Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman M az mur 4:8
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
1 1
Kekuatiran Tak Lagi Mengkuatirkan (Widianto Iswanto)
Aku dan anak bungsuku sedang menulis Arrival Card di sebuah bandara; aku sudah selesai, ketika kuperhatikan dua meter disebelah kiri, seorang ibu tampak hanya melihat-lihat Arrival Card yang harus diisinya serta bolpoin di tangannya. Ia tampak cemas, tengok kiri-kanan, mengangkat tasnya, menggeser agak jauh, mencoba melihat kertasnya lagi, tengok kiri-kanan. 2
Hal itu membuat dua orang petugas bandara menghampiri dan menanyakannya dalam Bahasa Inggris. Semakin panik ibu itu. Aku coba menanyakan, apa kesulitannya? Ternyata dia tak bisa menuliskan dan tidak mengerti Bahasa Inggris sementara kedua petugas itu merubungnya - meski ramah, tapi membuat ibu itu semakin pucat dan panik, dan menyerahkan paspor dan EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
beberapa dokumennya ke kedua orang petugas itu. Anakku selesai dengan Arrival Card-nya dan menanyakan ibu itu, serta membantu menerangkan kepada kedua petugas. Langkah demi langkah, ibu itu, yang belakangan kutahu bernama Sumiati, diminta mengisi sendiri dengan diterangkan oleh anakku. Terakhir dia bingung menuliskan berapa lama akan tinggal
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
di negara itu, dan dia menjawab dua tahun. Ternyata beliau bekerja sebagai asisten rumah tangga dan berangkat sendiri ke sana, untuk menuju ke agensi yang mendatangkannya. Kepanikannya yang terakhir adalah saat harus diperiksa sidik jarinya, dia keluar dari antrian, sambil memelas dia berkata, “Jari saya berminyak jadi mungkin tidak bisa terbaca sidik jarinya.â€? Anakku menghiburnya dan meminta dia tetap dalam antrian di depan kami. Akhirnya Bu Sumiati keluar imigrasi dengan selamat. Aku langsung membayangkan ketakutan, putus asa dan hari yang dirasanya seakan sangat panjang tadi ‌ ketakutan yang sama bagi saudara kita yang berada di Palu, Lombok. Teman kuliahku Herman, saat itu sedang bertugas di Palu , (dia menetap di Kendari) luka parah menyebabkannya dirawat di rumah sakit sementara istrinya hilang selama beberapa hari. Suami sepupuku yang bekerja sebagai wartawan dan satusatunya pencari nafkah, meninggal bersama-sama Mbah Marijan saat meliput letusan gunung Merapi, tubuhnya tak berbentuk ditelan lahar panas. Ibu Sumiati selama beberapa jam ada dalam keadaan sangat putus asa, Herman selama beberapa hari dipenuhi kekuatiran dan kesedihan dia tidak lagi mengacuhkan hari itu hari apa, jam berapa, bahkan entah siang atau malam. Sepupuku dan anak-anaknya, beserta semua korban gempa dan tsunami di Palu dan Lombok melihat bahwa hari-hari di depan mereka hanya ada air mata, 3 3
kegelapan dan kesesakan. Anda dan saya pun pernah ada dalam kesesakan yang sama dengan sebab berbeda-beda: kehilangan orang yang dikasihi, atau kehilangan pekerjaan. Langkah pertama yang diambil saat menghadapi hari-hari itu menjadi saat yang sangat penting dan genting, yaitu saat iman Anda dan saya memutuskan untuk melakukan apa di saat kekelaman itu terjadi. “Beriman adalah berkeras mengambil langkah pertama, bahkan saat kamu sama sekali tidak melihat anak tangga yang selanjutnya.” --Martin Luther King Jr. Mengambil keputusan untuk bersandar dan berserah pada Tuhan. “Serahkanlah kuatirmu (ketakutanmu akan masa depan, kehilangan pekerjaanmu, kehilangan orang terkasihmu, kesendirianmu) kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara kamu . Tidak untuk selama lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah – saya ganti beberapa kata yang dicetak miring (Mazmur 55 : 23) Mudah dikatakan, tapi tak selalu mudah dilakukan, terutama saat Anda dan saya ada di tengahnya, kadang ketakutan yang hanya sebentar, sehari, seminggu atau bertahun-tahun. “Sengsaraku, Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kau taruh ke dalam kirbatMu, bukankah semuanya sudah Kau daftarkan?“ (Mazmur 56 : 9) Jika Daud percaya bahwa tak ada yang tidak diketahui Tuhan, maka Daud mengajar Anda dan saya juga untuk percaya bahwa, ‘Dia 4
membaringkanku, di padang rumput hijau. Dia menuntunku, ke tepi air yang tenang.’ (Mazmur 23:2). Aku dan anakku kembali berjalan menyusuri lobi bandara menuju pintu keluar, sambil membayangkan wajah ibu Sumiati, sepupuku, Herman. Melewati lembah duka semu, jalanku gelap dan ngeri ……. Ku tak dapat jalan sendiri … Tuhan tolonglah aku …. Tiba-tiba saja syair lagu PKB 173 itu meluncur lirih dari mulutku…. Sambil membayangkan Tuhan membaringkan saya, Anda dan mereka di padang yang berumput hijau, ke air yang tenang, sebab hanya pada Dialah ada ketenangan dan kedamaian yang sesungguhnya. (Wdt) Langkah-Langkah yang akan Aku Lakukan Hari ini untuk Mengatasi Kekuatiranku: __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
Ya Tuhan, Bapa kami
,
selamatkan kami hari ini dari segala dosa, sebab kami begitu mudah dan selalu jatuh ke dalamnya.
Jangan biarkan kami menuntut syaratsyarat dari orang lain, padahal kami sendiri malah tidak pernah mencoba memenuhi syarat-syarat tersebut. Jangan biarkan kami mencari dalih, padahal kalau orang lain berbuat hal itu kami sendiri mengutuknya. Jangan biarkan kami membuka mata lebar-lebar terhadap kesalahan orang lain, tetapi menutup mata terhadap kesalahan kami sendiri. Jangan biarkan kami menganggap perbuatan baik orang lain kepada kami sebagai hak kami, dan tidak menyadari berapa banyak yang telah mereka lakukan dan berapa banyak yang kami tuntut dari mereka Tolong kami hari ini untuk berusaha melakukan kepada orang lain apa yang kami ingin mereka lakukan terhadap kami. Tolonglah kami melaksanakan hukum Yesus Kristus ini. Semua ini kami mohon demi kasih-Mu. Amin. (William Barclay, Doa-doa Setiap Hari, hal 73)
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
5 5
Testimoni
Sang Kutu Loncat (Eddy Nugroho)
Pengalaman ini saya tulis bukan untuk pamer atau sekedar cerita untuk diketahui pembaca, tetapi mempunyai tujuan khusus agar pembaca, terutama kaum muda, bisa belajar daripadanya. Belajar dari pengalaman orang lain sungguh sangat murah biayanya dibanding dengan belajar dari pengalaman diri sendiri, apalagi jika pengalaman tersebut mengandung kesalahan di dalam pengambilan keputusan.
Orang bijak mengatakan: “Orangorang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari pengalaman mereka, karena engkau tidak dapat hidup 6
cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.� Pengalaman kerja saya tidak mulus. Diawali bekerja pada saat belum
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
selesai kuliah di bagian administrasi dan keuangan. Berdasarkan catatan, saya ini termasuk ‘kutu loncat’, sering pindah perusahaan, tetapi bidang pekerjaannya tidak berbeda yaitu berkisar di bagian keuangan. Apakah saya cari gaji yang lebih besar? Ternyata bukan. Saya cenderung bosan kalau pekerjaan sudah mapan dan monoton, kurang ada tantangan atau hal-hal baru. Sepuluh tahun pertama bekerja, saya sudah keluarmasuk lima perusahaan berbeda di Jawa Tengah. Berarti rata-rata hanya dua tahun di satu perusahaan. Aneh bukan? Apa penyebabnya? Setelah di Jakarta, saya mencari penyebabnya dengan konsultasi ke psikolog. Ternyata saya kurang cocok di bagian keuangan, karakter saya lebih cocok di bagian marketing, ini kesimpulan psikolog. Untuk bergeser bidang pekerjaan tidaklah mudah, apalagi sudah level manajer. Seorang Finance Manager sangatlah sulit mencari pekerjaan sebagai Marketing Manager. Toh akhirnya saya mendapatkan pekerjaan itu, karena teman gereja yang memberikannya, tetapi hanya bertahan tiga bulan. Bukannya tidak lolos masa percobaan, tetapi saya mengundurkan diri karena kurang siap dengan gemblengan ala ‘Kawah Chandradimuka’ yang diterapkan Sang Bos perusahaan tersebut. Akhir cerita, saya terdampar menjadi ‘partner’ di perusahaan Advertising, di bagian marketing. Di sini saya menemukan passion
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
saya, sehingga saya bisa bekerja dengan enjoy dan all out! Hasilnya pun menggembirakan, baik dari segi finansial maupun kegembiraan dalam bekerjanya, hingga saya bisa bertahan sampai usia pensiun. Pelajaran penting dari pengalaman saya ini adalah: Temukan passion Anda dan kejarlah pekerjaan yang sama dengan passion Anda. Niscaya dengan pertolongan Tuhan, Anda akan terheran-heran dengan hasilnya. Akan tetapi yang tidak kalah penting adalah mencari perusahaan dengan lingkungan dan orang-orang yang positif dan menyenangkan, sehingga Anda akan menemukan teman bahkan sahabat di lingkungan kerja. Karena orang bijak mengatakan: “Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan jejak di dalam hatimu.” Untuk menemukan sahabat seperti itu, Anda sangat berperan penting. Berusahalah menjadi orang baik saat berinteraksi dengan teman kerja Anda. Untuk berinteraksi dengan diri Anda, gunakan nalar Anda. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan hati Anda. Tulisan ini saya akhiri dengan satu nasihat: “Orang yang kehilangan harta, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tetapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya!”
7 7
Urban Outing
Penuh Kesan!
Ada yang lain 13 Oktober lalu – untuk pertama kali, para peserta kelas Mini-MBA dari kedua gereja: GKI Kayu Putih dan GKI Kelapa Cengkir bersatu padu dalam berbagai game dan tantangan berkelompok keliling Jakarta!
8
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
Pemimpin dengan Eksekusi yang Berkualitas Oleh Juswanhadi Pitono Sepandai apapun seorang pemimpin merumuskan visinya atau membangun relasi, menemukan solusi, akhirnya apa yang menentukan adalah kualitas eksekusinya. Kualitas eksekusi di dunia modern yang semakin kompleks tergantung pada kemampuan pemimpin menciptakan team.
TEAM:
TOGETHER EACH ACHIEVE MORE atau Together Everybody Annoy Me? PERSPEKTIF DASAR Teamwork adalah kondisi yang muncul ketika sekelompok orang
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
memiliki suatu tujuan bersama dalam cara dan suasana yang khas serta dipimpin dengan handal. Bila kondisi ini muncul maka beberapa ciri jadi kentara: • Energi tinggi/Semangat • Hasil luar biasa •Terjadi perubahan:Karakter, skill, komitmen •Growth Mindset 9 9
•Sense of Belonging yang tinggi •Muncul keakraban dalam kelompok •Proses eksekusi perkerjaan berkualitas SIKLUS TEAM Pertama-tama, pahami dulu bahwa ada tiga tipe team di dunia ini: • Team Proyek (alias Tim Basket) Peran khusus, skill individu, sensitivitas, respon sigap, spontan dan super enerjik. • Team Kerja (alias Tim Baseball) Individual skill– dikoordinasi berdasarkan penataan awal • Team Manajemen (alias Tim Sepak Bola) Team manajemen Perencanaan, sistematis, dan sensitif ikuti gerakan Ketigaya akan mengalami yang namanya siklus team: -MELT (Cairkan individualisme) -MOLD (Cetak pada norma yang ada) -MAKE HARD (Buat jadi solid) AGAR MELTING MENJADI TEAM KERJA »» Ajak lihat contoh keberhasilan dan ajak anak buah melihatnya »» Dekati bukan dengan komunikasi Head-to-Head– tapi Heart to Heart »» Akhirnya: berikan pengalaman tertekan bersama sehingga mereka menyatukan potensi
kebebasan, perlunya sensitivitas pada gerak-gerik teman, dan angkat ketakutan mereka untuk salah »» Latih dulu dan puji mereka yang berhasil sehingga mereka menjadi Bench mark/patokan kinerja yang diinginkan »» Jangan takut salah… asal diperbaiki cepat MELTING MENJADI TEAM MANAJEMEN »» Ajak lihat contoh keberhasilan dan ajak anak buah melihatnya »» Dekati dengan komunikasi Headto-Head »» Jelaskan apa yang membuat berhasil: sinergi, delegasi, visi dan komunikasi »» Jelaskan apa yang membuat gagal: rasa tak aman/tak percaya orang lain, kebutuhan pengakuan orang yang terlalu besar, tidak bersedia melakukan hal yang tidak disukai »» Latih dulu dan puji mereka yang berhasil sehingga mereka menjadi benchmark/patokan kinerja yang diinginkan Life ends when you stop dreaming… hope is lost when you stop believing team fails when you stop caring!
AGAR MELTING MENJADI TEAM PROYEK »» Ajak lihat contoh keberhasilan dan ajak anak buah melihatnya »» Dekati bukan dengan komunikasi Head-toHead: jelaskan adanya
10
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
Dapatkan info terbaru dan aneka konten Kristiani dari GKI Kelapa Cengkir di website: www.gkikelapacengkir.org Instagram @gkikelapacengkir
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
11 11
Menuai Damai dari Konflik Pdt. Samuel Adi Perdana – GKI Taman Cibunut
Beberapa waktu lalu, utusan dari GKI Kelapa Cengkir menghadiri acara pembinaan penatua dalam lingkup GKI Klasis Jakarta 1 dengan tema Manajemen Konflik. Pelajaran apa yang kami dapatkan dari tersebut?
Mewujudkan perdamaian berarti melakukan perlawanan; perlawanan terhadap kekuatan-kekautan perang, kemiskinan dan ketidakadilan yang menghancurkan kehidupan. Para pembawa damai, berani berkata ‘tidak’ terhadap segala kekuatan yang menghancurkan, sekaligus berkata ‘ya’ terhadap segala bentuk kehidupan. Refleksi: Apakah kita menyimpan benci terhadap seseorang di keluarga, anggota jemaat, simpatisan atau
12
sesama rekan sepelayanan? Tanpa pengakuan dan pengampunan, yang ada adalah kerusakan relasi, makin jauh dan tak terjembatani lagi. Jika demikian, bagaimana kita saling mendukung? Bagaimana kita mengatasi kebencian? *** Empat Langkah Damai Mengatasi Konflik Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
memberikannya kepada mereka, kataNya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.� -Lukas 22:19 Diambil Berarti kita menyadari benar bahwa saat kita berbeda wacana atau berkonflik dengan orang lain. Tekankan pada diri sendiri: Aku mau mendengar, aku mau memahami, akum au berkata baik, dll Disyukuri Berarti kita
Coconut
menyadari,
bahwa
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
konflik yang terjadi ditaruh di bawah berkat Tuhan – sadari bahwa pihakpihak yang berkonflik adalah orangorang yang dikasihi Allah. Dipecahkan Berarti kesediaan atau kerendahan hati untuk mendengarkan dan memahami pikiran dan perasaan orang lain. Diberikan Berarti menjadikan apapun kesepakatan yang diambil sebagai bagian yang diambil sebagai hadiah yang terindah. 13 13
Konflik secara positif adalah kesempatan, sebuah ruang refleksi dan perjumpaan dengan Tuhan sekaligus dengan sesama, seperti saat kita berdoa kepada Tuhan. *** Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepadaNya: "Rabi a (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan
14
melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. - Yoh 1: 38-39 Di sinilah kita disadarkan bahwa mengikuti Yesus berarti berpindah tempat. Bahasa kemarahan, bahasa orang-orang terluka, ‘berpindah’ ke bahasa kasih sebagai seorang pembawa damai.
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
KEBAKTIAN
SUMPAH PEMUDA
GKI Minggu, 28 Oktober 2018 pk 10.00 di aula Penabur International School – tak kurang dari 1.200 pemuda GKI berkumpul bersama dalam salah satu ibadah raya paling masif yang pernah saya rasakan! Apa yang paling seru dari perhelatan hari itu? Tak lain tak bukan adalah kentalnya identitas kita diangkat, sebagai pemuda yang ‘100% GKI’ dan juga ‘100% Indonesia’. Diawali dengan ibadah raya bersama iringan musik dari Youth Music Community yang telah konsisten mengangkat lagu-lagu himne khas GKI dengan aransemen yang segar dan berkelas. Firman Tuhan pada hari itu dibawakan oleh Pdt. Charlideus Saragih, dan semua persembahan yang terkumpul dipakai untuk mendukung Gerakan Kemanusiaan Indonesia. Usai kebaktian dan makan siang, peserta dimanjakan dengan berbagai aktivitas sesuai dengan minat mereka – dari kelas Online Writing
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Ministry dan Hand-Lettering oleh IGNITE, hingga Public Speaking yang menampilkan pembicara Agustin Ramli! Di lapangan olahraga, para peserta bisa main basket, futsal dan bulutangkis sampai sore – dan di ruangan bawah tersedia Games Corner: PUBG, Mobile Legends, Ranking 1 dan berbagai games lainnya untuk bersantai dengan temanteman. Tak ketinggalan, ada Aksi Donor Darah dan Jam Session live bersama YMC di Inspiration Stage. Dari pagi sampai sore, PIS Kelapa Gading nggak sepi-sepi! Kebersamaan dan semangat yang luar biasa dan para pemuda GKI! Oh iya, berminggu-minggu sebelum hari-H ini, sebuah kampanye digital telah diluncurkan dengan judul Nationality Challenge #KristenNusantara. Cek juga tagar #NationalityChallengeGKI untuk menyaksikan berbagai karya kocak Receh Battle para pemuda GKI! 15 15
PENTINGNYA
MITRA
Baca: Keluaran 17:8-16 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. (Keluaran 17:12) Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 20-23 Salah seorang teman saya, pebisnis yang cukup sukses di bidang makanan, mendadak jatuh sakit. Terlalu sibuk mengerjakan ini-itu, ia rupanya sering lupa makan sehingga terkena maag akut. Ketika menjenguk, saya melihat beberapa karyawannya. “Kok kamu bisa sakit begini? Bukankah anak buahmu banyak?” “Aku sulit memercayakan pekerjaan pada orang-orang ini. Aku maunya betulbetul sempurna.” Yah, teman saya ini memang perfeksionis. Kita masing-masing tentu punya beban pekerjaan yang berbeda-beda. Bangsa Israel dalam bacaan kita 16
untuk pertama kalinya harus melawan musuh sendiri. Tuhan menunjukkan suatu pelajaran menarik pada umatNya. Dalam pertempuran, kehadiran mitra sangat diperlukan. Pemimpin seperti Musa sekalipun memerlukan dukungan Harun dan Hur. Kita tahu bahwa Harun bukanlah sosok pemimpin yang sempurna. Toh hal itu bukan menjadi pengalang baginya untuk menjadi penolong Musa. Tuhan menunjukkan pada Israel pentingnya kehadiran mitra. Terbukti, Israel menang dalam pertempuran pertama tersebut. Barangkali kita sering merasa atau bahkan menyaksikan pekerjaan dapat selesai dengan tuntas dan sangat cepat ketika dikerjakan sendiri oleh orang yang kompeten. Namun, ada saatnya sukses tercapai ketika kita bisa bekerja bersama dalam tim, sekalipun terdiri atas orang-orang yang masing-masing punya kelemahan. Ada hal-hal yang memang mesti dikerjakan sendiri; namun, saat memerlukan dukungan mitra, jangan enggan meminta pertolongan mereka.—OLV JIKA INGIN BEPERGIAN CEPAT, PERGILAH SEORANG DIRI. JIKA INGIN BEPERGIAN JAUH, PERGILAH BERSAMA-SAMA.— Pepatah Afrika
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
en t s i r K i s a k 3 Apli k 2018 Terbai Unto
ri Baca A Lamp mpok Ma lo e k r a m ukai Pengge kan meny A Lamp a ti s a p b Alkita i ini – an aplikas pengguna antu kita mengatur b Unto mem ncanaan bacaan re sendiri pe dari berapa pasal a, u Alkitab kit gga kapan kita ma in h k , diri untu per hari an diri sen menargetk ca seluruh Alkitab. ba usai mem ember ory: Rem m e M le Bib g Me embimbin sulitan m e k g n t a ri y e S iA menguasa ini sangat anak kita si a k li p A ya? atHafalan-n lam menghafal ay a d g n ia lo , meno rutama ab, dan te guna ayat Alkit oleh peng ti a m ik in d juga bisa dewasa. ih b le g n ya ate PrayerM syafaat, inilah oa d n e untuk Para p dirancang ! g n a y i s a aplik Anda daftar doa ama-nama n mengatur n a k emasuk Setelah m g ada dalam daftar an atau isu y Anda, aplikasi ini di a ya dan doa prib an jadualn a rk tu a g n e akan m akan ap tkan Anda u. menginga i pokok doa hari it d ja n e m yang
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
17 17
18
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
Menunggu dan Dampak
Kehadiran
(Renungan Memasuki Masa Adven) Jelas, empat pekan Adven adalah masa penantian kelahiran Yesus yang senantiasa kita rayakan setiap Desember. Apa yang Anda rasakan selama menunggu? Bagaimana dampak kehadiran Sang Imanuel? Saat memikirkan tema ini, saya terinspirasi tiga lagu dari era yang berbeda, supaya bisa nyambung ke setiap generasi. Jika sempat, kunjungi saja Youtube untuk mendengar ketiganya ini secara utuh. Lagu-lagu ini menceritakan seseorang yang menunggu kedatangan kekasih, pertama tentang rasa greget dan berbunga-bunga saat menerima surat cinta yang dibawakan oleh Pak Pos, serta dua berikutnya adalah
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
ungkapan kekecewaan ketika sang pujaan hati tak kunjung tiba. Satu dua dan tiga, kumulai membaca Surat cintaku yang pertama Membikin hatiku berlomba Seperti melodi yang indah Kata-kata cintanya‌ padaku (Vina Panduwinata) 19 19
Kids jaman now mungkin menganggap surat-suratan lama sampainya dan jadul banget. Opa, Oma, baby boomers, sekarang sudah ada Whatsapp, dan kita bisa ngobrol langsung lihat muka orangnya dengan video call. Tapi ketika teknologi belum secanggih sekarang, momen memikirkan apa yang mau ditulis, lalu melipat surat, menempelkan prangko, mengirimkan ke kantor pos, hingga menunggu menerima balasan dan saat membaca surat cinta itu… pengalaman yang sesuatu banget, makanya lagu tersebut jadi hits menjelang akhir era ‘80an. Jangan kau tak menepati janji Datanglah dengan kasihmu Andai kau tak datang kali ini Punah harapanku (Iwan Fals) Lagu berikutnya populer di era pertengahan ‘80an dan dirilis kembali dalam video klip dua dekade selanjutnya. Kalau Anda masih ingat Iwan Fals yang dulu rambutnya gondrong dan berkumis hitam, sekarang berkacamata dengan rambut memutih, berarti hari ini Anda layak dipanggil Om atau Tante dari Generasi X. Mengisahkan rasa kecewa terpendam dan hilangnya harapan dari sudut pandang seorang cowok jika kekasih yang dinanti tidak jadi datang. “Gue mau serius, kalau lu juga serius, buktiin, jangan hanya chat atau nelpon, datang ya, kalau sampai 20
ga datang, ya sudah, berarti kelar. Lo, gue, end…” Kuingin marah, melampiaskan Tapi kuhanyalah sendiri di sini Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada Bahwa hatiku… kecewa… (Bunga Citra Lestari) Nah, lagu ketiga ini pasti dikenal oleh generasi millenal. Masih tema kecewa, tapi terasa emosinya lebih meledak dan mengajak kita memahami seperti apa jika cewek ngambek karena dicuekin, kurang diperhatiin dan terus menunggu tanpa ada kejelasan dari sang kekasih. “Kamu kemana aja?! Aku udah lama nih nungguin. Kabarin aku dong, kamu tuh orangnya memang ga peka, ga perhatian, nyebelin, …” ** Kembali ke tema Adven, seperti apakah perasaan kita? Senang, biasa saja, atau sudah bosan? Karena setiap tahun ya selalu begitu, dari tradisi menyalakan lilin satu per satu setiap pekan hingga tiup lilin bersama setelah lagu “Malam Kudus” berakhir. Apakah benar, Yesus yang kita nantikan? Atau justru libur panjang, bonus akhir tahun, dan diskon di pusat perbelanjaan yang lebih membangkitkan gairah saat memasuki Desember? Mari ambil waktu, renungkan sejenak:
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
Masihkah Anda bersukacita saat menerima “Surat Cinta dari Tuhan�? Masihkah Anda rutin membaca dan merenungkan Firman Tuhan, selain hari Minggu di gereja?
Apa yang Anda rasakan, andai Yesus tidak jadi datang, andai Ia tidak pernah dilahirkan ke dunia? Apakah hidup Anda tetap sama ketika sebelum dan setelah menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat?
Yesus telah hadir dalam kehidupan setiap pribadi kita masing-masing. Apakah dampak yang Anda rasakan? Bagaimana dampak yang dirasakan oleh orangorang yang mengenal Anda?
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
21 21
Dampak Pasar Anda sekalian, warga Kelapa Gading tentu sudah mulai terbiasa dengan Pasar Mandiri yang tadinya dekat dengan Mal Kelapa Gading, kini pindah ke kawasan Summagung III. Kebetulan, saya tinggal di sekitar wilayah tersebut. Gedungnya, seingat saya dibangun sejak 2014 dan selesai sekitar akhir 2015. Tapi, selama 2016, 2017 hingga pertenghan 2018, belum beroperasi. Hanya gedung kosong. Tanpa pedagang dan pembeli. Sepi dan masih tutup, karena belum memperoleh surat izin, karena sedang dikaji saat itu, karena dikuatirkan akan menimbulkan kemacetan, apalagi di sekitarnya ada dua sekolah (Tunas Karya dan Tunas Gading) yang pastinya ramai setiap pagi dan siang, saat siswa-siswi berangkat dan pulang. Akhirnya, pekan ketiga Agustus 2018, pasar tersebut beroperasi. Dampaknya langsung terasa! Kemacetan luarbiasa di sepanjang jalan Summagung III karena banyaknya kendaraan yang datang ingin masuk dari arah BCA dan yang ingin keluar ke Jl. Bulevar Raya. Belum lagi di tengahnya, ada perempatan, juga ramai karena ada Klinik Medikarya. Dampak kehadiran pasar semakin nyata ketika Kecamatan dan pengelola menetapkan sepanjang jalan di depan pasar kini hanya bisa dilalui satu arah. Setiap menjelang matahari terbit, Jl. Summagung III menjadi sangat sibuk, penjual datang membongkar muatan dan mulai mengatur dagangan mereka. Setelah langit mulai terang, pengunjung datang berbelanja, lalu para ortu mengantar anak-anak ke 22
sekolah. Kegiatan ekonomi dan perputaran uang di wilayah ini menjadi lebih cepat, dampak juga dirasakan para pemilik kios rumah makan di sepanjang jalan Summagung III hingga Kopyor Raya. “Sekarang yang makan di sini jadi lebih ramai, harga rumah di sekitar sini juga pasti naik karena pengaruh ada pasar.� begitu kata seorang pemilik kedai bakmi. Dampak kehadiran pasar itu baru terasa, bukan ketika gedungnya selesai dibangun, tapi ketika sudah mulai beroperasi. Dampaknya yang langsung saya rasakan, sekarang pergi-pulang ke pasar bisa ditempuh dengan jalan kaki, tidak lagi naik Mikrolet M-37. Sekarang, kita kembali ke tema Natal “Dampak Kehadiran Yesus�, setelah menyimak cerita dampak pasar ini, tentu Anda bisa mengaitkannya sebagai bahan renungan pribadi.
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut
Sudahkah saya memberikan dampak bagi keluarga, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, hingga masyarakat?
Apakah selama ini saya baru menjadi “gedung kosong� seperti ketika pasar belum beroperasi? Dampak apa yang sudah terlihat sejak Yesus hadir di hidup saya?
Awali tahun yang baru dengan resolusi, mulailah mengundang Yesus untuk mengisi dan menghadirkan dampak bagi kehidupan Anda. Š Yodi Iwan
Coconut
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
23 23
Sebelum lembaran ini di tutup.... Moment 2018 yang paling saya syukuri
Hal yang paling saya pelajari dari pergumulan yang terjadi di 2018
Rencana dan tekad saya untuk 2019
24
EDISI NOVEMBER-DESEMBER/2018
Coconut