44/2018 – 04 November 2018
1
Pdt. Winner Pananjaya ( 0857 4346 5958 *pan_nan_jaya@yahoo.com ,Apartemen Puri Imperium Tower I Lantai 13 No. 1132, Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6, Jl.HR Rasuna Said, Jakarta 12980 Pdt. Gatot Pujo Tamtama ( 0858 1472 5916 * gatotpt@yahoo.com ,Jl. Pelepah Kuning I / WA I / 6 Kelapa Gading Permai, Jakarta 14240
Bagi jemaat / simpatisan yang ingin mempersembahkan Bunga Mimbar untuk KEBAKTIAN UMUM tahun 2018 dapat mengisi formulir yang terdapat pada pengumuman di lantai bawah.
2
“HUKUM YANG MEMBERDAYAKAN BUKAN YANG MENINDAS” (Ulangan 6:1-9; Mazmur 119:1-8; Ibrani 9:11-14; Markus 12:28-34)
Kita sering mendengar bahwa hukum seringkali “tajam kebawah,lemah keatas”. Hal ini dapat kita amati dari tingkah laku aparat hukum yang justru melanggar hukum itu sendiri. Saat di jalan raya misalnya, kita melihat plat nomor kendaraan aparat bisa masuk jalur busway dan mengambil jalan dengan seenaknya, padahal tidak dalam kondisi mendesak, dan merupakan kendaraan dinas. Hal ini memberikan contoh yang buruk bagi masyarakat. Tidak sedikit juga masyarakat yang meniru supaya mendapatkan akses jalan. Plat nomor palsu dipasang, lampu storbo, dan hingga identitas palsu pun dibuat untuk hal tersebut. Hukum tersebut akhirnya tidak memberdayakan karena aparat hukum yang seharusnya memberi contoh justru melanggar hukum itu sendiri. Apa yang terjadi dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat di jaman Yesus juga demikian. Mereka menekan hukum itu bagi masyarakat biasa, namun mereka sendiri kebal akan hukum itu. Eksploitasi menggunakan hukum taurat terjadi dimana-mana pada jaman Yesus. Yesus melihat sendiri ketidakadilan itu terjadi. Ini menunjukan bahwa Orang Farisi dan Ahli taurat ini tidak memahami esensi dari Hukum Taurat itu sendiri. Yesus memahami betul Hukum Taurat. Maka Yesus pun tidak berupaya mengganti atau meniadakan Hukum Taurat. Yesus justru menyaripatikan Hukum Taurat tersebut. Saya sering membayangkan dalam perikop Markus 12:28-34, Yesus sedang membuat “juice” Hukum Taurat yang terdiri dari 613 hukum menjadi segelas Hukum Kasih yang hanya menjadi 2 hukum saja. Segelas Hukum Kasih itu mendorong kita untuk mengasihi Allah dan sesama manusia. Sangat disayangkan jika Ahli Taurat dan Orang Farisi yang taat dan cerdas justru tidak memahami inti sederhana dari Hukum Taurat. Semoga Ahli Taurat yang mencobai Yesus akhirnya sadar dan mengubah perilakunya dalam melakukan Hukum Taurat. Yesus akhirnya membuat hukum yang tadinya menindas menjadi hukum yang memberdayakan. Hukum yang seharusnya mempunyai dampak positif bagi masyarakat. Keadilan kasih seharusnya terjadi sehingga setiap golongan masyarakat tidak lagi mengalami diskriminasi. 3
Lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana kita memahami hukum yang ada dan menaatinya dalam kehidupan kita? Tentu kita perlu menggunakan kacamata Hukum Kasih supaya kita sadar bahwa hukum yang dibuat untuk keadilan orang banyak. Dengan kacamata Hukum Kasih juga kita dapat mengkritisi sisi keadilan dalam hukum yang dibuat oleh manusia. (WPA, 01-11-2018 )
“YANG TERSISIH, YANG DIKASIHI� (Yeremia 31:7-9; Mazmur 126; Ibrani 7:23-28; Markus 10:46-52)
Bartimeus merupakan seorang pengemis yang buta. Orang-orang Yahudi pada saat itu mempunyai pemahaman bahwa kekayaan merupakan tanda bahwa orang tersebut berkenan kepada Tuhan. Para penyandang disabiltas, termasuk tunanetra apalagi buta sejak lahir, dipandang oleh masyarakat pada saat itu sebagai orang yang berdosa terhadap Tuhan. Bartimeus tersisih. Ia disingkirkan oleh sesamanya karena ia miskin dan buta. Namun Bartimeus yang tersisih itu justru: 1. Beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia menyapa Yesus dengan sebutan Anak Daud. Hal itu merupakan pengakuan imannya bahwa Yesus adalah Mesias. 2. Pantang menyerah. Orang-orang di sekitarnya menyuruh Bartimeus untuk diam. Orang-orang di sekitarnya menghambat dan merintanginya untuk bisa bertemu Yesus. Namun, ia pantang menyerah. Ia justru berseru lebih keras untuk memanggil Yesus dan meminta pertolongan kepadaNya. 3. Meminta yang dibutuhkan. Yesus berkata kepada Bartimeus: “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?� Kesempatan tersebut tidak digunakan oleh Bartimeus untuk meminta segala keinginannya, tetapi hanya meminta satu hal yang dibutuhkannya yaitu dicelikkan matanya. 4. Bersyukur. Terkait dengan kenyataan bahwa dirinya bisa melihat, maka Bartimeus memilih untuk bersyukur dengan mengikuti Yesus dalam perjalananNya. 4
Di tengah-tengah orang banyak yang menyingkirkan Bartimeus. Yesus memilih untuk mengasihi Bartimeus dan mengajak orang-orang untuk peduli kepada Bartimeus. Oleh karena itu, Yesus tidak balik kanan dan menghampiri Bartimeus, tetapi Ia memilih untuk berhenti dan berkata kepada orang-orang di sekitarnya: “Panggilah dia.� Pada saat ini, Tuhan Yesus Kristus juga mengajak dan mengutus kita sekalian untuk peduli kepada sesama manusia, termasuk kepada penyandang disabilitas. (Pdt. Gatot Pujo Tamtama pada kebaktian Umum 28 Oktober 2018)
Minggu 04 NOVEMBER 2018 Pelayan Firman
gkapan
n Rasuli
Pemain Musik
Pemandu Nyanyian
Paduan Suara Kolektan
Pemerhati
Pk 06.30
Pk 09.00
Pk 18.00
Pdt. Gatot Pujo TamtamaPdt. Gatot Pujo Tamtama Pdt. Gatot Pujo Tamtama Pnt. Clemens S. Karnadi Pnt. Olivia Elena Hakim Pnt. Tasya Christianti Pnt. Yunita Chandrawati Pnt. Natan N. Hartanto Pnt. Andrias Pnt. Clemens S. Karnadi Pnt. Elika Untari Pnt. Tasya Christianti Pnt. Patricia Lamidin Pnt. Olivia E. Hakim Pnt. Eddy Nugroho Pnt. Roy Sudibya Pnt. Hizkia Probo W. Pnt. Doy D. Setiawan Wahana Pnt. Elika Untari Pnt. Doy D. Setiawan Pnt. Patricia Lamidin Bp. Purnawan Andoko Ibu Meike Kristianto TS VOC Sdr. Simon Dharmawan Ibu Carolline Sdr. Simon Dharmawan Pnt. Natan N. Hartanto Pnt. Eddy Nugroho Pnt. Clemens S. Karnadi Klinik Musik Remaja Ibu Inge Soebrata Bp. Rizal F. Prawirasatya Ibu Inge Soebrata Bp. Rizal F. Prawirasatya Sdri. Cindy Yulianti Sdri. Cindy Yulianti VOC SOCA SOCA SOCA SOCA Ibu Merry Donna Tjhin Ibu Meike Kristianto TS Bp. Kristianto T. Sujanto Sdr. Hans O. Koemarga Bp. Ong Gandhi Wirawan Ibu Ruth Damayanti H. Ibu Maharani Bp. Adrie Gunadi Sdri. Christina B. Ikawati Sdri. Dina S. Rumanti Ibu Maria Susianti Ibu E. Muntati Ibu Lianawati Bp. Tommy Budhi T. Bp. Matius Raharjo Bp. Tirtaheru Citra Ibu Sherly Christianty Bp. David Tjahjana Ibu Ester Rahayu Bp. B. Aryuda R. Soetanto-
5
Counter Operator Multimedia Tata Suara
Sdri. Christina B. Ikawati Bp. B. Aryuda R. SoetantoBp. David Tjahjana Sdri. Lucy S. + Bp. Daniel P. Sdr. Arnold Kenneth Sdr. Daniel Kristanto Pnt. Natan N. Hartanto Pnt. Clemens S. Karnadi Sdr. Arnold Kenneth
Minggu, 04 November 2018 HUKUM YANG MEMBERDAYAKAN, BUKAN YANG MENINDAS Bacaan Alkitab Bacaan I
: Ulangan 6 : 1-9
Antar Bacaan Bacaan II Bacaan Injil
: Mazmur 119 : 1-8
Bunga Mimbar: LISA
: Ibrani 9:11-14 : Markus 12:28–34
Minggu 11 NOVEMBER 2018
Pk 06.30
Pk 09.00
Nyanyian PKJ 11 PKJ 137 NKB 15 PKJ 128 PKJ 150 PKJ 277
:1–3 : : : : :
1 1 1 1 1
+4 –3 –3 –5 –3
Pk 18.00
6
Pelayan Firman
gkapan
n Rasuli
Pemain Musik
Pemandu Nyanyian
Paduan Suara Kolektan
Pemerhati
Counter Operator Multimedia Tata Suara
Pdt. Winner Pananjaya
Pdt. Winner Pananjaya
Pdt. Winner Pananjaya
Pnt. Patricia Lamidin Pnt. Clemens S. Karnadi Pnt. Andrias Pnt. Elika Untari P. Pnt. Andrias Pnt. Patricia Lamidin Bp. Agustinus Indrajaya Bp. Sulaiman Jonathan Pnt. Patricia Lamidin Sdri. Amy Meitasari Pnt. Hizkia Probo W. Bp. David Handoko Ibu Lily Kimawan Ibu Budiarti Andoko Ibu Susana P. Masmir Bp. Sulaiman Jonathan Bp. DF Bowo P. Ibu W. Indah Nugraheni Ibu Harjani Tryman Ibu Yulanika Effendi Ibu Yap Giok Swan Ibu Indradewi Ibu Indradewi -
Pnt. Roy Sudibya Wahana Pnt. Harijanto Pnt. Eddy Nugroho Pnt. Eddy Nugroho Pnt. Nathan N. Hartanto Pnt. Roy S. Wahana Ibu Mia Amanda Rusli Bp. Sulaiman Jonathan Pnt. Roy Sudibya Wahana Sdri. Amy Meitasari Pnt. Hizkia Probo W. Bp. David Handoko Ibu Lily Kimawan Ibu Budiarti Andoko Ibu Susana P. Masmir Bp. Sulaiman Jonathan Bp. Effendi Sjamsudin Ibu Trianasari Martono Sdr. Felix Markus Listiyo Ibu Inge Vera Supit Sdri. Dewi Fiyanti Ibu Elisabeth Novianni Bp. Rico D. Simorangkir Bp. Daniel Suryana Bp. Daniel Suryana Sdr. Andris Bp. Purnawan Andoko
Pnt. Doy D. Setiawan Pnt. Olivia E. Hakim Pnt. Hizkia Probo W. Pnt. Olivia E. Hakim Pnt. Hizkia Probo W. Pnt. Doy D. Setiawan Bp. Herodion D. Danarto Sdri. Eka Prasetya K. Pnt. Doy D. Setiawan Ibu Yovita W. Tananda Ibu Stephanie Tirtasari Sdri. Margaretha E. Pudja Sdri. Marsha P. Megatama Ibu Susana P. Masmir Sdr. David Haryanto Sdr. Felix Haryanto Ibu Carolline Sdri. Lenny Margaretha Bp. Tony Suprapto Bp. Reginald Aulia Bp. Reginald Aulia -
Sdr. Arnold Kenneth Sdr. Timotius Alfin
Bp. B. Aryuda R. Soetanto Sdr. Daniel Kristanto
Minggu, 11 November 2018 PERSEMBAHAN YANG TIDAK DIDASARKAN PADA KEMUNAFIKAN Bacaan Alkitab Bacaan I
: 1 Raja-raja 17 : 8-16
Antar Bacaan Bacaan II Bacaan Injil
: Mazmur 146
: Ibrani 9:24-28 : Markus 12:38–44
Bunga Mimbar: --
Nyanyian KJ 15 NKB 33 PKJ 41 PKJ 126 KJ 302 KJ 450
:1–3 :1–3 :1–3 :1–4 :1–3 : 1+3+4
7
MINGGU 04 NOV 2018
MINGGU Katekisasi
(Ibrani 5:11-14)
11 NOV. 2018
Pelayan Firman
Pdt. Winner Pananjaya
Pelayan Firman
Penatua Pemusik Pemandu Nyanyian Liturgos Multimedia Usher+Kolektan
Pnt. Koko Subianko Elizabeth Budiani, Yosua
Penatua Pemusik Pemandu Nyanyian Liturgos Multimedia Usher+Kolektan
09.00
Life Group
(1 Korintus 3:1-9)
09.00
Fani, Tasya Vinvin Regina Chrissyl + Bill
Pdt. Gatot Pujo Tamtama Pnt. Tasya Christianti Radit, Vel, Abel Sisil Grace Olive + Braven Ravin + Putri
Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Yakobus 1 : 25
MINGGU 04 November 2018 Pk. 09.00 KELAS PELAYAN FIRMAN PENATUA PEMIMPIN PUJIAN PENDAMPIN G
Benyamin Yulanika Effendi Natalia
Filipus W. Indah N.
Elizabeth
Ezra Belinda Puspasari
Debora David Tjahjana
Herny
Margareta E. Pudja
Claudia Evelyn H Wiyono Pnt. Doy Nefi Lazuardi
Susi P.
MINGGU 11 November 2018 Pk. 09.00 KELAS PELAYAN FIRMAN PENATUA PEMIMPIN PUJIAN
Aku Mau Taat (1 Samuel 16 : 1 – 13)
Benyamin Pnt. Elika Untari Natalia
Persembahan yang Sejati (1 Samuel 18 : 1 – 5) Filipus Rudy Ririhena Pnt. Olivia Lucyana Situmorang
Ezra Inge Indrawati
Debora Pnt. Patricia Lamidin
Claudia Evelyn H Wiyono
Endang Susilowati
David Tjahjana
Pnt. Andrias 8
PENDAMPIN G
MINGGU 04 NOV. 2018 Pk. 06.30 Pk. 08.00 Pk. 09.00 Pk. 09.00 Pk. 09.00 Pk. 10.30 – 11.30 Pk. 11.00 Pk. 11.00 Pk. 11.30-12.30
DF Bowo P.
Ibadah Umum Pdt. Gatot Pujo Tamtama Penjualan Makanan BUMJ Ibadah Umum Pdt. Gatot Pujo Tamtama Ibadah Remaja Pdt.Winner Pananjaya Sekolah Minggu Komisi Anak Latihan PS Sekolah MingguKomisi Anak Persiapan GSM Sdr. Hizkia Evan Halim Persiapan Lektor Pdt. Gatot Pujo Tamtama Katekisasi Pdt. Gatot Pujo Tamtama
SELASA 06 NOV. 2018 Pk. 09.00
Pembinaan (Psikologi) Usia Lanjut Pk. 09.00 – 13.00 Piket & Konseling Pk. 20.00 – PA Malam 21.00 RABU 07 NOV. 2018 Pk. 08.00 Perkunjungan Usia Lanjut Pk. 18.00 Latihan PS Serunai Kasih Pk. 20.00 Latihan PS Gabungan
Ibu Ev. Lie Wei Jen, MK
Ruang Keb. Umum Halaman Gereja Ruang Keb. Umum Ruang Keb. Remaja Ruang-ruang SM Ruang Ezra Ruang Debora Ruang Keb. Umum Ruang Keb. Claudia
Ruang Keb. Remaja
Pdt. Winner Pananjaya Ruang Ezra Pdt. Em. Setiawan Oetama Ruang Keb. Remaja
Komisi Usia Lanjut Ibu Endang Sulistyowati Ibu Endang Sulistyowati
Ruang Keb. Umum Ruang Keb. Umum
KAMIS 08 NOV. 2018 Pk. 09.00 – 12.00 Piket & Konseling
Pdt. Gatot Pujo Tamtama
Ruang Ezra
JUMAT 09 NOV. 2018 Pk. 17.00 Pk. 19.00
Pdt. Samuel Lie -
Ruang Keb. Remaja -
Pemahaman Alkitab Latihan PNJ Remaja
9
SABTU 10 NOV. 2018 Pk. 05.30 Pk. 13.00 Pk. 15.00 Pk. 15.00 Pk. 17.00 Pk. 17.00
Bidston Pagi Klinik Musik Remaja Tennis Meja Latihan VG Remaja Latihan PNJ + Organis FEAST
Sdr. Hizkia Evan Halim Sdr. Krisnu Komisi Pemuda Sdr. Haryo Waskita Komisi Pemuda
Ruang Keb. Remaja Ruang Claudia Ruang Keb. Remaja Ruang Keb. Remaja Ruang Benyamin
ď‚ł Setelah diadakan percakapan gerejawi antara kedua calon mempelai dengan Majelis Jemaat GKI Kelapa Cengkir Jakarta pada hari Minggu, 02 September 2018, maka jika tidak ada keberatan yang sah dari Jemaat, akan dilaksanakan Kebaktian Peneguhan & Pemberkatan Pernikahan yang akan dilayani oleh Pdt.Winner Pananjaya, atas diri : Veronica Meditalia (anggota
sidi
GKI
Kelapa
Cengkir
Jakarta) Alamat : Jl. Hibrida Raya PD 14 No. 10 Kelapa Gading – Jakarta Utara dengan Feri Santoso (anggota sidi GKI Halimun Jakarta) 002/003
Alamat : Gg. Moh Ali III No. 5 Rt./Rw. Tanah Tinggi, Jakarta Pusat
Pada : Hari/ tanggal / waktu : Sabtu, 17 November 2018, Pk. 10.00 WIB Tempat : Ruang Keb. Umum GKI Kelapa Cengkir Jakarta
BAPTIS ANAK Pelayanan Sakramen Baptis Anak akan dilaksanakan dalam Kebaktian Natal hari Senin tanggal 25 Desember 2018, bagi orangtua yang akan 10
membaptiskan anaknya dapat mengajukan permohonan dengan mengisi formulir yang bisa diambil di Sekretariat Gereja, dan setelah diisi harap diserahkan kembali ke kantor Sekretariat Gereja atau Majelis Jemaat beserta dengan fotocopy Akta Kelahiran anak selambat-lambatnya pada hari Minggu tanggal 25 November 2018. Adapun syarat Baptis Anak berdasarkan Tata Laksana GKI Pasal 22 adalah sbb.: Calon berusia di bawah 15 (lima belas) tahun. Kedua atau salah satu orangtua/walinya adalah anggota sidi dari Jemaat yang bersangkutan dan tidak berada di bawah penggembalaan khusus. Jika salah satu orangtua/walinya belum anggota sidi, orangtua/wali yang bersangkutan sebaiknya menyatakan persetujuan tertulis yang formulasinya dimuat dalam Peranti Administrasi Orangtua/walinya ditetapkan layak oleh Majelis Jemaat setelah mengikuti percakapan gerejawi yang diselenggarakan oleh Majelis Jemaat berkenaan dengan pemahaman dan penghayatan imannya. Percakapan gerejawi Baptis Anak dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 Desember 2018 mulai Pk. 09.00 WIB (akan diinformasikan), bertempat di Ruang Kebaktian Remaja. Mohon kehadiran orangtua yang hendak membaptiskan anak-anaknya.
USULAN PENATUA UNTUK MASA PELAYANAN 2019-2022 Gereja harus terus bertumbuh agar mampu menjadi reflektor terang yang berasal dari Kristus. Untuk mencapainya diperlukan lebih banyak lagi pelayanpelayan Tuhan, termasuk yang bersedia melayani sebagai Penatua. Saat ini penatua yang ada berjumlah 14 orang, 1 orang yaitu Pnt. Harijanto akan mengakhiri masa pelayanannya pada 30 November 2018 dan 4 orang akan mengakhiri masa pelayanannya pada bulan Maret 2019 yaitu Pnt. Clemens S. Karnadi, Pnt. Eddy Nugroho, Pnt. Doy Dewanto Setiawan dan Pnt. Elika Untari P., dimana 4 orang ini dapat dipilih kembali. Untuk dapat meningkatkan serta mengembangkan pelayanan di GKI Kelapa Cengkir, maka mutlak diperlukan tambahan Penatua, agar pelayanan yang ada dapat berjalan sesuai dengan rencana dan program kerja yang telah dicanangkan dan bahkan dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan lebih lanjut. Kondisi sekarang Majelis Jemaat GKI Kelapa Cengkir adalah rentang usia 2050 tahun adalah sebanyak 65% dan diatas 50 tahun adalah 35%. Harapan untuk pencalonan Majelis Jemaat tahun 2019 adalah dengan komposisi rentang usia 20 – 50 tahun sebanyak 80% dan usia diatas 50 tahun adalah 20%. Tujuannya antara lain untuk terciptanya regenerasi dan kaderisasi secara berkesinambungan. Majelis Jemaat GKI Kelapa Cengkir mengajak Jemaat sekalian untuk mengusulkan nama-nama ( anggota sidi GKI Kelapa Cengkir ) yang menurut Saudara memiliki kemampuan, semangat dan komitmen pelayanan yang baik untuk di calonkan sebagai Penatua GKI Kelapa Cengkir. 11
Syarat-syarat selengkapnya tercantum dalam Tata Tata Laksana GKI pasal 83 : 1. Komitmen a. Menghayati panggilan sebagai penatua yang adalah panggilan spiritual dari Allah melalui GKI dan bersedia hidup dalam anugerah Tuhan. b. Bersedia melaksanakan tugas penatua dengan segenap hati dan dengan kesetiaan dalam peran sebagai gembala, pengajar, teladan, dan penatalayan. c. Bersedia menunjukkan kelakuan yang sesuai dengan Firman Allah d. Bersedia memegang ajaran GKI e. Memahami dan menghayati Visi dan Misi GKI f. Memahami, menyetujui dan menaati Tata Gereja dan Tata Laksana GKI g. Menghayati dan menjalani panggilannya bersama dengan orang lain. 2. Karakter a. Rendah hati b. Rela berkurban untuk orang lain c. Peduli kepada yang lemah d. Jujur e. Rajin f. Tulus g. Pengampun h. Tidak membeda-bedakan orang lain i. Dapat dipercaya, khususnya dalam memegang rahasia jabatan 3. Kemampuan a. Mampu memimpin b. Dapat bekerja sama dengan orang lain c. Mampu hidup dalam konteks yang penuh kepelbagaian d. Mampu belajar secara mandiri e. Mampu menjadi agen pembaruan dalam lingkup hidup individual, gerejawi, dan kemasyarakatan 4. Administratif a. Sekurang-kurangnya sudah dua (2) tahun menjadi anggota sidi b. Sekurang-kurangnya sudah dua (2) tahun menjadi anggota di Jemaat terkait dan telah aktif melayani di Jemaat itu. 5. Pelengkap a. Suami atau istrinya tidak menjadi batu sandungan b. Tidak mempunyai hubungan suami-istri, mertua-menantu, orang tua-anak, saudara-sekandung, dengan pejabat gerejawi dari Jemaat yang sama c. Tidak memangku jabatan gerejawi dari gereja lain Usulan nama disampaikan melalui formulir yang telah disediakan hari ini dan pengembalian formulir dapat melalui kantong kolekte, atau langsung diberikan pada pemerhati dan Majelis Jemaat yang bertugas. Mohon dukungan doa dan terima kasih atas partisipasi jemaat sekalian.
12
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerjapekerja untuk tuaian itu.” (Lukas 10:2).
Batas akhir pengumpulan formulir pencalonan penatua adalah pada 11 November 2018
ANDA INGIN MENIKAH DI GKI KELAPA CENGKIR?
Bila Anda ingin menikah di GKI Kelapa Cengkir, Anda dapat memperhatikan persyaratan berikut: 1. Salah satu atau kedua calon mempelai adalah anggota sidi GKI Kelapa Cengkir. 2. Apabila calon mempelai salah satunya (atau bahkan keduanya) bukan anggota Jemaat sidi GKI Kelapa Cengkir, maka yang bersangkutan wajib melampirkan surat keterangan/surat pelimpahan pernikahan dari gereja asal. 3. Kedua calon mempelai telah mengikuti Bina Pra Nikah. 4. Surat permohonan pernikahan ditujukan kepada Majelis Jemaat GKI Kelapa Cengkir. Permohonan harus disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pernikahan namun demikian majelis menghimbau agar permohonan disampaikan 1 th sebelumnya atau minimal 6 bulan sebelumnya. 5. Formulir permohonan pernikahan gerejawi dapat diambil di Tata Usaha GKI Kelapa Cengkir. Setelah diisi dikembalikan dengan dilampiri: Fotocopy KTP/Paspor Fotocopy piagam Bina Pra Nikah. Fotocopy surat Baptis/Sidi. Fotocopy bukti pendaftaran pernikahan di Catatan Sipil Pas foto (berwarna) berdampingan, ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar. 6. Pendeta yang akan melayani pemberkatan pernikahan diputuskan oleh Majelis Jemaat GKI Kelapa Cengkir. 7. Majelis Jemaat GKI Kelapa Cengkir mempunyai wewenang sepenuhnya untuk menerima atau menolak permohonan pelayanan pernikahan di GKI Kelapa Cengkir. 8. Bersedia mengikuti percakapan gerejawi dengan Majelis Jemaat.
Kehabisan Warta Jemaat? Jangan kuatir, jemaat dan simpatisan sekalian dapat mengaksesnya via kode QR yang dipasang di beberapa titik dalam gereja (di meja pemerhati dan di mading lantai dasar).Selain itu, dengan mengirimkan email ber-subject MINTA WARTA JEMAAT ke gkicengkir@gmail.com, warta akan dikirimkan secara teratur ke email.
Dapatkan informasi ter-update mengenai GKI Kelapa Cengkir, dari event, akses ke warta dan berbagai materi pembinaan di : 13
Instagram @gkikelapacengkir / ID LINE: gkikelapacengkir
PANITIA NATAL 2018 GKI KELAPA CENGKIR SUSUNAN PANITIA NATAL 2018 Majelis Pendamping
: Pnt. Yunita Chandrawati Pnt. Hizkia Probo Wicaksono
Ketua
: Raynard Lukas Surjadi
Sekretaris
: Grace
Bendahara
: Rena Antonius
Seksi-Seksi : - Acara
: - Hanna Yakin - Hizkia Evan Halim
- Dekorasi
: - Ivana - Richard Laurantius - Immanuel A. Indrawan - Matriks Oscar Huwae - Reginald Aulia
- Dokumentasi
: - Rizal F. Prawirasatya - Sulong Buwono - Ferry Susanto
- Publikasi
: - Priscillia Charista - Pnt. Olivia E. Hakim
- Konsumsi
: - Lim Erling Suswanti
- Keamanan
: - Pnt. Natan N. Hartanto
- Sound system
: - Pnt. Clemens S. Karnadi - Timotius Alfin
- Multimedia
: - Andris
- Pemerhati
: - Dewi Muliaty
PELANTIKAN PANITIA NATAL 2018
Pelantikan Panitia NATAL 2018 GKI Kelapa Cengkir Jakarta dilaksanakan dalam Kebaktian Umum hari Minggu tanggal 04 November 2018 pk 18.00 WIB, dilayani oleh Pdt. Gatot Pujo Tamtama. Mohon kehadiran seluruh pengurus Panitia NATAL 2018.
BADAN USAHA MILIK JEMAAT GKI KELAPA CENGKIR
14
Kini seluruh pengunjung GKI Kelapa Cengkir dapat kembali menikmati aneka kuliner lezat seusai kebaktian. Bagi jemaat dan simpatisan yang memiliki talenta dalam memasak maupun kerajinan tangan, silakan bergabung dengan konsep baru ini. Ke depannya, kami berharap dapat memberikan wadah bagi jemaat & simpatisan yang ingin menambah penghasilan bulanan dapat berpartisipasi sebagai tenant maupun berpartisipasi sebagai petugas BUMJ. Tim saat ini sedang menggarap pengembangan Food Court Kuliner Nusantara yang akan dibuka di halaman gereja. Informasi lebih lanjut silakan menghubungi Ibu Susy Herawati: 0899-7765265
Hasil Penjualan makanan pada hari, Minggu, 28 Oktober 2018 lalu, adalah sebesar Rp.655.000,-. Terimakasih atas partisipasi Saudara sekalian.
BUNGA MIMBAR
Bagi Jemaat dan Simpatisan yang ingin mempersembahkan Bunga Mimbar untuk KEBAKTIAN UMUM tahun 2018 dapat mengisi pada formulir di papan pengumuman dengan menghubungi kantor Sekretariat gereja / Ibu Carolline (08129356546).
PEMAHAMAN ALKITAB setiap SELASA MALAM dan JUMAT PETANG Dengan menghadiri kegiatan pemahaman Alkitab, Saudara dapat mendalami Alkitab dalam persekutuan dengan Jemaat. HARI/TANGGAL
2018 Pk.17.00 DILAYANI TEMA
Selasa, 06 Nov. 2018 Pk.20.00 & Jumat, 09 Nov. Pdt. Em. Setiawan Oetama Pdt. Samuel Lie “Agama yang Menghadirkan Hidup Bukan Kematian” (Markus 12:28-34) 15
- Umat memahami dan menghayati bahwa hukum
TUJUAN
yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah hukum yang memberdayakan dan bukan yang menindas (menekan), sehingga dengan sukacita dan sukarela mereka melakukannya.
Data Kehadiran Bidston dan Pemahaman Alkitab
Kehadiran
Bidston Pagi Sabtu, 27 Okt. 2018 Pk. 05.30 8 orang
Pemahaman Alkitab Jumat, 26 Okt. Selasa, 30 Okt. 2018 2018 Pk. 17.00 Pk. 20.00 12 orang 10 orang
PERSEKUTUAN WILAYAH NOVEMBER 2018 Waktu dan Tema Persekutuan Wilayah selanjutnya: ° Hari / Tanggal : Kamis, 15 November 2018, Pk. 19.30 WIB – Selesai Tema
: “Dendam Berbalaskan Dendam” 1 Raja-raja 16:8-28
Pembicara
: Pdt. Gatot Pujo Tamtama
° Hari / Tanggal : Kamis, 29 November 2018, Pk. 19.30 WIB – Selesai Tema Mendukung?”
:
“Bagaimana
menjadi
Pasangan
yang
Saling
1 Raja-raja 21 Pembicara
: Pdt. Winner Pananjaya
Bagi jemaat yang rindu menyediakan rumahnya untuk acara Persekutuan Wilayah, silakan menghubungi: Bp. Gianto Setiawan 0818112-704 / Pnt. Elika Untari P. 0899-9845-860 / Ibu Mia Amanda Rusli 0812-9488-491
16
WIFI GEREJA
Saat ini tersedia fasilitas wifi di gereja (password dan username bisa dilihat di mading).
@youthkece
KOMISI PEMUDA GKI KECE
Mau tau update terbaru mengenai Komisi Pemuda GKI KeCe? Mau tau informasi terbaru dan aktifitas terbaru mengenai Komisi Pemuda GKI Kece? Yuk gabung ke Grup Whatssapp Komisi Pemuda GKI Kece Silakan menghubungi: Arum (0812-8737-3819) Pnt. Clemens Sophiano (0811-8785-740) Pnt. Hizkia Probo W. (0813-1001-7661)
17
18
19
WA GRUP AYO BACA ALKITAB
MUDA
Program Ayo Baca Alkitab GKI Kelapa Cengkir angkatan ke 2 ini diikuti 57 orang peserta baik dari jemaat Kelapa Cengkir maupun dari luar. Saat ini sedang membaca di Perjanjian Baru dan mulai besok akan mulai dengan Kitab Para Rasul. Program membaca 5 pasal dari Alkitab Perjanjian Baru setiap hari ini akan selesai nanti pada tanggal 8 Desember 2018. Dan program Ayo Baca Alkitab GKI Kelapa Cengkir angkatan ke 3 ,dimulai dengan Alkitab Perjanjian Lama. akan dimulai pada tanggal 19 Desember 2018. Bila ada yang berminat, mohon mendaftarkan diri nanti pada awal Desember 2018, dengan menghubungi David 08788 0158669.
#SAVESULTENG Tim GKI (Gerakan Kemanusiaan Indonesia) bekerja sama dengan gereja-gereja lokal Palu telah menerjunkan tim relawan untuk pemuliham paska-bencana. Relawan terdiri dari perwakilan 3 Sinode Wilayah: Jatim, Jateng dan Jabar, dimulai di Palu kemudian menyebar ke Donggala dan Sigi. Dukungan dana dilakukan oleh Sinode Wilayah masing-masing. Jemaat dan simpatisan GKI Kelapa Cengkir yang terpanggil mendukung misi kemanusiaan ini dapat memakai amplop persembahan khusus di meja pemerhati dengan menuliskan #SaveSulTeng.
USIA LANJUT PEMBINAAN (PSIKOLOGI) USIA LANJUT Pembinaan (Psikologi) Usia Lanjut diadakan pada : Hari, tanggal : Selasa, 06 November 2018 Pk. 09.00 WIB Tempat : Ruang Kebaktian Remaja GKI Kelapa Cengkir Pembicara : Ibu Ev. Lie Wei Jen, MK Tema : “BIJAK MENGHADAPI MASA TUA�
PARKIR KENDARAAN Himbauan dari RW. 011 Kelurahan Kelapa Gading Timur dan Kepolisian, Pengunjung Kebaktian Minggu tidak diperkenankan 20
untuk memarkir mobilnya di halaman gereja. Silakan memarkirkan kendaraan di sepanjang Jl. Boulevard Raya (bukan di sekitar rumah warga, karena sudah ada teguran dari RW). Terimakasih atas kerjasamanya.
RUANG DOA Jemaat sekalian dapat menggunakan ruang ibadah utama GKI Kelapa Cengkir Jakarta sebagai Ruang Doa. Ruangan Doa tersebut dapat digunakan pada setiap hari Senin – Jumat dan selama ruang ibadah tersebut tidak sedang berlangsung acara gereja.
AKSES PENGUNJUNG KURSI RODA Kami menyediakan akses khusus bagi pengunjung kebaktian yang menggunakan kursi roda. Silakan hubungi pemerhati / penatua yang bertugas di kebaktian jika memerlukan fasilitas ini.
Berdasarkan hasil Keputusan Persidangan Majelis Jemaat GKI Kelapa Cengkir, Laporan Penerimaan Keuangan disampaikan dalam lembar terpisah dengan Warta Jemaat. Apabila ada Jemaat yang membutuhkan dapat mengambil pada meja pemerhati saat mengambil Warta Jemaat. Terimakasih atas partisipasi aktif jemaat sekalian. Alokasi Kantong Kolekte 2: Kantong Kolekte 2 Minggu I: Cadangan DPPE (Dana Persiapan Perumahan Emeritasi) Kantong Kolekte 2 Minggu II: Inventaris Kantong Kolekter 2 Minggu III & IV: Pengembangan Gereja Kantong Kolekte 2 Minggu V: DKK (Dana Kebersamaan Klasis)
Ulang Tahun 04 NOVEMBER 2018 05 NOVEMBER 2018 06 NOVEMBER 2018 08 NOVEMBER 2018 09 NOVEMBER 2018
Pnt. Doy Dewanto Setiawan Sdri. Ellen Dorcy Kuway Ibu Nurnaeni Ibu Ng. Nelly D Ibu Nefi Lazuardi Adik Felicia Evelyn Ibu Diah Novani Sukmawan Bp. Gunawan Tangguh Ibu Oei Giok Tin (Jane Miranda Wiadji) Ibu Imelda Sutanto 21
10 NOVEMBER 2018
Adik Michelle Cailin Purwanto Adik Bradley Eligio Theofano Ibu Diana Alma Prasetia Sdr. Aryell Laszlo Wenas Bp. Sulong Buwono Pdt. Gatot Pujo Tamtama
Pokok-pokok Doa Bangsa dan Negara, khususnya situasi di Tanah Air saat ini: Pemulihan pasca gempa Sulawesi Tengah Tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan, pasal tentang Sekolah Minggu dan Katekisasi. Pergumulan gereja-gereja dalam perijinan tempat ibadah Saudara-saudara kita yang sedang sakit / dalam pemulihan kesehatan : Ibu Sri Sulistianningsih Sdri. Shanti Bp. Christianto (Kakak dari Ibu Marlani Lugito) Ibu Nengsih Ibu Samen (Ibunda dari Ibu Nurnaeni) Ibu Ko Soen Soey Ibu Ellyawati Agoes Ibu D. Lugito Ibu M. Dolosaribu (Ibunda dari Bp. Budiman Manurung)
Pesan Pastoral RAKER BPMS GKI PESAN PASTORAL RAPAT KERJA BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE GKI GKI PREGOLAN BUNDER SURABAYA, 9-10 OKTOBER 2018 Pada tanggal 9 hingga 10 Oktober 2018, kami, BPMS GKI bersama BPMSW GKI SW Jawa Timur, BPMSW GKI SW Jawa Tengah, dan BPMSW GKI SW Jawa Barat berkumpul di GKI Pregolan Bunder Surabaya, dalam rangka Rapat Kerja BPMS GKI. Dalam Rapat Kerja ini kami menggumuli secara khusus hal-hal yang berkaitan dengan kependetaan GKI, TPG GKI, pelayanan Intergenerasi dan perkembangan pembangunan kantor sinode GKI di BSD. Di bawah ini adalah gagasan utama dari keputusan-keputusan yang diambil dalam raker tersebut, yang kami harapkan mendapat perhatian dan dukungan dari seluruh anggota dan simpatisan GKI. 22
1.
Kependetaan 1.1 Kita bersyukur kepada Tuhan atas penempatan calon pendeta bukan hanya menjawab kebutuhan jemaat-jemaat akan hadirnya calon pendeta tetapi juga dalam rangka menyiapkan secara sengaja dan terencana pimpinan GKI dan pelopor pelayanan di bidang tertentu bagi GKI ke depan. 1.2 Pada Raker kali ini ada 20 orang kader pendeta yang sudah ditetapkan memasuki Tahap Perkenalan di Jemaat-jemaat. Kami juga bergumul tentang kesulitan penempatan calon pendeta yang berencana menikah dengan sesama calon pendeta.
2.
2.1 2.2 2.3 2.4 3.
Pelayanan Intergenerasional Dalam raker ini, kami menggumuli “Pelayanan Intergenerasional� melalui ceramah yang disampaikan oleh Pdt. Cordelia Gunawan. Setelah melakukan diskusi, kami menegaskan hal-hal berikut ini: Multigenerasional tidak sama dengan intergenerasional; dan intergenerasional tidak boleh dipertentangkan dengan segregasional. Multigenerasional adalah kenyataan bahwa ada ragam generasi, sedangkan intergenerasional adalah upaya untuk menghubungkan satu generasi dengan generasi lain. Pelayanan intergenerasional bukan sekedar menghadirkan semua generasi dalam sebuah kegiatan atau peristiwa, melainkan memberi peran dan memenuhi kebutuhan setiap generasi. GKI perlu merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan pelayanan intergenerasional. Pembangunan Kantor Sinode GKI di Bumi Serpong Damai Pada tahun 2018 ini, pembangunan kantor sinode GKI di Bumi Serpong Damai diharapkan telah selesai dan dapat segera dimanfaatkan dalam rangka pengembangan pelayanan GKI ke depan. Setiap BPMSW diharapkan mendorong Jemaat-jemaat dalam lingkupnya untuk pemenuhan ketercukupan pendanaan pembangunan kantor sinode GKI.
Kiranya Tuhan memampukan kita dan meningkatkan karya dan pelayanan GKI di masa mendatang. Tuhan memberkati. GKI Pregolan Bunder Surabaya, 10 Oktober 2018 Tim perumus: 1. Pdt. Untari Setyowati (BPMS GKI) 2. Pdt. Sandi Nugroho (BPMSW GKI SW Jatim) 23
3. Pdt. Benaya Dwi Hartanta (BPMSW GKI SW Jateng) 4. Pdt. Pramudya (BPMSW GKI SW Jabar) Untuk informasi lebih lanjut khususnya mengenai kegiatan sinodal, kunjungilah situs GKI dengan alamat www.sinodegki.org
PERJAMUAN KUDUS Pdt. Em. A. Kermite – aguskermite@yahoo.com PENDAHULUAN Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti Perjamuan Kudus dalam rangka Perjamuan Kudus Sedunia, bukan di GKI Kelapa Cengkir (disuatu jemaat lokal saya tidak sebut nama jemaatnya). Ketika saya mengikuti Perjamuan Kudus itu, sadarlah saya bahwa Perjamuan Kudus itu tidak dilakukan semestinya karena (menurut saya) tidak mengerti dimana seharusnya dimana Perjamuan Kudus itu seharusnya dilakukan dan mengapa. Mungkin bukan hanya jemaat tersebut, tetapi juga jemaat GKI Kelapa Cengkir. Itu sebabnya masalah Perjamuan Kudus ini saya bahas kembali, walaupun masalah ini sudah pernah saya bahas. DIMANA PERJAMUAN KUDUS DILAKUKAN Kecuali di Persidangan Gerejawi (biasanya dalam ibadah pembukaan) dan hari raya gerejawi atau ibadah ulang tahun jemaat (Tata Gereja Dan Tata Laksana GKI pasal 25 ayat 4), biasanya Perjamuan Kudus dilaksanakan pada ibadah minggu. Yang pasti Perjamuan Kudus harus dilakukan dalam suatu persekutuan (Perjamuan Kudus dalam Tata Gereja Dan Tata Laksana GKI terletak dalam Sakramen, ia juga diletakkan dalam persekutuan). Karena itu didalam Perjamuan Kudus dari rumah kerumah untuk mereka yang tidak bisa datang ke tempat ibadah, selalu ada paling tidak seorang Penatua. Bukan karena pendetanya perlu ditemani, tetapi agar ada persekutuan. Dengan kata lain, Perjamuan Kudus tidak bisa dilakukan sembarangan. Perjamuan Kudus tidak bisa dilakukan oleh “pesanan” pendeta atau penatua, bahkan juga oleh anggota jemaat tanpa perkenan dari Majelis Jemaat. Perjamuan Kudus ini diselenggarakan oleh Majelis Jemaat dan karena itulah yang bertanggung-jawab atas Perjamuan Kudus ini adalah Majelis Jemaat. Perjamuan Kudus dipimpin oleh seorang pendeta. Perjamuan Kudus baru dinyatakan sah kalau ia diikuti setidaknya seorang penatua. Salah satu hal yang membedakannya dengan Perjamuan Kudus Gereja Roma Katholik (walaupun sama-sama sebagai sakramen) adalah adanya perubahan (setelah diberkati oleh imam) dari roti dan air anggur kepada Tubuh dan Darah Kristus (bisanya disebut dengan “transubtansi”). Akhir-akhir ini, di beberapa jemaat GKI Jawa Tengah, anak-anak setelah dipersiapkan secara sungguh-sungguh diperbolehkan mengikuti Perjamuan Kudus. Sehingga di salah satu jemaat, ini 24
merupakan hal yang sangat bersejarah bagi orang tua (bandingkan saja yang biasanya diizinkan mengikuti Perjamuan Kudus di GKI adalah Anggota sidi yang tidak di bawah penggembalaan khusus Tata Gereja Dan Tata Laksana GKI pasal 25 ayat 2). PERJAMUAN KUDUS DAN SENSURA MORUM Sebuah Perjamuan Kudus selalu diawali dengan “sensura morum/pemeriksaan diri” (Tata Gereja Dan Tata Laksana GKI pasal 25 ayat 3a dan 3b). Sensura Morum/pemeriksaan diri ini sangat penting karena Perjamuan Kudus juga seseuatu yang sangat serius dan karena itu tidak boleh dilakukan asal-asalan (1 Korintus 11:27-29). Sensura morum ini berlaku untuk anggota jemaat maupun penatua. Di jemaat Kelapa Cengkir, sensura morum dilaksanakan pada Ibadah Umum terakhir sebelum pelaksanaan Perjamuan Kudus, dan menggunakan liturgi Persiapan Perjamuan Kudus. Formulir persiapan Perjamuan Kudus disampaikan dalam werta jemaat selama tiga hari minggu sebelum pelaksanaan. Di GKJ dilakukan diwilayah-wilayah dan biasanya disebut dengan “pendadaran”. KAPAN PERJAMUAN KUDUS DILAKUKAN PADA IBADAH MINGGU Pertannyaannya sekarang adalah, kapan Perjamuan Kudus itu pada ibadah minggu? Biasanya adalah setelah persembahan. Karena itu (di GKI Kelapa Cengkir) dua orang penatua akan memberikan dulu roti dan anggur kepada pendeta dan diikuti oleh para kolektan. Mengapa begitu? Perjamuan Kudus ini mau mengatakan bahwa apa “secara simbolik yang di collect (pada waktu kolekte), itu juga yang dibagikan dalam Perjamuan kudus”. Karena itulah Perjamuan Kudus dilaksanakan pada ibadah minggu setelah kolekte/persembahan (dalam Formulir Liturgis GKI halaman 21 dikatakan bahwa dalam liturgi Minggu, Perjamuan Kudus dilayankan sesudah khotbah). Apakah boleh Perjamuan Kudus diletakkan didepan karena alasan waktu, boleh saja, tetapi menghilangkan prinsip simbolik bahwa “yang dicollect itu yang dibagikan”, karena itu di GKI Kelapa Cengkir, Perjamuan Kudus dilayankan sesudah kolekte/persembahan). Bagaimana Perjamuan Kudus dilakukan (makan roti dulu atau bersama-sama dengan minum anggur) ditentukan oleh Majelis Jemaat (biasanya memperhitungkan waktu). PERJAMUAN KUDUS ADALAH PERJAMUAN PENUH SUKACITA Perjamuan Kudus adalah Perjamuan penuh suka cita karena Perjamuan Kudus adalah perjamuan untuk merayakan kemenangan Kristus, yaitu kebangkitanNya dari antara orang mati (karena itu Perjamuan Kudus biasanya dilakukan pada hari Minggu/kebaktian Minggu). Kita tahu kemenangan Kristus bukan untuk diriNya sendiri, tetapi kemenangan 25
Kristus adalah kemenangan kita dari kuasa dosa/maut. Karena itulah Perjamuan Kudus kita sambut dengan penuh suka cita tanpa mengurangi sedikitpun keseriusan dan kesungguhan dalam pelaksanaannya. Memang benar disatu pihak Perjamuan Kudus mengingatkan kita akan kematian Kristus, dimana karena dosa-dosa kita, Dia merelakan tubuhNya terpecah dan darahNya tercurah (1 Korintus 11:26). Tapi kita tahu bahwa Kristus tidak hanya mati, tetapi tiga hari sesudah kematianNya, Ia bangkit dari antara orang mati, Ia mengalahkan maut. Dan itulah kemenanganNya bagi kita yang kemudian kita rayakan melalui Perjamuan Kudus. Karena itu walaupun Perjamuan Kudus mengingatkan kita akan kematian Kristus, ia bukan sesuatu yang menakutkan tetapi tetap merupakan suatu perjamuan penuh suka-cita. PERJAMUAN KUDUS ADALAH SALAH SATU DARI DUA SAKRAMEN Akhirnya harus diingatkan bahwa Perjamuan Kudus adalah salah satu dari dua sakramen yang kita layankan. Kita tahu bahwa dua sakramen yang Tuhan Yesus perintahkan untuk kita layankan hanya dua yaitu Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus (gereja Roma Katholik melayankan 7 sakramen (bandingkan dengan Matius 28:19 dan 1 Korintus 11:23-26), yang biasanya memakai air untuk Baptisan Kudus (di GKI memakai bentuk percik) dan roti serta air anggur/teh untuk Perjamuan Kudus dan dipimpin oleh seorang pendeta. ====== &&&&& ======
26