2 minute read
Kegiatan2:Pelatihandan PendampinganPemijahan PemijahanBuatan
from Pengembangan Usaha Kelompok Tani Melalui Teknologi Budidaya Intensif Ikan Lele di Kecamatan Sebatik
by lppmitb
1.Pendahuluan
Ikanleledumbo(Clariasgariepinus)merupakansalahsatu ikan genus Clarias yang sangat potensial untuk dibudidayakan. Awal mulanya ikan ini ditemukan di daerah
Advertisement
PanAfrika (tersebar mulai dari daerah sungai Nil sampai ke Afrika Barat dan dari Algeria sampai ke Afrika Selatan).
Reproduksi pada ikan sangat ditentukan oleh faktor eksternal sepertinutrisidanfaktorinternalsepertihormon.Faktor-faktor ini tidak bekerja secara independen, namun berinteraksi satu sama lain. Berbagai ytenkin yang dilakukan dalam mempercepat reproduksi ikan lele, salah satunya adalah denganpenyuntikanhormonovaprin.
Teknik penyuntikan dapat dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yaitu penyuntikan pada punggung, penyuntikan pada perut dan penyuntikanpadapangkalekor, sepertipadaGambar1.
Gambar1.IndukIkanLele
Keterangangambar: a.Penyuntikanpadapunggung b.penyuntikanpadapangkalekor c penyuntikanpadaperut
Penyuntikan dapat dilakukan 1-2 kali untuk betina dan umumnya hanya sekali untuk jantan. Bila penyuntikan pada betina dilakukan dua kali maka penyuntikan pertama hanya 1/3 dosis dan penyuntikan kedua 2/3 dosis. Sementara interval waktu penyuntikannya sekitar 6 -7 jam. Waktu penyuntikan pada induk jantan umumnya dilakukan bersamaan dengan waktu penyuntikan kedua pada induk betina. Lokasi penyuntikan hormon pada tubuh ikan adalah sekitar 2-4 sisik di bawah sirip punggung, di dekat ekor, di dekat sirip perut, ataupun tepat di bagian belakang sirip punggung.
2.AlatdanBahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk meningkatkan kualitasinduk: a.Alat
1. Syiring0,5ml
2.Timbangan
3.Serok
4.Beakerglass
3.ProsedurKerja
b.Bahan
1. Indukikanlele
2. Hormonovaprin
3. LarutanFisiologis
4. Aquades
Langkah-langkapemijahansebagaiberikut:
a. Persiapanalatdanbahan
Alat dan bahan yang digunakan dengan pemijahan menggunakan hormone ovaprim antara lain: hormone ovaprim, larutan fisiologis (NaCl 0,9%), induk ikan lele yang dipelihara dengan menggunakan pakan kunyit, akuarium, hapa syiring, artemia, kaporit dan natrium thiosulfate dan air tawa. Alat yang akan digunakan terlebih dahulu disterilkan dengan menggunakan kaporit dan dinetralkan dengan menggunakan Natrium Thiosulfat agar terhindar daripenyakit.
a. Persiapanalatdanbahan
Alat dan bahan yang digunakan dengan pemijahan menggunakan hormone ovaprim antara lain: hormone ovaprim, larutan fisiologis (NaCl 0,9%), induk ikan lele yang dipelihara dengan menggunakan pakan kunyit, akuarium, hapa syiring, artemia, kaporit dan natrium thiosulfate dan air tawa. Alat yang akan digunakan terlebih dahulu disterilkan dengan menggunakan kaporit dan dinetralkan dengan menggunakan Natrium Thiosulfat agar terhindar daripenyakit.
b. Penyuntikan
Induk ikan lele yang digunakan yaitu induk lele yang telah dipelihara dengan pemberian pakan tepung kunyit dan matang gonad dengan ukuran 700 gram. Penyuntikan dengan menggunakan syring 1 ml, hormone ovaprim dengan dosis 0,3 ml/kg. Penyuntikan dapat dilakukan 1-2 kali untuk betina dan hanya sekali untuk jantan. Bila penyuntikan pada betina dilakukan dua kali maka penyuntikan pertama hanya 1/3 dosis dan penyuntikan kedua2/3dosis.Sementaraintervalwaktupenyuntikannya sekitar 6 -7 jam. Waktu penyuntikan pada induk jantan dilakukan bersamaan dengan waktu penyuntikan kedua padaindukbetina.Lokasipenyuntikanhormonpadatubuh ikan adalah sekitar 2-4 sisik di bawah sirip punggung, di dekat ekor, di dekat sirip perut, ataupun tepat di bagian belakangsirippunggung. d. Fertilisasiseltelurdanselsperma
Indukbetinaikanlelesetelah12jampenyuntikandilakukan striping (pengurutan) perut untuk mengeluarkan sel telur. Sedangkanpadaikanjantandilakukanpembedahantestis untukmengambilspermaikanlele.
Sel telur dan sel sperma kemudian dicampur kedalam wadah yang berisi larutan fisiologi lalu diaduk dengan menggunakan bulu ayam agar fertilisasi dapat secara maksimal.Setelahitu,dimasukankedalambakpenetasan. e. Pengukuranjumlahteluryangterbuahi f. Pemeliharaanlarva
Selama12jamkemudiandilakukanpengamatanteluryang terbuahi untuk mengetahui jumlah telur yang dihasilkan dari hasil fertilisasi induk yang telah diberi pakan yang telah dicampurkan dengan tepung kunyit dan hormon ovaprim.
Larva yang telah menetas kemudian dipindahkan pada wadah pemeliharaan larva, setelah 2 hari kemudian diberi pakanartemi.
4.Parameteryangdiamati
Kualitasyangdiamatiantaralain:
1. Fekunditas
Fekunditasrelatifdihitungdenganrumussebagaiberikut:
2. Bobottelur
Bobot telur diketahui dengan menimbang semua telur yang didapatkan setelah proses stripping, kemudian dihitung nilai rata-ratanya dari semua nilai yang didapatkandalam1perlakuan.
Keterangan:
X:Nilairata-ratabobottelur
Xi:Bobotteluryangdidapatkan
N:Jumlahindukikanyangdiamati
3. Hatchingrate
Hatching Rate (derajat tetas telur) dihitung dengan menggunakanrumus: