Husbandry edisi 1

Page 1


ALBUM SERI PENGETAHUAN+

TITIAH MEilIIJU GERBATG PEilOETAHUA]I PEBSEIWBA HA

IV OEMilA IVG PENErbit PUSTAI(A AMMUR

li

hanuTrnou No 27 BAI{DuNG _ 40 123

Seri HISTORIAtrlA yang telah

terbit

ol. Asalrnula Bangsa Ihdonesia oz. Raia Raia Kutei 03. Srlnahamle purnawarftrafr o4. Tarumanagara- â‚Źl Ba;a pat a rurnan 05. Tatar Galuh o6. Sundapura o7. Sanaha I Saniaya oa. Maharatu Sima 09. Pakuan pa.iaia rao 1o..

Prabu Siliwangi

11. I)yah Pitaloka 12. Srrwiiaya 13. Borcbudur

Dapat drperoleh di sekolah_sekolah, toko buku terdekat atau pesan langsung ke penerbit. Harga Rp. 600,- per huku.

* Buku Seri Cerita Bergamhar


i

1.

Pena Redaksi

Dekan Fakultas l'e. Sambutan Ketua SEMA Fakuit"

2. Sambutan

3. ECitorial 4. Topik Utama

- Model

-

Ioe.

fesional Sarjana Peterna. sebuah catatan ke.

Tanggapan Tentang,..

jana Peternakan 5. Artikel Mahasiswa

-

-

Pendayagunaan Vaktu Lt pus dalam Usaha Pembentb" Pustaka dan Mahasiswa. Peranan Vitamin bagi Produ\

Ayam

- uhu dalam Radio - Kotoran Ternak Sebagai Gas Bio. - SKS dan Dampaknya. - Pengembangan Peternakan di Indonesra.

6. Progress

- Apakah Kompos

Bisa

Untuk

Pakan

Ternak.

7. BOX

- Oleh-oleh dari Dr.

8. Tinta Laboratorium

- Sudah Amankah Daging Yang Anda Konsumsi Dari Cemaran Pestisida

Su''n

andhyastuti

MS.

(Lab. Teknologi Hasil Ternak) sering disepelekan (Lab. Kesehatan Ternak) Irit dan Berhasil Ganda. (Laboratorium Mekanisa) Seminar Konsumsi Protein hewani. Seminar iSPI Malang. Seminar Agroindustri II. Penelusuran Minat Dan Bakat Mahasiswa Baru Alkohol Bantu Proses Semen Beku. Penemuan Baru Dalam PMK. Dies Natalis FAPET UNSOED XXII Muhibah Kunjungan FAPET UGM

- Kesehatan Ternak Masih

9. Oieh-oleh Ilmiah 10.Opini 11.Info Saintek 12

Berita Kampus

-

ke FAPET UNSOED. Penelusuran Minat dan Bakat Mahasiswa Baru. Sekilas UKI. Panel Diskusi Dan Sarasehan Nasional Pers Mahasiswa Indonesia.

l3.Peternakan Hua ... Ha ... Ha... I{a... l4.Karnpus Peternakan. l5.Suplemen Khusus : - \Y/isuda Sarjana Peternakan Dan D3

Husbandry No. I Th. I/1988


.{ssalamu'alaikum wr. wb. Pertama-tama kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S\fT, karena atas segala rahmatNya maka Majalah Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman " HUSBANDRY " ini dapat terbit dan hadir di tengah-tengah kita semua. Selanjutnya kami mengucaPkan selamat kepada Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan

Universitas Jenderal Soedirman yang telah berhasil menerbitkan Majalah HUSBANDRY ini. Kami berharap semoga Majalah Husbandry dapat merupakan Media Komunikasi seluruh Civitas Akademika Fakultas Peternakari Universitas Jenderal Soedirman, sehingga komunikasi antara staf pengajar staf administrasi, mahasiswa dan alumnus akan terjalin lebih akrab lagi karena kondisi semacam ini sangat menunjang dalam membangun masyarakat ilmiah mauPun untuk keberhasilan pelaksanaan fungsi tridarma pergunran tinggi.

Disampingitu kami mengharapkan pula agarMaialah Husbandry ini dapat menunjang proses belajar mengajar mahasiswa terutama untuk mengembangkan daya penalaran, bakat dan minat dalam bidang karya tulis. Daya penalaran yang tinggi merupakan Prasyarat yang penting bagi mahasiswa, sedangkan pengembangannya tidak cukup hanya program kurikuler saja, tetapi perlu ditunjang dengan kegiatan kokurikuler dan extra kurikuler.

Akhirnya kepada seluruh warga Civitas Akademika Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman kami mengajak untuk ikut menyumbangkan karya tulisnya, memelihara kelestarian dan pertuur-buhan Majalah Husbandry ini agar harapan lcita dapat terwujud. 'Wassalamu'alaikum wr. wb.

2

Husbandry No. I Th. I/1988


Sambiitan Ketua 6ema I*Liltas Peternakan pada Mqlalah hluobandry.

" Barang siapa mengangkat pena untuk menulis, maka ia telah rnelakukan perj.,*;,1an ". Begitu kata orang bijak. Pena kadang memang lebih menakutkan dari pada pisau tajam. Perjuangan suatu bangsa juga tak akan lepas dari perjuangan " si pengangkat p.rr, ". Perjuangan untuk memajukan suatu kampuspun tak akan lengkap tanpa perjuarlgan lewar pena.

i

Perjuangan lewat pena di kampus Fapet Unsoed tercinta untuk saat ini dan masa mendatang akan tersalurlewat unit khusus di bawah SEMA yane disebut Unir Pers Mahasiswa I3p.r. Salah satu produk Unit Pers ini adalah majalah'yaLig sekarang sedang anda baca,

Husbandry Husbandry, sebagai media keeiatan yane beriuans lewat oena diharaokan mamou berPeran sebagii wadih kreatifitas"dan wadih pere.fibangrr' il*u bagi'mahasis-a^ Fapet Unsoed, sehingga pada kelanjutanny.a Husbandry-ikut. beiperan.dalam-mendukung t.r.iptanya sar)ana peternakan yang protesronal seperri yang kita idam-idamkan. Akhirnya, kepada segenap pengurus Unit Pers Mahasiswa Fapet Unsoed dengan ini kami sampaikan penghargaan yang se besar-besarnya atas perjuangan anda. Kepada para pembaca kami ucapkan selamat membaca.

SEMA FAPET

Husbandry No. I Th. I/1988

3


-ParnaQpdotrasi Pembaca yang budiman,

hrru mdia

homunikasi fakuhas paa'nalezn, yaitu nujalah MIKAPET tidak terbit, rnaba kali ini cirsitas academira Fapa alean bemlnli memiliki media homunialeasi yng tentilnyd sudah lanu dinantikan kedatanganny. Saelah

I

Mdjalah HUSBANDRY )png baada di tangan anda ini adalah media homunikasi Fapa [Jruoed yng merupdkan nwnifuasi harap4 ki?rrt, aspirasi dan inovasi civitas acadenticafapet unsoed, yngpada gilirannya akan bmindah selngai ientbaan ernas lmgi tenoujudnyperkembangan ilmu paatakan Htususny di lingkungan leanryus Fapa. ; hubanganyangbarmonis mehlui konzunikzsi

timlnl balik anara

mahasiswa dan antaru nabasiswa dengan dosen.

Tentury ada patanyan melintas mengdpd nanw MIKAPET diganti dengan HUSBANDRY. Nanu Husbandry ini adalah hasil karyleaun bavma anura staf rdaki dengan Senta Fapa Unsoed. Perubahan nama MIKAPET menjadi HUSBANDRY diharaplun membangkitlean gairah dtau sefiangat baru dan juga penanrpilan baru tentuny. Dengan hadirrcy rwrna HUSBANDRY ini balezn berarti krpling jafi furi MIKAPET. HUSBANDRY taap berpijak dari MIKAPET dan membawa misi khasas xbagai learaktoistik mdb komunih*i ptenuhzn yitu pengembangan bidangpeterrukan dengan sqah aspkry. HIISBANDRY memparyi kqritndian tenendh'i yngtentilny bobeda dengan komunikasi hinny. Merrung HUSBANDRY baMa" learau lahir dai lingkungan yng ntem?unyi cii khusus yng berbeda dengan lingkungan hinny ykni fakuhas petenuleaa aua hztakanlah suara hati nurani fakuhas paonakan UNSOED, yng dirnanifatasilun dakm rangka ibut andil dakm pembangurun ltdonab hhtsusny pembangurun bidang paerrukan yngg menentu pkar-pkzr profaiorul sauai tuntaun iaman. Namuntidak menatup lumunghiran, HLISBANDRY juga ntembuka hati selebar-lebarny jalar komunileasi dan koia una dengan haras

nujalah aua mdia komunihzsi

kin

denti ntendukungperhemlnngan

bernu.

Rdaksilmbdrq dan beruuha agar HLISBANDRY tabit secara tatin satu kali saiap semater dan jiltzlau memunghinlean dua leali tiap semato. Harryn ini tenturrya alean tawujud bila nuna pentbaca budiman ikit boprtisi aktif dan 'sense of lxlonging' terhada? HUSBANDRY. Bohcmbang atau tidahny HUSBANDRY tetgantung dari ciaitas academiu Fapa Unsoed. Tmtuny bia lnrharap media komunilusi HUSBANDRY yng hita nillihi dan cintai ini tampil dengan tegar dan qualified dalam arti babobot isirrya. dan tentany ia mouplean suatu hebangaan, bal'ena bagainunapun juga HUSBANDRY moupkan duu dai seluruh wajah dan hati Fapet Unsod.

I{ami stafparyasub HUSBANDRY alwn ba'usaha untuk itu dan rnengajah ciaitas actdemica Fapa Unsod tntuh berlombdJomba 'factabichul hhoirot' baprisipsi ahtifpda sentua balanun HUSBANDRY dengan at'tihel-arileel vngberbobot. Hatapn iniprioitas

ditmjukan

kepdda relean nuhaskwa Fapet dan juga staf dosen Fapa unsoed.

yng ah raab ?ada penantpilan padana HUSBANDRY ini tentuny masih banyb kekurangan, ol$ kzrerwny dmgan sqala kaotdahan hati kanti mena'inu kritik dan Mlan yng membangun demi pa'baikan HUSBANDRY,, InsV Allah Tiada gading

surat-suratandayngboisikritihauu sarunakan kanti muatpada ruangsul'atpembacdpadaedisi HUSDANDRY mendaung. Sekrnat membaca dan leami tungu prtisipsi anda.

Wasshrn

l?.kl,o;

Husbandry No. I Th. I/1988


SAnJNA PETERNAI(N PROFESIONAT I}ArI TANTANGANNYA

Menyimak sub sektor peternakan di Indonesia selama repelita IV terlihat angka pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Namun demikian masih ada tantangan-tantangan lain yang harus dihadapi diantaranya adalah : Pertumbuhan angka kerja sebagai akibat pertumbuhan penduduk. Jumlah tenaga kerja yang masuk dalam sektor pertanian (termasuk sub sektor peternakan) masih akan besar. Hal ini menyebabkan : -

Makin sempitnya lahan usaha tani

- Kemampuan

untuk mengadakan infestasi sangar terbatas

- Tidak mudahnya melakukan afisiensi.

Rendahnyarproduktifitas usaha tani ternak dan tenaga tani yang muncul dalam bentuk - Jumlah populasi dan produksi vital ternak masih rendah - Produktifitas kerja peternak yang masih rendah.

:

Perlunya penyediaan pangan asal ternak yang diperkirakan akan meningkat di atas peningkatan pertumbuhan penduduk sebagai akibat peningkatan pendapatan dan kesadaran gizi. Peningkatan peranan sektor peternakan dalam pemupukan sektor peternakan dalam pemupukan devisa ataupun penggunaan devisa. Masalah yang perlu dipecahkan meliputi : penyakit hewan, harga bersaing serta kwalitas yang mampu memenuhi selera pasar. Sumber daya alam belum sepenuhnya dimanfaatkan yaitu potensi lahan, limbah pertanian, limbah industri serta potensi ternak asli. Masalah lainya adalah berupa kehilangan pasca panen komoditi asal ternak masih cukup tinggi (daging 70o/o, telur 15-20 o/o, susu 5-12o/c' serta kehilangan dalam perdagangan ternak seperti kematian L-3 o/o, susu 7-10 o/o). Diperkirakan tata niaga ternak masih dapat lebih diefisiensikan. Fluktuasi harga pakan merupakan masalah pluktuasi h*g. produk unggas yang tidak sejalan dengan fluktuasi harga pakan merupakan masalah yang cukup rawan untuk perkembangan peternakan ayam. Dari segi kelembagaan, diju.mpai masalah-masalah : Ketentuan perundangan yang masih perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi mendatang. "Law Enforcement" beberapa ketentuan perundangan, kelembagaan pelayanan dan "Human Resource Development" aparat peternakan. masalah yangperlu diperhatikan : Intensif untuk pelayanan modal, penyerahan peran serta modal masyarakat untuk pembangunan peternakan rakyat.

Di bidang permodalan dan pembiayaan pembangunan,

Dalam rangka pengembangan wilayah masih belum terpaduny daya alam, kondisi sosial ekonomi wilayah-wilayah.

a antaradata pendukung agroklimat, sumber

Hal-hal di atas memerlukan penanganan yang intensif dan perlu menyerahkan pakar-pakar di bidang peternakan yangprofesional, yang mampu mendarmabaktikan dirinya guna kepentingan bangsa dan negara di bidang peternakan. Apakah sarjana peternakan siap untuk menjadi sarjana peternakan profesional yang siap dengan tantangannya l.

Husbandry No. I Th. V1988 i I


UOPNK UTRMN MODEL II}EAI SAIUANA PETERIIAI{AN PROFES[ONAT PROFESIONAL

.

Alangkah merdunya kata ini .9

fa;ir* Ji-ria teriadi tatap muka antara pimpinan mahasisil";, p.*Ui". kegiatan-mahasiswa, senat *rlTfia a"" sej"umlah- mahasiswa ' 3apak, Ir'

S".*r."o

Mardjono Dekan Falcultas Peternakan is",,d,t"-'"udara sekalian' pada saat

U"t".a *eling

*y. "r"tif, kutah dulu mahasiswa diharapkan menj.ii or"rrg yang generalis , tapi pada saat.ne.gara kita 'r.*rkir, i,r;" i.p.tti sekarang ini negeri kita mem-

s*.jrt yang benar-6tt'"t profesional"' " Begitulah, malam renungan berlalu tanP.a.sebuah yangsebenarnya profesional itu' pertanyaan

Lrrrut t

""

^P^ dunia tinju, apabila profesional disebut-sebut maka yrrrg terbayrtrg di benak kita adalah seorang Pe;tr* id kekai Eerpakaian celana p:ldeh tanpa [;;; ir*p., bertiniu 12 ronde'.Apabila'ibi:-1i: nya seorang petrniu profesional bertarung' setlaP

Di

il

;;; ;il;"a^rti

t.rkan g becak sampai

p ej

abat. tin ggi

ikut ierperan serta mei-'gh"'g'tkan suasana dengan yang menduklng salah satu petinju' Sebagian orang taruhan ;;;;;; b.t:pekulasi betpetan serta lewat *.t"'i.r siapa pemenangnya dsb' dsb' Itulah

;.;;;

petinju profesional

!.

kata Profesional adalah pemain bayarasr ' begitu Bahasa Poerwadarminta dalam Kamus Umum (1sie1.1ot'," Mc Echol dan Hasan Shadilv drirr* Inggris juga menteriemahkan sehingga kalau ,tJ.ti""rf sebagai p.-Ji bayaran' tentara ada istilah Profesional Army maka ^rtrnya amatir' kata bay;;r;. Profesional adalah lawan Istilah profesioanal mungkin memang lahir di tn**ir. siandard ljniversal Dictionary menyebuti.rTUrrr*, profesional mengandung arti pertaining ,o , ,p"rirl occupation, often f91 gain' Sedangkan tWebster's \Worlis University Dictionary menterj;;;L;; profesional sebagai. ol: Yh" engages in i."rrr"d ,o.atiorr. Dalam dunia bisnis dikenal pula ber;;;;-yr"; profesional, yaitu orang- yang mencapai untuk ;;Gril-;;igguh dalam bekerja

i;;;" ;;il i;r,

6

hasil yang oPtimal, yang terbaik, yang ler-

;i;4, y^rr; plti"g memberikan manfaat dan it:I*"li: ,.rfrod,rkrii yang lai" yang intinya"hasil yang ke 22,10 Pebruari 1988' suatu

i;; ;;;sn- P rdr r"rt mala'i 1tl1"s'" ;krl;;r'P.ternakan

suatu

maksimum".

Cukup banyak juga rupanya arti profesronal' Bukan t.k.drt tt'tike Tyson yang merobohkan lawan dalam waktu 90 detik. Bukan pula sekedar pemain frng ,.l.t.i bertanding lalu 41p". duit' Profesional yang telah dipakai di berbagai lingkungan'

Perguruan T'inggi sudah dikenal istilah piofesionalisasi yaitu proses untuk me,rr"rrrrpi.r, profesi-profesi. Kata yang terakhir ini lebih iikenal sejak Prof. Dr. Nugroho Notosusanto melontarkan konsep \flawasan Almamater' Profesor yang pernah menjaLat Mendikbud yang-kini sudah A-Itir* ini menyebutkan bahwa profesionalisasi merupakan salah iatu .tugas dari . segenap civitas akadeLika suatu Perguruan tinggi. Hal ini jelas terlihat dalam butir ke-empat 'wawasan almamater yang menyebutkan bahwa ke-empat unsur civitas lU"i"*it . (tenaga peng3jar, karyawan administratif, mahasiswa dan a'iumnus) dalam uPaya menegakkan perguruan tinggi sebagai masyarakat ilmiah mei.Lr".t rk"r, T; krry., yakni institusionalisasi, profesionalisasi dan transpolitisasi.

Di lingkungan

Ada profesi, ada profesional, ada profesionalisme' ,d, proferionalitas,-ada pula profesionalisasi' Itulah p.rke*brrrgan bahasa ! Ada profesional dalam olah p-rofesional dalam bisnis, ada pula.proirgr, "d, feiional d.l** ilmu. Mari kita telusuri profesional bagi sarjana peternakan.

Ilmu Peternakan dan Perkembangannya' Bidang peternakan memang selalu bertambah luas sesuai dI"g" .perkembangan manusia' Disamping ada bidang"lo.r.irrtrt t.rrak yang lebih didalami oleh

Fakultas kedoLteran Hewan, maka bidang nonkedokteran hewan ternyata memPunyai jangkauan yang amat luas sebagai Lidang yang didukung oleh ilmu terapan. Pakar-pakar peternakan menyatakan bahwa Ilmu Husbandry No. I Th. Y1988


a Peternakan adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha manusia untuk biternaL atau mengusahakan pEternakan dari berbagi jenis ternak untuk memperoleh keuntungan dari padanya. Ilmu peternakan mempunyai dua bagian kelompok ilmu, yaitu :

Ilmu Biologi yang meliputi Zoologi, -Anatomi, Histologi, fmbiiologi, Kimia, Microbiologt, Parasitologi, dan pengetahuan tentang penyakit terutama penyakit ternak. 2. Ilmu Elconomi, diantaranya Ilmu Ekonomi llmum, Ilmu Ekonomi Produksi, Ilmu Ekonomi Perusahaan, Marketing (Pemasaran), Management' Koperasi dan lainJain. 1.

Dari kedua golongan ilmu tersebut

kemudian timbullah ilmu-ilmu teraPan sePerti yang sekarang dipelajari oleh mahasiswa Fakultas Peternakan khususnya Fapet Unsoed.

Dari Ilmu Produksi Ternak muncul Ilmu Produksi Ternak Potong Sapi dan Kerbau, Ilmu Produksi Ternak Potong Babi, Ilmu Produksi Ternak Perah, ilmu Produksi Ternak Unggas dan sebagainya yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan domestikasi hewan dan perkembangan budaya manusia. Kalau dulu kelinci tidak dikategorikan ternak, maka beberapa tahun yang silam pakar-pakar peternakan menyatakan bahwa tr<elinci adalah iumbet protein hewani yang Potensial atau bahkan sebagiarr orang menyatakan "amat" potensial.

Dengan demikian sekarang kelinci

telah

"dinobatkan" sebagai hewan ternak beriringan denggn di4obatkannya ',Ilmu Produksi Ternak Kelinci.

Kelinci hanyalah salah satu contoh. Hewan lain seperti Kalkun, burung Merpati dan sebagainya *.-prt yai nasib yang kurang lebih sama dengan kelinci. Dalam Ilmu Produksi Ternak dikenal istilah yang merlurut pakar Ilmu Produlssi merugalean "kunci sukses"'uJaha peternakan. Istilah tersebut adalah segi tiga produksi. Segi tip produksi harus digambar dalam bentuk segitiga sama sisi yang terd-iri dari

breeding (pemuliaan), feeding (pakan) 4*" **rrng.-.ni-(pengelolaan atau

t?-ta laksana). Kalau

salah iatu sisi (misainya breeding)berkembang (baca:

melebar), maka sisi feeding dan rnanagement harus berkemLang sejalan dengan perleembarrgan breeding" Teori ini rnenunjukan kepada i<ita bahwa apabiia

tr{usbandry No. t Th. I/1988

maka salah satu hewan dinobatkan sebapi ternak produksi dari sesala ilmu yang mendukung segr tiga berkembang secara beriringan' i.i""f. r.tt.tr, apabila kita memperoleh ternak pt.t r.t "ya, y*g aifii*t drti .uiut.pandang Ilmu Pemuliaan memPunyai nilai-genetik yang tinggi atau memperoleh ternak yang

i.*t

il.*

t.ri"k kit.k.t

l.h 'kita

'imulia", maka kitapun harus memuliakannya. Kita harus memelihara dengan tata laksanayangbaik dan dengan pakan yang baik. Jelas sekarang bahwa Ilmu Peternakan pada masa 20 tahun yang silam akan berbeda sangat nyata dengan Ilmu Peternakan pada kurun wa}<tu lima tahun yang akan datang. Sarjana peternakan dalam dua kurun waktu tersebut juga mempunyai bobot ilmu yang berbeda. Hal ini tentu disebabkan karena ilmu-ilmu lain terutama yang mendukung perkembangan peternakan terus menerus berkembang juga karena tuntutan masyarakat dari tahun ke tahun selalu berubah-ubah. Model Ideal Yang Profesional Seperti kita ketahui bersama, pada saat sekarang ini petani peternak di desa-desa, yahgbeternak sekedar pengisi waktu luang menganggap bahwa sarjana peternakan adalah orang yang "allround" dalam masalah peternakan" Terutama masalah peternakan yang menyangkut diri mereka. Kalau kita saja yang masih berstatus nrahasiswa, mampu bercerita banyak tentang penyakit ND, PMK, Brucellosis, atau tentangsapi FH, Brahman, Ongole dsb., maka petani peternak sudah berani mengacungkan jempol pada seorang sarjana peternakan karena sarjana tersebut tahu betul tengang nilai pemuliaan seekor ternak, atau crqssbreeding atau hal lain yang secara pfaktis tidhk menjadi persoalan mereka. Orang yang hanya mendalami satu cabang ilmu peternakan nyaris tidak masuk dalampenilaian mereka. Atau dengan kata lain model ideal sarjana'peternakan profesional bagi kebanyakan petani peternak adalah sarjana yang mengetahui masalah-masalah peternakan :fangumum.

'

timbul pertanyaan, seperti apakah model ideal sarjana peternakan profesional menurut orang-orang di kalangan Perguruan Tinggi khususnya Fakultas Peternakan Unsoed ? Salah satu jawabannya ada pada benak anda sendiri sebagai mahasiswa. Jawaban lain anda dapat baca di bawah ini. Jawaban ini merupai<an hasil wawailcara Husbandry dengan beberapa orang yang dipandang cukup dapat memberi gambaran pendapat tentang Sekarang


a dan perintah

profesional mencuat lagi ke- Bila kita mendengarkan pertanyaanmeluncur dari muluf siapa atau permukaan pena. Bukan karena ada gebrakan seperti itu, entah dari

Mrrl"r,

kr;;"r';;;.i;h

hali kita sendiri-maka tetapi Karena masalan ikut-ikuran, tetapl araupun latah dan lKut-lkutan, ataupun Ii:111?It:::i1ig,-q:5il: j:.lik;.Barang;kdi drlr* pikiran"kita aLan proflsio'al me- mang perlu dibicrirkr, dan dt;e;att DanyaK sosor qar totrt.lrr strua6dr alternatif nominasi yang laik menggenggam

r--l pentingdiomongkan.TetapikalauonlIwlol.;.1l.}y:|-::*j':l".:**:3:x

firfi:"'*:'i,'H:'ffTlt,::l;l1ilf t';- I lama

vaitu

"proiesiJnaris"'

da'

fesionalisme".

1

f

i &*f.i ,;*;

r^-^^- versinya .--.r;-: II -: profesional -----:-.'^ sendiri--^r^^:^-^r dengan arti ., r

'

ditafsirkan cenderung Meskilun begitu

berbeda. -

'i 'r teroaPaE ^- t-^ - - -l-Kemasrn

II

I

|il:T,i'?liff:i:T",,q'i",*"f,.T:l Bahkan kadang-kadangtokoh itupun hilang

saja dalam gi-kira1 karena ternyata I U;t. dilihat dari sisi lain kurangnya terlalu vubrLs I Utgit'

PfOfeSiOnaI ? -

!

GV-VEI'V--!E-

Kecil 'H:':'J.::i::j::)::" Sebuah Ca[aLan Oleh : Budi Purnorno

I

samaan-kesamaan ^ t----^ agaknya

yang

lifiifii;'HT:,il'i1ffiH.,41ffii;

gl l';*lmt;;

lil;;;' nya memang I

keadaanma-

sih demikian.

perlu kita ingat dan patur dicarar,.yaitu sama-sama Sarfana profesiorial ? I mencerminkan adanya suatu "kecakapan '''. khusus". '."*":"-'- II P.rrodan kembali hadir mana kala kita membaca Tentu saja kecakaPan yang dimaksud disini adalah I iH.r, dalam - sebuah surat kabar berbunyi demikian, segala permasalahan Peternakr, ;Di.rri beberapa sarjana peternakan tanggap -mengatasi | .7ang pro*in8: yang yang ada Thjnqga.diperoleh lf.rior,rl". Bagi para sarjala'yang memiliki kesemuntungkan b-aif !ag-i dirinya sendiri prr.n membica'iklan tersebut tJntu.akan tertegun fiYl:-" f,1T I masalah ada tidak 'b;.;.p" jenal. Betapa tidah, dalam diri sang rrrfirm orang Lin. S.lri, itubila dirasakan | malca ia akan berusaha lg.ngeTlangkan peternakan I ,*r., ^ berkecamuk perranyaan-pertanyaan (denpn cer^nya sendiri) sehingga lebih meng- | ,lp.U "L.o ,-_Apr[* aku sudah prof.sion.l ?-atau (semua pihak). untungkan oleh. iklan | ,irp.krh ,.L.rrrrrry, yang diharapkan Itukah profesional i barangkali pertanyaan itu I itu^ ?. Pertanyaan t p.tti it, hampir. tidak bisa *.*Uu-bung ke luar. Tentu"saja iiart seda.,gkal I terjawabpadawakturlu,jua.Tetapi.yan8igfas,::!$il itu. Masih banyaL kriteria-krit.ri, yr,g i;; y;;; | .tti,"k ,rrj"r,r. Apakah para sarjana itu dididik profesional)_ untuk menjadi fr.i"r dilampirkan bila ingin meraih iredlkarc.b.g1i --\ o II G..r.r. ,1-t?ia jawabannya YI'19 YA maka seorang yang profesioni'l (sebut saja ia adal]ah I iesiorral atau tidak. Kalau prof.rfl,i.lislsebagai mana -.oy.but jurnalis I s.udah termasuk- kw.alifilrast-tf,q.*T|:l retapi karau BEL,UM: I Lr1" tersebut. !:e,.r1i"'i,19 sarjana harus berusaha kera;.y11k,YilT'":lll: v45r vr4'5rrq.6 I r:*^-^ | U..t."gri itu, yang sangat didlnbakan oleh setiap Memang profesionalisme itu ada dimana-mana, | "-.'

h*il

iir,

:]:i

[fi;;;il,;i;*",.,,c;;;;;;;i;;Jl;;;ii; )-"--.-' ;A;;ffii;il;i;G;lJ;Jl.

;l:i*:;X':::il:ri:: 11ro':!,lr''I{i:Flj*::;,:i#l',:TjIXxt;.l*il,Tl;f ;iJffid;;;;;;;rrik t.Lrostruktur yang.be-

jangan selalu berasumsi bahwa

Xlis_ /..T1 I profesionalpun banyak lahir dari san_a.. DaY yang II saja1|^T: King t',:.fffi hanya seorang Don oi:i, tinju tercatat hanva

;;;; [;lrgr;."did;r.r", usaha peternr-kr", poil*y lembaea lain raLn ternak s,,n^k.lrrr.,.*rrisasi/ da' organisasi,/ lembaga ,r* Lfo ";:^ ararr | ;h;; 'o" 3f'm,'ilfl'olil;il"il,i'iJi:l"Hl,f i::,X I i"'[ tTf iT::iir;:**:::l**:*'::*;iliE'0" begitu saja dari rangit atau atap rumah ,1i,t1"9 olli';,,if'l:il,:ilI;,'Ti,;,';T:.J,il: I yrrrg'r.drrrgkita geluti ini. Siapa sih yr.rg dianggap I Itritrt, profesional menurut ttf;^?"t'-r?f:X ni;;;T;ri I s""*J;r.,,, 1s.,,., karva, .a u*1::.'-,?j:':ll':,::l i.b,?;t ;il;;:;;;-r.';;;,i;;rJ; -jamrnan !

ba sebut namanya t:-

8

-l

| ternyata

*riih

ada sangkut pautnya dengan

Husbandry No. I Th. I/1988


mutu, jaminan purna jual dan juga komirmen pada daya saing produk. Silahkan kriteria itu diterapkan pada sarjana, yang juga produk perguruan ringgi, untuk mendapat gelar tambahan "profesional".

Kasus

setiap orang toh boleh mempunyai pendapat, boieh mempunyai ide, boleh pula mempunyai tokoh didalam pikiran dan hatinya. Inilah agaknya yang mendasari penulis untuk menentukan seorang sarjana peternakan yang profesional.

Penulis jadi teringat Mahbub Junaidi, seorang Ada sebuah contoh yang menarik dan penring disimak, demikian. Paijo adalah seorang sarjani kolumnis yang tulisannya banyak bertaburan di peternakan , ternyara ia berhasil gemilang dalam usaha real estete. Banyak teman-temannya yang sarjana bangunan mengatakan bahwa Paijo orangnya profesional. Kasus diatas memang menarik ( maaf diulang ) karena sering terjadi. Tetapi benarkah Paijo itu profesional ? Jawabnya : Barangkali ! Sebagai seorang sarjana peternakan yang beralih

profesi lalu mendapat predikat profesional dari pihak lain sudah tentu jalur profesional yang difokuskan sudah melesat jauh dari kompas yang telah kita tentukan dan ingin kita harapkan. Memang tidak ada yang melarang seorang sarjana mengusahakan pekerjaan lain yang non peternakan. Tetapi akan lebih merdu kedengarannya kalau disiplin ilmu yang telah diselaminya selama bertahuntahun itu bisa bermanfaat (minimal) bagi dirinya

sendiri,

jika untuk orang lain masih

susah

diupayakan.

koran Kompas dan majalah Tempo. Dihadapan saya ia pernah melontarkan istiiah budaya malu (shame culture) dalam sebuah seminar "Rekayasa pemimpin bangsa" di Jakarta.

Lalu penulis ingin pula mengatakan bahwa sarjana peternakan yang profesionai adalah sarjana peternakan yang r-ahu budaya malu. Artinya, malu lialau dirinya mandul dan tidak bisa menghasilkan ^pa-^pa yang bermanfaat bagi orang lain. Malu, kalau dirinya tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah peternakan yang dihadapi peternak dan pengusaha yang bergerak dalam bidangpeternakan. Malu, kalau tidak bisa memajukan dan mengembangkan peter- nakan" Dan, malu kalau diam!

Barangkali pernyataan dan tuntutan profesional diatas kedengarannya agak komedius. Tetapi begitulah, sosok seorang sarjana peternakan yang profesional menurut anggapan dan versi penulis. Bila itu telah dilakukan dengan baik, tentu predikat profesional itu akan menggemi dimana- mana, meskipun ia tidak perlu memproklamirkannya. Barangkali sarjana yang seperti inilah yang sujana.

Tidak perlu dipungkiri. kalau masih banyak para sarjana kita yang belum memperoleh kesempitan untuk bekerja (kalau tidak mau dikatakan menganggur). Hal itu tercermin dari wawancara penulis Sebuah pemikiran bagi para pendidik yaitu untuk dengan Prof. Drh. R. Djanuar di rekrorar lJnwiku, memprofesionalkan sarjana, bukannya mensarjanaJuli lalu. Meskipun begitu tidak sedikit pula yang telah menikmati menjadi seorang pegawai negeri kan mereka yang belum profesional maupun yang maupun swasta. Yang menjadi pegawai negeri telah profesional. Itu saja. kebanyakan menjadi dosen disini, karena yang lainnya toh belum kedengaran suaranya. Barangkali Penulis adalah : penulis kurang rajin mencari informasi alumni yang 1. Redaksi SKETSA, Koran Kampus LINSOED. bekerja, bisa pula infoimasi seperri iru memang ridak 2. Pemred. VOSEF, Majalah Bahasa Inggris ada. UNSOED. Lalu lagiJagi timbul suaru perranyaan : Apakah Red. HIJSBANDRY, Majalah Fak. 3. sarjana peternakan yang profesional bisa dicerminPeternalcan, LTNSOED. kan daripersaingan mereka didalam merebur pasaran 4. Pernred" ANI&{ALIA, Bulletin bursa kerja ? Kalau jawabannya YA berarri kita bisa Fapet 3PTUP. meniiai sendiri seberapa jauh keprofesionalan para 5. &lahasiswa Fapet D3 PTUP. sarjana peternakan kita, termasuk juga para krearor (pencipta) para sarjana kita.

Budaya malu Banyak orang tidak berani membuar model, retapi

Husbandry No.

i Th.

I/1988

I


Tanggapan Tentang Model ldeal Sarjana Peternakan Oleh : Ir. Budi Qustomo, 6taf Dengqlar Lab. Produksi Ternak Perah

B

ukan saja karena keterbatasan saya

selaku orang dalam lingkup pendidikan tinggi ( baca :

miskin pengalaman

hasilkan tenaga yang

"

trainable"

sekaligus "marketable" dalam pasaran kerja. Maju setingkat

lrS, mereka diharapkan mengisi teknostruktur ), jug, karena untuk dalam masyarakat.

membuat model ideal sarjana peternakan profesional bukan hal yang mudah. Setidak-tidaknya untuk menciptakan suatu model, kita harus meninjau terlebih dahulu bahan yang akan kita buat model dan obyelc yang akan kita tuju dari hasil ciptaan model

Namun disini dapat dipersoalkan kembali, kalau orientasi pendidikan dituntut fungsional terhadap pembangunan, pembangunan macam apa ? Tegasnya

pembangunan untuk siapa ? Seringkali tuntutan demikian hanya melahirkan robot-robot yang dikendalikan dalam suatu sistem tertentu.

(konsumen penggunaan model), yang dengan sendirinya faktor preferensi konsumen pemakai model juga tidak boleh kita abaikan, sebab bagaiMantan Mendikbud, Nugroho Notosusanto memanapun bagusnya suatu model kalau tidak sesuai ngatakan bahwa pendidikan sebetulnya bukan untuk dengan permintaan pasar, maka model itupun menmengejar ilmu tetapi untuk mengejar pengetahuan. jadi semacam pajangan yang terpasang di etalase. Pengetahuan jiang dimaksud bisa berupa PengeLantas, muncul suatu pertanyaan: apakah suatu tahuan umum (Ready lcnowledge) yang digunakan model mesti harus sesuai dengan tuntutan jaman ? untuk kerja, maupun pengetahuan ilmiah untuk Pertanyaan itu boleh kita jawab, setelah kita tinjau study lebih lanjut/ lebih tinggi. Akan tetapi pengertian ilmu dan pengetahuan sering digabungkan. dulu konteksnya seca?a benar. Dalam proses belajar mengajar masih terdapat hal yangbersifat umum. Hal ini bisa Disini hingga waktu ini pendidikan kitapun masih kekurangan haljauh. Ada mahasiswa/sarjana berdalam mencari identitas. Dan kalau relevansi berakibat lebih luas adapula yangsangat pendidikan itu masih dipersoalkan maka yang pengetahuan umum sangat Keadaan ini bisa menjadikan "handicap". kurang. muncul adalah perdebatan klasik sekaligus "klise". ditangkap cePat Apakah sistim pendidikan itu harus berorientasi Akibatnya, hal-hal yang bisa walctu yang cukup lama. membutuhkan kepada pendidikan praktis (ketrampilan) ataukah Yang kita kejar sejak taman kanak-kanak hingga pada peningkatan "intelektual" dan sebaliknya, jangan mengharapkan seorang intelektual mampu p.rgururn tinggi adalah pengetahuan, karena pemempunyai ketrampilan "praktis". Syukur, kalau ngeiahuan yang dituntut di perguruan tinggi bersifat sistim pendidikan.kita memberikan kedua-duanya ilmiah, maka pengetahuan ini menjadi ilmu, lebih dan dengan pertimbangan kondisi dan waktu berupa konsep-konsep untuk rnencari pengetahuan tertentu, yang satu dapat dahulu diutamakan dapat yang lebih tinggi. yang lain. Tetapi dapat juga terjadi, kedua-duanya Itulah sebabnya, pengetahuan memiliki dua jalur diberikan tetapi mengambang. yaitu untuk dipelajari lebih lanjut atau untuk kerja . Dalam hal ini, pendidikanlah sebagai konteksnya.

Ketika diharuskan mengambil sikap,

maka perdebatanpun kembali muncul : Mana yang harus dipilih ? Karena pembangunan atau modernisasi masih terus berguna disini, orangcenderung memilih yang pertama : pendidikan praktis (ketrampilan), lebih fungsional terhadap tuntutan jaman (pembangunan). Pendidikan diharapkan meng-

a*r

Lantas, bagaimanakah sarjana peternakan yang profesional ? Profesi, bukan sekedar pekerjaan atau vacation. Melainkan suatu vokasi khusus y^ng bercirikan "expertise" (keahlian). "Responsibility" (tanggung jawab) dan corporateness (kesejawatan).

Orang menjadi lebih suka mengkambinghitamlcan

Husbandry No. I Th. I/1988 10


profesional sarjana dengan masalah pengangguran dan perguruan tinggi menjadi obyek yang empuk dituding sebagai biangnya. Dalam hal ini ada kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan manusia pencari kerja yang dihasilkan dari pendidikan. Persoalan utama yang dihadapi pengguna

Terus teran& saya tidak berani menciptakan model ideal sarjana peternakan yang profesional, sebab disampingsaya orangawam dalam hal ini sayapun tidak sanggup disebut arsitek pencipta model itu. Cuma ada sedikit saran (maaf bukan konsep), ranrangan model sarjana peternakan yang profesional adalah mereka yang disamping memiliki keahlian (penguasaan ilmu secara teoritis baik yang khusus maupun umum), memiliki tanggung jawab ilmiah (mampu menjawab tuntutan pembangunan), serta tetapi tidak mengesampingkan kajian-kajian praktis melalui latihan ketrampilan mandiri di luar kegiatan akademis selama

tenaga kerja ialah bagaimana bisa memperoleh orang (sarjana) yang memiliki kwalifikasi sebagaimana di-

harapkan. Khusus dalam hal ini harus kira bedakan bagaimana memperoleh sarjana peternakan yang profesional sarjana peternakan cuma sekedar untuk mendapat acungan jempol peternak, kitapun harus berpikir seribu kali. Sebab, pendidikan yang di-

peroleh

kuliah.

di

bangku kuliah memang bukan semata-mata menciptakan orang yang mampu me-

Kemudian ada pertany^an yengterbersit pada diri saya, apakah sang sarjana mesri harus profesional atau sang profesional mesti harus sarjana ?Don King sang promotor bukan sarjana ilmu olah raga terapi se-ui orang dimuka bumi ini pasti sepakat kaliu dialah yang paling profesional dalam olah raga tinju.

ngejar ketinggalan jaman (ilmu dan teknologi), tetapi juga memiliki kemampuan penalaran yang tinggi.

Memberi terlalu banyak harapan (dan jug, tuntutan) kepada pendidikan dapat menyesatkan, sebab pendidikan hanyalah salah saru bagian

Sebaliknya Pak Tono yang doktorandus IKIp (walaupun bagian yang penring) dari suaru raranan jurusan olahraga cuma menjadi guru senam ibu-ibu sosial yang lebih luas dan kompleks. Kitapun harus sadar bahwapendidikan saja tidak cukup. Pendidikan Vidya Andini (organisasi isteri sarjana peternakan). baru melahirkan menusia siap tahu. Sedang melalui Apakah Pak Tono masih pantas kita acungi jempol, lembaga latihan diharaplcan lahirnya manusia yang seperti peternak mengacungkan jempolnya kepada siap pakai. Dan melalui lembagapengembangan ingin sarjana tempo doeloe itu ? dilahirkan manusia profesional. ]

nodel topik yang Husbandry ajukan. Pendapatnya rentu dipengaruhi oleh beberapa hal yang menyangkut kedudukannya dalam civitas akademi Fapet Unsoed seperti tinghat pendidikan, pengalaman, wawasan,

jabatan dsb. mudah-mudahan pendapat yeig Husbandry kumpulkan dalam Bulan Juli 1988 ini bermanfaat bagi segenap civitas akademi Fapet khususnya mahasiswa.

S

n g n, r r,

1,

f2,, x, u.,, ?l? 14 *k

7l? n,,g,,rr,1, l,rr,, onlrr,rrot

l,

1,*

l,nu,

J,

y

lrpnlo ;

b,,. Jo.A"r,"fuL, W. S. Jt*

Jirrrilr,ryr, ,qn{rr,'

l;

Husbandry No. I Th. V1988

3r,

1,,,

bolrb, yrrrr/r, Lnr; So{rtrr, e Olrtrter

1988

{t,,, f2rurn Sr,,i o,,,, J,, li {,, I f:)n,' {,,,, i,,,, 8ogor.

11


I

Ir. Soemarno Mardjono DrfEen }lata kLilah Ihnu Drod. Ternak Derah Dekan IakLrltas DeLernakan Sarjana peternakan profesional ialah sarjana yang menguasai ilmu dan teknologipeternakan dan meng-

hayati profesinya.

Jadi ilmu dan teknologi yang dimiliki sedapat mungkin diaplikasikan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, terurama profesi sebagai seorang peternak.

Profesi seorang sarjana petern;rkan memang banyak sekali yaitu antara lain staf pengajar di perguruan tinggi, administratur, peneliti, wiraswasraan pada bidang peternakan dll.

Pada kenyataannya justru sangar jarang sarjana yang menerjunkan dirinya secara langsung sebagai seorang peternak, padahal bidang ini sangat luas peluangnya dibanding dengan profesi-profesi yang lain. Hal ini terus terang cukup mengusik pikiran saya. Namun setelah saya amari keadaan ini jrg, terjadi pada sarjana-sarjana lulusan lJniversitas yang lain di Indonesia, sedangkan di luar negeri di negaranegara maju peternakannya sama sekali tidak demikian.

Ir. Mahfudin Budiono, MS. 6taf DengEar Lab. 6osek Delemakan DirekLur pTUp Dengurus BDK (Badan Koordiuasi Kerlahaslsu,aau) Unsoed.Brdang Penalalan

Sesuai denggan negara kita yang masih berkembang ini, ada dua tuntutan bagi sarjana peternakan. Pertama dari pihak peternak yang pada umumnya rnasih tradisional. Pihak ini menuntut seorang sarjana untuk menguasai segala permasalahan peternakan. Kedua dari pihak perkembangan IPTEK. Perkembangan iptek yang semakin maju menuntut seorang sarjana untuk menguasai satu cabang ilmu sampai sedalam-dalamnya (menjadi spesialis). Oleh karena itu model ideal s;rrjana peternakan yang profesional di Indonesia menurut I

pandangan saya adalah 12

:

Oleh karena itu melalui kesempatan ini

saya

menghimbau kepada rekan-rekan staf pengajar baik para sarjana peternakan, dokter hewan, para ahli ternak unggas dan perah agar kita sebagai pendidik hendaknya memberi bimbingan dan tauladan kepada anak didik kita, calon-calon peternak masa depan, yaitu peternak yang berilmu dan selalu maju sesuai dengan perkembangan jaman.

Untuk para mahasiswa Fakultas Perernakan lJnsoed, baik yang termasuk dalam srratum I maupun D3 PTUP seyogyanya mulai sekarang sudah ancang-ancang menyiapkan diri untuk menjadi sarjana atau ahli ternak dan perah yang profesional peternakan sebab profesi ini sangat menunjang profesi-profesi yang lain. Dikalarrgan mahasiswa fakultas kita sudah ada unit-unit SEMA yang dapat mengembangk4n jiwa profesi seperri Unit Penelitian Pengembangan Peternakan dan Unit Pengabdian Masyarakat. Sebaiknya unit ini dikembangkan terus sehingga dapat berguna brg mahasiswa maupun masyarakat. o-

1. Memiliki pengetahuan dirn ketrtrmpilan

dalam

bidang peternakan secara memad;ri.

2. Perlu memiliki pengetahuan dtrn ketrampilan dalam bidang peternakan secara spesifik sehingga yang bersangkutan diakui oleh rel<an-rekan seprofesi dan pihak luar bahwa y^ng bersangkutan memang memiliki kelebihan tertentu dalam bidangnya.

Hal di atas adalah yang bersangkut

paut dengan

kemampuan ilmiah. Sedangkan apabila kita lihat situasi perokonomian dan peluang kesempatan kerja di Indonesia pada

akhir-akhir

ini,

maka sarjana peternakan yang

profesional adalah sarjana-sarjana peternakan yang melalui keahliannya mampu berwiraswasta dalam bidang peternakan dan bidang usaha tersebut mampu menghidupi keluarganya disamping keluarga -keluarga lain yang terlibat dalam proses produksi peternakan. o

-

Husbandry No. I Th. I/19g8


Prof. Dr. Narsum. l'lanlan Kepala Jurusan Droduksi Ternak.

Dosen IImu Makanan Tenrak. Banyak ahli peternakan yang menyarakan pen_ tingnya segi tiga produksi sebagai kunci keberhasilan usaha peternakan. Namun demikian di negara tropis

seperti Indonesia, saya lebih cenderung me_ mentingtan seg empat produksi, yaitu pe_

ngendalian penyakit, pakan yang baik, pemuliaan (.breeding) dan tata laksana dari ketiga frkto, yrrg

disebut terdahulu. Saya tekankan pengendalian

penyakit sebaagai satu sisi yang berdiri sendiri karena untuk daerah rropis penyakit rerap merupakan kendali urama dalam -.r,g"-brngkan peternakan. Padahal peternak-peternak di Indonesia kurang mendalaminya atau boleh dikarakan kurang mem_ perhatikannya.

.ini.Seorafg sarjana perernakan

di Indonesi;r pada s:rat masih dituntur untuk mendalami i...*prr faktor tersebut di atas secara praktis apabila inginsukses di lapangan. Mahasiswa 51 dengan

MKDU (mara Kuliah Bear Umun) yang lebih luas dibanding mara kuliah ke_ ahliannya juga ditunrut dapar cepar beradaptasi

lingkungan yang baru, sehingga narinya dapat bekerja di Perusahaaan perernakan apapun, di {engan

Dinas Peternakan, Bank, dsb. Sedangkan mahasiswa D: lebih banyak dibutuhkan dari pada 51. Tapi kenyataannya sekarang justru lulusan Sr lebih banyak dari pada D3 (lchusus unruk lulusan Fakultas Peternakan). Hal ini berarti ada tuntutan lain yang harus dipenuhi yaitu mampu menciptakan lrprrrgr;' kerja. Dengan demikian sarjana peternakan profesional adalah yang secara praktis menguasai segi e-prt produksi, mampu beradaprasi dengan lirrgkrrrirn kerja yang baru dan mampu mengembanlkrniy, d1la1n waktu yang relatif singk:rt, dr., ,rrampu men_ ciptakan- lapangan kerja baik secarra langsung maupun tidak langsung. Langsung berarti lulus langsung bisa menciptakan lapangan kerja, tidak langsung berarti lulus, bekerja di swasta, kemudian menciptakan lapangan kerja baru..

-

Texr 88oHusbandry No. I Th. I/198g

13

I


Dr. Ir. SNO SuwandYastuti' MS'

Mohamad Bata I'{ahasisva

lapet Unsoed 6K5

Assisten Dralikum

Slaf Pen6alar Laic' Makanan Ternak

1984

:

-

Anatomi ternak

-

Embriologi dan Histologi

Nrli

QLrminolo6r

ideal maka saya Karena model ini adalah model profesional adalah : rasa sarjana peternakan yang

- Fisika

- I. Prod. Tern. Domba, Kambing & Kelinci

1. Selalu kreatif dalam arti memPunyai ide-ide yang sesuai dengan pengembangan ilmu peternakan

- Ilmu Makanan Ternak Omnivora dan Herbivora

irrrl"-pu

melaksanakan ide-ide tersebut'

2. Mampu menciptakan aktifitas yang profesional'

tidak boleh lepas dan bahkan tinggi harus berp"garrg teguh pada fungsi perguruan di Indonesii yrit" ,ni^., lain perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya n"renjadikan calon-calon manusia yang menguasai ilmu pengetahuan iuga tidak hanya- melakukan penelitian demi Perkembangan ilmu saja tapi perguruan tinggi diharapkai mengabdi pada masyarakat, rnenyumbangk^r, il-unya untuk kepentingan masyarakat'

ardnya"prbil" telah Lulus dari fakultirs Peternakan' i. ,r,.*pu.,yai aktifitas yang sesuai dengan bidangry" drr, ,kiifitat tersebut dilaksanakan dengan ke,urrgguhrn hati. jadi tidak ada kata " nganggur" bagi

Dengan demikian apabila sarjana peternakaan b..,rr-i..r^r berpegang teguh pada fungsi ini maka ia sudah ,.rrrrrrrk ddr* kriteria sarjana peternakan

Apabila seseorang telah beiajar di perguruan tinggi tentang teori peternakan modern dan pratikum d.rrgrrip.r^latioyang canggih, maka bila terjun ke dalrt" lingkungan yang sama sekali berbeda dengan apa yang telah dipelajari secara- matang' orang tersebut mamPu mengembangkan profesinya

Sariana peternakan

yang profesional. harus mampu meJadi idealnya seorang sarjana nyumbangkan ilmu yang 'liperoleh di Perguruan Tinggi untuk kepentingan n:asyarakat terutama ma,yrrftr, p.d.srr., (karena sebagian besar peternak b.rrd, di pedesaar,)' Sehingga dengan demikian dapat membantu program pemerintah dal;rm mencapai masyarakat adil dan makmur'

Disamping

itu sarjana peternakan

j'go

harus

syabersifat irrtelektual. Intelektual ini mempunyai

rat-syarat yang harus dipenuhi yaitu

sarjana profesional.

3.

Mampu dan mau mengembangkan dan me-

ngamalkan profesinya sejalan dengan perkembangan pengeiahuan dan teknologi dan sesuai dengan situasi dan kondisi dimanapun berada'

illu

dengan situasi dan kondisi 1'ang ada'

yang ProDisamping -r.lrluitu sarjana Peternakan dituntut untuk mengikuti Perfesional kembangan IPTEK khususnya IPTEK yang rnendukun g perkembangan Peternakan' meKepada seluruh mahasiswa peternaka'^' saya ,rgr.rpkrn selamat menganalis' q'.n merennpa diri mencapai kriteria model ideal sarjana

.,itrk

:

1. Intelektual adalah orang yang berpendidikan ;trggi yang mempunyai p.engetahtran setingkat defr""'pe,rlgetrhran yang diberikan di perguruan

peternakar: y;.ng Profesional'

I

tinggi.

2. Mereka berminat pada masalah-masalah y1"F *"ry*gkut nasib (deitiny) manusia yaitu masalah moral dan politik. 3. Mereka mamPu mengatal<an pendirian-pendirian moral dan pendirian politik secara lisan maupun

tulisan. (pendapal 6arlllo Wtrawan 6aruono)

14

c

Husbandry No. I Th. I/1988


ARTIKEI PEITDAYAGT]NAAIT

I4AHASISWA

WAKTU II]A]IG

DT KAIIPI.JS DAI"{}I USAIIA ITEMBENTLK DIRI ulen : Jup

i kampus sering kita terlena I Drlr*t.r kehidupan 'r ir l-i-^ w/^l-... i

-l-*: begitu cepat men gejar perjalanan peraihan cita. Hal yang demikian menyebabkan problem kalau tidak dapat mendayagunakannya. Bahkan tak mustahil

kehabisan wakr-u. Padahal waktu tak mungkin kembali menemui kita. Oleh karena itu kita harus dapat mendayagr:nakan secara efektif dan efisien sehingga tak akan menyesal kemudian. Paparan berikut akan meng;rntarkan pembaca dalam usaha mendayagunakan waktu luang di kampus

kita akan

Pengertian Waktu Luang Adakalanya kita berpikir bahwa kita tak pernah memiliki waktu luang, sehingga melamunpun merupalcan aktivitas pengisian waktu luang. Soetopo (1983) mengutip pendapat'Webster (1961') mengatakan bahwa secara urnum waktu luang (leisure time) diartikan sebagar takirtgplace during time ured. for gainful ernploynmrs. Dalam pengertian termaksud , apabila waktu tidak didayagtrnakan untuk pekerjaan tertentu maka timbullah waktu luang. Kemudian dijelaskan lebih lanjutbahwafree time as a result of tanporary exontion from uork duties. Jika direpapkan dalam dunia kanrpus, pekerjaan dan tugas yang dimaksud adalah pekerjaan dan tugas non akademis di luar melamun, mengobrol tanpa arah, duduk relaks dan semacamnya.

memiliki nilai hours. Oleh karena

bours memberikan gambaran bahwa waktu yan glewat tak akan kembali lagi, maka kita tak dapat mengundurkan waktu sedikitpun rerapi harus memairrkan peranan dalam penggunaa nnya.

2. Orang rflemandang waktu sebagai energi dalam arti menyatukan irama (rhinne)yang menggambarkan pengeluaran energi dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Dengan demikian waktu mereaiisasikan diri dalam kreasi seseorang unruk melaksanakan tugas- tugasnya. i

3. Crang memairdang wakru sebagai emas (golcl) dalam arti waktu secara prakris memiliki nilai tinggi. Penghayatan ini lalu melahirk;ln " The tirne is rnoney".

Tiga contoh di atas menunjukkan begitu tinggi dan pentingnya waktu dalam perjalanan hidup. Bahkan Al-Qur'anpun lebih dari 74 abad yang lampau relah mengukuhkannya dalam sur;,rr Al-Ashr yang berartri waktu (masa). "Demi waktu (masa), sesungguhnya manusia itu akan rerrimpa kerugian, kecuali jika dalam hidupnya diisi dengan keimanan, amal sholeh (ibadah, kreativitas, produktivitas) dan tukar menulcar informasi (wasiat) dalam hal kebenaran (dalil, data, faktra) dan penuh kesabaran (dengan nalar tanpa emosional).

Oleh karena itu kita dituntut untuk pandai-pandai Al-Qur'an memandang bahwa keberhasilan membagi dan memanfaatkan waktu luang yang kita ditentukan oleh bisa tidaknya mendayamiliki hingga dapat menghadirkan nilai guna. Nilai seseorang gunakan waktu. Jika tidak ak;rn menj,rdi orang yang Slna waktu sangat tergantung peda pandangan merugi (khusrin, khosirin). seseorang terhadap waktu. Pandangan tersebut Vaktu Luang di Kampus misalnya: 1. Orang memandang

Husbandry No. I Th. I/1988

I

waktu sebagai jam sehingga

\Waktu luang di kampus dimiliki warga negaranya sangat bervariasi. Bagi tenaga akademis di Perguruan

15


a

I

firrggr, waktu. luang. dirasakan ffat< ,'-t^ k;hffi;pr" sebab prr*"dor." yang te-lah melaksanakan irgrt ppf.oknya dengat' -embetikan kuliah kelas' *Jr"k, 1*rrgrurg prlr.tg melaksanakan pekerj aan lain di luar k.,iputl Sebenar.,ya yang !1nyak kemungkinan *aktu luang di kampus acialah mahasiswa isorroro" 1983). Merek, banyak memiliki waktu iurrrg di irr. *rkru yang telah dijadwalkan'

1*:

Sebagai ilustrasi

berikut ini sebuah contoh soal :

macam Andaikan anda meqgambil 20 kredit dengan-4 pratikum dalam satit semester' Berapa waktu yang dalam sehari untuk memenuhi kredit telsebut l Dan berapa waktu yang tersisa ? Berikan contoh jadwal kegiitan anda sehari-hari !. Mari kita mulai menjabarkannya.

ii;;Jr"

Menurut teoti, waktu yangdigunakan untu! l kredit semester adalah

:

- 1 kredit untuk perkuliahan

- Vaktu yang tersisa sehari menit (:4,4 jam)" - Sisa terscbut bisa digunakan

:

948'6

- 685'6 :

263

untuk belajar dan ber-

karya. masih Kalau Cilihat contoh di atas' secara teoritis kenyataan' banvak waktu yang rersisa' Namun,pada ;;;';i;r t;ti"i r..rlrtangan waktu karena terbentur ;i; b;;yrt "i, t egiata" dan laporan pratikumyang silih berganti. Bagaimanapun alasannya saudara hartrs beranggap; bah*a di karnpuspun ada waktu lY1ng: Selain i*i.t" yang tersis, di *trt waktu iuang. bisa berupa i*m-ir* kujiah yang kosong, hari-hari libur seperti lrrri-t rti besar nasio-nal dan keagamaan"Waktu luang vans terbanvak adalah libtiran semester' Untuk apa iiUr? 40 hari kalau tidak untuk berkreasi dan menempa diri.

Banyak diantara kita yang !tt" f"*anfaatkan w"ktu luangnya untuk- mendalami profesi .dan

:

tetap muka dengan pengaiar : 50 menit kegiatan mandiri (mempersiapkan kuliah dan sejenisnya) : 60 menit

jumlah keseluruhan : 170 menit/minggu' - 1 kredit untuk pratikum :3-4 jam (misal dipakai yang3jr-) : 180 menit'

menambah klrasat ah pengetahuan seperti mendalami komputer dan berorgailmu agama, bahasa Inggris, -ia'jana

*trti "^ru'

plus" menjadi .Sariana gly: i.r*rUt,ia adalah sariana yang selain memiliki l.rUUr" di bidang profesinya iuga memiliki keahlian Ji Uiar"g l"in, se-pe.ti bidang ag1ma, bahasa Inggris dan koniputer. Kini tak sedikit instansi yangrnem-

pratikum-dan - waktu yang digunakan unt'uk 4 kredit ro Lr.a;', p.?kriirhrn adalah : (180xa) + (16x170)

p.thrtik* sarjana plus tersebut'.Bahkan kata Bapak il.kto. pad, ielrtiikan BPM dan SEMA kemarin

-

U"tttt,

3440 menit/minggu.

:

:

Sehinggauntuk tiap harinya 3440/7 49L'4menit' (24x60) - 491'4 - \Waktu yang tersisa dalam sehari 948,6 -enit (15,8 jam).

:

:

Contoh jadwal kegiatan sehari-had: - tidur 8 iam : 480 menit

: - mengaji (baca Al-Qur'an) - menyetrika seminggu sekali harinya 8,6 menlt.

:

2 iam,

15 menit 1

jam' sehingga tiap

-

- olah raga

dll

-

20 menit'

umlah keseluruhan

:

se-

17 mentt.

:

Kredit Semester Antara Harapan dan Tantangan Sekarang kita berada pada suatu sistim pendidikan Kredit Semester. Salah satu harapan atau tuJuan icredit semesrer adalah untuk memberikan kesempat-

mahasiswa agar dapat mengambil mata f.rfiri yang sesuai dengan minat, bakat dan kemam,lhirrgg" *af,asis*a vang -cakap -dan giat L.l"jri d"prt milyelesaihan study dalam waktu yang ;.;A;r:tingkatnya. Idealnya 4 tahun diharapkan Lii"r?rrr, drfrt d"'ggal landai(baca : tinggal fakuitas)'

il;;;,

- cuci pakaian dalam seminggu 2 kali

:

cukup.

," i.p*d,

- makan 3 kali : 45 menit - sholat 5 kali : 50 menit - mandi Zkali, ke VC : 3o menit

hingga tiap harinYa rata-rata

bekeria di Bank IP harus 2,8 plus pandai Inggris atau IP 3,0 dengan bahasa Inggris

L"i*r rrruk

685,6 menit (

:

11'4 jam)'

Tentunya harapan tersebut tak mudah tercapai kr;;;;#bagai faktor dan problem sering mengela;;l kirr. olefi karena itulah pentingnya mempersiaplrn s.dini mungkin sebelum melangkah jauh agar kita tak tersendat di tengah jalan' Pemanfaatan waktu hendaknya memperhatikan Bersambung ke halaman.""""" 16

16

Husbandry No.I Th. V1988


a menjelang ia menyelesaikan studinya, dan kita mengatakan : Apa y^ng akan dilakukan setelah

SKS DAN IilT&TPAI(MA OIeh : Hotrna p.S.

Sistim Kredit Semesrer, suatu nama yang sudah tidak asing lagi bagi telinp kita yang hidup sebagai mahasiswa. Tenru kita sudah sering mendengar atau bahkan mempelajari pola pendidikan yang umum diterapkan di Perguruan Tinggi pada masa kini. Sistim SK. ini juga sudah mulai diterapkan di Sekolah Menengah IJmum Tingkat Atas. Penulis disini tidak akan meng-

Narnun bila kita melihat dampak negatif yang dihasilkan, akan tampak kalau mahasiswa pada saat ini semakin pasif dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan tersitanya seluruh waktu mahasiswa untuk

SKS ini

dengan maksud

mempercepat mahasiswa dalam menyelesaikan studinya" Pada masa sebelum tahun 77 (sistim paket) banyak mahasiswa yang terlalu lama dalam menyelesaikan studinya, sehingga subsidi keuangan dari pernerintah kepada mahasiswa tersebut sangar besar sekali. Gejala seperti ini yang sering disebut "mahasiswa abadi". Lan:anya masa studi dari mahasepak terjang mahasiswa ciibidang non kurikuler yaitu pada bidang sosial masyarakat. I)engan direrapkannya sistim SKS ini mengakibatkan aktivitas mahasiswa d; bidang sosiatr masyarakat semakii, berkurang atau dapat dii<atakan noi.

Bila kita melihat dampak positif

Husbandry No. I Th. I/1988

,

sungguh-sungguh daiam memanfaatkan waktu yang singkat tersebut untuk mendaiami bidang srudinya sehingga dihasiikan sarjana yang "kuaiified" di dalam bidangnya "

Sistirn SKS mulai digunakan di Perguruan Tinggi pada akhir dekade 70-an sebagai langkah yang rnenyertai pelaksanaan sisrim Normalisasi Kehidupan Kampus.

siswa iersebut disebabkan oi*h

ini

waktu studi, maka mahasiswa akan ber-

menyurnbangkan pemikiran dari dampak yang ditimbulkan dengan diterapkannya sistim SKS ini"

sisti*

:

adalah Saya akan mencari yang ditimbulkan dari sistim SKS. pEherjaan dan dalam bekerja saya ini adalah semakin singkatny8 akan me- numpuk keka;raan bagi waktu yang diperlukan mahasiswa diri pribadi, baik iru seeara halal dalam menyelesaikan studinya, maupun haram. Jawaban seperti sehingga biaya yang dikeluarkan ini dilengkapi juga dengan dalih, baik biaya pribadi.maupun biaya biaya y^ng telah dikeluarkan dari subsidi pemerintah menjadi dalam menempuh jenjang pendiberkurang. Hal tenru saja dikan sudah sangat besar. Jikr memberi keuntungan kepada kelu- jawaban ini terdengar oleh para pemerintah dan calon pejuang yang telah mendahului ^rg mahasiswa- yang lain. Disamping kita, malca jawaban dengan pamrih

itu, dengan dibatasinya

ungtr<apkan "Apa itu Sistim Kredir Semester", namun mencoba untuk

Diterapkannya

lulus?. Jawaban yang diberikan

belajar (kuru buku)

sehingga mahasiswa menjadi buta terhadap

kehidupan sosial masyarakat di iingkungannya.

Dari dampak yang ditimbulkan sepert; tersebur di aras, dapat penulis (rnahasiswa) n:eramalkan,

bahwa akan tercipta

]

manusia (sarjana) sebagai kaun: inteiekrual yang berilmu tinggi dan bersifar individual yang hanya memenringkan diri atau keuntungan pribadi tanpa rnemperdulikan i<ehidupan rnasyarakat disekeiilingnya" Atau

dapat diieatakan

"Terciptanya Manusia yang tinggi ilmu, namun tidak tinggi pengabdiannya".

Tentu kita pernah mendengar

tersebut diatas akan membuit mereka menangis dan menyesal karena dahulu telah mengorbankan segala-galanya untuk keadilan tanpa diiringi pamrih untuk diri pribadi. Jawaban yang diungkapkan oieh

kakak kita tadi tentu dapat kita terima, jika kita mau menerima bahwa kehormatan jug. dapat dibeli dengan uang (materi).

Dr.'Alfian, Kepal4 Pusat Peneli tian dan Pengembangan Poiitik dan Kewilayahan tiPI mengemukalcan*Bangsa lrrdonesia mem-

perlihatkan gejala-gejala yang dapat menjurus kepada semacam krisis leepemimpinan dalam beberapa tahun mendatang. Kalau gejala ini tidak segera diatasi, maka dikhawatirkan bahwa pada tahun 1990-an atau pada waktu Pembangunan Nasional mencapai apa yang disebut TAHAP TINGGAL rnengalami LANDAS

akan ,KRISIS KEPEMIMPINAN'

(Kompas, 14Mei'88). Kalau hal itu benar-benar terjadi, sia-sialah perju angan yang telah meminta banyak korban, sejak zamam penjajahan sampai bekarang. Q

c

atau berdialog dengan kakak kita

17


PTJSTA,ilIA DAN MAKIASE$WA

penuh dengan dinamika

dan

idealisme untuk kehitiuPan dan masa Yang akan sekarang Oleh : Fardiyono -Did*ln* dirinya senantidatang. asa penuh dengan cita<ita di masa depao dengan kebahagiaan d1n kita sini dari Maka tinjauan negara-negara halnya Seperti keien putnian hiduPnYa. Mereka iain yang seda4g berkernbang, kewajiban seorang mahasiswa akan m niemPersraPmemaksakan memperslaPnegara kita tidak ketinggalan pula sebenarnya tidaklah seringan apa ican dirinya,aW benar-benar mendalarn melaksanakan pembangun- yang kita bayangkan sebelumnya jadi produk perguruan tinggi Yang an. Baik itu pembangunan phisik guna mencapai sasaran Tri dapat diandalkan. maupun mental para pelaku pem- Dharma tersebut Ada suatupendaPat bahwasanYa bangunan itu sendiri. Semenjak Sebagai seorang mahasiswa seteProklarnasi Kemerdekaan 17 lah lulus nantinya akan segera seorang sarjana memang belum Agustus 1945 sampai sekarang memulai pengabdian dirinya, guna siap pikai, akan tetaPi Yang dinasarjana adalah seseorang secara bertahap mulai dari rnereka menerapkan ilmu yang mereka *ilorn cePat meyang tingal di kota, <ii desa atau dapatkan seiama di perguruan yang mampu dengan dengan bairkan mereka yang tinggal di tinggi dalam kancah pemba- ngembangLan diri sesuai bukupelosok-pelosok sernua telah mera- ngunan. Mengingat penduduk ne- liigkungannya. Disinilah dirasakan s*kan sendiri hasil-hasil dari pem- gara kita seba.gian hesar tinggal di bui.u pustaka mulai manfaainya. Bagaimana tidak P' bangunan tersebut. Sebagai bagian peclesaan, maka mau tidak mau Mengingat banyaknya iu.iusan dari dari penduduk Indonesia, baik kita seorang sarjana harus terjurr lee perguruan tinggi, sedangkan- lowosebagai tr<aryawan pemerintah atau masyarakat yang niscaya akan ngan keoja sangat semPit, sehingga s'wasta. pedagang, petani, pelajar lebih kornpleks yangharus mereka diperlukan suatu PersiaPan agar maupun mahasiswa kita dituntut hadapi. Guna mempersiapkan hal untuk berpartisipasi dalam pernba- tersebut sebagai seorang mahasis- dapat bersaing di Pasaran icerja. ngunan sesuai dengan cara dan wa dituntut tidak hanya cukup J;di bisa disimPulkan seakan kemampuan kita masing-masing. belajar dari apa yang mereka buku-buku pustaka disini merupaKalau kita tinjau kembali pa<ia peroieh dari seorang dosen meng- kan sarana pembantu bagi mahasis Pembukaan UUD 1945 alinea ke ingat terbatasnya waktu, akan wa baik selama masih di bangku empat, bairwasanya salah satu tetapi mereka harus bersedia dan kuiiah maupurr setelah luius kelak. Seiain meniadi mahasiswa sudah usaha untulc merr-ujudkan masya- mampu mengembangkan dirinya. rak,tt adil dan makmur menjadi Berbagai jalan dapat mereka tem- tentu untuk melengkaPi aPa Yang cita-cita kennerdekaan adalah puh, rnisalnya dengan membaca mereka dapatkan dari kuiiah" dengan mencerdaskan kehidupan surat kabar, majalah, jurnal-jurnal Sedangkan disisi iain manfaat bangsa. Disisi lain pada Pasal 31 lewat televisi, radio dan Y^nE setelah lulus kelak akan dibutuhayat 1 UUD 1945 ciisebutkan paling dominan b*gr seorang kan bila seorang sarjana tersebut bahwa setiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Beranjak dari situlah penulis ingin mengungkap sedikit bagaimana seorang mahasiswa sebagai calon pionir pembangunan dalam kaitannya dengan disiplin ilmu yang mereka tekuni selama di perguruan tinggi. Kalau kita menengok pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka sebuah lembaga tersebut selain menyelenggarakan pendidikan

juga melakukan penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

18

mahasiswa adalah dengan membaca buku-buku pustaka yang daPat mereka peroleh di perpustakaan.

Hampir setiap perguruan tinggi mempunyai perpustakaan, yang memang telah dipersiapkan bagi r mahasiswanya guna menam'wawasan ilmunya untuk meIengkapi ap^ yangmereka peroleh

dari kuliah.

masa

mendapatkan pekerjaan

Y?ng

belum mereka daPatkan mungkin dari dosen dalam kuliah berhubung terbatasnYa waktu t^t^P muka dengan para mahasis'wa, terutama dengan berlakunYa Sistim Iftedit Semester saat ini.

o0o

Seorang mahasiswa memang dapat kita katakan merupalcan bagian dari generasi muda yang

Husbandry lfd: ITh. I/1988


a PER,{NA}I VITA"h,IIN BAGI

3" Padatnya area peternakan akan menyebabiran ayam mr.r<{ali

PRSDUKTTFIT'AS AYAM

stress sehingga meningkattrqan kebutuhan vitamin bagi ayarn tersebut. Kebutuhan vitamin pada ayam

Oieh : Fadlun Sampai menjelangabad XX baik para ahli masih banyak yang beranggapan bahwa untuk memenuhi keburuhan fungsi normal tubuli hanya diperlukaan karbohidr4t, lemak, protein dan sejumlah mrrrs i rai tertentu saja. Meskipun demikian ada pula pendapat yangmenyai takan bahwa untuk mempertahanj kan l"esehatan tubuh dibutuhkan senyawa organik yang lain.

produksi dan reproduksi. Vitamin dapat dikatakan terletak diseluruh bagian dan mempunyai furrgsi penting dalam rangkaian kerja mesin tersebut. Sehingga vitamin bertindak sebagai katalisator dan kontrol

akan meningkat lagi biia diberi pakan yang kurang gizi, teffiperatur kandang yang tinggi (seperti umumnya di negara tropis), pemeliharaan dalam kandang baterey,

terhadap lancarnya operasional

ataupun adanya penyakit-penya-

mesin tersebut.

kit yang lain.

Ayam umumnya lebih peka terhadap defisiensi vitamin jika dibandingkan dengan ternak yang lain. Hal ini disebabkan :

Ayam yang menderita defisiensi vitamin pada tahap-tahap awal belum menunjukkan .gejala yang nyata. Akan tetapi bila defisiensi vitamin tersebut berlanjut dalam waktu yang lama, maka gejala yang nyat^ akan terlihat dan jika demikian akan sulit penyernbuhannya. Gejala-gejala awal defisiensi vitamin adalah bulunya terlihat kusam, lesu, lemah, pertumbuhan terhambat atau penurunan produksi telur.

adanya parasit-parasit di usus ayam

Pada tahun 19A6 oleh F.G. Hoplrins zat-zat tersebut dinama1. Mikrobia dalam usus ayam kan sebagai "faktor-faktor makanan tambahan" (Accessory Food tidak berfungsi sebagai pensuplai vitamin untuk ayam, tetapi justru Factors). Sedangkan pada tahun sebaliknya bersaing untuk menda1911 C. Funk memperkenalkan patkan vitamin yang rerdapat da-

zat tersebut

dengan

nama

"Vitamine".

i i

Nama vitamin akhirnya banyak jdigunakan. Tahun 1912 merupa-

lkan awal tinggal landas brg !.

pengembangan. vitamin. itu .Saat proses pemurnian, isolasi, sintesa dan mei<anisme aksi fisioiogis dari

lam pakan ayam

2. Ayam dipacu untuk berproduksi tinggi sehingga dibutuhkan vitamin daiam jumlah yang lengkap dan l<adar yang tinggi untuk menjamin kelancaran reaksi metaboiime tubuhnva.

beberapa senyawa organik ini sudah dapat dilakukan.

i Sudah kita lietahui bersama, bahwa tingkat kebutuhan ayam terhadap vitamin memang kecil, sehingga karena kecilnya banyah dilalaikan dalam

menyiapkan ransumnya. Bila diumpamakan tubuh ayam sebagai mesin unruk metabolisme, maka fungsi urama dari "rnesin" tersebut adalah memecah zat-zat protein, Karbohidrat, lemak) dalam pakan menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana agar dapat diserap dan kemudian dibentuk kembalimenjadi bahan-bahan yang dibutuhican dalam kehidupan, pertumbuhan,

Husbandry No. I Th. i/1988

Penambahan vitamin yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan jelas akan meniperbaitr<i dan menirrgkatl<an produktifitas ayam"

Tabel

:

Q

Kenaikan lcebutuhan vitamin Vitamin yang

Faktor penyebab

Komposisi

palian

terpengaruh

10 - 20 7o

lebih tinggi

4A

o/o

lebih tinggi

40 - B0

o/o

lebih tinggi

100

o/o

iebih tinggi

Semua vitamin

Temperatur Kandang baterey

kenaikan kebutuhan

2A

Vitamin B dan K

Parasit

Usus (Koksidiosis)

Penyakit yang lain

Vitamin A, E,

KdanC


KOTORANTERNAK SEBAGAI GAS BIO OIeh : Erma, Roni, Minto

A. PE,NDA}IULUAN

Pulau Jawa merupakan 7o/o dari luas daratan trnionesia, akan tetapi dihuni oleh 63% jumlah penduduk Indonesia. Dilain pihak populasi ternak yang ada juga sangat padat , yaitu terdiri d,ari 63,4o/o jurniah ternak ruminansia yang ada di Indonesia dan 25c/o jumlah ternair rnonogastrik"

pertanian sangat bermanfaat sekali, manfaat tersebut

yaitu,

i

1.Ikut mempertahankan lingkungan hidup, sek'abi pembuatan bio gas akan menghasilkan ..produkl

iamping berupa pupuk. Pupuk ini sangat baik untuki diberikan kepada tanaman tanpa mengu':angl kan-i dungan unsur yang ada pada limbah tersebut' I

Kepadatan penduduk akan melibatkan dan menuntut penyediaan energt, sedang areai untuk penyediaannya justru semakin berkurang, Dilain pihak leotoran ternak hanya dipal<ai sebagai puputrr, bahkan kadang kotoran ternak hanya dibiarkan begitu saja tanpa dimanfaatkan selnestinya. Keadaan seperri ini rnenuntut penanganan yang su ngguh-sungguh yaitu dengan rnemanfaatkan i<otoran ternak sebagai gas bio ataupun sebagai bahan bakar. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai bahan bakar dan gas bio ini sangat membantu oenanggniangan kita terhadap bahan bakar min,r,ak dan bahan bakar dari kayu bakar yang umur{t sangat dibutuhkan pedesaan.

B. APA IT{"T GAS BIO

Z.Mengurangi pencemaran lingkungan, ini teriihatj dari tempat dimana gas bio dihasilkan selalu bersrhl tanpa adanyaasaP atau debu. i

3.Menghemat waktu, dengan mengoiah gas bio han'ra diperhikan seeiikit *aktti, *-aktr: y.ang seharusnyai digunakan untuk mencari kayu dihutan . bisa diguirakan untuk kepentingan keluarga vang

i

lain'

PROSES TERJADINY.A. GAS BIO Proses pernbentukan gas bio yang paling sederhana yaitu dengafl memasukkan campuran kotoran hewan

dan air (Slurri) kedalam digester yang tertutup, selanjutnya eampuran tersebut akan ::'lengalami proses pembusukan Froses pembusukan dalam digester tersebut be::langsung dalam <Iua 'tahap, yaitu:

bio ini dapat diliuat <iari seperti kotoran ternak, organik baltan-bahan

Pada proses

sa*:pah-sarnpair dan juga tr<otoran rnanusia. Yang sei..r:narnya rnerupakan gas bio .sendiri adalah : eny'av.za h'letirane lCFi+) atau bisa juga disebut sebagai RDF (R.efuse Derifed Fuel).

dari udara yang ada dalarn digester tersebut.

KE,GLINAAN DAN MANFAAT GAS BIO

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia tidai< lepas dari bidang pertanian dan bidang perernakan. Semakin banyak menggunakan hasil-hasil pertanian dan hasil-hasil peternakan sernakin n:eningkat pula limbah dari peternakan dan :,aertali ::i:1 i-an g diirasiiicannya. Femanfaatan gas bio y*r:g; dihasiltrrar: ,:{irr: kotc;:*n ternak maupun limbah

i

4.Penggunaannya tidak hanya terbatas pada pungol*h*n bahan rnakarran didapur -saja -tapi juga bir. algu"akan unruk sumber tenag listrik"

h{enurut Mararnba, Sr, 1.978, gas bio aclalah sejenis gas yang dap*t ciibakar dan penghasii panas ),ang cutr{up ti*.ggj, apinya l:erwarn.a biru, tidak berasap biia <iib;:.har, ti,{rk beracun dan tidak 'nerbau sseryie terc,ri dari nietan dan gas-gas iain seperti C02, N-2, $z'tia" ialn-lain. Pada. prinsipnya gas

l

1. Prcses aerobik.

ini

bakteri aertobik

merc'mbah

balran-bahan organik yang ada dalam digester dan menghasilkan gas C02 dengan memanfaatkan Oz 2. Proses anaerobik. Setelah Oz daiam digester habis pada proses aerobik, proses proses selanjutnya y^ng terjadi

,adalah anaerobik. Pada- proses anaerobik ini bakteri anaerobik mulai membentuk gas bio.

bio ini harus tersedia adanya ciigester sebagai tempat terjadinl'a pembusukrn dm temPat terjadinya gas bio. Pada prinsipnya digester ada dua jenis, vaitu : Pada proses pembentukan gas

liu.i,L,,urdi'3,

ll::. I ?h. 1/1!,9t


11.

Batch Feeding.

Pada digester jenis ini diperlukan sekali pengisian slurry dala- jumlah besar. Bila proses pembentukan grs bio telah selesai maka digester ini harus dibongkar lalu dibersihkan untuk diisi kembali dengan slurry yang baru.

pada drum penutup (penampung gas) masih banyak berisi <iengan udara (oksigen).

2. Gas bio adalah korosif (mudah mengakibati<an karat) pada logam rerurama besi dan seng), untuk itu dalam pembuatan digester baiknya dibuat dari bahan yang berasal dari batu bata dan beton.

3. Digesrer harus dibersihkan pada waktu-wakru 2. Ccntinous feeding.

Pada digester jenis ini pengisian slurri dilakukan secara periodilc dalam jumlah d;rn waktu rerrenru. Pada setiap pengisian slurry yang baru selalu diikuti dengan keluarnya sludge (kororan yang sudah dicerna menjadi gas bio).

Adapun konstruksi dari digester dibuat

bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan, tersedianya peralatan dan bahan, lokasi digester serta tenaga yang tersedia.

HAL.FIAL LAIN YANG HARUS DI. PERHATIKAN DALAM PENANGANAN GAS BIO 1. Campuran gas metan dengan udara (udara) mudah

meledak, jika kena nyala api. Oleh karena itu gas bio

tertentu, yaitu setiap 5 (enam) bulan sekali karena adanya "Scum" yaitu kotoran-kotoran atau kerak yang terapung arau melekat pada dinding-dinding digester

NIIAI EKONOMI DARI GAS BIO Bio gas dalam jumlah 1000 ft3 (:

28,32 *3) mempunyai nilai pembakaran sama dengan 6,4 galon butana atau 5,2 galon gasolin (bensin) arau sama dengan 4,6 galon minyak diesel. OLeh karena itu

apabila suatu keluarga dengan jumlah

anggora keluarga 4 (empat)sampai 5 (lima) orang aka4 cukup dengan penyediaan Bio gas sebanyak 150 frr untul< setiap harinya. :':

Keterangan : 1 US Gallon

-

3,785 lirer.

yang pertama kali terjadi harus dibuang untuk mencegah kalau terjadi letusan. Inibisa terjadi karena DAFTAR PUSTAKA Preston, T,R., 1.986. Better Utilizarion Residues Rese

and By Products

arch Guidelines. 2.

A

in

Animal

of

Crop

Feeding:

Practical Manual for

Resesch Vskers. F.A.O. of United Nation. Rome.

of Science, 19xy. Methane Generation from Human, Animal and Agricultural

National Acrdemy 'Waste.

Lurr - s|uoe'

o-',

L;41<Ofl"

'V'aste

Merambr, Sr, F.D., 19878. Bio Gas and Recycling the Philippine Experience. Maya Farm Devision. Liberty Flour Mills, Inc. Metro Manila.

Percobaan Pr,:duksi Gas Bio Onggok (Limbah Padat Trpioka) dengrn sistem semi kontinyu Prda Skela Digester Skah 176 liter. Bulletin Limbah Pangrn' Vol II (2), April 1986.

Vorking Group on The Manrgement rnd Uriliation of Food Vaste Materials, 1985. Annual

Asean

Reporr. Asean Commitee on Science and Tech' nolory. Pusat Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung drn Program Badan Urusan Tenaga Kerja

Sukarela Indonesia (BUTSI) Departemen Tenaga Kerja , Transmigrasi dan Koperasi, Digester Gas Bio. Laporan No: 305/PDN-02 - 1977.

Husbandry No. I Th. I/1988

1.

ERMA ELYANI 1549lPt Angkrtan

2.

MINTO RAHARJO 1572lPt Angkatan

3.

RONI FADILAH 1597lPt Angkatan

1985 1986

1985

21


lahan per Ha nya adalah 2,5'

PENGEMBANGAN PETERNAKAN

Se-

dangkin perbandingan ternak. dengan lahan per Ha nya adalah 0,25 sedangkan normalnya adalah 0,9. Kekurangan tenaga kerja dan ternak tersebur disebabkdn terus menerusnya tenaga kerja yang bekerja di sektor Pertanian dan menurunnya poPulasi ternak. Dan apabila hal ini dibiarkan terus *.n.r.r, maka tujuan dari pembangunan di bidang P.t: i.rt.km tidak akan terPenuhi

DI INDONESIA

tinggal di pedesaan. Dengan mengingat bahwa jumlah penduduk Indonesia sebagian besar bertempat tinggal di pedesaan dan apabila dilihat dari sudut tenaga kerja terdapat suatu ketimpangan, yaitu terbatasnya daya serap dari pada perekonomian terutama sektor formdi satu pihak dan rendahnyai . Oleh: N. Setyohadi produktifitas tenaga di lain pihak,; MenurunnYa tenaga ker;a 9t maka perlu kiranya peningkatanl sektor pertanian disebabkan oleh Assalamu' alaikum Bagi bangsa Indonesia masaiah kemampuan penyerap- an tenaga' beberapa hal antara lain : pembangunan telah dirumuskan kerja di sektor pertanian dan 1. Ar,ak-a.rak muda krr.a"g dalam lima kali Pembangunan sektor industri yang mengolah tertarlK di strrlLur sektor pertanian DiKer]a ul tertarik b"kerja Psr L4rrr4rr hasil kecil dengan skala dan Lima Tahun yang dikenal dengan dan memilih bekerja d,J::t::ll::I nama : " Alcselerasi modernisasi sedang, dengan padat kary'a agar pertanlan LrrrSAdL rllclrlutrrl tingkat kare_n1 memberi pertanian Karena tercipta pembangunan sektor inpembangunan25 tahun ". Tujuan tinggi serta Yang. dari pembangunan itu adalah dustri yang lebih luas bagi per- fasilitas lebih .lebih lengkaP. mewujudkan masyarakat adil dan tumbuhan selanjutnya. antar daerah musiman 2. Migrasi makmur berdasarkan pancasila. Oleh sebab itu Pembangunan di sektor pertanian yang cukuP Dalam GBHN i988 disebutkan bidang Peternakan sebagai sub tinggi pada tahun 797A' an bahwa Prioritas dalam Pelita sektor dari Pembangunan Per- akhir-akhir ini makin berkurang Kelima diletakkan pada pem- tanian saat ini iebih diarahkan karena keberhasilan Pembangunbangunan Bidang Ekonomi pada peningkatan produksi, penpertaniandi daerah asal dengan titik berat pada: dapatan, penyerapan tenaga kerja menyebabkan masa-masa kegiatan a. Sektor pertanian untuk serta untuk lebih meningkatkan usaha tani daerah asaal memantapkan swasembada pang- jumlah ternak dan mutu ge- dilakukan pada waktu Yang an dan peningkatanproduksi hasil netiknya. Sehubungan dengan hampir bersamaan dengan di masalah tersebut telah diusahakan daerah tujuan migrasi musiman. pertanian lainnya; b. Sektor industri khususnya ektensifikasi dan intensifikasi di 3. Ada kemungkinan keberhsilindustri yang menghasilkan untuk bidang Peternakan. program KB telah mulai 'yang mudah ini hal tidak Nampaknya ekspor, industri banyak nr*pik yaitu berhasil mengurangi menyerap tenaga kerja, industri diwujudkan karena masih banyak kelahiran yaitu di daerah-daerah pengolahan hasil pertanian serta hambatan yang menghadang. pertanian sehingga angkatan HAMBATAN industri yang dapat menghasilkan Lerja/tenaga kerja mudaPun mesin-mesin industri; Masalh-masalah yang dihadapi berkurang. Dalam rangka mewujudkan sektor Peternakan meliputi Menurunnya PoPulasi ternak struktur ekonomi yang seimbang banyak hal, antara lain masaalah yang merupakan satu faktor antara industri dan pertanian tenaga kerja dan ternak. Hal ini produksi dari Pertanian dibukan hanya peningkatan pro- dapat dilihat dari data BPS yang sebabkan beberaPa hal : duksi pangan terutama beras dan mencatat bahwa pada tahun 1985 1. Semakin sulitnYa tanah untuk penghasilan petani, akan tetapi di Jawa Barat perbandingan tenaga mengembaklakan ternak karena jrg, perluasan kerja di sektor kerja per Ha lahan hanya 0,36, perriit penggunaan lahan tersebut. Hal ini dapat dimaklumi padahal agar mampu mengolah untuk kebutuhan Pangan dan karena sebagian besar penduduk lahan dengan normal saja per- papan manusia. Indonesia 82 o/o bertempat bandingan antar tenaga kerja dan

al

|

sepenuhnya.

;

,

i

i

]

I

I

I

i

I

yp*

an

di

an

grt

+

22

Husbandry No. I Th. I/1988

i

I


2.

lsehingga Tri Dharma Perguruan PEMECAFIANNYA i: gs dap at terwu; u a r.; ]1" -"y_,r-t-i Sebernarnya banyak jalan .1.Tyaitu pendidikan, penelitian dan seimbang dengan per- keluar dari permasalahan ini. Salah pengabdian masyarakat.

Pengembangan konsumsi daging yang cukup tinggi yang

tidak

kembangan populasi ternak.

3. Ruang gerak ternak

satunya misalnya

besar

yang makin sempit karena beberapa aturan pemerintah yang melarang tanggul irigasi, pemarang sawah atau jalan desa sebagai tempat pengembalaan ternak besar. Selain masalah tersebur ada lagr permasalahan yang culcup penring yaitu masalah penanam modal

diusahakan usaha-usaha untuk lebih meningkatkan minat penanam modal. Hal ini akan berhasil dilaksanakan apabila tedapatnya dukungan dalam : Iklim berusaha yang sehat berupa pemberian izin, yang cepat, mudah dan murah.

Diusahakan tempat yang cukup perkembangan populasi ternak. Juga

luas dan strategis brg

diselitor pertanian. Kita ambil contoh di Propinsi Jateng besar- peran serta dari Ahli-ahli

ny^ nilai investasi

keseluruhan dari tahun 1968 hingga Pebruari 1988, PMDN hanya menanam modal sebesar Rp. 52.178,9 juta, jumlah ini terasa kecil dibandingkan dengan investasi pada sektor industri tekstil sebesar Rp. 373.142,7 juta. Untuk PMA penanaman modal sektor pertanian hanya US $ 22.586,2 ribu, sedang investasi pada industri berjumlah US $ 102.447,2ribu.

Ada beberapa kendala yang dihadapi para penanam modal dalam merealisir proyek-proyek dibi.dang pertanian antara lain : 1. Investasi yang

ditanam cukup

besar, sedang hasilnya tidak segera

dinikmati, bahkan penuh resiko.

2. Kondisi

pasar dunia yang kurang menguntungkan untuk beberapa jenis komoditi tertentu. Rendahnya investasi, populasi ternak dan kurangnya tenaga kerja mengakibatkan hambatan kenaikan produktivitas sub sektor peternakan yang berarti pula hambatan bagi tercapainya tujuan pembangunan lima tahun di sektor pertanian pada umumnya dan sub sektor peternakan khususnya.

Husbandry No. I Th. I/1988

pe-

ternakan dan para mahasiswa yang berkecimpung dibidang peternakan untuk memecahkan permasalahan tersebut terutama masalah kurangnya tenaga kerja yang berarti pula tambahan tenaga ahli di sub sektor peternakan. Seperti kita ketahui pula bahwa Fakultas Peternakan Unsoed tidak hanya bertugas menyiapkan tenaga Profesional yang terampil dan ilmuwan tetapi perlu puia pengembangan ilmu dan tehnologi peternakan, disamping itu penerapannya secara tepat guna dan hasil guna bagi peningkatan derajat dan martabat bangsa Indonesia. Dengan demikian p^ra lulusan Fakultas Pecernakan diharapkan tidak hanya memasuki sektor

formal yang semakin tahun semakin sempit karena daya tampungnya yang terbatas. Akan tetapi diharapkan mengembangkan sektor infomal yang masih belum dikembangkan secara optimum. Demikian jrg, p^ra

Dan masih banyak lagi jalan keluar yang lain untuk memecahkan hambatan-hambatan y ang ada.Jawabnya kami serahkan

kepada anda sebagai mahasiswa Peiernakan untuk menjawab masalah-masalah yang timbul di sub sektor peternakan khususnYa dan sektor pertanian pada umumnya dan juga sektor-sektor yang lain

demi

perkembangan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

'Wassalam.

Daftar Pustaka: 1.

Bagas Pratorno/BKPMD Jateng,

INVESTASI SEKTOR PERTANIAN JATENG REN- DAH, Suara Merdeka, 21

Juli 1988, hlm. 8, kolorn

1-6.

2. Nugroho SBM, MEKANISASI

TAK MENCIUTKAN KEB.JA, suara

3

TENAGA Mer- deka, 27 Mei 1988..

. SU MPR 1988, GBHN 1988.

4. Tim. Fak. Peternakan,

1987,

MATERI KHUSUS PENATAR- AN P4 POLA PENDUKTING looJAM BAGI MAHASIS\TA BAGU FAKULTAS PE.

TERNAKAN LINSOED TAHLIN AKADEI,{iK re87/1e88. 5. LainJain.

mahasiswanya, jangan hanya menekuni studi dan berkarya dilingkungan Fakultas saja, tetapi kembangkanlah potensi yang ada dengan didukung oleh ilmu yang didapat dari bangku kuliah untuk , diabdika" kepada masyarakat,

23


a t

BOX OLEH.OLEH DARI DOKTOR ST.IWANDYASTUTI

PENGGUNAAN KOMPOS JAMUR (MUSHSTRAW) SEBAGAI PENGGANTI HUAUAN SEGAR UNTUK SAPI

ROOM

Pengantar: 'wawancara rupunyL lnernakan waktu yang cukup lama Barangkzli pula cuhup menuanuu waktu di kzntor. oleb karena itu pala pilton!.ln kedia kztinya iigo" Dr. Ir. SNO. SuwandyastiltL MS wanawan Hus' bandry memutusil.n untuk membuat pertanyaan tmulis pada beliau og* iilo*ob secara trtulis pula. Ternyata beliau setuj* HasilWa 7a.ng dLmbit pada tanggal rc J u t i o a A dap at anda baca di baw ah ini. Redaksi. Latar Belakang Penelitian : Usaha Ruminansia mutlalc memerlukan hijauan atau bahan kasar lain di dalam ransumnya' meningkatkan penyediaan hijauan pakan ternak dengan memperluas areal Penanaman itu, semua mungk-in sulit iilaiukan lagi, terurama di Jawa, Madura dan Bali. Oleh karena ,.r-b., yang tersedia perlu digali dan dimanfaatkan sebailc-baiknya. limbah peit.nir' yang lain sudah sering diberikan tepada ternak Jerami ,r*irrrrria sebagai p.rrggonii hijauan ,.grr, walaupun nilai gizi, kecernaan dan palatabilita-

prdi.t*

bilitasnya rendah. mempuKompos jamur merang (Vulvariella vulvaceae) atau biasa disebut mushroom straw kadar ,.yai ,rit^i gzi yangr.Irru dengan jerami prdi, brhkan strukturnya lebih lunak dan plot.in kirrrry. iebih tinggilsekita, 84) sedangkan kadar serat kasarnya lebih rendah (sekitar 23,5o/o) dari pada jerami padi. Maksud dan Tujuan : memanfaatkan limbah 1. Menggali sumber bahan pakan ternak pengganti hijauan dengan produksi jamur merang. 2. M*rg.rahui samprl i,*.rp, jauh kon:pos jamur merang dapr'rt digunakan sebagai pengganti hijauan segar untuk sapi. jarnur merang terhadap pertam3. Vtlrrg.o*Lui bagaiJrana pengaruh p*ttggunaan kompos bahan bobot badan dan komposisi karkas sapi potong' lWaktu dan Tempat Penelitian : 100 hari Fenelitian dilaksanakan selama 121 hari efektif, terdiri dari 1.4 hz-ri "preliminari", n'aktu "feedingtrial" dan rujuh hari "digestion trial", setelah masaadaptasi yangmemakan -2,5 bulrr,. Percobaan diiaksanakan di Experimental Farm Fakultas Peternakan selitar UNSOED Grendeng Purwokerto.

24

Husbandry No. I Th. I/1988


\

7

Materi dan Metoda Penelitian : Penelitian dilakukan pada 16 ekor pedet lepas sapih, yarlg terdiri dari 8 ekor sapi P.O. (Peranakan Ongole) dan 8 ekor sapi PFH (Peranatrran Friest Holland). Percobaan dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok, dengan bobot badan awal sapi percobaan sebagai kelompok. Perlakuan yang diuji adalah 4 taraf penggantian rumput gajah segar dengan kompos jamur merang, seperti tersaji pada tabei berikut : Tabel lKomposisi Bahan Kerir-rg Ransum Percobaan

Perlakuan Pz

Pt

P+

50

50 25 25

50 37,50 12,50

50

12,50

Pr

Konsentrat Rumput Gajah Segar Kompos Jamur Merang

37,50

50 00

Peubah yang diukur : 1. Pertambahan bobot badan harian (daily gain) 2. Komposisi karkas 3. Kecernaan ransum percobaan 4. Neraca beberapa unsur mineral essensial.

Manfaat Penelitian

:

1.

Manfaat bagi mahasiswa : a. menyediakan sarana untuk melatih diri dalam melaksanakan kegiatan ilmiah, mengembangkan dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa di dalam menghadapi dan menganalisa masalah-masalah yang timbul selama melaksanakan penelitian. b. merangsang tirnbulnya rasa tanggung jawab ilmiah pada mahasiswa. c. membantu nrenyedi;rkan materi penelitian bagi mahasiswa daiam raneka penyelesaian program srudinya. 2. Manfaat bagi dunia ilmu peternakan : a. menggali informasi dasar dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. b. membantu menjawab sebagian permasalah an yangdihadapi para pakar peternakan., lerulama dalam bidang ilmu nutrisi dan makanan ternak. 3. Mantaat bagi masyarakar : a. membanru men.zelesaikan masaiah dalam penanganan limbah dan pencemaran iingkungan akibat rerakurnulasinya Iirnbah kompos jamur. b. menyediakan surnber pakan asal linebah sebagai pengganti hijauan. Personalia Penelitian :

K e 't u a

: Sekretaris : Angeoia :

Dr. Ir. SNO. Suwandyasturi, MS Ir.Sri Urami Ir. SoemarnoMardjono

Husbandry No. I Th. I/1988

25


Counter

Part

Ir. Tri Rahardjo Sutardi, SU Ir. Djoko Santoso, SIJ Ir. Triana Yuni Astuti Ir. Edi Budiarto (dai PT. Tuutuh Agung)

:

Daftar Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian

1.

Judul Tentatif

Nama/NIM Syahriyal 1447

2"

Sugiarto 1156

3.

Suryani Tri

4.

Supriyanto

1183

Munarsih

1200

5.

Heru Agung

6.

Muhamad Bata

Pambudi

1236 1260

7. P a r n a

:

Pertumbuha Pedet Lepas dengan Pemberian Kompos sebagai Pengganti Hijauan Segar. Pengaruh Substitusi Rumput Segar dengan Kompos Jamur terhadap Neraca Kalsium dan Fosfor pada Pedet Jantan Fase Tumbuh. Ukuran linier pada Pedet Jantan Lepas Sapih yang diberi Kompos Jamur sebagai Pengganti Hijauan Segar Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Pedet Jantan Lepas Sapih dengan Pemberian Kompos Jamur sebagai Pengganti Hijauan Segar. Neraca Nitrogen dan Kecernaan Energi pada Pedet Jantan L'epas Sapih yang mendapar Kompos Jamur Sebagai Pengganti Hijauan Segar" Kecermatan Serat Kasar dan Produk Fermentasi Rurnen pada Pedet Jantan Lepas Sapih. Efisiensi Biologis pada Pedet Jantan Lepas Sapih. (Bbs)

I

26

Husbandry No. I Th. I/1988


ABORATORIUI"l AMNMII

DAGII\G YAIIG AI\DA KONST.IMSI DARI CEII,tftAT PESTISIDA ?

STDAH

Oleh : iril flendarto

ering kita mendengar istilah

pestisida. Akhir-akhir disinyalir terjadi penyalah gunaan pestisida. Hal tersebut terjadi pada bidangpertanian, perii<anan, peternakan maupun sampai pada kehidupan sehari-hari.

ini

Sebenarnya pestisida sudah cukup dikenal luas oleh

masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang mata pencahariaannya pada umumnya bertani.

Menurut Peraturan Pemerintah No.

7 th

1973

tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida, Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian, memberantas rerumputan, mematikan daun dan mencegah pertumbuh an yangtidak diinginkan, mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman tidak termasuk pupuk, memberantas atau mencegah hama -hama liar pada hewan piaraan dan ternak, memberantas atau mencegah hama-hama air, memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat

pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-binatang' yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu diIindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.

Dilihat dari kepentingan tersebut jelaslah

bahwa pestisida menjadi sangat penting peranannya daiam segala sektor kehidupan. Apalagi pesrisida merupakan barang yang mudah diperoleh. Kita akan dengan mudah melaksanakannya, hanya dengan menukar sedikit uang.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa apakah pestisida yang digunakan itu akan berhenti sanrpai disitu saja setelah tujuan kegunaan pestisida tercapai ?Jawabannyaadalahsama sekalitidak ! Pestisida akan terus ber-

Hushandry No. I Th. I/1988

jalan mengikuti siklus liehidupan. Dalam pembahasan di sini, pestisida menjadi pentin I<arena di samping mempunyai kegunaan yang efektif juga yang tidak boleh diabaikan adalah pestisida sangat berbahaya ! terutama residu-residu yan ditinggalkannya. Kita maupun masyarakat pedesaan umumnya tidak menyadari akan bahaya pestisida, terutama apabila pemakaiannya secara berlebihan.

Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa residu pestisida pada bahan makanan dalam dosis yan tinggi dapat mengakibatkan kematian langsung, dalam dosis sedang dapat menimbulkan keracunan, dan bila dalam dosis kecil tetapi sering dapat terjadi pro-carcinogen.

Selanjutnya petanyaan yang muncul adalah, apakah daging dari ternak-ternak yang kita pelihara akan terbebas dari jalur perjalanan pestisida

?

'.

Marilah kita telusuri.

DAGING ASAL TERNAK: Dilihat dari segi tata laksana pemeliharaan ter baik ternak unggas, ternak besar maupun ter kecil, sering terjadi gangguan. Gangguan-gangguan tersebut dapat berupa tikus, lalat dan hama lainnya. Para peternak sudah sewajarnya menginginkan agar gangguan tersebut tidak ada. Untuk menghindari gangguan tersebut banyak petani yang menggunakan pestisida. Misalnya Rodentisida unruk membasmi tikus, insektisida untuk membasmi serangga d lain-lain pestisida dengan nama parenr dan kegunaa yang berbeda-beda. Pemakaian pestisida tersebut, walaupun serin digunakan pada saat kandang dikosongkan, aka: tetapi residu pestisida tersebut masih rerringgal Proses selanjutnya , sangat mungkin rerjadi, apabil ternak-ternak tersebut berada dalam kandang, akar tercemar pestisida, sebab ternak akan terkontaminasi langsung maupun tidak langsung terhadap baha bahan kandang yang telah disemprot dengan pesti sida

Kemudian apabila ditinjau dari makanannya dimana semua ternak, baik ternak unggas, terna kesil maupun ternak besar, memakan makanan dar

27


--^J..1. pfvsii-iir

^^rr^6:^h PL-I iairl.rilr

irrdAq -.1.-

,{,.; i u.\i

c^trr

narinr{e

pertumbuhan tanaman, dipakai pestisida untuk melindungi dari serangan hama dan penyakit. Tinffli rendahnya residu pestisida pada tanaman, tergintung dari jenis pestisida, dosis dan frekwensi aplikasi serta waktu aplikasi. Misalnya pada tanaman jagung, dapat kita hitung berapa macam dan berapa kali penyemprotan pestisida dilakukan oleh petani, demikian pula berapa dosis yang dipakai, sebab sering kali para petani tidak atau kurang memperhatikan hal ini, ada jug, kemungkinan petani kurang pengetahuannya dalam

hal residu pestisida. Petani sering kali mencampur 4 - 5 jenis pestisida sekaligus dalam satu kali penyemprotan, sehingga konsentrasi bahan aktif berlipat menjadi 0,4 - o,5 persen. Hal demikian terjadi karena petani tampak nya tidak cukup puas jika hama pada tanamannya tidak segera mati. Lebih gawat lagi, petani akan menyemprot tanamannya dengan pestisida daiam jumlah yang berlipat dan dengan frekwensi yang

kerap. Apalagi, jika turun hujan,

maka

persisren. kemudian terjadinya kasus keracunan kroris lebih besar dari pada pestisida yang tidak

persisten. Hal ini terjadi karena

arannya (excretion). Karena sifatnya lipofilik, senyawa organokhlor yang masuk ke d;lam tubuh akan segera terdistribusi ke dalam jaringan-jaringan dengan kandungan lemak yang tinggi dan tersimpan di dalam lemaknya. Rendahnya kadar residu pescisida dalam pakan,

jelas tidak akan menimbulkan gejala keracunan kronis maupun akut, tetapi dapat menimbulkan efek subtil (Subtle effect), yaitu berupa perubahan histologis dan patalogis, efek karsinogenik, tumorigenik, mutagenik dan teratogenik.

SIKLUS PESTISIDA

ternak lain, misalnya limbah

pertanian berupa limbah tanaman sayuran. Pada irot, penelitian yang dilaporkan Muljani dan Sumatera (1982), bahwa dari contoh-contoh sayuran yang diambil dari 7 daerah pusat sayuran di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, ditemukan adanya residu beberapa jenis insektisida (DDT, Aldrin, Diazinon, Dieldrin, Fenitrothin, Fentoat dan khlor pyrifos), meskipun masih di bawah nilai MRL (Maximum Residue Limid menurut FAO/\flHO 1,978.

Residu pescisida, walaupun dalam jumlah sedikit, tidak akan mudah hilang sampai bahan pakan ternak tersebut dikonsumsi. Hal ini dapat dilihat misalnya pada insektisida. Insektisida mempunyai dua jenis cara kerja. Pertama insektisida extern dimana setelah digunakan akan tertinggal pada permukaan tanaman atau benda yang disemprot. Kedua insektisida intern (endoterapi), yang menembus ke dalam jarrngan tanaman kemudian mengikuti aliran cairan jaringan sehingga terdapat di dalam bagian ciaiam tanaman'

Residu pestisida pada tanaman yang tercemar, apabila dilonsumsi ternak, maka ternak tersebut ,krn t.r..mar pula oleh pestisida. Misalnya pada insektisida organokhlor, yaitu pestisida yang bersifat

28

:

Sekedar memberi gambaran bahwa pestisida melakukan perjaianan sepanjang siklus kehidupan di bawah ini ditunjukkan siklus pestisida menlrrut TIJ dan MILES (1976\'rrro,

penyemprotan akan diulang sesudah hujan selesai. Pada contoh pakan

aclanya

tioakrrrnulrrsi. vaitu Droses dinamika yangteriadi bila pemasuir;n (intake) lebih besar dari pada -pengelu-

Gambar

CARA MENGURANGI RESIDU PESTISIDA

:

Penanganan untuk mengurangi residu pestisida pada produk pasca panen yaitu dengan pencucian, pengupasan, perendaman dalam air panas dan pemasakan.

produk pasca panen tersebut, terutama untuk makanan ternak, cara-cara tersebut di atas jelas tidak efisien dan terlalu mahal. Oleh karena itu, untuk pakan ternak terutama, perlu penanganan pra panen, yaitu : 1. Memilih dan menggunakan pestisida yang aman bagi ternak dan manusia, memiliki persistensi yang rendah sehingga meninggalkan residu yang serendah mungkin. 2. Penggunaan dan pengembangan jenis-jenis pestisida yang baru yang lebih spesifik dan aman seperti insektisida biologis (Insect Growth Regulator), atraktan dan lain-lain. 3. Frekwensi penyemprotan pestisida dikurangi, hanya apabila perlu, yaitu sewaktu aras populasi hama melebihi tingkatan yang merugikan secara ekonomik. Pada

Penanganan tersebut adalah sebagai upaya untuk memutus lingkaran jalur perjalanan pestisida, dengan harapan apabila penanganan pada bagian hulu dari perjalanan masuknya pestisida pada tubuh ternak,

Husbandry No. I Th. I/1988


a maka pada bagian muara yartu produk ternak berupa daging pun akan menjadi lebih aman.

Demikianlah sekedar ulasan rneng*nai kemungkinan adanya residu pestisida dalam daging, yang Bersambung ke ha|aman...".......48 Pfs,rSrr)n I

+

>

rAIlAll d-----.-+

t.,OAnA

t----ii tn (atc a\ i ,z'-*---> l. ,1/.-*.r^!^". Mrlron

lt I I Pra'rr',,' r.

o o

ra

->

'

il, I'r / \, l

n

f

'I

i

.,,1,,, r,,ls..,d \.. \,'r' i,

//2'---

I',

'

i

l \

r',,",s,,,,,',,"

rn <+ It.r, .+ i v,.,.-.,r j "--

4+\ 1t\'.. \.-)--'..\\

\ l\ -\ Jlt..\.l' \ ,-.+t I

UDAnn

r,

i

(;r,,,lr }

i

{:

i

y

)f

-- --+ lltWn N <--.---

{

'

" " i \' ..,r.'' a-

+

l-,o,! BA

S;klt,3 P.rt,!!d^

KESEHATiqfti T ffi frt;\:L*ti PTASTH S Eft flry_-ilE]gsfl H]Hg"mE{&\ Oleh ; drh. Ewi Pr.tbovu*

PENDAHULUAN

sebagai usaha sambilan.

- Tlr:ru pengetahuan peternak khususnya dalam hal menjaga kesehatan ternak dan usaha pencegahan

Dalam saru usaha peternakan, I;rlr.lor keseiiatan ternak ikut mengambii peranan yanE penting *aiarn

penyakit masih kurang.

rnenentukan suldses tidaknya usaha ter$ebut, karen* dalam usaha peternaican, kita mellggunakan modal makhiuk hidup, yaitu ternak-ternak yang kiea peiihara dail ternak-ternak lr:rseirur ss'!vr!{ttl-wal{til dapat sakit karena be'ber*p'i. r;ei:ab. liedangkan pnoduksi yarig setinggi-tingginya baik dari segi ksi";r.litas n'raupun kwantiras hanya dapat drhasilkan oleh ternak-ternak yang seh:rt. Ternak-terl':;ri* yang sakit akan menurun produksinya ata,; dapat berhenti sama sekali, bahkan ada kalanya hasil produksinya tidak diijinkan untuk dikonsumsi bila ternyata mengidap suatu penyakit menular yang o-erbahaya bagi kesehatan konsumen.

terkait.

Kerugian nasional yang ditimbulkan akibat gangguan kesehatan ternak ini cukup besar. Gangguan iersebut sebagian besar akibat serangan penyakit rnenular. Oleh karena itu harus diupayakan agar ternak-ternai< tersebut terhindar dari serangan penyairit menular dengan berbagai cara.

I"{;rsbe*ds.l l',I*.

I

Adanya sistim peternakan rakyat yang masih bersifat tradisional dan pemeliharaan ternak hanya

-

tr

T'h" \!1*{-1*

- Beiun"r adanya kegiatan terpadu antar instansi yang

-Semai<in rnajunya perdagangan ternak, (import/ export ternak) perlu pengawasan yang cermat .

IJFAYA PENDEKATAN MASALAH Sistir'n peternakan rakyat yang masih bersifat tradi-

sional merupakan persoaian tersendiri yang

dari tahun ke tahun masih perlu diupayakan agar pola Sayang sekali bila upaya pencegahan penyakit i<hususnya mengenai kesehatan ternaknya itu sendiri kurang menjadi fokus perhatian para peternak dan kiranya.masalah ini ma{h perlu iuga menjadi bahan pergunjingan para cendekiawan, karena kesehatan ternak ada kaitan yang erat dengan kesehatan masyarakat.

MASALAH Dalam hal ini rria beberapa hal yang perlu hahan peffimbangan, antara lain :

**,-0,

a*


Di dalarn tubuh ternak caeing-cacing ini berada dalam alat pencernaan termasuk hati, seinfescasi cacing.

hingga penyakit infestasi cacing sebenarnya sangat merugll;1n, karena sari makanan yang semestinya digurrairan cleh tubuh dimakan cacing. Namun karena manifestasi penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing berbeda dengan penyakit ternak yang disebabkan oleh virus maupun bakteri dimana pada penyakit virus rnaupun bakteri pada umumnya kerugian etr<onominya dapat diketahui dengan mudah, antara lain dengan kernatian ternak, sedangkan pada penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing, kerugian Lltama bukan karena kematian, tetapi penu,urr^r, berat badan, penurunan produksi, turunnya daya tubuh, maka biasanya penyakit infestasi cacing kurang mendapat perhatian.

pemeliharaan y^ng tradisional ini menjadi pola semi,-intensif. Dalam hal ini perlu kita sadari bahw

upaya menguba

pola tradisionali

Mungkin bila mereka telah menyadari k..ugirr, ng diakibatkan

h

'i::y,.,,,,t "'

engubah sisrim eliharaan

ng

tradisional

jadi

semiMereka kan rnenempatn ternak-ternak eka pada kanang yang baik an pada pariang

ntensif.

onal sudah kat pada masyarakat dan merupa kan warisan dari

nenek

moyan sehin sudah semestinya

enggembalaan

ng bersih.

Karena

bila

lama.

cacing

i, mereka mulai ge | /a.

menjadi pola semi intensif tidak gam pang, karena meliharaan tradisi

masalah ini membutuhkan waktu yangcukup

penyakit

nfestasi

KEBERSIHAN KANDANG DAN TERI]AK HARUS DIJA.GA DEMI KESEHATAN

pada para

umumnya peternak belum

memiliki

ilmu

pengetahuan yang ct:kup, khususnya dalam hal Dalam pola pemeliharaan yang tradisional, pada menjaga kesehatan ternak rlan usaha pencegahan umumnya faktor pencegahan penyakit dan kesehatan penyakit, rnaka biasanya mereka baru lebih memternaknya sendiri kurang diperhatikan, sehingga perhatikan ternal<nya bila ternak tersebut sudah sering kali justru menjadi penghambat upaya pembe- terserang bibit penyakit. Padahai mengobati suatu rantasan penyakit. Karena pada pola pemeliharaan ini penyakit iebih sulit dan iebih mahal daripada mencemasalah pencegahan penyakit dan i<esehatan ter- gah penyakit tersebut. Disamping itu mengobati nalinya itr.r sendiri disepelekan, mai<a.biasanya be- hewan sakit rnemungkinkan peyebaran bibit penyakir lebih luas terha,lap ternak yang masih sehat. ternak hanya merupakan usaha sampingan. Iv{ereka belum n:"engetahui, bahwa sebagian dari Saiah satu penyakit yang gampang sekali men)/emenyerang ternaknya disebabkan rang ternak-ternak yang dipelihara dengan sistirn penyaleit yang ada obat untuk yang tradisional adaiah penyakit Ll*},.rir,s yang hingga kini belum

pemeliharaan

30

Husbandry No. I Th.I/1988

I

|

I

I

I

I


a - rnenjaga sanitasi kandang dan lingkungannya,

membunuhnya dan upaya pengebalan terhadap infeksi penyakit virus sangat diperlukan demi keselamatan ternak kita.

peralatan serta ternaknya sendiri - vaksinasi

Beberapa penyakir yang menyerang ternak kita _ bersifat zoonis, artinya penyakir r..r"bur dapat menular dari hewan lee manusia atau sebalikn a dari manusia menular ke hewan. Dengan ,..rdi.irroo penyatrrit ini juga rnenutrar dari hewan yr.rg urr, L* hewan yang lain, demikia-n pula menular dari manusia yang satu ke n:anusia yang lain. Melihat siiat penyai<it zoonis ini, maka jelas dalam pemberantasannya memerlukan beberapa pihak untuk bersama-sama menanganinya. I{amun rupanya dalam pemberantasan penyakit ini belum idr- ln.gintr,, terpadu antar instansi vang terkait, sehingga hasii yang diperoleh belum seberapa.

-

isolasi - mengistirahatkan kandang - pembatasan keluar masuknya tamu

b. Tindakan kuratif Usaha

yang dideritanya. Pada tindakan kuratif ini, perlu diusahakan agar penyakit yangberjangkit tidak meluas menulari ternak lainnya, sehingga diperlukan diagnosa penyakit tersebut secepat mungkin agar kita dapat ;rg, cepat mengetahui penyebabnya 1 cara

penularannya, ternak apa saja yang dapat disr :'ang oleh penyakit itu, sehingga kita dapat segerx menentukan langkah pe,mberantasaannya.

exportir ternak agar mereka tidak krry, sei<eriar mencari keuntungan tanpa mernperciulikan persyaratan yang harus dipenuhi.

adanya upaya melindungi ternatrc rerhadap .Perlu berbagai macam penyakit sehrngga te.rrak rerrp sehat, upaya ini pada dasarnya meiipuri : a. Tindakan prev-enrif

2.

Perlu adanya kegiatan terpadu ant::r beberapa instansi yang berkaitan khususnya daiarr u.saha pencegahan dan pemberantasan penyakit zoot;is.

3.

Kepada para peternak yang rnasih melakukan pemeliharaan secara tradisiona!. masih perlu diberi penyuluhan dan rrrotivasi sehingga akan segera mengubah pola pemeliharaan.

4.

Fokus perhatian para at'li masih banyak diperlukan agar usaha peternakan di indonesia lebih meng- untungkan sehingga semakin diminati oleh masya- rakat. Dengan sendirinya aktivitas dan peran serta perguruan tinggi sangat menunjang usaha ini.

Usaha ini dilakukan sewakru rernak belum sai<it.

Tindakan ini antara lain dilakukan elengan: - pemberian pakan yang baik dan cukup dalam hal kwalitas dan kwantitas - pemberian

vitamin, feed supplemenr maupun obat- obatan dengan dosis pencegahan termasuk obat pembasmi cacing

Husbandry No. I Th. I/1988

ini dilakukan bila ternak sudah terserang

penyakit. Dalam usaha ini, ternak yang sakit diberi pengobatan yang sesuai dengan penyakit

semestinya sedini mungkin pernerintah mengadakan pengawasarr dan pendekatan kepada para importiry'

1.

:

- memisahkan ternak yang sakit pada kandang

. Dengan semakin majunya perdagangan rernak (importr'exporr rernak) nrernungkinkanluga semakin meluas penyebaran penyakir, sehingga iemakin suiit pula pengendaliannya. Cieh sebai:-itu sudah

SARAN

tindakan-tindakan khusus, antara lain

31


Irit darn Berlrasil Ganda

i

Oleh : Arif Mahdiana/Lab. Mepet. Fapet. Unsoed.

Acla peribahasa mengatakan : "sambil Menyeiam Minum Ai{', "sekali Mengayuh Dayung Dua Tiga Pulau Terieu'ati", dengan perkataan lain kita mengerjakan suatu pekerjaan, pekerjaan lain dapat teisele- saikan. Orang bilang irulah prinsip yang kreatif, efi- sien, praktis dan ekonomis. Dalam dunia usahapun tidak terlepas dari prinsip tersebut. Kita

mengenal prinsip ekonomi, yaitu dengan p.rrg.lu*trn sedikit mungkin diharapkan mendapat

hasil sebesar- besarnya. Usaha di bidang pertanian dewasa ini sangatlah populer, menurut istilah sekarang usaha ini disebut Agribisnis. Orang yang bermodal besar dapat mempunyai lahan sendiri yang luas. Dengan modal besar itu dalam menjalankan usahanya mereka tidaklah mengalami kesulitan dan hasil yang diperoleh tidak tanggung-tanggung, sehingga akan mendapatkan keuntungan besar.

Tetapi di sisi lain bagaimana dengan nasib saudarasaudara kita yang hidup di pedesaan yang sebagian besar dari mereka untuk mencukupi kebr"ituhan sehari-harinya Cengan menggarap lahan sendiri. .N{ereka hanya merniliki sepetak sawah atau ladang, atau sepetak koiam ataupun sejumiah ekor ternak saja yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dengan perrnodalan yan g pas-pasan mereka berupaya untuk mendapatkan hasii dari petr<erjaannva sendiri. Sebagai

Alternatif.

Beranjak dari lahan yang sempit dan modal dimiliki oleh petani, sebagtli llternatif kita ciptakan suatu sistim usaha yang efisien dan berhasil ganda, ./aitu iiita kenal dengan istilah sistim usaha terpadu. pas-pasan yang

Sebagai contoh, seorang petani hanya rnernililsi sebidang sawah, alternatifnya sawah tersebut dapar ditanami dengan pola tumpang sari anta::a padi dengan tanarnan lain yang menghasilkan atau padi dengan ikan. Seorang petani memiliki bet,erapa ekor ayam, karena hasil clari ayam dirasa l<urang mencui<r:pi, ia ingin memelihara ikan sebagai tambahan hasii, mengingat pekarangan yang ia miliki terbatas, maka sebagai alternatif dapat memelihara leeduanya dengan sistim usaha terpadu mina ayam, dan masih banyak contoh alternatif lainnya.

32

ini

akan dibahas sistim usaha budi daya rerpadu mina ayam sebagai salah satu alternatif.

Pada ba$au pertama

Mina Ayam Mina ayam adalah usaha memelihara ikan bersama ayanr. Tetapi tidalc berarti ikan dimasukkan ke daiam atau ayam dimasukkan ke dalam kandang ^yam koiam ikan untuk hidup bersama-sama. Ikan dan ay^m mempunyai habitat yang berbeda, tetapi jika masing-masing dihubungkan secara tidak langsung , maka keterpaduan tersebut iebih banyak memberikan keuntungan dari oada usaha ayam atau ikan sendiri-sendiri. Selain pemanfaatan lahan y^ng sempit, prinsip usaha ini adalah memanfaatkan kotorrn ayam sebagai makanan yang berguna -bagi ikan, dan sebagai pupuk kolam untuk menumbuhkan makanan aiami ikan.

Daiarn sektc,r peternakan d'i Indonesia, kondisi seperti ini rnasih i*r:ang dilakukan,- padahal kalau d;iihat banyak mantaar yar,g ilapat dinikmati, yaitu hasii grncla, rr*nghemai tenaga dan biaya' Sistim ,.rpr.--tri, ini ikut memainkan peran;ln dalam sub

,.kto.

perikanan dan sub sektor peternakan'

Ayam yang dipehltara secara intensif sama-sama *L*p..ol.f, tniuu* konsentrat yang kaya akan kotoran yang dihasilkan masih pror.irr, 'barryrk sehingga *.rgrtid,rng bahan protein' Selain kotoran ayatn dapar limanfaatkan, ilian juga - merombak ,isa-sisa *ralranan yang tercecer di dalam kolam' Ilengen rlerniki;rn i<an<iang tryam akan terbebtrs dari kotora*, tiarl bait 'r':rng kura;rg se<lap. Kandang ayam meii'rjac{i b*r"si.h sehineq:i

arr'".!rYt

ai<an terbeL'as dari

penyakrt"

I{oi;rnt lkati i-''ersyaratan uBtr-lk riienlbuat kolam ikan tanpa senlen id*1"1, tarrah Xiar berpasir, sehingga air tidak n:udah ineresap iEe dala tanah. Tetapi bila tanah tidak

didapat sebaiirnya dibuat kolam dimana dinding ,i*u*i*yn harus di rembok atau disemen' Sebelum diaclakari peneharan benih pei:lu diadakan pengoiahan tanah, penyediaan dan pengaturan air serta pemupukan" Fengolahantanah dimaksudkan untuk mengirilr.rgk*, bahan-bahan yans mungkin beracun bagi ikan. Untuk menghindari pengendapan kotoran

Husbandry No. I Th. I/1988


di dasar kolam sehingga akan mengakibatkan ^y^ro f,..r.unm bagi ikan, *.k, sebaiknya air kolam mempunyai sirkulasi yang cukup' Sedangtan pemumemberikan pupuk il; ;;pat dilakukr,, deng'n kat,drrg it.rpu., puPuk buatan' Ukirran kolam tidak harus luas, dapat disesuaikan yang dengan luas kanda ng ayanter-sebut'-Jenis ikan a.tau Sepat d.pr't dipeiihara adalah ikan Nila, Mas'

Leie dengan padat penebaran 5-25 ekor p., *2 dengan ukuran benih ^r,tara 3-5 cm' Tepi kolam dibuat tanggung. setinggi 20 cm di atas

i"'*Urf.r",

p"i*,

kran tanah

u

rtrk *t"j

aga masuk ny a air y an.g

IiJ*f. diinginkan harus pula disedi.atr<an pintu

air

drpi't membantu masuknya air dapar dislna""r"L L;-;.6 a air. Pada tepi dasar pelataran kolam dibuat parit selebar 20 cm mengelilingi kolam atau dibuat d.rgrt, arah diagonal. Parit sebaiknya dibuat miring dengan kemiringan 5 derajat ke arah pintu pengeluaran air, tujuannya selain untuk mempermuiah dalam penangkapan ikan juga untuk mempermudah dalam pengeringan kolam. Pintu air harus diatur sedemikian rupa untuk mengatur sirkulasi air dan dijaga agar volume air kolam tetap. Bentuk kolam pada pemeliharaan ikan dan ayam secara terpad.u

bangunan kandang pada mina ayarn sengaja dibuat dengan ukuran kecil. Untuk ukuran kandang dapat dimodifikasi sendiri sesuai dengan ui<uran kolam' Keadaan yang- baik untuk posi'si kandang adalah tidak menutup seluruh p..*ulrrn kolam dan juga tidak terlalu terbuka' bentuk atas dapat dibuat satu sisi miring atau type shed. roofdan bentuk setangkup atau type gableroof' Typ. gible rooflebih menguntung karena dapat merrrhrrr-tutpaan angin dan guyuran hujan.

Pola tradisionai tetap mendapat tempat di hati tWalaupun kini masyarakat, khususnya di pedesaan. teknologi maju semakin gencat digalakan, dan tidak *.rrrrtr.rp kemungkinan untuk dirintis di pedesaan' Dengan penerapan usaha terpadu mina- ayaT berarti ikrt"*eru"ja"g sub sektor perikanan dan sub sektor peternakan,' mlningkatkan taraf hid.up petani *..r.rgrrrrg jiwa kiwiraswastaan, di samping .rrrgrr.rg keikutsertaan masyarakat.guna menl brrr"gkr" pikiran selaras dengan lajunya Pem rrguir., di Indonesia, khususnya di sektor pertani

o(b

ini

t".rnrk dan karakteristik kolam dibuat sedemikian rupa, sehingga sirkulasi air dapat berjalan dengan baik, kotoran ayam yang tidak termak'"rn oleh ikan dapat langsung terbuang. Atas dasar inilah bentuk kolam pada budi daya terpadu mina ayam sebaiknya dibuat memanjang atau bentuk kolam parit' Kandang

Aya*

Setelah pekerjaan pengolahan tanah dasar kolam selesai, *rk, dilaniutkan dengan pekerjaan membuat kandang ayarr.. Kandang ayam yang dibangun tidl-k perlu harus menutuP seluruh permukaan kolam. Bila kolam terlalu luas dan untutr< lebih praktisnya kandang ayam sebaiknya dibangun di pinggir mengelilingi kolam, dan sebagian kandang ayam menjorok keiengah kolam. Tinggi dasar kolam, yaitu jarak antara kandarg dengan tanah Pematang dibuat kiradimaksudk^n agar peredaran kira 50 cm, hal udara segar tetap lancar dan untuk mencegah jangan

ini

sampai dasar kindang terlalu lembab karena air kolam. Begitu irga tinggi lantai kandang dari permukaan kola* iebaiknya kurang lebih 1 m' Pada trrrgurrrt kandang yang berukuran kecil, pergantian udaia di dalam kandang dengan udara luar dapat berjalan lebih lancar. Oleh karena itu biasanya

HusbandryNo.I Th. V1988

33


r

ffi Seminar I(onsumsi Protein Hewani Dalam rangka Hardiknas 1988, Senat Mahasiswa Fakultas Pe-

ternakan Unsoed mengadakan seminar deng3n tema "feminar Konsumsi Piotein H.*r,f; Mrhasiswa Unsoed Dalam Rangka Hardiknas 1988 Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan", yang diselenggarakan pada Hari Minggu tanggal 8 Mei 1988. Tidak kurang 200 peserta mengikuti seminar yang mengambil tempar di Lantai III Perpustakaan Pusat Unsoed. Seminar yang dilcetuai oleh Johan Rifai merupakan hasil kerja dari

UP3 (Unit Penelitian

Pengem-

bangan Peternakan) Sema Fakultas

paling utama. Diantara komPonen pangan yang terpenting dan sangat pokok adalah protein, karena mempunyai fungsi ganda (tenaga,

p.r,git,rt dan pembangun) Yang tidak dimiliki oleh komPonen lainnya. Tidalclah mengirerankan, *asaiah pangan yang dihadaPi sebagian negara berkembang adalah kekurangan Protein disamping kalori, baik dalam hal

Peranan Protein Dalam Meningkatkan Kecerdasan, demikian makaiah yang dibawakan Dr. S.N.O. Suwandyastuti menjelaskan tentang Peranan Protein dalam meningkatkan kecerdasan. Peranan Protein ini pada dasarnYa ada 2 fase yaitu fase pertumbuhan dan fase dewasa. Pada fase

ber'-

Pengaruh

ierhadap immunitas

(sistim

immun), perkembangan fisik serta

kecerdasan. Pada fase dewasa berpengaruh dalam ke- tahanan fisik dan metabolisme otak, d;rn satu-satunya asam amino Y^ng dimetabolisme oleh jaringan otak

hendaknya Mahasiswa harus kreatif melihat segala sesuatu di sekelilingnya dan dihubungkan terutama dengan ilmu Yang ditekuninya.

Makalah selanjutnYa dari dr" Gatot Suharto sebagai Petugas

Kantor D.P. Kes.

BanYumas

,,yebuikr., tentang

Pengaruh

mental dan daya berPikir (kecerdasan) manusia Yang

fungsi otak. APabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat

tertimpa, karena Protein diPerlukan untuk membentuk jaringan

ini

tubuh yang terPenting, antara lain

jaringan otak. Apabila samPii terjadi, keadaan ini sulit sekali disembuhkan, bahkan akibat

tersebut dapat "

bersifat

irreversibie".

Tentang Pentingnya Protein inilah yang menarik Pemrasaran ke 2 mengadakan Peneiitian beraPa bes,rr ko.,sumsiProtein hewani di

kelesrarian

t..ani raelakukan terobosan

aktifitas sel-sel otak secara optimal perlu diusahakan suplai metabolit

dengan mengadakan Penelitian di

34

sebesar 1.8,37 gram Per kaPita Per hari. Namun peiajaran Yang daPat diambildari makalah ke 2 iniYaitu

makanan terhadap Perkembangan

perkembangan fisik,

untuk menjaga

yang optimal dan Sr*pri menjelang umur 5 t:rhun

i.onsu*si rata-rata protein hewani asal ternak Mahasiswa Unsoed

hamb*

penting dalam metabolisme otak, berpijak dari kenyataan itu maka

seimb;rng'

mereka yang cukuP menYita waktu drn pikiran. Dari hasil penelitian didaPatkan bahwa

membahas tentang Peningkatan Gizi Masyarakat. Dalam makaiahnya dr. Gatot Suharto me-

lingkungan Mihasiswa Unsoed dengan IP mahasiswa' dikaitkan .yang dibawakan oleh Makalah Suharno Bambang Abdul Sukur, menarik cukuP dan KweeRen Tjin perhatian, karena mereka telah

adalah Asam Glutamat d:rn mempunyai peranan sangat

Ir. Amsar MS, selama 2 penelitian melikukan kuliah kesibukan bulan disela-iela

dengan dibimbing

konsumsi mauPun PenYediaannya. Kekurangan Protein dan

kaioripada tahap berat daPat meng

Peternakan Unsoed.

pertumbuhan

otak menunjukkan Pertumbuhan vanc Deser. Setelah itu otak tidak 6..f.tnU"ng lagi. Oleh sebab itu pada umur dibawah 5 tahun harus iiperhatikan pemberian Protein yang cukup agar nantinYa sel-sel otak be.ke-bang baik. Dijelaskan pula bahwa pangan meruPakan kebutuhan dasar manusia Yang

lingtungan Universitas untuk ditampilk^n dalam seminar. Mahasisw,r-m'.rhasiswa SKS '85 ini

gszi

yangdibutuhkan dan keadaan berlangsung lama akan me-

nyebabkan perubahan-Perubah,n metabolisme dalam otak sehingga otak akan berfungsi dibawah normal, iumlah sel-sel otak akan berkurang, Prosesproses biokimia juga akan ber-

kr.r.,g. Dijelaskan juga

tentang

keadaan Gizi MasYarakat kita dan peranan para ahli Peternakan ialr* meningkatkan g'i ma-

svarakat datam arti sebagai oe,lvedia Protein hewani agar lrpm dikonsumsikan oleh masyarakat.

Sementara

itu Ir. Amsar MS

sebagai Pemrasaran terakhir

menampilkan makalah dengan iudul Peningkatan Gairah Belajar

L"*rt Puasa dan Semangat Hardiknas. Judul ini diambil berkenaan dengan Hardiknas 1988

Husbandry No.I Th. I/1988


_ bertepatan dengan

datangnya

Bulan Ramadhan 1408 H. geberapa kesimpulan dapat dihasilkan dari makalah ini yaitu (1) Melalui jasa dan kuy^ Ki Hajar Dewan-

toro dan

semangar Hardiknas, 9?3, ditingkatkan gairah belajar.. (2)Di dalam diri tokoh pendidikan nasional terdapat ketauladanan da-

Iam menghadapi berbagai masa-

lah yang dap.at diselesaikan secara among. (3) Melalui Puasa kita dilatih secara lahir dan bathin untuk $isa. menguasai (mengontrol) diri sendiri. Seminar yang dibuka secara resmi oleh Rektor Unsoed yangdiwa-

kili oleh Pembantu Rekf.

ru

Mardiprapro, SH, dalam sambut_ annya menyebutkan antara lain mengharap agar acra seminar seperti ini rerus dilanjutkan dan dapat diikuti oleh fakultas-fakultas lajn. Seminar yangdimulai pukul 08.45 \fIB ini cukup mendapat perhatian_dan tanggapan dari peserta, terbukti dari pertanyai.r, kritikan araupun sanggahan'yang mewarnai jalannya seminara dan menjadikan seminar ini tampak

hidup, akhirnya diakhiri irn

ditutup dengan doa yangdipimpin

oleh Catur Lukito

pada-

putul

13.00.

. Ivlemang

lewat seminar seperti

inilah suatu ilmu dibahas, dikali dan disebarluaskan dan yang lebil penting lagi adalah diterapkan dan agar masyarakat merasakan hasilnya. Sfassalam.

(Hadi N.S.)

Ir. Rosidi, Ir. EIly Tugianti,

SEMINAR ISPI MAI-ANG

Ir.

Riswanriyah, Ir. Sigir Mugiono, Ir. Ikatan Sarjana Ilmu-ilmu Peternakan Indonesia (ISPI) cabang Sri Mulyowati, Dr. Ir. Ch. Soenarjo, MS, Ir. Soejadi, Ir. Is RismaJawa Timur I dan II, tanggal 28 Agustus 1988, mengadakan semi- niah, Ir. Agus Priyono dan Ir. Budi nar dengan tema Pemantapan Haryanto. Usaha Peternakan Dalam Ranglca Menunjang Pembangunan Pertanian. Seminar ini bertujuan untuk SEI\{IhIAR AGROINDUSTRT menghimpun hasil penelitian, ga. gasan_ atau pemikiran dibidang petr

*

ternakan dan

permasalah

Simposium Agroindustri N, meningkatkan komunilrjasi^inya, antar anggora ISPI yang tersebar di onal I th 1983 antara lain men berbagai perguruan tinggi, Iemba- hasilhan satu definisi yang men ga penelitian, dinas teknis dan butkan bahwa agroindustri adalal swasta dengan para peternak, segala lfegiatan yang memanfa. pengusaha dan ilmuwan perguru- atkan hasil pertanian sebagai an tingy, memantapkan gagasan han baku, merancang dan men terbentuknya lembaga p.rnmr.rn, diakan peralatan serta jasa untu sarana dan produksi peternakan kegiatan tersebur. serta memantapkan usaha segera Agroindustri selanjutnya dikl terwujudnya peternak i^ng sifikasikan menjadi Industri Pen tangguh. olahan Flsil Pertanian (IPHP) Industri Peralatan dan Mesir Aspek yang dibahas adalah aspek produksi dan pemasaran hasil Pertanian (IPMP) dan IndustriJ peternakan, penyediaan makan, Sektor Pertanian (I]SP). IPHP reproduksi dan pemuliaan ternak, dibagi menjadi IPHP ranama teknologi produksi atau hasil ter- pangan, IPHP tanaman perkebun nak dan kelembagaan atau kebijak- an, IPHP hasil hutan, IPHP perikanan dan IPHP peternakan. sanaan pemerintah. IPMP terrdiri dari IPMP budidaya .^Seminar yang kepaniriaannya pertanian dan IPMP pengolahan. diketuai oleh Dr. Ir. Luqman Sedangkan IJSP terdiri dari IJSP Hakim, MS ini berlangsung di perdagangan, IJSP konsultasi dan Iil/isma Andini, Aula - Spp / IJSP komunikasi. SNAKMA / DilatSPp jalan CianDalam seminar Agroindustri II jur Malang. Dalam seminar tersedi Yogyakarta definisi dan klasibut dihadiri oleh 300 orangpeserra yang terdiri dasri sarjana- sarjana fikasi tersebut diatas sudah tidak Ilmu Peternakan baik dari pergu- dipersoalkan lagi, bahkan nyaris ruan tinggi, pemerintah maupun tidak tersinggung. ]

swasta.

Dengan tema Debirokratisasi

dan dampaknya dalam

pembaMenurut sumber yang diperoleh dari Ir. Soejadi dosen Fapet UN- ngunan, maka seminar berjalan SOED, pihak Fapet UNSOED tanpa melupakan Paker Kebijakmengirimkan 18 orang peserta sanaan Desember 1,987 yanglebih yang terdiri dari : Ir. Amsar, MS, dikenal PAKDES '87, yang meir. Sri Suhermiyati, MS, Ir. Mah- rupakan tonggak sejarah perkemfu{ln Budiono, MS, Ir. Djoko bangan Agroindustri di Indonesia. Adisuw.rjo, MS, Ir. Djoko SantoCeritanya cukup sederhana. Berso, SIJ, Ir. Tri Raharjo, SU, Ir. mula dari OPEC si Raja Migas Harini Nurcahya, Ir. Roesdiyanto, yang berlaya mengarur pasar Husbandry No.

i Th. Illggg

35


minyak dunia. Kemudian disusul munculnya lakon lain yang Perlahan tapi pasti berusaha menata diri untuk melepaskan ketergantungannya pada OPEC. Lakon tersebut adalah negara-negara barat

kebijaksanaan pemerintah yang lain seiaiu mempunyai dampak yang berkutub dua yaitu dampak negatif dan dampak positif. SeminarAgroindustri II berusaha mem-

yang setelah usahanya berhasil menimbulkan merosotnya harga minyak dunia. OPEC merasa terpukul. Dan Indonesia sebagai salah satu anggotenya hampir terjungkal. Karena minyak bagi Indonesia adalah tulang punggung eksport. Merosotnya harga minyak bisa diibaratkan patahnya tulang punggung eksport.

Contoh dampak positif adalah terjadinya titik balik industri pada tahun 1987 dimana untuk pertama kalinya eksport non migas bisa melampaui eksport migas. Momentum ini, menurut Christianto \flibisono dalam makalahny a yang beriudul Peta Aeroindrrstri dalam dunia Bisnis harus kita pertahankan sehingga kita bisa kembali

bahas kedua dampak tersebut.

Untunglah, sebelum semPat terjungkal turunlah PAKDES '87 yang berhasil mematangkan situasi. PAI(DES berisi langkahJangkah yen1 memberikan fasilitas yanglebih besar kepada pengusaha agar dapat lebih merangsang kegiatan mereka dalam mq:ingkatkan

pada kejayaan produksi Pra Perang Dunia II tanpa adanya

eksport. Fasilitas tersebut

me-

disebut "'W'ali Sanga Industri

nyangkut keringanan yang lebih

Pangan", yaitu : 1. Industri Rokok kretek dengan output 2,3 trilyun. 2. Industri tepung terigu dengan output 443 milyar. 3. Industri minyak kelapa sawit output 408 milyar. 4. Industri minyak kelapa output 310,6 milyar. 5. Industri udang beku output 302

besar dan mempermudah prosedur

administrasi untuk memperolehnya serta sekaligus mempertegas

lembaga yang

menanganinya.

Turunnya PAKDES'87 adalah terbukanya peluang brg, Agroinidustri untuk maju pesat. Namun demikian turunnya PAKDES '87 i keluarnya liebijalisanaan-

kolonialisme.

Vibisono selanjutnya

menyebutkan siapa-siapa yang berperan dalam pencapaian titik balik tersebut. Ia menyebutkan sembilan industri pangan yang kemudian

milyar. 6. industri rokok 362,6 milyar. 7. Industri pasta

putih output output

190

milyar. 8. Industri susu bubuk output 742,6 milyar. 9. Industri susu kental manis output 130,5 milYar.

Contoh dampak negatif adalah tergesernya petani-Petani kecil karena industri besar semakin bertambah besar. Konon kabarnYa " bertengge rny a" industri besar menyebabkan industri bermodal kecil banyak yang gulung tikar.

Itu

adalah salah satu contoh. Contoh dampak berkuyutub dua yang lain masih banyak. Namunpada akhirnya damPak negatif tulcanlah sesuatu yang menimbul,kan nada pesimis ontuk mengembangkan agroindustri. Memperkecil dampak negatif adalah tugas

kita bersama.

'!/ibisono mengungkapkan nada optimisnya dengan suatu kalimat bahwa apabila kita semua menghargai kreatifitas dan dinamika manusia Indonesia secara wajar,

kita akan rnampu meningkatkan posisi kita dalam peta agroindustri dunia secara meyakinkan sesuai dengan berlimpahnya kekayaan alam kita. Ungkapan yang patut kita renungkan. <<>> @ambangSubarno)

36

Husbandry No. I Th. I/19gg


r

OPINI PENETUSIRAN MNAT I}A]\ BAI6T IIA}IASISWA BAITL. Salam Peternakan yang mulai terasa akrab di telinga mahasiswa baru SKS '88 Fakult,rs peternakan. Pelaksanaan Penelusuran Minat dan Bakar Mahasiswa Baru (PMBMB) dimulai tanggal 27 Agustus 1988 sampai dengan 3 September 1988.

Sebanyak 296 mahasiswa SKS pelaksanaan PMBMB ini. Apa itu PMBMB

'88

mengikuti

?

Jika ditinjau dari kulit luarnya, akan terdapat dugaan yang keliru renrang PMBMB ini sebagai arena "perpeloncoan", "gojlokan" dan berbagai istilah lain yang intinya mengungkapkan unsur balas dendain dari kakak kelas terhadap adik kelas. Semoga saja dugaan demikian tidak bertahan lama didiri kita. Dari nama kegiatan dapat ditarik suaru arri yang diselaraskan dengan tujuan kegiatan ini. Dengan melihat judul dapat dikatakan bahwa tujuan kegiatan PMBMB adalah "mencoba untuk me- nelusuri minat dan bakat mahasiswa baru untuk dikoordinir sehingga potensi yang dimiliki oleh mahasiswa peternakan dapat ditamoilkan diberbagai arena kegiatan, baik di dalam kampus Peternakan maupun jdilingkungan lJniversiras Jenderal Soedirman. I

I Kalau dilihat dari bentuk kegiatan, arau acara yang dilaksanakaan, dapat dikatakan PMBMB bertujuan untuk memberikan andilkepada mah;rsiswa SKS '88 dalam memperindah kampus Peternakan sehingga timbul rasa memiliki terhadao l<ampus.

Tujuan lain yang dikerengahkan panitia adalah memberi pengenalan yang seragam tenrang Kam- pus dan Lingkungannya. IJmum terjadijilia maha- siswa baru akan bertanya kepada kakak kelasnya re:1:ang kampus dan segala aspeknya, dan jawab an yang diterima sering bebeda bahkan berrentangan. Hal ini ltentu akan membuat bingung mahasiswa baru (ini Jpergalaman penulis sewaktu masih jadi mahasiswa lbaru). Untuk mengatasi hal iru, maka panitia I mencoba mengenalkan segala aspeh yang t;rdapat di Fakultas Peternakan.

Tujuan yang paling

mendasar

PMBMB ini adalah "rerbin:rnyrl Husbandry No. I Th. I/198g

I

dari

kegiatan rasa persrudaraan

yang erat diantara sesama mahasiswa baru khususnya dan diantara mahasiswa Peternakan umumnya" (kompak ni yee....).

Mahasiswa baru dapat dikarakan sebagian besar adalah pendatang dari berbagai kota (luar purwokerto), Dalam kesendiriannya di daerah asing yan tanpa keluarga sering kira lupa kalau kita bisa mendapatkan banyak saudara/sahabat, yaitu dilingkungan tempat tinggal (kost) dan juga dilingkungan kampus. Dalam kondisi ini panitia mencoba menimbulkan rasa persaudaraan dilingkungan kampus.

Strategi PMBMB. Mengingat begitu banyak sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan PMBMB, tenru harus banyak strategi yang diterapkan oleh panitia. Dari berbagai macam strategi yang terpakai, strategi "keras", "kasar" dan "paksaan" merupakrn stratagi yang merupakan sororan khusus dari pihak Pimpinan Fakukas, Panitia dan Mahasiswa baru tentunya.

Tentu timbul perranyaan dalam

diri kita

;

Haruskah "keras", "kasar" dan "paksaan', ?? Ap, tidak adaa cara Iain ? Kalau kita tinjau darisegiwaktu pelatrisanaan yang hanya dua hari yaitu 27 Agostus dan 2g Agustus

serta Pentas Seni tanggal 3 September, renru akan terasa betapa sempitnya waktu yang tersedia. pada

dasarnya panitia mengharapk,.rn peserra untrk menurut dan mau mengikuti seluruh rcarl dengan baik, namun 296 orang mahasiswa baru adalah manusia yang memiliki keanekarag,rman sifat dan tingkah laku. Banyak yang mempunyai sifar "malas", "ngeyel" dan mungkin ada yang ingin "ngetes" panitia.

Melihat keanekaragaman sifat rersebur, maka panitia mengusahakan dengan cara "keras", ,'kasar,, dan "pal<saan" agar mahasiswa baru memiliki satu

sifat yaitu "nurut". Hal irri untuk menghindari timbulnya anggapan pilih kasih, misal "y^ngcantik tidak dihukum", "y^rg kaya tidak dihukum" ataul

"y^ng PMDK tidak dihukum" dan

lain-lain. Diharapkan, hanya ada anggppan "satu salah, semua 37

]


dihukum". Dari anggaPan ini'tentunya timbul perasaan senasib-sependeritaan dan lebih laniut akan

timbbul perasaan persaudaraan dan persatuan yang erat. Berhasilkah strategi 1'ang diterapkan ? tercapaaikah apa yangdikehendaki dari PMBMB ini ? Masih terlalu pagi untuk menjawabnya' Dan jawaban itu tentunya tidak datang dari Panitia PMBMB, namun dari Mahasiswa SiiS '88 khususnya dan civitas academica Fakultas Peternakan pada umumnya.

Apa yang kau cari Panitia/Kakak Senior

?

Dalam mempersiapkan PlviBMB dibentuk panitia yang berjumlah 59 orang, namun yang dapat aktif o/o (30 personil). bisa dikatakan sebanyak 50

3O personil panitia tentu jug, mempunyai keanekaragaman sifat, tingkah laku dan motivasi

Tindak Laniut

?

Peneluduran Minat dan Bakat Mahasiswa Baru pada ciasarnya mencoba MENGELOMPOKAN .rrrhrsis*a baru dalam kelompok Persamaan minat dan bakat yang dimiliki, dan untuk selanjutnya DIKOORDINIR oleh kakak senior'

Hilangkan anggapan bahwa kakak senior memiliki p.".rtrri yt"g t.U;t' baik dari mahtrsiswa barru' Tugas kakak senior yang utama adal;rh meng koordinir, jika tugas tersebut tidak dilaksanakan mahasiswa baru berhak untuk mempertanyakan nya dan menuntutnya kepada koordinatornya melalui Senat Mahasiswa. P^al ini tentunya untuk kemajuan Fakultas Peternakan tercinta (cinta lagi, cint lagi .. he ... he... h.,..). Salah satu bukti dari konkrit dari PMBMB adalah diketemukannya seoran andalan dalam bidang olah raga Tenis Meja yan

untuk terlibat dalam panitia, sehingga dapat dikatakan : banyak personalia panitia yang lebih mengedepankan aspirasi pribadi dari pada aspirasi panitia PMBMB. Mungkin ada panitia yang mempunyai motivasi "balas dendam", "menyeleksi profil wanita

menjadi juara pertama dalam kompetisi Tenis Mej pada Dies Natalis Fakultas Pertanian ke XXVI. Kita ucapkan selamat kepada mas Alan dari SKS '88.

SKS'88", "iseng" dan banyak lagi motivassi lain yang tidak terdeteksi oleh Penulis.

Penelusuran Minat dan Bakat Mahassiswa Baru sudah berlalu, dan meninggalkan banyak kenangan. Banyak kesalahan mari kita saling memaafkan, banyak kekurangan mari kita saling memperbaiki, jika ada dendam tentu mudah terhapuskan, yang pasti mari kita memperjuangkan keharuman nama Fakultas peternakan Universitas Jenderal Soedirman Sebagai kalimat teakhir dari seorang kakak kepada adiknya : Valau kami "keras, kasar, galak, marah" dan adik-adik SKS '88 "bandel, nakal, ngeyel, dll", tapi kami tetap sayang sama kamu.

Dengan beragamnya motivasi yang timbul, sehingga terlihat kondisi dari panitia yan1 kurang komoak, kurang disiplin dan lain sebagainya' Namun yang harus mendapat catatan pertama adalah

Paniria PMBMB berusaha untuk dapat

me-

nyelaraskan motivasi demi tercapainya tujuan dari PMBMB. Jika terdaPat banyak kekurangan, itu

dikarenakan panitia jrgo manusia fiawabnya gampang y^ ... he ... he ... ), karena memang demikianlah keenyataannYa.

Penutup

SUKSESPETERNAKAN ! !

!

(Red)

KERJA BAKTI MAHASISWA BARU SKS'88

38

Husbandry No. I Th. Y1988


,'t\

h

KAtM] US

I t/

PE,TE,R'I\IAI(A}I

Aberdin Angus

=

Soloh soatu bongsa sopi yong berosol dori Scotftondia utoru dalgon spes,fk warno hitom don tidok bertonduk.

Avian lnfluenza

=

Penyokit yong disebobkon olelt virus yong menyerong soluron pernoposan, saluran pucernoon, don sistem syorof dari bermocam-mocom unggos.

Ayam Buras

= Ayam yong seloin oyom

ros

yong biosanyo cora peme)ihoroctnnyo mosih trcdisional, disebut jugo

ayom kompung. Boar

=

Babi ionton yong

tidok dikostrosi don digunokon untuk mangawini bobi-bobi ltetina yang sedong

h&t. Dipping

= mofidi obot, odolah

suotu usoha dolom marcegoh atou mangurongi coplok otau kutu podo tubuh

sopi.

DOC

=

Ear Notch

= membuot kerotonlguntingon

Elastrator

=

Doy Old Chicken, onak oyom umur sotu hori. bentuk V podo doun teJinga yongfungsinyo untuk idan'fikosi.

sebuoh olat yong berguno untuk memosukon ge)ong koret podo

unduk

sehinggo

lomo- kelamaan

tonduk okon potah.

Hog

=

Seekor bobi, boik itu bobi

lnfedtious Bronchitis

=

Penyokit soluron pernoposon oyom yong disebobkon oleh virus, bersifot akut don songot cepot

induk, pejonton, bobi doro, don pejonton mudo.

meniolor dolam kelompok ayom don ditondoi dengon odonya sesok nopos, botuk-botuk

, sering

bersin don poda ayom petelur menyebobkon penurunon produksi yong cuku,p drostjs.

lnseminasi Buatan

=

delosisilpemasukon sernen ke dolom soluran ke)omin betino dengon manggunakon o/ot buatan manusio.

Marbling

=

Lemok yong terdopot di dotom otot, morbling dapot mempengoruhi tingkat keempukon doging disomping okon meningka*on cito roso.

ND

=

New cost/e Diseose, penyokit menulor yong bersifat okut podo oyom, sering jugo podo unggos

loin yong

disebobkon oleh virus Totor furons.

Pemuliaan Ternak

=

Soloh sotu usaho untuk maingkatkan produksi ternok dengon muingko*on mutu guetiknya.

Ricketsia

=

PenYokit yong disebabkon

koruo

kel<urangan

zot

pokon podo umumnyo penyokit

ini mwyerong

hewan mudo yong pertumbuhon tulongnyo be)um sempurna. Ransum

=

Susunon pokon dengon perbandingon tetentu sauoi dangon kebutuhon temok.

Sila se

=

hijouon pakon yong disimpon dolom bentuk segor.

Strain

=

Varietos unggos yong mempunyoi keunggulon produksi tetapi tidok dapot menurunkon sifot-sifatnyo.

Telur Tetas

=

Telur yong teloh dibuahi oreh spermo, sehinggo dopot untuk ditetoskon.

Unggas

=

Semuo binotong yang tergolong dotam specia burung dugon caro penetiho;aoon teneltu dopot berkembong biok, berguno serta mempunyoi orti el<onomis bagi manusio.

Yoghurt

Husbandry No. I Th. I/19gg

=

Produk okhir pengotohon susu secorofermentitif oteh baktefi osom loktot da.rgon kodar osom

tinggi' sedikit don tidok mengondung otkohot somo sekali, mempunyoi te)<tur antora susu coir don keju lunok.

39


BEffiITM }TRMPU.f Viva Peternakan semoga

jaya

selalu. Dalam usianya yangke 22 SEMA FAPET telah mengadakan rangkaian kegiatan baik yang bersifat intern kampus maupun pada tingtr<at yang lebih luas lagi. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Temu '\flicara Pengusaha Ternak, jalan sehat, lomba karikatur, lomba mirip suara

ternak dan masih banyak lrg,. DIES NATALIS FAPET XXIi diakhiri dengan pentas seni yang dilaksanakaan di lantai IiI Perpustakaan Pusat. ( T.p )

MI]HIBAH KT]N.INGAI\ FAPET UGM KE FAPET

UISOEI}

JALAN SEHAT DAI-AM MNGKA DIES NATALIS FAPET rc( TAMPAK SALAH SATU PESERTA BEREGU NAMPAK BERPOSE BUAT PEMBACA

Penelusuran Minat dan Bakat Mahasiswa Baru ( PMBMB ) Pada tanggal 27

mengadakan kegiatan bersama

baik dalam bidang olah

raga

maupun dalam bidangtimbal balik kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. Mereka juga mengadakan kunjungan ke BPT Baturaden. Pada akhir kunjungan diadakan pentas seni bersama antara FAPET UGM dan FAPET

UNSOED. Tujuan dari kunjungan tersebut acialah untuk lebih mengakrabkan hubungan yang telah dibina. (Tep. )

3

September 1988 dilaksanakan kegiatan PMBMB dalam rangka mengenalkan kampus

Peternakan Pada tanggal 2 - 3 September 1988 Fakultas Peternakan UGM mengadakan kunjungan persahabatan ke Fakultas Peternakan UNSOED. Selama 2hari mereka

Agustus -

majalah "HUSBANDRY" akan lebih menggairahkan jurnalistik di kampus kita. (T.p )

sebagai

lingkungan hidup baru br$ mahasiswa baru. Adapun kegiatan yang lain dilakukan ^ntara bakti kampus, donor darah dan cak lupa seleksi

terhadap mahasiswa baru mempunyai yang kemampuan di bidang

tertentu. Acara ini diakhiri dengan

rnalam pentas seni pada tanggal 3

September. 1988" Dari kegiacan ini ada yang memprihatinkan karni

selaku pengurus Unit Pers Mahasiswa-, karena dari 296 rnahasiswa baru SKS '88 hanya seorang

yang memilih kegiatan Unit Pers Mahasiswa.

UPACAM PETIBUKAAN PENELUSURAN MINAT DAN BAKAT

Semogadenganterbitnya.^H?SUIFCIE*"ffiX3ffi U'#ff.['-XEX$J** 40

Husbandry No. I Th. Ii 1988


PNIL DI6KU6I DA\ 6APA6[MN NA6ION L

p[p6

]tAHA6t5W

INDONfl6IA

Dalam rangka

mengaktifkan

kembali lkatan Pers Mahasiswa Indonesia ([PMI) telah dilaksanakan Panel Diskusi dan Sarasehan Nasional Pers Mahasiswa Indonesia di Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan yang bertumempersiapkan Kongres Nasional IPMI diikuti oleh berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan swasta dari seluruh Indonesia berlangsungpada t9 - 22 Septem-

juan

Gambar : Kampus itu masjid dan masjidpun kampus. Mereka saling mencari sandalnya sendiri selepas shalat terawih. Layaknya dimasjid

ber yang lalu di lantai III Perpustakaan Pusat UNSOED.

Menpora Akbar Tanjung pada acara tersebut bertindak sebagai

Nah, disinilah tugas UKI Islam adalah salah satu dari22 unit yang untumewujudkan hampus sebagai ada di Senat Mahasiswa Fakultas masyarakat ilmiah yang religius, Peternakan Unsoed. Unit ini dimana iman, ilmu, dan amal dibentuk sebagai wadah khusus sholeh dapat terpadu secara untuk memenuhi kesejahteraan harmonis tanpa mengesampingmahasiswa Islam baik lahir satu dengan lainnya. maupun batin. Seharusnya. Dapatkah.....? Tentu Menyadari bahwa ranggung saja keberhasilan usaha tersebut jawab yang dibebankan kepada tidali bergantung sepenuhnya pada UKI. Unit Kerohanian

kan

UKIcukup berat, maka dalam usia UKI saja, namun senantiasa yang relatif muda, begitu ter- marilah segenap mahasiswa Islam bentuk langsung tancap gas deng- ikut memikirkannya sehingga

l.

pembicara utama disamping Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, Kanwil Deppen Jateng mewakili Menpen , Direktur Kemahasiswa-

an mewahili Mendikbud dan

-

aktivis IPMI periode 80 82. Sedangkan sarasehan dilakukan di Hening Griya Baturaden yang memutuskan tlniversitas Negeri Lampung sebagai penyelenggara kongres mendatang awal tahun depan. (

A. Herman Sumarna )

an menyuguhkan sesuatu paket benar-benar bahwa kampus Romadhon 1408 H. Mulai dari tampak Islamis . Insya AlIoh......... (Tlamr Lukit pengajian rutin sepekan sekali, shalat terawih jamaah, sampai ke majalah dinding Suara Romadhon yangikut menghiasi sudut ruangdi kampus Fapet. bulan Romadhon, ?

Itu di diluar

Memperingati hari-hari

besar

Islam, dan tetap mempertahankan pengajian rutinnya dua minggu sekali.

Ideal sekali memang, kampus sebagai komunitas masyarak;rt yang khas, mestinya mengembangkan kegiatan yang tidak saja berbau ilmiah tetapi lebih-lebih yang berisi diniah bernilai agamis.

Husbandry No. I Th. I/1988

41


a

tJPAt Dalarul Qadio mengharap segala dukungan baik berupd moril mauPun materiil dari segenaP civitas akademi

lJu,i,'ig::l;t,ffirrF:: kultas Jenderal Soedirman adalah merupakan wadah dari aktiJitas mahasiswa yang berbentuk pengabdian ini merupakan jembatan dari segala ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk di-

fakultas peternakan UNSOED. Khususnya kepada rekan-rekan mahasiswa y^ng ingin

Setyo Utomo

menyumbangkkan tulisannYa

menghubungi Dirut PT Radio Dian Swara silahkan menegaskan bahwa program koordinator siaran dari UPM

praktekkan dalam masyarakat peternakan yang (Setyo Utomo SKS '86). Kami penyuluhan kepeningkatan dalam upaya dilakukan oleh mahasiswa akan dengan senanghati akan menerima ahteraan masyarakat.

sej

UPM inni terbentuk sebagai

arti dan manfaatnya di masyarakat terutama dalam uPaya peningkatan g.i. Ditambahkan sangat besar

dari Pola Ilmiah Pokok ( P I P ) Universitas pula bahwa beliau manifestasi

Jenderal Soedirman. dimana pola mengembangkan bentuk pengabdian kepada masyarakat dari ilmu-ilmu yang kita dapatkan di kampus"

ini

Salah satu program dari UPM adalah oenyuluhan peternakan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu rirelalui media elektronika seperti radio. telah dius4halqn pelaksanaannya bahkan telah

Hal ini

mulai penyiarannya yaitu pada tanggal 28 Oktober 1988 melalui radio Dian Swari Purwokerto dalam matlacara "njajah desa".

Acara

ini

direncanakan dan iolah oleh tim siaran UPM yang bekerja sama denpn koordinator siaran dari radio Dian Swara. Adapun tim dari UPM menurut kesepakatan bersama diserahkan ke seksi publikaswi.

ini bersifat rutin atau terus menerus tiap-tiap hari Sabtu, jam 16.15 - i6.45'WIB dalam dialek Banyumasan. Menurut i< Bambang Umaya selaku Siaran pedesaan

dan-

mempertimbangkannYa lebih lanjut sesuai disiarkan untuk program siaran bulanan. Juga tidak

*rttutup kemungkinan kePada 'rekan mahasiswa yang ingin ikut berterima kasih atas uluran kerja sama dari UPM untuk serta dalam siaran pedesaan dalam sangat

bersama-saama

memberikan penyuluhan khususnya bidang peternakan. Sedangkan menurut

Bapak Sumarno

WHD menegaskan bahwa program ini dijadikan media latihan bagi para mahasiswa untuk ikut memikirkan beban masyarakat

khususnya dalam

uPaya

peningkatan usaha beternaknya. "dapat pula sebagai Parameter penguasaan ilmu peternakan, betapa tidak kita dipacu untuk mencari segala jawaban dari pertanyaan yang timbul dari masyarakat" demikian ungkaP Pak

Sumarno \fHD

yang j"g

berperan scbagai " Pa!" Singa " di RRI Purwokerto tiap-tiaP malam

jum'at i^ng sekaligus jrg,

koordinaror siaran "njajah desa" radio Dian Swara mengakhiri pertemuannya di ruang kerjanYa baru-baru ini. Kemudian agar acara terseirut dapat berlangsung sebagai mana kanli programkan maka sangat

berbahasa jawa banyumasan kami

persilahkan

menghubungi

koordinator bidang PenYiaran sebagaimana kami sebutkan di atas.

Pada acar^ tersebut jrg, menerima pertany;lan-Pertanyaan darri para pendengar atau peternak yang dialamatkan melalui radio ii.rio Dian Swara Purwokerto, Jl. Gandasuli No. 269 ( Proliman ) Kemudian Purwokerto. jawaban-j awaban kami Persi aPkan baik berasal dari ilmu Yang kami dapatlcan dalam bangku kuliah atau membaca di PerPustakaan atau bahkan menghubungi laboratorium - laboratorium Yang bersangkutan kePada unit-unit lain di bawah Senat Mahasiswa Fapet UNSOED Yang hendak

menyumbangkan artikel atau i:enruk siaran kami n:ei:ibu!:a

pintu lebarJebar

dengan_ catatan

mereka harus

menghubungi tim siaran kepada terlebih dahulu dari UPM. bersambwngke bal. 48

4?

Husbandry lrc. I Th. Il198t3


to Allcohol Bantu Droses Semen Belcu

sebuah 'Laboratorium Reproduksi Tern:rk, University of Agriculture di Krakow, Polandia para

Di

ahli telah membuktikan bahwa polivinil alkohol dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gliserol dalam proses pembuatan semen beku.

Hal ini berarti polimer tersebut drrpat berperan krioprotektor yang sangat bermanfaat dalam menjaga semen dari tek:rnan selama proses sebagai suatu

pembekuan.

Setelah dicairkan kembali, ternyata

semen

tersebut memperlihatkan bahwa 20 o/" ditnt^ranya adalah motil (hidup), ketika diamati di bawah mikroskop. Sedangkan semen yang mendapat perlakuan polivinil alkoholadalah 2o/o.Halini sama saja artinya bila ditambahkan 4 o/o gliserolpada "diluent". Meskipun tingkat motilitasnya masih rendah tidak tertu tup kemun gkinan p en ggu n aanny a secara besarbesaran di masa mendatang. Karena penelitian inipun masih terus berlanjut. (Pig International/ Budi rnomo).

Denemuan B-aru Dalam I)MK Dua orang ilmuwan dari Lab. Kesehatan Ternak Australia, yaitu Drs. Roeder dan Le Balanc Smith telah lama mendeteksi dan menganalisa penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Menurut ilmuwan yang bekerja untuk Reference L,rboratory itu, kini sedang dikembangkan secara pesat Elisa yang

positif.

Elisa ada.lah kependekan dari Enzyme-linked immunos orbent assay, yang bermanfaat untuk mendeteksi penyakit ini. Adapun binatang-binatang yang sering dimanfaatkan untuk uji serelogis adalah kelinci dan tikus, dengan reagen yang digunakan adalah Antigen Virus PMK 1465.

Hasil yang telah dicapai agaknya membawa angin segar dalam dunia kesehatan ternak, k:rrena ternyata hasil ini 100 kali lebih baik dari pada uji CTF (Complement Fixation Test) yang pernah dilakukan.

Uii yang

sama

penyakit-penyakit

jrg"

disarankan untuk

non PMK, yaitu penyakit

vesikularis, seperti vesikular stomatitis dan vesikular exanthema. (Asian Livestock/Budi Purnomo).

'slo fu1 *4

t,

lr

rcfotaryA{

S;oe{A? F-/aut\,t( fl!4*1

u'frtl $fltqer l4HUi AJI?AI 1g8s / 19s9

;Eti\flAT vcvgnPuH giaY

:

$arjtv-

-oad

(tcr14r *co?a/ g('riflre 41iv 'E_,

z')

Husbandry No. I Th. I/1988

43


PETER]IAKA I.

1{

HUA

SAPI DENGAN SAPI

: "Mengapa terlambat

?"

Siswa: "PaS ini saya harus membantu menaikan sapi jantan ke sapi betina".

Guru itu

HAooHAo"HA

III. MODEL IDEAL SARJANA PETERNAKAAN PROFESIONAL VERSI HUA HA HA HA.

Seorang siswa terlambat sekolah.

Guru

oo

: Lho, ayahmu kan ,.oa melakukan pekerjaan

Sebuah perusahaan peternakan membutuhkan sarjana yang benar-benar profesional.

Syarat untuk pria: 1.

!

Tinggi pundak 150-160 cm.

Siswa : Tidak bisa, pak ! sapi kan harus kawin

2.Berdiri tegak dengan kedua kaki.

dengan sapi !

3. Tidak bertanduk

Guru:......

4. mampu beradaptasi dengan pakan yang jelek.

?!

5. \(arna mata tidak hijau. 6. Punggung lurus.

7. dll.

\t /

Syarat untuk wanita:

a1

1. Sifat keibuan baik.

2. Litter size rendah. 3. Siklus estrus teratur

4.Mata.lincah.

5. Syarat lain dapat dilihat pada buku CIRI-CIRI KAMBING JA\TA !

II. PETERNAKAN AMERIKA VS IRLANDIA

trmi yr+rr':siop H^RU' nu,*l bArtfrtt

Seorang wisatawan Amerika melancong ke Irlandia.

lWisatawan Amerika yang kelihatan sombong itu dibawa berkeliling oleh seorang guide ke sebuah ranch sapi.

Visatawan : Apa ? Anda hanya punya seratus ekor sapi

?

kami punya sepuluh ribu ekor

Guide

:

I

Yach, begitulah, tanah kami memang

sempit.

rVisatawan

:

Mobil saya tidak

sangguP untuk mengelilingi ranch dalam waktu setengah hari !

Guide : Saya tahu kesulitan anda, mobil adayangsering mogok

!

saya juga

ukty4t

86

Husbandry No. I Th. I/1988


/ ,/ ,'

/,/ z

/,zz

' ,/r/

? ,4 u*51e1

$

W

.\

/z

4:

@t tq*

Husbandry No. I Th. I/1988

45


WISUDAWA\ & ITISTDA\I,ATI FAPIT IIISOID SEMESTIR GENIP TAHIJNAImDEMIK

PR0GRAIU

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

t2. 13.

Sl

Alumni

:1022/Pt/83 :534

Ir. Nana Storada Dwi M

NIM

:811/Pt/82 Alumni ke: 549 t7.

NIM

:914/Pt/83 Alumni ke: 535 Ir. Esti Dwiastuti NIM : 929/ pT /83 Alumni ke: 535

Ir. Ning Iriyanti NIM : fiZ1/pT/83 Alumni ke:537 Ir. RachmanDiaia

19.

20.

NIM

:805/Pt82 Alumni ke:538 Ir. Yohan Rusiyantono NiM : 941/Pr/83

Alumni ke: 539 Ir. Agus Triyanto NiM :940/Pt/83 Alumni ke: 540 Ir. Mulyudo Putranto NIM :968/Pt/83 Alumni ke:54i Ir. Agus Supriyanto NIM :838/Pt/82 Alumni ke:542 Ir. Agus F{erman Setya NIM :789/Pt/82 Alumni ke: 543 Ir. Gatot Febiantoro NIM :820/Pt/82 Alumni ke:544

21.

23.

25.

NIM

:1,086/Pt/83 Alumni ke:545 Ir. Irene Retnaningsih NIM :1053/Pt/83

NIM

:921./Pt/83

Alumni ke:548

Ir. Adi Susilo

NIM

:652/Pr/80 Alumni ke: 550 Ir. R. Bambang Pin E NIM :1057/Pt/83 Alumni ke: 551 Ir. Muhamad Arif Ansori NIM :879/Pt/82 Alumni ke: 552 Ir. Siswo Pudjianto NIM t laA6/Pt/83 Alumni ke: 553 Ir. Surip Surono NIM :7a29/Pt/83 Alumni ke: 554 Ir. Yekti dwi P NIM : t033/Pt/83 Alumni ke: 555 Ir. Lukman Amin NIM :883/Pt/82 Alumni ke:556 Ir. Mahanani Tri Rahayu

NiM

Ir.Imam Subardiasa

Alumni ke: 546 14. Ir. Asih Prandyani NIM :580/Ptl80 15. Ir.AgustinahSetyaningrum

4q

Ir. Karsono

Ir. Herwintono

NIM

$e7 /teBB

28

31. Ir. Marwanto

NIM

32.

Alumni ke: 564 Ir. Ghofar Ismail NIM :967/Pt/83 Alumni ke: 555

33. Ir. Siswanto SunYoto

NIM

34.

:806/Pt/82 Alumni ke: 566 Ir. Laras Bambang K NIM :1001/Pt/83 Alumni ke:567

35. Ir. Doso Sarwanto

NIM

36.

37.

:903/Pt/83 Alumni ke :.568 Ir.'$/isenoNurhamzah NIM : L031/Pt/81 Alumni ke:559 Ir. Muhaswad Dwiyanto

NIM

:1.076/Pr/83

Alumni ke:570

38. Ir. Iar Viati Teiasuminar

NIM

39.

:977/Pt/83

Alumni ke t 557 Ir. Henry Gunawan NIM :1013/Pt/83 Alumni ke: 558 Ir Doz. Kartikomas NIM :781/Pt/82 Alumni ke: 559 Ir. Agus Hariadi t05l/Pt/83 NIM Alumni ke 560 Ir. Ahmad Iftafid fi19/Pt/83 NIM Alumni ke: 551 Ir. Agus Rakhmat 907 /Pt/83 NIM Alumni ke 562 Ir. Tri Hast uri H NIM 882/Pt/82 Alumni ke 563

:1'079/Pt/83

40.

4t. 42.

'

:7037/Pt/83 Alumni ke:571. Ir. Umi Dawami NiM :871/Pt/82 Alumni ke 572 Ir. Catur Nugroho

NIM

2958/Pr/83

Alumni ke:573 Ir. Ruli Basuni NIM :975/Pt/83 Alumni ke:574 Ir. Supartinah Sri N NIM :771/Pt/82 Alumni ke:575

43. Ir. Sarjana

NIM

:1045/Pt/83:

Alumni ke:576

44. Ir. Arryad

Isya 870/Pr/83

NIM Alumni ke 577 45. Ir. Yunus 722/Pt/81: NIM Alumni ke 578 Husbandry No. I Th. I/1988


46. Ir. ME Meigawati

51.

NIM 1,a07/Pt/83 Alumni ke 579

47. Ir. Sutoyo

52.

NiM

1,062/Pt/83:

Alumni ke:

580

48. Ir. Tri Utomo

53.

NIM

:899/Pt/83 Alumni ke:581 49. Ir. Erny Yuliningtiastuti NIM :844/Pt/82 Alumni ke:582: 50. Ir. Dinar Santoso NIM :976/Ptl83 Alumni ke: 583

54.

Ir. Dwi Rahayu L

NIM

:996/Pt/83 Alumni ke:584 Ir. Ignatius Richiyanto NIM :7038/Pt/83 Alumni ke:585 Ir. Sukoriyanto

NIM

56.

NIM

:1090/Pt/83: Alumni ke:589

57.

:930/Pr./83

Alumni ke:585 Ir. Aming'W'inarno NIM :868/Pr/82 Alumni ke:587 Ir. Rudi Setijohadi NIM : t9t7/Pr/83 Alumni ke:588

Ir. Rina Dianawati

59.

Ir. Sudaryanto

: 8t5/Pt/83 Alumni ke: 590 Ir. Adiktira Yunus K NIM :637/Pt/80 Alumni ke:591

NIM

Ir. Pudjisetyono

NIM

:

867

/Pt/

Alunrni ke:592

PROGMJII D3

1.

t

Siti Herlina 438IPTUP

Sri Kustirin

2.

Sunendro

Nasa

3.

545/PTUP Katji Kusumawati 432/PTUP

4,

Kusnarni

316/PTUP Puji indriyati 385/PTUP Murniyati 478/PTUP

347

5.

Sarwono

28.

380/PTUP Toto Susilo

386/PTUP

559/PTTJP 29.

31.

Muttaqin 423/PTUP \7. Nugroho Priantoro 355/PTUP Siti Fatimah 396/PTUP

Sri Utarni

Dian'Wulandari

547/PTUP 532/PTUP Ribudiati Marhaeni 458/PTUP Irene Ari \Tidyawati

397/PTUP Yunarto Suprihatin 441/PTUP Nur Laela 445/PTUP Nugro Menik Nurhayati

439/PTTJP

5OO/PTUP

9.

Sri Lastuti

35.

10.

389/PTUP Dadan Heryadi 452/PTUP

Edy Santoso 47A/PTUP Joko Santoso 565/PTUP

36.

Rahayu Seksiowati 485/PTUP

Dwiantoro 499/PTUP

37.

Yani Prihantini

Sugeng Rahayu

38.

381/PTUP

185/PTUP Sri Anjar Ningsih 024/PTUP

Dwi Untari Pujihastuti 467 /PTUP

39.

Reny prasetyaningsih

6. 7. r\

/PTUP

27.

8.

11. 12.

13.

Suprapto

Utin Syafa'ati 533/PTUP

32.

33. 34.

Singgih Februhardi

529/PTUP Sri Hartati 546/PTUP Siti Jubaedah 422/PTUP Suparni

541lPTUP Kasam

518/PTUP Subiahti

469/PTUP

424/PTUP I

t

Husbandry No. I Th. I/1988


41.

Kosyati 569lPTUP Sujoko Hadi Putro

42.

392/PTUP Sri Tjahyani Ichtiarti 527

/PTUP

Dwiana Retnowati

Sri Rezeki

504/PTUP

230/PTUP Agur Tri Hartono

Dwi Sasongko RHC 562/PTUP 566/PTTJP

390/PTUP Supriyono 481/PTUP

Slamet

43.

Rasto

Mulyadi

Ratinah

279/PTTJP

486/PTUP

44.

399/PTIJP Toto Ismanto

Solekhudin

Sumarni

453lPTUP Ika Nuryana 446/PTUP Pujiarto 225/PTUP Nur Haryanto 444/PTUP Sri Riyatmini

47|/PTTJP

456/PTUP Supriyatni 403/PTUP Faizin 454/PTUP

45. 46.

47.

49.

451,/PTUP

Tavit Sumaryanto 474/PTUP Sukanto

479/PTUP

Sutiyani 433/PTTJP

Listiar,ingtiasih 488/PTUP Arif Makhfud Dwi Y. 577/PTUP Sri Endah Wati 421/PTIJP Revianto 450/PTUP Moerdaninggar S. 473/PTUP Purnomo Sidik

2OOlPTUP

52.

Johan Listiyanto 41TIPTUP Darta Mulyana

53.

538/PTUP Kusnudin

54.

427/PT'UP Agus Pramono

476/PTTJP

Martini 51.

Siswati

497/PIIJP S. Vahyudi \(ibowo 455lPTUP

tentunya masih kurang didukung oleh

266/PTUP Aris Rozandi 493/PTUP Teguh Setiadi 062/PTTJP Nukman Effendi

21T/PTUP Siswandi

483/PTUP Dwi Ratnaningsih

561lPTUP

-*-

""ir,"i

{lPM "i":t Dalam .......

o"r;"'

data-data

pustaka yang memadai. Akan tetapi, paling sedikit menggugah pembaca tidak tulisan ini dapit -memPerhatikan tentang bahaya untuk mengetahui, penggunaan pestrsida yang berlebihan, dimana ,k}rilrt t lr ini meningkat pesat demi untuk meningkatkan dan mempertahankan swasembada Pangan'

r8

Sukadan

491/PTUP

Sudah Amankab ........

-"rpw

/

,]

,

mengharapkan

sans--:

kritik dan saran

yang bersifat membangun demi lrelancaran acara ini. Nah,....... sekali lrg hanya dari bantuan rekan-rekan sajlalah acara ini dapat berlangsung dengan lancar. Jangan lupa kita ketemu pada tiaP-tiaP hari Sabtu sore.

Husbandry No. I Th. I/1988


TUNGGU TIQBIIAN,ITEITDAIANG :

LAPORAN UTAMA: MENTRUST VS MEE PROYEK-PROYEKPETERNAKANKEMANAARAHNYA?

l, I

OPINI:

'4{e FusTl l(upltiH

t

o

,

4 hJit?

ae, o41'q1o

I

I

i

t

il

i

:t I

L

Mustikah hal ini berlanjut di kampus tercinta

(siapayang jadi korban ?)

. LARORAN PERIALANAN:

' lCpataja kegiatan yang dikerjakan seiama "Penelusuran

Sejarah Perjuangan" ?

L I

I

I

t

Sejauh mana PartisiPasi anda : apa saja, Surat pembaca, tritit< dan saran, artikel, karikatur dan tulisan pokoknya bisa dibaca (dan tentu bermutu), souvenir menarik menanti anda bila dimuat.

Sssst....!! t

t_ I


a;

fl:

:ll

*-l .l:1

,#4,: :'

DIARUMSUPER Tampil dalam kemasan dua belas dan enambelas batang. Mutu dan rasa tetaP SuPer.

'''

i

f

tt"'"â‚Ź


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.