1 minute read

Situasi Area Parkir Kampus, Petugas

Keamanan Parkir : Ada Kesenjangan

UMS, Koran Pabelan –Keterbatasan personil keamanan parkir UMS menyebabkan adanya beberapa permasalahan dan kesenjangan. Para petugas keamaan Parkir berharap pihak atasan lebih memperhatikan penetapan petugas keamanan parkir agar tidak mengalami kesenjangan terhadap petugas lain.

Advertisement

Selaku petugas keamanan kampus 2, Subro mengatakan keamanan parkir sudah terjadwal dengan kewenangan setiap komandan regu. Terkait penugasan parkir juga sudah dilaksanakan sesuai keinginan pihak Badan Aset Universitas (BAU). “Untuk teknisnya, kampus 1 ada yang mengepalai dan kam- pus 2 ada yang mengepalai, beda dengan dulu yang jadi satu,” ujarnya,Kamis(23/2).

Akan tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan, petugas keamanan parkir mengalami kesulitan pada pintu keluar yang begitu ramai terlebih ketika ada event Keterbatasan personil keamanan parkir cenderung memiliki resiko yang besar dan secara tidak langsung dapat berurusan dengan pihak kepolisian. “Bagaimana apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan? Contohnya kehilangan, itu belum diatur secaraspesifik,”tambahnya.

Tidak hanya mengenai teknisi lapangan, ia mengungkap adanya kesenjangan terhadap petugas keamanan parkir dimana posisi kerja karyawan baru dan karyawan lama memiliki kedudukan yang sama. Kegelisahan pihak keamanan parkir seringkali terjadi akibat pihak atasan dengan peraturannya dan pengingkarannya dikemudian hari. ”Contohnya, dalam usia jabatan sudah ditetapkan tapi dari mereka (Petugas Keamanan Parkir –red) yang direkrut ada juga yang melebihi batas usia, juga syarat lain yang harus dikumpulkan tapi tidak dipenuhi, dan kedudukan yang sama antara karyawan baru dan karyawanlama,”ungkapnya.

Ia juga menuturkan, ada perbedaan kesejahteraan petugas keamanan parkir dengan petugas lain pada posisi kerja tetap dan tidaktetap.Menurutnya,perluadanya penetapan karyawan pada petugas keamanan parkir. “Terkaitdengannonteknistolonglahkita ini semua karyawan, ya cuma sa- at ini saya menerima kebijakan outsourching itu. Tolong diperhatikan kesenjangan antara yang tetap dengan outsourching janganterlalujomplang(tidakseimbang–red),”harapnya.

Nadia Rahmati mahasiswi Program Studi (Prodi) Akuntansi mengungkapkan, lahan parkir yang tidak sesuai kapasitas kendaraan mahasiswa membuat parkiran itu menjadi sempit dan mahasiswa kesal. Ia berharap lahan parkir bisa diperbaiki menjadi lebih baik agar jalanan parkir tetap mulusdantidakbeceksaathujan. “Semoga pihak kampus memberikan alternatif yang lebih baik yang memberikan mahasiswanya kenyamanan terutama dalam parkir,” tutupnya, Kamis (23/2).

[IndahPermatasari/AA]

This article is from: