BirKun Magazine #5 - Indonesia Masih Maritim

Page 1

1

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


2

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Redaksi

3

BIRKUN MAGAZINE. Letter From Redaction

S

alam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur kepada Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga saat ini Mahasiswa Teknik Kelautan FTK ITS mamKadep Medfo : pu meneruskan eksistensinya di dunia kejurnalistikan dengan Ryan Ciputra “Ciput” tetap hadirnya karya kami Biru Kuning yang telah beranjak ke edisi 5 ini. Ucapan sebesar-besarnya yang tak terkira kepada Tim Editor : Jurnalis HIMATEKLA yang telah megorbankan pikiran,tenaSesaria |Elsa Rizky|Hardimuko ga, serta waktu demi majalah tercinta kami Biru Kuning. Seto|Restu Kali ini kami berusaha mengangkat kesadaran kita masayarakat Indonesia bahwa Indonesia masih maritim. IndoneDesign : sia sudah selayaknya mengembangkan potensi maritim tidak Hafiz Jack|Evan Sasuke|Zeseperti sekarang berangsur-agsur melupakan kebaharian pada my|Dimas|Gayuh|Naufal|Fa- jati diri kita dan meninggalkan potensi emas yang sangat berjri|Moyo harga yaitu laut Indonesia. Dalam BirKun ini kami menyajikan segala potensi Indonesia di bidang maritim dan bagaimaJurnalis : na seharusnya kita berpikir bahwa kekuatan kita berada Maria “Naya”|Pita|Noni|Maria yaitu laut. Kami percaya dengan adanya majalah ini kita sadar Pasaribu|Shailla|Zain|bahwa selayaknya kita berkata “Indonesia masih maritim”. Theo|Estka|Mano|Alfan|Akhir kata selamat membaca BirKun 5 ini. Kami Dini|Fauzan|Rifqi “Ekek”|mengharapkan adanya kritik da saran demi maFadly jalah BirKun ini lebih baik dikedepanya nanti. Volume V

Produksi : Asharviyan “ Mbot” |Afif

Salam Biru Kuning Rainhart Gabriel S

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


4

Daftar Isi

BIRKUN MAGAZINE.

Daftar Isi Features 04 Bedah Cover

05 English Corner

Once Upon a Time

06 Isu Maritim

Maritim Indonesia Realita Negeri Kepulauan Indonesia

10 Berita Utama

Antara Tanah dan Air

EVENT 16 30 Tahun Jurusan Teknik Kelautan Merangkai Kejayaan Rantai Biru

21 OCEANO 2013

Seminar Nasional, Oceart, OTK, URC

26 Seminar SKK MIGAS

Strategi SKK Migas dalam men goptimalkan kinerja untuk kesej ahteraan masyarakat.

28 International Seminar On Ocean Coastal Eng, Enivoremental and Natural Disaster Management

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


5

30 Ocean Games 2013

Unity in Diversity

31 Gugur Gunung 2013 32 SENTA 2013

Teknologi Kelautan Menjawab Tantangan Energi dan Perubahan Iklim

PROFILE 33 HIMATEKLA

HIMATEKLA “Reformasi Progresif”

40 Profile Dosen Silvianita

42 Profile Mahasiswa

Raditya Danu Riyanto

44 Cool Fact

Maritim Indonesia

46 Berita Utama

The Power of Sea

48 Jalan - Jalan Megahnya Kota Lama Surabaya

50 Kuliner

Het Oost Coffie Thee.

52

Cukup Tahu

What Your Type Blood

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


6

BIRKUN MAGAZINE.

Bedah Cover juga terjadi didaerah yang ternyata perkembangan ekonominya cukup pesat, Surabaya menjadi contohnya. Kondisi wilayah pesisir Surabaya juga belum adanya perhatian serius dari pemerintah terkait perkembangan di wilayah pesisir. Cover pada BIRKUN V ini merupakan foto yang diambil dari kondisi wilayah pesisir Kenjeran Surabaya. Faktanya Kurangnya pencerdasan dan fasilitas yang mendukung nelayan didaerah Kenjeran Surabaya yang menghambat produktifitas nelayan di daerah Kenjeran Surabaya. Kondisi tersebut memperjelas bahwa perlu adanya fokusan lebih terhadap daerah pesisir di Indonesia khususnya Surabaya.

I

ndonesia Masih Maritim, Sebuah pernyataan atau sebuah sebuah pertanyaan. Kedua hal yang selalu menjadi perdebatan. Paradigma perubahan mindset rakyat Indonesia saat ini yang menilai bahwa Indonesia merupakan negara agraris menjadi salah satu hilangnya nama maritim di Indonesia. Maritim Indonesia semakin hilang dengan kondisi memprihatikan dengan rendahnya perkembangan dan taraf ekonomi pada masyarakat pesisir. Kondisi rendahnya masyarakat pesisir tidak hanya di daertah-daerah yang pembangunan dinilai cukup lambat., Kondisi ini

BIRKUN 5 ini sekali lagi memperlihatkan bahwa Indonesia masih negara maritim. Dengan potensi yang dimiliki dan kerjasama dari pihak birokrasi, akademisi, dan masyarakat saling mendukung untuk memajukan maritim Indonesia. (cpt) Photo : Robby JALESVEVA JAYAMAHE ! VIVAT KELAUTAN!

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


English Corner

Once upon a time

O

nce upon a time, there was a big maritime nation called Indonesia. Years and years have passed and everyone continue to life happily from their natural resources. They enjoyed their fruits that grow easily from their fertile soils. They enjoyed the overflowing industries that absorb thousands and thousands of employees. They enjoyed their cushy chair in high places, ruling over the rich and beautiful country of Indonesia. But people of Indonesia are forgetting their ocean. They forget, but not their neighbors. The neighbors are waiting patiently, waiting for Indonesians to totally forget. By the time everyone forget, the neighbors will come and take over. And then they will tell their children and their children will tell their children a story about the maritime nation that now asleep. “Nenek Moyang ku seorang pelaut Gemar mengarungi luas samudera Menerjang ombak tiada takut Menempuh badai sudah biasa”

We were kids, in a room, singing that song with a huge smile on our faces. We were teenagers, in a beach, looking sadly upon the ocean, whispering to our ears “God please safe our nation”. We are here, in our campus, screaming for justice for our ocean, for our beaches, and for all those people living from it. But will we still remember our

7

dreams in 10, 15, 20 years from now? Will we fight for it? Or will we be happily living from it, leaving trace of destruction along the way. We grow up, we learn, and sometimes we forget. Our leaders are sitting on their chair talking about the prosperity of our nation, talking about the farmers, the merchant, but not the fisherman and the sailors. People forget that Indonesia is not just about its farming or its industries. People forget about the song, the song that they used to sing over and over again, the song about our ancestor. We were big, we were even the biggest maritime nation, but we closed our eyes and decided to forget. We used to rule through the ocean with Sriwijaya and Majapahit long time ago, but now we are being enslaved in our own home. If you would spare some time during your busy day, try to look at our nation’s working programs; none of it even mentioned the word “maritime”. Sad? More like embarrassing. With the water area covering 2/3 of the Indonesia’s whole area, not thinking about the world of maritime is simply pathetic. The young generation prefers to work on land or overseas rather than preserving the ocean. Words like “This country is broken, why would you dedicated your life to a broken nation?” are often said here and there. But every time they said that, they earn another dime from Indonesia’s soils, talk about being grateful. You may be thinking like a true warrior right now. Talks some big words, write provocatively, criticizing the government. But what you don’t realize is that someday you may be working in one of the government agency, and maybe you will not be as criticizing as you are now. But no matter what you will become, there is just one thing you have to always remind yourself: This country and its nature have given you so many, the least you can do is preserving it. Because you don’t want to tell your children one day a story about a Nation used to be big. (nnu)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


8

Isu Maritim

Maritim Indonesia Realita Sang Negeri Kepulauan

17.984

pulau membentang dari Pulau Weh di barat sampai Pulau Papua di timur dan Pulau Miangas di utara sampai Pulau Dana di selatan. 3,25 juta luas perairan yang melingkupnya dengan segala potensi baik hayati maupun non hayati yang terkandung dan siap untuk dikelola demi kemakmuran penduduk negeri ini. Belum lagi alam yang terkandung di daratan pulau negeri ini yang menarik minat bangsa asing untuk mencicipinya serta kondisi geografis yang sangat strategis di antara jalur perdagangan laut di dunia.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Isu Maritim Inilah sepenggal fakta negara kami, Indonesia. Negara kepulaun terbesar di dunia dengan segala potensi maritim yang sangat besar. Sejarah telah membuktikan bahwa negeri ini menjadi kuat, dikenal, dan disegani oleh bangsa lain karena kekuatan dan ketangguhan nenek moyang dalam menjaga dan mengelola maritim kita. Tapi itu dulu. Pemimpin negeri ini tidak belajar sejarah kegemilangan negeri ini untuk diterapkan sebagai pondasi dalam membangun negara. Asean Economic Community (AEC) merupakan konsep integrasi ekonomi ASEAN untuk menciptakan kekuatan ekonomi baru dan mengukuhkan fondasi ekonomi berbasis kesejahteraan (Irman Gusman; Ketua DPD RI). Dengan tidak lain menjadikan arus perdagangan, modal, dan jasa di ASEAN seolah tanpa sekat dan bebas. Hal ini menuntut kesiapan setiap negara dalam menghadapi AEC yang resmi diberlakukan pada Tahun 2015. Bagaimana dengan Indonesia? Hingga saat ini masih sulit untuk mengatakan bahwa kita siap menghadapi AEC khususnya dibidang maritim. Masih minim upaya dari pemerintah dalam memperbaiki infrastuktur pokok maupun penunjang industri maritim. Jamak kita temui pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang over capacity dan kurang memadai. Belum lagi kondisi kapal yang memprihatinkan dan jauh dari kata layak. Hasilnya? Antrean bongkar muat barang yang luar biasa sehingga membuat harga barang menjadi 2 kali lipat lebih mahal. Belum lagi antrean kendaraan yang keluar masuk pelabuhan akibat kesemrawutan tersebut. Banyak solusi instan yang digunakan pemerintah dalam mengatasi kondisi yang ada dengan dalih untuk kesejahteraan rakyat. Pembangunan Tol Nusa Dua Bali yang menelan biaya Rp 2,48 triliun diharapkan memperkuat keberadaan Bandara Internasional Ngurah Rai, mengatasi kemacetan, dan memperkuat kawasan perkotaaan di Bali Selatan (Kompas). Namun nelayan yang hidup disekitarnya just-

9

ru dirugikan. Setelah rumah mereka tergusur, mereka juga terancam kehilangan mata pencaharian karena sulit menemukan ikan-ikan di sekitar proyek itu. Kalaupun ada, mereka harus jauh ke tengah laut untuk mendapatkannya (Sindo). Wacana pembangunan Tol Pantura yang digulirkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan menjadi solusi instan terbaru yang diberikan pemerintah. Jika proyek ini berdiri, maka berdampak terhadap nelayan yang hidup di sepanjang Pantura Jawa seperti nelayan yang terkena dampak Tol Nusa Dua. Ironis memang negeri maritim harus menghadapi kondisi seperti ini. Tetapi begitulah faktanya. Pemerintah seolah menutup mata bahwa salah satu akar dari permasalahan ini adalah hilangnya visi dari pemimpin negeri ini untuk membangun kebangkitan maritim Indonesia. Pemerintah seolah mengesampingkan bahwa dilautlah kita jaya, laut bisa memberikan kemakmuran bagi masyarakat. Jangan hanya terpaku dalam mengutak-atik komoditi yang ada didaratan. Seharusnya keduanya memiliki keseimbangan yang sama demi kemakmuran negeri ini. Negeri ini merindukan sosok pemimpin yang benar-benar mampu membangkitkan kejayaan maritim seperti masa lampau bahkan lebih hebat. Sudah saatnya kita berjaya di laut yang kita miliki. Jangan sampai kedaulatan dan kejayaan maritim kita diinjak-injak oleh bangsa lain yang dengan jeli melihat kelengahan kita. Jayalah Indonesiaku: Negeri Maritim yang Tangguh dan Santun.

oleh : M. Alwan Kepala Biro Kajian Strategi HIMATEKLA Reformasi Progresif 2013/2014

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


10

M

Apa Katamu

enghadapi permasalahan selalu lebih baik dilakukan apabila kita bisa melihatnya dari berbagai sudut pandang. Nah, di majalah Biru Kuning kali suatu topik tidak lagi dibahas oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan saja, melainkan terdapat pula testimoni dari teman-teman Mahasiswa dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.Di rubrik Apa Katamu ini, para pembaca sekalian bisa belajar dari pendapat teman-teman tersebut. Selamat menikmati. (mpr)

Bagaimana menurut kalian dengan kalimat "INDONESIA MASIH MARITIM" ? Seharusnya. Ya, pemerintah lebih peduli lagi soal kemaritiman Indonesia. Kan Indonesia negara kepulauan. Kayak pulau-pulau kecil yang belum terdengar lebih diangkat dan lebih dirangkul lagi, mungkin bisa jadi objek wisatanya Indonesia yang baru. Jangan lagi-lagi daerah perkotaan kayak Jakarta, Bandung atau lainnya.

yosia hutagalung mahasiswi hukum ui, 2012 Negara kepulauan. Ya, karena Indonesia emang negara archipelago terbesar. Dan juga keanekaragaman ikan ikannya banyak banget. Pemandangannya juga luar biasa banget lautlaut di Indonesia.

Pracetyo Suprayetno mahasiswa dkv yai, 2013 masih.. TAPI PEMANFAATAN kemaritiman Indonesia masih amat kurang... apalagi semakin banyak kejadian seperti makhluk hidup di laut yang banyak mati. Untuk pemanfaatan transportasipun kalah oleh udara

BAYU PRAKASHA mahasiswa SI ITS, 2012

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Tugas Akhir

I

ndonesia merupakan negara dengan kawasan geografis yang tergolong rawan Gempa karena kawasan Indonesia merupakan pertemuan antara 3 lempeng yaitu lempeng Samudra Indo-Australia, lempeng Benua Eurasia, dan lempeng Samudra Pasifik. Salah satu dampak besar gempa ialah Tsunami yang menghantam wilayah pesisir. Penulis meneliti salah satu wilayah yang berpotensi terkena tsunami yaitu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi terkait ketahanan masyarakat pesisir Cilacap terhadap bencana tsunami dan memberikan rekomendasi program yang bisa dijalankan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat Pesisir Cilacap terhadap bencana Tsunami

Target penelitian yang berupa masyarakat ini diambil dari berbagai profesi seperti pemerintah, swasta, pelajar, dan nelayan. Dengan pengambilan sample masyarakat dengan “Stratified Random Sampling� dan metode studi menggunakan Coastal Community Resilience Guide (CCR) dan Coastal Resilience Index (CRI) yang merupakan panduan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) untuk mempelajari dan

11

meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir serta Federal Emergency Management Agency (FEMA) yang memiliki konsep untuk menggambarkan nilai ketahanan masyarakat tersebut. Selain meneliti kondisi kesiapan masyarakat Cilacap dalam menghadapi bencana, tugas akhir ini juga diharapkan memberikan rekomendasi solusi berupa pencerdasan kepada masyarakat, memperbaiki, melengkapi, dan mensosialisasikan fasilitas sistem peringatan dan evakuasi yang bisa mempersiapkan kesigapan masyarakat pesisir Cilacap dalam menghadapi bencana khususnya Tsunami. (fan)

Judul Skripsi : Studi Analisa Ketahanan Masyarakat Pesisir Cilacap terhadap musibah Tsunami Penulis Skripsi: Wismu Alga Mahendra (4306 100 065) Bidang Skripsi: Disaster Management

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


12

ANTARA TANAH ATAU AIR

H

angat sekali ketika semua pembicaraan mengenai dunia maritim di kalangan civitas akademika Jurusan Teknik Kelautan dilakukan. Seakan pola pikir ini sudah menjadi satu frekuensi dan meyakini benar bahwa laut adalah sumber kekayaan berlimpah ruah suatu bangsa yang sedang mencoba berdiri tegar dalam arus tantangan global. Laut seakan menjadi dewa pemberi kehidupan sejati yang menjadi cikal bakal kejayaan masa lampau yang ingin terus dipertahankan. Begitulah beribu harapan yang tercurah untuk cita-cita maritim yang bergelora. Pembicaraan soal maritim selalu tak ada habisnya. Seakan semuanya menjadi rangkaian cerita yang tak berkesudahan. Tak terkecuali pula masalah dan konflik yang terkandung di dalamnya. Seolah tak ada ujung, tak ada penyelesaian, tak ada solusi, lalu kembali lagi harapan-harap an yang sudah terbangun hanya tinggal menjadi catatan kecil yang tak bermakna apa-apa bahkan kerap kali dilupakan karena keputusasaan.

Masa jaya bangsa ini telah berlalu, kata orang. Begitu ditulis dan dibahas dalam kedua tulisan sebelumnya yang seakan menjadi sebuah paradoks. Sungguh menyedihkan ketika pada mulanya kita dibawa kembali ke masa lampau untuk melakukan pujian-pujian besar kepada suatu bentuk kejayaan yang amat massif tetapi kemudian zaman berubah dan segalanya berbalik seratus delapan puluh derajat. Indonesia, negara dengan garis pantai sepanjang 95.181 km. Peringkat keempat terpanjang di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada, lalu Rusia. Indonesia Negara dengan potensi sumberdaya ikan sebesar 6,4 juta ton per tahun. Negara surganya para penyelam dengan terumbu karang menawan. Negara kaya akan sumber mineral dan gas lepas pantai. Sungguh negeri ini merupakan hadiah anugerah Tuhan yang amat indah. Begitulah rasa bangga yang boleh kita agungkan sampai ketika kita mulai sadar bahwa Negara dengan peringkat empat garis pantai terpanjang di dunia tadi mengalami

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Berita Utama kenyaataan pahit. Sebagian besar masyarakat pesisirnya tidak hidup sejahtera. Jangankan sejahtera, istilah layak pun tak pantas disandang. 140 juta (60 %) penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir dengan pola kehidupan yang belum sepenuhnya optimal. Kehidupan manusia bergantung sepenuhnya kepada alam dan musim. Pengelolaan sanitasi tidak terurus. Pendidikan tidak merambah dengan sungguh-sungguh. Contoh nyata bisa dilihat di beberapa kecamatan dekat Jembatan Suramadu seperti Kecamatan Kedung Cowek dan Tambak Wedi. Bukankah aneh apabila seharusnya prestasi Indonesia dalam hal potensi melalui garis pantai tersebut justru melahirkan kemakmuran kepada masyarakat setempat? Yang terjadi justru sebaliknya. Padahal, Sumber Daya Manusia yang tercetak dengan pola pikir berorientasi maritim semakin tahun semakin bertambah. Teknologi juga tak tanggung-tanggung terus berusaha dikembangkan walaupun terkadang dengan jalan yang amat terseok. Segala daya dan upaya untuk mengembalikan kejayaan bahari Indonesia sudah berulang kali dilakukan. Namun sadarkah kita bahwa sesungguhnya poin penting hal ini karena kita semua belum berhasil mengintegrasikan wilayah pantai dan lepas pantai Indonesia dengan optimal? Sadarkah kita bahwa hingga kini masih sering tercipta jurang kecil yang seakan mengotakkan wilayah pantai dan wilayah lepas pantai? Untuk itulah mengapa harus ada sepenggal kalimat ‘Antara Tanah atau Air’ pada bagian teratas tulisan ini. Seringkali kita terfokus pada eksplorasi dan eksploitasi daerah lepas pantai yang memiliki potensi luar biasa tapi kita lupa pada pengembangan daerah pesisir yang menyebabkan begitu banyak ketertinggalan terjadi. Sama halnya dengan kadang kita hanya terfokus mengurusi pemberdayaan pesisir tanpa peduli perairan lepas yang amat luas sehingga negara

13

lain berusaha mencurinya dari kita semua. Fokus terhadap satu bidang memang baik. Namun menutup pandangan - pandangan di luar itu bukanlah sesuatu yang menguntungkan. Dalam lagu-lagu nasional yang sudah terkenal sejak dahulu sering sekali kita dengar tiga kata yang tak terpisahkan keberadaannya : Tanah Air Indonesia. Tanah air yang selalu menjadi sebuah kesatuan, bukan hanya tanah Indonesia atau air Indonesia saja. Bukan hanya daratan saja tapi juga perairan. Begitu pula sebaliknya, bukan perairan saja, tetapi juga daratan. Mengapa? Karena memang kita semua takkan bisa hidup sejahtera tanpa adanya dua elemen tadi. Coba kita refleksikan kembali bahwa alam semesta ini adalah suatu karya keseimbangan. Tuhan menciptakan darat dan air secara seimbang. Begitu pula seharusnya kita semua bisa mengembangkan kedua unsur tersebut dengan bijak dan seimbang. Dengan begitu, sepenggal kalimat ‘Indonesia Masih Maritim’ bukan hanya menjadi kalimat tanpa makna. Indonesia memang sudah, masih, dan akan selalu maritim. Soal bagaimana itu nantinya berjalan dengan sungguh-sungguh atau tidak, tergantung pula dari kesungguhan kita untuk terus mau berjuang memperjuangkan kedaulatan maritim Indonesia ini.(mpr)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


14

IGUSTI Su arn aya Sidemen

I

Gusti Suarnaya Sidemen adalah Ketua Ikatan Alumni Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS yang baru saja terbentuk pada acara 30 tahun JTK 21 Desember 2013 silam. Ia adalah alumni teknik kelautan FTK-ITS angkatan pertama (L-1) sebelum melanjutkan studinya di University of Dundee, Scotland mengenai Petroleum Law and Policy. Pada tahun 1983 setelah lulus dari SMA,ia memiliki sosok idola yaitu B.J Habibie. B.J Habibie adalah tokoh yang begitu dibanggakan dan menjadi banyak inspirasi bagi orang di Indonesia terutama para pemuda yang

ingin bergelut di bidang engineering. Dengan inspirasi sosok besar Habibie ia pun memiliki keinginan yang kuat untuk ikut terjun di dunia teknik khususnya dibidang keluatan dimana sumber daya alam yang tersedia tidak berbanding lurus dengan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengolahnya. Dengan pertimbangan tersebut maka ia pun memutuskan untuk berkuliah di Teknik Kelautan ITS. Pria alumni SMAN 1 Tabanan, Bali ini bercerita semasa ia berkuliah di Teknik Kelautan ITS ia pernah menjadi Wakil Ketua Himpunan HIMATEKLA FTK ITS pada

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Profil Alumni periode 1984-1985 bersama Bapak Tjahjono Roesdianto (Dirut PT. DokPerkapalan Surabaya) sebagai Ketua Himpunan. Selain aktif di himpunan ia bercerita semasa kuliah ia juga sering mengikuti berbagai lomba karya tulis ilmiah, salah satunya yang paling ia ingat adalah karya tulis ilmiah mengenai pengembangan laut Tanjung Perak dan berhasil mendapatkan juara 1 di Lombok.Dia bercerita jika semasa dia kuliah FTK adalah fakultas yang terkenal dengan kesolidannya begitu juga dengan teknik kelautan yang terdapat didalamnya, ia bahkan masih ingat momen-momen kebersamaan dengan 26 teman lainnya yang tergabung di angkatan pertama teknik kelautan seperti mencari dana untuk berbagai acara, mengerjakan tugas gambar di laboratorium hingga tengah malam hingga suka duka perkuliahan selama 9 semester. Untuk mendapatkan gelar insinyur teknik kelautan 30 tahun silam, ia dan teman-temannya harus menyelesaikan 160 sks yang diselesaikan dalam 9 semester. Selama 9 semester mahasiswa juga harus menyelesaikan 4 tugas gambar dan 2 tugas akhir berbobot masing-masing 4 sks yang diselesaikan di semester 8 dan 9. Setelah lulus dari teknik kelautan ITS ia bercita-cita ingin dapat langsung bekerja di Oil & Gas Company atau BPPT. Sayangnya persaingan begitu ketat dan ia pun memutuskan untuk menjadi wartawan di harian Surya sembari mencari peluang untuk bekerja di dua bidang tersebut. Setelah satu tahun bekerja sebagai wartawan pada tahun 1991 ia mencoba mengirim surat lamaran ke Direktorat Jendral Migas dan akhirnya diterima. Tugas pertama di Direktorat Jendral Migas adalah menjadi Pembantu Pelaksana ESDM bidang lepas pantai hingga tahun 2000, ketika menjabat sebagai pembantu pelaksana ESDM bidang lepas pantai pada tahun 1995 ia juga menjadi EHS Specialist di Mobil EHS, Inc. New JerseyUSA.Pada tahun 2002 ia melajutkan studinya di University of Dundee, Scotland mengenai

15

Petroleum Law and Policy.Tahun 2003 ia pun diberi amanat menjadi team leader di Asia Pacific Energy Research Centre, Tokyo - Jepang. Pada tahun 2007 ia kembali ke Indonesia dan menjadi seksi penyiapan program di kementrian ESDM, tahun 2011 ia diangkat menjadi Kepala Sub Bidang Pengangkutan Migas dan sejak awal tahun 2013 ia dipindah tugaskan untuk bertugas di Bidang penerimaan Negara Kementrian ESDM. Di akhir pembicaraan beliau berharap para lulusan teknik kelautan ITS tetap menerapkan prinsip continuous learning, terus berinovasi, mampu menghadapi tantangan global dan menjadi harapan baru bagi bangsa Indonesia. Selain itu ia juga memiliki harapan khusus bagi IKA JTK yang baru saja ia pimpin agar dapat menjadi wadah silaturahmi dan networking bagi para alumni teknik kelautan ITS untuk menjalin kerjasama membangun kapabilitas nasional di bidang teknologi kelautan, kewirausahaan dan pengembangan sumber daya manusia.(trd)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


16

Iptek

Salinity Power, Pembangkit Listrik Berbasis Perbedaan Salinitas

D

iberkahi dengan panjangnya garis pantai, Indonesia tidak hanya berpotensi sebagai penghasil biodiversitas dalam hal akuakultur2). Lebih dari itu, Indonesia juga memiliki potensi energi terbarukan yang memanfaatkan pertemuan air laut dan air sungai. Energi baru yang potensial ini dikenal dengan nama Salinity Power. Teknologi ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak tahun 1954 oleh Pattle dalam artikel di jurnal Nature. Namun perhatian dalam skala masif belum dicurahkan pada area tersebut. Hingga tahun 1970 pemanfaatan energi berbasis hal di atas kini mulai menjadi topik yang menghangat, apalagi dengan semakin didukungnya dengan teknologi membran yang terus berkembang. Teknologi yang digunakan ada 2 yaitu Pressure retarded osmosis (PRO) dan Reverse Osmosis (RO). Pada sistem RO, tekanan sebesar minimal tekanan osmosis diberikan

kepada air laut sehingga air dapat melewati membran RO dan terpisah dari kandungan garamnya (desalinasi). Pada PRO, tekanan yang diberikan tidak melebihi tekanan osmotik air laut. Berbeda dengan PRO yang memanfaatkan perpindahan air, teknologi reversed electrodialysis (RED) memanfaatkan perpindahan garam dari air yang memiliki kandungan garam tinggi ke air yang memiliki kandungan garam rendah hingga terjadi kesetimbangan. Namun secara umum, prinsip yang digunakan untuk menghasilkan energi tetap sama yaitu karena adanya perbedaan konsentrasi garam. Sama seperti PRO, teknologi ini juga memanfaatkan membran namun membran yang digunakan adalah jenis membran penukar ion serta dua buah elektroda yang diletakkan di kedua ujung sistem ini.

Potensi Besar

Indonesia sebenarnya cukup mum-

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Iptek

puni untuk mengaplikasikan teknologi ini. Teknologi membran yang menjadi senjata utama kedua proses di atas bukanlah barang baru di negeri ini, apalagi dengan keberadaan sosok seperti I Gede Wenten yang merupakan seorang pakar membran yang sudah dikenal baik di dunia. Penemuan-penemuan kreatifnya pun sudah banyak yang dipatenkan dan diaplikasikan. Selain itu, aplikasi nyata di bidang ini pun sudah dilakukan oleh perusahaan energi berbendera Norwegia, Statkraft. Lalu bagaimana dengan prospek di Indonesia? Sebagai gambaran jika sebuah kalkulasi sederhana dilakukan, secara teoritis pencampuran 1m3 air sungai dan air laut akan menghasilkan energi setara sekitar 1,4 MJ (Post, 2009). Jika aliran debit Sungai Ciliwung diasumsikan sekitar 500m3/detik, maka energi yang bisa dimanfaatkan secara teoritis adalah sebesar 7 GW atau setara dengan 61TWh/tahun.

17

Memang perhitungan di atas adalah sebuah perhitungan sederhana namun setidaknya sebuah gambaran bisa terlihat di sana bahwa potensi Indonesia cukup besar untuk memanfaatkan teknologi ini. Adalah sebuah keniscayaan bahwa banyak faktor yang harus dipertimbangkan yang memengaruhi proses pendulangan salinity power ini seperti fluktuasi debit air, perbedaan salinitas antara anak sungai dan air laut, temperatur dan kualitas air, serta ketersediaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi. Namun diberkahi dengan jumlah anak sungai yang sangat banyak, seharusnya Indonesia mampu melirik teknologi ini sebagai satu dari sekian banyak alternatif energi terbarukan.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


18

30 Event

TAHUN

JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

A

Merangkai Kejayaan Rantai BIRU

da yang istimewa di tahun 2013 ini untuk seluruh civitas akademika Jurusan Teknik KelautanFTK ITS. Jurusan yang begitu dicintai ini akhirnya mencapai usia yang ke 30 seiring dengan kejayaannya yang terus berkembang. Sebagai pusat studi keteknikan lepas pantai dan pantai (offshore and coastal) tertua di Indonesia, wujud bangga dan bahagia ini terwujud dalam serangkaian acara besar yang dilaksanakan 21 Desember 2013 lalu. Rangkaian acara meriah yang telah digarap dan direncanakan sejak setahun yang lalu ini terdiri dari tiga acara yang dilaksanakan secara penuh dalam satu hari meliputi Seminar dengan tema Regulation and Application of Gas Exploration Technology in the Deep Sea, Talkshow mengenai kurikulum baru, dan Gala Dinner yang juga merupakan momentum peresmian IKA JTK yang telah dinanti-nanti sejak lama.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


19

G

edung Robotika di pagi hari yang biasanya terlihat lengang kini tampak berbeda. Terlihat antrean panjang peserta seminar yang langsung membanjiri area dalam gedung. Kegiatan Seminar yang juga merupakan kegiatan pembuka ini dimulai dengan sambutan hangat Bapak Suntoyo selaku Ketua Jurusan Teknik Kelautan ITS. Dalam sambutannya, beliau mengaku amat bangga bisa menjadi salah satu bagian dari Teknik Kelautan. Dalam presentasi pertama yang dibawakan oleh Pamudji Rahardjo dari PT. Halliburton, dijelaskan dengan amat gamblang wawasan mengenai eksplorasi dan eksploitasi laut dalam. Beliau banyak menceritakan pengalaman kerja dan teknologi-teknologi apa saja yang digunakan. Tidak heran apabila pertanyaan-pertanyaan yang diutarakan oleh peserta Seminar yang sebagian besar didominasi oleh mahasiswa adalah pertanyaan seputar teknologi terbaru yang sedang hangat, peluang karier, prospek ke depan, dan kesempatan untuk kerja praktik. Andre Prakoso, salah satu peserta yang hadir dalam Seminar mengungkapkan bahwa materi yang dibawakan tersebut amatlah menarik,

“Yang paling menarik adalah soal perforating. Bayangkan kita harus meledakkan lapisan tanah yang berbatasan langsung dengan hidrokarbon yang notabene highly flammable! Itu hanya bisa dilakukan dengan kontrol dan teknologi yang amat tinggi.” Materi Seminar selanjutnya dibawakan oleh I Gusti Suanarya Sidemen, alumni Teknik Kelautan angkatan pertama yang saat ini bekerja di Direktorat Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. “Sampai 2030 dunia eksplorasi dan produksi masih akan didominasi oleh minyak. Namun eskplorasi kini akan lebih banyak menuju ke laut dalam. From west to east, seperti kita tahu, laut di timur Indonesia adalah laut-laut dalam” , begitu ungkapnya dalam presentasi berjudul ‘Deep Water Oil ad Gas Exploration and Production : Technology and It’s Regulation.’ Beliau menjelaskan pula mengenai target Indonesia di tahun-tahun ke depan yang akan dan harus dicapai. Terakhir, beliau berharap Teknik Kelautan dapat melahirkan sumber daya manusia yang mumpuni dan berkapabilitas tinggi untuk mendukung kemajuan bangsa ini..(mpr/vit)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


20

TALKSHOW

Kurikulum jurusan teknik kelautan

K

eputusan Institut mengenai kurikulum baru yang akan mulai diterapkan pada semester ganjil 2014 dan disahkan awal tahun 2014 tentu saja bukan perkara main-main. Semua jurusan yang menjadi bagian dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember harus bekerja dan berpikir lebih keras lagi untuk menentukan bagaimana sistem pembelajaran baru di tahun selanjutnya. Penentuan sistem pembelajaran baru ini jelas tidak bisa dikerjakan secara sembarangan. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan agar penerapan hasil pembelajaran tersebut optimal dan tepat sasaran. Perayaan 30 Tahun Jurusan Teknik Kelautan kali ini menjadi wadah yang pas bagi semua elemen khususnya elemnen yang memiliki wewenang terkait kurikulum baru untuk mendiskusikan hal penting tersebut. Hadirnya alumni menjadi suatu poin plus untuk menambahkan pandangan dan gagasan mengenai lahan pekerjaan saat ini guna memperkuat keputusan yang akan diambil nantinya. Prof. Widi Agoes Pratikto Ph.D selaku Ketua Kurikulum Jurusan Teknik Kelautan memaparkan beberapa perubahan pada kurikulum lama seperti penghapusan beberapa mata kuliah dan pengurangan SKS. “Fokusan pada Jurusan Teknik Kelautan masih tetap pada Coastal dan Offshore Engineering”, ungkapnya pada pembukaan pertama pemaparan kurikulum baru JTK. Hal ini pun ditanggapi beberapa alumni yang hadir dalam acara ini. Dengan berbagai pendapat yang mereka ungkapkan, mereka be-

rusaha menyesuaikan kurikulum baru ini dengan perkembangan industri maritim yang saat ini mereka jalani. Sugianto, NDT Level 3 selaku pemilik PT. Tanla Tescor Welindo mengungkapkan mata kuliah dengan penunjang praktek harus lebih ditingkatkan. “Kini jangan hanya menghafal, keahlian dalam praktek juga sangat dibutuhkan utamanya pada perusahaan konstruksi”, ujar alumni angkatan 1985 ini. Pendapat yang disampaikan salah satu alumni Teknik Kelautan yang bernama Siswo Prayitno. Teknisi PT. Total E & P ini mengungkapkan betapa pentingnya mata kuliah mengenai subsea seperti perpipaan dan produksi migas. “Sekarang sumber minyak semakin sulit dicari, tapi teknisi dari Indonesia masih sedikit”, ungkapnya. Perkembangan mengenai proyek pembongkaran bangunan lepas pantai juga sedikit disinggung oleh Siswo. Baginya, kini proyek tersebut adalah proyek yang bagus untuk investasi melihat harga pembongkaran yang jauh lebih mahal dari harga instalasi. “Jadi saya harap ada mata kuliah khusus yang membahas mengenai pembongkaran bangunan lepas pantai ini,” tuturnya. Beberapa tanggapan dari alumni ini disambut baik oleh ProfesorWidi. Di akhir diskusi, beliau mengungkapkan bahwa hasil diskusi ini akan menjadi pertimbangan dalam rapat selanjutnya. “Dengan kesesuaian ini, saya berharap Jurusan Teknik Kelautan bisa menjadi lebih berkembang dan tidak tertinggal,” tutupnya. .(mpr/vit)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


21

GALADINNER 30 Tahun jurusan teknik kelautan

Rangkaian acara meriah yang telah berlangsung selama hampir sehari penuh tersebut akhirnya ditutup dengan indah dan hangat lewat Gala Dinner. Kegiatan Gala Dinner ini seperti sudah dikatakan sebelumnya, merupakan momen temu kangen alumni Teknik Kelautan dari seluruh angkatan hingga ajang kumpul dosen dan mahasiswa Teknik Kelautan. Peresmian IKA JTK yang juga dilangsungkan saat itu juga menjadi penambah kemeriahan tersendiri. Suatu momen yang telah dinanti setelah sekian lama oleh semua pihak terlebih oleh para alumni.Peresmian kemudian dilanjutkan dengan meniup lilin berbentuk angka tiga puluh dan memotong kue ulang tahun. Profesor Soegiono, salah satu dosen senior yang pernah menjabat sebagai Rektor mengungkapkan, “Semoga momen ulang tahun ke 30 Jurusan Teknik Kelautan ini terus

memotivasi Teknik Kelautan agar menjadi semakin unggul dan kompetitif dalam menjawab tantangan global.” Acara berlanjut dengan makan bersama yang ditemani oleh lagu-lagu rock and roll oleh Djoko Ari Wibowo, alumni angkatan 1994 penggila musik rock dan metal yang kini sukses merintis karier di bidang pengeboran. Tidak ketinggalan, dosen pecinta musik metal Bapak Kriyo Sambodho tidak mau kalah ikut menyumbangkan suara mencairkan suasana malam itu, serta bintang tamu yang menguncang gedung robotika malam itu untuk merayakan usia 30 tahu untuk Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS. “Ini pecah banget men!” ungkap Adam Wisnu Wardhana, mahasiswa Teknik Kelautan angkatan 2012.(mpr/vit)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


22

national SEMINAR L

agu Indonesia Raya dan Hymne ITS berkumandang dengan khidmat di Gedung Grha Sepuluh Nopember ITS pada hari Minggu yang cerah, 17 November 2013. Dua sub acara terakhir OCEANO 2013 berlangsung secara meriah. Barisan panjang peserta yang melakukan registrasi awal juga tampak mewarnai pemandangan pagi itu. Sesuai dengan jargon andalan OCEANO 2013, ‘Bahari Jaya Jaya Jaya’, pemilihan tema Seminar Nasional dalam event yang setiap tahun dilaksanakan ini dibuat dengan maksud mengembalikan kembali pola pikir masyarakat Indonesia mengenai keberadaan sumber daya besar bernama lautan. Terdapat empat pembicara yang hadir dalam Seminar Nasional kali ini yakni Prof. Dr. Ir. Sahala Hutabarat, M.Sc, Guru Besar Oseanografi Universitas Diponegoro, Ade Supandi dari TNI Angkatan Laut, Lukman Rahchman, Wakil Ketua P2MI, dan Ir. Syarief

Widjaja, M.Sc, P.Hd, FRINA, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Masing-masing peserta membawakan materi berbeda mulai dari materi yang sifatnya teknis hingga materi mengenai regulasi atau seputar kebijakan-kebijakan yang terkait dengan dunia kemaritiman Indonesia. “Indonesia ini belum menemukan potensinya sendiri. Menyedihkan sekali ketika kita sama sekali tidak bisa menjadi tuan di negara kita sendiri.” ungkap Prof. Sahala dengan berapi-api. Pernyataan tersebut langsung dibenarkan oleh para peserta yang hadir pada saat itu, salah satunya Indri Alifiani yang juga menanyakan soal jumlah armada kapal selam yang sama sekali belum mumpuni untuk meningkatkan stabilitas negara Indonesia. Bagaimana bisa dunia maritim mau maju kalau jumlah armadanya sedikit sekali. Materi yang disampaikan pada saat

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


23

Pengembangan Industri Maritim dan Pelabuhan Pilar Utama Kejayaan Indonesia

oceart

PHOTOGRAPHY MARITIME

Seminar Nasional berlangsung meliputi materi-materi mengenai dunia kemaritiman yang disajikan dari berbagai sudut pandang. Pemateri yang hadir juga merupakan tokoh-tokoh yang ahli dalam bidang yang berbeda-beda. Materi mengenai sektor industri yang dikaitkan dalam sektor migas menjadi materi yang terbilang sangat diminati dalam Seminar Nasional yang berlangsung. Pada akhirnya, lagu Bagimu Negeri menutup serangkaian acara Seminar Nasional OCEANO 2013 ini bersama dengan harapan besar bahwa maritim Indonesia cepat atau lambat akan dapat berjaya kembali seperti terlukis pada zaman kerajaan Sriwijaya.(mpr)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


24

Event

URC Underwater robotic competition

26 September 2013 tepatnya pukul tujuh pagi, beberapa orang dengan seragam SMA tampak berkumpul di depan pintu masuk KODIKAL Tanjung Perak. Banner-banner dan spanduk raksasa yang dipasang menunjukkan bahwa hari itu juga event pertama dari serangkaian acara OCEANO 2013 dimulai. Belasan tim yang telah tergabung dan terdaftar sebagai peserta Underwater Robotic Competition telah bersiap bertanding dan menjadi juara. Seperti terjadi di tahun-tahun sebelumnya, kompetisi robot bawah air masih menjadi primadona dalam kegiatan Oceano itu sendiri. Pasalnya menurut Alfarisi, ketua Ocean Underwater Robotic Club Jurusan Teknik Kelautan ITS, perlombaan semacam ini masih amat langka bahkan belum ada di Indonesia. “Kita di sini berusaha membuat ROV (Remotely Operated Vehicle, red.) lebih dikenal oleh khalayak luas lagi. Sekalian menunjukkan ini loh Jurusan Teknik Kelautan ITS punya mahasiswa yang inovatif.� ungkapnya. ROV atau Remotely Operated Vehicle ini sendiri kerap digunakan oleh banyak perusahaan-perusahaan migas besar dunia dalam kegiatan eksplorasi lepas pantai yang mereka lakukan. Seperti sudah kita semua ketahui bahwa tidak mudah melakukan ekplorasi ke laut dalam sedangkan cadangan-cadangan hidro-

karbon di laut dangkal sudah amat menipis. Underwater Robotic Competition ini diikuti oleh tim-tim yang berasal dari berbagai Sekolah Menengah baik Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah Menengah Kejuruan se Jawa Timur. Berbagai ROV dalam bentuk yang unik dan kreatif dapat dilihat di sepanjang kompetisi menarik perhatian banyak orang yang hadir pada hari itu. Kompetisi yang dilakukan tersebut terbagi menjadi empat babak. Dua kali babak penyisihan dengan jenis rute balap yang berbeda, satu kali babak semifinal, dan tentu saja diakhiri dengan babak final. Ada dua jenis rute yang dilombakan. Yang pertama adalah tantangan waktu tercepat yang dibutuhkan untuk melewati kolam renang dari ujung ke ujung tanpa rintangan apa pun. Yang kedua adalah tantangan waktu tercepat yang dibutuhkan untuk melintasi kolam renang tanpa boleh menyentuh atau menabrak bola-bola yang disediakan sebagai rintangan. Pertandingan berlangsung seru hingga malam hari. Tak hanya kehebohan dari tim saja yang terlihat tetapi juga dari supporter yang dibawa oleh masing-masing sekolah dan juga guru pembimbing masing-masing tim yang tidak mau kalah menyemangati anak-anak didiknya.Pada akhirnya, SMAN 2 Jember berhasil meraih posisi juara pertama dalam kondisi ini. Sontak, semua peserta dan tim suporter menceburkan diri mereka masing-masing ke dalam kolam renang area pertandingan.

otk OLIMPIADE TEKNIK KELAUTAN

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Event

M

asih sama dengan kompetisi sebelumnya yakni Underwater Robotic Competition, kompetisi kali ini juga diikuti oleh peserta dari tingkat Sekolah Menengah Atas. Sepuluh tim yang telah terpilih dan lolos seleksi online tampak serius mempersiapkan diri masing-masing. Tim-tim yang masing-masing terdiri dari dua orang tersebut merupakan tim dari sekolah-sekolah yang masih berada dalam lingkup provinsi Jawa Timur. Menjadi sub acara kedua dalam rangkaian besar OCEANO 2013, Olimpiade Teknik Kelautan dimulai pada pukul delapan pagi pada tanggal 28 September 2013. Kompetisi ini dibagi menjadi tiga babak. Babak pertama merupakan babak yang mengharuskan para peserta mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan dunia Teknik Kelautan. Babak kedua merupakan babak cerdas cermat. Seperti pada umumnya, pada babak ini para peserta secara rebutan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Lalu dilanjutkan dengan babak ketiga. Pada babak ketiga ini ini para peserta diminta mempresentasikan paper yang telah mereka siapkan sebelumnya yang telah menjadi prasyarat kompetisi. Dari presentasi paper itulah diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh para juri yang sekaligus memberikan penilaian kepada setiap tim. Setiap tim terlihat berpikir keras untuk bisa memecahkan soal-soal yang diberikan pada babak pertama. Terdapat duapuluh soal

pilihan ganda dan lima soal uraian. Dari babak pertama tersebut lalu disaring lagi menjadi lima tim untuk bisa masuk ke babak kedua. Pada akhirnya hanya ada tiga tim yang masuk ke babak ketiga alias babak final. Setelah melalui proses panjang perlombaan pada akhirnya didapatkan SMAN 8 Malang sebagai juara ketiga, SMAN 1 Sidoarjo sebagai juara, dan SMAN 5 Surabaya sebagai juara pertama.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014

25


26

SEMINAR SKK MIGAS " Strategi SKK Migas dalam Mengoptimalkan Kontrak Kerjasama Demi Kesejahteraan Masyarakat

"

K

amis, 7 November 2013, bertempat di Aula BG Munaf, telah terselenggara suatu acara yang cukup menarik untuk diikuti, yaitu Seminar dan Diskusi Terbuka bersama SKK Migas. Mengapa menarik? Karena akhir-akhir ini pemberitaan miring tentang SKK Migas begitu hangat di telinga kita. Oleh karena itu, penting sekali untuk disimak beberapa penuturan serta penjelasan dari Bapak Agus Budiyanto, Kepala Dinas Perkapalan dan Transportasi SKK Migas. Acara ini dibuka oleh FarisRasyadi selaku Pembawa Acara dan beberapa sambutan dari Ketua Jurusan Teknik Kelautan, Bapak Suntoyo, serta Ketua Himpunan Maha-

siswa Teknik Kelautan, Intifada Fikri. Setelah itu, barulah acara inti dimulai. Bapak Agus Budiyanto memberikan penjelasan mengenai Maksud, Fungsi, dan Landasan dibentuknya SKK Migas. Maksud dibentuknya SKK Migas sendiri adalah untuk melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi agar memberi manfaat maksimal bagi negara berdasarakan UU No.22 Tahun 2011. Lembaga pemerintahan yang menyumbang 70% APBN ini memiliki prinsip Quality, Cost, & Delivery (QCD). QCD + Safety + Management = Production Target / Operation

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


27

Setelah banyak sekali penjelasan mengenai latar belakang dan cara kerja SKK Migas, sesi berikutnya adalah tanya jawab. Yang menarik dari sesi ini yaitu pertanyaan dari salah satu peserta mengenai Kasus Suap SKK Migas. Bapak Agus Budiyanto menyatakan bahwa, pihak SKK Migas sendiri menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut untuk ditangani seadil-adilnya oleh KPK, yang harus diperlukan untuk kinerja SKK Migas kedepannya hanyalah fokus menjalankan tugasnya sebagai Lembaga Pemerintahan di bidang Eksplorasi serta Produksi Minyak dan Gas. Waktu 120 menit untuk seminar ini berjalan begitu cepat karena antusiasme peserta sangat

kental. Harapan selanjutnya untuk SKK Migas tentu saja agar mereka tetap sanggup mengemban amanat yang telah mereka terima untuk membantu pemerintah dalam hal meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, dan kita sendiri juga harus tetap optimis dan berfikir positif untuk kinerja dari SKK Migas.(abw)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


28

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Event

29

International seminar tARIK PERHATIAN UNIVERSITAS LAIN

I

nternational Seminar yang mengundang 3 profesor dari Tohoku University ini mampu menarik peserta lebih dari 250 orang, termasuk dari universitas lain selain ITS. Dengan tema On Ocean, Coastal Engineering, Environtmental, and Natural Disaster Management, para peserta terlihat begitu antusias mendengarkan persentasi para pakar dari negeri sakura ini. Jurusan Teknik Kelautan ITS yang merupakan jurusan Teknik Kelautan tertua di Indonesia ini akhirnya mampu mengadakan acara rutin tahunan yang bersifat internasional. Ditemui seusai acara , Ketua Jurusan Teknik Kelautan ITS Suntoyo, M.Eng, Ph.D mengatakan bahwa International Seminar ini merupakan langkah awal untuk membuat acara rutin tahunan dengan ranah internasional. “Untuk tahun ini, memang hanya mengundang profesor dari Tohoku University saja, tapi tahun depan rencananya akan mengundang dari universitas-universitas yang lebih luas,” ujarnya. Selain 3 profesor dari Jepang, International Seminar ini juga mengundang General Manager Ports and Marine-Asia Pasivic Division Dr. Jesper S Damgaard dan juga para profesor dari Jurusan Teknik Kelautan ITS Prof. Widi Agoes Pratikto, Ph.D dan Prof. Dr. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc. Sementara 3 profesor dari Tohoku University ini adalah Prof.

Hitoshi Tanaka, Dr.Eng , Assoc. Prof. Makoto Umeda, Dr.Eng dan Ass.Prof.Suichi Kure, Dr.Eng. Menurut salah satu panitia dari acara ini , Satrio Muhammad, International Seminar ini merupakan gagasan dari Suntoyo. “Setiap tahun, alumni Tohoku University memang sengaja datang ke Indonesia. Dan tahun ini mereka ingin menjadi pembicaranya,” ungkapnya. Meski tema dalam seminar ini lebih dikhususkan untuk bidang teknik kelautan, namun ternyata seminar ini dapat menarik mahasiswa dari jurusan lain seperti dari Jurusan Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan PWK. Mahasiswa dari universitas lain pun juga tidak mau ketinggalan untuk mengikutinya, contohnya saja Universitas Trunojoyo. “Seminarnya bagus. Meski kualitas bahasa asing saya masih kurang bagus, saya berharap dengan mengikuti seminar ini saya bisa meningkatkan wawasan saya,” ungkap salah satu peserta dari Universitas Trunojoyo, Evi Rina. Di akhir, Suntoyo berharap seminar ini dapat memotivasi para mahasiswa yang hadir untuk bisa meningkatkan ilmu pengetahuannya. “Semoga seminar ini nantinya bisa menambah wawasan para mahasiswa dan juga bisa menjalin hubungan kerja sama dengan profesor luar negeri,” ungkap dosen alumni Tohuku University ini. (vit)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


30

Event

OCEAN GAMES 2013 A

"unity in diversity"

wal desember Departemen Minat dan Bakat (MINBA) HIMATEKLA kembali menggelar even tahunan himpunan. Even tahunan yang selalu dinanti yaitu Ocean Games. Ocean Games memiliki fungsi sebagai wadah untuk civitas akademika Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS kumpul bersama dan berkompetisi bersama. Ocean Games kali ini mengusung tema “IndONEsia-Unity in Diversity�. Tema ini merupakan terjemahan dari Bhinneka Tunggal Ika. Dari tema tersebut diharapkan tiap civitas akademika Jurusan Teknik Kelautan bisa saling menghargai dan mengapresiasi dalam bentuk kompetisi olahraga. Olahraga yang dilombakan ada 9 cabang, yaitu : futsal, basket, buku tangkis, catur, voli, tenis meja, tarik tambang, dan ada cabang olahraga baru yaitu estafet. Dari 9 cabang olahraga tersebut semuanya menyajikan pertandingan yang seru dan momen untuk ber-

kumpul bersama. Cabang olahraga yang nampak selalu ramai apabila sedang pertandingan cabang olahraga futsal. Kita pasti akan selalu mengingat momen momen penting Ocean Games 2013, Saat Final Basket yang berlangsung di lapangan tergenang air, atau keberhasilan Tim Futsal 2009 Menundukkan Tim Futsal 2013B di final Ocean Games 2013. Sebuah kompetisi selalu melahirkan pemenang. Ocean Games 2013 menobatkan Angkatan 2010 sebagai Juara Umum mengungguli Angkatan 2012 ditempat kedua. Pemberian Piagam Penghargaan Juara Umum Ocean Games diberikan di acara penutupan Ocean Games pada 19 Desember 2013 di plasa Himatekla. Applause untuk Departemen Minat Bakat dan Panitia Ocean Games 2013. Semoga kekurangan dan kelebihan Ocean Games 2013 bisa dijadikan evaluasi Ocean Games selanjutnya, Vivat Kelautan!. (mno)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Event

31

GUGUR GUNUNG 2013

T

erlihat ratusan mahasiswa memakai baju hijau bertuliskan Gugur Gunung berbaris rapi di lapangan stadion ITS. Matahari masih malu-malu menampakan sinarnya. Tetesan hujan sisa semalam masih jelas terlihat di rerumputan yang basah. Jam pun masih menunjukkan pukul 07.00 pagi. Peluh keringat terlihat menetes dari wajah mereka semua. Namun, semua itu tak menghalangi para mahasiswa untuk melakukan senampagi dengan semangat di pandu ketiga instruktur senam yang bergerak sinergis. Hari sabtu 7 Desember 2013, merupakan hari diadakannya Gugur Gunung yang keenam. Gugur Gunung sendiri sudah diadakan sejak 2008 dan merupakan agenda besar tahunan dari ITS dengan motonya ITS Eco Campus. Gugur Gunung kali ini memperkenalkan beberapa gerakan bertemakan lingkungan baru, yaitu ITS Eco Office, Jalur Tengah ITS, Sayur Organic ITS dan Gerakan 10000 Tumbler Eco office memiliki artian sebuah ruangan kerja ataupun belajar yang ramah, baik itu terhadap energy maupun lingkungan. ITS menggalakkan program ini karena sadar bahwa perubahan bisa dilakukan dari hal yang kecil, seperti mematikan alat listrik ketika tidak dipakai, menggunakan kertas sehemat mungkin dan sebagainya. Selain itu ITS juga mengadakan program sepeda bersama dimana mahasiwa ITS dapat menggunakan sepeda ini untuk bepergian di dalam lingkungan kampus ITS. Dengan ini diharapkan penggunaan kendaraan

bermotor dapat dikurangi supaya lebih ramah lingkungan. Kemudian diperkenalkan Jalur Tengah ITS, yaitu jalur yang menghubungkan beberapa fakultas guna mengurangi penggunaan sepeda motor jarak dekat di kawasan kampus ITS. Gerakan 10000 tumbler juga diadakan untuk menekan penggunaan botol plastic karena menurut penelitian bahwa kampus merupakan penyumbang terbesar botol plastik setiap harinya. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya gerakan 10000 tumbler bisa menekan limbah botol plastic karena baru sekitar 17% dari total limbah platik yang diolah Urban farming dalam pengertian umum merupakan, sebuah aktivitas pertanian di lahan-lahan terbatas dengan bertempat kota-kota besar dengan memanfaatkan limbah-limbah kota dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen kota itu sendiri atau lebih singkatnya disebut juga pertanian dalam kota. Manfaat yang didapat sangatlah banyak seperti, menciptakan lingkungan yang bersih dengan pemanfaatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle), menghasilkan oksigen, meningkatkan kualitas kota. ITS mengadakan lomba Urban Farming dengan cakupan antar jurusan. Jadi setiap jurusan berlomba-lomba melakukan aktivitas penanaman (urban farming). Yang terbaik tentu saja akan mendapatkan hadiah. Walaupun ini termasuk kompetisi namun, diharapkan setiap jurusan terus mengurus lahan tanaman tersebut agar terus tumbuh dan berkembang.(zz).

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


32

SEMINAR NASION TEKNOLOGI KELA 2013 I

ndonesia masih maritim, benarkah? Tiga kata yang berulang kali terucap dalam Birkun edisi 5 ini barangkali terus menerus membuat tanda tanya besar di dalam benak pembaca sekalian. Tidak dipungkiri bahwa lama semakin kompleks pula permasalahan yang dialami umatmanusia. Krisis energi yang tadinya hanya isu global belaka saat ini menjadikenyataanpahit yang harusdihadapi. Perubahan iklim menjadi topik perbincangan hangat selama beberapa tahun terakhir ini, bahkan kerap kali dikaitkan dengan kemungkinan dampak berakhirnya kehidupan di bumi, bukan lagi menjadi persoalan sepele. Bukan sebuah lelucon bahwa saat ini ada begitu banyak ilmuwan yang mencoba mencari pemecahan masalah energi lewat sumber-sumber daya terbarukan yang efisien dan tepat sasaran. Di Indonesia sendiri sudah terlihat nyata bahwa sumber daya laut memiliki potensi besar apabila dikelola secara tepat. Permasalahan energi dan perubahan iklim seha-

rusnya bukan lagi menjadi sebuah penghalang besar apabila perairan Indonesia ditangani secara benar. Lantas, apa langkah nyata Fakultas Teknologi Kelautan dalam hal ini? Jawabannya ada pada SENTA 2013. SENTA yang merupakan kepanjangan dari Seminar Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan merupakan suatu wahana diseminasi hasil riset pada bidang teknologi kelautan dan bidang-bidang lain yang terkait dengannya. Rangkaian acara ini berisi seminar dari berbagai narasumber yang ahli dalam teknologi kelautan dan seminar komisi oleh para pemakalah. Tujuannya adalah sebagai wahana dialog antara dunia industri, dunia riset, dan dunia pendidikan. Para pemakalah diundang untuk menyampaikan paper dengan topik utama inovasi teknologi kelautan diantaranya mengenai Oceanografi dan Energi Laut, Rekayasa Pantai, Pesisir dan Kepelabuhan, Hidrodinamika, Rekayasa dan Infrastruktur untuk Pulau-Pulau

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


33

NAL AUTAN Kecil, Coastal Zone Management, Lingkungan Laut, GIS dan Remote Sensing, Desain dan Produksi Bangunan Laut, Kekuatan dan konstruksi, Mesin dan Sistem Penggerak, Rancangan Pendidikan Kelautan, Industri Minyak dan Gas Bumi, Pertahanan dan Keamanan Laut, Wisata Bahari, Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelautan, Realisasi Inovasi Teknologi Kelautan, Kebijakan dan Hukum di bidang Kelautan dan lain-lain yang tetap berhubungan dengan kelautan. SENTA 2013 dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2013. Seminar utama SENTA 2013 diisi oleh dua narasumber yakni Wakil Menteri ESDM,Ir. Susilo Siswoutomo dan Dr. Ir. Herman Darnel Ibrahim, M.sc, anggota Dewan Energi Nasional. Seminar sesi kedua yakni Seminar Komisi membahas tentang perubahan iklim yang diisi oleh Dr. Ibrahim Hasyim dari BPH MIGAS dan BMG Pusat. Puput Puji Rahayu, koordinator panitia SENTA 2013, mengatakan, “Seminar ini menambah wawasan kita terkait bidang kelautan.

“ Teknologi Kelautan Menjawab Tantangan Energi dan Perubahan Iklim”

Tema yang dipilih amatlah relevan, karena coba pikir saja saat ini kita sedang menghadapi realitakebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) per hari di Indonesia mencapai angka 1,45 juta hingga 1,5 juta barel. Padahal produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan 830 ribu barel setiap harinya. Apa yang bisa kita perbuat selain mengimpor?” Pernyataan tersebut didukung dengan pernyataan Wakil Menteri ESDM saat seminar berlangsung. Dikatakan bahwa di Indonesia terdapat sekira 52 miliar barel minyak alam yang tersimpan dan belum ditemukan. Angka tersebut berasal dari 62 cekungan yang sebagian besarya terdapat di wilayah Bujur Timur dengan kedalaman mencapai lebih dari 100 meter. “Sebagai mahasiswa yang mengetahui kondisi realita yang terjadi di Indonesia sudah selayaknya kita belajar sepandai mungkin untuk meningkatkan kemampuan kita mengelola apa yang dimiliki Indonesia ini dengan baik.” jelas Puput. (mpr)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


34

R

eformasi progesif menjadi tagline kepengurusan Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan (HIMATEKLA) 2013/2014 meneruskan Patriot menuju Reformasi Progresif.Mengalami banyak perubahan menuju kearah yang lebih baik.Diawali dengan rapat kerja yang dilaksanakan di Villa Nusantara Tretes pada Sabtu. Fikri menjelaskan bahawa raker yang dilaksanakan selama 2 hari ini menjadi agenda wajib dan sangat penting untuk dilaksanakan bagi seluruh fungsionaris kepenguusan. Raker ini berfungsi untuk menyusun dan memastikan program kerja yang akan dilaksanakan dalam kepengurusan kedepan. Konsep raker kali ini berbeda disamping merumuskan proker juga bertujuan mencari sensasi yang berbeda dengan tujuan mencari sensasi internalisasi dan refresing untuk fungsionaris HIMATEKLA 13/14. Hal ini dipengaruhi karena raker

sebelumnya diadakan dilingkungan kampus dan itu dirasa masih belum optimal dan tidak mendapatkan faktu internalisasi atar fungsionaris secara maksimal. Raker yang diikuti seluruh fungsionaris HIMATEKLA 13/14 merumuskan program kerja yang menjujung nilai reformasif progresif.Dengan sembilan departement, satu tim, dan satu biro di kepengurusan kali ini menjadi modal awal menuju HIMATEKLA yang reformasi progresif. Dalam momen raker kali juga mengingatkan kepada fungsionaris untuk menerapkan tiga jati diti reformer yaitu bermartabat, bersahabat, dan progresif. Gabungan dari ketiga jati diri tersebut ciri dari seorang Reformer. HIMATEKLA 13/14 harapannya menjadi elemen pejuang kemaritiman bangsa untuk membentuk Indonesia yang lebih baik. (rif/cpt).

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


35

Visi :

Reformasi Progresif untuk HIMATEKLA yang Bersahabat dan Bermartabat

MISI :

Revitalisasi tujuan dan added value dalam program kerja yang terencana

dan berkualitas.(1) Mengembangkan formulasi dan pembentukan karakter mahasiswa Teknik Kelautan ITS dalam berkarya untuk bangsa.(2) Menjunjung tinggi kebersamaan dan kekeluargaan di antara civitas akademika Teknik Kelautan ITS.(3) Menjalin hubungan yang sinergis dan harmonis dengan stakeholder.(4)

FOTO :

Kiri-Kanan Atas : Ical|Ika|Luli|Bangun|Riyan|Bunga|Pep Kiri - Kanan Tengah : Dini|Fachrul|Fikri|Siska Kiri - Kanan Bawah : Urfan|Ciput|Mumu|Alwan

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


36

D

Himpunan

epartemen yang bertanggungjawab atas pengelolaan dan pengembanga Sumber Daya Mahasiswa Teknik Kelautan FTK ITS dengan menggali, mengarahkan, dan mengoptimalkan potensi SDM yang ada agar dipersiapkan sebagai SDM yang professional dan berkualitas serta memiliki daya saing tinggi yang mampu menyongsong masa depan dengan baik. Program kerja yang diusung meliputi OMBAK 2013, LKMM TD, Gathering Pemandu, Women’s Day, Leadership Organizing Trainig, Job Interview Training, Sekolah Pengader 2014, dan Pengenalan Keorganisasian. Sedangkan agenda Departemen meliputi Database Potensi Mahasiswa Teknik Kelautan, Kontrol Tim Pengader, Upgrading Tim Pengader, dan PPSDM.

ristek

D

epartemen yang menangani kegiatan kegiatan internal Jurusan Teknik Kelautan dan menjadi fasilitator untuk seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan. Program kerja yang diusung terdiri dari Opentalk, Wisuda 108 dan 109, Hari Keakraban 2013 2014, Malam Keakraban, Suksesi Raya

psdm

D

epartemen ini bergerak di bidang ilmiah dan teknologi. Bidang ilmiah ditekankan melalui karya ilmiah (PKM), tugas akhir, tugas rancang dan tugas kuliah baik yang menggunakan software atau perangkat lunak.Bidang teknologi fokus pada peningkatan kemampuan danmenarik minat dari mahasiswaTeknik Kelautan dalam melakukan inovasi - inovasi. Program kerja yang diusung meliputi Training of Paper, Oceantific Club, Oceantific Performance, Ocean GT Competition, Guest Lecture, Tender Training, Software Training, dan Field Trip.

dagri BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Himpunan

D

epartemen ini merupakan penjalin hubun gan, komunikasi, kerjasama, dan koordina si antara Himpunan Mahasiswa Teknik Kelau tan FTK ITS dengan organisasi lain baik di KM ITS maupun di luar KM ITS. Hubun gan dengan KM ITS meliputi alumni dari Jurusan Teknik Kelautan, alumni FTK, dan orma wa - ormawa yang ada di KM ITS.Sedangkan di luar KM ITS meliputi organisasi eksternal kampus dan institusi lain baik di bidang pendidikan, keprofesian, maupun pemerintahan. Departe men ini juga berfungsi sebagai saran a pencitraan dan publikasi Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS dan Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan FTK ITS. Program kerja Departemen ini meliputi Studi Ekskursi, Kunjungan Ormawa,HubungandenganPerguruanTinggilain, Forum Eksternal, Hubungandengan Alumni, Ocean Goes Pub lic, dan kegiatan Insidentil

hublu

D kesma

37

epartemen ini memiliki peran penting sebagai sarana advokasi yang bertugas melakukan control baik di bidang akademik maupun finansial, memfasilitasi kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan prestasi akademik serta memberikan informasi kemahasiswaan seperti beasiswa, kerja praktik, dan lain - lain. Departemen ini juga menjadi tempat sharing dalam penyelesaian masalah akademik, financial maupun emosional. Program kerja yang dibawa antara lain EBDB, Ocean Engineering Course, Pustaka Mini Kesma, Peduli Mahasiswa, Ocean Award dan Moment Reminder, Sharing dan Penyuluhan KP dan TA, Kesma Update, AM Team, Informasi Beasiswa, dan Dosen Alumni Peduli Mahasiswa.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


38

D

Himpunan

epartemen ini bergerak dalam bidang social kemasyarakatan yang selalu tanggap akan adanya isu - isu sosial yang sedang berkembang di kalangan masyarakat dan juga peduli terhadap bencana alam yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar serta turut serta dalam pengevakuasian dengan terjun langsung kelokasi bencana. Selain itu, departemen ini juga melakukan pemberdayaan secara berkelanjutan yang aplikatif terhadap warga – warga sekitar yang bertempat tinggal di desa binaan serta tanggap akan kabar buruk dan berita duka yang menimpa civitas akademika Teknik Kelautan FTK ITS serta memberikan bentuk rasa kepedulian terhadapnya merupakan arahan kerja dari departemen ini. Program kerja dan agenda yang dibawa meliputi Sosmas News, Sosmas Peduli, Give Book Give Hope, Kelautan Mengajar, Setahun Berbagi Selamanya Menginspirasi

sosmas

D minba

epartemen yang kembali eksis di kepengurusan periode kali ini merupakan fasilitator kebutuhan mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan dalam bidang non-akademis, terutama dalam bidang olahraga dan seni. Program kerja yang diusung meliputi Musik Kantin, Minba Expo, Ocean Games, dan Latihan Rutin.

D

epartemen ini bertugas menjaga stabilitas keuangan HIMATEKLA FTK ITS melalui berbagai kegiatan usaha yang berbasis profit oriented dalam rangka menambah pemasukan. Departemen ini juga melakukan pelatihan sebagai pembekalan kepada mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan dalam bidang kewirausahaan. Program kerja Departemen ini antara lain Merk Dagang, Merchandise, Pengelolaan Kantin, Seminar Kewirausahaan, dan Entrepreneur Club

kwu

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Himpunan

D

epartemen ini berfungsi sebagai media branding HIMATEKLA FTK ITS baik kelingkup KM ITS maupun kelingkup masyarakat luas.Departemen ini juga berfungsi sebagai media penginformasian mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan, baik informasi internal seputar Jurusan Teknik Kelautan maupun dari jurusan lain atau dari luar Institut dengan melalui berbagai media seperti Sosial Media, Blog, Web, maupun Majalah Dinding. Program kerja dan agenda Departemen ini adalah Majalah Birkun, Bulletin on Birkun, Pelatihan Jurnalis Tingkat Dasar, Update Media, dan Kultweet.

medfo

S kastrat

atu-satunya biro yang terdapat dalam susunan kabinet HIMATEKLA periode ini memiliki fungsi sebagai perwakilan dari HIMATEKLA FTK ITS dalam hal pengkajian isu - isu kemaritiman yang sedang hangat diperbincangkan sebagai bentuk aktif dari ranah Himpunan Mahasiswa yaitu dalam bidang keprofesian. Program kerja departemen ini antara lain pusat kajian strategis, pengawalan dan pewacanaan isu keprofesian, dan buletin kastrat.

S

atu - satunya tim di HIMATEKLA FTK ITS yang berfungsi menjaga kerapian, kenyamanan, dan keamanan sekretariat HIMATEKLA FTK ITS agar tetap kondusif dan nyaman untuk digunakan beraktivitas sehari - hari. Agenda dari Tim ini adalah piket rutin, Rombak Benteng, Berlangganan Koran, dan Inventarisasi.

39

kestari

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


40

Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan harus solid, disiplin, rapi, IP harus bagus, dan harus bisa basic-knowledge.

SILVIANITA

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


B

Profil Dosen

u Silvi, begitulah panggilan akrab para mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan terhadap beliau. Sosok dosen wanita satu-satunya di Jurusan Teknik Kelautan yang lahir di Surabaya pada 6 Agustus 1983 ini, merupakan alumni ke-19 atau yang biasa disebut L-19. Beliau mulai memasuki dunia perkuliahan Teknik Kelautan pada 2001. Pada saat itu perbandingan antara mahasiswa pria dengan wanita adalah 6 berbanding 1, tetapi hal itu tidak menyurutkan langkah beliau untuk tetap menimba ilmu disini. Bukan tanpa alasan, Bu Silvi memilih Jurusan Teknik Kelautan karena beliau memang sangat mencintai sesuatu yang berhubungan dengan Laut dan Pantai. Beliau juga menuturknan bahwa pada saat itu suasananya sangat nyaman sekali, meskipun sudah banyak mahasiswa yang berasal dari luar Jawa Timur. Kekompakan dan kesolidan tetap bisa terjaga dalam ranah sebagai keluarga kecil di daerah perantauan. Kemampuan untuk bersaingpun juga Bu Silvi tunjukkan dengan lulus 4 tahun sesuai target pada tahun 2005. Semasa itu, bidang pilihan yang beliau ambil adalah Produksi dan Perancangan, karena lebih menarik dan sesuai minat bakat. Kemudian, Alumni SMAN 9 Surabaya ini melanjutkan studinya di Negeri Jiran, Malaysia. Beliau mengambil program magister-nya di Universiti Technology Petronas (UTP) pada tahun 2007 hingga 2009. Lalu melanjutkan untuk gelar Ph.D hingga Tahun 2013. Tak semudah itu menjalani studi di negeri orang, beliau mengungkapkan bahwa berkuliah di UTP merupakan suatu kepuasan tersendiri, karena sebelumnya UTP melaksanakan berbagai proses penyaringan yang, dirasa cukup ketat, mulai dari TOEFL, IP, dan Interview. Saat itu, UTP yang langsung mendatangi ITS, dan Bu Silvi tidak mau membuang kesempatan ini. Beasiswa yang besar, kerjasama dengan perusahan Oil

41

and Gas (Petronas), hingga UTP yang menyandang gelar sebagai kampus bintang 5 (Excellent) dari SETARA, menjadi alasan beliau memilih UTP sebagai tujuan selanjutnya untuk menuntut ilmu. Baru 2 bulan ini memang Bu Silvi menjadi dosen di Jurusan Teknik Kelautan. Beliau mengajar pada mata kuliah Manajemen Industri dan Analisa Keandalan. Berkat dukungan keluarga dan orang Selama proses wawancara, beliau bercerita banyak mengenai masa-masa kuliahnya. Bu Silvi mengatakan bahwa Studi Ekskursi merupakan kegiatan yang menyenangkan. Studi Ekskursi jaman beliau pada saat itu dilaksanakan di Mc.Dermott, Batam. Beliau juga berbagi pengalamannya dalam hal strategi untuk lancar dan sukses Tugas Rancang Bangunan (TRB) yaitu dengan mengambilnya di semester awal, karena memang harus dipersiapkan lebh dini sekaligus melatih kita untuk lebih disiplin. Beliau juga menceritakan tentang pengalaman beliau saat Kerja Praktek dulu di Surveyor Indonesia, Surabaya, yang menurutnya sangat berkesan. Bu Silvi juga mendapatkan pengalaman baru yang dapat dibagi untuk kita, yaitu kita harus pintar mencari peluang tersendiri. Menurut Bu Silvi sendiri, Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan yang sekarang lebih solid, gemar mengajari adik-adiknya, serta tidak pelit informasi. Pesan dari Bu Silvi untuk Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan adalah, kita harus lebih solid, disiplin, lebih rapi, IP harus bagus, dan harus bisa basic-knowledge. (abw)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


42

R A DI T YA D A N U R I YA N T O B

ermula dari impian masa remajanya untuk menjadi seorang perwira TNI Angkatan Laut yang terpaksa pupus di tengah jalan, mahasiswa bernama lengkap Raditya Danu Riyanto ini akhirnya memilih Teknik Kelautan sebagai tempatnya menuntut ilmu. Kini lelaki berbadan tinggi tegap ini tengah sibuk menjalankan program fast track yang sudah hampir setahun lebih ia jalani. “Awalnya saya pengen masuk Teknik Sipil karena Ayah saya juga lulusan Teknik Sipil. Eh ternyata orangtua saya nggak setuju sama sekali. Kata mereka Teknik Sipil

itu sudah terlalu umum. Ya sudah, saya ambil Teknik Kelautan (Danu saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa aktif Teknik Kelautan angkatan 2010 – red). Pertama kali tertarik karena melihat semisubmersible dan Chevron saat searching. Lagipula ilmu ini juga sebagai kombinasi dari dua bidang yang saya ingin masuki tadi, Teknik Sipil sama Angkatan Laut.� tandasnya. Mahasiswa yang menerapkan hidup sehat lewat olahraga yang teratur ini dikenal dengan mahasiswa serba bisa. Prestasi akademik yang kerap diraihnya serta beberapa ke-

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Profil Mahasiswa giatan non akademik yang pernah diikutinya menjadikan suatu keunggulan tersendiri pada dirinya. Mantan Ketua PERHIMATEKMI ini mengaku, pengelolaan waktu dan energi yang dimiliki amatlah penting diterapkan. Ia menjalankan peraturan layaknya jam perkantoran selama hari-hari biasa untuk diisi dengan belajar dan melakukan kegiatan bermanfaat lainnya. Sedangkan pada akhir pekan, waktunya benar-benar dihabiskan untuk bisa beristirahat dan menjalin interaksi dengan keluarga dan orang-orang terdekatnya. “Hidup itu harus punya porsi masing-masing. Seimbang lah.” ungkapnya. Passion dalam bekerja baginya juga merupakan kunci utama. Pasalnya passion itulah yang menjadi motor penggerak diri sendiri untuk melalui berbagai rintangan yang ada sebagai suatu tantangan untuk dilalui. Menurutnya, bekerja tanpa passion hanya akan menjadi beban semata. Bicara soal dunia maritim, mahasiswa kelahiran Surabaya, 25 Maret 1992 ini sangat concern dalam dunia kemaritian. Ketika ditanya seputar tema Birkun kali ini, ia mengungkapkan pendapatnya dengan amat mantap bahwa Indonesia belum layak mendapat predikat negara maritim. Ada suatu fakta menarik yang ia ceritakan mengenai tema kali ini. “Sadar nggak, dari dulu ada istilah ‘udah sana ke laut aja’. Seakan itu memberikan bahwa segala yang buruk akan dibuang ke laut. Ya jelas aja kalau laut di negara ini nggak pernah mendapat perhatian khusus, yang jelek-jelek disuruh ke laut kok.” Baginya, akar permasalahan dari kondisi seperti sekarang ini terletak pada Indonesia masih belum memiliki satu pun Presiden yang berlatar belakang maritim. Tidak ada pula visi misi mengenai mau diapakan dunia kemaritiman Indonesia. Purna Paskibra Indonesia Provinsi Jawa Timur tersebut juga menambahkan, dari sektor transportasi masyarakat Indonesia san-

43

gat mengalami ketergantungan pada transportasi bermotor via darat. “Coba misal lagi musim mudik. Mau ke Probolinggo tapi semua orang memilih naik kendaraan bermotor jalur darat semua. Pasti semakin macet. Kenapa nggak dipikirkan untuk naik kapal menyusur laut utara pulau Jawa. Nggak akan jadi semacet dan separah itu.” Ia bertutur bahwa kerap kali halhal yang seharusnya diberlakukan dalam upaya penyelamatan dunia maritim dianggap lucu dan remeh. Itulah yang membuat sulit cita-cita luhur itu untuk dicapai. Namun dirinya terus berharap bahwa masih ada kemungkinan muncul sesosok pemimpin di Indonesia yang mampu membawa bangsanya kembali ke zaman ‘Nenek Moyangku Seorang Pelaut’. Dikaitkan dengan Pemilihan Umum 2014, ia berucap “Kita lihat saja”. (mpr) Gusti Suarnaya Sidemen adalah Ketua Ikatan Alumni Jurusan Teknik Kelautan FTKITS yang baru saja terbentuk pada acara 30 tahun JTK 21 Desember 2013 silam.Ia adalah alumni teknik kelautan FTK-ITS angkatan pertama (L-1) sebelum melanjutkan studinya di University of Dundee, Scotland mengenai Petroleum Law and Policy. Pada tahun 1983 setelah lulus dari SMA,ia memiliki sosok idola yaitu B.J Habibie. B.J Habibie adalah tokoh yang begitu dibanggakan dan menjadi banyak inspirasi bagi orang di Indonesia terutama para pemuda yang ingin bergelut di bidang engineering. Dengan inspirasi sosok besar Habibie ia pun memiliki keinginan yang kuat untuk ikut terjun di dunia teknik khususnya dibidang keluatan dimana sumber daya alam yang tersedia tidak berbanding lurus dengan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengolahnya. Dengan pertimbangan tersebut maka ia pun memutuskan untuk berkuliah di Teknik Kelautan ITS. Pria alumni SMAN 1 Tabanan, Bali ini bercerita semasa ia berkuliah di Teknik Kelautan ITS ia pernah menjadi Wakil Ketua

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


44

Cool Fact

1. 2.

Geografis wilayah laut Indonesia mencapai 75,3% dari total luas wilayah negeri katulistiwa yang keindahannya, sering disamakan dengan “Atlantis yang Hilang�.

Atlantis adalah benua yang hilang, yang digambarkan sebagai surga dunia keindahan alam flora fauna dari mitologi Yunani kuno. Beberapa penelitian haqul yakin menunjuk Nusantara, sebagai benua Atlantis tersebut

3.

Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam- garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut.

4. 5. 6.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Terdapat 17.504 pulau, dimana 9.634 pulau belum diberi nama dan 6 ribu pulau tidak berpenghuni. 3 dari 6 pulau terbesar di dunia ada di Indonesia yaitu Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

Selain sebagai negara kepulauan, Indonesia juga terkenal sebagai negara maritim terbesar di dunia. Dengan luas perairan Indonesia mencapai 93.000 km dan panjang pantai sekitar 81 ribu km² atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

7.

Hutan dengan luas 39.549.447 hektar di pulau sumatera, kalimantan, dan sulawesi terdapat keanekaragaman hayati dan plasma nutfah terlengkap di dunia. Jika hutan tersebut hilang maka bumi akan hancur karena bumi sangat tergantung pada hutan tropis untuk menjaga keseimbangan iklim, selain ditopang oleh hutan hujan yang ada di amazon. Hal itu membuktikan bahwa bumi dan kelangsungan hidup seluruh makhluk di dunia bergantung pada Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman bakau bermanfaat untuk mencegah pengikisan air laut atau abrasi.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Cool Fact

45

8.

Di laut Indonesia terdapatnya spesies ikan hiu terbanyak di dunia yaitu sekitar 150 spesies, terdapatnya ikan terkecil di dunia tepatnya di Sumatera yang panjang tubuhnya 7.9 mm, transparan, dan tidak bertulang kepala. Indonesia juga memiliki gugusan terumbu karang terbanyak dan terindah yang disebut segitiga coral, namun 65% dari 75.000 km² segitiga coral itu ada di Indonesia. Itulah sebabnya Indonesia menyumbang 18% terumbu karang bagi perairan dunia.

9. 10. 11. 12.

Demikian luasnya laut Indonesia, ternyata mampu menyerap sekitar 44% dari seluruh jumlah karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Garis pantai Indonesia merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Potensi sumberdaya perikanan tangkap 6,4 juta ton per tahun, akan tetapi nelayan masih miskin.

Jumlah nelayan (laut dan perairan umum) sebesar 2.755.794 orang, akan tetapi lebih dari 50% atau 1.466.666 nelayan berstatus sambilan utama dan sambilan tambahan.

13. 14. 15.

Potensi budidaya laut seluas 8.363.501 ha, akan tetapi realisasi hanya seluas 74.543 ha.

Luas laut Indonesia 5,8 juta km2 atau 2/3 luas wilayah RI dan panjang pantai 95.181 km, akan tetapi PDB perikanan baru sekitar 3,2%. Potensi ikan tuna di laut selatan Indonesia lebih dari 6 ribu ton per tahun

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


46

Berita Utama

TH S S

e

POWER OF A

ejarah kemaritiman Indonesia adalah sejarah yang amat panjang.Dimulai sejak pergerakan manusia Austronesia yang berpindah kekawasan Asia Tenggara.Tradisi maritime kita mungkin lebih tua daripada tradesi maritimYunani, Romawi, Mesir, Arab, India, bahkan Cina.Hal ini disebabkan karena nenek moyang kita hidup dalam sebuah kawasan kepulauan yang akrab dengan laut. Bahkan hasil studi mutakhir menunjukkan, bahwa pelaut-pelaut Indonesia telah mencapai Madagaskar, bahkan Afrika Barat, serta Australia, jauh lebih dahulu daripada penemuan benua Amerika oleh Columbus, maupun penemuan Australia oleh James Cook. Nusantara mencatat 2 kerajaan maritim yang amat berpengaruh di jamannya, yaitu Kerajaan Sriwijaya (berpusat di sekitar Palembang sekarang) di abad 5-9, kemudian Kerajaan Majapahit (berpusat di Trowulan, Mojokertosekarang) di abad 13-15. Indonesia adalah Negara maritime terbesar di dunia, yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan.Pentingnya pelayaran bagi Indonesia tentunya disebabkan oleh keadaan geografis yang strategis. Indonesia berada dalam jalur persilangan dunia yaitu pada persilangan dua benua dan duasamudera, serta memiliki wilayah laut yang memiliki kekayaan laut yang besar, sekaligus sebagai uratna diperdagangan dunia, membuat Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan laut. Laut akan memberikan manfaat yang sangat vital bagi pertumbuham dan perkembangan perekonomian Indonesia

atau perdaganagan pada khususnya. Tersedianya ragam komoditi niaga di berbagai wilayah di Kepulauan Nusantara, seperti lada, cengkeh, paladin bunga pala serta kayu cendana, telah menarik perhatian bangsa-bangsa di dunia. Rekaman aktifitas pelayaran dan perniagaan serta berbagai peristiwa politik yang menarik untuk dipelajari.Selain orientasi ekonomi dan politik (kekuasaan), perdagangan maritime juga menjadi “benang sutra� budaya, meminjam istilah Jacob Cornelis van Leur (1967), sepanjang pantai di Asia Tenggara, khususnya Kepulauan Nusantara.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Berita Utama Estimasi yang dikeluarkan oleh Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) ketika masih bernama Dewan Maritim Indonesia (DMI), melalui majalah internal Maritim Indonesia edisi Juli 2007 menyebutkan bahwa laut Indonesia menyimpan potensi kekayaan yang dapat dieksploitasi senilai 156.578.651.400 US dollar per tahun. Jika dirupiahkan dengan kurs Rp 9.300 per 1 dollar AS, angka itu setara dengan Rp 1.456 triliun. Dengan melihat kenyataan seperti ini, sudah saatnya Bangsa Indonesia membangkitkan kembali kesadaran bahwa laut harus dipandang sebagai kesatuan wilayah dan sumber kehidupan, media perhubungan utama, wahana untuk merebut pengaruh politik dan wilayah pertahanan penyangga utama.Sisi lain darilaut yang memberikan peluang kesejahteraan dan kemakmuran, sekaligus buah pertikaian pada masa depan adalah sumber daya laut dan bawah laut. Indonesia memiliki

47

Zona Ekonomi Eksklusif yang terbentang seluas 2,7juta km persegi dan keberhasilan untuk mengekploitasi wilayah ini dapat membantu mengangkat Indonesia keluar dari keterbelakangan ekonomi. Mengutip dari Dr.Y.Paonganan, S.Si.,M.Si. bahwa pesatnya perkembangan teknologi dan tuntutan penyediaan kebutuhan sumberdaya yang semakin besar mengakibatkan laut menjadi sangat penting bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu, perubahan orientasi pembangunan nasional Indonesia kearah pendekatan bahari merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendesak.Wilayah laut harus dapat dikelola secara professional dan proporsional serta senantiasa diarahkan pada kepentingan asasi bangsa Indonesia di laut.Beberapa fungsi laut yang harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan berbasis bahari adalah: laut sebagai media pemersatu bangsa, media perhubungan, media sumberdaya, media pertahanan dan keamanan sebagai Negara kepulauan serta media untuk membangun pengaruh keseluruh dunia.Selain itu, keragaman laut Indonesia juga dapt dijadikan komoditi yang sangat penting yakni dari sector kepariwisataan.(sa)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


48

Jalan - Jalan

MEGAHNYA KOTA LAMA SURABAYA Here we go... Surabaya ibu kota provinsi Jawa Timur adalah salah satu kota terbesar kedua di Indonesia. Bagi anda yang suka melancong kekota - kota besar di Indonesia, sebaiknya jangan melewatkan Surabaya Surabaya terkenal dengan patung ikan sura dan baya sehingga menjadi Surabaya, tetapi sebenarnya Surabaya dahulu namanya soera ing baya yang artinya keberanian dalam marabahaya yang akan datang, sangat cocok sekali dengan julukan kota Surabaya sekarang yaitu kota pahlawan. Salah satu daerah di Surabaya terdapat sebuah saksi bisu bagaimana perjuangan pahalawan-pahlawan kita dahulu menghadapi kolonial belanda, lebih tepatnya di Jalan Indrapura disana banyak bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi peninggalan belanda dahulu dan daerah itu sering disebut sebagai daerah kota lama. Sajian suasana bangunan arsitektur eropa membuat anda dibawa ke suasana tempo dulu,dengan sajian kehangatan udara kota Surabaya yang ramah semakin membuat anda bernostalgia ke zaman dahulu. Ada beberapa bangunan yang sangat bersejarah yang

sampai sekarang masih digunakan dan menjadi cagar budaya kota Surabaya, salah satunya gedung BNI pertama di Indonesia yang berada di sisi kiri Jalan Indrapura masih digunakan untuk aktivitas perbankan BNI, ada juga jembatan merah yang menjembatani kali mas yang dulunya kota Surabaya terkenal dengan perindustrian dagang yang sangat pesat sehingga banyak orang-orang barat berdatangan dan menetap di Surabaya. Etnisitaskota Surabaya jugabisa di lihat di sini, di seberang jembatan merah ada daerah kya - kya yang dahulunya sebagai tempat orang-orang tionghoa berdagang.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Jalan - Jalan

Di sebelah Jalan Indrapura terdapat Jalan Karet yang menyajikan bangunan -bangunan orang - orang pribumi maupun belanda, orang timur atau tionghoa disini kita bisa melihat pesatnya perindustrian dan perdagangan yang terjadi tempo dulu.Di Jalan Gula terdapat gudang bekas pabrik kain kepemilikan orang india yang merupakan pabrik kain terbesar di Surabaya.

49

Tak kalah menariknya kota Surabaya dengan kota lainnya. Surabaya tak hanya terkenal dengan cuaca panasnya tapi juga menyimpan tempat sejarah yang bisa kita pelajari. Anda belum pernah menjelajah Surabaya? Mari dimulai dengan menikmati kota lama Surabaya. (fz/dn)

Jika anda ingin berkunjung ketempat – tempat sejarah di Surabaya, anda bisa berkunjung ke Museum House of Sampoerna. Di sana anda akan di layani heritage track yang akan mengajak anda berkeliling Surabaya. Museum House of Sampoerna dahulu merupakan pabrik rokok sekaligus kediamanan pemilik House of Sampoerna itu sendiri.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


50

Kuliner

Het Oost Coffie and Thee

Buka jam 11.00 last order 22.30 Jam tutup 23.00 Alamat: Jl. Kaliwaron 60 Twitter: @hetoost FB: /hetoost Unik! Itulah kata yang muncul di benak ketika mendatangi sebuah kafe yang bernama Het Oost Coffie and Thee ini. Dengan suasana Belanda bercampur dengan Jawa, menu yang ditampilkan juga sangatlah menarik. Diselingi dengan beberapa quote dan foto-foto jaman dahulu yang berhubungan dengan teh, serta penjelasan mengenai makanan yang akan dipesan sehingga kita tidak akan bingung dengan nama makanan yang semuanya dalam bahasa Belanda. Kafe ini memiliki 3 ruangan yaitu, ruangan ramah tamah, puntadewa, dan outdoor (Kedua ruangan terakhir boleh digunakan untuk merokok – red). Meskipun kafe ini baru saja didirikan pada tahun 2012 namun, kafe ini tidak pernah kelihatan sepi. Hal ini disebabkan suasana yang sangat nyaman ditambah keramah tamahan sang pelayan yang siap melayani pesanan kita. Tak lupa, tersedia juga koneksi internet bagi yang mau mengerjakan tugas ataupun hanya sekedar surfing di internet.

Belum lagi ditambah dengan adanya TV 21 inch dan iringan musik merdu menambah nikmatnya suasana. Di Oost, thee menjadi perhatian utama dalam pemesanan para pelanggan terutama thee original dikarenakan keunikannya masing-masing. Dari mulai thee dicampur dengan susu dan coffe, sampai thee dengan rempah rempah, bebungaan dan berbuahan. Semuanya unik dan memberikan pengalaman masing-masing bagi yang belum pernah mencobanya. Dijamin ciamik! Tetapi jangan khawatir, kafe ini juga menjual snack dengan adat barat yang tidak berat, bread toast, koffe dan makanan berat ala java. Tersedia juga minuman khas jawa seperti sinom beras kencur dan macam lainnya. Selamat mencoba! (eef/fz)

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


51

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


52

Cukup Tahu

W H AT YOUR TYPE BLOOD

A

* Pemalu Pada umumnya orang yg memiliki golongan darah A sedikit pemalu. Itu sebabnya untuk bisa masuk lingkungan pergaulan butuh waktu beradaptasi cukup lama. * Suka Membantu Suka membantu siapa aja yg lagi kesusahan, walaupun orang yg ditolongnya baru pertama kali dijumpainya, alias belum dikenal. Bahkan terkadang sifat sosialnya itu agak diluar batas kewajaran sebagai manusia. Hanya akan memberikan pertolongan berdasarkan perasaan hati nurani alias gak perlu diminta. Justru pada orang yg terang-terangan meminta padanya, dia amat gak suka. * Gak Gampang Emosi Orang punya golongan darah A termasuk yg gak mudah emosi. Meskipun perasaan sebenarnya tersinggung, tapi gak diperlihatkannya. Kecuali kalo dianggapnya udah keterlaluan banget, emosinya bisa gak terkendali.

B

* Mudah Bergaul Orang yg memiliki golongan darah B termasuk orang yg mudah bergaul. Sahabatnya ada di mana-mana. * Optimis dan Berpendirian Keras Sikapnya selalu optimis dan kalo udah mengambil keputusan, sulit sekali diubah. Pendiriannya yg keras itulah yg menjadikannya sering meraih sukses. Apa yg dicita-citakannya selalu tercapai. * Hurang Berhati-hati Kelemahan dari orang yg memiliki golongan darah B adalah kurang hati-hati. Suka pamer dan suka dipuji. * Bicara Gak Terkontrol Bicaranya terkadang seperti gak pakai kontrol. Gak jarang sering membuat lawan bicaranya tersinggung.

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


? Cukup Tahu

AB

* Sulit Ditebak Kalo boleh disebut, perangainya yg istimewa merupakan gabungan watak atau sifat golongan darah A dan B. Begitu istimewanya, sampai-sampai isi hatinya sulit sekali ditebak, apalagi jalan pikirannya. * Mudah Bergaul dan Suka Dipuji Kalo dari kulitnya, penampilannya sehari-hari misalnya, lebih condong ke orang yg memiliki golongan darah B, seperti mudah bergaul, selalu optimis dan pendiriannya keras serta suka dipuji. * Suka Mengalah dan Murah Hati Sedangkan untuk hatinya cenderung ke golongan darah A. Suka mengalah dan murah hati. Bahkan teman-teman dekatnya pun sering menyebutnya sebagai manusia aneh. Habis wataknya bisa berubah 180 derajat hanya dalam waktu sekian menit. Misalnya lagi marah, tiba-tiba dia bisa tertawa terbahak-bahak. Begitu juga kalo lagi santai misalnya, bisa aja tiba-tiba dia jadi sedih.

53

O

* Mengambil Keputusan dengan Matang Gak menutup kemungkinan keputusannya itu bisa diubahnya, hanya dengan teori serta didukung alasan kuat dan masuk akal. Tapi jangan khawatir atau ragu dengan keputusan yg diambilnya. Soalnya, setiap keputusan yg diambil itu merupakan hasil pemikirannya yg matang. * Sikap Bijaksana Mengingat orang yg memiliki golongan darah O ini bijaksana. Sikap bijaksananya itulah yg membawanya gak mudah terpengaruh pada lingkungan pergaulan yg buruk. * Gak Sembarangan Bergaul Orang yg memiliki golongan darah O lebih suka gak punya teman, ketimbang harus masuk lingkungan pergaulan yg buruk. Seperti pepatah mengatakan, tak ada gading yg tak retak. Begitu juga dengan orang yg memiliki golongan darah O ini!

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


54

BIRKUN V | HIMATEKLA | 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.