Topik "Agama" di abad ini sebetulnya tak terlalu menarik. Sejak era modernisme berkumandang, topik agama sudah dipetikemaskan pada kaidah subyektif: di mana agama dikembalikan pada ranah pribadi dan bukan urusan sosial atau urusan negara.
Tetapi berkat globalisasi—yang secara bersamaan membawa efek hilangnya identitas budaya suatu bangsa, tema ‘agama’ pun sering menjadi “sesuatu” yang perlu dibahas. Tak hanya di negara yang agama tertentu sebagai minoritas, tetapi juga di negara di mana mereka jadi mayoritas, trik “perang agamaa” justru nge-hits hari-hari ini.
PERANG ANTAR-AGAMA ternyata juga memiliki SISI POSITIF, khususnya bagi umat beragama minoritas. Mereka mau tidak mau harus mampu mempertahankan imannya ditengah badai yang datang silih berganti; sebaliknya SISI NEGATIF justru ditanggung oleh kaum mayoritas karena para elit politik yang berkuasa adalah bagian dari mereka, dan oleh karenanya punya kecenderungan berdiri sebagai pihak yang menentukan mana ajaran yang benar....