Surat dari Redaksi
Antara Kemerdekaan dan Puasa
S
emenjak Majels tampil sebagai majalah peluang dan inspirasi bisnis, tak terasa telah banyak para pengusaha pemula maupun yang senior mengisi halaman-halaman majalah dengan cerita suka dan dukanya. Namun rata-rata kami menampilkan banyak kisah sukses mereka dalam mengejar impian sebagai wirausahawan sejati. Mereka ternyata tumbuh dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, pensiunan, karyawan korban PHK, termasuk juga generasi muda yang sangat berani memulai usaha semenjak usia belia. Pada edisi Agustus ini, dimana pekik merdeka dan kebanggaan sebagai anak bangsa menggelora, kami pun menampilkan profil beberapa pengusaha belia yang berani mengambil peran mengisi kemerdekaan sebagai wirausahawan. Keberanian mereka
memberi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia lainnya. Mulai sekarang, membaca Majels pun dapat Anda miliki melalui aplikasi SCOOP via iPad Anda. Sebuah solusi bagi yang punya iPad namun sering kehabisan majalah di toko buku maupun gerai Indomaret. Para pembaca yang berbahagia, karena bulan puasa pun telah tiba. Maka, marilah kita sambut dengan penuh sukacita. Pimpinan dan seluruh staf redaksi Majels mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. Amin! Salam Takjub!
Maret April ‘11
Tahun 3
3
DAFTAR ISI Mei 2011
11 MAESTRO
Muda dan Sukses Maestro kali ini sangat Istimewa,diisi dengan banyak Profil-profil Pengusaha Muda yang sangat inspiratif dengan berbagai macam usaha. Mulai dari menjual anti virus sampai dengan usaha on line sepatu yang menghasilkan omset hingga ratusan juta.
Penerbit: PT NUANSA KARYA BERITA SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999 Pemimpin Redaksi. Iwan Haryono Redaktur Pelaksana. Er Prianggodo Redaktur. Ahmad Setiawan Wendy Danoeatmadja Sekretaris Redaksi. Natalia Risma Reporter. Cucun Hendriana, Anto Kurniawan, Donda Naibaho Fotografer. Okie AZ Desain Grafis. Abdul Kholis, Rusmanto Produksi. Ahmad Alawi, Matsani Distribusi/Sirkulasi. A. Sukarno, Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Yosida B.A Keuangan: Susanti Marketing: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS Telp. (62-21) 584 2285 Fax: (62-21) 587 3750 Risma T Sidabutar Telp. (62-21) 58359109 Fax. (62-21) 58359093 Alamat Redaksi/Sirkulasi/Iklan Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Telp. (62-21) 58359112, 58359108 Fax: (62-21)58359094 Email: majalahelshinta@gmail.com Hotline Berlangganan (62-21) 93938019 Perwakilan Majalah Elshinta Jawa Tengah /DI Yogyakarta: Albert Marbun Jln Kelud Utara II/4 Semarang Telp: (024) 70116152 HP: 08174862781 Fax: (024)8313415 Agus (Yogyakarta)
34 PENCERAHAN
Merry Riana. Modal Pas-pasan,Kini Bisnisnya 7 Milliar Di Singapura. Perempuan muda dan sederhana ini kini menjadi seorang Pengusaha Miliarder,Penulis Buku terlaris dan Motivator Wanita No.1 di Indonesia. 4
Tahun 3
Agustus ‘11
Rekening Pembayaran: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Percetakan: PT. Gramedia (Isi diluar tanggung jawab percetakan)
Peluang dan Inspirasi Bisnis
49 PROSPEK
Temukan usaha yang pas untuk anda pada Rubrik Prospek kali ini. Berbagai produk lokal dari otomotif,makanan sampai dengan souvenir . Pemasarannya pun sudah sampai ke luar negri, jadi bicara soal omset tidak diragukan lagi.
112 INFO UKM
UKM Bebas Gaptek. Seberapa penting sebenarnya peran IT bagi UKM dan bagaimana IT bisa mendongkrak usaha UKM ? Cari jawabannya disini !
76 KOMUNITAS
Womanpreneur Indonesia. Sukses Enterpreneur dan Dapur. Komunitas yang diprakarsai oleh Diah Yusuf,owner Qimos par fume ini ingin meningkatkan peran dalam pengembangan wanita entrepreneur di Indonesia.
45 FRANCHISE
Veneta System. Tinta isi ulang berkelas.
114 SENTRA BISNIS
Pasar Kue Subuh Blok M,mengundang rupiah saat embun datang. Liputan Khusus : Inspiratrip 2 Bandung
Cover: Para Pengusaha Muda Foto: Okie, Dok
70 BISNIS SELEB
Ferry Salim,100 menu kuliner Jepang dan Thailand. Resto Shabu Slim ,dengan konsep kreatif dan unik restoran ini telah banyak merebut pangsa di bisnis kuliner.
Agustus ‘11
Tahun 3
5
Surat Pembaca
Prospek Jassy Juice
Lokasi Usaha Selamat sore Elshinta... Kami dari Kota Medan Sumatera Utara ingin membuka usaha Jassy Juice. Kami sedikit menjelaskan bahwa kami tinggal di belakang pasar rakyat (menjual kebutuhan ibu rumah tangga) 500 meter dari belakang pasar rakyat dekat dengan jalan raya besar. Minta pendapat Elshinta ¨lebih baik di depan rumah ataukah di jalan raya besar tepat di depan pasar rakyat¨. kemudian kami bertanya bahan-bahan untuk membuat Jassy Juice atau tatacara membuat Juice itu. dimana kami bisa dapatkan...? Minta Informasinya dari Elshinta Terima Kasih Agus Salim Untuk info Jassy Juice bisa Tlp ke .021-93938019 silakan sekalian berkonsultasi dengan Bpk Richard.
6
Tahun 3
Agustus‘11 Mei ‘11
Kepada Yth. Majalah Elshinta Setelah membaca majalah Elshinta Edisi JULI 2011, tepatnya di Rubrik PROSPEK halaman 57. Saya ter tarik dengan usaha JASSY JUICE milik Bapak RICHARD ROIKE. Oleh karena itu, saya mohon dengan hormat untuk dapat diberikan informasi mengenai JASSY JUICE, seperti CONTACT PERSONnya, EMAIL, WEBSITE, DIMANA ALAMATNYA, NOMER HPnya Pak RICHARD dll Saya tunggu informasinya secepatnya. Terima kasih. Ruci Hermawan Untuk info Jassy Juice bisa Tlp ke .02193938019
Majalah Elshinta di Yogya Met pagi, saya Andre, untuk mendapatkan majalah Elshinta di Yogja dimana saja? Makasih salam sukses anderjogjaistimewa@gmail.com Untuk mendapatkan majalah Elshinta di jogja ,bisa menghubungi Agen Elshinta Jogja: Hidup Agency Jl.Dagen No.70 A Yogyakarta Tlp. 0274-587921
@MajalahElshinta ira_septina udh terbit? RT @MajalahElshinta: Mau buka usaha? Apa saja yang pas buat modal dari 2jt hingga 200jt? Baca saj… (cont) http:// deck.ly/~BM1gS The_Kuito @MajalahElshinta di toko buku gramedia ada gak?? Klu di gerai indomaret susah dpt.. Ditanyain selalu blm dtng..10:38 AM Jun 28th via Twitter for BlackBerry® yoen_daez @MajalahElshinta di samarinda ga ada indomaret.. Gimn sy bs beli mjlhnya?12:08 PM Jun 28th via m.tweete.net in reply to MajalahElshinta okna_wu Br beli @MajalahElshinta. Yg baru gak sbr pgn baca.. ☺9:55 PM Jun 30th via Twitter for BlackBerry® nanangvirtual baca @majalahelshinta juli dulu ah.. nyari sampai @indomaret_co_id hang tuah jl gadang.. hedeh..8:40 AM Jul 1st via Dabr BEFnetwork Selamat datang di bandung RT @ MajalahElshinta: Pagi ini peserta InspiraTrip akan memulai tujuan wisata (cont)http:// tl.gd/bh2ok0
lex_dod @MajalahElshinta majels jogja yg bulan juli kok saya cari di indomaret kosong semua? Dah saya tunggu2 je, Terbit ga ya?Fri Jul 08 2011 22:59:26 (SE Asia Standard Time) via UberSocial for BlackBerry in reply Untuk informasi mendapatkan Majels dapat menghubungi Hotline : 021- 93938019 mas_agoez @MajalahElshinta saya tertarik pada edisi bulan juni’ 11 tentang pembudidayaan ikan lele, dimana saya bisa mendapatkan benih ikan lele tsb.7:35 PM Jul 2nd via Mobile Web Bisa hubungi: Bisnis Lele Sangkuriang Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Telp. 021 - 8771.2578 HP : 0813.1990.8086 BerpikirPositif Beli majalahnya, follow @MajalahElshinta atau donlot eMgaz-nya di SCOOP via iPad, hanya untuk yg ter tarik dunia wirausaha dan bisnis #FFFri Jul 08 2011 13:04:29 (SE Asia Standard Time) via web dirga182 @MajalahElshinta pernah ada platihan entreup ga nih ME d bandung ?? Pngen ikutan :pWed Jul 13 2011 09:04:20 (SE Asia Standard Time) via UberSocial Inspiratrip Majels 2 Bandung Juli lalu ada seminar . Tapi maaf hanya untuk peserta.
Twitter: @majalahelshinta Menerima saran-saran, kritik, opini dan lain-lain dari Anda yang akan di muat di rubrik ini.
Agustus‘11 Mei ‘11
Tahun 3
7
Tamu
Sandra Dewi
Coba Usaha Properti dan Pakaian
R
upanya, artis kelahiran Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung ini pun terbius virus bisnis. Masih intens di TV, tak mengurungkan niatnya untuk terjun ke dunia bisnis. Sandra, saat ini tengah sibuk dengan rencana bisnis yang akan dibuatnya, properti dan pakaian. “Konsepnya sudah jelas, tinggal jalan saja. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar pada waktunya,” harap gadis bernama lengkap Monica Nicholle Sandra Dewi Gunawan Basri ini. Pernah kuliah di London School of Public Relations dan namanya dikenal lewat film layar lebar Quickie Express, tidak membuatnya berpuas diri. “Memang, saat ini saya masih sangat disibukkan dengan dunia syuting, dan itu membuat lelah. Tapi suatu saat, saya pasti ada waktunya untuk istirahat juga. Di waktu itulah, saya ingin sudah ada sesuatu yang bisa dikerjakan, ya berbisnis itulah. Tapi yang jelas, rencana ini tidak mungkin dijalankan sendirian, nantinya akan dibuat tim untuk mengurusinya,” ungkap wanita berusia 27 tahun ini. Choen, berbagai sumber/Foto: Istimewa
8
Tahun 3
Agustus‘11
Roby Geisha
Bisnis Workshop Kaos Handmade Mengisi waktu luang sambil mempersiapkan album ketiga band Geisha, Roby sang gitaris, menyibukkan diri dengan berbisnis. Bisnis yang baru saja digelutinya adalah bisnis workshop kaos handmade berkualitas tinggi. Workshop yang diberi nama Custees ini memiliki logo Costumize Your Character, yang berarti konsumen bebas memilih dan memesan gambar pada kaos sesuai dengan karakter apa saja yang dinginkan. Istimewanya, gambar tersebut nantinya bisa dituangkan dalam bentuk hologram, flock, rubber, glitter dan foil. Untuk sistem penjualannya, Roby menggunakan sistem online shop, lewat custees420.tumblr.com. Roby meyakinkan kalau baju buatannya adalah limited edition, tidak dijual di tempat lain karena ia tidak menerima pesanan jenis baju dan gambar yang sama kepada costumer lain, kecuali diminta satu orang untuk
dibuatkan banyak. Kaos handmade ala Roby ini sebenarnya sudah cukup tersohor dan laris dikalangan artis. Beberapa pelangganannya seperti, Olga Syaputra, Olla Ramelan, Gading Marten, Raffi Ahmad, Rizal Armada dan teman-teman Robby yang bermukim di luar negeri. “Karena masih dijual secara online shop, saat ini saya masih mengerjakan pesanan baju di dapur rumah dengan dibantu beberapa karyawan. Rencananya sih kalau bisnis workshop ini mulai membaik, saya ingin mempunyai outlet sendiri. Donda Naibaho/foto: Okie AZ.
Thomas Nawilis
Ajak Teman Buka Restoran Jepang Bersama kedua temannya, Thomas Nawilis rencananya akan membuka restoran makanan Jepang. Keinginan berbisnis restoran ini, dilatar belakangi kebiasaan Thomas dan teman-teman menghabiskan waktu untuk ngobrol di tempat kuliner. Karena kebiasaannya ini, Thomas berpikir untuk membuka usaha dari hobinya tersebut. “Dari situ saya mulai berpikir kenapa gak buka usaha restoran saja? Jadi saya dan teman-teman punya tempat buat menghabiskan waktu ngobrol-ngobrol sambil menghasilkan uang,” jelasnya. Yang menjadi pilihan adalah restoran Jepang. Dengan alasannya, makanan Jepang banyak disukai orang dibandingkan masakan Eropa. Rasa masakan Jepang mendekati selera lidah orang Indonesia. Pria kelahiran 26 November 1978 ini juga meyakinkan, walaupun bisnis restoran Jepangnya ini bukan franchise, tapi restoran Jepang miliknya ini akan memiliki koki yang profesional dan berpengalaman bekerja di restoran Jepang. “Saya akan membuka restoran Jepang dengan citarasa asli Jepang tapi sesuai dengan lidah Indonesia. Bukan yang ecek-ecek seperti kebanyakan!” Rencananya Thomas akan melaunching restoran Jepangnya dalam waktu dekat dan bertempat di bagian selatan Jakarta. Donda Naibaho/foto: okie Agustus ‘11
Tahun 3
9
Tamu
Naysilla Mirdad
Urusi Bisnis Butik Pesinetron cantik kelahiran Jakarta, 23 Mei 1988 ini diam-diam tengah asyik berbisnis. Ketertarikannya pada dunia fashion membuatnya memilih bisnis butik yang dijalankan bersama teman-temannya. “Break main sinetron, saya memiliki aktivitas lain, berbisnis. Kebetulan bisnis yang saya jalankan saat ini adalah butik,” ucap putri ketiga pasangan Jamal Mirdad dan Lidya Kandau ini. Artis yang namanya melejit usai membintangi sinetron ‘Liontin’ ini mengaku, jika bisnisnya itu memang sejurus dengan kuliah yang diambilnya. “Saya itu kuliah di fashion, karena bagi saya fashion itu begitu menarik. Ya, akhirnya saya juga belajar tentang ilmu bisnis. Bergerak di fashion juga tentunya,” jelasnya. Bagi Nay, berbisnis itu bagai investasi untuk masa depan. “Suatu saat saya pasti berhenti dari dunia hiburan. Nah, saat itulah investasi yang saya tanam sekarang bisa digunakan,” imbuhnya. Teks: Choen, berbagai sumber/Foto: Istimewa
Rhenald Kasali
Membangun Rumah Perubahan Didirikan untuk menggerakkan perubahan bagi negeri, serta bercita- cita untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik melalui misi perubahan, Rhenald Kasali yang dikenal sebagai akademisi dan praktisi bisnis yang juga produktif menulis buku, mendirikan Rumah Perubahan. Tujuannya mencoba berperan sebagai katalisator, pusat jejaring dan penggerak untuk memberikan kemajuan. Bersama dengan Rumah Perubahan, yang juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat baik pada level individu, komunitas, organisasi usaha, pelaku-pelaku sosial, hingga pemerintah, Rhenald Kasali ingin mengajak semua orang untuk menjadi lebih produktif. “Saya ingin bikin semua orang terus bekerja!” ujarnya. Dalam rumah Perubahan terdapat beragam aktifitas yang intinya bertujuan untuk mengembangkan potensi positif dari masyarakat, menjadi kekuatan pembaharuan. “Melalui rumah perubahan ini diharapkan
10
Tahun 3
Agustus‘11
kami dapat menegakkan perubahan dan sebagai motor perubahan di Indonesia,” ungkapnya. Caranya beragam, mulai dari membuat masyarakat sekitar punya penghasilan sampingan dari mengelola dan mendaur ulang sampah, serta membuat anak-anak kampung sekitar menjadi pemandu outbond. Dalam rumah perubahan juga terdapat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga School For Entrepreneur. Anto/ Foto : Okie AZ.
Dian Wahyu
Pengusaha Butik Arrival Dwi Sentosa dan Taufik Aditya Utama
Pencipta Anti Virus ARTAV
Farah Farce
Bisnis Sepatu
Apik S Rijal
Bisnis Snack
Entrepreneur Belia Unjuk Gigi “…Berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) Perih rasanya ketika melihat anak muda dengan bangga tawuran di jalanan, sesama mahasiswa atau pelajar bentrok…Mau jadi apa generasi muda? Padahal bagi Bung Karno, pemuda itu power dahsyat yang mampu mengguncang dunia. Jika enerji positive kuat dipancarkan, maka kesuksesan akan berpendar. Segudang prestasi gemilang diraup dalam olimpiade science, juara robotic, pemenang prototype mobil teririt. Dan dalam rangka HUT 66 Indonesia, para belia mengisi kemerdekaan dengan kejayaan entrepreneurship. Ya wirausaha memang baik tertanam sejak dini. Agustus ‘11
Tahun 3
11
Maestro
Arrival Dwi Sentosa dan Taufik Aditya Utama
Anti Virus ARTAV Modal Komputer Jebol Anti virus Artav ternyata dibuat dua bocah asal Bandung. Tak ayal keduanya sempat dianggap plagiat, tapi mereka berjuang keras membuktikan pengakuan ciptaannya. Garagara komputer jebol diserang virus, sang jenius cilik sukses meraup omzet 20 juta dalam kurun waktu 3 bulan.
12
Tahun 3
Agustus ‘11
K
edua kakak-beradik asal kota kembang, Arrival Dwi Sentosa dan Taufik Aditya Utama, akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian dan kerap tampil di berbagai media dengan memamerkan hasil ciptaannya yang brilian. Arrival atau Ival bersama sang kakak, Taufik menciptakan anti virus untuk komputer dengan brand ARTAV, diambil dari nama mereka berdua, Arrival-Taufik Anti Virus. Ival mengambil peran penting dalam proses terciptanya ARTAV. Karena, bocah berusia 14 tahun ini menciptakan ARTAV seorang diri, hanya dipandu buku. Sedangkan sang kakak, Taufik berperan mendesain tampilan Artav. Ival dan Taufik berasal dari keluarga sederhana. Sang ayah, Herman Suherman hanya ber wirausaha counter dan ser vice handphone. Ival sendiri mulai tertarik dengan dunia program komputer sejak duduk di bangku kelas 4 SD, dan pada saat kelas 5 SD, Ival sudah mampu menghafal perangkat hardware. Lama-kelamaan, tanpa diketahui orangtuanya, Ival belajar software komputer. Sama halnya dengan Ival, Taufik mulai menyukai desain komputer saat berstatus pelajar SMP dan sudah sering mengikuti lomba desain, “Saya membantu Ival supaya disainnya disukai banyak orang,” ucap Taufik kelahiran Bandung, 14 Februari 1993. Ival menciptakan ARTAV bermula saat ia sering memakai komputer sang ayah untuk sekedar menciptakan MP3. Tapi, iseng-iseng Ival tersebut merusak komputer satu-satunya milik Herman untuk mencari nafkah, karena terkena virus. Merasa bersalah akhirnya Ival dan Taufik sepakat mengumpulkan uang untuk mengganti motherboard dan hardisk seharga Rp.700ribu. “Kebetulan waktu itu 2 minggu lagi hari raya Lebaran dan biasanya di hari raya pasti dapat amplop dari sanak saudara. Tapi ternyata hasil amplop Lebaran tersebut hanya terkumpul 500 ribu, belum cukup untuk membeli motherboard dan hardisk baru. Untung ayah mau nambahin, dan akhirnya terbeli juga motherboard dan hardisknya”
cerita Ival yang lahir di Bandung, 30 Agustus 1997. Mengapa komputer rusak tersebut bisa mendorong kalian untuk menciptakan anti virus? Ival: “Saya tidak ingin komputer barunya rusak lagi dan saya juga merasa anti virus yang tersedia masih kurang sempurna. Makanya saya ber tekad untuk membuat anti virus sendiri. Setiap pulang sekolah, saya langsung nongkrong di depan komputer dan pelan-pelan belajar membuat anti virus, walaupun hanya dipandu dengan buku. Tepatnya, pertengahan sampai akhir tahun 2010 saya dan Taufik bekerja sama mengerjakan anti virus ini. Dulu sebelum diberi nama Artav, namanya sempat Nyit-Nyit Anti Virus, tapi teman-teman di forum Nyit-Nyit menyarankan saya agar membuat anti virus dengan nama sendiri.”
Agustus ‘11
Tahun 3
13
Maestro
Lalu bagaimana cara kalian memper kenalkan Artav kepada masyarakat sampai bisa terkenal seperti sekarang ini? Taufik: “Awalnya kami mempublishkan Ar tav ke facebook, blog dan website artavantivirus.com. Setelah beberapa lama, rupanya forum kaskus memberi penilaian terhadap Ar tav dengan membuat rangking anti virus lokal. Dan ternyata ARTAV masuk di posisi ketiga. Kemudian pada saat Januari 2011 ada seminar IT di Banjaran. Panitia penyelenggara seminar itu rupanya pernah melihat promosi anti virus Ival di facebook. Bukannya jadi peserta, Ival malah ditawarkan jadi pembicara tamu, berdampingan dengan pakar IT, Onno.W. Purbo. Dalam seminar tersebut Ival langsung dikenalkan ke bapak Onno, dan lewat pak Onno temuan anti virus milik Ival diperkenalkan ke beberapa media.” Bagaimana ceritanya anti virus kalian bisa dikatakan tiruan? Ival: “Waktu saya membuat Artav, hanya dari panduan buku saja, nama bukunya Dokter Virus. Nah, ternyata visual basic atau kerangka anti virus yang saya buat sama dengan anti virus lain yang sudah dibuka bebas di internet. Menurut saya, hal ini terjadi karena saya dan orang yang memiliki kerangka anti virus yang sama dengan saya itu memakai buku panduan yang sama. Jadi banyak yang bilang anti virus
14
Tahun 3
Agustus ‘11
punya saya hampir mirip atau mencontek anti virus yang sudah dibuka bebas tersebut”. Solusinya bagaimana? Taufik: “Untuk menyelesaikan masalah ini, kami datang ke bapak Rudi Alamsyah seorang ahli forensik komputer. Kami minta tolong kepada beliau agar meneliti anti virus Artav dengan anti virus yang mempunyai kesamaan visual basic dengan Ar tav. Penelitian ini memakan waktu satu bulan. Dan hasilnya, dinyatakan 85 % anti virus Artav memang mirip dengan anti virus orang lain. Walaupun terbukti sama, tapi saya yakin kalau hal ini terjadi karena baik Ival dan orang tersebut membuat anti virus dari panduan buku yang sama.”
Lulus Uji Padahal, saat itu Ival sudah membuat Artav sampai versi 2.7, namun dengan adanya masalah tersebut Ival akhirnya membuat ulang anti virus dan memulai semuanya dari nol. Ival sempat frustasi karena hasil karyanya dianggap mencontek bahkan harus mengulang. Tapi keluarga dan teman-teman Ival, tidak putus memberi semangat dan nasihat. Agar tidak mengulang hal yang sama, Ival tidak memakai satu panduan buku saja, melainkan berbagai sumber buku. Ival bisa membuat Artav terbaru dalam waktu dua minggu. Pengejaran waktu ini dilakukan sekaligus ingin mengejar janji
Agustus ‘11
Tahun 3
15
Maestro
dari bapak Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar yang berjanji akan memberikan hak cipta secara gratis atas penemuan Ival dan Taufik ini. Tapi sayangnya janji tersebut sampai saat ini belum terealisasi. Anti virus Ar tav yang lama dan yang diperbaharui oleh Ival secara tampilan dan isi sangat jauh berbeda dalam hal fitur dan versi. Artav kini terbagi menjadi tiga versi, yaitu versi download gratis, Premium dan Advance. “Ketiga versi Artav ini masing-masing memiliki kelebihan, yaitu kalau versi download gratis, fiturnya ada 9, tapi yang dipakai hanya 4 fitur standar anti virus. Kalau versi Premium tambah 2 fitur dari yang gratis, salah satuya ada Popup Bloker, fitur untuk menghilangkan iklan–iklan di internet. Sedangkan versi Advance lebih lengkap, terdapat fitur yang bisa mengembalikan file yang kena virus dan mengembalikan file yang hilang. Rencananya sih, saya akan menambahkan versi Expert. Untuk persiapan tahun 2013 Artav terpilih sebagai perwakilan Asia untuk mengikuti test anti virus dunia,” jelas Ival. Tidak hanya itu, Ival dan Taufik juga sudah mempunyai tim yang berasal dari berbagai kota, untuk membantu meneliti dan mengembangkan Artav. Untuk ahli web,
16
Tahun 3
Agustus ‘11
berasal dari kota Purbalingga, ahli blog berasal dari kota Riau dan untuk ahli tester virus berasal dari kota Bali. Bersama timnya, Artav berhasil test uji bersih dari virus dan ancaman plagiat. Merasa tidak puas, dengan hasil test secara nasional, Ival melakukan tester virus secara international melalui Softpedia dan BST download pada saat 9 April 2011. Hasilnya, Ar tav dinyatakan 100 % bersih dari virus. Dengan berbagai test dan manajeman tim yang lebih baik, kini Artav teruji bersih dari virus, dan Artav terbukti asli buatan Ival tanpa menjiplak dari manapun. Dengan kualitas yang lebih baik, Ival dan Taufik berpikir untuk benar-benar mengkomersilkan Ar tav. Dari ketiga versi Ar tav ini, Ival memasang tarif donasi yang berbeda-beda. Untuk versi download gratis, kini sudah mencapai angka 700.943 pengunduh. Untuk versi Premium dikenakan biaya donasi minimal Rp. 20.000, dan sampai saat ini sudah mencapai 120 donasi. Sedangkan versi Advance, biaya donasi minimal Rp. 50.000, dan kini sudah memperoleh 400 donasi. Dari angka-angka tersebut, Ival dan Taufik sudah meraup keuntungan sebesar 20 jutaan sejak Artav dilaunching tanggal 7 April 2011. Teks: Donda Naibaho/foto:Okie AZ., dok pribadi
Farah Farce
Importir Sepatu Omzet 10 Juta Kesukaannya terhadap sepatu sneakers asli buatan luar negeri membawanya menjadi pebisnis online shop. Bisnis online khusus berjualan sepatu sport ini dibangun tanpa modal dan kini Farah Farce mampu meraup omset 10 juta perbulan dan memproduksi sepatu sendiri.
Agustus ‘11
Tahun 3
17
Maestro
B
ermula saat memesan sepatu sport ber-merek melalui online shop dan ternyata hampir sebulan pesanan sepatu yang diinginkan tidak kunjung datang. Kasus ini membuat seorang gadis remaja, Farah Kemala Qurratu’ Aini gerah. Merasa tidak puas, Farah langsung menghubungi distributor sepatu sport bermerek tersebut. Setelah berhubungan langsung dengan pihak distributor yang umurnya ternyata tidak jauh berbeda, gadis kelahiran Bandung, 22 April 1995 ini malah penasaran dan langsung mencari tahu tentang seluk-beluk bisnis impor sepatu bermerek. Ta n p a p i k i r p a n j a n g d a n tanpa modal sepeser pun, Farah mengajukan diri untuk ikut menjual sepatu-sepatu impor sekelas Nike, Puma, Vans, Adidas. “Kepada distributor tersebut saya mengajukan diri untuk ikut berjualan. Dia langsung kasih saya data-data dari merek, tipe, harga dan foto-foto sepatu impor itu. Awalnya saya cuma upload fotofoto sepatu itu lewat facebook. Tidak saya sangka
18
Tahun 3
Agustus ‘11
kalau dagangan mendapat respon baik dari teman-teman di Facebook. Sempat bingung bagaimana kasih harganya kalau ada yang order. Setelah disepakati dengan distributor saya pasang harga market up, karena saya sama sekali tidak dapat komisi. Dari sinilah saya mulai belajar bisnis,� cerita Farah. Ternyata strategi bisnis Farah cukup memuaskan bagi distributor, karena setelah Farah menjadi kaki-tangan bisnis online sepatu, penjualan terus meningkat. Di bulan per tama Farah mampu menjual 20 pasang sepatu. Sistem penjualan Farah yang gencar, membuat ia akhirnya dikenalkan dengan orang yang mengimpor langsung sepatu Charles and Keith dan Giordano. Makin ber tambah pula dagangan bermerek internasional di bisnis online m i l i k n y a . Pengalamannya diajak ber gabung dengan sepatu berlabel besar tersebut, membuat dirinya semakin gencar menawarkan
diri menjadi re-sales. Maka Farah pun semakin memperluas jaringan sosialnya, dengan membuka lapak tidak hanya di Facebook, tapi di Twitter, Blog dan Toko Bagus.
dagangan saya. Mana bisa tahu barang saya asli atau palsu. Tapi kalau yang sudah beli, pasti tahu kalau dagangan saya itu asli impor.”
Umur Anda kan masih terlalu muda untuk menjalankan bisnis. Memang apa sih yang Anda dapat dari berbisnis? “Bisnis itu menyenangkan. Karena hasilnya memang cukup lumayan. Saya bisa membeli sendiri barang-barang yang saya inginkan. Saya bisa membelikan sesuatu buat adik-adik dan liburan kemana saja saya mau.”
Berapa omzet yang kamu dapatkan dari bisnis online sepatu impor ini? “Kalau cuma jual produk sneakers saja, omzetnya bisa diatas 10 juta perbulan. Itu juga tergantung kondisi di bea cukai sih. Kalau tidak ada masalah dan barang cepat sampai Indonesia, saya bisa order sebulan 2-3 kali. Tapi kalau ada masalah, barang bisa ketahan satu bulan di bandara, dan itu biasanya jadi kendala.
Apa yang membuat Anda berani menawarkan diri jadi re-sales dari luar negeri itu? Padahal Anda masih sekolah. Apakah pernah dipandang sebelah mata oleh rekan bisnis? “Kenapa harus takut? Kalaupun saya ditolak tidak ada ruginya buat saya. Kan saya tidak pakai modal apa-apa. Malah usia seperti ini saya memiliki keuntungan dalam menjalankan bisnis. Karena saat mereka tahu umur saya masih 15 tahun disitulah nilai lebihnya. Sebaliknya kalau umur saya dewasa, saya rasa suatu yang biasa. Kalau dipandang sebelah mata, malah saya dapatkan dari orang-orang seusia saya, yaitu dari temanteman. Mereka lebih mudah menilai barang saya itu KW atau saya menjual barang black market. Kalau sudah begitu, saya sih lebih tidak perduli. Apalagi kalau yang berkomentar negatif adalah orang yang tidak membeli
Kalau dulu awal bisnis online, Anda bisa menjual 20 pasang sepatu sebulan. Kalau sekarang? “Sekarang sih saya sudah punya beberapa agen re-saler untuk setiap merek produk. Misal, untuk sepatu Charles and Keith ada satu agen, Giordano saya punya re-saler ada 3 orang. Pokoknya saat ini jumlah re-saler saya ada 10 orang. Sekarang kalau dihitung-hitung, satu agen melakukan transaksi lebih dari satu kali setiap bulannya dengan minimum order 3,5 juta. Dan re-saler saya kini sudah tersebar di seluruh Indonesia”. Kalau sibuk mengurus bisnis terus, sekolah bagaimana? “Itu juga yang sempat dipermasalahkan ayah saya. Ayah sudah memberikan peringatan, Agustus ‘11
Tahun 3
19
Maestro
boleh berbisnis asalkan nilai sekolah tidak boleh turun. Namun, Ayah tambah kuatir dan tidak percaya sama saya, karena sering melihat saya mengikuti seminar, jadi pembicara atau ada launching yang membuat saya jadi sering ijin sekolah. Saat itu ayah sangat marah, tapi pas ambil rapor kemarin, ayah cuma bisa diam. Karena berhasil masuk peringkat delapan di kelas. Saya mendapat nilai rata-rata 8 dan jurusan saya boleh bebas memilih.”
Spesifikasi Denim Menjadi pengusaha memang sudah menjadi cita-cita anak pertama dari pasangan Erich H. Ekoputra dan Rilliwati ini. Walaupun sudah beromzet 10 juta perbulan dan mendistribusikan sepatu impor hampir ke seluruh Indonesia, Farah belum puas bila cita-cita sebagai pengusaha belum tercapai. “Memang sih, orang seusia saya ini pasti berpikir cuma ingin dapat untung dari hasil penjualan. Udah cukup buat menambah uang jajan. Tapi kalau saya tidak. Saya buka bisnis online, karena saya memang ingin jadi pebisnis. Sampai kapan saya hanya menjual barang-barang orang? Tidak mungkin seumur hidup saya jadi sales, dan berar ti saya bukan pengusaha, tapi karyawan namanya. Memproduksi sepatu dengan brand sendiri adalah memang target bisnis saya.” Tahun 2011, Farah mulai berencana untuk memproduksi sepatu sendiri. Dengan persiapan kurun waktu satu bulan, Farah menyusun konsep bisnis, mendesain model sepatu dan turun tangan sendiri mencari bengkel sebagai tempat memproduksi sepatu miliknya. Farah mengaku, awalnya dia ingin memproduksi sepatu wanita saja, tapi setelah melakukan sharing dengan bengkel sepatu, ternyata sepatu remaja pria lebih cepat penjualannya dan tidak sukar produksinya. Setelah perencanaan dan penyelusuran dilakukan, akhirnya Farah memutuskan
20
Tahun 3
Agustus ‘11
memberi label Farce dan menjatuhkan pilihan desain dengan bahan denim handmade untuk sepatunya. Farah meyakinkan kalau sepatu Farce masih satu-satunya sepatu dengan bahan denim. Rencana membangun usaha yang matang tidak ada artinya bila tanpa modal. Hal inilah yang masih menjadi hal terberat bagi remaja seusia Farah dalam membangun usaha. Farah mengaku modal yang dibutuhkan untuk produksi sepatunya, menghabiskan biaya sebesar Rp 25 juta. Dan saat ini Farah sudah mendapat dua orang investor untuk membiayai usaha sepatu yang sedang dirintisnya. “Investor yang ingin menanamkan modal untuk usaha sepatu saya ini, minimal menginvestasikan dana sebesar 5 juta. Sedangkan sistem bagi hasilnya sang investor akan mendapatkan 40% dari profit satu kali produksi. Semakin besar investor menaruh dananya, maka makin besar juga bagi hasilnya” jelas Farah. Selain sudah memasuki tahap produksi untuk sepatu Farce, Farah sudah mempersiapkan diri untuk mendistribusikan sepatu Farce ke negara lain. Keinginan mengekspor sepatu Farce bukan isapan jempol saja, karena Farah mengaku sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menjual barang dagangannya itu ke negara lain. Farah juga yakin kalau produk miliknya akan bisa diterima di negara lain, karena desain denim dan handmade, sesuai dengan trend fashion masa kini. Teks: Donda Naibaho/ foto:Okie AZ.
Agustus ‘11
Tahun 3
21
Maestro
Dian Wahyu Utami
Usia 16 Bisnis Butik, Sukses di Luar Negeri Walau memilih busana muslim sebagai spesifikasi rancangannya, Dian Wahyu Utami mampu berbicara banyak di kancah Internasional sebab siapa bilang busana muslim tidak universal? Dian yang masih relatif muda membuktikannya pada pagelaran busana muslimnya di Melbourne. Lewat brand Dian Pelangi yang diusungnya sejak usia 16, ia mampu mencuri perhatian publik Australia dan dunia.
22
Tahun 3
Agustus ‘11
M
emulai diusia belia tidak membuat Dian takut untuk menampilkan sesuatu yang beda. Melalui busana hasil rancangannya yang dinamis khas jiwa muda serta karakter terhadap pemilihan warna-warna cerah – shocking, dipadu dengan kain batik atau tenun membuat busana muslim Dian memiliki ciri khas tersendiri. Ciri inilah yang menjadi kunci keberhasilannya. Mengambil corak kain jumputan yang sangat khas, dengan sentuhan yang tidak pasaran, mencetak Dian menjadi pengusaha muda yang mampu menembus pasar luar negeri. Dari sinilah ternyata koleksinya mendapat perhatian dari Kementrian Pariwisata, yang menawarkannya untuk menampilkan koleksi busana muslimnya dalam peragaan busana di Australia. Karyanya untuk pertama kali menembus pasar mancanegara melalui fashion show pada Mei 2009. Yang mengagetkan Dian yang masih berusia 19 tahun saat itu dia harus berbagi catwalk dengan perancang busana senior Indonesia, Iva Latifah. Dian yang membawa 40 baju karyanya mendapatkan sambutan hangat dari publik. Dampak dari peragaan busana tersebut menjadikan busana rancangan Dian laris manis di butik Fame Agenda, di Melbourne Central walau busana Dian memang spesial untuk perempuan muslim. “Tapi saya berusaha agar pakaian ini juga dapat digunakan dan terlihat bagus tanpa kerudung. Sekaligus syiar siapa tahu dari melihat hasil busana saya ada yang mendapat hidayah,� ujarnya. Karena itu busananya digemari saat pameran maupun saat di jual di butik. Tidak hanya di Australia, kreasi Dian juga tersedia di butik Sauce di Abu Dhabi, Dubai, setelah menggelar peragaan busana yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan pada Oktober 2009.
Kesuksesan Dian saat ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan orang tua yang memang sudah terlebih dahulu bergelut pada bisnis fesyen. Ayah Dian, Djamaloedin Sindon yang berasal dari keluarga pembuat batik di Pekalongan. Serta ibu, Hernani Mansyur yang asli Palembang sangat memahami teknik pembuatan kain jumputan. Memulai bisnis garmen di rumahnya pada 1991, dari hanya lima karyawan orang tua Dian kini telah memiliki sebuah pabrik tekstil di Pekalongan. Peran orang tua jugalah yang sangat mempengaruhi Dian memilih profesi dan bisnis di bidang fashion. Walau terpaksa saat dianjurkan masuk Sekolah Menengah Kejuruan
Agustus ‘11
Tahun 3
23
Maestro (SMK), namun siapa sangka nantinya keputusan itu membawa Dian pada kesuksesan. Apa yang membawa Dian tertarik menekuni dunia fashion ? Sejak kecil saya sudah suka menggambar baju. Bahkan kalau ingin baju baru, Ibu selalu menyuruh saya untuk mendesain sendiri baju yang saya inginkan. Jadi, sejak kecil saya sudah biasa menggambar busana. Awalnya memang terpaksa bikin baju, tapi lama-lama jadi senang. Selanjutnya sejak kepindahan orang tua ke Pekalongan saya diarahkan untuk meneruskan ke SMK jurusan Tata Busana. Saat itu memang terpaksa kenapa harus sekolah di SMK bukan di SMA seperti yang lainnya. Namun prinsipnya saya beranggapan orang tua pasti memberikan yang terbaik, maka tak terlalu lama alergi dengan SMK saya segera menyukai dunia jahit-menjahit dan fesyen. Malah sekarang saya berterima kasih sama bapak sehingga saya bisa seperti sekarang ini. Lulus SMK, saya pun mulai diberi tanggung jawab meneruskan butik Dian Pelangi di Jakarta. Padahal, waktu itu umur saya masih 16 tahun. Mungkin memang sengaja diceburkan ke dunia fashion oleh orangtua. Di Jakarta, saya semakin serius menekuni dunia fashion. Saya lalu kuliah di sekolah mode ESMOD selama setahun. Bagaimana tanggapan Dian, terhadap pandangan orang lain yang menganggap Dian hanya meneruskan usaha orang tua ? Awalnya yang memulai semua ini dari nol adalah memang orang tua, namun awalnya Ibu enggan untuk promosi memakai majalah, TV atau media lain, sehingga hanya terkenal di Palembang saja. Jadi jika flash back lagi, jika aku tidak meneruskan Dian Pelangi maka nama Dian Pelangi tidak akan terdengar. Jika ada anggapan aku hanya mendompleng orang tua bisa dilihat kontribusi aku saat dipercaya mengelola butik, untuk desain, marketing dan promosi sudah Dian lakukan sendiri. Saat ini mungkin porsiku sudah 70 % dan peran Dian juga yang membawa Dian Pelangi hingga bisa masuk catwalk serta mengikuti peragaan busana di mancanegara. Apa keunggulan busana rancangan Dian hingga mudah digemari ? Selain desain, saya tidak membandrol busana rancangan saya dengan harga tinggi. Walau semuanya dikerjakan sendiri mulai dari nol saat
24
Tahun 3
Agustus ‘11
dari menjumput, membatik sampai mewarnai. Kita tetap menawarkan dengan harga yang murah. Jadi kita memikirkan handmade yang tidak terlalu ribet sehingga masih terjangkau, untuk Mass Production, berkisar dari Rp. 50.000 sampai Rp. 400.000 ribu. Sedangkan Special Collectioan ada pada harga Rp. 800 ribu hingga Rp. 3,5 juta. Sedangkan untuk tingkat produksi dengan sekitar 500 sampai 700 karyawan dalam sebulan kita bisa menghasilkan baju 1000 sampai 2000 potong dan allhamdulillah untuk permintaan masih tinggi. Seperti halnya produk kita berupa syal yang menjadi best seller dengan warna putih yang selanjutnya kita jumput dengan warna yang bermacam-macam. Sehari bisa mencapai 100 potong dan sekali pameran bisa terjual 700 potong. Selain di Palembang dan Pekalongan di mana saja outlet Dian pelangi ? Di Indonesia, kami sudah membuka cabang di Medan, Palembang, Jakarta, Pekalongan, Surabaya hingga Malaysia. Bagaimana rencana Dian kedepannya ? Kalau menyangkut usaha, saya ingin go international dengan membuka banyak outlet di luar negeri. Di Asia, saya baru buka satu cabang di Malaysia. Saya ingin membuka pasar di Jepang dan Eropa. Kemudian untuk rancangan Dian Pelangi sudah ada yang khusus untuk anak-anak, serta gaun pernikahan. Namun tetap menjual Indonesia dengan busana khas muslim buatan Indonesia. Kain tradisional menjadi bahan utama setiap rancangan. Mulai songket, batik, sampai jumputan menjadi unggulan. Inginnya juga membuat Indonesia jadi pusat mode busana muslim dunia. Selain itu, ia ingin membuat adibusana muslim Indonesia. “Belum ada haute couture busana muslim.” Plus mendistribusikan busana rancangan Dian Pelangi ke negara-negara yang sudah memintanya. “Saya mau go international.” Anto Kurniawan/ Foto : Doc, Dian Pelangi.
Apik S Rijal (24 Th)
Banana Kriuk Raup 100 Juta, Berkat 3 Kali Bangkrut Meski masih muda, segudang pengalaman sudah dienyam. Dialah Apik S Rijal, pengusaha Banana Kriuk kelahiran Cirebon, 23 Juni 1987. Bermula dari kegagalan bisnis MLM, ia merangkak ke bisnis pakaian yang bangkrut pula. Lalu, ia ikut rekanan memasarkan kecap, tatkala bisnisnya menanjak ia pun tersungkur akibat penipuan. Pengusaha tak boleh kapok, 5 bulan lalu ia merintis bisnis Banana Kriuk memiliki 14 outlet dengan omset Rp 100 juta perbulan.
Agustus ‘11
Tahun 3
25
Maestro
T
ahun 2006 ia lulus SMA. Keterbatasan biaya mengharuskannya memenggal impiannya untuk kuliah, lalu ia menenggelamkan diri ke dunia bisnis. Di usianya yang masih belia, ia memberanikan diri terjun ke dunia bisnis MLM. Dunia MLM mendidiknya dalam hal komunikasi menggaet pelanggan. “Lulus SMA, saya itu ingin kuliah. Tapi saya tidak bisa karena tidak ada biaya. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencari biaya melalui bisnis meski hanya sekadar MLM,” ucapnya. Sekitar satu tahun ia berkecimpung di dunia MLM. “Di bisnis MLM saya menemukan jati diri saya. Dalam bisnis itu, kemampuan berkomunikasi benar-benar harus dikedepankan. Tanpanya, kesuksesan tidak akan pernah diraih. Dan, kemampuan komunikasi saya pun lahir dari sana,” akunya. Hengkang dari MLM, ia melesat ke bisnis pakaian dengan modal seadanya. Tak cukup cerah untuk dijadikan masa depan, akhirnya ia memutuskan untuk berhenti. Setelah itu, bersama beberapa rekannya, ia mengumpulkan modal untuk berjualan kecap. Boleh dikatakan, dengan berjualan kecap, Apik saat itu cukup sukses dengan mengantongi untung besar. Namun, lagilagi ia harus terkapar, jatuh ke titik nadir dunia bisnis. “Modal saya sekitar 100 juta ludes, hilang semua. Saya tertipu,” ujar Apik melemas. Sudah 3 kali Anda berbisnis selalu berakhir dengan kegagalan. Lalu, kenapa Anda terus berpikiran untuk bertahan, apa Anda tidak kapok? Kapok? Hmmm, ya kapok sih kapok, tapi sejak lulus SMA saya tidak dikasih pilihan lain selain berbisnis. Dengan hanya berbekal
26
Tahun 3
Agustus ‘11
ijazah SMA, saya melamar kerja ke berbagai tempat pun tidak ada yang memanggil, susah bukan main. Mau tidak mau, suka tidak suka saya harus bisnis. Soal gagal, dalam bisnis itu biasa. Yang terpenting, di saat saya sedang terpuruk karena kebangkrutan, saya masih punya setitik semangat dan optimisme yang tinggi. Dari berbagai kegagalan itu saya banyak belajar, bahwa dalam bisnis itu membangun kejujuran adalah sesuatu yang penting. Selain itu, networking dan bersikap positif pada siapapun merupakan jurus jitu sebagai kunci kesuksesan dalam berbisnis. Itulah yang saya terapkan saat ini, dalam membangun bisnis Banana Kriuk. Setelah jatuh, Apik harus memulai kembali bangkit dari nol. Tentu tidak mudah melakukan itu. Diakuinya, soal modal menjadi permasalahan yang cukup rumit. “Saya berpikir, bagaimana harus memecahkan persoalan ini. Meski tanpa modal tapi produk saya bisa go nasional. Dengan modal di bawah 10 juta saya memulai bisnis Banana Kriuk ini. Sebelum mengelola Banana Kriuk, saya juga sempat mengelola bisnis Ajib Burger bersama 2 teman saya, modalnya hanya 1,5 juta-an,” ungkap owner CV Mara Indonesia ini.
Apa yang membuat Anda begitu semangat berbisnis padahal usia Anda masih sangat muda? Saya berkeinginan, sebelum usia 30 tahun, saya sudah bebas finansial. Masa muda adalah masa yang tepat untuk membangun bisnis. Apalagi, saat ini banyak program pemerintah yang mendukung agar kewirausahaan terus berkembang. Alhamdulillah, 5 bulan saya launching Banana Kriuk, saat ini saya sudah memiliki 14 outlet yang tersebar di berbagai daerah seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, Bandung, Pur woker to, Depok, Jakar ta dan Bekasi. Saya berharap, di tahun 2011 ini, Banana Kriuk siap merajai bisnis cemilan pisang, dengan target penambahan gerai di beberapa provinsi di Indonesia. Saat ini, targetnya masih dalam negeri, tahun ini menjadi 101 outlet.
ribu perhari, saat ini ada salah satu cabang yang bahkan bisa mencapai untung Rp 5 juta dalam seminggu. Dalam sehari, rata-rata bisa menghabiskan 400-500 pisang yang dijual dari harga Rp 1000-3000,” kilah pria yang tengah mengembangkan franchiseholic Indonesia, wadah konsultasi bagi yang berbisnis franchise. Untuk membantu kelancaran bisnisnya, kini ia telah mempekerjakan sekitar 30 karyawan untuk manajemen di kantornya, sedangkan di masing-masing outlet sebanyak 14 karyawan. Untuk makin mengorbitkan bisnisnya, Apik pun sudah mem-franchise-kan bisnisnya. Untuk harga franchise-nya ia jual mulai dari Rp 10 juta untuk 1 booth hingga Rp 36 juta untuk 4 booth dengan omset 100 juta. Bukan hanya itu, karena persaingan semakin hebat, untuk mensiasatinya, Apik mengambil langkah mulai dari tampilan yang sudah divariasikan menjadi 5 variasi rasa. Fungsinya, agar para pembeli tidak bosan dan bisa memilih rasa sesuai kesukaannya. “Selama ini banyak mitra yang justru join setelah mencoba produk Banana Kriuk. Semoga ke depan, bisnis saya makin berkembang sesuai target dan bisa mengangkat citra Cirebon,” pungkas pria yang kini sudah menamatkan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Cirebon ini. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Pribadi.
Dikatakan Apik, saat pembukaan outlet pertamanya di Cirebon, ia pun harus menelan pil pahit. Pasa™lnya, dalam sehari ia hanya mampu mendapatkan Rp 20 ribu saja. Namun, ia tak patah semangat, berbagai langkah pun dilakukannya seperti sosialisasi melalui brosur, SMS, teman-teman komunitas dan seminar. Walhasil, ia akhirnya mampu menempatkan Banana Kriuk sebagai cemilan yang digemari masyarakat setempat. “Dulu hanya Rp 20
Agustus ‘11
Tahun 3
27
Apa yang membuat Anda begitu semangat berbisnis padahal usia Anda masih sangat muda? Saya berkeinginan, sebelum usia 30 tahun, saya sudah bebas finansial. Masa muda adalah masa yang tepat untuk membangun bisnis. Apalagi, saat ini banyak program pemerintah yang mendukung agar kewirausahaan terus berkembang. Alhamdulillah, 5 bulan saya launching Banana Kriuk, saat ini saya sudah memiliki 14 outlet yang tersebar di berbagai daerah seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, Bandung, Purwokerto, Depok, Jakarta dan Bekasi. Saya berharap, di tahun 2011 ini, Banana Kriuk siap merajai bisnis cemilan pisang, dengan target penambahan gerai di beberapa provinsi di Indonesia. Saat ini, targetnya masih dalam negeri, tahun ini menjadi 101 outlet.
hanya Rp 20 ribu perhari, saat ini ada salah satu cabang yang bahkan bisa mencapai untung Rp 5 juta dalam seminggu. Dalam sehari, rata-rata bisa menghabiskan 400-500 pisang yang dijual dari harga Rp 1000-3000,” kilah pria yang tengah mengembangkan franchiseholic Indonesia, wadah konsultasi bagi yang berbisnis franchise. Untuk membantu kelancaran bisnisnya, kini ia telah mempekerjakan sekitar 30 karyawan untuk manajemen di kantornya, sedangkan di masing-masing outlet sebanyak 14 karyawan. Untuk makin mengorbitkan bisnisnya, Apik pun sudah mem-franchise-kan bisnisnya. Untuk harga franchise-nya ia jual mulai dari Rp 10 juta untuk 1 booth hingga Rp 36 juta untuk 4 booth dengan omset 100 juta. Bukan hanya itu, karena persaingan semakin hebat, untuk mensiasatinya, Apik mengambil langkah mulai dari tampilan yang sudah divariasikan menjadi 5 variasi rasa. Fungsinya, agar para pembeli tidak bosan dan bisa memilih rasa sesuai kesukaannya. “Selama ini banyak mitra yang justru join setelah mencoba produk Banana Kriuk. Semoga ke depan, bisnis saya makin berkembang sesuai target dan bisa mengangkat citra Cirebon,” pungkas pria yang kini sudah menamatkan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Cirebon ini. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Pribadi.
Dikatakan Apik, saat pembukaan outlet pertamanya di Cirebon, ia pun harus menelan pil pahit. Pasa™lnya, dalam sehari ia hanya mampu mendapatkan Rp 20 ribu saja. Namun, ia tak patah semangat, berbagai langkah pun dilakukannya seperti sosialisasi melalui brosur, SMS, teman-teman komunitas dan seminar. Walhasil, ia akhirnya mampu menempatkan Banana Kriuk sebagai cemilan yang digemari masyarakat setempat. “Dulu
Agustus ‘11
Tahun 3
27
Apa yang membuat Anda begitu semangat berbisnis padahal usia Anda masih sangat muda? Saya berkeinginan, sebelum usia 30 tahun, saya sudah bebas finansial. Masa muda adalah masa yang tepat untuk membangun bisnis. Apalagi, saat ini banyak program pemerintah yang mendukung agar kewirausahaan terus berkembang. Alhamdulillah, 5 bulan saya launching Banana Kriuk, saat ini saya sudah memiliki 14 outlet yang tersebar di berbagai daerah seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, Bandung, Purwokerto, Depok, Jakarta dan Bekasi. Saya berharap, di tahun 2011 ini, Banana Kriuk siap merajai bisnis cemilan pisang, dengan target penambahan gerai di beberapa provinsi di Indonesia. Saat ini, targetnya masih dalam negeri, tahun ini menjadi 101 outlet.
hanya Rp 20 ribu perhari, saat ini ada salah satu cabang yang bahkan bisa mencapai untung Rp 5 juta dalam seminggu. Dalam sehari, rata-rata bisa menghabiskan 400-500 pisang yang dijual dari harga Rp 1000-3000,” kilah pria yang tengah mengembangkan franchiseholic Indonesia, wadah konsultasi bagi yang berbisnis franchise. Untuk membantu kelancaran bisnisnya, kini ia telah mempekerjakan sekitar 30 karyawan untuk manajemen di kantornya, sedangkan di masing-masing outlet sebanyak 14 karyawan. Untuk makin mengorbitkan bisnisnya, Apik pun sudah mem-franchise-kan bisnisnya. Untuk harga franchise-nya ia jual mulai dari Rp 10 juta untuk 1 booth hingga Rp 36 juta untuk 4 booth dengan omset 100 juta. Bukan hanya itu, karena persaingan semakin hebat, untuk mensiasatinya, Apik mengambil langkah mulai dari tampilan yang sudah divariasikan menjadi 5 variasi rasa. Fungsinya, agar para pembeli tidak bosan dan bisa memilih rasa sesuai kesukaannya. “Selama ini banyak mitra yang justru join setelah mencoba produk Banana Kriuk. Semoga ke depan, bisnis saya makin berkembang sesuai target dan bisa mengangkat citra Cirebon,” pungkas pria yang kini sudah menamatkan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Cirebon ini. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Pribadi.
Dikatakan Apik, saat pembukaan outlet pertamanya di Cirebon, ia pun harus menelan pil pahit. Pasa™lnya, dalam sehari ia hanya mampu mendapatkan Rp 20 ribu saja. Namun, ia tak patah semangat, berbagai langkah pun dilakukannya seperti sosialisasi melalui brosur, SMS, teman-teman komunitas dan seminar. Walhasil, ia akhirnya mampu menempatkan Banana Kriuk sebagai cemilan yang digemari masyarakat setempat. “Dulu
Agustus ‘11
Tahun 3
27
Apa yang membuat Anda begitu semangat berbisnis padahal usia Anda masih sangat muda? Saya berkeinginan, sebelum usia 30 tahun, saya sudah bebas finansial. Masa muda adalah masa yang tepat untuk membangun bisnis. Apalagi, saat ini banyak program pemerintah yang mendukung agar kewirausahaan terus berkembang. Alhamdulillah, 5 bulan saya launching Banana Kriuk, saat ini saya sudah memiliki 14 outlet yang tersebar di berbagai daerah seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, Bandung, Purwokerto, Depok, Jakarta dan Bekasi. Saya berharap, di tahun 2011 ini, Banana Kriuk siap merajai bisnis cemilan pisang, dengan target penambahan gerai di beberapa provinsi di Indonesia. Saat ini, targetnya masih dalam negeri, tahun ini menjadi 101 outlet.
hanya Rp 20 ribu perhari, saat ini ada salah satu cabang yang bahkan bisa mencapai untung Rp 5 juta dalam seminggu. Dalam sehari, rata-rata bisa menghabiskan 400-500 pisang yang dijual dari harga Rp 1000-3000,” kilah pria yang tengah mengembangkan franchiseholic Indonesia, wadah konsultasi bagi yang berbisnis franchise. Untuk membantu kelancaran bisnisnya, kini ia telah mempekerjakan sekitar 30 karyawan untuk manajemen di kantornya, sedangkan di masing-masing outlet sebanyak 14 karyawan. Untuk makin mengorbitkan bisnisnya, Apik pun sudah mem-franchise-kan bisnisnya. Untuk harga franchise-nya ia jual mulai dari Rp 10 juta untuk 1 booth hingga Rp 36 juta untuk 4 booth dengan omset 100 juta. Bukan hanya itu, karena persaingan semakin hebat, untuk mensiasatinya, Apik mengambil langkah mulai dari tampilan yang sudah divariasikan menjadi 5 variasi rasa. Fungsinya, agar para pembeli tidak bosan dan bisa memilih rasa sesuai kesukaannya. “Selama ini banyak mitra yang justru join setelah mencoba produk Banana Kriuk. Semoga ke depan, bisnis saya makin berkembang sesuai target dan bisa mengangkat citra Cirebon,” pungkas pria yang kini sudah menamatkan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Cirebon ini. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Dok. Pribadi.
Dikatakan Apik, saat pembukaan outlet pertamanya di Cirebon, ia pun harus menelan pil pahit. Pasa™lnya, dalam sehari ia hanya mampu mendapatkan Rp 20 ribu saja. Namun, ia tak patah semangat, berbagai langkah pun dilakukannya seperti sosialisasi melalui brosur, SMS, teman-teman komunitas dan seminar. Walhasil, ia akhirnya mampu menempatkan Banana Kriuk sebagai cemilan yang digemari masyarakat setempat. “Dulu
Agustus ‘11
Tahun 3
27
PENCERAHAN Setelah hidup prihatin di Singapura karena hanya mengandalkan biaya hidup $S 10 seminggu. Merry Riana berjuangan dari nol, kini ia sukses menjadi pengusaha muda mengantongi kekayaan 7 miliar dari bisnis konsultan finansial MRO.
Merry Riana
Dari Nol Menjadi Milyarder di Singapura 34 28
Tahun 3
Agustus‘11
PENCERAHAN Setelah hidup prihatin di Singapura karena hanya mengandalkan biaya hidup $S 10 seminggu. Merry Riana berjuangan dari nol, kini ia sukses menjadi pengusaha muda mengantongi kekayaan 7 miliar dari bisnis konsultan finansial MRO.
Merry Riana
Dari Nol Menjadi Milyarder di Singapura 34 28
Tahun 3
Agustus‘11
PENCERAHAN Setelah hidup prihatin di Singapura karena hanya mengandalkan biaya hidup $S 10 seminggu. Merry Riana berjuangan dari nol, kini ia sukses menjadi pengusaha muda mengantongi kekayaan 7 miliar dari bisnis konsultan finansial MRO.
Merry Riana
Dari Nol Menjadi Milyarder di Singapura 34 28
Tahun 3
Agustus‘11
Pencerahan Setelah hidup prihatin di Singapura karena hanya mengandalkan biaya hidup $S 10 seminggu. Merry Riana berjuangan dari nol, kini ia sukses menjadi pengusaha muda mengantongi kekayaan 7 miliar dari bisnis konsultan finansial MRO.
Merry Riana
Dari Nol Menjadi Milyarder di Singapura 34
Tahun 3
Agustus‘11
M
err y Riana adalah seorang perempuan muda Indonesia yang berjaya di Singapura. Selain menjadi seorang pengusaha milliarder, penulis buku A Gift From A Friend terlaris dan motivator wanita No. 1 di Asia. Merry yang lahir pada 29 Mei 1980 ini hidup dari keluarga sederhana yang menjadi ispirasi bagi banyak orang. Ia menimba ilmu dengan berkuliah di universitas Nanyang (Singapura) dan mengambil jurusan Electrical & Electronic Egineering pada tahun 1998. Merry Riana bertolak ke Singapura pada tahun 1998 ketika ia masih berumur 18 tahun, sebenarnya orangtuanya tidak berencana untuk menyekolahkan Merry ke luar negeri. Bahkan ceritanya, ia sudah mengambil formulir pendaftaran di salah satu universitas di Jakarta. Namun saat peristiwa kerusuhan Mei 1998 Indonesia bukanlah tempat yang aman untuk seorang gadis muda seper ti Merr y. Keadaan darurat inilah yang mendesak Merry pindah ke Singapura, setidaknya hanya untuk sementara waktu. Dengan bekal $S 1000 atau sekitar Rp 7 juta, Merry harus bisa memilah-milah biaya keperluan di negeri orang. Setelah membayar tiket pesawat ke Singapura, administrasi sekolah, asrama yang akan ditinggali oleh Merry, dan keperluan hidup lainnya uang yang tersisa sangatlah minim.
makan siang, Merry mengaku hanya dapat membelanjakan S$1 demi penghematan. Bahkan sehari-harinya hanya menyantap sepotong roti tawar atau memasak mi instan. “Saya masih ingat, bagaimana saya bertahan hidup selama satu tahun pertama di Singapura dengan hanya S$10 setiap minggunya,” ujar penggemar makanan seafood ini. Ketika itu Merr y mendapat peluang untuk meminjam pada pemerintah Singapura sebesar S$ 40 ribu (Rp280 juta), yang harus dicicil dengan uang hasil jerih payah bekerja.
The Dream Team Merry yang meraih “Winner of Nanyang Young Oustanding Alumni Award 2006” memulai perjalanan wirausaha dengan impian menjadi sukses ketika ia masih muda. Setelah lulus kuliah meraih gelar Sarjana (S1) ia
Bekerja Waiter dan Sales Untuk ber tahan hidup Merr y pernah bekerja menjadi waiter di sebuah hotel berbintang lima di kawasan Orchard. Ia memiliki tugas melayani orderan makan dan minum setiap meja di ball room hotel tersebut. Dibandingkan dengan mahasiswa lain yang dapat berbelanja S$3 untuk satu kali Agustus ‘11 Tahun 3
35
Pencerahan merintis karir sebagai tenaga sales dalam bidang Financial Consultasy di Prudential Assurance. Tentu saja ia bekerja keras mencari klien yang berniat melakukan investasi, membeli polis asuransi, dan fixed deposit. Dalam kurun waktu satu tahun ia berhasil mengumpulkan modal untuk merekrut staf penjualan. Pada tahun 2003, Merry dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Terbatas, dengan prestasi yang cermelang ini lah di tahun 2004 Merry dipromosikan sebagai Manager di perusahaan tersebut. Satu tahun kemudian (2005) ia berhasil membangun The Dream Team. Dari sinilah impiannya Merry Riana Organization (MRO) lahir. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Konsultasi Keuangan. Spirit yang kuat dari pengalaman sebagai sales, penempaan mental dalam kehidupannya membuahkan kesuksesan. Dalam kurun waktu 4 tahun MRO telah menyumbangkan kekayaan sebesar Rp
36
Tahun 3
Agustus‘11
7 milyar. Perolehan ini pun didukung prestasi Merry yang terus menanjak dengan meraih penghargaan sebagai Top Agency of the Year dan Penghargaan Top Rookie Agency. Sampai saat ini Merr y menaungi 50 penasihat dan manager keuangan, sebagian besar diantaranya adalah warga Singapura. Merry juga memotivasikan dan melatih secara professional dalam penjualan, motivasi serta pemasaran. Mer r y percaya bahwa kesuksesan bukanlah untuk dinikmati sendiri, tapi juga untuk dibagikan. Kesuksesan MRO yang dijalanankan bersama suami tercinta Alva Tjenderasa, tidak akan terwujud apabila tidak ada kerjasama sebuah tim yang memiliki impian dan tujuan yang sama. Dengan adanya tim yang kompak perusahaan dapat mencapai kesuksesan dengan lebih cepat dan lebih mudah. “Semua ini adalah mengenai sinergi-konsep penjumlahan 1 tambah 1
Agustus ‘11 Tahun 3
37
Pencerahan
mendapatkan 11, bukan 2. Yang ar tinya dengan bekerja sama kita dapat mencapai lebih banyak dibandingkan dengan bekerja secara terpisah-pisah,” tuturnya. Motivator Wanita Termuda di Asia Visi Merry adalah ingin membangkitkan generasi baru yang sukses, yang bertanggung jawab atas kehidupan mereka, sesuai dengan impian mereka, dan pada akhirnya memberikan kontribusi kembali kepada masyarakat. Salah satunya melalui program “Personal Mentorship Experience”, dalam waktu sepekan Merr y meluangkan waktu dua jam untuk membimbing kalangan anak-anak muda, kisaran umur 20 sampai 30 tahun. Program ini berguna untuk mengambil alih kontrol dalam hidup mereka demi mencapai impiannya. Masing-masing. Hebatnya program tersebut tidak dipungut biaya sepeserpun oleh Merry. Passionnya untuk membantu orang-orang mencapai impian dan tujuan pribadi mereka, dan ia sangat senang karena hal tersebut sudah menjadi kegiatan utamanya seharihari. Dengan cara berbagi inspirasi, dengan berbagai quote atau pesan pendek di twitter
38
Tahun 3
Agustus‘11
@MerryRiana yang dapat memotivasi orang lain untuk terus maju dan tidak putus asa, salah satunya adalah “Sangatlah rugi jika kita tidak mendapatkan satu pelajaran pun dari hari-hari yang telah kita lalui”. Pengalaman hidupnya ia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul A Gift From A Friend. Jatuh bangun atau kegagalan yang pernah dialami ingin dibagikan pada kalayak sebagai inspirasi yang berharga. Merry memiliki tiga formula sukses yaitu, Vision-Action-Passion (Visi-Tindakan-Hasrat): Formula ini adalah proses tiga langkah yang dimulai dengan visi untuk mengetahui apa tujuan Anda, berikutnya adalah Tindakan yang harus berkomitmen untuk berani mengambil Tindakan yang akan membawa Anda lebih dekat dengan tercapainya Visi tersebut. Dan pada akhirnya Anda harus memiliki Hasrat untuk menikmati seluruh prosesnya, walaupun banyak rintangan dan kegagalan yang Anda alami. “Ketiga langkah ini, ditambah dengan kerja keras, telah memungkinkan saya untuk mencapai impian dan keberhasilan saya hari ini”, ungkapnya. Teks: Meisia. F/ Foto: Ist
Malcolm Glazer
Bos Manchester United
Kekayaan dari $300 Menjadi $1,86 Milyar Ditolak oleh para pendukung setan merah (Julukan bagi klub sepakbola Manchester United) saat proses pengambilalihan United tidak menyurutkan Malcolm Glazer seorang pengusaha asal Amerika, untuk membeli mayoritas saham United. Selain prestasi United, penggelolaan Glazer juga tidak bisa dipungkiri membawa United menjadi salah satu klub olahraga terkaya di dunia saat ini.
Agustus ‘11 Tahun 3
39
Pencerahan
G
lazer yang mewarisi usaha grosir perhiasan dari sang ayah, ternyata mampu membuat kerajaan bisnisnya meluas. Anak kelima dari tujuh bersaudara ini memulai dari toko perhiasan dan modalnya saat itu hanya $300. Ia mampu memperluas bisnisnya ke bidang lain dalam kurun waktu lima tahun. Bisnisnya pertama kali diperluas ke bidang property dengan membeli beberapa rumah mobile (trailer) pada tahun 1970-an yang sebagian besar di Florida. Ia kemudian menjadi chief executive officer dari First Allied Corporation, sebuah perusahaan holding untuk kepentingan usahanya yang bervariasi terutama dalam industri pengolahan makanan, ada juga perlengkapan kelautan, kesehatan, real estate, eksplorasi energi, dan penyiaran. Upaya Glazer mengembangkan bisnisnya tidak selalu mulus. Dalam pengambilalihan sebuah perusahaan pada tahun 1984, ketika ia meluncurkan tawaran untuk membeli rel perusahaan angkutan terbilang gagal. Tidak hanya itu ia juga gagal dalam percobaan mengambil alih dapur desainer
40
Tahun 3
Agustus‘11
formika pada tahun 1988. Begitu juga dengan produsen sepeda motor Harley-Davidson. Salah satu pembelian Glazer yang berhasil adalah Perusahaan Zapata yang hampir bangkrut, Offshore. Ini adalah sisa-sisa dari Zapata, sebuah perusahaan minyak dan gas yang didirikan oleh George HW Bush, setelah pengambilalihan yang terakhir oleh South Penn Oil untuk membuat Pennzoil. Glazer berhasil melakukan diversifikasi ke protein ikan dan supermarket Karibia. Kini, Glazer telah memiliki beragam portfolio investasi
nasional yang meliputi peralatan pelayanan makanan, kemasan makanan dan bahan makanan, protein laut, penyiaran, perawatan kesehatan, properti, perbankan, minyak dan gas bumi, Internet, saham dan obligasi. Sedangkan dalam bidang olahraga, ekspansi Glazer dimulai pada tahun 1995 dengan membeli Tampa Bay Buccaneers, sebuah National Football League di Tampa, Florida. Selanjutnya ia memegang saham pengendali di Manchester United, salah satu klub sepakbola di Liga Inggris. Berawal dari United yang sempat menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperjualbelikan secara bebas di Bursa Efek London sejak tahun 1991. Pada saat pertama kali sahamnya dicatatkan, United diperkirakan bernilai sebesar ÂŁ47 juta. Semuanya kemudian berakhir pada 16 Mei 2008 saat Keluarga Glazer mengambil alih kepemilikan klub setelah berhasil memiliki 75 persen saham United. Pada waktu itu, total nilai United telah melambung menjadi ÂŁ800 juta. Glazer juga menarik United dari Bursa Saham London dan menjadikan United sebagai perusahaan pribadi. Pada 7 Juni 2005 ia menunjuk anaknya Joel, Avram, dan Bryan sebagai non-executive directors. Tindakan Keluarga Glazer itu membuat sebagian suporter United melakukan protes keras. Sebagian suppor ter United menilai pengambilalihan United oleh Glazer adalah awal kejatuhan dari United. Proses take over itu mengakibatkan klub mempunyai utang sebesar 265 juta Pounds. Tetapi keluarga Glazers berjanji bahwa Sir Alex Ferguson masih bisa membeli pemain dengan nama besar. Terbukti kini berkat kepercayaan Glazer kepada Ferguson, membuat United memiliki segudang prestasi yang tentunya berdampak bagi kekayaan klub. Dari segi prestasi United telah mengoleksi beragam gelar dari Liga Premier, Piala FA hingga Liga Champions. Sejarah klub pun tidak terlepas dari tragedi dan prestasi. Semua hal tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari salah satu klub sepakbola terbesar dan terkaya di dunia ini.
Mulai dari panjangnya sejarah kelahiran klub yang berisikan kesulitan dari kebangkrutan, hancurnya tim muda yang penuh potensial untuk menjadi yang terbaik di dunia, hingga deretan berbagai piala yang berhasil diraih, semuanya ada dalam klub ini. Walaupun pada awalnya hanya menjadi klub lokal di daerah Manchester, United sekarang telah menjadi satu fenomena yang membuat mereka memiliki pendukung di seluruh dunia. Nama dan logo klub beserta para pemainnya sudah dikenali dimana-mana, membuktikan kesuksesan juga mereka raih di luar lapangan hijau. Metamorfosis Manchester United menjadi salah satu klub raksasa dunia yang syarat akan pretasi dan kembali tercatat sebagai klub sepakbola terkaya di dunia tidak bisa dipisahkan dari andil keluarga Glazer. Seperti dilansir Forbes total nilai kekayaan United mencapai US$ 1,86 miliar, yang dinilai berdasarkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Tidak hanya sebagai klub sepakbola terkaya, value itu membuat Manchester United menjadi properti paling bernilai di dunia olahraga. Klub milik keluarga Glazer ini tetap menjadi pengeruk uang menjanjikan meski juga memiliki utang yang menumpuk. Pemasukan berasal dari hak siar televisi dan hadiah dari kejuaraan yang diikuti oleh klub yang bermarkas di Old Trafford ini. Tapi menurut Forbes, basis supporter United yang diestimasi mencapai 333 juta orang merupakan sumber pemasukan yang membuat pemasukan United stabil. Tak heran jika Red Devils mampu mempertahankan statusnya sebagai klub terkaya di Dunia saat ini. ď ŽAnto Kurniawan/Dari berbagai sumber/ Foto : Ist. Agustus ‘11 Tahun 3
41
File Pekan Raya Jakarta 2011
Wahana Promosi Efektif Bagi Pelaku Usaha
E
vent tahunan merayakan ulang tahun Jakarta bulan Juni-Juli ini, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Jakarta Fair diselenggarakan di Arena Pekan Raya Jakarta, di bilangan Kemayoran. Event ini kerap dimanfaatkan oleh para pelaku usaha sebagai wahana promosi yang efektif untuk menjual maupun memperkenalkan produk mereka. Untuk tahun ini saja Arena Pekan Raya Jakarta memang memberi ruang yang besar bagi pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah. Direktur Pemasaran PT Jakarta In ternasional Expo, Ralph Scheunemann
menyebutkan bahwa setiap tahunnya panitia selalu menyediakan ruang untuk UMKM. Tahun ini lebih dari 1.500 peserta UMKM yang ikut. Mereka ada yang mendaftar secara pribadi dan ada pula yang dibawa oleh pemerintah daerah dan perusahaan anak asuh Badan Usaha Milik Negara. Menurut Ralph, pengelola akan terus mengakomodasi dan memfasilitasi usaha kecil yang berpartisipasi di Pekan Raya Jakarta. Jika industri kreatif terus berkembang, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat akan terus membaik, terbukti dengan transaksi 3,7 triliun yang telah diraup. Teks : Anto/ Foto : Okie AZ.
Ultra Milk Wonder World
Edukasi Susu Cair Segar Terbesar
S
ebagai produsen terbesar dan ternama di Indonesia yang menghasilkan produk susu serta pelopor teknologi UHT (Ultra-High Temperature) dan kemasan aseptik di Indonesia dan Asia Tenggara, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk menyadari betul bahwa tingkat konsumsi susu di Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan Negara Asia lainnya. Maka sebagai komitmen Ultra Milk diselenggarakan program edukasi susu cair segar UHT terbesar yang bernama “Ultra Milk Wonder World”. “Program ini merupakan salah satu komitmen Ultrajaya untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan kesadaran akan manfaat susu bagi masyarakat dan menjadikan konsumsi susu cair segar UHT sebagai kebiasaan setiap hari, serta mengajak masyarakat untuk merasakan pengalaman secara langsung akan manfaat dan peranan susu dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Siska Suryaman, Head Of Marketing Departement Ultrajaya. Dengan area seluas 800 m dan terdiri dari 19 sektor edukasi yang diperuntukkan bagi segala lapisan usia, program ini tidak hanya ada di Jakarta tapi juga di 3 kota besar lainnya yaitu, Yogyakarta, Medan dan Surabaya. Teks/ Foto : Anto 42
Tahun 3
Agustus‘11
Indonesia Financial Expo Forum 2011
Gerbang Kebebasan Finansial Masyarakat
P
T. Debindo Mitra Dyantama bersama media bisnis dan Investasi KONTAN menyelenggarakan kegiatan financial pertama dan terbesar di Indonesia, yaitu Indonesia Financial Expo and Forum (IFEF) 2011. Acara yang berlangsung di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC) tersebut dibuka langsung oleh bapak Menteri Keuangan RI, Agus Martowardjojo. Dengan mengusung tema, Road to Financial Freedom, acara ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dan solusi menyeluruh bagi masyarakat untuk merancang pengelolaan keuangan maupun strategi investasi mereka demi tercapainya kebebasan finansial. Adapun rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari ini berisi, pameran, seminar, serta workshop finansial dan investasi. Teks: Donda Naibaho/foto: Okie
The Sweetest Holiday Show di Mal Grand Indonesia
M
al Grand Indonesia Shopping Town memberikan kesan menarik dan tak terlupakan bagi keluarga Indonesia dalam mengisi liburan sekolah. Program liburan yang bertajuk The Sweetest Holiday Show menghadirkan banyak kegiatan setiap harinya selama sebulan penuh. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian pengunjung adalah program Dancing Fountain. “Grand Indonesia mendatangkan para profesional ice skater yang didatangkan langsung dari Australia yang dikolaborasikan dengan Dancing Fountain. Pertunjukkan seperti ini adalah yang pertama dan hanya ada di Grand Indonesia� jelas Kantoro Permadi, Event and Promotions Manager Grand Indonesia. Selain menyaksikan pertunjukan Dancing Fountain,
pengunjung juga bisa menikmati liburan dengan menyaksikan Zoobles Candy Factory dengan berbagai sesinya. Teks: Donda Naibaho/foto: dok.GI
Agustus ‘11
Tahun 3
43
File Pendopo
Pasarkan Hasil Karya Anak Bangsa
H
ome Center Indonesia sebagai pelopor ritel Furnishing terkemuka INFORMA Furnishing, kini membuka lini bisnis baru yaitu PENDOPO. Jika selama ini Home Center Indonesia mengimpor mayoritas produk furnishingnya maka melalui Pendopo sebagai ‘Rumah Batik dan Kerajinan Indonesia’. Pendopo tidak hanya memperkenalkan tapi juga memasarkan hasil karya anak bangsa melalui jaringan mitra bisnisnya yang tersebar di berbagai negara. Dengan demikian maka kedepannya, Home Center Indonesia tidak hanya sebagai importir tetapi juga berperan sebagai eksportir produk kebanggan Indonesia. “Melalui Pendopo diharapkan kita akan semakin mengukuhkan
keberadaan Indonesia dengan kekayaan budayanya dikancah Internasional,” ungkap Meutia Kumala, Merchandise Director Home Center Indonesia. Produk yang ditawarkan di Pendopo adalah 50 % home industry melalui jalinan kemitraan dengan para pengrajin tradisional. Gerai Pendopo yang pertama dibuka di Living World Alam Sutera. Terbilang memiliki koleksi yang lengkap mulai dari busana batik, kerajinan tangan, keris, sampai furnitur yang unik dari seluruh penjuru Nusantara. Selain produk bernilai seni tinggi, tersedia pula aneka cemilan tradisional menggugah selera. Teks/ Foto : Anto
Dealkeren.com
Buka Jalan Jadi Pemain Global
S
etelah hadir di Jakarta pada bulan Agustus 2010, sebagai sebuah perusahaan social commerce lokal di Indonesia, DealKeren terus mendapatkan popularitas dan kepercayaan konsumen sebagai pemimpin pasar di Indonesia. Sebagai situs daily deal no. 1, sampai pertengahan Juni tahun ini saja DealKeren telah memiliki
44
Tahun 3
Agustus‘11
lebih dari 300.000 member. Kini setelah diakuisisi oleh salah satu perusahaan social commerce terkemuka dan terbesar di dunia yaitu LivingSocial, membuka jalan mereka untuk menjadi pemain global. “Dengan akuisisi ini DealKeren akan melanjutkan ekspansi pasar yang agresif dengan berekspansi secara vertikal ke kotakota lain di Indonesia, serta secara paralel menjadi pemain global yang menarik bagi para merchant global untuk memberikan deal-deal yang unik dan tak tertandingi bagi para member kami,” ucap Adrian Suherman, CEO DealKeren. Setelah hanya hadir di Jakarta, kini DealKeren juga akan melayani member dan merchant di tiga kota lainnya, yaitu, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. “Akuisisi ini juga memungkinkan DealKeren untuk memberikan lebih banyak nilai tambah dan tidak hanya bagi para member namun juga para mitra usaha dan merchant kami. Apalagi LivingSocial kini telah beroperasi di 21 negara di 6 dari 7 benua di dunia,” tambah Adrian. Teks/ Foto : Anto
Info Franchise
Veneta System
Tinta Isi Ulang Berkelas
Yafet Wiyanto, General Manager PT. Veneta Indonesia
Layaknya memilih partner bisnis, memilih franchise juga harus selektif. Tidak sekedar murah dan menjanjikan keuntungan saja. Tapi, kualitas produk, manajemen yang rapi sampai bimbingan terhadap franchisee harus diperhatikan. Seperti yang sudah diberikan Veneta System kepada pengguna waralabanya. Produksi bahan baku dari Inggris, menjadikan kwalitas tinta isi ulang ini berkelas. Agustus ‘11
Tahun 3
45
Info Franchise
K
emajuan teknologi ternyata bisa menjadi faktor berkembangnya dunia bisnis. Salah satunya perkembangan dunia komputer, yang secara tidak disadari sudah mendorong hadirnya bisnis isi ulang tinta printer. Sejak tinta isi ulang printer menjadi kebutuhan masyarakat, di Indonesia juga hadir perusahaan pusat isi ulang cartridge bernama,Veneta System. Veneta System sendiri pertama kali ada di Indonesia sejak tahun 2000, setelah sang pemilik, Iwansja Gunawan mengikuti pameran tentang Industri remanufaktur di Eropa. Setelah itu Iwan, melihat isi ulang catridge bisa menjadi peluang usaha di Indonesia. Walaupun saat itu masyarakat lebih memilih pakai cartrigde asli atau yang suntikan. Awalnya produk Veneta System memang belum diterima masyarakat. Karena banyak yang berpikir kalau Veneta adalah barang second, suka bocor, suntikan dan masyarakat masih percaya barang original. Agar dapat diterima dan bertahan dalam dunia bisnis, maka Veneta System berupaya memberikan kualitas yang tinggi dibanding produk lain. “Secara kasat mata bila sudah ada di kertas, hasilnya akan sama saja dengan tinta yang lain. Tapi, yang pasti Veneta System dijamin tidak akan merusak jenis printer apapun. Veneta System juga benar-benar memahami 46
Tahun 3
Agustus‘11
satu-persatu catrigade yang dikerjakan. Dan soal tinta, kami memproduksinya sendiri di pabrik kami. Jadi, Veneta System bukan sekedar bisnis, tapi sudah bentuk industri,� jelas Yafet Wiyanto, General Manager PT. Veneta Indonesia. Dulu saat pertama kali merambah di dunia bisnis, Veneta System mengambil bahan baku tinta dari Eropa, Jepang dan Korea. Tapi setelah barang Cina menggempur pasar Indonesia dengan harga jauh lebih murah, maka penyuplai tinta dari Eropa tidak memproduksi tinta dengan kualitas baik, malah ikut-ikutan turun kelas. Untuk mengantisipasi ini, sekarang Veneta System membuka pabrik tinta sendiri di Sentul pada
tahun 2008 dan di Surabaya pada tahun 2009. Dengan adanya pabrik ini Veneta System tetap menggunakan tinta kualitas grade A dengan bahan baku dari Inggris. Pabrik ini tidak hanya memproduksi tinta khusus Veneta System, tapi juga membuat tinta yang grade rendah untuk dijual di pasaran. Untuk mengikuti kebutuhan akan tinta printer yang semakin berkembang, akhirnya Veneta System membuka peluang usaha waralaba setelah tiga tahun fokus dalam pengembangan. Tujuannya adalah untuk mempermudah pelanggan sekaligus memberi kesempatan bagi para pelaku bisnis untuk menjalin kemitraan dengan Veneta System. “Butuh cukup waktu lama untuk meyakinkan masyarakat tentang industri remanufaktur dan keuntungan dari bisnis ini. Namun, setelah tiga tahun, tepatnya tahun 2003 market mulai menerima dan melihat kualitas tinta produk kita. Dan saat itu juga Veneta System membuka kemitraan franchise,� tambah Yafet. Saat ini Veneta System sudah memiliki 150 outlet yang tersebar dari Medan sampai Jayapura. Dengan tawaran paket investasi 400 juta franchisee akan mendapatkan stok awal, dekorasi, peralatan mesin cuci cartrigde dan mesin isi cartrigde, sistem manajemen dan yang pasti sudah termasuk franchise fee. Paket harga ini tidak termasuk
tenaga kerja dan tempat usaha. Karena untuk urusan tenaga kerja diserahkan sepenuhnya kepada franchisee untuk mencari, namun akan ditraining oleh tim Veneta System. Sedangkan untuk tempat usaha, lokasi akan ditentukan berdasarkan keputusan tim Veneta Indonesia, sesuai kriteria yang ada. Untuk sistem bagi hasil, Veneta System menggunakan sistem royalti fee sebesar 2,5 sampai 5 % yang diambil dari omzet perbulan. Dengan perkiraan setiap toko akan mencapai omzet 70-80 juta setiap bulannya. Maka dalam kurun waktu dua tahun franchisee akan mengalami balik modal. Yafet menambahkan, perkiraan return on investment tersebut tergantung pada sumber daya manusia pada setiap outlet. Karena ada juga outlet yang dalam waktu13 bulan sudah balik modal. Menjadi franchisee dari Veneta System memiliki banyak keuntungan, selain memang produk ini merupakan brand besar. �Secara harga Veneta memang franchise yang mahal dibanding refill lainnya. Tapi, kami benar-benar membimbing toko yang baru. Kita selalu memonitoring perkembangannya setiap bulan, naik atau tidak omzetnya. Setiap toko akan selalu dikontrol tim operasional dan audit. Dan bila ada produk yang rusak ataupun tidak laku di outlet, Veneta System pun memberi jaminan barang boleh retur atau diganti asalkan barang itu masih original packing Veneta System. Yang pasti selama ini 98% persen franchisee puas bermitra dengan Veneta System,� ungkap Yafet. Donda Naibaho/foto:Okie A.Z
Agustus ‘11
Tahun 3
47
Direktori Franchise
Investasi Estimasi 3-150 Juta Silakan pilih franchise yang Anda inginkan mulai dari 3 juta- 140 juta. Pelajari dan hitung financial dengan seksama demi kesuksesan bisnis Anda. Coffee Break menawarkan investasi untuk membuka Cafe / coffee shop dengan sangat murah, BEP cepat, resiko kecil. Merek sudah Terkenal. Estimasi investasi 60-140 Juta.
Total Solusi Usaha Terlengkap : Refill Inkjet Center , Printer Solution , Digital Imaging Produk , Digital Printing dan Digital Sablon. Estimasi investasi 50 Juta.
Bisnis kemitraan yang flexibel dgn biaya investasi yang murah dan minim resiko, mulai dr 2,95 jt.
Pingin punya bisnis reflexy? Bisnis menguntungkan dan tidak musiman? We Are the Solution..! Estimasi investasi 66-101 Juta.
Fitness Center plus fasilitas bela diri, jacuzzi, sauna, whirlpool, food supplement, & nutri cafe. Estimasi investasi 100 Juta.
48
Tahun 3
Agustus ‘11
Prospek
Ekspor Produk Lokal Souvenir, Denim, Alat Dapur, Helm dan Audio
Indonesia memang masih terkenal dengan ekspor TKI, dibanding produk industry yang masih bisa dihitung dengan jari. Apalagi dengan produk Cina yang begitu membanjir. Bersaing dengan produk Cina bak membendung dam, butuh kekuatan maksimal meski toh yang akhirnya jebol juga. Banyak industry kecil gulung tikar akibat kalah saing terutama harga Cina yang berani tiarap. Disinilah seorang pewirausaha dituntut untuk bisa survive, tentu ada celah yang bisa menjadi peluang. Siasat ini dimanfaatkan para produsen dengan memasarkan jenis usaha yang mempunyai pangsa di luar negeri. Ekspor produk lokal berhasil dirambah beberapa pengusaha seperti produk Souvenir, Denim, Alat Dapur, Helm dan Audio. Mungkin giliran Anda akan menyusul? ď Ž Teks: Choen, Anto, Donda, Meisia, Wendy Danoeatmadja Foto: Okie AZ, Choen, Doc. Denial Denim dan Doc. Umah Souvenir Agustus ‘11
Tahun 3
49
Prospek
Denial Denim
Produk Lokal Meroket ke Mancanegara
M
encintai produk dalam negeri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menciptakan produk fashion berkualitas internasional. Denial Denim berangkat dari semangat anak muda dan sukses dengan keuntungan berjuta-juta! Tiga anak muda asal Yogjakarta ; Dion Agasi, Seto Lareno dan Afit, terinspirasi oleh salah satu lirik lagu dari grup band Nirvana yang berjudul Smell Like Teen Spirit. Ketiganya sepakat mendirikan Denial Denim pada bulan Febuari 2010 dan mencoba menggabungkan seni, fashion dan musik ke dalam karya mereka. Itu sebabnya, mereka sangat mementingkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan standar international. Menurut mereka, denim atau jeans adalah
50
Tahun 3
Agustus‘11
identitas. Mereka tidak hanya membuat celana jeans semata-mata hanya untuk barang dagangan, namun mereka juga menemukan jati diri untuk membangun sebuah akomodasi kepercayaan pada produk lokal. Denial Denim menyediakan beberapa tipe jeans yang berbeda. Di antaranya, Animal Series, Rhino Series, Sumatran Rhino dan Javan Rhino. Nama-nama ini muncul karena ketiga anak muda tersebut ternyata sangat peduli lingkungan hidup. Nama dari tipe-tipe jeans yang mereka ciptakan, terinspirasi oleh hewan langka badak yang hampir punah. Kepedulian mereka pada masalah lingkungan hidup pun ditunjukan lewat kemasan yang unik; kemasan berbentuk kotak berbahan kayu ditambah miniatur ukiran badak. Bahan yang mereka gunakan adalah sisa kayu dan kulit dari industri furniture di Jepara. “Konsep kami hanya Agustus ‘11
Tahun 3
51
Prospek
mengingatkan orang lain untuk kembali ke alam dan menghargai lingkungan kita,” ujar Dion. Jeans yang mereka ciptakan pun, khusus limited edition alias tidak pasaran, karena setiap seri hanya memproduksi 100 potong saja. Artinya, bila satu seri sudah habis, tidak diproduksi lagi. Setiap tipe memiliki potongan yang berbeda-beda diantaranya adalah potongan slim fit, super slim, dan slim fit. Salah satu kelebihan jeans ini adalah bentuk dan warnanya dapat berubah setelah dipakai beberapa bulan. Warnanya akan berubah menjadi agak luntur pada bagian tertentu. Untuk tipe jeans ini harus di-order jauh hari karena pemesanan cukup banyak. Bisnis bermodal awal 80 juta rupiah ini ternyata menggelinding lancar. Omset yang didapat dari satu seri jeans kurang lebih mencapai 70 juta rupiah. Keberhasilan tiga
52
Tahun 3
Agustus‘11
anak muda ini tidak hanya menjual produk mereka di dalam negeri namun juga ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia dan Australia. Untuk konsumen yang ingin melihat langsung produk-produk mereka, Denial Denim memiliki toko dan workshop di Yogjakarta, AFFAIRS STORE . Untuk pesanan dari luar negeri, biasanya dengan memesan dan membooking produk melalui jejaring sosial Facebook atau langsung mengunjungi situs www.denialdenim.blogspot.com. Harga produk beraneka ragam dari Rp. 500.000. hingga Rp. 700.000.
Tips : • Selalu membalas email pesanan secara ramah • Menjawab setiap pertanyaan pelanggan tentang produk • Berikan pelayanan terbaik di toko
IKLAN
Agustus ‘11
Tahun 3
53
Prospek
Wahyu Tanuwidjaja
Audio Workshop
Audio Pertama Label Made In Indonesia
B
arang elektronik memang identik dengan Jepang dan Cina. Sampaisampai luput dari perhatian, kalau Indonesia juga punya barang elektronik berupa audio mobil yang desain dan perangkatnya asli buatan Indonesia. Barang elektronik ini bahkan sudah masuk pasar empat negara Asia. Masyarakat umumnya berpikir dan lebih percaya pada kualitas barang impor lebih baik dari produk lokal, terutama barang elektronik. Maka tidak heran bila produk Cina, Jepang dan Eropa merajai pasar elektronik tanah air. Tapi 54
Tahun 3
Agustus‘11
banyak yang tidak tahu, kalau Indonesia memiliki produk audio berkualitas impor dan sudah diekspor ke empat negara. Wahyu Tanuwidjaja, seorang pengusaha sekaligus trainer dunia audio otomotif adalah pria yang sudah berhasil membuat audio lokal berlabel Dominations. Awalnya pada tahun 1993 Wahyu hanya pemilik toko asesoris mobil, kemudian menjadi seorang yang dipercaya untuk melakukan tester terhadap kualitas audio untuk beberapa media otomotif. Dari pengalaman disana, pada tahun 2001, Wahyu beranjak menjadi pengajar tehnik elektrikal di Audio Workshop, satu-satunya sekolah untuk belajar audio mobil di Indonesia, yang memberi bekal tentang seluk-beluk dunia audio kepada calon pengusaha audio atau sekedar ingin membuka toko asesoris mobil. Banyaknya pengalaman membuat Wahyu terdorong untuk tidak hanya mengajar, tetapi membuat produk audio dengan kualitas tinggi yang tak kalah dengan produk luar negeri. “Setelah beberapa lama mengajar, ternyata banyak kenalan saya yang minta di suplai kebutuhan asesoris mobil dengan kualitas bermutu. Karena bisa dibilang sekarang ini
90% barang-barang elektronik Indonesia made in Cina. Entah itu made in USA, namun tetap saja produksi dan bahan bakunya dari Cina. Karena biaya produksi di sana lebih murah. Dari situ saya berpikir kenapa tidak saya buat produk lokal saja, walaupun bahan baku saya dapat dari Cina juga. Akhirnya keluarlah merek audio Dominations pada tahun 2006,� jelas Wahyu. Dalam membangun bisnis audio ini Wahyu mengaku hanya mengeluarkan modal 50 juta, karena selebihnya dia terbantu oleh relasi yang sudah lama dikenalnya selama berkecimpung di dunia asesoris mobil. Omzet Distribusi 250-300 juta perbulan Sejak diproduksinya sampai saat ini, Dominations adalah satu-satunya di dunia produk audio mobil lokal yang mencantumkan label made in Indonesia, walaupun bahan baku dibeli dari berbagai negara dan produksi dilakukan di Cina. Domination tergolong produk lokal karena desain, mesin dan merek adalah asli dari Indonesia yang dibuat Wahyu. Diakui Wahyu, pertama kali Dominations keluar di pasaran, banyak yang menentang, karena Wahyu dengan tegas mencantumkan made ini Indonesia di produk audio Dominations. Sebagian para pengusaha asesoris mobil takut Dominations tidak akan laku karena buatan lokal. Agustus ‘11
Tahun 3
55
Prospek
Walau begitu, Wahyu tetap membuat Dominations, bahkan diproduksi dengan berbagai seri. Kini, sudah ada 20 seri audio Dominations yang didistribusikan keseluruh Indonesia dan diekspor ke Malaysia, Thailand, Kanada dan Filipina. Beberapa diantaranya seri AMT, Audio motor, CFS 4, Corpus, D53 NEO, D’LITE dan lain-lain. Jika produk lokal bisa diterima di luar negeri, itu pasti karena produk tersebut memiliki kelebihan yang luar biasa. “Kelebihan audio Dominations dibandingkan kompetitor kami adalah harga terjangkau dan berkualitas. Dominations mengunggulkan desain dan mesin asli Indonesia, sampai-sampai kita bukan hanya mencantumkan made in Indonesia pada produk audio, tapi juga menampilkan bendera Indonesia dan alamat jelas kantor kita. Karena kami ingin konsumen benar-benar menerima barang berkualitas dan jelas. Kalau ada kerusakan atau suara yang dikeluarkan tidak enak, boleh menghubungi kita melalui alamat yang ada,” tambah Wahyu. Dari berbagai seri dan tipe yang dikeluarkan Audio Workshop, Domination memiliki harga yang berbeda-beda sesuai kemampuannya. Untuk tipe harga dibawah 1 juta, produksinya mencapai 5.000 unit pertahun, tipe harga dibawah 2 juta, diproduksi sebanyak 1.5002.000 pertahun dan tipe produk di atas 2 juta diproduksi 1.000 unit pertahun. Sedangkan 56
Tahun 3
Agustus‘11
untuk distribusi, Wahyu menjelaskan setiap tipe akan dibagi dua dari hasil produksi, yaitu setengah untuk dalam negeri dan setengah untuk diekspor. Dari keseluruhan produksi Dominations, Audio Workshop mencapai omzet distribusi 250-300 juta perbulan hanya untuk dalam negeri, belum terhitung omzet distribusi ekspor. Sebagai produk lokal yang diekspor, persaingan bisnis sudah pasti dialami Wahyu. Tapi pria yang tidak selesai menamatkan kuliahnya ini punya strategi dalam mengembangkan usahanya. “ Saya tidak pernah berhenti menggali teknologiteknologi baru, material-material dengan komposisi selalu yang up date, tetap menjalin kerjasama dengan tempat pabrik di Cina yang memproduksi Dominations. Dan yang pasti menjaga kredibilitas merk dengan sering mengeluarkan tipe baru. Bisa dibilang hampir tiap tahun saya mengeluarkan tipe baru Dominations.”
Tips: • Jangan takut memperkenalkan produk lokal baik di dalam negeri maupun luar negeri • Jangan pernah berhenti menggali teknologi yang ada menjadi bisnis • Menjalin kerjasama dan berhubungan baik dengan relasi
Alexander, Marketing PT Tara Kusuma Indah (TKI)
PT. Tara Kusuma Indah
Helm Lokal Standar Internasional Soal urusan helm, produsen lokal yang satu ini tidak main-main dalam soal produksi. Perusahaan yang telah berkecimpung selama 29 tahun ini, PT. Tara Kusuma Indah tidak hanya menjual helm dengan embel-embel Standar Nasional Indonesia (SNI). Produsen dengan merek helm MDS, KYT, INK, BMC, dan AGV itu menawarkan kepada konsumen helm yang sesuai dengan standar Internasional. Agustus ‘11
Tahun 3
57
Prospek
K
ami telah menerapkan standar SNI sudah sejak lama bukan hanya ketika pemerintah menerapkannya pada sekitar tahun 2009. Karena awalnya orientasi PT. Tara Kusuma Indah itu memang untuk ekspor sehingga kami tidak main-main soal kualitas. Sebagai produsen kami tidak hanya mau sekedar bikin dan jual. Edukasi dan inovasi tetap penting dilakukan agar konsumen tidak asal memakai helm,� jelas Alexander, Marketing PT Tara Kusuma Indah (TKI). Produsen helm yang satu ini juga dikenal sebagai brand lokal pertama yang dapat memproduksi Composite Kevlar dan Double Visor Open Face Helmet. Soal inovasi tampaknya tidak dapat dipisahkan dengan produsen helm ini. Mulai dari memperkenalkan teknologi Integradet Prism Mirror System yang memungkinkan kaca penutup helm berfungsi layaknya kaca spion, PT TKI juga menawarkan teknologi 58
Tahun 3
Agustus‘11
Integrated Modullar Double Visor untuk keselamatan pengendara. Helm full face ini membantu penglihatan pengendara, terutama saat sinar matahari terik. Menurut Alexander, INK Spy Hacker mengaplikasi kaca prisma, sehingga pengguna dapat melihat situasi di belakangnya melalui cermin kecil di bagian atas kaca helm. Fitur baru Itu menambah kenyamanan dalam berkendaraan. “INK Spy Hacker adalah helm pertama di Indonesia
yang mengaplikasikan metode prisma yang memungkinkan pengguna helm ini dapat melihat situasi maupun pengendara sepeda motor lain di belakangnya ,” ungkap Alexander. Ini merupakan sebuah terobosan teknologi helm yang belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Tidak mengherankan apabila selama ini PT Tara Kusuma Indah telah menjadi market leader, baik dalam produksi maupun teknologi helm di Indonesia. Sementara itu, untuk brand KYT diperkenalkan KYT Yaris yang dihadirkan terutama bagi para wanita pengguna sepeda motor. Sebuah ruang tambahan tersedia pada bagian batok helm agar para wanita berambut panjang atau mereka yang menggunakan jilbab dapat lebih nyaman menggunakan helm. Menyadari helm bukan lagi hanya digunakan untuk alat pelindung kepala saja bagi pengendara motor. Namun telah bergeser fungsi seiring dengan perkembangan zaman menjadi salah satu trend dalam menunjang gaya berpakaian. Untuk menangkap trend tersebut, PT TKI selain berinovasi dalam segi teknologi juga memperhatikan desain helm yang akan dikeluarkan. Dilihat dari segi penjualan walau tidak seramai tahun 2009 saat tema SNI sedang marak, menurut Alexander penjualan helm relatif stabil. Sebut saja helm MDS Capello yang berbahan kulit, saat di pameran bisa terjual mencapai kurang lebih 20 helm perhari. “Kami yakin selama penjualan motor masih tinggi di Indonesia, penjualan helm akan terus mengikuti. Apalagi kita memperhatikan kualitas jadi pasti masih tetap dicari konsumen,” jelasnya. Kualitas Helm KYT dan INK juga membuatnya dipercaya dan dipakai oleh para pembalap top tanah
air mulai dari kelas underbone, motorcross hingga supersport. Reputasi INK, KYT dan MDS sebagai helm dengan kualitas terbaik yang tidak kalah dengan produk international di Eropa dan Amerika membuatnya menjadi market leader di industri helm nasional.
Tips :
• Selalu memperhatikan inovasi baik dalam segi desain maupun teknologi karena tinggi persaingan di industri ini mengharuskan kita untuk memberikan hal baru agar tetap diminati konsumen. • Selain inovasi, dari segi kualitas juga harus diutamakan karena hal ini berkaitan dengan keselamatan. • Harga yang kompetitif. Agustus ‘11
Tahun 3
59
Prospek
Eddy Tunik
CV Berkah
Bisnis Centong Sampai Turki
60
Tahun 3
Agustus‘11
T
erinspirasi untuk memberdayakan masyarakat setempat, sekitar tahun 1990, Eddy Tunik mulai menjalankan bisnis baru berupa pembuatan alat-alat dapur tradisional yang terbuat dari kayu. Awalnya, ia memulai membuat empat macam alat dapur, salah satunya centong. Setelah berjalan, ternyata minat masyarakat terhadap produk buatannya cukup positif. Selain produksi alat dapur, ia pun mengembangkan bisnisnya ke pembuatan alat refleksi. Pasca krisis moneter tahun 1998 boleh dikatakan sebagai masa kejayaan bagi Eddy. Pasalnya, berbagai produk yang dipasarkan dibawah CV Berkah ini makin digemari oleh masyarakat. Dengan fasilitas yang ditawarkan Dinas Koperasi setempat, ia rajin mengikuti berbagai event pameran dan seminar bisnis. Walhasil, kini produknya sudah dikenal luas di berbagai kota di tanah air. “Awalnya, saya sering ikut event-event kewirausahaan nasional yang difasilitasi dinas terkait setempat. Alhamdulillah, kini saya sudah bermitra dengan banyak orang dalam
rangka pengembangan bisnis,” ujar Odong Burhanuddin, adik Eddy sekaligus marketing CV Berkah ini. Produk yang dibuatnya pun sudah beranak pinak menjadi 50 jenis. Untuk bahan baku, Odong mengaku, semuanya berbahan dasar kayu. “Semuanya menggunakan kayu. Ada yang terbuat dari kayu pinus, kelapa, senokeling, mahoni dan kayu-kayu Jawa lainnya termasuk menggunakan tempurung kelapa untuk pembuatan gayung. Saya berharap bisa tetap menguasai dan mempertahankan produksi alat dapur tradisional ini meski gempuran alat-alat dapur plastik impor terus menyerbu,” harapnya. Harapan itu seper tinya tak berlebih. Karenanya, kini ia telah sukses memasukkan berbagai produknya ke berbagai kota besar di Indonesia. Selain itu, bahkan ia sudah menembus pintu internasional. “Penjualan nasional sudah tercapai. Saya juga sudah merambah ke pasar ekspor di Timur Tengah seperti Turki dan negara lainnya. Alhamdulillah, untuk memenuhi semua pesanan itu, saya Agustus ‘11
Tahun 3
61
Prospek
tidak pernah mengalami kekurangan bahan baku, karena di sini masih berlimpah,” ucap Odong, yang beroperasi di Jalan Trunojoyo, Kota Batu, Malang ini. Soal modal ia berujar, tidak lebih dari 10 juta rupiah yang dihabiskan saat membuka bisnis ini. Dalam perjalanannya, oleh Dinas Koperasi ia diperkenalkan dengan dunia perbankan untuk menambah modal. “Nah, dari sanalah akhirnya bisnis yang saya jalankan makin berkembang, mitra dan jaringan pun terus ber tambah. Saya tidak membuka cabang di tempat lain, cukup dengan mitra saja. Caranya, mereka beli barang, lalu dijual kembali ditempat mereka,” akunya. Kini, CV Berkah pun sudah mempekerjakan 20 kar yawan dan puluhan tenaga masyarakat setempat. Untuk produksi, satu hari rata-rata bisa buat 500 unit perjenis produknya. Mengenai harga, alat-alat dapur tradisional ini jauh lebih murah. Atas alasan tersebut juga, produk ini banyak diminati masyarakat. “Dulu masih sangat murah, untuk centong saja harganya hanya Rp 500. Sangat terjangkau kalangan menengah ke bawah. Saat ini, untuk aneka 62
Tahun 3
Agustus‘11
jenis produk, saya jual mulai Rp 2000 hingga Rp 50 ribu. Dalam sebulan, saya bisa jual 25-30 kardus atau paling minimal 10 kardus. 1 kardus terdiri dari aneka ragam produk, jumlahnya bisa puluhan,” ungkap Odong. Terkait omset, ia mengaku dalam sehari saja bisa mencapai Rp 2-5 juta. Dahsyat!.
Tips: 1. Mematok harga yang murah 2. Menjalin kerja sama dan bermitra dengan banyak orang 3. Ikuti seminar-seminar bisnis
Agustus ‘11
Tahun 3
63
Prospek
Omah Souvenir
Produk Yogya Disukai Australia
D
i Yogyakarta, di kota yang sarat dengan kerajinan tangan, Omah Souvenir ternyata mampu tumbuh dan berkembang. Dibangun dengan modal pinjaman sana-sini, kini penyedia souvenir untuk segala keperluan ini telah mampu membukukan omzet rata-rata 45 juta perbulan. Bahkan produknya banyak mendapat pesanan dari mancanegara khususnya Australia. Dimas Haryo, anak muda yang pernah bekerja untuk sebuah Bank asing ini membangun Omah Souvenir pada September
64
Tahun 3
Agustus‘11
2009. Lima bulan setelah kepindahannya dari Jakarta ke Yogyakarta, Dimas rupanya tergelitik untuk terjun ke bisnis kerajinan setelah melihat beberapa peluang. “Awalnya sih melihat saudara atau teman kalau mencari souvenir yang bagus agak sulit!� paparnya. Dimas pun lantas memutuskan mencoba peruntungannya di dunia kerajinan tangan ini. Ia memilih batik kayu sebagai souvenir andalannya. Seratus persen produk Omah Souvenir adalah kerajinan yang diproduksi pengrajin rumahan Yogyakarta. “Kurang lebih ada 200
item – pastinya saya tidak tahu karena tidak pernah saya hitung, “ ungkap Dimas ditanya soal produknya. “Yang pasti semuanya buatan lokal Yogya!” Lucunya, Dimas mengakui, “Produk unggulan kami batik kayu justru kurang diminati!” Mungkin, ujar ayah satu orang putra ini, produk batik kayu terlalu kental nuansa kedaerahannya. Padahal, batik kayu bisa berbentuk beragam barang ; mulai dari wayang, pisau surat dan seterusnya. Begitupun, produk lain laris manis bahkan hingga mancanegara seperti Australia dan lainnya. Ambil contoh placemate – taplak meja, dan produk-produk gerabah. Selain itu juga gantungan kunci dan produk-produk lain yang menawarkan keunikan. “Tapi, pesanan kami paling banyak datang dari Kalimantan dan Sumatera!” ujar Dimas. Ia juga mengakui ada kecenderungan peningkatan dan penurunan permintaan terutama terkait dengan musimmusim tertentu. “Untuk musim menikah, biasanya permintaan sudah mulai naik pada bulan puasa. Sedangkan pada awal-awal puasa seperti sekarang ini justru menurun drastis,” paparnya lagi. Agustus ‘11
Tahun 3
65
Prospek
Dimas tak segan mengaku kalau usaha yang dijalaninya ini bermodal pinjam sanasini. “Yah, sekitar 30 jutaanlah,” ungkaplah. Lewat kerja keras, Omah Souvenir kini sanggup mencatat omzet rata-rata hingga 45 juta perbulan. Padahal. Omah Souvenir tidak
pernah berpromosi kecuali via internet. “Kami memang punya toko kecil di Jalan Kaliurang,” ujar Dimas. Selain itu, Omah Souvenir praktis mengandalkan usahanya via internet. Kesulitan bisnis ini menurut Dimas lebih pada keengganan pengrajin melakukan inovasi produk. “Kalau sudah bisa satu jenis dan laku, mereka bertahan di situ dan enggan mencoba membuat produk lain!” paparnya. Padahal, inovasi dan kreasi menurut Dimas merupakan kunci sukses bisnis ini. “Apalagi Omah Souvenir selalu menawarkan barang terbaru dengan kreasi dan inovasi terbaru. Jadi kendala itu memang sangat menyulitkan!” tambahnya lagi.
Tips: • Lakukan pemasaran via internet dengan efektif • Jika perlu miliki pengrajin sendiri, jadi lebih bisa diarahkan • Berikan service menarik pada calon pembeli ; discount bulan ini, misalnya. 66
Tahun 3
Agustus‘11
Konsultasi
Psikologi Bisnis Dr Andri SpKJ adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.
Dr. Andri SpKJ
Bisnis dan Asmara Maaf Dok, sepertinya ini masalah pribadi tapi saya merasa risih dibuatnya. Suami saya bisnis makanan cokelat dengan mantan pacarnya dulu. Sebetulnya saya sudah wantiwanti agar mencari order di tempat lain saja, tapi karena angka bisnisnya besar saya tidak mampu menolaknya. Dok bagaimana caranya saya memilah antara bisnis dan perasaan yang mengganjal. Mohon advisnya? Noviswara Bintaro - Jakarta Solusi: Keadaan seperti ini memang terkadang sering terjadi. Kepercayaan menjadi dasar dalam kondisi seperti ini. Artinya ibu harus
68
Tahun 3
Agustus‘11
percaya bahwa status mantan pacar suami saat ini adalah status rekan bisnis suami dan tidak lebih dari itu. Kepercayaan ini perlu karena kalau tidak akan menghantui pikiran ibu terus menerus dan mengganggu hubungan komunikasi suami istri. Seringkali kecemburuan yang tanpa dasar malah akan memperkeruh suasana yang mulai tidak enak karena ibu sedikit banyak menaruh kecurigaan terhadap suami. Komunikasi akan menjadi buruk karena setiap ibu bertemu suami, pembicaraan akan selalu diarahkan ke topic mantan pacar itu dan bukan tentang usaha yang suami lakukan. Hal ini malahan yang bisa membuat suami merasa ibu tidak mendukungnya dalam usaha dan malah bisa membuatnya berpikir bahwa mantan pacarnya ternyata lebih menger ti dirinya. Untuk membuat ibu lebih nyaman, ada baiknya ibu ikut andil dalam bisnis ini lebih banyak jika memang tidak mengganggu jalannya bisnis. Ibu bisa berkenalan dengan rekan bisnis suami yang kebetulan adalah mantan suami di masa lalu. Jadi mantannya suami juga mengetahui di samping suami ada seorang istri yang setia mendampingi. Semoga bermanfaat. ď Ž
Kiat Usaha di Rumah Saya memiliki usaha garmen di rumah, sudah jelas pemandangan menjadi tidak sedap. Dimana-mana ada gulungan kain, tumpukan baju atau kaos yang sudah jadi, bising bunyi mesin jahit dan obras. Maklum r uangannya tidak begitu besar, tapi harus mau berbagi untuk produksi demi kelancaran bisnis. Dok bagaimana secara psikologis terhadap perkembangan jiwa anak-anak, juga kenyamanan keluarga? Riani Putri Cirebon
Solusi: Berbisnis di dalam rumah sebenarnya tetap bisa dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan adalah anak dan keluarga tetap punya tempat pribadi yang tidak tercampur dengan usaha yang dilakukan. Bisa saja berupa kamar tempat anak-anak tidur yang juga merupakan tempat untuk mereka belajar. Selain itu untuk mengubah suasana sesekali bisa membawa anak dan keluarga jalanjalan ke luar rumah. Pada beberapa orang
tua ada yang menekankan kepada anaknya kalau usaha yang dilakukan orang tua adalah salah satu cara memenuhi kebutuhan materi anak-anak. Ini boleh saja dilakukan asalkan tidak dijadikan alas an buat orang tua untuk tidak memperhatikan kebutuhan psikologis anak untuk bermain, bercengkrama dengan orang tuanya atau dibantu jika membutuhkan, hanya karena alas an orang tua terlalu sibuk. Keseimbangan yang baik akan membuat anak mengerti tanpa harus diberitahu bahwa apa yang orang tua mereka lakukan di rumah adalah salah satu bentuk untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Hal ini membuat mereka bisa beradaptasi dengan suasana rumah dengan usaha garmen seperti itu. ď Ž
Bila Anda memiliki problematika psikologi dalam menjalankan usaha, Anda dapat menemukan solusinya pada Rubrik Konsultasi Psikologi ini. Dr Andri SpKJ akan memberikan sharing agar Anda terlepas dari belenggu permasalahan. Silakan kirim keluhan Anda ke Redaksi Majalah Elshinta atau email ke majalahelshinta@gmail.com.
Agustus‘11
Tahun 3
69
Bisnis Seleb
Untuk merebut pangsa di bisnis kuliner, aktor berwajah oriental, Ferry Salim, menyajikan konsep kreatif dan unik di resto Shabu Slim miliknya. 100 menu shabu-shabu dan sushi kolaborasi masakan Jepang dan Thailand, mengelilingi konsumen yang siap menyantap kelezatannya.
Ferry Salim
Shabu Slim
100 Menu Kuliner Jepang dan Thailand 70
Tahun 3
Agustus‘11
S
ebagian publik figur yang mencoba berbisnis kuliner, biasanya memilih mengambil franchise dari restoran yang sudah memiliki nama besar. Karena kemitraan franchise memberi kemudahan bagi mereka yang ingin membuka usaha tanpa harus repot menyiapkan keperluan bisnis. Tapi, beda halnya dengan aktor dan presenter, Ferry Salim. Pria yang dikenal lewat film Ca Bau Kan ini, justru turun tangan sendiri membangun bisnis kuliner restoran Jepangnya yang diberi nama Shabu Slim. Shabu Slim pertama kali dibangun sejak tahun 2009 di Central Park, dan beberapa bulan lalu Ferr y sudah berhasil membuka cabang Shabu Slim di Mal Kelapa Gading. Ayah dari Brandon dan Brenda ini mengaku memilih bisnis kuliner karena melihat fenomena dunia kuliner yang semakin marak. �Saya membuka usaha ini, karena saya melihat peluang dari bisnis kuliner sampai saat ini masih bagus. Apalagi dunia kuliner mengalami perubahan fenomenal yang baik. Contohnya, program acara kuliner di televisi yang dikemas begitu kreatif, menampilkan pria atau wanita muda yang berpenampilan menarik menjadi chef. Dengan begitu, dunia masak dan makanan mengalami perubahan dibanding
dulu. Faktor lainnya, karena semua orang pasti butuh makan. Begitu pula bisnis seperti ini kita terima hasilnya tunai� jelas Ferry. Restoran Shabu Slim memang bukan restoran pertama yang menyajikan makanan shabu-shabu di Indonesia. Namun, berkat ide kreatif Ferry, Shabu Slim mampu menjadi restoran yang memiliki keunikan dibanding restoran shabu lainnya. Ia berani bersaing oleh karena restoran yang dibangun bersama rekan bisnisnya yang berasal dari Jepang ini, mengedepankan resep gabungan dua menu khas negara Jepang dan Thailand. Restoran Shabu Slim tidak saja menyajikan shabushabu dan sushi khas makanan Jepang, tapi juga menyuguhkan menu soup Tom Yum khas Thailand.
Agustus ‘11
Tahun 3
71
Bisnis Seleb
Konsep dan Desain Unik Selain itu, restoran yang mengusung tema All You Can Eat and Drink, Side Dish and Dessert included ini juga mempunyai konsep unik pada sistem pelayanannya. “Shabu Slim adalah restoran shabu-shabu pertama di Indonesia yang menggunakan Conveyor Belt, panjangnya hampir mencapai 60 meter. Dengan Conveyor Belt ini, tamu bisa menikmati kurang lebih 100 jenis makanan yang berputar mengelilingi meja tamu. Uniknya lagi, Shabu Slim merupakan resto shabu-shabu dan sushi pertama di Indonesia yang memakai konsep batas waktu makan yaitu 1 jam 30 menit atau 90 menit. Alasannya karena All You Can Eat! Kalau saya kasih sampai 3 jam, nanti saya bisa bangkrut dong” canda Ferry. Setiap pengunjung yang ingin makan sepuasnya dikenakan biaya Rp. 112.000 dan Rp. 78.000 untuk anak-anak. Dalam menggolongkan tamu anak-anak, Ferry juga punya cara yang beda. Yaitu dengan mengukur standard harga anak-anak dari tinggi badan bukan dari segi usia. Anak dengan tinggi dibawah 120 cm akan dikenakan biaya Rp. 78.000. Cara ini dilakukan demi menghindari penyalahgunaan umur oleh orangtua yang membawa anaknya. Restoran yang menyajikan masakan Jepang biasanya memiliki desain interior yang konservatif. Tapi berbeda dengan Shabu Slim, dekorasinya sangat modern dan chic, menggunakan lampu-lampu gantung yang besar ala Jepang modern. Bukan hanya itu, yang paling menarik perhatian adalah poster 72
Tahun 3
Agustus‘11
dinding yang didesain Ferry sendiri dengan mengambil tema ala komik Jepang dan tokoh selebritis tahun 80’an. Ferry mengaku, banyak hal yang sudah dia korbankan untuk mewujudkan keinginannya membuka restoran. “Bisnis ini adalah keinginan saya sejak 10 tahun yang lalu. Terus terang, saya benar-benar turun tangan sendiri mengurusi restoran ini. Dari menentukan lokasi, dekorasi, mengcreate menu makanan, mendidik kar yawan, tes makanan sampai belanja perlengkapan. Demi restoran ini saya sampai cuti syuting dan tidak menerima pekerjaan di dunia entertaiment selama 3 bulan” cerita Ferry. Namun, setelah restoran sudah berjalan Ferr y kembali beraktifitas di dunia hiburan. Karena baru-baru ini, pria kelahiran Palembang 8 Januari 1967 telah menyelesaikan syuting untuk film terbarunya produksi Mizan Production yang berjudul Mestakum. Teks: Donda Naibaho/foto: okie
displayELSHINTA.indd 108
18/07/2011 18:13:08
Konsultasi Ir. Royandi Junus, MBA Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala hal seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.
Ada Modal dan Ada Lahan Kepada Pak Royandi Kebetulan saya sedang kejatuhan bulan, kakak saya harus pindah ke luar negeri dan meninggalkan rukonya di sekitar BSD. Selain itu, dari kantor suami mendapat bantuan modal Rp 100 juta untuk usaha. Pak Roy karena saya belum mahir berbisnis, maka saya akan mengambil franchise saja. Dengan lahan dan modal yang saya miliki sebaiknya saya membuka usaha apa ya? Sari, Jakarta Jawab: Selamat untuk rejeki yang ibu terima. Dengan menyadari bahwa menjalankan bisnis secara franchise akan dapat membantu keterbatasan ibu dalam berusaha, adalah pilihan yang tepat, hanya pilihlah franchisor yang benar dengan tepat. Sebelumnya saya ingin sedikit mengulas mengenai pilihan jenis usaha yang akan ibu jalankan. Saya sarankan pilihlah bisnis yang paling ibu minati, bukan usaha yang ibu pikir-pikir akan memberikan keuntungan yang terbanyak. Sekali lagi, pilihlah usaha yang paling ibu minati. Dalam menjalankan usaha, walaupun dengan sistem franchise, ibu tidak akan terlepas dari masalah. Hanya bedanya, bila usaha tersebut adalah usaha yang memang ibu minati, m a k a segala
74
Tahun Tahun 33
Agustus‘11 April ‘11
kendala yang mungkin timbul akan ibu lihat sebagai tantangan (challenge) dan bukan masalah (problem). Hal yang perlu juga ibu sadari adalah bahwa berusaha adalah berbeda dengan berinvestasi. Bila maksud ibu hanya sekedar berinvestasi, maka pilhannya bukanlah franchise tapi mungkin deposito, saham atau hal-hal sejenis yang tidak melibatkan ibu secara aktif. Franchise adalah sama dengan berbisnis, yaitu membutuhkan kerja keras, hanya bedanya dalam franchising ibu tidak “sendirian” dan akan banyak mendapat bantuan dan support yang berkesinambungan dari Franchisor. Dalam hal memilih Franchisor, ada beberapa hal yang perlu diper timbangkan. Franchisor harus memiliki pengalaman sukses dan mampu mengajarkannya kepada franchise secara sistematis. Hal terpenting adalah apakah Franchisor benar-benar ahli dalam bidangnya (master y) dan programnya mengutamakan suksesnya Franchisee, misalnya memberikan pelatihan-pelatihan, dukungan marketing yang terencana dan berkesinambungan, transparan dalam hal keuangan. Faktor-faktor tersebut juga akan tercermin dari struktur organisasinya yang tidak “one man show”. Bacalah prospektus mereka guna dapat menilai eksistensi Franchisor dan coba wawancara Franchisee mereka bila ada. Sebelum ibu mulai berbisnis, jangan lupa untuk membuat perjanjian dengan kakak ibu mengenai pemakaian ruko, karena ruko tersebut adalah miliknya, ibu dan kakak ibu perlu sebuah perjanjian tertulis agar tidak saling menyulitkan kelak ketika bisnis sedang berjalan.
Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis Franchise. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai seputar bisnis Franchise yang akan atau sedang dijalankan, silakan kirimkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: majalahelshinta@gmail.com.
Siap Menjual Franchise Kepada Pak Royandi Bisnis saya di bidang musik cukup berhasil, dari hanya menjual buku-buku lagu chord gitar, kemudian bisa membuka toko alat musik, membuka kursus musik dan terakhir membuat event semacam klinik musik dengan mengundang musisi terkenal. Pak Roy, dengan bisnis saya ini apakah saya sudah siap membangun bisnis dengan konsep franchise? Bagaimana caranya? Budi Bandung. Jawab: Luar biasa, rupanya Anda memang memiliki jiwa entrepreneurship yang tinggi. Dengan keberhasilan Anda tentunya Pak Budi sudah mastery di bisnis dan mengetahui keunikan bisnis yang dilakukan. Inilah salah satu hal penting dalam memulai sistem franchise. Anda tahu cara mengelola dan kapan bisnis dapat kembali modal. Serta dapat menghitung keuntungan bisnis Anda yang telah terbukti sukses tersebut. Kesuksesan Pak Budi inilah yang akan diduplikasi dalam sistem franchise. Pada dasarnya franchise adalah duplikasi dari sebuah suksesnya bisnis. Untuk itu Anda harus menentukan dulu bisnis model dan bisnis konsep yang akan diduplikasi. Setelah itu kita perlu mengukuhkan sistem yang akan di jalankan dalam bentuk tertulis. Selanjutnya perlu untuk me-“maximize” bisnis karena Anda akan menambahkan beban biaya lainnya seperti Franchise Fee, Royalty Fee dan Fee lainnya bila ada, dengan cara mensimulasikannya sehingga bisnis Anda tetap untung dan menarik. Setelah itu “organize” bisnis Anda kembali, seperti menyiapkan or ganisasi Franchisor dan persiapan atas suppor t-suppor t yang akan dibutuhkan oleh para Franchisee, barulah
anda layak mem-franchise-kan bisnis Anda. Hal terpenting yang perlu dipahami adalah sejak Anda menjadi Franchisor, usaha yang Pak Budi geluti sekarang bukanlah bisnis musik lagi tapi menjual bisnis musik. Mind set harus “digeser” menjadi mind set service. Tugas yang kita kerjakan adalah branding, marketing dan training dengan orientasi bahwa bila Franchisee Anda untung maka kitapun akan untung. Dengan mind set dan sistem atas bisnis konsep serta bisnis model yang Anda siapkan, maka Anda sebagai Franchisor akan meraih keuntungan seperti menggelundungnya bola salju. Selamat datang Franchisor, sukses bersama Anda.
Email: franchiseconsultant@ifbm.co.id www.konsultanwaralaba.com Agustus‘11 April ‘11 Tahun Tahun33
75
Komunitas Bisnis
Womenpreneur Indonesia
Sukses Entrepreneur Dan Dapur Siapa bilang dunia usaha hanya didominasi pria? Kini perempuan pengusaha bergabung membentuk sebuah wadah yang berkeinginan membantu sesama. Lewat komunitas Womenpreneur Indonesia yang diprakarsai oleh Diah Yusuf, owner Qimos Parfume, para srikandi di dunia usaha ini ingin meningkatkan peran dalam pengembangan wanita entrepreneur di Indonesia. Tak lepas dari perannya sebagai ibu rumahtangga seperti urusan dapur.
76
Tahun 3
Agustus ‘11
M
emperkuat potensi wanita sebagai entrepreneur dengan sharing, seminar, motivasi, pelatihan dan pembinaan menjadi salah satu visi Womenpreneur Indonesia dalam memajukan dunia usaha di tanah air. Sifat perempuan yang lebih sabar, luwes dan perhatian terhadap lingkungan di sekitarnya menjadi pemicu yang efektif untuk membuat mereka maju dalam dunia usaha. Itulah awal terbentuknya komunitas Womenpreneur Indonesia ini ; diawali perhatian yang besar untuk berbagi dengan lebih banyak perempuan lain untuk mendorong mereka di dunia wirausaha. Tercetusnya Komunitas Womenpreneur Indonesia (KWI) diprakarsai oleh Diah Yusuf, owner Qimos Parfume dan sekitar 15 pengusaha wanita lainnya. “Di mulai lewat diskusi-diskusi kecil dan sharing, kemudian ada sinergi yang membuat kita pikir kenapa kita hanya menjadi sekelompok orang saja padahal jika kita bisa berbagi dengan lebih banyak orang, Insya Allah akan lebih manfaat,” jelas Diah.
Selanjutnya Diah berinisiatif mengajak teman-temannya untuk membuat suatu komunitas yang langsung disambut baik oleh perempuan pengusaha yang lain. “Alhamdulillah sambutannya sangat luar biasa dari teman-teman. Ada yang dari Medan, Batam, Bandung dan rata-rata mereka itu para anak muda yang sangat dinamis dan terus mau berbagi dengan orang lain,” jelasnya. Seiring waktu yang bergulir, kiprah perempuan juga terus menggeliat dengan selalu munculnya para srikandi baru yang terus datang di pentas bisnis. Berbeda dengan laki-laki, para perempuan yang menggeluti bidang apapun khususnya dunia usaha, harus melakukan dua peran sekaligus. Maka pengalaman hal seperti itulah yang coba dibagi oleh para pengusaha yang tergabung dalam Womenpreneur Indonesia. “Wanita yang jadi pengusaha kondisinya beda dengan pria. Selain harus mengurusi bisnis, mereka juga harus tetap memikiran tugastugas rumah tangga. Jadi memang perlu ada komunitas tersendiri untuk saling sharing
Agustus ‘11 Tahun 3
77
Komunitas Bisnis
dalam menghadapi berbagai kendala menjadi seorang womenpreneur,� kata Diah. Ia juga menambahkan bahwa intinya KWI ingin membuat womenpreneur atau wanita pengusaha itu lebih kuat karena sebagai pengusaha, wanita itu juga sebagai ibu dan istri. KWI sendiri saat ini sangat terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung. Walau masih terbilang baru. Womenpreneur Indonesia sendiri telah memiliki 800 orang yang tergabung dalam Facebook dan 598 follower di Twitter. Melalui bantuan social media, para founder ini berbagi pengalaman mereka, selain juga ada event-event offline seperti seminar maupun mengadakan pameran bersama. Ini ternyata berdampak cukup signifikan. Seperti Wieke Anggarini yang sukses mengembangkan panganan tradisional seperti tahu petis menjadi lebih modern. Atau Citra Hafiz yang sukses memperkenalkan Es Dawet di Medan dan lewat brand Dawet Cah Mbanjar, ia telah berekspansi ke daerah lain dengan omzet hingga ratusan juta. Lalu Vita Fitriana yang sukses mengelola bisnis on line
78
Tahun 3
Agustus ‘11
dari rumah dengan Fitriabutik-nya. Selain itu ada juga Diah Yusuf dengan Qimos Parfume, Yulia Astuti dengan salon Moz5, Rahma Sinseria melalui Coffee Toffee dan masih banyak lagi kesuksesan lainnya yang coba mereka bagi. “Dalam mencapai sukses kita mencoba untuk mengajak orang lain juga untuk sukses, itulah dasar utamanya terbentuk komunitas ini. Dari foundernya ini tentunya kita mengajak teman-teman wanita yang lain, mereka yang masih kuliah dan juga baru memulai usaha. Fungsi kita yang sudah punya usaha untuk berbagi kepada mereka. Jadi kita terbuka untuk siapapun yang ingin atau sudah dan baru berpikir untuk menjadi
entrepreneur,” jelasnya. Semakin banyak perempuan yang mampu berkiprah dalam semua bidang yang sebelumnya didominasi laki-laki, menunjukkan bahwa perempuan bisa membuktikan dirinya sejajar dengan lelaki. Dari segi kuantitas, kehadiran mereka memang belum sebanyak lelaki. Namun untuk kualitas mereka tidak kalah. Jika dibandingkan dengan pria tentunya wanita memiliki tantangan dua kali lebih besar jika memilih berkarya di luar rumah. Selain harus memainkan perannya di rumah mereka juga harus mampu mengelola bisnisnya. Sehingga jika ada yang mampu mengelola bisnisnya sendiri, itu adalah pasti perempuan yang luar biasa. “Kedepan kita juga memiliki beragam program guna menciptakan
banyak lagi pengusaha wanita yang tumbuh. Serta dapat meng-encourage para wanita khususnya para ibu untuk menanamkan mindset entrepreneurship pada anak -anak melalui sharing, belajar sambil bermain dan kegiatan positif lainnya. Ada istilah apabila wanita itu kuat maka negara akan kuat. Kita ingin menguatkan wanita di dunia usaha,” tandasnya. Anto Kurniawan/ Foto : Doc, Womenpreneur Indonesia INFO: Facebook : www.facebook.com/ womenpreneurIndonesia Twitter : @womenpreneurIndonesia Email : womwnpreneur.indonesia@gmail.com
Agustus ‘11 Tahun 3
79
InspiraTrip Majels Bandung
5 Lokasi Berjuta I
P
agi buta, para peserta sudah menyusuri jalanan kota Jakar ta yang macet. Pasalnya, rombongan peserta InspiraTrip yang akan menuju kota Bandung akan berangkat pukul 07.00 WIB. Namun, tak terlihat sama sekali riak wajah peserta yang muram. Yang ada adalah wajah-wajah semangat penuh optimis, siap untuk menggali berjuta inspirasi bisnis baru yang bisa diterapkan seusai acara. Bertempat di Mc Donald Pondok Indah Plaza, para peserta berkumpul. “Hari ini kita akan berangkat menuju Bandung. Tiga bulan lalu, InspiraTrip Yogyakar ta sukses digelar dengan suppor t Menteri KUKM RI. Saat itu, Bapak Syarief Hasan menyebut bahwa program seperti ini sejalan dengan program KUKM dalam rangka mensejahterakan dan memandirikan rakyat. Semoga, InspiraTrip kali ini juga sebagai jembatan untuk mewujudkan cita-cita itu, menuju kesuksesan bisnis,� ucap Wahyu Adhitama, penanggungjawab Elshinta Media Group (EMG) sekaligus menyematkan backpack kepada 2 peserta sebagai tradisi dimulainya rangkaian acara ini. Dengan penuh semangat para peserta pun masuk ke dalam bus eksekutif Symphonie yang langsung meluncur ke Bandung. Jika InspiraTrip sebelumnya peserta dibawa langsung ke hotel, kali ini para peser ta langsung mengunjungi lokasi per tama yakni Cipaganti. Tiga jam
80
Tahun 3
Agustus ‘11
Pelepasan peserta Inspiratrip 2 oleh Wahyu Adhitama
Inspirasi perjalanan, bus melesat dari Jakarta hingga menembus jalanan naik-turun Cipularang. Selama di perjalanan peserta pun disibukkan dengan saling memperkenalkan diri disertai dengan presentasi kegiatan bisnisnya. Sangat beragam pekerjaannya, namun yang pasti, umumnya mereka telah memulai bisnis. “Ikut acara ini dalam rangka pengembangan bisnis. Terlebih, mudah-mudahan dapat inspirasi baru dan bisnis baru,� celetuk Sulthoni B Bunowi, salah seorang peserta. Sekitar pukul 10.00 WIB bus pembawa
InspiraTrip yang digelar untuk kedua kalinya diikuti oleh 28 peserta (4-6/07). Pada perjalanan kali ini, peserta mengulik inspirasi bisnis dari Kota Kembang, Bandung. Bukan sekadar basa-basi, karenanya, harapan untuk menimba inspirasi itu terbuktikan. Setelah wara-wiri selama 3 hari di kota Bandung, para peserta pulang dengan segudang rencana bisnis.
Perjalanan menuju Bandung
Agustus ‘11
Tahun 3
81
rombongan peserta InspiraTrip sudah mendarat di lokasi kunjungan pertama, di halaman parkir kantor pusat Cipaganti. Peser ta langsung disambut hangat oleh sang pemilik, Andianto Setiabudi. “Sejak didirikan di tahun 1985, saya memulainya dari usaha jual beli mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor. Perkembangan dari tahun ke tahun sangat signifikan dan pesat hingga akhirnya saya pun memiliki beberapa showroom mobil bekas di jalan Cipaganti, Peserta tiba di Cipaganti Cihampelas dan Abdul Muis-Bandung. Saat ini, usaha saya ini sudah menjadi Cipaganti Group heavy equipment, resources, bank dan hotel,” yang bukan hanya di usaha jual beli mobil lagi, ucap Andianto. Sebagai korporasi yang sudah nasional, tapi sudah berkembang dan merambah ke sektor-sektor lainnya seperti otojasa, property, saat ini Cipaganti Group siap menembus dunia internasional dengan akan dibukanya di Malaysia. “Kebanyakan orang mungkin kenal Cipaganti hanya sebagai travel yang mondar mandir Jakarta-Bandung. Di bidang otojasa ini, kami pun menawarkan peluang usaha baru berupa dibukanya franchise dan mitra usaha Cipaganti. Saat ini, Cipaganti telah mempekerjakan kurang lebih 3500 orang dengan 4000 kendaraan,” imbuhnya. Pemberian cinderamata kepada Andianto Setiabudi
Cipaganti
Siap Go Publik 6 Bisnis M
engawali dari sebuah usaha jual beli mobil bekas di Bandung yang kemudian berkembang menjadi perusahaan rental mobil, kini Cipaganti telah mampu ber transformasi menjadi sebuah korporasi nasional, yang siap Go Publik. Usahanya kian melebar dari rental mobil, merambah ke rental alat berat, property, perbankan, tour&travel, hingga perhotelan. “Cipaganti telah berkembang dari bisnis perusahaan keluarga awalnya yang didirikan oleh saya, saat ini meluas menjadi beberapa divisi. Sejak itulah kita bermitra dengan masyarakat dan ini masih berjalan terus diwadahi dengan koperasi. Rencanaya untuk tahun ini kita akan go publik,” jelas Andianto Setiabudi, Direktur Utama PT. Cipaganti Global Corporindo.
82
Tahun 3
Andianto juga menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil guna mendukung arah perusahan yang semakin luas dimana kebutuhan dananya juga semakin besar. “Jika pembiayaannya hanya memakai dana-dana yang terbatas dari perbankan atau terbatas dari kemitraan akan sedikit sulit untuk mengelola usaha yang agak besar. Maka dilakukan suatu kombinasi dana yang dipakai agar mampu semakin luas,” ungkapnya. Perkembangan bisnis yang semakin besar oleh Cipaganti, tidak bisa dilepaskan dari Andi sebagai sosok pengusaha ulet, pantang menyerah, dan terus melakukan inovasi. Motivasi inilah yang ingin dibagi olehnya kepada para peserta InspiraTrip Bandung. Bahwa semua halhal besar itu diawali dengan yang kecil. Anto Kurniawan/Foto:Tim Majels
Agustus ‘11
IKLN
KUE MANGKOK Tradisional Rasa manis Gula Aren Dari tepung beras dan gula aren sangat enak, legit dan gurih
BACANG AYAM Isi Telur Asin, Jamur, Kacang Lakci Sajian yang sangat legit, gurih dan enak, tidak menggunakan LEMAK, VETSIN, BORAX, Pengawet. Cocok dan praktis untuk makan Sahur dan Berbuka Puasa
“Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”
Agustus ‘11
IKLN KUE BACANG AGUSTUS.indd 1
Tahun 3
83
7/14/2011 11:24:11 PM
Usai Cipaganti, Amanda Menanti 2 jam di Cipaganti, berbagai sharing bisnis pun didapatkan para peserta. Bahkan, dari obrolan ringan itu, tak jarang bermunculan peluang baru yang bisa dimanfaatkan dengan cerdas. Usai ramah tamah dengan pihak Cipaganti, kini tiba saatnya para peser ta melepas lelah dan berwisata kuliner di Nasi Bancakan di jalan Trunojoyo No. 62 Bandung. Tempatnya unik karena disetting dengan nuansa perkampungan. Menu-menu yang disajikan pun tak kalah, benar-benar nuansa kampung, cita rasa jaman baheula, sebut saja seperti caos kacang merah, gejos cabe hejo, hampas kecap, tumis lember, tumis genjer, tumis picung, tumis kadedemes dan tumis suung. Untuk nasi disediakan nasi liwet dan nasi daun yang bisa disantap di piring yang terbuat dari seng seperti tahun 70-an. Sang pemilik Sobarna mengaku, sejak didirikan pada tahun 2007, ia concern menghadirkan menu-menu khas Sunda, jumlahnya ada sekitar 25 menu. “Disini para pembeli mengambil menu sendiri, tidak dilayani oleh pramusaji seperti di restoran lain. Piringnya pun dari kaleng khas jaman dulu yang kini sudah tidak lagi digunakan. Soal harga, dijamin
Foto bersama saat tiba di Hotel Grand Setiabudi Bandung 84
Tahun 3
Agustus ‘11
tidak akan menguras isi kantong,” ucapnya. Tak aneh, jika Nasi Bancakan selalu dipadati oleh para pemburu kuliner di sekitar Bandung. Minuman yang disajikan pun beragam. Ada es goyobod, cincau, bajigur, bandrek dan lainnya yang ditata apik di atas gerobak. Puas dengan aneka makanan Nasi Bancakan, peserta pun harus bersiap lagi untuk melawat ke lokasi berikutnya yaitu Brownies Amanda yang terletak di kawasan Ranca Bolang, Margahayu. Mengusung slogan ‘brownies kukus a truly brownies taste’, Amanda hadir dan dikenal sebagai oleh-oleh khas Bandung. “Amanda mulai berjualan sejak tahun 2000. Saat ini kami sudah ada di banyak kota di Indonesia seperti Yogyakarta, Solo, Surabaya dan Medan. Sejak awal kami berkomitmen untuk tidak mem-franchise-kan usaha ini,” ujar Gugi Kustiandi, Manajer Pemasaran Amanda. Hebatnya, dengan modal yang tidak terlalu besar, Amanda bisa bertahan hingga sekarang bahkan menjadi icon oleh-oleh kota Bandung. “Kami adalah salah satu perusahaan yang mampu bertahan tanpa meminjam modal ke bank untuk melakukan pengembangan usaha. Untuk produk yang kami jual, kini jumlahnya
Seminar di Amanda
Pemberian cinderamata kepada Gugi Kustiandi
sudah ada 33 item seperti brownies kukus original, blueberry, choco marble, banana bizz, tiramisu, sarikaya pandan dan lainnya. Produk-produk kami sudah tersebar di 23 cabang outlet di seluruh Indonesia,” jelas Gugi. Mencari inspirasi bisnis memang mengasyikkan, hingga para peser ta pun terbuai dibuatnya. Tak terasa, sang waktu pun terus berlalu dari siang menuju senja. 2 jam sudah waktu dihabiskan di Amanda. Tiba saatnya para peserta untuk meneruskan perjalanan untuk check in pada pukul 16.00 WIB di hotel Grand Setiabudi di bilangan Setiabudi dan mempersiapkan stamina untuk seminar di malam hari.
BROWNIES KUKUS AMANDA
Usaha Anak Mantu S iapa yang tidak tahu Brownies Kukus Amanda? Makanan yang sering dijadikan buah tangan pengunjung kota Bandung ini sudah ada sejak tahun 2000. Namun resepnya diciptakan Hj. Sumiwiludjeng - akrab dipanggil ibu Sumi - pada tahun 1999. Ibu Sumi adalah istri dari bapak. H. Sjukur, mantan pegawai PT. Pos Indonesia. Maka itu, jangan heran kalau seluruh outlet Amanda identik dengan warna orange dan coklat. Ibu Sumi punya empat putra, yaitu Joko Er vianto (Direktur Utama Amanda), Andi Darmansyah (Direktur Keuangan Amanda), Sugeng Cahyono (Direktur Operasional Amanda) dan Rizka. Suksesnya Brownies Amanda tidak lepas dari peran gotong royong ke-empat putra Sumi bersama istri masing-masing. Karena kekompakan dan kerukunan keluarga ini, dipilihlah nama Amanda sebagai nama produk brownies milik ibu Sumi. Amanda sendiri singkatan dari Anak Mantu Damai. Gugi Kustiandi, Manajer Pemasaran Amanda, menjelaskan, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam membangun
bisnis. “Dalam bisnis makanan, pilihlah nama brand yang unik. Karena dengan begitu, akan mudah diingat, cepat melejit dan menjadi akan menjadi trendsetter. Biasanya, kalau sudah melekat pertama kali di masyarakat akan susah dilupakan, walaupun banyak pesaingannya. Seper ti kata “Kukus” pada brand Brownies Kukus Amanda. Kebanyakan orang tahu brownies itu dibakar, bukan dikukus. Karena itu sampai sekarang Amanda dikenal sebagai satu-satunya brownies yang dikukus.” Setelah produk mulai dikenal, hal penting lain yang mendorong perkembangan usaha adalah perlunya tempat usaha. “Toko atau semacam kios merupakan cara efektif untuk membentuk pasar. Jangan sampai brand sudah dikenal tapi produknya susah dicari, karena nanti akan kehilangan marketnya. Selain itu, dengan adanya toko pendapatan akan bisa langsung diputar untuk berinvenstasi dan menambah jumlah produksi,” tambah Gugi. Donda Naibaho/foto: Team Majels
Agustus ‘11
Tahun 3
85
‘Dicambuk’ Inspirasi Maicih dan Kaos Nakal Malam pun akhirnya tiba. Usai istirahat dan memecah lelah setelah seharian full duduk di kursi bus, para peserta pun mengisi awal malamnya dengan menyantap hidangan makan malam yang telah disajikan pihak hotel. Sekitar pukul 20.00 WIB, semua peserta ‘dituntun’ untuk mengikuti seminar studi kasus yang dipandu oleh inspirator bisnis handal yang sudah malang melintang selama 20 tahun di jagat bisnis, Niam Muiz. Awal seminar dihadirkan sebagai pembicara pengusaha kaos nakal bermerk ‘Boeatan Bandung Bagusbagus’, Ari Babon. Dimulai di tahun 2008, kaos buatan Ari mampu menghipnotis banyak penyuka kaos. “Disebut nakal karena semua tulisan yang dipakai di kaos saya, semuanya pelesetan. Misalnya saja, BlackBerry menjadi BarankBerre dan banyak yang lainnya,” ucap Ari yang mantan wartawan ini. “Orang Bandung itu dikenal kreatif dalam
Pemberian cinderamata kepada Ari Babon, pemilik Kaos Nakal
Titik Terang Production
Sukses Setelah Jungkir Balik
Sosok pemilik Simply Fresh, Agung Nugroho Susanto memang berbakat wiraswasta. Terbukti sejak duduk di bangku kuliah ia sudah mendirikan distro. Tapi baru setengah perjalanan usahanya bangkrut. Tidak larut dalam keterpurukan, Agung bangkit kembali membuka usaha counter handphone. Lagi-lagi gagal. Belajar dari kegagalan-kegagalan itu, Agung mulai menata usahanya kembali. usaha selanjutnya yang dipilih adalah laundry kiloan. “Modal awalnya hanya 1 mesin cuci dan di bantu 2 orang karyawan,” ujarnya. Modalnya berasal dari pinjaman lunak bank dengan menjaminkan motornya! “Awalnya dimulai dari antar jemput cucian dari satu kost teman ke kost teman yang lain dan memberikan berbagai fasilitas pada langganan,” ungkap istri Agung, Vita.
86
Tahun 3
Agustus ‘11
S
iapa sangka, pengusaha kaos nakal Boeatan Bandoeng BagoesBagoes yang kini sukses dan produknya digemari kawula muda ini, awalnya sempat bangkrut tersungkur. Sebelum terjun ke dunia sablon, Ari Babon, sempat berbisnis lain. Sayang usaha itu tak bertahan, digerus kebangkrutan. “Dulu saya berbisnis otomotif. Saya memberi nama bisnis saya dalam bahasa China, saya tak tahu artinya. Suatu ketika saya ber temu seorang
segi apapun. Berawal dari pemikiran itulah saya ingin membuat merchandise khusus Bandung. Setiap bulannya, sekurang-kurangnya saya mengeluarkan 20 desain t’shirt berseri dengan pin dan stiker,” ujarnya. Diakui Ari, dalam setiap proses kreatifnya, setidaknya melibatkan tiga desainer dan satu art director, “Saya selalu berusaha agar setiap konsep itu tidak hanya terdiri dari perpaduan warna dan nilai estetika, tetapi juga memasukkan nilai historikal,” imbuh pria yang kental dengan logat Sunda-nya ini. Setiap t’shirt yang dibuatnya dijual sekitar Rp 75 ribu. Ari adalah salah satu sosok sukses yang lahir dan bermula dari dunia kantoran. Pernah menjadi war tawan Republika, Tempo dan lainnya tidak menghentikan langkahnya untuk memulai berbisnis. Meski dalam perjalanannya, tidak sedikit aral merintanginya. “Di masa kebangkrutan saya dulu, sepeda motor pun saya jual. Untuk ngopi dan ngerokok pun saya minta ke teman, bekas karyawan saya.
teman Chinese, kata dia nama bisnis saya itu ‘Tanah Longsor’. Pikir saya, pantesan selama ini bisnis saya tidak maju-maju, namanya juga sudah salah,” ujar Ari setengah berkelakar. Modal yang ditanam sebanyak 40 juta rupiah hilang. Bukan hanya itu, sepeda motor kesayangannya, laptop, kamera pun melayang untuk melunasi hutang, itupun tak cukup. Jadilah ia seperti ‘gelandangan’. “Tapi saya tak patah semangat, saya harus kaya. Akhirnya, dengan modal dengkul saya bangun kembali bisnis dengan nama yang bagus, Titik Terang Production. Dalam waktu hanya 2 tahun, usaha saya sudah maju,” ujar mantan wartawan ini.
Peserta di acara seminar
Bergerak di bidang sablon, seluruh kemampuannya dikerahkan untuk membuat produk berkualitas. Lahirlah ide membuat kaos plesetan. “Basic kaos itu esensinya sama hanya desain yang membedakan. Bisnis sablon itu enak, biaya murah untungnya gede. Modal ideal, hanya butuh screen 30 buah lengkap dengan master file dan cat, meja sablon yang bisa mulai dari harga Rp 750 ribu-80 juta dan mesin jahit. 1 kilogram cat itu bisa dipakai untuk membuat 3000-4000 kaos,” ucapnya. Selain di kaos, kini Ari pun sudah memiliki bisnis lain, perkebunan kayu di Sumedang dengan nama Jaya Rimba Abadi. Choen/ Foto: Dok. Majels
Agustus ‘11
Tahun 3
87
Sungguh, betapa miskinnya saya saat itu. Tapi saya terus bertekad untuk menjadi kaya,” tegas Ari. Selain Ari, malam itu pun dimeriahkan dengan kehadiran Reza Nurhilman, inovator ‘Keripik Setan’ Maicih, yang membuat suasana seminar makin gereget. Meski Maicih muncul di belantika bisnis baru satu tahun, namun kedatangannya cukup menggegerkan dunia bisnis. Selain pemasarannya yang sangat kreatif yakni melalui twitter, rasanya pun cukup
seumur jagung, suka dukanya sudah dirasakan pria yang akrab dipanggil Axl ini. Dikatakannya, di awal-awal ia harus memasarkan produknya ke teman-temannya, mengantarkan pesanan naik turun gedung dan lainnya. Tapi usaha itu tidak sia-sia, karena kini bisnisnya makin meroket. Dari hanya 400 bungkus yang bisa dijual di awal-awal, kini ia mampu menjual 350 ribu bungkus dalam sebulan. Tentu, itu sebuah pencapaian yang luar biasa!
Peserta tengah menyimak penjelasan pembicara seminar menggugah selera mereka yang gemar makanan pedas. “Maicih lahir dari hasil kerinduan dan kenangan masa kecil saya. Dulu, saat saya meminta uang jajan, Ibu selalu menyuruh saya mengambil di dompet Maicih. Dalam perjalanannya, saya diper temukan dengan sosok yang dijadikan sebagai icon Maicih, wanita paruh baya yang mempunyai resep keripik pedas. Lalu kami bekerjasama untuk membangun usaha keripik dengan merk Maicih,” jelas pria berusia 23 tahun, mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas M a r a n a t h a Bandung ini.Meski bisnisnya bar u
88
Tahun 3
Agustus ‘11
Di setiap lokasi penjualannya, Keripik Maicih selalu diserbu penggemarnya hingga mengakibatkan antrean panjang. Sebagai seorang ‘pr esiden’ per usahaan yang membawahi sekitar 80 jenderal (sebutan untuk para agen penjualan --red) di seluruh
Pemberian cinderamata kepada Axl, Presiden keripik Maicih
Indonesia, Axl terbilang sukses mengantar Maicih di usianya yang masih relatif muda. “Keripik Maicih memiliki 10 tingkat kepedasan, harganya pun terjangkau sekitar Rp 11.000 di Bandung dan Jakarta Rp 19.000. Mengenai omset, tinggal dikalikan saja dari 350 ribu bungkus yang saya jual itu,” ucap Axl. Maicih memproduksi kripik pedas dengan level kepedasan 1-5, namun ketika dilempar ke
konsumen level 2 dan 5 sangat digemari. “Saya sedang mencoba untuk membuat kripik Maicih level 10,” tambahnya. Meski malam makin larut, semangat para peserta untuk mengikuti detik demi detik acara seminar tak pernah luntur. Apalagi, dari kedua pemaparan pengusaha muda itu (Ari dan Axl), satu persatu, diurai secara runut oleh pakar bisnis Niam Muiz, dibahas secara detail. Niam
Keripik Maicih
Antri Panjang Via Twitter U
sia usahanya masih belia, lahir bulan Juni 2010, tapi pangsa pasarnya sudah menggila. Tangan dingin Reza Nurhilman yang biasa dipanggil Axl telah membuat keripik pedas Maicih dikenal banyak orang. “Alasan utama saya bangun keripik Maicih, karena saya lihat potensi kuliner di Bandung cukup besar. Saya ingin memunculkan sesuatu yang baru sebagai imej kota Bandung yaitu makanan,” ujar Axl. Ia menegaskan, orang Jakarta bila berwisata ke Bandung, maka oleh-oleh yang dicari adalah pakaian di berbagai factory outlet. “Kebutuhan utama manusia itu ada sandang, pangan dan papan. Dan 3 hal itu yang selalu dicari banyak orang termasuk di Bandung. Bisnis sandang dan papan saya tidak kuat modalnya, ya saya ambil pangan saja, repeat ordernya cepat. Usaha keripik ini pun terbilang masih mentok
di modal. Selain dikenal dengan bejibunnya FO, saya ingin Bandung dikenal dengan kulinernya juga,” jelasnya. Di awal penjualan keripik Maicih, selama hampir 2-3 bulan, Axl menjualnya sendiri, door to door. “Kalau ada pesanan meskipun si pemesan ada di Ujung Berung, tetap saya kejar. Karena saya yakin suatu saat mereka yang akan mengejar saya. Di kemudian hari, saya menemukan format pemasaran dengan menggunakan media jejaring sosial Twitter. Ternyata ini sangat ampuh mengundang pelanggan,” akunya. Keripik Maicih diburu bukan hanya kalangan anak muda, ibu rumah tangga hingga ke pegawai kantoran ikut menjadi fans-nya Maicih, mereka rela antri panjang demi si pedas. “Memang, untuk sukses itu sulit. Tapi lebih sulit lagi jika tak sukses,” pungkas Axl. Choen/Foto: Dok. Majels Agustus ‘11
Tahun 3
89
menandaskan, “Kedua pengusaha ini, baik Ari maupun Axl, mampu memaksimalkan kompetensi yang dimilikinya. Jadi, jika Anda ingin sukses dalam berbisnis, maka cek kompetensi Anda, lalu berbisnislah sesuai dengan kompetensi yang Anda miliki,� tegasnya. Sekitar pukul 23.30 WIB seminar pun usai.
90
Tahun 3
Agustus ‘11
Agustus ‘11
Tahun 3
91
Membatik dan Berkebun Hari kedua peserta dibawa berkunjung ke Batik Hasan, menyisir daerah Cigadung hingga ke tembus ke kebun FAM Organic di Lembang. Mengawali hari, sekitar pukul 07.00 WIB, peserta pun serentak makan pagi di hotel. Usai sarapan, sekitar pukul 08.00 WIB, bus yang membawa ke-28 peserta pun langsung menggelinding ke daerah Cibeunying, Cigadung, tempat dimana Batik Hasan bermukim. Sesampainya di Batik Hasan, peserta disodori selembar kain yang siap untuk dibatik. Dan, ramai-ramai para peserta langsung mengambil canting untuk kemudian membatik. “Batik Hasan ini mulai berjalan tahun 1980, tumbuh sebagai Batik Bandung kontemporer. Batik Hasan dirintis oleh almarhum Drs Hasanuddin, Msn. Beliau seorang tenaga pendidik ITB yang lahir di Pekalongan pada tahun 1948. Di masa hidupnya, ia adalah seorang pakar tekstil yang sering melakukan kegiatan penelitian tentang batik di berbagai daerah seperti Pekalongan, Troso, Tegal, Tuban, Trenggalek, Pacitan dan Madura,� ulas Sania
Ragam koleksi Batik Hasan Sari, General Manager Hasan Batik. Lebih lanjut Sania menjelaskan, saat ini Batik Hasan sudah memiliki ribuan motif modern yang sudah dipasarkan ke berbagai kota di tanah air bahkan mancanegara. Di Indonesia, selain di Bandung, Batik Hasan sudah merambah ke Jakar ta. Untuk pasar ekspor, batik ini sudah sampai di Belanda,
Peserta menyimak penjelasan dari salah satu pengelola Batik Hasan 92
Tahun 3
Agustus ‘11
Yunani dan negara-negara Eropa lainnya. “Kami sudah memiliki sekitar 1500 cap batik berbahan tembaga. Harga jual kami pun masih sangat kompetitif, paling murah sekitar Rp 120 ribu. Ke depannya, kami juga ingin menjadi salah satu icon kota Bandung,” ucap Sania. Terkait ‘mewabah’nya pengusaha batik di Bandung, ia hanya berujar, “Soal persaingan, yang penting kita rajin melakukan inovasi produk dan memilih segmen tertentu saja,” imbuhnya. Selesai di Batik Hasan, bus pun melaju ke tempat berikutnya. Karena sudah masuk waktu makan siang, laju bus terhenti di restoran Bumbu Desa di Jalan Lawis untuk makan siang bersama dengan sajian menu penuh selera. Di sela-sela makan siang, peser ta disuguhi ceramah pemilik kebun Fam Organic, Suparwan. “Makanan organik ini bisa sebagai solusi makanan sehat dan murah. Di Bandung,
Beberapa pengelola Batik Hasan
Peserta asik membatik
Batik Hasan
Bangkit Sejak Ditimpa Krisis
D
irintis sejak 1980 an oleh seorang Dosen Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB), Batik Hasan telah mampu menyajikan batik modern yang lebih diterima pasar. “Indentitas kami dari segi desain selain lebih modern kami juga menggunakan warna-warna cerah. Kita menyebutnya batik tambal tapi warnanya lebih modern dan sudah dimulai sejak tahun 1980 an saat Pak Hasan yang mengelola. Pangsa pasarnya waktu itu lebih ke ekspatriat orang-orang Jepang yang ada di Indonesia dan teman di ITB. Produk kita saat itu lebih ke arah interior,” ujar Yani, yang bersama dua saudari lainnya merupakan anak pendiri Batik Hasan, Hasanudin. Seiring dengan bagusnya penjualan batik yang dikelolanya ternyata krisis melanda yang membuat Batik Hasan kehilangan konsumen.
“Tahun 1998 orang-orang Jepang di Tanah Air banyak yang balik lagi ke negaranya akibat krisis sehingga kita hampir kehilangan konsumen. Dari 20 orang karyawan hanya tinggal 7 orang saja, tapi kita menganggap bahwa harus tetap jalan. Maka kita menggeser pangsa pasar kita menjadi orang lokal. Jika sebelumnya di bidang interior kali ini kita lebih ke arah fashion,” jelasnya. Keputusan tersebut ternyata benar lewat metode pemasaran melalui pameran, Yani bertemu dengan seseorang dari dinas pemerintah yang tertarik dengan produk Batik Hasan. Kini selain di Bandung, Batik Hasan telah mempunyai stand di Smesco, Gatot Subroto, dan Panglima Polim serta Ingin juga memperluas jaringannya dengan membuka kesempatan bekerjasama dengan pihak lain. Anto Kurniawan/Foto:Tim Majels Agustus ‘11
Tahun 3
93
pengusaha kebun organik masih terbilang sepi. Saat ini, saya sudah supply hasil kebun saya ke 3 supermarket di Bandung,� jelas Soeparwan. Sehabis santap siang, peser ta diajak ke kediaman Soeparwan di kawasan Sarijadi Baru, jalan Cilandak, Bandung. Disini peserta mengintip bisnis kebun organik rumahan yang dilakukan Soepar wan. Ternyata, berkebun tidak hanya bisa dilakukan di lokasi yang luas saja, di lokasi yang sempit sekalipun seperti di halaman rumah, bisa dilakukan. Inspirasinya adalah sekecil apapun peluang dan kemampuan tempat, bisnis itu tetap bisa dilakukan. Ardian Syahrial salah satunya, peserta asal Cikarang, Bekasi ini mengaku mendapat referensi baru untuk bisnis yang dijalankannya. “Saya juga saat ini sudah bisnis sayuran, namun sayuran yang saya kembangkan adalah non organik. Ke depan, mudah-mudahan saya bisa memadukan keduanya,� ungkap Ardian. Serasa kurang jreng dengan kebun rumahan, Soeparwan pun mengajak peserta
Fam Organic di Sari jadi
Pem
Seminar Fam Organic oleh Soeparwan
Ke
FAM ORGANIC
Bisnis Sehat Untung Berlipat
D
unia makin tercemar. Semua tercemar, termasuk makanan. Sayuran terutama. Proyek ini merupakan motivasi utama mengapa Soepar wan Soeleman mendirikan Fam Organic. Dengan Fam Organic, Soeparwan seolah mengingatkan kita bahwa hidup sehat merupakan sesuatu yang sangat berharga. Fam Organic didirikannya Mei 2007. Tak tanggung-tanggung, Soeparwan juga membuka perkebunan seluas 3500m2 di Parongpong Lembang yang ditanami mulai dari selada, bayam, daun bawang hingga broccoli. Untuk
94
Tahun 3
Agustus ‘11
memulai usahanya ini, visi dan misinya jelas ; mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan produk yang sehat alami, mewujudkan lingkungan alam yang sehat sehingga tercipta kesinambungan ekosistem dengan cara menyediakan produk dan jasa berkualitas organic juga mendayagunakan halaman dan ruang yang tersedia di manapun. Bahkan Ia juga mengajarkan home farming, seper ti di rumahnya di sebuah kompleks yang halamannya dimanfaatkan sebagai lahan tanaman organic baik di pot atau para-para yang siap dipanen.
Pemberian cinderamata oleh Ardian Syahrial
untuk berkunjung ke kebun besarnya yang terletak di daerah Parongpong, Lembang. Hari menjelang senja, udara pun makin dingin, apalagi letak Parongpong di dataran tinggi. Tapi semangat para peserta tak pernah patah. Pukul 16.00 peserta tiba di Parongpong. Setibanya di kebun, peserta disuguhkan dengan hamparan aneka sayuran yang menghijau. “Disini saya memiliki lahan sebanyak 3500m2.
Kebun Fam Organic di Parongpong, Lembang
Ini komitmen yang tidak main-main. Karena itu Soeparwan tampak antusias menularkan semangatnya pada peserta InspiraTrip Majalah Elshinta. “Organik merupakan suatu proses, bukan hasil akhir. Dimulai dari pengolahan tanah, perawatan, hingga panen, pasca panen dan distribusi haruslah berorientasi pada alam sehingga tercipta ekosistem yang berkesinambungan,” ujarnya menanggapi beragam per tanyaan peser ta. Yang pasti perkebunan organiknya juga sebuah bisnis menggiurkan karena pemainnya masih langka. “Setiap hari saya mensuplai 400-700 kg sayuran organik ke hotel dan restoran,” imbuhnya. Wendy Danoeatmadja/Foto:Tim Majels
Agustus ‘11
Tahun 3
95
Berfoto bersama di kebun Fam Organic Semuanya ditanami sayuran organik. Investasi saya cukup besar, sekitar 160 juta rupiah. Dari perkebunan ini, tiap harinya saya menghasilkan sayuran sekitar 400-700 kg yang dikirim ke swalayan dan resto hotel. Adapun jenis sayuran yang saya tanam ada sekitar 20 jenis. Kunci sukses di bisnis ini adalah kualitas dan kompetensi organiknya,” aku Soepar wan. Setelah puas melakukan sharing bisnis, lalu peserta pun kembali ke hotel.
Seminar Franchise Lelah berkeliling seharian seketika sembuh saat acara seminar termin kedua digelar. Seper ti malam per tama, seminar kali ini pun menghadirkan dua pembicara dan satu pembedah ; Bebek Garang (business opportunity) dan resto Bumbu Desa (business franchise) dan seminar franchise ini dibedah oleh pakarnya yaitu Royandi Junus, seorang
Bebek Garang
Kondang Berkat Pak Bondan B
ebek Garang sudah ada sejak tahun 2008 dan per tama kali hadir dengan konsep gerobak. Sang pemilik, Ali Bagus Antra Suantra sejak awal memang sudah bercita-cita menjadi seorang pebisnis. Setelah lulus kuliah dari ITB dia memilih berbisnis kuliner. Ali membuka bisnis makanan Bebek Garang tanpa modal uang sepeser pun, hanya mengandalkan investor dengan perjanjian BEP selama 4 bulan dari modal 10 juta yang ditanamkan. Berjalan sembilan bulan ternyata Bebek Garang belum berhasil. “Mungkin karena saya dan teman-teman adalah lulusan ITB yang sama sekali tidak tahu ilmu bisnis dan tidak tahu memanage keuangan, jadi saat itu Bebek Garang gagal. Selama sembilan bulan itu, omzet hanya 13 juta perbulan dan saya juga tidak dapat profit. Sampai akhirnya pada tahun 2009, Bebek Garang didatangin Pak Bondan dan menu kami mendapat predikat Maknyus. Sejak itulah saya
96
Tahun 3
Agustus ‘11
pede lagi untuk mengembangkan Bebek Garang,” cerita Ali. Masih dengan cara yang sama, Ali membangun kembali Bebek Garang tetapi dalam bentuk rumah makan. Terbentur urusan modal untuk sewa tempat, Ali pun memakai sistem bagi hasil pada pemilik kontrakan tempat usahanya. Karena Ali belum mampu membayar tunai biaya kontrak tempat sebesar 60 juta, Ali menawarkan sharing omzet pada pemilik tempat usaha dengan perhitungan akan mencapai 100 juta dalam jangka waktu setahun. Dan hasilnya memang tercapai. Kemudian untuk melebarkan pasar Bebek Garang, Ali membuka kemitraaan Bisnis Opportunity (BO) kepada setiap orang yang ingin membangun usaha Bebek goreng dengan sistem bagi hasil. Kini, di tahun 2011, Ali sudah memiliki empat outlet. Donda Naibaho/foto: team Majels
Agustus ‘11
Tahun 3
97
konsultan franchise dari International Franchise Business Management (IFBM). “Dulu Bebek Garang nomaden, selalu berpindah-pindah tempat dari Kanayakan pindah ke Jalan Kyai Luhur lalu ke Sulanjana dan Jalan Braga. Bukan tanpa alasan, karena kami selalu mencari tempat yang lebih fantastis,” ujar Ali Bagus Antra Suantra, pemilik Bebek Garang yang telah berdiri sejak 2,5 tahun lalu dan memiliki tagline ‘Segar Merangsang’ ini. Sepertinya, tagline tersebut bukan hanya isapan jempol. Berbagai menu yang disajikan di resto ini memang benar-benar merangsang lidah untuk bergoyang. Sebut saja misalnya Bebek Kagok Negro, Bebek 70, Bebek Kemon, Bebek Debus dan Bebek Grinpis dipadu dengan sambal jupe (buta hejo-red) akan tercipta sensasi yang luar biasa. “Kami lebih memilih bisnis kuliner karena kuliner merupakan kebutuhan primer. Siapapun pasti membutuhkan. Saat ini kami sudah memiliki sekitar 51 karyawan dengan omset sekitar Rp 484 juta perbulannya,” akunya. Soal prestasi, Bebek Garang sudah meraih berbagai penghargaan diantaranya penghargaan ‘Wirausaha Muda Sukses’ dari Menteri KUKM RI dan salah satu finalis Wirausaha Muda Mandiri 2011.
Bumbu Desa
Pilih Partner Bukan Investor Salah satu kuliner kebanggaan Indonesia yang sudah memiliki 30 cabang di seluruh Indonesia dan mempekerjakan 2000 orang ini, memang sangat menjanjikan dalam hal menjalin kemitraan. Bicara soal kemitraan, Bumbu Desa memilih konsep franchise. Hal ini dikarenakan Bumbu Desa lebih memilih 98
Tahun 3
Agustus ‘11
Makan Siang di Bumbu Desa
Pemberian cindera mata oleh ketua panitia kepada Royandi Junus Dengan mengusung citarasa masakan Sunda paling lengkap, resto Bumbu Desa pun sudah menancapkan segudang prestasi. Sejak didirikan di tahun 2004 oleh Arief S Wirawangsadita, berawal dari kecintaan terhadap masakan tradisional tanah Pasundan, Bumbu Desa telah berkomitmen berbagi pengalaman untuk dinikmati oleh mereka yang menyukai masakan Sunda. Tendi Niam,
mencari par tner dibandingkan investor. “Bumbu desa tidak mencari investor, tapi kita mencari partner. Bedanya kalau partner kita berjalan bersama-sama, dalam keadaan baik maupun sulit selalu bersama-sama. Kalau investor, mereka tidak mau tahu prosesnya dan masa sulitnya. Pokoknya dia menaruh modal, dan harus kembali dan untung” jelas Tendi Niam, Managing Director Bumbu Desa. Dalam menjalin kemitraan, baik franchisee maupun franchisor sama-sama menginginkan keuntungan. Maka Tendi pun meyakinkan bila bermitra dengan Bumbu Desa banyak
Managing Director Bumbu Desa mengatakan, “Dulu, saat memulai bisnis ini, kami membentuk tim kecil untuk melakukan penelitian masakanmasakan yang berasal dari seantero Jawa Barat. Hasilnya, lahirlah Bumbu Desa.” Dalam perkembangannya selama hampir 7 tahun, Bumbu Desa makin berkibar dengan menjamurnya cabang-cabang baru. Tendi menyebut, saat ini Bumbu Desa sudah berkembang lebih dari 30 cabang di kota-kota besar di Nusantara. “Bahkan, kami juga sudah ekspansi ke Malaysia dan Singapura. Kami yakin, untuk mencapai pada titik franchise yang baik, setidaknya ada tiga hal yang harus
diperhatikan; sebuah konsep besar, lokasi ritel yang sempurna dan sistem franchise yang baik.” Sebagai pembedah, Royandi Junus pun menjelaskan secara total tentang seluk beluk bisnis franchise dan mengajarkan step by step tata cara berbisnis franchise. “Bebek Garang dan Bumbu Desa telah membuktikan, mereka bisa menjadi besar dan lahir karena memakai cara franchise,” ucap Royandi yang sekaligus mengakhiri seminar malam itu.
Royandi Junus memberikan penjelasan kepada peserta
keuntungan yang diperoleh franchisee dari Bumbu Desa. Diantaranya, Bumbu desa mempunyai sistem baik, franchisee akan mendapat manual book, training management, desain dan Bumbu Desa sudah menyiapkan 5 tenaga kerja khusus untuk urusan masak. Selebihnya franchisee mencari, tapi tetap akan mendapat training di Bandung. Sedangkan, untuk bahan-bahan makanan setiap outlet bebas menyuplai dari mana saja, tetapi untuk urusan bumbu, mendapat standarisasi dari Bumbu Desa. Satu lagi, Bumbu Desa adalah satu-satunya restoran di Asia yang
menggunakan IBM Lotus Notes. Jadi, saat malam hari tutup restoran, owner sudah bisa langsung tahu berapa omzet didapat setiap harinya. Bila ada yang ingin menjadi franchisee Bumbu Desa, Tendi memberikan informasinya, “Paket harga franchise ada dua. Pertama, jointing fee dimulai Rp. 200-350 juta. Tapi itu dilihat dari wilayah dan kemampuan daerahnya. Dan royalty fee antara 5 sampai 8%, ditambah 1 % brand image perbulan dalam jangka 5 tahun”. Donda Naibaho/foto:
team Majels Agustus ‘11
Tahun 3
99
Foto bersama
Berakhir di Kebun Obat InspiraTrip masih menyisakan satu lokasi kunjungan yaitu Togapuri yang terletak di Desa Cilembu, Kabupaten Sumedang. Setelah bangun dan mandi pagi, para peserta langsung berkemas untuk melakukan check out hotel. Usai sarapan, sekitar pukul 07.00 WIB bus sudah melaju dan membelah jalanan menuju Sumedang. Sekitar satu jam perjalanan untuk sampai ke Togapuri, sebuah kawasan bisnis berbasis tanaman obat. Sesampainya disana, peserta langsung disambut dengan senam kesehatan yang dipandu oleh sang pemilik, Toto Suhendro. Usai senam, tak luput peserta dijamu dengan jamuan tradisional berupa apem ubi, tahu sambung nyawa dan wedang mahkota dewa. Sangat menyegarkan!
Peserta tiba di Togapuri 100
Tahun 3
Agustus ‘11
Sebagai pengobat, tak lupa ia juga mempraktekkan cara pengobatannya di hadapan para peser ta InspiraTrip. Banyak peserta yang dibuat terbelalak karena beragam penyakit yang diidapnya. Tak aneh, seusai seminar, ramai-ramai peserta pun melakukan pengobatan dan konsultasi kesehatan. “Dengan berkunjung ke Togapuri, selain bisa berobat dan berkonsultasi, saya juga mendapat inspirasi baru, berbisnis tanaman obat,� ucap Sari, salah satu peserta. Selesai berobat, para peser ta makan siang bersama di Togapuri dengan lauk pauk dan lalapan bahan herbal yang tentunya menyehatkan. Tak terasa hampir seharian, peser ta menghabiskan waktu di Togapuri. Sekitar pukul 16.00 WIB, tiba saatnya untuk
Suasana lokasi Togapuri
beranjak dan kembali pulang ke Jakar ta. Banyak sudah pengalaman dan inspirasi bisnis yang diserap para peserta. Sepanjang perjalanan menuju Jakar ta, para peserta seperti tak bosan terus menggali dan membongkar rencana-rencana bisnis yang akan dilakukan ke depan. Yuyun Lailani, peserta terjauh asal Makassar misalnya, ia sudah berniat untuk membawa produk keripik pedas ke daerahnya. Begitu juga yang lainnya, segudang ‘oleh-oleh’ inspirasi dari Bandung sudah mereka kantongi untuk diterapkan secara nyata di daerahnya. Perjalanan selama 3 hari sangat membantu dalam menambah khazanah dan cakrawala bisnis peserta. Sampai jumpa di program InspiraTrip berikutnya! Cucun Hendriana/Foto: Tim Majels
Pengobatan oleh Bapak Toto, Pemilik Togapuri
Pemberian cinderamata
TOGAPURI
Istana Tanaman Obat Keluarga Toto Suhendro pernah dihadang penyakit. Belasan obat harus ia telan tiap hari namun kesembuhan tak kunjung datang. Hingga akhirnya Toto menemukan kesembuhannya lewat tanaman herbal. Karyawan PT Telkom ini pun, memutuskan untuk berubah arah, berbisnis tanaman herbal sekaligus melakukan pengobatan dengan metode holistic. “Togapuri ini dibangun tahun 2003 dan memiliki luas satu hektar, berada 900 meter di atas permukaan laut. Berawal dari sebuah penyakit yang saya derita, akhirnya saya mendirikan Togapuri yang ditanami tanaman obat,” ujar pria yang hampir genap 60 tahun ini.
Di Togapuri ada sekitar 350 jenis tanaman obat. “Saya banyak dipanggil ke berbagai tempat untuk melakukan pengobatan natural. Obatnya ya dari Togapuri ini.” papar Toto. Ia dengan gamblang menjelaskan bahwa selain ber fungsi untuk pusat penanaman herbal kesehatan, Togapuri pun pusat ladang bisnisnya. “Setelah saya keluar kerja, saya langsung mendirikan tempat ini. Modal bisnis itu kita harus memiliki IMPIAN: Integritas, Moral, Pengetahuan, Inspirasi, Aktualisasi dan Nilai,” bebernya. Agustus ‘11
Tahun 3
101
Terimakasih‌ Jakarta Bandung yang berjarak 180 km ditempuh hanya memakan waktu dua jam lebih melalui Tol Cipularang. Kesempatan ini menjadi ajang perkenalan dan pemaparan bisnis masingmasing peserta InspiraTrip 2. Semangat begitu tinggi baik semenjak berangkat, kunjungan ke industry, seminar , hingga perjalanan pulang. Belum juga sampai Bandung, peserta sudah booking InspiraTrip ke tiga, meski Majels belum menjatuhkan pilihan Kota tujuan. Peserta 28 orang memang sangat eksklusif, sehingga program ini menjadi sangat berkualitas. Setidaknya selain mendapat pencerahan bagi peserta yang tengah memilih atau mengawali bisnis, kontak atau transaksi bisnis pun terjadi disini. Terlebih jalinan atau networking yang sangat dibutuhkan bagi para pewirausaha. Modal sudah ditangan, namun pemanfaatannya yang masih harus dicari. Seperti Yuyun Lailani peserta asal Makasar yang memiliki perkebunan cengkeh seluas 4 hektar, dengan antusias ia menjalin bisnis yang tepat di daerahnya. Keripik Karuhun Bandung produksi peserta Zulkarnaen dan Muh. Rifky agaknya berhasil digaetnya. Peluang inilah yang dimanfaatkan Majels (Majalah Eslhinta), untuk menjembatani sekaligus mengarahkan ke jenjang yang lebih prospektif. Kegiatan tanggal 4 hingga 6 Juli 2011 ini pun terisi segudang inspirasi dan untuk menghimpun komunitas tersebut, dalam perjalanan pulang telah terpilih kepengurusan InspiraTrip 2 dengan Ketua Daniel Abbas, pensiunan PNS DKI yang dibantu beberapa personil lainnya. Program-program jangka pendek langsung diplan, untuk yang pertama kunjungan ke pertanian non organic yang dimiliki Ardian Syahrial, panen timun seluas 4 hektar di kawasan Cikarang, Jabar. Kami bersyukur InspiraTrip Majels yang ke dua mengunjungi centra industri Bandung terlaksana dengan sukses. Kami pun sangat berterimakasih kepada para peserta InspiraTrip yang sangat kooperatif, sehingga setiap acara dapat berjalan on schedule. Di dalam bus, di hotel, di kesempatan makan, di tempat kunjungan bisnis, di seminar, tercermin semangat kekeluargaan. Terimakasih pula pada para mitra Majels, yang turut mensupport InspiraTrip baik moril maupun materil berupa financial, produk, info bisnis, buku-buku, dan lain-lainnya. Terutama kedua pembicara seminar Bapak Niam Muiz dan Bapak Royandi Yunus. Dengan harapan kebersamaaan ini dapat memajukan dunia entrepreneur Indonesia. InspiraTrip‌.Semangat‌!!!
102
Tahun 3
Agustus ‘11
Profil OSSIE HIMAWAN
Unjung Tombak Usaha Perhotelan Jika Anda mengunjungi Bandung dan bermalam di salah satu hotel Grup Bandung Inti Graha seperti Grand Setiabudi, Anda bisa merasakan pelayanan berbeda yang istimewa. Ini memang ciri hotel-hotel Grup Bandung Inti Graha, lalu siapakah yang menjadi ujung tombak kesuksesan usaha perhotelan ini?
N
amanya Ossie Himawan. Sudah 20 tahun malang melintang di dunia Public Relation. Namanya sudah sangat terkenal terutama di kalangan praktisi Public Relations Bandung. Apalagi, ibu dua anak ini juga menjabat sebagai Public Relation Pariwisata Jawa Barat dan Public Relation Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat. Ossie memang mencintai dunia Public Relations. “Saya suka berkomunikasi,” ujarnya, “… dan banyak menghadapi berbagai macam karakter orang lain!” Bagi wanita yang telah berkali-kali menerima beragam penghargaan ini, Public Relations adalah bagian dari hidupnya. Selain sehari-hari sibuk menjadi Corporate PR untuk Grup Bandung Inti Graha, Ossie juga mengisi waktu dengan menjadi dosen di beberapa universitas terkemuka di Bandung dan Jakarta. Sebut saja, Universitas Padjajaran, London School of Public Relations Jakarta, Sastra Inggris Universitas Maranatha dan Interstudy. Bagi Ossie, Public Relation merupakan sebuah profesi yang harus dilakukan dengan professional. Itu karena Public Relations merupakan profesi garda depan yang menghasilkan image untuk perusahaan. Tapi ia juga tidak menampik bahwa seringkali profesi ini disalahartikan oleh masyarakat. “Orang suka punya presepsi lain dengan kebaikan dan keramahtamahan seorang PR,” ujarnya. “Ini bukan sesuatu yang berlebihan tapi banyak
Ossy nomor dua dari kanan ditemui dalam kesehariannya. Karena kita harus acting seperti itu, seorang PR harus menjaga image hotel secara keseluruhan dengan komunikasi dari segi intern dan ekstern,” tambahnya.
Segudang Prestasi
Ossie mengawali karier sebagai pramugari di sebuah VIP Charter Flight di Jakarta. Ia lantas banting stir ke dunia perhotelan dan pada 19911995 menjadi Senior Staff Front Office di Century Park Senayan Hotel. Tiga tahun berikutnya, Ossie berkutat di Hotel Horison Bandung sebagi Duty Manager sebelum akhirnya bergabung ke Hotel Grand Aquila Bandung November selama periode 1998 – 2005 sebagai Senior Public Relations & Communications Manager. Jenjang karier yang panjang itu pun menghasilkan beragam prestasi. Sebut saja prestasinya sebagai karyawan terbaik di Hotel Century Park dan Hotel Horison. Juga kiprah aktifnya sebagai Public Relations Pariwisata Jawa Barat dari 2001 hingga saat ini. Hingga kini, Ossie tetap yakin bahwa PR memang sebuah profesi yang harus dilakukan sepenuh hati. Tujuan PR bagi Ossie bukan hanya menetapkan sasaran atau tujuan operasi hubungan masyarakat namun lebih jauh lagi menetapkan skala prioritas guna bisa mengendalikan pilihan public. Juga mampu menerapkan skala prioritas bagi media untuk menyampaikan pesan. “Tentu saja semua disesuaikan dengan kondisi dan kebijakan perusahaan,” ungkapnya.Wendy Danoeatmadja Agustus ‘11
Tahun 3
103
Konsultasi Bisnis
Niam Muiz, Msc, MPsi Ia adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Pria berusia 49 tahun yang sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training ini, kini menjadi Presiden Direktur PT Inspira Consulting, Jakarta.
Ikut Event Bisnis, Penting? Pertanyaan: Usaha kuliner dimsum saya sedang mulai dikenal konsumen. Ternyata banyak pula EO dari pameran mengajak ikut pasar jajan, ada pula bazaar, lalu mengundang seminar bisnis. Saya ingin berkembang tapi mulai dari kecil, supaya risikonya tidak besar, misal jika mengalami kerugian, dan lain-lain. Pak Niam sebetulnya apa pentingnya mengikuti event bisnis seperti itu? Wildan, Bekasi Jawaban: Memang, banyak pihak memandang bahwa promo dengan cara tersebut lumayan membawa hasil. Pada beberapa pameran yang tidak ada hubungannya dengan makanan, saya
104
Tahun 3
Agustus‘11
juga sering melihat stand promo makanan. Semua promo itu pada prinsipnya sama, agar produknya dikenal orang banyak. Dengan dikenal banyak orang, Anda tentu berharap penghasilan yang Anda peroleh berlipat pula. Tapi yang harus Anda pikirkan, kalau biaya untuk melakukan promo itu berlebihan dan menguras kantong, tentu itu tidak positif juga. Sebab, kalaupun dimsum Anda dikenal masyarakat luas berkat promo yang Anda lakukan, tapi outlet Anda tidak ada di dekat tempat tinggal atau tempat kerja konsumen, maka tidak terjadi pembelian produk Anda, bukan? Anda besar-besaran promosi di TV misalnya, tapi produk Anda tidak ditemukan di pasaran oleh konsumen karena masih minimnya outlet Anda, itu sangat percuma. Anda hanya membuang uang percuma. Sedangkan kalau Anda mengikuti seminar bisnis, itu akan berefek baik pada bisnis yang Anda lakukan. Akan sangat bagus. Kalau Anda memang hendak menjual franchise produk Anda misalnya, promo sih boleh saja asal sekadar promo seperti promo diri pendirinya saja atau yang lainnya. Tidak usah besarbesaran. Intinya, jangan sampai hanya radius 1 km saja yang mengenal produk Anda. Harus lebih dari radius 1 km. Lebih dari itu, Anda harus sadar bahwa promo itu hanya pendukung saja.
Niam Muiz, Msc, MPsi
Joint Tempat Bisnis Pertanyaan: Saya punya ruko di sentra bisnis spare par t motor. Usaha saya cukup lumayan, bahkan dulu hanya beberapa toko di sekitar lokasi, kini sudah banyak yang berdagang dari onderdil sampai bengkel motor. Kebetulan ada teman yang ingin joint tempat, dia ingin usaha airbrush pengecatan motor. Bapak Niam Muiz, bagaimana aturan joint tersebut, lalu apakah usaha dia bisa mengurangi pemasukan saya? Neni, Bandung
Jawaban: Semakin lengkap jasa Anda dalam bisnis, tentunya semakin positif bagi Anda. Hanya
saja, jasa airbrush dan jualan sparepar ts adalah dua segmen berbeda yang tumpang tindih. Jadi, upaya marketingnya pun harus berjalan sama kuatnya. Bisnis sparepar ts akan menyusut kalau marketingnya tidak berimbang. Sedangkan soal aturan joint, prinsip dasar yang saling menguntungkan adalah bahwa Anda saling berbagi kompetensi. Yang Anda punya adalah tempat dan pasar misalnya. Hargailah yang Anda punya sesuai kesepakatan. Lalu berapa hal itu menjadi porsi atau bagian dari margin penjualan jasa airbrush. Kalau itu disepakati dari awal, dengan tetap mempertimbangkan perkembangannya, maka joint tersebut dapat membawa untung bagi kedua belah pihak.
Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai bisnis yang akan atau sedang dijalankan, silakan layangkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: majalahelshinta@gmail.com. Agustus ‘11
Tahun 3
105
Tips
106
Tahun 3
Agustus‘11
HAL 85.indd 85
8/16/2010 8:32:46 PM
Mediasi
Menanggok Untung di Bulan Puasa
Makanan dan pakaian produk bisnis primadona di bulan puasa. Entah orang malas masak, atau ingin hidangan yang variatif, sehingga meski banyak penganan dijajakan bakal ludes sebelum magrib berkumandang. Untuk pakaian event Lebaran dengan konotasi baju baru, cukup menguntungkan bagi pengusaha.
Untung Berkat Kaos Saat bulan Puasa, prospek yang banyak dilirik orang di Bandung adalah seputar baju dan makanan. Khusus makanan karena pada bulan puasa orang bahkan rela antri mencari panganan untuk berbuka. Sedangkan kebutuhan pakaian, ada istilah Lebaran semuanya baru, istilah ini terbukti benar karena hampir setiap orang membeli baju baru saat Lebaran. Melihat peluang itu, pada saat bulan puasa saya ke Garut untuk berjualan kaos, jenisnya kaos musik yang saya bawa dari Bandung. Biasanya bukanya hanya satu minggu sebelum Lebaran, jadi tutupnya pas malam takbiran. Untuk Omzet lumayan dalam seminggu bisa sampai Rp. 20 juta. Iwan Karsiwa,Karyawan 108
Tahun 3
Agustus‘11
Jual Baju Muslim via Grup BBM Baju muslim untuk orang dewasa adalah pilihan bisnis yang bagus saat memasuki bulan puasa. Alasannya, karena pada saat hari Raya Idul Fitri wanita muslim pasti mencari busana tersebut. Yang pasti modelnya harus mengikuti trend. Saya menghindari berdagang baju muslim anakanak, karena lebih repot untuk urusan ukuran, soalnya kalau ukuran tidak sesuai keinginan, maka resiko komplain akan lebih banyak. Baju-baju ini rencananya akan saya ambil dari toko teman saya yang ada di Thamrin City dan Tanah Abang. Dan pemasarannya hanya via grup blackberry messanger saja. Jadi, teman saya akan mengirimkan foto-foto model bajunya, dan saya tinggal menshare ke grup. Range harga untuk busana muslim saya antara Rp.110 ribu sampai 200 ribu-an. Ervina Hardjana Karyawan Swasta
Lapak Makanan Berbuka
Bisnis yang paling tepat saat bulan puasa adalah jualan berbagai makanan khas untuk berbuka, seperti Kolak, Asinan, dan minuman segar. Rencananya saya membuka lapak di depan perumahan tempat saya tinggal. Alasannya, karena warga penghuni perumahan itu biasanya malas untuk pergi jauh-jauh untuk mencari makanan berbuka. Saya rasa lokasi ini sangat tepat. Usaha ini bukan pengalaman pertama saya berjualan, karena selain bekerja sebagai karyawan, saya sudah punya jualan khusus makanan sarapan setiap paginya dengan dibantu dua karyawan. Berjualan menu sarapan saja untungnya sudah lumayan, apalagi berjualan menu berbuka, saya yakin omsetnya lebih besar. Damayanti Arta Margaret Pengajar
Dari Kolak Beralih Ke Fashion
Tahun kemarin saya mengisi bulan puasa dengan bisnis makanan berbuka, seper ti kolak dan minuman es buah. Saya akui, berjualan makanan buka puasa sangat menguntungkan. Sehari saya hanya bermodal 100 ribu rupiah saja, dan mendapat omzet rata-rata 600 ribu rupiah perhari. Kendalanya, hanya kalau dagangan tidak habis biasanya saya bagi-bagi ke satpam komplek rumah. Tahun ini saya beralih ke bisnis fashion, lewat shopping online yang saya miliki, shezoshop, saya fokus menjual pakaian wanita produk Hongkong, Cina dan lokal. Sebagai pebisnis saya harus pintar-pintar memanfaatkan event yang ada, maka memasuki bulan puasa sampai menjelang Lebaran saya akan menambahkan stok busana-busana muslim, yang sedang trend dalam bisnis online saya. Silvany Lesmana Bisnis online shop Agustus ‘11
Tahun 3
109
Expo
Bisnis Pencucian Kinclong Untuk perawatan agar barang terlihat kinclong dan awet, maka bisnis pencucian memiliki peluang sangat bagus. Diantaranya, Cuci Mobil, Cuci Motor, Cuci Helm dan Cuci Sofa. Meski bisa dikerjakan sendiri, namun banyak orang enggan melakukannya. Jika Anda ingin buka usaha, beberapa contoh produk ini bisa menjadi kalkulasi.
Cuci Motor Kian banyak masyarakat menggunakan sepada motor, bisnis cuci motor pun kian marak. Lokasi bisa di depan rumah memanfaatkan halaman kosong. Atau tempat dekat keramaian seperti terminal, kompleks, sentra bengkel. Peralatannya tidak terlalu rumit, terutama tenaga kerja yang harus diandalkan. Tersedia paket hemat diantaranya kompresor (3/4 PK), steamer jetliner, tank snow wash, air gun, selang, lap chamois, snow wash shampoo. Biayanya kurang lebih Rp 3 juta.
Cuci Helm Banyak pengguna motor memakai helm berkwalitas, harganya di atas Rp 200 ribu. Agar helm awet dan tetap kinclong ser ta wangi, diperlukan perawatan yang memadai. Peluang ini potensial untuk bisnis cuci helm, pada umumnya bertempat di parkiran motor mall, kampus, perkantoran dan lainnya. Biaya cuci cukup ber variasi dari Rp 12.000-Rp 30.000. Anda bisa investasi alat satu set dengan fasilitas pemanas infra red, system timer , double spindle, tabung pencuci,tempat pengeringan, dan lain sebagainya. Mesin ini dibanderol sekitar Rp 23.750.000 110
Tahun 3
Agustus‘11
Cuci Mobil Jika Anda tidak memiliki lahan maka bisa sewa lokasi di pinggir jalan, dengan pembuangan air yang baik tentunya. Musim hujan atau panas, bisnis ini tetap memiliki pelanggan jika servis memuaskan. Alat-alatnya bisa dibeli paket hemat seper ti hidrolik carlift, kompresor (2PK), tabung snow wash, water steam, vacuum cleaner,air gun, snow wash shampoo, semir ban, lap chamois, selang spiral. Kira-kira modal alat Rp 44.250.000
Cuci Sofa Jika sofa mulai kumal, bisa terlihat seperti baru kembali dengan dicuci. Baik bermateri kulit, wall, kain, yang digunakan di rumah, di kantor, hotel, atau jok mobil sekalipun. Dengan menggunakan alat Sofa Maintainer, Anda bisa membuka usaha jasa cuci sofa. Multi fungsi, menghasilkan busa, menyikat, menyedot, membersihkan, mengeringkan. Alat buatan Itali ini harga perunitnya kurang lebih Rp 15 juta.
Agustus ‘11
Tahun 3
111
info UKM
UKM
IT Ujung Tombak Bisnis
F
uturist kondang Alvin Toffler sudah jauhjauh hari mengingatkan bahwa siapapun yang menguasai Information Technology, menguasai masa depan! Ini bukan sekedar bualan atau – pada saat itu – ramalan semata! Toffler punya dasar. Baginya, teknologi informasi akan menjadi sebuah senjata untuk membuka peluang bagi berbagai jenis kekuasaan. Termasuk kekuasaan membentuk jaringan dan pasar. Maka info soal UKM Indonesia yang dianggap buta IT sungguh menyudutkan – kalau tidak bisa dibilang memprihatinkan. Sebab, di masa dimana IT menjadi bagian dari gaya hidup sekarang ini, UKM Indonesia mestinya bisa memanfaatkan IT sebagai ujung tombak bisnis mereka. 112
Tahun 3
Agustus‘11
Menurut hasil studi lembaga riset AMI Partners, hanya 20% UKM di Indonesia yang memiliki komputer. Ini jelas ada penyebabnya. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman peran strategis yang dapat dimainkan oleh IT terkait dengan pendekatan baru pemasaran, berinteraksi dengan konsumen, dan bahkan pengembangan produk dan layanan. Rendahnya pemahaman baru ini diduga sebagai sebab rendahnya adopsi IT oleh UKM di Indonesia. Berdasar sebuah survei yang dilakukan terhadap UKM di Yogyakarta, alasan UKM yang belum menggunakan komputer adalah karena tidak merasa butuh (82,2%), dukungan finansial yang terbatas (41,1%), dan karena tidak memiliki keahlian untuk menggunakan (4,1%).
Info mengejutkan datang dari sebuah penelitian; UKM Indonesia buta IT (Information Technology) atau Gaptek! Betulkah? Seberapa penting sebenarnya peran IT bagi UKM dan bagaimana IT bisa mendongkrak usaha UKM? Bahkan jika fasilitas IT tersedia, belum banyak UKM yang menggunakannya untuk aktivitas strategis dan berorientasi eksternal. Merujuk skenario adopsi IT sebagian besar UKM di Indonesia berada pada tingkat menggunakan IT sebagai integrasi fungsional yang berorientasi internal ; sebatas menggunakannya untuk urusan surat menyurat, dokumentasi dan sebagainya. Hal ini didukung oleh data bahwa sebanyak 68,9% UKM menggunakan komputer hanya untuk mengetik surat atau laporan, 66,67% untuk melakukan perhitungan, 34,5% untuk mengakses Internet, 43,7% untuk mendesain produk, 28,7% untuk menjalankan sistem informasi, dan 20,7% untuk melakukan presentasi. Lucunya, banyak UKM yang sudah mengakses internet bahkan sebelum mereka menfasilitasi diri dengan computer dan perangkat penunjangnya. Ini karena makin banyaknya fasilitas Warung Internet. Artinya, UKM mungkin sudah melek internet, tapi belum tentu melek IT. Penelitian itu dengan jelas menggambarkan bahwa UKM Indonesia mengakses internet untuk mencari informasi pasar (lebih dari 92%). Lalu untuk mencari informasi desain, memasarkan produk, komunikasi dan seterusnya. Adopsi yang masih rendah ini memang membutuhkan peningkatan keahlian pelaku UKM dalam pemanfaatan IT secara lebih praktis namun tepat guna melalui pelatihan dan pendampingan. Tapi langkah awalnya tetap berada pada UKM itu sendiri : kesadaran akan fungsi strategis IT dalam pengembangan usaha bukan hanya dalam
tingkat lokal atau nasional tapi tingkatan regional dan global. Apalagi, terlansir berita kalau Small and Medium Enterprise Association of Japan (SMEJ) akan merelokasi usahanya di Indonesia karena murahnya harga bahan baku. “Kami akan mengkombinasikan pasar Indonesia yang terus berkembang dengan teknologi Jepang!â€? ujar Yasunobu Shiraisi, Ketua SMEJ. Bukan tidak mungkin, jika UKM Indonesia sanggup membuktikan kapabilitas sebagai pengguna IT yang efektif, UKM mancanegara akan turut mempertimbangkan kemungkinan investasi mereka di sini. Sebuah kesempatan yang sungguh sayang jika harus lepas hanya karena kita tak mampu menguasai teknologi yang sebenarnya tak terlalu sulit dikuasai! ď Ž Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber/ Foto:Istimewa
Agustus ‘11
Tahun 3
113
Sentra Bisnis
Pasar Kue Subuh Blok M
Mengundang Rupiah Saat Embun Datang
K
ota yang satu ini memang seakan tak pernah tidur, jika langit Jakarta pada pukul 3 pagi masih pekat. Maka kontras dengan terang benderangnya jika Anda memasuki kawasan Blok M, walau Subuh belum datang, kawasan Blok M ini telah semarak oleh cahaya neon yang menandai mulai dipadatinya kawasan ini oleh ratusan orang, tua muda, laki-laki dan perempuan yang bertransaksi di tempat itu. Ini adalah kesibukan jual-beli aneka panganan tradisional, suatu corak usaha rakyat yang dimungkinkan berkembang oleh kota besar seperti Jakarta. 114
Tahun 3
Agustus‘11
Beragam jajanan dari mulai yang tradisional hingga yang modern dapat kita temui di ‘Pasar Kue Subuh� Blok M, demikian julukan tempat ini. Kue basah dan kering dijual di sini baik dalam bentuk eceran maupun dalam partai besar. Mulai dari Risoles, Pastel, Lemper, Bika Ambon, Lumpia, Kroket, Lapis Legit, Sosis Solo, Lapis Surabaya hingga kue modern seperti tart dan lainnya yang semuanya memiliki kesamaan. Kesamaan semuanya adalah harga kue-kue yang ditawarkan disini terbilang cukup terjangkau. Dari mulai 500-an hingga Rp. 1000-an bahkan Rp. 20.000 hingga Rp. 50.000 untuk kue tart.
Di kala mayoritas masyarakat Jakarta masih terlelap tidur dibuai dengan mimpi indah, di sudut kota yang lain sebagian masyarakat justru sibuk bertransaksi dagang. Hingar bingar restoran dan klub malam yang mulai berakhir dikala pagi menjelang di kawasan Blok M. Berganti oleh hiruk pikuk para penjual kue yang mencoba mengundang rupiah saat embun datang.
Untuk masalah rasa jangan khawatir karena si penjual kadang membolehkan kita untuk mencicipi rasa kuenya. Bahkan mereka juga akan merekomendasikan kue apa saja yang enak dan sedang ‘in’. Harga untuk kuekue ini juga dapat ditawar. Selain kue-kue, tersedia pula makanan jenis lain seperti ayam bakar, ayam goreng, dan pepes ikan. Kios-kios yang menyediakan makanan untuk sarapan juga ada, seperti lontong sayur maupun bubur ayam. Setelah puas belanja kue, kita juga dapat mengisi perut. Menempati ruas jalan sepanjang kurang lebih 300 meter, di pelataran Blok M Square walau tidak sebesar dari pasar sejenis di kawasan Senen. Namun Pasar Kue Subuh Blok M terbilang lengkap dengan barang dagangan yang beragam. Jumlah barang dagangan yang banyak membuat pasar ini sering digunakan sebagai pusat kulakan jajanan untuk dijual kembali di pasar-pasar tradisional disekitarnya. “Untuk pembeli di pasar ini memang beragam dari mulai untuk dikonsumsi sendiri hingga para pedagang
yang memang akan menjual kembali kue-kue ini, seperti di kantor atau hotel. Biasanya memang datang dari sekitar Jakarta saja, namun ada juga yang dari Depok hingga Bogor,� jelas Amin salah seorang pedagang. Konsumen yang mewakili kelas pembeli sangat beraneka. Dari para pelaku jajanan individual yang datang untuk menyantap dua atau tiga jajanan atau ibu rumah tangga yang membeli beberapa potong untuk keluarga. Ada juga salah seorang anggota kepanitiaan yang belanja untuk konsumsi rapat ataupun yang sedang menyiapkan pesta. Namun
Agustus ‘11
Tahun 3
115
Sentra Bisnis tujuh bulan, arisan, temu keluarga, pesta ulang tahun hingga pengajian, membuat mereka me merlukan panganan. Alunan hidup di kota besar yang menuntut berbagai kemudahan di tengah kesibukan, membuat warga Jakarta tidak lagi punya waktu untuk memasak sendiri panganan di dapur mereka. Itulah yang membuat Pasar Kue Subuh terus tumbuh. banyak pula pemilik warung atau toko kue kulakan untuk dijual kembali. Seperti yang diungkapkan oleh Yuli, salah satu konsumen kue subuh yang telah datang dari pukul 4 untuk membeli sejumlah kue untuk dijual kembali. Selain Yuli ada juga konsumen seperti Nurul yang memang membeli kue untuk keperluan sehari-hari. “Selain letaknya yang memang strategis dan mudah dijangkau membuat saya sengaja memilih untuk membeli kue disini. Harganya juga terjangkau dengan banyak pilihan kue, tempatnya juga nyaman walau memang ramai,” ungkap Nurul. Semakin bertambahnya konsumen seperti Ida yang datang ke Pasar Kue Subuh Blok M membuat pasar yang telah ada sejak tahun 1975 ini makin berkembang. Dulu hanya ada segelintir pedagang saja. Pada perkembangannya mulai tahun 1980an jumlah pegadang bertambah menjadi puluhan dan hingga kini sudah sekitar seratus pedagang dengan area yang makin memanjang. Pasar Kue Subuh adalah suplai yang muncul karena adanya kebutuhan. Walau menyandang predikat sebagai kota metropolitan, namun sebagian besar masyarakat yang tinggal di Ibu Kota tidak bisa begitu saja lepas dari tradisi. Penduduk Jakarta tetaplah masyarakat yang memiliki beragam acara mulai dari lamaran pernikahan, 116
Tahun 3
Agustus‘11
Meski hanya dari kelas sektor informal, pembuatan dan perdagangan kue tradisional ini menjadi gantungan hidup ratusan orang. Saat ini saja ada sekitar 100 pedagang di Blok M yang tentunya masing-masing dari pedagang tersebut juga mempekerjakan beberapa orang. Omzet perdagangan kue sangat menggiurkan, setiap bulannya seorang pedagang bisa mengantongi keuntungan Rp. 3 juta bahkan lebih. Pembuat dan para pedagang kue tersebut telah melakoni usahanya dari mulai lima tahun, hingga ada juga beberapa diantaranya bahkan telah berjualan sekitar 20 tahun. Sebagian besar dari mereka membuat sendiri kue itu di rumahnya dan mengangkutnya ke lokasi perdagangan dengan mobil pribadi pada malam hari. Pasar yang mulai beroperasi dari pukul 04.00 hingga 07.30 ini memang menawarkan kemudahan bagi warga Ibu Kota yang sibuk dan memainkan peran menjadi pasar induk untuk penganan. Anto Kurniawan/Foto:Okie AZ.
Pengusahahaha
Gurauan Adalah Guru Selain membuat tawa terpingkal-pingkal, gurauan juga bermakna sebagai guru yang mengasah intelegensia. Berfikir reflek alias tidak lelet. Semoga tertawa Anda tidak tertinggal, saat membaca humor ini.
Jelang Kapal Karam
Peraturan Berita Negara
Sebuah kapal pesiar yang sedang dicarter oleh serombongan tokoh-tokoh bisnis internasional, tiba-tiba mengalami kebocoran di tengah laut.
Seorang jendral Militer mengundang para wartawan guna memberi arahan apa yang boleh diberitakan dan apa yang tidak boleh diberitakan.
“Perintahkan tuan-tuan itu agar segera mengenakan pelampungnya dan terjun ke laut,” kata kapten pada pembantunya.
“Berita Suksesi tidak boleh ditulis, Presiden tidak suka. Pemogokan buruh, jangan ditulis, nanti terjadi konflik. Berita korupsi tidak boleh dipolitisir, wibawa pemerintah rusak. Monopoli tidak boleh menyebut keluarga Presiden, itu tidak etis. Politik tidak boleh memihak rakyat, nanti resah. Kenaikan harga tidak boleh dijadikan berita utama, rakyat nanti marah.”
“Tak berapa lama kemudian pembantu itu kembali. “Mereka tidak mau terjun,” katanya. “Kau jaga di sini,” kata kapten, “biar aku yang berbicara pada mereka.” Beberapa saat kemudian kapten telah kembali, “Mereka semua telah terjun meninggalkan kapal,” katanya. “Apa yang sudah Anda lakukan, kapten?”
Seorang wartawan muda yang tidak sabar lalu menyela, “Kalau begitu, Jendral, apa yang boleh kami beritakan?” Si Jendral menjawab dengan tenang, “Kalian beritakan apa yang barusan saya ucapkan!”
“Aku memakai pendekatan psikologi. Kepada orang Inggris kukatakan bahwa ini adalah suatu olahraga, lalu terjunlah dia. Kepada orang Perancis kukatakan bahwa ini adalah suatu hal yang disenangi wanita, lalu terjunlah dia. Kepada orang Jerman kukatakan, bahwa ini adalah suatu perintah. Kepada orang Italia kukatakan bahwa ini adalah suatu yang melanggar hukum. Kepada orang Rusia kukatakan bahwa ini adalah suatu tindakan yang revolusioner...”
Facebook VS Notebook
“Dan, apa yang kapten katakan kepada orang Amerika?”
Junior : “Oohhh... itu adalah jejaring sosial, pak...”
“Gampang..” kata kapten. “Kukatakan bahwa dia diasuransi.”
Senior : “Bentuknya gimana? Lebih kecil dari notebook?”
Seorang pengusaha senior sedang berdiskusi dengan juniornya mengenai facebook. Senior : “Kalau facebook itu apa sih?”
Agustus ‘11
Tahun 3
117
Info Dari 36 peserta InspiraTrip, sebagian besar adalah mereka yang telah membuka jalur usaha. Bagaimana sepakterjangnya di dunia bisnis, mari kita ikuti profilnya setidaknya menjadi inspirasi bagi Anda dalam berwirausaha.
Herry
Jual 900 Alat Pencuci Helm
M
elambungnya angka penjualan sepeda motor ternyata menghadirkan peluang bisnis baru. Setiap pengendara di saat berkendara diwajibkan memakai helm sebagai pengaman. Herry menangkap peluang ini dengan cerdas. Sejak tahun 2008, ia membuka usaha penjualan alat pencucian helm. Pria kelahiran Bogor, 22 Juni 1964 ini merupakan salah satu peserta InspiraTrip Yogyakarta. Terkait usaha yang digagasnya itu ia berujar, ”Saya belajar membuat alat pencucian helm ini dari internet, outodidak. Dalam prosesnya, banyak trial and error yang saya alami. Namun, di kemudian hari, usaha yang saya lakukan berbuah manis. Sampai saat ini saya sudah menjual alat pencucian helm lebih dari 900 unit yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia bahkan menembus mancanegara,” aku Herry.
118
Tahun 3
Agustus Juli ‘11 ‘11
Sebelum terjun ke usaha ini, Herry sempat menjajal usaha lainnya seper ti otomotif. Namun, usaha itu kandas. “Pencucian helm ini sangat prospektus. Tahun 2008 saja, jumlah sepeda motor yang berlalulalang di Jakarta sudah mencapai 5,2 juta unit dan setiap harinya ber tambah 1000 unit. Kalau 15% saja diantaranya melakukan pencucian helm setiap bulannya, berarti sudah ada sekitar 780.000 helm yang dicuci. Untuk mencuci helm sebanyak itu dibutuhkan kurang lebih 1560 lokasi pencucian dengan asumsi masing-masing mencuci 20 unit helm perhari. Itu potensi besar dan jumlah itu hanya di Jakarta belum di kota lainnya,” jelas bapak dua anak ini. Terlebih banyak produk helm berharga mahal bahkan sampai jutaan, karena selain sebagai alat proteksi helm juga menjadi fesyen. Umumnya, harga cuci satu buah helm berkisar antara Rp 12.000-30.000. Mengusung tagline Healthy Helmet Care, Herry pun makin memantapkan diri di usaha ini. Ia menerapkan berbagai paket harga untuk penjualan alat pencuci helm buatannya, dari mulai Rp 6,5 juta hingga Rp 18,5 juta. “Tempat pencucian helm sangat efektif jika digabungkan dengan usaha di bidang roda dua lainnya seperti penjualan aksesoris, sarung jok, stiker dan lainnya,” pungkas Herry yang telah menjual 900 alat cuci helm ini. Cucun Hendriana/Foto: Dok. Majels
Ismail
Multichip 15.000 Transaksi, 600 Distributor
P
engguna telepon seluler di Indonesia saat ini membludak dan telah mencapai sekitar 60 juta orang. Kebutuhan komunikasi pun sudah seperti kebutuhan primer. Tidak berkomunikasi dalam sehari saja terasa mati gaya. Sejak tahun 2005, Ismail menangkap peluang ini dengan cerdik. “Saya bergabung di Multichip tahun 2005 dan menjadi distributor pulsa sekaligus pengembang sistem,” aku Ismail. Saat ini, Multichip sudah tersebar di 3 wilayah; Jakarta, Indramayu dan Yogyakarta. Ismail salah satu distributor di daerah Indramayu, Jawa Barat. “Saat membuka usaha ini saya menghabiskan modal sekitar Rp 30 juta yang digunakan untuk modal pulsa, komputer dan sewa tempat. Di awal-awal pembukaan, saya mampu bertransaksi menjual pulsa 3.000 transaksi dalam sehari,” ujarnya. Dalam perkembangannya, usaha yang dijalankannya makin maju. Kini, dalam sehari ia mampu melakukan transaksi sebanyak 15.000 transaksi. Dari masing-masing transaksi itu, ia hanya mengambil laba senilai Rp 200. “Dalam sebulan, ya untung sekitar 3 jutaan. Itu di pulsa saja, belum di pengembangan sistemnya,” ucap pria yang saat ini telah memiliki 20% saham di Multichip ini. Dikatakannya, usaha di bidang ini masih sangat menjanjikan. Pasalnya, penjualan ponsel pun tak pernah surut. “Prospeknya masih sangat bagus. Untuk pengembangan usaha, dulu saya sering melakukan promosi ke
berbagai sekolah. Alhamdulillah, saat ini dalam hal pengembangan sistem, saya sudah bisa menjual ke 600 distributor yang lain di seluruh provinsi di Indonesia,” ungkap pria berusia 42 tahun ini. Padahal, ia mengaku, di saat mengawali usaha ini, ia harus banting tulang dan kerja keras untuk meyakinkan konsumen. “Menjadi distributor, saya harus menawarkan produk saya ke konter-konter pulsa. Tak jarang yang menolak saya dengan alasan sudah mendapatkan harga yang lebih murah. Tapi saya terus berjuang hingga bisa bertahan sampai sekarang,” kilahnya. Untuk menjadi distributor di Multichip, cukup dengan biaya Rp 22.750.000, sudah bisa berjualan nasional lengkap d e n g a n komputer, modem dan saldo pulsa Rp 1 juta. Te k s : C u c u n Hendriana/Foto: Dok. Majels
Pada rubrik profil Inspiratrip edisi juli 2011, profil Lies Sumiyati. Terjadi kesalahan penulisan jenis usahanya Washbee, yang seharusnya WashDee. Agustus Juli ‘11‘11 Tahun 3
119
Bisnis Unik
Penitipan Motor
Abdul Mukti
Lahan Emas di Pinggiran Tol, Stasiun dan Terminal T
idak semua bisnis membutuhkan modal yang besar. Bila Anda hanya memilki modal sebidang tanah yang terletak di dekat pintu tol antar kota, ada baiknya Anda mulai merancang bisnis penitipan motor, seperti yang dilakukan Abdul Mukti pemilik Penitipan Motor Abah Marnan (PMAM) yang berlokasi di daerah Tangerang. Usaha penitipan motor ini dikelola Mukti sejak tahun 2004, dengan bermodal tanah seluas 684 meter milik sang ayah, Abah Marnan. Mukti melihat peluang usaha saat banyaknya warga Tangerang yang bekerja di Jakar ta dengan menggunakan bus tujuan Tangerang120
Tahun 3
Agustus ‘11
Hanya bermodal lahan kosong yang strategis dan beberapa tenaga kerja, usaha penitipan sepeda motor menjadi bisnis yang menggiurkan. Lokasi dekat terminal, stasiun, pintu tol, cukup prospektif untuk membuka usaha ini, contohnya Abah Marnan yang pernah mendapat pelanggan 150 kendaraan sehari dengan omzet 6 juta rupiah. Jakarta lewat jalur tol. Dari rumah sampai ke tol warga Tangerang mengendarai motor dan setelah itu motor harus dititipkan(feeder). Dari fenomena ini, Mukti berpikir bahwa masyarakat membutuhkan tempat untuk menitipkan motor. Beruntung rumah Mukti dekat dengan gerbang tol arah Jakar ta. Sejak saat itulah Mukti, berinisiatif menggunakan lahan pekarangan rumahnya yang lumayan luas untuk dijadikan penitipan motor. Karena lahan sebagai modal pokok sudah dimiliki, Mukti hanya membutuhkan sedikit modal lagi. “Untuk membangun usaha ini saya hanya memerlukan dana sebesar tiga juta saja. Uang tersebut saya pergunakan untuk merapikan pekarangan rumah menjadi lahan penitipan motor. Seperti, ngeflur tanah, membeli terpal dan memasang asbes atau atap, supaya motor tidak kena panas dan hujan.“ cerita Mukti. Karena masih asing, tahun pertama, rata-rata hanya 30 motor perhari yang dititipkan. Namun, memasuki tahun 2005 sampai 2009, PMAM mengalami kenaikan pendapatan drastis. Lahan bisnis Mukti tersebut mendapatkan konsumen 150 motor per-harinya, dengan mengantongi omzet 6 juta perbulannya. Namun sayang, di tengah masa jayanya itu Mukti tersandung kendala yang cukup berarti. Di awal tahun 2010, jalan raya Imam Bonjol tempat usaha berikut rumah tinggalnya terkena peraturan menjadi satu jalur atau one way. Otomatis perubahan jalur ini membuat PMAM mengalami penurunan omzet. “Dulu sebelum jalan utama ini dijadikan one way, sehari bisa 150 motor di tempat penitipan saya. Tapi sekarang sehari kurang lebih hanya 70 motor saja per-harinya. Karena dengan jalan satu jalur, jarak ke arah gerbang tol semakin jauh. Pelanggan harus berjalan kaki dulu sepanjang 50 meter kalau menitipkan motornya. Akibatnya pendapatan usaha saya berkurang 50% dari sebelumnya. Ditambah semakin banyaknya saingan yang membuka usaha seperti kami dengan tempat yang lebih strategis” jelas Mukti.
Meski demikian, bukan berar ti usaha penitipan motor milik Mukti menjadi bangkrut. Mukti menjelaskan kalau bisnisnya ini tetap menguntungkan dan bisa menjadi mata pencaharian baginya. Karena setiap motor dikenakan biaya Rp. 3.000 perhari, terhitung dari jam 5 pagi sampai jam 11 malam. Sedangkan bila motor menginap, dikenakan biaya sebesar Rp. 6.000. Dengan tarif tersebut dan motor yang mampir setiap harinya rata-rata 70 motor, maka Mukti bisa mengantongi 3 juta rupiah setiap bulannya. Hasil ini belum dipotong untuk menggaji kedua karyawannya. “Penghasilan saya tetap menguntungkan. Karena biaya pengeluarannya sangat minim dan pendapatannya lumayan dan stabil. Apalagi kalau lahannya tanah milik sendiri, keuntungannya akan lebih besar, timbang harus menyewa lahan. Modal utama hanya menggunakan tanah saja” tambah Mukti. Sampai saat ini PMAM adalah satu-satunya penitipan motor yang buka 24 jam setiap harinya dan menerima penitipan dalam kurun waktu yang lama. Misalnya, ada pelanggan yang pulang kampung selama berbulan-bulan dan ingin menitipkan motor, PMAM bisa menampung dan akan memberikan potongan harga 30 %. Mukti meyakinkan pada pelanggannya kalau tempat penitipan motornya aman, karena sampai saat ini belum ada kejadian pelanggan yang mengalami kehilangan motor. Teks: Donda Naibaho/foto: Okie A.Z Agustus ‘11
Tahun 3
121
Otak Atik Pertanyaan : Mendatar 2. Sistem Angkutan 3. ... Hitler 4. Ilmu ekosistem 8. Rokok ukuran besar 11. Pendapatan negara 13. Kota InspiraTrip 2 14. Gunung Purba di NTT 16. Olahraga udara 18. Perpindahan 23. Alami 24. Seni drama Jepang 25. Website pribadi yang biasanya gratis 26. Nama lain Sulawesi
Peluang dan Inspirasi Bisnis
FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA Untuk berlangganan
Rp 59.400 (6 Bulan)
Rp 112.200 (12Bulan)
Nama : ...................................................................................................................... Alamat : .......................................................................................................................
.............................................................................Kode Pos ..............................
Telp/ Hp : ...................................................................................................................... Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita, No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp ................................................................................................... Permintaan edisi .........................................s/d......................................................................... Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirim Untuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah Elshinta Telp : (62-21) 58359108 (62-21) 58359112 Fax : (62-21) 58359094 * Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95 ** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan
122
Tahun 3
Agustus ‘11
Tanda Tangan
(
)
Menurun 1. Ibukota Maluku Tenggara Barat 5. Tidak ganjil 6. Lokasi PRJ 7. Klub Sepakbola Inggris 9. Hewan tercepat di dunia 10. Benda terbang tak dikenal 12. Penelusuran gua (Inggris) 15. Merk Brownies Kukus 17. Jenis ular 19. Teknologi informasi (Inggris) 21. Pesawat tempur Rusia 22. Suarat Keterangan sesuatu
Steve Sugita pemilik Oxybaric
Oxybaric Center Semua penyakit nyaris disebabkan oleh proses penyempitan pembuluh darah. Anda memiliki penyakit JANTUNG dan DIABETES ? Dengan
Rp 1,5 juta bisa sembuh! Hanya di Oxybaric.
Tanpa obat, tanpa efek samping dan tanpa risiko. Alamat klinik: 1. Jln Bhayangkara No 91 Sukabumi. Telp. 0815 9136 524, 0266 7117 352 (Steve Sugita) 2. Jln Tambak 2 No 27 Jakarta Pusat. Telp. 0857 9324 5750 (Budi) 3. Jln Boulevard Kelapa Gading Blok WE2 No 2H. Telp. 0878 8025 2688, 021 9895 8796, 021 3343 9394 (Effi) 4. Ruko Cordoba Blok F No 25 Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Telp. 021 5694 7918 5. Jln Gunung Sahari XII No 12 Blok B3, Jakarta Pusat (Belakang Hotel Sheraton Media). Telp. 021 9288 6200, 021 3387 7731 (Lia), 021 9950 0778 (Aye) Maret ‘11 Tahun 3 123 6. Jln Yusuf Adiwinata Jakarta Pusat
124
Tahun 3
Maret ‘11