TUHANLAH GEMBALAKU ibadat pembukaan 01. HENING [instrumen] 02. PENGANTAR Jalan hidup kita tak pernah lurus, mulus, dan lancar. Ada banyak kerikil tajam yang berserakan, tempat kita mengalami jatuh-bangun, sedih-gembira. Namun, dalam menapakinya kita kerapkali melupakan hal itu. Bahkan, kita merasa mampu berjalan sendiri. Akibatnya, kita tersesat di padang gurun kehidupan kita. Kita lupa akan keberadaan orang-orang di sekitar kita. Kita lupa pada Allah Sang Gembala, penuntun hidup kita. Kita lupa mengikutsertakan Allah dalam perjalanan hidup kita. Akibatnya, kita menjadi kecewä, frustrasi, dan sedih. Maka, marilah kita kembali kepada Allah, sang Gembala yang baik. Gembala yang senantiasa menuntun dan melindungi kita, domba-dombanya. 03. LAGU : “Tuhanlah Gembalaku” Reff. Tuhanlah Gembalaku, aku terjamin S ‘lalu. 1.
Jikalau Tuhanku berkenan menjadi gembala, makan minum tiada henti, Tuhan yang memberi. Di sana jalanku membentang, Allah Bapa melindungi. Reff.
2. Meskipun di dalam gulita, aku pun tak gentar; karena Tuhanku selalu membimbing jalanku. Dijaganya jiwa ragaku, hingga musuh tak berdaya. Reff. 04. PENDARASAN MAZMUR 23 Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku ke jalan yang benar karena namaNya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. GadaMu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku. Di hadapan lawanku Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam di rumah Tuhan sepanjang masa. Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Sepertipadapermulaan sekarang selalu dan sepanjang sega/a abad. Amin 05. HENING [introspeksi diri] Tuhan hadir dalam kancah persoalan hidup manusia…. Apakah kita juga mengalami kehadiran Allah dalam hidup kita ? Sudahkah kita membiarkan Allah berkarya dalam hidup kita? 06. DOA PENUTUP Ya Allah Bapa di Surga, berilah aku kekuatan batin untuk berani mengakui bahwa Engkau adalah gembalaku. Betapa baiknya Engkau, aku tak pernah lupa apa yang telah Engkau perbuat untukku. Engkau telah memberikan Roh-Mu, hidup di dalam diriku. Kini buatlah agar aku merasa malu karena dosa-dosaku yang telah menghancurkan diriku. Amin. 07. LAGU PENUTUP
MERAJUT KASIH PELAYANAN ibadat pembukaaan [Hening instrumen ] 1.
TANDA SALIB P : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U : Amin. P : Semoga kasih dan kebaikan Allah selalu melimpah dalam din kita. U : Bersukacitalah dan bergembiralah, wahal jiwaku atas rahmatNya yang tercurah dalam hidupku.
2. LAGU PEMBUKA : “Semoga Dikau Berkenan” [ILSKI, 1999] 1.
Ijinkanlah kami dating, di hadiratMu, Tuhan. Dengan sederhana hati, menghaturkan din.
2. Mohon Dikau indahkan, ujud persembahan. Menjadi dupa kasih, di surga dan bunti. Reff. Walau tiada sempurna, sembah bakti hamba. Kami haturkan jua, sepenuh rasa dan karsa. Semoga Dikau berkenan 3. Tuhan kuasai kami, dengan rohMu yang suci Agar Dikau senantiasa, meraja di hati. Reff. 3. DOA PEMBUKAAN P : Allah penuh kasih, hidup yang boleh kami nikmati adalah bukti cintaMu; hidup yang boleh kami reguk adalah bukti belaskasihMu. hidup yang boleh kami jalani hingga saat ini adalah bukti pendampinganMu di dalam Roh Kudus. Ya Allah, getarkanlah hati kami saat ini untuk kembali merasakan belaskasihMu di dalam kekuatan RohMu… [ Hening sejenak, lalu dilanjutkan lagu berikut ini ] “Penuhilah hatiku” [Nikita] Penuhilah hatiku dengan RohMu, ya Tuhan. Penuhilah mulutku dengan nyanyian baru. Penuhilah jiwaku dengan damai surgawi. Penuhilah hatiku dengan Roh Kudus. Glori bagi Yesus (2X), Penuhilah hatiku dengan Roh Kudus. 4. BACAAN : 1 KOR 13 :1-13 5. 6. PENDARASAN MAZMUR 15 [antifon didaraskan bersama-sama. Ayat per ayat didaraskan atau dinyanyikan secara bergantian: sebelah kiri (Kr) dan kanan (Kn)]
Ant. “Berbahagialah orang yang hidupnya baik dan tidak bercela.” Kr. Tuhan, siapakah yang boleh menumpang dalam kemahMu?*
Siapa yang boleh diam di gunungMu yang kudus? Kn. yaitu dia yang berlaku tidak bercela, + yang melakukan apa yang adil * dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, Kr. yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, * yang tidak berbuat jahat terhadap temannya Kn. dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya* yang memandang hina orang yang tersingkir, Kr. tetapi memuliakan orang yang takut akan Tahan; yang berpegang pada sum walaupun rugi; * Kn. yang meminjamkan uangnya dengan makan nba dan tidak menerima suap. Kr. Siapa yang berlaku demikian, * tidak akan goyah selama-Iamanya. Kn. Kemuliaan kepada Bapa * dan Putera dan Roh Kudus. Kr. Seperti path permulaan sekarang selalu * dan sepan se abad. Amin. [kembali ke ant.] 7. BAPA KAMI 8. DOA PENUTUP P : Ya, Tuhan, kami bersyukur karena Engkau memanggil kami untuk berkumpul di tempat ini. Tak lain, karena Engkau adalah Kasih, awal dan akhir hidup kami. Saat ini dan di tempat ini, kami akan memulai rekoleksi, saat dimana kami secara khusus mempersiapkan diri kami menjadi pelayanMu. U : Kami bersyukur padaMu , ya Tuhan atas kemuliaanMu yang agung. Pada saat ini, kami ingin mempersembahkan kepadaMu apa yang sudah kami lakukan, pikirkan dan alami hari ini. [hening] P +U: Perkenankanlah kami, ya Tuhan—memohon agar betapa pun letih dan capainya kami hari ini—kami dapat memulai dan selanjutnya menjalani rekoleksi ini. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin. 9. LAGU PENUTUP : “Kumau Seperti Yesus” [Pondok Pujian] Bagaikan be siap dibentuk Demikian hidupku di tanganMu Dengan urapan kuasa RohMu ‘ku dibaharui selalu. Jadikan ‘ku alat dalam rumahMu. Inilah hidupku di tanganMu,. Bentuklah s’turut kehendakMu. Pakailah sesuai rencana-Mu Reff. Kumau s’pertiMu, Yesus disempumakan s’lalu Dalam s’genap jalanku Memuliakan namaMu. (2X)
IN CRUCE VITA ibadat pagi 01. PEMBUKAAN P : Hadirlah di tengah kami, ya Tuhan U : Maka berserakkanlah nyala keselamatan P : Tatkala melihat kenyataan makam yang kosong, Maria Magdalena menangis. Maria tahu mengapa dia menangis: pembebasan dan segala kesalahan, menerima kembali kehormatan dan harkatnya sebagai wanita dan sebagai manusia. Sisi gelap kehidupan masa lampaunya diubah menjadi kekuatan untuk menata hidup baru. Tangisan bukanlah kesedihan. Tangisan menandakan adanya keterbukaan hati yang mendalam. Tangisan selalu memberikan harapan baru. Tangisan terhadap kebangkitan. 02. HENING [menyadari anugerah pagi] 03. SABDA ALAM P : Kala hangatnya surya yang indah berseri, berselimut kabut yang membeku… U : Sempat kuragu di manakah Engkau Tuhan? Tertegun penuh syukur terdengar pasti. Sabda yang menggema : Kenalilah dinKu ! Sabda yang menggema : Kenalilah dinKu ! P : Di antana titik-titik embun, berkilau pantulkan surya… U : Sempat kuragu di manakah Engkau Tuhan? Tertegun penuh syukur terdengar pasti. Sabda yang menggema : sentuhlah dinKu ! Sabda yang menggema : sentuhlah dinKu ! P : Dalam kicauan burung yang riang berdendang, di dahan hinggap berebut pandang… U : Sempat kuragu dimanakah Engkau Tuhan? Tertegun penuh syukur terdengar pasti. Sabda yang menggema : Aku dekatmu selalau! Sabda yang menggema : Aku dekatmu selalu! P : Dalam gemercik air yang terjun berderai, di sela bebatuan dan tetumbuhan… U : Sempat kuragu di manakah Engkau Tuhan? Tertegun penuh syukur terdengan pasti Sabda yang menggema : mari ikuti Daku ! Sabda yan menggema : mari ikuti Daku ! P : Dalam gemersik daun yang hingar melambai, di pucuk-pucuk menjangkau langit… U : Sempat kuragu di manakah Engkau Tuhan? Tertegun penuh syukur terdengar pasti Sabda yang menggema : Aku mendampingimu ! Sabda yang menggema : Aku mendampingimu ! P : Dalam raungan mesin yang melaju,
terbenam dalam suara bising… U : Sempat kuragu di manakah Engkau Tuhan? Tertegun penuh syukur terdengan pasti Sabda yang menggema : Mari bersama Aku ! Sabda yang menggema : Mari bersama Aku ! P : Dalam makam kosong, gelap dan sepi U : Sempat kuragu di manakah Engkau Tuhan? Tentegun penuh syukur tendengar pasti Sabda yang menggema : Inilah Aku ! Sabda yang menggema : Inilah Aku ! 04. LAGU : “Karna Engkau” [Salib: Harapan dan kekuatan kami, Biarawan OSC, 1991] 1. Kar’na Engkau kami berharap, kar’na Engkau hidup kami garap. Jadilah Kau pegangan kami, agar hidup menjulang, meninggi. Kuatkan hatimu yang lesu. Aku mengalahkan dunia. 2. Kar’na Engkau kami tenteram, kar’na Engkau hidup takkan suram. Jadilah Kau terang temaram, agar hidup tergenggam, mendalam. Jangan takut, jangan gelisah. Percayalah kepada Allah. 05. MAZMUR 62 Antifon. Kristus sudah bangkit dan menerangi umat yang ditebus dengan darahNya. Ya Allah, engkaulah Allahku, aku mencari Engkau. Hatiku haus dan rindu akan Dikau, seperti tanah kenng dan tandus merindukan air. Demikian aku ingin memandang Engkau di tempat kediaman-Mu, untuk merasakan kekuatan dan kemuliaanMu. Sebab kasih se Iebih baik danpada hidup, bibirku memegahkan Dikau. Aku akan memuji Engkau seumur hidupku, tengadahkan tangan kepadaMu. Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat, mulutku memuji Engkau sambil bersyukur. Di tempat tidurku aku memuji Engkau, aku merenungkan Dikau sepanjang malam. Sebab Engkau yang menolong aku, di bawah naungan sayap aku bersorak. Jiwaku melekat padaMu, tangan kananMu menopang aku. Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala masa. Amin [kembali ke antifon] 06. BAPA KAMI 07. DOA PENUTUP Allah pemberi hidup, Engkau membukakan kami pintu kehidupan abadi karena kemenangan PuteraMu atas maut melalui KebangkitanNya. Semoga kami, dalam pelayanan kami semakin dihidupkan dengan salib dan kebangkitan PuteraMu itu. Dengan begitu, kami selalu dapat merayakan kehidupan bersama Engkau dan sesama. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan beratahta kini dan sepanjang segala masa. Amin. 08. LAGU : “Saat Pagi Hari” [Nikita] Saat pagi hari kudatang lagi, menghadap Tuhan dan rendahkan diri. Mengucap syukur buat hari yang Kau b’ri, memuji Tuhan dengan s’penuh hati. Reff. Kusembah Kau, Allah Mahakudus, kutinggikan Allah Mahatinggi. Kuserahkan tubuh, jiwa, rohku, dalam pimpinanMu, Tuhan.
BIARLAH SAYAP KASIHMU MENAUNGIKU ibadat malam 01. TANDA SALIB 02. LAGU : “Bless The Lord” [Nyanyian Taize No.10] Bless the Lord, my soul; and Bless God holly name Bless the lord, my soul; God leads me into life [* dinyanyikan 5X] 03. PERCIKAN Sebagai Pelayan kita seharusnya menjadi pribadi yang dipenuhi kasih. Kasih dalam pelayanan adalah mahkota sekaligus salib. Ia menumbuhkan sekaligus memangkas. Ia naik setinggi pohon dan memelihara ranting-ranting yang yang bergoyang di bawah matahari, sekaligus ia turun serendah akar dan menggoncangnya dari bawah tanah. Kalau kita mengasihi, janganlah berkata, “Allah ada di dalam hatiku”. Cukuplah mengatakan, “Aku berada di dalam hati Allah”. Dan janganlah kita menyangka bahwa kita dapat mengatur arah kasih, sebab kasih, kalau menganggap kita Iayak akan mengarahkan jalan hidup kita. Bangunlah menjelang fajar dengan hati yang bersayap dan mengucap syukur atas satu lagi hari yang penuh kasih; beristira-hat di waktu siang dan merenungkan kenikmatan kasih; pulang menjelang malam dengan rasa syukur; lalu tidur dengan doa bagi yang terkasih dalam hatimu serta nyanyian pujian di bibirmu. [hening instrumen] 09. GITA MALAM P : Ya Tuhan, kami mencintaiMu bukan lantaran kami mengharapkan surga, bukan lantaran kecut hati kami tersulut kobaran api abadi. U : Engkau, Yesus…demi kami, Engkau wafat membentangkan tangan; menderita tusukan paku tikaman tombak, wajah memar cemar, sedih tak terukur, peluh, menatang keprihati-nan dan menyangga beban, dan akhimya Engkau mangkat. Ini semua demi kami ! P : Dan Engkau melihat, menerawang kami yang berdosa. U : Lalu, kami … mengapa kami tak mencintaiMu, Yesus, jika Engkau sedemikian cinta pada kami ? Bukan lantaran kami ingin meraih surga, bukan lantaran kami akan terbebas dari neraka, bukan lantaran demi untung yang terkandung. Melainkan, sebagaimana Engkau mencintai kami, kami pun jua mencintaiMu, dan akan selalu begitu. P+U: Demi pamrih apakah, ya Tuhan, kami cinta padaMu selain lantaran Engkau adalah Raja dan Allahku? 10. DOA PENUTUP Indahkanlah doa kami, ya Bapa dan lindungilah kami malam ini. Engkau telah menempatkan kami dalam dunia yang berubah-ubah ini. Maka teguhkanlah kami selalu dengan kekuatanMu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin. 11. LAGU : “Stay With Me” [Nyanyian Taize No.8] Stay with me; remain here with me Watching and praying; watching and praying * dinyanyikan 5X