TATA ULANG Keterangan: (Durasi music disesuaikan dengan situasi / lamanya tampilan di panggung) Stage -1 : Music Beatus Franciscus - Jerónimo de Aliseda (1548 - 1591) Persaudaraan Lokal Ordo Fransiskan Sekular St. Elisabet Medan mempersembahkan Fragmen Singkat dengan judul “TATA ULANG” Sutradara: Andersius Ginting Ofs Pengantar: Veronika Supit Ofs Operator musik: Viktor Sihombing & Mukdin Turnip Mari kita saksikan dengan seksama fragmen singkat “TATA ULANG” dengan pemeran berikut: Andersius sebagai St. Fransiskus Dari Assisi Philipusta sebagai Sdr. Leo Yosafat sebagai Sdr. Lucheso Norma Anita sebagai Sdr. Buonadonna Erpita sebagai Sdr. Jacoba Etty sebagai Sdr. Elisabet. Dibantu oleh komandan penari latar: saudari Bernadetta Pasaribu dan para saudara lainnya.
Prolog : Dikisahkan bahwa Santo Fransiskus terbangun dari tidurnya setelah 800 tahun. Tiba-tiba saja ia menjadi seorang pelupa. Dalam percakapannya dengan saudara-saudara yang ia temui, ia menyuruh agar mereka MENATA ULANG para pengikutnya di OFS, dikarenakan penglihatannya dalam mimpi.
St. Fransiskus dari Assisi (St. FDA) bangun dari tidurnya setelah 800 tahun. Ia berjalan mondar-mandir dan terjadilah percakapan dengan sdr. Leo. St. FDA
:
Hoammmmm…. Hoammm…. Uhuukkkk…..uhukkkkk….. Di mana aku ini? Kok jubahku sudah berlumut neh. Suasana kok sudah beda? Kok ada kursi? Kok ada barang mewah? Apa yang terjadi ini? (Sambil berjalan-jalan)
(Sdr. Leo masuk berpakaian biarawan) Sdr. Leo
:
Apakah bapa sudah bangun? 800 tahun lamnya aku menunggu, bapa.
St. FDA
:
Siapa saudara? Aku bukan bapamu! Kita tidak punya bapa di dunia ini. Yang kita punya hanya saudara.
(Sambil mengingat-ingat, St. FDA melanjutkan….) Siapa nama saudara tadi? 1|TATA ULANG by Andersius Ginting OFS
Sdr. Leo
:
Masak Saudara Fransiskus lupa? Akulah saudaramu yang paling sering menemanimu kemana-mana, dan mencatat banyak peristiwa. Tahukah saudara bahwa saudara telah tertidur selama lebih dari 800 tahun? Nampaknya saudara banyak lupa juga ya.
St. FDA
:
Yahhh‌ memang aku banyak lupa. Aku lupa berapa jumlah saudaraku, dan aku lupa di mana saja mereka berada.
Sdr. Leo
:
Jadi apa saja yang masih saudara ingat? Apa saudara ingat Luchesio Modestini dan istrinya Buonadonna?
St. FDA
:
Yahh‌ ku ingat‌ Panggil mereka. Apakah mereka masih ada?
Stage -2 : Music Royalty Free Background Music #23 (Playful Banter and Tricks) OrchestraComedyDrama
Sambil menari Luchesio & Buonadonna memasuki panggung diikuti oleh penari latar. Bounadonna memainkan remote mobil mewahnya atau hal lain. Keduanya mengenakan pakaian mewah dan parlente, lengkap dengan Rosario, Tao dan salib besar di lehernya atau hal lain. Setelah selesai menari, terjalinlah percakapan berikut ini: Luchesio
:
Salam, Bapa! Kami sudah datang. Adakah sesuatu yang Bapa minta dari kami?
Buonadonna
:
Mungkin Bapa butuh makanan lezat?
St. FDA
:
Tidak Luchesio. Saya tidak meminta apa-apa. Makanan yang lezat pun saya tidak terlalu butuh, Buonadonna. Luchesio dan Bounadonna, sebagai ordo pentobat alam, kini kalian kulihat: 1. Ditengah kehidupan masyarakat dan keluarga kalian tak terlihat lagi nilai kefransiskanan kalian. 2. Sebagai keluarga Fransiskan awam yang sederhana, para saudara semsetinya terlihat ceria. 3. Terlihat juga olehku, kini kalian mendidik anak-anak kalian untuk menjadi anak-anak pintar, bukan menjadi orang-orang baik. 4. Perhatianmu kepada kaum miskin dan terpinggirkan semakin berkurang. 5. Penghormatanmu kepada para imam akhir-akhir ini terlihat juga semakin menipis. Sebagai fransiskan awam yang berkeluarga janganlah kalian terlalu melekat dengan hal-hal yang duniawi. Seberapa banyak pun hartamu, semahal apa pun mobilmu, kamu mesti senantiasa ingat bahwa mobil yang terakhir kamu tumpangi kemungkinannya hanyalah Ambulance. Apakah kamu mengerti hal itu? Sudah, sekarang Pulanglah. TATA ULANG kefransiskanan kalian!
Luch. & Buona.
:
Baik Bapa. Kami mengerti. (Sambal menyalam St. FDA) Kami permisi, bapa.
2|TATA ULANG by Andersius Ginting OFS
St. FDA tiba-tiba memanggil Leo St. FDA
:
Saudara Leo!
Sdr. Leo
:
Siap bapa!
St. FDA
:
Aku mulai ingat lagi. Ada yang bernama sdr. Jacoba, si janda kaya itu. Kalau memungkinkan, tolong panggilkan dia ke sini.
Sdr. Leo
:
Dia sedang sibuk di toko menghitung uangnya, bapa.
St. FDA
:
Tidak peduli. Panggil dia sekarang juga! Sudah keluar dari AD-ART ordo nampaknya dia itu.
Stage -3 : Music Beatiful Italian Traditional Music
Sdr. Jakoba datang dengan menunggangi kuda dengan pakaian mewah. Ia membawa kado yang banyak dan diantar langsung oleh anak buahnya. Setelah selesai menari, terjalinlah percakapan berikut ini: Sdr. Jacoba
:
Aku datang, bapa. Mengapa bapa memanggil aku “saudara�, sementara aku ini seorang wanita?
St. FDA
:
Jacoba saudaraku, tentang panggilan bukanlah hal utama. Yang menjadi penting adalah efek dari apa yang kamu lakukan. Dalam penglihatanku: 1. 2. 3. 4.
Saudara sekarang tidak murah hati lagi seperti dahulu. Saudara sudah mulai mencari ketenaran diri. Hidup saudara seperti ketakutan jika tidak punya banyak harta. Dengan harta yang banyak saudara malah dunia yang menguasaimu. Seharusnya engkaulah yang menguasai alam semesta ini agar senantiasa lestari. 5. Dalam pengalamanmu ditengah-tengah masyarakat, sebagai pemerintah atau pengusaha, kefransiskananmu hampir tidak terlihat. Saudara suka bermewah-mewah, berpesta-pora secara berlebihan, pantang puasa pun sering saudara lupakan. Yang intinya, saudara banyak keluar dari Anggaran Dasar yang kuberikan. Ingatlah Jacoba, hatimu tak akan pernah damai selama engkau menyembunyikan sesuatu yang tidak baik. Maka, pulanglah, TATA ULANG kefransiskanannya! Sdr. Leo
:
Siapa lagi yang Bapa ingat selain kami?
St. FDA
:
Ya, aku ingat permaisuri raja itu. Siapa ya namanya? Aku agak lupa !
Sdr. Leo
:
Elisabet dari Hongaria, Bapa.
St. FDA
:
Oh ya‌ Panggil dia. Aku juga banyak menyaksikan dia dalam mimpiku.
3|TATA ULANG by Andersius Ginting OFS
Stage -4 : Music Ghaetta - 14th-century Italian
Sdr. Elisabet dari Hongari datang dengan mengenakan pakaian putih khas seorang permaisurai dengan Tao dan Rosario di lehernya, gelang mewah di tangannya dan tentu saja smartphone mewahnya atau hal yang lain. Setelah selesai menari, terjalinlah percakapan berikut ini: Stage -5 : Music Susan Boyle - Make me a Channel of Your Peace (sampe adegan selesai)
Sdr. Elisabet
:
Ya, Bapa. Aku datang menghadap Bapa. Salam hormat!
St. FDA
:
Mengapa kamu memberi hormat? Apa kamu ketakutan? Hatimu tidak akan tenang selama kau menyembunyikan sesuatu.
Sdr. Elisabet
:
Mmh‌. maksud Bapa? (sdr. Elisabet tiba-tiba tergugup)
St. FDA
:
Saudaraku Elisabet, kenapa engkau terlihat takut dan gugup? Aku selalu mengasihimu bagaikan ibu mengasihi bayinya yang lemah. Tetapi ada hal yang harus kukatakan kepadamu, 1. Bahwa kini hidup doamu berupa rutinitas belaka. Engkau tidak menghayatinya lagi secara membatin. 2. Engkau memang terlihat kudus tetapi sedikit saja engkau tersinggung engkau tidak mau dicakapi selama berhari-hari. 3. Kini engkau terlihat kurang senyum, kurang gembira.. malah kadang wajahmu menjadi seram dan menakutkan. Hendaklah kegembiraanmu adalah kegembiraan injili. 4. Dalam hidup persaudaraan engkau cencerung mengikuti jalan yang aman. Engkau tidak mencari kehendak Bapa, melainkan berpikir secara duniawi. 5. Engkau mulai suka barang-barang mewah, status yang tinggi, dan kadang terlibat perselihihan yang tidak pantas. Dan dalam berusaha, engkau mulai terlihat ikuta-ikutan merusak alam semesta dan ekologinya. Ingatlah, elisabet, bahwa pada akhirnya ilmu pengetahuan dan buku-buku pun tidak akan berguna. Kini pun pulanglah, dan TATA ULANG kefransiskananmu !
Sdr. Elisabet
:
Terimakasih, bapa.
St. FDA
:
Siapa lagi Leo yang ada diluar gubuk ku ini?
Sdr. Leo
:
Ada Bapa. Ada beberapa imam yang sedang mengurus kebun di halaman biara.
St. FDA
:
Apakah yang engkau ketahui tentang mereka? Apakah engkau lihat mereka seia-sekata dalam persaudaraan yang telah kudirikan?
Sdr. Leo
:
Ya, Bapa. Mereka sepertinya seia-sekata, bekerja dalam persaudaraan. Dan banyak hal baik lainnya yang mereka kerjakan. Tapi apakah tidak lebih baik aku menyuruh mereka menemui Bapa?
St. FDA
:
Tidak. Tidak. Saya rasa tidak perlu.
*****
4|TATA ULANG by Andersius Ginting OFS
Saudara Leo, engkau telah mencatat dalam perjalanan kita terlebih dahulu bahwa kebahagiaan tertinggi bukanlah dipuji, disanjung atau pun dihormati, melainkan bila kita dicerca, tidak dihormati malah dipukuli. Kini terhadap saudara Fransiskan dan Fansiskanes yang masih belum datang, catatlah hal ini untuk diketahui oleh mereka : 1. Jika engkau lihat seriing denga bertambahannya umur mereka, tetapi kefransiskanan mereka tidak berkembang, ketahuilah Leo, pasti ada sesuatu yang salah. 2. Jika cara berjalan mereka sepertinya tidak “membelah angin” lagi, ketahuilah Leo, mungkin ada juga sesuatu yang salah. 3. Ketahuilah Leo, bahwa bagimanapun juga aku senantiasa menyayangi dan mendoakan para saudaraku di dalam kelebihan dan kekurangannya. Sebab, terkadang kekuatan seorang bayi terdapat pada kelemahannya. Damai sejahtera, Leo. St. FDA tidur…. Sebelum St.FDA pergi tidur, tiba-tiba Sdr. Leo bertanya untuk terakhir kalinya Sdr. Leo
:
Maaf, Bapa. Apa maksud semua ini? Apa pesan yang Bapa ingin sampaikan dengan bangun singkat ini?
St. FDA
:
Ya, hanya mengingatkan kembali bahwa kita semuanya tidak apa-apanya. Hanya DIA lah segalanya. Hanya DIA. Semuanya sudah engkau catat ‘kan? Banyak hal yang harus di-TATA ULANG. Itulah intinya, supaya kita kembali memuji Allah dalam keagunganNya.
Laudato Si, Mi Signora!
St. FDA pun pergi tidur. Fragmen ditutup dengan Lagu & Gerak OFS.
5|TATA ULANG by Andersius Ginting OFS