-
i
-
ll-.t--
_:*_i,
o'FAPET BUKAN LAGI PA.PA$ BAWAH ,
ry
# '%..=,,:r#j+=.,,:,:.::*:'
-qH*h*F,ffi'
re B
&
il .#
@ @ ,w
rc
::.W"-
o%p T
\ \I'.* ffi
tlg"s8,/.,.twy
/207+ 083-1145
'':lfii
o
Se0omot Oatang,-,,t tahas istto
Qam.
Srng batban Qr,estosi .lbademtbmu don Qenbrprtah{ah da0arn
tKegiotan UGmpus Qlngu
a.lll(ol l\og
FII I I ILJ..J"JI I--aU7 -ITI'I
-
I III.] !I Z" .7 I \I
f I
ama rupanya kami tidak menyapa pembaca. tentunya hal ini jelas membuat keresahan. ESedikitpun kami tidak pernah menginginkan hal yang membosankan seperti ini terjadi. Berbagar persoalan datang bagaikan tamparan. Mata telanjangpun akan memusatkan kesalahan kepada kami. Namun bila kita mau lebih bijaksana, dengan sedikit membuka mata hati, disanalah akan akan tersimpan pemandangan yang bukan maya. Lepas dari segala praduga dan pemikiran yang sempit, syukur pada Tuhan, meskipun dengan tertatih-tatih, kami berhasil menghadapi dengan terbit-
nya majalah Husbandry edisi XII. Dalam edisi ini,
'msUS
diberangkatkan. Setibanya di sana, sungguh kami sempat mengelus dada, kecewa. Begitu besar mereka menyimpan potensi namun yang sudah digali belumlah sepadan. Begitu banyak permasalahan yang meman-pkas kepentin_uitn mereka. Mulai dari sistem pemasaran yang merugikan, permodalan yang seret atau kebutuhan lahan yang belum juga terpenuhi. Berba_eai permasalahan yang melingkar seperti inilah yang mem: buat jera=bapak angkat untuk segera turun tangan.
Yang perlu mendapat acun-qan jempol adalah ketulusan hati mereka. Di saat repofter Husbirndry dicekik kehausan, mereka membuktikan kepeduliannya dengan
mungkin Husbandry belum
bisa memenuhi sebugian
segelas
kebutuhan pembaca. Namun dengan sekelumit kebenaran yang drsodor-
kan, dapatlah bangkan
setitik
%rym,ffiwmffi
meman-9. narnun pelajaran
moral
yang kemudian muncul layak dikedepankan. Selain laporan utamil juga dibicarakan tema-tenia lainnya yang dapat rnenshi-
menyumuntuk
air
mengurangi kehausan pembaca.
Dalam laporan kali ini, tercantum banyuk keny ataan yang datangnya menyudutkan peternak kecil. de-
.,
asi sajian ruhr ik. seperti Pantauan. l-aborlrtor im. Peternakan dan lain-lain. Metode investigasi dan komparatif tetap karni
I
,:.
ngan segala ketidakmampuannya. Percayalah. kami tidak akan menggandakan kezaliman kepada mereka. Justeru dengan terangkatnya keberadaan
menyu-quhkan Sepele
air putih.
lakukan dalam upaya mendapatkan dutu. lnre:tigasi dimaksudkan untuk rnendapatkan data y'ang lengkap. Sedangkan metode kom-
mereka
akan mampu mengundang berbagai solusi. Tentunya solusi yang mengentaskan bukan malah menenggelamkan. Laput husbandry edisi XII ini akan menampilkan itik tegal dengan segala problematikanya. Untuk lebih menyajikan kenyataan yang tidak sekedar ala kadarnya, kami mengadakan "perjalanan jurnalistik" sebanyak dua kali ke Kodya Tegal. Perburuan tentang itiktegalyang pertama belum juga memberikan rasa puas, untuk itulah perburuan yang kedua kali segera
paratif untuk dingkan baik
membanpendapat maupun kondisi yang ada sehingga diharapkan diperoleh kebanyakcirikasan. Akhirnya segenap pengurus dan an-ggota UPHusbandry mohon maaf bila penampilan edisi XII ini belum sepenuhnya memenuhi keinginan pembaca. Harapan kami media aspirasi dan komunikasi Fapet Unsoed inr tetap melekat dihati pembaca. Karena kepedulian anda adalah lecutan api semang;.rt perjuanghn kami.
.SUSUNAN PENGURUS HUSBAIIDRY Pelindung : petian Fakulras Peternakan Unsuedl Penanglung Jswab : P.*tonro Dekan lll Fapcr Urrgoed; Ketua SMF Peternakan Unslrtl; Ping.r.us KebJim*rtan : lr. Kusuma Wid;ryak.r. Drh. Dwi hato*t; Pcrnbina : lr. Dzoeharso BPW; Pemimpin Umum fdy Setlu*un: Srkretaris :
Lestali, Riskon Aji, Abdul Cho{ut^r Eudon Yuelhi Wilarko, Kurniawan. Syahrut Munir, :Triyanto
iRini,l{msi : ISSN No.
0&53:.1,145;Edisj
HUSBANDRY No. 12 THXll997
No;XIITh.
>i/tgS?
I
Artisrik I-a1 Out
:
Dedang
'
3
LAP0RAN:UT*MA ::', ,, ,,
Laporan Utama Peternak itik tegal menggeliat akibat tertimpa permasalahan yang
l
Sejahtera Dengan
Beternakhik,i ,,r,.:::rt,: ::r Pctrnak ltik Terancam Digusur..i...;1; ,;,,,;,,,,r:,:;:
7:
' 1::
,
komplek. Mulai dari tidak tersedi-
8,,
bakul Yang rnerugikan ataupun tidak adanya bapak angkat yang dapat dian-
an.ya lahan, sistem
Bakul. Buat Petertak
Mandul . ," .,, , ir,,::,: ,, ,:: i: . t,i:r , , Itik Tegrl Mengentaskan
.. .....
Kemiskinan itit
,,
1CI
12
Darr:Bapaf ;tng.kaloya ., . ., : t,t,,
dalkan. Lantas akan tergeserkah itik tegal ?
PETERNAKAN Burung Unta, ,Suritu
Komodili:. . . r ;,,...,.,,','
:15'
Ujian Bag:r Sapi Potung di Banjamg.g4ra . ; . ... . .,.".". , .,'.,1,,:l]. Scribu I'taknu Harapan
......
Peternakan
ltJ
Siratcgi Pengemb.rngan Indu stn
l$ahasls*'arlrtetlistrd,", c.lan Realisme ;'.:. ...:,, . ,.:, ., :21
l
TEKNOLOGI utlrtJ.ryi Taneman Berr+awasrn Kctersedirrn llr:ruan Paken. . Reririrr A tlaruk:i n. Penremrrgr: B
. ll
Clrir Pengum.rn:rn .
... .
...
25
t.,iBoR..dT
"
Tingginya harga
t8 :'.$ 4!Q )rl
jual
daging burung unta menyebabkan budidayanya patut dikedepankan. Di Indonesia harga daging Unta untuk
*:.
setiap Kg-nya mencapai
Rp 100.U00.00. Ternak ungga\ iipe besar y;rng dulunya sebagai hervan
buruan sekarang rnulai dilirik sebagai kornoditr unggulan.
,:.
1"...,,;;''
r14irr:.t)
W
.t:
/.'
At
.r, :a..'tit;jt.
H.{CCP A!ter rrrtrl lcngamarun
Bahanl\lrka'tcll : , .
21
,\vlrrtr Buiis M'rstrk Daer:ih Traasrrrigrasi ., .,,. .,,,, "... Eh..., Pcdcrku
?8
WARlA
.,
-,
Pun-ya;Peiietlugai..,......
,N:,.i$. r,,,,r:r,:$.
Teknologi
r"::,
.,. I . ii*\:!1.i:.:'..!l',i ir,.\
Ket.:rsediaan hijauan pakan secara
r1\|t$-$;\\\:1l,,61.\: iir\'.rr:ir: i::,'if iX\' |;
kontinyu sepanjang tahun dengan kualitas ,vang baik merupakan tantangan untuk kelangsungail produksi terrrak. Rumput unggul tiCak mampu mengoptimalkan potensin1,a bila syarat pertumbuhannl l tidak terpenuhi.
?9
PA},{TATIAN Nlensurrui Konsunrsi lelur Avam
Nirga.li
Purrrukerlt, ..
ll
Had:rpi Err Clobalis:rti, Sudril:
SiapkahPereraakanKital]', .. Si B,ulst Asin' Dari Brebes ,,,:.
i3
.
34
Menjamumya Warung Alam Corcng
riiSekituKampus :,.':,.,,, : .
3.5
Pengrmban gan Perernekln
di DrcrahTransmlgrasi
.....
.16
CERI\tlr.{ Pencrap;-rn Teknulogi
luitit .ton .,..
KtumunanLingkungan .
.
38
Fupct Unsoed Bukrrn Colo;rgan
PapanBawalr ......, SAJIAY KHL.SI.JS
..-..
39
Era Clobalrsasi dan Proipek Sa-rjana Pcternalian Bagumana Prospek Sarjana Peternakan Masa Mendatang . Pa.rar Bebas ldeologi
danUtopia
UCAPAN ::..
1t
Pantauan Sejak PjP'f
II
diusahakan program
peternakan untuk daerah transmigrasi mengisi kawasan industri ter-
nak dan kawasan yang merupakan ,
..: .r..
.ra
.14
{8,
wilayah pengembangan ternak. Tahun 1994 pemerintah telah
1!..i:1.
men,r,ebarkan 409.837 ekor ter:nak
untuk daerah transmigrasi
nl!.:ri.:
pq':,':r:i;L\" ri
;,1
HUSBANDRY No. 12 THXll997
SURAT PEMBACA T6-T6-Es
ruk Husbondry
As sal omu' al ai kum Wr.Wb.
Hai... Husbandry. Lama juga nggak jumpa, But it's not problem to me! to the point saja! Begini, demi melihat lamanya
Husbandry nggak terbit, gimana kalo terbit lagi buat dong gebrakan yang seger.....segerl Misalnya boleh dong Husbandry ditambah apresiasi teka-teki silang atau lazimnya disebut te-te-es. So, sehabis baca yang serius-serius kan bisa rileks ngisi te-te-es yang tentunya masih ada kaitannya dengan dunia peternakan. Oke... Husbandry. segitu dulu yang aku usulkan.
Lain waktu, lain
penerbitanmu, tolong pertahankan kehadiranmu walaupun terlambat. Promised ya...! Wa s a
lamu' alaikum
W
(Senat) dan
(BPM,HMPS) maka alangkah harmonisnya keluarga tersebut.
Pamannya
dalam menyelesaikan studinya. Mungkin saking bodohnya aku bila hanya menganggap POM hanya
Syukurlah.......
sebatas itu.
!
Tapi harapan itu masih mengharap
sekedar pemberian
dari
yang
berwenang.
Marilah kita renungkan! Sungguh suatu hal yang kurang waras bila ada suatu rumah sepetak harus di isi berjubel penghuninya sampai nggak muat. Dimanakah
fungsi rumah sebagai
tempat
berlindung? Gilakah itu? Atau memang sudah dikondisikan seperti itu!
Tapi ya... itu-itu saja fenomena yang ditawarkan. Suatu keoptimisan yang logis, bila rasa gerah dan gelisah terus terjadi dalam sebuah rumah, maka dapat-
lah menjadi pemicu robohnya kedamaian rumah. Inilah yang harus dicermati!
r.Wb.
Rurnah Kita, Rurnah Snnura
$ori
Bicara soal rumah, Fapet pun punya rumah, bahkan rumahnya termegah di Unsoed. Bagaimana dengan rumah untuk sang cucu yang bernama Unit? Cucu Fapet berjumlah banyak!
Namun sayangnya ada kekurang pedulian dari Fakultas sendiri. Adakah kemungkinan Unit punya rumah sendiri-sendiri yang seki-
ranya sesuai dengan kemegahan Fapet?
Bukan ingin protes! Bukan pula disertai niatan buruk. Tapi seperti itulah keadaannya dan seperti inilah keinginan hati untuk bicara"
Lihat punya lihat, seandainya unit
akan punya rumah satu petak berdampingan dengan ibunya HUSBANDRY No. 12 THXll997
Toh, bagaimanapun, sebuah unit selalu turut ambil bagian mengenalkan induk semangnya lewat
Dan ternyata POM mempunyai rencana cukup hebat dengan program komputerisasi. Sesungguhnya rencana tersebut cukup brilian, namun sayang dibalik gebyarnya yang megah, penarikan dana sumbangannya pun juga tidak tanggun g-tanggung. Khususnya mahasiswa angkatan 1997, orang tua mereka harus menanggung beban yang cukup berat untuk program tersebut. Mungkin saja ada orang tua mahasiswa setuju dengan besarnya sumbangan tersebut.
Tetapi bagaimana mereka yang tidak setuju!
Apakah suara minoritas meieka juga diperhatikan? Dan yang lebih parah lagi adalah
bagi mereka yang sama sekali tidak mengerti tentang apa dan bagaimana POM itu, tetapi harus mengeluarkan sumbangan yang
kegiatan mereka.
berupa uang.
Terima kasih.
Sesuatu yang sangat membahagiakan adalah aku sendiri tidak tahu siapa itu pengurus POM,
-
Trxrkul
Perlukoh POM ituT As
s
alamu' alai kum
W rWb.
Sering kudengar teman-temanku membicarakan masalah POM (Persatuan Orang Tua Mahasiswa).
berapa sumbangan
yang
terkumpul. Padahal aku terlalu sering ke kampus. Lha... ini bagaimana dengan Bapakku yang tidak merasakan kehidupan kam-
Banyak sekali keluhan-keluhan yang muncul dari dengan adanya
pus?
POM.
memang hanya mencari dana atas nama orang tua mahasiswa maka tentunya harus ada koreksi yang tajam tentang keberadaan POM. Benar nggak eksistensi POM tersebut berguna bagi kita, khususnya Mahasiswa Fapet Unsoed. Terima kasih
Aku jadi bertanya "apa sih sebenarnya POM itu." Mungkinkah hanya sekumpulan orang yang mengatas namakan dirinya sebagai wakil orang tua mahasiswa yang kegiatannya mengumpulkan sumbangan?" Yang aku tahu, eksistensi POM itu adalah untuk mengurus mahasiswa
Harapan terakhirku, bila POM
Wasalamu'alikum Wr.Wb
Andri'94
SURAT PBMBACA
Sederhana bertindak tetapi mampu
tertib dan kebrjaksanaan yang dite-
Ke/44a Tlaiaaiarrra. Vaa7 Senidzzlio Aaz Eedicata Tiaggi
mengentaskan orang yang paling
tapkan.
lemah sekalipun.
Aku
Kami merindukan mu untuk kembali pulang. Dan apa jadinya kalau tidak ada yang seperti kamu
Misalnya, dalam masalah praktikum. Mungkin aku akan sepa-
sudah kehabisan logika.
Akalku sudah semakin tipis untuk bisa menjangkau jalan pikiranmu. Sebenarnya apa maumu? Mungkin kamu bermimpr tingginya omonganmu bisa merubah catatan dilangit.. Pedasnya omonganmu bisa 'mendadani' kebobrokan yang/terjadi di negeri ini? Aku akan mengacungkan jempol tinggi-tinggi jika kamu berani jujur dengan masuk ke hutan dan bergerilya di sana.
Yang lebih aku tidak suka, sebagian dari kamu justru mencela pilihan manusia lain. Kamu mencela mahasiswa berorientasikan IP. Kamu menamakannya dengan isti-
lah 'IP mainded'. Itu
bukanlah
suatu pilihan yang
salah. Semuanya butuh perjuangan, sama
seperti perjuanganmu untuk berani jujur dengan masuk hutan danbergerilya disana. Keprihatinan, kepedulian adalah sebagian kata-kata yang sering kau
lontarkan untuk meluluhlantakkan dan menyentuh bagian terlembut dari hati mahasiswa. Atau kamu bergerak dengan berlindung akan membayar tuntas hutang-hutang dari uang rakyat yang telah kau nikmati selama ini. Aku salut dan menghormati
itu. Tapi tolong
lepaskan semua pamrih-pamrih yang justru akan menjeratmu. Tolong
luruskan kembali dengan bentangan tanggung jawabmu. Pada akhirnya dengan penuh keju-
!
Regut'94
Jro,
O0.,"n1,
5.tyrr7
Tersebutlah bahwa aku sebagai mahasiswamu akan menyan.iung dan menghormati anda. Tidak sedikitpun aku akan meremehkan kualitas dan didikanmu. setidaknya aku menjadi seperti ini
juga karena ada
sentuhanmu.
Ucap terima kasih yang sebesarbesarnya tentunya sangat pantas aku berikan untukmu. Namun kalau boleh aku memberi sedikit usulan, aku akan sangat bahagia sekali. Aku memandang bahwa dunia mahasiswa tidaklah cukup dengan pendidikan dan pengajaran dalam lingkungan kampus. Lebih jelasnya adalah kegiatan luar kampus juga sangat diperlukan untuk pemberdayaan. Kenyataan yang aku temui dikampusku, adalah sangat sulit untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di luar kampus. Bahkan sedikit yang masih dilingkungan kampus pun
tidak bisa aku ikuti
karena
memakan banyak waktu.
Bolehlah bila dikatakan usulan ini hanya mengada-ada ataupun tidak masuk akal karena melanggar tata
Ekyny^
s^r
ham bila ada waktu khusus digelar
acara praktikum bagi yang harus
inhal. Namun apakah memang karena sulitnya manajemen sehingga acara inhal sekarang jarang ditemui ! Ataupun tentang ketentuan mengikuti praktikum yang harus 1007ct Apakah tidak ada kebijaksanaan yang lain? Bagaimana jika aku sakit atau yang lain? Mungkinkah ada penilaian yang obyektif bagi mereka yang terpaksa meninggalkan praktikum karena suatu hal? Atau bisakah konsekuensi yang kami terima itu bisa berupa pengurangan nilai sesuai dengan bobot prosentase yang ditetapkan? Atau yang lebih melegakan lagi, dapatkah kami dibebaskan bersyarat bila alasan meninggalkan praktikum itu pasti dan dapat dipertanggungjawabkan. Mungk in usulan ini hanyalah kekonyolan, namun pandangan ke depan dan manfaat yang dapat dirasakan tentunya sebuah kebijaksanaan yang berbobot. Dan tanpa
berharap banyak
aku
tetap
berharap. Bila memang usulan ini
mendapat perhatia aku ucapkan
terima kasih yang sebanyakbanyaknya bagi Dosenku tersayang.
'tl"*;w
s7
juran aku mengakui tingginya kualitasmu. Sekali lagi, aku akan terjengkang jika harus bertanding denganmu. Aku merindukan kamu untuk segera pulang pada kesederhanaan. Sederhana bicara tetapi bisa menyejukkan semua hati.
HUSBANDRY No. 12
T}jxll997
LAPORAN UTAMA
SEJAHTERA DEI{GAN BETERNAK ITIK I!::xl*
":,;f
tumpuan harapan, terriyata usaha tersebut tidak lepas
xl,*t
'' [".'i] o :;#::"" "o"f I, bagaimana kondisi dan besar skala usaha yang dijalankan oleh peternak tersebut. "Kecil" bukan berarti untuk selalu dikecilkan atau bahkan di kambing hitamkan tetapi adalah suatu tantangan bagi upaya meningkatan
kesejahteraan. Padahal di Indonesia, sudah banyak sekali sarjana ataupun orang-orang
pintar
dari permasalahan-permasalahan seperti penggusuran lahan dan sulitnya mencari modal. Masaiah lain yang dianggap ringan ialah tentang penyediaan pakan khususnya ikan pirik yang harganya terlalu mahal bila membeli langsung di TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Hal-hal di atas menyebabkan figur bapak angkat menjadi sosok yang diharapkan oleh peternak. Lepas dari prasangka jelek bila nanti sosok tersebut akan menganiaya peternak sendiri, mereka berharap hutang-hutang dapat terlu-
wi?iw a-
i
J
*&$f
di dunia petemakan,
namun kehadiran mereka belum cukup untuk memutus lingkaran setan yang memakan korban peternak rakyat.
nasl.
Sebagai p-eternak rakyat, menjadi konglomerat dari hasil ternak kebanggaannya mungkin cuma menjadi sebuah khayalan.
kenaikan sedangkan harga jual
Ditinjau dari segi ekonomi, peternak itik tegal rnengakui bahwa usahanya dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan. Usaha temak itik merupakan usaha hulu yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai cabang usaha lain.
produknya mesti rendah. Sebuah kenyataan klasik yang selalu
dilakukan tanpa jerat
Yang pasti, mereka merakyat dan sangat tanggap bila harga-harga
pakan dan
bibit
mengalami
Praktisnya,
bersentuhan dengan peternak rakyat. Bilamana demikian, peternak siap dengan selentingan "salah sendiri pengelolaanya tradisional", walaupun mereka
yakin pasti ada dalangnya dibalik terjadinya fluktu-
bila
usaha tersebut hutang
maka konsekuaensinya adalah peningkatan kesejahteraan. Apalagi bila ada perhatian khususnya dari pemerintah untuk menangani permasalahan-permasalahan yang menjerat.
Beternak itik bukanlah suatu hal yang langka dan nyleneh. Fenomena yang tertangkap bahwa itik di Kota Madya Tegal sudah menjadi mata pencaharian pokok bagi sebagian besar warga Desa Pesurungan
Banyak hal menarik yang patut dicermati pada itik di Desa Pesurungan Lor. Berdasarkan hal tersebut maka Husbandry mencoba menyajikan dalam laporan utamanya. Semoga laput kali ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi pengembangan usaha peternakan itik di daerah lain. Penggalakan usaha petemakan itik bukanlah suatu hal yang luar biasa. Sebagai contoh, di daerahdaerah pedesaan, itik telah banyak dikembangkan sebagai usaha sampingan. Tetapi yang namanya usaha sampingan, tentunya pengelolaannya pun juga masih sederhana. Padahal daya dukung alam Indonesia sangat membantu untuk pengembangan ternak itik. Tinggal bagaimana melaksanakan dan memanfaatnya untuk meningkatkan Kesejahteraan.
yang dilakukan secara turun-temurun. Sebagai
(Dede)
asi harga.
Seperti halnya dengan peternak itik
di
Kota
Madya Tegal, masalah mereka tidaklah lebih baik dari petemak lain. Mereka menganggap sistem Uon (bakul) lebih baik daripada membicarakan tentang KUD atau pinjaman Bank yang terus menerus minta agunan. Mereka hanya akan tersenyum bila bicara tentang koperasinya. Koperasi yang diharapkan dapat membantu ternyata hanya selalu memberikan pertrmbangan-pertimbangan dan'alasan-alasan yang membosankan.
Lor
HUSBANDRY No. 12 THXJL997
peternakan
7
i
PETERNAK ITIK TERANCAM DIGUSUR 'f\enggusuran
lJ I
nuij
ternYata tidak menimpa sektor
^ramai rakyat saja. perumahan Penggusuran lokasi peternakan
yang dewasa ini makin banyak teriadi, justru luput dari perhatian kita. Realitas sosial menun-
menyewa, sekarang gratis," ujar Rajum, salah seorang peternak dari Pesurungan Lor. Fenomena seperti ini bisa terjadi karena tidak
pemah ada tagihan sewa secara periodik dan peternak malas da-
Peternak itik mulai menggeliat mencari lahan yang aman. Mereka berkeinginan bisa disentralisasi dengan harapan bisa digunakan untuk agrobisnis dan agrowisata. Ancaman meluaPnYa
Bangu-
nan kandang itik di sekitar
akan kembali terjadi. Peternak itik di Pesurungan Lor
kanan
kiri
KodYa
Tegal),
menempatkan kan-
dangnya di sekitar pemukiman. Karena perkembangan populasi itik yang cepat maka diaiihkan ke bantaran Sungai Sibelis. Namun, belum semua peternak bisa tertampung.
Dengan menemPati Sungai pun, Peternak itik
Sibelis
Pesurungan Lor belum bisa bernapas dengan lega. Adanya Program Kali Bersih (Prokasih) dari
Departemen Pekerjaan Umum memaksa peternak untuk kembali
tersingkir. Lokasi ternak itik dipindahkan lagi ke tanah anti genting di kanan-kiri sepanjang Sungai Kemiri.
Posisi petemak itik belum juga menjadi aman. Lahan kanan-kiri sepanjang Sungai Kemiri bukan
milik
Lahan aman, masih dinantikan
tang sendiri untuk menYetor uang guna membayar sewa lahan. Sungai Kemiri bukanlah muara
terakhir
bagi
peternak
itik
di
Pesurungan Lor. Ancaman Penggusuran yang berulang kali dialami, lambat laun semakin membuat
peternak tidak tenteram. Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Peternakan KodYa Tegal, Drh. Mardjoko, "Lokasi inipun (Sungai Kemiri-red) juga ada permasalahan. Yaitu dengan adanya bangunan SMU 5 . Lambat iaun peternak akan tersisih karena dampak polusi dan kebutuhan lahan untuk sarana pendidikan. Selain itu, Saya yakin dalam waktu 5 sampai 10 tahun lagi di sana
akan berdiri RIK
(Rencana
peternak. Status lahan masih murni milik negara. Bisa
Industn Kota)."
dikatakan peternak hanYa sekedar
Relokasi Lahan Makin larna ancaman peng-
numpang tempal saja. "Dulu untuk menempati lahan dengan
dar-t
Sungai Kerniri me-
Tegal pun mengalami hal serupa. Sudah beruiangkali mereka mengalamr penggusuran. Saat Pesurungan Lor masih menjadi wilayah Kabupaten Tegal (sekarang
itik
membuat
tidak tenang.
tata kota, sudah brsa diPastikan penyingkiran lokasi peternakan
peternak
jir)
peternak
ngan alasan mengganggu rencana
masuk wilayah Kodya
Sungar
Kemiri (ban-
jukkan, adalah kurang etis di tengah pemukiman didirikan lokasi untuk peternakan. BiasanYa, de-
kecamatan N{argadana
air
bisa
mang beiesig ko tinggi ter\ tinrpa bunjir. E Seiain itu, sentralisasi diharapkan meper- mudah pembinaan
dan menambah kemahsyuran Kota Tegai. Dengan sentralisasi Ba-pak
Warjonurahman, ketua KTTI Purwadiwangsa, yakin kelompoknya bisa meraih juara Nasional dalam lomba Kelompok Tani Ternak.
Saat ini peternak itik di
Pesurungan lokasinya masih ter-
pecah
menjadi lima lokasi.
Diantaranya berlokasi
meresahkan.
barat
menyulitkan perkembangan selan-
jutnya jika tidak segera disentralisas i.
Ketua KTTI Purwadiwangsa selanjutnya mengatakan bahwa untuk sentralisasi, peternak itik di Pesurungan
gusuran semakin
di
dan timur (kanan-kiri) Sungai Kemiri, RW II, RW II, dan di Sungai Sibelis. Kondisi ini sangat
Lor
butuh lahan selu-
as 4 sampai 6 hektar.
Peternak mendadisetujui sudah sebetulnya
patkan pinjaman kredit dari salah IIUSBANDRY No. 12 THXll997
I
LAPORAN UTAMA satu bank pemerintah untuk mengatasi masalah lahan. Hal ini dikuatkan dengan penuturan Kadisnak Kodya Tegal, Drh.
Mardjoko, "Dari BUMN sebenarnya telah memberikan pinjaman Sebesar I Milliar. Dana tersebut digunakan untuk untuk pembebasan tanah, pengeringan, sertifikasi dan sebagainya."
Pinjaman bank bisa
segera
turun jika peternak sudah mendapatkan lahan yang permanen.
bank memeberikan kebebasan kepada peternak untuk Pihak
mencari lahan sendiri. Bila lahan sudah didapatkan akan digunakan sebagai agunan, artinya lahan yang dibeli peternak dengan uang
pinjaman dari bank statusnya masih milik bank selama peternak belum melunasi pinjamannya. Tidaklah mudah bagi peternak mendapatkan lahan seluas 4 samkepentingan sentralisai. Lahan yang di incar
pai 6 hektar untuk
peternak untuk dijadikan lokasi sentralisasi (masih di sekitar Pesurungan Lor), harganya terlanjur membumbung tinggi. Ini bisa teriadi lantaran adanya ter-
minal baru Tegal di
dekat
Lor. "Harga tanah terlalu tinggi, KTTI tidak mampu
Pesurungan
lagi membeli. Karena sudah masuk kota, harga per meternya sekarang menjadi tinggi," ungkap Rajum. petemak itik yang jrgu
menjabat sebagai seksi pembantu umum KTTI Purwadiwangsa.
Warjonurahman tn"nurnbuh k"-
Kembali kepentingan harus terpangkas. Pemilik tanah enggan menjual lahannya karena
Sulitnya relokasi atau penyatan
kawasan, diperuncing
diperkirakan
tara peternak
untuk
tahun-tahun
mendatang mempunyai nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi. Peternak kemudian mencari alternatif pemecahan yang lain. Mereka mulai mengincar tanah bengkok (tanah milik negara yang diperuntukkan pamong desa), yang menurut penuturan Ketua KTTI dianggap kurang produktif. Alternatif inipun dipandang kurang bisa diandalkan. Pembelian tanah bengkok prosedurnya lebih menyulitkan. Hal demikian tersirat dalam keluhan Pak Warjonurahman, "Alasan tersulit adalah tanah bengkok susah dibeli. Padahal tanah itu untuk kebutuhan masyarakat. Nantinya juga akan dibayar melalui pinjaman dari salah satu bank pemerintah."
Mengenai tanah bengkok ini, pihak KTTI sudah dua kali menga-
jukan permasalahannya ke Dinas Peternakan dengan harapan bisa diteruskan ke pihak PEMDA Tegal. Namun keduanya belum juga membuahkan hasil. Kalaupun tanah bengkok tidak bisa dibeli, peternak melalui KTTI Purwadiwangsa sanggup dengan menggunakan sistem kon-
trak. Peternak sanggup membayar 2 telur perkapling seti-
ap
harinya.
500
dalam rupah
HUSBANDRY No. 12 THzul997
mereka tidak mau jauh dari
Pesurungan Lor," tutur Drh. Mardjoko menanggapi masalah ini.
Pihak yang paling berkompeten yaitu Dinas Peternakan Kodya Tegal, ternyata masih terus memperjuangkan terwujudnya relokasi lahan. Hal ini diungkapkan oleh Drh. Mardjoko saat dikonfir-
masikan mengenai penyelesaian masalah relokasi lahan, "Kita akan mencari kawasan. Di sana mereka akan disentralisasi. Kita berusaha terus mencari lahan di
pinggir pantai, yang sekarang masih berupa tambak-tambak. Kami mencoba minta ijin dengan bagian pemerintahan. Kalau
sudah turun i.jinnya,
baru
dilimpahkan ke peternak. Bestek bangunan juga sudah ada." Dunia tidak selebar daun talas. telah
100.000
pembangunan kota, telah mengorbankan kehidupan peternak itik. Terwujudkah impian mereka untuk
setiap hari,"
membuat dunianya selebar Pe-
bisa mencpai
Pemanfaatan tenaga kerja wanita
dapat terealisir. Masalahnya disitu,
mengecap keunggulan pepatah itu. Namun, tidak begitu bagi peternak itik di Pesurungan Lor. Dunia peternakan itik mereka hanyalah di Pesurungan Lor. Bukan di dunia yang lain. Patut disayangkan bila hanya karena
telur. Jika dihitung
{o
wilayah Pesurungan Lor. Sedangkan pihak Dinas Peternakan lebih lentur, yaitu jika di Pesurungan Lor mengalami kesulitan lebih baik dialihkan ke daerah luar. "Kalau saja petemak itik mau direlokasi atau penyatuan lahan kawasan jauh di luar Pesurungan Lor, mungkin sentralisasi akan
Begitu banyak orang
butir
q
dan Dinas Peternakan mengenai tempat relokasi. Peternak menginginkan relokasi di
lompok kami
patkan
I
dengan pandangan perbedaan anadanya
"Dalam keada 256 kapling. Sehari bisa menda-
Emansipasi
terangannya.
peternak
Rp
a demikian komentar pak
surungan Lor?
(Budt, Rony, Enjong)
I
BAKUI, BUAT PETERNAK MANDUL iar istri utang, bebek
yang penting
muda! Semboyan
rtu
mirip keluhan. Artinya. meskipun harus terbalut hutang tidak mengapa, asalkan mempurryai bibit itik untuk peremajaan demi kelangsungan usaha. Semboyan itu meluncur dari mulut Sunarto, seorang peternak itik berumur 33 tahun. Ia memang bisa disebut kampiun karena sudah
menggeluti temak itik sejak kelas 3 SD. Braqpun begitu, sebagai petL'rnak lemah tetap suja terjerat hutang. Sebuah permasaiahan klasik yang belum mau beranjak dari sisi peternakan rakyat.
Dominasi Bakul Celakanya yang menyebabkan berkurangnya pendapatan peternak itik di Pesurungan umumnya bukan masalah teknis. Dominasi peran bakul lebih menentukan
"Sekarang harga telur di pasar Rp 220. Karena modal saya sebagian dari bakul, tiap telur dihargai Rp 200 Ya... krta sama-sama mak-
bangunnya nasib peternak. Keadaan ini tersirat dari penuturan salah seorang peternak ketika ditanya mengenai persaingan harga telur. '"Persaingan harga telur
sempat mengajar selama dua tahun ini memilih menggantungkan
jatuh
, Mas!. Kami 'manut' bakul saja," ungkapnya kepada tidak ada
reporter Husbandry. Ironisnya, sebagian bakul justru berasal dari dalam KTTI Purwadiwangsa. Artinva mereka
Bahktin menurut Dinas Peternakan utang peternak itik di Pesuningan pada bakul disinyalir bisa mencapai Rp 200 sampar 300
jrga tcrdaltar sebugli anggota
juta.
itik rakyat di
bermodal kuat. Bakul selain menampung pro-
Kecamatan Pesurun-9an Kodya
duk juga berperan sebagai pensu-
Tegal tergabun-q clalam KTTI (Kelompok Tani Ternak Itik)
khususnya
Tegal,
Peternakan
Purwadiwangsa. Kelompok ini. memang belum bisa terentaskan sepenuhnya dari jeratan hutang. rentenir, sistem ijon dan yang semacarrlnya. Sistern yang bisa menjerat ini menempatkan pendapatan peternak jauh di bau,ah pendapatan ysng \cmc\tin) i.t.
kelompok. Bakul
yang berasal
dari dalam inr biasanya terdiri dari istri peternak itik yang
plai modal. Dengan
kiat-kiat
bakui berhasil mengalihkan perhatian peternak dari bank atau KUD yang merupakan lembaga resmi perkreditan rakyat
dengan bunga lunak. Kiat-kiat bakul diwujudkan dalam sistem peminjaman modal rang sepintas lalu terasa ringan. Namun pada
akhirnya sistem ini
lumlahl" ujar Pak Rajum melemah. Peternak lulusan SPG yang hidupnya dari itik lantaran adanya
program penyetaraan D2 yang
tiduk mrmpu dipenuhinl a. Peternak mengembalikan hutan,gnya dengan cara mencicil setiap ia menjual telurnya.
Walaupun pengembalian
hu-
tangn)"a tidak dibebani bunga. namun adanya penekanan harga yang rata-rata Rp 20 per butir. jelas sangat merugikan peternak. Setiap peternak rata-raia memrliki itik -100 sampai 500 ekor. yang 65 % dianiaranya milmpu bertelur setiap harinya. Jika baru bisa melunasi hutangnl a pada akhir masa produksi (itik mular produksi umur 6 bulan dan umur 13 sampai 1-l bulan diafkirt bisa dihitung betapa besamya keunlun-san bakul Sistem peminlaman vang kedua. bakul memberikan -t00 bibit umur satu hari sccara curna-
cuma. Setelah itik bemmur J buian peternak u,ajrb mengemba-
bas hutang.
mencoba
Rata-rata pendapatan keluarga petemak (tenaga kerja keluarga, sewa lahan. bunga modal sendiri tidak dibayarkan) dengan modal
peternakan rakyat
likan 150 ekor itik. Penjuaian telurnya setelah berproduksi ju-ua tidak boleh kepada bakul lain. "Harga seekor bibit Rp 1.200 dan itik umur 4 bulan laku dijual Rp 6.000 per ekor. Brasanya saya
berlokasi
diberi 500 bibit dan dalam
lvlaksudnya, pendapatan petemak itik yang terjerat hutang berada
jauh dibawah peternak yang terbe-
sendiri sebesar Rp 20.000 per han. Perbedaan ini akan terlihat menyolok jika dibandingkan pendapatan keluarga peternak terjerat hutang yang hanya Rp 14.000 per
hari.
Memprihatinkan memang, namun dari berbagai keluhan peternak kenyataan ini tidak bisa dipungkiri lagi. 10
lebih
dirasakan sebagai pencekik nasib peternak.
Reporter Husbandry
yang ke
terjun langsung
itik Tegal yang di kanan kiri sepanjang Kali Kemiri Kecamatan Pesu-
rungan, menemukan dua sistem peminjaman. Sistem yang pertama, bakul memberikan seba-eian modal kepada peternak. Konsekuensinya peternak menjuai telur itiknya hanya pada bakul sebagai pemberi modal dengan harga dibawah harga pasar. Ketentuan ini berlaku selama petemak belum melunasi cicilan hutangnya.
rvaktu
.1 bulan bakul bisa langsung
untung Rp 300.000." keIuh seorang
peternak yang tidak mau disebut namanya.
Fenomena permainan dari bakul ini ketika dikonfirmasikan dengan Bapak Warjo. Ketua KTTI (Kelompok Tani Ternak Itik) Purwadiwangsa, lebih terkesan menolaknya. "Kita selalu memantau harga telur di pasaran kalau HUSBANDRY No. 12 THX/1997
LAPORAN UTAMA
bakul terlalu menekan harga, ya kita stop, kita pasarkan sendiri." Pernyataan ini bertolak belakang dengan penuturan Sunarto, peternak itik yang beralamat di Pesurungan Lor ini menyatakan bahwa harga patokan berasal dari bakul. Menurutnya peternaklah
yang lebih banyak mengalah. "Soalnya, dulu dari kelompok pernah dikoordinir untuk melakukan pemasaran sendiri, tetapi itu tidak jalan t" tutur Sunarto menguatkan pendapatnya.
Peternak Mandul
Lemahnya modal menyebabkan peternak terjebak dalam sistem-sistem yang diterapkan bakul. Ketergantungan ini menyebabkan peternak kesulitan melanjutkan usahanya jika tidak disuplai dana dari bak-ul.
Kelambanan turunnya kredit karena birokrasi perbankan yang berbelit-belit mendukung ditinggalkannya lembaga perkreditan ini oleh peternak. Lebih-lebih masalah agunan yang notabene tidak dimiliki peternak. Kesulitan
peternak mendapatkan
lahan melemahkan posisi peternak dalam memperoleh modal dengan bunga lunak yang biasanya diperoleh dari bank-bank pemerintah. Kentalnya budaya ewuh pake-
wuh ala Jawa menyebabkan perha-
tian bakul
mendapat tempat
tersendiri di hati peternak. Fenomena ini terlihat saat ada peternak
yang pvnyagawe. Bakul dengan segera menyuntik bantuan berupa dana.
Celaka dua belas. Nasib peternak itik di Pesurungan memang bagai jatuh tertimpa tangga.
Soalnya, nelayan yang dalam barisan ekonomi dikenal sebagai aktor pinggiran, juga bisa mempermainkan peternak dalam hal harga pembelian
ikan pirik.
Ikan digunakan sebagai pakan pengganti konsentrat. Kejadian yang menggelikan
pirik oleh peternak
HUSBANDRY No. 12 THX/1997
ini bisa terjadi karena macetnya fungsi TPI (Tempat Pelelangan
Menanggapi permasalahan ini KTTI Purwadiwangsa menyatakan posisi KTTI dan KUD
Ketua
Ikan) Tegal.
Mas Carikan,
ini.
salah seorang
peternak jebolan STM, menyatakan hal serupa. "Kalau TPI jalan harga ikan pirik satu basket (20 sampai 25 kg) paling mahal Rp 3.500. Karena TPI macet
harga dari nelayan rata-rata menjadi Rp 5.000. Lebih-lebih saat musim sulit ikan, bisa mencapai Rp 10.000 per basket". Rendahnya kemauan peternak
saat ini tengah berseberangan. "Pernah kelompok pinjam Rp 6 juta dengan tempo pengembalian satu tahun dan itu sudah kami penuhi tepat wakru. Saat menga-
jukan pinjaman lagi dengan
ditolak
alasan keuangan KUD kosong. Rupanya KUD
sedang sudah tidak menaruh kepercayaan lagi pada kelompok," ungkap Pak Warjo menambah keterangannya. Pihak Dinas Peternakan Ko-
untuk melakukan perubahan menuju perbaikan semakin menambah kemandulan petemak. Terbukti dengan menganggumya dua buah lemari tetas sumbangan dari Dinas Peternakan Tegal. Menurut Ketua KTTI, peternak lebih untung jika mengambil bibit dari Cirebon dibanding melakukan
keraman
penetasan sendiri.
semakin diperuncing dengan keti-
Peran Kelompok dan Instansi
dakcocokan antara peternak dan Dinas Peternakan. lantaran peterriak menolak direlokasikan diluar
Terkait
Kemapanan yang ditawarkan
KTTI Purwadiwangsa
kepada
anggotanya sampai saat ini pun masih menggantung. Dail 256 anggotanya masih banyak yang terkatung-katung nasibnya dalam permainan bakul. "Peran kelom-
pok kdcil sekali. Saya merasa
belum pernah dibantu. Pokoknya ada tarikan ya saya ikut menlumbang," ucap seorang petemak ketika ditemui Husbandry. Ada sinyalemen yang menun-
kalau
jukkan bahwa peternak masuk KTTI hanya karena ingin mendapatkan lahan. Dengan menjadi anggota KTTI oleh kelompok akan diusahakan untuk menempati lahan dikanan kiri Kali Kemiri, yang secara hukum milik Dinas Pekerjaan Umum Tegal. Peran KUD sebagai lembaga yang terdekat dengan peternak, dalam mengangkat permasalahan bakul ini dinilai masih rendah. Konon kelompok ternak kesulitan mendapat pinjaman modal dari lembaga
dya Tegal bukannya tidak tahu adanya praktek-praktek bakul yang lebih mengarah ke sistem ijon ini, namun sampai saat ini belum ada
tindakan
nyata untuk
melepaskan peternak
bakul.
dari
bisa ceng-
Keadaan ini
Pesurungan.
Saat dikonfirmasikan dengan Dinas Peternakan Kodya
Kepala
Tegal
menyatakan, bukannya
KUD atau pihak Dinas Peter-
nakan tidak mau membantu, tetapi KUD dan Dinas Peternakan belum mampu membayar hutang peternak pada bakul yang ditaksir bisa mencapai Rp 200 sampai 300 juta rupiah. Bakul, bagi peternak disatu sisi
bagaikan malaikat penolong. Thk ada bakul berarti tak ada suplai modal. Disisi lain praktek bakul
juga yang membuat peternak menjadi mandul. Mumpung masih ada waktu masih banyak tersedia kesempatan untuk mem-
benahi lubang yang menganga. Sampai akhirnya akan kita saksikan peternak yang sukses atau drama penyingkiran itik Tegal dari tanah leluhurnya sendiri akan benar-benar terjadi?
(Budi & Dian) 11
l
LAPORAN UTAMA
ITIK TEGAL MENGENTASKAN KEMISKINAN flernak itik ternyata mampu I mensentaskan kemiskinan I. ai Kodya Tegal. Namun
tahun 1992 hanya sekitar 38 ribu dan sekarang sudah mencapai I 14 ribu itik. H : Mengenai peternak itik di Kodya Tegal? M : Kira-kira ada 256 keluarga
banyak kendala yang dihadapi itik dalam menjalankan usahanya. Reporter Husbandry peternak
Dadang dan Ari
pengorganisasian, teknik pemeliharaan ,vang baik, pembinaan pemasaran. Dalam rangka pemasaran kami tidak hentihentinya melakukan promosi
yang mata pencahariannya sebagai peternak itik. Sebenamya, ternak itik ini merupakan usaha yang diwariskan secara turuntemurun. Hanya sebagian saja \r,arga yang ikut mengelola, itupun karena pengaruh lingkun-
mencoba
gan yang sebagian besar peternak
itik.
Peternak-peternak ini
kebanyakan dari desa Pesurungan
Lor. H : Melihat besarnya jumiah peternak, adakah suatu organisasi?
- M : Ada, peternak tersebut @
l
I
o
o
gabung dalam
KTTI
ter-
Purwadi-
wangsa. H : Bagaimana Sejarah KTTI?
M : KTTI ini, tadinya masuk
Kadisnak Kodya Tegal
wilayah Kabupaten Tegal, di mana ?nelengkapi informasi tentang itik tegal dan KTTI Purwadiwangsa.
Berikut hasil wawancara dengan
Kadisnak Kodya Tegal Drh. Mardjoko yang didampingi oleh Kasi Produksi Ir. Nunik Pratiwi. H : Bagaimana tanggapan Bapak tentang ternak itik di Kodya Tegal?
M : Temak itik di Tegal jenisnya itik tegal, merupakan itik asli Indonesia. sepanjang PANTURA, seperti Cirebon, Brebes, Pekalongan dan Batang. Khususnya di kodya Penyebarannya sudah
kecamatan
Margadana, dulunya kecamatan Sumur Panggang, masuk wilayah kabupaten Tegal. Pada tahun
1986 secara resmi
merupakan
wilayah pengembangan
kodya
Tegal. Saat itu organisasi kelompok belum sempurna, sehingga pada tahun 1990 KTTI ini dibenahi. Dan pada tahun 1991, pernah meraih
juara II
dalam
lomba Kelompok Tani Ternak
perkem-
tingkat Nasional. H : Selama 7 tahun ini, apa peranan Disnak terhadap KTTI? M : Peran yang pertama yaitu
bangannya cukup pesat, pada
pembinaan meliputi pembinaan
Tegal, 5 tahun terakhir
12
I
khususnya untuk
ini
produk
itik
Tegal berupa telur
maupun berupa bibit. H : Bagaimana pengelolaan pakan di KT.TI? M : Keberadaan dari anggota dalam pengadaan pakan ini sudah baik. Tetapr untuk masalah pengadaan pakan khu:susnya ikan ini belum dapat dikelola oleh
kelompok. H : Mengapa tidak bekerja sama dengan Dinas Perikanan? M : Hal tersebut sudah pernah
dilakukan, dicoba kelompok ini menghimpun berapa kebutuhan anggota kelompok dalam t harr dan salah seorang mengadakan
lelang sebab disana prosesnya pakai lelang, tawar-menawar, beberapa bakul ikan menawar
1
basket
ini
Kendalanya
berapa harganya.
ini justru yang tidak
diinginkan peternak, mereka lebih HUSBANDRY No. 12 THXll997
LAPORAN UTAMA
seperti ini bagi pelaku ekonomi kurang menguntungkan. H : Sebenarnya selama ini sum-
senang lelang sendiri
karena
merasa lebih puas karena bisa menekan harga. Sebetulnya dinas
perikanan juga
mengharapkan
demikian. Pernah dicoba I minggu, kerua kelompok yang rugi. pernah sudah mengadakan lelang dalam jumlah besar tapi peternak tidak ada yang mau mengambil, sehingga busuk.
H:
Pembinaan penyuluhannya
bagaimana?
M : Penyuluhan tidak diprogram
rutin.
Penyuluhan dapat bersifat
luas, melalui RSPD ada siaran sebulan sekali disisipkan masalah mengenai cara pemeliharaan itik.
Disebarkan liflet-liflet yang ada kaitannya dengan itik. Secara langsung dengan mengumpulkan mereka tapi untuk mengumpulkan mereka sulit, jadi langsung turun
ke
Kabarnya mereka akan
dikumpulkan dalam satu kawasan?
M : Benar, mereka akan dikumpulkan di sebelah timur Pesurungan. Kita sedang mengusahakan lahannya, dari desa
BUMN ini sebenarnya memberikan dana untuk pembebasan tanah. proses pengeringan, sertifikasi, dan sebagainya, yaitu seki-
I
tar miliar. Kita juga sedang berusaha terus mencari kemungkinan lahan-lahan dipinggir pantai. sekarang masih menjadi tambaktambak, kami sedang mencoba minta ijin dengan bagian pemerintahan, nanti kalau sudah turun ijinnya baru dilimpahkan ke peter-
nakan itik. Alternatif
kedua
masih juga menghimbau kepada peternak jangan berpola lama terus, yaitu usaha dapat berkembang tidak harus didekat rumah sendiri.
H : Mengenai
dari
bakul, sehingga penjualan
oleh bakul. Jadi untuk masalah modal Disnak hasil dikuasai
modal bagi peter-
nak?
HUSBANDRY No. 12 THXll997
sung sudah memiliki perda tang retribusi pemotongan perdagangan unggas
.
yang
tendan akan
belum mampu menyediakan. H :Apa tidak ada KUD? M : Sebetulnya disana juga ada KUD, memang idealnya semua anggota kelompok ini terwadahi oleh KUD. Selama ini mereka sudah menjadi anggota KUD, hanya masalahnya sekarang ini untuk mengatasi ,jon, mereka dimodali dulu lalu produk drjual ke mereka. Sekarang baru diusahakan kredit-kredit melalui KUD,
dilaksanakan pada anggaran tahun 199711998. Sumbangan pada pemda dinilai tidak hanya dari PAD (Pendapatan Asli Daerah)
tapi sampai sekarang
Kelompok
belum
saja, tapi sumbangan terhadap PDRB (Produk Daerah Regional
Bruto) ini adalah yang paling besar H : Apakah ternak itik dapat mendukung pengentasan kemiskinan?
M:
Sangat mendukung karena itik menyerap tenaga
peternakan
kerja dari
berbagai aspek.
ini belum bisa meng-
berhasil. Hal ini juga disebabkan
atasi masalah pemasaran dan seba-
karena peternak belum difokuskan
gainya maka dapat menyerap tenaga kerja seperti bakul telur,
pada satu wilayah, dalam arti masih menyebar.
kandang.
H :
M : Peternak itik biasanya meminjam modal dari bakul. Selain itu pakan dan bibit juga pinjam
bagan itik bagi Pemda bagaimana? M : Belum ada, dalam arti belum ada perda mengenai retribusi yang berkaitan dengan ternak itik. Tapi sekarang kita secara tidak lang-
H : Adakah
cara untuk menghen-
tikan kegiatan bakul?
M : Untuk mengatasi masalah ijon ini, diperlukan dana yang besar, sekitar 200-300 juta. Uang itu akan digunakan untuk membayar pinjaman pada bakul dan untuk mengganti bibit baru. Tetapi dana yang diterima tidak cukup untuk menghentikan kegiatan bakul ini. H : Tidak dicoba mengajukan kredit ke Bank? M : Kita sudah pernah mencoba
mengajukan
kredit ke
bank,
kesulitannya adalah agunan.
Masalahnya tidak ada agunan, atau tidak memenuhi syarat. H : Apa tidak ada bapak angkat? M : Sebenarnya kita juga berusaha, seperti BUMN. Hanya pengalamannya karena kelompok ternak itik ini boleh dikatakan usaha yang kelangsungan keberhasilannya dari usaha itik ini mengalami fluktuasi yang tidak menentu. Jadi keaadaan-keadaan
pengumpul pakan, pembuat keranjang itik, pengumpul bulu, pembuat telur asin, penjual sate bebek dan lain-lain, jadi banyak aspek yang menunjang dari peternakan
itik. H : Yang terakhir, apa saran, pesan dan himbauan yang ingin bapak sampaikan?
M : Yang
pertama dengan media Husbandry ini barangkali kalau ada darerah lain membutuhkan bibit atau produksi itik Tegal yang lain, silahkan dapat mengambil di Tegal untuk dicoba dikembangkan di daerah lainnya. Pesan pada petemak agar mau bersama-sama memikirkan kelestarian itik itik
tegal untuk
mengembangkan
dalam satu kawasan. Namun dengan kendala-kendala yang kita
dapatkan mengenai keterbatasan lahan yang ada di sekitar Pesurungan Lor, agar bisa tumbuh untuk mengembangkan usaha di luar wilayah Pesurungan Lor. (Dede & Aries) 13
,,1
LAPORAN UTAMA
ITII( DAN BAPAI( ANGI(ATITYA di Tegal menyalak namun tak lagi galak. Bapak angkat pun
peternak. Di samping kesulitan ini petemakan itik di Tegal masih intensif sehingga manajemen pemeliharaannya tradisional.
melirik namun enggan berpaling. Tak pelak lagi ini dapat menjadi
Tarik Bapak Angkat
baratnya anjing menggonggong kafilah berlalu, itik-itik
benturan.
Menyalak Tak Lagi Galak
Itik
tegal satu dari tiga serangkai itik jawa yaitu itik Mojosari, itik Magelang (kalung) dan itik tegal sendiri telah lama dikenal sebagai itik petelur yang produktif. Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya memelihara itik di Tegal yang sebagian besar rnerupakan warisan atau tradisi turun temurun, mampu memberi kehidupan layak bagi peternaknya.
Meskipun demikian
masih
Berangkat dari kesulitan tersebut,
kesulitandiperlukan
upaya pembinaan yang berorentasi untuk lebih mengembangkan peternakan secara intensif dengan dukungan permodalan yang kuat.
Adapun pembinaanya
dapat
dilakukan rnelalui sentra itik yang ada (KTTI Purwadiwangsa), serta dilakukan secara terpadu dengan sistem bapak angkat atau sub contracting. Kegiatan yang dilaksanakan berupa bantuan promosi dan manajemen pemasaran, penyediaan sarena kerja. tempat hunian serta bantuan kredit untuk
banyak kesuiitan yang dihadapi
modal.
peternak saat mencoba untuk tetap hidup layak. Misalnya relokasi lahan yang belum terealisasi kare-
Tidak sedikit usaha pembinaan seperti ini dilakukan, misalnya upaya yang telah dilakukan Dinas Peternakan adalah ' kerja
na
belum adanya kesepakatan antara peternak dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Dampaknya ketidaknyarnanan dan ketidaktenangan dalam mengurus ternaknya, karena sewaktu-waktu bisa digusur. Kurangnya upaya pembibitan dengan minimnya tenaga kerja membuat larinya peternak ke perusahaan pembibitan diluar daerah Tegal yaitu di Crrebon. Akibatnya proses penyediaan sapronak berupa bibit prosedurnya tidak efesien. Ironisnya, itik Tegal yang menjadi sentra di Pasurungan Lor, banyak dituju oleh peternak dan calon peternak itik dari berbagai daerah untuk memperoleh bibit itik. Pemasaran juga merupakan salah satu kesulitan petemak karena masih dimonopoli kelompok tertentu
(sistem
bakul red), sehingga
pemasaran hasil yang termasuk dalam lingkaran proses produksi
tidak sepenuhnya dapat dikuasai 14
sama dengan Bappeda mengadakan seminar tentang itik
Tegal di tingkat Propinsi yaitu PPKMP. Tujuannya untuk mengenalkan itik tegal, diharapkan dapat menarik perhatian bapak angkat. Terlepas dari usaha yang masih mungkin dilakukan, Pemda
Tegal dan dinas yang terkait, yang menjadi persoalan sekarang
adalah praktek pola kerrritraan itu sendiri. Praktek kerja sama
perusahaan peternakan besar dan sedang dengan petemakan rakyat boleh dikatakan minim sekali.
Hai ini dapat dilihat dari
adanya
keengganan perusahaan peternakan besar untuk bekerja sama, bila mengetahui ada masalah pada peternakan rakyat dengan segera akan memutuskan hubungan kerja samanya. Misalnya CV. Proteinal Prima telah kerja sama dengan peternakan rakyat Pasurungan Lor dalam rnenyediakan sapronak be-
rupa
pakan. Kini
setelah peter-
nakan rakyat yang bersangkutan mengalami permasalahan relokasi lahan, kerja samanya tidak lagi dilanjutkan. Atas dasar kenyataan ini. peternakan rakyat bukan sekedar membutuhkan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan sapronak. Tetapi juga memerlukan bantuan secara langsung dan nyata dari bapak angkat atau sub contracting. Diharapkan dari sistem sub contracting, pada petemakan rakyat
ada kontinuitas produksi, bimbingan teknis manajemen pemeliharaan, dukungan modal yang selektif dan suplai sapronak yang memadai.
Disamping itu bapak angkat dapat mengharapkan keuntungan. Sebab biaya tenaga kerja lebih murah, pekerjaan lebih efesien, tidak perlu pengurangan fasilitas atau tenaga kerja saat pasaran lesu karena adanya sub contract sebelumnya. Dan juga tidak perlu penambahan fasilitas atau tenaga
kerja saat pasaran
membaik
sehingga penggunaan dana lebih efisien. Dengan sistem ini diharapkan ada hubungan yang bersrmbiose mutualisme untuk peternak sendiri maupun bapak angkat. Sehingga totalitas kerja sama sistem sub contracting dapat menjamin penye-
diaan sapronak. Hal ini didukung pelatihan manajemen pemeli-
haraan, sistem produksi serta pemasaran hasil (telur dan itik afkir hidup) yang dikelola secara terpadu oleh peternak dan bapak angkat.
Meskipun praktek bapak angkat dapat tumbuh dengan sendinnya tanpa dorongan pemerintah, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan petemakan itik rakyat di Tegal khususnya dan peternakan lain pada umumnya. (Lina) HUSBANDRY No. 12 THX/1997
I
BURUNG UNTA, SUAru KOMODITI Sebagai komoditas baru, burung unta mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk
I tahun dengan berat badan 225-275 pounds (t 100-125 kg).
umur
dikembangkan. Tingginya harga jual produk peternakan ini baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Sebagai Hewan Ternak
Burung unta (Ostrich) semula adalah hewan buruan. Orangorang Afrika melakukannya untuk mendapatkan. daging, bulu dan kulitnya. Perkembangan selanjutnya, burung unta mulai diternakkan karena meningkatnya per-
urung unta (Struthio came-
mintaan. Kenyataan ini
tipe besar yang dunia. Burung ini
/r.rs) unggas
ada
di
mempunyai tinggi sekitar 2,5 meter dengan berat badan rata-rata 100 sampai 200 kg. Habitat aslinya benua Afrika dan hidup secara liar. Keistimewaan burung unta
gara
(berwama merah) banyak digemari karena rasanya mirip daging sapi, kandungan proteinnya tinggi, kadar kolesterol rendah dan tidak berlemak. Harga daging untuk
dapat dinaiki orang dewasa. Selain
ifu, mempunyai dua perut, gizzard
dan proventrikulus, tetapi tidak mempunyai tembolok.
HUSBANDRY No. 12 THXll997
t-
Eropa lainnya, bulu burung
digunakan sebagai bahan ' unta baku tekstil dan asesoris untuk wanita. Daging burung unta
mempunyai bentuk tubuh besar, kaki dan leher panjang sehingga
Burung unta mempunyai empat strain (galur), yaitu African Black, African Blue, African Red dan African Black (enis African Black yang mempunyai bentuk tubuh lebih kecil dari jenis blue). Sedangkan African Red dan African Green merupakan jenis liar. Dari keempat strain tersebut, African Green mempunyai bentuk tubuh terkecil sehinggga memudahkan penanganan, hanya saja fada musim kawin, pejantan akan agresif. Umur tertua burung ini sekitar 30 sampai 40 tahun bahkan dapat mencapai 60 tahun. Untuk pelaksanaan perkawinan, komposisinya satu pejantan (roaster) untuk dua betina (hen). Komposisi ini dikenal dengan istilah trio. Setiap trio mampu menghasilkan jumlah telur sebanyak 120 sampai 200 butir per tahun, dengan daya tetas 80 7o. Tatalaksana pemberian pakan merupakan kombinasi dari pakan unggas dan ruminansia. Hal ini
menun-
jukkan burung tersebut tidak hanya disukai di Afrika saja, tetapi orangorang diluar Afrika. Di Amerika, Kanada dan ne-
setiap kilogramnya
di
pasar
Singapura mencapai US$ 19, pasar internasional mencapai US$ 8-22 dan pasar Indonesia mencapai
$ too riUu ruplatr.
;a Burung Unta
disebabkan herbivora jenis ini disamping memakan biji-brjian juga rumput-rumputan. Anak burung unta mudah mengalami
stress, sensitif terhadap suhu ekstrem dan tidak tahan terhadap penyakit sehingga memerlukan
AIas kandang perlu dijaga dari batu kerikil, potongan kayu atau benda keras
Produk lainnya adalah kulit dan burung unta digunakan untuk bahan pembuat sepatu, tas, dompet dan kerajinan kulit
telur. Kulit
lainnya. Tingkat keaweran kulitnya 3 sampai 5 kali lebih awet dari kulit sapi. Harga kulit yang telah diproses mencapai 1,5 sampai 2 juta rupiah. Satu butir telur burung unta setara dengan 30 butir telur ayam. Harganya mencapai Rp. 300.000,00 per butir.
perlakuan khusus.
lainnya untuk mencegah agar tidak termakan oleh anak burung unta. Apabila benda-benda tersebut termakan, dapat menyebabkan kematian karena gizzard dan proven-
trikulusnya tersumbat. Pemotongan burung unta dilakukan pada
Peternakan Burung Unta di Amerika dan Eropa Peternakan burung unta komer-
terbesar di Amerika adalah Costa Rica Amerika Tengah dan
sil
Texas, dikelola
oleh
Joseph
Sutton. Peternakan di Texas merupakan usaha pembibitan (breeder). Setelah telur menetas sampai 15
berumui
3
daerah Gunung Sindur Bogor.
A*
bulan, baru dipelihara di Costa
W
Jawa Barat dengan investasi ,53 milyar rupiah pada lahan seluas
Rica. Usaha peternakan lCosta Rica) selain
100 Ha.
bertujuan untuk pembibitan juga untuk produksi daging. Pemotongan dilakukan pada umur I tahun dengan
berat daging
65-95
pounds (t30-45 kg), kulit 13-20 square dan bulu t4 pounds (t2 kg). Perintis petemakan burung unta
di Eropa
adalah Francis
dan
q
.r o
a Komoditi Unooulan Berprospek cerah untuk dikenbangkan
Linda Ayres di Oxfordshire. Menntis dengan 7 ekor berasal dari telur yang dibeli dari taman cagar alam. Usaha yang dilakukan di atas lahan seluas 24 H4 berkernbang dan saat ini sudah menjual kurang lebih 25 keturunan dari tiap pasang. Selain usaha pembibitan yang mensuplai anak burung unta umur 3 samPai 6 bulan ke seluruh dunia, mereka juga mengembangkan stasiun karantina bur.ln g unta.
Peternakan burung unta selain
IilEIil PEilAilPIIIH TERBAI( DOKUTIE}I & SETflilE AilDA
di Amerika dan benua Eropa juga di Cina, Zimbabwe, Afrika Selatan dan Malaysia. Adapun penelitian peternakan burung unta telah
dilakukan II{RA Poultry Station, Monnaie Perancis dipimpin oleh Jean Piere Brinhar dan Yves Salchan. Peternakan Burung Unta di Indonesia Penangkaran burung unta cli Indonesia dikembangkan oleh PT. Royal Ostrindo. Usaha ini dilakukan di Kupang, Nusa I'enggara Timur,dan dikembangkan di
DENCAN TASILIIAS YANG CANGGIH, DIBI,IKA UNTUK
UMUM
Drtrq du Pruhr di..'.
Saat ini PT. Royal Ostnndo telah mengembangkan 350 ekor dari 33.000 ekor yang direncanakan. Dari jumlah 33.000 ekor tersebut, 3.000 ekor untuk Pembibitan dan 30.000 ekor untuk penggemukkan dengan target produksi 1200 ton daging per tahun. Pangsa pasar dalam negeri sebesar 350 ton (30 7c) dan luar negeri 840 ton (70 7c) daging. Produksi kulit sekitar 30.000 lembar dengan penjualan 9.000 lembar untuk pasar luar negeri. Meskipun memakan investasi cukup besar. namun tingginr I
harga jual produk peternakan burung unta baik r-rntr,rk Pasar dalam negeri maupun luar neseri. menjadrkan burung unta sebagai komoditas baru niempunrui pt,tcnsi dan prospek vane baik untuk dikembangkan.
(.1ji)
fiEfJ,YAil
IUH
!
RENTILL:
o Homputor 13'cru : PaoilL-m I 20 .
KOMPUTER Center of Windows Jl. Riyonto No. 19
Sumompir Purwokerto 53t25
16
Horo cr:l ProErorn LUindous 97 Ms Cffica 9f , (crz 7 lnsrcrn llrt, PM 5 5 UP Lolus -qs 95, Mhz. 8
Mb
lrrrnSnop â‚Źns ll, \.ri:ic oil Prrnte-r loser 500 cpr Mrroli-c ?c:ga Pro 6 Cenqor
kuolilcs pclincr boi! Cargon horqcr cai-ok Dor muroh
onr:ar:cngot
Buor,gon uos Col
PE NGET I I(AN DOKUIilE
N, TAEE L,
ORAFI K, FA LM U II R, B LA N GKO
KANTOR ANDA DENOAN CETAKAN LASER
SENING, IAYOTJT UNTUK PERCETAKAN DENOAN LASER,
PRAVil â‚Ź
KURSUS K1IUPUTER.
OLAH OAIA DAN SKRIPSI SERVICE DAN INSTAIL, PENJ UALAN HAROWARE KOMPUTER
n?omoa
HUSBANDRY No. 12
T}IXll997
PETERNAKAN
UIIAN tsACt SAPI P@T@NG Dr TAN}ARNEGARA 'Flotensi
ternak sapi onsoie
lJo..unukan
I- ipor ai Banja:rnegara memerlukan per-
hatian pemerintah untuk
perbaikan genetik dan
peningkatan
potensi.
Upaya yang dilakukan antara lain dengan men-
datangkan semen beku. Semen tersebut dari ter-
ie
nak sapi potong unggul seperti sapi Carolais.
Limousin,
Brahman dan Simettal. fi ianijAieiknyad-idififr kan tahun 1971 proman dan Fries Holand (FH). gram inseminasi buatan dimulai, Namun hasil keturunannya tidak pusatnya didesa Kutayasa, Kecasebagus Carolais. Akhirnya pemematan Gumiwang, Kabupaten rintah mendatangkan semen beku Banjarnegara. Sapi yang disisapi Simettal. Maka sampai sekalangkan yaitu sapi PO dan rang sapi di Kutayasa kebanyakan Carolais. Terpilihnya desa Kutaketurunan sapi simettal. yasa, disebabkan kondisi daerahnya.sangat mendukung untuk peTinj auan S osio- Eko nomis ngembangan ternak hasil persiPeningkatan populasi sapi langan, sehingga diharapkan potong tidak terlepas dari bertammuncul jenis sapi baru yang lebih bahnya permintaan daging. Keproduktif. beradaan ternak sapi potong hasil Penggunaan semen beku untuk persilangan ditentukan faktor peinseminasi buatan (IB) karena nilaian lapangan oleh peternak. biaya untuk mendatangkan ternak Sebab keunggulan dan kekuranpejantan mahal dan sulitnya pergan ternak akan membawa resiko lakuan terhadap pejantan. Keuntersendiri bagi peternak. tungan lain IB, seleksi difeSesuai dengan perkembanganrensialnya dapat meningkatkan nya, populasi ternak Carolais mutu genetik, menghemat biaya lebih dominan karena lebih ungpemeliharaan dan mencegah penugul dibanding jenis lain. Kelaran penyakit ternak yang di IB. lebihan sapi Carolais antara lain Keberhasilan IB yang telah perkembangannya lebih cepat, dicapai yaitu Carolais hasil persimudah beradaptasi dengan suhu langan Fl sebanyak 350 ekor. panas, pakan sederhana, badan Namun sayang, sampai sekarang dan kaki lebih besar dan kokoh, populasinya tidak bertambah. warna lebih menarik. Sapi coraKarena terdorong kebutuhan ekolois juga tahan gigitan caplak dan nomis, sehingga baru berumur 4tidak mudah terserang penyakit. 5 bulan sudah dijual peternak. Keberhasilan yang dicapai desa Selanjutnya, tahun 1985 menKutayasa dalam persilangan sapi datangkan semen beku sapi polokal, diikuti daerah-daerah tong Limousin, American Brah-
Pada
HUSBANDRY No. 12 THXll997
I
E
American
sekitarnya, bahkan penyebarannya sampai ke daerah Wonosobo. Pemeliharaan di desa Wanayasa, Kabupaten Wonosobo lebih intensif yaitu dengan sistim kareman. Pakan yang diberikan adlibitum guna tuiuan pemeliharaan yaitu produksi daging. Keterbatasan pakan merupakan kendala utama dalam peningkatan pro-
duktifitas ternak.
Pe-
nyediaan sumber pakan
dapat diusahakan sendiri atau membeli. Fluktuasi pakan yang terjadi saat musim kemarau dapat menyebabkan penurunan ketersediaan pakan sehingga pertumbuhan dan perkembangan ternak menurun.
Strategi peningkatan ketersediaan tanaman pakan dapat melalui penanaman rumput unggul seper-
ti
rumput gajah. Penanamannya secara tumpang sari dengan tana-
man pangan. Dengan cara ini dapat memperoleh limbah pertanian sebagai hasil samping untuk pakan ternak. Maka ketersediaan pakan dapat dipenuhi secara kontinyu untuk meningkatkan produksi ternak. Selain ketersediaan pa-
kan,
keterpaduan unsur-unsur
pendukung terutama sumber daya peternak akan lebih mengun-
tungkan usaha. Disisi lain kebutuhan gizi masyarakat juga terpenuhi karena meningkatnya mutu produksi dan populasi ternak. Akhirny,a perbaikan ekonomi pedesaan dan pengembangan peternakan yang ditujukan untuk peternak kecil untuk menambah pendapatan akan terwujud.
(Aris) 17
SERIBU MAKNA
HARAPAN Oleh : Hari "Bev"
ebuah bisikan sederhana keluar dari mulut seorang ibu ketika meninabobokan anaknya. "Cah bagus ... semoga kamu jadi anak cerdas, berguna dan sayang sama sesamamu.
S
Bagi penulis yang sudah hampir setahun leblh cooling down dari
aktivitas ekstra
kemahasiswa.
SMA, kecuali mahasiswa tidak pakai seragam lagi dan tidak wajib ikut upacara tiap hari Senih.
Eh siapa tahu kowe dadi pemimpin" ujarnya lirih tapi
keluhan yang menyembunyikan harapan ini terasa subyektif dan mengandung tendensi. Bisa saja keluhannya benar atau kurang benar. Namun keluhan ini penulis
penuh semangat.
hargai.
persentuhan idealisme dengan
Mahasiswa yang beniat menyemarakkan dunia kampus dengan aktivitas pada masa sekarang lebih banyak lawannya dibandingkan masa lalu yang penulis alami. Karena itu butuh komitmen yang lebih gigih dan kencang lagi untuk mendinamisir kehidupan kampusnya. Lawannya sekarang bukan cuma orang. tapi juga tawartawaran asesoris modernitas yang makin menumpulkan sikap kritis dan kepedulian mahasiswa, di Purwokerto khususnya. Misalnya stasiun TV Swasta yang penulis akui padat dengan acara yang
kenyataan yang ada
Kalimat yang tidak perlu dianalisa njlimet di atas adalah wujud sebuah harapan. Harapan itu barangkali juga mewakili seluruh harapan orang tua di negeri ini. Ibu itupun tak salah menyatakan harapan yang demikian
pada
anaknya. Tanpa harapan. manusia
akan gampang terjerumus pada perilaku fatalis dan mudah hancur dalam rasa putus asa.
Di
negeri
ini, dimana jiwa
kemandirian dan interpreunership kurang ditumbuhkan, bahkan di intuisi pendidikan, bahaya seperti
ini
mudah tumbuh.
Generasi
mudanya sudah terlanjur sadar
bagus.
ataupun tanpa sadar menjual hara-
Budaya modernitas yang membawa ekses 'nge-pop' dan 'ngecuek' rupanya lebih mudah diterima sebagai bagian gaya hidup. Sementara makna yang lebih dalam dan modernitas, yaitu progresivitas atau semangat untuk maju, bagi kehidupan sebagian besar kawan-kawan kita, menjadi harta yang tak sempat tergali alias laten. Dalam istilah biologi kejadian ini disebut dormansi. Bibitnya ada, tapi tak mampu tumbuh. Dimata penulis. tidak ada bedanya sekarang mahasiswa dengan anak
pannya pada
elit ekonomi
dan kekuasaan. Harapan yang seharus-
nya asasi dan tumbuh menjadi bagian dirinya sendiri, menjadi terlepas dari dalam dirinya. Harapan itu menjadi milik atau alat kontrol kekuasaan.
Seorang mahasiswa muda, bukan warga fakultas ini. suatu ketika mengeluh dalam sebuah obrolan sore dengan penulis. "Mas ... sekarang khok kegiatan mahasiswa di kampus !rcgetrLvt kurang yach ...", celetuknya. 18
Dunia mahasiswa
seharusnya
dan senyatanya adalah fase spesi-
fik, seperti spesifik dunia
anak-
anak dan dunia"abege. Pada fase
ini
aktualisasi ditandai di
oleh
sekitarnya.
Sering hal demikian ini disebut juga sebagai fase kegelisahan intelektual. Sang mahasiswa mulai memandang dengan kritis nilai masa lalu dan masa kini yang me-
lingkupinya.selalu disemangati oleh pembaruan (change agent) yang tidak hanya pantas dicurigai atau diresapi, tapi pantas disimak sebagai wacana-wacana alternatif
yang segar bagi negeri ini
dan
almamaternya.
Universitas Indonesia dikenal karena peristiwa 65 sampai 66 yang melahirkan orde dan rejim baru. Boleh percaya atau tidak. nama UNSOED agak naik di mata
remaja-remaja abege
yan-s
notabene calon-calon mahasis''va
di Jawa Tengah,
khususnya
Purwokerto. sejak peristiwa pun-
cak bulan Juli 1996.
Penulis menyebut kata puncak, sebab setelah itu aktivitas mahasiswa
UNSOED mengalami
periode kelabu. Setelah itu aktivitas maha-
siswa diwarnai dengan kegiatan 'kacang goreng'. Ya, yang jadi panitia hanya dapat capek dan yangjadi peserta hanya padat kesenangan dan sertifikat, alias tidak HUSBANDRY No. 12 THXJl997
r{}ri!,.fN"*ti I l-;
ir'
i
@*e44$*8*t'
Senat Mahasiswa Fapet
diganti dengan apapun. Wajar ada mahasiswa aktif yang ngomong
UNSOED selalu ditunggui aktivitas PSP-nya. Kegitan ini diban-
perhatiannya pada masalah IP
terkader maksipal.
dingkan dengan kegiatan lain yang pernah diadakan, adalah yang paling mengharumkan narna fakultas, dus lebih efektif dan baik untuk ajang pengkaderan. Penulis masih percaya, kalau event ini sampai sekarang pun masih bisa diandalkan untuk tujuan tersebut.
Majalah Husbandry yang periode ini agak 'melempem'sedikit juga boleh berbangga hati tanpa harus berarti sombong. Prestasi
III Nasional Lomba Majalah Kampus tahun lalu dibawah
juara
Balairung UGM dan Economic UI
membuat nama Fakultas Peternakan, bahkan UNSOED, menda-
pat tempat tersendin.
Sementara
semua majalah peternakan umum menengok peluang besar agribisnis ternak, majalah Husbandry menyo-
dok sebagai majalah alternatif yang setia sembari memper-
tanyakan realitas yang berjalan di sekelilingnya. Timbul pergolakan dan perlawanan, baik dalam sikap dan pemikiran. Beberapa orang nantinya ada yang dengan berani mengungkapkan pendapatnya dan
argumennya. Beberapa
menjadi
lagi
jago retorika,
berkurang karena lebih asyik bera-
da
seharusnya
didik di civitas akademika. Sama halnya dengan tekun baca buku dan aktif berdiskusi. Penulis percaya dan positive thinking, apapun aktivitas dan prestasi yang ditinggalkan oleh
kalau cintanya pada sang pacar dan
di tengah kesibukan aktivitas-
nya.
Sangat disayangkan dan sangat
rugi apabila institusi pendidikan tinggi menjadi kurang kondusif bagi berkembangnya fase ini.
senior bukan untuk disombongkan kepada adik kelasnya, apalagi dikeramatkan. Namun hal itu ditinggalkan sebagai wahana untuk men-
Sekonyol apapun tindakan mahasiswa, selalu ada nila positif dari pemikiran mereka. Bahkan nama
dapatkan kekayaan pengalaman,
almamater kadang secara tidak langsung menjulang tenar oleh aktivitas mereka. Tindakan mahasiswa seringkali konyol, itu wajar, karena dijiwai oleh keamatiran dan semangat yang relatif masih murni. Misi dan visinya menoyodokkan kondisi peternakan rakyat dan pedesaan di sajian utamanya. Cukup membanggakan, majalah fakultas yang fasilitas dan dana operasionalnya relatif minim dan tenaga wartawannya gratis itu menyandang prestasi lumayan. Sayang sekali kalau majalah yang sudah menjadi aset nasional ini sampai tidak terbit karena kemu-
bangga kalau adik-adik angkatnya bisa membuat dan mengembangkan sesuatu yang lebih besar daripada apa yang pernah dilakukannya di masa lalu. Kalau toh kebanggaan'itu tidak diucapkan, termasuk oleh almamaternya karena seperti dipesankan oleh orang tua dulu : "Biar orang muda tidak cepat besar kepala, nanti malah tidak bisa berbuat lebih baik
akan
nduran sumber daya. Bukan karena kebetulan penulis selama hampir 7 tahun pernah aktif mengelolanya,
jago
sehingga menyatakan demikian.
menulis, jagi filsafat, jago mendi-
Dunia tulis menulis
bukan barang asing bagi kaum ter-
pembelajaran, pendinamisan kampus dan kesempatan memberikan sesuatu kepada almamater.
Bahkan seorang senior akan
lagi ..." Akhirnya keluhan dan makian tidak akan menyelesaikan masalah, karena itu tandanya bagi orang yang kurang bersyukur.
,
(Penulis mhs. Fapet SKS 89 dan anggota Dewan Pengurus LJM Husbandry)
namisir organisasi. jago menggalang massa, jago negoisasi, jago bikin konsep kegiatan, bahkan lebih jago dari dosennya. Apalagi dosen kita yang rata-rata terus terang- saja kebanyakan jago kandang (kata beberapa kawan alumni).
Sampai pada saatnya, menjelang akhir masa studi di almamaternya, semua yang pernah dikerjakannya sebagai subyek aktif,
menjadi matang dan menyatu dalam pendewasaan diri. Tentu saja, hal ini hanya bisa dirasakan oleh mereka yang terlibat sebagai pelaku. Manis dan getirnya dunia kemahasiswaan adalah kekayaan pengalaman hidup yang tidak bisa HUSBANDRY No. 12 THXll997
I
19
STIIATEGI PBNGD}IBANGAN INDI-STBI PDTDBNAI(AN Oleh
: Ir. Eddy Wahyudin
ub sektor peternakan menun-
jukkan angka yang menggembirakan. Pada Pelita I pangsa sub sektor peternakan ter-
hadap sektor pertanian
67o.
adalah
Pada Pelita V meningkat menjadi 11,37o dan l3,27o pada Pelita VI. Gambaran perkembangan ini membenkan indikasi bahwa komoditi peternakan dapat menjadi potensi sebagai sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan pertanian di masa men-
datang (Syarifudin 1
model atau pola penyiapan sumber
Model tersebut untuk menjadikan peternak daya manusia.
mampu mengelola usaha secara industri dan dengan skala industri.
Baharsyah,
993)
Potensi ini lebih memungkinkan karena Indonesia mem-
punyai modai
nis, siap menghadapi setiap gejolak yang terjadi baik tekhnis maupun ekonomis. Gejolak ekonomis umumnya ditandai oleh adanya fluktuasi harga komoditi yang tajam, menempatkan peternakan rakyat pada posisi yang rawan. Unruk itu diperlukan suatu
dasar yang besar
dalam menggerakkan pembangun-
an peternakan. Modal tersebut pertam.a, tersedia sumber daya manusia, yang memadai yang ditandai oleh populasi penduduk yang relatif padat. Kedua, daya dukung lahan yang masih luas. Ketiga, konsumsi protein hewani yang relatif masih rendah dan terciptanya iklim usaha yang kondusif.
Dalam era globalisasi ekonomemberikan peluang terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri. Terutama yang memiliki keunggulan, kompetitif dan keunggulan komperatif. Sesuai hal itu maka dituntut adanya peningkatan efisiensi tidak hanya untuk produksi
mi, makin
dan produktifitas ternak yang berdimensi kualitas. Juga meningkatkan efisiensi sistem penge-
lolaan yang menuntut
kesiapan
SDM, pengelola serta ketepatan menentukan lokasi produksi.
Pengembangan industri peternakan rakyat memerlukan peternak-peternak yang modern dan tangguh, yaitu peternak yang terampil, ahh dan berwawasan bis-
Pola Pemasaran dan Distribusi
Sifat dari komoditi petemakan adalah tidak tahan lama, mengalami pertambahan tetapi mudah mengalami penyusutan. Sifat ini menjadi acuan dalam perencanaan
transportasi yang tepat (siang atau malam han), dan lain-lain. Dilihat dari sisi kepentingan produksi. maka Indonesia mempunyai banyak potensi SDA (lahan), yang sangat cocok untuk mengembangkan rndustri peter-
nakan.
Namun potensi tersebut belum tentu efisien bila dilihat dari sisi pemasaran dan distribusi. Sehingga dalam konsep mengembangkan industri peternakan, sisi produksi dan sisi pemasaran harus dipandang sebagai "sisi mata Uang".
Jadi dengan demikian efisiensi
tidak hanva ditekankan
pada
bagaimana meninekatkan produksi dan produktititas ternak. Efi-
siensi perlu melihat bagaimana merencanakan pengembangan industri biologis ini disuatu lokasi yang mempunr ai akses pasar, sehingga efisiensi pada proses pemasaran dan distribusi dapat ditekan.
penjualan, meliputi penetapan har-
Gejolak Harga
ga jual, pemilihan saluran distribusi dan pengelolaan sistem pengangkutan. Sifat ini pula yang menjadi pembatas, efisien atau tidaknya pemasaran komoditi
moditi petemakan di Indonesia, maka gejolak ) ang ada lebih banyak terladi pada komoditi perunggasan. Gejolak ini umum-
peternakan.
Pemasaran dan distribusi komoditi ini diusahakan sedemikian
rupa, agar dapat tiba tepat waktu
dan sesegera mungkin harus habis dipasarkan. Keharusan untuk segera dipasarkan, karena komoditi ini mempunyai keterbatasan yaitu adanya penyusutan. Oleh karena rtu pendekatan manajemen pemasaran dan distribusi adalah pendekatan terhadap manajemen penyusutan. Sebab beban biaya yang diakibatkan oleh penyusutan tidak sedikit dan berpengaruh pada harga pokok penjualan. Penyusutan pada ayam misalnya kehilangan bobot badan saat pengangkutan dan lain-lain. Untuk memperkecil terjadinya resiko penyusutan dilakukan dengan jalan mempersingkat waktu tempuh, penetapan waktu distribusi atau
Mencermati -eejolak harga ko-
nya terjadi karena adanya fluktuasi harga bibit. harga pakan serta harga telur dan ayam pedaging yang sangat tajam. Peternakan rakyat dihadapkan
pada keadaan mengelola usaha dengan biay a tinggi. sementara fluktuasi har-ea telur dan daging ayam sangat tajam. Hal ini memberikan ketidak pastian pendapatan bagi peternak rakyat. Keadaan seperti ini selalu menempatkan posisi peternzrkan rakvat pada posisi yang rawan. Kerawanan ini lebih disebabkan karena keterbatasan modal, ketergantungan pada bibit, bahan baku import serta keterbatasan dalam penguasaan pasar.
Situasi harga pada umumnya terjadi mengikuti dan tunduk pada mekanisme pasar. Perjalanan industri perunggasan kita masih HUSBANDRY No. 12 THWI997
SUARA . SUARA merupakan akibat
panjang untuk menuju keseimbangan penawaran permintaan. Harga yang terjadi saat ini merupakan akibat dari perlakuan pelaku-pelaku industri perunggasan itu sendiri dan keadaan lain yang mempengaruhi pasar. Per-
tsw&
Keberhasilan peternak mempro-
duksi dengan tingkat
lJ
kancah politik tidak dapat dipungBanyak bukti tentang besarnya peran mereka disetiap peri-
kiri.
ode perjuangan bangsa kita. Dinamika golongan ini lahir tahun '45 dan selama tahun-tahun revolusi berikutnya. Puncak perjuangan mereka terlihat saat peristiwa Malari tahtn 1974. Pada tahun 1977 -197 8 perjuangan mahasiswa
dijawab dengan tindakan militer dan proses pengadilan terhadap tokoh penggerak kampus. Setelah aksi 1917-1978 perjuangan mahasiwa dengan julukan intelektual muda terasa semakin surut bahkan dapat dikatakan mengalami stagnasi. Lahirnya kebijaksa-
naan baru pemerintah dengan adanya NKK/BKK disinyalir sebagai pelemah peran mahasiswa dalam kehidupan politik praktis. Mahasiswa sebagai kelompok tersendiri dalam tatanan masyarakat seharusnya mengetahui, memahami dan memiliki kesadaran berpolitik. Mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, peka terhadap nilai-nilai sosial dan berani menyampaikan kebenaran HUSBANDRY No. 12 THWI997
kematian
rendah dapat meningkatkan jumlah
pasar. Sebaliknya kegagalan produksi dengan tingkat kematian di atas rata-rata normal pasokan ke
dapat mengurangi pasokan ke pasaran. Keadaan tersebut menggambarkan tidak stabilnya pasokan komoditi ini kepasaran, yang berakibat terjadinya fluktuasi harga pemasaran. Ketiga, harga merupakan akibat dari produksi
lDEALlsllrtE DAN
.otU*..,.r..
i Indonesia, peran angkatan muda dan kaum intelektual yaitu mahasiswa dalam
kega-
galan atau keberhasilan produksi.
lakuan dan keadaan tersebut adalah pertama, biaya merupakan akibat dari pola produksi masih bersifat musiman. Misalnya pada bulanbulan puasa, idul Fitri, dan lainlain, permintaan akan terhadap komoditi daging akan meningkat dan sebaliknya. Kedua, harga
H
dari
di...Tunju$E
dengan ketajamam perasaan.
Menjiwai mahasiswa pada sisi
idealisme, diharapkan menjadi faktor pendorong dalam melaksanakan aksi politik. Dengan kredibilitas yang dimiliki, seharusnya mampu menyalurkan aspirasi sosial dan mengamati kebtjaksanaan politik yang dikembangkan oleh pemerintah kemudian dianahsis dan disosisalisasikan. Selain
itu, harus mampu memberikan alternatif baru dalam proses
penyadaran masyarakat atau mencari alternatif yang membumi.
Di sisi lain, budaya politik dikembangkan dan ditumbuhkan untuk menjawab nurani mahasiswa yang melahirkan realisme politik
lainnya. Kebenaran ilmu yang diterima hasil proses sosialisasi politik lewat intra maupun ekstra kampus dengan kesempatam yang diberikan untuk menyampaikan kebenaran itu jauh bertentangan dan mengalami penghambatan. Faktor kekuasaan merupakan penghalang yang cukup berarti. Kondisi itu terlihat sejak aksi'78 dimana pembangunan politik yang berkaitan dengan kegiatan mahasiswa dan kepemudaan menimbulkan kelesuan dalam partisi-
yang tinggi. Keempat, harga merupakan akibat dari kurang rnenguasainya informasi pasar dan kurangnya koordinasi serta kebersamaan memasuki pasar. Gambaran yang menyolok dari keadaan ini adalah kepanikan para produsen dalam menghadapi penurunan harga dan menumpuknya pasokan. Akibatnya posisi transaksi produsen menjadi lemah dan harga menjadi anjlok tak terkendali.
Penulis adalah "Public
Relation Manager" PT. Sumber Subur Mas, Jakarta
pasinya. Trauma dan pembatasan
vokal mahasiswa telah mengubah selera, gaya dan cita-cita mahasiswa saat ini. Hal ini besar pengaruhnya dan telah menimbulkan sikap apatis terhadap kehidupan politik. Terakhir kita dikejutkan berita meninggalnya beberapa mahasiswa Ujungpandang dalam menjalankan fungsi kontrol sosialnya. Berbicara tentang faktor kelesuan mahasiswa dalam berpolitik praktis kita kembali lagi kepada masalah NKK/BKK. NKK/BKK
dapat dikatakan sebagai awal pengebirian kegiatan mahasiswa. Dengan begitu diperlukan pemikiran apakah kebijaksanaan tersebut masih relevan dengan kondisi mahasiswa sekarang ini (dihapuskan dan kembali ke jaman Dewan Mahasiswa), atau perlu dicarikan konsep alternatif. Keterbukaan yang sedang digalakkan (baca : harapan) pemerintah untuk saat ini dalam penyesuaian aspirasi masyarakat yang semakin berkem-
bang seyogyanya dicermati dan dimanfaatkan secara proporsional. Di satu sisi diharapkan pemerintah akan mau dan selalu membuka kran keterbukaan sebagai konsekuensi perkembangan kesadaran berpolitik rakyat dan kemajuan kehidupan demokrasi. Di sisi lain,
kita tidak perlu merusak usaha keterbukaan itu dengan hal tertentu tanpa etika dan norma yang
berlaku dinegeri ini. 21
TEKNOLOGT
BUDIDAYA TANAMAN BE,RWAWASAN KE,TERSEDIAAI\ HIJAUAN PAKAN Oleh : [r. Eko Hendarto
lahan
untuk
tanaman pangan.
Salah satu langkah yang
dapat
ditempuh adalah pembagian lokasi secara proposional tanpa mempengamhi ketersediaan loka-
imasa mendatang, permin-
taan hasil ternak semakin meningkat, karena semakin pesatnya pertambahan penduduk, peningkatan pendapatan dan ke-
dan manajemen. Untuk maksud tersebut uraian tekni: mrnajemen lebih ditekankan walaupun tanpa meninggalkan aspek -senetik dan
gi.
Ternak herbivora sebagai alternatif untuk menyediakan kebutuhan protein hewani dari jumlah dan mutunya harus dapat berkembang mengikuti peningkatan kebutuhan masyarakat.
Berawal dari kondisi diatas, peningkatan produksi ternak khu-
susnya ternak herbivora, harus dilakukan dengan menyediakan hijauan pakan yang baik secara kualitas, kontinuitas dan distribusinya. Budidaya tanaman pakan terutama rumput unggul, sangat membantu dalam permasalahan hijauan pakan. Sebab, pertumbuhan tanaman rumput untuk mencapai tingkat produksi tertentu lebih cepat dan kontinyu jika persyaratan pertumbuhan terpenuhi.
Dalam usaha pengembangan tanaman pakan, terutama rumput unggul, keunggulan yang d_iharapkan dan dikembangkan dalam hal produksi dan kecepatan pertum: buhan bahkan nilai nutrisinya. Kenyataan di lapangan seringkali menunjukkan kondisi rumput
unggul tidak mampu menghasilkan potensi keunggulannya, karena syarat pertumbuhannya tidak terpenuhi.
Tiga hal saling berkaitan yang harus diperhatikan agar rumput unggul mampu menampilkan potensinya yaitu genetik, lingkungan
tuhkan lahan seluas 200 sampai 250 meter persegi.
lingkungan.
Pengolahan Lahan
Pemilihan Lokasi Penanaman Keberhasilan budidal a rumput unggul dengan membuat kebun rumput sangat ditentukan mulai saat mendapatkan lokasi penanaman. Kesalahan lokasi dapat
Setelah mendapat lokasi kebun rumput yang telah memenuhi persyaratan pertumbuhan rumput raja yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan pengolahan lahan. Cara pengolahan lahan yang baik sehingga dapat membantu memper-
menyebabkan ke_eagalan budidaya rumput unggul. lv{aka daiam men-
budidayanya adalah dengan pengo-
sadaran masyarakat akan penting-
nya protein hewani semakin ting-
si untuk tanaman pangan. Berdasarkan potensi produksinya, per hektar kebun rumput raja mampu menampung 40 sampai 50 unit ternak atau untuk memelihara seekor ternak sapi dewasa hanya membu-
cari
dan menentukan kriteria
lokasi harus disesuaikan dengan pers),aratan pernrmbuhan rumput
raJa. Secara umum syarat
per-
tumbuhan rumput raja antara lain, ditanam pada tanah subur, ketinggian tanah 0 sampai 1500 dpl (dengan catatan tingkat produksi di dataran rendah lebih baik), daya adaptasi baik, sangat responsif terhadap pemupukan dan tidak tahan genangan serta kekeringan.
Berdasar
tahankan potensi serta efesiensi
lahan sistem renoso. Dengan sistem renoso umur kebun rumput menjadi lebih panjang. per-
akaran lebih baik dan memberi kemungkinan produksi lebih ting91.
Pengolahan tanah sistem renoso, lahan dibuat parit dan guludan. Parit digunakan untuk tempat
penanaman rumput. Jarak parit atau jarak barisnya 90 cm, kedalaman parit 25 cm dan lebarnya 30 cm. Tanah bekas parit diletakan di
syarat
umum tersebut. maka
alternatif lokasi kebun rumput akan baik jika dibuat pada lokasi bekas sawah yang mempunyar irigasi baik. Hal ini un tuk memudahkan pe-
ngairan pada
saat
musim kemarau dan dengan sendirinya
tingkat kesuburan fisik dan kimiawi tanah dapat terjaga.
Namun hal ini berbenturan dengan
Rumput Gaiah Ketersediaannya harus ada sepanjang tahun
HUSBANDRY No. 12 TIjWL997
I I
TEKNOLOGI kiri parit, memanjang membentuk guludait. samping kanan dan
Kemudian pupuk dasar disebarkan,
yaitu berupa pupuk buatan (campuran pupuk TSP dan KCL dengan
Kg per kandang.
dosis masing-masing 100
hektar) atau pupuk
Penggemburan tanah dalam parit sedalam 15 cm sekaligus untuk
mencampur tanah dengan pupuk dasar yang telah disebar. Penggunaan pupuk dasar pada proses
pengolahan lahan agar unsurunsur yang terkandung pada pupuk dasar menjadt tersedia pada
2. Panjang stek lebih kurang 23 cm atau mempunyai 3 mata tunas. 3.
Pembuatan
bibit
2-6 hari
dan dapat disimpan ditempat yang lembab. 4. Pemotongan stek batang menggunakan alat potong yang tajam sebelum tanaman
agar stek yang dipotong tidak pecah sehingga menyebabkan pembusukan. 5. Stek batang dibuat lancip arau
menyudut, tidak tegak lurus sehingga bibit tidak pecah.
6. Jika ada pelepah daunnya tidak perlu dibuang.
saat tanaman ditanam.
Arah parit
pada tanah datar
tidak menjadi masalah, rerapi pada tanah yang minng arah parit tegak lurus sesuai kemiringan
tanah. Dengan tujuan unfuk menjaga erosi dan konservasi tanah.
Pada jarak kurang lebih 30 untuk drainase perlu dibuat dengan kedalam 50 cm, lebar 50 cm. Saluran tersebut untuk mengalirkan air buangan dari musim penghujan sehingga areal kebun rumput tidak tergenang dan kelembaban tanah terjaga. Pada lahan dengan kemiringan agak tajam, pembuatan saluran drainse tidak diperlukan. Sebab rumput tidak mungkin ter-
cffi, saluran air
genang.
Pada lahan yang miring tajam, dibuat teras untuk menghindari erosi tanah. Sebab bahava tanah
bisa
terjadi meskipun iunu*un
rumput dapat menjaga erosi tanah. Teras
dibuat tegak lurus dengan
kemiringan tanah, lebarnya sesuai kemiringan tanah, semakin tinggi
keminngan tanah teras semakin sempit.
Pembibitan
Bibit untuk tanaman rumput raja menggunakan stek batang.
Keunggulan stek batang diantaranya dapat mempertahankan sifat genetik dari induknya. Untuk mendapatkan daya tumbuh yang baik harus memenuhi persyaratan teknis, antara lain l. Berasal dari stek batang yang tidak terlalu tua atau muda. :
Umur calon bibit lebih dari bulan.
HUSBANDRY No. 12 THXll997
3
Penanaman Pada lahan yang kurang irigasi, penanaman dilakukan saat musim
hujan. Sedangkan lahan yang beringasi, setiap saat dapat dilakukan penanaman dengan membasahi (bukan menggenangi) la-
dan produksi tanaman tetap baik. Untuk rumput raja ) ang mcrupakan jenis rumput yang responsif terhadap zat hara, maka intensitas pemupukannya cukup tinggi. Kegiatan pemupukan tanaman rumput raja dibagi menjadi dua, yaitu pemupukan dasar (telah dilaksanakan pada saat pengolahan lahan) dan pemupukan untuk memacu pertumbuhan dan produksi. Pupuk dengan kandungan utama unsur Nitrogen, berperan
membentuk protein
tanaman.
memperbanyak jumlah anakan, mempercepat pertumbuhan, mem-
berikan dan memperpanjang
waktu dan memberi warna hrjau daun. Pupuk tersebut antara lain
urea dan
ZA. Pupuk urea
diberikan dengan dosis 100 Kg per hektar pada permulaan tanam- dan 200-300 Kg per hektar tiap defo-
han sebelum ditanami.
liasi pada tahap
poslsr minng mendekati
Penambahan pupuk kandang d.engan dosis 20 ton perhektar dapat
f tgk batang diranam pada
sejajar dengan permukaan tanah dan tidak terbalik. Satu mata tunas ada di bawah tanah. Satu lagi ada di permukaan tanah dan satu lagi diatas tanah. Mata tunas yang terdapat di atas permukaan tanah letaknya
tidak terlalu jauh dari tanah, agar akar yang keluar dapat segera
mencapai tanah untuk mendapatkan air dan zat hara. Sebaliknya posisi mata tunas di sebelah kanan dan kiri stek batang agar pertumbuhannya baik.
Arah
penanaman stek tegak
lurus baris tanam. Jarak stek yang rapat baik untuk menjaga kelembaban tanah dan mengganti kemungkinan adanya stek yang
mati. Hal ini penting dalam penanaman agar lebih mudah
selanjutnya.
lebih mempertahankan struktur dan tekstur tanah. Pemupukan dapat disebar disekitar tanaman sepanjang baris tanam dan dapat pula dibenamkan. Waktu pemupukan sebaiknya
dilakukan pada tanah yang basah (sehabis
diairi) atau segera akan
turun hujan. Pemupukan sore hari
dapat mengurangi penguapan. Pemupukan dengan pupuk buatan dilakukan 10 hari setelah
panen, sedangkan
untuk
pupuk
kandang dapat dilakukan iefiap dua kali panen dengan waktu yang sama.
Pendangiran
menjarangkan tanaman daripada merapatkan. Jumlah stek batang pada penanaman dengan jarak antar baris 90
cm,
Kegiatan pendangiran dilakukan untuk menghilangkan tumbuhan pengganggu yang dapar mempengaruhi pertumbuhan rumput. Kebun rumpur raja yang sering didangir akan memperrnudah pelaksanaan pemupukan, efi-
10.000 = 37.037 buah.
tanah terjaga dan sistem perakaran
dalamnya 30 cm untuk tiap hektar adalah 10.000 : 90 : 30 i Pemupukan
Jumlah zat hara tanah senantiasa berkurang karena penyerapan oleh tanaman, pencucian dan erosi. Oleh karena itu diperlukan pemupukan, agar pertumbuhan
siensi
unsur
hara. keremahan
berkembang baik.
Kegiatan pendangiran
pada
areal kebun rumpur dilakukan 30 hari setelah stek ditanam. Untuk
pendangiran selanjutnya paling lambat setelah dua kali panen dengan cara menyisir atau men-
cakul rumput pengganggu. Wak-
tunya tujuh hari Pendangiran dapat bersamaan dengan pembumbunan. RumPut pengganggu yang telah dicangkul, ditutupkan disamping [arisan tanaman rumput untuk menutuPi Perakaran rumput. Pada saat Pembumbunan diusahakan tidak menutupi calon tunas Yang akan tumsetelah Panen.
buh.
Penyulaman Penyulaman dilakukan karena ada rumput yang mati atau bibit yang iiaat sempat tumbuh. Penyulaman dibedakan menjadi dua, yaitu penyulaman Pada waktu bibit baru ditanam dan penYulaman karena ada rumput yang mati. Penyulaman karena bibit Yang
mati dilakukan
ti bibit.
dengan menggan-
Caranya dengan mern-
buang bibit yang mati, kemudian
dibuat lubang dan bibit
baru ditanam. Pada waktu pemindahan, perakaran diusahakzrr tetap utuh sehingga tidak mengganggu Proses pertumbuhan kembali bibit Yang ditanam ditempat baru. Penyulaman karena matinya rumpun, dilakukan dengan mengganti rumpun rumput dari baris
yang rapat
atau
rumpun Yang
besar. Caranya dengan membuang
rumpun yang mati,
kemudian
dibuat lubang dan rumPun
Yang
baru ditanam. PenYulaman rumput yang mati jangan sekalikali menggunakan stek batang,
sebab tidak mungkin berhasil. Jika rumpun yang mati lebih dari satu, dapat dilakukan PenYula-
man dengan cara
memecah
rumpun rumput yang besar menjadi dua bagian. Cara peYulaman ini dapat tetap menjaga produktifitas kebun rumput. Penyulaman daPat
dilakukan bersamaan dengan Pen-
dangiran dan
pembumbunan
sehingga lebih efisien waktu, tenaga dan biaya.
Pengairan
Pengairan dilakukan jika kebun rumput akan menjadi kering atau minimal tujuh hari tidak turun
hujan.
Adanya saluran drainase akan memudahkan pengairan.
24
Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah rumput mencapai kondisi tertentu sehihgga hasilnya memenuhi syarat sebagai hijauan pakan Yang baik. Beberapa hal yang Perlu diperhatikan saat panen adalah waktu panen. umur. tinggi rumput. cara pemotongan dan cara Penyajian pada ternak. Agar sifat keunggulan daPat muncul saat Pemotongan, maka pemotongan pertama dilakukan pada umur lebih rua atau disebut
tumbuhan kembali. Rumput Yang dipotong umur muda, tingkat Produksi per satuan luasnya sedikit,
mengakibatkan rusaknYa rotasi pemanenan. Hal ini sering terjadi pada. musim kemarau, saat kekurangan hijauan pakan. Untuk mengatasi kekurangan
hijauan pada musim kemarau maka memerlukan pengairan, pemotongan pada umur lebih tua dan penyajian untuk ternak dibatasi. Untuk lokasi kebun rumput yang beririgasi, kondisi
tidak akan terjadi. Pada beberapa kasus, saat musim kemarau tingkat produksi hijauan justru meningkat. Pemberian
panen paksa karena:
kekurangan
muda.
hijuan awetan atau limbah Perta nian merupakan upaya pelestarian
1. Perlu adanya penyeragaman pertumbuhan awal sehingga Pemotongan pertama didasarkan pada rumput yang tumbuh Paling
2.
Agar cadangan makanan Pada
batang yang tertinggal
masih
cukup digunakan untuk Pertumbuhan kembali.
Pemotongan Paksa rumPut umur 60'15 hari tergantung pada kondisi awal, sedangkan untuk pemotongan selanjunya 35-40 hari. Perlu diketahui bahwa rumPut mempunyai tingkat produksi terraja pada
tentu, maka
PenghitunganYa
dilakukan setelah rumput diPotong lebih dari emPat atau lima kali. Sebelum waktu tersebut, belum dapat digunakan untuk menghitung
potensi
hanya digunakan
Produksi,
untuk Perkiraan
saja. Hal ini terjadi karena sejak
penanaman hingga pemotongan keempat, jumlah anakan rumput
atau jumlah tanaman PerumPun
selalu meningkat.
Sedangkan
untuk panenan selanjutnYajumlah
tanaman berfluktuasi
karena
adanya tanaman Yang mati tergantung pengelolaan dan musim. Adanya persaingan dalam mendapatkan unsur hara dan sinar matahari juga berpengaruh Pada pertumbuhan tanamall.
Rumput yang diPotong terlalu muda mengandung kadar air terlalu tinggi menyebabkan kandungan air pakan naik dan mengganggu fungsi fisiologis tubuh ternak. Selain itu juga merusak kebun rumput karena cadangan makanan pada batang Yang tertinggal belum cukup untuk Per-
pakan hijauan lainnya
sePerti
kebun rumput.
Rumput raja dipotong pada ketinggian 7-10 cm di atas tanah agar cadangan makanan Paq_a batang dan akar tertinggal masih cukup digunakan untuk Pertumbuhan kembali. Selain iru akar
yang muncul cepat
mencaPai
tanah untuk mendapatkan zathara. Kebutuhan pemotongan rumput perlu disesuaikan dengan jumlah ternak. Apabila ada kelebihan
hijauan sebaiknya disimPan atau diawetkan dalam bentuk segar (silase) atau bentuk kering (hay)' Alat yang digunakan untuk memotong rumPut harus tajam sehingga batang yang tertinggal tidak pecah dan mengganggu Proses pertumbuhan kembali. Rumput yang telah dipotong sebelum
diberikan pada ternak dapat disimpan dalam posisi berdiri agar tidak cepat busuk dan trdak mengurangi palatabilitas. Penyajian yang he-
mat dan efisien dapat dicincang atau dipotong-potong.
gwa{u sdot{fl St"ff
tPagojar
bhorotarhar fl6astotogi Fefui t*s Qatattcf;1tnl)rcad tinggaf fr *awoftgtQ
HUSBANDRY No. L2 THWL997
RESIDU AFIATOIGIN PADA PRODUK PETERNAKAN (PENCEfI IARAN DAN PENGAT'rIANAN! hasil produk ternak seperti telur, hati, air susu dan produk hasil olahannya. Produk ternak yang telah tercemar aflatoksin apabila dikonsumsi oleh manusia akan memba-
M$:[:i{Li3i",}ffi
jenis jamur dan bersifat toksik (racun) pada masa pertumbuhannya. Toksin yang dihasilkan dapat tetap tinggal dalam jaringan jamur (endotoksin) atau dilepaskan ke dalam substrat tempat tumbuhnya (eksotoksin).
Jumlah mikotoksin yang telah ditemukan dan diisoler secara murni saat ini lebih dari 100 jenis. Namun hanya beberapa saja yang
diyakini menimbulkan
penyakit
pada ternak dan manusia. Salah
satu jenis mikotoksin tersebut adalah Aflatoksin. Aflatoksin merupakan metabolit sekunder yang pertama kali diisolasi dari Aspergillus flav us. Perkembangan selanjutnya diketemukan bahwa aflatoksin dihasilkan dari jamur Aspergillus parasiticus, Aspergillus orizea, Aspergillus achraceus, Aspergillus niger, Penici-
sumsi, kontak dan menghirup yang mengandung jamur yang menghasilkan aflatoksin.
bahan
Pada umumnya keracunan aflatoksin sebagai akibat mengkonsumsi bahan makanan yang tercemar aflatoksin. Akibat keracunan aflatoksin. pada hewan ternak dan manusia adalah bervariasi dari tingkat yang
ke tingkat berat. Tingkat keracunan ringan pada ringan sampai
ternak adalah kesakitan dan menu-
runnya produktifitas sementara, sedang tingkat yang berat adalah cacat dan kematian ternak. Keracunan aflatoksin pada manusia mengakibatkan radang hati, sirrosis dan kanker hati.
Keracunan aflatoksin
pada
ternak akan berakibat mencemari hasil produk ternak. Dengan kata lain ternak yang mengkonsumsi pakan yang mengandung aflatoksin akan menjadi residu pada
hayakan kesehatan. Banyaknya aflatoksin yang terkonsumsi dan terjadinya hepatoma dibeberapa kota pada beberapa negara terlihat pada tabel L Sebagai gambaran pencemaran aflatoksin adalah hasil penelitian Armbrecht dkk pada tahun 1969. Pada penelitian tersebut 100 pbb aflatoksin dicampurkan ke dalam
pakan babi. Air susu dihasilkan ternak babi
yang yang
mengkonsumsi pakan tersebut mengandung 1,6 pbb aflatoksin. Aflatoksin yang dikomsumsi induk babi tidak di alihkan ke fetus melalui plasenta. Hal ini dibuktrkan pada pemeriksaan jaringan anak babi yang baru lahir dan belum menyusu tidak ditemukan aflatoksin, tetapi pada anak babi yang telah menyusu pada induk yang mengkonsumsi pakan tercemar aflatoksin dalam jaringan hatinya ditemukan + 8,0 pbb aflatoksin. Penelitian ini menunjukkan bahwa aflatoksin yang berasal dari pencemaran pakan ter-
nak dapat berakumulasi ke dalam produk asal yang bila dikonsumsi
manusia akan
membahayakan
llium puberum dan beberapa species Rhizopus.
Secara
kimiawi aflatoksin ter-
diri dari 4 jenis, yaitu
Bl,
BZ,
Gl
dan
G2.
aflatoksin
Pemberian berdasarkan pada pantu-
ini lan warna biru (blue) dan hijau (green) bila disinari dengan sinar ultra violet. Dari keempat jenis nama
tersebut, aflatoksin
Bl
merupakan
aflatoksin yang paling potensial dan sering mencemari bahan
makanan bila tidak
ditangani
secara semestinya.
Pencemaran dan Residu
Aflatoksin Ternak dan manusia dapat keracunim aflatoksin apabila mengkonHUSBANDRY No. 12 THW1997
I
25
TEKNOLOGI kesehatan.
Penelitian aflatoksin di Indonesia dilakukan dengan meneliti 86 contoh pakan ayam dari pabrik pakan yang berada disekitarJakarta, Bogor, Bekasi. Dari 86 contoh. 83 diantaranya mengandung aflatoksin dengan kadar Bl terendah 4 pbb dan Bl tertinggi 732 pbb, dengan komponen utama
sebagai sumber pencemaran berasal dari jagung. Selain pakan ayam. Aflatoksin juga terdapat
pada pakan konsentrat sapi perah,
namun kadarnya masih rendah. Kontaminasi aflatoksin dalam air susu sapi segar dari 97 contoh yang berasal dari daerah Bandung, Sukabumi, Bogor dan Depok 73 contoh diantaranya mengandung aflatoksin dengan perincian pada tabel 2.
Kandungan residu aflatoksin
dalam jaringan tubuh ternak adalah bervariasi. Hal
ini
tergan-
tung dari jenis, keturunan ternak.
derajat pencemaran
alfatoksin
pada pakan, lamanya pemberian dan konsumsi pakan yang terkontaminasi allatoksin pada ternak. Pada ternak memamahbiak residu aflatoksin Bl tertrnggi terdapat pada jaringan hati dan air susu. Residu aflatoksin pada ternak ayam potong lebih tinggi dalam jaringa hati daripada telur dan dagrng.
Rasio Aflatoksin
Rasio aflatoksin ditentukan dengan membandingkan antara kadar aflatoksin dalam pakan dengan residu aflatoksin yang terkumpul dalam daging, hati, ginjal telur dan air susu. Angka rasio beberapa jenis ternak adalah bervariasi. Angka rata-rata rasio
aflatoksin dalam pakan dengan residu pada jaringan hati sapi potong 14000 : 1, babi 800 : l, ayambroiler 1200: 1. Rasio afla-
toksin pada pakan dengan residu
aflatoksin dalam
petelur 220A
:I
telur
dan air
ayam susu sapi
perah 300 : 1. Standar batas maksimum residu yang diperbolehkan
menurut
US FDA (Food and
Drug, Amerika Serikat) adalah untuk air susu tidak boleh melam-
paui 0,5 pbb dan untuk
bahan
pangan y'ang lain adalah berkisar antara -5-20 pbb.
growth faktor dan
Pengamanan Aflatoksin
Sampai saat ini belum
ap zat yang drbutuhkan oleh terseperti vitamin, mineral,
nak
ada
metoda yang tepat untuk menghi-
langkan residu aflatoksin secara langsung. Metoda yang ada adalah metoda secara tidak langsung atau indirek. Metoda indirek
ini dengan cara mengurangi atau menghilangkan pencemaran aflatoksin dalam bahan makanan asal
ternak dan pakan ternak yang akan dipergunakan.
asam-asam
amino. Pemberian adsorben harus hati-hati dan dipilih yang bersifat
efektif dan selektif. Ketidak hati-hati;rn dalam pe mberian adsorben dapat menvebabkan ter-
nak mengulanri m.ilnutrisi. Adsorben y.ang dicarapurkan
daiam adonan pakan tentak antara
lain tanah liat. zeolit. phy'lloslicate, silicat kieseleur. norit dan
HSCAS. Diantara HSCAS
adsorben
seperti warna berubah, berjamur, biji diambil dan dimusnahkan. 2) Pemanasan,
drated sodrum caicium aluminosilicate) cukup selektif dan efektif menadsorbsi aflatoksrn dan hampir tidak mengikat atau menghilangkan vitamin. mineral renik dan asamasam amino. N{etoda lain untuk nrengurangi atau menghilangkan aflatoksin adalah dengan cara fumigasi, kimiawi, fisika, irradiasi
dengan pemanasan aflatoksin akan
dan ek.strasi.
Metoda ini dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
l) Sorter manual (manual sorting), yaitu dengan cara memilih biji-bijian yang akan digunakan. Apabila terdapat kelainan fisik busuk atau rusak
berkurang t- 50 Va. Sistem pemanasan mempunyai dua cara. yaitu dengan di sangrai (digoreng tanpa minyakl dapat menurunkan + 69 %
aflatoksin dan digoreng, dapat menurunkan + 65 Vo aflatoksin. 3) Sorben, yaitu dengan mencampurkan bahan yang dapat mengasorbsi aflatoksin pada
pakan. Cara
ini
mempunyai
kelemahan, yaitu dalam menyerap aflatoksin absorben juga menyer-
tersebut
(hy
Pengamanan terhadap bahaya harus dilakukan. Penaganan tatalaksana pentberian pakan yang terbebas dari jamur penyebab adanya aflatoksin dapat meningkatkan mutu produk ternak yang dihasilkan. (Aji & Endon)
aflatoksin
Disarikan dari
kuntpulan makalah
Lokakarya obat hevtcut Asosiasi Obat Heyvan Indonesia ( ASO H I ).
HUSBANDRY No. 12
"tlJxltgg7
a
Ir -$ ar v
ffi
Ta\ \t a
I -tti
(}\
o\ E
a fl
ffi . ,', t
rfr'
tt
vt -'
)r
:*#
=t
FT
Ir !'r - EI
,61
n
-
rt
{rt
= 6
L:ll
*
E f
6
? it
,E.
< v
& =. e
tf
.a U-
W ffi
bd
g
- c-l, 6l rl t, tt s Ti N ,Ud iir al rl, t? * tr -- ti, - f\t tr lir |lt-J v-aa - - el ial .'v- n fU] EI t-l,o il vf, N Ir.^ # .!qr *+ :lt{Fi HE
:.',1.,,1,t'l.l
.-a -t-tt -]a r-a\ \t 7-.
aa
t
t n lrl 61,
z. z. u
.-I I-}
i a)
64
I-t -
/ra
t,
-
f-t
.l
bd
Y
r+' UJ
.a V
-
'r -
= o
-
lG
A It
N N
frl
? ffi ffi ,tf, H
tr
(I -
.l
aa tt
U
-
r! il
aa
::
tl
6
f,#r .t\ U
I
Il,
i^
..tr li lr
A
= = t-,
lf
V f
6l
:
i:|l'",::.)||.||i||i,,,.|.||,|,,|..,'
lfl+;4}i.##.{i[ii1ii+:rri4illlijtii',1
iIi,lirii4
IT ar
.Il ,,I' tul .t.pr fil :i j
It
IE
#
f
-
Ir T
H:
& i*,.:#
H <r frd
rl Uo
rl v
--*
al
al tt
-
LA
-
N tr ta N N
f{
br
=+;
-!d
il
ffi
il ,i*
Ud -#i
#* 'fr
.*
U
aa
b'd
Ai ,!r ,tl.l
iEi
.**i
il+
al a. ttt
tt
6{ ffi
Ir
rl
.l !rt
rl U'
.l t,
-
6t
\t
l}.
3l\
r!
a
.A ad
--!A t3
6rl
r
fr
<r
I
C!
*
.l t,
al It
-- tr f{ N U} =j
=
-ft
a .;
a)'
c"
6l -lU-J al {rt.
nl I
3-r! 2a
5
w -li
-
.\
ffi
.l U
-
-+l
C\
fr -
N
J
f{ {;: 3'
*
I? :i
6l
f{
i
}H
u,
<r
aa
'I,
pa
aft
.
at rt-
aa
* ; tb I !l
6l -\-a
tr tr - el N at 0l -rrl Ir tf It t 6l f{ ra ,t
ffi
el
,
rl
E
*
-
!rl,
q
- N t* ffi ffi trt f,il ffi H -l Ud,
ff
*
rr tt
N
tr tr 8l
E
il
-
A \t rt b,J il
i
a
la
lq tf
I
I-t ti - N rt .l r.! N t-r.' U - - al .l rt {t -il !t f\ -
ta tl /sl !-r. \, il U tlta ar t? il !-i I rtt - f{ 6l
w
r-t t! - fi N N r-ra !lt, - - $l
tltf
pl IE
il# rt.
#t
I
:-
:).
d C f\
i: .:.l:
<fr
ia
cr] ffE s
4 .:\ 30'
ats -_
-,i q3 NF
a
-\ a U
al -t-
* Li ffi ;q I
!l!
N
iT .6l \ta ta .H t-^ GS
tr
.#r
'aa lIlt
rt
t
* <r H i#t #
.A bl
-t, -
-
*
al -lt
A_
*l
.H
al
U*
:#
at: ,!it'
--a\ U :D a\ It
t
il
Ir $ el
#U
re
>\ r_
,. l
I
a\ ty -
ffi
#l
-l-
)r -s -ill #t :* ffi **i a* * +-+ il* - # +#
E a\ rt a a\ U
u-!
-E'
wl
:!t*
.rf
aa
tt ri N
ffi
=
,*,
$ N - f{
{g ( t1\
A} lIr
f
el a* .ff ffi ffi ,at: :* ffi ilf ffi G*
*
,aa,
Hr
U
a rtta
+
-
tr $ il pA
*
LE
l|to
-
$ al -
f{
tr !td
N ffi t-+ -f{ llr
=
6tl
--rl N rt .l
A. v !r 'ts drt
c' C I
-EO
@ =
::a
,i;;
*H rlJJ IF, * illt ::aa t-, {a\ ffi bJ AU - ill N\ '->:2 :A ffi -U ffi = #-i * I- ii \
d
ll\
* .A It
t-t,
II
t-
,#, ta, la,
aa
rt. =: 6l I'}a} b./
i
6t.
l;
tr
/n T. * l!, tl ffi al
5
*
Eft $E
#t U - H t"al ,i*
ffi Hfr .t;
s{
(, E
=
r
L.
:U -tr-
I\
!-,J
=:-
ri
tA
*u,
il
*
=:!=E=-:=:::=-::=:=:=-::: i--E:E-:---1-E-=i.1-Ei--i€
==E==E===:----==:=1
A !t
-
-t
.l ull
t+t
ffi
6{ t. al IJ tt, AI 6{ tal
-
r,li tl ill
a. 6l Td, 6rl #li
re
-
*
r
.l
*
*. f{ rffi !0. $ ;i*
ar t'd
I'
U }r 6t EI
:tt*
:r*i
ffi t -
W:
H e
# --.r':
))'
a'
IIT
rlr III
-abl l
.at lr,
v
.:i.:1F..:=:=:ii.-_=.:i--:*Ei
ffi
Ir
I,., re
i=E-=.*-1ti1E5=E-EiE ==:====-=-==Ee=
€
tr T - {rl fi
e
'a --
re
frl
ffi
ffi
-
fi ;t' iilr *l
;G ,* ffSE ail
3 (.'
C
H
el
:ffi
!ttr al Ai
aIl tIl
ffi *
pA
Xl{
:.
U
tt r:d' U -, - - N /ta Ar i* b, I U, 6l :tri H N atf-+ :: {* l# ffi -** * = - #* H aa bd
6rl
tt T 6l
Z.
z.
a
!+ ra r{ [, H
*
t ta)
!l
\t
-, -
$t t-.
.rl - tD
aa rq
tr
=:::.=,:iii
&
:2,
tt
-
*=:,*:S
re ffi re
$
.l
l-d -
L! el
G
\I
&
=
!]
:.U :r_qI
tt
9.
{f
l=-]:=-...-;=r.!=E.:t.--=i
=.€= ===.**.* i.:ii=*...:.;.:*
re re
x aa tlt tr $ - ffi sl a- A - Ir U tl U - et f{ :
S -
:
-
a.
* -3 7r
.- rl /l -I+ v - N a-t, a
a
aa'
a
#
t1
tr T tr t N a-bdl
* $ rt UC
-
\JA
ffi
/aa
A br U --, 'aa {rl L';j {rt
. lEr \ *-
rc ffi ffi
;rr
ffi
ffi ..S.r:=.=€E
:==:::.:_:1i=
=-::+.1..1i5
-i
l'=:r= -s.:= :
:
re
ffi ffi
iti V
6t
ffi
ffi#
::
ffi
a
LABORATORIUM
HACCP ALTERNATIF PENGAfTAANAN BAHAN
MAKANAN eamanan pangan khususlf Il, nva produk dan hasil olaI\,o,, asar rcmaK merupaKan
bahan ingredien dan bahan tambahan. pengolahan. penyimpanan. distribusi pemasaran, penghidang-
kompleks. Hal ini karena adanya interaksi antara
tersebut mempunyai
masalah yang
toksik mikrobiologrk, status gizi dan toksitas kimiawi. Sistem pengawasan pangan diperlukan sejak pra produksi, proses produksi pasca produksi. pemasaran produksi hingga terhidang kepada konsumen.
Kondisi tersebut menyebabkan pemerintah mengubah orientasi pengawasan produk bahan pangan yang berdasarkan pada pemeriksaan dan pengujian hasil akhir produksi menjadi sistem jaminan mutu dan keamanan. Cara yang
dinilai efektif adalah
sisrem Control Point (HACCP). Sistem rni untuk mengidentifikasikan penyebab atau ancaman potensial terhadap keselamatan dan keamanan konsumen atau yang dapat
Hazard Analisis
Critiil
medatangkan kerusakan pada bahan pangan, pencegahan produksi dan peredaran makanan yang tidak memenuhi standar dan persyaratan kesehatan. Konsepnya yaitu denga'n pendekatan logis, menghindari ancaman kesehatan oieh makanan dan berba-qai kemungkinan pemecahan masalah dengan baik untuk meyakrnkan bahan pangan diproduksi dengan aman.
Jaminan mutu dan keamanan
hasil olahan dalam penerapan HACCP adalah dengan cara mengidentifikasi dan menelitr kemungkinan terjadinya kontaminasi atau kerusakan. Identifikasi bahaya potensral yang mungkin dapat timbul dari produksi hasil olahan pada setiap tahap. Mulai dari tahap pemeliharaan, pemanenan, pemotongan, penanganan pasca pemotongan, pemilihan HUSBANDRY No. 12 THXJL997
bila bulu masih tertin_egai dan jari-jari ditemukan rafia sehingga kemungkinan terjadi kontaminasi silang. Pengeluaran .jeronn dengan batas kntis terjadi bila tidak ada sayatan di daerah usus besar atau rektum. Sayatan rnenandakan masih adanya jeroan yang belum dikeluarkan atau sisa-sisa poton_gan usus dan tembolok. Pendin-sinan dan pencucian karkas dengan batas kntis bila suhu irir drumchrlier meningkat dan kadar e holirine l0 ppnr 'chinggl mcmudahkan perkembangan mikro-
an dan konsumsi. Identifikasi
7
prinsip.
yaitu identifikasi bahaya dan penetapan resiko, penetapan titik
kendali mutu (CCP), penetapan batas kritis. pemantauan CCP. tindlkan korek'i terhadap penr impanan. verfikasi dan dokun-rentasi.
Penerapan sistem HACCP
pada pemeriksaan dilakukan dengrn pendekutan .;aminln
mutu. Pemeriksaan dilakukan terhadap dokumen yang relevan.
or-eanisme. Peyimpanan dan distribusi dengan batas kritis bila suhu produk saat penyimpanan diiitas 40 "F dan kondisi rurnu pen_r irnpanan atau mobil pengirinr dalam
yaitu apakah sistem pemeriksaan mutu dapat memberikan cukup jaminan bahwa persyaratan vang ditetapkan telah dipenuhi.
Contoh penerapan HACCP
keadaan tidak bersih.
Lrrrrirn konsepsi penerapiln I{ACCP tersebut pada prinsrpnira adalah analisa bahay,a dan titik kritis produk vans merupakan tahap pen-uernbangan dan penetapitn HACCP Analisa bahai,a ini untuk men-eetahui se.lauh mana control bahaya dapat dikendalikan dan mencapai titik kritis produk Lrntuk diterirna atau tidak. Prosedilr penerapan HACCP dilaksiinakan dengan baik dengan melihat kandungan bahaya dalam produk. Peranan HACCP dalanr pengawasan akan memberikan keuntungan pada semua pihak. baik produsen konsumen dan pemerintah. Peran aktif pihak swasta maupun industri makanan sangat
pada hasil olah produk peternakan
adalah di rumah potong ayam "Suri Chiken". Lanrkah-langkah vang diter-npuh adalah penarra. mulai dan datansnt'a bahan baku
(ayam hidup).
pemoton-san.
scalder, pencabutan bulu. eviscera, pendinginan, pengemasan, penyimpanan dan distribusi.
Langkah kedrra penga\\ asiin melalui dua tahap
semua proses
Critical Control Poinr (CCP). Tahap tersebut pertama, kontrol
terhadap keadaan makanan, yaitu
dengan mencegah bahaya yang timbul dan pemotongan secara halal dimana batas kritis terladi brla ayam dalam keadaan sehat dan hidup tidak terpotong arau tidak terpotongtapi tidak mati maka ayam langsung dimusnahkan. Kedua, kontrol terhadap keamanan makanan dilakukan dengan cara mengurangi bahaya (Hazard) yang timbul sampai batas dapat ditenma. Proses yang termasuk dalam
CCP adalah pemanasan
scalder
(59-60"C) yaitu batas kritis terjadi
diharapkan dalam
sarana,
kesediaan untuk
'
penyiapun
fasilitas, personii dan menerapkan
HACCP. Penerapan HACCP hendaknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan situasi industn peternakan dan makanan di Indonesia. (Liena)
27
WARTA
AYAfVI BURAS fYIASUK DAERAH TRANSMIGRASI atar belakang dilakukannya transmigrasi adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, mengentaskan kemiskinan. Selain itu, untuk meratakan penyebaran penduduk dalam rangka pemerataan pembangunan serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk memudahkan
pelak-
sanaannya. keluaraga transmigran dengan
Mugiono, MS. dari laboratorium ternak unggas lewat LPM Unsoed mencoba untuk mengembangkan
ternak ayam buras di daerah transmigrasi. Daerah transmi-
grasi yang
menjadi
sasaran
adalah UPT Dedewulu, Gorontalo
. Propinsi Sulawesi Utara dengan
jumlah kepalakeluarga 150 orang
dan
UPT Jagebuk, Merauke
Propinsi Irian Jaya dengan jumlah
pola terkurung atau intensif sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas. Disamping itu pengawasan dan tata laksana
pemeliharaannnya akan lebih baik sehingga akan menghasilkan produk yang tinggi. Sistem penetasan telurnYa dengan menggunakan lampu.
Setelah berhasil dilakukan, pengembangan berikutnya dicoba dengan menggunakan
periu ditunjang
mesin tetas
adanya sarana dan prasarana. Seperti diadakannya tempat berteduh
ding
(atah hidup) sebelum mereka benar-benar mandiri.
$d
Sistem yang dipakai adalah pisah tetas yaitu setelah
ditetaskan kemudian di l
I
pangan. Kedua, lahan seluas 0,5 Ha digunakan
I
o
o
karena untuk
haraannnya cukup mudah sedangkan daya jualnya cukup tinggi. Kecuali sebagai penghasil daging, telur yang dihasilkan juga ditetaskan. Daya jual untuk ayam betina dewasa mencaPai RP 15.000 sampai 20.000 perekor. Sedangkan ayam jantan dewasa
mengembangkan
ternak besar/kecil masalah
terbentur
dana. Meski demikian
peluang ternak unggas (buras) di
kedua propinsi tersebut
Pada umumnya, transmigrasi pola umum adalah transmigrasi pola pertanian. Dimana kadangkadang ada masa paceklik maupun kegagalan panen menyebabkan sumber pendapatan tidak ada. Oleh karena itu diperlukan pengembangan di bidang lain seperti di bidang Peternakan Yang ditujukan untuk mendukung Pen-
menjanjikan.
Ir. Sukardi, MS. dan Ir. Sigit
diperoleh dari
kemudian ditetaskan. Dan DOC
tempat tersebut menjadi pilihan setelah mendapat persetujuan dari Departemen Transmigrasi dan ijin dari Pemerintah Daerah setempat. Temak unggas menjadi Pilihan
sangat
S,asaran pengembangan ayam di khususkan pada daerah transmigrasi yang tanaman pekarangannya dominan dan dae-
buras
rah transmigrasi lahan kering.
Kedua tempat ini memiliki Penda-
patan yang rendah sehingga
cocok bagi pengembangan peternakan guna menaikkan income .
yang
pemeliharaan
kepala keluarga 300 orang. Kedua
perkebunan. dan ssebagainya.
dapatan keluarga transmigran. Untuk mengatasi hal tersebut
pisah untuk dipelihara secara intensif. Telur awal ayam betina 450 ekor dan pejantan 50 ekor
Peternakan avam buras
kenyataan saa( dipraktekkan tidak mudah, khususnya transmigrasi swakarsa yang berpola umum. Dengan pola umum, tujuan yang menjadi acuan pokok pengembangan potensi dari daerah iransmigrasi kurang jelas. Hal ini bisa dibandingkan dengan Pola PIR yang mengusahakan daerah transmigrasi secara jelas. Contohnya pola tanaman pangan, Pola
28
Pengem-
diri.
Usaha tani pertama pemenuhannya seluas 1,5 Ha digunakan sebagai lahan pertanian untuk tanaman
untuk lahan tanaman Pekarangan. Namun pada
farm.
bangan ini dilakukan terus-menerus sampai masyarakat di daerah transmigrasi mampu 'mengembangkan sen-
(rumah), lahan dan jadup Pemenuhan lahan diberikan seluas 2 Ha yang terdiri dari dua usaha tani.
seperti
yang ada pada bree-
pendapatan keluarga.
Pola pengembangan tclrlak ayam buras dilakukan dengan
yang dihasilkan
kemudian dibagikan kepada masyarakat. Ayam yang dipelihara di daerah transmigrasi cenderung sebagai penghasil daging sebab pemeli-
mencapai Rp 20.000 sampai 25.000 per ekor. Nilai ekonomis dari telur juga tinggi, yaitu RP 400 sampai 500 per butir. Tingkat
pemasarannya sendiri masih relatif mudah karena belum ada produsen yang spesifik bergerak pada pengembangan ayam buras. Namun permintaan produk dari ayam buras semakin meningkat. HUSBANDRY No. 12 THX/1997
WA RTA Mengenai ketersediaan pakan
berisi
gambar-gambar mengenai
dengan memanfaatkan dedak hasil
tatalaksana pemeliharaan ayam buras. Hal ini dimaksudkan agar
dimanfaatkan dan
memahami
masih relatif cukup mudah yaitu
penggilingan padi yang tidak biasanya peter-
dibuang. Dengan adanya
nakan ayam buras di daerah terse-
but maka dedak jadi memiliki nilai iual. Dengan demikian para
petani padi pendapatannya semakin bertambah. Sedangkan pakan ayam seperti jagung
masih cukup harganyapun relatif
ketersediannya
banyak
dan
murah. Peran KUD sendiri sangat besar
dalam penyediaan sapronak. KUD juga berfungsi untuk menyalurkan hasil produksi peter-
nakan.
Dengan demikian petani petemak akan lebih mudah dalam mengembangkan ternaknya. Selain pengembangan di bidang peternakan, juga terdapat pengembangan di bidang kemasyarakatan. Metode yang diterapkan meliputi:
a. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan dengan ialan pemberian teori yang mudah diterima oleh masyarakat. Sistem
yang diterapkan yaitu dengan diberikan buku panduan
yang
peternak lebih mudah dalam
maten
yang
diberikan. Sebagai contoh dapat dengan diberikan g3mbar kandang yang baik, gambar mesin tetas, dan sebagainya.
b. Peninjauan
langsung Dengan jalan praktek langsung pada masyarakat mengenai apa yang telah diberikan melalui teori. Cara ini akan lebih baik karena peternak langsung melihat contoh yang dipraktekkan. Contoh adalah penyusunan pakan
unfuk ayam, pembuatan kandang, cara vaksinasi, dan sebagainya.
c. Kaderisasi
Dengan mengajak dan mendidik tokoh masyarakat yang dipandang
memiliki dedikasi, pe-
ngalaman, pendidikan cukup, motivasi tinggi dan tokch tersebut disetujui oleh KUPT. Setelah selesai diharapkan kader-kader tersebut langsung daPat menangani daerah transmigrasi. Untuk masing-masing daerah transmigrasi dididik 10 kader. Pendidikan dilakukan secara bertahap disertai
dengan pelatihan-pelatihan
dan
terjun langsung ke masyarakat. Thnggapan umum atas adanya
program pengembangan ayam buras di daerah transmigrasi pada dasarnya cukup baik. Hal ini disebabkan penyuluh yang diturunkan
adalah sarjana yang tergabung dalam wadah TKPMP (Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional). Tenaga terlatih ini diharapkan mampu mengembangkan dirinya serta orang lain di masingmasing wilayah transmigrasi.
sehingga transmigran merasa betah
tinggal di daerah tersebut.
Walaupun pada dasarnya jalannya program cukup berhasil, tetapi bukan berarti tidak ada kendala
dan hambatan. Kendala dapat bersumber dari dana karena tidak adanya campur tangan swasta dan lokasi daerah transmigrasi yang letak serta medannya sulit untuk ditempuh. Tetapi dengan adanya dukungan dari masyarakat, DEPTRANS dan PEMDA program ini niscaya akan berhasil. (Aries)
EH..., PEDETKU PUNYA PEDET |UGA! Oleh
IFgkhnslsoi Bio-Reproduksi ! ternak niemunculkan k"nyuI ,uun bahwa pedet yang biru lahir ternyata memiliki
Induk
berumur satu tahun, a(inya ferti-
lisasi terjadi saat Induk berumur tiga bulan. Sejak diperkenalkan teknik Inseminasi Buatan (IB) oleh Lazarro Spallanzani abad ke-17, teknik ini ini terus berkembang sampai pada tahun 70-an, lahirlah Louise Brown, bayi tabung pertama yang merupakan usaha dari Dr. Edward dan Dr. Patrick Steptoe. Teknik ini dikenal deHUSBANDRY No. 12 THXll997
: Ir. R. Mulyoto Pangestu
ngan nama In Vitro Fertilization. Sedangkan sel telur dan sel sperma yang menjadi "bahan mentah" Louise Brown dipertemukan (fertilisasi) didalam tabung reaksi, sehingga dikenal adanya test-tube baby atau bayi tabung. Tekhnologi IVF (In Vitro Fertilization) dalam dunia peternakan ternyata memberikan sumbangan yang tidak kecil. Karena hampir seluruh aplikasi teknologi reproduksi pada m4nusia telah melewati masa percobaan yang telah dilakukan pada hewan model terlebih dahulu. Topik tulisan ini
dibatasi dengan melihat perkembangan dunia peternakan, khususnya dari sisi betinanya saja. Pengambilan sel telur dari betina dewasa Perkembangan teknik MOET (Multiple Ovulation and Embryo Transfer) yang diperkenalkan sekitar pertengahan tahun 70-an, membuat peran betina menjadi lebih nampak. Pada saat itu sel
telur tidak diambil
langsung,
melainkan dibuahi terlebih dahulu secara in vivo. Pada hari ke 5-6 setelah perkawinan, maka embryo 29
WARTA Di Institute For Reproduc-
[
[nu*
tion and Development, Mo-
l:
nash University, Australia, sebuah
laboratorium mampu menangani 2000-2500
- sel telur per f minggunya, den:o gan rataan pro-
duksi
Te
knol
o
gi
bio reprod uks
i munt
yang telah terbentuk akan terus ke
uterus. Uterus dicuci (flushing) dan dibilas isinya agar embryo
yang telah terbentuk dapat terbawa
keluar, selanjutnya embryo yang diperoleh ditransfer ke betina resipien. Dengan teknik MOET
ini
pengambilan ovum
embryo hanya dapat
Namun sejak dikembangkannya teknik pengambilan ovum langsung dari folikel dalam ovarium dengan dipandu citra ultra-
sonografi (untrasoud guided USG-OPU)
ataupun kombinasi laparotomilaparoskopi, pengambilan ovum
dapat dilakukan 3-4 hari Dengan teknik
ini
sekali.
ternak betina tidak perlu dikawinkan terlebih dahulu.
Pengambilan Sel Telur dari Ovarium Limbah Abatoar Sebagai alternatif lainnya dikenal teknik produksi embryo secara in vitro dengan menggu-
nakan sel telur yang diperoleh dari ovarium limbah abatoar, atau dari sapi betina yang telah disem-
belih.
kan
Saat pertama
kali
diterap-
pada sapi(Trounson,.l977) teknik inimasih relatif rumit dan tahap-tahap yang dilalui masih terlalu panjang. Sekarang teknik ini telah berkembang luas untuk produksi komersial maupun riset. Dalam prosesnya, sel telur yang diambil dari ovarium limbah abatoar, akan mengalami pemasakan secara in vitro, kemudian fertilisasi dan kultur secara in vitro pula sampai menjadi blastosit yang siap transfer.
angka kelahiran sebesar 607o dari blastosit yang ditransfer. Di Institute of Animal Reproduction, Japan, mampu menghasilkan 50.000 blastosit yang telah dibekukan setiap tahunnya (Kuwayama, Komunikasi Pribadi).
atau
dilakukan
setiap 2-3 bulan.
ovum pick-up,
blastosit
siap transfer sebesar 40 7o dan
Pengambilan sel Telur dari pedet Terobosan besar muncul dengan diterapkannya teknik laparo-
tomi-laparoskopi pada pedet. Stimulasi gonadotrophin pada pedet betina pada umur 3-.1 bulan menghasilkan 22-32 sel telur dari 46-53 folikel selanjutnya berkem-
bang menjadi 2l-25 Vo morula atau blastosit in vitro dengan rataan 5-6 embryo yang dapat ditransfer dari setiap donor (Tervit dkk,.1995). Dengan teknik yang sama Lewis dkk (1995)
menghasilkan
7
pedet dari 2l
embryo yang ditransfer.
Namun perlu diingat bahwa kebuntingan tidak dilakukan oleh pedet itu sendiri. Sel telur yang diambil
dari
pedet mengalami
proses produksi embryo secara in
vitro.
Setelah mencapai tahap
blastosit, embryo ditransfer ke
induk
untuk
dewasa
sebagai
sung terus-menerus, saat pedet tersebut mencapai umur dewasa tubuh telah memiliki F-2 (cucu) dan dalam waktu 5 tahun paling tidak telah diperoleh 4 generasi sapi. Suatu pemendekan waktu yang cukup spektakuler untuk kondisi saat ini. Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai perkembangan fisik dan f,rsiologis sapi-sapi seekor pedet. Sebagian besar publikasi dari penelitian baru sampai ketingkat F-1 sehingga belum diperoleh informast yang pasti mengenai kamampuan F-1 untuk diambil sel telurnya. Oleh karena itu, perlu dipertanyakan sampai sejauh mana kemampuan pedet tersebut untuk menghasilkan keturunan yang baik.
Kemungkinan Penerapannya di Indonesia Ditinjau dari kondisi peternakan di Indonesia, pilihan yang kedua (sel telur dari ovarium limbah' abatoar) agak sulit dilaksanakan. Hal ini karena pemerintah kita masih membatasi pemo-
tongan ternak betina sehingga untuk mencari sejumlah ovarium nampaknya masih merupakan kendala.
Namun demikian sudah ada alternatif lain yaitu pemanfaatan sel telur dari ternak betina dewasa dan sel telur dari pedet
melalui teknik USG-OPU. Penerapan teknik pengambilan telur dari donor yang hidup, apabila dilaksanakan dengan baik dan seksama akan lebih memberikan 'keturunan yang memiliki potensi genetik unggul langgsung dari sisi betina maupun jantan.
resipien selanjutnya kebuntingan
sampai melahirkan Hal serupa juga berlaku untuk sel telur sapi dewasa maupun limbah abatoar.
Dari sinilah
kemungkinan
Mulyoto Pangestu, staf pengajar dari lab. Fisiologi dan Reproduksi Ternak, Fakultas Peternakan UNSOED.
seekor pedet mempunyai ketu-
runan dapat terjadi. Mengacu penelitian Tervit dkk (1995) ter-
hadap pedet yang berumw 2-4 paling tidak saat pedet tersebut berumur l2-13 bulan keturunan dari pedet telah dilahirkan. Apabila hal ini berlangbulan, maka
Ucapan terima kasih: Saya selaku penulis menyampaikan terima kasih pada Prof DR. Soedito AS, Dipl. Agr. Sc, dalam mendiskusikan peranan pemanfaatan OPU dari pedet terhadap strategi pemuliaan.
HUSBANDRY No. 12
T}txll997
WARTA
MENSURVAI KONSUMSI TETUR AYAM NIAGA DI PURWOKERTO Thrget protein hewani asal ternak dalam PelitaVI yang diprogramkan pemerintah adalah sebesar 6,4 gram per kapita per hari. Husbandry tergelitik untuk mengetahui tingkat konsumsi telur ayam
niaga di Purwokerto melalui investigasi dengan cara kuisoner dan wawancara yang dilakukan oleh team reporter Husbandry'. pa yang paling dapat dibeli oleh rumah tangga kurang mampu bila mereke ingin
memenuhi kebutuhan protein
hewani asal ternak bagi anggota keluarganya? Alternatif pertama adalah telur. Karena itu telur oleh masyarakat Amerika Serikat disebut sebagai "wonderful food". Sebutan ini diberikan karena disamping relatif murah juga karena mengandung protein telur yanq tidak sedikit. Satu butir yang beratnya setara dengan 55 gram mengandung I 1,8 persen protein.
Husbandry melakukan survey konsumen telur di Purwokerto terhadap 260 rumah tangga yanq dipilih secara random selama 48 hari (3 Maret - 20 April 1997).
Konsumsi telur yang disurvai
adalah telur ayam niaqa (petelur). Tempat yang dipilih adalah 4 kelu-
rahan yaitu Kelurahan Teluk. Tanjung, Kranji dan Purwokerto Lor. Responden yang mewakili
Indragiri Hilir di Propinsi Riau (Ayam dan Telur Edisi Aqusfus
menyatakan hanya sebagian dari
anggota keluarganya
yang mengkonsumsi telur ayam niaga terhitung sebanyak 98 orang (33,85 persen). Jumlah konsumsi telur ayam
Tahun
XXV 1995) menyebutkan
bahwa konsumsi telur
pada masyarakatnya naik dari 1,99 kilogram per kapita per tahun di akhir Pelita V menjadi 2,39 kilogram per kapita per tahun di arval Pelita VI. Hasil studi kasus ini dapat
niaga masing-masing rumah tangga yang disurvei bervariasi menu-
rut kemampuan dan jumlah peng-
huninya. Rata-rata yang diperoleh dari analisis data survei, konsumsi telur ayam niaga di Purwokerto sebanyak 3,07 kg per rumah tangga per bulan. Konsumsi telur ayam niaga per orang, dengan rata-rata jumlah angqota keluarga yang diketahui sebanyak -r 5 orang. diperoleh rata-rata sebesar 0,62 kq per kapita per bulan atau 20,67 gram per kapita per hari. Rincian data konsumsi telur ayam niaga dapat dicermati dalam tabel 1 dan
dipakaisebagai bahan perbandingan dengan jumlah konsumsi telur ayam niaga dengan daerah setingkat Daerah tingkat II. Konsumsi telur ayam niaga di Purwokerto yang sebentar lagi menjadi daerah Kotamadya, berdasarkan data hasil penelitian dengan demikian termasuk tinggi. Target konsumsi protein hewani asal ternak dalam Pelita VI adalah
tabel 2.
hewani asal ternak dari sumbernya yaitu daging, telur dan susu masing-masrng diproporsikan sebesar 2,1 gram protein asal ternak per
6.-t gram per kapita per
hari.
Sumbangan kebutuhan protein
Nlelampaui Proporsi Suatu studi kasus di Kabupaten
adalah para ibu rumah tangga yang berumur 20 sampai 40 tahun ke
di Purwokerto selama pelaksanaan survei adalah Rp. 2300,00 per kilogram. atas. Harga telur
Tabtl.:1,...,,:Jtimlah,daa,rata.rafa koniumsi:tel*r,ay4m niaga di Purwokerto ::l::,...... :::::
::::r:::r:r::::
JuEtth
,,:,,,F9q$P.4!94
Mengembirakan Tenggapan atas konsumsi ayam niaga dari 260 responden tersebut cukup menggembirakan. Sebanyak
160 orang (61,54 persen) menyatakan sering mengkonsumsi telur ayam niaga. Selebihnya 100 orang responden (38,46 persen) menyatakan jarang mengkonsumsi. Responden yang menyatakan telur ayam niaga yanq dibeli dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga jumlahnya 172 orang (66.15 persen). Sedangkan yang HUSBANDRY No. 12 THXll997
:::::ffIe :.:
"""Pqr"xiitran..
.i.i. ..
..
.
Teluq:Ayalu Niega,
*
:., ,
..
... .
..,.'.
r': i :::<:1.0010q0
I00i0r0
, Juhlah" ", ': ' (gfsrrmsi '
.'..i..
i
.,.
....
.' ....*..,.
..,."
.
'
..*'*l
30' : ....... '.,1.l.' ...17.....2.r,,.
$ld X00r0S0
: ::::::::tl8g,0g$::::::
*,,,,,, a|q, i i i,,,r,,,,,:1.0,, ,rr ... .3....., It,,,.,..'$.i,,i
,i.,,,
, ,ut'tl ........'.........: ,,4,,,,,,s 1};54.
1l{0,,
e
t175,
1.;,
{f,,2}
115!::r?n5 :15,,5se ]5S{, :ff
;tx}:
:$!m,,,1d3,0o
'. . Bil&*fale'Kdrhsumsi
:,,. Telur:Alauo,Niega, *al grr,
srt{
rKK {kg{!!4anJ
,{,,8,',,C,,,: Rata;ratn ., , ,..,,, , , :i. ,,frd 181:,:lnJ: 1!54 : ::: ,1-36,:. ,. 1,9t .3.0+, 2:;r9 , , ZAt,, ' .tr$Z ..iln:,, 13,25. ,'. ,8JS .
,
.X+:tata..I'lu1,.tomrun$.,1e1uf.arnm:intsei;,i.0?,i*'ffiffit*'l..l..l....l....
Sumber : Data primer diolah
31
WARTA kapita per hari. Menurut Mountney (1976) berat telur rata-rata adalah 55 gram dan kandungan pro-
tein telur sebesar
persen.
1
1,80
berpendapatan ,Ihhd,,x,.,i lab,,crnriat*tmlr, sum$,:i+Iui,g}tsE:tli :,,xapltepeltulan : I{rI*& : .:: . Rra.ra{3 Ko6uiist .. Fradiltr{ .. . . J$$tdr ';-['riil .: ririmmi' , , . idirr.tvatlxiegr: , Kl( ''dCtiitsiraif,SitdLulrq) Tdsdrutfd4q .. :! d
Dibutuhkan
sebanyak 17,80 gram telur per kapita per hari untuk mencapai kebutuhan protein tersebut. Konsumsi protein hewani asal temak yang dipenuhi
.t.ft.1!tll$t,,! : :'i::: i0sr0llivdis{0,1r0$ i.i.i. . .
]::: : ]:
:]:'100;0{m:::
:::::
:
:,
*
a,ii
:,C
:
:
::ti*it. :.
'?f,,,EI,,,,,,'s,,,,,ir,,,,.,
:::,:
:I:,:,:.:: : X]
:,
:l+{ii!,!{
]:
:i:i:iei: :,:::Tetatt
:
:
:3le::::,
JAh6:,::::::i:lt ::::::fli5:
tt
::i:i:!61:.!.irorib:
+.g1:r:
:
I;ra: : r:tj}6:
.:.
I !:: :,:,:::::
::r/E
lcrr;,$,f'ri3i,ffidsh"rh;'{'i''l ,,,..'
f*hr-rngu l!}el 'I de uhtl 2 , ' t: , .,,,, oleh telur ayam niaga di A . kK d.dgiojrrrhfi enggota hdgii1ga l.5qa?ai lorng ii' Kotatip Purwokerto sebefX *ryarpaga -pgle:LlluarEa*rimgri.qr;raiig .i .. I : I Xl(deqepjsd4anBgotitai{4rg.diotrs,tqt+C :.' C ; sar 2.44 gram per kapita !!: per hari dari 20,67 gram telur ayam niaga yang dikonsumsi per kapita per Purwokefio sebesar + 0,36. Nilai hari. Laju konsumsi telur yang Purwokerto niaga di elastisitas penghasilan yang lebih ayam kecil dari satu itu menandakan tinggi dengan demikian juga bahwa telur ayam niaga sebagai menggambarkan bahwa kebutuhan suatu komoditi ternak tidak protein hewani asal temak yang responsif terhadap perubahan disumbanqkan oleh telur melebihi penghasilan. Asumsi ini dapat dia0,34 dari proporsi yang seharusnya mati secara jelas pada tabel-2. dipenuhi oleh sumber protein Rata-rata total konsumsi per hewani ini. orang dalam keluarga yang tingkat pendapatannya berbeda jenj angnya Selisih Konsumsi tidak begitu menyolok. Terutama Selain angka rata-rata konsumsi tampak jelas pada konsumen dentelur ayam niaga dari perhitungan gan tingkat pendapatan di bawah data juga diperoleh nilai elastisitas Rp. 100.000 dengan konsumen konsumsi telur ayam niaga di '
.:
,
32
Ilqi :$,#
15{t;J,r:llg.8.Js
inr,rirre,ar ,';b#.iirr(iilitd
Sumber:Datepr:imerdidah :,
..i.i.i.i.
: :r: : : :t: :
Xf.lti,,,,:0.:E:.:.:03+,.:,:
:}.?I :,:it,.,lq?l
i't*t n ltst, ?r,se.r4;s. x.,.ste r. . * r, ,ro i; ... ls sl ..,i4 lij
nlr.+tr*,r
:
100.000 sampai
Rp. Rp.
-500.000. Selisih ratarata
totalnya sekitar
0,18 gram per kapita per hari. Konsumen rumah tangga dengan pendapatan di atas Rp. 500.000 adalah
konsumen telur ayam niaga paling tinggi di Purwokerto. Tentunya ada alasan dari konsumen di strata pendapatan ini dalam meng-
konsumsi telur ayam niaga lebih banyak dari
konsumen di strata di bawahnya. Interpretasi yang dapat diambil,
bahwa pada keluarga yang berpendapatan termasuk tinggi telur ayam
niaga dikonsumsi tidak sekedar untuk pemenuhan gizi. Telur ayam niaga telah dipakai oleh mereka yang berpendapatan termasuk tinggi itu unruk kebutuhan yang kompleks. Sebaliknya untuk keluarga bawahnya pendapatan di mengkonsumsi telur ayam niaga masih dalam upaya pemenuhan gizi anggota keluarga.
.uey)
HUSBANDRY No. 12 THXll997
HADAPT ERA GLOBALTSAS!, PEIERNAKAN KITA Era gtobatisasi o.'::
::.::o:o:,!:!:
SIARKf,ffiT
?
\pttPusttl$;i ?i*HW,-t\
i::::-y:,.:::': "' E::"J:lffi#ffi#'
Bagaiman peternakan kita menghadapi intaian maut pasar p"fii;ii"ffiilAjil'il"il';kil;; internasional ? Agaknya dunia peternakan kita masih harus iiiiingi f"ngun bertambahnya banyak berbuat untuk bisa beraniak dari ketakutan justru membuat kita kerdil dimata dunia. di penuhi"Sten ayam kampung.
yans }:"fi,fffift;*l}t#l;}til
banyak urasan tentang fftelah glabalisasi. Pesan yunE .
II
[endak disampaikan pada intinya adalah bahwa "revolusi" teknologi di bidang transportasi dan koirunikasi telah membuat arus pergerakan barang dan jasa, manusia-dan faktor-faktor produk
si lainnya, serta informasi/data/ ilmu pengetahuan semakin
iancar
Indonesia
padi- ff}}Tr[:ll'H,l1lim*"i*; ulur wlsarawan dila* nlgeri padian dan umbi-umbian. Se- maupun mancanegara serta permentara itu pada tahun yang sama tumbuhan restoran-restoran mopengeluaran untuk daging. l.Jy. dern (termasuk fast foodr yang ikan dan susu hanya sebes.ar 1,97o. hampir semuanya menyediakai Rinciannya untuk pendud,r\ ,k"^rl dagiirg ayam. dan desa masing-masing adaluh 23 dan 1'7Vo. Peternakan Indonesia di Tengah Berdasarkan angka-angka- di Globalisasi atas agaknya pemenuhan kebuAdalah suatu ironi jika Intuhan- protein bagi rata-rata P3donesia terpaksa harus mengimsyarakat Indonesia masih rendah. por daging potong, unggas"dan arax-rara-rata penduduk
untuk ma-kanan
d.i
oleh .serap
karena batas-batas fisik dan administratif negara kian samar. keunikan lokasi menjadi pudar dan keunggulan letak strategis Untuk meningkatkan konsumsi i.tur u#rti*L*"r,if,l p"iilintoun makauan yang .^nay1 Prgletn' hasil petemakan yang^ di perkimenjadi takterandalkan. Iielakangan ini muncul pula sumber yang relatif .mudah di 3k- rakan rerus meningklt dingan jaringan baru (yang sebenarnya ses dan . mqda.h di jangkau oleh membengkaknya keias menenlah orisinal)"the- end of the nation scale" untuk memberikan kesan kuat terhadap munculnya fenomena kebangkltan ekonomi regional yang tidak mengenal
iiaak
seperti Sllori (Singapula. Malaysia. lndonesia). Tuman Delta Project (Korea Utara. Cina. Rusia). serta North Austern Asia Economic Zone batas-batas tentorial nyata,
: The
Grown Triangle
(CIS dan
Jepang)
fingkat Kesejahteraan dan
masyarakatlndonesia adalah
ung- di
(daging ayam, daging itik, telur ayam dan telur itik). .Untuk tahun 1992 menunjukkan bahwa konsumsi perkapita untuk daginB dan telur unggas masih sangat renygltu-.masing-masing. 1.76 {ah, dan 2.68_ kilogram perkaprta pertahun. Sebagai .sumber. peTenuhan kalori. daging dan telu.r ung_g-as menyumbang- s.ebanyak
gas
#ifj-:",fff,-*ri:ll#"t'^:T;
Pola 18,9c/0.
p.rk"otuun" dan mengaliriya
arus'wisatawan ke Indoneiia. iahanya ngan sampai nanti kita,'bang_ niengenal ayam dan telur kok'r sebagaimana yang telah kita hadaoi untu"k buah-buahin.
nititrat dari potensi dan sumber daya yang dimiliki Indonesia. hampii tiaat" ada alasan untuk menyatakan bahwa ncgeri ini tidak memiliki keunggul#i kom-
BilxTiif,?t;;:-1;*1il-"tT_
utuu.rryu hingga kini praktis S-ejalan dengan peningkatan Indonesia tidaf"mampu mengKonsumsi Masyarakat Sampai tahun 1992 Indonesia pendapatan perkapita penduduk. ekspor produk ternak. Yang permasih termasuk ke dalam kelom- kebututran protein dan produk-pro- nut' 6tu dengar dari mentei penpo-k negara berpendapatan_ ^!e^l- gr,k hervani j.ugl meningkat. erangan #waktu melapoikan dah. Menurut Susanas (1993-), palkln .laju peningkatannya boleh hasillhasil sidang kabinet 'Uiarng sekitar BTVa penduduk Indonesia jadi lebih cepat. Salah satu sum- Ekuin hanyalah"bahwa Indonesii konsumsi perkaita sehannya ber terpenting dari makanan jenis telah mengekspor bulu bebek, kurang dari Rp 2.000.00. Pada hewani dan protein.adalah unggas. yang baru -".ebagian kecil potensi masyalakat berpendapatan ren- Namun dengan melihat komposisi ,unE titu miliki.dah. .sebagian besar pengeluaran dan jenis unggas yang ada. ' fi.alau meneliti statistik perrumah. tangga dibelanjaka.n. untuk khususnya . untuk ayam. ,ke- dagangan luar negeri Indonesia. kebutuhan makanan. Sudah me- cepatan peningkatan kebutuhan flL ltan mengflami kesulitan rupakan kelaziman pula bahwa agaknya cukup suli! _ diimbangi untuk menemuka-n secara eksplisit komposisi makanan yang dikon- gl"l, pasokannya. -Hul ini terlihat produk petemakan yang dieksport. dari masih sangat dominannya posumsi oleh masy_arakat masih beUntuk unggur, saya hin,ua menera1 _ke pangan.. _Pada tahun 1993 pulasi . ayam. kampung (lebih dari *uku, d,rii""nis yiitu: tak kurang dari 26Vo dari pengelu. 707o) dibandingkan dengan ayam - poultry cuts & offal of fowl HUSBANDRY No. 12
TIlXll997
j
other . than livars frusan (SITC0t 235 I 00) - Meat axtracis and meat iuices of chicken (SITG 0l 7 l0l I 0) Pada tahun 1993 ekspor dari kedua produk tersebut masingmasing sebesar US$l,7 juta dan US$70 ribu. Adapun hewan besar kinerjanya lebih buruk lagi.
Penguatan Daya Saing Indonesia sebenamya memiliki
potensi untuk mengembangkan berbagai jenis ternak di era globalisasi. Paling tidak ada tiga faktor yang membuat dunia peternakan di tanah air masih terseok-seok.
Faktor pertama adalah kecenderungan kebijakan pemerintah yang biasanya kepada pengembangan peternakan non unggas seperti sapi. Akibatnya terdapat segelintir peternakan modern, dan di pihak lain jutaan penduduk
berusaha dibidang peternakan
dalam skala yang sangat kecil. Faktor kedua adalah berlangsungnya tata niaga untuk bahan baku makanan ternak. Pemerintah cukup lama memberikan per-
lakuan
istimewa kepada
PT.
milik Tomy Suharto sebagai satu-satunya pemasok bungkil kedelei untuk pasar domestik. Akibatnya harga makanan ternak menjadi mahal. Sarpindo
SI BULAT ASIN DARI
ff J3ffi,fllil"li'Hru8lll I lH".orrun flffi
angrn rumbang
yang bertiup secara periodik terasa akrab dengan kota. Kegiatan pertanian dan perdagangan di kota ini juga didukung oleh letaknya
yang
cukup strategis.
Daerah
yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat, merupakan perlintasan jalur lalu lintas pantura. Kota yang tak lepas dari citra bawang merah dan telur aslnnya.
Telur asin di Brebes sudah merupakan home industri bagi sebagian masyarakatnya, meskipun peternakan itik yang terkenal adalah kota tetangganya, yaitu Tegal. Namun banyak juga petani peternak di Brebes yang memelihara itik sebagai usahanya. Sehingga beberapa pengusaha telur asin membeli telur itik dari daerah Brebes, seperti di daerah Jatibarang dan Bulakamba.
Harga telur untuk saat ini
antara Rp 200 sampai Rp 250 per-
butir. Selain ditentukan oleh besar dan kecilnya telur, harga telur ditentukan juga oleh keadaan pasar
Masalah ini diperkeruh oleh kartel produsen pakan dan praktek integrasi vertikal dari pakan hingga distribusi hasil peternakan.
telur itik tersebut. Meskrpun itik bertelur secara kontinyu namun jumlah telur itik yang tersedia baik
Faktor ketiga yaitu pengaturan yang berkaitan dengan usaha peternakan yang mengarah pada
menentu, sehingga pengusaha mengambil telur tidak hanya pada
sistem pasar dari produk-produk peternakan yang bersrfat oligopolistik.
Agaknya dunia peternakan Indonesia masih harus banyak berbuat. Jangan terlalu ambisius untuk bersaing di pasar internasional, melainkan harus menitikberatkan kepada pengisian pasar dalam negeri. Peternakan kita harus berhasil meredam impor hasil peternakan tanpa harus berselimutkan perlindungan seperti yang dinikmati oleh industri-industri kelas kakap yang menjamur belakangan ini.
di peternak maupun di pasar tidak satu tempat.
Bahan pembuatan telur asin terdiri dari telur itik, abu, batu bata merah yang dihaluskan, serta
garam.
Bahan-bahan tersebut
mudah didapat di daerah Brebes. Bahkan untuk abu terkadang tidak dibeli malainkan sisa dari pembakaran bahan bakar kayu di pedesaan. Keahlian membuat telur
asin berasal dari pengalaman, terutama dalam menentukan kadar asin telur, sehingga telur tersebut disukai konsumen.
"Kegagalan dalam pembuatan telur asin sulit diketahui" ungkap pemilik toko Lina Pandu. Lebih
BREBES lanjut ia
menambahkan,
apabila telur mengalami kebusukan dan ini kegagalan tersebut
hanya dapat diketahui apabila telur
dibuka, hal ini yang mempersulit pendeteksian. Produsen hanya dapat mengetahui apabila ada
pengaduan Kegagalan
dari
konsumen.
'yang lain adalah
apa-
bila setelah prcses perebusan telur,
telur mengalami pecah. Namun telur yang pecah tersebut masih
dapat dijual dengan harga tersendiri. Proses produksi menentukan kualitas telur asin yang dihasilkan. Telur asin yang baik dapat bertahan selama 6-10 hari.
Penjualan telur asin disalurkan melalui toko-toko, warung, serta pasar, atau langsung melalui
konsumen. Hal ini drsebabkan ada beberapa toko yang tidak menerima dari pengusaha telur asin atau distributor, melainkan mengusahakan
atau
membuat
sendiri.
Telur asin yang dijual, ditelur asin yang
samping berupa
sudah matang, dapat juga membeli telur asin yang masih mentah dan masih terbungkus abu garam, dan masih beberapa hari lagi untuk
dapat direbus. Hal ini sering dilakukan oleh para pelancong, yang dimaksudkan untuk memperlama usia telur asin. Jumlah telur asin yang terjual tergantung pada keadaan atau musim. Keadaan itu antara lain pada musim liburan banyak pelancong yang melewati Brebes, maka jumlah telur yang terjual meningkat, begitu juga pada hari Raya Lebaran dan musim hajatan. Harga tiap butir telur asin tergantung dari besar kecilnya telur. Harga telur asin naik dan turun dipengaruhi juga oleh musim tersebut. Harga tersebut berkisar
antara Rp 300,00 sampai Rp 350,00 bahkan terkadang dapat mencapai Rp 400,00 perbutir. (AJr) HUSBANDRY No. 12 TlIzulgg7
PANTAUAN
MENIAMURNYA WARUNG AYAM GORENG DI SEKITAR KAMPUS arung "AYAM GORENG" atau orang sering menyebutnya lala-
rung ayam goreng Al-Fath yang
pan merupakan salah satu warung makan yang menyajikan menu khusus yaitu nasi putih ditambah aneka rupa lalapan dan sambal serta tidak ketinggalan ayam goreng lezat sebagai menu utama. Seiring bertambahnya jumlah mahasiswa UNSOED maka bukan hanya jumlah kost yang bertambah tetapi juga warung makan disekitar kampus, begitu
negeri sehingga dengan senang hati membuka warung makan,
pun dengan warung ayam gareng.
Warung ini tak kalah ramai dengan warung rames meski warung rames sudah menyajikan Juga menu ayam goreng. Hal ini karena rasanya kurang pas kalau tidak membeli pada warung yang khusus menyajikan ayam goreng dan lalapan, begitu komentar para pembeli.
Munculnya warung ayam goreng rupanya bukannya hanya sekedar ikut-ikutan bagaikan jamur dimusim hujan yang surut begitu musim berganti. Seperti yang diungkapakan oleh Ibu Suwarti pemilik ayam goreng "TAMAN SARI", beliau pertama membuka usaha ini sekitar empat tahun lalu di jalan DR. Soeparno. Beliau membukanya bukan demi
sebab yang lain tetapi hanya karena desakan ekonomi yang sedang menghimpit kala itu. Dengan bermodalkan hutang dari bank beliau merintisnya dengan 5 -waktu
10 ekor ayam pedaging, terus berlalu dan dengan kemauan keras menjadikan usaha ibu yang berasal dari desa Taman Sari ini berkembang melebihi target yang diharapkan. Kini sehari dapat menghabiskan tak kurang dari l5
ekor ayam pedaging yang
se-
ekornya dapat dijadikan sekitar l2 potong ayam goreng yang cukup
besar. Dari hasil penjualan itu
cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan sekolah tiga orang putrinya, setelah dikurangi
untuk modal berikutnya. Berbeda dengan pemilik waHUSBANDRY No. 12 Tflxllgg7
I
membuka usahanya dengan alasan tidak senang menjadi pegawai
walaupun beliau sarjana (ia tidak mau disebutkan sarjana apa). Pertama kali buka sekitar bulan
Nopermber 1995 dengan ber-
modalkan sekitar 600 ribu rupiah,
maka berdirilah warung lesehan yang selalu ramai pembeli. Mungkin karena bentuknya yang lain dari biasanya yakni lesehan menyebabkan pembelinya senang
karena berkesan Santai serta mengingatkan pada kota pelajar Yogyakarta.
Selain itu Al-Fath juga menya-
jikan menu yang unik
yakni burung puyuh goreng. Dalam seharinya wamng makan ini dapat menghabiskan sekitar 7 ekor ayam pedaging dan 40 ekor puyuh.
Mengelola warung lalapan
bukanlah tanpa masalah, terutama sejak peristiwa beberapa bulan lalu
dimana harga ayam pedaging tidak menentu. Bahkan pemah
setiap hari harga ayam
harga cabe benar-benar tak dapat dikendalikan. Bahkan setelah lebaranpun terkadang harga cabe merah khususnya, tidak juga mau
turun
padahal para pembeli seleranya terhadap sambal tidak juga ikut rnenurun. Itulah kadang yang menjadi kendala dan untuk me-
ngatsinya sebagian warung menggunakan cabe merah yang sudah tidak layak dikonsumsi. Hal lain yang menyebabkan sedih penjual ialah ketika musim libur datang, dimana jumlah mahasiswa yang tinggal di kost berkurang tinggal beberapa gelintir saja, sibuk dengan kegiatan kampus, kursus atau penelitian dan lainya. Selain berbagai masalah yang mempengaruhi kondisi wamng, banyak juga suka yang didapat pada saat-saat tertentu. Contohnya ketika harga ayam menurun beberapa bulan lalu sedangkan harga ayam goreng tiap potongnya tetap sama. Meski sumber menda-
patkan ayam berlainan namun pada saat-saat terjadi fluktuasi harga tetap sama keadaannya. musim wisuda datang,
Bila
selalu naik sekitar 200 rupiah. Ini terja-
para pemilik warung
tidak menentu, disertai kelangkan jagung di pasaran
acara wisudaan menambah
di sekitarbulan Juni l996dimana harga DOC
sehingga harga pakan melambung
tinggi. Akibat dari hal ini akan berefek langsung pada penjual ayam goreng. Naiknya harga ayam ini diikuti dengan langkanya ayam di pasaran
sehingga ayam yang diperoleh kurang memuaskan. Bila menghadapi masalah ini, penjual harus berpikir keras, karena tidak tega
menaikkan harga
penjualan
menglngat rata-rata pembelinya adalah anak kost.
Bila harga ayam pedaging terus melonjak. Maka entah menjadi berapa rupiah harga ayam goreng potongnya nanti. Masalah
tlap
datang tidak hanya dari harga ayam melainkan dari bahan pendukung lainnya yaitu cabe yang terkadang ikut "usil" harganya. Terutama bila menjelang puasa,
ayam goreng dibuat senang karena omset penjualan akan meningkat. Selain se-
maraknya pemesanan, acara kepanitiaan kegiatan mahasiswa dan kegiatan lainnya yang membu-
tuhkan makan-makan juga dapat meningkatkan omset penjualan.
Semakin tahun iumnlah masiswa UNSOED semakin meningkat, sedang wisudawan yang keluar tidak sebanyak yang diterima. Untuk itu makin banvak juga warung makan yang aiOutuhkan anak-anak kost untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Maka dimungkinkan makin banyak lagi warung ayam goreng yang kelak menjamur di sekitar kampus. Apakah ada yang berminat mengikuti jejak mereka ?..... (Arie)
35
PANTAUAN
PENGEMBANGAN PETERNAKAN DI DAERAH TRANSMIGRASI IIi:: l'
i[l:T,": ili,i i'i lJ,TIfi
yang cukup lama kita kenal. Tetapi dalam kegiatan perekonomian, baru cukup menonjol akhirakhir ini saat rata-rata pendapatan perkapita rakyat Indonesia $800. Pertumbuhan
ekonomi yang sekita, secara
makin baik di negara
langsung berpengaruh terhadap permintaan ternak. Akibatnya jumlah anakan ternak tak mampu lagi mengejar kebutuhan konsumsi protein hewani asal ternak yang
ternak lewat reproduksi secara alami sangat rendah, diperkirakan per tahun hanya 16 persen. Dengan kondisi seperti ini drharapkan pengembangan program kawin suntik (lB) di daerah transmigrasi
lebih ditingkatkan. Menurut sensus pepduduk pada tahun 1990 sebagian besar (60 per-
sen) penduduk Indonesia
kumpul
di
ber-
Pulau Jau'a. Keadaan
dan lahan makanan ternak.
Setiap tahunnya program transmigrasi membuka UPT baru seki-
tar 120 sampai 150 buah. Pembinaannya dilaksanakan selama
kurang lebih 5 tahun. selanjutnya diserahkan kepada pemerintah daerah. Meskipun tahapan pembi-
naan ini berlangsung 5 tahun, banyak faktor yang mempengaruhi lamanya periode pembinaan terse-
but. tor
antara lain kemampuan pala trans-
semakin meningkat. Produksr ternak Indonesia pada tahun 1994 adalah Sapi sebesar
mrgran, potensl SDA, ke-
346,3 ribu ton, Kerbau 51,2 ribu
ton, kambing '71,2 rlbtt ton, Domba 40,1 ribu ton, Unggas 698.6
ribu ton
ton.
dan
telur
transmlgrasl. Di bidang peternakan, sejak 5l tahun lalu sampai saat ini kondisinya belum banyak mengalami
perubahan yang berartr.
Hal ini
disebabkan tingkat kematian ternak (yang tidak dikehendaki) ma-
sih tetap tinggi, sedangkan pertumbuhannya masih tetap rendah, bahkan semakin rendah. Dengan meningkatnya konsumsi daging, perlu ada pasokan dari luar negen. Dalam hal peternakan sebenarnya
peranan sarjana peternakan ditun-
tut untuk mampu menekan
kematian ternak dan mampu mendorong pertumbuhan
angka
jumlah ternak. Di
pemukiman
transmigrasi angka pertumbuhan 36
mam pu an
pembina,
512,9
Informasi pada tahun 1995 diketahui bahwa daging mencapai 1.624,8 ribu ton dan telur 615,7 ribu ton. Konsumsi untuk daging 1.627 ,O ribu ton dan telur 548 ribu ton. Data di atas menunjukkan bahwa konsumsi daging lebih tinggi dibandingkan produksi. Kondisi ini merupakan peluang bagi permukiman transmigrasi untuk turut serta berperan dalam penyebaran dan pengembangan ternak di lokasi
ribu
Fak-
tersebut
ketersedi.
.s", r:
aan
.
prasarana pendukung serta lokasi pemukiman
: Peternakan daerah transmi grasi Harus disesuaikan dengan agroekosistem
ini
dana.
sarana dan
'.$
tidak berbeda dengan hasil
sensus Pertanian
tahun 1993
dimana ternak sapi 68,35 persen,
kambing 72,22 persen, domba 95,28 persen terpusat
di Pulau
Jawa, Bali, NTB dan NTT. Kondisi seperti ini diharapkan
bidang transmigrasi dapat lebih berperan, terutama dalam menarik minat para transmigran. Oleh karena itu sejak beberapa tahun terakhir ini, dikembangkan berbagai pola yang diduga akan memiliki keunggulan komparatif bila dibandingkan dengan tetap tinggal di Pulau Jawa. Pola-pola itu misalnya pola perkebunan di mana mereka mendapat kebun dengan tanaman komersial seluas 2 Ha. Untuk pola tambak, mereka mendapat tambak udang seluas 0.5 Ha, pola nelayan dan pola peternakan tranSmigran memperoleh temak
dikaitkan
dengan
ke pasar, atau karena bencana alam yang tidak terdeteksi akses
dalam perencanaan awal. Upaya pemerintah dalam mengoptimaikan sumber daya alam yang cukup tersedia antara lain melalui pengembangan petenakan yang dapat memanfaatkan lahan marginal sebagai sumber pakan. Ternak merupakan salah satu komoditi pertanian yang eksistensinya sejak dahulu telah dikenal dan diakui oleh masyarakat. Selain itu terbukti bahwa ternak rnemiliki daya pikat tersendiri bagi transmigran sehingga betah tinggal di pemukiman barunya. Pemilikan ternak oleh transmigran merupakan indikator ekonomi dan tingkat keberhasilan mereka. Program pengembangan Peternakan di pemukimann transmigrasi sudah lama dilakukan dan HUSBANDRY No. 12 TIIWI997
PANTAUAN banyak yang berhasil, namun banyak juga yang mengalarni kegagalan terutama
ternak kecil
dan unggas. Kegagalan disebabkan kurang berhasilnya pengembangan peternakan di pemukiman transmigrasi. Diantaranya,
jenis
ternak yang kurang sesuai
dengan agroekositem. aspek lingkungan fisik, kemampuan petani, ketersediaan sarana dan prasarana. Rendahnya bimbingan pernerintah terutama pencegahan penyakit dan
bimbingan dalam kaitannya dengan reproduksi. Sistem usaha peternakan di permukiman transmigrasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa pola, antara lain sebagai cabang usaha, usaha pokok atau usaha industri, sama seperti fungsi usaha ternak pada masyarakat umumnya. Di samping itu. jenis lahan juga sangat berpeluang bagi pengembangan ternak, baik lahan kering atau lahan basah. Prosentase lokasi lahan basah kuran-e
lebih
7.6 persen, sisanya
lahan
kering.
Seiak pelita I sampai Pelita V trerbagai upaya pengembangan peternakan dl pemukiman transmigrasi yang didukung oleh berbagai sumber dana telah dikenibangkan antara lain melalui program-prcgram PTDT. APBN. APBD. Banpres. dan bantuan luar negeri (ADB, IFAD, SETADP. EKTAD). Tahun 199.tr pemerintah telah menyebarkan tidak kurang 409.837 ekor temak untuk daerah transmigrasi. Ternak yang dise-
Pengembangan usaha peternakan di pemukiman transmigrasi tidak banyak mengalami hambat-
an. Pertama, pemeliharaan temak sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sebagian besar transmigran sejak dari daerah asalnya. Kedua, ada motivasi karena ternak dapat memberikan sumbangan berupa uang tunai maupun uang untuk pembetukan modal. Ketiga, kemampuan transmigran sangat terbatas dalam mengolah lahan yang rata-rata hanya sekitar 0,95 Ha/KK dart 2 Ha lahan yang diterima. Untuk tenaga kerja, menggunakan ternak besar guna meningkatkan luas lahan yang diolah menjadi 2,26 Ha/KK per tahun. Keempat. terse-
dianya limbah pertanian
tertentu. Yaitu kawasan industri
ternak dan kawasan yarlg merupakan wilayah pengembangan ternak menurut RUTRD, yang disetiap daerah mempunyai spesifikasi dan model berbeda-beda. Usaha ternak sebagai usaha pokok di permukiman transmigrasi harus
saja.
peternakan
lebih
besar
dikembangkan upaya-upaya untuk memasukkan temak sebagai paket sttrndar pemukiman di se tiap
Kal-teng.
4. Pola Usaha Terpadu di Hanggaroru. Propinsi NTT.
5.
Program Komposisi
di
Permukiman Transmigrasi. 6. Program Pembagian ternak di UPT:UPT di Pulau-puiau terpencil dan daerah perbtitasan. Penger-nbangan peternakan di daerah transmigrasi diharapkan selain merringkatkan populasi
ternak.kesejahteraran. pemerataan pembangunan, pembangunan daerah dan pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa. {Arie s)
qRo
Usaha tani yang dipadukan dengan ternak (mrx-tani-ring) terbukti lebih unggul dibanding bertanam Penpalarvrja atau kebun
dibandingkan pendapatan dari palawija atau perkebunan. Oleh karena itu pada saat ini tengah
Utara.
3. Pen-eembangan Peternakan di Kawasan Industri Ternak, di
(rPsDrvr)
dan unggas.
kadang-kadang jauh
sasaran yang diinginkan diperlukan persyaratan baik teknis maupun non teknis. Sejalan dengan kebijaksanaan Departemen Pertanian, Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Peranmbah Hutan telah melakuakan uji coba pengembangan usaha peternakan di beberapa _, pemukiman transmigrasi. Sebagai contoh : 1. Ternak domba di UPT Barumun, Propinsi Sumatera Utara. 2. Penggemukan sapi pedaging di Lampung Tengah danlampung
Lembogo Pengembqngon Sumber Doyo Monusio
nya (21.18 persen) ternak kecil
dari hasil
pai tujuan dan
dan
gulma yang dapat digunakan untuk makanan ternak. Kelima, kotoran ternak dapat dibuat kompos untuk menambah kesuburan tanah. Sejzk PJPT Ii diupayakan agar pelaksanaan program peternakan dalam program transmigrasi dapat mengisi kawasan-karvasati
barkan sekitar 323.01i ekor (78,82 persen) adalah ternak besar (sapi dan kerLrau), selehih-
dapatan
berwawasan agroindustri dengan sistem agrobisnis. Untuk menca-
- We"c - Se 4,kL Y Ha*A*.<+a Tna*+1 - P4;Atrl, V Arrfr,L^ Ca4'^4c Kantor
:
Jl. Kampus 26 Purwokerto 53122 Telp. (0281) 621788 Fax. (0281) 30548
pernuki man transmigrasi.
HUSBANDRY No. 12 THXll997
37
CERMIN
PENERAPAN
TEKNOLOG! NUKLIR DAN KEAfI,IANAN LI N G KU N GAN ,emanfaatan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dalam berbagai bidang kegiatan sudah banyak dijumpai, demikian penyajian Dr.Theresia Sudibyaningsih, MSc. dalam diskusi lingkungan hidup Dampak Penerapan Teknologi Nuklir Terhadap Keamanan Lingkungan pada acara HUT ke-19 Capra Pecinta Alam, Fakultas Peternakan UNSOED Purwokerto,Tanggal l0 Nopember 1996. Dijelaskan juga bahwa aplikasi teknologi nuklir banyak dijumpai di bidang kedokteran, biologi, farmasi, pertanian, pertambangan, industri dan sebagainya.
Sejak ditemukannya
sinar
Rontgen pada tahun 1895 sampai
ditemukannya sinar laser, banyak dijumpai kemajuan pesat dalam terapi dan diagnosa kesehatan. Sebagai contoh. dalam upaya penyembuhan kanker (penentuan lokasi kanker pada jaringan otak, tulang, hati, ginjal dan lain-lain), dalam pembuatan radiovaksin, untuk mempelajari fungsi organ dan kelenjar tubuh, umur dan sirkulasi darah. Selain itu teknologi nuklir juga digunakan dalam perunutan suatu senyawa atau zat di dalam tubuh. Alat-
alat kedokteran serta bahan-bahan kedokteran disterilkan dengan teknik radiasi untuk membunuh kuman atau mikroba. Demikian penjelasan Dr. Theresia tentang penggunaan teknologi nuklir dalam bidang kedokteran.
Radiasi dapat
menyebabkan
terjadinya perubahan struktur kro38
mosom, terjadinya translokasi, inversi, defisiensi dalam molekul DNA. Sehingga aplikasi teknologi
radiasi
ini
dapat dipergunakan
dalam pembentukan mutan-mutan baru seperti jenis-jenis hewan atau tumbuhan dengan bibit unggul. Hal tersebut karena radiasi dapat menimbulkan efek genetik sehingga terbentuk mutasi pada keturunannya dengan sifarsifat yang berbeda dengan sifat induknya. Dalam perunutan senyawa pada sistem biologi (tagging), untuk mengetahui perilaku suatu bahan di lingkungan dan organisme hidup. Dalam pengendalian serangga hama pada tanaman budidaya, radiasi dapat menyebabkan kemandulan pada hewan jantan akibatnya perkembangan populasi hama dapat ditekan.
Aplikasi teknologi nuklir di bidang peftanian juga mempunyai peran penting dalam kemajuan yang dicapai saat ini. sebagai contoh dalam kasus-kasus pemuliaan tanaman, pengendalian serangga hama dan penyakrt tanaman, dalam pengelolaan hasil-hasil pertanian khususnya pasca panen. Radiasi jrga dapat digunakan dalam menghambat proses perhrnasan pada semua jenis umbiumbian. Pada umumnya radiasi terhadap umbi-umbian dilakukan dengan sinar gamma Cobalt-60. Selanjutnya dalam makalahnya Dr. Theresia memaparkan bahwa teknologi nuklir di bidang industri banyak digunakan pada perusahaan pengembangan bahan bakar nuklir, reaktorlistrik, teknologi
reaktor pembiak cepat
yang
mampu menghasilkan energi dari Plutonium secara berlimpah.
Selain itu juga industri obatobatan dan farmasi. pembangkit listrik tenaga nuklir (PLfN). industri pestisida, pabrik senjata dan sebagainya. Pada umumnya bahan bakar yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir adalah Uranium,yang limbahnya dapat diproses menjadi Plutonium, yaitu bahan baku
nuklir,
pembuatan senjata nuklir. Keuntungan bahan bakar nuklir dibanding bahan bakar fosil yaitu lebih
tahan lama dan bulkan
tidak
menim-
polusi yang
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam dan pemanasan bumi.
Masih dalam makalahnya, beliau mengemukakan bahwa setiap penerapan teknologi maju kemungkinan dapat memberikan dampak lingkungan yang merugikan. Hal ini terganrung pada seberapajauh dan seberapa besar bahaya dan upaya
tidak lepas dari
harus dilakukan
semaksimal
mungkin agar teknologi nuklir dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dengan kemungkinan resiko yang sekecil-kecilnya.
Efek samping daripada pemaparan radiasi terhadap organisme hidup adalah terbentuknya produk primer berupa radikal bebas, yaitu suatu molekul yang sangat reaktif
karena memiliki elektro yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya. Dapat bereaksi dengan molekul
sel
tubuh dengan cara
mengikat elektron dari molekul sel HUSBANDRY No. 12 THXll997
tersebut,
FAPE,T UNSOED BUKAN
akibatnya dapat terjadi
reaksi berantai yang
dapat
GOLONGAN PAPAN BAWAH
menghasilkan radikal bebas yang baru. Radikal bebas hidroksil (OH) dapat merusak asam lemak,
DNA dan protein yaitu pakan senyawa penting
merudalam pertahanan integritas sel. Oleh
Fakultas
oeternakan UNSOED
],'ouo ragr orpanoang seDagal papan Dawan. SeI "*r,rrs tidaknya hal tersebut telah dibuk-
karena itu, paparan radiasi pada
tingkat tinggi dapat menimbulkan berbagai kerusakan
tikan oleh tiga rekan kita Samsul Hadi, Warsini dan Nafiatin Nazilah. Dalam pertemuan ISMAPETI di Kupang pada tanggal 15 - 19 Maret lalu, rekan-rekan kita
pathologis seperti kanker, leukimia, katarak, penyakit jantung koroner dan sebagainya. Sebagai contoh peristiwa leda-
kan reaktor PLTN Chernobyl tanggal 26 April 1986 di Ukraina.
dapat menunjukkan kepada maha-
siswa-mahasiswa Fakultas Peter
peternakan seluruh Indonesia. Ismapeti disepakati tahun 80-an di Inhinggria Baturaden, Purwokerto. H : Kegiatan apa yang diikuti di Kupang ? NI : Pertemuan Ismapeti yang diikuti 19 peserta, yaitu UNSOED, ANDALAS, IPB, UNPAD, UMM, UNISMA, UNIBRAW, UNUD, UNHAS, TADULAKO, UNTAG KUPANG.
UNDANA,
Angin ikut membantu penyebaran bahan radioaktif ke tempat lain. Empat tahun kemudian peternakan domba di Eropa masih mengandung radioaktif, sehingga dagingnya tidak layak dikonsumsi. Anak-anak di Yunani beresiko tinggi menderita kanker leukimra dua sampai tiga kali lipat. Pe-
UNIVERSITAS
MATA RAM. UNIVERSITAS TIMOR-TIMOR, UNCEN,APP MAGELANG
nambahan Uranium dapat me nimbulkan kanker paru. Limbah nuklir sekalipun dipendam dalam
tanah atau laut mungkin tetap rnendatangkan resiko bukan lagi
dalam hirungan
rarusan tctapi
ribuan tahun.
Penerapan teknologi nuklir tersebut baru dapat dikatakan berhasil apabila tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, kalaupun ada dampak negatif tadi hendaknya sekecil mungkin. Dengan demikian penerapan teknologi nuklir untuk tujuan damai sudah tentu tidak mengabaikan faktor kemanusiaan dan keselamatan lingkungan.
Demikian uraian akhir dari makalah Dr. Theresia Sudibyaningsih, MSc. salah satu staf pengajar pada Fakultas Biologi UNSOED, pada acara diskusi dalam rangka HUT ke-19 CAPRA
PALA Fakultas
Peternakan
UNSOED.
(Arik)
HUSBANDRY No. 12'rII XJ1997
I
dan PAIIMURA
Kegiatannya
yaitu
seminar yang
Nasionai
q
=
dibuka pada 15 Maret 1997. Dengan pembicara Bapak Toilihere
= I
o
o
ISMAPETI Pertemuan di Kupang 15
-
19 Maret 1997
nakan seluruh Indonesia, bahwa Unsoed khususnya Fapet bukan lagi kelas bawah.
Di
sela-sela kesibukan rekan kita yang cukup padat aktivitasnya, reponer Husbandry 'mewancarai dua wakil dari Fapet Unsoed yang telah membawa nama baik Fapet Unsoed di Kupang yaitu Nafiatin Nazilah dan Warsini yang akrab dipanggil Iwang. Berikut petikan wawancara Husbandry (H) dengan dua rekan kita ini (NI). H : B isa jelaskan apa itu ISMAPETI ? NI : Ismapeti atau Ikatan Senat Mahasiswa Petcrnakan Indonesia dari namanya dapat didefinisikan sebagai perkumpulan mahasiswa
dari iPB. Ibu Maria dari UGM, dosen-dosen 1okal serta PEMDA setempat, wakil Dirjen Peternakan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Peternakan di gedung Golkar Kupang dengan tema Pemuliaan Ternak Yaitu dengan Inseminasi Buatan dan Embrio Transfer.
Tanggal 11
-
diadakan Parade
19 Maret 199'l
foto
yang bensi
pameran foto-foto
kegiatan masing-masing Sema. Tanggal 18
-19 Maret 1997 diadakan Diklat pengolahan daging, kontingen kita diwakili Samsul Hadi. Pada hari yang sama diadakan TIMPI (Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan
Inndonesia) yang diikuti 13 peser-
ta selain UMM,
TADULAKO,
CERMIN UNTAG, UNCEN dan PATIMURA. Ada juga acara tam-
H
:
Apa yang menyebabkan keme-
nangan karya anda
?
bahan, yaitu musyawarah pra Munas. Dalam pra munas ini disaring pendapat-pendapat tentang bentuk
munas yang
mahasiswa baru sudah diwajibkan membuat KTI dan penghargaanya bagus dan berarti. Padahal menurut Bapak Mozes Toelihere, sebe-
narnya Unsoed
akan
diadakan bulan Oktober
mahasiswanya belum
nanti. Berdasarkan keputusan. Munas nanti
diadakan
Kita dikondisikan seperti ini. statis.
tampak.
di
Andalas guna membentuk BPO,
BP, dan Sekjen.
perkembangannya kurang nampak. H : Kenapa hal tersebut bisa terjadi ?
Ren-
cananya kegiatan Munas
nanti juga dimeriahkan dengan kegiatan MKWU, LKIP, LKTI dan
I
seminar.
8 lis
, NI
H : Kabarnya anda prestasi menangTIMPI.ya? @
NI : Alhamdulillah, fapet Unsoed yang diwakili Nafiatin N dan Warsini meraih juara pertama. Judul karya kami "pemanfaatan Bio Arang seba-
gai bahan pemanas
indukan
/Brooder.
Juara dua diraih dari Uni-
versitas Udayana (UNUD) dengan judul "Sapi Bali sebagai peluang sekaligus menjawab tantangan dalam penyediaan kebutuhan sapi potong dalam era globalisasi". Juara ketiga dari UNIBRAW dengan judul "pemanfaatan limbah RPA".
H
: Tolong ceritakan karya tulis
Anda
?
NI : Karya tulis kami, sebenarnya idenya berasal dari Sultoni, SPt yang pernah diajukan pada LKTI bulan Oktober 1996. Isinya yaitu pemanfaatan bio arang dari sampah, sampah organik. Tujuannya memanfaatkan bagian yang tidak
berguna
menjadi
berguna. Arahan karya tulis ini yaitu petani
peternak kecil
di
sudah
punya sumber daya yang bagus dan namanya sudah berkibar tetapi hanya dosenya, sedang
pedesaan.
: Hal ini disebabkan
mahasiswa jarang menu-
di majalah sehingga kurang dikenal di tingkat Nasional. Hal ini juga karena kita tidak
NI : Mungkin karena temanya yang cocok dengan yang diinginkan bidang sekarang
ini.
peternakan
Metodenya sederhana dan mudah serta murah untuk peternak
kecil. Kemampuan kita
menjawab pertayaan peserta dan sehingga dapat meyakinkan bahwa karya ini bermanfaat. Kerja kelompok dan kekompakan kita. Tak kalah pentingnya doa dari
juri
di Fapet Unsoed ini. H : Bagaimana dengan kegiatan di Universitas lain ? semua rekan-rekan
NI : Cukup baik. Di
sana
kebanyakan menggunakan HIVIJ,
sehingga SMF kurang berperan. Yang paling berbeda dengan kita yaitu adanya KKL yang diadakan
setiap 6 bulan per angkatan. Kegiatannya bertujuan untuk mengenalkan Fakultas Peternakan perusahaan-perusahaanpeternakan di seluruh Indonesia.
pada
H :
Bagaimana fakultas Kita
Dengan menggunakan bagian bio arang ini dapat mengurangi biaya
menurut Anda
produksi dibandingkan penggunaan elpiji atau pun minyak tanah.
dalam hal kegiatan
NI : Kita
mau menggali,
dosen
kurang komunikatif karena jarang
ikut dalam kegiatan mahasiswa. Dukungan dari atas juga kurang, sehingga kita sulit untuk maju. H :Apa yang Anda inginkan dengan Fapet Kita ini ? NI : Kita bisa bicara tidak hanya di Unsoed, tetapi bisa bicara di tingkat Nasional yang membawa kita benar-benar mendalami keahlian kita masing-masing. Inginnya kita bisa merangkak ke
tingkat lebih tinggi. Kita sebenarnya punya sumber daya yang dapat digali.
H
:
Apa yang paling berkesan sela-
di Kupang ? NI : Ketika mendengar kita menma
jadi
juara. Berati
mengecewakan
kita tidak
diri sendiri mau-
pun Fapet Unsoed. Perlu diketahui teman-teman, Kita jangan minder dengan Fapet ini, Kita sudah dikenal di Ismapeti. Kita sudah diakui. Jadi Fapet Unsoed sudah bukan lagi golongan papan bawah.
?
banyak ketinggalan
(Arik)
dan
Sebagai contoh di
fasilitas. Unibraw, HUSBANDRY No. 12 THWL997
i
__l
SAJIAN KHUSUS
ERA GLOBALISASI DAN PROSPEK SARJANA PETERNAKAN Oleh Rizqon
pasar bebas sudah diambang I pintu. perlahan namun pasti
globalisasi sudah di depan rr^ata. Perubahan-perubahan dunia sudah, sedang dan akan berlangsung. Perubahan tatanan politik dan tatanan ekonomi dunia meru-
Aji
f,$-],"*^,*^l
:
*-*^'9)9
Susilo
jalan impor perdagangan hasil pertanian. Adanya kesepakatan ini mendorong perkembangan perdagangan negara-negara berkembang yang umumnya basan
merupakan penghasil produk-produk pertanian. Sehingga produk-
AFIA (ASEAN
negara-negara
semakin diperkuat den-ean adanya Deklarasi Marakesh (Maroko) pada tanggal 15 April 1994, yang sebelumnya telah diba. has di Geneva Swiss padda tanggal 15 Desember 1993, dan
ini
maju. Kelonggaran
Indonesia yang notabene sebagai negara agraris, penghasil produk-
produk pertanian (termasuk peternakan). Perkembangan ini memberikan kesempatan kepada ahliahli dan sarjana-sarjana di bidang ini. Kesempatan atau peluang ini
ral. Berkembangnya negaranegara di Asia menjadi negara industri baru mendorong dan
Indonesia adalah salah satu negara yang termasuk menandatangani perjanjian Marakesh ini. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi perdagangan dan
mempercapat timbuinya era pasar
ekonomi di lndonesia.
bebas.
Kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah dalam APEC (Asia Pasific Economic Cooporation)
tanian.
menunjukan indikator
pekcrjaan
era
pasar bebas Dalam perdagangan baik ekspor maupun impor perdagangan produk-produk pertanian mengalami pembebasan hambatan. Ker.ja sama antara negara-negara berkembang d"engan negara-negara maJu mendorong usaha terjadinya liberalisasi perdagangan.
GATT (General Agreement on Tarifs and Trade) memberikan angin guna mengurangi hambatan-
hambatan
tiap
impor. Sehingga
se-
negara dapat menjadi pasar dari barang-barang yang telah didasari oleh kesepakatan. Setelah GAIT disusul dengan munculnya putaran Uruguay (Uruguay round) tahun 1986. Dalam putaran
Uruguay
ini terjadi kesepakatan
multilateral mengenai
pembe-
HUSBANDRY No. 12 THXJL997
Free Trade Area).
pertanian dalam perdagangan internasional memberikan pe ngaruh terhadap perekonomian
Soviet menyusul pecahnya negara
Dari GATT Sampai AFTA
bebas.
Kesepakatan tersebut merupakan kesepakatan yang tertuang dalam
Prospek Sarjana Peternakan Adanya kesepakatan perlindungan terhadap produk-produk
pertaniannya dapat go internasional, yang semula mendapat hambatan-hamabatan dari
baru yang tentu saja menjadi peta kekuatan baru. Perubahan lainnya adalah mulai berubahnya sistem ekonomi terpusat (sentral) di negara-negara komunis menjadi sistem ekonomi kapitalis dan libe-
yang berlaku di pasar
produk
pakan salah satu proses ke arah tersebut. Bersatunya Jerman Barat dan Jerman timur, runtuhnya komunisme di negara Uni tersebut menjadi negara-negara
khusus terhadap produk-produk
bahu,a
Indonesia mengikutr pasar bebas.
APEC yang berlangsun-s pada tanggal 14 sampai 16 Nopember 1994 di Bogor menghasilkan
merupakan tantangap kepada orang-orang tersebut untuk berpacu meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas produk per-
Peluang tersebut tentu szija memperluas adanya iapangan
bagi
sarjana-sarjana
lulusan di bidang pertanian. Hal ini berartijuga membuka peluang
kesepakatan dalam suatu deklarasi
kepada sarjana-sarjana peternakan untuk lebih berperan dalam bidang peftanian, yang merupakan
Deklarasi
prospek yang cerah bagi sarjana
yang dikenal dengan
peternakan terhadap lapangan
Bogor.
Isi dari
Deklarasi Bogor ini
kerja di bidang ini.
mulainya dibedakan antara naegara
Namun adanya kelonggaran dalam pasar bebas juga memberikan hambatan. Hambatan tersebut berupa persaingan dari
maju dan negara
berkembang,
tenaga ahli bukan hanya dari dalam
yartu tahun 2010 untuk negara
negeri tetapi juga dari luar negeri. Sebab dalam pasar bebas bukan hanya kebebasan lalu lintas barang tetapi jrga terhadap jasa.
adalah kesepakatan tentang waktu dirnulainya perdagangan bebas di kawasan Asia Pasific. Waktu di-
maju dan tahun 2020 untuk negara berkembang. Untuk kawasan Asia tenggara. Indonesia bersama dengan negaranegara ASEAN melakukan kesepakatan bersama mengenai perlakuan
Sehingga masuknya tenaga ahli dalam bidang ini tidak dapat .........
Bersambung ke hal 46 ... 41
SAJIAN KHUSUS
BAGAIfVIANA PROSPEK SARJANA PETERNAKAN MASA fI,IENDATANG Oleh: Ahmad Nur Chamdi
lndonesia
sebagai negara yang
I maiu densan ekonomi terbuka Itidak akan bisa terbabas atau
menghindari adanya
sistem
perdagangan
Secara
global.
konkret globalisasi ekonomi bagi Indonesia akan akan berbentuk penerapan ketentuan-ketentuan
Umum tentang dan Tarif (bea masuk) atau The General Agreement of Tarrifs and Trade
sebagai "latihan" bagi nelara ASEAN. Untuk dalam negerijuga telah diantisipasi dengan dikeluarkanya paket Juni 1994 maka untuk beberapa sektor produksi dan industri (termasuk sub sektor
tas lulusan pendidikan tinggi (termasuk peternakan) dari tahun ke tahun makin tinggi dan cenderung jumlah lulusan yang dihasilkan lebih diarahkan pada program Sl
peternakan) sudah melakukan pro-
Dipandang dari aspek demand, kebutuhan tenaga kerja secara makro dapat diperoleh melalui perhitungan ekonomis yang terdiri dari perkiraan kerja menurut KLUI
gre
s
if
li be ral izati
on.
Persetujuan Perdagangan
(GAfD yang juga dipakai
negara
oleh
berkembang lainnya
sebelum memasuki
putaran
Lulusan Sarjan Peternakan Bagaimana kesiapan para sarjana peternakan dalam menyongsong era pasar bebas? Di Indonesia sekarang sudah terdapat 13 universitas negeri yang mem-
(strata satu).
(klasifikasi Lapangan
Usaha
Indonesia), perkiraan kesempatan menurut jabatan, perkiraan menu-
rut pendidikan dan kombinasi dari
Uruguay (Uruguay round)
buka
ketiganya.
investasi kerja sama Ekonomi Asia Pasific (APEC) yang meng-
Fakultas Peternakan diantaranya UGM, UNDIP, UNPAD, UNPATI dan lain-lain.
Peluang Sangat Luas Berbicara mengenai peluang bagi Sarjana Peternakan untuk berkiprah dalam bidang yang digelutinya sangat luas yakni dapat
tahun 1986, liberalisasi perdagangan dan
golkan Deklarasi Bogor serta adanya persetujuan Commond Effectife Prefential Tarrifs (CEPT) yang dituangkan dalam Asean Free Trade Area (AFIA) untuk kawasan
ASEAN.
Dengan diberlakukanya GATT melalui WTO (1995), AFTA (2003) dan APEC (2020) maka siap tidak siap, suka tidak suka dan mau tidak mau kondisi tersebut harus dihadapi oleh Indonesia.
Usaha-usaha
telah
banyak
dilakukan yaitu sebagai langkah penyaiapan dalam memasuki era GATT. Bersama negara ASEAN lainnya Indonesia menyepakati AF tA dengan programnya CEPT 42
Di
samping itu ternyata banyak perguruan tinggiswasta yang juga
membuka Fakultas Peternakan. .Sedangkan sampai saat sekarang lulusan Fakultas Peternakan (Sarjana Peternakan ) mencapai sekitar 14.000 orang bahkan sampai pada REPELITA X (tahun 2018) diproyeksikan + 165.325 orang. Meningkatnya Sarjana Peternakan tersebut sesuai dengan
Sub Sektor Peternakan sebagai sumber perperkembangan tumbuhan baru.
Meningkat Terus Menurut study yang dilakukan B
appenas-Depdikbud-
B PS -
Depnaker (1990), dari segi kuanti-
di sektor swasta atau pemerintah. Namun demikian masalahnya bagaimana untuk dapat menembus peluang tersebekerja
but.
Sarjana Peternakan yang be-
kerja dalam bidang produksi
dan sarana produksi peternakan, seba-
gai pengusaha maupun karyawan. sedangkan yang tidak langsung, bekerja pada lembaga keuangan atau organisasi (koperasi, konsultan dll).
ja
Sarjana Peternakan yang beker-
pada pemerintah untuk tingkat pusat berada langsung di Deptan HUSBANDRY No. 12 THXll997
SAJIAN KHUSUS
Ditjen Peternakan, Setjen, Itjen, Badan Diklat, Litbang, Badan
Agribisnis dan lain-lain. Yang tidak langsung bekerja di Deptan
antara lain di
Departemen
Koperasi, Depdikbud, Departemen
Transmigrasi dan lain-lainserta Perbankkan dan Lembaga Tinggi
non
Departemen Pertanian. Sedangkan yang bekerja di daerah yakni Dinas Peternakan Dati I dan II, Bappeda dan lain-lain. Kesempatan untuk menduduki posisi tersebut siapapun, apakah Sarjana Peternakan atau Dokter Hewan harus membuktikan kemampuan disamping keberuntungan untuk dapat menjadikan kemampuan pada pimpinan. Hingga saat ini banyak sarjana peternakan menduduki posisi pent-
ing baik di Deptan, baik
paikan oleh Menteri Penerangan
pembangunan dan manusia karya.
mendaEng akan terjadi perampingan kelemba-
bahwa untuk masa
struktural
Manusia pembangunan yaitu manusia yang dituntut untuk memiliki motivasi pengabdian
akan semakin dikurangi sedangkan jabatan fungsional lebih dikembangkan. Sementara ini pemerintah menganut "Zero Growth" yaitu tidak akan ada
yang bersumber sifat perjuangan. disiplin, produktifitas dan effesiensi melekat pada manusia pembangunan. Manusia karya yaitu manusia yang dituntut untuk
penambahan pegawai negeri baru kecuali untuk penggantian yang pensiun atau meninggal dunia, sehingga peluang untuk menjadi PNS kecil. Untuk penyerapan tenaga kerja pada usaha peternakan yaitu pada
pengabdian yang bersumber dari sifat kejuangan dan memiliki profesionalisme. Disamping itu memiliki tanggung jawab dan partisipasi sosial dalaml ingkungan organisasi.
berbagai tingkatan tipologi usaha sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor skala usaha, input teknolo-
Program Magang dan
gaan,
maka jabatan
gi, investasi/modal dan jenjang pendidikan. Namun secara umum
di
nampak tingkatan penyerepan
Peternakan memasuki dunia
tenaga kerja yang ada masih rendah dan kebutuhan yang ada masih
departemen lainnya.
kerja di koperasi
persususan,
dikarenakan pada saat di Perguruan Tinggi relah dibekali masalah industri persusuan yang modern. selain itu, juga waktu yang diberikan cukup lama pada saat praktek kerja di koperasi persususan atau industri peternakan. Dalam menghadapi Era Pasar
Bebas
(globalisasi), Koperasi Persusuan telah menyusun pola dan strategi usaha yang dilengkapi dengan standard opersional yang bertujuan untuk memacu usaha persusuan ke arah usaha yang profesinonal, sehingga untuk dapat
cukup tinggi.
Kemandirian Masih Rendah Ilmu Peternakan dapat berperan penting dalam peningkatan kualitas SDM (human resources) apalagi dalam memasuki eraAPEC dan GAIT. Namun selama ini disadari
sebagaimana dilaporkan ILO (International Labour Organization) bahwa tingkat kemandirian sarjana-sarjana yanga ada masih rendah.
Berdasarkan hasil penelitian
segmen
organisasi buruh tersebut terhadap sejumlah responden pada sejumlah Perguruan Tinggi di Bali,NTB
Agribisnis persusuan dibutuhkan
dan Sulsel, minat sarjana untuk
tenaga-tenaga
mandiri sangat kecil, oleh karena itu sejak awal para mahasiswa perlu dimotivasi untuk bekerja keras, dibekali kemampuan dan diarahkan untuk mandiri. Dengan demikian kualifikasi lulusan sarjana peternakan yang diharapkan adalah sarjana yang mandiri dan profesional yang siap memasuki pasaran kerja. Seharusnya para lulusan perguman tinggi ilmu peternakan harus menjadi sarjana
mengoperasikan
seluruh
yang
profesional.
Dengan banyaknya tenaga-tenaga
lulusan
Perguruan Tinggi di
bidang Peternakan yang berkiprah di usaha persusuan diharapkan
mampu membina dan menghasilkan peternak yang profesional.
Peluang Pegawai Negeri Kecil
Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah yang telah disamHUSBANDRY No. 12 THXJL997
memiliki motivasi
Pembekalan Profesionalisme Mengingat peluang untuk menjadi PNS kecil dan mengacu pada
hasil temuan ILO, salah
satu
langkah pentrng untuk mengatasi agar peningkatan kemandirian tenaga kerja sub sektor peternakan khususnya sarjan peternakan/dokter hewan dikembangkan melalui program magang dan program pembekalan profesionalisme.
Selain itu dengan program pembekalan profesional bagi calon/llusan sarjan peternakan kiranya perlu untuk meningkatk-an
daya saiing "profesionalme person", dan mutu/kualitas yaitu
melalui program
pelatihan
kepemimpinan, penguasaan program komputer, ditambah pengalaman organisasi/non organisasi
sehingga
ia dapat dengan
mudah
dan lancar dalam mengaplikasikannya.
Kiranya progragram "link and match" yang digulirkan oleh Mendikbud perlu mendapat perha-
tian yang serius sehingga nanti-
nya para sarjana paternakan dapat bekerja sesuai dan sepadan dengan ilmu-i1mu yang digelutinya, dan persiapan yang dini dan matang perlu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya era globalisasi dan informasi.
43
SAJIAN KHUSUS
PASAR BEBAS IDEOLOGI DAN UTOPIA
p
Oleh Nurjoso :
A sumsi dasar dalam /\ p".ke*bangan masyarakat -6.putur bebai adaiah terben-
tuknya masyarakat komunikatif dengan dasar bahwa konsesus yang
universal dan bebas dari dominasi apapun, merupakan kehendak fundamental setiap' hubungan sosial. Asumsi dasar masyarakat tanpa dominasi bergerak dari paradigma modernis kapitalism yang meng-
arah
pada totalitarianisme biro-
baskan. Artinya adalah bidikan diskursus harus diletakkan pada bingkai yang lebih komprehensif karena tidak mungkin dari asumsi yang demikian universal akan mencoba dipahami hanya dalam sebuah fenomena kecil, misalnya fenomena ekonomi. Pada kerangka yang demikian fenomena ekonomi lebih merupakan ordo atau segmen dari sebuah asumsi dasar yang melahirkan banyak
kratism dan teknologi sebagai akumulasi modal. Namun bukan
praxis.
berarti modernitas adalah Amoral, tetapi pada saat ini kita akan meletakan modernitas pada arah yang tepat yaitu pada kerangka "model non selektif '. Sisi buruk dari
Pasar Bebas
proyek modernitas kapitalis adalah ia mengalami distorsi dari
proyek modernitas itu sendiri, karena ia mereduksi diri dari komunikasi kerja sosial, dampak dari reduksi diri ini adalah erosi makna. Distorsi proyek Modernitas menyeret pada tata sosial
mayarakat. Pranata
sosial
mayarakat bergeser menuju masyarakat berdimensi tunggal
* Ideologi Adanya keadaan ini (fakta kekinian) bukanlah sesuatu hal yang Ahistoris, kecuali pada faktafakta tertentu yang memang mengalami loncatan histiris. Bukan berarti pula Ahistoris tersebut tidak dapat diciptakan. Kenyataan
ini menunjukan bahwa pemikiran tentang sesuatu tidak dapat dilepaskan dari eksistensi kehidupan itu sendiri. Pemikiran tentang sesuatu tidak akan lePas dari aPa yang dipunyai. dari apa yang ia cintai dan juga kepentingannya.
Pemikiran tentang
sesuatu
yaitu dengan hilangnya dimensi kedua (Culture and Religiusitas) yang merupakan satu hal yang tidak mungkin terpisah dari
menentukan pengetahuannYa. Antara pengetahuan diferensiasi
kehidupan manusia,dengan demikian mayarakat hanya punya pilihan yaitu adaptasi pada dominasi total teknotarisme atau terlindas pada keadaan pra pilihan. Menjawab permasalahan pasar bebas pada aras yang paling permukaan (praxis) akan lebih mejebak pada pembentukan dominasi baru yang lebih tidak terkendali pilihannya. Berkaitan dengan praxis mau tidak
seperti
mau harus dilakukan pada arah diskursus teoritik yang membe-
dan
eksistensi terdapat suatu
hubungan yang
erat.
Kenyataan
inilah yang tidak mungkin
dilepaskan dari sebuah kajian (diskursus) teoritik tentang gejala yang' berkecenderungan transnasional semacam pasar bebas ini. Menurut paradigma teoritis
tertinggi tersebut dikonversikan menjadi kebutuhan aktulisasi diri. Tentu saja dalam artian bila dibandingkan dengan seluruh sistem interaksi manusia yang lain. Pada tingkat modern evolusi, pengertian masyarakat menjadi
sama luasnya dengan
negara
nasional, karena negara nasional adalah pasangan periode perkembangan ekonomi ketikadiferensiasi ekonomi memerlukan kesatuan sosio-politik pada skala yang lebih luas dibandingkan pada peri-
ode sebelumnya.
Masyarakat
dalam artian semacam ini sangat memungkinkan sekali terciptannya pasar bebas. Namun pada kenyataannya diferensiasi ekonomi tidak mungkin lagi dipertahankan dalam batas nasional, karena ide pasar bebas merupakan sebuah kejadian yang saling lepas dari sebuah struktur masyarakat dalam setting ke-Indonesiaan. Jika memang demikian adanya maka pasar bebas merupakan sebuah kristalisasi dari ideologi kapitalisme industrialisasi. Mengapa disebut Ideologi karena ide tentang pasar bebas diderivasikan dari akumulasi subjektivitas kebena-
logika yang dibangun oleh kapitalisme. Artinya pasar bebas mungkin menjadi salah satu terminal akhir dari ran-kebenaran
Parson, pranata masyarakat adalah
proyek besar kapitalisme, sehingga apabila memang benar adanya demikian, kita tidak mungkin berperan dalam model pembangunan apabila kita tetap memperta-
sistem sosial (sistem interaksi manusia) yang telah mencaPai
hankan model
bongkar pasang sistem
derajat memenuhi kebutuhan sendiri yang paling tinggi.
peniruan seperti semacam model pembangunan mitos kedaulatan Nasional yang tambal sulam.
Dalam
kaidah-kaidah ilmu psikologi humanistik kebutuhan
Model
pembangunan
pembangunan
HUSBANDRY No. 12
serta
yang
T}lxll997
demikian apabila'tetap
ngotot dipertahankan akan lebih menjeru-
muskan pada anarkisme bila berhadapan dengan sistem besar besar dunia yang cenderung mapan serta linier semacam ini
karena model pembangunan semacam ini lebih menciptakan nilai serta out put sistem ber-
kepribadian ganda, sehingga sulit untuk mengambil peran yang serta sikap yang jelas.
Fakta sejarah memaparkan telah tertinggal
bahrva Indonesia
dalam pertarungan pacuan industrialisasi. Kemungkinan besar Indonesia saat ini bisa diasumsikan sebagai Eropa Barat pada awal revolusi
industri.
Sementara
ide pasar bebas adalah mimpi dari bentuk masyarakat Industnalisasi atau kapitalisme lanjut semacam eropa dan Amenka yang lebih
sebuah utopia mengambil start
serta pacuan yang berbeda. Namun bukan berarti bentuk utopia pasar bebas diambil dari akumulasi subjektivitas kebenaran logika sosialisme. Jika pernikiran Utopra hanya sebatas ini maka pada aras substansinya telah men-
selaku kelompok fungsional, kedua kalangan tersebut berasal
jatuhkan pemikiran utopia pada pemikiran ideologi. Jika kapitalisme membuat parameter positivisme pada realitas pasar bebas,
dilihat dari kepentingan kelas. Tanpa menunjuk siapa. permasalahan benkutnya adalah akademisi serta ilmuwan yang bagaimana yang mapu melahirkan paradrgma baru dan membuat reaiita baru atau minimal membuat jarak yang imbang dengan dominasi dunia, baik apapun ben-
maka utopia mengambil parameter
humanistik. Utopia ini seringkali Ahistoris dan cenderung mutlak Ahistoris. Maka aras substansif. utopia merupakan penafsiran realitas sosial di masa depan. Artinya pada aras ini kesadaran utopia Iebih membebaskan manusia asumsi dasar pasar bebas, yaitu
menunjuk pada
mungkin state kapitalisme, Pasar Bebas Utopia
Jika ideologi adalah proyeksi ke
sebuah depan tentang segala
yang terjadi
di
kemudian hari
berdasarkan sistem yang ada serta sedang menggejala, misalnya jika
ide
pasar bebas merupakan ter-
minal akhir dari proyek kapitalisme diramalakan akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang pesat karena setiap negara berusaha untuk meraih keuntungan dengan bebas dan kemudian terjadi proses penetasan kekayaan sehingga miskinpun akan memperoleh kekayaan.
Maka
tesis berikutnya adalah menganggap sebuah ide tentang
pasar bebas tercipta tidak didasarkan pada sistem yang sekarang mendominasi. Jika pada saat ini kapitalisme menjadi dominasi, maka ide pasar menjadi HUSBANDRY No. 12 THXll997
tatanan
masl'arakat emansipatoris.
dahulu menapaki pacuan industria-
lisasi kapitalisme. Peran yan_s paling mungkin adalah membentuk sebuah tatanan baru dari model pembangunan sekarang ini yaitu tatanan Spatkapitalisme atau
akademisi serta ilmuwan dapat memikul tugas melaksanakan serta melahirkan gagasan baru tersebut dengan dasar bahw
Format
Diri
Setting ke Indo-
nesiaan
Terlepas dari kedua pemikiran yang melahirkan pasar bebas format dari sebuah kedirian Nasional sudah saattnya untuk dievaluasi dan segera diubah agar apapun
yang terjadr dalam perubahan tatanan dunia kita mampu sur-
vive. Format baru tersebut hanya mungkin dimulai oleh orang yang tidak mempunyai iaktan kelas di dalam realitas sejarah yang terjadi. Secara naif mungkin dapat dikatakan bahwa kalangan
dari berbagai lapisan kelas sehing-
ga akan mengurangi
kecurigaan
tuknya. Munkin untuk konteks saat ini bentuk dominusi yans akan kita sepakati adalah kapitalisme dengan bentuknya yang pasar bebas. Secara universal permasalahan tersebut akan mampu
dijawab oleh akademisi yang Generalis Religius yang mapu menerjemahkan agama dalam rangka agama itu sendiri, karena agama berkaitan erat dengan pertayaan terkhir mengenai makna
hidup manusia serta agama tidak tunduk kepada kebijakan manapun juga. Jika lebih dikerucutkan lagi maka akademisi dan ilmuwan yang mampu menegakkan nilai-nilai eskatologis;' semangat eqaliterian serta keadidan tujuan
lanlah yang mampu bertahan dalam semua relitas.
TELEPON UAAUM TUNGGU
DATE WCERrt / I
TELKOM
tu
Meloyoni : Pembicoroon lokol don interlokol
r\\\!
Alomot:
-a
-
a
Perdos No. 5 Jl. Dr. Suporno 53
Purwokerto t
rrtf 45
SAJIAN KHUSUS ERA ... Sabungan dari hal 41
dihindari. Adanya persaingan ini memberikan tuntutan kepada kualitas sarjana dalam negeri.
Peningkatan kualitas sarjana dapat dilakukaq melalui peningkatan pendidikan dari perguruan tinggi dan juga pengembangan diri dari individu-individu calon sarjana. Pengembangan diri tidak hanya dari bidang peternakan tetapi juga bidang-bidang
di luar
peternakan.
seperti
bahasa, keterampilan komputer serta keterampilan lainnya. Sehingga calon sarjana dapat lulus menjadi sarjana yang mempunyai nilai tambah atau sarjana plus. Adanya nilai tambah atau sarjana plus ini lebih memperluas langkah kepada sarjana tersebut dalam menekuni dunia kerja. Bahkan sarjana tersebut dapat memasuki lapangan pekerjaan di luar bidang peternakan. Nilai plus ini juga dapat memungkinkan sarjana tersebut untuk go internasional, sehingga tidak hanya tenaga
standarisasi. Sebagai contoh antara negara Jepang yang sudah maju dalam pendidikannya dengan negara Vietnam yang masih berkembang. Bila seorang sarjana Indonesia akan memasuki lapangan kerja di Jepang, dapat saja ia masuk ke sana, namun dapat kita lihat bahwa Jepang merupakan negara yang sudah maju pendidikannya tentu saja persaingan antar sarjana Jepang sendiri iudah
cukup tinggi, sehingga meskipun ia dapat masuk dan diterima bekerja di sana, sarjana dari
Indonesia akan mempunyai kedudukan'yang tidak menonjol, sehingga dibutuhkan usaha yang keras agar dapat mengungguli sarjana-sarjana dari Jepang itu sendiri, disinipun nilai plus sangat berperan. Berbeda bila seorang sarjana Indonesia memasuki lapan-
gan
kerja di Vietnam yang masih
berkembang dalam bidang pendidikan dan ekonominya. Dan
apabila dibandingkan dengan Indonesia, Vietnam masih di
bawah Indonesia. Mekipun di Vietnam juga terjadi persaingan antar sarjana Vietnam, namun persaingan tidaklah seketat di Jepang dan lebih mudah untuk ditembus oleh sarjana dari Indonesia. Dan sarjana dari Indonesia akan lebih menonjol meskipun untuk itu juga diperlukan usaha yang keras,
namun bila melihat pendidikan di Indonesia dan Vietnam, Indonesia lebih unggul.
Jarak, waktu dan tempat bukanlah merupakan suatu hambatan di era globalisasi. Sesuatu yang terjadi di luar negeri pada saat itu, pada saat itujuga kita yang berada
di sini dapat
lain meskipun negara tersebut jauh, dapat juga merupakan kesempatan kita yang ada di sini.
Kesemuanya tergantung pada diri masing-masing individu. Pengem-
bangan
untuk
diri mutlak dilakukan memanfaatkan peluang
tersebut.
ahli dan sarjana luar negeri saja yang masuk ke dalam negeri, tetapi juga tenaga ahli dan sarjana kita yang berkiprah di negara lain. Meskipun mempunyai nilai plus atau nilai tambah namun apabila tidak ditunjang oleh kecer-
qolA?uTeir
matan dan kejelian dalam meman-
|G\MI ME[r\Y+\NII
faatkan peluang dan kesempatan,
maka akan sia-sia.
. RENTAI . KURSUS . PRIVAT . PENGETIKAN . SOFTWARE . HARDWARE . SETTING . DESAIN GRAFIS
Kejelian tersebut antara lain dalam melihat terbukanya banyak bidang pekerjaan. sehingga seorang sarjana peternakan tidak selalu harus bekerja dalam bidang peternakan saja.
di dalam maupun di luar negeri. Peluang untuk bekerja di luar negeri bertambah terbuka, namun dituntut pula kejelian dalam melihat negara mana yang hendak di tuju. Sebab di negara yang dituju pun terjadi persaingan antar sarjana, baik oleh sarjana dari negara tersebut maupun oleh sarjana dari luar negara tersebut. ' Dan setiap negara mempunyai
rnengetahuinya.
Kesempatan yang ada di negara
Baik
Deal;,tu*W Don dopcrtkon segero peloyonon di olomot komi
:
Jl. Suporno lO9 Korongrongkol Home poge : http://members.tripod.com/-olkohfi e-moilr noeroel@secretory. net
HUSBANDRY No. 12 THXll997
SUARA. SUARA
MENU|U KT,LUARGA FAPET YANG HARMONIS E.P.P. Setyawan
erawal dari perbincangan
saya (penulis)
dengan rekan-rekan alumni usai
i995 di Gedung Sumardjito dan Temu acara temu alumni tahun
Alumni 1996 di Aula Fapet, penulis merasa perlu untuk mendiskusikan lebih dalam dengan rekan-rekan mahasiswa. Akhirnya terhranglah ide
yang kemudian
para
memiliki banyak kepentingan pula dengan alumni.
Akhirnya muncul
sebuah
penggambaran hubungan antara alumni dan cyvitas akademika. Ada empat bagian di dalam Keluarga Besar Fapet Unsoed, yakni alumni yang terdiri dari
PIryIDA, .IlIlruNcAN.,.E$t$R
pembaca tercinta dapat
:
DALAM KI,IUARGA
Kampus (Fakultas, BPM,
Unit Kegiatan) kiranya dapat melakukan awalan menuju terciptanya keluarga Fapet yang harmonis. Sebuah kasus yang barangkali dapat dijadikan sebagai contoh kecil adalah apa yang para alumni tanyakan pertama kali bila bertemu dengan kami. 'Gimana kabarnya anakSenat,
BAGIAN
mencermatinya lebih dalam melalui tulisan ini untuk selanjutnya dibuat konsep yangiyata.
benak
rekan-rekan (alumni). Pertama, adanya kenya-
taan bahwa sebenarnya banyak anggota Keluarga Fapet (yang berstatus alumni Fapet) yang berkeinginan besar untuk terus menjalin hubungan
harmonis dengan kampus kita ini. Tetapi sebagian dari mereka (yang ikatannya dengan kampus hanya melalui Ikafapet) merasa kesulitan untuk memilih jalan. Kedua, belum terwujudnya apa yang mereka harapkan menyangkut masalah kepastian tata organisasi alumni, yang pada kedua acara Temu Alumni tersebut selalu terlontar usul untuk segera disempurnakan. Ketiga, mereka mempertanyakan ada apa dengan kam-
dari tata organisasinya.
Unit yang telah menempatkan alumni sesuai de-
ngan posisinya, KETUARGA fAPET UNSOED
alumni yang sudah mapan, alumni belum mapan dan Civitas akademi: ka yang terdiri dari mahasiswa dan staf pengajar (berikut karyawan). Semua bagian dari keluarga tersebut masing-masing memiliki ke-
pentingan. Diharapkan kepentingan-kepentingan tersebut berti-
tik temu, bukan saling
yang mereka lihat ternyata maha-
dan berjalan sendiri-sendiri. Saya yakin kita semua sepaham dengan hal ini. Permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana dan dari mana harus memulai.
siswa setuju) kita, HUSBANDRY No. 12
mahasiswa
meng-
orangkan mereka bukan
pus sehubungan dengan kenyataan
siswa tidak terlibat dalam Temu Alumni. Padahal, menurut mereka (dan tentunya rekan-rekan maha-
ke-
pihak fakultas gimana.' Contoh diatas menggambarkan betapa eratnya hubungan para alumni dengan (fakultas) unit kegiatan tempat mereka berkiprah selama di kampus. Tetapi apabila dicermati lebih dalam, mereka yang 'sempat' menanyakan halhal nyleneh adalah mereka yang berkiprah pada unit yang agak mapan, dilihat
Tiga hal yang wakru
itu muncul dari
anak unit. Siapa
tua senat, siapa ketua BPM, gimana mereka,
TAPET UNSOED
menyebar
sekedar mengharap bantubukan 'kail.' Itulah salah satu hal yang tak jarang membuat alumni dengan senang hati melu-
an berupa 'ikan'
angkan waktunya untuk 'hanya sekedar' menengok adik-adiknya.
Inginkah kita semua memiliki kangmas dan mbalcyu yang baik seperti itu ? Kiranya kita mampu bersama-sama mencoba mencari jalan terbaik untuk merealisasikan pemikiran di atas. Sayang bila harus menyia-nyiakan perhatian mereka.
Penulis adalah Mahasiswa Fapet Unsoed'91
TIIXllgg7
47
.,
l
.
',,;;;.;
I.ICAPAN
fi'.s;;ii/t:i,t, tzi, Z(Jiii ;
....',,,,.,P,eriodC::
Mei,
iii:ii:i
tYi g?
31
,, .
,
.,i,i,.::.'::'::'
]::::,:, :::,,,.:,], ,::,:,,,,, Titlk Eko Saschti;,S,PJ, ::::
.
32t,.:f.tlr:|la,ina6\rrctlr:r3â&#x201A;Źf
:
:
rft iko;rrr$irFti:
33. Widbnohior,,S,,Pf, , -,r ,rrrr:,, ' 34 Zsenol M"*mofo,.S..fr ......i,. Toh*'r'.iiffi gke$......ili992:,,{Eril.)..i.,,i,i.i..:ii.i.ii:i,
Tohun,Ang*oton,}991 ($:
t,)
HUSBANDRY No. 12 THXll997
I
,,r r,,,r .: -:';:;{ temb' ei,t ,Sep .,;,,1,9 97 ;
:
:::,,:,:,,,
i:
5;:Atbk:wdihost{rtl. A.Md.Pt, O, ArttoArivoningsrr A.Uo nt
:,,r::,::r:il:::r rfton::\ili]uyUnlo"::AMO;Flir,i,.rlr..::,
1,r,
t66ong,:UminJ<trlfrr 51el; ;,
rt
10.
: .:: :.'
.i
, ,:
,.r
: ,,' , 1
I
::r 20
l"Eaomcl.rl:'Flrr., ,r: , Rorov'.:rr.Dwr Astun
il. $]f,l|S,'"iXii
,,,
S'Pt'
*lt
,
.
1
5., El<s l?Oklro'ofr.lh; : A: :Md;Pt;:
l7
" i. {h-ad Htlni Wipa'vo. S Pi. 4 A $€n/uwcn:prq:lepr*r:Nugroha a.Pt. s.r,1,
7. ,)andDi, t 8. -.tssn: i 4.
i{i-sdiycnto
A. Anr'gsrn' n'rulo-a''
!, lonuun,Setyacii;eMc,F!, :, ,,1:; ttfittos1 ,W.1,::A{$1F1 ,,,,., -4, lnnfo
1.X. ,,,
-h.n.; f ,$t
,' ,::
8. Darji Hinlto.lno. A.Mo : ::,i,;.;tio vuiionto;:,n;MO'Pf;' 10. Foti'nof,.'A Md.ft ,1,1.
?ofig SschticF. S. Pt 1 B:: :t?; DUh Arrd,y+na A 19. Soreh
?0.
\suf,
Sisnonto
S,Pi :ttFtt 9r Fl;,.,',
',,
S Pt
.,,.,',,.:,,,
:7
Y- -
t.. nnOi
..,',8,I1.:Srip{fyqh}Cqi,,:Aih/!d,;,Fit:!:!:!t,,,,:r,,:.r,:.,,,:
....a-n '..r,r,.,.:,,
::
.. .
, ::t:
.:.,.
Aa*h'qra,.SPt.
8sfi bqhg: 1${gen0,
'Si
.
Pt
.i2. ,)u,urc Yr.Ji Nr.droho A M{l Pl 43. Scrrncto tekflrfJr-, A MO.P'. .i.1 ra.',] i-Arlnc. A |!1d ] 45. S,t Aar.Jr A \ld::
ln.
Scoicftj. A
P|.
47 Sug,t6
.qgus"ru Suss.c. a..:\4d F' 48. Suho-c.-"YJ, A.Md.PT.
50, Suyo-L A.Mo
Pr.
5i, S/srlf BLotono A.Mo
Pi
..1,.09*1,.,....,.................li...i...l.....l...........l......,..
Alis Proqgno ,A.Md;Pt.
5J. Tn Murniofl. A.l'r{d.Pi. 54 kroncr WictorlD. A.tu'rd Pt ffi. Umiyotrn" A H,to Pt 56 Usrboh. A Md.P.57. Wohyudin BLdivonlo. A Md Pt
.
Ft!:i:,:...
S,Pt,
38. Nurloeia Hcyon A iUc.P+. .19. ?e*no 4oflila./Gni. A.tuld Pi. /.C. l(orf kc Deu,i. A tuld Pt.
49 Sunorto, A Mo.P-.
t.,2r,Adi:,Sukoqoi,tA,MdrPt:::::::ii:ti::...:,,:,'i::it..'.,,':,,'.',,,1,. 41;
.
.
.,
.
.,,
.i. . . . .
',,
,
.
Sngnnap T4nggota 7.1nft penezbttan 7. Eiqi Rokhoyoli. S.Pi.
HUSBANDRY No. 12
I
Tltxllgg7
P't
5!. Tedi Budi PurworTo. A.Md.ft.
.:.:3:t.tAgUS:'SU!'rOf flol :,{:i:114d]ptl
::: ,,,',
NunungNtchayqflilA,Mc)pt.','
"nc S{-s.:n*i A Md 4i. fEo
'.'
-rrivonto,,,$'Pr,,;,nc;:,,:,:;,ll,,l
,
35. Mtj{1tclrSoq.t. A l,4o Pt r,:::3,5;
37 Nur Khoiid Foloni AMa :::::::,,:rr:r::
,,," .,......,......'*...**..*,*tnot..A,Md,tr'...,...1.1....,,..........,..................
.
. 3. fudi Probowo.
961**o,,Nrx:Cohypni,,"4rMS;Fi;
,:.:,:r,''.,
?2. rJnong H€ndssyorl A.Md.Pr
Tohun Angkoton 1992: ,,,, :,2,
. ::'i
S.Pt.
?3. Sri Seiysni Fsburrnssuri; S:14;,"r:..,: ?4. SLrgerg Dwi lruryonc. S h, 'l). s,rlof o. 5.Pt. 2o Tegun Sudi Furworto, S Pi.
,,
'
... ,::
16. \,1c.-hoq.]d r-fhr.lrro SuLc A Mo.Pt. i7. f?. I?,-rnon ipek r . A.t\.!J Pt 18 Scrwo Pnhc4o. A Mo.Pf. 19. Suorro A Md Pt ?0. S"Lgerlg Eko Pombrcfi. A.Mo.P-.
S.Pt.
Qfhmad MujcyonC.
r...,,
hdah
-i4 VjfiOkrudin \4dPi, A
Pl
lJ irnorr Sr4,;1s: 6 A.MC.tl lLs^:^ t-!iusri)l;1. P rt.:1.tr. 'i. ,O.,-. )-610, A V4.j DT
Promuo,i s.Ft
I
:,
Ft.
.3!,.Hna Suliwaningrum; A.Md.Pi. J3. \loit,j Firdi Llomr A tid.Pl.
,
P ,49 1,.:!5,t31, 5:, i; Jcn; ;Joippl 3 k. i'. ('6tl.fo ).P:. 12. VOn A" icrr.s\' 5 Pt. 13 l',4uh Mc rut,$.ft .-i4. :\Jidn.or
I
II
Pl'
Elsi Urx.uowoti. q.tlA.pt u Hor/cnto, A.Mo Pt. 28. Sbordfuoh r(,slicn*t. A.Ma.Pt 29. boi-,. A Md.F-\ Jll. ,oti Ah.grohD. A.MO.PI. 31. Jun|crH. A.VlO.F-.
2l
l;
,,, :,'
21. k]o Ay.-r Kurndro Sori. .A Md h 21. bs Dl€no ivlo"itido. A.,Md.Pl :26
'lD.
,
.,,
21. t-€,srv DyaF hondoi'oni A.Md.Pi,
.8. Iof.g Kurniowcn. 5 Dl
15. Prryontcro.
:,:
'o Gorder Wof.ru Prrtonc A.l.4o 2C *ery S{nodi A Mo.P,
S Pt
ocrcng
:
ft
22 nldi Ro-nor,,rgru-, A.Md
5,
::
16. ando,r {gustJolt ArMdrPll Eni JL,r1,ot( A Md 18 Enj I'riohurL'1i. a r'.,tO.Pr.
' . Ev{ Rioni. S.Pt. .Cr,"ni,
Droh Heroni. A Md.Pt.
]:.'Iir
,
ioilu$.Ah$l(ctq".1B'........'.......:.'.i'':...::il.ffiHr.iIl,,.o', I
r,r:::r:r::rr:r:
i:i$Wt:rWolxVuningshr A :MdiPJ.,, ., ., .,, i i,,,, ' ,,,,,,1,t,,,18yql1i:WohBfilngrur.n:ArMd':Ft.i....:,' '.'i r,r,i' 13. edi 5optol.ro. A Md,Pt. t {. Edi Sukrsno A Md.fi. :.
a
..,..,s,nrrov
,]{r,t,[Oi!i]1obo, St,P]i;i:.
:::,::,,:,,,,,,.,,,:, , ::,,,,r,
i I
3. lrr$i P-,figgrser,l. SrPt a. nolsun inJig s sorrro*Lrr. s
..:8. Dcrmln. A.Mc.Pt. ':' 9r: Dqwl Nlugrcyonl A Md.Pt.
d{us|andty
ll
'
tr h {
c lrt
In & {
I *
rLt
t, tr $
a
//
RAN 21-23
.
"
,,.q-,
v66vadintni$H
rr
2908. 515692 rAX. 0274"510240
/./'
--<--\
I
I
/-=--\* - \
uoat kue 7 4-e
'
Tlt\l6C2AL
.TIM BERSIH 6U.
NUN6 EERAN6
NYAPO HALA. MAN SAT(PII'I6
KAT
MUN6KJN MER,EK^
TERtaUJ Ste$k SEH
IN66A KuR.AN6 RES
AkU fmERAgA A"stN6 DI PADEPok,AN t€,Y1PAT DULU
KIIA
BELAJAR,.
Sclu1g APAKA+{ POTEI{SI ?E.
TERNA(A,,l
ICITA
3ET.UA6 IJ.SAHAMU DALAM MEmAJUKAN
DO
NIA PE-TER-NAKAN
ff'-kiffilr t'! *.*i'., llf
v "
_.
a
I
,*+,
,,i i
W
E?ab.-arE1 i
#.tguffiffi ffirerem* rctu
I,4ILfi !ryR?[/JTAI.7.AN
rh Ljj ";j MEDIA ASPIRASI & KOMUNIKASI FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED
I
o6/t{W/ott