Majalah Elshinta Edisi Oktober 2011

Page 1



Surat dari Redaksi

Problem Adalah Guru Terbaik

K

ita mengenal baik karena ada buruk. Kita melihat keindahan karena ada kesemerawutan. Kita mendengar suka karena ada duka, dan kita merasakan bahagia karena telah mengenal derita. Hal-hal yang tidak menyenangkan datang sebagai problem, masalah atau persoalan. Problem ada untuk dihadapi, bukan dihindari. Menghindarkan diri dari persoalan hanya akan memperbesar dan menambah persoalan lain. Lalu, kita har us bagaimana ketika problem menghadang? Apa yang harus kita siapkan? Tidak perlu panik, yang diperlukan hanyalah sikap! Setiap manusia punya problem sendiri-sendiri. Ada yang mampu lolos dari jeratan persoalan, ada pula yang malah ikut kusut didalam benang permasalahan. Semua itu hanya dibedakan oleh sikap, saat problem datang menghadang. Sikap manusia yang berbeda-beda membuat hasil atau solusi juga berbeda dari setiap orang. Jika kita mencermati, sesungguhnya, problem itu adalah guru terbaik bagi kita semua. Pengusaha, pedagang, pemimpin, pekerja atau siapapun, tak akan pernah luput dari problem. Artinya, selagi kita hidup, kita mempunyai peluang yang sama. Sama-sama dibimbing oleh “guru” terbaik yang akan mengajarkan kita hidup agar lebih bernilai. Ya, guru terbaik itu adalah problem, yang akan mengajarkan kita mengenal kedewasaan, tanggungjawab, pengalaman, mengerti dan kesabaran. Setelah “diajar” oleh problem,

maka kita akan mulai menghargai apa yang telah kita miliki, daripada mengeluh tentang apa yang belum kita dapatkan. Beruntunglah siapapun yang berhasil belajar dari problem-problem yang dihadapinya. Berar ti dia mampu melihat cara alam mengajarkan inti kehidupan. Dia mampu memetik peluang terbaik dari setiap persoalan, baik yang dialaminya maupun yang hanya dilihatnya. Tuhan memiliki banyak cara agar kedewasakan kita menjadi lebih berguna. Semoga kita semua menjadi bagian dari orangorang yang sukses belajar dari berbagai problem, menjadi pemecah persoalan dan menjadikannya sebagai guru terbaik dalam kehidupan kita. Pada Edisi Majels kali ini, kami akan menyematkan penghargaan bagi para pengusaha yang sukses mengalahkan problem dan meraih “guru” dalam dunia wirausaha. Kesempatan ini akan kami tuangkan dalam “Anugerah Majels 2011”, dan Anda pembaca yang budiman adalah bagian dalam tim sukses. Bubuhkan suara pada PENGUSAHA dan USAHA yang menjadi favorit Anda, lewat kartu pos dan sms yang tersedia. Terimakasih. Salam Takjub!

Iwan Haryono Oktober Mei ‘11 ‘11 Tahun Tahun33

3


DAFTAR ISI Oktober 2011

12 MAESTRO

DR Martha Tilaar Karena paper ujian, Martha Tilaar bertekat melestarikan budaya Indonesia. Bagaimana ia merintis industri jamu yang mengubah hidupnya dan ribuan orang lainnya?

Penerbit: PT NUANSA KARYA BERITA SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999 Pemimpin Redaksi. Iwan Haryono Redaktur Pelaksana. Er Prianggodo Redaktur. Ahmad Setiawan Wendy Danoeatmadja Sekretaris Redaksi. Natalia Risma Reporter. Cucun Hendriana, Anto Kurniawan, Donda Naibaho Fotografer. Okie AZ Desain Grafis. Abdul Kholis, Rusmanto Produksi. Ahmad Alawi, Matsani Distribusi/Sirkulasi. A. Sukarno, Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Yosida B.A Keuangan: Susanti Marketing: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS Telp. (62-21) 584 2285 Fax: (62-21) 587 3750 Risma T Sidabutar Telp. (62-21) 58359109 Fax. (62-21) 58359093 Alamat Redaksi/Sirkulasi/Iklan Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Telp. (62-21) 58359112, 58359108 Fax: (62-21)58359094 Email: majalahelshinta@gmail.com Hotline Berlangganan (62-21) 93938019 Perwakilan Majalah Elshinta Jawa Tengah /DI Yogyakarta: Albert Marbun Jln Kelud Utara II/4 Semarang Telp: (024) 70116152 HP: 08174862781 Fax: (024)8313415 Agus (Yogyakarta)

22 PROFIL NOMINATOR PENGUSAHA dan USAHA FAVORIT

Anugerah Majels 2011 Sepuluh Pengusaha dan Sepuluh Usaha kampiun. Suara terbanyak berhak menerima penghormatan tertinggi. Anda jurinya. Baca profilnya, ikuti pollingnya!

4

Tahun 3

Oktober ‘11

Rekening Pembayaran: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Percetakan: PT. Gramedia (Isi diluar tanggung jawab percetakan)


Peluang dan Inspirasi Bisnis

57 PROSPEK

Olahraga adalah bisnis menggiurkan. Cermati bagaimana mereka menangkap peluang bisnis olahraga dan menikmati hasilnya. Anda pun bisa!

96 SENTRA BISNIS

Bisnis Indekos Kukusan UI Investasi aman dengan hasil menjanjikan. Tiap bulan hanya menunggu setoran.

100 BISNIS SELEB 76 KOMUNITAS

Rumah Perubahan Didirikan pakar manajemen Rhenald Khasali, Rumah Perubahan adalah embrio Sosial Entrepreneurship!

Olga Lidya Sushi lezat milik ar tis cantik ini membuat pengunjung rela merogoh saku dalam-dalam. Baca kiatnya.

104 INFO UKM

Marketing Intelijen. Membaca pasar, menganalisa informasi dan mengambil keputusan tepat untuk jadi yang terdepan! Cover: DR Martha Tilaar Foto:

92 FRANCHISE

Sekolah Catur Utut Ardianto Digawangi Grandmaster Utut Ardianto, franchise ini pasti men-skakmat masalah keuangan Anda! Oktober ‘11

Tahun 3

5


Surat Pembaca

Sari Kurma

Kunjungan Toga Puri Assalamualaikum Saya membaca majalah Elshinta Edisi bulan Agustus 2011. Pada halaman 100 ada liputan tentang Obat Herbal Toga Puri Bapak Toto Suhendro. Berkenaan dengan itu saya mohon informasi mengenai alamat dan no telepon Toga Puri, karena saya ingin sekali berkunjung kesana. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan Terimakasih. Wassalam NamaXXXXXXXXXXXXXXXXXX Pembaca Elshinta Alamat kebun dan klinikToga Puri : Jl.Raya Cilembu ,Ds Cilembu Sumedang Tlp : Ibu Asti Fanany 08157909909

6

Tahun 3

Oktober‘11 Mei ‘11

Dear Majalahelshinta, Setelah saya membaca majalah Elshinta edisi September 2011, rubrik Pencerahan mengenai bisnis dari Bapak Mulyadi yang memproduksi Sari Kurma, saya tertarik dengan produk beliau tersebut. Oleh karena itu saya meminta contact person beliau yang dapat dihubungi. Atas perhatiaannya saya ucapkan terima kasih. Best Regards Deni Supriyadi, Tangerang Berikut ini data Bapak Mulyadi Pemilik PT. Sari Kurma Al-Jazira. Alamat : Jl.kapten Yusuf No.46 Kotabatu - Bogor Tlp : 08128823035

Inspira Consulting Selamat Sore, Setelah melihat majalah Elshinta edisi Mei dan Juli 2011, saya tertarik dengan Inspira Consulting dari Pak Niam Muiz. Juga usaha ekspor buah lokal dari Pak Ahmad Abdul Hadi, apabila berkenan mohon kiranya saya memperoleh contact person dari kedua nara sumber tersebut. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Fierimantie Untuk Pak Niam Muiz bisa menghubungi PT. Inspira Co. No Tlp 021.7993009. Info lebih lanjut bisa Sms atau Tlp ke Hotline Elshinta 021.93938019.


@MajalahElshinta okna_wu okna salim @MajalahElshinta oohh sdh terbit ya.. Siap2 berburu Majels.. :)) 23 Aug Favorite Retweet Reply Vebbymutz Vebby Fadmiyanti Wah sesuatu bgt yah!RT @MajalahElshinta: Baca profil pengusaha DR. Haidar Bagir yang telah membangun MIZAN Group, ...tmi.me/ eR7KR 23 Aug Favorite Retweet Reply mugunik mugunik.com RT @MajalahElshinta: Baca profil pengusaha Dr. Haidar Bagir yang telah membangun MIZAN Group dg modal awal Rp.45jt. ...tmi. me/eR91T 23 Aug Favorite Retweet Reply Vebbymutz Vebby Fadmiyanti WawwwRT @MajalahElshinta: Bagaimana strategi Rohmad Hadiwijoyo sang penjual es yang kini menjadi bos di 7 ...tmi.me/eR96t 23 Aug Favorite Retweet Reply popo_unyill E D O RT @MajalahElshinta: Geliat pengusaha muslim hadir di Majels September 2011, bacaan yg pas ditengah susana fitri bagi kita semua. 23 Aug Favorite Retweet Reply

Wahyuwaiiu waiiu RT @MajalahElshinta: Apa saja potensi dan peluang bisnis di Nanggroe Aceh Darussalam ? Baca di rubrik Potensi Daerah yang mengulas berbagai kantong bisnis. 23 Aug Favorite Retweet Reply nauzah_KasKus chandra andhika Android ada? RT @MajalahElshinta Yg pake iPad bisa download sekarang via @ SCOOPtoday, lebih hemat, hanya USD 0.99 aja kok :) 23 Aug Favorite Retweet Reply londoncharliech duyung @MajalahElshinta kalau mau langganan bisa diantar ke rumah? karena saya jarang lihat di Indomart. tx 25 Aug Favorite Undo Retweet Reply Silakan hubungi Hotline 021-93938019 farceee Farah-FARCEEE OlShop Ya Allah terimakasih atas izinMU artikel ttgku&BISNISku di muat di@ MajalahElshinta Edisi Agustus 2011 & iklan di TV :) 29 Aug Favorite Retweet Reply kimhartawan Kim Hartawan @MajalahElshinta Minta tolong u/ @ MajalahElshinta saya di info produksi kaos dan tas yang terbaik di Bandung . . . Terima kasih 6 Sep Favorite Retweet Reply

Twitter: @majalahelshinta Menerima saran-saran, kritik, opini dan lain-lain dari Anda yang akan di muat di rubrik ini.

Oktober‘11 Mei ‘11

Tahun 3

7


Tamu

Maia Estianty

Karaoke Berbasis iPad

M

usisi sekaligus produser, Maia Estianti ternyata belum cukup puas dengan bisnis yang sudah dibangunnya. Setelah berbisnis label rekaman, Maia kini merambah bisnis tempat hiburan. Ibu dari Al, El dan Dul ini memperkenalkan bisnis karaokenya yang diberi nama Alegro. Menurut Maia, kalau dirinya gencar berbisnis hanya untuk bekal di hari tua nanti dan karena banyak seniman yang tidak menginvestasi uang dengan benar. “Saya tidak mau seperti itu karena saya sadar betul kalau entertainer pasti ada batasnya. Saat saya mungkin sudah tua dan tidak terlalu disukai oleh anak muda, saya punya bisnis yang lain dan keuangan tetap ada terus,” jelas wanita kelahiran Surabaya 27 Januari 1978 ini. Yang menarik karaoke milik Maia yang bertempat di Epicentrum Walk, Rasuna Said ini didukung fasilitas berteknologi canggih tanpa banyak campur tangan kru karaoke sehingga tamu bisa melayani sendiri. “Di kamar itu tidak ada pelayan. Semua via i-pad, tinggal pencet saja. Dengan alat ini, semua kebutuhan bisa diadakan. Mudah-mudahan ini menjadi tempat karaoke yang enak dan canggih, mau pesen makan dan lagu semua menggunakan i-Pad dan televisi canggih,” ujar Maia.  Donda/Dari Berbagai Sumber/ Foto:Ist.

8

Tahun 3

Oktober‘11


Fedi Nuril

Geluti Ternak Belut Setelah merampungkan film terbarunya, Get Married 3, aktor sekaligus musisi, Fedi Nuril kini sedang disibukkan dengan kegiatan promo album ketiga bandnya, Garasi. Kecintaannya terhadap dunia musik, membuat pria kelahiran Jakarta 1 Juli 1982 ini berpikir untuk membangun bisnis studio musik dan recording. ”Saya tertarik bangun bisnis studio musik dan rekaman. Karena masih ada hubungannya sama karir saya saat ini. Untuk membangun bisnis recording, secara teknis sudah mengerti. Tapi, yang harus dipupuk untuk persiapan berbisnis mungkin saya harus banyak belajar tentang manajemen keuangan dan marketing dalam berbisnis,” jelas Fedi. Namun, bila bisnis studio musik dan rekaman tidak terwujud, aktor yang memerankan tokoh Fahri dalam film Ayat-ayat Cinta ini mengemukakan kalau ia juga tertarik pada bisnis ternak belut. “Kalau yang tidak ada hubungannya sama karir saya, saya ingin bisnis ternak belut. Alasannya sih, saya pengen cari usaha yang aneh saja. Karena kalau pilih kuliner sudah banyak digeluti sesama teman selebritis. Sekaligus saya bisa jadi penyuplai belut di beberapa restoran yang menyajikan menu makanan belut,” tambahnya. Rencana bisnis yang diungkapkan Fedi ini memang belum mempunyai limit waktu kapan bisa dilaksanakan. Fedi mengaku tidak memiliki bakat berbisnis dan saat ini dirinya ingin fokus dikarir musik.  Donda/Foto: Wepe

Sarah Azhari

Bisnis Interior Singapura Diam-diam, aktris cantik Sarah Azhari kesengsem dunia bisnis. Wanita kelahiran Jakarta, 16 Juni 1977 ini mengaku, jika ia sudah melakoni usahanya itu cukup lama. Untuk menjalankannya, Sarah tak segan harus mondarmandir Jakarta-Singapura. “Ya, lagi bisnis kecil-kecilan saja. Lagi coba belajar bisnis menjual aneka interior,” ucapnya. Bisnis interior adalah bisnis yang dipilih Sarah. Ia mengaku, dirinya sangat tertarik dengan dunia interior. Selain itu, menurutnya, bidang ini bisa dijalankan tanpa menyita banyak waktu. Meski tanpa banyak pengalaman, ia tetap yakin bisa menjalankannya dengan baik. “Saya ini memang belum pernah berbisnis, tapi saya mau belajar. Dan saya yakin, kalau serius saya pasti berhasil,” tukas Sarah. Agar bisnisnya tetap langgeng, saudara dari Ayu Azhari, Ibra Azhari dan Rahma Azhari ini pun rajin melakukan kerjasama dengan berbagai pihak di negeri tetangga itu. “Saya banyak menjalin kerjasama dengan teman-teman saya di Singapura. Dengan ini, mudah-mudahan bisnis yang saya lakukan ini ke depannya makin berkembang,” tuturnya.  Choen/Dari Berbagai Sumber/Foto: Ist. Oktober‘11

Tahun 3

9


Tamu

Andra Junaidi Ramadhan

Kelola Sekolah Gitar Pria kelahiran Surabaya, 17 Juni 1972 ini memang sejak kecil sudah tertarik pada dunia musik. Diakuinya, pada awalnya ia bermimpi untuk menjadi drummer tersohor. Sayang, saat itu ia tak mampu untuk membeli drum. Secara kebetulan teman-temannya suka bermain gitar, mimpinya pun berubah untuk menjadi gitaris. “Bermodal gitar pinjaman dari teman, saya mulai belajar main gitar. Dan ternyata saya mampu,” kisah Andra, yang menjadi penggerak grup band Andra and The Backbone. Belakangan, hobi masa kecilnya yang masih dilakoni sampai sekarang ini membawa berkah. Kini, ia pun tengah disibukkan dengan mengelola sekolah gitar dan bas bernama Guitar School of Indonesia (GSI) yang ia dirikan bersama temannya, Dewa Bujana. “Bisnis ini cukup menjanjikan, karena sampai saat ini belum ada sekolah musik yang khusus mempelajari materi gitar dan bas yang merupakan ruh dari sebuah grup band,” ujar Andra. Menurutnya, ber­bisnis di bidang musik sangat mengasyikkan. Selain karena ia merupakan ahlinya, juga waktunya yang fleksibel. Choen/Dari Berbagai Sumber/Foto: Okie.

Diah Permatasari

Lahan Bisnis dari Hobi Lama tidak terlihat di dunia layar kaca bukan berarti bintang Si Manis Jembatan Ancol ini minim kesibukan. Aktris Diah Permatasari yang hobi dandan ini, mampu mengubah hobinya tersebut menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. “Hobi saya selain syuting kan dandan, makanya saya memutuskan untuk bisnis salon yang lokasinya dekat rumah,” tutur ibu dua anak ini. Salon yang diberi nama D’Melrose ini merupakan bisnis perdananya. Walhasil, saat ini Diah lebih mengutamakan bisnis daripada bermain film. “Aku lagi mengembangkan salon. Kalau aku syuting, bagaimana salon? Bisa tidak jalan. Saat ini aku yang pegang sendiri salonnya, meski ada supervisor. Bisnis itu masa depan. Kalau syuting itu hobi,” ungkap perempuan kelahiran Solo, 25 Januari ini. Melalui konsep quick and go, Diah menargetkan segmen menengah ke atas. Teks : Anto, Dari Berbagai Sumber/ Foto : Ist.

10

Tahun 3

Oktober‘11



Maestro

Dilahirkan dari keluarga sederhana, Martha Tilaar adalah sosok wanita mandiri yang berpikiran maju. Di luar negeri, ia bekerja menjadi Babysitter. Di negeri sendiri, ia bak ‘Ratu Jamu’ yang mengangkat produk tradisionil menjadi salah satu ikon Indonesia di dunia internasional. Berkat jamu pula, dera kesedihan sebagai seorang wanita terlepaskan. Bagaimana cerita hidupnya?

MARTHA TILAAR

Babysitter Menjadi ‘Ratu Jamu’ 12

Tahun 3

Oktober ‘11


Mar tha Tilaar telah banyak menerima penghargaan dari luar negeri Oktober ‘11

Tahun 3

13


Maestro

14

Tahun 3

Oktober ‘11


I

ndustri jamu dan kecantikan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari nama Mar tha Tilaar. Wanita kelahiran Kebumen, Jawa Tengah 4 September 1937 ini adalah sosok utama dalam Martha Tilaar Group Companies, membawahi beberapa perusahaan yang bergerak di bidang jamu dan kecantikan. Nama dagang yang paling terkenal adalah Sariayu yang mampu menjadi salah satu ikon Indonesia di dunia. Bagaimana wanita yang pernah menjadi Babysitter dan divonis tidak bisa memiliki keturunan ini, merintis dan mewujudkan mimpinya?

Bagaimana masa kecil ibu? Saya lahir di Kebumen tapi dibesarkan di Gombong. Ayah saya guru sedangkan ibu seorang ibu r umah tangga. Eyang saya pedagang palawija. Sejak kecil saya sakit-sakitan. Dokter malah menvonis saya sebagai slow-lerner. Tapi ibu mendidik saya dengan tekun. Ia mengajari saya membuat kerajinan yang lalu saya jual pada temanteman. Ibu juga mengajari saya nilai-nilai moral dan dasar-dasar bisnis. Jadi, keluarga itu penting.

Jadi sejak kecil ibu memang sudah akrab dengan dunia tumbuhtumbuhan? Iya, saya sering bermain di sawah. Saya

sering melihat eyang saya membuat jamu. Tapi belum diajari. Mindset kita kan sejak dulu adalah apa pun yang berasal dari barat itu lebih bagus. Jadi saya belum berpikir soal jamu.

Setelah pindah ke Jakarta? Kami harus tinggal menumpang pada saudara. Sengsara sekali. Lalu ayah memutuskan pindah kerja ke KLM karena bahasa Belandanya bagus. Jadi kami memang bukan keluarga yang berada. Biasabiasa saja. Melewati masa kecil yang bahagia membuat Mar tha memutuskan mengikuti jejak sang ayah menjadi guru. Ia memilih sejarah dan mulai mengajar. Saat itulah peran sang ibu kembali mengubah jalan hidupnya. Ia dikenalkan pada seorang pengajar kecantikan. “Saat itu saya seper ti dakocan (boneka anak-anak berkulit hitam berambut keriting-red),� ujarnya sambir ter tawa. “Ibu mengenalkan saya pada seorang ahli kecantikan yang membuat saya terkagumOktober ‘11

Tahun 3

15


Maestro

kagum pada kecantikannya. Jadilah saya belajar pada beliau!” paparnya lagi. Mar tha mempraktekan keahlian kecantikannya pada teman-teman sesama guru dan muridmuridnya. Saat ia kembali kuliah di UNJ (sekarang IKIP Jakar ta – Red), ia ber temu calon suaminya, H.A.R. Tilaar. Sang calon suami yang lulus Cum Laude, membuat Mar tha terpikat. “Ini dia,” ujarnya. “Bagus untuk memperbaiki keturunan!” tambahnya kembali ter tawa.

sama sekali tidak ada high-rise building seper ti bayangan saya! Tapi saya lantas memperhatikan lingkungan tempat kami tinggal. Di situ, banyak keluar ga yang membutuhkan Babysitter karena suami dan istri bekerja. Saya pun mengambil peluang itu dan menawarkan diri sebagai Babysitter dan menjadi TKW, hahaha. Hasilnya luar biasa. Bulan per tama saya mampu mendapat upah sekitar 2000 dollar.

Bagaimana cerita ibu sampai ke Amerika?

Suami tidak keberatan?

Delapan bulan setelah menikah, suami saya mendapat beasiswa ke Amerika. Dengan bahasa Inggris yang belum bagus dan bayangan hidup yang lebih baik, saya ikut suami saya ke sana.

Ternyata? Kami hanya sanggup mengontrak bangunan bekas barak tentara, hahaha…

16

Tahun 3

Oktober ‘11

Memang sebagai wanita Jawa saya diwanti-wanti untuk melayani suami. Tapi suami saya justru tidak mau dilayani. Ya, sudah, hahaha… saya bekerja saja. Suami juga yang mendorong saya untuk menabung dan sekolah kembali. Maka saya pun meneruskan sekolah kecantikan saya di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, Amerika Serikat. Tiap akhir pekan saya kembali bekerja. Saya memasang iklan ;


Bagaimana sekolah ibu akhirnya? S e b a g a i u j i a n a k h i r, d o s e n s a y a menyuruh saya menggali make-up dari budaya Indonesia asli. Saya benar-benar bingung! Karena saya tidak memiliki gambaran sama sekali. Lalu seorang teman saya dari Jepang mengajari saya make-up untuk Geisha. Itulah saya jadikan bahan paper saya.

Apa yang terjadi? Dosen saya ber tanya ; Mar tha, where

are you from? Saya jawab ; Indonesia. Lalu mengapa membuat paper soal Geisha yang bukan dari negara kamu, tanyanya lagi. Saya terpaksa mengakui bahwa saya tidak paham soal kecantikan tradisional Indonesia. Ia berkata lagi ; Shame on you! Kamu harusnya malu pada dirimu sendiri! Saya benar-benar shock! Saat itu juga saya berdoa, kalau saya lulus saya akan melestarikan budaya Indonesia. Saya ingin mempercantik wanita Indonesia dan dunia!

Kembali ke Indonesia, Mar tha berjuang mewujudkan mimpinya dibantu keluarga.. Diawali salon kecil bernama Mar tha Salon di Jalan Kusuma Atmadja no 47, Menteng, Jakar ta Pusat. Mar tha membidik konsumen ekspatriat yang langsung menyambut pelayanannya. Keberhasilannya ini berasal dari riset yang ia lakukan sebelum memulai usahanya. Dari salon berukuran 6X4 meter ini, cita-citanya merangkak pasti menjadi kenyataan. Dua tahun kemudian, salon

kedua dibuka di Cipete. Di tahun ini ia mulai menggunakan nama dagang Sari Ayu Mar tha Tilaar. Tak berhenti di situ, tahun 1977 Mar tha memulai kerjasama dengan Kalbe Farma dan mulai menggunakan nama PT Mar tina Berto. Sejak saat itu, perkembangan Martina Ber to seolah tak terbendung sampai kini memiliki 11 anak perusahaan dengan jumlah kar yawan mencapai 6000 orang.

Oktober ‘11

Tahun 3

17


Maestro

Namun, sebuah sisi kehidupan Mar tha ternyata tidak secerah mimpinya. Enam belas tahun menikah, Mar tha tidak juga dikaruniai keturunan. Dokter ahli sudah memvonisnya mandul. Mar tha hampir patah arang.

Betulkah ibu divonis mandul? Ya. Dokter-dokter ahli sudah memvonis saya tidak bisa memiliki keturunan karena pengerutan rahim.

Apa sebabnya? Museum Mar tha Tilaar 18

Tahun 3

Oktober ‘11

Obat-obat pengontrol kehamilan yang saya konsumsi saat tinggal di Amerika


itu. Minimnya biaya hidup yang kami miliki saat itu memaksa saya untuk mencegah kehamilan. Karena biaya hidup sendiri saja sudah sulit ya, apalagi jika memiliki anak.

Lantas? Saya sudah hampir putus asa sebagai wanita. Kami sudah mencoba berobat kemana-mana, ke Eropa, Amerika. Hasilnya sama. Lalu eyang saya meminta agar saya mau dirawat dengan jamu buatannya. Hasilnya setelah 3,5 tahun, saat umur 41 tahun, saya hamil. Dokter yang memeriksa malah mengatakan saya pre-menapouse.

Ibu langsung percaya? Wah saya langsung menangis. Saya bahkan mempersilahkan suami untuk menikah lagi jika ingin memiliki keturunan. Tapi suami saya malah mengatakan, jangan khawatir, saya sudah punya istri kedua! Dia membawa saya ke perpustakaannya yang penuh buku-buku! Hahahaha‌

Apa pembelajaran bagi ibu? Pengalaman ini membuat saya makin percaya pada herbal tradisional. Juga sebuah pelajaran dari tradisi Indonesia ya,

Oktober ‘11

Tahun 3

19


Maestro

Mar tha Tilaar bersama keluarga

jika kita ingin sesuatu yang berharga kita harus sabar. Tidak bisa instant. Mar tha pun makin gigih mewujudkan mimpinya, meski tak selalu berjalan mulus. Mulai dari ditolak masuk ke pusat per dagangan besar hingga penolakan langsung konsumen. Mar tha juga harus terus riset dengan menggali pengetahuan tradisioanal yang dimiliki dukun-dukun tradisional. “Saya sempat dianggap gila. Lulusan Amerika tapi belajar pada dukun,” paparnya sembari tertawa. Namun dukungan sang suami, Prof. DR Tilaar menguatkan tekadnya. “Suami saya mengatakan, jika satu dukun meninggal, artinya satu perpustakaan terbakar!” Investasi yang ditanamkan Mar tha – yang pada usia 70 tahun menjadi dosen di Universitas Indonesia, juga menyangkut 20

Tahun 3

Oktober ‘11

pendidikan untuk para petani bahan baku jamunya. “Kita didik mereka untuk tidak menggunakan pestisida, har us organic!” ujarnya. Riset yang dilakukannya membuahkan hasil. Perkembangan produk Mar tina Ber to makin maju dan beragam. Selain mulai dikenal di Indonesia, produkproduk Mar tina juga mulai dikenal di luar Indonesia.

Apa masalah terbesar kita dalam masalah tradisi dan budaya, terutama budaya obat-obatan dan kecantikan tradisional? Bangsa kita tidak peduli pada kebudayaan sendiri! Sangat menyedihkan! Dulu kita mengekspor jamu ke Malaysia, sekarang kita terpaksa impor. Budaya kita dicuri, karena mereka tidak memiliki budaya ini.


Bukankah justru ini berarti pengakuan budaya kita? Ya, tapi kalau dicuri bagaimana? Kita kalah dari segi packaging dan segi-segi lainnya.

Peran pemerintah? Kita selalu sendiri-sendiri! Kita tidak menyatukan kekuatan. Ayah saya selalu mengatakan, coba kamu ambil sesuatu tanpa mengunakan ibu jari, jempol. Sulit bukan? Lalu mereka di pemerintah juga tidak selalu the right man in the right place. Masalah pendaftaran produk misalnya, susah sekali.

Jadi bagaimana menghadapi persaingan ini? Saya selalu mengatakan resear ch and development! Ini akan menumbuhkan kepercayaan. Tanpa kepercayaan, kita tidak bisa bersaing. Kepercayaan ini yang menyelamatkan kami ketika masa sulit saat tahun 1998 itu ya.

Ada pesan untuk pengusahapengusaha muda? Kalau Anda ingin mengubah dunia, Anda harus mengubah diri sendiri. Anda harus menjadi role model. Jangan mengeluh atau menyalahkan orang. Harus bermental DJITU: Disiplin, Jujur, Iman, Inovasi,Tekun dan Ulet. ď ŽWendy Danoeatmadja/Foto: Okie AZ, Tarzan Photo

Oktober ‘11

Tahun 3

21


Anugerah Majels 2011

Setelah tiga tahun Majalah Elshinta (Majels) hadir di tengah-tengah Anda, sebagai media informasi peluang dan inspirasi bisnis. Hingga kini telah menyuguhkan puluhan bahkan ratusan sosok pelaku bisnis dalam meraih kesuksesan. Membeberkan pengalaman baik yang berangkat dengan modal dari nol, melanjutkan usaha orangtua, bahkan perjuangan jatuh bangun dalam berwirausaha. Kesemuanya ini dapat menjadi inspirasi dan memotivasi Anda dalam mengarungi dunia usaha. Dalam rangka menyambut HUT Majels ke – 4 pada 14 Februari 2012 mendatang, kami bermaksud memberikan penghargaan pada pelaku bisnis atau Pengusaha dan Usaha. Atas kerja kerasnya dalam berkontribusi dan memajukan dunia entrepreneur di tanah air. Dan dengan segala hormat, kami mohon support Anda pembaca yang budiman, untuk turut serta menitikkan tinta emasnya dalam polling “ANUGERAH MAJELS 2011”

Caranya: * Pilih salah satu dari Sepuluh Nominasi PENGUSAHA FAVORIT & USAHA FAVORIT Anda. * Kirim melalui SMS Premium 9757 * Atau kirim melalui Kartu Pos ke Redaksi Majels disertakan kupon Anugerah Majels 2011 * Dapatkan hadiah-hadiah menarik dari Majels * Pemenang akan diundi dan diumumkan pada Majels Edisi Februari 2012. * Silakan Kirim sebanyak-banyaknya untuk mendukung entrepreneur favorit Anda 22

Tahun 3

Oktober ‘11


Kirim Via SMS No. 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10.

KRITERIA PENGUSAHA

HENKY EKO SRIYANTONO (Bakso Cak Eko) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)1 ke 9757 TRI MUMPUNI (Sosio Business) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)2 ke 9757 ELANG GUMILANG (Property) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)3 ke 9757 MUH. BAEDOWY (Limbah Plastik) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)4 ke 9757 BRIAN YAPUTRA (Kaca Patri) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)5 ke 9757 SUSI PUDJIASTUTI (Susi Air) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)6 ke 9757 PUTRA PRIYADI (Rumah Strawberry) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)7 ke 9757 MERRY RIANA (Konsultan Keuangan) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)8 ke 9757 NAOMI SUSAN (Business Woman) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)9 ke 9757 NURHANDIAH J TAGUBA (Kerajinan Kerang) Ketik :REG(spasi)ME(spasi)10 ke 9757

No.

KRITERIA USAHA

A LELELELA – Resto Ketik :REG(spasi)ME(spasi)A ke 9757 B GLOBAL MANDIRI SCHOOL – Pendidikan Ketik :REG(spasi)ME(spasi)B ke 9757 C SIMPLY FRESH – Laundry Ketik :REG(spasi)ME(spasi)C ke 9757 D CIPAGANTI – Transportasi Ketik :REG(spasi)ME(spasi)D ke 9757 E TARZAN PHOTO – Fotografi Ketik :REG(spasi)ME(spasi)E ke 9757 F KEBAB BABA RAFFI – Makanan Ketik :REG(spasi)ME(spasi)F ke 9757 G BUMBU DESA – Resto Ketik :REG(spasi)ME(spasi)G ke 9757 H VANETTA SYSTEM – Tinta Isi Ulang Ketik :REG(spasi)ME(spasi)H ke 9757 I JUSTMINE PISANG IJO – Makanan Ketik :REG(spasi)ME(spasi)I ke 9757 J DAMN I LOVE INDONESIA – Busana Ketik :REG(spasi)ME(spasi)J ke 9757

** Biaya per sms Rp. 2000,-

Kirim Via Kartu Pos

POLLING ANUGERAH MAJELS 2011 Nama

: ................................................................................

Alamat

: ................................................................................

No Telp/HP

: ................................................................................

PENGUSAHA FAVORIT : ................................................................................ : ................................................................................

ALAMAT REDAKSI MAJALAH ELSHINTA: Jln. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520. Telp. 021-93938019

KUPON

USAHA FAVORIT

ANUGERAH Oktober ‘11 Tahun 3 23 MAJELS 2011


Anugerah Majels 2011

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Tri Mumpuni

Inovator Listrik Murah

PLN byar-pet atau tarif dasar listrik naik? Agaknya tidak berpengaruh bagi desa terisolir yang telah terjamah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) proyek Tri Mumpuni. Sejak tahun 1992, ia telah mendedikasikan dirinya bagi bangsa melalui Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) yang didirikannya. Bisnis sosialnya mampu membangun wirausaha masyarakat terlepas dari kemiskinan.

24

Tahun 3

Oktober ‘11

Pembangkit listrik mini

A

jaran orangtua melekat erat di benak Tri Mumpuni, untuk selalu mendahulukan kepentingan orang lain di atas segala-galanya. Hal itu pulalah yang mendorongnya membentuk IBEKA tepat pada tanggal 17 Agustus 1992. Semangat hari kemerdekaan rupanya telah berhasil membiusnya untuk selalu mengabdikan dirinya pada kemajuan bangsa melalui PLTMH. PLTMH merupakan sumber energi alternatif bagi wilayah yang belum terjangkau atau sulit dijangkau oleh PT PLN dengan memanfaatkan potensi energi air yang terdapat di


lokasi setempat untuk menggerakkan turbin mini. “Ide awalnya berasal dari pengalaman pribadi saya yang sering berkeliling dari desa ke desa. Hati saya merasa tersentuh saat desa-desa yang saya singgahi banyak yang belum teraliri listrik karena lokasi yang sangat jauh,” ucap ibu dua anak ini. Bersama sang suami, Iskandar Budisaroso Kuntoadji, ia tanpa lelah terus mencari dukungan dana kemana-mana hingga ke berbagai kedutaan besar. Gayung pun bersambut, karena konsep yang ditawarkannya banyak menerima sambutan positif. “Banyak pihak yang merespon positif ide kami hingga akhirnya terkumpul sejumlah dana. Lalu, setelah dana terkumpul kami mengirim tim sosial untuk membangun komunitas di desa tujuan yang belum teraliri listrik. Tim sosial ini akan berinteraksi selama beberapa minggu dengan masyarakat agar terbina hubungan yang baik dan menghubungi tokoh agama maupun tokoh adat setempat,” cetus Puni, sapaan Tri Mumpuni. Bagi Puni, listrik itu bukanlah tujuan akhirnya. Jauh lebih penting baginya adalah pemberdayaan masyarakat terisolir secara ekonomi. “Adanya listrik diharapkan masyarakat desa bisa membangun kehidupannya menjadi lebih baik. Hal ini pun terbuktikan dengan banyaknya desa yang sudah memiliki PLTMH, ternyata taraf perekonomiannya meningkat,” tandas wanita kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964 ini.

Generator sederhana

Tri Mumpuni Hingga kini, tidak kurang dari 60 desa yang sudah diteranginya, baik dalam maupun luar negeri.

Konsisten Konsistensi Puni sebagai pekerja sosial serta dedikasinya bagi masyarakat terpencil patut diacungi jempol. Berkat kegigihannya dalam ‘memerangi kegelapan’, Puni pun banyak menyabet beragam piagam penghargaan dari pemerintah dan lembaga internasional seperti Climate Hero dari World Wildlife Fund for Nature (2005), Fellow Ashoka (2006), tokoh Pengembangan Energi Terbarukan dan Penghematan Energi (2007) dan Pendekar Lingkungan Hidup RI (2008). Bahkan, yang tak kalah bergengsinya, dalam pembukaan ‘Presidential Summit on Entrepreneurship’ di Washington, presiden AS Barrack Obama pun memuji kinerja dan ketulusan Puni dalam membantu masyarakat pedesaan di Indonesia untuk membangkitkan listrik dari tenaga air. Semula, PLTMH dibentuk murni hanya untuk kegiatan sosial, namun karena beragam hal, ia pun menjadikannya sebagai bisnis sosial. Teks: Cucun Hendriana/ Foto: Dok Majels Oktober ‘11

Tahun 3

25


Anugerah Majels 2011

Henky Eko Sriyantono

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

135 Cabang Bakso Berkat 10 Kali Bangkrut

K

uat dan tegar. Ya, kata itu pantas disandang pria bernama lengkap Henky Eko Sriyantono. Betapa tidak. Ia harus melakoni jatuh bangun berbisnis hingga 10 kali dalam kurun waktu 10 tahun. Namun, lelaki kelahiran Surabaya 36 tahun silam ini pantang menyerah. Tekadnya kuat, menaklukan kegagalan. “Tahun 1997, saya hijrah ke Jakarta. Dengan modal 800 ribu rupiah, saya mulai menjalankan bisnis jual beli HP second. Hanya bertahan satu tahun dan bangkrut,” ujar Cak Eko. Gagal di HP ia pun langsung ‘berlari’ ke bisnis lain. Tahun 1998, bisnis MLM tengah gencar. Ia pun terpikat dan memasukinya, namun ia hanya kuat 6 bulan melakoninya. Setelah itu, Cak Eko pun mulai merintis bisnis lainnya. “Saya diajak kerjasama dengan

Salah satu gerai bakso Cak Eko 26

Tahun 3

Oktober ‘11

teman di sektor agrobisnis. Modalnya cukup besar, sekitar 40 juta rupiah. Modal tersebut saya dapatkan dari patungan teman-teman. Naas, setelah empat bulan berlalu, saya alami gagal panen. Uang tersebut amblas tak terselamatkan,” kisahnya penuh sesal. Hampir saja Cak Eko menyerah. Kegagalannya itu memporakporandakan mimpinya untuk menggapai sukses. Ia pun pulang kampung, kembali ke Surabaya. Pulang kampung bukan berarti kalah. Tapi untuk kembali dan menang. Dan itu dilakukan dengan piawai oleh Cak Eko. “Saya belum kalah. Tahun 2000 saya menikah dan kembali ke Jakarta dengan menggondol sejuta harapan baru. Saya mulai lagi berbisnis, kali ini jualan jahe dan tas, tapi kemudian gagal lagi,” bebernya.


Sepuluh kali gagal bisnis, itulah yang dialami pria yang akrab disapa Cak Eko, pemilik merk Bakso Malang Kota Cak Eko. Hampir 10 tahun ia ‘terlunta-lunta’ dengan 10 kali kegagalan bisnisnya. Beruntung, ia sosok yang kuat dalam melakoni drama kehidupan. Di tahun ke-11, ujian pun berlalu, setelah melakoni bisnis bakso. Kini, ia telah memiliki 135 cabang dengan omset ratusan juta perhari.

Cak Eko Ketangguhan Cak Eko patut diacungi dua jempol. Gagal di tas, ia kembali bangkit merambah ke bisnis penjualan busana muslim. “Di bisnis ini, saya hanya bisa bertahan 8 bulan, karena kemudian para penjual busana muslim pun makin menjamur di berbagai kota. Imbasnya, saya berhenti, saya capek!” ucap sarjana teknik sipil ini. Untuk menghilangkan stressnya, di tahun 2002, Cak Eko pun pergi jalan-jalan ke Yogyakarta. Meski tengah berlibur melepas lelah, kejelian melihat peluang bisnis tetap tajam. “Di Yogya saya melihat kerajinan miniatur sepeda. Saya sangat tertarik dan membelinya seharga 100 ribu rupiah. Tapi saya lihat, cara pembuatannya masih kasar. Seketika terpikir untuk membuat kerajinan serupa yang lebih halus. Saya panggil tukang untuk membuat miniatur sepeda dan berhasil menyajikan yang lebih baik. Saya produksi dan ditawarkan ke hotel-hotel bintang 5 di Jakarta sebagai souvenir. Tapi usaha saya pun ambruk lagi dan hanya bertahan satu tahun. Mesin las saya jual untuk bayar gaji karyawan,” kilahnya. Tahun 2005, secara tak sengaja Cak Eko melihat gerai bakso di bandara. Ia berpikir, bagaimana mungkin hanya berjualan bakso tapi bisa menyewa tempat di bandara. “Iseng-

iseng saya tanya ke pengelolanya berapa uang sewanya. Katanya, 300 juta pertahun. Saya langsung terpikir, inilah bisnis saya!” katanya semangat. Dari situ, ia pun mulai rajin cari-cari info dan kursus tentang dunia ‘perbaksoan’. Butuh berbulan-bulan ia mempelajari seputar ‘ilmu bakso’. Bermodalkan 2,5 juta, Cak Eko pun mantap untuk membuka Bakso Malang. Ternyata, pada bisnis inilah Dewi Fortuna mulai menyapa. Di hari pertama, ia mampu mendapat untung hingga 900 ribu rupiah. Dan perlahan, omsetnya terus meningkat hingga ia pun bisa membuka 2 cabang lainnya. Ternyata, Bakso Malang telah menyelamatkan kemalangannya dalam berbisnis. “Alhamdulillah, inilah jawaban dari Tuhan. 3 bulan kemudian, bakso saya pun mulai dikenal banyak orang. Kini, setelah 4 tahun berlalu, saya sudah bisa mengembangbiakkannya menjadi 135 cabang di seluruh Indonesia,” ucapnya bangga. Bukan hanya itu, di tahun 2011 ini, Cak Eko pun menargetkan baksonya masuk mancanegara seperti Malaysia dan Qatar. “Ya, saya ingin dunia mengenal bakso. Itu mimpi saya di tahun 2011 ini,” imbuh pria yang setiap harinya menangguk untung antara 15-120 juta rupiah dari masing-masing cabang ini. Kini, Cak Eko pun telah mempekerjakan 500 karyawan. Baksonya pun sudah di-franchise-kan dengan harga mulai 60-120 juta rupiah. “Bisnis itu tidak instan, butuh proses dan perjuangan. Banyak yang gagal dalam berbisnis, karena sesaat ia mendekati kesuksesan ia malah berhenti dan menjauh. Dalam berbisnis harus sabar, penuh keyakinan, punya mimpi dan pandai melihat peluang. Itulah kuncinya, dan itu pula yang saya jalankan,” pungkas pria tamatan S2 UI ini. Cucun Hendriana/Foto: Choen, Dok. Pri Oktober ‘11

Tahun 3

27


Anugerah Majels 2011

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Naomi Susan

Kelola 12 Perusahaan di Usia 35 Keberanian untuk bertindak, itulah yang menuntun Naomi Susan sukses memimpin 12 perusahaan. Bahkan ia mampu membangun gurita bisnis lewat jaringan 198 perusahaan yang berafiliasi dengan 1.900 merchants di Indonesia dan 43.000 mancanegara. Proses panjang kehidupan di usia 35 tahun, sempat jatuh bangun, bahkan bekerja sebagai pencuci piring.

K

esuksesan itu membutuhkan keberanian. Setidaknya, itulah yang dilakukan wanita kelahiran Medan, 15 Januari 1975 dalam meniti karirnya. Naomi Susan namanya. Otak bisnisnya sudah menjalar ke seluruh denyut nadinya sejak ia masih SMA, meski hanya ikut-ikutan. Namun, keberaniannya dalam berspekulasi patut diacungi jempol. Soal ini ia bicara lantang bahwa keajaiban itu hanya ada pada orang-orang yang berani. “Belasan tahun lalu, saya cukup berani untuk memutuskan bahwa saya mau ini. Saya

28

Tahun 3

Oktober ‘11


tahu apa yang saya mau. Dan, saya mau apa yang saya tahu. Apa yang saya mau, berarti apa yang belum saya punya. Dan, saya tahu apa yang saya belum punya. Jadi, saya harus tahu dan harus mau,” ujarnya berfilosofi. Di usianya yang masih belia, tanpa takut, ia mulai bergulat dengan bisnis penuh risiko, jual beli tanah bersama tantenya. Pekerjaan itu ia lakoni dengan ulet. Sukses sebagai pebisnis jual beli tanah, Naomi pun melanjutkan kuliah di University of Portland, Oregon. “Untung dari jual beli tanah saya kumpulkan untuk biaya kuliah di luar negeri. Dan untuk biaya kehidupan sehari-hari di sana, saya bekerja serabutan seperti menjadi tukang cuci piring dan lain-lain,” ungkapnya. Selesai kuliah di tahun 1995 da n pulang ke tanah air, ia mulai meniti karir di dua perusahan yang akhirnya ditinggalkan karena tak membuatnya berkembang. Setelah tak lagi bekerja, ia mulai berpikir untuk menginvestasikan uangnya ke pasar modal. Naomi tidak menyangka jika ini merupakan titik awal gurita kelam dalam perjalanan bisnisnya. “Saat itu, saya memutuskan untuk membeli saham di lantai bursa. Tak disangka, saya kalah dan saham yang saya beli jeblok,” ucapnya. Peristiwa itu membuat tabungannya ludes tak tersisa. “Saya frustasi. Saya kapok. Kapok berbisnis dengan uang sendiri. Sejak itu, saya berpikir untuk menjadi seorang karyawan saja. Lebih enak, gaji tiap bulan dan lebih aman,” imbuh wanita penyuka seafood ini. Untuk mengakhiri kegalauannya, ia pun berencana melanjutkan kuliahnya ke Australia. Dan, sambil menunggu surat menyurat dan proses yang lumayan lama, ia melamar di PT Ovis Utama. Saat itu, Naomi menjabat sebagai staf public relation. Berkat kecerdikannya mengelola bisnis, ia ditawari membeli saham perusahaan. “Saat itu, saya masih ragu untuk membelinya, saya masih trauma. Tapi setelah dipikir-pikir, akhirnya saya berani mengambil tantangan itu,” ujar istri dr. Yusfa Rasyid, SpOG ini.

Anugerah pun datang. PT Ovis International yang dipegang Naomi dan merupakan anak usaha dari PT Ovis Utama meledak. Ovis International adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kartu diskon card connection. Namun sayang, belum lagi nasib mujur itu ia nikmati, krisis moneter 1997 menerjang. Keberaniannya kembali diuji. “Di saat perusahaan saya ‘dicekik’ krisis dan hampir bangkrut, saya berani untuk menambahkan nilai tambah pada kartu diskon sebagai priviledge and promotion services, seperti makan dan nonton gratis. Ternyata trik itu mujarab, perusahan saya lepas dari jeratan krisis. Saat ini, anggota yang bergabung sudah mencapai 3,8 juta di Indonesia yang terdiri dari 198 perusahaan yang berafiliasi, dengan jaringan 1.900 merchants di Indonesia dan 43.000 di mancanegara,” bebernya. Kini, perusahaan yang dinakhodainya pun makin melebarkan sayapnya, merambah ke bidang restoran, kafe, salon, jual beli properti sampai charter pesawat terbang. Setidaknya, saat ini Naomi sudah memiliki 12 perusahaan yang bernaung di Grup Ovis, diantaranya PT Mulia Ovis Utama, PT Ovis International, PT Ovis Bursa Bisnis, PT Ovis Direct Connection, PT Ovis Pro-interactive, PT Ovis Sendnsavem, dan PT OvisSms. Gurita bisnisnya itu membentang dan bergerak di berbagai bidang dari restoran hingga ke salon. “Jangan pernah takut untuk gagal. Justru dari kegagalan itulah, kita harus belajar untuk menuju kesuksesan. Jangan lihat Naomi seperti sekarang, tapi lihatlah bagaimana prosesnya. Ini bukan tiba-tiba. Butuh kerja keras!” pungkas peraih rekor MURI untuk kategori pembeli pertama notebook berlapiskan emas dan bertahtakan berlian seharga Rp 100 juta ini, memberi semangat. Dan sebagai bentuk penghargaan, ia pun sering dinobatkan sebagai pengusaha muda tersukses di bawah 35 tahun.Teks: Cucun Hendriana / Foto: Dok. Majels

Oktober ‘11

Tahun 3

29


Anugerah Majels 2011

Elang Gumilang

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Penjual Donat Berbisnis 2500 Rumah

P

ria kelahiran Bogor, 06 April 1985 ini sudah malang melintang di dunia wirausaha. Meski usianya masih muda, segudang pengalaman sudah didapatnya. Sejak SMA, ia sudah dididik untuk berbisnis. Kala itu, ia mulai meniti karir sebagai penjual donat. “Ya, saat kelas 3 SMA, saya berjualan donat. Bosan menjadi tukang donat, saya beralih menjadi tukang minyak goreng keliling,” ujarnya. Ia bertekad untuk bisa kuliah mandiri, tanpa merepotkan orangtuanya. Atas dasar itulah, hasil dari penjualannya ia tabung. Sayang, saat ia telah masuk kuliah, uang yang telah dikumpulkannya itu hilang. Lalu ia kembali menjajaki bisnis lain menjadi penjual lampu dan tukang sepatu. Ditanya soal mimpinya, ia hanya menjawab, “Saat itu mimpi saya hanya menjadi

30

Tahun 3

Oktober ‘11

penjual ayam goreng dan itu saya alami. Tidak lebih!” ungkapnya. Dalam catatan hariannya, segala macam pekerjaan seperti jual donat, jual minyak goreng keliling, jual lampu, jual ayam goreng bahkan jadi tukang sepatu sampai marketing perumahan telah dialaminya hingga berbuah kesuksesan. Selain itu, ia juga sukses membina lembaga kursus Bahasa Inggris. “Dari sinilah hasil jerih payah saya selama bertahun-tahun mulai terlihat. Akhirnya, alhamdulillah saya mampu membeli rumah dan kendaraan,” ucapnya. Kesuksesan yang diraihnya tidak lepas dari optimalisasi ikhtiar yang terus dilakukannya. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H. Enceh dan Hj. Prianti ini mengaku bahwa orangtua selalu mendidiknya untuk


Usianya masih 25 tahun, tapi ia sudah memiliki omset milyaran rupiah. Sejak mahasiswa, ia dikenal sebagai ‘petarung’ hidup yang tangguh. Betapa tidak, awalnya ia hanya seorang penjual donat yang berlalu lalang di jalanan. Dengan kegigihannya, di tahun 2008, ia nekat beralih ke bisnis developer tanpa modal. Kini, ia telah sukses membangun 2.500 rumah untuk kaum miskin. mendapatkan segala sesuatu tidak dengan gratis. Meski orangtuanya kontraktor, Elang termasuk tipikal orang pekerja keras, tidak mau mengandalkan orangtua. “Awal saya terjun ke dunia properti terjadi di tahun 2000 saat saya menjadi sales sebuah perumahan. Itu terjadi boleh dikatakan sebagai kecelakaan yang membawa berkah. Saya tidak sengaja terjun ke dunia ini, ‘dijerumuskan’ teman saya,” ungkapnya. Sejak itulah, ia mulai mencoba-coba ikut berbagai tender. Tender pertama yang berhasil ia sabet adalah pembangunan Sekolah Dasar di Jakarta Barat seharga Rp 162 juta. Elang pun makin percaya diri, ia makin ngebet mengikuti berbagai tender yang lebih besar. Namun, karena modalnya tak cukup untuk membeli tanah, akhirnya ia bernegosiasi dengan temannya untuk mengumpulkan sejumlah uang. “Walhasil, dari 5 orang teman saya, terkumpullah uang sebesar Rp 340 juta. Dari awal saya sudah berkomitmen untuk membangun perumahan bagi masyarakat miskin. Banyak developer tapi hanya membangun rumah untuk kalangan berduit saja, yang miskin tidak diperhatikan. Di lahan sekitar 60 meter persegi, kemudian saya bangun rumah-rumah kecil yang saya tawarkan dengan harga Rp 25 juta dan Rp 37 juta perunitnya. Di tahun 2006-2007, hanya dengan uang muka 1,5 jutaan dan cicilan sebesar Rp 90 ribu perbulan selama 15 tahun, kaum miskin sudah bisa memiliki rumah sendiri,” jelas Elang.

Bangun 2500 Rumah Kini, setelah hampir 7 tahun bergelut di bisnis properti, Elang sudah mampu membangun sebanyak 2500 unit rumah untuk

Salah satu proyek Elang Gumilang kaum miskin dengan omset milyaran. “Dulu memang cicilannya sangat murah, kalau saat ini bisa sampai 400 ribu rupiah perbulannya. Alhamdulillah, saya sudah bisa membangun rumah sekitar 2500 unit di daerah Bogor dan Sukabumi,” kilahnya. Elang mengaku, dalam setiap sesuatu yang ia lakukan, ia tidak pernah berorientasi pada materi dulu. “Kalau kita bekerja selalu ke materi yang dikejar, itu akan cepat capek. Buat dulu karya nyata, soal materi itu kemudian akan menyusul,” imbuhnya memberi kiat. Sukses di usia muda tak membuatnya lupa daratan. Ia adalah sosok yang selalu mempertahankan keseimbangan hidup. Salah satu yang selalu ia lakukan adalah dengan menyisihkan 10% dari hasil keringatnya untuk orang-orang termarjinalkan. “Itu sebagai wujud syukur saya atas nikmat yang Allah Swt berikan. Uang tersebut saya alokasikan untuk membantu orang-orang miskin dan yang kekurangan modal. Sedekah itu tidak perlu banyak yang penting rutin dilakukan,” sahut pria tamatan IPB yang sudah meraih beragam penghargaan wirausaha ini. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Choen, Dok Pri Oktober ‘11

Tahun 3

31


Anugerah Majels 2011

Mohammad Baedowy

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Eksportir Sampah Uang Melimpah Sampah adalah harta karun. Dengan sampah, kini ia bergelimang rupiah. Itulah yang dialami Mohammad Baedowy. Untuk sampah, ia rela keluar kerja dari sebuah bank asing dan turun menjadi pemulung. Tapi pihannya itu tepat, usaha yang dirintisnya sukses, dalam seminggu ia bisa mengekspor 2 kontainer biji sampah plastik ke China setiap minggu dengan omset menggiurkan.

Biji sampah yang siap diekspor

B

erawal di tahun 2000, kerja keras dan peras keringat Baedowy dimulai. Setelah lebih dari 10 tahun, ia mampu membuktikan meraih sukses. Di tahun 2000 itulah, ia membidik peluang bisnis sampah plastik. Meski ia mantan seorang pekerja kantoran yang setiap hari berdasi, Baedowy sama sekali tak merasa risih harus

32

Tahun 3

Oktober ‘11

bercengkerama dengan tumpukan sampah. Bahkan, ia pun tak ragu berkeliling berburu sampah ke setiap wilayah, siang dan malam tanpa henti. Dengan modal awal sekitar 50 juta yang dipakai untuk beli mesin, sewa lahan dan membuat bangunan sederhana, ia nekat berbisnis. Perjuangannya pun tak mudah, di


tahun pertama ia hanya disibukkan dengan kerusakan mesin. Baru di tahun kedua, akhirnya bisnis yang ditekuninya berhasil menggedor pasar dunia. Kini, biji sampah hasil olahannya sudah diekspor ke China. “Satu kali ekspor bisa mencapai 20 ton. Setiap satu minggu, bisa 1 sampai 2 kontainer. Perkilogramnya saya jual dengan harga Rp 500,” ucap pria berusia 37 tahun ini. Dikatakannya, dalam sehari, mesin buatannya mampu menggiling hingga 3 ton bahan baku sampah plastik, meski rata-rata hanya 1 ton saja perharinya. Untuk kesuksesannya itu, ia harus melewati berbagai drama hidup yang pedih. Sebelum kejayaan itu tiba, ia bersama sang istri harus hidup di sebuah kontrakan, yang di ujung cerita kemudian terusir karena tak bisa membayar. “Itu adalah masa yang paling menyedihkan dalam kehidupan saya. Saat itu, saya harus menitipkan istri dan anak ke orangtua,” kisahnya. Baginya, semua peristiwa itu dijadikannya sebagai bahan pelajaran untuk beranjak menjadi lebih baik. Faktanya, dengan kerja keras dan restu orangtua, meski dari sampah namun ia bisa menyedot rupiah. “Satu hal yang penting bagi saya, restu orangtua. Itulah yang mendongkrak saya hingga menjadi berhasil,” ucap ayah 3 anak, pemilik CV Majestic Buana Group yang bermarkas di Jalan Raya Cimuning, Mustika Jaya, Bekasi ini. Bisnis yang dijalankan Baedowy pun semakin bergairah. Untuk bahan baku, ia berdayakan lebih dari seratus pemulung. Bukan hanya itu, ia pun sudah menggalang kerjasama dengan lebih dari 80 mitra kerja yang terhampar dari Aceh hingga Papua. “Saya bangga bisa memberdayakan para pemulung dan ibu-ibu di sekitar pabrik pengolahan sampah. Selain itu, karena saya sudah menggalang dengan lebih dari 80 mitra di seluruh Indonesia,

secara otomatis masyarakat di sekitarnya pun turut diberdayakan. Di setiap satu pabrik bisa mempekerjakan lebih dari 60 orang,” imbuh pria lulusan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Malang ini. Kini, selain berbisnis peraih beragam penghargaan seper ti Dji Sam Soe Award, Kalpataru dan lainnya ini disibukkan dengan mengajar dan memberikan kuliah umum di beberapa universitas di tanah air. “Sampah adalah masalah besar bangsa kita. Tapi kalau diolah secara baik dan tepat dengan teknologi yang tepat pula, sampah pun bisa menjadi rupiah. Saya berobsesi untuk menyebarluaskan pengetahuan saya ini kepada seluruh masyarakat ,” pungkasnya.  Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Majels

Oktober ‘11

Tahun 3

33


Anugerah Majels 2011 Menjadi bakul ikan, itulah masa lalu Susi Pudjiastuti, pemilik 30 pesawat terbang Susi Air. Untuk menjadi sukses seperti sekarang, Susi selama 13 tahun bergulat di bisnis ikan dan lobster. Bahkan, di masa prihatinnya, ia harus rela menjual cincin dan gelang untuk memulai bisnis penjualan ikannya. Ia pun sempat dianggap ‘gila’ saat meminjam uang di bank senilai Rp 47 miliar untuk membeli pesawat.

Susi Pudjiastuti

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Bakul Ikan Bos 30 Pesawat

M

asa kecilnya dihabiskan di tanah kelahirannya, Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat. Sejak SD hingga SMP, Susi kecil tumbuh laiknya anak seusianya. Kepribadiannya mulai mencuat saat ia memasuki bangku SMA, yang mendamba ingin hidup bebas. “Sejak SD sampai SMP, saya sering jadi juara kelas. Namun, saya merasa sekolah itu tidak cocok. Akhirnya, saat kelas 2 SMA, saya memutuskan untuk drop out,” aku Susi mengenang masa kecilnya.

34

Tahun 3

Oktober ‘11

Ibu dari Panji Hilmansyah, Nadine Pascale dan Alvy Xavier ini memang termasuk orang yang senang akan kebebasan. Saat itu, dengan hanya menggondol ijazah SMP, Susi pun kebingungan mencari kerja. Meski orangtuanya bukan nelayan, namun karena hidup di bibir pantai, membuat Susi dekat dengan para nelayan. “Pilihan saya satusatunya adalah jualan ikan. Saya itu tidak suka ngerepotin orangtua, ingin mandiri. Di tahun 1983, dengan berbekal uang Rp 750 ribu


hasil menjual cincin dan gelang, saya mulai berjualan ikan. Tiap hari saya bisa dapat satu kilo, dan dijual ke restoran. Begitulah setiap harinya…,” ujar putri pasangan H Ahmad Karlan dan Suwuh Lasminah ini. Sejak itulah, otaknya terus berputar. Susi pun meluaskan penjualan ikannya tidak hanya di Pangandaran melainkan ke kota-kota besar lainnya. Untuk melancarkan pengiriman hasil ikannya, Susi mulai membeli mobil truk. “Itu terjadi di tahun 1996, pengiriman ikannya sampai ke kota-kota besar seperti Jakarta,” kilah wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini. Uniknya, Susi sendirilah yang mengendarai tr uk kemana-mana. “Bagi saya, pekerjaan itu sama aja. Laki-laki dan perempuan bisa melakukan pekerjaan yang sama,” imbuhnya. Tekun dalam bekerja, itulah Susi. Baginya, hanya dengan kerja keras, ulet, jujur, sportif, konsisten dan positive thinking, kesuksesan itu akan diraih.

Dari Bisnis Ikan ke Pesawat Tahun 2000 boleh jadi menjadi masa per taruhan sengit bagi istri Christian von Strombeck ini. Pasalnya, di tahun ini, mimpinya untuk memiliki pesawat terbang untuk mengangkut ikan makin menggebu. Susi pun mengajukan pinjaman dana ke berbagai bank senilai 47 miliar rupiah. Naas, semuanya ditolak, bahkan ada yang menganggapnya ‘gila’. “Dengan hasil dari penjualan ikan, mereka memper tanyakan bagaimana cara pengembalian dananya, saya menjadi bahan tertawaan. Mimpi itu baru terwujud di tahun 2004, akhirnya Bank Mandiri mempercayai saya dan meminjamkan dana senilai 47 miliar rupiah. Lalu, saya pun membangun landasan serta dua pesawat Cessna Grand

Caravan,” ungkap presiden direktur PT ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergulat di dunia penerbangan ini, menarik ingatannya ke beberapa tahun silam. Tak disangka, dengan menggunakan pesawat bisnisnya makin meroket. Kini, selain berbisnis ikan yang hingga ekspor ke mancanegara seperti Jepang, China dan Amerika, Susi pun merambah ke bisnis pesawat terbang. “Sekarang saya sudah memiliki 30 pesawat terbang, di antaranya, Grand Caravan 208B, Piaggio Avanti II, Pilatus Porter, dan Diamond DA 42. Sebagian masih saya gunakan untuk mengirim ikan ke berbagai daerah di Indonesia, yang lainnya disewakan,” tutur wanita yang bermimpi memiliki kapal selam ini. Diakuinya, harga satu pesawat jenis Karavan sekitar 20 miliar r upiah, sedangkan untuk jenis Avanti 70 miliar. “Susi Air saat ini melayani berbagai rute regular di tanah air, terutama yang tidak terjangkau dengan kendaraan darat. Pesawat saya pun bisa dicar ter. Mengenai harga, ya sekitar USD 500-1.000,” imbuh peraih berbagai penghargaan ini, yang belakangan, di bawah bendera Susi Air, ia berencana akan membuat sekolah penerbangan di Pangandaran. Meski demikian dalam berbisnis selalu mengandung risiko yang harus dihadapi, seperti yang dialami Susi Air baru-baru ini, salah satu pesawat Grand Caravannya terjatuh di Pasema, Papua. Insiden ini menewaskan pilot Dave Cootes (Australia) dan kopilot Thomas Munk (Slovakia).  Teks: Cucun Hendriana/ Foto: Dok. Majels

Oktober ‘11

Tahun 3

35


Anugerah Majels 2011

Brian Yaputra

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Tukang Kain Kaca Patrinya Mendunia

S

esekali, perhatikan bangunan-bangunan ini ; Pasaraya, Bank Tabungan Ne­ gara, Gedung BPPT, Kedubes Rusia, Museum Purna Bhakti Pertiwi (TMII), Johar Shopping Centre Semarang, Bali Hilton Octopusy Discotheque, Masjid Bank Indonesia, dan Gereja Kristen Indonesia Jatinegara. Brian juga menangani proyek kaca patri untuk Apartemen Da Vinci, Belleza, Palazzo, Taman Sahid Bogor, Pasar Glodok, Hilton Executive Club, Holiday Inn Crowne Plaza, serta seluruh gerai baik Holland Bakery maupun McDonald’s. Jika Anda menemukan

36

Tahun 3

Oktober ‘11

kaca-kaca seni yang terpatri indah, itulah karya Brian Yaputra. Tak hanya di dalam negeri, produk kaca patri Brian banyak pula memperindah bangunan-bangunan di berbagai belahan dunia, semisal: Masjid Zirjah (Dubai), Hotel The Shanghai Equatorial (Cina), Masjid Café Town (Afrika) hingga Disneyland (Hong Kong). Bagi bapak tiga anak ini kaca patri tidak hanya sebagai lahan bisnis tapi juga sebagai cawan tempat mengekpresikan jiwa seninya. Semuanya berawal ketika Brian me­ ngunjungi Turki. Di negeri tersebut Brian


Seni seperti halnya udara bagi Brian Yaputra, yang tidak dapat dipisahkan dari dirinya. Kecintaannya terhadap seni khususnya kaca patri, dimulai saat kunjungannya ke Turki. Membawa pria anak tukang kain asli Semarang ini, mempopulerkan seni kaca patri di Indonesia. Melalui Eztu Glass Art, bahkan Brian menapaki jejak bisnis di bidang kaca patri dengan menghiasi sejumlah bangunan di mancanegara.

Salah satu karya Brian Yaputra jatuh cinta pertama pada seni ornamen ini. Brian saat itu terpesona dengan keindahan kota-kota di Negara yang berada di kawasan Eurasia ini, yang sarat dihiasi keindahan kaca-kaca patri. Brian yang sebelumnya berkecimpung di bisnis peralatan elektronik rumah tangga milik keluarganya ini pun merasa menemukan passion yang selama ini dicarinya. Terdorong sense of art yang kental dan rasa penasaran akhirnya menarik Brian untuk mempelajari kaca patri lebih jauh. Sesampainya di tanah air ia sempat menjadi kolektor panel kaca yang ia beli dari rumahrumah tua. Namun ketika datang brosur dari Carolina Utara mengenai pelatihan membuat kaca patri dari tempatnya dulu ia membeli material kaca, tanpa ragu ia mengutus stafnya, Freddy Sudjadi, untuk mempelajari bisnis ini. “Akhirnya saya minta orang saya untuk pergi ke Amerika belajar. Begitu datang dia melihat hal ini bisa menjadi peluang bisnis yang besar karena di Indonesia waktu itu, lagi

booming properti. Akhirnya pada 1981 saya mendirikan Eztu Glass Art (EGA). Saya mulai bikin kaca patri tapi hasilnya masih jauh dari sempurna,” jelas ayah dari Mounty Augusta, Ken Binsar dan Dien Moontly ini. Pada awalnya, klien-klien Brian adalah teman-teman dan relasi yang memesan kaca patri yang ia produksi di garasi rumahnya. Walau tidak memiliki background seni, namun Brian yakini pasti akan berhasil. Seiring gencarnya pembangunan kawasan real estate, order pun terus berdatangan. Karena itu, produksi yang semula hanya dikerjakan di garasi dengan tiga karyawan pada 1986 dipindahkan ke Cikupa. Untuk mendukung pemasaran, Brian membuka ruang pamer di Jalan S. Parman dan Jalan Biak, Jakarta. Kini ia telah memiliki pabrik sendiri seluas 8.000 persegi meter persegi di Cikupa, Tangerang, Banten dan mempekerjakan kurang lebih 300 karyawan. Dalam perkembangannya kemudian, EGA juga memperkenalkan sistem triplon glass atau unit triple glazed yang merupakan pelapisan panil kaca patri atau panel bevel dengan kaca tempered. Produknya pun telah diekspor ke berbagai negara, antara lain Amerika, Inggris, Rusia, Jepang, Hongkong, Malaysia dan Australia. “Awalnya saya mengerjakan hal ini adalah demi kesenangan untuk menghasilkan sebuah karya seni yang indah. Lama-lama melalui kaca patri saya ingin mewarnai Indonesia agar lebih damai dan indah,” tandasnya.  Teks : Kurniawan/ Foto : Anto, Doc Eztu Glass Art. Oktober ‘11

Tahun 3

37


Anugerah Majels 2011

Merry Riana

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Milyarder di Singapura Dari Nol Setelah hidup prihatin di Singapura karena hanya mengandalkan biaya hidup $S 10 seminggu. Merry Riana berjuang dari nol, kini ia sukses menjadi pengusaha muda mengantongi kekayaan 7 miliar dari bisnis konsultan finansial MRO.

M

erry Riana adalah seorang perempuan muda Indonesia yang berjaya di Singapura. Selain menjadi seorang pengusaha milliarder, penulis buku A Gift From A Friend terlaris dan motivator wanita No. 1 di Asia. Merry yang lahir pada 29 Mei 1980 ini hidup dari keluarga sederhana yang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia menimba ilmu dengan

38

Tahun 3

Oktober ‘11


berkuliah di universitas Nanyang (Singapura) dan mengambil jurusan Electrical & Electronic Egineering pada tahun 1998. Merry Riana bertolak ke Singapura pada tahun 1998 ketika ia masih berumur 18 tahun, sebenarnya orangtuanya tidak berencana untuk menyekolahkan Merry ke luar negeri. Bahkan ceritanya, ia sudah mengambil formulir pendaftaran di salah satu universitas di Jakarta. Namun saat peristiwa kerusuhan Mei 1998 Indonesia bukanlah tempat yang aman untuk seorang gadis muda seper ti Merr y. Keadaan darurat inilah yang mendesak Merry pindah ke Singapura, setidaknya hanya untuk sementara waktu. Dengan bekal $S 1000 atau sekitar Rp 7 juta, Merry harus bisa memilah-milah biaya keperluan di negeri orang. Setelah membayar tiket pesawat ke Singapura, administrasi sekolah, asrama yang akan ditinggali oleh Merry, dan keperluan hidup lainnya uang yang tersisa sangatlah minim. Untuk ber tahan hidup Merry pernah bekerja menjadi waiter di sebuah hotel berbintang lima di kawasan Orchard. Ia memiliki tugas melayani orderan makan dan minum setiap meja di ball room hotel tersebut.

The Dream Team Merry yang meraih “Winner of Nanyang Young Oustanding Alumni Award 2006�

memulai perjalanan wirausaha dengan impian menjadi sukses ketika ia masih muda. Setelah lulus kuliah meraih gelar Sarjana (S1) ia merintis karir sebagai tenaga sales dalam bidang Financial Consultasy di Prudential Assurance. Tentu saja ia bekerja keras mencari klien yang berniat melakukan investasi, membeli polis asuransi, dan fixed deposit. Dalam kurun waktu satu tahun ia berhasil mengumpulkan modal untuk merekrut staf penjualan. Pada tahun 2003, Merr y dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Terbatas, dengan prestasi yang cemerlang ini lah di tahun 2004 Merr y dipromosikan sebagai Manager di perusahaan tersebut. Satu tahun kemudian (2005) ia berhasil membangun The Dream Team. Dari sinilah impian Merry Riana Organization (MRO) lahir. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Konsultasi Keuangan. Spirit yang kuat dari pengalaman sebagai sales, penempaan mental dalam kehidupannya membuahkan kesuksesan. Dalam kurun waktu 4 tahun MRO telah menyumbangkan kekayaan sebesar Rp 7 milyar. Perolehan ini pun didukung prestasi Merry yang terus menanjak dengan meraih penghargaan sebagai Top Agency of the Year dan Penghargaan Top Rookie Agency. Sampai saat ini Merry menaungi 50 penasihat dan manager keuangan berbagai institusi, sebagian besar diantaranya adalah warga Singapura. Merr y juga memberi motivasi dan melatih secara professional dalam penjualan ser ta pemasaran. Merry percaya bahwa kesuksesan bukanlah untuk dinikmati sendiri, tapi juga untuk dibagikan. ď ŽMeisia. F

Merry Riana dan karyawan Oktober ‘11

Tahun 3

39


Anugerah Majels 2011

Nur Handiah J Taguba

Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Bisnis Kerang Omset USD 50 Ribu

P

otensi kelautan Indonesia memang sangat menakjubkan. Selain ikan, di tangan Nur Hadiah Jaime Taguba, kulit kerang pun bisa disulap menjadi kucuran dolar yang melimpah. Mencari kulit kerang bukanlah pekerjaan yang sulit, kulit kerang menjadi sampah yang terabaikan dan banyak berserakan di pesisir pantai Cirebon, daerah dimana ia tinggal. Dan, sejak tahun 2000, ia telah menekuni dunia ‘perkerangan’. “Awalnya, saya hanya memasok bahan baku saja dan diekspor ke Filipina. Dalam sebulan bisa ekspor sampai 50 ton kulit kerang,” ujarnya. Kulit kerang bagai lumbung rejeki baginya. Pasalnya, setiap hari, permintaan ekspor terus

Aneka kerajinan kulit kerang 40

Tahun 3

Oktober ‘11

meningkat. Saking banyaknya permintaan, ia harus mencari kulit kerang hingga ke laut Madura dan daerah lainnya di Indonesia. “Namun, dari waktu ke waktu, ternyata ekspor dalam bentuk bahan baku yang masih kotor sangat murah dan potensi masyarakat untuk diberdayakan sangatlah banyak. Saya putuskan untuk tidak mau lagi ekspor bahan baku. Saya ingin ekspor yang lebih baik lagi dalam bentuk yang sudah jadi,” ucap ibu lima anak ini. Meski hanya berbekal background di ilmu keguruan, Nur Handiah membuktikan mampu mengolah kulit kerang menjadi aneka ragam kerajinan yang memikat mata. “Justru itu tantangan bagi saya. Saya harus belajar otodidak


Kulit kerang mungkin barang terbuang. Tapi tidak demikian bagi Nur Handiah J Taguba. Berkat kreatifitasnya, kulit kerang berubah menjadi barang istimewa yang harganya bernilai puluhan juta. Kini, setelah 10 tahun berjalan, sayap-sayap bisnisnya makin ‘menggila’. Merambah pasar ekspor hingga 20 negara dengan nilai omset USD 50 ribu perbulan. tentang karakteristik kulit kerang dari berbagai media seperti buku dan dari pameran-pameran. Alhamdulillah, saya bisa dan pasar ekspor pun menerima baik karya saya,” tutur lulusan IKIP Cirebon ini bangga.

Tembus 20 Negara Mengekspor dalam bentuk jadi menjadi berkah tersendiri bagi wanita kelahiran Banyumas, Jawa Tengah ini. Dikatakannya, dengan menjual kerajinan kulit kerang, omsetnya pun makin meningkat. Dalam sebulan, bahkan ia mampu memenuhi pundi-pundinya dengan dolar hingga USD 50 ribu. Kini, bisnis kerajinan kulit kerangnya pun makin mendunia. “Ya Alhamdulillah, saya mampu ekspor sampai 5 kontainer kerajinan kulit kerang di tiap bulannya,” bebernya. Adapun negara tujunan ekspornya seperti Italia, AS, Perancis, Spanyol, Jerman, Belanda, Australia, Brazil, Argentina, Columbia, Afrika Selatan, Mexico dan negaranegara lainnya. “Negara tujuan ekspor saya, ya ada sekitar 20 negara,” imbuh Nur Handiah. Mengenai harga, aneka kerajinan buatannya berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 20 juta perunitnya. Untuk makin menggeliatkan bisnisnya, Nur pun tak ragu terus melakukan berbagai inovasi dalam hal desain dan bentuk yang lebih memikat. Kini, jenisnya sudah mencapai 2600 buah untuk segala kebutuhan rumah tangga. “Saat kecil, saya pernah bersekolah di bawah pohon bambu dan di atas tumpukan kerang. Mungkin memori itulah yang menjadikan saya sebagai pengusaha kulit kerang,” kisah owner CV Multi Dimensi Shell Craft yang bermarkas di Cirebon ini. Untuk bahan baku, Nur mengaku biasa mengambil dari para pengepul. Setiap bulannya, para pengepul bisa mengirim 25 ton kulit kerang. Dan kulit kerang itu bisa distok, tidak

mudah rusak. “Di Indonesia itu kan ada sekitar 17.000 pulau dan potensi laut yang melimpah. Jadi, saya yakin untuk bahan baku tidak akan kekurangan. Saat ini, saya sudah memiliki 5 pengepul, masing-masing bisa kirim 25 ton kulit kerang perbulannya,” tuturnya. Sementara untuk pembuatan aneka ragam jenis kerajinan berbahan kulit kerang, saat ini Nur Handiah sudah mempekerjakan sekitar 500 karyawan. Selain itu, ia juga menjalin kerjasama dengan 15 kelompok kerja untuk mensuplai bahan baku pendukung lainnya. Adapun jenis kulit kerang yang dipakai hampir 90 persen adalah kulit kerang simping atau capiz shell. “Untuk jenis kerang ada 5-6 macam, semuanya termasuk ke dalam jenis kerang yang tak dilindungi. Artinya, kerang tersebut bisa dimanfaatkan,” tukas peraih beragam penghargaan seperti dari Asean Consultant Program sebagai the best designer ini. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Anto Kurniawan Oktober ‘11

Tahun 3

41


Anugerah Majels 2011 Nominator PENGUSAHA FAVORIT

Putra Priyadi

Warung Stroberi Menuju Istana Berlatar belakang pendidikan hotel manajemen, Putra Priyadi sukses menangguk untung bisnis stroberi. Bermula dengan warung sederhana di tahun 2004, bisnisnya pun makin menanjak seiring dengan kekhasannya. Berbagai menu stroberi yang diraciknya berhasil memikat 1000 pelanggan perhari. Bahkan, saking tenarnya, bisnisnya hingga tercium ke istana.

M

emulai bisnis itu tak luput dari tantangan. Pria kelahiran Jakar ta tahun 1982 yang mencoba peruntungan di bisnis stroberi ini pun merasakan itu. Sejak ia menenggelamkan dirinya ke dunia bisnis, ujian pun terus berdatangan. Beruntung ia memiliki konsep unik hingga mempunyai pangsa pasar tersendiri. Sejak dibuka di tahun 2004, tak disangka berbagai menu makanan dan 42

Tahun 3

Oktober ‘11


minuman serba stroberi disambut banyak pecinta buah ber warna merah merekah itu. “Padahal, saat itu saya hanya membuat 5 macam minuman stroberi saja dan makanan pun tidak terlalu banyak, tapi sambutannya luar biasa,” ungkap Putra. Di tahun kedua, Putra pun makin gigih berbisnis stroberi. Warung sederhana yang digagasnya diubah menjadi Strawberr y Caffe dengan tampilan yang lebih ngejreng. Ragam menu perlahan makin diperbanyak, minuman serba stroberi sekitar 135 item dan makanan sekitar 80 item. “Memang saya selalu melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan bisnis ini. Selain itu saya selalu menyajikan yang unik dengan ser vis yang baik,” imbuh Putra. Bahkan, di tahun 2008, Putra makin memantapkan posisinya sebagai pengusaha café khas stroberi nomor satu di Jakar ta, dengan membuka cabang keduanya di kawasan Gandaria. Inovasi yang dilakukannya tak sia-sia. Ini dibuktikan dengan makin banyaknya pelanggan yang datang ke cafenya. Belakangan, bukan hanya kalangan anak muda dan mahasiswa yang sering nongkrong, banyak pula ar tis-ar tis top yang ingin melepas lelah di cafénya. “Selain ragam minuman dan makanan khas stroberi, disini juga sedia makanan Asian, Western, Italian dan lainnya. Harganya sangat terjangkau, dari mulai Rp 6000 sampai 40 ribuan rupiah saja,” akunya. Dalam sehari, ia biasa

menerima pelanggan 500-1000 orang yang dilayani dengan 70 kar yawan.

Langganan Istana Putra boleh berbangga, karena menu stroberinya bisa menembus istana Presiden RI. Ia tak segan membeberkan cerita suksesnya bisa menjadi langganan istana. “Awalnya, saya masuk ke salah satu media, mungkin pihak istana membaca tentang bisnis yang saya jalankan. Saya ditelepon tuh, ia bilang katanya dari istana. Saya kaget. Menu stroberi saya lalu dites dan lulus tes,” ujarnya bangga. Dari situlah, setiap ada acara kenegaraan, dirinya selalu dilibatkan. Namun, ia tidak cepat-cepat berpuas diri. Meski sudah menjadi langganan tetap istana, tekadnya untuk mengembangkan bisnisnya tidak padam. “Kalau acara 17-an saya pasti ke istana. Selainnya, saya juga sering diundang seperti kalau ada rapat kabinet dan lain-lain. Biasanya, istana sekali pesan bisa sampai 20 kg buah stroberi,” ucapnya. Kini, Putra pun tengah bersiap-siap untuk membuka outlet ketiganya di kawasan Depok. Selain itu, ia juga tengah menggagas untuk melaunching franchise cafenya. “Sudah banyak orang yang menanyakan franchise café ini dari berbagai daerah di Indonesia. Mungkin sekarang saatnya saya membuka franchise agar bisnis ini makin berkembang lagi,” pungkasnya.  Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Majels

Menu Strobery

Oktober ‘11

Tahun 3

43


Anugerah Majels 2011

Nominator USAHA FAVORIT

Kebab Turki Baba Rafi

6 Tahun 500 Outlet Di usia 19 tahun, Hendy Setiono, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983, sudah bergulat dengan dunia bisnis. Enam tahun berlalu, ia telah berhasil membangun kerajaan bisnisnya, Kebab Turki. Di usianya yang ke-26, ekspansi bisnisnya sudah mencapai 500 outlet dari Aceh sampai Papua. Bahkan, bisnis yang beromset milyaran rupiah ini telah merambah ke mancanegara!

S

aat ini, kebab sudah menjadi makanan favorit sebagian masyarakat Indonesia. Tak aneh, jika hanya dalam waktu 6 tahun, Kebab Turki Baba Rafi yang digawangi Hendy Setiono sudah mampu mengorbitkan sayap bisnisnya hingga ke mancanegara. Padahal, untuk mengawali bisnis ini ia hanya bermodalkan 3,5 juta rupiah dan berlokasi di pinggiran jalan raya di Surabaya. Inspirasi bisnisnya membuncah ketika ia mengunjungi sang ayah yang bekerja di perusahaan minyak di Qatar. Sebagai pehobi makan, ia sering berkeliling mencari makanan. Di Qatar, kebab menjadi makanan favorit warga setempat hingga ia pun tergoda mencicipinya. “Ternyata enak ya. Saat itulah saya berpikir untuk membuat kebab di Indonesia. Pikir saya, orang Timur Tengah banyak menyebar di Indonesia. Kebab adalah makanan khas Timur Tengah yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortilla,” ucapnya. Di tahun 2003, gerobak kebabnya mulai dibuka dengan satu kar yawan. Ternyata, usaha yang digelutinya itu cukup prospektus, Hendy pun langsung memutuskan untuk membuka cabang. “Saya langsung buka 10 cabang pertama,” tandasnya. Rupanya pilihannya itu tepat. Karena setelah 6 tahun berlalu, outletnya sudah menyebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia dengan jumlah

44

Tahun 3

Oktober ‘11

total lebih dari 500 outlet. “Ini semua berkat kerja keras dan kerja cerdas. Untuk meraih sukses, selain kerja keras dibutuhkan pula kerja cerdas. Hasilnya kita serahkan pada yang di atas,” bubuh ayah 3 anak ini yakin. Namun, meski telah sukses dengan omset milyaran perbulan, sepertinya usaha Hendy tak berhenti sampai di situ. Selain kebab, ia pun sudah pasang kuda-kuda untuk merambah bisnis kuliner khas Indonesia. “Kuliner Indonesia itu banyak sekali. Jika dimodifikasi ulang, makanan daerah pun akan laku di pasaran internasional,” ujarnya. Ia juga mengingatkan, untuk memulai bisnis, faktor modal bukanlah hal yang terpenting. Namun, jauh lebih penting adalah ide. “Modal itu hanya pelengkap, yang lebih penting itu adalah ide. Kita punya modal, tapi tak punya ide, mau bisnis apa? Satu lagi, untuk memulai bisnis itu tidak harus besar, dari yang kecil dahulu saja,” sarannya mengakhiri.Teks: Cucun Hendriana/ Foto: Dok. Majels


Sekolah Global Mandiri

Nominator USAHA FAVORIT

Sekolah Elit Investasi 8 Milyar Sejak tahun 2003, sebuah bangunan sekolah nan elit dengan biaya hingga 8 milyaran didirikan di kawasan Cibubur. Inisiatornya adalah Rifa Ariani, wanita kelahiran Bogor, 10 Mei 1967. Usahanya tak sia-sia, setelah 8 tahun berjalan, sekolahnya pun diburu dan menjadi incaran para siswa. Kini, tak kurang dari 1.200 siswa belajar di sekolah yang mengusung wawasan internasional itu.

G

undah menjadi ibu rumah tangga, di tahun 2003, ia berpikir untuk berbisnis di bidang pendidikan. Secara kebetulan, sebuah developer menawarkan untuk membuka sekolah di kawasan yang dikembangkannya. “Dengan modal nekat, tawaran itu saya terima. Karena saya lihat prospeknya cukup bagus,” ujarnya. Meski tanpa modal ia tak pesimis, walau harus berhutang ke bank. “Bisnis di dunia pendidikan memang tidak seperti bisnis lainnya. Di bisnis ini, investasi harus di awal untuk tujuan jangka panjang. Hasilnya baru akan terasa setelah bertahun-tahun,” papar ibu 3 anak ini. Diakuinya, untuk membangun 2 bangunan sekolah 4 lantai yang megah, dihabiskan dana sekitar 8 milyar yang dipakai untuk bangun gedung dan biaya operasional.

Di tahun pertama, Sekolah Global Mandiri hanya mampu menggaet 180 siswa yang terdiri dari TK dan SD. Namun, berkat gencarnya promosi, setelah 8 tahun berselang, hasilnya mulai terlihat. Memasuki tahun ke-8, siswanya pun terus bertambah menjadi 1200 siswa yang terdiri dari TK, SD, SMP dan SMA. Dijelaskannya, setiap tahunnya, ada kenaikan siswa sekitar 500 orang. “Ya, karena ini bisnis sekolah, wajarlah jika hasilnya baru bisa dinikmati setelah melewati proses yang cukup panjang,” bebernya sambil terus mengumbar tawa. Ia menandaskan, jika keuntungan berbisnis di dunia pendidikan adalah hasil dari iuran siswa. Di tahun 2009, iuran siswa di sekolah yang dikelolanya sekitar 1,5 juta rupiah perbulannya untuk semua jenjang ditambah uang bangunan antara Rp 24-30 juta. Untuk proses belajar mengajar ia dibantu oleh 200 guru dan 80 karyawan. Kurikulum yang dipakai pun adalah kurikulum nasional plus yang berwawasan internasional. Bahkan, saat ini sekolah ini juga sudah di-franchise-kan dengan harga Rp 2 milyar. Dengan kurikulum terintegrasi yang tengah dikembangkannya, ia yakin franchise sekolahnya akan laku di pasaran. Ia juga berkomitmen untuk terus berdedikasi dan memberi kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Majels, Dok. SGM Oktober ‘11

Tahun 3

45


Nominator USAHA FAVORIT

Anugerah Majels 2011

DAMN! I Love Indonesia

Distro Indonesiawi Kerinduannya pada budaya Nusantara membuat Daniel Mananta ‘menceburkan’ diri ke dunia bisnis yang Indonesiawi. Sejak 28 Oktober 2008 (hari Sumpah Pemuda), gairahnya pun diletupkan dengan membuka distro bergengsi, DAMN! I Love Indonesia.

7

tahun kuliah di Australia membuat Daniel haus akan budaya tanah air. Celakanya, banyak teman-teman kampusnya menilai dengan rapot merah kondisi Indonesia. “ Di mata mereka selalu terkesan buruk, misalnya dari mulai kemacetan, korupsi hingga ke percaturan politik. Nah, atas dasar itulah, saya mulai berpikir bagaimana mengangkat citra Indonesia. Dan, cara saya mewujudkannya, lewat bisnis pakaian dengan tulisan dan motif budaya Indonesia,” ujar host Indonesian Idol, sambil menunjukkan t-shirt bergambar batik, wayang, barong, serta tokoh pahlawan nasional. DAMN! I Love Indonesia lebih merupakan ekspresi seorang anak muda dalam mencintai bangsanya. Sejak pembukaannya di 28 Oktober 2008, animo masyarakat yang ingin membeli ragam pakaian buatannya terbilang tinggi. “Ketika mulai dibuka, banyak masukan dan sambutan positif dari semua kalangan. Dari situ, saya berkomitmen pada diri sendiri untuk selalu memberi yang terbaik pada masyarakat. Makanya, di setiap disain pakaian selalu disisipkan statement ‘I Love Indonesia’,” cetus pria kelahiran Jakarta, 14 Agustus 1981 ini, semangat. 46

Tahun 3

Oktober ‘11

Di distronya itu, ratusan ragam dan corak pakaian yang terdiri dari kaos, jaket, celana pendek, gantungan kunci hingga pin bernuansa budaya Nusantara siap dijual. Menurutnya, bisnis pakaian merupakan salah satu bisnis yang tetap prospektif. “Prospeknya masih sangat bagus. Bahkan ke depannya, saya ingin merintis sebuah bisnis bertemakan urban Indonesia dengan leader-leadernya orang Indonesia pula. Dalam konsep saya, urban Indonesia itu dengan ‘mengawinkan’ budaya tradisional dan budaya modern, ” ucapnya. Kini, ia telah memiliki 2 distro di FX Senayan dan Grand Indonesia dengan 15 karyawan. Untuk memulai bisnis ini, dikatakan Daniel, ia tidak terlalu mengeluarkan modal besar. “Jangan pernah takut dan selalu berani untuk memulai. Untuk satu kesuksesan harus ada tiga kegagalan, jadi jangan menyerah! Saya senang bisa menduniakan Indonesia dan mengindonesiakan generasi muda melalui bisnis ini,” kiat pria yang pernah membintangi sinetron I Love U Boss ini, bangga. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Majels


Simply Fresh

Nominator USAHA FAVORIT

165 Outlet Laundry di 50 Kota Dengan modal sekitar 30 jutaan, laundry kiloan bernama Simply Fresh pun resmi berdiri di tahun 2006. Dalam setahun, Simply Fresh yang dinakhodai Agung Nugroho Susanto sukses membuka 30 outlet. Kini, setelah lebih dari 5 tahun berlalu, outletnya pun sudah bertebaran menjadi 165 outlet yang tersebar di 50 kota dengan omset milyaran.

D

imanapun peluang bisnis selalu saja ada. Sejak masih kuliah, Agung sudah melihat peluang bisnis mencerahkan, binatu untuk kalangan mahasiswa dengan harga murah. “Sebenarnya ini bukan bisnis pertama saya. Saya tertarik ke laundry karena bisnis ini menjanjikan. Banyak teman-teman mahasiswa yang membutuhkan jasa laundry. Dengan modal 30 jutaan, saya mulai membeli peralatan laundry. Saya pun berani menawarkan harga miring, hanya Rp 2.500 perkilogram,” ucap

pria kelahiran Bandar Lampung, 15 November 1984 ini. Dengan dibantu 2 karyawan, Simply Fresh berani menawarkan cuci kilat 4 jam bisa diambil. Akibatnya, laundrynya pun banyak diserbu mahasiswa. Kala itu, dalam sebulan, ia hanya mampu menangguk untung hingga Rp 8 juta. Berbagai strategi dan inovasi untuk menarik pelanggan dilakukannya. Alhasil, berkat kerja keras dan cerdas, setahun Simply Fresh sudah beranak pinak menjadi 30 outlet. Bahkan, kini outlet laundry kilonya pun makin menggurita menembus pasar nasional dengan 165 outlet di 50 kota besar. “Outlet saya sudah tersebar dari Aceh hingga Papua.” Mengenai investasi franchise, Agung menerapkan 4 paket dari mulai harga Rp 109 juta (paket standar), Rp 129 juta (paket ekslusif), Rp 170 juta (paket industri) dan Rp 305 juta (paket platinum). Bendera bisnisnya pun sudah bernaung di bawah perusahaan PT Sushantco Indonesia dimana ia duduk sebagai presiden direktur. “Saya bersyukur, karena saya bisa mengembangkan bisnis ini dari nol,” pungkas pria yang kini sudah memiliki sekitar 1000-an karyawan dengan omset milyaran ini. Bahkan, ia juga sudah merambah ke bisnis lainnya di dunia resto dan properti. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Choen, Dok. Pri Oktober ‘11

Tahun 3

47


Anugerah Majels 2011

Justmine Pisang Ijo

Nominator USAHA FAVORIT

100 Outlet Omset Rp 300 Juta Hanya dalam waktu 3 tahun, Justmine Pisang Ijo sudah merambah pasar nasional. Di tiga tahun itulah, sang owner Riezka Rahmatiana sukses menabur 100 outlet di Indonesia dengan omset Rp 300 jutaan sebulan.

S

egudang bisnis sudah dijalaninya. Mulai dari usaha pulsa, laundry hingga ke warung makan adalah sederet cerita pahit gagalnya bisnis yang ia tekuni. Baru di pertengahan tahun 2007, tabir sukses itu mulai tersingkap. “Awalnya, saya mampir di sebuah restoran yang menjual es pisang ijo. Ternyata rasanya enak sekali. Lalu, tiba-tiba saja terpikir untuk mencoba bisnis jenis ini. Saya pun cari-cari resepnya di internet,” kisah Riezka, perempuan kelahiran Mataram, 26 Maret 1986. Berbekal sebuah etalase serta modal Rp 2 juta, pisang ijo buatannya mulai dijajakkan di pinggir jalan. Kala itu, dalam sehari hanya mampu terjual 5 porsi dengan untung Rp 5.000. Perlahan, omsetnya terus merangkak hingga tembus di angka 1 juta perhari. Kesuksesannya mulai terlihat saat ia mengurus surat izin usaha atas nama CV Ezka Giga Pratama. “Alhamdulillah, dalam 3 tahun, outlet saya sudah tembus di angka 100 yang tersebar di Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Sulawesi, Purbalingga, Purwokerto dan kota-kota lainnya,” ucap

48

Tahun 3

Oktober ‘11

mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung ini. Dari penjualannya itu, ia mengaku bisa mendapatkan laba rata-rata Rp 300 juta sebulan. Kunci suksesnya cukup sederhana, hanya memiliki keinginan kuat untuk berbisnis meskipun orangtua sempat melarangnya. Selain itu, ia juga rajin mengikuti berbagai seminar wirausaha dan membaca bukubuku kewirausahaan. “Saya memulai bisnis es pisang ijo ini benar-benar berangkat dari nol, dengan memakai sisa uang dari hasil penjualan pulsa,” ulasnya. Ke depan, Justmine Pisang Ijo pun sudah bersiap untuk ekspansi menembus pasar internasional. “Selain pisang ijo yang terus saya kembangkan, saya juga berencana akan merambah ke bisnis restoran. Ya, mudahmudahan saja bisa terlaksana,” harap wanita yang telah mempekerjakan 35 karyawan ini. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Pribadi


Oktober ‘11

Tahun 3

49


Anugerah Majels 2011

Nominator USAHA FAVORIT

Lele Lela

Resto Lele Laris Milyaran Dengan modal pesangon 3 juta rupiah yang diperolehnya atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), justru menjadi modal bagi pria asal Bandung ini untuk memulai usaha. Siapa sangka berkat inovasi menu si ikan berkumis, usaha Lele Lela yang dirintisnya sejak 2006 hingga mulai di Franchise-kan pada 2009 kini Lele Lela telah merajalela dengan 32 cabang beromset Rp 1,8 M.

D

i mulai saat di PHK tahun 2006, Rangga Umara berpikir untuk berwirausaha menjadi penjual pecel lele. “Waktu itu, saya berpikir, jika masih terus melamar untuk bekerja sebagai karyawan, berarti pengalaman pahit di-PHK akan kembali terulang. Sehingga dari pada menunggu, saya memutuskan untuk membuka usaha saja,” ujar Rangga. Dengan modal Rp 3 juta, ia memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang makanan. Saat memulai usahanya ia sadar, bahwa pemain di bidang kuliner telah menjamur. Akan sulit membuka usaha serupa jika tidak memiliki keunikan atau spesifikasi. Akhirnya, ia mulai bereksperimen mengolah ikan lele. Di tangan Rangga Umara, penyuka lele dimanjakan dengan berbagai varian menu. Lewat warung Pecel Lele Lela, hidangan lele menjadi lebih populer. Untuk mengenalkan

50

Tahun 3

Oktober ‘11

produknya kepada konsumen, ia melakukan berbagai macam promosi. Seperti lele yang beraneka rasa. Serta mengubah bentuk lele yang terkesan “seram” menjadi lebih enak dipandang sehingga merubah image dari makanan rakyat menjadi makanan modern. Bahkan kini lewat Kedai Lele Lelanya yang telah tersebar, dirinya mampu memperoleh omzet mencapai Rp 1,8 Milliar. Sementara untuk outletnya yang dia bangun sendiri sudah berjumlah delapan outlet. Dengan menu variatif serta harga yang terjangkau, yaitu berkisar antara Rp15 ribu-Rp18 ribu, Anda sudah bisa mencicipi menu variatif di sini. Respon masyarakat terhadap menu yang ditawarkan ternyata cukup baik hingga kedainya mulai dibanjiri konsumen. Lihat saja dalam kurun waktu lima tahun, Pecel Lele Lela telah berkembang mencapai lebih dari 32 cabang, bahkan mampu mengantarkan hidangan lele hingga meja makan Istana Negara. Dengan franchise fee kurang lebih sebesar Rp. 75 juta, Anda sudah bisa berbisnis Pecel Lele Lela ini, yang berarti turut melestarikan makanan tradisional khas Indonesia. Pecel Lele Lela yang mempunyai arti “Lebih Laku” ini kini sudah memiliki outlet franchise di seluruh Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Makassar, Semarang, Palembang, Pekanbaru, Batam, Surabaya, dan Palu. Teks : Anto Kurniawan/ Foto : Dok. Majels


Nominator USAHA FAVORIT

Cipaganti Group

Travel Go Publik 6 Bisnis Mengawali dari sebuah usaha jual beli mobil bekas di Bandung yang kemudian berkembang menjadi perusahaan rental mobil, kini Cipaganti telah mampu bertransformasi menjadi sebuah korporasi nasional, yang siap Go Publik. Usahanya kian melebar dari rental mobil, merambah ke rental alat berat, “Waktu itu lumayan juga keuntungannya, lebih property, perbankan, tour & besar daripada jualan makanan ringan,” aku travel, hingga perhotelan.

U

saha jual beli mobil bekas yang menjadi pilihan usaha Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan Cipaganti 84 Bandung. Mengusung nama Cipaganti Motor siapa sangka usaha yang dirintisnya kini telah berkembang pesat hingga memiliki lebih dari satu showroom mobil bekas, rental car, travel, shuttle hingga property. Kebesaran bisnis Cipaganti yang saat ini telah menjadi korporasi nasional merupakan upaya perjuangan dari bawah. Membangun bisnis dari titik terbawah mungkin dirasa sulit untuk sebagian orang. Namun, bagi seorang Andianto Setiabudi, kesulitan tersebut mampu diubah menjadi kesuksesan bisnis yang digelutinya. Di mulai dari meneruskan bisnis kedua orang tua yaitu usaha makanan ringan, nantinya merupakan cikal bakal berdirinya Cipaganti Group. Setelah mengalami pasang surut bisnis makanan ringan di Banjarmasin, akhirnya mereka hijrah ke kota Bandung. Di kota ini selanjutnya Andi mencoba meneruskan usaha orang tuanya, yang ternyata dirinya melihat peluang baru yang mampu memberikan keuntungan. Andi mulai berpikir untuk beralih usaha ke jual beli mobil.

Andi sambil tersenyum. Menekuni bisnis jual beli mobil sembari berjualan makanan ringan bermerek Cap Panda dan Dua Udang itu terjadi pada tahun 1984. Dua tahun kemudian, Andi pun memutuskan untuk beralih total ke bisnis jual beli mobil dan meninggalkan bisnis makanan ringan warisan kedua orang tuanya. Awalnya, Andi hanya menjual sekitar 5 atau 6 unit mobil bekas saja.“Itu pun mobil tua seperti Mitsubishi Colt, Jeep, dan teman-temannya,” aku Andi. Ia mengambil nama jalan tempat showroom sederhana miliknya sebagai nama usahanya tersebut, yakni Cipaganti Motor. Namun karena terbilang sepi, Andi berencana untuk menyewakan mobil dagangannya. Hingga akhirnya Andi mulai mencoba beragam bisnis lain dari perhotelan, perumahan, pertambangan, dan lainnya. “Kini Cipaganti telah berkembang dari bisnis perusahaan keluarga awalnya yang didirikan oleh saya, saat ini meluas menjadi beberapa divisi. Sejak itulah kita bermitra dengan masyarakat dan ini masih berjalan terus diwadahi dengan koperasi. Rencananya untuk tahun ini kita akan go publik,” jelas Andianto Setiabudi, Direktur Utama PT. Cipaganti Global Corporindo.  Teks : Anto Kurniawan/ Foto : Ist. Oktober ‘11

Tahun 3

51


Anugerah Majels 2011

Nominator USAHA FAVORIT

Tarzan Photo

Pioneer Foto Wedding Menjalani bisnis foto wedding harus bermodal utama kreatifitas. Di tengah semakin majunya teknologi fotografi, membuat tak sedikit yang mencoba peruntungan di bidang ini. Mewarisi usaha fotografi dari orangtuanya yang berdiri sejak 1948, Jimmy Iskandar memperjuangkan agar Tarzan Photo tetap menjadi pioneer.

P

emilik Tarzan Photo, Jimmy Iskandar, dari awalnya yang memang seorang photographer dari zaman foto hitam putih manual hingga berkembang ke warna dan sekarang foto digital. Pengalaman puluhan tahun membawa Jimmy memiliki studio di kawasan Roxy, Jakarta Barat dan kawasan Pondok Indah. “Sebagai foto studio yang sudah cukup lama jam terbangnya maka kami sangat memperhatikan kualitas dari karya yang kami hasilkan. Menyiasati persaingan kita harus pintar-pintar menyesuaikan diri, serta membuat sesuatu yang baru dan saya pikir juga harus selalu berinovasi,” ujar fotografer yang pernah mendapat order motret hingga Jepang serta mempekerjakan 150 karyawan ini. Kualitas, mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang bisa di berikan oleh Tarzan Photo dalam bisnis ini. Bagi sebagian orang mungkin foto itu dianggap

52

Tahun 3

Oktober ‘11

mudah karena semakin canggihnya alat yang digunakan sehingga membuat siapa saja bisa memotret. “Tapi ada pepatah yang mengatakan bahwa setiap orang bisa foto dilengkapi dengan kamera yang bagus tapi yang terpenting adalah hasilnya bagus tidak. Hasil foto yang bagus itu adalah adanya koordinasi dengan semua pihak, baik penata rambut, baju, make up, lighting hingga komposisi yang baik, hingga proses editing sesuai permintaan konsumen. Baru bisa menghasilkan foto yang bagus,” ucap Jimmy menjelaskan. Walau terbilang menawarkan pelayanan dengan harga tinggi, namun memang harga tersebut sepadan dengan karya yang dihasilkan. “Mungkin memang harga kita lebih tinggi, tapi bagaimana pun hasil kita bisa dinilai sepadan dengan yang mereka keluarkan. Ada pepatah yang mengatakan satu nilai barang sesuai dengan satu nilai uang,” ucap Jimmy. Ia juga menambahkan bahwa biasanya Tarzan Photo juga menyesuaikan kocek konsumen. “Istilahnya besar kecil jika kita bisa makan, ya kita makan. Artinya kita tidak selalu ambil yang kelas atas, pokoknya mereka ada minat budget mereka berapa maka kita bisa sesuaikan,” jelasnya. Persaingan akibat dari kemajuan teknologi yang berdampak pada terjadinya perang harga, Jimmy menanggapinya sebagai sesuatu yang wajar. “Dengan adanya persaingan akan bisa memicu inovasi kita sehingga tidak hanya berdiam diri. Kami menyadari jika tidak menyuguhkan hal yang inovatif maka kita akan ditinggalkan oleh konsumen. Karena usaha di bidang jasa ini, kepuasan pelanggan adalah ujung tombak,” jelasnya mengakhiri. Teks : Anto/ Foto : Doc. Tarzan Photo.


Oktober ‘11

Tahun 3

53


Anugerah Majels 2011

Bumbu Desa

Nominator USAHA FAVORIT

Dari Sunda Merambah Singapura Bermula karena kecintaan terhadap masakan tanah air, Arif Eirawangsadita membangun bisnis restoran masakan Sunda, Bumbu Desa. Kini, restoran ini berkembang dengan 30 cabang bahkan merambah Malaysia dan Singapura.

D

engan mengusung citarasa masakan Sunda paling lengkap, resto Bumbu Desa pun sudah menancapkan segudang prestasi. Sejak didirikan di tahun 2004 oleh Arief S Wirawangsadita, berawal dari kecintaan terhadap masakan tradisional tanah Pasundan, Bumbu Desa telah berkomitmen berbagi pengalaman untuk dinikmati oleh mereka yang menyukai masakan Sunda. Dalam perkembangannya selama hampir 7 tahun, Bumbu Desa makin berkibar dengan menjamurnya cabangcabang baru. “Saat ini Bumbu Desa sudah berkembang lebih dari 30 cabang di kota-kota besar di Nusantara. “Bahkan, kami juga sudah ekspansi ke Malaysia dan Singapura. Kami yakin, untuk mencapai pada titik franchise yang baik, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan; sebuah konsep besar, lokasi ritel yang sempurna dan sistem 54

Tahun 3

Oktober ‘11

franchise yang baik,” jelas Tendi Naim, Managing Director Bumbu Desa. Dalam menjalin kemitraan, baik franchisee maupun franchisor sama-sama menginginkan keuntungan. Maka Tendi pun meyakinkan bila bermitra dengan Bumbu Desa banyak keuntungan yang diperoleh franchisee dari Bumbu Desa. Diantaranya, Bumbu desa mempunyai sistem baik, franchisee akan mendapat manual book, training management, desain dan Bumbu Desa sudah menyiapkan 5 tenaga kerja khusus untuk urusan masak. Satu lagi, restoran dengan 2000 pekerja ini, adalah satu-satunya restoran di Asia yang menggunakan IBM Lotus Notes. Jadi, saat malam hari tutup restoran, owner sudah bisa langsung tahu berapa omzet didapat setiap harinya. Donda Naibaho/foto: team Majels


Veneta System

Nominator USAHA FAVORIT

Tinta Isi Ulang Kualitas Inggris Kebutuhan tinta komputer yang cukup tinggi, membuat Veneta System memanfaatkan isi ulang catridge sebagai peluang usaha. Bisnis ini pun berhasil dikembangkan lewat franchise, dengan bahan baku berkualitas asal Inggris.

K

emajuan teknologi ternyata bisa menjadi faktor berkembangnya dunia bisnis. Salah satunya perkembangan dunia komputer, yang secara tidak disadari sudah mendorong hadirnya bisnis isi ulang tinta printer. Veneta System, pertama kali berdiri di Indonesia sejak tahun 2000, setelah sang pemilik, Iwansja Gunawan mengikuti pameran tentang Industri remanufaktur di Eropa. Setelah itu Iwan, melihat isi ulang catridge bisa menjadi peluang usaha di Indonesia. Awalnya produk Veneta System memang belum diterima masyarakat. Karena banyak yang berpikir kalau Veneta adalah barang second, suka bocor, suntikan dan masyarakat masih percaya barang original. Agar dapat diterima dan bertahan dalam dunia bisnis, maka Veneta System berupaya memberikan kualitas yang tinggi dibanding produk lain. “Secara kasat mata bila sudah ada di kertas, hasilnya akan sama saja dengan tinta yang lain. Tapi, yang pasti Veneta System dijamin tidak akan merusak jenis printer apapun. Produk ini juga benar-benar memahami satu-persatu catridge yang dikerjakan. Dan soal tinta, kami memproduksinya sendiri di pabrik kami. Jadi, Veneta System bukan sekedar bisnis, tapi sudah bentuk industri,” jelas Yafet Wiyanto, General Manager PT. Veneta Indonesia. Veneta System membuka pabrik tinta sendiri di Sentul pada tahun 2008 dan di Surabaya pada tahun 2009. Dengan adanya pabrik ini Veneta System tetap menggunakan tinta kualitas grade A dengan bahan baku dari

Inggris. Pabrik ini tidak hanya memproduksi tinta khusus Veneta System, tapi juga membuat tinta yang grade rendah untuk dijual di pasaran. Saat ini Veneta System sudah memiliki 150 outlet yang tersebar dari Medan sampai Jayapura. Dan membuka kemitraan franchise, dengan paket harga investasi Rp 400 juta. “Secara harga Veneta memang franchise yang mahal dibanding refill lainnya. Tapi, kami benar-benar membimbing toko yang baru. Kita selalu memonitoring perkembangannya setiap bulan, naik atau tidak omzetnya. Setiap toko akan selalu dikontrol tim operasional dan audit. Dan bila ada produk yang rusak ataupun tidak laku di outlet, Veneta System pun memberi jaminan barang boleh retur atau diganti asalkan barang itu masih original packing Veneta System. Yang pasti selama ini 98% persen franchisee puas bermitra dengan Veneta System,” ungkap Yafet. Donda Naibaho/foto:Okie A.Z Oktober ‘11

Tahun 3

55


Pojok Elshinta

Elshinta Peduli

Berbagi Bahagia Bersama Anak Yatim dan Dhuafa Memasuki pertengahan Ramadhan 1432 Hijriah, Tim Elshinta Peduli melaksanakan agenda rutin yaitu berbagi kasih bersama dengan anak yatim. Menyampaikan bingkisan Lebaran 50 paket alat sekolah dan peralatan sekolah dari para pendengar setia Radio Elshinta.

S

elain ditujukan kepada anak-anak yatim maupun kaum dhuafa, Tim Elshinta Peduli juga berbagi pada para petugas penyapu jalan ser ta penjaga pintu kereta api. Bingkisan antara lain berupa uang tunai sebesar Rp 200 ribu, satu kaleng biskuit isi 1.700 gram, satu botol sirup isi 630 mililiter, dua kilogram gula pasir, satu bungkus kopi 185 gram, satu dus teh isi 50 sachet dan satu liter minyak goreng. Total bantuan tersebut sebanyak 30 paket senilai Rp. 9. 558.000,-. Sebelumnya, Tim Elshinta Peduli juga menyalurkan bantuan untuk anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa, sekaligus melakukan

Bersama anak yatim 56

Tahun 3

Oktober ‘11

sahur bersama disertai dialog ramadhan yang bekerjasama dengan Universitas Uhamka. Bantuan sebanyak 50 paket alat sholat, terdiri dari 25 paket untuk anak perempuan yang berisi mukenah dan sajadah dan 25 paket untuk anak laki-laki berupa sarung, baju koko, peci dan sajadah, beserta uang tunai sebesar Rp 50 untuk masing-masing anak. Paket sekolah tersebut berisi satu buah tas sekolah, 10 buah buku tulis, dua pulpen, satu penghapus, satu set penggaris, dua pensil, satu buah koreksi, satu tempat pensil, dan satu penggaris 30 centimeter, total nominal sebesar Rp 19.775.000. Selain itu dialog interaktif Ramadhan pun rutin diselenggarakan setiap Sabtu menjelang sahur, disiarkan langsung dari kampus Universitas Uhamka. “Sehingga kita harus belajar dari segala aspek kehidupan sehingga kita kembalikan bahwa kita harus menjadi umat yang terbaik. Maka untuk menjadi umat yang terbaik, kita harus mempunyai kesadaran sebagai makhluk ciptaan Allah. SWT,” ungkap Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd, rektor Uhamka, dalam sebuah dialognya. Teks : Anto/ Foto : Tim Elshinta Peduli.

Menyantuni kaum dhuafa


Prospek BISNIS OLAHRAGA

Usaha Basah Keuntungan

“Mensana in corpore sano” Tapi kalau bukan karena hobi, biasanya olahraga sering tertelan kesibukan kantor atau berbisnis. Seharusnya demi menjaga kesehatan, seseorang wajib melakukan olahraga setiap hari meski bersifat ringan sekalipun. Padahal jika menonton bola, baik Liga maupun kompetisi Piala Dunia, selalu kecanduan tanpa mengingat waktu. Pentingnya olahraga bagi kebutuhan jasmani, membuat bisnis di bidang olahraga basah keuntungannya. (Bukan karena Nazarudin gemuk memangsa dana Kemenpora!) Jelang SEA Games ke 26 bulan November 2011, bolehlah kita mengulik bisnis olahraga seperti produsen bola, kostum sport, sewa lapangan futsal hingga les tari balet. Semoga bisa menjadi inspirasi Anda dalam membuka usaha. Teks: Choen, Anto, Donda, Wendy Danoeatmadja Foto: Okie AZ

Oktober‘11

Tahun 3

57


Prospek

Triple S

Produksi Bola Piala Dunia

Irwan Suryanto, pendiri dan pemilik Triple S

A

dalah Irwan Suryanto, pendiri dan pemilik Triple S – Bola Majalengka yang berjasa membawa bola buatan Indonesia ke kancah dunia. “Awalnya saya ditantang oleh seorang kenalan, orang Korea, untuk membuat bola kaki berkualitas internasional!” paparnya. Setelah lelah didera kesulitan hidup, Irwan pun nekat meminjam uang ke sebuah bank. Dan bolabola ciptaanya pun mulai menggelinding. Pria yang tidak lulus SMA ini mengaku, awal bisnis hanya ingin bekerja dan 58

Tahun 3

Oktober‘11

memberikan pekerjaan bagi orang-orang sekitarnya. Hingga sekarang, Triple S mempekerjakan ribuan tenaga kerja, pengrajin bola di Majalengka, daerah asalnya. Meski memiliki pabrik sendiri, Irwan yang sudah komitmen membantu pengembangan kesejahteraan masyarakat Majalengka malah sempat menolak tawaran sebuah perusahaan produsen alat olah raga internasional terkenal karena bertentangan dengan cita-citanya. Meski berbasis industri lokal, bola buatan Triple S berkualitas internasional


Penggemar bola pasti tidak akan melewatkan tayangan Piala Dunia. Siapa sangka kalau sudah beberapa kali Piala Dunia, bola yang diperebutkan pemain kaliber internasional adalah produk Indonesia? karena selalu lolos uji FIFA. “Semua bola saya memiliki sertifikat lembaga internasional induk olah raga yang bersangkutan. Misalnya FIFA, untuk sepakbola!” paparnya. Selain bola sepak, Triple S juga memproduksi bola basket dan bola futsal. Bola-bola itu dibuat Irwan atas pesanan produk tertentu dan dijual dengan merk si pembeli. Kunci keberhasilan Irwan , yang baru menyelesaikan SMA Persamaan pada tahun 1998 ini, terletak pada kegigihannya mempertahankan kualitas. “Itu memang salah satu kunci persaingan bisnis,” ungkapnya membuka rahasia. Jadi tidak heran jika pernah dari 20 bola buatannya yang dikirim ke FIFA, semua lulus uji. Bukan sekali, Irwan yang pernah jadi supir dan kenek ini dipinang perusahaan besar berskala internasional. Meski kerap kewalahan menyediakan pesanan, Irwan tetap berusaha jujur menjalankan bisnisnya. “Saya pernah juga ingin curang, eh malah rugi!” paparnya sembari tertawa. Itu sebabnya, ia selalu menjaga kepercayaan pembeli dengan memberikan hasil produksi terbaik. Menurutnya, prospek bisnis ini masih sangat besar. Menurut FIFA saja, dibutuhkan sekitar 250.000 bola setiap hari! Bayangkan!” ujarnya. “Dulu saja, saat saya mulai bisnis ini

pada tahun 1994, kebutuhan bola mencapai 150.000 perhari!” Memang cukup banyak produsen bola yang produksinya bisa lebih besar dan banyak dari hasil produksinya. Namun Iwan tidak khawatir. “Saya pernah perang harga dengan produsen China dan

Beberapa penghargaan yang di terima Triple S

Oktober‘11

Tahun 3

59


Prospek

Motif batikpun di pakai pada bola buatan Triple S

Pakistan saat Piala Dunia kemarin. Mereka berani menawarkan harga lebih murah, tapi akhirnya FIFA memilih produksi kami karena kualitasnya jauh lebih baik!” Setelah malang melintang di dunia perbolaan dunia, kini Triple S justru bersiap membidik pasar dalam negeri. “Kalau orang ingin ekspor, saya malah ingin jualan di tingkat lokal. Saya merasa belum menjadi tuan rumah di negeri saya sendiri!” ucapnya Meski begitu, Iwan kerap prihatin pada anggapan sebagian besar orang terhadap produk dalam negeri termasuk bola buatannya. “Mereka mengira karena dicap merk terkenal, bola itu buatan luar negeri. Padahal asli buatan Majalengka!” paparnya sembari tertawa. 

Tips Bisnis Produksi bola di Majalengka 60

Tahun 3

Oktober‘11

1. Jujur 2. Berani mengambil kesempatan


iklan

Oktober‘11

Tahun 3

61


Prospek

Aphin pemilik usaha Double­­-U Collection

Double-U Collection

Kostum Amatir Hingga Tim Nasional

D

i kalangan masyarakat, peminat olahraga agaknya kian naik pamor, mulai dari sepak bola, bulu tangkis, basket dan kini futsal tengah menjamur. Peluang ini membuat permintaan produksi baju bagi tim sport tersebut semakin tinggi. Apalagi produsen untuk bisnis ini masih tergolong langka. Seperti halnya yang dilakukan oleh Aphin, melalui brandnya Double U dari mempekerjakan 4 kar yawan kini telah mencapai 25 orang berkat tingginya permintaan. Aphin memulai usaha khusus pembuatan baju basket dan futsal sejak 2003. Sebagai

62

Tahun 3

Oktober‘11


Kini olahraga tak saja bermakna sebagai kesehatan, tapi juga gaya hidup. Selain banyak jenis yang populer, kostumnya ( jersey )pun menjadi mode. Seperti kaos bola, futsal, basket misalnya. Peluang inilah yang ditangkap Double-U produsen pakaian jersey untuk olahraga Futsal dan Basket dengan omzet mencapai 100 juta perbulan.

Suasana tempat produksi Double­­-U Collection penggemar olahraga basket, bisnis awalnya jual-beli tekstil akhirnya ia putuskan untuk lebih serius sebagai produsen baju olahraga. “Pada awalnya saya hanya iseng, membuat kostum saya desain sendiri. Lama kelamaan pesanan banyak hingga menjadi bisnis. Apalagi pemain bisnis ini masih sedikit, karena faktor kesulitan pengerjaannya yang membutuhkan kesabaran,” ujar pria asli Bangka Belitung ini. Pesanan baju olahraga awalnya hanya sebatas dari teman-teman sesama pemain basket. Linknya kian meluas sampai ke tingkat nasional. Tidak sedikit tim-tim basket pemain liga nasional mempercayakan pembuatan seragamnya pada Double-U. Baginya, pesanan itu menjadi tonggak bisnis baju olahraga khususnya basket. “Sebenarnya kita produksi baju atau pakaian semua jenis olahraga. Tapi memang untuk saat ini yang

Proses akhir pengecekan jahitan Oktober‘11

Tahun 3

63


Prospek

Kualitas jahitan Double­­-U Collection sangat diperhatikan kita tangani di futsal, basket, sepak bola atau voli,” ungkap Aphin. Kemajuannya saat ini, Double-U mampu memproduksi sekitar 10 model baju olahraga per hari. Tiap satu stel baju olahraga dijual dengan harga Rp 80.000 sampai Rp 150.000. Walau tak besar, Aphin mengaku memiliki pelanggan tetap dari beberapa klub basket tingkat nasional. Produknya juga sudah mencapai luar kota mulai dari Riau, Surabaya, hingga Kalimantan. Apalagi jika memasuki tahun ajaran baru, ser ta ramainya event kejuaraan, Aphin mengaku kebajiran order yang tentunya menambah omzet penjualan. Dalam sebulan, ia mengaku, mampu mengantongi omzet penjualan mencapai Rp 100 juta. Walau optimistis dengan masa depan usahanya, ia mengaku cemas dengan masuknya produk asal China ke pasar dalam negeri. Sebab harganya menurut Aphin sering tidak masuk akal. Apalagi sering mengalami kelangkaan bahan baku yang umumnya masih impor. “ Karena kita memakai sisa produksi dari pabrik tertentu, kadang warna yang kita inginkan tidak selalu ada. Untuk menyiasatinya kita harus stok. Saya punya stok sampai 10 ton, jika tidak kita akan kerepotan mencari bahan yang kita inginkan di pasaran,” jelas Aphin.  64

Tahun 3

Oktober‘11

Proses pemberian nomer

Tips : 1. Memperhatikan kualitas bahan yang kita gunakan, serta penggadaan bahan baku agar tidak terlantar dalam produksi. 2. Mempekerjakan tenaga yang ahli pada bidangnya. 3. Memperhatikan pelayanan, karena pada bisnis ini kita mengikuti bagaimana kemauan konsumen.


Namarina

Kursus Balet 55 Tahun 2000 Murid

Tingkat pre-ballet sedang latihan

Seni tari Balet yang menampilkan gerakan elegan, indah dan didukung musik, tata rias, dan tata panggung yang istimewa, sudah dikenal dunia sejak 400 tahunan yang lalu. Namun, khusus di Indonesia seni tari ini ada pertama kali di pusat latihan gerak badan dan ballet Namarina pada tahun 1956. Dimulai dari lima murid, kini Namarina berkembang pesat memiliki 2000-an murid dan lima cabang.

Maya Tamara, LRAD, ARAD Oktober‘11

Tahun 3

65


Prospek

Maya Tamara bersama staf Namarina

U

ntuk menyeimbangkan antara pen­ didikan formal dan informal, sekaligus untuk menghindari tingkat stres pada anak, akibat sistem belajar akademik yang diterima di sekolah, sebagian orangtua mulai berpikir untuk mencari tempat kursus, untuk mengasah bakat, serta melatih kreatifitas putra-putri mereka. Fenomena ini dijadikan peluang usaha bagi para pelaku bisnis, dengan ramai-ramai membuka tempat kursus, salah satunya kursus tari balet. Walaupun saat ini banyak berdiri sanggar atau pusat pelatihan tari balet, namun hanya Namarina satu-satunya tempat pelatihan balet yang tetap bertahan setelah 55 tahun berdiri. Namarina adalah tempat kursus tari balet pertama di Indonesia yang didirikan oleh Nani Lubis pada tahun 1956, di jalan Cimahi, Menteng. Sejak awal berdiri, Namarina memang mengalami perkembangan yang pesat. Dari sekedar untuk latihan gerak badan, Namarina membuka latihan balet, bahkan jazz. Kemudian, dari hanya memiliki lima murid, kini Namarina sudah tergabung 2000-an murid. Bukan hanya itu, Namarina juga mengalami perubahan nama sesuai perkembangan seni tari setiap jamannya. Pada tahun 1965 sempat bernama Namarina Ballet, Senam dan Modern Dance, namun pada tahun 90-an, Namarina berubah nama menjadi Namarina Ballet, Jazz dan Fitness. Kini, Namarina sudah berkembang dengan 66

Tahun 3

Oktober‘11

membuka lima cabang di Gandaria, Tebet, Bintaro, Pondok Indah dan Jakarta Barat. Menurut Maya Tamara, LRAD, ARAD, selaku Principal sekaligus Artistic Director Namarina, dari awal didirikannya, Namarina memang lebih dikenal tempat latihan tari balet. “Seiringnya waktu Namarina terkenal dengan baletnya. Kala itu, sistem promosinya hanya dari mulut ke mulut saja. Sekarang tari balet semakin diminati. Ini karena tari balet berbeda dengan seni tari lainnya. Ballet harus diikuti sejak anak berusia lima tahun, maka dengan perkembangan visual sekarang yang banyak menampilkan tari balet melalui film-film Barbie yang identik dengan tari balet. Sehingga membuat anak-anak mempunyai impian ingin menjadi seperti Barbie.�

Kantor pusat Namarina di jalan Halimun no. 43


Kurikulum dan Penguji International Tempat les ballet yang kini berkantor pusat di jalan Halimun No. 43 ini membuka kelas balet dari tingkat pre-ballet 1, untuk anak usia 3 tahun dan pre- ballet 2 untuk usia anak 4 tahun. Di kelas pre-ballet ini anak akan diajak bermain dan mengenal anggota tubuh, arah, sensitivity, level, interaksi dan musik. Tingkatan berikutnya, Primary Grade 1 sampai Grade 5, yaitu untuk anak usia 5-10 tahun. Di tingkat ini murid sudah dikenalkan dengan postur tubuh, istilah-istilah balet, dan perpindahan gerak badan secara bertahap sampai tingkat mahir. Terakhir, terdapat kelas dewasa, yaitu Intermedite Foundation, Advance Foundation dan Advance 1 dan 2. Selain sudah memiliki nama besar dan kelas tingkatan yang lengkap, Namarina juga memiliki keunggulan dalam hal kurikulum dan sistem pengujian kenaikan tingkat. “Kurikulum pembelajaran di Namarina menggunakan kurikulum dari The Royal Academy of Dance, yaitu sekolah ballet yang terdapat di London, Inggris. Bukan hanya itu, dalam setahun dua kali diadakan kenaikan tingkat, dan para pengujinya didatangkan langsung The Royal Academy of Dance. Hal ini memastikan, kalau Namarina adalah trendsetter pusat kursus tari balet dengan bersertifikat internasional,” tambah Maya. Dengan keunggulan tersebut, sepertinya wajar bila setiap murid membayar harga yang pantas untuk menimba ilmu seni tari balet di Namarina. Untuk pendaftaran pertama, dikenakan biaya Rp. 350.000 per murid. Sedangkan untuk iuran bulanan, dikenakan biaya antara Rp. 250.000- Rp. 500.000. Tempat kursus tari ballet yang hanya bermodal Rp. 500.000 saat itu, kini bisa beromset berkisar Rp 500 jutaan setiap bulannya. Namarina Youth Dance Setelah menyelesaikan tingkatan di Namarina, bila diantara para murid ingin serius berkarir dalam seni tari balet. Maya menambahkan, setiap murid bisa menjadi pengajar balet. “Kebanyakan murid kami yang sudah lulus, menjadi pengajar di Namarina. Seperti saat ini, semua pengajar adalah alumni Namarina. Sedangkan untuk karir

Sesi latihan ballet di Namarina profesional tari balet, sayangnya sampai saat ini di Indonesia belum memiliki dance company balet professional. Seperti di Singapura, terdapat Singapore Dance Theater, di Tokyo ada Ballet Tokyo Company, dan masih banyak di beberapa negara lainnya. Biasanya penari yang sudah lulus akan melamar ke Dance Company sebagai penari. Di sini penari akan bekerja full time dan digaji full time layaknya karyawan.” Melihat kelemahan ini, maka saat ini Maya Tamara melalui Namarina sedang memperjuangkan berdirinya dance company di Indonesia. Tepat pada tahun 2006 lalu, saat ulang tahun Namarina ke 50 tahun, Namarina mendirikan Namarina Youth Dance (NYD), yaitu, semi profesional dance company dan diharapkan bisa menjadi Dance Company Profesional Indonesia. Namun, agar segera terealisasi dibutuhkan dukungan pemerintah dan pihak lain. 

Tips: Jalani bisnis dengan disiplin, tekun, kreatif, disertai dengan kejujuran. Karena kejujuran adalah pangkal kelanggengan usaha. Oktober‘11

Tahun 3

67


Prospek

Global Futsal

15 Jam Nonstop Terboking

S

aat ini, futsal adalah salah satu olahraga favorit yang digemari anak muda. Ketersediaan lapangan yang memadai adalah lahan bisnis prospektif yang bisa dimanfaatkan. Seperti yang dilakukan Deri, sejak 4 tahun lalu ia sudah membidik peluang menguntungkan ini. “Tepatnya empat tahun lalu penyewaan lapangan ini didirikan. Ternyata, banyak kalangan mahasiswa dan karyawan yang menyewa,� ujar Andi Sumadi, salah satu karyawan Deri. Berdirinya arena yang dinamai Global Futsal ini direspon positif oleh kalangan penyuka olahraga bola di sekitar kawasan 68

Tahun 3

Oktober‘11

Andi Sumadi, salah satu karyawan Global Futsal


Kedoya, Jakarta Barat. Dikatakan Andi, potensi penyewaan lapangan futsal saat ini masih sangat menjanjikan. “Potensinya masih sangat bagus. Memang untuk membuka bisnis ini dibutuhkan modal besar di muka, tapi selanjutnya tinggal menjalankan saja. Yang dibutuhkan hanya pengelolaan dan perawatan yang tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya,” ucapnya. Menurutnya, bisnis penyewaan lapangan futsal adalah salah satu bisnis yang tidak ada matinya. Meski untuk memperkenalkan bisnisnya ke publik, di awal-awal Deri dan para karyawannya harus berjuang keras mendatangkan pelanggan. “Untuk promosi, dulu biasa sebar brosur, mengadakan event pertandingan, juga promosi melalui majalah. Ternyata itu berhasil untuk menggaet dan meningkatkan jumlah pelanggan,” bebernya. Kesehariannya, Global Futsal selalu dibanjiri para penggila bola futsal. Konon, di hari-hari tertentu, sehari bisa sampai 15 jam nonstop terboking. Adapun jumlah lapangan yang tersedia sebanyak 3 lapangan. “Ya, bisa sampai 10 tim lebih dalam sehari,

Suasana ramai di Global Futsal

Oktober‘11

Tahun 3

69


Prospek

lokasi Global Futsal di daerah Kedoya, Jakarta barat

dimana masing-masing tim terdiri dari 10 pemain. Biasanya ramainya di hari Jum’at dan weekend, bisa dari pagi sampai malam full, 3 lapangan terisi,” akunya. Global Futsal biasa buka mulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 24.00 Wib. Mengenai tarif, Global Futsal menerapkan harga yang cukup kompetitif. Untuk hari biasa, di pagi hari sampai sore dipatok dengan harga Rp 150 ribu perjam, sementara malamnya Rp 250 ribu. Dan untuk weekend, dari pagi hingga malam harganya sama Rp 250 ribu pertimnya untuk main satu jam. “Setiap harinya pasti ada saja yang main. Atas dasar itulah, banyak tim sebelum main melakukan boking tempat dulu,” ungkap Andi. Terkait omset, dalam sebulan bisa meraup laba hingga Rp 50 juta. Bahkan, ketika masih ramai-ramainya dulu, sebulan bisa sampai Rp 100 juta. Penurunan omset itu terjadi disebabkan oleh persaingan yang ketat di bisnis ini. “Sekarang ini, penyewaan lapangan futsal menjamur dimana-mana, di kawasan Kedoya pun sudah banyak. Tapi kami 70

Tahun 3

Oktober‘11

tetap optimis, pelanggan kami tidak akan pergi. Untuk itu, kami lebih mengedepankan pelayanan dan kualitas lapangan,” jelas pria 30 tahunan ini. Untuk menjaga pelanggan, Global Futsal pun membuat kartu keanggotaan. Jumlah member yang masih tercatat saat ini ada sekitar 60 tim. Adapun keuntungan yang didapatkan member adalah adanya potongan harga disaat akan main dari 10% hingga 15%. “Jumlah member sudah sekitar 60 tim. Untuk menjadi member, pertim diwajibkan membayar uang keanggotaan senilai Rp 250 ribu yang berlaku selama satu tahun,” pungkasnya. 

Tips bisnis: • • •

Kedepankan pelayanan dan kualitas lapangan yang prima Lakukan berbagai promosi dan event Pasang harga bersaing dan diskon



Bisnis Unik

Ice Carving ES COOL

Pahat Es Spesial Wedding D Hari RF pemilik Ice Carving ES COOL

Es bukan hanya bisa menyegarkan saat haus melanda, tapi juga bisa menyegarkan kala dijadikan ladang bisnis. Melalui proses seni memahat, es dalam bentuk balok bisa dipahat dalam aneka bentuk yang menghasilkan profit 15 juta perbulan. 72

Tahun 3

Oktober‘11

alam suatu acara pesta pernikahan atau event-event resmi, terdapat dekorasi yang cukup menarik perhatian setiap tamu. Dekorasi Ice Carving yang biasanya dipadukan dengan sederet menu makanan, menambah keindahan suasana acara. Bayangkan saja, bila setiap minggu rutin ada acara pernikahan atau event yang memesan ice carving, berapa keuntungan yang bisa diperoleh si pengusaha ice carving? Hal inilah yang mendorong Hari RF, pemilik ice carving ES Cool, membangun bisnis ice carving pada tahun 2006. “Awalnya saya hanya ikut dengan saudara yang memiliki usaha ice carving pada tahun 1999. Saat itu saya kebagian tugas sebagai marketing yang mencari pelanggan. Lalu saya coba perkirakan, bila dalam seminggu sekali ada yang menikah dan memesan ice carving, pasti sangat menguntungkan. Apalagi kalau lebih dari satu event dalam seminggu? Setelah merasa mampu, saya buka ice carving sendiri pada tahun 2006. Bisnis ini


Hasil pahatan Es yang pernah di kerjakan saya beri nama ice carving ES Cool. Dengan pengalaman marketing, saya tidak kesulitan mencari pelanggan,� cerita Hari RF. Merasa untungnya masih sedikit, karena pemborosan biaya membeli es balok di agen, Hari membuka pabrik es di daerah Tambun, Bekasi. Dengan modal 10 juta perbulan untuk sewa tempat dan 23 juta untuk membeli 27 cetakan es sebesar 110cm x 60cm dengan tebal 30 cm, kini Hari bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari bisnis ice carvingnya karena sudah memproduksi es balok sendiri. Lama-kelamaan Hari merambah menjadi agen es balok, selain bisnis ice carving.

200-300 Balok Es per-bulan Setelah berjalan lima tahun, saat ini Hari sudah bisa menuai keuntungan yang lumayan besar setiap bulannya. Es balok yang dihabiskan dalam sebulan mencapai

200-300 balok. Lain lagi saat lebaran haji dan musim nikah di bulan Juli, Hari bisa menghabiskan sampai 500 balok es setiap bulannya. Untuk setiap pesanan ice carving, Hari mematok harga antara 300 ribu sampai 2 juta. Semua tergantung desain pahatan yang diminta costumer. Paling murah adalah desain inisial atau huruf, dikenakan biaya 300 ribu. Dan termahal adalah desain bentuk dengan tingkat kesulitan yang tinggi, dengan harga 1-2 juta. Hari mengaku, dari banyak pesanan yang diterimanya, setiap bulan dirinya mengantongi keuntungan bersih antara 15-16 juta perbulan. Keuntungan yang diperoleh Hari, bukan karena pandainya sang pemilik melobi pelanggan agar memesan ice carving miliknya, melainkan karena ice carving ES Cool memiliki kelebihan dalam bahan bakunya. “Es balok yang saya produksi ini bukan es balok sambungan, esnya utuh. Kalau es sambungan resiko kerusakan saat dipahat lebih besar. Tetapi kalau pakai es utuh, kualitas pahatannya lebih bagus. Selain itu, es balok milik saya dibuat dengan air bersih dan lebih empuk saat dipahat. Walaupun biayanya lebih mahal dibandingkan ice carving lainnya, namun kualitas es dan ketahanannya lebih lama dan terjamin,â€? jelas Hari. Dengan kelebihan tersebut, wajar bila saat ini ice carving milik Hari banyak dipesan dan bisa menjalin kerjasama dengan EO, catering, restoran dan beberapa hotel berbintang. ď Ž Donda Naibaho/ foto: Okie A.Z, dok. Hari RF

Proses pengerjaan Ice Carving Oktober‘11

Tahun 3

73


Konsultasi

Psikologi Bisnis Dr Andri SpKJ adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.

Dr. Andri SpKJ

Etika Memberitahu Usaha Teman Dear Dr. Andri Saya mempunyai gerai makanan di sebuah foodcour t, di sebelah ada counter kuliner masakan bebek milik teman saya. Entah kenapa, makanan yang mereka sajikan porsinya sedikit dan rasanya agak cemplang, bahkan kadang masih sedikit berbau. Beberapa orang berdatangan, tapi selalu orang baru. Artinya yang datang tidak kembali lagi. Saya kasihan dengan usaha teman saya ini. Bagaimana etikanya Dok, untuk saya memberitahu agar pelanggannya tidak lari dan terus sepi? Terimakasih. Dini Soraya Yogyakarta Solusi : Saudari Dini, mengatakan hal yang jujur kepada seseorang memang seringkali perlu trik khusus karena tidak semua orang suka kejujuran dan banyak yang lebih suka dibohongi. Tapi anda bisa membantunya dengan sekali-kali menyatakan pendapat anda misalnya : Mengapa tamu yang datang selalu terlihat baru, apakah belum punya langganan ? atau memberikan saran kepada dia untuk sekali-kali turun ke 74

Tahun 3

Oktober ‘11

lapangan menanyakan pendapat konsumen tentang cita rasa masakannya. Berikan saja contoh kepadanya kalau anda juga melakukan hal yang sama kepada langganan anda. Kalau anda menjual makanan yang berbeda dengan teman anda, saya kira kalau akrab tidak ada salahnya anda memberi tahu dia bahwa rasa makanannya kurang pas di mulut atau terlalu amis seper ti kebanyakan restoran yang menjual bebek. Kebetulan saya juga suka daging bebek dan saya sendiri hanya mempunyai satu tempat favorit dari sekian banyak restoran penjual bebek di kota saya. Kalau teman anda mau maju, dia pasti malah berterima kasih dengan saran anda. Semoga bermanfaat. ď Ž Foto: Ist


Sopir Menjadi Mandor Dr. Andri yang baik, Dok usaha saya di bidang properti. Saya punya sopir yang sangat baik dan pintar. Setiap ke proyek, ia selalu bergaul dengan para kar yawan disana, termasuk banyak belajar tentang pekerjaan. Saat ini posisi mandor di proyek sedang kosong karena resign. Untuk menjalankan usaha saya, saya butuh orang kepercayaan selayaknya mandor. Hemat saya, sopir saya ini bisa saya angkat menjadi mandor. Dok apa yang harus saya lakukan dengan permasalahan saya ini? Terimakasih sebelumnya.

tidak menjadi masalah. Sikap anda di depan kar yawan anda yang menghargai sopir ini akan membuat karyawan-karyawan anda tidak akan berani untuk bersikap merendahkan sopir ini. Karena pasti mereka akan berpikir bahwa Bos-nya saja menghormati mandornya, artinya si mandor yang asalnya dari sopir ini memang sangat dipercaya. Lagipula saya kira tidak semua sopir mempunyai kesan yang kurang baik. Banyak di antara mereka berpendidikan cukup dan mempunyai mental yang baik sebagai seorang individu. Buat apa mendapatkan orang yang pendidikannya tinggi tetapi tidak mempunyai mental yang baik ? Semoga membantu.  Foto: Ist

Adenan Bogor Solusi : Saudara Adenan, kepercayaan memang sesuatu yang sangat berharga dan sulit dicari. Jika anda memang merasa supir anda ini pas dengan tugas itu maka saya rasa

Bila Anda memiliki problematika psikologi dalam menjalankan usaha, Anda dapat menemukan solusinya pada Rubrik Konsultasi Psikologi ini. Dr Andri SpKJ akan memberikan sharing agar Anda terlepas dari belenggu permasalahan. Silakan kirim keluhan Anda ke Redaksi Majalah Elshinta atau email ke majalahelshinta@gmail.com.

Oktober ‘11

Tahun 3

75


Komunitas Bisnis

Rumah Perubahan

Gembleng UKM Naik Kelas “ UKM adalah starting point, ia harus digembleng agar naik kelas menjadi entrepreneur modern,” ujar Rhenald Kasali. Sebagai wadah pengabdian masyarakat, ia membangun ‘Rumah Perubahan’ dalam frame social entrepreneurship, sehingga aspek kewirausahaan—yaitu kemandirian, inovasi, berorientasi pada hasil dan tindakan nyata, serta mengedepankan proses dan etika.

76

Tahun 3

Oktober ‘11


Rhenald Kasali pendiri Rumah Perubahan

R

umah perubahan adalah sebuah gerakan sosial untuk menciptakan perubahan yang riil sebagai upaya dari sektor ketiga, guna melakukan perubahan melalui pendekatan kewirausahaan sosial berbasis komunitas. Jika pada sektor pertama yaitu Negara sudah diurus oleh banyak pihak, sedangkan pada sektor kedua yaitu bisnis dengan menciptakan lapangan pekerjaan dimana juga harus mendapatkan keuntungan, maka timbullah pemikiran bagaimana jika masyarakat yang concern terhadap masalah bangsanya sendiri bergerak untuk mulai melakukan perubahan.

Kita seringkali lupa bahwa Negeri ini di era demokrasi tidak hanya memberikan peluang bagi setiap orang untuk bicara tapi juga untuk bekerja. “Maka dari situlah orang seperti saya ini menggabungkan antara konsep kewirausahaan dan konsep sosial. Konsep LSM yang bersifat sosial advokasi tetapi membuang sisi keributannya, berdamai dan masuk ke dalam area yang kita sebut sebagai wirausaha. Wirausahanya bisa beraneka macam, untuk Rhenald Kasali yang hanya bisa mengajar maka saya melakukan usaha di bidang pengajaran yaitu training,� jelas Rhenald Kasali, pendiri Rumah Perubahan.

Oktober ‘11

Tahun 3

77


Komunitas Bisnis

Bentuk kegiatan usaha yang dilakukan masing-masing wirausahawan sosial amat beragam, karena Rumah Perubahan juga menggandeng komu­nitas lain untuk bersamasama melakukan perubahan lewat wirausaha. Namun apapun yang mereka lakukan, semua keuntungan dipakai untuk pengabdian sosial. Rumah Perubahan juga menyediakan pendidikan gratis dan mengolah sampah. “Kita juga memberikan pelatihan-pelatihan yang kita masukkan pada celah yang sudah ada kita lakukan, seperti saat kegiatan guru menulis yang sudah ada 17 angkatan dan sudah sekitar 1700 guru kita latih disini. Saat pelatihan guru tersebut, kita jelaskan mengenai apa itu social entrepreneur jadi kita sudah mulai pada tahapan menyemai bibit dan membangun network,â€? ungkapnya.

School For Entrepreneurs Rumah Perubahan sendiri memberikan pelatihan dan melakukan kegiatan sosial dalam tiga bidang: pendidikan, kesejahteraan sosial, dan lingkungan hidup. Rumah Perubahan terbuka terhadap hal-hal baru dan kerjasama-kerjasama untuk menggerakkan perubahan di masyarakat, manajemen dan dunia usaha, pendidikan, maupun ketatapemerintahan. Dalam Rumah Perubahan juga terdapat

Lokasi Rumah Perubahan sebuah wadah bagi kita yang ingin terjun ke dunia wirausaha. Sebab sebenarnya banyak diantara kita yang memiliki waktu, uang, sumber daya dan keinginan untuk berwirausaha namun tak sedikit yang masih terbelenggu dan tidak memiliki keberanian untuk memulainya. Berwirausaha hampir sama dengan melakukan perubahan. Akan banyak tantangan-tantangan dan resiko yang harus dihadapi. Jika tidak dilatih dengan benar maka kita akan menemui kebuntuankebuntuan. Maka lewat Rhenald Kasali School for Entrepreneurs (RKSE) yang merupakan bagian

Kegiatan seminar di Rumah Perubahan 78

Tahun 3

Oktober ‘11


Murid Rhenald Kasali School for Entrepreneurs dari Rumah Perubahan, kita dapat memperoleh segala pelatihan yang berhubungan dengan dunia wirausaha. “Jadi RKSE itu merupakan salah satu tangan dari Rumah Perubahan yang misinya adalah mendorong atau men­ ciptakan lahirnya Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia yang bertanggung jawab, visioner, inovatif, dan naik kelas. Naik kelas itu penting jika hanya jadi UKM saja itu bukan entrepreneur. UKM itu hanya merupakan starting point bagi mereka agar mampu naik kelas jadi entrepreneur modern. Jadi visi kita adalah melahirkan entrepreneur-entrepreneur modern yang berarti sudah memakai teknologi dan manajemen,” jelas Rhenald Kasali. Pokok-pokok materi yang diajarkan antara lain Change, Entrepreneurship, Entrepreneurial Mindset, Mental Block, Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan, Memulai Usaha hingga Franchise, Creative Thinking, Quickie Business Plan, dan menjadi Wirausaha Bankable dapat kita peroleh di RKSE. Program-program pelatihan tersebut adalah program Dynamic Entrepreneur program yang bertujuan untuk membantu peserta menjadi entrepreneur modern yang inovatif, tumbuh dan beretika. Konsep pelatihannya berupa intensif boot-camp, di lahan 3,5 hektar dengan fasilitas mulai dari auditorium representatif, penginapan, area

outbound/ outdoor hingga bengkel bisnis rumahan. Ada juga program Pensiunpreneur, yang menawarkan pelatihan bagi mereka yang telah memasuki masa pensiun. Tujuannya, mereka pesiun bukanlah akhir karir, tetapi pensiun adalah awal kehidupan yang lebih indah. Melalui pelatihan ini para peserta dilatih untuk menemukan ide-ide bisnis berdasarkan potensi diri, serta mampu merealisasikannya sehingga lebih percaya diri menghadapi pensiun. Rumah Perubahan juga sebagai rumahnya bagi mereka yang menghendaki perubahan demi kemajuan. Saat pemerintah dan dunia usaha mencanangkan gerakan untuk menciptakan wirausaha bisnis, hendaknya jangan melupakan pentingnya peranan wirausaha sosial. Wirausaha sosial dibutuhkan negeri ini untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang tak urung selesai. “Terlalu banyak masalah sosial yang masih harus dipecahkan dan wirausahawan sosial bekerja untuk mengatasinya, bukan untuk berbicara,” ujar Guru Besar FEUI dan ketua AKSI ini. Ia juga menandaskan pentingnya jalinan kerjasama dalam “Membangun Negeri Tanpa Pamrih, Tiada letih, tanpa Henti.” Anto Kurniawan/ Foto : Doc, Rumah Perubahan, Okie AZ.

Oktober ‘11

Tahun 3

79


Konsultasi Ir. Royandi Junus, MBA Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala hal seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Franchisee Membuka Usaha Sejenis Kepada Pak Royandi Saya pernah membaca artikel di Majalah Elshinta. Ada franchisee yang bisnisnya semakin besar, kemudian melepas ikatannya dengan franchisor dan membangun usahanya sendiri. Karena menurutnya apa yang didapat dari sistem usaha franchise tersebut sudah bisa dijalankannya sendiri. Bagaimana menurut Pak Roy tentang hal ini, kebetulan saya mempunyai masalah serupa ? Dian, Solo.

Jawab : Dari pengamatan dalam industri franchise serta pengalaman membantu para Franchisor, memang ada kejadian-kejadian seper ti tersebut di atas. Kejadian tersebut sebenarnya dapat dicegah bila hubungan (relationship) antara Franchisor dengan Franchisee terjalin baik, karena kunci dari franchising adalah relationship, ser ta Franchisor tidak salah memilih Franchisee dan Franchisee tidak salah memilih Franchisor. Pada dasarnya, franchising adalah sebuah duplikasi dari suksesnya sebuah bisnis yang kemudian dibuatkan sistem agar dapat dijalankan oleh orang lain. Sistem yang dibuat oleh Franchisor ini umumnya berdasarkan sebuah “filosofi” 80

Tahun Tahun 33

Oktober‘11 April ‘11

bisnis serta bisnis model yang diyakininya dapat berhasil. Biasanya, Franchisor selalu memiliki sisi inovasi bisnis yang besar, tetapi bila Franchisor tidak memiliki kejelian dari inovasi ini, biasanya hal inilah yang menyebabkan Franchisee memutus hubungan karena merasa tidak berkembang. Hal ini pun sangat bergantung pada diri dari Franchisee, apakah dia memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi sehingga dapat mengembangkan diri terus menjadi besar. Pada kenyataan, dari pengalaman ser ta pengamatan, “jarang” Franchisee yang kemudian sukses mempertahankan bisnisnya setelah meninggalkan Franchisor, karena batasan-batasan yang dibuat oleh Franchisor umumnya adalah berdasarkan “filosofi” bisnisnya, sehingga ketika Franchisee putus hubungan dan merasa merdeka, pada saat itulah Franchisee menjalankan “filosofi” bisnisnya sendiri yang belum lagi teruji akan keberhasilannya. Hal lain, franchising berbisnis dalam sebuah jaringan dan aktifitas marketing bersama, jumlah pengadaan barangnya sangat besar dibanding dengan sebuah toko saja, sehingga banyak efisiensi yang semula didapat dari kekuatan jaringan malah menjadi tambahan biaya dan tambahan pekerjaan bagi Franchisee yang putus hubungan. 


Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis Franchise. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai seputar bisnis Franchise yang akan atau sedang dijalankan, silakan kirimkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: majalahelshinta@gmail.com.

Kapan Balik Modal Kepada Pak Royandi Saya mempunyai dua usaha, toko yang satu yaitu toko kelontong dan franchise toko susu. Karena toko kelontong dijalankan sendiri maka cash-flownya sangat terasa. Keuntungan mengalir tanpa ada pemotongan keuangan. Beda dengan franchise yang harus dibagibagi, selain pendapatan juga hitungan untuk pengembalian modal. Saya pikir-pikir terus kapan balik modalnya? Pak Roy apakah ada langkah-langkah percepatan? Kiki, Bekasi. Jawab: Kurangnya informasi tentang tata cara bisnis kelontong dan bisnis franchise Anda, menyebabkan agak sulit untuk berbagi pengalaman. Jadi saya berasumsi saja bahwa bisnis franchise yang anda miliki adalah didapatkan dari Franchisor yang handal dengan metoda kerja bahwa hanya keuntungan kotor saja yang anda terima dari Franchisor anda. Atau dengan kata lain, dalam mengelola bisnis kelontong milik anda sendiri, hasil penjualan yang Anda terima adalah sesuai harga jual sedangkan dari bisnis franchise hanya keuntungan kotornya saja yang di terima. Bila betul demikian, maka hal yang di anggap sebagai masalah adalah bahwa pada toko sendiri Anda menerima modal barang Anda kembali plus keuntungannya dalam bentuk uang tunai, sedangkan dari bisnis franchise menerima modal barang Anda kembali dalam bentuk barang lagi serta hanya keuntungannya saja dalam bentuk tunai.

Sebenarnya tidak ada bedanya, malah lebih efisien karena kita tidak perlu berangkat belanja. Mengenai pembagian dan potonganpotongan perhitungan pengembalian modal pada bisnis franchise Anda, bukankah itu sangat membantu, karena jadi bisa menghitung waktu pengembalian modalnya, sedangkan pada bisnis kelontong apakah Anda melakukan disiplin kerja seperti perhitungan pengembalian modal? Dari pengalaman, biasanya apa yang Anda rasakan memang dirasakan juga oleh para Franchisee lain, dimana sebenarnya hal tersebut lebih disebabkan karena kebebasan berdagang terasa sangat dibatasi. Mengenai percepatan pengembalian modal, sangat bergantung dari surplus kas yang dibuat, atau bergantung pada jumlah sales yang dapat Anda buat. Jadi, bila ingin mempercepat pengembalian modal, siapkan dana pemasaran yang cukup dengan perhitungan bahwa biaya pemasaran yang akan dikeluarkan akan meningkatkan sales Anda. Biasanya Franchisor tahu caranya. Mintalah bantuan dari Franchisor untuk hal tersebut. Selamat berbisnis. ď Ž

Email: franchiseconsultant@ifbm.co.id www.konsultanwaralaba.com April ‘11 Oktober‘11 Tahun Tahun33

81


Potensi Daerah

82

Tahun 3

Oktober ‘11


KABUPATEN JEMBRANA - BALI

Pintu Masuk 50 Ribu UKM Terletak di barat pulau Bali, Kabupaten ini merupakan salah satu pintu masuk dari Pulau Jawa. Meski cukup jauh dari Denpasar, Kabupaten Jembrana memiliki 50 ribu UKM yang peluang usahanya sangat potensial.

K

abupaten Jembrana mer upakan salah satu dari Sembilan kabupaten di Provinsi Bali. Luasnya mencapai 842.800 km persegi, membentang di bagian barat pesisir selatan pulau Bali. Kabupaten ini terdiri dari 5 kecamatan yaitu Melaya, Negara, Jembrana, Mendoyo dan Pekutatan. Ibukotanya Negara. Menur ut Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Jembrana, jumlah penduduk hingga tahun 2010 mencapi 307.804 jiwa. Di kabupaten ini penduduk sudah menikmati program asuransi KTP, ar tinya penduduk yang memiliki KTP mendapat uang asuransi jika meninggal dunia sebesar 1 sampai 2 juta rupiah.

Letaknya yang strategis menjadikan Jembrana sebagai salah satu pintu masuk ke Ibukota Provinsi, Denpasar. Ini tentu saja memberi Kabupaten ini beragam peluang usaha yang menjanjikan di segala sektor. Bukan hanya pariwisata saja, beragam bidang yang tumbuh di Jembrana merupakan peluang investasi yang menggiurkan.

Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jembrana memiliki lahan seluas 34.000 hektar untuk usaha pertanian. Sarana pengolahan seperti penggilingan padi dan sebagainya cukup banyak tersedia. Selain itu, topologi daerahnya cocok untuk pengembangan per tanian, suhu dan

Oktober ‘11

Tahun 3

83


Potensi Daerah

Pantai Candi Kusuma

temperature mencapi 20-29 derajat Celcius, ketinggian antara 0-600 meter dan curah hujan yang mencapai lebih 2000 mm per tahun. Selain itu, Bali yang dikenal dengan sistem pengairan unik dan kelompok taninya juga menyediakan tenaga kerja yang melimpah, termasuk di Jembrana. Lembagalembaga tani ini memungkinkan pengusaha untuk menyinergikan semua potensi dalam kerjasama yang saling menguntungkan. Di Kabupaten Jembrana, terdapat 4 jenis golongan produk per tanian ; strategis, andalan, unggulan dan binaan. Yang termasuk strategis adalah produksi per tanian sebagai kebutuhan pokok, yaitu padi. Lalu produk andalan yang menjadi tumpuan penghasilan petani meliputi mangga, jagung, pisang, rambutan, kacang panjang dan kedelai. Sedangkan produk unggulan meliputi hasilhasil per tanian yang memiliki prospek pasar tinggi sesuai kebutuhan. Sementara produk 84

Tahun 3

Oktober ‘11

binaan meliputi kacang-kacangan, umbiumbian dan pepaya. Sedangkan primadona peter nakan adalah babi. Menyusul sapi dan kambing. Namun belakangan, sapi justru menjadi ternak unggulan di Kabupaten ini. Tingginya permintaan daging dan susu sapi merupakan peluang usaha yang bisa digarap. Selain itu, ayam buras juga merupakan ternak

Tanaman kakao


primadona. Dunia wisata internasional Bali merupakan pasar sangat potensial bagi produk-produk daging , telur dan susu. Keterbatasan dana peternak merupakan kendala terbesar di Jembrana sehingga peternakan dilaksanakan secara berkelompok. Investasi di bidang infrastruktur peternakan merupakan peluang yang sangat menjanjikan, mengingat kebutuhan bahan olahan daging, telur dan susu berkualitas internasional bisa diserap pasar Bali dengan baik.

Perkebunan Kabupaten Jembrana memiliki lahan perkebunan terluas di Propinsi Bali. Andalan utamanya adalah kelapa. Selain kelapa, coklat dan cengkeh juga menjadi tanaman unggulan. Terutama untuk coklat atau kakao, Pemerintah Kabupaten Jembrana berencana membangun pabrik pengolahan kakao agar hasil perkebunan ini bisa langsung diolah dan masuk ke pasar dengan nilai jual yang lebih tinggi. Sementara kelapa yang menjadi andalan adalah kelapa Dalam dan kelapa Genjah. Kedua jenis kelapa ini ditanam di wilayah perkebunan yang mer upakan wilayah

Perkebunan tembakau

Kerajinan mutiara

perkebunan terluas di Bali. Investasi di bidang perkebunan kelapa bisa berupa pabrik pengolahan Virgin Coconut Oil yang memiliki harga tinggi. Selain itu, Kabupaten Jembrana juga memiliki perkebunan vanili dan kopi. Berbeda dengan kopi Robusta lainnya, kopi Robusta asal Jembrana dipercaya memiliki rasa dan aroma yang sedikit berbeda.

Perikanan Seperti daerah pesisir lainnya, Kabupaten Jembrana memiliki potensi laut yang luar biasa. Kabupaten Jembrana merupakan kabupaten penghasil ikan laut terbesar di Bali. Sepanjang pesisir selatan, sebagian besar penduduk ber mata pencaharian nelayan. Luas wilayah laut Kabupaten Jembrana mencapai lebih dari 600 kilometer persegi dengan hasil tangkapan mencapai angka lebih dari 60 ribu ton per tahun. Ini bukan potensi maksimal. Apalagi permintaan ikan laut tiap tahun terus meningkat. Jadi tak heran, Kabupaten ini sudah mampu mengekspor ikan laut dalam bentuk olahan terutama ikan sardine ke Afrika, Asia dan Amerika. Itu pun belum maksimal karena permintaan yang terus ber tambah sementara sumber daya manusia dan infrastr uktur – seper ti jumlah perahu Oktober ‘11

Tahun 3

85


Potensi Daerah

Keindahan sawah di Bali penangkap ikan, masih terus dibenahi. Selain melakukan penangkapan, nelayan di Kabupaten Jembrana juga melakukan penambakan ikan dan udang – terutama udang windu, yang selalu habis diserap pasar. Tak cuma ikan, Jembrana juga penghasil mutiara yang bermutu. Meski hasilnya belum terlalu besar, mutiara Jembrana mungkin jenis terbaik di Propinsi Bali. Potensi mutiara ini menjanjikan peluang yang sangat besar 86

Tahun 3

Oktober ‘11

jika dikelola secara maksimal mengingat mutiara merupakan salah satu komoditas cenderamata dan perhiasan kelas satu di sentra wisata seper ti Propinsi Bali. Selain ikan laut, Jembrana juga mengembangkan perikanan air tawar. Produk-produknya antara lain ikan kamper, gurame, nila, mas dan ikan hias terutama ikan Koi. Ikan-ikan konsumsi biasa dikembangkan dalam kolam air tenang maupun kolam air


Jalak Bali

Museum manusia purba

deras. Agar tidak tergantung pada daerah lain, Kabupaten Jembrana juga sudah mengembangkan pembibitan benih-benih ikan yang siap dikembangkan.

Industri UKM Posisi Kabupaten Jembrana sebagai salah satu pintu masuk dan daerah penopang, membuatnya memiliki peluang usaha dan industri yang beragam. Dari data Kabupaten Jembrana, terdapat lebih dari 50 Perkebunan kelapa Oktober ‘11

Tahun 3

87


Potensi Daerah

Pantai Baluk Rening ribu usaha dan industri. Jenisnya mulai dari kerajinan tangan hingga barang elektronik. Dari pupuk hingga suku cadang mobil. Pemerintah Kabupaten Jembrana mengeluarkan kebijakan pengembangan industri kecil dan menengah dengan memberi kemudahan dalam aspek akses produksi, distribusi dan pemasaran. Salah

88

Tahun 3

Oktober ‘11

satu strategi unik yang dikembangkan di Kabupaten ini adalah kerjasama antara produsen dan pengepul untuk menyediakan dana talangan yang bisa digunakan jika harus menunda penjualan hingga harga membaik. Strategi lain yang perlu ditiru pemerintah kabupaten lainnya adalah Show Room dan Pusat Informasi Produk Kabupaten Jembrana yang menjadi tulang punggung informasi produk-produk unggulan dan peluang usaha di daerah ini. Beberapa industri dengan potensi dan peluang terbesar antara lain industri garmen yang bisa diarahkan untuk mensuplai kebutuhan wisata di tingkat propinsi, industri rokok dan tembakau, industri cendera mata emas dan perak ser ta jasa wisata.


Selain masih bisa dikembangkan, industri dan peluang usaha ini cenderung bisa diterima di pasar lokal maupun manca negara.

Wisata dan Budaya Meski terkenal sebagai tujuan wisata kelas dunia, sebenarnya masih banyak sisi budaya dan objek wisata yang belum digarap secara maksimal di Propinsi Bali. Harus diakui, Bali cenderung identik dengan Kuta, Legian, Sanur dan pura-pura utama ser ta kesenian tradisionalnya. Padahal beberapa aspek kehidupan masyarakat Bali juga amat potensial sebagai daya tarik wisata. Wisata alam di propinsi ini cenderung diarahkan pada wisata pantai dan laut,atau wisata air lainnya padahal Bali juga memiliki kekayaan hayati yang unik. Salah satunya Jalak Bali, satwa endemic yang hanya ada di Bali, terutama di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Pengenalan Bali sebagai sebuah lokasi wisata yang lengkap memang terus dilakukan, namun tetap memberi peluang bagi investor untuk melakukan terobosan yang jitu. Konsep wisata experientale – wisata yang

Seni pahat patung Bali

Tari kecak Bali menawarkan pengalaman langsung dengan hidup dan berbaur dengan masyarakat lokal, mungkin bisa menjadi alternative yang menciptakan peluang pasar. Selain itu, wisata dengan sentuhan pribadi, juga makin popular dekade ini. Wisata jenis ini, masih bisa dikembangkan di Kabupaten Jembrana yang nota bene relative terjangkau dari ibukota propinsi. Apapun, Kabupaten di pesisir selatan ini, memang menggiurkan sebagai tempat tujuan investasi Anda. Setelah itu, tentu saja, Anda bisa langsung berlibur sepuasnya! ď ŽWendy Danoeatmadja, Dari Berbagai Sumber/Istimewa

Oktober ‘11

Tahun 3

89


Peluang Usaha

Usaha Musiman

Dari Kembang Api Hingga CCTV Peluang selalu muncul. Hanya saja, kita terlalu sibuk menunggu peluang besar sehingga peluang kecil (yang sebenarnya bisa menjadi besar) disisihkan. Peluang-peluang ini, muncul sepanjang tahun, mengikuti musim. Ya, peluang musiman. ď ŽFoto:Ist.

90

Tahun 3

Oktober‘11


B

anyak peluang usaha yang muncul sepanjang tahun untuk memenuhi kebutuhan musiman pasar. Beberapa diantaranya, jika dikembangkan dengan baik, berpotensi menjadi bisnis yang prospektif.

- - - -

Parcel Sewa Pembantu Sewa kamera CCTV untuk rumah pribadi Sewa mobil untuk mudik bersama Jasa tukar uang receh untuk ­­ angpau Usaha kue khas hari Raya Usaha dan jasa kembang api

- - - - -

Peluang Hari Raya dan Hari Besar - - -

Peluang Trend Sewa BB dan i-Pad Sewa notebook Jasa design grafis website dan blog Usaha pulsa elektrik Jasa perjalanan wisata alam ke­­­­­­luarga

Peluang Liburan dan Awal Tahun Ajaran - - - -

Peluang design seragam sekolah Peluang antar jemput Peluang kursus privat ; mulai dari pelajaran utama hingga ekstrakulikuler Jasa Wisata Outbound anak-anak Oktober‘11

Tahun 3

91


Info Franchise

Suasana kompetisi Catur antar murid SCUA

Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA)

Bisnis Mencetak Grand Master

B

Utut Adianto sang master 92

Tahun 3

Oktober‘11

isnis yang bergerak di bidang jasa memang banyak dijadikan pilihan untuk berbisnis karena kecenderungan untuk menjadi bisnis yang tahan lama. Salah satunya, bisnis pendidikan seperti kursus. Baik itu, kursus musik, bimbingan belajar, bahasa inggris dan menari. Namun, bagaimana dengan sekolah catur? Di Indonesia memang masih jarang didengar dan ditemukan sekolah resmi khusus catur. Hanya Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) yang mungkin tidak asing dan tidak diragukan lagi keberadaannya. Sebelum berdiri dengan label SCUA, pada tahun 1993 sekolah catur ini sebelumnya


Siapa sangka dari sebuah permainan dan cabang olahraga catur bisa menjadi lahan investasi bisnis? Lewat nama pecatur bergelar Grand Master Indonesia, Utut Adianto, Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) mampu memberi peluang kemitraan bisnis yang menjanjikan. Modal kecil, untung besar dan balik modal cepat, siapa yang tidak tertarik?

Djoni Oentoro PNP, Branch Development Manager SCUA dikenal dengan nama sekolah catur Enerpac. Pendirinya adalah Eka Wirya. Namun, setelah Utut Adianto mendapat gelar Grand Master Super, Eka Wirya berinisiatif menggaet Utut Adianto untuk membuka sekolah catur. Maka, tepat pada tahun 1999 Enerpac bermetamorfosis menjadi Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) yang dibuka di Bekasi. Bukan sekedar menjual nama besarnya saja, di sekolah catur ini, Utut benar-benar mengawasi langsung dan bertanggung jawab dalam hal membuat kurikulum dan sylabus SCUA

Investasi 38-50 juta ROI 9 bulan Setelah berjalan selama 14 tahun, tepatnya tahun 2007, SCUA membuka kemitraan lisensi. Kemitraan ini dibuka karena banyaknya murid dan peminat SCUA yang tinggal di luar Bekasi. Agar mudah dijangkau di beberapa daerah, maka SCUA membuka kemitraan usaha lisensi. “Kami memilih sistem kemitraan lisensi karena kami ingin mitra bisa lebih fleksibel dalam mengembangkan usahanya, asal sepengetahuan kantor pusat. Namun, ke

Para pendiri SCUA depannya secara perlahan, SCUA akan beralih pada sistem franchise,� jelas Djoni Oentoro PNP, Branch Development Manager SCUA. Dan sampai saat ini SCUA sudah memiliki 20 cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Untuk menjadi mitra usaha, SCUA menawarkan dua jenis paket harga kemitraan. Pertama paket untuk kerjasama selama tiga tahun, sebesar 38 juta untuk ibukota propinsi, dan 33 juta untuk daerah propinsi. Kedua, paket kerjasama lima tahun sebesar 50 juta. Dari harga tersebut setiap cabang akan mendapatkan, brosur promosi Oktober‘11

Tahun 3

93


Info Franchise

Kantor Pusat SCUA di Bekasi sebanyak 1.500 lembar, spanduk ukuran 2x3m, papan catur dan jam catur 3 set, papan peraga magnet, 12 buku kurikulum teori dan 12 buku kurikulum praktek. Karena sistem kerjasama yang fleksibel, setiap cabang diperbolehkan untuk mengandakan buku kurikulum sendiri, tanpa harus ijin kepada kantor pusat selama tidak diperjualbelikan. “Kantor pusat juga akan melayani event pembukaan kantor cabang baru dan akan mendatangkan murid SCUA yang berprestasi untuk melakukan pertandingan simultan. Para tamu yang hadir boleh menantang murid yang kami hadirkan secara keroyokan. Hal ini untuk menarik perhatian calon murid di cabang tersebut. Selain itu, pemilik dan staf costumer service cabang akan mendapat training rutin selama kerjasama berjalan. Sedangkan untuk pengajar akan disediakan oleh kantor pusat,� tambah Djoni. Dengan biaya kursus kurang lebih Rp. 300.000 perbulan, setiap cabang diperkirakan akan mendapat profit 7-8 juta perbulan. Maka modal investasi akan kembali paling cepat setelah bisnis berjalan sembilan bulan dan paling lama dua tahun. Djoni juga menambahkan hanya dengan rata-rata 25 murid saja, maka bisnis bisa bertahan. Sedangkan, untuk sistem pembagian hasil, mitra usaha dikenakan lisensi fee 10 % dari omset perbulan.

ilmu catur selama 60 menit dan 30 menit praktek catur. Walaupun hanya seminggu sekali, namun proses belajar SCUA sangat efektif karena dalam satu kelas hanya ada 10 murid dengan lima set papan catur dan dipandu dengan buku kurikulum. Tidak hanya itu, sistem belajar di SCUA juga dibagi beberapa tingkatan kelas sebelum para siswa bisa menjadi grand master dan pecatur kelas dunia. Tingkat pertama, Chess For Kindergarten untuk anak usia empat tahun, kedua Basic 1 sampai 4 untuk anak usia 6 tahun. Tingkat ketiga Intermediate 1 sampai 4, keempat tingkat Advance 1 sampai 4, dan terakhir tingkat Master. Dengan sistem pembelajaran yang baik dan terstruktur tersebut, SCUA sudah berhasil mencetak grand master dan pecatur muda kelas dunia. Seperti, Susanto Megaranto (Grand Master termuda), Irene Kharisma Sukandar (Master Internasional Wanita), Farid Firman Syah (Juara Dunia Kelompok 18 tahun), Chelsie Monica Sihite (Juara World School Chess Championship) dan Medina Warda Aulia (World School Chess Championship). Sampai saat ini, sudah ada 15 siswa SCUA yang dikirim untuk mengikuti kompetisi catur baik skala nasional maupun internasional. ď Ž Donda Naibaho/ foto: Okie A.Z, Dok.SCUA

Mencetak Pecatur Kelas Dunia Jadwal kursus catur di SCUA dilakukan seminggu sekali selama 90 menit untuk setiap pertemuan. Dengan pembagian, belajar teori 94

Tahun 3

Oktober‘11

Beberapa Piala Penghargaan yang diraih SCUA


Direktori Franchise

Usaha Usai Lebaran Sepulang mudik, tentu pikiran Anda semakin fresh. Bila ingin mengeksplor investasi Anda, berikut ada beberapa referensi franchise yang mungkin akan menjadi usaha baru Anda. MIXTEA Kini saatnya nikmati minum teh dengan cara baru. Nikmati MIXTEA sensasi minum teh dengan rasa yang eksotik. Harga paket usaha Rp. 3,5 juta Fasilitas: masa kerjasama 3 tahun, outlet, perlengkapan dan bahan baku awal, promotion kit, seragam. BALQISS BROWNIES Balqiss Brownies adalah Brownies Kukus yang lezat terbuat dari bahan dasar coklat impor dari Perancis. Investasi dana sekitar Rp 7,5 juta tidak termasuk modal kerja antara Rp. 500 rb sampai Rp. 1 juta untuk membeli bahan-bahan pembuatan brownies dan kemasan. JARIMATIKA INDONESIA Merupakan pelatihan aritmatika untuk anak usia 3-12 tahun.Kursus ini melatih anak agar memiliki kemampuan berhitung hanya dengan menggunakan jari-jari yang mereka miliki sehingga dapat mengoptimalkan perkembangan otak kiri dan kanan tanpa harus membebani memori otak yang mereka miliki. Estimasi Modal : 25 juta. WIZ GAME CENTER & INTERNET GAME Waralaba di bidang Game dan Internet Cafe dengan visi untuk menjadi game center nomor 1 dan terbaik di Indonesia. Estimasi Modal : 250 juta.

WASREE Wet-Cleaning System Wet-Cleaning System dengan konsep ‘Safe for Your Skin, Your Clothes & Your Environment’. Estimasi Modal : 500 juta. Oktober‘11

Tahun 3

95


Sentra Bisnis

Kos-Kosan Kukusan Areal Rp 4 Juta/ M

K

etika UI menempati kampus baru di Depok sekitar 1986, potensi bisnis kos-kosan di sekitarnya mulai berpendar. Namun begitu masih terlihat sepi, kebanyakan mahasiswa masih melaju langsung dari Jakar ta dengan kendaraan pribadi atau naik KRL Jabotabek. Kala itu masih berkembang hunian sewaan Rumah Petak Tumbuh (RPT). Bangunan rata-rata sekitar 10 m2 yang berisi 4 pintu, lokasinya terbuka sehingga menyatu dengan penduduk. Namun menjelang tahun 90-an mulai tren 96

Tahun 3

Oktober‘11

kos-kosan dengan fasilitas lebih lengkap dan lebih eksklusif di dalam tembok tinggi dengan satu pintu gerbang. Kukusan dekat dengan Kelurahan yang terkenal dengan nama Kukel luasnya 375 hektare, sementara lahan digunakan kampus UI 104 hektare. Sebagai pusat perkuliahan, selain mahasiswa UI ada juga mahasiswa dari kampus Universitas Gunadarma dan Bina Sarana Informatika (BSI) yang menghuni kos. Menjamurnya bisnis ini karena lokasinya strategis, tenang dan nyaman. Setiap


Kukusan adalah salah satu kawasan UI Depok yang menjadi sentra bisnis kos-kosan. Kehadiran 12.000 mahasiswa tiap tahun ajaran baru dari penjuru tanah air, membutuhkan hunian dekat dengan kampus. Tarif kamar hingga Rp 500 ribu setiap bulan, membuat bisnis properti ini sangat menguntungkan. Tak pelak lonjakan harga tanah pun kini mencapai Rp 4 juta/ m. Pengelola Ila bersama putranya

kompleks kos-kosan memiliki puluhan pintu, RT 01/07 sebelah kanan jalan dari kantor bahkan kabarnya ada yang memiliki sampai kelurahan Kukusan, kecamatan Beji. Pemilik rumah kos bernama Ernawati, pengelolaannya 200 pintu. Kukel letaknya sebelah barat kampus, dipercayakan pada Ila, adiknya. Meskipun baru tidak jauh dari gerbang belakang Stadion berdiri tujuh tahun, namun sudah mengalami Universitas Indonesia. Daerah yang memiliki kemajuan yang pesat. Awal berdiri hanya potensi bisnis besar. “Di sini cepat berkembang, dulu tanah kita beli Rp 700.000 sekarang harganya sudah Rp 4.000.000 per meter. Di gang-gang kayak gini juga mahal, harganya bisa tiga juta-an,â€? ungkap Ila, pengelola rumah kos putri di Kukel, sambil menunjuk gang di samping rumahnya. Potensi bisnis ini mengundang pebisnis berlomba-lomba mem­ bangun rumah kos. Salah satunya adalah Puri Utami, letaknya di Pintu gerbang menuju Kukel Oktober‘11

Tahun 3

97


Sentra Bisnis

Kos kosan dengan harga 400 ribu perbulan memiliki sekitar 15 kamar, kini berkembang menjadi sekitar 46 kamar yang hampir terisi semua. Sebagai universitas negeri favorit setiap tahun, UI menampung 12.000 lebih mahasiswa baru. Karena berasal dari seluruh Indonesia, maka banyak mahasiswa yang berdomisili jauh dari luar kota menyewa kamar

Balerung UI 98

Tahun 3

Oktober‘11

kos. “Macam-macam yah, ada yang dari Riau, Yogyakarta, Padang, Palembang, banyak pula dari Jabotabek seperti Bekasi atau Jakarta, ” tutur Ila. Justru karena berbagai macam suku daerah berkumpul di satu tempat, maka tempat ini menjadi cepat berkembang. Harga kamar di Puri Utami relatif murah dengan fasilitas yang lengkap, berkisar Rp 400 sampai Rp 450 ribu per bulan. “Enak sih. Ada dapur sendiri, tempat cuci, kulkas, kamar mandi di dalam. Untuk fasilitas, kosan ini sudah lebih komplitlah,” tutur Henny, mahasiswi Biologi UI semester akhir, yang sudah kos di Puri Utami sekitar lima tahun. Demi menjaga keamanan dan ketertiban, dibuat peraturan tidak memperbolehkan mahasiswa Universitas selain UI dan Politeknik Negeri Jakar ta (PNJ) menyewa kamar kos di Puri Utami. Sebab pernah ada pencurian dengan modus sebagai mahasiswa, “ Dulu ada mahasiswa yang mengaku sebagai anak Jayabaya, ternyata sindikat, hingga banyak barang-barang hilang. Dengan peraturan ini mudah mengontrolnya,” ungkap Ila. Ligkungan aman menjadi promosi orangtua mempercayakan anaknya tinggal di rumah kos


Salah satu ruangan kos Kukel, “Dari awal ngekos di sini mamaku sudah suka, soalnya ini khusus cewek. Dari segi akses gampang untuk kemana-mana, lalu satu rumah sama ibu kos jadi aman lah,” ujar Ruthy, Mahasiswi UI yang tinggal kos sejak tahun 2008. “Disini ketat, anak cowok gak boleh masuk. Rame-rame di kamar aja tidak boleh, soalnya setiap orang kan beda. Ada yang gak suka keramaian, menganggu kenyamanan orang lain. Kasihan anak yang lain ingin tenang, apalagi sedang membuat skripsi,” tambah Ila. Banyak pengusaha yang menanamkan investasi rumah kos dan dikelola orang lain, tapi banyak juga yang berasal dari kalangan keluarga. Masih satu famili dengan Ernawati pemilik Puri Utami yakni Lili, ia mendirikan rumah kos Wisma Fokus yang kesehariannya diurus Ikoh. Keuntungannya dapat dipanen setiap bulan dari para mehasiswa yang tengah menimba ilmu.

dunia teknik yang pada umumnya digeluti kaum laki-laki. Di kawasan ini banyak perbedaan dengan Kukel yang dihuni perempuan, misal meski hingga dini hari masih terasa ramai mahasiswa begadang sembari belajar. Kukel dan Kutek merupakan aset bagi warga sekitar untuk melakukan bisnis di samping kos-kosan. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan kalangan mahasiswa seper ti usaha binatu (laundr y), rental komputer, kantin, war teg, photo copy, dan lainnya. Namun begitu tarif masing-masing harus sesuai dengan kantong anak kos, misal harga cuci baju di daerah Kukel dan Kutek berkisar Rp 3.000 sampai Rp 4.000 rupiah per kilo gram. Untuk rental komputer yang harga print hard copy relatif murah, harga print hitam putih perlembarnya hanya sekitar 200 rupiah, sedangkan print warna disesuaikan dengan banyaknya warna yang digunakan. Bagi yang setiap harinya makan di luar, ada juga rumah makan di depan kantor kelurahan. Pelanggan menyebutnya Nastel atau Nasi Telur, menu yang digemari adalah nasi goreng kornet campur telur, atau Darnet singkatan dari Dadar Kornet, dan banyak lagi menu-menu murah meriah lainnya.  Teks: Wini Nurhanifah/ Foto: Hilda Yunita dan Wini.

Kutek Di samping Kukel ada juga sentra rumah kos Kukusan Teknik atau Kutek. Penghuninya mayoritas laki-laki, sesuai dengan kalangan Oktober‘11

Tahun 3

99


Bisnis Seleb

Ditengah ramainya kaum selebritis berbisnis kuliner, ternyata tak membuat gentar artis berwajah oriental, Olga Lydia, sukses mengelola bisnis 4 restoran miliknya. Poke Sushi, resto salah satunya, telah bertahan selama enam tahun, berkat keunikan menu Jepang yang dikombinasikan menu Amerika.

Crocodile Roll perpaduan sushi dengan buah kiwi

Olga Lydia

Berjaya Kelola Empat Resto 100

Tahun 3

Oktober ‘11


S

iapa sangka, artis sekaligus presenter Olga Lydia, presenter televisi, bintang parodi politik, model, ternyata pandai juga dalam berbisnis. Bahkan kesuksesannya telah dibuktikan sejak tahun 2004, lewat restoran pertamanya La Forca yang berada di Setiabudi Building. Tidak menunggu lama, setahun kemudian gadis keturunan Tionghoa ini membuka restoran Jepang, Poke Sushi, berlokasi di Hotel Crown Plaza lantai 3. Olga memilih bermitra usaha Poke Sushi sejak tahun 2005, karena merasa yakin restoran ini sudah banyak penggemarnya. “Poke Sushi pusatnya ada di Darmawangsa. Sebelum saya membuka restoran Poke Sushi, saya sering menikmati makanan di restoran Jepang ini. Kemudian saya diajak untuk bermitra. Karena, sebelumnya saya sudah menjalankan bisnis restoran dengan merasakan keuntungannya. Dari situ saya berpikir untuk mengembangkannya lagi. Kebetulan lokasi yang saya dapatkan di Crown Plaza Hotel ini cukup bagus, dekat dengan Semanggi, sebagai pusat Jakarta. Satu hal lagi, saya melihat Poke Sushi yang ada di Darmawangsa sangat ramai, jadi saya tidak ragu-ragu lagi,” jelas wanita, kelahiran Jakarta, 4 Desember 1976 ini.

Perpaduan Menu Makanan Poke Sushi merupakan restoran Jepang lokal yang mempunyai keunikan dalam

menyajikan menu makanannya. Walaupun identik dengan menu sushi dan menu masakan Jepang lainnya, namun citarasa yang disajikan Poke Sushi tidak serta merta rasa asli Jepang tradisonal. Selain sudah menyesuaikan lidah orang Indonesia, Poke Sushi juga memadukan menu makanannya dengan sensasi rasa makanan Amerika. Seperti, menu BBQ Salmon, Chef’s Special Tuna Salad, Volcano yang berisi wortel, crab stick dan cream cheese. Keunikan citarasa Jepang dan Amerika ini masih jarang di restoran Jepang lainnya. “Yang menjadi kelebihan dari restoran ini adalah, menu Poke Sushi itu fusion. Bukan masakan Jepang yang asli tradisional banget. Walaupun sebenarnya kami bisa membuat masakan yang Jepang asli, tapi itu kalau ada pesanan. Fusion di Poke Sushi menyenangkan, karena tidak semua orang Indonesia bisa akrab dengan masakan Jepang. Tapi kami sudah menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Kemudian, kalau ada orang yang suka makan ikan mentah tapi masih bau amis, di Poke Sushi sama sekali tidak. Jadi kita optimis kalau orang indonesia bisa menikmati menunya disini,” tambah Olga. Untuk menikmati makanan di restoran yang berdekorasi elegan ini, pengunjung cukup mengeluarkan budget paling minimal Rp. 195.000 untuk paket all you can eat. Bedanya dengan restoran yang menyajikan paket all

Suasana elegan restoran Poke Sushi Oktober ‘11

Tahun 3

101


Bisnis Seleb

Tidak jarang, Olga memantau karyawannya saat bekerja you can eat juga, Poke Sushi menyajikan menu yang benar-benar fresh. Dimana tamu memesan menu makanan, akan langsung dimasak. Bukan menu siap saji. Poke Sushi juga mengimpor sebagian bahan bakunya langsung dari negeri Sakura. Seper ti, teh, wasabi, rebung jepang, dan beberapa bahan lainnya.

Pengusaha Empat Restoran Elegan dua

102

Selain Poke Sushi, Olga masih mempunyai restoran yang dikelolanya, setelah La

Tahun 3

Oktober ‘11

Forca dan Poke Sushi. Tahun 2009 silam, Olga membuka restoran Elbow Room, bersama rekan sesama artis, Anya Dwinov. Restoran yang ber tempat di Kemang ini disinyalir menjadi resto gestro pap pertama dan satusatunya di Indonesia. Selang satu bulan dari Elbow Room, artis yang turut membintangi film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita ini, kembali membuka restoran Vin + di Arcadia, Plaza Senayan. Dari keempat restoran yang dimilikinya, Olga kerap memilih berpartner, dibandingkan menjalankan bisnis sendiri. “Saya selalu berpar tner dalam menjalankan semua bisnis restoran. Karena saya belum bisa komitmen waktu dalam menjalankan bisnis, sedangkan bisnis itu tidak boleh setengah-setengah, dan apapun pekerjaan itu harus tekun dan full time. Nah, saya sendiri belum bisa, karena kesibukan di dunia entertain. Makanya saya memilih untuk berpartner. Saya hanya mengontrol sekali-kali dan memberi saran, sisanya dipercayakan kepada ahlinya. Dari sini saya malah banyak belajar, bukan mengajariâ€? pungkasnya. ď ŽDonda Naibaho/ foto: Donda Naibaho



Info Ukm

Intelijen Pasar, Perlukah? P

ernah merasa tak ber­daya menghadapi perubahan pasar yang sangat cepat dan dinamis? Pernah merasa bingung bagai­mana pesaing bisa terus menerus memimpin? Jika ya, Anda harus bersiap melakukan langkah penting 104

Tahun 3

Oktober‘11

dalam usaha Anda. Ya, intelijen pasar. Tidak, Anda tidak butuh James Bond! Terjemahkanlah intelijen sebagai usaha mengumpulkan informasi yang relevan untuk bahan analisa sebagai bagian pen­ting dalam mengambil

keputusan bisnis Anda. Se­ sederhana itu! Informasi Relevan Mengumpulkan informasi yang relevan untuk bahan analisa sebelum mengambil keputusan memang belum menjadi kebiasaan di ranah


Sebagian UKM memasuki pasar tanpa bekal informasi apapun. Keterbatasan modal dan sumberdaya membuat UKM menghadapi persaingan dengan persiapan alakadarnya. Padahal, persiapan itu bisa dilakukan dengan biaya murah. Yang dibutuhkan adalah kreatifitas dan kemauan mengasah ketajaman analisa!

bisnis UKM. Akui sajalah, kebanyakan kita menjalankan bisnis – yang selalu menuntut pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, seringkali didasari insting semata. Tentu saja tidak ada yang salah soal karunia Tuhan itu. Namun, bisnis tidak selalu berhasil hanya dengan mengandalkan insting. Secara naluriah, manusia dilahirkan dengan kemampuan adaptif. Usaha Anda pun sebenarnya memiliki kemampuan

adaptif itu. Namun Anda bisa memimpin persaingan jika kemampuan adaptif usaha Anda – terhadap pasar, terhadap kondisikondisi eksternal lain, bisa Anda terapkan lebih dulu dari pesaing Anda, ujar Bill Gates, pendiri Microsoft itu. Kuncinya adalah, Anda harus berada di baris depan dalam menerima informasi. Seringkali informasi yang Anda terima tidak selalu relevan dengan kebutuhan. Tugas Anda adalah menganalisanya, membuat prediksi, mengumpulkan informasi tambahan untuk menguji prediksi itu. Lalu, ambil keputusan. Kerugian besar para petani cabai – yang tanpa pikir panjang ramai-ramai menanam cabai ketika harganya melonjak drastis, bisa jadi contoh yang baik. Petani yang cerdas, justru membatasi jumlah produksi untuk menstabilkan harga tertinggi. Atau, mengisi kekosongan produksi yang ditinggalkan petani lain.

Sulitkah melakukan intelijen pasar? Tidak! Se­ bagai permulaan, coba terap­ kan langkah-langkah ini ;

Oktober‘11

Tahun 3

105


Info Ukm

1. 1 Ubah mindset Anda. Ini yang terpenting. Jangan lagi membaca suratkabar atau menonton TV sebagai pemirsa biasa. Jadilah businessmen audience. Latih diri Anda untuk menangkap informasi tersembunyi di balik informasi yang disiarkan. Ingat, peluang seringkali muncul dari arah yang tidak diduga-duga. 2. diri 2 Biasakan untuk menjadi well-informed person. Berlangganan surat­ kabar, majalah dan tabloid yang sesuai dengan bisnis Anda, menjadi keharusan. Media cetak, memungkinkan Anda untuk menganalisa lebih dalam informasi yang ada. Jangan lupa untuk meng-update informasi le­ wat radio, TV dan internet. Jadikan kebiasaan. Menjadi wel-informed person mem­ buat Anda tidak mudah 106

Tahun 3

Oktober‘11

terpengaruh isu dan rumor, memiliki landasan untuk berpikir dan menganalisa serta mampu lebih dulu membuat prediksi. 3. 3 Biasakan pula se­ luruh karyawan – ingat, seluruh karyawan, untuk membiasakan diri mencatat informasi dari luar seputar bisnis Anda. Kalau perlu, beri mereka imbalan. 4 B i a s a k a n 4. mengumpul­kan informasi dari bahan-bahan yang seringkali dianggap tidak berguna ; iklan pesaing di media cetak, media elektronik atau media luar ruang, produk gagal (dan tentu saja produk yang berhasil) pesaing sampai brosur-brosur mereka. Dari situ, Anda bisa mendapat banyak informasi yang tidak terbayangkan sebelumnya. 5 Bentuk kelompok 5. diskusi informal untuk

membicarakan informasiinfor­masi itu. Lakukan diskusi dengan cara me­ nyusun skenario prediksi. Diskusi bisa menjadi wacana untuk mengkonfirmasi infor­ masi yang Anda miliki ; akurat atau tidak, sekaligus melengkapinya. Setelah Anda cukup mahir, mulailah meluaskan perhatian Anda pada kondisi riil pasar. Belajarlah untuk menangkap gejala perubahan dan menerimanya dengan lapang dada jika gejala pe­ rubahan itu mungkin mem­ persulit bisnis Anda. Hanya dengan begitu, bisnis Anda bisa lebih menerapkan sifat adaptifnya sebab pe­r ubahan sebesar apapun selalu memberi celah yang bisa dimasuk.i Wendy Danoeatmadja / Dari Berbagai Sumber, Ist.



Konsultasi Bisnis

Niam Muiz, Msc, MPsi Ia adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Pria berusia 49 tahun yang sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training ini, kini menjadi Presiden Direktur PT Inspira Consulting, Jakarta.

Pilih Usaha Besar Atau Banyak? Pertanyaan: Pak Niam, saya sudah merintis usaha di bidang percetakan yang saat ini sedang berkembang baik. Saya berencana akan melebarkan sayap usaha saya. Tapi saya masih bingung, dalam rangka pelebaran sayap usaha itu, apa yang harus saya lakukan. Apa saya harus menambahkan modal di tempat yang sedang saya kelola saat ini atau malah harus membuka di tempat lain? Terima kasih. Barnawi, Semarang Jawaban: Usaha Anda sedang berkembang, itu tentu menggembirakan. Dalam rangka pengembangan usaha, pada prinsipnya, jangan sampai Anda menyimpan telur dalam satu keranjang. Jika kemudian keranjang itu jatuh, maka semua telur pun akan pecah. Artinya, kalau usaha yang Anda jalankan sekiranya sudah mampu untuk berkembang lagi, maka kembangkan menjadi dua, tiga dan seterusnya. Ini ber fungsi, manakala usaha per tama bangkrut, Anda masih bisa menjalankan yang usaha kedua dan seterusnya. Dalam hal ini, Anda pun bisa memilih jenis usaha apa saja, yang bisa saja berbeda dari usaha yang sedang Anda jalankan saat ini. 108

Tahun 3

Oktober‘11

Tapi itu hanya berlaku, dengan catatan usaha Anda sudah terlihat maju. Kalau belum, maka fokuskan dulu pada pengembangan usaha saat ini. Usahakan satu saja dulu dan fokus. Jangan dulu memikirkan untuk bangun ini dan itu. Soal kemajuan bisnis, Anda bisa melihatnya dari omset yang Anda capai tiap bulannya, jika terus naik berarti makin maju. Nah, dalam posisi seperti itu, barulah Anda boleh memikirkan untuk membuka cabang lain, baik dengan usaha serupa maupun jenis usaha lainnya. Dalam kasus Pak Barnawi, kembali pada prinsip, jangan menyimpan telur dalam satu keranjang. Itu ar tinya, Anda sudah harus memikirkan untuk membuka usaha lainnya. Namun, hal tersebut jangan sampai mengurangi konsentrasi Anda pada usaha percetakan yang sudah Anda jalani. ď Ž Foto: Ist.


Mengurangi Risiko Gagal Pertanyaan: Assalamu’alaikum Pak Niam, saya seorang pemula dalam urusan bisnis, rencananya saya akan membuka bisnis makanan. Agar risiko kegagalan pada usaha yang akan saya jalankan minim, apa yang harus saya lakukan untuk kemajuan bisnis saya? Terima kasih. Juleha, Tasikmalaya

Niam Muiz, Msc, MPsi

Jawaban: Bu Juleha yang baik, Anda jangan belum perang tapi sudah mengaku kalah. Risiko kerugian (dalam arti keuntungan berkurang, red) usaha itu hanya bisa dijumpai pada

tiga hal. Per tama, pada investasi material mati, barang kelengkapan usaha. Jika Anda baru akan memulai usaha, tentu akan banyak mengeluarkan modal di investasi barang. Kedua, pengeluaran pada kecepatan perputaran bahan baku. Ketiga, tanggung jawab SDM. Dalam hal SDM, Anda jangan terlalu cepat untuk merekrut SDM. Jika usaha Anda memungkinkan untuk ditangani satu karyawan, maka jangan pekerjakan 5 karyawan kecuali kalau usaha Anda sudah mapan. Intinya, Anda harus benar-benar mengontrol pengeluaran pada tiga hal tersebut untuk mengurangi risiko rugi. ď Ž

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai bisnis yang akan atau sedang dijalankan, silakan layangkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: majalahelshinta@gmail.com. Oktober ‘11

Tahun 3

109


Pengusahahaha

Korupsi Itu Dilarang! Keluarga Koruptor

Jangan nambahnambah, cukup Anggoro, Gayus hingga Nazarudin saja yang korup. Kasihan rakyat yang ingin hidup bahagia. Humor korupsi ini bukan mengajari, tapi biarlah membuat kita ’eling’ bahwa korupsi itu dilarang!

Pintar Matematika Dalam sebuah pertemuan pengusaha tingkat dunia, terjadi dialog antara seorang pengusaha Barat dengan pengusaha Indonesia tentang korupsi. “Mengapa kasus korupsi di Indonesia cukup tinggi ?” “Itu karena orang Indonesia umumnya pintar matematika. Mereka pintar mengalikan, menambah untuk kemudian mengurangi.” “Tapi banyak juga koruptor yang ditangkap dan diadili ya ?” “Mereka yang diadili umumnya punya kelemahan, kurang pintar membagi. Mereka yang tidak tertangkap bukan berarti tidak korupsi, tapi mereka mungkin lebih pintar membagi.”

110

Tahun 3

Oktober‘11

Untuk keperluan pembangunan gedung baru di sekolah, setiap siswa diminta sumbangan Rp 100 ribu. Kepada Bu Joko, ibunya, Anto memberitahu kalau harus membayar uang gedung sebesar Rp 200 ribu. Bu Joko menyampaikan kepada Pak Joko, bahwa Anto harus membayar uang gedung sekolah sebesar Rp 400 ribu. Karena sedang tidak punya uang cash, Pak Joko kemudian membeli peralatan untuk keperluan kantor seharga Rp 800 ribu, namun ia meminta toko menuliskan harganya Rp 1,6 juta.

Dibagi Dua

Suatu hari terjadi kerusakan lift di sebuah kantor perusahaan asing yang megah. Untuk itu, dipanggillah 3 kontraktor dari 3 negara untuk memperbaiki lift tersebut, yaitu kontraktor Amerika, Jepang, dan Indonesia. Setelah meneliti kerusakannya maka inilah estimasi biaya perbaikannya: (Kontraktor Amerika): “Setelah dilihat kerusakannya maka estimasi biaya perbaikannya adalah $5,000.” (Kontraktor Jepang): “Setelah saya kurangi cost yang tidak perlu, maka biaya perbaikannya adalah $ 2,500.” (Kontraktor Indonesia): “Gini… setelah saya check biayanya tidak kurang dari $7,500.” Karyawan perusahaan: “Hah!!! dari Indonesia kok mahal banget?” Setengah berbisik kontraktor Indonesia berkata, ” Nih saya terangin ya… $2,500 dollar buat biaya perbaikan, $2,500 buat saya $2,500 buat Anda… nah kita suruh saja kontraktor Jepang itu yang mengerjakan.” Bahan: dari berbagai sumber


displayELSHINTA.indd 108

19/09/2011 16:46:38


File

Pelepasan bersama Gubernur Fauzi Bowo

Mudik Bareng Indomaret 2011

Pelayanan Membahagiakan Pelanggan

S

etelah melihat antusias pelanggan Indomaret tahun lalu terhadap kegiatan Mudik Bareng Indomaret. Super market terbesar di tanah air ini menggelar kegiatan yang sama dalam rangka menyongsong Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Peser ta kegiatan Mudik Bareng Indomaret tahun ini mengalami lonjakan. Hal ini terlihat dari perbedaan koordinasi keberangkatan pemudik. “Tahun lalu, kita tidak melakukan koor dinasi keberangkatan di luar Jabodetabek. Sedangkan tahun ini kita melakukan keberangkatan di lima kota di Indonesia,� jelas Wiwiek

112

Tahun 3

Oktober‘11

Peserta mudik mendapat bingkisan


Jababeka Sukses dengan Mudik Bareng Indomaret tahun lalu, kini digelar kegiatan serupa. Pesertanya melonjak dengan memberangkatkan 8.300 pemudik via 146 armada bus. Event ini demi membahagiakan pelanggan pulang ke kampung halaman. Yusuf, Marketing Director PT. Indomarco Prismatama. Kali ini Indomaret memberangkatkan 8.300 pemudik, 5.500 orang dari Jakarta dengan 100 bus, sisanya 2.700 dari Surabaya, Malang, Jember, dan Denpasar dengan 46 bus. Wiwiek juga menambahkan, kegiatan mudik bareng ini adalah salah satu bentuk kontribusi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik. Karena selama dalam perjalanan sampai kota tujuan pemudik dilindungi asuransi. Keberangkatan para pemudik yang berlangsung di Senayan (Jumat, 26/8), dilepas Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Dalam kata sambutannya, Fauzi Bowo mengingatkan para pemudik, supaya tidak membawa sanak saudaranya saat kembali ke Jakarta. “Kalau kembali ke Jakarta jangan membawa sudarasaudara dari kampung. Karena untuk tinggal di Jakarta, harus memenuhi beberapa syarat. Jika ingin mencoba mengadu nasib di Jakarta silahkan berpikir 2-3 kali. Karena kalau tidak sesuai persyaratan, pemerintah daerah akan mengenakan sanksi terhadap pelanggaran peraturan,” jelas Bang Foke. Donda Naibaho/ foto: dok. Indomaret

Menuju Kawasan Industri Mandiri

S

ebagai sebuah perusahaan yang telah hadir sejak 1989 dengan mengusung filosofi ‘Beyond Property’. Kali ini Jababeka semakin mengukuhkan keberadaannya, dengan melengkapi fasilitas penunjang yang dimiliki menuju kawasan industri mandiri dan terlengkap di Indonesia. Adapun fasilitas tersebut adalah Bekasi Power dan Cikarang Dry Port yang beroperasi tahun 2010. Kehadiran dua fasilitas penunjang ini memperlihatkan keseriusan PT. Jababeka Tbk untuk menciptakan sebuah kawasan industri yang terintegrasi dan memiliki manfaat terpadu dan terhubung satu dengan lainnya. Fasilitas ini tak hanya dapat dimanfaatkan oleh seluruh pelanggan PT. Jababeka Tbk saja, tetapi juga bagi pelaku bisnis yang membutuhkan. Bekasi Power menjadi cadangan supply energi di kawasan industri PT. Jababeka Tbk. Sementara Cikarang Dry Port menjadi alternatif lokasi Dry Port terbaik, yang mendukung lokasi Dry Port utama Tanjung Priok International Port yang terlihat sudah mendekati ambang kapasitas. “Sebagai perusahaan properti yang telah memiliki pengalaman selama 22 tahun, kami selalu berinovasi untuk memberikan nilai lebih pada kawasan yang kami bangun. Kami tak hanya memikirkan kebutuhan utama dari sebuah konsep properti saja, tetapi kami juga melangkah jauh untuk menciptakan sebuah kawasan industri yang mandiri dan terpadu,” ungkap Setyono Djuandi Darmono, Direktur Utama dan Founder PT. Jababeka Tbk. Teks : Anto/ Foto : Doc. Oktober‘11

Tahun 3

113


Mediasi

Tambahan Modal Usaha

Jika usaha semakin membaik, konsekuensinya membutuhkan pertambahan modal. Dari mana datangnya modal? Banyak cara, pinjam bank, gadai barang, pinjam saudara, bekerjasama dengan teman atau mengembangkan potensi yang ada. Sudah saatnya kah Anda menambah modal?

Modal Bantuan Teman

Saya menjalankan usaha salon waktu itu dari kecil. Jika ada pesanan besar seperti perkawinan, kadang suka terbentur fasilitas yang kurang memadai. Untuk mengembangkan usaha ini, saya tidak langsung menambahkan modal uang. Tapi saya memulai kerjasama dengan teman, baik dalam peralatan maupun tenaga kerja. Apalagi dalam event pernikahan besar. Lumayan sekarang bisa berkembang. Emmy Tri W, Salon Rias 114

Tahun 3

Oktober‘11

Butuh Modal Pinjam Saudara

Biasanya sih yang suka saya lakukan saat kepepet membutuhkan uang tambahan, ya berhutang sama keluarga. Karena keluargalah orang yang paling dekat dengan kita. Enaknya pula, dengan pinjam sama saudara, kita tidak perlu takut dikejar-kejar jatuh tempo tiap bulannya. Semuanya bisa dimusyawarahkan agar sama-sama enak. Ya, tentu pinjamnya pun pakai tempo juga, jangan sampai kelamaan. Ujer Is kandar, Wiraswasta


Pinjam Bank, Gadai Barang

Saat ini, untuk sekadar mencari pinjaman saja sulitnya bukan main. Entah karena kurangnya kepercayaan atau karena sebab lainnya, yang jelas mencari pinjaman untuk menambah modal usaha bukanlah hal yang mudah. Cara yang paling gampang adalah dengan menggadaikan barang yang kita miliki, entah itu BPKB motor atau barang berharga lainnya. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan tambahan modal. Itu pula yang pernah saya lakukan. Alhamdulillah, bisnis pun menjadi lancar. Cicih Deniasih, Wiraswasta

Pengembangan Potensi

Dari hanya hadiah ultah, kini saya berbisnis hamster. Karena semakin beranak pinak, akhirnya saya jual ke sesama pecinta hamster lewat FB dan Kaskus. Untuk menambah modal, saya harus mengembangkan bisnis ini. Membuat makanan dengan racikan nutrisi, membuat kandang dengan bahan imprabroad yang dimodifikasi, kreasi aksesori seperti wheel, sauna, tempat makan-minum yang kesemuanya saya jual melalui online. Bagi pemula, saya juga membuka konsultasi. Pendapatan ini lumayan buat tambah modal usaha. Veronica Rani, Mahasiswi

Modal Bagi Hasil

Persyaratan pinjaman ke bank itu susahsusah gampang, apakah usaha anda sudah berjalan, prioritas sudah berjalan 2-3 tahun. Alternative mendapatkan modal bisa pinjam dengan orang terdekat, baik saudara, orang tua prosesnya lebih mudah. Artinya kita bagi hasil sehingga kita lebih mudah menjalankannya karena bersama-sama. Namun saya memilih cara pertama, lebih simple, juga jika berhasil akan lebih puas karena merupakan usaha sendiri. Satria Wijaya, Photographer Oktober‘11

Tahun 3

115


Expo

Alat-Alat Usaha Souvenir Jaman sekarang urusan cetak-mencetak tidak begitu sulit. Dikerjakan dengan perlengkapan sistim computer, untuk produksi masal pun begitu mudah dan praktis. Misal cetak stiker cutting, pres pin souvenir, cetak sablon kaos atau mug untuk kenang-kenangan. Produk-produk ini pasarnya bagus, untuk buka usaha tinggal investasi alatnya yang harganya sangat terjangkau.

Mug Mug banyak digunakan untuk perkantoran, event, juga souvenir tempat-tempat wisata. Untuk memproduksi tidaklah sulit peralatannya cukup sederhana dan cepat. Alat photo mug berupa pres sablon yang meresap pada dalam gelas dan tidak luntur. Harga berkisar Rp 7,5 juta dengan rincian mesin press, printer, catridge sablon, refill ink, mug coating dan transfer paper.

Kaos Musim laga sepak bola, kaos menjadi produk usaha yang menguntungkan. Bisa juga untuk kaos foto anak-anak, grup musik, hingga Pilkada. Jika Anda ingin bisnis kostum ini, alat yang praktis untuk produksi adalah sablon hot press. Prosesnya bisa manual maupun digital, tentu dengan disain computer. Pilih alat pres yang berkualitas agar hasilnya baik. Ukuran mesin 40 cm X 50 cm dengan menggunakan listrik 1000 watt. Harga kira-kira Rp 7,5 juta. 116

Tahun 3

Oktober‘11


Sticker Berkembangnya industri sepeda motor ternyata menggembirakan bagi pengusaha sticker, terutama untuk berdandan casing kendaraan tersebut. Selain itu banyak event, perkantoran, grup, komunitas yang menggunakan sticker sebagai identitas. Jika Anda ingin membuka usaha cutting sticker, gunakan personal computer ser ta mesin cutting plotter. Tersedia dalam berbagai ukuran dari 630 mm hingga 1260 mm dengan power supply 50Hz 60 W. Harga paket perangkat ini kurang lebih Rp 8 juta.

Pin Selain untuk tanda kepanitiaan, pin juga digunakan sebagai souvenir produk maupun event. Peralatannya terdiri dari mesin pres pin, moulding, bahan material. Menggunakan computer untuk proses setting, printer, kertas photo, mesin laminating dan alat potong. Perkiraan modal mesin pres Rp 3 juta, printer Rp 890 ribu, cutter Rp 200 ribu, kertas print Rp 34 ribu, bahan pin 1 pak Rp 600 ribu, Total = RpRp 4.700 ribu.

Oktober‘11

Tahun 3

117


Tips

MARKETING MATERIAL

Meledakkan Omzet!

A

nda membutuhkan material marketing, jika Anda bermaksud menyusun sebuah pemasaran terencana. Misalnya melalui iklan. Namun, lihatlah! Banyak iklan berbiaya mahal, gagal meraih pasar. Berikut, tips dan trik sebuah material marketing dahsyat yang meledakkan omzet produksi Anda! Intinya sebenarnya sederhana ; menarik perhatian, memberi informasi yang memudahkan pengambilan keputusan dan meminimalisir resiko penjualan. Ini pointpointnya.

118

Tahun 3

Oktober‘11

1. Raih Perhatian Pasar ; buat headline yang kuat! Pikirkan apa yang ingin pasar dengar dan harapkan dari produk Anda! 2. Guncang Keyakinan Target Pasar ; setelah meraih perhatian, buatlah mereka terkejut bahwa pilihan mereka ternyata bukan yang terbaik. Produk Andalah pilihan terbaik! 3. Bangun Keyakinan Target Pasar pada Produk Anda : buktikan bahwa produk Anda menyelesaikan solusi! Bukan menambah atau menunda masalah! 4. Buat Target Pasar Kagum pada Layanan Anda! 5. Hadapi dan Atasi Penolakan ; jangan sekali-kali menghindar dari komplain pelanggan! 6. Kurangi Resiko dengan Garansi ; ini bisa menumbuhkan kepercayaan bahwa yang Anda jual bukan kucing dalam karung. 7. Gunakan Testimonial : gunakan pengakuan jujur pelanggan terbaik Anda. Kalau perlu, persilahkan mereka untuk mengecek kebenaran testimonial itu. 8. Selalu Mudah Dihubungi : bagi pebisnis agresif, hampir tidak ada kata libur. Pastikan bahwa Anda selalu bisa dihubungi agar tumbuh kepercayaan. 9. Bonus Yang Saling Menguntungkan ; ini cara efektif untuk menumbuhkan loyalitas target pasar pada produk Anda. ď ŽWendy Danoeatmadja / Berbagai Sumber


Info Dari 36 peserta InspiraTrip, sebagian besar adalah mereka yang telah membuka jalur usaha. Bagaimana sepakterjangnya di dunia bisnis, mari kita ikuti profilnya setidaknya menjadi inspirasi bagi Anda dalam berwirausaha.

Ardian Syahrial

Hasilkan 3 Ton Ketimun Perhari

A

walnya Ardian sempat takut mengambil risiko keluar sebagai karyawan swasta untuk menjadi pebisnis. Kini peserta InspiraTrip-2 ini, berhasil menjadi pengusaha sayuran non organik. Pada Juli 2010, sambil coba-coba Ardian memulai bisnis menanam timun. Walaupun masih belum fokus pada usahanya, secara perlahan Ardian optimis merintis tanaman timunnya. “Bisnis timun ini saya kelola dengan menyewa lahan di daerah Cikarang, dekat rumah saya. Saya memilih berkebun timun, karena umurnya pendek, menyesuaikan dengan masa sewa tanah, dengan biaya sewa sebesar 3 juta per dua bulan. Karena sistem sewanya per dua bulan makanya

100

Tahun 3

Oktober Juli ‘11‘11

saya pilih menanam timun. Seiring bisnis ini terus berjalan dan berkembang dengan baik, pada bulan April kemarin, saya berhenti dari pekerjaan saya dan fokus mengelola bisnis timun, ” cerita Ardian bersemangat. Saat ini Ardian sudah menyewa lahan seluas 8 hektar, dengan lokasi yang berbedabeda. Bukan saja menanam timun, tetapi juga pare, kacang panjang dan oyong. Ardian menghindari tanaman-tanaman yang berumur panjang, seperti bawang dan cabai. Takutnya tanaman sedang bertumbuh, tetapi masa sewa sudah habis. “Omset yang saya dapatkan tiga kali lipat dari modal sewa tanah, yang total keseluruhannya menghabiskan dana Rp 20 juta – Rp 25 juta. Selain itu, perhari saya bisa menghasilkan 2-3 ton timun, belum lagi dengan sayuran yang lain. Kedepannya, saya ingin bisnis ini terus berkembang dan menjadi penyuplai sayuran ke supermarket. Karena saat ini saya masih memasok ke pasar induk saja, ” jelas Ardian. Donda Naibaho/foto: Okie A.Z


Anggi Puspa Pradhini

Bisnis Tas dan Korset Omset Rp 35 Juta

S

iapa bilang sukses berbisnis hanyalah milik orang yang sudah matang dalam segi umur? Buktinya, Anggi, salah satu peserta InspiraTrip-2 Bandung, sukses mengelola bisnis online shopnya. Gadis berusia 24 tahun ini sejak setahun lalu sudah memulai berdagang tas dan korset via internet. Bermula dari keisengannya berinteraksi dengan 100 online shop. “Awalnya saya melakukan riset dengan mengirim pesan ke 100 online shop, untuk menanyakan bagaimana caranya untuk menjadi re-saller. Dari 100 online shop tersebut, kemudian saya pilih jadi lima. Dan dari kelima online shop tersebut saya jalani satu-persatu. Diantaranya clothing, baju muslim, mukena, sampai akhirnya saya nyaman berdagang tas dan korset via Facebook dengan nama Misetoko,” jelas wanita kelahiran Jakarta, 5 April 1987 ini. Perjuangan Anggi untuk memulai bisnis ini tidaklah mudah. Karena, untuk menjadi distributor tas bermerk Maika Etnik ini, Anggi harus membeli 15 tas sebagai investasi dan pengikat komitmen bisnis. Harga untuk satu tas Rp 100 ribu, berarti Anggi harus investasi awal sebesar Rp 1,5 juta. Karena tidak memiliki uang sebesar itu, Anggi terpaksa mengajukan pinjaman uang pada laboratorium komputer kampusnya. Akhirnya, Anggi mendapat pinjaman dengan syarat harus bekerja di lab tersebut. Walaupun sempat terseok-seok, titik keberhasilan dimulai sejak Anggi mendapat orderan beberapa tas dari Malaysia. Sedikit demi sedikit hutang pun terbayar.

Tas yang terbuat dari kanvas yang dihiasi bordiran, kain perca dan kancingkancing ini dijual antara harga Rp 70 ribu – Rp 120 ribu. Dan Anggi berhasil menjual tas buatan Cimahi tersebut 60-80 tas setiap bulannya. Omset yang dihasilkan juga fantastis. Untuk penjualan tas omsetnya mencapai Rp 5 jutaan, dan untuk korset mencapai Rp 30 jutaan. Omset korset lebih besar, karena harga satuannya rata-rata Rp 500 ribu. Bahkan, khusus untuk korset pengiriman sudah sampai seluruh indonesia, Jepang dan Qatar. “Saya sangat berterimakasih kepada Bapak Agus Virgono yang sudah mau meminjamkan dana Lab, untuk kebutuhan modal bisnis online saya. Saya akan melakukan yang terbaik. Kedepannya saya berencana punya web online shop sendiri dengan nama misetoko. com. Selain itu, saya juga ingin memproduksi tas sendiri, dan punya outlet sendiri di Bandung, Jakar ta, Bali, bahkan sampai ke luar negeri,” tambah wanita yang pernah berkuliah di Institut Teknologi Telkom Bandung ini. Donda Naibaho/ Foto: Okie A.Z

Oktober Juli ‘11‘11 Tahun Tahun33

101


HAL 85.indd 85

8/16/2010 8:32:46 PM


Otak Atik Pertanyaan : MENDATAR 3. Tawar-menawar; perundingan (Inggris) 5. Bagian Departemen yang tugasnya mengurus Suatu bidang tertentu 6. Orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok 8. Ekspedisi Muatan Kereta Api 9. Ilmu tentang cahaya dan penglihatan 11. Babak 12. Biaya 14. Keseimbangan 15. Tulen ; Murni 17. Keadaan hawa pada suatu daerah 19. Makna 20. Tinggi harganya 24. Ukuran luas 26. Buku catatan Peluang dan Inspirasi Bisnis

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA Untuk berlangganan

Rp 59.400 (6 Bulan)

Rp 112.200 (12Bulan)

Nama : ...................................................................................................................... Alamat : .......................................................................................................................

.............................................................................Kode Pos ..............................

Telp/ Hp : ...................................................................................................................... Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita, No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp ................................................................................................... Permintaan edisi .........................................s/d......................................................................... Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirim Untuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah Elshinta Telp : (62-21) 58359108 (62-21) 58359112 Fax : (62-21) 58359094 * Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95 ** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan

122

Tahun 3

Oktober‘11

Tanda Tangan

(

)

MENURUN 1. Mukadimah 2. Salah satu propinsi di Indonesia 4. Rancangan atau konsep 7. Pelopor; Perintis 10. Ibukota Sri Lanka 13. Logam yang keras 14. Paku (Inggris) 16. Perasaan setia kawan 18. Selaput jala mata 21. Kekurangan butir darah 22. Kurun waktu dalam sejarah 23. Mimbar




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.