3 minute read

Kegiatan3:Pelatihan PendampinganKulturPakan Alami

1.Pendahuluan

Advertisement

Artemia masuk golongan udang-udangan yang kecil ukurannya.Bentukdewasanyamencapaiukuran1cm,kurang lebihsamaukurannyadenganjambret(Mysidanceae). Hidup diperairanyangkadargaramnyatinggisekali,dimanahanya beberapa jenis bakteri serta algae yang dapat bertahan hidup. Hewan ini makan plankton, detritus serta butiran halus dalam air yang dapat masuk ke dalam mulutnya, jadi termasuk "filter feeder" Dalam kondisi kadar garam tinggi

Artemia akan menghasilkan kista yaitu telur yang diseliputi oleh selubung kuat untuk melindungi embryo dari perubahan lingkungan yang merugikan. Pada kadar garam yang tinggi, kistaakanmengapungdanmudahdikumpulkan,dibersihkan, dikeringkan selanjutnya dikalengkan dan dijual. Bila akan digunakansebagaimakananhidup,kistadirendamdalamair lautdanakanmenetasmenjadinauplius.Naupliusinilahyang digunakan untuk makanan larva udang atau ikan (Panggabean,1984).

Gambar2.SiklushidupArtemia(BolddanWyne,1978)

Artemiahidupsecaraalamiahdilingkungandengansalintas tinggi sehingga banyak ditemui di danau Garam. Beberapa hal penting yang wajib diketahui Ketika akan memproduksi biomasaArtemiaadalahsebagaiberikut:

1) Organisme Artemia dibedakan menjadi Artemia bisexual dan parthenogenetic. Artemia bisexual terdiri atas Artemia betina dan jantan. Pada kelompok Artemia partenogenetika tidak melibatkan organisme jantan untuk bereproduksi.

Gambar4.Artemiadewasabisexual (kiribetinadankananJantan)

2) Kadar salinitas untuk pertumbuhan Artemia yaitu 80 gr/lt, mendekati nilai iso-osmotik tubuh Artemia. Artemia tumbuh kurang optimum saat dipelihara pada air laut normal, dan memungkinkan akan banyak ditemukan organisme pengganggu seperti: Forticella, Zoothamium, larvanyamukdalamwadahpemeliharaan.

3) Dalam hal cara makan Artemia tergolong dalam unselective continues filter feeder, yaitu akan memakan apa saja selama ukuran butir < 50 mikron secara terus menerussambilberenang.SaatArtemiaberenang,dengan ke-10 pasang kakinya akan membuat gerakan arus air mengarah ke bagian mulut, menyebabkan partikel makanan dapat difilter ke bagian mulutnya. Berkaitan dengan keberhasilan produksi biomasa, hal terpenting adalah ukuran partikel dan distribusi partikel secara meratadalamkolomair,dannilainutrisi;

4) Dalam berreproduksi, Artemia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Reproduksi secara Oviparous, yaitu menghasilkan telur dorman atau kista (Cyst) dan cara Ovoviviparous, yaitu langsung menghasilkan nauplii (larva, nauplii).CarareproduksiArtemiadipengaruhiolehsalinitas air media serta kelarutan oksigen. Saat salinitas diatas 100 g/ltreproduksiArtemiaakanmelaluiOviparous,dankurang dari 100 g/lt akan menghasilkan Nauplii. Batas osmosis terhadap salinitas berbeda dari strain ke strain. Artemia akan melakukan reproduksi ketika berumur 21 hari dengan periode reproduksi sekitar 7 hari. Media pemeliharaan Artemia untuk menghasilkan biomas, diarahkan ke cara reproduksi Oviparous apabila dilakukan sistem pemanen parsial.

5) Lingkungan. Artemia memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap salinitas, temperatur, dan oksigen, seperti masih dapat bertahan pada oksigen terlarut 0,1 mg/lt. Hal ini disebabkan Artemia memiliki 3 jenis Haemoglobin (HB), temperaturdari4-36˚C,dansalinitasdari5-160gr/lt.

A.salinamempunyaikandunganproteinsekitar55%,lemak 18,9%,seratkasar2,04%,kadarabu7,2%danair81,9%(Muthiah (2018). A. salina merupakan salah satu makanan hidup yang sampai saat ini paling banyak digunakan dalam usaha budidaya seperti udang dan ikan, khususnya dalam pengelolaan pembenihan, yang dikarenakan sangat banyak memiliki kelebihan dibanding dengan jenis pakan lainya baik dari mekanisme pengelolaanya maupun tingkat kandungan nutrisinyasepertikayaakanprotein.

2.Alatdanbahan

a. Wadah

Wadah penetasan kista sebaiknya berbentuk konikal atau kerucut, tujuannya agar terjadi pengadukan dan distribusi oksigen yang cukup untuk mendukung perkembangan kista Artemia. Volume wadah disesuaikan dengan kebutuhanpenetasan.

Blower. Blower berfungsi memberikan oksigen terlarut sekaligus pengadukan kolom air. Ukuran blower dapat disesuaikandengankebutuhan.

Saringan. Saringan berguna untuk menyaring kista atau Nauplii,dapatberupascoopatauember.Ukuransaringan digunakanplanktonnetno25.

Ember.Ember(vo.20L)digunakanuntukpenyediaanair.

Blong. Wadah berbahan plastic, lengkap dengan penutup yang rapat (segel ataupun drat) dengan volume minimal 30liter,dipersiapkandalampembuatansilaseikan(pakan Artemia).

Thermometer. Dipergunakan untuk mengukur temperatur saat melakukan proses dekapsulasi kista Artemia atau selamapemeliharaan.

Gelas ukur. Dipergunakan untuk mengukur volume air bahanataupengambilansampelArtemia.

Timbangananalitik.

Jaring Kantong. Berbahan kasa (kasa nyamuk bahan plastik), dibuat seperti sarung guling dipergunakan untuk pembuatansilaseikan.

KistaArtemia,dipilihkistayangmemilikikarakterjelas:(a) jumlah butir kista per gram; (b) derajat penetasan atau daya tetas; (c) kecepatan menetas; (d) tanggal kadaluarsa. Umumnya dalam 1 gr berisi 250.000-350.000 butirtergantungasalArtemia.

Kaporit, atau NaOCl digunakan untuk melarutkan atau menipiskan cangkang kista Artemia. Proses ini selanjutnya disebutdekapsulasi.

Na-thiosulfate, digunakan untuk menetralisir larutan atau sisakaporit.

Ikan. Ikan dengan kualitas rendah atau ikan rucah untuk pembuatansilaseikan.

Asam Formiat, digunakan untuk menfermentasi ikan dalampembuatansilaseikan.

Tepung tapioca, dipergunakan sebagai penambah unsur karbondalampemberianpakanArtemia.

Garam krosok, dipergunakan untuk meningkatkan kadar garammediumpemeliharaanArtemia

3.ProsedurKerja

Airmediauntukproduksibiomasadibakdibuatantara6080 gr/lt, berasal dari air laut (kadar garam 30 gr/lt) dan ditambahkan brine water. Selisih kadar garam yang dibutuhkan adalah 80-30 = 50 gr/lt. Kekurangan garam yangharusditambahkanadalah50grxvolumewadah(lt).

Tahapanpenyiapanairmediasebagaiberikut: a. melarutkangaramsesuaikebutuhandenganairlaut dalamwadahtersendirihinggasemuagaramtidak tersisa; b. larutangaramselanjutnyadibiarkanhinggaairmenjadi jernih,ataulakukansifonuntukmembuangendapan garam.Larutaniniselanjutnyadisebutsebagaibrine water; c.memasukkanbrinewaterkedalamwadahpemeliharaan Artemia; d. ditambahkanairlauthinggamencapaivolumeyang diiginkan; e. mengukurkembalikadargarammediaapakahsudah dalamkisaranyangdianjurkan,jikabelum,perlu ditambahkankembalibrinewater.

TahapanpenetasankistaArtemiasepertiberikut: menyiapkan wadah penetasan dan kelengkapannya (selangdanbatuaerasi),danpemasanganlampu; mengisi air sesuai dengan kebutuhan. Lakukan pengukurankadargaram(antara10-20gr/lt); menimbang kista Artemia sesuai dengan kebutuhan (maksimum2gr/ltair); memasukkan kista ke dalam wadah penetasan yang telahdipersiapkan; memasang lampu diatas wadah penetasan untuk mendapatkanpenetasanyangbagus; Dalam waktu 18-24 jam, kista akan menetas menjadi nauplius(larvaArtemia);

Setelah menetas, dilakukan penyaringan dan pembilasan denganmenggunakansaringanno25. menghitungjumlahnaupliidenganmengambilcontoh1-2 ml.

Perkembangan Artemia harus selalu dimonitor, diantaranya: a) Perkembangan stadium, yaitu mengamati perubahan bentuk dan kebersihan dari parasit (parasit umumnya ditemukan pada pemeliharaan kadar garam rendah). b) Pengukuran kepadatan dilakukan dengan mengambil secara acak pada beberapa tempat dengan cara menghitung jumlah Artemia per volume tertentu. c)

Pengururan berat dilakukan pada hari ke 10 keatas untuk menentukanperkiraanproduksi.

Pemanenan dilakukan ketika umur Artemia sudah memasuki umur dewasa yaitu berkisar antara 14-15 hari, yaitu sebelum memasuki umur Reproduksi (sebelum ditemukanArtemiaberpasangan,ridingposition).

Tahapanpanenadalahsebagaiberikut:

Setelah diketahui berat rata-rata individu (antara 2-3,5 mg/ekor), dan perkiraan populasi, dapat dilakukan kalkulasiproduksi; menyiapkan peralatan panen berupa: seser (scoop net), ember; mematikan aerasi sejenak, tunggu antara 5-20 menit, sehingga sebagian besar Artemia akan naik ke bagian permukaanair; mengambil scoop net dan lakukan penyerokan secara perlahan sehingga sebagian Artemia akan tertangkap, dankumpulkandalamember; melakukanberulangkalihinggaArtemiamendekatihabis; Setelah Artemia tinggal sedikit, air medium dapat dipindahkan ke wadah lain dan dipasang saringan untuk menangkap Artemia tersisa). Media pemeliharaan dapat digunakansebanyak2-3kalitergantungkondisi; Artemia terkumpul selanjutnya dilakukan pencucian dengan air tawar untuk menghilangkan garam tertempel dalambadan;

Selanjutnyalakukanpenirisan,hinggasedikitkering.

This article is from: