17 - Bersimbah Limbah

Page 1

1

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

http://majalah.batampos.co.id

Tips Memilih Sekolah untuk Anak MenyulamBenang, Merajut Untung Tarik Tunai Lewat SMS

langkah membuka bisnis rajutan

10 Prinsip Hidup Jerry Colangelo Penyelundup Serang Kapal Bea Cukai | X-tra Aman X-tra Nyaman di Danau Toba | Payudaranya Dipuji Dunia Terlalu Cantik untuk Horor | Di antara Perempuan Ada Politik, Kuota, dan Madu EDISI 17, Minggu V MEI 2013


78

Militer AS telah menggunakan pangkalan angkatan laut Teluk Guantanamo, Kuba, selama lebih dari satu abad. Tapi hanya selama beberapa dekade terakhir ini tempat itu menjadi terkenal karena digunakan sebagai lokasi penahanan warga negara asing terkait kasus terorisme, terutama setelah peristiwa 11 September 2001.

fokus peristiwa 06

Setidaknya, dua kali dalam setahun perairan Batam dapat ‘’kiriman’’ limbah dari kapal-kapal asing di Selat Melaka dan Selat Singapura. Di darat ada 500 industri penghasil 200 ribu ton limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tak punya alat untuk mendeteksinya.

gadagadu

indeks

2

history

71

edisi 17, minggu V- Mei 2013

Di sela-sela kesibukannya, syuting film, sinetron dan menjadi ibu rumahtangga, Shandy Aulia masih ingin mengembangkan diri lewat usaha butik. Shandy mendesain sendiri pakaian koleksi butiknya. Rupanya, membuka usaha butik sudah menjadi cita-citanya sejak lama.

digistyle

57

Mengirim uang atau menarik uang tunai menggunakan fasilitas layanan pesan singkat (SMS) bisa dilakukan. Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, membuat kesepakatan dengan tiga operator seluler 15 Mei lalu di Jakarta.

trend 29

Celana atau rok Anda sudah terasa sempit? Atau pada bagian-bagian tubuh tertentu bermunculan selulit? Waspadalah, karena fenomena-fenomena di atas merupakan sinyal bahwa Anda sedang mengalami kegemukan. EDISI 17, Minggu V MEI 2013

kutubkhanah 48

Cerita-cerita detektif atau ‘misteri’ yang sangat populer di alam Melayu pada awal abad ke-20 adalah serangkaian kisah-kisah petualangan mata-mata gelap berjudul Rokambul atau Rocambole, karya novelis prolific Prancis, Pierre Alexis Viscount.


3 edisi 17, minggu V- Mei 2013

tourism 58

Meski letaknya berada di Pelabuhan Feri Internasional Harbaour Bay, dimana biasanya pengunjung berasal dari luar negeri, restoran ini kerap menjadi tujuan para pecinta kuliner di Batam. Segala jenis seafood terdapat di sini, mulai dari kepiting saus padang hingga sup ikan.

indeks

creatrep 35

Orang kreatif, pintar mencari celah untuk dikembangkan menjadi pundi-pundi rupiah, seperti yang dijalani Lies Permanawati. Bisnis ini dirintis setelah meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil di Surabaya.

media

27

Kemerdekaan pers ini bukan hanya bagian hak asasi manusia semata, tapi juga sebagai fondasi tegaknya hak asasi manusia. Tanpa kemerdekaan pers, hak asasi manusia bisa dicabut oleh kekuasaan dengan seenaknya.

otomotif 62

Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan produk improvement terbaru Daihatsu Xenia. Menyusul peluncuran itu, ADM menggelar test drive Daihatsu Xenia dengan tambahan fitur yang menjadikan Xenia X-tra Aman dan X-tra Nyaman.

tips10175

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Fokus utama para orangtua adalah mencari sekolah yang pas untuk anak-anak mereka. Ikuti tips memilih sekolah ideal untuk anak.

kiprah 53

Yudi Candra satu-satunya pelatih bersertifikasi C Internasional di Batam. Banyak prestasi sudah diraih anak asuhnya. Terinspirasi dan berguru pada Pelatih Tim Nasional Malaysia, Raja Gopal. EDISI 17, Minggu V MEI 2013

pix 42

Danau Toba terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi, dan Nias.


spash

4

sedia payung sebelum hujan

Roh Moo-hyun DI

usianya yang tak lagi muda, 62 tahun, Roh Moo-hyun mestinya hidup dalam ketenangan. Jabatan Presiden Korea Selatan yang pernah digenggamnya selama lima tahun, dari 2003-2008, lebih dari cukup untuk menjamin kesejahteraan di hari tua. Tetapi, di hari-hari masa pensiunnya, Roh adalah seorang yang gelisah. “Banyak orang menderita karena saya,” ujarnya. “Apa yang saya lakukan di akhir hayat hanya jadi beban untuk orang lain.” Sabtu pagi, 23 Mei 2009, kegalauan hati dan pikiran Roh mencapai puncaknya. Dari sebuah tebing terjal, tak jauh dari rumahnya di pinggiran Seoul, mantan aktivis hak asasi manusia Korea Selatan itu, terjun bebas. Roh memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Adalah penyelidikan jaksa terhadap dugaan menerima suap semasa jadi presiden, yang ditimpakan kepadanya, yang memicu kegelisahan Roh hingga maut menjemputnya. “Saya tidak mempunyai muka lagi buat rakyat. Saya mohon maaf telah mengecewakan Anda,” kata Roh, usai diperiksa jaksa, 22 hari sebelum ia bunuh diri. Kekecewaan tak hanya mengendap dalam diri Roh, jutaan

warga Negeri Ginseng terguncang setelah terkuaknya skandal yang menimpa figur yang selama ini dikenal antikorupsi. Sebelumnya, Roh adalah simbol politisi bersih dan pekerja keras. Perjuangan hidupnya, yang berangkat dari sebuah keluarga miskin di Busan hingga bisa meraih kursi presiden, adalah kisah yang kerap diceritakan untuk menginspirasi generasi baru Korea Selatan. Roh tak pernah kuliah. Ia belajar jadi pengacara secara otodidak, dan berhasil memperoleh lisensi sebagai advokat. Karir sebagai pengacaralah yang mengantar Roh meraih reputasi tinggi. Tapi, kemasyuran sebagai “orang lurus” yang menjulang itu, kini, pupus sudah. Ia diduga menerima suap sebesar 6 juta dolar AS dari seorang pengusaha bernama Park Yeon-cha. Di persidangan, Roh membantah tuduhan itu. Tetapi, Kim Dae-jung, sahabat sekaligus Presiden Korea Selatan sebelum Roh, mengatakan sorotan media yang tajam terhadap kasus yang menimpa rekannya itu, membuat Roh tak sanggup berada dalam tekanan. Aib itu, meski masih butuh pembuktian di persidangan dan hakim belum menjatuhkan vonis,telah meluruhkan harga diri dan martabatnya.

Muhammad Iqbal Pemimpin Redaksi EDISI 17, Minggu V MEI 2013


5

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

kartop KARTUN O P INI


fokus

6

p e r i s t i w a

Terkepung

di Darat dan di Laut Editor: YERMIA RIEZKY email : majalah@batampos.co.id

Setidaknya, dua kali dalam setahun perairan Batam dapat ''kiriman'' limbah dari kapal-kapal asing di Selat Melaka dan Selat Singapura. Di darat ada 500 industri penghasil 200 ribu ton limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tak punya alat untuk mendeteksinya.

Editor: M. Nur email : majalah@batampos.co.id

“L

ihatlah, Pak, udang dan kepiting tangkapan kami tak bisa dijual. Tidak laku karena berbau solar." Isna, istri seorang nelayan di Dapur 12, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, berseru. Telunjuknya mengarah pada setumpuk udang dan kepiting yang terkulai, tak jauh dari tempat ia berdiri. Bau solar meruap dari hewan laut itu. Di depan Isna, lima pegawai Pemerintah Kota Batam berdiri mematut tumpukan udang dan kepiting itu. Tak sepatah pun kata keluar dari bibir mereka. Senin, 22 April lalu, Isna dan puluhan nelayan lain tengah menunggu kedatangan Wakil Wali Kota Batam, Rudi. Hari itu, Rudi berjanji datang menemui nelayan merespons keluhan mereka ihwal pencemaran di laut tempat nelayan biasa mencari ikan. Hingga matahari terbenam, tamu yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Warga menduga solar yang mencemari perairan Dapur 12 berasal dari tiga kapal betuliskan TB Asscalante yang lego jangkar di pelantar (pelabuhan kecil) milik Limin. Menurut nelayan, pencemaran di perairan Dapur 12 bukan kali itu saja terjadi. ''Sudah sering yang seperti ini,'' ujar Isna. Rata-rata limbah minyak itu berasal dari kapal-kapal yang lego jangkar di perairan itu. Ada juga dari kapal yang hendak masuk dok. Namun nelayan menyebut, tiga kapal bermerek TB Asscalante itu yang paling sering membuang sisa solar di perairan mereka. Bahkan sampai ke pulau-pulau terkecil di sekitar Sagulung. Nelayan pernah melihat tumpahan solar tiga kapal milik Limin itu sampai ke Jembatan Barelang. "Mereka cuci tangki, sisa solarnya dibuang begitu saja ke laut," ujar Sunny, warga Dapur 12. Akibatnya, tangkapan nelayan di perairan Dapur 12

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Foto: yusuf hidayat

Warga mengumpulkan minyak hitam yang mengotori laut Belakangpadang untuk dijual ke pengumpul. Minyak itu diduga dari kapal tanker bocor tahun 2008 silam.


fokus

7

p e r i s t i w a

pun terjun bebas. Mereka harus melaut jauh untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak. Itupun mesti bersaing dengan nelayan yang memiliki alat tangkap moderen. "Pencemaran ini merusak laut, makanya mata pencarian kami sebagai nelayan tak bisa diandalkan lagi," ujar Isna. Iwan, warga lainnya, juga mengeluh. "Ikan-ikan pada mati, kepiting dan udang yang masih bertahan dan ditangkap nelayan tak bisa dijual karena bau solar," katanya. Keluhan dan kecemasan nelayan Dapur 12 itu ditanggapi dingin oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam. Bapedal berdalih, tumpahan solar itu bukan disengaja pemilik kapal. Kepala Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Bapedal Batam Ip saat ditemui di lokasi tiga kapal TB Asscalante

lego jangkar, menganggap enteng masalah pencemaran itu. Ia menilai, solar yang mengapung dan mencemari perairan Dapur 12 Sagulung itu hanya limbah ringan biasa. "Kami sudah dapat pengaduan dan kami sudah panggil dua saksi. Dari keterangan mereka, limbah solar itu hanya ceceran solar yang menempel di kapal kemudian masuk ke laut karena diguyur hujan," kata Ip. Lalu siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran limbah solar itu? Ip enggan membeberkan. "Belum tahu kami, tapi ini akan kami selidiki lebih lanjut," katanya, saat itu. Jawaban Bapedal mengecewakan warga Dapur 12. Pasalnya, kenyataan di lapangan berbeda dengan pernyataan Ip. Lurah Seipelenggut, Fridkalter, mangakui hal itu. "Memang selama ini sudah banyak keluhan warga Dapur 12

Pencemaran di laut Dapur 12 merusak ekosistem dan membuat penghasilan nelayan menurun.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Foto: humas Pemko Batam

Tim Bapedal Kota Batam bersama warga mengumpulkan limbah minyak hitam yang mengotori pantai Tiban Mentarao 2012 lalu. Jumlahnya 20 ton.


fokus

8

p e r i s t i w a

Foto: yusuf hidayat

Kepala Bapedal Kota Batam Dendi N Purnomo ikut membersihkan limbah minyak hitam yang mencemari Pantai Tanjung Bemban 2010 lalu. Jumlahnya 250 ton.

atas limbah solar itu. Hanya saja tak ada tindak lanjut," katanya. "Pemilik kapal (Limin) sudah kami beri teguran berulang kali tapi tetap seperti ini." Ketua RW 12 Dapur 12, Mansyur, juga membenarkan. Ketiga kapal TB Asscalante dan kapal-kapal lain di lokasi pembuangan limbah solar itu memang dikenal milik salah satu pengusaha asal Pulau Buluh bernama Limin. Sudah setahun lebih Limin membangun pelantar yang dijadikan lokasi perbaikan kapal dan tempat lego jangkar kapal. "Limin bilang ini lahan milik keluarganya, maka dia membangun pelantar di sini untuk kapal-kapalnya ini," ujar Mansyur. "Kami juga tidak tahu apa punya izin atau tidak."

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Limin sendiri belum bisa dikonfirmasi karena tidak pernah terlihat sejak kasus pembuangan solar itu mencuat. Wakil Wali Kota Batam, Rudi, yang akhir datang ke lokasi sehari setelah nelayan melakukan protes, mengancam akan menindak pemilik kapal. "Ini memang keterlaluan, apapun alasannya tidak boleh buang solar ke laut. Ini tidak boleh didiamkan. Saya akan kawal kasus ini," ia berjanji. "Kalau perlu, kami tutup tempat usahanya ini kalau tak berizin." Rudi membenarkan kapal yang diduga membuang solar itu milik Limin. Kepala Bapedal Kota Batam, Dendi N Purnomo, yang ditemui Rabu 22 Mei, di kantornya, membantah kasus pembuangan solar dari tiga kapal Limin itu dianggap sepele. "Terkait kasus pencemarannya, tetap kita proses. Tetap ada tindakan. Beberapa saksi sudah diperiksa. Kasusnya masih proses," katanya. Dari sisi jumlah, Dendi membenarkan tidak terlalu banyak. Dari hasil penyelidikan tim Pos Pengaduan Bapedal, yang dibuang bukan solar murni, tapi kerak solar hasil pembersihan tangki solar tiga kapal milik Limin itu. Untuk kasus pelabuhan yang ternyata tidak berizin, Dendi mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Batam. Apakah pelabuhan itu akan ditutup atau tidak, Dendi menyebut hal itu kewenangan Dishub. Begitupun soal seringnya tiga kapal Limin lego jangkar di Dapur 12. Dendi menilai, Syahbandar memiliki kewenangan untuk menindaknya, jika memang tak memiliki izin berlabuh di perairan itu. *** Praktik pembuangan sisa minyak mentah (sludge oil) ataupun sisa solar dan oli dari hasil tank cleaning tak hanya terjadi di kawasan Dapur 12, Sagulung, tapi hampir di semua wilayah pesisir utara Kepri, terutama di Batam, Bintan, dan Karimun. Pesisir utara Batam yang jadi langganan limbah berbahaya dan beracun itu, antara lain: Pantai Tanjung Bemban di Nongsa; kawasan Hotel Batam View di Nongsa; kawasan Montigo Resort di Nongsa; kawasan Pantai Tiban Mentarau; kawasan Pulau Seraya; Sekupang; Tanjunguncang; Batuampar; dan pulau-pulau kecil lainnya di Kecamatan Belakangpadang. Di Bintan limbah biasanya mengalir ke kawasan Pulau Berakit, kawasan wisata Lagoi dan sekitarnya. Sementara di Karimun limbah masuk ke kawasan Pasir Panjang, Tanjung Puluh, Tanjung Selayan, Pulau Karimun Anak, dan kawasan utara lainnya. Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Batam, Tri Agus men-


9

fokus p e r i s t i w a

gungkapkan, kecepatan angin pada Desember banyak orang berkumpul di sana. Hanya ada dua hingga Maret memang lebih tinggi dibandorang remaja putri duduk memelototi teleing bulan lainnya. pon genggamnya. Juga sepasang suami "Kecepatan maksimum pada bulan istri menikmati tenggelamnya maSetahun, minimal dua Desember hingga Maret mencapai tahari. Tiga orang anak laki-laki sibuk kali Batam dapat kiri40 kilometer per jam. Lebih cepat bermain di samping perahu nelayan man limbah B3 dalam dari kecepatan maksimum di bulan yang ditambat di bibir pantai. lainnya yang hanya 20 kilometer Sore itu, laut sedang surut. Perahu jumlah besar, khususper jam," kata Agus, dua pekan lalu. yang ditambat banyak yang terongnya November hingga Selain itu, arah angin juga sangat gok di dasar perairan. Beberapa Februari. menentukan. Agus menyebutkan, nelayan mencoba peruntungan bertopada periode Desember-Maret angin lak ke tengah laut untuk mencari ikan. bertiup dari barat laut ke timur laut. Biasanya, sore hari banyak warga berkunKombinasi ini membuat minyak bekas maujung ke pantai itu melepas penat. pun limbah yang tumpah di perairan Selat Melaka Bibir pantai Teluk Mata Ikan tidak lagi berpasir. Beton maupun Laut China Selatan dapat mencemari perairan dibangun untuk menahan ombak yang makin kencang dan pantai Kepri. menerjang, khususnya setiap musim utara pada Novem"Kecepatan dan arah angin itu terjadi di seluruh ber sampai Maret. wilayah Kepri, termasuk di daerah Tarempa atau Ranai," Tiap kali air laut surut, tampak bercak hitam menemsambung Agus. pel di tembok penahan ombak, maupun kubus-kubus Limbah kiriman itu tak hanya merusak ekosistem, juga pemecah gelombang yang diletakkan di dasar pantai. membuat sejumlah pantai menjadi sepi pengunjung. Tidak ada satu titik pun di pantai sepanjang dua kilomePantai Teluk Mata Ikan, Nongsa, Batam, contohnya. Saat ter itu yang bebas dari bercak hitam. berkunjung ke pantai itu Kamis, 17 Mei 2013 lalu, tidak Minyak tersebut menempel tak hanya di tembok dan

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Foto: yusuf hidayat

Nelayan mengumpulkan limbah minyak hitam yang dibuang kapal asing hingga mengotori pantai di Batam.


10 pemecah gelombang. Tumpahan minyak juga menempel di rumput laut yang dibudidayakan warga, perahu nelayan, dan beberapa tiang rumah yang dibangun ke arah laut. "Air laut tidak berwarna hitam. Tapi saat berjalan di bibir pantai, gumpalan minyak warna hitam menempel di kaki," kata Alang, warga Teluk Mata Ikan. Bagi masyarakat nelayan, limbah itu berarti bencana. Limbah yang datang membunuh ikan yang ada di sekitar pantai. "Tidak hanya ikan, terumbu karang juga mati dan limbah melekat di alat tangkap kami," ujar Sarkawi, nelayan di Teluk Mata Ikan. Alang membenarkan, limbah minyak bekas (sludge oil) dalam jumlah besar mencemari pantai pada periode November sampai Maret. "Puncaknya biasanya Desember, saat musim angin utara," terang Alang. Tak jauh dari Pantai Teluk Mata Ikan, tepatnya di Pantai Tanjung Bemban, penduduk juga mengalami hal yang sama. Setiap Desember, pantai yang letaknya sekitar lima kilometer arah timur Teluk Mata Ikan itu, selalu kedatangan limbah dari laut lepas. "Limbah itu bentuknya berkeping-keping mengapung di perairan," kata Raja Ahmad, tokoh masyarakat Tanjung Bemban, Rabu dua pekan lalu.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

fokus p e r i s t i w a

Setiap kali tercemar limbah minyak, warga tak bisa menikmati pantai mereka. Nelayan tak bisa menangkap ikan. Anak-anak tidak bisa berenang di laut karena minyak menempel di tubuh mereka. "Pantai kami makin sepi. Padahal dulu pengunjung ramai setiap hari libur. Warga malas datang karena banyak minyak hitam menempel di tubuh mereka saat berenang," katanya. Limbah sludge oil warna hitam dengan bau menyengat itu bahkan datang tak hanya saat musim utara. Hampir setiap hari, hanya tidak dalam jumlah besar. "Mencari kepiting pun tidak bisa lagi," kata Ahmad. "Jangankan kepiting dewasa, bayangan anak kepiting saja tak ada lagi." Saat mencapai pantai, limbah minyak tidak hanya mengotori bibir pantai. Sebagian limbah itu mengendap di bibir pantai. Di beberapa titik pantai Tanjung Bemban, ketebalannya cukup tinggi. "Kira-kira segini," kata Ahmad mengembangkan ibu jari dan telunjuknya, satu jengkal. Dari mana datangnya minyak itu? Warga perairan Nongsa sudah lama mengetahui limbah itu berasal dari perairan internasional yang terletak di antara batas negara Indonesia dengan dua negera tetangga: Singapura

Foto: cipi ckandina

Limbah kiriman yang mengotori pantai di Nongsa dikumpulkan di KPLI-B3 Kabil.


11

dan Malaysia. Jaraknya memang tidak jauh. Hanya beberapa mil dari bibir Pantai Tanjung Bemban. Bahkan warga bisa melihat dengan mata telanjang lalu lalang kapal di perairan itu di siang dan malam hari. "Di depan kami itu kan OPL (outer port limit)," kata Raja. Masyarakat sekitar pantai wilayah timur Pulau Batam itu mengenal perairan internasional sebagai OPL. Alang yakin limbah yang mencemari pantai mereka merupakan sisa hasil pencucian mesin yang dibuang di perairan internasional. Limbah itu kemudian hanyut terbawa arus dan angin ke pantai. "Petugas yang datang kemari sering mengatakan pada kami soal sumber limbah itu," ujar dia. Kondisi ini membuat nafkah nelayan menukik tajam. Mereka makin sulit menangkap ikan di sekitar pesisir karena populasi ikan di kawasan itu terus menurun. *** Praktik pembuangan limbah oleh kapal-kapal asing

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

fokus p e r i s t i w a

yang melintas di Selat Singapura dan Selat Melaka itu memang kerap terjadi. Data dari Gugus Keamanan Laut Armada Barat (Guskamla Armabar) November 2012, mereka berhasil mengamankan tiga kapal asing yang membuang limbah di perairan Pulau Berakit, Bintan. Dari tiga kapal asing itu, dua jenis tugboat bernama Brit Oil 41 dan Brit Oil 120 berbendera Singapura. Di dua tugboat itu ada 29 ABK. Sementara satu tanker Khalij E Effans berbendera Finofutti ditumpangi 34 ABK. Kapal tersebut berlayar dari China menuju Teluk Persia. Namun dalam perjalanan, mereka masuk perairan Kepri di Tanjung Berakit untuk buang limbah. Akibatnya, perairan di Kampung Pengundang, Teluk Sebung, Bintan tercemar oli bekas yang dibuang kapal tersebut. Alat tangkap nelayan seperti jaring, kelong, dan lainnya juga penuh dengan oli bekas. Ketiga kapal itu disergap KRI Sibarau, KRI Pulau Rusa, dan KRI Pulau Rangsang. Ketiga KRI ini sengaja dikirim oleh Komandan Guskamla Armabar yang saat itu masih


12

fokus p e r i s t i w a

dijabat Laksamana Madya Pranyoto. Saat ini, Bapedal juga mencatat, kiriman limbah Danguskamla Armabar dijabat oleh Kolodalam jumlah besar terjadi di Tiban Mennel Pelaut Arusukmono. tarau tahun 2012 lalu. Limbah buangan Dua jenis limbah yang Bapedal Kota Batam mencatat, kapal-kapal asing yang mengotori kalimbah kiriman dalam jumlah besar wasan itu mencapai 20 ton. Setahun sering dibuang kapal tidak pernah absen setiap tahunsebelumnya (2011), limbah kiriman asing di Selat Singapura nya. Minimal dua kali dalam setamengotori Pantai Tanjung Bemban. dan Malaka. Minyak hun selama empat bulan di akhir Setelah dikumpulkan, berat totalnya hitam cair dan sisa dan awal tahun. Yakni dari Novemmencapai 250 ton. minyak setengah padat ber hingga Februari. Pada bulan Kepala Subbid Pengendalian Bape(sludge oil). tersebut, angin bertiup dari utara ke dal Kota Batam, Zaini, menyebutkan selatan. Sementara kiriman dalam jumkapal-kapal asing yang membuang lah kecil, terjadi setiap saat. limbah minyak itu menggunakan dua mo"Bentuknya rata-rata sludge oil dan slop oil. dus. Pertama, limbah B3 yang berbentuk sludge Dugaan kami dari tank cleaning ilegal. Tapi kalau bentuk oil dimasukkan dalam karung plastik, sehingga saat cair, biasanya akibat kapal tabrakan, bocor atau tenggedibuang ke laut tenggelam sebentar lalu mengapung. lam," kata Kepala Bapedal Batam, Dendi N Purnomo. Kedua, bentuk cair. Hasil tank cleaning bentuk cair itu Melihat pola arus dan arah angin, Dendi meyakini disimpan di lambung lalu dipompa dibuang ke laut saat limbah-limbah tersebut dibuang kapal asing yang melinsuasana sepi. tas di perairan internasional. Tepatnya di traffic separa"Aktivitas ilegal itu dilakukan untuk menghindari pation scheme (TSS), baik di Selat Malaka, maupun di Selat jak kalau tank cleaning dilakukan di Singapura, Malaysia, Singapura. atau Batam," kata Zaini. "OPL itu kan hanya garis batas otoritas Pelabuhan Endi, pelaut yang malang melintang dalam pelayaran Singapura. Kapal-kapal asing yang jumlahnya ratusan ke berbagai negara mengakui kebiasaan kapal-kapal melintas setiap harinya di wilayah TTS tadi," katanya. yang berlayar di Selat Melaka. "Limbah-limbah itu be-

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Foto: yusuf hidayat

Nelayan dan petugas pengelola limbah B3 mengumpulkan limbah minyak hitam yang mengotori pantai Tanjung Bemban, Nongsa, 2010 lalu.


13

Foto: yusuf hidayat

Limbah minyak hitam yang mengotori Tanjung Bemban, Nongsa, dimasukkan dalam kantong plastik.

rasal dari kapal-kapal yang membuang di tengah laut di Selat Melaka," katanya, Jumat dua pekan lalu. Pria lulusan sebuah akademi pelayaran di Makassar ini sudah berlayar sejak 2006. Paling jauh, ia berlayar sampai ke Arab Saudi membawa bahan untuk pembangunan bendungan. Pernah bergabung dengan belasan perusahaan pelayaran baik dari Indonesia maupun Singapura, sebagian besar karir pelayaran pria 33 tahun itu dihabiskan di Selat Melaka. Ia mengungkapkan, pembuangan limbah sebenarnya tidak hanya terjadi di perairan internasional. Pembuangan limbah sisa pencucian mesin kapal itu kerap dibuang di perairan teritorial Indonesia. "Pembuangan selalu dilakukan malam hari saat tidak ada kapal lain di sekitar mereka," kata Endi. Endi menegaskan, praktek membuang limbah itu dilakukan diam-diam. "Kalau ketahuan bakal ditangkap," ujar dia.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

fokus p e r i s t i w a

Ia menjelaskan, yang banyak dibuang adalah limbah minyak bekas hasil pencucian mesin yang ditampung di lambung kapal kemudian dipompa keluar. Selain itu, limbah lain berupa sisa minyak setengah jadi hasil tank cleaning yang dimasukkan ke dalam karung sebelum dibuang ke laut. Biasanya, kata teknisi bagian mesin itu, berasal dari kapal tanker yang baru saja mengganti muatannya. *** Jika melihat ke belakang, pencemaran laut Batam akibat tumpahan minyak memiliki catatan panjang. Tahun 1975, ada 5.000 ton minyak mentah bocor dari tanker raksasa Showa Maru yang kandas di perairan Batam. Pemilik Showa Maru pun di denda 1,2 juta dolar AS. Pembuangan limbah yang disengaja juga pernah dilakukan kapal berbendera Malaysia MT Arowana Manchester tahun 2008 silam di Tanjunguncang. Kapal ini akhirnya ditangkap Patkamla Hanoman Lanal Batam. Tahun 2002, kapal MV Natuna Sea mengalami kecelakaan di perairan Belakangpadang, Batam. Minyak sebanyak 4.000 ton yang dibawa tumpah ke laut. Perairan Belakangpadang dan sekitarnya pun menghitam. Praktik pembuangan limbah ke laut juga diduga dilakukan perusahaan-perusahaan tank cleaning yang beroperasi di Batam. Namun hal ini dibantah oleh Dendi. Menurutnya, kecil kemungkinan perusahaan tank cleaning melakukan itu. Pasalnya, pengawasannya sangat ketat. Sebelum melakukan tank cleaning, perusahaan itu harus melaporkan ke Bapedal. Harus memberikan data detail tentang kapal yang akan mereka bersihkan tangkinya. Tim Bapedal kemudian turun mengukur potensi limbah yang dihasilkan. Setelah itu, Bapedal mengeluarkan berita acara persetujuan rencana kegiatan tank cleaning. Tak hanya itu, selama pengerjaan, tim Bapedal juga mengawasi. Tim dari KLH juga turun. Setelah selesai, limbah ditimbang baru diangkut ke darat. Begitu tiba di darat, kembali ditimbang untuk memastikan tidak ada yang dibuang ke laut. Setelah proses ini, Bapedal baru mengeluarkan berita acara pengawasan hasil tank cleaning. Kemudian, setelah limbah diserahkan ke transporter atau pengolah limbah B3 dengan pengawasan ketat Bapedal dan KLH RI. Setelah itu, barulah KLH mengeluarkan berita acara pengawasan dan mengeluarkan sertifikat tank cleaning. Tanpa sertifikat tank cleaning itu, kapal tersebut tidak bisa masuk ke Singapura. Jika ada limbah dibuang ke laut, sertifikat tank cleaning itu tidak akan dikeluarkan oleh KLH. "Perusahaan tank cleaning juga tidak akan dibayar


14

fokus p e r i s t i w a

oleh pemilik kapal. Jadi tentu mereka tak naan tentang pencegahan terjadinya pencemau macam-macam," kata Dendi. maran di laut. Dendi menyebut, di Batam relatif Kantor Satuan Tugas I Tim Koordinasi Bapedal Kota Batam mudah mengontrolnya karena Keamanan Laut Wilayah Barat di Kota baru tahu kiriman hanya ada empat perusahaan yang Batam saat ini sudah dilengkapi radar bergerak di usaha tank cleaning. untuk mendeteksi keberadaan kapallimbah setelah menYakni PT Gamter Jaya, PT Batam kapal di Selat Singapura, Selat Melaka, gotori pantai. Slop and Sludge Treatment Centre, dan perairan Kepri. Belum punya alat PT Ovalangga, dan PT Prima Karya Jangkauan radar itu sama dengan Ayumandiri. jangkauan radar yang dimiliki kantor pendeteksi dini. Izin keempat perusahaan itu dikeSatgas Ambon, yakni 24 mil laut. Keungluarkan oleh Kementerian Lingkungan gulan radar tersebut bisa dipindahkan ke Hidup (KLH) di Jakarta. Namun keempatnya tempat yang dianggap membutuhkan pengadimonitor ketat oleh Bapedal Kota Batam. manan lebih. Tapi Dendi mengakui praktik tank cleaning ilegal oleh Selain bisa mendeteksi kapal, radar tersebut juga bisa pihak industri shipyard di Batam masih terjadi. Limbahmengidentifikasi kapal, mulai dari ukuran hingga jenis nya pun kadang dibuang begitu saja ke laut. kapal yang melintas. Juga bisa mendeteksi titik koordinat "Iya. Kalau itu ada. Tahun 2012 ada dua kasus, dan takapal-kapal yang melintas di selat Malaka. hun 2013 ini ada satu kasus," katanya. "Tapi sudah kami Data Bakorkamla, jumlah kapal yang melintas di Selat tindak." Melaka dan perairan Batam mencapai 50 ribu unit per *** tahunnya. Rata-rata kapal tanker pengangkut minyak Menindak kapal asing yang membuang limbah minyak dan kargo berisi bahan-bahan industri yang rawan hingga mengotori perairan dan pantai di Batam, diakui mencemari laut Kepri. Dendi cukup sulit. Bapadal kesulitan mendeteksi kapalSatgas I Tim Korkamla Batam juga telah memiliki kapal yang membuang limbah itu. pangkalan kapal patroli sendiri di Jembatan II, Setokok. Selain tak memiliki armada, juga belum memiliki alat Bersebelahan dengan dermaga milik Kementerian Kelaudeteksi limbah (oil spill monitoring). Bahkan, peralatan tan Perikanan. Pangkalan itu diresmikan Kepala Pelaksauntuk melokalisir tumpahan minyak di laut pun tidak na Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut Laksamana ada. Oil boom juga tidak punya. Madya TNI Bambang Suwarto, 27 April lalu. "Rata-rata kita baru tahu ada pencemaran setelah limAkhir Mei ini, dua kapal patroli Bakorkamla yang bah itu sampai di pantai," kata Dendi. dibangun di PT Palindo Batam akan memperkuat armada Rencana Batam membentuk Tim Daerah PenanggulanSatgas I Tim Korkamla. Rencananya akhir Mei ini ramgan Limbah di Laut yang terdiri dari unsur Bapedal, Polri, pung dan awal Juni sudah bisa beroperasi. TNI AL, KPLP dan para pihak, juga belum terwujud. Baru "Dengan teknologi dan armada yang dimiliki Satgas I pada tahap pengajuan draf MoU ke Pemprov Kepri dan Tim Korkamla Batam itu, kami berharap aksi pembuanpartnernya itu. gan limbah kapal-kapal asing bisa dicegah," kata Dendi. Tak hanya itu, anggaran Bapedal Batam yang hanya Bapedal juga berharap banyak dari informasi dini dari Rp4,5 miliar tidak cukup untuk membeli dan memasang Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub yang telah memiliki alat deteksi limbah di perairan Batam. Alat itu cukup pusat pemantauan lalu lintas laut (vessel traffic system/ mahal. Dendi menyebut kurang lebih butuh dana Rp6 VTC) di Tanjungsengkuang, Batam. miliar. Dengan teknologi VTC, bisa mendeteksi jenis kapal, Lalu bagaimana memonitor kalau ada kiriman limbah? nama kapal, dan pergerakan kapal hingga radius 12 mil Dendi mengaku hanya bisa meminta bantuan dari TNI laut. Karena bisa mendeteksi pergerakan kapal, maka AL, Polair, dan beberapa pihak lainnya, termasuk KPLP. alat ini efektif mencegah kecelakaan laut yang bisa men"Tahun 2010 Bapedal bersama KPLP Batam pernah mengakibatkan pencemaran. "Selama ini kami juga banyak indak kapal asing yang membuang limbah di perairan mendapat informasi dari polair," kata Dendi. Batam," kata Dendi. *** Upaya lainnya, Pemko Batam bersama Badan KoordiBatam tidak hanya mendapat kiriman limbah dari nasi Keamanan Laut (Bakorkamla) telah meneken nota kapal-kapal asing. Batam juga punya riwayat sebagai kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pengimpor limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sejak 2012 lalu. Isi MoU itu antara lain, saling memberiberupa copper sludge atau ferro sand berkedok pupuk kan informasi, patroli bersama, dan membuat perencaorganik. Batam juga penghasil limbah B3. Wajar jika EDISI 17, Minggu V MEI 2013


15

Foto: yusuf hidayat

Limbah B3 jenis minyak hitam menggenang hingga ke sekitar pemukiman warga di Tanjung Bemban, Nongsa.

Pusat pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Sumatera pernah menyebut Batam sebagai kota paling tercemar di Sumatera, disusul Dumai, dan Belawan. Kasus ribuan ton limbah B3 yang diimpor PT Asia Pasific Eco Lestari (PT APEL) dari Singapura pada tahun 2004, adalah contoh nyata. Limbah B3 yang dikemas dalam jumbo bag itu masuk melalui pelabuhan tikus di Galang Baru. Namun baru mulai ditimbun di cekungan di Galang Baru, kasus ini tercium wartawan. Kementerian Lingkungan Hidup pun langsung turun ke Batam melakukan pengecekan. Hasil laboratorium menunjukkan, material yang diklaim pupuk organik itu ternyata mengandung bahan berbahaya dan beracun. Antara lain mercuri dan unsur logam berbahaya lainnya yang tidak dapat larut dalam air. Limbah B3 itu kemudian direekspor. Namun tidak ada yang bisa memastikan limbah B3 itu diterima kembali oleh Singapura. Negeri Singa itu anti limbah kiriman, apalagi sebelumnya pemerintah Singapura membantah

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

fokus p e r i s t i w a

kalau limbah B3 itu berasal dari negara mereka. Diduga limbah itu dibuang di laut. Setelah kasus PT APEL, muncul kasus baru di tahun 2009. Sebanyak 3.800 ton limbah B3 yang jenisnya sama dengan milik PT APEL masuk ke Batam. Limbah B3 itu diimpor oleh PT Jace Octavia Mandiri (JOM) dari Korea Selatan. Limbah itu menggunung di dekat Perumahan Putri Tujuh, persis di samping Kantor Camat, Sagulung. Kasus ini kemudian diambil diambil alih oleh KLH dan Kejagung. Pada pertengahan tahun 2009, KLH telah menetapkan dua orang warga negara Korea Selatan sebagai tersangka. KLH juga menetapkan tiga WNI dari pihak importir. Namun apakah mereka ditahan, hingga saat ini belum jelas. Bahkan, meski KLH telah memerintahkan reekspor, namun hingga saat ini belum dilakukan. Limbah B3 yang membahayakan kesehatan manusia itu tetap menggunung di Sagulung. "Saat Tahun 2010 Bapedal Kota ini kami hanya mengawasi Batam memerintahkan 12 karena kasusnya diambil perusahaan cleen up area alih KLH dan Kejagung," penimbunan limbah B3 di kata Dendi. sekitar perusahaanya. TaItu baru dua kasus yang hun 2011 ada 8 perusahaan, terungkap. Masih banyak dan 2012 ada 6 perusahaan. limbah B3 yang diimpor ke Batam oleh pihak yang tak bertanggungjawab yang tak terungkap. Belum lagi industri penghasil limbah B3 yang menimbun dan menutupi area penimbunan agar tak tercium publik. Buktinya, pada tahun 2010, Bapedal Batam mendapat banyak laporan penimbunan limbah B3 sejenis yang diimpor PT APEL dan PT JOM. Tak tanggung-tanggung Bapedal menemukan di 12 lokasi dengan jumlah ribuan ton. Rata-rata limbah B3 itu dikubur di sekitar industri masing-masing. Mereka sengaja mengubur limbahnya untuk menghindari biaya. "Ada yang dikamuflase dengan membangun gudang di atasnya. Setelah dicek, ternyata benar, ada limbah di bawahnya. Kita minta bongkar. Wajib clean up," kata Dendi. Proses clean up tidak mudah. Pemilik selalu mengulurulur. Bahkan berbagai cara dilakukan oleh pemilik agar gudang dan limbah di bawahnya tidak dibongkar. Apalagi pemilik mengklaim menggelontorkan uang miliaran rupiah untuk menimbun dan membangun gudang di atasnya. Godaan rupiah, dolar, dan fasilitas mewah ke Bapedal Kota Batam berdatangan. Namun Dendi mengklaim, tak tergoda. "Tetap dibongkar dan dilakukan clean up," tegasnya. Namun sayang, Dendi enggan menyebut nama dan lokasi


fokus

16 perusahaannya. Limbah B3 yang ditanam 12 perusahaan itu umumnya telah lama. Dendi mengklaim telah ada sebelum ia menjabat sebagai kepala Bapedal Kota Batam. Namun baru ketahuan setelah ia membuka Posko Pengaduan Lingkungan Hidup pada 2007. Tahun 2012 lalu saja, ada 97 pengaduan yang masuk. "Rata-rata yang mengadu itu mantan karyawan mereka," kata Dendi. Tidak berhenti di situ. Tahun 2011 dari beberapa laporan yang masuk di Posko Pengaduan, terbukti ada delapan perusahaan yang melakukan penimbunan limbah B3 jenis copper sludge di sekitar area perusahaan mereka. Bahkan di 2012, juga masih ditemukan enam perusahaan yang melakukan kegiatan serupa. Rata-rata perusahaan itu bergerak di bidang perbaikan kapal dan pembuatan kapal. "Semua itu juga kasus lama yang baru terungkap. Penegakan hukumnya sama, wajib clean up," katanya. Dendi menyebut, terungkapnya kasus tersebut sebagai bagian dari keberhasilan Bapedal Kota Batam. Lalu kemana dibuang limbah B3 hasil clean up itu? Dendi mengklaim semua sudah dikirim ke luar Batam oleh pemilik. Antara lain ke PPLI di Cileungsi, Bogor, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, PT Semen Padang, PT Semen Holcim, PT Westec Indonesia, PT Pasadena Matric Indonesia, PT Tenang Jaya Sejahtera dan ada juga yang diekspor keluar negeri seperti Malaysia. Pihak perusahaan yang melanggar juga sudah dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. Sanksinya mulai dari sanksi administrasi, paksaan pemerintah dan pidana sesuai dengan jenis dan tingkat pelanggaraannya. Namun sayang, tidak banyak kasus pelanggaran terhadap lingkungan itu yang sampai

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

p e r i s t i w a

ke meja hijau. *** Dendi mengakui, sebagai kawasan industri, Batam memang sangat rawan limbah B3. Dari 1.300 industri yang ada di Batam hingga akhir 2012, sebanyak 500 di antaranya menghasilkan limbah B3. Semuanya sudah mengantongi dokumen pengelolaan lingkungan. Sebelumnya hanya ada 295 perusahaan penghasil limbah yang mengantongi dokumen tersebut. Namun Dendi memperkirakan masih ada beberapa perusahaan yang berpotensi menghasilkan limbah karena jumlah industri terus bertambah di 2013 ini. "Saya belum dapat update izin industri yang dikeluarkan Disperindag," katanya. Kasubdit Pengendalian Lingkungan, Zaini, menyebutkan rata-rata setahun limbah B3 yang dihasilkan di Batam berkisar 150 ribu ton hingga 200 ribu ton. Penghasil terbesar industri perbaikan dan pembuatan kapal, offshore, fabrikasi, dan idustri elektronik. Besarnya limbah yang dihasilkan itu mendorong munculnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bisnis limbah. Mulai dari transporter hingga pengolahan. Bapedal mencatat, saat ini sudah ada 54 perusahaan pengelola limbah. Sebelumnya hanya ada delapan perusahaan, termasuk Pengelola Limbah B3 (KPLI) di Kabil yang dikelola BP Batam. "Kita ada MoU denga BP. BP bertanggungjawab menyediakan lahan dari 7,4 hektare menjadi 20 hektare. Pemko bertugas melakukan pengawasan ke perusahaan penghasil limbah B3," katanya. Bertambahnya jumlah pengelola limbah di Batam membuat ongkos pengolahan limbah menurun. Tahun 1994 harga per drumnya mencapai 150 dolar Singapura. Lima tahun kemudian turun menjadi 85 dolar Singapura

Foto: iman wahyudi

3.800 ton limbah B3 jenis ferro sand yang diimpor PT JOM dari Korea Selatan hingga saat ini masih menggunung di dekat kantor Camat Sagulung, Batam.


17

per ton, dan saat ini hanya 45 dolar Singapura per ton. Masing-masing perusahaan pengelola limbah ini bersaing untuk mendapatkan pelanggan perusahaan penghasil limbah. Bapedal menargetkan, limbah B3 maupun limbah lainnya yang dihasilkan industri di Batam, bisa lebih banyak diolah di Batam. Pada tahun 2002 seratus persen limbah B3 yang dihasilkan dibawa ke luar Batam (PPLI Cileungsi, Bogor), namun sejak 2005 sudah 30 persen dioleh di Batam, dan 2012 sudah 45 persen. Sisanya masih dikirim ke Bogor. "Pada 2016 target kita 60 persen limbah yang dihasilkan di Batam bisa diolah di Batam," kata Dendi. Bukankah itu tidak bagus untuk sebuah kota kecil seperti Batam? Menurut Dendi, mau tidak mau, Batam sebagai kawasan industri harus memiliki tempat pengolahan limbah. Idealnya memang semua limbah dibawa keluar Batam. "Tapi tentu cost-nya tinggi dan itu tidak efisien bagi industri di Batam," katanya. Sementara itu, banyaknya kasus lingkungan yang mencuat beberapa tahun terakhir, bagi Dendi, bukan menunjukkan pelanggaran lingkungan meningkat, khususnya terkait limbah. Namun lebih pada mening-

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

fokus p e r i s t i w a

Foto: yusuf hidayat

katnya kesadaran masyarakat untuk melapor. Apalagi Warga mengumsetelah posko pengaduan dibuka 24 jam sejak 2007. pulkan minyak hitam yang Secara kualitas, kasus pelanggaran lingkungan juga mengotori laut menurun. Jika dulu kecenderungan industri mengubur Belakangpadang untuk dijual ke limbahnya, kini tidak lagi. Kecenderungan pelanggaran pengumpul. saat ini lebih pada persoalan administrasi. "Misalnya tak Minyak itu diduga dari kapal tanker tidak punya izin dan tidak punya HO," kata Dendi. bocor saat melinMantan karyawan BP Batam ini mengaku terus menin- tas di perairan internasional yang gkatkan pengawasan dengan menambah jumlah tenaga hanya beberapa pengawas dan penyidik PPNS. Saat ini tenaga pengawas mil dari Belakangpadang. sudah mencapai 15 orang dan penyidik PPNS lima orang. Juga memberikan penghargaan pada perusahaan yang sistem pengelolaan limbahnya bagus. Termasuk sistem pelaporannya. Sebaliknya menindak tegas yang tak taat aturan. "Meski kami sudah berkerja, tapi masih ada juga pihak yang tidak puas dengan kinerja kami. Mungkin karena ekspektasi masyarakat terlalu tinggi, sehingga segalanya harus Bapedal betindak dan harus cepat," kata Dendi. Menurutnya, banyak kasus yang sebenarnya porsi lingkungannya lebih kecil, namun instansi lain yang punya porsi besar tak bergerak. Publik pun akhirnya menyalahkan Bapedal yang lamban. (eusebius sara)


fokus

18

p e r i s t i w a

Rupiah di Balik Hitamnya Limbah Volume limbah berbahaya dan beracun, sisa kegiatan industri, yang terus meningkat, jadi ladang bisnis subur. Perusahaan pengolah limbah menjamur.

L

imbah bahan berbahaya dan beracun (B3) bagi masyarakat umum menakutkan. Namun bagi beberapa orang, melihat limbah B3 sama dengan melihat lembaran rupiah. Bahkan di balik hitamnya oli bekas yang masuk kategori B3, ada jutaan hingga miliar rupiah menanti. Setidaknya hal ini terlihat dari makin banyaknya perusahaan pengelola limbah B3 di Batam. Baik itu sebagai pengumpul, transporter, maupun sebagai pengolah. Pada awalnya, ketika industri baru mulai tumbuh di Batam, satu-satunya pengelola limbah B3 adalah Otorita Batam (BP Batam). Limbah B3 yang dihasilkan saat itu pun masih sedikit, masih hitungan drum. Karena jumlahnya sedikit, maka limbah B3 ini terpaksa dikumpulkan dulu di Kawasan Pengelolaan Limbah Industri (KPLI-B3) Kabil milik BP Batam. Setelah jumlahnya cukup baru dikirim, mengingat biaya pengangkutannya cukup mahal.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

"Saat itu seratus persen limbah B3 ini dikirim ke luar Batam, ke PPLI Cileungsi, Bogor," kata Kepala Bidang Pengelolaan Limbah B3 BP Batam, Memet Rahmat, Jumat pekan lalu. Seiring bertambahnya industri di Batam yang menghasilkan limbah B3, pihak swasta mulai melirik usaha pengelolaan limbah B3 ini. Salah satunya PT Desa Air Cargo. Saat ini, perusahaan milik Kurniawan itu berkembang pesat. Bahkan sejak beberapa tahun lalu telah memiliki industri pengolahan limbah B3 tertentu di kawasan KPLI-B3 Batam. Pada tahun-tahun berikutnya, jumlah perusahaan pengelola limbah makin bertambah. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam mencatat, saat ini sudah ada 54 perusahaan pengelola limbah B3 yang telah memiliki izin. Baik izin pengumpulan, transporter, maupun pengolahan. Dari jumlah itu, yang menyewa tempat di KPLI-B3 Kabil, tercatat sudah 23 perusahaan. Mayoritas pengumpul. Hanya ada tiga pengolah. "Data kita dengan Bapedal

foto: cipi ckandina

Salah satu gudang penyimpanan sementara limbah B3 di KPLIB3, Kabil, Batam.


19 memang berbeda. Yang tercatat di kami hanya yang jadi tenant kami," kata Lusi Novita, kepala seksi pengelolaan limbah B3 BP Batam. Sementara, banyak perusahaan pengelola limbah di Batam yang langsung membawa limbah B3 mereka keluar Batam. Ada yang ke PPLI Cileungsi, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, PT Semen Padang, PT Semen Holcim, PT Westec Indonesia, PT Pasadena Matric Indonesia, PT Tenang Jaya Sejahtera dan perusahaan lain penerima limbah B3. Lusi membenarkan makin banyaknya perusahaan pengelola limbah B3 di Batam karena melihat ada banyak rupiah yang bisa diraup dari usaha itu. Limbah-limbah tersebut banyak yang bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Bahkan ada yang bisa diekspor ke Malaysia. Seperti limbah karbit. "Di Malaysia limbah karbit tidak masuk kategori B3. Jadi kita lebih ketat," kata Memet. Oli bekas saja, jika diolah dengan benar, sekitar 30 persen bisa dimanfaatkan kembali. "Mereka yang paham dan memiliki modal untuk membeli teknologinya, melihat limbah itu seperti emas," ujar Lusi. Begitupun dengan copper sludge. Bisa disaring kembali dan sebagian bisa dimanfaatkan lagi untuk sand blasting di industri shipyard. Begitupun dengan limbah B3 lainnya. "Ada yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sumber listrik, dan lainnya," katanya. Teknologi pengolah limbah saat ini juga terus berkembang, sehingga memungkinkan limbah B3, baik jenis cair, padat maupun setengah padat (sludge) bisa dimanfaatkan kembali. "Orientasi pengelolaan dan pengolahan limbah ke depan itu zero waste," katanya. Itu sebabnya, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) juga mendorong semua industri yang menghasilkan limbah B3, memiliki sistem pengelolaan maupun pengolahan limbah, sehingga jumlah

fokus p e r i s t i w a

limbah yang dihasilkan sedikit. KLH pun memberikan kelonggaran perizinan setiap industri yang menghasilkan limbah B3 yang bisa diolah sendiri. Makin banyaknya pengelola limbah B3, juga menguntungkan industri di Batam yang menghasilkan limbah B3. Biaya yang harus mereka keluarkan untuk membuang limbah B3 menurun. Data Bapedal Kota Batam, tahun 1994 harga per drumnya mencapai 150 dolar Sigapura. Lima tahun kemudian turun menjadi 85 dolar Singapura per ton, dan saat ini hanya 45 dolar Singapura per ton. Persentase limbah B3 yang dioleh di Batam pun terus meningkat. Tahun 2005 sudah 30 persen diolah di Batam dan 2012 sudah 45 persen. "Kita berharap ke depan semuanya bisa diolah di Batam, biayanya makin kecil," kata Memet dan Lusi. Namun untuk 100 persen, Lusi mengakui tidak akan mungkin. KPLI-B3 di Kabil didesain bukan untuk menimbun sisa limbah yang tak bisa diolah lagi. Tetap harus dikirim ke luar Batam. "Itu berdasarkan studi tim KLH," kata Lusi. Lusi juga mengatakan, kapasitas KPLI-B3 Batam saat ini masih memungkinkan menampung limbah B3 yang dihasilkan semua industri di Batam. Apalagi memang tidak semua diolah di KPLI-B3. Soal masih banyaknya perusahaan yang membuang dan menimbun limbah B3 di beberapa lokasi di Batam, seperti temuan Bapedal Kota Batam, Memet dan Lusi mengatakan, itu diluar jangkauan KPLI-B3. "Tugas kami begitu tenant kami memasukkan limbah ke kawasan KPLI-B3, maka di situlah mulai tugas kami," katanya. Semua limbah yang masuk maupun keluar di KPLI-B3 Batam, terdata dengan jelas. Mulai dari jenis dan jumlahnya. (muhammad nur)

foto: humas pemko batam

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Bapedal Kota Batam meninjau beberapa perusahaan pengolah limbah B3 di KPLI-B3 Batam, 2011 lalu.


fokus

20

p e r i s t i w a

Nada Faza Soraya Ketua Yayasan Pendidikan Maritim Indonesia (YPMI)

Harus Ada Lembaga Khusus Limbah sisa minyak hasil pencucian tangki yang dibuang oleh kapal-kapal asing di perairan internasional, rata-rata baru terdeteksi setelah mencemari pantai. Kondisi ini terus berlangsung bertahun-tahun hingga saat ini. Apa yang salah dan apa yang harus dibenahi? Berikut perbincangan Batam Pos dengan Ketua Yayasan Pendidikan Maritim Indonesia (YPMI), Nada Faza Soraya.

foto: iman wahyudi

Nada Faza Soraya, Ketua Yayasan Pendidikan Maritim Indonesia (YPMI).

Setiap tahun Batam minimal dua kali dapat kiriman limbah dalam jumlah besar. Apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Sebenarnya kejahatan seperti itu bisa dideteksi lebih awal kalau fungsi Syahbandar dan KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai) benar-benar dimaksimalkan. Tapi saya melihat perlu ada satu badan khusus yang memiliki kewenangan besar dan luas menjaga dan mengawasi semua aktivitas di perairan kita. Jadi tidak ada lagi saling lempar tanggungjawab jika ada persoalan di laut. Termasuk kalau terjadi pencemaran. Badan khusus seperti apa? Seperti Maritime Port Authority (MPA) Singapura. Kalau di Batam, statusnya setingkat bupati atau walikota atau BP Batam. Cuma wilayah kerjanya di laut hingga sejauh 16 mil. Badan ini memiliki tim yang kuat, baik dari sisi personel maupun armada, sehingga bisa melakukan pengawasan dan penindakan secara cepat. Itukan butuh dasar hukum yang kuat? Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran yang disempurnakan dengan UU Nomor 17 Tahun 2008 sudah bisa. Undang-Undang tersebut digunakan mengontrol dan mengawasi semua jenis kegiatan di perairan Indonesia. Selain itu, Indonesia juga sudah meratifikasi berbagai konvensi PBB terkait kemaritiman. Salah satunya, UNCLOS 1982. Yaitu konvensi PBB tentang Hukum Laut. Ratifikasi ini menegaskan bahwa laut harus dilindungi bersama dan dicegah dari pengrusakan dan pencemaran oleh siapa saja. Makanya

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


fokus

21

p e r i s t i w a

harus ada badan sejenis MPA. Apalagi PBB udah berikan keweangan besar pada Bea Cukai. Kalau mengakui Indonesia sebagai negara pantai kita lihat ke belakang, UU Darurat itu lahir yang memang harus memiliki sistem karena saat itu TNI AL diperintahkan pengawasan dan pengamanan yang Soekarno untuk fokus ke Irian Barat. Indonesia meratifikasi konlebih baik. Harusnya saat ini UU itu dicabut dulu. vensi UNCLOS 1982 tentang Yang lainnya, sampai saat ini Hukum Laut. Ratifikasi ini Bukannya semakin menambah wilayah out port limit (OPL) kita menegaskan, laut harus dilkeruwetan di laut karena sudah belum ditetapkan. Singapura sudah. indungi bersama dari penbanyak instansi lain? Yang sering kita sebut OPL itu ya grusakan dan pencemaran Tidak. Badan sejenis MPA-nya wilayah terluarnya Singapura. Karena oleh siapa saja. Singapura itu kan wilayah kerjanya OPL kita belum ditetapkan, masih banjelas. Di wilayah teritorial kita. Kayak transaksi ilegal di wilayah itu dan lau tak salah jaraknya 16 mil laut. Di sulit menindaknya. Jadi saatnya berbenah. wilayah tugas MPA ini, instansi lain harus *** menghormati otoritas MPA. Jadi MPA ini benarbenar menjadi Port State Control. Kalau ini berjalan, justru mempermudah tugas instansi lain. Misalnya kalau MPA menemukan kasus penyelundupan, maka setelah di darat kasusnya bisa dilimpahkan ke Bea Cukai. Kalau menemukan kasus terkait keimigrasian, bisa dilimpahkan ke imigrasi. Kalau menemukan kasus perompakan, bisa dilimpahkan ke kepolisian. Kasus pembuangan limbah bisa ke Bapedal atau KLH atau kepolisian.

Kan sudah ada Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla)? Itu kan badan koordinasi. Yang namanya koordinasi repot. Kalau bentuknya badan khusus seperti MPA, lebih sederhana. Memungkinkan tak direalisasikan? Bukan memungkinkan lagi. Sudah seharusnya begitu. Asalkan semua pihak mau duduk bersama pasti bisa. Itu tadi, tak perlu jauh-jauh belajar. Lihat saja Singapura. MPA-nya benar-benar jalan. Jadi kalau warga atau siapapun di laut menemukan kasus apapun, termasuk pembuangan limbah, tahu harus melapor kemana. Ya, ke MPA. Kalau sekarang ini kan masih tumpang tindih, jadi warga pun bingung mau lapor kemana. Akhirnya, kasus pembuangan limbah dibiarkan saja. Baru ada laporan kalau sudah sampai ke pantai. Laut ini kan ibarat pekarangan rumah kita. Masa orang lain bebas masuk mencuri dan mengotori pekarangan kita. Sudah saatnya kita punya sistem pengawasan dan pengamanan yang kuat. Kalau tidak, aksi penyelundupan, perompakan, pembuangan limbah dan berbagai kejahatan masih akan terus terjadi. Apalagi yang perlu dibenahi? Masih banyak. Salah satunya, UU Darurat yang mem-

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Foto: yusuf hidayat

Pantai Tanjung Bemban, Nongsa, selalu jadi langganan limbah buangan kapal asing di Selat Singapura dan Selat Malaka.


22

karikata

‘‘Musuh paling utama di dunia adalah ketakutan dan kebimbangan. Teman yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

‘’Orang yang merasa dirinya pintar bukanlah orang pintar, mereka hanya ingin menunjukkan kebodohan lewat kegalauannya.’’

-Andrew Jackson-

-Charles Handy-

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

‘’Tidak ada satu negara pun di dunia bangkrut karena membantu rakyatnya.’’

-Jusuf Kalla-

‘’Menghormati pendapat orang lain tidak berarti menyetujuinya Tapi menunjukkan kebesaran hati.’’

-KH Mustofa Bisri-


23

Penyelundup Serang Kapal

Bea Cukai K

apal Patroli Direktorat Jenderal Khusus Bea dan Cukai Batam dengan nomor lambung BC 9002, diberondong meriam pelontar api saat akan menangkap Kapal Layar Motor (KLM) Wahyu 5. KLM itu diduga membawa 400 ton gula ilegal dan narkotika. Aksi tembak-menembak selama 20 menit itu terjadi sesaat setelah KLM Wahyu masuk ke perairan internasional dari Malaysia, Kamis (23/5) dini hari. Dua terluka dari pihak penyelundup, yani Lukman, 43, dan Rio, 31. Berikut Kronologinya : - BC mendapat informasi ada kapal penyelundup di Selat Singapura menuju perairan Indonesia. - Direktur Penindakan dan Penyidikan Direktorat Bea dan Cukai Pusat, M Sigit mengirim 15 petugas bersenjata lengkap.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

sekilas p e r i s t i w a

- Sekitar pukul 00.29 WIB, tiba-tiba kapal patroli BC 9002 diserang 20 warga bersenjatakan parang dan meriam pelontar api dengan dua speedboat dari arah belakang kapal patroli BC. - Komandan kapal patroli BC memerintahkan nakhoda menghindari serangan. Namun kedua kapal tidak dikenal itu balik arah menuju perairan Tanjungsengkuang. - Petugas BC kemudian melanjutkan patroli. Sekitar pukul 04.00 dini hari, kemarin, kapal patroli bertemu dengan KLM Wahyu 5 di perairan internasional, tepat di depan perairan Changi, Singapura yang dikawal dua speedboat. - Di dalam KLM Wahyu 5 ada sekitar 30 orang bersenjatakan parang dan pelontar api. Sedangkan di atas speedboat yang mengawalnya ada sekitar 10 orang bersenjata parang dan pelontar api. - Petugas BC memberikan tembakan peringatan dengan senjata api pistol-P3 satu kali ke udara. - Karena jarak ke darat sudah dekat dan perairan sudah dangkal, kapal patroli BC terpaksa mundur dan membiarkan KLM Wahyu lepas. - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepri, Hary Budi Wicaksono mengatakan, penyelundup asal Tanjung Sengkuang telah mempersiapkan perlawanan terhadap petugas. - BC seakan tak berdaya memasuki sarang pelaku di Sengkuang. Bahkan menyebutkan nama pemiliknya saja tidak berani. (yermia riezky / dede hadi)


sekilas

24

p e r i s t i w a

Wanita

Penerima Uang

Fathanah

K

epala Pusat Pelaporan dan Analisa Keuangan (PPATK), Muhammad Yusuf mengungkap para wanita penerima aliran dana Fathanah. Jumlahnya fantastis, ada 45 orang. Berikut daftarnya: 1. Dewi Kirana - Mendapat aliran dana Rp156 juta lewat Bank BCA, 30 kali. - Rp6,75 juta lewat Bank BCA 4 kali. - Rp265 juta lewat Bank Mandiri, 8 kali. 2. Yulia Puspitasari - Rp110 juta lewat Bank Mandiri, satu kali. 3. Evi Anggraini - Rp525 juta lewat Bank Mandiri, 3 kali. - Rp 600 juta lewat Bank Mandiri sebanyak 12 kali. 4. Ade Raechani - Rp6 juta lewat Bank BCA, 3 kali. 5. Amelia Oktrivina - Rp30 juta lewat Bank BCA, 1 kali. 6. Andi Marniaty - Rp47,5 juta lewat Bank BCA, 7kali. 7. Fatimah Samsi - Rp16,5 juta lewat Bank BCA, 8 kali. 8. G Irena Wiradiputri - Rp11,7 juta lewat Bank BCA, 1 kali. 9. Elly - Rp64,5 juta lewat Bank BCA, 2 kali. 10. Mimin Mintarsih - Rp7,25 juta lewat Bank BCA. - Rp14,875 juta lewat Bank BCA

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

11. Nurmala Sari Dewi - Rp1,1 juta lewat Bank BCA, 1 kali. 12.Hanny Surawati - Rp3,5 juta lewat Bank BCA, 2 kali. 13. Kiki Rizki Amalia - Rp7,5 juta lewat Bank BCA, 2 kali. 14. Eveline J - Rp4,25 juta lewat Bank BCA, 1 kali. 15. Rina Remilya - Rp 120 juta lewat Bank BCA, 9 kali. 16. Novia Ardhanariswa - Rp 128,5 juta lewat Bank BCA, 8 kali. 17. Rika Setiati - Rp 5 juta lewat Bank BCA, 2 kali. 18. Siti Asmala - Rp496 juta lewat Bank BCA, 47 kali. - Rp28,5 juta lewat Bank BCA, 2 kali. 19. Soleha - Rp13,7 juta lewat Bank BCA, 3 kali. 20. Virdavid Chandra - Rp725 juta lewat Bank BCA, 1 kali. 21. Yuandi Tjandra - Rp9,4 juta lewat Bank BCA, 2 kali. 22. Sukesi - Rp 52 juta lewat BCA, 3 kali. 23. Yulaikha S Bany - Rp3,15 juta lewat Bank BCA, 1 kali. 24. Yulia Rivani Yusuf - Rp10 juta lewat Bank BCA, 1 kali. 25. Wiwik Ermanto - Rp500 juta satu kali.

26. Shela Aprilliana - Rp3 juta lewat Bank BCA, 1 kali. 27. Amel Fadly - Rp1,271 miliar lewat Bank Mandiri, 2 kali. 28. Vivi Rosita Polandi - Rp100 juta lewat Bank Mandiri, 2 kali. - Rp50 juta lewat Bank Mandiri, 2 kali. 29. Amalia Malik - Rp372 juta lewat Bank Mandiri, 8 kali. 30. Putri Devani Kusumasari - Rp150 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 31. Fitri - Rp90 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 32. Dian Cendayani - Rp50 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 33. Etti Sukaeti - Rp45 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 34. Linda Silviana - Rp 1,025 miliar, satu kali. 35. Dewi Akmalia - Rp150 juta lewat Bank Mandiri, 3 kali. 36. Maryano - Rp24,9 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 37. Ruliana Rebecca - Rp46 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 38. Sefti Sanustika - Rp269 juta lewat Bank Mandiri, 9 kali. 39. Srikandi Rohani - Rp50 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 40. Tri Kurnia Rahayu - Rp35 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 41. Surtini Gulyanti - Rp17 juta lewat Bank Mandiri, 6 kali. 42. Yulia Puspitasari R Sose - Rp170 juta lewat Bank Mandiri, 4 kali. 43. Elsya Putri Adiyanti - Mandiri overbooking Rp 2 miliar lewat Bank Mandiri, 2 kali. 44. Erna Komalaningrum - Rp25 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali. 45. Erna - Rp 53 juta lewat Bank Mandiri, 1 kali.***


sekilas

25

p e r i s t i w a

Fatin, Juara X FaCtor

Indonesia

F

atin Shidqia Lubis menjadi juara pertama kompetisi X Factor Indonesia musim perdana. Di malam Grand Final yang berlangsung Jumat (24/5) pekan lalu, gadis 16 tahun itu mengalahkan Novita Dewi. Sebagai juara, Fatin berhak atas hadiah satu unit mobil Suzuki, uang tunai Rp125 juta, dan asuransi jiwa sebesar Rp2,5 miliar. Di final, Fatin yang setia dengan kerudung hitam menyanyikan lagu 'Well Well Well' milik Duffy dan 'Good Time' yang dipopulerkan Owls City dan Carly Rae Jepsen. Berikut data dan fakta sang juara: - Fatin, siswa kelas 2 SMAN 97 Jakarta, datang ke audisi X Factor masih dengan seragam sekolahnya. - Dengan penampilan lugu, ia mencuri perhatian juri saat menyanyikan lagu 'Grenade' dari bruno Mars. Semua juri setuju Fatin lolos ke babak selanjutnya. - Video audisi Fatin mengundang decak kagum penikmat dunia maya. Bahkan video 'Grenade' yang dinyanyikan Fatin dipajang di situs resmi Bruno Mars. - Seiring berjalannya waktu, penggemar Fatin bertambah dan diberi nama Fatinistic. - Selama kompetisi, hanya satu kali ia berada di posisi dua terbawah, pada babak empat besar. Saat itu, Mikha Angelo yang akhirnya tereliminasi. (yermia riezky)

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


26

Yang

Menghalangi

Cinta

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

mataair

T

UGAS kita, kata Jalaluddin Rumi, bukanlah mencari-cari cinta, tapi mencari dan menemukan seluruh penghalang yang kita bangun di dalam diri yang menghalang-halangi datangnya cinta itu. Lalu, tentu saja, kita rubuhkan ia. Rumi bahkan telah menyatukan cinta yang banal dan cinta yang sakral. Haruskah cinta itu berarti saling memiliki? Bukankah Tuhan, akan terus memilik kita dengan atau tanpa kita mencintai-Nya? Ah, Rumi! Dia juga pernah berkata bahwa cinta tak tertulis di kertas, karena tulisan di kertas bisa terhapus. Cinta juga tak terukir di batu, karena batu bisa hancur. Cinta terpahat di dalam hati dan ia di sana kekal selamanya. Oh, kopi pagi ini, seperti pagi-pagiku lainnya, aku merasakannya tidak hanya dengan lidahku saja. Aku menikmatinya dengan hatiku! Kau mau? (gunung djiwa)


27

media

Pers yang

Merdeka Hari Kamis (16/5) lalu, saya mengikuti Sosialisasi MoU Dewan Pers dan Pedoman Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Wartawan. Ada banyak hal menarik yang bisa dibagi di kolom ini, yang tentu saja tentang pers, media dan wartawan. M Ridho Eisy, anggota Dewan Pers mewakili unsur perusahaan pers, yang hadir jadi pembicara saat itu menyampaikan, tentang peran Dewan Pers sebagai pelindung kemerdekaan pers. “Kemerdekaan pers ini bukan hanya bagian hak asasi manusia semata, tapi juga sebagai fondasi tegaknya hak asasi manusia. Tanpa kemerdekaan pers, hak asasi manusia bisa dicabut oleh kekuasaan dengan seenaknya,� jelasnya.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


28 Tentunya kita sering melihat menindasan, kesewenangwenangan yang berujung perkosaan dan pembunuhan. Pertanyaannya, siapakah yang akan menolong para korban bila pers dibungkam? Akankah kasus-kasus semacam ini mendapat perhatian publik, bila ruang gerak media khususnya wartawan dibatasi dan terancam? Masa Orde Baru telah menjelaskan pada kita, bagaimana ketidakadilan bertahta. Aktivis buruh, Marsinah, dibunuh tanpa jelas siapa pelakunya. Aktivis pro demokrasi diculik, di antaranya, Wiji Thukul, belum jelas rimbanya. Demikian juga kasus korupsi, hampir tak terdengar, meski semua tahu saat itu gila-gilaan juga. Semua ini lewat begitu saja, tanpa ada yang mengawasi. Pers saat itu tak bisa berbuat banyak, karena kebebasannya diberangus. Bila nekat, akan ditutup. Semua peristiwa kelam tersebut, jangan lagi terjadi. Untuk itulah, kebebasan pers harus dijaga, sehingga bila ada yang sedikit saja disakiti, media-media akan berteriak. Kesaktian pers dalam membentuk dan mengarahkan opini publik, sudah terbukti ampuh sejak dulu. Itulah mengapa, para pemimpin berfaham fasis akan menguasai pers terlebih dulu, sebelum menguasai rakyatnya. Di luar negara, ada Hitler, fuhrer Nazi yang sangat faham publisitas. Karena itu dia mengontrol ketat pers sesuai dengan keinginannya. Untuk itu dia memasang kawan dekatnya, Paul Joseph Goebbels, sebagai Menteri Propaganda Nazi Jerman (1933-1945). Jadi jangan heran bila rakyat Jerman yang terkenal pintar itu, dengan mudah bisa dikuasai oleh Hitler. Di tangan Goebbels, Nazi mengontrol opini publik melalui media. Media yang ada saat itu hanya menjadi alat propaganda Nazi. Namanya juga “propaganda”, maka informasi yang dsampaikan tidak obyektif, karena dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya. Menurut Goebbels, “Sebarkan kebohongan berulangulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang, akan membuat publik percaya.” Tentang kebohongan ini, Goebbels juga mengajarkan bahwa kebohongan yang paling besar ialah kebenaran yang diubah sedikit saja. Goebbels juga mewajibkan agar rakyat tak mendengar, lihat dan lakukan selain yang dia katakan dan sampaikan. Di Indonesia, Soeharto juga berlaku sama. Orde Baru sangat mengontrol pers, melalui Departemen Penerangan. Media dikontrol melalui undang-undang pers yang

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

media

represif. Entah disengaja atau tidak, UU nomor 11 tahun 1966 tetang pers itu, salah satu pasalnya ada yang bunyinya fatwa Lenin, pemimpin komunis Rusia. bunyinya, “Pers adalah lembaga kemasyarakatan alat revolusi....” Materi UU ini terus berlanjut, cuma dalam perkembangannya kata “alat revolusi” diganti “alat perjuangan”. Menteri Penerangan Orde Baru yang sangat terkenal adalah Harmoko yang tindak tanduknya mirip Goebbels. Saat itu Dewan Pers diketuai Harmoko. Namun, bukannya menjaga pers agar lestari, namun malah menjadi “monster” membredel koran-koran. Teknik membredelnya pun, sagat “aneh”. Semula Harmoko atas nama Dewan Pers ngajak rapat anggotanya, lalu dia menceramahi ada koran-koran yang harus dibredel. Setelah itu, keluar surat bredelnya. Hal inilah yang kini diubah: Dewan Pers lebih indipenden. Bahkan, saat ini, selain Afrika Selatan, Dewan Pers Indonesia menjadi yang terbaik di dunia. Di hadapan Dewan Pers kita, Dewan Pers Belanda dan Taiwan, jadi tampak amatir. Beda di zaman Orde Baru yang fungsinya sebagai “tukang pukul”, Dewan Pers saat ini telah menjadi benteng untuk melindungi kemerdekaan pers dengan dua MoU baik dengan polisi dan kejaksaan. Untuk polisi, bila ada wartawan yang tersangkut hukum harus dimediasi terlebih dahulu, tak boleh langsung dikenakan dengan pasal pidana. Sedangkan untuk kejaksaan, bila ada pengaduan yang masuk tentang pers, haruslah diutamakan dengan uu pers, dengan tinjauan Kode Etik Wartawan Indonesia. Yang terbaru, awal tahun ini telah dilakukan MoU antara Dewan Pers dan Polri di Jambi. Kesepakatannya cukup alot, khususnya dalam menjabarkan UU 40 1999 tentang pers, sehingga kerja wartawan bisa terjamin. Roh dari MoU tersebut adalah, bila ada kasus hukum dalam ruang lingkup kejurnalistikan, maka perlu dikoordinasikan dulu dengan Dewan Pers. Inilah langkah menjaga kemerkaan pers. Kemerdekaan yang tak hanya melibatkan dan untuk kepentingan awak media semata, tapi juga untuk dan melibatkan orang lain. Dengan kemerdekaan pers, media atau jurnalis bisa mengakses apapun juga, karena semua untuk kepentingan publik. Untuk itu, perlulah kemerdekaan pers diiring dengan kode etik. Sebab, tanpa etika maka kebebasan tersebut tak akan berjalan dengan baik dan benar. ***


29

trend

Satu Senam

Banyak Keuntungan

Editor: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

Celana atau rok Anda sudah terasa sempit? Atau pada bagian-bagian tubuh tertentu bermunculan selulit? Waspadalah, karena fenomena-fenomena di atas merupakan sinyal bahwa Anda sedang mengalami kegemukan. EDISI 17, Minggu V MEI 2013


30

O

lah tubuh yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Coba ingat kembali di masa-masa ketika Anda masih duduk di bangku sekolah dasar, setiap pagi para siswa diwajibkan untuk mengikuti senam bersama sebelum memasuki kelas. Yup, ternyata dari dulu kita semua sudah mengenal senam aerobik! Sesuai dengan namanya, senam aerobik adalah jenis olah tubuh yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi oksigen di tubuh melalui gerakan-gerakan dinamis yang diiringi oleh musik. Senam aerobik juga disebut sebagai olah raga kardio karena juga berfungsi untuk meningkatkan efisiensi kerja jantung dan paru-paru. “Aerobik identik dengan olah tubuh pembakar kalori. Kebanyakan orang memandang bahwa senam aerobik hanya berfungsi untuk membakar lemak. Padahal banyak sekali keuntungan lain yang dapat diperoleh dengan melakukan senam aerobik,” ujar Dewi, instruktur senam Aerobik dari Mega Studio. Senam Aerobik yang dilakukan secara rutin mampu meningkatkan stamina, keseimbangan koordinasi, fungsi kardio dan respirasi yang menjaga tubuh agar tetap awet muda. Kelebihan dari senam aerobik lainnya adalah karena diiringi oleh musik yang bisa meningkatkan ‘mood’ peserta senam. “Dengan musik yang enak didengar, kami yang melakukan senam aerobik menjadi lebih fun dan jauh dari stres,” tambah Dewi. Senam aerobik baik dilakukan tiga kali dalam seminggu, dengan takaran satu kali latihan selama 1 jam. Latihan Senam Aerobik yang terdiri atas 4 tahapan :

1. Pemanasan Latihan peregangan dengan melakukan gerakan-gerakan ringan selama 15 menit. Gerakan-gerakan ini membuat kondisi tubuh yang tadinya ‘istirahat’ menuju kegiatan yang lebih intens. Perubahan yang terjadi adalah pada nafas, denyut jantung, sirkulasi darah, dan otot tubuh. Gerakan-gerakan umum pada pemanasan adalah jalan di tempat, melangkah dari sisi ke sisi, dan menggerakkan lengan pada pinggang. EDISI 17, Minggu V MEI 2013

trend


31

2.Latihan Inti I (Gerakan High Impact) Latihan dipusatkan pada peningkatan denyut jantung dan pembakaran lemak. Kecepatan dan intensitas gerakan semakin meningkat. Gerakan pada sesi ini disertai dengan lompatan-lompatan. Biasanya latihan Inti I ini berkisar antara 20 hingga 30 menit

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

trend


32 3.Latihan Inti II (Gerakan Low Impact) Walaupun sesi ini termasuk gerakan inti pada senam aerobik, namun biasanya tidak lagi melakukan gerakan melompatlompat. Gerakan Low Impact bertujuan untuk pengencangan, penguatan, dan kelenturan tubuh. Gerakan Low Impact ini dilakukan selama 10 menit.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

trend


33

trend 4.Pendinginan Tahapan terakhir dalam senam aerobik adalah pendinginan. Intensitas gerakan yang dilakukan semakin berkurang dan dilanjutkan dengan gerakan-gerakan yang mirip dengan gerakan yang dilakukan pada saat pemanasan. Tahap pendinginan ini sangat penting karena berfungsi untuk memperlambat denyut jantung secara bertahap. Sesi ini dilakukan selama 5 menit.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


34

Pada dasarnya, senam aerobik bisa dilakukan oleh semua orang. Namun bagi orang yang memiliki kondisi khusus, sebaiknya mereka melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Orang yang memiliki kondisi khusus ini misalnya adalah penderita tekanan darah rendah, asma, sedang menstruasi, hamil, dan sebagainya.

Fotografer: Aditya Arrazy Model: Dewi Lokasi: Mega Studio Ruko Taman Lakota Blok E No 11 Bida Asri 1 Batam 0778 809 7527

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

trend


35

creatrep creativity & entrepreneur

Lies Permanawati

Pemilik Rumah Rajut dan Sulam

Menyulam Benang, Merajut Untung EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Editor: Ahmadi

email : majalah@batampos.co.id

Orang kreatif, pintar mencari celah untuk dikembangkan menjadi pundi-pundi rupiah, seperti yang dijalani Lies Permanawati. Bisnis ini dirintis setelah meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil di Surabaya.


36

L

ies Permanawati, 54, membentangkan satu per satu cardigan rajut, kapalet, taplak meja, sarung bantalan kursi, selimut bayi, dan gamis, di meja ruang tamu Graha Lansia Batam Centre, Rabu lalu. Wanita yang biasa disapa Ibu Ii ini, baru saja memberikan pelatihan dan berbagi ilmu merajut dan menyulam. Beberapa buatan tangannya kemudian diperlihatkan. Ia spesialis membuat rajutan, sulaman, dan aplikasi. Beragam produk kebutuhan rumah tangga dan orang dewasa telah dibuat. Selain yang sudah disebutkan tadi, Ibu Ii juga membuat bed cover, sepatu bayi, kaos kaki, pembungkus galon air isi ulang, dan bros rajutan. ‘’Saya membuat yang dibutuhkan ibu rumah tangga. Pokoknya tidak keluar dari itu (kebutuhan rumah tangga) karena saya juga ibu rumah tangga,’’ ujar Lies. Sulaman untuk gamis, misalnya, dibuat sendiri oleh Lies karena sulit mencari orang lain yang bisa membuatnya. Karena keterbatasan tenaga itu, semua pesanan dikerjakan sendiri. Sementara rajutan, ketika banyak pesanan, bisa ia bagibagi kepada kawannya atau anggota komunitas Batam Rajuter. Sulaman dan rajutan hand made Lies itu dibanderol dengan harga yang beragam. Gamis yang bermotif sulam dijual mulai dari Rp150 ribu-Rp200 ribu per satuan. Cardigan ia jual mulai Rp100 ribu-Rp300 ribu per satuan. Sementara sarung bantalan kursi, gorden, dan taplak meja dijual per set seharga Rp200 ribu-Rp300 ribu. Peminatnya ibu-ibu rumah tangga. Bahkan istri Wakil Gubernur Kepri yang juga anggota DPRD Kota Batam, Rekaveny Soerya juga menyukai sulaman Lies hingga membelinya. Menurut Lies, setiap bulannya rata-rata ia mendapat pesanan gamis sulaman antara 5-6 stel yang berukuran besar. Itu di luar sulaman lainnya. Sedangkan rajutan ia bisa mendapat 10 stel pesanan. ‘’Untuk sulaman saya buat sendiri, sedangkan rajutan saya bisa bagi ke teman-teman lainnya kalau saya

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

creatrep creativity & entrepreneur


37

creatrep creativity & entrepreneur

mendapat banyak pesanan,’’ ungkapnya. Lalu berapa omsetnya setiap bulan? Wanita yang tinggal di Perumahan RKT atau Bumi Sarana Indah Blok G2 No.13, Batuaji, ini mengaku belum seberapa karena belum bisa menerima banyak pesanan. Apalagi. menurutnya, usaha ini tidak murni bisnis. Ia mencontohkan, sulaman yang ia jual tidak ia patok harganya. Justru kawan-kawannya yang mematok harga. Rajutan pun begitu, satuan harganya ditentukan oleh komunitas. ‘’Saya juga mendidik dan menularkan ilmu saya kepada ibu-ibu rumah tangga dan anak remaja tanpa meminta bayaran. Anak-anak sekarang kan sudah tidak tahu keterampilan, hanya main games saja,’’ kata alumni Batam Pos Entrepreneur School (BPES) ini. Lies membuka pelatihan kursus bagi masyarakat umum di rumahnya dan mengajar di Graha Lansia. Ini sebagai upaya untuk mendorong minat masyarakat akan rajut dan sulam. Karena masih terbilang baru, ke depannya, lanjut Lies, ia akan membuka kursus yang resmi jika sudah punya modal. Ia juga berencana memasarkan rajutan dan sulaman hand made buatannya lebih luas lagi dengan promosi melalui jejaring sosial,

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


38 Facebook. ‘’Karena itu tidak butuh modal. Saya membuat rajutan dan sulaman setelah ada pesanan,’’ tegasnya. Tahun 2010, Lies memulai usaha rajut dan sulam ini. Berawal dari hobi setelah meninggalkan pekerjaannya sebagai PNS dan menyusul suami ke Batam. Sejak kecil ia sudah belajar keterampilan dan mengembangkan keterampilannya secara otodidak. Ketika hanya di rumah saja tanpa aktivitas seperti saat masih PNS, ia merasa bosan. Lantas ia melirik hobinya dan membuat rajutan dan sulaman untuk kebutuhan sendiri. Suatu saat, tetangga dan rekannya datang ke rumah dan melihat hasil buatan tangan Lis. ‘’Mereka tanya ini (rajutan) dijual ya. Saya bilang tidak, tetapi pertanyaan itu sering datang akhirnya saya mulai jual,’’ tuturnya.

Pesanan pertama berupa gamis sulam yang dijual Rp150 ribu. Kemudian menyusul pesanan lainnya. Ia juga menjualnya ke kawan-kawan dan di lingkungan komunitas Batam Rajuters. Dari sinilah pesanan berdatangan. Menurut Lies, membuat rajutan sangat mudah dan bisa dimana saja. Bahkan ketika menunggu angkot ia bisa membuatnya. Sementara membuat sulaman butuh konsentrasi yang tinggi dan tidak banyak orang yang bisa membuatnya. Itu salah satu kendala yang dihadapi Lies untuk mengembangkan bisnisnya. Selain itu, bahan dasar yang sulit ditemukan di Batam. Karena itu, kadang ia membatasi pesanan jika terlalu banyak. Namun ia berharap suatu saat nanti bahan dasar bisa ditemukan di Batam sehingga usahanya berkembang.*** EDISI 17, Minggu V MEI 2013

creatrep creativity & entrepreneur


39

creatrep creativity & entrepreneur

Meski kelihatannya sederhana, diperlukan ketelitian dan ketelatenan dalam merajut. Rajutan yang dibuat dengan teknik yang rumit, kreativitas yang tinggi serta membutuhkan waktu lama lebih berpeluang untuk terjual dengan harga yang lebih tinggi. Apabila Anda adalah seorang penggemar aktivitas merajut, tidak ada salahnya mencoba manfaatkan keterampilan tersebut untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

1

Langkah-langkah persiapan: 1. Miliki minat, keterampilan dan pengetahuan dalam bidang pembuatan benda-benda rajutan. 2. Kembangkan kreativitas sehingga pola-pola rajutan Anda tidak hanya mengekor pola-pola dari pesaing yang sudah lebih dulu muncul. 3. Miliki dana sebagai modal awal usaha. 4. Amati segmen pasar yang akan Anda tuju. Temukan selera konsumen dan tren terkini. 5. Alokasikan waktu sehingga tidak terbentur kegiatan penting lain. 6. Rekrut karyawan.

Langkah-langkah Promosi dan Marketing: 1. Yang termudah dan terdekat ialah dengan memasarkan ke sebanyak mungkin orang yang berada dalam jangkauan Anda, seperti keluarga, tetangga atau temanteman. 2. Sewa sebuah kios atau toko di tempat yang ramai, terutama jika Anda memiliki anggaran yang cukup memadai. 3. Sebarkan brosur, katalog produk atau pamflet ke berbagai tempat yang sering dikunjungi konsumen potensial seperti pusat perbelanjaan, pasar, dan sebagainya. 4. Selain melalui jalur distribusi konvensional, Anda juga bisa manfaatkan jalur online, yaitu dengan manfaatkan jejaring sosial atau blog. 5. Distribusikan produk rajutan ke beberapa gerai barangbarang kerajinan tangan, pernik-pernik, aksesoris fashion, dan sebagainya.

Langkah-langkah Pelaksanaan: 1. Tingkatkan keterampilan merajut dengan membaca sebanyak mungkin literatur seperti majalah atau buku tentang merajut. Di samping itu, Anda juga bisa ikuti pelatihan atau kursus. 2. Sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk merajut. Anda bisa membeli atau menggunakan yang sudah ada. 3. Distribusikan produk rajutan Anda ke beberapa titik yang strategis dan ramai.

2

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Tantangan:

3

1. Belum banyak anggota masyarakat yang mengerti nilai seni sebuah hasil rajutan sehingga enggan membeli jika harganya agak di luar jangkauan. 2. Keterampilan merajut Anda belum mumpuni. Latihan dan pengasahan bakat seperti mengikuti pelatihan dan lomba-lomba bisa mengatasi tantangan ini. 3. Kreativitas kurang. Kreativitas dalam membuat pola-pola unik sangat diperlukan agar produk Anda terus menerus menawarkan nuansa yang baru dan segar bagi konsumen. Saat kreativitas berkurang, pem(ciputraentrepreneurship.com)

4


40

NekaT

VS

Berani EDISI 17, Minggu V MEI 2013

creatrep creativity & entrepreneur

OLEH : Lisya Anggraini General Manager Batam Pos Entrepeneur School

Frase atau kata tentu memiliki arti. Karena akan mampu menggerakkan dan memberi inspirasi. Itu pula yang menjadi pegangan Hengki Suryawan, pengusaha yang bermukim di Tanjungpinang Kepulaua Riau. Dia mewajibkan pengusaha yang ingin sukses bisa membedakan nekat dan berani.


41 Dua kata itu: nekat dan berani, benar-benar menjadi hal yang penting bagi Hengki dalam menjalankan bisnisnya yang sangat beragam. Mulai dari perusahaan di bidang shipping dengan merek PT Bahtera Bestari Shipping (BBS); PT Bintan Marina Shipyard, perusahaan galangan kapal yang beroperasi di Kampung Bulang, Tanjungpinang; dan PT Bumi Citra Patra yang beroperasi di Batam. Serta usaha tambang pasir, perhotelan, dan pusat perbelanjaan di Tanjungpinag. Menurut dia, kata ini sangat berlawanan arti apalagi penerapannya, lebih-lebih lagi hasilnya. Pengusaha mesti mampu memahami keberbedaannya. ”Jangan sampai salah memaknai dan menggunakannya, karena hadangannya berat, yakni bangkrut,” Katanya di hadapan peserta training entrepreneur kelas regular angkatan ke-13 Batam Pos Entrepreneur School, Selasa 14 Mei lalu. Dari dua kata itu: nekat dan berani, yang mesti dihindari menurut Hengki adalah nekat. Sekalipun tak sedikit pengusaha mengambil langkah dan mempraktekkannya. Juga menjadi teknik untuk mendorong menjadi pengusaha. Hengki tegas menyatakan, cara berbisnis seperti itu, tidak menggunakan akal sehat! Mengapa? Hengki menjelaskan, nekat sebagai langkah memulai bisnis yang tidak dibekali hitungan-hitungan risiko. Yang penting jalan saja. Dalam pengalaman bisnisnya yang berlangsung tak kurang dari 30 tahun, baik yang menyangkut ekspor hasil tambang batu granit, hingga pembuatan kapal, cara begini pernah dilakoninya dan babak akhirnya, berat, dan gagal. Cara berbisnis yang menurutnya menggunakan akal sehat adalah, berani. Apa yang membedakan berani dengan nekat? Hengki yang memiliki tak kurang dari 100 kapal barang, hotel serta pusat perbelanjaan di Tanjungpinang, Kepri ini, menegaskan pentingnya mencermati resiko bisnis yang akan dihadapi. “Orang akan berani jika dia sudah tahu apa yang harus disiapkan dengan segala kemungkinan resiko. Kesiapan menghadapi risiko itu lah yang menjadika orang berani. Kalau belum jangan nekat,” katanya. Apa yang dijelaskan Hengki mengenai kesiapan mencermati risiko bisnis, tak lain adalah salah satu karakter seorang entrepreneur. Selain memiliki kemampuan menciptakan peluang dan tidak lepas dari upaya inovasi, Hengki memang salah seorang entrepreneur sejati. Pentingnya menyadari risiko bisnis, juga menjadi hal wajib menurut guru Marketing yang juga owner MarkPlus Inc, Hermawan Kartajaya. Laki-laki asal Surabaya yang juga sudah hampir tiga puluh tahun mengembaagkan bisnis di bidang consulting marketing, mem-

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

creatrep creativity & entrepreneur

Jika mau sukses berbisnis, maka harus bisa membedakan nekat dan berani. berikan nasihat untuk para calon pengusaha agar membekali diri dengan kecermatan mengenali risiko sebelum menjalankan usaha. “Kenapa ini penting, strategi pengenalan resiko bisnis akan membuat pengusaha mempunyai cara efektif untuk kembali bagkit jika dihadapkan ujian kegagalan. Menjadi cepat tahu, kesalahannya terletak dimana dan mengenai apa,” katanya. Kecermatan mengenali risiko bisnis, salah satunya dengan memahami siapa pesaing yang telah lebih dulu menjalankan usaha serupa. Mengenali pesaing dalam kerangka competitor prespective. Artinya, seorang pengusaha harus mengerti bagaimana pesaing menjawab kebutuhan konsumen. Terlebih lagi, apa keunggulan produk atau jasa pesaing. Bagaimana pesaing menjangkau pasar. Apakah memiliki strategi yang unggul atau biasa-biasa saja. Dan apa kebutuhan konsumen yang belum dilayani oleh pesaing. Untuk yang terakhir ini, jika kita mengenalinya, akan membantu untuk bisa menemukan cara yang tepat untuk mengalihkan pasar dari pesaing ke usaha yang akan dijalankan. Dan kata kunci dari semua ini, bermain bisnislah pada kelemahan pesaing dan hindari bermain pada keunggulan pesaing.***


pix

42

fotografia

Mengejar Matahari di Danau Toba narasi dan foto: ahmadi

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


pix

43

fotografia

D

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

anau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi, dan Nias. Menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.


44

pix fotografia

Menikmati keindahan Danau Toba di Sumatera Utara bisa dari beberapa titik. Tetapi spot paling baik adalah dari Taman Simalem Resort yang berada di Bukit Merek, Sidikalang. Dari bukit tertinggi yang diberi nama One Tree Hill karena ada satu pohon berdiri yang menjadi penandanya. Dari Taman Simalem Resort, dari ketinggian, mata bebas menjelajahi danau dengan pulau Samosir di tengahnya. Itulah mengapa Taman Simalem Resort di sebelah barat Danau Toba ini disebut-sebut sebagai Peal of Toba Lake.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


45

Meski matahari sudah menghilang saat kami tiba, keindahan Danau Toba tetap memesona dengan bukit-bukit hijau di sisinya. Perasaan seperti berada di atas awan karena ada kabut dan gulungan awan putih menutupi sebagian area perbukitan. Dari atas bukit ini pula, terlihat perkampungan di antara ceruk-ceruk bukit. Kampung yang terlihat itu adalah Tongging. Rumah-rumah dan restoran berdiri di sekitar tepian Danau Toba.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

pix fotografia


46

pix fotografia

Menikmati keindahan Danau Toba tak cukup sore itu saja sehingga pagi-pagi sebelum matahari terbit, kami kembali lagi ke One Tree Hill. Menunggu matahari muncul untuk mengambil foto terbaik. Sekitar pukul 05.30, matahari pun muncul di timur dan semburatnya yang berwarna kuning keemasan hingga kemerahan. Sayangnya langit sedikit berawan sehingga matahari tidak tampak sempurna.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


47

pix fotografia

Rasanya tidak puas sehingga harus menunggu matahari benar-benar bersinar terang. Kami mendapatkannya setelah turun ke Tongging dan menikmati Danau Toba dari tepiannya. Matahari bersinar terang, langit membiru meski ada awan putih berserak. Keindahan Danau Toba pun semakin memikat. Selain menikmati Danau Toba, sebelum turun ke Tongging, ada air terjun Sipiso-piso. Air terjun yang namanya diambil dari kata pisau ini meluncur dari ketinggian 120 meter. Untuk menuju dasarnya, butuh tenaga ekstra karena banyak anak tangga yang harus dilewati. Sesampai di bawah tersaji pemadangan yang memesona membuat rasa lelah menghilang.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


48

kutubkhanah

Dari Prancis ke Alam Melayu:

Petualangan Rokambul Dalam Bahasa Melayu

C

erita-cerita detektif atau ‘misteri’ yang sangat populer di Alam Melayu pada awal abad ke-20 adalah serangkaian kisah-kisah petualangan mata-mata gelap berjudul Rokambul atau Rocambole, karya novelis prolific Prancis, Pierre Alexis Viscount dengan nama pena Ponson du Terrail. Kisah-kisah petualangan Rokambul ini hadir di alam Melayu melalui saduran yang ditulis menggunakan huruf Arab Melayu (huruf jawi) oleh Said Syech al-Hadi di Pulau Pinang, dan saduran menggunakan huruf rumi (huruf latin) oleh Lie Kim Hok di Batavia. Ruang kutubkhnah ini, akan memperkenalkan sekumpulan cerita-cerita petualangan Rokambul yang diusahakan oleh Said Syech al-Hadi. Namun terlebih dahulu, akan diulas serba ringkas sosok pengarang dan pencipta tokoh fiksi Romkabul: Ponson du Terrail.

Sampul Cetera Rokambul Dengan Taman Penglipur Lara, penggal pertama. Saduran al-Said Syech bin Ahmad al-Hadi. Cetakan Jelutung Press Pulau Pinang, tanpa tahun.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Oleh: Aswandi Syahri


49

kutubkhanah

Ponson du Terrail Nama batang tubuhnya adalah Viscount Pierre Alexis. Namun, seperti karya-karyanya, nama penanya sebagai seorang novelis Prancis yang prolific pada zamannya, Ponson du Terrail, lebih populer. Ia lahir di Montmaur (Hautes Alpes) pada 8 Juli 1829 dan wafat pada 20 Januari 1871. Buah karya pengarang prolific Prancis ini luar biasa banyaknya. Dalam rentang waktu 20 tahun, ia telah menghasilkan 73 volume cerita dengan berbagai judul. Dan pucuk dari puncak pencapaiannya sebagai novelis yang membuat ia diingat hingga hari ini adalah serangkaian kisah petualangan tokoh fiksional bernama Rokambole atau Rokambul, yang juga menjadi judul utama rangkaian kisah-kisah misteri mata-mata gelap itu. Dikarenakan kadar popularitasnya yang luar biasa, nama Rokambul juga telah berevolusi menjadi sebuah kosa kata, dan dicantumkan dalam kamus-kamus bahasa Prancis: Rocambolesque. Predikatnya adalah kata sifat. Dengan makna leksikon yang mengacu kepada tindakan-tindakan luar biasa tokoh Rokambul dalam karya Ponson du Terrail: (pengalaman) penuh bahaya; mengerikan; atau banyak petualangan yang luar biasa. Rangkaian cerita-cerita Rokambul versi asli dalam bahasa Prancis, dikisahkan dan ditulis Ponson Du Terrail secara berseri sepanjang rentang waktu 13 tahun (1857-1870) dalam rangkaian novel panjang berjudul, Les Drames de Paris (Drama-Drama di Paris). Kisah-kisah petualangan Rokambul dalam Les Drames de Paris mendapat sambutan luar biasa. Tidak hanya di Prancis, akan tetapi ia juga populer di belahan lain dunia melalui terjemahan dan saduran ke dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya, Arab dan sudah barang tentu dalam bahasa Melayu.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Viscount Pierre Alexis atau Ponson du Terrail 1871. Pengarang cerita-cerita dan tokoh fiksi Rocambole atau Rokambul.


50

kutubkhanah

Said Syech al-Hadi

Said Syech bin Ahmad al-Hadi, 1904. Ia menyadur tujuh cerita Rokambul kedalam bahasa Melayu.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Khalayak sastra di alam Melayu, diperkenalkan dengan Rokambul dan kisah petualangannya, antara lain melalui saduran Said Syech al-Hadi: Seorang tokoh reformis Melayu awal abad ke-120, sastrawan, dan tokoh pers Melayu yang biografinya berkait-kelindan dengan sejarah Riau-Lingga. Nama lengkapnya Said Syech bin Ahmad al-Hadi. Di Johor, ia dikenal dengan nama Wan Anom. Lahir di Kampung Ulu, Melaka pada 1867. Mangkat di Pulau Pinang pada bulan Februari 1934. Hubungannya dengan Riau-Lingga bermula ketika ia dibawa pindah oleh ayahnya ke Pulau Penyengat pada usia 14 tahun. Di Penyengat ia menjadi anak angkat Raja Ali Kelana, tokoh penting dalam lingkaran perkumpulan cerdikcendekia Rusydiah Club di pulau pusat pemerintahan Kerajaan Riau-Lingga ketika itu. Oleh karena itu pula, Said Syech adalah bagian dari lingkaran sejarah intelektual Riau-Lingga hingga menjelang tahun 1911: ia adalah timbalan (wakil) Rusydiah Club di Mekkah al-Musyarafah. Selain itu, Said Syech juga dikenal sebagai tokoh perintis dunia pers Melayu di Singapura dan Semenanjung. Ia turut membantu Syekh Muhammad Thahir dan Seikh Muhammad bin Salim al-Kalali menerbitkan dan mengelola Majalah al-Imam di Singapura (1906-1908). Masih dalam dunia pers, ia juga menerbitkan sendiri majalah bulanan al-Ikhwan dan Saudara, setelah hijrah ke Pulau Pinang. Oleh Raja Ali Kelana, Said Syech al-Hadi juga pernah dipercaya mengelola kantor pusat perusahaan batu bata Batam Brick Works di Singapura, sebagai attorney dan manager antara tahun 1901 hingga 1910. Pengalaman ini, sangat berguna ketika ia mendirikan percetakan Jelutung Press dan mengelola dua majalah di Pulau Pinang. Silsilah intelektual dan proses kreatif Said Syech al-Hadi sebagai salah seorang perintis sastra Melayu modern, erat pula kaitannya dengan dunia intelektual dan dunia sastra moderen Timur Tengah. Untuk pertama kalinya ia dan putra-putra diraja Riau-Lingga telah dibawa dan diperkenalkan dengan tradisi intelektual Timur Tengah yang dimotori tokoh-tokoh seperti Muhammad Abduh, oleh Syekh Muhammad Thahir pada 1904. Timur-Tengah telah memberi laluan bagi Said Syech alHadi untuk melahir sejumlah novel saduran berlatar Timur Tengah, yang bersumber dari karya-karya satra berbahasa Arab, seperti: Hikayat Taman Cinta Berahi atau Mahar Afandi (1928); Hikayat Anak Dara Ghasan (1928-1929); Hikayat Cermin Kehidupan (1929); Hikayat Pembelaan Dalam Rasia (1929-1930); dan Cherita Dzu’l-Rahain (1930-1931). Timur Tengah pula yang telah memperkenalkan beliau dengan kisah-kisah Rokambul karya Ponson du Terrail yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, sehingga melahirkan sejumlah serial saduran cerita Rokambul dalam bahasa Melayu.


51

kutubkhanah

Serial Rokambul Bahasa Melayu

Rocambole Les Drames de Paris (DramaDrama di Paris) karya Ponson du Terrrail. Sumber asal bagi semua versi terjemahan dan saduran cerita-cerita Rokambul dalam bahasa-bahasa Eropa, Arab, dan Melayu.

Cerita-cerita saduran Rokambul dalam bahasa Melayu mulai dipublikasikan secara bersambung (semacam feuilleton) oleh Said Syech al-Hadi dalam majalah al-Ikhwan dan Saudara di Pulau Pinang sejak tahun 1928 hingga 1934. Kemudian, di sela-sela publikasi bersambung itu, setiap penggal cerita yang selesai diterbitkan pula dalam beberapa buku oleh Jelutung Press. Menurut catatan Za’ba (1939), Chuan Siu (1972), Roff (1974), Taib Samad (1992), terdapat tujuh cerita Rokambul yang diterbitkan dalam tujuh buku dalam beberapa

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

penggal, yang menurut Chuan Siu adalah sebagai berikut: Cherita Rokambul dalam jil dan di Paris (398 muka surat); Cherita Rokambul dalam Siberia (400 muka surat); Cherita Rokambul dengan Puteri Rusian yang Asehek (498 muka surat); Cherita Rokambul dengan Korban Hindi (502 muka surat); Cherita Rokambul dengan Malum Kaum Nor (508 muka surat); Cherita Rokambul dengan Taman Penglipur Lara (296 muka surat); dan Cherita Rokambul dengan Perbendaharaan Hindi (509 muka surat). Menurut catatan Za’ba (1939), masih banyak cerita Rokambul dalam Majalah Saudara yang belum sempat diterbitkan. Sebuah penelitian mutakhir tentang cerita-cerita Rokambul saduran Said Syech al-Hadi oleh Monique Zaini-Lajoubert (2001) umpamanya, berhasil mengungkap sebuah cerita Rokambul berjudul Cetera Rokambul dengan anak laki-laki Ireland, dalam simpanan Perpustakaan Za’ba di University Malaya, Kuala Lumpur. Melalui sejumlah serial cerita saduran berjudul Rokambul dalam bahasa Melayu, Li Chuan Siu (1972), telah menempatkan Said Syech al-Hadi sebagai orang yang pertama memperkenalkan novel-novel Eropa dan cerita-cerita detektif kepada khalayak sastra di alam Melayu. Melalui serial saduran cerita-cerita Rokambul karya Ponson du Terrail ke dalam bahasa Melayu, Said Syech al-Hadi telah membuka laluan sastra dunia yang bermutu kepada khalayak sastra alam Melayu awal pada awal abad ke-20. ***


52

matabola

Kesetiaan yang Bakal Merebut Banyak Simpati “Alhamdulillah, mohon maaf dan terima kasih #respect.” Twit Ade Suhendra di akun @ade_s_ oleh : Ade Adran Syahlan ajo itu menyapa 11.511 followernya muncul sekitar pukul 19.20 WIB . Atau hampir dua jam usai Persiba Balikpapan mengempaskan PSPS Pekanbaru 2-1 dalam putaran dua Indonesia Super League (ISL) di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, Rabu (15/5).

Alhamdulillah, pertanda syukur Ade setelah timnya Persiba menang. Mohon maaf, bisalah diartikan ditujukan kepada pemain PSPS dan seluruh pendukung PSPS. Satu di antara dua gol Persiba diciptakan oleh Ade. Melalui tendangan jarak jauh menyusur tanah yang tak dapat dihalau temannya pada putaran pertama lalu, kiper Fance Haryanto. Dan terima kasih, bisalah dijadikan pertanda, ternyata pendukung PSPS tidak berteriak huu..huu.. padanya sepanjang pertandingan. Saat terjadi gol itu, Ade mengangkat tangannya. Lalu menempelkannya, pertanda minta maaf. Lalu gerakan larinya, seperti menjauhi selebrasi pemain Persiba. “Tak pernah cetak gol untuk PSPS, malah Ade cetak gol cantik ke gawang PSPS. Rancak pulo mainnya.’’ Begitu ucapan seorang penonton di tribun barat, persis di belakang bench pemain Persiba Harus diakui, komposisi pemain PSPS di putaran dua musim kompetisi ISL saat ini, sangat mendebarkan hati setelah ditinggal seluruh pemain utamanya, salah satunya Ade. Apalagi jurang degradasi terus menguntit. Tapi terus terang, komposisi pemain saat jumpa Persiba, sudah terlihat berusaha bermain dengan padu. Meski harus diakui pula, jika lawan lebih kuat yang datang, semoga saat itu, kepaduan makin jadi, lalu bertambah dengan permainan sepenuh hati. Pelatih Afrizal, bak Nil Maizar saat memimpin timnas di Piala AFF 2012. Dalam keterbatasan pemain, Afrizal harus mampu memadukan dan mera mu strategi sedemikian rupa. Memang berat. Tapi jika didukung oleh amannya kesejahteraan pemain, saya yakin pemain-pemain muda itu, akan makin berjibaku. Masih ada 15 pertandingan yang dilakoni untuk menghindari degradasi ke divisi utama. Meski kalah, secara pribadi Isnaini dkk telah mengobat rindu saya menyaksikan PSPS secara langsung di stadion, yang tak pernah bisa dilakukan lagi selama 13 tahun terakhir. Ternyata, dengan mata kepala sendiri saya masih bisa menyaksikan adanya banyak pihak punya rasa kesetiaan pada PSPS. Baik yang ditunjukkan Ade Suhendra -- meski dalam proses lain, juga penonton tribun barat dan timur, serta Asykar Theking, yang terus memompa semangat seluruh pemain, walau tertinggal gol. Hari itu juga, jadi pertama kali dalam seumur hidup saya, membeli tiket untuk menonton PSPS. Tiket termahal pula Rp50.000. Biasanya, saat masih remaja, nonton PSPS dengan memanjat dinding tribun terbuka Stadion Hang Tuah. Atau karena

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


53

matabola saya menjadi anak gawang --ginigini dulu pernah ikut SSB miliknya PSPS. Lalu saat jadi reporter olahraga Riau Pos, tak pernah bayar karena sudah punya tanda pengenal untuk pers. Semoga Rabu itu, bukan saya saja merasakan, masih ada sedikit harapan pada PSPS untuk tetap bertahan di ISL musim depan. Harapan yang kini sepertinya, terpulang kuat pada iklim kondusif tim itu sendiri. Baik sisi teknis, maupun manajemen timnya. Karena suporter, dan masyarakat tetap menunjukkan rasa setianya serta pemerintah juga telah membuka izinnya untuk pemakaian stadion. *** Membuka izin pemakaian stadion? Mungkin itu pertanyaan banyak orang. Apa selama ini tak dikasih izin? Ya, alasannya Stadion Kaharuddin dipersiapkan untuk Islamic Solidarity Games (ISG), sebuah pesta olahraga negara-negara Islam. Tapi setelah didemo suporter PSPS, akhirnya Kadispora Riau mengizinkan pemakaian stadion yang dulu pernah jadi base campnya PSPS itu. Banyak suara yang prihatin pada kondisi PSPS saat ini, klub yang pernah isinya pemain timnas itu --zaman Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto- kini jadi tim paling miskin. Gaji pemainnya sudah enam bulan tak dibayar. Sehingga putra daerah seperti kapten tim Ambrizal pun tak tahan. Dia di putaran pertama masih berkostum PSPS, di putaran kedua kompetisi 2013 ini dia hengkang ke Persegres Gresik. Itu jugalah yang ditiru Ade Suhendra. Kenapa sedemikian parahnya PSPS? Tak seperti tahuntahun sebelumnya, tak ada lagi perusahaan-perusahaan besar yang berdomisili di Riau bersedia menjadi sponsor PSPS. Isu besar berembus dari suporter sendiri, ini semua karena tidak transparannya manajemen. Sehingga sponsor tidak mengetahui kondisi riil keuangan PSPS. Ada juga yang menduga, dana untuk sponsor PSPS

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

telah habis untuk persiapan PON 2012 yang digelar di Pekanbaru. Meski ini bisa terbantahkan, karena dana PON memakai dana APBD dan APBN. Sehingga, kita jadi tahu bahwa sudah ada yang diadili menyusul penelusuran KPK karena adanya tindak korupsi. Bahkan, Gubernur Riau Rusli Zainal pun telah dicekal KPK. Karena itu, di saat kondisi PSPS terpuruk ada saja yang memanfaatkan momentum demi kepentingan politik retorikanya. Apalagi kini, Provinsi Riau lagi “demam� pemilihan gubernur yang bakal berlangsung September nanti. Ada beberapa calon menyebutkan, jika terpilih jadi gubernur akan menyelamatkan PSPS. Bahkan ada pula yang dengan lantang berujar, jangan mau jadi tuan rumah ISG, lebih baik selamatkan PSPS. Siapapun yang nanti terpilih bakal jadi gubernur baru, tak akan bisa menyelamatkan PSPS, bila dalam sisa pertandingan yang ada saat ini, kondisi keuangan PSPS tak dibantu. Bayangkan saja, untuk membeli tiket pesawat saja, travel yang biasanya tempat ngutang, sudah menolak. Alhasil, saat bertanding menghadapi Persidafon Dafonsoro Rabu (22/5), tim baru tiba paginya di Papua, sore harinya sudah bertanding. Sehingga kekalahan 1-3 pun melengkapi 12 kali kekalahan PSPS, dan makin terpuruk di dasar klasemen. Selayaknya, PSPS memang memerlukan dewa penyelamat. Sudah ada yang mulai mendekati. Tapi karena bertumpu pada marwah, ada yang langsung bersuara menolak investor baru jika investor itu ingin memindahkan PSPS ke kota lain. Apalagi kota itu bukan di Riau. Entah apa ujung cerita PSPS tahun ini, meski di pertengahan kompetisi kita sudah tahu arahnya mau ke mana, jika tak ditemui solusi. Hanya kesetiaan pemain tersisa yang berjuang sepenuh hati, akan merebut banyak hati simpati. Tak terkecuali, ketika harus menghadapi Persiram Raja Ampat, Minggu (26/5) ini. Minimal dapat hasil seri, agar meredam kekalahan beruntun enam kali.***


54

Titisan Raja Gopal dari Batam

kiprah Yudi Candra Pemain dan Pelatih sepakbola

Editor: Agnes Dhamayanti email : majalah@batampos.co.id

Yudi Candra satusatunya pelatih bersertifikasi C Internasional di Batam. Banyak prestasi sudah diraih anak asuhnya. Terinspirasi dan berguru pada Pelatih Tim Nasional Malaysia, Raja Gopal

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


55

R

aja Gopal pun tersenyum, ketika sebuah kamera mengabadikannya. Pria berambut putih dan berkulit hitam ini terlihat sederhana. Mengenakan kaos sepakbola kombinasi hitam dan putih bertuliskan TM dan celana panjang. Kedua tangannya diselipkan pada kedua kantong celananya sebagai pose terbaik untuk difoto. Di sebelahnya seorang pria bertopi tersenyum lebar. Dari aura wajahnya terlihat betapa ia sangat bahagia dengan pertemuan itu. ‘’Ini momen yang tak bisa dilupakan. Bertemu dengan seorang Raja Gopal, yang selama ini hanya bisa dikagumi melalui layar televisi,’’ kata Yudi Candra, pelatih sepakbola terkenal di Batam. Foto eksklusif berdua dengan Raja Gopal, pelatih Tim Nasional Sepakbola Malaysia ini menjadi foto kenangan paling berkesan yang dimiliki Yudi. Dua tahun lalu, Yudi bertemu Raja Gopal ketika mengikuti kursus pelatih sepakbola lisensi C Asian Football Confederation (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia. ‘’Di samping mengidolakan beliau sebagai salah satu pelatih papan atas di Asean. Saya juga terobsesi dengan karir dan prestasi kepelatihannya. Saya ingin seperti beliau,’’ tutur Yudi, pelatih PS Batam. Dan, Yudi sepertinya mulai menyiapkan diri. Kini ia adalah satu-satunya pelatih sepakbola di Batam yang sudah memiliki sertifikasi C Internasional. Dalam waktu dekat ini Yudi juga akan mengambil kembali sertifikasi kursus pelatih sepakbola lisensi B AFC di Singapura. ‘’Dulu kendalanya bahasa. Karena untuk masuk kursus itu harus tes bahasa Inggris dulu. Tapi sekarang saya sudah mulai privat bahasa Inggris. Kebetulan istri saya bisa bahasa Inggris. Jadinya bisa latihan dengan istri,’’

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

kiprah kata Yudi yang juga berkeinginan mengambil lisensi A di Australia. Bagi Yudi, sepakbola adalah hobi. Dan ia ingin ilmuilmu yang sudah didapat bisa dibagikan pada pemainpemain muda. ‘’Selain hobi, eksistensi saya juga tersalurkan. Karena itu saya tidak pernah menetapkan tarif. Ya, sekadar uang transport saja. Karena saya juga belum terlalu fokus melatih. Saat ini saya juga masih bekerja,’’ kata pegawai negeri sipil di Kantor Perhubungan Laut BP Batam, di Batuampar. Kecintaannya pada dunia sepak bola ini banyak dipengaruhi oleh P. Yakub Harahap Spd, ayah kandungnya. ‘’Sejak kecil, kami tiga anak laki-lakinya selalu dilatih sepakbola. Kata ayah, saya tidak berbakat sepakbola, tapi saya ini pintar. Yang berbakat justru adik-adik saya,’’ kata Yudi mengenang perkataan ayahnya yang juga seorang pelatih sepakbola dan guru olahraga. Memang, saat itu, Yudi memilih olahraga atletik. ‘’Pernah ikut Pekan Olahraga Daerah (Porda) I di Riau sebagai pelari jarak jauh. Tapi saat Porda 2 dan 3, saya beralih ke cabang olahraga sepakbola,’’ kata pria yang sudah jadi pemain sepakbola sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.


56

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

kiprah Selain Porda, Yudi juga memperkuat Tim Pelajar Riau, Tim Haornas Riau juga ikut kejuaraan Suratin di bawah usia 18 tahun. Dan setamat SMA, tahun 1996, Yudi hijrah ke Batam dan bergabung bersama PS Batam menjadi pemain selama dua tahun. Selain PS Batam, Yudi juga menjadi pemain di PS Otorita Batam. ‘’Dari sini saya mulai menjadi hononer di Otorita Batam dan sekarang sudah menjadi pegawai negeri sipil,’’ kata pria kelahiran Dumai 36 tahun lalu. Karirnya menjadi pelatih, dimulai dari karang taruna. ‘’Waktu itu, saya belum mengerti teknik melatih. Anakanak saya paksa latihan fisik. Akibatnya, banyak yang gak betah dan gak suka,’’ kata Yudi yang dijumpai di lapangan futsal Ikan Daun, Batam Center. Diakui Yudi, ia banyak menerima ilmu baru saat bertemu Raja Gopal. ‘’Secara garis besar, beliau ngajarin metode melatih yang lebih berkualitas. Saya benar-benar terinspirasi, bagaimana suatu ketika menangani skuad tim besar (timnas Malaysia), yang berhasil beliau antar menjadi juara piala AFF beberapa tahun lalu dan tentunya menjadikan predikat tim terkuat di Asean,’’ kata Yudi yang sedang mempersiapkan diri ikut kejuaraan sepakbola veteran (di atas usia 35 tahun) 25 Mei mendatang. Yudi mengakui satu hal yang ditekankan setiap kali melatih anak asuhnya yaitu kedisiplinan. ‘’Di sekolah sepakbola yang harus diperhatikan adalah pembentukan mental. Karena sebagus-bagusnya pemain, kalau disiplinnya kurang, percuma saja. Saya gak mau seperti kasus Diego Michels. Tentunya berbeda cara untuk melatih disiplin. Gunakan bahasa anak-anak jika melatih disiplin pada anak-anak,’’ kata Yudi lagi. Yang pasti, kata Yudi. Di grassroot soccer atau anakanak usia di bawah 12 tahun, saya berusaha menanamkan rasa cinta pada sepakbola dulu. Lebih banyak fun. Disiplin masih dikendorkan. Tapi di level intermediate dan advance, sudah pembentukan mental, skill juga stamina. ‘’Hukuman terlambat sudah dengan lari keliling lapangan. Kalau anak-anak masih pakai kata-kata sayang,’’ tutur Yudi sambil tertawa. Dan hasil yang bisa dilihat Yudi kini, PS Batam sudah berhasil menapak dari divisi paling rendah (divisi tiga), sekarang sudah masuk ke divisi dua sejak tahun 20102011. Di SSB Erdeka Muda yang berdiri tahun 2011, Yudi sudah membawa pesepakbola ciliknya menjadi juara I U12 di Singapura dan juara III U10 juga di Singapura. Untuk U14, sudah ikut berbagai event lokal, untuk menambah jam terbang dan percaya diri. Juara I U10 mewakili ASBI Kepri tahun 2012. Dan tahun ini, 2013, SSB Erdeka Muda menjadi juara III U 0 seKepri. ‘’Terkadang saya tidak bisa turun, saya tetap memberikan programprogram dan dilanjutkan dengan pelatih yang lain. Karena di SSB Erdeka Muda ini, muridnya banyak,’’ tutur Yudi. ***


digistyle

57

g oo g l e d r i v e

M

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

engirim uang atau menarik uang tunai menggunakan fasilitas layanan pesan singkat (SMS) bisa dilakukan. Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, membuat kesepakatan dengan tiga operator seluler 15 Mei lalu di Jakarta. Layanan keuangan antar-operator ini akan sangat membantu aktivitas keuangan masyarakat kecil. “Jadi, uang ada di dalam handphone, tinggal SMS,” ujar Menkominfo Tifatul Sembiring, usai kesepakatan. Setelah mendapatkan SMS notifikasi transfer, pengguna yang dikirim dapat men-

Tarik Duit

Tunai

Lewat SMS cairkan uang di outlet resmi pelanggan seluler. Keberadaan layanan praktis ini, menurut Tifatul, tidak akan menggerus layanan keuangan perbankan, misalnya kartu kredit. Karena transaksi uang elektronik operator untuk kategori transaksi kecil, yaitu maksimal pengiriman Rp5 juta per hari, dan pengiriman minimal Rp10.000. Untuk tiap SMS transaksi dikenai biaya Rp2.000. Ia yakin layanan ini akan menumbuhkan penetrasi transaksi uang elektronik. Sampai saat ini, penetrasinya mencapai enam persen dari 12,6 total pelanggan uang elektronik. “Saya rasa kalau pemasarannya maksimal, dalam setahun bisa tumbuh jadi 50 persen,” ujar Tifatul. Soal keamanan layanan, Tifatul menyerahkan kepada sistem yang dijalankan penyedia jasa uang elektronik. Ia tidak memungkiri bahwa ada peluang keamanan ditembus oleh peretas. “Sistem di luar negeri akan kita pelajari. Untuk itu, saya juga minta agar proteksi berlapis dan update sistem yang kontinyu,” katanya. Tiga operator seluler Indonesia yang ikut dalam kesepatakan ini -Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat- mendukung terobosan baru yang memudahkan pelanggan mereka berkirim uang melalui ponsel. Misalnya, pelanggan T-Cash Telkomsel dapat mentransfer uang ke pelanggan XL Tunai maupun ke pelanggan Dompetku Indosat, begitu juga sebaliknya. Solusi ini melengkapi kekurangan perbankan, yang unggul pada jasa keuangan namun terkendala jangkauan geografis. “Operator telekomunikasi punya keunggulan, telah menjangkau ke 95 persen masyarakat Indonesia,” ujar Dirut Telkomsel, Alex J Sinaga. (jpnn)


58

tourism where & out

H a r b o u r B a y S e a f o o d R e s ta u r a n t

foto-foto : arrazy aditya

Editor: Fenny Ambaratih

email : majalah@batampos.co.id

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Meski letaknya berada di Pelabuhan Feri Internasional Harbaour Bay, dimana biasanya pengunjung berasal dari luar negeri, restoran ini kerap menjadi tujuan para pecinta kuliner di Batam. Segala jenis seafood terdapat di sini, mulai dari kepiting saus padang hingga sup ikan


59

T

tourism where & out

idak afdol rasanya jika sebuah restoran seafood letaknya tidak berada di pinggir laut. Menyantap sup ikan sambil melihat laut yang biru memang terdengar sangat menyenangkan. Apalagi pemandangannya yang disuguhkan sangat sedap dipandang mata. Angin semilirpun menyapu kulit Anda dengan lembut seolaholah ikut memeriahkan waktu makan. Menu yang disantap pun masih terasa segar. Pasalnya, restoran ini memiliki konsep live seafood. Anda bisa memilih langsung ikan atau kepiting yang masih

hidup di dalam bak-bak transparan di depan restoran. Konsep ini memang banyak menjadi favorit pecinta makanan seafood karena rasanya sudah tentu jauh lebih enak dari pada makanan seafood biasa. Itulah yang menjadi ciri khas Harbour Bay Seafood Restaurant. Saat tim Batam Pos menginjakkan kaki ke dalam restoran ini, kami terpesona dengan langitlangit ruangan yang lumayan tinggi. Dihiasi oleh puluhan lampu lampion hias dan tirai-tirai yang panjang, membuat restoran ini terasa sejuk dan lapang. “Restoran kami memang yang pertama kali memiliki konsep indoor tapi terasa outdoor,� ujar Samuel, EDISI 17, Minggu V MEI 2013


60

tourism where & out

pemilik restoran ini. Interior ruangan sengaja dibuat berlangit-langit tinggi sehingga suasana sekitar menjadi sejuk dan tidak membutuhkan pendingin ruangan atau AC lagi. Namun demikian, ia tetap memasang beberapa ‘standing AC’ di beberapa titik untuk mewaspadai waktu ramai dimana pengunjung biasanya membludak.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


61

tourism where & out

Harbour Bay Seafood Restoran memiliki kapasitas yang cukup besar. Restoran yang didirikan 5 tahun yang lalu ini secara keseluruhan memiliki kapasitas hingga 1.200 orang. Restoran mewah tersebut lebih dipadati pada waktu makan malam. “Karena bila malam datang suasana menjadi lebih romantis, ditambah oleh kelap kelip lampu dari Singapura di seberang,” tambah Samuel seraya menunjuk ke arah depan restoran. Restoran ini juga memiliki ruangan VIP yang tak kalah mewahnya. Ruangan VIP ini diperuntukkan bagi

kelompok-kelompok perusahaan yang menginginkan eksklusivitas pada jamuan mereka. Ruangan VIP ini berdindingkan kaca, jadi sudah pasti pendingin ruangan terdapat di sini. Untuk makanan, restoran yang beralamat di Jalan Duyung, Batuampar ini memiliki menu favorit. “Ikan steam Harbour Bay dan ikan steam Hongkong adalah menu yang dicari-cari pelanggan setia kami,” ungkap Samuel sambil tersenyum. Sedangkan minuman favorit di restoran ini adalah jus spesial yang terbuat dari nenas dan sayuran.*** EDISI 17, Minggu V MEI 2013


62

otomotif xenia

Test Drive Xenia

X-tra Aman X-tra Nyaman di Danau Toba Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan produk improvement terbaru Daihatsu Xenia, pekan lalu. Menyusul peluncuran itu, ADM menggelar test drive Daihatsu Xenia dengan tambahan fitur yang menjadikan Xenia X-tra Aman dan X-tra Nyaman. Editor: Ahmadi

email : majalah@batampos.co.id

T EDISI 17, Minggu V MEI 2013

est drive Xenia diselenggarakan secara serentak di enam wilayah di Indonesia. Daihatsu menurunkan 40 unit Xenia dengan varian D, M, X, R M/T, dan R A/T. Di wilayah regional Sumatera Bagian Utara, test drive menjajal rute Medan-Danau Toba yang menanjak,

menurun, dan berkelok. Test drive ini untuk menjajal ketangguhan Xenia terbaru dengan tambahan fitur dual SRS Airbag yang menjadikan Xenia ekstra nyaman dan improvement interior yang membuat Xenia semakin nyaman bagi penggunanya. Yah, sesuai dengan tagline Xenia X-tra Aman X-tra Nyaman.


63

Enam mobil Xenia 1000 cc dan 1300 cc menyusuri jalan berkelok dan menanjak hingga ketinggian 1500 dpl, selama 3,5 jam untuk mencapai Simalem Resort dan menikmati keindahan Danau Toba. Peserta bermanuver dengan Xenia yang memiliki kabin lebih kedap berkat improvement pada Noise Vibration (NV) Level, dengan penambahan silencer di beberapa titik. Pemandangan gunung menuju Danau Toba menjadi sajian indah kala berakselerasi dengan transmisi matik dan manual pada tipe R. Kenyamanan berkendara dengan Xenia terasa dengan tampilan elegan karena sentuhan krom pada beberapa panelnya. Di antaranya, centre cluster, AC slide register, M/T shift knob, hingga power window. Perjalanan semakin nyaman karena Xenia memiliki jok yang lebih tebal. Tak hanya nyaman, tetapi juga aman karena Dual SRS Airbag dengan meter cluster indicator. Begitu juga dengan Front Row Seatbelt with Pretensionner. Fitur dual airbag Xenia ini sesuai dengan standar keamanan ASEAN NCAP. Dengan fitur terbaru ini, Daihatsu Xenia memberikan perlindungan ekstra dalam berkendara. "Kami tidak ingin Xenia jadi mobil yang laku saja, tetapi juga menjadi legenda dan dicintai keluarga

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

otomotif xenia

Indonesia, jadi kami melakukan perbaikan. Penambahan fitur keamanan seperti airbag kami berikan karena sekarang ini faktor keselamatan menjadi alasan nomor tiga orang memilih mobil,'' kata Amelia Tjandra, Marketing Direktur ADM di Medan. Ada fitur keamanan lainnya yang ditawarkan Xenia ini buat pengemudi, yakni knee pad dan collapse brake pedal. Jadi, saat terjadi benturan, lutut akan membentur panel. Deengan adanya fitur knee pad ini, akan mengurangi memar pada lutut pengemudi dan penumpang depan. Pada Xenia terbaru yang mengusung mesin EJ-VE DOCH VVT-I dan K3-VE DOHC VVT-I ini, disematkan sistem collapse brake pedal. Ketika terjadi benturan atau kecelakaan, biasanya pengemudi akan menginjak rem sekeras-kerasnya. Nah, dengan adanya sistem ini, jika terjadi benturan pedal rem yang diinjak pengemudi akan patah, sehingga pengemudi bisa terhindar dari cedera pada kaki. Dengan fitur-fitur keamanannya ini, kami merasa aman selama perjalanan hingga kembali lagi ke Medan setelah menikmati Danau Toba dan Air Terjun Sipisopiso.***


64

tekstasi c e r p e n

Pertaruhan S

ligo dan pemuda itu mengambil cuti selama empat-puluh-delapan jam tanpa bersemangat. Semua bar di Algeria tutup pada pukul delapan malam; tapi tak apa, karena sebelum itu mereka sudah mabuk gara-gara minum anggur. Melihat kondisi jalanan yang sepi di malam hari, keduanya pun memutuskan untuk melanjutkan sesi minum-minum mereka di pantai. Langit di atas menampakkan kegelapan yang tak berujung, sementara udara yang berembus terasa cukup hangat. Setelah mereka menghabisi botol anggur yang kedua, mereka melepas pakaian dan berjalan ke arah tepian laut. Di sana mereka berjongkok hingga hanya kepala mereka saja yang masih menyemul di atas permukaan air. “Asyik juga kan di sini,” kata Sligo. “Dulu para tentara harus bayar kalau mau berendam di laut, dan kita bebas melakukannya tanpa biaya.” Pemuda itu lantas menyahut: “Aku sih lebih senang ada di rumah, di Tenth Avenue. Aku kangen istriku. Aku ingin nonton pertandingan baseball tahun ini.” “Mungkin kau minta ditonjok di bibir,” kata Sligo. “Aku ingin pergi ke Coney Island* dan memesan minuman coklat kocok dengan enam butir telur dicampur ke dalamnya**,” ujar si pemuda sambil mengantuk-antukkan kepalanya di permukaan agar tidak tersedak air laut. “Tempat ini membuatku kesepian. Aku lebih suka berada di Coney Island.” “Terlalu banyak orang di Coney Island,” kata Sligo. “Tempat ini membuatku depresi,” kata si pemuda. “Omong-omong soal baseball, aku juga ingin nonton pertandingannya tahun ini,” ujar Sligo. “Pada saat-saat seperti sekarang aku ingin sekali melintasi bukit yang mengelilingi kita.” “Misalnya kau bisa melintasi bukit itu—kau mau ke mana? Tak ada tempat yang bisa kau kunjungi di padang gurun seperti ini.” “Aku akan pulang, tentunya,” ujar Sligo. “Aku akan pergi nonton pertandingan baseball dan duduk di bangku paling depan, seperti di tahun 1940an dulu.” “Kau tidak bisa pulang,” sahut si pemuda. “Tak ada jalan pulang dari sini.”

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Anggur yang diminumnya tadi membuat wajah dan tubuh Sligo menghangat dan air laut yang menahan bobot tubuhnya juga terasa menenangkan. “Aku punya uang, maka aku bisa pulang,” katanya santai. “Berapa banyak uang yang kau punya?” “Dua puluh dollar.” “Kau takkan bisa pulang,” putus si pemuda. “Kau mau taruhan?” “Baiklah, aku berani taruhan denganmu. Kapan kau akan bayar?” “Aku takkan membayarmu; kau yang akan membayarku. Ayo, kita ke pantai dan istirahat sebentar…” Di samping dermaga sejumlah kapal laut bersandar. Kapal-kapal itu datang membawa kendaraan perang serta tank dan pasukan; sekarang mereka memenuhi dok kapal dengan perangkat-perangkat yang rusak dari medan perang di Afrika Utara. Nantinya, perangkat-perangkat yang telah rusak akan didaur ulang untuk membuat lebih banyak tank dan kendaraan perang lainnya. Sligo dan temannya duduk di atas tumpukkan kotak-kotak ransum dan menatap ke arah deretan kapal laut. Di kaki bukit ada sejumlah prajurit yang tengah menggiring seratus tawanan perang asal Italia yang akan segera dikirim ke New York. Beberapa tawanan mengenakan pakaian compang-camping, dan sejumlah lainnya mengenakan celana kain buatan Amerika karena pakaian asli mereka telah robek di tempat-tempat yang tidak senonoh. Tak ada dari para tawanan itu yang tampak sedih karena hendak dikirim ke Amerika. Mereka jalan berbaris menuju geledak kapal, lalu berdiri bergerombol menunggu perintah naik kapal. “Lihat mereka,” kata si pemuda. “Mereka bisa pulang ke kampung halaman kita sementara kita harus tinggal di sini. Hey, apa yang sedang kau lakukan, Sligo? Kenapa kau melumuri minyak di atas celanamu?” “Dua puluh dollar,” ujar Sligo. “Dan aku pasti menemukanmu untuk menagihnya.” Ia bangkit berdiri, melepas topi tentara yang ia kenakan dan melemparnya ke arah si pemuda. “Ini hadiah buatmu.” “Apa yang akan kau lakukan, Sligo?” “Kau jangan coba-coba mengikuti aku, karena kau terlalu bodoh. Jangan lupa taruhan kita besarnya dua puluh dollar. Sampai jumpa di Tenth Avenue.”


65 Pemuda itu memandangi kawannya pergi tanpa mengerti apa yang sedang terjadi. Dengan celana kotor dan pakaian robek, Sligo kini bergerak ke arah kumpulan tawanan yang tak sabar hendak segera naik ke kapal. Tak lama, ia pun didesak bersama para tawanan. Sligo berdiri dengan kepala pelontos, menoleh ke belakang, ke arah pemuda yang masih menatapnya penuh tanda tanya. Seseorang meneriakkan perintah kepada para penjaga, dan para penjaga segera menggiring para tawanan menuju geledak kapal. Suara Sligo terdengar memelas ketika dia berkata: “Aku tidak seharusnya berada di sini. Tolong jangan naikkan aku ke kapal ini.” “Diam, brengsek,” bentak seorang penjaga. “Aku tidak perduli jika nanti tiba di New York kau dipenjara. Sekarang segera naik ke atas kapal.” Ia pun mendorong Sligo agar segera berjalan ke atas geladak kapal. Di atas tumpukkan kotak ransum, pemuda itu menatap kejadian tersebut dengan penuh rasa takjub. Ia melihat Sligo berdiri di dek kapal, di belakang pagar besi. Ia melihat Sligo beraksi untuk membebaskan diri serta meluncurkan protes ini-itu agar para penjaga sudi menurunkannya dari kapal. Ia mendengar Sligo berteriak: “Hey, aku ini orang Amerika. Americano, mengerti? Kau tidak bisa menahanku di sini.” Pemuda itu memandangi gerak-gerik Sligo saat bergulat dengan para penjaga; dan ia juga melihat Sligo mendapatkan kemenangannya. Sligo melayangkan tinjunya ke arah seorang penjaga dan membuat penjaga itu mengangkat pentungan tinggi-tinggi di udara hingga jatuh menghantam kepala Sligo. Pemuda itu menyaksikan sendiri bagaimana tubuh Sligo rubuh dan diseret pergi dari atas dek kapal, ke dalam kabin penumpang. “Sial,” gerutu pemuda itu pada dirinya sendiri. “Hebat juga dia. Sekarang mereka tak bisa mengembalikannya ke medan perang dan dia punya saksi mata. Well, hebat sekali dia. Wah, tak rugi aku membayarnya dua puluh dollar nanti.” Pemuda itu duduk di atas tumpukkan kotak ransum untuk waktu yang lama. Ia tidak meninggalkan tempat duduknya sampai kapal di hadapannya menarik jangkar dari dasar laut dan berlayar pergi, menjauh dari jebakan jaring-jaring kapal selam yang mengawasi dari kedalaman. Diperhatikannya kapal itu bergabung dengan kapal-kapal lain di tengah laut; dan di kejauhan ia melihat beberapa kapal tempur ikut bergerak membelah cakrawala malam guna melindungi kapal-kapal pembawa perlengkapan. Pemuda itu berjalan kembali ke tengah kota dengan sedih. Ia membeli sebotol anggur khas Algeria dan melangkah lagi ke arah pantai untuk menghabiskan masa cutinya selama empat-puluh-delapan jam ke depan dengan minum-minum di atas pasir—lalu tidur. EDISI 17, Minggu V MEI 2013

tekstasi c e r p e n

#Catatan: > Kisah ini diterjemahkan dari sebuah cerita pendek bertajuk “Over The Hill” karya John Steinbeck dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1930an. >> John Steinbeck adalah seorang novelis dan penulis cerita pendek asal California, Amerika Serikat. Novelnya yang bertajuk “The Grapes of Wrath” memenangkan penghargaan Pulitzer Prize pada tahun 1939; meskipun karyanya yang paling terkenal adalah novella yang ditulisnya pada tahun 1937, berjudul “Of Mice And Men.” Selama masa hidupnya (1902-1968), John Steinbeck telah menghasilkan dua puluh tujuh karya, 16 di antaranya dalam bentuk novel dan 5 di antaranya dalam bentuk kumpulan cerita pendek. Di tahun 1962, John Steinbeck mendapatkan penghargaan Nobel Sastra. >>> Terjemahan Maggie Tiojakin. 2012 © Fiksi Lotus dan John Steinbeck. #Keterangan: * Coney Island – Yang dimaksud di sini bukan peninsula bernama sama, melainkan rumah makan cepat saji bertema Greek-American yang sangat populer di Amerika Serikat sejak dibuka pada tahun 1914. ** Minuman coklat kocok dengan enam butir telur merupakan racikan milkshake yang pertama, saat milkshake belum populer seperti sekarang dan masih disebut sebagai chocolate malt (1880-1930).


66

tekstasi p u i s i

Derek Walcott

Sajak-Sajak

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


67

tekstasi p u i s i

Setelah kebaktian yang panas, segalanya runtuh kecuali langit salih, maka kutulis dongeng dengan lemak kota mati tersebab kobar api; Di bawah tatap mata lilin, yang mengabut di air mata, aku ingin mengabarkan, lebih dari lilin, keyakinan yang terpilin seperti kawat. Sepanjang hari, aku menyeberangkan langkah di antara puing dongeng, Terperanjat pada tiap dinding yang tegak di jalan seperti pendusta; Nyaring pekik burung langit, dan seluruh mendung terbungkus koyak terkuak terampas, memucat putih, tersebab kobar api. Pada laut berkabut, di mana Kristus melangkah, aku bertanya, kenapa harus mengentalkan air mata, ketika keras dunianya cedera? Di kota, dedaunan kertas, tapi bukit itu segembalaan keyakinan; Kepada bocah yang sepanjang hari melangkah, daun adalah nafas hijau Membangun lagi cinta yang kukira mati seperti kukukuku,

Cinta Seusai Cinta

Karena Kobar Api:

Kematian Sebuah Kota

Memberkati kematian, ditahbiskan api berkobaran. Waktu itu akan tiba Ketika, tanpa bungah hati Kau bersapaan dengan dirimu sendiri, tiba di pintumu sendiri, di cerminmu sendiri Lalu satu tersenyum setelah yang lain ucap salam, lalu ucap sila, duduk saja. Santaplah. Kau akan mencintai lagi orang asing itu: dirimu sendiri. Suguhkan anggur. Sajikan roti. Serahkan lagi hatimu pada dirimu sendiri, pada orang asing yang mengasihimu. Segenap hidup, yang sudah tak kau peduli untuk yang lain, yang tahu engkau dengan penuh hati. Ambil jemput surat-surat cinta dari lemari buku, foto-foto, serak catatan-catatan putusasa mengupas gambarmu dari kaca cermin itu.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


68

tekstasi p u i s i

Shabine bernyanyi untukmu, dari relung samudera itu. Lebih baik hutan di dalam kepala daripada beton kekar tak berakar. Lebih baik tegak dirudung bingung dikepung kunang di kelok jalanan; Lelampuan musim dingin tak tampak dari trotoar yang hilang tak terlacak, dan lidah salju pun tak bisa mengucap tak bisa menyebut sang Ruhulkudus; senyap yang semakin sunyi sendiri kata-kata berjatuhan dari ujung atap memberi tanda di sepanjang jeruji besi, menunjuk arah, yang tak terbukti. Tapi yang terbaik: perjalanan malam perlahan membaca kitab-kitab pasir yang mengirimkan, bukan quite a seraph, tapi burung laut yang terlambat pulang.

Pentakosta Duduklah, kendurikan hidupmu. Ada pulau di sana, begitu banyaknya! Sebanyak pulau, gugus bintang di malam berkilau di dedahan pohon lintang kemukus membentur seperti jatuh buah mengepung sekunar terbang. Tapi apapun pasti kelak jatuh, selalu pasti jatuh, di satu tangan Venus, di tangan lain Mars; berjatuhan, dan ada yang cuma satu, bagai bumi, pulau di kepuluan bintang. Kawanku adalah laut. Sekarang, adalah akhirku. Sekarang aku tak lagi bicara. Aku berbuat, aku membaca, aku memalas-melupa, di bawah lentera berkait di tiang kapal. Aku mencoba melupakan bahagia yang dulu, ketika tak juga bisa, aku belajar mengerti bintang-bintang. Kadang-kadang hanya aku, dan buih - gunting yang lunak ketika geladak memutih dan bulan membuka awan seperti pintu, dan datanglah cahaya ke atasku cahaya membentang jalan pulang: bulan benderang. EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Tangis siapa yang melindap? Bergerak menembus beting berpendar fosfor, dulu, pernah diajarkan di masa kecilku, dulu ia pernah memanggil Jiwa itu.

Sesudah Badai Itu


69

segantang minda

Di antara Perempuan Ada Politik, Kuota, dan Madu

J

oleh: Muchid Albintani

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

UJUR saja agak susah mencoba mencari hubungan kausalitas (saling terkait) antara konsep (perkataaan) Perempuan, Politik, Kuota dan Madu. Bagaimana cara mencari keselarasan di antara keempat konsep tersebut, kata Demokrasi yang dianggap pas untuk dijadikan sebagai mediasinya. Hal ini disebabkan Demokrasi menjadi basis argumentasi untuk menjadikan para perempuan di negeri ini sebagai sang politikus. Dengan justifikasi negara demokrasi terbesar sepanjang sejarah demokrasi dunia suka atau tidak, para perempuan adalah sumber inspirasinya.


70

segantang minda Dengan begitu empat kata tersebut juga memiliki hubungan linier (langsung) terhadap keinginan para reformis guna menghantar kaum perempuan pada proporsi kedudukannya yang seimbang dalam dunia politik dengan si partner kaum lelaki. Sehingga dapat dimengerti ada kekhususan bagi yang terlahir sebagai perempuan di tengah reformasi Indonesia. Ini misalnya dari hari Ibu, tidak ada hari Bapak, Cuti melahirkan yang tentunya khusus bagi perempuan, undang-undang KDRT yang esensinya melindungi perempuan, kecuali partai perempuan yang kehadirannya masih dinantikan. Bukan itu saja bahkan yang bombastis dan prestisius istilah Tukul Arwana dalam, ‘Bukan Empat Mata’ ialah kuota keanggotaan partai bagi perempuan Indonesia yang 30 persen. Hampir dapat dipastikan partai politik yang lolos pemilu legislatif tanpa kecuali, harus mencukupi aturan 30 persen calon perempuan kalau tidak akan didiskualifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum. Begitulah hebatnya para srikandi mendapat penghormatan di negeri ini. Sebagai negara pelaksana demokrasi terbesar (rangking pertama) sepanjang sejarah (bukan terbesar ketiga setelah Amerika dan India. Bayangkan, dari kepala negara, anggota DPR sampai kepala daerah pun dipilih secara langsung yang tidak ada di Amerika dan India). Apalagi bukan kepalang tanggung, meski utang mencapai Rp2.000 triliun tak masalah, yang penting demokrasi dan perempuan harus dihargai. Terus terang Segantang Minda mengingat, menimbang begitu pentingnya terkait perempuan, sehngga memutuskan dan menetapkan mengangkat kata ‘Perempuan’ menjadi upaya strategis bagi ketiga kata lainnya, Politik, Kuota dan Madu. Bukan apa-apa, mengangkat tema ini ialah bagian dari kemirisan penulis terhadap realitas politik kekinian khusus terkait dengan nasib perempuan. Sebab di tengah gemerlap mengangkat harkat tentang keperempuanan, sesungguhnya terselip rasa kemirisan sekaligus prihatin. Sesungguhnya penetapan atau pengkuotaan adalah juga pemaksaan yang pada sisi lainnya tidak demokratis. Mangapa harus dipatok, dikuota atau dijatah (penjatahan)? Dalam sistem politik yang korup ini (sebagaimana keluhan mantan Puteri Indonesia yang juga mantan politikus Angelina Sondakh) bukankah penjatahan itu adalah bagian dari upaya menjerumuskan para perempuan ke dalam perangkap korupsi? Bagi saya merupakan sebuah kesalahan sistemik ketika para perempuan yang juga ibu dipaksakan untuk menjadi politisi (politikus). Sama halnya ketika para kaum hawa ini selalu diasosisikan dengan istilah ‘dimadu’ yang pada hakekat sesungguhnya diracun (diduakan). Kata madu menjadi justifikasi kenyamanan dan kenikmatan bagi lelaki petualang, se-

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

mentara menyisakan penyiksaan batin bagi perempuan (maksudnya bukan Ahmad Fathanah atau para isteri Eyang Subur). Hiasan berita terkait pernyataan mantan politikus Angelina Sondakh yang ingin memperbaiki sistem politik yang porak-poranda akibat korupsi ini, seharusnya memberikan pelajaran berharga bagi kaum perempuan. Saya menyarankan bagaimana kalau para perempuan melakukan uji materi saja terhadap aturan penetapan tersebut? Bukankah pengkuotaan ini sudah melanggar HAM? Bukankah tersirat pengkuotaan memaksa perempuan untuk menjadi koruptor? Sebelumnya, Lord Acton, guru besar sejarah politik modern dari Universitas Cambridge, Inggris mengingatkan dengan tesisnya yang terkenal bahwa, “kekuasaan itu cenderung korup, dan kekuasaan yang absolut cenderung korup secara absolut.” Belajar dari realitas dunia politik saat ini, janganlah menjerumuskan perempuan. Bahwa kuoto bukanlah madu, melainkan cara untuk membawa kehancuran bagi perempuan. Boleh jadi itulah sebabnya para orang-orang alim mengingatkan bahwa sesungguhnya, ‘kaum perempuan (orang umum selalu menyebutkanya wanita) adalah tiangnya negara’. Maka awas, jangan sampai negeri ini tanpa tiang. Oleh karena itu, jangan dipaksakan (dikuotakan) tiang-tiang itu menjadi tumbang. Suai! ***

Dalam sistem politik yang korup ini, bukankah penjatahan itu adalah bagian dari upaya menjerumuskan para perempuan ke dalam perangkap korupsi?


71

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

P

aras cantik dan talenta gadis 16 tahun ini dipuji banyak orang. Apapun genre film maupun pose yang dilakoni, selalu memukau seperti dalam film Hugo, Kick-Ass, Let Me In. Namun Moretz merasa tidak pantas bermain dalam film horor remake berjudul Carrie. “Ketika aku menjalani audisi untuk Carrie, aku dipandang ‘Kamu terlalu muda, terlalu cantik dan terlalu sempurna’” tutur Moretz. Pujian tersebut yang membuat Moretz semangat dalam menjalani syuting film besutan Kimberly Peirce ini. “Memerankan seseorang yang selalu tampil ceria dan beruntung membuatku bosan. Jadi aku merasa tertantang untuk bermain di dalam film ini,” katanya. Yang terbaru, Moretz akan berduet dengan aktor senior nan ganteng, Denzel Washington dalam film The Equalizer. Pada proses reading, Moretz lulus dan mengabaikan syarat peran utama yang harusnya untuk artis berumur 20 tahun. “Moretz akan memerankan pelacur muda, mengingatkan penonton film pada Jodie Foster dalam Taxi Driver,” ungkap sumber. Film ini mengisahkan Robert McCall, seorang mantan agen CIA yang mengisi masa pensiunnya dengan berkeliling membantu orang-orang yang membutuhkan. The Equalizer akan tayang di bioskop AS pada 11 April 2014. (jpnn)

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Chloe Moretz

Terlalu

Cantik

untuk

Horor


72

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

P

evita Pearce dikenal memiliki tubuh yang seksi. Ternyata pujian ini ada juga yang datang dari luar negeri. Tepatnya dari situs Encyclopedia of Big Boobs yang memasukkan nama Pevita sebagai selebriti berpayudara seksi. Dalam situs itu disebutkan, Pevita kelahiran Jakarta 6 Oktober 1992. Bertubuh langsing, ia memiliki ukuran BH 34C, payudaranya dibilang seksi dan natural, hmmm… Bintang film Lost In Love dan 5cm ini belum bisa dimintai tanggapannya. Namun dara blasteran InggrisIndonesia ini belum lama bicara tentang cara dia menjaga kecantikan. Wanita yang hobi traveling ini cenderung cuek akan penampilannya. Bahkan saat tidak syuting, ia jarang memoleskan make up di wajah. Meskipun agak tomboy dan cuek, memanjakan diri seperti creambath atau memijat tubuh, menjadi salah satu kegiatan favorit kekasih Banyu Biru itu saat waktu luang. “Pijit bisa seminggu dua kali. Aku bukan yang feminin gitu jadi nggak harus nyalon tiap hari. Kalau lulur juga lulur sendiri tapi suka gagal sih, kulitnya bukan jadi putih

Pevita Pearce

Payudaranya

Dipuji Dunia EDISI 17, Minggu V MEI 2013

tapi jadi merah. Mungkin tenaganya agak kuli kalo ngegosok,” tutur Pevita. Sama seperti perawatan tubuhnya, pengidola musisi John Lennon ini juga termasuk simple dalam gaya berbusana. Ia juga mengaku tidak mengikuti mode fashion terbaru. Baginya, gaya yang menggambarkan kepribadiannya adalah simple, seksi namun berkelas. “Yang pasti yang effortless. Bukan dari fashionnya tapi dari bagaimana kita membawakan, represent diri kita. Jadi seksi itu kan ada yang emang aura, ada yang dari anggota tubuh yang ditonjolkan. Gimana caranya mix biar keliatan sexy yet classy,” tandas Pevita. Seperti wanita pada umumnya, Pevita juga hobi mengoleksi sepatu dan tas untuk mendukung gaya sehariharinya. Namun ada hal unik yang dikoleksi Pevita yaitu koleksi sandal jepit. Bukan sandal jepit biasa, melainkan sandal karet asal Brazil, Havaianas yang sempat tren pada 2012. Selain warna dasar seperti pink, cokelat dan lainnya, ia juga memiliki seri warna edisi terbatas. (jpnn)


73

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

Rihanna

Trauma Brown Tak Setia R

ihanna masih menjaga jarak dengan mantan kekasihnya, Chris Brown. Pelantun Diamonds ini lebih memilih menjadi sahabat dan rekan kerja bagi Brown ketimbang menjadi kekasihnya. Rihanna sempat trauma. “Ia (Rihanna) masih membenci keadaan itu. Kecewa akan menjadi pilihan kata yang lebih baik,” ujar sumber. Saat menjadi kekasih Rihanna, Brown terkenal dengan sikap protektif dan temperamental. Brown pernah melakukan penganiayaan

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

kepada Rihanna karena cemburu. Hal tersebut membuat Rihanna frustasi. “Ia lelah hubungannya dengan Brown. Ketika Anda mencintai seseorang sebanyak yang Rihanna lakukan, dan kemudian mereka terus menerus mendorong mereka sampai batasnya,” ujar sumber. Sebelumnya Rihanna dan Brown adu sindir lewat dunia maya. Rihanna juga menuliskan pesan status bernada pedas di media sosial miliknya. Hal itu ditujukan kepada sang rapper. “Pembenahan bukan sebuah pi-

lihan. Tidak kurang dari 100 persen adalah loyalitas, kejujuran, dan rasa saling menghormati. Karena cinta bukanlah untuk anak-anak,” tulis Rihanna. Kicauan pedas berawal dari kecemburuan Rihanna pada Brown yang kepergok sedang bersama wanita lain. Penyanyi asal Barbados ini ingin menyampaikan pesan bahwa Brown bukan tipe cowok setia. “Dia (wanita yang dilihat Rihanna) bukan milikku, mungkin dia adalah orang lain,” balas Brown. (jpnn)


74

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

Di

sela-sela kesibukannya, syuting film, sinetron dan menjadi ibu rumahtangga, Shandy Aulia masih ingin mengembangkan diri lewat usaha butik. Shandy mendesain sendiri pakaian koleksi butiknya. Rupanya, membuka usaha butik sudah menjadi cita-citanya sejak lama. “Lagi sibuk mendesain dan produksi barang untuk Clothing Line SA Collection. Pengennya sesegera mungkin ada di Jakarta dan sekitarnya. Nanti kita mau launching butik di mal di Kuningan,” kata Shandy. Sudah cukup lama bintang film Eiffel I’m In Love dan 308 ini memendam cita-citanya membuka usaha butik pakaian. Namun baru kesampaian sekarang, yang beruntungnya didukung oleh sang suami, David Herbowo. “Udah cukup lama idenya sejak saya umur 18. Sekarang lebih diperbesar dan diseriusi lagi. Harus lebih banyak waktu disana,” ujar Shandy. Rencananya, ia akan berekspansi ke kota-kota besar lain di Indonesia seperti Bali dan Manado. Model pakaian yang dirancangnya lebih berkarakter feminin. “Mungkin yang gayanya girly, simple dan classic ya,” ucap kelahiran Jakarta 23 Juni 1987 ini. Sejak menikah pada 12 Desember 2011, Shandy belum juga dikaruniai anak. Ia selalu menjawab dengan pasrah setiap ditanya soal itu. “Yang jelas sedikasihnya saja. Semua saya serahin sama Tuhan. Biarkan natural, ngalir,” kata Shandy sambil tersenyum. Beruntung, Shandy sudah mengasuh anak dari kerabat dekatnya. Jadi ia tak terlalu sedih belum punya anak. Sekarang, anak angkatnya sudah berusia 10 tahun, duduk di kelas empat SD. “Sekarang sudah mandiri, bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Sudah bisa diperlakukan seperti orang dewasa,” ucap Shandy membanggakan Reinhart. Pihak keluarga sampai sekarang tidak membebani Shandy lekas punya keturunan. “Kami saling support, happy untuk menikmati yang ada sekarang. Keluarga juga support, nggak terlalu banyak ikut campur. Bantu doa aja untuk segala sesuatu yang positif,” tuturnya. (jpnn)

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Shandy Aulia

Desainer

untuk

Butik Pribadi


75

J

erry Colangelo memiliki nama besar di dunia olahraga Amerika Serikat. Pria kelahiran 20 November 1939 di Chicago Heights, Illinois itu dikenal memiliki beberapa klub olahraga baik basket maupun baseball. Dia adalah mantan pemilik klub NBA, Phoenix Suns. Dia juga memiliki klub WNBA, Phoenix Mercury, Arizona Rattlers dari Arena Football League, dan Arizona Diamondbacks dari Major League Baseball. Dalam meraih kesuksesan di bisnis dan kehidupan sosial, Jerry selalu memegang beberapa prinsip yang selalu diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memegang prinsip itu, Jerry yakin memperoleh kesuksesan dalam setiap ekspansi bisnis yang dilakukannya. Berikut beberapa prinsip Jerry dalam membangun bisnisnya: 1. Bangunlah sebuah komunitas, bukan sebuah kerajaan. 2. Percaya bahwa Tuhan akan memberi Anda petunjuk. 3. Bayangkanlah masa depan yang ingin Anda ciptakan. 4. Bersiaplah menjadi panutan. 5. Bekonsesilah untuk meningkatkan nilai kompetitif. 6. Berinvestasilah dengan membentuk karakter yang baik. 7. Bayarlah orang dengan layak. 8. Promosikan nilai Anda dengan kekayaan yang dimiliki. 9. Lindungilah keluarga Anda. 10. Tetaplah bertahan dalam “permainan� selama Anda menyukainya.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

tips101

10

Prinsip Hidup

Jerry Colangelo


76

tips101

Tips Memilih T Sekolah untuk Anak

ahun ajaran baru sudah di depan mata. Fokus utama para orangtua adalah mencari sekolah yang pas untuk anakanak mereka. Pas dalam artian: mutunya bisa diandalkan, namun harganya tidak terlalu memberatkan. Bagaimanapin pendidikan untuk anak adalah hal yang sangat penting. Berikut tips memilih sekolah ideal untuk anak, seperti dilansir boldsky:

Reputasi sekolah

Biaya

kurikulum sekolah

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Reputasi sekolah adalah faktor utama yang perlu dipertimbangkan ketika memilih sekolah ideal untuk anak-anak Anda. Perhatikan bagaimana situasi, kurikulum, dan kualitas guru yang mengajar di sana. Bagaimana cara interaksi sekolah dengan wali murid. Serta bagaimana reputasi sekolah tersebut di mata masyarakat.

Biaya mahal menjadi permasalahan bagi para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya. Tak sedikit sekolah yang mematok harga tinggi untuk biaya SPP, buku dan seragam demi keuntungan sekolah tersebut. Sebaiknya Anda cermat memilih sekolah yang mematok biaya cukup rendah namun berkualitas.

letak sekolah

fasilitas

Untuk menekan biaya sekolah yang makin mahal, Anda bisa memilih sekolah yang letaknya tidak jauh dari rumah. Selain lebih hemat, anak juga tidak akan merasa letih dalam perjalanan menuju sekolah. Cari sekolah yang bisa dijangkau oleh kendaraan umum dan letaknya dekat dengan fasilitas umum.

Ada beberapa sekolah yang mempunyai fasilitas antar jemput. Jika Anda sering merasa repot untuk mengantar anak sekolah setiap harinya, Anda bisa memilih sekolah dengan fasilitas tersebut. Selain itu bentuk fasilitas lain bisa berupa peralatan mengajar yang lengkap, laboratorium dan kegiatan ekstrakurikuler yang bervariasi.

Jenis kurikulum di sekolah adalah hal penting untuk mempertimbangkan ketika mencari sebuah lembaga pendidikan yang ideal untuk anak Anda. Apakah mata pelajaran yang diajarkan mencakup semua ilmu dan bisa berguna bagi masa depannya?


77

history

Kamp Militer guantanamo H

ingga awal pekan lalu, sudah lebih dari seratus hari sejumlah tahanan dugaan tindak terorisme di kamp militer Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, mogok makan. Pemerintah AS akhirnya memaksa mereka makan dengan memasukkan selang ke hidung dan mulut para tahanan. Desakan sejumlah organisasi, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, agar kamp tersebut ditutup terus menguat. Karena yang terjadi di dalamnya dianggap sebagai pelanggaaran berat hak asasi manusia. Militer AS telah menggunakan pangkalan angkatan laut Teluk Guantanamo, Kuba, selama lebih dari satu abad. Tapi hanya selama beberapa dekade terakhir ini tempat itu menjadi terkenal karena digunakan sebagai lokasi penahanan warga negara asing terkait kasus terorisme, terutama setelah peristiwa 11 September 2001.

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


78

history Sejarah ringkas Kamp Guantanamo dikutip dari civilliberty.about.com 1903: Perjanjian Kuba-Amerika untuk Penyewaan Teluk Guantanamo. Tahun 1903, Amerika Serikat secara resmi diberi izin oleh Pemerintah Kuba untuk mendirikan pangkalan militer di dua pantai Teluk Guantanamo di Kuba barat laut, 500 mil di lepas pantai Florida.

1934: Pembaruan Perjanjian. Pemerintah Kuba setuju memperbarui perjanjian sewa dengan Amerika Serikat di Teluk Guantanamo. Sistem penyewaannya tak terbatas dan tidak bisa dibubarkan kecuali kedua belah pihak setuju untuk melakukannya. Pada saat itu, Kuba juga sepakat untuk menyediakan pasokan ke basis pangkalan Angkatan Laut AS itu.

1964: Pemotongan Suplai oleh Pemerintah Kuba. Pemerintah Kuba di bawah Fidel Castro menyatakan bahwa perjanjian Guantanamo telah dipaksakan, dan tidak lagi mengakui syarat-syarat perjanjian sesuatu yang itu sah. Para pejabat militer di Guantanamo dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan jaringan listrik dan pasokan air sendiri.

1991-1993: Kamp Bulkeley Digunakan untuk Pengungsi Haiti. Aktivis hak asasi manusia marah ketika 310 imigran Haiti yang positif mengidap HIV dipisahkan dari pengungsi lainnya di Kamp Bulkeley, kamp tahanan yang sesak dan tidak sehat. Mereka akhirnya dibebaskan pada tahun 1993 setelah adanya kampanye internasional.

1996: Operasi Marathon Fokus pada Imigran China. Fasilitas penahanan Guantanamo secara historis telah digunakan untuk menampung pengungsi dan imigran gelap lainnya yang ditangkap di laut lepas. Di bawah inisiatif organisasi anti-penyelundupan melalui Operasi Marathon 1996, fasilitas penahanan Guantanamo digunakan untuk merumahkan 120 imigran China yang berusaha secara ilegal bermigrasi ke Amerika Serikat melalui laut. EDISI 17, Minggu V MEI 2013


79

history 1997: Fokus pada Imigran dari Guyana. Guantanamo juga digunakan untuk tahanan migran Guyana yang mencoba mencapai Amerika Serikat melalui laut.

2002: Guantanamo Menjadi Tahanan Terorisme. Setelah serangan 11 September 2001, fasilitas penahanan Teluk Guantanamo digunakan untuk rumah yang diduga sebagai musuh pejuang dari Afghanistan dan Irak. Kebanyakan diklasifikasikan sebagai “rekan teroris,” bukan teroris sebenarnya atau pemberontak.

2004: Tuduhan Penyiksaan. Tahanan Guantanamo mulai didekati kelompok hak asasi manusia yang memprotes adanya teknik penyiksaan terhadap tahanan. Hal ini kemudian diperkuat oleh dokumen militer menunjukkan bahwa penggunaan beberapa teknik yang umum dianggap penyiksaan –seperti berdiri secara paksa, kurang tidur, suara keras, dan waterboarding– mungkin telah digunakan di Guantanamo.

2006: Kasus Hamdan v Rumsfeld. Putusan Mahkamah Agung dalam kasus Hamdan v Rumsfeld secara jelas menetapkan bahwa tahanan Guantanamo dilindungi oleh Konvensi Jenewa, dan tidak bisa ditahan secara permanen tanpa pengadilan atau diperlakukan secara tidak konsisten dengan Konvensi itu.

2009: Obama Mengumumkan Rencana untuk Menutup Guantanamo dalam Setahun. Pada 21 Januari 2009, usai dilantik sebagai Presiden AS, Barack Obama mengeluarkan perintah eksekutif pertamanya: meminta penutupan fasilitas penahanan dalam waktu satu tahun, dan melakukan kajian segera atas setiap kasus para tahanan. EDISI 17, Minggu V MEI 2013


80

statistika

Juara Liga Champions Eropa EDISI 17, Minggu V MEI 2013

Sumber: uefa.com

ilustrasi by: Tonny. R


81 Baku Gigit Dalam suatu seleksi masuk TNI, Pace yang merupakan laki-laki asal Papua gagal masuk TNI karena tidak lolos tes kesehatan karena giginya gerahamnya bolong. Dia merasa tidak terima sehingga mengajukan keberatan kepada panitia seleksi TNI. “Pak, kenapa saya gagal di tes kesehatan, karena gigi saya bolong? Sebenarnya kita berperang ini baku tembak atau baku gigit sih, Pak?” (Panitia seleksi bingung)

Boleh Pulang 30 menit menjelang bel bubar sekolah berbunyi, Ibu Guru membuka kuis kepada murid-muridnya, denga hadiah siapa yang bisa menjawab dengan benar boleh pulang lebih awal. “Oke, siapa yang bisa jawab boleh pulang,” ujar Ibu Guru (Tiba-tiba salah satu murid melemparkan tas ke jendela) “Siapa yang lempar tadi?,” tanya Ibu Guru. “Saya, Bu! Horee bisa pulang!”

I’m Just Kidding Nenek Tuti sedang menguping percakapan cucunya yang tengah pacaran di taman, tak jauh dari rumahnya. ‘’Kamu cinta gak sama aku?” ujar cucu Nenek Tuti “Cinta donk,” jawab cowoknya. “Hmm, kita sdah pacaran 4 bulan, apa buktinya?.” “ABCDEFG” “Apa itu?” “A Boy Can Do Everything For Girl.” “Keren ...” Nenek Tuti iri. 40 tahun menikah, ia tak pernah merasakan yang seperti itu. Pulang ke rumah, ia bertanya pada suaminya. “Pak, kamu cinta gak sama aku?” “Iya laah.” “Buktinya apa?” “Iya, kita sudah bersama selama 40 tahun toh?”

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

“Gak mau, aku mau bukti yang ABCDEFG.” “Oh, buat kamu mah aku tambahin sampai IJK.” Setengah kegirangan, Nenek Tuti bertanya, “Itu apa artinya?” “Kamu itu Amazing, Beautiful, Cute, Dinamic, Elegant, Fantastic, Good, Hightech...” “Lha trus yang IJK, apa?” “I’m Just Kidding ....”


82

EDISI 17, Minggu V MEI 2013

j’naka


83

EDISI 17, Minggu V MEI 2013


84

d facebook: majalahbatampos.co.i

twitter: @majalahBP

s.co.id email: majalah@batampo

DA R I S U D U T PA N DA N G L A I N

Diterbitkan Oleh: PT Sijori Interbintana Pers www.majalah.batampos.co.id Pemimpin umum / gm: Hasan Aspahani Pemimpin Redaksi: Muhammad Iqbal WAKIL Pemimpin Redaksi: M. Riza Fahlevi Redaktur Pelaksana: Muhammad Nur, Helmi YS (Desain) Asisten Redaktur Pelaksana: Agnes Damayanti. Redaktur/Editor: Ahmadi, Hasanul Safri, Yermia Riezki, Feni Ambaratih, Herry Dingin Sembiring Arrazy Aditya (Fotografer), Muhammad Syahrir (Desain) Tonny Richardo (Desain) Redaktur senior : Ade Adran Syahlan Lisya Anggraini sekretaris redaksi : Ummy Kalsum Chairman Rida K Liamsi CEO Makmur Direktur Utama Marganas Nainggolan Wakil Dirut Socrates Pemimpin Perusahaan Usep Rahmat Saifullah manager iklan Dewi Febsuri Alamat Redaksi, Pemasaran, Iklan dan EO: Gedung Graha Pena Batam, Lantai 2, telepon :(0778) 460000 (hunting), Fax (0778) 462162 dan (0778) 465111 Batam Center, Batam. Perwakilan Pekanbaru: Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang KM 10,5 Telpon (0761) 64634 Fax (0761) 64638. Perwakilan Jakarta: Gedung Indopos Lt. 6 Jl. Kebayoran 12 Jakarta Selatan, Telp. 021 - 53699560, 021-5333046. Perwakilan Tanjungpinang: Jalan Pramuka 3. Telepon (0771) 27714, 27715. Perwakilan Tanjungbalai Karimun: Jalan A Yani, Sungai Lakam, Telpon (0777) 323686, Fax (0777) 323685. Rekening PT. Sijori Interbintana Pers, NISP;090.010.011377, BPD Riau Cabang Batam Ac.00701.13.0044560. EDISI 17, Minggu V MEI 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.