1 minute read

dalam KKNT Recovery di Cianjur

UMS, Koran Pabelan –

Lembaga Pengabdian

Advertisement

Masyarakat dan

Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS terjunkan 51 mahasiswa dalam kegiatan

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Program Recovery

Cianjur. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memback up kegiatan Muhammadiyah

Disaster Management Center (MDMC) yang berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA).

Kuswaji Dwi Priyono, sela- ku Kepala Bidang Pengembangan Persyarikat- an mengungkapkan UMS menjadi penutup kegiatan KKNT program Recovery di Cianjur. Penarikan akan dilaksanakan melalui Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cianjur pada tanggal 20 Maret mendatang. “Kegiatan sebenarnya berakhir tanggal 25 Maret, tapi saat ini dimajukan karena tugas hanya memback up kegiatan MDMC,” jelasnya, Senin (27/2).

Ia juga menyampaikan bahwa UMS membagi mahasiwa dalam kelompok yang ditempatkan di lokasi yang berbeda, yaitu Desa Cariu, Desa Mangunkerta, dan Desa Barukaso. Saat ini LPMPP juga telah memfasilitasi perizinan untuk tidak mengikuti kegiatan belajar di kampus selama kegiatan berlangsung. “Diharapkan mahasiswa bisa memahami keadaan di pengungsian sehingga bisa menumbuhkan empati,” harapnya.

Khalda Fajri Utami, mahasiswa Program Studi (Prodi)Arsitektur yang juga merupakan salah satu mahasiswa KKNT di Desa Mangunkerta menyampaikan bahwa kegiatan berlangsung dengan lancar, walaupun masih terdapat beberapa kendala. Lanjutnya, beberapa kendala yang dihadapi berasal dari misscommunication saat koordinasi dari MDMC dan UMS kepada mahasiswa KKNT Recovery di Cianjur. “Ada kendala diminimnya keuangan untuk para mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN,” ungkapnya,Senin(27/2).

Khalda juga menyampaikan saat kegiatan berlangsung perlu ada penyesuaian mahasiswa KKNT terhadap lingkungan pasca bencana. Ia mengharapkan kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan sikap mandiri dan berkemampuan untuk beradaptasi dengan masyarakat. “Kita disini membantu masyarakat yang sedang menghadapi bencana secara langsung baik psikologis, pendidikan, kesehatan, materi maupun tenaga,” ujar Khalda. [Nadia/AT]

BEM-U

This article is from: