Leaflead Edisi Maret 2015

Page 1

terkena dampak era globalisasi. Masyarakat juga tidak terlalu menaruh harapan pada kaum penggerak perubahan dengan segudang pemikiran brilliant-nya. Oleh karena itu Lembaga Pers M a h a s i s w a H u s b a n d r y Fa k u l t a s Peternakan Unsoed yang berkecimpung di dunia kejurnalistikan ingin mempelopori semangat para pemuda melalui sebuah acara talkshow. Melalui talkshow ini diharapkan pemuda yang turut serta berpartisipasi mempunyai gambaran realita perekonomian yang akan dihadapi Indonesia. Pemuda Indonesia harus melihat lagi ke dalam kehidupan negaranya. Pemuda Indonesia tidak lagi hanya akan memikirkan kehidupan sosialnya sendiri, pemuda Indonesia harus lebih peka dan mengerti realita perekonomian masyarakat bangsanya. Sehingga masyarakat akan memberi lagi kepercayaannya kepada pemuda Indonesia. Berkarya, agar dapat bersaing dengan Negara ASEAN lainnya. Jadikan talkshow ini menjadi ajang yang dapat meningkatkan potensi diri kita untuk

menghadapi MEA 2015. Dalam rangka Peran Pemuda dalam Menggerakkan UMKM Peternakan Menghadapi MEA dengan pembicara Ir. Bambang Suharno yang merupakan Direktur Utama INFOVET , Istiqomah, S.E, M.sc, Ph.D sebagai Akademisi UNSOED dan Ir. Syukur Iwantoro, M B A * Dirjen Peternakan Republik Indonesia sebagai wakil dari pembuat kebijakan atau pemerintahan. (Yeka, Nilla/HUS)

Keredaksian Lactose Pimpinan Umum : Eko Purwanto Pemimpin Redaksi : Uus Redaktur Pelaksana : Iman Editor : Rio Layouter : Iva Reporter : Risqi, Septi, Yeka, Nilla Sirkulasi : Fidi, Didan

Kritik Dan Saran Hubungi: Uus : 082137449618 PO BOX: sekretariat HUSBANDRY. Apabila berminat memasang iklan Hubungi: s Desi : 085722029284 usu

kapnat a M em PO BOX: sekretariat HUSBANDRY. Kh

Di

T

Edisi Maret 2015

Leafled Mahasiswa Fapet Unsoed~

Carut Marut Penyedia layanan sistem informasi akademik sangat dibutuhkan dalam kegiatan perkuliahan guna mendapatkan informasi yang update. Selain itu ada beberap hal yang juga bisa didapatkan dari Sistem Informasi Akademik (SIA), seperti pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dan pengisian serta pengolahan nilai oleh dosen. Sistem informasi ini seharusnya dapat dengan mudah diakses oleh mahasiswa sampai dengan pimpinan di wilayah kampus. Semakin banyaknya orang yang mengakses SIA seharusnya diimbangi dengan aplikasi penyedia layanan dan server yang memadai. Kurangnya jumlah server dan rendahnya kualitas penyedia layanan yang digunakan tentu akan mengakibatkan berbagai masalah. Overload atau kelebihan pengakses juga salah satu masalah yang dialami mahasiswa di UNSOED. Server yang tidak mencukupi untuk menampung semua pengguna layanan SIA merupakan penyebab utama terjadinya TROUBLE pada

SIAUnsoed sistem informasi akademik UNSOED. Selain itu masalah seperti rusaknya jaringan, putusnya jalur kabel fiber optic, rusaknya harddisk dan menurunnya kemampuan server juga menambah masalah yang ada. Untuk tahun ini anggaran yang ada baru untuk pemeliharaan dan perawatan server , untuk penambahan server sendiri akan diusahakan di tahun 2016. Saat ini untuk sistem informasi sendiri baru terdapat 4 server yang kondisinya pun tidak dalam kondisi yang normal, ujar pak Wardhana selaku Kepala Lembaga Pengembangan Tekenologi dan Sistem Informasi (LPTSI) UNSOED. Server yang kita miliki saat ini memiliki kapasitas sekitar 600 pengguna disetiap satuan waktunya, dan kemarin pengguna yang tercatat disetiap satuan waktunya adalah 1000 pengguna, sehingga ini yang menyebabkan trouble itu, tambah pak Kusja selaku kepala bagian akademik pusat UNSOED. Kita sudah berupaya mengganti harddisk yang


Edisi Maret 2015 Leafled Mahasiswa Fapet Unsoed

rusak dan mengganti Random Acces Memmory (RAM) dengan kapasitas RAM yang lebih tinggi, namun ini masih belum dapat mengatasi trouble SIA kemarin, sahut pak Wardhana. Trouble SIA itu sangat membosankan, bikin emosi naik, mau milih sekarang tapi koneksinya lama, kalo milih nanti malah kuotanya abis pokoknya bikin males, ujar salah satu mahasiswa UNSOED, harapannya dari kami adalah untuk segera diperbaiki, jika memang perlu ditambah server maka ditambah, kita bandingkan aja sama server media sosial seperti facebook yang setiap saat dapat diakses oleh ribuan bahkan jutaan orang didunia ini tanpa trouble, sedangkan kita yang mempunyai sekitar 25.000 mahasiswa (tegas pak Wardhana) harus mengalami trouble disetiap pengisian KRS, semoga kami dapat dengan mudah mengakses sistem informasi yang kita sendiri yang memilikinya, tambah mahasiswa angkatan 2012. Apakah kita harus bangun dini hari untuk mengakses SIA untuk entri KRS dan mengisi kuisioner yang ada? Karena ada sebagian mahasiswa yang online pada pukul 03.00 dini hari koneksinya lancar, tambah salah satu mahasiswa lainnya. Terlepas dari masalah trouble-nya SIA ternyata dari pihak mahasiswa juga mengeluhkan adanya pengisian kuisioner yang tidak semestinya, karena kita harus mengisi kuisioner dosen yang tidak

2

mengajar kita dalam proses perkuliahan. Tentunya ketika kita para mahasisiwa salah menilai dosen pasti itu akan memberikan hasil penilaian yang tidak sesuai dengan keadaan dosen yang sebenarnya. “Semestinya yang diisi di SIA itu adalah dosen yang mengajar, tidak semua dosen seperti itu�, tegas pak Kusjha selaku Kepala BAPENDIK UNSOED. Hal ini sama dengan penjelasan dari wakil dekan satu Fakultas Peternakan, Ir. Endro Yuwono, MS juga demikian. Lalu yang bertanggung jawab atas kuisioner yang seharusnya tidak kita isi itu siapa? Sistem yang masih dalam penyempurnaan adalah jawaban dari pertanyaan itu dan kurangnya koordinasi antara bapendik pusat dan bapendik fakultas juga membuat ketidakjelasan kuisioner. Dari pihak BAPENDIK pusat sendiri akan mengevaluasi pengisian kuisioner tersebut. Sehingga untuk semester berikutnya hanya mengisi kuisioner dosen yang mengajar saja. Masalah-masalah diatas tentu harus ada evaluasi dan penyelesaian dari pihak yang berkompeten. Mulai dari SIA yang trouble sampai dengan pengisian kuisioner yang tepat. Harapannya adalah segera diperbaiki aplikasi dan sistem layanan penggunanya. Sehingga tidak ada lagi masalah yang sama disetiap kita akan melakukan pengisian KRS diawal smester kuliah. (Risqi,Septi/HUS)

MEDIA ASPIRASI DAN KOMUNIKASI FAPET UNSOED

Edisi Maret 2015 Leafled Mahasiswa Fapet Unsoed

TALKSHOW PEMUDA, UMKM PETERNAKAN

dan

MEA

Apa yang dimaksud MEA? MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dimana Indonesia dan sembilan negara lainnya membentuk sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari kesepakaan para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kesepakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing ASEAN serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Tujuan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir tahun 2015 ini adalah untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar Negara ASEAN. Namun dampak yang nanti juga akan timbul dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yakni Usaha Mikro Kecil Menengah ( U M K M ) akan sulit mengembangkan usahanya, terlebih lagi UMKM di bidang Peternakan, karena pasar internasional akan

menyulitkan UMKM mengembangkan usahanya. UMKM Peternakan harus berjuang lebih keras untuk bisa bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN ini. Bila U M K M Pete r n a ka n t i d a k d a p at mengatasi masalah yang akan dihadapi nanti, dikhawatirkan U M K M Peternakan lemah bahkan justru akan lumpuh tidak bisa lagi menjalankan usaha yang banyak digeluti oleh kebanyakan masyarakat Indonesia menengah ke bawah. Hal inilah yang menjadi mimpi buruk bagi para pengemban UMKM Peternakan. Untuk itu peran pemuda, dalam hal ini mahasiswa sebagai agent of change diharapkan bisa menggandeng UMKM p e te r n a ka n d a l a m m e n g h a d a p i Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pemuda yang dinilai sebagai kaum penggerak dari sebuah perubahan bangsanya diharapkan mampu menjembatani masyarakat dengan pemerintah. Namun semangat para pemuda Indonesia saat ini mulai jauh dari semagat nasionalisme yang dimiliki para pemuda indonesia di tahun 45. Pemuda Indonesia sudah terlalu banyak

D MEDIA EOSNU ASPIRASI TEPAF ISDAN AKINKOMUNIKASI UMOK NAD ISFAPET ARIPSA UNSOED AIDEM

3


Edisi Maret 2015 Leafled Mahasiswa Fapet Unsoed

rusak dan mengganti Random Acces Memmory (RAM) dengan kapasitas RAM yang lebih tinggi, namun ini masih belum dapat mengatasi trouble SIA kemarin, sahut pak Wardhana. Trouble SIA itu sangat membosankan, bikin emosi naik, mau milih sekarang tapi koneksinya lama, kalo milih nanti malah kuotanya abis pokoknya bikin males, ujar salah satu mahasiswa UNSOED, harapannya dari kami adalah untuk segera diperbaiki, jika memang perlu ditambah server maka ditambah, kita bandingkan aja sama server media sosial seperti facebook yang setiap saat dapat diakses oleh ribuan bahkan jutaan orang didunia ini tanpa trouble, sedangkan kita yang mempunyai sekitar 25.000 mahasiswa (tegas pak Wardhana) harus mengalami trouble disetiap pengisian KRS, semoga kami dapat dengan mudah mengakses sistem informasi yang kita sendiri yang memilikinya, tambah mahasiswa angkatan 2012. Apakah kita harus bangun dini hari untuk mengakses SIA untuk entri KRS dan mengisi kuisioner yang ada? Karena ada sebagian mahasiswa yang online pada pukul 03.00 dini hari koneksinya lancar, tambah salah satu mahasiswa lainnya. Terlepas dari masalah trouble-nya SIA ternyata dari pihak mahasiswa juga mengeluhkan adanya pengisian kuisioner yang tidak semestinya, karena kita harus mengisi kuisioner dosen yang tidak

2

mengajar kita dalam proses perkuliahan. Tentunya ketika kita para mahasisiwa salah menilai dosen pasti itu akan memberikan hasil penilaian yang tidak sesuai dengan keadaan dosen yang sebenarnya. “Semestinya yang diisi di SIA itu adalah dosen yang mengajar, tidak semua dosen seperti itu�, tegas pak Kusjha selaku Kepala BAPENDIK UNSOED. Hal ini sama dengan penjelasan dari wakil dekan satu Fakultas Peternakan, Ir. Endro Yuwono, MS juga demikian. Lalu yang bertanggung jawab atas kuisioner yang seharusnya tidak kita isi itu siapa? Sistem yang masih dalam penyempurnaan adalah jawaban dari pertanyaan itu dan kurangnya koordinasi antara bapendik pusat dan bapendik fakultas juga membuat ketidakjelasan kuisioner. Dari pihak BAPENDIK pusat sendiri akan mengevaluasi pengisian kuisioner tersebut. Sehingga untuk semester berikutnya hanya mengisi kuisioner dosen yang mengajar saja. Masalah-masalah diatas tentu harus ada evaluasi dan penyelesaian dari pihak yang berkompeten. Mulai dari SIA yang trouble sampai dengan pengisian kuisioner yang tepat. Harapannya adalah segera diperbaiki aplikasi dan sistem layanan penggunanya. Sehingga tidak ada lagi masalah yang sama disetiap kita akan melakukan pengisian KRS diawal smester kuliah. (Risqi,Septi/HUS)

MEDIA ASPIRASI DAN KOMUNIKASI FAPET UNSOED

Edisi Maret 2015 Leafled Mahasiswa Fapet Unsoed

TALKSHOW PEMUDA, UMKM PETERNAKAN

dan

MEA

Apa yang dimaksud MEA? MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dimana Indonesia dan sembilan negara lainnya membentuk sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari kesepakaan para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kesepakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing ASEAN serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Tujuan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir tahun 2015 ini adalah untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar Negara ASEAN. Namun dampak yang nanti juga akan timbul dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yakni Usaha Mikro Kecil Menengah ( U M K M ) akan sulit mengembangkan usahanya, terlebih lagi UMKM di bidang Peternakan, karena pasar internasional akan

menyulitkan UMKM mengembangkan usahanya. UMKM Peternakan harus berjuang lebih keras untuk bisa bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN ini. Bila U M K M Pete r n a ka n t i d a k d a p at mengatasi masalah yang akan dihadapi nanti, dikhawatirkan U M K M Peternakan lemah bahkan justru akan lumpuh tidak bisa lagi menjalankan usaha yang banyak digeluti oleh kebanyakan masyarakat Indonesia menengah ke bawah. Hal inilah yang menjadi mimpi buruk bagi para pengemban UMKM Peternakan. Untuk itu peran pemuda, dalam hal ini mahasiswa sebagai agent of change diharapkan bisa menggandeng UMKM p e te r n a ka n d a l a m m e n g h a d a p i Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pemuda yang dinilai sebagai kaum penggerak dari sebuah perubahan bangsanya diharapkan mampu menjembatani masyarakat dengan pemerintah. Namun semangat para pemuda Indonesia saat ini mulai jauh dari semagat nasionalisme yang dimiliki para pemuda indonesia di tahun 45. Pemuda Indonesia sudah terlalu banyak

D MEDIA EOSNU ASPIRASI TEPAF ISDAN AKINKOMUNIKASI UMOK NAD ISFAPET ARIPSA UNSOED AIDEM

3


terkena dampak era globalisasi. Masyarakat juga tidak terlalu menaruh harapan pada kaum penggerak perubahan dengan segudang pemikiran brilliant-nya. Oleh karena itu Lembaga Pers M a h a s i s w a H u s b a n d r y Fa k u l t a s Peternakan Unsoed yang berkecimpung di dunia kejurnalistikan ingin mempelopori semangat para pemuda melalui sebuah acara talkshow. Melalui talkshow ini diharapkan pemuda yang turut serta berpartisipasi mempunyai gambaran realita perekonomian yang akan dihadapi Indonesia. Pemuda Indonesia harus melihat lagi ke dalam kehidupan negaranya. Pemuda Indonesia tidak lagi hanya akan memikirkan kehidupan sosialnya sendiri, pemuda Indonesia harus lebih peka dan mengerti realita perekonomian masyarakat bangsanya. Sehingga masyarakat akan memberi lagi kepercayaannya kepada pemuda Indonesia. Berkarya, agar dapat bersaing dengan Negara ASEAN lainnya. Jadikan talkshow ini menjadi ajang yang dapat meningkatkan potensi diri kita untuk

menghadapi MEA 2015. Dalam rangka Peran Pemuda dalam Menggerakkan UMKM Peternakan Menghadapi MEA dengan pembicara Ir. Bambang Suharno yang merupakan Direktur Utama INFOVET , Istiqomah, S.E, M.sc, Ph.D sebagai Akademisi UNSOED dan Ir. Syukur Iwantoro, M B A * Dirjen Peternakan Republik Indonesia sebagai wakil dari pembuat kebijakan atau pemerintahan. (Yeka, Nilla/HUS)

Keredaksian Lactose Pimpinan Umum : Eko Purwanto Pemimpin Redaksi : Uus Redaktur Pelaksana : Iman Editor : Rio Layouter : Iva Reporter : Risqi, Septi, Yeka, Nilla Sirkulasi : Fidi, Didan

Kritik Dan Saran Hubungi: Uus : 082137449618 PO BOX: sekretariat HUSBANDRY. Apabila berminat memasang iklan Hubungi: s Desi : 085722029284 usu

kapnat a M em PO BOX: sekretariat HUSBANDRY. Kh

Di

T

Edisi Maret 2015

Leafled Mahasiswa Fapet Unsoed~

Carut Marut Penyedia layanan sistem informasi akademik sangat dibutuhkan dalam kegiatan perkuliahan guna mendapatkan informasi yang update. Selain itu ada beberap hal yang juga bisa didapatkan dari Sistem Informasi Akademik (SIA), seperti pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dan pengisian serta pengolahan nilai oleh dosen. Sistem informasi ini seharusnya dapat dengan mudah diakses oleh mahasiswa sampai dengan pimpinan di wilayah kampus. Semakin banyaknya orang yang mengakses SIA seharusnya diimbangi dengan aplikasi penyedia layanan dan server yang memadai. Kurangnya jumlah server dan rendahnya kualitas penyedia layanan yang digunakan tentu akan mengakibatkan berbagai masalah. Overload atau kelebihan pengakses juga salah satu masalah yang dialami mahasiswa di UNSOED. Server yang tidak mencukupi untuk menampung semua pengguna layanan SIA merupakan penyebab utama terjadinya TROUBLE pada

SIAUnsoed sistem informasi akademik UNSOED. Selain itu masalah seperti rusaknya jaringan, putusnya jalur kabel fiber optic, rusaknya harddisk dan menurunnya kemampuan server juga menambah masalah yang ada. Untuk tahun ini anggaran yang ada baru untuk pemeliharaan dan perawatan server , untuk penambahan server sendiri akan diusahakan di tahun 2016. Saat ini untuk sistem informasi sendiri baru terdapat 4 server yang kondisinya pun tidak dalam kondisi yang normal, ujar pak Wardhana selaku Kepala Lembaga Pengembangan Tekenologi dan Sistem Informasi (LPTSI) UNSOED. Server yang kita miliki saat ini memiliki kapasitas sekitar 600 pengguna disetiap satuan waktunya, dan kemarin pengguna yang tercatat disetiap satuan waktunya adalah 1000 pengguna, sehingga ini yang menyebabkan trouble itu, tambah pak Kusja selaku kepala bagian akademik pusat UNSOED. Kita sudah berupaya mengganti harddisk yang


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.