2 minute read

Hedonis Manis Tapi Mengkis-Mengkis

Next Article
Kapan Akan Selesai

Kapan Akan Selesai

Ternyata kasus lulusan sar- jana atau diploma banyak menghiasi angka pengangguran di Indonesia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Angkatan Kerja Nasional Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,43 juta jiwa padaAgustus 2022. Melansir databoks katadata co id, terkhusus dari angka lulusan kuliah ada 673,49 ribu (7,99%) penganggur yang notabenenya lulusan sarjana universitas, lalu 159,49 ribu (1,89%) penganggur lulusandiploma.

Hal ini bisa menjadi salah satu variabel pertanda gagalnya proses pendidikan yang ditempuh para mahasiswa. Gagal di sini, karena teman-teman mahasiswa tidak dapat memaksimalkandiridalammenempuhjenjang perkuliahan dengan baik, fokus terhadap studi, gemar bersosial, dan memperbanyak jaringan pada stakeholder-stakeholder yang sebenarnya bisa saja membukakan jalan nantinya. Sayangnya, berdasarkan kacamata saya pribadi selama menempuh perkuliahan ini, saya melihat banyak mahasiswa yang kurang serius dalam perkuliahan. Mereka cenderung bermewah-mewahan serta kuliah hanya menjadi ajang hedonyangtaksesuairutenya.

Advertisement

Mungkin kata “Hedonisme”cukuptidakasingbagitelinga kita, tapi apakah sudah benar maknayangkitatahu?Seringkali, khalayak umum mengartikan hedon adalah perilaku yang negatif. Makna hedon juga sering diartikan sebagai perilaku boros atau konsumtif, hidup foya-foya, membeli barang mahal dan mewah, dan konotasi negatif lainnya. Padahaltidakdemikianartisebenarnya, perlu diketahui istilah hedonisme atau hedon berasal dari Bahasa Yunani yaitu hēdonismos dari akar kata hedone yang artinya'kesenangan'.

Untuk lebih pahamnya, sebagaimana yang dimuat oleh kompasiana.com yang bertajuk

“Filosofi Hedon: Hedonisme Versi Epicurus” menjelaskan bahwa kita tidak perlu kaya untuk dapat mencapai taraf bahagia. Menurutnya, merasa cukup dan terpenuhinya kebutuhan itu merupakan kenikmatan yang mengantarkanpadakebahagiaan.

Epicurus adalah seorang filsuf Yunani yang mengembangkan aliran hedonisme etis. Bagi Epicurus, kebahagiaan adalah tujuan tertinggi setiap manusia, yang tergapai melalui pencarian kenikmatan yang bijaksana Ia membedakan antara kenikmatan tubuh dan kenikmatan jiwa, serta mengajarkan bahwa hidup yang sederhana dan bebas dari kecemasan adalah kunci dalam kebahagiaan.

Hedonisme juga konsep yang dibahas dalam buku "Homo Deus" karya Yuval Noah Harari. Buku ini membahas evolusi manusia ke masa depan dan bertanya-tanya tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Dalam konteks hedonisme, Harari mengeksplorasi kemungkinan manusia mencari kepuasan dan kesenangan sebagai tujuan utama dalam hidup mereka Harari membahas bagaimana kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dapat mengarah pada pencarian kesenangan dan kebahagiaan yang lebih besar, serta konsekuensinya terhadap masyarakatdanindividu.

Pemaknaan yang keliru itu tadi membuat sikap hedon yang terkonstruksi dalam tubuh masyarakat itu memiliki konotasi yang buruk. Lalu, mengapa saya menampilkan data pengangguran di awal tulisan ini? Tak lain, keterkaitan antara kehidupan mahasiswa selama berkuliah dengan hedon-hedon ala mahasiswayangnegatiftersebut.

Ada empat kasus yang akansayacobagambarkankekeliruannya, agar setidaknya dapat meminimalisasi ketidakmaksimalan mahasiswa dalam me- nempuh pendidikan di universitas.

Pertama, mengejar kesenangan sementara tanpa berpikir panjang akan konsekuensinya, seperti menghabiskan waktu dan energi untuk bersenang-senang dan foya-foya tanpa memperhatikan tugas kuliah dan tanggung jawab lainnya. Kedua, mengabaikan kesehatan fisik dan mental demi kesenangan sesaat. Seperti mengkonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, atau terlibat dalam perilaku berisiko lainnya.

Ketiga, mengutamakan kegiatan hedonis yang individualistis dan egois dengan mengorbankan hubungan sosial dan emosional yang sehat dengan teman, keluarga, dan rekan akademik Keempat, menghindari tanggung jawab sosial sebagai sosok penyambung lidah dan ringan tangan untuk membantu masyarakat.

Ketika mahasiswa terusmenerus bergelimang dalam hedon yang keliru, tentu pada akhirnya akan menjadi 'tong kosong yang nyaring bunyinya'.

Bisa menjadi benalu dalam tubuh masyarakat dan semakin banyak menghiasi angka pengangguran. Sehingga esensi mahasiswa yang seharusnya, tidak tersampaikan dan tidak memberikan kebermanfaatan di lingkungan sekitar Padahal mahasiswa adalah sosok yang bergelar insan berpendidikan tinggi, tapi mana?

Pada gilirannya, lembaga pendidikan yang ada di kampus tidak ada gunanya dan organisasi kampus menjadi tidak laku dimatamahasiswa.Mirissekali. Tentu, final sudah kalau membahas manfaat ikut organisasi, tetapi berbanding terbalik rasanya dengan pandangan mahasiswa sekarang terhadap organisasi Sebetulnya, esensi organisasi membawa mahasiswa kepada siklus hedonisme dengan rute yang benar: untuk kebahagiaan yang seutuhnya, bukan sementara Namun tetap saja, mahasiswa harus pandai-pandai membawa diri, jangan mudah ikut-ikutan.

Menurut saya, organisasi menjadi jalur alternatif bagi mahasiwa untuk mengantarkan pada arti hedonisme yang tepat. Organisasi dapat memberikan banyak manfaat dan peluang yang dapat meningkatkan pengalaman dan perkembangan merekaselamamasakuliah.

Secara keseluruhan, organisasi mahasiswa memiliki peran yang penting dalam pengembangan holistik mahasiswa, melampaui lingkungan akademik. Mereka dapat membantu mempersiapkan mahasiswa untuk kehidupan setelah kampus, mengembangkan keterampilan yang berharga, dan menciptakan kenangan yang berharga selama masa kuliah. Oleh karena itu, revitalisasi hedonisme mahasiswa perlu dicanangkan mulai sekarang, agar hedonisme yang muncul adalahpositivevibes

This article is from: