Majalah Drise #034 - Februari 2014

Page 1


S

etelah generasi alay, Ibu pertiwi kedatangan generasi baru penyuka sayuran. Cewek cabe-cabean namanya. Ups, mereka bukan golongan vegetarian tapi julukan bagi remaji yang pola pergaulannya bebas dan murahan. Yup, fenomena cewek cabe-cabean sempat menyita perhatian media. Kehadiran mereka cukup bikin masyarakat bete ngeliatnya. Mulai dari dandanan ala kadarnya, hingga perilaku asusila yang bikin risih. Doyannya pake baju super ketat yang menonjolkan aset berharganya. Dipadukan dengan celana hot pants menutupi bongkah bemper belakan dengan warna mencolok mata. Ditambah lagi senyum centil yang dihiasi behel gigi ala kadarnya. Bukan untuk kesehatan, tapi ikut-ikutan. Jadinya pasang di ahli gigi pinggir jalan, bukan di dokter gigi. Walhasil, bukan senyum manis yang didapat. Tapi senyum kecut yang bikin orang lain semaput! Perilaku gadis cabe-cabean juga bikin risih. Tingkah polanya seperti 'menjual diri' ke lawan jenis. Apapun dijabanin asal bisa dapet

perhatian dari cowok sebaya. Romantisme bagi mereka lebih condong ke perilaku seks bebas. Bahkan ada yang melakukan transaksi seksual di arena balap liar demi secuil rupiah. Makanya mereka dijuluki 'cabe' akronim dari 'Cewek Alay Bahan Exxxan'! Cewek cabe-cabean adalah potret buram remaja yang menjadi korban gaya hidup hedonis yang memanjakan kesenangan dunia. Provokasi media yang menampilkan kehidupan materialis selebriti tak ayal bikin ngiler remaji untuk ikut mencicipi. So, apapun dijabanin asal bisa eksis dan mendulang rupiah. Walaupun harus merendahkan derajatnya dengan 'menjual diri'. Cara terbaik merangkul remaja korban hedonis adalah dengan memahamkan mereka akan hakikat hidup yang tak hanya di dunia, tapi bakal ada kehidupan abadi di akhirat. Kehidupan yang bakal meminta tanggung jawab atas setiap perilaku di dunia sebelum menempati kapling surga atau neraka. Sehingga mereka bisa berbenah diri untuk memperbaiki perilakunya dengan memegang prinsip, dunia sementara akhirat selamanya! [341]

//// Pemimpin Umum, Adhi M. Abu Fatih + Pemimpin Redaksi, Hafidz341 + Staf Redaksi: Sayf Muhammad Isa, Alga Biru, La Ode Munafar, Hikari Inqilabi, Ridwan Ibnu Sirrin, Ishaq + Redaksi Ahli: Nurbowo, Salman Iskandar, Mayrina Eka, Ust. Muhibuddin + Pemasaran, Karim Abdullah + Alamat: Vila PasirMas Bogor, Jawa Barat, Indonesia + email, drise.redaksi@gmail.com + website, drise-online.com + Harga: Jawa-Madura Rp. 8.000,- Sumatera Rp. 9.000,- Luar Jawa dan Sumatra Rp. 10.000,- + sumber ilustrasi gambar: google, deviantart.com, dll + D’RISE menerima kiriman naskah kawan-kawan berupa cerpen (12 ribu karakter), artikel (5 ribu karakter), temanya bebas, yang penting harus sesuai dengan misi dakwah Islam ideologis. Kirimkan naskah ke drise.redaksi@gmail.com. Sertakan juga identitas lengkapmu & nomor rekening.


2. Prelude 8. Suport: VD Menjajah Akidah 10. AmazingIslam: Shalahuddin Yang Welas Asih 14. WriterPrener: Menumpas Mitos Writer’s Block (bag.1) 16. FemaleCorner: Muslimah Anti Selfish 18. MaleCorner: Jomblowan itu Istimewa 26. MelekMedia: la Quenelle 28. ShareyourMind: Ketika Minder Meneror 30. Monogatari: Twin Connection 33. HelpCenter 34. Epik: Derap Rantai ep. 5 36. Ngoprek Dumay: Buka Lapak di Sosial Media 39. Recommended: The True Hijab 41. Aksikamoe


B

agi remaja muslim kebanyakan, hari raya mereka bukan cuman idul fitri dan idul adha. Tapi juga di bulan Januari dan februari. Ya, euforia yang biasanya gencar ditunjukkan generasi muda muslim menjelang hari raya Islam, juga keliatan banget menjelang tahun baru dan valentine days. Nggak pake ribet, semua terhanyut oleh tayangan media yang menggiring remaja ikut perayaan tahun baru dan valentinan. Prihatin deh ngeliat fakta remaja yang gampang kebawa oleh kehidupan pesta pora. Terutama dalam perayaan 'hari besar' yang dimeriahkan seluruh penduduk dunia. Lintas negara bahkan lintas agama. Menjelang pergantian kalender, remaja sibuk bikin rencana perayaan tahun baru yang unforgetable. Hang out bareng berbekal petasan, kembang api, dan tentunya ditemani pujaan hati. Kini memasuki bulan Februari, remaja juga banyak yang sibuk berburu pernakpernik valentine. Gelisah kalo pas hari H nggak ngasih persembahan spesial buat pacar. Dari sekedar bingkisan cinta yang dibungkus kertas kado merah muda bergambar hati hingga candle light dinner di

cafe bersama pujaan hati. Biar kata keuangannya masih disubsidi, pantang menyerah merengek ke ortu biar dapet uang lebih. Malah ada remaja yang bela-belain mencuri biar punya duit buat nraktir pacar dihari valentine. Waduh! Apa Itu Hedonisme? Perayaan hari kasih sayang yang identik dengan pesta pora bin hura-hura menjadi media efektif untuk menanamkan virus hedonisme di kalangan remaja. Lantaran having fun seolah sudah menjadi bagian dari keseharian mereka. Padahal, virus hedonisme bakal bikin kehidupan remaja mati suri. Masa depan dunia akhiratnya suram tak berarti. Sayangnya, banyak remaja yang nggak ngeh dengan gaya hidup hedonis. Ikut aja kaya sapi kena hipnotis. Catet nih penjelasannya! Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Sedangkan menurut kamus online wikipedia, hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan


yang menyakitkan. Seo rang penganut paham hedonisme akan melakukan halhal yang dianggapnya menyenangkan seperti hidup dengan glamour, seks bebas, clubbing, pesta pora. Kalo kita ulik dari sejarahnya, hedonisme adalah sebuah aliran filsafat Yunani yang dicetuskan oleh Aristipos dan Epikuros. Hedonisme bertujuan menghindari kesengsaraan dan penderitaan dengan menikmati kebahagiaan hidup duniawi sebanyak mungkin. Ketika kekaisaran Romawi menguasai Eropa dan Afrika, muncullah semboyan baru hedonisme, yaitu carpe diem, yang berarti 'raihlah kenikmatan sebanyak mungkin selagi engkau hidup'. Sejak itu dalam hedonisme kebahagiaan dimaknai sebagai kenikmatan duniawi semata-mata. Intinya, hedonisme berarti menjadikan kesenangan dan kenikmatan dunia sebagai tujuan hidup yang utama. Bagi para penganut paham ini, kehidupannya dijejali oleh kegiatan senang-senang, pesta-pora bin hurahura, seks bebas, atau hingar-bingar konser musik. Perduli amat dengan pandangan orang lain. Yang dipikirin cuman kebahagiaan dirinya sendiri aja. Apapun kata orang, yang penting happy!

Generasi Pemuja Syahwat Remaja penganut hedonisme hidup dalam kendali hawa nafsu. Apa pun yang dikerjain, tujuannya untuk mengejar kesenangan dunia. Euforia dalam perayaan valentine days pastinya nggak lepas dari jeratan hawa nafsu. Tanda cinta hari kasih sayang cuman kedok untuk menutupi akal bulusnya. Padahal isi kepalanya udah dijejali rencana ekspresi cinta yang mengarah pada perilaku seks bebas. Bilangnya cinta suci pada si doi, nggak tahunya yang diumbar nafsu hewani. Jijay deh! Inilah sepenggal kisah seorang gadis yang telah kehilangan keperawannnya usai merayakan Valentine's Day tahun 2010 lalu. Sebut saja Bunga (15), warga Kampung Simpar Kabupaten Subang, yang diperkosa oleh empat remaja. Peristiwa yang menimpa siswi kelas II SMP di Subang itu, terjadi saat korban berencana merayakan Valentine Day bersama pacarnya. Setelah dipaksa pacarnya menenggak miras, korban merasakan pusing kepala. Kondisi seperti itu rupanya malah dimanfaatkan pacar dan teman-temannya yang ikut merayakan valentine untuk melampiaskan nafsu hewannya. Setelah puas mereka langsung pergi dan membiarkan korban tergeletak di pinggir gang. Tahun 2013, fenomena sex on valentine malah kian tak tak terkendali. Seperti kejadian di kota pahlawan. Remaja di Surabaya dan sekitarnya sudah salah


ngakunya hanya sekali saja berhubungan saat merayakan valentine day dan langsung hamil," (idem). Perayaan valentine days yang jorjoran dikampanyekan media massa turut membidani lahirnya generasi pemuja syahwat. Perayaan VD dengan pacar seolah menjadi legalisasi remaja untuk mengekpresikan cinta sesuai petunjuk setan. Dari sekedar jalan bareng, dilanjut kissing, necking, petting, hingga intercourse alias tidur bareng. Naudzubillah! Masihkah kita berdiam diri dengan gencarnya perayaan VD?

Jauhi VD, Ikut Ngaji!

kaprah memaknai hari kasih sayang (valentine day) yang dirayakan, Kamis (14/2/13). Berdalih membuktikan cinta, mereka malah 'menghalalkan' seks bebas. Buktinya, belasan pasangan mesum di Jombang dan Bojonegoro berhasil diciduk aparat. Pelakunya mulai mahasiswa, guru hingga pegawani negeri sipil (PNS). Sementara sejumlah hotel kelas melati atau hotel short time di Surabaya sudah dipenuhi pasangan tak resmi. Tak terkecuali pasangan muda-mudi yang masih bau kencur. Tak ada filter di hotel yang melayani check in per enam jam ini. Ironisnya lagi, penjualan kondom di beberapa mini market mengalami kenaikan. (suaralamongan.blogspot.com/2013/02). Yang mengejutkan, temuan Yayasan Hotline Pendidikan. Sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan ini menemukan sebanyak 20% pelajar Surabaya yang hamil sebelum nikah, ternyata melakukan hubungan seks ketika perayaan valentines day. Ini dibenarkan Isa Ansori, Ketua Yayasan Hotline Pendidikan. Ia menjelaskan selama tahun 2012 lalu, yayasan yang dia pimpin menerima sebanyak 84 kasus pelajar SMP hingga SMA di Surabaya yang mengalami hamil sebelum nikah. Dari jumlah itu, kata Isa, sekitar 15 anak mengaku berhubungan saat valentine day. "Mereka

Gencarnya serangan pemikiran dan budaya yang menggempur remaja tak lagi terelakkan. Remaja muslim udah kaya cemilan aja yang dihidangkan di hadapan anak kost yang kelaparan. Dicomot dari segala arah sampe ludes tak bersisa. Sehingga remaja muslim kehilangan jati dirinya. Nggak kenal lagi dengan identitasnya sebagai muslim. Cara berpikir dan berperilakunya udah berkiblat pada kehidupan masyarakat barat yang sekuler. Perayaan valentine days seolah lumrah. No hard feeling. Meski udah jelas bukan budaya muslim, tetep aja dijabanin lantaran provokasi media yang menganggapnya biasa. Ditambah lagi sohibnya pada ngajakin. Kayanya kuper kalo nggak ikut ngerayain. Padahal, kalo remaja muslim terhanyut dalam gelombang kehidupan hedonis, bisa-bisa masa depan Islam tinggal batu nisan. Kebangkitan Islam di tangan para pemuda islam tinggal angan-angan. Ngenes! Karenanya masalah remaja nggak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi oleh mata kaki. Negara harus segera bergerak menyelamatkan remaja. Benahin deh tuh aturan tayangan media yang dijejali oleh acara gak jelas. Joget sepanjang hari, banyolan gak bermutu, lawakan slapstik, sinetron pengumbar syahwat, talent search yang menjadi jalan pintas meraih popularitas hingga hingar-bingar pesta musik yang menghanyutkan remaja dalam kesenangan dunia. Jangan tunggu teguran KPAI atau


gebrakan dari ormas Islam untuk mencekal tayangan bengal. Kewajiban negara untuk menjaga akidah dan mental rakyatnya dari sumber informasi menyesatkan seperti tayangan liberal yang memadati siaran televisi. Lebih joss lagi kalo nggak cuman tayangan media yang dibenahi. Kebijakan pemerintahnya juga sekalian dipermak. Aturan sekuler dalam balutan demokrasi, bikin negara nggak punya nyali. Mau aja diatur oleh negara adidaya untuk meliberalisasi sumber daya alam dan dipaksa ngutang ke lembaga keuangan dunia. Akibatnya, kas negara tekor setiap tahun diporotin utang riba. Subsidi rakyat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan migas dicabut. Hasilnya, kualitas SDM merosot. Setiap tahun lahir pelajar sekuler bin materialis dengan minim skill tapi maksi gengsi. Inilah yang menjadi sasaran empuk terjangkiti virus hedonis. Masyarakat juga mesti ikut ambil bagian. Perilaku remaja yang nyeleneh nggak boleh didiemin aja. Kemaksiatan mesti dicegah dengan dakwah. Lantaran, akibatnya bukan cuman mereka yang rasain. Masyarakat juga bakal kena batunya. Rasul mengingatkan, “Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa masyarakat umum karena perbuatan orangorang tertentu, hingga masyarakat umum melihat kemunkaran di hadapan mereka sedang mereka mampu mengingkarinya tapi mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka berbuat demikian, maka Allah akan menyiksa masyarakat umum dan orang-orang tertentu itu.� [HR.

Ahmad dan Ath-Thabrani, dalam Al-Awsath] Nah buat remaja en remaji, biar nggak jadi korban sapuan gelombang hedonis, perkuat benteng pertahanan kita. Virus hedonis akan menjangkiti remaja yang lemah iman. Remaja yang cuman mikirin mikirin diri sendiri sepanjang hidupnya. Remaja yang maunya hidup senang, nggak mau ribet, dan serba boleh ngapain aja. Cara memperkuat benteng pertahanan kita dengan mengenal Islam lebih dalam. Mesti ada anti virus yang akan melawan pemikiran liberal yang sesat. Biar nggak latah ngikutin budaya sekuler barat dan ritual keyakinan orang kafir. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya� (QS. Al Isra' : 36). Driser, sejatinya kita hidup untuk beribadah. Bukan cuman shalat, puasa, zakat atau pergi haji. Tapi mencakup setiap aktifitas kita dalam keseharian. Belajar, bekerja, berteman, dan berdakwah akan menjadi ibadah kalo niatnya ikhlas dan caranya ngikutin teladan Rasul saw. Kenapa kita mesti ngotot pake aturan Islam dalam sehari-hari? Lantaran kebahagiaan hidup paling mentok seorang muslim adalah ketika ridho Allah selalu menyertai. Selamat di dunia, aman di akhirat. Dan bisa menangkal virus hedonis yang menjadikan kesenangan materi dan kenikmatan dunia sebagai tujuan hidup utama. So, jauhi ViDi, ikut ngaji. Yuk! [341]


D

riser, tak hanya virus hedonisme yang memangsa remaja dibalik perayaan valentine days. Ada bahaya lain yang tak kalah dahsyatnya. Sekedar mengingatkan kalo valentine days bukan perayaan biasa. Remaja muslim nggak boleh lengah. Karena hari valentines day merupakan salah satu hari besar non muslim. Sebagaimana tercantum dalam penjelasan The World Book Encyclopedia (1998) yang melukiskan banyaknya versi mengenai sejarah Valentine's Day. Valentine days ada kaitannya dengan perayaan Lupercalia, rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari

gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur. Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998). The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine� termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujungpangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu


menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya. Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998). Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998). Lalu bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweigerjika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta'ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan

panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri! Driser, itulah sejarah Valentine's Day yang sebenarnya tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Rasul mengingatkan, kalo kita ikut-ikutan hari besar agama lain kita bisa dimasukkan golongan mereka. “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud). Meski nggak ikut ngerayain, jangan sampe deh latah ikut ngasih ucapan selamat. Karena sama saja meridhoi kesesatan budaya kufur. Ulama Ibnu Qayim mengingatkan, "Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Bagi yang mengucapkannya, berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.“ (Ibnul Qayyim ) Jadi, tak ada alasan bagi seorang muslim untuk ikut ambil bagian atau bersukacita dalam perayaan valentine days. Jauh-jauh deh![341]


C

erita kita berawal di Prancis pada abad pertengahan, tepatnya pada tahun 1095. Pada bulan November 1095, Paus Urbanus II menyampaikan khotbahnya di Konsili Clermont, di harapan para kesatria, petani, dan pendeta. Paus berkata bahwa nggak sepantasnya tanah suci Jerusalem itu dikuasai oleh orang Islam. Yesus hidup dan disalib di sana, terdapat banyak situs bersejarah dan suci bagi orang Kristen di kota itu, tetapi kenapa Jerusalem berada di bawah kontrol orang Islam? Karena itulah Paus menyerukan agar semua raja, kesatria, dan pangeran di seluruh Eropa menghentikan seluruh perselisihan di antara mereka dan menyatukan kekuatan untuk merebut kembali tanah suci Jerusalem dari tangan orang Islam. seluruh orang Kristen harus mengabdikan diri dalam sebuah perang suci untuk merebut kembali tanahsucinya. Setahun kemudian dimulailah perjalanan pasukan perang salib menuju ke timur, Jerusalem. Mereka mendapat sebutan tentara salib karena mereka menjahitkan lambang salib besar ke pakaian mereka. Setelah perjalanan yang penuh bahaya dan penderitaan, pada tahun 1099 pasukan salib berhasil mengepung Jerusalem yang telah dikuasai kaum muslim sejak zaman Umar bin Khathab. Pasukan salib berhasil membobol benteng Jerusalem dan pada akhirnya merebut kota itu. Yang terjadi kemudian adalah horor pembantaian. Ribuan kaum Muslim dan Yahudi yang tinggal di kota itu dibunuh oleh pasukan salib. Darah berceceran di mana-mana, bahkan sampai setinggi pelana kuda.

Potongan-potongan kepala dan anggota tubuh yang lain pun berserakan. Setelah pembantaian itu, kaum Kristen membangun Kerajaan Kristen Jerusalem, dan mengangkat Godfrey de Bouillon sebagai rajanya yang pertama. Pembantaian itu membawa luka yang amat mendalam bagi umat manusia. Bertahun-tahun berlalu, berbagai upaya dilakukan umat Islam untuk mengambil kembali Jerusalem yang telah ternoda itu, sayangnya belum ada yang berhasil. Hingga kemudian datanglah seseorang yang bercitacita untuk mengembalikannya ke tangan kaum muslim, dialah Shalahuddin al Ayubi. Shalahuddin memulai karir militernya dari Mesir, bersama pasukannya yang besar kemudian ia bergerak dan mengambil alih wilayah-wilayah yang ada di sekitar Jerusalem. Hal ini ia lakukan untuk mengurung tentara salib di Jerusalem. Ia


mengambil alih Damaskus, Aleppo, Homs, Acre, Nablus, Jaffa, Toron, Sidon, Beirut, dan Askalon. Ia juga memimpin tentaranya memerangi pasukan salib di Perang Hattin, yang berhasil dimenangkannya. Tanggal 20 September 1187, Shalahuddin dan pasukannya telah tiba di luar benteng kota Jerusalem dan mengepungnya. Pada awalnya Shalahuddin meminta untuk mengambil alih Jerusalem dengan damai, namun para tentara salib di dalam benteng tidak bersedia. Akhirnya tak ada pilihan lain, Shalahuddin memulai serangan. Ia dan pasukannya menggedor tembok-tembok tebal Jerusalem itu dengan pelontar batu. Selama enam hari, serangan Shalahuddin dan pasukannya masih tidak dapat menembus pertahanan dan terjadi kerugian yang cukup besar. Pada tanggal 26 September 1187, Shalahuddin memindahkan pusat serangan ke bagian lain benteng,

tepatnya ke bagian Bukit Zaitun, di mana pertahanan tentara salib di sana cuman sedikit, sehingga tentara salib nggak bisa melakukan perlawanan. Pada tanggal 29 September 1187 tembok itu pun runtuh. Sayangnya, walau pun telah runtuh, tetap saja tentara muslim kesulitan memasuki kota. Seisi kota ketakutan setengah mati, karena mereka ingat bahwa ketika orang-orang Kristen merebut kota itu dahulu, mereka membantai umat Islam habishabisan. Sekarang mereka cemas bahwa Shalahuddin akan membalas dendam. Pada akhir September, Balian de Ibelin keluar untuk menemui Shalahuddin, dia ingin membuat perjanjian yang awalnya dia tolak. Dia bilang bahwa dia akan menghancurkan seluruh kota jika Shalahuddin tidak mau berunding dengannya. Balian berkata bahwa dia akan menyerahkan kota dengan damai, asalkan tidak ada orang Kristen yang dibunuh. Hal itu dia pinta karena dia tahu betul apa yang telah dilakukan oleh tentara salib pada umat Islam dahulu. Nah di sinilah terlihat betapa mulia dan welas asihnya pejuang Islam ini. Shalahuddin membebaskan ribuan orang Kristen. Ia tidak melakukan pembalasan dendam seperti yang dikhawatirkan akan terjadi. Begitulah kemuliaan dan keadilan Islam. [Isa]


H

ingga zaman kiwari, vaksinasi masih menjadi bahan perdebatan, baik itu di kalangan kaum muslimin ataupun non muslim. Sebagian percaya bahwa vaksin merupakan konspirasi zionis untuk mengurangi populasi manusia di dunia. Ih syerem. Terlepas dari kontroversi tersebut, tahukah D'Riser, ternyata teknik vaksinasi dibawa ke Eropa dari Turki Utsmani lho! Mereka menyebut teknik tersebut Ashi, atau “menanam�, yang merupakan pengembangan dari tradisi pengobatan tradisional suku Turki Seljuk. Buat D'Riser yang belum konek, vaksinasi merupakan proses medis ketika seseorang diberi organisme penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau dalam dosis kecil, sehingga merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk penyakit tertentu. Pengembangan sebuah vaksin baru bisa memakan waktu 8-12 tahun, dan sebuah vaksin harus dites dengan sangat teliti sebelum dinyatakan aman untuk dikonsumsi publik. Bangsa Turki menemukan, jika anakanak mereka diinokulasi (inokulasi = pemasukan bakteri, virus, atau vaksin ke dalam tubuh melalui luka atau melalui alat yang digoreskan pada kulit) dengan cacar

sapi (cow pox) yang diambil dari tetek hewan ternak, mereka tidak akan terkena penyakit cacar (smallpox) yang lebih mematikan. Teknik ini kemudian diperkenalkan di Eropa di kisaran tahun 1714 – 1716 M, melalui laporan yang diterima oleh Royal Society of London dari Dr. Emanuele Timonius dan Jacob Pylarini yang menjelaskan metode inokulasi dari Turki. Dr. Timonius merupakan penerjemah resmi untuk Wazir Agung Turki Utsmani Huseyn Pasha ketika Perjanjian Karlowitz tahun 1699. Walaupun penyakit cacar saat itu tengah mewabah di Inggris, laporan ilmiah itu ternyata tidak mempengaruhi pandangan para tabib di Inggris yang masih cenderung konservatif. Teknik vaksinasi Turki ini mulai dilirik ketika Lady Mary Wortley Montagu, istri dari duta besar Inggris untuk Daulah

Sebuah perangko Turki yang diterbitkan tahun 1967 untuk memperinga ti 250 tahun vaksinasi cacar di Turki


Utsmaniyah, melihat sendiri praktek vaksinasi yang dilakukan dokter-dokter Utsmani. Montagu sendiri yang sebelumnya pernah terkena penyakit cacar, sangat takjub dengan teknik tersebut, dan tanpa ragu menginokulasi anaknya dengan metode Turki. Dari Adrianople, pada April 1717 Lady Montagu menyurati temannya Sarah Chiswel di Inggris, “… Aku akan mengatakan satu hal yang pasti akan membuatmu berharap dirimu berada disini. Penyakit cacar, yang ganas dan umum diantara kita, disini tidak berbahaya samasekali dengan penemuan Ashi. Pekerjaan itu dilakukan oleh wanitawanita tua yang akan memasukkan racun cacar ke dalam pembuluh darahmu dengan sebuah jarum besar (rasanya tidak lebih sakit dari tergores). Pasien anak-anak bermain sepanjang hari dalam keadaan sehat … kemudian mereka mulai terkena demam … dan dalam 8 hari mereka telah sehat seperti sedia kala ….” Setelah Montagu kembali ke Inggris tahun 1721 ia pun menyebarkan teknik vaksinasi Turki tersebut, namun ia menghadapi penentangan sengit, bukan cuma dari kalangan gereja yang memang

sudah biasa menentang penemuan ilmiah, tetapi juga dari kalangan tabib. Mungkin mereka kira vaksin itu konspirasi Islam untuk menghancurkan Eropa kali yaa. Namun berkat “kegigihan” Montagu, teknik Ashi akhirnya menyebar dan terbukti sukses. Sementara, dalam literatur barat disebutkan bahwa pionir vaksin adalah Edward Jenner, bahkan Jenner disebut sebagai bapak immunologi. Padahal, penemuan Jenner tercatat pada tahun 1796. Kalau istilah “vaccination” itu sih memang yang pertama kali menggunakan adalah Jenner. Namun konsep vaksinasi itu sendiri ternyata sudah dipraktekkan oleh dokterdokter Utsmani sebelum Jenner brojol ke dunia. Tahun 1805 Muhammad Ali Pasha diangkat sebagai Wali untuk wilayah Mesir dan Sudan, dan melakukan modernisasi di berbagai bidang, termasuk pengobatan dan vaksinasi. Muhammad Ali kemudian memelopori upaya pemberantasan penyakit cacar yang kala itu mewabah di pedesaanpedesaan Mesir. Upayanya itu mulai terlihat hasilnya pada tahun 1819, dan dua tahun kemudian inokulasi diterapkan pada angkatan bersenjata Mesir serta pasukan wajib militer dari Sudan. Barulah pada tahun 1840, Daulah Utsmaniyah memulai upaya pengimplementasian vaksinasi untu rakyatnya dalam skala besar. Daulah juga menetapkan undang-undang yang menyatakan bahwa vaksin cacar harus tersedia dan siap digunakan oleh masyarakat serta bebas biaya. Ketika terjadi outbreak cacar pada tahun 1845, Daulah membangun pos-pos vaksinasi di seluruh kota serta memelopori program untuk mendatangkan pelajar-pelajar dari berbagai provinsi ke Universitas Ilmu Kedokteran Daulah Utsmaniyah untuk di-training teknik vaksinasi. Subhanallah… sangat beralasan untuk merindukan kembali kehadiran Khilafah Islamiyah ala minhaj annubuwwah. Yuk bergerak! [Isaak] Sumber: Smallpox inoculation and the Ottoman contribution: A Brief Historiography 1001 Inventions, Muslim heritage in Our World


D

alam proses kreatif menulis, adakalanya seorang penulis mengalami write's block atau sebuah kondisi di mana ia seperti kehabisan energi untuk menulis, idenya lumpuh, kreativitasnya menguap, bahkan hilang sama sekali. Apa yang sesungguhnya terjadi? Terus, gimana cara efektif sekaligus asyik biar kita bisa jalan terus menulis kreatif, sekaligus menumpas mitos write's block ini? Cekidot! Bagi seorang pemula yang masih gagap dalam menulis, bisa jadi ia sering mengalami apa yang dinamakan write's block ini. Namun, bagi seorang profesional, write's block ini hanyalah mitos yang terlalu dibesar-besarkan. FYI saya pernah nanya kepada beberapa penulis profesional soal write's block dalam proses kreatif mereka. Ternyata, mereka bilang,

“Write's block? No way!”. Justru, mereka balik memotivasi saya dengan quote-quote yang asyik punya, for example, “menulis itu gampang!” kata M. Zainal Mutaqien, seorang praktisi media nasional. “Menulis (fiksi) itu mudah.” cetus Asma Nadia, penulis buku-buku remaja & muslimah national bestseller. Bahkan, “menulis (skenario) itu lebih mudah.” timpal Gola Gong, seorang penulis naskah skenario beberapa tv swasta nasional. Jadi, langkah pertama untuk menumpas mitos write's block itu ada pada niat kita sendiri, kita serius gak, seh, jadi penulis? Trus, ngapain kita nulis? Buat apa/siapa kita nulis? Nah, lho?! So, kalo kita dah serius pengen jadi penulis berarti niat kita dah mantep alias dah siap lahir batin mendapat


predikat sebagai penulis atau bahkan professional writer. Wah keren, kan, tuh? Artinya proses kreatif menulis kita dihargai orang dengan sejumlah nominal tertentu. Mo contoh yang keren punya, liat aja Ali Akbar Navis, seorang penulis dari ranah minang, doi emang mantep milih opsi hidup jadi penulis. Saking semangatnya nulis, A.A. Navis ngaku bahwa lebih dari 99 kali naskahnya ditolak sama penerbit alias gak satupun naskahnya yang dipublikasikan! Pertanyaannya kini, apakah doi patah arang ngelanjutin profesi jadi penulis? Ternyata, kagak! A.A. Navis terus berkarya, dan hasilnya‌ ia diganjar sebagai penulis terbaik nasional taon 1997 oleh Dewan Kesenian Jakarta berkat karyanya, Robohnya Surau Kami. Jempol, kan, tuh! Nah, kalo niat kita dah mantep jadi penulis, jangan ragu tinggal action yang kudu dijabanin! Di sini, kita-kita kudu tau, apa aja yang kudu disiapin kalo mo nulis. Artinya gak cukup siap sedia kertas ama pulpen doang, kan? Teori mudahnya adalah, kalo kita mo nulis ada guidencenya gitu, lho. Maksudnya ada tahapan demi tahapan

yang pasti kita lalui kalo nulis. Secara garis besar, biasa dibagi dua, yaitu tahapan sebelum menulis en tahapan saat menulis. Kalo dua tahapan ini terkendala. Pasti deh, alamat write's block bakal kita alami alias mentok di tengah jalan! Gak asyik banget kan, kalo semangat nulis kita pun, tibatiba menguap! So, apa seh tahapan sebelum nulis itu? Neh, saya kasi bocoronnya, ya dikit aja. Soalnya terbatas spacenya. Pertama, menentukan ide; Kedua, menyiapkan referensi atau sumber bacaan; Ketiga, menentukan arah atau tujuan; Keempat, menentukan media yang akan dituju; Kelima, menentukan khalayak sasaran yang akan dituju via tulisan yang kita bikin. Pengen lebih jelas, nantikan D'Rise edisi berikutnya. Hehehe... Jujur aja, teori ini didasarkan pada fakta empirik yang lazim dialami oleh para penulis, termasuk Dan Brown ataupun J.K. Rowling sekalipun! Jadi, jangan sampe ketinggalan lanjutan jurus jitu menumpas mental block writer's biar kita bisa jadi penulis handal. Don't miss it![]

Rubrik WriterPreneur diasuh oleh Pak Salman Iskandar, Predator Buku dan Pembina API Islam


“Pertanyaan sy yang belum kejawab sampe skarang, kenapa ya kaum alay (dan juga gak sedikit akhwat) klo foto suka narsis, pipi ditembem-tembemin, mulut di moncong-moncongin, dan fotonya dengan kamera hp kurang lebih 45 derajat di atas kepala. Kira2 kenapa ya?”

I

tu tadi salah satu status Mas Luky Rouf (Inspirator #NikahMulia) di akun Facebook. Hemm… sering liat yang kaya gitu kaga? Yup, remaja alay dengan segala pernak pernik dan gaya. Pajang foto narsis dan update status yang ngga penting. Secara langsung emang ngga bikin rugi siapa-siapa. Tapi buat kita yang udah terlanjur nge-friend sama alay mania, lama-kelamaan bisa terinfeksi gaya alay juga loh. Capek deh! Selain gaya alay, yang juga mewabah yaitu gaya hidup 'selfish' . Apakah itu ? Selfish adalah perbuatan/pikiran yang mementingkan kepentingan/keinginan diri sendiri diatas kepentingan yang lain. Aksi selfish itu kaya gimana sih? Ya, macemmacem. Mulai dari yang sederhana sampai taraf parah. Update status yang isinya gundah gulana sampai nyerobot jalan busway dengan alasan pengen nyampe tepat waktu. Ye,,,, emangnya orang lain pengen telat?! Atau pas kita nonton TV bareng di rumah, tapi channel harus nurutin kemauan kita, padahal TV ditonton bareng-bareng. Itu namanya egois. Sikap selfish bikin kepekaan hati hilang, kepedulian minim. Sadar atau ngga sadar, bisa jadi kita udah nerapin selfish. Jangan egois dan merasa masalah hidup kita jadi

yang 'Maha Besar' sehingga kita tanpa ragu menyerobot jalan pintas demi urusan kita sendiri.Say no to be selfish!

Selflove Selflove… apa pula nih? Kalau kita search di google, singkat cerita, selflove ini definisinya hampir sama alias mirip dengan selfish, hanya saja selflove itu dalam tataran hal-hal positif dan yang alamiah tersimpan sebagai potensi manusia. Selflove yaitu rasa ingin melindungi diri sekaligus menghormati diri sendiri. Emang benar, sebelum kita paham bagaimana menghargai orang lain, kita lebih dulu hargai diri sendiri. Kita sukses dan kita berbagi sukses tersebut kepada orang lain. Terlepas adanya perbedaan style antara selfish dan selflove, ternyata Islam punya gagasan yang jauh lebih tokcer. Islam memotivasi umatnya untuk menghargai diri, menghargai orang lain, bahkan mendahului kepentingan orang lain semata-mata untuk mengharap balas dari Allah SWT. Sebab di dalam Islam diajarkan, “Barang siapa yang meringankan urusan saudaran maka Allah SWT akan meringankan urusannya kelak di akhirat.” Melalui konsep seperti ini, wajar


Wow dahsyat!!! Empati tanpa pandang bulu dan materi. Kisah sahabat tersebut jangan hanya jadi kisah untuk dikagumi, melainkan bisa diteladani di jaman ini. Mulai dari yang kecil, mulai dari saat ini. Jangan pakai nanti, jangan pakai tapi. Kerjakan saja, rasakan keberkahannya. Yakin deh!!![Alga Biru]

seorang muslim sejati berlomba-lomba dalam berbuat baik. Tangannya ringan untuk membantu. Simak kisah sahabat Rasulullah berikut. “Sesungguhnya ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di kota lain. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk mengikutinya. Ketika malaikat sampai kepadanya, ia berkata, “Hendak kemana engkau?” Orang itu berkata, “aku hendak mengunjungi saudaraku di kota ini.” Malaikat berkata, “Apakah ada hartamu yang dikelola olehnya?” Ia berkata, “Tidak ada, hanya saja aku mencintainya karena Allah.” Malaikat itu berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu. Aku diperintahkan untuk mengatakan bahwa Allah sungguh telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai saudaramu itu karena Allah.”

S

yaikh Taqiyuddin an Nabhani dalam kitab Nidzham Islam (aturan hidup dalam Islam) membahas seputar naluri/instinct/gharizah yang ada dalam diri manusia. Salah satunya adalah Naluri Mempertahankan Diri (Gharizah Baqa'). Maksudnya naluri mempertahankan diri. Dengan adanya naluri ini manusia bisa mempertahankan diri suatu ancaman yang menerpa dirinya. Naluri ini mewujud dalam rasa marah, takut, kesal, malu, ingin dihormati, ingin dihargai, dan sebagainya. Nah, selfish boleh dibilang ekspresi dari naluri mempertahankan diri. Pengen eksis dan diakui. Jadinya selalu ngomongin soal AKU. Seolah dirinya penting untuk jadi pusar perhatian. Padahal, sejatinya hidup itu nggak melulu tentang AKU. Karena kita makhluk sosial yang memerlukan orang lain dan otomatis juga harus perhatian pada orang lain dan lingkungan sekitar. Inilah yang diajarkan dalam Islam. Ekspresi naluri mempertahankan diri dalam islam justru diwujudkan salah satunya dengan eksis dalam kepedulian dengan kehadiran orang lain dan lingkungan. Terjun dalam aktifitas dakwah sehingga dikenal penduduk langit dan bumi. Kalo tetep ngotot bertingkah selfish, itu meniru budaya sekuler Barat. Muslimah, pastinya anti selfish![]


T

idak hanya wanita yang dipuji Allah Swt, dalam al-quran maupun hadist. Ternyata, ada satu hadist istimewa yang ditujukan secara spesial pada kaum adam. Jujur ini benar-benar hadist istimewa yang benar-benar memuji jomblowan (jomblo lelaki). Dalam hadits ini, Rasulullah Saw menyebut istimewanya menjadi seorang jomblowan lebih dari 4 kali. Berikut hadistnya: “Tujuh golongan manusia yang akan diberi perlindungan oleh Allah dalam naungan-Nya di hari yang tiada naungan melainkan perlindungan Allah itu sendiri yaitu: 1. Imam (pemimpin) yang adil, 2. Pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah, 3. Lelaki yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid, 4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, 5. Seorang lelaki yang diajak oleh wanita rupawan serta berkedudukan tinggi untuk melakukan zina, lalu ia menjawab, “Aku takut kepada Allah�, 6. Seseorang yang bersedekah dengan sesuatu sedekah lalu menyembunyikan sedekahnya itu sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannya, 7. Seseorang

yang mengingat Allah di tempat yang sunyi lalu mengalir air matanya.� (Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah). Coba kamu bayangin, ada sebuah perlombaan menulis yang diadakan suatu penerbit. Dalam perlombaan tersebut ada 7 kategori pemenang yang dipilih. Misalnya kategori alur tulisan terbaik, kategori ide terbaik, kategeri paling inspiratif, hingga 7 kategori lainnya. Di antara 7 kategori tersebut ternyata kamu mampu menjuarai 4 kategori sekaligus. Kamu berhasil mengalahkan jutaan bahkan puluhan juta manusia lain. Sungguh kebahagian yang sangat besar dan siapapun bisa bahagia jika merasakan seperti itu. Begitu juga terhadap kaum jomblowan. Allah telah memberikan janji terhadap para jomblowan sebagai orang-orang SPESIAL. Bagaiman tuh janjinya? Silakan simak! Pada suatu hari nanti ketika semua manusia dari zaman nabi Adam sampai dengan hari kiamat dikumpulkan di padang mahsyar (hari saat manusia dibangunkan dari kematiannya). Dalam situasi sangat mengerikan ini, banyak manusia tentunya untuk menunggu antrian sebelum menjalani persidangan. Dalam penjelasannya, bahwa kondisi pada saat itupun begitu panas, bahkan matahari


berjarak 1 jengkal dari kepala manusia. Namun anehnya, mereka semua tidak terbakar. Bahkan mereka tak peduli satu sama lain karena saking H2C-nya menunggu panggilan. Dalam kondisi seperti ini, ada 7 golongan yang akan dilindungi secara SPESIAL oleh Allah SWT. Luar biasanya 4 dari 7 yang dilindungi adalah dari kaum jomblowan. Perhatikan kembali potongan hadits di atas: · Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah · Dua orang yang saling mencintai karena Allah di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, · Lelaki yang hatinya sentiasa terpaut dengan masjid, · Seorang lelaki yang diajak oleh wanita rupawan serta berkedudukan tinggi untuk melakukan zina, lalu ia menjawab, “Aku takut kepada Allah”. Luar biasa kan para jomblowan, ia telah mendapat jaminan SPESIAL dari Allah Swt. Allah pun sangat memerhatikan secara khusus bagi kamu yang menjaga diri semasa

jomblo. Begitulah untungnya jika berhasil menyandang status jomblowan hingga halal, kelak termasuk orang-orang yang beruntung di akhirat nanti. Emang kalo dilihat dari segi posisi, Rasulullah tidak sembarang memberikan kategori khusus ini. Sebab bagi kamu jomblowan penuh dengan gejolak hati. Pikiran menggebu-gebu dan sulit terkendali apalagi sedang kasmaran. Rasanya pengen segera melayang-layang dengan cinta. Sangat berat! Sebab, dunia sekarang menawarkan perzinahan dengan gampang yaitu lewat pacaran. Diakui, bagi kamu yang sangat muda menahan diri untuk tidak berpacaran mungkin sangatlah sulit. Namun ingat janji Allah. Jika kamu berhasil, kamu berpeluang merebut 4 kategori sekaligus. Luar biasa kan? Bayangin deh, bisa memiliki 4 penghargaan sekaligus, dan bukan mainmain, dari Allah Swt. Semoga kamu semua (saya juga tentunya, hehehe) termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan penghargaan tersebut. Aamiin (Ksatria Pena, La Ode Munafar)


K

abut dingin tiba-tiba menyelimuti seluruh penjuru langit Kairo. Bayangkan selama 112 tahun terakhir, baru kali ini Mesir diselimuti salju yang turun di beberapa kota, seperti di Nasr City dan pengunungan Sinai. Musim dingin di Mesir dimulai dengan aktivitas sekolah. Jalanan seantero Mesir dihiasi hilir mudik pelajar yang sibuk mencari angkutan. Yap, sekolah di Mesir memang tidak seperti di Indonesia. Sistem liburannya disesuaikan dengan musim. Menjelang musim dingin aktivitas sekolah dimulai dan di akhiri menjelang musim panas. Pokoknya kalau masalah liburan sekolah, pelajar Mesir bakalan puas merasakan panjangnya harihari tanpa kegiatan sekolah di musim panas. Tak hanya musim liburannya yang berbeda. Tapi juga pergaulan pelajar di beberapa sekolah seperti terlihat di Kotomiyah, sebuah perkampungan yang jauh dari nuansa hiruk pikuknya perkotaan. Seorang pelajar perempuan dan laki-laki dipisahkan sekolahnya. Jadi gak ada istilahnya bercampur baur antara laki-laki dan perempuan karena sekolahnya disesuaikan dengan jenis kelamin.

Satu hal yang menarik kalo ngomongin sekolahan di mesir adalah soal seragam sekolah. Di sini pelajar dibebaskan modelnya pakaiannya, ada yang gak pake krudung, berkrudung tapi pake celana atau rok, ada yang pake jilbab plus niqobnya asalkan jangan pake rok mini. Berbicara masalah sekolahan rasanya kurang lengkap kalau gak ngomongin kultur remaja, di Mesir khususnya di Kotomiyah, jarang banget orang memperlihatkan aurat kakinya ataupun rambutnya. Tapi pakaiannya ngepress berat, ketat-ketat gitu. Belum kalau ditambah warna baju yang bikin mata mencolok ngeliatnya, ngejreng banget seperti merah cabe, kuning, ampe warna hijau tua. Para pelajar jarang terlihat, berkerumun dengan lain jenis. Pagi-pagi aktivitas di mulai mereka berjalan menuju sekolahan sambil tengah asyik berbincangbincang dan mereka adalah 100 % perempuan. Begitu pun remaja lelaki mereka terhanyut dengan canda-tawa yang begitu renyah terdengar sesekali jejaka tersebut menendang-dendang kaki seolah-seolah mereka tengah membicarakan dunia bola. Kalo gitu, apakah ada remaja yang doyan pacaran? Teteup! Hanya saja sesekali terlihat, itu pun ngobrol sambil jalan bareng. Masih jaga jarak ceritanya. Walau tetep aja nggak boleh. Itu keadaan di pedesaan ya. Kalau di perkotaan, muda-mudi berjamaah pacarannya alias bertebaran apalagi kalau ke tempat rekreasi mereka pada mojokmojokan. Banyak virus kebarat-baratan yang sedikit demi sedikit diadaptasi oleh kaum muslimin, tak terkecuali remaja muslim di Mesir.


Padahal budaya islam di Mesir kentara sepanjang sendi perkotaan. Misalnya hampir di setiap sudut jalan kita akan sering bertemu dengan wanita bercadar, morotal Qur'an membahana, di taksi, bus, café, lantunan ayat suci. Orang Mesir terbiasa membawa mushaf Qur'an dan membacanya disela waktu senggang. Ramai banget deh. Tapi yah gitu deh itu semuanya cuman jadi budaya. Nggak otomatis membentuk perilaku islami generai mudanya. Karena kalau kita lihat tingkah pola anak remaja Mesir ada banyak dari mereka yang terkena virus Valentine Day. Untungnya kali ini bertemu dengan seorang remaja yang mau berbagi cerita seputar kebiasaan Valentine Day remaja Mesir. Sebut saja Asmaa Essam seorang pelajar SMP yang baru berumur 14 tahun, anak ke tiga dari empat bersaudara. Kerennya, Asma sedikit bisa berbahasa Indonesia, karena Asma mempunyai ketertarikan terhadap Indonesia, mulai dari orang Indonesia yang katanya baik-baik (*benerin peci*), doi seneng makanan Indonesia dari Risoles ampe Baso. Berikut petikan obrolannya, “Asma kamu tahu Valentine Day gak.”? “ Iyah aku tahu, tapi kenapa ukhti tanyakan Valentine Day bukanya haram hukumnya,” Waw menarik sekali jawaban si Asma, bikin penasaraan ternyata Asma salah satu remaja Mesir yang anti Valentine Day. “ Oh begitu yah bagaimana dengan temantemanmu, apakah mereka merayakannya?.” “ Mereka (teman-temanya) banyak yang merayakannya, begitu pula di remaja di Mesir mereka merayakanya.” “ Memangnya seperti apa sih tradisi Valentine Day ala Mesir?” “ Mereka mendapatkan kado spesial,” “Seperti apa bentuk pemberian kadonya?”

“ Mereka mendapat kado istimewa seperti Parfum, boneka Tedy Bears, kue yang aromanya begitu enak, mereka akan menghadiahkannya kepada orang yang dicintainya, semuanya serba pink dan unggu, atau seikat bunga dan pakaian. “ Terus kamu kenapa tidak seperti mereka yang mereyakanya?.” “ Karena Islam melarangnya dan tidak menganjurkannya, apalagi Valentine Day adalah sesuatu yang datangnya bukan dari Islam, jangan kita mengambil sesuatu yang bukan dari ajaran Islam, walaupun hanya sekedar beriinovasi namun sesat, dan setiap kesalahan yang disadari adalah dosa. Rosululloh Saw bersabda ò ó ú ö á?õßóæ " "ÑöÇä?áÇ ?ö Éóò á?ó Ö ó á?õßóæ Éñóá?ó Ö ó ÉÚÏÈ ÏÑ õ ú ãö Óí ?ó æåó ó ú ó äã ú ó ó õ Ýåä ó ú óáÇãó ÇÐó åó ÇóäöÑãÃú ó ?ö ËóÏÍà “ Subhanalloh Asma, syukron atas ceritanya.” “ Asma boleh tahu cita-cita kamu apa?” “ Saya ingin pergi ke Indonesia, tolong doakan semoga impian saya terkabul.” “ Amin.” Driser, Subhanalloh ya ternyata diantara remaja mesir yang gaul ada juga sosok Asmaa yang pemikirannya tak terkontaminasi virus barat. Asmaa mempunyai pendirian yang kuat ditengahtengah budaya barat yang senantiasa tiasa menggerus identitas kaum muslim khususnya remaja en remaji. Virus hedonis yang dipasarkan musuh Islam via eurofia perayaan Valentine Day nggak cuman di negeri si Komo. Di negeri Firáun juga. Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua segala dosa kemaksiatan. Say NO to Valentine Day![]

Anastasia, lulusan dari Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung, kini sedang ikut merantau menemani suami yang sedang study tingkat akhir di jurusan Syariah Islamiyah universitas Al Azhar.


P

ria kelahiran tahun 1973 ini telah menghabiskan separuh usia dewasanya di negeri Paman Sam. Bukan sebagai TKI tapi justru pelajar dengan segudang prestasi. Beliau berbagi cerita menarik tentang pendidikan di luar negeri, perjalanannya meraih gelar doktor, hingga dunia remaja. Asli menarik dan inspiratif. Gak pake lama, silakan nikmati tetesan hikmah hasil interview kang Hafidz dengan pakar penyakit kanker ini. Monggo...!

pendidikan yang mestinya membuat dia mampu berpikir secara independen dan mestinya mampu menghasilkan ilmu baru dengan melakukan aktifitas penelitian. Maka keberhasilan akademik akan diukur 10-20 tahun setelah dia meraih gelar doktor, seperti seberapa banyak mahasiswa S3 yang dia bimbing, berapa banyak publikasi yang ia buat, dlsb. Jadi sejak sma, hingga S3 saya tidak jeda untuk bekerja dulu. Saya baru 'semi bekerja' sebagai postdoc seusai S3.

Gimana ceritanya Pak Rusdan bisa meraih predikat Doktor di usia relatif muda?

Emang udah cita-cita Bapak meraih gelar doctor hingga ke luar negeri?

Sebenarnya merupakan kombinasi antara cita-cita, kesempatan, dan ijin Allah ta'ala. Doktor usia muda (dibawah 30 tahun) bukan hal aneh di pendidikan tinggi amerika. Karena gelar doktor bukan puncak capaian akademik. Gelar doktor baru sebatas ijazah bahwa ia telah menjalani program

Alhamdulillah saya bersyukur saya dilahirkan di keluarga yang menghargai prestasi ketimbang kekayaan materi. Saya juga bersyukur memiliki guru-guru SMA yang sangat membangun motivasi. guru kami dulu sangat peduli dengan moto 'otak boleh jerman tapi hati tetap mekah' dan selalu


ditekankan ke kami. Guru biologi saya pun sangat taat dalam ibadah dan sering bercerita tentang kemajuan sains terutama bidang biologi molekuler. Awalnya saya memang fokus untuk menjadi dokter karena kebetulan saya ingin membantu orang dengan mengobatinya. Sains meski menarik tetapi saya di masa remaja di indonesia belum terpapar dengan kehidupan saintis. Namun sejak saya gagal masuk fakultas kedokteran UNDIP dan UI, saya lalu memutuskan untuk meneruskan ke luar negeri. Waktu SMA saya sempat menjadi pertukaran pelajar sebelum saya pulang ke indonesia saya sempat mendapat ijazah SMA di amerika dan mendaftar ke universitas di sana. Namun setelah gagal masuk universitas di indonesia, saya kembali ke amerika untuk menemukan kata-kata guru biologi saya dulu. Dan subhanallah, selama S1 saya magang di MD Anderson Cancer Center (kota Houston negara bagian Texas, USA). Saya mendapat tugas untuk meneliti mekanisme genetik penyebab kanker. Dari situ saya belajar bahwa memahami sains dan melakukan eksperimen dalam memahami penyakit tidak kalah pentingnya dengan mengobati penyakit. Dengan penelitian kita bisa menemukan inovasi untuk mengendalikan bahkan mencegah kanker sebelum terjadi. Paparan magang tersebut menjadi bekal untuk bisa melamar S3. Kenapa S3 tidak S2 dulu? karena di amerika, tidak ada beasiswa untuk S2 biologi molekuler, tetapi banyak kesempatan untuk mendapatkan beasiswa S3. Tapi bagi saya bukan sekedar S3, tetapi saya memang memilih pembimbing S3 yang kepakarannya di bidang genetik kanker diakui dunia. Saat itu di indonesia bidang seperti ini belum pernah saya dengar, maka

sesuai dengan perintah quran utk 'fasalu ala ahl dzikr' maka saya harus berguru ke luar negeri. Di jaman saya mayoritas orang indo lebih suka belajar bisnis dan engineering di luar negeri. Jadi pilihan saya memang termasuk langka. Tetapi pilihan itupun karena termotivasi oleh tantangan quran untuk memperhatikan bagaimana unta diciptakan, menguasai sains sehingga kita bisa mengapresiasi sang Pencipta.

Gimana kesan Bapak cukup selama tinggal di luar negeri sambil mengenyam pendidikan? Saya tinggal di amerika selama 17 tahun (1 tahun sma, 4 tahun S1, 8 tahun S3, 4 tahun postdoctoral fellowship). Kira-kira separuh umur dewasa saya di sana. Di amerika saya banyak belajar mengenai keragaman umat islam, problema dan dinamikanya. Umat islam di amerika adalah komunitas yang unik, terbelah antara arus untuk integrasi (berbaur) atau untuk separasi (memisahkan diri). Generasi awal muslim cenderung untuk separasi dengan membuat komunitas 'eksklusif'. Tapi anak-anaknya yang tidak pernah hidup di negeri asal orang tuanya, cenderung untuk integrasi karena bagaimanapun mereka adalah 'remaja amerika'. Maka di masjid, diskusi seputar integrasi dan separasi selalu mewarnai program kerja komunitas muslim di sana.


Seperti apa sih kehidupan remaja di luar negeri sana? Apakah seperti di film-film yang keren, modern, dan maju? Gambaran remaja dalam film-film holywood memang tidak jauh berbeda dari kehidupan nyata. Perilaku casual sex memang seperti itulah. Tapi ada beberapa hal yang menarik. Remaja di sana dibesarkan dalam lingkungan yang menuntut mereka untuk mengekspresikan passion mereka dan mempertanggungjawabkannya. Mereka juga dilatih untuk tidak bergantung kepada orang tua. Maka sejak sma mereka sudah bekerja part-timer di gerai fastfood seperti mac donald sehingga bisa punya uang saku sendiri. Mereka juga punya kepercayaan diri yang tinggi dengan pribadi mereka. Mereka pun sangat kompetitif dan disalurkan ke banyaknya ajang kompetisi baik olah raga, adu debat, seni, drama, musik. Pendanaan ajang-ajang tersebut ditarik dari pajak dan para remaja tidak perlu cari dana utk ikut kompetisi-kompetisi tersebut, sehingga mereka cukup fokus untuk mengekspresikan diri mereka secara kompetitif. Jadi peradaban sekuler memang

mereka yakini benar-benar bahwa hidup ini jangan terlalu di kekang oleh agama.

Apakah remaja di sana juga sama hebohnya dalam perayaan tahun baru atau valentine days? Tentu saja, karena kehidupan mereka bermuara ke pandangan hidup sekuler dan manisnya hidup adalah dengan bersenangsenang. Mereka tidak memiliki konsep 'sweetness of iman'. Bagi mereka iman (faith) justru membosankan tidak menyenangkan sama sekali. Sebisa mungkin mereka menjauhi agama kecuali dalam tradisi ritual komunal. Kunjungan gereja pun lebih dipentingkan aspek komunalnya (kumpul2) bukan ibadahnya. Maka bagi mereka tidak penting 'asal muasal' tahun baru (yang merupakan praktik pagan yng bertentangan dengan agama mereka sendiri). Valentin pun yang asalnya merupakan penghormatan terhadap 'wali' mereka santo valentin, justru di artikan sebagai momen berbagi hawa nafsu. Jadi agama bagi mereka sebisa mungkin disesuaikan untuk kesenangan hidup, bukan hidup sesuai agama, jadi kebalik-balik. Yah tapi wajarlah, ini kan mabda'nya sekuler, jadi begitulah.

Menurut Bapak, apa masalah yang dihadapi remaja muslim di negeri kita? Krisis jati diri dan hilangnya panutan. Mungkin mereka menganggap jadi aktifis itu ndak keren, dan juga barometer kesuksesan sangat kental dengan akumulasi materi (gadget, gaya hidup).

Gimana ya biar remaja muslim bisa berprestasi baik dari sisi akademis maupun skill non akademis? Memiliki komunitas yang memiliki pandangan hidup islam ideologis sangat


penting. Remaja perlu pede bahwa taqwa sebenarnya adalah kunci sukses. Mereka juga ndak boleh nge-les kalo prestasi akademik jeblok karena aktif ngaji. Salah besar itu. Justru mereka harus ingat sabda nabi bahwa sebaik-baik muslim adalah muslim yang kuat, termasuk kuat dalam akademik dan kuat dalam prestasi nonakademik (olah raga, seni, dan eks kul lainnya). Tapi di sisi lain mereka sebenarnya juga perlu mentor, semacam 'kakak' yang ngerti bahasa mereka dan bisa mengarahkan. Itu sebabnya komunitas menjadi penting supaya bisa saling menguatkan.

Banyak remaja yang pengen banget kuliah di luar negeri. Kayanya hebat dan pasti sukses. Menurut Bapak?

Nama TTL Email Institusi

Jabatan

: Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD : Jakarta, 10 Juli,1973 : ahmad.utomo @kalgenlab.com : Cancer Division Stem-Cell and Cancer Institute (SCI) KalGen Laboratory PT. Kalbe Farma Tbk Pulomas, Jakarta INDONESIA 13210 Phone: +62-21-47 860173 Fax: +62-21-47860180 : Principal Investigator (SCI) Head of Kalbe Genomics (KalGen) Laboratory

Sukses perlu di definisikan dulu barometernya apa dulu. Karena jangan sampai dalam mengejar kesuksesan jati diri sebagai muslim pun hilang. Maka niat awal itu penting banget. Kalau kita berangkat dengan niat untuk memperkuat barisan dakwah, membuat jaringan dengan anak2 muda muslim, tentu akan dahsyat sekali, karena di luar negeri wawasan kita terbuka tidak hanya di bidang yang kita ingin kuasai, tapi lebih dari itu kesempatan untuk bertemu dengan umat islam dengan berbagai ragam madhab dan pemikiran.

Terakhir, ada pesan yang ingin disampaikan ke pembaca drise. Jadikan islam sebagai sumber inspirasi dan motivasi, jadilah 'orang asing' (ghuraba) dan bergeraklah dalam barisan pengemban da'wah. []

Pendidikan : Postdoctoral Fellowship 2003-2007 Harvard Medical School, Boston, USA’ PhD Molecular Medicine 2003 University of Texas Health Science Center at San Antonio, Texas USA BS Chemistry Magna Cum Laude 1999 Angelo State University, San Angelo, Texas, USA Penghargaan: American Chemical Society Undergraduate Achievement Awards (1999) Carr Academic and Research Scholarship (1992-1999) American Lung Association Senior Fellowship (2005-2007)


G

oool! Pada menit ke-40, bintang kesebelasan West Bromwich Albion, Nicolas Anelka, mencetak gol pertama ke gawang West Ham United di Stadion Upton Park-London, Sabtu (28/12/2013). Usai membuat gol, Anelka berlari ke sisi kanan gawang lawan. Kemudian ia melipat tangan kiri ke arah dada kanan, sedangkan tangan kanan lurus ke depan agak ke bawah. Itulah ekspresi yang disebut Le Quenelle. Akibat selebrasi pada laga yang berakhir imbang 3-3 tersebut, Anelka menuai kecaman. Prestasinya mencetak dua gol seperti terlupakan. Nah lho! Aksi Nicolas Anelka membuat marah komunitas Yahudi. Telebih, selebrasi dilakukan di markas West Brom, Stadion Boleyn Ground, milik orang Yahudi. Kongres Yahudi Eropa pun meminta polisi untuk menangkap Anelka dan memberinya hukuman. Nicolas terancam hukuman tak boleh main di lima laga di Liga Primer Inggris. Seperti dilansir Dailymail, Nicolas Anelka akan jadi pemain West Bromwich pertama yang mendapat sanksi dari Football Association Inggris. Mantan pemain tim nasional Prancis itu dituduh bersikap rasis. Sebab, dia dikira melakukan gerakan hormat Nazi yang dibalik. Nicolas Anelka dituduh anti-semit. Padahal, begitu banyak pesepakbola Eropa yang selama ini ''anti-semit'' karena mereka proPalestina. Misalnya dalam laga Sevilla kontra Devortivo La Coruna di ajang Copa Del Rey (8/1/2009), usai membuat gol, striker asal Mali Frederic Kanoute membuka bajunya untuk memperlihatkan kaos dalamnya yang bertuliskan "Palestine". Saat itu, warga Gaza memang tengah digempur

arsenal Zionis Israel. Gara-gara selebrasi itu, wasit mengkartu kuning Kanoute. Federasi Sepak Bola Spanyol (REF) juga mendendanya 3000 euro atau sekitar Rp 45 juta. Tapi, Kanoute sudah siap mengambil resiko. �Itu sesuatu yang saya rasa harus saya lakukan. Setiap orang seharusnya merasa bertanggung jawab saat menyaksikan ada suatu situasi yang sangat tidak adil itu. Saya merasa 100 persen bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan dan saya tidak takut atas sanksi itu,� tuturnya kepada televisi swasta Telecinco. Sikap membela Palestina juga ditunjukkan banyak pemain dan ex bintang lapangan hijau non-Muslim seperti Eric Cantona (ex Manchaster United), Maradona (Argentina), Pep Guardiola (pelatih Bayern Munchen), dan Christiano Ronaldo (Real Madrid). Pep Guardiola, sewaktu masih mengasuh Barcelona, menyatakan hukuman terhadap Frederic Kanoute tadi, tidak sepantasnya diberikan. Sebab, sikap Kanoute mewakili aspirasi kemanusiaan universal. Christiano Ronaldo, bintang asal Portugal, memberikan sepatu emasnya kepada lembaga amal klubnya dalam rangka membantu anak-anak Palestina. Dalam lelang, sepatu emas itu laku 1,4 juta euro.


Rubrik MelekMedia diasuh oleh Pak Nurbowo. Beliau adalah seorang social worker sekaligus wartawan.

Sebelumnya, saat masih di Manchester United, Inggris, dalam sebuah acara Ronaldo sengaja mengenakan kafiyeh Palestina. Akibatnya, ia dikecam habis oleh kekuatan lobi-lobi Zionis. Media massa Inggris menyebut aksi Ronaldo itu sebagai bentuk kepedulian dan solidaritasnya terhadap krisis Palestina dan warga Jalur Gaza. "Rasialisme, hak asasi manusia, dan hukum internasional tentang pelanggaran tindak kekerasan setiap hari muncul di negara tersebut. Ini saat yang tepat mengakhiri kekebalan hukum Israel dan memaksa untuk melakukan standardisasi kesamaan hak, keadilan, dan menghormati hukum internasional yang juga telah dilaksanakan oleh negara lainnya," tulis Eric The King, sebutan Cantona, dalam suratnya kepada Presiden UEFA Michel Platini guna memprotes keputusan UEFA yang menjadikan Israel tuan rumah Euro U-21 tahun 2013. "Kami, para pesepakbola Eropa, mengungkapkan rasa solidaritas kami untuk rakyat Gaza, yang hidup di bawah ancaman perang dengan harga diri dan kebebasan mereka sebagai manusia telah dikesampingkan," tulis Kanoute di situs blog-nya, Jumat (30/11/2012) menyoal penunjukan itu. Soal Le Quenelle sendiri, tergantung penafsiran siapa. Le Quenelle, arti harfiahnya 'pangsit ikan'. Sedangkan menurut Kamus Arti Nama Anak, Quenelle menunjukkan karakter: 'pemimpin yang

kuat. menarik. penuh semangat, mudah beradaptasi. tidak dibuat-buat dan unik. penuh gairah. memiliki kemampuan berbicara yang baik. sering bepergian. menyukai petualangan dan hiburan.' Kaum Yahudi mengklaim ekspresi yang dipopulerkan komedian Prancis Dieudonne Mbala Mbala itu sebagai simbol jawaban salam Nazi yang anti-semit. Namun menurut referensi sejarah, Le Quenelle justru mirip dengan gerakan The Sign of Hidden Hand atau The Sign of Devil's Claw, yang merupakan bagian dari politik simbol gerakan Zionis Freemasonry. Penzaliman terhadap Nicolas Anelka, menunjukkan kuatnya cengkeraman pengaruh (proxy) Yahudi terhadap Eropa hingga ke lapangan hijau. Tapi, seperti pernah dikatakan Mahathir Mohammad, proxy Yahudi bisa dikalahkan asalkan ada kemauan dan kekuatan sebuah negara. Yup, tingkah Yahudi yang menguasai dunia udah saatnya dapat lawan yang seimbang. Dan hanya Islam dengan kekuatan negara dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah yang bakal menundukkan kecongkakan Yahudi. Saatnya umat bersatu dan bergerak mengembalikan kejayaan Islam![]


S

obat Islam, apa yang kita rasakan ketika orang-orang yang ada di sekeliling kita adalah orang hebat, genius, konglomerat, hafidz qur'an, dan orang-orang yang berasal dari keluarga terpandang? Kemungkinan terbesar dari hasil analisis yang akurat menghasilkan jawaban MINDER. Ya, Minder,tapi sebenarnya apa sih Minder itu sendiri? MINDER, satu kata penuh makna yang sebenernya merupakan cikal bakal keputusasaan alias futur bin galau. MINDER itu sendiri biasa hadir saat kita mengukur diri dengan orang yang lebih daripada kita.

Mungkin lebih keren, lebih jago, lebih pinter, lebih shalih, de el el. Minder bisa diartikan dengan perasaan rendah diri atawa nggak PD dengan apa-apa yang kita punya atau kita nggak punya apa-apa. Padahal orang lain belum tentu mandang rendah kita, iya kan? Dan dari sikap Minder itu sendiri manusia jadi sombong en kufur nikmat. Kenapa jadi sombong? Karena untuk menghilangkan rasa Minder itu kebanyakan kita malah menyombongkan kelebihan di atas kekurangan kita, yang tujuannya sih untuk menutupi kekurangan en kita makin PD. Sobat Islam, cara basi yang kebanyakan orang pilih itu bukan bikin kita PD, tapi malah bikin orang lain yang kemampuannya mungkin di bawah kita jadi Minder, dan bisabisa kita termasuk sebagai seorang pengecut. Nah lho! Seseorang bernama Jacques Audiberti mengatakan “Kepengecutan yang paling besar adalah ketika kita membuktikan kekuatan kita kepada kelemahan orang lain.� Dengan begitu juga kita bisa jadi Kufur Nikmat, tentu saja, karena berawal dari MINDER itulah kita nggak nyadar kalau setiap manusia punya kelebihan yang berbeda, en jatuhnya malah jadi nggak besyukur. Sobat, setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun terkadang kita nggak nyadar dengan kelebihan yang kita punya, padahal kita semua itu multitalent lho! Thomas Alva Edison aja pernah bilang “Keberhasilan dicapai dengan 1% bakat dan 99% kerja keras.� Yang jadi permasalahan sebenarnya bukan kerena kita nggak berbakat, tapi kemauan kita dalam mengolah bakat yang kecil menjadi besar itu yang bikin kita males


dan melahirkan Si Minder, en merasa diri ini nggak bisa apa-apa. Kalau bicara soal MINDER, sebetulnya Minder juga ada pembagiannya lho. Ada Minder Statis (pasif), ada juga Minder Dinamis (aktif). Minder Statis atau minder pasif yakni minder yang hanya jalan di tempat alias nggak ada kemauan dalam mengasah bakat menjadi luar biasa. Contoh, ketika kita belum bisa membaca Al-Qur'an dengan baik, kita jadi enggan datang ke acara-acara kajian karena merasa nggak sepadan dengan orang-orang shalih yang ada di dalamnya. Dan MINDER itu akhirnya bersarang terus dalam diri kita tanpa kita alirkan menjadi motivasi. Itu namanya Minder Statis, yang biasanya dimiliki oleh orang-orang NATO (no action talk only). Dalam Al-Qur'an dijelaskan secara gamblang. '… Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. …” (TQS Ar-Ra'd : 11). Yang kedua yakni Minder Dinamis atau minder aktif adalah minder yang dapat mengalirkan arus motivasi. Atau bisa juga diartikan, bahwa perasaan MINDER tersebut telah dapat menerapkan hukum sebab akibat (kaidah kausalitas) dengan benar. Kayak contoh tadi, kalau kita menggunakan Minder Dinamis maka kita harus terlebih dahulu memperhatikan akan sebab dan akibatnya. Karena nggak ada akibat yang kagak ada sebabnya, dan juga sebaliknya. Jadi nggak ada juga orang yang bisa membaca Al-Qur'an dengan baik hanya dengan simsalabim abracadabra. Hey, life isn't a movie! Kalau sekiranya belum bisa membaca Al-Qur'an dengan baik,maka kita harus mempelajarinya terus,bisa juga dengan misalnya minta ajarkan ke teman yang bisa. Dan yang muncul dari Minder Dinamis adalah sikap ingin memantaskan diri untuk berkumpul dengan orang-orang shalih ,bukan malah memelihara MINDER tersebut sampe busuk. Nah, Minder Dinamis lah yang biasa dimiliki oleh orang-orang Mustanir atau orang yang berpikir cemerlang. Kalau memang ingin menerapkan Minder Dinamis meski ngerasa banyak kekurangan, semuanya pasti bisa! Man jadda wajada. Sekarang, kalau kita merasa kekurangan kita banyak, berarti banyak juga

dong benih-benih kelebihan yang kita punya. Toh, sebatang pohon yang rindang pun awalnya hanya sebiji benih. Dan bisa jadi Allah member kita kekurangan tersebut untuk menguji kita, apakah kita mau memperbaiki keadaan atau malah mengambil sikap fatalisme (pasrah secara total dengan keadaan). Allah swt mengingatkan, “… Kami tidak akan membebani seseorang melainkan menurut kesanggupanya. …” (TQS. Al-A'raf : 42) So, sekarang mulailah menerapkan Minder Dinamis yang sejatinya bisa membuang perasaan MINDER itu sendiri en jadilah seorang muslim yang PD! PD untuk berprestasi, PD menjadi diri sendiri, dan tentunya harus PD menjadi seorang PD alias Pengemban Dakwah! Are you ready?![]


rak!! “Ya Tuhan, kau gila Areta! Kau sudah gila!” jeritku. Tanganku meremas gagang pintu. Aku masih berharap mataku salah menyampaikan pesan gambar yang ditransfer oleh otakku. Namun meski aku berkedip berkali-kali, Areta tetap di sana, dengan pakaian putih anehnya, membeku di tempatnya. Dalam sepersekian detik, kami saling menatap. Lalu kesadaran itu membuncah. Areta berlari ke arah pintu dan menyeretku paksa, masuk dalam kamarnya. Lalu kudengar ia membanting pintu di belakangku dan menguncinya dua kali. Kini kami berdiri berhadap-hadapan. Areta menggosok wajahnya dengan tangan, lalu memiringkan kepalanya ke arahku. “Apa yang kau lihat, Ardelle?” Perlahan ia membuka dan melipat pakaian anehnya. Tangannya gemetar. “Aku melihat orang gila berpakaian putih aneh, yang bergerak dengan gerakan asing di mataku.” tuturku dingin. “Meski kita belakangan ini tak terlalu dekat, aku harap kau mempercayai keputusanku ini. Kau pasti ingat, ketika kau memutuskan untuk berdandan dan berpakaian yang berbeda denganku, aku mempercayai keputusanmu.” “Oh, kau memanfaatkan stok cerita masa lalu. Kau berharap cerita itu bisa menjadi alat barter bagiku untuk menerima keputusanmu?” aku mendengus. Dia menghirup napas dengan frustasi lewat hidungnya. Ia bagai anak kecil yang coba menyusun puzzle agar kembali utuh. Sayang puzzle itu telah

kehilangan kepingan-kepingan gambarnya. “Kumohon mengertilah. Aku tahu ini tak mudah. Tapi bagaimanapun, kau adalah saudaraku. Aku butuh dukunganmu.” “Kali ini kau memanfaatkan status kekembaran kita ya? Aku takkan mendukungmu. Tidak akan.” Aku bergegas keluar. Meninggalkan mata birunya yang lelah menatapku. Sebelum aku benar-benar meninggalkan kamar, sempat kudengar ia memohon lagi. “Tolong jangan ceritakan pada ayah, bahwa kau melihat aku sholat.” Aku mendengus. Lagi. Sebenarnya aku bisa saja menginterogasinya kali ini. Menanyakan di mana ia mendapatkan gerakan bodoh itu, pakaian aneh itu, atau bahkan pemikiran aneh itu. Namun hal itu enggan kulakukan. Masalahnya sepele, dua tahun lalu, ketika kami SMA, menjelang kelulusan, ia keluar dari tim pemandu sorak sekolah kami, tepat sehari sebelum pementasan. Ia keluar begitu saja, dan memporak-porandakan format kami. Sebagai saudaranya, kembar identik pula, akulah yang didaulat paling besar memikul tanggung jawab kepergiannya. Seperti orang bodoh, aku terus membujuk dan menanyakan alasan ia keluar. Menjadi anggota tim pemandu sorak adalah impian setiap gadis di sekolah kami. Hal apa yang kira-kira terendap dibenakmu hingga kau keluar dari tim yang paling bergengsi di sekolahmu? Bila kau tak tahu jawabannya, begitulah kira-kira yang terjadi padaku. Aku benarbenar frustasi dibuatnya. Namun begitu aku tahu alasannya, gelombang kemuakan menerpaku. Areta keluar, hanya untuk


sebuah alasan: ia tak ingin tampil dengan rok di atas lutut. Aku sangat marah hingga ubun-ubunku nyaris meledak. “Kenakan saja gaun tidurmu saat kau tampil nanti. Kau akan tampil tertutup dan tak satu pun sudi menontonmu.” Kataku saat itu. Ia bergeming. Benar-benar tanpa perlawanan. Namun lelehan air matanya menjawab satu hal, ia sangat terluka lebih dari apa yang kulihat. Sejak itu kami tak lagi dekat. Kami menghabiskan waktu remaja kami dengan teman dan pergaulan yang berbeda. Meski akhirnya kami sama-sama masuk Tulane University, New Orleans, kami mengambil jurusan yang berbeda. Aku memilih Liberal Arts dan hukum adalah pilihannya. Kendati kami berpenampilan berbeda –sejak kecil ayah kami, Jorell Barnes, memberi kebebasan pada kami dalam memilih jenis pakaian. Karena tampil sama, menurut ayah artinya tidak mengakui hak kebebasan kami— banyak orang salah mengenali kami, kecuali Mom tentunya. Setelah Mom meninggal, maka otomatis tak ada lagi orang yang benar-benar dapat membedakan kami. Aku gemetar menuruni anak tangga. Bayangan Areta dalam balutan pakaian putih anehnya terus menggumpal di otakku. Dari mana Areta mempelajari agama yang asing bagi keluargaku itu? ooOoo Aku termangu di depan kanvasku. Beberapa rekanku telah menumpahkan emosinya pada masing-masing kanvas di hadapan mereka yang ditopang kaki tiga. Bagai tersihir, masing-masing dari mereka mulai tak menyadari meski ada orang lain di dekat mereka. Seperti ada tirai-tirai putih dari langit yang melingkupi, sehingga yang ada hanya kau dan kanvasmu. Tak perlu ada objek, karena tema lukisan kali ini adalah melukis yang ada di kepala. Aku mulai memejamkan mata, mencoba berkonsentrasi. Mula-mula aku hanya mendapatkan bayangan dalam kepalaku. Perlahan-lahan bayangan itu kian jelas, kian dekat, hingga aku mendapatkan gambaran hingga ke garis-garis detailnya. Kuas –yang konon terbuat dari bulu musang— yang ada di tanganku terus bergerak, bergerak dan bergerak.

“Nona Barnes, apa yang kau lukis?” Suara bariton Mr. Frank mengejutkanku, mengembalikan kesadaran akan suasana kelasku. Aku menoleh, mendapati pembimbing kelas menulisku itu berdiri di sampingku, dengan mata menyipit menatap lukisanku. Aku berbalik kembali, turut menatap hasil lukisanku yang belum sempurna. Seraut wajah cantik perempuan dengan penutup kepala yang terjulur hingga dadanya. Penutup kepala yang biasa dikenakan perempuan-perempuan Arab. Aku tersentak, aku mengenali wajah itu. Astaga, itu wajahku. Tapi, tidak mungkin. Aku tidak pernah bisa melukis wajahku sendiri tanpa bantuan foto. Aku pernah mencobanya beberapa kali, dan gagal. Lalu kesadaran itu datang, itu bukan wajahku, itu wajah Areta. Bersamaan dengan itu tiba-tiba aku merasakan sakit yang luar biasa pada lengan kiriku. Lengan kiriku berasa lumpuh dan terkulai. Terhuyung-huyung aku bangkit. Tak kupedulikan lagi suara Mr. Frank yang terus memanggilku. Aku berjalan tersaruk mencari pintu. Lukisan itu, rasa sakit ini, bayangan Areta menari-nari di kepalaku. Sebelumnya, aku pernah merasakan hal seperti ini. Waktu itu umurku 5 tahun. Mom mengajakku dan Areta menemaninya berbelanja di Wall Mart. Namun ketertarikanku akan seperangkat alat lukis pertamaku mengalahkan segalanya. Aku menolak turut serta. Saat itu aku sibuk menumpahkan banyak warna dan tiba-tiba aku berguling kesakitan. Saking sakitnya, hingga aku merasa ada tulangku yang patah. Ketika ayah menghampiriku dan berkata kami harus ke rumah sakit, baru kusadari bukan aku yang menderita, namun Areta yang ternyata celaka. Di kemudian hari


aku tahu, Areta mengalami patah tulang akibat terjatuh dari tangga, yang lupa disingkirkan oleh petugas Wall Mart. Para ahli fisika kuantum mendeskripsikan itu sebagai 'partikel kembar'. Foton-foton energi yang terpisah meski ribuan mil, berperilaku sama ketika dihadapkan dengan suatu pilihan. Ada semacam hubungan yang tak terlihat, yang mengikat antara keduanya dengan kecepatan yang tidak bisa dibandingkan dengan kecepatan cahaya. Penjelasan dari sisi human interest-nya adalah orang akan selalu memiliki perhatian dan kepedulian terhadap orang yang mereka kasihi. Karena itu, pada suatu titik, perasaan itu akan saling mengikat sehingga ketika mereka merasakan sesuatu, maka perasaan itu pun akan menjadi kenyataan. Apa pun nama dan bentuknya, itulah yang terjadi antara aku dan Areta. Energi itu tak hanya menerpaku, namun juga menimpa Areta. Dan perasaanku saat ini, kuyakini sebagai suatu kondisi yang menimpa saudara kembarku. Setengah berlari aku menuju parkiran. Tergesa kubuka kunci mobil dengan remote dan menghempaskan tubuhku di belakang kemudi. Dalam beberapa detik, aku sudah menyusuri St. Charles Avenue dan melewatkan keindahan Audubon Park. Pohon ek yang menjulang di kanan kiri jalan bagai tangan-tangan yang ingin meraihku. Tujuan awalku adalah rumah. Jika tak kutemukan Areta di sana, aku akan mencarinya di tempat lain. Tiba di halaman rumahku yang luas dan berumput lembut, kuparkirkan mobil sembarangan dan melesat menuju kamar Areta. Namun, di anak tangga yang menghubungkan perpustakaan dengan lorong kamarnya, tubuhku membeku. Di ambang kamarnya, aku menyaksikan tubuh Areta terkapar. Baju berlengan panjang yang ia kenakan, sebelah kiri lengket karena darah. Yang mencengangkan, Areta menggunakan penutup kepala berwarna coklat dan berpakaian seperti yang biasa digunakan perempuan-perempuan Arab. Pada tangga teratas, 2 meter di hadapanku, ayah berdiri tegak. Senjata otomatis kaliber 0,40-nya terarah ke Areta dengan

keheningan yang absolut. Bau alkohol menguar dari tubuhnya. Melihat kehadiranku, Areta berusaha bangkit. Aku berlari kencang, melompati anak-anak tangga dengan panik. Dengan kekuatan penuh, kutubruk tubuh ayah. Tepat saat itulah, nyala jingga meledak dari moncong senjata ayah. Aku terhempas. Saat itu aku merasa, aku benar-benar mati. ooOoo Cahaya putih menyilaukan retinaku. Kesadaranku belum penuh, saat kudengar sebuah suara menyerupai dengungan. Awalnya terdengar asing, namun perlahan, suara itu menghipnotisku. Ia mengalun bagai sebuah simfoni yang keindahannya tak setara dengan apa pun yang pernah kudengar selama hidupku. Sebuah perasaan damai dan nyaman datang merayapi sudut-sudut hatiku yang basah. Ada rasa sakit yang sangat pada pinggangku. Namun sungguh, kebahagiaan itu bagai membasuh rasa sakit, yang demi meraihnya, aku rela melakukan apa saja. Aku kira aku sudah mati. Namun tatkala bayangan sebuah wajah mengambang di atas mataku, aku sadar, nyawaku masih menjadi bagian dari jasadku. “Areta?” suaraku serak. Ia tertegun. Menurunkan kitab Arabnya dan menatapku. Lagi-lagi penutup kepala itu, membalut wajah tirusnya. Lengan kirinya tertutup perban. “Alhamdulillah.” Ucapnya. Matanya bersimbah airmata. “Itu yang tadi kau baca?” mataku mengarah ke kitab yang dipegangnya. “Ya. Ini....al-Qur'an.” Ia terbata. “Berapa lama kau belajar membacanya?” “Dua tahun. Tepat saat aku berhenti dari tim pemandu sorak.” Aku terdiam. “Rasa seperti itukah yang kau rasakan, tiap kali kau membacanya?” “Apa?” ia mengerutkan keningnya tak mengerti. Aku terdiam. Mengabaikan pertanyaannya. “Mau kau mengajariku membacanya?” Matanya mengerjap. Tak percaya. Namun sedetik kemudian ia tersenyum dan mengangguk. “Tentu Adelle Barnes. Tentu.”[]


Diasuh oleh Mbak Mayrina Eka., S,Psi., M,Psi., Psikolog spesialis masalah anak dan remaja

Assalamu 'alaikum Wr.Wb. Mbk, bagaimana cara mendeteksi penyakit sombong? (Syifa, Mlng)

Wa'alaikumussalam Wr.Wb. Dik Syifa yang selalu menjaga hati, Memang penyakit fisik lebih mudah dikenali daripada penyakit hati. Padahal keduanya sama-sama harus diobati. Jika tidak akan membawa keburukan bagi penderitanya. Bahkan, penyakit hati akan menghantarkan pada kesengsaraan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat nantinya. Kita harus berhati-hati terhadap penyakit ini. Hadirnya rasa sombong sangat halus sekali. Banyak orang telah merasa rendah hati, padahal dirinya sedang terjangkiti sifat tinggi hati. Dik Syifa yang selalu menjaga hati, Sifat sombong telah menyebabkan setan terusir dari surga dan dikutuk Allah SWT selamanya. “Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau seberat debu “ (HR Muslim). Allah SWT benar-benar mengharamkan surga untuk dimasuki orangorang sombong. Kesombongan hanya layak bagi Allah SWT yang memang memiliki

keagungan dan sempurna. Sedang seluruh makhluk hanya sekadar menerima kemurahan dari-Nya. Dik Syifa, Kita bisa mendeteksi ada tidaknya sifat ini pada diri kita dengan mengenali ciriciri kesombongan. Rasulullah SAW menyatakan “Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia” (HR Muslim). Jika di dalam hati kita ada satu dari dua hal ini, atau kedua-duanya ada, itu pertanda kita telah terjangkit penyakit ini. Misalnya, merasa diri lebih mulia, lebih salih, lebih dekat Allah, lalu memandang orang lain dengan pandangan yang merendahkan. Sifat ini jika ada akan merugikan pelakunya. Sebab hakikatnya, semua kebaikan dan keburukan terjadi karena izin Allah. “Katakanlah bahwa semuanya (kebaikan dan keburukan itu) adalah dari sisi Allah” (QS An Nisaa 4:78). Kita tidak mampu membuat kebaikan dan keburukan jika Allah tidak menghendaki hal itu terjadi. Dik Syifa, Hendaklah Kita selalu membersihkan hati agar terhindar dari penyakit sombong. Senantiasalah ingat bahwa tiap penglihatan, pendengaran, bisikan hati Kita akan dimintai pertanggungjawaban Allah SWT. Semoga Kita menjadi hamba Allah SWT yang senantiasa berhati bersih, dan kembali pada-Nya dalam keadaan bersih dan diridhai-Nya. []


S

eorang muslim memang seharusnya menjadikan malam sebagai teman setia. Sebab di dalam malam itu ada waktu-waktu yang terbaik, di mana Allah azza wajalla menebarkan kedamaian kepada seluruh bumi dan mengabulkan doa-doa. Di sanalah saatnya umat manusia bersimpuh dan mengiba, karena Tuhan berdiri tegak di hadapannya. Petiklah setangkai rahmat yang dimekarkan Tuhan di langit malam. Itulah yang sedang dilakukan oleh Mutsana bin Harits dan Jabal bin Abdul'uzza, tahajud. Pada salah satu sudut kota Ubullah yang tak jauh dari tembok kota, membentanglah sebuah reruntuhan rumah. Rumah itu telah lama diabaikan dan terletak agak jauh dari rumah-rumah yang lain. Batu-batu dan sisa-sisa dinding berserakan di sekitar reruntuhan rumah itu. Sebagian atapnya telah hancur, dan pintunya telah hilang entah kemana. Jika reruntuhan rumah itu diperhatikan lebih saksama, sepertinya rumah itu cukup besar sebelum diruntuhkan. Beberapa bagian dari rumah itu ternyata luput dari penghancuran, Mutsana dan Jabal bersembunyi pada bagian rumah yang pada awalnya, sepertinya, adalah sebuah kamar. Mereka berdiri dan bersujud kepada Tuhannya, di tengah kegelapan malam dan kegelapan reruntuhan rumah itu. Bintangbintang beredar, dan waktu pun berlalu, ketika mereka mengucapkan salam, malam masih menghitam. Doa-doa mereka pun menguap ke udara, seiring hasrat yang murni akan keberhasilan misi. Siapakah yang menentukan gagal atau berhasilnya sesuatu, hanyalah Allah subhanahu wa ta'ala. Mereka paham betul hal itu. Setelah semuanya selesai, mereka menyandarkan diri ke tembok reruntuhan rumah yang gelap itu. “Ada sedikit waktu untuk beristirahat, mungkin waktu subuh sebentar

lagi datang,” kata Mutsana dengan memelankan suaranya. Dia memandang wajah Jabal, namun yang terlihat hanyalah siluet gelap. “Tidurlah, aku yang akan berjaga.” “Kalau sedang menjalankan misi seperti ini, aku jadi sulit tidur,” sahut Jabal. Mereka sengaja tidak menyalakan api untuk penerangan, sebab persembunyian mereka bisa segera diketahui. “Kita akan menyamar seperti orang Persia dengan cara berpakaian mereka ketika pagi menjelang. Kemudian kita segera bergerak ke pasar Ubullah dan mencari Aswad sampai dapat. Setelah misi selesai, saat malam tiba kita akan bergerak lagi ke tempat ini dan keluar melintasi tembok.” “Siap!” kata Jabal. Keheningan kemudian menjalar, hingga desau angin saja yang terdengar. Mereka merapatkan mantel tebal ke tubuh mereka untuk mencari kehangatan. Pujipujian kepada Allah tak henti mereka gumamkan. Allah-lah yang akan melindungi dan menjaga mereka. “Sebenarnya ini rumah siapa?” Tanya Mutsana. “Kenapa diruntuhkan dan dibiarkan terlantar seperti ini?” Hembusan napas mengabut di depan hidung Jabal. Sebenarnya dia tersenyum tipis saat mendengar pertanyaan Mutsana, hanya saja gelap menyembunyikannya. “Aku sangat yakin, insya Allah tempat inilah yang paling aman sebagai tempat persembunyian kita.” “Sepertinya kau yakin sekali!” Mutsana penasaran. “Benar, sangat yakin. Takkan ada seorang pun yang berani mendekati rumah ini.” “Kenapa begitu?” “Karena rumah ini berhantu! Semua orang di kota ini memercayai hal itu.”


“Berhantu?” “Ya, berhantu!” “Masih ada saja orang berpikiran primitif seperti itu,” kata Mutsana. “Seluruh kota telah mengenal keangkeran rumah ini,” Jabal berkisah. Dia tetap memelankan suaranya. Mereka harus tetap berhati-hati. “Orang-orang menjuluki rumah ini dengan julukan yang tidak enak.” “Julukan apa?” Mutsana penasaran. Kisah-kisah hantu selalu saja membuat penasaran. “Rumah Kematian! Julukannya memang seram sekali, seseram peristiwa yang pernah terjadi di rumah ini.” “Bagaimana ceritanya?” “Aku mengobrol dengan seorang penduduk asli kota ini, cerita ini dia dapat dari bapaknya, sepuluh tahun yang lalu ada sebuah keluarga yang tinggal di rumah ini, keluarga seorang saudagar yang bernama Kourosh. Dia memiliki sebuah keluarga yang bahagia, dengan seorang anak lelaki yang tampan. Anak lelaki itu tumbuh dengan baik, tangkas dan pintar, namun di usianya yang ke-16, pada suatu malam, dia membunuh kedua orangtuanya, dan seluruh pelayan di rumah ini dengan alasan yang tidak jelas. Dia tidak pernah mengatakan kepada siapa pun apa alasan dia melakukan perbuatan keji itu hingga dia dijebloskan ke dalam penjara. Akhirnya dia sendiri bunuh diri dengan membenturkan kepalanya ke jeruji penjara.” Mutsana mengernyitkan alisnya kemudian mendecakkan lidahnya. Jabal melanjutkan. “Setelah penguasa kota ini mengambil seluruh harta, rumah ini dibiarkan kosong. Sejak saat itulah orang-orang

mulai banyak bercerita bahwa mereka melihat hantu dan hal-hal semacam itu ketika berada dekat dengan rumah ini. Terdengar jeritan-jeritan, terlihat hantu tanpa kepala, sebab anak itu memenggal kepala kedua orangtuanya, dah hal-hal semacam itu. Penguasa kota ini kemudian menghancurkan rumah ini, dan hal itu tidak membuat orang-orang berhenti membicarakan hantu yang katanya ada di rumah ini.” “Begitulah orang-orang primitif, masih saja berpikir seperti itu,” timpal Mutsana. “Allah-lah yang menguasai segala sesuatu. Dialah yang mengetahui semua hal gaib. Kepada Dia kita memohon perlindungan atas kejahatan makhluk. Setan akan selalu menggoda manusia, memang itulah pekerjaannya, mereka akan selalu berusaha menggelincirkan kita dari jalan keimanan. Kepada Allah-lah kita mohon perlindungan.” “Mahasuci Allah yang telah menurunkan Islam kepada kita, yang dengannya hidup kita ditunjuki. Subhanallah walhamdulillah.” Kata Jabal. “Tapi sepertinya kita harus berterimakasih kepada hantu-hantu itu,” Mutsana tergelak. “Mereka telah menyediakan persembunyian yang aman untuk kita.” Pagi pun menjelang, mereka melaksanakan solat subuh dalam persembunyian. Sudah semalaman mereka berada di rumah yang terbengkalai itu, tak ada sesuatu pun yang disebut sebagai hantu. 000 Bersambung Follow @sayfmuhammadisa


A

ktif di sosial media cuman buat curhat? Sayang banget. Curhat mending sama Allah biar ditunjukkin jalan keluar dan bikin hati tenang. Curhat di tembok facebook kaya orang Yahudi aja. Ngeluh di twitter nggak bikin pinter. Yuk ah move on. Daripada sosial media dijadiin tempat galau, mending kasih nilai lebih dengan jualan. Emang bisa?! Hello....! ke mane aja non! Ya pasti bisa lah! Bayangin aja, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Berarti sekitar 59,85 juta kepala aktif di sosial media. Itu artinya, sosial media udah ngumpulin orang yang bisa jadi target buat masarin produk atau jasa yang kita tawarkan. Radar bisnisnya nyalain dong! Nggak usah bete bin risih kalo tementemen kita banyak yang buka lapak di sosial media. Apalagi saat wall Facebook kita dipenuhi taging foto produk mereka. Nikmatin aja. Kali aja emang produknya bagus dan perlu. Kalo nggak suka tinggal di unfriend. Beres kan? Yang penting, kita nggak alergi dijualin atau jualan di sosial media. Lantaran selling itu penting. Obat mujarab buat ngobatin penyakit kanker alias kantong kering. Biar temen-temen kita nggak bete saat kita

tawarin produk atau jasa, mainkan dengan cantik cara jualannya. Jangan asal promo kaya jualan di pasar tradisional. Cerdas dikit napa? Berikut tipsnya:

1

Kasih tahu orang kalo yang kita tawarin bisa beresin masalah mereka atau bisa wujudkan mimpi mereka. Ya, jangan cuman bisa bilang kalo produk atau jasa kita keren lantaran bla..bla..bla..bla...sampe berbusa kita bicara keunggulannya. Tapi nggak ngeh dengan kebutuhan pasar. Kenali apa masalah mereka, lalu tawarkan kalo kita bisa bantu beresin masalahnya. Itu baru jualan yang cerdas!


2

Sosial media itu tempat berinteraksi, bukan tempat nempelin poster produk kaya di tiang listrik atau tembok depan rumah. Hargai privacy timeline temen kita biar nggak di unfriend atau unfollow. Pake formula 80 : 20 dalam update status. 80% posting status yang bermanfaat. Syukursyukur yang berkaitan dengan produk atau jasa yang kita tawarkan. Kasih deh tips, berita, video inspiratif, gambar lucu, quote, or just say hello. Abis itu, baru pake 20% nya buat promo.

3

Perbanyak temen yang kirakira suka dengan jualan kita. Pancing mereka untuk follow atau add kita. Caranya kita aktif menyapa, ngasih komentar bermutu, turut berbahagia dengan ucapan selamat, atau kasih doa bagi yang terkena musibah. Ingat, kata kunci yang berkaitan dengan produk kita selau dikaitkan dalam setiap postingan.

Driser, segitu dulu tips buka lapak di sosial media. Jangan sungkan untuk jualan, yang penting halal dan gak bikin orang lain bete. Tapi justru jadi solusi masalah mereka. Semoga bermanfaat dan met buka lapak. Dipilih....dipilih...dipilih....! [341]

4

Aktifkan channel komunikasi. Jangan biarkan konsumen yang tertarik dengan produk kita kebingungan nyari no kontak. Basi banget. Makanya siapkan saluran komunikasi yang mudah dan cepat dihubungi oleh konsumen. Baik itu akun FB, twitter, web, Whatsapp, No. HP, email, atau BB. Cantumkan itu channel dalam foto produk yang kita posting. Kali aja ada yang nyantol.

5

Optimalkan gambar dibanding teks. Secara gitu lho, orang lebih tertarik untuk melototin gambar dibanding baca teks. Buat gambar produk yang menarik, menggugah, solutif, dan dilengkapi chanel komunikasi. Satu gambar sudah mencakup semua kontent prom osi. Mantabs!

6

Numpang beken dengan seleb sosmed. Bagusnya kita punya data akun-akun yang punya friend atau follower bejibun. Biar bisa kita poke atau mention. Kalo gambar kita tag. Lumayan buat numpang beken sambil promo.


ACEH TAMIANG Ernawati (087890778570) AMBON+MALUKU TENGAH Hendra Nurdin (08567072387) Mir'atu Sholihah 085234780596) BABEL Imam Nurudin (085664914231) BALIKPAPAN Uni (0857 8799 1252) BANDUNG Anggara Kelana (02292306251) Elmuqri Institute (0838 2110 5105) Arief Aditya -Dago (08127361490) Ihsan (0817 217 536) BANJARBARU –KALSEL Ginanjar (085251722494) BANJARNEGARA Ratno (085747994070) BANJARMASIN Pariadi (081351255046) Ana (085651208597) BANTUL Nur Widianto (08112503937) BANYUWANGI Ihsan (081358332444) BARABAI-KALSEL Fauzan (085751209268) BEKASI Kartini (085285945016) Nindya (089601180531) Aryanti (081310707404) BERAU Madzudi (085246080726) BOGOR Samsudin -Tanah Sareal (089638960156) Hamam(085210775451) Rifi (085711578176) Andi Z. CIBINONG (08179912458) Dewi N (08179004220) Nila/Bgr Tengah (085813125742) Fitri/Bgr Barat (087870348107) TB Al-Amin Br.Siang & Darmaga Azis TB.Al-Azhar (085283779097) Hafiz (02519464284) Asep M UNPAK(0856598444477) Ramdani ELRAHMA (081384373514) Habib Gunung Putri (081382568478) Zaenal (08159203280) Esi (08176502702) Nur Hayati (085811413813) Fely IPB (085659492019) Tedi Al waie (085717365900) BONDOWOSO Herdiana (08113528960) BUMIAYU BREBES Ari In Ami (0878 3741 6559) BONTANG-KALTIM Rifai (085246174053) BUKITTINGGI Merlita (0831 8025 6199) CIANJUR Elmuqri institute (083821105105) Oktaviani (085794487067) CIAMIS Bella (083827619188) CIREBON

Iman Sanjaya (085724885917) DEPOK Arifin al Hadad -Sawangan (0838 98970769) Wendi (081286052600) Al Fatih Zone -Cinere (0857 7662 7566) GORONTALO Eki (0853 4008 0934) INDRAMAYU Restie (085624577146) INDRAGIRI HULU-RIAU Masito ( 0813 7850 2568) JAKARTA Arifin Ginanjar -Plaza Festival (0821 5453 5618) Indra (0838 7563 3222) M Sai (0813 8150 7404) R.Labib (089993638713) Rahmat PASAR KHILAFAH AGENCY (08561570808) TB.Walisongo-Kwitang Wacana Islamia (0899847125) JAMBI Darmawan SMA 1 (085269426141) Febry (085266242792) JAYAPURA Giri (081344635563) JEMBER Ramadhani Kurniawan (0878 8080 6838) Faiqoh (085648033233) Lilis /Senyum Media Stationery (0838 7315 5029) JEPARA Pak Ruji (081993150226) JOMBANG Anik (0857 3203 5631) Utami D M (085732290123) KARAWANG Agus Wahyudi (081319660143) KEPULAUAN RIAU Rahmat Al Fatih Fisabilillah (0852 7207 8618) KENDARI Awalaudin (081341552048) KUNINGAN Rahmawati (0857 2451 3447) KUPANG NTT Muhammad Lewar (Alak) (0821 4665 8040) Umi Wildan (082143362102/ 08563173713) LAMONGAN-JATIM Asma Atik (0857 3140 5289) LAMPUNG Erga (0857 9135 0052) LHOKSEUMAWE Reni (085260751974) MAGELANG Nashiruddin (081328665825) MAJENE Eka Sari (0852 4269 1052) MAJALENGKA Abdillah (081320482068) Zaenal (085224601924) MAKASSAR M Yusuf (08525514 6424)

Neni Handayani (085696403790) Harianto AlBarr (085255773085) Undiana (081342048004) Juanmartin (085255852718) MALANG-JATIM Ust. Kusnadi (0852 3480 2200) Ima (0857 3262 8162) Dini Trisna Kusdiah (087775777607) MAMUJU –SULSEL Eka PS (085242691052) MANADO Rizki Mulyana (0857 5729 1988) MAROS SULSEL Ayu Dwi (085255302913) MATARAM Raihan (083129042333) MASAMBA Yati (081933918983) MEDAN Wenny (0857 6376 6848) Yoko Gunawan (085261024636) TB Iqro'Media (085361997066) Aishiteru Muslimah Collection (085361176122) Pipit (085270760160) Salman (085262765025) Dian (08982700920) Rina (085361176122) NANGRO ACEH DARUSALAM Juliana Langsa (087770024127) PACIRAN -JATIM Hikmah (0897 3121 210) PADANG Fadhilah Lapai (0857 6293 7889) Mira Atip (0857 6638 4831) Lina IAIN (0852 7444 0236) Ria Sijunjung (0813 6330 0453) PADANG TIMUR Abrian Alkaf (085274844594) PALANGKARAYA Aldila (085248617839) PALEMBANG Oksa (0857 5887 4596) Jamhur (085764356759) Anton Febriansyah (0821 7786 0234) PALOPO Hariani (081334071345) PALU Munizar (085256255825) PANDEGLANG Jamjuri (081319453818) PANGKALAN BUN Mursyid (085252881980) PANGKALPINANG Romadoni (0898 2004 011) Siti Nafsiah (0852 6778 6886) PEKALONGAN M.Basyir (089679005900) PEKANBARU Prin Setianingsih (085211513929) PELAIHARI-KALSEL Ririn (0852 8733 4444) Mirza (081349614657) PEMALANG Mohamad Basir (085642779873) PURWAKARTA Fauziyah Agency (Sapan Ahmad)

(08174872742) PURWOREJO Valentino (085292511450) RANGKAS Abu Firos (085693052560) SAMARINDA Faizah (085246935460) SANGATTA (KALTIM) Neno (081319362771) SEMARANG Aisyah Anifa (0857 4069 5890) Yusuf (08174156771) SERANG Ferawati (0857 6075 0712) Iroh Rohati (0857 7955 5400) Rt Ika (081993854348) SLEMAN - JOGJAKARTA Iyanah (0818 0720 3377) SIDOARJO ArifMuazi (081703742236) SITUBONDO Dwi Darmayanti (085746125162) SOLO Didik S (0857 8040 2010) SORONG Yasin (08122249181) SUKABUMI Yogi UMMI (085659635151) Aqil - Sukaraja (085720769470) Elsa - Cisaat (083818528240) Jamilah (081572541279) Pitri-SMK 2 Smi (085794911995) Lilim Yasti (0858 6040 0419) Fery - Nagrak (085723285645) SUMBAWA BARAT Rahma (0853 392 2031) SUNGAI LIAT - BANGKA Malian Asri Raja (083175463988) SURABAYA Faizah (085731547563) Mailatifatul F (085852747489) Wacana Islamia (08993464568) Sofi (085656013320) TANGERANG Ibu Yuni (0812 1098 6464) (Ciledug) Burhan Diansyah (0838 7043 4161) Harry (0251 9625 6491) (Sepatan) Bara Indrawan (0838 7043 4161) Kholis Ali (085710077099) Saifbudin (081281310395) TARAKAN-KALTIM Bu Arnia (0812 5388 952) TASIKMALAYA Annisa N,AMKep (085223092062) TRENGGALEK Puji Astutik (085736732723) TUBAN Arum (085731299850) TULUNG AGUNG Bu Halida (085649094300) YOGYAKARTA Alfian (0819 3119 4193) Hasanah Herbal (0896 7165 6313) Nur Widianto (08112503937)


H

ijab, sebuah kata yang beberapa tahun ini booming dan entah siapa yang pertama kali mengatakannya. Dengan memakai kata hijab, seolah tak ada lagi perbedaan yang mencolok apa arti jilbab dan kerudung yang sesuai dengan syariat. Seperti nya masing-masing view yang selama ini prokontra tentang definisi jilbab ini, adem sejenak melihat fenomena muslimah di negeri ini yang ramai-ramai berhijab. Suatu senin pagi di KRL Commuter line Bogor-Jakarta, berdiri di hadapan saya muslimah berbusana seperti ini: tubuh di bungkus jumpsuit merah menyala di balut

cardigan denim biru. Kepala di tutup turban bercorak pelangi. Sepotong ciput antem (anti tembem, red) hijau toska membungkus lehernya. Bros bunga besar nangkring tepat di pojok kanan atas telinga. Sebentuk wedges etnik warna krem membalut kakinya. Tak lupa polesan bedak di pipi plus gincu soft pink di bibir nya. Saya membatin 'kreatif' sekali ya muslimah ini. Dia terlihat cantik dan styles. Sudut hati saya yang lain berbisik : sebenarnya yang lebih tepat di sebut kreatif itu ya para desainer busana muslim. Bisa-bisa nya menciptakan desaindesain unik sedemikian rupa. Mendadani muslimah ala manequin bernyawa. Tapi apa begini cara berbusana muslimah? Fenomena muslimah berhijab saat ini, memang menggembirakan sekaligus bikin galau. Gembira, karena sekarang jilbaber seperti saya tak lagi merasa terasing di negeri sendiri. Berhijab bahkan jadi trend. Para muslimah tak lagi enggan mengenakan busana yang di anggap


simbol kefanatikan itu. Ya, idealnya memang begitu. Beragama ya harus fanatik. Asal jangan fanatik buta. Sekadar ikut arus trend tanpa ilmu. Jujur, para penulis buku ini tidak antipasti dengan tren hijab style. Justru, kami kagum dengan hijrahnya saudari muslimah kita yang dahulu masih belum menutup aurat, kini sudah menjalankan kewajiban untuk menutup aurat. Tapi, ternyata banyak saudari muslimah kita yang berhijab itu masih ingin menonjolkan kecantikan pemakainya, daripada parameter syar'i yang harus di jalankan. Buku ini adalah rangkuman kisahkisah para ¨pejuang¨ hijab dalam mempertahankan idealisme berjilbab syar'i. Saya berani katakan ¨pejuang¨ karena di antara para penulis buku ini adalah pelopor jilbab di lingkungannya pada zamannya. Jujur, sebenarnya saya dan sebagian teman-teman penulis di buku ini merasa malu berbagi masa 'berhijrah'. Hati kecil saya berkata, apakah ini layak. Sebab kami yakin, masih banyak

PROFIL BUKU Judul

: The True Hijab : Kisah Inspiratif Para Jilbaber Syar'i (Based on True Story) Penulis : Asri Supatmiati, dkk Penerbit : Mozaik Indie Publisher Karya dari : Komunitas Belajar Menulis Harga : Rp. 38.000

muslimah-muslimah di luar sana yang lebih layak disebut 'pejuang' hijab syar'i dengan beribu kisah yang tak kalah inspiratif. Tapi, akhirnya kami kembali pada niat: mengampanyekan hijab syar'i. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi! Jika bukan kita, siapa lagi! Hijab sepanjang masa, perintah berkerudung dan berjilbab adalah tuntunan Allah SWT kepada seluruh nabi. Seluruh umat manusia. Dan tidak ada alasan menolak kerudung dan jilbab. Itulah tulisan Ibunda Ustadzah Irena Handono, yang berkenan memberikan pengantar dalam buku 'The True Hijab' Ingin lebih banyak membaca dan penasaran dengan kisah ke – 18 penulis nya. Yuk, DRISEr gpl yach, wees ga pake lama segera miliki buku ini dan jadikan koleksi kamu. Baca. Resapi. Dan jangan lupa, berbagi dengan temanmu kisah inspiratifnya. Biar jadi ladang pahala buat semua. Yuk boroong…! [Ummu Fathin]


L

DS HTI Majalengka kembali mengadakan Kajian Islam Remaja (KIR) Spesial Maulid Nabi Saw + MOVIE DAY Selasa, 14 Januari 2014 yang lalu di masjid Al-Hurriyah. Acara yang bertemakan Know Muhammad "Setiap

Saat Bersama Rasulullah Tercinta Saw" ini selain diisi dengan diskusi juga diisi dengan nonton bareng tentang "The Real Heroes", dll.[]

A

lhamdulillah, Sabtu, 11 Januari 2014 yang lalu LDS HTI Grogot telah melaksanakan acara Training Pemuda Islam dengan tema "Selamatkan Generasi Muda Dengan Syari'ah" di Gedung Aula PKK, Jl. Jend. Sudirman, Tana Paser. Acara ini diisi oleh Trainer Tim Lembaga Dakwah Sekolah (LDS HTI) Kalsel dan Gusti Orin Prayudi Wardhana SP. (LP3I Tanjung).[]


M

engambil momentum hari ibu,selasa,24 desember 2013. divisi kewanitaan HIMA Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), mengadakan diskusi publik dengan tema "dilema sang pahlawan devisa". Hadir sebagai pembicara, Teni Sutarni(mantan TKW), Elis Nurbaeti,S.Pd (ketua P2TP2A), dan Sukma Budi Prasetyati,S.Pi (pengasuh rubrik konsultasi radar sukabumi). Solusi yang dihasilkan dari diskusi ini,adalah stop pengiriman TKW, kelola SDA secara mandiri dan terapkan hukum Islam secara kaafah. Follow up dari diskusi ini, akan disampaikan ke DPRD dengan cara audiensi yang akan disampaikan oleh teman-teman adpub semester V.[]

T

im Kampus dan tim Sekolah MHTI daerah Cianjur mengadakan rihlah dengan tema "Remaja Tolak #MonsterGaulBebas dengan Syariah dan Khilafah" bertempat di area perkebunan teh Sarongge, Cipanas (Ahad, 22 Desember 2013). "Free Sex Bebas : Hinakan! Hancurkan!, Gaul Remaja Islam : Islam Kaffah for Khilafah, Allahuakbar!!!" Itulah sepengal salah satu yel MC untuk menyemangati para peserta.


L

DSHTI kembali menyelenggarakan KIR Baraya yang ke dua pada tanggal 17 Desember 2013. Acara yang diselenggarakan dari pukul 08.00 di Balai Kota Bandung ini dihadiri oleh para pelajar se-Bandung Raya. Tema “Who am I?� yang diangkat oleh panitia KIR Baraya telah membantu para peserta menemukan jati dirinya. Bersama Trainer Muda, Aif Saiful Ma’ruf, para peserta diajak untuk menjawab tiga pertanyaan mendasar dalam hidup. Yakni Dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup dan akan kemana setelah mati. Setelah menyimak pemaparan materi dari pembicara, para peserta memahami dan menyadari bahwa sesungguhnya manusia hidup di dunia mempunyai tujuan, yakni beribadah kepada Allah. Merekapun menyatakan kesiapannya untuk berusaha menggunakan seluruh hidupnya hanya untuk beribadah. Selain tentu, mereka juga sepakat untuk mengkaji Islam bersama LDS HTI Bandung Raya secara mendalam. [MM]

Konten acara yang dikemas cantik dan menarik, berpetualang mencari jejak sang #MonsterGaulBebas di area perkebunan teh. Peserta dihadapkan dengan rintangan melewati jalan setapak yang cukup menanjak serta harus mencari kepingan puzzle kertas warna berisi pertanyaan dan games untuk dijawab pada saat memasuki pos-pos panitia yang tersebar. Pada saat pencarian jejak sang #MonsterGaulBebas para peserta diguyur hujan yang cukup deras, dengan mengenakan payung dan jas hujan mereka tetap terlihat kompak dan semangat melanjutkan langkah dalam mencari jejak sang monster. Peserta pun disuguhi TaFAKOr (Talk For Keep Our Generation) mengenai fakta mengerikan free sex dan solusi islam mengatasi free sex remaja, Live music performance persembahan panitia, dan banjir doorprize. Acara yang diikuti oleh 60 peserta terdiri dari mahasiswi dan pelajar memberikan kesan menarik, seru, memotivasi dan sangat bermanfaat sebagaimana diungkapkan oleh Ida Susanti (Mahasiswi Vedca Cianjur) dan Sari (siswi SMK Keperawatan) sebagai peserta rihlah.[]



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.