Edisi 07 - Minggu VI - April 2011
Terbit Setiap Minggu TIM PASTORES: Pst. Y.D. Widyasuhardjo OSC Pst. Ign. Putranto OSC Pst. Sangker Sihotang OSC Fr. Lucius Sinurat OSC Penanggung jawab: Pst. Y.D. Widyasuhardjo, OSC. (Pastor Kepala Paroki)
Koordinator: MM. Siswati Supribadio (Ketua Bidang I DPP)
Pemimpin Redaksi: PH. Cahyo Budihadmoko Tim Redaksi: Ancella, J. Krisnomo, Lucy, Willy, Dibyo, Fr. Lucius OSC Alamat Redaksi: Ruang Komsos GKP Lt. 1 Paroki St. Ignatius Cimahi Jl. Baros No. 8 Cimahi Telp. (022) 6654052-6640693 Email: gempar.ignatius@gmail.com
JADWAL MISA Harian:
06.00 (di Paroki)
Jumat I: 18.00 Mingguan: Sabtu: 17.00 (di Agustinus) Minggu:
05.30; 07.30; 09.30 17.00 (di Paroki) 17.00 (di Batujajar)
Jalan Salib: 18.00 (Selama Masa Prapaskah)
KASIH BERBELAS TANPA MEMELAS Salam jumpa para pembaca setia GEMPAR. Pencucian kaki para rasul oleh Yesus adalah salah satu simbol bahwa untuk menjadi pemimpin sangat dibutuhkan dua hal penting, yakni pelayanan yang berlandaskan kerendahan hati dan cinta tanpa pamrih. Kedua hal ini menyatu dalam tindakan Yesus dalam perjamuan ekaristi pada malam terakhir sebelum Ia menapaki sengsaraNya. Tak berhenti di situ. Yesus tak hanya melakukan dua hal di atas secara simbolik, tetapi dalam kenyataan hidupNya Ia juga melakukannya. Peristiwa Salib, sebagaimana kami paparkan dalam gema katekese pada edisi ini, menggiring para murid bahwa teladan apa yang pernah dikatakan dan dilakukan Yesus sungguh Ia praktikkan dalam hidupNya. Pendek kata, Yesus adalah teladan sejati yang melakukan apa yang Ia katakan. Para pembaca setia GEMPAR, minggu-minggu ini adalah minggu pekan suci. Saat yang menakjubkan bagi kita untuk merenungkan kemenangan Kristus. Sebuah kemenangan yang tidak saja datang dari atas. Juga bukan kemenangan karena pertama-tama ingin dipertontonkan. Kemenangan Yesus atas salib adalah kemenangan sosok manusia yang bila mau dan bersedia menjadi silih bagi yang lain akan membuahkan keselamatan. Para pembaca setia GEMPAR, mari kita masuki pekan suci ini dengan persiapan batin, yang telah kita persiapkan selama masa prapaskah, 40 hari masa berpantang dan berpuasa. Kita masuki pekan suci ini dengan hati putih, hati yang suci, sebab kita menyongsong sengsara Kristus yang tidak saja mengigatkan kepada kita betapa beratnya hidup, tetapi jauh lebih penting, hidup akan memperoleh keselamatan bila kita biarkan Allah bersama kita. Selamat membaca. Edisi 07 - Minggu VI - April 2011
1
GEMA KATEKESE TAHUN LITURGI GEREJA: Jumat Agung - Bagian 4 -
Tema gema katekese kita masih seputar Tahun Liturgi. Edisi minggu lalu kita telah membahas hari Minggu Palma dan Kamis Putih, Pada edisi ini kami mengangkat tema Jumat Agung, yakni [1] suatu “perayaanperingatan� penebusan Kristus melalui sengsara dan wafatNya; [2] saat di mana kita merasa gembira/bahagia penuh syukur karena Dia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Peringatan Jumat Agung disebut hari yang aliturgis (hari tanpa Perayaan Ekaristi). Dalam Gereja Roma hanya Jumat Agung dan Sabtu Suci (kecuali Vigili Paskah) disebut aliturgis. AKAR TRADISI Liturgi Jumat Agung sudah berkembang pada abad ke-4. Egeria melaporkan bahwa di Yerusalem orang-orang Kristen pagi-pagi telah berkumpul di Golgota untuk menghormati salib Kristus yang pada waktu itu telah ditemukan oleh Ratu Helena pada tahun 320 M. Sore harinya mereka berkumpul lagi untuk mendengarkan Passio di Yerusalem. Perayaan yang dilakukan on the spot pasti terasa akan lebih mantap. Liturgi mulanya hanya Kisah Sengsara. Tetapi ketika Gereja-gereja lokal memiliki reliqui Salib Kristus yang dihadiahkan dari Ratu Helena, mereka mengadakan penghormatan salib tersebut. Penghormatan Salib yang bukan reliqui baru berkembang kemudian hari. Jadi penghormatan salib pada mulanya penghormatan reliqui. Tradisi pantang dan puasa pada hari Jumat Agung bahkan sudah ada sejak abad ke-2: Puasa selama 40 jam atau dua hari (Jumat dan Sabtu) tidak makan dan minum. St. Hipolitus memberi keringanan kepada mereka yang sakit dan wanita hamil untuk makan roti dan air saja. Paus Inocentius I pada abad ke-5 menegaskan
2
Edisi 06 - Minggu III - April 2011
bahwa para rasul pun telah melakukan puasa ini yang disebut biduum (dua harian). Berdasarkan tradisi ini Gereja masih tetap mempertahankan dan menganjurkan untuk melakukan pantang dan puasa. PERGESERAN SIMBOL Upacara Jumat Agung yang lebih detail dalam tradisi Roma ditemukan pada abad ke-7. Dikisahkan bahwa Paus dengan kaki telanjang membawa reliqui salib dalam sebuah prosesi dari Basilika Lateran menuju gereja Salib Suci. Kemudian reliqui salib itu dihormati oleh umat dan imam. Selama penghormatan salib berlangsung, kisah sengsara St. Yohanes dibacakan. Doa Umat meriah mengakhiri liturgi ini. Pada abad ke-8 oleh bangsa Perancis liturgi ini lebih didramatisasi. LITURGI
GEMA DPP Jumat Agung biasanya dirayakan pada siang hari sekitar pukul 15.00 (saat Yesus wafat) dan tidak lebih dari pukul 21.00. Missale Pius V 1570 bahkan melarang perayaan Jumat Agung pada petang/ malam hari. Tahun 1955 dinyatakan bahwa Jumat Agung dirayakan hanya pada pukul 15.00. Bila alasan pastoral memaksa, boleh ditambah satu jam kemudian dan tak boleh lebih dari jam 18.00. Missale 1970 meneruskan tradisi tahun 1955 dengan penegasan alasan boleh dilakukan bila hari tersebut tidak merupakan hari libur nasional dalam mana umat harus bekerja siang harinya. Liturgi Jumat Agung terdiri atas: 1. Liturgi Sabda; 2. Kisah Sengsara (Passio); 3. Penghormatan Salib, dan 4. Komuni. Penghormatan salib, misalnya dengan penciuman salib adalah ungkapan penghormatan karena Kristus telah menebus dunia/dosa kita. [NB: Perayaan-perayaan sakramen lainnya pada hari ini dilarang kecuali pengakuan dosa dan perminyakan suci]. Upacara pemakaman dirayakan tanpa nyanyian, tanpa musik, tanpa membunyikan lonceng. Hal ini jangan dipandang sebagai mayat dengan hal sedih. Sedih karena pertobatan bisa menjadi alasan. Satu salib itu ideal, tetapi alasan efisiensi waktu bisa menjadi lebih dansatu salib yang dihormati. Salib yang telah dihormati diletakan ditempat bekas tuguran. Untuk memberi kesempatan kepada umat untuk menghormati dan mengungkapkan devosinya disana. Karena akhir upacara ini tidak ada berkat pengutusan dan pemb ub a r a n ( d i sm i s s a l ) b e ra r t i b i s a meneruskan sendiri sendiri.
INFO WILAYAH Wilayah VIII
Rabu, 20 April 2011, Wilayah VIII, yang terdiri dari 7 ( tujuh ) lingkungan, St. Maria - PasarAntri, St.Laurentius - PasarAtas, St. Bernadeth - Sangkuriang, St. Clara Citeureup, St. FX – Puri Cipageran Indah, St. Perawan Maria dari G. Karmel – Cisarua dan St. Mikhael – Cipageran Asri telah mengadakan rapat dengan agenda persiapan paskah bersama dan pemilihan ketua wilayah. Dalam rapat yang diadakan dirumah Bpk Anton W, Perumahan Kota Mas Cimahi tersebut, telah berhasil menjaring beberapa calon ketua wilayah dari perwakilan lingkungan-lingkungan yaitu Bpk Herry, Bpk Wawin, Bpk Rudy, Bpk Anton W, Ibu Hanna Very Tekol, Bpk Yohanes Handoyono, Bpk Bambang Kushartoyo, Bpk Wibowo, Ibu Tutik Sujoyono, Bpk Sirilius, Bpk. Wastu dan Bpk. Petrus Minsen. Teknis pelaksanaan pemilihan akan dilakukan bersamaan dengan acara paskah bersama yang direncanakan pada hari minggu, 08 Mei 2011 di Pratista. Acara yang dihadiri oleh para ketua lingkungan dan pengurus, dipandu oleh Bpk Mathias Sulaeman sebagai ketua Wil VIII, yang telah menjabat hampir 15 tahun, dihadiri pula oleh Sie Kewilayahan Bpk Yohanes Suparto masih akan dibicarakan kepastian waktu dan tempat nya pada pertemuan berikutnya.(JK) Edisi 07 - Minggu VI - April 2011
3
INFO PAROKI WARTA & PERISTIWA Family Support Group (FSG) bagian dari Yayasan Sekar Mawar yang bergerak dibidang pencegahan dan rehabilitasi korban narkoba mengundang, kaum muda dan masyarakat umum terkait untuk lebih mengenal narkoba dalam pengertian guna menghindari penambahan korban narkoba serta membantu mendukung penyembuhan keluarga/kerabat yang tersentuh narkoba. Pertemuan FSG dilakukan rutin pada hari Jumat minggu II setiap bulan, pada jam 18.00 bertempat di Ruang Pertemuan JPKM Surya Sumirat, Jl Surya Kencana 2 Bandung. (Belakang Rumah Sakit Boromeus Bandung). Hotline: 0812145222551. Bentuk pertemuan berupa seminar singkat dengan topic yang bertukar setiap kalinya, diselingi tanya jawab bersama pakarnya. Topik yang dibahas pada pertemuan bulan April 2011 adalah tentang Mencegah Relapse atau kembali lagi ke kebiasaan druk pada anggota keluarga yang after-care baik home-live maupun come-back. (kembali sementara dari panti rehab maupun pulang tetap). Keluarga sangat berperan penting pada anggota after-care, karena kemungkinan terjadi relapse patut diwaspadai dan rawan terjadi, sampai anggota benar-benar berhenti total termasuk sugestinya, di mana memerlukan waktu yang cukup panjang. Tanda-tanda relapse sangat misterius, sehingga perlu dipahami hal-hal berikut : 1. Memahami proses anggota menjadi kecanduan, karena narkoba merupakan solusi dari masalah utama. Masalah utama ini yang perlu diwaspadai jangan sampai kontak kembali dengan anggota. 2. Memahami pengulangan penagihan, karena tidak ada penagihan yang benar-benar berhenti pada proses supervisi (dapat berlangsung tahunan). Masalah yang sering terjadi di after-care : sikap menjadi dingin, pengelolaan uang yang buruk, kehilangan semangat, kebencian, tidak tahu berterimakasih, mengasihani diri, pesimis, bosan, tidak sabar, frustasi. Keadaan-keadaan terpuruk seperti ini sering dialihkan pada alcohol dan pergaulan bebas. Hal ini tidak boleh ditolerir karena hampir dapat dipastikan akan menjadi mata rantai yang pendek untuk relapse. Kesimpulan : keluarga perlu sekali untuk memperhatikan factor internal maupun external pada pribadi anggota sehingga dapat mengambil langkah pencegahan terhadap relapse.
[Ancella] REDAKSI GEMPAR MENERIMA TULISAN YANG BERSIFAT INFORMATIF DAN MENAMBAH WAWASAN UMAT DALAM HIDUP MENGGEREJA. REDAKSI BERHAK MENGEDIT SETIAP TULISAN BILA DIPERLUKAN. SEMUA TULISAN ATAU BERITA HARUS DISERTAI IDENTITAS YANG JELAS, DAN SUDAH HARUS MASUK KE MEJA REDAKSI PALING LAMBAT HARI KAMIS SETIAP MINGGUNYA.
PENGUMUMAN 1. 2. 3.
4
Persiapan Krisma mulai tanggal 15 Mei pkl 11.00. Formulir dapat diambil di sekretariat paroki. Krisma minimal kelas 3 SMP Katekumen Anak dan Dewasa mulai 1 Mei jam 15.30. Formulir dapat diambil di sekretariat paroki. Tanggal 8 Mei ada Baptisan Bayi pada pkl 11.30 Edisi 06 - Minggu III - April 2011