Majalah Elshinta Edisi Februari 2012

Page 1



SURAT PEMBACA

4 Tahun Majels

Bundel Majels

Tidak terasa usiamu sudah 4 tahun Februari ini. Semakin dewasa misimu kian menjadi pencerah bagi kami-kami terutama calon pensiunan. Terus berkarya Majels, menghimpun para inspirator dunia bisnis. Semangat! Prasetyo Yogyakarta

Saya ingin membeli bundel Elshinta seharga 180.000 (dua bundel), bagaimana caranya? Binangkit Intan Jln. Cendrawasih, Wisma Pangeranan Asri, Bangkalan Madura.

Terimakasih atensinya. Tanggal 14 Februari Ulang Tahun Majels, akan menjadi hari bahagia bagi kami dan pembaca tentunya. Smoga lentera inspirasi terus menyala.

Bundel Majels Selamat pagi, Saya mau membeli bundel 2011 majalah Elshinta.. 90.000 itu satu bundel apa 2 bundle? ongkos kirim ke Purwokerto, Jawa Tengah, berapa ya? terima kasih RIZKY DR 1 bundel, untuk ongkos kirim nanti akan kami hubungi

Inspiratrip Majalah Elshinta

Kolom Flash Back

Kami mengharapkan sekali Majalah Elshinta mengadakan InspiraTrip lagi. Saya ingin sekali mengmbangkan bisnis, kebetulan ada gelontoran dana. Dengan program ini saya harapkan dapat menemukan networking dengan pengusaha-pengusaha di daerah. Salam,

Hai Elshinta, Saya punya usul, bagaimana kalau Elshinta membuat kolom khusus kilas balik/flash back perjalanan Elshinta, mulai dari awal radio majalah sampai dengan televisi hingga mencapai kesuksesan. Mudah-mudahan Elshinta selalu mendulang sukses luar biasa di tahun 2012 hingga tahun – tahun mendatang.. amien.

Robertus Damian Jakarta Selatan

Salam sukses, Sahala

Tepat sekali. Awal bulan April InspiraTrip digelar ke Bali. Dan Anda peserta terawal tentunya.

Usulan yang bagus namun harus mempersiapkan dokumentasi dahulu. terimakasih

3

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


DAFTAR ISI Februari 2012

12 MAESTRO ADRIE SUBONO Anak nakal yang sering tidak naik kelas ini sempat melanglang dunia ke Eropa untuk sekolah. Ujungnya, ia menjadi promoter kelas dunia nomor satu di Indonesia!

PENERBIT: PT NUANSA KARYA BERITA SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999 PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono REDAKTUR PELAKSANA. Er Prianggodo REDAKTUR. Ahmad Setiawan Wendy Danoeatmadja SEKRETARIS REDAKSI. Natalia Risma REPORTER. Cucun Hendriana FOTOGRAFER. Okie AZ DESAIN GRAFIS. Abdul Kholis, Rusmanto PRODUKSI. Matsani DISTRIBUSI/SIRKULASI. A. Sukarno, Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Yosida B.A KEUANGAN: Susanti MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS Telp. (62-21) 584 2285 Fax: (62-21) 587 3750 Sam Saptono Telp. (62-21) 58359109 Fax. (62-21) 58359093 ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Telp. (62-21) 58359112, 58359108 Fax: (62-21)58359094 Email: majalahelshinta@gmail.com Hotline Berlangganan (62-21) 93938019 PERWAKILAN MAJALAH ELSHINTA JAWA TENGAH /DI YOGYAKARTA: Albert Marbun Jln Kelud Utara II/4 Semarang Telp: (024) 70116152 HP: 08174862781 Fax: (024)8313415 Agus (Yogyakarta)

22 PENCERAHAN Simak kisah Kusuma Adi Agung Nugroho membesarkan Bakso Lapangan Tembak, Kulit Telur Joko Dwiyono hingga Siswadi yang mengelola 44 Bimbingan Belajar sampai Levi Strauss yang membawa jeans menjadi bahan paling beken di dunia! Inspiratif!

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

4

REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement PERCETAKAN: PT. Gramedia (Isi diluar tanggung jawab percetakan)


Peluang dan Inspirasi Bisnis

88 SENTRA BISNIS

55 PROSPEK

Di Kendal ada Desa Truko. Inilah desa penghasil tas yang produknya mencapai pangsa nasional!

BISNIS KASIH SAYANG Sekarang ada banyak cara untuk mengungkapkan kata cinta dan kasih sayang. Ikuti bisnis souvenir ungkapan hati dari kue, tas hingga bunga yang prospeknya cukup menggiurkan

68 INFO FRANCHISE Carvello Ice Cream mungkin franchise yang cocok untuk Anda. Es kualitas pabrik ini mendulang sukses karena dijual dengan harga emperan!

102 BISNIS SELEB

76 KOMUNITAS BISNIS

Tina Astari mengubah hobinya mengunjungi cafĂŠ menjadi bisnis menggiurkan. Setelah sukses di Kota Hujan, cafenya pun di boyong ke Ibukota.

UKM binaan BUMN di Yogyakarta menerima gelontoran dana untuk mengembangkan usaha mereka. Bagaimana kiat mereka meraih sukses?

80 INFO UKM Peluang ada di mana-mana. Termasuk Nigeria, Afrika. Negara yang sudah familiar pada Indonesia ini membuka peluang bagi UKM Indonesia untuk berinvestasi!

Foto: Okie A.Z

5

Cover: Adrie Subono

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


SURAT REDAKSI

Tiga Tahun Majels: Fokus T

iga tahun sudah Majalah Elshinta hadir di tengah pembaca. Kami masih ingat betul, saat mata pena kami mengarah pada liputan dan potret sisi baik kehidupan manusia, banyak kegigihan, keuletan dan semangat yang kami sebarkan didalam tulisan tersebut. Sungguh suatu pengalaman yang sangat berharga. Dua tahun yang penuh inspirasi positif bagi para pembaca, dan juga tentu saja bagi kami semua di jajaran redaksi. Semangat, kegigihan, kepedulian dan toleransi seolah-olah telah menjadi bagian yang harus kami angkat kepermukaan

dalam setiap terbitan Majalah Elshinta, yang kemudian secara singkat disebut Majels ini. Bukan hanya dari kelompok yang peduli sosial, tetapi juga banyak kami temui dari para wirausahawan muda yang menggeluti usaha kecil dan menengah. Mereka saling bahu membahu memberikan pelatihan, pendidikan, bantuan moril dan materil untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi generasi berikutnya. Melihat kepedulian yang tulus inilah, kemudian Majels turut mendukung upaya dunia usaha kecil dan menengah untuk memajukan para wirausahawan muda dan

Majalah Elshinta 2008

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

Majalah Elshinta 2009

6


Mendukung UKM pemula sebagai tulang punggung kemajuan perekonomian rakyat, yang jumlah dan potensinya sangatlah besar. Memasuki tahun yang ke-empat, kini Majels semakin kokoh sebagai majalah PELUANG dan Inspirasi USAHA Kecil Menengah, yang menjadi referensi dan ruang promosi bagi para pelaku UKM di Indonesia. Untuk menunjang visi dan misi itu, Majels telah menyelenggarakan acara InspiraTrip Jogya, Bandung dan awal April nanti InspiraTrip akan menuju ke pulau Dewata, Bali. Program lainnya adalah “Usaha dan Pengusaha Favorit Pilihan Pembaca� yang baru saja terselenggara. Kedepan, kami akan

mengaktifkan situs peluang dan inspirasi UKM, yaitu MajalahElshinta.com Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang budiman, dan juga para pemasang iklan yang baik hati, yang telah berjasa besar dalam menghidupkan dan mengembangkan Majalah Elshinta kesayangan kita ini. Doa dan dukungan berupa kritik dan saran dari Bapak Ibu semua sangat kami harapkan. Salam Takjub!

Iwan Haryono

Majalah Elshinta 2010

Majalah Elshinta 2012

7

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


TAMU

Pevita Pearce

Terpantik Bisnis Aksesoris D ara manis bernama lengka p Pevita Cleo Eileen Pearce ini, selain masih disibukkan dengan dunia akting, diam-diam ia juga tengah merintis sebuah bisnis. Gadis blesteran ket urunan InggrisBanjarmasin, anak pasangan Bramwell Pearce dan Ernie Auliasari yang nam anya melejit lewat film Denias, Senandung di Atas Awan (2006) ini sudah sejak beberapa bul an lalu terjun ke bisnis aksesoris. “Saya bis nis ini belum lama, masih kurang dari setahun. Bisnis aksesoris, jualan,” ungkapnya. Pevita yang lahir di Jakarta , 06 Oktober 1992 ini mengaku senang bisa mengisi waktu luangnya selain ber main film dengan berbisnis. Keseriusannya dalam berbisnis dibuktikannya dengan seju mlah aksesoris yang dijualnya. “Jenisnya banyak sih, tapi yang paling mendominasi aksesoris ber upa kalung. Bentuknya pun san gat beragam,” tandas Pevita. Bahkan, kini ia juga sudah mulai merambah ke bisnis fashion. “Ya, saya suka saja bisnis ini,” imb uhnya. Choen, berbagai sumber/Foto: Ist

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

8


Rian D’Masiv

Digaet Bisnis Salon P

ria bernama lengkap Rian Ekky Pradipta ini seperti tak puas dengan pencapaian yang diraihnya di dunia musik. Setelah sukses di dunia musik dengan Band D’Masiv yang diusungnya, saat ini ia sudah merambah ke dunia bisnis. Salon adalah bisnis yang dipilihnya. “Sebagai investasi masa depan saja. Sifatnya hanya menanam modal di salon kecantikan yang sudah dirintis oleh tante saya,” ujarnya. Bagi Rian, memasuki bidang baru di dunia bisnis memang harus siap dengan segala risiko yang akan didapatnya. Untung dan rugi adalah risiko dalam setiap bisnis. “Namanya bisnis, ya harus siap untung rugi. Untuk berbisnis kan tidak harus langsung dengan modal besar, modal kecil pun jadi. Di bisnis salon ini, mudah-mudahan sih bisa untung juga. Harapannya itu,” ucap pria yang juga akan mengembangkan dan membangun bisnis baru di bidang café dan studio rekaman ini. Choen, berbagai sumber/Foto: Okie AZ

Andres Iniesta

Ladang Anggur Iniesta

S

iapa yang tidak kenal Andres Inesta? Kiprahnya di lapangan hijau tidak perlu diragukan lagi. Membawa Barcelona menjadi juara Champions serta Spanyol sebagai juara di pagelaran Piala Dunia dan Euro, membuat aksi pemilik no 8 di Barcelona ini tidak perlu dipertanyakan. Namun tahukah Anda selain piawai mengolah si kulit bundar, Andres Iniesta juga dikenal pandai menjalankan bisnisnya sebagai produsen anggur. Salah satu usaha bisnis yang sedang ditekuni pria berusia 26 tahun itu adalah kebun anggur dan kilang anggur yang berjarak sekitar satu mil dari kampung halamannya di wilayah Castilla La Mancha. Ditemani ayahnya Jose Antonio, sekaligus menjabat sebagai manajer perusahaan, pemain tim Nasional Spanyol itu telah menanamkan sembilan juta euro atau sekitar 102 miliar rupiah ke dalam bisnis tersebut. Melalui brand Bodega Iniesta, kilang anggur ini menghasilkan 700 ribu botol anggur merah, putih dan mawar pertahun. Produk kilang anggur yang dimiliki Iniesta ini direncanakan akan dieskpor ke Jerman, Inggris, dan Jepang. Awalnya ditargetkan akan menyumbang keuntungan 200,000 euro (Rp 2,2 miliar) dengan pendapatan per tahunnya mencapai 600,000 euro (Rp 6,8 miliar). Bahkan Bodega, telah mampu mensponsori klub sepakbola professional Spanyol, Albancete yang juga dimiliki oleh Iniesta Anto/Dari Berbagai Sumber/Foto : Ist.

9

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


TAMU

Feby Febiola

Bisnis Parfum Sambil Kerja W

anita kelahiran Jakarta, 24 Mei 1978 yang memulai karirnya sebagai model, saat ini memang sudah jarang terlihat di layar kaca. Feby, yang namanya mulai dikenal luas masyarakat setelah menjadi salah satu pemeran di sinetron Tersanjung ini, belakangan disibukkan dengan aktivitas bisnis. “Selain tetap di dunia peran, saya juga sudah mulai berbisnis. Masih kecil-kecilan, bisnisnya parfum,” ucapnya. Feby yang sejak tahun 2007 telah merilis album rohani keduanya bertajuk Beautiful Worship ini mengaku, ia menjalankan aktivitas syutingnya dan bisnis parfum bersamaan. “Syuting jalan, bisnis pun jalan. Bahkan, saya biasa menjual parfum itu ke teman-teman di lokasi syuting dengan harga yang tetap bersaing,” ucap wanita yang menamakan parfumnya dengan nama Febiola ini. Choen, berbagai sumber/Foto: Ist

Indra Bekti

Kepincut Bisnis Manajemen Artis S

eper ti tak mau ketinggalan dari rekan seprofesinya, pria yang memulai karir sejak di bangku SMP dengan mengisi suara untuk anime yang berjudul Candy-Candy ini, selain masih sibuk di dunia hiburan, juga sudah mulai melirik dunia bisnis. Dan pilihannya jatuh ke bisnis manajemen artis bernama Inbek Entertainment. “Saat ini, bisnis ini masih terus berkembang. Prospeknya cukup cerah,” ujar Indra, yang lahir di Jakarta, 28 Desember 1977 ini. Presenter kocak kawakan ini mengaku, jika bisnis yang dijalankannya berkembang dengan cukup baik. Saat ini, ia juga masih terus berusaha untuk membangun kepercayaan semua pihak. “Meski keuntungan belum begitu terlihat, tapi pemasukan pasti ada saja. Bisnis ini sebagai investasi masa depan. Mudah-mudahan ini bisa diandalkan,” ucap suami Dilla ini.Choen, berbagai sumber/Foto: Wepe / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

10



MAESTRO

Adrie Subono

‘Importir’Artis Asal Kuli Pisang / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

12


Didikan keras orangtua membuatnya tak pernah menyerah. Saat kelas 2 SMA, tiga kali tak naik kelas. Lalu, ia ‘dibuang’ ke Jerman. Di Jerman, meski 11 kali pindah sekolah, sekolahnya tetap tak tamat. Setelah 8 tahun, ia kembali ke Indonesia. Segudang pekerjaan dilakukannya, pernah menjadi kuli pisang pelabuhan, naik supplier kertas, properti hingga sukses di bisnis perkapalan. Kemudian ia loncat menjadi promotor, dimulai dari nol dan otodidak. Kini, tidak kurang dari 140-an artis papan atas dunia telah ia ‘import’ ke Indonesia.  Teks: Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ, Tarzan Photo, Ist

13

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


MAESTRO

A

yahnya, Subono Mantofani adalah seorang tentara. Sebagai seorang anak tentara, pendidikan keras adalah hal yang niscaya. Pria kelahiran Jakarta, 11 Januari 1954 ini mengaku, sejak kecil ayahnya sudah menerapkan disiplin ketat. Hal ini pula yang diterapkannya hingga saat ini. “Tepat waktu salah satunya. Ini pula yang banyak menuntun saya pada kesuksesan,” sebut Adrie. Pendidikan SMP dan SMA dijalaninya di Jakarta. Sayang, saat memasuki kelas 2 SMA, pendidikannya harus kandas. “Selama 3 tahun saya tak naik-naik kelas. Orangtua saya akhirnya mengirim saya ke Jerman. Di Jerman, saya tinggal bersama paman, BJ Habibie. 8 tahun di Jerman, tetap saja, SMA saya tak tamat,” ujarnya sambil terkekeh. Tahun 1978, ia kembali ke tanah air dan menjadi pengangguran. Tak lama, lalu ia menikah dan bekerja di sebuah perusahaan asing di Jakarta. Setahun bekerja, ia keluar dan mendirikan usaha sendiri, supplier kertas. “Modalnya tidak langsung besar. Sedikit demi sedikit saja. Kalau ada uang, ya ditambah,” kisahnya.

Bermula dari sinilah, kemilau bisnisnya semakin menyala. Dari kertas, ia beralih ke properti lalu singgah di bisnis perkapalan. “Di bisnis kapal, hidup saya sudah enak. Hampir setiap bulan saya pulang pergi ke Eropa dan Amerika. Tampil dengan pakaian rapi dan berdasi. Tapi saya merasa, diri saya tidak bebas. Akhirnya, saya memberanikan diri untuk masuk dunia promotor,” jelas Adrie. Debutnya di dunia promotor diuji saat konser perdana dengan menghadirkan Saigon Kick. Tak jarang, batu sandungan dan kerugian ia temui. Namun, ia tak pernah menyerah. Dengan kerja kerasnya, kini ia berhasil mengibarkan Java Musikindo sebagai promotor showbiz papan atas di Indonesia. Dalam catatan karirnya, lebih dari 140 artis dunia telah ia bawa ke Indonesia. Bagaimana kisah lengkap perjalanan suksesnya, berikut ia beberkan ke Majalah Elshinta:

Bagaimana dengan masa kecil Anda? Karena orangtua saya seorang tentara, hidup saya banyak berpindah pindah dari kota

Bersama keluarga / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

14


Studi Anda berhasil tidak? Saya di Jerman sampai harus 11 kali berpindah-pindah sekolah. Tapi tetap tak lulus SMA. Semua sekolah sepertinya tak suka sama tingkah laku saya. Akhirnya, ya tidak ada sekolah yang mau meluluskan saya. Tapi saya bersyukur bisa dididik sama paman saya, karena dia lebih bijak dalam segala hal. Ayah saya, kalau saya salah langsung digampar, tapi paman saya lain, saya diajak ngobrol dan diskusi.

Terus apa yang Anda lakukan setelah itu?

Adrie dan istri dalam sebuah acara

satu ke kota lainnya. Pendidikan SD saya ikuti di Semarang. Sementara, SMP dan SMA saya jalani di Jakarta. Orangtua saya itu keras. Kalau saya salah sedikit saja, pasti kena damprat. Itu pendidikan zaman dulu yang biasa saya peroleh. Tapi ternyata, kemudian itu berdampak positif bagi kehidupan saya selanjutnya.

Lalu Anda pindah ke Jakarta. SMP dan SMA dijalani di Jakarta dan tidak tamat?

Saya bekerja. Saya pernah bekerja sebagai tukang pikul pisang di pelabuhan. Saya juga pernah bekerja di sebuah percetakan koran di Jerman. Hasilnya cukup lumayan. Saya bisa bertahan hidup disana. Tapi kemudian di tahun 1978 saya berkelahi dan masuk bui. Saya dituntut untuk membayar semuanya. Saya tidak punya uang. Karena saya tidak bisa bayar, akhirnya setelah 8 tahun disana, pulang lagi ke Indonesia.

Apa respon orangtua saat Anda kembali dengan tetap tak lulus SMA? Saat itu, ayah saya sudah wafat. Ibu saya, kecewa sudah pasti. Tapi sedikit pun saya tidak

Hahaha‌ Ya, pada saat saya kelas 2 SMA, saya pernah tidak naik kelas. Parahnya, tak naik kelasnya sampai 3 kali. Orangtua saya mungkin kesal. Akhirnya, saya keluar dari sekolah dan dititipkan pada paman saya yang ada di Jerman.

Apa harapan orangtua saat Anda studi di Jerman? Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya bisa sukses. Paling tidak, sepulang dari Jerman, saya bisa jadi insinyur atau dokter. Itu harapannya. Tapi kalau saya sendiri, di Jerman setidaknya bisa rambut gondrong, karena kalau sekolah di Jakarta tidak bisa.

Adrie dan istri

15

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


MAESTRO berani membantah ibu. Karena saya yakin, kalau durhaka sama ibu, maka hidup kita tidak akan benar. Saat itu, di Jakarta saya masih menganggur. Tak lama, saya kenal seorang wanita dan saya ajak nikah. Kebetulan dia mau. Lalu, saya menikah.

Pekerjaan Anda setelah menikah? Setelah menikah, saya bekerja di perusahaan Jerman yang ada di Jakarta. Gaji saya saat itu hanya Rp 60 ribu. Sementara, gaji istri saya yang juga seorang model sudah mencapai satu juta rupiah. Tapi saya tidak mau hidup dibawah ‘ketiak’ istri. Saya suruh istri berhenti bekerja dan hidup dari Rp 60 ribu yang saya peroleh dan hidup di kontrakan. Alhamdulillah dia mau. Tapi itu justru sebagai magnet pemicu saya untuk bangkit dan maju. Di perusahaan Jerman, saya hanya satu tahun bekerja. Setelah, itu saya merintis bisnis sendiri.

Bisnis apa yang Anda tekuni? Saya menjadi supplier kertas kecil-kecilan. Di tahun-tahun itu, apa saja bisa dijadikan peluang bisnis. Sedikit demi sedikit, modalnya makin bertambah. Saya merambah ke bisnis properti. Puncaknya, saya juga melihat peluang bisnis perkapalan. Saya cukup lama berkiprah di bisnis perkapalan. Bisnis ini juga yang mengantar saya banyak mondar-mandir ke luar negeri. Saat itu, hidup saya sudah enak lah. Tapi kemudian saya merasa tidak bebas. Saya tidak bisa menikmati

semua itu. Kemana-mana harus berpakaian rapi dan berdasi. Saya ingin lebih santai. Lalu, di tahun 1994 ia membidik peluang lain. Bisnis sebagai promotor. Bendera Java Musikindo pun ia kibarkan. “Saat saya masih sering bolakbalik ke luar negeri. Saya melihat banyak artis dunia yang melakukan konser hanya di beberapa negara saja. Mereka tidak pernah datang untuk melakukan konser di Indonesia. Setelah diselidiki, mereka tak mau datang karena tak ada yang mengundang. Saya pikir, kalau saya terjun ke bisnis ini, pasti peluangnya bagus,” ucap suami Chrisye Subono ini. Adrie mengatakan, modalnya adalah nekat. “Bayangkan saja, saya sama sekali tak mengerti bisnis ini. Kalau tidak nekat, ya tidak bakalan jadi sampai kapanpun. Soal modal finansial, itu pasti. Jualan gorengan pinggir jalan juga pasti pakai modal uang. Tapi, modalnya tak langsung besar. Tapi bagi saya, hal terpenting yang dapat menopang kesuksesan hanya 3 hal; doa ibu, optimis dan kerja keras. Saya membuktikan itu,” beber ayah 3 anak, Melanie Subono, Christy Subono dan Adrian Subono ini.

Apa bisnis ini sangat menjanjikan? Ini bisnis gila. Bisnis dunia promotor tak ada matinya. Artis boleh timbul tenggelam, tapi promotor akan terus dibutuhkan. Dan satu hal lagi,

Beberapa konser yang digelar Java Musikindo / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

16


17

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


MAESTRO

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

18


artis luar itu tidak mungkin pakai promotor negara lain untuk melakukan konser di Indonesia. Karena mereka tak mengerti Indonesia. Jadi, sekali lagi, bisnis ini benar-benar gila. Dan perputaran uang di bisnis entertainment itu sangat cepat dan besar.

tunjukkan tidak bisa ditebak. Ini juga di足sesuaikan dengan harga artisnya berapa? Ada artis yang harganya hanya USD 10 ribu. Ada juga yang USD 20 ribu, USD 50 ribu bahkan USD 1 juta. Jadi, ya sangat relatif.

Saat konser pertama, cukup berhasilkah?

Sampai saat ini, sudah berapa artis mancanegara yang Anda hadirkan?

Saya pertama kali mendatangkan Saigon Kick. Hasilnya, masih jauh dari harapan. Meski konser digelar di empat kota, yaitu Jakarta, Bandung,

Selama 18 tahun berkecimpung di dunia promotor ini, setidaknya saya sudah mendatangkan lebih dari 140-an artis papan atas dunia seperti

Surabaya dan Denpasar. Di Jakarta dan Bandung, penonton konser hanya setengah dari tiket yang disediakan. Banyak hujatan yang datang, tapi saya tak mau menyerah. Saya malah menantang dengan konser kedua dan mendatangkan tiga band mancanegara sekaligus; Beastie Boys, Foo Fighter dan Sonic Youth.

West足life, Simple Plan, Mariah Carey, Mr. Big, Avril Lavigne, Maksim, The Cors, Bond, Ronan Keating, Boyzone, Muse, Las Ketchup dan banyak yang lainnya.

Satu kali konser, bisa menghabiskan biaya berapa? Soal berapa habis biaya dalam sekali per足

Soal harga tiket dan jumlah penonton, bagaimana? Kalau soal harga tiket tergantung siapa artis yang didatangkan. Kalau artisnya mahal, tiketnya mahal. Ada yang 300 ribuan, 500 ribuan dan lainlain. Terkait jumlah penonton, tahun 2001 saya

19

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


MAESTRO

Konser 311 dan Trivium

pernah menjual tiket hingga 15 ribu. Tapi rataratanya hanya 8000 tiket, itupun hanya 90 persen saja yang dijual.

Dan selalu habis terjual? Namanya jualan, kadang habis kadang tidak. Kalau artis besar dan terkenal, pasti habis. Memprediksi market Indonesia itu susah. Kalau prediksi meleset, tiba-tiba tiketnya tidak laku, ya babak belur. Bisnis ini sebenarnya penuh risiko.

Suka dukanya? Ketemu artis dunia, ngopi dan ngobrol bareng, itu sebuah kesenangan. Dukanya, kalau misalnya semua konsep dan persiapan konser sudah siap semua, tiba-tiba artisnya batal datang. Sakit lah, membatalkan begitu saja atau karena alasan lainnya. Rugi kan jadinya. Tapi ya itulah risikonya. Karena semua pekerjaan itu pasti ada risikonya.

Bagaimana terkait dengan persaingan? Dimana-mana, persaingan itu pasti ada. Kalau sendirian doang, pasti tidak akan kepegang. Kepala bisa pecah. Tapi bicara soal persaingan

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

20

di dunia promotor, tak terlalu banyak juga. Yang terpenting, untuk menjadi promotor sukses itu, jangan terlalu mengejar keuntungan semata dan menomorduakan keamanan. Saya tidak pernah menjual tiket over kapasitas, bahkan dari 8000 tiket hanya dijual 7200 atau 7300 saja. Fungsinya, takut ada kerusuhan atau situasi tidak kondusif. Jadi masih ada ruangan kosong untuk keamanan.

Dalam setahun, rata-rata berapa konser digelar dan jumlah karyawan sudah berapa? Rata-ratanya bisa 10 konser dalam setahun. Tahun ini ada 15 konser. Mengenai jumlah karyawan, Java Musikindo hanya mempekerjakan 8 karyawan termasuk saya.

Rencana ke depan? Masih seperti biasa saja, tetap concern di dunia ini. Saya mensyukuri apa yang telah saya dapat selama ini. Bagi saya, hidup saya itu terbagi dalam tiga bagian. 20 tahun pertama, hidup untuk belajar. 20 tahun kedua, bekerja untuk hidup. Dan, 20 tahun ketiga, hidup untuk bekerja.ď Ž



PENCERAHAN

Teguh Joko Dwiyono

Ekspor Produk Kulit Telur 10 Negara / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

22


Berawal dari ketidaksengajaan menginjak kulit telur, lalu berbuah berkah. Ikut pameran sekali, kerajinan kulit telurnya diborong ke Selandia Baru. Kemudian ia bangkrut, rumah dan mobil habis dijual. Dua tahun kemudian, bangkit lagi dan menggebrak pasar dunia ke 10 negara. Kini, dalam sebulan, omset sepinya minimal mencapai Rp 30-40 juta.

S

uatu hari di tahun 1995, istrinya sedang membuatkan nasi goreng kesukaan Dwiyono. Tak sengaja, Dwiyono menginjak kulit telur yang terjatuh ke lantai. “Preyeek… Kok suaranya unik ya. Sepertinya ini memiliki nilai jual tinggi. Kemudian saya lakukan penelitian dan eksperimen selama 2 tahun. Saya cari karakteristik, keunikan, kekuatan dan beragam hal lainnya dari kulit telur itu. Lalu, saya memgumpulkan 25 anak untuk

dilatih membuat kerajinan dari kulit telur ini,” ujar Dwiyono. Ke-25 anak itu ia gaji. Kulit-kulit telur itu mereka tempelkan kepada guci dan lukisan. Tahun 1998, ia mengikuti pameran di Pasar Festival. Hasil karya anak-anak itu ia pamerkan. “Ternyata animo masyarakat sangat besar. Tak lama saya dapat pesanan dari Selandia Baru, jumlahnya sekitar setengah kontainer,” kisah pria yang saat

23

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

lihat produknya. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya masih belum siap,” katanya.

Bangkrut Total

Kerajinan kulit telur

itu masih bekerja sebagai konsultan perencanaan di sebuah perusahaan ini. Keunikannya mengundang decak kagum berbagai kalangan termasuk media massa. Saat itu, produk kerajinan dari kulit telur pertama kali muncul. Beberapa media meliputnya, kerajinannya sering nongol di berita. Namun, ternyata itu awal dari kehancurannya. “Produk saya makin dikenal, tapi saya belum siap untuk itu. Pesanan makin banyak dari berbagai negara, mereka ingin beli dan

Ketidaksiapannya itu kemudian menjadi petaka. Untuk memenuhi permintaan dari para konsumen, bukan untung malah ia merugi. Puncaknya, uang tabungan dari bekerja sebagai konsultan selama 12 tahun raib. Bukan hanya itu, rumah dan mobilnya pun terpaksa harus lenyap. “Saya mengontrak di sebuah rumah petakan. Tapi saya tidak putus asa. Saya masih yakin, suatu saat bisnis saya ini bakal berhasil. Itu keyakinan saya saat itu,” ujar pria berusia 55 tahun ini. Dua tahun bisnisnya tenggelam. Dwiyono mulai menata kembali impiannya. Ia banyak melakukan introspeksi dari kesalahannya di masa lalu. “Saya menjadi sadar, sebagus apapun produk yang kita jual, tanpa ilmu pasti bangkrut. Dan, bisnis itu tidak membutuhkan produk yang terlalu bagus asal bisa dimenej dengan baik. Dari situ saya belajar manajemen dan rajin mengikuti seminar dan kursus,” imbuhnya. Menurutnya, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk kesuksesan sebuah bisnis. “Manajemen keuangan itu mutlak harus dikuasai. Tanpanya, keuangan bisnis akan hancur.

Beberapa lukisan dan kerajinan kulit telur / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

24


Dwiyono dan beberapa pekerja Selain manajemen keuangan, manajemen produksi dan pemasaran juga merupakan hal penting. Dulu, saya tak tahu itu. Hancurlah bisnis saya. Dalam berbisnis, juga penting untuk ditanamkan sikap yakin, kemauan yang kuat dan bersabar,” tuturnya.

Pasar Dunia, Laba Puluhan Juta Tahun 2000, bisnisnya kembali bangkit. Ia mulai rajin mengikuti pameran salah satunya di JCC Senayan. Pasca itu, pesanan pun kembali mengalir. “Pesanan pertama saya datang dari Amerika. Wah, saya jadi semangat lagi. Saat itu, saya kirim sekitar 1 kontainer. Setelah itu, dalam sebulan setidaknya saya bisa mengirim 1 kontainer rutin ke beberapa negara,” tukas pria yang menamai bisnisnya dengan nama Wayang Art ini. Negara tujuannya pun cukup luas. Mulai dari Eropa, Amerika dan Afrika. “Ya, kurang lebih ada 10 negara tujuan. Dulu, saya masih rutin mengirim minimal 1 kontainer setiap bulannya. Tapi setelah krisis global, banyak pesanan yang ditunda. Tapi saya tak boleh berdiam diri. Akhirnya, saya coba

bidik pasar Asia dan lokal. Minatnya terhadap kerajinan kulit telur ternyata juga tinggi,” ungkap ayah 2 anak ini. Jenis kerajinan yang ia produksi pun sudah semakin banyak. Bahkan, semua media yang berbahan keras, ia coba tempeli dengan kulit telur. Selain lukisan dan guci, ia juga sudah merambah untuk menempeli keramik, kain dan furniture. Dalam sebulan, ia mampu memproduksi antara 50-100 produk yang rumit dalam pengerjaannya. “Saya tidak pernah berhenti produksi sejak 1998. Kalau desainnya rumit, sebulan hanya bisa produksi sekitar 100 buah,” akunya. Soal harga, produk kerajinan yang dibuatnya dibanderol mulai Rp 5 ribu hingga Rp 150 juta. Sementara untuk bahan baku ia mengaku tidak pernah kekurangan. “Dulu, saya biasa mencarinya ke tukang nasi goreng atau tukang martabak di pinggir jalan. Saya beli kulit telur itu, perkilonya Rp 10 ribu. Saya tak khawatir kekurangan, selama ayam dan bebek masih mau bertelur, pasti kulit telur selalu ada,” selorohnya.

25

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

Aneka kerajinan kulit telur

Menurutnya, kunci keberhasilan bisnisnya adalah karena kreatifitas dan inovasi yang dilakukannya tanpa henti. Ke depannya, bahkan ia berencana akan membuat karya monumental, rumah berkonsep miniatur budaya nasional yang semuanya dilapisi oleh kulit telur. “Kuncinya, ya di inovasi dan kreatifitas. Dengan itu, maka produk kita akan selalu digemari oleh konsumen,” ulasnya. Kini, Wayang Art telah mempekerjakan sekitar 40 karyawan. Selain masih padat dengan rutinitas bisnisnya, Dwiyono juga disibukkan dengan mengajar tentang kreasi kulit telur ke berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, Medan, Palu, Manado dan Lombok. Karena keunikan karyanya itu, ia pun pernah diliput CNN dan menyabet rekor MURI di tahun 2005. Dalam hal keuntungan, diakuinya, dalam sebulan paling kecil ia mampu meraup laba hingga Rp 40

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

26

Merangkai kulit telur

juta. “Ya alhamdulillah, bisa kuliahin anak. Bisa beli rumah dan mobil lagi,” pungkas pria bertitel insinyur dari salah satu kampus di Yogyakarta ini. Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ


27

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

Wulan Okky

Ramuan Kecantikan Walet Mendunia / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

28


Akibat sakit kolesterol tinggi dan asam urat akut yang dideritanya sembuh oleh air liur burung walet, Wulan Okky, berhasil menciptakan ramuan kecantikan bagi wanita Indonesia. Kini, usahanya bahkan mendunia, berhasil dinikmati wanita Amerika hingga Hongkong.

D

i tahun 2008, Wulan Okky mengalami kolestrol tinggi dan asam urat akut. Penyakit yang dideritanya, membuat ia sulit menggerakan anggota tubuh dan ia juga mengalami sesak napas. Berobat dari satu dokter ke dokter lainnya, telah ia jalani selama satu tahun, Namun, penyakit yang dideritanya belum juga sembuh. Di tengah rasa lelah, ia mencoba pengobatan alternatif air liur burung walet racikan Tiongkok dan Indonesia. Selang beberapa waktu kemudian, ia pun sembuh. “Alhamdulillah, berkat rutinitas memakai air liur walet, saya pun sembuh dari sakit yang saya derita. Dan setelah sembuh, saya pun berpikir, bahwa banyak orang sakit seperti yang saya alami. Dan sejak itu, terpikir oleh saya bagaimana caranya membuat air liur burung bisa menjadi obat,” ujar Wulan Okky pemilik Herbal Clinic Green Alvina di kantornya, Bintaro, sektor 5. Latar belakang pendidikan kecantikan yang ia dapat dari Puspita Martha Jakarta, akhirnya

l uk Wu a prod p a r e b Be

membuahkan ide cemerlang. Wulan Okky akhirnya membuat air liur sebagai obat kesehatan kulit. Dibantu pakar herbal sinsai Tan Irwan, Wulan Okky kelahiran 1974 ini menciptakan obat herbal air liur burung walet sebagai ramuan kecantikan. Melalui bahan dasar alami dan tradisional, salahsatunya, buah bengkuang, Wulan mencoba meramu dengan air liur walet. Dan ternyata, ramuan ciptaannya tersebut berhasil dikenakan pada jenis kulit apa saja. Sebagai bahan eksperimen, ia mencoba ramuan tersebut pada dirinya dan keluarga besarnya. “Sebelum saya melempar produk kecantikan wanita ini ke pasaran umum, saya mencoba mengenakan ramuan tersebut pada wajah saya, dan ternyata Alhamdulillah cocok. Agar saya lebih yakin lagi, saya pun memberikan ramuan ini pada saudara-saudara saya dengan ragam kulit berbeda. Hasilnya, sangat memuaskan, ramuan air wallet itu sangat baik pada jenis kulit berbeda,” ucap Wulan Okky.

ky an Ok

29

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

Green Alvina Ia coba promosi dari keluarga, sahabatsahabat, dan para tetangga. Responnya pun sangat luar biasa. Wulan, semakin percaya diri untuk mengembangkan Walet Cream Green Alvina. Ia pun meningkatkan promonya dengan melakukan presentasi dan demo ke lingkungan perkantoran yang ada di Jakarta. Akhir tahun 2008 Walet Cream Green Alvina sudah meluncur ke publik. Dipasarkan lewat reseller resmi. Perkembangan yang begitu pesat pada Walet Cream, managemen Green Alvina kemudian kembali mengevaluasi dan dikembangkan untuk perawatan seluruh tubuh. Dan semenjak itu, dibukalah Herbal Clinic Green Alvina yang melayani one stop beauty treatment menggunakan liur walet untuk perawatannya. Mulai dari perawatan wajah, body treatment, perawatan payudara dan hair treatment .

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

30

Ramuan dari walet ini disebut juga Walet Cream, merupakan perawatan kulit herbal, bebas mercury & hydroquinone. Dan mengandung 60 persen liur walet, dan 40 persen kandungan herbal, seperti extract bengkuang. Penggunaannya mudah, tidak mengelupas dan merah-merah. Bahkan, pemakai Walet Cream tidak menjadi ketergantungan. Sebagai wanita yang berkutat pada kecantikan, ia pun berpikir menggunakan obat herbal ini sebagai salahsatu solusi kecantikan wanita Indonesia. Menurut hematnya, porsi seorang wanita tak hanya harus memiliki hati yang bersih, tapi juga harus bersih fisik secara alami. Memasuki tahun 2009, Wulan Okky mencoba menawarkan ramuan kecantikan hasil ciptaannya tersebut, terutama pada wanita yang memiliki jenis kulit sensitif. “Sulit sekali saya mencoba meyakinkan produk buatan saya ini agar diterima masyarakat. Hampir satu tahun saya mengenalkan


produk air liur wallet ini pada banyak orang, akhirnya, usaha saya pun tidak sia-sia. Dari satu persatu orang yang mencoba ramuan air wallet, akhirnya menyebar, dan banyak yang memakai ramuan saya ini,” tutur Wullan Okky. Suatu usaha keras bagi Wullan Okky memperkenalkan ramuannya tersebut, terlebih di tengah maraknya klinik kecantikan menawarkan teknologi secara instan dan mengubah seseorang menjadi cantik dalam seketika. Kegigihan Wulan Okky pun membuahkan hasil. Ia mengontrak tempat berukuran 3 x 3 m2 di Bilangan Bintaro untuk mendirikan Herbal Clinic Green Alvina usaha kecantikannya itu. “Pemikirannya, dengan memiliki tempat, maka saya akan mudah menjual produk saya. Dan Alhamdulillah, keyakinan saya membawa hasil,” ucap wanita ini. Usahanya pun membuahkan hasil. Wulan yang tadinya hanya mampu mengontrak tempat yang terhitung sempit, kini, Wulan Okky, mampu membangun usahanya beberapa tempat di kota besar di Tanah Air. “Alhamdulillah, kini saya memiliki usaha saya ini dengan 11 cabang. Dan setelah saya merasa berhasil, kini, ramuan kecantikan

ciptaan saya, dapat digunakan sebagai perawatan seluruh tubuh, one Stop Body Treatment,” jelas Wulan Okky. Ditempat yang sama, dengan dibantu hanya beberapa karyawan, Wulan pun terus berpromosi dari mulut ke mulut, dan membuat cream ini banyak diminati, dan kini sudah mendunia. Bahkan, cream ini mendapatkan order pemesanan dari Amerika, Australia, Belanda, Maroko, Hongkong, Malaysia, dan Singapura. Di tahun 2010 produk Walet Cream Green Alvina diluncurkan secara resmi, dan menjadi satu-satunya Produk Cream Walet yang memiliki Legalitas hak paten dan merek Walet Cream Green Alvina No.D102011010740, serta terdaftar di Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (TDI No. 530.1/25/ TDIDISPERINDAG/3/201 1).Bahkan, hasil l LAB Suco­findo certificate no 02917/DBBPAE (day cream ) & no 02918/DBBPAE (night cream) yang menyatakan bebas Mercury dan Hydroquinon. Alhamdulillah, di awal tahun 2010, Herbal Clinic Green Alvina pun bisa mendirikan klinik dilahannya sendiri yang saat ini dikenal Herbal Clinic Green Alvina yang berada di kawasan Sektor 9, Bintaro Jaya. Dalam rangkaian Peringatan HUT 17 Agustus 2011, Wali Kota Tangerang Selatan, Hj. Airin Rachmi Diany menyerahkan sertifikat halal MUI kepada Wulan Okky selaku Founder Green Alvina. Pemberian sertifikat halal ini merupakan bentuk pengakuan dari pemerintah terhadap kosmetik walet yang diproduksi Green Alvina, aman dan halal digunakan siapa saja. Dudung Supriyatna

Wulan Okky dengan karyawannya

31

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

Siswadi

Anak Jalanan Kelola 44 Bimbel / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

32


Pedasnya hidup sudah ia rasakan sejak belia. Usia 8 tahun sudah mengamen di jalanan. Bahkan, profesi sebagai pengamen harus berlanjut sampai SMA. Sempat kuliah, lalu putus dan lebih memilih mendirikan lembaga pendidikan bimbingan belajar. Kini, dalam sebulan dari 44 cabang bimbel ia mampu meraup omset hingga 400 juta rupiah.

M

eneropong kehidupan Siswadi masa lalu sangatlah buram. Bapaknya seorang tabib, sementara ibunya hanya seorang petani. Orangtuanya sering ribut, akhirnya berpisah. “Usia 5 tahun saya diajak kabur ke Semarang oleh bapak. Pekerjaannya suka mengobati orang sakit. Tapi saya kangen sama ibu, saya ingin sekolah. Saya pulang ke Purwodadi, tempat ibu saya,� ujar pria kelahiran Purwodadi tahun 1984 ini. Saat kelas 3 SD usia 8 tahun, karena lama tidak bertemu sang ayah, ia nekat mencari ayahnya. “Saya tidak pamit sama ibu. Sepulang sekolah, saya langsung pergi jalan kaki ke terminal Purwodadi, lumayan jauh. Jam 19.00 sampai di terminal. Perut

Beberapa siswa didikan Solusi

33

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

saya lapar tapi tidak punya uang. Saya menangis. Untungnya ada tukang becak yang kasihan, saya dikasih makan,” kisah Siswadi. Karena tak punya uang untuk ke Semarang, ia disuruh berjualan koran di terminal. Tak betah jadi tukang koran, ia kabur dan memilih menjadi tukang semir sepatu. “Malamnya, saya menjadi pengasong di bus malam. Saya tinggal di jalanan, di terminal. Suatu saat saya bertemu dengan polisi, saya mengaku orang Semarang. Mudah-mudahan ia mau mengantar saya ke Semarang. Benar saja, dia mengantarkan saya, tapi saya bingung Semarang-nya dimana. Saya dimarahin sama polisi itu. Akhirnya, di terminal Semarang saya kembali menjadi tukang semir sepatu,” imbuhnya. Rupanya, pergaulan anak jalanan di Semarang sudah lumayan keras. Semirnya dibawa kabur temannya. Lalu, ia diajak untuk menjadi pengamen, memakai kecrekan berbahan kayu dan tutup botol. “Awalnya, saya malu juga, tapi mau bagaimana lagi. Lagu Tenda Biru yang hits waktu itu adalah / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

34

lagu andalan saya. Saya biasa mengamen dari bus ke bus. Dari Semarang ke Jogjakarta, Solo hingga Cirebon. Hasilnya, sehari maksimal dapat Rp 500 perak,” ungkapnya. Hidup di jalanan membuatnya semakin tak karuan. ‘Minum’ dan ‘pakai obat’ di usianya yang masih dini adalah hal biasa. “Hidup saya keras. Kalau mengamen tidak memaksa, tidak ada yang mau ngasih. Pergaulannya sadis. Kalau berantem sama pengamen yang lain, sampai berdarah-

Siswi LPBB Solusi


darah. Saya mulai dekat dengan para senior, saya belajar gitar senar tiga. Suatu saat, ada teman saya yang mengamen ke Jakarta, pulangnya bawa uang banyak, saya tertarik. Pergilah ke Jakarta bersama teman-teman dengan naik kereta sebagai penumpang gelap. Belum sampai Cirebon, sudah ketahuan petugas. Habislah saya dipukuli dan diturunkan di tengah sawah. 3 hari di Cirebon saya lapar, saya jual tuh gitar buat makan. Uangnya habis lagi. Untuk makan selanjutnya, saya harus mencari nasi sisa di tong-tong sampah. Saya makan itu. Rasanya enak sekali,” sebutnya berkaca-kaca. Namun, tujuannya ke Jakarta akhirnya tercapai jua. Dengan mengamen dari bus ke bus, ia singgah di terminal Pulogadung. “Di Jakarta, dari ngamen minimal sehari bisa dapat Rp 2000. Karena gitar saya sudah dijual di Cirebon, saya mengamen dengan kecrekan tutup botol lagi. Karena hidup dari bus ke bus, tak sengaja saya banyak mangkal di dekat sebuah kampus. Dari situ, sebelum 1998, saya sering diajak demo sama mahasiswa. Lumayan dapat makan gratis dan kaos. Saat kerusuhan 1998 pecah, saya masih ikut demo dan saya kena gas air mata. Saya menangis. Saya dibawa oleh seseorang, dan ketika sadar sudah ada di Cawang, di sebuah organisasi pergerakan mahasiswa,” tukasnya.

Disekolahkan

saya lulus SD dengan nilai paling tinggi. Dan, oleh guru saya dimasukkan ke SMP favorit. Saya masih hidup di markas mahasiswa, kalau mau berangkat sekolah suka dikasih uang jajan oleh kakak mahasiswa. Saya jadi tambah semangat sekolah, tapi sore dan malam tetap mengamen.” Karena masih hidup di jalanan, saat SMP ia mulai berkenalan dengan minuman dan obat-obatan terlarang. “Saya benar-benar menjadi berandalan. Di sekolah saya dikenal karena nakalnya. Di sekolah saya suka meminta uang ‘jatah preman’ ke teman-teman. Setiap siswa memberi Rp 500 perak kan lumayan. Kalau ada yang ngasih cuma Rp 200 perak, tampar. Tidak ada yang berani melawan. Suatu saat, saya mabuk. Ditangkap polisi. Saya dihajar dan suruh push up. Saya berpikir, kalau saya masuk penjara, bagaimana sekolah saya. Saya ingin lulus biar ibu senang. Saat itu saya sedih banget. Akhirnya, kakak mahasiswa yang biayain saya datang dan membebaskan,” Siswadi menuturkan. Memasuki kelas 3 SMP, dia mau dikeluarkan pihak sekolah karena selama setahun tidak bayaran SPP. Diluar dugaan, teman-teman seangkatannya, kompak patungan dan membayar tunggakannya. “Saat itu, saya mulai sadar. Selama ini saya selalu berbuat jahat sama mereka. Tapi mereka tetap baik sama saya. Akhirnya, saya mulai aktif di OSIS dan lulus SMP dengan nilai tinggi,” bebernya.

Nasibnya mujur, karena seorang mahasiswa siap untuk menyekolahkannya. “Saya disuruh ambil raport ke kampung. Setelah 5 tahun tak pulang, akhirnya saya bertemu dengan ibu lagi. Meskipun pergaulan keras, tapi saat bertemu ibu, saya sedih juga. Orang sekampung kumpul, sebelumnya saya dikira sudah mati, tapi ternyata kembali. Saya bilang ke ibu, saya mau ke Jakarta dan mau sekolah,” kata Siswadi. Usianya sudah 15 tahun, ia masuk kelas 4 SD. Awalnya, tidak ada sekolah yang mau menerimanya. Tapi sebuah SD di Rawamangun akhirnya mau menerima Siswadi. “Adaptasi dari biasa hidup jalanan ke pergaulan biasa itu susah. Di sekolah saya tetap bandel. Tapi alhamdulillah,

Siswadi & beberapa staffnya

35

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

Lalu, ia masuk ke SMA dengan dibiayain oleh mahasiswa yang sama. Kisah pertaubatannya pun dimulai disini. Saat kelas 2 SMA, ia masuk menjadi anggota Rohis (organisasi keagamaan di sekolah -red). Ia menjadi pelantun lagu-lagu nasyid. Hebatnya, Siswadi dan temannya pernah ikut kejuaraan tingkat Asia Tenggara dan berhasil menggondol medali perak. Pergaulannya pun semakin baik meski kebiasaannya mengamen belum bisa ia tinggalkan. Hingga akhirnya ia lulus SMA dan masuk ke Universitas Bhayangkara di Blok M. Sayang, kuliahnya hanya sampai semester kedua, karena tidak cukupnya dana yang diberikan kakak mahasiswa yang membiayainya dari sejak SMP. “Saya akhirnya kerja di bagian servis di Hotel Mulia, Senayan. Pernah juga bekerja sebagai office boy di perusahan lainnya. Suatu saat saya menjadi marketing di sebuah lembaga bimbingan belajar dan berhasil menjadi marketer terbaik. Dari situ, saya jadi berpikir untuk membuat lembaga bimbingan belajar sendiri,” tukasnya.

44 Cabang 400 Juta Sebulan Dengan modal bismillah, tahun 2008 ia dan beberapa temannya nekat mendirikan Lembaga Pendidikan Bimbingan Belajar (LPBB) Solusi. Perjuangannya tak mudah. Berulangkali ia ditolak pihak sekolah untuk melakukan bimbingan di sekolah. Lalu, ia memanfaatkan rumah kosong milik temannya sebagai tempat bimbingan. “Saya

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

36

buat proposal, lalu promosi ke berbagai sekolah. Hasilnya cukup lumayan, semester pertama ada 90 siswa yang daftar. Saat itu, iurannya hanya Rp 50 ribu perbulan. Dari 90 siswa yang kami didik, 100% lulus UAN. Semester berikutnya, ada 400 siswa sekaligus yang daftar,” akunya bangga. Kini, setelah 3 tahun berselang, LPBB Solusi sudah meluluskan 3000 siswa. Perkembangannya pun cukup pesat. Saat ini LPBB Solusi sudah berkembang biak menjadi 44 cabang di Jabotabek. “Sekarang yang masih belajar di Solusi, setidaknya ada 7000 siswa. Iurannya persemester sekitar Rp 500 ribuan. Kami juga sudah membuka program franchise. Dari 44 cabang itu, hanya 8 cabang saja yang menjadi milik kami, sisanya milik franchisee,” ulasnya. Dalam sebulan, dari bisnis ini ia mampu mengantongi omset hingga Rp 400 juta. Bahkan, Siswadi juga makin memantapkan diri di dunia bisnis dengan merambah ke bisnis lain. Bisnis rumah makan, konveksi dan percetakan adalah beberapa bisnis yang juga digelutinya saat ini. “Saya sudah buka 7 rumah makan dan mendirikan CV Mandiri Makmur yang bergerak di bidang percetakan. Dari rumah makan, sebulan saya bisa dapat Rp 20 juta sementara dari bisnis percetakan bisa meraih laba sekitar Rp 80 juta sebulan. Saya mensyukuri apa yang telah saya dapat hari ini,” pungkas pria yang masih melajang ini.Cucun Hendriana/ Foto: Okie AZ


IKLAN

37

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

Kusuma Adi Agung Nugroho

Bakso Lapangan Tembak

Dari Pikulan Outlet Ratusan / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

38


Banyak orang tidak mengira, Bakso Lapangan Tembak yang kini memiliki outlet ratusan (tepatnya 109 outlet, tersebar di seluruh kota-kota besar di 33 provinsi dan 2012 ini direncanakan membuka beberapa outlet di Singapura dan Malaysia) ternyata bermula dari bakso pikulan. Ada kiat khusus merentas kesuksesan melalui perjalanan panjang dan berliku sekitar 30 tahun itu yaitu: ulet dan keyakinan total untuk berhasil.

F

Outlet dengan warna ceriah

39

ilosofi itu yang tertanam kuat di benak Kusuma Adi Agung Nugroho, owner Bakso Lapangan Tembak. Apalagi citra makanan tradisional yang kini tengah booming di Indonesia, lajang berusia 26 tahun itu yakin ‘Bakso Lapangan Tembak’ kian menjadi idola rakyat. Agung meramu dua hal yaitu filosofi dasar berupa ulet dan keyakinan untuk berhasil dengan memadukan manajemen modern, berbasis pada memanjakan konsumen dan citra produk bakso dan aneka ragam makanan pengiringnya. Kisah ‘Bakso Lapangan Tembak’, seperti penuturan Agung, yang kini termasuk jajaran papan atas ternyata penuh dengan perjalanan yang menguras cucuran keringat dan perjuangan tak kenal lelah. Tahun 1970-an, mulailah Ki Ageng Widyanto Suryo Buwono dengan didampingi istrinya (orangtua Agung Nugroho) mengadu peruntungan di Jakarta, meninggalkan tanah kelahirannya di Wonogiri, Jawa Tengah, yang dulu daerah ini dikenal tandus, terpencil dan gersang. Apalagi Ki Ageng menyadari, bakatnya bukan di pertanian atau bekerja di tempat orang lain melainkan talenta usaha bakso pikulan yang direntasnya di tanah kelahiran. Ia telah merantau ke kota Solo ternyata berjalan di tempat, hanya cukup kebutuhan minimun sehari-hari bahkan acap kali harus rela makan seadanya padahal sudah merajut mahligai rumah tangga. Bermodalkan Rp150 rupiah untuk modal jualan, tinggal di rumah petak daerah Kemandoran , mulailah Ki Ageng keliling mencari nafkah menjajakan bakso dengan pikulan. Berbulan-bulan keliling ke beberapa daerah di Ibukota, sempat pula bakso pikulannya dikerja-kejar petugas trantib bahkan pernah pulang dengan tangan hampa karena bakso pikulannya disita petugas trantib akhirnya kerja kerasnya mendapatkan Ridho dari Illahi Rabbi. Ia diberikan petunjuk menemukan tempat yang cocok untuk berjualan, yaitu di sebelah Lapangan Tembak Senayan berupa warung semi permanen. Siang malam selalu dipadati pelanggan bermobil-mobilan. Kini areanya telah dibangun Hotel Mulia. Ki Ageng yang sedari awal tidak pernah magang jualan bakso melainkan langsung mengembangkan sendiri bakat bisnis jualan / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

bakso itu yakin sepenuhnya, ulet dan yakin berhasil akan diraihnya suatu hari kelak. Pelanggan mulai berdatangan, bakso pikulan akhirnya berubah menjadi bakso dorongan dan peruntungan selanjutnya bisa mendirikan warung semi permanen di Lapangan Tembak tersebut. Di area lahan yang cukup luas itulah, dalam kurun waktu sekitar dua puluh tahun dengan sabar Ki Ageng melayani pembeli, menerima kritik, konsisten meracik bumbu dan menjaga kualitas bakso serta terus belajar agar produk baksonya kian diminati konsumen. Sedikit demi sedikit, ia mengumpulkan modal karena dalam benak dirinya ia yakin lokasi itu suatu saat akan tergusur. Dan terbukti dugaannya tidak keliru. Ketika beberapa penjual semi permanen gelisah ketika akan digusur dan tepatnya tahun 1990 harus tergusur untuk dibangun hotel berbintang, Ki Ageng justru telah mempersiapkan diri memantapkan pijakan bisnisnya. Dia telah menyewa tempat tepatnya di seberang Lapangan Tembak, letaknya se-area Kemenpora dan Kompleks DPR-MPR. Rengkuhan peluh keringatnya puluhan tahun mulai menuai hasil. Selain pembeli kian banyak,

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

40

banyak tawaran bisnis ke Ki Ageng untuk kerjasama. Namun dengan selektif, ia memilih mitra agar bisnis baksonya terus berkembang. Dalam ingatan Agung, outlet kedua adalah di Puncak Cimacan Bogor yang dulu jalur utama menuju Bandung dan daerah wisata, bersinergi dengan pemilik lahan yang masih famili dengan Ki Ageng. “Outlet di Senayan dan di Puncak itulah awal mula rentasan bisnis Ki Ageng. Kemudian berkembang puluhan outlet dan sekitar 80 persen outlet bakso lapangan tembak berlokasi di mall,” jelas Agung, putra sulung Ki Ageng yang bersama dua saudaranya kompak untuk mengelola bakso lapangan tembak. Pemilihan lokasi di mal karena berbagai pertimbangan. Citra bakso yang dulunya pinggiran diangkat menjadi makanan papan menengah ke atas, pembelinya acapkali spontan begitu melihat outlet yang menarik dan produk yang telah dikenal publik dan di mall pun outletnya dipastikan tidak di foodcourt melainkan area lainnya yang dirasakan strategis untuk memanjakan penikmat bakso. Bagaimana dengan menjaga kualitas bakso dan sajian berbagai makanan lainnya? Originalitas yang mengarah ke jaminan mutu atau kualitas produk menjadi bidikan utama. Untuk area Jakarta, ada sentralisasi pembuatan bakso yang dipusatkan di Jakarta. Dijamin, produk bakso tidak ada yang diawetkan dan tanpa bahan pengawet, yang artinya bakso harus habis hari itu juga. Termasuk berlaku untuk bahan baku pengiring seperti mie dan makanan lainnya. Untuk area Jabodetabek, kata Alumni jurusan entrepreneur Universitas Bina Nusantara, rata-


rata omzet satu outlet menghabiskan 10 kg bakso per hari, padahal ada sekitar 50 outlet bakso lapangan tembak, dengan serapan tenaga kerja minimal 15 orang per outlet. Bagaimana dengan luar daerah terutama luar Jawa? “Jangan salah, ada beberapa outlet di luar Jabodetabek yang omzetnya justru lebih tinggi. Untuk menjaga kualitas, kami kirimkan tenaga ahli khusus untuk memantau pembuatan bakso dan bahan baku lainnya,” kata Agung.

Agung Nugroho bersama karyawan

Krismon Ketika Krisis moneter (krismon) 1998 melanda Indonesia, ternyata berimbas pula pada bisnis bakso lapangan tembak yang tengah menanjak dengan ratusan karyawan yang mencari nafkah di situ. Banyak outlet di area Jabodetabek dijarah massa dan beberapa bulan pasca krismon omzet bisnis bakso menurun tajam. Di sinilah nyali bisnis Ki Ageng teruji. Ia tidak mem-PHK seorang karyawanpun dan justru meyakinkan karyawan agar tetap bertahan dan jangan pulang kampung. ”Saya ingat ucapan beliau saat itu. Tetap ulet dan yakin suatu saat bisnis ini akan menuai kejayaan,” begitu petuah Ki Ageng memberikan suntikan motivasi ke karyawannya sesaat usai tragedi penjarahan yang mengiringi krismon tersebut. Agung pun merasakan dampaknya. Tadinya ada beberapa mobil di Kemandoran, beberapa tanah dan aset lainnya yang dikumpulkan dengan susah payah harus dijual demi menghidupi karyawan sekaligus mempertahankan bisnis yang telah direntas 20 tahun lebih. Ia harus rela banyak berjalan kaki ke sekolahnya bahkan naik angkutan umum mengunjungi outletnya untuk magang. Seingat Agung, sedari kecil ia dididik untuk prihatin, menghargai orang dan tidak berpangku tangan. Itu sebabnya, ketika SD dan SMP, ia ke sekolah diantar naik sepeda dan pulangnya jalan

kaki. Begitu pula jarak ke sekolah SMA Al Azhar di daerah Kemandoran yang terbilang dekat, Agung harus rela naik sepeda motor bukan mobil. Ketika minta handphone saat SMP, ia justru dimarahi dan itulah yang melecut Agung dengan cara menabung uang jajan dan hasil upah kerja magang di outletnya untuk mendapatkan handphone. Ternyata masa prihatin itu hanya berlangsung sesaat, karena tahun 2000 telah ada tanda-tanda bisnis bakso mulai berkembang. Mulailah geliat pendirian outlet merambah ke kota-kota besar, bahkan ke luar Pulau Jawa. Ki Ageng pun menyadari, perusahaan keluarga ini hanya akan berkembang jika diterapkan manajemen modern. Setidaknya ada jeda waktu 5 tahun masa peralihan dari tradisional ke modern. Tahun 2005, mulailah bakso lapangan tembak menancapkan kuku dengan manajemen modern terutama dalam penyeragaman kerjasama. Agung pun yang magang di backoffice dengan kerja serabutan sejak 2001 telah memahami transisi alamiah bisnis yang direntas ayahnya. Obsesinya tahun 2012, sempat tertunda karena 2011 Ki Ageng dipanggil Sang Pencipta, adalah go internasional, dan telah dijajaki pendirian beberapa outlet di Singapura dan Malaysia dalam waktu dekat. Teks : Hand/ Foto : Ist.

41

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

A

kibat kepepet meletuplah energi yang membuahkan hasil bagi peruntungan bisnis. Siapa sangka kalau celana kanvas yang diciptakan untuk pekerja tambang, kini di­ gemari hampir semua orang di seluruh dunia. Bahannya kuat, kaku, tidak mudah koyak, bahkan disainnya sangat konvensional. Namun untuk menjadi terkenal dibutuhkan proses panjang dan mengarungi banyak hambatan.

Levi Strauss

Levi Strauss adalah seorang produsen pakaian Amerika Serikat kelahiran Jerman 26 Februari 1829, keturunan Yahudi Löb Strauß di Buttenheim, Bayern. Pada tahun 1847 Strauss bersama ibu dan dua saudarinya migrasi ke New York, Amerika Serikat untuk bergabung dengan kedua saudaranya Jonas dan Louis Löb, yang memiliki bisnis barang kering. Pada 1850 mengubah namanya menjadi Levi Strauss, dan pada tahun 1853 pindah ke San Francisco, California untuk membuka perusahaannya sendiri Levi Strauss & Co.

Levi’s Modal Kanvas Ketika Amerika dilanda demam emas, seorang pemuda, Levi Strauss, mengadu nasib ke San Francisco berdagang pakaian. Ternyata barangnya laris manis, sisanya tinggal kain kanvas tenda yang terpancang. Lalu ia potong-potong menjadi celana dan dijual pada pekerja tambang. Kini jeans ini dikenal dunia sebagai Levi’s

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

42


Tenda

Levi Strauss

Sebetulnya jeans pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Kain celana ini biasa dipakai sebagai seragam angkatan laut. Orang Prancis menyebut celana ini dengan sebutan “bleu de Génes”, yang berarti biru Genoa. Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas. Celakanya, sampai di California semua barangnya ludas terjual, hanya tersisa sebuah tenda yang terbuat dari kain kanvas. Kain kanvas ini dipotong lalu dijahit menjadi beberapa celana dan dijual pada para pekerja tambang emas. Beruntung, para pekerja menyukainya karena celana buatan Strauss kuat dan tahan robek. Peluang ini dimanfaatkan, Strauss untuk menginovasi produknya dengan memesan bahan tekstil dari Genoa, yang kemudian oleh Strauss direkayasa menjadi “Blue Jeans”. Strategi pasar mengena di konsumen, sehingga para penambang merasa jatuh cinta. Mereka bersepakat menggunakan celana Strauss

Pabrik Levi’s dengan peralatan moderen

43

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

sebagai seragam para penambang emas. Mereka pun menyebutnya “those pants of Levi`s” atau “Celana Si Levi” yang merupakan awal merek dagang pertama celana jeans di dunia. Dari ketajaman naluri bisnis Strauss, ia menggandeng pengusaha sukses Jakob Davis untuk bermitra. Alhasil, pada tahun 1880 lahirlah pabrik celana jeans pertama dengan produk desain yang pertama adalah “Levi`s 501″. Diidentikkan dengan kancing terbuat dari logam bulat bagai stempel pos. Perusahaan Levi Strauss & Co bersifat internasional dengan 3 divisi geografis Levi Strauss North Americas, bermarkas di San Francisco, Levi Strauss Europe, dengan markas di Kota Brusel dan Levi Strauss Asia Pacific, markas di Singapura. Jumlah karyawan perusahaan Levi Strauss & Co. sampai saat ini telah mencapai sekitar 8.850

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

44

orang di seluruh dunia. Strauss meninggal 26 September 1902 pada usia 73 tahun.

Kantong Imut Levi’s yang dulu hanya berupa produk celana dengan potongan basic maupun overall, kini telah bermetamorfosa menjadi jenis lain seperti jacket, kemeja, t-shirt, tas, sepatu sampai topi. Perkembangannya, warna tidak saja ‘blue jeans’ tapi semakin trendi dengan pesona hitam, cokelat, putih, hingga motif ‘belel’. Yang menjadi ciri khas adalah kantong kecil di bagian kantong depan. Karena produk desain pertama dikhususkan bagi para penambang emas, maka celana ini diciptakan dengan 5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan. Bagi para penambang, saku ini tidak sekadar asesoris tetapi dirancang untuk menyimpan butiran-butiran emas yang berukuran kecil. Hingga kini kantong imut ini tidak disirnakan, namun tetap menjadi khas yang berfungsi untuk menyimpan barang-barang kecil seperti uang receh, karcis parkir, kunci dan lain sebagainya. Kehebatan brand Levi’s adalah pamornya. Meski banyak merek jeans bermunculan, konsumen tetap menyebut semua blue jeans adalah Levi’s, bahkan saking cintanya penggemar rela merawat koleksinya pada Permak Levi’s. (Er dari berbagai sumber)


HAL 85.indd 85

8/16/2010 8:32:46 PM


PENCERAHAN

Bagi kalangan awam, memotret produk tentu membutuhkan ketelatenan ekstra. Meski minim teori fotografi, namun kecanggihan alat turut membantu hasil bidikan. Tidak harus menggunakan kamera SLR, tapi kamera pocket, handphone, i-phone hingga i –Pad memiliki kapasitas pixel tinggi dalam menghasilkan kualitas foto. Setidaknya foto yang dihasilkan memenuhi kriteria, seper ti memiliki kekuatan jati diri produk, sehingga bila dipakai sebagai iklan usaha akan menciptakan daya jual.

Dari puluhan hasil kar ya yang dikirim ke Redaksi Majels, berhasil terpilih tiga pemenang. Untuk memacu bakat fotografi, maka ketiganya berhak mendapatkan hadiah voucher dari PrimaImaging. Hadiah berupa Khursus Fotografi di Piar t School, pada Introduction Class dan Basic Lighting Class. Selamat bagi pemenang. Untuk yang belum mendapatkan kesempatan ini, semoga di lain waktu akan lebih berkembang dan meraih kesuksesan.

Hening Paradigma Produk : Flying Billboard Kamera : Digital SLR Kota : Bogor / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

46


Veronika Produk Kamera Kota

Rani Febriani : Hamsfood : Kodak EasyShare : Depok

Gracia Kurniawan Produk : Swan Lapis Legit Kamera : Canon S90 Kota : Jakarta 47

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


FILE

Pensiun Dini, Pilih Wirausaha

Foto bersama para peserta Pendi di AMANDA

Dua hari training di Jakarta, membuat jiwa entrepreneurship ke-78 peserta pensiun dini meledak-ledak. Lalu, dilanjutkan dengan acara Bandung Business Visit, yang langsung memantau pergerakan dunia bisnis di Kota Kembang. Inspirasi pun bertaburan setelah melongok sejumlah tempat seperti Pasar Gedebage, Amanda, Tahu Susu Lembang dan lainnya.

D

i Jakarta, jiwa entrepreneurship 78 pensiun dini perusahaan telekomunikasi Lintasarta digedor oleh training yang disampaikan oleh Presdir Inspira Consulting, Niam Muiz. Puncaknya, sebagai kelanjutan dari training entrepreneur itu, mereka diajak menengok sejumlah sentra bisnis yang ada di kota Paris Van Java. / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

48

Dari 78 peserta training, hanya 25 orang peserta yang mengikuti Bandung Business Visit ini. Singgah di salah satu restoran legendaris kota Bandung yakni restoran Laksana yang ada di jalan Soekarno Hatta, inspirasi pun mulai mengalir deras. “Restoran ini diawali dari satu meja untuk jualan nasi uduk. Karena pelayanannya yang baik kemudian berkembang dan


Makan siang bersama di Resto Laksana mampu menyedot ratusan orang perharinya,” ucap Niam, yang sejak kecil hidup di Bandung. Usai di Laksana, peserta juga diajak untuk menyaksikan Pasar Cimol Gedebage, pusat pakaian bekas terbesar dan termurah kualitas impor. Disini, mereka mengintip peluang besar dari penjualan pakaian-pakaian bekas impor. “Beberapa dari kami sepakat akan mencoba bisnis penjualan baju bekas impor ini, dibuat dalam bentuk pasar dadakan di Jakarta,” ujar Boy Ihwan, ketua paguyuban Pendi KSS (Pensiun Dini Khusus Secara Sukarela) Lintasarta.

Dari Seminar ke Seminar Setelah cek in di Hotel Sany Rosa, perjalanan pun dilanjutkan untuk mendengar ceramah bisnis yang disampaikan Niam Muiz di Kampung Daun. Sejumlah tempat yang dikunjungi dari mulai Resto Laksana, Pasar Gedebage dan Amanda ia urai potensi bisnisnya secara gamblang. “Seminar ini mengajarkan kami persiapan menghadapi perubahan paradigma dari dunia kerja ke dunia bisnis. Karena mayoritas dari kami yang berusia dari 35-52 tahun, lebih memilih untuk berwirausaha. Di Bandung ini, kami melihat kenyataan bisnis secara langsung,” ucap Boy lagi.

Seminar bisnis di Hotel Sany Rosa Esoknya, suntikan gereget bisnis pun makin menjadi-jadi dengan didatangkannya seorang pelaku bisnis fenomenal, Donni H Yudha, pemilik Niagara Seafood. Dalam seminarnya, ia berkisah bagaimana perjalanannya membangun bisnis dari nol hingga kini sukses menghabiskan 80 kg ikan perhari. “Saya memulainya dari sebuah warung kecil. Niat saya untuk melayani mahasiswa. Jatuh bangun pasti, tapi kemudian saya berhasil bangkit,” ucap Donni. Sontak saja, peserta seminar pun makin terprovokasi oleh motivasi yang diberikannya. Kenyang oleh motivasi Donni, para peserta kemudian diajak untuk melirik bisnis Tahu Susu di Lembang. Dan, perjalanan pun diakhiri di Jonas Photo Studio di Jalan Banda, Bandung. “Ini adalah sebuah perjalanan yang sarat makna dan manfaat. Setelah kami duduk di belakang meja selama lebih dari 10 tahun, ini adalah dunia baru. Jiwa entrepreneur kami dipaksa untuk muncul. Ke depan, kami sudah berencana untuk membuat koperasi dan akan bergerak di dunia properti. Selain, masing-masing kami juga ada yang akan bisnis restoran, agribisnis dan lainnya. Terima kasih Inspira…,” pungkas Boy. Teks & Foto: Cucun Hendriana

Kunjungan di pasar Gedebage

Peserta di Kampung Daun

49

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


Jika Anda tidak berlangganan atau koleksi Anda kurang lengkap, maka Anda wajib memiliki BUNDEL MAJELS

Telah tersedia Bundel Majalah Elshinta masing-masing berisi 6 edisi: Januari hingga Juni 2011 dan Juli hingga Desember 2011 Harga @ Rp 90.000 plus Ongkos Kirim

diaan e s r e P tas! a b r Te Silakan hubungi : Hot Line :

021-93938019

Email: majalahelshinta@gmail.com



Anugerah Majels 2011 Anugerah Majels 2011

PENERIMA

J

ANUGERAH

alan panjang dalam rangka memilih tiga besar dari 10 Pengusaha dan Usaha, sungguh membutuhkan perhatian istimewa. Selama tiga edisi sejak bulan Oktober 2011 hingga Januari 2012, profil para Nominator telah digelar untuk dipilih pembaca melalui polling yang dikirim baik lewat media SMS maupun kartu pos. Seluruh Nominator adalah yang terbaik, telah memberi warna dunia entrepreneur tanah air dengan kesuksesannya. Namun Majels harus menentukan 3 besar berdasarkan kontribusi favorit pembaca. Selamat bagi Penerima dan bagi yang belum beruntung semoga di saat lain akan memperoleh kesempatan ini. Salam Sukses!

Kategori Usaha : Bumbu Desa (Resto) Bermula karena kecintaan terhadap masakan tanah air, Arif Eirawangsadita membangun bisnis restoran masakan Sunda, Bumbu Desa. Kini, restorannya ada 30 cabang bahkan merambah Malaysia dan Singapura.

Lele Lela (Kuliner) Dengan modal pesangon PHK 3 juta rupiah, Rangga Umara memulai usaha Lele Lela yang dirintisnya sejak 2006. Tiga tahun kemudian di Franchise-kan, kini telah merajalela dengan 32 cabang beromset Rp 1,8 M.

Justmine Pisang Ijo (Kuliner) Hanya dalam waktu 3 tahun, Justmine Pisang Ijo sudah merambah pasar nasional. Sang owner Riezka Rahmatiana sukses menabur 100 outlet di Indonesia dengan omset Rp 300 jutaan sebulan.


MAJELS 2011 Kategori Pengusaha:

Elang Gumilang (Property) Usianya masih 25 tahun, tapi ia sudah memiliki omset milyaran rupiah. Awalnya hanya seorang penjual donat, tahun 2008, nekat beralih ke bisnis developer tanpa modal. Kini, ia telah sukses membangun 2.500 rumah untuk kaum miskin.

Brian Yaputra (Kaca Patri) Kecintaannya terhadap seni kaca patri, dimulai saat kunjungannya ke Turki. Anak tukang kain asli Semarang ini, mempopulerkan produknya melalui Eztu Glass Art. Brian pun menapaki jejak bisnisnya menghiasi sejumlah bangunan di mancanegara.

Henky Eko Sriyantono (Bakso Cak Eko) Sepuluh kali gagal bisnis, pemilik merk Bakso Malang Kota Cak Eko 10 tahun ‘terlunta-lunta’. Di tahun ke-11, ujian pun berlalu, kini ia telah memiliki 135 cabang dengan omset ratusan juta perhari.

Penyerahan Piala Anugerah Majels 2011 akan dilakukan pada acara Ulang Tahun Elshinta Media Grup (Radio Elshinta, TV Elshinta, Majalah Elshinta) Tempat : Grand Sahid Jaya Jln. Jendral Sudirman No 86 Jakarta


Anugerah Majels 2011 Anugerah Majels 2011

POLING ANUGERAH MAJELS 2011

Terimakasih pada para pembaca Majalah Elshinta yang telah mengirim kartu pos dan sms, atas partisipasinya dalam memilih para nominator Pengusaha dan Usaha sebagai Penerima Anugerah Majels 2011. Selamat bagi Anda yang telah meraih hadiah berupa pulsa dari SKS Mobile dan voucher Belanja dari Indomaret.

Pemenang Via SMS Pulsa @Rp 50 Ribu

No. HP

Nama

62812188xxxx Rio 62812250xxxx Nurdianto 62812641xxxx Joko 62812800xxxx Bangdref 62813259xxxx Anis 62813579xxxx Rio 62813808xxxx Bety 62813875xxxx Rosidin 62813991xxxx Tri 62852133xxxx Darwis

Alamat Bojong, Jakarta Barat Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Depok, Jawa Barat Komp Dinas DKI, jl Sunter Jaya. Tg. Priuk Demak, Jawa Tengah Ciputat - Tangerang Pangaribuan Perum. Permata Tangerang Dusun Cumakang, Sumedang, Jabar Komp Bulog Jatiwarna JakTim Kalideres, Jakarta Barat

Usia Pekerjaan 27

Freelancer

31 27

Karyawan Tukang Ojek

47 27 35

Ahli Gizi (PNS) Karyawan Karyawan

32

Ibu RT

35 33 24

Wiraswasta Wiraswasta Wiraswasta

Pemenang Via Kartu Pos Voucher belanja Indomaret @Rp 100 Ribu

Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Risel Agus Pramono Maya Sari Citra Puty Rina Sarina Muryani Joko Andriyanto Maria Mevelia 8. Firman Hadi 9. Rina 10. Andi Wijaya

Alamat

Jl. Merawan 175 Depok Jl. Ciputat Raya II/45,Kebayoran Lama,Jak Sel Jl. Anggrek Cendrawasih VII,Palmerah Astapada Kapling 117,Cirebon Jl. Demak Selatan IV/47 Surabaya Jl Pedurungan Baru I/95,Semarang Jl. Perum Puri Dewata Indah Blok E I/4 Cipondoh Tangerang Desa Kedungutes Rt 06/02 Brebes Jl. Rancabolang No.104 Bandung Jl. Raya Sukra No.22 B,Desa Sukra Wetan Kec. Sukra , Kab . Indramayu


Prospek

Bisnis Tanda Kasih Sayang

Ulang tahun Majels yang ke 4 tanggal 14 Februari 2012, tepat pada hari Kasih Sayang ‘Valentine’. Dari kalangan ABG hingga dewasa, peristiwa ini merupakan event dalam menyemarakkan bertaburnya bunga cinta. Bila mereka berpestaria, maka kesempatan ini akan menjadi peluang bisnis bagi kalangan pengusaha. Terutama produkproduk sebagai ungkapan tanda cinta seperti bunga, parcel, cokelat, kue ulang tahun dan lainnya. Bisnis semacam ini sangat potensial menanggok untung, karena memanfaatkan event special yang tentu telah dipersiapkan alokasi dana lebih. Sedangkan produksinya dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumahtangga atau karyawan sebagai side job dengan promosi dan marketing online. Anda tertarik melakukannya? Silakan menimba inspirasi dari informasi Prospek berikut ini. ď Ž Teks: Choen, Wendy Danoeatmadja Foto: Okie AZ, All Doc.

55

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PROSPEK

didiLicious Cakes

Costumer Bebas Menghias Cake

K

eprihatinan seorang ibu akan jajanan anak yang tidak sehat, membuat Diana Rahmat memasak sendiri makanan dan minuman bagi tiga buah hatinya. Tak disangka, kiatnya berkembang menjadi didiLicious Cakes, sebuah brand usaha yang bergerak di bidang cakery. Cake warna-warni dengan ikon-ikon anakanak seperti Elmo, Sesame Street, Dora, dan lain-lain untuk pesta ulang tahun. Keistimewaannya, costumer bebas menghias cake pesanannya. Diana Rahmat memulai bisnis cake ini sejak awal 2009, “Tenyata lambat laun banyak orang yang suka dg makanan yang saya buat dan mulai minta tolong untuk dibikinin.

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

56

Diana Rahmat bersama keluarga


Costumer menghias cake Akhirnya saya putuskan untuk memulai bisnis makanan khusus untuk pesta anak-anak,” ujar wanita kelahiran Bandung, 20 November 1974. Sebagai ibu rumahtangga, usaha sampingan ini tentu diawali dengan modal seadanya. Misal menggunakan fasilitas yang sudah tersedia di rumah, karena pada dasarnya ia mengaku hobi memasak untuk keluarga. Termasuk pengetahuan membuat kue, semua berawal dari Internet. “Saya senang browsing resep makanan yang menarik, lalu dicoba dan dimodif sendiri. Selain berteman dengan Mr.Google, saya juga membuka bukubuku resep kue dan banyak belajar dari para Home Baker yang telah lebih dulu terjun ke dapur,” ujar Diana yang hobi fotografi. Berbagai jenis Cakes yang diproduksi seperti, Cupcakes, Cookies, Death by Chocolate Cake, Strawberry Short Cake, Black Forrest Cake, Blueberry Cheesecake, Tiramisu, New York Cheese Cake, Truffle Choco Cake dan masih banyak lagi. Dibantu seorang baking assistant setiap birthday cake memerlukan waktu 4-5 jam pembuatan, dari mulai menimbang bahan baku hingga selesai dihias dan siap dikirim kepada customer. Cakes selalu dijaga kesegarannya. Menggunakan bahan baku yang terjaga kualitasnya. Tidak

menggunakan bahan pengawet, maka dari itu kue dibuat H-1 atau bahkan pada hari yang sama dengan jadwal pengiriman ke customer. Pengiriman dengan jasa kurir khusus kue, jadi dijamin sampai tujuan tepat waktu dan selamat. Pesanannya sebagian besar untuk acara Birthday, Anniversary, Company Gathering, Souvenir, Gifts. Sementara Diana tidak memasang promo komersial tetapi melalui World of Mouth, Online Store, Social Media

Support, offline store (outlet) dan events. Tapi hasilnya cukup lumayan kebanyakan dari daerah Jabodetabek, yang terjauh costumer dari Surabaya. “Pelanggan awalnya adalah keluarga dan teman-teman terdekat yang mengetahui kalau saya senang membuat kue. Berawal dari sekedar icip-icip kemudian lanjut dengan memesan kue yang mereka suka,” jelas Ibu dari M. Ilham Khalifah W. (7), M. Aulia Gibran W. (5), M. Radhitya Mikail W (2). Harganya sangat variatif. Misal Cupcakes mulai dari Rp 125 ribu /box /isi 12pcs hingga Rp 35 ribu /pc. Sementara untuk cakes dimulai dari Rp250 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung jenis kue, size dan design Menjalankan bisnis ini sebetulnya cukup sederhana, bisa dimanfaatkan sebagai side job kalangan ibu rumah tangga bila cocok

57

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PROSPEK

dikerjakan dengan passion. Untuk pengembangannya, istri Andri Wisnu Gunawan ini mengemukakan kiatnya; Selalu mengeksplore ide-de baru dan mengikuti tren yang paling update, selalu menjaga kualitas produk, menjaga hubungan baik dengan customers dan melakukan promosi yang efektif. Terbukti dengan kemajuan bisnis yang dicapainya. didiLicious Anak - anak belajar membuat kue Cakes dari retail berkembang ke bisnis kue di bidang learning center dan menghias sendiri kue sesuai keinginannya. party organizing. Berlokasi di Kemang Outlet, Kami menyuguhkan konsep: DIY : Do-ItdidiLicious Cakes bekerja sama dengan Yourself Cupcakes and Cookies Store,” Mibeniah Enrichment Centre membuka Baking papar Diana. didiLicious Cakes juga bekerja Learning Center for Kids and Family. Anak- sama dengan Jakflo Creative Center di Plaza menyelenggarakan anak bersama dengan teman atau anggota Kemang 88 Jakarta, keluarganya bisa mengeksplore kreativitas program fun learning di bidang cakery. mereka di dunia baking, dengan cara membuat Selain belajar membuat dan menghias kue dan menghiasnya sendiri. Di sini tersedia kue di Jakflo Creative Center, didiLicious seluruh fasilitas yang diperlukan, mulai dari Cakes juga menyelenggarakan fun learning tempat, bahan kue, alat, packaging hingga class di Sekolah Mentari Cipete, Jakarta. pelajaran mendokumentasikan hasil karya Bisnis inipun berkembang pada Divisi Party Organizer, didiLicious Cakes Team siap mereka (Food Photography Class). “didiLicious Cakes Kemang Outlet menggelar pesta menyediakan kue-kue lezat, memiliki keunikan dibanding toko kue pada party decoration, perlengkapan pesta seperti umumnya. Di outlet kami, tidak hanya sekedar balloon, playland, apron, chef hat, MC hingga menjual kue, tapi customer bisa datang dan party entertainment. 

TIPS : 1. Lakukan apapun yang Anda kerjakan dengan sepenuh hati Do it with passion. 2. Selalu menjaga kualitas terbaik 3. Tentukan 4P (Place, Product, Price dan Promotion) yang tepat 4. Jaga Hubungan baik dengan customers. 5. Selalu belajar untuk menjadi lebih baik lagi. 6. Dan yang pasti, apapun yang Anda kerjakan.. Don’t forget to put your love in it!

Perlengkapan yang disukai anak -anak

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

58


LA COKELAT

COKELAT Pengganti Kartu

M

engirim kartu ucapan makin jarang dilakukan. Kini beragam pilihan untuk mengungkapkan perasaan bisa dilakukan. Salah satunya, lewat cokelat. La Cokelat bukan hanya enak disantap, tapi juga manis untuk hadiah. Sama seper ti kebanyakan wanita, Ellen juga menyukai cokelat. Kegemarannya tidak hanya sebatas menikmati cokelat, namun juga mencoba resep-resep berbahan coklat. “Saya hobi mencoba-coba resep, walaupun tidak ahli. Hasilnya dibagi-bagi teman-teman di kantor, teman-teman arisan,� paparnya.

Ellen pemilik usaha La Coklat

59

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PROSPEK

Kreasi yang unik Produk dari La Coklat “Ternyata semua bilang enak. Dari situ saya makin sering berkreasi dengan cokelat secara otodidak. Terutama kalau malam pulang dari kantor dan tidak bisa tidur!” tambahnya. Ellen rajin memfoto hasil-hasil karyanya. Setiap kreasi, ia dokumentasikan dengan kamera Handphone yang lantas ia masukan dalam blog pribadinya. Usaha yang berangkat dari hobi ini akhirnya mulai berkembang pada tahun 2007. Sebagai merk, ia mengambil nama La Cokelat – nari Nabila, nama puterinya. “Jadi La Cokelat berarti cokelatnya Nabila,” papar Ellen. Bukan tanpa alasan Ellen memilih bisnis sampingan ini. Baginya, cokelat adalah bahan makanan yang mudah dibentuk, selain kebanyakan orang juga menyukainya.

Berbagai macam olahan La Coklat

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

60

Uniknya, semua produk La Cokelat bisa digunakan sebagai souvenir atau hadiah pengganti kartu ucapan. “Bisa dijadikan sebagai souvenir untuk ulang tahun, pernikahan, wedding atau acara-cara khusus seperti Valentine, Natal dan sebagainya,” jelas Ellen. Untuk itu, Ellen selalu menyediakan katalog produk bagi konsumen. Maklum, La Cokelat memiliki beragam produk untuk memuaskan selera konsumen. Salah satu produk La Cokelat adalah Chococard. “Cokelat sebagai pengganti kartu ucapan. Bentuknya sesuai keinginan konsumen,” uangkap Ellen. Chococard juga dihiasi tulisan tangan sesuai pesanan dan dihiasi ornament dari cokelat. Selain itu ada Praline, cokelat yang dicetak kecil dan diisi kacang mede, kismis, ganache sampai buah-buahan seperti strawberry atau blueberry. Ada juga Doughnut Praline. Hampir mirip dengan


Praline, hanya saja berbentuk donat dengan isi dan topper sesuai selera. La Cokelat juga kreatif menggunakan bahan-bahan makanan lain untuk cokelatnya. Misalnya saja marshmellow, Oreo dan wafer. Maka jadilah Oreopop, Mellowchocpop dan Waferpop. La Cokelat juga menyediakan Browpop – brownies yang dibentuk menjadi cupcake, slice ice atau ice cream. Semua ini termasuk dalam Lolipop, karena diberi stick. Soal harga, Ellen tidak mematok harga tinggi. Semua produk La Cokelat dibandrol dengan harga antara 2 ribu sampai 85 ribu rupiah. Ini karena La Cokelat memang membidik pangsa pasar semua golongan konsumen. “Dari anak kecil sampai dewasa bisa menikmati La Cokelat karena harganya terjangkau,” imbuh Ellen. Meski enggan menyebut keuntungan, Ellen mengakui omzet terbesar usaha terjadi saat waktu-waktu tertentu seperti Valentine atau hari raya. Begitu juga jika ada pesanan untuk event-event khusus seperti perkawinan. Meski begitu, Ellen belum mempekerjakan karyawan. Ia mengaku masih sanggup

mengerjakan pesanan sendirian. “Kecuali peak season, baru saya kerahkan semua anggota keluarga,” ujarnya sembari tertawa. Sampai saat ini, La Cokelat memang memproduksi hanya berdasarkan pesanan. Jadi tidak ada produk simpanan. Dengan kata lain, produk La Cokelat fresh from the oven. 

TIPS : • Selalu kembangkan kreativitas untuk menghadapi pesaing. • Jangan berhenti belajar. Selalu yakin bahwa kita pasti bisa. • Jadikan saran, kritikan dan komplain dari konsumen untuk acuan mengembangkan kreativitas.

61

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PROSPEK

TasModel.com

Potensi Souvenir dan Promosi

M

emproduksi beragam jenis tas, TasModel.com eksis lewat jalur internet. Sejak 2010, pemiliknya, Annas M. Yusuf mulai menggelontorkan TasModel.com untuk menjaring pangsa pasar tas promosi dan souvenir yang besar. Hasilnya, juga cukup besar! Keinginan Annas dan istrinya yang sangat kuat untuk memiliki bisnis sendiri, membawa pasangan ini ke usaha pembuatan tas. Annas memulainya setelah yakin kalau bisnis saat ini bisa besar lewat internet. “Saya sempat

Beragam jenis tas, TasModel.com

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

62

ikut seminar sehari bisnis internet,” papar Annas. “Setelah itu saya langsung membeli domain untuk bisnis!” Annas memilih tas karena merasa usaha ini belum begitu banyak. Selain itu karena usaha ini tidak butuh modal terlalu besar. Tahun 2010, dari seorang teman, ia diberi tahu bahwa pasar tas souvenir dan tas promosi sangat besar. Dari situlah, TasModel.com mulai bergerak maju. “Jadi awalnya memang dari internet lalu merambah ke segmen yang lebih spesifik,” papar Annas, yang mengaku memulai usahanya ini dengan modal hanya 200 ribu rupiah. Bagaimana bisa? “Karena via internet, saya bisa minta down payment lebih dulu,” ujar ayah dua anak ini. “Down payment itu yang saya gunakan untuk memproduksi pesanan,” lanjutnya. Pesanan - pesanan yang ­datang beragam jumlahnya. Annas


pasangan yang akan menikah sampai EO seminar,” paparnya. Soal keuntungan, pengusaha yang juga anggota Komunitas Tangan Di Atas ini mengaku omzet usahanya mencapai angka 10-60 juta rupiah. “Keuntungannya mencapai angka 10-30%,” tambahnya. Dibantu 2 karyawan dan 3 mitra kerja, Annas dan TasModel.com nampaknya makin percaya diri menapaki dunia bisnis. “Kiat utama bisnis ini sebenarnya mencocokan keinginan konsumen dengan bahan yang tersedia. Juga menjaga hubungan kerja yang baik dengan mitra produksi,” ucap Annas. 

Annas M. Yusuf pemilik TasModel.com mengaku sudah mengerjakan pesanan hingga ribuan buah. “Jumlah pesanan mencapai 100 sampai ribuan,” akunya. Ia juga mengatakan, dari beragam jenis tas yang dibuatnya, harganya tidak sama. “Sampai saat ini, harga tas yang pernah saya kerjakan sekitar 5000 sampai 150.000 rupiah perbuah!” Annas dan TasModel.com memang berusaha melayani konsumen mereka sesuai keinginan. Untuk tas souvenir, bukan hanya harga dan jumlah, Annas juga member kesempatan konsumen untuk memilih dan menentukan pilihan mereka sendiri. “Biasanya memang dibuat unik dan lucu untuk keperluan ulang tahun, pernikahan dan sebagainya. Harganya antara 5000 sampai 10.000 rupiah perbuah,” ungkap Annas. Meski cukup lancar, Annas mengakui kendala bisnis ini tetap ada. “Biasanya soal warna bahan, soal ketepatan waktu dan modal,” Bagi Annas, ini tetap menjadi tantangan yang mesti dihadapi, apalagi hingga saat ini TasModel.com bisa dibilang telah memiliki konsumen yang cukup banyak. “Kami pernah mengerjakan tas Go Green Alfamart, tas pinggang Enduro, tas untuk Kementerian Perdagangan dan lainnya. Tapi kami juga mengerjakan pesanan dari

Menjahit bahan tas

TIPS : • Ketepatan dan kecepatan memberi penawaran • Menjaga kecepatan produksi dan kualitas barang • Menjaga hubungan baik dengan mitra kerja atau vendor

63

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PROSPEK

Bungahati.com

Produk Parcel Sampai Amerika

M. Agung Budi Priyambodo pendiri Bungahati.com

K

ecintaannya pada sang ibu membuat ia harus berpikir untuk berbisnis. Meski sudah menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan farmasi, ia nekat mendirikan bisnis online. M. Agung Budi Priyambodo sejak tahun 2006 membelot dari pekerjaannya sebagai karyawan dan menjadi pengusaha. “Dua tahun bekerja, saya belum bisa berbakti pada ibu. Saya ingin bisnis yang bisa mengharumkan nama ibu. Awalnya, bukan uang yang saya cari, hanya untuk membuat kebanggaan ibu saja. Ibu saya suka bunga, ya sudah saya berbisnis bunga yang dijalankan secara online,” ucap Budi. Karena mindset sebagai karyawan masih kental, meskipun website sudah dibuat dengan modal hanya Rp 100 ribu tapi ia belum menjalankannya secara serius. “Dua bulan tidak ada order. Di bulan ketiga, ternyata ada

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

64

kontak dari Sulawesi yang memesan bunga lily dan mawar. Saya langsung cari bunga yang dipesan itu dan dikirim ke Sulawesi. Sampai disana, mawarnya sudah layu,” ujarnya. Keseriusannya makin mantap, ia masuk ke berbagai milis internet. Dari situlah, orderan mulai mengalir banyak. “Saya masih belum keluar kerja. Karena ternyata bisnis online juga butuh promosi, saya masuk ke milismilis. Perlahan, omset perbulan saya mulai naik menjadi Rp 3,5 juta, lalu Rp 7,5 juta, Rp 15 juta dan Rp 30 juta.


Suasana kantor Bungahati.com

Saat itu, saya masih single dan menjalankan bisnis ini dari sebuah kos-kosan. Karena, bagaimanapun customer itu harus dilayani dengan baik, akhirnya saya memutuskan untuk resign,” ungkapnya. Pria kelahiran Belitung, berusia 32 tahun ini mengaku, awalnya hanya individu yang order tapi kemudian beralih ke korporat. “Dulu, internet masih kurang dipercaya masyarakat. Jadi, di awal-awal saya harus membuat pencitraan dulu, salah satunya dengan alamat yang meyakinkan. Untuk keperluan alamat, saya menumpang di sebuah gedung di Jakarta Barat, bukan di kosan. Tapi kalau sekarang, dengan alamat di kelurahan saja (tidak di gedung), orang cenderung sudah percaya,” kilahnya. Dalam perkembangannya, tidak hanya bunga yang ia jual yang meliputi bunga papan, florist, rose, handbouquet, kado, hadiah, gift, duka cita, congratulation, grand opening dan happy wedding saja, tapi juga sudah merambah ke parcel. “Kalau untuk bunga, sehari bisa ada 5 sampai 10 order, kebanyakan sih bunga papan. Saya juga sudah bermain di parcel. Ramainya saat ada event valentine, natal dan lebaran. Sehari bisa sampai 200-300 antaran,” aku Budi. Customer yang dilayaninya pun bukan hanya lokal tapi sudah bergeser ke mancanegara seper ti Hongkong, China, Singapura dan Amerika. “Meskipun kantor

lokal, tapi ini bisnis global. Customer saya sudah ribuan,” tukas sarjana jurusan ekonomi pembangunan ini. Mengenai omset, perbulan ia bisa meraih antara 60 hingga 80 juta rupiah. “Kalau ada event penting seperti valentine, dalam 3 hari saya bisa dapat lebih dari Rp 50 juta dari bunga. Dari parcel, selama 2 minggu dari event natal dan lebaran, bisa mencapai Rp 500 juta. Lumayan kan?” imbuh pria yang mempekerjakan 8 karyawan ini. Untuk mengurusi bisnis ini, ia mengaku tak pernah menyetok bunga. Bunga hanya ia stok saat event seperti valentine saja. “Saat valentine, saya hanya menyetok mawar 3000 tangkai. Di hari lainnya tidak, jadi risikonya minim. Disesuaikan juga dengan jumlah pesanan. Perbulan, saya hanya belanja untuk kebutuhan bisnis 30 persennya dari omset atau sekitar 20 jutaan,” pungkasnya. 

Pengantar pesanan Bungahati.com

TIPS: 1. Bisnis online jauh lebih murah ketimbang offline 2. Lakukan promosi ke milis milis, situs-situs dan jejaring sosial 3. Jaga kepercayaan customer 4. Tekan harga agar tetap bersaing

65

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PROSPEK

Indokado.com

Valentine 500 Rangkaian Bunga

Maria Nurani

K

atakan dengan bunga” ungkapan ini rupanya membawa peruntungan bagi Maria Nurani. Bagaimana tidak? Indokado, usaha bunga yang dilakukan lewat florist online didirikan tahun 1999 cukup membuatnya berbunga-bunga. “Saat itu menjelang Natal, bisnis florist online belum ada. Sementara itu, orang memesan kiriman bunga ingin cepat dan praktis tanpa harus pergi ke pasar bunga. Info Indokado kan terbuka 24 jam,” cerita wanita kelahiran Pekalongan, 21 Oktober 1963. Selain itu, bunga juga dibutuhkan pada banyak momen baik suka cita seperti kelahiran, ulang tahun, anniversary, pembukaan, syukuran, pernyataan cinta dan lain lain, bahkan momen duka cita seperti kematian. Keter tarikan usaha bunga, berkat keinginannya untuk bekerja tapi dengan tidak meninggalkan rumah, sehingga bisa mengawasi anak-anaknya. Sang suami,

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

66

Kurniawan Junaedhie, yang mantan wartawan, ketika itu membuatkan aplikasi website. Melalui blog, google dan email itulah, Maria mempromosikan usahanya www.indokado. com “Modal awalnya hanya Rp 5 juta untuk pemasangan inter net, beli bunga, telpon untuk internet dan lainnya. Pelanggan per tama-tama dari teman-teman juga datang dari eksekutif muda kantoran yang sudah mengakses inter net pada


saat itu,” lanjutnya. Selain melalui internet promosi juga dilakukan dengan menyebarkan brosur ke perkantoran. Tapi yang paling mujarab tentu dari mulut ke mulut. Maria yang mengaku belajar tentang bunga dari buku-buku dan internet ini, memproduksi pesanan seper ti rangkaian bunga meja, bunga tangan, bunga krans (standing), bunga papan. Disamping itu juga menyediakan parsel diantaranya parsel makanan, parsel cokelat, bunga dan cokelat, boneka dan cokelat, parsel buah juga bunga saja. Harga dimulai dari Rp. 200.000,- sampai tak terbatas, tergantung jenis bunganya. Customized rangkaian bunganya sesuai permintaan dan budget pemesan. Pesanan bunga sehari-hari datang dari pelanggan yang ulang tahun atau anniversary. Tetapi kebutuhan musiman akan meningkat pada hari raya ter tentu seper ti Valentine, Lebaran, Natal dan Tahun Baru, Mother’s day, Father’s day. “Jumlah pesanan terbesar pada hari Valentine, bisa sampai 500 rangkaian bunga dengan model dan harga bervariasi. Berikutnya pada hari Natal dan Tahun Baru,” tutur ibu dari Azalika Avilla Adinda dan Betsyiela Bebi Bianca. Delivery atau pengiriman menggunakan mobil, ada beberapa kurir memakai sepeda motor yang sudah berpengalaman mengantar bunga. Pada peak season seperti Valantines’ Day, membuka service point di beberapa titik di Jakarta untuk mempercepat pengiriman. Tujuan pengiriman terbanyak adalah wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi. Sedangkan di luar Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra dan Kalimantan. “Awalnya kami suka terjadi beberapa komplain, bunga terlambat datang atau bunga layu. Mengatasinya tentu dengan minta maaf, lalu mengganti bunga yang layu. Dari beberapa komplain, membuat kami menjadi lebih berpengalaman menangani costumers,” lanjutnya. Persaingan bisnis bunga terlihat sangat ketat, Indokado bertekad mempertahankan pelanggan-pelanggan yang telah setia sejak lama, dengan selalu berusaha memberikan service atau pelayanan yang baik dan memuaskan. Disamping itu, selalu menambahkan produk-

produk baru, rajin berpromosi misal diskon ulang tahun, dengan layanan buy one get one dan lain-lain. Pengembangan usaha ini juga dilakukan dengan membuka bisnis offline, misalnya cukup dengan telepon maka pesanan pun datang ke rumah. Kesimpulannya, usaha bunga seperti ini cocok untuk ibu rumahtangga yang ingin bekerja tapi tidak perlu pergi ke kantor, tidak perlu meninggalkan rumah. Maria berbagi kiat, “ Tapi, tetap harus memiliki jiwa wiraswasta atau entrepreneurship, karena membutuhkan habit yang baik. Karena mesti menjawab email dan siap terkoneksi selama 24 jam.” Tentu keuntungan yang diperoleh akan membuat optimis, “Omset Indokado rata -rata berkisar Rp 20 – Rp 30 juta perbulan, Keuntungan sekitar 20-30%.” 

Tips Bagi Pembeli Florist Online Belilah bunga hanya pada florist online yang bisa dipercaya. Tanda fisiknya adalah ada alamat jelas, nomer telepon jelas, dan syukur kalau ada nomer telepon dan faxnya. Ciri lainnya, mereka biasanya akan cepat tanggap menjawab email Anda.

67

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


INFO FRANCHISE

Carvello’s’s Ice

Produk Rumahan, Kualitas Pabrikan, Harga Emperan

Berbagai varian Carvello’s ice cream

B

ermula sebagai produsen cool pack (media pendingin untuk menyimpan es krim diluar freezer), ia mulai berkenalan dengan beberapa pengusaha es krim. Tahun 2009 ia pun tertarik untuk ‘meminang’ bisnis es krim. “Saat saya menjadi produsen cool pack itu, saya berkenalan dengan banyak pengusaha es krim. Dari situ, saya mulai tahu cara membuat es krim yang enak dengan harga terjangkau. Sempat eskperimen dan gagal, tapi setelah satu tahun akhirnya saya menemukan satu formula yang pas,” ujarnya. Untuk memulai bisnis ini, awalnya ia hanya mengambil bahan dari orang lain yang

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

68

kemudian dibedah dan dipelajari. Modalnya pun saat itu sangat rendah, hanya sekitar Rp 250 ribu. “Setelah formulanya ketemu, saya mulai menawarkannya. Target pasarnya adalah kalangan menengah ke bawah. Responnya ternyata bagus. Saat ini saya sudah memiliki 300 agen dan 30 Sub Depo di berbagai daerah,” sambung Ariyanto, direktur operasional Carvello’s. Mengenai rasa, Carvello’s Ice Krim juga sudah memiliki beragam varian. Begitu pula dengan jenisnya. “Rasa dasarnya ada tiga, cokelat, vanilla dan stroberi. Sebenarnya, saya juga sudah mengembangkan varian rasa lainnya seperti tiramisu, moca, pisang ambon,


Meski baru dua tahun berjalan, kedatangan Carvello’s Ice Cream langsung menggebrak pasar. Dalam dua tahun itu, bisnis es krim yang dinakhodai Dewi ini sudah menjamur dan memiliki 300 agen dan 30 Sub Depo di seluruh Indonesia. Untuk menjadi agen, hanya cukup dengan Rp 3,5 juta. Manisnya pun terus mengalir… blue berry, capucino dan lainnya tapi tidak terlalu populer. Sementara untuk jenisnya, ada es krim rujak, es krim burger, es krim goreng, es krim buah dan lain-lain. Kurang lebih sudah ada 10 jenis,” bebernya.

Laba Besar Menurutnya, bisnis es krim ini menjanjikan keuntungan yang berlipat. “Margin keuntungan bisnis ini bisa sampai 400-500 persen. Tapi saya hanya mengambil 200 sampai 300 persen saja. Karena pasar yang saya bidik pun kelas menengah ke bawah. Soal harga, di tingkat agen rumahan mulai dari Rp 1000, kedai counter mulai Rp 2500 untuk harga di Jawa. Kalau di luar Jawa, harga bisa lebih tinggi sedikit. Harganya sih emperan

Suasana counter Carvello’s ice cream

tapi kalau kualitas pabrikan,” ungkapnya. Bisnis yang digerakannya saat ini pun sudah bergeser ke pola kemitraan. Untuk menjadi agen, hanya cukup dengan Rp 3,5 juta, Anda sudah dapat bahan baku plus alat lengkap dan bisa berjualan di rumah. “Selama ini, rata-rata para agen sehari bisa habis satu kilogram tepung bahan baku es krim, harganya sekitar Rp 100 ribu. Tepung ini bisa tahan hingga 2 tahun. Dengan Rp 100 ribu perhari, labanya bisa capai Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu,” jelas Ariyanto. Ia menjamin, semua bahan baku yang digunakannya halal. Saat ini, untuk kemitraan dengan memakai booth seharga Rp 7 juta, ia baru memiliki 5 mitra di Jobodetabek. Dengan jumlah 300 agen, 30 sub depo dan 5 mitra yang telah dicapai, Car vello’s juga tengah memantapkan diri untuk target yang lebih besar yaitu membuat depo di seluruh kota dan resto atau r umah es krim. Soal omset, ia mengaku, perhari dari bahan baku saja bisa sampai Rp 3 juta, belum lagi ditambah dari penjualan cone yang mencapai 5000 buah perhari, cup dan sendoknya.

Salah satu counter Carvello’s ice cream

69

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


INFO FRANCHISE

Kembangkan Depo dan Resto Agar penjualan makin lancar, ia makin mantap untuk membuat infrastruktur yang kuat. Ke depannya, setiap agen atau mitra tidak bisa langsung membeli bahan baku ke pusat, tapi harus ke sub depo atau ke depo. “Jadi, tingkatannya setelah pusat ada depo di tingkat kabupaten/kota, lalu ada sub depo di tingkat kecamatan, agen dan mitra yang tanpa area. Agen dan mitra ini wajib membeli bahan baku dari Sub Depo. Sub Depo pun harus membeli bahan baku dari Depo. Nah, hanya Depo yang bisa beli bahan baku dari pusat,” kilahnya. Untuk itu, tahun ini ia berencana akan membuat agar jalur penjualan itu bisa dicapai. “Targetnya, di setiap kabupaten/kota harus ada Depo, sekitar 500-1000 Depo, juga pengembangan Sub Depo termasuk para agen dan mitra. Untuk menjadi Depo, investasinya sekitar Rp 20 juta. Dan, satu kabupaten/kota hanya ada 1 Depo, begitu juga dengan Sub Depo yang investasinya hanya Rp 10 juta,” katanya. Selain Depo yang akan terus dikembangkan, ia juga akan mengembangkan paket bisnis di mal-mal. “Selain paket booth seharga Rp 7 juta, saya juga mengembangkan paket booth mini bar yang nilai investasinya sebesar Rp 20 juta. Juga paket resto es krim yang nilai investasinya sebesar Rp 50 juta. Saya optimis tahun ini masing-masing bisa mencapai 100 outlet. Karena respon masyarakat yang begitu besar, rasanya untuk mencapai target itu tak terlalu sulit,” paparnya, yang kini telah mempekerjakan 25 karyawan ini.  Teks: Cucun Hendriana/Foto: Er, Dok. Pribadi

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

70

Seorang karyawan sedang melayani pembeli

Alamat Carvello’s Ice Cream: Jl Caman Utara 2 No. 4A, Jaka Sampurna, Bekasi Barat. Telp 021 97095999, 082111278999 atau www.tukanges.com



KONSULTASI

Beli Franchise Tapi Merugi Ir. Royandi Junus, MBA Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala hal seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Bapak Roy yang baik, Karena ingin mendapat keuntungan, tapi saya belum paham mengelola bisnis maka saya berusaha membeli franchise. Jenis yang saya pilih bisnis kuliner. Sayangnya, bisnis ini tidak sesuai harapan, dari bulan ke bulan bukan meraih keuntungan tapi malah terus merugi. Mohon solusinya? Terimakasih Dewabrata, Pekalongan

Jawab : Bapak Dewabrata, seharusnya usaha makanan mempunyai margin 40%, tetapi ternyata perhitungannya justru selalu tidak menguntungkan alias merugi. Sesungguhnya membeli franchise tidak ada jaminan bahwa akan selalu untung . Franchisee (pembeli franchise) harus memper tanggung jawabkan sendiri pengelolaan bisnisnya, ar tinya franchisee harus punya komitmen. Yang lebih penting lagi harus mempunyai kemampuan mengelola bisnis, me-record keuangan, mengelola pengeluaran, mengontrol karyawan dan lain sebagainya. Dalam banyak kasus biasanya franchisee kurang memahami cara-cara administrasi pengelolaan bisnis. Mungkin saja karena melakukan kesalahan dalam posting akunting / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

72

yang membuat laporan keuangannya menjadi rugi. Atau ada beberapa penarikan uang atau penempatan modal yang tidak sempat tercatat . Banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Di sisi lain hal yang tidak kalah pentingnya adalah peran franchisor untuk membantu franchisee-nya. Dan dalam kasus seperti itu kita akan melihat perilaku franchisor yang sebenarnya apakah si franchisor hanya akan mementingkan keuntungan sendiri, atau benar mempunyai komitmen sukses bisnisnya dan juga bisnis franchisee franchisee- nya Franchisor yang profesional akan membantu sekuat tenaga untuk membuat franchisee-nya untung. Dalam kasus di atas seyogyanya franchisor membantu memonitor, mengoreksi dan memberikan pengarahan kinerja franchisee. Sekali lagi kita amati apakah franchisor


Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis Franchise. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai seputar bisnis Franchise yang akan atau sedang dijalankan, silakan kirimkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: majalahelshinta@gmail.com. kita memungut margin yang terlalu banyak dari barang dagangan yang disuplai ke franchisee -nya ? Apakah franchisor mempunyai team memadai untuk melakukan suppor t dan pembinaan kepada franchisee-nya? Apakah franchisor melakukan pencatatan dan pembukuan dengan rapi dan teratur? Apakah franchisor membuat berbagai pungutan yang terlalu sering kepada franchisee-nya? Bila pengamatan kita menemukan situasi seperti di atas, maka sebaiknya kita waspada dan menghindari beli franchise yang dimaksud. Dari berbagai kasus yang kami tangani , hal seper ti di atas sangat berpotensi bermasalah bagi franchisee. Beli franchise tetapi bisnis tidak menguntungkan dan lebih buruk lagi tidak akan ada solusi dari franchisor . Dalam kasus kasus, tentu situasi tidak sesederhana seper ti di atas. Jika kami menyimak dari dua sisi, ada saja cerita dan saling tunjuk bahwa si franchisee-nya kerap mencoba nakal mencari supplier sendiri diluar ketentuan franchisor-nya, menunda berbagai pembayaran kepada franchisor, melanggar prosedur yang terpenting dalam operasional , dan lain sebagainya tetapi hal ini adalah kesiapan franchisor dalam mempersiapkan sistem usahanya

Bagaimana menghindari hal tersebut : Franchisor perlu melatih franchisee-nya dalam business management skill . kadangkala para franchisee kita belum berpengalaman dalam berbisnis. Mereka membeli franchise karena ingin mendapatkan bimbingan dalam berusaha, pelatihan pengelolaan keuangan dan pelaporan keuangan harus menghasilkan “bahasa” yang sama antara franchisor dan franchisee

dan branding dari bisnisnya. Dengan demikian franchisor akan merasa “rugi” jika salah satu outletnya (franchisee)nya rugi dan tutup. Franchisor tidak berorentasi pada keuntungan uang yang masuk ke pribadi Franchisor wajib melakukan monitoring yang teratur dan sistematis pada kinerja franchisee-nya . Tidak hanya melihat sales (omzet)nya saja tetapi juga memonitor apakah para franchisee-nya untung dan happy. Siapkan bentuk pelaporan yang seragam untuk kinerja outletnya . Bagaimana mengatasi situasi yang sudah terlanjur? Kita harus melihat prospek kedepan . Apakah masih ada kemungkinan untuk melanjutkan usaha ini dengan beli franchise? Demikian Bapak Dewabrata, semoga bermanfaat!. Foto: Ist

Email: franchiseconsultant@ifbm.co.id www.konsultanwaralaba.com

Franchisor harus mempunyai concern dan sense of belonging yang tinggi terhadap image

73

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


TIPS

Loyalitas Bagai Bos

K

aryawan adalah mitra kerja sekaligus asset. Apalagi jika mereka sudah sangat paham mekanisme kerja dan tujuan bisnis Anda. Sebagai manusia, mereka bisa kecewa pada perusahaan. Lalu, bagaimana menanggulanginya agar karyawan merasa memiliki dengan loyalitas bagai bos? Jangan berharap menjadi seorang pengusaha yang disukai semua karyawan Anda. Mustahil! Tapi itu tidak lantas bisa menjadi alasan bagi Anda untuk mengabaikan perasaan karyawan Anda. Sebab, usaha Anda mungkin akan bermasalah tanpa karyawan yang terampil dan paham bagaimana pekerjaan mereka untuk menjalankan perusahaan. Memahami kekecewaan karyawan menjadi sangat penting. Tapi lebih penting lagi mengambil keputusan dan tindakan agar kekecewaan itu tidak membuncah kemanamana. Anda hanya harus paham, apa saja yang menjadi sumber utama kekecewaan karyawan mereka.

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

74

1.

Kurang Respek Banyak karyawan mengeluh soal kurangnya respek perusahaan terhadap kehidupan pribadi serta keahlian mereka. Anda harus paham, bahwa karyawan bukan robot. Mereka memiliki dunia lain selain dunia kerja. Jika Anda menghormati dunia mereka, maka mereka akan merasa dilindungi. Ingat, rasa hormat bersifat timbal balik. Jika Anda menghormati mereka, maka mereka tidak punya alasan untuk melakukan hal yang sama. Sesekali, misalnya, tanyakanlah kabar keluarga mereka. Ajak mereka ngobrol santai soal hobi atau kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di waktu luang.

2.

Kurang Penghargaan Tanpa penghargaan, jangan berharap kreatifitas, inovasi apalagi loyalitas,


Penghargaan sangat penting untuk menumbuhkan percaya diri. Tanpa penghargaan hanya akan muncul sikap apatis yang akhirnya menggerogoti semangat dan kinerja karyawan. Jadi, jangan sungkan memberi pujian. Jangan pelit memberi bonus jika memang layak diberikan. Karyawan yang merasa dihargai akan menumbuhkan semangat memiliki. 3.

Micromanagers Tidak ada karyawan yang menyukai mikro manajemen – sebuah gaya manajemen dimana manajer mengawasi hasil kerja bawahannya. Karyawan perlu diberi waktu dan ruang untuk menyelesaikan pekerjaannya. Perlakukan karyawan sebagai manusia dewasa yang memiliki tanggungjawab. Pengawasan memang perlu, tapi lakukan secara tepat. Jangan lupa memberikan dukungan jika karyawan membutuhkannya. Sikap ini juga menumbuhkan kepedulian karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.

4.

Rapat Akui sajalah, rapat itu membosankan! Bagi karyawan, rapat adalah necessary- evil. Karena itu, rancanglah rapat yang efisien. Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga rapat tidak lagi menjadi rutinitas yang membosankan.

5.

Gaji Ini memang dilematis. Tidak banyak perusahaan yang bisa memenuhi tuntutan gaji karyawan sesuai keinginan mereka. Di satu sisi, sifat manusia yang selalu merasa kurang, memang

memicu kondisi ini. Tapi, sebagai pengusaha yang baik, Anda harus menemukan cara untuk memastikan bahwa sistem penggajian sudah memenuhi peraturan hukum yang berlaku – UMR, misalnya. Anda juga wajib menjelaskan sistem penggajian secara terbuka. Untuk meredam kekecewaan, carilah cara lain untuk memberi kompensasi lebih baik lagi tanpa memberatkan perusahaan. Sebenarnya, jarang ada karyawan yang membenci bosnya karena alasan pribadi. Kekecewaan mereka pada Anda umumnya bersumber dari masalah-masalah tadi. Parahnya, banyak pengusaha menunda menyelesaikan masalah-masalah itu dan seringkali mengukur keberhasilan usaha hanya dari jumlah keuntungan materi bukan dari seberapa bahagia karyawannya. Ingat, pepatah Cina, prajurit yang kenyang dan pekerja yang bahagia adalah senjata utama para pemimpin!. ď ŽWendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber, Foto:Ist

75

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


KOMUNITAS BISNIS

UKM Binaan BUMN Jogjakarta

Digelontor

Modal 2 Milyar

S

ejumlah pelaku Usaha Kecil Men­ engah­ (UKM) di Jogyakarta mengikuti acara pameran yang diselenggara­ kan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Geliat bisnis ini merebak, me­ manfaatkan suntikan dana PKBL salah satunya dari Angkasa Pura dengan total Rp2.145.000.000 pada 73 mitra binaan. Acara yang pertama kali digelar di kota Gudeg itu diselenggarakan di

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

76

gedung Jogja Expo Center (JEC) Jog­ yakarta beberapa waktu lalu dan secara resmi dibuka oleh Dirjen IKM Kementrian Perindustrian RI Ibu Euis Saedah. Dalam pameran itu, sejumlah pelaku usaha kecil menampilkan produk-produk unggul­ annya yang merupakan mitra binaan Program Kemitraan Bina Lingkung­ an (PKBL) BUMN, antara lain leather,


Sentra topeng home decoration, makanan dan minu­ man, garmen, aksesoris, batu alam, jamu herbal, dll. Dengan diselenggarakannya pam­ eran itu, diharapkan bisa menjadi pendorong terciptanya peningka­ tan ­kualitas kehidupan dan ekonomi masyarakat Jogjakarta. Selain itu, pen­yelenggaraan pameran juga di­tujukan sebagai ajang promosi dan saling bertukar informasi dari para peserta pengisi stand. Sehing­ ga dengan acara itu tercipta sinergi dalam upaya pengembangan UKM di Jog­ jakarta khususnya maupun nasional pada umumnya. Kementrian Negara BUMN di Indone­ sia memiliki CSR berupa PKBL, dimana masing-masing BUMN wajib menyisih­ kan 1-3 % keuntungannya untuk program pembinaan pelaku industri kecil. Se­ hingga, pameran usaha kecil binaan sejumlah persero milik BUMN bisa menjadi sebuah langkah tepat dalam

77

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


KOMUNITAS BISNIS

membantu dan mengembangkan produk menjadi lebih layak jual dengan market yang lebih luas. Setidaknya dalam pameran yang diselenggarakan diikuti sekitar 80 peserta antara lain, Anggun Rat­ tan Handicraft Jogjakarta, Manunggal Silver, HWDW Craft, Wahyu Art (ker­ ajinan kulit), Umi Handicraft, dll. Seluruh peserta merupakan mit­ ra binaan dari BUMN yang berada di wilayah Jogjakarta. Secara umum, peserta mengakui jika kerjasama yang mereka jalin dengan BUMN telah mampu meningkatkan kuali­ tas dan kuantitas produksi mereka. “Dengan menjadi mitra binaan dari BUMN, kami bisa lebih sering ikut pameran yang merupakan media pem­ asaran paling efektif untuk kalangan

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

78

UKM,” kata Ninu salah satu pengusaha kera­ jinan rotan. Hal serupa juga dirasakan Ibu ­Inung salah satu pengusaha Ngayomie Collection yang mengaku banyak man­ faat yang didapat setelah menjadi mitra binaan persero milik BUMN, terutama dalam hal permodalan. “Selama tiga tahun terakhir, kami bisa memperoleh bantuan pinjaman modal yang membuat usaha kami masih bisa tetap eksis, dan memperoleh kesempatan untuk mengikuti pameran di ber­ bagai daerah,” terangnya. Lain halnya dengan Ninu dan Ibu In­ ung, pengalaman berbeda dialami Widi Harjono selaku pemiliki usaha kera­ jinan yang memproduksi batu ukir, loster patung. Meski sudah lama men­ jadi mitra binaan dari salah satu


Ukiran batu alam

persero milik BUMN, dia baru per­ tama kali ikut dalam pameran. “Kami Slawid handycraf dari Gunungkidul baru pertama kalinya ikut pamer­an seper ti ini, kesempatan lang­ ka ini kami maksimalkan untuk mem­perkenalkan dan tentunya menjual produk kreasi kami,” paparnya. Secara terpisah Agus Tugiarto General Manager PT Angkasa Pura I persero milik Kementrian Negara Ba­ dan Usah Milik Negara (BUMN) Bandara Adisutjipto Jogjakarta, mengatakan dari Ang­ kasa Pura menyerahkan dana program mitra binaan tahap IV kepada 16 usaha kecil dan koperasi dengan nilai Rp 500 juta. Sedang, total dana PKBL yang diserahkan selama 2011 mencapai­ Rp 2.145.000.000 dengan 73 mitra bi­ naan. “Program PKBL ini bukan kali yang pertama. Sejak tahun 1992 dana yang sudah tersalurkan di Jogjakarta mencapai angka Rp 20.609.950.000 kepada 651 usaha kecil dan koperasi, ”katanya. (teks/foto Rochmad mujari).

79

Dekorasi rumah

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


INFO UKM

Mr. M

Jamur Crispy Modal Pensiun

Muji Mulyo di depan outletnya

M

engingat banyaknya PNS yang down saat pensiun, tentu Muji Mulyo tidak ingin hal itu terjadi pada dirinya. Tahun 2008 akhir, dia mencoba membuat usaha dengan mengolah jamur menjadi makanan ringan yang lezat. Dengan menyisihkan uang di luar gajinya, dia memesan gerobak yang didesain sendiri dengan modal awal 2,5 juta rupiah. Kemudian nekat menyewa tempat di kantin kolam renang. Meski menunya dibatasi hanya jamur crispy saja, tapi ternyata usahanya sangat menjanjikan. Maka pada bulan ketiga, dia memberanikan diri menambah

Produk olahan baru yang sedang dirintisnya

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

80

outletnya. Kali ini dia menambah menu burger dan hot dog. Dalam waktu singkat, dia sudah memiliki 6 outlet yang tersebar di tempat strategis di kota Semarang. Dalam penambahan outlet, tentu masalah-masalah pun bermunculan, termasuk urusan SDM dan pengadaan bahan baku, tapi seperti prinsip hidupnya mengalir seperti air, persoalan-persoalan yang datang pun kemudian perlahan terurai sendiri. “Sebenarnya berbisnis itu hanya dibutuhkan keberanian memulai, karena ketika sudah dijalankan di tengah jalan pasti ketemu jalan,� kata pria kelahiran Semarang, 15 September 1962 ini. Hasil kerja kerasnya itu, setiap outlet kini sudah beromset Rp. 300.000. “Tapi, kalau hari libur, omset bisa mencapai 1 juta per outlet,� tandasnya tanpa bermaksud menyombongkan diri. Sebagian apa yang diimpikannya, yakni memiliki usaha yang dapat memberi


Ketika sebagian PNS panik menjelang pensiun, Muji Mulyo justru sudah mengantisipasi jauh-jauh hari dengan mendirikan Usaha Mulya Food, yang bergerak di bidang makanan jamur crispy. Dari satu outlet, kini sudah memiliki enam outlet yang tersebar di kota Semarang. penghasilan tambahan, dan dapat mempekerjakan orang lain, seiring waktu mulai nyata. Bahkan untuk mengurus usahanya, dia pun sudah mempercayakan pada pegawainya, sehingga pekerjaannya sebagai pegawai negeri tidak sampai terganggu. “Untuk membesarkan usaha, kita harus mau berbagi dan mempercayai orang lain,” ujar ayah tiga anak ini.

Awalnya karena Rajin Mengamati Muji Mulyo yang lahir dari keluarga sederhana, sebelumnya tak pernah terlintas menjadi entrepreneur. Tapi, ibunya yang begitu gigih memperjuangkan anak-anaknya hingga bisa kuliah, mungkin turut menginspirasi dirinya hingga berani berwirausaha. Seperti yang lain, dia pun pernah mencoba beberapa usaha. Mulai dari usaha jual beras, sampai jual pupuk, tapi semua tidak dapat bertahan lama. Sampai kemudian, kebiasaannya mengamati kalau sedang jalan-jalan ke mal, mendorongnya untuk memulai usaha. “Saya lihat banyak orang berani menyewa tempat di mal dengan sewa yang mahal, pastinya karena untung. Maka, saya beranikan memulai dengan mencoba-coba resep di rumah, hingga kemudian memesan gerobak,” kata lulusan S2 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ini. Untuk terus menumbuhkan semangat entrepreneurnya, dia bergabung dengan Asosiasi Pengolah Pangan Semar Mesem bentukan Kantor Ketahanan Pangan kota Semarang. “Dengan bergabung di komunitas, kita jadi saling menyemangati,” kata salah seorang inisiator berdirinya Semar Mesem ini. Seiring berjalannya waktu, Muji Mulyo yang diawalnya tidak mendapat dukungan dari istri dan anak-anaknya, kini sudah

Outlet di salah satu sekolah mendapat dukungan penuh. Bahkan temanteman sesama PNS tidak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya. Bahkan ada yang ingin turut investasi. Tapi, Muji Mulyo yang selalu melakukan sesuatu dengan kehati-hatian, sejauh ini masih menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Masalah permodalan dia mendapat dukungan dari Dinas Koperasi & UMKM kota Semarang berupa pinjaman. “Sebaiknya, PNS yang akan memasuki pensiun, jauh hari sudah memulai usaha. Justru kalau sudah pensiun baru memulai, sangat rawan mengalami kegagalan,” katanya menyemangati teman-teman sesama PNS. Pada usianya yang masih aktif sebagai PNS, Muji Mulyo sudah dapat menyalurkan hobinya yang lain yakni aktif di kegiatan sosial. “Saya menjadi relawan untuk membantu anakanak jalanan,” katanya. Semangat membantu anak-anak jalanan ini, tentu dilatari juga masa kecilnya yang getir. Seperti mottonya, ingin berbuat untuk sesama walau sekecil apa pun, kini sudah mulai bisa diwujudkannya. Apa obsesi berikutnya? “Saya ingin mengembangkan sayap usaha pada bidang lain. Salah satunya membangun brand terasi pantura,” ujarnya menggebu. Teks/Foto : Albert Marbun

81

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


INFO UKM

NIGERIA

BUKA CERUK BISNIS UKM INDONESIA

Sudirman Haseng, Duta Besar Republik Indonesia untuk Nigeria.

S

ektor UKM di Nigeria belum dikelola secara maksimal. Ini pengamatan Duta Besar Republik Indonesia untuk Nigeria, Sudirman Haseng. “Padahal potensi sektor UKM sangat menjanjikan mengingat tingkat penghidupan dan pendapatan masyarakat lebih dapat menjangkau harga produk usaha kecil menengah. Secara keseluruhan, institusi yang menangani sektor UKM di Nigeria dan Afrika belum memberi penekanan yang cukup bagi perkembangan sektor UKM. Penanganan sektor ini masih pada tataran usaha dan inisiatif masyarakat secara mandiri. Masih dikelola secara terbatas sehingga belum berkembang menjadi sektor

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

82

Ahli-ahli ekonomi dunia percaya, Afrika adalah benua masa depan. Di sinilah tersimpan potensi ekonomi dan sumberdaya yang belum sepenuhnya tersentuh. Kini UKM Indonesia bisa mempertimbangkan investasi di Afrika. Salah satunya, menggali ceruk bisnis di Nigeria.

industri, yang dapat memberi sumbangan berarti bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. Sudirman menjawab pertanyaan ELSHINTA menyusul makin maraknya pemberitaan investasi perusahaan besar Indonesia di Nigeria. “Setidaknya terdapat 10 perusahaan Indonesia yang sudah investasi dan membuka usaha di Nigeria, yang umumnya sudah memperoleh modalnya kembali dan meraih keuntungan dalam ­waktu yang ­relatif singkat. Perusahaan seperti ­­Indo­Food,­ yang memproduksi Indomie, sudah menjadi makanan tak terpisahkan bagi masyarakat Nigeria. Perusahaan lain adalah


Suasana pasar tradisional Nigeria. Wings, Sinar Ancol, Kalbe Farma, Soho, Dexa, Nutri-C dan Kompass Group,” papar pria kelahiran Pangkajene, 29 Desember 1961 ini. Ia juga mengatakan bahwa saat ini, pemerintah Nigeria mulai menyadari kekuatan UKM dan mulai melakukan beberapa perubahan. “Pemerintah Nigeria sudah mengambil langkah dan kebijakan melalui Transforming Programe antara lain melakukan pembenahan birokrasi ke arah good governance dan upaya pengalihan anggaran pemerintah untuk mendukung pembangunan sektor-sektor yang tertinggal termasuk sektor UKM, seperti akses pendanaan dan pembinaan SDM.”

yang berjumlah 150 juta orang dipenuhi lewat import!” ujar Sudirman. Padahal, negara ini punya potensi sumber daya alam yang besar. Dari pengamatan sepintas produk yang terkait dengan makanan, minuman, kecantikan dan kesehatan mempunyai potensi yang cukup besar untuk digarap oleh UKM Indonesia. “Industri makanan dan minuman misalnya masih dikelola secara sederhana dan terbatas untuk memenuhi kebutuhan dasar. Belum dikembangkan menjadi suatu industri. Padahal bahan baku melimpah mulai dari berbagai macam sayuran, buah-buahan,

Kendala dan Peluang

Menurut Sudirman yang selama menjabat Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri tahun 2007-2010 telah menjelajahi lebih dari 30 negara Afrika ini, kendala UKM Indonesia jika ingin berinvestasi di Nigeria adalah infrastruktur, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dan birokratis, minimnya akses terhadap teknologi modern, serta masalah pemasaran. Namun peluangnya pun sangat besar. “Sekitar 60-80% kebutuhan rakyat Nigeria

Pintu gerbang ibu kota Nigeria, Abuja

83

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


INFO UKM

Warga Nigeria sudah cukup mengenal warga Indonesia

Hasil alam Nigeria tanaman, kacang-kacangan dan produk pertanian lainnya,” papar Sudirman yang juga mewakili Indonesia di Benin, Ghana, Liberia, Burkina Faso, Kamerun, Togo, Congo dan Cape Verde. Peluang kerjasama antar UKM kedua negara pun sangat terbuka. “Sebagai contoh, terdapat sejumlah tenaga terampil Indonesia yang bekerja di sektor spa dan kecantikan, salon dan rambut, bunga dan taman serta percetakan. Hanya saja umumnya menjadi pekerja di perusahaan milik asing seperti Libanon, India dan Korea. Padahal perusahaan UKM Indonesia banyak yang lebih mampu untuk mengelola bidang-bidang tersebut!” Keuntungan lain, Pemerintah dan rakyat Nigeria umumnya sudah cukup familiar dengan Indonesia. Pemerintah Nigeria sangat menyambut baik investor luar negeri masuk ke Nigeria, tidak hanya skala besar tetapi juga skala kecil menengah. “Keberadaan sejumlah perusahaan Indonesia di Nigeria telah memberi citra positif Indonesia di mata masyarakat Nigeria,” aku Sudirman yang menyelesaikan Master Ekonomi Politik di Universitas Indonesia. “Apalagi sejumlah produk Indonesia sudah mempunyai brand image yang melekat seperti Indomie, So Klin, Panadol dan lainnya. Demikian juga produk impor lain seperti tekstil, listrik dan elektronik!” Sudirman juga menambahkan pihaknya akan membantu sekuat tenaga UKM Indonesia yang ingin berinvestasi di Nigeria. “KBRI Abuja telah menjadikan peningkatan kerjasama ekonomi dan bisnis menjadi

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

84

prioritas dalam program tahunan. Dalam mencapai tujuan ini, maka berbagai kegiatan dilakukan untuk mendorong pengusaha kedua negara meningkatkan saling kontak untuk mengembangkan kemitraan,” jelasnya. “Perwakilan RI Abuja/KBRI Abuja akan senang dan bangga apabila dapat membantu dan melayani setiap permintaan informasi dan bantuan untuk mengembangkan kerjasama dan kemitraan antara pengusaha kedua Negara, termasuk pengusaha kecil menengah!” Anda yang tertarik peluang ini silahkan mengakses informasi via http:// abuja.kemlu.go.id (http://www.kemlu.go.id/ abuja) dan e-mail: kbri.abuja@gmail.com. Disamping itu di Lagos, kota bisnis Nigeria terdapat Indonesian Trade Promotion Centre yang bisa diakses via http://www.itpc.lagos. com. Wendy Danoeatmadja/Foto: KBRI Abuja, Nigeria.

Hotel Sheraton sudah ada di Abuja



KONSULTASI

Niam Muiz, Msc, MPsi Ia adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Pria berusia 49 tahun yang sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training ini, kini menjadi Presiden Direktur PT Inspira Consulting, Jakarta.

Bisnis Hulu-Hilir Yth. Bapak Niam Muiz Sebenarnya, bisnis dari hulu sampai ke hilir itu baik atau tidak? Dampak baik atau buruknya bagaimana? Relawati Amin Cirebon Jawab: Saudari Relawati, ini contoh bisnis yang ingin dikuasai di semua titik utamanya. Bagus sekali, berarti anda bisa mengontrol seluruh sisi. Tapi jangan lupa, ukur-ukur dengan baik

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

86

bagaimana kuku Anda menancap disana. Kalo masih kepalang, dan ada celah yang membuat pihak lain bisa “menggoyang” jaringan bisnis itu, pikir seratus kali. Sebab umumnya bisnis hulu ke hilir dan sebaliknya bisa “dirontokkan” competitor hanya dengan sekali goyang disatu titik sepele saja. Contoh, anda bisnis anak ayam, telor dan daging ayam. Wuahhh, huebbat. Tapi sekali harga pakan melambung, seluruh proses bisnis Anda rontok bersama. Begitulah contohnya. Foto: Ist


Ingin Beralih Bisnis Bapak Niam yang baik, Saya sedang bisnis di bidang makanan, tepatnya restoran Seafood. Namun, lama kelamaan saya bosan juga bergerak di bisnis ini. Saya ingin melakukan perubahan bisnis ke bidang lain. Kira-kira, perubahan untuk beralih bisnis saat tepatnya kapan ya pak? Terimakasih atas solusinya. Robert Nigara Karawaci - Tangerang Jawab: Bung Robert Anda bosan kenapa?! Omset digerogoti competitor resto sebelah?! Margin menipis karena bahan baku naik 6 bulan terakhir ini ?! Atau nggak tahan bangun pagi karena musti masak sebelum subuh ?! He he he….bisnis itu adalah hidup bersama dinamika didalamnya. Sampai suatu saat bisnis Anda tumbuh, dan Anda tinggal jadi juragan. Hal yang sama akan Anda jumpai ketika Anda menjalani bisnis yang lain. Ada sisi omset yang tidak selalu memuaskan disebabkan “kue pasar” Anda dijarah oleh pesaing, ada juga sisi harga bahan baku yang mahal dan menipiskan margin keuntungan. Saat itulah waktunya Anda mensiasati lebih jauh kiat bisnisnya, bukan malah pindah bidang lain. Sebab bidang lain pun akan menawarkan tantangan yang kurang lebih sama. Lain cerita jika Anda sudah memperoleh hasil yang telah “ditumpuk” dari resto seafood, sehingga Anda ingin mengembangkan diri pada bisnis lain. Oh, saat itu sih silahkan. Ketika, sekali lagi, income dari bisnis sebelumnya tidak boleh terus dibiarkan menganggur. Tapi sebelum jauh-jauh menyerobot lapangan bisnis lain, amati dulu bisnis lebih hulu atau lebih hilir dari resto seafood Anda. Siapa tau

bisnis lanjutan Anda adalah menjual Bandeng kemasan plastic 250 gr. Sehingga selain dijual di resto Anda, siapa tahu anda bisa bikin jaringan bandeng ke sekeliling resto lain. Merambah bisnis lain, jangan jadi loncat ke bisnis ransel outdoor misalnya. Bukan tidak boleh, tapi lebih besar kemungkinannya Anda tidak se-menguasai bisnis resto seafood yang sudah dijalani. Jika ya, ini berarti Anda memulai lagi mengambil resiko dari dasar, padahal Anda sudah pengalaman khan ?! (Cuma sekitar resto seafood). Sedangkan jual kerupuk, masih relative bersinggungan…. Jadi, tepatnya kapan pindah bisnis ?! waktu anda sudah menumpuk untung untuk mengembangkan ke tempat lain. Atau, yang ini tidak saya bahas semata demi azas positifisme, yaitu ketika Anda sudah 3 kali mentok walau ketiga kali itu Anda memodifikasi bisnis tersebut. Nah, jangan ngoyo dan buang energy, maybe Anda belum bisa menemukan kunci suksesnya. Tinggalkan…. (salah satu sebab saran ini adalah, setiap orang punya personality yang kadang tidak pas untuk bisnis tertentu, dan lebih pas dibisnis lainnya). Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan Bung Robert. Foto: Ist

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai bisnis yang akan atau sedang dijalankan, silakan layangkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: majalahelshinta@gmail.com. 87

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


SENTRA BISNIS

Desa Truko, Kendal

Muslikhan, pengerajin tas

Produsen Tas Pangsa Nasional T

ampak dari luar, desa Truko seperti seyogyanya desa, hening dan tentram. Tapi yang membedakan, begitu memasuki desa Truko kecamatan Kangkung, dengan hanya berjarak 50 meter dari jalan utama Kabupaten Kendal, hampir setiap

Salah satu produksi Desa Truko

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

88

rumah memiliki papan nama usaha. Terdapat lebih 35 pengusaha kecil tas seminar dan koper menyebar di desa Truko. Sebagian besar pengerajinnya bekerja di bagian belakang rumah. Jadi sekilas, seperti tidak ada geliat industri di desa kecuali hanya terpampang papan usaha di depan rumah. Begitupun produk yang dipajang, layaknya sentra industri, di desa ini hampir tak ada toko untuk memajang produk hasil produksi desa Truko. Yang ada hanya tumpukan aneka tas yang baru selesai diproduksi, atau menunggu untuk di-delivery. Karena, setiap rumah hampir setiap hari memproduksi aneka tas. “Ada atau tidak ada pesanan, rata-rata pengerajin tetap memproduksi,â€? kata pengerajin Subkhan, yang juga sebagai ketua guyub Sentra Industri Tas


Meski buatan desa, produk tasnya sudah menyebar secara nasional dari Sabang sampai Merauke. Semangat warganya patut diacungi jempol. Tak heran, rata-rata penduduknya sudah berkendara mobil, berkat kerja kerasnya sebagai pengerajin aneka tas. Kendal (Sintak) ketika dijumpai di workshopnya yang bersebelahan dengan rumah tinggalnya. Subkhan sendiri memiliki 8 penjahit, dan dapat memproduksi 4000 buah tas setiap bulan. “Masing-masing sudah memiliki sales yang menyebar di berbagai kota. Bahkan dari Sabang sampai Merauke,” tambah Subkhan pemilik Alam Mandiri Collection ini. Produk aneka tas desa Truko sudah terkenal di Kendal. Bahkan hampir setiap instansi yang ingin

Penunjuk arah ke Desa Truko

membuat tas promosi atau tas seminar di Kendal, memesannya ke desa Truko. Selain harganya tergolong murah berkisar Rp. 10.000 sampai Rp. 60.000/buah, juga kwalitas jahitan dan modelnya yang menarik. “Kita sangat menjaga kwalitas jahitan,” tegas Subkhan.

Kekuatan Sales Sentra tas Desa Truko sudah bergeliat sejak tahun 2000. Awalnya penduduk desa Truko banyak yang bekerja sebagai sales tas di Jakarta. Melihat prospek yang menjanjikan, para sales tas tersebut mencoba memproduksi sendiri di desanya dengan mengajak penjahit dari Jakarta. Rupanya keuntungan yang menggiurkan menjadi daya tarik bagi penduduk desa untuk mencoba peruntungan juga sebagai juragan tas. “Awalnya hanya saudara dan tetangga yang ikut-ikutan, tapi akhirnya hampir semua penduduk desa Truko menjadi pengusaha tas,” kata Nur Kholis, pemilik Syufi Collection. Nur Kholis tadinya menjabat lurah di desa Truko, tapi begitu selesai menjabat, dia pun akhirnya terjun jadi pengusaha tas. Nur Kholis sendiri sudah memiliki 10 penjahit dan memproduksi

Ketua Guyub, Subkhan

89

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


SENTRA BISNIS

Penjahit di Desa Truko lebih 5000 buah per bulan. “Kekuatan kita memang di sales. Dengan memiliki sales yang handal, maka produksi dapat terus ditingkatkan. Itu sebabnya, produksi desa Truko hampir jarang dipajang di toko tas. “Kalau ditoko sifatnya konsinyasi, dan biasanya

penjualannya lambat. Tapi kalau kita memiliki sales dua puluh di berbagai kota, maka bisa dipastikan setiap hari ada penjualan,” katanya. Karena sebagian besar pengerajin tas di desa ini pernah menjadi sales, mereka pun tahu perilaku sales. “Sales saya ada yang di Papua dan di Aceh,” kata Muslikhan, pemilik Adi Arya Collection yang tergolong pengerajin terbesar di desa Truko. Produksinya pun sudah sampai 12.000 tas per bulan dengan memiliki 20 penjahit dan lebih 40 sales. Meski desa ini jadi sentra tas, tapi sebagian besar penjahitnya datang dari luar desa. “Penduduk desa sini senangnya menjadi pengusahanya atau sales, sedangkan untuk menjahit kurang diminati penduduk desa!” kata Muslikhan lagi.

Guyub Untuk menjaga kwalitas dan harga, para pengerajin tergabung dalam guyub.

Aneka produk Desa Truko

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

90


Nur Kholis, pemilik Syufi Collection “Dengan adanya guyub Sintak, maka harga tetap stabil. Begitupun kalau ada sales nakal lalu pindah ke pengerajin lain, aturannya jelas tidak akan diberi barang untuk dijual, sebelum permasalahannya kelar,” jelas Subkhan, yang sudah berusaha lebih 7 tahun ini. Dengan adanya guyub, penjahit pun tidak bisa seenaknya minta naik upah. “Ratarata penjahit bisa mengantongi Rp. 2.000.000 per bulan. Bisa dibayangkan berapa hasil sales tas? “Sales diberi kebebasan untuk menentukan harga jual, tergantung daerahnya, tapi harga dari pengerajin dengan produk sejenis dipastikan sama,” ungkap Subkhan lagi. Dengan semangat penduduk yang hengkang menjadi pengerajin tas dari tadinya bertani, tentu dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran di desa ini. Tak heran kalau desa Truko sekarang menjadi desa yang penduduknya lebih sejahtera. Bayangkan bila satu pengerajin dapat mengerjakan 5000 tas setiap bulan, berapa total tas yang dapat dikerjakan desa ini per bulan. Maka dari itu, rumah di desa ini rata-rata sudah bagus, termasuk mobil miliknya parkir di depan rumah masing-masing. Jadi, jika Anda ingin memesan tas untuk kegiatan seminar atau promosi, atau bahkan ingin kulakan tas untuk dijual lagi, tidak ada salahnya mencoba produk pengerajin Desa Truko. Kalau kurang puas dengan model yang ada, Anda

91

dapat membawa contoh atau disain, maka pengerajin akan mewujudkannya.  Teks/ Foto : Albert Marbun

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


SURAT PEMBACA

@MajalahElshinta @Rinasigadislucu Rinasigadislucu

@nabilaafifah_ Nabila Nur Afifah♥☺

@rt>@majalahelshinta:moga aja majalah elshinta makin jadi majalah tenar yg slalu di minati semua orang.bwttrus britakeren ya.biarqmakin suka

@MajalahElshinta : Aku pingin dong,di edisi majalah elshinta ,ada profil nya super junior.makasih ☺♥ Majels: Coba kita cari info dahulu mungkin ada bisnis yang dilakukan Super Junior.

@wtristand Wahid Tristand Happy new year @GADISmagz @ MajalahTeen @MajalahElshinta Sukses selaluuuu :*

@Ujiew Ujie Indria Suwandi RT @boreREZA: Presiden Maicih (Reza @axltwentynine Nurhilman) di “Pencerahan” @MajalahElshinta Januari hal.22 yfrog.com/esm0bjxj

@aci_calia Asti Widianty Amiiiiiin.RT @MajalahElshinta: Ditahun 2012 UKM kita akan semakin maju. Penjualan naik seiring dg (cont) tl.gd/f23i88

@CakEko1 Cak Eko Ditunggu RT “@MajalahElshinta: Siapa yg keluar sbg Pengusaha & Usaha Favorit Pilihan Pembaca Majels 2011? pengumuman diMajels edisi Feb.2012

@JakartaRayaEC Pengusaha Indonesia Kami akan sharing tentang “strategi mudah dan murah bangun merek usaha” agar byk manfaat bantu RT @MajalahElshinta

@JakartaRayaEC Pengusaha Indonesia Kami akan sharing ttg “Strategi Pemasaran Online yg Sukses” biar byk manfaat bg yg lain mohon bantu RT @MajalahElshinta

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

Twitter: @majalahelshinta Menerima saran-saran, kritik, opini dan lain-lain dari Anda yang akan di muat di rubrik ini.

92



FILE

XL

Kolaborasi XL, M-Saku, Visa dan BlackBerry Dalam rangka memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang merupakan komitmen utama PT XL Axiata Tbk, saat ini XL telah melakukan kerjasama dengan M-Saku dan Visa dalam penyediaan layanan isi ulang bagi pelanggan BlackBerry. ”Layanan M-Saku mer upakan layanan isi ulang pulsa yang bisa dinikmati oleh pelanggan XL BlackBerry yang sudah memiliki kartu kredit Visa. Layanan ini bisa digunakan dengan menggunakan program aplikasi yang diinstall di perangkat BlackBerry pelanggan XL. Dengan melakukan download aplikasi dari http://www.msaku.me/bb,” terang Joedi Wisoeda, VP Commercial Operation Management XL.

Direktur M-Saku Tommy Jenie, mengatakan, ”Kami sangat bangga dan bersyukur bisa bersama dengan XL memberikan inovasi baru kepada pelanggan XL berupa cara pengisian pulsa yang personal, mudah dan aman,” katanya. Sementara, Ellyana Fuad selaku Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia mengemukakan, pihaknya sangat senang dengan kerja sama antara XL dan PT Harapan Inti Selaras untuk memperkenalkan fitur layanan isi ulang di M-saku kepada para konsumen XL Axiata. “Dengan cara ini menjadikan pembayaran lebih cepat, nyaman dan aman dengan M-saku sebagai cara yang dipilih untuk mengisi ulang pulsa mereka.”  Teks: Choen/ Foto: Okie AZ

Danamon Peduli

Olah Kompos Berkualitas Gubernur Sumatera Barat H. Irwan Prayitno, membuka Konvensi Nasional ke-4 di Kota Payakumbuh, Selasa (17/1). Konvensi Nasional dilaksanakan pada tanggal 17-18 Januari 2012, bertempat di DPRD kota Payakumbuh dalam rangka membahas pengolahan terpadu sampah organik pasar menjadi kompos berkualitas. Acara ini diikuti oleh 60 peserta dari 31 kota dan kabupaten di Indonesia termasuk 7 kepala daerahnya serta perwakilan beberapa instansi

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

94

pusat antara lain KemDagri dan BPPT. Juga turut hadir perwakilan dari Asosiasi Pengelolaan Sampah Solid Indonesia (INSWA) serta praktisi daur ulang sampah dari kalangan masyarakat. Sementara dari pihak Danamon, acara dihadiri oleh Direksi dan perwakilan wilayah PT Bank Danamon di Sumatera Barat dan Dewan Pengawas Yayasan Danamon Peduli. Seker taris Daerah Kota Payakumbuh H. Ir wandi, SH, menginformasikan, selain kabupaten/kota peserta program Danamon Go Green, enam kepala daerah di provinsi Sumatera Barat hadir dalam konvensi nasional ini terkait kerjasama wilayah dalam hal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional yang berlokasi di Payakumbuh. Dengan metode 3R (reduce, reuse dan recycle), serta usaha pemilahan sampah melalui bank sampah, sampah bisa dikelola dengan baik bahkan menjadi bernilai ekonomis. Dalam konvensi ini juga diluncurkan forum pembelajaran bersama bernama Komunitas Sejahtera. Teks: Choen/Foto: Ist



MEDIASI

Bisnis ‘Palugada’ Atau Satu Saja?

Memilih bisnis seperti memilih pacar, sebelum janur melengkung jajaki beberapa. Palugada (apa lu mau gua ada) nyaris seperti broker, bisnis banyak. Atau cenderung tak mau ke lain hati, cukup satu tapi fokus. Pilih mana Anda? ď ŽFoto: Ist

Satu Bisnis Tapi Fokus Bagi saya, kalau dituntut untuk memilih antara bisnis kecil tapi banyak atau satu tapi besar, saya lebih baik memilih satu bisnis saja tapi besar. Dengan begitu, bisnis yang kita jalankan menjadi lebih fokus. Hal itu juga menjadi penting untuk menjaga kesan ekslusif. Atau mungkin saja, bisnis yang kita kembangkan dengan fokus itu, bisa menjadi khas suatu daerah tertentu. Sementara, kalau kita memiliki banyak bisnis tapi kecil-kecil, selain tidak fokus, kesannya pun pasaran gitu. Jadi, lebih baik satu, besar dan fokus! Nimas Ayyu, Mahasiswi

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

96


Satu Bisnis Berkualitas Kalau saya lebih memilih bisnis satu tapi focus agar lebih matang. Menurut saya dalam berbisnis butuh konsistensi dan komitmen. Meski bisnis kecil-kecilan tapi kalau fokus dan dikerjakan dengan niat, semakin lama pasti semakin berkembang, kalau sudah jalan baru boleh dikembangkan. Tapi tetap harus ada benang merahnya, misalnya bisnis jualan baju online yang sekarang sedang marak. Kalau sudah berjalan, bisa dikembangkan misalnya ditambah baju anak. Benang merahnya tetap di dunia fashion. Karena saya lebih mementingkan kualitas dari pada kuantitas. Satu tidak apa-apa yang penting kualitasnya oke. Fortranica (Desainer Grafis)

Sesuaikan dengan Modal Persoalan mau bisnis apa, sebesar apa dan sebanyak apa, ya intinya harus disesuaikan dengan jumlah modal yang kita miliki. Tapi saya lebih cenderung untuk memilih banyak usaha kecil ketimbang satu jenis usaha yang besar sekaligus. Usahanya kecil saja tapi banyak. Alasannya sih simpel, kalau satu bisnis bangkrut atau tak lancar pemasukannya, kan masih ada bisnis yang lainnya. Beda halnya dengan bisnis besar tapi satu, sekali bangkrut, ya sudah hilang semuanya. Gigit jari! Asep Awaluddin, Karyawan Swasta

Fokus Satu Mencari Market Saya usaha game online dan warnet, kalau marketnya bagus dan ada modalnya tentu, kita akan menambah usaha di tempat lain yang dekat konsumen. Sasaran konsumennya kelas menengah kebawah saja, karena kalau menengah keatas kelas game online dan warnetnya juga beda. Usaha ini kan menambah wawasan anak-anak agar kreatif dan pastinya tidak gaptek. Sayangnya konsumennya masih terbatas hanya dilingkungan wilayah sekitar kompleks. Jadi hemat saya untuk sementara satu usaha tapi focus, sambil melihat market. Tari Thamrin (Wiraswasta)

97

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN

Kiddy Cuts

Potong Rambut Ala Time Zone

B

erawal dari tahun 2001, Cecilia wirawan bersama dengan rekanrekannya mencoba peruntungan baru di dunia bisnis salon untuk anak-anak. Ide tersebut muncul dengan melihat kebutuhan dari para orangtua yang kerepotan untuk merawat putra-putri mereka. Peluang ini pun menjadi lahan bisnis PT.Kiddy Cuts Pratama Indonesia. Konsep salon disediakan khusus untuk anak-anak, dari mulai ruangan, warnawarna, furniture, mainan-mainan, produk yang digunakan spesial untuk anak-anak, hingga tenaga ahli stylist yang professional dan

Potong rambut sambil bermain

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

98

terlatih. “ Orangtua yang memiliki mobilitas tinggi, Kiddy Cuts menjadi solusi terutama bagi anak-anak agar senang mengunjungi salon,� ungkap Adelia Christina Barus, selaku Humas PT.Kiddy Cuts Pratama Indonesia. Kiddy Cuts memiliki beberapa service, diantaranya kiddy cut full (potong rambut menyeluruh), kiddy cut, kiddy shampoo + blow, kiddy creambath, kiddy coloring, kiddy highlight, kiddy manicure/pedicure, kiddy nail (manicure,pedicure,painting ), kiddy hairmask, dan kiddy make up. Untuk kiddy cut full tarifnya berkisar antara 75.000 sampai 125.000 rupiah. Ada pula kiddy creambath


Seperti cabut gigi, potong rambut bagi anak adalah momok yang dimusuhi. Peralatan serba tajam, bunyi gunting, membuat rasa takut. Dengan memotong rambut sembari bermain seperti di Time Zone, lupalah dia kalau rambutnya sudah plontos. Salon khusus anak ini pun menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. harga 80.000 sampai 90.000 rupiah, kiddy coloring cukup lumayan 230.000 sampai 255.000 rupiah, tersedia pula layanan kiddy nail (manicure,pedicure,painting) dan kiddy cuts make up. Bagi para orang tua sembari menunggu putra-putrinya, bisa melakukan parent haircut+blow, parent shampoo+blow, parent creambath, parent coloring, parent highlight, parent manicure/pedicure, parent hairmask, dan parent make up Untuk produk yang digunakannya, Kiddy Cuts menciptakan sendiri untuk menjaga kualitas seperti Hair Gel Glitter, Shampoo bubble Gum Mild, Shampoo Strawberry Mild, Disposable Sanitizing Towel, Candlenuts oil (minyak kemiri), hair gel. Produk Kiddycuts tidak hanya tersedia di outlet, tapi juga dipasarkan di luar outlet. Kiddy Cuts yang menargetkan pangsa pasarnya dari usia bayi hingga 12 tahun ini telah mengembangkan bisnisnya dengan sistem franchise. Modal maksimal Rp 500 juta (tidak termasuk sewa bangunan dan upah pegawai ) sudah dapat membuka franchise

Permainan membuat anak tidak takut Kiddy Cuts yang terdiri dari franchise fee 125.000.000, royalty fee setiap bulannya 10% dari penjualan, marketing fee 1% dari penjualan, legal dan design fee sebesar Rp 15.000.000 Untuk franchise management Kiddy Cuts sudah menyiapkan trainer mengajarkan keterampilan stylistnya, sehingga tidak perlu menyewa tenaga ahli. Juga memilihkan lokasi yang strategis, menyediakan design dan layout salon, peralatan-peralatan kursi duduk berupa mobil dan motor mainan seperti di Time Zone. Pada bulan Mei 2011 mendatang, bisnis salon khusus anak ini memasuki usia sebelas tahun. Untuk memenuhi kebutuhan costumer seper ti diuraikan Adelia, “Saat ini outlet Kiddy Cuts sudah hampir menyebar di mallmall seluruh Indonesia, diantaranya, Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor, Bandung, Surabaya dan Bali, dan rencananya untuk tahun 2012 ini Kiddy Cuts akan mengepakkan sayapnya, merambah ke negeri jiran, Malaysia, bahkan ke Asia Tenggara. ď Ž (Imas, Foto: Oki)

Peralatan ala Time Zone

Karyawan Kiddy Cuts

99

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


FILE

Bali merupakan lumbung industri, pemasok komoditas bagi per­ekonomian tanah air. Ekonomi kreatif sukses berkembang berkat kekayaan budaya dan wisata alam yang mendatangkan banyak turis baik domistik maupun manca negara. Industri garment, souvenir, kerajinan, kuliner, sport, hiburan, agro bisnis, travel, transportasi, jasa, budaya, pariwisata dan lain-lain terutama usaha kecil menengah (UKM) bertumbuh subur. Pangsa pasarnya pun tak saja sebatas lokal, namun potensial ekspor ke luar negeri.

Songket Bali

Pematung Istana Bali

Atas dasar kesuksesan bisnis inilah, Majalah Elshinta bekerjasama dengan Universitas Mahendradatta Denpasar me­ nyelengarakan INSPIRATRIP BALI 2012 Program InspiraTrip ke tiga setelah ke Yog­ yakarta dan Bandung ini, pesertanya terdiri dari kalangan bisnis dan umum. Berbeda dengan wisata pada umumnya, para peserta InspiraTrip yang bertatap muka dengan pengusaha Bali dapat langsung menancapkan bisnisnya.Di­ antara­nya membeli franchise, sebagai reseller, membeli produk atau menjual produk usahanya. Di samping itu dari sharing sesama peserta InspiraTrip pun akan menimba pengalaman entre­preneurship sekaligus membuka networking dalam bisnis. Para peserta juga disuguhi siraman pencerahan para pakar pada saat acara Seminar Wirausaha.

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

100

Seniman Perak


Siapa yang tak suka Bali? Semua orang tentu ingin mengunjunginya, walau sudah berkali-kali tiada bosan. Bagaimana jika berwisata sekaligus mengepakkan sayap bisnis?

Waktu aks Pel anaan :

Pis Kepeng Bali

2 – 5 April 2012 Produk Spiritual Bali

Kunjungan : • • • •

Songket Bali Swastika Pematung Ista na Made Ada Kipas Ngakan Weda Seniman Perak Angel To Ange l Sukawati • Pengrajin Pis Kepeng Bal i • Pusat Obat Pak Oles Denp asar • Produk Sp iritual Denpas ar • Jaringan Su permarket Bal i Hardys • Istana Man cawarna Tamp ak Siring • Puri Guru h Sindang Par idesaUbud • Warung Ik an Laut Pesin ggahan Klungkung • Resto Seaf ood Mina • Jimbaran • Kuta • Pasar Suk awati

Supermarket Bali Hardys

Segera daftarkan diri Anda :

Ruri : 021 - 93938019 Tiara : 08568540555

101

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN BISNIS SELEB

Berawal dari ke­ gemar memasak akhirnya men­ jadi bisnis. Tina Astari meng­awali kafenya di Bogor sebelum meram­ bah Jakarta. Dalam waktu relative singkat, kafenya mem­ beri keuntungan menggiurkan.

Tina Astari

Royal Taste Balik Modal 3 Tahun / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

102


Tidak Mengandalkan Menu

B

ermula dari kesukaannnya berkumpul dengan teman-temannya di kafe, Tina Astari, pesinetron Rahasia Ilahi inipun berbisnis cafe. Hal yang terpikirkan Tina Astari saat itu, daripada uangnya banyak ia belanjakan di cafe, alangkah baiknya ia pun membuka cafe. Tetap dapat berkumpul dengan teman-teman, namun ada pemasukan. Dan pada akhirnya, Wanita cantik yang menikah pada 20 November 2011 ini, memulai usaha cafenya pada tahun 2008 lalu di bilangan Pajajaran, Kota Hujan, Bogor, Jawa Barat. “Yah, aku sih mikirnya daripada uangku banyak keluar buat ke kafe, lebih baik aku bisnis cafe, jadi uangnya kan nggak kemanamana,” cerita wanita berkulit putih ini di cafe miliknya, Royal Taste, jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan. Alasan lain penggemar berat Julia Robert ini awal kali membuka cafe di bilangan Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, mengingat saat itu dirinya memiliki kesibukan syuting sinetron yang cukup tinggi. “Aku syuting kejar tayang terus di Bogor selama beberapa tahun, yah akhirnya alasan ini juga yang memperkuat aku membuka usaha ini di Bogor,” terang penggemar warna hijau ini.

Sebagai modal awal, wanita bersuamikan Maman Abdurahman ini harus mengeluarkan koceknya sebesar, 1,3 milyar rupiah. Modal tersebut ia pergunakan untuk menyewa tempat selama tiga tahun dan membeli perlengkapan keperluan cafenya, seperti mesin minum caffee, pengadaan equipment dan perlengkapan lainnya. “Modal awalnya memang lumayan besar. Modal itu, buat sewa tempat, beli mesin caffee dan perlengkapan lainnya,” ucapTina Astari. Sebagai daya tarik agar konsumen mengunjungi dan bersantai ria sambil bersantap di cafenya, Tina Astari pun membuat beberapa menu. Mulai dari Main course, seperti, tenderloin steak, with black paper sauce, sirloin steak. Pasta terdiri bascaiollo, bolognaise. Coffee seperti, americano cappucino, caffee latte, caffe mochodan. Namun, menu, menurut Tina, bukan kunci utama untuk mengundang konsumen datang ke cafenya. Itu sebabnya Tina tak lupa menyuguhkan hiburan berupa live- music setiap Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu. “Umumnya orang yang datang ke cafe itu kepengin santai. Jadi, aku pun berupaya menghidupkan cafe ini dengan musik live,” papar wanita yang gemar berolahraga ini. “Tentu suasana juga penting. Jadi aku mendisain ruangan dengan suasana rileks.” Selain itu, café ini pun memberikan hiburan film atau musik lewat layar lebar

103

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


PENCERAHAN BISNIS SELEB

Raya, Jakarta Selatan dan sudah berjalan saat ini. Alasan memindahkan cafenya cukup masuk akal yaitu Jakarta merupakan daerah kondusif untuk mengembangkan bisnis. “Kalau masyarakat Jakarta yang biasa hangout atau ke cafe umumnya anak-anak muda yang tidak kenal waktu. Mereka bisa datang kapan saja. Kalau masyarakat Bogor hanya waktu-waktu tertentu saja. Misal habis gajian,” urai Tina panjang lebar. Untuk terus mencapai kemajuan yang diharapkan, Tina tak segan melakukan aksi jemput bola. Misalnya dengan menawarkan pelayanan kepada perusahaan dengan pola buffet. Makanan yang disajikan tidak harus mengikuti menu utama cafe. Bahkan, Tina juga tidak ragu mendesain ulang suasana cafe dengan properti lain sesuai dengan

Usaha yang membanggakan di titik strategis sehingga mudah dinikmati pengunjung. Untuk pelayanan ini, pengunjung bisa meminta film terbaru atau musik kesukaan mereka diputar.. Konsep promosi yang dijalankan Tina cukup menarik. Lewat jejaring sosial Twitter, Facebook, dan BBM – Blackberry Messenger, Tina memberikan discount sebesar 10 persen untuk tiap konsumen yang mengakses account jejaring sosial cafenya. “Setiap konsumen yang datang ke cafe ini dan memperlihatkan bahwa mereka mengakses Twitter, Facebook atau BBM Royal Taste, maka mereka dapat discount 10 persen. Selain itu saya juga akan memberikan voucher yang nilainya 50 ribu rupiah,” ungkap Tina. Dengan semua kelebihan dan strategi itu, Royal Taste mampu beroperasi dengan lancar hanya dalam hitungan bulan. Dengan karyawan sebanyak 15 orang dan bekerja shifts, usaha cafe Tina ini mulai menangguk untung yang ia tanamkan kembali di cafenya. Memasuki usia 2,8 tahun, bisnis yang ditekuninya ini pun telah melampui Break Even Point (BEP).

keinginan konsumen. “Alhamdulillah, konsep yang aku terapkan berhasil,” aku penyuka musik klasik ini. Harga menu umumnya berkisar antara 20 ribu hingga 80 rupiah. Menu khas, seperti steak orange sause senilai 70 ribu rupiah. Kini, dari bisnis cafe yang dijalaninya, Tina mengaku mampu meraup omzet 20 hingga 50 juta perbulannya. Dudung Supriyatna/ Foto: Doc. Royal Taste

Merambah Jakarta

Setelah tiga tahun. Tina pun memutuskan memindahkan cafenya ke bilangan Cipete / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

104

Suasana yang nyaman



KONSULTASI

Psikologi Bisnis Dr Andri SpKJ adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.

Memilih Rekanan Usaha

Yth. Dr Andri Seper tinya bisnis saya sudah harus dikembangkan, mengingat banyak permintaan beberapa pelanggan yang rumahnya jauh. Bisnis saya kolam pemancingan ikan. Saya ingin mencari rekanan baik untuk modal maupun fasilitas. Bagaimana Dok cara saya memilih rekanan usaha, supaya tidak terjadi konflik di kemudian hari? Terimakasih Johan Chandra, Bogor

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

Solusi : Bapak Johan yang baik, Memilih rekan usaha sebenarnya didasarkan pada prinsip kepercayaan. Selain itu juga diperlukan ikatan yang jelas dalam bentuk perjanjian tertulis yang ditandatangani bersama di atas materai ataupun dengan menggunakan jasa notaris. Hal ini agar di kemudian hari tidak terjadi masalah. Kita tahu bahkan dengan keluarga sendiri saja seringkali kita bisa berselisih paham tentang usaha keluar ga. Selain itu mungkin Bapak Johan sudah menyiapkan sistem manajemen yang tepat dan sudah teruji untuk cabang yang akan dibentuk. Karena sistem manajemen yang baik yang akan melindungi usaha bapak dari ancaman mismanajemen yang bisa mengarah kepada kerugian materi maupun non materi seperti nama baik. Rekan bisnis bisa dari kalangan siapa saja,tapi yang penting orang ini sudah cukup dikenal lama oleh Bapak Johan dan Bapak mengetahui rekam jejaknya. Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa Foto: Ist

106


Bonus Pegawai Yth. Dr Andri Pegawai adalah partner bagi saya, jadi saya ingin berbagi bila ada rejeki dalam usaha saya. Untuk THR wajib saya berikan setiap hari raya. Lebih dari itu apakah pembagian yang lebih cocok menurut Dokter? Tujuannya tetap agar mereka semakin loyal pada perusahaan, seperti halnya saya memposisikan mereka sebagai partner. Terimakasih Tatang Marzuki, Jakarta Solusi : Yth. Pak Tatang Ada beberapa hal yang bisa dilakukan misalnya dengan memberikan bonus atau komisi. Hal ini agar mereka lebih bersemangat apalagi jika yang dijual adalah barang yang bisa dihitung secara kuantitatif. Misalnya dari setiap lusin barang yang dijual oleh sales tertentu dia mendapatkan komisi sebesar sekian rupiah.

Bonus ini bisa diambil setiap bulan atau sesukanya Bapak kapan mau diberikan. Hal ini mendorong agar mereka lebih semangat bekerja karena prinsip ”reward” adalah salah satu prinsip terapi perilaku yang efektif, artinya dengan memberikan penghargaan berupa bonus atau komisi kita bisa mengubah perilaku karyawan kita. Banyak pengusaha yang sudah melakukan ini dan rasanya banyak juga yang berhasil membuat omset perusahaannya menjadi lebih baik karena semangat dari para pekerjanya dalam mencari pelanggan. Cara lain jika perusahaan lebih siap adalah dengan memberikan “saham” perusahaan kepada para karyawan agar ada kesan lebih memiliki yang kuat. Tapi cara ini mungkin harus dipikirkan lebih lanjut apalagi jika sistem manajemen dan keuangan perusahaan masih sederhana. Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa Foto: Ist

Bila Anda memiliki problematika psikologi dalam menjalankan usaha, Anda dapat menemukan solusinya pada Rubrik Konsultasi Psikologi ini. Dr Andri SpKJ akan memberikan sharing agar Anda terlepas dari belenggu permasalahan. Silakan kirim keluhan Anda ke Redaksi Majalah Elshinta atau email ke majalahelshinta@gmail.com.

107

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


ADVERTORIAL ADVERTORIAL

Klangenan Galerry Resto

Suasana dan Masakan

Aroma Jawa P. Prihananto, Direktur Klangenan Galerry Resto

H

armonisasi alam akan dapat kita rasakan saat melepaskan segala kepenatan di Resto yang diadaptasi dari Jawa ini. Sentuhan alami dari gemercik air yang jatuh ke kolam air (istilah Jawa, Sendang) dan musik karawitan mengingatkan kita akan panorama pedesaan. Inilah keberadaan resto yang beralamat di Jl. Kenanga 103 B Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kurang lebih berjarak 400 m dari area bisnis, seperti Medco, Jl. Ampera Raya, Jakarta Selatan. Sangat dekat dengan lingkungan tempat tinggal ekspatriat bilangan Kemang, Jakarta Selatan. / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

P. Prihananto, Direktur Klangenan Galerry Resto, menuturkan, pemberian nama Klangenan bertujuan menciptakan kenyamanan, ketenangan, kerinduan akan suasana pedesaan pada setiap tamu yang datang. “ Kita ingin resto ini menjadi klangenan, sahabat hati para tamu. Jadi, resto ini tidak hanya menyajikan makanan dan minuman saja, tapi juga menghadirkan suasana dan pelayanan yang membuat para tamu nyaman,” ucap P. Prihananto tentang resto yang launching 11 November 2011 ini. Para pelayan akan menyapa tamu dengan santun, sesuai dengan konsep resto yang berasal dari Jawa, men­ciptakan suasana kekeluargaan. “Mereka memberikan pelayanan secara alami, tidak dibuat-buat, seperti dengan sebutan Pak De, Om, atau Mas. Dan, pelayan hanya satu kali menawarkan makanan atau minuman pada tiap tamu, ini untuk menjaga kenyamanan tamu,” paparnya. Tentunya merupakan kabar baik bagi pebisnis atau siapa saja yang mendambakan kenyamanan, sehingga konsentrasi tiap tamu atau pelanggan tidak akan terganggu. “Meski tamu hanya memesan satu gelas kopi, tamu dapat sesuka hati berada di resto ini. Dan

108

Jus R


Nyaman dan jauh dari kebisingan hiruk pikuk kota, dengan suasana dan masakan aroma Jawa menjadi khas Klangenan Galerry Resto.

Keluarga besar P. Prihananto

Makanan prasmanan

ini, sesuai dengan konsep yang kita canangkan, bahwa tamu adalah sahabat hati, tamu adalah keluarga,” jelas P. Prihananto. Resto yang buka mulai pukul 11 siang hingga pukul 21.00 wib memiliki idealisme tersendiri di dunia wisata kuliner tanah air. “Latar belakang Klangenan Galerry Resto adalah ingin menjaga dan melestarikan nilai budaya khas Tanah Air, utamanya masakan Jawa, karena saya sendiri memang orang Jawa. Jadi, tidak semata bisnis. Begitu juga pemakaian bumbu masakan menggunakan bumbu dari hasil bumi Indonesia, jadi tidak menggunakan bumbu instan,” tambahnya. Resto yang memiliki luas bangunan 1000 m2 ini, juga memberikan kesempatan bagi mereka yang kepengin merayakan pesta ulang tahun pernikahan, media gathering, pesta pernikahan atau event lainnya. Menu Klangenan Galerry Resto seperti; rawon, kimlo, sop buntut, sop senerek. Sayurannya ada klenyer, brongkos, oseng oseng genjer, jangan lodeh, cumi lombok ijo, dan lainnya. Lauk pauk seperti bothok ati amplea, empal daging, pithik kobong, tempe, tahu bacem dan yang lainnya. Minuman (panas) diantaranya teh poci, teh nasgitel,

Oseng Tempe

teh uwuh, wedang tapi, wedang ronde, dan yang dingin es dawet, es klangenan, es jeruk peres, es kalmud, dan seterusnya. Makanan penutup dan camilannya, dadar gulung, telo ledrek, rondo royal, gedang goreng, sosis solo, kentang goreng dan meniran. Selain dapat menikmati sajian beragam menu di atas, tamu atau pelanggan juga dapat memainkan alat musik karawitan Jawa, dan apabila tamu belum dapat memainkan alat musik ini, maka akan dipandu. Kenyamanan dan kepuasan para tamu juga akan menjadi lengkap rasanya dengan aroma terapy wewangian segar yang disajikan setiap sore . Dudung Foto: Oki, Dok

Jus Larasati

Cumi Lombok Ijo

Rawon

Pitik Adaninggar

Jus Rahayu

109

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


POTENSI DAERAH

Kabupaten

Pekalongan

BUKAN CUMA BATIK Kabupaten di pesisir utara Jawa ini dikenal karena batiknya. Bahkan sebagai acuan UNESCO merasa perlu membangun museum batik di sini. Tapi Pekalongan bukan hanya batik. Ada beragam potensi yang siap dipetik.

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

110

Gedung Museum Batik Pekalongan


S

ejak dulu, Kabupaten Pe­ kalongan terkenal karena batik khasnya ; batik pesisir. Ini jenis batik yang berbeda dengan batik lain di Pulau Jawa. Batik Pekalongan adalah batik pesisir yang kaya akan corak dan warna. Sentranya ada di Kampung Batik Kemplong, Kepatihan, Gumawang, dan Kauman. Sentra-sentra ini memiliki batik dengan corak khas masing-masing. Kekayaan batik Pekalongan ini bahkan membuat UNESCO merasa perlu menghibahkan dana untuk membuat Museum Batik yang ber tujuan untuk melestarikan tradisi membatik di Pekalongan. Bagi UNESCO, Pekalongan telah menjadi sentra batik di pulau Jawa bersama beberapa sentra lain seper ti Solo, Yogya, Cirebon dan lainnya. Dilihat dari sudut geografis, Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari 19 kecamatan ini terletak di utara pulau Jawa. Jaraknya hanya sekitar 100 kilometer dari Semarang dan merupakan daerah penyangga yang potensial. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Banjarnegara. Ibukotanya di Kajen. Luas keseluruhan sekitar 800 kilometer persegi lebih. Topografinya meliputi da­ erah dataran rendah di utara dan pegunungan di selatan. Menurut sensus terakhir, jum­ lah penduduk kabupaten ini hampir mencapai angka 1 juta jiwa. Jumlah antara penduduk Peresmian Museum Batik Pekalongan oleh SBY wanita dan pria relatif hampir

PESISIR

111

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


POTENSI DAERAH

sama. Jumlah penduduk yang cukup besar ini menjamin ketersediaan tenaga kerja dan juga pasar yang potensial. Secara umum, peluang investasi di kabupaten ini meliputi sektor industri pengolahan. Pekalongan sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil bahan makanan olahan laut seper ti terasi, sarden, kerupuk ikan dan sebagainya. Di Kota Pekalongan memang terdapat pelabuhan ikan terbesar di Pulau Jawa. Selain industri pengolahan, Kabupaten ini membuka peluang di sektor per tanian, perikanan laut dan darat ser ta jasa. Selain itu, sektor wisata di Pekalongan ternyata cukup potensial untuk dikembangkan. Meski objek wisata yang ada rata-rata tidak berbeda dengan daerah lain, tapi Pekalongan memiliki beberapa budaya unik yang bisa dikembangkan menjadi wisata budaya.

Potensi Pertanian Potensi per tanian di Pekalongan mencakup tanaman pangan seper ti jangung dan ketela mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ini akibat meningkatnya permintaan dalam dan luar kabupaten. Pekalongan memang salah satu daerah penyangga Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah. Permintaan jagung dan ketela sebagai bahan baku makanan olahan

Cabai rawit Pekalongan

juga meningkat sehingga investasi lahan untuk tanaman pangan merupakan pilihan yang menarik. Selain itu, sayur mayur juga merupakan komoditas yang banyak dibutuhkan. Pekalongan dikenal sebagai daerah penghasil sayur mayur seper ti kangkung, tomat, bawang, kentang, bawang daun, kubis, cabe dan sebagainya. Luas lahan yang digunakan untuk budidaya sayuran meningkat tiap tahun. Bukti bahwa permintaan dan kebutuhan komoditas ini makin meningkat. Kecamatan Petungkriyono, Peninggaran, Lebakbarang dan Kandangserang merupakan sentra untuk investasi komoditas sayur unggulan yaitu bawang daun, kentang dan kubis. Pemasarannya meliputi Jakar ta, Jawa Timur, Bali

Per tanian

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

112

Durian Lolong


Pembatik Pekalongan

dan Yogyakar ta. Luas lahan di tiga kecamatan yang digunakan untuk budidaya ini cukup besar dan terus ber tambah luasnya setiap tahun.

Perikanan Yang Menjanjikan Investasi di bidang perikanan darat dan laut di Pekalongan masih sangat menjanjikan. Luas wilayah laut Pekalongan hampir seluas 800 ribu kilometer persegi. Panjang pantainya mencapai 10 kilometer. Ini merupakan peluang untuk tambak ikan laut yang jumlahnya tiap tahun terus meningkat. Apalagi, Kabupaten Pekalongan memiliki 2 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Wonoker to dan Kecamatan Jambean. Karena tidak selalu ter tampung,

sebagian nelayan malah menjual ikannya di TPI Kota Pekalongan. Kolam ikan darat pun sangat menjanjikan. Pusat budidaya ikan air tawar ada di Kecamatan Wonoker to, Siwalan dan Tir to. Jenis yang dikembangbiakkan antara lain lele, belut, mujaer dan gurame. Jika ingin membidik investasi di sektor ini, pembangunan Pabrik Pengolahan Ikan mungkin menjadi pilihan paling masuk akal. Sebab, produksi melimpah ikan di Pekalongan bisa menjamin suplai bahan baku. Selain itu, industri kecil atau menengah ikan sebagai makanan olahan, juga cukup menjanjikan. Industri rumah tangga yang mengolah ikan menjadi makanan olahan mulai menggeliat

113

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


POTENSI DAERAH

di Pekalongan. Selain diolah sebagai bahan makanan jadi, ikan laut dan air tawar juga diolah sebagai bahan kerupuk, sarden, terasi dan sebagainya. Kebanyakan industri pengolahan ikan ini masih bersifat industri rumah tangga dan industri menengah.

Potensi Besar Peternakan Pemerintah Pekalongan amat berharap investasi di bidang peternakan dalam bentuk pembentukan sentra-sentra peternakan. Maklum, potensi peternakan di kabupaten ini sangat menjanjikan. Produksi susu sapi misalnya, selalu meningkat dari tahun ke tahun. Begitu juga produksi telur dan kulit dari hewan ternak besar seper ti sapi dan kerbau. Ternak besar seper ti sapi dikembangkan di wilayah Kecamatan Kandangserang, Talun Paninggaran, Lebak­barang dan Petungkriyono. Sedangkan sentra ternak kerbau ada di Kecamatan Kajen, Sragi, Kesesi, Talun dan Doro. Begitu juga ternak kuda yang masih banyak digunakan sebagai penarik andong atau dokar. Baik untuk sarana transpor tasi maupun sarana hiburan di lokasi wisata. Ternak-ternak kecil se­per ti kambing dan domba dikembangkan di Kecamatan Paninggaran, Petungkriyono, K a n d a n g s e r a n g ,

Pantai Depok Pekalongan

D o r o , Talun, Kajen, Tir to, Sragi, Kesesi, Wonopringgo dan Karanganyar. Sedangkan unggas berpusat di Kecamatan Wiradesa, Siwalan, Karanganyar, Kedungwuni, Kajen, Bojong, Tir to, Doro, Wonopringgo, Karangdadap, Sragi, Kajen dan Kesesi. Apakah diambil daging, susu atau kulitnya, potensi ternak di Pekalongan dipercaya akan makin makin besar. Investasi jangka panjang di sektor ini menjanjikan keuntungan yang patut diper timbangkan.

Wisata Pekalongan

Peternakan sapi / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

Potensi wisata di Kabupaten Pekalongan akan sangat men­ janjikan jika dirancang secara komprehensif. Wisata yang menjanjikan di Pekalongan harus menonjolkan keindahan alam dan kekayaan budaya. Ini untuk membedakan wisata Pekalongan dengan wisata daerah lain. Ambil contoh. Di Pantai Wonoker to, keindahan pantai

114


Curug Cinde

115

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


POTENSI DAERAH

ini bisa dipadukan dengan kekayaan budaya masyarakat setempat. Nelayan di pantai ini – juga di pantai lain di Pekalongan, memiliki tradisi Nyadran atau Sedekah Laut. Kekayaan budaya masyarakat nelayan ini, jika dikemas secara baik, bisa menjadi nilai tambah untuk menjual wisata pantai di Pekalongan. Hingga saat ini, pengelolaan terpadu seper ti ini masih belum ada. Kalaupun ada, belum dilakukan secara maksimal dan professional. Padahal, trend wisata saat ini justru wisata bernilai tambah– wisata yang juga memiliki daya tarik lain selain keindahan alam. Lalu ada juga wisata agro yang cukup langka, wisata alam Lolong. Di sini, selain alam, pengunjung juga dimanjakan oleh perkebunan durian yang terkenal kemana-mana. Begitu hebatnya rasa durian Lolong sehingga festival durian diadakan setiap tahun di sini. Wisatawan penyuka durian bisa makan durian sepuasnya dengan harga ringan. Perpaduan agro wisata dan wisata alam sangat cocok dikembangkan agar gerak ekonomi tidak berputar hanya pada saat musim durian saja.

Wisata Alam

Lalu wisata religi. Pekalongan memiliki bebebrapa lokasi wisata religi yang cukup terkenal di kalangan wisatawan religi. Salah satunya, Khaul Syeh Sitti Jenar. Di waktuwaktu ter tentu, lokasi-lokasi wisata religi ini dipenuhi pengunjung. Dengan perencanaan dan investasi yang tepat, lokasi-lokasi wisata religi seper ti ini bisa menjadi investasi yang sangat menguntungkan. Beberapa lokasi wisata yang mulai bangkit dan diminati di Pekalongan antara lain Petungkriyono,

Wisata Alam desa Kayupuring Pekalongan / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

116


Dalam rangka menyambut Ultah ke 4 Majalah Elshinta, dapatkan Harga Istimewa untuk mempromosikan Bisnis dan Produk Anda. Dengan tiras yang selalu terkuras di pasaran media, membuktikan bahwa Majels mendapat tempat di hati masyarakat. Topik-topik wirausaha yang dinamis dan inspiratif, membuat para pembaca terpacu untuk memulai berbisnis atau mengembangkan bisnisnya. Sangat tepat bila Anda Memasang Iklan di Majalah Elshinta agar omzet melimpah!

IKLAN 1 HALAMAN Harga 2 x Terbit

Rp 10 Juta IKLAN 1/2 HALAMAN Harga 2 x Terbit

Rp 7 Juta

*Berlaku hingga Mei 2012 Informasi Iklan: Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Telp. (62-21) 58359112, 58359108 Fax: (62-21)58359094Email: iklanelshintamagz@yahoo.co.id/ Majalahelshinta@gmail.com Sam Saptono ( 0856-9573-0137/ 0819-0812-2619 ) Tiara ( 08568540555) / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV 115

117

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


POTENSI DAERAH

Industri kecil kerupuk Pekalongan perpaduan wisata alam dan sejarah. Di sini terdapat hutan asli yang masih tersisa di pulau Jawa juga situs purbakala Nogoper tolo dan Gedong dari masa kejayaan Mataram Hindu abad IV-XII. Ada juga Linggosari dimana terdapat hutan wisata dan kebun binatang mini.

Nasi Megono / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

Selain itu Pekalongan juga memiliki wisata seni budaya seper ti Jaran Ilir dan Kuda Kepang. Ada juga sirkus tradisional – Kuntulan, di Sabar wangi. Juga agenda Syawalan yang digelar tiap Idul Fitri. Di acara ini, pengunjung bisa menikmati nasi Megono – nasi khas Pekalongan, gratis. Selain Nasi Megono, Pekalongan juga memiliki beberapa kuliner khas yang bisa dimasukkan dalam daftar wisata kuliner. Beberapa tahun lalu, nama Kabupaten Pekalongan sempat mencuat oleh skandal miring oknum pemerintah. Kini, di bawah pemerintahan baru, Pekalongan giat membangun potensinya sekaligus menghapus citra miring yang sempat melekat. Tentu saja, ini bukan hal sederhana. Tapi, menangkap dan membaca potensi memang tidak pernah sederhana. Yang dibutuhkan adalah perencanaan dan informasi yang tepat agar investasi bisa menangguk untung.ď Ž Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber/ Foto:Istimewa

118


EXPO

Mesin Pertukangan Elektrik Mesin Profil Membikin profil atau bingkai, bisa menggunakan mesin ini. Jika di toko kayu profil di pinggir jalan sudah jadi, maka dengan alat ini Anda bisa membuat bentuk sesuka hati. Mesin Profil double insulation berkekuatan 22 ribu rpm tersebut digerakkan dengan listrik 1.650 watt. Alat yang beratnya nyaris 6 kg ini cukup potensial untuk kapasitas pekerjaan furniture. Harga: Rp.3.975.000

Mesin Gergaji Banyak terdapat mesin gergaji manual, penggunaannya tentu sekemampuan tenaga kita. Dengan mesin gergaji listrik ini, tentu produktifitas dapat ditekan lebih optimal. Dengan kecepatan berputar 5000 rpm lewat daya dorong listrik 1.050 watt, untuk memotong sebatang kayu hanya diperlukan sedikit tenaga. Alat yang beratnya 3,6 kg ini harga di pasaran berkisar Rp 888 ribu

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

120


Banyak kaum Bapak yang gemar bertukang di rumah, untuk mengisi waktu luang. Ada semacam laboratorium kerja yang dilengkapi dengan perkakas praktis untuk kayu, besi, aluminium hingga gypsum. Bukankah mesin pertukangan ini peluang bisnis bagi Anda? ď ŽFoto: Ist

Gerinda Tangan Untuk produksi seperti besi, gerinda yang berputar dengan kecepatan 11 ribu rpm mampu bekerja dengan maksimal. Tidak saja menghaluskan permukaan, memotong pun bisa dilakukan. Alat dengan disc berdiameter 125 mm dan berbobot 2 kg ini, membutuhkan power 1.100 watt untuk memutarnya. Gerinda tangan ini dipatok harga Rp Rp1.210.000

Mesin Serut Penghalus permukaan kayu ini sangat banyak manfaatnya, seperti untuk kusen, rangka, bingkai, dan lain-lain. Pengerjaannya pun cukup ringan dibanding yang manual, tinggal seperti menggosok pakaian. Dengan putaran mesin 16 ribu rpm, menggunakan daya 580 watt berbagai jenis kayu dapat disapu halus. Mesin serut yang beratnya 2,50 kg ini dijual seharga Rp 1.539.000

Mesin Bor Mesin pembolong benda ini sangat banyak dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan. Effisien menembus besi, kayu tembok sampai beton. Menggunakan daya 450 watt, mampu berputar 3000 rpm. Kapasitas mata bor untuk kayu 25 mm, besi 10 mm. Perkakas ini cukup praktis sehingga dapat digunakan di berbagai medan. Harga perunit sangat ringan Rp 315.000.

121

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV


displayELSHINTA.indd 108

19/01/2012 20:04:15


OTAK ATIK

Pertanyaan :

Peluang dan Inspirasi Bisnis

1

2

7

3

8

4

5

9

11

12

6

10 13

14

15 16 17 18

20

19

21

22

24 27

25

26

28

30

23

29

31

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA Untuk berlangganan

Rp 59.400 (6 Bulan)

Rp 112.200 (12Bulan)

Nama : ...................................................................................................................... Alamat : .......................................................................................................................

.............................................................................Kode Pos ..............................

Telp/ Hp : ...................................................................................................................... Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita, No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp ................................................................................................... Permintaan edisi .........................................s/d......................................................................... Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirim Untuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah Elshinta Telp : (62-21) 58359108 (62-21) 58359112 Fax : (62-21) 58359094

Tanda Tangan

(

)

* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95 ** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV

122

1. 4. 7. 9. 10. 11. 13. 14. 15. 17. 20. 22. 24 25. 27. 28. 29. 30. 31.

MENDATAR Yang telah silam Tingkatan jabatan Perusak tanaman Cetusan pikiran Pesuruh kantor Sesak nafas Terkenal Bukan Tenteram, damai Seni menulis cepat Restan Sebuah sekolah kejuruan Bahan peledak Manusia pilihan Arena Pameran Hiburan Jakarta Organisasi para wartawan Pikiran Botak Berhasil gemilang

1. 2. 3. 4. 5. 6. 8. 12. 16. 18. 19. 20. 21. 23. 25. 26.

MENURUN Tanah garapan Merasa sangat bahagia Umur Perahu tambangan di sungai Benua putih Batu kuburan Rasa madu Penerbangan Malaysia Pengirim lagu Majal Panggilan untuk nenek Lawan malam Aksara Tidak ada cacatnya Pulau dekat sumatera Lembaga keuangan




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.