1 minute read

ANGKRINGAN

Next Article
CATATAN KAKI

CATATAN KAKI

Menjamu Seni Teater pada Lorong-Lorong Kampus

Oleh: Zufar Alfaruqi, Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya UNS 2019

Advertisement

“Fokus pada penjiwaan! Yang kalian pentaskan itu bukan hanya olah tubuh, tapi ada olah rasa dan pesan hati yang harus tersampaikan,” ucap salah satu aktivis teater pada sesi evaluasi usai latihan rutin. Memang benar ternyata, bermain peran itu sulit karena kita dituntut untuk menjadi bukan diri sendiri. Lalu perkara stamina yang terkuras, mood yang harus baik, ditambah rasa yang terus harus dihadirkan dalam latihan dan pentas juga tak kalah sulitnya. Namun pertanyaannya, sudah tahu melelahkan, mengapa regenerasi para hamba-hamba seni teater tak pernah putus? Teater adalah seni pertunjukan tradisional yang dulu hadir di tengah masyarakat berdasarkan keseharian yang erat dengan nilai kesenian. Dalam artian, kesenian sudah menjadi alur hidup masyarakat, khususnya saat memperingati momen-momen yang dirasa penting atau sakral. Karena itu, akhirnya timbul kesadaran banyak orang untuk melestarikan seni teater, dan tentu menjadikan seni ini selalu dihadiri oleh orangorang baru yang berminat untuk melestarikannya.

Dalam lingkup kampus, tahap pelesta- rian seni teater pada awalnya selalu dianggap sebelah mata. Bahkan sesederhana sarana untuk berlatih saja, para pegiat teater di kampus masih menuai kesulitan. Hal ini terkait pada peminjaman ruang dan perizinan. Lalu biasanya para pegiat teater yang tak memiliki tempat untuk berlatih, menjadikan ruang-ruang seadanya hingga lorong-lorong tersembunyi di kampus untuk latihan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kampus semakin menaruh perhatian untuk membantu para mahasiswa pegiat seni meles- tarikan budayanya sendiri. Pembentukan fasi- litas baru, ruang-ruang yang fokus fungsinya memang untuk seni pertunjukan, dan perizinan persiapan pentas yang semakin terwadahi membuat pegiat teater merasa tak perlu ada loronglorong tersembunyi untuk mengekspresikan hobi berseni ria yang aman dari teguran petugas karena tak diizinkan memakai ruang-ruang di kampus. Sudah sepantasnya para mahasiswa –khususnya yang bergerak di bidang seni–me- ngawal semua fasilitas dan dukungan kampus terhadap seni teater. Semoga juga semakin ba- nyak dampak yang dirasakan oleh civitas academica UNS terhadap pelestarian seni pertunjukan ini.

This article is from: