ED|SI {i" {r
,l{o. 6 TH. lV/19eg
,' -
:::
i.::::i:::::=::::
'r:iti:.;.:.:=:::E
..:i-:::.:,
i;': :--:.+":l=.=
'I jl
, .,.- .-
T,i$
,,.,iiuii
1
't I
"{ f
1
'#k'' ""i "'fl
P
:,t.-
it
EDITORIAL ffi SUSUNAN PENGURUS HUSBANDRY
T(AMBTNG ETTAWA,
MEDIA ASPIHASI TAS PETERNAKAN Pelindung Dekan Fakultas Peternakan Penasehat
Drh. Dwi Prabowo
*
lr. Kusuma Widayaka, lr. Budi Rustomo
t
MS
Penanggung Jawab Pembantu Dekan lll Ketua SEMA Fakultas Peternakan Umum / Pemimpin
A. Herman Sumarna
Sekretaris
{)
Geraldine Purwatiningsih Bendahara
.k ,Triana Setya W - .Pemimpin Redaksi Nurianq'tl Budi Cahyani
. Dewan Reilaksi Pardiyono, talang EP tia, ffi' t."lSoehendro
J. Nursetyo H Rahmi Mardiningsih ' Reporter
Agus BW, Hari Sunanto Diah Naini Salsati Prayitno
Artistik / Lay Out Uday R. Syas Dana
Mei Trilistyani Percetakan Hendra K.
Akan Dibawa Kemana
?
, Sebagai ternak ruminansia kecil, kambing terclepat dalam jumlah yang cukup besar dilndonesia. Keadaan di lndo,resia terutama di pedesaan sangat memungkinkan bagi perkembaneannya. Selain daya dukung bagi kebutuhan pakan, harga yang tidax terlatu tinggi memungkinkan para petani dipedesaan untuk memilikinya. .
Kenyataan tersebut setama ini.tidak membuat kita melihat ,-kambing sebagai iernak yang seharusya menjadi perhatian. Usaha peternakan kambing masih dianggap sebagai aktifitas yang tidak :istimewa, sekedar al(ivitas sampingan petani. Sedangkan bila kita 'rrlau memanfaatkan lebih banyak lagi maka akan banyak nilai lebih yang dapat kita peroleh. seperti yang akan ditampitkan datam taporan
ini yang menampitkan potensi ternak kambing di Kecamatan Kaligesing Purworejo.
utama kali
,. Kaligesing, sebuah wilayah yang memiliki potensi cukup besar dalamrusaha pengembangan peternakan rakyat terutama kambing Etlawa. Walaupun kambing Ettawa bukanlah kambing lokal namun kiranya itulah yang harus dikembangkan mengingat kambing Ettawa rnerupakan ternak yang cocok untuk dikembangkan di lndonesia. Gambaran usaha peternakan kambing Ettawa di Kaligesing merupakan fenomena yang tayak kita perhatikan, sebab terdapal keunikan - keunikan yang tidak terdapat didaerah lain. Fenomena tersebut dapat kita jadikan referensi bagi usaha pengembangan yang akan dilakukan di daerah - daerah lain. bagaimanapun juga tidak mungkin melakukan berbagai pengembangan tanpa melihat keadaan yang sudah ada, terlebih tagididapaikeadaan peternakan rakyat yang
cukup maju.
Upaya penggalakan ternak kambing bukantah hal yang tuar ,biâ‚Źs-a untuk dilaksanakan mengingal pangsa pasar yang semakin terbuka luas, dengan jumlah penduduk yi1,rg cukup besar, konsumsi protein hewani yang belum tercukupi untuk slandar kebutuhan rata : rata per kapita yang ditunjang oteh semakin tinggi taraf hidup yang memungkinkan peningkatan daya beli.
lsi di luar tanggung jawab percetakan " PODOREJO OFFSET
'
MAGELANG
ISSN No. 0853 - 1145 -
EDtStNO.6
Redaksi
TH. tV/1992
Redaksi menerima naskah atau tulisan yang sesuaidengan isi majalah.diketik dua spasi atau ditulis tangan asal rapi dan mudah dibaca. Redaksi berhak mengubah naskah tanpa mengubah isi dan maksud tulisin. bagi naskah yang dimuat akan diberi imbalan yang sepantasnya. Dilarang keras mengutip isi majalah dalam bentuk apapun tanpa seijin redaksi.
MENGAPA KITA HANYA BISA MENUNTUT ?
(Sural lerbuka buat bang Holma) Salam damai dan sejahtera, Saya sudah baca tulisan Abang (Kenapa kita
hanya berbicara tentang absensi ?) dalam
Husbandry No. 5/1991. Lewat surat ini, izinkanlah saya untuk menanggapinya.
Abang mencoba menyama- kan proses antara petani dan buahnya dengan Perguruan Tinggi dan lulusannya. Menurut saya, hal itu tidak relevan. Perguruan tinggi jelas rugijika produknya (lulusan - nya) tidak laku di bursa kerja. Begitu juga lulusan itu sendiri. Tetapi apakah petani dan buahnya akan sama-sama rugijika buah itu tak laku di pasar
?
Manusia diberi kelebihan dalam
sedikit terisi. Tapi sudah siapkah kita
profesional.lelas bukan yayasan sosiai. SDSB
melaksanakannya ? Mengapa saya bertanya demikian ? Tampaknya untuk saat ini kita belum
yang dikelola yayasan sosial saja maunya
siap untuk melaksanakan pengelolaan Ex-
saya menawarkan altcrnatif lain. Saya dan beberapa kawan, ak*.n menroLa membruat unit baru yang bernarna KLUfi r-gMULl/l,Ali
farm secara profesional. Birokrasi yang sulit ? Mungkin. Yang pasti, jawaban akan kembali ke MahasisWa. Sudah mampukah mahasiswa
FAPET UNSOED menyisihkan sebagian
waktunya untuk mengelola Ex-farm, sementara masalah absen saja masih dipertanyakan ? Pimpinan Fakultas menggariskan, untuk ikut ujian utama, mahasis-
wa harus hadir setidaknya 75 persen. Kita (mahasiswa), lewat BPM menyatakan keberatan dengan berbagai alasan. Lewat lembaga ini pula kita
kemampuan berpikir, yang tidak diberikanNya kepada mahluk lain. Kemampuan berpikir itulah yang mesti kita gunakan. (bukan maksud
mengusulkan agar hari Minggu atau hari l!bur tidak digunakan untuk kuliah atau praktikum.
saya menyatakan bahwa abang tidak
atas adalah sangat sempitnya waktu yang dimiliki mahasiswa untuk kegiatan akademis.
menggunakannya, tetapi saya menangkap
nada emosi dalam tulisan abang). Kalau seandainya (sekali lagi seandainya) pihak pe!'guruan tinggi kurang terlibat dalam 'menjual' lulusannya, mengapa tidak lulusan itu sendiri yang berusaha 'menjual' dirinya sendiri. (ini mungkin cuma sekedar slogan seperti yang abang tulis, tapi tolong lanjutkan membaca surat ini). Abang menawarkan alternatif, yaitu mengelola Ex-farm kita yang 'merana' secara profesional. Good. Satu ide brilian, untuk mengubah slogan kosong melompong menjadi
i$Jiriifiiif_ljiirfi
Satu hal yang bisa kita ambil dari dua kasus di
Dalam kondisi demikian, pantaskah kita menuntut para penentu kebijakan untuk menyetujui alternatif yang abang ajukan
Bahwa pengelolaan yang profesional mem-
butuhkan modal, dan pada akhirnya mengharapkan keuntungan, atau setidaknya modal kembali. Bagai- manajadinya jika modal sudah dikeluarkan, tidak ada mahasiswayan g mau ikut serta karena tak punya waktu luang
? Rugi toh.
Sedangkan pengelolaan
1
Perkembangan Ternak Kambing di lndonesia
a o
..
...
UTAMA 2 Masalah Pengembangan dan Perbaikan Mutu Kambing di lndonesia
7
UTAUA 3 Sekeiumit Tentang Ettawa di Kaligeding UTAMA 4 Penggolongan Etawah di Kaligesing UTAMA 5 Hati - hati memilih dan membeli kambing Etawa UTAMA 6 Sekilas lentang Domba Priangan
14
CERT*IN
Yang tercecer dari seperempat abad Fakultas Petornakan Unsoed Pumrokerto TEKNOLOGI 1 Teknologi Bio Reproduksi untilk meningkatkan kwalitas pembangunan peternakan di lndonesia .... TEKNOLOGI II Pemeliharaan ayam tanpa bulu t
Lepas dari n:asaiah-masalah di atas,
TERNAK. Unit ini mungkin r:i;;,i.n mengawali era baru di Fapet tercinta, karâ‚Źne laiam unii ini, laboratorium Fen'.:iiaar; l'eir:nr teiiibat langsung dalam memi:ir:binp *,:,i membina mahasiswa anggotanye. Tidak han.va se*aia teoritis tetapi juga secara pr';r.ttis. t3*herap* jenis ternak sudah disilpkan urrir:k iligrinzkrrr dalam praktek. Ternak-teirr:i : :ir-r akan rjikerlr;ria oleh mahasiswa anggi:la *enqer'r demikian, para ansgi:,ia akan urencepat pelajaran (teori) dan penq::lanii'n (*ra|:ii+ki tambahan. Saya tidak berharao b+,,vak cjengarr KPT, tetapimudah-rnudahan lab-lair lain yang dimiliki Fapet Unsoed meiigikuti larrgir;i: ;'.i.
Kl:'i
Demikian surai ini saya suoairi sarnpai
disini. Apabila yang saya tulis di atas banyak salahnya, maka kesalah;:rn itu !:*rsr:mber rjari diri saya sendiri, Tapi jika tulisan ini atJa benar;-rya :irir lain, sumberkebenaran itu adalah yang Maha Benar.
zAINAL
A
HDthl 1 732iPr"
SURAT TERBUKA BUAT CAPRA Salam lestari
!
Capra Yts, Sekarang usiamu sudah 14 tahurr usia yang
$isl:IQ* & El-_4"
EDITORIAL sURAT PEMBACA
UTAMA
?
Apa jawaban kita jika pihak pimpinan fakultas menanyakan kesiapan kita ? Satu hal lagi.
untung.
17 ..21
LABORATORIUM 1 Llmbah Pertanian Pakan Ternak Buminansia ._ zt TABOHATOBIUM 2 Brr.rcellosrs Penyakit menular pada ternak ... .. ?5 LABORATORIUM 3 Peran Reproduksi dalam pembangunan peternakarr di lndonesia .............., 26 TAXTIS PHAKTISI 1 Force ivlolting. Metode dan Kegunaannya 31 Sexing Bekisar Umur sehari .. .. JJ
PETERNAKAN POLITIK Mengapa diperlukan UU Pakan Ternak ...... 34 PETERNAKAN EKONOMI Tinjauan pemasaran Hasil Unggas Nasronar '1( PETERNAKAN ORGANISASI Kemah kerja Mahasrswa Peternakan lndonesia {i S;.:rribarrya Nusa Tenggara Barat ....... 37 PETERNAKAN PEMBANGUNAN 1 Peternak siap tinggal landas ............ 3a PETERNAKAN PEMBANGUNAN 2 Pingsar Unggas Nasional 3t PETERNAKAN PEMBANGUNAN 3 Strategi pembangunan peternakan rakyat ilalam fokus perbaikan perekonomian ( Tinlauan dan Telaah kebijskan psmbangunan peternakan dalam Pelita V ) PETERNAKAN PEMBAhIGUNAN 4 Kawasan lndustri peternakan sebagai alternatif pembacg,.rnat peternakan berwawasan lingkungan 43 PETERNAKAN PEMBANGUNAN 5 Upaya meningkatkan kwalitas daging sapi bali .., 44 LINTASAN
ta
KEHLING 1 Fakultas kita yang njawani KERLING 2 Demoralisasi atau pembodohan mahasiswa
48
SURVEY
Fapet Unsoed dimata mahasiswa baru
.....
PANTAUAN 1 Menyoroti Kebutuhan Konsumen Broiler Drrnasa Mendatar;g
WARTA
iil
1
Wisuda daftar Januari 1992
WARTA
c+
2
Wisuda,'daftar Mei 1992
..
56
mulai menginjak remaja untuk manusia tapi rasanya sudah cukup dewasa untuk sebuah organisasi. Usia 14 merupakan awal gejolak remaja, tetapi untuk Oapra gejoiak tersebut sudah pernah dimula! (betul 'nggak ?), tinggal meningkatkan menjadi aksi yang nyata. Capra Yts, Sorry ya, bukan saya rnarah atau kesal, curna
saya prihatin dengan kondisimu.
Karnu kelihatannya kokenggan untukberdiri, enggan untukberlari di muka, apa kamu masih terielap
dengan nikmatnya hidup ? What wrong . .
.
ltu
ditelapkan Surai Keputusar"r Dekan Fakultas Peteri.iakan Nornor 66lPT 30"H4.FPV|/1991 tentan g Petunjuk Pelaksanaan Penyeiesaian Studi Akhir Program Sl (,Akademik) Fakultas
aneka ksgiatan Cilingkungan sekitar
Pada tanggai 26 Juii 1991 telah
Feiernakan linseed. JuklaK ini penting
diketahui oleh mahasiswa
terutarna
mahasiswa yang clalam tahap penyelesaian studi akhir. Oleh karena iii.r melaiui mediaaspirasi "Husbandry" ini, kami menginformasikan
kepaoa saudara bahvra Badan Pei"wakilan
???
Dunia kepecintaalaman sekarang makin kompleks lho
!
Sekarang sudah bukan ,iamannya lagi kita untuk sekedar huna-hura naik gunung atau jalan-jaian di pantai (untuk iefreshing 'nggak apa-aoa). Sekarang yang dibutuhkan adalah berjuang untuk mewujudkan komitment klta terhadap iingkungan.
Dalam kcndrsi lingkungan yang semaKin
memprihatinkan ini dibutuhkan suatu karya nyata baik berupa pernikiran maupun "aksi" untuk mempertahankan kuaiitas iingkungan kita (kita'nggak nrau khan kalau dikutukanak cucu kita kalau liiigkungan menjadi "bubrah")"
ilerrggi:ndulan hutan bakau
pereemaran Kaii TaPak di p
Dari BPM
en ge mba ng an /pe
r! u
di
Cilacap, $emarang,
as-
an pariwisata Eatilrraden, pembangunan Fl-TN di fu4uriaadalah rnasaiali- masalah
yang buirih $entuhanffru, tetapi kapan kita pernah mendisiiusi-
kannya, kapan kita pernah berbuat, kapan
irjahasiswa {BPti1) mempunya!,luklak
tersebut. Apabila ada mahasiswa yang ingin mengetahui atau rnemfoto-copy, hubungi sekretariat BPM (alamat : Karangwangkal 64 Pwt),
Tiatur Lukito Ketua Urnurn EPM Itu -
itu Saia
'?!
Dengan Hormat, Pertama sekali, $elamat dan sukses ciengan terbitnya Husbandry secara rutiniias. namun dart beberapa kali ierbitan saya mencoba menyirurak beberapa arlikei yang ternnuat dj
Kreatif :rernang, iapi ada kecenderungan penulis artikei hanya
daiamnya.
monofton, artinya hanya didominasi oieh beberapa mahasiswa (maaf, pengurus - pen
),
nah apakah hal lersebut
drsebabkan
mahasiswa kita kurang aktif berkirinr naskah
atau ada tapi kurang menyasar'
?
Saya berharap alasaR iersebut dipublikasikan,
??"t....
rrntuk kemudian kita ber"anjak
kamu banyak "problem", banyak ma;alah, banyak kesukaran yang dihadapi untuk mevrujucikan komitment awal kiia. Capra, kamu banyak memiliki sumber ciaya
membenahinya. Bravo Fapet tercinta ..........
Saya
tahr.-i
yang eukuo potensiai, tapi kapan sumber daya itu karnu gunakan seeara eptimai ? Kamu
banyak nremiliki anggota yang notabene mahasi swa, adaiah
itu sudah merupakan
sumber
untuk
terima kasih. Hormat kami,
AGUS SI.'BARSONO 1653 / Pt r'$KS'86 Kr.JLlAH, PHAKTIKIJM, LN.ilAN OAN
IIARI MINGGU
daYa yang berharga atalj memang mahasiswa (anggeta) sekarang enggan berbuat sesuatu
merupakan hal yang wajar bagi mahasiswa
uniuk lingkungan ? l(alau nremang begttu sudah saatnya bagl kita untuk berkaca
yang berlangsung dari hai'i Senin sampai hari Sabtu. Namun, persoalannya menjadi
sehingga kita bisa rnena - jamkan Visi, misi dan orientasi kita. Capra Yts, Tadi malam saya bermimpi bahwa Capra Pala Fapet Unsoed dianu- gerahi gelar sebagai
jinak diatur dan digunakan seoptimalnya, tentulah sudah memacjai untuk kegiatan yang bersangkut paut dengan rangkaian
Kuliah, praktikum
dan
ujian
'lain' jika semua itu terjad! di hari Minggu. Haii - hari yang iersedia (kecuaii hari Minggu ),
"Pendekar Lingkungan", sebagai pe.luang lingkungan oleh i'nasyarakat. Ini leblh
matakuliah yang ada. Tapi, nrengapa hari Minggu yang seelianya untuk acara lain masih harus ejilibatkan i:ntiik kegiatan yang
yang resmi-resmi yang terkadang hanya
rutin dan se- ma ? Apakah perlu penambahan hari - hari !ain, sehingga satu minggu bukan tujuh hari melainkan sepuluh atau iimabelas hari ? Tampaknya kalau oi'ang menginginkan dernikian, mereka haruslah merombak seluruh sistem yang telah tercipta.
menggernbirakan saya, daripada diberi gelar simbolik sehing ga kehilangan makna (kadang-
kadang lho Capra Yts,
!).
Masih banyak yang harus kita perbuat, masih
banyak yang harus kita bicarakan, rnasih banyak yang harus kita pikirkan. Berbuatlah diwaktu kamu masih bisa berbuat, berkatalah kamu kalau tidak bisa berbuat, dan berpikrlah kalau kamu tidak bisa berbuat dan berkata. Semoga kita bisa bekerja untuk kebahagiaan sebanyak-banyak orang. ' Tetap Lestari Dari yang pernah berialan bersamamu
I
IBENK.
4
Dengan kebijaksanaan yang diterapkan di Perguruan Tinggi ( atau yang sederdjatnya ), yang dikenal dengan SKS nya, ,!eias perubahan mendasar telah mempengaruhi kondisi kampus, penghuninya
beserta kehidupannya. Kampus
yang
dahulunya begitu sensitif terhadap masyarakat di sekelilingnya, agaknya semangat seperti
tampak adanya gejaia rnengendor. ktengapa demikian ? Taruhlah ,'nisal, jikalau mahasiswa disr.;rrrh memil ih antara rnelakukan kampusnya atau menger.iakan praktikum, kuliah dan ujian padahaN keduanya bersamaan
walrtunya; yakni hari minggu. Manakah yang ia pilih ? Memiiih kegiatan yang diadakan di masyarakai berarti, ia dinyatakan tidak hadir ( absensi kcsong ), nilai ujian ( sisipan ) kosong atau bahkan bayang - bayang yang menghantui Bagaimana jika ia tidak hadir, padahal absensi plaktikum 100%? Ataukah ia rnenempuh rutinitas kegiatan kampusnya,
tapi bagaimana dengan pendekatan dan pembauran terhadap masyarakat dan
lingkungan sekeiilingnya ? Hai- hal yang serupa itu, bila dibiarkan terus, agaknyq akan menrnrbuikan gejala yang tidak menguntungkan. llungkin sekali, akan terjadi komunikasi yang kaku dan renggang. ivlaka
muncui anggapan yang menyatakan
-
rnahasiswa sekai'ang banyak yang tak mau tahu dengan rnasyaraiiat dan iingi<ungannya. Agaknya sikap apatis cenderung mencnjol.
Hari l'4inggu yang memang
sudah
merupakan jadrvai vang diperhitungkan untuk dimanfaatkan dengan kegiatan ;iang tidak rutinitas dan moncion aleh kebanyakan orang, begitu pula dengan mahasiswa. Orang akan men'.rberi 'ani khusus' pada minggii akhir. Sudah barang tentu, kesempaian ini akan dimanfaatkan sebaik - baiknya dengan setiap hal yang bersifat lain dari hari - hari sebelumnya. Pada umumnya mahasiswa akan melakukan kegiatan yang bersifat non akademis. Entah itu berupa kegiatan yang bertujuan rnencari suasana segar sebagai ikut iagi kegiatan kemasyarakatan, beribadah, menarnbah pengetahuan dan pengalaman lain atau hai - hai lain yang sesuai dengan keperluan dan kepentingannya masing - n':asing. Kalaulair pada hari yang 'khusus' itu. mahasiswa masih harus melakukan kegiatan dan pekerjaan yang sama dengan hari - han
lainnya, dan mahas!swa harus rnengikuti keputusan yang teiah Citentukan oleh 'sebelah pinak saja', tanpa rasa be.tanya - tanya apakah ini yang dinamakan susana Demckratis ? Apakah mahasiswa dijadikai: anak, anak'oenurut dan pendiam '? Apakah jadinya nanti dengan sebutan yang disandangnya sebagai ageni ci chane ? Sepertrnya ada sesuatu yang 'iain' yang iersernbunyi di balik ini semua. Apakah ada barl::ng - bayang taring yano tajam dan menakutinya? Kiranya,
rangkaian kegiatan rutinitas dan senada i kuiiah, praktikurn dan ujian) perlu pertimbangan yang lebih jauh bagi semua pihak yang terlibat. p. . Budi.,89 SKS Fakultas Peternakan - Unsoed
PERKEMBANGAN TERNAK KAMBING DI INDONESIA TZ ambino meruoakan hewan perlama Ka, Ilytng
didomestikasi, dipelihara manusia untuk memproduksi daging, susu, kulit dan bulu. Domestikasi telah dilakukan sejak' tujuh ribu tahun sebelum masehi di daerah pegunungan Zagros yang sekarang merupakan perlcAtasan antara lrak dan lran. Menurut sejarah, kambing hidup pada jaman Pligcene ( 1 - 2 juta tahun yang lalu ). Pada jaman Neolitik ( tiga sampai enam ribu tahun sebelum. masehi ) kambing merupakan hewan yang penama kali dijinakkan, yaitu pada saat manusia mulai mengalihkan usahanya dari" berburu menjadi bertani ( bercocok tanam ). hal itu terbukti dengan adanya penyebaran domba dan kambing yang telah jinak ke beberapa bagian dunia
pada jaman Neolitik.
Kambing termasuk ordo Artiodactila, famili Bovidae dan genus Capra yang tersebar luas di seluruh dunia. Sedangkan Klasif ikasi
kambing adalah sebagai berikut Kingdom Phylum
:
Animalia binatang ) Chordata (bertulang belakang
Classis
Mamalia
binatang
menyusui Ordo
Ungulata (binatang berteracak
)
Sub Ordo
Artlodactyla ( ber teracak genap )
Famili
Bovidae (binatang memamah biak ber-
-
tanduk rongga ) Caprlnae Capra Genus Genus Capra dibagi menjadi lima spesies, yaitu ( 1 ) Capra lbex (2) Capra pyrenaica (30 Capra caucasia (4) Capra Hircus dan (5) Capra falconeri. Dalam perkembangannya Capra ibex, Capra caucasia, dan Capra Pyrenaica tidak berhasil Sub famili
didomestikasi. HUSBANDRI NO.
6 TH,IV/
Kandang bagian dalam ( Fcto
Penyebaran Kambing Asal susul kambing yang ada dari spesies
sekarang berasal
kambing liar yang terdapat diAsia kecil, Persia dan Sekitarnya. bangsa kambing jinak yang ada sekarang merupakan keturunan langsung pada pembentukan bangsa kambing di asia kecil. Bangsa - bangsa kambing
diAsia Tenggara adalah keturunan kambing liar yaitu Bezoar dan
Markhor, akan tetapi di Asia Tenggara yang paling dominan adalah yang berdarah bezoar. Menurut sebuah sumber, capra hircus merupakan keturunan bezoar.
Dalam perkembangan selanjutnya penyebaran kambing yang
disebut kambing piara, dari Asia Barat menyebar ke arah timur melalui dua jalan utama. Yang pertama, dari
Persia dan Afganistan melalui Turkistan menyebar ke Mongolia atau Cina Utara yang terjadi sekitar 2000 tahun sebeltrm Masehi. Yang
kedua, yaitu ke arah anak benua lndia melalui Kyber Pass yang terjadi sekitar 2000 tahun sebelum
:
Husbandry
)
masehi. Kemudi:n dari anak benua lndia, kan'lbirig piara rti: menyebar
ke Pulau Jawa,
Sumateta,
Kalimantan, Sulawesi, Philipina dan
Jepang. Karnbing
-
kambing
pendaiang tersebut akhirnya menjadi
kambing asli dil.rilayah yang baru" Lebih lanjut dinyatakan pula bahwa
kambing asli indonesia dikenal dengan nama kambing Kacang yang tersebar di pulau - pulau di lndonesia terutarna Pulau Sumatera dan Puiau Jawa.Sedangkan sebuah sumber menyatakan bahwa ternak kambjng yang ada. di lndonesia
terdiri dari kambing Kaeang i kambing Jawa ), kambing Etawah ( Jamnapari ), kanrbing Marica dan kambing Gembrong. Berdasarkan tujuan produksidigolongkan menjadi empat golongan, yaitu tipe perah, tipe potong, tipe mohair dan tipe ganda. Lebih lanjut dinyatakan bahwa bangsa kambing yang banyak
nya kambing dapat
dipelihara para petani ternak di lndonesia khsusnya diJawa tengah antara iain :
1992
5
leblh lebar. Perlumbuhan bulu pejantan loblh lebat. Pola warna pada umumnya kombinasl antara hitam, putih dan coklat, pola warna tunggal Jarang dUumpal kocuali hitam. Bobol tubuh dewasa 40 -70 kg dengan produksi susu satu sampai dua liter per hari. 3. Kamblng PE (Peranakan
Eta-
wah ) Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing Etawah dengan kambing Kacang. Bobot hidup kambing PE dewasa berkisar antara 32 kg. Sifat dan penampilan terletak antara sifat dan penampilan tetuanya.
37
Kambing di lndonesia sangat
Arah garis punggung menukik
potensial unluk produksi daging dengan waklu yang tidak lama, juga
1. Kambing kacang Kambing kacang adalah kambing asli Indonesia dengan bobot tubuh dewasa berkisar antara 20 -30 kg. Daun telinga pendek dan berdiri tegak. Pejantan maupun
betina bertanduk
dengan
pertumbuhan tanduk yang kurang subur. Panjang tanduk pejantan 10
cm
sedang pada yang betina delapan sentimeter. Jarak antara kedua pangkal. tanduk tiga senlimeter. Peilumbuhan di sekitar dagu, sepanjang garis leher dan
juga diharapkan produksi susunya. Ciri -ciri kambing Etawah antara lain profil cembung pada bagian muka, daun telinga panjang dan lebar. Paniang daun telinga 25 - 40 cm
potensial untuk produksi susu dan
kemungkinan untuk masa yang akan datang potensial untuk produksi serat ( fletcher, 1984). Tujuan utama
beternak kambing didaerah tropik
dan subtropik adalah
dengan lipatan memanjang dibagian memproduksi daging. tengah daun telinga sedang lebamya 7 - 14 cm. Pejantan maupun betina bertanduk (7 - 25 cm ). Gelambir kulit terdapat sepanjang bagian bawah leher, gelambir pejantan
untuk
punggung lebih panjang dibanding pertumbuhanbulu pada bagian tubuh lainnya ( untuk pejantan ), Warna pada umumnya hitam dengan variasi
pola warna lain coklat dan putih atau kombinasi dari warna - warna tersebut.
2. Kambing Etawah Kambing Etawah berasal dari lndia dimasukkan ke lndonesia pada zaman penjajahan Belanda. Nama lain dari kambing Etawah adalah jamnapari. Pemasukan kambing Etawah ke lndonesia dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas kambing yang setain dagingnya 6
Arah garis punggung agak datar ( C ) ( Foto
:
Husbandry
)
Mf,AsALA,"Xfl PruNGMMBANGAN ITAN PEBBAII'AN NffiT#,ff S{,AITIffiTNG DI INNONESIA Oleh : AGUS EKO SAPUTRA4' besar dari ternak kambi'ng ad'alab Pengemba.pe!!il.rs. petewesaktaw truerupa'kan
daging' Faktor kegiatan yflre,g wxetad.wkwreg pewtbwngu**n. menyokong kebutuban faktor apa yang 'nenx'pengarubi ter-rrnk kamhiNeg terseba.i At sebEfrtb ruperba'ikan kambing d.anesia d.nN Sae*w*tra, -{ar.r)fl, Swl.awesi perkembanga'n da'n snmpfli Ti.nruv - Ydxsear. -And,il y*ng cackup di Ind'onesip" iry-I aktor - {aktor y:ing rytern - cian daya reproduksinya. teritama Beternak kambing memang il{ membudilg_. pengayunr perxe;nbengan dan penyaxit menular, usaha pedanian sudah, tetapi bagaimana perhraikan kari';bing Ciantarair;va r:ya rnemerlukan waktu yang lama, acjaiah sikap pettsIl'ak, iumiati biaya yang hresar.Ternyata p-enyakit Femetcngan ternak, penyakit, ternak mJsih merupaxan masalah sur::iler bitrit, biaya inr,restasi dan utama bagi petani peternak kambing. ,3,n. ^ iiii: . i=.t telah diuraikan
seperti
dayakan dengan sebaik - baiknya dalam artidn mendapatkan untung sebesar-besarnya masih diperlukan
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan beternak'
sebenarnya masalah pefigetahu- didepan bahwa ternak kambing juga dan perbaikan rnutu pengembangan aij p*iani rlalanr arti h'jas pada berperan sebagaisubstitusiproduksi kambing di lndonesia merupakan kambing hal iniSerartijumlah ,*r1!r,nfiya !*blh sertrpit riaripada daging. "Jipotong dan saling kornplek yang masalah Apabila Oanyif luga. yeiig s*i:ariisrye.. Ilalanr kearlean yang mempengaruhi' berlarut-larut iJ*r-rikian i*i. **i:enarnya hanyak keadaan ini dibiarkan p*iani ::ang d*6;at menir:gkatkan rnaka populasiakan menurun secara Bagaimana beternak yang rar: *temp*r*r:lki usai"la ta;rinys, dratis" diperoleh selama hidup ternyata yeitu bii: mer':getailui ea!'.*i-iya Dilain pihak usaha menunjukan interaksi yang nyata sekaiigus r:r*nga,*tps, l*Ii?!"-qi pengenibangan ternak kambing dengan sikap peternak terhadap y;airg !*bih bai+t. Vdala.*p::.-: betnydk i*inint* masalah makanan ternak, rencana pengembangan usahanya. peternak 1'ang berpii'"ir '"j.u-ono!ily karena makanan ternak merupakan hal yang agak bertentangan yailu rninderj " rla'?u:'i karena t:f: berkesinambungannya ::: saingan bagi penyediaan makanan tidak kondisi ,,&fiU P;has, filereKa nranusia baik secara langsung pendapatan dari usaha ternaknya, nampaknya engs&n unIuK maupun secara tidak langsung, keeilnya nilai pendapatan dari usaha trerkemfrarlli disamping itu rendahnya mutu ternak dan berbagaifakor lain yang Pengalar,ran diin
Sej*lan
de
ilq;rn r';roriva.si,
sifat
irijauan piXan ternak, produksi yang mengakibatkan penggunaan hasil tahun dan diluar segala perhitunEan. atas tidak n:erata sepanjang -
i";saha ter,*ak h*rgerait searah usaha' Namun deltgai: m*iii,ali s,i$e{t'Eiig. i";1<;tivasi kepadatan yang tidak merata kelangsungan dengan kaitanya dalam demikian dalam seseo!.ang axar: tâ&#x201A;Źreern:in *aiam merupakan masalah dan teknologi penyebaran ini. ternak sifat usahi yar:.g dijaianiriya. Dengan penyediaan makanan adar:y6 rfiotif eks:i*m!, sifat 'rsaha akan iere,orong tu*f1lt _r-1,ip .n,,.fif-f1?.^Ji[:1fi![::xlil kame;'siai eialam arti nternperolen daoat dirasakan ?. Hal ir be'iernak
pxti;**: *s':1?'?;;; ilf# ;s.lx,mt*:*fu.|*l li*i"nhirrg di Indonesia mefelthaj?
il:3,r*:ltfifltrii:ffiiffii rn,::f,T, lfi:''fli#::
faicor inilah yang dapat mendorong Tatalaksana beternak teriraknya. han5r6 *"n?.91'_",I::11 keinginan untuli beternak secara kambing perlu mendapat perhatian. sambilan saja, y.eng etrpefttinghan kornirsial. Apakah usaha pemerin- jalan pintas yang dapat ditempuh l'-l*ha tah nremberi bantuan kredit adalah memperpendek selang arjalah usaf:a kurang tlagii{l peterriakan kambing sudah beranak. Hal ini untuk mencapai usaha ternakrya ':lei'tsiliennya dlperhaiikan, hal - na! ;1iia1t keseimbangan antara jumlah 1,a,19 n,eneapai sasaran ? dianiaranya merlqhambat pruduksi * -. ,. kelahiran. Penurunan populasi
lain unfuk
Ju.u"ur"n
Masa!ahr pengembansafi ffiif;f:;'nTr,,l,ifio'"n 0"131 iainn,/a actalah xeruu1111 pemerinrah pertu *uninJxlixl;
i913a
Konsekuensi
ternai\.
yilq
dapat be^ipa
*ffi?l3"Ll-Ii;l
ken:*r'n-e*tan produksi daging, HU1--lBAt']Ufil
l.iil
i-: -l-t.l
i'11
/
isgt
:ilsu
f:#*f:lFnro,"i'T'#:X !ar"
til-i.:ao.
oleh ketidakseimbangan diatas'serain itu perru li:'l',:'.:'o'tperaturan pemerintah
ffi;inf
"*f,.U#iU
Bersambung
ke hal
10
7
DT T(ALIGMSIITG Untuk mena,mpilkan perkembang{rn rurninansia kecil khususnya kambirug.' pada edisi kr,;li ini d,ita,mpilkan soso/c ternak d.u:i guna yalmi ltambing Ettaua. Agar lebih aleurat maka Husbandry melalcukan i
lndonesia ternak kambing
merupakan temak rakyat yang
banyak dipelihara oleh masyarakat di Pedesaan, terutama dipulau Jawa
reportase
dari sentra kambing Ettawa di
n Kaligesing.
P
Kabu
p ate
kalangan walaupun jumlahnya relatif lebih sedikit dan juga bukan merupakan kambing asli lndonesia. ,-Kambing tersebut dikenal dengan nama kambing Ettawah atau disebut juga dengan Jamnapuri yang berasal
dari lndia. Dibanding dengan bangsa kambing lainnya yang terdapat di lndonesia kambing Ettawah memiliki keunggulan - keunggulan sehingga
untuk memperolehnyapun
tidak
mudah. Kalaupun didapat dengan
o
rej o, te p atny a di Ke c u,mat an
Berihut adalah hasil liputan tim reportase Husbandry yang dirungkum oleh
Hari
Sunaruto
asset dasar perkennbangan karnbing di lndonesia yang dinrulai sejak awal abad ini warisan penjajah Belanda.
ettawah
dan Sumatera. Namun pada masa sekarang ini terdapat jenis kambing yang sangat dikenal oleh berbagai
urut
Seiara!q.
termasuk pada saat ini sudah ada
angkutan umum smpai di pusat Kecamatan.
Sekitar tahun duapuluhan pemerintah koionial Belanda menjadikan Wilayah Kaligesing
Pada laman Belancla ciaefah Kaiigesing seperti iuga daerah yang
sebagai tempal untuk pengembang-
Pedesaan memiliki kelebihan Potensi
didatangkan kambing etawah murni langsung dari lndia. Dan tentu saja telah dilakukan study kelayakan
lain hanyalah sebuah
tanpa
apapun. Dengan toPogra{i Yang berbukit - bukit karena memang
an kambing etawah. Ketika itu untuk 'penempatan ke daerah
termasuk dalam jajaran pegunungan seribu maka pada masa itu daerah
tersebut, mengingat bahwa sampai
Kaligesing termasuk daerah Yang
berkernbang dengan cukup baik di daerah Kaligesing dengan budaya
tak
mudah diiangkau walauPun jarak dari kota Purworeio tidak terlalr.r jauh, yaxni hanya sepultrh kilometer untuk rnencapai ihukota kecamatan. Untuk men*aPai daerah
sekarang kambing
etawah
beternak kambing yang konsisten. Walaupun pada masa itu belum ada
"claerah pengembangan ternak
pedesaan yang mengarah kepada
mudah belum tentu kambing tersebut memiliki kemurnian seperti yang
kita harapkan. Pada masa sekarang
ini kambing etawah merupakan ternak yang merniliki prestis tersediri di kalangan pelernak kambing. Akibat lebih lanjut adalah tingginya nilai
jual ternak tersebut
dibanding
dengan produk yang dihasilkan ( daging dan susu ). Untuk lebih memahami dan mengerti. secara jelas kita dapat mengamati langsung
disentra kambing etawah didesa
-
desa wilayah Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo.
Tim reponer yang telah terjun
langsung ke daerah tersebut memperoleh banyak masukan tentang perkembangan ettawah dewasa ini. Hal ini disebabkan oleh daerah Kaligesing yang merupakan
Betina Etawa Golongan
A ( Foto Husbandry )
HUSBANDRI NO.
I
6 TH,IV/
1992
MIL IK peternakan moderen namun di wilayah tersebut mulai ditanamkan
nilai - nilai peternakan moderen.
salah satu nilai yang
tertanam
adalah recording kambing etawah secara resmi. Sejak awal dimulainYa usaha pemeliharaan kambing etawah di daerah tersebut, Pihak Pemerintah Belanda telah memberikan perhatian
secara khusus, dengan menempat
kan mantri hewan untuk membina peternakan kambing etawah. Di samping sebagai tenaga Pembinaan
kesehatan luga bertindak sebagai
pembina untuk tatalaksana peternakan kambing secara
s
*r;;li:-i=,.;,:,..:
keseluruhan. Oleh karena itu dengan
terhadap perkembangan peternakan'
cording untuk mengontrol kemurnian
Perkembangan.
keturunan yang dihasilkan dan sistem recording tersebut tetap berlangsung sampai saat sekarang ini.
llmu yang diperoleh
sejak
perlama menerima droping etawah ternyata diturunkan oleh pendahulu
kepada generasi
Bulu - butu
instansi Yang berlanggung lawab
Perkembangan lebih lanjut adalah terciptanya sebuah sentra kambing etawah yang dilokalisir, dalam arti bahwa daerah Kaligesing ditetapkan daerah khusus untuk pengembangan kambing etawah. Salah satu kebijaksanaan yang
peternak berikutnya, terutama metode pencatatan keturunan. Prawiromargono, mantan Kepala Desa
diletapkan adalah mengatur distribusi penyebaran oleh Dinas peternakan setempat. Menurut aturan yang
Kaligono Kecamatan Kaligesing
kambing etawah harus sepengetahuan pihak dinas. Hal ini bertujuan untuk mengawasi dan mengontrol
menuturkan bahwa satu nilai yang telah tertanam pada pemilik etawah
adalah bagaimana dapat meneruskan tradisi pemeliharaan kambing etawah murni, mengingat
sekarang ini lebih
banyak
berkembang peranakan etawah yang dimanipulasikan sebagai etawah.
Ketika memasuki
masa
kemerdekaan penanganan kambing etawah tetap menjadi perhatian
pemerintah lndonesia melalui pemerintahan setempat, dengan menempatkan tenaga mantri hewan
berlakU, untuk mengeluarkan
perkembangan yang ada.
Sejak pemerintah mulai memperhatikan perkembangan ternak khususnya kambing, kambing etawah menjadi primadona untuk peningkatan mutu genetik. Kambing etawah ini memang mempunyai keunggulan sebagai ternak dwiguna yakni penghasil daging yang bagus dan mampu pula memproduksi susu dalam jumlah yang cukup banyak menurut ukuran ruminansia kecil. Selain itu ada salu keunggulan
ditingkat kecamatan. Dan sampai sekarang ini Dinas Peternakan yang sangat menentukan yaitu Kabupaten Purworejo tetap kambing etawah cocok untuk melakukan pembinaan selaku dipelihara di daerah tropis. Untuk HUSBANDRI
NO 6
TH. IV/ 1992
;..u
yang menutup paha ( Foto Husbandry
sendirinya ada nilai lebih dalam sistem pemeliharaan dibandingkan dengan peternakan rakyat pada umumnya. Selain tatalaksana pemeliharaan diberikan sistem re-
)
peningkatan mutu tersebr:t eiawah digunakan untuk meningkatkan mutil kambing kacang sehingga akhirnYa terbentuk bangsa baru yang disebut Peranakan etawah { PE) atau disebut pula Jawarandu.
Sebelum Pemerintah kolonial
Belanda mendatangkan kambing etawah dari lndia di Kaligesing sudah terdaPat karnbing Jawa (
kacang) seperti iuga daerah -daerah lain dipulau Jawa. Ketika kambing etawah telah datang ke sana kambing kacang tetap dipertahankan keberadaanya, sehingga Pada masa itu populasi kambing terdiri dari dua
bangsa, kambing etawah
kambing kacang.
dan
WalauPun
demikian campurnya dua bangsa tersebut tidak menimbulkan dampak negatif terhadaP kedua bangsa
tersebut. Dengan berbagai pengertian yang telah tertanam
pada masyarakat maka kemurnian
etawah tetap terjaga
samPai
sekarang walauPun telah berganti generasi para PemiliknYa. Sedangkan kambing kacang telah meningkat mutu genetiknya berkat persilangan dengan kambing etawah. Pada saat sekarang ini
kambing kacang sudah tidak lagi dijumpai diwilayah Kaligesing karena
telah berubah menjadi Peranakan
peternakan. Sebagai analogi, di negara yang telah maju jenis karkas
akan diklasifikasi menurut kualitas sedangkan di negara yang masih berkembang seperti lndonesia hampir tidak ada pengklasifikasian kerkas. Jelaslah bahwa secara tidak
sadar budaya yang telah turun
temurun tersebut secara tidak sadari ternyata merupakan aset yang cukup
berharga bagi pembangunan peternakan.
satu hal yang membanggakan adalah belum adanya program untult hal tersebut namun masyarakat yang sebenarnya cukup tradisional mampu membuat langkah - langkah petern
Etawah (PE). Dalam kejadian ini yang muncul adalah peningkatan mutu kambing kacang dan tidak ada
rakyat
Husbandry
)
banpres peternakan terjun langsung ke Kaligesing untuk pengadaan kambing Peranakan Etawah (pE) yang dipergunakan untuk proyek
penghilangan bangsa kambing etawah sebab populasi karnbing etawah tetap ada walaupun tidak
tersebut.
sebanyak kambing Peranakan eiawah ( baca : peng- golongan
bing etawah yang relatif baik di
Etawah di Kaligesing ).
Dengan adanya pengakuan
sebagai sentra pengembangan karnbing etawah daerah Kaiigesing semakin dikenai oleh masyarakat peternakan khususnya peternakan kambing. Pemerintah dalam hal ini juga memberikan pengakuannya. Dalam program - program yang dicanangkan pemerintah Kaiigesing punya peranan yang cukup besar walaupun tidak banyak masyarakat yang mengetahuinya. Sangat sering terjadi pejabat pengelola pengaciaan sambungan dari
hal
Budaya penneliharaan kamdaerah tersebut merupakan laktor penentu seperti lelah terurai diatas. Budaya beternak yang mereka menentukan produk lernak yang ada. Sepandangan secara visual
terhadap ternak kambing, masyarakat peternak telah
menggolongkan pandangan visual
dalarn beberapa kategori etawah menurut kemurniannya, dari kategori
A
sampai dengan kategori D. pengkategorian I penggolongan tersebut secara tidak langsung
menyiratkan tataiaksna yang mengarah pada kemajuan usaha
moderen dalam usaha beternak. Kenyataan ini sebenarnya dapat dipakai sebagai acuan untuk langkah- langkah selanjutnya bagi program pengembangan peternakan,
bukan hanya upaya produksi akan
tetapi juga penanaman
Dalam hal pemasaran setiap penjualan kambing etawah untuk yang masih murni selalu diberikan pengantar tentang catatan record-
ing. Dengan demikian
pembeti
mengerti tingkat kemurnian kambing yang dibelinya. Namun untuk ternak semacam itu harus pula dirogoh kocek yang lebih banyak, sebab
bagaimanapun ternak tersebut mempunyai nilai yang lebih tinggi dengan dijamin oleh kaftu recording. Untuk ternak dengan performan yang sama dpat pula berharga lebih rendah jika tanpa ada catatan recording yang berarti dijual bawah tangan.
7
Untuk lebih rnernantapkan hal ini diperlukan penyuluhan dan pengawasan yang baik.
Untuk mengurangi angka kematian ternak akibat penyakit perlu pengadaan program vaksinasi dan pengobatan serta kontro! yang baik dan teratur.
Eagi peternak yang rnemiliki
Bantuan kredit jangka panjang telah ada untuk membantu
kamning daiarn jumlah banyak periu pe!'lEaturafi produksi ternak yang di
yang
sesuaikan dengan penyediaan pakan
dikembangkan lagi.
rnauputl sltuasi pasar.
peternak kambing
perlu
Dengan
Semoga dengan pengembang
teknclogi yang cul<up mudah dapat dibuat " maRusia beranak " dengan
an dan perbaikan mutu kambing, dapat lebih ditingkatkan lagi
penggunaan hai'ganya.
obat yang
rnurah
produktivitasnya. ( Penulis adalah mantan anggota BPM / 9EMA FAPET UNSOED Th. 1e85 - 1e8e ) 1
HUSBANDRI
10
budaya
beternak secara maju.
NO 6
TH. IV/ I992
PENGGOLONGAN ETAWAH DI KALIGESING Dalam perkembangannya di Kaligesing, terjadi berbagai kegiatan, breeding oleh para peternak. Dengan adanya droping ternak unggul tersebut telah memacu masyarakat di sna pada masa itu untuk meningkatkan kondisi ternak mereka. dibandingkan dengan ternak yang telah mereka miliki ada perbedaan yang sangat nyata, yakni perbedaan antara kambing kacang dengan kambing etawah.
Walaupun telah ditekankan untuk tetap memurnikan kambing elawah, namun tidak dapat dipungkiri
terjadi kawin silang diantara kedua jenis kambing tersebut. Akibat tindakan tersebut akhirnya dihasilkan kambing campuran antara etawah dengan kacang yang pada saat
ini disebut dengan peranakan etawah. Dan untungnya tindak lersebut bukanlah tindakan
didapatkan berbagai peranakan Varlasl Membengkak karnbing etawah dengan berbagai Dalam kurun waklu yang ciri - cirinya. cukup panjang mengakibatkan Satu hal yang patut dicatat adanya peranakan etawah dengan adalah tidak adanya kambng kacang karakteristik yang bermacam murni lanpa campuran etawah di macam. Dari yang masih terjaga wilayah tersebut. Dapat dikatakan mutu kambing lokal telah ditingkatkan dengan datangnya kambing etawah.
Selain itu kambing etawah juga masih tetap terpelihara secara murni.
Hal ini terjadi karena
pemakaian
kambing etawah untuk persilangan tidak dilakukan begilu saja tanpa ada perhitungan. Pada setiap pemakaian kambing etawah untuk
sebagainya. Akhirnya dalam perkembangannya masyarakat pe rs ilang a n s elalu d ilaku ka n melakukan klasif ikasi terhadap pencatatan sehingga perkembang- kambing etawah di Kaligesing. annya selalu terkontrol. Sebuah tindakan yang tidak dilakukan oleh peternak lain di
sekarang
lndonesia.
Pengelompokan ( klasifikasi
tersebut dilakukan
global dalam arti dilakukan oleh semua peternak. Masih banyak peternak yang sadar untuk tetap melestarikan kemurnian kambing etawah, hal ini terutama dilakukan oleh peternak yang tingkat sosial
meningkatkan
maka ternak dengan klasifikasi lebih
tinggi akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Dampak lain yang ditimbulkan adalah adanya penipuan terhadap calon pembeli dengan menyebutkan golongan yang lebih tinggi dari yang seharusnya. Hat ini terutama dilakukan terhadap calon pembeli gelap(ilegal ), yang ini lebih sering terjad karena untuk transaksi
pernah
mengalami persilangan dengan kambing kacang. Fenomena tersebut memang dapatlah dimaklumi dengan adanya berbagai tingkat sosial ekonomi yang ada di dalam masyarakat.
Selain itu disebabkan pula
secara resmi keuntungan yang ) relatif
oleh
tidak meratanya pemilikan kambing
diperoleh penjual ( peternak
etawah pada masa itu. Peternak
lebih sedikit.
yangtidak memiliki kambing elawah punya keinginan pula untuk memiliki kambing yang bermutu bagus.Jalan pintas yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan persilangan. Oleh karena itu sekarang ini diKaligesing HUSBANDRI NO.
6 TH.IV/
nilai jual
)
untuk ternak
mereka. Selain itu juga untuk mengontrol mutu kambing etawah yang dihasilkan. Dengan adanya pengelompokan / penggolongan
ekonominya cukup mampu. Dengan demikian sampai saat ini masih ada
etawah yang belum
kemurniannya sampai dengan yang telah tercampur oleh darah kambing kacang. Karakteristik yang bermacam - macam tersebut akan membingung kan para pengamat etawah di sana memiliki karakteristik yang sama, yakni telinga terkulai menggantung, muka cernbung dan
Betina Etawa Golongan A ( Foto Husbandry )-
Dengan variable - variabel yang cukup mempengaruhi dalam pemeliharaan seperti tersebut di atas para peternak mulai melakukan penggolongan terhadap populasi ternak mereka. Untuk hal tersebut
1992 11
dldasarkan pada tlngkat kemurnlan
ereh belakang eehlngga tanduk
yang
nampak mâ&#x201A;Źlokat kekepala. Gelambir akan nampak dlsepanJang baglan
dlllhat dari karakterlstlk
nampah, penggolongan terdlrl darl
Bulu - bulu panjang yang menutup paha baglan belakang cukup panjang dan.monutup seluruh pormukaan baglan belakang karena tumbuh cukup lebat, sama dongan
empat kategorl, yaknl kategorl A, kategorl B, kategori C dan kategori
bawah lehar,
Jadi menurut masyarakat peternak diKallgeslng yang mereka anggap dengan etawah hanyalah yang tormasuk golongan / kalegorl seperi di atas. Apabila karakteristik yang
acuan adalah bentuk tubuh. Golongan A. memilikl tubuh yang ramplng dengan tubuh bagian
yang terdapat pada golongan A.
belakang yang lebih tinggi dibanding
dengan kambing Kacang. Setelah persilangan ters6but dilakukan perbaikan dengan menyilangkan
D,
Clrl laln yang dlpakal sebagal
Golongan lni terjadi dimulai dengan persllangan antara Etawah
nampak tidak termasuk dalam keempat golongan di atas maka mereka tidak memasukkannya ke
bagian depan sehlngga seakan akan menungging.
dalam kelompok etawah.
Karakterlstlk golongan B. Ciri - ciri untuk golongan ini sama dengan golongan A, namun mengalami berbagai degradasi ukuran dan bentuk. Untuk membedakan dengan golongan A
ditimbulkan oleh kambing kacang.
dibutuhkan pemahaman dan kelelian terhadap golongan A sendiri. Secara sepintas kedua golongan ini tak nampak perbedaan, dan untuk memahaminya perlu ketelitian.
.dengan Golongan A akan nampak
Karakterlstlk golongan A Yang dapat disebut sebagai golongan A adalah kambing etawah
dengan kualitas paling
tinggi.
Menurul penuturan peternak yang memiliki jenis tersebut, golongan ini
belum tercampuri oleh
darah
kambing jenis lain ( kacang ). Pada
saat sekarang ini jenis
tersebut terdapat dalam populasi yang paling kecil dan dimiliki oleh tokoh masyarakat yang pemiliknya secara turun temurun. Dapat dikatakan bahwa pemilik yang sekarang adalah
ahli waris dari pemilik
etawah
generasi pertama.
Untuk golongan ini memiliki ciri - ciri seperti yang ada didalam buku tentang kambing etawah yakni prolil yang cembung pada bagian
muka, daun lelinga panjang dan lebar. Panjang daun telinga
Pada golongan B bentuk muka sama dengan golongan A,
sekali perbedaannya. Golongan C di Kaligesing inilah keadaan yang banyak kita lihat diberbagai daerah yang menyatakan memiliki kambing
etawah. Memang
untuk
yang
Kaligesing
di
setara dengan yang terdapat
pada pangkal daun telinga yang melekat pada kepala. Untuk mengamalinya perlu dilakukan pe-
Golongan C memiliki muka yang cembung sepertijuga golongan A dan golongan B. Kepala bertanduk
rabaan pada bagian tersebut, sebab untuk diamati dengan mata secara
dengan permukaan kepala namun tidak
.cukup. Perabaan dilakukan pula terhadap daun telinga,
visual tidaklah
yang akan terasa lain
bila
dibandingkan untuk golongan A.
Untuk beberapa sampel ternak nampak ada sedikit perubahan arah, yaitu ada jarak diantara
dengan permukaan tanduk yang sejajar dengan kepala walaupun tidak begitu kentara. Gelambir masih tetap ada
dalam keadaan baik golongan
A.
seperti
bentuk tubuh juga
hampir Sama dengan golongan A, yang dibentuk permukaan tapisudut pertumbuhan tanduk. Tanduk akan punggung relatif lebih kecil. selalu tumbuh dengan arah mendekat ke permukaan kepala ke Performans masih tampak ramping.
12
Golongan C bila dibandingkan
yakni sudah terlihat benjolan tulang rawan
permukaan kepala
ini adalah arah
C
terletak pada performans,
sempurna seperti kulit pisang. Pada bagian yang melekat pada kepala
golongan
Karakteristik golongan
disebarkan di beberapa keadaannya
Bentuk tanduk masih sama dengan golongan A, dengan arah yang mengikuti permukaan kepala.
tidak tampak benjolan tulang rawan. Lipatan daun telinga nampak lemas sekali dan jika diraba juga terasa lemas. Pejantan maupun betina memiliki tanduk. Ciri utama untuk
dengan etawah, Pada akhimya akan timbul perlormans yang mirip etawah namun bila diamati secara cermat akan nampak degradasi yang
cembung. Panjang daun telinga dan ukuran masih sama. Perbedaan
mencapai 30 - 40 sentimeter dengan lipatan memanjang dibagian tengah daun telinga dengan lebar sekitar 7 sampai 14 sentimeter. Ciri utama dalam hubungannya dengan telinga untuk golongan ini adalah telinga
yang tampak menggantung
secara terus monerus
-
dengan arah sejajar
melekat di permukaan kepala. Telinga
menggantung
dan daun
telinga
masih nampak berlipat. Pada pangkal daun telinga nampak benjolan tulang rawan dan lipatan daun telinga agak kaku dan lipatan tidak terlalu dalam. ukuran panjang daun telinga lebih
pendek dibanding dengan A dan B, sekitar duapuluh lima sampai tigapuluh sentimeter. Tidak didapat yang memiliki panjang daun telinga sampai dengan lebih dari tigapuluh sentimeter. Bentuk tubuh pada punggung-
nya sudah tampak agak
datar
karena pebedaan antara tinggi tubuh bagian depan dan bagian belakang tidak terlalu banyak. Ukuran tubuh tidak ramping lagi, tetapi agak lebar sehingga nampak Bersambung ke hal 24 HUSBANDRI NO,
6 TH.IV/
1992
UTAMA
HATI .HATI MEMITIH DAN MEMBETI
KAMBING ada masa sekarang ini kambing etawah banyak menjadi perhatian masyarakat untuk daPat dikembangkan lebih lanjut. Telah banyak diketahui keunggulan yang dimilikinya. Selain pertumbuhan karkas cukup baik, kambing etawah
mampu memproduksi susu samPai dua liter per hari, sehingga daPat digunakan untuk memberikan tambahan gizi pemiliknya. Dengan semakin terkenalnYa
kambing
ini
sehingga tingkat
permintaan cukup tinggi dalam arti bahwa pemilik etawah tidak Pernah
mengalami kesulitan Penjualan
dengan harga yang cukuP tinggi. Perkembangan kambing etawah pada akhir - akhir ini sudah cukuP luas, hampir disetiap daerah dapat diketemukan kambing ini. Akan tetapi untuk lebih memperoleh kambing dengan kualitas yang terjamin perlu kita melihat langsung ke sentra pengembangan kambing etawah. Salah satu pusat Pengembangan yang berjalan sejak puluhan tahun
yang dikembangkan
secara
konvensional oleh masyarakat peternak adalah di Kaligesing Kabupaten Purworeio. Disana memang punya keunikan tersendiri
dalam pengembangannya, yang tidak dimiliki oleh daerah manapun di lndonesia dalam mempertahankan
kualitas. Salah satunya adalah dengan melakukan penggolongan ( baca : Pengolongan Etawah di Kaligesing ).
Apabila kita akan melakukan
pembelian hendaknya dibekali dengah pemahaman tentang kambing etawah. Banyak kejadian pembeli terlena dengan penggolongan yang telah dilakukan peternak di
sana. Dengan mudahnya pembeli yang belum berpengalaman akan tertipu oleh penyebutan klas oleh penjual. Tidak jarang lerjadi peternak HUSBANDRI NO.
6 TH.IV/.I992
ETTAUTA hal
menaikkan klas untuk meningkatkan
peternak, walaupun
dinaikan satu tingkat di atas yang sebenarnya. Untuk klas D dapat saja mereka katakan klas C.
dinas terkail, peternak enggan
nilai jual ternaknya, biasanya
Kejadian tersebut sangai mungkin terjadi, karena untuk golongan C dan D recording tidak dilakukan. Pengontrolan terhadap mutu hanya didasarkan pada karakteristik yang nampak. Dengan demikian petemak dapat bertindak
ini bertentangan dengan aturan yang ada. Untuk melaporkan ke instansi/ melakukan disamping terlalu repot juga harus membayar retribusi yang bagi mereka berarti pemotongan
yang tidak mereka kehendaki. Akhirnya yang tedadi adalah
jual beli secara gelaP,
tanpa
sepengetahuan instansi yang
untuk kepentingan laba. Salah
berwenang yakni dinas Petemakan. Pembelian secara tidak resmi sering terjadi diluar hari pasaran. Keadaan
yang paling menguntungkan. Selain
etawah diKaligesing.
oleh peternak.
untuk pejantan sekitar duaratus ribu
seorang peternak secara jujur akuratnYa mengakui bahwa golongan C dan ini menyebabkan tidak kambing keluar distribusi data golongan D merupakan komoditi
harganya yang paling mudah Pembelian secara langsung dijangkau oleh para pembeli, untuk klas C adalah sekitar seratus permainan klas dapat dilakukan lima puluh ribu rupiah untuk betina Lain halnya dengan golongan A ataupun B, karena pada golongan A selalu disertai dengan catatan recording. Oleh karena itu tidak mungkin menaikkan klas B menjadi klas A untuk transaksi secara resmi. Sedangkan untuk pembeli secara tidak resmi dapat saja terjadi
rupiah lebih. Untuk klas C sering dilakukan manipulasi dengan
penipuan dengan menaikkan
golongan B menjadi A. Apabila hal ini terjadi yang menangelung beban adalah pihak pembeli, karena tidak ada jaminan mutu genetik.
Pembellan tldak resml. Mekanisme pembelian yang
sah adalah melalui pasar hewan setempat yang akan dilakukan pencatatan distribusi kambing etawah asal Kaligesing oleh instansi setempat. Namun hal ini dirasakan peternak mengurangi nilai jual ternaknya karena harus memberi komisi pada makelar dan juga retribusi yang harus disetorkan. Dengan demikian mereka lebih senang apabila ada pihak yang membeli secara langsung ke
Betina Ettawa Golongan C ( Foto Husbandry )
bersambung
ke hal
42 13
TENTAI''IG DOMBA PRIANGAhI Oleh
:
Triana penghasil daging yang dikonsumsi ataupun sebagai ternak tabungan,
karena para peternak di daerah Garut berpendapat bahwa pemeliharaan Domba Priangan adalah merupakan pekerjaan yang turun -temurun yang dilatar belakangi sebagai hobby terutama sebagai
domba aduan, atau umumnya kita sebut sebagai " Adu domba " yang merupakan pertunjukkan yang sudah
terkenal di daerah
itu
dengan
menampilkan domba jantan Priangan terpilih sebagai kontesnya. tentunya
dalam kontes akan terpilih domba janlan Priangan yang memiliki sifat - sifat unggul, misalnya tanduk besar, kuat, melengkung kebelakang
berbentuk spiral, pangkal tanduk
r,ffi Domba Priangan
kanan dan kiri hampir bersatu.
di Penas Magelang
BEBERAPA KEUNTUNGAN TERNAK
DOMBA PRIANGAN
I':T :11":, il:' 3'i:,s:ffi adalah suatu kewajiban, dimana
Dffi
domba itu sendirimerupakan bagian
dari ruminansia kecil
yang
mempunyai pemanfaalan cukup besar bagi kehidupan manusia, yang dapat difungsikan sebagai penghasil daging ataupun woll. memang populasi domba dilndonesia, kususnya di daerah Jawa Tengan relatif belum merata, hal ini
dikarerakan para
peternak mempunyai presepsi yang berbeda mengenai daging yang dihasilkan antara kambing dan domba. Dengan
bertambahnya populasi rakyat ln-
donesia dan
meningkatnya
permintaan akan protein asal hewani,
tidaklah cukup
jika kita
menEandalkan pada
hanya pemenuhan
ruminansia besar,
yang
PERKEMBANGAN TERNAK DOMBA
Domba sudah lama dikenal luas sebagai ternak budidaya di
Garut
dalam pemeliharaannya mempunyai
beberapa macam keuntungan,
lndonesia, sekalipun sampai saat ini asal- usulnya masih belum terlacak secara pasti, tapi menurut para ahli, bahwa domba Priangan adalah domba yang merupakan hasil keturunan silang antara iiga bangsa domba Merino. Dimana domba Priangan ini pada jantan jarang ditemui domba yang mempunyai
bobot badan tinggi, dan domba mempunyai ciri khas
antara lain
-
untuk dapat
memanf aatkan ruminansia kecil yang mampu ikut
usaha ternak domba sebagai penghasil daging tak ada kesulit
an, karena domba tahan haus.
pada
-
yang
sifat hidup berkelompok.
-
yang
dimanfaatkan secara optimal untuk
14
-
Jawa Barat terutama daerah Garut, Ciburuy, dan Cirebon. Sayangnya
presepsi antara domba dan kambing.
Ternak domba merupakan salah satu jenis ternak yang cepat dalam hal peftembangbiakannya, dan dalam waktu dua tahun bisa beranak tiga kalidan sekali beranak bisa melahirkan sampai
dua ekor.
lndonesia yang sebagian besar populasinya banyak kita jumpai di
ternak domba belum
Mudah dalam penggembalaan, karena umumnya domba memiliki
bermacam -macam, dari putih, hitam,
berperan dalam pemenuhan gizi masyarakat, dengan mengurangi
Ternak domba Priangan mudah beradaptasi terhadap berbagai
lingkungan. Di lndonesia yang
coklat atau warna campuran. dirnungkinkan dengan pemotongan Domba Priangan ( Domba terus - rnenerus akan menurunkan populasinya. Oleh karena itu Garut) initelah lazim diternakkan di bagaimana langkah kita selanjutnya
:
terletak didaerah tropis inipun
membedakan dengan domba lain yaitu mempunyai daun telinga yang kecil dan agak meruncing, atau ada yang tidak mempunyai daun telinga sama sekali. Dan domba Priangan
ini mempunyai warna
Domba Priangan ( Domba ), seperti halnya domba lain
Keuntungan dari produk daging yang dihasilkan, karena daging domba merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani, yang diperlukan manusia
dapat
untuk pemenuhan gizi.
-
Bersambung ke hal 34 6 TH. IV/ 1992
HUSBANDRI NO.
YANG THHCHCER DARI SEPEREMPAT ABAD FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED PUNWOKERTO akultas Petemakan []niuersitas .t'enderr.tl Srrcdirman berusia tebh dceri 25 tctlttut sejak rnu.lcti mengadakan clcin u1saya seiauh martci usal-ta * ""r**,"...,,"_. akrifitasnjta -,.-. telab dilakukan ".--::-._..^-:...;_ ":. :. ..-;,,_".,-.. sebagai bagia'n dart unsur penclidik,*t bagi rncisyarakat untuk menyiapkan alumnin y-a clalam mengbaclapi kebutuhan masyarakat ata.s sentuban tanlan alumnusrtl'a clengan bekal dan modal gemblengan di almarnater Fakultas Peternakan. Redaksi mencoba ni.enelusur bal tevsebut.
I'
r,
Berdasarkan Surat Kepurtusan Menteri Perguruan Tinggi dan llmu Pengetahuan tanggal 3 Desember 1965 No. 275 Tahun '!965 tentang Pendirian Fakultas Peternakan, maka dimulailah aktifitas Fakultas Peternakan UNSOEn berlang*ung. berbagai hambatan cian iantangan
silih berganti untuk
rnenja.*ikan
pelajaran dan perbaikan untuk rnasa - !'nasa berlkutnya.
Tujuan Pendidikan pada Program Akademik (S1) adalah :
1. Menghasilkan sarjana yang ber
tersebut tidaklah mudah banyak fakt*r serta elemen - elemen yang meneiukung untuk tercapainya tujuan. Juga sebagai indikator seberapa jauh usaha mencapai tr"rjuan tei'sebut perluiah di pakai standar yang cukup representatip dan l"ra! ini ternyata juga tidaklah mudah dicari standarnya, tetapl paiing tidak sudah dilakukan usaha pendekatan ke arah tersebut.
Berbicara tentang indikator keberhasilan Fakultas Peternakan menu!'ut Dekan Fakultas Peternakan lr. Djoi<o Adisuwirjo, MS menyatakan
3
:
jiwa Pancasila, memiliki integritas
paling tidak ada
dan wawasan ilrniah yang luas, memiliki kepekaan sosial dan ra-
individu dari masing - masing alumni;
sa tanggung jawab dalarn menye
lesaikan tugas keilmuan maupun
tugas sosial
;
2. Menghasiikan sarjana yang nnemiliki kecakapan dalam penguasa
an dan (aiau ) penerapan ilrnu ilmu peternakan dan ilnnu - ilr:lu lain yang terkait ;
3. Menghasilkan sarjana yafiE
nie-
miliki kepedulian secara langsung
maupun tidak langsurig terhadao pengembanEan peternakan.
Apakah tujuan tersebut dicapai dan bagairnana
Civitas Academika
sudah usaha
untuk
mewujudkan tujuan tersebut ? Ternyata untuk mencapai tujuan HUSBANDRI NO. 6 TH.IV/ 1992
aspek
(a)
Alumnus, meliputi kemampuan
(b) Dosen, meliputi kemampuan dosen dan (c) Mahaiswa, melipuii keseimhanEan antara ilmu dan kegiatan / pengabdian. dari hal te rsehHt marilah kita coba penelusuran dimulai. Pertarv-ur-
tentang alumnus, memang
seannJainya dirnisalkan sebagai rnesii"l atau pabrik maka produk dari
mesin ie!"sebut dapat
diketahui
kualiias dari mesin
yang
merighasilkan produk tersebut atau jika hal ini sebagai padanan dari
Fakuilas Peternakan
sebagai
lernbaga pendidikan maka kualitas dari Alurnnus dapat dipakai sebagai
salah satu indikaior dari kualitas lemi:aga yang menghasilkan.
walauBun produk iuga dipengaruhi
dari bahan dasar ( mahasiswa ) y::g^"T,",'1":: 0133, angket tersebut ( dari hasit'-:?1X ffi;;;. baru 19Q1 t 1992 yang dilaksanakan saat penataran diketahui bahwe sekilar olo mahasiswa yang rnasuk fakilltes peternakan Unsoed merupd$idi"l
piiihan ke 2 ) juga
harus
diperimbangkan.
Data dari Bapendik menuniukkan bahwa alumnus peternakan Unsoeci
tidak hanya bekerie di bidar:g
Peternakan tetapi jusa disektor non peternakan, sedangkan menurut PD
I Bapak Djoko Santoso, SU menyatakan pantauan tentang Alumnus dari fakuitas Feternakat'l sulit dilakukan secara baik karena sebagai salah satu informasi pada
saat temu alumni tidak
semua alumnus dapat menghadiri kegiatan
tersebut karena yang
datang hanyalah yang sudah bekerja dan
informasi tentang alunmus yang tidak datang atau tidak terdata sulit diperoleh informasinya. hal inilah yang juga perlu menjadi perhatian bagi mahasiswa yang ada sekarang untuk memberikan informasi kepadd Almamater yang sudah mendidiknya agar arus informasi dapat tetap berjalan dan jalinan hubungan dapat terus diusahakan apabila lulus nantinya. Tetapi diakui oleh PD I bahwa alumnus yang bekerja dibidang Peternakan sedikit dan justru yanE bekerja di luar bidang peternakan lebih banyak. Paling tidak usaha sudah dilakukan
dari pihak Fakultas
untuk
mendekatkan pada alumnus yang berkualitas antara lain menurut PD
I yaitu melakukan
pelaksanaan
disiplin disemua bagian baik aparat pengajar, administrasi maupun 15
mahasi$wanya ; monorlma maoul(an"
masukan darl alumnus; memhentuk
tim monltoring ycng monilai
keberhasilan Fakultas Peternakan Unsosd balk mahaslswa maupun alumni ; kunjungan ke parusahaan untuk menyompurnakan kurikulum
dan bekaltan dengan kurlkulum tentang râ&#x201A;Źncana pengembangan monJadi 4 jurusan di fakultas Peternakan,
Kedua tontang Dosen, apakah terutama kemampuan mendidik mahasiswanya menjadi mahasiswa yang mempunyai kemampuan intelektual yang baik. Dosen sebagai salah
sudah mencukupi
satu faktor yang besar pengaruhnya
bagi pembentukan
kepribadian - usaha
mahasiswanya Usaha
peningkatan kemampuan dosen
dilakukan dengan pengiriman
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik 52 maupun 53 dengan harapan kemampuan kemampuan dosen lebih meningkat dalam rangka
membentuk mahasiswa yang
berkualitas yang dengan sendirinya dapat menghasilkan alumnus yang
berkalitas pula. Apakah dosen
-
dosen yang ada sudah berkualitas semua, tidaklah mudah menemukan
jawaban tersebut karena harus mendekati benar ltepat. Usaha usaha untuk mendapatkan informasi
yang terbaru tentang disiplin ilmu yang digeluti sangatlah perlu untuk ditingkatkan agar nantinya mahasiswa Fakultas Peternakan Unsoed tidak terlalu ketinggalan akan ped<embangan. ilmu yang
dengan lP yang tinggl dan buku saja, tstapl harus dlbekali dengan Bengetahuan dan pengalaman gelama kullah kata bapak Dekan, Hal lnl fuga dlslnggung oleh PD ilt Bapak lr, Machfudln Budlono, MS bahwa mahaslswa yang biasa menjadl ketua panltla ( mlsalnya ) pada akhlrnya akan mampu mongelola orang dl mana ia akan boke$a kelak, Secara umum dapat dikalakan bahwa mahasiswa yang menglkuti kogiatan akan dapat pengalaman tentang mongelola
manusia paling tidak rekannya
sendiri dan minimal dirinya sendiri ( tentu saja tidak yang hanya ikut ikutan saja tetapi tidak tahu apa dan buat apa ia berkegiatan ). Dapat diatur.
harus dldukung oleh
dapat dicapal,
. Kadang kita lupa bahwa betajar adalah untuk membuat pintar diri kiia, keplntaran tidak hanya didapat dengan membaea saja (dalam arti sâ&#x201A;Źmpit ) tetapl segata aktifitas kita kalau kita mau mengorti adalah merupakan belajar. Gelar kesarjanaan adalah merupakan efek
dari belajar yang kita lakukan dan merupakan pengakuan dari masyarakat. Masyarakat lebih mengharapkan penerapan dari keilmuan yang kita miliki dan
kita sudah berkualitas seperti tujuan pendidikan datam Tujuan pendilJikan
kemahasiswaan melalui Garis besar program yang harus dibenarkan,
?
menurut Aris Teguh Wibowo sebagai
Akademik 51)
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan pada periode yang sama dengan BPM 1989 - 1992
belajar lagi ( 1805)
sangat cepat dalam dekade terakhir,
dilakukan dengan memberikan wadah bagi mahasiswa yang
tidak tertinggal dari informasi akan inovasi - inovasi di bidang ilmu
mempunyai minat berkegiatan dalam unit - unit kegiatan yang ada. Untuk
pengetahuan mutlak diperlukan yang tentunya harus puta diikuti dari komponen mahasiswanya itu sendiri.
melalui kegiatan - kegiatan yang positif dan beemanfaat.
Memang untuk menjawab kita masih harus banyak
n
, "4Y,# ft t{1..
membentuk daya nalar mahasiswa
Ketiga dilihat dari mahasiswanya.
Usaha dan upaya mengarah
Usaha kearah itu antara lain dengan memberi pengarahan - pengarahan kepada para mahasiswa di awal
menuju satu tujuan agar Alumnus
yang dan menunjukan
kuliah bahwa keberhasilan seorang
Peternakan mempunyai kualitas
yang dihasilkan dapat berkualitas fakultas
yang diakuioleh masyarakat secara
Lf
L
HUSBANDRI
't6
semua
komponen yang ada dalam Qivitas Academika Fakultas pelernakan. Tanpa adanya dukungan dari semua elemen yang ada mustahil akan
Menurut Catur Lukito ( mantan pengembangannya bagi kepentingan ketua BPM periode 1989 - 1991 ) masyarakat secara luas, hal inilah Alumni yang berkualitas adalah __yang nantinya akan dinilai oleh alumni yang memiliki pengetahuan \ masyarakat apakah Fakultas dan ketrampilan. Pengetahuan dalam peternakan Unsoed sudah arti pengetahuan dan ketrampilan. berkualitas. Pengetahuan dalam arti mampu mengaplikasikan ilmu dan tehnologi 4pgka! Fakultas Peternakan dalam suatu realitas. Juga memiliki UNSOED dalam usianya setelah pribadi yang mantap dan mandiri melewati angka 25 dengan serta memiliki tanggung jawab pendekatan indikator - indikator kemasyarakatan. usaha yang tersebut dapat dikatakan berkualitas? dilakukan BPM sebagai wadah jawabannya adalah kita kembalikan aspirasi bagi mahasiswa yaitu kepada diri kita sendiri apakah mengarahkan kegiatan - kegiatan sebagai mahasiswa dan alumnus
untuk itu keaktifan dosen untuk
mahasiswa tidak hanya dicapai
umum, Keberhasilan usaha tersebut
NO 6 TH IV/
1992
rrrworocl Bto nDpnoDul(itl unrrrru( ilElYIlrGI(Afl(AN KUALITA$ PETEn TAKAN Oleh
:
I'I IIril'ONESIA
Prof. Dr, lr. Christian Soenario, Ms
ffiifto*" [tt!Ls]u
-mbale satu ahun 1992 ini fahultas Peternahan [Jniuersitas Jenderal Soedirman guru besar bar:u yang merupakan alumni pertama fahultas peternakan Unsoed, yaitu Prof. Dr. Ir, Ch. Soinaijo, MS. berihut ini adalah naskah orasi ilminlz pengukuhan, guiubrsa, pad,a d,ies natilis (Jnsoed, bulan Januari lalu. prof. Dr.Ir. Ch. Soenaryo, rnS. -menjadi
giru
besar ke empat fakultas peternakan setelah Prof. tnasa emeritus. (Red )
Dalam Garis ' Garis Besar Haluan Negara (GBHN)tahun 1988 dinyatakan bahwa Pembangunan pertanian yang mencakup pertanian
tanaman Pangan dan tanaman perkebunan, Perikanan, Peternakan
serta kehutanan diarahkan Pada berkembangnYa Pertanian Yang maju, efisien dan tangguh. Tuiuan pembangunan Peilanian ini adalah
untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, peternak dan nelayan, memerlukan lapangan keria
dan
kesemPatan berusaha,
prasarana
dan sarana
serta
kemudahan untuk mendaPatkannYa bagi Pembangunan Peternakan. di negeri ini. Dari langkah - langkah ini, befiagai masalah yang timbul antara lain :- PenYediaan berbagai jenis ternak yang bermutu genetik unggul
dan mutu Produksi ternak
Yang
rnemenuhi standar gizi kebutuhan
dan permintaan bagi konsumen, baik u ntuk kebutuhan dan
permintaan didalam negeri maupun untuk luar negeri atau untuk ekspor' pakan ternak berkualitas' menyerap
tenaga keria, Pembinaan
Para Peternak
menunjang Pembangunan industri serta meningkatkan eksPor.
pengusaha Peternakan / dalam arahan mewuiudkan
Peningkatan Produksi peternakan terutama untuk
moderen dan PeneraPan teknologi
memenuhi kebutuhan Pangan dan gizi, terus dilaniutkan melalui usaha pembinaan daerah - daerah produksi
peternakan Yang
ada -
serta
perusahaan Peternakan tepat serta merangsang
Yang
industri
peternakan rakYat
dengan
koPerasi
meningkatkan Peranan serta keikutsertaan usaha swasta. Langkah - langkah
mencaPai tuiuan
tersebut adalah HUSBANDRI NO.
untuk Peningkatan PenYediaan
6 TH.IV/
sena disalurkan lewat Bank " bank ( Pemerintah malipun Swasta ) #en Koperasi. Penyediaan berbagai ienis ternak unggul bagi usaha pelernakan rakyat perlu mendapat Perhatian,
karena harga ternak bibil ur"rggu! tersebut belum terjangkau o!eir [eternak / Petani khusirsnYa Ci pedesaan ; sedangkan Pedesaan. memiliki Potensi Yang tinggi bagi usaha ternak.
Dalam kaitan PenYecliaan berbagai ternak bibit unggul,
pengembangan usaha Peternakan yang moderen, efisien dan tangguh serta mamPu merangsang indulstri yang mendukung Peningkatan kualitas Pembangunan Peternakan serta bed<aitan dengan kemaiuan
{ pesat llmu Pengetahuan dan yang mendukung Pembangunan 'Teknologi, antara lain sangat peternakan Yang moderen dan effisien. DisamPing itu, masalah permodalan dan Pemasaran hasil yang didukung oleh kebilaksanaan lecara nasional sangat menentukan
daerah produksi baru. Sehubungan dengan ilu, perlu lebih ditingkatkan upaya . keberhasilan peningkatan kualitas pengembangan dan Pemanfaatan pembangunan peternakan.di negeri teknologi tePat, baik untuk ini. permasalahan permod'alan dan meningkatkan iumlah maupun mutu pemasaran, PenyeraPan tenaga ternak, Pemeliharaan kesehatan kerja dalam usaha Peternakan dan ternak, PenYuluhan dan Pembinaan pembinaan Pengusaha Peternakani serta PenYediaan saran dan peternak serta PenYediaan ternak prasarana dan Pemanfaatan limbah jenis unggul ( genetik maupun pertanian. Perhatian khusus perlu produksi ternak ), sebagian telah dlberikan kePada Pengembangan ditangani dengan baik oleh
pengembangan daerah
Drh. R. Dianuar rn'emasu'ki
pemerintah dengan mengikut
sertakan Pihak swasta
dan oleh
pelaksanaannYa ditangani Dinas - Dinas Yang terkait serta dilakukan secara terpadu bekerjasama dengan Pihak swasta
diperlukan penerapan TeknoloEi Bio
-
Reproduksi
( Blo -
TechnologY)
ReProductive
dalam
sektor
pembangunan Peternakan di negeri ini.
Teknologi Bio
-
ReProduksi
merupakan teknologi maju ( canggih), baik dalam Penerapan Teknologi
dan llmu Pengetahuan
maupun
dalam Penggunaan berbagai alat, untuk merekayasa genetik sesuatu
hewan (organisme ) sehingga daPat diciptakan bentuk kehidupan hewan
yang berkeunggulan secara genetik
maupun {enotiP sesuai
Yang
dikehendaki. Pada akhir-akhir ini dilaPorkan Yng mengejutkan mengenai transf ormasi
beberaPa Penemuan
1992
17
t
tiku* rpenclt yang dapat moncapai hasitkan pada tikus, kelincl dan bopot trtbdrh* dua kall llpat bobot domba" tubuh rqtaqn #emula dengan cara 6..-r.. hewan L-.,._^ transgenik ;;ilJike^Ifuionl.. -
potonsan
hewan yans direkayasa o.iir-.}lur - rn-;i[ri:ncfi;( Dfr;i merupakan genetik uniuk menghasilkan v*s''U*r.r'd O-ii-rpr.irr-ili. r,.i :::1* fenotlp yans dikehendaki. e;rr-;ffi,';il, rfir.Jrlr,-v..i :i1Y dihadapi seorang .trri- l*r"i,"ri I:i1tip hewan tersehut dlperoleh tlg9:1* t t genetik,
te
rutamaha ninsrap ;o
n
-
gâ&#x201A;Źn yang nermanraaj,;;'ilfin";;n spsci6$ lain, tatu
gl
1?191L,-^l" mlkroinjoksl potongan 1., DNA ^t yang mengandung kode genetik kedalam ovum s6sar yang tetah dibuahi.
;;rffirik;il;; h;;;;.'-l;;r; sehingga dapat diwariskan seeara kedatam DNA
Didalamtoknologitrhnsgenik,
martap dari generasi ke generasi. karena pronukleus ovum segar
l yalg
s e, a n jui n v? g h tTflJ:5:ff#Ur1?it:Tilili:l ? li?I: bahwa DNA b1:^. tersebut oaLm in vnro (tvF). sebetum i
rne.nghasilkan
sit! .
diekspresikan secara.mantS!-?:]l,
di dalam jarinsan DNA rekombinan hasil sejumlah
1:Pr1^H:11
.1.1::ptl1l pT:PigA_l:"
penvarnbungan
kembali.P.tllgll:
Jif.XrX",
tVF,' ova donor
Jirnatangtan dahutu invitro ( tVC). iliixroinlersiporonsan DNA kedatam sigot oiraruxan pada 24 jamsetetah i."jirr"rl , yaitu saar pronukteus pionrxresu rampak jetas di datam
l,":T4.,','J,-'iir"riqiil:::*i*H,J;Aigl,llf:mX
[l}iHfrmencit, dengan..lrf, tikus perubahan bobot tubuh 1y",1 tikus transgenic ( Transgenic-, _ tllr:l] yang dihasilkan memberl,brltiYlng meyakinkan *n9-._11i,,
Ja-tam tuba Fauopii saturan Lirooutrsi ketinci atau domba
5 hari ( hingga btasrocyst ie-rtentux) atau dapar juga tangsung
.-.Lr,
"d11y: oitirn.r* ke hewan resipken dengan potensi vans mLnggunaxan teknik rransrer embrio 1:1111--,y-lj:l penerapannya, untuk meningkaikan ;;;, Dlasa'
produksi ternak. xesuritin" rirr" Embryo splitting mengandung dalam ieknik trans{er gen pada mengelompokkan sel- sel dari arii ruminansia adalah sulitnya melihat pronukleus ovum ; hal ini telah satu embrio pada stage morula (40 berhasil ditanggulangi dengan -70 sel per morula), kemudian sel mikroskop interference - contrast (:r - sel tersebut ditumbuhkan dan rutltuk ovum kelinci)dan pada sapi dikembangkan embrio-embrioyang dan babi dengan sentrifugasi dan memiliki sifat - silat genetik dan cara mikroskop intederence - con- fenotip sama dengan embrio asal. Dengan menggunakan teknik transirast tersebut di atas.
$uatu cara . unruk :,ffiHi":ffiJ'j'1?*l:l.T#; ;ilil;
menshasirkan h*Y::_-:Li.T3:I: tu*oun dan berkembang menjadi adarah densan _i.airio, vrng-ioentik atau T::g.grbl|!iii populasi sel ptry-Y1^-P1T:ll x"lrn"r, seperri banssa / species penentu yang berbeda dari stage n!*rn darimana embrio tersebut sangat awal hingga berkembang . orias*r. tndustri transfer embrio ini menjadi suatu i"1i::1Y:.Piolilt] ,.ngrt menarik datam bidang nehimaera dapat dipe
ro1"1^Y,tlgii
mertransier suaiu inner;^::1113:: (lc{} kesatu btlttotfY3l]lPi:ll troffieetoderm. Tropiec{od_err-,9i: lcMr "akan tYlefP.e1l.1tk":-!3Y:
fglY"",-^l'91rj,f:..,."Iryif orrsolasl oan dlpupuk
fut?'* :Tar? rn v[ro. riewan cntmaera letan ot
iirtilptixasi embrio dengan duku ngan
frisgun.rn teknik
iln
il,4icrosurgery
texnix Mikromanipurasi embrio.
iitrx *etakukan embrio sptitting,
i",t,
oipirin satu embrio yans reilit [.r0, a. Mura- mura zona perucida embrio dibuka dan cettmass embrio
di kelompokan, misalnya meniadi dua kelompok sel. salu kolompok cell - mass embrio yang msmlllki sekitar 30 sel di transfer dan kelompok col- mass ombrio lainnya dipindahkan ko sel ovum yan tidak ovum inl dibuahl, tetapi
lsi
sebolumnya dikosongkan dan tlnggal zona pellucldanya saJa. Dengan
teknik embrio splitting lni akan di peroleh dua ombrlo darl satu embrlo.
kedua embrio ini secara genetik identik dan siap ditransplantasikan ke saluran reproduksi darl ternak resipien.
Cloning embrio atau embriyo
separation mengandung maksud pemisahan blastomere - blastomere pada stage 2, 4 dan 8 sel dari suatu
embrio. Embrio pada stage 8 sel blastomere dapat diperoleh dengan koleksi embrio dengan cara flushing
pada pangkal uterus atau ujung Fatlopii. Selanjutnya untuk memisah - misahkan blastomere maka zona pellucida dihilangkan
tuba
dengan teknik manipulasi enzlmatik. Kemudian sel - selnya dipisahpisahkan dan dibiakan hingga
tumbuh dan beftembang menjadi blastocyst - blastocyst. Blastocyst blastocyst ini dapat langsaung di lransfer ke saluran reproduksi ternak resipien. Blastomera - blastomere tersebut akan menghasilkan anak kembar ( identical twin Jumlah ternak anak kembar yang didapat dengan teknik embrio separation (pembelahan embrio dengan operasi
).
bedah atau surgical technique
)
embrio separation, karena
transplantasi nuklei
ini
sangat potensial untuk menghasilkan jumlah keturunan kembar tidak terbatas.
Laju
perkembangbiakan
ternak atau hewan dapat diketahui, dengan jumlah ternaU hewan yang lahir per populasi per satuan waktu
dalam kurun waktu tertentu. Perkembangbiakan ternak / hewan HUSBANDR| NO.
'U
)
tersebut diatas terbatas pada stage 2 - 4 sel. Multiplikasi embrio dengan teknik transplantasi nuklei ( nuckear transplatation akan lebih baik hasilnya dibandingkan dergan teknik
6
TH, IVi 1992
TMItNOLOGI sangat dipengaruhi tingkat elisiensi
reproduksi
dari
iernak
tersebut dan tingkat
/
hewan
elisiensi
reproduksi merupakan pengaruh perbanyakan antara fal(or lertilitas ternak/hewan ( jantan dan betina),
lebih rendah dari pejantan, namun betina harus memiliki fertilitas.yang normal. Penerapan teknik lB untuk meningkatkan mutu genetik temak
adalah kemampuan seekor ternak/
menghasilkan
lokal dan produktiVitasnya, terutama pada ternak - ternak milik masyarakat
hewan untuk
keturunan yang hidup, sehat, dapat
pedesaan, menghasilkan efisiensi
tumbuh dan berkembang secara normai. Rendahnya lingkat efisien
reproduksi sebesar 55,41 8, 5 persen pada sapi (Soenario,1983)dan 62,
reproduksi ini dapat mengakibatkan kegagalan bereproduksi pada temak/
515,7 persen pada kambing ( Soenarjo, 1987 ); sedangkan efisiensi reproduksi yang normal kelompok
bereproduksi pada temak / hewan
ternak betina yang di lB berkisar antara 75 dan 80 persen. Peningkatan tingkat ef isiensi reproduksi pada ternak dapat dilakukan dengan Teknik Sinkronisasi Berahi.
hewan tersebut. Kegagalan
dapat disebabkan oleh laktor kecelakaan, faktor genetik dan lingkungan (terutama nutrisi ) dan faktor interen ternak ( kelainan
anatomii organ
reproduksi,
gangguan dan fungsi hormonal, dan kerusakan saluran / organ reproduksi, seperti penyakit spesifik reproduksi akibat serangan berbagai jazat
renik ). Kegagalan bereproduksi merupakan faktor utama penghambat
kecepatan laju peftembangbiakan ternak / hewan di suatu wilayah pembangunan peternakan dan pelestarian satwa liar serta satwa langka. penanggulangan terhadap masalah ini secara elektif dan efisien adalah melalui penerapan Teknologi Bio - Reproduksi. Beberapa teknik yang tepat dalam rangka penerapan teknologi Bio - Reproduksi pada pembangunan peternakan dan pelestarian satwa liar sena satwa langka antara lain: Teknik lnseminasi Buatan (lB), teknik Sinkronisasi Berahi, Teknik Superovulasi dan Transplantasi / Transfer embrio.
Teknik lB merupakan suatu teknik memasukan ( menginseminasi kan ) sperma dari pejantan unggul ke dalam saluran reproduksi betina melalui alat pada saat optimum kawin.lnseminasi sperma pada saat optimum kawin ini sangat efektif dan efisien bagi berlangsungnya fertilisasi ( penyatuan spermatozoa dan ovum) Secara normal, sehingga HUSBANDRI NO.
atau lewat intravaginal spon (lVS).
Pemberian hormon lewat IVS
(terutama pada ternak kecil) lebih efektil dan efisien dilinjau dari segi praktis dan besar dosis pembarian
keunggulannya (genotik dan f enotip)
petemak dan atau lnseminator pada pelaksanaan lnseminasi Buatan ( lB) atau perkawinan alam ( Soenarjo, 1983). Fertilitas ternak hewan
/
mg per ekor ). Pemberian hormon tersebut dapat berupa suilikan intramuskuler atau intrauterin dan
tingkat terjadinya kebuntingan sangat
tinggi. Dalann teknik lB ini, dimanfaatkan sifat unggul dari pejantan ( genetik dan fenotip. ) sedang betina biasanya, silat
Teknik Sinkronisasi
Berahi merupakan cara untuk menggertak sekelompok ternak / hewan betina agar menjadi berahi pada saat yang hampir bersamaan, sehingga pada saat bersamaan ternak - ternak
I
hormon tersebut. saat pemberian hormon untuk menimbulkan sinkronisasi berahi pada iernak betina adalah sebagai berikut : hormon progesteron dan prostaglandin F2 - alpha diberikan pada saat organ reproduksi ( ovarium ) dalam keadaan lase luteal, sedangkan hormon Oestradiol Benzoat (dan iuga preparat estrogen lainnya) diberikan pada fase folikuler.
Teknik superovulasi diguna kan untuk merangsang teriadinya superovulasi, artinya jumlah ovum yang diowlasikanpada masa ovulasi
lebih dari normal. Ternak betina yang akan dirangsang harus sehat,
anatomis
dan fungsi organ
reproduksi normal dan fertil. Pada ternak sapi, domba dan kambing,
ternak betina terpilih dirangsang dengan penyuntikan hormon Preg-
betina tersebut dapat dikawinkan
nant Mare Serum Gonadotrophin
secara bersama - sama atau massal. Pada ternak / hewan betina yang sudah menginjak dewasa kelamin,
(PMSG) pada hari ke 9 - 12 setelah ternak berahi. Dosis penyuntikan hormon PMSG 4-8 lU (pada sapi
imbangan kadar hormon kelamin
dan kerbau) atau 16-20 lU (pada domba dan kambing ) per kg bobot
biasanya berahi diatur oleh (
yaitu hormon estrogen - progesteron
ratio ). Ratio hormon estrogen progesteron tinggi mengarah estrogen maka temak betina tersebut menjadi berahi ( estrus ), sebaliknya
tubuh secara intramuskuler. Dua hari kemudian disuntik dengan hormon prostaglandin F2 - alPha
bila ratio
secara intramuskuler dengan dosis 25-50 mg perekor(Pada saPi dan atau secara intrauterin kerbau dengan dosis 5' 10 mg Per ekor.
tersebut tidak dalam keadaan berahi (di- estrus atau anestrus ).
Dua hari setelah pemberian honnon prostaglandin F2 - alpha temak betina menjadi berahi dengan iumlah ovum
hormon estrogen progesteron tinggi mengarah progesteron maka ternak betina dalam praktek sinkronisasi berahi pada ternak / hewan betina, Di
sinkronisasi berahi akan terjadi apabila ternak / hewan betina
dirangsang dengan hormon
Oestradiol Benzoat (dosis 25 kg per kg bobot badan ), prodesteron (
dosis
50 mg per ekor )
atau
)
yang dihasilkan lebih dad normal,
sehingga apabila dikawinkan ternak tersebut akan menghasilkan embrio lebih dari normal. Dengan . t6Xnif superovulasi ini, seekor ternak fertil dapat menghasilkan 10,0 0,6 embrio(kambing) atau 8- 12 embrio
t
pada saPi.
Prostaglandin F2 alpha ( dosis 15
6 TH.IV/1992 19
+
Teknik Tranafer Embrio (TE) merupakan suatu terobosan baru dalam bidang reproduksi dengan
prioritas diletakan pada pembangunan bidang ekonomi dengan titik
berat pada
intervensi pada tahap transler embrio
anak ternak unggul per
2.
: seleksi ternak
dan
penanganan
pejantan,
embrio,
pemeriksaan dan penentuan ternak
betina resipien, gertak berahi dan mentransplantasi embrio dari ternak
donor ke ternak resipien. Koleksi embrio yang dilakukan dengan menggunakan metode tanpa pembedahan (non surgical method) padaT hari seteiah lB kedua (pada ternak besar ) atau menggunakan rnetode pembedahan ( surgical
method)pada 5-6 hari setelah lB kedua (pada domba dan kambing ). Pemeriksaan dan evaluasi embrio
"
atau mikroskop " inverted contrast " Embrio embrio yang berkualitas baik, yaitu, embrio stereo
embrio dalam tahap perkembangan
morula atau awal blastula, dan dapat digunakan dalanr teknologi transfer embrio ini. Embrio seperti ini dapat langsung ditransler ke saluran reproduksi ternak resipien atau cliawetkan dalam bentuk embrio
beku. Transfer ernbrio ke ternak
resipien dapat dilakukan dengan metode pembedahan ( surgical method ) atau rnetode tanpa
pembedahan ( non - sugical method).
Keberhasilan TE pada sapi perah
dicapai sekitar 42,76
persen,
sedangkan pada kambing perah ( kambing PE) mencapai 80,00 persen.
Sesuai dengan Pola Umum 'Pembangunan Jangka Panjang Perlama, maka PELITA kelima,
tahuan dan teknologi maupun penggunaan peralatan canggih, seperti peralatan Microsurgery, Manipulator, Transfer/ Trans -
Sektorindustri, khususnya industri yang menghasilkan untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan
plantasi embrio, dan sebagainya)
Disamping itu, dapat menyerap tenaga kerja berkualitas tinggi (para sarjana yang terlatih dan terampil) dan juga para peternak / pengusaha peternakan.
yang dapat menghasilkan mesinmesin industri.
kegiatan - kegiatan yang dilakukan
meliputi
bio - reproduksi ini merupakan teknologi canggih (baik dalam penggunaan ilmu penge-
hasil pertanian, serta industri
TE,
dalam rangka mewujudkan ekonomi
i
yang seimbang antara industri dan pertanian, baik dari segi nilaitambah maupun dari segi penyerapan tenaga erja GARIS - GARIS BESAR HALUANI NEGARA tahun 1988 ).
(
Pembangunan peternakan yang merupakan sub sektor pertanian dalam pembangunan bidang ekonomi, ikut bertanggung iawab akan keberhasilan pembangunan ini. Berbagai program dalam pembangunan peternakan telah di usahakan dan dilaksanakan dengan hasil yang baik, namun kualitas hasil pembangunan peternakan perlu ditingkatkan. Salah satu usaha yang
),
2. teknologi
tanian lainnya.
dibandingkan dengan hanya satu ekor anak ternak pertahun melalui perkawinan alam atai.l lB.
seleksi ternak betina sebagai ternak donor dan resipien, superovulasi dan lB ternak donor, koleksi, valuasi
tersebut
meningkatkan produksi hasil per-
tahun
Dalam penerapan
:
1. Sektor perlanian untuk memantap kan swasembada pangan dan
ekor lernak betina (sapi misalnya ) unggul yang disuperovulasi dan di lB dengan semen pejantan unggul, dapat menghasilkan sekitar 38 ekor
tan peiernak/pengusaha peternakan dan pendapatan devisa negara (dari hasil ekspor produk
3.
pengembangan dan pembangun an dibidang industri peternakan dan kedokteran, farnrasi untuk menghasilkan berbagai preparat hormon dan obat -obatan ternak, dan pembangunan dan pengembangan dibidang industri lainnya yang mendukung keberhasilan peningkatan kualitas pembangunan peternakan, perlu ditingkatkan dalam rangka mempercepat ke-
berhasilan Pembangunan nasional.
Pada saat sekarang, penerapan
Reproduksi dalam program
teknologi Bio - Reproduksi dalam pembangunan peiernakan terasa terlaiu mahal, karena dana yang
peningkatan kualitas pembangunan peternakan.
terutama untuk sarana
belum dimanfaatkan secara luas adalah pemanfaatan Teknologi Bio-
Dari apa yang saya
uraikan
tentang pemanfaatan / penggunaan Teknologi Bio - Reproduksi dalam bidang pembangunan peternakan di
^muka, menunjukkan penerapan teknologi menghasilkan
dan prasarana, seperti fasilitas tempat,
pendidikan petugas, pengadaan peralatan dan biaya operasional lainnya, dan sebagainya. Namun, perkembangan
ilmu
dan teknologi dan tingkat budaya
dapat
manusia yang semakin maju, maka kebutuhan semakin beragam dan terpilih. Oleh karena itu, dimasa mendatang penggunaan Teknologi
ini
hasil
:
1. penerapan teknologi bio - reproduksi dalam bidang peternakan
Bio
reproduksi dalam berbagai
dapat rnenghasilkan suatu produk
bidang semakin luas dan semakin berkembang teknologi tersebut.
produktivitas ditingkatkan sesuai
Dalam kaitan menyongsong penerapan Teknologi Bio reproduksi di bidang pembangunan peternakan,
yang berkualitas genetik dan dengan perminlaan pasar / konsumen, baik untuk dalam maupun luar negeri. Dengan demikian,
pengaruh penerapan teknologi
Bersambung
ini dapat meningkatkan pendapaHUSBANDRI NO,
20
l-
pengetahuan
bahwa
/ memproduksi
sebagai berikut
dibr.rtuhkan dianggap terlalu tinggi,
ke hal
6 TH IVi
32
1992
TI*KruOI;I}(iT
PEMELIHARAAN AYAM TANPA BULU Oleh
: Qlarso
rkrll rfrk
ryrm ltu Mungkln klta akrn bcrtanyr, apakah ade eyrm yrng ildrk bcrbulu mmr menetag hlngga dowala?, drn kedcngrrlnnyr rnch krrrnr padr umumnyr lytm putlbrrbulu. Akrn tctapl pada kenyataannye ada ayam yang.rm! rckalltldek botbulu rfrk mrnltal hlnggr drwtu. lra.klra pada tahun 1968, se.
orang ahll llmu hayat yang bekerja dl Unlversltas Callfor. nla, menemukan seekor ayam Yang tldak berbulu sedlkltpun. Dia adalah seorang wanita yang bernama Ursula Abott. Ayam yang tidak berbulu tersebut karena terjadi mutasi atau per' ubahan yang terjadi secara tibatiba dan bersifat turun temurun. Setelah menyelidiki gejala tersebut, sarjana ini menarik kesimpulan bahwa yang menimbulkan serta mengatur gejala ini adalah satu gen saja, yang mana gen itu diistirahatkan/beristirahat. Bila ayam-ayam yang tidak berbulu itu disilangkan dengan ayam biasa (yang berbulu), maka anakanak yang diperoleh (Fl) semuanya berbulu. Gen yang beristirahat itu akan tetap beristirahat, dan tidak aktif. Akan tetapi bila generasi Fl
tersebut dikawinkan (F1 x F1), maka kira-kira 25oh dari generasi F2 akan 'berbulu, sedang selebihnya tidak ber-
bulu. Gen yang beristirahat itu bangun dan menjadi aktif.
Pemeliharaan ayam-ayam yang
tidak berbulu semacam itu tidak mudah, karena ayam-ayam ini lekas sekali merasakan perubahan suhu udara. Perubahan semacam itu dapat mengakibatkan kematian jenis ayam
ini, dan proses ini berlangsung sangat cepat. Sekiranya anak-anak ayam ini tidak mendapatkan perha-
yang leblh banyak darl pada ayam.
ayam blasa (yang berbulu), agar panas badannya berada pada tlngkat yang dlperlukannya. Oleh karena ltu energl ekstra yang dlperlukannya un. tuk menJamln panas badannya harus dapat dlperoleh darl bldang yang lain. Dan bidang lnl lalah penghematan energi untuk menghasilkan bulu. Sebab ayam-ayam yang tidak berbulu ini tidak usah memakai energi untuk menghasilkan bulu. Hal ini sangat
menarik jika ditinjau dari segi
ekonomis.
Di Maryland ada dua sarjana, yakni Hubin dan Rigbee, yang mengadakan penyeliciikan dalam makmal mereka untuk mengetahui makanan apa yang cocoUbaik untuk jenis ayam ini, dan apa yang dapat dilakukan dengan ayam ini. Menurut perhitungan mereka, 25o/o dari zat putih
telur dalam ayam biasa (yang berbulu), terdapat dalam bulunya, yang kaya akan putih telur. Bulu ayam tumbuh lebih cepat dari pada badan ayam itu. Ayam yang tidak berbulu memakai asam amino, yaitu bahan
dasar zat putih telur untuk menghasilkan lebih banyak daging serta otot, dari pada ayam yang berbulu.
Oleh karena ltu berat badan ayam yang tldak berbulu bertambah leblh cepat, darl pada berat badan ayam yang berbulu. Hal lnl sengat pentlng dalam artl 6konoml8. Telah terbukti bahwa tldak ada perbedaan rasa daglng ayam yang berbulu dan yang tidak berbulu. Selain itu berat badan ayam yang tidak berbulu tidak berkurang banyak bila dimasak, karena lemaknya tidak terlalu banyak. Jadi hal-hal diatas baik sekali bila ditiniau dari segi ekonomis. Akan tetapi ada satu hal yang belum pasti, yaitu maukah orang membeli daging yang sangat licin kulitnya? Dan atas pertanyaan itu jawabannya sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Di lndonesia yang beriklim tro-
pik sangat cocok untuk
mengem-
bangkan ayam yang tidak berbulu. Akan tetapi sampai saat ini belum pernah terdengar kabar ayam yang sama sekali tidak berbulu sejak menetas hingga dewasa, di lndonesia ini. (Sumber : Radlo Nederland)
Giarso, Mahaslswa Fapol Angkalan'E6
o,,,
tian istimewa, maka akibat kehi-
langan terlalu banyak panas ayamayam yang tidak berbulu itu akan mati. Namun sebaliknya suhu udara yang tinggi sekali, yang akan mengakibatkan kematian pada ayam-ayam biasa, tidak akan membahayakan kesehatan ayam-ayam yang tidak berbulu. Karena ayam-ayam yang tidak
berbulu itu hanya dapat dipelihara dalam kandang-kandang yang suhunya di atas 25" Celcius. Disamping
itu juga membutuhkan
HUSBANDRI NO.
6
makanan
TH. IV/ 1992 21
LIMBAH PERTANIAN PAI{AN TERNAK RUMINAI{SIA Oleh
Pendahuluan
:
lwan lrawan
semakin meningkat membutuhkan lahan untuk tanaman pangan dan
keperluan pangan manusia. Limbah pertan!an seperti jerami padi memiliki kandungan struktural karbo hidrat yang relatif tinggi berupa dinding sel
perumahan menyebabkan semakin
serta tingkat lignif ikasidan silika yang
terdesaknya lahan unluk tanamal pakan ternak. Di lain pihak keterse-
tinggi pula, sedang kandungan
diaan limbah peilanian seperti jerami
dan proteinnya rendah (Pearce,
Populasi penduduk yang
padi dan sisa tanaman pangan lainnya tampak kurang dapat dimanfaatkan. Menurut Jan Nari (1986), di antara limbah pertanian yang tersedia, jerami padi rnerupakan
bagian terbesar yang diikuti beflurutturut oleh jerarni jagung, pucuk tebu jeramikacang kedelai, kentang dan kacang tanah. Ketersediaan iimbah pertanian $eperti ini amat potensial
(soluble) karbohidrat mudah tercerna
1980; Theander dan Aman, 1984).
Kecernaan in vivo jerami padi berkisar antara 37-55 persen pada sapi dan kerbau, dan 35-55 persen pada domba dan kambing (Doyle et
ai, 1986). Fada sapi dan kerbau konsumsinya dicatat 1,V - 2,7 kg bahan kering per 100 kg berat hidup
sedang pada dornba dan kdmbing
bahwa iimbah pertanian seringkali defisiensi terhadap nitrogen, sulfur
dan mineral iainnya yang penting baik untuk ternak itu sendiri maupun untuk pertumbuhan mikroba rumen. Defisiensi mineral seperti losfor dan sulfurpada ransum dapat mengham-
bat perkembangan dan aktifitas nnikroba rumen, rnenghambat proses
lermentasi hingEa akhirnya mempengaruhi laju fermentasi pakan dalam saluran pencernaan. Tingginya Heat increment dari ransum yang hanyak rnengandung
serat kasar tinggi diiaporkan oleh Tyrrell et al (1979). Rendahnya kandungan zat gizi yang tersedia (utiiizab!e) dari limbah pertanian
sebagai bahan pakan ternak
1,0 - 2,7 kg. Kecernaan dan laju f ermentasi
ruminansia.
bahan pakan berserat kasar linggi
Namun pemanfaatan limbah pertanian berserat kasar tinggi untuk
karena tingginya heat increment akan menurunkan ef isiensi pen'lanf aatan-
tujuan produksi ternak dibatasi oleh
seperti jerami tergolong rendah. Hal ini berkaitan dengan sifat lisik dan kimianya yang relatif tahan terhadap
dapat digunakan untuk produksi
konsumsi dan nilai gizinya. Perlakuan
degradasi
baik secara fisik, kimia maupun biologis terhadap lirnbah pertanian dan juga suplementasi dengan bahan
pakan yang bernilai gizitinggi, dianjurkan guna meningkatkan manfaat limbah pertanian. Pada level skaia
usaha kecil teknologi semacam itu sebaiknya dapat dikerjakan mudah dan murah.
Karakteristik Limbah Pertanlan Limbah pertanian adalah hasil
sisa tanaman pangan yang telah diambil hasil utamanya untuk 22
di dalam saluran
pencernaan (Preston dan teng, 1980). Tingkat kecernaan yang
rendah dan lamanya laju fermentasi, membatasi jumlah pakan yang dapat dikonsumsi oleh ternak, yang pada
akhirnya akan menentukan jumlah zat giziyang dapat diabsorbsi untuk keperluan produksi. Limbah pertanian juga dicatat def isiensi terhadap beberapa unsur mineral yang penting uniuk aktifitas mikroorganisme rumen (ARC, 1980;
nya, sehingga energi yang sedianya
terpakai dalam proses pencernaan.
Beberapa laktor itulah yang nnembatasi pemanfaaian limbah
pertanian untuk pakan ternak ruminansia. Oleh karena itu perlakuan yang bertujuan untuk rneningkatkan ketersediaan zat gizi limbah pertanian, ataupun upaya
suplernentasi dengan bahan yang nnudah dicerna diharapkan dapat meriingkatkan ketersediaan zat gizi dan pemanfaatannya oleh ternak ruminansia.
Durand dan Komisarczuk, lgBB). Dixon dan Egan ('1988) menyatakan
HUSBANDRI
NO 6 T}.I IV/
1992
Pencernaan Oleh Ternak Rumlnansla Degradasl FIslk Struktur yang kuat dari dinding sel dan juga pengaruh tingginya lignin
dan silika, membual limbah pertanian
resisten terhadap degradasi fisik. Weston dan PoPPi (1987) Yang
disitasi oleh Van Bruchem dan Soetanto
(1
988) melaporkan, energi
yang diperlukan dalam Proses pengunyahan bahan Pakan menca'
pai 550 k/kg bahan kering pada" rumput tropis, sedangkan pada hijauan asal temperate energi ini hanya 30 k/kg bahan kering. Hal ini
(1986) menyarankan bahwa apablla dlndlng seldapat dlhancurkan maka
akan mempermudah ponetrasi mikroba dan menjadikan soluble karbohidrat yang ada di dalam isi sel tersedia bagi pertu mbuhan mikroba, Pertumbuhan mikroba yang tinggi akan msningkatkan aktif itas mikroba
dan laju fermentasi bahan pakan. Laju f ermentasi yang tinggi selanjutnya akan berpengaruh pada tingkat konsumsi pakan.
Perlakuan Untuk Menlngkatkan NllalGlzl.
energi bagi ternak per satuan berat bahan pakan yang dikonsumsi.
Untuk meningkatkan pemanlaatan limbah pertanian berserat kasar tinggi, beberapa perlakuan pendahuluan sebelum bahan pakan
Fermentasi Mikroba
diberikan kepada ternak sering dianjurkan. Bebeiapa di antaranya
tentu akan mempengaru hi kebutuhan
Degradasi bahan pakan melalui proses f ermentasi dilakukan
dengan adanya interaksi komunitas mikroba di dalan: rumen. Selain bakteri khususnya bakteri Celluloiytic, jamur (fungi) juga dilaporkan berperan dalam proses degradasi
adalah perlakuan secara fisik, kimia ataupun biologis.
Perlakuan Fisik Perlakuan fisik seperti pe motongan (chopping), penggiling an (grinding), pembuatan pelet (pelleting), perendaman (soaking), penguapan (steaming) ataupun
nilai gizi limbah pertanian, Berbagai bahan kimia telah dicobakan namun penggunaan alkali kuat $oporti ka-
lium dan natrium
hidroksida
nampaknya paling sering dilakukan
(Jackson, 197U. Kemungkinan adanya peningkatan nilal gizi limbah
pertanian dan keamanan penggu naan kalium dan natrium hidroksida bagi ternak telah banyak diteliti, namun dibutuhkan penanganan yang
serius sewaktu prosessing meng ingat senyawa alkali kual amat berbahaya bagi manusia dan juga lingkungan.
Perhatian oleh karena itu beralih kepada penggunaan amcnia, baik dalam bentuk anhydrous ataupun aqueus (Sundstol et al, 1984). Metode yang dilakukan di Nonruegia yaitu pemeraman dengan larutan urea barangkali adalah yang paling populer. Metode ini secara teknis
mudah, relatif rnurah dan Punya banyak kelebihan dibanding metode
yang menggunakan bahan alkali lainnya. Pada prinsipnya proses ini
meningkatkan kecernaan limbah
diharapkan dapat melonggarkan ikatan struktural karbohidrat dan komponen phenolic lairinYa, sehingga bahan pakan lebih succeptible terhadap enzirn percer-
struktural jaringan tanaman sehingga
pertanian. Chopping, grinding
naan.
mernpermudah penetrasi enzim balcteri rumen. Proses degradasi diawali dengan adanya perlekatan kolonijamur pada jaringan tanaman
maupun pelleting walaupun dilaporkan meningkatkan konsumsi, nam-
jaringan tanarnan di dalam rumen
(Orphin, 1977; Bauchop, 1981; Demeyer, 1 981 ). Peran jamurdalam degradasi jaringan tanaman adalah
dengan memperlunak kerangka
terutama pada daerah-daerah terbuka seperti stomata. atau pada
bagian jaringan yang rusak. Perlekatan koloni jamur pada
irradiasi sering dilakukan untuk dapat
paknya tidak merubah tingkat kecernaannya. Sedangkan proses r perendaman, penguapan dan irradiasi dirasa kurang praktis, masih
relatif mahal dan membutuhkan ketrampilan untuk melakukannya.
jaringan tanaman ditemukan lebih
Pada prinsipnya perlakuan fisik
banyak pada tanaman temperate dibanding tanaman tropis (Van
adalah untuk mempekecil partikel
Bruchen dan Soetanto, 1988).
Dalam proses ferrnentasi di dalam rurnen, mikroba menggunakan
energi berupa soluble karbohidrat yang terdapat didalam isi sei untuk pertumbuhannya. Chesson (1982) berpendapat, karbohidrat yang terdapat pada isi sel seringkalitidak tersedia bagi mikroba disebabkan oleh kuatnya struldural karbohidrat
bahan pakan dan sekali$us
melemahkan struktur fisiknya. Diharapkan proses ini akan mem permudah dan memperbesar luas permukaan terhadap degradasi enzim mikroorganisme rumen.
Perlakuan Biologls Pembuatan kompos, Pem -
buatan silase, penggunaan jamurdan
penambahan enzym ke dalam bahan pakan termasuk kategoriini. Peng gunaan jamurterutamawhite rotlungi misalnya dicoba u ntuk meningkatkan nilai gizi limbah pertanian (Kirk dan Moore, 1972). Dibanding metode lain, metode biologis relatil lebih murah dan petani lebih terbiasa untuk
melakukannya. Melalui perlakuan biologis, pada umumnya dilaporkan
terjadi penurunan proporsi bahan organik pakan dan tidak mempengaruhi kecernaan in vitronya (Doyle et
Perlakuan Kimia Dibandingkan dengan perla kuan fisik, perlakuan kimia dilapor-
al, 1986). Penggunaan enzim cellulase di lain pihak masih dilakukan pada tingkat penelitian dan dirasa
kan lebih membawa hasil. Kombinasi
masih terlalu mahal dan tidak
dan komponen phenolic lainnyayang
perlakuan fisik dan kimia juga
tersedia.
me nghambat penetrasi mikroba. Akin
disarankan
HUSBANDRI NO,
6 TH IV/
u
ntuk lebih meningkatkan
1992
23
_-l
Suplefientasl Bendahnya kandungan glzl limbah pertanian membutuhkan suplementasi bahan lain yang mudah dicerna dan memilikl kandungan gizi tinggi. Suplementasi dengan pakan penguat yang sebagian bosar terdiri
dari biii-bijian sudah umum dilakukan. Namun pemberian pakan seperti
ini apabila berlebihan akan menghambat laju degradasibahan pakan di dalam rumen (Dixon dan Egan, 1988). Hal ini berkaitan dengan teriadinya penurunan pH rumen dan terjadinya acidosis yang berakhibat
dlbutuhkan mlkroba rumen danfidak
mudah dilermenlasl. $ebalknya
bahan pakan suplemen merupakan
sumber nltrogen yang mudah
dilermentasikan mengingat rendah.
aktif itas mikroba rumen, bahkan lebih
Sambungan dari
hal
Gelambir sebagai salah satu ciri etawah tetap ada. Demikian pula bulu-bulu yang menutup pada paha bagian belakang. Untuk bulu - bulu tersebut tidak terlalu lebat, sehingga tidak menutup secara keseluruhan paha bagian belakang.
dapat terlalu diharapkan untuk dapat
yang dibutuhkan untuk pertumbu han mikroba rumon (Leng, 1 984). Adanya bahan makanan yang dapat lolos daridegradasi rumen atau yang tidak mudah dilermentasi juga diharapkan
sedang sampaitinggi, Di tain pihak
dapat meningkatkan suptay zat gizi yang dapat langsung diabsorbsi di saluran pencernaan.
Keslmpulan Ketersediaan limbah pertani-
an yang melimpah amat potensial untuk digunakan sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Namun pemanfaatan limbah pertanian oleh ternak ruminansia dibatasi oleh nilai
Ciri - ciri yang dimiliki oleh golongan ini nampak jauh berbeda
Karakterlstlk golongan
D
D
merupakan
golongan terendah untuk ternak
kambing etawah di
Kaligesing.
Masyarakai setempat menyatakan
ini
merupakan
etawah yang setara
dengan
Peranakan etawah. Dengan demikian
nilai jual ternak golongan ini juga
paling rendah diantara ketiga golongan yang lain.
menunjang level produksi ternak segi biaya, tempat, waklu dan tenaga yang dicurahkan untuk penanganan limbah perlu diperhitungkan. Stralegi yang dianjurkan untuk meningkatkan pemanf aatan limbah pertanian untuk
pakan ternak ruminansia adalah
dengan mengoptimalkan konsum sinya. Tersedianya zal gizi yang diperlukan. untuk mengingkatkan fungsi rumen dan
ef
isiensi penggu
pemberian pakan.
Penulls adalah staf pengajar Fapet Unsoed.
Tanduk sebagai salah satu
ciri kambing etawah tetap ada. Namun arah perkembangannya
telah
landuk kambing kacang yang
tercampuri oleh ciri kambing kacang.
pertumbuhannya menjauhi permuka an kepala.
semua ciri -
ciri
etawah
Apabila dibandingkan
dengan Etawah murni maka akan nampak
perlcedaannya. Bentuk muka rnemang masih terlihat cembung namun kecembungannya sudah banyak terdegradasi. Yang sangat menonjol adalah
Ciri lain adatah
pada
penampilan tubuh. Tingkat kemiring an cukup rendah, bahkan hampir landai seperti permukaan punggung kambing kacang. Bentuk tubuhnya tidak menunjukkan kerampingan.
bentuk daun telinga. Daun telinga Bulu - bulu yang menutupi paha masih menggantung, tetapi bagian belakang tidak lebat, perlormans terlihat kaku. Demikian walaupun ukurannya cukup panjang. tonjolan tulang rawan pada pangkal Pada golongan ini terlihat jelas daun telinga tampak nyata. Lipatan belahan paha, sangat berbeda daun ielinga tidak terlihat nyata, dengan etawah golongan A alaupun walaupun ukuran lebar masih cukup B dimana bulu yang menutupi paha bagian belakang lebat dan menutup besar. seluruh permukaannya.
HUSBANDRI NO.
24
-
naan zat gizi ditingkat jaringan, juga perlu dipertimbangkan dalam strategi
dengan golongan A maupun B, namun tak terlalu jauh dibanding mulai menjauhi permukaan kepala. golongan D. Pada golongan ini 1'Keadaan ini dipengaruhi oleh ciri
jauh
bahwa kambing
Bebagai macam perlakuan yang ditujukan untuk meningkatkan nitai gizi dan pemantaatannya oleh tornak tidak
12
perlormans yang kuat dan besar.
Golongan
l<an oleh karakteristlknya,
nya kadar nitrogon dari limbah penanian dan juga mineral sullur
terganggunya perkembangan dan
jauh dapat menyebabkan terhentinya kontraksi rumen. Preston dan Leng (1984) menyarankan suple mentasi sebaiknya tidak bersifat mensubstitusi konsumsi pakan pokok, menyediakan substrat yang
gizi dan konsumsinya yang disebab.
6 TH IV/
1992
ffi MffiU#ffi
LL*S!$
Pffi
ruVAKHT N/?HhII"J LAR CIleh : Edy Triyono
PADA TERNAK
i.liiii.ii.',...ii....ii.i.ii.ii.,i,iii.$ru*$t#$i$.UdeiAm.p*m$#*lt.,k&i*e*r** yang
#anular. Penyakit lnf dtsebut iuUX.,U[na.Unl.UUi Brucellcsls abbnuq bang. eenyat<ltitn1,,te lo1;iXfifl,a#agrr Si:fi$, sqi'rtfiSgr, ti*ry,a ..abOrtus ada .sapi,at-u *amomg .mi lematr ctan kCIfiudlehi.irn'? keadaannya sangat ,.hlrsangi*
ii..iii.ya-giii.fiHer,fruxa#..,oia*...i$c"*ar-it..'.,1mi'..tailuw1iin$..ii,rendalr,;..sean*a1nya :l1ilii,i$en$Axn...:$n$;:..m*ei<tr.iia$1ffil+$,e.l..ye8lg.i.i{ttxif
Penyebah F*n,y;;ki!
$eiain ca!ran janin yang dikeluarkan
Fr*reii*l:ir. i.:ia:':i'r::i: ;.:a: .: ;', kurn:,l Bn;,:;i1,.', ... .:-i ,: :- , .:: ,, e: li .lI .; ja,;.Cia-. ,,-r .i ,r.-
teriihei keruh, ada kalanya diikuti dengan kelumpuhan serta adanya
:i::,i:-'
"
"'
.r..
,,
I J. i..: J: :"il :..ii i j i't cr ii *;i:;lll 'r, ii:-:rilai-, r:I'ij,.-.r::li:i,,:,,;'ilJ,; i'i,-;;":, ;, ;,.,
-,
r't,
fi:{::11i:r1jl1,::ir i:':i::: :
; '"
i:;lf'; ":
1
r,:
i::i
r,I
i
a
5
::
I
.
::r,
sb
i.1
,: .:ri. ,.::'rl-: it:l.i .:,:ij,,: i..:... ;. !:.r. :;;-.. ;, r,1. :; :r..-.:'i i_: :;.::1:l
ji
{-!!i!:, .*;,jrt:tr:-:
:
-
.
:,
,;:i-:;.;,
:-ll '
.:':-.
serangan mastitis. Pedet yang baru saja diiahirkan keadaannya sangat iemah dair selanjutnya mati. Kelenjar susu ternak yang iâ&#x201A;Źrserang tidak menunjukkan gejala kiinis, meskipun di dalam air susu t*rdap,at kuman Brucelia. Ternak *eiina yang terserang penyakit Bru-
Sedangkan tindakan-tindakan higienis yang perlu dilakukan antara
lain adalah sebagai berikut
a. Memisahkan
terkena penyakit dari sapi yang sehat.
b.
*:iernukan kuman Bruceila sedang-
Brucella rneiitensis pada ternak kambing, Brucella abortus Fada
kan pada ternak jantan yang t*rsrrang, kuman tersebut bisa
ternak sapi serta Brucella suis pada ternak babidai'l sapi.
diternuxan pada testis. Pada ternak
eara Penularan Penularan Penyakit ini daPat terjadi baik secara langsung maupun secara tak langsung. Kur:ran penyakit ini dapat niasuk Fie dalam tubuh
bersama-sarna denga* makanan dan rninurnan. Kadang-kadang dapat juga terjadi penularan melalui sapi
pemacek oada waktu 5:erkawinan rnaupun inseminas! buatan. Selain itu dapai juga meialui sel*pui ie;-rdir atau bagian tubuh ,vang terluka.
Tanda-tanda Tersenang
TancJa-tanda klinis yang terlihat yaiiu ternak menderita keguguran. $teriiitas teriadi untuk
betina juga sering terjadi retensjg secundinariu.m, yaitu keluarnya plasenta seteiah melahirkan tetapi hanya sebagian saja. Hal inilah yang r, renyehabka n sterilitas.
Sisa-sisa abortus yang mengandung kuman segera disucihamakan.
c.
**l!r*sis, pada ambingnya bisa sering menyebabkan penyakii adaiah
:
sapi yang tersangka
d. e.
Air susli yang terdapat pada ternakyang menderita penyakit Brucellosis tidak boleh diminum manusia, setelah dimasak dapat diberikan keparla pedet. Perneriksaan seeara teratur, terutama pada hewan-hewan yang baru saja dibeii atau datang. Anak yang baru saja dilahirkan serta dalam keadaan mati dengan
dilakukan terhadap ternak yang herusia 4-6 bulan. Sapi yang herurs:ur kurang dari 4 bulan belum be!eh divaksin. Vaksin yang biasa
plasentanya harus dibakar. Pemakaian bahan-bahan desin fektan, seperti Phenol, Lisol, Kresol, Biocid dan sebagainya. g. Yang tak kalah pentingnya ada lah bila menemuiternakyang ada tanda{anda terkena Brucellosis, segera melaporkannya pada pi hak yang bersangkutan (Fos Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan, dsb.). Penulis adalah mahasiswa Fapet
digunakan adalah "Sirain 19" (Strain
Unsoed angkatan 89"
F*neegahan dan Pemberantasan Fenyakit Sampai saat ini belum berhasii
e!itemukan cara-cara pengobatan yang efektif terhadap penyakit Bru-
eeiicsis"
-X"!ndakan
vaksinasi perlu
t.
buch).
semeritara w&ktil aiau bahkari untuk selarnanya <Jan diseriai dengan turunnya prc*luksi air susu. Untukternak sapi, tanda - tanda ktinis tersebut nrulai teriihai ketika usia keburiiingan 5-8 bi;lan. $api tersebut
bisa mengalami keguguran satu sampai tiga kali, setelah itu bisa rnelahirkan kembali secara normal yang kelihalannya sehat, tetapi pada vagina keluar cairan yang benruarna keruh. HUSBAN.JDRI NO, 6 TH. IV/ 19S2
+
'---
/
â&#x201A;Ź i-= ".
25
PENAN REPNODUKSE M&E&ffi PEMEANGUTNJI,N PETENN&,TH&,b$ MT ENflPONESIA Robertur
DJa.ruuar
Fakultas Peterriakan Ul'irversilas Jenderal Soedirman
Semenjak tahun 1952 pada
tingkat
lll
Fakultas Kedokteran Hewan Ul di Bogor, saya sudah mulai tertarik untuk mempelajari
dan memperdalam
bidang
reproduksi.
Sebagai mahasiswa
saya diangkat sebagai asisten bagian reproduksi, A.l. dan kebidanan, dan
bekerja dibawah pirnpinan prof.
B.
SEIT, seorang dari Denemarken. Prof. B. SEIT kembati ke Eropa negeri Belanda pada tahun 1956. Tetapi pengalamannya dalam bidang
praktek maupun teori
hampir seluruhnya dilimpahkan pada saya
selama 4 tahun penuh, kefu-lar masuk desa sebagai aktivitas pengabdian masyarakat Fakuitas Kedokteran Hewan, saya ikuti
dengan tekun, dan banyak pengalaman di bidang teknik rnaupun pendekatan pada para peternak di pedesaan mulai dari daerah Ja-
karta, Bogor, Bandung
dan
Lembang.
Dari pengalaman itu saya dapat menarik kesimpulan, bahwa reproduksi merupakan faktor penting ( maha penting ) datam beternak
dan perlu sekali ditingkatkan perhatiannya oleh para sarjana yang terlibat di bidang peternakan.
Semenjak tahun 1952 sampai
dengan sekarang perhatian Pemerintah terhadap f aktor reproduksi terapan ini masih sangat rendah di lndonesia.
Memang beberapa kali
perkenalan peftenalan peningkatan 26
mutu genetik didemonstrasikan, sampai - sampai ernbriyo transfer, meskipun rnasih taraf penelitian dan percobaan di lembaga - lembaga peternakan pernerintah. lJsaha peningkatan rlutu genetik juga ciiiakuii*r: fileiernrati A. l. '*ang rnasrh
belun: dilaksanakan
secara sistematis oleh inseminator - insemiriator yang kurang berpengalaman elan kurang disiplin.
Agaknya usaha pemusatan perhatian di i:!e{ang pemenuhan pengadaan pangan iernak rnasih rne;'upakan sebagai f aktor utama
dalam atenei'apkan
polie y
pengembangan peter:":akan dan iakJo r reprod,.rksi n:*rih nrerupa,u.a n pernlisaian pe;'natran "yang leb:h ianjut.
Dari sinilafr saya sebagai warga fiegara yang baik sangat tertarik i.lntuk mernberikan sumbang saran kepada pemeriniah, sesudah
saya menunaikan tugas sebagai pegawai negeri seiama 37 - 4A tahun. D* ian r birlangr ieproeiuksi ternaK. $eiair,ra itu n':ungiiin saya kurang berperan langsung, terutama semenjak saya pindah,ke UIJSOED Furwekerto rlari Fakuitas i{edokteran
Hewan Bagor.
Saya kira sekarang ini merupaka* waktu yang suciah kritis bagi saya u r"ituk rnerrbe rikan
wawasan kebijakan dalanr reprociuksi, dalam kemajuan
peternal{afl d! indonesia !ei:ih - l*bih sernei:jal.. buian "lan*:rri
lSgt
1,,a;.:E
lalu, saya sebagai pensiunan sudah lrukan pegawai negeri lagi dan telah menjadi orang swasta 100% yang
tentunya berwiraswasta lain. ffiEPHODUKSI DAN PRODUKSI Heproduksi diawali dengan sel keiamln yang dihasilkan oleh organ reproduksi jantan dan betina, yang disebut testikel dan ovarium. Testikel
menghasilkan sel jantan dan ovarium menghasilkan sel betina. Suatu misteri bahwa sel yang
dihasilkan oleh individu berlainan j*nis kelan:rn dapat berkembang menyatu dan menghasilkan individu
baru yang sama sekali berbeda dengan
individu
yang
memproduksinya dengan kombinasi yang bervariasi besar sekali. Variasi tergantung pada jumlah chromosom yang dikandung oleh tiap sel kelamin dan jumlah gen yang dikandung
dalam chromosom sehingga sifat terkandung untuk turunan sapi dapat rnencapai 33000 atau pangkat 30 x 100 (30 jumlah chromosom dan 100 jumlah gen dalam chromosom )jadi it-aiau jumlah gen meningkat dalam
chromosom, maka variasinya akan menjadi lebih besar pula.
Kembeli kepada reproduksi, arti yang sesungguhnya Fle berputar kembali dan produksi membuat
atau menghasilkan sehingga arti berputar kembali menghasilkan
individu baru perpaduan dari individu il jantan dan betina yang memproduksi sel kelamin. Fieproduksi menghasilkan individu baru sehingga produksi rnenrbuahkan sljalu produlk yang HUSBANDRI NO. 6 TH. IV/ 1992
dimulai beberapa ratus
tahun kemudian juga Cina dan lndia. Peru 2000 tahun sesudahnYa, juga
berguna unluk konsumsi individu lain,
SEJARAH PENGEMBANGAN
Mexico, Guatemala, memPelajari
PERTANIAN
Seeara pasti orang tidak mongetahu
i
kapan
teriad
i
domestikasi hewan. diketahui bahwa
pada jaman dahulu kala hewan diburu oleh manusia sebagai makanan dan Pada akhirnYa dijinakkan dan merupakan hewan domestikasi pada akhir jaman batu.
Dengan menggunakan Perangkat
dan penyamaran seperti hewan dengan memakai kulit berbulu binatang, maka orang daPat menangkap hewan - hewan itu untuk keperluan manusia, dan penggunaan
yang berbeda dan
dikemukakan
secara teoritis tempat
asal
pembudidayaan tanaman. Dikatakan bahwa sorgum, aPel, Pear, wortel, gandum dibudidayakan Pertama -
lainnya bgragal dari {9!q rglggrya,
- hewan ini makanan
diketahui asal mulanya. Diperkirakan
dipakai juga untuk manusia.
Tidak diketahui dengan Pasti kapan pertanian itu diadakan oleh
manusia, yaitu Perubahan Yang terjadi dari pengumpulan Pangan
bahwa suatu daerah yang menjadi mengering dan akhirnya manusia berkumpul menyatu dengan hewan dan hidup bersama, yaitu didaerah Oasis.
sampai pembudi dayaan tanaman.
PERKEMBANGAN PETERNAKAN
Juga tidak diketahui kaPan awal
Kelompok manusia yang tadinya memburu binatang, akhirnya menjadi peternak dan mengendali-
panenan hasil pertaniandimulai yang berasal dari produksi akar - akaran maupun dari bibit tanaman. Yang jelas peradaban manusia dimulai sejak produksi tanaman sebagai sumber makanan dari tanaman maupun dari hewan dibudidaYakan.
perkembangan domestikasi tumbuh-
tumbuhan dan hewan, dan pemeliharaan hewan dalam kelompok ternak Can P*meliharaan ternak secara extentive it*n*ju ke
arah pandangan rumPut untuk pangonan timbulah kerja same orang
manusia. Paeia akhirnya tarna di Barat Daya Asia. Padi, antar tentaris P*rba!ka* memikirkan kedelai dan buah - buahan troPis, ternak turunan Yang e iPe lihara. kapas berasal dari lndis. Radish, 1960 Rqbert Sakeuretl Pada tahun teh, peach, jeruk sitrun Pertama membuai {iliuil*{! 1i;rnak; lnggris di tama tumbuh disebelah Timur dan dengan memrirh sifa{ sifat riari Cina bagian Tengah. Tanaman baru segi kualitas dan
Afrika bagian timur dan didataran tinEgi Mexico bagian selatan, Bolivia dan Peru. Peternakan tidak
tenaganya sebagai Penolong usaha
pertaniannya. Hewan
tumbuh - tumbuhan liar, varietas tanaman tumbuh ditemPat - tempat
dan lain - lain. Mula - mula hi<luPr manusia sendiri - sendiri, teiaPr dengan
kan
pembiakannya, kemudian mengembangkannya. Tulang
belulang diketernukan yang berasal dari hewan - hewan, yang memiliki sumber makanan, yaitu babi,
Perubahan dari PengumPulan makanan secara alamiah reproduksi makanan manusia berjalan sangat
kambing, sapi dan domba.
Peternakan
merupakan
bukti kelihatannya pedanian dimulai dari
dengan produksi,
reProduksi,
PI:rnotYPe P;lria domba, sapi dan k*da Cengan;ar* mengawinkan ienis unggili dengan
jenis unggul.
Pemuliaan lqrnAL d1!4ituk41i dengan mentransport ternak unggul dari negara yang satu ke negara yang lain, seperti turunan Zebu dati India ke Amerika untuk disilangkan dengan sapi - sapi Bos Taurus, dan menjadi sapi- sapi turunan Bra.hman
yang diarahkan ke Produksi daging. Juga domba - domba Merino rlari
Spanyol didatangkan ke Amerika. diseleksi disana dan diarahkan ke produksi wol yang berkualilas halus paniang dikenai sebagai lurunan Delaine Merino.
Di
lndonesia dikenal
Puia
usaha - usaha memuliakan saPi sapi setempat yang dikenal dengan
sapi Jawa yang bertubuh l<ecil dengan cara rnenYilangkannya dengan sapi - saPi turunan
lambat, menurut bukti -
cabang pertanian, yang terkait
dataran tinggi Asia Tengah ke daratan rendah Pinggiran samPai diketahui peninggalan desa dari zaman prehistori di lrak Selatan, daerah Mesopotania, alat - alat
pemuliaan, perawatan dan pemilikan
Peranakan Ongole yang banYak
ternak. Bentuk peternakan yang
sekali dijumpai diPulau Jawa Pada
bertujuan untuk mengadakan pangan
waktu sekarang.
maupun mencari keuntungan terdapat di masyarakat setiaP
didatangkan air mani beku dan saPi
pertanian berasal dari batu, tulang,
guci dan alat - alat lainnYa
Yang
menuniukkan bahwa usaha pertanian diadakan sejak tahun 8000 SM. Diperkirakan bahwa peradaban dimulai di Mesopotarnia
sekitar tahun 3500 SM. semenjak manusia purba menetaP bermukim yang merupakan sebagai bentuk desa atau kota. Peradaban diMesir HUSBANDRI NO.
6
negara. Biasanya tujuan peternakan Pada pada
di seluruh dunia berkisar produksi daging dan susu
sapi, domba, babi, kambing, kuda keledai, unta, kerbau, kijang dan unssas.
tulanusia percaya bahwa energi berasal dari matahari dan yang tak dapat langsung digunakan disimpan sebagai rumput, jerami
Pada tahun 1970 -
an
- sapi jenis unggul tipe daging dari Australia, seperti Brahman, Hereford, Charolais, Simmental, Angus, dan turunan sapi perah Fl-l dari New Zeaiand, ,Australia dan Amerika- Air
mani beku ini dipakai untuk diinseminasikan pada saPi - sapi betina khususnya di Pulau Jawa, untuk rnendapatkan keturunan hasil persilangan yang diharapkan lebih
TH. IV/,1992
27
baik dari pada sapi- sapi telah ada.
Jadi
sebenarnya usaha
menaikkan mutu ternak dilndonesia telah cukup lama dikenal, termasuk
domba, ayam dan babi. Malahan pada tahun-tahun sebelum 1960-
Pendugaan pemanf aatan menaikkan
mutu produksi sapi potong ataupun
memenuhi kebutuhan
Penanganan bibit untuk memenuhi ketiga arah ini, supaya
masyarakat.
dibutuhkan
sapi perah, diarahkan
MENAIKKAN MUTU TERNAK DI INDONESIA Di lndonesia dikenal beberapa
turunan ternak asli yang kebanyakan belum diketahui identitasnya dengan lengkap. Beberapa ternak asli yang
dikenal adalah sapi Jawa, domba
Jawa, Kambing kacang,
ayam
kampung, sapi madura, sapi Bali, kerbau. Mungkin masih banyak lagi, bila diselidiki dengan seksama. Sebenarnya sif ternak aslipun
at
memiliki kelebihan
maupun kekurangan di bandingkan dengan ternak import. Seperti sapi Jawa memiliki kelebihan di bidang resistensi tubh terhadap caplak atau
beberapa penyakit, dapat hidup dengan makanan yang sangat rendah kualitasnya, tetapi memiliki produksi daging maupun susu yang lebih rendah. Menurut catatan jumlah sapi dilndonesia lebih banyak yang dipelihara di Jawa. Mungkin sapi -
iklim tropis yang memiliki temperatur
yang tinggi. Pemeliharaan sapi di pulau Jawa sangat intensif dan setiap
keluarga peternak hanya memiliki satu dua ekor saja. Untuk menaikkan
produksi ternak kelihatannya pemerintah menganut sistem
bibit unggul ternak
merupakan
meningkatkan produksi.
ekor setiap tahun, sedangkan bibit betina masih dalam taral penelitian dan uji coba embryo transfer dan superovulasi yang terjamin, supaya
Dengan melihat intensifikasi
ini, jelas bahwa menurut riwayat ternak sebagai tenaga pertanian dan sekedar sebagai persediaan ternak betina unggul dapat makanan adalah tidak benar. Dalam abad yang serba modern ini, alam pikiran harus berubah menjadi industrialisasi peternakan . yaitu
menghasilkan produksi ternak
memproduksi anak yang maksimal setiap tahunnya.
Di negara - negara yang telah
maju, usaha
- usaha menaikkan
produksi ternak
dilaksanakan dengan sistem artifi-
Untuk memenuhi peningkatan hasit produksi peternakan perhatian
cial breeding ( A.B.), yang berarti menaikkan mutu ternak dengan
khusus perlu diarahkan pada
:
a. Tersedianya makanan ternak yang cukup sepanjang tahun
b. Menaikkan mutu setiap individu ternak, sehingga hasil produksi nya dapat mencapai persyaratan ekonomi dan kebutuhan manusia
c.
Seleksi ternak, sehingga individu-
individu ternak yang ekonomis kurang produktive tidak akan menambah beban para peternak dan perlu dikeluarkan dari peter-
. cara
d.
Fertilitas ternak, sehingga produksi ternak dapat teratur dan
inseminasi buatan (A.l
)
Bagi ternak potong seperti di Australia, penggunaan A.l. tidak dilakukan sebagai tujuan usaha komersial, karena perlakuannya memerlukan tenaga manusia yang
jauh lebih besar dari
pada
penggunaan peiantan secara
perkawinan alam.
USAHA PETERNAKAN DI INDO. NESIA.
Usaha peternakan di lndone-
nakannya.
sia dapat diklasifikasikan menurut basis segi tiga produksi, yaitu Feeding, Breeding dan Manage-
berkesinambungan. Perpanjangan beranak akan mengakibatkan
ment.
penurunan produksi ternak se' cara langsung. Angka keturunan
DiPulau Jawa sistem usaha peternakan berbentuk :
yang diakibalkan oleh gangguan
fertilitas pada ternak tiap tahun belum pernah dihitung. Menurut data statistik dari, Buku Saku Peternakan tahun 1973, dapat saya hitung pada tahun 1976 sesuai dengan harga ternak,
50% ratio ) kekurangan ini baru
1). Tradisional
2). Komersial
Sirat bentuk tradisional memang sangat tepat diadakan di pulau Jawa, karena pendaya gunaan sumber daya manusia yang sangat padat, sedangkan bentuk komersial
padat modal terdapat diluar pulau Jawa, untuk sapi potong dan di
Jawa ayam petelur dan
ayam broiler. Ternak domba dan kambing HUSBANDRI NO-
28
biasanya
setinggi mungkin.
negeri.
atau air mani dari luar
betina, karena seekor pejantan dapat memiliki anak 50.000- 100.000
usahanya mendatangkan sapi - sapi jantan
perkawinan silang dan Upgrading,
penting dibandingkan dengan bibit
sebagai sasaran utama untuk
karena kegagalan beranak setiap tahun dapat berjumlah sekitar 1,0023 milyar rupiah ( dihitung populasi ternak sapi dengan
terbukti dengan
unggul.
sekarang
lntensifikasi penyediaan, penggunaan pejantan jauh lebih
dipelihara sebagai sapi potong, juga merupakan tenaga kerja yang sangat berfaedah dan sebagai penghasil
Sapi - sapi di Pulau Jawa terkenal berukuran kecil, dengan berat badan rata - rata 300 kg. Ukuran ini mungkin akibat dari adaptasi sapi setempat lerhadap
Sampai dengan
penyebaran dan pendaya gunaan
sapi di pulau Jawa di sarnping
pupuk.
untuk
daging dan itu berhasil, susu terhadap perbaikan gizi industri peternakan pejantan yang
an pen"'iuiiaan ternak disenai dengan
pengebirian sapi- sapi jantan yang tidak diijinkan untuk diternakkan.
dihitung dari ternak sapi saja.
6
TH. IV/ 1992
!
herbentuk usaha tradisional
didesa-
teori reproduksi yang oanggih, lebih
g.
desa. Peternak' peternak di desa - lebih bila diterapkan usaha memlliki 1 atau 2 ekor ternak besar pemuliaanya. maupun ternak SUMBANG SARAN
kecil,
Hampir seluruh ternak
di
Jawa berasal dari desa, dipelihara
Jadi saran yang dapat saya
ajukan akan saya klasilikagikan
secara sederhana, s6tengah intensif dan kurang diperhatikan elisiensi reproduksinya, Keuntungan dari
Ternak, sapi, kerbau,
usaha tradisional ini sangat minim
kambing dan kuda.
dan akan merugi kalau
diper-
hitungkan secara ekonomis.
menurut jenis ternak.
a.
Perhatian terhadap peningkat-
an mutu genetik jarang diteraPkan pada waktu sekarang. Pada waktu jaman penjajahan dan tahun 1950 - an, perhatian ini lebih besar dan lebih nyata.
badan.
Conceptlon Rate : makin tinggi angka ini makin baik, karena
makin tinggi jumlah produksi
akan selama masa-masa hidupnya, management reproduksi dapal memberikan gambaran, bahwa kontrol kesuburan ternak tidak mantap atau belum mantap.
Peternak sudah merasa puas, asal ternaknya dapat menjadi bunting
dan beranak, sedangkan
mutu
genetiknya tidak diperhatikan. Jarak
beranak dapat panjang sekali, terutama pada sapi - sapi Jawa, Peranakan Ongole dan Ongole. Usaha komersial diterapkan dibeberapa tempat, seperti usaha sapiperah, usaha ayam dipinggiran kota diJawa, sedangkan sapi potong diketemukan sedikit sekali di luar
Jawa, yang dipelihara secara semi intensif
c. Jumtah perkawinan per consepsl: akan dapat menggambarkan apakah peternak telah menguasaiperekonomian reproduksi dengan baik dan mengawinkannya pada waktu yang
tepat.
kelamin : kontrolterhadap penyakit kelamin menular yang dapat menyebabkan abor tus, kemanjiran sementara maupun kemanjiran yang perma-
d. Penyakit
.
Faklor keteraturan beranak merupakan sebagai faktor yang
utama dan sangat
menentukan terhadap besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh.
nent.
Reproduksi : kontrolterhadap estrous dan mengawinkan ternaknya pada waktu yang tepat. Mismanage ment reproduksidapat menunda ternak itu beranak (memPerpanjang intervalberanak ) dan
e. Management
PENINGKATAN PRODUKSI Segitiga produksi merupakan 3 faktor penentu keberhasilan. Faktor
makanan dan faktor managemen akan meningkatkan produksi, tetapi sangat terbatas. Materi ternak yang jelek sulit untuk ditingkatkan produksinya dan akan merugi kalau I
batas optimal dilewatkannya. Seperti ayam kampung untuk pedaging atau petelur, sapi PO untuk pedaging dan susu dan lain - lain. Produksi
anak yang teratur dari ternak lokal
ini masih dapat diharapkan mendapatkan keuntungan, kalau
perkawinannya dilakukan menurut HUSBANDRI NO.
6 TH,IV/
memperkecil produksi ternaknya, Ransum makanan yang kurang
tepat dapat menyebabkan menurunnya conception rate, dan mempertinggi kemanjiran. f.
anak secara teratur.
domba,
Perkawlnan awal :akan menentukan jumlah anak selama masa hidupnya perlu ditentukan umur minimum, didasarkan atas berat
Larangan memotong sapi betina
yang masih produktif dan umur kurang dari 8 tahun perlu dilanjutkan untuk mencegah berkurangnya populasi ternak.
Tcrnak jantan yang tidak memenuhi persyaratan untuk iuluan pemuliaan ternak harus dikeluar" kan, dan digunakan sapi Pejantan yang baik saja. Pemeriksaan kemanjiran peiantan yang terPakai perlu diadakan secara tsratur, supaya ternak betina daPat ber-
Ternak Unggas
Dipilih yang memenuhi persyaratan jumlah produksi telur Tujuan bagi ayam Potelur maupun broiler sama saia, yaitu aYam - aYam yang dapat memProduksi telur Yang
lebih banyak dan unggul. Persyaratan kontrol reProduksi
dapat lebih mudah diteraPkan di perusahaan yang bonafide. Bagaimana Penerapan kontrol reproduksi di Pedesaan
?
Pelaksanaan jauh lebih sulit. Seorang
mantri hewan disetiaP kecamatan tidak mencukuPi lenaganYa untuk menyelesaikan beban management reproduksi, dan tugasnya yang lain. Mereka perlu dibantu oleh tenaga tenaga sukarelawan dari desa. Jadi perlu diadakan kaderisasi peternakan terapan dari kelomPok karang tarunadan Perorangan Yang berminat.
PERUBAHAN SISTEM BETERNAK
DENGAN TEKNOLOGI MODERN
Sistem perkawinan untuk mengembangkan ternak, sebelum tahun 1930 - an dilakukan dengan cara alamiah. Peiantan akan dikumpulkan dengan hewan betina dan terjadilah Perkawinan secara naluri. Mungkin juga hewan betina
dibawa ke hewan iantan
atau
sebaliknya untuk dikawinkan. Pada waktu itu telah dikenal tanda-tanda hewan betina birahi, meskipun belum sempurna. Efisiensi reproduksi belum
dikenal, sehingga
Perkawinan kenrudian akan ditunggu sannpai hewan betina itu estrous kembali. llmu reproduksi berkembang terus sehingga teknik A.l. yang telah dikenal semenjak abad ke '14 dan tidak berkembang sampai tahun 1
930.
1992
29
Akhirnya sBtsleh dlketemukan
bahan p6ng666r alr manl olch Milowanov pada tahun 1930, Bendaya guRaan ssekor poJantan mcningkat dan merubah potrawlnan
$atu lawan $atu menJadl salu Bsjantan lawan 100,000 betlna, Siut@ril
A,l. inerubah priley beterfiak
dan menglkutl sistem A.B,
yaltu mendayagulnakan pejantan unggul
semaksimal mungkin dengan marubah turunannye menJadi bermutu genetik yang lebih tinggi, Perubahan ke arah peningkatan
mutu tidak berhenti sampai disini
saja, tetapi induk yang bermutu tinggi juga ditingkatkan pendaya gunannya untuk meningkatkan mutu genetik turunannya dengan melewati
embryo
transf
er dan
upaya
superovuiasi. Sistem ini dilanjutkan dengan memecah beiah zygote yang telah menjadi 4 sel dengan menggunakan enzym protease dan dipisahkannya
lalu ditransfer, 4 telur tersebut ternak recipient.
ke
Demikian ternak yang makin berrnutu tinggi akan berkembang dengan pesat mengikuti deret ukur berganda. Usaha ini tidak akan berhenti sampai disini, tetapi akan terus hrerlanjut nneningkatkan mutu genetik dengan sistem cloning dan
PENUTUP
pBrcaplta
Pennbangunan petornakan
dapat dlar{lkan pâ&#x201A;Źndaya gunaen lernek yang, lebih bsser, leblh
por harl dalam ratuan
gram,
Dapat dltarlk kostmputan bahwq perbalkan reproduksl
6tl$l6n dan dapat manjadl tumpuan negara dan masyarakal, Peternekan dapat dlarahkan untuk matori perdagangan dan mencari devisa
dlntenslf lkaslkan mâ&#x201A;Źngarah ke lrekuensl beranak yang leblh besar, lnterval beranak'yang leblh, produksi
bagl negara, sepertl Autralla dan Amorika, tetapl peternakan Juga dapat diarahkan untuk memenuhi
pendaya gunaan pejantan unggul
kebutuhan pangan bcrupa protein
dan
yang lebih luas dengan sistem perkawlnan A,B, dan embryo transfer yang modern akan makin
mempercepat pembangunan
hewani"
Ternak sebagai
ovum yang berllpat ganda
produk
peternakan,
eksport dapat ditukar dengan barang
- barang import yang bermanfaat yang tidak diproduksi di Indonesia.
Kesinambungan produksi ternak perlu dipertahankan, supaya ternak selalu mempunyai nilai tukar yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan negara.
Merupakan sebagai keharusan
dan rumus yang tidak
dapat
t)
Makalah ini merupakan Makalah Utama yang disampaikan pada acara Seminar Naslonal Teknologi Bioreproduksi dalam Menunjang Peternakan yang tangguh,,
dalam rangka peringatan Hari
Tahun Fak. Peternakan
Ulang
Universitas
Jenderal Soedirman Pumokerto ke 26, pada tanggal 8 Februari 1992 bertempal di Kampus Karangwangkal, Punrrrokerto.
dielakkan, bahwa ternak harus beranak dan mempunyai keturunan
dan dijual sebagai materi perdagangan.
Prof. Drh. Robertus Djanuar
:
"SAYA BUKA|{ ORANG
TER. Untuk menjebatani keseim- BUANG '' banEan keturunan ini, {aktor reproduksi tidak dapat diabaikan lbarat kelapa, semakin tua dan mutlak harus ada. Jika tidak semakin banyak minyaknya. maka ternak itu akan punah, Ungkapan itu nampaknya tepat
untuk mengatakan,
penerapan microsurgery, yaitu rnembuang geil yang jelek dan ditingEaikanilya gen yang unggul
mungkin karena dipotong, mungkin karena kecelakaan, mungkin mati karena sudah tua.
pada spermatozoa Can mematikan
pada tanggal 12 Januari Supaya nilai ternak itu 1928 itu, tepat hari ulang semakin meningkat, manusia tahunnya yang pada - 64 memasuki ke berusaha melewati reproduksi, untuk
gen yang jelek yang dikandung dalam ovum. cara ini akan nrenciptakan ternak baru yang sangat unggul dan didominasi oleh sifat turunan pejantan. kemungkinan pada akhirnya akan diciptakan ternak - ternak superior dan mernpunyai data turnbuh yang sangat pesat.
Ayam broiler kini cukup berumur 45 hari dan telah mencapai berat badart unluk dipotcng. Barangkali ternak yang lain akan mengikuti perubahan genetik tersebut, untuk mengejar kebutuhan pangan pada
waktu mendatang
karena pertumbuhan oopulasi penduduk yang sangat pesat.
siapa sebenarnya Prof. Drh. Robertus Djanuar. Pria kelahiran Bobotsari, purbalingga
masa purna karya dari Universitas Jenderal Soedirman. Dan sebuah tradisi akademik, yakni : Seminar Nasional Teknologi Bioreproduksi dalam Menunjang peternakan yang meiewati pemuliaan. tangguh, telah digelar oleh Fapet Fembangunan peternakan Unsoed pada tanggal B pebruari akan dikatakan berhasil, katau 1992 lalu sebagai acara jumlah ternak itu makin meningkat penghormatan untuk melepas beliau. seliap tahunnya, meskipun populasi Ya, Prof. Djanuar begitu tetah penduduk makin meningkat setiap memasuki masa purna karya. Meski tahunnya, meskipun populasi usia telah merambat tua, dan ia penduduk makin meningkat dan harus melepaskan diri dari sebuah konsumsi protein hewani memenuhi institusi yang bernama Unsoed, target minimal yang dibutuhkan namun semangat Djanuar yang menghasilkan keturunan ter:nak yang makin banyak setiap satuan waktu dengan produksi ternak yang lebih besar setiap satuan ternak dengan
Bersambung JU
HUSBANDRI NO.
ke hal
6 TH IVl
42
1992
f
FOHCm
Sf,OI"imr-NG fuletode dan Kegunaannya Oleh : Agus Suderssno
u'liln
o']
['#' f,f; T,'ifl n'JN diharapkan dapat monunjang
lercapainya pemenuhan standar pada suatu kendala kebangl<rutan, halini disebabkan karena $apronak ( Sa-rana Produksi Peternakan )
ayam niaga petelur yang tidak begitu lama ( ernpat tahun masa produksi) yang besar kemungkinan hasil penjualan dari telurnya belum
begitu besar peranannya dalam menutup kebutuhan yang dikeluar
kan selama pemeliharaan
rnasa
starter dan grover. Langkah - langkah apa yang mestinya dilakukan oleh peternak saat ayam petelur yang dipeliharanya
1, Harga jual ayam afkir yang
mengingat harga daging yang eukup tinggi sernentara harga telur kurang
2.
menguntungkan, Langkah _yang kedua adalah dcngan melakukan perontokan bulu ( force molting ) dengan harapan ayam akan meningkat produksi telurnya pada masa produksi tahun ll.
kecukupan kebutuhan gizi nasional, Namun peternak sering dihadapkan
yang demikian tinggi harganya tanpa diimbangi dengan kenaikan harga produksi peternakan ( telur - pen ). Eelum lagimengingat masa produksi
dapat hcrupa menjual ayam afklr $ebagai ayam potong, langkah ini
'
Foroe fi,lolting
?
Suatu tindakan merontokan bulu yang waktunya diatur oleh manusia itulah pengertian force rnoiting secara sederhana. secara
alami ffiemang unggas
akan mengalaminya pada waktu tertenlu, tetapi pada force molting wakiu rontok bulu secara alami diatur oleh kita manusia. Pada saat force
molting bulu dipaksa untuk rontok pada waktu yang dikehendaki oleh manusia, oleh karena itu disebut
tidak produktif lagi ? ini penting sekali sebab menyangkut tujuan
sebagai force molting ( Rasyaf,
utama dari beternak itu sendiri yaitu keuntungan yang optimal. Ayam
Perlakuan force molting
niaga Betelur dikatakan
tidak
produktif lagi atau tidak layak uniuk dipelihara apabila biaya produksi sudah lebih dari penerimaan penjualan telur. Jadi kondisi tersebut dapat mengikuti persamaan sebagai
berikut
:
(Produksi Telur x Harga Telur ) - ( Konsumsi ransum x Harga Ransum + Biaya Pemeliharaan ). Persamaan tersebut pengukurannya dilakukan dalam waktu satu minggu. Apabila hasil pengurangan sudah negatif maka merupakan indikasi bahwa ayam sudah memasuki masa
pensiun. Namun
ada
beberapa
alternatif yang dapat menolong peternak untuk dapat memperahankan keuntungan, tindakan tersebut
HUSBANDRI NO.
6
TH. IV/ 1S92
19s0 ).
cukup tinggi. Peternak belum rnangetahuiGara melakukan foree molting
3, Manfaat belum/kurang bisa dirasakan oleh peternak.
Metode Force l\ilolting
"
Menurut North (1978
) ada
dua metode Force Molting yaitu metode konvensional dengan melaiui pembatasan pemberian ransum dan minuman. Metode yang kedua
adalah non ksnvensional dengan cara pemberian obat - obalan yang jarang disuntikan, metode
ini
dilakukan mengingat cara dan biaya
yang cukup rumit dan rnahal. berikut ini penulis rnencoba mernberikan beberapa metode rorce
'molting yang merupakan
hasil
rekomendasi dari Rasyal dan Sugandi ( 1990 ) yang sudah merupakan modifikasi dari penulis barat yang disesuaikan kondisi di lndonesia.
dilakukan bila peternak tidak mau rnenjual ayam dehgan alasan satu Jadi daritabel 1 dapat terlihat dan lain hal, alasan tersebut dapat adanya puasa ransum dan puasa disebutkan sebagai berikut : minuman, tetapipuasa minum hanya pada pagi dan malam hari terbatas jual 1" HarEa ayam afkir demikian rendah sedangkan harga telur Kondisi ini mengingat negara kita " beriklim tropis sehingga rataan suhu cukup tinggi.
2
Harsa Doc ( Day ord chick masih terlalu tinggi sehingga
generasi akan banyak
rnodal.
3.
Stockpengganti belum
)
re-
menyita
[flLTr^'*H
,,]Jl,:n*
telur tahun ke
siap.
sererah rorce morrins,seresai ayam akan kembalibertelurk:Tb."]i.Ynt.Yk
.,J,?jftLX
oleh ayam. Seielah tiga hariproduksi tebr akan berhenti. Maka produksi
ll
akan
dimulai
setelah ayam mencapai kondisi 5%
[:l;
?ff
l5::tj*l'l]J:,j;'13il
hari itu r jumlah ayam yang ada X masa 24 minggu produksi.(North, f OOZ). produksi akan bertangsung 1978 ). Tetapi force itu jumtah tetur yang O Ort"n, dengan r _molting jarang Ltatif tebih rendah namun sendiri hingga saat ini.m.asih dengan ( belum ) dilakukan oleh peternak bobot tetur yang relatif lebih tinggi mengingat beberapa alasan : sehingga perhitungan secara 31
(.
ekonornis diharapkan tetap tabel 2, Metode Ini akan tampak lebih beral dirasakan oleh ternak namun cukup eri$i6n dan ayam Metode yang kedua yang peternak karena
menguntungkan.
(
ldianggap cukup
I
ef
isien
pada
peternakan di lndonesia tersaji dalam
Tabel
:
bagi
metodenya eukup sederhana.
- mula timbang 10 persen dari jumlah ayam yang ada, ambil rataan
Makanan
Minuman
Diberikan minum 08 - 16.00 pagi dan malam tidak )
Tidak diberikan ransum
( 2
Tidak diberikan ransum
4
Diberikan 4,5 kg/100 ekor Iidak diberikan ransum $ama dengan hari ke " 3 Tidak diberikan ransum
4. 4, 6
Diberikan
,.
minum 08- 16.00 sda.
8. 9.
10-55
Modifikasi metode konvensional dari North ( 1978
)
1
-10
Makanan
-30 31
Diberikan butiran jagung Diberikan seperti semula
.
Sambungar: dari
untuk menghindari adanya stress dapat mengakibatkan timbulnya penyakit Ayam hasil seleksiperlu diberi
sesuai metode yang dipilih, setelah
)
Minum 08 - 16.00 pagi dan malam tidak Diberikan seperti biasa
( 11
tiga hari diharapkan ayam berhenti bertelur. Bila ayam sudah mulai
bertelur kembali dan sudah memasuki 5% Hen - Day maka produksi tahun ke
-2 sudah
dimulai.
Peternak siap mengambil hasilnya. selamat mencoba. )
s.d.a.
Modifikasi Metode California North ( 1978
Penulis adalah mahasiswa Fapet, SKS'86 )
hal 2A
maka perlu dipikirkan Program pendirian Pusat teknologi Bio Fleproduksi, guna mempersiapkan program pendidikan bagi para petugas, perrgadaan sarana dan prasarana pelaksanaan operasional
Teknologi Bio - Fleproduksi dan disiapkan terbagai kebijakan halhal yang berkaitan dengan Teknologi Bio - Reproduksi secara nasional.
Dana dapat disediakan,
dari
Pemerintah dengan megikutsertakan
pihak Swasta. Dari uraian tersebut di'muka,
dapat dipertimbangkan
betapa pentingnya penerapan Teknologi
liar dan satwa
Bio - Reproduksi dalam meningkat
sehingga satwa
pembangunan peternakan di negeri tercinta ini. Peningkatan perlgembangan
langka tersebut berubah fungsinya menjadi ternak dan hewan hias. Hal
kan kualitas
ini dapat terjadi, karena melalui peternakan melalui penyediaan penerapan Teknologi Bio ternak bibit unggul ( genetik dan Reproduksi sawta liar dan satwa produktivitasnya ) sangat dibutuhkan langka tersebut dapat dipercepat oleh peternak I pengusaha laju perkembangbiakannya, sehingga peternakan, lebih - lebih dengan populasi meningkat cepat. harga murah atau terjangkau oleh peternak di pedesaan. Perluasan penerapan Teknodalam
logi Bio - Reproduksi ini
pelestarian satwa liar dan satwa langka sangat tepat, baik masa sekarang maupun masa mendatang, HUSBANDRI NO.
32
di
antibiotika ( dalam air minum ), kemudian dilakukan force molting
Minuman
Tldak diberikan ransum
badan rataan populasi yang
menular,
Tabel : 2. Metode Force Molting Rasyaf - Sugandi ** Hari ke
adalah ay.am yang mempunyaiboboi
pada ayam yang
Diberikan Diberikan Diberikan Diberikan
Diberikan seperti semula
berat hidupnya. Ayam yang diikutsertakan dalam force molting
bawah rataan harus diculling, hal ini
s.d.a.
Diberi minuman minum 08 - 16.00 (pagi dan malam tidak
Sama dengan hari ke 3 Tidak diberikan ransum Sama dengan hari ke - 3
7.
Oengan disajikannya beberapa metode force molting maka peternak dapat memilih metode yang paling disukainya. Dan cara peiaksanaannya cukup mudah. Mula
1. Metode Force Molting Rasyaf - Sugandi ')
Hari ko 1
efel<tit
Pelaksanaan Foree Molting
6
TH. lV/ 1992
sEt$s$tt V
UMUR u n --\F.,{S-S: BEKISAR Irtr sExlNG "=^:;;iru;;" "E'\!
JL'.\\'--':
6rmarni, -unjgas datam Kalau induknya berjengger bilah, (dubur ayam ). ,tffijd j.nr p"rrrii"n jantan i.Td;k berjensger stat akan anakan keramin ffi;:al'rln' P yang Balai Latihan Pegawai Pertanian oixisar yang -hanya baiu menetas tebat dan bergerigi. Sedangkan (BLPP) Ciawi, Bogot, cara sexing ayam seperti berjengger akan betina melihat ciri ciri umumnya erernak ayam bekisar
lisiknya saia. iara itu tidak jarang memberikan hasil yang kurang tepat.Apalagi kalau bekisar itu lahir ,dari induk ying berbulu hitam atau putih dominan'
Sexing berdasarkan cirl Bekisar anakal yang bed<aki putih,
luar
hutan jantan, tipis dan tidak bergerigi. dengan methoda ini pada ayam ras, Sedangkan yang betina akan bisa juga diterapkan pada semua berjengger seperti ayam hutan jenis unggas. Bahkan dipraktekkan jantan, tipis dan tidak bergerigi. pada bekisar umur sehari. Cara ini harus dilakukan Berdasarkan warna bulu, di setelah anak ayam (bekisa{ bisa segera baru betinanya iantan
,::l,1*,3[illi ,ilil ]r'"H'Hfff',1'i;,l*i-:1"'-ffi* 9r i1g:1 ?.'#:i iniprn o.ngan ketenruan induknya itulah kloaka belum mengeras,
,f:tilg' _?11 warna terang lainnya il"i or[", berbulu hitam atau putih mempunyai warna k1ki,1an0 ?t1!3]i oorinrn. Bekisar betina akan jantan dan betina' BtkiTl_i'llll n.rnrr, coktat kekuningan mirip akan berkaki putih' *Y':9-jJi.: nri, ,vm huran betina, itau warna ^ ( menqikuti ;-,: l1;^ warna muda lainnya ;;;; tetap .^*.^ ho,+ohan lain yang akan
sehingga memudahkan sexing dan juga mengurangGtress pada anak ayim. pati-ng tairoat 36 jam setelah menetas,
-b-ertahan cara ini membutuhkan ,.rt[ +'ffi*r"rg-rTi?ll ?iffii'"?S'xffi,d i'.{1ill:l berlaku basi ;;;;" sehingsa tampak warna ;;;;r"; petaku sexins iusa ;:,;r".,":.jLn'"31, hilamatau pentins untuk
warna kaki indukny;).
il;;il;
h:ilff*.;ilqfrfrjffi
r*"|':t[ I]llfl 'e?n'ltot;l*) .. ';:ffi:[' raktor atau "sexing dengan mblinat kloaka " memberikan hasil yang tepat.
warna burunva dominan, misalnya cemani
leghorn.
Vent metode ( metoda jengger, adalah cara menentukan kloaka) Berdasarkan bentuX jenis ayam urnur senart kelamin jantan biasanya akan bekisar - amati kloaka mengamat dengan jengger induknya. mewarisi bentuk
penutis adalah mahasiswa ;rapet Program D3 PTUF
DAFTAR TERBARU SEBAGIAN ALUMNI FAPET UNSOED
No. Nama
Alamat Pekerjaan
01. lr. Dadang lsmanto
Muncul Chicken Farm Sukorejo Kendal Jawa TengahMuncul Chicken Farm Sukorejo Kendal Jawa Tengah. Muncul Chicken Farm Sukorejo Kendal Jawa Tengah. Muncul Chicken Farm Sukorejo Kendal Jawa Tengah. Muncul Chicken Farm Sukoreio Kendal Jawa Tengah. Muncul Chicken Farm Sukorejo Kendal Jawa Tengah. Muncul Chicken Farm Sukorejo Kendal Jawa Tengah. Muncul Chicken Farm Sukorejo Kendal Jawa Tengah. Fakultas Peternakan Unsoed. Fakultas Peternakan Unsoed. Fakultas Peternakan Unsoed.
02. R. Erna 03. Ahmad Sofian
04. Tri Rahayu Siswati 05. ldah Kurniasih 06. April Rudianto 07.
Yohannes Oddy
08.
Rosidi
10. Abu Tholib 11. Heri Yulianto
12.
Hartoyo
HUSBANDRI NO.
No. Nama
Alamat Pekerjaan
13. Armini Chatri l.
Bandung - Jawa Barat. RRI Punvokerto. Jakarta. Petemakan Unggas kodYa Cirebon Balai lnformasi Pertanian Kalasoy Kota Pos 345 Manado 45002 SULUT. Dinas Transmigrasi ProP. Sulut,
14. Latifah lrianti 15. Heri Purnomo 16. lgun Bastiar hariguna '17. lr. R. Sad Hutomo P. 18. lr. Suyatno
Jl. Edi Gogola
Manado.
19. lr. Suryo Sumargo
Kantor Departemen KoPerasi Kabupaten Banyumas.
20. lr. Chris Setyarso T.
Kanwil DEP. Sosial, Jl. Soedirman
21. lr. Paolo Mariono
Rumah : Jl. Bandung 2A Jak.Pus. Kantor : PT. Busana Ratna Tangerang.
22. lr. Sugiharto
Perum Perhutani Gedung Manggala Wanabakti Blok lV Lantai lV Jalan Gatot Subrata Senayan Telp. 5870090.
No. 239 Pakanbaru Riau.
6 TH.IV/1992 EQ
MEHGAPA IIIPERI,UI(AT{ UU PAKAN TERHAK Oleh
:
Iis $.
akan merupakan salah satu
ponjualan tepung ikan yang dicampur
faktor utama yang me nenlukan keberhasilan usaha
dbngan serbuk gergaji dan diberi
petemakan. Biaya untuk pakan dapat mencapai60 - 70 persen, dariseluruh biaya produksi. Karena itu kita harus
sangat hati-hati dalam menentukan pilihan pakan yang akan diberikan pada ternak. Dengan penimbangan biaya yang seminimal mungkin, tetapi
mempunyai keseimbangan nutrisi dengan kebutuhan ternak, ,sesuai '/keseimbangan nutrisi perlu diper -
?
nya terkontrol, Semua ini akan melindungi konsumen dari pakan
minyak ikan untuk memberikan bau amis. Semua iniakan sangat mempengaruhi nilai nutrisi dari bahan bahan tersebut, sehingga akan
ternak yang bermulu rendah atau
menurunkan mutu pakan dan menjadi tidak sesuai dengan
kepada Antara di Yogyakarta (Pelita, 27 Mei 1991), bahwa sudah saatnya lndonesia membuat Undang-undang
kebuluhan ternak.
Dalam hal ini produsen tidak memperhatikan akibat yang diderita
bahkan membahayakan kesehatan, Seperti dikatakan dosen Fapet UGM,
Drs. Muhammad Kamal, M,Sc
pakan ternak dan membentuk tim peneliti.
oleh peternak sebagai konsumen.
Adanya undang-undang diharapkan tidak terjadi masalah-
hatikan disini karena tidak ingin usaha
Konsumen memang tidak akan tahu adanya pemalsuan ini, karena unluk
metnberikan pakan yang berlebihan
mengetahui diperlukan uji-uji labo ratorium yang tentu saja tidak dapat
yang bermutu yang ada dipasaran, sehingga mutu pakan terjaga dan konsumen tidak dirugikan. Keter -
kita sia-sia, misalnya dengan tetapi hasilnya tidak optimal, sehingga menyebabkan terjadinya pemborosan yang tidak dikehendaki.
Atau rnungkin juga
terjadi
kekurangan salah satu nutrisi dalam pakan yang mengakibatkan terga -
nggunya kesehatan ternak.
Pada masa sekarang ini banyak beredar dipasaran pakan ternak dalarn bentuk jadi atau "Complet Feed" ataupun juga bahan baku pakan ternak yang siap pakai bila peternak rngin mencampur pakan
sendiri. Dari banyaknya pakan dan
bahan baku pakan ternak yang beredar dipasaran dan berasal dari
berbagai produsen yang saling berjuang dalam menentukan harga. Masing-masing produsen berjuang
untuk dapat menjual produknya
dilakukan oleh peternak apalagi 'peternak kecil. konsumen hanya tertarik untuk membeli bahan pakan dengan harga yang rnurah tanpa
memperhatikan apakah pakan tersebut bermutu baik, rendah atau bahkan jelek sekali. Mereka hanya tahu dari akibat yang ditimbulkan nya yaitu penampilan produksi dari
ternaknya. Ternak berproduksi rendah atau mengalami penurunan produksi, pertumbuhan tidak sesuai dengan harapan, konversi pakan rendah dan biaya pakan membengkak tanpa diikuti produksi yang
sesuai. Efisiensi produksi tidak lercapai dan akan merugikan peternak, apabila terjadi pada peternak dengan skala usaha yang kecilakan mematikan usahanya dan
dengan serendah mungkin, untuk
ini akan menjadi penyebab
menarik minat konsumen.
terhambatnya usaha peternakan.
Penjualan produk dengan harga yang rendah hanya bisa dicapai dengan menekan biaya produksi. Dalam halinimereka akan melakukan usaha apa saja dan kadang-kadang melakukan kecu rangan-kecurangan, seperti mela kukan pemalsuan dengan membe rikan campuran bahan lain yangtidak bermutu. Pada penjualan tepung
daun iamtoro dicampur dengan tepung daun jati atau juga pada
Untuk dapat mengatasi semua
ini, maka perlu dipikirkan adanya usaha perlindungan bagi konsumen pakan dan bahan baku pakan ternak
dari kesewenangan produsen.
Misalnya dengan dibuatnya per aturan yang dapat menjadipedoman
bagi produsen untuk memproduksi dan memasarkan hasil produksinya. Diperlukan adanya tim peneliti yang bertugas meneliti pakan ternak yang beredar dipasaran sehingga lnrualitas-
masalah sepedidiatas. Hanya pakan
sediaan pakan yang baik secara berkesinambungan dan dalam jumlah yang cukup akan sangat mempengaruhi perkembangan usaha peternakan. Peternak akan memperoleh hasil sesuai dengan harapannya sehingga mendukung peningkatan taraf hidup dan terpenuhinya kebutuhan protein hewani asal ternak bagi masyarakat.
Penulis, SKS'88 Sambungan dari
14
Setelah kita mengetahui akan
asal- usul ternak domba Priangan dan keuntungan atau manfaat yang dapat kita petik dari pemeliharaan ternak Domba Priangan ini, akan lebih bijaksana, jika kita tidak hanya meningkatkan populasi ternak kambing yang sudah ada, tapi kita juga dapat membuat suatu rintisan dalam upaya peningkatan populasi ternak domba. Agar nantinya populasi ternak kambing dan temak domba akan berjalan seimbang dan merata di seluruh wilayah lndonesia.
Penulis adalah mahasiswa Fapet Angkatan
s/(s'88
HUSBANDRI NO.
34
hal
6
TH. IV/ 1992
mnvJAUAny PreealA$AmAny ffiA$t& Uny@@AS iMAS[@nvA& Oleb ahwa usaha perunggasan d! lndonesia belurn rnanta.o adalah benar. Kendala itu umunrnya datang daritidak me*entunya harUa
produk unggas inli, terutarna pada daging broiler. Dengan penduduk '180 juta jiwa, pasar untuk komodity jenis
ini mestinya masih sanEat
: Drlyo
Y
bangan peternakan rakyat dengan meningkatkan peranan koperasi
naan produksi menjelang puasatidak
serta keikut sertaan usaha swasta. Bila dilihal dari pernyataan tadi kita akan menyimpulkan bahwa yang seialu n"lenjadi tujuan utama dalam segaia gerak langkah pembangunan
Fluktuasi harga seperti yang digambarkan harus sudah herakhir, sekurang-kurangnya memperkecil tingkat amplitudo konjungturalnya. Unnumnya fluktuasi harga terjadi karena produksi yang ada (supply) tidak habis diserap'pasar (demand) sehingga akibatnya harga dibanting. Kenapa produksi sampai berlebih ? Banyak hal yang mendoro4g oer -
!uas mengingat untuk daging ayarn dan telur hampir semua tingkat usia rnemerlukannya. Dengan asumsi Nasionai per kapita memerlukan 5 kg daging dan
peternal<an adalah peningkatan
5 kg telur setahun, lndonesie bisa
rnaju dirnana konsumsi protein
menyerap 1,8 juta ton produk unggas
hewanr sudah bukan hal yang baru. Kenyataan sehari-hari usaha
setahun, atau 5000 ton sehari. Sedang konsumsi nasional rii! dewasa inibaru kira-kira kura-r:g !ei-ril: 900 ton sehari atau 1 kg per kaplta
per tahun. Konsunrsi behe;"apa negara seperti Amerika Ser"ikat 40,53 kg, Kanada 23,3 kg, ,&;:sirriiia *5,8 kg dan Singapura 20,4 kg pcr kapiia
per tahun. Dengan iajunya pembangunan yang sedang kita lakukan saat ini optiinisrne usaha di bi*ang ini eukup beralasan. Usaha perl:nggasan di lridonesia rnasih sangat prospektif di masa mendatang, Berbicara lebih lanjut ientang pembangunan pet*rnakan di indonesia kita bisa rnenengok kembali
k*nsurnsi pangan dan gizi. Sehingga seeara globai bisa dikatakan bahwa hasil ternak khususnya unggas belu m
untuk tujuan memenuhi permintaan pasardan lain halnyadengan negara
bidang unggas ini sangat mempri
-
haiinkan, sekurang-kurangnya sepe*i jatuh bangunnya yang dialami peternak selama ini. Usaha di bidang ini masih bergantung pada haribaik
atau nulan baik. Saat menjeiang lebaran optirnisrne usaha ini sangat besar karena adanya harapan akan nrendapat harEa yang baik. Sepuluh hari menjelang lebaran harga broiler
sudah naik rata-rala 21 perkiraan seminggu setelah
'/..
Ada
lebaran
usar harga akan turun kernbali ke p*sisi semula, malah mungkin dapat lebih meresot lagi apabila perenca-
matang.
h nya pe nawaran ini, di{nlar any a mungkin karena tingkat (daya beli
leb
i
masyarakat sedang me rosot, tingkat
morlalitas yang rendah dan yang dominan tingkal penyebaran bibit atau DOC yang melebihi kapasitas pasar.
Menurut pendapat PINSAR UNGGAS (Pusat lnformasi Pemasaran Unggas) di Jawa Selama. periode tahun 1989 - 1990 harga harga hasil unggas seperti broiler (hidup), broiler dressed dan telur ayam ras relatif lebih stabildimana
seluruh potensi perunggasan kita
, menikmati keunlungan yang cukup menggembirakan. Tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan adanya ge jolak harga yang terjadi dan dialami
politik peternakan yanE teiluang dalam GBHN, bahwa sesuaidengan
GBHN, peningkatan produksi peternakan ieruiama diarahkan uniuk rnemenuhi kebutuhan akan Bangan dan gizi terus dilanjutkan melalui usaha pembi*aan daerah daerah produksi peternak&r'i yang ada serta pengercbangan daeralrdaerah produksi baru. Sehui:ungan dengan iti.: perlu ditingkatkan 'Jpai/a pengembangan cian pemanfaatan
teknologi tepai, baik
untuk
meningkatkan jumlah maupun muili
ternak, pemeliharaan kesehatan ternak, penyuluhan dan pernbinaan,
penyediaan serta pemanfaatan limbah pertanian. Ferhatian khusus
perlu diberikan kepada pengem HUSBANDRI NO. 6 TH, IV / ,1992
-
35
oleh peternak baik peternak broiler
tentang dimensi kuantitas dengan
diperoleh memacu perluasan usaha
mengusahakan data yang pasti untuk menjamin ketepatan supply dan demand.
atau peternak petelur karena perolehan keuntungan yang yang kadang-kadang kurang memikirkan segi pemasarannya. Dalam halsupply dan demand unggas ini kita belum memilikidata yang dapat dipegang dan dipercaya. Berapa sebenarnya daya serap Nasional di pasar saat ini masih perlu diteliti secara ketat sehingga tahu persis berapa kuantum produksi yang harus disiapkan. Diakui untuk sektor ini diperlukan kiat penetitian yang canggih dan serius. Seperti telahdikemukakan tadi bahwa kita selalu dan selalu berbicara tentang pemenuhan kebutuhan
protein hewani asal ternak yang standartnya 4,5 gram per kapita per hari, sementara masalah supply dan demand (persediaan dan perrnin taan) belum terselesaikan secara tuntas. Tidak mengherankan jika
suatu saal terjadi rebutan DOC sampai harga melonjak, di lain waktu
terjadi over produksi yang bisa mengakibatkan ,terjadinya pemba aaran DOClesar-besaran. Disini kita memerlukan informasi yang akurat
Masalah pernasaran broiler secara Nasional diperlukan suatu lernbaga managemen Nasional yang mengatur data tentang kebutuhan telur atau daging. Coniohnya di Amerika Serikat ada suatu badan yang disebut NBC (National Broiler Council) yang mengatur data dan pemasaran broiler dan NEC (Na-
tional Egg Council) untuk data pelelur. Dengan elata yanE tepat dan akurat seperti berapa sebenarnya DOC yang beredar, semuanya suoah
memenuhi standarl atau belum Can yang berhubu ngan dengan sr-rpply clan denrand se hingga berbaEai data
iaEn
akan mernbantu peternak daiam menghitung secara tepat kebutuhan DOC sekaligus sarana dan prasarananya. Di samping itu sangai dibi.; tu
hkan ketefu
u
kaan dan keterpaciu ar.l
protein hewani asai ternak dapat dicapai dalarr: wakt'd reietif lebih singkat dan keterpaduan bukanlah halyangteriaiu sulit bila semua pihak merasa bertanggu ng jawab te rharjap
pembangunan peternakan. Diaku i atau ticiak. kondisi over suppiy dan unders*pp!y ;-naslh ter!adi
di lndonesia. Baik pihak pembibiian maupun perusahaan pakan dan obat-
obatan, sama-sama tidak mempu
-
nyai kepastian pasar, sehingga cenderu ng untr;k rnenentukan harEa
setinggi mungkin" Dan akibatnya harga komodity peternakan trdak menentu. Uni ,;r itr.r uilerlu\an pengaturan prodijksi DCC caiam negeri diseriai pengawasan yang ketat. Di samping iiu perlu dibentuk suatu organisasi yang bertuEas mengawasi batas produksi seria periu ditentukarr sangsr apts yar"tg
ditei'apkan bagi nrereka yang meianggar aturan main. Jadi mungkin
Glasnost-pun perlu diterapl<an di perunggasan.
semua pihak "pengelola" pembangunan perunggasan. Apabila kita sudah dapat menghitung secara tepat dan iefi*ang dal*n: data ,vang akurat maka Demenuhan ke *.:tr.:han
Femu!is, Hespcnriem Fiulsb*ridry"
DAFTAH TEHBARU SEBAGSAN AtUFdhlI TAPET UI{SGEE No. Nama 23.1r Aladin Nasuilon
24.
lr. Agus Hidayat
Alamat Pekerjaan
No. Narna
PUSLITAGRO EKONOMI Badan
3'1
Litbang Pertanian (sraf peneliti) Jl. A. Yani No. 70 Telp. 10251) 24497
32.
lr.
Nanvastujati
33.
ir.
Kartikawati
iantai 4 Jakar-ta UPT lB Dinas Peternakan EKI
34.
lr. Eko
Jakarta
35.
lr. A. Trisna Adrwigati
Minggu Jakarta Selatan. Jl. Pogowongsi No. 22 Pati
36.
lr.
Jateng
37.
ir. Susilo
38.
lr. Sugeng
40.
lr. Bayu Satriyo
Bogcr 16161. Dinas Peternakan DKi Jakarta
Jl. Merdeka Seiatan 25.
lr. Agus
lndarjono
&-
9
lr. Eka
27.
lr. Agustian Tjoko
28. 30.
Wijaya
lr. Fahmi lr.
Sanusi
Sumarni
Jl. P. Polih Raya 55 C
PT Universal Multi Computindo ( depan Bank Buasa ) Kebayoran Baru JakartaSelatan Telp. 770436.
$',lurwantini
Kartono Rahard.|o
Harijanto
-
Puspeia Dept. Fee,:Jiri r,e pu Ceper PC BOXI. 66 Kratan Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Pur*,okerto. Fakultas Felernakan Universilas Wijaya Kusuma PuR.,,okerto. Fakuiias Peiarrrakail unr:ersitas Wijaya Krjsuiria F:jnr.,ckerio. Fakuitas PeiernaKan Un:r,rrsitas Wijaya Kus'.,:rria Purpichelc. Fakuitas Feternakan Univ+rsitas Wijaya Kusuma Punl'okerio. Fakuitas Peter"nakan universitas Wijaya Kusurna Fur,ryckerto. Fakultas Peternakan u'nrr,ersttas lfu
Balai lmunisasi Buartan Lennbano
Jawa Barat. Balai Penelitian dan Latihan Unggas Ciamis Bogor.
Sudiantono
Biox 6
Jl. Harsono RM. Ragunan pasar 26.
.lr.
Alamat Fekeriaan
4'1
.lr. Guleno lrianto
ijaya Ku:i.r-na Purw-ckerto.
Fakultas Peternakan Univsrsitas Wtjaya Kusurna Punvckerto. Ji. Basuki Fiahmal No. 77 Remu Utara Sorong Dinas Peternakan Dait ll $crong Jl. Bur.-:ng (,-:rana Remu $ci*ng. HUSBA}.IDR:
36
NO 6
TH- IVi.i9A2
KEMAH KERJA TUIAHA$!$WA PffiTERNAKAN IT.IPOruH$trA'01 DI $UMBAWA NUSA THNGGAHA BANAT Oleb : Arles Tegult Wtbawo P€ter- nakan soluru h I ndonesia dapat
pada hasil evelua$i P€merintah
memberikan alternatil Pemeeahan
Daerah Tingkat i! Sumbawa selama
(KKMPI '91)dengan thema "Kemah Kerja Mahasiswa Peternakan lndo' nesia'91 merupakan wujud Pengab' dian mahasiswa poternakan dalarn usaha pengembangan Peternakail di lndonesia Bagian Timur sebagai upaya,mewujudkan pertanian Yang tangguh", diawali dengan pembekalan mater.i tentang "Posisi dan
masalah Yang dihadaPi oleh Kabupaten Sumbawa.
tahun.
KKMPI'91 borlangsung dari tanggal 22 sannpai 27 Juli 1991 yang dihadirioleh utusan dari 14 Universi"
Kabupaten Surnbawa ltlqlg11q dengan sehush tsalai Penelitian
peran ternak dalam sistem p€rtaniarr
UN PAD
lr. Bamoang Djoko Sarwono, t'll. Agr. Sc. (Dosen tetap Fakultas Peter-
Malang, UNiJD DenPasar, UNWAH
emah Kerja Mahasiswa Pe-
ternakain lndonesia'91
rakyat" disampaikan oleh
tas yang mempunyai
Fakultas
Flijauan M akanan Ternak (BPT-HMT)
seluas 40,5 Ha. Sehingga setiaP tahun mampu menyebarkan stek I bibit pada hampir seinua wilaYah Kabupaten Sumhawa dan dae"*.h sekilarnya yang rnasih meruPakan
yaitu : tJN$OED Purwokerto, UNSYAH Banda Aceh, IPB Bogor, Bandirng, UGM YogYakarta,
UNIBBAW Malang, UNISMA Denpasar, UNPATTI Ambon, UN lSKd Banjarmasin, UNTAD Palu,
ternak sapi potong dan industri daging beku di NTB" disarnPaikan oleh Arifin lbrahim, 5H. (Dirut PT.
UNHAS Ujung Pandangdan LJNRAM tomrhok sebagai tuan rumah.
Putera Purna Yudha Mataram).
Sepintas tentang Kabupaten
KKMPI '91 merupakan realisasi program kerja bidang
Sumbawa NTB.
(ISMAPETI) periode 1989 -
1991
yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Mataram Lombok. Mengapa di Sumbawa ? Sekretaris jenderal ISMAPETI, WahYu menjelaskan bahwa dipilihnya NTB khususnya Kabupaten Sumbawa sebagai tempat pelaksanaan KKM P i
'91 kali ini adalah
meruPakan
kelanjutan dari Seminar Nasionai
Pembangunan Peternakan di Wilayah lndonesia Bagian Timur yang pernah dilaksanakan |SMAPETI di UNPAD Bandung" Selanjutnya dijelaskan oleh Nanang Susanto Ketua Umum SEMA FaPet UNRAM bahwa NTB (KabuPaten Sumbawa) sebagai bagian dari iST. yang telah terkenal dengan polen-
Kabupaten Sumbawa rneru
-
pakan saiah satu daritiga Kaf:upaten yang ada di pulau Sunrbawa dan
merupakan Kabupaten yang Paling luas wilayahnya (8.493 km ). Potensi ternak KabuPaten Daerah Tingkat ll Sumbawa meliputi Sapi sebanyak 393.357 ekor, Kuda 38.638 ekor, Kerbau '100.626 ekor, Kambing 37.301 ekor, Domba 2.956 ekordan Unggas sebanyak 247.008
ekor. Sedangkan luas Padang penggernbalaannya inasih tersedia sekitar 154"000 Ha. Dari hasii survey diketahui masing-nrasing kepala keluarga ratarata memilikiKerbau 48,9 ekor, Sapi 22,24 ekar, Kuda kurang dari 1 ekor,
Ayam 12,24 ekar dan Kambing
1
ekor.
sinya sebagai kantong daging Nasional dan sebagai ten.lpat
Tingkat pendidikan masya rakat Kabupaten Sumbawa masih sangat rendah yaiiu : tidak sekolah 11,98%, tidak tamat SD 20,06%, tamat SD 13,20%, tamat SLTP
pemurnian sapi Bali ternyata sampai
2,3'!
sekarang masih
menghadaPi
berbagai permasalahan yang belum terpecah- kan. Untuk itu diharapkan dengan dikumpulkannya Mahasiswa HUSBANDRI NO.
6
TH. IV/ 1992
Pengembang*n peternakan di
Feternakan atau jurusan Peternakan
nakan UNRAM) dan "prospek usaha
pengabdian masyarakat lkatan Senat Mahasiswa Peternakan lncionesia
Pelita lV tercalai rata-rata 1,17a/* I
9zo,
tarnat SLTA 3,28% dan tamat
AkademiiU niversitas sebanyak 4,71%.
Tingkat pertambahan Pengangguran di wilayah ini berdasarkan
daerah lingkup k"erjanya. BPT-}-|MT tersebut berlokasi di Desa SeranCing Kecamatan lrloyrr Hilir.
Kabupaten Suntbaw* dan Ferma salahannya. Dalarn upaya peningkatan proeluksi tararnafi Pangan
pemerintah Daerah Tingkai ll Kabupaten *aumbawa sedang membangun bendungan "Mama"
yang berlokasi di desa Selante Kecanlatan PlamPang. Dengan adanya bendungan tersebut maka akan menggeser pola pertanian yang selama ini diteraPkan begitu luga
dengan peternakannya. Sistem peternakan yang akan diterapkan di daerah aliran sekitar bendungan harus diiaksanakan secara intensif . Sehingga perrnasalahan Yang
dihadapi adalah
bagaimana
rnenyiapkan peternakuntuk merubah siste m perneli haraan ternaknya.
Disamping itu prograrn Pemurnian Sapi Bali di KabuPaten Sumbawa menjadi permasalahan serius dan sangat berat dirasakan oleh peternak. kht-tsusnya bagi peternak yang merneiihara SaPi Hizar. Karena sapi tersebut dirasakan
sangat produktif serta mempunyai pertambahan bobot badanyang lebih baik dibanding SaPi Bali.
Tingkat kematian
pedet
cenderung tinggi pada awal musim hujan (akibat serangan parasit) dan penurunan bobot badan pada musim
Bersambung dari hal 49 37
'' PETER"I\IAK
SIAP Y[roffiffiAH, LANtr}AS'N peternak, koperasi petern*k. swasta,
BUMN b"lik tingkftt pusat ma$Dun daerah ini mernang menunjukkan adanya kernaiuan bidang peternakan di sana-sini. Adanya PINSAR { Pilsat
, lnforrnasi Pasar) Lhggas Nasional yang meilrpakan pusat pema$eran hasil unggas rn!salnya, menunjukkan
laju perkembangan di bidang perunggasan, khususnya dalam upaya menciptakan iklira perqasaran
yang $ehat yaitu suatu iklirn yang
ujuan dari Eksponak '91 ini
-
menilai keberhasilan, kemajuan
yang masing-rnasing terbagi daianr perseorangan dan kelornpok aen.gan mennperebi"rtkan piala bergilir Pr*si:
dan perkembangan peternakan dari aspek teknologi dan agri -
den $uharto. 2. Arena Peternakan indonesla {A-
bisnis dalam Pelita V sefta meng-
memantapkan wawasan pem bangunan peternakan dalam
nakindo); Parneran kegiatan Agrobisnls bidang Feternakan ya ng irnencakuB sarana produksi, hudic!aya, pensolahan dan peiilasaran Kegiatan tersebui meilpuii ternah besar, ternak kecil dan un{}tias yang d!-
menghadapi Tinggal Landas pada Pelita Vl yang mencakup peternak,
vis,;alisasikan dalJ',, 4 j:';:;,, I rr giatan yaiiu ar*na pr*dui':;.:i. *rei';ir
ternak, lahan dan teknoiogi. mengembangkan kompetisi yang sehat antarwilayah pengembang-
teknoleg i. aneka ii**iasa:r.ai: ai:i:
adalah
:
ukur tingkat kemarnpuan pe tani peternak dalam mengha dapi teknologi yang terus ber
-
-
-
-
kembang.
an peternakan berdasarkan potensi yang dimiliki untuk rnernacu per-
tumbuhan pernbangunan peter
-
bisnis coi'nsi.
3. Atraksi 4. Pi'asesiiPavuaiFenas Vli! Feni: sikeneana 199'l den
-
5. Pemberian
nakan.
-
=i-isp.rnak-
Fsr"lgherrgaair kepaCa
memberikan dukungan pada sek-
petani peternak dan pihai,i-pihak
tor pariwisata (Wisata Agro) dima-
yang teiah berprestasi cialarn
waktu penyelenggaraan Eksponak kali inibertepatan dengan Vlsit lndonesia Year 1991. Eksponak yang dibuka Presiden Suharto pada tanggal 15 Juti 1 99 1 pukul 09.00. WIB menarnpilkan
pernbangunan peiernakan ltang
na
7 kelompok kegiatan yang meliputi
1. Aneka Lomba ; metiputi - Aneka lornba peternak
-
38
nte
(ALP)
Aneka lomba ternek/ hewan (ALT/ H ) kesayangan. Aneka lomba ternak I hewan (ALT / l-J) kontes
peiuang bisnis bagi pai"a pengusaha di liui arig n*t. r: r r a* an. Te :'leF a.{ ri.ii'; r,ebe rh as i::
I nya
rnenggeiar ilerb:Eai kema;uan di bidang peie;'nat{an ada beberapa Sanjalan daiarn *enyelenggaraan
Hksponak '9i lalu yang seharusnya iidakterjadi pada e,,,ent yang bei"taraf
nasional sem&ca*i in!. $alah satu *onir:h adaiah "*riar:gnya"'l*rnakteri:ak B{}i";lsijarig lerrnb;: li hari *ebelurn aeara F'r*utuparl. !"iai ini ierjadi karen*. !elang t*r'nak pe*"ieitAi",E li: ffi}i,:e dliaxsanah;a"n jauh:auh hai'! sebsiiin: G,eera peniiiupan -qehinCga pengunji:rg yang eiatilng 2 ira.ri sebelum acara oenutupen tidak
dapat rneri--taksikan "k*hebatan" tei"nak-ternak p*r*enang i,;m,ha. n dernikian ilkip; nak '91 teiap ft-iampi; nier';r:njukkari bahwa "Peiernak Siap Tir;ggal
Tetapi walaupu
Landas".
;'":inL,:l: ;: :'lu;1,3 t: ;;:
swadaya;usahawan.
6. Pren.r':si
ya;":g dtlriarnar{al} un:uk memasya rakatkan sada r pa n,$ar!
{Tirx'e
ffi
eporter Htrsbame!ry}
yang bergi:idan mendoronq bei.-
:
:
i- cai"1u];
akan menjarli sarat t"rta.ma bagi ierwujuelnyfi perulrggasan :/ang rnaju, eiisien rJantangguh. [kspcnak 'gX pun irrenawarkari berl;agai
7.
kernbairgnya peternakan rakyai. Temu Mitra dan Ternu sejawat; yang meiipuii organisasi prcfesi f ungsional dar: r:rga*isasi prcf esi ahlN.
,Acara 'yâ&#x201A;ŹnS di:k-uti sleh rnasyarakat peiern*Kan !ndonesi;l yang terdii"i $ar! seiaili p$ierrnk, asSCSi*,si Sttgr*fl!(, : r'r.-i,ni*ilsi
riUSEi,irili,
.,:,'-r r) TL. iir
I
r39?
,O
IK
]P]INSAR IJNGGAS NAS]IO Menuju Terciptanya Iklim Perunggasan Yang Efisien dan Tangguh
Dari hasil liputan
HUS-
BAN DRY pada Eksposisi Peternakan (Eksponak) '91 pada tanggal 20 Juli 1991 lalu dilapangan drh. Soepardi Mungkid, Magelang;ada suatu stand
peserta pameran yang dianggaP cukup menarik untuk ditamPilkan tanpa mengesampingkan stand stand lain yang ada. Stand yang dianggap mempunyai daya tarik
Sukabumi yang merupakan sentrasentra produksi ayam broiler untuk Jakarta dan Bandung.
'
Usaha ini cukup berhasil, terbukti kemelut harga secara perlahan namun pasli mulai dapat teratasi. Sukses ini mengundang
hasil dressed dan broiler telur ayam ras selama Periode'89 -
'90. Pada Bulan SePiembel|990 berhasil mengeksport 4 container telur ayam ras melalui Pinsar Unggas
Jawa Timur sehingga
daPat
peternak lain untuk bergabung. Pada
mengurangitekanan harga di dalam
tanggal 12 Juli 1989 terbentuk "Kelompok 20", dimana populasi
secara berangsur mantaP kembali.
negeri dan harga telur ayam ras Langkah-langkah me ngatasi kemalut harga tersebut meskipun mengalarni selisih harga yang cukuP besar dan
tersendiri dalam bidang peternakan khususnya perunggasan ini adalah PINSAR (Pusat lnformasi Pasar)
broiler berikut peternak-peternak binaannya mencakup r 50% dari
Hasil Unggas Nasional yang lebih
Di lain daerah yaitu di Jawa Timur
hanya dipikirkan oleh Pengambil
dikenal dengan "Pinsar Unggas
pada tanggal 8 Juni 1989 terbentuk
Nasional".
"Pusal lnformasi Pemasaran Telur
langkah terobosan, tetapi manlaat nya dirasakan oleh seluruh laPisan masyarakat perunggasan di lndone-
Pinsar Unggas lahir sebagai jawaban terhadap tuntutan perkembangan dunia perunggasan di lndonesia dewasa ini. Lahir sebagai jelmaan hasrat masyarakat perunggasan mulai dari peternak, penyalur sarana produksi peternakan hingga pengusaha indu stri hu lu yang meliputi industri bibit, pakan, obatobatan dan industri peralatan untuk mewujudkan iklim usaha oerunggasan yang sehat melaiuipembentukan
seluruh populasi di wilayahtersebut.
(PIPT)" yang bertujuan untuk
nnemperbaiki jalur pemasaran lelur didaerah Jawa Timur dan meng upayakan kestabilan harga sehingga
produsen dapat dilindungi dari
kemelut harga dan membuka
pasaran eksport ke Luar Negeri. Sukses-sukses di atas terus berlanjut dengan tebentuknya Pinsar Unggas DKI dan Jawa Barat pada tanggal 1 4 Februari 1 990 di Bandung, PIPT Jawa Tengah pada tanggal 28
di Semarang yang
wadah yang dapat berPeran aktif
Februari 1990
sebagai pusat informasi pemasaran hasil-hasil perunggasan. Berdiri pada tanggal 10 Juni 1990 sebagai "anak bungsu" dalam organisasi perunggasan lndonesia, diresmikan pengukuhannya oleh
dimotori oleh masing-masing kepala
Menteri Pefianian di Kirana Room Hotel Kartika Chandra Jakarta.
Dinas Peternakan Tk. I setempat, kemudian terbentuk pula PIPT se Jawa di Bandungan Jawa Tengah
pada tanggal 28 Februari 1990 dilanjutkan dengan terbentuknya Pinsar Unggas untuk Daerah
Bermula dari terbeniuknya
"Kelompok 15" yang merupakan
lstimewa Yogyakarta. Pada tanggal 23 Marei 1990 nama Pinsar Unggas se-Jawa dikukuhkan oleh Direktorat
gabungan 15 peternak Broiler yang potensial di daerah Jabotabek dan
Jenderal Peternakan drh. Soehadji di Jakarta. Akhirnya kepengurusan
Sukabumi pada tanggal Desembel|988. Kelompok
1B
ini merasakan selama bertahun{ahun pahit getirnya fluktuasi harga ayam broiler karena diombang-ambingkan
"
Telp./Fax. :3803082 ( Tim Beporter Husbandry
Pinsar Unggas Nasionalyang 1 tahun
ini ternyata telah mampu berbuat banyakbagi perunggasan di lndonesia. Kegiatan yang patut dicatat
wilayah Jabotabek
antara lain menstabilkan harga-harga
6
pada umumnya. Anda terlarik untuk mengenal lebih lanjut ? Hubungi : Sekretariat Pinsar Unggas Nasional Gedung UNAS lantaidasar blok G Jl. Kalilio 17-19, Jakarta 10410
Menteri Pedanian Fll pada tanggal 10 Juni 1990 di Jakarta.
imbangnya inlormasi harga yang harus segera disamPaikan kePada peternak-peternak broiler lain di HUSBANDRI NO,
judkan suatu iklim perunggasan yang maju, efisien dan tangguh khususnya dan kemajuan bidang Peternakan
menjadi Pinsar Unggas Nasional oleh
boleh dikatakan baru berumur
Cianjur
Pinsar Unggas sebagai "anak bungsu" dalam sistem perunggasan di negeri ini merupakan salah satu dari sekian alternatif untuk mewu -
yang terbentuk ini dikukuhkan
oleh para tengkulak dan tidak
-
sia.
TH. IV/ 1992
39
IrmTr.ill NAKAIII, rmmrua]f; {ilul{Aff :' " 1
.
::'
:':''':
:
:
Strtatsgl Pemban0unan Petennaftan ftakyat llalam F0fitflb,,P0;talkan Penekonomlan (Ililauan dan Islaah ' l(uullaftan ,Pem[anuunan Petennakan dalam PELITfi u ] ,
{.t
OIBH TATANG EP
ifat Tradisional yang sangat
modalusaha dan rendahnya tingkat
Peternakan
pada konsep industri
perekonomian merupakan beberapa faktor utama lambannya tingkat Pembangunan di bidang Peternakan. Kendala tersebut terlihat dengan tingginya import yang dilakukan untuk menutupi kebutuhan protein hewani. Pada tahun 1990 jumlah import daging mencapai 14.000 ton
Pembangunan
dengan nilai hampir 5,6 juta US$.
produksi baru. Disamping
kebutuhan konsumsi susu nasional. Hanya telur yang telah memenuhi dan bahkan melampaui kebutuhan nasional sehingga sudah melakukan
melekat pada
Rakyat merupakan kendala utama. Kita bisa meninjau kembali usaha Pemerintah dalam menanggulangi
permasalahan pada peternakan skala kecil. Dalam pelita V ini penekanan secara umum adalah
maju. peternakan diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi melalui usaha pembinaan daerah - daerah itu
peningkatan upaya pengetnbangan
dan persyaratan tehnologi untuk meningkatkan populasi dan mutu
ternak, pemeliharaan kesehatan hewan, penyuluhan, penyedian sarana dan prasarana serta pemanfaatan limbah pertanian. Wadah dalam pengembangan usaha
peternakan yaitu Koperasi perlu dikembangkan dengan melibatkan swasta dalam memperkuat modal dan kemampuan tehnis. Disamping hal tersebut, dalam Pelita V ini sasaran dari pembangunan peternakan adalah : sasaran
lmport susu mencapai 50% dari
eks po
rt.
Ha
I
te
rsebut
je las
peternakan skala kecil di mana jumlah pemilikan ternak di bawah tingkat kelayakan.
Pada usaha ternak potong (sapi, kerbau, domba dan kambing
)
rumah tangga dengan sifat usaha sampingan. Untuk usaha peternakan
Beberapa kendala utama yang
sapi perah, ayam ras dan babi prosentasi usaha peternakan rakyat
82'90o/". Pada segi geografis dan penyebaran
lokasi peternakan masih
Beberapa hal yang dapat disajikan
memadukan pengembangan industri
- industri yang menunjang usaha peternakan. Tetapi kita lihat bahwa
tidak sedikit investasi
yang
dibutuhkan untuk memadukan sektor
tersebut sedangkan investor dan Bank - bank enggan menyalurkan dana. Tingginya resiko kematian, produk yang mudah busuk merupakan faktor yang membuat para investor dan Bank-bank susah
untuk melirik. Cara yang dapat ditempuh adalah
dengan cara sistem kopersai, dimana aktif itas usaha dibagi
menjadi beberapa sektor kegiatan dirancang dengan sistem "prof it HUSBANDRI NO.
40
dll
merupakan titik cerah karena pada
untuk memlungsikan usaha peternakan adalah dengan
kerja,
menyebabkan sulitnya peternak kecil untuk mengembangkan usahanya. Minimnya pengetahuan peternakan,
industri perekat dari tulang
Terlepas dari haltersebut kita tengok situasi peternakan di lndonesia. Pada struktur usaha dan pemilikan ternyata didominasi oleh
pemanfaatan ternak kerja dan pupuk kandang. .
penyerapan tenaga
-
transportasi yang dilengkapi cold storage dan terbatasnya penanganan pasca panen menyebabkan terhambatnya pengembangan peternakan di luar Jawa. Pada faktor industri hilir peternakanlah yang memungkinkan di kembangkan dan mempunyai prospek yang cerah. Komoditi sepatu, kulit masak, kerajinan kulit, pangsa pasaran eksport lumayan mendapatkan peminat.
impor, pendapatan petani peternak,
ternak, populasi ternak, ekspor
populasi ternak Sapi berada di pulau Jawa dan sisanya berada di luar pulau Jawa. Sulitnya sarana
menyusutkan nilai devisa negara yang telah didapat untuk menutupi import protein hewani.
99% merupakan substitusi pada usaha Pertanian dengan tingkat pemilikan rata-rata 2-3 ekor per
konsumsi hasil peternakan, produksi
terkonsentarsi di pulau jawa. 46oh
6 TH IV/
1992
"
Beborapa sektor - sektor koperasi ini dapat dibagi usaha menjadi : center
-
Unit Usaha Pakan dan Hijauan Ternak Unit Usaha Pengelola Peternakan
Unit Usaha Pemasaran Produk Peternakan.
Unit Usaha Pengelolaan Produk Peternakan
Di dalam masing - masing unit usaha mempunyai konsep kerja
bontuk kredit lain seperti yang terjadidi Kab Semarang. Salah satu
langkah yang mungkin bisa dilaksanakan adalah dengan
memakai pinjaman lunak dari World Bank selain pada pihak investor yang tidak "jera" dalam menanamkan modalnya. Pada tahap pertama bantuan tenaga profesional sangat dibutuhkan karena pAda awal
pelaksanaannya masih banyak pembenahan yang perlu dilakukan. Secara bertahap ketergantungaq itu
"Profit Center" dan berusaha untuk
dilepas pada KUD dan tenaga
mendapatkan laba. Penawaran harga
profesional tersebut hanya berfungsi sebagai supervisi.
harus kompetitif di banding
pembelian dari luar. Di samping,j!u studi kelayakan pada ienis usha
harus juga dilakukan.
Aspek
pemasaran dan pasar, aspek tehnis -tehnologis, aspek manajemen dan
organisasi, aspek keuangan dan aspek proyeksi usaha peternakan merupakan masalah yang harus benar - benar dipersiapkan secara matang sehingga tidak terjebak pada rutinitas produksi.
Beberapa alternatif yang bisa menjadi bahan pemikiran dalam Strategi pengembangan sektor lndustri Peternakgn adalah
:
Pola tahapan pengembangan dari lndustri skala menengah keatas dan skala kecil. Didalam pola ini yang pertama dikembangkan adalah Peternakan yang prolesional dengan memanfaatkan bantuan pinjaman luar negeri atau para lnvestor dengan jalan menyakinkan pihak -
pihak terkait tentang
cerahnYa
prospek bisnis peternakan. Kemapanan lndustri ini akan diikuti lnti dan plasma
dengan pola
sehingga secara
bertahap
peternakan rakyat dapat mapan mengikuti lndustri yang menjadi inti.
Titik tolak ini harus diikuti dengan kemampuan lnti dalam membual sistim hubungan kerja. Usaha ini akan berhasil jika ditunjang dengan keyakinan dari para investor. Kita
tidak bisa menutup mata akan traumatik para investor tentang kegagalan mereka dalam pemberian kredit ternak rakyat dan kegagalan HUSBANDRI NO- 6 TH.IV/ 1992
Bantuan tenaga
ahli tersebut
sebaiknya dalam satu paket dengan pinjaman dan KUD yang dipilih adalah KUD yang mempunyaikriteria sehat usaha dengan sistem seleksi
yang amat ketat dan
obyektif.
lnvestasi pertama diusahakan pada usaha dengan segmen pasar yang paling mudah diraih. Contohnya dengan memperbesar kapasitas
produksi KUD tersebut
yang mempunyai segmen pasar yang paling tinggi. Diversivikasi kearah hilir dan usaha - usaha penunjang mulai dilakukan pada masa dimana KUD tersebut mulai menunjukkan
laba yang menaik.
Bererapa bentuk bantuan yang dapat dipergunakan dalam lndustri Peternakan adalah :
1. SMIEF LOAN Adalah bentuk bantuan yang berasal dari Bank Dunia yang memungkinkan dapat dipakai untuk investasi usaha peternakan. Bentuk pinjaman ini berupa komersiil dan non susidizied dengan tingkat bunga menurut pasar. Besar pinjaman minimal Hp.50iuta dan nnaksimal
997 juta dengan angsuran 5 - 7 tahun. Penyaluran daner tersebut
dari Bank lndonesia ada
13
Bank yaitu : BRl, BNI 46, BDN, BBD, Bapindo, BPD ( Jateng, Jatim, Sumut Uppindo dan
),
Bank swasta : BCA, Bank Niaga, Bank Duta, BUN. Sampai tahun 1991 dana yang terpakai sebesar
73,5oh terhitung sampai bulan Maret dari 100 juta US$. Usaha yang dibiayai berupa Pembibitan anak sapi perah dan industri makanan ternak. Sekalipun dana
tersebut hampir habis tapi kemungkinan untuk di tambah oleh Bank Dunia besar sekali. Tinggal bagaimana industri yang
ada mampu menambah
kepercayaan Bank Dunia tentang wujud pinjaman tersebut.
2. Agriculture Facility
Programrne
(AFP)
Bentuk dana ini yang apabila tidak terjadi perubahan atau hambatan dalam waktu dekat akan diberikan oleh Bank Dunia untuk pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan. ketentuan mengenai dana ini hingga saat ini belunt diperoleh kepastian.
3. EXIM BANK OF JAPAN Ekspor - impon Bank of Japan menyediakan dana sebesar 46
Milyar yen atau sekitar
Rp.
669,54 milyar kepada perusahaan di lndonesia. Penyaluran dana
tersebut melalui "Sub Lender Bank " yang terdiri dari 6 Bank swasta nasional dan lembaga bukan Bank 2 buah. Ada dua kategori pembayaran yang diberikan : Kategori
A:
denganpinjaman
kurang dari Rp. 2,l milyardengan jangka waktu pinjaman 18 tahun, termasuk grace period 1 Kategori
B
:
tahun denganpinjaman lebih dari Rp.2,1 Milyar dengan waktu pinjaman
18 tahun dan grace period 4 tahun Persyaratan pengajuan kredit ini bahwa 60% hasil produksinya untuk ekspor untuk persyaratan lain disesuaikan dengan masing - masing Bank pelaksana. 41
a. Kredit Koperasi Primer Untuk
2. Suku bunga kredit
Anggota
Adalah kredit modal kerja dan
atau kredit investasi
yang
diberikan pada anggota dari Bank. Pemakaiannya adalah pembiayaan sektor jasa dan perdagangan dengan syarat koperasi adalah ginimal 20 anggota dan syarat-syarat :
3.
'
'1. Jumlah kredit yang diberikan maksimum 30 juta dan disesuaikan dengan tabungan anggota.
Sambungan dari hal
dikaitkan dengan suku bunga yangberlaku dan sudah termasuk fee kepada koperasi primer. Jaminan kredit adalah barang
yang dibiayai dengan kredit tersebut dengan tabungan yang dimiliki anggota. 4. Minimal klasifikasi koperasi primer B 5. Mampu mengajukan usulan usulan proyek/ neraca / laporan keuangan secara keuangan secara teratur, membina
dan mengawasi anggota. Terlepas dari permasalahan yang
ada pada
Pengembangan pada kesigapan dari masing - masing lembaga dalam menjalin harmonisasi antara kenaikan
Peternakan terletak
konsumsi perkapita ke
naikan
sekto
r
dengan u
saha
peternakan.
13
hal ini Universitas Wijaya Kusuma yang "keslempit" popularilasnya Punruokerto, meskipun usia telah dibawah Mozes R. Toelihere, gugat
mengambil klas D yang kondisinya cukup baik. Padahal untuk klas D etawah betina harga paling tinggi adalah seratus ribu rupiah. Kedua
harga tersebut untuk umur satu sampai dengan dua tahun. Sering terjadi golongan C mereka katakan B sehingga harga meningkat ampai duaratus lima puluh ribu lebih untuk betina untuk umur satu setengah tahun.
tua, saya punya obsesi
ingin seorang dosen.
membangun dunia perguruan tinggi
Menyelami pribadi Djanuar yang berkualitas", ujar pakar ilmu lebih jauh terasa kurang pas pula reproduksi ternak ini, dalam acara
'
pelepasan dikampus fapet, Karang bila tidak mengenal f ilosof is hklupnya. Sebagai seorang penganut wangkal, Pebruari lalu.
I
agama roma katolik, Djanuar berujar,
Ungkapan Djanuar merupa- "Hiduplah menurut kehendak Tuhan, kan cermin sikap kepedulian-nya sebaliknya mengingkari perintah untuk mengembangkan dunia Tuhan adalah Dosa". begitu yang keuntungan cukup besar bagi . perguruan tinggi. Dengan latar belakang pengalaman yang pemilik lernak bila mampu membuat pembeli percaya untuk hal tersebut. diperolehnya, ia ingin terus mengabdi
Untuk golongan
A
yang
mereka katakan masih murni nilai
jual
merupakan harga fantastis
untuk rumunansia kecil yakni sampai lima ratus ribu rupiah untuk ternak betina umur satu setengah tahun. Untuk .pejantan golongan ini
mencapai harga satu juta rupiah. Hal ini bisa dimengerti mengingat klas ini merupakan ternak bibit ataupun ternak kesukaan I kesenangan. Pemilik jenis ini di Kaligesing merupakan tokoh rnasyarakat, karena untuk pemeliharaan dan pemilikannya membutuhkan dana yang relatif besar. Hal itu merupakan prestis lersendiri bagi pemiiliknya. Anda berniat membeli ? Silahkan pitih sendiri.
Sambungan dari hal 30
telah ditempa oleh pengalaman tetap
banyak ingin terus
mengabdi. "Setelah resmi memasuki Unsoed,
masa purna karya dari
sekarang saya ingin total mengabdi di Perguruan Tinggi Swasta, dalam
dengan menghasilkan sesuatu yang terbaik. Sehingga, wajar saja,
selepas dari Unsoed Prof. Djanuar
ingin membawa Unwiku untuk menjadikan sebagai PTS yang lebih berkualitas.
para mahaiswa, - bapak Kepada berputra enam ini berpesan, yang yang menjadi tugasmu. Bila para maha-
" Lakukanlah mahasiswa
siswa dapat melakukan
tugas
dengan baik, saya percaya mereka tidak akan pernah mengenal sesal
seperti saya. " katanya, seraya menambahkan bahwa ia selalu
optimis dalam
mengarungi
kehidupan.
-
Darri rekan - rekan seprofesiyang mengakui kehandalan Djanuar, sebetulnya melebihi Prof. Drh. Mozes R. Toellihere, dosen reproduksi
ternak ilPB Bogor.' Tetapi kata seorang dosen Fapet Unsoed Djanuar memang katah kesohor
dengan clia, sesungguhnya Djanuar
adalah "resi" dunia dalam
ilmu reproduks;i ternak di lndonesia. Hanya karena l,iondisi geografis Unsoed
I HUSBANDRI NO.
42
6 TH.IV/
1992
PffHNilAKIIU MWAUIIASAIU UNGI(UNSIru Ol,eb : H. Bey S.
asaran utama Janglea pa?xjan* Pembangunan Indonesia sclalab terci{)tfi?t1':'! landasan yang huat bagi bangsa Indonesia untuh tumbub dan. berkevril;tt,i;: atas kekuatan'sendlrl rnenu|u masyarahat adil dAn m,akmur. Dibidctng {tk**ttt:,:
sdsaran uta,md Jangka panJang dua puluh llma tahun Jtenama iltltr t,j tetpenubtnya kebuttthan pokoh rakyat dan tercapainya slntktur ekorza?ni :.fuii.t!,:,i tlttk berat kekuatan industri yangdiduku,ng pertc|t?.lan tan$*th. Kedd{tLirr :t:i selakayaknya akan menJacli landasan bidang ekonoml untuk merug5:atnba*:it:t pembangunan tndonesta dalam Repeltta endm ydny rnuldi memnsuki lsrosts tiulgt:t! landas untuk mernaat pembotngunan dengan kehualan me?xu.iu ftt{tsyilr{tk{il ".i;i:i dan makmur berdasurhun, Pilncasila Garis -
garis Besar Haluan
Negara (GBHN) menetapkan bahwa pembangunan sektor pertanian diarahkan pada berkembangnya pertanian ( termasuk peternakan ) yang maju, elisien dan tangguh. Selanjutnya pembangunan peternakan mencakup pula upaya untuk
meningkatkan hasil dan mutu produksi serta memperluas penganekaragaman hasil untuk me-menuhi kebutuhan pangan dan industri sena memperbesar expon.
Sub Sektor Peternakan sebagai salah satu bagian integral
sektor pertanian
dalam
melaksanakan pembangunao untuk
Pelita V mengacu arahan GBHN 1988, yaitu dalam meningkatkan produksi diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi melalui usaha( 1 ) Pembinaan daerah-daerah produksi yang sudah ada, (2) Pembangunan daerah daerah baru.
Untuk menyongsong tahap lepas landas pembangunan nasional
secara mantap maka sektor pertanian sub sektor peternakan harus secara utuh dipersiapkan. Hal
ini akan menciptakan kondisi yang cukup tangguh untuk memasuki tahap lepas landas pembangunan. Ketangguhan yang dimaksud adalah
kondisi produk peternakan mampu menyesuaikan dengan tuntutan permintaan yang berlaku. Peternakan
harus mampu menyesuaikan pola
dan struktur produksi terhadap perubahan yang terjadi, baik perubahan permintaan, perubahan
teknologi ataupun perubahan lainnya. HUSBANDRI NO.
6
TH. IV/ 1992,
Sehubungan dengan adanya perubahan permintaan baik dalam dan luar negeri maupun perubahan
teknologi maka
pembangunan dibidang peternakan harus pula dilakukan sebuah alternatif pengembangan. Dalam pelaksanaannya pengembangan peternakan tidak terlepas interaksinya dengan keadaan sekitar tempat pengembangan, dimana hal tersebut dapat menimbulkan berbagai gejolak. Untuk itulah maka dikembangkan sebuah konsep pembangunan peternakan yang ef isien narnun menekan gejolak yang timbul baik sosial - ekonomi maupun gejolak alam sekitarnya.
Kawasan lndustri Peternakan Sebuah alternatif dalam pengembangan sub sektor peternakan adalah menciptakan suatu kawasan industri peternakan ( KINAK ) guna menghadapi lantangan yang timbul terhadap aktivitas dari sub sekor ini. Dalam perkembangannya bidang peternakan ternyata tidak lepas dari aktivitas
perindustrian. Hubungan yang langsung adalah dengan adanya industri yang langsung mendukung kegiatan peternakan seperti industri makanan ternak atau industri penEolahan susu.
itulah dicetuskar: ii j.'r
;':
':j:r"r',' :,r:
lndustri Feternak*r
Tentu
pertimbangan
h' ciai;r:-: ?";;'.i '. : j'
gagasan tersebut, l'lsii::i.:il ..i,.:'"::.. pasti berlujuan unit lk- c i!i:i'!i!ir':;:ri':., pertanian yang maJU, *i!.1,r,.i f:,.;; tangguh. Berbagai heu,'i, ,, ' . ' ..: muncul jika il{rrli'1:.xa: i'r1-i:;.i,i' i :
dijadikan satu da:arl , :'. : .r
i
industri. Keunlungsr,
*k{:;':.':i:r
merupakan hal ya.i;g t!i;il"t- :|:,rr,, +i:r. suatu Pendirian tis.:rh,; L '
ini secara ekoner",ri
3fi;11"1 l::;r1;;;i,1r',
etisiensi lebih tinpgi. i,.iir-:r;.r: r,i':,:, ::,iii: melokalisir berbagai ;*kiir:itas rit:,i;?
ic;kasl ak;:;: memperlancar berbe.i::, ?l'.;:';i;:ti! yang ada dan aka'i,'i,,'; a::" " bila dibanding denga n iniJ!.1'r"r:I: iia:'ri.i dalam satu
terpencar - pencar. Selain itu ada p*nssa*;,t.= i:ii:
dalam
sebuai:
pembangunan, yailni
aktii.li::.r.rt
*r"i,*t ;'i
par*,1i;;
ekologis. Dalam hai i,ti s+l-",ir:ii: kawasan akan l=::trrrp+fi inil-l&itf .r :::,-r permasalahan iingkur':g;:n,r;4fti1
muncui. Keuntungari E*b**i-i kawasan dari sud$i i)**ril;r;:'; ekologis akan lebih nyata riii:it=-rir::n;
industri terpencar, efif;1re ia:i'i
1. Kontrol terhadap
:
eiarn;:,iik ri*$:jti1'
pencemaran yan(] iir]rbaii *all
giatan incustri lebih
i.r,:-
r:ii:il;-li"i.
Aktivitas tersebut Penting untuk diperhatikan bagi sebuah
2.
Penanganan jika t*rjadi frâ&#x201A;Źn.ii maran lebih muuah ii;rt+:::
pembangunan peternakan, seperti
3.
Daerah yang meirBc;'ll1 ::r':
yang tertuang dalam Garis - garis Besar Haluan Negara bahwa pembangunan Pertanian termasuk
subsektor pertanian diarahkan pada berkembangnya penanian (peternakan) yang maju, efisien dan tanggutt. Untuk peternakan yang tangguh
kegiatan industri lcbih ::rrj::.:;:
4.
Dengan adanya k"ftwllsi'lr-r .:idriEi:
maka dilarang pei,Ji,i:,-
i,
:*bu;:
industri dih-lar kawasan, sehi:'ri;r, 1,: mencegah timbuinya peRiiGUr,r:,rr i lahan 'vang iidak terkeri;.r:,.
Bersambung k{r h:,
r.)
.;
UPAYA MENINGKATKAN KUATITAS NAGING SAPI BAII Olah
:
Arls Teguh Wlbowo
Popularl sapl Ball sekltar 1,96 f uga okor, yang tertobar dl pulau Ball, Lombok, Sumbawa, Timor Tlmur, Maluku, lrlrn Jrya, Sulawul,
Kallmantan dan Sumatera. Dl samplng ltu Sapl Ball drpat luga dltemukan di Malaysla, Papua Nuglnl, Darwln dan Balal Penelltlan dl Texas, Amerlka Serlkat.
I \. \J
api Balimerupakan ternak dwiouna. vaitu di satu sisi dimant-aafl.an tenaga kerjanya dan di sisi lain dipergunakan sebagai penghasil daging, lemak, organ-organ tubuh, darah, tanduk, tulang, bulu, kulit, rabuk dll. Sebagai sumber daging sapi Bali memenuhi kebutuhan konsumsi daging lokal, yaitu rumah tangga, hotel, restauran dan industri pengolahan, serta bagi kebutuhan antar pulau terutama untuk pasaran kota metropolitan Jakarta. Namun permasalahan yang timbul sekarang adalah adanya keluhan-keluhan dari konsumen bahwa kualitas daging sapi Bali yang diperolehnya belum memadai. Berdasarkan kenyataan yang
ada, bahwa iernyata untuk rnemenuhi permintaan konsumen perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan
kualitas daging sapi Bali. dasarkan eksperimental,
uji
Ber-
coba
maupun aplikasi praktis hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kuaiitas daging sapi Bali antara lain
adalah
:
1. Perbaikan pakan ternak terutama dengan peningkatan energi akan
menghasilkan peningkatan pertumbuhan dan nilai kepualaman daging. Dilaporkan (Arka, 1984)
Nitls (1983) Juga melaporkan bahwa suplementasi konsentrat pada pakan menghasilkan daging dengan nilai organoleptik yang
lebih unggul, terutama tingkat keempukannya bila dibandingkan
dengan yang tanpa konsentrat. 2. Aplikasi hormon perangsang tum-
ging menjadi lebih cerah, kepuaiaman daging meningkat dari 0,40
menjadi 0,64 bila dibandingkan dengan yang tanpa suplementasi. Pemberian gula aren sebelum disembelih dapat memperbaiki kualitas daging. Pemberian gula aren ini dimaksudkan untuk mempercepat pulihnya kadar glikogen tubuh yang merosot akibat sapi menderita cekaman dan kepayakan.
Kadar glikogen yang optimum akan menghasilkan pH daging
yang rendah dan warna yang lebih cerah. Putra (1989) melaporkan bahwa pemberian gula aren 39 -
69 per kilogram berat tubuh
jam sebelum sapi
17
disembelih
menjadi 5,6 dan warna daging dari coklat gelap menjadi merah cerah, bila dibandingkan dengan yang
meningkatan dari 0 menjadi 1,12 dan 1,46 yang diikuti oleh meningkatnya nilai organoleptik aroma, keempukan dan cita rasa daging.
sif
at
proteolitik dengan serat-
serat daging yang membuat daging menjadi empuk.
dilaporkan (Arka, dkk.,
menurunkan pH daging dari 5,7
meningkatakan pertumbuhan dari 197 g menjadi 253 g per ekor per hari, serta kepualaman daging
pula proses autolisis, yaitu reaksi enzim katepsin daging yang ber-
5. Menjaga kesehatan ternak.
bahwa dengan peningkatan ener2,575 Mkal per kg bahan kering
menurun. Disamping itu terjadi
lmplitasi tiroksin subkutan dengan takaran 1 mg per kilo gram berat tubuh, meningkatkan per-
gi metabo!ik pakan sapi Bali dari 2,145 Mkal menjadi 2,334 Mkal dan
pemecahan glikogen menJadl asam laktat, sehingga pH daging
buh, juga dapat meningkatkan bobot tubuh dan kualitas daging.
tumbuhan sapi dari 480 g menjadi 545 g per ekor per hari, warna da-
3.
ses fermentasi anaerobik, yaltu
1978)
bahwa sapi bali yang menderita
penyakit jembarana, sapi bali setelah pengobatan terhadap penyakit jembrana dan sapi bali yang sehat mempunyai kualitas daging yang sangat berbeda. Warna, aroma, dan kekenyalan daging menurun daya simpan yang singkat disertai dengan pH yang relatif tinggi(7,16). Oleh karena itu untuk mendapatkan daging yang prima
tentu dibutuhkan ternak
(sapi)
yang benar-benar sehat.
6. Aplikasi sinar ultraviolet pada mata rantai penanganan dan perlni untuk menlaga sanitasi dan kesehatan daging sapi bali. Sinar Ultraviolet dapat meruduksi beban bakteri aerob daging sapi Bali secara meyakin-
edarannya.
kan. reguh wibowo,
'"fffixrffi;
tanpa gula aren.
4. Pelayuan. Keempukan daging dapat diperbaiki dengan pemberian periode pelayuan (ageing) dalam suhu sejuk (150C) selama 12 jam - 48 jam. Selama periode pelayuan, daging mengalami pro-
HUSBANDRI NO.
44
Kese-
hatan ternak sangat berpengaruh terhadap kualitas daging. Telah
6
TH. IV/ 199i
NAMADHAN DI KAMPUS Unit Kerohanian lslam telah memanfaatkan bulan Flamadlan untuk mengadakan berbagai aktif itas
koagamaan, diantaranya sholat tarowih be(amaah dan ceramah, kaJian lslam rutin, penerbitan majalah
dindlng "al-mufakir", peringatan Nuzulul Qur'an, kursus baca tulis Al-
Qu/an dan laniutan Pembekalan ll bagianggota UKl. Amaliah Ramadhan yang selalu diselenggarakan di Fakultas Peterlakan ini beriemakan "Ramadhan di Kampus Sebagai Wahana Terciptanya Ukhuwah lslamiyah dan Ketaqwaan yang Tinggi Demi Terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang Sempurna". Kegiatan ini dilaksanakan padatanggal 17 Maret 199'l sampai 15 April 1991.
KURSUS VAKSINASI DAN PENANGANAN KESEHAT' AN UNGGAS UPs Unit penelitian dan Pengembangan Peternakan (UP3) Fakultas Peternakan Unsoed, untuk yang kedua kalinya telah mengadakan Kursus Vaksinasi dan Penanganan Kesehatan Unggas, yang diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 1 991 di Kampus Fapet Karang Wangkal.
peternakan terutama masalah
dan penanganan kesehatan unggas, dan sebagal bekal mahasiswa poternakan
vaksinasi
gebelum teriun ke masyarakal.
Sebagai pemrasaran dalam kursus adalah Drh. DwiProbowodan Drh. Sufiriyanto dan acara kursu$
ditutup dengan praktek secara langsung vaksinasi dan bedah bangkaioleh semua peserta samPai
peserta mampu menguasainya dengan baik. (Apyx, 1952).
Menyinggung maksud diadakan amaliah Ramadhan diKampus,
ketua panitia Nanang Budianto menjelaskan bahwa kegiatan ini mempunyai tujuan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT sefta
mewujudkan masyarakat intelek
yang berwawasan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sedang target
yang hendak dicapai
adalah
mewujudkan kampus sebagai
UNIT KEGIATAN SEPAK BOLA ADAKAN KOMPETISI Kompetisi Sepak Bola antar SKS yang berlangsung padatanggal 't 1
0
Juni 'l 991 , bertemakan "SEPAK
BOLA SEBAGAI SARANA MENING-
KATKAN PERSAUDARAAN DAN PRESTASI MAHASISWA" ini diikuti
5 kesebelasan dari S1, 2 kesebelasan dari D3 dan satu
oleh
kesebelasan gabungan antara dosen
dan karyawan di lingkungan Fapet Unsoed.
Pemenang dari kompetisi ini (juara sejatidi Fapet Unsoed) adalah
SKS'90 (S1)dan sebagai Runnerup adalah SKS'Bg (D3). Menurut ketua
masyarakat ilmiah yang islami, dimana lman, lslam, amal sholeh dan ilmu terpadu dengan harmonis. (CL - Hsb) HUSBANDRI
NO 6
Kegiatan yang diikutioleh 60
pes
e
rta
in
i
be rtu ju
an
u
ntu k
menambah pengetahuan dan ke trampilan Anggota
U
-
P3 dalam bidang
Sema, Aries Teguh Wibowo, halini merupakan suatu titik cerah bagi pembinaan sepak bola di Fapet tercinta, dimana mereka (SKS'90) adalah generasi penerus dari 'dunia persebak bolaan' Fapet Unsoed yang
TH. IV/ 1992
45
I
Kegiatan iersebut dimak eudkan untuk menambah wa wasan dan mendapatkan pe ngalaman di bidani peterna
sarjana dan e alon ienaga kcrja untirk
mernikirkan langkah kami selanjutnya", aku Hendro Juwono koordi nator sarasehan pad* tiusbandry, Memang, tanggal 13 sampai '!4 Juli
kan untuk bekal ketak di kemudian hari apabila 1991 yang baru iatu maliasiswa terjun kemasyarakat, de angkatan 86-A mengadakan sara mikian kata YektiSumirah sehan Tenaga Kerja di Baturraden. Lalu, tentang sarasehan ? sang "bos" U PM, Sementara Sarasehan diikuti 35 mahasiswa panitia itu selaku ketua Sar angkatan 86-4 dengan menghadirju pada Husbandry menga kan lr. Soewarso dan Drh. Sufiriyanto takan, "llmu itu harus dia yang telah banyak makan garam di
malkan, walaupun sedikit tapidapat bermanf aat buat sesama". Nah, itu hakekat ilmu !(CL-Hsb)
bidang usaha peternakan sebagai nara sumber$eila dipandu langsung oleh Tjatur Lukito. Menyrnggung Baturraoen se-
bagai tempat sai.asehan salah seorang mahasisy;a berueap, "Batu rraden aclaiah bumi ;,,ang inoah
dan udaranya sejuk sena beisih.
Harapan kami juga begii.t, berniasa depan inciah eian sejuk rejexi namun halal", Asaltahu aja i (CL-Hsb).
PPKM
!I
Telah terselenggara Fetasaat ini hampir tenggelam. Dengan acara ini, diharapkan P$. FAPET yang selanra ini memudar
kejayaannya kernbali
...
dapat
terangkat
$emoga (Gendoet 1972.
Pr)
U
PM ADAKAN KEMAh{
tihan Pengembansan Kepen:irnpin-
SARASEHANTENAGA KEHJA DI BATUHRADEN "lni bukan soal SARA dan sama sekali bukan sikap eksklusif atau elit, tetapi ini merupakan kebutuhan kami sebagai calon
an Mahasiswa (PPKM) it
yang rnerupakan kelanjutan FPKtu4 I paela tahun 1988. Kegietan yang dibuka
dan ditutup oleh Dekan Fakulras Peternakan ir. Djoxo Adisuwirjo, MS
ini diselenggarakan oleh Mahasiswa pada tanggal
1
Senat
sampai3
:+ :::a :::::::.::J
EAKTI 9::
Salah satu unit kegiatan ke-
mahasiswaan yang bernaung di bawah Senat Mahasis\rya tersebut padatanggal
1
3- 1 5
Juli 1 99 1 selepas
ujian utama rnengadakan kegiatan yang disebut "Kennah Bakti 1991" dengan mengambil lokasi di Desa Karangdurer: Kecarnatan Bohotsari Kabupaten Putuaiingga. Selanra tiga hari UPM telah berhasii mengadakan vaksinasl NO untuk 2000 *kor ayam karnpung, pereontohan rni rra-ayarn. pembuatan mesin ietas, peny,i.:luhan, bakti sosial, serta malani keakrahan dengan Karang Taru;ra.
'.ffi'
&
lto 46
.l-
6
TH.
iv/.i
992
Agustus 1991 dengan mengambil
dongan Penaburan bunga oleh
tempat di kampus Karangwangkal,
Dokan Fakultas Peternakan lr, Djoko
PPKM ll tersebut diikuli sebanyak 38 mahasiswa fakultas peternakan $1 dan D3 masingmasing berasal dari utusan unit ke
giatan
di
'
lingkungan fakultas
Adisuwirjo, M$ di aula kamPus Karangwangkal,
PelePasan alumni Yang diha' seiumlah petinggi fakultas oleh diri
dan pimpinan laboratorium
di
lingkungan Fakultas Peternakan ini dilaksanakan setelah acara wisurla sarjana di Unsoed Pusat. Begitu tiba di Kampus Karangwangkal alumni dan para orang tua seda keluarga
dihibur oleh grup keroncong Yang sudah beken di Purwokerto (CL.Hsb).
peternakan, utusan kelasdan HMPS.
Mengenai peserta, dari keterangan
yang dihimpun Husbandry bahwa pesena adalah angkatan muda terdiri dari angkatan 1989 dan 1990. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan
mahasiswa dalam rangka alih generasi pada bulan Nopember mendatang (CL - Hsb
).
PELEPASAN
ALUMNI
AGUSTUS 1991 Alumni Fakultas Peternakan
periode Agustus '1991 Pada tanggal 3 Agustus 1 99'l dilepas yang ditandai
Bertempat
di LaPangan Drh.
Soepardi, Kota Mungkid, KabuPaten
Magelang Pada tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli '1991 telah
MAHASISWA FAPET UNSOED PETERNAKAN INDONESIA
ffi#.$-$ffiflffiffiffiffi-+ *offi$+flf,H$ffieffi"-
diadakan Eksposisi Peternakan pada
penas Vlll Pertasi Kencana 1991.
Penas diikuti setikar 8'686 peserta yang datang dari Pelosok tanah air. Pembukaan Penas Vlll Pertasi kencana ditandai dengan
F##"$tl t$$dqj{*&$
pemukulan kentongan oleh presiden
Soeharto, yang
dilaniutkan penandatanganan samPul hari pertama Penas Pertasi Kencana. Sebelumnya Presiden menganugerahkan Satya Lencana
Pembangunan kepada 6 gubernur dan '19 bupati sebagai penghargaan atas jasa - jasanYa Yang besar terhadap negara dan bangsa lndonesia di bidang pertanian, koperasi dan KB dalam rangka Pembangunan lndonesia.
Pada Eksponak 1991 tidak
luPut
untuk mencari berbagai informasi
dari perhatian Para mahasiswa yang dapat menunjang study. Fapet Unsoed Yang tidak Dengan adanya kunjungan Para melewatkan kesempatan baik ini mahasiswa Fapet Unsoed HUSBANDRI NO.
6
diharapkan dapat memberikan inf ormasi timbal balik antara mahasiswa dengan para Peternak ( Galuh )
TH. IV/ 1992
47
IUIKT'LIAS KTIA YA.[\rG I\UAIIZU\II ........ Oleh
: Nleng
GP.
dari sistem Satuan Kredit Semester (SKS ) tepatnya dimasukkan dalam acara kegiatan akademik terstruktur yaitu kegiatan studi yang tidak dijadwalkan tetapi direncanakan oleh
tenaga pengajar dalam
Namun, sebelum kita berbicara lebih lanjut, perlu ditandaskan di sini, sungguh penulis Apalagi menghubungkan soal Fakultas dengan SARA. Tak ada sama sekali
tidak bermaksud jelek.
maksud itu. ( sorry buat kalian mahasiswa yang bukan asli sini).
Atau bahkan punya maksud
membuat corengan muka pada pihak - pihak yang terkait. lnipun tidak, Sekali lagi penulis tandaskan, hanyalah maksud mulia saja ( maksudnya, kenyataannya entahlah ) yaitu mengerling (sesuai judul rubrik
ini ) apa - apa yang terjadi di sekeliling kita. Dilingkungan Fapet kita ini. Begilu saja. Kalau menyitir J.C. Tukiman Taruna dalam bukunya Ciri Budaya Manusia Jawa (1987 ), yang antara
yang sama ada sekian calon pembeli lainnya, mereka melu payu Tini. Bahkan tidak itu saja. Mas peniual T- shirt disebelahnya pun pasti juga ingin melu payu disebelahnya yang ternyata kelarisan itu. llustrasi lain disebutkan pula yaitu dalam hal kebijaksanaan. lstilahnya' nimbrung atau kerennya menggarisbawahi. Atau lebih keren lagi memberi
'
stress akan apa yang
diungkapkan
oleh
telah
pembicara
bentuk
menyelesaikan pekerjaan rumah atau soal - soal selama 60 menit untuk satu minggu per satu SKS. ( Buku panduan /oedoman UNSOED 1989 / 1990 ). Tugas terstruktur tersebut, tentunya bukanlah hal yang main - main. lni terlihat dari bobot nilai yang diberikan pada tugas - tugas tersebut yakni berkisar antara 10 - 20%. Tergantung mata
kuliah yang diajarkan atau tepatnya
tergantung pada kebijaksanaan Dosen / Lab.
Tapi lebih dari itu, sudahkah dari sudut pandang
disadari
terdahulu. Dari bolo kurowo sampai cendekiawan berpangkat, yang namanya nimbrung dan melu payu sangat mudah muncul. Dari soal kebajikan sampai soal kebijakan; dari tutur kata sampai polah tingkah. Tindak korupsi pungli, atau apapun penyelewengan lainnya.
semuanya itu. Mahasiswa Fakultas Pelernakan Unsoed yang nota bene dikenal paling sibuk (praktikum ) di lingkungan Unsoed ini ternyata di sana sini terdengar suara - suara
Nah bagaimana di fakultas
Bukannya mahasiswa kita cengeng
mahasiswa selaku obyek
dari
sumbang, mengeluh
begitu banyaknya tugas terstruktur itu.
kita ? Akankah sampai sejauh itu di singgung di sini ? Tidak. Penulis
Bukan. Tapi cobalah kalau kita
hanya melihat suatu bentuk rekayasa bersikap manusia Jawa, ternyata kalau diterapkan apa - apa . yang dari melu payunya wong jawa, yaitu menjadi keEiatan terutama yang ., tentang tugas terstruktur yang saat ini cukup ngetrend. Mata kuliah berhubungan dengan kuliah di Fapet yang satu memberikan tugas UNSOED ini ada hubungarlnya. ,'terstruktur, hari lain mata kuliah Hubungannya, ternyata salah banyak pula. Satu yang lain memberikan dari budaya itu ada disana. Salah kliping Labb. memberikan tugas yang satunya akan diangkat dalam yang lainnya ada juga yang begitu. tulisan ini adalah perilaku berpikir Atau mala kuliah yang satu manusia Jawa yang " melu payu ". Melu payu oleh JC Tukiman memberikan tugas mencari artikel yang kemudian dipresentasikan, diilustrasikan begini : Kalau Tini yang lain ikut pula. Ada pula yang berhasil menawar T - shirt seharga tugas terjernahan, yang lain paper seribu tujuh ratus lima puluh, Tono yang acuannya harus dari buku 'melu payu', sena merta memilih luar. warna & ukuran yang diinginkan. Lalu membayar sama dengan yang MemanQ tak bisa disangkal dibayarkan Tini. Kalau pada saat tugas terstruktur merupakan bagian
banyaknya mata kuliah yang diambil, praktikum yang dijalani serta berapa jumlah dosen yang mengajar (yang artinya sama dengan berapa banyak tugas terstruktur yang dibebankan ),
lain menyebutkan berbagai
silat, perilaku, cara berpikir, peritutur dan
mencoba menghitung
mestinya kalau kita
semua
memahami tentu akan mengangkat topi untuk mahasiswa kita ( ini juga bagian dari sebagian ciri budaya manusia Jawa ).
Belum lepas dari semua itu, ada juga salah satu Lab. yang ada di Fakultas kita yang pantas diberi
acungan jempol, yaitu adanya pemberian tugas terstruktur yang tidak berdasarkan pada jumlah dosen yang mengajarkan melainkan
sebagai satu kesatuan yang saling HUSBANDRI
4B
bera$a
NO.5 TH
IV/.1992
mondukung, yang dlmunculkan sebagal satu tugas' saJa yang
mahaslswa, lantas kalau darl sudut
mencakup keseluru hannya, lni tentu
pandang dosen bagalmana ? PEnulls
saJa mendukung mahaslswa lapet
yakin stal pengalar tldak bernlat untuk melu payunya JC TuRlman, lni hanyalah suatu kebetulan Yang tidak akan pernah lePas darl kita, Suatu kebetulan yang seperiinya sudah teramat mendarah daging.
UNSOED khususnya dalam
memperlancar kegiatan studynya. Dan juga perlu diingat, pemberian
satu tugas seperti ini juga sedikit banyak mengurangi dampak negatil pihak - pihak terkait, Contohnya : perpustakaan Fakultas tidak semakin merugi lebih banyak dengan adanya
pemanipulasiah halaman majalah yang digunakan untuk kliping para mahasiswa (maklum, banyak mata kuliah yang memberikan tugas kliping sehingga stok majalah yang ada pada mahasiswa habis, ya otomatis, perpustakaan digunakan sebagai ladang yang empuk. Apalagi
Begltulah sudut
Pandang
Para statf pengajar adalah pelaksana
yang tak berbeda dengan
Para
mahasiswanya,Tak ada Yang salah. Hanya di sini sebenarnya diperlukan komunikasi dua arah, yang lollow upnya tentu saling pengertian, saling mendukung, saling memahami diantara kedua belah Pihak.
Bagaimana
? adakah kerling ini
benar adanya ? atau hanya sebuah
intermezo yang dibuang sayang
biasanya tugas kliping tidak boleh
rasanya ? tak tahulah. Yang Penting,
palsu alias harus asli. Mau apa lagi ? ).
tulisan ini muncul dari suara - suara yang sempat muncul di pojok-pojok
kampus, dlanlara sela- sela padatnya
dan praktlkum, kemudian dlilhaml pula idenya Pak Tuklman, yang tornyala mau tldak mau kila harus menganggukkan kepala menglyakan pendapatnya. Bahwa sifat budaya manusia Jawa keglatan kullah
walaupun dlprotes sampai kapanpun,
tak ada yang bakal membuktikannya. Karena didalam diri manusia Jawa-
sebagaimana manusia lainnya
-
terdapat cacat ontologik yang sudah barang tentu tak dapat dijadikan
kambing hitam. ltu artinya semua yang ada dalam kehidupan kita terkhusus kehidupan di fakultas kita tak lepas dari keterbatasan kita sebagai manusia. Manusia yang sebenarnya tak punya daya apa apa, kecuali dengan bantuanNya. Penulis adalah mahasiswa Fapet angkatan 89
Sambungan dari hal 37 kemarau. Hal inidisebabkan karena
dapat berbuat banyak untuk pulau
di
sangat kurangnya campur tangan
Sumbawa yang ternyata mempunyai segudang permasalahan yang terlalu
rumah bagi peserta di daerah masing-
peternak dalam proses biologi ternak,
produksi dan kehidupan ternak. Lembaga pemasaran ternak masih sederhana. Pasar hewan tidak dijumpai di Sumbawa, umumnya
peternak menunggu pedagang pengumpul ("pelele"/ bahasa Sumbawa), sehingga harga jual
komplek, yang harus dirunut mulai dari akar-akarnya.
Kabupaten Sumbawa untuk selanjutnya menjadi pekerjaan masing.
Hasil dari KKMPI '91 baru
,,PULAU SUMBAWA MENAN.
sebatas indenti{ikasi masalah, sedikit penyuluhan kepada peternak dan berdialog dengan penentu Kebijakan
TIKAN KARYA NYATA SARJANA
PETERNAKAN" PESETIA
KKM'El
ditekan serendah mungkin oleh "Pelel'e".
Nusa Tenggara sebagai gudang ternak sudah dikenal cukuP lama. Namun status ini ternyatatidak mempengaruhi sarana transportasi
nil|urt$li
ternak antar pulau. Pengapalan ternak masih dilakukan dengan kapal
barang yang mempunyai lasilitas sangat sederhana. Hal ini berakibat pada penyusutan bobot badan ternak yang diantarpulaukan men capai 40/" dari bobot badan per ekor.
KKMPI
'91 ?? Dengan waktu yang hanya 4
haripeserta Kemah Kerja Mahasiswa
ARt'.r,
tl
Peternakan Indonesia '91 belum HUSBANDRI NO.
6 TH,IV/
1992
49
"
UTEMOM,LISASI " ATAI " PEMBODOIUN
tt
fuIATTASISWA ?
atam menetapkan pitihan *rrrn?,;?,! i^^ffig/,^,'*r..n. Inl Itl untuk mencapai keinginan yang sebuah tugas -
sangat ringan
terlena dengan sebuah kemudahan yang ternyata justru membodohl,
atau cita - cita ada berbagai cara tanpa beban, OilifuXan Oengan dan keterlenaan yang membuat yang ditempuh. $ebagai individu fotdcopy juga sangat mudah, mereka tidak sadar sedang yang menetapkan pilihan dibangku Perampasan xak. dirampas. perguruan tinggi, mahasiswa Seorang siswa Sekolah DaSar Pada sebuah tugas struktur merupakan sebuah -status yang yang diberikan dalam matakuliah dengan mudahnya akan membuat cukui tinggi di ,rt. ,".v.irr"i tertentu dengan hasil yang bagus. vang mewajibkan kliping dewasa ini. npapun y;d ;it;krd Kebagusan kliping hanyalah terletak pengumpulan kliping dari paru oreh mahasi.*" rctriilrid;;;;;;; mahasiswa akan nampak dinamika .trirrrvrls;il;X akivitas mahasiswa dalam anggapan y.ng memenuhi permintaan sang dosen' "gr*,;v";';;;*;;. Pandanganr.i.!0"i..#rlt- Bagi mahasiswa vang malas atauoun nya cukup neratasaiffii;;;;" yang meiin"'"onl,'iffiXi [:i:','Hl""iilT' ;X1.,, ffIil; kulit luarnya saja' Bagaimanapun tebih tinggi datam
,Jff ,::%1'#'"oXijfl]
i.,It"xrrirr,
T'ffi?Jil
intetektuatitas oioanoino'"
;;;;i;
tersebut. sarah satu adarah menrotocopi kripins vang telah dikumpulkan sang teman.
,p"v,ny,
pendidikan di bawahri,alM;y;;d H:fllil lXi:i[13fi? *?:f Iffi ]: pun melihat b*t?:gj,^^lt-tll:i r.riping saja harus mengumputkan pendidikan yang ada di asri. Namun mahasiswa tak T^g-fll^ili vaig dengan kacamata vjT,,1.,11,.?3il
yang menganggap semua tnstttusl pendidikan rinssi ;;;; ;J;;;; karena kurikutum v.ng dip"d -iJ.- 5lri;
saja, namun ,a."
lJnir"ngrn akat, unruk rusas ktiping dirakukan dengan menEll:top' gunakan kertas buram sehingga mirip densan kertas asli'
t;;; Sebuah ide yang cukup menganggap bahwa antara institusi cemerlang dari mahasiswa yang adatah berbeda *rf"uorn d;;;; hidup keadaan "tefiekan " dalam kurikulum sama. Sebuah pernyataan yang sangat permasalahan Sangat
itulah vano essensial dalam t-emOagi
pendidixan yang sedang kita
vulgar bila kita hanya melihat dari
tempiti. :rlu sisi, yakni sudut pandang bahasa' Akan tetapi hal ini dapat
Telah ban}iaX Xita Oe"ngar rriri suara yang mengatakaniahwa kita dimaklumi bila kita mau melihat belum seberapi Oita dibanding , febih dalam lagi hakekat tugas perguruan gnggi " anu ",. hamUi kliping. Hakekat dasar penyerahan Semua itu hanya membuai' kik' kliping asli dari mahasiswa kepada sekedar prihatin. Hanya prihatiihrsaia , !o9en adalah sebuah "perampasan tetapitanpa disertai Oengan tinAlfan - hak ", dan mahasiswa terpaksa yang beiani sebagai iindak lanjut rnerelakan hak demi lulusnya sebirah dariiebuah keprihaiinan, khususnya matakuliah yang dia ikuti' Pada
bagaimana membuat lay - out (tata letak) tiap-tiap lembar yang dibuat, sebab pernbuat kliping tidak berhak mernbuat apapun tentang isi kliping.
Dengan kejadian tersebut yang
yak a n ad ala h kesadaran masing - masing pihak. Sadarkah pemberi tugas telah pe
rlu
d
ipe rta
n
melakukan perampasan dan pembodohan, dan penerima tugas sedang diperlakukan semacam itu
?
lronis sekali kalau hal itu dilakukan pemberi tugas dengan kondisi yang sadar dan ironis pula jika dilakukan dalam keadaan tidak sadar, mengingat bahwa pemikiran tentu saja sudah harus sanrpai kearah itu. Hal ini pula yang harus direnungkan
penerima tugas, karena apapun keadaan atau kondisi yang melaiar
belakangi kejadiannya tetaplah ii'onis. Seorang mahasiswa yang diperlakukan sebagai siswa sekolah
dasar, sama saja dengan seorang mahasiswa diharuskan rnengumpulalau
kan catatan untuk dinilai
seorang mahasiswa yang dilatih untuk rnenulis halus ( tebal tipis ) dan harus dikumpulkan.
Dengan kondisi tersebut mahasiswa menladi terlena, begitu mudahnya sebuah tugas terstruldur,
karena tanpa belajar bahkan tanpa membaca isi sebuah tulisan akan mendapat nilai. Melihat judul sesuai
dilakukan penugasan kliping rnahasiswa harus oleh salah Satu unsur slvitas menyerahkan "kekayaan" yang akademika. Pernyataan di atas seharusnya dikumpulkan untuk langsung dipotong dan ditempel, nampaknya agak berlebihan memperkaya pengetahuan dan ilnru sudah selesai. Sang mahasiswa mengingat bahwi secara materialT dalam bentuk kumpulan tulisan tidak merasa kehilangan dan juga oleh beberapa kasus yang
fisif
liOif
banyak
dirasakan.
mengenai bidang ilmu yang ditekuni
tldak merasa suatu saat nanti dia secara harus segera dipersembahkan periu membaca tulisan yang kepada sang dosen. Satu hal yang material tak banyak teilinai adalah dia kumpulkan. Yang tugas terstrukiur yang berupa tidak banyak dirasakan para seharusnya perlu dipertanyakan adalah apakah mahasiswa adalah bahwa mereka klipping. Klipping mera-ng sangat Kasus pengaruh yang
HUSBANDRI NO.
50
l-
6 TH IV/
1992
ketidakmerasaan ini dimanfaatkan.
Permasalahan yang tidak tepikirkan adalah pengaruh kejiwaan
bagi mahasiswa nantinya setelah berkarya. Secara tidak sadar hal tersebut akan dilakukan pula dalam dia bekerja, tentu saja datam bentuk
lain. Hanya
saja inti tindakan
itu
adalah memanlaatkan kedudukan untuk memperoleh sesualu hal.
lembar isi perpustakaan maka hilang moral
pula "lembar demi lembar"
mahasiswa. Akibat yang nyata adalah keberanian untul< mingambil buku dan literatur perpustakaan,
bukan lagi lembar demi lembar. Peran serta pengalaman mencuri lembaran tidaklah kecil dalam hal ini, sebab akan meningkatkan rasa
menuliskan dalam bentuk yang lain, sedangkan yang terjadi disini adalah
mahasiswa serhakin "bodoh" dan tujuan pribadinya, yang penting lutus. Tak
sbmakin apatis demi
peduli fakultas rusak, tak peduli apapun juga, yang sebenarnya merugikan dirinya sendiri dan tentu saja pihak yang lain.
bila pola pengajaran semacam itu punya andil yang sangat besar. Mahasiswa terbiasa bekerja tanpa
percaya diri untuk berbuat yang Sebuah alternatif yang serupa lebih besar lagi. dengan contoh diatas yang mungkin M enganalisa berbagai kondisi untuk dilakukan adalah kewajiban yang ada tersebut kiranya tidaklah untuk mengirimkan tulisan ke media berlebihan bila "demoralisasi" itu cetak. Untuk hal ini tidak benar adanya, walaupun ukuran dipersyaratkan pemualannya, namun kuantilatif tidak dapat dipastikan. diharuskan untuk mengirim. Dalam
perlu adanya pemikiran, yang lebih penting adalah status. Untuk menghadapi tugas terstruktur lain yang membutuhkan daya analisis
terpaksa mengurangi nilai moral yang telah ada. Apakah kita akan
Salah satu kelemahan alumni lembaga kita ini adalah daya analisis yang rendah. Sangat masuk akal
yang notabene sebenarnya lebih banyak justru teracuni oleh pola tugas kliping tersebut. Ketika ada
tugas yang bersifat
analisis
mahasiswa cenderung menjiplak
seperti yang dilakukan
dalam
pembuatan kliping, namun bila ada
tugas kliping tidak ada
yang
membuat dengan menambahkan pola l'nalisis . Hal tersebut dapat
dilihat sebagai indikasi
bahwa
tindakan tersebut cukup meracuni jiwa mahasiswa. Sekali lagi untuk hal ini mahasiswa sebagai obyek tidak menyadari bahwa dirinya telah teracuni oleh pola tersebut. Mencuri Perpustakaan Dalam keadaan mendesak mahasiswa akan berusaha semaksimal mungkin demi nilai. Apabila berbagai jalan sudah tak memperoleh hasil, langkah terjelekpun harus ditempuh. Langkah yang paling mudah adalah mencuri diperpustakaan untuk tugas kliping tersebut, sebab untuk satu lembar
tidaklah sulit melakukan hal itu. Mengingat hal ini tidaklah mengherankan j ika majalah - majalah di perpustakaan rusak disobeki dan bahkan hilang.
Sepertijuga dalam hal pembodohan, mahasiswa disini tidak sadar atau
menyalahkan mahasiswa yang tidak
sadar atau pihak yang
meman-
faatkan ketidaksadaran itu ?Namun
perlu diingat bahwa
saling
menyalahkan bukanlah pemecahan yang tepat. Perlu pula dilakukan upaya yang akan meningkatkan kemampuan kedua betah pihak dalam bidang ilmu daripada sekedar
membuat kliping.
Menulis Artikel
Prof . Dr. FG Winarno, gurubesar lnstitut Pertanian Bogor
yang
nampaknya
cukup
berusaha tampil sebaik mungkin,
dan secara material
mahasiswa
mendapatkan honor yang lunrayan dari tulisannya. Mungkin saja hal itu tidak dapat dilakukan disini, karena pihak pengajarpun belum tentu mau lfmampu ) fnglaku(rin, h4l, it(l- ll-etapi yan0 har,us' dilihat::dSri .kejadian,, :
Dengan hilangnya lembar demi 6
TH, IV,/ 1992
tulisan yang dikirimkannya dapat dimuat, paling tidak agar tidak siasia telah mengeluarkan beaya pengiriman. Hasil yang dapat diharapkan dari penugasan ini
adalah daya anaiisis semakirr meningkat, keinginan untuk membaca literatur juga akan meningkat. Nampaknya hal ini terasa
sebagai pemaksaan, namun bila ditinjau manfaatnya terlihat nyata.
Bahkan sisi negatil yang tinnbul hampir tidak ada, kalaupun ada hanyalah sesuatu yang tidak prinsip. Apabila sementara ini anggota
sivitas masih
memprihatinkan
memberatkan namun bila dipahami kekurangpopuleran almamater, secara benar justru membuat maka hal ini akhirnya akan mampu mahasiswa menjadi jauh lebih diatasi dengan adanya penugasan memahami bidang ilmunya. Untuk seperti yang telah terurai di atas. mata kuliah yang diampunya, dia )setelah terbiasa menulis di media, mensyaratkan mahasiswa untuk maka nama almamater akan menulis artikel dan harus termuat terangkat karena publikasi otomatis dalam media cetak. Untuk kegiatan oleh tulisan yang dimuat. Pada ini sangat jelas keuntungannya, masa sekarang ini dapat kita hitung baik moral maupun material. Secara dengan jari baik dari pengajar moral mahasiswa akan belajar dan maupun mahasiswa. Hal semacam
Akibat yang terjadi bukanlah sekedar hilangnya satu lembar isi majalah, tetapi yang lebih penting llersebul adalah betapa berberJanya adalah hilangnya satu "lembar 'r'j pola yang diterapkan. Guru besar moralitas yang dimiliki mahasiswa. membuat mahasiswa mrenjadi HUSBANDRI NO.
melaksanakan tugas mau tidak mau mahasiswa berusaha maksima! agar
ini harus ditekan dengan berbagai cara yang dapat dilakukan dengan tindakan yang mudah dan mengena. Uraian yang telah terjabarkan
seperti iJi atas bukanlah sebuah
penentangan terhadap tugas
telstruktur yang diberikan dosen.
Namun hanya sebuah tinjauan kasus
yang terjadi dalam proses kegiatan
akadernik yang didasarkan pada
pandangan positif yang ada dalam diatas kreatif dalam menelorkan ide serta masyarakat khususnya masyarakat Bersambung ke hal 55 51
FAPET UNSOED DI MATA MAHASISWA BARU
Fapet UNSOED yang tetah
dilakukan setelah menjadi mahasis-
berusia 25 tahun (Usia yang cukup matang untuksebuah lembaga
wa Fapet Unsoed. Untuk pilihan (yang memilih Unsoed) dalam UMPTN hasil yang
dengan besarnya jumlah yang
diperoleh adalah
80,65%. Apa yang akan mereka (ma -
pendidikan tinggi) pada bulan Agustus 1991 telah meluluskan 87 orang sarjana baru untuk program S1 dan 91 orang lulusaa program D3 PTUP. Padatahun ajaran 1 991/1 992
ini Fapet Unsoed menerima 137 orang mahasiswa baru untuk program Sl dan 154 orang untuk program D3 PTUP. Untuk mengetahui apakah mereka yang sekarang ini sudah resmi menjadi mahasiswa baru Fapet benar-benar berminat atau hanyX sekedar membunuh waktu sambil menunggu' UMPTN tahun depan, Husbandry menyebar angket kepada mahasiswa baru khusus program S1 (karena program D3 tidak diterima melalui UMPTN). Dari 132 angket yang disebar
kami berhasil mendapatkan 124 angket yang dapat dijadikan sumber
informasi sesuai dengan tujuan semula, 8 formulir/angket dianggap tidak terpakai karena ada kesalahan dalam cara pengisiannya. Pertanya-
an dalam angket yang harus diisi antara lain memilih Unsoed (dalam UMPTN) sebagai pilihan keberapa, alasan memilih Unsoed, kembali ikut UMPTN atau tidak, apa yang akan
:
- Pilihan I = 41 orang - Pilihan ll = 71 orang - Pilihan lll = l2orang
benar berminat dapat lebih terlihat
menyatakan tidak akan ikut UMPTN lagi untuktahun depan yaitu sebesar
hasiswa baru) lakukan setelah menjadi mahasiswa Unsoed ?
Ternyata yang memilih Unsoed sebagai pilihan I cukup besar bila diprosentasikan yaitu sebesar
Ternyata kebanyakan menyatakan ingin aktif dalam kegiathn kampus selain belajar/kuliah, adapun data
33,067o, tetapi bila dilihat dari asal
selengkapnya sebagai berikut : - Kuliah/belajar saja = 3,23 o/" - Kuliah dan aktif dalam kegiatan kampus = 71,77 o/o - Kuliah dan aktif dalam kegialan di luar kampus = 16,13 % - Belajar dan bekerja (kuliah sambil be kerja = 8,87 o/o Bila dilihat dari pilihan maka minat, ikut tfldaknya pada UMPTN dan apa yang akan dilakukan setelah menjadi mahasiswa, kebanyakan dari mereka menyatakan bahwa
peminat mereka yang menjadikan Unsoed sebagai pilihan I sebagian besar masih berasal dari kares idenan Banyumas. Hal ini mungkin disebab-
kan kurangnya informasi tentang Unsoed yang beredar dikalangan lulusan SMTA di luar wilayah karesidenan Banyumas. Walaupun
dernikian alasan perninat Unsoed dapat membuktikan bahwa Unsoed
cukup dapal bersaing di kalangan "elite" PTN di lndonesia dan diJawa pada khususnya. Data yang kami perolehtentang hal ini adalah sebagai
berikut
:
memang ber - = 115 orang minat - sel<edar prestise = 7 orang - asal kuliah dari- = 2 orang pacla nganggur Keseriusan bahwa mereka benar
-
memilih Unsoed (Fapet) karena benar berminat dan tidak akan
-
rnengikuti Uil/tPTN lagi pada tahun depan, serta, rnemilih aktil daflam kegiatan kampus selain beiajar/ kuliah. Mereka yang memilih hanya HUSE}ANDRI
52
NO.6 TH IV/,1992
kuliah/belajar saja setelah menjadi mahasiswa sangat kecil sekali yaitu sebesar 3,23 "/o saja. Data seleng -
kapnya menurut pilihan adalah sebagaiberikut
-
Pilihan
:
minat
Pilihan lll
beF
= - tidak ikut UMPTN lagi = - kuliah & aktif dikampus = - Pilihan ll - benar-benar berminat = - tidak ikut UMPTN '= lagi - kuliah & aktif dikampus =
95,12"/" 92,68
"/o
73,17 %
:
91,55 % 73,24o/o
70,420/"
mengakui keberadaan Unsoed. Besarnya minat rnahasiswa baru
:
-
benar-benar
-
tidak ikut UMPTN
-
I
benar-benar
-
berminat = lagi =
91,67 '/"
akan kegiatan kemahasiswaan
83,33 %
kuliah & aktif di kampus
74,00 %
"pas" sehingga potensi yang ada dapat tergali secara optimum dan tidak menjadikan mereka mencari "pelampiasan" yang negatif di luar
-
selayaknya mendapat wadah yang
Dari data keseluruhan jelas terlihat bahwa Unsoed bukanlah PTN "kelas dua" seperti anggapan banyak
kampus.
Tinggal tugas kita semua sekarang untuk menjadikan Unsoed
orang selama ini, hanya memang informasi mengenai Unsoed yang masih dirasa kurang. Memang selama ini Unsoed kurang terlihat dalam kancah Nasional. Walaupun demikian tidak hanya sekali mahasiswa Unsoed yang berhasil
tunjukkan kiprahmu. Almamater menunggu kiprah Soedirman -
rneraih predikat teladan untuk tingkat
Soedirman Muda
semakin mendapat pengakuan masyarakat khususnya kamu akademisi. Kepada adik-adik mahasiswa baru, pintu kami terbuka,
!
nasional, setidaknya lembaga resmi
(Tim Heporter Husbandry) I
Sambungan dari hal 43 Penentuan sebuah kawasan tentunya telah diperhitungkan aspek - aspek yang ada, salah satunya adalah Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ( ANDAL ). Dengan
disetujuinya hasil ANDAL berarti
setiap usaha yang dilakukan didalam
lokasi sudah memenuhi
syarat
tentang ANDAL, yang berarti pula
efisiensi dalam aktivitas dapat
ditingkatkan. Dengan keadaan ini
berarti dampak dampak
yang merugikan lingkungan dapat ditekan
sedemikian rupa sehingga pada batas ambang yang ditolerir
hanya sekedar pencemaran saja akibatnya, tetapi ternyata telah berkembang ke maslah sosial, ekonomi bahkan menjurus ke arah
pengolahan limbah akan mudah terkontrol. Selain itu terjadi pencemaran akan lebih mudah
politik. Maka jelaslah bahwa setiap aktivitas tidak dapat melepaskan diri dari dampak yang timbul terhadap
Undang - undang nomor 4 tahun '1982 telah rnengatur tentang aktivitas yang menyangkut kondisi lingkungan dengan berbagai akibat - akibat secara hukum. Jadi jelaslah
kondisi lingkungan, termasuk
didalamnya pengembangan bidang peternakan.
penanganannya.
Adanya semacam lokalisasi tersebut, pengawasan terhadap
bahwa aktivitas industri bidang tak lepas dari dampak yang pada akhirnya
dampak akibat kurang berfungsinya
berhubungan erat dengan maslah
peternakan juga
.t
t/
Pengolahan Limbah
Salah satu aspek
dalam
perijinan sebuah industri adalah adanya alat pengolahan limbah bagi usaha yang menghasilkan produk
I6TT a\>.'W\\
,
AtI
'x):t
,
sampingan. Fungsi pengolahan limbah adalah menurunkan kadar
produk buangan yang
kandungan bahan
rnemiliki
yang
mencemarkan lingkungan baik berupa gas, cair ataupun padat.
Tanda adanya
alat
pengolahan limbah terbukti bahwa
bahan buangan mengakibatkan
industri pencemaran
lingkungan diberbagai tempat. Bukan HUSBANDRI NO.
6 TH.IV/
1992
-
'm' )i 'r)r|
t1 d.i)
_l
::-
==-'-
i l=,.
E(CINSUE,flHN MENIYOROTI KEBffi BROII FR DIMASA MENDATAtrIG t
Oteh : Tranggona' Sebuah buku berjudul 41 Years of Llle yang terbit di JePang baru-baru ini, tiba-tiba menjadi salah satu best seller. Buku yang ditulis
oleh Nishimaru Sinya lersebut memuat pernyataan-PernYataan yang cukup mengejutkan. Dikata kannya bahwa hampir separuh dari masyarakat Jepang yang lahir pasca
tahun 1959 memiliki daya hidup tidak lebih dari 41 tahun. lnstant lood dan last food -- termasuk Kentucky Fried Chicken -- beserta bahan-bahan aditifnya ditengarai
Untuk mengatasi hal iitl, Kementerian Kesehatan JePang melalui the Japanese SocietY of Nutrition, telah memeriksa dan menyusun kembali daftar menu masyarakat lengkaP , denEan komposisi nutrisinya serta akan disebar luaskan kePada sekitar 510.000 restoran di sana. Dengan mengacu kepada PendaPat Dr" Nevin Scrimshaw, ahli gizi dari i-iarvard
University - USA, Pemerintah ber
-
keinginan uniuk rnenurunkan kandungan lemak dalam menu
memiliki kontribusi yang cukup besar
masyarakat Jepang. Hasil studi
terhadap gejala rendahnYa daYa
memperlihatkan bahwa pada tingkat konsumsi lemak melebihi 25 % resiko
hidup masyarakat tersebut. Tidak semua pihak di JePang mengakui statement yang dikeluarkan oleh Sinya tersebut. Para nutritionist, misalnya, lebih cenderung untuk mengatakan bahwa ko mposisi dalam menu makanan masyarakat -- khususnya gejala Peningkatan
--
gangguan jantung
ikut
Pula
meningkat. Sebaliknya denEan tingkat konsumsi di bawah 25 % akan diikuti pula dengan penurL!nan angka gangguan jantunE.
Kasus diaias mertrPakan event terakhirdari sekian iarna gejala
merupakan
kecemasan masyarakat akan
penyebab utama menurunnya daya hidup masyarakat Jepang tersebut. Mereka mendasarkan argumentasi
pengaruh buruk dari konsums! iemak yang berlebihari. khususnya koies"
konsumsi lemak
tersebut kepada catatan yang ada
pada Kementerian Kesehatan
terol, bagi kesehaian. Fdasyarakat konsumen produk daging, khususnYa
daging broiler, pada akhirnya
Jepang, bahwa meningkatnya angka
menciptakan need baru dan nnenjadi
kematian masyarakat Pada tahun
semakin selektif dalam nretnbeli daging broiler. Mereka hanya mau
1988 erat kaitannya dengan semakin
dengan {enomena bisnis i:roilet tersebut, keinginan spesif ik se bagai ref leksidari periiaku Konsu rnen teiah
menciptakan segrrlen Pasar baru yang potensial. Sebagai Produsen (baik peternak nraupun penErsana breeding Iarr-n) yang memttiki wawasan dan naluribisnis yang kuat segmen pasar baru tersebut teiah
menimbulkan ide baru untuk daPat rnemasok produk yang sesua Mulailah dirasakan perlunya produk i
broiler dengan eieposisi lemak rencah
(fatless brailer). Upaya perrdekatan terhaoaP tantangan hisnis ithreat) tersebut rnenurut hloetink dan vai'l Middlekoop;dari H1:necc BV Pouitry Breeders, Belanda; dapat diiakukai'l apabila seekor bioiler tidak memiliki potensi genetik untuk mendeposisikan lemak yang tinggi {breeding approach) maupun rnengkonsurnsi pakan dibawah kebutuhan n*rrnal
nt appro ach}. 3l-angkah perrdekatan secara n'lanajerial {m
anage m
e
merupakan alterilaiif jangl<a pendek
yang dapat segei"a dilakukan oish para peternak, melalui maniPulasi nutrisi pakan maupun derigan cara pembatasan pakan. Sebagai contoh dua o rang peneliti lsrael, Fiarrnik dan Hurwitz, telah membuFitikan bahura deposisi lemak abdomen daPat Citurunkan dengan cara membatasi konsumsi energi selanra beberaPa hari,4 Salah saii.r dari beberapa seri
cenderung melonjak. Pada tahun 1950, pada saat baru bangkit dari
membeli daging yang diketahuinya bebas dari resiko yang amat diia kutkan tersebut. Keadaan ini muiai terlihai jelas pacta sekiiar tahun 7C-
kekalahan perang, konsumsi lemak
an, lang ditandai dengan lahirnYa
percobaann5ra, dengan cara memberikan konsumsi energi sebesar 40 kcal/hari untuk broiler
pengusaha prccessing piairt tentang berlebihannya deposisi lemak dari broiler yang merexa terirna. Daiam konteks bisnis ntoclern,
jantan dan 35 kcaiihari uniuk brsiler
tingginya kasus gangguan iantung, stroke dan konsumsi lemak yang
(dihitung dari total caioric intake) baru sekitar 7 % saja. Namun pada tahun
1988 tingkat konsurnsi ini telah melonjak cukup mengejutkan menjadi 28 o/". Waiaupun masih dibawah ambanE batas kritis terjadinya artery clogging (40 %) namun akselerasi konsumsi lemak yang sedemikian pesat tersebut telah mengundang perhatian serius daripemerintah.
sejumlah keluhan dari Para konsumen, peternak mauPun
betina mulai hari ke-8 hingga "13, telah dapat menurunkan deposit
pemenuhan kebuiuhan kcnsumen
lemak abdomen sebesar '!8 % pada jantan dan 28 % pada betina.
merupakan tujuan pokck yang patut diperhatikan oleh para produsen bila
dilakuxan oleh para rnanagernenl
berkeirrginarr untuk sukses daiam bisnisnya. Demikian Pula halriya
specialist, pihak breeding farm iuga nreiakukan ailtisipasi gr;na menEi';a-
Selain upaya yang telah
HusBANlDFll N0.
54
6
-i-l"i.
lvi itv2
silkan blblt broiler dengan potensl lemak rendah, Tentu saJa uPaYa lnl membutuhkan pemiklran, materl dan
waklu, Oloh karenanya Pendekalan lni baru dapat diharaPkan hasilnYa
dalam jangka Panjang, Namun demlklan telah dapat diestimasikan oleh B, Leelercq, dari Pusat Riset Unggas, Nouzilly, Perancis, bahwa broiler berlemak rendah tersebut akan memiliki beberapa keunggulan,
antara lain
(1)
:
Konversipakan lebih baik (menghemat 75-100 g Pakani
(2) (3)
kg BB). Pemanlaatan Protein 2% le bih baik. Persentase yielding 1 % lebih baik.5
Salah satu upaya Para ahli genetika dalam rangka mengisi produk segmen pasar fatless broiler ini
dapat kita ketengahkan hasil kajian
Leenstra dan de Vries, dari Spelderholt Centre lor Poultry Research and Extension, Beekbergen,
Belanda.6 Sebelum munculnya perubahan keinginan konsumen, '
pihak breeding arm
paling tinggi pada umur terlentu. Diharapkan potensl genetik perlum' buhan bobot badan yang Pesat dari indukterpilih tersebut akan ditransf er kepada kelurunannya melalui proses
perkawinan, Dalam strategi Yang menitik beratkan kepada keunggul-
an bobot badan akhir ini, metoda seleksi klasik tersebut secara nyata
akan menjadikan final stock Yang dihasilkan memiliki potensi genetik terbaik dan selalu teriaga, sehingga akan memiliki keunggulan persaingan (competitive advantage) tersen diridi pasar.
Akan tetapi metoda klasik
nilai FCR terbaik.
bobot badan Paling baik. Kedua kelompok tersebut selanlutnya dikawinkan dengan betina strain komersial tertentu untuk mendapat'
kan koturunan final stocknya, Dari
hasil evaluasi setelah dipelihara .ri, {inal stoek darijalur FC menunjukkan bobot badan akhir 1,774 kg atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ialur GL,
selama 42f:,
Namun di sisi lain, Penggunaan metoda seleksi FCR tersebul telah dapat menurunkan dePosit lemak
an akan broiler berlemak rendah. Namun diluncurkannya beberaPa paket deregulasi di sektor perung-
penetapan kriteria seleksi, diantara-
gasan, yang selain bertuiuan untuk
memPerhatikan keunggulan nilai konversi Pakan
dalam negeri juga berorientasi
nya dengan
(FCR). Di kalangan para ahli genetika metoda ini masih cukuP PoPuler,
tinggi. Leenstra dan de Vries dalam
Metoda seleksi klasik yang diguna-
penelitiannya telah mempergu nakan 2 ialur pejantan sebagai hasil dari
GPS, yang memiliki bobot badan
Jalur GL, kelomPok dengan
akunlulasi lemak abdomen secara
keunggulan bobot badan akhir. kan adalah dengan cara memilih dan memelihara ayam bibit, khususnYa
(2)
terus menerus dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu muncul pemikiran-pemikiran baru dalam
memusatkan perhatiannYa kePada
masih
Jalur FC, kelomPok dengan
abdomen sebesar 20% Kondisi pasar broiler lndonesia hingga saat ini masih belum merasakan mendesaknYa kebutuh-
tersebut ternyata telah mengu ndang masalah baru, karena terdaPat ke cenderungan f inal stock untuk meng-
karena selain terbukti e{ektif juga memiliki nilai efisiensi yang cukup
f
(1)
memperkuat struktu r industri unggas
ekspor, telah memaksa kita untuk
mulai belajar mengerti keinginan konsumen di masa mendatang. Salah satu diantaranYa adalah kebutuhan akan broiler dengan tingkat perlemakan serendah mungkin.
penggunaan metoda seleksi Yang berlainan, yaitu
:
Lawang, 12112190,-
1 Alumnus FAPET UNSOED dan mahasiswa program MBA PPMTT Malang. 10 Seplember 1990 : 33. 3 lnternational Poultry Congress. lstanbul 23-26 Mei 1990. 4 Pouttry Science 64 (1985) : 348-355. ,/" \ 5 PoultiyMis.se,, Okt. AS .ZA-ZS ,/.b ^_.ir\r 6 Pouttry lnternational, Okt.88 :
2 NEWSWEEK
ffi
104-105. ,/ \'
*.St'i\
ilrniah. Bagaimanapun juga sebagai
warga sivitas akademika tetaplah mremiliki tanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkan martabat almamater. 55
WISUDAWAN/WATI FAPET UNSOED PERIODE JANUARI 1992
A. Program Strata Satu (St) NIM
01.
02. 03.
04. 05. 06.
07. 08. 09. 10. 11.
12" 14. 16. tt. 18. 19.
20. 21. 22.
lr. F. Tjahjono lndrawan llonZ tet lr. Muizzudin Purnomo 1398 / PT lr. Jaka Susila 1366 / PT lr. Abse Asmadi 1359 / PT 't 608 / PT lr. Slamet Pujiono lr. Pardiyono 1611 / PT lr. Priyono Ari Basuki 1385 / PT lr. Jamanto 1s89/PT lr. Woro Hartini 1529 / PT lr. Retno Dumilah 1534 / PT lr. Musalim 1528 / PT lr. Johan Rifai 1583 / PT lr. Tri Suheni 1s31 /PT lr. Mulyono 1631 / PT lr. R. Rachmawati Rachmatl 1509 / pT lr. Hary Sugiyono 1379 / PT '13s0 / PT lr. Entarr Hasanudin lr. Budi Herwanto 14s9 / PT lr. Sri Utami Fadilah 1162 / PT lr. Kuswantono \429 t PT lr. Setyo Dwi Kurniyanto I I St e I ff lr. Kris Murdiyanta 11497 / Pr ir. Syahriyal 1047 / PT
23. 24. lr" ir4. Chusnan Lufti 25. lr. Budi Haryanto ir. Bambang Setiawan 27.
Ir. Chairi! Archam
EM
1436 t PT 1563/PT 1188/PT 1420 t PT 15s2 t PT 1586 / PT 1635/PT 1403 / PT 1343 / PT 142s / Pr 1543 t PT 1564/PT 1610/PT 1538 / PT ltoet I pt pf I t t+O I 't30s / PT 1581 / PT
lr. Setyawati col lr. Kiapti Hawandari QA lr. Soehendro Joewono ot. lr. Moh. Amin 32. ir. Gatct Prakoso 2e ir. Agus Supriatman 34. lr. lman Roshadi 35. lr. Carlita Farmasiana 36. lr. Heri Mulyono 37. ir. Ha/tonb 38. lr. Hary Mulyono 3S. lr,. Hotrna P. Sihombing 40. ir. K u'n 1 r: r'o' 41. lr" L4u.l yadi .*. .c 42. ir. Neni Rochaeni ," 1228 / PT 43. lr. M. Muslim 13s8 / PT 44. lr" Sinung Nugroho 13s3 / PT 45. lr. Dedy Suhadi 1629 t PT 46. lr. Slamet Supriyanto 1344 t PT 47. lr. Sugeng Prapto 1676, / PT 48. lr. Dwi lstanti 1584 / PT 49. lr. Nani Zuaidah 1641 t PT 50. lr. Pudji Sulisryowari '1533 / PT 5't. lr. Nancy Yuliani 1 664. / PT 28.
NIM
No. Urt
lr. Samsugita Budisasangka 997 t PT lr. Sunaryadi 1588/PT 54. lr. Yosi Darniati 1546 / PT 55. lr. Dawidsah Amini 1393 / PT 56. lr. Wiwik Tiyastuti 1s04 / PT 57. lr. Zainal Abidin 1732 / PT 58. lr. Budi Barnadi Barutu 1471 / PT 59. lr. Siswadi Karseno 9s0 / PT 60. lr. Akhyan 1424 / PT 52.
53.
B. Program Diploma Tiga ( D3 ) pTUp NIM
01. 02. 03.
04. 05. 06.
07. 08. 09. 10. 11.
Mutu Nursofian Purnomo Ady Sari Puspitasari Saelul Jaelani Slamet Widodo Setyo Harjono A. Fatkhul Anwar Sigit Surya Santoso
Admin Jumari
Soni Gunadi 12. Y.B. Budi Pramono 13. Nur Yuwono 14. Nunrrrindiarto D. 15. Agustinus Wijaya 16. Niken lstamaririn 17. Rahadhian Satya N. 18. Agus Purwonugroho 19. Heru Nurmijati 20. Erlina Trismandari 21. Estiana Ambarwati 22. Saban Mulyono 29.
Dartam
24.1
Wina Lestari
25. Miftahul Khasanah 26. Hery Setiyanto Sigit Purnomo 28. Hery Suprapto
27.
29. Dyah Ekakapty R. 30. 31.
Erni Mulyaningsih
Misniati
32. Nugroho Adisatoto
/ PTUP 932 / PTUP 1 076 / PTUP 894 / PTUP 959 / PTUP 1 052 / PTUP 880 / PTUP 1 058 / PTUP 91 8 / PTUP 947 / PTUP 1 038 / PTUP 978 / PTUP 934 / PTUP 1077 / PTUP 1OO2 / PTUP 1068 / PTUP 906 / PTUP 943 / PTUP 970 / PTUP 9OO / PTUP 913 / PTUP 968 i PTUP 1OO1 / PTUP 1012 / PTUP 1013 / PTUP 1021 / PTUP 1024 / PTUP 1 045 / PTUP 1 067 / PTUP 625 / PTUP 851 / PTUP 942 / PTUP 1OO8
HUSBANDRI NO.
56
6 TH,IV/
1992
WISUDAWAN / WATI FAPET UNSOED PERIODE MEI 1992
B. Program DiPtoma Tiga ( D3 ) PTUP
A. Program Strata Satu ( Sl)
01.
Nur Budi Suhado
02. 03.
Ruditya Arijopraf:osa Suharini Eliawati
1360/PT 1s37 t PT 17A8 t PT 1s32
04.
Aziz Rokhman
05. 06. av.
Siti Rahmah Wasanah
08.
Eman lndra Sulaeman Narawasto Wibowo
u9. ,l
t]
a1
Supranoto
Arifin Rahman
C. Teni
Susanti Hastrijani Eko Prasetyo
t5^
Sri Wahyuni
4i
Sri Sulistyoningsih
17. 18.
24. 21. 22.
t3. 24.
t3. 29, a?
28. <3. 30.
Uday Ruhimat Sigit Mailadi Aodui Haris Djoned Setyojoso
Tjatur Lukito Suwignyo Erian Sujudi
PTUi:'}
/ PTUP 927 / PTUP 960 / P-TL]P 988 / PTUP 1014 / P:"[JP 1027
t?1u?
417
1642 / ?T
10. 11.
8OO
I PTU? I PTUP
Rofi'i
Dadang Nursilahudin 12. Flaviano Samalelo
551 / FT
13.
Atep Hendi Ruhendi
1091 1
Sri Setya Utama
1
17.
Parto
Triana Ermawati
22.
/ nrr\<r. a66. 64.loai / .. ',tt(qhauzh,Eq
24. Adiyat TriesniYarti
25. Tarno 26. Roni PrasetYo 27. Mukhayati 28. Harum Rachmawati 29. lndiarto Edy SaPtono 30. Edy Subiyanta 31.
- \
\
I
'-/
PTUP
145 / PTUP 156 / PTUP 1161 / PTUP 1 176 / PTUP
1195/PTUP 1
Suiati
209
i
PTUP
755 / PTL"IP
u
23. Theresia Widiasih
I ^kn,r.>r<:s! ;c^r ^1 rrRirAu<tua>\ _a[rt taytl6 61^6 t>i<"ik I \ jrfilOr^tu{ ,w-Ci*o / V Krd6^< tol^L,
ff " -\ ,/
Panu.j
i
094 i PTUP
1
Uci Asiroh 20. Wasiningtyas 21. Sri Endah Kurniawati
/ Pr
023 / PTUP
Maskon
18. 19.
I PTUP
O2O
1
15. 16.
1671 t ?T
15s6rPT 1679 / ?T 1593/PT 1667 I PT 1614 / PT 1460 t PT 1658/PT 1525 / PT 1342 / P\
989ipiuP 1
14. Sili Jenab
1s45/PT
'6-** *t;F"r
PEN6I,'MUMAN
Karsono
i
91 1
09. Tekad Murtani
1625/PT 947 t Pr
Mahlud
885
Fatcha WijaYa Wimbo
1s39/PT
161s/PT
1765
Tri Winarno
02. 03.
Panca Edi WaluYo Adimas Widionarko 07. Windu Pudji Astuti 08. Hastuti Pudji Wachiuni
131s/PT 1s4s / PT
indra Hertatianto
629lfT:-)P
Hery Furwono
06.
t?r
K
Tuhu Sudarrnanto
05.
1247 1441 t PT 1363 / PT
Aris Sungkowo Yati Sumiyati Wawan sukoco lbnu Abdul Kholiq Dwi Sarjana
01.
04.
i PT 1574 t PT 1s23 / PT 1452 / Pi
'f
Wiewiet Prawitasari 16.
Nlt/
Nama Mahasiswa
NIM
876 / PTLiP 933 / PTUP 938 / PTUP 944 i PTUP 958 / PTUP 963 / PTUP 1017 / PTUP 1046 / P'iiJP
Irozsrpiup 086 / PTUp
32. Etik Yuniarli
1
33. Sulistiyani 34. Kristian Sugiono 35. Suprihatin ingsih
1101 / PTUP
;?b.
Dwi Susilowati
oa
Nastuti
38.
Priyo Nugroho
20
40. 41.
M ulyadi Sri Saptorini
Muzanah
42. Widayati 43. lsna Kurnianto 44. Wahyu Darmayani 45. Rudi Harto 46. Hery SupriYadi
1105/PTUP 1118/PTUP 1121 t PTUP 1134iPTUP 1 135 / PTUP 1150/PTUP 1163/PTUP 1166/PTUP 1172 I PTUP 1 173 / PTUP 1196/PTUP 1199/PTUP 1 204 / PTUP
57
DAFTAR TERtsARI,.! SEBAGIAN ALUMNI FAPET UNSOED Narna
No.
Nama
,Alamat Pekerjaan
No.
42. lr. Basuki NJryadi
|FAD Padang Uiar Tonong ll
56. lr. Tatik Ekorini
43. lr. Alexandera Aprilina
Perwakilan Blisar - Curup - RejangLobong - Bengkuli 39181. STIE Maiang Kucecwara
Ji Terusan Kaiasan,
Blinrning
l'4a!ang Telp. {0341) 4i332
5/. lr.
Alamat Pekeriaan
BRI Magelang Pemda Daerah lstimswa
EKo Sustlo
Yogyakarta.
lr. Rismuladi 60. lr. Heru Prasetyo 58. 61.
lr. Sudaryanto
Malang.
Jl. Rarangan 32 Terp
(0341)
62. lr. M. Choiri
41332 Malang 44. lr. Djoko Tri Mulyanto
Farm.
Dinas Peternakan Kab. Tegai. Jl. Kapt. P. Tendean Kotak Pos
26
PO. BOX. 10 Gempol Surabaya 63. lr. Muchlis Romli
Slavri
Rumah ; Jl. H.fu1as mansyur No.
45. lr.
46. lr.
Suprapto
47. lr. Laeaa Banrbang
K
48. lr. Heryanto
Dinas Peternakan DT. ll Lampung Raya Lai:uhan Ratu 52 Bandar
j!.
Lampung 53142 Lampung. $tumah : Jl. Pagar Alam Bandar Lan':pung 35 141 Lampung. Kantor : Jl. Senopati No. 59 Kebayoran Baru Jakarta 121'10 Phere (021) 586205 SPPN PELAIHARi Jl. A. Yani Km. 5 Kab. Tanah Laut K.alimantan Selatan.
DEPTAN. DIEJEN Peternakan Proyek Pengembangan Ternak
House Jakarta 01149366 Fax.
64. lr. Yulian Tagas
50. lr. M. Arif Anshori
65. lr. Moh Bata 67. lr. Tjut Viviani.
68. lr. Ruli
K.
51 . lr.
52.
ir.
Winardi
Rahman Jaya
53. lr. Sunardi 54. lr. Rahmari Munendar 55. lr. Kemal Mahfud
PT
HIPECO Ayam Ras Jl. Baru
fulalang.
Persh. Tambak Udang Brebes. Pemda DKi Jakarta Dinas Peternakan Pusai Jakarta
69. lr. Danvanto
Departemen Tenaga Kerja Rl
Jl. Gatot Subroto Kav. 57 70. lr. Muh. Affan
Lantai 512645. Fak. Pertanian Univ. Cendrawasih
78 Jakarta Phone Mu'in
Jl
Gunung Salju Ambon Wanokwari lrian Jaya.
71. lr. Basuki
BPT & HMT Baturraden Banyumas.
72. lr. Nugroho 73. lr. Aris Winaya 74. lr. Susilan
Dinas Pertanian Prop. DT. I Riau Jl. Pattimura No. 2 PBR. 28131. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang.
PPS Kab. Gorontalo
Jl. Bui Bungaleh 55 Sulawesi Utara.
58
Medan.
Staf PPPG Pertanian Cianjur Kotak Pos 39 Cianjur {43202) Pusat Latihan Kerja
Paiembang Sumatera Seiatan.
Jatim.
I
Palangkaraya Kalimantan Tengah. PT. Galur Palasari Combbindo Jl. Dukuh l/3 Kramat Jati Jakarta Kanwil Petemakan Sumalera Utara
Jl. Raya Binjai Km. 7 Basuni
Sastro
PT. A.mputraco Jl. Kertopaten Na. 27 - lll Surabaya Telp. 9031) 316778 Telex : 31650 ANKIE lA. Dinas Peternakan DT. I Pacitan il. Jend. Sutomo 41 Pacitan
(62) 21.4892464. Dinas Peternakan Prop. DT.
Jl. Wellen As.
Kecil.
Jl. Kapten Anwar
PT. Hoechest Pharmacenticals of lndonesia.
JI. Jend. A. Yani Pulo Mas PO. BOX. 285 / CAT Jakarta 13001 Telp. 4892208 / 4895608 Telex :
753 Slawi Sr"i Suiistyoningsih
IFAN Daerah Riau. IFAN Daerah Lampung. PT. Samudra lndonesia. Jl. Perak Timur 200 Surabaya PT. Charoen Phockphend Jaya
Gorontalo
SEGENAP PENGURUS MAJALAH HUSBANDRY MENGUCAPKAN
SELAMAT DAN SUKSES PADA
:
1. lr. HOTMA PARULIAN SIHOMBING ( Pemimpin Umum Husbandry 19Bg - 1990 ) 2. lr. FADLUN ( Pemimpin Redaksi Husbandry 1988 - 1990 ) ( Dewan Redaksi {usbanilry
1
988 - t 990
)
4. lr. PARDIYONO ( Dewan Redaksi Husbandry 19BB - 1992 ) 5. lr. SOEHENDRO JOEWONO ( Bidang artistik Husbandry 1988 - 1992) 6. lr. UDAY RUHIMAT ( Bidang Artistik Husbandry 1988 - 1992 ) 7. lr. SRI AMBARWATI (Bendahara I Husbandry 1988-1990) 8. lr. Erma Elyani ( Bendahari tt HusOandry 1988.1990 ) 9. lr. KUSDIYARTO ( Bagian Percetakan 1988 - 1990
)
SEGENAP CIVITAS AKADEMIKA FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED MENGUCAPKAN SELAMAT KEPADA :
Profi, Dr.
fr. Cb. Soena$o, MS
ATAS PENGUKUHANNYA SEBAGAI GURU BESAR TETAP FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED
N
:..
N Ni
i\*N
,
t is$+
.\
N ,N
N.
'i
I