Buletin MomentuM Lernbar Peristiwa Khusus diterbitkan SKM SUAKA IAIN SGD Bandung ■Penanggung Jaw ab: Häsyim Adnan «Pimpinan Redaksi: Lolly Suhenty «Tim Liput: Darwis, Heni $uyanti, Ayi Nurdiri, Pipit/Lisma Nadia »Tata Letak: Sri Murniati «Sekretariat: Redaksi SUAKA Gedung Senat Mahasiswa Institut JI.Gpadung Raya No. 105 Bandung 40614 Bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan isi pemberitaan yang dimuat di buletin ini dipersiiahkan menggunakan hak jawab sesuai kode etik jurnalistik •
Ganti Ongkos Cetak Rp.800
Mom@ntiiM
K o n gres DM M , S e p i P en gu n ju n g Kongres Dewan Musyawarah Mahasiswa (2/11/99) berhasil memilih dua sosok baru untuk menempati kurs' tetua dan wakil ketua DMM sebagai lembaga tertinggi dalam strukturlerr.baga kemahasiswaan Dewan Mahasiswa (Dema) IAIN SGD Bandung. Namun acara yang diagendakan bedangsung tiga hari itu 2-4 November 1999 terancam m ulur dengan waktu yang tak terbatas. Lambatnya acara te a r nanya disebabkan konsep yang ditawarkan masih “setengah matang tap- L, g a arwno peserta kongres dari hari ke hari semakin sumt. Tax s e p e rt Stdang Umum MPR lalu yang mengundang animo masayra ka: t a r y # k engres ini tak banyak disaksikan mahasiswa. SETELAH I ndenesa baru terser u k oengan terpiim ya pem'mpin b a u yang mudah-mudahan tidak m e n g e c e r ar ~ss-s~ar.se. kini perhatian kita (m ahasiswa) kembali diarahkan pada pembahan ccjc -j " s e n a r . a rc sampai saat ini belum rampung. Momen reformasi mendorong mahasiswa u rt> . nerogagas »bentuknya lembaga mahasiswa yang netral dan independen. Ide tersebut a rr a n e lah -van Kesepakatan dibentuknya D ew an M ahasisw a (D em a) sesuai c v c re s 11 0 4 ,1 999' ~ e re rr~ r s De dengan merniih seorang presiden mahasiswa tentu mesti melalui cara • ang der'iyrracs. ~ ~~ i j R aya Sehingga mahasiswa dapat secara bebas m enilai dan m efr.t - o a c r p resio en r, a Sem ua bisa m elihat apakah proses pemilu raya nanti sudah m enur ¡¿can m ahasisw a ^ 'N SG D dew asa dalam berdem okrasi atau tidak. Sebab kini saatnya - ia ~ e r s t j an tanggu ng iawab dan kepekaan terhadap dinamika kampus. Salah satunya dengan ~ e ~ i c oem im pinyang aspiratifdan mampu m endptakan w adah yang m em beri p e_an c kem erdekaan berkreativitas bagi seluruh mahasiswa. Hal di atas osa » w u ju d b ia keinghan melakukan perubahan tidak setengah hati atau sekedar ephona reform asi Sayangnya, sejak awal kongres DM M tampak kurang m endapat perhatian dari m ahasiswa, terbukti dengan jum lah peserta kongresyang hadir tidak sesuai dengan anggota oew an yang sem estinya m engikuti kongres. Bahkan dari session ke session berikutrrya peserta kian m enyusut Perkembangan r i menggambarkan kurangnya animo mahasiswa terhadap perubahan, setidaknya dari beberapa acara yang telah dilaksanakan dalam rangka m enyukseskan lahirnya dem a nanya dihadiri segelintir m ahasisw a. Kondisi seperti ini sudah dapat dipred iksitan sebelum nya, m aka tidak m engherankan jika tem a Kongres D M M ini ialah 'D ari Euphoria ke ReaRas Progresif. Tema 'mi sengaja dirumuskan dengan tujuan menyindir sfcap apatis sebagian m ahasisw a terhadap proses pem bentukan D em a. Nam un, ibarat
pungguk merindukan bulan, tem a itu tak mampu menyedot perhatian mahasiswa.
DMM lembaga yang harus netral K ongres D M M yang sam pai berita ini diturunkan belum selesai adalah bukti keseriusan kita m enginginkan perubahan struktural di w adah m ahasisw a. D i bawah pim pinan presidium sidang Saepul Bahri, Ujang Awdudin dan R atna D ew i, kongres berjalan cukup santai dan tidak terlalu membosankan. Sebab Ujang Awaludin cukup piawai memandu jalannya acara sehingga peserta yang hadir betah mengikuti kongres sam pai teplihrrya ketua dan wakJ ketua DMM. DM M sebagai badan legislatif yang berfungsi untuk mengawasi dan mengontrol jalannya kepemimpinan seorang presiden m ahasisw a beserta kabinetnya, juga sebagai langkah antispatif lahirnya pemimpin mahasiswa yang otoriter dan korup. M ekanism e keanggotaan DM M sudah p ia s . Mereka adalah perw akilan dari H im punan M ahasisw a Jurusan (H M J) dan U nit K egiatan M ahasiw a (U K M )yan g ada di lingkungan iAtN sehingga kebijakan yang diam bl dianggap oleh seb ag ian pihak bisa m ew akili aspirasi seluruh m ahasiswa. S eb agai badan pengaw as, D M M m esti netra!. O leh sebab Su, perwakilan yang diajukan sebagai anggota DM M pun m esti orang yang tidak terikat pada organisasi intra kam pus yang ia wakHi. K arena seringkali orang yang memSiki beebrapa jabatan strategis di berbagai organisasi intra kam pus tidak m am pu m em posisikan diri—dalam bahasa Drs. Yaya suryana— proporsional. Dan jika hal ini dibiarkan akan berim bas pada tingkat obyektivitas kebijakan yang dikeluarkannya. Terlepas dari berbagai kekhawatiran akan peran DM M yang kebal kontrol, juga keanggotaannya yang terasa kurang pas (suaka edisi 48-red). Tam paknya hirarki struktur DM M seperti itu telah m enjadi kesepakatan saat ini, w alau masih bisa kita diskusikan dan m asih layak utnuk diperdebatkan b e rs am a. N am un ya n g terp e n tin g n e tra lita s d an kedew asaan D M M dalam m elahirkan kebijakan m enjadi syarat m utlak terbentuknya lem baga yang diinginkan m ahasiswa.
Anggota dewan mesti yang bertanggungjawab Pada hari kedua, Musyawarah DM M berhasi m em lh Hiisman sebagai ketua dengan perolehan 26 suara berhasi m engalahkan tiga orang kandidat lainnya. Adapun Abdul haiim sebagai wakSnya dengan 2I suara. Meskipun peserta yang hadir hanya 3 8 orang dari 51 orang yang semestinya hadir nam un dianggap kuorum dan pem ilihan berlangsung cukup dem okratis. Sayangnya pelaksanaan kongresyang sangat penting
ini— sebab akan melahirkan beberapa kebij^an mendesak sehubungan pelaksanaan pemilu raya yang mesti diakukan secepatnya— tidak mendapat perhatian yang cukup serius dari anggota dewan. Adanya pembatas batas keanggotaan dew an yang jelas sebetulnya m em udahkan kita untuk mengetahui siapa yang menjadi anggota dew an dan dari m ana saja. E ntah ka ren a a d a halangan atau faktor pengham bat lainnya, tapi ketidakhadiran beberapa orang anggota dewan ini cukup mengecewakan. K ebutuhan kita s a a t ini ad a la h m em iliki w akil mahasiswa yang bertanggungjawab terhadap am anat dan aspirasi yang diem bannya. Bukan m ereka yang hanya menginginkan kedudukan sebatas namadan gengsi Setelah apa yang kita lalui— pengebirian— d a ra - kuom waktu yang tidak sebentar, rasanya kita tidak in g r m e ^ U a n g sejarah buruk akfoat kurang bertanggungjawabnya pemimpin yang kita percayai. O leh sebab Mu se n e rd n y a anggota DM M m am pu m enunjukkan hal rtu—pating tid a k -d e n g a n kehadirannya di Kongres. W alaupun R ahm at K um ia menyatakan, "Melihat kinerja anggota D M M yang tidak konsekuen terhadap waktu mungkin itu salah satu budaya di kampus kita yang belum bisa dihilangkan....”, (baca
■ K etua Pelaksana Kongres D M M »
m *
* E * * wawancara) * B ia belum a p a -^ a sebagian anggota dewan sudah * tidak beriancgungjawab, jangan kaget jika nanti DMM tidak * berjalan pada peran yang sesungguhnya. a ss
Sebelum pelaksanaan kongres ini dimulai, apa ada kendala dalam sosialisasi kepada anggota DM M itu? Sebelum kongres inidilaksanakan, pada waktu kurang lebih 3 bulan yang lalu kongres S M I yang membicarakan masalah ta'aruf dan persiapan kongres D M M ini. Kebetulan, saya ditunjuk menjadi ketua pelaksana kongres DM M ini. Sebulan setelah itu sosialisasi kepada anggota D M M dirasa masih kurang dikarenakan beberapa kendala, di antaranya komunkasi antarpresidium itu sendiri karena akMaskepentingan masing-masing sehingga kurang solid, tetapi sebulan terakhir 'mi agak mem bak saya beserta rekan-rekan berusaha mensosialisasikannya.
Apakah konHikaniarbeberapa kelompok pada kongres Lembaga Kemahasiswaan m yang lalu menjadi kendala kinerja panita?
Kerja Panitia
Meskipun sampai hari ini belum ada informasi yang * P ad a waktu itu m em ang banyak konflik terjadi yang berlanjut dari musyawarah SMI, jelas kapan Pemilu Raya dilaksanakan, panitia sudah harus s tetapi kita panitia tidak memikirkan hal itu karena terlalu di politisir pada masa transisi bekerja ekstra. Mengingat pemSu raya bukan kegiatan main- « sekarang ini. main, ia m erupakan mom en yang sangat berarti bagi pertumbuhan demokrasidi kampus ini, berhasl atau tidaknya pem iu raya nanti akan menjadi catatan sejarah. Kongres Dew an Musyaw arah M ahasisw a adalah salah satu rangkaian kegiatan dari proses terbentuknya Dema. Maka pelaksanaannya mesti menjadi tanggungjawab seluruh panitia pelaksana. Nam un dalam kenyataannya, yang teipantau berusaha keras menyukseskan kongres hanya beberapa orang saja "Yang terlihat sitx& dan berusaha keras melandingkan acara tersebri hanya 20-an panitia dari kurang lebih 100 panitia yang diambS dari utusan HMJ dan UKM”, tuturRahm at sebagai ketua panitia. Tidak sed W yang menitai kinerja kepanitiaan kurang
Lalu kendala dalam pelaksanaan kongres ini ? s Kendala ada, kinerja panitia kurang, darijumlah panitia kurang lebih 100orangyang
s diutus lembaga-lembaga kemahasiswaan yang kerja hanya kurang lebih 20 orang, * tetapi kita panitia yang adabiar sedikit kita solid, afhamduliiiah sampai saat ini m pelaksanaan kongres cukup lancar. s
f J * * * s. r-
Bagaimana perasaan Anda melihat kinerja panitia? Hati keci saya keoewa sebab itu berarti mereka kurang menyadari ini untuk kepentingan kita sem ua bukan kelompok. Tapi sebagai panitia saya tidak apa-apa, saya ikhlas.
Berapajumlah resmi anggota Dewan Musyawarah Mahasiswa ? Seluruhnya ada 51 orang. Tapiyanghadirpadaharipertam ahanya36orang,dansam pai saat ini jumlah itu menjadi patokan kuorum tidaknya kongres.
Pada hari pertama kongres, banyak anggota DMM yang ke luar sebelum sidang selesai, apa kurang semangat atau kurang setuju?
Saya tidak berhak menjawab hal tersebut, tetapi sayabegiu percayakepada anggota bagus. Hal ini nampak jelas terlihat dari minimnya jumlah Z D M M . Kalau jawaban itu sangat diperlukan mungkin bisa ditanyakan langsung kepada panitia yang bekerja. ‘ Hati kecil saya kecewa, sebeb itu « anggota DM M , kami hanya fasilisator. berarti mereka kurang menyadari ini untuk kepentingan kita Banyak anggota dewan yang tidak hadir dalam kongres ini. Bagaimana komentar semua, bukan kelompok. Tapi sebagai panitia saya tidak * Anda? apa-apa, saya ikhlas," ungkap Aceng— panggilan akrab— m Kalau saya ditanya sebagai panitia pelaksana, yaa itu terserah menekadan tanggungjawab ketua panitia ketika penSaiaan negatif ini dikonfirmasikan ®; masing-masing. Tapi j8<a anda menanyakan saya sebagai mahasiswa, maka banyak hal kepadanya. 'Z yang ingin saya komentari. Kenapa mereka kurang bertanggungjawab dan sebagainya. R asanya tidak berlebihan jika ada penilaian negatif * Kapan kira-kira pemilu raya dapat dilaksanakan ? terhadap kinerja kepanitiaan dan tanggung jawab anggota ® M engenai pemilu raya itu tugas anggota D M M untuk mem bahasnya, hanya kita dew an. M engingat Kongres D M M m erupakan hajat * mengkhawatirkan hal tersebut. Sam pai saat ini anggota D M M belum menginventarisasi bersama, mesti didukung oleh seluruh pihak. Dan sudah s pembahasan yang akan diagendakan daiam kongres, karena sampai hari ini pemilu raya waktunya kita serius menyikapi dan mengkritisi perubahan * belum diputuskan. D an pem buatan undang-undang dan mekanisme pemilu raya itu yang terjadi di kampus ini. Jangan biarkan pengorbanan ® diserahkan kepada anggota D M M itu sendiri. yang telah kita sum bangkan tersia-sia hanya karena 'Z Menurut pengamatan Anda apakah pemilu raya (pembentukan dema) ini akan kepentingan-kepentingan sesaat dan kurangnya tanggung s aspiratifatau tidak? jawab. Jangan pernah m em buat celah bagi yang tidak * S aya kira aspiratif atau tidak kita belum melihat begitu jelas. Konstelasi politik kampus menginginkan perubahan
belum terlihat jelas, tetapi sebagai mahasiswa IAIN sendiri saya berharap pembentukan s D em a benar-benar aspiratif, sehingga terbentuk D em ayang membawa suara kritis
■Lolly dari Heni, Pit, Ayi Lisma, Darwis £
(Bersambung ke hal. 4)
MomgmtuM K
O
L
O
M
D e a d M an W alking M ELIH A T jalannya kongres Dewan Musyawarah Mahasiswa yang tersendat-sendatyang dalam kacamata penulis salah satunya diakfcalkan kurangnya perhatian dari para elit politik kampus. Dan karena itupuia mengingatkan penulis pada spa yang pemah dilontarkan Gorbachev menjelang detik-detik (¿rohnya Uni Soviet Saat itu, terjadipertarungai antara kekuatan-kekuatan sosialis, nasionalis, komunisd ai perpoffikan yang kendur. Pecahnya Uni Soviet berimbas besar terhadap keberlangsungan momentum demokratisasi yang drtancarkan ssJama tahun-tahun perestroika (restrukturisasi) dan glasnost (keterbukaan). Institusi-institusi demokrasi dinafikan dan dibeberapa republik dihilangkan, 'segera, Rusia terjerumusdalam pemerirtahan ctorter' lanjut Gorbachev. Apa yang dikemukakan Gorbachev itu terjadi di zaman Yelstin yang panah dBapageanjung sebagai pembela demokrasi. Transisi Rusia ke demokrasi ber^ut-lani, kasa'dai tidak lengkap. Sistem politiknya kurang memberikan gambaran demokrasi liberai. Yang lebih parah lagi, menaut Mrhaei McFaul, lahirapayang disebutsuperpresidensiaiBme, presiden begitu beikuasa(dkiukungoleh konstitusi tahun 1993 yang memberi kekuasaan berlebih pada presiden). Hal itu mengakfoaikan demokrasitak berkembang—untuktidak menyebutnya mati—, ditambah komitmen yang rendah terhadap rute o/iawsehingga negara tidak lagi efektif. Memang, setelah kran domokrasl dibuka, parpol-parpol bermunculan bak jamur di musim hujan. Akan tetapi, partai-partai ku
Ujung-ujungnya mereka menghalalkan segala cara, termasuk menggunakan poftk uang. Usaha Yetstin membangun negeri yang demokratis kedodoran, la malah terjerumus mendekor'kerajaan" baru dan tak mampu mengontrol orang-orang di sekitarnya yang memanfaatkan peluang atas nama kekuasaan presiden. Tidak mengherankan, jka kemudian hai, torupsisemakin merajadan melela, perekonomian luluh lantak dan intrk-intrik politik bersemi. Kondisi Yelstinyang darihari ke hari makin tak berdaya, jelas tidak mendtkung obsesinya membangun
sebuah negara besar Sejumlah poikisi RusiamenjtMiYetstin “mayat hidup”(ctead man walking) yang tak berdaya, takpunya naluri, tak punya intuisi, dan hanyaberjalan berdasarkan kehendak'matf-nyayangdipengaruhi orangorang disekitamya Lalu, apa relevansinya dengan kongres DMM yang sampai tulisan mi dknuat belum kelar-kelar?. Tenis terang saja, pertanyaan itu sempatterimtas dalam benak peniiis. Namun, ketika penulis mencoba merearkarikaRanyangsigrafikan dengan keberadaan DMM maka dapat ditemui beberapa hai yang juga sekaligus menjadi kekhawatiran penulis. P ertam a, jika kongres DMM ini lepas dari pengawasan kelompokkelompok prodem (prodemokrasi) di karrpus ini maka akan semakin mengukuhkan lembaga itu sebagal tembaga yang kebal kontrol. Kedua, ingin dtsampakan terutama kepada para eftpoflkkanpus jangan melulu 8bukmerancang strategiuntuk mengegofcan tepentrgansesaai masing-masing ketampok untuk megincar jabatan dan kekuasaan. Ketiga, mengingatkan kepada kia bahwa jka parawakl mahasiavayang cfiambidari setiap HMJ dan UKM dalam berkongres tidak mampu menelorkan kebijakan-kebijakan yang mendukung tegaknya keadian dan hdependens mahasiswadikampusiri berarti tidakjauh berbedadengan Yeistin, aiias dead mans watking (mayat-mayat hidup). Keempat, sebagai peringatan buat para wakil mahasiswa yang jarang menghadiri kongres, karena walau bagaiamanapun Anda-anda semua menanggung amanat sekian ribu mahasiswa yang mendambakan lahirnya lembaga mahasiswa yang lepas dari intervensi kelompok-kelompok yang tidak menginginkan pembahan di kampus ini D ai karena ketidaMiadiran Anda merupakan pengktianatantertradapananatyang diemban, meskiAndaditunjuk oleh lembaga yang anda wakii bukan dipiii secara demokratis. Terlepas dari semua itu, celotehan ini sekadar mengajak kita independensi)9epert hainyakemerdekaan tbakdalang dengan sendrinya la harus diperjuangran, agar kita dapat merasakan Mim keterbukaan, kebebasan; akademik, berekspresi, berkreasi, dan mampu mencegah lahimyapimpinan kampus yang korup dan hegemonk B Hasylm Adnan
W aw ancara R ahm at..hal 3 mahasiswa. Saya percaya rekan-rekan mahasiswa mempunyai perasaan yang sam a untuk membentuk dem a yang benar-benar aspiratif terutama kepada anggota DMM dalam merumuskan mekanisme dan undang-undang yang akan dibentuk nanti. D an tugas kita sebisa mungkin berusaha m engarahkan pada m asa transisi ini agar pem bentukan dem a benarbenar aspiratif.
Kenapa anda begki yakin kepada anggota DM M melihat kinerjanya yang kurang? Melihat dari kinerja anggota DM M yang tidak konsekuen terhadap waktu mungkin itu salah satu budaya dikampus kita yang belum bisa dihilangkan, mungkin untuk selanjutnya dapat dikritisi dan disikapi secara serius, dan saya begitu yakin kepada anggota DM M yang ada m ereka antusias pada waktu sidang.
Kenapa waktu kongres mulur dari yang diagendakan ? S a a t ini k o n g re s b a ru m a su k p a d a sid an g ko m isi ya n g a k a n
m erekom endaskan kebijakan D M M menjelang Pemilu Raya nanti. Jadi kita m em ang masih perlu waktu beberapa hari lagi. Rencananya kami besok (hari ini, 9/11/99) akan berangkat ke Ciparay untuk melanjutkan kongres. Sekaligus saya meminta di sini kepada mahasiswa yang vokal dan peduli untuk hadir di kongres. Sebab sampai saat ini yang saya lihat tem an-teman yang sering demo tidakpem ah hadir. Jadi saya atas nama panitia meminta mereka bisa hadir.
Sampai saat ini apakah Anda melihat perpecahan dikalangan mahasiswa, khususnya pada pelaksanaan kongres DMM? Kalau dilihat secara politis akademis jelas perpecahan ada, dan saya melihat itu hal yang wajar jk a ada jalan kompromis dari perbedaan dan perpecahan itu. Hanya yang saya khawatirkan penyakitdi IAIN ini seringkali perpecahan itu tidak menemukan jalan kompromisnya. Tapi sampai saat ini sem ua masih wajar.
MDarwis/suaka
P R O F I L
» . SERBA-SERBI "Wah ketahuan...
Huliman Abdul Gofur (Ketua DMM):
“Saya ingin mewujudkan iklim demokratis di kampus” H U LIM A N putra Sum edang yang pada 5 Juli lalu genap berusia 2 5 tahun ternyata m am pu mengesam pingkan tiga kandidat ketua D ew an M usyawarah Mahasiswa beberapa waktu lalu (3/11 /99). Mahasiswa semester VII fakultas Dakwah jurusan Manajemen Dakwah mendapat dukungan 50% anggota sidang mengungguli tiga kandidat lainnya dan bertiak menduduki tampuk ketua D M M yang saat ini tengah melaksanakan kongres. Dibawah bimbingan seorang ayah H.U. Aiiyuddin, Huliman ternyata sudah aktif berorganisasi sejak kedi. Bakat memimpinnya dibuktfcan setelah melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi dengan keterlibatannya di HMJ, IRM, FOSMATA, KNPP,
yang menarik l ' *
•
■ketahuafvkapanggih iyataUdin bukan serius idu kongreslapl malah tambah sebuahsuara
dan Yayasan I.A.M Bandung. Obsesinya sebagai ketua DM M pada fase yang sangat penting ini, tampaknya tidak terlalu berlebihan. Keinginannya mewujudkan iklim demokratis di kampus didorong oleh kemampuan dan kedewasaannya. Transparansi menjadi sebuah kew ajban saat ini untuk menanamkan kepercayaan rakyat Namun entah karena alasan apa pangars
bungsu (putra ke lima dari 6 bersaudara) ini tam pak enggan berkom entar ketika disinggung m engenai kekayaan yang ia miliki dengan m engatakan, ‘saya tidak memiliki apa-apa”. Tam paknya kita masih harus menunggu hasil kerja dan rasa tanggungjawab Huliman Abdul G ofurdalam m em bawa aspirasi m ahasiswa Tetapi paling tidak kita boleh meminta agar kesibukannnya di berbagai organisasi tidak menyebabkan ia lalai dengan amanatyang diembannya saat ini. Apapun itu, tampaknya kita bisa menitpkan aspirasi dan kepercayaan pada pria yang berpenampilan sederhana ini. Sem oga D ew an M usyawarah Mahasiswa (D M M ) dibaw ah kebijakannya mampu berjalan pada rel yang semestinya, dengan kritik dan kontrol terhadap Presiden Mahasiswa kelak.
ihke atas ifcr dengan
yang menyerang.
Paginya Aceng, Siangnya |S malamnya Zabri g'
temukanotangnya ES . Hanyas^a,te
Abdul Halim/ Wakil Ketua DMM:
“Manfaatkan kesempatan wujudkan demokratisasi di kampus” Mahasiswa fakultas Syariah, jurusan PM H ini lahirdi kota Intan. Titing Kaswati dan Drs. Kom ar adalah orang tua yang m em besarkannya Lelaki kelahiran 11 D esem ber 1977 pernah m enjabat sekum P M H 1998-1999, pernah m endapat kepercayaan m emegang bidang IV HMI komisariat Syariah dan sekarang dia lagi n a k daun di D M M sebagai wakil ketua. Anak yang satu ini mulai mengenyam pendidkan di SD N Center Leles (1990), S M P di M TS Pulosari (1993) kemudian meneruskan jenjang pendidkannyake MA Pulosari (1996) sedang pada tahun 1996 dia mulai memasuki dunia kampus, IAIN. S aat ditanya tentang dta-citanya, dia menjawab dengan pasti “berguna bagi semua" dan ketika singgung tingkat perekonomian, dengan rendah hati dia menjawab bahwa dia berasal dari golongan kebanyakan, yaitu golongan menengah ke bawah. Kesederhaana nampak dalam dirinya, sebab menurut pengakuannya, dirinya hanya punya buku dan baju. Lalu apa yang menjadi obsesi di dalam hidupnya sebagai mahasiswa,? Masih menuiut penuturannya, ia menginginkan terciptanya sistem demokrasi bagi kehidupan kampus di m ana di dalamnya teroipta sebuah kehidupan layaknya sebagai seorang mahasiswa di m ana mahasiswa harus menyuarakan hati nuraninya Jangan sampai aspirasi-aspirasi tersebut senantiasa dibumihanguskan, teikalahkan oleh kepentingankepentingan pribadi. Jadi kesempatan untuk meenciptakan iklim yang demokratis harus dimanfaatkan. Mahasiswa diharapkan menyuarakan bahwa kebenaran adalah kebenaran dan kesalahan adalah kesalahan.
zaman orba, kiatii
"Lupa, tape recordnya enggak dinyalain" SUT1 (sebut saja demloan) seorang kru, bergegas bersama temannya menemui salah seorang anggota dewan untuk diwawancarai.; Saking ¡semangatnya ia langsung
Akhirnya, iapun kembali menemui orang yang tadi diwawancarainya,/kak, ulangi lagi dong wawancaranya, Jadi rekamannya enggak dipp,'ujarnya sambil tersipu maiu.
B
ActMomentuM
â&#x20AC;&#x17E; Mom@ntuM " .
W a k il k it a b ic a r a ÂŤ
HUSEN â&#x2013;ĄAnggota DMM Wakil HMi PBI/V Bagaimana jalannya kongres ? B iasa saja. H anya m ungkin untuk m asalah w aktu, kita jadi m em bengkak. Rencananya hanya beberapa hari ternyata sampai saat ini belum selesai juga bahkan sekarang ditunda dulu dan akan dilanjutkan pada hari Selasa, 9 Nopem ber 1999 dengan lokasi tidak di sekitar kampus.
Mengapa hal itu bisa terjadi ? Taruhlah sekarang m engapa kongres sam paisaat ini belum selesaiselesai itu salah satunya karena anggota DM M itu sendiri atau peserta
semestinya ? Secara pasti saya tidak tahu. H anya kalau dikira-kira sekitar 52% . Ketidakhadiran m ereka kira-kira bisa dijadikan buktisebagai tanda kekurangtanggungjawaban dan kekurang seriusan m ereka daiam hai ini Untuk hal ini saya tidak tahu pasti. Nam un, yang saya perhatikan secara umum bukan.
Atau mungkin karena ada faktor lain, misalnya ada pihak-pihak yang tidak setup dengan D EM A kemudian ingin menggagalkannya ? Mungkin juga sih.
Dengan kondisi kongres yang seperti ini apakah anda optimis dengan hasilnya dalam artian sesuairencana yang diharapkan ?
kongres jarang hadir sem ua.
Mengapa bisa begiu ? Mungkin salah satunya karena pelaksanaan kongres diselenggarakannya di lingkungan kam pussehingga tidak jarang mereka m inta tjin untuk tidak m engkuti kegiatan kongres. O leh karena itu, kongres memngambil satu inisiatif dalam m enanggulangi hal ini, yaitu dengan cara pindah tem pat yakni di luar kampus.
Anggota yang selama ini hadir kira-kira berapa persen dari yang
Saya punya keyakinan bahw a kongres sekarang bisa m em buahkan hasil sebagaim ana yang diharapkan. Kalaupun m asalah seperti kemarin masih terjadi seperti m asalah peserta kongres, itu khan bisa dikem balkan kepada peserta kongres yang hadir iagipula khan tidak sedikit dari yang hadir m enginginkan untuk tercapainya kongres yang m em buahkan hasl.
m Ayi Wurd/n/MomentuM
Wahyudi, Anggota DMM W akil HMJ Jurnalistik: Apa yang m elatarbelakangi diadakannya kongres DAM ?
Adanya forum antar jurusan. Forum awalnya adalah akan diadakannya pemlu raya. Tapi saya mengusulkan agar pem8u raya jangan duiu dilaksanakan, karena dalam DMM sendiri belum ada kesepakatan utuh antarfsfcuitas tentang konsep DEMA. Sehingga bia pemlu raya langsungcflaksanakan, konflk akan terus berlanjut Kongres ini juga dilaksanakan untuk merevisi atau mengamandemen DEMA hasi kongres agarPresma menjaiankanAD/ARTyang sudah disepakati bersama.
karena telah direkomendaskan lewat ketua HMJ masing-masing. Apakah mekanisme dan kriteria balon presma sudah ditetapkan?
Sampai sejauh ini belum. Apa alasan dan latarbelakang anda mengapkan dirisebagai wakil ketuaDM M ?
Semula saya tidak beicita-cita menjadi wakil, tapi ada semangat untuk membangun IAIN, Pemilihan ketua DMM itu sipatnya tertutup, sehingga ketika nama saya muncul sebagai calon, dengan terpaksa saya harus menerima. Jadi, saya tidak mencalonkan diri untuk menjadi Apa penyebab sebagian konsep DEMA basil kongres tidak w iii ketuaDMM. Lagi puiasaya dicalonkan langsung oleh HMJ.
disepakati?
Alasan-alasan yang paling santer dikemukakan tentang ketidaksepakatan itu adalah isu mengena SMP dan Kedudukan DEMA yang tidakjelas, apakah masih struktural atau non-struktural. Pihak-pihak manakahyang pro dan kontra tentang keberadaan SMF dan apa alasannya? Yang memperjuangkankeberadaan SMF adalah komislAtermasrjr saya sendiri. Alasannya mengacu pada P P 1999 yang merupakan aturan pemerintah yang baru, yang diatur oleh PP 1998 bahwa keotganisasian di tingkat universitas atau institut, minimal mempunyai kelengkapan organisasidi ttagkatinsM atau senat tingkatfekuftas atau jurusan, tapi semua itu tergantung pada kondisi masing-masing universitas atau institut Alasan kedua, mengeliminirprimordialitas jurusan yangkuatdanmengakomodirdanmenampungaspfrasiselunjhHMJ. Selain itu, dekan akan bekerjasama dengan siapa kalau SMF cKradakan. Sedangkan yang menolak keberadaan SMF beralasan keberadaan SMF menghambat kebebasan dan gerak HMJ, menyedot dana dan mengambil kegiatan jurusan. Hanya ITB yang tidak memiM SMF. Bukan berarti saya tidak setuju kalau SMF ditiadakan, tapi alangkah baiknya kalau mekanismenya saja yang di ifoah. Apakah wakil-wakil yang duduk di kongres itu sudah mewakili mahasiswa?
Saya rasa sudah representatif, sebab tanda tanganketua umum HMJ masing-masing sudah ada dalam formulir. Berarti, sudah ada rekomendasi dari ketua umumnya. Jadi secara legaiitas sudah sah
Menurut mekanisme pem ilihan ketua DMM, setiap calon ketua atau wakilketua DMM itu tidak boleh merangkap organisasiintra kampus, sedangkan Anda ketua HMJ Jumatis&i, Bag&m anatarrggapan Anda m engenai hal itu?
Saya sudah tahu kalau saya pasti kalah, hanya saja saya tidak mau mundur sebelum berperang. Jadi sayatidakakan mundursampai tahap penyeleksian, Mengapa Anda berangapan bahwa Anda akan kalah? Karena usia saya masih muda dan baru semestertiga. Selain itu, saya sadar bahwa saya merangkap sebagai ketua HMJ. Jadi, kemungkinan untuk menang sagat tipis sekali. Saya sangat khawatir ketika beberapa teman mengundurkan diri Apa yang menjadi alasan mereka mengundurkan diri?
Katanya sih, nggak siap menjadiorangnomorduadi DMM. Bagaimanakah proses pemilihan ketua dan weridl ketua DMM?
Calon ketuadanwakOketuadicabnkan minimalolehtigaanggota dewan. Sifatnya tertutup, nama-nama calon tidak disebutkan. Anggota dewan menuliskan calon pilihannya pada kertas secara rahasia. Mekanismenya bertingkat melalui tiga tahapan. Pertama, seluruh balon yang tertulis dikumpulkan dan dihitung. Balon yang mendapat dukungan tiga suara dinyatakan sebagaicalon, kedua, penentuan iangsung ketua, wakil ketua, dansekretarisdewan. Tetapikarena pada waktu itu calonnya berimbang, yaitu dua calon ketua dan dua calon wakJ ketua, maka iangsung nak ketahap perr#han yaitucatan dpita langsung berdasarkan banyaknya suara pendukung. M Heni.Usma/MomsntuM
Momยง>ntuM Ujang Awaluddin Anggota DMM Wakil HMJ PAI
Tantan Anggota DMM Komisi C Wakil HMJ KPI
-a c a ri pemilu raya dilaksanakan ? Pelaksanaan Pemilu Raya diagendakan maksimal pada bulan Ramadhan. Kejelasan pelaksanaan ini menunggu amandemen AD/ARTdan hal Ini baru akan dibicarakan pada rapat komisi Rapat komisi akan membahas AD/ART, G B H D M , R U U Pemilu Raya.
Menyukseskan target kongres sehingga bisa menyukseskan tahap perubahan sistem yang ada, dari perubahan SMPT ke DEMA yang diatasnamakan Presidium Mahasiswa Mendptakan alam demokratis mahasiswa.
Usaha apa saja yang telah atau akan dilakukan untuk menyukseskan pemilu raya?
Usaha apa saja yang sudah dilakukan untuk menyukseskan Pemilu Raya ?
Ya, menyukseskan kongres ini karena tanpa legitimasi kongres, UU pemilu raya tidak sah. Dalam R U U pemilu raya ini dibahas perencanaan sensus mahasiswa, pem buatan atribut pemilu, waktu kampanye dan pelaksanaan pemiu. Tapi untuk pelaksanaannya ini tidak boleh sampai tahun
Secara umum sudah komitmen dengan adanya DMM inlyaltu bisa mendptakan dinamika mahasiswa yang demokratiskemudian dengan adanya kongres DEMA.
2000.
Target diadakannya D M M ?
Bagaimana dengan format sosialisasi yang sudah anda susun untuk menyukseskan Pemilu Rya ?
Mengapa demikian? M asa vakum of power lem baga kem ahasiswaan kita terlalu lama.
Sosialisasi panBapada masyarakatdan setelah selesaidtsosiafeasiran dikampus.
Teman-teman mahasiswa yang lain akan mempertanyakan keberadaan DMM dan Presidium Mahasiswa, karena Presidium Mahasiswa ada pada masa
Bagaim ana respek mahasiswa terhadap kongres D M M tersebut?
transisi dan bukan m asa pemerintahan yang sah. Selain kongres DM M , Presm a adalah jembatan awal untuk menuju PemSu ray a.
Tergantung pada mahasiswanya, sehbgga pertu stimuluskarena dari setiap perubahan pasti ada tantangan adapun tantangan itu berupa tantangan kultural,yafcuketfca zaman SMPT dengan adanya budaya ke-organisasian mahasiswadulu dan sekarang. Kulturmereka yang dulu sam, yaitu dengan proses-proses atau birokrasi-birokrasi yang formal sedangkan DEMA bisa langsung menyampakan aspirasi langsung ke DMM. Sejauh Ini, berdasarkan pengamatan anda, apakah ada
Propil kepemimpinan seperti apa yang akan Anda perjuangkan selaku anggota D M M ? Aspiratif, akomodatif, dan demokratis. Itu yang akan kita perjuangkan. K alau hanya sebatas legitimasitanpaada dukungan dari bawah, untuk apa? Walaupun kredible, akseptibie,
Bagaimana respon anggota DMM terhadapjalannya kongres ini ? Menuret saya, mereka cukup antusias menyukseskan agenda politik di kampus ini, sebab tanpa Itu berarti kehancuran bagi kampus kita,
Berapa persen peserta yang hadir dalam kongres DMM ? Kalau kita jujur, kita terjebak dengan keadaan kampus kita yang mahasiswanya terobsesi kulisi sem ata Jadi, yang hadir paling ada setengah lebih satu (5 5 % ). Ketika kongres pertama, yang hadir sekitar 38 atau 39 orang.
perpecahan antarmahasiswa?
Ketika menuju sesuatu yang demokratis pasti ada perpecahan, tapi bikan yang bersffainegaffatau arogan melainkan yang sesuadengan prinsip dan Ideologi mahasiswa yang mempunyai konsep DEMA masmg-masing tapi mempunyai tujuan yang sanr.a yaitu ingin memajukan mahasiswa. JMyf Wurefm/MomentuM
Pasca pemilhan ketua DMM, anggota kongres semakin susut, ki'rakira penyebabnya apa ? Pertam a mungkin karena sipat pribadi, tapi nggak ada semacam intrik politik kok. Keduanya mungkin karena alasan waktu. Tapi yang jelas bagi kami masih ada kom&men untuk menyukseskan DMM, karena tanpa legitimasi dilaksanakan pem iu tidak bisa dilaksanakan..
Kongres kok sepi, ya? Sebetulnya kongres ini terbuka sekali, bahkan kita pernah membuat pamplet-pamplet, spanduk umum. Tapi mungkin karena mahasiswa banyak tugas-tugas dan juga mungkin karena adanya pertandingan sepdc bola.
Bukan karena adanya perpecahan antarmahasiswa? Perpecahan di antara mahasiswa itu wajar. Tapi menurut saya itu tidak ada, sebab kalaupun ada, tolong secara terbuka kita berdialog dengan temanteman, apa yang melatar belakangi, sehigga seperti itu. Tapi waktu kemarin (kongres D M M ), itu ad a dari mahasiswa secara umum dl fraksi blankon hanya tidak semuanya, tapi tem en-temenyang pedulipolitiksajayang ada di sana. Khan tidak sem ua mahasiswa peduli politik.
Kenapa kongres tidak sesuaijadwal? M ahasisw a idealis, jadi dalam pem bahasan satu poin pun di perm asalahkan, sehingga sampai beberapa kali diskorsing. Tapi karena masalah ini menyangkut masalah umat maka harus dtoicarakan. Tapi dalam pemilihan ketua DMM, dalam hal-hal yang sulit di pecahkan melalui vooting. Siapa calon yang bertarung dalam pemilihan K etua dan Wakil K etuaDM M kemarin? Melalui proses Vooting balon terpilih Huliman AG,Ismail dari Adab/ V II, M u ham m ad R am dan dari Tarbiyah/VII/PBA untuk calon ketua. Sedangkan untuk balon wakil ketua Abdul Halim, Deding, dan Wahyudi. m
Lisma, Heni/MomentuM
IKLAN LAYANAN MAHASISWA
Mom@ntuM Hak Jawab D rs. Syukriadi Sambas, M .Si sebagai tanggapan atas isi pemberitaan buletin "MomentuM" Agustus J999:
Sembunyi di Tempat Terang
Saya telah mendapatkan dan membaca Buletin MomentuM edisi 10 April 1999 pada hari Sabtu tanggal 21 Agustus 1999. Dari keseluruhan isi yang telah dibaca terdapat empat pernyataan yang ingin saya tanggapi, yaitu: Pertama, “Reformasi menawarkan hal baru bagi banyak hal, pun bagi ta'aruf sebagai ajang pengenalan mahasiswa baru IAIN. Imbasnya bukan hanya peminimalisasian tindakan refresif pihak keamanan tetapi juga praktek-praktek yang bersifat profit-oriented. Betulkah? (alinea 1 hlm1) Kedua, “Dan tampaknya upaya untuk menghilangkan image bahwa ta'aruf bukan ajang bisnis tidak mudah direalisasikan sebab ada beberapa pihak yang masih melakukan pengebirian dengan menggunakan legitimasi lembaga formal seperti ys ig terjadi cfi Fakuit3s Dakwah. Saat registrasi (1415/8/1999), selain uang semester dan ta'aruf mahasiswa juga diw^ibkan membeli diktat kuliah Fakultas Dakwah RP. 10.000,00 tanpa kecuali, sebagaimana penuturan R. Candrawati (mahasiswa baru dakwah). Buku dengan judul Indikasi Kader Dai Professional (Materi Kaderisasi Da’i Perguruan Tinggi, Pesantren, SLTA, dan Kursus-kursus Dakwah Islam) disusun oleh PD I Fakultas Dakwah yang sengaja dipersiapkan untuk kuliah ta’aruf '99. (alinea 6 hlm 1). Ketiga, “berkaca dari fenomena tersebut, masih layakkah ta’aruf dipandang sebagai wahana untuk mendewasakan mahasiswa seperti harapan ketua Panitia, “mereka diharapakan mempunyai daya pikir kritis dalam wacana pengembangan kampus yang kondusif di tengah-tengah kehidupan komunitas pluralitik.." atau justru sebaliknya hanya menjadi ajang pembodohan dan pendoktrinan yang akan berimbas pada pemasungan kreativitas? (alinea 7 hlm 1) Keempat, “Kami tidak menjanjikan profit apapun“ (kalimat judul tulisan Sdr. Sururi Mujib, Ketua OC Taaruf, hlm.3)
TANGGAPAN DAN JAWABAN 1) Semula saya menyangka bahwa SKM SUAKA khusus itu berisikan pertanggungjawaban kinerja panitia Ta'aruf '99 kepada publik tentang kinerja dan pertanggungjawaban keuangan Rp. 55.000,00 tiap peserta yang diperoleh dari infaq (bukan bahasa bisnis) peserta ta’aruf “99, sesuai dengan semangat reformasi yaitu menegakkan keadilan, hak-hak asasi manusia, demokaratisasi, transparansi, dan bebas “KKN”, penyakit beberapa individu bangsa Indonesia yang telah dan sedangdiperjuangkan oleh gerakan moral mahasiswa. Ternyata perkiraan saya itu tidak benar. Saya tidak menemukan apa yang saya perkirakan itu. Tetapi yang ditemukan adalah antara lain substansi masalah yang memerlukan hak jawab sesuai Buletin MomentuM edisi 10 April 1999. 2) Guna menghindarkan penafsiran yang menyesatkan atas empat substansi masalah yang dikemukakan, yang -Trisa jadi ditafsrikan— oleh pembaca bahwa fakultas Dakwah dalam hal ini FT) I dan penulis buku, selalu menggunakan kesempatan ta’aruf sebagai qang bisnis. Kata “selalu” dapat ditafsirkan dari kata “masih melakukan" dan dengan mengambil contoh legitimasi Fak. Dakwah mewajibkan membeli buku sehubungan dengan hal ini, simak penjelasan berikut: Bahwa Pembantu Dekan (PD) I Fak. Dakwah baru kali ini (ta’aruf ’99) melegitimasi' adanya infak penggantian pengadaan buku INDIKASI DAT PRO FESSIONAL (D P ) kepada peserta ta'aruf mahasiswa Fak. Dakwah sebagai bahan dan materi mentoring ta’aruf yang akan dicek ulang dan dilanjutkan melalui bimbingan studi oleh dosen pembimbing. Buku ini disusun selama satu bulan menjelang tibanya ta'aruf ‘99 atas kesepakatan SEM A Fak. Dakwah dengan penulis buku sebagai PD I, dengan pertimbangan obyektif proporsional: (a) menghilangkan kesan tradisi ta’aruf yang febwun wala'ibun yang menjauhkan mahasiswa dari akhlak yang islami, (b) inovasi transformasi peningkatan akhlak Islam di kalangan mahasiswa Dakwah sebagai kader da'i profesional, (c) mendptakan dan mengembalikan suasana dialog dengan al-Quran sebagai sumber keilmuan dakwah dan tuntunan hidup setiap individu muslim, (d) melaksanakan kewajiban mencerdaskan peserta didik yang berakhlak Islam, (e) menanamkan ruh reformasi sejati sedini mungkin di kalangan mahasiswa Dakwah, (f) pembekalan kode etik
da’i professional dalam berjihad di jalan Allah dengan menegakkan yang ma’ruf, yaitu aktualisasi ajaran Islam dalam proses belajar mengajar, dan memberantas kemunkaran seperti minuman keras, narkotika, perjudian, pergaulan bebas, budaya barat yang sekuler dan bahaya media masa yang membawa pesan kemunkaran yang sekarang sedang menjadi penyddt dan problema dakwah di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Buku tDP dicetak sebanyak 600 eksemplar (photo copy dan jilid dengan menghutang dulu kepada Yoyo Copy centre) @ Rp. 8000= Rp. 4.800.000. Buku ini didistribusikan bagi peserta ta'aruf ‘99 sebanyak yang mengambil melalui infak, 20 orang mahasiswa instruktur mentoring dan dosen fakultas dakwah untuk kepentingan bimbingan lebih lanjut. Sementara peserta ta’aruf mahasiswa Fak. Dakwah yang berinfak sebanyak 416 X Rp. 10.000= Rp. 4.160.000. Sebagian kecil lainnya tidak/bekim mengambil. Selain biaya pengadaan juga biaya pengetikan dan penulisan ayat-ayat alQurian (menggunakan orang lain, bukan penulis) sebesar 150.000 biaya konsumsi mahasiswa pengelola Ftp. 93.000 dan biaya konsumsi orientasi instruktur mentoring Rp. 40.000. dengan demikian pengeluaran biaya kegiatan pengadaan dan aplikasi misi buku itu sebesar Rp. 5.083.000. Hingga hari ini penulis dan PD I bertanggung jawab menanggung keuntungan memenuhi kekurangan dana tersebut sebesar Rp. 923.000. Dan jika nanti mahasiswa yang terdaftar sebanyak 493 orang itu berinfak semua. Maka kekurangan dana tersebut berkurang menjadi Ftp. 153.000 (Copy kwitansi pengeluaran infaq terlampir). Dan ini tidak dibebankan kepada lembaga sebab tidak ada anggaran untuk itu, tetapi ditanggung oleh penulis dalam rangka melaksanakan QS al-Anfal (8): 72-74 dan al-Shaj (61) : 10-11 (lihat buku INDIKASI hal. 15-16,41-42,43-44.) Secara Khusus terima kasih kepada semua mahasiswa ta’aruf Fak. Dakwah yang telah berinfaq. Semoga Allah membalasnya. Oleh karena itu, kehadiran buku IDP tidak sama dengan bisnis kaos kaki berwarna satu hijau satu merah dan dipakai oleh peserta ta'aruf yang bertentangan dengan isi buku IDP butir4 beserta isi ajaran dalam kandungan ayat-ayat rujukannya. Selain itu, penulis buku IDP tidak sepakat dengan pendapat Sdr. Lolly “..hanya menjadi ajang pembodohan dan pendoktrinan dan berimbas pada pemasungan krativitas.” Sebab buku tersebut ingin memberantas apa yang Sdr. Lolly pertanyakan. Jika Lolly memandang kehadiran buku itu sebagai pembodohan, pendoktrinan, dan pemasungan krativitas, saya persilahkan Saudara membaca, mengkaji dan mengamalkan doa pencerahan jiwa dan akal selama 40 malam terlebih dahulu. Setelah itu, baru Lolly melakukan Q.S Al-Nahl (16):125. Lihat IDP hal. 11. (bersama ini saya hadiahkan 1 buah buku IDP kepada Saudara sebagai “bisnis’ penulis.) Kemudian, penulis buku bertanya kepada Lolly: mengapa Anda hanya menyebut cotoh nominal uang infaq itu hanya infaq buku dari fakulatas Dakwah? Sementara Ftp. 10.000,- infaq Pramuka dari fakultas lain tidak? Dan mengapa Rp. 55.000,- biaya ta'aruf per peserta tidak Anda sebut? Dan m engapa Anda dan ketua OC ta'aruf tidak menjelaskan penggunaannya sebagai pertanggungjawaban kepada publik, dalam hal ini peserta ta'aruf, melalui SKM Suaka Laporan peristiwa khusus Momentum dengan infaaq Ftp. 300,- itu, yang menurut saya bertentangan dengan semangat reformasi gerakan moral mahasiswa sendiri sebab tidak menyuarakan kejujurann, tranparansi, dan obyektif-profesbnal Islam tentang kegiatan ta'aruf?. Selain itu, apakah tidak termasuk pembodohan dan penipuan peserta ta'aruf dengan kehadiran Buletin MomentuM edisi 10/Aprii/1999 yang baru diedarkan tanggal 11 Agustus 1999 sementara di dalamnya memuat peristiwa yang belum terjadi pada bulan April 1999? Mohon penjelasan! A tas perhatian Saudara, saya ucapkan terma kasih. Bandung, 23 Agustus 1999 a.n. Dekan Pembantu Dekan I,
D rs. H. Syukriadi Sam bas, M.Si. NIP. 150188011