ALBUM SERI PENGETAHUAN+
TITIAH MEilIIJU GERBATG PEilOETAHUA]I PEBSEIWBA HA
IV OEMilA IVG PENErbit PUSTAI(A AMMUR
li
hanuTrnou No 27 BAI{DuNG _ 40 123
Seri HISTORIAtrlA yang telah
terbit
ol. Asalrnula Bangsa Ihdonesia oz. Raia Raia Kutei 03. Srlnahamle purnawarftrafr o4. Tarumanagara- â‚Źl Ba;a pat a rurnan 05. Tatar Galuh o6. Sundapura o7. Sanaha I Saniaya oa. Maharatu Sima 09. Pakuan pa.iaia rao 1o..
Prabu Siliwangi
11. I)yah Pitaloka 12. Srrwiiaya 13. Borcbudur
Dapat drperoleh di sekolah_sekolah, toko buku terdekat atau pesan langsung ke penerbit. Harga Rp. 600,- per huku.
* Buku Seri Cerita Bergamhar
i
1.
Pena Redaksi
Dekan Fakultas l'e. Sambutan Ketua SEMA Fakuit"
2. Sambutan
3. ECitorial 4. Topik Utama
- Model
-
Ioe.
fesional Sarjana Peterna. sebuah catatan ke.
Tanggapan Tentang,..
jana Peternakan 5. Artikel Mahasiswa
-
-
Pendayagunaan Vaktu Lt pus dalam Usaha Pembentb" Pustaka dan Mahasiswa. Peranan Vitamin bagi Produ\
Ayam
- uhu dalam Radio - Kotoran Ternak Sebagai Gas Bio. - SKS dan Dampaknya. - Pengembangan Peternakan di Indonesra.
6. Progress
- Apakah Kompos
Bisa
Untuk
Pakan
Ternak.
7. BOX
- Oleh-oleh dari Dr.
8. Tinta Laboratorium
- Sudah Amankah Daging Yang Anda Konsumsi Dari Cemaran Pestisida
Su''n
andhyastuti
MS.
(Lab. Teknologi Hasil Ternak) sering disepelekan (Lab. Kesehatan Ternak) Irit dan Berhasil Ganda. (Laboratorium Mekanisa) Seminar Konsumsi Protein hewani. Seminar iSPI Malang. Seminar Agroindustri II. Penelusuran Minat Dan Bakat Mahasiswa Baru Alkohol Bantu Proses Semen Beku. Penemuan Baru Dalam PMK. Dies Natalis FAPET UNSOED XXII Muhibah Kunjungan FAPET UGM
- Kesehatan Ternak Masih
9. Oieh-oleh Ilmiah 10.Opini 11.Info Saintek 12
Berita Kampus
-
ke FAPET UNSOED. Penelusuran Minat dan Bakat Mahasiswa Baru. Sekilas UKI. Panel Diskusi Dan Sarasehan Nasional Pers Mahasiswa Indonesia.
l3.Peternakan Hua ... Ha ... Ha... I{a... l4.Karnpus Peternakan. l5.Suplemen Khusus : - \Y/isuda Sarjana Peternakan Dan D3
Husbandry No. I Th. I/1988
.{ssalamu'alaikum wr. wb. Pertama-tama kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S\fT, karena atas segala rahmatNya maka Majalah Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman " HUSBANDRY " ini dapat terbit dan hadir di tengah-tengah kita semua. Selanjutnya kami mengucaPkan selamat kepada Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Soedirman yang telah berhasil menerbitkan Majalah HUSBANDRY ini. Kami berharap semoga Majalah Husbandry dapat merupakan Media Komunikasi seluruh Civitas Akademika Fakultas Peternakari Universitas Jenderal Soedirman, sehingga komunikasi antara staf pengajar staf administrasi, mahasiswa dan alumnus akan terjalin lebih akrab lagi karena kondisi semacam ini sangat menunjang dalam membangun masyarakat ilmiah mauPun untuk keberhasilan pelaksanaan fungsi tridarma pergunran tinggi.
Disampingitu kami mengharapkan pula agarMaialah Husbandry ini dapat menunjang proses belajar mengajar mahasiswa terutama untuk mengembangkan daya penalaran, bakat dan minat dalam bidang karya tulis. Daya penalaran yang tinggi merupakan Prasyarat yang penting bagi mahasiswa, sedangkan pengembangannya tidak cukup hanya program kurikuler saja, tetapi perlu ditunjang dengan kegiatan kokurikuler dan extra kurikuler.
Akhirnya kepada seluruh warga Civitas Akademika Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman kami mengajak untuk ikut menyumbangkan karya tulisnya, memelihara kelestarian dan pertuur-buhan Majalah Husbandry ini agar harapan lcita dapat terwujud. 'Wassalamu'alaikum wr. wb.
2
Husbandry No. I Th. I/1988
Sambiitan Ketua 6ema I*Liltas Peternakan pada Mqlalah hluobandry.
" Barang siapa mengangkat pena untuk menulis, maka ia telah rnelakukan perj.,*;,1an ". Begitu kata orang bijak. Pena kadang memang lebih menakutkan dari pada pisau tajam. Perjuangan suatu bangsa juga tak akan lepas dari perjuangan " si pengangkat p.rr, ". Perjuangan untuk memajukan suatu kampuspun tak akan lengkap tanpa perjuarlgan lewar pena.
i
Perjuangan lewat pena di kampus Fapet Unsoed tercinta untuk saat ini dan masa mendatang akan tersalurlewat unit khusus di bawah SEMA yane disebut Unir Pers Mahasiswa I3p.r. Salah satu produk Unit Pers ini adalah majalah'yaLig sekarang sedang anda baca,
Husbandry Husbandry, sebagai media keeiatan yane beriuans lewat oena diharaokan mamou berPeran sebagii wadih kreatifitas"dan wadih pere.fibangrr' il*u bagi'mahasis-a^ Fapet Unsoed, sehingga pada kelanjutanny.a Husbandry-ikut. beiperan.dalam-mendukung t.r.iptanya sar)ana peternakan yang protesronal seperri yang kita idam-idamkan. Akhirnya, kepada segenap pengurus Unit Pers Mahasiswa Fapet Unsoed dengan ini kami sampaikan penghargaan yang se besar-besarnya atas perjuangan anda. Kepada para pembaca kami ucapkan selamat membaca.
SEMA FAPET
Husbandry No. I Th. I/1988
3
-ParnaQpdotrasi Pembaca yang budiman,
hrru mdia
homunikasi fakuhas paa'nalezn, yaitu nujalah MIKAPET tidak terbit, rnaba kali ini cirsitas academira Fapa alean bemlnli memiliki media homunialeasi yng tentilnyd sudah lanu dinantikan kedatanganny. Saelah
I
Mdjalah HUSBANDRY )png baada di tangan anda ini adalah media homunikasi Fapa [Jruoed yng merupdkan nwnifuasi harap4 ki?rrt, aspirasi dan inovasi civitas acadenticafapet unsoed, yngpada gilirannya akan bmindah selngai ientbaan ernas lmgi tenoujudnyperkembangan ilmu paatakan Htususny di lingkungan leanryus Fapa. ; hubanganyangbarmonis mehlui konzunikzsi
timlnl balik anara
mahasiswa dan antaru nabasiswa dengan dosen.
Tentury ada patanyan melintas mengdpd nanw MIKAPET diganti dengan HUSBANDRY. Nanu Husbandry ini adalah hasil karyleaun bavma anura staf rdaki dengan Senta Fapa Unsoed. Perubahan nama MIKAPET menjadi HUSBANDRY diharaplun membangkitlean gairah dtau sefiangat baru dan juga penanrpilan baru tentuny. Dengan hadirrcy rwrna HUSBANDRY ini balezn berarti krpling jafi furi MIKAPET. HUSBANDRY taap berpijak dari MIKAPET dan membawa misi khasas xbagai learaktoistik mdb komunih*i ptenuhzn yitu pengembangan bidangpeterrukan dengan sqah aspkry. HIISBANDRY memparyi kqritndian tenendh'i yngtentilny bobeda dengan komunikasi hinny. Merrung HUSBANDRY baMa" learau lahir dai lingkungan yng ntem?unyi cii khusus yng berbeda dengan lingkungan hinny ykni fakuhas petenuleaa aua hztakanlah suara hati nurani fakuhas paonakan UNSOED, yng dirnanifatasilun dakm rangka ibut andil dakm pembangurun ltdonab hhtsusny pembangurun bidang paerrukan yngg menentu pkar-pkzr profaiorul sauai tuntaun iaman. Namuntidak menatup lumunghiran, HLISBANDRY juga ntembuka hati selebar-lebarny jalar komunileasi dan koia una dengan haras
nujalah aua mdia komunihzsi
kin
denti ntendukungperhemlnngan
bernu.
Rdaksilmbdrq dan beruuha agar HLISBANDRY tabit secara tatin satu kali saiap semater dan jiltzlau memunghinlean dua leali tiap semato. Harryn ini tenturrya alean tawujud bila nuna pentbaca budiman ikit boprtisi aktif dan 'sense of lxlonging' terhada? HUSBANDRY. Bohcmbang atau tidahny HUSBANDRY tetgantung dari ciaitas academiu Fapa Unsoed. Tmtuny bia lnrharap media komunilusi HUSBANDRY yng hita nillihi dan cintai ini tampil dengan tegar dan qualified dalam arti babobot isirrya. dan tentany ia mouplean suatu hebangaan, bal'ena bagainunapun juga HUSBANDRY moupkan duu dai seluruh wajah dan hati Fapet Unsod.
I{ami stafparyasub HUSBANDRY alwn ba'usaha untuk itu dan rnengajah ciaitas actdemica Fapa Unsod tntuh berlombdJomba 'factabichul hhoirot' baprisipsi ahtifpda sentua balanun HUSBANDRY dengan at'tihel-arileel vngberbobot. Hatapn iniprioitas
ditmjukan
kepdda relean nuhaskwa Fapet dan juga staf dosen Fapa unsoed.
yng ah raab ?ada penantpilan padana HUSBANDRY ini tentuny masih banyb kekurangan, ol$ kzrerwny dmgan sqala kaotdahan hati kanti mena'inu kritik dan Mlan yng membangun demi pa'baikan HUSBANDRY,, InsV Allah Tiada gading
surat-suratandayngboisikritihauu sarunakan kanti muatpada ruangsul'atpembacdpadaedisi HUSDANDRY mendaung. Sekrnat membaca dan leami tungu prtisipsi anda.
Wasshrn
l?.kl,o;
Husbandry No. I Th. I/1988
SAnJNA PETERNAI(N PROFESIONAT I}ArI TANTANGANNYA
Menyimak sub sektor peternakan di Indonesia selama repelita IV terlihat angka pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Namun demikian masih ada tantangan-tantangan lain yang harus dihadapi diantaranya adalah : Pertumbuhan angka kerja sebagai akibat pertumbuhan penduduk. Jumlah tenaga kerja yang masuk dalam sektor pertanian (termasuk sub sektor peternakan) masih akan besar. Hal ini menyebabkan : -
Makin sempitnya lahan usaha tani
- Kemampuan
untuk mengadakan infestasi sangar terbatas
- Tidak mudahnya melakukan afisiensi.
Rendahnyarproduktifitas usaha tani ternak dan tenaga tani yang muncul dalam bentuk - Jumlah populasi dan produksi vital ternak masih rendah - Produktifitas kerja peternak yang masih rendah.
:
Perlunya penyediaan pangan asal ternak yang diperkirakan akan meningkat di atas peningkatan pertumbuhan penduduk sebagai akibat peningkatan pendapatan dan kesadaran gizi. Peningkatan peranan sektor peternakan dalam pemupukan sektor peternakan dalam pemupukan devisa ataupun penggunaan devisa. Masalah yang perlu dipecahkan meliputi : penyakit hewan, harga bersaing serta kwalitas yang mampu memenuhi selera pasar. Sumber daya alam belum sepenuhnya dimanfaatkan yaitu potensi lahan, limbah pertanian, limbah industri serta potensi ternak asli. Masalah lainya adalah berupa kehilangan pasca panen komoditi asal ternak masih cukup tinggi (daging 70o/o, telur 15-20 o/o, susu 5-12o/c' serta kehilangan dalam perdagangan ternak seperti kematian L-3 o/o, susu 7-10 o/o). Diperkirakan tata niaga ternak masih dapat lebih diefisiensikan. Fluktuasi harga pakan merupakan masalah pluktuasi h*g. produk unggas yang tidak sejalan dengan fluktuasi harga pakan merupakan masalah yang cukup rawan untuk perkembangan peternakan ayam. Dari segi kelembagaan, diju.mpai masalah-masalah : Ketentuan perundangan yang masih perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi mendatang. "Law Enforcement" beberapa ketentuan perundangan, kelembagaan pelayanan dan "Human Resource Development" aparat peternakan. masalah yangperlu diperhatikan : Intensif untuk pelayanan modal, penyerahan peran serta modal masyarakat untuk pembangunan peternakan rakyat.
Di bidang permodalan dan pembiayaan pembangunan,
Dalam rangka pengembangan wilayah masih belum terpaduny daya alam, kondisi sosial ekonomi wilayah-wilayah.
a antaradata pendukung agroklimat, sumber
Hal-hal di atas memerlukan penanganan yang intensif dan perlu menyerahkan pakar-pakar di bidang peternakan yangprofesional, yang mampu mendarmabaktikan dirinya guna kepentingan bangsa dan negara di bidang peternakan. Apakah sarjana peternakan siap untuk menjadi sarjana peternakan profesional yang siap dengan tantangannya l.
Husbandry No. I Th. V1988 i I
UOPNK UTRMN MODEL II}EAI SAIUANA PETERIIAI{AN PROFES[ONAT PROFESIONAL
.
Alangkah merdunya kata ini .9
fa;ir* Ji-ria teriadi tatap muka antara pimpinan mahasisil";, p.*Ui". kegiatan-mahasiswa, senat *rlTfia a"" sej"umlah- mahasiswa ' 3apak, Ir'
S".*r."o
Mardjono Dekan Falcultas Peternakan is",,d,t"-'"udara sekalian' pada saat
U"t".a *eling
*y. "r"tif, kutah dulu mahasiswa diharapkan menj.ii or"rrg yang generalis , tapi pada saat.ne.gara kita 'r.*rkir, i,r;" i.p.tti sekarang ini negeri kita mem-
s*.jrt yang benar-6tt'"t profesional"' " Begitulah, malam renungan berlalu tanP.a.sebuah yangsebenarnya profesional itu' pertanyaan
Lrrrut t
""
^P^ dunia tinju, apabila profesional disebut-sebut maka yrrrg terbayrtrg di benak kita adalah seorang Pe;tr* id kekai Eerpakaian celana p:ldeh tanpa [;;; ir*p., bertiniu 12 ronde'.Apabila'ibi:-1i: nya seorang petrniu profesional bertarung' setlaP
Di
il
;;; ;il;"a^rti
t.rkan g becak sampai
p ej
abat. tin ggi
ikut ierperan serta mei-'gh"'g'tkan suasana dengan yang menduklng salah satu petinju' Sebagian orang taruhan ;;;;;; b.t:pekulasi betpetan serta lewat *.t"'i.r siapa pemenangnya dsb' dsb' Itulah
;.;;;
petinju profesional
!.
kata Profesional adalah pemain bayarasr ' begitu Bahasa Poerwadarminta dalam Kamus Umum (1sie1.1ot'," Mc Echol dan Hasan Shadilv drirr* Inggris juga menteriemahkan sehingga kalau ,tJ.ti""rf sebagai p.-Ji bayaran' tentara ada istilah Profesional Army maka ^rtrnya amatir' kata bay;;r;. Profesional adalah lawan Istilah profesioanal mungkin memang lahir di tn**ir. siandard ljniversal Dictionary menyebuti.rTUrrr*, profesional mengandung arti pertaining ,o , ,p"rirl occupation, often f91 gain' Sedangkan tWebster's \Worlis University Dictionary menterj;;;L;; profesional sebagai. ol: Yh" engages in i."rrr"d ,o.atiorr. Dalam dunia bisnis dikenal pula ber;;;;-yr"; profesional, yaitu orang- yang mencapai untuk ;;Gril-;;igguh dalam bekerja
i;;;" ;;il i;r,
6
hasil yang oPtimal, yang terbaik, yang ler-
;i;4, y^rr; plti"g memberikan manfaat dan it:I*"li: ,.rfrod,rkrii yang lai" yang intinya"hasil yang ke 22,10 Pebruari 1988' suatu
i;; ;;;sn- P rdr r"rt mala'i 1tl1"s'" ;krl;;r'P.ternakan
suatu
maksimum".
Cukup banyak juga rupanya arti profesronal' Bukan t.k.drt tt'tike Tyson yang merobohkan lawan dalam waktu 90 detik. Bukan pula sekedar pemain frng ,.l.t.i bertanding lalu 41p". duit' Profesional yang telah dipakai di berbagai lingkungan'
Perguruan T'inggi sudah dikenal istilah piofesionalisasi yaitu proses untuk me,rr"rrrrpi.r, profesi-profesi. Kata yang terakhir ini lebih iikenal sejak Prof. Dr. Nugroho Notosusanto melontarkan konsep \flawasan Almamater' Profesor yang pernah menjaLat Mendikbud yang-kini sudah A-Itir* ini menyebutkan bahwa profesionalisasi merupakan salah iatu .tugas dari . segenap civitas akadeLika suatu Perguruan tinggi. Hal ini jelas terlihat dalam butir ke-empat 'wawasan almamater yang menyebutkan bahwa ke-empat unsur civitas lU"i"*it . (tenaga peng3jar, karyawan administratif, mahasiswa dan a'iumnus) dalam uPaya menegakkan perguruan tinggi sebagai masyarakat ilmiah mei.Lr".t rk"r, T; krry., yakni institusionalisasi, profesionalisasi dan transpolitisasi.
Di lingkungan
Ada profesi, ada profesional, ada profesionalisme' ,d, proferionalitas,-ada pula profesionalisasi' Itulah p.rke*brrrgan bahasa ! Ada profesional dalam olah p-rofesional dalam bisnis, ada pula.proirgr, "d, feiional d.l** ilmu. Mari kita telusuri profesional bagi sarjana peternakan.
Ilmu Peternakan dan Perkembangannya' Bidang peternakan memang selalu bertambah luas sesuai dI"g" .perkembangan manusia' Disamping ada bidang"lo.r.irrtrt t.rrak yang lebih didalami oleh
Fakultas kedoLteran Hewan, maka bidang nonkedokteran hewan ternyata memPunyai jangkauan yang amat luas sebagai Lidang yang didukung oleh ilmu terapan. Pakar-pakar peternakan menyatakan bahwa Ilmu Husbandry No. I Th. Y1988
a Peternakan adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha manusia untuk biternaL atau mengusahakan pEternakan dari berbagi jenis ternak untuk memperoleh keuntungan dari padanya. Ilmu peternakan mempunyai dua bagian kelompok ilmu, yaitu :
Ilmu Biologi yang meliputi Zoologi, -Anatomi, Histologi, fmbiiologi, Kimia, Microbiologt, Parasitologi, dan pengetahuan tentang penyakit terutama penyakit ternak. 2. Ilmu Elconomi, diantaranya Ilmu Ekonomi llmum, Ilmu Ekonomi Produksi, Ilmu Ekonomi Perusahaan, Marketing (Pemasaran), Management' Koperasi dan lainJain. 1.
Dari kedua golongan ilmu tersebut
kemudian timbullah ilmu-ilmu teraPan sePerti yang sekarang dipelajari oleh mahasiswa Fakultas Peternakan khususnya Fapet Unsoed.
Dari Ilmu Produksi Ternak muncul Ilmu Produksi Ternak Potong Sapi dan Kerbau, Ilmu Produksi Ternak Potong Babi, Ilmu Produksi Ternak Perah, ilmu Produksi Ternak Unggas dan sebagainya yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan domestikasi hewan dan perkembangan budaya manusia. Kalau dulu kelinci tidak dikategorikan ternak, maka beberapa tahun yang silam pakar-pakar peternakan menyatakan bahwa tr<elinci adalah iumbet protein hewani yang Potensial atau bahkan sebagiarr orang menyatakan "amat" potensial.
Dengan demikian sekarang kelinci
telah
"dinobatkan" sebagai hewan ternak beriringan denggn di4obatkannya ',Ilmu Produksi Ternak Kelinci.
Kelinci hanyalah salah satu contoh. Hewan lain seperti Kalkun, burung Merpati dan sebagainya *.-prt yai nasib yang kurang lebih sama dengan kelinci. Dalam Ilmu Produksi Ternak dikenal istilah yang merlurut pakar Ilmu Produlssi merugalean "kunci sukses"'uJaha peternakan. Istilah tersebut adalah segi tiga produksi. Segi tip produksi harus digambar dalam bentuk segitiga sama sisi yang terd-iri dari
breeding (pemuliaan), feeding (pakan) 4*" **rrng.-.ni-(pengelolaan atau
t?-ta laksana). Kalau
salah iatu sisi (misainya breeding)berkembang (baca:
melebar), maka sisi feeding dan rnanagement harus berkemLang sejalan dengan perleembarrgan breeding" Teori ini rnenunjukan kepada i<ita bahwa apabiia
tr{usbandry No. t Th. I/1988
maka salah satu hewan dinobatkan sebapi ternak produksi dari sesala ilmu yang mendukung segr tiga berkembang secara beriringan' i.i""f. r.tt.tr, apabila kita memperoleh ternak pt.t r.t "ya, y*g aifii*t drti .uiut.pandang Ilmu Pemuliaan memPunyai nilai-genetik yang tinggi atau memperoleh ternak yang
i.*t
il.*
t.ri"k kit.k.t
l.h 'kita
'imulia", maka kitapun harus memuliakannya. Kita harus memelihara dengan tata laksanayangbaik dan dengan pakan yang baik. Jelas sekarang bahwa Ilmu Peternakan pada masa 20 tahun yang silam akan berbeda sangat nyata dengan Ilmu Peternakan pada kurun wa}<tu lima tahun yang akan datang. Sarjana peternakan dalam dua kurun waktu tersebut juga mempunyai bobot ilmu yang berbeda. Hal ini tentu disebabkan karena ilmu-ilmu lain terutama yang mendukung perkembangan peternakan terus menerus berkembang juga karena tuntutan masyarakat dari tahun ke tahun selalu berubah-ubah. Model Ideal Yang Profesional Seperti kita ketahui bersama, pada saat sekarang ini petani peternak di desa-desa, yahgbeternak sekedar pengisi waktu luang menganggap bahwa sarjana peternakan adalah orang yang "allround" dalam masalah peternakan" Terutama masalah peternakan yang menyangkut diri mereka. Kalau kita saja yang masih berstatus nrahasiswa, mampu bercerita banyak tentang penyakit ND, PMK, Brucellosis, atau tentangsapi FH, Brahman, Ongole dsb., maka petani peternak sudah berani mengacungkan jempol pada seorang sarjana peternakan karena sarjana tersebut tahu betul tengang nilai pemuliaan seekor ternak, atau crqssbreeding atau hal lain yang secara pfaktis tidhk menjadi persoalan mereka. Orang yang hanya mendalami satu cabang ilmu peternakan nyaris tidak masuk dalampenilaian mereka. Atau dengan kata lain model ideal sarjana'peternakan profesional bagi kebanyakan petani peternak adalah sarjana yang mengetahui masalah-masalah peternakan :fangumum.
'
timbul pertanyaan, seperti apakah model ideal sarjana peternakan profesional menurut orang-orang di kalangan Perguruan Tinggi khususnya Fakultas Peternakan Unsoed ? Salah satu jawabannya ada pada benak anda sendiri sebagai mahasiswa. Jawaban lain anda dapat baca di bawah ini. Jawaban ini merupai<an hasil wawailcara Husbandry dengan beberapa orang yang dipandang cukup dapat memberi gambaran pendapat tentang Sekarang
a dan perintah
profesional mencuat lagi ke- Bila kita mendengarkan pertanyaanmeluncur dari muluf siapa atau permukaan pena. Bukan karena ada gebrakan seperti itu, entah dari
Mrrl"r,
kr;;"r';;;.i;h
hali kita sendiri-maka tetapi Karena masalan ikut-ikuran, tetapl araupun latah dan lKut-lkutan, ataupun Ii:111?It:::i1ig,-q:5il: j:.lik;.Barang;kdi drlr* pikiran"kita aLan proflsio'al me- mang perlu dibicrirkr, dan dt;e;att DanyaK sosor qar totrt.lrr strua6dr alternatif nominasi yang laik menggenggam
r--l pentingdiomongkan.TetapikalauonlIwlol.;.1l.}y:|-::*j':l".:**:3:x
firfi:"'*:'i,'H:'ffTlt,::l;l1ilf t';- I lama
vaitu
"proiesiJnaris"'
da'
fesionalisme".
1
f
i &*f.i ,;*;
r^-^^- versinya .--.r;-: II -: profesional -----:-.'^ sendiri--^r^^:^-^r dengan arti ., r
'
ditafsirkan cenderung Meskilun begitu
berbeda. -
'i 'r teroaPaE ^- t-^ - - -l-Kemasrn
II
I
|il:T,i'?liff:i:T",,q'i",*"f,.T:l Bahkan kadang-kadangtokoh itupun hilang
saja dalam gi-kira1 karena ternyata I U;t. dilihat dari sisi lain kurangnya terlalu vubrLs I Utgit'
PfOfeSiOnaI ? -
!
GV-VEI'V--!E-
Kecil 'H:':'J.::i::j::)::" Sebuah Ca[aLan Oleh : Budi Purnorno
I
samaan-kesamaan ^ t----^ agaknya
yang
lifiifii;'HT:,il'i1ffiH.,41ffii;
gl l';*lmt;;
lil;;;' nya memang I
keadaanma-
sih demikian.
perlu kita ingat dan patur dicarar,.yaitu sama-sama Sarfana profesiorial ? I mencerminkan adanya suatu "kecakapan '''. khusus". '."*":"-'- II P.rrodan kembali hadir mana kala kita membaca Tentu saja kecakaPan yang dimaksud disini adalah I iH.r, dalam - sebuah surat kabar berbunyi demikian, segala permasalahan Peternakr, ;Di.rri beberapa sarjana peternakan tanggap -mengatasi | .7ang pro*in8: yang yang ada Thjnqga.diperoleh lf.rior,rl". Bagi para sarjala'yang memiliki kesemuntungkan b-aif !ag-i dirinya sendiri prr.n membica'iklan tersebut tJntu.akan tertegun fiYl:-" f,1T I masalah ada tidak 'b;.;.p" jenal. Betapa tidah, dalam diri sang rrrfirm orang Lin. S.lri, itubila dirasakan | malca ia akan berusaha lg.ngeTlangkan peternakan I ,*r., ^ berkecamuk perranyaan-pertanyaan (denpn cer^nya sendiri) sehingga lebih meng- | ,lp.U "L.o ,-_Apr[* aku sudah prof.sion.l ?-atau (semua pihak). untungkan oleh. iklan | ,irp.krh ,.L.rrrrrry, yang diharapkan Itukah profesional i barangkali pertanyaan itu I itu^ ?. Pertanyaan t p.tti it, hampir. tidak bisa *.*Uu-bung ke luar. Tentu"saja iiart seda.,gkal I terjawabpadawakturlu,jua.Tetapi.yan8igfas,::!$il itu. Masih banyaL kriteria-krit.ri, yr,g i;; y;;; | .tti,"k ,rrj"r,r. Apakah para sarjana itu dididik profesional)_ untuk menjadi fr.i"r dilampirkan bila ingin meraih iredlkarc.b.g1i --\ o II G..r.r. ,1-t?ia jawabannya YI'19 YA maka seorang yang profesioni'l (sebut saja ia adal]ah I iesiorral atau tidak. Kalau prof.rfl,i.lislsebagai mana -.oy.but jurnalis I s.udah termasuk- kw.alifilrast-tf,q.*T|:l retapi karau BEL,UM: I Lr1" tersebut. !:e,.r1i"'i,19 sarjana harus berusaha kera;.y11k,YilT'":lll: v45r vr4'5rrq.6 I r:*^-^ | U..t."gri itu, yang sangat didlnbakan oleh setiap Memang profesionalisme itu ada dimana-mana, | "-.'
h*il
iir,
:]:i
[fi;;;il,;i;*",.,,c;;;;;;;i;;Jl;;;ii; )-"--.-' ;A;;ffii;il;i;G;lJ;Jl.
;l:i*:;X':::il:ri:: 11ro':!,lr''I{i:Flj*::;,:i#l',:TjIXxt;.l*il,Tl;f ;iJffid;;;;;;;rrik t.Lrostruktur yang.be-
jangan selalu berasumsi bahwa
Xlis_ /..T1 I profesionalpun banyak lahir dari san_a.. DaY yang II saja1|^T: King t',:.fffi hanya seorang Don oi:i, tinju tercatat hanva
;;;; [;lrgr;."did;r.r", usaha peternr-kr", poil*y lembaea lain raLn ternak s,,n^k.lrrr.,.*rrisasi/ da' organisasi,/ lembaga ,r* Lfo ";:^ ararr | ;h;; 'o" 3f'm,'ilfl'olil;il"il,i'iJi:l"Hl,f i::,X I i"'[ tTf iT::iir;:**:::l**:*'::*;iliE'0" begitu saja dari rangit atau atap rumah ,1i,t1"9 olli';,,if'l:il,:ilI;,'Ti,;,';T:.J,il: I yrrrg'r.drrrgkita geluti ini. Siapa sih yr.rg dianggap I Itritrt, profesional menurut ttf;^?"t'-r?f:X ni;;;T;ri I s""*J;r.,,, 1s.,,., karva, .a u*1::.'-,?j:':ll':,::l i.b,?;t ;il;;:;;;-r.';;;,i;;rJ; -jamrnan !
ba sebut namanya t:-
8
-l
| ternyata
*riih
ada sangkut pautnya dengan
Husbandry No. I Th. I/1988
mutu, jaminan purna jual dan juga komirmen pada daya saing produk. Silahkan kriteria itu diterapkan pada sarjana, yang juga produk perguruan ringgi, untuk mendapat gelar tambahan "profesional".
Kasus
setiap orang toh boleh mempunyai pendapat, boieh mempunyai ide, boleh pula mempunyai tokoh didalam pikiran dan hatinya. Inilah agaknya yang mendasari penulis untuk menentukan seorang sarjana peternakan yang profesional.
Penulis jadi teringat Mahbub Junaidi, seorang Ada sebuah contoh yang menarik dan penring disimak, demikian. Paijo adalah seorang sarjani kolumnis yang tulisannya banyak bertaburan di peternakan , ternyara ia berhasil gemilang dalam usaha real estete. Banyak teman-temannya yang sarjana bangunan mengatakan bahwa Paijo orangnya profesional. Kasus diatas memang menarik ( maaf diulang ) karena sering terjadi. Tetapi benarkah Paijo itu profesional ? Jawabnya : Barangkali ! Sebagai seorang sarjana peternakan yang beralih
profesi lalu mendapat predikat profesional dari pihak lain sudah tentu jalur profesional yang difokuskan sudah melesat jauh dari kompas yang telah kita tentukan dan ingin kita harapkan. Memang tidak ada yang melarang seorang sarjana mengusahakan pekerjaan lain yang non peternakan. Tetapi akan lebih merdu kedengarannya kalau disiplin ilmu yang telah diselaminya selama bertahuntahun itu bisa bermanfaat (minimal) bagi dirinya
sendiri,
jika untuk orang lain masih
susah
diupayakan.
koran Kompas dan majalah Tempo. Dihadapan saya ia pernah melontarkan istiiah budaya malu (shame culture) dalam sebuah seminar "Rekayasa pemimpin bangsa" di Jakarta.
Lalu penulis ingin pula mengatakan bahwa sarjana peternakan yang profesionai adalah sarjana peternakan yang r-ahu budaya malu. Artinya, malu lialau dirinya mandul dan tidak bisa menghasilkan ^pa-^pa yang bermanfaat bagi orang lain. Malu, kalau dirinya tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah peternakan yang dihadapi peternak dan pengusaha yang bergerak dalam bidangpeternakan. Malu, kalau tidak bisa memajukan dan mengembangkan peter- nakan" Dan, malu kalau diam!
Barangkali pernyataan dan tuntutan profesional diatas kedengarannya agak komedius. Tetapi begitulah, sosok seorang sarjana peternakan yang profesional menurut anggapan dan versi penulis. Bila itu telah dilakukan dengan baik, tentu predikat profesional itu akan menggemi dimana- mana, meskipun ia tidak perlu memproklamirkannya. Barangkali sarjana yang seperti inilah yang sujana.
Tidak perlu dipungkiri. kalau masih banyak para sarjana kita yang belum memperoleh kesempitan untuk bekerja (kalau tidak mau dikatakan menganggur). Hal itu tercermin dari wawancara penulis Sebuah pemikiran bagi para pendidik yaitu untuk dengan Prof. Drh. R. Djanuar di rekrorar lJnwiku, memprofesionalkan sarjana, bukannya mensarjanaJuli lalu. Meskipun begitu tidak sedikit pula yang telah menikmati menjadi seorang pegawai negeri kan mereka yang belum profesional maupun yang maupun swasta. Yang menjadi pegawai negeri telah profesional. Itu saja. kebanyakan menjadi dosen disini, karena yang lainnya toh belum kedengaran suaranya. Barangkali Penulis adalah : penulis kurang rajin mencari informasi alumni yang 1. Redaksi SKETSA, Koran Kampus LINSOED. bekerja, bisa pula infoimasi seperri iru memang ridak 2. Pemred. VOSEF, Majalah Bahasa Inggris ada. UNSOED. Lalu lagiJagi timbul suaru perranyaan : Apakah Red. HIJSBANDRY, Majalah Fak. 3. sarjana peternakan yang profesional bisa dicerminPeternalcan, LTNSOED. kan daripersaingan mereka didalam merebur pasaran 4. Pernred" ANI&{ALIA, Bulletin bursa kerja ? Kalau jawabannya YA berarri kita bisa Fapet 3PTUP. meniiai sendiri seberapa jauh keprofesionalan para 5. &lahasiswa Fapet D3 PTUP. sarjana peternakan kita, termasuk juga para krearor (pencipta) para sarjana kita.
Budaya malu Banyak orang tidak berani membuar model, retapi
Husbandry No.
i Th.
I/1988
I
Tanggapan Tentang Model ldeal Sarjana Peternakan Oleh : Ir. Budi Qustomo, 6taf Dengqlar Lab. Produksi Ternak Perah
B
ukan saja karena keterbatasan saya
selaku orang dalam lingkup pendidikan tinggi ( baca :
miskin pengalaman
hasilkan tenaga yang
"
trainable"
sekaligus "marketable" dalam pasaran kerja. Maju setingkat
lrS, mereka diharapkan mengisi teknostruktur ), jug, karena untuk dalam masyarakat.
membuat model ideal sarjana peternakan profesional bukan hal yang mudah. Setidak-tidaknya untuk menciptakan suatu model, kita harus meninjau terlebih dahulu bahan yang akan kita buat model dan obyelc yang akan kita tuju dari hasil ciptaan model
Namun disini dapat dipersoalkan kembali, kalau orientasi pendidikan dituntut fungsional terhadap pembangunan, pembangunan macam apa ? Tegasnya
pembangunan untuk siapa ? Seringkali tuntutan demikian hanya melahirkan robot-robot yang dikendalikan dalam suatu sistem tertentu.
(konsumen penggunaan model), yang dengan sendirinya faktor preferensi konsumen pemakai model juga tidak boleh kita abaikan, sebab bagaiMantan Mendikbud, Nugroho Notosusanto memanapun bagusnya suatu model kalau tidak sesuai ngatakan bahwa pendidikan sebetulnya bukan untuk dengan permintaan pasar, maka model itupun menmengejar ilmu tetapi untuk mengejar pengetahuan. jadi semacam pajangan yang terpasang di etalase. Pengetahuan jiang dimaksud bisa berupa PengeLantas, muncul suatu pertanyaan: apakah suatu tahuan umum (Ready lcnowledge) yang digunakan model mesti harus sesuai dengan tuntutan jaman ? untuk kerja, maupun pengetahuan ilmiah untuk Pertanyaan itu boleh kita jawab, setelah kita tinjau study lebih lanjut/ lebih tinggi. Akan tetapi pengertian ilmu dan pengetahuan sering digabungkan. dulu konteksnya seca?a benar. Dalam proses belajar mengajar masih terdapat hal yangbersifat umum. Hal ini bisa Disini hingga waktu ini pendidikan kitapun masih kekurangan haljauh. Ada mahasiswa/sarjana berdalam mencari identitas. Dan kalau relevansi berakibat lebih luas adapula yangsangat pendidikan itu masih dipersoalkan maka yang pengetahuan umum sangat Keadaan ini bisa menjadikan "handicap". kurang. muncul adalah perdebatan klasik sekaligus "klise". ditangkap cePat Apakah sistim pendidikan itu harus berorientasi Akibatnya, hal-hal yang bisa walctu yang cukup lama. membutuhkan kepada pendidikan praktis (ketrampilan) ataukah Yang kita kejar sejak taman kanak-kanak hingga pada peningkatan "intelektual" dan sebaliknya, jangan mengharapkan seorang intelektual mampu p.rgururn tinggi adalah pengetahuan, karena pemempunyai ketrampilan "praktis". Syukur, kalau ngeiahuan yang dituntut di perguruan tinggi bersifat sistim pendidikan.kita memberikan kedua-duanya ilmiah, maka pengetahuan ini menjadi ilmu, lebih dan dengan pertimbangan kondisi dan waktu berupa konsep-konsep untuk rnencari pengetahuan tertentu, yang satu dapat dahulu diutamakan dapat yang lebih tinggi. yang lain. Tetapi dapat juga terjadi, kedua-duanya Itulah sebabnya, pengetahuan memiliki dua jalur diberikan tetapi mengambang. yaitu untuk dipelajari lebih lanjut atau untuk kerja . Dalam hal ini, pendidikanlah sebagai konteksnya.
Ketika diharuskan mengambil sikap,
maka perdebatanpun kembali muncul : Mana yang harus dipilih ? Karena pembangunan atau modernisasi masih terus berguna disini, orangcenderung memilih yang pertama : pendidikan praktis (ketrampilan), lebih fungsional terhadap tuntutan jaman (pembangunan). Pendidikan diharapkan meng-
a*r
Lantas, bagaimanakah sarjana peternakan yang profesional ? Profesi, bukan sekedar pekerjaan atau vacation. Melainkan suatu vokasi khusus y^ng bercirikan "expertise" (keahlian). "Responsibility" (tanggung jawab) dan corporateness (kesejawatan).
Orang menjadi lebih suka mengkambinghitamlcan
Husbandry No. I Th. I/1988 10
profesional sarjana dengan masalah pengangguran dan perguruan tinggi menjadi obyek yang empuk dituding sebagai biangnya. Dalam hal ini ada kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan manusia pencari kerja yang dihasilkan dari pendidikan. Persoalan utama yang dihadapi pengguna
Terus teran& saya tidak berani menciptakan model ideal sarjana peternakan yang profesional, sebab disampingsaya orangawam dalam hal ini sayapun tidak sanggup disebut arsitek pencipta model itu. Cuma ada sedikit saran (maaf bukan konsep), ranrangan model sarjana peternakan yang profesional adalah mereka yang disamping memiliki keahlian (penguasaan ilmu secara teoritis baik yang khusus maupun umum), memiliki tanggung jawab ilmiah (mampu menjawab tuntutan pembangunan), serta tetapi tidak mengesampingkan kajian-kajian praktis melalui latihan ketrampilan mandiri di luar kegiatan akademis selama
tenaga kerja ialah bagaimana bisa memperoleh orang (sarjana) yang memiliki kwalifikasi sebagaimana di-
harapkan. Khusus dalam hal ini harus kira bedakan bagaimana memperoleh sarjana peternakan yang profesional sarjana peternakan cuma sekedar untuk mendapat acungan jempol peternak, kitapun harus berpikir seribu kali. Sebab, pendidikan yang di-
peroleh
kuliah.
di
bangku kuliah memang bukan semata-mata menciptakan orang yang mampu me-
Kemudian ada pertany^an yengterbersit pada diri saya, apakah sang sarjana mesri harus profesional atau sang profesional mesti harus sarjana ?Don King sang promotor bukan sarjana ilmu olah raga terapi se-ui orang dimuka bumi ini pasti sepakat kaliu dialah yang paling profesional dalam olah raga tinju.
ngejar ketinggalan jaman (ilmu dan teknologi), tetapi juga memiliki kemampuan penalaran yang tinggi.
Memberi terlalu banyak harapan (dan jug, tuntutan) kepada pendidikan dapat menyesatkan, sebab pendidikan hanyalah salah saru bagian
Sebaliknya Pak Tono yang doktorandus IKIp (walaupun bagian yang penring) dari suaru raranan jurusan olahraga cuma menjadi guru senam ibu-ibu sosial yang lebih luas dan kompleks. Kitapun harus sadar bahwapendidikan saja tidak cukup. Pendidikan Vidya Andini (organisasi isteri sarjana peternakan). baru melahirkan menusia siap tahu. Sedang melalui Apakah Pak Tono masih pantas kita acungi jempol, lembaga latihan diharaplcan lahirnya manusia yang seperti peternak mengacungkan jempolnya kepada siap pakai. Dan melalui lembagapengembangan ingin sarjana tempo doeloe itu ? dilahirkan manusia profesional. ]
nodel topik yang Husbandry ajukan. Pendapatnya rentu dipengaruhi oleh beberapa hal yang menyangkut kedudukannya dalam civitas akademi Fapet Unsoed seperti tinghat pendidikan, pengalaman, wawasan,
jabatan dsb. mudah-mudahan pendapat yeig Husbandry kumpulkan dalam Bulan Juli 1988 ini bermanfaat bagi segenap civitas akademi Fapet khususnya mahasiswa.
S
n g n, r r,
1,
f2,, x, u.,, ?l? 14 *k
7l? n,,g,,rr,1, l,rr,, onlrr,rrot
l,
1,*
l,nu,
J,
y
lrpnlo ;
b,,. Jo.A"r,"fuL, W. S. Jt*
Jirrrilr,ryr, ,qn{rr,'
l;
Husbandry No. I Th. V1988
3r,
1,,,
bolrb, yrrrr/r, Lnr; So{rtrr, e Olrtrter
1988
{t,,, f2rurn Sr,,i o,,,, J,, li {,, I f:)n,' {,,,, i,,,, 8ogor.
11
I
Ir. Soemarno Mardjono DrfEen }lata kLilah Ihnu Drod. Ternak Derah Dekan IakLrltas DeLernakan Sarjana peternakan profesional ialah sarjana yang menguasai ilmu dan teknologipeternakan dan meng-
hayati profesinya.
Jadi ilmu dan teknologi yang dimiliki sedapat mungkin diaplikasikan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, terurama profesi sebagai seorang peternak.
Profesi seorang sarjana petern;rkan memang banyak sekali yaitu antara lain staf pengajar di perguruan tinggi, administratur, peneliti, wiraswasraan pada bidang peternakan dll.
Pada kenyataannya justru sangar jarang sarjana yang menerjunkan dirinya secara langsung sebagai seorang peternak, padahal bidang ini sangat luas peluangnya dibanding dengan profesi-profesi yang lain. Hal ini terus terang cukup mengusik pikiran saya. Namun setelah saya amari keadaan ini jrg, terjadi pada sarjana-sarjana lulusan lJniversitas yang lain di Indonesia, sedangkan di luar negeri di negaranegara maju peternakannya sama sekali tidak demikian.
Ir. Mahfudin Budiono, MS. 6taf DengEar Lab. 6osek Delemakan DirekLur pTUp Dengurus BDK (Badan Koordiuasi Kerlahaslsu,aau) Unsoed.Brdang Penalalan
Sesuai denggan negara kita yang masih berkembang ini, ada dua tuntutan bagi sarjana peternakan. Pertama dari pihak peternak yang pada umumnya rnasih tradisional. Pihak ini menuntut seorang sarjana untuk menguasai segala permasalahan peternakan. Kedua dari pihak perkembangan IPTEK. Perkembangan iptek yang semakin maju menuntut seorang sarjana untuk menguasai satu cabang ilmu sampai sedalam-dalamnya (menjadi spesialis). Oleh karena itu model ideal s;rrjana peternakan yang profesional di Indonesia menurut I
pandangan saya adalah 12
:
Oleh karena itu melalui kesempatan ini
saya
menghimbau kepada rekan-rekan staf pengajar baik para sarjana peternakan, dokter hewan, para ahli ternak unggas dan perah agar kita sebagai pendidik hendaknya memberi bimbingan dan tauladan kepada anak didik kita, calon-calon peternak masa depan, yaitu peternak yang berilmu dan selalu maju sesuai dengan perkembangan jaman.
Untuk para mahasiswa Fakultas Perernakan lJnsoed, baik yang termasuk dalam srratum I maupun D3 PTUP seyogyanya mulai sekarang sudah ancang-ancang menyiapkan diri untuk menjadi sarjana atau ahli ternak dan perah yang profesional peternakan sebab profesi ini sangat menunjang profesi-profesi yang lain. Dikalarrgan mahasiswa fakultas kita sudah ada unit-unit SEMA yang dapat mengembangk4n jiwa profesi seperri Unit Penelitian Pengembangan Peternakan dan Unit Pengabdian Masyarakat. Sebaiknya unit ini dikembangkan terus sehingga dapat berguna brg mahasiswa maupun masyarakat. o-
1. Memiliki pengetahuan dirn ketrtrmpilan
dalam
bidang peternakan secara memad;ri.
2. Perlu memiliki pengetahuan dtrn ketrampilan dalam bidang peternakan secara spesifik sehingga yang bersangkutan diakui oleh rel<an-rekan seprofesi dan pihak luar bahwa y^ng bersangkutan memang memiliki kelebihan tertentu dalam bidangnya.
Hal di atas adalah yang bersangkut
paut dengan
kemampuan ilmiah. Sedangkan apabila kita lihat situasi perokonomian dan peluang kesempatan kerja di Indonesia pada
akhir-akhir
ini,
maka sarjana peternakan yang
profesional adalah sarjana-sarjana peternakan yang melalui keahliannya mampu berwiraswasta dalam bidang peternakan dan bidang usaha tersebut mampu menghidupi keluarganya disamping keluarga -keluarga lain yang terlibat dalam proses produksi peternakan. o
-
Husbandry No. I Th. I/19g8
Prof. Dr. Narsum. l'lanlan Kepala Jurusan Droduksi Ternak.
Dosen IImu Makanan Tenrak. Banyak ahli peternakan yang menyarakan pen_ tingnya segi tiga produksi sebagai kunci keberhasilan usaha peternakan. Namun demikian di negara tropis
seperti Indonesia, saya lebih cenderung me_ mentingtan seg empat produksi, yaitu pe_
ngendalian penyakit, pakan yang baik, pemuliaan (.breeding) dan tata laksana dari ketiga frkto, yrrg
disebut terdahulu. Saya tekankan pengendalian
penyakit sebaagai satu sisi yang berdiri sendiri karena untuk daerah rropis penyakit rerap merupakan kendali urama dalam -.r,g"-brngkan peternakan. Padahal peternak-peternak di Indonesia kurang mendalaminya atau boleh dikarakan kurang mem_ perhatikannya.
.ini.Seorafg sarjana perernakan
di Indonesi;r pada s:rat masih dituntur untuk mendalami i...*prr faktor tersebut di atas secara praktis apabila inginsukses di lapangan. Mahasiswa 51 dengan
MKDU (mara Kuliah Bear Umun) yang lebih luas dibanding mara kuliah ke_ ahliannya juga ditunrut dapar cepar beradaptasi
lingkungan yang baru, sehingga narinya dapat bekerja di Perusahaaan perernakan apapun, di {engan
Dinas Peternakan, Bank, dsb. Sedangkan mahasiswa D: lebih banyak dibutuhkan dari pada 51. Tapi kenyataannya sekarang justru lulusan Sr lebih banyak dari pada D3 (lchusus unruk lulusan Fakultas Peternakan). Hal ini berarti ada tuntutan lain yang harus dipenuhi yaitu mampu menciptakan lrprrrgr;' kerja. Dengan demikian sarjana peternakan profesional adalah yang secara praktis menguasai segi e-prt produksi, mampu beradaprasi dengan lirrgkrrrirn kerja yang baru dan mampu mengembanlkrniy, d1la1n waktu yang relatif singk:rt, dr., ,rrampu men_ ciptakan- lapangan kerja baik secarra langsung maupun tidak langsung. Langsung berarti lulus langsung bisa menciptakan lapangan kerja, tidak langsung berarti lulus, bekerja di swasta, kemudian menciptakan lapangan kerja baru..
-
Texr 88oHusbandry No. I Th. I/198g
13
I
Dr. Ir. SNO SuwandYastuti' MS'
Mohamad Bata I'{ahasisva
lapet Unsoed 6K5
Assisten Dralikum
Slaf Pen6alar Laic' Makanan Ternak
1984
:
-
Anatomi ternak
-
Embriologi dan Histologi
Nrli
QLrminolo6r
ideal maka saya Karena model ini adalah model profesional adalah : rasa sarjana peternakan yang
- Fisika
- I. Prod. Tern. Domba, Kambing & Kelinci
1. Selalu kreatif dalam arti memPunyai ide-ide yang sesuai dengan pengembangan ilmu peternakan
- Ilmu Makanan Ternak Omnivora dan Herbivora
irrrl"-pu
melaksanakan ide-ide tersebut'
2. Mampu menciptakan aktifitas yang profesional'
tidak boleh lepas dan bahkan tinggi harus berp"garrg teguh pada fungsi perguruan di Indonesii yrit" ,ni^., lain perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya n"renjadikan calon-calon manusia yang menguasai ilmu pengetahuan iuga tidak hanya- melakukan penelitian demi Perkembangan ilmu saja tapi perguruan tinggi diharapkai mengabdi pada masyarakat, rnenyumbangk^r, il-unya untuk kepentingan masyarakat'
ardnya"prbil" telah Lulus dari fakultirs Peternakan' i. ,r,.*pu.,yai aktifitas yang sesuai dengan bidangry" drr, ,kiifitat tersebut dilaksanakan dengan ke,urrgguhrn hati. jadi tidak ada kata " nganggur" bagi
Dengan demikian apabila sarjana peternakaan b..,rr-i..r^r berpegang teguh pada fungsi ini maka ia sudah ,.rrrrrrrk ddr* kriteria sarjana peternakan
Apabila seseorang telah beiajar di perguruan tinggi tentang teori peternakan modern dan pratikum d.rrgrrip.r^latioyang canggih, maka bila terjun ke dalrt" lingkungan yang sama sekali berbeda dengan apa yang telah dipelajari secara- matang' orang tersebut mamPu mengembangkan profesinya
Sariana peternakan
yang profesional. harus mampu meJadi idealnya seorang sarjana nyumbangkan ilmu yang 'liperoleh di Perguruan Tinggi untuk kepentingan n:asyarakat terutama ma,yrrftr, p.d.srr., (karena sebagian besar peternak b.rrd, di pedesaar,)' Sehingga dengan demikian dapat membantu program pemerintah dal;rm mencapai masyarakat adil dan makmur'
Disamping
itu sarjana peternakan
j'go
harus
syabersifat irrtelektual. Intelektual ini mempunyai
rat-syarat yang harus dipenuhi yaitu
sarjana profesional.
3.
Mampu dan mau mengembangkan dan me-
ngamalkan profesinya sejalan dengan perkembangan pengeiahuan dan teknologi dan sesuai dengan situasi dan kondisi dimanapun berada'
illu
dengan situasi dan kondisi 1'ang ada'
yang ProDisamping -r.lrluitu sarjana Peternakan dituntut untuk mengikuti Perfesional kembangan IPTEK khususnya IPTEK yang rnendukun g perkembangan Peternakan' meKepada seluruh mahasiswa peternaka'^' saya ,rgr.rpkrn selamat menganalis' q'.n merennpa diri mencapai kriteria model ideal sarjana
.,itrk
:
1. Intelektual adalah orang yang berpendidikan ;trggi yang mempunyai p.engetahtran setingkat defr""'pe,rlgetrhran yang diberikan di perguruan
peternakar: y;.ng Profesional'
I
tinggi.
2. Mereka berminat pada masalah-masalah y1"F *"ry*gkut nasib (deitiny) manusia yaitu masalah moral dan politik. 3. Mereka mamPu mengatal<an pendirian-pendirian moral dan pendirian politik secara lisan maupun
tulisan. (pendapal 6arlllo Wtrawan 6aruono)
14
c
Husbandry No. I Th. I/1988
ARTIKEI PEITDAYAGT]NAAIT
I4AHASISWA
WAKTU II]A]IG
DT KAIIPI.JS DAI"{}I USAIIA ITEMBENTLK DIRI ulen : Jup
i kampus sering kita terlena I Drlr*t.r kehidupan 'r ir l-i-^ w/^l-... i
-l-*: begitu cepat men gejar perjalanan peraihan cita. Hal yang demikian menyebabkan problem kalau tidak dapat mendayagunakannya. Bahkan tak mustahil
kehabisan wakr-u. Padahal waktu tak mungkin kembali menemui kita. Oleh karena itu kita harus dapat mendayagr:nakan secara efektif dan efisien sehingga tak akan menyesal kemudian. Paparan berikut akan meng;rntarkan pembaca dalam usaha mendayagunakan waktu luang di kampus
kita akan
Pengertian Waktu Luang Adakalanya kita berpikir bahwa kita tak pernah memiliki waktu luang, sehingga melamunpun merupalcan aktivitas pengisian waktu luang. Soetopo (1983) mengutip pendapat'Webster (1961') mengatakan bahwa secara urnum waktu luang (leisure time) diartikan sebagar takirtgplace during time ured. for gainful ernploynmrs. Dalam pengertian termaksud , apabila waktu tidak didayagtrnakan untuk pekerjaan tertentu maka timbullah waktu luang. Kemudian dijelaskan lebih lanjutbahwafree time as a result of tanporary exontion from uork duties. Jika direpapkan dalam dunia kanrpus, pekerjaan dan tugas yang dimaksud adalah pekerjaan dan tugas non akademis di luar melamun, mengobrol tanpa arah, duduk relaks dan semacamnya.
memiliki nilai hours. Oleh karena
bours memberikan gambaran bahwa waktu yan glewat tak akan kembali lagi, maka kita tak dapat mengundurkan waktu sedikitpun rerapi harus memairrkan peranan dalam penggunaa nnya.
2. Orang rflemandang waktu sebagai energi dalam arti menyatukan irama (rhinne)yang menggambarkan pengeluaran energi dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Dengan demikian waktu mereaiisasikan diri dalam kreasi seseorang unruk melaksanakan tugas- tugasnya. i
3. Crang memairdang wakru sebagai emas (golcl) dalam arti waktu secara prakris memiliki nilai tinggi. Penghayatan ini lalu melahirk;ln " The tirne is rnoney".
Tiga contoh di atas menunjukkan begitu tinggi dan pentingnya waktu dalam perjalanan hidup. Bahkan Al-Qur'anpun lebih dari 74 abad yang lampau relah mengukuhkannya dalam sur;,rr Al-Ashr yang berartri waktu (masa). "Demi waktu (masa), sesungguhnya manusia itu akan rerrimpa kerugian, kecuali jika dalam hidupnya diisi dengan keimanan, amal sholeh (ibadah, kreativitas, produktivitas) dan tukar menulcar informasi (wasiat) dalam hal kebenaran (dalil, data, faktra) dan penuh kesabaran (dengan nalar tanpa emosional).
Oleh karena itu kita dituntut untuk pandai-pandai Al-Qur'an memandang bahwa keberhasilan membagi dan memanfaatkan waktu luang yang kita ditentukan oleh bisa tidaknya mendayamiliki hingga dapat menghadirkan nilai guna. Nilai seseorang gunakan waktu. Jika tidak ak;rn menj,rdi orang yang Slna waktu sangat tergantung peda pandangan merugi (khusrin, khosirin). seseorang terhadap waktu. Pandangan tersebut Vaktu Luang di Kampus misalnya: 1. Orang memandang
Husbandry No. I Th. I/1988
I
waktu sebagai jam sehingga
\Waktu luang di kampus dimiliki warga negaranya sangat bervariasi. Bagi tenaga akademis di Perguruan
15
a
I
firrggr, waktu. luang. dirasakan ffat< ,'-t^ k;hffi;pr" sebab prr*"dor." yang te-lah melaksanakan irgrt ppf.oknya dengat' -embetikan kuliah kelas' *Jr"k, 1*rrgrurg prlr.tg melaksanakan pekerj aan lain di luar k.,iputl Sebenar.,ya yang !1nyak kemungkinan *aktu luang di kampus acialah mahasiswa isorroro" 1983). Merek, banyak memiliki waktu iurrrg di irr. *rkru yang telah dijadwalkan'
1*:
Sebagai ilustrasi
berikut ini sebuah contoh soal :
macam Andaikan anda meqgambil 20 kredit dengan-4 pratikum dalam satit semester' Berapa waktu yang dalam sehari untuk memenuhi kredit telsebut l Dan berapa waktu yang tersisa ? Berikan contoh jadwal kegiitan anda sehari-hari !. Mari kita mulai menjabarkannya.
ii;;Jr"
Menurut teoti, waktu yangdigunakan untu! l kredit semester adalah
:
- 1 kredit untuk perkuliahan
- Vaktu yang tersisa sehari menit (:4,4 jam)" - Sisa terscbut bisa digunakan
:
948'6
- 685'6 :
263
untuk belajar dan ber-
karya. masih Kalau Cilihat contoh di atas' secara teoritis kenyataan' banvak waktu yang rersisa' Namun,pada ;;;';i;r t;ti"i r..rlrtangan waktu karena terbentur ;i; b;;yrt "i, t egiata" dan laporan pratikumyang silih berganti. Bagaimanapun alasannya saudara hartrs beranggap; bah*a di karnpuspun ada waktu lY1ng: Selain i*i.t" yang tersis, di *trt waktu iuang. bisa berupa i*m-ir* kujiah yang kosong, hari-hari libur seperti lrrri-t rti besar nasio-nal dan keagamaan"Waktu luang vans terbanvak adalah libtiran semester' Untuk apa iiUr? 40 hari kalau tidak untuk berkreasi dan menempa diri.
Banyak diantara kita yang !tt" f"*anfaatkan w"ktu luangnya untuk- mendalami profesi .dan
:
tetap muka dengan pengaiar : 50 menit kegiatan mandiri (mempersiapkan kuliah dan sejenisnya) : 60 menit
jumlah keseluruhan : 170 menit/minggu' - 1 kredit untuk pratikum :3-4 jam (misal dipakai yang3jr-) : 180 menit'
menambah klrasat ah pengetahuan seperti mendalami komputer dan berorgailmu agama, bahasa Inggris, -ia'jana
*trti "^ru'
plus" menjadi .Sariana gly: i.r*rUt,ia adalah sariana yang selain memiliki l.rUUr" di bidang profesinya iuga memiliki keahlian Ji Uiar"g l"in, se-pe.ti bidang ag1ma, bahasa Inggris dan koniputer. Kini tak sedikit instansi yangrnem-
pratikum-dan - waktu yang digunakan unt'uk 4 kredit ro Lr.a;', p.?kriirhrn adalah : (180xa) + (16x170)
p.thrtik* sarjana plus tersebut'.Bahkan kata Bapak il.kto. pad, ielrtiikan BPM dan SEMA kemarin
-
U"tttt,
3440 menit/minggu.
:
:
Sehinggauntuk tiap harinya 3440/7 49L'4menit' (24x60) - 491'4 - \Waktu yang tersisa dalam sehari 948,6 -enit (15,8 jam).
:
:
Contoh jadwal kegiatan sehari-had: - tidur 8 iam : 480 menit
: - mengaji (baca Al-Qur'an) - menyetrika seminggu sekali harinya 8,6 menlt.
:
2 iam,
15 menit 1
jam' sehingga tiap
-
- olah raga
dll
-
20 menit'
umlah keseluruhan
:
se-
17 mentt.
:
Kredit Semester Antara Harapan dan Tantangan Sekarang kita berada pada suatu sistim pendidikan Kredit Semester. Salah satu harapan atau tuJuan icredit semesrer adalah untuk memberikan kesempat-
mahasiswa agar dapat mengambil mata f.rfiri yang sesuai dengan minat, bakat dan kemam,lhirrgg" *af,asis*a vang -cakap -dan giat L.l"jri d"prt milyelesaihan study dalam waktu yang ;.;A;r:tingkatnya. Idealnya 4 tahun diharapkan Lii"r?rrr, drfrt d"'ggal landai(baca : tinggal fakuitas)'
il;;;,
- cuci pakaian dalam seminggu 2 kali
:
cukup.
," i.p*d,
- makan 3 kali : 45 menit - sholat 5 kali : 50 menit - mandi Zkali, ke VC : 3o menit
hingga tiap harinYa rata-rata
bekeria di Bank IP harus 2,8 plus pandai Inggris atau IP 3,0 dengan bahasa Inggris
L"i*r rrruk
685,6 menit (
:
11'4 jam)'
Tentunya harapan tersebut tak mudah tercapai kr;;;;#bagai faktor dan problem sering mengela;;l kirr. olefi karena itulah pentingnya mempersiaplrn s.dini mungkin sebelum melangkah jauh agar kita tak tersendat di tengah jalan' Pemanfaatan waktu hendaknya memperhatikan Bersambung ke halaman.""""" 16
16
Husbandry No.I Th. V1988
a menjelang ia menyelesaikan studinya, dan kita mengatakan : Apa y^ng akan dilakukan setelah
SKS DAN IilT&TPAI(MA OIeh : Hotrna p.S.
Sistim Kredit Semesrer, suatu nama yang sudah tidak asing lagi bagi telinp kita yang hidup sebagai mahasiswa. Tenru kita sudah sering mendengar atau bahkan mempelajari pola pendidikan yang umum diterapkan di Perguruan Tinggi pada masa kini. Sistim SK. ini juga sudah mulai diterapkan di Sekolah Menengah IJmum Tingkat Atas. Penulis disini tidak akan meng-
Narnun bila kita melihat dampak negatif yang dihasilkan, akan tampak kalau mahasiswa pada saat ini semakin pasif dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan tersitanya seluruh waktu mahasiswa untuk
SKS ini
dengan maksud
mempercepat mahasiswa dalam menyelesaikan studinya" Pada masa sebelum tahun 77 (sistim paket) banyak mahasiswa yang terlalu lama dalam menyelesaikan studinya, sehingga subsidi keuangan dari pernerintah kepada mahasiswa tersebut sangar besar sekali. Gejala seperti ini yang sering disebut "mahasiswa abadi". Lan:anya masa studi dari mahasepak terjang mahasiswa ciibidang non kurikuler yaitu pada bidang sosial masyarakat. I)engan direrapkannya sistim SKS ini mengakibatkan aktivitas mahasiswa d; bidang sosiatr masyarakat semakii, berkurang atau dapat dii<atakan noi.
Bila kita melihat dampak positif
Husbandry No. I Th. I/1988
,
sungguh-sungguh daiam memanfaatkan waktu yang singkat tersebut untuk mendaiami bidang srudinya sehingga dihasiikan sarjana yang "kuaiified" di dalam bidangnya "
Sistirn SKS mulai digunakan di Perguruan Tinggi pada akhir dekade 70-an sebagai langkah yang rnenyertai pelaksanaan sisrim Normalisasi Kehidupan Kampus.
siswa iersebut disebabkan oi*h
ini
waktu studi, maka mahasiswa akan ber-
menyurnbangkan pemikiran dari dampak yang ditimbulkan dengan diterapkannya sistim SKS ini"
sisti*
:
adalah Saya akan mencari yang ditimbulkan dari sistim SKS. pEherjaan dan dalam bekerja saya ini adalah semakin singkatny8 akan me- numpuk keka;raan bagi waktu yang diperlukan mahasiswa diri pribadi, baik iru seeara halal dalam menyelesaikan studinya, maupun haram. Jawaban seperti sehingga biaya yang dikeluarkan ini dilengkapi juga dengan dalih, baik biaya pribadi.maupun biaya biaya y^ng telah dikeluarkan dari subsidi pemerintah menjadi dalam menempuh jenjang pendiberkurang. Hal tenru saja dikan sudah sangat besar. Jikr memberi keuntungan kepada kelu- jawaban ini terdengar oleh para pemerintah dan calon pejuang yang telah mendahului ^rg mahasiswa- yang lain. Disamping kita, malca jawaban dengan pamrih
itu, dengan dibatasinya
ungtr<apkan "Apa itu Sistim Kredir Semester", namun mencoba untuk
Diterapkannya
lulus?. Jawaban yang diberikan
belajar (kuru buku)
sehingga mahasiswa menjadi buta terhadap
kehidupan sosial masyarakat di iingkungannya.
Dari dampak yang ditimbulkan sepert; tersebur di aras, dapat penulis (rnahasiswa) n:eramalkan,
bahwa akan tercipta
]
manusia (sarjana) sebagai kaun: inteiekrual yang berilmu tinggi dan bersifar individual yang hanya memenringkan diri atau keuntungan pribadi tanpa rnemperdulikan i<ehidupan rnasyarakat disekeiilingnya" Atau
dapat diieatakan
"Terciptanya Manusia yang tinggi ilmu, namun tidak tinggi pengabdiannya".
Tentu kita pernah mendengar
tersebut diatas akan membuit mereka menangis dan menyesal karena dahulu telah mengorbankan segala-galanya untuk keadilan tanpa diiringi pamrih untuk diri pribadi. Jawaban yang diungkapkan oieh
kakak kita tadi tentu dapat kita terima, jika kita mau menerima bahwa kehormatan jug. dapat dibeli dengan uang (materi).
Dr.'Alfian, Kepal4 Pusat Peneli tian dan Pengembangan Poiitik dan Kewilayahan tiPI mengemukalcan*Bangsa lrrdonesia mem-
perlihatkan gejala-gejala yang dapat menjurus kepada semacam krisis leepemimpinan dalam beberapa tahun mendatang. Kalau gejala ini tidak segera diatasi, maka dikhawatirkan bahwa pada tahun 1990-an atau pada waktu Pembangunan Nasional mencapai apa yang disebut TAHAP TINGGAL rnengalami LANDAS
akan ,KRISIS KEPEMIMPINAN'
(Kompas, 14Mei'88). Kalau hal itu benar-benar terjadi, sia-sialah perju angan yang telah meminta banyak korban, sejak zamam penjajahan sampai bekarang. Q
c
atau berdialog dengan kakak kita
17
PTJSTA,ilIA DAN MAKIASE$WA
penuh dengan dinamika
dan
idealisme untuk kehitiuPan dan masa Yang akan sekarang Oleh : Fardiyono -Did*ln* dirinya senantidatang. asa penuh dengan cita<ita di masa depao dengan kebahagiaan d1n kita sini dari Maka tinjauan negara-negara halnya Seperti keien putnian hiduPnYa. Mereka iain yang seda4g berkernbang, kewajiban seorang mahasiswa akan m niemPersraPmemaksakan memperslaPnegara kita tidak ketinggalan pula sebenarnya tidaklah seringan apa ican dirinya,aW benar-benar mendalarn melaksanakan pembangun- yang kita bayangkan sebelumnya jadi produk perguruan tinggi Yang an. Baik itu pembangunan phisik guna mencapai sasaran Tri dapat diandalkan. maupun mental para pelaku pem- Dharma tersebut Ada suatupendaPat bahwasanYa bangunan itu sendiri. Semenjak Sebagai seorang mahasiswa seteProklarnasi Kemerdekaan 17 lah lulus nantinya akan segera seorang sarjana memang belum Agustus 1945 sampai sekarang memulai pengabdian dirinya, guna siap pikai, akan tetaPi Yang dinasarjana adalah seseorang secara bertahap mulai dari rnereka menerapkan ilmu yang mereka *ilorn cePat meyang tingal di kota, <ii desa atau dapatkan seiama di perguruan yang mampu dengan dengan bairkan mereka yang tinggal di tinggi dalam kancah pemba- ngembangLan diri sesuai bukupelosok-pelosok sernua telah mera- ngunan. Mengingat penduduk ne- liigkungannya. Disinilah dirasakan s*kan sendiri hasil-hasil dari pem- gara kita seba.gian hesar tinggal di bui.u pustaka mulai manfaainya. Bagaimana tidak P' bangunan tersebut. Sebagai bagian peclesaan, maka mau tidak mau Mengingat banyaknya iu.iusan dari dari penduduk Indonesia, baik kita seorang sarjana harus terjurr lee perguruan tinggi, sedangkan- lowosebagai tr<aryawan pemerintah atau masyarakat yang niscaya akan ngan keoja sangat semPit, sehingga s'wasta. pedagang, petani, pelajar lebih kornpleks yangharus mereka diperlukan suatu PersiaPan agar maupun mahasiswa kita dituntut hadapi. Guna mempersiapkan hal untuk berpartisipasi dalam pernba- tersebut sebagai seorang mahasis- dapat bersaing di Pasaran icerja. ngunan sesuai dengan cara dan wa dituntut tidak hanya cukup J;di bisa disimPulkan seakan kemampuan kita masing-masing. belajar dari apa yang mereka buku-buku pustaka disini merupaKalau kita tinjau kembali pa<ia peroieh dari seorang dosen meng- kan sarana pembantu bagi mahasis Pembukaan UUD 1945 alinea ke ingat terbatasnya waktu, akan wa baik selama masih di bangku empat, bairwasanya salah satu tetapi mereka harus bersedia dan kuiiah maupurr setelah luius kelak. Seiain meniadi mahasiswa sudah usaha untulc merr-ujudkan masya- mampu mengembangkan dirinya. rak,tt adil dan makmur menjadi Berbagai jalan dapat mereka tem- tentu untuk melengkaPi aPa Yang cita-cita kennerdekaan adalah puh, rnisalnya dengan membaca mereka dapatkan dari kuiiah" dengan mencerdaskan kehidupan surat kabar, majalah, jurnal-jurnal Sedangkan disisi iain manfaat bangsa. Disisi lain pada Pasal 31 lewat televisi, radio dan Y^nE setelah lulus kelak akan dibutuhayat 1 UUD 1945 ciisebutkan paling dominan b*gr seorang kan bila seorang sarjana tersebut bahwa setiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Beranjak dari situlah penulis ingin mengungkap sedikit bagaimana seorang mahasiswa sebagai calon pionir pembangunan dalam kaitannya dengan disiplin ilmu yang mereka tekuni selama di perguruan tinggi. Kalau kita menengok pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka sebuah lembaga tersebut selain menyelenggarakan pendidikan
juga melakukan penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
18
mahasiswa adalah dengan membaca buku-buku pustaka yang daPat mereka peroleh di perpustakaan.
Hampir setiap perguruan tinggi mempunyai perpustakaan, yang memang telah dipersiapkan bagi r mahasiswanya guna menam'wawasan ilmunya untuk meIengkapi ap^ yangmereka peroleh
dari kuliah.
masa
mendapatkan pekerjaan
Y?ng
belum mereka daPatkan mungkin dari dosen dalam kuliah berhubung terbatasnYa waktu t^t^P muka dengan para mahasis'wa, terutama dengan berlakunYa Sistim Iftedit Semester saat ini.
o0o
Seorang mahasiswa memang dapat kita katakan merupalcan bagian dari generasi muda yang
Husbandry lfd: ITh. I/1988
a PER,{NA}I VITA"h,IIN BAGI
3" Padatnya area peternakan akan menyebabiran ayam mr.r<{ali
PRSDUKTTFIT'AS AYAM
stress sehingga meningkattrqan kebutuhan vitamin bagi ayarn tersebut. Kebutuhan vitamin pada ayam
Oieh : Fadlun Sampai menjelangabad XX baik para ahli masih banyak yang beranggapan bahwa untuk memenuhi keburuhan fungsi normal tubuli hanya diperlukaan karbohidr4t, lemak, protein dan sejumlah mrrrs i rai tertentu saja. Meskipun demikian ada pula pendapat yangmenyai takan bahwa untuk mempertahanj kan l"esehatan tubuh dibutuhkan senyawa organik yang lain.
produksi dan reproduksi. Vitamin dapat dikatakan terletak diseluruh bagian dan mempunyai furrgsi penting dalam rangkaian kerja mesin tersebut. Sehingga vitamin bertindak sebagai katalisator dan kontrol
akan meningkat lagi biia diberi pakan yang kurang gizi, teffiperatur kandang yang tinggi (seperti umumnya di negara tropis), pemeliharaan dalam kandang baterey,
terhadap lancarnya operasional
ataupun adanya penyakit-penya-
mesin tersebut.
kit yang lain.
Ayam umumnya lebih peka terhadap defisiensi vitamin jika dibandingkan dengan ternak yang lain. Hal ini disebabkan :
Ayam yang menderita defisiensi vitamin pada tahap-tahap awal belum menunjukkan .gejala yang nyata. Akan tetapi bila defisiensi vitamin tersebut berlanjut dalam waktu yang lama, maka gejala yang nyat^ akan terlihat dan jika demikian akan sulit penyernbuhannya. Gejala-gejala awal defisiensi vitamin adalah bulunya terlihat kusam, lesu, lemah, pertumbuhan terhambat atau penurunan produksi telur.
adanya parasit-parasit di usus ayam
Pada tahun 19A6 oleh F.G. Hoplrins zat-zat tersebut dinama1. Mikrobia dalam usus ayam kan sebagai "faktor-faktor makanan tambahan" (Accessory Food tidak berfungsi sebagai pensuplai vitamin untuk ayam, tetapi justru Factors). Sedangkan pada tahun sebaliknya bersaing untuk menda1911 C. Funk memperkenalkan patkan vitamin yang rerdapat da-
zat tersebut
dengan
nama
"Vitamine".
i i
Nama vitamin akhirnya banyak jdigunakan. Tahun 1912 merupa-
lkan awal tinggal landas brg !.
pengembangan. vitamin. itu .Saat proses pemurnian, isolasi, sintesa dan mei<anisme aksi fisioiogis dari
lam pakan ayam
2. Ayam dipacu untuk berproduksi tinggi sehingga dibutuhkan vitamin daiam jumlah yang lengkap dan l<adar yang tinggi untuk menjamin kelancaran reaksi metaboiime tubuhnva.
beberapa senyawa organik ini sudah dapat dilakukan.
i Sudah kita lietahui bersama, bahwa tingkat kebutuhan ayam terhadap vitamin memang kecil, sehingga karena kecilnya banyah dilalaikan dalam
menyiapkan ransumnya. Bila diumpamakan tubuh ayam sebagai mesin unruk metabolisme, maka fungsi urama dari "rnesin" tersebut adalah memecah zat-zat protein, Karbohidrat, lemak) dalam pakan menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana agar dapat diserap dan kemudian dibentuk kembalimenjadi bahan-bahan yang dibutuhican dalam kehidupan, pertumbuhan,
Husbandry No. I Th. i/1988
Penambahan vitamin yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan jelas akan meniperbaitr<i dan menirrgkatl<an produktifitas ayam"
Tabel
:
Q
Kenaikan lcebutuhan vitamin Vitamin yang
Faktor penyebab
Komposisi
palian
terpengaruh
10 - 20 7o
lebih tinggi
4A
o/o
lebih tinggi
40 - B0
o/o
lebih tinggi
100
o/o
iebih tinggi
Semua vitamin
Temperatur Kandang baterey
kenaikan kebutuhan
2A
Vitamin B dan K
Parasit
Usus (Koksidiosis)
Penyakit yang lain
Vitamin A, E,
KdanC
KOTORANTERNAK SEBAGAI GAS BIO OIeh : Erma, Roni, Minto
A. PE,NDA}IULUAN
Pulau Jawa merupakan 7o/o dari luas daratan trnionesia, akan tetapi dihuni oleh 63% jumlah penduduk Indonesia. Dilain pihak populasi ternak yang ada juga sangat padat , yaitu terdiri d,ari 63,4o/o jurniah ternak ruminansia yang ada di Indonesia dan 25c/o jumlah ternair rnonogastrik"
pertanian sangat bermanfaat sekali, manfaat tersebut
yaitu,
i
1.Ikut mempertahankan lingkungan hidup, sek'abi pembuatan bio gas akan menghasilkan ..produkl
iamping berupa pupuk. Pupuk ini sangat baik untuki diberikan kepada tanaman tanpa mengu':angl kan-i dungan unsur yang ada pada limbah tersebut' I
Kepadatan penduduk akan melibatkan dan menuntut penyediaan energt, sedang areai untuk penyediaannya justru semakin berkurang, Dilain pihak leotoran ternak hanya dipal<ai sebagai puputrr, bahkan kadang kotoran ternak hanya dibiarkan begitu saja tanpa dimanfaatkan selnestinya. Keadaan seperri ini rnenuntut penanganan yang su ngguh-sungguh yaitu dengan rnemanfaatkan i<otoran ternak sebagai gas bio ataupun sebagai bahan bakar. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai bahan bakar dan gas bio ini sangat membantu oenanggniangan kita terhadap bahan bakar min,r,ak dan bahan bakar dari kayu bakar yang umur{t sangat dibutuhkan pedesaan.
B. APA IT{"T GAS BIO
Z.Mengurangi pencemaran lingkungan, ini teriihatj dari tempat dimana gas bio dihasilkan selalu bersrhl tanpa adanyaasaP atau debu. i
3.Menghemat waktu, dengan mengoiah gas bio han'ra diperhikan seeiikit *aktti, *-aktr: y.ang seharusnyai digunakan untuk mencari kayu dihutan . bisa diguirakan untuk kepentingan keluarga vang
i
lain'
PROSES TERJADINY.A. GAS BIO Proses pernbentukan gas bio yang paling sederhana yaitu dengafl memasukkan campuran kotoran hewan
dan air (Slurri) kedalam digester yang tertutup, selanjutnya eampuran tersebut akan ::'lengalami proses pembusukan Froses pembusukan dalam digester tersebut be::langsung dalam <Iua 'tahap, yaitu:
bio ini dapat diliuat <iari seperti kotoran ternak, organik baltan-bahan
Pada proses
sa*:pah-sarnpair dan juga tr<otoran rnanusia. Yang sei..r:narnya rnerupakan gas bio .sendiri adalah : eny'av.za h'letirane lCFi+) atau bisa juga disebut sebagai RDF (R.efuse Derifed Fuel).
dari udara yang ada dalarn digester tersebut.
KE,GLINAAN DAN MANFAAT GAS BIO
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia tidai< lepas dari bidang pertanian dan bidang perernakan. Semakin banyak menggunakan hasil-hasil pertanian dan hasil-hasil peternakan sernakin n:eningkat pula limbah dari peternakan dan :,aertali ::i:1 i-an g diirasiiicannya. Femanfaatan gas bio y*r:g; dihasiltrrar: ,:{irr: kotc;:*n ternak maupun limbah
i
4.Penggunaannya tidak hanya terbatas pada pungol*h*n bahan rnakarran didapur -saja -tapi juga bir. algu"akan unruk sumber tenag listrik"
h{enurut Mararnba, Sr, 1.978, gas bio aclalah sejenis gas yang dap*t ciibakar dan penghasii panas ),ang cutr{up ti*.ggj, apinya l:erwarn.a biru, tidak berasap biia <iib;:.har, ti,{rk beracun dan tidak 'nerbau sseryie terc,ri dari nietan dan gas-gas iain seperti C02, N-2, $z'tia" ialn-lain. Pada. prinsipnya gas
l
1. Prcses aerobik.
ini
bakteri aertobik
merc'mbah
balran-bahan organik yang ada dalam digester dan menghasilkan gas C02 dengan memanfaatkan Oz 2. Proses anaerobik. Setelah Oz daiam digester habis pada proses aerobik, proses proses selanjutnya y^ng terjadi
,adalah anaerobik. Pada- proses anaerobik ini bakteri anaerobik mulai membentuk gas bio.
bio ini harus tersedia adanya ciigester sebagai tempat terjadinl'a pembusukrn dm temPat terjadinya gas bio. Pada prinsipnya digester ada dua jenis, vaitu : Pada proses pembentukan gas
liu.i,L,,urdi'3,
ll::. I ?h. 1/1!,9t
11.
Batch Feeding.
Pada digester jenis ini diperlukan sekali pengisian slurry dala- jumlah besar. Bila proses pembentukan grs bio telah selesai maka digester ini harus dibongkar lalu dibersihkan untuk diisi kembali dengan slurry yang baru.
pada drum penutup (penampung gas) masih banyak berisi <iengan udara (oksigen).
2. Gas bio adalah korosif (mudah mengakibati<an karat) pada logam rerurama besi dan seng), untuk itu dalam pembuatan digester baiknya dibuat dari bahan yang berasal dari batu bata dan beton.
3. Digesrer harus dibersihkan pada waktu-wakru 2. Ccntinous feeding.
Pada digester jenis ini pengisian slurri dilakukan secara periodilc dalam jumlah d;rn waktu rerrenru. Pada setiap pengisian slurry yang baru selalu diikuti dengan keluarnya sludge (kororan yang sudah dicerna menjadi gas bio).
Adapun konstruksi dari digester dibuat
bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan, tersedianya peralatan dan bahan, lokasi digester serta tenaga yang tersedia.
HAL.FIAL LAIN YANG HARUS DI. PERHATIKAN DALAM PENANGANAN GAS BIO 1. Campuran gas metan dengan udara (udara) mudah
meledak, jika kena nyala api. Oleh karena itu gas bio
tertentu, yaitu setiap 5 (enam) bulan sekali karena adanya "Scum" yaitu kotoran-kotoran atau kerak yang terapung arau melekat pada dinding-dinding digester
NIIAI EKONOMI DARI GAS BIO Bio gas dalam jumlah 1000 ft3 (:
28,32 *3) mempunyai nilai pembakaran sama dengan 6,4 galon butana atau 5,2 galon gasolin (bensin) arau sama dengan 4,6 galon minyak diesel. OLeh karena itu
apabila suatu keluarga dengan jumlah
anggora keluarga 4 (empat)sampai 5 (lima) orang aka4 cukup dengan penyediaan Bio gas sebanyak 150 frr untul< setiap harinya. :':
Keterangan : 1 US Gallon
-
3,785 lirer.
yang pertama kali terjadi harus dibuang untuk mencegah kalau terjadi letusan. Inibisa terjadi karena DAFTAR PUSTAKA Preston, T,R., 1.986. Better Utilizarion Residues Rese
and By Products
arch Guidelines. 2.
A
in
Animal
of
Crop
Feeding:
Practical Manual for
Resesch Vskers. F.A.O. of United Nation. Rome.
of Science, 19xy. Methane Generation from Human, Animal and Agricultural
National Acrdemy 'Waste.
Lurr - s|uoe'
o-',
L;41<Ofl"
'V'aste
Merambr, Sr, F.D., 19878. Bio Gas and Recycling the Philippine Experience. Maya Farm Devision. Liberty Flour Mills, Inc. Metro Manila.
Percobaan Pr,:duksi Gas Bio Onggok (Limbah Padat Trpioka) dengrn sistem semi kontinyu Prda Skela Digester Skah 176 liter. Bulletin Limbah Pangrn' Vol II (2), April 1986.
Vorking Group on The Manrgement rnd Uriliation of Food Vaste Materials, 1985. Annual
Asean
Reporr. Asean Commitee on Science and Tech' nolory. Pusat Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung drn Program Badan Urusan Tenaga Kerja
Sukarela Indonesia (BUTSI) Departemen Tenaga Kerja , Transmigrasi dan Koperasi, Digester Gas Bio. Laporan No: 305/PDN-02 - 1977.
Husbandry No. I Th. I/1988
1.
ERMA ELYANI 1549lPt Angkrtan
2.
MINTO RAHARJO 1572lPt Angkatan
3.
RONI FADILAH 1597lPt Angkatan
1985 1986
1985
21
lahan per Ha nya adalah 2,5'
PENGEMBANGAN PETERNAKAN
Se-
dangkin perbandingan ternak. dengan lahan per Ha nya adalah 0,25 sedangkan normalnya adalah 0,9. Kekurangan tenaga kerja dan ternak tersebur disebabkdn terus menerusnya tenaga kerja yang bekerja di sektor Pertanian dan menurunnya poPulasi ternak. Dan apabila hal ini dibiarkan terus *.n.r.r, maka tujuan dari pembangunan di bidang P.t: i.rt.km tidak akan terPenuhi
DI INDONESIA
tinggal di pedesaan. Dengan mengingat bahwa jumlah penduduk Indonesia sebagian besar bertempat tinggal di pedesaan dan apabila dilihat dari sudut tenaga kerja terdapat suatu ketimpangan, yaitu terbatasnya daya serap dari pada perekonomian terutama sektor formdi satu pihak dan rendahnyai . Oleh: N. Setyohadi produktifitas tenaga di lain pihak,; MenurunnYa tenaga ker;a 9t maka perlu kiranya peningkatanl sektor pertanian disebabkan oleh Assalamu' alaikum Bagi bangsa Indonesia masaiah kemampuan penyerap- an tenaga' beberapa hal antara lain : pembangunan telah dirumuskan kerja di sektor pertanian dan 1. Ar,ak-a.rak muda krr.a"g dalam lima kali Pembangunan sektor industri yang mengolah tertarlK di strrlLur sektor pertanian DiKer]a ul tertarik b"kerja Psr L4rrr4rr hasil kecil dengan skala dan Lima Tahun yang dikenal dengan dan memilih bekerja d,J::t::ll::I nama : " Alcselerasi modernisasi sedang, dengan padat kary'a agar pertanlan LrrrSAdL rllclrlutrrl tingkat kare_n1 memberi pertanian Karena tercipta pembangunan sektor inpembangunan25 tahun ". Tujuan tinggi serta Yang. dari pembangunan itu adalah dustri yang lebih luas bagi per- fasilitas lebih .lebih lengkaP. mewujudkan masyarakat adil dan tumbuhan selanjutnya. antar daerah musiman 2. Migrasi makmur berdasarkan pancasila. Oleh sebab itu Pembangunan di sektor pertanian yang cukuP Dalam GBHN i988 disebutkan bidang Peternakan sebagai sub tinggi pada tahun 797A' an bahwa Prioritas dalam Pelita sektor dari Pembangunan Per- akhir-akhir ini makin berkurang Kelima diletakkan pada pem- tanian saat ini iebih diarahkan karena keberhasilan Pembangunbangunan Bidang Ekonomi pada peningkatan produksi, penpertaniandi daerah asal dengan titik berat pada: dapatan, penyerapan tenaga kerja menyebabkan masa-masa kegiatan a. Sektor pertanian untuk serta untuk lebih meningkatkan usaha tani daerah asaal memantapkan swasembada pang- jumlah ternak dan mutu ge- dilakukan pada waktu Yang an dan peningkatanproduksi hasil netiknya. Sehubungan dengan hampir bersamaan dengan di masalah tersebut telah diusahakan daerah tujuan migrasi musiman. pertanian lainnya; b. Sektor industri khususnya ektensifikasi dan intensifikasi di 3. Ada kemungkinan keberhsilindustri yang menghasilkan untuk bidang Peternakan. program KB telah mulai 'yang mudah ini hal tidak Nampaknya ekspor, industri banyak nr*pik yaitu berhasil mengurangi menyerap tenaga kerja, industri diwujudkan karena masih banyak kelahiran yaitu di daerah-daerah pengolahan hasil pertanian serta hambatan yang menghadang. pertanian sehingga angkatan HAMBATAN industri yang dapat menghasilkan Lerja/tenaga kerja mudaPun mesin-mesin industri; Masalh-masalah yang dihadapi berkurang. Dalam rangka mewujudkan sektor Peternakan meliputi Menurunnya PoPulasi ternak struktur ekonomi yang seimbang banyak hal, antara lain masaalah yang merupakan satu faktor antara industri dan pertanian tenaga kerja dan ternak. Hal ini produksi dari Pertanian dibukan hanya peningkatan pro- dapat dilihat dari data BPS yang sebabkan beberaPa hal : duksi pangan terutama beras dan mencatat bahwa pada tahun 1985 1. Semakin sulitnYa tanah untuk penghasilan petani, akan tetapi di Jawa Barat perbandingan tenaga mengembaklakan ternak karena jrg, perluasan kerja di sektor kerja per Ha lahan hanya 0,36, perriit penggunaan lahan tersebut. Hal ini dapat dimaklumi padahal agar mampu mengolah untuk kebutuhan Pangan dan karena sebagian besar penduduk lahan dengan normal saja per- papan manusia. Indonesia 82 o/o bertempat bandingan antar tenaga kerja dan
al
|
sepenuhnya.
;
,
i
i
]
I
I
I
i
I
yp*
an
di
an
grt
+
22
Husbandry No. I Th. I/1988
i
I
2.
lsehingga Tri Dharma Perguruan PEMECAFIANNYA i: gs dap at terwu; u a r.; ]1" -"y_,r-t-i Sebernarnya banyak jalan .1.Tyaitu pendidikan, penelitian dan seimbang dengan per- keluar dari permasalahan ini. Salah pengabdian masyarakat.
Pengembangan konsumsi daging yang cukup tinggi yang
tidak
kembangan populasi ternak.
3. Ruang gerak ternak
satunya misalnya
besar
yang makin sempit karena beberapa aturan pemerintah yang melarang tanggul irigasi, pemarang sawah atau jalan desa sebagai tempat pengembalaan ternak besar. Selain masalah tersebur ada lagr permasalahan yang culcup penring yaitu masalah penanam modal
diusahakan usaha-usaha untuk lebih meningkatkan minat penanam modal. Hal ini akan berhasil dilaksanakan apabila tedapatnya dukungan dalam : Iklim berusaha yang sehat berupa pemberian izin, yang cepat, mudah dan murah.
Diusahakan tempat yang cukup perkembangan populasi ternak. Juga
luas dan strategis brg
diselitor pertanian. Kita ambil contoh di Propinsi Jateng besar- peran serta dari Ahli-ahli
ny^ nilai investasi
keseluruhan dari tahun 1968 hingga Pebruari 1988, PMDN hanya menanam modal sebesar Rp. 52.178,9 juta, jumlah ini terasa kecil dibandingkan dengan investasi pada sektor industri tekstil sebesar Rp. 373.142,7 juta. Untuk PMA penanaman modal sektor pertanian hanya US $ 22.586,2 ribu, sedang investasi pada industri berjumlah US $ 102.447,2ribu.
Ada beberapa kendala yang dihadapi para penanam modal dalam merealisir proyek-proyek dibi.dang pertanian antara lain : 1. Investasi yang
ditanam cukup
besar, sedang hasilnya tidak segera
dinikmati, bahkan penuh resiko.
2. Kondisi
pasar dunia yang kurang menguntungkan untuk beberapa jenis komoditi tertentu. Rendahnya investasi, populasi ternak dan kurangnya tenaga kerja mengakibatkan hambatan kenaikan produktivitas sub sektor peternakan yang berarti pula hambatan bagi tercapainya tujuan pembangunan lima tahun di sektor pertanian pada umumnya dan sub sektor peternakan khususnya.
Husbandry No. I Th. I/1988
pe-
ternakan dan para mahasiswa yang berkecimpung dibidang peternakan untuk memecahkan permasalahan tersebut terutama masalah kurangnya tenaga kerja yang berarti pula tambahan tenaga ahli di sub sektor peternakan. Seperti kita ketahui pula bahwa Fakultas Peternakan Unsoed tidak hanya bertugas menyiapkan tenaga Profesional yang terampil dan ilmuwan tetapi perlu puia pengembangan ilmu dan tehnologi peternakan, disamping itu penerapannya secara tepat guna dan hasil guna bagi peningkatan derajat dan martabat bangsa Indonesia. Dengan demikian p^ra lulusan Fakultas Pecernakan diharapkan tidak hanya memasuki sektor
formal yang semakin tahun semakin sempit karena daya tampungnya yang terbatas. Akan tetapi diharapkan mengembangkan sektor infomal yang masih belum dikembangkan secara optimum. Demikian jrg, p^ra
Dan masih banyak lagi jalan keluar yang lain untuk memecahkan hambatan-hambatan y ang ada.Jawabnya kami serahkan
kepada anda sebagai mahasiswa Peiernakan untuk menjawab masalah-masalah yang timbul di sub sektor peternakan khususnYa dan sektor pertanian pada umumnya dan juga sektor-sektor yang lain
demi
perkembangan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.
'Wassalam.
Daftar Pustaka: 1.
Bagas Pratorno/BKPMD Jateng,
INVESTASI SEKTOR PERTANIAN JATENG REN- DAH, Suara Merdeka, 21
Juli 1988, hlm. 8, kolorn
1-6.
2. Nugroho SBM, MEKANISASI
TAK MENCIUTKAN KEB.JA, suara
3
TENAGA Mer- deka, 27 Mei 1988..
. SU MPR 1988, GBHN 1988.
4. Tim. Fak. Peternakan,
1987,
MATERI KHUSUS PENATAR- AN P4 POLA PENDUKTING looJAM BAGI MAHASIS\TA BAGU FAKULTAS PE.
TERNAKAN LINSOED TAHLIN AKADEI,{iK re87/1e88. 5. LainJain.
mahasiswanya, jangan hanya menekuni studi dan berkarya dilingkungan Fakultas saja, tetapi kembangkanlah potensi yang ada dengan didukung oleh ilmu yang didapat dari bangku kuliah untuk , diabdika" kepada masyarakat,
23
a t
BOX OLEH.OLEH DARI DOKTOR ST.IWANDYASTUTI
PENGGUNAAN KOMPOS JAMUR (MUSHSTRAW) SEBAGAI PENGGANTI HUAUAN SEGAR UNTUK SAPI
ROOM
Pengantar: 'wawancara rupunyL lnernakan waktu yang cukup lama Barangkzli pula cuhup menuanuu waktu di kzntor. oleb karena itu pala pilton!.ln kedia kztinya iigo" Dr. Ir. SNO. SuwandyastiltL MS wanawan Hus' bandry memutusil.n untuk membuat pertanyaan tmulis pada beliau og* iilo*ob secara trtulis pula. Ternyata beliau setuj* HasilWa 7a.ng dLmbit pada tanggal rc J u t i o a A dap at anda baca di baw ah ini. Redaksi. Latar Belakang Penelitian : Usaha Ruminansia mutlalc memerlukan hijauan atau bahan kasar lain di dalam ransumnya' meningkatkan penyediaan hijauan pakan ternak dengan memperluas areal Penanaman itu, semua mungk-in sulit iilaiukan lagi, terurama di Jawa, Madura dan Bali. Oleh karena ,.r-b., yang tersedia perlu digali dan dimanfaatkan sebailc-baiknya. limbah peit.nir' yang lain sudah sering diberikan tepada ternak Jerami ,r*irrrrria sebagai p.rrggonii hijauan ,.grr, walaupun nilai gizi, kecernaan dan palatabilita-
prdi.t*
bilitasnya rendah. mempuKompos jamur merang (Vulvariella vulvaceae) atau biasa disebut mushroom straw kadar ,.yai ,rit^i gzi yangr.Irru dengan jerami prdi, brhkan strukturnya lebih lunak dan plot.in kirrrry. iebih tinggilsekita, 84) sedangkan kadar serat kasarnya lebih rendah (sekitar 23,5o/o) dari pada jerami padi. Maksud dan Tujuan : memanfaatkan limbah 1. Menggali sumber bahan pakan ternak pengganti hijauan dengan produksi jamur merang. 2. M*rg.rahui samprl i,*.rp, jauh kon:pos jamur merang dapr'rt digunakan sebagai pengganti hijauan segar untuk sapi. jarnur merang terhadap pertam3. Vtlrrg.o*Lui bagaiJrana pengaruh p*ttggunaan kompos bahan bobot badan dan komposisi karkas sapi potong' lWaktu dan Tempat Penelitian : 100 hari Fenelitian dilaksanakan selama 121 hari efektif, terdiri dari 1.4 hz-ri "preliminari", n'aktu "feedingtrial" dan rujuh hari "digestion trial", setelah masaadaptasi yangmemakan -2,5 bulrr,. Percobaan diiaksanakan di Experimental Farm Fakultas Peternakan selitar UNSOED Grendeng Purwokerto.
24
Husbandry No. I Th. I/1988
\
7
Materi dan Metoda Penelitian : Penelitian dilakukan pada 16 ekor pedet lepas sapih, yarlg terdiri dari 8 ekor sapi P.O. (Peranakan Ongole) dan 8 ekor sapi PFH (Peranatrran Friest Holland). Percobaan dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok, dengan bobot badan awal sapi percobaan sebagai kelompok. Perlakuan yang diuji adalah 4 taraf penggantian rumput gajah segar dengan kompos jamur merang, seperti tersaji pada tabei berikut : Tabel lKomposisi Bahan Kerir-rg Ransum Percobaan
Perlakuan Pz
Pt
P+
50
50 25 25
50 37,50 12,50
50
12,50
Pr
Konsentrat Rumput Gajah Segar Kompos Jamur Merang
37,50
50 00
Peubah yang diukur : 1. Pertambahan bobot badan harian (daily gain) 2. Komposisi karkas 3. Kecernaan ransum percobaan 4. Neraca beberapa unsur mineral essensial.
Manfaat Penelitian
:
1.
Manfaat bagi mahasiswa : a. menyediakan sarana untuk melatih diri dalam melaksanakan kegiatan ilmiah, mengembangkan dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa di dalam menghadapi dan menganalisa masalah-masalah yang timbul selama melaksanakan penelitian. b. merangsang tirnbulnya rasa tanggung jawab ilmiah pada mahasiswa. c. membantu nrenyedi;rkan materi penelitian bagi mahasiswa daiam raneka penyelesaian program srudinya. 2. Manfaat bagi dunia ilmu peternakan : a. menggali informasi dasar dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. b. membantu menjawab sebagian permasalah an yangdihadapi para pakar peternakan., lerulama dalam bidang ilmu nutrisi dan makanan ternak. 3. Mantaat bagi masyarakar : a. membanru men.zelesaikan masaiah dalam penanganan limbah dan pencemaran iingkungan akibat rerakurnulasinya Iirnbah kompos jamur. b. menyediakan surnber pakan asal linebah sebagai pengganti hijauan. Personalia Penelitian :
K e 't u a
: Sekretaris : Angeoia :
Dr. Ir. SNO. Suwandyasturi, MS Ir.Sri Urami Ir. SoemarnoMardjono
Husbandry No. I Th. I/1988
25
Counter
Part
Ir. Tri Rahardjo Sutardi, SU Ir. Djoko Santoso, SIJ Ir. Triana Yuni Astuti Ir. Edi Budiarto (dai PT. Tuutuh Agung)
:
Daftar Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian
1.
Judul Tentatif
Nama/NIM Syahriyal 1447
2"
Sugiarto 1156
3.
Suryani Tri
4.
Supriyanto
1183
Munarsih
1200
5.
Heru Agung
6.
Muhamad Bata
Pambudi
1236 1260
7. P a r n a
:
Pertumbuha Pedet Lepas dengan Pemberian Kompos sebagai Pengganti Hijauan Segar. Pengaruh Substitusi Rumput Segar dengan Kompos Jamur terhadap Neraca Kalsium dan Fosfor pada Pedet Jantan Fase Tumbuh. Ukuran linier pada Pedet Jantan Lepas Sapih yang diberi Kompos Jamur sebagai Pengganti Hijauan Segar Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Pedet Jantan Lepas Sapih dengan Pemberian Kompos Jamur sebagai Pengganti Hijauan Segar. Neraca Nitrogen dan Kecernaan Energi pada Pedet Jantan L'epas Sapih yang mendapar Kompos Jamur Sebagai Pengganti Hijauan Segar" Kecermatan Serat Kasar dan Produk Fermentasi Rurnen pada Pedet Jantan Lepas Sapih. Efisiensi Biologis pada Pedet Jantan Lepas Sapih. (Bbs)
I
26
Husbandry No. I Th. I/1988
ABORATORIUI"l AMNMII
DAGII\G YAIIG AI\DA KONST.IMSI DARI CEII,tftAT PESTISIDA ?
STDAH
Oleh : iril flendarto
ering kita mendengar istilah
pestisida. Akhir-akhir disinyalir terjadi penyalah gunaan pestisida. Hal tersebut terjadi pada bidangpertanian, perii<anan, peternakan maupun sampai pada kehidupan sehari-hari.
ini
Sebenarnya pestisida sudah cukup dikenal luas oleh
masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang mata pencahariaannya pada umumnya bertani.
Menurut Peraturan Pemerintah No.
7 th
1973
tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida, Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian, memberantas rerumputan, mematikan daun dan mencegah pertumbuh an yangtidak diinginkan, mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman tidak termasuk pupuk, memberantas atau mencegah hama -hama liar pada hewan piaraan dan ternak, memberantas atau mencegah hama-hama air, memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat
pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-binatang' yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu diIindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
Dilihat dari kepentingan tersebut jelaslah
bahwa pestisida menjadi sangat penting peranannya daiam segala sektor kehidupan. Apalagi pesrisida merupakan barang yang mudah diperoleh. Kita akan dengan mudah melaksanakannya, hanya dengan menukar sedikit uang.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa apakah pestisida yang digunakan itu akan berhenti sanrpai disitu saja setelah tujuan kegunaan pestisida tercapai ?Jawabannyaadalahsama sekalitidak ! Pestisida akan terus ber-
Hushandry No. I Th. I/1988
jalan mengikuti siklus liehidupan. Dalam pembahasan di sini, pestisida menjadi pentin I<arena di samping mempunyai kegunaan yang efektif juga yang tidak boleh diabaikan adalah pestisida sangat berbahaya ! terutama residu-residu yan ditinggalkannya. Kita maupun masyarakat pedesaan umumnya tidak menyadari akan bahaya pestisida, terutama apabila pemakaiannya secara berlebihan.
Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa residu pestisida pada bahan makanan dalam dosis yan tinggi dapat mengakibatkan kematian langsung, dalam dosis sedang dapat menimbulkan keracunan, dan bila dalam dosis kecil tetapi sering dapat terjadi pro-carcinogen.
Selanjutnya petanyaan yang muncul adalah, apakah daging dari ternak-ternak yang kita pelihara akan terbebas dari jalur perjalanan pestisida
?
'.
Marilah kita telusuri.
DAGING ASAL TERNAK: Dilihat dari segi tata laksana pemeliharaan ter baik ternak unggas, ternak besar maupun ter kecil, sering terjadi gangguan. Gangguan-gangguan tersebut dapat berupa tikus, lalat dan hama lainnya. Para peternak sudah sewajarnya menginginkan agar gangguan tersebut tidak ada. Untuk menghindari gangguan tersebut banyak petani yang menggunakan pestisida. Misalnya Rodentisida unruk membasmi tikus, insektisida untuk membasmi serangga d lain-lain pestisida dengan nama parenr dan kegunaa yang berbeda-beda. Pemakaian pestisida tersebut, walaupun serin digunakan pada saat kandang dikosongkan, aka: tetapi residu pestisida tersebut masih rerringgal Proses selanjutnya , sangat mungkin rerjadi, apabil ternak-ternak tersebut berada dalam kandang, akar tercemar pestisida, sebab ternak akan terkontaminasi langsung maupun tidak langsung terhadap baha bahan kandang yang telah disemprot dengan pesti sida
Kemudian apabila ditinjau dari makanannya dimana semua ternak, baik ternak unggas, terna kesil maupun ternak besar, memakan makanan dar
27
--^J..1. pfvsii-iir
^^rr^6:^h PL-I iairl.rilr
irrdAq -.1.-
,{,.; i u.\i
c^trr
narinr{e
pertumbuhan tanaman, dipakai pestisida untuk melindungi dari serangan hama dan penyakit. Tinffli rendahnya residu pestisida pada tanaman, tergintung dari jenis pestisida, dosis dan frekwensi aplikasi serta waktu aplikasi. Misalnya pada tanaman jagung, dapat kita hitung berapa macam dan berapa kali penyemprotan pestisida dilakukan oleh petani, demikian pula berapa dosis yang dipakai, sebab sering kali para petani tidak atau kurang memperhatikan hal ini, ada jug, kemungkinan petani kurang pengetahuannya dalam
hal residu pestisida. Petani sering kali mencampur 4 - 5 jenis pestisida sekaligus dalam satu kali penyemprotan, sehingga konsentrasi bahan aktif berlipat menjadi 0,4 - o,5 persen. Hal demikian terjadi karena petani tampak nya tidak cukup puas jika hama pada tanamannya tidak segera mati. Lebih gawat lagi, petani akan menyemprot tanamannya dengan pestisida daiam jumlah yang berlipat dan dengan frekwensi yang
kerap. Apalagi, jika turun hujan,
maka
persisren. kemudian terjadinya kasus keracunan kroris lebih besar dari pada pestisida yang tidak
persisten. Hal ini terjadi karena
arannya (excretion). Karena sifatnya lipofilik, senyawa organokhlor yang masuk ke d;lam tubuh akan segera terdistribusi ke dalam jaringan-jaringan dengan kandungan lemak yang tinggi dan tersimpan di dalam lemaknya. Rendahnya kadar residu pescisida dalam pakan,
jelas tidak akan menimbulkan gejala keracunan kronis maupun akut, tetapi dapat menimbulkan efek subtil (Subtle effect), yaitu berupa perubahan histologis dan patalogis, efek karsinogenik, tumorigenik, mutagenik dan teratogenik.
SIKLUS PESTISIDA
ternak lain, misalnya limbah
pertanian berupa limbah tanaman sayuran. Pada irot, penelitian yang dilaporkan Muljani dan Sumatera (1982), bahwa dari contoh-contoh sayuran yang diambil dari 7 daerah pusat sayuran di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, ditemukan adanya residu beberapa jenis insektisida (DDT, Aldrin, Diazinon, Dieldrin, Fenitrothin, Fentoat dan khlor pyrifos), meskipun masih di bawah nilai MRL (Maximum Residue Limid menurut FAO/\flHO 1,978.
Residu pescisida, walaupun dalam jumlah sedikit, tidak akan mudah hilang sampai bahan pakan ternak tersebut dikonsumsi. Hal ini dapat dilihat misalnya pada insektisida. Insektisida mempunyai dua jenis cara kerja. Pertama insektisida extern dimana setelah digunakan akan tertinggal pada permukaan tanaman atau benda yang disemprot. Kedua insektisida intern (endoterapi), yang menembus ke dalam jarrngan tanaman kemudian mengikuti aliran cairan jaringan sehingga terdapat di dalam bagian ciaiam tanaman'
Residu pestisida pada tanaman yang tercemar, apabila dilonsumsi ternak, maka ternak tersebut ,krn t.r..mar pula oleh pestisida. Misalnya pada insektisida organokhlor, yaitu pestisida yang bersifat
28
:
Sekedar memberi gambaran bahwa pestisida melakukan perjaianan sepanjang siklus kehidupan di bawah ini ditunjukkan siklus pestisida menlrrut TIJ dan MILES (1976\'rrro,
penyemprotan akan diulang sesudah hujan selesai. Pada contoh pakan
aclanya
tioakrrrnulrrsi. vaitu Droses dinamika yangteriadi bila pemasuir;n (intake) lebih besar dari pada -pengelu-
Gambar
CARA MENGURANGI RESIDU PESTISIDA
:
Penanganan untuk mengurangi residu pestisida pada produk pasca panen yaitu dengan pencucian, pengupasan, perendaman dalam air panas dan pemasakan.
produk pasca panen tersebut, terutama untuk makanan ternak, cara-cara tersebut di atas jelas tidak efisien dan terlalu mahal. Oleh karena itu, untuk pakan ternak terutama, perlu penanganan pra panen, yaitu : 1. Memilih dan menggunakan pestisida yang aman bagi ternak dan manusia, memiliki persistensi yang rendah sehingga meninggalkan residu yang serendah mungkin. 2. Penggunaan dan pengembangan jenis-jenis pestisida yang baru yang lebih spesifik dan aman seperti insektisida biologis (Insect Growth Regulator), atraktan dan lain-lain. 3. Frekwensi penyemprotan pestisida dikurangi, hanya apabila perlu, yaitu sewaktu aras populasi hama melebihi tingkatan yang merugikan secara ekonomik. Pada
Penanganan tersebut adalah sebagai upaya untuk memutus lingkaran jalur perjalanan pestisida, dengan harapan apabila penanganan pada bagian hulu dari perjalanan masuknya pestisida pada tubuh ternak,
Husbandry No. I Th. I/1988
a maka pada bagian muara yartu produk ternak berupa daging pun akan menjadi lebih aman.
Demikianlah sekedar ulasan rneng*nai kemungkinan adanya residu pestisida dalam daging, yang Bersambung ke ha|aman...".......48 Pfs,rSrr)n I
+
>
rAIlAll d-----.-+
t.,OAnA
t----ii tn (atc a\ i ,z'-*---> l. ,1/.-*.r^!^". Mrlron
lt I I Pra'rr',,' r.
o o
ra
->
'
il, I'r / \, l
n
f
'I
i
.,,1,,, r,,ls..,d \.. \,'r' i,
//2'---
I',
'
i
l \
r',,",s,,,,,',,"
rn <+ It.r, .+ i v,.,.-.,r j "--
4+\ 1t\'.. \.-)--'..\\
\ l\ -\ Jlt..\.l' \ ,-.+t I
UDAnn
r,
i
(;r,,,lr }
i
{:
i
y
)f
-- --+ lltWn N <--.---
{
'
" " i \' ..,r.'' a-
+
l-,o,! BA
S;klt,3 P.rt,!!d^
KESEHATiqfti T ffi frt;\:L*ti PTASTH S Eft flry_-ilE]gsfl H]Hg"mE{&\ Oleh ; drh. Ewi Pr.tbovu*
PENDAHULUAN
sebagai usaha sambilan.
- Tlr:ru pengetahuan peternak khususnya dalam hal menjaga kesehatan ternak dan usaha pencegahan
Dalam saru usaha peternakan, I;rlr.lor keseiiatan ternak ikut mengambii peranan yanE penting *aiarn
penyakit masih kurang.
rnenentukan suldses tidaknya usaha ter$ebut, karen* dalam usaha peternaican, kita mellggunakan modal makhiuk hidup, yaitu ternak-ternak yang kiea peiihara dail ternak-ternak lr:rseirur ss'!vr!{ttl-wal{til dapat sakit karena be'ber*p'i. r;ei:ab. liedangkan pnoduksi yarig setinggi-tingginya baik dari segi ksi";r.litas n'raupun kwantiras hanya dapat drhasilkan oleh ternak-ternak yang seh:rt. Ternak-terl':;ri* yang sakit akan menurun produksinya ata,; dapat berhenti sama sekali, bahkan ada kalanya hasil produksinya tidak diijinkan untuk dikonsumsi bila ternyata mengidap suatu penyakit menular yang o-erbahaya bagi kesehatan konsumen.
terkait.
Kerugian nasional yang ditimbulkan akibat gangguan kesehatan ternak ini cukup besar. Gangguan iersebut sebagian besar akibat serangan penyakit rnenular. Oleh karena itu harus diupayakan agar ternak-ternai< tersebut terhindar dari serangan penyairit menular dengan berbagai cara.
I"{;rsbe*ds.l l',I*.
I
Adanya sistim peternakan rakyat yang masih bersifat tradisional dan pemeliharaan ternak hanya
-
tr
T'h" \!1*{-1*
- Beiun"r adanya kegiatan terpadu antar instansi yang
-Semai<in rnajunya perdagangan ternak, (import/ export ternak) perlu pengawasan yang cermat .
IJFAYA PENDEKATAN MASALAH Sistir'n peternakan rakyat yang masih bersifat tradi-
sional merupakan persoaian tersendiri yang
dari tahun ke tahun masih perlu diupayakan agar pola Sayang sekali bila upaya pencegahan penyakit i<hususnya mengenai kesehatan ternaknya itu sendiri kurang menjadi fokus perhatian para peternak dan kiranya.masalah ini ma{h perlu iuga menjadi bahan pergunjingan para cendekiawan, karena kesehatan ternak ada kaitan yang erat dengan kesehatan masyarakat.
MASALAH Dalam hal ini rria beberapa hal yang perlu hahan peffimbangan, antara lain :
**,-0,
a*
Di dalarn tubuh ternak caeing-cacing ini berada dalam alat pencernaan termasuk hati, seinfescasi cacing.
hingga penyakit infestasi cacing sebenarnya sangat merugll;1n, karena sari makanan yang semestinya digurrairan cleh tubuh dimakan cacing. Namun karena manifestasi penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing berbeda dengan penyakit ternak yang disebabkan oleh virus maupun bakteri dimana pada penyakit virus rnaupun bakteri pada umumnya kerugian etr<onominya dapat diketahui dengan mudah, antara lain dengan kernatian ternak, sedangkan pada penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing, kerugian Lltama bukan karena kematian, tetapi penu,urr^r, berat badan, penurunan produksi, turunnya daya tubuh, maka biasanya penyakit infestasi cacing kurang mendapat perhatian.
pemeliharaan y^ng tradisional ini menjadi pola semi,-intensif. Dalam hal ini perlu kita sadari bahw
upaya menguba
pola tradisionali
Mungkin bila mereka telah menyadari k..ugirr, ng diakibatkan
h
'i::y,.,,,,t "'
engubah sisrim eliharaan
ng
tradisional
jadi
semiMereka kan rnenempatn ternak-ternak eka pada kanang yang baik an pada pariang
ntensif.
onal sudah kat pada masyarakat dan merupa kan warisan dari
nenek
moyan sehin sudah semestinya
enggembalaan
ng bersih.
Karena
bila
lama.
cacing
i, mereka mulai ge | /a.
menjadi pola semi intensif tidak gam pang, karena meliharaan tradisi
masalah ini membutuhkan waktu yangcukup
penyakit
nfestasi
KEBERSIHAN KANDANG DAN TERI]AK HARUS DIJA.GA DEMI KESEHATAN
pada para
umumnya peternak belum
memiliki
ilmu
pengetahuan yang ct:kup, khususnya dalam hal Dalam pola pemeliharaan yang tradisional, pada menjaga kesehatan ternak rlan usaha pencegahan umumnya faktor pencegahan penyakit dan kesehatan penyakit, rnaka biasanya mereka baru lebih memternaknya sendiri kurang diperhatikan, sehingga perhatikan ternal<nya bila ternak tersebut sudah sering kali justru menjadi penghambat upaya pembe- terserang bibit penyakit. Padahai mengobati suatu rantasan penyakit. Karena pada pola pemeliharaan ini penyakit iebih sulit dan iebih mahal daripada mencemasalah pencegahan penyakit dan i<esehatan ter- gah penyakit tersebut. Disamping itu mengobati nalinya itr.r sendiri disepelekan, mai<a.biasanya be- hewan sakit rnemungkinkan peyebaran bibit penyakir lebih luas terha,lap ternak yang masih sehat. ternak hanya merupakan usaha sampingan. Iv{ereka belum n:"engetahui, bahwa sebagian dari Saiah satu penyakit yang gampang sekali men)/emenyerang ternaknya disebabkan rang ternak-ternak yang dipelihara dengan sistirn penyaleit yang ada obat untuk yang tradisional adaiah penyakit Ll*},.rir,s yang hingga kini belum
pemeliharaan
30
Husbandry No. I Th.I/1988
I
|
I
I
I
I
a - rnenjaga sanitasi kandang dan lingkungannya,
membunuhnya dan upaya pengebalan terhadap infeksi penyakit virus sangat diperlukan demi keselamatan ternak kita.
peralatan serta ternaknya sendiri - vaksinasi
Beberapa penyakir yang menyerang ternak kita _ bersifat zoonis, artinya penyakir r..r"bur dapat menular dari hewan lee manusia atau sebalikn a dari manusia menular ke hewan. Dengan ,..rdi.irroo penyatrrit ini juga rnenutrar dari hewan yr.rg urr, L* hewan yang lain, demikia-n pula menular dari manusia yang satu ke n:anusia yang lain. Melihat siiat penyai<it zoonis ini, maka jelas dalam pemberantasannya memerlukan beberapa pihak untuk bersama-sama menanganinya. I{amun rupanya dalam pemberantasan penyakit ini belum idr- ln.gintr,, terpadu antar instansi vang terkait, sehingga hasii yang diperoleh belum seberapa.
-
isolasi - mengistirahatkan kandang - pembatasan keluar masuknya tamu
b. Tindakan kuratif Usaha
yang dideritanya. Pada tindakan kuratif ini, perlu diusahakan agar penyakit yangberjangkit tidak meluas menulari ternak lainnya, sehingga diperlukan diagnosa penyakit tersebut secepat mungkin agar kita dapat ;rg, cepat mengetahui penyebabnya 1 cara
penularannya, ternak apa saja yang dapat disr :'ang oleh penyakit itu, sehingga kita dapat segerx menentukan langkah pe,mberantasaannya.
exportir ternak agar mereka tidak krry, sei<eriar mencari keuntungan tanpa mernperciulikan persyaratan yang harus dipenuhi.
adanya upaya melindungi ternatrc rerhadap .Perlu berbagai macam penyakit sehrngga te.rrak rerrp sehat, upaya ini pada dasarnya meiipuri : a. Tindakan prev-enrif
2.
Perlu adanya kegiatan terpadu ant::r beberapa instansi yang berkaitan khususnya daiarr u.saha pencegahan dan pemberantasan penyakit zoot;is.
3.
Kepada para peternak yang rnasih melakukan pemeliharaan secara tradisiona!. masih perlu diberi penyuluhan dan rrrotivasi sehingga akan segera mengubah pola pemeliharaan.
4.
Fokus perhatian para at'li masih banyak diperlukan agar usaha peternakan di indonesia lebih meng- untungkan sehingga semakin diminati oleh masya- rakat. Dengan sendirinya aktivitas dan peran serta perguruan tinggi sangat menunjang usaha ini.
Usaha ini dilakukan sewakru rernak belum sai<it.
Tindakan ini antara lain dilakukan elengan: - pemberian pakan yang baik dan cukup dalam hal kwalitas dan kwantitas - pemberian
vitamin, feed supplemenr maupun obat- obatan dengan dosis pencegahan termasuk obat pembasmi cacing
Husbandry No. I Th. I/1988
ini dilakukan bila ternak sudah terserang
penyakit. Dalam usaha ini, ternak yang sakit diberi pengobatan yang sesuai dengan penyakit
semestinya sedini mungkin pernerintah mengadakan pengawasarr dan pendekatan kepada para importiry'
1.
:
- memisahkan ternak yang sakit pada kandang
. Dengan semakin majunya perdagangan rernak (importr'exporr rernak) nrernungkinkanluga semakin meluas penyebaran penyakir, sehingga iemakin suiit pula pengendaliannya. Cieh sebai:-itu sudah
SARAN
tindakan-tindakan khusus, antara lain
31
Irit darn Berlrasil Ganda
i
Oleh : Arif Mahdiana/Lab. Mepet. Fapet. Unsoed.
Acla peribahasa mengatakan : "sambil Menyeiam Minum Ai{', "sekali Mengayuh Dayung Dua Tiga Pulau Terieu'ati", dengan perkataan lain kita mengerjakan suatu pekerjaan, pekerjaan lain dapat teisele- saikan. Orang bilang irulah prinsip yang kreatif, efi- sien, praktis dan ekonomis. Dalam dunia usahapun tidak terlepas dari prinsip tersebut. Kita
mengenal prinsip ekonomi, yaitu dengan p.rrg.lu*trn sedikit mungkin diharapkan mendapat
hasil sebesar- besarnya. Usaha di bidang pertanian dewasa ini sangatlah populer, menurut istilah sekarang usaha ini disebut Agribisnis. Orang yang bermodal besar dapat mempunyai lahan sendiri yang luas. Dengan modal besar itu dalam menjalankan usahanya mereka tidaklah mengalami kesulitan dan hasil yang diperoleh tidak tanggung-tanggung, sehingga akan mendapatkan keuntungan besar.
Tetapi di sisi lain bagaimana dengan nasib saudarasaudara kita yang hidup di pedesaan yang sebagian besar dari mereka untuk mencukupi kebr"ituhan sehari-harinya Cengan menggarap lahan sendiri. .N{ereka hanya merniliki sepetak sawah atau ladang, atau sepetak koiam ataupun sejumiah ekor ternak saja yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dengan perrnodalan yan g pas-pasan mereka berupaya untuk mendapatkan hasii dari petr<erjaannva sendiri. Sebagai
Alternatif.
Beranjak dari lahan yang sempit dan modal dimiliki oleh petani, sebagtli llternatif kita ciptakan suatu sistim usaha yang efisien dan berhasil ganda, ./aitu iiita kenal dengan istilah sistim usaha terpadu. pas-pasan yang
Sebagai contoh, seorang petani hanya rnernililsi sebidang sawah, alternatifnya sawah tersebut dapar ditanami dengan pola tumpang sari anta::a padi dengan tanarnan lain yang menghasilkan atau padi dengan ikan. Seorang petani memiliki bet,erapa ekor ayam, karena hasil clari ayam dirasa l<urang mencui<r:pi, ia ingin memelihara ikan sebagai tambahan hasii, mengingat pekarangan yang ia miliki terbatas, maka sebagai alternatif dapat memelihara leeduanya dengan sistim usaha terpadu mina ayam, dan masih banyak contoh alternatif lainnya.
32
ini
akan dibahas sistim usaha budi daya rerpadu mina ayam sebagai salah satu alternatif.
Pada ba$au pertama
Mina Ayam Mina ayam adalah usaha memelihara ikan bersama ayanr. Tetapi tidalc berarti ikan dimasukkan ke daiam atau ayam dimasukkan ke dalam kandang ^yam koiam ikan untuk hidup bersama-sama. Ikan dan ay^m mempunyai habitat yang berbeda, tetapi jika masing-masing dihubungkan secara tidak langsung , maka keterpaduan tersebut iebih banyak memberikan keuntungan dari oada usaha ayam atau ikan sendiri-sendiri. Selain pemanfaatan lahan y^ng sempit, prinsip usaha ini adalah memanfaatkan kotorrn ayam sebagai makanan yang berguna -bagi ikan, dan sebagai pupuk kolam untuk menumbuhkan makanan aiami ikan.
Daiarn sektc,r peternakan d'i Indonesia, kondisi seperti ini rnasih i*r:ang dilakukan,- padahal kalau d;iihat banyak mantaar yar,g ilapat dinikmati, yaitu hasii grncla, rr*nghemai tenaga dan biaya' Sistim ,.rpr.--tri, ini ikut memainkan peran;ln dalam sub
,.kto.
perikanan dan sub sektor peternakan'
Ayam yang dipehltara secara intensif sama-sama *L*p..ol.f, tniuu* konsentrat yang kaya akan kotoran yang dihasilkan masih pror.irr, 'barryrk sehingga *.rgrtid,rng bahan protein' Selain kotoran ayatn dapar limanfaatkan, ilian juga - merombak ,isa-sisa *ralranan yang tercecer di dalam kolam' Ilengen rlerniki;rn i<an<iang tryam akan terbebtrs dari kotora*, tiarl bait 'r':rng kura;rg se<lap. Kandang ayam meii'rjac{i b*r"si.h sehineq:i
arr'".!rYt
ai<an terbeL'as dari
penyakrt"
I{oi;rnt lkati i-''ersyaratan uBtr-lk riienlbuat kolam ikan tanpa senlen id*1"1, tarrah Xiar berpasir, sehingga air tidak n:udah ineresap iEe dala tanah. Tetapi bila tanah tidak
didapat sebaiirnya dibuat kolam dimana dinding ,i*u*i*yn harus di rembok atau disemen' Sebelum diaclakari peneharan benih pei:lu diadakan pengoiahan tanah, penyediaan dan pengaturan air serta pemupukan" Fengolahantanah dimaksudkan untuk mengirilr.rgk*, bahan-bahan yans mungkin beracun bagi ikan. Untuk menghindari pengendapan kotoran
Husbandry No. I Th. I/1988
di dasar kolam sehingga akan mengakibatkan ^y^ro f,..r.unm bagi ikan, *.k, sebaiknya air kolam mempunyai sirkulasi yang cukup' Sedangtan pemumemberikan pupuk il; ;;pat dilakukr,, deng'n kat,drrg it.rpu., puPuk buatan' Ukirran kolam tidak harus luas, dapat disesuaikan yang dengan luas kanda ng ayanter-sebut'-Jenis ikan a.tau Sepat d.pr't dipeiihara adalah ikan Nila, Mas'
Leie dengan padat penebaran 5-25 ekor p., *2 dengan ukuran benih ^r,tara 3-5 cm' Tepi kolam dibuat tanggung. setinggi 20 cm di atas
i"'*Urf.r",
p"i*,
kran tanah
u
rtrk *t"j
aga masuk ny a air y an.g
IiJ*f. diinginkan harus pula disedi.atr<an pintu
air
drpi't membantu masuknya air dapar dislna""r"L L;-;.6 a air. Pada tepi dasar pelataran kolam dibuat parit selebar 20 cm mengelilingi kolam atau dibuat d.rgrt, arah diagonal. Parit sebaiknya dibuat miring dengan kemiringan 5 derajat ke arah pintu pengeluaran air, tujuannya selain untuk mempermuiah dalam penangkapan ikan juga untuk mempermudah dalam pengeringan kolam. Pintu air harus diatur sedemikian rupa untuk mengatur sirkulasi air dan dijaga agar volume air kolam tetap. Bentuk kolam pada pemeliharaan ikan dan ayam secara terpad.u
bangunan kandang pada mina ayarn sengaja dibuat dengan ukuran kecil. Untuk ukuran kandang dapat dimodifikasi sendiri sesuai dengan ui<uran kolam' Keadaan yang- baik untuk posi'si kandang adalah tidak menutup seluruh p..*ulrrn kolam dan juga tidak terlalu terbuka' bentuk atas dapat dibuat satu sisi miring atau type shed. roofdan bentuk setangkup atau type gableroof' Typ. gible rooflebih menguntung karena dapat merrrhrrr-tutpaan angin dan guyuran hujan.
Pola tradisionai tetap mendapat tempat di hati tWalaupun kini masyarakat, khususnya di pedesaan. teknologi maju semakin gencat digalakan, dan tidak *.rrrrtr.rp kemungkinan untuk dirintis di pedesaan' Dengan penerapan usaha terpadu mina- ayaT berarti ikrt"*eru"ja"g sub sektor perikanan dan sub sektor peternakan,' mlningkatkan taraf hid.up petani *..r.rgrrrrg jiwa kiwiraswastaan, di samping .rrrgrr.rg keikutsertaan masyarakat.guna menl brrr"gkr" pikiran selaras dengan lajunya Pem rrguir., di Indonesia, khususnya di sektor pertani
o(b
ini
t".rnrk dan karakteristik kolam dibuat sedemikian rupa, sehingga sirkulasi air dapat berjalan dengan baik, kotoran ayam yang tidak termak'"rn oleh ikan dapat langsung terbuang. Atas dasar inilah bentuk kolam pada budi daya terpadu mina ayam sebaiknya dibuat memanjang atau bentuk kolam parit' Kandang
Aya*
Setelah pekerjaan pengolahan tanah dasar kolam selesai, *rk, dilaniutkan dengan pekerjaan membuat kandang ayarr.. Kandang ayam yang dibangun tidl-k perlu harus menutuP seluruh permukaan kolam. Bila kolam terlalu luas dan untutr< lebih praktisnya kandang ayam sebaiknya dibangun di pinggir mengelilingi kolam, dan sebagian kandang ayam menjorok keiengah kolam. Tinggi dasar kolam, yaitu jarak antara kandarg dengan tanah Pematang dibuat kiradimaksudk^n agar peredaran kira 50 cm, hal udara segar tetap lancar dan untuk mencegah jangan
ini
sampai dasar kindang terlalu lembab karena air kolam. Begitu irga tinggi lantai kandang dari permukaan kola* iebaiknya kurang lebih 1 m' Pada trrrgurrrt kandang yang berukuran kecil, pergantian udaia di dalam kandang dengan udara luar dapat berjalan lebih lancar. Oleh karena itu biasanya
HusbandryNo.I Th. V1988
33
r
ffi Seminar I(onsumsi Protein Hewani Dalam rangka Hardiknas 1988, Senat Mahasiswa Fakultas Pe-
ternakan Unsoed mengadakan seminar deng3n tema "feminar Konsumsi Piotein H.*r,f; Mrhasiswa Unsoed Dalam Rangka Hardiknas 1988 Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan", yang diselenggarakan pada Hari Minggu tanggal 8 Mei 1988. Tidak kurang 200 peserta mengikuti seminar yang mengambil tempar di Lantai III Perpustakaan Pusat Unsoed. Seminar yang dilcetuai oleh Johan Rifai merupakan hasil kerja dari
UP3 (Unit Penelitian
Pengem-
bangan Peternakan) Sema Fakultas
paling utama. Diantara komPonen pangan yang terpenting dan sangat pokok adalah protein, karena mempunyai fungsi ganda (tenaga,
p.r,git,rt dan pembangun) Yang tidak dimiliki oleh komPonen lainnya. Tidalclah mengirerankan, *asaiah pangan yang dihadaPi sebagian negara berkembang adalah kekurangan Protein disamping kalori, baik dalam hal
Peranan Protein Dalam Meningkatkan Kecerdasan, demikian makaiah yang dibawakan Dr. S.N.O. Suwandyastuti menjelaskan tentang Peranan Protein dalam meningkatkan kecerdasan. Peranan Protein ini pada dasarnYa ada 2 fase yaitu fase pertumbuhan dan fase dewasa. Pada fase
ber'-
Pengaruh
ierhadap immunitas
(sistim
immun), perkembangan fisik serta
kecerdasan. Pada fase dewasa berpengaruh dalam ke- tahanan fisik dan metabolisme otak, d;rn satu-satunya asam amino Y^ng dimetabolisme oleh jaringan otak
hendaknya Mahasiswa harus kreatif melihat segala sesuatu di sekelilingnya dan dihubungkan terutama dengan ilmu Yang ditekuninya.
Makalah selanjutnYa dari dr" Gatot Suharto sebagai Petugas
Kantor D.P. Kes.
BanYumas
,,yebuikr., tentang
Pengaruh
mental dan daya berPikir (kecerdasan) manusia Yang
fungsi otak. APabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat
tertimpa, karena Protein diPerlukan untuk membentuk jaringan
ini
tubuh yang terPenting, antara lain
jaringan otak. Apabila samPii terjadi, keadaan ini sulit sekali disembuhkan, bahkan akibat
tersebut dapat "
bersifat
irreversibie".
Tentang Pentingnya Protein inilah yang menarik Pemrasaran ke 2 mengadakan Peneiitian beraPa bes,rr ko.,sumsiProtein hewani di
kelesrarian
t..ani raelakukan terobosan
aktifitas sel-sel otak secara optimal perlu diusahakan suplai metabolit
dengan mengadakan Penelitian di
34
sebesar 1.8,37 gram Per kaPita Per hari. Namun peiajaran Yang daPat diambildari makalah ke 2 iniYaitu
makanan terhadap Perkembangan
perkembangan fisik,
untuk menjaga
yang optimal dan Sr*pri menjelang umur 5 t:rhun
i.onsu*si rata-rata protein hewani asal ternak Mahasiswa Unsoed
hamb*
penting dalam metabolisme otak, berpijak dari kenyataan itu maka
seimb;rng'
mereka yang cukuP menYita waktu drn pikiran. Dari hasil penelitian didaPatkan bahwa
membahas tentang Peningkatan Gizi Masyarakat. Dalam makaiahnya dr. Gatot Suharto me-
lingkungan Mihasiswa Unsoed dengan IP mahasiswa' dikaitkan .yang dibawakan oleh Makalah Suharno Bambang Abdul Sukur, menarik cukuP dan KweeRen Tjin perhatian, karena mereka telah
adalah Asam Glutamat d:rn mempunyai peranan sangat
Ir. Amsar MS, selama 2 penelitian melikukan kuliah kesibukan bulan disela-iela
dengan dibimbing
konsumsi mauPun PenYediaannya. Kekurangan Protein dan
kaioripada tahap berat daPat meng
Peternakan Unsoed.
pertumbuhan
otak menunjukkan Pertumbuhan vanc Deser. Setelah itu otak tidak 6..f.tnU"ng lagi. Oleh sebab itu pada umur dibawah 5 tahun harus iiperhatikan pemberian Protein yang cukup agar nantinYa sel-sel otak be.ke-bang baik. Dijelaskan pula bahwa pangan meruPakan kebutuhan dasar manusia Yang
lingtungan Universitas untuk ditampilk^n dalam seminar. Mahasisw,r-m'.rhasiswa SKS '85 ini
gszi
yangdibutuhkan dan keadaan berlangsung lama akan me-
nyebabkan perubahan-Perubah,n metabolisme dalam otak sehingga otak akan berfungsi dibawah normal, iumlah sel-sel otak akan berkurang, Prosesproses biokimia juga akan ber-
kr.r.,g. Dijelaskan juga
tentang
keadaan Gizi MasYarakat kita dan peranan para ahli Peternakan ialr* meningkatkan g'i ma-
svarakat datam arti sebagai oe,lvedia Protein hewani agar lrpm dikonsumsikan oleh masyarakat.
Sementara
itu Ir. Amsar MS
sebagai Pemrasaran terakhir
menampilkan makalah dengan iudul Peningkatan Gairah Belajar
L"*rt Puasa dan Semangat Hardiknas. Judul ini diambil berkenaan dengan Hardiknas 1988
Husbandry No.I Th. I/1988
_ bertepatan dengan
datangnya
Bulan Ramadhan 1408 H. geberapa kesimpulan dapat dihasilkan dari makalah ini yaitu (1) Melalui jasa dan kuy^ Ki Hajar Dewan-
toro dan
semangar Hardiknas, 9?3, ditingkatkan gairah belajar.. (2)Di dalam diri tokoh pendidikan nasional terdapat ketauladanan da-
Iam menghadapi berbagai masa-
lah yang dap.at diselesaikan secara among. (3) Melalui Puasa kita dilatih secara lahir dan bathin untuk $isa. menguasai (mengontrol) diri sendiri. Seminar yang dibuka secara resmi oleh Rektor Unsoed yangdiwa-
kili oleh Pembantu Rekf.
ru
Mardiprapro, SH, dalam sambut_ annya menyebutkan antara lain mengharap agar acra seminar seperti ini rerus dilanjutkan dan dapat diikuti oleh fakultas-fakultas lajn. Seminar yangdimulai pukul 08.45 \fIB ini cukup mendapat perhatian_dan tanggapan dari peserta, terbukti dari pertanyai.r, kritikan araupun sanggahan'yang mewarnai jalannya seminara dan menjadikan seminar ini tampak
hidup, akhirnya diakhiri irn
ditutup dengan doa yangdipimpin
oleh Catur Lukito
pada-
putul
13.00.
. Ivlemang
lewat seminar seperti
inilah suatu ilmu dibahas, dikali dan disebarluaskan dan yang lebil penting lagi adalah diterapkan dan agar masyarakat merasakan hasilnya. Sfassalam.
(Hadi N.S.)
Ir. Rosidi, Ir. EIly Tugianti,
SEMINAR ISPI MAI-ANG
Ir.
Riswanriyah, Ir. Sigir Mugiono, Ir. Ikatan Sarjana Ilmu-ilmu Peternakan Indonesia (ISPI) cabang Sri Mulyowati, Dr. Ir. Ch. Soenarjo, MS, Ir. Soejadi, Ir. Is RismaJawa Timur I dan II, tanggal 28 Agustus 1988, mengadakan semi- niah, Ir. Agus Priyono dan Ir. Budi nar dengan tema Pemantapan Haryanto. Usaha Peternakan Dalam Ranglca Menunjang Pembangunan Pertanian. Seminar ini bertujuan untuk SEI\{IhIAR AGROINDUSTRT menghimpun hasil penelitian, ga. gasan_ atau pemikiran dibidang petr
*
ternakan dan
permasalah
Simposium Agroindustri N, meningkatkan komunilrjasi^inya, antar anggora ISPI yang tersebar di onal I th 1983 antara lain men berbagai perguruan tinggi, Iemba- hasilhan satu definisi yang men ga penelitian, dinas teknis dan butkan bahwa agroindustri adalal swasta dengan para peternak, segala lfegiatan yang memanfa. pengusaha dan ilmuwan perguru- atkan hasil pertanian sebagai an tingy, memantapkan gagasan han baku, merancang dan men terbentuknya lembaga p.rnmr.rn, diakan peralatan serta jasa untu sarana dan produksi peternakan kegiatan tersebur. serta memantapkan usaha segera Agroindustri selanjutnya dikl terwujudnya peternak i^ng sifikasikan menjadi Industri Pen tangguh. olahan Flsil Pertanian (IPHP) Industri Peralatan dan Mesir Aspek yang dibahas adalah aspek produksi dan pemasaran hasil Pertanian (IPMP) dan IndustriJ peternakan, penyediaan makan, Sektor Pertanian (I]SP). IPHP reproduksi dan pemuliaan ternak, dibagi menjadi IPHP ranama teknologi produksi atau hasil ter- pangan, IPHP tanaman perkebun nak dan kelembagaan atau kebijak- an, IPHP hasil hutan, IPHP perikanan dan IPHP peternakan. sanaan pemerintah. IPMP terrdiri dari IPMP budidaya .^Seminar yang kepaniriaannya pertanian dan IPMP pengolahan. diketuai oleh Dr. Ir. Luqman Sedangkan IJSP terdiri dari IJSP Hakim, MS ini berlangsung di perdagangan, IJSP konsultasi dan Iil/isma Andini, Aula - Spp / IJSP komunikasi. SNAKMA / DilatSPp jalan CianDalam seminar Agroindustri II jur Malang. Dalam seminar tersedi Yogyakarta definisi dan klasibut dihadiri oleh 300 orangpeserra yang terdiri dasri sarjana- sarjana fikasi tersebut diatas sudah tidak Ilmu Peternakan baik dari pergu- dipersoalkan lagi, bahkan nyaris ruan tinggi, pemerintah maupun tidak tersinggung. ]
swasta.
Dengan tema Debirokratisasi
dan dampaknya dalam
pembaMenurut sumber yang diperoleh dari Ir. Soejadi dosen Fapet UN- ngunan, maka seminar berjalan SOED, pihak Fapet UNSOED tanpa melupakan Paker Kebijakmengirimkan 18 orang peserta sanaan Desember 1,987 yanglebih yang terdiri dari : Ir. Amsar, MS, dikenal PAKDES '87, yang meir. Sri Suhermiyati, MS, Ir. Mah- rupakan tonggak sejarah perkemfu{ln Budiono, MS, Ir. Djoko bangan Agroindustri di Indonesia. Adisuw.rjo, MS, Ir. Djoko SantoCeritanya cukup sederhana. Berso, SIJ, Ir. Tri Raharjo, SU, Ir. mula dari OPEC si Raja Migas Harini Nurcahya, Ir. Roesdiyanto, yang berlaya mengarur pasar Husbandry No.
i Th. Illggg
35
minyak dunia. Kemudian disusul munculnya lakon lain yang Perlahan tapi pasti berusaha menata diri untuk melepaskan ketergantungannya pada OPEC. Lakon tersebut adalah negara-negara barat
kebijaksanaan pemerintah yang lain seiaiu mempunyai dampak yang berkutub dua yaitu dampak negatif dan dampak positif. SeminarAgroindustri II berusaha mem-
yang setelah usahanya berhasil menimbulkan merosotnya harga minyak dunia. OPEC merasa terpukul. Dan Indonesia sebagai salah satu anggotenya hampir terjungkal. Karena minyak bagi Indonesia adalah tulang punggung eksport. Merosotnya harga minyak bisa diibaratkan patahnya tulang punggung eksport.
Contoh dampak positif adalah terjadinya titik balik industri pada tahun 1987 dimana untuk pertama kalinya eksport non migas bisa melampaui eksport migas. Momentum ini, menurut Christianto \flibisono dalam makalahny a yang beriudul Peta Aeroindrrstri dalam dunia Bisnis harus kita pertahankan sehingga kita bisa kembali
bahas kedua dampak tersebut.
Untunglah, sebelum semPat terjungkal turunlah PAKDES '87 yang berhasil mematangkan situasi. PAI(DES berisi langkahJangkah yen1 memberikan fasilitas yanglebih besar kepada pengusaha agar dapat lebih merangsang kegiatan mereka dalam mq:ingkatkan
pada kejayaan produksi Pra Perang Dunia II tanpa adanya
eksport. Fasilitas tersebut
me-
disebut "'W'ali Sanga Industri
nyangkut keringanan yang lebih
Pangan", yaitu : 1. Industri Rokok kretek dengan output 2,3 trilyun. 2. Industri tepung terigu dengan output 443 milyar. 3. Industri minyak kelapa sawit output 408 milyar. 4. Industri minyak kelapa output 310,6 milyar. 5. Industri udang beku output 302
besar dan mempermudah prosedur
administrasi untuk memperolehnya serta sekaligus mempertegas
lembaga yang
menanganinya.
Turunnya PAKDES'87 adalah terbukanya peluang brg, Agroinidustri untuk maju pesat. Namun demikian turunnya PAKDES '87 i keluarnya liebijalisanaan-
kolonialisme.
Vibisono selanjutnya
menyebutkan siapa-siapa yang berperan dalam pencapaian titik balik tersebut. Ia menyebutkan sembilan industri pangan yang kemudian
milyar. 6. industri rokok 362,6 milyar. 7. Industri pasta
putih output output
190
milyar. 8. Industri susu bubuk output 742,6 milyar. 9. Industri susu kental manis output 130,5 milYar.
Contoh dampak negatif adalah tergesernya petani-Petani kecil karena industri besar semakin bertambah besar. Konon kabarnYa " bertengge rny a" industri besar menyebabkan industri bermodal kecil banyak yang gulung tikar.
Itu
adalah salah satu contoh. Contoh dampak berkuyutub dua yang lain masih banyak. Namunpada akhirnya damPak negatif tulcanlah sesuatu yang menimbul,kan nada pesimis ontuk mengembangkan agroindustri. Memperkecil dampak negatif adalah tugas
kita bersama.
'!/ibisono mengungkapkan nada optimisnya dengan suatu kalimat bahwa apabila kita semua menghargai kreatifitas dan dinamika manusia Indonesia secara wajar,
kita akan rnampu meningkatkan posisi kita dalam peta agroindustri dunia secara meyakinkan sesuai dengan berlimpahnya kekayaan alam kita. Ungkapan yang patut kita renungkan. <<>> @ambangSubarno)
36
Husbandry No. I Th. I/19gg
r
OPINI PENETUSIRAN MNAT I}A]\ BAI6T IIA}IASISWA BAITL. Salam Peternakan yang mulai terasa akrab di telinga mahasiswa baru SKS '88 Fakult,rs peternakan. Pelaksanaan Penelusuran Minat dan Bakar Mahasiswa Baru (PMBMB) dimulai tanggal 27 Agustus 1988 sampai dengan 3 September 1988.
Sebanyak 296 mahasiswa SKS pelaksanaan PMBMB ini. Apa itu PMBMB
'88
mengikuti
?
Jika ditinjau dari kulit luarnya, akan terdapat dugaan yang keliru renrang PMBMB ini sebagai arena "perpeloncoan", "gojlokan" dan berbagai istilah lain yang intinya mengungkapkan unsur balas dendain dari kakak kelas terhadap adik kelas. Semoga saja dugaan demikian tidak bertahan lama didiri kita. Dari nama kegiatan dapat ditarik suaru arri yang diselaraskan dengan tujuan kegiatan ini. Dengan melihat judul dapat dikatakan bahwa tujuan kegiatan PMBMB adalah "mencoba untuk me- nelusuri minat dan bakat mahasiswa baru untuk dikoordinir sehingga potensi yang dimiliki oleh mahasiswa peternakan dapat ditamoilkan diberbagai arena kegiatan, baik di dalam kampus Peternakan maupun jdilingkungan lJniversiras Jenderal Soedirman. I
I Kalau dilihat dari bentuk kegiatan, arau acara yang dilaksanakaan, dapat dikatakan PMBMB bertujuan untuk memberikan andilkepada mah;rsiswa SKS '88 dalam memperindah kampus Peternakan sehingga timbul rasa memiliki terhadao l<ampus.
Tujuan lain yang dikerengahkan panitia adalah memberi pengenalan yang seragam tenrang Kam- pus dan Lingkungannya. IJmum terjadijilia maha- siswa baru akan bertanya kepada kakak kelasnya re:1:ang kampus dan segala aspeknya, dan jawab an yang diterima sering bebeda bahkan berrentangan. Hal ini ltentu akan membuat bingung mahasiswa baru (ini Jpergalaman penulis sewaktu masih jadi mahasiswa lbaru). Untuk mengatasi hal iru, maka panitia I mencoba mengenalkan segala aspeh yang t;rdapat di Fakultas Peternakan.
Tujuan yang paling
mendasar
PMBMB ini adalah "rerbin:rnyrl Husbandry No. I Th. I/198g
I
dari
kegiatan rasa persrudaraan
yang erat diantara sesama mahasiswa baru khususnya dan diantara mahasiswa Peternakan umumnya" (kompak ni yee....).
Mahasiswa baru dapat dikarakan sebagian besar adalah pendatang dari berbagai kota (luar purwokerto), Dalam kesendiriannya di daerah asing yan tanpa keluarga sering kira lupa kalau kita bisa mendapatkan banyak saudara/sahabat, yaitu dilingkungan tempat tinggal (kost) dan juga dilingkungan kampus. Dalam kondisi ini panitia mencoba menimbulkan rasa persaudaraan dilingkungan kampus.
Strategi PMBMB. Mengingat begitu banyak sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan PMBMB, tenru harus banyak strategi yang diterapkan oleh panitia. Dari berbagai macam strategi yang terpakai, strategi "keras", "kasar" dan "paksaan" merupakrn stratagi yang merupakan sororan khusus dari pihak Pimpinan Fakukas, Panitia dan Mahasiswa baru tentunya.
Tentu timbul perranyaan dalam
diri kita
;
Haruskah "keras", "kasar" dan "paksaan', ?? Ap, tidak adaa cara Iain ? Kalau kita tinjau darisegiwaktu pelatrisanaan yang hanya dua hari yaitu 27 Agostus dan 2g Agustus
serta Pentas Seni tanggal 3 September, renru akan terasa betapa sempitnya waktu yang tersedia. pada
dasarnya panitia mengharapk,.rn peserra untrk menurut dan mau mengikuti seluruh rcarl dengan baik, namun 296 orang mahasiswa baru adalah manusia yang memiliki keanekarag,rman sifat dan tingkah laku. Banyak yang mempunyai sifar "malas", "ngeyel" dan mungkin ada yang ingin "ngetes" panitia.
Melihat keanekaragaman sifat rersebur, maka panitia mengusahakan dengan cara "keras", ,'kasar,, dan "pal<saan" agar mahasiswa baru memiliki satu
sifat yaitu "nurut". Hal irri untuk menghindari timbulnya anggapan pilih kasih, misal "y^ngcantik tidak dihukum", "y^rg kaya tidak dihukum" ataul
"y^ng PMDK tidak dihukum" dan
lain-lain. Diharapkan, hanya ada anggppan "satu salah, semua 37
]
dihukum". Dari anggaPan ini'tentunya timbul perasaan senasib-sependeritaan dan lebih laniut akan
timbbul perasaan persaudaraan dan persatuan yang erat. Berhasilkah strategi 1'ang diterapkan ? tercapaaikah apa yangdikehendaki dari PMBMB ini ? Masih terlalu pagi untuk menjawabnya' Dan jawaban itu tentunya tidak datang dari Panitia PMBMB, namun dari Mahasiswa SiiS '88 khususnya dan civitas academica Fakultas Peternakan pada umumnya.
Apa yang kau cari Panitia/Kakak Senior
?
Dalam mempersiapkan PlviBMB dibentuk panitia yang berjumlah 59 orang, namun yang dapat aktif o/o (30 personil). bisa dikatakan sebanyak 50
3O personil panitia tentu jug, mempunyai keanekaragaman sifat, tingkah laku dan motivasi
Tindak Laniut
?
Peneluduran Minat dan Bakat Mahasiswa Baru pada ciasarnya mencoba MENGELOMPOKAN .rrrhrsis*a baru dalam kelompok Persamaan minat dan bakat yang dimiliki, dan untuk selanjutnya DIKOORDINIR oleh kakak senior'
Hilangkan anggapan bahwa kakak senior memiliki p.".rtrri yt"g t.U;t' baik dari mahtrsiswa barru' Tugas kakak senior yang utama adal;rh meng koordinir, jika tugas tersebut tidak dilaksanakan mahasiswa baru berhak untuk mempertanyakan nya dan menuntutnya kepada koordinatornya melalui Senat Mahasiswa. P^al ini tentunya untuk kemajuan Fakultas Peternakan tercinta (cinta lagi, cint lagi .. he ... he... h.,..). Salah satu bukti dari konkrit dari PMBMB adalah diketemukannya seoran andalan dalam bidang olah raga Tenis Meja yan
untuk terlibat dalam panitia, sehingga dapat dikatakan : banyak personalia panitia yang lebih mengedepankan aspirasi pribadi dari pada aspirasi panitia PMBMB. Mungkin ada panitia yang mempunyai motivasi "balas dendam", "menyeleksi profil wanita
menjadi juara pertama dalam kompetisi Tenis Mej pada Dies Natalis Fakultas Pertanian ke XXVI. Kita ucapkan selamat kepada mas Alan dari SKS '88.
SKS'88", "iseng" dan banyak lagi motivassi lain yang tidak terdeteksi oleh Penulis.
Penelusuran Minat dan Bakat Mahassiswa Baru sudah berlalu, dan meninggalkan banyak kenangan. Banyak kesalahan mari kita saling memaafkan, banyak kekurangan mari kita saling memperbaiki, jika ada dendam tentu mudah terhapuskan, yang pasti mari kita memperjuangkan keharuman nama Fakultas peternakan Universitas Jenderal Soedirman Sebagai kalimat teakhir dari seorang kakak kepada adiknya : Valau kami "keras, kasar, galak, marah" dan adik-adik SKS '88 "bandel, nakal, ngeyel, dll", tapi kami tetap sayang sama kamu.
Dengan beragamnya motivasi yang timbul, sehingga terlihat kondisi dari panitia yan1 kurang komoak, kurang disiplin dan lain sebagainya' Namun yang harus mendapat catatan pertama adalah
Paniria PMBMB berusaha untuk dapat
me-
nyelaraskan motivasi demi tercapainya tujuan dari PMBMB. Jika terdaPat banyak kekurangan, itu
dikarenakan panitia jrgo manusia fiawabnya gampang y^ ... he ... he ... ), karena memang demikianlah keenyataannYa.
Penutup
SUKSESPETERNAKAN ! !
!
(Red)
KERJA BAKTI MAHASISWA BARU SKS'88
38
Husbandry No. I Th. Y1988
,'t\
h
KAtM] US
I t/
PE,TE,R'I\IAI(A}I
Aberdin Angus
=
Soloh soatu bongsa sopi yong berosol dori Scotftondia utoru dalgon spes,fk warno hitom don tidok bertonduk.
Avian lnfluenza
=
Penyokit yong disebobkon olelt virus yong menyerong soluron pernoposan, saluran pucernoon, don sistem syorof dari bermocam-mocom unggos.
Ayam Buras
= Ayam yong seloin oyom
ros
yong biosanyo cora peme)ihoroctnnyo mosih trcdisional, disebut jugo
ayom kompung. Boar
=
Babi ionton yong
tidok dikostrosi don digunokon untuk mangawini bobi-bobi ltetina yang sedong
h&t. Dipping
= mofidi obot, odolah
suotu usoha dolom marcegoh atou mangurongi coplok otau kutu podo tubuh
sopi.
DOC
=
Ear Notch
= membuot kerotonlguntingon
Elastrator
=
Doy Old Chicken, onak oyom umur sotu hori. bentuk V podo doun teJinga yongfungsinyo untuk idan'fikosi.
sebuoh olat yong berguno untuk memosukon ge)ong koret podo
unduk
sehinggo
lomo- kelamaan
tonduk okon potah.
Hog
=
Seekor bobi, boik itu bobi
lnfedtious Bronchitis
=
Penyokit soluron pernoposon oyom yong disebobkon oleh virus, bersifot akut don songot cepot
induk, pejonton, bobi doro, don pejonton mudo.
meniolor dolam kelompok ayom don ditondoi dengon odonya sesok nopos, botuk-botuk
, sering
bersin don poda ayom petelur menyebobkon penurunon produksi yong cuku,p drostjs.
lnseminasi Buatan
=
delosisilpemasukon sernen ke dolom soluran ke)omin betino dengon manggunakon o/ot buatan manusio.
Marbling
=
Lemok yong terdopot di dotom otot, morbling dapot mempengoruhi tingkat keempukon doging disomping okon meningka*on cito roso.
ND
=
New cost/e Diseose, penyokit menulor yong bersifat okut podo oyom, sering jugo podo unggos
loin yong
disebobkon oleh virus Totor furons.
Pemuliaan Ternak
=
Soloh sotu usaho untuk maingkatkan produksi ternok dengon muingko*on mutu guetiknya.
Ricketsia
=
PenYokit yong disebabkon
koruo
kel<urangan
zot
pokon podo umumnyo penyokit
ini mwyerong
hewan mudo yong pertumbuhon tulongnyo be)um sempurna. Ransum
=
Susunon pokon dengon perbandingon tetentu sauoi dangon kebutuhon temok.
Sila se
=
hijouon pakon yong disimpon dolom bentuk segor.
Strain
=
Varietos unggos yong mempunyoi keunggulon produksi tetapi tidok dapot menurunkon sifot-sifatnyo.
Telur Tetas
=
Telur yong teloh dibuahi oreh spermo, sehinggo dopot untuk ditetoskon.
Unggas
=
Semuo binotong yang tergolong dotam specia burung dugon caro penetiho;aoon teneltu dopot berkembong biok, berguno serta mempunyoi orti el<onomis bagi manusio.
Yoghurt
Husbandry No. I Th. I/19gg
=
Produk okhir pengotohon susu secorofermentitif oteh baktefi osom loktot da.rgon kodar osom
tinggi' sedikit don tidok mengondung otkohot somo sekali, mempunyoi te)<tur antora susu coir don keju lunok.
39
BEffiITM }TRMPU.f Viva Peternakan semoga
jaya
selalu. Dalam usianya yangke 22 SEMA FAPET telah mengadakan rangkaian kegiatan baik yang bersifat intern kampus maupun pada tingtr<at yang lebih luas lagi. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Temu '\flicara Pengusaha Ternak, jalan sehat, lomba karikatur, lomba mirip suara
ternak dan masih banyak lrg,. DIES NATALIS FAPET XXIi diakhiri dengan pentas seni yang dilaksanakaan di lantai IiI Perpustakaan Pusat. ( T.p )
MI]HIBAH KT]N.INGAI\ FAPET UGM KE FAPET
UISOEI}
JALAN SEHAT DAI-AM MNGKA DIES NATALIS FAPET rc( TAMPAK SALAH SATU PESERTA BEREGU NAMPAK BERPOSE BUAT PEMBACA
Penelusuran Minat dan Bakat Mahasiswa Baru ( PMBMB ) Pada tanggal 27
mengadakan kegiatan bersama
baik dalam bidang olah
raga
maupun dalam bidangtimbal balik kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. Mereka juga mengadakan kunjungan ke BPT Baturaden. Pada akhir kunjungan diadakan pentas seni bersama antara FAPET UGM dan FAPET
UNSOED. Tujuan dari kunjungan tersebut acialah untuk lebih mengakrabkan hubungan yang telah dibina. (Tep. )
3
September 1988 dilaksanakan kegiatan PMBMB dalam rangka mengenalkan kampus
Peternakan Pada tanggal 2 - 3 September 1988 Fakultas Peternakan UGM mengadakan kunjungan persahabatan ke Fakultas Peternakan UNSOED. Selama 2hari mereka
Agustus -
majalah "HUSBANDRY" akan lebih menggairahkan jurnalistik di kampus kita. (T.p )
sebagai
lingkungan hidup baru br$ mahasiswa baru. Adapun kegiatan yang lain dilakukan ^ntara bakti kampus, donor darah dan cak lupa seleksi
terhadap mahasiswa baru mempunyai yang kemampuan di bidang
tertentu. Acara ini diakhiri dengan
rnalam pentas seni pada tanggal 3
September. 1988" Dari kegiacan ini ada yang memprihatinkan karni
selaku pengurus Unit Pers Mahasiswa-, karena dari 296 rnahasiswa baru SKS '88 hanya seorang
yang memilih kegiatan Unit Pers Mahasiswa.
UPACAM PETIBUKAAN PENELUSURAN MINAT DAN BAKAT
Semogadenganterbitnya.^H?SUIFCIE*"ffiX3ffi U'#ff.['-XEX$J** 40
Husbandry No. I Th. Ii 1988
PNIL DI6KU6I DA\ 6APA6[MN NA6ION L
p[p6
]tAHA6t5W
INDONfl6IA
Dalam rangka
mengaktifkan
kembali lkatan Pers Mahasiswa Indonesia ([PMI) telah dilaksanakan Panel Diskusi dan Sarasehan Nasional Pers Mahasiswa Indonesia di Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan yang bertumempersiapkan Kongres Nasional IPMI diikuti oleh berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan swasta dari seluruh Indonesia berlangsungpada t9 - 22 Septem-
juan
Gambar : Kampus itu masjid dan masjidpun kampus. Mereka saling mencari sandalnya sendiri selepas shalat terawih. Layaknya dimasjid
ber yang lalu di lantai III Perpustakaan Pusat UNSOED.
Menpora Akbar Tanjung pada acara tersebut bertindak sebagai
Nah, disinilah tugas UKI Islam adalah salah satu dari22 unit yang untumewujudkan hampus sebagai ada di Senat Mahasiswa Fakultas masyarakat ilmiah yang religius, Peternakan Unsoed. Unit ini dimana iman, ilmu, dan amal dibentuk sebagai wadah khusus sholeh dapat terpadu secara untuk memenuhi kesejahteraan harmonis tanpa mengesampingmahasiswa Islam baik lahir satu dengan lainnya. maupun batin. Seharusnya. Dapatkah.....? Tentu Menyadari bahwa ranggung saja keberhasilan usaha tersebut jawab yang dibebankan kepada tidali bergantung sepenuhnya pada UKI. Unit Kerohanian
kan
UKIcukup berat, maka dalam usia UKI saja, namun senantiasa yang relatif muda, begitu ter- marilah segenap mahasiswa Islam bentuk langsung tancap gas deng- ikut memikirkannya sehingga
l.
pembicara utama disamping Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, Kanwil Deppen Jateng mewakili Menpen , Direktur Kemahasiswa-
an mewahili Mendikbud dan
-
aktivis IPMI periode 80 82. Sedangkan sarasehan dilakukan di Hening Griya Baturaden yang memutuskan tlniversitas Negeri Lampung sebagai penyelenggara kongres mendatang awal tahun depan. (
A. Herman Sumarna )
an menyuguhkan sesuatu paket benar-benar bahwa kampus Romadhon 1408 H. Mulai dari tampak Islamis . Insya AlIoh......... (Tlamr Lukit pengajian rutin sepekan sekali, shalat terawih jamaah, sampai ke majalah dinding Suara Romadhon yangikut menghiasi sudut ruangdi kampus Fapet. bulan Romadhon, ?
Itu di diluar
Memperingati hari-hari
besar
Islam, dan tetap mempertahankan pengajian rutinnya dua minggu sekali.
Ideal sekali memang, kampus sebagai komunitas masyarak;rt yang khas, mestinya mengembangkan kegiatan yang tidak saja berbau ilmiah tetapi lebih-lebih yang berisi diniah bernilai agamis.
Husbandry No. I Th. I/1988
41
a
tJPAt Dalarul Qadio mengharap segala dukungan baik berupd moril mauPun materiil dari segenaP civitas akademi
lJu,i,'ig::l;t,ffirrF:: kultas Jenderal Soedirman adalah merupakan wadah dari aktiJitas mahasiswa yang berbentuk pengabdian ini merupakan jembatan dari segala ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk di-
fakultas peternakan UNSOED. Khususnya kepada rekan-rekan mahasiswa y^ng ingin
Setyo Utomo
menyumbangkkan tulisannYa
menghubungi Dirut PT Radio Dian Swara silahkan menegaskan bahwa program koordinator siaran dari UPM
praktekkan dalam masyarakat peternakan yang (Setyo Utomo SKS '86). Kami penyuluhan kepeningkatan dalam upaya dilakukan oleh mahasiswa akan dengan senanghati akan menerima ahteraan masyarakat.
sej
UPM inni terbentuk sebagai
arti dan manfaatnya di masyarakat terutama dalam uPaya peningkatan g.i. Ditambahkan sangat besar
dari Pola Ilmiah Pokok ( P I P ) Universitas pula bahwa beliau manifestasi
Jenderal Soedirman. dimana pola mengembangkan bentuk pengabdian kepada masyarakat dari ilmu-ilmu yang kita dapatkan di kampus"
ini
Salah satu program dari UPM adalah oenyuluhan peternakan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu rirelalui media elektronika seperti radio. telah dius4halqn pelaksanaannya bahkan telah
Hal ini
mulai penyiarannya yaitu pada tanggal 28 Oktober 1988 melalui radio Dian Swari Purwokerto dalam matlacara "njajah desa".
Acara
ini
direncanakan dan iolah oleh tim siaran UPM yang bekerja sama denpn koordinator siaran dari radio Dian Swara. Adapun tim dari UPM menurut kesepakatan bersama diserahkan ke seksi publikaswi.
ini bersifat rutin atau terus menerus tiap-tiap hari Sabtu, jam 16.15 - i6.45'WIB dalam dialek Banyumasan. Menurut i< Bambang Umaya selaku Siaran pedesaan
dan-
mempertimbangkannYa lebih lanjut sesuai disiarkan untuk program siaran bulanan. Juga tidak
*rttutup kemungkinan kePada 'rekan mahasiswa yang ingin ikut berterima kasih atas uluran kerja sama dari UPM untuk serta dalam siaran pedesaan dalam sangat
bersama-saama
memberikan penyuluhan khususnya bidang peternakan. Sedangkan menurut
Bapak Sumarno
WHD menegaskan bahwa program ini dijadikan media latihan bagi para mahasiswa untuk ikut memikirkan beban masyarakat
khususnya dalam
uPaya
peningkatan usaha beternaknya. "dapat pula sebagai Parameter penguasaan ilmu peternakan, betapa tidak kita dipacu untuk mencari segala jawaban dari pertanyaan yang timbul dari masyarakat" demikian ungkaP Pak
Sumarno \fHD
yang j"g
berperan scbagai " Pa!" Singa " di RRI Purwokerto tiap-tiaP malam
jum'at i^ng sekaligus jrg,
koordinaror siaran "njajah desa" radio Dian Swara mengakhiri pertemuannya di ruang kerjanYa baru-baru ini. Kemudian agar acara terseirut dapat berlangsung sebagai mana kanli programkan maka sangat
berbahasa jawa banyumasan kami
persilahkan
menghubungi
koordinator bidang PenYiaran sebagaimana kami sebutkan di atas.
Pada acar^ tersebut jrg, menerima pertany;lan-Pertanyaan darri para pendengar atau peternak yang dialamatkan melalui radio ii.rio Dian Swara Purwokerto, Jl. Gandasuli No. 269 ( Proliman ) Kemudian Purwokerto. jawaban-j awaban kami Persi aPkan baik berasal dari ilmu Yang kami dapatlcan dalam bangku kuliah atau membaca di PerPustakaan atau bahkan menghubungi laboratorium - laboratorium Yang bersangkutan kePada unit-unit lain di bawah Senat Mahasiswa Fapet UNSOED Yang hendak
menyumbangkan artikel atau i:enruk siaran kami n:ei:ibu!:a
pintu lebarJebar
dengan_ catatan
mereka harus
menghubungi tim siaran kepada terlebih dahulu dari UPM. bersambwngke bal. 48
4?
Husbandry lrc. I Th. Il198t3
to Allcohol Bantu Droses Semen Belcu
sebuah 'Laboratorium Reproduksi Tern:rk, University of Agriculture di Krakow, Polandia para
Di
ahli telah membuktikan bahwa polivinil alkohol dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gliserol dalam proses pembuatan semen beku.
Hal ini berarti polimer tersebut drrpat berperan krioprotektor yang sangat bermanfaat dalam menjaga semen dari tek:rnan selama proses sebagai suatu
pembekuan.
Setelah dicairkan kembali, ternyata
semen
tersebut memperlihatkan bahwa 20 o/" ditnt^ranya adalah motil (hidup), ketika diamati di bawah mikroskop. Sedangkan semen yang mendapat perlakuan polivinil alkoholadalah 2o/o.Halini sama saja artinya bila ditambahkan 4 o/o gliserolpada "diluent". Meskipun tingkat motilitasnya masih rendah tidak tertu tup kemun gkinan p en ggu n aanny a secara besarbesaran di masa mendatang. Karena penelitian inipun masih terus berlanjut. (Pig International/ Budi rnomo).
Denemuan B-aru Dalam I)MK Dua orang ilmuwan dari Lab. Kesehatan Ternak Australia, yaitu Drs. Roeder dan Le Balanc Smith telah lama mendeteksi dan menganalisa penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Menurut ilmuwan yang bekerja untuk Reference L,rboratory itu, kini sedang dikembangkan secara pesat Elisa yang
positif.
Elisa ada.lah kependekan dari Enzyme-linked immunos orbent assay, yang bermanfaat untuk mendeteksi penyakit ini. Adapun binatang-binatang yang sering dimanfaatkan untuk uji serelogis adalah kelinci dan tikus, dengan reagen yang digunakan adalah Antigen Virus PMK 1465.
Hasil yang telah dicapai agaknya membawa angin segar dalam dunia kesehatan ternak, k:rrena ternyata hasil ini 100 kali lebih baik dari pada uji CTF (Complement Fixation Test) yang pernah dilakukan.
Uii yang
sama
penyakit-penyakit
jrg"
disarankan untuk
non PMK, yaitu penyakit
vesikularis, seperti vesikular stomatitis dan vesikular exanthema. (Asian Livestock/Budi Purnomo).
'slo fu1 *4
t,
lr
rcfotaryA{
S;oe{A? F-/aut\,t( fl!4*1
u'frtl $fltqer l4HUi AJI?AI 1g8s / 19s9
;Eti\flAT vcvgnPuH giaY
:
$arjtv-
-oad
(tcr14r *co?a/ g('riflre 41iv 'E_,
z')
Husbandry No. I Th. I/1988
43
PETER]IAKA I.
1{
HUA
SAPI DENGAN SAPI
: "Mengapa terlambat
?"
Siswa: "PaS ini saya harus membantu menaikan sapi jantan ke sapi betina".
Guru itu
HAooHAo"HA
III. MODEL IDEAL SARJANA PETERNAKAAN PROFESIONAL VERSI HUA HA HA HA.
Seorang siswa terlambat sekolah.
Guru
oo
: Lho, ayahmu kan ,.oa melakukan pekerjaan
Sebuah perusahaan peternakan membutuhkan sarjana yang benar-benar profesional.
Syarat untuk pria: 1.
!
Tinggi pundak 150-160 cm.
Siswa : Tidak bisa, pak ! sapi kan harus kawin
2.Berdiri tegak dengan kedua kaki.
dengan sapi !
3. Tidak bertanduk
Guru:......
4. mampu beradaptasi dengan pakan yang jelek.
?!
5. \(arna mata tidak hijau. 6. Punggung lurus.
7. dll.
\t /
Syarat untuk wanita:
a1
1. Sifat keibuan baik.
2. Litter size rendah. 3. Siklus estrus teratur
4.Mata.lincah.
5. Syarat lain dapat dilihat pada buku CIRI-CIRI KAMBING JA\TA !
II. PETERNAKAN AMERIKA VS IRLANDIA
trmi yr+rr':siop H^RU' nu,*l bArtfrtt
Seorang wisatawan Amerika melancong ke Irlandia.
lWisatawan Amerika yang kelihatan sombong itu dibawa berkeliling oleh seorang guide ke sebuah ranch sapi.
Visatawan : Apa ? Anda hanya punya seratus ekor sapi
?
kami punya sepuluh ribu ekor
Guide
:
I
Yach, begitulah, tanah kami memang
sempit.
rVisatawan
:
Mobil saya tidak
sangguP untuk mengelilingi ranch dalam waktu setengah hari !
Guide : Saya tahu kesulitan anda, mobil adayangsering mogok
!
saya juga
ukty4t
86
Husbandry No. I Th. I/1988
/ ,/ ,'
/,/ z
/,zz
' ,/r/
? ,4 u*51e1
$
W
.\
/z
4:
@t tq*
Husbandry No. I Th. I/1988
45
WISUDAWA\ & ITISTDA\I,ATI FAPIT IIISOID SEMESTIR GENIP TAHIJNAImDEMIK
PR0GRAIU
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
t2. 13.
Sl
Alumni
:1022/Pt/83 :534
Ir. Nana Storada Dwi M
NIM
:811/Pt/82 Alumni ke: 549 t7.
NIM
:914/Pt/83 Alumni ke: 535 Ir. Esti Dwiastuti NIM : 929/ pT /83 Alumni ke: 535
Ir. Ning Iriyanti NIM : fiZ1/pT/83 Alumni ke:537 Ir. RachmanDiaia
19.
20.
NIM
:805/Pt82 Alumni ke:538 Ir. Yohan Rusiyantono NiM : 941/Pr/83
Alumni ke: 539 Ir. Agus Triyanto NiM :940/Pt/83 Alumni ke: 540 Ir. Mulyudo Putranto NIM :968/Pt/83 Alumni ke:54i Ir. Agus Supriyanto NIM :838/Pt/82 Alumni ke:542 Ir. Agus F{erman Setya NIM :789/Pt/82 Alumni ke: 543 Ir. Gatot Febiantoro NIM :820/Pt/82 Alumni ke:544
21.
23.
25.
NIM
:1,086/Pt/83 Alumni ke:545 Ir. Irene Retnaningsih NIM :1053/Pt/83
NIM
:921./Pt/83
Alumni ke:548
Ir. Adi Susilo
NIM
:652/Pr/80 Alumni ke: 550 Ir. R. Bambang Pin E NIM :1057/Pt/83 Alumni ke: 551 Ir. Muhamad Arif Ansori NIM :879/Pt/82 Alumni ke: 552 Ir. Siswo Pudjianto NIM t laA6/Pt/83 Alumni ke: 553 Ir. Surip Surono NIM :7a29/Pt/83 Alumni ke: 554 Ir. Yekti dwi P NIM : t033/Pt/83 Alumni ke: 555 Ir. Lukman Amin NIM :883/Pt/82 Alumni ke:556 Ir. Mahanani Tri Rahayu
NiM
Ir.Imam Subardiasa
Alumni ke: 546 14. Ir. Asih Prandyani NIM :580/Ptl80 15. Ir.AgustinahSetyaningrum
4q
Ir. Karsono
Ir. Herwintono
NIM
$e7 /teBB
28
31. Ir. Marwanto
NIM
32.
Alumni ke: 564 Ir. Ghofar Ismail NIM :967/Pt/83 Alumni ke: 555
33. Ir. Siswanto SunYoto
NIM
34.
:806/Pt/82 Alumni ke: 566 Ir. Laras Bambang K NIM :1001/Pt/83 Alumni ke:567
35. Ir. Doso Sarwanto
NIM
36.
37.
:903/Pt/83 Alumni ke :.568 Ir.'$/isenoNurhamzah NIM : L031/Pt/81 Alumni ke:559 Ir. Muhaswad Dwiyanto
NIM
:1.076/Pr/83
Alumni ke:570
38. Ir. Iar Viati Teiasuminar
NIM
39.
:977/Pt/83
Alumni ke t 557 Ir. Henry Gunawan NIM :1013/Pt/83 Alumni ke: 558 Ir Doz. Kartikomas NIM :781/Pt/82 Alumni ke: 559 Ir. Agus Hariadi t05l/Pt/83 NIM Alumni ke 560 Ir. Ahmad Iftafid fi19/Pt/83 NIM Alumni ke: 551 Ir. Agus Rakhmat 907 /Pt/83 NIM Alumni ke 562 Ir. Tri Hast uri H NIM 882/Pt/82 Alumni ke 563
:1'079/Pt/83
40.
4t. 42.
'
:7037/Pt/83 Alumni ke:571. Ir. Umi Dawami NiM :871/Pt/82 Alumni ke 572 Ir. Catur Nugroho
NIM
2958/Pr/83
Alumni ke:573 Ir. Ruli Basuni NIM :975/Pt/83 Alumni ke:574 Ir. Supartinah Sri N NIM :771/Pt/82 Alumni ke:575
43. Ir. Sarjana
NIM
:1045/Pt/83:
Alumni ke:576
44. Ir. Arryad
Isya 870/Pr/83
NIM Alumni ke 577 45. Ir. Yunus 722/Pt/81: NIM Alumni ke 578 Husbandry No. I Th. I/1988
46. Ir. ME Meigawati
51.
NIM 1,a07/Pt/83 Alumni ke 579
47. Ir. Sutoyo
52.
NiM
1,062/Pt/83:
Alumni ke:
580
48. Ir. Tri Utomo
53.
NIM
:899/Pt/83 Alumni ke:581 49. Ir. Erny Yuliningtiastuti NIM :844/Pt/82 Alumni ke:582: 50. Ir. Dinar Santoso NIM :976/Ptl83 Alumni ke: 583
54.
Ir. Dwi Rahayu L
NIM
:996/Pt/83 Alumni ke:584 Ir. Ignatius Richiyanto NIM :7038/Pt/83 Alumni ke:585 Ir. Sukoriyanto
NIM
56.
NIM
:1090/Pt/83: Alumni ke:589
57.
:930/Pr./83
Alumni ke:585 Ir. Aming'W'inarno NIM :868/Pr/82 Alumni ke:587 Ir. Rudi Setijohadi NIM : t9t7/Pr/83 Alumni ke:588
Ir. Rina Dianawati
59.
Ir. Sudaryanto
: 8t5/Pt/83 Alumni ke: 590 Ir. Adiktira Yunus K NIM :637/Pt/80 Alumni ke:591
NIM
Ir. Pudjisetyono
NIM
:
867
/Pt/
Alunrni ke:592
PROGMJII D3
1.
t
Siti Herlina 438IPTUP
Sri Kustirin
2.
Sunendro
Nasa
3.
545/PTUP Katji Kusumawati 432/PTUP
4,
Kusnarni
316/PTUP Puji indriyati 385/PTUP Murniyati 478/PTUP
347
5.
Sarwono
28.
380/PTUP Toto Susilo
386/PTUP
559/PTTJP 29.
31.
Muttaqin 423/PTUP \7. Nugroho Priantoro 355/PTUP Siti Fatimah 396/PTUP
Sri Utarni
Dian'Wulandari
547/PTUP 532/PTUP Ribudiati Marhaeni 458/PTUP Irene Ari \Tidyawati
397/PTUP Yunarto Suprihatin 441/PTUP Nur Laela 445/PTUP Nugro Menik Nurhayati
439/PTTJP
5OO/PTUP
9.
Sri Lastuti
35.
10.
389/PTUP Dadan Heryadi 452/PTUP
Edy Santoso 47A/PTUP Joko Santoso 565/PTUP
36.
Rahayu Seksiowati 485/PTUP
Dwiantoro 499/PTUP
37.
Yani Prihantini
Sugeng Rahayu
38.
381/PTUP
185/PTUP Sri Anjar Ningsih 024/PTUP
Dwi Untari Pujihastuti 467 /PTUP
39.
Reny prasetyaningsih
6. 7. r\
/PTUP
27.
8.
11. 12.
13.
Suprapto
Utin Syafa'ati 533/PTUP
32.
33. 34.
Singgih Februhardi
529/PTUP Sri Hartati 546/PTUP Siti Jubaedah 422/PTUP Suparni
541lPTUP Kasam
518/PTUP Subiahti
469/PTUP
424/PTUP I
t
Husbandry No. I Th. I/1988
41.
Kosyati 569lPTUP Sujoko Hadi Putro
42.
392/PTUP Sri Tjahyani Ichtiarti 527
/PTUP
Dwiana Retnowati
Sri Rezeki
504/PTUP
230/PTUP Agur Tri Hartono
Dwi Sasongko RHC 562/PTUP 566/PTTJP
390/PTUP Supriyono 481/PTUP
Slamet
43.
Rasto
Mulyadi
Ratinah
279/PTTJP
486/PTUP
44.
399/PTIJP Toto Ismanto
Solekhudin
Sumarni
453lPTUP Ika Nuryana 446/PTUP Pujiarto 225/PTUP Nur Haryanto 444/PTUP Sri Riyatmini
47|/PTTJP
456/PTUP Supriyatni 403/PTUP Faizin 454/PTUP
45. 46.
47.
49.
451,/PTUP
Tavit Sumaryanto 474/PTUP Sukanto
479/PTUP
Sutiyani 433/PTTJP
Listiar,ingtiasih 488/PTUP Arif Makhfud Dwi Y. 577/PTUP Sri Endah Wati 421/PTIJP Revianto 450/PTUP Moerdaninggar S. 473/PTUP Purnomo Sidik
2OOlPTUP
52.
Johan Listiyanto 41TIPTUP Darta Mulyana
53.
538/PTUP Kusnudin
54.
427/PT'UP Agus Pramono
476/PTTJP
Martini 51.
Siswati
497/PIIJP S. Vahyudi \(ibowo 455lPTUP
tentunya masih kurang didukung oleh
266/PTUP Aris Rozandi 493/PTUP Teguh Setiadi 062/PTTJP Nukman Effendi
21T/PTUP Siswandi
483/PTUP Dwi Ratnaningsih
561lPTUP
-*-
""ir,"i
{lPM "i":t Dalam .......
o"r;"'
data-data
pustaka yang memadai. Akan tetapi, paling sedikit menggugah pembaca tidak tulisan ini dapit -memPerhatikan tentang bahaya untuk mengetahui, penggunaan pestrsida yang berlebihan, dimana ,k}rilrt t lr ini meningkat pesat demi untuk meningkatkan dan mempertahankan swasembada Pangan'
r8
Sukadan
491/PTUP
Sudah Amankab ........
-"rpw
/
,]
,
mengharapkan
sans--:
kritik dan saran
yang bersifat membangun demi lrelancaran acara ini. Nah,....... sekali lrg hanya dari bantuan rekan-rekan sajlalah acara ini dapat berlangsung dengan lancar. Jangan lupa kita ketemu pada tiaP-tiaP hari Sabtu sore.
Husbandry No. I Th. I/1988
TUNGGU TIQBIIAN,ITEITDAIANG :
LAPORAN UTAMA: MENTRUST VS MEE PROYEK-PROYEKPETERNAKANKEMANAARAHNYA?
l, I
OPINI:
'4{e FusTl l(upltiH
t
o
,
4 hJit?
ae, o41'q1o
I
I
i
t
il
i
:t I
L
Mustikah hal ini berlanjut di kampus tercinta
(siapayang jadi korban ?)
. LARORAN PERIALANAN:
' lCpataja kegiatan yang dikerjakan seiama "Penelusuran
Sejarah Perjuangan" ?
L I
I
I
t
Sejauh mana PartisiPasi anda : apa saja, Surat pembaca, tritit< dan saran, artikel, karikatur dan tulisan pokoknya bisa dibaca (dan tentu bermutu), souvenir menarik menanti anda bila dimuat.
Sssst....!! t
t_ I
a;
fl:
:ll
*-l .l:1
,#4,: :'
DIARUMSUPER Tampil dalam kemasan dua belas dan enambelas batang. Mutu dan rasa tetaP SuPer.
'''
i
f
tt"'"â&#x201A;Ź