantan ketua untuk kampanye masing-masing UKM Bengkel Seni atas kekeliruan penulisan istilah kamitua menjadi kandidat mengikuti keputusan BPKM. mantan ketua pada berita bertajuk Keputusan dari BPKM itu dapat “Untidar vs Perama, BEM : Untidar diberlakukan kembali pada tahun Fest bukan Perama” di Buletin edisi 3, berikutnya. Desember 2016. Kekeliruan tersebut Dalam Keputusan Direktur bukan merupakan kesengajaan, oleh Jendral Pendidikan Tinggi Departemen karena itu kami harap hal tersebut dapat Pendidikan Nasional Republik menjadi sebuah kemakluman. Atas Indonesia Nomor 26/Dikti/Kep/2002 kemaklumannya, kami mengucapkan terima kasih. tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Suka menggambar? Kehidupan Kampus sudah tertera Hobi bikin artikel? sebuah keputusan; dilarangnya segala Pengen dimuat di buletin SKEMA bentuk organisasi ekstra kampus dan edisi 3? Partai Politik membuka Sekretariat Yuk, kirimkan karyamu agar (Perwakilan) dan atau melakukan dimuat di buletin SKEMA! aktivitas politik praktis di kampus. Info lebih lanjut mengenai tema Menimbang keputusan tersebut, kini dan pengiriman silakan hubungi Pemira pun tak menggunakan gaya 087834050783

Redpel Buletin Tahun 2014 lalu terdapat

Skema Edisi 2 | Desember 2016

5


KILAS KAMPUS

Penanggung Jawab Pemira di AD/ART-KM Bukanlah BLM

S

ore itu hujan deras tengah mengguyur di luar, agenda yang dicanangkan akan dimulai pukul 15.30 mundur sekitar 2 jam. Beberapa kursi yang disediakan panitia di ruang Multimedia Universitas Tidar (Untidar) pun nampak kosong. Peristiwa tersebut sudah berlalu hampir satu bulan, tepatnya 23 November silam ketika Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) mengundang setiap perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) kampus guna menggali informasi terkait Pemilihan Raya (Pemira) yang terencana akan tergelar akhir tahun nanti. Di tengah jalannya sosialisasi, Ketua Umum BLM, Rama Sedjati yang kala itu didampingi oleh Ketua Pengarah Pemira 2016, Rizqi Muna Fadia memberi pernyataan yang cukup membuat perwakilan Ormawa yang hadir bertanya-tanya. Dalam pengakuannya ia berdialog bahwa yang bertanggung jawab atas Pemira di AD/ART-KM (Keluarga Mahasiswa) adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). “Bingung, masalahnya di AD/ART-KM menyebutkan yang bertanggung jawab atas Pemira adalah BEM,” beber Rama. Mengulang pernyataan yang dikeluarkan oleh mahasiswa yang saat ini masih menyandang status Ketua BLM tersebut, Ketua Pengarah Pemira 2016 ketika dikonfirmasi pun turut memberi pengakuan senada. “Kalau sesuai AD/ART, penanggung jawab Pemira adalah BEM,” Nana mengakui. 6

Persis dengan sistem yang terlaksana di negara Indonesia, sederet nama yang nantinya akan menjadi wakil rakyat di pemerintahan dipilih melalui pemilihan umum yang diselenggarakan oleh legislatif atau DPR. Begitupun pemilihan umum di tingkat universitas memang seyogyanya diselenggarakan oleh legislatif atau BLM. “Pemira ini program kerjanya BLM. Seperti di lingkup negara kan yang menyelenggarakan DPR, jadi BLM sebagai DPR. Jadi secara benang merah ketentuannya memang BLM, namun tercantum di AD/ART dipegang BEM,” tambah Nana. Danang Henri, Ketua Komisi 1 BLM divisi SDM dan Litbang juga memberikan pernyataan demikian. “Di AD/ART-KM yang bertanggung jawab atas Pemira adalah BEM,” ungkapnya. Mengomentari tentang isi AD/ART-KM terkait siapa penanggung jawab atas hajatan besar yang terhelat satu tahun sekali tersebut, Bagas Dwi Prakoso mahasiswa program studi Teknik Mesin S1 yang kala itu menjadi presidium 2 dalam sidang AD/ART-KM mempertegas bahwa yang bertanggung jawab atas Pemira adalah BLM. Sementara itu, Presidium 1 yang memimpin jalannya sidang peraturan yang mengikat seluruh organisasi mahasiswa serta mahasiswa Untidar, Lancar Swasono Edy juga berbicara senada meskipun mengaku sudah tak kuat,” pungkas Danang.begitu ingat tentang kepastian isi pasal yang Skema Edisi 2 | Desember 2016


KILAS KAMPUS menyatakan hal itu. “Kalau Undang- kepastian kapan didiskusikannya Undang kan yang dibahas isinya banyak permasalahan tersebut, Silvi mengaku jadi gak bisa hafal semua,” tuturnya. hal itu dilakukan oleh pihak BEM dan Pemira Tanggung Jawab Bersama BLM sekitar akhir November atau awal Perihal isi pasal yang sempat Desember silam. “Tepatnya kapan saya menggegerkan beberapa mahasiswa lupa, yang pasti kalau gak akhir perwakilan Ormawa ketika menghadiri November ya awal Desember,” sosialisasi peraturan Pemira tahap jelasnya. pertama dalam AD/ART-KM yang Akhir November lalu, BLM dan dibeberkan oleh Rama Sedjati, notulen BEM diduga memang telah melakukan sidang AD/ART-KM tersebut, Silviani diskusi terkait pelaksanaan Pemira yang Fajrin membenarkan bahwa memang diagendakan akan terwujud akhir y a n g b e r t a n g g u n g j a w a b a t a s Desember mendatang. Melalui official penyelenggaraan Pemira di AD/ART- account instagramnya, 29 November KM adalah lembaga eksekutif tertinggi silam BEM-KM mempublikasikan kampus yakni BEM-KM. “Yang sebuah foto yang kala itu terdapat b e r t a n g g u n g j a w a b a t a s Ketua Umum BEM-KM, Krisnaldo penyelenggaraan Pemira itu di Triguswinri, anggota BEM-KM Bayu, AD/ART-KM adalah BEM,” tuturnya. beserta Danang, Ketua Komisi 1 BLMMenyadari adanya kekeliruan terkait isi KM divisi SDM dan Litbang, serta Erik pasal tersebut, dari pengakuan Silvi Khabib, yang menerangkan bahwa melalui Short Message Service (SMS) kedua belah pihak telah melakukan memberi pernyataan bahwa pihak BLM kesepakatan mengenai Pemira. dan BEM telah memperbaharui Mengenai kabar perombakan isi AD/ART-KM terkhusus perihal siapa A D / A R T - K M , D a n a n g yang selayaknya menjadi penanggung mengkonfirmasi melalui sosial media jawab Pemira. “Dalam pemerintahan WhatsAap bahwa agenda yang idealnya memang bukan presiden dan dilakukan akhir November yang diduga menteri yang membentuk KPU. Waktu membicarakan terkait AD/ART-KM Kongres AD/ART-KM tidak ada yang khususnya pada Bab VI tentang Pemira menyanggah, jadi di AD/ART-KM yakni pasal 19 nomor 6 yang terteranya begitu,” tulisnya. Selain itu, berbunyikan: Penyelenggaraan Pemira Silvi juga membeberkan bahwa kedua menjadi tanggung jawab BEM-KM belah pihak yakni BEM dan BLM sudah Untidar tersebut tidak benar. Ia membicarakan perihal isi dari AD/ART- mengatakan bahwa yang dibicarakan KM tersebut.“Sudah disiskusikan oleh pada kala itu adalah terkait UndangBEM dan BLM bahwa Pemira akan Undang Pemira yang sudah disepakati diselenggarakan oleh panitia Pemira bahwa penanggung jawab dan panitia yang dibentuk oleh BLM,” Silvi pengarah penyelenggara Pemira adalah menegaskan. Ketika ditanya terkait B L M - K M U n t i d a r. S e d a n g k a n Skema Edisi 2 | Desember 2016

7


KILAS KAMPUS penyelenggara Pemira sendiri dibentuk kebersamaan juga mengawasi, kalau oleh BLM-KM dan nantinya tidak ada apa-apa serangan lebih kuat,” hanya bertanggung jawab kepada BLM pungkas Danang. tetapi juga BEM-KM. “Kesepakatannya Pemira itu BLM Dinilai Kurang Tanggap tanggung jawab BEM dan BLM, dan Siapkan Pemira 2016 diselenggarakan oleh BLM. Jadi keduanya sama-sama bertanggung enghujung tahun nanti tepatnya jawab atas Pemira,” tutur Nana. 29 Desember yang akan datang, Mantan wakil ketua BLM pesta demokrasi akan kembali periode lalu, Ginanjar Pramuditya menyambangi Universitas Tidar angkat suara perihal siapa yang (Untidar). Tinggal menghitung detiksemestinya bertanggung jawab atas detik tibanya miniatur demokrasi Pemira. Menurutnya, BLM lah yang negara di kalangan mahasiswa tersebut. sepatutnya bertanggung jawab atas Namun, pada pertengahan bulan terselenggaranya miniatur demokrasi Desember ini justru kepanitiaan baru untuk kalangan mahasiswa tersebut. akan dibentuk. Badan Legislatif BLM mempunyai kewenangan sendiri Mahasiswa (BLM) yang bertugas untuk m e m b e n t u k s u a t u b a d a n membentuk panitia penyelenggara penyelenggaraa pemira layaknya Pemilu Raya (Pemira) dirasa kurang negara yaitu jika di tingkat kota tanggap dalam menghadapi persoalan bernamakan Komisi Pemilihan Umum mengenai persiapan maupun sosialisasi (KPU), sedangkan di kampus berupa pemira tersebut. Komisi Pemilihan Raya Universitas Pemira tahun ini dirasa belum (KPRU). Agak berbeda, Choerul Iman adanya kesiapan matang, khususnya Ketua BEM periode lalu mengatakan perihal sosialisasi atau publikasi bahwa Pemira masuk di AD/ART-KM, mengenai pemira. Ketua Badan yang berarti BLM dan BEM saling Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik bertanggung jawab sebab Pemira (BEM-FT), Bagas Dwi Prakoso pun adalah program bersama terakhir di merasakan hal yang sama. “Awalnya kepemimpinan BEM dan BLM pada akan diadakan re-or pada bulan masanya. Tugas BEM sendiri hanya November, namun hingga kini masih melaksanakan program seperti tenang-tenang saja,” tuturnya. melakukan promosi, sosialisasi Pemira Sejauh ini badan penyelenggara dan open recruitment BPKM serta Pemira sudah dibentuk. Jika dulu Panwaslu ( Panitia Pengawas Pemilu). disebut Komisi Pemilihan Raya Umum “Ya memang di AD/ART-KM (KPRU), kini sudah tak lagi ada KPRU yang bertanggung jawab atas Pemira melainkan Badan Pemira Keluarga adalah BEM. Tapi BLM pun tidak cuma Mahasiswa (BPKM). BPKM ini sendiri diam, namun juga mengawasi. Demi diakui mengalami keterlambatan dalam

P

8

Skema Edisi 2 | Desember 2016


KILAS KAMPUS melakukan proses pendaftaran panitia PBSI). Ketua BEM Fakultas Ekonomi, penyelenggara Pemira. Hal ini Sandra, juga mengharapkan hal senada. dibenarkan oleh Ketua Panitia “Seharusnya calon-calonnya segera Pengarah Pemira 2016, Rizqi Muna dimunculkan,” ungkapnya. Fadila. “Ada kesalahan teknis, maka Pemira adalah ajang demokrasi open recruitment yang semula yang melibatkan banyak pihak. Ajang direncanakan pada awal bulan yang terbilang akan mempengaruhi Desember sudah terlaksana dan berjalannya organisasi yang mencakup terbentuk, justru malah baru akan semua Fakultas seperti BEM dan BLM diadakan sosialisasi open recruitment periode selanjutnya tersebut harusnya tersebut,” jelasnya. Mirisnya meskipun dipersiapkan lebih matang. “Pemira terbilang tinggal menghitung hari, universitas harus dipersiapkan jauhhingga saat ini belum ada sosialisasi jauh hari karena ini pemilihan yang atau publikasi mengenai sederet nama paling panas dan menyangkut banyak yang menjadi calon-calon Ketua Umum orang dan seharusnya sudah ada BEM dan Ketua Umum BLM. sosialisasi mengenai hal tersebut,” ujar Keterlambatan dalam pembukaan Bagas. (RC/SVN) pendaftaran panitia Pemira dinilai menjadi alasan mengapa hingga Pemira Tak Berbasis Partai, sekarang masih belum bisa Mahasiswa Khawatirkan memperkenalkan calon. Dominasi Fakultas Kuasai Mengingat Pemira merupakan Suara peristiwa penting di penghujung kepengurusan BEM-KM dan BLM- Koalisi Ditakutkan Picu Perpecahan KM, beberapa pihak yang notabene menjadi orang-orang penting yang ada ong demokrasi sudah mulai di Fakultas seperti Ketua Umum baik digemakan, segala sesuatu BEM maupun HMJ mendesak agar terkait pesta demokrasi yang calon-calon yang nantinya menjadi tak lama akan dilakukan kini beberapa kandidat dalam Pemira Universitas pun telah disiapkan. Peraturandapat segera dipublikasikan.“Harus peraturan hingga badan penyelenggara segera disosialisasikan calon-calon Pemilihan Raya (Pemira) sudah terkait pemira dan pelaksanaannya, ditetapkan dan dibentuk. Namun bauserta harus ada keterbukaan mengenai b a u s i s t e m l a m a d a l a m siapa saja yang menjadi calon-calonnya penyelenggaraan Pemira kini tak lagi sehingga mahasiswa dan semua warga diberlakukan. Tak ada lagi partai yang Untidar tahu calon-calon,” tutur Indah bebas muncul di permukaan. Tak Nurmayanti, Ketua Himpunan a d a n y a p a r t a i j u s t r u m a l a h Mahasiswa Jurusan Program Studi menimbulkan kekhawatiran sendiri Bahasa dan Sastra Indonesia (HMJ- bagi sebagian mahasiswa akan

G

Skema Edisi 2 | Desember 2016

9


KILAS KAMPUS terpilihnya pemimpin yang berasal dari (BLM) fakultas dengan jumlah mahasiswa “Takutnya nanti Fakultas yang terbanyak. dominan mahasiswanya yang akan “Mahasiswa akan memilih menang,” ungkap Hadian Purbo Lukito, calon dari fakultas masing-masing dan mahasiswa Fakultas Ekonomi. pasti akan tahu siapa yang akan menang Pernyataan senada juga karena jumlah mahasiswa per fakultas dikeluarkan oleh tiga mahasiswa yang berbeda-beda,” jelas Indah Nurmayanti, masing-masing berasal dari Fakultas Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan yang berbeda. A. Suranto, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Fakultas Teknik program Studi Teknik Indonesia (HMJ-PBSI). Mesin mengungkapkan, jika masingUniversitas Tidar (Untidar) masing fakultas memunculkan calon memang jumlah mahasiswa per dan itu mutlak tidak melakukan koalisi fakultasnya tak sama rata. Setiap dengan lain fakultas maka akan terjadi fakultas yang ada pun juga tak sama krisis di pemilihnya. Contohnya saja jumlah program studinya. Tilik saja FKIP dan Fakultas Teknik yang Fakultas Teknik yang mempunyai 4 memang mendominasi di Untidar dari program studi di dalamnya, kemudian s e g i j u m l a h m a h a s i s w a . D w i F a k u l t a s K e g u r u a n d a n I l m u Andriyanto, mahasiswa Fakultas Pendidikan (FKIP) serta Fakultas P e r t a n i a n p r o g r a m s t u d i Ekonomi yang jumlah program Agrotekhnologi, dan Ahmad Abdul studinya sebanyak 2, lalu 2 sisanya Aziz Alwi, mahasiswa FKIP program Fakultas Pertanian dan Fakultas Ilmu studi Pendidikan Bahasa Inggris pun Sosial dan Ilmu Politik dengan jumlah mengkhawatirkan hal yang sama. program studi masing-masing satu. Ini Seperti yang telah dipaparkan berarti Fakultas Teknik lah yang kini pada sosialisasi Pemira tahap 1 pada 23 menjadi raksasa Untidar dengan jumlah November lalu dan tahap 2 pada Rabu mahasiswa paling banyak jika dilihat (14/12) silam, meskipun pemira dari jumlah program studinya. periode ini menggunakan sistem nonSedangkan Pemira kali ini, nama-nama partai namun tetap diperbolehkan yang menjadi calon di Pemira diusung melakukan koalisi. Konsep yang sudah dengan berbasis Keluarga Besar diusulkan yakni mengusung fakultas Mahasiswa Fakultas. Kemungkinan masing-masing tetapi boleh berkoalisi besar jika menggunakan sistem justru beberapa mahasiswa mengaku perwakilan lalu diadakan pemilihan takut akan menimbulkan perpecahan umum raya, maka sudah pasti dapat karena akan terjadi dilema dalam diketahui jelas siapa yang menjadi menentukan pengusungan fakultas Ketua Umum baik Badan Eksekutif mana dari kedua fakultas yang sudah Mahasiswa (BLM) maupun Ketua sepakat berkoalisi. “Diperbolehkan Umum Badan Legislatif Mahasiswa adanya koalisi untuk menandingi 10

Skema Edisi 2 | Desember 2016


KILAS KAMPUS raksasa Untidar. Tetep aja itu masih gak dikarenakan munculnya daya saing baik. Dari masing-masing fakultas yang untuk saling menjatuhkan demi mengusung satu nama tapi boleh koalisi mencapai dua kata, yakni “menang dan itu yang nantinya menimbulkan berkuasa”. Atas hal itu, Wakil Rektor III perpecahan,” Aziz menambahkan. Pasti Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ada yang mempertanyakan kok dari Untidar menekankan bahwa Pemira fakultas ini memakai nama lain, dari tidak lagi berbasis partai. “Karena partai organisasi ini kok gak pakai nama cenderung menimbukan konflik,” organisasi itu. Mahasiswa harus dapat ungkap Dr. Bambang Kuncoro, M.Si. melihat tokoh,” ungkap Hadian. Pemerintah sudah memutuskan Meskipun diperbolehkannya melalui Keputusan Presiden Nomor 26 melakukan koalisi namun sudah Tahun 2002 bahwa gerakan atau seharusnya Pemira dapat menjadiajang organisasi ekstra kampus dan partai pemersatu mahasiswa bukan malah politik luar kampus tak boleh menjadi bumerang bagi mahasiswa berkembang di area universitas. yang akan menimbulkan konflik yang Dengan adanya keputusan terkait hal memecah belah semuanya. “Pemira tersebut, memang tidak mengherankan harus jadi ajang persatuan. Bukan jika kini tak lagi ada bau-bau partai pada perpecahan,” tambah Aziz. (SP/FA) Pemilihan Raya (Pemira) di Universitas Tidar (Untidar). Adanya partai yang OPINI berkembang di kampus kerap kali Kenali Politik Agar Tak Jadi dianggap memicu konflik yang Korban Politik berujung pada perpecahan. Hal ini dikarenakan munculnya daya saing Oleh : Filla Adyarti dan Sari Puspita untuk saling menjatuhkan demi mencapai dua kata, yakni “menang dan emerintah sudah memutuskan berkuasa”. Atas hal itu, Wakil Rektor III melalui Keputusan Presiden Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Nomor 26 Tahun 2002 bahwa Untidar menekankan bahwa Pemira gerakan atau organisasi ekstra kampus tidak lagi berbasis partai. “Karena partai dan partai politik luar kampus tak boleh cenderung menimbukan konflik,” berkembang di area universitas. ungkap Dr. Bambang Kuncoro, M.Si. Satu tahun terakhir Untidar Dengan adanya keputusan terkait hal tengah menjajal sistem Keluarga tersebut, memang tidak mengherankan jika kini tak lagi ada bau-bau partai pada Mahasiswa atau biasa disebut-sebut Pemilihan Raya (Pemira) di Universitas dengan KM yang berbasis kolektif Tidar (Untidar). Adanya partai yang kolegial. Sistem kepemimpinan di mana berkembang di kampus kerap kali pengambilan keputusannya dilakukan dianggap memicu konflik yang secara musyawarah bersama (kolektif) berujung pada perpecahan. Hal ini serta mengharuskan keterlibatan semua anggota dan pengurus secara langsung.

P

Skema Edisi 2 | Desember 2016

11


OPINI Ini berarti di dalam organisasi kampus keefektifannya. Maklum saja, jumlah terutama eksekutif dan legislatif tidak mahasiswa dari masing-masing fakultas ada satu nama pun yang benar-benar berbeda. Jika dilihat jumlah mahasiswa menjadi penguasa tunggal dengan hak dari masing-masing fakultas yang ada, keputusan penuh diambil atas secara kasat mata sudah dapat diketahui pemikirannya sendiri. dengan jelas siapa yang Seperti yang mutlak menjadi diketahui, Badan p e m e n a n g n y a . Eksekutif Mahasiswa Mengantisipasi hal (BEM) realitanya tidak tersebut, BLM sebagai hanya mencetuskan satu pembentuk Badan Pemira nama pemimpin mutlak. K e l u a rg a M a h a s i s w a Begitu juga Badan (BPKM) memperbolehkan Legislatif Mahasiswa jika dirasa perlu (BLM). Setiap mengadakan koalisi perwakilan yang telah dengan fakultas lainnya dipercaya untuk meskipun tidak lagi membawa nama fakultas berbasis partai. Anehnya, masing-masing dari lima j u s t r u k o a l i s i fakultas yang ada di sesungguhnya adalah Untidar sama-sama bentuk perwujudan dari menjadi pemimpin di sistem partai. Dalam hal salah satu organisasi ini, Bambang menjelaskan besar kampus tersebut, meski hanya ada bahwa yang dimaksudkan bukan tidak satu nama yang dicantumkan sebagai boleh berbasis partai. “Partai boleh saja Ketua Umum. Namun keputusan dalam tetap diberlakukan tetapi secara menentukan satu di antara sederet nama praktiknya saja. Boleh partai, partainya yang diusung untuk sama-sama menjadi program studi,� tandasnya. pemimpin di BEM dan di BLM setahun Mengomentari perihal silam dianggap tak transparan. Inilah nonpartai dalam Pemira kali ini, yang menjadikan Pemira kali ini B a m b a n g m e n e g a s k a n b a h w a memadukan musyawarah untuk mahasiswa yang bergelut di organisasi m e n e n t u k a n s i a p a n a m a y a n g ekstra kampus atau politik luar kampus diusungmewakili fakultasnya dan tetap dapat berpolitik namun dengan sistem pemilihan umum secara g a y a y a n g b e r b e d a . B u k a n langsung dengan sistem pencoblosan mengatasnamakan organisasi ekstra untuk menentukan siapa yang kampus atau politik luar kampus di berkompeten untuk dicantumkan m a n a i a b e r n a u n g , n a m u n sebagai pemimpin di antaranya. menggunakan program studi atau Sistem baru tentu masih belum fakultas di mana ia menempuh sempurna, beberapa mahasiswa pun pendidikan tinggi di Untidar. banyak yang mempertanyakan Memang sudah menjadi 12

Skema Edisi 2 | Desember 2016


OPINI keputusan mutlak pemerintah untuk Ideologi tidak ada yang salah, melarang organisasi ekstra kampus atau semuanya kebenaran. Biarkanlah otak politik luar kampus muncul bebas di saja yang partai tapi badannya jangan,� p e n d i d i k a n t i n g g i . M e n g i n g a t tambahnya. pentingnya berpolitik dan banyaknya Meskipun kini tak lagi berbasis pengaruh berpolitik khususnya di partai, namun justru banyak ditemui k a l a n g a n p a r t a i , B a m b a n g mahasiswa yang mengikuti lebih dari mengingatkan bahwa mahasiswa harus satu organisasi baik dalam atau luar t e t a p m e n e k u n i p o l i t i k u n t u k kampus yang berbeda lengkap dengan mendapatkan banyak jaringan dari luar ideologi berbeda pula. Hal tersebut tapi juga jangan mudah dipengaruhi dapat menjadi ajang saling menghargai oleh politik. “Mahasiswa harus tau perbedaan ideologi yang tumbuh dan politik. Jangan jadi korban politik,� dianut oleh mahasiswa yang tergabung Bambang mengingatkan. “Ideologi di dalamnya. pada dasarnya untuk mencari kebenaran.

Mau kekinian??? Samyang halal ekstra hot, minumnya Papabear Chocolate.

Untuk pemesanan hubungi 085 728 128 881 papabear_chocolate_

59FF8609

PAPABEAR CHOCOLATE

Skema Edisi 2 | Desember 2016

13


Potret Mahasiswa Antigolput Pra-Pemira Universitas di Untidar Gunakan hak pilih: Mahasiswa Bidikmisi gunakan hak pilih untuk tentukan Ketua Himpunan Mahasiswa Bidikmisi Untidar (Himadiktar), Rabu (21/12).

Uji kesiapan pemimpin: Ti g a k a n d i d a t K e t u a Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMJ PBSI) diuji kesiapannya sebelum benar-benar jadi pemimpin melalui tanya jawab bersama mahasiswa Prodi PBSI, Rabu (21/12).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.