3 minute read

CATATAN KAKI

Next Article
GALERI

GALERI

Sumber: Freepik

HUMANISTIC TECHNOLOGY

Advertisement

Oleh: Adien Tsaqif Wardhana

Ketika teknologi berkembang dan menyebar dengan sangat cepat ke akar kehidupan kita di abad ini, dunia menjadi gadget elektronik dan masyarakat sangat bergantung pada inovasi teknologi. Bukan untuk melarikan diri dari dominasi yang disebut e-re- volution, orang hidup dan bekerja dengan kecepatan perangkat yang mereka lihat setiap hari. Orang cenderung beralih ke pengantar teknologi seperti itu bahkan untuk kebutuhan fisik, psikologis, dan humanistik mereka. Hal ini benar-benar melukai sifat dasar manusia dari kehidupan. Tren ini tampaknya tidak pernah berhenti dan terus berkembang dan berputar di sekitar kehidupan manusia. Saya memperkirakan masyarakat terancam punah dan dikendalikan secara elektronik dalam waktu dekat. Dalam beberapa tahun, manusia harus bertahan hidup di bawah cengkeraman kemung- kinan badai teknologi yang akan menyapu mata pencaharian dengan tindakan mekanis, terprogram, dan otomatis. Satu setengah abad yang lalu, Mahatma Gandhi telah melontarkan kritikan terhadap teknologi. Gandhi dalam kritikannya menyebut bahwa dia membenci rasa suka berlebihan terhadap mesin. Sebab menurutnya suka berlebih- an terhadap mesin akan melemahkan kekuatan manusia. Apa yang menjadi kritikan Gandhi sangat relevan di masa sekarang. Pengembangan-pe- ngembangan teknologi hari ini menciptakan mesin yang menggantikan posisi manusia, ketika teknologi pada hari ini tidak memperhatikan posisi orang-orang yang digantikan oleh mesin. Banyak orang tercampak ke pinggir jalan menjadi pengangguran karena posisi mereka telah digantikan teknologi. Dalam kritiknya, Gandhi mengutarakan bahwa dia tidak antiteknologi dan setuju bahwa tenaga dan waktu manusia dapat dihemat melalui teknologi, tetapi bukan hanya untuk sekelompok orang saja, melain- kan untuk semua manusia. Kekayaan dari hasil teknologi tidak hanya terakumulasi di tangan beberapa orang, tetapi juga menguntungkan untuk semua orang. Dari pandangan kritikan Gandhi inilah yang kemudian muncul istilah Humanistic Tech-

nology atau jika kita lebih sederhanakan lagi konsep Humanistic Technology ini merujuk pada cara menyikapi teknologi agar tidak menimbulkan efek negatif. Setidaknya ada lima efek negatif teknologi bagi kehidupan manusia. Pertama adalah mengganti human labor. Dewasa ini teknologi sudah mengganti peran manusia, ketika banyak manusia kehilangan pekerjaannya karena posisinya sudah digantikan oleh teknologi. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh mereka yang mengembangkan teknologi—termasuk peme- rintah yang memfasilitasinya. Pada masa sekarang, semua posisi manusia digantikan oleh mesin, padahal kelak efek baliknya akan dirasakan oleh manusia sendiri, kita akhirnya bukan menjadi yang mengendalikan dan memanfaatkan mesin, tetapi sebaliknya kita akan dikendalikan oleh mesin. Kedua adalah materialist anti-human, yakni ketika sekarang ini teknologi, apabila dikalkulasi, hanya mengedepankan keuntungan materinya saja dan melupakan kemanusiaan. Memang perkembangan teknologi pasti meng- untungkan secara waktu, biaya, dan tenaga, tetapi teknologi tidak boleh sampai me- nyingkirkan manusia. Ketiga, yang harus dihindari dari teknologi atau mesin adalah economic exploitation atau eksploitasi ekonomi. Lahirnya teknologi jangan sampai membuahkan eksploitasi ekonomi, di mana yang mempunyai modal akan mengeks- ploitasi sekeras-kerasnya roda ekonomi. Akibatnya, para pemilik modal mendapat keuntungan yang besar, sementara orang lain yang tersisih. Hal ini menimbulkan efek jarak sosial semakin jauh karena terjadi eksploitasi ekonomi, alhasil orang tambah kaya, bidang usahanya tambah luas, lalu muncullah konglomerasi-konglome- rasi. Hal ini juga harus dipertimbangkan dari hadirnya teknologi agar tidak mengarah ke eks- ploitasi ekonomi. Keempat, memunculkan social disintegration. Ketika ekonomi dieksploitasi karena ha- dirnya teknologi anti-human karena posisi manusia diganti mesin, banyak orang tercampak- kan ke pinggir dan terjadi disintegrasi sosial. Hal ini bila ditinjau dalam gagasan Karl Marx akan menjadi unit analisis bahwa pada saatnya kapitalisme itu akan runtuh dengan sendirinya, orang-orang yang tersingkirkan akan melawan dan memberontak untuk merebut harta dan merebut alat-alat produksi. Ini terjadi karena jarak sosial yang terlalu jauh, ketika yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Padahal harusnya teknologi itu memudahkan di banyak level, tetapi kalau kita tidak hati-hati, teknologi akan menjadi sumber bencana yang bisa memusnahkan eksistensi manusia. Kelima, individual greed. Jangan sampai teknologi juga menimbulkan individual greed atau keserakahan manusia. Keserakahan adalah fokus yang berlebihan pada beberapa bentuk kekayaan. Mungkin ada banyak teknologi yang ditekan hari ini untuk kepentingan segelin- tir orang. Motif utama mereka bisa jadi adalah keegoisan dan keserakahan. Hal inilah yang perlu kita baca ulang dari kemajuan teknologi dewasa ini. Apakah teknologi diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, atau malah menimbulkan keserakahan demi mencapai keuntungan belaka?

This article is from: