LIK lr}
rYIISMN,DRy
Y--Jfr
+, at ,,.ffi B_+
I
rg*tst
rffi l+,:
n'*t
tppfto,r
:.a.tr
Iu,'r
n-
:
NGGA
#
PHoFit
EDITORIAL
SUSUNAN PENGURUS HUSBANDRY MEDIA ASPIRASl FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED
Pelindung Dekan Fakultas Peternakan Pembantu Dekan lll Ketua Senat Mahasiswa Penasehat Drh. Dwi Prabowo lr. Kusuma WidaYaka lr. Budi Rustomo lr. Dzoeharso BPW Pemimpin Umum
Hotma Parulian Sihombing Sekretaris
Nuriana Budi Cahyani Rahmi Ma,rdiningsih Bendahara
Sri Ambarwati Erma Elyani Pemimpin Redaksi Fadlun Chambali Dewan Redaksi Tjatur Lukito Nur Setyo Hadi Utari Widowati Reporter
Tatang Eko
P
Pardiono Triana Artistik/LaY Out UdaY. R. SYas
Soehendro Joewono Usaha
A. Herman Sumarna Sirkulasi
Agus Budi WaluYo Percetakan Kusdiarto
-
lsi di luar tanggung jawab percetakan PT. Bayu Indra Gralika
PIR PERUNGGASAN MAKIN MANTAP ? lR perunggasan sudah berjalan lima tahun. Perkembangannya terus diamati. Husbandry kali ini pun ikut pula mengamati perkembangan tersebut khususnya di daerah Cilacap dan Kendal. PIR sebagai kebijaksanaan yang diarahkan untuk melaksanakan Keppres 50/81. Ketentuan-ketentuan teknis tersebut dltuangkan dalam surat Keputusan Mentri Pertanian No. 330/342/Kepts/5/1 984. Pl R perunggasan diakui sekurang-kurangnya saat sekarang ini merupakan alternatif yang terbaik untuk menyehatkan dunia perunggasan kita yang sering dilanda kelesuan. Usaha dibidang perunggasan ini sekarang banyak mendapat perhatian masyarakat, hal ini dicerminkan semakin semaraknya kegiatan dibidang perunggasan, baik perusahaan industri yang berperan sebagai inti maupun peternak yang bertindak sebagai plasma. Disamping itu juga semakin populer kegiatan beternak ayam sebagai lapangan kerja baru. PIR sebagai pola pembinaan usaha peternakan, hal ini dilihat dari sistem yang menempatkan semua unsur dalam derajad yang sama. Hal ini mengingat inti-plasma berada dalam jalinan kerja sama yang saling menguntungkan, dan mendorong mereka untuk mematuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab. Dari sistem yang demikian rasanya memang patut kita mengharapkan hasil yang mennadai, berupa makin mantap dan terkendalinya usaha perunggasan di semua sektor. Memang sudah dapat dipastikan bahwa rencana diatas kertas biasanya berbeda dengan yang dilapangan. Walaupun belum dapat dikatakan berhasil, namun beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan jumlah inti. Plasma dan-peningkatan lain yang berhubungan dengan PIR Perunggasan sebagai model Pembinaan. Namun hal initidak menutup kenyataan masih adanya beberapa permasalahan yang menjadi faktor penghambat baik pelaksanaan PIR perunggasan maupun usaha perunggasan secara menyeluruh. lni terlihat hubungan kerja sama antara inti dengan perusahaan industri belum harmonis. Demikian pula kerja sama antara inti dengan plasma belum mantap. Hambatan yang berupa Penyaluran SAPRONAK yang belum lancar, terlepas dari apa yang menjadi penyebabnya, menunjukkan perlunya penyempurnaan kerja sama inti dengan perusahaan industri sebagai pemasoknya. Juga kerja sama intiplasma maslh banyak kelemahan, terutama dibidang pemasaran hasil produksi peternak plasmanya juga masih jauh menerapkan sistem rati yang benar. Hal inijustru peternak yang sering menerima kerugian. Hambatan datas ditambah dengan harga sapronak yang terus melangit, semenlara harga telur dan daging ayam yang terus dilanda badai. Sehingga pencapaian sasaran PIR Perunggasan masih jauh. Oleh karena itu salah satu usaha untuk dapat membantu suksesnya Keppres 50/81 melalui pola PIH Perunggasan perlu dijajagi kemungkinan kerja sama dari inti-breeder- feedmill dengan menangani masalah pasca panen dan pemasarannya maupun pengadaan SAPRONAKnya. Bagaimana pola kerjasama tersebut tergantung perjanjian yang disepakati. Rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya merupakan syarat bagi keberhasilan program PIR perunggasan.
F::a<si rnenerima naskah atau {ulisan yang sesuai denga* isi maialah. Diketik dua spasi atau ditulis tangan asal rapi *udah dibaca. Redaksi berhak mengubah naskai tanpa mengubah isl dan maksud lulisan. Bagi naskah yang dimuat imbalan yang sepantasnya. Dilarang keras me*gutip isi malalah datam bentuk apapun tanpa seijin redaksi. ai..a=a-
=:leri
I
L
/
.
SURAT PEMBACA
ENGAN terbitnya HUSBANDRY Media Aspirasi Fakul-
tas Peternakan Unsoed edisi ke 2 tahun 1989, maka saya : Nama : lr. Siswadi pekerjaan : Dosen Tetap Fakultas
memutuskan
:
yang akan ditempuh adalah sistim manager yaitu PENGURUS -------
akan menjual dengan harga yang sangat murah asalkan ada yang membeli. Akhirnya
General
konsumen mudah untl.rk me-
fungsinya seperti 3.
Manager. Pada alinea pertama halaman 8
a. Kalimat ke 2
nekan harga susu, apalagi pro-
bahwa kami adalah seorang manager. Kalau didalam koperasi
sendiri sebutan manager untuk diri kami memang tidak salah. Jelasnya adalah sebagai berikut : Kami dipilih kembali meniadi
HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
duksi susu semakin
hari semakin banyak. Dengan munculnya masalah
:
tertulis : Pada saat itu diawal tahun 1986 telah ....... yang benar : ....... tahun 1987 telah ......... b. Kalimat ke 4 : Penjelasan
:
siap menampung susu. Proyek memang tidak menampung susu dan Proyek telah menginformasikan kepada calon peternak bahwa suatu saat harus ada koperasi untuk menangani
ngatakan kepada reporter saudara
peternak yang lain belum bisa menjual susu sehingga dia
:
2. Pada penjelasan identitas kami tertulis Jabatan Manager. Sebenarnya hal ini kurang tepat kalau disampaikan dalam forum resmi dan kamipun belum pernah me-
sumen. Misalnya ada peternak
yang bisa menjual susu dengan harga Rp. 600,J1t. tetapi
GENERAL MANAGER MANAGER UNIT USAHA dan karena pada saat sekarang koperasi belum mampu untuk mengangkat seorang Manager maka kami diberi tugas yang
Permasalahan yang muncul bukan karena Proyek belum
proyek.
langsung ke konsumen. Terjadilah persaingan harga susu yang tidak sehal antar peternak karena terbatasnya kon-
sehubungan susun-
intern
tidak ingin mencampuri
lai menghasilkan susu dan susu tersebut mulai dpasarkan
an organisasi koperasi Supraba
wawancara. Berikut ini saya sampaikan penjelas-
bagian luarnya yang ada kaitannya dengan koperasi dan kami
adalah karena sapi sudah mu-
koperasi Supraba tersebut telah
pernah saya sampaikan dalam
keberatan karena redaksi mencantumkan nama saya, padahal kami hanya menjelaskan proyek dari
sebelum terbentuk koperasi
pada Bulan Januari 1989 dengan Jabatan Pembantu Umum. Secara operasional, sesuai hasil rapat
yang pertama kepengurusan
Peternakan Unsoed. merasa keberatan atau kurang setuju dengan dimuatnya topik yang berjudul "Proyek Tidak Siap Menangani Peternak" karena banyak hal yang tidak benar sesuai dengan apa yang
an dari hal-hal yang kurang benar atau tidak benar dalam media tersebut : 1. Judul terlalu kasar sehingga dari judulnya saja sudah memberikan fonis kepada proyek. Kami ber-
pengurus Koperasi SUPRABA
permasalahan pemasaran
susu dll. Dijelaskan pula dalam
perjanjian sumba kontrak bahwa setiap peternak harus masuk sebagai anggota koperasi. Permasalahan yang muncul
tersebut dan masalah lain seperti kebutuhan konsentrat perlu segera dibentuk koperasi. Pada alinea ke dua kalimat per-
dan lain-lain, maka
4.
tama, tertulis
:
"Koperasi dibentuk karena ketidak siapan proyek dalam menangani penampungan produksi SUSU,,.
Kesimpuian dalam penulisan ini akhirnya salah besar. Koperasi dibentuk bukan karena
ketidak siapan proyek tetapi
masalah pemasaran susu yang harus segera ditangani. alinea ke tiga. Penjelasan : Rendahnva rpoduksi itu disebab-
5. Pada
SURAT PEMBACA '
kan karena hal-hal sebagai ber-
peternak mengalami kesulitan
ikut:
hijauan.
a. Sapi yang produksi baru pada
Kesulitan pengadaan rumput ini merupakan masalah di peternak dan bukan masalah proyek. Pada sub topik "Pedet Mati Ditangan Proyek".
laktasi pertama.
b. Pakan terutarna konsentrat, belum diberikan secara cukup. Belum diberikannya konsentrat
secara cukup karena susu yang dihasilkan masih belum
mendapat pemasaran yang
tetap dan hal ini terjadi
sebelum ada koperasi. Setelah terbentuk koperasi, pemasaran susu sudah teratur dan konsentrat sudah disedia-
kan koperasi sehingga produksi susu ada peningkatan. Jika ada sapi yang produksinya
masih rendah, hal ini disebabkan sapi tersebut sudah mencapai bulan produksi ke lima atau lebih. Konsentrat dari proyek itu hanya merupakan bantuan dan bukan kewajiban untuk mempasok konsentrat se-
hingga hal ini tidak bisa dijadikan masalah. 6. Alinea ke empat. Penielasan
:
Memang setelah masalah-
masalah tersebut diatas yaitu tentang produksi dan pemasaan, pada awalnya semangat peternak mulai menurun. Tetapi setelah pemasarannya stabil dan peternak sudah mulai mengenyam hasil susu, semangat peternak mulai bangkit bahkan kalau dilihat saat sekarang semangat peternak cu-
kup tinggi. Hal ini terbukti oleh banyaknya warga Desa lainnya yang ikut mendaftar sebagai peternak baru. 7. Alinea ke lima. Tahun penyebaran yanE betul adalah 1987.
8.
dianjurkan oleh proyek agar tanaman rumput sebaiknya ditanam pada pekarangan yang kurang produktif untuk pertanian. Tetapi karena tanaman rumput unggul di lahan pekarangan ternyata hasilnya tidak memuaskan .maka banyak peternak yang menanam hijauan di tanah sawah.
Sapi datang ke peternak justru pada saat peternak menanam hidi pekarangan sehingga
jauan
angkutan serta ienaga maka pedet segera ditarik olgh koperasi. Kemudian penarikan pedet dihentikan karena koperasi kekurangan dana untuk pemeliharaan. Penarikan susu untuk kepentingan pedet adalah Koperasi (bukan Proyek), hanya pemeliharaan pe.
Judul sub topik ini tidak benar, karena : yang dibahas sangat komplek bukan hanya perpedetan,
proyek tidak mengelola pedet secara kolektip dan yang menarik setoran susu- adalah koperasi. 9. Alinea pertama, kedua dan ketiga hal. 9 Penjelasan : Salah satu kewajiban peternak pada sistim sumba kontrak adalah bahwa tiap 1 (satu) ekor induk
det tersebut yang berlokasi
Pedet yang sempat ditarik oleh koperasi dan dipelihara adalah sebagai berikut: Data sampai 1987 : pedet yang ditarik 339 ekor terdiri dari 179 ekor jantan dan 163 betina. Kema-
tian 76 ekor yang terdiri dari 49 ekor jantan dan 27 betina.
Bulan N4ei '1989 pedet yang dipelihara hanya 93 ekor betina berarti mortalitas pedet betina 57 per-
turunannya yang berjenis kelamin betina dan berumur sama dengan
induk pada saat diterima
pe-
sen. Persentase ini bukan dari
ternak.
keseluruhan pedet karena untuk pedet jantan ada yang dijual yang
Sebelum sapi paket diberikan kepada peternak (belum ada Koperasi), proyek mempunyai inisiatip untuk memperingan beban peternak yaitu agar pedet milik
nantinya untuk mengganti pedet betina.
Kematian pedet yang cukuP banyak ini disebabkan oleh beberapa hal :
peternak dikelola secara kolektip oleh koperasi sampai siap disetorkan ke proyek. Dijelaskan selanjutnya bahwa dalam pemeliharaan secara kolektip
a. Koperasi belum siap
secara kolektip tersebut, peternak tidak menanggung resiko.
c.
Asalkan susu yang disetorkan tercapai berarti peternak sudah setor sapi ke proyek. Menukar pedet jantan menjadi
betina, sehingga didalam
pe-
meliharaan pedet secara kolek-
tip tersebut jantan dan betina tetap ditarik. Koperasi yang baru terbentuk harus segera menangani pemasaran susu dan mengelola pedet,
sehingga banyak masalah yang .timbul. Sebenarnya Koperasi pada saat itu belum siap mengadakan pe-
sepenuh-
nya untuk mengelola pedet. b. Terhambatnya setoran susu dari peternak sehingga tidak
tersebut, peternak diwajibkan untuk menyerahkan susu sejumlah 2750 liter untuk tiap 2 ekor pedet atau 1375 lt/ekor pedet. Susu sejumlah tersebut diatas digunakan
untuk: a. Biaya pemeliharaan sampai umur siap setor (+ 18 bulan) b. Resiko kematian. Jadi apabila pedet mati pada saat dikelola
di
proyek.
yang diterima, peternak harus mengembalikan 2 (dua) ekor ke-
Masalah hijauan, sebenarnya menyiapkan lahan untuk rumput adalah merupakan kewajiban peternak penerima sumba kontrak. Dan
narikan pedet tetapi karena Pro-
yek membantu menyediakan : kandang, lahan dan fasilitas
mencukupi untuk kebutuhan hidup pedet tersebut. Hal-hal yang saya sampaikan ini hanya masalah yang bersifat men-
dasar dari kesalahan tulisan
-
saudara.
Lewat surat ini kami mohon agar dijelaskan kepada semua Pembaca hal yang sebenarnya dan sekaligus untuk menghapus Penilaian yang kurang baik terhadaP
diri kami. Apabila dalam tulisan ini masih kurang jelas, kami selalu memberikan kesempatan untuk wawan-
cara lebih lanjut. Sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu apabila dalam tulisan ini terdapat kesalahan, oleh karena itu apabila
dalam tulisan ini terdapat kesalahan kami mohon maaf. Hormat kami lr. Siswadi HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
SURAT PEMBACA Husbandry Yang keren, Pertama saya mengucapkan
selamat atas penampilannya yang kedua dan sukses untuk crew Hus-
presensi (bukan pretensi)". Saya gunakan sebutan "adik" sebab saYa lebih tua (senio0 dari Pada adik
(junior). Saya bangga memPunYai
bandry.
adik semacam Hermawati yang ma-
Akan tetapi ada sedikit keganjilan mengenai cover depan dengan isi laporan utamanya. Sampul depan bergambar ternak domba, ternyata
berani. Senadainya saya punya adik seperti Hermawati dan semua maha'
laporan utamanya tentang peternak-
an sapi perah. Oleh karena itu sebaiknya cover dan laporan utama harus ada keterkaitannya, sebab cover merupakan gerbang suatu majalah.
Terlepas dari itu semua saya bangga bahwa majalah Husbandry sudah menampilkan yang terbaik, isinya pun tidak kalah dengan majalah fakultas yang lain. Saya sebagai penggemar berat ma-
jalah Husbandry sangat menantikan edisi berikutnya. Harapanku lebih
siiiip tentunya. Semoga
!
MOHIR'84
UNSOED AKAN PINDAH ? Diumumkan kepada seluruh Sivitas Akademika Universitas Jenderal Soedirman, khususnya Fakultas Peternakan. Sehubungan dengan adanya desas-desus yang menyatakan bahwa Unsoed akan pindah, maka bersama ini perlu dijelaskan bahwa Unsoed tidak akan akan pindah. "Sama sekali tidak benar dan tidak ada rencana bagi Universitas Jenderal Soedirman akan pindah
nis dan idealis, yang seksi
siswa baru (junior) adalah Hermawati-hermawati, saya yakin deh!, dalam jangka waktu yang tidak lama peternakan akan rnempunyai kualitas mahasiswa yang cukuP handal. Adik, apa yang anda kemukakan itu bagus sekali dan nampaknya para senior dipaksa mengakuinya (bagi
mereka yang melakukan). Tetapi
masalahnya bukan sesederhana itu,
adik harus menyelami
kehiduPan
mahasiswa peternakan secara
Badan Perwakilan Mahasiswa, setetah mendapat penjelasan resmi dari Universitas Jendral Soedirman melalui sebuah surat yang dikirimkan kepada BPM Fak. Peternakan.
Badan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Pertanian rtd. KETUA UMUM
BUAT HERMAWATI PADA Husbandry terbitan nomor llTh. l/1989 pada kolom "kerling" termuat tulisan adik yang berjudul ',mahasiswa dan budaya titip HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
ke-
Dengan hormat,
Rasa banggq mengiri mahasiswa Fapet khususnya, berhubung bertambahnya staf pengajar mereka
yang bergelar Doktor. Jenis gelar ini memang amat langka di Unsoed. Namun, rasa bangga dan gembira kini berubah jadi Stres dan momok yang amat menakutkan buat mereka.
Sudah menjadi ciri kehidupan manusia bahwa dia tidak akan lepas dari halangan atau ujian. Sakit dan kecelakaan adalah halangan yang datang tanpa permisi tanpa kita bisa
menolak. Dan, lembaga manapun maklum jika ada seorang berhalang-
seluruhan, memang yang anda temui
itu
mahasiswa senior yang titiP
presensi saat itu. Apakah adik yakin mahasiswa junior tidak pernah melakukan? Nah, sekarang yang penting sebagai tolok ukur tauladan bukanlah kriteria angkatan atau umur, melainkan perilaku. Contohnya dari senior anda yang baik-baik dan buanglah
jauh-jauh yang bersifat tidak baik. Sebaliknya senior anda pantas mencontoh anda bila baik dan tidak pan-
tas meneladani contoh anda yang tidak baik. Okhey ......
an karena sakit atau terjadi kecelakaan. Bagaimana dengan di Fak. Peternakan. Banyak kasus teriadi
fu)jr'iiP'u'
ada tugas dari universitas, mahasiswa yang harus menanggung nilai
praktikumnya hilang. Paling tragis adalah mahasiswa yang jelas-jelas
membela nama Fak. Peternakan
tempat".
Demikian pengumuman dari
dan
SURAT BUAT YANG MULIA
ww;ffi* "eo
-yuv1-i6';'ij
hingga patah tulang harus ditandu ke
kampus hanya untuk ikut praktikum. Belum lagi mahasiswa yang kecelakaan dari sepeda motor harus mengulang tahun depan. lni 'kan sudah jatuh ketiban tangga.
Sangatlah tidak bijaksana jika sikap tak kenal kompromi terus bapak pelihara, hanya karena untuk "prestise diri/golongan". Dan tak ada manfaatnya gelar tinggi yang bapak
capai dengan susah payah hanya menimbulkan rasa gerah di kampus. Akhirnya semoga kasus ini tak terjadi lagi menimpa khususnya adikadik kita di masa datang. Nama dan alamat pada redaksi 5
UTAMA
PROYEK SEL PETERI{AKAI\ DI BIDAI\G PERUhIGGASAI\ bingan dan penyuluhan dilakukan oleh Disnak tetapi sekarang telah diberikan langsung oleh PPUI. Untuk
Tegar lndo bimbingan untuk para peternak dilakukan sendiri yang diadakan intensif tiap bulan minimal sekali. Disayapgkan bahwa mereka
tidak mengadakan kerja sama
de-
ngan PPUI sebagai lembaga resmi
telah rnenunjukkan, perkembangan yang sangat pesat.
an-penyimpangan. Antara lain di Tegar lndo yang membina PIR Perunggasan didaerah Sukorejo Kab.
Menurut data dari Dirjend Peternakan populasi ayam pada Pelita I mencapai 82 juta ekor. Jumlah tersebut
kesepakatan maupun ratio, perjanjian yang- mereka sepakati adalah
ENINGKATAN pupulas[ ayam
meningkat pada akhir Pelita ll mencapai 125 Juta ekor dan pada akhir pelita lll 212 jula ekor. Hal ini mendasari timbulnya PIR Perunggasan
Kendal disana tidak ada plasma dimana Haspronak Plasma sepenuh-
nya masuk ke Tegar indo sebagai I
nti.
bagi peternak Unggas. Mereka hanya mengadakan hubungan secara integrited. Sapronak dan haspronak yang berhasil merupakan keinginan yang
sangat besar bagi tiap peternak.. Tegar lndo yang merupakan PT dan
mempunyai cabang di daerah Purwokerto, Kendat dengan pusat di Semarang menyediakan Sapronak 100% dengan penerimaan haspronak
men-
Dua daerah sebagai sampel dari pelaksanaan PIR Perunggasan ada-
dari peternak juga 100%. Hal inijuga sama dengan di Kab. Cilacap dimana
cegah fluktuasi harga Sapronak dan Haspronak, dan yang paling penting adalah untuk mencegah persaingan
lah daerah Sukorejo Kab. Kendal dan Kab. Cilacap. Dari dua daerah tersebut dapat perbedaan dimana Kab.
3 poutry shop yang bertindak sebagai inti yaitu PS Teguh, PS Gumilir dan
antara petani ternak besar dan petani
Cilacap menggunakan Poultry shop sebagai inti dan para langganan pultry shop tersebut sebagai plasma. Untuk daerah Sukorejo inti tersebut langsung dipegang oleh Tegar lndo yang bergerak dibidang Trading
yang salah satu arahannya
peternak kecil. PIR Perunggasan itu sendiri ter-
diri dari 2 unsur terkait yaitu lnti sebagai penyedia Sapronak, Haspronak, bimbingan dan segala aktifitas yang menyangkut kelancaran proses produksi dan plasma sebagai
pelaksana produksi. Dari situlah keterkaitan antara inti dan plasma sangat erat dimana inti yang biasanya dilaksanakan oleh pernegang
Farm.
Sampai sekarang 3 buah inti telah berjalan dengan baik di Kab.
nyediakan segala kebutuhan plasma.
Cilacap dengan jumlah anggota plasma masing-masing sekitar 25 peternak, sedang untuk Sukorejo hanya ada satu inti yaitu Tegar lndo dengan jumlah plasma sekitar 33 peternak.
Plasma sendiri terdiri dari petani peternak dengan skala usaha yang
adalah terperasnya produksi peter-
modal yang besar karena harus me-
Suatu hal yang tidak diinginkan
kecil. Kerja sama tersebut bukan
nak hanya untuk kepentingan terten-
hanya didasarkan pada penyediaan
tu. Dari pokok permasalahan itulah maka bimbingan dan penyuluhan pada peternak dilakukan secara intensif. Untuk daerah Kab. Citacap rnenurut hasil wawancara kami de-
materi tetapi dalam pemberian pengetahuan tehnis. Tidak selamanya program dapat
dijalankan sesuai dengan juklak yang telah digariskan. Dari hasil-hasil yang didapat oleh tim Laput Husban-
dry terdapat beberapa penyimpang6
ngan kepala Dinas Peternakan Kab.
Cilacap bapak Drh. Mashuri, awal berdirinya PIR Perunggasan ini bim-
PS Shinta dimana Haspronak dan Sapronak dilakukan 100%. Permodalan yang diberikan pe-
ternak juga mengalami perbedaan. Tegar lndo memberikan modal pada peternak yang berasal dari kredit dari BRI yang penyerahan kredit tersebut dilakukan dengan jalan menyetorkan
Haspronak mereka sebagian untuk
pelunasan kredit. Untuk daerah Cilacap mereka hanya memberikan sarana kemudahan pada Sapronak,
hal ini dimudahkan karena
para
plasma berasal dari para pelanggar: dari Pultry shop tersebut. Berdirinya PIR perunggasan di daerah Sukorejo ini menurut Manajer Tegar lndo bapak Roshidi pada tanggal 10 Nov. 1987 yang menamakan plsma Cindi
laras. Mereka tersebar di daerah Sukorejo dengan kapasitas produksi natara 200 sampai 5000 ekor. Sampai sekarang hasil yang didapat
cukup memuaskan dengan puncak produksi sampai 97% dengan feed conversi 2,3. Untuk daerah Cilacao ini HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
UTAMA Dinas peternakan sudah mengadakan pendekatan pada tiap{iap PS sejak tahun 1978 dan semenjak itu dikukuhkanlah 3 PS sebagai inti. Dalam perjanjian kerja sama antara plasma dengan inti adalah ratarata memakai perjanjian atas dasar
kesepakatan hal ini dipakai di Cilacap sedang untuk Tegar lndo mereka tidak mengenal hal tersebut yang ditekankan adalah Haspronak
harus masuk 100% untuk membayar kredit yang mereka pinjam dari BRl.
Kecenderungan f luktuasi harga Haspronak dan Sapronak masih menjadi momok yang menakutkan dimana hal itu dapat berakibat gulung tikar terutama para peternak skala kecil. Untuk itulah mereka berusaha memperlicin jalannya pemasaran yang antara lain mencari daerah lain sebagai lemparan pema-
saran seperti daerah ,Jakarta, Bandung bahkan Purwokerto. Satu hal pokok yang tidak bisa dihindari adalah tidak tahannya produk peternakan untuk disimpan lama. Untuk itulah para lnti peternak unggas
dituntut untuk
jeli
memandang
daerah-daerah pemasaran. Tetapi hal
ini dibantah oleh bapak Rosidi
karena produk peternakan khusus-
nya unggas tidak akan jenuh
di
pasaran selama belum ditemukan mdkanan sintetis pengganti telur ataupun daging. Lebih lanjut dikatakan yang penting para peternak
sudah siap mental untuk berwir* swasta maka problem apapun pasti akan ditemui jalan keluarnya.
Dari hasil-hasil- yang didapat oleh tim Laput PIR Perunggasan yang dilaksanakan didaerah Cilacap
dan Sukorejo sudah dapat berjalan dengan semestinya walaupun masih terdapat masalah yang dihadapi tetapi dapat terpecahkan. Yang lebih menggembirakan lagi menurut bapak
Drh. Mashun yang lulusan UGM ini perayaman didaerahnya berhasil menggondol juara lll tingkat propensi
belum lagi itiknya yang berhasil menggondol medali perak tahun ini. Harapan yang didambakan dari adanya proyek sel ini adalah terangkatnya para peternak berskala kecil dari problem tradisi yang sering menimpa mereka terutama fluktuasi harga baik Sapronak maupun Haspronak. (EPtrP',DE HUSBANDRY)
HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
Mampukan seperti ini PIR Perunggasan kita (Asian Agribusiness)
UTAMA
PnoEEs PIRUNcGASAN PTLTTA Lmn Oleh : Herman Sumarna nggas merupakan ternak yang
cukup populer di negara lndonesia bahkan di dunia, karena setiap orang mengenal produk yang dihasilkan khusus, misalnya saja
diturunkannia Keppres nomer 50 tahun 1981 yang mengatur tentang perunggasan. Namun tulisan berikut ini bukan untuk membahas peraturan
tersebut, melainkan mengenai sasar-
an perkembangan bidang
perung-
an jumlah populasi unggas pedaging
duk yang diharapkan. Pada tahun pertarna Pelita lima ini diharapkan produksi ayam ras pedaging men-
jumlah produk telur yang dihasilkan melebihi setengah dari jumlah total produksi daging dalam negeri. lni
berarti produk dari perunggasan
mencapai enam puluh persen dari produk komoditi ternak yang dikonsumsi di luar produk susu. Melihat kenyataan tersbut tidak mungkin kita memandang sebelah mata terh.adap bidang perunggasan ini. Oleh karena itu diupayakan berbagai cara untuk meningkatkan peran tersebut dalam pemenuhan kebutuhan pangan di lndonesia. Diantara berbagai jenis unggas di lndonesia
yang mendapat perhatian dari pemerintah adalah ayam kampung
atas digunakan untuk dua kepentingan yakni untuk konsumsi dalam negeri dan sasaran expor. Pada tahun pertama Pelita yang sedang berjalan ini diperkirakan konsumsi daging adalah 1.028.300 kilogram, sedangkan untuk tahun berikutnya akan ditingkatkan sebesar enam persen per tahun sehingga pada akhir repelita lima nanti konsumsi daging akan mencapai 1.298.500
sehingga nantinya akan dicapai pro-
kilogram. Dari kebutuhan tahun per-
tama tersebut ternak unggas me-
capai 241.498.000 ekor. Dengan pen-
ingkatan sebesar 6,22 persen per-
nopang kebutuhan sebesar 436.700
tahun maka pada akhir Pelita ini produksi ayam ras pedaging mencapai
kilogram alau 42,47 persen dari kebutuhan daging nasional. Angka tersebut cukup besar mengingat penopang kebutuhan daging terdapat berbagai jenis ternak besar dan ter-
307.468.700 ekor.
Untuk usaha tersebut tidak hanya dilakukan dengan peningkatan populasi saja, tetapi diimbangi pula dengan usaha-usaha peningkatan kualitas ternak yang bersangkutan. Dengan usaha ini diharapkan di-
nak lain yang jumlahnya relatif banyak. Pada akhir pelita lima peran
unggas dalam mamsok kebutuhan daging akan ditingkatkan lebih tinggi lagi sampai dengan 44,63 persen.
peroleh produksi pedaging yang
Tabel 1 Sasaran Produksi dan Populasi temak Unggas dalam Pellta Lima
=============================== No Uraian 1989 1990 1991 1992 1990 A.
1.
Unggas
436,7 473
Telur (000 ton) 1. Ayam 2. Ayam ras
510,6
buras 6,37 65 petelur 350,3 364,8 3.ltik 104,1 114,9
unggas di atas.
B.
4,/t
Produksi
Daging (000 ton)
dibandingkan dengan unggas-
8
ningkat. Jumlah ternak yang tersebut di
dalam hal ini ayam ras pedaging
yang sekarang lebih dikenal dengan ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging dan itik. Untuk unggas jenis lain tidak diberikan perhatian secara khusus mengingat jumlah produk yang dihasilkan relatif kecil
Produksi Dagrng Sasaran yang ingin dicapai dalam Pelita lima adalah produksi daging untuk konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri serta diusahakan untuk expor dan subtitusi impor
populasi yang tetap pun akan diperoleh produksi daging yang me-
Untuk memenuhi sasaran tersebut harus diupayakan peningkat-
pangan dalam hal kebutuhan protein, unggas mempunyai peran yang tidak kecil yaitu dalam produksi telur dan daging. Pada pemenuhan kebutuhan daging secara nasional Unggas men-
butuhan daging nasional. Sedangkan
populasi yang ada, sehingga dengan
sebut harus diimbangi dengan i_rsaha yang keras dan gigih. Selama Pelita empat lndonesia masih mengimpor komoditi ternak dalam jumlah yang cukup besar, termasuk diantaranya komoditi yang berupa daging.
gasan dalam Pelita lima ini. Di dalam menopang kebutuhan
jadi penopang utama sekitar empat puluh persen dari jumlah total ke-
lebih banyak dan lebih baik dari
dalam rangka menghemat devisa. Apabila kita menengok ke belakang pada Pelita empat yang telah lalu, maka untuk mencapai sasaran ter-
65,5 381
122,2
560,5
596,5
66,7
67,4
398,6
416,9
1n,1
136,4
Populasi (000 ton) 1. Ayam
buras
179.779,9 183.614,2
187.544,9
193.979,2
1,92
58.561,9 6't.481,1
4,92
191.573,3
2. Ayam ras
petelur
50.925,9 53,380,3
55.596,7
3. Ayam ras
pedaging 241.498 253.905,2 226.955,7
4.
ttik
28.102,1 29.198,1
30.336,8
280.681,4
307.169,7 6,n
31.519,9 32.719,2
3,9
HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
UTAMA Apabila sasaran tersebut di atas
dapat tercapai, maka konsumsi protein hewani asal daging penduduk lndonesia pada tahun ini diperkirakan 5,8 kilogram per kapita per tahun dan akan ditingkatkan terus setiap tahun.
Dengan peningkatan sebesar 4,02 persen per tahun, lima tahun yang akan datang konsumsi daging penduduk lndonesia meningkat menjadi 6,79 kilogram per kapita per tahun.
lasinya terbesar dibandingkan dengan yang lain. Hal ini dapat dimengerti meningat ternak ayam buras sangat rendah produktifitasnya tetapi merupakan ayam yang pal-
ing memasyarakat sebab di setiap pelosok tanah air terdapat aydm jenis ini. Oleh karena itu terhadap ayam buras pengembangannya tidak terlalu diprioritaskan seperti ayam
ras, sehingga untuk peningkatan
tama adalah 2,18 kilogram per kapita yang akan ditingkatkan sebesar 3,69
persen per tahun sehingga Pada akhir pelita lima ini konsumsi telur
per kapita sebesar 2,52 kilogram per t:rhun. Dari sejumlah sasaran Produksi
tersebut akan diexPor sebesar
ing digunakan untuk komoditi expor. Pada tahun 1989 ini diharapkan ln-
populasi per tahun hanya ditargetkan 1,92 persen. Untuk ayam ras kenaikan diharapkan sebesar 4,82 persen sehingga pada tahun 1993 mencapai
ton telur. Jumlah tersebut 1,28 Persen Per ditingkatkan akarn tah,un sehingga pada akhir pelita ini
donesia mampu mengexPor daging ayam sebanyak 11.100 ton. Dengan
populasi 61.481.100 ekor sedangkan untuk tahun pertama ini sejumlah
Selain untuk konsumsi dalam negeri, sebagian dari produksi dag-
132-.400
nan,ti dicapai expor sebanyak 139.300
peningkatan populasi dalam satu pelita maka pada tahun 1993 nanti
50.925.900 ekor. Diantara penghasil telur di atas,
ton. Dibandingkan dengan komoditi daging maka jumlah tersebut'cukup tingl;i, walaupun Prosentase Pen' ingk;atannya terpaut jauh dibanding
dapat dicapai export sebesar 21.700 ton, atau dengan pertambahan se-
itik terdapat dalam jumlah yang paling sedikit walaupun produksinya
konnr:diti daging yang besarnya mencapai 27,24 persen Per tahun.
besar 18,24 persen per tahun.
Per-
tambahan itu jauh lebih besar diban-
ding dengan produksi daging sapi yang diexpor. Pada awal pelita ini direncanakan expor daging sapi 1 1.500 ton dan
pada tahun 1993 nanti diharapkan mencapai 16.200 ton atau dengan peningkatan sebesar 9 persen per tahun. Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa tumpuan expor daging lebih dibebankan kepada ternak unggas di bandingkan dengan sapi. Tahun pertama daging sapi diexpor dalam jumlah yang lebih besar, namun akhirnya menjadi tuiuh puluh lima persen dari produk dagirrg unggas pada khir tahun 1993. Produksi telur Seperti juga daging, produksi telur diproyeksikan untuk dua kepentingan, untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan untuk kepentingan eksport. Dibandingkan dengan sasar-
an produksi daging memang
pro-
tidak sekecil ayam buras. Pada awal pelita ini populasi yang ditargetkan
sejumlah 28.102.100 ekor dan akan ditingkatkan sebesar 3,90 persen per tahun. Dengan demikian pada tahun ke lima nanti populasi itik menjadi 32.749.200 ekor.
Dengan produksi tersebut sebagian besar digunakan untuk men-
cukupi kebutuhan pangan nasional. Pada tahun 1989 kebutuhan telur
Akan tetapi bila dibandingkan dengan produksi daging asal unggas maka sasaran produksi telur masih sedikit lebih tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan telur pada lima tahun mendatang, ma-
ka ada tiga jenis ternak yang
di-
jadikan sebagai tumpuan. Ketiganya adalah ayam buras, ayam ras petelur dan itik. Dari tiga jenis tersebut ayam ras merupakan tumpuan utama disusul itik dan ayam buras. Walaupun produksi ayam buras berada pada tingkat terendah, akan tetapi popuHUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
l)engan proyeksi sasaran
Pro-
duksi dan alokasi produk Perunggasan oleh pemerintah sePerti di atas, dapat menggambarkan bahwa bidanlg perunggasan memiliki prospek yang cukup cerah. AdanYa KeP-
pres nomer 50 tahun 80 bukanlah penghambat untuk pencaPaian sasaran tersebut, sebab telah dibgrikarr jalan keluar untuk men-
dan para akhir tahun ke lima meningkat menjadi 481.500 ton atau dengan peningkatan sebesar 5,69
ingkatklan pembangunan bidang peternakarn tanpa banyak merugikan pihak-prihak tertentu. Sebagai contoh adalah icola pengembangan perunggasan d engan sistem PIR (Perusaha-
persen per tahun. Sasaran tersebut
an lnti llakyat).
secara nasional sebesar 385.900 ton
Tabel 2. Proyeksi Konsumsi Daging dan Telur Pelita Lima
No Uraian A Perkapita (Kg)
19Bg 1990 199|1 1992 19S3 5,8 2,1b
l. Daging 2. Telur
B.
6,27 2,34
6,03
2,n
6,53 6,79 2,+3 2,5"
tlo/o)
4,02 3,0S
Nasional (000 ton)
duksi telur relatif kecil karena hanya sekitar lima puluh persennya saja.
I
disesuaikan pula dengan ProYeksi konsumsi telur per kapita penduduk lndonesia, dimana untuk tahun Per-
1. Daging 2. Telur
1,028,3 1.091,0
385,9 408,2
1156,9 431,6
.88,5 456,0 481,5
1.226,0
1
6,00 5,69
Tabel 3. Sasaran Expor Ternak (000 torn)
N
Uraian
1989 1990 1991 1992 1993
(%)
Daging a. sapi
1
b. Ayam ras Pedaging Telur
12,5
13,9
14,8
11,1
13,3
14,2
,7,0
132,4
136,4
137,2
137,8
1,5
Penulis adala
16,2
21,7 139,3
9,00 18,24 1,28
h mahasiswa Fapel SKS
86
WAWANCARA
DJOKO ADISUWIRJO
:
Bagaimana Perasaan
inginkan suatu kedudukan atau
bapak ketika terpilih meniadi Dekan baru di Fapet Unsoed periode tahun
iabatan yang lebih tinggi. Memang
1989-1993 ?
kan diri, tetapi banyak juga tak bersedia mencalonkan, itu hak pribadi masing-masing. Kalaupun ada persaingan itu hal biasa. persaingan yang sehat. Hs : Oh ya pak, dapatkah sedikit
Husbandry
Dioko Adisuwirjo : Tentu sala ada perasaan senang dalam hati saYa, berarti saya mendapal kepercayaan untuk memangku beban yang tidak
ada beberapa orang yang mencalon-
berusaha keras untuk menyelesaikan
studi. Bersyukurlah mahasiswa sekarang sarana sudah lengkap, ting-
gal kita bisa memanfaatkan
atau
tidak. Berbeda sewaktu saya kuliah, apalagi laboratorium, gedung pun
masih tak karuan, belum tenaga dosennya masih langka. Karena dosen terbang perkuliahan untuk saiu-
boleh disebut enteng. Sedikit ada kebanggaan saya bisa terpilih. Akan tetapi ada juga perasaan was-was, apakah saya dapat melaksanakan tugas berat itu dengan sebaik-baiknya? Oleh karena itu partisipasi se-
dulu menjadi kepala desa. Kalau
ke Yogyakarta atau Bogor, sehingga
luruh civitas academika sangat saya
bapak saya seorang ABRI. Kami ber-
umumnya 6-8 tahun studi baru dapat
harapkan, demi kemajuan dan kejayaan kampus kita.
tiga, dua perempuan dan 1 laki-laki. Dua dari k;ami sudah berkeluarga.
lulus.
Hs: Sudahkah ada bayangan bapak bakal terpilih ? DA : Tidak ada gambaran sama sekali, juga belum pernah mimPi saya bakal jadi Dekan. Sebagai
Hs : Dimanakah bapak menyelesai. kan pendidikan sampai tamat SMA ? DA: Saya nremulai pendidikan dasar di Slawi (Tegal), kemudian menerus.l kan diSMP Purwokerto lalu diSMA 2 juga di Purwokerto. Hs : Bagairnana Bapak menyelesaikan kuliah dan bagaimana situasi
tenaga pengajar, yang penting saya bekerja dengan sebaik-baiknya. ltu saja.
Hs : Hasil pemilihan agaknya berjalan cukup alot, apakah banyak yang berminat jadi Dekan ? DA: Saya kira wajar kalau kita meng10
menceritakan latar belakang
ke-
luarga ?
DA : Keluarga saya dari kalangan biasa saja, namun kebetulan kakek
kuliah waktu itu
?
DA : Tak ada keberhasilan tanpa ker-
ja keras, dermikian beliau berfilsafat. Dengan selgala keterbatasan saya
semester kadang diselesaikan dalam 1 atau 2 minggu saja, kebut pagi, siang dan malam kuliah terus. Untuk
analisa laboratorium harus dibawa
Hs : Pengalaman apa yang paling menarik sewaktu bapak kuliah ? DA: Pengalaman sewaktu kuliah lentu banyak sekali, tetapi yang paling menarik apa ya ? (beliau diam sejenak sambil mengingat-ingat - red). Oh ya, saudara ingat novel karya Ashadi Siregar ? Tentu pak, bukankah cintaku di kampus biru ? Nah itulah yang menarik. Saya ketemu ibu
di kampus, sewaktu saya sudah sampai tingkat sarjana. Sedangkan ibu waktu itu masih semester awal, teHUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
WAWANCARA tahun 1991 mudah-mudahan bisa terwujud.
Hs : Apakah Pak Djoko punya pedoman dalam kehidupan sehari-hari barang kali kami bisa mengikuti ? DA : Pedoman hidup yang penting bagi saya adalah berusaha agar tetap berada di jalan yang benar sesuai dengan kaidah agama maupun hukum negara. Pokoknya kalau kita
berperilaku wajar, lnsya Allah akan selamat. Hs : Ngomong.ngomong apa hobby bapak ? DA : Hobby membaca dan nonton film. Saya termasuk pecandu film, terutama f ilm yang menggam'barkan perjuangan hidup karena bapak'kan sudah tua sekarang. Lain hal dikala muda tentunya senang f ilm percintaan.
.
Bersama istri dan dua putrinya.
tapi mungkin sudah jodonya akhir-
hiasan kepada pelita akan kita se-
setelah menikah ibu tetap melanjutkan sampai selesai dari fak. Pertanian. ltulah cerita singkatnya
diakan komputer. Kepada pengarang kita sediakan mesin tik. Kepada pemusik kita berikan gitar. Pendeknya kita berusaha memenuhi sarana sesuai dengan kelebihan yang dimiliki.
nya jadilah sampai sekarang. Bahkan
he...he...he... Hs: Berapa putra Pak Joko sekarang
dan bagaimana cata mendidiknya
?
Dalam bidang akademik kami sedang menjalin kerja sama dengan
DA: Saya baru mempunyai dua orang
IDP Australia. Lembaga ini memberi-
anak perempuan semua, yang besar kelas enam dan yang kecil kelas tiga
kan fasilitas bagi tenaga pengajar yang akan melanjutkan studi baik untuk program Master mauPun Doktor.
SD. Prinsip mendidik yang kami terapkan yaitu lng ngarso sung
Tentunya harus memenuhi sYarat
tulodho, ing madya mangun karso tut
tertentu.
wuri handayani. Hs: Kembali pada tugas Dekan, apakah bapak mempunyai kebijaksa-
penambahan jurusan nakan ini Pak?
naan baru ? DA : Pada dasarnya saya hanya melanjutkan kebijaksanaan terdahulu. lbarat orang berjalan kami tinggal mempercepat saja. Dalam era teknologi ini ngebut saja bisa ketinggalan, apalagi kalau santai jalannya. Hs: Bagaimana gaya kepemimpinan yang akan bapak terapkan ? DA : Kami bersifat terbuka, silakan usul asal jalannya yang benar. Kami selalu akan memperhatikan setiap saran dari mana pun datangnya asalkan yang bersifat membangun. Hs : Bagaimana kondisi Fapet sekarang menurut bapak ?
DA : Kami melihat sekarang kondisinya semakin mantap. Hal ini didukung oleh tenaga pengajar yang baik dan sarana yang makin lengkap. Kami berusaha untuk memanfaatkan
orang-orang yang berpotensi, dalam
Hs : Apakah benar akan diadakan DA
:
di Fak.
Peter'
Memang benar, tetaPi masih
Hs : Sebelum diakhiri apakah ada uneg-uneg untuk mahasiswa ? DA: Mahasiswa penyakitnya belum bisa berdisiplin dan belum bisa mengatur dirinya sendiri, masih harus didorong dan diberi motivasi terus. Juga mahasiswa belum bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. lngin makanan yang enak-enak, pakaian satu lemari, eng-
gak belajar tetapi nilainya baik itu semua keinginan. Berbeda dengan kebutuhan, pakaian secukupnya te-
tapi bersih, makanan tak harus enak tetapi memenuhi standar gizi, untuk mencapai nilai yang baik ya harus
belajar
itu
demikian
kebutuhan. Bukankah
?
Dan wawancara pun berakhir disaat senja kian temaram.
dalam tahap pengusulan ke DIKTI di Jakarta. Menurut rencana yang kami usulkan jurusan itu nantinYa ada 4 macam yaitu :
1. Jurusan Produksi Ternak ada 2 program siudi, yaitu llmu Ternak dan Teknologi Hasil Ternak. 2. Jurusan Nutrisi program studinya adalah lndustri Makanan lernak dan Nutrisi Makanan Ternak. 3. Jurusan Sosial Ekonomi terdiri atas program studi Ekonomi Peternakan dan Penyuluhan Pemba' ng
u
nan.
4. Jurusan Beproduksi dan Pemu' liaan Ternak dengan program stu-
di Reproduksi Ternak TeraPan dan Pemuliaan Ternak. Hs: Kapan kira-kira rencana tersebut
bisa terwujud ? DA : Hal ini tergantung DlKTl, taPi
HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
1l
SURVEY DI
K,,.DIK,,,DI[(TAATTT,,,,,.AT,.TTOOORRR!
uku sebagai gudang ilmu tidak dapat dipungkiri keberadaannya sebagai teman, bahkan
mungkin kekasih mahasiswa. lstilah diktat terasa lebih populer dan lebih
"keren" kedengarannYa di masYara-
kat kampus. Disadari atau tidak, diktat sebenarnya telah mamPu menyita hampir sebagian waktu dan perhatian mahasiswa. Di ktat seakanakan menciptakan sebuah dinamika tersendiri. Diktat mamPu membuat mahasiswa l,ingung dan memaksa-
nya untuk " ngampil arlo disaat
ekonomi lagi ruwet mendadak harus
membeli atau membaYar diktat. Diktat juga mampu membuat rasa senang apabila diktat Yang dibaca empunya semalam suntuk telah menyokong sebagian bahkan jawaban soal ujiannya. Diktat,... diktat,.... diktat dan diktat memang sangat mutlak peranannya kepada manusia. Reaksi-reaksi mahasiswa Yang timbul akibat keberadaan diktat yang
dikeluarkan fakultas lewat jalur utama lab. sebgai pengelola dengan segala permasalahan pl us alternatif yang diharapkan tertangkaP dalam pengumpulan pendapat lewat angket
yang "Husbandry" lakukan. Angket
disebarkan berjumlah 200 lembar dengan perincian, untuk angkatan 85/86 sebanyak 80 angket, 80 angket untuk angkatan 87, serta 40 angket untuk angkatan 88. Telah kembali ke redaksi sebanyak 140 angket, yang berarti telah mewakili 70 persen dari
angket yang disebarkan, dengan
sebaran 27 persen dari angk.85/86,
23 persen dari angk. 87, dan
20
persen dari angkatan 88. ..... Perincian pembagian angket seperti tertera diatas terasa perlu dilakukan
t2
!!!!!!!!
dengan maksud untuk mendekati
yang disediakan oleh dosen. ltu an-
kenyataan yang ada mengenai masalah-masalah yang timbul dengan
tara lain alasan-dari mahasiswa yang pada intinya bahwa mahasiwa mis-
adanya diktat, mengingat jenjang
kin bahasa inggrisl Kalau dilihat dari sisi pengajar, jelas dengan sistim belajar/perku-
angkatan yang lebih tinggi jelas lebih lama menikmati permasalahan yang mungkin sampai saat ini sering mem-
buat mereka-mereka "nggrundel". Hasilnya dapat disajikan sebagai berikut;
Dari jumlah jawaban yang dibe-
rikan, sebanyak 81 (57,85o/o) men gaku i
responden
bahwa pembel ian
diktat terasa sekali
manf aatnya. Praktis, demikian alasan yang mere-
ka kemukakan. Dengan tersedianya
diktat mereka tidak perlu mencaricari literatur pendukung kuliah (walaupun disetiap awal perkuliahan
dosen selalu menuliskan literatur literatur tertentu sebagai buku wajib baca). "Toh semua soal ujian paling-
paling keluar dari diktat", demikian tulis mereka. Juga karena alasan lain seperti terbatasnya waktu luang untuk keperpu'stakaan atau malas untuk ke perpustakaan. Malas karena buku yang dipinjam selalu tinggal satu, malas karena servicenya kurang, dan dapat juga malas karena selalu kena denda. Barangkali alasan yang lebih pas lagi adalah didapatnya kemudahan belajar dari diktat. Betapa tidak!, lha wong literatur yang ada dan yang diberikan kepada mahasiswa kebanyakan berbahasa lnggris, yang untuk ukuran mahasiswa fakultas peternakan dianggap "berpalatabilitas " rendah dan mempunyai "koefisien kecernaan " yang rendah pula, maka layak bila mahasiswa cenderung tidak mengkonsumsinya dan akhirnya lari kepada diktat'
liahan yang diberikan akan lebih mudah. Mahasiswa tidak perlu mencatat dikte yang diberikan dosen, cukup memberi tambahan-tambahan tertentu yang sekiranya perlu, hal ini juga mengingat karena waktu tatap
muka yang hanya 16 kali sedang materi yang harus disampaikan demikian padat. Sebanyak 56 resPonden (40ok) menganggap manfaat diktat biasabiasa saja. Diktat hanya sebagai pembantu dalam belajar, kerajinan mencatal dan mengikuti acara Per' kuliahan mungkin sebagai modal utama dalam upaya penguasaan materi. Hanya 2 responden (1 ,43oh) yang tidak tahu manfaat diktat yang dibelinya, serta 1 responden (0,71)oh menganggap keberadaan diktat tidak bermanfaat. Memang, kadangkala
apa yang terdapat dalam diktat tersebut sama sekali tidak sedikit disinggung dalam kuliah, justru bahan diluar diktat yang banyak dimasukkan. Mungkin faktor ini sebagai penyebab adanya mahasis-
wa menganggap diktat adalah
se-
suatu yang tidak bermanfaat.
Setiap kali dosen mengeluarkan
diktat atau lab. membuka pendaftaran praktikum dan penjualan diktat, selalu ada tiga kelompok mahasiswa
sebagai reaktor yaitu ; mahasiswa yang selalu membeli, mahasiswa yang selalu tidak membeli, dan mahasiswa yang kadang membeli dan kadang tidak membeli..... HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
SURVEY mungkin telah mempunyai dana tersendiri untuk membeli diktat. Bagi mereka yang kurang memiliki uang
Kadan membeli kadang tidak menduduki proporsi terbanyak dari jawaban yang diberikan yakni sebanyak 91 responden (65%), kemudian
pengadaan diktat, hanya karena metode yang digunakan telah menimbulkan penilaian lain, maka sikap, pendapat dan pola pikir ma-
sebanyak 48 responden (34,29oh\ selalu membeli, dan hanya 1 responden (0,71)Yo yang selalu tidak
hasiswa menjadi lain. Tidak mampu atau dapat juga kurang mampu untuk menangkap dan menerima iktikad baik tersebut, dan sekarang telah
dengan keadaannya. Biasanya mahasiswa yang demikian mempunyai
melahirkan rasa ketakutan sebagian mahasiswa bila tidak
diikutinya secara aktif dirasa sudah mencukupi dan alasan yang paling
membeli diktat, melahirkan keterpaksaan dalam membeli diktat di sebagian mahasiswa. Sangat disayang-
kakak tingkat.
membeli. Ada faktor psykologis mengapa mahasiswa selalu membeli dan kadang membeli kadang tidak. Me-
nurut alasan-alasan responden yang masuk ke redaksi bahwa mahasiswa
pada
selalu dan kadang membeli diktat
kan, seharusnya proses jual beli
karena ada perasaan takut sekaligus
harus dilandasi dengan ikhlas, suka sama suka, dan saling menguntungkan, dan apabila ada sebagian merasa mernbeli dengan rasa takut
cemas menghinggapi responden apabila mreka tidak membeli diktat. Takut bila masalah pembelian diktat
ada korelasinya dengan nilai yang keluar. Mahasiswa tidak mau meng-
dan terpaksa maka ditinjau dari hukum jual beli, maka jual beli
ambil risiko bernilai jelek hanya garagara tidak membeli buku, disisi lain mahasiswa telah punya pinjaman dan kekurangan uang. Alasan sema-
Terpaksanya bukan untuk membeli, tetapi terpaksanya untuk berpikir bila tidak membeli diktat. Masalahnya tidak sama sih! Sekarang cobalah kita tengok pendapat mengenai harga diktat di
thinking) mahasiswa seolah oleh lab. bertindak diktator dengan mmaksa-
"kode" tersendiri untuk
mereka-
masing-masing, atau mengatakan bahwa buku ini "waiib dibeli" oleh mahasiswa.
Perangkum yakin dibalik itu semua ada iktikad mulia dariPihak HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
isinya
berkembang. Kalau yang ini terpaksa mahasiswa juga harus berpikir lagi.
berekses mampu menimbulkan pikiran-pikiran negatif (negative
mereka yang membeli pada diktatnya
sedikit penambahan-penambahan,
arti dari tahun ke tahun
untuk meningkatkan permintaan dan
mata kuliah tersebut diambil, mengkaitkan pemelian diktat dengan pembelian buku petunjuk praktikum (biaya praktikum), atau memberi
Sebanyak 81 responden (57,86%), menjawab kalau diktat yang dibelinya tahun ini sama persis{sudah sama, persis lagi!) dengan diktat warisan yang didaptnya. Sebanyak 38 responden (27,14 %) melihat ada
Diktat yang sama dari tahun ke tahun menyebabkan mahasiswa enggan membeli. Toh sudah punya warisan! Kenapa harus membeli kalau diktat udah sama? Takutkah?.... terpaksakah?....koleksikah?.... kenangkenangankah?..... atau kesadarankah? Lain dengan diktat yang sifatnya dinamis dan fleksibel, dalam
tapi memang bukan tidak mungkin hal ini dapat terjadi. Sebenarnya pihak pengadaan buku dalam hal ini dosen atau lab. sendiri hanya menganjurkan agar mahasiswa membeli diktat yang telah dibuat, tetapi entah karen "ackting" atau penerapan metode jual beli mutakhir dan penerapan strategi & taktik yang jitu yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu
dikeluarkan. Apalagi "ackting" ini dimbubmui dengan hal-hal seperti kewajiban mendaftar ke lab. kalau
mencolok adalah karena sudah menerima "warisan" diktat dari
pernah dibelinya dengan tahun yang lalu.
tara pembelian diktat dan nilai belum diketahui adanya (semoga tidak ada),
sangkutan harus membli diktat yang
bekal catatan dari perkuliahan yang
serta 21 responden (15,00%) tidak memberikan jawaban karena tidak pernah membandingkan diktat yang
cam itu, meski sepanjang pengetahuan perangkum sampai saat ini apa yang dinamakan "korelasi" an-
kan agar setiap mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang ber-
dapat selalu tidak membeli atau kadang-kadang membeli sesuai
tersebut diragukan keabsyahannya. Kalau memang benar demikian sudah saatnya kita saling mengkaji dan saling introspeksi, rasa memaksa dan dipaksa harus dihilangkan. Kem: bangkan dan biasakan berpikiran positif . Penyebab lain sehingga sponden selalu membeli diktat adalah
adanya keinginan dari mahasisa un-
tuk memiliki sesuatu
kenang-kenangan selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, lalu mereka membeli diktat hanya sebagai koleksi (kolektor diktat). Golongan ini jelas selalu memiliki kelebihan uang atau
fakultas kita ini. Ternyata sebanyak 97 resPonden (69,290/") menyatakan harga diktat yang dibelinya termasuk mahal, dan ini berjumlah dalam persentase terbanyak, lalu sebanyak 39 responden (27,860/ol menganggap biasa-biasa
saja, dan sebanyak
4
responden
(2,86oh\ menganggap murah. Nah, lalu dimana letak kemahalannya?,
kertasnya, ongkos cetaknya, atau ada pertimbangan istilah "ilmu itu mahal".
mahal" atau jaman sekarang adalah jaman mahal, sehingga segala sesuatu harus mahal?
Mahal atau tidak tergantung pada barang dan manfaat yang kita 13
terima. Bukanlah "ono rego ano rupo?". Seperti yang perangkum pernah dengar, bahwa pembelian diktat jangan dianggap dan dikalkulasikan
sebagian pembelian kertas saja, tetapi lihatlah manfaat apa yang ada
dldalamnya. Tetapi mengaPa responden lebih memilih membeli kertas atau "foto copy" dari pada man' faat yang didapat? Sebetulnya foto copy atau tidk itu sama-sama bermanfaat kalau dimanfaatkan. Hanya
undang tidak dapat dikategorikan sebagai "pembajak". Hanya secara moral saja bahwa perbuatan mereproduksi diktat-diktat itu, apalagi di dalam diktat tersebut ditulis "dila'
Ternyata sebanyak 68 responden
kian tulis beberapa responden selanjutnya. Pemaksaan dalam berbagai
(48,57Yo) lebih memilih foto copy, 65 responden (46,430/0) memilih mem-
masuk
Lalu pemikiran dan harapan apa
ria". Dan nampaknya mahasiswaPun tidak dapat disalahkan secara hu-
yang mahasiswa harapkan untuk mengatasi permasalahan-perma-
tas lebih baik. Pentas dan
kum, sebab bagaimanapun juga dik-
undang-undang, walaupun ada beberapa diktat yang sudah tercatat hak
salahan yang ada. Sebenarnya kalau diamati letak timbulnya permasalahan memang disebabkan oleh kondisi "ekonomis". Harga diktat harus
ciptanya, sehingga tidak mahasiswa
lebih murah, setidaknya sama de-
tat-diktat tersebut tidak dilindungi
yang
memf
oto copy
diktat-diktat
yang tidak dilindungi undang-undang tidak dapat dikatdgorikan sebagai "pembajak". Hanya secara moral sa-
ja
bahwa perbuatan mereproduksi
diktat-diktat tersebut tidak dilindungi undang-undang, walaupun ada be-
berapa diktat yang sudah tercatat hak ciptanya, sehingga untuk mahasiswa yang memfoto coPy diktatdiktat yang tidak dilindungi undang-
eko-
sopan dan kurang pas untuk mahasiswa.
rang memproduksi", ya.... kurang
akal bila mahasiswa ber "foto copy'
"kantong". Jelas foto copy lebih
murah, meriah, dan berkualitas ker-
Kalau ada keuntungan
nomis, hendaknya ditekan seminim mungkin, sebab diktat yang dibeli dan akan dibeli tidak hanya satu atau dua buah melainkan berbuah-buah, dimana setiap semester selalu saja terjadi secara berulang-ulang, demi-
beli langsung, 2 responden (1,43%) menyatakan tidak perlu diktat, dan sebanyak 5 responden (3,57%) menyatakan tidak tahu.
saja disini, sekali lagi adalah faktor
"keterbukaan" masalah harga.
ngan harga foto copy dan pembelian
diktat tanpa paksaan,
walaupun dapat juga dikatanan "terselubung "
yang bersifat suka rela adalah
ke-
inginan utama dari mahasisw. Perlu adanya komunikasi dua arah, infor-
masi yang jelas mengenai diktat sehingga tidak menimbulkan pikiran lain antara yang mengadakan buku dengan calon Pembeli (mahasiswa) yang sudah barang tentu disertai
bentuk hendaknya dihindarkan, sehingga tidak menimbulkan apa yang disebut mahasiswa sebagai "diktator" yang diperpanjangkan secara bebas adalah "adol diktat tuku motor". Keinginan agar diktat dikeluarkan pada awal kuliah sehingga dapat langsun0 dipelajari, tidak perlu "Sistim Kebut Semalam" dalam memahaminya. Kualitas diktat, seperti pengetikan yang jelas, kertas yang lebih baik, bentuk diktat yang lebih rapi (kalau bisa ukuran diktat sama besar), merupakan harapan mahasiswa selanjutnya, yang mana ini jelas akan meningkatkan mutu dan nomor fakultas. Dan sekarang.... harapan tinggal harapan, keinginan tinggal keinginan, sulit maupun tidak sulit untuk dilaksanakan tentulah tergantung usaha dan kemauan kita. Semoga terlaksana! ! !! ! ! ! (Redaksi)
ncnnil 0irts Tt pou ltry shop JL. LET. JEND. M.T. HARYONO 1021 lelp' 41527
PURWOKERTO
SrotR' DOC Layer&broiler
* Berbagai obat-vitamin & mineral hewan * Peralatan peternakan
-
Hasil produksi (telur & ayam pedaging)
* Makanan ternak 14
HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
CERMIN
MEI\GUAK WAJAH BPM I) Oleh : Tj. Loekito *
ADAN Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Senat Mahasiswa (SEMA) adalah sama-sama merupakan Lembaga Kemahasiswaan, tetapi berbeda fungsinya. Badan Perwakilan Mahasiswa merupakan
Lembaga Legislatif pemegang sepenuhnya kedaulatan mahasiswa, sedangkan Senat Mahasiswa adalah Lembaga Eksekutif, yang melaksanakan segala kegiatan secara opera-
sional di bidang kesejahteraan,
minat & bakat, dan penalaran mahasiswa. Badan Perwakilan Mahasiswa anggotanya adalah wakil-wakil tingkat yang dipilih secara langsung oleh
para mahasiswa tingkat yang ber-
sangkutan dari calon-calon yang didukung oleh sekurang-kurangnya 10 mahasiswa tingkat yang bersang-
kutan pula, sedangkan Senat Mahasiswa anggota-anggotanya dibentuk formatur, dimana formatur ini diben-
tuk oleh Badan Perwakilan Mahasiswa dari para anggota yang sekurang-kurangnya didukung oleh lima anggota atau diluar BPM bila diperlukan.
Dalam menjalankan tugas, kedua Lembaga Kemahasiswaan ini harus bekerjasama untuk mewujudkan ketiga kebutuhan pokok mahasiswa. Badan Perwakilan Mahasiswa
sebagai perumus dan Perinci, sedangkan Senat Mahasiswa sebagai operator lengkap dengan kebijakan dan kebijaksanaannya sepanjang tidak menyinggung dengan apa yang
sional, maka bila demikian Senat merupakan organisasi mahasiswa yang harus mampu menampung seluruh kegiatan kemahasiswaan dan
juga merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir se-
cara teratur di luar perkuliahan formal, kemampuan berorganisasi dan menumbuhkan kepemimpinan. Adapun bidang-bidang kebutuhan mahasiswa yang dirumuskan dan dirinci oleh Badan Perwakilan Mahasiswa dan harus dilayani oleh akti-
fitas dan mekanisme Senat mahasiswa adalah: Pertama, bidang pengembangan pemi kiran mahasiswer/penalaran (student power of the reason), berupa (i) "adanya kebebasan akademi yang
meliputi kebebasan mimbar ilmiah
dan kebebasan ilmiah yang bertang-
gung jawab, (ii) perkembangan pen-
didikan demokrasi, dan (iii)
terbukanya saluran yang wajar terhadap
pemikiran-pemikiran
dan
aspirasi
PERPU$tr,tHnrli:
Ketiga, bidang kesejahteraan mahasiswa (student welfare) yang
meluputi, (i) persiapan diri untuk menjadi sarjana yang mampu dan cakap, (ii) peningkatan pendidikan dengan penyernpurnaan f asilitasfasilitas pendidikan, dan (iii) pen-
ingkaian kesejahteraan material dan spiritual. (Dr. Daoed Joesoef, 1980). Alih generasi, dari generasi ter-
dahulu ke generasi sekarang dan generasi yang akan datang merupakan proses kehidupan yang wajar. Tidak aneh dan tidak perlu dikawatirkan, bila generasi terdahulu habis
dan sekarang tampil generasi sekarang dan besok generasi yang akan datang. Sehingga wajar pola bila BPM dan SEMA terdahulu digantikan BPM dan SEMA sekarang. Yang tidak wajar justru yang tidak gantiganti. Pergantian pengurus Badan Per-
wakilan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa tidak harus disertai pergantian
mahasiswa.
kebijaksanaan baru pula dan tidak
Kedua, bidang minat & bakat mahasiswa (student interest) yang mencakup (i) apresiasi dan komu' nikasi dalam masalah-masalah bu-
harus sama dengan yang terdahulu. Seperti apa kata orang bahwa ganti
daya dan ilmu pengetahuan yang ber-
presiden ganti peraturan, ganti menteri ganti peraturan, ganti rektor ganti prioritas, dsb. Sebetulnya untuk
sifat ekstra kuriuler, (ii) pembinaan
Badan Perwakilan Mahasiswa dan
kegiatan-kegiatan mahasiswa dalam bidang-bidang kesenian, kewartawanan fiurnalistik) keolahragaan,
Senat Mahasiswa itu tidak perlu ter-
jadi apabila memang tidak
pecinta alam dan lingkungan, keorganisasian dan aktivitas-aktivitas
diubah. Hanya pelaksanaannya saja atau teknis operasionalnya saja yang harus disesuaikan dengan situasi
perlu
kemahasiswaan pada umumnya dan
dan kondisi pada saat Badan Per-
telah digariskan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa. Kalau Senat
(iii) pemupukan persaudaraan dan
wakilan Mahasiswa dan Senat Maha-
Mahasiswa bergerak secara opera-
community)
HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
kerukunan hidup (sense ol
siswa membaktikan diri. Disini dibutuhkan pemimpin BPM dan SEMA 15
CERMIN yang berkemampuan untuk bersikap "obyektif", yaitu kemampuan untuk melihat sesuatu peristiwa atau
masalah secara "ragional" dan "tidak biast'. Pertujuan untuk men geci I kan faktor-f aktor emosional
dan pribadiyang mungkin mengabur-
kan realitas. Singkatnya,
kalau rumusan-rumusan atau rincian-ri ncian kebutuhan pokok mahasiswa yang dituangkan xdalam garis-garis besar program kerja yang disusun oleh Badan Perwakilan Mahasiswa tersebut masih dapat dipertahankan dan tidak meleset dari tiga kebutuhan pokok mahasiswa diatas, juga
masih relevan dengan situasi dan kondisi sekarang, maka itu tidak perlu diubah. Hanya peningkatan dan pengembangannya saja yang perlu.
Demikian juga Senat Mahasiswa sebagai Lembaga Eksekutif, yang bertugas mewujudkan ketiga kebu-
oleh yang lain, tidak boleh terjadi dominasi dari suatu bidang, dalam arti ketiganya harus ada dan se' imbang. Satu hal yang penting dan harus dipikirkan bahwa dalam mencapai tujuan dan sasarannya harus ada skala
prioritas dari ketiga bidang
Yang
sesuai untuk saat sekarang. Bidang
yang diprioritaskan pada kePengurusan yang lalu adalah bidang penalaran, disusul bidang kesejahteraan, dan bidang minat & bakat. Bidang penalaran mendapat prioritas utama.
Kemampuan untuk bersikaP obyektif dan kemampuan untuk menentukan prioritas ternyata diuji. Apakah disaat sekarang skala Prioritas tersebut masih harus dipertahankan atau harus diubah? Jawabnya adalah seharusnya dipertahankan. Hal ini sesuai dengan salah satu
kerja, mengingat aktivitas
Yang
banyak sekali. Untuk membahas ini dibutuhkan perbandingan dari Senat Mahasiswa terdahulu dengan Senat Mahasiswa sekarang yang akan habis masa baktinya. Senat mahasiswa terdahulu, kalau dinilai dalam menjalankan fungsinya berjalan tanpa pola. Bisa demikian dikarenakan pengurus Senat adalah segala-galanya, dalam arti
seluruh aktivitas dilakukan oleh pengurus. Ada kegiatan misalnYa, pengurus dapat menangani sendiri
atau membentuk kepanitiaan.
Ku-
rang adanya pendelegasian, tujuan
dan sasaran kurang jelas, ide pemimpin kuat. Maka (maaf)kepemimpinan
seperti itu leb-ih cocok digolongkan dalam "autocratic leader". Melihat kenyataan seperti itu, kepengurusan Senat Mahasiswa sekarang yang sebentar lagi akan habis masa baktinya, mengerahkan segala kemampuan untuk bisa "perceptive" dan bersikap "obyektive". Mempelajari dan memperbaiki sistim kerjanya, antara lain dengan menerapkan pen-
delegasian penuh kepada masing-
masing bidang dan pembentukan wadah-wadah kegiatan berupa "unit
kegiatan". Unit kegiatan inilah merupakan ujung tombak kegiatan Senat Mahasiswa. Dengan adanya unit kegiatan, kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa Peng-
urus Senat Mahasiswa campur tangan terlalu ke dalam, ide tidak terfokus pada beberapa orang melain' kan menyebar kepada mahasiswa yang berada pada unit yang bersangkutan, sekaligus unit kegiatan berf ungsi untuk menjaring calon pemimpin. Terasa berbeda sekali dengan suasana Senat Mahasiswa
Fungsionaris BPM Periode '89-91. tuhan pokok mahasiswa tidak Perlu mengubah cara dalam mencaPai tu-
juan dan sasaran. Kalau cara Yang lalu baik, apa salahnya dipertahankan? Kalau bisa lebih ditingkatkan dan dikembangkan, itu lebih bagus. Salah satu contoh daPat kita paparkan disini adalah dalam memenuhi kebutuhan Pokok maha' siswa yang terdiri da?i (i) bidang penalaran, (ii) minat dan bakat, (iii) kesejahteraan mahasiswa. Sebetul-
nya semuanya penting, ada interdependensi antara ketiga unsur tersebut, yang satu tidak bisa diabaikan 16
tanggung jawab essensial mahasiswa, dimana mahasiswa bertanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian yang sehat dan tangguh, berkemampuan berpikir analitis dan
sintesis (the ability of analytic and synthetic thingking), berilmu tinggi, berketrampilan dan berbudi luhur. Contoh lain lagi, Senat Maha' siswa dalam menjalankan tugasnya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai membutuhkan suatu cara. Cara daPat diwujudkan sebagai wadah atau cara dapat diwujudkan dalam pendelegasian
terdahulu, lebih dinamis, lebih hidup, dan banyak perkembangannYa dan manfaatnya. Seperti lazimnya gaya kepemim-
pinan "free rein leader," dimana atasan benar-benar ingin mendelegasikan wewenangnya, atasan yakin
akan kemampuan bawahannya, bawahan punya keinginan untuk independen, dan bawahan benar-benar ahli dan berpengalaman, tetapi ada satu hal yang masih tercecer dari
atasan. Sesuatu yang tercecer itu adalah atasan belum mampu untuk
mengkomunikasikan tujuan dan Bersambung ke hal 39 HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
KERLING Praduga yang saya buat ini Pasti anda nilai tak masuk akal, sebab ter-
RAME,RAME
nyata dari tahun ke tahun jumlah
pendaftar yang ingin masuk Fak. Peternakan UNSOED (misalnYa) selalu meningkat, bahkan menduduki
MENANGKAP SETAN
rangking tertinggi bila dibandingkan dengan Fak. eksakta lainnYa. ltu memang tak salah, tetaPi jangan
Oleh : Budi Rustomo
buru-buru menuding saya. Sebab apa
mun masalahnya, aPakah sarjana
yang terjadi itu, bukan serta merta menjadi tolok ukur bahwa mereka
15.000 orang, dari seluruh perguruan
peternakan mau bekerja di pedesaan sebagai pelopor wiraswasta? lni titik pangkalnya yang perlu dikaji. Sebab
benar-benar interest untuk mengkaji ilmu peternakan dan bukan pula lantas menyimpulkan bahwa bidang il-
tinggi di lndonesia. Demikian Prof. Dr. JH. Hutasoit dan Drh. Daman
pemerintah tentunya dengan anggaran yang terbatas tidak selalu
Danuwijaya dalam dialognya dengan para mahasiswa Fak. Peternakan dan FKH IPB Bogor dan UNIBRAW Malang. Jawaban serupa juga dilon-
menyediakan lapangan kerja sebagai pegawai negeri, sehingga perguruan tinggi perlu mendidik mahasiswa un-
lJ
erdasarkan angka ProYeksi ditahun 2000, jumlah sarlana peternakan akan mencaPai
tarkan oleh lr. Erwin (Dir. Bina Produksi Dir. Jend Peternakan) Pada saat kuliah umum dan diskusi terbuka dengan civitas academika Fapet UNSOED tahun lalu, atas Pertanyaan Bagaimana nasib lulusan Fak Peternakan di masa Yang akan datang? Lapangan kerja sebenarnYa masih cukup luas untuk para sarjana peternakan. Menurut statemen FAO dan Bank Dunia. Setiap 500 liter susu saja akan dapat menYerap tenaga kerja sekitar 15 orang. Kemudian un' tuk menghasilkan 500 liter susu berasal dari 70 ekor saPi Perah dan setiap 3 - 4 ekor saPi akan menyerap '1 orang tenaga kerja, sehingga dengan produksi susu 500 liter berarti akan menyerap tenaga kerja sekitar 20 orang.
Dalam pada itu, tenaga kerja teknis lainnya yang diperlukan sebagai berikut : untuk setiaP 2000 ekor sapi perah dibutuhkan 1 orang Dokter Hewan dan 3 orang tenaga asisten Dokter Hewan fu PTUP). Untuk
setiap 400-500 ekor diPerlukan 1 orang lnsinyur Peternakan. Sedangkan untuk 500 - 700 liter susu diperlukan 1 orang penguji susu dan tenaga administrasi, satu keluarga
petani memiliki 3 - 5 ekor sapi perah. Coba berapa kita hitung tenaga kerja yang bergerak dalam bidang Persusuan?. lni baru dalam bidang susu.
Belum lagi untuk bidang Perunggasan dan komoditi lainnYa.
Sebenarnya juka kita telaah lebih lanjut, laPangan kerja sub
sektor peternakan cukuP luas. NaHUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
tuk menjadi sarjana yang tangguh, sebagai pioner pembangunan di pedesaan.
Apa yang dimaksud tangguh disini? tidak lain adalah sarjana yang bukan saja menguasai ilmunYa, tetapi juga punya bekal yang cukuP untuk mengembangkan dirinya dan mampu mengaplikasikan ilmu Yang telah mereka raih kedalam masyarakat luas, serta berikhliar terusmenerus tiada putusnya untuk meraih dan menguasai prof esi yang sedang mereka geluti. Untuk itu harus dipersiapkan sedini mungkin. Cara yang terbaik adalah mulai dari seleksi calon mahasiswa. Mereka yang terseleksi bukan saja mempunyai NEM yang unggul, bukan karena dari sekolah yang top, tetapi mereka benar-benar interest untuk memperdalam ilmu peternakan, sehingga begitu mereka mendaftar menjadi mahasiswa fak. Peternakan, sudah benar-benar siap didik.
mu peternakan sedang jadi prima-
dona. Ada beberaPa hal Yang Perlu kita pelajari lebih mendalart sebelum sampai pada kesimPulan itu. Dijaman yang serba komPetitif ini, orang tua lebih suka memasukkan anak-anaknya untuk melanjutkan studinya di perguruan negeri. Tentu saja alasan mereka beraneka ragam,
tergantung dari sudut Pandang me-
reka sendiri. Dan sudut Pandang
yang beraneka rupa tersebut nyaris mempengaruhi pola Pikir calon ma'
hasiswa dalam menentukan ilmu apa
yang sebaiknya mereka Perdalam. Bagi mereka yang kecanduan Paham
"Credentialism", Pasti menuntut
agar putra-PutrinYa daPat
sertif ikat/ijasah Yang cukuP PUnYa
prestise di masyarakat. Dan, sertifikat/ijasah dari perguruan tinggi negeri nampaknya bisa menjawab tantangan mereka. Tak peduli fakultas atau jurusan yang digeluti. Lain lagi dengan kaum "Prag' matisme", mereka cuma mengharaP putra-putrinya kelak dapat pekerjaan yang enak, cepat dan mudah selePas mereka lulus jadi sarjana. Perguruan tinggi bukan dianggap sebagai lembaga yang mendidik dan memberikan
Bidang ilmu Peternakan
me-
mang bukan yang diprimadonakan di negeri ini. Barangkali kesimpulan ini belum bisa dipertanggung jawabkan sebab analisa saya cuma berdasar-
kan atas pengamatan Yang amat sederhana. Ambil contoh Yang mu-
dah saja, kalau ada segerombol calon mahasiswa yang berjumlah 100 orang, maka tak lebih dari 5 orang yang menyatakan dirinYa benar-benar bermi nat memasuki Fak. Peternakan. Maksud saya Yang benar-benar tertarik untuk mengkaji
secara mendalam tentang ilmu peternakan.
bekal ilmu kepada Putra-Putrinya, tetapi dianggap sebagai suatu sarana untuk menghasilkan lulusan yang diharapkan dapat sukses dalam
era ekonomi yang sulit
sePerti sekarang ini. Golongan ketiga, dan mungkin yang paling banyak peminatnya ialah golongan materialisme dengan slogan "murah meriah". Mereka tak ambil pusing jurusan apa yang sebaiknya dipilihkan untuk putra-putrinya, yang pasti kuliah di perguruan tinggi negeri. Cukup diukur dengan kacamata "biaya yang murah dan hasil
yang meriah". Artinya lulusan
Per17
KERLING juga indeks prestasi tetap menjadi momok sebab dimanapun dan kapanpun tuntutan pokok calon pegawai adalah nilai indeks prestasi (kecuali mereka yang sudah punya jatah), sehingga mau tidak mau orientasi mahasiswa adalah nilai. Tambahan pula, mengapa mereka masih banyak yang bimbang pada ilmu yang sedang diperdalam. Karena, selama mereka menjadi siswa SLA, tak pernah mendapat pengarahan
yang cukup dari orang tua atau gurunya sehingga mereka belum banyak tahu ilmu apa yang sebaiknya diperdalam olehnya serta bagaimana prospek pengembangan ilmu tersebut.
Orientsi guru pada saat itu adalah mengejar nilai EBTANAS yang cemerlang serta lulus ujian Sipenmaru, sebagai prestise sekolahnya di mata masyarakat. Mereka belum sempat mengarahkan kepada peserta didik-
nya berdasarkan atas minat
dan
bakatnya masing-masing. Sehingga
guruan tinggi negeri lebih Punya marketing value Yang lebih baik.
lahkan, sebab kebanyakan mahasiswa sekarang memilih jurusan bukan
n
kebanyakan mereka masih bingung pada bidang yang sedang dan akan digelutinya. Mereka jarang yang
Kelompok terakhir adalah kaum idealisnt ". Kelompok ini barangkali
yang paling sedikit peminatnya. Dan kelompok inilah Yang saYa contohkan kelima orang diantara 100 orang calon mahasiswa Yang mendaftar ke Fak. Peternakan tadi. Kelompok ini, meskipun boleh dikatakan ekclusive, tetapi bukan berarti sama sekaliterpisah dari ketiga kelompok diatas. Mereka tetap merupakan bagian dari kelompok lain, tetapi pola pikirnya
jauh lebih maju dan tidak Picik. Kelompok ini terus terang sangat langka.
Ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi pola pikir calon mahasiswa. Pertama, situasi atau tu-
juan jaman dan yang kedua lingkungan. Ling'kungan yang saya maksud adalah keluarga (orang tua) dan sedikit teman atau kerabat. Masing-masing faktor berjalan saling pengaruh mempengaruhi, putar memutar tiada hentinya seperti lingkaran setan. Masyarakat menuding perguruan tinggi sekarang tidak punya konsep yang kualified untuk mencetak lulusannya. Perguruan tinggi jadi berang, takmau dipersa18
atas dasar interestnya, sehingga
menanyakan seberapa banyak bekal yang harus teraih, dan spesif ikasi il-
mu manakah yang harus dikuasai. Dalam benaknya tergambar instansi manakah yang bakal mau menerima-
nya. Kondisi yang demikian itu
menyebabkan motivasi belajar mahasiswa bukan untuk mencari bekal ilmu yang cukup, tetapi untuk mengejar nilai atau sertifikat. Mereka bela-
jar untuk sekedar menghadapi ujian atau untuk sekedar menjawab soal, bukan untuk menghadapi persoalan
kelak. Mereka mengandalkan apa yang diberikan oleh dosen pada saat kuliah berlangsung. Sedang dalam satu mata kuliah hanya dibahas dalam 16 kali tatap muka yang nota bene tiap tatap muka cuma 100 menit. Padahal tiap mata kuliah didukung oleh minimal 10 buku/literatur wajib.
kiat mereka cukup sederhana, bagaimana mempersiapkan peserta didiknya untuk bisa lulus dalam Sipenmaru. ltu saja. Orang tua dan guru itupun tak
layak untuk ditunjuk hidungnya sebagai biang keladinya, sebab apa yang mereka lakukan juga atas dasar
mengikuti "trend" yang sedang
disukai masyarakat dewasa ini. Artinya mereka pun ingin tidak menentang arus, dan tidak pula mau ter-
bawa arus, tetapi rnereka
ing.in
mengikuti arus.
Lantas, kalau sudah begini masyarakat menuding lagi perguruan
tinggi. Dan tuding menuding terjadi. Semua merasa benar dan semua tak
bersalah. Putar memutar tudingan
seperti lingkaran setan. Tak bisa dipegang ekornya, apalagi kepalanya. Lalu bagaimana bisa kita putus
lingkaran itu? , Tentu saja, kita tangkap dulu setannya. Lalu dimana setan itu? Mari rame-rame kita mencarinya. Aku, kamu dia atau mereka? Yang pasti ada diantara kita. Janganjangan aku sendiri setannya! Muaaaaatilah...... aku....,. !
Sekarang giliran mahasiswa yang membela diri, dan ikut-ikutan tak mau dipersalahkan. Bagaimana HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
LABORATORIUM
SIMULASI SELEKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU GENETIK DOMBA LOKAL Oleh : Soedito Adjisoedarmo
Alasan Penelitian ADA umumnya pemeliharaan
tatalaksana dan penggunaan bibit
domba di daerah pedesaan
unggul.
an (JCSI) dalam satuan ekor
dan
jumlah berat cempe sapihan per in-
dengan ciri-ciri jumlah ternak dan modal sedikit, pemberian pakan be-
Dalam tulisan ini digunakan nama domba berbercak hitam yang terdapat di Jawa Tengah dan selanjutnya disebut domba batam. Domba batam di Jawa tengah sampai tahun 1988 masih merupakan domba Yang relatif banyak dipelihara dan sering
lum memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas yang diperlukan, pen-
disebut domba lokal. Pokok masalah yang dihadaPi
cegahan dan pemberantasan pe-
dan perlu dipecahkan adalah apakah peningkatan produksi domba batam, yakni produksi cempe sapihan per induk per kelahiran dan jumlah berat cempe sapihan per induk per kelahiran dapat ditingkatkan dengan seleksi yang paling tepat. Salah satu cara
tuk membankitkan
pemilihan kriteria seleksi adalah secara simulasi, sehingga kecenderungan hasil seleksi dalam jangka paniang dapat diketahui sebelum di laksanakan.
yang lengkap program simulasi dilaksanakan di Main frame di Unit
Tujuan penelitian Penelitian bertujuan untuk me-
jangka panjang yaitu sampai dengan generasi ke 25. Tanggapan seleksi dan atau perubahan nilai tengah JCSI dan JBCSI populasi dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan pen-
masih merupakan usaha sambilan terhadap usaha pokok bertani. Cara pemeliharaan domba masih sederhana, sehingga sering disebut sebagai peternakan tradisional, yaitu
nyakit belum dijalankan secara intensif , jalur pemasaran yang lemah/panjang belum dilaksanakan tatalaksana
dengan program pemuliaan yang terencana dan belum dilakukan perhitungan ekonomis. Dalam rangka peningkatan pro-
duktivitas domba di lndonesia baik
yang berupa peningkatan jumlah cempe saat lahir, jumlah cempe sapihan atau jumlah berat cempe sapihan atau jumlah berat cempe sapihan per induk, per kelahiran atau per tahun, maka faktor pendukung perkembangan peternakan domba perlu dipenuhi. Faktor pendukung
tersebut adalah ketrampilan beternak, pakan yang cukup kualitas dan kuantitasnya, pencegahan dan pemberantasan penyakit, pemasaran hasil, permodalan dan kelembagaan dan bibit unggul. Hal ini berarti bahwa peningkatan produksi domba dapat dilakukan dengan perbaikan HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
nilai kemungkinan seleksi pada dom-
ba yang berbercak hitam di Jawa Tengah (domba batam) terutama da-
lam kegunaannya sebagai materi seleksi. Dalam rangka menilai kemungkinan seleksi domba batam sebagai materi dasar seleksi maka akan dinilai peluang peningkatan jumlah cempe sapihan per induk per kelahir-
duk per kelahiran (JBCSI) dalam satuan kilogram. Ruang lingkup penelitian Keberhasilan seleksi untuk peningkatan mutu geetik domba batam
akan dipelajari dengan menggunakan program simulasi dengan metode Monte Carlo yang diguriakan unangka. random (Brandt, 1976) dan ditulis dengan bahasa FORTRAN 77 (WATFOR)dan
dikerjakan dengan menggunakan komputer IBM PC (640 KB} Mengingat keterbatasan memory pada komputer IBM PC maka keluaran Pelaksana Teknis Komputer, Univer-
sitas Gadjah Mada, Yogyakarta.'Se-
leksi individu untuk peningkatan JCSI dan JBCSI dikerjakan untuk
ingkatan mutu genetik domba batam.
Asumsi
Dalam pelaksanaan Penelitian diperlukan beberapa asumsi. Asumsi pertama adalah bahwa dalam kurun waktu 25 tahun mendatang dom19
RATORIUM ba batam masih merupakan salah satu sumber atau materi genetik domba untuk Jawa Tengah. Untuk kesederhanaan program, maka diasumsikan bahwa semua induk adalah fertil, banyaknya kelahir' an cempe jantan dan betina berbanding sebagai 1 : 1, sedangkan jumlah
cempe yang terlahir yang akan dibangkitkan ditentukan oleh rerata JCSI pada setiap p generasi. Di dalam populasi awal seleksi heritabilitas (heritability) untuk karakteristik JCSI dan JBCSI sebesar 0,2 dan 0,3, sedangkan korelasi genetik antara JBCSI dan JCSI sebesar 0,2. Diasumsikan Pula bahwa angka banding bobot ekonomik JBCSI:JCSI tetap selama seleksi yaitu 1:10. Selama seleksi berlangsung koef isien pewarisan dan korelasi genetik JCSI dan JBSI pada setiaP generasi selalu diganti dengan hasil
Kesimpulan Dari kajian hasil yang diperoleh dari simulasi seleksi dalam rangka peningkatan jumlah berat cempe sapihan per induk (JBCSI)dan lumlah cempe sapihan per induk (JCSI) dengan kriteria seleksi JBCSI, JCSI an
formasi; oleh karena itu dapat disimpulkan pula bahwa indeks mungkin
indeks dapat disimpulkan bahwa peluang keberhasilan peningkatan
pulkan bahwa apabila asumsi dan syarat yang dibutuhkan dapat dipenuhi, mungkin seleksi samPai dengan generasi kelima lebih efektif kalau dibandingkan dengan seleksi
yang dimaksud relatif besar. Peluang
keberhasilan tersebut didasarkan pada tanggapan seleksi rata-rata per generasi yang diperoleh, baik dengan kriteria JBCSI, JCSI maupun indeks yang nilainya lebih besar dari nol dan positif yaitu berturut-turut sebesar 0,108 + 0,262k9;0,044 + 0,078 ekor; 0,104 t 0,248 kg dan 0,023 -| 0,048 ekor. Selanjutnya dalam rangka pemi-
lihan kriteria seleksi yang tepat un-
tuk peningkatan JBCSI dan
JCSI,
perhitungan dengan methode kore-
maka dapat disimpulkan bahwa untuk peningkatan JBCSI maka JBCSI
Supaya perhitungan daPat diPer-
mungkin lebih tepat. Kesimpulan ini didasarkan kenyataan bahwa dengan
lasi antar saudara tiri sebaPak (Becker, 1968) yang diprogramkan.
mudah maka diasumsikan bahwa efek faktor lingkungan terdistribusi normal dengan nilai tengah nol dan simpang baku OE serta tidak terdapat interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Di dalam populasi awal umur domba batam diasumsikan sama yakni 8 bulan dan karena
merupakan kriteria seleksi yang kriteria JBCSI diperoleh tanggapan untuk JBCSI yang hampir sama kalau
menggunakan indeks dan mungkin
penggunaannya lebih praktis dan dapat dilaksanakan di lapangan; sedangkan untuk peningkatan JCSI maka kriteria JCSI lebih cepat dapat rnenaikkan JCSI dibandingkan kalau
5 bulan dan selang beranak diasumsikan dapat diatur 6 bulan maka domba induk akan beranak pertama, kedua, ketiga dan keempat berturut-turut
rlengan indeks, sehingga dapat disimpulkan bahwa JCSI merupakan
dapat diasumsikan umur 13, 19,
tuk JBCSI dan JCSI yang diperoleh dengan penggunaan kriteria JBCSI, JCSI dan indeks dapat disimpulkan bahwa tanggapan langsung lebih
.kebuntingan berlangsung
25
dan 31 bulan.
Populasi Domba simulasi Batam Dasar
Populasi dasar untuk batam dibangkitkan secara simulasi dengan
metode Monte Carlo (Brant,
1976)
dengan menggunakan Parameter populasi dan angka random yang ter-
distribusi normal. Selanjutnya popu' lasi yang terbentuk dengan simulasi
disebut populasi simulasi.
Metode Seleksi dalam Simulasi Parameter Yang diseleksi adalah JBCSI dengan kriteria seleksi JBCSI, JCSI dengan kriteria JCSI dan penggunaan indeks untuk seleksi JBCSI maupun JCSI. 20
sukar untuk dapat digunakan di lapangan.
Dari kajian hubungan antara jumlah generasi seleksi dengan tanggapan yang diperoleh dapat disim-
yang dilanjutkan sampai dengan generasi ke 25. Kesimpulan tersebut didasarkan pada tanggapan seleksi yang diperoleh sampai dengan generasi kelima mungkin dapat sebesar kelipatan 2 sampai 6 tanggapan rata-
rata seleksi ja_ngka panjang.
,
Akhirnya berdasar dari hasil pengkajian proses pembangkitan populasi awal, nilai fenotipik dan
genotapik, serta proses seleksi dan tanggapan seleksi yang diperoleh, dapat disimpulkan pula bahwa apa-
bila asumsi dan syarat yang dibutuhkan dapat dipenuhi, maka penelitian dengan simulasi seleksi TUngkin dapat digunakan untuk peramalan peluang keberhasilan seleksi untuk peningkatan produksi cempe.
Penulis adalah Stal pengaiar Lab' Prod. Temak Perah Fapet UNSOED'
kriteria yang relatif efektif untuk meningkatkan JCSI. Berdasar tanggapan seleksi un-
besar dari tanggapan korelasi (pada
JBCSI dan JCSI sebesar 0,009 0,372 kg dan 0,041
+
t
0,060 ekor), oleh
karena itu untuk peningkatan JBCSI dan JCSI mungkin tepat kalau di-
laksanakan seleksi langsung. Selan-
jutnya dapat disimpulkan
bahwa
penggunaan indeks mungkin tidak merugikan, tetapi bukan merupakan pilihan yang tepat; disimpulkan
demikian karena tanggapan yang diperoleh tidak dapat mengungguli tanggapan yang diperoleh dengan kriteria JBCSI dan JCSI sebagai karakteristik tunggal; selain itu penggunaan indeks,kurang praktis meningat penyusunan indeks cukup rumit dan membutuhkah banyak inHUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
TAKTIS PRAKTIS '
BUDIDAYA PADI.IKAN
sawah:
Lebar kemalir 40-Qp cm dan dalamnya 30-40 cm, dan pada salah satu ujung kemalir dibuat kolam
kecil ukuran 1 m2.
(Serial lrit dan Berhasil Ganda bagian ke'3) Oleh :, Arif Mahdiana
Pengaturan Air
Syarat utama untuk mengatur air sawah pada budidaya mina-padi adalah - Pemasangan pipa pemasukan dan pelimpahan air yang dibuat dari bahan bambu atau paralon. :
baik bagi budidaya ikan di sawah per-
ERSEDIANYA protein yang cukup dapat dipandang sebagai
tolok ukur tingkat hidup suatu bangsa, karena protein sangat ber-
peran dalam proses pencerdasan otak manusia. Di lndonesia masih
syaratan yang harus diperhatikan adalah 1. Pengairan yang cukup dan teratur sepanjang waktu pemeliharaan
-
:
,
Pemasangan saringan pada pipa pemasukan dan pipa pelimpasan
air gunanya untuk
melcegah ikan-ikan liar yang merupakan predator.
ikan.
banyak terdapat penyakit gangguan
2. Hamparan sawah hendaknya
gizi yang timbul karena kurangnya gizi makanan. Penyakit yang umumnya menonjol adalah Protein Energy Malnutrition (PEM) sebagai akibat dari defisiensi
melandai atau tidak miring. 3. Lokasi dipilih tempat yang dekat perkampungan untuk memudah-
kan pemeliharaan dan
penga-
-
wasan secara bersama.
Biarkan air dalam keadaan macak-macak 3-4 hari setelah lanam padi.
Pemasangan
pipa
pelimpasan
sebaiknya bertingkat pada ketinggian 5-7 cm dan 12-15 cm dari per-
mukaan tanah, yaitu untuk me-
sumber tenaga dan sumber protein
4. Tanah sawah yang subur, tidak
tiap orang per hari adalah 50 gram protein (standard gizi tahun 1983), yang bersumber dari protein nabati
sarang (dapat menahan air) dan
mudahkan pengaturan ketinggian
bebas banjir.
air sesuai kebutuhan.
40 gram dan protein hewani 10 gram.
Persiapan Pelaksanaan Untuk persiapan pelaksanaan
Protein hewani tersebut dipenuhi asal ikan sebesar 6 gram protein dan asal ternak sebesar 4 gram per hari.
diperlukan langkah-langkah sebagai
Adapun protein hewani asal ikan
berikut
6
usaha pemeliharaan
padi-ikan
18
kg/kapita/tahun (sebelumnya 22,5
padi saja. Hal ini dimaksudkan un-
kg/kapita/tah u n). Dari gambaran tersebut menunjukkan bahwa pemenuhan kecukupan protein hewani asal ikan masih sangat kurang. Oleh karena itu untuk membantu penduduk berpenghasi lan rendah perlu dikembangkan dan dikaji peningkatan produksi ikan
tuk mencegah kebocoran. Tinggi pematang dibuat 25 cm, lebar
dengan bila konsumsi ikan
dengan memanfaatkan sumberdaya ikan secara maksimal.
dasar pematang 50 cm dan lebar bagian atas 25 cm. Biasanya
tinggi pematang pada seat
ini dapat ditinggikan berangsur-
tertentu, terutama daerah-daerah yang cukup air dengan pengairan
luran keliling atau kemalir dan tanahnya digunakan untuk mempertinggi pemataQg. 2. Untuk pintu pemasukan dan
Persyaratan Sawah Untuk menentukan tempat yang HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
sedia.
-
Memeriksa semua bocoran air pada pematang sawah akibat adanya gangguan predator yuyu
dasar sawah digali menjadi sa-
kemungkinan untuk perluasan areal pemeliharaan ikan.
sebaiknya mengalir terus-
menerus apabila air cukup ter-
dan belut.
disebut dengan Budidaya Mina-Padi
daerah yang dapat memberikan
tumbuhan awal dari ikan.
- Air
Pada saat penyiangan l, padi yang
telah berkembang di daerah-daerah yang cukup teratur. Budidaya ikan ini diterapkan di sawah sebagai usaha tambahan. Persawahan yang mempunyai pengairan cukup merupakan
cm dari dataran cukup untuk per-
angsur pada saat penyiangan. dekat dengan pematang, dipindah ke tengah diantara rumpun-rumpun yang adq. Kemudian sepanjang pematang yang telah kosong,
Pemeliharaan ikan di sawah (Budidaya padi-ikan) yang sering
Menaikkan tinggi permukaan air
sesuai dengan pertumbuhan padi. Genangan air yang berlebihan pada awal pertumbuhan padi akan menghambat pertumbuhan tunas. Ketinggian air 3-5
pe-
ngerjaan sawah belum tercapai,
Membuat saluran pelimpasan khusus untuk membuang kelebihan air pada waktu hujan lebat.
-
:
1. Pematang sawah harus lebih kuat dari pada sawah yang ditanami
gram per hari tersebut adalah selara
-
pengeluaran air dipasang potong-
an bambu pada petakan sawah tersebut. Pintu air harus diberi sarirfgan agar ikan-ikan tidak meloloskan diri.
3. Pada petakan sawah dibuat
ke-
malir mengelilingi petakan sawah, melintang atau membujur petakan
-
Setelah panen ikan, air diatur kembali sesuai dengan kebutuhan tanaman padi. Debit air yang diperlukan adalah
berkisar antara
1-1 1/z
lilerldelikl
hektar.
Penebaran Benih lkan Jenis ikan yang dapat diPelihara 'sawah bersama padi antara lain di adalah, ikan mas, karper, tawes, nila dan mujahir. Benih yang akan ditebar
harus dipersiapkan iauh-jauh sebelumnya dan yang perlu diperhatikan adalah pemilihan mutu benih unggul. Adapun tanda-tanda benih ikan yang kurang sehat dan tidak boleh dipakai sebagai benih antara lain : 21
TAKTIS PRAKTIS 1.
Benih ikan
di air tidak suka
berenang-renang. 2. 3.
Banyak sisik yang terlePas, berhambur di dasar laut Pengangkut.
Sirip ekor dan perutnya tidak berkembang dengan baik.
4.
Benih ikan menggeser-geserkan perutnya pada dasar atau dinding
alat pengangkut. Penentuan besar benih Yang akan ditebarkan tergantung Pada
cara mengerjakan jerami dan kecakapan dalam pemeliharaannYa.
| \idril)
.
Jika jerami padi tidak dibabad dan
.'.
_ t:,,
ffi '^:ta
ditimbun atau petani belum ber' pengalaman, benih Yang diPilih sebaiknya berukuran agak besar, yaitu : 8 - 10 cm. Jika jerami dibabad, dipilih benih berukuran 5 -
,
li
8 cm.
i?#
Jumlah benih yang ditebarkan tergantung dari suburnya Petakan
ekor/Ha dengan ukuran 8 - 11 cm. Tujuan memPeroleh ikan seberat 60 gram. Lama Pemeliharaan 50 hari.
ditebarkan.
3. Padat penebaran 3.000 ekor/Ha dari benih
2
-
3 cm. TujuannYa
memperoleh ikan seberat 60 gram. Lama Pemeliharaan 90
15 hari kabul umur 10 sesudah -t 5 hari Padi dita-
hari.
4.
nam. Padat penebaran 40 - 60 ribu ekor/Ha. Lama Pemeliha-
raan kurang lebih 4 minggu, hingga benih berukuran 3-5
Padat penebaran 2.000 ekoriHa
dari benih 3- 5 cm. TuiuannYa memperoleh ikan berukuran 40 gram. Lama Pemeliharaan 60 hari.
cm.
2. Pemeliharaan anak ikan
(ke-
dan ll. Padat penebaran 30-50 ribu ekor/Ha. Lama Pemeliharaan + 4 minggu, hingga benih bul) antara PenYiangan
berukuran
2-3
I
cm atau
3-5
Pemeliharaan Unluk meningkatkan hasil Pada mina-padi, diperlukan pemeliharaan yang intensif antara lain dilakukan
penyiangan, Perbaikan Pematang, pemupukan, pemberikan makanan
3. Pemeliharaan anak ikan sesudah padi ditanam samPai penyiangan kedua kali. Padat
tambahan dan Pemberantasan hama. Biasanya selang 2 minggu setelah penebaran benih. tunas Padi dan tumbuh-tumbuhan air mulai keluar,
10-15 ribu ekor/ Ha. Dari benih ukuran-3 - 5 cm
segera dibabad, dicabut atau diPotong di bawah Permukaan air.
kurang lebih 8 minggu.
yang merupakan makanan ikan ser'
B. Penebaran untuk menghasilkan
bunyian hama ikan. Pembersihan semacam ini kurang lebih sebulan
cm.
penebaran
atau 6 - 10 ribu ekor dari benih 5-8 cm. Lama Pemeliharaan
ikan konsumsi. .1
.
Padat penebaran 11/z -2 ribu ekor/H.a dari benih ukuran 5 - 8 crn dengan tujuan memPeroleh
ikan seberat 40 gram. Lama
2. 22
pemeliharaan 50 hari. Padat penebaran benih 1.000
#
Panen padi sekaligus panen ikan (Asian Agribusiness).
sawah, air serta besar ikan yang akan
Penebaran benih ikan dilakukan pada pagi hari. A. Penebaran untuk menghasilkan benih ikan. 1. Pemeliharaan akan ikan (kebul) hingga PenYiangan l. Penebaran terdiri atas benih
+
Keuntungan cara ini antara lain, menambah pembiakan jazad renik
ta
menghasilkan temPal Persem-
sekali.
Jika ada
pematang-Pematang
yang bocor harus segera ditutup, untuk mencegah agar bocoran tidak bertambah lebar. Caranya yaitu pada
saluran keliling dekat Pematang'
digali, lalu tanahnya ditutupkan paoa pematang yang bocor. Menjelang pemuPukan ikan digiring ke saluran. Air diturunkan
sampai sawah menjadi kering. Sa' wah dipupuk dan dibiarkan kering selama 3 hari. Lakukan PenYiangan
dan pernupukan susulah
Pada
tanaman padi. Agar ikan-ikan tidak terganggu, maka
penyiangan dilakukan secara ber' tahap. Tahap pertama penyiangan pada sawah bagian kiri kemilir, pada tahap berikutnya penyiangan sawah bagian kanan. Dengan demikian maka ikan dapat berpindah ke air yang jernih.
Untuk mencegah hama dan penyakit tanaman Padi dilakukan penyemprotan menggunakan Pestisida yang dianjurkan dengan dosis yang tepat. Ada jenis-jenis pestisida yang tidak mematikan ikan-ikan yang dipelihara,
seperti Simithion. Supaya lebih aman, ikan-ikan ditampung dahulu di tempat penampungan dan.setelah 10 hari baru dilepas lagi. Pemeberian makanan tambahan dan jenis-jenis makanan ikan adalah
sebagai berikut
:
A. Makanan Selain makanan alamiyang ter' dapat di dalam sawah, ikan perlu mendapat makanan tambahan. Kandungan makanan tambahan Protein
30-40 %, Lemak 10-15 Bersambung ke hal
o/o, Kar-
41
HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
TEKNOLOGI
REKAYASA GENETIKA Oleh : Abdul Syukur
memperoleh batangan tebal-tiPis yang muncul, membaca dan.menentukan urutan asam-asam inti dalam
untaian DNA.
Dengan memahami struktur genetik manusia, tanaman Pangan,
dan binatan ternak; yaitu melalui
pemetaan gen, maka manusia bisa melenyapkan penyakit, membetulkan
cacat lahir dan meningkatkan mutu tanaman pangan dan ternak. Pada abad
ke-21, para dokter
diperkirakan sudah mampu menganalisa struktur genetik embrio yang tengah berkembang, mengenali dan menentukan dengan tepat titik-titik rawan. Manipulasi yang saja juga bisa dilakukan terhadap tanaman dan binatan ternak. MANFAAT PRAKTIS GENETIK RE. KAYASA
Genetika Rekayasa sudah ber-
A. Pemetaan Gen.
rr I I
ehnik pemetaan gen didasari oleh adanya pemikiran bahwa gen satu jenis jasad tertentu dapat dipindahkan ke jasa lainnya. Karena adanya pemindahan itu, besar kemungkinan keturunannya menunjukkan sifat dan bentuk yang berbeda-beda. Dikenal tiga cara untuk pemetaan gen yaitu : Konjugasi sexual, transformasi, dan transduksi.
Tehnik konjugasi adalah suatu mekanisme yang mendekati kepada apa yang terjadi pada organisme tingkat tinggi. Konjugasi pada bacteri terjadi apabila masingmasing bacteri yang bernukleus
banyak, masing-masing bacteri melekat satu sama lain dengan perantaraan citoplasma.
Transduksi adalah mekanisme
molekul DNA dari bacteri donor dipindahkan kepda sel recipient melalui partikel virus bacteri. Dengan
menumbuhkan bacteri recipient setelah transduksi diperoleh jasadjasad yang berbeda fenotipnya. Transformasi adalah mekanisrne sebuah molekul DNA dari bacteri
donor yang dominan dibebaskan HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
dengan lisis dan diambil oleh sel reci-
pient yang bersifat resesif. Sifat dari bacteri donor akan tampak pada keturunan dari sel reciPien. Sekarang telah ditemukan me-
sin untuk memetakan gen Yang dinamakan DNA Sequencer atau
pengurut DNA. Prinsip kerja DNA sequencer adalah mengotomatisasikan proses pemetaan gen dengan Proses elektroforesa. Dengan DNA Sequencer DNA dari sel daPat diPindahkan dan dapat dipotong-Potong dengan suatu enzim khusus menjadi untaianuntaian basis dalam jumlah tertentu.
Dengan mencangkokan untaian basis tadi kebacteri ilmuwan dapat membuat ribuan tiruannya. Untaian itu lalu dimurnikan dan diexPos ke bahan radio aktif Yang menandai basa-basa asam inti. Pada langkahlangkah akhir, suatu larutan Yang mengandung untaian-untaian Yang sudah diberi tanda tadi diteteskan diatas selembar kaca yang dilapisi dengan gel (agar-agar protein). Gel
manfaat secara praktis dalam
mengatasi masalah kehidupan yang sangat rumit sekaliun. Berbagai produk hasil rekayasa genetika sudah dapat digunakan untuk keperluan manusia. Dewasa ini telah ditemukan suatu vaksin hasil rekayasa genetika yaitu Omnivac PRV, suatu vaksin untuk penyakit babi yang mampu mengakibatkan kerugian yang besar
di Amerika Serikat. Omnivac PRC dibuat dengan tehnik rekayasa genetika untuk mencegah timbulnya Pseudo Rabies pada babi. Vaksin ini mengandung virus Pseudo rabies yang tidak hanya dilemahkan, tetapi juga diubah DNA di dalam selnya yaitu dengan menghilangkan bagian yang mampu membuat enzimatik pelipatgandaan diri (reproduksi). Produk rekayasa genetika lain-
nya antara lain adalah penemuan bacteri yang dapat mencegah penyakit kebekuan daun. Penyakit ini merupakan ancaman yang paling
tadi diberi muatan listrik lemah untuk
menakutkan bagi banyak petani di
membuat DNA Pindah ke Permukaan. Dengan mengexpos basa-basa radio-
Bersambung ke hal
41
aktif ke film sinar'X, para ahli bisa 23
MANCA NEGARA
SEJENAK KE PETERNAKAN NEGERI KINCIR ANGIN Oleh i ZH- Joewono
ELENGOK pertanian khusus-
nya peternakan
di benua
Eropa tak salah aPabila Pilihan kita pada sebuah negara Yang sudah begitu terkenal sebagai pensuplai susu dan keiu terbesar di dunia. Negeri Belanda Yang khas de-
ngan kincir angin dan bunga tuliP-
nya, dengan luas tanah kira-kira 37.000 km2 yang memPunYai iklim
sedang dengan ciri-ciri musim panas
yang sejuk danmusim'dingin Yang lunak ini memiliki kisaran suhu ratarata sepanjang tahun adalah 10"C dengan suhu terendah dalam bulan Januari ( - 1'C) dan tertinggi dalam bufan Juli (+22"C\ serta kondisi tanah yang sebagian besar terdiri dari dataran rendah meruPakan "surga" bagi Perkembangan Peternakan. Sektor peternakan dalam du-
nia pertanian Belanda
memegang
peranan yang sangat Penting, tak kurang dari66% nilai bruto produksi pertanian berasal dari sektor peternakan. Petani-Petani di negeri Belanda, diharapkan mamPu memadukan secara ef isien faktor tanah, tenaga dan
modal. Dengan Pengaturan Peman-
faatan penggunaan lahan perianian, peternak di negeri ini masih mampu
memanfaatkan tanah-tanah Peng-
gembalaan dengan padang rumput alaminya bagi ternakternak pelihara-
annya. Marilah kita telusuri negeri dengan kepadatan penduduk yang
merupakan trend baru di negeri Be-
landa. Peternakan kambing perah semakin mendapat perhatian. Produk susu dan keju susu kambing saat ini
termasuk tinggi ini dalam hal kemajuannya di bidang peternakan.
semakin disukai tidak hanya di dalam negeri Belanda tetapi sudah pula tereksport ke negara-negara lain di
Peternakan penghasil susu Peternak negeri manapun pasti sudah pernah melihat, setidaknya mendengar tentang sapi belang hitam putih yang sudah demikian populer dan menyebar ke seluruh dunia. Sapi Frislandia atau Frisland yang berasal dari propinsi Frisland negeri Belanda meruakan salah satu sumbangan negeri ini kepada peternakan dunia. Sapi-sapi perah jenis unggul ini dinegeri Belanda telah memberikan 4,2oh lemak susu serta menyumbangkan 75o/o daging kunsumsi bagi penduduk. Dengan pemilihan bibit dan pengaturan pemeliharaan yang ketat dari peternak merupakan kunci sukses keberhasil-
Eropa.
an peternakan sapi perah di negeri ini
Di negeri Belanda populasi ternak kambing berkisar antara 50.000 sampai 60.000 ekor yang terdiri dari kambing Belanda putih (serupa kambing Saanen), kambing Belanda jenis Togganburg serta kambing Belanda berbercak-bercak (bervlek) baik yang
hitam putih maupun yang coklat putih. Jumlah pemilikan peternak kambing di negeri Belanda rata-rata
berkisar satu hingga lima ekor dengan pemanfaatan produk untuk kebutuhan sendiri, meskipun ada juga
peternak-peternak khusus yang me-
melihara sejumlah 30 hingga
150
ekor kambing perahan yang produk susunya digunakan untuk menghasil-
kan kambing perahan yang produk
dan permintaan negara-negara lain akan bibit sapi jenis ini tak pernah menurun dari tahun-ke tahun, yang
susunya digunakan untuk menghasi
berarti merupakan pendatang devisa yang tak kecil jumlahnya. Tidak hanya itu, peternakan penghasil susu yang lainpun saat ini
dari kambing perahan yang terbaik di negeri Belanda (dengan rata-rata laktasi 288 hari setahunnya) sekitar 1800 kg dengan kandungan protein sekitar 3 sampai 3,5%0.
l-
kan keju, didih dan produk-produk susu lainnya. Perolehan hasil susu
Dengan potensi ternak penghasil susu yang demikian besar menjadikan Belanda sebagai eksportir
susu paling besar di dunia. Keju, mentega, susu bubuk dan susu ken-
tal merupakan sumbangan penting bagi ekonomi negeri Belanda.
Peternakan penghasil daging dan wool Propi nsi-proPinsi daerah Pantai negeri Belanda tqrutama baik untuk
Domba putih Belanda yang tersohor (Agri Holland). 24
memelihara domba. Pemeliharaan domba terutama diPusatkan Pada satu keturunan, yakni domba Texel yang sangat terkenal di negeri ini. Domba'domba Texel yang ada sekarang ini meruPakan hasil Persilangan domba Lincoln shire Yang kemudian disilangkan kembali deHUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
MANCA NEGARA ngan domba jantan dari keturunan
jadinya penurunan jumlah industri/
barang-barang dari kulit dan sebagai
asalnya sehingga dihasilkan domba yang mampu menghasilkan daging yang baik, mutu wool yang baik sekali dan susu yahg cukup untuk
pengusaha peternakan unggas tetapi terjadi peningkatan jumlah pemilikan
kulit pelapis. Lebih dari 50% dari keseluruhan produksi diperuntukkan
di tiap peternakan. Peraturan me' ngenai pengambilan bibit, perkan-
untuk tujuan eksport, terutama ke
menghidupi anak-anaknya. Karena
dangan, pengawasan PenYakit serta pngolahan produk mendaPat Perhatian yang tinggi, hal ini dikarenakan kehendak konsumen yang semakin memperhatikan kualitas produk yang memenuhi mutu tinggi.
mutu domba Texel dalam menghasil-
kan daging dan wool yang baik tersebut, maka maka eksport ternak ini baik berupa daging maupun yang masih hiup terus saja meningkat. Tetapi terlepas dari itu semua, ternak penghasil dan pensuplai daging yang utama bagi negeri Belan-
da adalah sapi Frisland (belang hitam putih) dan sapi belang merah putih (MRIJ), serta ternak babi (lebih
dari separo daging ternak
ini dieksport). Saat ini untuk meningkatkan populasi ternak babi, negeri Belanda sangat ketat dalam melakukan seleksi serta menerapkan sistem pemeliharaan yang cermat.' Ekspor
daging negeri Belanda saat ini se-
luruhnya kira-kira 500.000 ton se-
tahun, sedang eksport hasil-hasil dari
daging kira-kira 140.000 ton. Lalu bagaimana peran peternak-
an unggas? Ternak unggas khususnya ayam sebagai pensuplai daging dalam negeri pun tak bisa diabaikan
begitu saja. Perubahan struktur peternakan unggs telah terjadi di negeri Belanda, yakni dengan ter-
lndusiri pengolahan kulit Karena populasi ternak Yang tinggi, negeri Belanda juga sangat potensial dalam pengembangan industri kulit. Produksi kulit Yang dihasilkan cuup besar, sekitar 2,4 juta lembar kulit sapi dan anak sapi setiap tahunnya dengan kualitas yang tinggi. Tak heran apabila di
negera-negara anggota MEE seperti Perancis, Jerman Barat, lnggris dan Belgia.
Penutup Negeri Belanda, negeri dengan
sebutan negeri "susu dan keju",
negeri yang dimasa lampau berjaya mencari tanah-tanah baru yang subur sebagai jajahan memang sama-sama memiliki kepadatan penduduk yang tinggi seperti di negara kita. Cuma sudah samakah kemajuan peternakan kita sebagaimana peternakan di
negeri Belanda?. Sudah optimalkah pemanfaatan potensi pertanian kita sehingga kita benar-benar pantas
dusen kulit yang dinamakan Fede-
menyanyikan sebuah lagu lama : bukan lautan, hanya kolam susu ....
ratie Van Nederlands Lederfabrikanten, yang merupakan tempat berkumpul industri-industri pengolahan kulit
ataukah kita semakin tertinggal oleh negeri nun jauh di belahan Eropa itu. Tantangan buat peternakan kita !!!!!
negeri ini juga didirikan asosiasi pro-
yang berperan dalam penentuan kebijakan dari pengolahan sampai dengan pemasaran produk. lndustri pengolahan kulit Belanda meliputi 25 perusahaan yang seluruhnya menghasilkan 7,4 lula m2 kulit setahun. Hasil pengolahan kulit ini diperuntukkan bagi industri pembuat sepatu,
(Sumber: Agri Holland) Penulis adalah mahasiswa Fapet Unsoed SKS '86
DI JAWA TENGAH
PAPAil ATAS RABIO
REAL STEP FROM AM TO FM S"EREOI
RGM ro?AtTil RADIO GEMA MAHASISWA Strdo
r
f l|Lgnfryr ( hot O. grrrr ) 6Teb. 6t4,(ot'r gos,5 PrfY&rto !)t0t HUSBANDRY NO, 3 TH
1/1989
25
PANTAUAN
HUTAN MANGROVE (Suatu Telaah Pengenalan, Pemanfaatan dan Pelestarian) Oleh : Heru Budi Hartawan "
UTAN mangrove adalah hutan peralihan diantara air asin
dan air tawar, istilah lainnya adalah hutan payau atau pasang surut. Kadang orang salah kaprah menyebutnya sebagai hutan bakau, yang sebenarnya tumbuhan bakau hanyalah satu dari sekian banyak spesies yang hidup di wilayah hutan rtrangrove.
Hutan mangrove terdaPat di sepanjang pantai dan muara sungai yang dipengaruhi Pasang surut air laut. Lebar jalur hutan mengrove ini bervariasi. Ada yang hanya beberapa
puluh meter saja, tetapi ada Pula yang sampai jauh menlorok ke dalam. Di Kepulauan Yamdena dan Kepulauan Tanimbar (Mqluku Tenggara) misalnya, lebar ialur hutan mangrove itu ada Yang mencaPai 10 kilometer. Data terakhir luas hutan mang'
di
rove merupakan suatu ekosistim yang berkembang khas, ekosistim daerah payau. Flora dan FaunanYa bentuk adaptasi berkembang dengan .
khas payau-
Flora mangrove terdiri dari tum-
buhan berakar nafas ((Pneumatophores), diantaranya Pohon bakau (Rhizophora coniugata L.), niPah (Nypa fruticansl, sagu (Metroxylon sagu/, kelapa (Cocos nucifera) dan lain-lain. Fungsi ekologi dari flora mangrove sangat besar; dari arah laut mampu menahan hemPasan ombak dan proses intrusi air asin; dari arah
daratan akar-akar nafas mangrove mampu menahan lumPur Yang dibawa arus sungai. Kondisi demikian ternyata merupakan arena Paling cocok untuk berbiak dan bertelurnya udang dan ikah, sehingga merupakan tempat penyedia bibit udang dan
utamanya ialah di Pantai timur Sumatra, muara-muara sungai di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, pantai timur dan tenggara Kalimantan" Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku dan lrian Jaya. Di Pulau Jawa terdaPat sedikit di pantai utara, Ujung Kulon dan Segara Anakan - CilacaP. Flora dan Fauna Hutan Mangrove Posisi hutan mangrove sebagai daerah peralihan antara daratan dan lautan atau antara air laut dan air
tawar, menyebabkan hutan mang26
Dewasa lni
Dari seluruh luas
hutan
pasang surut, PIR (Perkebunan lnti Rakyat) dan tambak. Di dalam Surat
Berjenis-jenis udang, ketam dan ikan menghuni ekosistim mangrove, dian'
4,251
Perkembangan Hutan Mangrove
dengan kemampuannya daPat memanjat dan menempel pada akarakar nafas mangrove. Dari kelompok carnivora diketahui pula bahwa oter (Lutra
serta kegiatan-keg iatan i nventarisasi yang dikumpulkan Pada tahun 1982
menunjukkan angka sebesar
Australia.
taranya terdapat ikan gelodok (Pteriophtalmus sp.i yang khas
ikan alami yang potensial. Fauna mangrove meliPuti
wan vertebrata dan invertebrata.
juta hektar. Daerah PenYebaran
benua ke benua lain seperti golongan burung wader yang berasal dari Siberia atau burung Pelikan dari
mangrove di lndonesia Yakni 4,251 juta hektar, hanya sebesar 738.175,40 hektar atau sekitar 17 persen areal yang baru ditunjuk sebagai kawasan konservasi. Sedangkan dari data Departemen Kehutanan tahun 1986, kurang lebih 877.000 hektar hutan mangrove diserahkan pengelolaannya kepada Para Pengusaha Yang mendapat izin HPH (Hak Pengusahaan Hutan).
lndonesia berdasar Penafsiran potret udara dan citra satelit rove
Mengenai bangsa burung (Aves)
menurut survai yang dilakukan oleh PPA (Perlinduhgan dan Pelestarian Alam) pada tahun 1977, terdapat 54 jeniS burung yang berasosiasi de' ngan mangrove, dan lebih seParuhnya merupakan jenis burung air. Hal yang khas hutan mangrove juga merupakan tempat persinggahan burung-burung migran dari satu
he-
sumatrana), kucing bakau (Fells viverrina), luwak (Paradoxurus her' maphoditusl dan garang an (Herpes' tes javanicus) menyukai hutan mangrove. Jenis-jenis satwa lain adalah babi hutan (Sus sp.), kijang
Areal hutan mangrove lainnYa kini sebagian diantaranya dialokasikan untuk proyek transmigrasi
Keputusan Bersama DePartemen Pertanian dan Departemen Kehutanan tahun 1984 ditetapkan wilayah
s
hutan mangrove di lndonesia Yang digunakan sebagai daerah Pengembangan tambak udang nasional, yakni propinsi-propinsi Sumatera
(Rhinoceros sondaicus) yang terdapat di Ujung Kulon
Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Nusa
(M
un
t i ac u
s m u n ca k), kancil (T rag
javanicus)
uIu
dan badak Jawa
Utara, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur Dl HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
PANTAUAN Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Tirnur.
Pemanfaatan hutan mangrove sebagai penyedia kayu atau arang merupakan hal yang perlu dibatasi. Pada tahun 1985 saja tercatat pro-
Bffiilfiff*q
duksi arang dari hutan mangrove sebesar 43.000 ton, yang apabila
dikonversikan sebagai pohon mangrove asal berarti berapa ribu pohon yang ditebang untuk arang saja.
Penyusutan areal dan perusakan hutan mangrove telah menyebab-
kan mulai terganggunya sistim
ekosistim mangrove. Dari beberapa daerah penangkapan nener bandeng
ataupun benih udang alami seperti Banyuwangi dan Sulawesi Selatan
dilaporkan produksinya menurun sebagai akibat makin sukar diperoleh. Turner yang disitasi Lubis (1989)
menyebutkan bahwa setiap pembabatan satu hektar hutan mangrove akan menurunkan produksi ikan dan udang sejumlah 767 kg. Di pesisir utara Jawa kerusakan hutan mangrove terlihat nyata. Men-
teri Kehutanan Hasjrul
Harahap (Kompas,6 April 1989) menyebutkan bahwa sebagian besar hutan payau
di pantai utara Jawa telah
rusak,
sebagian lainnya berada dalam kondisi kritis dan rawan akibat banyak-
Wajah hutan Mangrove kita (HUSBANDRY).
nganan hutan mangrove karena hutan mangrove adalah sangat rapuh dan mudah rsak. Rubini juga berharap agar hutan mengrove terhindar dari unsur perusak.
Di dalam pengelolaan hutan mengrove sebagai areal HPH ditetapkan sistim TPI (Tebang Pilih lndonesia) dengan ketentuan sebagai berikut : (a) daur ulang 30 tahun, jadi suatu hamparan produksi HPH Mangrove dibagi menjadi 30 petak,
setiap petak dieksploitasi bergiliran
selama satu tahun; (b) diameter terkecil yang boleh ditebang adalah
Mette Loyche, peneliti dari FAO yang
'10 cm di atas pangkal akar tunjang/banir; (c) pohon induk yang harus ditinggalkan 40 batang setiap hektarnya, dengan diameter kurang
meneliti hutan mangrove di Segara Anakan-Cilacap (Suara Merdeka, 5
yang bisa digunakan hanya parang,
nya orang, yang haus lahan sekarang
ini. Demikian pula di pesisir selatan Jawa, sebagaimna dilaporkan Mrs.
April 1989), menyebutkan bahwa kondisi hutan bakau di daerah tersebut sudah kritis. Sebagai akibatnya luas
hutan
di
Segara Anakan tinggal
sekitar 11.000 hektar.
Perhatian akan Nasib Hutan Mangrove
Pemerintah dan masyarakat saat ini mulai menyadari kepentingan penyelamatan salah satu anggota
keluarga dari ekosistim lndonesia yang khas, hutan mangrove. Suarasuara yang memperjuangkan keberadaannya mulai kelihatan. Direktur Jenderal PHpA prof.Dr. Rubini Atmawidjaja dalam Seminar lll Ekosistim Mangrove di Denpasar tahun 1986 (Suara Alam No. 49, Juli 1987) menegaskan perlunya penaHUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
lebih 20 cm di aas banir; (d) peralatan
kampak dan gergaji m.esin;
(e)
penanaman setelah ditebang dilakukan pada tempat-tempat yang kurang anakannya.
Masyarakat juga tidak keting-
galan sebagai kelompok yang memperhatikan pelestarian hutan mangrove. Kasus Teluk Naga (Kompas,20 Pebruari; 2 dan 4 Maret 1989) dimana terjadi perusakan dan pencurian tam-
sebagai suatu ekosistim khas psysu.
Suatu pengertian terpadu tentang pelestarian dan pemanfaatan hutan mangrove dari setiap segi akan membantu upaya pelestarian dengan menimbang pemanfaatannya sebesarbesar untuk kemakmuran rakyat.
Tindak lanjut dari pemerintah, civitas academica, LSM dan masyarakat umum adalah penting. Hutan mangrove adalah penyedia plasma nutfah payau, seperti banteng (8os
sondaicus) yang diduga telah
didomestikasi menjadi sapi Bali atau sapi Jawa. Dan mungkin kelak wilayah mangrove dapat menjadi daerah penyedia hijauan untuk pengembangan peternakan di daerah pantai misalnya. Akhirnya wawasan yang lebih terbuka akan membantu kita dalam upaya di bidang konservasi alam. Salam lestari.
Penulis adalah Sekretaris Caprapala Sema Fapet Unsoed
bak yang siap dipanen, kemudian ter-
bukti oleh protes sebagian masyarakat ternyata areal lahan tambak udang yang diberitakan dirayah itu merupakan daerah kawasan suaka alam. Penutup.
Mengaca dari uraian di atas sudah tentu akan menyadarkan diri kita akan kehadiran hutan mangrove 27
SUARA.SUARA MENKO POLKAM SUDOMO
,JIKA
:
MAHASISWA BERAKSI
BEBARfl REKTOR GAOAL' Oleh : HOTMA SIHOMBING
ektor sebagai kepala
dari struktur yang ada di PT memi' liki tugas yang banyak sepert,i; menjalankan pendidikan, mengatur keuangan, membina aktivitas kokurikuler di dalam kampus dan lain-
lain yang bersifat insidental,
dan
kesemua tugas tersebut diperingan dengan adanya para Pembantu Rektor yang juga terikat didalam struktur ,
birokrasi yang ada
di
Perguruan
Tinggi. Dengan adanya "statemen" yang "dangkal" (maaf) diatas seolah
olah indikasi untuk
menYatakan
kegagalan fungsi seorang Rektor hanya dari tugasnya membina ak' tivitas ko-kurikuler dari mahasiswa. Kalau kita mengikuti struktur biro' krasi yang ada di PT, sebaiknYa Yang mengundurkan diri bukanlah Rektor, namun kita harus menganalisa lebih jauh permasalahan yang ada sehingga mahasiswa melakukan aksi. Jika permasalahan adalah mengenai pendidikan, tentunya PR I yang harus
mengundurkan diri (di PHK), jika masalah keuangan tentunYa PR ll dan jika masalah aktivitas kokuri'
kuler tentunya PR lll. Penilaian
demikian sebenarnya sudah diterap-
kan kepada mahasiswa yaitu, jika mahasiswa tidak melaksanakan pen'
didikan sampai pada batas waktu maka mahasiswa akan "diPecat". Terima kasih untuk pak Menko Polkam atas peringatannya sePerti di atas, hanya perlu pengkajian lebih mendasar atas permasalahan yang ada.
Keterkaitan Sistem
Melihat dari satu kenYataan 28
konkrit yang ada bahwa sistem pen-
didikan yang ditdrapkan saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan tun-
tutan Pendidikan Tinggi masa kini yaitu dengan akan berubahnya sistem pendidikan, maka dapat dikatakan Perguruan Tingi (personalia strukturnya) tidak dapat disalahkan, karena PT hanya menjalankan suatu
Trend Musik Nasional
Keluarnya "policy" dari Mentri Penerangan tentang Lagu "Cengeng" membawa banYak PendaPat
yang berbagai ragam sementara kriteria lagu cengeng itu sendiri
belum pernah dibuat secara tegas
batasannya, baik dalam sYairnYa maupun nadanya. Dan tiPe musik ln-
atasnya. Dari satu permasalahan ini
donesia selalu berubah dengan mengikuti masa yang berjalan. Di-
sebaiknya
Su-
mulai gaya Koes Plus, Yang ngepop'
domo mengatakan Jika Sistem Pendidikan Gagal (kurang berhasil) maka Mendikbud dan DPR yang mempro-
, Panbers, gaya pop cengengnYa Obbie Mesakh dan Panche, gaYa PoP
garis kerja yang diperintahkan dari
jika Menko Polkam
duk Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional untuk mengundurkan diri, bukan rektornya yang mengundurkan diri. Dikatakan oleh Dr. Riswandana bahwa stabilitas politik di lndonesia sudah baik, hanya perlu lebih diman-
tapkan, karena jika terjadi "gelom,bang" maka stabilitas iniakan teran-
cam goyah, Seminar Persatuan Mahasiswa di Universitas Jenderal
Soedirman, 7 November 1989. Untuk penerapan "Strategi Pengelolaan Pemerintah dan Kampus" seperti yang diungkapkan oleh Menko Polkam Sudomo apakah sudah waktu-
nya untuk dilaksanakan?? Apakah "mental etos kerja" dari "pengelola" sudah siap menerima.kondisi untuk
"mundur jika tidak mampu"? Penerapan sirategi ini belumlah waktunya untuk diterapkan di masa sekarang, karena hal tersebut dapat membawa dampak "gelombang" yang menggoyahkan stabilitas negara.
rock'n roll, gaya pop mendaYunYa Kreativenya Fariz dkk dan entah gaya
apa lagi di masa yang akan datang. Dan sistem Pendidikan Nasional juga berubah sesuai dengan Pergeseran waktu. BeberaPa Periode sistem pendidikan sudah sering
dibicarakan dan selalu disetiaP waktu transisi dikatakan Sistem yang dulu sudah tidak sesuai lagi dengan masa sekarang dan harus berubah. Hal ini menandakan kaum intelektual lndonesia belum mampu mengan-
tisipasi kebutuhan dimasa datang dengan melihat kondisi Pada masa
sekarang. Akibat yang tamPak secara implisit dikatakan bahwa sistem Pendidikan Nasional selalu berubah menurut kebutuhan "Pasar" sama halnya dengan Musik Nasional kita yang selalu berubah karena
kebutuhan pasar. Semoga saja Penerapan dalam bidang Pendidikan tidak menganut paham dagang seperti yang terjadi dalam "peta" musik Nasional. Penulis adalah mahasiswa Fapet Unsoed'84
HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
SUARA.SUARA
APAKAH MAHASISWA SIAP BERINTEGRASI ? Oleh : Fadlan Chambali
ERMULA dari dihembuskannya ruh "Glasnost dan Peres-
troika" oleh pemimpin
Uni
Sovyet Mikhail Gorbacev, angin kebebasan dan keterbukaan pun kian berhembus, sehingga rasa gerah yang selama ini menyelimuti kian sirna dan nafas kelegaan pun kini dapat
mereka hirup. Badai Glasnost kini sedang melanda Eropa Timur, khususnya Jerman Timur yang selama ini berada dalam lumpur eksklusif tuntutan kebebasan dan demokrasi pun dikumandangkan. Barang kali ,
UU No. 211989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Munculnya keputusan mengenai lembaga kemahasiswaan yang baru ini
hampir tidak terduga sebelumnya. Maka berbagai pertanyaan pun dia-
jukan. Pak Sukadji Ranuwihardjo dengan tenang men jawab bahwa senal universitas dimaksudkan untuk masa depan yang lebih baik. Bila formulasi organisasi kemahasiswaan
ditingkat universitas skarang ini dirasa kurang jelas, mudah-mudahan
kita juga belum lupa saat itu tanggal 9 Nopember 1989 merupakan hari
dengan senat mahasiswa universitas formulasinya menjadi jelas. Disamping itu bertujuan untuk menyegar-
yang bersejarah bagi bangsa Jerman.
kan kegiatan mahasiswa
Tembok Berlin yang merupakan lambang kezaliman selama 28 tahun memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat runtuhlah sudah. Memang mudah dimengerti kalau kejadian itu
dalam
Membica-rakan tentang "melempem" nya kegiatan kemahasiswaan yang menghangat belakangan ini menunjukkan bahwa peranan mahasiswa selalu digugat. Secara
stereotip mahasiswa dianglap sebagai kelompok masyarakat yang relatif murni, belum punya kepentingan, ikatan dan daya kepeloporannya sebagai kaum intelektual. Dalam
ungkapan yang lebih populer dan cenderung menjadi mitos adalah mahasiswa disebut sebagai kekuatan moral (moral force). Rasanya makin berat yang ditanggung mahasiswa. Disatu pihak peranannya selalu dipertanyakan,
menggugah emosi rakyat Jerman Timur. Masa 28 tahun terkurang dalam alam kerinduan sesama saudara dan kesepian dalam kesendirian juga dalam arti politik, kini berlalu sudah. Dan orang pun tak malu-malu untuk mencucurkan air mata tanda keharu-
an. Betapa tinggi nilai persatuan, betapa mahal harga kebersamaan. Pemisahan yang dipaksakan, yang dikawal dengan tembok yang pejal
itu ternyata tidak mampu melumpuhkan apalagi mematikan rasa per-
satuan dan kebersamaan. lndonesia tentu lain dengan Jer-
man Timur. Disini tak ada tembok yang runtuh dan tak ada pula yang teriak-teriak nuntut demokrasi. Akan tetapi rencana akan dihidupkan kembali senat mahasiswa universitas
alias Dema model baru tak kalah hebat dengan berita runtuhnya tembok Berlin. Senat mahasiswa di tingkat universitas yang akan dibentuk
telah tertuang dalam
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai kebebasan akademik, kebebasan mimbar, otonomi keilmuan dan otonomi kampus, seperti bunyi pasal 22
HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
Kesepian seperti ini tak akan ada tagi di kampus (TlTlAN). membina masyarakat kampus yang dinamis dan segar dan dalam menge-
lola esensinya sebagai anggota masyarakat ilmiah. Ah, itu memang ide yang bagus pak. Kampus kita sekarang ini sedang mengalami resesi, hingga perlu adanya terobosan baru. Kapan lagi
kalau bukan sekarang. Baru itu namanya kemajuan.
sementara didepan kita ada batas tembok yang kadang penuh risiko.
Itulah yang tampaknya membuat kampus kita kian menjadi sunyi. Disisi lain melembaganya masa tran-
sisi di kampus. Masa dimana orientasi nilai lama sudah mencair tapi
nilai baru belum mengakar, bahkan Bersambung ke hal
41
29
LINTASAN STUDI WISATA SKS '85
Ada tiga makalah yang diseminarkan, yaitu perlama dari team Caprapala dengan judul "Konservasi Ayam Kedu Dalam Upaya Pelestarian, Pengembangan dan Pemanfaat-
annya", pembicara kedua yaitu Drs. H. Mas Darsono (Bappeda Kab. Banyumas) dengan judul "Perencanaan dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup" dan pembicara ketiga lr. Munadi (dosen Fapet Unsoed) dengan judul majalah l'Ling-
PADA tanggal
18'
20 Juni
1989, mahasiswa Fakultas Peternakan Un-
soed angkatan (SKS) 1985 mengada'
kan Studi Wisata dengan tujuan Jakarta dan Bogor. Jumlah mahasiswa yang mengikuti sebanYak 61 orang, ditambah dari karYawan dan
lmpian Jaya Ancol, PT Charoen Pokphand, PRJ '89, BPT Ciawi-Bogor, dan Taman Safari Cisarua-Bogor.
Tujuan diadakan Studi Wisata ini tidak lain untuk membandingkan teori-teori yang telah diterima oleh para mahasiswa di bangku kuliah, dengan keadaan atau kenYataan yang ada di lapangan. (odink, '89) SEMINAR LINGKUNGAN HIDUP
SE EKS.KARESIDENAN BANYUMAS, CAPRA PECINTA ALAM FAPff Ui{SOED
gelar "wakil" Fakultas Peternakan dalam hal tilawatil qur'an. Lomba tersebut dihadiri oleh sekitar 115 mahasiswa/i, fungsionaris SEMA & BPM, dihadiri pula oleh bpk. Prof.Dr. Narsum, lr. Wagimin, lr. Tri Rahardjo. SU, lr. Djoko Santoso. SU, dan lr.
Machfudin Budiono, MS sebagai PD ilr.
kungan Hidp dan Permasalahannya". Sebelum dilaksanakan seminar, diadakan kegiatan Penghijauan Kampus pada tanggal 2'l Mei 1989, dan Donor Darah pada tanggal 25 Mei
Menurut Bpk. lr. Haris Al Suratim, SU sebagai ketua Panitia Pe'
1989.
sitas Jenderal Soedirman. Hasil dari (Odink'89)
dosen sebanyak 9 orang. Adapun temPat-temPat Yang dikun-
jungi meliputi : RPT Cakung, Taman
Sebanyak 14 qori-qoriah Fakul' tas Peternakan pada tanggal 6 Oktober, 1989 berlaga untuk memperoleh
PETERNAKAN UNSOED . JA'JT,ARA KALIGRAFI SE JATENG
nyelenggara, Musabaqoh Tilawatil
Qur'an diadakan dalam rangka meng-
hadapi seleksi qori-qoriah Univer' seleksi tersebut akan mewakili Unsoed dalam MTQ mahasiswa seJawa Tengah I di Unsoed Purwokerto pada tanggal 24-26Oklober 1989. Lt. ll kampus Fak. Peternakan sebagai tempat loma, seketika bergema ketika dibacakan Pemenang oleh dewan juri yang terdiri dari lr.
boleh untuk orang lain, tapi gelar ter-
Sodwarso, lr. Siswono Aminuddin, lr. Syarifudin Noor, lr. SitiZubaidah, lr.
baik kaligrafi harus dipegang tuan rumah". Begitu kira-kira tekad Unsoed sebagai tuan rumah MTQ & Lomba Kaligrafi mahasiswa seJateng ke-|. Terbukti dengan hasil-
Uung Junarya, lr. Amsar. MS; lr. Agus Priono. Sebagai wakil fakultas Peternakan akhirnya terpilih adalah Sunarko ('89) dan Sobiroh'(D3). (CL - 86).
"Gelar terbaik Tilawatil Qur'an
Moh. Mufti, lr. Moh. SuYudi, Drs.
nya, di MTQ Unsoed harus mengakui
di Kaligraf i harus mengakui kelihaian diri sendiri. kelihaian orang lain,
Unsoed juara l. Kaligrafi yang dilombakan Pada tanggal 25 Oktober 1989 di aula Fak. Pertanian tersebut kiriman dari Fak. Peternakan Unsoed atas nama Zaenal Abidin (87). Buat Fak. Peternakan dan Zaenal Abidin, daPat berbangga dan berbesar hati atas pres'
TENIS MEJA JUARA
tasinya ! (asal tidak besar kepala). Akhirnya selamat aia deh! (cL
Dalam rangka ikut serta mem' peringati Hari Lingkungan Hidup SeDunia 5 Juni 1989, CaPra Pecinta Alam Sema Fapet Unsoed mengada-
kan Seminar Lingkungan Hidup Se Eks-Karesidenan Banyumas Pada tanggal 28 Mei 1989, bertemPat di kampus Karangwangkal dengan tema "Pembangunan yang Berwawas-
an Lingkungan Hidup".
Jumlah peserta yang mengikuti sebanyak kurang lebih 110 orang, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dosen dan masyarakat umum. 30
-
86).
EMBALI tim Tenis Fak. Peternakan menunjukkan kelasnya
FAPET ADAKAN MTQ
yang jawara di
Ex
Karesidenan Banyumas. Dalam kejuaraan di Banyumas yang dilaksanakan tgl. 5 Nov. 1989 kembali
jago Fapet mas Alan menjadi juara dengan mengalahkan lawannya di Kebumen.
Dalarn memperingati Ulang Tahun Faperta Unsoed XXV|l, regu tenis me-
ja
Fapet yang terdiri dari Alan, lkhwan M dan Puji kembali menjadi juara beregu dengan mengalahkan HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
INTASAN tim Tenis meja Fak. Hukum. Selamat dan semoga sukses terus. (Hermin' Husbandry)
mengalahkan Fak. Ekonomidi Final. Untuk bola kaki tim kita menggondol juara lll demikian juga untuk tarian
tradisional. Selamat Husbandry ucaPkan Pada
PORSENAF
FAPET
Tim ungu Fapet dengan toPi Pandannya memperoleh juara lll umum. Tim Tenis meja beregu putra menjadi
juara
I
mengalahkan
rekan-rekan yang telah membela pan'
ji Fakultas kita yang tercinta semoga untuk yang akan datang kita lebih berhasil lagi. (HerminlEPl- Hus. bandry)
tim
berregu Putra Fak. Hukum. Tin tenis lapang-
an Giarso (Endot), Catur dan Anto
HUT CAPRAPALA XII
menjadi juara pertama beregu putra dengan mengalahkan Fak. Ekonomi.
Yang lucu adalah pada babak pertama penyisihan tim tenis lapangan kita kalah dari fak. Ekonomi, tetapi dengan semangat yang membaia (bukan logam-red) mereka berhasil
masyarakat pada umumnya, juga un-
pakan keharusan bagi suatu organisasi, karena hal ini un-
tuk menghasilkan kader yang me-
tuk menunjang hidup organisasi dan menunjang berbagai kegiatan yang
dan kemampuan dalam menjalankan organisasi di kemudian hari.
lalu.
Thema kegiatan
ini
adalah
"Dengan Penerimaan Anggota Baru Capra Pala .1989, Kita Tingkatkan Kualitas Mahasiswa Fakultas Peternakan Unsoed dalam Usaha Membentuk Minusia yang Berwawasan dan Bertanggungjawab akan Ling' kungannya". Pendidikan yang be-
anggota baru mereka tamPak hikmad mengikuti.acara demi acara bahkan
kesan yang dialami oleh wartawan Husbandry semPat juga hanYut ter-
bawa suasana. Oh Ya ada
Yang
ketinggalan para bapak-bapak pimpinan kita baik baPak Djoko Adisuwirdjo maupun baPak Mahfudin di babtis untuk menyanyi diiringi oleh para anggota CaPraPala.
Acara ini ditutup dengan renungan
Pada tanggal 11 Nov CaPraPala mengadakan perayaan HUT yang ke 12. Dengan acara lesehan dan tumpengan HUT tersebut dihadari bapak Dekan kita beserta Pembantu Dekan
CAPRA PAIA 1989
dilaksanakan oleh organisasi itu. Demikian pula dengan unit Capra Pecinta Alam Fapet Unsoed telah mengadakan penerimaan anggota baru 1989, yang dilaksanakan pada tanggal 12 - 19 Oktober 1989 baru
dipertahankan. Dengan dihadiri oleh
suci oleh semua anggota Caprapala.
PENERIMAAII NGGOTA BARU
enerimaan anggota baru meru-
lll. Cukup meriah acara tersebut walaupun kesan sederhana tetaP
miliki wawasan terhadap lingkungan,
(Hermin
-
Epi
-
Husbandry).
Puncak acara kegiatan ini adalah pelantikan anggota baru, yang sebelumnya didahului dengan perjalanan malam dari Sekretariat Capra Pala sampai kawasan Telaga Sunyi Baturraden. Acara tersebut dilaksanakan tanggal 28 dan 29 Oktober 1989 dan diikuti oleh 35 orang ang-
gota baru.
Kita nantikan kiprah anggota Capra Pala umumnya dan anggota baru khususnya untuk menunjunjung
tinggi alma mater tercinta. Semo9a..... (L.S. lrwantyo)
nff!',{lt.M^*t
$t611
(t a
rupa teori diadakan di kampus Fapet
Karangwangkal dengan berbagai materi antara lain : Keorganisasian Pecinta Alam, Pendidikan Konservasi, SAR, Survival dan lain-lain. Pen-
didikan semacam ini dimaksudkan untuk menghasilkan anggota yang berkualitas ti nggi, bertanggungjawab
dan berdedikasi tinggi terhadaP organisasi pada khususnya dan HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
31
SOSIAL
VOLUIITARY WORK Oleh : Bambang Suharno
mahasiswa, siswa SMA, pengusaha
dll. berkumpul dan berdiskusi tentang berbagai bentuk seluk-beluk
menulis tentang voluntary work pada
BEC Newsletter. Konon, menurut orang asli London ini, Pangeran
pengabdian. Bahkan Dr. AM. Syaefu-
tahuan bahasa lnggris, kemudian
din dalam majalah tersebut meng-
mereka membantu dinas pariwisata,
gambarkan bahwa sekarang ini prin' sip Ketuhanan Yang Maha esa se-
Kemudian mengadakan berbagai
olah-olah berubah menjadi Keuangan Yang Maha Esa. Agak lucu kedengar-
dian mengadakan pameran, kemu' dian mengadakan kegiatan memecah rekor dunia dengan model ketahanan mengajar bahasa lnggris terlama di dunia, kemudian entah apa lagi.
Muhammadiyah Purwokerto, Bulan September 1989 lalu
Charles beberapa waktu lalu menyarankan kepada pemuda-Pemudi lnggris yang berumur 18 - 25 tahun untuk menyumbangkan sebagian tenaganya dalam kegiatan Yang disebut Voluntary Work. Apa itu voluntary work? Secara sederhana Lucy mendef inisikan sebagai suatu kegiatan manusia Yang tidak mengharapkan imbalan finan-
sial, bahkan kalau Perlu ikut
me-
nyumbangkan uang. Kemudian LucY memberi berbagai contoh voluntary work seperti membersihkan jalan, memberikan penyuluhan dan sebagainya. Tentu volantary work tidak menjadi pembicaraan dalam media
ini apabila yang berbicara bukan 'Lucy, atau paling lidak bukan orang bule. Lucy memang seorang volunteer (sukarelawan) dari lnggris yang ditempatkan di Purwokerto. Orang biasanya bertanya-tanya apa sebenarnya keuntungan Para sukarelawan tersebut bekerja di negeri orang yang biasanya belum begitu maju. Lucy tentu akan menjawab, Pertama adalah kepuasan batin, dan kedua adalah pengalaman. Konon pengalaman itu merupakan sesuatu Yang sulit dibayar, tapi orang kadang juga sulit (baca : malas) mengeluarkan keringat untuk memperoleh Pengalaman.
Konon pula menurut Lucy, se-
makin modern suatu negara, semakin sulit menemui voluntary work. Dan anda tentu percaya kalau negeri
kita yang begitu terkenal dengan gotong royongnya, lambat laun mengalami pergeseran ke arah kehidupan yang sarwa materi. Dalam
majalah Al-Muslimun istilah
yang
disebut terakhir ini pernah dibahas. Dengan judrrl "lGr'sls Pengorbanan
32
I
dari
Sekadar KehiduPan" katena semakin hari semakin sulit mendapatkan sosok manusia Yang mempunyai jiwa volunteer atau iiwa
UCY Royal Dawson, dosen lKlP
annya, tapi tak pantas untuk ditertav{akan. Al-Muslimun dengan nada serius menyatakan bahwa orang' orang saat ini mulai berpikir sarwa materi, sarwa uang. Uang dianggaP sebagai satu.satunya alat untuk mengejar kebahagiaan. Tapi tak perlu kiranya kita terlalu banyak mengeluh tentang sulitnYa mencari sosok-sosok volunteer. Toh, Lucy telah banyak menemukan orang-orang sukarelawan di negeri kita, atau paling tidak di Purwokerto. Lucy telah menggeraakan beberaPa mahasiswanya untuk mengurus Perpustakaan bahasa lnggris di lKlP Muhammadiyah secara sukarela. Di BEC (Banyumas English Club) ia juga menemukan sesuatu yang konon indah dan sulit ditemui di tempat lain.
la begitu terkesan melihat
orang-
orang dari berbagai lapangan kehidupan bergabung untuk bersamasama melancarkan bahasa lnggris dengan cara berdiskusi, berkelakar, ngobrol ngalor-ngidul dsb. yang semuanya berlangsung dengan kesa' daran anggota tanpa ikutan-ikutan
birokratif. Lucy juga bisa menyimpulkan kalau BEC bisa berhasil dalam berbagai kegiatdn adalah karena Voluntary work. Dan ia bisa menyarankan bahwa voluntarY work memang sebaiknya berlangsung de-
ngan kegiatan-kegiatan Yang
me-
nyenangkan sesuai dengan kehendak an0gota-anggotanya. Voluntary
work mestinya berlangsung tanPa rasa terpaksa. Di BEC orang-orang dari berbagai kalangan seperti, pejabat, dokter, insinyur, guru, Dosen,
kehidupan. Mereka bertukar penge-
lomba tentang Bahasa Inggris, kemu-
Namun Lucy atauPun
BEC
bukanlah satu-satunya tokoh. Saya. menulis tokoh ini bukanlah karena hanya mereka yang saya temui. Masih banyak model-model voluntarY work kalau kita mau berjalan-jalan di desa-desa, meskipun konon kualitas
dan kuantitasnya selalu
menurun
dari tahun ke tahun. Di lingkungan kehiduPan maha-
siswa kita juga tidak asing dengan
berbagai ragam voluntary work, mulai dari menghapus papan tulis sam-
pai dengan kegiatan-kegiatan
ter-
organisir yang bertaraf nasional. Dari lingkungan ini biasanya muncul
orang-orang yang Pada akhirnYa dianggap menjadi pahlawan bagi negaranya. Sejarah kita juga men' catat nama Budi Utomo sebagai kelompok mahasiswa yang Pertama bangkit dengan pergerakannya yang terorganisir secara modern untuk
melawan penjajah. Kemudian menyusul berbagai ragam organisasi lain yang mewarnai sejarah kehidupan bangsa. Dari lingkungan kampus pula muncul Para demonstran,
para pembelot dan lain-lain, Yang pada akhirnya ada yang dicatat sebagai pejuang, ada Yang tetaP dianggap demonstran dalam arti negatif, ada pula yang diluPakan begitu saja. Nah, kalau pembicaraan Bersambung
xe
hat
i2
HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
SOSIAL
BAGAIMANA CARA MEMBERI MOTIVASI KEPADA PETANI Oleh : Roni Fadilah ASIH banyak orang beranggapan bahwa masyarakat di
pedesaan adalah sekelompok orang yang mempunyai kemam-
puan berusaha tani yang masih bersifat tradisional. Di jaman yang ser-
ba canggih ini, pikiran-pikiran tersebut layaknya sudah sirna. Sebagai bukti, banyak petani maju
yang telah berhasil membuktikan cara-cara berusaha tani yang baik dan bersifat ekonomis. Tetapi apa boleh dikata, didalam
kenyataannya masih banyak petani
yang masih terbelakang,
bahkan
adapula diantara mereka yang tidak mau mengalami perubahan-perubahan di dalam usaha taninya untuk
menuju perbaikan. Disini lalu kita
akan bertanya, Mengapa masih ada petani yang tidak menerapkan caracara yang telah terbukti itu? Apakah petani mau meninggalkan cara-cata lama untuk memakai cara-cara baru? Lalu, siapakah yang bertanggung jawab dalam masalah ini ?
Disinilah peran pemerintah sangat besar artinya. Melalui kebi-
jaksanaannya yaitu dengan cara menerjunkan para penyuluh keberbagai pelosok pedesaan, diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut diatas. Lantas, bagaimana penyuluh
dapat memberikan motivasi agar petani (dalam arti luas) tergerak hatinya untuk menerapkan sistem usaha tani yang baru? CARA.CARA PENDEKATAN KEPA. DA PETANI
Telah diketahui bahwa kondisi pertanian di negara-negara yang sedang berkembang berbeda-beda. Tetapi masing-masing mempunyai magalah-masalah yang sama dalam segi-segi manajemen, yaitu; kecilnya usaha tani, usaha tani yang bersifat subsisten, kekurangan modal, kesulitan dalam penerapan teknologi baru dan berbagai masalah lainnya. Penyuluh yang terlatik tidak akan mengalami kesulitan untuk
mengadakan pendekatan kepada HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
petani. Umumnya, didalam program penyuluhan pertanian pendekatan ortaKuKan pada dua segi yaitu : a. Segi teknis, yaitu pendekatan yang menekankan kepada perubahan-perubahan dalam masingmasing cabang atau kegiatan usaha tani.
2. Membantu petani dalam menentukan prioritas tujuan Tujuan utama bertani, yaitu pendapatan yano setinooi-tino-
ginya dan keselanteraan Keluarga yang sebesar-besarnYa. PenYul uh dapat membantu keluarga Petani
secara individuil untuk fienentukan program produksi mana
b. Segi manajemen, yaitu pendekatan yang mencakup usahatani secara keselurulian.
Pengalaman-pengalaman me-
3.
nunjukkan bahwa pendekatan teknis
Field Day a. Demonstrasi ada tiga cara demonstrasi, Yaitu: - Demo cara yaitu dengan cara memperlihatkan bagaimana melaksanakan cara atau
saja menghasilkan perkembangan yang lambat. Akan tetapi lebih menguntungkan bagi petani, bila pendekatan teknig dan manajemen dilakukan secara terentak. LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBERI. KAN MOTIVASI
Sebuah usahatani yang kecil merupakan unit produksi pertanian yang lengkap. Pada unit ini, petani sendirilah yang memutuskan, apakah akan mengdakan perubahan atau
tidak. Kepada petani-pirtani inilah penyuluh memberikan Motivasi. Mereka tidak akan mudah untuk begitu saja mengadakan perubahan dalam cata-cara yang telah menjadi kebiasanannya, tetapi memerlukan waktu yang cukup panjang. Ada enam langkah yang harus diperhatikan agar petani mau mengadakan perubahan, yaitu : 1. Mendiskusikan masalah-masalah yang ada pada petani perorangan atau kelompok-kelompok tani.
Seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya bukanlah sebagai agen polisi yang memaksakan perintah-perintahnya, tetapi
sebagai seorang sahabat yang dengan seksama memberikan penjelasan dan pengertian-pengertian tentang cara dan sistem
yang menguntungkan dan yang tidak. Masalah-masalah yang ada dapat didiskusikan secara kelompok maupun melalui ceramah umum.
yang diprioritaskan, hingga daPat tercapai tujuan yang diharaPkan. Menggunakan Demonstrasi dan
-
methoda.
Demo hasil yaitu dengan cara membawa petani untuk melihat hasil-hasil yang diPeroleh dari penerapan suatu cara baru
Demo usahatani secara keselu-
ruhan yaitu dengan membawa petani untuk melihat dan mem' pelajari perbandingan input dan output.
b. Field Day Field Day yaitu semacam gabungan antara kunjungan ke usahatani
dan demonstrasi hasil.
4. Mengorganisir kunjungan ke daerah-daerah pertanian yang sudah maju.
"Seeing is believing" atau
percaya karena melihat. Mengor-
ganisir kelompok petani dengan matang untuk melihat hasil-hasil yang telah dicaPai oleh Petani yang sudah maju. Dengan melihat hasil-hasil yang sukses, diharaP-
kan mereka terdorong untuk meniru.
5. Mengadakan perlombaan. Perlombaan mendorong Pe-
tani untuk menggunakan
cara-
cara yang lebih baik dan bekerja
lebih eflisien.
6. Memberikan Subsidi sebagai perangsang.
Bersambung ke hal 42 33
PETERNAKAN
MAMPUKAH ITIK GEMBALA BERTAHAN ? Oleh : Achsin Jamil EJAK tahun 1900-an, ternak itik
lndonesia dikenal sebagai "pabrik" telur. Ternak itik merupakan ternak unggas kedua yang dipelihara masyarakat di pedesaan, mulai dari daerah Pantai sampai di daerah pegunungan. Peranan itik di lndonesia berbeda dengan unggas lain. ltik bukan saja menghasilkan Pangan untuk
konsumsi dalam negeri dan memberikan lapangan usaha petani peternak, tetapi hasil samPingnYa Yaitu
bulu juga telah merupakan komoditi eksport non migas. Selain itu manfaat telur itik yaitu sebagai telur asin dan salah satu komPonen Penting
dalam pembuatan kruPuk udang, menyebabkan pemasaran telur itik tidak mengalami gejolak seperti telur unggas lainnya. Secara umum daPat dikatakan bahwa sistem pemeliharaan itik di pedesaan dilakukan secara tradisional, namun demikian PotensinYa cukup tinggi dipandang dari sudut populasi dan kemamPuannya menghasilkan telur. Dari berbagai tulisan,
dapat diketahui, bahwa Produksi telur itik jauh melebihi produksi telur ayam buras yang juga dipelihara secara tradisional. Cara pemeliharaan itik secara tradisional sudah berabad-abad
umumnya itik digembalakan mulai pagi hari sampai sore hari yaitu sekitar pukul 06.00 sampai pukul 16.30 WlB. Penggembalaan ini dilakukan pada satu petak sawan dan akan pindah ketempat lainnya apabila dirasa tempat tersebut kurang mencukupi kebutuhan pakan
itik tersebut. Dengan
pengalaman
yang cukup lama, peternak/Penggembala itik akan tahu bahwa itik yang digembalakannya sudah kenyang atau masih lapar, yaitu dengan
cara memegang bagian temboloknya.
Mengingat pakan utama itik gembala adalah sisa-sisa padi dan lain-lainnya disawah dan sudah dapat dipatikan bahwa pakan tersebut tidak selalu tersedia untuk mencukupi kebutuhannya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka petani peternak itik akan menggembalakan itiknya ke tempat-tempat lainnya, dan tidak menutup kemungkinan tempat yang satu ke tempat yang lain
jaraknya cukup jauh, bahkan ada yang sampai keluar daerahnya (pro-
pinsi). Sistem berpindah-pindah seperti ini sangat mempengaruhi kondisi itik yang bersangkutan dan
tidak iarang Pula itik
tersebut
mengalami stress akibat perjalanan yang cukup jauh. BiasanYa aPabila tempat penggembalaan semula, Produksi telurnya akan menurun secara drastis dan bahkan untuk beberaPa 'hari itik tersebut tidak mau bertelur. Pakan. Seperti uraian di atas, Pakan itik
gembala berasal dari Pakan Yang tersedia di sawah-sawah. Pakan yang
disediakan disawah tidak diketahui kualitas dan kuantitasnya, sehingga
tidak diketahui' pula aPakah itik tersebut sudah terpenuhi kebutuhan pakannya, baik dari kuantitas atau kualitas. Untuk mengetahui jenis-jenis
pakan yang dikonsumsi itik dan kualitas pakannya, maka Penulis
mengadakan pembedahan beberaPa
ekor itik gembala. Pembedahan itik dilakukan untuk mengetahui jenis pakan yang terdapat di dalam tembolok dan kemudian isi tembolok tersebut di analisa kandungan zal'zal gizinya. Dari hasil analisa kandungan
zal-zal gizi isi tembolok tersebut,
diketahui bahwa kandungan protein kasarnya 14,99o/o, energi kasar 1972 kklikg, calsium 10,74 oh dan Phospor
dilakukan oleh masyarakat Petani peternak, yakni itik dilepas atau digembalakan di sawah atau di rawa-
rawa. Sehingga mereka dapat memanf
aatkan sisa-sisa Padi
ffi#iffi
Ili,ixili,"'i#
Yang
tercecer, siput, serangga dan binatang air lainnya. Dengan pemeliharaan semacam ini, biaya pakan daPat
ditekan sekecil-kecilnya atau ditiadakan sama sekali. Pemeliharaan Itik Gembala Itik yang dipelihara di pedesaan digembalakan disawah'sawah Yang biasanya baru selesai dipanen. ltikitik tersebut akan memanfaatkan sisa-sisa padi yang tercecer, siputsiput sawah, serangga, daun-daun, serta binatang air yang lainnya. Pada 34
riiii'i
a
i.!*6"rII
Setia dengan nilai lama (HUSBANDRY). HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
PETERNAKAN 0,33 %. Menurut Djanah (1983), bahwa kebutuhan protein bagi itik yang berumur lebih dari enam ming-
gu adalah sebesar 16 %. Keadaan pakan itik gembala tersebut jelas kurang mencukupi kebutuhannya, terutama dari kandungan proteinnya.
Kurangnya kebutuhan pakan dari segi kualitas ini akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan serta produksi telur yang dihasilkannya.
Itik gembala tidak dapat dipisahkan dari sawah karena memang sawah yang baru selesai dipanen. Dewasa ini sedang digalakkan penanaman padi unggul secara lebih
intensif. Hal demikian akan menghambat perkembangan itik gembala. Keru g ian-kerugian yang disebabkan
hal tersebut diatas antara lain
:
keracunan pestisida. Penggunaan pestisida di sawah-sawah secara langsung akan membahayakan keselamatan itik yang' digembalakan. itik dapat memakan bahan-bahan yang ada di sawah yang baru selesai di semprot dengan pestisida, dan ke-
jadian ini dapat mengakibatkan kematian itik tersebut. Meskipun hal ini jarang terjadi, namun apabila sampai terjadi dapat membunuh itik dalam jumlah yang banyak. Secara tidak langsung dari penggunaan
pestisida
di
sawah adalah mem-
sawah yang kering, karena itik merupakan unggas air. Faktor sosial masyarakat pede-
populasi dan produksi itik, yaitu mengubah sistem pemeliharaan
usaha ternak itik secara gembala ini. Pada umumnya peternak itik gembala adalah orang-orang tua yang
gembala menjadi terkurung. Pemeliharaan ternak itik secara terkurung juga terdapat keuntungankeuntungan dan kerugian-kerugiannya. Keuntungan dari pemeliharaan
saan juga akan mempengaruhi perkembangan Atau kelanjutan
memperoleh ketrampilan beternak secara turun menurun. Peternak itu pada saat sekarang tidak mewaris-
kan ketrampilan tersebut kepada anak-anaknya karena pada umumnya generasi muda atau anak-anaknya tidak malu menjadi gembala itik, dan lebih menyukai bekerja dan pindah
ke kota-kota besar. Hal ini menyebabkan jumlah tenaga kerja penggembala itik menjadi berkurang, sehingga itik yang dipelihara secara gembalapun semakin berkurang pula.
Hambatan lain adalah modal yang dikeluarkan untuk pembelian itik. Pada saat-saat menjelang panen
harga itik siap berproduksi tebih mahal dari pada saat sehabis panen berlangsung, hal ini dipengaruhi oleh kondisi persawahan tersebut. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu di
cari usaha-usaha lain untuk
men-
ingkatkan populasi itik. lntensifikasi Ternak Itik. lntensifikasi ternak itik adalah
salah satu jalan untuk meningkatkan
secara terkurung antara lain produksi
yang diharapkan dapat meningkat, tidak terpengaruh dari penggunaan
pestisida
di sawah, baik secara
langsung atau tidak langsung, dan memudahkan pemeliharaan serta pengaruh langsung dari perubahan cuaca (musim kemarau yang sangat panas dan musim hujan yang terus
menerus) dapat dikurangi dengan mengurus itik. Adapun kerugiannya
antara lain makanan yang dibutuhkannya tergantung dari apa yang kita berikan, karena itik tidak dapat men-
cari pakan sendiri serta tenaga kerja yang dibutuhkannya juga semakin banyak. Dengan usaha intensifikasi ter-
nak itik diharapkan produksi itik terutama produksi tel urnya semakin
meningkat, sehingga dapat men-
cukupi kebutuhan pangan manusia yang semakin pula. 1g11nOxat
Penulis adalah mahasiswa Fapet Unsoed SKS '85
bunuh binatang-binatang kecil yang ada di sawah dan merupakan sumber
protein pakan itik. Pestisida akan membunuh binatang-binatang kecil atau serangga, sehingga sumber pakan itik gembala semakin berkurang.
Dengan semakin intensipnya pertanian padi di sawah, maka panen
padi akan semakin cepat dicapai. Panen yang dilakukan 2 - 3 kali pertahun menyebabkan jarak antar panen dan musim tanam semakin singkat. Hal ini mengakibatkan kesempatan itik untuk digembalakan di sawah juga semakin sempit/ singkat, sehingga itik semakin sering
dipindah-pindahkan ke sawah lain yang baru selesai panen, yang sudah
barang tentu akan menurunkan produksinya.
Semakin intensipnya irigasi sawah sekarang ini, pengeringan sawah seminggu menjelang panen pada saat panen untuk mempercepat
pemasakan padi, menyebdbkan semakin sulitnya itik dilepas di HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
35
PETERNA C. Bentuk Kronis.
MENGENAL PENYAKIT KOLERA AYAM
Gejala yang jelas terjadi pembengkakan pial, yang berisi cairan kental seperti keju dan agak keras. Penyakit ini mempengaruhi telinga
bagian dalam yang menyebabkan ayam menggeleng-gelengkan kepalanya dan langkahnya pun tak teratur.
Oleh : Diah 11441PTUP
I
ENYAKIT kolera tergolong Pe-
A. Bentuk Per-akut
nyakit menular Yang sangat
Ayam-ayam yang terserang semati mendadak tanpa menunjukkan gejala sakit dan kematian dapat menjalar secara cepat dan dalam jumlah yang tinggi. Ayam-ayam yang mati mendadak kadang-kadang memperlihatkan tanda pada jengger dan pial yang membengkak. Sedangkan pemeriksaan pasca mati tidak memperlihatkan "Laesio" atau jejas-jejas perlukaan
ganas (acute) atau chronik, ini dapat menyerang semua jenis aYam
piaraan. Penyakit Fowl Cholera ini
juga dikenal dengan nama Avian Pasteurellosis, Avian Hemorhagic Septicemia atau lebih dikenal dengan kolera unggas. Pertama kali PenYakit iniditemu'
kan di Eropa oleh Chabert tahun 1782,di Amerika Serikat oleh Salmon
konyong-konyong
tahun 1880 dan di Canada tahun 1898 oleh Higgins. Di lndonesia sendiri
Penyebaran Penyakit Biasanya penularan terjadi melalui saluran pencernaan, saluran pernafasan terutama pada unggas muda. Bisa juga lewat luka pada kulit atau luka suntikan. Lalat, tikus dan burung dapat bertindak sebagai vektor mekanik. Dalam saluran pernafasan bagian atas dari hewan yang terserang terkumpul bakteri ini dan disebarkan
melalui cairan hidung, mata dan mulut. Disamping penularan dari unggas satu ke unggas yang lain penularan dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang tercemar. Unggas yang mati dapat men-
mengenai penyakit ini tidak ada tahun yang jelas, tetaPi diduga penyakit ini telah lama berjangkit. Kerugian akibat Penyakit ini da-
pat berupa kematian,
Penurunan berat badan dan produksi telur. Ting-
kat kematian PenYakit ini
sekitar
10-20%.
Penyebab Penyakit kolera unggas disebab-
kan oleh bakteri Pasteurella Multocida. Bakteri ini memPunYai daYa tahan dalam kotoran ayam selama 1 bulan, dalam bangkai 3 bulan, dalam litter sampai 2 minggu, dalam air pada suhu 6oC atau 8oC bertahan
-
selama 18 hari. Pada pemanasan 60oC bakteri Pasteurella Multocida akan mati dalam waktu 10 menit. CahaYa mataharijuga dapat membunuh bakteri ini dalam waktu 48 jam. Tanda-tanda Penyakit
Penyakit kolera lebih banYak menyerang unggas Pada umur 4 bu' lan keatas. Penyakit ini daPat me' nyerang baik secara Per akut, akut ataupun kronis. 36
Kandang bdrslh, ternak pun sehat (World pout try) B. Bentuk Akut.
Masa tunas berlangsung 4-5 hari. Biasanya ayam mati setelah memperlihatkan gejala sakit 1-3 hari.
Gejala yang sering terlihat antara laip :
'1. Ayam menjadi lesu dan kehilangan nafsu makan.
2. Bergerombol. 3. Terlihat sangat haus. 4. Diarrhea terus-menerus
dan fae-
cesnya berbau busuk. Matd dan hidung mengeluarkan cairan. 6. Nafas berbunyi dan sesak.
5.
7.
Jengger dan pial biasanya berwar-
na biru
(cyanotis).
jadi sumber PenYakit sedikitnYa
1
bulan setelah kematiannya. Unggas yang nampaknYa sembuh masih tetap dapat menjadi carrier atau pem' bawa penyakit.
Pencegahan
Bukankah pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Untuk menghindarkan atau mengurangi serangan kolera perlu tindakan pencegahan antara lain :
1. Jalankan sanitasi kandang dan tatalaksana pemeliharaan yang baik setiap hari. Bersambung ke hal 37 HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
PETERNAKAN orang semacam ini akan menjadi lebih sehat dan kuat setelah meng-
SI KECIL MAKIN MENGGELITIK
ganti hidangan meja makan dari telur
dan daging unggas besar dengan produk dari unggas yang satu ini. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan upaya pemerintah menggalakkan aneka ternak si "mini" untuk
Oleh : Pardiyono
nggas menjadikan orang beringas, khususnya ayam mem-
burung puyuh sebagai bahan
buat orang tidak ayem. ltu hanyalah lonlaran sementara orang, namun hal itu dapat dimengerti lantaran goyangan harga pakan serta
Dapat berproduksi dalam waktu yang relatif singkat, karena mencapai dewasa kelamin pada umur
makanan yang digemari.
42 hari.
produk yang dihasilkannya tidak
Burung puyuh betina dewasa dapat memproduksi telur 200-
menentu.
Lain halnya dengan unggas yang satu ini, walau kecil namun tetap lincah dan gesit yang akan
d. Modal tidak terlalu besar, karena
mengurangi muramnya si empunya. Tidak salah itulah si Burung puyuh.
yakni 14 gram/ekor/hari. Serta kan-
300 butir setahun atau rata-rata 78
persen.
kebutuhan pakan relatif sedikit,
Ka[au mendengar kata "puyuh" kebanyakan orang (terutama bagi
mak". suara yang khas burung puyuh mem-
bawa daya tarik tersendiri bagi mereka yang senang "perburungan". Oleh karena tabiatnya suka berkelahi
2. Bakar atad kubur dalam-dalam 3. Bersihkan kandang atau peralatan lainnya yang mungkin ditulari
mereka yang pantang makan daging dan telur, lantara takut ancaman lemak yang konon dikabarkan dapat menyebabkan beberapa penyakit, seperti tekanan darah tinggi, jantung dengan
hadirnya telur puyuh dapat mengukadar lemak dalam telur puyuh relatif
tanga dapat memeliharanya sebagai
sedikit, namun mengandung protein
usaha sambilan. Selain dapat menambah protein keluarga, dengan
yang cukup tinggi. Tabeldibawah ini menunjukkan perbandingan kadar persentase dalam telur puyuh dan telur ayam.
periuk rumah tangga (baca: pendapatan).
Kalau kita telusuri, sebenarnya burung puyuh mempunyai prospek yang cukup besar untuk dikembang-
kan, karena mempunyai sifat-sifat dan kemampuan yang menguntungkan, antara lain :
a. Telur dan daging puyuh mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat. Diluar negeripun seperti di Jepang, Cina dan beberapa negara Eropa dan Amerika telah lama
mengenal dan mempergunakan HUSBANDRY NO. 3 TH {'1989
ayam yang mati. penyakit dengan desinfektan yang ampuh.
Satu hal lagi keuntungan bagi
rangi ketakutan itu. Oleh karena
dapat ikut menambah tegaknya
Penulis adalah mahasiswa Fapet Unsoed SKS '86
hadap penyakit, sehingga angka kematian selama pemeliharaan relatif kecil.
yang kepengin mengisi waktu seng-
tengah-tengah meja makannya, juga
*t*
menampung kurang lebih 50 ekor. ter-
dan sebagainya, ternyata
hadirnya butiran telur puyuh di-
semoga!
Sambungan dari hal 36
burung inipun banyak yang dipelihara untuk aduan. Sementara bagi gangnya, terutama ibu-ibu rumah
dari masyarakat bawahanpun dapat
turut serta menikmatinya. Dengan demikian pada gilirannya p.rogram pemerintah dengan pencahangan KAMPANYE GlZl nya akrn berhasil.
dengan tinggi masing-masing 50 cm dan tiap meter persegi dapat
e. Burung puyuh lebih tahan
terusik langkah manusia. Mereka mengenalnya dengan nama "geKeindahan warna bulu serta
tong, perut terasa tergelitik kehadiran sebutir telur puyuh, sehingga
dang dpat dibuat bertingkat
masyarakat Jawa Tengah) akan ingat unggas liar kecil yang segera terbang
rendah bila tempat persembunyiannya diantara rerumputan atau semak
meningkatkan kesehatan serta kecerdasan masyarakt akan semakin cerah. Sebab dengan Rp.25,- dikan,
1.
2. a
Jenis telur
Prolein
Ayam ras Ayam kampung
13,4
Puyuh
13,6 %
12,7 % Yo
4. Cegah burung atau binatang lain mendekati kandang.
5. Bila ada wabah perlu diberikan antisep 1 sendok teh tiap 2liler air. Ppngobatan Ada beberapa macam obat yang
dapat diberikan pada hewan yang sakit seperti : - Sulfamix disuntikkan 1 cc setiap
-
11,3 o/o 10,3 % 8,24
ayam dewasa. Neo-Terramicin 25 Soluble powder, pergunakan 2 sendok teh (7 gr) untuk 3,8 liter air minum dan pemberian dilakukan 3-5 hari. Noxal pergunakan 3 sendok makan untuk 3,8 liter air minum dibe-
rikan selama 2-3 hari.
o/o
(Raharjo, 1986)
Jadi jelaslah telur dan daging
puyuh merupakan sesuatu yang "aman" bagi mereka yang menginginkan diet lemak, namun kebu-
Penulis adalah mahasiswa Fapet D3 PTUP SKS 89
tuhan protein tubuh akan terpenuhi. Oleh karena itu masuk diakal bila 37
PETERNAKAN ALTERNATIF PENGEiI|BANGAN TERNAK KELINCI SERTA KENDALA YANG i'ASIH DIHADAPI Oleh : Mulyono
ILIK
yang tinggi.
Protein Lemak
jenis daging
kalori (Sr) (Sr) (Sr) 02 111 16,6 2,5 02 125 20 5 0 2,1 125 20 5 0 2,1 125 20 5 72 1,4 34785
Kelinci Ayam Kerbau Sapi Beras
10 10 7 7
2. Reproduksinya yang cepat, dalam waktu 5-Z bulan
Vitamin
besi Zat besi kapur
KH
A.
B
0lu 0lu
81 lU 30 ru
60 lu 60 lu
100 tu 100 tu 150 tu
1,4
0lu
(Lembaga Makanan Rakyat)
Air
Jenis Kotoran Kelinci Kambing Sapi Ayam
Organik
70
28
60 84 65
31
berusaha mengalihkan dan mengubah kebiasaan masYarakat yang hanya makan daging Yang berasal dari ternak-ternak tertentu ke
daging yang berasal dari ternak lain atau aneka ternak. Ternak kelinci yang dalam kurun
dikelomPokkan ke
dalam golongan Aneka Ternak kini mulai mendapat perhatian pemerintah sebagai salah satu alternatif un' tuk memberi jalan keluar dari masalah di atas. Perhatian Pemerintah terutama ditujukan untuk mengem' bangkan ternak kelinci karena kelinci mempunyai potensi yang besar dan mudah diusahakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Hal ini disebabkan karena beternak kelin' 38
0,8 0,4 0,6 1,6
15
ternak besar, pemerintah
lll
Pzoz
24
ntuk mengurangi pemotongan
waktu pelita
iat
Bahan
("/rl
(
Yo)
KzO
0,2 0,5 0,3
0,7
1,5
0,9
0,1
0,1
CaO 0,3 0,7 0,2 2,4
ci tidak banyak membutuhkan modal
dan tehnologi Yang tinggi, tidak banyak membutuhkan ruangan,
pengelolaannya yang tidak sulit ser-
ta
makanannYa tidak bersaing dengan makanan manusia' Karena
itu ternak kelinci mempunyai prospek
yang besar untuk dikembangkan di daerah pedesaan terutama daerah yang masih dianggaP rawan gizi. Sebagai ternak Penghasil da'
ging, kelinci memPunYai beberaPa kelebihan jika dibandingkan dengan ternak-ternak lainnYa:
1. Kelinci daPat mengubah dengan cePat bahan'bahan makanan yang murah seper' daun'daun dan sisa-sisa yang tidak berguna bagi
ti
manusia menjadi daging yang mempunYai nilai gizi'
sudah dewasa kelamin, lama bunting hanya 30 hari, tiaP kali beranak jumlah anaknya bisa 4 sampai 12 ekor, dan
dalam waktu 14 hari setelah
melahirkan sudah dapat kawin/dikawinkan lagi, sehingga seekor induk kelinci dalam waktu 1 tahun dapat menghasilkan 40 - 70 ekor anak.
4. Kelinci mempunyai kecepatan pertumbuhan yang hampir sama dengan ayam broiler, dalam waktu 56 hari mencapai berat 1,8 kg.
5. Kelinci dapat dipelihara dalam skala kecil dengan pola'Bakyard Farming" sehingga cocok dipelihara sebagai ternak untuk mencukupi kebutuhan protein hewani, terutama rakyat
pedesaan dan masyarakat yang ekonominya lemah. Daging kelinci mempunyai kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan dengan ternak-ternak lain. Perbandingan kadar zat daging kelin-
ci dengan ternak lain dapat dilihat dalam tabel berikut (dihitung tiaptiap 100 gram bahan) :
Angka-angka tersebut di atas menu-
jukkan adanya banyak persamaan antara lain daging kelinci dengan daging dari ternak lain, bahkan di antaranya memiliki kelebihan yaitu kandungan lemaknya yang rendah. Di samping daging sebagai proHUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
PETERNAKAN duk utama, masih ada produk lain yang dapat dimanfaatkan antara lain
kulit kelinci yang dapat
diolah
sebagai bahan untuk membuat tas, mantel, peci dan lain-lain, juga bulu (wool), serta kotorannya merupakan sumber rabuk urituk tanaman. Kotoran kelinci bagai sumber rabuk, mempunyai kadar zat-zat yang ada di dalam kotoran kelinci tersebut yang dibutuhXan dten tanaman tidak
kalah dibanding kotoran dari ternak lain. Hal ini dapat dilihat dalam tabel
berikut
:
Di .samping produknya yang memiliki nilai ekonomi tinggi, kini kelinci banyak digunakan materi penelitian, misal untuk membuat serum guna sesuatu pengobatan dan
rupa-rupa penyelidikan
di laborato-
rium.
Upaya pemerintah untuk mengembangkan aneka terus dilakukan.
Bahkan Presiden Soeharto dalam kontes ternak di Cipanas, bulan
antara lain kelincidan burung puyuh. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan aneka ternak khususnya kelinci antara lain :
yang sulit untuk menerima/menggu-
membuka proyek pembibitan kelinci menetapkan daerah-daerah penyebaran kelinci, misalnya; di daerah Jawa Barat antara lain daerah Bogor, Cianjur, Bandung dengan pusat peme-
asing, yang menyebabkan adanya sebagaian masyarakat yang masih belum menerima daging kelinci sebagai hidangan sehari-hari di me-
-
liharaan
di
sebelah timur
Cirebon; di Jawa Tengah an-
tara lain daerah Banyumas, Brebes, Kedu, Semarang dengan pusat pemeliharaan di Ambarawa dan Secang, sedangkan daerah penyebaran di Jawa Timur antara lain daerah Malang dengan proyek percontohan di Batu, Daerah
Serang dan sekitarnya.
Walau berbagai upaya telah
tuk perbikan gizi rakyat lndonesia, perlu dikembangkan aneka ternak
dilakukan untuk mengembngkan ternak kelinci namun kendala-kendala untuk, mencapai tujuan tersebut masih ada. Kendala tersebut terutama menyangkut lradisi masyarakat
Sambungan dari hal
perkembangan dicari alternatif baru.
Oktober 1981 menegaskan bahwa un-
16
Itu yang dapat ditangkap dari
sasaran dengan baik kepada bawahan.
Akibat belum adanya sasaran dan tujuan yang jelas yang diterima oleh masing-masing unit menyebabkan dalam mengadakan kegiatan nampaknya unit tidak/belum memenuhi sasaran. Lebih dominan yang dipentingkan adalah target program,
bukan target hasil. Kegiatan yang dilaksanakan bersifat temporer, tidak berkesinambungan. Hal ini disebabkan masing-masing unit kebanyakan tidak mempunyai program kerja, baik program tahunan maupun semesteran.
Disadari atau tidak ini adalah sisi negative diantara sekian banyak
sisi positif yang tercipta.
Harus
disadari dan dimaklumi pula penerapan sistim seperti ini, menyerahkan sepenuhnya kepada masing-
ke-
adaan sekarang.
nakan sumber makanan baru termasuk daging kelinci yang dianggap sebagai manakan yang masih dirasa
ja makanan, walau rasa daging kelinci tidak kalah lezat dibanding ternak lain.
Di samping itu informasi tentang ternak kelinci masih sangat sedikit (langka) dibanding ternak lainnya. Oleh karena itu adalah menjadi tugas kita sebagai kaum intglektual untuk ikut berperan serta dalam mengatasi berbagai ken:Jala di atas
baik melalui informasi yang kita
sebarluaskan pada masyarakat maupun melalui penelitian sebagai wujud dari peran sosial serta dalam rangka disiplin ilmu kita.
Pcnullr edehh mahrllsre F.pcl UilSOED SKS'86
seperti telah disebutkan diatas demi kesempurnaan dan tujuan maupun sasaran yang hendak dicapai.
Sisi negatif lainnya yang disebabkan oleh adanya unit kegiatanunit kegiatan di Senat Mahasiswa
adalah kegiatan yang diseleng-
garakan belum memberikan manfaat
kepada mahasiswa pada umumnya, tetapi lebih memberi manfaat kepada anggota unit bersangkutan. Jadi seakan-akan unit adalah milik ang-
Ti. Loekito adalah
Ketua
Umum Badan Perwakilan Mahasiswa F aku ltas Peternakan Unsoed.
gota unit itu sendiri bukan milik seluruh mahasiswa. Seharusnya dibentuknya unit kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pokok maha-
siswa secara keseluruhan. Masih perlu ditegakkanl Beberapa sisi negatif tadi merupakan "tantangan" kepada Badan
(tftt/
oL4X pa6,{
arDtr'orp vU
Perwakilan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa yang baru untuk menanggulanginya sedini mungkin. Pada prinsipnya mekanisme kerja kepeng-
masing unit merupakan pertama kaliurusan sekarang adalah lebih baik, nya di fakultas kita, maka keberhasildan untuk kepengurusan masa da". annya kurang dapat dinikmati dalam tang yang sebentar lagi akan dilan-
waktu dekat. Bisa diistilahkan penerapan sistim seperti ini meru-
pakan "pilot proiect". Apabila upaya tersebut menunjukkan titik cerah, maka dipertahankan, bila tidak ada
HUSBANDBY NO. 3 TH 1/1989
tik harus melangsungkan kebaikan yang telah dirintis pendahulu dan
secara serius cepat mencari pemecahan permasalahan yang muncul sebagai ekses yang tidak diinginkan 39
PETERNAKAN
LOI(ALISASI I(ANDANG TERNAI( Oleh : S. Lestari
ETERNAKAN di Pedesaan Pa-
da umumnya masih diusahakan secara tradisional. Tujuan beternak adalah untuk tabungan dan
sebagai usaha samPingan, oleh
itu pengelolaannYa kurang mendapatkan perhatian yang serius. Dalam segi Perkandangan, Peternak di pedesaan menempatkan kandang ternaknya berdekatan bahkan berdempetan dengan rumah kekarena
luarga. Hal ini apabila ditinjau dari segi kesehatan dapat rnenimbulkan suatu penyakit, sehingga kandang yang berdempetan dengan rumah peternak adalah kurang memenuhi
persyaratan. Kemudian Peternak dipedesaan sering kali mengabaikan kebersihan kandang dan ternaknYa, karena peternak memPunYai anggapan bahwa ternak bukan sePerti manusia. Kebersihan kandang dan ternak yang
kurang mendapatkan Perhatian ini,
apabi la berjalan terus-menerus dapat
menurunkan produktivitas ternak. Ternak akan mudah terjangkit suatu penyakit, sehingga ternak tidak dapat dipekerjakan baik untuk memba-
jak di sawah mauPun untuk Pekerjaan lainnya. Di samping itu kandang
yang kotor dan pembuangan kotoran yang tidak pada temPatrlYa daPat menyebabkan pencemaran lingkungan sehingga dapat mengganggu ke-
sehatan masyarakat. Lokalisasi kandang ternak meru' pakan salah satu alternatif untuk mencegah adanya Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh adanya kotoran ternak yang berceceran di sekitar kandang maupun di sekitar route penggembalaan temak. Suatu contoh yang telatr ada sebagai usaha mencegah adanya Pencemaran lingkungan adalah lokalisasi kandang ternak kerbau di daerah Pemalang. Namun keberhasilan adanYa lokalisasi ternak adalah perlu dilihat dari beberapa segi antara lain : 1- Ada tidaknya lahan atau areal yang dapat digunakan untuk menampung ternak.
2, Bagaimana animo masyarakat terhadap adanya lokalisasi ternak
itu sendiri. 3. Bagaimana Peran serta Pemerintah daerah setempat dalam mengelola adanya lokalisasi ternak. Lahan atau areal untuk.menam-
pung ternak beserta kandangnYa dapat diusahakan secara bersama antara peternak dengan pemerintah daerah setempat. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem sewa
tanah yang biayanYa ditanggung oleh anggota kelomPok tani ternak ataupun dengan menggunakan lahan milik desa setemPat. Dalam usaha untuk mengelola lokalisasi ternak ini
dapat dibentuk suatu kelompok tani ternak. Pemerintah daerah dapat ber-
tuk menjaga kesehatan Penduduk disekitarnya. 2. Kandang dapat dibuat seragam,
baik bentuknya maupun bahan yang idgunakan untuk membuat kandang. Hal ini agar tamPak lebih indah dan teratur. Kandang
dilengkapi dengan temPat Pakan dan tempat minum serta Peralat' an kebersihan kandang. 3. Lokalisasi kandang ternak harus dekat dengan sumber air. Air di' perlukan untuk memandikan ternak dan untuk minum. Bagi ternak kerbau air meruPakan kebutuhan yang sangat Penting Yaitu untuk berkubang. Oleh karena itu dalam lokalisasi ternak harus terdaPat tempat untuk memandikan ternak
fungsi sebagai pembimbing dalam
dan sekaligus dapat untuk ber-
pengelolaan tersebut.
kubang bagi ternak kerbau. Letaknya harus terPisah dengan kandang dan perlu diperhatikan sirkulasi atau Pergantian airnYa agar
Pengelolaan yang daPat diteraP-
kan dalam lokalisasi ternak antara lain adalah : 1. Kandang beserta ternaknYa dikelompokkan dalam suatu areal tertentu yang jauh dari Pemukiman penduduk. Kandang daPat dikelompokkan di pinggir kamPung. Penempatan kandang' jauh dari pemukiman penduduk ini dimaksudkan untuk mencegah adanYa pencemaran lingkungan dan un-
selalu bersih. 4. Tempat pembuangan kotoran harus acia, dapat dibuat secara berkelompok atauPun dibuat tiaP kandang. Perhatian Yang utama adalah kotoran ternak harus dikumpulkan Pada suatu temPat Bersambung ke hal 42
.
40
Kandang yang membuat 'Kerasano ternak (HUSBANDRY). HUSBANDRY NO. 3 TH 1'1989
SAMBUNG-MENYAMBUNG disimpan dalam keranjang Pe' nyimpan dengan air mengalir yang bersih.
Sambungan dari hal 22
bohidrat 10-20 7o. Makanan ini dapat berupa dedak, pellet dan sebagainya. Makanan sebaiknya mengapung atau sedikit melayang. B. Hama Hama utma dari ikan mas ada-
lah jenis-jenis ikanliar seperti, ikan gabus, ikan bogo, lele, ikan seribu, macam-macam kumbang air dan jentik-jentik serangga. Pemungutan hasil Pemungutan dilakukan pagi hari
atau petang hari, berturut-turut
Dalam satu msuim tanam Padi,
ikan dapat dipungut 1 - 2 kali. lkan tersebut berupa benih hasil usaha pendederan atau untuk konsumsi. Pada waktu pemungutan hasil, sawah dapat sekaligus dibersihkan dari ikan-ikan buas, dan hama lainnya. Setelah pemungutan hasil tumpukan jerami dibalikkan atau dibongkar, sehingga ikan belut yang bersembunyi dapat ditangkap. Tin-
dakan-tindakan yang lain setelah pemungutan hasil adalah sebagai
sebelum hari panas dan setelah hari
berikut:
tidak panas lagi. Sebelum dilakukan pemungutan hasil diperlukan langkah-langkah sebagai berikut - Pasang saringan di muka pintu
-
:
pengeluaran air,.untuk mencegah
keluarnya ikan-ikan sebelum diambil.
- Air dikeluarkan dari -
petakan
sawah sedikit demi sedikit sampai se,tinggi 2 cm. lkan-ikan digiring dengan menggunakan garuan sehingga ikan
berkumpul pada kemalir. lkan pada kemalir digiring ke arah saluran pembuangan dan ditangkap dengan ayakan. lkan-ikan yang telah ditangkap
Sambungan dari hal 23
-
Rumput-rumputdisiangi.
Pematang diperiksa ada yang bocor atau tidak. Lobang-lobang ketam dan belul dibongkar.
- Dasar aluran diratakan. - Kemudian petak-petak
sawah
dikeringkan selama 2 hari. Maksudnya. untuk membunuh
hama dan penyakit ikan dan lumut-l.umut yang melekat pada
tanah, sehingga udara dapat meresap ke tanah untuk menghilangkan keasamaan sawah.
hingga merusak sel tanaman. Peme-
cahannya yaitu dengan mengembangkan bacteri Syringae yang sengaja dihilangkan geh pembentuk proteinnya. Bacteri yang telah man-
dul ini disemprotkan pada daun sehingga kebekuan dapat dicegah.
Kini ju4a berhasil dibuat vaksin
Hepatitis B, yaitu untuk penangkal penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus Hepatitis. Cara pembuatannya yaitu dengan memanfaatkan jasa sejenis ragi atau kamir bir yang HUSBANDRY NO. 3 TH 111989
t*
quired lmmune
Def
iciency Sindrom).
Prinsip kerja AZT yaitu menghancurkan enzim transkirptase dalam sel-sel T (sel-sel darah putih yang merupakan unsur terpenting dalam sistim kekebalan tubuh). Enzirn ini dimanfaatkan oleh virus AID untuk merubah bahan genetik RNA menjadi DNA, dan DNA ini menginstruksikan
sel T untuk memproduksi
lebih banyak virus AIDS. Penemuan inhibin yaitu.sejenis horman yang dapat digunakan untuk program keluarga berencana, karena
kerja hormon ini adalah melumpuhkan gerakan spermatozoa sehingga spermatozoa menjadi steril. Hormon ini juga dapat digunakan dalam bidang peternakan untuk mengatur tingkat kesuburan ternak. Masih banyak penemuan-penemuan baru yang merupakan hasil teknik (rekayasa) genetika yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pada masa kini mulai digunakan penanggulangan pencemaran industri dengan teknik Biofiltrasi yang ternyata sangat efektif. Untuk mempercepat populasi ternak
Penulis adlah Stal Pengajar Fapet UNSOED, Lab. Mekanisasi Peternakan.
telah dititipi pesan untuk memproduksi substansi protein virus Hepatitis B. Karena sel-sel ragi cepat
Amerika. Penyakit ini disebabkan oleh adanya aktifitas bacteri Pseudomanassyringae yang hidup pada permukaan tubuh tanaman. Bila suhu turun sampai dibawah 0oC, titik-titik protein yang dihasilkan oleh bacteri tersebut berfungsi sebagai pusat terbentuknya kristal es se-
Penemuan yang cukup sensasoanal yaitu penemuan AZT yang digunakan untuk pengobatan (treatment) penderita penyakit AIDS (Ac-
berkembang biak rnaka bagaikan pabrik jasad renik ini akan menghasilkan banyak sekali protein virus
yang menjadi bahan utama virus. Jika disuntikkan pada manusia protein akan merahgsang sistim kekebalan tubuh yang dapat melumpuhkdn virus Hepatitis B yang sebenarnya. Cara yang sama juga digunakan dalam pembuatan insulin. Pada pembuatan insulin sel ragi
diganti bakteri Coli dan virus
Hepatitis diganti sel binatang yang menghasilkan insulin. Gen yang memerintahkan produksi insulin diisolasikan dengan gunting enzim
kemudian digabung dengan potongyang telah dimanipulasi itu kembali disuntikkan ke bakteri kemudian dibiakkan
an plasmid bakteri. Bakteri
sehingga menghasilkan banyak insulin.
yang bergenetik tinggi digunakan teknik embirotranver. Dalam bidang kedokteran dengan berkembangnya
Bioteknologi muncul istilah-istilah Bank Sperm", B3II Embrio dll. Penulis adalah mahaslswa Flpet Unlo.d SKS'E5
Sambungan dari hal 29
masih asing. lnfrastruktur orientasi nilai lama (politik praktis)telah hancur, tetapi orientasi nilai baru (keilmuan) masih asing dikalangan mahasiswa. Yang menjadi masalah kemudian kondisi cair ini tidak digarap. Tata organisasi mahasiswa dan kebijaksanaan kampus yang diterapkan pada masa transisi ini masih berupa tata organisasi dan kebijaksanaan yang sebenarnya ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur orien-
tasi nilai lama, bukan untuk mendinamisasikan orientasi nilai baru. Maka adanya kelesuan dikalangan organisasi kemahasiswaan itu memang sudah dalam perhitungan. 41
SAMBUNG.MENYAMBUNG Otonomi perguruan tinggi saat
ini merupakan syarat yang
desak, sehingga kampus tak
menakan
sepi dari ide yang aktual. Kreativitas
keiimuan dan penalaran daya pikir
2. Sebagai wadah tukar-menukar in-
Sambungan dari hal 40
formasi baik dalam bidang peternakan khususnya maupun bidang
pertanian pada umumnya serta bidang sosial ekonomi diantara
yang iauh dari kandang. Kotoran tersebut dapat dimanfaatkan, sebagai pupuk tanaman Pertanian.
akademik harus ditumbuhkan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus memainkan peranan strategisnya untuk pembangunan politik, tanpa ha-
5. Kebersihan disekitar lokalisasi
rusrmenjadikan kampus sebagai tempat latihan politik praktis mahasiswanya. Kalau perguruan tinggi tak di-
kan secara serentak oleh anggota kelompok tani ternak. Hal ini
berikan otonomi dalam mencetak calon cendekiawan di masa depan, maka perguruan tinggi akan tertinggal jauh dan terasing dari perkembangan masyarakat sekelilingnya. Jalan sudah dihamparkan, ting-
galah kita sendiri bagaimana persiapannya. Kondisi yang selama ini memasukkan kita dalam kotak-kotak kesempitan. Tak ada jawaban lain
kecuali integrasi untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah. Sambungan dari hal 33 Pemberian subsidi merupakan pendorong bagi Petani untuk mengadakan perubahan-Perubah-
an. Sebagai contoh
negara Pakistan memberikan subsidi Pupuk, sehingga mendorong
penggunaan pupuk lebih banyak. Cara tersebut diatas adalah merupakan salah satu cara untuk memberikan motivasi kepada petani
supaya mengadakan perbaikan. Akhirnya penulispun menyadari bahwa perbaikan usahatani ternyata lebih mudah untuk diucapkan dari
pada dilaksanakan!! Akan tetaPi
semoga uraian tersebut
ada
manfaatnya. Penulls adalah mahasiswa Fapet Unsoed SKS'86
Sambungan dari hal 32
ini sudah mengarah pada masalah perjuangan dengan berbagai perten'
tangannya, Lucy sudah tidak Perlu disinggung lagi. Di sini sudah ada
pendapat baru, bahwa Voluntary work ternyata tidak semudah memberikan sekeping uang kePada Pengemis. Voluntary work ternyata membutuhkan pemikiran, tenaga, kegigihan dsb. Banyak tantangan yang harus dihadapi untuk melakukan voluntary work. 42
peternak. 3.
Dari segi kesehatan
dengan
kandang ternak harus diPerhati'
adanya lokalisasi kandang ternak,
kan. Pembersihan dapat dilaku-
dapat mencegah adanya Pencemaran lingkungan yang daPat mengganggu kesehatan masya-
rakat. dimaksudkan agar lokal,isasi ter-' nak tampak bersih dan dari segi, -4. Dapat'menambah pengetahuan kesehatan lokalisasi yang bersih .,f tentang beternak yang mengun' dan sehat akan menyebabkantb;:'' ,"' tungkan bagi peternak, sehingga nak menjadi nyaman. Dengan. ', 'u '; :- $engan demikian dapat mengemi
demikian produktivitas ternaki akan meningkat. Selain kegiatan tersebut di atas,
tani dengan bimbingan pemerintah daerah setempat daPat melakukan kegiatan dalam bidang sosial ekonomi, misalnya menjadi anggota KUD. Hal ini dimaksudkan untuk menambah wawasan Peternak seiring dengan lajunya perkem' bangan ekonomi dunia. kelompok
Keuntungan adanya lokalisasi ternak
kelompok tani ternak dan 'Ada
berbagai aspek yang meng-
untungkan dari diterapkannya lokalisasi ternak dan dibentuknya kelompok tani ternak, antara lain : 1. Dengan dibentuknya kelompok tani ternak akan menumbuhkan rasa kegotong-royongan diantara
\:
bangkan usaha peternakan dari secara tradisional meniadi usaha yang lebih maju. Namun keberhasilan dari ada-
nya lokalisasi ternak ini adalah tergantung dari peternak mauPun pemerintah dalam mengusahakannya. Tanpa adanya kerja samanya yang baik, suatu kegiatan tidak akan berhasil dengan baik pula. Demikian-
lah sedikit uraian tentang lokalisasi kandang ternak khususnya bagi ternak besar (sapi dan kerbau) sebagai salah satu usaha untuk menanggulangi adanya pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh adanya kotoran ternak yang berceceran di sekitar kandang maupun di jalanjalan.
-" Penulis adalah mahasiswa Fapet tJnsoed SKS A5
peternak.
Di beberaPa kalangan maha' siswa, kalau lndks prestasi dinobatkan sebagai satu-satunya yang perlu diraih, maka voluntary work sulit untuk muncul. Para pengurus kegiatan mahasiswapun sulit mencari orangorang yang rela mengorbankan waktu untuk menyemarakan kegiatan kampus.
Siapa yang perlu disalahkan kalau mahasiswa kehilangan seinse of be-
longing (rasa memiliki) terhadap kampusnya atau terhadap fakultasnya? Siapa yang perlu disalahkan
kalau mahasiswa tidak mau
.
Mungkin pertanyaan ini saja Yang mengada-ada. Mungkin dalam kenya-
taan justru sebaliknya, siapa tahu. Ya, siapa tahu di redaksi husbandrY saat ini sudah banyak tulisan hasil karya mahasiswa yang tak mengharapkan imbalan honor. Siapa tahu kalau redaksi saat ini sudah bisa menyel6ksi tulisan mahasiswa, bukan sebaliknya terlambat terbit garagara tidak ada naskah yang masuk. Ya, siapa tahu.
ber-
voluntary work karena konon kegiatan ini hanya berfungsi menurunkan Indeks prestasi dan berpengaruh negatif pada peluang mendapatkan pekerjaan? Ah, begitu sulit mencari jawabnya.
'
Penulis adalah pembantu tetap maialah Ayam & Telur untuk Kota Purwokerto dan
sekitarnya. HUSBANDRY NO. 3 TH 1/1989
FEED
Pobrik Mokonon Ternok Terkemuko di lndonesio Proses pembuatan makanan ternaknya menggunakan peralatan yang serba canggih. Kualitasnya tidak saja teruji di laboratorium tetapijuga teruji di lapangan
Mtt PERPUS
i
ffUSBji
SURYA MELATI PS Jl. Jenderal Soedirman Barat no. 13. Telpon 21089 Purwokerto
PT. COMFEED INDONESIA LTD JALAN RAYA BUDURAN KM. 3,5 BUDURAN.SIDOARJO TELP. 21961 (4 SALURAN) 41262-41263-21273 TELEX : 31041 CFISD lA ALAMAT SURAT: JL BASUKI RAKHMAT 129 SURABAYA
PT. COMFEED INDONESIA LTD JALAN RAYA SEBANG KM. 14,2 CIKUPA-TANGERANG TELP 513381-359434 ALAMAT SURAT: JL BATU CEPER 36 JAKARTA 1 OOOl
PT. OMETRACO JALAN BUYUT 80 CIREBON TELP 3038.2014 TELEX 28395 OTC CBN
{4: =.
g;
:n G:
PT. INDOPELL RAYA JALAN WAY LUNIK PANJANG.TELUK BETUNG TE]P.41421-45135-45838 TELEX : 26162 OTCIR TK ALAMAT SURAT: JL LAKSAMANA MALAHAYATI 33 BANDAR LAMPUNG 35223
=
MODERN
ffi
PRINTING cD
rc)
c, -\< ot-.
tf,
l.f) I
H
q
^
\
CJ
(5
o
S-.
$o
cr)
(\t (o
6 CD
(o (o
L.
s N-
TJ ffi
N
Q-
o o
S-l
'a_
\
M
f-
.rr
.?ET??]t/STA'(,A
a6ft(us
CJ
(D
= (n cr)
\
-i
COLOUB PRINTTNG SPARATIONIBLACK & WHITE
FILM REPRODUCTION PLATE MAKER BENDING