ffi %ffi%ffiffiffiWffi
ffiffi ffi
.ffi.r.ffiffi1k-**-ffi==s-:€ffi.+,-ru ffi*.ffi--#.,ffi,flffi,,ffid,ffir-ffi.ffiffi,r.ffi
ll:,fl l:.,I ..T= :-
q
I
:.-.,: i
I
+,,
! ! :r1 ,.-rl:: !i - ' -. . i . : lli I ]jr :_-1i ju I
lI i
I
r' i[.!
:,a-'.:ti :: . i
i
j
,."\
!
.5
:: f,: l ";i 1,!:i l-! * I .1. i'i L
.'..:i
& \ €s.-re SEE
' .
..:.?
.fiJ.
:r '
IHTr=r
=' I=llfl
-Wfl'ffif
=il:.,,
ffiffiWffi m+tW;f'
i'
f#if
'=
W;-*qf.rr.{
"',,iitr':i
EDITORIAL
SUSUNAN PENGURUS HUSBANDRY MEDIA ASPIRASI FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED ,, Pelindung Dekah Fakultas Peternakan Pembantu Dekan lll -s Ketua Senat Mahasiswa
Penasehat Drh. Dwi Prabowo lr. Kusuma WidaYaka lr. Budi Rustomo lr. Dzoeharso BPW
.
Pemimpin Umum
Hotma Parulian Sihombing Sekretaris Nuriana Budi CahYani " . Rahmi''Mardiningsih .1"
'
,-Bendahara
$ri Ambarwati
1-
--
Erma E.lyanl
PemimPin Redaksi ,.. Fadlun Chambali
, Dewan Bedaksi
"\
Tjatur Lukito
'\Nur SetYo Hadi Utari Widowati ReP0rter
Tatang"Eko Pardiono Triana
P
POTENSI KERBAU YANG LUPUT DARI PERHATIAN EJAK 4500 tahun sebelum masehi, ternak kerbau telah di' domestikan orang terutama di daerah Cina dan lndia. Akan tetapi pada kenyataannya perkembangan ternak kerbau banyak mengalami hambatan. Ternyata tidak lain karena kurangnya perhatian baik dari segi peningkatan mutu genetik, pemberian pakan maupun tatalaksana pemeliharaannya. Populasi ternak kerbau di lndonesia tahun 1987 berjumlah 3.287.286 ekor dan sebagian besar terdiri dari kerbau lumpur/rawa dan hanya 2000 ekor kerbau murah. Pada umumnya pemeliharaan kerbau bertujuan un' tuk membajak dan menggaru sawah. Hal ini sesuai dengan bentuk kaki -dan teracaknya. Kerbau memiliki persendian tungkai kaki yang luwes disamping permukaan teracak yang lebih luas dibanC;lngkan dengan sapi. Sehingga kerbau mampu bergerak bebas dalam lumpur. Sebagai penghasil daging, kerbau menduduki urutan kedua setelah sapi. Diparidang dari segi kualitas, daging kerbau tidak bisa dikatakan rendah, sebab hal ini menyangkut kesukaan (Preferensi). Di daerah seperti Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Demak, Kudus dan daerah lain seperti Toraja dan I/adura orang lebih menyukai daging kerbau daripada daging sapi. Memang diakui kenampakan daging kurang menarik karena serat yang lebih kasar, warna yang lebih gelap dan sering alot dan liat. Hal ini disebabkan umur potong yang tua dan lama digunakan sebagai ternak kerja. Jika dipelihara sebagaimana ternak sapi potong dan umur potong yang tepat sangat dimungkinkan kualitas daging kerbau akan lebih baik.
Kerbau merupakan ruminansia yang paling baik dalam mencerna serat kasar. Yang umum diberikan adalah jerami padi, jerarni jagung juga
pucuk tebu tanpa diberi makanan tambahan seperti konsentrat. Hal inilah yang menyebabkan kurang baiknya tingkat reproduksi kerbau. Disamping mengenai pakan juga sistem perkawinan belum diperhatikan
sepenuhnya. Biasanya perkawinan berlangsung di padang pâ‚Źnggem' balaan. Sistem perkawinan demikian akan menyebabkan teriadinya penurunan mutu genetik.
ArtistiklLaY Out
Untuk meningkatkan tingkat reproduksi ternak kerbau diperlukan per' baikan mutu pakan maupun sistem perkawinan. Guna menunjang sistem perkawinan perlunya dirintis kandang sistem kolektif sehingga kerbau
UdaY' R' SYas Soehendro Joewono
betina dan jantan dapat bercampur sepanjang hari. Dengan demikian frekuensi perkawinan akan lebih banyak.
Usaha
Dengan sistem kandang kolektif keamanan ternak akan lebih terjamin dan yang lebih penting lagi rasa kebersamaan diantara warga kelompok
A. Herman Sumarna Sirkulasi Agus Budi WaluYo Percetakan Kusdiarto lsi di luar tanggung jawab percetakan PT. Bayu lndra Gralika
akan tercipta. Disamping itu perlu adanya pembinaan daerah sumber bibit kerbau. Terjadinya penurunan mutu genetik disebabkan jumlah pejantan yang sangat terbatas juga tidak mer.nenuhi persyaratan sebagai pejantan. Ternak kerbau juga perlu sentuhan teknologi modern. Oleh karenanya program lnseminasi buatan dengan rnenggunakan semen beku kerbau murrah perlu digalakkan. Kebijaksaan ini dalam rangka usaha peningkatan mutu gentik kerbau di lndonesia
SURAT PEMBACA Siapa yang Berhak, Berkewa. jiban dan Bertanggung Jawab Atas Bakat Kita ?
Assalaamualaikum wr. wb. Pertama saya ngucapin selamat atas penerbitan kamu sampai edisi ke tiga (meski tersendat.sendat). Gini nich, pada edisi.ke 03, Husbandry
ANUSIA terlahir dengan bakat yang melekat, bakat tersebut akan berkembang se-
kolom lintasan dengan judul "PETERNAKAN UNSOED JAWABA KALIGRAFI SE JATENG" nggak salah tuh?. Setahu saya lomba kaligrafi itu diadakan tidak se Jateng melain-' kan se Purwokerto aja, dalam rangka memeriahkan loma MTQ se Jateng. Usul boleh kan?, gimana kalau
suai dengan kemampuan lingkungan untuk menciptakan manusia yang
berguna baginya. Universitas/Fakul-
tas dengan lembaga-lembaganya merupakan wadah bagi berkembangnya bakat dan kreativitas
penghuninya. Yang menjadi. pertanyaan, sudahkah kita diberi/me-
penerbitan selanjutnya ditambahkan
kolom konsultasi (Bimbingan dan Konseling). Saya kira perlu lho!. Kan
manfaatkan wadah yang ada. Seba-
gai contoh; Telah disediakan Perpustakaan Fakultas/Universitas, mengapa yang datang jauh lebih sedikit dari yang tidak datang.
banyak to, mahasiswa Fapet yang punya masalah. Nah, dengan KO. LOM KONSULTASI kan bisa terpe-
cahkan paling tidak meringankan masalah. Trim's sebelumnya.
Khusus Fapet Unsoed atau mungkin yang lain, Periode Sema 1987-1989 digalakkan Seminar Mahasiswa de-
Wassalamualaikum vyr. wb.
ngSn begitu antusias dan sering. Sekarang?; kami belum (pernah) melihatnya. Kenapa? ada sedikit analisa dari kami, apakah Sema
Taufik Hidayat, mahasiswa angkatan '86 Terimakasih atas kritik dan saran anda. Sebaiknya langsung saia ke Bim-
sekarang melihat bahwa hal ini gagal diwaktu lalu? atau Sema sekarang
bingan dan Konseling yang dikelola Pusat, sehingga akan diperoleh pe-
menganggap remeh seminar-seminaranl atau Sema bingung dengan
mecahan yang lebih cepat mengingat penerbitan kita hanya muncul tiap semester sekali. (redl
banyaknya 'Uni! Kegiatan' yang diurusnya, sementara ngurus lP sen-
D*A*F*T*A*R I*5* EDITORTAL
dana untuk mengembangkan bakat mahasiswa Fapet? atau barangkali Sema masih kisruh rnemikirkan
apakah Pengabdian Masyarakat masuk Bidang lll atau Bidang l!. Akhirnya, kapan kita harus mulai menggali bakat/potensi yang ada pada kita, oleh dan akhirnya untuk kita, bukan untuk golongan/organisasi tertentu manapun, sebab Fakultas beserta isinya milik, hak, kewajiban dan tanggung-jawab kita bersama didalam dan diluar UNSOED/ Purwokerto.
Minto Raharjo 1572/Pt/1986.
Apa Kabar Husbandry Dear: Husbandry Dari tiga terbitanmu terdahulu saya
acung jempol buat kamu, terutama perkembangan edisi pertama ke edisi
kedua. Di sana nampak jelas usaha
kamu untuk meningkatkan diri. Namun pada edisi berikutnya ternyata masih banyak kesalahan ce-
tak. Tapi saya maklum akan hal tersebut. Bukankah kamu masih belajar jalan?.
Bersambung ke hal 34 .;
PefidshatanlnterdisiflinerdalamPengembqnganPetematagdilndo1l+gia.;.,,&,,
.................................. 2
MengintipKeberhasilanPeumakKerbaudiKejambonPemalang..........-....... 4
PETERI{AEAN olganieael Timp dan Munas bmapetidi unhas Ujung Pandang ...................,......-......-. 25 Radwalsin untuk lrlemerarqi Kobidio6is ................................-........-........... 26 iri',r'11 ;.1
PAISTAUAII
,
:::
;':f
Petemal€n,danprmgekPengembqngannyadilBT,--,.,..-.,..l.,,;...:,".,;:*.;.,,,,'2f
UTAUA2
Kini..,....-....-.. Gudel
Kerbau Jaua Nasibmu Kisah $ Anak Pangon Tqa Tahun ltremburu
6
..-.......^ 7
ST'RVEY }largaPokoklnsirryur6sJuURufiah.......................-.....................................'8
reRLIITG
'UerEiUatrasirwadiAr.tefB[a.-. .....-......-....--.----,.---,.,--,'"1".-.;..:
ISttAEAltIst , ftegermasi ..,..,...i
Perpuslakaan Fakufias, i,lonuju Wa,ah Baru .........,........-
''
2
'.,i,
,
SUARAtr9UARA1
CERIII$
I
merasa kurang mendapat bimbingan/
PEIEBII.AfAlIpcmbariguoq*, , ., ',' ,,
UTAUAI
I
diri saja pas-pasan terus, atau Sema
10
...,;..,.,,.;.,.r.-i;,....
.........1,.-.......i,;i;r-i;r;,,,, ' 33
8UARA-SUARA2
11
TEIGTOIPGI T Kemajuan Muekhir TeknologiRepmduksi ...............-............................,.-........ 12
TEEYOI-GI2 ToknikTransferEmbrioli4asihlbrusDikembangkan'...:........,..............^.......... 14
TEEYOIPGIA Yirus Kompuler
.,
......., 1i
IABORAIIORIUU 1
SUARA-SUARAS $a6ri,Jadi lntirtyur ;*;..1,.,i."..,....,........-..-..,-..:.--...,.:.,..,::r-..-,.11....-:+.:-;..,.i-.,,
r''
$osrAL
"'
' 30
iil
Penmgkatan Pendapatan Petrni Potemak [,lelalui Usaha Temak Ruminansia
wAmal ' P$Ighayahfi Pajuurgan $€iarah
'
'
Vlll Faloltrs Pot€makan Memps{Ebu&an;,
Sihzjm, Satah SatuZat Pengst$r Tumbqh Tanarnar dafi Proepehnyadalam
..-..............
lntensiiikasi Tanam Pakan .,..,........-.......,........... 1I BumputR4a=KingGrass...........................,...:.............,............^.................... 18
LIIBORATORIT'U2 Coloslrum lilonagastic
......,............
........ jg
TATTISPRAETIS
..;
OaflA Terhru'SeSgian Alurnni Fakulhs Fetamakan Uniyarsius Jend$al yang Sudah Bekeria ...........,...-........,._:.::.,..-.... Sqdirman
'
:,
41
,
41
WARTA2
Laporan Keuangan POM .................-.
43
WARTAS
PemanfaatanEcsngGondoksebagailialefianTsmak.............................^....21 .
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
t
3
UTAIT,IA
MENGINTIP KEBERHASILAN PETERNAK KERBAU DI KEJAMBON PEMALANG Pemalang selain dikenal sebagaidaerah penghasllpadlyang utama iuga merupakan daerah yang memiliki potensi besar untuk pengembangan ternak kerbau. Kenyataan ini tldak dapat dibantah lagi karena Kabupaten Pemalang yang berjarak 90 km arah utara Banyumas Inl mempunyai kondisi sosio-ekonomi masyarakat dan kondisi alam yang sangat mendukung usaha peternakan kerbau. Sebagaimana usaha peternakan rakyat pada umumnya, mulanya usaha peternakan ker. bau di Pemalang kurang menunjukkan hasil yang diharapkan. Sangat boleh jadi disebabkan oleh pemeliharaan yang maslh bersifat tradisional yang dari tahun ke tahun keadaannya sama tanpa adanya perbaikan dalam meneiemen yang berarti. Disamping itu pola pemeliharaan yeng masih bersifat perorangan (bukan kelompok.red) hal tcrsebut tentu menyulitkan dalam penanganan kesehatan ternak, tata perkawinan dan pengamanan ternak.
a \. lJ
ERINGNYA terjadi pencurian
ternak dalam tahun-tahun y"ng lalu karena kurangnya
pengawasan yang seksama. Barang kali kita pun bertanya'tanya,. bagaimana bisa terjadi pencurian ternak kerbau? Rasanya memang mustahil. "Biasanya para pencuri menggunakan truk mas, mereka berkomPlot 4-5 orang. Luar biasa memang!", demikian kata pak Rawat salah seorang peternak yang bersyukur selama ini belum pernah kemalingan. Melihat kenyataan yang kurang
menguntungkan tersebut, terlontar ide untuk membentuk sistem kelompok. Dengan penuh kesepakatan dan dukungan seluruh aparat desa maka
terbentuklah sebuah kelompok Pelani ternak kerbau yang diberi nama MAHESO JATI. Terpilih sebagai ke-
rasa berbagai kemajuan tela15di' capai. Dengan terbentuknya sislem kelompok niaka kegiatan penyuluhan oleh Dinas Peternakan KabuPaten Pemalang digiatkan kembali. Penye-
lenggaraan penyuluhan sebulan sekali dengan tempat di gubug Penyuluhan yang dibangun secara go'
tong royong oleh Peternak. Dengan semakin dikuasainya tata cara beter-
nak kerbau yang benar dan efisien, maka sifat tradisional dalam beter-
nak kerbau makin lama makin terkikis. Puncak kemajuan yang dicapai oleh kelompok petani ternak MAHE' SO JATI adalah berhasil meraih tempat I tingkat ProPinsi Jawa Tengah pada tahun 1989. Sukses ini tentu disambut dengan penuh kegembira'
an, ternyata usaha keras yang mereka lakukan tidak sia-sia. Menjawab pertanyaan Husbandry tentang keberhasilan kelompok petani ternak MAHES JATI, "yang
terpenting adalah tumbuhnya rasa kebersamaan dikalangan peternak. Walaupun ini tampaknya hal yang
sangat sepele, tetapi justru rasa kebersamaan ini yang mendorong peternak untuk meraih sukses yang
lebih tinggi. Bagaimana tidak, seorang peternak akan malu kalau tidak mengikuti program peniuluhan, sementara rekan yang lain aktif men. cari informasi. Bagaimana tidak rikuh
membiarkan kandangnya kotor, sementara kandang yang lain sudah bersih semua.
tuanya adalah bapak Duri yang juga menjabat sebagai bayan di Kejam-
bon. Jumlah peternak yang ikut
dalam kelompok sebanyak 70 orang. Dengan dibentuknya sistem kelom-
I
pok maka seluruh ternak kerbau yang
semula dipelihara di rumah masingmasing peternak, kemudian dikelompokkan dalam dua lokasi yang menempati tanah irigasi milik pemerintah. Lokasi tersebut sangat strategis karena berada di pinggiran sepanjang sungai yang mengitari desa kejambon. Jarak ked.ua lokasi sekitar 1 km. Sangat mudah untuk melihat kedua lokasi tersebut karena sarana jalan juga sudah bagus. Waktu pun terus berlalu dan tak te4
Kerbau dengan slstem kereman di Pemalang. (Husbandry) HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990 'l
UTAIT,IA yang dihubungi mengatakan bahwa
memelihara kerbau jantan tidak menguntungkan, yang jelas tidak
menghasilkan keturunan, konsumsi pakannya lebih banyak dan laju per"
tumbuhannya pun relatif sama dengan betina, sehingga moreka eng-
gan untuk memelihara
pejantan.
Oleh karenanya tidak mengherankan jika umumnya ternak kerbau yang dipelihara umur 3-4 tahun baru me-
lahirkan pertama. lnterval melahirkannya pun sampai 1,5-2 tahun bahkan lebih. Tentu saja kondisi seperti ini akan mengakibatkan terjadinya penurunan mutu genetik yang mengancam kelestarian lernak kerbau. Sedangkan teknologi modern, seperti insemlnasi buatan belum menyentuh
di Pokoknya dengan dibentuk kelompok tercipta saling pengertian, saling rnengingatkan jika ada kelalaian dan
tentu saja semua
permasalahan
yang timbul akan didiskusikan dan dipecahkan bersama", ungkaP Pak Duri selaku ketua kelompok. Sementara Kepala Desa Kejambon, Abas Aziz, BSc. ketika diminta komenta.rnya hanya menjawab, "Walaupun Populasi kerbau di Kejambon hanya sekitar 400 ekor milik 70 peternak, tetapi kondisi terutama kandang dan aktifitas peternaknya dibanding-
sangatlah tinggi karena berkaitan erat dengan usaha pokoknya, pâ‚Źtani. Bahkan banyak setelah selesai untuk menggarap sawahnya, kerbau ter-
sebut disewakan pada orang lain. Biaya sewa per harinya Rp. 5.000,00. Sehingga praktis kerbau merupakan penyangga ulama yang memberikan andil besar untuk kelangsungan hidup petani. Barang kali satu keganjilan menurut pengamatan Husbandry di Ke-
kan dengan desa lainnya memang boleh dikata paling menonjol', kata
jambon khususnya dan Pemalang
alumnus Fak. Ekonomi Unsoed yang hanya sampai sarjana muda ini.
jantan. Bisa dibayangkan di Lokasi
Desa Kejambon, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang memang
t
pun menggaru. Dengan demikian perhatian petani terhadap ternak kerbau
memiliki lokasi yang mendukung untuk usaha peternakan kerbau. Antara lain adanya aliran sungai yang mengitari desa tersebut dan lokasi kandang berada di pinggiran sepanjang sungai tersebut. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena sifatsifat ternak kerbau yang suka berkubang di air, sehingga tidak perlu mengguyang di tempat yang jauh.
pada umumnya adalah langkanya peKejambon dari 400 ekor, hanya dijumpai tidak lebih dari 8 ekor jantan. Dan semua yang jantan tidak layak untuk disebut pejantan. Beberapa peternak j;- .: ::i'l:- ,::,',,ii'11'i:,r;.,:::.i i, :r'-., .,. t .t , ,'t ,.,.,..' . I i,..,,- .lt-,t.,, ,,, ''.,,. t',,1.., ,l: ,:,':-,, ,u, ' '. :, . , '
Pemalang ini. Hal ini menjadi bahan pemikiran oleh pihak-pihak yang berkompeten, terutama Dinas Peternak Kab. Pemalang dan harus segâ‚Źra diambil tindakan yang taktis dan tspat untuk mengatasi kelangkaan peJantan ini. Menylnggung t6ntang kelangka"
an pejantan. lr. Johar Arifin Salah sâ‚Źorang staf Dinas Peternakan Kab.
Pemalang, membenarkari hal ini. 'Memang kemauan petornak untuk memelihara pejantan ini porlu ditingkatkan, hal ini terjadi tidak hanya di Kejambon saja, tapipeternak Kab. Pemalang umumnya", kata alumnus Fak. Peternakan Unsoed ini. Menanyakan tindakan-tindakan yang bakal diambil untuk mengatasi hal ini, pa-
ling tidak kami menghimbau pada peternak untuk sementara jantan
,
'
..,
,,.;,:i:li
,,r,:::.::.,, :..
---
.
Pengguyangan ternak kerbau sampai
tiga kalisehariyaitu jam 05.00, 11.00 dan 16.00. Sehingga boleh dikatakan kerbau selalu dalam keadaan bersih.
itu mata pencaharian umumnya adalah petani dan kerbau merupakan sahabat yang paling Disamping
akrab dengannya. Memang kerbau yang dipelihara, tujuan utamanya adalah untuk membantu dalam mengolah sawah, untuk membajak mauHUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
tahun menunggu gudel
Bersambung ke hat 34
UTAIT,IA
KERBAU JAWA NASIBMU KINI PENDAHULUAN Er AHUN 1985 oenduduk lndone165 juta lebih, I sia beriumlah juta penduduk/leI dimana 100 bih bermukim di Pulau Jawa. Keadaan penduduk tahun 2000 diperkirakan berjumlah 222 jula, berarti selama 15
tahun lndonesia akan ketambahan + 57 juta penduduk. Kenyataan menunjukkan, semakin bertambah pen-
duduk semakin banyak tuntutan akan lahan yang dibutuhkannya. Lahan di lndonesia umumnya digunakan sebagai lahan pertanian, sehingga dengan kebutuhan lahan untuk kepentingan pertambahan pen-
duduk (industri, perumahan atau kepentingan lain yang lebih urgen bagi kepentingan manusia), maka
FUNGSI KERBAU DAN TANGGUNG
JAWAB KITA SEBAGAI (AHLI) MA. NUSIA PETERNAKAN
Ciri-ciri umum kerbau benurut orang awam (petani) adalah badan, kaki dan bagian-bagian tubuh yang dimilikinya kokoh, tegak serta kuat, sehingga petani memelihara kerbau
ditujukan sebagian besar untuk membajak sawah ataupun untuk menarik kayu dari atas gunung dan sebagainya, lerutama untuk daerah/
negara agaris seperti lndonesia. Disamping itu kerbau dapat juga memproduksi daging dan susu sebagai bahan makanan yang bermutu
tinggi. Namun demikian, pemeliharaan kerbau sendiri yang dilakukan peternak di lndonesia masih dilaku-
lahan pertanian semakin menyempit.
kan secara tradisional, sehingga
Sejarah menunjukkan bahwa pengolahan tanah pertanian di lndonesia (secara f ilsaf i sudah dari 4.000 tahun
belum bisa diharapkan sebagai sum-
kerbau/sapi digunakan untuk me-
narik bajak di sawah-sawah Asia) menggunakan sapi dan kerbau sebagai tulang punggung yang diandalkan. Penduduk bertambah, teknologi semakin maju manusia semakin rnenghendaki segala sesuatunya untuk berjalan cepat, maka teknologi juga masuk ke sawah untuk membajak. Kalau demikian bagaimana nasib
kerbau yang suka kerja lambat, birahinya tersembunyi serta kurang diperhatikan oleh para ilmuwan? (US AtD, 1979).
ber pendapatan .yang dapat meningkatkan kesejdhteraan peternak, apalagi sebagai sumber devisa negara. Sementara animo masyarakat mengatakan bahwa fertilitas kerbau rendah, lambat mencapai dewasa tubuh, persentase karkasnya rendah sehingga kesemuanya akan
menjadi produktivitas kerbau menjadi rendah. Dari kenyataan tersebut di atas, disatu pihak masih banyaknya peternak/petani yang lebih senang untuk beternak kerb+r, perlu kiranya para ahli untuk inelirik mengenai kerbau
ini, sukur secara proporsional
de-
Oleh : Mlnto Raharjo
aooooaoo ngan jenis ternak yang lain. Kita lihat sendiri di Fakultas kita terdapat sapi
potong, ada kambingidomba, ada sapi perah, praktikum khusus babi sudah ada, tapi kerbau nyaris hanya sejarah. Satu hal yang perlu diperhatikan antara rendahnya produktivitas kerbau dengan kemampuan petani untuk memenuhi akan kebutuhan pakannya, bahwa petani hanya memberi pakan kerbau dengan kualitas yang sangat rendah, bahkan hampir tidak ada petani yang memberi konsentrat bagi kerbau yang di-
peliharanya. Akhirnya timbul pertanyaan apakah karena produktivitas kerbau yang rendah, sehingga petani memberi pakan kepada kerbaunya, yang hanya cukup untuk ganjal perut saja, atau karena petani memberikan
pakan yang rendah kualitasnya sehingga kerbau-kerbau yang ada men-
jadi rendah produktivitasnya.
Bagi
kita sebagai manusia yang tahu tentang produktivitas suatu jenis ternak, akan tetap mengatakan bahwa rendahnya produktivitas kerbau tergantung pada faktor genetik, makanan dan management. Faktor-faktor inilah yang perlu mendapat perhatian
untuk lebih meningkatkan produktivitas kerbau. Bagaimana tanggung jawab kita, yang tahu akan produktivitas kerbau? Menurut laporan Badan Perkem-
bangan lnternasional Amerika
(US
AID) (1979) bahwa kerbau kurang diperhatikan oleh para ilmuwan, kerbau dipandang rendah oleh hampir
seluruh penasehat pertanian dan cenderung dianggap sebagai hal yang memalukan bagi para pejabat yang mencoba untuk memodernisasi negara'mereka. Bagaimana dengan
indonesia?, sukur sekali proyek Drough Animal Power lbee; yang ditangani antara pemerintah lndonesia dan Australia ikut juga melirik kerbau, sehingga pada tahun 1S88 di
Kabupaten Subang sudah diadakan wN\Vso
lomba Bajak Kerbau/Sapi. Namun permasalahan utama kerbau untuk
daerah-daerah lain
di
lndonesia
HUSBANDRY NO. 4 TH. IU1gSO
I
UTAIVIA tetaplah bagaimana agar para petani
lebih memperhatikan akan kerbaukerbau yang-Qipeliharanya, baik dari segi penyediAan hijauan pekannya, kontrol kesehatan, kontrol perkawin-
KISAH SI ANAK PANGOEI TIGA TAHUN MEMBURU G{JDEL
an serta bagaimana agar kerbau ti. dak terlalu lelah bekerja, sehingga
EHBICAHA rnengenai si anak pangofi rnemang setalu menarik. Bukan saja kita sudah rindu dengan suara seruling yang biasa mereka tiup cjitengah padang gembala sebagai hiburan ditengah kesepian dan kedamaian karena
setelah kerbaunya akan dijua animo masyarakat yang mengatakan bahwa kualitas daging kerbau lebih rendah dibanding daging sapi akan lenyap,
minimal berkurang, yang mana sebagian dari hal ini adalah tanggung jawab klta. PETERNAKAN KERBAU DI PULAU JAWA
Disinyalir oleh Swadaya Peternakan lndonesia, Edisi 59 (Februari 1990) bahwa 68% populasi kerbau dipelihara petani Pulau Jawa, selebihnya dipelihara oleh petani pulau lain di lndonesia. Sementara untuk penduduk Pulau Jawa sendiri sebagian sudah dianjurkan untuk bertrans-
- migrasi, hal ini agar terjadi penyebaran dan penyediaan tenaga kerja
serta ketrampilan, baik untuk perluasan produksi di daerah-daerah maupun pembukaan lapangan kerja baru. Namun, telah kita ketahui bah-
wa mayoritas para
transmigran bukannya untuk bercocok tanam padi akan tetapi lebih diarahkan untuk bertani tanaman perkebunan. Kalau demikian kemungkinan untuk ikut mentransmigrasikan kerbau tentunya kurang tepat, karena kalau etap saja kerbau dianggap sebagai tenaga kerja untuk membajak sawah,
maka sangat tidak tepat untuk ternak kerbau sambil berkebun,
beke-
cuali kerbau sudah dianggap sebagai
ternak yang kedudukannya sejajar dengan sapi dan kambing/domba serta kuda. Akhirnya nasib kerbau yang se-
kitar dua juta di lndonesia dan mayoritas terdapat di pulau jawa
perlu untuk dialihkan fungsinya, sebagaimana ternak ruminansia yang lain. Karena penduduk yang mayoritas terdapat di Pulau Jawa, yang mulanya tinggal di tanah-tanah yang subur, ak an bergeser ke tanahtanah yang tidak subur, kalau hal ini sudah buntu penduduk akan berpindah ke kota, maka pencaharian penduduk sudah bukan petani lagi, lalu ternak bukan lagi sebagai barang
yang dapat menambah penghasilan
mereka menyatu dan bersahabat dengan alam. Barang kati kita pun akan teringat masa kecil, bagairnana senangnya naik kerbau mengikuti kemana Si pangon pergi menggembala. Alrh, nostalgia. Dalam liputannya di Pemalang Husbandry pun tidak lupa dengan mereka. Sebenarnya mereka lebih pas unluk menenteng tas sekolah dan memakai seragam. Akan tetapi kenyataan berbicara lain. Urnur belasan yang semestinya mereka nikmati dengan bermain di laman sekolah telah terenggut oleh kondisi miskin orang tua rnsreka. Tak ada tempat untuk bergantung; tak ada alternatif, kecuaii jadi Si anak pangon. Eksistensi kelompok petani ternak kerbau MAHESO JATi oun tidak bisa lepas dari paran aktif para pango*.Para pafigonlah selama ini yang menjadi tulang punggung kelangsungan hidup ternak kerbau disana, Merekalah yang memberikan pakan, mengguyang dan tentu yang meniaga keamanan di malam hari. Bagaimanapun kita dapat membayangkan, seandainya mereka melakukan aksi mogok menuntut sesuatu yang lebih. Akh, belum dan tak akan pernah terjadi. ilereka tak kenal binatang apa mogok itu? Mereka anak-anak yang pelsediaan ikhlasnya sangat melimpah.lirnpah. Memang kini semakin langka ..... Oitinyakan mengenai-imbalan yang diperoteh dari jerit payah menjadi pangon, Rosman (14) mengatakan, "$eekor gudel umur 1 tahun menjadi milik kami seteiah ladi pangon selama 3 tahun, begitulah memang mas yang berlaku disint. Tioak ada yang mernakai sistem upahan', iawabnya polos. 'Banyak dukanya ketimbang sukanya mas. Kalau mssim kernarau kami sampai Bantar pulang untuk mendapatkan hiiauan, jauh sekitar 20 krn dari Kejambon", kata Basrnun (13). 'Tapi daripada nganggur, kami tiap hari masih bisa makan. Saat yang menyenangkan tentu kalau 3 tahun pertama rampung kami akan dapat 1 ekor gudel mas'. Pagi"pagi di$aat udara masih mencekam, kawanan pangon ini sudah harus pergi entah kemana mencari hijauan. Dengan seragam yang khas ceiana dan oaju yang lusuh, sepede bruntung dan sebilah arit yang terselip di sepedanya. Rata"rata mereka berangkat 3-4 kali merumput, praktis tak ada waktu istirahat di siang hari, Bila saat rnalam tiba, barulah para pangon bisa berkumpul sesamanya bercanda dan berrnain. Biasanya main remi. Kalau ada yang sudah ngantuk, bubar dan semua pergi tidur. Di kandang juga mereka tidur. Luar biasal Haruskah mereka demikian? Tak adakah tempat yang lebih layak? Ternyata mereka lebih menyukai kandang daripada di rumah. Apa gerangan pasalnya? Disini nggak ada nyamuk mas, sedang di rumah nyamuknya woouuuu ..,. tak bisa diaJak kompromi.
I
Husbandry pun pernah rnengenyam enaknya tidur di kandang bersama mereka" Oalam kerenungan malam yang dingin terlintas, betapa kelak mestinya mereka adalah calon pemilik negeri ini, Bermental baia, tak lekas menyerah, pekeria yang ulet, tak tergan-
tung pada orang lain dan sedikit pun jiwa feodal tak terlukis di wajahnya. Hampir seluruh pangon tak ingin meneruskan pekerjaannya sampai kelak.
Hanyalah suatu keterpaksaan selama ini. Tak ada artinya pengobanan selama 3 tahun hanya untuk memburu seekor gudel. 3 lahun bukanlah waktu yang pendek. Tak ada waktu buat berkeluh kesah; tak adatempat untuk mengadu. Ya, mereka adalah korban suatu sistern yang bukannya mengangkat arti sebuah nilai kemanusiaan, tetapi cenderung rnemera$ dan mencekik mereka yang tak berdosa. Bisa kita perhitungkan bersama jika menggunakan sistem upahan. Katakanlah ukuran minimal Rp. 750,00 per hari. Jika dalam 1 tahun aktif selama 350 hari, maka dalarn 3 tahun'semestinya mereka mengantongi Rp 787.500,00. Harga seekor gudel
umur 1 tahun sekarang berkisar antara 250.000.300.000. Hingga dapai kiia tritL,ng berapa kerugian mereka. Akan sampai kapankah sistem yang selama ini berlaku akan berakhrr? Bukan menunggu waktu. Akan tetapi nial baik untuk mengangkat dan memheri pertaxuan yang lebih manusiawi pada si anak pangon. ltulah yang semestinya tanggung jawab peternak.
penduduk sementara untuk hidupnya
Bersanbuig ke hal 37 HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
{Radeksi}. 7
HARGA POKOK II\SI\YUR 6,3 JUTA RUPIAH Oleh
:
fiatur Luktto
UUD 1945 dan UU Rl Nomor 2 Th. 1989 meniamin
hak warga negara mendapatkan pendidikan
dasar sampaitinggi, tetapi banyak hak itu belum diperolehnya. Salah satu alasan kuat adalah kemampuan ekonomi bila sudah sampai ke pen'
didikan tinggi. Ditaksii untuk mendapat gelar keserianaan "insinyur" dikeluarkan 6,3 iuta rupiah. "Sipil" bagi golongan ekonomi tinggi dan "senen-kemis" bagigolongan ekonomi menengah ke bawah. Jer Basuki Mawa Bea !
bagai ganjalan. Bisa dibayangkan pada tahun 1990 saja hampir satu juta lulusan SLTA, itu belum termasuk lulusan tahun lalu dan daya tampung PTN hanya 108.000 pada tahun ini. Mana mungkin PTN akan sanggup menampung seluruhnya? Pembangunan PTN baru merupakan suatu alternatif, tetapi hal itu
tidak realistis seperti yang pernah dikatakan presiden Soeharto beberapa waktu yang lalu. Alternatif yang paling tepat untuk warga negara adalah dengan menyerbu PTS - PTS yang ada yang sudah barang tentu
NDANG - UNDANG Dasar 1945 (Xlll, ps. 31) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara
berhak mendapat pengajaran. Pernyataan tersebut dipertegas dalam Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa setiap warga negara mempunyai hak Yang sama untuk memperoleh Pendidikan (lll, ps. 5), dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi (lll, Ps. 7). Untuk sementara waktu semua warga negara boleh lega, sebab Pernyataan diatas meruPakan jaminan pendidikan warga negara Yang beraneka ragam dari agama, jenis ke-
jalan menuju ke arah hak
Penuh
terhadap pendidikan itu tidak'lah mudah untuk diraih. Hak-hak ter' sebut baru didapatkan apabila suatu warga negara telah melamPaui dan memenuhi beberapa kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan.
Apabila jenjang Pendidikan sampai pada tingkat Perguruan
tinggi, banyak warga negara yang ter'
paksa "knock-out" terlemPar dari percaturan dunia pendidikan sekolah. di PTN tidak diterima dan di PTS tidak mantap dan tidak cukuP punya biaya, makaJamatlah riwayat-
lamin, suku dan ras yang berbeda,
nya, harus pusat sampai disini selamat tinggal dunia Pendidikan sekolah dan akhirnya hak itu lePas terbang entah kemana. Ada tiga hal yang membatasi
dari kelompok sosial terendah sampai tertinggi dan dari golongan
hak pendidikan tinggi warga negara, yaitu kemauan warga negara melan-
ekonomi rendah sampai tertinggi. Semua sama, sama-sama warga negara sehingga,sama juga, hak-nya!
Berhak atas pendidikan dasar sam' pai tingkat tinggi, jalur sekolah maupun luar sekolah. Suatu realita bahwa tidak se' mua warga negara menggunakan haknya secara utuh, tidak semua warga negara .dapat mengenyam
pendidikan sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Fenomena-fenomena ini meruPakan gam' baran yang menunjukkan betaPa
jutkan sekolah, terbatasnya daYa tampung Perguruan tinggi, dan ting'
berbiaya yang lebih tinggi (pada umumnya) atau bagi masyarakat elit dapat meneruskan ke luar negeri. Kalau sudah sampai disini, jelas bahwa faktor kemampuan ekonomi sebagai faktor penentu. Bagi warga negara yang berkemamPuan ekonomi rendah, maka hilanglah hak-nya.
Andaikata warga negara berhasil meraih hak-nya dengan berhasilnya ke pendidikan tinggi, bukan berarti hak itu akan mulus berjalan tetapi tetap terbentur adanya biaya yang tinggi baik di PTN apalagi PTS. Untuk meyakinkan, ambil saja Fakultas Peternakan Unsoed sebagai con' toh yang rata-rata mahasiswanya lulus lima tahun. Untuk meraih gelar kesarjanaan "insinyur" diPerlukan
biaya lebih dari enam juta ruPiah. Dengan perincian sebagai berikut
't. Biaya per bulan
:
ginya biaya pendidikan tinggi. Hal yang terakhir inilah yang menarik disimak, sebab kunci terakhir Yang dapat menentukan bisa atau tidak
kos makan lain.lain
menggunakan haknya dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi adalah faktor kemampuan ekonomi.
Selama lima tahun diperlukan
Tentang kemauan warga negara
untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi tidak ada masalah di jaman sekarang, sedangkan terbatasnya daya tampung memang dirasa se-
: 15.000 : 35.000 :10.000 60.000
biaya 3.600-000 rupiah. Keperluan
lain-lain per bulan digunakan antara lain pembelian alat tulis, foto copy dan assesoris lainnya.
2. Blaya per semesler iuran
Sema :
2.000
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
praktikum
14.000 15.000
diktat buku tulis pengiriman
4.125
khs
300
:
35.425
Selama lima tahun diperlukan biaya354.250 rupiah. Praktikum di Fakultas Peternakan Unsoed diadakan selama 28 kali, sehingga rata-rata per semester adalah 2,8
mata kuliah yang ada praktikumnya. Setiap sekali praktikum membutuhkan biaya 5.000 rupiah (pen-
daftaran, buku petunjuk, pas photo dan penyusunan laporan),
sehingga total per semester adalah 14.000 rupiah, sedangkan
(au26q
tentang diktat rata-rata per semester ada tiga diktat yang perlu dibeli masing-masing harganya 5.000 rupiah bahkan ada yang lebih.
3. Biaya per tahun kopma bapomi
1.200
204
SPP
240.000 500
angt perpus
241.900
Selama lima tahun membutuhkan biaya 1.209.500 rupiah. Sebagai anggota perpustakaan pusat di-
kenakan uang administrasi 500 rupiah (kartu anggota, adminis-
trasi, pas photo). Eiaya selama kul iah POM
kerja praktek
peneiitian + skripsi seminar pendadaran
wisuda KKN
penataran
materi
prakti-
l
medali, plakat
+
map, foto, pe-
lepasan alumni, sumbangan alum-
ni sampai ke transkrip nilai total 45.000 rupiah dan bisa berkembang.
5. Biaya penuniang transportasi mesin ketik pakaian
sepatu
72.000
I
*r"
transportasi 7 2.000 rupiah dengan asumsi bahwa mahasiswa satu kali dalam seminggu naik angkutan kota PP 300 rupiah, sedang
24.000
keperluan pakaian selama 2,5 tahun mempunyai 3 stel pakaian luar dan dalam (1 stel - 25.000
kum biaya sendiri 751.000
Kerja praktek terdiri dari kerja praktek daerah dan Perusahaan, masing-masing membutuhkan biaya sebesar 30.000 ruPiah Yang
dipergunakan antara lain untuk penyusunan PS, transPortasi, dokumentasi dan laPoran. Demikian juga dengan penelitian dan skripsi dari proses awal samPai
akhir terjilidnya skripsi. Keper' cayaan untuk wisuda bermacarnmacam seperti biaya sewa toga + HUSBANDRY NO. 4 TH" IIi199O
kesarjanaan (Fapet Unsoed) diperl ukan biaya 6.316.750 rupiah. Sehingga jelas, secara teoritis dengan berdasarkan hitungan diatas
per bulan tidak dapat membiayai
60.000 350.000 2.000 20.000 45.000 125.000 100.000 25.000
dibayangkan, untuk meraih gelar
maka warga negara yang mempunyai penghasilan dibawah 105.000 rupiah
150.000 150.000 30.000
setama ku iah (5,"rf,0"1 5111,,,
kan oleh warga negara yang berkemampuan ekonomi rendah. Dapat
rupiah) sehingga selama 5 tahun menggunakan 6 stel pakaian. Be" gitu juga dengan sepatu, selama lima tahun hanya mengEunakan 2 pasang sepatu (1 pasang = 15.000).
Biaya diatas dihitung berdasar-
kan biaya minimal yang dipergunakan untuk kebutuhan pokok kuliah, walaupun sebenarnya biaya itu bisa saja sewaktu-waktu membengkak karena sesuatu sebab. Suatu contoh pakaian, tidak ada mahasiswa yang hanya mempunyai 3 stel pakaian selama 5 tahun, lebih-lebih mahasiswi. Begitu juga tentang sepatu,
transportasi dan biaya tak terduga lainnya. Gambaran diatas cukup realistis dan memberikan petunjuk bahwa biaya di pendidikan tinggi memang cukup tinggi, hai ini terutama dirasa-
anaknya ke pendidikan tinggi. Syarat warga negara untuk dapat mem-
biayai satu anaknya ke pendidikan
tinggi harus berpenghasilan lebih dari 105.000 per bulan, lalu bagi yang membiayai anaknya lebih dari satu ? Dapat dibayangkan sendiri ! Jelas dengan demikian hak warga negara untuk memperoleh peng-
ajaran atau pendidikan yang disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 maupirn Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 1989 sebagai jaminan kebebasan untuk mendapatkan pendidikan dari
pendidikan dasar sampai tingkat tinggi bukanlah tanpa syarat. Untuk meraih haknya, harus dipenuhi terlebih dahulu "seabrek" kewajibankewajiban yang harus dipenuhi. Jpdi hak memang berjalan seiring dengan
kewajiban. Ada hak ada kewajiban. harus seimbang seperti yang sering diucapkan oleh penatar maupun pejabat dalam memberikan penerangan kepada warga negara-nya.
Tj. Loekito, Kefua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Peternakan Unsaed.
PERP{JSTAKAAN FAKUITAS, MENUJU
WAJAH B,ERU Oleh : Nuriana dan ldr,'s*dyo Feran*n p*rp$stakaan sebagai sumber inlormasi pada se" buah Perg$r$am Ti*ggi tidak lagi porlu dipo&incangkail' Lan' tss sud*hitah Ferpustakaan Fakultas Patemakan tâ‚Źrcints kita ini herBeran $ebagai mana'sne$tinya ? Barangkali kita sepak*t uniuk mengatalkan belum, Tapi itikad pihak Fakultas uniuk n"leinhenahi perpustakaan lewat tangan seorang pe' nsalsEa baru dapai diharapkan membaua angiil segarruntuk mercrh*h waiah Ferpustakaan kita moniadi lebih kualified. Berlkui irasil waw&ncara reporter Husbandry dangan lr. lrmam S*swoyo, Msc. selaku pengslola baru Perpustakaan Fakuttas Peternakan. Program Kerja
Swalayan Yang MemPrihatinkan
Program kerja Pengembangan Perpustakaan yang telah direncanakan terbagi beberapa tahaP. TahaP pertama tercantum dalam Program Kerja Perpustakaan Fakultas Peternakan UNSOED Triwulan ll Semester Genap tahun 1990, yang terdiri dari : 1. tdentifikasi mdsalah
ISTEM pelayanan terbuka Pe"
nuh yang diteraPkan di sini memungkinkan mahasiswa
dan pemakai jasa Perpus lainnya un-
tuk mengarnbil dan mengembalikan
sendiri publikasi yang diperlukan' Tata tertib memang ada. TaPi tanPa perrgawasan dari petugas tata tertib ini tak lebih dari sederet kalimat penghrias dinding. A,kibatnya, publi^
Yaitu dengan melakukan berbagai pendekatan untuk daPat lebih memahami kondisi PerPus Yang
kasi yang semestinya tersusun ra.pi menurut keionrpoknya menjadi be-
rantakan. Sementara jumlah
te>rl
book yang pada awainYa sangat telbatas justr* semakin i-nenipis. Mung"
kin
na.n:,,a
di
Perpus lqita sistem
swalayarr y*trg kelewat bebas ini dijaiairiian" ifai"! dial{ui atau tidak kondisi semacam irti sangat mempriha"
tinkan.
Perpus yanq semestinYa ber' tanggung jawa"b langsung kePada Dekan melaiui Pembantu Dekan atau termasuk Pada bidang I PenI
'liqiikan rupanya kurang terkoordinir' Tanpa pengarahan dan Pengawasan tii.lak banyak ),ang diharapkan dari p*tlrgas mauPUn Pemakai jasa. Ke-
ti'tia perhatian Pimpinan Fakultas
nrula! rnengarah pada perbalkan Per-
pus. lr. lrnam SuswcYo, Msc Yang baru kemhrali dari. tugas belajar di Australia mendapat kepercayaan untuk mengelolanya. Sebagai langkah
awal, disusunnya sebuah Program kerja pengembangan Perpustakaan.
Terhitung mulai bulan Mei 1il
1990.
sebenarnya, untuk selanjutnYa menginventarisir seluruh masalah guna di usahakan pemecahannya sesuai dengan prioritasnya.
2. Penyebaran pemakai jasa
angket
untuk
Dengan tujuan menumbuhkan 'rasa memiliki'pada para Pemakai
jasa perpus sehingga rela bersama-sama petugas'menjaga'' nya, melalui penyebaran angket ini para pemakai jasa perPus dia'
(skripsi, laporan kerja praktek dan lain-lain) sebanyak 51 persen, text book 17 persen, majalah 14 persen, surat kabar 14 persen, pro-
seding 2 persen dan klipping
2
persen. Untuk sistem PelaYanan Yang paling disukai maYoritas memilih untuk mengambil dan mengem-
balikan petugas sebanYak 24 persen, diambilkan Petugas
dikembalikan Petugas 3 Persen dan diambilkan Petugas dikembalikan sendiri 0 Persen.
Untuk penggunaan kartu Perpus 41 persen setuju jika diadakan
pergantian setiaP tahun, sedang-
kan sebanyak 59 Persen tidak setuju.
Keterlambatan Pengembali-
an meruPakan hal Yang terlalu
'biasa di sini. Untuk itu 92 Persen menyatakan sangsi Yang Paling tepat adalah dikenakan denda, 4 persen menyatakan untuk dibiar-
kan saja, 2 persen tidak boleh memi'njam untuk dibawa Pulang, sementara 2 Persen menYatakan agar dikeluarkan dari keanggota' an. Pada kolom saran Yang disediakan sebagian besar menYarankan agar publikasi Yang ada di' letakkan dengan teratur dan raPi.
3. Pembenahan a. Pengaturan letak publikasi
jak' untuk memberikan umPan baliknya.
Dari seratus lembar angket yang dibagikan, kembali sebanYak
delapan puluh satu lembar dengan hasil sebagai berikut Mengenai tujuan utama datang ke perpustakaan sebanyak :
63 persen membaca, 35 persen un-
tuk meminjam publikasi, ketemu teman 0 persen dan lain-lain sebanyak 2 persen. Sedangkan jenis publikasi yang paling sering diperlukan adalah laporan hasil penelitian HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
pada akhirnya tidak mendukung
b. Pembuatan katalog, untuk tahap pertama diprioritaskan
c.
arah yang diharapkan maka tidak terlalu salah iika diambil alternatif
pada skripsi dan laporan kerja praktek. Menambah buku/teks book. Dengan terbatasnya dana yang tersedia, maka alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan membeli teks book yang terjangkau harganya dan meminjam buku-buku yang
lainnya untuk difotocopy.
lain yang justru mengarah Pada ketertiban dan keteraturan
sebagaimana saran Yang banYak dilontarkan. Antara Kesadaran dan Kebanggaan. Pembuatan laporan khususnya laporan praktikum dan kerja praktek akan terus mewarnai aktif itias mahasiswa. Dan ketika dimintakan tanggapannya mengenai adanya kecen-
Un-
tuk itu pihak pengelola membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang memiliki text book yang mendukung penyediaan publikasi perpustakaan
'
agar dapat meminjamkan unMengenai
derungan dari mahasiswa untuk mencontek hasil sitiran dari laporan kerja praktek atau skripsi yang ada di perpustakaan tanpa langsung membaca texs book yang diperlukan
tuk difotocopy.
buku-buku sumbangan dari alumni yang sebelumnya ditangani oleh Bagian Umum
(hal ini didukung oleh hasil angket yang menyatakan proporsi terbesar dari publikasi yang dibaca adalah
dan Bagian Kependidikan pada periode mendatang akan langsung dikelola oleh perpustaka-
sementara texs book sangat sedikit),
skripsi dan laporan kerja praktek lr. lmam Suswoyo, Msc menyatakan
keprihatinannya. Karena di sini lihat adanya keinginan untuk
an.
mahasiswa bisa dipaksa untuk membaca, jika memang text book yang
diperlukan tidak tersedia. Untuk itu dibutuhkan kesadaran dari mahasiwa itu sendiri dan perhatian dari dosen atas text book yang digunakan mahasiswa dalam laporannya, di samping usaha penyediaan text book
yang terus diupayakan.
Pada akhirnya beiiau mengharap peran serta aktif seluruh civitas akademika Fakultas Perternakan khususnya para mahasiwa un-
tuk bersama-sama menjaga apa yang telah ada dan turut mengusahakan perbaikan bagi kondisi kampus khususnya perpustakaan. Rasa kebanggaan terhadap Fakultas tercinta, alangkah lebih baik jika dimulai dari dalam. lnsya Allah mulai semester
depan wajah baru perpustakaan yang lebih baik akan terwu jud. Semoga.
ter
4. Perubahan sistem pelayanan Sistem pelayanan baru yang akan diterapkan di sini adalah sistem setengah tertutup yakni pemakai jasa akan mengambil sendiri publikasi yang diperlukan sedang pengembaliannya lewat petugas. Hal ini dilakukan mengingat sarana dan pra sarana yang tersedia belum memungkinkan untuk menyelenggarakan sistem tertutup penuh. Sementara sistem terbuka yang selama ini diterap-
menyelesaikan suatu tugas secepatnya tanpa banyak berupaya. Namun
Nurlana dan Nurcetyo, Mahasiswa
fapet angkatan
1987
Perpustakaan Kian Semarak EPEBTINYA kita baru mengenal, karena mernang baru sempat rnengaiar satu semester pada tahun 1986. Walaupun sebenarnya lr. lmam Suswoyo, Msc telah hampir sepuluh tahun menjadi bagian dari civilas akademika Fakultas Peternakan UNSOED, yaitu sejak men' jadi mahasiswa sarnpai kemudian meniadi salah satu stal peflgajar. Putla bungsu dari delapan bersaudara ini lahir tanggal 24 Oktsber 1961 di Pekalongan. Dan berada di sana sampai kelas satu SMP. Tahun 1974 bersama keluarg[a hijrah ke Purwokerto. SMP dan SM,\ disetesaikan tepat pada waktunya di SMP Kristen dan SMA Kristen pula. Pada tahun 1980 tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Peternak Universitas Jenderal Soedirman, sekatigus sebagai angkatan pertama yang terkena slstem Satuan Kredit Semester. Lima tahun kemudian tepat' nya tahun 1985. Fak Dosen yang ternyata sarnpai sekarang masih sendiri ini berhasil menyelesaikan studynya. Dan Januari 1986 muf ai diangkat sebagai staf pengajar di almamaternya. Baru sempat mengajar satu semester, lr. lmam Suswoyo. Msc yang bernaung di Laboratorium Prouksi Ternak UNGGAS ini dikirim ke Jakar' ta untuk rnengikuti kur$us Bahasa lnggris, yaitu pada tahun 1987, Kemu" dian atas biaya tDP yang berada di bawah Departernen Luar Negeri Australia talrun 1988 beliau berkesempatan mengikuti Program Strata Dua di Melbourne University. Sesuai dengan bidangnya yaitu Unggas prograrn belajar yang terjariwal selama dua tahun dimana tahutl pertama untuk kuliah dan tahun kedua uniuk melakukan riset dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dan bulan Mei 1990 yang lalu beliau kembali di tengah'
.
kan pada kenyataannya tidak
membawa ke arah yang positif.
Hasil angket memang
demikian gejala sernacam ini toh bukan cuma lantaran kemalasan si mahasiswa. Sebab bagaimana si
me-
nunjukkan keinginan untuk tetap
digunakannya sistem terbuka penuh, namun jika aspirasi ini
tengah kita.
@
Beralarnatkan di Jalan Puteran No. 55 Purwokerto Tirnur bapak dosen yang rnerasa bahagia jika apa yang dimilikinya walaupun hanya sedikii
wv,,tv*
HUSBANDRY NO, 4 TH. III199O
.
dapat berguna bagi orang lain ini membuka kesempatan bagi para mahasiwanya untuk bertukar pikiran dan pengalaman. (Nuriana)
1'l
* * *KEMAJUAN
MUTAKHIR TEKNOLOGI
REPRODUKSI* * * Oleh : F. ChamL; :i ERMULA dari rasa iri hati seorang pangeran arab yang berperang dengan pangeran lainnya yang tertarik akan kebagusan kuda lawan, maka berbagai cara ditempuhnya agar bisa mendapatkan kuda yang bagus. Akhirnya pangeran tersebut menyuruh pembantunya untuk mencuri semen dari dalam vagina seekcr kuda betin musuh yang baru
saja dikawinkan dengan pejantan yang cepat larinya dan sangat ter-
ditanam dalam rahim istri. Maka ist:i pun bisa hamil dan dapat melahirkan
anak yang diidamkannya. Berbeda dengan IVT dan ET ada"
mian 40 yang disisipkan dalam
ini diperlukan saluran tuba fallopii yang utuh dan normal. Hal ini disebabkan fertilisasi dan pertumbuhan embrio tidak dilakukan di
bakteri plasmid pBR322 telah berhasil mereka penetrasikan dalam anak inti (pronukleus) embrio yang berasal dari sel telur. Selanjutnya embrio yang sudah dimanipulasi dengan menambahkan DNA hasil rekayasa genetika ditransfer dan DNA dari anak yang dilahirkan oleh binatang tersebut dianalisa dengan Southern blotting teknik. Ketika dibandingkan" terdapat persamaan
Fallopian Transfer) yang dilaporkan pertama oleh kelompok Asch dari lnggris tahun 1984. Untuk keberhasilan GIFT
kenal. Tampon yang digunakan untuk
cawan petri.
Dalam menentukan keputusan pada pasangan untuk memakai IVT/ ET atau GIFT didasarkan atas pemeriksaan saluran tuba pada saat pengambilan telur. Dengan memakai alat
melahirkan anak yang sesuai dengan
bibit jantannya. Barang kali cerita inilah yang mengilhami Lazaro Spallanzani 1779 untuk mengerrbangkan teknik inseminasi buatan yang berhasil dilakukan pada
katak dan melanjutkannya
pada anjing. Sejumlah anjing yang berahi kemudian di inseminasi dan ternyata
62 hari kemudian anjing tersebut melahirkan 3 ekor anak. Dengan
Salpingoscopy maka dapat ditentukan apakah tuba fallopii normal atau tidak. Jika ada kelainan tuba fallopii maka GIFT dibatalkan, dan sel telur dipakai untuk lVTlET. Risiko kehamilan di luar kandungan sangat besar pada kegiatan GIFT dengan adanya kelainan saluran tuba fallopii.
Fertilisasl Dengan Mlkromanlpulasi
keberhasilan ini terbuka lebar untuk
Percobaan mikroi njeksi pertama
diterap-kan pada berbagai hewan
kali dilaporkan oleh kelompok Frank Rudle tahun 1980. Mereka untuk pertama kalinya berhasil melakukan penetrasi terhadap embrio binatang
sepert: sapi, kuda, babi, kerbau, dom-
ba, karnbing dan lain-lain.
F'uncak karyanya pada tahun
virus herpes simolekx dan virus si-
lah GIFT (Gamet lnfra
mencuri dimasukkan dalam vagina
kuda betina sendiri yang sedang berahi. Ternyata tak disangkanya kuda tersebut bisa bunting dan
mamalia. Hasil rekayasa genetika yang mengandung segmen DNApembawa informasi genetika dari
antara DNA donor yang sisipkan tadi dengan DNA dari anak-anak yang dilahirkan. Teknik ini membuka
wahan baru untuk mempelajari
masalah dari regulasi genetika serta sel diferensiasi pada mamalia. Yang terpenting bahwa DNA dapat disipkan dalam khromosom anak inti dari embrio yang masih baru terbentuk. Mikromanipulasi dengan mem-
bentuk lubang pada lapisan
per-
mukaan luar sel telur-Zona pellucida, merupakan teknik yang paling baru dikembangkan di bidang reproduksi.
Dengan menggunakan pipetmikro fiarum supra kecil) sel sperma dapat disuntikkan dalam sel telur melalui
1790 Jerhn Flunter seorang Skotlandia
ahli anaiomi bedah berhasil melakukan irseminasi buatan pada manu-
sia. t.. merupakan orang'pertama yang berhasil membantu pasangan mandul untuk memperoleh seorang anak. Akhirnya, Louise Brown kela-
ffi:
ffi
hiran Lancashire, lnggris pada tanggal 25 Juli 1978 merupakan manusia
periama yang berhasil ditangani
melalui teknik IVT (Fertilisation vitro) (bayi
dan ET (embrio transf er) tabung).
iVT dan ET sesungguhnya untuk
membantu wanita mandul karena' gangguan salurqn telur [uba fallopii) atau lain sebab yang tidak diketahui. Kedua gamet (sel telur dan sel sperma) dari pasangan tersebut dipertemukan dalam cawan petri. Setelah terjadi fertilisasi prajanin ini lalu 12
Adanya teknologi reproduksi akan membuaf pose seperti ini tidak lazim /agl. (Husbandry) HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
bantuan mikromanipulator mikroskop. Pipet tumpul yang mempunyai daya penghisap berfungsi sebagai penyangga sel telur sehingga mikropiper runcing dapat dipakai untuk melakukan manipulasi pada zona tersebut. Teknik yang merupakan modifikasi dari TVT dan ET ini dilaporkan pertama kali pada tahun 1982 oleh Clement L Markert pasi pada sel telur binatang menyusui dengan melakukan penetrasi dan me-
nyuntikkan sperma langsung dalam
sel telur tersebut. Pada tahun 1986 John Gordon dari Universitas Mount Sinai, New York berhasil melakukan mikromani-
pulasi pada binatang menyusui.
Mereka menyimpulkan bahwa sel sperma yang geraknya kurang lincah,
tak mampu membuahi sel telur sekalipun berhasil diletakkan
dibawah zona pellucida melalui lubang tadi. Dikatakan pula bahwa sekalipun sperma telah mengalami
pematangan dan tak perlu banyak mengeluarkan energi untuk menembus zona pellucida mengingat adanya lubang buatan tersebut, faktor
motilitas juga memegang peran utama untuk suksesnya fertilasi. Penemuan awal dengan tatanan metodologi yang lebih sempurna telah membuka wawasan baru dibidang teknologi reproduksi dengan m ikromanipulasi.
Mlkromanlpulasl Pada Manusia Pada tahun 1987 di Australia telah berhasil melakukan fertilisasi dengan mikromanipulasi pada sei
telur manusia. Selanjutnya untuk mentransfer embrio dalam rahim belum mendapat persetujuan peme-
rintah. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran adanya cacat bawaan pada bayi yang akan dilahirkan,
Qvum terbesar di dunia, milik unggas (World Poultry) sebab memang penelitian dan model
pada binatang belum berhasil
dikemukakan. Namun usaha penelitian masih terus dilakukan di beberapa lembaga dan para peneliti pun optimis akan usahanya. Jika teknik ini berhasil dikembangkan maka akan sangat mernban-
tu pasangan yang mandul terutarna dari pihak pria. Pada kasus dengan jumlah sperma yang sedikit sekalipun, fertilisasi akan tetap terjadi. Bagaimana tidak dari jutaan sperrna hanya diperlukan satu sperma saja untuk membuahi satu sel telur. Dalam dekade mendatang tek-
nik mikromanipulasi sanEat dimung-
kinkan akan mendatangkan hasil
yang lebih sempurna. Kita pun boleh bangga bahwa bangsa kita telah berhasil melahirkan bayi melalui pro, ses IVT dan ET di RSAB yayasan Harapan Kita. Tidak mustahii bangsa kita akan dapat melakukan mikromanipulasi. Sehingga pria-pria yang mandul masih bisa ketawa, karena kemungkinan untuk mendapatkan
keturunan akan lebih terbuka. Semoga dan amiin....amiin. F. Charnbafi, mahasiswa
Fapet angkatan ,85
PIG TNOUGH
I {
/
l/#
illl
'*/1
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
a.) !J
TEKNOLOGI
TEKNIK TRANSFER EMBRIO Masih harus dikmrmbangkan 'ivas Oleh : Herning
ENGAN bertambahnya jumlah
penduduk lndonesia maka pemenuhan akan kebutuhan hidup sehari-hari yang berupa makanan juga meningkat. Salah satu dari sekian banyak kebutuhan hidup
kembangkan suatu teknologi pemindahan embrio dari ternak yang satu ke ternak yang lain atau yang lebih
dikenal dengan istilah transfer embrio. Disamping biaya yang relatif lebih murah daripada mengimpor ter-
sehari-hari yang berupa makanan yang bergizi, berprotein dan berlemak adalah susu. Dimana pada
nak perah dalam keadaan hidup, tidak mengandung resiko kematian ternak perah (karena yang diimpor
saat sekarang ini susu masih diang-
adalah embrio-embrio dalam keada-
gap sebagai minuman atau barang yang mewah bagi masyarakat ln-
donesia golongan ekonomi menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan harga susu yang relatif mahal ' dan tidak terjangkau oleh masyarakat bergolongan ekonomi menengah ke bawah. Harga susu yang relatif tinggi ini dikarenakan :
1. Rendahnya produksi susu sapi perah di lndonesia. 2. Kurangnya populasi sapi perah di lndonesia yang memiliki produksi susu yang tinggi. Untuk menaikkan produksi susu dari ternak perah dapat dilakukan dengan cara pemeliharaan yang le-
bih intensif terhadap ternak perah yang ada di lndonesia. Sedangkan untuk menambah populasi ternak
an beku) dan embrio-embrio
yang
dalam keadaan beku tersebut dapat dipindahkan dari situ tempat ke tempat yang lain dengan mudah di dalam
botol-botol mitrogen cair. Majalah Asian Agribusiness melaporkan bahwa di lndia telah teriadi sebuah terobosan yang dicapai oleh para sarjana di sana dalam bidang transfer embrio yang diikuti dengan lahirnya anak sapi perah yang sehat dan normal hasil dari embrio-embrio yang diawetkan dan telah dipindahkan ke sapi lain. lni menandakan bahwa transfer embrio bukanlah hal yang mustahil dapat dilakukan o{eh para sarjana di lndonesia. Hasil dari teknik transfer embrio adalah untuk memperbaiki mutu ternak, disamping keuntungan-keun-
perah (khususnya sapi perah) yang mempunyai produksi tinggi dapat
lain diperlukan biaya yang mahal, disamping itu juga mengandung resiko kematian dari ternah perah itu.
Untuk menekan biaya dan resiko kematian ternak tersebut dapat di14
untuk menyimpan embrio-embrio yang telah dibekukan dalam jum-
lah yang besar.
4. Dengan disimpan dalam botolbotol nitrogen cair embrio-embrio beku tersebut dapat diPindahkan
dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa mengalami kesulitan. Akan tetapi teknik transfer embrio ini tidak semudah yang diduga. Selama pembekuan kira-kira 80 persen air yang ada di dalam embrio cenderung membeku yang akan me-
rusak embrio, oleh karena itu digunakan Cryoprotectant untuk mengambil sejumlah air yang keluar
dari embrio, di dalam kotak
ini
terbentuk gliserol dan embrio-embrio tersebut di dinginkan dari suhu 25o C sampai minus 38o C, kemudian yang terakhir dimasukkan ke dalam nitrogen cair ( 1960 C) untuk disimpan. Apabila diperlukan embrio-
lndia. Semoga tulisan ini dapat mendorong sarjana-sarjana peternakan dan calon-calon sarjana peternakan
2. Dengan mengimpor sapi-sapi yang mempunyai mutu genetik yang baik dan mempunyai produksi tinggi, dari negara lain
mengimpor ternak perah dari negara
hidup.
3. Tidak memerlukan areal yang luas
bangkan oleh sarjana-sarjana di
terhadap sapi-sapi perah yang ada di Indonesia.
untuk
bila memindahkan ternak perah (khususnya sapi) dalam keadaan
bath. Teknik ini telah berhasil dikem-
:
"1. Melakukan inseminasi buatan (Al)
relatif murah. Sedangkan
nitrogen cair sehingga memudahkan dalam transportasi daripada
embrio tersebut dapat dicairkan hingga suhu 30o C di dalam water-
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu
(khususnya negara penghasil sapi perah). 3. Dengan teknologi transfer embrio. Pada inseminasi buatan (Al)dapat dilakukan dengan biaya yang
2. Embrio-embrio tersebut dapat disimpan di dalam botol-botol
di Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman baik Program D3 mauPun Program S1 serta mendorong para sarjana dari khususnya
1. Embrio-embrio yang dalam
ke-
adaan beku dapat disimpan se-
lama 15 tahun atau lebih. Sehingga dapat mendorong sapi
Fakultas lain yang ada kaitannya dengan Teknik Transfer Embrio, untuk mengembangkan teknik transfer embrio yang telah berhasil dikem-
(superovulasi terus-menerus) un-
bangkan oleh sarjana-sariana di
tuk memproduksi selumlah
lndia.
em-
brio dengan mutu genetik yang baik dari sap-sapi yang mempunyai mutu genetik yang baik (sapi bibit unggul).
Herning Tyas 890/PTUP, mahasiswa PS Produksi Ternak Unggas dan Perah Fapet. HUSBANDRY NO, 4 TH. II/1990
Mli.l
VIRUS K()MPUTER Oleh : M. Musllkhudln
PERPU-!,Tllii{tS,
till$B&iq1)I"T
Penemuan huruf cetak lepas pada abad ke 15oleh gunterberg mengantarkan manusia pada masa perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat c*pat.llrnu oebagai bahan pakarteknolqi terus mendatang perkembangan budaya manusidpada pereepatan yang sangat tinggi menghasilkan berbagai barang produk teknologi yang somakin eangglh. Sangat canggihnya produk itipitl*an hasit mesin teknologi mala kini itu sefringgi uniuk manghasitliinnya ttCattatr untutr memperoleh satu orang saja-meskipun sangat trebit kecerdasan-orang tersibut, bahkan"i[rp gunakannya dengan baik dan sempurna terkadang dlbutuhkan waktu yang cukup lama untuk irempelaiirinya.larang-barang mirad begini tetati banyak beredar di masyarakat kita'dewasa ini, yakni-masyarakat yang tengah menyongsong era superindustrial. $alah satu dari barangl hasil mesin teknologi canggih tersebut adalah komputer. omputer yang lahir untuk pertama kalinya pada tahun 50 an hingga saat ini telah menga-
lami perkembangan yang menakjub-
kan. Dimulai dari mein yang hanya
bisa dipergunakan untuk operasi penjumlahan (Addition Machine).saat ini komputer-komputer kita telah bisa
menciptakan gambar tiga dimensi dan telah masuk hampir pada setiap bidang kehidupan, mulai dari kom-
puter untuk mainan, membantu pekerjaan dikantor-kantor, membantu
operasi bedah
di Rumah
Sakit,
hingga merancang pesawat ulangalik macam Columbia. Bahkan se-
karang ini, Sandia National Laboratory di New Mexico bersama dengan NCUBE Corporation di Oregon telah menemukan suatu jenis sumper komputer dengan metode komputasi baru yang dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan cepat. Komputer jenis ini rnampu merampungkan sudtu persoalan yang bilamana dipecahkan dengan komputer biasa memerlukan waktu 20 tahun hanya dalam tempo 1 minggu. Akan tetapi betapapun rnajunya teknologi perkomputeran ini, sebagai pinjam istilah dari buatan manusia
- di TV
komentator bola
-
"bukan
tidak mungkin " memiliki kelemahankelemahan. Percobaan pencurian lewat transfer gelap melalui media
komputer pada'sebuah Bank milik pemerintah medio akhir 86 adalah salah satu bukti kelemahan komputer. Demikian pula pencurian dana dari sebuah Bank swasta di YogyaHUSBANDRY NO, 4 TH. II/1990
karta awal 87. Bukti lain dari
ke-
lamahan komputer misalnya adalah
keberhasilan seseorang mendapatkan dana secara tidak sah dari suatu Bank di USA dengan jalan merubah suatu program rutin tertentL! pada
sistem komputer Bank tersebut, Sementara itu, akhir Juli'87 Chaos Computer Club di Hamburg (JerbaQ mengklaim telah berhasil mencuri data-data penting dari SBAN (Space Physic Analisys Network) milik NASA yang konon tidak bisa ditembus manusia jenius sekalipun, ternyata dapat kebobolan juga. Bentuk lain dari hama data yang
diolah dengan komputer selain
manusia-manusia iseng seperti di atas adalah virus komputer. Makhluk baru buatan manusia zaan kehidupan yang ke 800 ini semakin berbinar pamornya setelah banyak dipublikasikan oleh media masa. Sebenarnya virus komputer telah lama dibuat jauh sebelum publikasi virus-virus komputer itu dan sudah menjadi semacam lomba nasional dalam pembuatan virus bagi sekelompok
makhluk biologis tetapi hanya meru-
pakan instruksi-instruksi tertentu kepada komputer. lstilah virus di-
pergunakan karena hanya kemiripan mekanisme penyebaran program ini dengan penyebaran virus bilogis ke dalam sel-sel dari makhluk hidup, tentu saja mekanisrne kerja virus konnputer sangat berbeda dengan virus biologis, kesamaannya antara ke 2 nya terletak pada akibat-akibat yang ditimbulkannya. Agar sebuah program dapat menjadi virus komputer maka harus mempunyai kemampuan mendapat informasi, kemamuan memeriksa
program, kemampuan menggandakan diri dan menularkan, kemampuan mengadakan manipulasi serta ke-
mampuan menyembunyikan diri" Macam-macam virus komputer dibedakan berdasarkan pada berba-
gai hal. Berdasarkan sifat meru-
saknya dibedakan menjadi virus ganas dan virus yang tidak ganas. Berdasarkan cara kerjanya dapat dibedakan menjadi virus yang menumpangi program yang ditulari,
mahasiswa yang bekerja pada terminal-terminal sebuah jaringan komputer internasional di USA.
virus yang menetap (resident) pada
Dalam lomba ini dicari virus yang pa-
dil.
ling baik yaitu yang paling cepat mengakibatkan kerugian terbesar. Virus komputer sebenarnya ada-
lah sebuah program komputer berukuran kecil yang masuk dari suatu proses penularan akibat dari pernakaian suatu disket yang telah terkena program virus itu. Jadi di sini jelaslah
bahwa virus komputer bukanlah
RAM (Random Acces Memory), virus panggilan (call), virus auto modifikasi
Virus komputer yang beredar di
lndonesia umumnya adalah virus yang menetap (resident) di RAM. Virus ini dapat memindahkan program Boot Record asli ke lokasi lain biasanya ke track 40 atau 41. Lokasi
Boot Sector diisi dengan Boot Record Virus, yang berisi program untuk menjalankan Program lnterupsi 15
13 h (atau vektor interupsi lain misal vektor interupsi 9 (keyboard interupt), akibatnya adalah pembelokan (intercept) vektor interupsi 13 ke Program Virus Resident yang ber-
ungsitntuk rnenulari setiap disket pada drive yang aktif.
f
Sejak gegeran virus (C) Brain hingga saat ini telah di data 20 buah virus komputer yang beradar di lndo-
nesia (menurut majalah lnfo Komputer) yakni {C) Brain, The Hacker, Den Zuko, PC"club, Mozart, Aids, LPTMK, ISTN, Nawin, Soft, Smiling
Face, Bom, Monster (Surabaya), Arema (Malang), Mardi Bross, APK (Fredy), Super Bandeng, Bandung, Robert dan Supernova. Program lain
.
menyukai tantangan, menyukai publikasi, memiliki dorongan tinggi untuk maju, energik, murah senyum, ramah serta cerdas. Untuk mengetahui bahora suatu komputer telah terkena ',iii'ri$ dapat
dilihat dari gejala-gejala o, ; ti;:.:it biasa muncul pada saat ir:*!;erja misalnya lambatnya ker;a prc,g:arn yang kita gunakan/jalankan, ukuran program yang berubah, tindakan/ker-
ja suatu program yang tidak
jelas
waktu loading, sistem operasi yang
tiba-tiba 'hang
", tampilnya
"nol
enough memory" atau tidak beresnya suatu program yang biasanya nor-
mal, bertambahnya ruang tulis
yang dicurigai sebagai viruss (dari bulletin Board, Flartoyo Salim, 1990) adalah ARC513. Exe, ARC514.EXE,
(disket) dan banyaknya pemakaian memori (HAM) tanpa penambahan dna tidak dikenal yang berasal dari rutin manipulasi virus (misal suara),
BADDISK.EXE, DISKSCAN.EXE, DOSKNOWS.EXE, DROID.EXE,
tiba meskipun tidak ada penambah-
kekuarangan ruang.tulis secara tiba-
FILER.EXE, SCANDAD, EXE, BADDISK.EXE, DISKCAN.EXE, DROID.
an f ile-file data. Gejala lain misalnya
EXE, FILEB.EXE, SCANDAD,EXE, CDIR.COM, NOTROJ.COM, SIDE.
program resident secara tiba-
tidak normalnya keria
program.
ngamatan lain bisa dilakukan dengan perintah COMP dan DISKCOMP yang merupakan file eksternal DOS digunakan untuk membandingkan disket yang dicurigai dengan cadangannya.
Pemeriksaan yang paling meyakinkan adalah dengan menggunakan DEBUG.COM, setiap Boot record atau program yang dicurigai dapat diperiksa dengan DEBUG.COM.
Setelah perintah A DEBUG TURBO.COM ATAU A DEBUG.COM. dapat digunakan dapat digunakan instruksi U untuk program mini assembly dari object-code yang diperiksa. Dapat pula digunakan perintah T (l'race) untuk meneliti/ mengeksekusi per instruksi. Hingga sekarang ini para ahli komputer berpendapat belum ada obat yang manjur untuk melawan virus komputer. Pengu.bahan atribut file, program vaksin dan peringatan terhadap penulisan pada disket yang berbeda dengan loading program dari
perubahan tanggal-jam file.
disket adalah upaya pencegahan
Bila salah satu gejala tersebut diatas timbul maka perlu pernerik-
dengan menggunakan perangkat lunak. Sedangkan pencegahan dengan perangkat keras misalnya dengan cara melengkapi disket dengan write-protect, alarm untuk
WAYS. COM, SUG.COM, DANCERS. BAS, FUTURE.BAS, SECRET. BAS, FINANCA.ARC, SUG.ARC, BACKTALK, DPROTECT, EGABTR, EMM-
CHACE, PACKDIR, RCKVIDEO, TIRED, TOPDOS, TSRMAP, VDIR. Pada awal penjalarannya, program virus asli digabungkan dengan suatu "executable file' yang menarik atau berguna. Yang biasanya ditem-
pati program virus agar dapat
me-
nular adalah Boot record, prograrn
lBMBlO.eCIM, program lBf'rDOS. COM, prr:gram COMlvlAND.COM, file CONFIG.SYS, file AUT0EXEC. tsAT dan prograrn'program untuk kepentingan proteksi iain. Supaya cepat menjalar, program
virus dirancang agar langsung menulari lebih dari 1 program dan copy virus dari program yang sudah ditulari itu langsung dijalankan sehingga berturut-turut 2 program yang ditulari.
Pihak-pihak yang diduga berperan daiam Benyebaran virus menurut Hartoyo $alim, 1990 adalah perusahaanBerusahaan software, orang-orang frustrasi, orang yang ingin populer,
kepastian adanya serangan disket, perhatikan juga banyaknya memory RAM. Untuk melihat mapping disket
dan bad cluster yang ditimbulkan oleh virus-virus tertentu digunakan PC TOOL, Norton Utility dsb. lnstruk-
si TYPE yang dijalankan dari DOS tetapi bekerja tidak normal - bila
bankan menurut Edward R Buck ada-
karakter 1 Ab ditemukan, proses berhenti dan teramatinya string karakter ASCI yang digunakan untuk menampilkan pesan tertentu seperti G-O-TCH-A atau perintah merusak seperti del C: '.' dapat untuk mendeteksi
18-46 tahun,
Pe-
orang-orang iseng dan orang-orang yang berambisi dibidang sabotase. Sedangkan orang yang mempunyai tendesi melakukan kejahatan dengan
komputer, biasanya
lah usia antara 16
saan file-file dalam disket untuk
di dunia per-
adanya virus pada suatu file.
penulisan terhadap disket dan penggunaan disket optis atau Write Once Read Many Times (WORM)
-
disc.
Peraturan-peraturan organ isato-
ris yang melarang penyebaran virus yang bisa diterapkan agar virus kom-
puter tidak mewabah. Akhirnya ha' nyalah hati nurani dan itikad baik para pemakai komputer untuk tidak merugikan orang lain adalah satusatunya obat yang mujarab sehingga
tidak terjadi suatu konsisi epidemy virus komputer. HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
SITOZIM, SALAH SATU ZAT PENGATUR'TUMBUH TANAMAN DAN PROSPEKNYA DALAM INTENSIFIKASI TANAMAN PAKAN Oleh : Budi Haryanto
at pengatur tumbuh tanaman (plant growth regulator) adalah' suatu senyawa organik yang dalam jumlah sedikit atau dalam konsentrasi rendah dapat merangsang, menghambat atau mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman atau dapat mengubah pro-
ses fisiologi tanaman. lstilah zat pengatur tumbuh tersebut mencakup
hormon tanaman (alami) dan senyawa-senyawa buatan. Tujuan penggunaan zat pengatur tumbuh tanaman adalah untuk meningkatkan
bagai unsur mikro, mineral, protein dan vitamin, Sitozim dikatakan pula sebagai pupuk pelengkap. Susunan unsur yang terkandung di dalam produk Sitozim adalah : (1) hara mikro seperti Fe,Zn, Mn, Cu, Mg, Mo dan Co; (2) mineral yaitu Ca, P, K dan S; (3) protein terhidrolisa; (4) vitamin yaitu thiamin dan riboflavin dan (5) air. Sebagai produk biologi, Sitozim berbeda dengan pupuk lain yang
biasa digunakan. Dalam hal
ini, pupuk hanya semata-mata mening-
per-
katkan kandungan hara mineral
akaran sehingga penyerapan zat hara menjadi lebih baik, disamping akan mempercepat pembungaan, memobilisasi bahan pangan ke dalam buah, mencegah gugur bunga serta buah dan berperan dalam proses pertum-
seperti N, P dan K dalam tanah, se-
dicapai dengan memperbaiki
buhan vegetatif. Keberhasilan pemakaian zat pengatur tumbuh tanaman akan ditentukan oleh pemakaian dosis dan waktu pemberian yang tepat, yang berhubungan dengan fase pertumbuhan tanaman.
dangkan Sitozim sebagai zat pengatur tumbuh berkemampuan menunjang kerja hormon dalam tanaman
yang bersangkutan, sehingga produksi tanaman meningkat (termasuk
bahan kering tanaman). Gugusan produk Sitozim yang bukan merupa-
kan pupuk biasa tersebut
pada
umumnya bekerja secara khas (spesif ic-f unction), sedangkan pupuk biasa bekerja untuk kenaikan-kenaik-
an yang tidak khas (non-specific).
Sitozim Sebagai produk teknologi tinggi,
menurut perusahaan pembuatnya, Sitozim merupakan bio-aktivator terhadap aktifitas bio-sintesis dalam tanaman, yang dihasilkan oleh strain
Oleh karena bekerja secara mikrobiologi, maka pemakaian Sitozim pun sangat kecil dosisnya dibanding pupuk biasa. Produk Sitozim tersedia dalam
berbagai jenis, yang dapat disebutkan di sini antara lain : 1. Soil plus atau Sitozim tanah. Soil
plus adalah jenis Sitozim yang dapat diberikan secara langsung pada tanah sebagai media tumbuh tanaman. Waktu pemberian yaitu setelah pengolahan tanah sebelum penanaman atau pada awal pertumbuhan tanaman. Adapun fungsi Soil plus adalah
menstimulir mikroorganisme
dalam tanah seperli Bacillus sp dan Clostridium sp. Berdasarkan penelitian, Soil plus dapat meningkatkan jumlah populasi dan
aktifitas bakteri pemfiksasi Nitrogen dalam tanah.
2. Seed plus atau Sitozim benih. Seed plus adalah jenis Sitozim untuk keperluan benih sebelum di-
tanam, dengan cara merendam benih dalam larutan Sitozim selama kurang lebih 15 menit. Sitozim ini memberi dukungan hara tertentu bagi perkecambahan dan pertumbuhan bibit. Protein yang terkandung dalam Seed plus merupakan hasil ekstrasi dari kultur bakteri Microairphyll ic yang
kemudian menghasilkan protein tidak beracun.
bakteri tertentu melalui tahap fermentasi. Peranannya sebagai biokatalisator yang mempercepat sintesis berbagai persenyawaan dalam
sel tanaman, meningkatkan
kapa-
sitas tanaman dalam mempergunakan unsur hara yang tersedia serta kadang-kadang untuk menselaraskan sintesis dimaksud. Sitozim mulai dipasarkan oleh produsennya (Cyto-
zyme Laboratories lncorporation, Utah, USA) pada tahun 1975 setelah
melalui serangkaian percobaan selama 12 tahun Sejak tahun 1963. Di lndonesia mulai dipasarkan kepada para petani pada tahun 1979.
Zat Kimia Yang Dikandung Sitozim Oleh karena mengandung berHUSBANDRY NO. 4 TH. 11/1990
ffi
.i ;an
#-
Sitozim, berpengaruh terhadap tanaman. (Husbandry) 17
LABORATORIUM 3. Crop plus atau Sitozim daun.
Me-
rupakan jenis Sitozim yang diberikan (baca: disemprotkan) melalui
daun secara langsung dan biasa digunakan untuk tanaman dewasa, misalnya bangsa padi-padian, hijauan pakan ternak, sayurmayur, buah-buahan dan tanaman hias. Seperti kita ketahui, peranan un-
sur mikro yang terkandung dalam Sitozim adalah membantu peranan
enzim, mendekatkan enzim dan substrat dalam pembentukan kompleks enzim-substrat, terutama ion Mg++. Unsur-unsur mineral yang terkandung dalam Sitozim berperanan: (1) sebagai penyusun moleku organik yang kompleks;(2) mempertahankan keseimbangan ion, hal ini
penting untuk mempertahankan fungsi dari protoplasma di samping
mempertahankan permeabi litas dife-
-rensial dari membran, dan
(3)
berperan dalam sistem oksidasireduksi, karena sifat valensinya yang dapat berubah.
Pembuatan dan Mekanisme Kerja Siiozim. Ramuan Sitozim dibuat melalui sejumlah tahap peragian yang melibatkan dan memanfaatkan sifat-sifat
bakteri tertentu. Dalam tahap pertama, banyak dihasilkan biostimu-
lant (perangsang tumbuh)
dan kompleks endo dan ekso-enzim. Mi-
kroorganisme khusus yang berfae-
dah pergiliran zat makanan dan pemakaian media khusus untuk kultur massa dari mikroorganisme, memungkinkan bertambahnya jumlah biostimulant dan konsentrasi kompleks enzim. Setelah tercapai suatu tigkat titrasi dari komponen yang diberikan, kemudian hasilnya dipanen dan diekstrasi, selanjutnya dibekukan dan disimpan. Di antara jenis bakteri yang terpilih dalam
tahap produksi ini termasuk Schi-
zomyta, Phycophyta, dan Mycophyta.
Dalam tahap ke dua, dibubuhkan dua strain bakteri. Setelah masa fermentasi (peragian) dan penggiliran
zat makanan, maka strain ke tiga
an. Setelah masa fermentasi 24 jam, zal-zal makanan mikro dn sel-sel
dihancurkan kemudian dihomogenkan. Kompleks enzim yang pekat dan
biostimulant dari fermentai tahap pertama dibubuhkan, selanjutnya kedua kelompgk ini dicampur. Suhu penyimpanan Sitozim ber-
-
kisar antara 5 49oC. Pada penggunaan Sitozim dapat dicampur dengan
lain seperti pupuk, pestisida dan hormon tumbuh, bahan-bahan
asalkan dalam formulasi yang sama.
Misalnya Sitozim bentuk larutan dicampur dengan pestisida bentuk larutan pula atau bentuk serbuk yang
telah dilarutkan lebih dahulu. Hal ini semata-mata untuk memudahkan pelaksanaan di lapang.
Sitozim tidak berbahaya bagi manusia atau hewan, karena toksisitasnya baru terjadi pada dosis yang cukup tinggi. Dosis yang banyak digunakan relatif rendah yaitu satu mililiter dalam 400 ml air. Mekanisme kerja Sitozim adalah
sebagai berikut
'
dibubuhkan ke dalam saluran adon-
RUMPUT RAJA
Bersambung ke hal 37
= KING GRASS
UMPUT raja atau lebih dikenal
terasa gatal, tekstur daun lebih
kan suatu hal yeng msngggmblrakan,i
secara umum dengan nama King: Grass merupakan speciea rumput yang baru dikenal di ln-
totapl karona rnerupakan
, donesia. Bumput ini merupakan hasil
keras, lebar daun lebih lebar, panjang daun lebih panjans, diameter batang lebih besar, rarna daun labih hijau, pertumbuhan lebih cepat dan sampai
persilangan antara rumput gajah
batas pemanenan belum tampak
menelitlnya. Beberapa penelitian;
(Pennlsetufi purpureum) yang sudah banyak dan lama dikenal oleh peteraak sebagai rurflput unggul, dengan
adanya bunga.
yang pornah dllakukan baru sampai
jewawut mutiara (Pennisetum typhoides). Nama latin yang
diberikan kepada rumput raia adalah Pe nn i setu m p u rpureophoides.
Bentuk visual rurnput raja, $ecara umurn mirip dengan tetuanya yaitu rumput gajah. Rumpur raja tumbuh ke atas kokoh kuat, membentuk
rrt$lpunr pada baiangnya tumbuh
buku-buku dan ruas. Pada buku iumbuh tunas bakal tanaman dan adanya bakal akar unluk munculnya akar ,:Berabut, Beberapa perbedaan yang meru-
pakan kelebihan rumput laia {Peflni$efurn pu rpureoph ar'desi dibanding
rumput gaiah, antara lain bulu daun dan bulu batang rala lebih baflyak yang menyebabkan di kulii lebih 18
Menurut Ditbinprodnak
{1989},
pada tanah yang subur dan dikelola
dengan baik, rumput raja dapat menghasitkan hiiauan dua kali lipat daripada hiiauan rurnput gafah. Pada tanah yang kurang subur dan dikelola dengan jelek, pertumbuhan rumput raia lebih ielek dari pada pertumbuhan rumput galah. Jika syarat tumbuh rurnput raia tidak torponuhi disarankan untuk rftonanam rumput
gajah saja.
Dipandang dari segi pertumbuh.
an dan produksinya, rumput
raia
mempunyai prospek yang baik untuk
dapat labih dikenalkap 1r"Orr"
masyarakal clan lebih dikembangkan sebagai rurnput unggul. Munculnya rumput raja sebagai hasil rekayasa genetika lanaman pakan dan sebagai suntber hijauan pakan merupa.
spesiasr
rumput yang baru, lnformasl yang tersedla belum banyak dipsroleh' sehingga sangat lebar kemungkinan
pada tlngkat stek dan dosls urea.
Penelilian yang sedang berjalan, mencarl waktu panen yang terbaik dipandang darl segi kuallias dani kuantitas, sedang yang akan dilaksanakan adalah teknik ponsmpatan pupuk. Suatu saat beberapa hasil pene-
litian semoga dapat hadir dihadapan sidang pembaca yang dapat dlgunaLewat kesempatan ini dlucapkan ealamat datang rumput raJat semoga dapat ikut menarnbah semaraknya dunia peternakan lndonesia.
kan sebagal pembanding.
Hcndrrto, Lab. Agrostotogi
-
Fapet.
Unsoed.
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/199O
LABORATORIUM
COLOSTRUM MONOGASTRIC Oleh : AH. Sumarna
lmmunoglobulin dari berbagai type tersebut dihasilkan oleh serum
Colostrum adalah susu yang diproduksi pertama pada suatu periode laktasi binatang mamalia. Zat tersebu kita ketahui merupakan hahan yang sangat berguna bagi hewan yang baru saia dilahirkan yang akan berfungsi sebagai per'
darah, kecuali lebih kurang 60 persen dari immunoglobulin type lgA yang tidak dihasilkan oleh serum darah.
Oleh karena itu keadaan system ke-
tahanan diri dalam menghadapi ancarnan p+nyakit yang'akan
menyerang pada periode berikutnya. Abrbigai penititian menunjukkan bahwa colostrum mampu membuat genjik memlliki pertumbuhan awal yang lebih baik dalam hidupnyaEBAGAI contoh pada ternak babi, colostrum yang diberikan
oleh induk babi tidak hanYa mengandung antibodi yang ber-fungsi melindungi kesehatan genjik yang mengisapnya, tetaPi ada juga unsur lain yang berPengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan perkembangan usus. Unsurunsur tersebut hanya terdaPat di dalam colostrum dan tidak terdapat dalam susu yang dihasilkan Pada masa setelah colostrum tersebut. un-
sur yang terkandung dalam colostrum tersebut penting bagi usus dalam beradaptasi dan berkembang secara cepat, sehingga dengan
demikian perlu diberikan segera
kepada genjik yang baru lahir susu yang diproduksi pertama kali itu dari induknya. Sebuah laporan penelitian menunjukkan bahwa pada usus ter-
kebalan tubuh dapat diperoleh sei {
I
mulai dari 'anterior ke posterior. Produksi kandungan lemak mencapai tingkat tertlnggi pada pasangan puting yang pertama, lactosa (gula
susu) mencapai tingkat tertinggi pada dua pasang yang pertama dan protein yang tretinggi tercapai pada
pasangan puting ketiga, ke empat dan ke tujuh.
Perbedaan kandungan zal makanan colostrum di atas terjadi pula didalam kandungan antibodi dalam kolostrum dari masing-masing
puting. Pada genjik terdapat tiga klasif ikasi protein imunitas atau disebut protein immunoglobulins yang telah teridentifikasi dan biasa-
nya disebut sebagai lgG, lgM dan lgA. Perbandingan dari ketiganya adalah sebesar 83 persen dari total immunoglobalins dalam colostrum
jadi perubahan nyata sebesar 30
termasuk dalam type lgG, kemudian sekitar 13 persen adalah type lgA dan
persen selama. hari-hari Pertama dalam hidupnya yang disebabkan
sisanya sebesar 4 persen adalah type IgM, Penelitian di Canada menguat-
oleh zat tumbuh yang ada di dalam colostrum tersebut.
dapat diperoleh lebih banyak apabila
Selanjutnya diketahui bahwa ada indikasi yang menunjukkan adanya perbedaan komposisi colostrum dengan variasi yang cukup besar an-
kan petunjuk yang immunoglobulin
genjik yang baru lahir segera disusukan bagian mereka lahir.
cara alami ataupun dengan immunisasi dapat meningkatkan derajat kekebalan dapat dilakukan dengan
memberikan colostrum tersebut. Dengan pengertian yang sama akan
diketahui bahwa zat makanan yang diterima induk akan tercermin pada komposisi zat makanan pada colostrum yang dihasilkan. Dengan demikian perbedaan komposisi colostrum dapat dengan mudah dijelaskan. Untuk memahami secara jelas bentuk dan variasi zafmakanan yang terkandung dalam colostrum dapat
dilihat hasil penelitian pada tabel
1.
Karena itu dalam suatu kelompok ternak babi perlu diberi ransum dengan
susunan dan jumlah yang sama sehingga akan dihasilkan produksi
colostrum dengan komposisi yang relatif seragam. Suatu penelitian di ltalia barubaru ini telah membuktikan bahwa produksi colostrum yang berlebihan
dapat digunakan untuk membantu genjik yang kekurangan colostrum. Sisa colostrum dari genjik yang kelebihan dimasukkan ke dalam bo-
tol plastik untuk
persediaan dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Pada genjik dengan kemam" puan isap yang relatif kecil, dapat diberikan tambahan dari botol yang
disimpan
di lemari pendingin ter-
tara satu puting dengan puting lain maupun diantara induk-induk babi. Journal penelitian tahun 1989 menemukan adanya perbedaan yang riyata antar puting dalam satu induk mengenai kandungan lemak, protein dan gula susu kolestrum. Dari lima belas babi bangsa Landrace diteliti
pada pasangan putingnya dan diklasif ikasikan dengan pasangan puting pertama sampai dengan pasangan puting yang ketujuh, diHUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
Perbedaan kandungan
dalam kolostrum 19
LABORATORIUM . digunakan untuk melakukan kegiatan seleksi. Dengan demikian akan dipilih kelompok yang diharapkan memiliki hereditas cukup tinggi yang akan digunakan untuk "breeding stock". Tujuan lebih lanjut adalah penyesuaian hasil dengan pustaka yang ada untuk menentukan terkait .
sebut. Penyimpanan dapat dilakukan
pada pagi harinya dan dapat digunakan pada hari tersebut atau lebih lama lagi. Pada saat dilakukan PengisaPan
colostrum untuk ditampung di dalam botol, maka akan ditemukan sesuatu yang menarik pada cairan tersebut setelah beberapa waktu didiamkan. Pada botol akan nampak Pemisahan oleh lernak colostrum yang bergerak ke atas sehingga nampak dua laPisan yang berbeda warnanYa. Botol plastik hendaknya terbuat dari bahan tak berwarna sehingga akan daPat
kemungkinan penyusunan ransum
dan pemberian ransum. Dengan kata lain kita dapat menanyakan, apakah
ada kemungkinan membuat galur yang dengan pakan tertentu tidak hanya dapat tumbuh tetapi juga rnampu mempertahankan komposisi
dengan mudah melakukan Peng-
ideal minimum colostrum secara
amatan adanya perbedaan nyata antara botol yang satu dengan botol
tetap?.
dungan lemak yang ada. Secara berkelompok, beberaPa pengelola peternakan babi mengumpulkan sampel-sampel colostrurn selarna dua bulan dari induk-induk babi mereka dan menyerahkan ke
dapat diperoleh dengan menambah-
Kenaikan tingkat keadaan beberapa vitamin dalam colostrum
yang lain dalam hal jumlah kan-
berakibat keseimbangan zal
makanan mengalami gangguan. Defisiensi colostrum merupakan hal yang biasa dijumpai dan kejadian itu banyak sekali variasi penyebabnya. Pada litter besar, apabila induk mempunyai cukup banyak puting maka akan memungkinkan untuk disusukan secara bersama-sama, hal
Sedangkan kandungan ash (mineral
yang terkandung dalam colostrum) terdapat se banyak 0,42 persen sampai 0,83 persen.
Langkah selanjutnya mereka mencoba mengelompokkan masingmasing individu berdasarkan kapa' sitas produksi colostrum yang akan
ini tidak menjadi masalah. Namun
-
Vitamin A (ug/100m1)
- 33.1 - 7.7 9.9 - 22.6 2.0 - 7.5 0.59 - 0.99 0,50 - 0.80 0.08 - 0.11 44 - 144
Thiamine (ug/100m1)
56-97
Total solids (%)
22.0 2.7
Fat (%) Protein (%)
Lactose 1%) Ash (%) Calcium (%) Phosphorus (%)
Hibollavin (ug/100m1) Pantothenic acid (ug/'l00ml) Niacin (ug/100m1) Vitamin B (ug/100m1)
45
130 165
- 650 - 680 - 167
2.5
Biotin (ug/100m1) Vitamin B (ug/100m1)
*
0,1
only mean values provided in source paper
dikeluarkan bersama dengan colostrum dan susu biasa berikutnya.
mereka dilahirkan. Apabila dalam waktu 48 jam pertama dalam hidupnya sejak dilahirkan tidak diberikan colostrum maka unsur immunoglobulin type lgM dan lgG tidak dapat diserap secara efektif oleh genjik dan
sampai 9,2 persen. Tingkat kandungan protein colostrum antara 11,94 persen sampai 19,79 persen.
in research studies
akan terjadi kesulitan dalam proses penyerapan colostrum, karena kaan mengalami kesulitan dalam bersaing
berikan colostrum yang baik bagi genjik sesegera mungkin setelah
ratorium menunjukkan variasi kelompok induk dalam berbagai kandungan. Lemak yang terkandung dalam kolostrum berkisar antara 2,2 persen
Hange measured
Source: Brooks (1988) quoting Bowland (1966).
Satu hal yang harus digarisbawahi adalah tindakan untuk mem-
vitamin dan protein untuk mengetahui bukti nyata perbedaan antara individu dalam produksi colostrum dan kualitasnya. Hasil yang diperoleh dari labo-
sow's coloslrum
kan dalam pakan babi induk. Pada babi induk vitamin suplemen dapat diberikan dan akan berperan aktif
sebagai pengganti vitamin yang
laboratorium untuk dianalisis. Me' reka menanyakan komposisi lemak,
TABLE 1: Variation in composilion ol
apabila terjadi suatu genjik dengan
ukuran yang kurang normal maka
dengan sesamanya untuk memperebutkan puting. Hal ini akan lebih terjadi jika terjadi litter besar dengan jumlah puting sedikit dan terdapat genjik yang abnormal. Lantai yang terlalu licin berakibat pula terhadap proses penyusuan ini, karena genjik akan ketakutan. Pada intinya pemberian colos-
trum harus dilaksanakan secara intensif dalam persediaan yang sangat terbatas itu. Pada penelitian menun-
jukkan bahwa genjik yang lahir belakangan dalam satu litter akan mendapatkan colostrum dalam kon-
disi yang lebih jelek
dibanding dengan yang lahir terdahulu. Pada
genjik yang lahir lebih awal akan dapat memilih puting yang lebih baik
sehingga akan didapat colostrum yang lebih baik. Disamping itu masa isap genjik terdahulu jelas lebih lama dan mereka dapat pula mengisap beberapa puting lainnya sehingga jatah bagi yang lain berkurang. Pada umumnya litter size meningkat dengan tatalaksana perkawinan dan managemen yang lebih baik. Dengan demikian dapat diupayakan untuk memanipulasikan produksi colostrum baik kualitas maupun kuantitas. (Plg lntematlonal) AH Sumarna, assisfen Laboratorium Produksi Ternak Babi
20
HUSBANDHY NO. 4 TH. II/1990
TAKTIS PRAKTIS
PEMANFAATAN ECENG GONDOK SEBAGAI MAKANAN TERNAK Oleh
ceng gondok @ichornia crassipes/ berasal dari Brazil dida-
tangkan di Jawa tahun
1894,
kemudian menyebar ke seluruh lndonesia, dari dataran rendah hingga + 1.600 m dpl, di rawa-rawa, danau, waduk, kolam dan saluran air.
Eceng gondok (Bhs Jawa:
Be-
ngok) berbunga dengan tidak menge-
nal musim. Seringkali keadaan lingkungannya menjadi kurang baik, misalnya pada saat air mulai mengering, eceng gondok akan berbunga serentak. Eceng gondok seperti halnya
dengan kangkung, rumput, legum
RB. Hernantya
nya eceng gondok diberikan dalam bentuk segar, atau dimasak dalam campuran dengan bahan makanan
lainnya setelah dipotong-potong lebih dahulu. Ternak babi dapat diberi eceng
gondoksegar sampai 15% dari
jumlah makanan pokoknya, yakni t 1,5 - 2 kg eceng gondok segar. Eceng gondok adalah tanaman
yang 'banyak mengandung
air (+
91%). Oleh karena itu tak akan tahan lama bila kita simpan. Untuk mem-
perlama daya simpan dapat dilakukan proses sebagai berikut. Setelah dipanen, eceng gondok
dan tumbuhan lainnya dapat diman-
dipotong kecil-kecil, dikeringkan
laatkan sebagai makanan ternak.
dibawah sinar matahari atau dimasukkan ke dalam alat pengering. Selanjutnya digiling menJadi tepung. Apabila akan diberikan kepada
Makanan hijauan sangat berguna
bagi ternak untuk menambah vitamin, mineral dan zal-zat makanan lain yang dibutuhkan oleh ternak.
,
:
Apabila kita bandingkan dengan hijauan-hijauan yang biasa digunakan sebagai bahan makanan ternak, harga eceng gondok jauh lebih murah daripada hijauan lainnya. Disamping itu keuntungannya ialah bahwa eceng gondok bukan merupakan makanan manusia, tidak seperti kangkung dan bayam, sehingga tidak
bersaing dengan kebutuhan manusia.
Di beberapa daerah yang terletak dekat dengan tempat eceng gondok tumbuh, misallrya di Rawa Pening Kabupaten Semarang, hijauan ini diperdagangkan oleh petani di sekitarnya untuk dijual kepada peternak
ternak, tepung eceng gondok dicampurkan ke dalam makanan pokoknya. Eceng gondok dalam bentuk tepung dapat diberikan pada ayam sebanyak 2,570, sedang pada itik sebanyak 8% dari pada ransum pokok. Pemberian eceng gondok dalam jumlah tersebut pada ayam pedaging dapat menghasilkan pertambahan berat badan ratarata 209,6 gram per hari, pada itik 167,3 gram per hari, dan pada babi 0,46 kg per hari.
kangkung untuk ayam, itik dan rumput gajah untuk babi. Sedangkan hal yang lebih menguntungkan adalah harga ransum dari eceng gondok itu sendiri' labih murah dibandingkan dengan kedua jenis hijauan lain tersebut. Proses lain dari eceng gondok dibuat dalam bentuk pelet, dan pelet eceng gondok ini diberikan untuk makanan ternak besar sepâ‚Źrti sapi, kerbau, kambing dan domba. Eceng gondok dalam bentuk
tepung atau pelet sangat menguntungkan sekali dari segi pemanfaatannya untuk makanan ternak, karena pemberiannya kepada ternak mudah dan tahan lama dalam penyimpanan. Penyimpanan mudah dan dapat dimanfaatkan oleh peternak yang jauh letaknya dari daerah eceng gondok tumbuh. Penggunaan eceng gondok untuk makanan ternak harus dilandasi
dengan pengertlan bahwa Jumlah yang dlberlkan tldak boleh meleblhl batas yang diperlukan bagi masingmasing ternak, mengingat beberapa mineral yang terkandung di dalamnya (Na = natrium, K = kalium) yang cukup tlnggl dapat meruglkan tubuh
ternak apablla diberlkan dalam jumlah yang terlampau banyak.
Hasil pertambahan berat ini tidak banyak berbeda dibandingkan apabila diberikan hijauan lain yang
biasa digunakan seperti misalnYa
Disarikan dari Media Peternakan Jawa Tengah No. 1/1U1979 oteh RB Hernantya, mahasiswa Fapet'88.
babi di Yogyakarta dengan harga Rp.
50,00
Rp. 250,00 per kilogram eceng gondok basah. Dengan demikian dapat kita katakan, eceng gondoli mempunyai nilai ekonomi dan bermanfaat bagi ternak maupun manusia. Demikian pula di berbagai negara lain misalnya : lndia, Malaysia, Cina dan beberapa negara di Afrika, eceng gondok telah dimanfaatkan untuk makanan ternak babi, sapi ataupun kerbau. Dari beberapa penilaian yang dilakukan oleh BTOTROP (Iropicat Biology) Bogor, ternyata ecsng gondok sangat disukai oleh babi. UmumHUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
W0We
21
PETERNAI{AI{
PENDEKATAN INTERDISIPLINER DALAM PENGEMBANGAN PETERNAKAN DI INDONESIA Oleh : lr. A.S. llyas.
i
'
Masalah utarna yang kita hadapi dalam pembangunan Sub Sektor Feternakan,adalah eksistensi,peternakan kita yang tradi. sional sehingga ekspetasi.ekspetasi yang ditujukan pada sub sektor peternakan belum dapat dioptimasikan bahkan masih jauh dari harapan. Peternakan tradi*ional ditandai dengan pemilikan ternak ',dalam skala kecil,r penggunaan bibit bukan unggul, cara , teknologi'baru, modal,yang kecil dan adanya "mental attitude,' bahwa memelihara ternak dianggap sebagai tabungan yang
sewaktu-waktu dapat diiual iika dibutuhkan. eternakan modern ditandai dengan hadirnya bibit unggul, prasarana produksi, ketrampil-
an dan teknologi,
pengendalian
penyakit dan sarana pemasaran. Tujuan modernisasi peternakan adalah meningkatkan peternakan tradisional menuju peternakan yang berorientasi
ke pemasaran agar pendapatan peternak meningkat.
Jelaslah bahwa ilmu-ilmu alam
atau lebih dikenal dengan "Sains Fundamental " seperti fisika, kimia, biologi serta matematika mampu merubah wajah kehidupan saat ini melalui perannya sebagai "The Causa of Modernisation". Modernisasi peternakan sebagai bagian dari modernisasi pada umumnya juga membutuhkan penguasaan ilmu-ilmu
Secara kronologis, proses mo-
dasar di atas sebagai landasan il-
dernisasi lahir dari adanya revolusi di bidang ilmu-ilmu alam dan teknologi
miahnya. Karena untuk modernisasi peternakan kegiatan pengembangan
atau disebut revolusi ilmiah. Kemu-
peternakan untuk melahirkan ino-
dian secara runtut akan diikuti
vasi-inovasi tidak bisa diabaikan. Untuk selanjutnya pembahasan ini kita batasi pada bidang produksi peternakan. Para ahli telah memfor-
revolusi mekanik, revolusi mekanik
beserta f aktor-f aktor lain akan melahirkan rerrolusi industri, dan sebagai "End Productnya" melahirkan modernisasi.
mulasikan konsep modernisasi di bidang produksi peternakan dengan
penanganan yang lebih intens pada tiga faktor produksi yang sudah sangat populer yaitu breedingt, feeding dan managemen. Namun dalam
pelaksanaannya masih mengalami berbagai masalah yang mendasai'. Pemecahan masalah tersebut harus dipandang dari berbagai disiplin ilmu, mengingat dalam tubuh
ternak tidak pernah terlepas dari kaidah-kaidah alam (sunnatullah) yang berlaku atas kehidupannya (kaidah fisika, kimia, biologi). Oleh karena itu ilmu-ilmu tersebut bersama cabang-cabangnya sangat me-
megang peranan dalam usaha pengembangan peternakan. Hal inilah yang kami maksud dengan pendekatan interdisipliner pada judul tulisan in i.
Penguasaan ilmu-ilmu dasar kita
saat ini belum dapat sepenuhnya mengembangkan peternakan kita sehingga kekayaan-kekayaan alam kita yang dapat mendukung usaha pengembangan peternakan masih dalam bentuk potensial belum dapat diaktualisasikan. Potensi-potensi yang ada antara
lain terdapatnya berbagai jenis ternak yang beraneka ragam namun kemampuan produksinya terbatas. Je-
nis-jenis ternak ini jikA dikembangkan dan diarahkan pada pembentukan ternak yang bergenetik tinggi akan mempunyai banyak keuntungan : Pertama kiga tidak usaha
mengimpor ternak dari luar negeri yang berarti penghematan devisa. Kedua, ternak tersebut dalam jumlah yang besar dan tidak usaha melakukan adaptasi dibanding jika kita mendatangkan dari luar negeri. Adapun
cara pengembangannya yaitu dengan memanipulasi genetik agar ternak-ternak kita mempunyai kemampuan beranak dengan interval sesingkat-singkatnya, dengan jumlah
anak yang banyak dan mempunyai kemampuan tumbuh cepat serta mempunyai resistensi yang tinggi. Unggas cukup berkembang di lndonesia (World Poultry) 22
Apakah ini hanya utopia? tergantung kita semua. HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
PETERNAI(AN Di bidang pakan ter.nak masih banyak sisa-sisa atau hasil ikutan
produk primer pertanian, produk sekunder dan produk tersier yang
I
dapat digunakan sebagai pakan ternak terbuang percuma. Padahal masalah penyediaan pakan merupakan kunci utama keberhasilan usaha peternakan. Penanganan limbah peternakan ini tidak lepas dari pada ahli berbagai disiplin ilmu, baik secara
ekstensif yaitu dengan usaha eksplorasi dan inventarisasi jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang tersedia melimpah oleh alam kita dan juga
dengan memanfaatkan areal yang
terbuang. Secara intensif dengan meningkatkan jenis gizi tumbuhan
salah satu faktor yang ikut menentukan produksi ternak. Ketentuan
ilmu-ilmu dasar yang betul-betul dikuasai, hasilnya kurang menggam-
bentuk, ukuran serta hal-hal lain yang
barkan kenyataan yang sebenarnya. Penelitian yang demikian hanya akan memboroskan uang dan membi-
efisien mengenai perkandangan dan pengaruhnya terhadap produktivitas ternak belum dirumuskan. Sistem yang diterapkan kini masih merupa-
kan sistem tradisional yang belum ditunjang oleh jaminan optimasinya berdasarkan penelitian. Berbicara mengenai penyakit ternak, pengetahuan kita masih sangat terbatas, padahal pengembangan peternakan
harus tidak luput dari penanganan terhadap penyakit. Sampai saat ini belum ditemukan metode vaksinasi yang praktis dan ekonomis sehingga
tuk mempertinggi mutu-mutu
pakan ternak dan melalui proses unatau
dapat dilakukan oleh peternak kita yang rata-rata pengetahuannya terbatas. Vaksin yang ideal yaitu yang
kandungan gizi pakan ternak secara kimiawi, biologi maupun fisika. Salah
dapat langsung dimakan ternak dan murah harganya, misalnya terbentuk
satu pertanyaan yang perlu kita renungkan mengapa kita masih
' impor tepung ikan, padahal laut kita kan luas? . Dalam hal tatalaksana pemeliharaan diadakan pengembangan perkandangan, penanggulangan penya-
kit dan penanganan
lingkungan.
Perkandangan ternak merupakan
tablet yang dapat ditelan.
Ban-
dingkan dengan vaksinasi yang ada sekarang.
Problema-problema di atas harus dicari jalan pemecahannya, antara lain dengan mengadakan penelitian di bidang peternakan. Disinilah
letak pentingnya ilmu-ilmu dasar. Suatu penelitian tanpa didukung oleh
ngungkan serta merugikan masyarakat pemakainya. Penelitian di bidang peternakan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu basic research (penelitian dasar) dan applied research (penelitian terapan). Basic research yaitu kegiatan mencari dan mencari kembali fakta-fakta dan kaidah-kaidah
baru oleh motivasi untuk lebih rnengerti mengenai ternak, sedangkan applied research yaitu kegiatan rnencari dan mencari kembali fakta-fakta dan kaedah-kaedah baru oleh rnotivasi penyelesaian masalah-rnasalah kehidupan manusia itu sendiri yang berhubungan dengan ternak. Hasil suatu penslitian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Dapat
diterima akal, bersifat ilmiah dan orisinil atau asli. Untuk memenuhi kriteria itu maka hasil penelitian peternakan harus teruji oleh berbagai
disiplin ilmu yang mendukungnya. lr. A.S. Ilyas, alumnus Fapot'90
MEMASYARAKATKAN KERBAU PERAH Oleh : Prayitno
danya kebutuhan pangan yang terus meningkat mendorong kita untuk terus berusaha meningkatkqn produksi. baik secara intensif ika$ maupun eksten-
sifikasi. Memang masalah pangan telah menjadi perhatian kita karena pangan merupakan kebutuhan hidup
pokok yang pemenuannya tidak i
dapat ditunda. Situasi pangan pada dekade terakhir ini telah menunjukkan kearah yang berarti, terutama selak Pelita l, di mana ditetapkan pembangunan ekonomi dengan titik berat sektor pertanian. Berbagai cara telah ditempuh oleh Pemerintah dalam rangka menu-
ju swasembada dan swadaya duks'i air
prosusu nasional. Untuk me-
menuhi kebutuhan susu dalam Pelita
keempat Pemerintah saja masih mengimpor susu sebesar + 80%. Disatu sisi kita memang hendak mengurangi import susu tetapi disisi HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
lain usaha ternak sapi perah kita belum mampu memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. Untuk itu kerbau perah setidak-tidaknya diharapkan
akan mengurangi import susu dan
kalau mungkin dapat mengatasi kekurangan kebutuhan susu di masa
mendatang. Disekitar kita kerbau perah memang belum memasyarakat, padahal nilai gizi air susunya tidak kalau bila dibanding air susu sapi.
Bangsa Kerbau Perah: 1. Kerbau Murrah. Kerbau ini mendominas.i komoditi susu di lndia. Di mana produksi susu rata-rata dapat mencapai 1590-2045 liter per
laktasi. Ciri-ciri kerbau Murrah, mempunyai tanduk yang melingkar rapat seperti spiral, warna biasanya hitam dengan warna putih pada dahi dan kaki. Bobot tubuh betina dewasa dapat mencapai -r 430 kg. Sedang untuk pe-
jantan dewasa bobotnya menca-
pai + 567 kg. 2. Kerbau Surati. Kerbau ini mempunyai produksi susu rata-rata + '1660 liter per laktasi dengan kadar lemak * 7,5 %. Kerbau surati berwarna hitam atau coklat, berekor panjang dengan bulu berwarna putih. Bobot tubuh betina dewasa + 410 kg, sedang bobot pejantan
dewasa -r 5000 kg. 3. Kerbau Nili/Ravi. Kerbau ini
se-
rupa dengan kerbau Murrah. Warna bulu biasanya hitam tapi ada
pula yang coklat, leher panjang
dan halus, ekor panjangnya dapat
sampai menyentuh tanah. ciri khas kerbau ini adalah mempu-
nyai warna putih disekitar mata, kepala, kaki dan bagian moncongnya. Produksi susu permasa
laktasi kerbau Nili mencapai +
1590 liter dan kerbau Ravi + 1820 liter per laktasi. Ukuran bobot 23
PETERNAIIAN tubuh betina dewasa kerbau Nili -r 455 kg dan kerbau Ravi + 635
4.
kg dan + 680 kg. Kerbau Zallara badi. Kerbau ini mempunyai daya konversi pakan yang tinggi. Produksi susunya
dapat mencaai 13,6 sampai 18,2 liter perhari. Warna Hitam tetapi kadang-kadang ada warna putih pada kepala dan kaki. Bobot tubuh betina dewasa + 454 kg, bobot pejantan dewasa + 590 kg. KerbauZatlara badi selain digunakan
rakat, konsumsi air susu kerbau memang masih sedikit bahkan di Banyumas belum ada sama sekali. Kendala yang mempengaruhi perkembangan kerbau perah antara lain: 1. Kurangnya kesadaran darl peternah sendiri untuk memelihara kerbau perah. 2. Untuk sebagian masyarakat ada
anggapan bahwa mengkonsumsi produk peternakan khususnya di sini susu merupakan pola hidup
yang mewah dan termasuk
untuk produksi susu juga dapat
pemborosan.
sebagai penghasil daging.
3. Konsumen
di lndonesia
pada
Bahan padat ('/")
Lemak (%)
Protein
Abu
("/")
%t
Sapi FH Sapi lokal
12,5 13,45
Kerbau Sungai Kerbau Rawa
18,34
3,66 4,97 7,45 8,95
3,25 3,18 4,36 4,13
4,60 4,59 4,83 4,78
Sumber :"The Water Buffalo, New prospect for an underutilized animal,, National Academy Press, Washirigton, DC .1981. p. 27. Komposisi air susu kerbau
:
Bila dibandingkan dengan air susu sapi, air susu kerbau sedikit mengandung air tetapi lebih banyak mengandung bahan padat, lemak, laktosa dan protein. Karena banyak
umumnya tidak toleran terhadap laktosa susu yang tinggi seperti pada air susu kerbau.
me-
perah, maka dapat diambil beberapa
alternatif tindakan yaitu
:
1. Perlunya peningkatan penyuluhan-penyul'uhan tentang manfaat dan pentingnya kerbau perah
agar peternak mempunyai kesadaran yang tinggi dalam memelihara kerbau perah. bahwa mengkonsumsi produk ternak tidak semata-mata karena gengsi melainkan untuk meme-
nuhi tuntutan fisiologi hidup, dengan cara diadakan kampanye gizi diseluruh masyarakat. 3. Membuat proyek percontohan peternakan kerbau perah dan memberi bantuan baik berupa materiil maupun moril kepada peternak. Dengan mengatasi semua kendala yang ada diharapkan kebutuhan akan susu dapat terpenuhi di masa mendatang dan dapat mewujudkan swasembada dan swadaya produksi susu nasional. Semoga.
w
lemak susu kerbau dapat mencapai dua kali lipat kandungan iemak susu sapi, yaitu sekitar 6-8%. Kandungan lemak yang cukup tinggi menyebab-
Lama proses reproduksi
hambat pemasyarakatan kerbau
Angkatan 1987
sedang air susu sapi hanya mengandung bahan padat 12 70. Kandungan
Untuk lebih mudah membandingkannya dapat dilihat pada tabel berikut. Sistem Reproduksi :
:
Dari masalah yang timbul dan telah diketahui kendala yang meng-
Prayitno, mahasiswa Fapet
mengandung bahan padat (16%) maka air susu kerbau lebih kental,
kan kandungan energi di dalamnya juga tinggi.
yang ada
2. Menghapus anggapan yang keliru
Tabel. Perbandingan komposisi air susu sapi dan kerbau.
.'7,96
Alternatil unluk mengatasi kendala
'\/qrB= [7r-
i
rupakan salah satu hambatan dalam
memacu peningkatan populasi ter^ nak kerbau. Kerbau betina memperlihatkan siklus birahi pada kisaran 17-29 hari dengan rata-rata 21,53 hari.
Sedangkan lama birahi kisar antara 11 sampai 12 bulan. Angka konsepsi untuk perkawinan buatan lebih rendah yaitu 57,9o/o sedang bila digunakan perkawinan alam angka konsePsinya mencagai 63,20/o.
Kendala pemasyarakatan
I
]
?ffi.
Y;q^;
kerbau
perah:
Kenyataan yang ada di masya24
HUSBANDRY NO. 4 TH. III.I99O
:
PETERNAI(AN
o
an sebenarnya tidak selalu komoditi untuk ekspor seperti kebanyakan pendapat orang. Bahwa yang dimaksud komoditi andalan adalah komoditi peternakan yang mampu meningkatkan konsumsi protein hewani bagi masyarakat lndonesia sekal igus
TIMPI DAN MUNAS ISMAPETI DI UNHAS UJUNG PANDANG Oleh
: Ir. Bambong
Suhorno
dapat meningkatkan pendapatan
Tanggal 4 Desember 1989 pukul 08.30 WITA sebuah "kend&ng" khas $ulawesi bertalu di Univertias Hasanudin (UNHASI Uiung Pandang. Penabuhnya adalah Pemabntu Rektor
lll
UNHAS, Drs. A. Kaharidu.,ltulah awal sebuah perisliwa nasional bagi senat Mahasiswa Fakultas Petemakan di lndonesia, yotrg disebut Temu llmiah Mahasiswa Peternakan lndonesia {TlMPl} dan Musyawarah Nasional lkatan Senat Elahasiswa Peternakan Indonesia (MUNAS ISMAPETI).
masyarakat, terutama masyarakat petani peternak. Dalam PELITA V pemerintah mengembangkan berbagai macam aneka ternak seperti kelinci, puyuh, merpati dan rusa. Dalam mengembangkan aneka ternak ini, ada tiga alternatif usaha yang bisa dijalankan,
yaitu sebagai cabang usaha
dari
usaha pokok pertanian, sebagai industri peternakan dan sebagai usaha pokok. Disamping itu sehubungan dengan usaha-usaha pemerintah dalam mengembangkan sektor wisata pada PELITA V, maka bidang peternakan bisa berperan dalam mengembangkan sektor wisata yang
lMPl dan MUNAS ISMAPETI
wesi), dan beberapa pakar ilmu peter-
merupakan dua acara penting yang diselenggarakan oleh SEMA Fapet Unhas. MengaPa di Un' has? Ketua Sema Fapet Unhas, M.
nakan dari Unhas seperti Prof. Dr. Waskito Wirja Mihardja, M.VS.c., Prof. Kustiah Kristanto dll. Makalah yang ditampilkan oleh para nara-
Arfandy ldris, menjelaskan bahwa penyelenggara TIMPI dan MUNAS
sumber tersebut meliputi kebijaksa-
sekarang dikenal dengan istilah
naan pemerintah tentang pengem-
Agrowisata.
ISMAPETI bisa berlangsung di Unhas
bangan aneka ternak, Pengorganisa-
sesuai dengan kesepakatan Senatsenat Mahasiswa Fapet lain pada
sian pedagang ternak antar pulau,
Menyinggung masalah temu ilmiah dengan thema aneka ternak, Drh. Soedjamiran mengharapkan
TIMPI yang diadakan di Universitas
Brawijaya tahun 1988 yang lalu. Selanjutnya dijelaskan bahwa pada temu ilmiah di Unibraw Malang tersebut para peserta telah sepakat tentang thema TIMPI yang berlangsung
di Unhas yaitu
"Prospek Pengembangan Aneka Ternak sebagai Komo-
diti Andalan". TIMPI berlangsung dari tanggal 4 sampai 6 Desember 1989, sedang-
Potensi ayam buras sebagai sumber
gizi masyarakat, dan Peranan
pe-
ngembangan peternakan sapi potong ditinjau dari sudut ilmu Ekonomi.
Komoditas Andalan Peternakan Sesuai dengan tema temu ilmiah kali ini, Drh. Soedjasmiran yang mewakil i Dirjen Peternakan menyampaikan topik pembicaraan mengenai komoditi andalan peternakan. Beliau menjeJaskan bahwa komoditi andal-
bahwa dalarn TIMPI yang merupakan pertemuan skala nasional akan mun-
cul suatu masukan yang
berguna
bagi pemerintah untuk menentukan kebijaksanaan dalam pengembangan
aneka ternak di lndonesia. Dari Walet sampai Kelinci Sarang burung yang dihasilkan
oleh burung walel (Collocalia
sp)
memiliki fungsi "aprodisiac" dan ber-
kan Munas ISMAPETI berlangsung sejak 6 Desember malam hari sampai 10 Desember 1989 pada tempat yang
sama, yaitu kampus Tamalanrea Ujung Pandang. Peserta dari dua acara penting tersebut terdiri dari 10 utusan Universitas yang mempunyai
Fakultas Penternaka atau juruan Peternakan, yaitu Unsoed Purwokerto, Undip Semarang, UGM Yogyakar-
ta, UNUD Denpasar,
Universitas
Mataram (Unram), Unpad Bandung, Unibraw Malang, Universitas lslam Malang (Unisma), Universitas Cendrawasih (Uncen) lrian Jaya dan tuan rumah, Unhas. Narasumber dalam temu ilmiah ini antara lain Drh. Soed-
jasmiran (Direktur Bina Program,
Direktorat Jenderal Peternakan), Drs.
H. A. Bachtiar (Ketua
Asosiasi
Pedagang Ternak Antai' Pulau SulaHUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
Mantan Kaum Sema lr. Joni dan Kabid l. lr. Bambang Suharno membawakan makalah (Husbandry) 25
nilai nutrisi tlnggi. Permintaan akan sarang burung walet di pasaran inter-
nasional yang semakin meningkat menjadikan walet sebagai komoditi ekspor yang bernilai ekonomi tinggi.
Namun demikian populasi burung walet di sebagian besar daerah lndonesia pada saat ini terus menerus mengalai penurunan, sehingga dari segi ekonomi pendapatan masyarakat menurun, dan dari segi ekologis, keseimbangan lingkungan terganggu. Perlu diketahui bahwa manfaat ekologis burung walet antara lain penekan populasi wereng. ' sebagai Kalimat di atas merupakan kalimat yang disampaikan oleh Tri Permanadewi, rnahasiswa Unibraw, dalam mengawali uraian makalahnya
yang berjudul "lntensifikasi Budidaya Burung Walet dalam rangka Diversifikasi Usaha". Bersama rekan-
nya, Agung Parnujo, mahasiswi tersebut menguraikan sogi-segi ekonornis dan biologis burung walet,
sehingga dapat diharapkan sebagai
komoditi andalan aneka ternak di masa mendatang. Berbagai kendala dalam pengembangan burung walet beserta alternatif pemecahannya juga diuraikan ol6h mahasiswa ten-
sebut.
i'
Sementara itu, dari UNP,AJ, Heri Hikmanto dan Wahyu menyampaikan makalah tentang prospek pengem"
bangan ayam peiung khas Cianjur. Sedangkan dari Undip, Abdul Ghofar
dan Gudyana, menannpilkan
per-
masalahan struktur dan perangkat in-
dustri peternakan yang tangguh. Galih Wicaksono dan Sony Worabay dari Uncen rnenampilkan makalah tente!"'ig kernungkinan budidaya rusa
di lrian. Dari burung perkutut
Universitas Udayana. Sedangkan kelinci, yang pernah dicoba dikem" bangkan di Kabupaten Banyumas dan Brebes, ditampil perrnasaidhannya oleh mahasiswa Unso,:d, Bambang Suharno (penulis-reC;l , rr1 .!6n;.
Dari Baturaden ke Tarnair'.c,:
Bagi sementara m&hfr,;,'iswa Fapet Unsoed, nama i$MAF'E'i'1, mungkin merupakan nama yang masih cukup asing. Tapi bagi pengu" rus SEMA, paling tidak untuk periode setelah tahun 1986, narna ini sering" kali menjadi bahan pernbicaraan manakala terjadi grertemuan dengan SEMA FAPET dari universitas lain. Salah satu penyebabnya adalah bahwa ISMAPETI, sebagai orqanisasi
nasional antar SEMA Fapet, dilahirkan di Fakultas Peternakan Unsoed.
Sedangkan setelah dengan susah payah dilahirkan, ternyata ISMAPETI belum mampu menjalankan program kerja yang telah disusun pada Munas
I di Baturraden. ISMAPETI lahir pada tahun 1983, pada saat SEMA Fapet diketuai oleh
Hery Suprapto (Sekarang dosen Fapet Unsoed). Peristiwa pemben-
tukan organisasi ini dilakukan di wisma Hening Griya, Baturaden, dengan terselenggaranya Munas
Tahangnaca, mahasiswa Unhas yang sekarang menjadi dosen Unhas.
Badan pekerja Munas yang terpilih pada saat itu ada lima orang, dimana
salah satunya adalah Satriyo Widhi Purbaya (sekarang dosen Fapet Unsoed).
Ketika berbicara di depan para peserta Munas lsmapeti di Unhas kali ini, lr. Amrullah Tahangnaca sebagai mantan sekjen lsmapeti mengakui bahwa organisasi yang ia pimpin tidak bisa menjalankan program kerja sebagaimana mestinya. Beberapa kendala yang menghadang antara lain bahwa sebelum melakukan lugas, para pengurus yang terpilih Bersambung ke hal 46
RAT}IOYAKSII{ UNTUK MEMERAF{GI KOKSIT}IOSIS Ot(SlDlOSlS/BERAK darah yang disebabkan oleh kuman Eimeira ienneta telah lama dikenai seoagai penyakit yang sangat rnenutar dan sangat merugikan nomor dua setelah tetelo/ND. Kuman Eimeire
tennela sangat menular. Bila kuman ini menyerang maka d0-50 persen ayam yang dipelihara akan binasa. Sasarannya adalah ayam umur 2 minggu-4 bulan. Selama rni peternak menangkalnya dengan memberikan
obat sulfa. Namun sekarang telah dikembangkan suatu cara baru untuk menangkal penyakit tersebut oleh BATAN {Badan Tenaga Atom Nlasional)
yaitu dengan radiovaksin.
tam-
Radiovaksin ini diperoleh dengan cara melernahkan kuman Eimeria
paknya juga menarik perhatian untuk
tennela dengan menyinarinya memakai sinar gamrna dari Cobalt-60-
ditampilkan oleh nnahasiswa UGM,
lntensitas penyinaran yang paling cocok adalah setinggi 125 kGy. Setelah itu kuman dibiakan dengan menginokulasikan pada anak ayam umur 10 hari. Kuman vaksin dapat dipanen dari usus ayam tersebut setetah t hari. Kurnan vaksin ini tidak marnpu berbiak, tapi mampu memproduksi antigen yang dapat merangsang tubuh ayam untuk membentuk antibodi penangkal koksidiosis. Untuk vaksinasi satu kali saja cukup untuk melindungi anak ayam hingga umur 6 bulan. Setelah umur lersebut ayam sudah tahan terhadap koksidiosis. Keunggulan radiovaksin made in BATAN ini dibanrlingkan pemberian obat sulfa adalah bahwa radiovaksin lebih murah dan praktis. Untuk pengobatan dengan sulf a pada ayam yang telah.mengioap kr:ksidiosis harus dilakukan setiap hari, minimal selama satu minggu. Sedang dengan radiovaksin cukup satu kati sebelum ayam terkena penyakit tersebut.
mengingat daerah sekitar Yogyakarta telah begitu populer dengan aneka
ternak ini.
Komoditi yang dibahas oleh
masing"masing utusan perguruan tinEgi kebanyakan merupakan komoditi yang cukup populer di daerah di
mana psrguruan tinggi tersebut berada. Anoa misalnya merupakan jenis hewan langka yang ditampilkan oleh mahasiswa Unhas, karena hewan yang satu ini hanya terdapat di daerah Sulawesi. Lebah, sebagai komoditi yang sedang di kembangkan di Bali dengan konsep tiga strata ditampilkan oleh mahasiswa utusan 26
I
yang menghasilkan AD/ART, Haluan Kerja ISMAPETI dan terbentuknya pengurus yang terdiri dari Sekjen dan Badan Pekerja Munas. Sekjen yang terpilih saat itu adalah Amrulah
Disarikan dari TEMPO olefi Juni S.. rnahasiswa Fapet angkalan 1988. HUSBANDRY NO. 4 TH. II/199O
PANTAUAN
PETERNAKAN, DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DI IBT Oleh : Hotma P. Sihombing
Nusantara yang memiliki wilayah daratan dan lautan yang sangat luas membutuhkan pemikiran yang sanglt sulit untuk dapat dibangun secara bersamaan. Berbagai keragaman yang dimiliki oleh masing.masing daerah, baik ditinjau dari faktor geografis, kekayaan alam, budaya maupun etos kerjalrn rp"lifikasinya rnemiliki nilai-nilai tertentu di mana nilai-nilai tersebut menampakkan obsesinya masing-masing untuk dapat seiajar dengan saudaranya di daerah lain dengan satu indikator "keseiaiiran adalah 'PENDAPATAN EKONOMI'. Pembangunan Nasional untuk menciptakan manusia lndonesia yang Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila belumlah merata. Tahapan pembangunan dalam 25 tahun pertama belumlah dapat dari nilai kemakmuran secara merata dapat dikatakan bahwa lndonesia baru memulai arti pembangunan yang sebenarnya. Dapat dikatakan demikian karena dalam tahapan pembangunan 25 tahun pertama, pembangunan hanya terfokus di lndonesia Bagian Barat saja, seirentara untuk lndonesia Bagian Timur hanya dapat meniangkau daerah ne{g.ta-an saja yang memiliki nilai strategis untuk diiadikan landasan pembangunan. Tahun 1990/1991. Kebijakan Pembangunan Pemerintah baru memulai sasaran keseluruhan wilayah IBT yang sering diminculkan dengan istilah Pembangunan di lndonesia Bagian Timur, dan ini merupakan "PERANG PEMBANGUNAN YANG SEBENARNYA". Peternakan
di lndonesia
Bagian
Timur
P I
akar ekonomi lndonesia,
Dr.
Sumitro Djojohadikusumo pernah mengatakan bahwa Pembangunan lndonesia Bagian Timur masih memberikan prospek cukup
baik, khususnya untuk bidang perikanan dan peternakan. Pembangunan pada bidang perikana merupakan modal utam-a masyarakat dipesisir pantai dan hal tersebut telah dilakukan sejak dahulu dengan cara yang
sangat tradisional, demikian juga halnya dengan bidang peternakan. Memperhatikan jumlah masyarakat di IBT yang lebih sedikit, dapat dikatakan mereka tidak akan kekurangan ikan dan daging walau tetap mempergunakan pola pencarian ikan
dan beternaka yang tradisional.
Namun kebutuhan mereka akan mo-
dernisasi dapat terhambat karena kekurangan dana. Dengan pola kerja peternakan tradisional saja, dapat dikatakan kebutuhan masyarakat akan protein
hewani sudah cukup memadai, namun dengan adanya usaha indus-
trialisasi disegala bidang
yang menunjang perekonomian akan terjadi kekurangan daging yang mem-
bawa akibat ketimpangan dengan HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
sektor lainnya. Sebagai contoh dapat diambil dari sektor Pariwisata. Dengan adanya pencanangan Visit lndonesian Year 1991, IBT juga memiliki banyak daerah yang menjadi Daerah Kunjungan Wisata (DWV),
diri masih terdapat areal yang luas sebagai lahan peternakan. Jika be-
baik Turis Mancanegara
keseluruhan.
maupun Turis Lokal. Untuk kebutuhan konsumsi daging bagi para turis yang
akan berkunjung tentu memerlukan
kualitas daging yang baik. Bila kebutuhan daging ini diperoleh dari luar IBT tentu harga menjadi tinggi dan hal ini mengakibatkan sektor Pariwisata dapat terhambat perkembangannya. Demikian juga untuk perkembangan sektor-sektor industri lainnya, seperti Pertambangan, Kelautan dan lain-lain. !ndonesia Bagian Timur Sebagai Pro. dusen Ternak Naslonal.
Pengembangan sektor Peternakan di lndonesia Bagian Barat, khususnya Pulau Jawa dapat dikatakan tidak mungkin lagi bila pengembangan tersebut secara ekstensifikasi. Hal ini dikarenakan semakin
sempitnya lahan yang harus diadakan. Sementara kebutuhan akan hater-
sil peternakan sebagian besar
pusat ke Pulau Jawa, dikarenakan Jumlah Penduduk yang terbesar berada di Pulau Jawa. Untuk IBT sen-
berapa faktor pendukung dapat ter-
sedia dengan baik, bukan tidak mungkin IBT menjadi pensuplai ternak bagi kebutuhan lndonesia secara
Di samping faktor lahan yang masih luas, makanan ternak juga masih banyak tersedia di lBT, terutama hijauan pakan ternak. Alam IBT yang masih banyak memiliki
hutan dan padang rumput merupakan potensi yang sangat besar untuk dimanf aatkan. Kebutuhan ternak akan konsentrat juga dapat terpenuhi
karena tanaman palawija sebagai bahan dasar konsentrat banyak terdapat di lBT. Baharydasar konsentrat
lainnya yang bersumber dari sektor perikanan juga tidak sedikit karena IBT juga merupakan daerah nelayan. Hanya sistem pengolahan konsentrat yang masih terasa kurang sekali. Hal
ini terkait erat dengan pengetahuan peternak akan bahan Pakan konsen' trat yang masih sangat kurang. Dengan luas lahan yang masih me' mungkinkan dan sumber hijauan pakan ternak yang besar, memberikan prospek yang cerah bagi lndonesia Bagian Timur untuk menjadi produsen ternak nasional. 27
PAlt[TAUAlt[ Disamping faktor-faktor pendukung tersebut, terdapat juga faktorfaktor yang kuran mendukung untuk pengembangan peternakan,Ui lBT, namun sifatnya tidak prinsipil karena
faktor tersebut vital dan harus ada walau sektor peternakan tidak berkembang.
Salah satu diantaranya adalah masalah transportasi. lrian Jaya yang
merupakan propinsi paling timur memiliki sarana transportasi yang sangat mi'nim. Untuk menghubungkan suatu daerah dengan daerah lain-
nya dalam satu pulau, belum terdapat dan hal ini menyulitkan dalam biaya. Demikian juga dengan daerah di IBT lainnya, namun dengan adanya Strategi Pembangunan lndonesia
peternakan.
Mengharapkan modal secara utuh/total dari para peternak saja tentu kurang memungkinkan, dan kalaupun itu dilakukan, maka laju pertumbuhan peternakan akan sangat lambat. Alternatif yang dapat diambil sebagai jalan keluar adalah penambahan modal bagi peternak dari sektor lain misal peminjaman kredit ringat dari bank. Disamping peminjaman kredit, penanaman modal dari pihak swasta ataupun negara melalui
BUMN dapat dilakukan. Usaha pengembangan peternakan melalui penanaman modal dari
pihak swasta terutama luar daerah
perlu mendapat pengaturan yang "memihak' oleh pemerintah. Dimak-
Bagian Timur, tentu hal ini akan
sudkan "memihak" adalah untuk
segera terlengkapi. Permasalahan yang sering timbul dalam pergeseran etika kerja dari sistem tradisional ke profesional 'adalah kesiapan sumber daya manu-
lebih menitik beratkan kepada peternakan rakyat yang sedang berkembang agar tidak mati dan menghindari timbulnya sistem monopoli. Prioritas haruslah ditentukan untuk
sianya. Seperti pengelolaan peternakan tradisional pada umumnya, pola kerja secara intensif tidak di-
miliki, jadisifat kerja hanya sambilan. Orientasi memelihara ternak juga bukan merupakan suatu usaha bisnis dan kurang memiliki nilai ekonomis, namun hanya sebagai usaha tabungan dan sering terdapat ternak sebagai indikator status sosial atau prestise. Pemikiran seperti ini merupakan kebudayaan dari masyarakat yang kurang mengikuti perkembangan pendidikan. Usaha untuk meng-
hilangkan pola pikir tradisional ini
pengembangan sektot' peternakan di IBT tidaklah sedikit. Disamping untuk melengkapi prasarana yang dibuttth-
kan secara llmum, Prasarana Yang
khusus untuk sektor Peternakan, masih terdapat juga modal untuk pengadaan ternak unggul maupun tenaga kerja profesional dibidang 28
luar negri, demikian juga lndustri perhotelan mendatangkan daging dari luar lBT. Alasan pengambilan
daging dari luar adalah kualitas daging lokal yang kurang baik, hal ini terkait dengan sistem pemeliharaan. Jika sasaran pasar ini dimanfaatkan dengan peningkatan kualitas hasil
ternak, cukup strategis untuk meningkatkan pendapatan peternak. Pasar nasional dapat dilakukan
mengingat transportasi laut antar pulau sudah ada. Pengaturan pasar hasil ternak dapat dilakukan dengan menciptakan sentra pemasaran hasil ternak secara nasional. Hal ini memberikan peluang bagi hasil ternak dari
lrian Jaya akan dipasarkan
peluang yang sebesar-besarnya bagi peternak daerah asli untuk meluaskan dan memantapkan usaha peter-
nakannya dengan tidak meninggalkan usaha swasta luar daerah.
Penekanan ini diperlukan karena kekuatan modal dari pihak swasta luar daerah jauh lebih besar, sehingga lidak terjadi usaha peternakan yang dikelola daerah menjadi mati
disebabkan modal yang dimiliki lebih
kecil.
peternak asli.
di IBT memerlukan tenaga-
Jaya masih mengimport daging dari
Sumatera tanpa ada kendala biro-
an yang sudah profesional. Peternakan di IBT pada umumnya masih nakan
proyekproyek pertambangan, Proyek-proyek pariwisata dan masyarakat setempat. Sampai saat ini proyek pertambangan yang ada di lrian
peternakan dan yang menjadi prioritas utama hendaknya memberikan
Keterlibatan pihak swasta luar daerah, disamping sebagai suatu
tenaga profesional dalam mengelola peternakan. Modal Modal yang dibutuhkan untuk
Untuk pasar lokal, yang meman-
faatkan hasil peternakan adalah
penghimpunan modal bagi usaha
dapat dilakukan melalui sistem pendidikan formal, non formal melalui penyuluhan-penyuluhan dan in formal melalui keterlibatan secara langsung dalam mengelola peternakmerupakan sistem peternakan tradisional. Dapat dikatakan bahwa peter-
ditinjau dari sistem pemasarannya.
usaha bisnis, hendaknya juga dapat
melakukan peran sebagai lembaga
pendidikan secara informal bagi
di
krasi yang rumit, dan selain itu, pengaturan harga juga dapat dilaku-
kan secara nasional dan stabilitas harga dapat dikontrol dengan baik. Membuka dan merintis peternakan prof esional di lndonesia Bagian Timur membutuhkan pemikiran dan pembiayaan yang besar,
namun hasil yang akan diperoleh akan menggembirakan bagi pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Peran koperasi yang mendapat dukungan dana yang besar dari pemerintah pada awal pertumbuhannya dapat dijadikan sebagai sarana awal untuk perkembangan peternakan di lBT. Hotma P. Sihombing, mahasiswa Fapet'84,
Pasar
Jika produksi $aRat mencapai optimal, namun tanpa diikuti daya tampung pasar yang optimal, maka akan menimbulkan kepincangan yang merugikan produsen. Salah satu alternatil pasar yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah menciptakan pasar nasional atau bila memungkinkan men-
ciptakan pasar internasional bagi negara-negara tertentu, namun pasar lokal yang ada juga harus mendapat perhatian yang serius. Dapat diadakan spesifikasi peternakan yang HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
KERLING
DIA MENJADI MAHASISWA :
tvllLlK
aleh lmam Suswoyo
PEfiPU$T ,{r{ fi Trrlisan ini berisi.pengalaman belaiar di Negeri Kanguru dan tuli untuk membandingkan kondisi mahasiswa kita di sini dengan keadaan Perbandingan semacam itu tidak bisa dibuat begitu saia karena keadaannya memang sudah berbeda baik dari segi sosial, ekonomi maupun budaya. Tapi paling tidak, seperti yang diharapkan, tulisan iniakan dapat memberikan gambaran yang memadai tentang apa dan bagaimana mereka belaiar, sehingga kita mampu untuk mengambil hikmah dan bisa melihat diri kita sendiri. lihat sekarang ini beberapa mahasiswa lebih senang menyodok bola billyard dari pada membuka text-
Gambaran Umum
ari-hari pertama memasuki universitas adalah titik awal dari perjuangan yang maha
book.
Kegiatan akademis benar-.benar
berat. Dengan penguasaan bahasa lnggris yang sangat minim, semua persoalan menjadi semakin rumit.
dimulai pad detik pertama kalender
akademis. Kuliah, praktikum dan tugas-tugas terstruktur semua
Penggemblengan bahasa lnggris be-
datang pada saat yang sama, beruntun bagai air bah yang maha dahsyat.
berapa bulan sebelumnya tadinya terasa sebagai "Kawah Candradimuka". Tetapi apa yang dialami kemudian ditempat sebenarnYa
benar-benar melebihi lkondisi "kawah" tersebut. Betafia tidak, kapan saja dan di mana saja selalu dituntut untuk berbahasa lnggris secara spontan, baik membaca, menulis aupun berbicara. Kemacetan sering timbul di sana-sini karena ternyata sulit untuk bisa jadi serba
spontan.
Kekaguman merupakan kesan pertama yang dipeoleh setelah bela' jar beberapa lama dengan mahasis-
wa-mahasiswa bule. Mereka, yang sejak lahir sudah menangis dengan bahasa lnggris, ternyata begitu
Tidak ada kata lari, tidak ada kata mengelak dan tidak ada waktu untuk mengeluh. Di sinilah mahasiswa ditantang untuk tetap tegak di air bah.
pada musim dingin matahari baru ter-
bit menjelang jam 09.00. Adalah suatu perjuangan tersendiri untuk bisa siap tepat pada waktunya,
karena untuk keluar dari selimut sa-
ja terasa sangat berat. Lebih-lebih setelah meniejakan kaki di luar
rumah, suasana masih gelaP, gerimb dan suhu mendekati titik beku. KEHIDUPAN AKADEMIS
1. Kuliah dan tutorial
Keadaan kuliah hamir sama dengan kuliah kita di sini. Pada
umumnya kuliah diberikan tidak lebih Semua kegiatan akademis ternyata dari 60 menit. Barangkali metode potensi menuntut segala daya dan kuliah-lah yang agak berbeda. Kuliah yang ada, lahir dan batin. dapat dipastikan diberikan dengan Beratnya tantangan akademis jalan menerangkan poin-poin penting masih ditambah pula dengan keadasesuai dengan topik yang disajikan an iklim yang cukup berat. Suhu yang saat itu. Pemberian kuliah dengan pada musim dingin sangat rendah .- dan sangat tinggi pada musim panas -.---cara didikte tidak pernah, dan tidak akan pernah, dijumpai! ! ! Dalam merupakan tantangan tersendiri bagi mahasiswa untuk siap di kampus jam
06.00 pagi (jam kerja dimulai jam 09.00), itu berarti mereka harus
,
bangun
1-2
jam sebelumnya. Padahal
memberikan penjelasanpun dosen
tidak akan menjelaskan
sampai
detail. Mereka hanya memberikan "tulang" saja, selebihnya adalah
tekun, ulet dan belajar dengan keras.
"Keramaian" ruang komputer,
Per-
pustakaan dan laboratorium adalah
pemandangan biasa sehari-hari siang dan malam. Begitu kerasnya mereka belajar sampai tengah malam dan kadang-kadang tidak
tidur sampai pagi. Kadang-kadang terbersit rasa kecil hati, bagaimana
mungkin orang seperti saya yang "bisu-tuli ", karena minimnya bahasa
lnggris, mampu bersaing dengan mereka? Bagaimana mungkin bisa
menandingi mereka. mahasiswamahasiswa yang tekun, pekerjapekerja yang keras? Saya masih ingat betul bagaimana dulu saya dan kawan-kawan pergi nonton bioskop setelah kuliah sore hari. Dan saya HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
Fasilitas peralatan canggih 29
pelajaran. Perhatian dosen pada
tugas mahassiwa untuk menggali lebih jauh. Kuliahpun bisa berkem-
3. Field trip
bang menjadi diskusi singkat apabila ada pertanyaan. Biasanyg dosen terbuka untuk pertanyaan rnahasiswa.
untuk mengunjungi farm-farm ataupun lembaga-lembaga Penelitian. Field trip merupakan cara belajar
Tutorial adalah acara tatap muka antara mahasiswa dengan
yang sangat baik karena mahasiswa dapat melihat seoara langsung aPa yang ada di lapangan. Trip seperti ini dilaksanakan setiap saat (paling
tu(or (asisten dosen). Pada acara ini mahasiswa diharapkan lebih aktif untuk bertanya dan berdiskusi dengan sesama mahasiswa dan tutor. lni adalah kesepatan bagi mahasiswa untuk menanyakan hal-hal yang masih belum jelas dari materi kuliah. Tapi pertanyaan itu diajukan setelah
mahasiswa "gagal" mencari keterangan dari sumber lain (buku, teman dan sebagainya).
2. Praktikum Pelaksanaan praktikum hampir sama dengan di sini. Perbedaan yang menonjol terletak pada ketersediaan fasilitas. Secara umum dapat dikatakan bahwa fasilitas yang tersedia sangat memadai baik secara kualitas maupun kuantitas, sehinga memungkinkan mahasiswa untuk mengerja-
kan praktikum dengan baik. Penulisan laporan harus dibuat tiap mahasiswa. Kerja kelompok dalam hal ini tidak pernah dijumpai. Dalam pembuatan laporan mahasiswa bekerja
sendiri-sendiri sehinga tidak memungkinkan untuk menjiplak baik data maupun pembahasannya. Men-
jiplak adatah suatu aib yang tidak bisa dimaafkan lagi.
Pada acara ini mahasiswa diajak
tidak sebulan sekali) dan
hamPir
setiap mata kuliah memiliki trip yang dikoordinir oleh dosen dan tutor yang bersangkutan. Dari field trip mahasiswa diwajibkan untuk membuat
laporan dan, sekali lagi, laporan individu. Dalam penulisan laporan mahasiswa tidak hanya melaporkan apa yang mereka lihat tapi juga diharuskan memberikan tanggapan, komentar dan saran-saran. Disinilah daya analisa mahasiswa diuji. Nilai laporan terletak pada bobot analisa permasalahan dan rekomentasi un' tuk memecahkan masalah tersebut. 4. Tugas terstruktur
Diantara sekian banYak tugastugas yang dihadai, tugas terstruktur merupakan jenis kegiatan akademis yang paling banyak menyita waktu. Setiap dosen biasanya memberikan
tugas dan ada kalanya meruPakan tugas yang harus diserahkan setiap minggu. Dengan tugas ini mahasiswa dipaksa untuk mencari sumbersumber informasi selain dari kuliah. Dari sinilah mahasiswa lebih banyak belajar dan mendalami suatu toPik
hasil tugas terstruktur sangat tinggi, karena tugas ini dianggap mencerminkan kemampuan berpikir mahasiswa dan sikap kemandiriannya. Lagi-lagi sikap dan pendapat pribadi yang dituangkan serta argumentasi yang diajukan akan menentukan bobot laporan, bukan oleh bagusnya penyajian ataupun indahnya tulisan. Mahasiswa senatiasa dipacu untuk
mencari sesuatu yang "baru" dengan, tentu saja, argumentasi yang mantap. Dalam penulisan tugas inipun mahasiswa bekerja secara indi-
vidu, dan, sekali lagi, menjiplak adalah aib yang tidak akan dimaafkan.
5. Ujian
Sistem pendidikan di Australia cenderung menganut sistem lnggris di mana ujian selalu dalam bentuk
essay. Jawaban yang ditulis tidak sekedar ya atau tidak, betul atau salah, ataupun hanya menyodorkan poin-poin yang dikehendaki oleh suatu pertanyaan, akan tetapi lebih
dari itu.,Mahasiswa harus mampu menguraikan secara detail dengan disertai penilaian serta argumentasi pribadi. Kemampuan analisa dan sintesa masalah adalah mutlak untuk
memberikan jawaban yang mantap. Penutup Apa yang telah diuraikan di atas hanya merupakan kilasan singkat yang mungkin berbeda kondisinYa dengan sistem pendidikan di negara
lain, khususnya
di negara kita.
Kemampuan untuk introspeksi diri kita sendiri adalah suatu karunia yang patut disyukuri. Dan intropeksi tersebut hendaknya diikuti dengan sikap mawas diri: mereka yang hiduP di negara maju belajar begitu keras-
nya, lantas bagaimana seharusnYa cara belajar kita yang hidup di negara berkembang? Mungkinkah kita bisa mengajar ketinggalan dengan cara belajar kita sekarang ini? Tantangan alam yang kita miliki jauh lebih sedikit. Namun segi positif yang, boleh jadi, bisa kita tiru adalah sikap mandiri, mau bekerja keras dan
jujur. Kalau kita bisa meniru sikap tersebut tidak mustahil lndonesia akan lebih maju karena kita memiliki satu poin lagi, yakni rasa nasionalis' me yang tinggi. lmam Suswoyg, stal pengajar lab. Pro'
Literatur di perpustakaan cukup lengkap 30
dukal temak Unggas dan pengelola per' pustakaan lapet.
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
LINTASAN FAPET LEPAS 197
ALUMNI BARU ERTEMPAT di Kampus Fapet
Karang Wangkal tanggal 11 Agustus 1990, sebanyak 197 alumni baru periode semester genpa tahun akademik 1989/'1990 dilepas Dekan Fapet lr. Djoko Adisuwirjo, MS. Mereka terdiri dari 94 orang sarjana baru dari program 51 dan 103 orang dari program Studi D3 PTUP. Tampil sebagai alumnus terbaik kali
ini masing-masing lr. Suci Rahayu dari program 51 dan Tita Herdiyanti dari program Studi D3 PTUP. (Pde-Hsb) :::1.,: I
:.:'
::,,'
FAPET ADAKAN PANTEKOSTA
ARI raya Pantekosta
UKI ADAKAN PEMBEKALAN
:,: ,.,,, ' ':: 1.,:i:ii,:'il :, i
1990
telah dirayakan oleh civitas akademika Fakultas Peternakan Unsoed beberapa waktu lalu. Seperti pada tahun sebelumnya, perayaan dilaksanakan di kampus
1
990.
Kristen tersebut berlangsung pada DAKLAH KAMU SEHATI, SEPIKIR DALAM SATU KASIH, SATU JIWA
camping tersebut diadakan bakti lingkungan terhadap masyarakat
Bpk. Drs. Uung Junarya. Lain lagi dengan Bpk. lr. M. Nuskhi, beliau
sekitar dan donor darah oleh anggota
menyatakan bahwa seorang muslim harus mengimani, mengamalkan, menda'wahkan dan memperjuangkan lslam serta besabar dalam berislam. Pembekalan anggota baru UKI tersebut dilaksanakan pada tanggal 31 Maret - 1 April 1990 di Lt. I Ruang seminar kampus Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. Pembekalan yang dibuka dan ditutup oleh PD lll Fapet lr. Machfudin Budiono, MS tersebut diikuti oleh
kan Capara Pala semakin memantapkan eksistensinya sebagai suatu unit kepecintaalaman yang bernaung di bawah Senat mahasiswa Fakultas Peternakan. (Iheo)
Unsoed Prof.Drh. R. Djanuar dan Dosen teladan Fakultas Peternakan
Unsoed tahun 1990 Dr.lr. Hartoko, MS. Sedangkan judul makalah yang dibawakan masing-masing adalah "Peran serta mahasiswa Kristiani
-
:
Ketua
BPM Fakultas Peternakan dan
be-
berapa undangan lainnya. (Geraldlna)
CAPRA PALA PERINGATI HARI LTNGKUNGAtt nrOUp rggo NTUK yang kesekian kalinYa unit pecinta alam CAPRA PA' LA mengadakan kegiatan. HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
TELUSUR PANTAI PURNAMA III
.
I I NIT Pecinta Alam FaPet unit I | 'Caprapala" salah satuFapet V kegiatan dibawah Sema UNSOED telah mengadakan Telusur
Pantai PUrnama lll dengan mengamCilacap sampai Pantai Ayah di Kebumen.
bil rute dari Pantai Srandil
-
Kegiatan ini terselenggara tanggal 10-11 Maret 1990, yang diikuti 49 orang peserta. Menurut Eda Suwardaya kegiatan ini bertema "Dengan Telusur Pantai Purnama lll 1990 kita kembangkan wawasan dan rasa cin,.,ta khususnya pantai beserta aspeknya. (Pde-Hsb)
'
pembekalan anggota baru UKI oleh
Dengan acara tersebut diharaP-
acara liturgi diadakan diskusi panel yang dibawakan oleh mantan rektor
siwa Fakultas Peternakan,
demikian sepenggal kesimpulan yang disampaikan dalam rangka
Capra Pala.
SATU TUJUAN" (Philipi 2 : 2), setelah
Pada perayaan pentakosta tersebut hadir pula Pembantu Dekan lll lr. Mahfudin, MS., Ketua Senat Mah+
rus memperlakukan muslim lainnya seperti saudara kandungnya sendiri "
Menurut Ketua Capra Pala yang
hari Sabtu tanggal dua Juni 1990. Dengan mengambil tema "HEN-
ke-21".
" a ADI alhasil jika kita kaji dari _ I segi penggunaan kata, maka lJ jetas bahwa setiap muslim ha-
baru Lucius lrwantyo, kegiatan tersebut berlangsung secara terpadu dan diikuti oleh segenap anggota. Dalam acara terpadu yang berupa
Karang Wangkal. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit kerohanian
pada periode kebangkitan Nasional ke ll" dan "Generasi muda Kristiani sebagai calon pemimpin abad
ANGGOTA
Acara yang digelar pada bulan juni lalu dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup
sekitar 75 anggota baru dan
20
pengurus UKl.
Dijelaskan oleh ketua
UKI
bahwa pembekalan tersebut dimaksudkan untuk memberi bekal dasar kepada setiap anggota sebelum terjun menjadi pengurus dan siap beramar ma'ruf nahi munkar dilingkungan kampus. Materi pembekalan tersebut adalah lkhuwah lslamiyah oleh Bpk. Drs. Uung Junarya, Makna dan Konsekuensi Syahadah oleh Bpk. lr.
M. Nuskhi, Al-lslam oleh Bpk. lr. Soewarno dan materi terakhir adalah -Dasar dan Pengertian Kepemimpinan oleh Bpk. lr. Machfudin Budiono, MS.
-
31
PELANTIKAN DAN SERAH
TERltlA BPlil dan SEilA
I Lantai ll
kampus Fakultas
Peternakan Universitas Jende-
ralsoedirman tanggal 15 Maret 1990 telah terselenggarakan Polantikan Pengurus baru Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Senat Mahasiwa (SEMA) Fakultas Peter-
nakan Unsoed perlode 1989/1991. Dalam kesempatan tersebut terselenggara juga acara serah terima dari
pengurus lama yang telah habis masa tugas.nya kepada pengurus baru. Serah terima dilakukan oleh Sri
Lestari mewakili ketua BPM lama kepada Tjatur Lukito sebagai ketuayang baru, sementara itu Senat
Mahasiswa dilakukan oloh Joni sebagai ketua Sema lama ke Aris
Dekan bersalaman dengan Ketua Umum BPM. (Husbandry)
Teguh Wibowo sebagai ketua Sema baru. Sebanyak 25 anggota Badan Perwakilan Mahasiswa dan 15 pengurus Senat mahasiswa pada tanggel tersebut secara bersama-sama juga telah diambll sumpahnya oleh Dekan
fakultas yang ada dilingkungan Universitas Jenderal Soedirman.
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman lr. Djoko Adisuwirjo, MS disaksikan oleh
khidmat dan sangat padat. Dimulai
petinggi Fakultas Peternakan S1 dan
Acara tersebut berialan singkat, hanya membutuhkan waktu satu jam.
Namun demikian berjalan sangat pk. 12.00 dan selesai pk. 13.00 WlB. (CL-Hrb).
D3 PTUP, dosen
pemblmbing mahasiswa, dan sejumlah tamu undangan dari utusan BPM dan SEMA
STUDI PRAKTEK LAPANGAN
(sPL) ANGKATAil 1986 TUDI Praktek Lapangan (SPL) untuk pertama kalinya diPelo'
pori oleh mahasiswa
FaPet
angkatan'86.'Studi Praktek Lapang' an ini merupakan pengganti Studi tour dan diharapkan melalui wahana ini mahasiswa dapat bertambah wawasannya, sehingga tahu Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan' demikian penjelasan Dekan Fapet dalam acara PelePasan
di halaman kampus. SPL dilaksanakan selama emPat 1990 dengan obyek studi Surya JaYa Abt-
hari dari tanggal 14-18 Juni
toir Surabaya, Koperasi SAE Pujon, Balai lnseminasi Buatan Singosari di Malang, Sub Balai Penelitian Ternak Grati di Pasuruan, dan studi banding
dengan Fakultas Peternakan Brawi'
jaya Malang. Dijelaskan oleh Minto Raharjo sebagai komandan rombongan bah' wa selain untuk mendapatkan infor' masi tentang perkembangan Peternakan dimaksudkan juga untuk mengenal kekayaan alam dan memPer-
tinggi semangat persatuan. Oleh karena itu, lanjutnya untuk mencapai
sasaran itu didampingi oleh dosen yang sudah dianggap 'mumPuni' dalam bidangnya diantaranya lr. Sri
Mulyowati, Pertemuan dengan civitas akademika di Unibraw. (Husbantlry) 32
lr. Sri Utami, lr.
Edi
Pramono, SU, Drs. M. Suyudi dan lr.
Satrio Widi Purbojo. (CL-Hgb). HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
REGENERASI Aleh : Fadlun
Berbicara mengenai regenerasi pikiran orang pasti akan langsung menuiu pada penggantian sang pemegang kendali kekuasaan, itu memang benar dan sah'sah saia, walaupun yang namanya regenerasibisa teriadi dimana saia dan kapan saja; dari struktur jabatan yang paling bawah sampai iabatan yang paling puncak; dari tingkat RT sampai Bresiden. Da konon regenerasi tak mengenal i$tilah "entar kalau sude tua ".
lulld" r?,?iiti i. 1c .-l i.,;
I
DA sebuah ucapan abad enam
[ I I
tuk berpikir "Young men may
0"t"" yang mengajak kita un-
die, old men"must"
-
Seorang muda
bisa mati, tapi orang tua harus. Se' orang manusia yang sudah tua meninggal, tentu orang tidak akan kaget lagi. ltu wajar. Karena manusia hidup tentu ada batasnya. la harus mati bila sudah sampai usia lanjut. Tetapi
lstilah "regenerasi" yang dipinjam dari ilmu biologi mula-mula artinya penggantian suatu organisme bagian-bagian yang rusak atau sirna dari suatu bentuk kehidupan. Dengan
terjadinya proses ini, maka kelangsungan hidup dapat terjamin. C. Van Peursen, seorang pengamat kebudayaan mengartikan regenerasi se' bagai suatu proses perkembangan
muda
alam pikiran (mistis-ontologis-
pasti akan mengejutkan sebab tidak demikian semestinya. la masih harus tumbuh dan berkembang untuk men-
fungsional) dimana manusia meng-
capai dewasa.
dunia sekitarnya.
bila yang meninggal orang
ekspresikan dirinya dan mencari
relasi-relasinya yang tepat torhadap
1.
*
Bermasyarakat dan bernegara juga bisa dlpandang sebagai suatu bentuk kahidupan. Manusla sabagai organismenya yang membentuk kehidupan dan menggerakkannya, selalu dan mutlak harus mengalami penggantlan dan penyegaran, tldak hanya dalam bentuk fisik, tapi juga pemikiran. Hanya dengan demlkian hidup ini akan terasa bebas dari ke-
jenuhan dan semangat baru y?ng lebih dinamis pun akan tumbuh, hingga gagasan yang novatip dan segar akan selalu mengalir.
Sudah menjadi hukum alam bahwa semakin tua orang akan makin susut kemampuannya. Tidak hanya kemampuan fisiknya, tetapi juga kemampuan berpikirnya, daya ingat dan kemampuan menyesuai'
kan diri. Tidak saja menyesuaikan
kemamPuan
diri di
lingkungan
fisik, tapi juga terhadaP
Perkem-
bangan dunia pemikiran dan Pola perilaku. ltulah sebabnya ada kata "pensiun". Masa dimana ia harus mengundurkan diri dari kancah kehidupan. la harus rela dan iklhas un-
tuk melimpahkan tugasnya kePada yang lain. Memberi kesempatan pada yang muda untuk maju. Sehubungan dengan ini sebenarnya regenerasi
adalah istilah yang wajar dalam kehidupan manusia bermasyarakat dan bernegara. Tak perlu diributkan.
Barang kali yang ribut itu bakal tak kebagian. HUSBANDRY NO: 4 TH. ll/1990
Penyerahan estafet kepemimpinan. (Iempo)
33
o
Pertanyaan yang m6nggelitik dalam benak kita, tersediakah orangorang yang mempunyai gagasan inovatip, produktip dan segar? Dibilang tersedia, jangan-jangan seperti roda yang berputar. Kalau misalnya ada penggantian, nanti yang m6nggantikan sama saja dengan yang digantikan. Dibiiang enggak ada rasqnya
hal yang mustahal masak dari 170 juta penduduk lndonesia. Rasanya potensinya ada. Dan pasti ada. Dalam kenyataannya memang sulit mengharapkan manusia yang sama itu berubah. Walaupun itu tidak
orangnya. Yang penting-ia memiliki
nya, baik dikaji dari segi usia maupun
pola pikir yang progresiP. Tantangan hidup kini kian kom' plek. Pembangunan tidak lain usaha
potensi-potensi yang lain.
manusia untuk melawan tantangan,
kan penyiapan yang
baik dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam yang paling utarna adalah aspirasi; kemauan masyarakat. Aspirasi itu kini kian meningkat. Pembangunan di satu pihak selalu didamba orang, di lain pihak ia selalu dikritik. Begitulah memang pembangunan berjalan, hasilnya tsrcapai, aspirasi masyarakat jadi naik dan terus melawan.
Dengan kata lain kaderisasidi semua
semua. Kita lihat saja banyak policy maker yang berusia 70-80 tahun. Nyatanya mereka, tbtap eksis dan
Justru itulah kita tak boleh berhenti, melainkan harus terus maju, meski sedikit demi sedikit.
baik-baik saja. Regenerasi bukan hanya soal usia, yang lebih mendasar adalah regenerasi dalam
dan berkesinambungan. Terjadinya
Rogenerasi adalah proses, suatu yang berlangsung bertahap
pemikiran. Maka yang kita butuhkan saat ini adalah adanya keterbukaan. Kemauan untuk menerima gagasan dan pemikiran baru, harus ada siapa pun
pergantlan tidak serentak pada suatu saat di semua lini. Sehingga unsurunsur yang baru muncul masih dapat menimba kematangan dan pengalaman dari sejumlah unsur lama yang
Dari halS
kegiatan tersebut nampaknya hanya beberapa yang aktif mengadakan aktif itasnya. Bagaimana dengan yang lain?. Ada baiknya bila setiap kegiatan dipublikasikan melalui media kita ini sehingga lebih siip! Sehingga tidak segelintir orang saja yang mengetahui kegiatan tersebut. Termasuk saya yang tidak tahu
'
Sebenarnya saya ingin menulis untuk majalah kita ini, namun berulang kali mencoba namun tak Per' nah acja hasilnya, akhirnYa Putus asa. Bagaimana dengan teman Yang lain, apakah denrikian juga? Hal ini
saya amati dari artikel yang ditulis oleh orang-orang itu juga. Walaupun saya belum berhasil menulis untuk media kita ini saya ingin mengajak pada para civitas fapet khususnya, untuk meramaikan majalah kita ini. Setuju bung red?
Terima kasih atas surat anda. Husbandry sangat menghargai usaha anda untuk mencoba. Hal itu akan lebih baik apabila anda mengirim ke redaksi untuk dapat dimuat dan tentu saja harus sesuai dengan rubrik yang telah tersedia. Kami tunggu tulisan anda ? lredl.
UNIT KEGIATAN SEMA FAPET
34
bidang kehidupan bermasyarakat dan penyelenggara negara. Tetapi ini
hanya akan dapai berjalan bila generasi pendahulu betul-betul memahami dan menyadari apa makna dan impllkasi ucapan 'Old man must die' dan dllaln pihak dlresapi hasrat untuk membuka serta menyiapkan jalan menuju masa depan yang lebih baik. Tidak bersemboyan seperti Madame de Pampadour 'Apres nous deluge.' "Masa bodoh kalau terjadi banjir bandang sesuah kami .....'. le
-
Fadlun, mahasiswa Fapet angkatan 1990
judkan. Hal ini menyangkut dana dan sarana yang ada disini, seperti sulit-
nya pengadaan strow kerbau, terbatasnya tenaga inseminator dan lain sebagainya", demikian kata pak
' Bin. Jelaslah kiranya, banyak
hal
yang mendukung di Kejambon, Kec. Taman, Kab. Pemalang ini untuk me-
raih hasil yang lebih memuaskan. Akan tetapi keberhasilan peternak
tentu nya. 1
579/Pr.
kerbau di Kejambon berkat perhatian
yang cermat terhadap ternak yang DarihalS
dipelihara untuk dipakai sebagai pemacek. Untuk Kejambon ini akan menerima tambahan hadiah berupa 2 ekor pejantan Murrah dari Bupati Pemalang. lnsyaALLAH dalam waktu
dekat bisa datang, ungkap pak Johar panggilan akrabnya. Kemungkinan pengembangan program inseminasi buatan di Kab. Pemalang, Pak Binardi salah seorang
staf dinas yang lain
mengatakan
'Arahan untuk kesana momang sudah dipikirkan. Di Kab. Pemalang ini
Sejauh pengetahuan saya, di fakultas kita ini ada banyak sekali unit kegiatan yang kono bernaung di bawah Senat Mahasiswa Fakultas peternakan. Dari sekian banyak unit
memadai.
masih mampu meneruskan fungsi-
yang baik jangan lantas dijual, tetapi
Eri K.
Proses regenerasi akan berlangsung dengan mulus bila dilaku-
banyak yang sudah membentuk ke-
lompok-kelompok hingga sebenarnya sangat memudahkan dalam pelaksanaan lB. Akan tetapi realitanya sampai sekarang belum dapat diwu-
dipelihara dalam suatu wadah kelom. pok petani ternak MAHESO JATI dan didukung oleh kondisi sosial ekonomi serta alam lingkungan yang
memang sangat memungkinkan. Kendala akan selalu ada, baik kecil maupun besar. Dan itu wajar. Seper-
ti
halnya kelangkaan pejantan, penanganan penyakit, kemungkinan program lB dan lain-lain, hendaknya
menjadi tanggung jawab bersama, peternak dan instansi pemerintah yang terkait dalam hal ini Dinas Peternakan Kab. Pemalang. Sehingga kemajuan yang telah dicapai tidak tertutup kemungkinan untuk dapat ditingkatkan lagi. (F.Ch.Redaksl)
HUSBANDRY NO. 4 TH, II/1990
MAHASISWA ? APA KABAR PERS : Oleh
Nuri BC
Minim dan tersendat Walau lebih mendasar kita patut
Pada mulanya kita menyebut Pers fillahasiswa, kernu' dian tahun 198611987 berubah meniadi Pers Kampus fillaha' siswa, Dan berdasarkan SK Dirien Dikti Depdikbud No-: 849ID/TI89 tanggal23 Aprit 1989 istilah itu berganti rneniadi Penerbitan Karnpus, yang tentunya diikuti dengan sederet ketentuan lain yang diakui atau tidak makin membatasi geraknya. Apapun istilah yang disandangnya kita berharap wadah ini tetap merupakan suatu alternatlf bagi penuangan aspirasi dan sarana komunikasi mahasisua. Namun dalam kondisi seperti sekarang ini mampukah kita menjamin kualitas dan kuantitas yang dibarengi kon' tinuitas penerbitannya. Kelewat pesimis rasanya kaltu kita lantas bungkam menghadapi pertanyaan semacam ini.
mengusahakan bagaimana keberadaan Pers Mahasiswa menjadi ber-
arti bagi kita. Namun pada kenyataannya kita masih kesulitan untuk mempertahankan eksistensi pers mahasiswa itu sendiri.
Keberhasilan yang dipatokkan pada jumlah oplagh yang mampu melewati mesin cetak dan sampai
kepada pembaca rupanya masih menjadi milik kakak-kakak kita. 'Selemba'koran kampus milik maha-
siswa Universitas lndonesia yang
dipimpin oleh Nono Anwar Makarim dan Burhan Magenda pada tahun enam enam dan enam tujuhan men-
capai oplagh tertinggi sebanyak 70.000 eksemplar .... f antastik!. 'Mimbar Demokrasi' yang terbit di
Dari Kendali sampai Kendala
ALAU dalam Suara Merdeka tanggal 10 Pebruari
man lX saudara
'1990
hala-
Sugondo
jauh lebih kecil pula. Kondisi
se-
macam ini membuat Pers Mahasiswa sebagai sumber informasi jadi terasa
Bandung pada tahun enam delapan-
an mampu menayangkan
48.000
eksemplar dalam salah satu nomor penerbitannya. Ada lagi di Bandung, saat meletus peristiwa Malapetaka
mempertanyakan Pers Mahasiswa yang tak lagi punya gigi, hal ini tentu berkaitan erat dengan isi Pers
tersendat-sendat. Pi-
Mahasiswa yaitu 'Mahasiswa lndo"
hanya berisikan informasi seremonial dan analisa ilmiah populer. Ya, gaung suara mahasiswa tidak lagi seberani mahasiswa dekade 60-70
sebanyak 30.000 eksemplar. Wow....
an. Benarkah hanya karena ketidak
Tinggi sendiri (SKS) memaksa mahasiswa untuk secepatnya menyelesaikan studynya. Sehingga regenerasi pengelola diluntut untuk dilakukan secepatnya. Mau tidak mau hal ini
perdulian yang pada akhirnya me-
akan berakibat pada kurang kon-
lahirkan sikap apatis yang begitu dalam. Apa lantaran begitu banyak peraturan-peraturan yang rnesti dipenuhi, sementara kontrol dari pihak fakultas maupun universitas begitu lengket menempel? Perkembangan Pers Nasionai memang melonjak tajam. Masya-
sistennya bentuk dan arah media ini karena secara langsung atau tidak idealisme pengelola bakal terbawa
Mahasiswa yang pada umumnya
rakat umum dibanjiri berbagai media
yang terus tumbuh menjamur. Ma-
jalah, tabloid dan koran berpacu dalam menjejalkan materi maupun
frekuensi penerbitan. Sedangkan Para Mahasiswa yang notabene bukan kerja pokok pengelola pada umumnya hanyh terbit per semester untuk media berbentuk majalah dan
mungkin lebih sering untuk tabloid dan koran. Tetapi tentu saja rnasih kalah saing ditambah oplagh yang HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
Dari segi generasi pengelola ter-
dapat semacam dilema. Di satu
hak sistem pendidikan Perguruan
ke dalamnya" Sementara di pihak lain
pada kenyataannya proses regene-
Lima Belas Januari 1974
nesia' meraih oplagh tertingginya angka-angka yang kelewat sulit buat
kita raih kembali saat ini. Boleh kita coba melihat penerbitan yang ada di kamqus kita. Koran Kampus Universitas' Jenderal Soedirman'sketsa', 'Memi dari Fakultas Ekonomi, Agrica dari Fakultas Pertanian, Yustitia dari Fakultas Hukum, Bioma dari Fakultas Biologi dan Husbandry sendiri.
rasi ini terasa begitu alot. Kendala ini sebenarnya berpusat dari persepsi
yang telah terlanjur tertanam. Kemampuan menulis menjadi semacam momok sebelum memilih terjun di bidang pers. Pada akhirnya kendala yang
selalu dihadapi adalah masalah pen-
danaan. Biaya cetak yang makin tinggi, sementara penarikan iuran dari mahasiswa sendiri bukan hal yang mudah, membuat kedudukan Pers Mahasiswa yang tidak bisa disebut komersial menjadi semakin ter-
jepit.
Koran
'
PEfl*f
90
"
Kalau kita mau juiur tentang bagaimana kondisi yang sebenarnYa, be"
rapa oplagh yang dicapai, bagaimana kontinuitas penerbitannya dan
berapa yang masih numPuk alias tidak sampai ke tangan pembaca. Satu kata barangkali yang mampu mewakili persaan kita....'menyedihkan", lantaran begitu minim dan ter" sendat.
Di Fakultas peternakan sendiri pernah terbit Mikapet atau Media informasi dan komukasi peternakan pada bulan Agustus 1985. TaPi toh media berbentuk buletin yang dipimpin oleh Jannes Hutahaean cuma
mampu terbit satu kali. Jika tiga tahun kemudian iantas muncul kembali media yang mengemban maksud yang sama yaitu Husbandry" Benerkah karena kita memang membutuhkannya ataukah hanya sekedar trend sebagai dampak dari diadakannya
Peran dan Peluang
Sejarah pers mahasiswa memang dikenal banyak lika-likunya bahkan tidak jarang disertai gejolak. Tahun enampuluh pertengahan tujuhpuluhan kaitkan dengan kehidupan
dengan
sampai
nyulitkan kaderisasi pengelola
dimasya-
sebenarnya tidak perlu terjadi. Sebab
jika
rakat umumnya dan lingkungan kampus secara khusus, pers mahasiswa berperan sebagai "Kekuatan moral'. Kalau kemudian perkembangan yang lerjadi membawa pada posisi yang tidak sedominan itu, maka bukan berarti pers mahasiswa tidak lagi berperan. Sebab masih sederet peran dan fungsi yang bisa diambil darinya. Peranan tersebut antara lain adalah :
1. Sebagai alat komunikasi dan informasi serta penyalur aspirasi mahasiswa khususnya dan anggota civitas akademika serta masyarakat yang terkait pada umumnya.
Pendidikannya Pers Mahasiswa di tahun sama ... ?. Terlepas dari latar
2. Sebagai wahana untuk merang-
belakang dan alasan yang mendasari
3. Sebagai salah satu sarana untuk membina dan mengembangkan solidaritas sosial di lingkungan
munculnya Husbandry, suatu Pemikiran dan tekad positif yang semestinya mulai kita pupuk adalah membuat apa yang telah ada menjadi tetap ada. Mempertahankan dan me-
ningkatkannya
di
tengah-kondisi
seperti sekarang ini memang bukan suatu kerja yang gampang, tapi toh bukan hal tidak mungkin ?.
siswa perlu diluruskan. Kemampuan menulis yang selalu menjadi kendala bagi seseorang untuk turun merliadi pengelola pers mahasiswa yang me-
di dalam usaha pengadaan media semacam ini tidak hanya dituntut kemampuan menulis saja melainkan
banyak hal dan kegiatan lain yang
dapat kita pelajari. Pengelolaan
penerbitan pada umumnya meliputi empat masalah yaitu : keredaksian,
sirkulasi, ketatausahaan serta periklanan dan percetakan. Dengan analisa SWOT (strengh, weakness, Oportunity dan Threat) kita dapat menge-
tahui kelebihan, kekurangan, peluang dan hambatan pada keempat bagian tersebut sehingga dapat di-
usahakan pemanfaatan segala
potensi yang ada dengan menghin-
dari kelemahan yang dapat mengganggu.
sang kreativitas mahasiswa.
kampus.
4. Sebagai salah satu alternatif
ke-
giatan mahasiswa untuk meningkatkan dan mengembangkan bakat dan kemampuannya.
Berkaitan dengan hal ini, persepsi tentang kegiatan pers maha-
1. Baglan Kredakslan. Unsur Strengh meliputi : sumber daya manusia yang cukup potensial, dinamis dan penuh idealisme. Latar
belakang keilmuan tenaga redaksi, kemampuan dalam teknis penulisan di kalangan
dan bidang garapan
kampus yang menarik merupakan
potensi untuk dapat menyajikan tulisan yang berbobot. Ditambah lagi dengan ekslusifitas mahasiswa dan kalangan kampus yang merupakan strong point tersendiri. Unsur weakness melipuli tenaga redaksi yang selalu berganti karena study selesai, kesibukan pengelola yang menyangkut jadwal ujian dan liburan, tenaga
yang baik biasanya terserap oleh penerbitan profesional, kecilnya rangsangan baik yang berupa honorarium maupun kebanggaan menulis
dan yang terakhir frekuensi penerbitan yang jarang sering melemahkan semangat pengelola. Sedangkan
unsur opportunitynya meliputi kedekatan dengan sumber berita yang potensial yaitu dosen yang ahli
dalam bidangnya serta para aktifis mahasiswa. Dan kebanggaan kalangan kampus terhadap penerbitannya sendiri adalah peluang yang baik
bagi keberhasilannya. Unsur threat adalah berupa saingan dengan penerbitan profesional di luar kampus
maupun sesama pers mahasiswa Beginilah tampang pengelola pers? (MOP) 36
sendiri. HUSBANDRY NO. 4 TH. III199O
2. Baglen Slrkulasi Kelebihan dari bagian ini adalah pembaca dan jalur penyebarannya relatif mudah diperkirakan dan dapat
menggunakan jalur-jalur resmi sehingga lebih bisa terjamin. Unsur weakness yang ada adalah penerbitan yang sering terlambat ditambah pengelola yang kurang profesional dan kurang aktil dalam memasarkan penerbitannya. Disampi ng
itu pembagian yang terkesan gratis justru membuat konsumen menyepelekan dan kurang antusias dalam mendapatkannya. Adapun peluang
yang dimiliki adalah banyaknya alumni dan lembaga swasta maupun
pemerintah yang ingin dan membutuhkan informasi dari penerbitan kampus. Sedangkan hambatan yang
mesti dihadapi adalah
adanya
batasan dari Peraturan Menpen No. 1 Tahun 1975 yang melarang diPerjualbelikannya penerbitan kampus di samping sikap sementara penguasa kampus yang sewaktu-waktu bisa membatasi peredaran penerbitan kampus.
DarihalT
sendiri, masyarakat/penduduk
sa-
ngat membutuhkan ternak sebagai sumber protein hewani. Agar tanah pertanian di pulau Jawa tetap dapat menampung populasi ternak kerbau yang ada, perlu diusahakan tindakan-
tindakan untuk; (1) memperbaiki
mutu ggnetik kerbau, karena selama
ini terdapat
kekurangan pejantan unggul yang ada, maka lnseminasi
3. Bagian Kelatausahaan Bagian yang meliputi rnasalah keuangan, personalia dan administrasi tidak sekompleks penerbitan
umumnya. Bagian ini relatif tidak banyak masalah, untuk sumber keuangan dan tata cara administrasi meski sangat terbatas tapi cukuP
jelas. Sehingga lebih banyak tergantung pada kemampuan kita dalam mengelolanya. Sedang personalia
jumlahnya tidak banyak dan tidak terikat pada sistem disiplin dan penggajian yang ketat. Namun di sinilah kita belajar untuk dapat bertanggung jawab pada diri sendiri karena bagaimanapun juga kerja para pengelola bukanlah suatu kerja komersial. 4. Periklanan dan Percetakan
Untuk periklanan biasanya jarang ditangani dengan baik walau sebenarnya merupakan sumber dana
mana ternak sapi, bukankah kerbau mempunyai lama birahi yang lebih lama dibanding ternak yang lain, agar P. Jawa bisa berperan sebagai pusat pendistribusi kerbau ke Pulau
lain (Moses, 1977; Austin
dan
Biaschop, 1957); (2) Perbaikan mutu makanan, karena selama ini kerbau hanya diberi makan yang cukup hanya untuk ganjal perut saja sehingga fungsi reproduksinya terganggu.
Oleh karena itu perlu sekali
dilakukan perbaikan padang-padang, penggembalaan di Pulau Jawa, yang semakin sempit karena kompetisi dengan kepentingan manusia yang (dianggap) lebih urgen; (3) Perbaikan managemen pemel iharaan, keadaan ini bertujuan untuk mengatasi kebiaHUSBANDRY NO. 4 TH. IIi199O
mahasiswa tidak nnemiliki percetakan sendiri. Sehingga untuk menam-
bah kemampuan pengelola
maka
redaksi pelaksana perlu datang ke percetakan dan mempelajari graf ika sendiri. Dengan demikian dari mengelola suatu penerbitan kita dapat bela-
jar banyak sehingga bakat dan
ke-
mampuan kita dapat lebih kita man-
faatkan. Nah, jika Mark Twain si penulis Amerika menyatakan ,Ada dua hal yang dapat membuat segala sesuatunya terang di muka bumi ini, yang pertama adalah matahari di langit dan yang kedua adalah pers di bumi', kenapa selagi ada kesempat-
an kita tidak mencoba menerangi almamater terci nta dengan persnya?.
Tidak perlu kita mempertanyakan
yang potensial dan dari sini bisa
kemampuan yang ada sekarang tapi yakinlah jika kita mempunyai kemau-
diharapkan manfaat yang cukup besar baik dari segi dana maupun skill
an untuk terus belajar dan berbuat maka kemampuan itu akan menyer-
bagi pengelolanya. Sedangkan
di
bidang percetakan perlu lebih banyak usaha jika kita ingin lebih mensaan memelihara kerbau yang hanya digembalakan dan dikandangkan di rumah dengan keadaan yang sangat kurang sanitasinya ditambah dengan
tai kita. Nurl BC, sekretaris Husbandry
Hasil-hasil Percobaan
Dengan
Sitozim. Percobaan penggunaan Sitozim
kurang begitu memperhatikan tentang birahi kerbaunya/kontrol per-
telah banyak dilakukan baik padt tanaman pangan, tanaman industri maupun tanaman hortikultura, sedangkan terhadap tanaman pakan ternak belum banyak dilakukan. Di Amerika Serikat (University of Nor-
kawinan kerbaunya dan kontrol kesehatannya.
theast, Lousiana), dilaporkan bahwa Sitozim Soil plus dapat meningkat-
makanan yang kurang dari segi kuali-
tasnya. Disamping itu, peternak kerbau di Pulau Jawa (juga di Pulau lain)
buatan terhadap kerbau (di P. Jawa)
sudah perlu dilaksanakan sebagai-
dalami. Sebab kebanyakan pers
Darihal
kan jumlah koloni jasad renik pengikat nitrogen seperti Bacillus sp.
Clostridium sp dan Rhizobium sp. Di
18
Belgia, Sitozim Seed plus dapat men-
1. lnduksi dari komponen-komponen yang sangat vital terhadap mikroorganisme yang hidup di lingkung-
an akar.
2. Stimulasi pertumbuhan dari
bak-
teri-bakteri yang mengikat nitrogen di lingkungan akar.
ingkatkan pembentukan akar tanaman jagung, sedangkan Sitozim Crop plus pad tanaman tomat di Jepang
dapat memperbesar ukuran buah. Pada tanaman padi Sitozim Crop plus dapat meningkatkan produksi antara 14-17 persen dibanding
3. Menaikkan aktifitas fotosintesa, sehingga sintesa karbohidrat
tanaman kontrol.
lemak dan protein meningkat. 4. Meningkatkan pertumbuhan akar.
lakukan terhadap tanaman padi,
Akibat dari aktifitas tersebut di atas maka daya tahan tanaman ter-
hadap hama dan penyakit bertambah, peningkatan daya angkut zat makanan ke bagian-bagian tanaman
dan produksi tanaman meningkat.
Percobaan di lndonesia telah di-
tebu, jagung, kacang tanah, kacang
hijau, bawang putih, kedelai, kentang, teh, cabe dan tanaman komoditi pertanian lainnya. Namun sejauh ini percobaan terhadap tanaman pakan ternak masih relatif sedikit Bersambung ke hal44
'37
SAPI JADI INSINYUR Oleh : Sukarman
I abad duapuluh ini mernang banyak kejadian yang anehaneh. Dalam koran-koran
ataupun majalah-majalah hamPir setiap hari (baca : terbit) memuat berita pembunuhan sadis, perampokan, pemerkosaan dan masih ba-
nyak lagi. Kemudian aneh lagi, ba-
nyak anak yang tidak memPunyai bapak (baca; bapak melarikan diri) dan sekarang ini ada sapi menjadi lnsinyur (Sarjana). Bagi masyarakat pada umum-
nya mungkin hal ini tidak mungkin
mudah bagi orang yang kurang mampu baik lQ maupun biaya. Rata-rata anak lndonesia (tidak seratus persen) lQ-nya tidak terlalu mengecewakan,
walaupun hanya makan telo (baca : muntul), akan tetapi dalam hal biaya merupakan masalah yang dirasa amat berat bagi orang tua terutama
golongan ekonomi menengah ke bawah. Sehingga tidak ayal lagi bila anak sudah di salah satu perguruan tinggi, orang tua sampai kempiskempis (baca : terasa berat) untuk membiayainya.
terjadi, tetapi bagi kita yang katanya kaum intelektual musti percaya. Kenapa? nah, marilah kita simak ar-
bang seperti indonesia, sebagian besar penduduknya termasuk ke
tikel ini. Pada pembukaan Undang-Un-
dalam golongan ekonomi menengah ke bawah. Seperti kita ketahui + 8't
dang Dasar tahun 1945 Bab Xll pasal 31 berbunyi bahwa "Tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajar-
an". Untuk mencapai cita-cita
bangsa seperti yang termuat pada pembukaan Undang-Undang Dasar tghun 1945 pada alinea dua dan em-
pat, maka bangsa lndonesia harus pinter (baca : pandai) agar tidak mudah dijajah lagioleh bangsa lain. Pinter, ... kalau dilihat kata-kata itu sangat sederhana, tapi untuk mendapatkan predikat pinter tidak
Di Negara yang sedang berkem-
persen penduduk lndonesia bermatapencaharian sebagai petani dengan luas tanah rata-rala 0,25 Ha, mending
(untung) kalau hasilnya bagus tidak
diserang oleh tikus, wereng atau yang lain. Usaha pemerintah untuk meningkatkan status sosial penduduk, salah satunya yaitu dengan jalan mengimpor sapi perah, baik yang berasal dari negara Belanda, .A.ustralia maupun New Zeland (Selandia Baru). Sapi-sapi perah ini
dikembangkan terutama
di Panga"
lengan, Boyolali, Salatiga dan Banyumas.
Sapi perah diberikan kepada peternak dengan jalan sistem kredit. Menurut informasi yang pernah
pe-
nulis dapatkan, untuk di daerah Banyumas yaitu dengan mengembalikan dua ekor anaknya yang betina dan sudah berumur 19 bulan, sedangkan untuk didaerah Boyolali yaitu dengan menyetorkan susu tiga liter per hari selama (dalam jangka tujuh tahun). Memang kalau dirasa, program pemerintah ini sangat meringankan bagi para peternak dan ternyata sangat berhasil. Penulis telah mengamati secara langsung, pada salah seorang peternak sapi perah di daerah Boyolali yang memelihara sebanyak dua ekor pada tahun 1981. Pada tahun 1981 petani tersebut mendapatkan kredit sebanyak dua ekor dan pada awal tahun 1983 ternak tersebut sudah mulai produksi. Walaupun peternak tersebut tidak terlalu berhasil dibandingkan dengan peternak lainnya, namun cukup dapat meningkatkan status sosialnya. Paribasane (baca :
ibarat) dulu hanya makan dengan garam, sekarang sudah dengan tempe. Dalam keadaan yang demikian, anaknya yang baru saja tamat dari SLTA (SMA) minta sekolah di salah satu perguruan tinggi. Kontan orang
tua tidak mengilinkan.
Kemudian anak berusaha merayu kePada orang tuanya agar bisa kuliah dan ternyata usahanya membuahkan hasil. Begitu
ada pengumuman sipenmaru
',
t:
:::tii
38
(se-
karang UMPTN) seluruh keluarga ikut gembira, karena anaknya diterima di salah satu perguruan tinggi negeri. r
,
Bersambung
ke
hat
44
HUSBANDHY NO. 4 TH. III199O
SOSIAL
PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PETERNAK
METALUI USAHA TERNAK RUMINANSIA BESAR Oleh : DPP PPSKI Repelita V adalah tahap akhir pelaksanaan pembangunan iangka paniang 25 tahun per' tama dangan sasaran memantapkan fondasi lepas landas pembangunan Nasional' Memper' timbangkin hal itu, kebiiaksanaan Pembangunan Peternakan dalam Pelita V mempunyai misi "memaitapkan dan meningkatkan hasil pemlbangunan petemakan yang telah dicapai", dengan memperhaiikan dinamika yang terjadi dalam Pelita V. Upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaian adalah mengembangkin petemakan yang maiu dan efisien, demikian diungkapkan oleh De$rail Pimpinan Puiat Perilimpunan Peternakan Sapi din Kerbau lndonesia {a_t11 S9mi11r yang dilaksanakan dalam rangka HUT XXIV Fapet Unsoed, Punrokerto, tanggal 3 llilaret 1$90. ENGEMBANGAN sektor peternakan dalam Pelita I lV sudah cukup menggembirakan walau masih terdapat beberapa hambatan, anlara lain; Pertumbuhan angkatan kerja yang sangat tinggi menyebabkan semakin sempit lahan usaha tani, penanaman investasi
-
yang terbatas dan sulitnya melakukan efisiensi; Rendahnya produktivitas usaha tani ternak yang dapat dinilai
melalui populasi ternak yang rendah, produktivitas ter' nak dan peternak yang juga rendah; Hilangnya hasil pasca panen yang masih tinggi disebabkan Tata Niaga Ternak yang kurang efisien. PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA BESAR Pengelolaan Ternak Ruminansia besar pada umumnya dilaksanakan oleh petani ternak baik usaha sapi perah, kerbau potong atau sapi potong. Untuk usaha pengembangan yang seoptimal mungkin perlu adanya pembinaan yang intensif dari beberaBa lembaga terkait. Pertambahan populasi ternak sapi perah saat ini cukup tinggi. Untuk tahun 1989, populasi ternak sapi perah mencapai 250.000 ekor, sedang tahun 1979 hanya terdapat 94.000 ekor. Terdapat penambahan ternak sebesar + 156.000 ekor selama selang waktu 10 tahun. Namun dari 156.000 ekor tersebut, '116.000 ekor sapi perah berasal dari impor. Ditinjau dari segi reproduksi, peningkatan ini masih belum menggembirakan karena peningkatan populasi bersumber dari import ternak. Produksi susu yang dihasilkan oleh peternakan sapi perah ,iuga belum menggembirakan, dapat dilihat dari tunggakan kredit dari tahun 1979'1983 sebesar Rp. 41,6 milyar. Proses pelunasan tunggakan kredit tersebut akan
=
proses pembinaan ini telah dilakukan sedinidan sebaik mungkin, masalah ini mungkin tidak akan terjadi. Dengan adanya pembinaan tersebut harga dasar susu produksi dalam negri lebih murah dibanding susu import. Pola penyebaran sapi perah di lndonesia ada iiga yaitu sapi perah lokal, sapi perah import dan sapi perah lokal ex impor. Menanggapi keinginan peternak untuk penyebaran sapi perah lokal ex import pada masa-masa mendatang, upaya peningkatan mutu genotik dari sapi perah lokal ex impor harus diperhatikan melalui pendataan dan pembinaan secara intensif.
Hal ini perlu segera ditangani agar
dapat
memberihan dampak positif berupa peningkatan pen' dapatan petani peternak. Dengan penyebaran ternak sapi lokal ex impor, terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain harga sapi lokal lebih murah dibanding sapi impor sedang mutu genetik relatif sama dan
hal ini meringankan beban kredit peternak; penampilan sapi lokal ex impor lebih baik dibanding sapi impor karena telah beradaptasi dengan lingkungannya; peternak akan lebih bergairah dalam mendata ternaknya karena telah
mengetahui manfaatnya; mutu genetik sapi perah ln-
terbeban kepada koperasi yang mana secara otomatis
menjadi tanggungan peternak. Alternatif pemecahan adalah upaya dari instansi terkait untuk tidak terlalu membebankan permasalahan yang berat kepada peternak dan sebaliknya harus dilakukan pembinaan kepada peternak oleh pihak-pihak terkait seperti IPS (lndustri Pengolah Susu) maupun GKSI (Gabungan Koperasi Susu lndonesia) karena dipandang selama ini IPS telah banyak mendapatkan keuntungan dari jerih payah peternak. Jika HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
Sapi di lndonesia. (Asian Agribussines)
39
SOSIAL donesia akan tercatat dengan baik, sehingga memudahkan pengelolaannya dan untuk mencapai peluang ekspor kepada negara tropik lainnya akan lebih besar. Peningkatan kerja sama yang lebih baik antara lem-
baga pemerintah, koperasi maupun organisasi peternakan dan persusuan demi tercapainya tujuan beternak dan berproduksi agar dapat direalisir secara lebih intensif . Seperti diketahui pada saat ini harga susu didalam negri lebih murah dibandingkan dengan harga susu impor, sehingga dengan kondisi ini sudah selayaknya organisasi . persusuan yang ada untuk menyisihkan
dananya untuk kepentingan organisasi profesi yang menangani pembinaan peternak. Langkah-langkah yang hendaknya dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas peternakan di lndonesia seperti mengadakan kerjasama dengan pihak lain (terutama peternakan yang lebih maju) untuk pengiriman keluar negri untuk menambah ketrampilan dalam mengelola peternakan, penyelenggaraan atau recording ternak, menentukan sebuah wilayah sebagai wilayah contoh sebagai wilayah sumber bibit ternak, penyeragaman pola identifikasi ternak.
Langkah-langkah tersebut selaras dengan tujuan pemerintah dalam upaya mengawasi impor sapi perah
dengan menggalakkan sapi lokal ex impor. Dengan
keterlibatan pihak pemerintah dan organisasi-organisasi peternakan dalam pembinaan tersebut, diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak, yang pada akhirnya mengunturrgkan berbagai pihak terutama para petani peternak. Pengembangan Sapl Potong
Populasi sapi potong di lndonesia saat ini sudah cukup memadai namun masih diperlukan adanya peningkatan. Jumlah populasi sapi potong lndonesia ada 9.616.226 ekor yang terdiri dari Sapi Bali, Sumba Ongote (SO), Peranakan Ongole (PO), Sapi Madura disamping Bos
Taurus, Bos lndicus impor dan silangnya. , Memperhatikan keunggulan Sapi Bali yaitu tingkat reproduksi tinggi dan tidak selektif terhadap pakan maka Sapi Bali diprioritaskan untuk dikembangkan. Untuk pengembangan sapi potong, Sapi Bali telah cukup berhasil'disebarkan di beberapa wilayah diluar P. Bali. Di Sulawesi Selatan, populasi sapi potong bangsa Sapi Bali mencapai satu Juta ekor, sementara untuk Sumatera Selatan terdapat 100.000 ekor Sapi Bali yang disebarkan melalui proyek IFAD (lnternational Fund for A.griculture Development). Dengan keberhasilan penyeSaran dan pengembangan Sapi Bali di daerah lain, perlu direncanakan suatu wilayah sebagai sumber bibit murni Sapi Bali selairr wilayah permunian Sapi Bali yang saat ini ada. Pola perencanaan yang mantap untuk pemurnians umber
bibit Sapi Bali terkait erat dengan wilayah sumber produksi. Pemurnian wilayah sumber bibit sudah mulai dilakukan sebagai rintisan walau masih terdapat kendala, sebagai misal Nusa Tenggara Barat sudah melakukannya, namun masih terdapat populasi sapi SO sebanyak 300 ekor yang menjadi hambatan dalam pemurnian Sapi
Bali. Untuk Sulawesi Seltan perlu pengamatan yang efektif untuk menilai kemurnian Sapi Bali yang ada. Untuk populasi ternak sapi potong, pemerintah juga mendatangkan sapi potong dari luar negri seperti 40
Brahman, Brahman Cross dan sapi Bos Taurus seperti Limousine, Simmental, Arberdeen Angus, Hereford dan Charolois. Proyek mendatangkan Sapi Potong impor ini merupakan program bantuan dari Luar Negri. Program pemerintah melalui Crash Program dengan mengimpor sapi potong tahun 1980-1982 telah mendatangkan sapi sebanyak 37.867 ekor lalu disebarkan kebeberapa wilayah
dan pada tahun 1983 populasi sapi impor tinggal 35.734 ekor.
Memperhatikan kegagalan program tersebut dilakukan langkah yang lebih selektif untuk memilih ternak sapi potong yang responsif terhadap situasi di lndonesia. * Pola Penyebaram Ternak Untuk pola penyebaran ternak yang umum dipakai saat ini adalah melalui sistim penyebaran pola Gaduhan, Pola Kredit dan Pola PlR. Pola Gaduhan memiliki banyak variasi yang digunakan, namun pada umumnya menggunakan pola Sumba Kontrak dimana satu ekor induk dapat menjadi milik peternak dan diganti dengan 2ekor pedet betina setelah berumur sama ketika peternak menerima induk sapi. Pola kredit dilakukan dengan bantuan dana dari Bank. Ternak menjadi milik peternak
namun mengembalikan dana bantuan kredit dengan bunga 10,5% pada tahun 1975, sementara tahun 1990 bunga yang harus dibayar sebesar l2ohllahun. Sedangkan penerapan Pola PIR dilakukan dengan cara pihak swasta pemilik sapi menjadi inti lalu memberikan ternak kepada peternak pemelihara sebagai plasma. Pembagian hasil dilakukan dengan cara23 bagian dari pertembahan berat badan menjadi milik plasma dan 1/3 bagian men-
jadi milik inti.
Pengembangan Kerbau Polong
Pengembangan ternak kerbau belum begitu diperhatikan. Kendala utama dalam pengembangan ternak kerbau adalah penanganan reproduksi. Tingkat
reproduksi kerbau sangat rendah dikarenakan perkawinan kerbau terjadi sore sampai pagi hari. Untuk mengatasi hambatan tersebut diambil langkah pengadaan kandang kolektif tempat kerbau jantan dan betina berkumpul, dengan harapan perkawinan dapat lebih ser-
ing terjadi. Pengadaan ternak kerbau pernah dilakukan melalui dana Bantuan Presiden (Benpres) dengan mengimpor ternak kerbau dari Australia, namun dalam perkembangannya kurang berhasil karena tingkat reproduksinya rendah,
dan tingginya tingkat kematian. Upaya pengembangan kerbau di lndonesia belum begitu diperhatikan. Tahun 1983 telah diusahakan program inventarisasi dan identif ikasi wilayah sumber bibit, namun untuk tindak lanjutnya belum berlangsung baik, hal ini disebabkan adanya pandangan bahwa ternak kerbau memiliki nilai ekonomis yang kurang. Pada umumnya'ternak kerbau digunakan sebagai pembantu petani dalarn membajak sawah, sementara'hasil dagingnya kurang disukai karena keras (alot)" Sementara usaha intensifikasi pertanian saat ini mempergunakan mesinmesin untuk menggarap sawah. (HPS/Red).
Sunber dari seminar dalam rangka dies is Ke t u a D P P o
n a ta
t
"
7'
r'r}?'il,i:,t8 :1",:
HUSBANDHY NO. 4 TH. II/1990
UTARTA
PENGHAYATAN SEIARI\H PERIUANGAN VIII FAKULTAS PETERNAKAN MEMPEREBUTI(AN PIALA MENPORA ebuah kegiatan berskala nasional akan digelar senat mahasiswa Fapet Unsoed dalam waktu dekat ini. Acara Yang disebut dengan "PenghaYatan Se' jarah Perjuangan Vlll " dilaksanakan
untuk memperingati hari Pahlawan
1990 dan menyongsong seperemPat abad fakultas Peternakan Universitas
Jenderal SoediJman. Kegiatan serupa untuk yang terakhir dilaksanakan dua tahun lalu dengan nama yang sama seri ke tujuh. Lomba napak tilas tersebut direncanakan dimulai dari Maienang pada tanggal 10 Nopember dan di-
tempat kedudukan Universitas Jenderal Soedirman tak luput pula dari berbagai perjuangan. Kita mengenal perang kemerdekaan I tahun 1947/ 1948 yang mana di BanYumas ter' dapat suatu devisi yang disebut Divisi ll Gunung Jati di bawah Pim' pinan Mayor Jenderal Gatot Subroto
untuk mengenang beliau maka di' buatlah patung digerbang timur kota Purwokerto. Pada masa perang kemerdekaan
ll, kita kenal Brigade N dibawah komando Letkol Mohammad Bahrun,
meliputi wilayah
harapkan mencapai finish pada tanggal '12 Nopember 1980 di Purwokerto. Dengan mengambil rute perjuang' an pada masa perang kemerdekaan
karisidenan Banyumas dan Pekalongan yang berkedudukan di Slawi. Brigade ini membawahi batalyon-batalyon an' tara lain : 1. Batalyon 401 di bawah PimPinan
Pah-
Mayor Hartoyo yang berkeduduk-
lawan diharapkan mampu mening' ,katkan penghayatan generasi muda terhadap pejuang bangsa di masa
an di Bumiayu. 2. Batalyon 4O2yangdikenat dengan
dan bertepatan dengan hari
lampau. Pada masa itu di berbagaiiernpat terjadi pergolakan untuk merebut kemerdekaan. Di Daerah BanYumas
batalyon Banteng loreng di bawah pimpinan Mayor Surono yang berkedudukan di Jipang Cilacap. 3. Batalyon 403 di bawah pimpinan Mayor Sudarmo berkedudukan di
Jatibarang.
4. Batalyon
405 di bawah PimPinan Mayor Kusmanto berkedudukan di Karang Pucung.
Tiga batalyon lain masing-
masing dipimpin oleh MaYor Sunaryo, Kapten l. Sugiarto dan Kapten Ngadimin. Untuk mengenang perjuangan mereka itulah maka kegiatan semacam ini dilaksanakan dengan pâ‚Źnyesuaian seperti pada keadaan seka'
rang. Karena itu' waiar bila Pada penyelenggaraan ini melibatkan unsur ABRI yaitu Kosad, Kapolri dan Dewan Harian angkatan 45 RePublik
lndonesia.
Dengan memperebutkan tropi bergilir Menteri Pemuda dan Olah Baga Republik lndonesia diharapkan akan diikuti unsur pemuda di lndonesia. Sifat lomba ini adalah umum yang diikuti siapa saja yang berminat dan sistem perlombaan adalah bere-
gu. (ANS)
$it $#Aruiljt'i
i
DAFTAR TERBARU SEBAGIAN ALUMNI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN YANG SUDAH BEKERJA -%-_
Pekerjaan
Alamat
Nama
No.
31
01.
lr. PaulusSukartono PT.
02. lr. Ali
lmron
Kebayoran Baru Jakarta PT. Charoen Pochphand JaYa Farm Tangerang Jawa Barat.
03.
lr. Bambang Surya PT. Charoen Pochhand Jaya Farm
04.
lr. Edi
Susanto
Tangerang Jawa Barat. Dinas Peternakan DKI Jaya Jl. Merdeka Selatan B'9 Blok G (Lantai 21) Jakarta.
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
lr. Subagyo
Cargill lndonesia Jl. Dempo V/l
PT. lndonesia Farling Jl. Tomang Barat No. 9 Jak'Bar.
32. lr, Agustinus Widianto PT. Sugiarto Lawang Jawa Timur Dinas Peternakan Kab. Purbolinggo lr. Sediyono Fakultas Peternakan Univ. Tadulako lr. Eko Putri 34. Jl. BumiTando Palu SulawesiTengah Kantor Sekjen Dep. Pertanian lr. Riswantoro Jl. Harsono RM, Ragunan Pasar
33.
36. lr. Sri Wigati
Minggu Jakarta Selatan. Proyek Penghijauan Nasional, Bogor Jawa Barat 41
WARTA 05. lr. Agus Budiman
PT. Cliaroen Pochphand Jaya Farm Tangerang Jawa Barat.
37. lr. Sino Sutrisno
Tangerang Jawa Barat. Dinas Peternakan DKI Jaya Jl. Merdeka Selatan 8-9 Blok G (Lantai 21) Jakarta. 08. lr. PriyoSatiyadi, MS Balai Penelitian Peternakan, Ciawi Bogor. 09. lr. Mulyanto BPPT Bogor Jl. Gunung Gede Bogor. 10. lr Hernywati Jl. Beringin lll Blok Bl54 Jatibening
38. lr. As. Bastanus
BPLPP Pusat Dep. Pertanian Ragunan
39. lr. Yusri M. Arsyad
Pasar Minggu Jakarta Selatan. Dinas Peternakan Sulawesi Tengah
07. lr. Atminingsih
Bekasi.
11. lr. Winand Anakota Dinas Peternakan Kodya Ambon Jl. Halang Ambon
12. lr. Wibowo
Dinas Agraria Propinsi Maluku Jl. Raya
Batu Tantua Ambon.
13. lr. Paula Latuihawalo Dinas Peternakan Propinsi Maluku 14. lr. Mulyatno Suripto
Jl. Sultan Hairuk Kotak Pos 55, Ambon. PT. Charcoen Pochphand Medan,
Jl. Raya Medan Tg. Marawa Km
8.5
Medan.'
15. lr. Rudiyanto 16. 17.
PT. Charcoen Pochphand Cabang Surabaya PO. Box 15 Gempal Surabaya. lr. Markato Banuarli Dinas Agraria Kalimantan Barat Jl. Utay Bawadi No. 29 Pontianak. lr. Dwi Tri Murni Keluarga Alumni UNSOED cabang Jakarta Cikoro Barat RI.O4/RW 4. No.
25 Kec. Mampang Prapatan Jakarta
18. lr. Tati Ariati
'19. lr. Dedi Purwanto
20. lr. Priyo Setiawan
21. lr. Pudji Trilamtini
22.
lr.Iohi
23. lr. Abdul Kahar
Selatan Telp. 7996791. Keluarga Alumni UNSOED cabang Jakarta Cikoro Barat RT. 04/RW.4 No. 25 Kec. Mampang Prapatan Jakarta Selatan Telp. 7996791. Keluarga Alumni UNSOED cabang Jakarta Cikoro Barat Rt 04/RW 4 No. 25 Kec. Mampang Prapatan Jakarta Selatan Telp. 7996791.
Jl. Wolter Monginsidi
53. lr. Linayati Noeh
54.
lr. Wignyo
55.
lr. Wayan
PT. Bama PT. Bama
Ciawi Bogor. Unit Prod. Peternakan Koperasi Pegawai BPPT. J!. Banjar Waru Ciawi Bogor.
Sadwoko Kanwil Departemen Pertanian
lri
Jl. Basuki Rahmat Bengkulu Anggono Jl. Galur Paiasari Commbindo Jl. Raya Pasar Minggu No. 10 Km. 17 Jakarta-12740 Phone 79920917995466 PO. Box 200/KBY
:
56. lr. Purnomo
Pontianak.
25.
lr. PurboyoPaminggirB
26.
lr. Muhammad Riyanto Dinas Peternakan Kab. Puruorejo
Jl. Jend. Soedirman
No. 31 Rara Laut Tanjung Karang. Bapeda Propinsi Jawa Tengah
Jl. Pemuda Semarang. Jl. Brigjen Katamso 51 Punrorelo Dinas Peternakan Kab. Blora
Jl. Alun Alun Blora. PT. Nandi Amerta Agung
Jl. Rumput Saiatiga 29.
lr. Ermin Mari Setyowati PT. Nandi Amerta Agung
30.
lr. Ega Kaulia Nasution
Jl. Rumput Salatiga Posifik Poutry Farm, PO Box l5 Kebayoran Jakarta Selatan 1200.
42
-
lndo SidoreloJawaTimur lndo Sidorejo Jawa Timur Dinas Peternakan Prop. Jawa Timur Jl. A. Yani 202 Wonocolo Surabaya. 42. lr. Budiyati Departemen Pertanian Jakarta, NAFF/ Proyek Pengembangan Pusat. Jl. Harsono RM, No. 3 Kotak Pos 21 Pasar Minggu Jakarta Selatan. 43. lr. Supardi Kantor Transmigrasi Kab. Ketapang Kalimantan Barat. 44. lr. ElistyoSri Taman PT. Mendrata, Jl. Wijaya V/5 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. 45. lr. Kusworo Sub. Dit. Tata Guna Dit. Agraria, Jl. Sumatra Dak. lV Jayapura IRJA. 46. lr. Rahayu Siswati Kantor Transmigrasi Kab. Ketapanâ‚Ź Kalimantan Barat. 47. lr. Priyo Setiawan Sub Dit Tata Guna Tanah Dit. Agraria, Jl. Balai Kota Kendari Sulawesi Tenggara. 48. lr. E. Prakoso Sub Dit. Tata Guna Tanah Dit. Agraria Manado Sulawesi Utara. 49. lr. Sulistyo Sub Dit. Tata Guna Tanah Dit. Agraria, Padang Sumatra Barat. 50. lr. Wahyu Mahanani Jl. Sempur Kaler Xl/2 Bogor 51. lr. Sunarto PT. Anwar Siered, Jl. Gunung Sahari Jakarta Pusat. 52. lr. Johni Purnomohadi Unit Prod. Peternakan Koperasi Pegawai BPPT, Jl. Banjar Waru 41. lr. Tranggono
387-389
lr. Sri Sulistyaningsih IFAD Lampung,
28. lr. Edi Budiarto
lr. Bagus Triwiyono
Akademi Pertanian HKTI Banyumas Jl. Kawedanan 1/200 Banyumas. {
24.
27. lr. Supandargono
Jl. Haryono 12 Palu. 40.
Kanwil Departemen Transmigrasi Kalbar Jl. Utay Bawadi 85 Pontianak. Dinas Peternakan Kodya Tegal Jl. Mertoloyo 80, Tegal Jl. Glatik No. 14 Tegal.
Pusat Pembibitan Kambing Sumbere-
jo Dinas Peternakan Kendal.
06. lr. Aunurofik Asikin PT. Charoen Pochhand Jaya Farm
Proyek Pengembangan Sapi Perah bantuan MEE Baturaden Punrokerto. 57. lr. Didit Budi Santoso Proyek Pengembangan Sapi Perah bantuan M EE Baturaden Punrvokerto. 58. lr. Hartono Proyek Pengembangan Sapi Perah bantuan MEE Baturaden Puruokerto 59. lr. Ali Rahman Proyek Pengembangan Sapi Perah banluan MEE Baturaden Punrvokerto 60. lr. Sumitro BPT/HMT Baturaden Punrokerto 61. lr. Muchoral Lestari W BPTIHMT Baturaden Punvokerto 62. lr. Prasetyanti Proyek Bantuan Luar Negeri. Direktorat Biro Usaha Koperasi Dept. Koperasi, Jl. MT. Haryono Jakarta. 63. lr. Purwati STM Pertanian Kalibenor, Banyumas 64. lr. Nursinggih PT. Cipendawa Jakarta
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
.UTARTA
LAPORAN KEUANGAN POM Persatuan Orang tua Mahasiswa (POM) itulah singkatannya. Memang, sesuatu yang di' singkat kadang jadi membingungkan, tak terkecuali POM. Apalagi saat pertama kebijaksanaan ini diberlakukan, sangat terasa ada beban baru. Apa, bagaimana dan mau dikemanakan dana POM yang terkumpul, tak ayal lagi suara sumbang pun kian nyaring terdengar. Pendeknya POM terasa sarat dan penuh tanda tanya (???). Agaknya segala yang menyangkut penarikan dana dari mahasiswa perlulah kejelasan, sehingga kewajiban yang dibebankan pada mahasiswa akan dilaksanakan dengan penuh kesadaran. Melalui lembar POM, ini diharapkan segala pertanyaan dan suara sumbang bisa te,rjawabkan. (Bedaksi). LAPORAN KEUANGAN P.O.M. FAKULTAS PETERNAKAFI UNSOED PURWOKERTO Dari tanggal 7.8.1987 sld 24'5-1S90 t.
PEMASUKAN
1.
luran mahasiswa 51 dan D3 dari tanggal 7-8-1987 sarnpai 2-3-1990 Jasa dari pelayanan wesel maha-
)
15.882.500,-
siswa dari bln. September 1988 sld
o rTrrn
Februari 1990,..-........
a rrrTn .
Flp.
P OIy[.
SOLAT1
3.
Eunoa Tabunoan Pius ..................
4.
Jasa sewa toga 1 x periode Wisuda
Januari 1990 Jumlah uang masuk
246.700,68.910,19.500,"
Rp.
16.217.610,-
Rp.
5.348.275.
It. PENGELUABAN 1.
Bantuan untuk fakultas dan kegiat2? rnacam dari tanggal 23-2-'l9BB s/d
an mahasiswa sebanyak 18-5-1990 2.
Pembelian toga t.a.
:
2A toga a Rp 1 toga a Rp 1 toga a np
18.500,17.500,-
7.500,' {lima) .......... Administrasi sekilariat dan Lten-
EOEA fiF0c del l6tuArr
395.000,257.190," 130.000," 188.000,.!65.100,-
dahara 4. 5.
Pernbelian 1 buah almari Honor petugas POM .....................
6.
Konsumsi rapat 3 kali ...............,..
Rp.
Jtrmlah pengeluaran
6"affi.565,-
III. PINJAMAN T{AHASISWA
.POM'
1.
Jumlah peminiam 190 mhs. t.a. S.1 * 1'16 dan D3 = 74 uangnya se' banyak
2.
Rp.
Jumlah pengambiian Jumlah yang dipinlam
Rp.
13.375.000,5.578.900,7.796.10?,-
(Jumlah uang yang ada = Rp. 16.217.610,- (Rp. 6.483.565,-
rNGT ddego
+
Bp. 7.796.100.-)
Mengetahui Ketua POM
( Bp. SOEDIRO BA ) HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
-
Rp. 1.937.945,-
Purwokerto, 24 Mei 1990 Bendahara POM
I SRI SUHERMIYATI
}
IIIAR'TA BANTUAN UANG POM UNTUK KEGIATAN [JlULAl TANGGAL 23-02-1988 sampai 18-05-1990
1. Fak. Peternakan untuk HUT FAPET
2,
4.
ke
22
Tulis llmiah rnahasiswa Fak. Peternakan Unsoed Mahasiswa untuk' Napak Titas Mhs. FAPET Mahasiswa untuk Seminar di Malang
Mahasiswa untuk Lokakarya
6.
Caprapala di Lampung Mahasiswa untuk Kongres lPMl di Lampung
Mahasiswa untuk memperingati lsro Mi'roj
8.
Mahasiswa untuk pembuatan Jaket BPM Fak. Peternalcan Unsoed
L Mahasiswa untuk penerbitan majatah Husbandry edisi ll Fapet Unsoed 10. 11.
12. 1a
14.
Mahasiswa untuk penerbitan Bu-
17.
Rp. Rp" Rp. Hp. Rp. Rp.
25.000,.
Rp.
60.000,-
Bp.
100,000,-
Rp. pandang Pelepasan Alumni FAPET Periode
150.000,-
20.
Jan. 1990 Fak. Peternakan untuk Seminar HUT FAPET ke 24
Rp.
100.000,.
Rp.
100.000,-
"Husbandry" edisi lll
45.000,'
Mahasiswa untuk kegiatan telusur pantai lll Caprapala Bp. ca Mhs. untuk kegiatan UP3 pemeliRp. haraan ayarn Broiler 24. Mahasiswa untuk kegiatan roma-
22.
50.000,-
Rp. dhon 25. Mahasiswa untuk Sarasehan da-
lam rangka Hardiknas
100.000,-
Mahasiswa untuk perayaan Pantekosta Rp.
75.000,-
Rp.
rangka lomba P-4 27.
Agus $udarsono (1659) SKS'85 SPP
selama 1 Th'
'r00.000,-
Bp. 2.568.275,-
membantu mengatasi problema kekurangan hijauan pada saat-saat tertentu. Percobaan yang penulis lakukan terhadap tanaman rumput
gajah menunjukkan ada kecenderungan Sitozim meningkatkan produksi bahan kering rumput. Namun
demikian masih perlu dikali lebih lanjut baik segi efisiensi maupun pe-
rangsang pertumbuhan ini. Untuk itu bagi yang berminat meneliti "ke-
ampuhan" Sitozim perlu dipikirkan
kedua faktor tersebut, mengingat harga "zat aneh" tersebut masih relatif mahal. Namun tak salah bila kita perlu mencoba demi pengembangan ilmu khususnya dalam intensif ikasi tanaman pakan.
100.000.-
Bp.
25.000,-
Rp.
25.000,"
Bea siswa mahasiswa S-1 aln.
Kr.
dilakukan. Padahal seandainya hasilnya memuaskan niscaya akan dapat
90.000.-
Jumlah
Rp.
240.000,-
Rp- 5.348.275,
======
Purwokerto, 24 Mei 1990
Bantuan untuk Semibama Mhs.
Dari hal37
50.000,-
26. Bantuan untuk mahasiswa dalam
50.000,-
ekonomis dari pemakaian zat
FAPET UNSOED
Mahasiswa untuk ke Uiung-
21.
Rp.
di
200.000,-
19.
60;000,-
FAPET UNSOED
Pemtruatan Garasi motor
Rp.
Mahasiwa untuk penerimaan Anggota baru Caprapala SENAT
Bantuan Penerbitan Majalah
40.000,-
Rp. 300.000,Rp.
Porsenaf Mahasiswa FAPET
UNSOED
18.
75.000,-
Hp. 100,000,Rp. 70"000,-
Wangkal
44
50.000,-
klet Peternakan Unsoed Mahasiswa untuk Seminar Caprapala Fak, Peternakan Unsoed Mahasiswa untuk kegiatan UP3
FAPET UNSOED '15.
Rp.
Mahasiswa untuk Lomba Karya
5.
7.
16.
Budi Haryanto, staf pengajar lab. produksi Ternak DKK Fapet Unsoed.
Dari hal38
Bendahara ,POM
{lr. Sri Suhermiyati, MS} Produksi susunya hanya cukup
untuk kebutuhan sehari-hari
termasuk untuk membeli pakan bagi ternaknya, sedangkan pedet dijual pada
setiap semester satu ekor untuk membayar SPP, kontrak kost dan un-
Membiayai seorang mahasiwa
memang terasa amat berat bagi bapak yang satu ini, akan tetapi berkat kegigihan semangat belajar anaknya tersebut maka sangat membangkitkan semangat bekerja diser-
tai tawakal kepada Allah swt. Pedet-pedet yang terdahulu sudah di-
jual untuk membiayai anaknya sewaktu masih duduk di bangku SMA serta untuk membiayai anak yang lain. Dalam keadaan yang demikian rupanya Allah Yang Maha Pemurah benar-benar membantu hambanya
tuk kebutuhan lainnya yang tidak sedikit. Berkat perjuangan yang gigih serta doa yang selalu diucapkan akhirnya sianak sukses dengan meraih gelar lnsinyur. Kiranya kita sebagai calon Sarjana P.eternakan tidak perlu khawatii' akan lapangan pekerjaan, kalau kita berusaha pasti akan mendapatkan. Sapi saja bisa menjadi insinyur, kenapa kita tidak bisa menjadi malaikat (makhluk yang lebih pandai dari kita). Sukarman, Mahasiswa Angk. 86
yang sedang dalam kesuliian, dua
ekor sapi tersebut setiap tahun beranak secara bergantian.
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
WARTA
DUA TAHUN HUSBANDRY una menunjang dalam membangun masyarakat ilmiah maupun untuk keberhasilan dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi maka kehadiran media komunikasi seluruh civitas akademika sangat penting sekali adanya.
Husbandry, sebagai media komunikasi civitas akademika fapet Unsoed memang elum lama hadir di tengahtengah kita. Baru sampai berjalan edisi ke-4. Tentu Husbandry belum bisa berbuat banyak untuk dapat memenuhi selera pembaca. Memang tidak gampang bisa memuaskan semua orang yang keinginannya sangat beragam. Berdasarkan surat-surat yang masuk memang terlihat Husbandry masih kita pun tidak menutup mata bahwa Husbandry juga memiliki beberapa nilai lebih. Cuma ini yang tidak mau diungkapkan oleh sidang pembaca. Terus terang, Husbandry sedang mencari jati diri. Namun satu hal yang patut kami sayangkan adalah rendaknya minat menulis baik di kalangan mahasiswa maupun dosen. lni yang belum bisa kami mengerti. Dulu, banyak mahasiswa yang menuntut, mengapa Fapet tidak punya majalah ? Malu'kan sama fakultas lain! Tetapi setelah Husbandry hadir, mereka enggan untuk mengisinya. Keberadaan sebuah majalah amat penting sebagai media untuk mengembangkan daya penalaran kita dalam menganalisis suatu masalah. Sebagai calon pemimpin masa depan kita dituntut untuk tidak saja pandai bicara juga mampu menuangkan konsep dalam bentuk tulisan. "Menulis itu gampang", demikian kata Arswendo Atmowiloto. Belum banyak para dosen yang mau menulis untuk Husbandry mungkin itu masih dapat dimgngerti. BaranQkali mereka terlalu sibuk dengan proyek-proyek penelitian yang banyak menguras pikiran, tenaga maupun waktu. Husbandry memang belum bisa digunakan sebagai ajang pengumpulan'KUM'buat kenaikan status. Mungkin 2 sampai 3 tahun lagi. Mohon dimengerti. Husbandry baru tumbuh. Akhir kata kami mengajak kepada seluruh civitas akademika Fapet Unsoed untuk bersama-sama menjaga, memelihara kelestarian dan pertumbuhan majalah Husbandry yang merupakan media komunikasi satu-satunya yang berada di tengah-tengah kita. Redaksi
ANGKET HUSBANDRY Pada setiap penerbitan Husbandry selalu mengadakan perbaikan-perbaikan untuk menampilkan diri
lebih baik. Namun kurang mantap Husbandry tidak mendengarkan saran dan kritik dari anda. Untuk itu kami mengharap anda untuk mengisi angket dibawah ini dimasukkan dalam kotak redaksi. Husbandry akan memberikan hadiah undian untuk angket yang masuk ke redaksi.
I.
COVER
II.
UTAMA
ilt.
RU BRIK
_ RUBRIK
1.
2. 3.
RUBRIK YANG PALING SAYA SUKAI
:
1.
2. 3.
Keterangan : Apabila dipandang perlu dapat ditambah dengan lembar sendiri
Nama
g.unting HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1990
di
NIM
: :
sini 45
WARTA WISUDAWAN'WATI FAKULTAS PETERNAKAN DAFTAR ' PERIODE AGUSTUS 1990 (Sl) lr. Fathurrohman lr. Handoyo lr. Lily lndrawati lr. Puiwanto S. ir, o"i"rf,ur 6. lr. Suci Rahayu 7. lr. Catur Adi Wahyu W. 8. lr. Sri Lestari 9. lr. lda O*i ttursanti 10. lr. Rustati Wardhani 11. lr. NFI. Dewi Sopiah A. 12. lr. Junia Hardiyanto 13. lr. lrawan lguh S. 14. lr. Hedrawan 15. lr. Veronika Suryantini 16. lr. Ambarwati Kusumaningrum 17. lr. Bambang Sam Yuniwanto 18. lr. Anis Andayani '19. lr. Rahmiati Sahur 20. lr. Mohammad Asrofi 21. lr. Handoko 22. lr. Nani Sri Winand'a 23. lr. Darsono 24. lr. Lina Supratiana 25. lr. Endang Catur Winasih 26. lr. Rahmi Vidhyawati 27. lr. Wijanto 28. lr. Sutejo 29. lr. Tri Haryanto 30. lr. Yedi Erdiana 31. lr. Waeyanto 32. lr. Sugeng Afif S. 1. 2. 3. 4.
' I di Baturaden'te'ian selesai masa belajarnya di kampus. Di samping itu dana dari pemerintah yang tadinya "melimPah", kemudian dihapus begitu saja, sehingga lsampeti menjadi "mandul" dalam kegiat' an. Munas yang seharusnYa dilak' sanakan dua tahun sekali tidak bisa dilaksanakan, sehingga selama terbentuk samPai munas di Uiung Pandang ini lsmapeti baru melaksanakan satu kali Munas yaitu di Baturaden. Mas Amrullah, begitu Panggilan pada Munas
akrab dosen muda tersebut, cukuP banyak menyumbangkan Pemikiran dalam munas di Unhas. Pemikiran-
nya tentunya didasarkan Pada Pengalamannya sebagai sekjen Pertama lsmapeti. la berharaP bahwa 46
lr. Bambang Hariyanto lr. S. Widiono Prasetyo lr. D. Herry Pramono lr. Hanifa lndriana 37.1r. Siti Nurhayati 38. lr. Trisna Susanti 39. lr. Erda Syaiful M. 40. lr. Agus Sutanto 4t. tr. n6nadi Prayitno 42. lr.Yani Sunarko 43. lr. Agung Wibowo 33. 34. 35. 36.
44.
k.
Airt D-armawan
45. lr. Eko Priyanto 46. lr. Achsin Djamil 47. lr. Siti Alfiyah 48. lr. Wawan Abdul Wahid 49. lr. Sasyudi Muriyono 50. lr. Bambang Suprihandono 51. lr. Wahyu Agustini 52. lr. Tri Harini Yuliandari 53. lr. lfa Arifah 54. lr. Saptoningsih 55. lr. Enda Gunawan 56. lr. Pradnyariri SS. 57. lr. Purnama Legawa 58. lr. Siswati 59. lr. Karjo Budiman 60. lr. lman Suprapto 61. lr. Endartini 62. lr. Ermat Sidjabat 63. lr. Sudradjat 64. lr. Boedy Santosa
65. lr. Dede Badru Salam 66. lr. Eko Purwanto 67. lr. lnna Arada 68. lr. Yudhie L. Ardhayat 69. lr. Muchamad Yani 70. lr. Bambang Suharno 71. lr. Saliyah 72. tr. Parji 73. lr. Sriyati 74. lr. Setya Prayoga 75. tr. Tri Rahmawati W. 76. lr. Suparji 77. lr. Veronika Minarni 78. lr. Eka Subrata 79. lr. Artriyani Herminingsih 80. lr. Nur Sulistyawati 81. lr. Bambang Basuku cp 82. lr. Arif Eka Susila 83. lr. Dwi Harjanto 84. Ir. Setyo Kuat 85. lr. Erma lrawati 86. 1r. Eti Suprapti 87. lr. Suwanto 88. lr. Solatun Ari Wahono 89. lr. Parsila Joeniwati 90. lr. Syamsir 91. lr. Ning Sejati 92. lr. Wiwit Parminta 93. lr. Hardiman 94. lr. Sri Windi H.
t"
,,
MunaS di Unhas kali ini dapat membawa lsrnapeti kepada suatu bentuk i.'organlsdsi nasional yang mapan dan 'tangguh; Munas yang berlangsung 4 hari
ini
memang cukup melelahkan.
Semua peserta TIMPI adalah peserta Munas. Dan semua peserta munas adalah mahasiswa dengan berbagai bentuk pemikirannya masing-masing. Tidak mengherankan apabila pada awal Munas, untuk menyusun agen-
da persidangan saja, membutuhkan waktu "diskusi" yang cukup panjang. Munas lsmapeti, yang kemudian
disepakati dengan istilah "Munas lsmapeti Luar Biasa", pada akhirnya
dapat menghasilkan berbagai macam produk Munas setelah melalui "kerja lembur" empat hari empat malam. Produk tersebut adalah
terbentuknya Pengurus baru, AD/ ART, dan Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK) lsmapeti, serta telah ditentukan besarnya iuran anggota. Apapun bentuknya produk tersebut, yang jelas Munas lsmaPeti diujung pandang telah berjalan untuk mem'
perjuangkan keberadaan lkatan senat mahasiswa sejenis untuk hidup di masa yang akan datang.
Sekarang tinggal kita tunggu, mampukah pengurus lsmapeti menjalankan roda organisasi ini dengan baik?
lr. Bambang Suharno. Peserta TIMPI dan Munas ISMAPETI
di Unhas Ujung Pandang
4-10 De-
sember 1989, alumnus fapet tahun 1990.
HUSBANDRY NO. 4 TH. II/1900
'.*
.:.
FERTURETTES
PROGRRMMNG sTRilON
to?AtTtl RGM GEMilv1$ifJiYl RADIO
Ju rerqnlp
( hot. d.. 9.a<E ) 4
TetP-
6tDo' Kotsk po' 76 P\!.uohtto ,1101
cJ
-\< -.f
\
^
U L. t.;
-li!
:-tt{,
'at,t2
(5_t ,l
=-.I
t
-4