LIVE A LIFE, MAN !
Akyas
Magazine
SCAN FOR COLOR VERSION
#02 Akyas Magz 2019
Colour in Future
Siapa sangka, seorang gitaris rock legendaris Megadeth, Dave Mustaine pada sebuah wawancara tahun 2003 mengatakan bahwa dirinya merupakan suatu produk kegagalan. Berbeda dengan Pete Best, setelah ditendang dari band The Beatles, Best mengakui bahwa dirinya merasa sangat beruntung. Mengapa? Sebab Mustaine membuat tolak ukur sebuah keberhasilan dengan menjadikan band Megatdeth lebih tenar dibandingkan dengan band yang dulu memecatnya. Malangnya, band tersebut merupakan ikon band heavy-metal pada masanya, Metallica. Lain halnya dengan Best yang mendeďŹ nisikan bahwa keluarga lebih berharga dibandingkan harta dan popularitas. Maka, deďŹ nisikanlah makna hidup dan berilah tolak ukur keberhasilan dirimu sendiri. Masa bodoh dengan netizen.
hollow
arana
halah
beni tabori
redpel
ivan
redpel
editor
redpel
erre
photographer
illustrator
Live a life man! Be yourself, everyone else is already taken.
namkul pemred
LIVE A LIFE, MAN!
ahju
zuzzu
layouter
jombi
reporter
acid
editor
reporter
sumpul layouter
@akgqmagazine
MAU LIAT MAJALAH AKYAS BERWARNA?
issuu.com/majalahakyas
How depressed are you? Sans
B ajah
Gemeter
Terkedjoed
Indigo Ngamuk
Ambyar
Anak Psikopat Stress Ambyar
live a life, man!
What happiness means for you? Pertanyaan mendasar yang abstrak jawabannya. Di luar benar atau salahnya seseorang dalam mengartikan apa arti bahagia buat dia, karena sifat bahagia yang non konkret. Sok, sebutin kriteria hidup bahagia no. 48 ? gak ada yang tahu kan, karena 48 itu JKT, yhaaa. Liat aja, kemendikbud ga pernah masukin ke kurikulum tentang ‘apa itu kebahagiaan’ kan?, karena emang ga ada, sampai sini ngerti ?. Ya, setiap insan punya hak prerogatif buat mencari dan mendapatkan apa yang dia artikan sebagai kebahagiaan. Ada lagi, namanya Om Eric Weiner, sosiolog ini pergi ke berbagai negara untuk mencoba membuka perspektif lain dalam mengartikan kebahagiaan, bukunya yang berjudul ‘The Geography of Bliss’ berisi arti kebahagiaan di negara-negara yang dia kunjungi, dia sudah melihat Qatar, negara yang kaya tapi tidak memiliki budaya, menurutnya orang Swiss tegang tapi bahagia, orang Thailand santai tapi bahagia, orang Islandia menemukan kebahagiaan dengan minum-minum berlebihan, sementara orang Moldova hanya mengalami penderitaan. ya, mereka semua terus berlomba mendefinisikan kebahagiaan, merangkumnya dalam statistika, mencari cara untuk mendapatkannya dengan berbagai pendekatan keilmuan. Kalo menurut Akyas sendiri, siapa sih yang ga bahagia ngeliat orang lain bahagia. So, bahagia itu simpel, ego manusia aja yang bikin ribet. akyas magazine #2
Have you ever feeling down, depressed or something? Bumi ini berputar, begitu juga kehidupan di dalamnya. Sedih, tertekan atau apapun itu adalah bagian dari kehidupan, yang artinya, semua orang pasti mengalaminya, kalo gak ngalamin berati dia mati. Bodohnya, akhir-akhir ini ‘depresi’ jadi tren yang memuakkan untuk diikuti, dari mulai artis papan atas , youtuber yang kontennya sampah, anak-anak baru puber yang diputusin ama pacarnye, semuanya depresi. Banyak dari mereka yang ‘merasa’ depresi itu sebenernya gara-gara mereka sendiri yang mendramatisir permasalahan hidupnya buat dapet perhatian orang lain. Terus gimana? Ya, yaudah, gausah banyakin drama, coba buat liat orang orang dibawah kita yang bahkan buat makan sehari hari aja susah, apalagi buat sekolah. Kalo emang beneran harus di permasalahkan maka pilihlah salah satu dari dua jalan; jalan para pecundang atau jalan para pejuang. Allah sudah menyediakan jawaban dari setiap persoalan hidup di Alquran, coba di buka, baca, renungkan. last, Haters gonna hate, players gonna play, live a life, man! Good Luck! (Red: Arana, Ed: Halah) Akyas! | Live a Life, Man!
2
4
Live a Life, Man! | Akyas!
Akyas! | Live a Life, Man!
5
INFOGRAFIS
6
92
40
Menurut penelitian yang berjudul “World Happiness Report”, pada tahun 2019 Indonesia berada pada urutan ke-92 dunia negara paling bahagia.
World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap 40 detik terjadi kasus bunuh diri di seluruh dunia yang diakibatkan oleh depresi.
70,69%
300 JT
Survei BPS bertajuk “Indeks Kebahagiaan Indonesia Tahun 2017” mengatakan indeks kebahagiaan Indonesia berada pada angka 70,69%
Menurut WHO, diperkirakan sekitar 300 juta orang mengidap depresi di seluruh dunia.
Live a Life, Man! | Akyas!
6% Data riskedas tahun 2013 menunjukkan 6 % penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional yang ditunjukan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan
Se-fruit Cerita, Dari Berbagai Macam Problematika Halo sobat akyas, apa kabar semua? semoga jiwa santuy kalian terus bergelora, kali ini Akyas bakal kasih tau kalian beberapa hal yang biasanya dialami santri semasa hidupnya di Pondok Pesantren. Contohnya kayak gini neeeehhhh!!
Home Sick. Kalo yang satu ini sih, klise banget!. Udah jadi hal yang lumrah ketika seorang pengembara ilmu berdiaspora ‘meninggalkan tanah kelahirannya mencari tanah air baru’. Timbul rasa rindu dalam kalbu. Rindu akan masakan rumah, suasana kala bercengkrama bersama senja, sampai menikmati setiap sesapan kopi. Ah...sungguh indie, betul lah apa yang dikatakan Kahlil Gibran dalam magnum opusnya, kelopak-kelopak jiwa. “ Kenanganmu adalah persandingan terbaik bagiku” asek!
Sandal Hilang. Nah, coba kalian bayangin. Kalian ketiduran di masjid muka masih beler, terus pas kalian tengok, sepasang sendal kalian raib!, sontak mata kaki kalian terbelalak, Gunung Ciremai meletus, seluruh santri terkejud, akhirnya sekolah diliburkan. Dan santri hidup bahagia!
Muqorror Belom Beres.
Gak Dapet Kriuk Tempe Jaket.
Alquran merupakan syarat utama membangun sebuah bangsa. Tak dapat dipungkiri, hanya dengannyalah kita dapat terbebas dari delusi negeri utopia!, yang penuh intrik dan tipudaya. Dimana penduduknya, terjebak dalam dunia simulacra. Maka berpegang teguhlah kepada Alquran dan hadis. Hidup kalian tak akan berakhir tragis.
Jangan salah!, kriuk tempe jaket merupakan yang sakral. Barang siapa yang luput darinya, maka ia akan terhindar dari kenikmatan HQQ.
Haflah At-takhorruj. Yang terakhir ini, bakal menguras air mata kalian. Bayangin aja, temen-temen kalian yang biasa bareng kalian. Tiba-tiba harus berpisah, meninggalkan segala kenangan dan canda tawa. Sudah banyak kisah yang terukir dalam sanubari. Yang jelas, walau raga sudah berpisah. Semoga kita bisa reunian di surga nanti.
Itu dia beberapa fruit cerita santri di pondok pesantren. Yang jelas, seberat apapun beban yang menimpa, sekeras apapun angin topan kesedihan menerpa, sederas apapun air mata terurai. Tetaplah santuy dalam hidup ini. Karena kami yakin, “Dalam Raga Yang Rehat, Terdapat Jiwa Yang Santuy” Red: Ivan Ed: Halah
Akyas! | Live a Life, Man!
7
FEAT. MAMANK DAPOER (MATHAM) Kita mulai pake pertanyaan, kenapa suudzon ama orang gampang, tapi giliran positive thinking malah susah? Kalo kata Si Nur Roid Shobri (14), santri kelas 8C asal Bekasi yang ngakunya ga deket sama mamang math’am, dia bilang kalo mamang math’am ga punya rasa simpati. Beda lagi ama Si Shofwat Abdul (15), kelas 9C, katanya doi pernah dilempar kulit manggis sama Si Mamang. Begitu tuh santri kalo ditanya tentang mamang math’am, yang diinget pasti cuma pengalaman buruknya doang. Apa salahnya kita nyoba husnudzon? Lagian kan kita sekolah di Husnul Khotimah bukan di Suul Khotimah (apasi..!!). Eniweyy, disini Akyas pen ngajak kalean semua mencoba husnudzon ama mamang math’am, mau gimana-gimana juga manusia pasti ada sifat baeknya. Yekan?
8
Live a Life, Man! | Akyas!
Suudzon santri : Mamang dapur pelit, jarang ngasih bonus ( M. Ihsan Maulana, 9B naks depok) Ternyata : Gini San, coba misalnya ente disuruh jagain makanan punya angkatan ente. Semuanya harus kebagian. Pasti ente gamau kan ada temen ente yang ga kebagian makan? NAH, SAMA SAMSUL! Dibalik sifat sangar dan gaspol, disisi laen dia punya hati bak seorang pangeran, gamau kalo ada santri yang kehabisan lauk, pengennya semua kenyang biar bisa sekolah yang bener :) Suudzon santri : MAMANG MATHAM KEJAM, ANE PERNAH DISIRAM PAS DIA LAGI BERSIH-BERSIH LANTAI ( Amirul Ihsan, 9A nax bekasseeh) Gini : WESS SANTAI BAMBANK!! Lagian santri kan kalo makan pasti berantakan. Nasi, semangka, tulang ayam, kuah soto, tempe becek, pala ikan, buntut komodo, jigong badak, daki naga, ingus anoa, semuanya berceceran. Coba sok bayanginn, kalo itu semua kaga buru-buru diberesin, dibiarin terus jadi bau, yang gaenak siapa? YA KITA LAH SAMSUL. Mangkanya, kalo makan jangan telat, orang udeh sholat dia mah baru dateng. Beda lagi sama Zulfan (17), santri kelas akhir asal Brebes yang bentar lagi bakalan lulus dari Husnul. Lelaki yang biasa disapa Mas Jul ini bilang sambil menjemur kasurnya
yang basah selepas dikencingi bebek liar. Menurutnya, mamang dapur dan semua sifat-sifatnya bakalan dikangenin banget nanti pas udah alumni. Gabakal bisa nemuin lagi orang yang setipe Mang Aye. “Menurut ane sihhh, ane bisa sekuat ini di Husnul karena tempaan dari Mamang Aye dan kawan-kawannya. Ane gatau gimana kalo tanpa mereka di Husnul Khotimah ini.â€? ujarnya sambil menangis tersedu-sedu karena mengingat semua kenangan indah bersama Mang Aye. , karena dulu biasanya sebelum makan mas jul ini sering ditantang buat adu panco ama mang aye, kalo misalnya die menang bakalan dikasih lauk tambahan sepuasnya, dan hasilnyaaaaa‌.. mas jul kalah. Sukurin. Udah, sekarang mah kita harus banyak banyak berbuat baek sama mamang matham! Mau gimana juga, dia rela buat ngurus semua makanan kita. Sekedar bilang makasih ke mamang matham abis selesai makan, gampang kan? Simpel banget. Kita kasih segenap respek kita ke mamang matham. Coba bayangin se-Husnul Khotimah abis makan semuanya bilang makasih ke si mamang. Bayangin gimana rasa senengnya dia, siapa tau kalo udah seneng, si mamang jadi lebih ramah. Yegak?? (Red:beni tabori, Ed:acid)
#thxmamank
Akyas! | Live a Life, Man!
9
Entah mengapa, seakan-akan aku tak sedang melihat manusia. Yang kurasakan hanyalah kehampaan. Mata, telinga, dan akal sedari tadi aku gunakan untuk memperhatikan mereka. Dan sudah kusimpulkan, mereka adalah raga tanpa jiwa. Sejahat itukah pikiranku? Tidak juga. Lihatlah gerombolan siswa itu, semua kepala mereka tertunduk pada gawainya masing-masing. Tak ada bedanya dengan yang berjalan sendirian. Simaklah obrolan mereka, trending-trending bodoh mereka diskusikan dengan serius. Hampir seserius saat malam aku dikudeta. Keadaan mereka berbanding terbalik denganku. Sekolahku terpencil, dan secara terprogram diisolasi. Akses mobilitas bahkan informasi sangat terbatas. Kehidupanku terkekang. Diperintah atau memerintah. Kalian pasti memahaminya. Anehnya, disini aku merasa hidup. Semua orang yang bertahan memiliki sesuatu untuk diperjuangkan.
10
Live a Life, Man! | Akyas!
Aku sendiri, hobiku ialah memakan mie, seraya memenuhi meja-meja kantin dengan diskusi. Meja kantin dimana aku makan, tak kalah serunya dengan ILC.
Sumber Kebebasan
Langit mengguyur bumi dengan deras. Seingatku, saat itu awal tahun 2018. Aku berteduh di warung depan gerbang SMPN 28. Kulihat para siswa pulang, sendiri maupun bergerombol meninggalkan sekolah.
Di atas kayu-kayu samping kanan aku duduk, menanti giliranku untuk melaporkan hasil rakor sambil membaca buku Notes on Leadership. Dan saat itu pula, akhirnya aku paham. Ternyata, keterbatasan itu merupakan sumber kebebasan. Sederhananya, saat kapan kamu lebih banyak tilawah dan membaca buku? Di rumah? Aku sendiri menghabiskan bertumpuk-tumpuk buku disini dengan leluasa, tanpa harus peduli ada DM iseng, tanpa rasa penasaran dengan instastory tidak penting yang paling-paling berisi foto teman dari temanku yang bagiku tentu bukan teman. Keterbatasan itu pula yang mendorong kreatiďŹ tas. Dengan sedikit fasilitas, aku dan temanku berkreasi, menorehkan prestasi, tanpa butuh apresiasi. Sekolah ini mengurung ragaku, namun juga memerdekakan pikiranku. Aku berada dibawah langit, tapi mimpiku berada tinggi diatasnya. (Red:hollow, Ed:Halah)
Semisal hidup tidak mencapai ekspetasi, apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Opsinya kan cuma dua: kita revisi ekspektasi, atau kita revisi aksi. Kalau ekspektasinya yang terlalu tinggi, ya kita revisi ekspektasi. Kalau aksi kita kurang optimal sehingga tidak mencapai ekspektasi, ya mari kita cari cara untuk merevisi aksi. Atau mungkin kita perlu cari metode lain, ubah arah program, cari orang baru, dan berbagai cara lain.
LIVE A LIVE, MAN!
AYU KARTIKA DEWI
LIVE A LIFE, VERSI KA AYU
Ayu Kartika Dewi, lulusan pascasarjana DUKE University, Amerika, adalah Initiator dan Co-Founder dari Sabang Merauke, organisasi yang menyelenggarakan program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia, dengan tujuan membuka cakrawala anak-anak Indonesia untuk memahami pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka dan menanamkan nilai ke-bhinneka-an. Pada kesempatan kali ini, Akyas berkesempatan untuk berdiskusi dengan beliau nih! Penasaran? Skuy!
Apa yang harus kita lakukan ketika hidup ini terasa monoton dan tidak ada yang spesial? Biasanya orang merasa hidupnya monoton karena tidak tau apa tujuan hidupnya. Jadi, cari dulu apa tujuan hidupmu! Caranya gimana? Temukan apa yang kamu cintai, atau apa yang bikin kamu marah. Karena kalau kamu sudah menemukan apa yang kamu cintai, maka kamu akan berusaha untuk melakukan hal-hal yang bisa melindungi dan merawat hal tersebut. Kalau kamu sudah menemukan apa yang bikin kamu marah, maka kamu akan berusaha mengubah hal tersebut. Setelah ketemu hal tersebut, desainlah hidupmu agar kamu bisa meluangkan sewaktu sebanyak mungkin dalam sisa hidupmu untuk sesuatu yang kau cintai.
Apa yang harus kita lakukan ketika kita merasa di titik paling rendah dalam hidup?
Tips pertama, memilah-milah permasalahan. Kadang, kita merasa ruwet karena kita memikirkan seluruh permasalahan yang ada. Cara yang sering saya lakukan adalah membuat kuadran. Saya memetakan permasalahan menjadi beberapa kategori : Bikin pusing dan bisa saya inuence (bisa saya lakukan sesuatu), misal: saya kurang tidur karena terlalu banyak acara, saya cari solusinya. Bikin pusing tapi gak bisa saya inuence, misal: kemacetan dan polusi udara Jakarta, saya cari cara untuk berdamai dengan hal ini, misal lebih sering naik ojek online daripada mobil, dan pakai masker. Gak bikin pusing dan gak bisa di-inuence, abaikan. Gak bikin pusing dan bisa di-inuence, abaikan. Ini biasanya membuat saya langsung merasa lebih baik, karena jumlah permasalahan yang harus saya pecahkan tiba-tiba berkurang jadi tinggal 25%-nya.
Bagaimana cara menjalani hidup yang enjoy setiap saat? Mana bisa kita enjoy setiap saat! Realistis aja, hidup tu GAK MUNGKIN bisa senang setiap saat.
LIVE A LIVE,
Yang bisa kita lakukan adalah membuat hidup kita lebih bermakna, sehingga ketika kita mengalami hal-hal yang melelahkan, kita akan bisa bertahan dan tetap berjalan karena kita punya tujuan yang ingin kita capai.
Nah, salah satu cara untuk membuat hidup kita lebih 'bearable' (bisa ditoleransi), adalah dengan berlatih bersyukur. Karena bagaimanapun, bersyukur itu harus dilatih dan harus rutin. Tiap malam, sebelum tidur luangkan waktu lima menit aja dan tuliskan catatan syukur yang berisi hal-hal yang dapat kita syukuri hari itu! Jadi, meskipun hari itu adalah hari yang sulit, kita dapat selalu pergi tidur dengan kondisi tenang karena selalu ada hal-hal yang bisa kita syukuri. Akyas! | Live a Life, Man!
11
o not cross POLICE LINE POLICE LIN do not cro E LILINE do not cross sss PO POLILIC os cr t C no E do E N LIN E E do not cro do not cross POLIC ss POLICE LI N
Ekspresikan Depresimu! KUMPULKAN KE KRU AKYAS ATAU GENQ DAN DAPATKAN HADIAH CIAMIK!