Oasis #8 (Desember 2013)

Page 1


Sapa redaksi

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan penerbitan majalah OASIS edisi #8 ini dengan baik. Terimakasih kepada Kepala SMA Negeri 2 Kendal, Bapak Noor M. Abidun, S. Pd., M. Si., penasihat majalah OASIS Bapak Muslichin, S.S., M.Pd, pembina Mas Setia Naka Andrian, pembimbing Dwi Syaeful Mujab, S.Pd. dan seluruh crew majalah OASIS atas kerjasamanya yang pasang surut. Setelah melewati perjalanan penerbitan yang sangat melelahkan dan mengesankan, akhirnya majalah OASIS kembali menghibur dunia kepenulisan SMANDA yang nyaris terjerumus pada lembah kering ini. Pada edisi kali ini majalah OASIS mengangkat tema “kampung halaman� yang berisikan kesegaran tentang kampung halaman, sehingga dapat mengingatkan kita tentang kampung halaman kita. Selain itu, akan kami ungkap pula ulasan-ulasan tentang perjalanan 17 tahun SMA N 2 Kendal dan segala hal yang berkaitan dengan SMANDA yang pasti menarik untuk kita simak. Rubrik tips dan trik, cerpen yang menarik dan gambar-gambar kartun yang lucu disertai jepretan foto yang fenomenal akan semakin mempercantik isi majalah Oasis pada edisi ini yang tentunya akan membuat para pembaca tertarik untuk menikmatinya. Salam Oasis!

LEMBAGA PERS PELAJAR (LPP) OASIS SMA N 2 KENDAL /Pelindung Kepala SMA N 2 Kendal Noor M. Abidun, S.Pd., M.Si./ /Penasihat Muslichin, S.S., M.Pd./ /Pembimbing Dwi Syaeful Mujab, S.Pd./ /Pembina Setia Naka Andrian/ /Pemimpin Umum Yozerizal Alif Muhammad R. (XI.IPA 3)/ /Pemimpin Redaksi Khoirur Rozaq (XI.IPS.1)/ /Wakil Pemimpin Redaksi Dwi Fatmawati (XI.IPA.1)/ /Redaktur Pelaksana Dian Prihartiningtyas (XI.IPA.1)/ /Dewan Redaksi Maftukhatun Ni'mah (XII.IPA.1) Yudho Arhuma Binardy (XII.IPS.1) Akhdiyan Setiyorini (XII.IPA.2) Maria Ulfah (XII.IPA.3) Eva Rosanti (XII.IPA.2) Dwi Setiyowati (XII.IPA.3 Siti Roudlotul Jannah (XII.IPA.3)/ /Koordinator Liputan Alia Sifa Ikrima (XI.IPS.1)/ /Fotografer Yusuf Taufiqul Khafidz (XII.IPS.1) Firdya Putra Jehan (XII.IPS.3)/

Majalah Oasis adalah majalah yang dikelola oleh Lembaga Pers Pelajar (LPP) Oasis SMA N 2 Kendal. Merupakan majalah sekolah yang berbasis remaja, mencatat segala sesuatu mengenai seputar dunia pendidikan, remaja, kesenian dan budaya, serta apa saja yang mengusik telinga dan memerahkan mata publik. Redaksi menerima kiriman karya berupa berita, opini, foto, gambar, anekdot, puisi, cerpen, cermin, cerbung, esai sastra/ budaya. Dapat dikirim melalui email: oasismajalahsmanda@ymail.com

Alamat Redaksi Majalah Oasis SMA N 2 Kendal: Kelurahan Jetis, Kecamatan Kota Kendal, 51315, Telepon: (0294) 381028/ 383048.

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

/Kartun Ghina Maymunah (XI.IPS.3)/ /Reporter Latifatul Mukaromah (XI.IPA.1) Najmah Munawaroh (XI.IPA.2) Sinta Dwi Mudiarti (XI.IPA.3) Zadha Khairunnisa (XI.IPA.3) Deananda Okta Naura (XI.IPS.3) Akbar Prayogo (X.2) Dian Safika Nurjanah (X.2) Rizki Warianto (X.2) Ganjar Prasetyo (X.2) Ellis Chirurizqoh (X.3) Minhatul Izzah (X.4) Melia Monica (X.5) Nur Laila Saraswati (X.5) Bella Noviasari (X.6) Istidhatul Arzakiyah (X.6) Zahroti Ifadah (X.6) Lintang Timur Paramarta (X.7)/


Menu Oasis #8

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Oleh Dwi Fatmawati

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

Bangun pemudi pemuda Indonesia Tangan bajumu singsingkan untuk negara Masa yang akan datang Kewajibanmulah Menjadi tanggunganmu Terhadap nusa Menjadi tanggunganmu Terhadap nusa Sudi tetap berusaha Jujur dan ikhlas Tak usah banyak bicara Trus kerja keras Hati teguh dan lurus Pikir tetap jernih Bertingkah laku halus Hai putra negri Bertingkah laku halus Hai putra negri


Wah, gimana dengan lagu ini, adakah dari kalian sebagai pemuda tahu lagu ini? Pada perjumpaan kita di edisi ini, kita akan membahas sekilas tentang sumpah pemuda. Bagi seorang pemuda maupun generasi muda hari Sumpah Pemuda adalah momen bagi kita untuk lebih meningkatkan jiwa yang berkakarter kebangsaan, seperti cinta tanah air, disiplin, dan pantang menyerah seperti yang telah dicontohkan oleh para pemuda atau pejuang kita. Menilik apa yang terjadi di masa kini, mungkin cukup memperihatinkan, bagaimana hari Sumpah Pemuda hanya dijadikan sebagai perayaan belaka. Tak ada aksi nyata dan ambisi baru yang membumbung tinggi demi mewujudkan pemuda Indonesia yang berkarakter. Yang ada justru krikis karakter yang semakin merajalela, dimana tawuran antar pelajar sudah menjadi tradisi, sex bebas di kalangan remaja semakin membara dimanamana seperti, dan masih banyak lagi masalah kualitas pemuda yang ada di Indonesia.

Saya ingat apa yang pernah Bung Karno katakan, "Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Dengan begitu, dapat dikatakan pemuda adalah harapan bangsa, dan tulang punggung kemajuan bangsa ini. Jika pemuda rusak, maka hancurlah negara. Jika pemuda hebat, maka majulah bangsa Indonesia. Peran kita sebagai seorang pemuda sangat dibutuhkan untuk negeri kita tercinta. Hal-hal yang bisa kita lakukan antara lain, rajin belajar, menjunjung tinggi rasa nasionalisme, berkarakter kuat dan disiplin. Dengan begitu, kita mampu memberikan sumbangsih untuk Indonesia, walaupun hanya sedikit. Sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali. Sejarah dari Sumpah Pemuda telah membuktikkan banhwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki pemuda berkarakter, kuat, dan tangguh. Perjuangan kita sebagai generasi muda sekarang adalah melanjutkan perjuangan para pemuda terdahulu, agar Indonesia semakin maju dan hebat karena pemudanya. 1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. 2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


S M A N DA

E VE

NT

Rasanya sangat istimewa ketika usia seseorang telah menginjak tahun ke-17. Banyak hal yang tidak boleh dilakukan tapi setelah berumur 17 tahun menjadi diperbolehkan, bahkan diwajibkan. Namun, itu untuk manusia. Lalu bagaimana ya dengan 17 tahunnya sekolah? Ini dia sweetseventeen yang sangat meriah a'la SMA N 2 Kendal. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, diusianya yang ke-17 tahun ini, PanHUT Smanda berusaha menciptakan gebrakan baru yang membuat seluruh pelosok indera warga Smanda terkejut, bangga, dan sekaligus ada pula yang ragu untuk mengambil event besar tersebut dengan segala resiko yang besar namun besar pula manfaatnya. Diawali dengan kegiatan mulia donor darah yang berlangsung pada Rabu (20/11), Smanda bekerja sama dengan PMI dalam balutan tema rangkaian peringatan 17th Smanda Anniversary “Unity in Diversity” berhasil menyumbangkan 109 kantong darah kepada PMI Kabupaten Kendal. Angka yang patut membuat tersenyum warga Smanda karena meningkat dari tahun sebelumnya yang menandakan semakin banyaknya siswa maupun guru yang sadar akan pentingnya sumbangan darah mereka bagi kehidupan orang yang membutuhkan. Setelah kegiatan donor pada hari Rabu usai, acara pun berlanjut pada hari Kamis (21/11), paha hari tersebut berbagai perlombaan antar kelas pun digelar untuk meramaikan acara serta mempererat tali persaudaraan antar siswa maupun guru dan warga sekolah lainnya. Salah satu yang terheboh adalah paduan suara lagu daerah yang diaransemen oleh

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

siswa-siswa sendiri dan lomba goyang caisar yang wajib diikuti oleh seluruh anggota kelas termasuk wali kelas. Acara perlombaan pun ditutup dengan goyang caisar secara serentak di lapangan basket. Dengan dandanan yang terkesan 'amburadul' namun kreatif itu seluruh warga sekolah tampak ceria bertumpah ruah memenuhi lapangan basket untuk berjoget bersama meskipun terik siang itu terus membakar kulit mereka. Sepertinya gegap gempita keceriaan para siswa tak pernah pupus memenuhi wajah SMA N 2 Kendal. Buktinya, setelah lelah berjoget ria pada Kamis siang, Kamis malamnya teater Genta berkolaborasi dengan teater Gema kembali mengguncang Smanda oleh stand up Comedy yang mereka bawakan dengan mantab. Dengan membawakan judul “Cinta Satu Malam”, teater Genta dan teater Gema pun sukses mengocok perut para penonton hingga larut malam. Tak ketinggalan, kegiatan jalan sehat yang diikuti oleh seluruh warga SMA N 2 Kendal juga terdaftar dalam rangkaian acara hari ulang tahun SMANDA yang ke-17 ini. Jalan sehat yang digelar pada hari Jum'at ini menawarkan berbagai doorprize yang sangat menarik hingga memaksa seluruh peserta agar berdoa setulus mungkin untuk meraih salah satu dari doorprizes tersebut. Tak hanya doorprize, panggung mini denga para biduan yang yahud pun dibuat untuk hiburan dan dangdutan sekolah. Dan dihari yang sama pula, untuk pertama kalinya SMA N 2 Kendal menggelar kegiatan amal berupa “Pasar Sembako Murah” yang bertempat di kelurahan Jetis. Pasar Murah tersebut diperuntukkan


S M A N DA

kepada warga sekitar yang kurang mampu ekonominya dengan potongan harga yang relatif tinggi untuk setiap barang yang dijual. Rabu, Kamis, Jum'at....telah berlalu dengan sukses dan meriah. Tibalah saatnya pada acara puncak yang jatuh pada hari Sabtu, 23 November 2013. Hari yang sangat ditunggutunggu oleh semua orang. Yups. Siapa lagi kalau bukan Shaggy Dog dan pengisi acara lain yang tak kalah kerennya. Seperti biasa, acara puncak pasti akan diawali dengan acara formal terlebih dahulu. Nada-nada lantunan ayat suci AlQur'an yang mengalir halus membuka ramah acara besar pada hari itu. Kemudian dilanjutkan nyanyian lagu Indonesia Raya dan Mars Smanda secara serentak, dan pembacaan sejarah SMA N 2 Kendal oleh Bapak Muslichin, S. S., M. Pd., guru Sejarah Smanda, yang menambah deretan decak kagum kita pada perjalanan sekolah ini selama 17 tahun, usia yang terbilang muda dibandingkan dengan SMA lain di Kendal ini. Perlu diketahui bahwa selama 17 tahun ini, sekolah yang berdiri pada tanggal 19 juli 1996 ini telah berganti kepala sekolah sebanyak enam kali; kepala sekolah pertama dijabat oleh Bapak Mahjudi, BA yang juga merupakan kepala SMA N 1 Kendal pada saat itu, kemudian Bapak Drs. Djoko Parmono, Bapak Drs. Iskandar, Ibu Dra. Anni Prabandari, Bapak Wahyudi, S. Pd., M. Pd dan yang sekarang masih memimpin Smanda yaitu, bapak Noor mohamad Abicun, S. Pd., M. Si. Pada pembacaan sejarah Smanda tersebut juga dijelaskan kebujakan dan perubahan

E VE

N T

yang terjadi selama masa kepemimpinan masing-masing headmaster sekolah, termasuk Bapak Noor, masa kepemimpinannya yang baru berjalan satu tahun namun telah menciptakan berbagai perubahan positif bagi sekolah dan seluruh warga Smanda. Mulai dari kedisiplinan, prestasi, pembangunan maupun dalam membangun nasionalisme siswa dan masih banyak sekali sehingga membuat SMA N 2 Kendal semakin unggul dan lebih baik. Satu lagi yang berbeda dan baru pada peringatan 17 tahun Smanda adalah nyanyian tembang macapat oleh siswi kelas X, Irma Mar'atul, yang sukses menyanyikan tembang Jawa tersebut dengan sangat menakjubkan hingga menyedot seluruh perhatian penonton yang kemusian dilanjutkan sambutan-sambutan penting. Parade ekstra kurikuler bersama Mas dan Mbak Smanda juga menjadi suatu sorotan penting pada acara formal yang kemudian diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Sekolah, nyanyian lagu selamat ulang tahun dan pelepasan burung oleh siswa-siswi Smanda yang melambangkan arti kebebasan dan perbedaan dalam persatuan. (Maftukhatun Ni'mah)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Selamat tahun baru sobat-sobat Oasis? Gak terasa ya seminggu lagi kita akan melepaskan tahun 2013 yang istimewa ini. Nah, ngomongin tentang tahun baru nih, SMA N 2 Kendal baru saja menginjak usia 17 tahun loh. Semakin bertambah umur semakin banyak pula pencapaian yang telah diraih. Begitu pula dengan SMA N 2 Kendal: di usia yang ke-17 ini SMANDA berhasil memborong berbagai prestasi yang menyilaukan. Mau tahu apa saja yang telah di raih di tahun 2013 ini? Simak terus ya. Ingat! This is exclusive! Taekwondo Yang pertama adalah olahraga yang berasal dari negeri gingseng. Yups. Taekwondo. Olahraga yang satu ini memang sudah menjadi pelanggan tetap target perburuan Oasis atas prestasi-prestasi para atlet taekwondo SMANDA yang tentunya sudah tak asing lagi di sekujur warga SMANDA. M. Jefry Aldiyanto dan Perdana Allex Sanika Alvindo. Di tahun 2013 ini, Jefry konsisten dengan pertarungannya yang apik dan berhasil membawa pulang empat medali di berbagai turnamen yang ia ikuti, yaitu juara I POPDA Kabupaten Kendal 2013 taekwondo under 48 kg putra, Juara II Taekwondo Pemalang Open Cup 2013, Juara I POPDA se-eks Karesidenan Semarang 2013, dan juara I POPDA Jateng 2013 under 48 putra. Lalu Allex, atlet taekwondo yang berada pada genggaman Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jawa Tengah ini harus rela tak menjamah udara pembelajaran di SMANDA karena harus mengikuti latihan persiapan laga Bali Mok's Taekwondo International Championship 2014 yang akan diselenggarakan pada Januari mendatang. Sehingga ia pun harus mengikuti pelajaran di SMA 9 Semarang. Wah punya dua sekolah nih. Hehe. Dan untuk tahun ini, Allex sukses mengalungi berbagai prestasi taekwondo, diantaranya adalah Juara I POPDA Kendal under 59 kg, Juara I Pemalang Open Cup under 63 kg, Juara I POPDA se-eks Karesidenan Semarang, dan juara I POPDA Jateng

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


under 59 kg, dan sempat masuk final pada POPNAS 2013 namun kandas pada perebutan perunggu. “Kalau dipikir ya susah, harus membagi antara taekwondo dengan belajar, apalagi menjelang UN dan tentunya yang diajarkan di sana (smalan) dengan yang di sini (smanda) kan juga pasti ada perbedaan. Tapi kalau menjalaninya penuh semangat dan optimis semua pasti akan baik-baik saja. Tidak usah dipikirkan, dijalani saja dan jangan lupa berdoa. Hehe ” ujar Allex optimis. Bagi kedua atlet yang juga disibukkan dengan kegiatan-kegiatan persiapan UN ini; niat yang diiringi doa, semangat dan disiplin adalah kunci keberhasilan mereka. Fotografi Kalau beberapa edisi yang lalu sudah nampang profil fotografernya, sekarang giliran prestasinya nih yang bakal eksis. Yoi. Ini dia salah satu fotografer handal SMA N 2 Kendal yang belum lama ini telah menoreh prestasi baru di bidang fotografi, Yusuf Taufiqul Khafid atau biasa di sapa MJ ini. Setelah beberapa kali mengikuti seminar dan lomba fotografi serta mengikuti persekutuan komunitas fotografi akhirnya cowok yang suka jeprat-jepret ini sukses menernakkan karya-karya pict yang menarik hingga membawanya ke singgasana juara pada beberapa kompetisi fotografi, yaitu juara Photography “Potret Mahakarya Indonesia” Dji Sam Soe Keliling Indonesia 2013, Juara I Lomba Foto “Karnaval” memperingatai hari jadi Kota Kendal ke-408 tahun 2013, dan juara I kategori Pelajar “Tak Kendal Maka Tak Sayang” 2013 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kendal November lalu. “Buat momen yang indah, dan abadikan mereka pada bingkaian lensamu. Terutama di dalam hatimu. Dan teruslah berkarya tanpa batas tentunya dalam kegiatan positif. Untuk kita kelas 12 semangat belajar untuk menghadapi ujian. Salam ” Gimana kawan? Sampai di sini dulu ya kilas SMANDA-nya. Sebenarnya masih banyak sekali prestasi siswa-siswa SMANDA yang lain diantaranya: tari, SMD (Smanda Dance), anggar, siswa teladan dan masih banyak lagi yang akan dibahas pada kesempatan lain. Mari terus berprestasi! (Ni'mah)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


A R A JAW

Lomba foto dan seminar yang pernah di ikuti:  “Suara Merdeka Photo Rally Semarang” 2012 

Foto Model ” Suzuki Nex” 2012

Foto Model “Bursa Mobil Giant Mall” 2012

Seminar” Kendal Berjepret Kenali Kameramu” 2013

Lomba foto “Potret Maha Karya Indonesia” 2013

Lomba Video Iklan Layanan Masyarakat “Narkoba” BNN 2013

GANESHA photography 2013

Road Show “Festival Film Indonesia” Film Kita Wajah Kita 2012

Seminar GANESHA photography yang di isi oleh Jerry Aurum Fotografer Mata Lensa Antv 2013

“Semua itu berawal dari niat, kalau dari awal sudah 'gak niat' pasti tak akan ada semangat dan Student Competition” 2013 akan sia-sia saja.” Aktivis, sepertinya itulah gelar yang cocok  Lomba foto “karnaval” dalam disematkan kepada siswi kelas XII IPA 1 yang aktif di memperinggati hari jadi kota beberapa kegiatan sekolah ini. Vida Nikmatul Karimah namanya, biasa di sapa Vida atau Teteh. kendal ke 408 2013 Sibuk dan juga serius di berbagai kegiatan olahraga  Lomba foto “Tak Kendal Maka Tak dan seni seperti taekwondo, anggar, voli, pramuka dan teater; ternyata tak pernah membuat gadis Sayang” yang diadakan Dinas kelahiran Kendal, 25 Desember 1996 ini melalaikan Pariwisata Kendal 2013, dan masih kewajibannya sebagai pelajar. Bahkan ia baru saja menyandang juara III Siswa Teladan Kabupaten banyak lagi. Kendal 2013. Selama statusnya sebagai siswi SMA N 2 Penghargaan Kendal, gadis yang bertempat tinggal di Desa Karya ilmiah Remaja (KIR) Akademi Kimia Industri Santo Paulus Semarang sebagi Purwokerto RT 02/03 Brangsong Kendal ini tercatat Finalis telah menjuarai berbagai bidang olahraga, seni dan Juara Photography “Potret Mahakarya Indonesia” akademik mewakili sekolah tercinta. Diantaranya adalah taekwondo juara I under 49 kg putri POPDA Juara 1 Karnaval Kab. Kendal 2012, juara III under 49 kg POPDA Juara 1 Culture dan landscape Karesidenan 2012; juara III Lari 800 m POPDA Kegiatan Sekarang Kabupaten Kendal 2012; peringkat II Voli POPDA Have fun, berkarya tanpa batas tentunya melakukan hal yang positif,. Mencari tingkat Kawedanan Kendal 2012; juara II Lomba Cepat moment yang tak terlupakan bersama teman2 sekolah, untuk mengisi kepenatan Tangkap Pramuka (LCTP) tingkat Karesidenan 2013; juara III Lomba Lukis Gentong “Hari Lingkungan jadwal yang cukup padat butuh hiburan hunting foto bareng bersama komunitas Hidup” 2012; juara I Teater Festival Lomba Seni Siswa Kendal Jepret kadang ber gabung komunitas Fotografi semarang, jalan2, mencari Nasional (FLS2N) 2012 dan di tahun yang sama pula tempat yang blum pernah di kunjungi sama teman2 salain itu belajar di rumah dan dalam teater Genta menduduki peringkat ke-4 FLS2N les karena mau ujian, semoga lulus dengan nilai baik yaaa, :D tingkat Provinsi Jawa Tengah. Gak cuma itu lho, di tahun ini gadis penyuka jus alpukat yangjago menggambar dan gemar bermain musik ini juga baru saja menjuarai pertandingan anggar dengan menduduki juara III pada Floret Kadet Putri “Student Open” 2013 dan juara II Floret Putri Junior Beregu “Jateng Open II” tingkat Nasional2013.Wah cantik-cantik ternyata suka berkelahi ya. Hehe. Eits, tapi jangan salah ya, ini perkelahian yang menyehatkan dan pastinya seru abis. Ia mengaku sangat tertarik dengan kedua olahraga bela diri ini karena keunikannya, “pastinya sangat menantang dan asik, kalo taekwondo emang sejak SD sih, selain keduanya keren juga pas buat ngelampiasin kepenatan. Pikiran jadi fresh lagi buat menjalani rutinitas lain.” Kira-kira apa ya yang selalu memotivasi Vida hingga membuatnya selalu bersemangat. Mari simak pengakuannya kepada majalah Oasis khusus untuk kalian,“Aku sih kalau udah maju jarang mau mundur lagi, kayak udah jadi tantangan tersendiri.Ya.....intinya lakukanlah apa yang kamu pilih dengan niat, jangan sia-siain waktu dengan hal-hal yang gak terlalu bermanfaat selagi kamu masih bisa bernapas, karena waktu nggak bisa diulang kan?Jangan suka ngeluh kalau belum bisa. Try try and try! sambil bilang di dalam hati 'aku pasti bisa' walau gagal terus menghujam, jangan takut dan ragu untuk mencoba selama itu baik bagi kemajuanmu. Ada yang bilang makin banyak pengalaman makin banyak pelajaran hidup dan makin baik kualitas diri seseorang. Yang terpenting ikhtiar, doa dan usaha. Kalau untuk membagi waktu antara kegiatan akademik sekolah dan nonakademik, aku sih simple aja. Sesibuk apapun, sebanyak apapun kegiatan, yang paling diprioritaskan ya tetap tugas sekolah dulu. Kalau yang lain seperti ekskul dan latihan itu menyesuaikan.” Hmm, bagaimana nih sobat Oasis? Sudah termotivasikah kalian untuk menjadi yang lebih baik? Semoga ulasan tentang sosok-sosok inspiratif ini bermanfaat untuk kita ya. Ayo terus menjadi yang lebih baik! Salam. (Ni'mah) 

Lomba Foto ”Yamaha Kompas

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


E K S K UL Halo sahabat oasis di daerah SMANDA dan sekitarnya. Kali ini Ekstrakulikuler ECC dalam program kerja nya mengadakan kegiatan hunting tourist nih. Kalian tentu tahu bukan apa itu hunting tourist? Yup bener banget itu merupakan kegiatan ketemu bule dan wawancara menggunakan bahasa inggris gitu. Kegiatan ini diawali dengan pembagian poster sekitar satu bulan sebelum pelaksanaan, tak di sangka antusias siswa kelas X dan XI cukup besar. Belum genap dua minggu peserta sudah mencapai 45 orang. Kegiatan yang di gawangi oleh M. Fikri Nurhidayat, Annafi Bilqis Tuffahati dan Reza Suzana ini dikatakan cukup Cocok karena bertepatan setelah kegiatan UAS berakhir. Jadi bisa menjadi sarana refreshing bagi peserta. Bagaimana tidak, siapa yang tidak tahu Candi Borobudur dan Malioboro, nah itu dia tempat yang akan menjadi tujuan kita hunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 15 Desember 2013. Kegiatan dimulai pukul 06.00. peserta berkumpul di GOR Bahurekso Kendal dan dilanjutkan menuju Candi Borobudur menggunakan Bus. Tidak perlu takut deh, because perjalanan kita di dampingi oleh Bu Siti Zulaichah, Bu Kus Bravytasari dan Mr. Catur Indratno. Sesampainya disana kita diberi waktu sekitar dua jam untuk mencari turis mancanegara secara berkelompok. Nah saat itulah saatnya kita mengumpulkan rasa PD kita untuk mengembangkan kemampuan dalam berbahasa inggris. Kegiatannya menyenagkan kok kawan, karena dalam satu kelompok terdiri dari lima orang yang wajib mewawancarai minimal lima turis dan bisa melatih kekompakan juga. Yang menarik lagi seusai kita mewawancarai satu turis kita memberikan cinderamata berupa pin, jadi biar bisa terkenang gitu, kalau SMANDA pernah berdialog dengan bule tersebut. Tujuan selanjutnya Malioboro, Nah ini dia tempat paling popular di Yogyakarta. Ditempat ini dimana semua serba ada mulai dari batik dan pernak-pernik lain yang berbau Jawa. Pas banget deh untuk oleh-oleh keluarga dirumah. So gak hanya belajar dialog dengan Bule saja tapi juga bisa rekreasi yang menghapus kepenatan seusai UAS. And You Know? Ini ,merupakan sarana latihan kalau nantinya kita melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan dalam dunia kerja juga ya guys, jadi kita sudah terbiasa dan lancar berdialog bahasa inggris nya. Bagi yang belum ikut mungkin tahun depan ya kawan. Semoga tahun depan kegiatan tersebut didakan lagi Karena kegiatan semacam ini sangat baik dengan terjun langsung ke dunia luar. So Maju terus ECC SMANDA.*** (Najmah Munawaroh) Seperti yang kita lihat ya teman, saat ini permainan tradisonal mulai hilang dari pandangan umum. Sekarang itu jamannya Android dan BB, memang supaya dikatakan tidak ketinggalan jaman dan KUDET. Tebakan deh, pasti hampir semua siswa SMANDA punya social media. Yang paling WOW lagi ya kawan, sekarang anak usia 8 tahunan sudah bisa menggunakan HP dan punya akun Social Media, hmm memang luar biasa ya. Memang tidak salah ya kawan mengikuti alur globalisasi, dan memakai gadget tapi jangan sampai melupakan keberagaman yang patut di lestarikan dan hal yang pas deh untuk di konsumsi anak seusia kita. Apalagi bagi yang punya adik kecil, kalau bisa jauhkan ngenalin gadget secara dini. Karena itu tidak baik untuk perkembangannya. Tahu gak sih dolanan tradisional yang ada? Coba ingat deh masa kita kecil, ada gundu, betengan, lompat tali, jamuran, bola kasti, layang-layang, gobak sodor, jethungan, gangsing, dakon, sunda manda dan banyak lagi. Namun seiring waktu nama itu sudah asing di telinga dan jarang ditemukan. Kalau kuingat itu menyenangkan dan memberi kesan atraktif. Sekarang anak lebih asik bermain game HP atau media elektronik lain. Mungkin untuk sebagian orang saat ini bermain di luar hanya membuang-buang waktu, padahal itu merupakan salah satu cara sosialisasi dengan teman sebaya, dan secara tidak langsung menjadi sebagai sarana rekreatif DOLANAN T dan salah satu cara untuk berolahraga, karena sebagian dari dolanan tradisional ini RADISIONAL menggunakan dinamis gerak tubuh agar tidak membuat kita hanya jago bermain dalam PS MASIHKAH KENAL? Oleh Najmah Munawaroh atau Gadget, namun bisa bergerak langsung dan merasakan sensasi yang berbeda. Anak muda sekarang identik dengan galau? Ini bisa menjadi sarana alternative, mungkin aneh untuk anak seusia kita bermain seperti itu, tapi tidak ada salahnya kita bermain dengan adik kita, untuk sekedar bermain dan hitung-hitung melestarikan kebudayaan yang kita miliki. Kalau bukan kita siapa lagi coba? Miris deh kalau kita tahu berapa banyak dolanan yang sudah hilang dari ingatan kita. Coba ya Kawan kita Lestarikan Budaya kita salah satunya Ya Dolanan Tradisional ini.***

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Angin Oleh Maria Ulfah Waktu tak dapat menemukan kembali serpihanserpihan dari masa lalunya yang hilang tertiup angin. Sekali lagi ia memejamkan matanya, menyesapi semua peristiwa yang pernah terjadi di hidupnya. Angin, seandainya aku ini angin... bisiknya dalam hati. “Sampai kapan kamu akan duduk di tepian danau seperti ini?”, tanya Biru tiba-tiba. “Sejak kapan kamu ada di sini, heh?”. “Entahlah...mungkin sejak kamu mulai membatu di sini.” “Hmmm...” Suasana sunyi kembali menyelimuti area tersebut. Suara air danau yang samar-samar terdengar merdu diiringi melodi angin yang senada menyisip di sela keheningan. Matahari mulai melambaikan tangannya, memejamkan mata. Kembali bersembunyi ke peraduannya. Hanya ada segelintir orang yang masih setia menunggu dan bercanda ria. Entah apa yang mereka tunggu, dan entah apa pula yang mereka perdebatkan. Atau mungkin mereka tidak tahu tujuan mereka ke sini. “A lonelly road crossed another cold state line... Miles away from those I love...” Suara Re menggema memecah kesunyian. “Purpose hard to find...” sambar Biru . Seulas senyum terukir dari sudut bibirnya. “Kamu nyanyi Ru? Wah hebat. Ternyata seorang Biru bisa nyanyi. Hahaha”, ejek Re. “Nggak, kebetulan saja aku tahu lagunya. Hmm..udah sore, ayo pulang Re!”. “Tunggu!”. Sergah Re sambil mencari-cari batu kecil dan di lemparkannya batu itu ke danau. “Dasar aneh! Masih aja ngelakuin ritual lempar batu”. “Biarin, buang sial”, balas Re terkekeh. “Duh… kamu nih.” Rintik hujan mulai mewarnai perjalanan mereka pulang. Gerakan kaki yang semakin cepat, diikuti derasnya air hujan yang mengucur memaksa mereka untuk menepi mencari tempat perlindungan sementara agar terhindar dari derasnya hujan. Mereka berdiri tepat di depan toko buku kecil. Dari sudut ini terlihat jelas pemandangan orang-orang yang sibuk berlalu-lalang. Suara klakson mobil yang ngeyel, orang yang menyeberang jalan sembarangan tanpa memperdulikan keadaan merekaseperti di kejar-kejar hantu. “Ayo!” Seru Re sambil menarik tangan Biru. Berlari. Menembus hujan. “Kalau kita ngaak lari, kita bakal kejebak di sini sampe malem”. “Tapi....” “Udah, ayo cepet!” “Gila! Nekat banget kamu Re!” “Hahahah… biarin! Sekali-kali kamu harus ngerasain hujan-hujanan kayak gini,” canda Re sambil terus berlari menembus hujan. Setibanya di depan rumah Biru, Re mengakhiri perdebatannya yang tidak jelas. Re kemudian berpamitan, dan perlahan melangkahkan kakinya

menyusuri jalan setelah memastikan bahwa sahabatnya sudah masuk rumah dengan selamat. Rumah Re hanya terpaut satu gang dengan rumah Biru. Dia terus berjalan, sesekali dia menoleh ke belakangke arah Biru. Jauh. Melesat ke dalam gelap. Hilang, melebur bersama gelap. Kini, hanya cahaya lampu jalan yang nampak, memperlihatkan siluet hitam Re yang semakin kabur. *** Keesokan harinya, seperti biasa Re sudah nongkrong di depan gang. Berdiri di pojok jalan. Menunggu temannyaBirudatang. “Heh Ru, lama banget si kamu?” “Ya deh sori, tadi ada misi penting!” “Misi apaan? Nyari UFO?” “Ah..urusan cewek! Bussiness is Bussiness. Udah ayo berangkat! Cepetan Re!” ajak Biru sambil menyeret tangan Re. “Ru…” “Iya Re?” “Ru…” “Apa?” “B-I-R-U..” panggil Re lagi. “Ada apa Re?” jawab Biru bingung sambil menatap wajah Re yang sedikit aneh. Re hanya tersenyum kepada Biru dan kembali berjalan meninggalkan Biru dengan segudang tanda tanya yang tak ia mengerti. *** Biru terus mencari keberadaan sahabatnya yang tiba-tiba menghilang. Tidak biasanya dia menghilang seperti ini, apalagi tanpa sepengetahuan Biru. Ia pun memutuskan untuk mencari ke rumahnya namun tidak ada. Biru menjelajah ke sudut-sudut area komplek perumahan yang sering dijadikan tempat nongkrong Re. Tapi tetap saja, hasilnya nihil. Mungkin dia memang sedang tidak ingin di ganggu oleh siapa-siapa. Termasuk sahabatnya. Hari ini cuaca sangat terik. Biru menoleh ke kalender yang terpasang disalah-satu sisi tembok ruang tamunya yang berwarna putih. Warna merah menandakan hari libur. Dia kemudian menuju meja komputernya dan mulai menjelajah dunia maya. Ia mengecek satu-persatu pesan masuk yang belum sempat ia buka. Ternyata banyak sekali e-mail yang masuk. Dia mulai membalas satu-persatu pesan itu dan tak menghiraukan waktu. *** Re masih terdiam dan mengurung diri di kamarnya. Dia bingung harus dengan cara apa dia menjelaskan persoalan ini kepada Biru. Tentang semua hal yang membayang-bayanginya akhir-akhir ini. Tentang mimpi dan wajah-wajah asing yang menghantui pikirannya. Tentangnya yang mulai menanyakan siapa dirinya? Siapa Re yang sesungguhnya? Jawaban apa yang ia cari salama ini? “Re… sudah seharian kamu mengunci diri di kamar. Nenek takut terjadi apa-apa sama kamu Re.” ucap nenek lirih dari balik pintu. Re tidak merespon perkataan neneknya. Dia hanya terfokus pada masalahnya dengan dirinya sendiri. Gambar sungai kecil milik Biru yang tertempel pada dinding kamar Re mengingatkannya pada danau. Mungkin jika dia ke sana dia akan menemukan jawaban atas semua pertanyaannya, atau mungkin ia dapat menemukan ketenangan di sana. Meskipun hanya sebentar. Perlahan ia buka jendela kamarnya dan dengan sekali lompatan mantap ia berhasil keluar dan menjejak tanah. Dengan langkah gontai ia pasrah mengikuti angin yang berhembus. Danau terlihat sepi. Dia terus berjalan ketepian danau. Memperhatikan sekelilingnya yang begitu tenang. Damai. Dia melihat

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


ke arah pepohonan yang rimbun. Begitu hijau dan segar, tak menampakkan tanda kerapuhan akibat waktu yang terus menggerogotinya. “Re…” suara lirih itu semakin jelas diiringi mendekatnya suara kaki yang bergesekan dengan rumput. Re sangat mengenal suara itu. Biru. “Kemana aja kamu? Lagi ada masalah ya?” sambungnya lagi. Lagi-lagi Re hanya terdiam dan menatap Biru dengan tatapan kosong. Dia tidak tahu harus memulai darimana. Dia terlalu lelah untuk menjawab pertanyaan yang bahkan masih dipertanyakan olehnya. Semua itu semakin menambah rasa bencinya terhadap dirinya sendiri. Betapa inginnya dia menghilang dari situasi ini. “Ru…besok aku pergi.” dengan hati-hati ia

E KS

K U L

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

mengucapkan kata itu. Begitu berat rasanya memaksa kata-kata itu agar keluar dari mulutnya. “Kemana?” Tanya Biru tenang. “Misi rahasia,” jawab Re masam. “Berapa lama?” “Sampai aku menemukan semua jawaban yang aku cari Ru,” balas Re. Biru terdiam. Re tahu badai yang akan ia hadapi kelak mungkin cukup besar untuknya. Namun Re hanya berharap dia akan selamat dari terpaan badai itu dan menjumpai pelangi yang entah kapan munculnya. Ini merupakan keputusan terbesar dalam hidup Re untuk keluar dari zona amannya. Mencari jawaban yang belum pasti ia temukan. Namun, jika ia terus menghindar itu sama halnya ia semakin menjauh dari kenyath mata memandang langit biru dalam keabuan. aan. SejauBersambung…

Hai, para remaja oasis. Kalian tahu gak sih? Kemarin pada tanggal 14 September 2013, telah dilaksanakan sebuah seminar dalam rangka Launching Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja dan deklarasi ''Generasi Berencana'' yang diadakan di aula gedung DPR. Pemerintah mengadakan acara ini dengan tujuan agar para remaja lebih memahami bahaya pergaulannya serta mendapatkan informasi lebih jelas yang berkaitan dengan Narkoba, Seks bebas, dan HIV/ AIDS. Narkoba adalah zat adiktif yang biasa digunakan dalam ilmu kedokteran, namun dikalangan remaja saat ini malah disalah gunakan oleh mereka yang sudah terlanjur terjerumus didalamnya. HIV / AIDS itu sendiri adalah penyakit yang mematikan dan belum ditemukan obatnya, penyakit ini ditularkan melalui berbagai cara misalnya dengan penggunaan jarum suntik yang tidak steril, seks bebas dan masih banyak lagi. Makanya bagi kita para remaja harus menerapkan “ SAY NO TO DRUG, SEX AND HIV/AIDS”. Acara yang dihadiri oleh BPPKB (Badan Pemberdaya Perempuan dan Keluarga Berencana)dan juga beberapa perwakilan SMP dan SMA se-kabupaten kendal, salah satunya SMA N 2 KENDAL yang diwakili oleh Dimas Rachmad Kurniadhi (XI IPS 4) dan Yuine Shavia (XI IPA 1) ini berlangsung saat meriah, para peserta seminarpun antusias mengikuti acara ini. Inti dari acara tersebut adalah agar para remaja bisa memahami tentang bahaya narkoba dan seks bebas (HIV/AIDS) dan bisa mendapatkan informasi yang jelas tentang keduanya. (Dian Prihatiningtyas)


"Kampung adalah tempat di mana saya hidup" Nama : Judiyo Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 21 Februari 1969 Setiap kehidupan pasti banyak lika liku didalamnya karena tanpa rintangan, hidup akan terkesan basi. Sama seperti kata kata tersebut, perjuangan Pak Judiyo sampai sekarang ini penuh lika-liku tidak semudah membalikkan telapak tangan. Guru bidang seni rupa kita ini ternyata sudah sejak kecil menggeluti bidang yang berbau gambar ini karena memang beliau suka menggambar sejak kecil. Tanpa kita ketahui beliau ternyata pernah merantau sampai ke Sumatra Barat. Pak Judiyo kecil merantau untuk bekerja dan bersekolah di sebuah SMA di Sumatra Barat yang bernama Pembina Bangsa. Dulu ketika siswa sekolah lain pagi pagi sudah rapi berangkat ke sekolah, beliau malah bersiap untuk bekerja, sedikit meringankan beban orangtua. Lalu ketika matahari hendak berpulang dari peradabannya beliau berangkat ke sekolah. Beliau memlih sekolah dari sore sampai malam, agar paginya beliau bisa bekerja terlebih dahulu katanya bekerja ikut orang yang penting halal. Dapat kita bayangkan betapa lelahnya menjadi beliau. 3 tahun beliau menjalani pendiidkan di sekolah tersebut. Se-lulusnya dari situ beliau berdagang kaki 5 dengan berjualan cindera mata untuk biaya lanjut kuliah. Beliau melanjutkan pendidikannya di IKIP Seni Rupa (Sumatra Barat) pada tahun 1991. Setelah lulus beliau pulang ke kampung halaman di Weleri. Sampai akhirnya sekarang beliau mengajar kita di SMA 2 Kendal. Menurutnya tradisi dikampung halamannya sudah mulai luntur. Namun beliau masih mengingat tradisi di kampung halamannya seperti tradisi kalang, nyatus, 40 harian. Hanya beberapa diantaranya yang masih tersisa. Tetapi beliau

sangat mencintai kampung halamannya karena kampung adalah tempat dimana beliau tinggal. Tentunya selama mengajar pasti ada kenangan-kenangan yang berkesan. Tak ketinggalan bumbu-bumbu manis didalamnya. Beliau mengatakan bahwa hal yang paling berkesan selama menjadi guru di SMANDA adalah ketika beliau menjadi wali XII IPA dan X5. Beliau dibuat kesal oleh siswa-siswinya lalu diberi surprise dengan dibawakannya kue ulang tahun oleh mereka. Menurut Pak Judiyo perkembangan SMA 2 KENDAL sampai saat ini bila dibandingkan dengan dulu lebih baik yang sekarang. Terutama pada sarana dan prasarana yang semakin berkembang dan terpenuhi menambah kompetensi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ketika ditanya soal pesan dari Pak Judiyo untuk anak-anak SMANDA beliau berkata bahwa selagi masih bisa untuk belajar, belajarlah terus karena masa depan ditentukan oleh kita sendiri. Caranya dengan memanfaatkan waktu dengan baik, bersikap yang sopan santun dan disiplin karena disiplin adalah awal kita untuk mandiri. Nah, simplenya selagi kita masih bisa memperjuangkan sesuatu, kejarlah hal tersebut, jangan sampai waktu menghabiskan kita terlebih dahulu karena kita yang harus menghabiskan waktu karena mereka sarana kita meraih impian. (Maria Ulfah, Alia, Elis)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


E K S K UL

Tepanya pada hari sabtu, 5 oktober 2013. Aalan Cakra Buana dan Wijaya Kusuma yang berbase camp di SMA N 02 Kendal melaksanakan kegiatan PTA (Penerimaan Tamu Ambalan) yang di awali dengan upacara pembukaan dan di lanjutkan dengan pengumpulan syarat- syarat untuk melakukan kegiatan PTA seperti 1,5 air mineral yang berlogo tunas kelapa dan 10 permen. Setelah upacara selesai, di susul acara selanjutnya yaitu PBB yang di latih langsung oleh anggota Kapolres Kendal. Sebenarnya pada awal kegiatan PTA semua anggota sangga merasakan malas dan lelah, itu tampak dari wajah mereka semua. Tetapi dengan sebuah kata “SEMANGAT� semuanya terlaksanakan dengan sukses. Kegiatan PBB berakhir hingga sore hari. Kurang lebih sekitar jam 17.30 WIB semua sangga diistirahatkan dan dilajutkan utuk mandi dan sholat maghrib beraa'ah. Setela selesai sholat semua sangga dan Penegak Bantara di beri sedikit siraman rohani/ ceramah yang dibimbing langsung oleh Pak Rochmad selaku guru agama Islam. Sesudah ceramah selesai, di lanjut dengan sholat isya' berjama'ah di mushola SMA N 02 Kendal. Setelah itu, acara selanjutnya adalah semua sangga berkumpul ditengah lapangan basket untuk makan malam yang dibagikan oleh ketua dan wakil sangga masing- masing. Setelah makan malam selesai dengan kenyang, semua sangga mendapatkan bimbingan langsung dari salah satu agota Kapolres Kendal tentang bahaya narkoba dan peraturan lalu lintas yang disuguhi dengan ketela rebus sebagai obat ngan tuknya. Lalu semua sangga di istirahatkan dan tidur untuk mengumpulkan tenaga untuk keesokan harinya melanjutkan kegiata selanjutnya. Jam 04.00 pai smua Penegak Bantara membangunkan semua sangga ntuk bersiap-siap shola subuh berjama'ah di mushola. Setelah shotat, kembali ke ruangan masing-masing untuk berganti baju pramuka lengkap untuk segera kembali berkumpl di lapangan basket untuk pembagian sarapan pagi. Seitar jam 07.30 pagi semua sangga perempuan dan laki-laki berbaris di depan pintu masuk SMA N 02 K endal dan berjalan menuju ke lapangan basket untuk pengucapan ikrar sumpah sebagai angota Ambalan baru. Dengan tangan kiri yang menggenggam hasduk yang di tempelkan di dada sebelah kiri dn tangan kanan yang diletakan pada bahu kanan temannya yang ada di depannya yang menjalar ke belakang lalu ikrar sumpah pundi ucapkan dengan bergantian yang diawali oleh sangga lakilaki yang mengucapkan ikrar sumpah terlebih dahulu. Kakak Pembina menunjuk salah satu anggota sangga laki- laki yang

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

hafal Trisatya lalu memegang bendera Merah Putih dan memimpin pengucapan Trisatya. Dan di susul oleh sangga perempuan yang sama melakukan hal tersebut. Suasana sangat menegangkan dan semua sangga meneteskan air keringat. Setelah ikrar sumpah berjalan dengan lancar semua sangga resmi di terima menjadi Tamu Ambalan Cakra Buana dan Wijaya Kusuma. Untuk memeriahkan acara di rayakan dengan sedikit hiburan berjoget an bernyanyi dangdut bersama. Ketika semua sudah puas bersenang- senang, upacara penutupan pun di mulai. Acara berlangsung lancar dengan ucapan selamat yang di sampaikan oleh semua kakak Pembina dan Penegak Bantara. Waktu terlihat sederhana, namun keiatan PTA berlangsung dengan sukses. Walaupun dalam kegiatan PTA sangat melelahkan, tetapi itu tidak membuat semangat kita menjadi berkurang. Pramuka mengajarkan kita tentang kemandirian dan pengorbanan. Dari pramuka kita belajar disiplin, berani, dan tanggung jawab dalam segala hal. Semangat dan pantang menyerah adalah jiwa pramuka yang sesungguhnya. Keringat yang bercucuran sebagai bukti bahwa pramuka harus bekerja keras tanpa mengenal lelah dengan hatu yang iklas dan jujur. Setelah upacara penutupan selesai, perasaan lega pun di rasakan oleh semua sangga karena sudah resmi di terima sebagai Tamu Ambalan Cakra Buana dan Wijaya Kusuma. Bangkit SMANDA...Jaya Cakra Buana dan Wijaya Kusuma! Hidup Pramuka Indinesia! SALAM PRAMUKA! (Ifadah)

S


K RE AT

I VI TA

S

Terakhir kali Komunitas Kendal Sketcher (untuk selanjutnya disebut KS) menghelat pameran bersama pada bulan Juni 2013, genap enam bulan yang lalu dengan tema 'MetamorphosART' dan memberikan dampak positif bagi seniman dan apresian. Pada pameran tersebut KS sengaja mengusung tema yang lebih bernas dibanding pameran-pameran sebelumnya. Hal ini bukan berarti KS terbawa euforia atas perhelatan seni rupa yang tengah menggejala akhir-akhir ini. Acara pameran tersebut dibuka oleh Bapak Drs. Agus Rifa'i M.Pd kepala dinas pariwisata. Sambutan ketua panitia Anja Gm dan Ketua Umum Dewan Kesenian Kendal (DK2). “Sungguh sebuah kerja yang kerja yang luar biasa, ketika anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas Kendal sketcher berminat menyelenggarakan pameran seni rupa yang bertajuk TITIAN di gedung Balai Kesenian Remaja (BKR) Kendal. Kali ini luar biasa karena kegiatan ini merupakan kerja mandiri oleh kelompok anak muda yang bermodalkan idealisme dalam mengekspresikan diri dalam berkarya seni. Untuk itulah Dewan Kesenian Kendal sangat merasa bangga dengan iktikad baik anak muda yang dengan totalitas jerih payahnya telah ikut menggairahkan aktifitas kesenian pada umumnya dan seni rupa pada khususnya kabupaten Kendal tercinta ini,� ujar Ketua Umum Dewan Kesenian Kendal, Itos Budi Santoso.

Anja Gm, salah seorang penggerak Kendal Jepret, mengungkapkan bahwa sejak penyelenggaraan pameran pameran yang diadakan oleh komunitas Kendal Skecher pertama kali pada bulan Maret silam. Kemudian pada bulan Salah Satu Karya Perupa dari Kendal Skecher Juni hingga tiga kali yang akan dihelat pada tanggal 6 hingga 8 Desember 2013 di Gallery BKR Kendal, Ruangan berharga ukuran 10 x 11 meter yaitu menjadi tempat utama penyelenggara untuk melaksanakan penyelenggaraan gelar karya para seniman-seniman muda rupa Kendal. “Dalam menciptakan sebuah karya, namun tak menturutkan semangan kami untuk terus berkarya dan berkorban mengobarkan semangat untuk mendukung perkembangan seni rupa di Kendal. Oleh karena itu, peristiwa ini tentu memiliki dampak yang sangat luas baik atas terlaksannaya kegiatan ini maupun bagi seniman, pemerhati seni, dan masyarakat Kendal yang menyaksikan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini tetap bertahan dan member kontribusi positif perkembangan seni rupa di kota Kendal,� ujar Anja Gm. Para seniman menunjukan kepiawaiannya dalam mengolah rasa, mengasah pengalaman personal dan menterjemahkan tema yang berhubungan dengan titian yang hasilnya dapat kita nikmati dalam berbagai karya yang ada. Pameran tersebut menjadi menarik karena dalam perhelatannya kita bisa menangkap dinamika kreatif kehidupan seni rupa Kendal sekaligus menjadi representasi dari (nuwun sewu) satu periode awal kehidupan seni rupa Kendal (sebagai wajah Kendal itu sendiri) yang desah nafasnya begitu pelan. (Taufiq MJ)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Nama : Abu Abdulrahman Ttl : 17, Juni 1997 Alamat : Kebon Adem Rt 01/Rw04 Hobi : Bermain sepak bola Cita-cita : Menjadi orang sukses yang bisa membanggakan orang tua Makanan Favorit : Masakan buatan ibu Minuman Favorit : Es Susu

Siswa yang baru menjabat sebagai Mas Smanda saat ini duduk di kelas XI IPA 1. Yang memang banyak diidolakan kaum perempuan Smanda . Bermodalkan pengetahuan dan wajah yang tampan ini dari dulu memang sudah berniatan untuk masuk ipa. Walaupun anak laki-laki, mungkin karena sudah dibekali persiapan dirasanya masuk kelas favorit biasa saja. Karena keyakinan diri yang mas Abu miliki mendorongnya menjadi semakin percaya diri. Dalam hal mata pelajaran ia menyukai dua mata pelajaran . Rata-rata siswa bisa mengakatakan ini termasuk dalam kategori mapel yang cukup berat. Namun, mungkin bagi mas Abu ini mapel yang sebenarnya mudah untuk dinikmati tidak perlu di buat pusing. Dari mata pelajarannya tidak luput dari guru yang mengajarkan , ia belum memiliki guru yang difavoritkan. Yang memotivasi mas Abu sekarang ini hanyalah membanggakan orang tua untuk menjadi anak laki-laki yang pintar. Seperti saat ikut berpartisipasi dalam pemilihan Mas dan Mbak Smanda . Ia mengikuti ini berdasarkan suara teman satu kelasnya dan sedikit ada unsur pemaksaan. Tapi karena voting suara yang mendukung padanya ia hanya pasrah saja. Dalam perjalannya mengikuti seleksi tidak mudah. Setelah masuk dalam 6 besar Mas dan Mbak Smanda, ia mulai kesulitan mencari kostum untuk dikenakan dan ribut mencari solusi melalui teman-temannya. Belum ditambah perasaannya saat itu yang campur aduk tidak karuan karena kegugupan yang menyelimutinya saat itu. Semua itu diperanginya dengan berusaha dan selalu berdoa memberi yang terbaik hanya untuk menjawab harapan dari teman-temannya. Visi misinya menjdai Mas Smanda yaitu untuk “Membuat siswa siswi Smanda menjadi rajin dalam segala hal, meningkatkan tanggung jawab, menanamkan rasa bersyukur, dan mengembangkan sikap disiplin�. Dan sekarang mas Abu fokus untuk menjalankan visi dan misi tersebut sebagai tugas dan kewajiban yang sudah diberikan pada dirinya mulai sekarang.*** (Ifadah)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

s m (


Idul Adha di Smanda Sebagai wujud syukur atas karunia Allah Yang Maha Memberi, pada hari Selasa, 15 Oktober 2013 atau bertepatan dengan hari Idul Adha 1434 H, SMA Negeri 2 Kendal telah menggelar kegiatan sholat Ied yang diikuti oleh siswa-siswi dan guru Smanda dengan khidmat. Pada hari yang sama, setelah pelaksaaan sholat Ied berlangsung, dengan rasa haru dan bangga dilakukan pula prosesi penyembelihan seekor sapi yang merupakan hasil sumbangan warga sekolah. Penyembelihan ini merupakan suatu bentuk latihan kurban yang diadakan oleh OSIS SMA Negeri 2 Kendal dan disaksikan oleh seluruh warga sekolah. Daging pun dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan sebagai wujud syukur dan juga kepedulian warga sekolah terhadap sesama sesuai firman Allah, “Sesunggunya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah....�(QS. Al Kautsar; 1-3) (Ni'mah)

17 Tahun Smanda yang Mulia: Donor Darah “Setetes darah Anda adalah nyawa mereka� Sebaris kalimat tersebut ternyata benarbenar mampu menggugah sebagian besar warga Smanda untuk menyumbangkan bagian dari kehidupan mereka: darah. Rabu, (20/11) SMA N 2 Kendal kembali menggelar kegiatan mulia yaitu donor darah sebagai salah satu rangkaian penting pada perayaan sakral 17 tahunnya yang semakin menelurkan generasi-generasi yang berkarakter luhur juga berprestasi unggul. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia Kabupaten Kendal dan di dukung oleh seluruh warga Smanda, akhirnya di usia yang ke-17 ini Smanda sukses menyumbangkan 109 kantong darah yang diperoleh dari siswa, guru maupun karyawan secara suka rela. Meskipun pada awalnya banyak siswa yang khawatir jika terjadi apa-apa, namun dengan penuh keikhlasan dan keberanian yang membara mereka pun rela dan senang hati untuk donor darah demi memolong sesama. Bahkan banyak pula yang ingin donor darah namun tidak diperbolehkan karena kendala umur dan berat badan yang belum memenuhi. (Lain kali coba lagi ya, kawan? Hehe.) Aksi mulia yang rutin diadakan setiap tahun ini bertujuan agar ditengah gegap gempita sekolah yang menginjak usia 17 tahun ini, kita mampu berbagi kepada orang lain yang membutuhkan dan seluruh warga SMA N 2 Kendal, khususnya, selalu memiliki sikap peduli dan ikhlas kepada sesama di mana pun dan kapan pun kita berada. Amin. (Ni'mah)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Dilema Oleh Najmah Munawaroh

Cerah mewarnai langit bumi. Burung yang tertidur telah terbangun dan kembali bernyanyi menceriakan hati yang telah beristirahat di waktu petang. Sinar mentari memasuki celah udara dan memasuki kamar.Terlihat Dinda sedang bersiap untuk berangkat sekolah serta hendak berpamitan dengan ayahnya. “Aku berangkat dulu yah, Assalamualaikum,” salam Dinda Namun tak ada jawaban dari Ayahnya yang berada di kamar. Setibanya di sekolah Dinda langsung memasuki kelas tak lama setelah itu Vita datang dan mengajaknya mengobrol.Tak lama setelah itu guru memasuki kelas keduanya pun terdiam sambil cekikikan karena masih hanyut dengan candaan mereka, beruntung mereka tidak kepergok. Saat istirahat satu kelas lagi heboh dengan keperluan masingmasing. Ada yang sedang saling berkenalan, bercanda dan ada juga yang sedang mengerjai dengan tebakan aneh. Dinda hanya tersenyum melihat semua itu. “Seandainya aku bisa tertawa lepas seperti mereka tanpa beban pikiran, pasti menyenagkan,” ujarnya “Terkadang hidup itu harus merasakan susah dan sedih. Kalau kita hanya merasakan kesenangan hidup tak akan ada pelajaran yang dapat diambil. Itu juga merupakan pendewasaan diri yang paling manjur,” kata suara yang tak dikenal. “Iya kamu benar,” jawab Dinda tanpa sadar. Ternyata ada lelaki yang sudah berdiri di belakangnya. “Hah? Lhoh?” Dinda membalikkan badannya dan ada sesosok lelaki tinggi yang tersenyum padanya. “Oh kamu, aku kira siapa,” kata Dinda tegang. “Iya, Sepertinya aku pernah melihat kamu,” kata Faeyza “Iya kemarin, kamu naik sepeda putih di simpang raya itu kan?” “Oh… iya, kamu cewek yang jalan nunduk itu kan?” kata Faeyza Dinda hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. “Tet… tet…,” Obrolan mereka terputus karena bel masuk telah berbunyi. “Eh ciye…,” goda Vita. “Apaan, hanya teman Vit. Sudah itu nanti gurunya marah,” kata Dinda Vita tetap saja menggoda sampai Dinda malu sendiri. Seusai pelajaran Dinda sedang berbicara dengan Vita tapi tanpa sadar, “Dinda?Kamu Dinda kan?” Tanya Faeyza meyakinkan diri. “Iya, ada apa?” jawab Dinda. “ Boleh aku meminjam catatan yang tadi?” Tanya Faeyza. “Oh tentu saja, apa kamu tidak mencatat?” ujar Dinda.

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

“Tadi tulisannya tidak jelas,” jawab Faeyza sambil tersenyum kecil. “Oh, boleh kok, tapi tulisan aku jelek,” “Tidak apa-apa aku bisa membacanya kok,” kata Faeyza. Sejak itu mereka menjadi lebih kenal dan Dinda pun tak malu-malu lagi. Dan harapan untuk dapat berteman dengan Faeyza pun bisa terwujud. Keesokan paginya Dinda dan murid baru lainnya diberi kertas angket Ekstrakulikuler Dinda pun memilih Paskib dan Jurnalistik karena hobinya menulis ingin ia kembangkan. Namun khusus bagi yang mengikuti Paskib harus mencatat namanya lagi ke dalam secarik kertas yang di sediakan oleh kakak senior. Dinda yang kebagian dapat tugas tersebut bertanya siapa saja yang ikut, tanpa ia sadari Faeyza juga ikut. Dinda pun tambah semangat. Sore harinya semua siswa yang ikut ekstra Paskib berangkat. Seleksi pun sudah dilaksanakan untuk menentukan pasukan mana yang akan di tempati. Beruntungnya Dinda menjadi pasukan 8. Pasukan yang selalu dia impikan dari dulu. Sepulangnya kerumah Dinda harus menerima kenyataan pahit. Impian yang selalu dia dambakan harus ia pendam karena ayahnya tak menyetujui itu. Seberapa kuat usaha yang dilakukan namun sia-sia. “Ku ingin berpetualang. Pergi dari kepenatan dan kekosongan hari-hari ku. Tak ku temukan yang sejati dalam angan ini. Semoga suatu saat aku dapat menggapai sejuta mimipi ku . Yang pertama ku ingin menjadi seorang penulis dan penyair yang hebat, membuat orang tua bangga dan mendapatkan ketulusan cinta.” Ujarnya dalam hati. Dinda merasa tak tahu apa yang harus ia mulai. Dia memutuskan untuk terus melangkah maju untuk meraih mimpinya. Hari-harinya disekolah berjalan sesuai dengan harapannya. Tak ada rasa gentar dan minder sama sekali akan keadaan hidup yang nyata. Tak terasa hari berlalu begitu cepat,hubungan Dinda dengan Faeyza semakin dekat sampai suatu ketika Dinda mengetahui kenyataan yang membuatnya mengerutkan dahi dan melotot kaget. Lelaki yang membuatnya kagum ternyata sudah memiliki pasangan, meski membuat Dinda terkejut namun baginya berteman saja sudah cukup. Belum lagi ada Vita yang selalu ada untuk mendengarkan cerita yang terkadang konyol. Mau tidak mau Dinda memilih banyak terdiam. “Hai Dinda, tumben diam aja. Oh iya terima kasih bukunya ya,” sapa Faeyza. “Oh iya, sama-sama. Bisa bacanya?” jawab Dinda “Bisa kok, kapan-kapan aku ajari bahasa inggris


ya, kamu pintar banget. Aku sedikit kurang paham dengan penyusunan kalimatnya,” pinta Faeyza. “Oke, akan aku bantu,” jawab Dinda sambil tersenyum. Sejak itu mereka mulai dekat, sering terlihat bersama dan tak jarang teman-teman menyangka ada sesuatu diantara mereka. Dinda pun merasa tak enak sendiri dengan keadaan ini. “Vit, gimana nih aku tidak enak sama pacarnya Faeyza. Masa aku kelihatan deket banget padahal dia kan uda ada yang punya,” ujar Dinda “ Ya kamu jaga jarak saja dengan dia, kurangi hubungan di telefon dan yang terlihat disekolah ya. Daripada kamu disalah-salahin sama pacarnya,” saran Vita. Dinda hanya terdiam dan mengangguk mengiyakan jawaban temannya itu. Sudah hampir dua minggu Dinda menghindar dari Faeyza, semakin terlihat jelas pula tidak ada kenyamanan pada diri Faeyza. Sampai suatu ketika Faeyza mengungkapkan kegelisahannya atas ketidaknyamanan itu, Dinda semakin merasa dilema dengan keadaan saat itu. Berulang kali dia memikirkan masalah ini tapi memang satu-satunya cara adalah menghindar. Namun usahanya sia-sia karena pada suatu malam Faeyza menelefonnya, dengan hati bimbang Dinda mengangkatnya. Pembicaraan yang tadinya membahas gitar menjadi melenceng kemana-mana dan tak sadar waktu sudah larut. Mereka pun mengakhiri pembicaraan yang sedang seru-serunya. Seusai menutup telefon itu Dinda lagi-lagi merasa hatinya bergetar namun cepat-cepat Dinda memejamkan mata dalam hatinya terucap kata-kata yang meyakinkan akan dirinya “Kenapa aku harus merasakan hal ini, ini tak seharusnya terjadi pada hatiku. Ini pasti sebuah kesalahan. Namun jika ini sebuah kesalahan mengapa sulit sekali aku melupakannya. Tuhan bantu aku untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ini semua rahasiamu, aku hanya mampu menunggu. Jika ia yang terbaik dekatkanlah, namun jika sebaliknya jauhkanlah. Dan sekali lagi mudahkanlah perjalanan ku untuk menggapai bintang terindah. Bintang yang selalu menjadi impian semua orang. Entah mengapa itu terasa sangat ingin ku raih, seorang jurnalis internasional untuk Indonesia. Keren dan tentunya tak mudah untuk itu, niat telah ada, ada hasil yang baik apa lagi ditambahi dengan usaha yang kuat dan keyakinan kalau diri ini mampu untuk mencapainya. Tak lupa menambah doa kepada-Mu. Dan semoga mimpi ku untuk dapat melanjutkan sekolah ke negeri kangguru dapat terlaksana meski harus dengan usaha keras tanpa ingin membebani orang tua. Aku percaya dibalik semua ujian yang ku alami kini, masalah keluarga, perasaan akan mencintai seseorang dapat berbuah manis di waktu yang akan datang.***

Agung Iman Jiwandono

atau sering di panggil idje,cowok berkumis dan berhidung mancung ini lahir di Kendal pada 16 Agustus 1996 dan mempunyai hobby nyanyi,basket,futsal dan arum jeram. Dan siapa sih yang gak kenal sama cowok ini,dia adalah Ketua OSIS di sma kita. Waktu kelas X dia pernah mengikuti ekstra Pramuka dan Basket. Di pramuka dia pernah mengikuti lomba Roscomp (Rover Scot Competition) di IKIP dan dia juga pernah ikut CCP (Cerdas Cermat Pramuka) dan di situ dia memenangkan juara harapan 1,gpp ya walau pun cuma harapan 1 yang penting dapet juara,hehe Dan sampai sekarang dia masih aktif ikut kegiatan Pramuka. Dia mengawali ikut di kegiatan Pramuka sejak kelas 3 SD. Selain mengikuti Pramuka dia pasti aktif dalam organisasi OSIS dong dan kegiatan sekarang di OSIS yaitu merayakan ulang tahun SMA N 2 Kendal yang ke 17 tahun wah Sweetseventeen dongg, jangan seneng dulu kata Ketua Osis ini untuk memeriahkan ulang tahun SMANDA ini rintangan dan tantangannya berat berat lho,” banyak dan berat banget “ kata Ketua Osis. Dari mempersiapkan segala kebutuhan dan ulang tahun SMANDA ini karena ulang tahun yang ke sekarang adalah Sweetseventeen jadi tanggung jawab dan bebannya sangat berat untuk bisa menjadi yang lebih spektakuler dari tahun kemarin. Dan pejuangan yang berat adalah mencari dana dari sponsor untuk HUT dan katanya untuk pertama kalinya SMANDA mengundang Band besar untuk tampil di HUT SMANDA tahun ini.*** (Bella Noviasari)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Y OU

TH

MO

V EM

EN

T

di BKR (Balai Kesenian Remaja Kendal) “Nina bobo oh Rikku sayang… Kalau tidak bobo bukan anakku” Begitulah mantra yang kerap kali dinyanyikan oleh Mama Rik kepada Rik menjelang tidurnya. Mantra yang diharapkannya mampu membawa Rik menjemput mimpinya menjadi astronot yang cantik jelita, namun Rik selalu bermimpi menjadi bintang-bintang yang bersinar di langit. Kedatangan Dreamy demikian sebutan si “Raja Mimpi” dan temantemannya, membawa Rik ke dalam lingkaran teka-teki mimpi yang harus segera ia pecahkan dalam pementasan teater yang berjudul “Mimpi-mimpi” karya : T. B. Kamaludin pada 10 November lalu di gedung Kesenian Remaja (BKR) Kendal. Teater Nol yang merupakan komunitas teater yang berasal dari SMP N 2 Blado, Batang, dan dibantu oleh Jarak Dekat (komunitas seni di Kendal) sukses menyuguhkan sebuah pertunjukkan apik dan penuh warna yang cukup meramaikan sudut kota Kendal yang sedikit remang-remang. Pementasan ini diperankan langsung oleh anak-anak SMP N 2 Blado dan disutradai oleh Muhammad Thoyibin (Otoy Gema) yang juga menjabat sebagai Pembina Teater Nol. Pementasan teater ini diadakan dua kali. Gelombang pertama berlangsung pukul 10.00 WIB dan gelombang kedua pukul 13.00 WIB. Bagi Teater Nol ini bukanlah kali pertamanya tampil di muka umum. Mereka sudah terbiasa tampil untuk mengisi acara di sekolah maupun acara di luar sekolah. Komunitas yang terbentuk pada tanggal 11 November 2011 ini, juga merupakan kelompok teater yang lahir di lingkungan pendidikan satu-satunya di Batang. Kurangnya apresiasi masyarakat saat ini terhadap seni inilah yang mendasari sang sutradara berani mengambil langkah tegas untuk mendirikan ekstrakurikuler seni di SMP N 2 Blado, tempatnya membagi ilmu kesenian. “Pada awalnya Teater Nol hanya memiliki 10 anggota siswa saja, namun lama-kelamaan minat para siswa terhadap seni teater membuat anggota bertambah menjadi 25 anggota sekarang” ungkap sang sutradara. “Mereka datang sendiri. Saya tidak membutuhkan orang-orang yang cerdas dan pandai. Melainkan saya hanya membutuhkan orang-orang yang setia dan mau belajar” tambahnya. Harapannya, semoga akan lahir karya-karya seni lain dari generasi muda yang masih menyembunyikan potensinya. “Jika ada kemauan lakukan. Jika ada kritikan jadikan motivasi” itu yang selalu ia terapkan dalam berkarya.*** (Maria Ulfah)

Somethingr

CE RI T A

Alia Sifa Ikrima Rasanya hati ini sesak dengan perasaan bahagia. Kau tau apa yang sedang terjadi denganku? Ah, iya aku belum memberi tahumu. Ini lebih dari senangnya dapet voucher makan gratis dimall. Aku bahagia karena hari ini hari pertamaku resmi menjadi murid SMA Harapan Bangsa. Sekolah yang memang menjadi incaran anak lulusan SMP dikotaku dan aku beruntung bisa menjadi salah satu dari mereka yang berhasil menjadi murid disini. Aku sedang berjalan melihat sekeliling sekolah baruku ini sambil membawa laptop yang sengaja aku tenteng tanpa tasnya karena aku berniat untuk meminta saran pada Rasya sahabatku tentang naskah calon novel yang akan ku kirim. Aku tersenyum sambil berharap semoga Rasya setuju kalau aku mau mengirimkan naskah novel ini. Ku harap ini juga awal dari keberuntunganku. Tapi harapan itu hancur ketika... BRAKK! Laptopku jatuh! Tidaak, Fileku, naskah novel yang mau ku kirim dan semua isi didalamnya…. Pupuslah sudah impianku, aku juga tak mempunyai back-up-an data-dataku. Bodoh! Kenapa aku tak pernah memperhitungkan jika semua ini terjadi. “Gimana sih kalau jalan?! Laptopku jadi hancur

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

beginikan!” Ku marahi orang yang tadi menabrakku yang tanpa kuduga adalah….Rio. Ya, dia kakak kelasku dulu di SMP. Kakak kelas yang aku idolakan yang menjadi sumber inspirasi ceritaku selama ini, termasuk naskah novel yang semula akan ku kirim. Andai saja kami dipertemukan bukan disaat seperti ini…Aku pasti akan sangat bahagia dan tak akan terjadi insiden memarahinya. “Aduh…Sorry-sorry, aku nggak sengaja tadi aku terburuburu. Aku janji bakal benerin laptop kamu” ucapnya merasa bersalah. Tapi entah mengapa aku jadi mendadak gagu. Aku bingung harus sedih karena laptopku menjadi remuk atau haruskah aku senang karena bisa kembali bertemu dengannya? Tanpa ku duga air mata sudah mengalir tanpa seizinku saat aku memunguti laptop ku yang sudah terbagi dua, baterainya pun terlepas. Bukan karena Kak Rio tapi karena memikirkan nasib laptopku. 'Dasar Tasya cengeng!' rutukku dalam hati. “Eh kok nangis? Laptopnya berharga banget ya isinya? Maaf ya, aku janji bakal sebisa mungkin benerin ini” Kak Rio membantuku memunguti kepingan laptopku. “Nggak usah Kak. Aku juga salah kok” nada bicaraku sangat menggambarkan keputusasa-an. Mungkin memang aku nggak ditakdirkan menjadi penulis karena sudah 2 kali laptop ku bermasalah. Dulu hilang dan sekarang remuk redam. “Tasya!” panggil Rasya sahabatku yang rencananya tadi mau ku minta sarannya tentang ceritaku. Dia berjlan mendekat. “Laptop kamu….” Mulutnya bundar mengecil pertanda dia


ikut shock melihatnya. “Kak, Kakak harus tanggung jawab. Laptop ini berharga banget buat dia” “Iya. Aku tau, aku akan berusaha benerin ini” Kak Rio pergi sambil membawa laptopku dan langsung pergi. “Aku yakin Kak Rio orang yang tanggung jawab” ucap Rasya menenangkanku. *** Dua bulan sudah kejadian jatuhnya laptopku berlalu. Tapi Kak Rio sulit ditemukan. Kalaupun aku bertemu dengannya pasti dia sedang bersama teman-temannya dan itu membuatku menjadi mundur selangkah untuk membicarakan masalah itu. Ah, kok jadi begini sih. “Mikirin laptop kamu ya Sya?” tebak Rasya saat melihatku melamun dijam istirahat. “Iya nih udah 2 bulan, sebulan lalu sih aku masih bisa sabar. Tapi kali ini sepertinya aku harus memberanikan diri menemuinya” “Kamu yakin? Emang kamu bisa ngadepin dia nanti?” Tanya Rasya yang langsung membuatku berpikir 2 kali “Nggak tau juga sih. Aku udah ditanyain sama orang tuaku masalahnya” balasku lesu. Harus alasan apalagi supaya aku tidak dimarahi mereka. “SYA SYA” panggil Linda. Aku bingung, dia manggil aku atau Rasya ya? “Kenapa Lin?” Tanya Rasya “Maksud gue Tasya sorry-sorry hehe” balasnya nyengir kuda. Begitulah Linda dengan logat lo-guenya. “Yee yang jelas makanya” ucap Rasya. “Sya sumpah cerpen lo dimading keren banget. Oh ya gue pengen beli novel lo nih. Harganya berapa Sya?” jelas Linda yang antusias. Tapi… tunggu-tunggu cerpen?novel? perasaan aku nggak pernah deh ngirim cerpen dimading apalagi buat novel. Emang sih awalnya mau buat tapi kan …..Yah, you know that I mean. “Maksud kamu? Aku nggak pernah nempel cerita dimading ataupun ngirim ceritaku ke penerbit kok” jelasku semakin bingung, laptopku saja rusak mana mungkin aku mengirim cerita itu ke penerbit? “Ah bercanda Lo! Liat sendiri deh dimading. Ada cerpen sama cover novel Lo” Aku segera menuju mading yang dimaksud Linda tanpa mengajak Rasya dan ternyata benar itu memang tulisanku tapi masalah novel, judulnya memang sama tapi covernya berbeda. Ku rasa itu bukan ceritaku mungkin hanya judulnya saja yang sama. “Hei” suara itu, Oh Tuhan jangan bilang ini mimpi. Aku

menoleh, membuktikan bahwa ini bukan khayalan semata. “Cerita kamu bagus-bagus lho. Apalagi yang karakter pemeran cowoknya” ucap Kak Rio memuji. Yah ternyata Kak Rio yang melakukan semua ini. Tapi mengapa dia melakukannya tanpa seizinku? “Maaf ya nggak bilang kamu dulu. Sebenarnya laptop ini udah beres 2 minggu setelah kejadian jatuh saat itu. Tapi karena aku lihat wallpaper laptopmu fotoku jadi aku liat file-file didalamnya. Nggak sengaja aku jadi baca ceritamu yang ternyata bagus. Ku pikir ceritamu pantas dibuat novel” seperti mengerti apa yang ada dipikiranku dia langsung menjelaskan dan sukses membuatku malu. Kak Rio sudah tau semuanya. Aku takut dia marah tapi aku sedikit lega melihat wajahnya yang malah tersenyum. “Jadi…” Kak Rio menggantungkan katakatanya “Aku bingung Kak, mau marah karena kakak lancang membuka fileku tapi kakak juga yang udah benerin laptopku. Aku cuma bisa bilang makasih Kak udah ngirimin ceritaku dan masalah cerita itu, aku nggak berharap endingnya sama seperti cerita itu kok. Aku kan cuma ngarang hehe. Jangan terlalu dipikirin Kak” ucapku bohong. Munafik! Aku ingin ending dalam kenyataannya sama seperti di ceritaku yang berjudul 'My Super Mario'. Tapi aku tak boleh bermimpi terlalu tinggi. Kak Rio bukannya membalas malah hanya tersenyum. Ah, sudahlah tandanya ia membenarkan ucapanku. Aku melangkahkan kaki untuk meninggalkan tempat itu. Cukup sampai disini. “Hei tunggu! Aku emang bukan Super Mario dalam novelmu karena aku nggak mau jadi khayalanmu. Tapi…” “I'm Your Super Rio in your true life” tambahnya yang sukses membuatku tak percaya. Langkahku seketika terhenti, lalu ku toleh kearahnya. Dia tersenyum penuh arti. Astaga ini bukan mimpi! “CIEEE” sorak Rasya, Linda dan beberapa temanku dan teman Kak Rio lainnya. Dasar! Ternyata daritadi mereka mengintipku. Betapa malunya aku, pasti wajahku sudah seperti kepiting rebus. Ternyata mimpi juga bisa jadi kenyataan. Dari kejadian yang nyaris membuatku putus asa malah sekarang sukses membuatku tersenyum bahagia. Aku percaya selalu ada pelangi yang menunggu hujan tuk reda.***

Kematian Aku adalah manusia yang terlahir di dunia. Awal baru ketika mengenal dunia, dilahirkan dari seorang wanita yang baik hati serta menyayangiku sepenuh hati. Ketika semua hal itu mencoba untuk aku pahami, tak ada jawaban, serta tak akan ada yang dapat mengartikannya. Allah memberiku kehidupan serta mengajariku keikhlasan, kesabaran, serta ujian. Hari yang terus berganti, ketika jiwa dan raga mulai mencari jati diri, berpikiran tentang foya-foya dan gemerlap malam yang selalu menghantui. Ketika malam dan siang berganti, semua berjalan sesuai rencana, hingga iman dan ketaqwaan mulai tersentuh dengan pujian bagi Tuhan. Dan hidup mulai diselimuti kematian. Ketika aku berpikir dari hatiku yang paling dalam, apa itu kematian? Ketika hari ini hari terakhir bagiku berbagi canda tawa dengan keluarga. Malam yang ceria berubah menjadi duka. Goresan senyuman serta rencana ke depan sirna. Tubuhku menjadi kaku di sudut rumah. Ketika semua orang datang dan bertanya apa yang terjadi: tak ada yang mampu menjawab. Dan ketika beberapa orang mengangkat jasadku serta memandikanku, aku tak dapat berbuat apa-apa. Aku terlihat hina di mata mereka. Aku telanjang tanpa kain yang menyelimuti tubuh kaku milikku. Mereka menangis dan hanya menatapku. Ketika mereka mulai mengangkat tubuhku dan membaringkannya di atas tempat dan ditutup kain hijau yang bertuliskan lafadz Allah, mereka mengangkatku bersama-sama untuk menyolatiku terakhir kali. Ketika mereka mengangkat jasadku untuk dikebumikan, mereka berteriak La ila haillallah La ila haillallah La ila haillallah hingga sampai di tempat peristirahatan terakhirku. Mereka membuka kereta kencanaku dan menurunkanku di dalam kuburku. Ketika salah satu dari mereka mengumandangkan adzan tangisan yang terdengar semakin kencang. Ketika bongkahan-bongkahan papan menutupi jasadku dan tumpukan tanah menyelimutiku hingga tak terlihat. Mereka berbondong-bondong mendoakanku. Dan ketika mereka mulai kembali pulang ke rumah. Malaikat Mungkar-Nakir datang menemuiku. Malaikat bertanya kepadaku: siapa Tuhanmu? Siapa nabimu? Apa kitabmu? Siapa saudaramu? Dan apabila aku tak bisa menjawab pecutan bagaikan kilat menyambar tubuhku. Aku meronta kesakitan. Aku berteriak, maagkan aky ya Allah. Ampuni aku ya Allah, aku bertobat ya Allah. Maafkan aku. Lalu malaikat menjawab: kau manusia hina. Kau lupakan Allah hanya untuk bersenang-senang. Kau manusia hina! Manusia laknat! Aku pun terdiam sambil menangis. Maafkan aku, maafkan aku, aku memang manusia berdosa, manusia tak tau diuntung. Maafkan aku ya Allah. Lalu samberatn pecut kembali menghujani tubuhku. Tanah, angin, pohon, tumbuhan, hewan, mereka dapat mendengar terkecuali manusia. Karena telinga manusia sudah tertutupi oleh suara-suara duniawi, tanpa mendengar ayat-ayat suciNya. Terkadang Allah mengirimkan bau kematian kita. Ia bermaksud agar kita kembali mengingatNya. Tak hanya rakus dengan duniawi. Dan dengan mengambil kebahagiaan kita, mungkin itu caraNya untuk mendekatkan lagi kepadaNya. (M. Abdul Khanif)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


C ER I TA

30 Menit Tanpa Arti Oleh Ifadah

Hari untuk pembuktian sudah didepan mata . Canda tawa masih ramai bersautan dari kami. Seolah lupa dengan kewajiban pribadi. Kamis, 17 Oktober 2013, hari pembuktian yang bersejarah dari anakanak banyak bicara dan berego tinggi. Tetapi, juga anak-anak yang punya kesadaran diri walaupun kadang dilupakan dan kumat kembali. Siang yang panas berbaju osis, kami menyempatkan latihan dibelakang stadion. Berusaha memperbaiki formasi rumit yang jujur, saya sendiri sedikit tidak lancar menjalankannya. Beberapa kali kami berleha sejenak memburu oksigen alam. Saya tahu apa yang sedang dipikirkan pelatih muda dengan wajah datarnya itu. Tetapi mau bagaimana lagi walaupun latihannya monoton-monoton saja, inilah usaha kami, kemampuan kami, batas kesanggupan kami. Optimis, kata yang selau diyakinkan dalam hati. Selesai latihan itu kami menuju ruang singgah sederhana. Kami beristirahat meregangkan kegugupan dan sedikit bersiap. Persiapan yang sudah selesai membawa kami ke lapangan tanpa komedi. Atmosfer yang menantang menggugah kami semakin ingin bergelut melawannya. Dan pulang tanpa sia-sia karena hari ini sudah menyempatkan berkorban untuk bolos UTS sekolah.Ingatan yang terus memanjang dalam pusat sistem pikiran. Berawal dari sebuah tekat dalam hati. Saya mulai dapat menyusupi pergeseran waktu yang sedemikian sempit, rumit, dan sulit dimengerti. Namun saya yakin seberapa kecil celah waktu, seberapa rumit perjalanan waktu dan seberapa sulit semua aliran waktu untuk dimengerti, pasti ada kemudahan untuk dapat dijabarkan satu persatu seperti rumus matematika. Bahkan saya ingin mengungkap isi waktu yang sama dilakukan seorang arsitek membuat detailnya kontruksi bangunan berkualitas. Setiap orang memiliki alur sejarah yang berbeda dalam hidupnya. Saya hidup untuk menghidupi dan menghidupi untuk hidup. Sehingga menjadi seonggoh manusia yang dapat menggunakan fasilitas dunia dari tuhan dan dihasilkan untuk mewakili mmfasilitasi dunia yang dianugrahi tuhan. Pengalaman yang saya petik memang baru pertama kali ini. Yang dipercaya menjadi penerus pemenang dalam perminan sejarah. Memang tidak mudah, merebut kekuasaan yang diagungkan banyak orang nantinya. Tetapi, disini saya berjalan dengan 17 orang lainnya. Maka tidak ada yang tidak mungkin untuk menciptakan sebuah pencapaian kualitas diri yang ditunjukkan kepada semua orang. Remehan orang bukan halangan untuk maju, malah itu adalah

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

kekuatan untuk maju tanpa memperdulikan batin yang tersiksa. Itu semua pemikiran awal yang berpedoman menengok kebelakang dengan kesadaran yang murni dan saya pikir, masih penuh dengan kotoran main-main anak yang baru menginjak dewasa. D i m u l a i pertengahan bulan 8 perjuangan saya dalam acara 17 agustus yang melaksanakan upacara sakral di Sekolah. Cukup berhasil, menempati urutan tengah dalam barisan panjang di lapangan upacara merupakan peristiwa yang akan melekat dalam ingatan. Seminggu setelah kisah upacara sakral itu tepat pada hari ke 24, saya mengikuti ekstra kurikuler seperti biasa.”Diberitahukan kepada semua pengikut, hari ini adalah hari pemilihan untuk lomba kabupaten”. Saya cukup yakin pasti ada kesempatan untuk dapat menduduki salah satu posisi dari 18 orang nanti. Tetapi keyakinan sedikit gusar karena ketinggian badan yang tidak memenuhi syarat. Beberapa kali uji coba melakukan gerakan tegas itu. Sampai pada kesempatan ke 3, tekat saya putus. Mungkin ini bukan pekerjaan yang dipercayakan untuk saya. Tetapi, mencengangkan, saat semua tegang menanti jawaban terakhir pelatih, saya berdiri dengan lelah yang menggerogoti tubuhku. “Dek kamu”. Saya menoleh kearah pelatih dan teman sekitar bergantian. “Ya, kamu”. Senyum menarik lebar dari ujung bibirku. Awal yang cantik dan mengejutkan telah terangkai. Namun, apakah hasil akhirnya akan terangkai cantik dan penuh kejutan seperti awalnya? Itu awal tanya dalam diri saya dan akan dijawab mengikuti arah arus waktu. Perjalanan untuk memulai sebuah pelatihan dasar tidak begitu mulus. Saya menganggap ini rencana tuhan yang melibatkan saya didalamnya. Keadaan membuat saya kehilangan asupan energi untuk berada dalam permainan tuhan. Lemah tak berdaya dan hanya bisa terpuruk di kasur dengan mata sayu seperti orang mati, diam berbalut selimut putih. Saya hanya dapat berserah diri dan meladeni apa kehendak tuhan yang sedang diberikan kepada saya. 3 hari nama saya terpampang dipapan absensi kelas. Itu membuat saya ketinggalan materi pelajaran, ulangan biologi, sekaligus mendapat poin plus dari labrakan teman paski saat setelah salat dhuhur dan itu merupakan hari pertama saya masuk sekolah. Memang ini adalah saya, seberapa panjang lebar tingginya omongan orang yang ditujukan spesial untuk saya, saya terbiasa memasang telinga pralon. Seperti yang diajarkan guru b.indonesia saya sewaktu smp. Perjuangan dan pengorbanan benar-benar dipertaruhkan saat ini. Sepulang sekolah jam dua siang, bergelut dengan sandiwara yang saya buat di rumah. Minggat dengan sepatu cat, celana training, topi dan ransel berisi cairan penambah energi. Panas, keringat, lelah belum ditambah sindiran teman dari bibir satu ketelinga yang lain. Karena tidak ada kehadiranku dalam beberapa kali latihan. Membuat saya hanya menghela nafas berat. Saya belum bisa beradaptasi, gelinya telinga ini mendengar kegiatan tidak penting itu kadang mebuat kesal. Tetapi, manusia memiliki batas kesabaran yang ditentukan oleh karakter setiap orangnya. Jangan samakan orang yang satu dengan orang lain. Sudah 1 minggu pelatihan, kondisi sudah kondusif dan saya menyesuaikan diri dengan disuguhkan orang-orang egois seperti mereka kebanyakan . tmabahan formasi fariasi dan jam tayang untuk pelatihan diperpadat, pengorbananku tidak sampai pada mapel di sekolah. Jadwal les, waktu dirumah dan kegiatan terencana nongkrong bersama teman, tersita habis. Yang ada hanya bayar lunas tidak ada jejak di tongkrongan les kimia. Dan menelan pahitnya ludah jika sudah beradu mulut dengan sang guru. Jam belajar beralih lebih malam satu jam dari semula. Setiap malam mondar-mandir kerumah teman


untuk belajar bersama dan mencuri kesempatan untuk menanyakan hal yang belum dimengerti. Itu membuat saya tidak jarang akhir-akhir ini sering menguap didalm kelas. PR yang selalu dibuat dikelas setiap paginya, membuat teman sebangku saya geleng kepala. Dan dengan penuh keniatan jam pelajaran yang kosong saya gunakan untuk tidur.Saat jam istirahat ke 2, bersiap diri berpanas-panas dan berkeringat ditengah lapangan. Mempraktekkan formasi rumit untuk pelatihan tambahan. Kembali kerutinitas awal tapi dipindah jam tayang. Sepulang sekolah sehabis makan harus langsung berangkat ketempat pelatihan biasa. Saat itu saya datang dengat santainya, sedangkan yang lain sudah berada dalam barisan karena ternyata pelatih sudah nangkring dan pelatih muda yang melatih bukan pelatih besar. Sya memparkir motor dan masuk barisan. Saya pikir saya datang paling akhir, tetapi syukurlah masih ada yang lebih akhir Sejak hari itu saya menyadari jika setiap pelatihan mata saya selain fokus pada tujuan awal, juga konsentrasi pada pelatih mudanya. Gerak-gerik yang ia ajarkan menunjukkan karisma tersendiri untuk dipandang . hari selanjutnya adalah hari minggu, kami berlatih mulai jam 10 pagi sampai akhir matahari muncul. Seharian itu mengulang pelajaran tambahan menamati pelatih muda sampai hari-hari berikutnya. Hari minggu berikutnya, pelatihan dimulai jam 7 pagi banyak diantara kami yang datang molor. Dan itu membuat pelatih muda marah, sekaligus pertama kali saya melihatnya sangta emosi. Kami diberi semangat pagi dengan sindiran yang mencengangkan. Perkataan yang membangun tetapi penyamaan yang ditujukan tidak jauh beda dengan hewan. Tidak halnya dengan saya, yang tidak fokus pada semangat pagi tiu. Saya melakoni pelatihan pagi itu bukan karena seindiran, tapi karena pelatihnya.dan saya menyimpulkan kesemangatan saya berlatih karena pelatih muda dan tujuan awal saya. Dalam setiap latihannya ia selalu berkata,” Anda berontensi bahkan sangat, untuk bertukar posisi menjadi juara satu seharusnya mudah. Karena anda rival yang ditakuti pertama oleh sma-sma lain.” Kalian harus ingat itu. Ada halnya pergantian posisi mengajar itu tidak diadakan. Pasti setiap hari mata ini akan selalu berbinar tegang menatapnya. Sore hari ini yang mataharinya sedikit semu menjadi terasa lebih panas. Semilir angin yang lewat dirasa seketika sangat gerah mencekik kulit. Sikap yang meringkuk karena sang pelatih muda bergantian sif dengan sang pelaih besar. Ia menatap dengan pandangan mata membunuh dan memulai pelatihan sore ini. Ia hanya duduk memandang kami setelah kami melakukan kewajiban. Prok!!! Prok!!! Prok!!! Tepukan darinya dengan senyuman lebar. Dan kami hanya memandangnya dengan nafas yang masih memburu ditambah tenggorokan yang sudah mengering. “Kalian hebat ya..... bisa melakukan PBB selama 1 jam”. Lagi, halus memang tapi detakan jantung yang dirasa sudah tidak karuan. Ia berjaran kearah kami, menyodorkan aqua 1,5 liter ke pojok kiri depan selanjutnya bergilir minum. Menenggak ribuan tetes air itu. Aqua yang penuh menjadi kosong . ia memukul-mukulkan botol itu pada kakinya. Buk!!! Buk!!! Bunyi yang membuat gendang telinga bergetar. Seperti memberi kode mencekam. “Lakukan lagi dengan serius!!” . baju yang sudah basah, karena keringat yang membanjiri sluruh bagian tubuh kami. Dan itu membuat bebrapa dari kami kurang konsentrasi dan melakukan kesalahan. Decakkan pelatih menghampiri kami dan, Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk !! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Imbalan satu persatu yang dirasakan masingmasing dari kami semua. Bantaian yang kejam? Tapi itu sudah harus dibiasakan. Mungkin pelatih sudah gelap mata dengan kami yang kurang memuaskannya. Ini bukan lagi pengorbanan yang biasa tetapi kami semua mulai berpikir mengerti jika ini pengorbanan yang melampaui batas. Teriknya matahari memasuki minggu ke 4. Minggu akhir dalam pelatihan selama ini. Hari dimana saya dan ke17 orang

lainnya memaparkan penampilan baru. Dengan rambut sebatas telinga haha, terlihat lucu memang. Inilah jiwa korsa katanya. Saya merenung pada tuhan, mereka semua adalah saudara dan keluarga baru saya. Keluarga baru dengan penuh iku-liku keringat. Tetapi apakah mereka menganggapnya dengan hal yang sama? Mengalah dan sabar, itulah yang saya terapkan setiap berhadapan dengan mereka. Perintah-perintah dari sang danton kami lakukan dengan semaksimal mungin. Berpasang-pasang mata menatap kami. Keyakinan sudah pasrah, guncangan jantung yang tak terkendali menambah arena permaianan menjadi sepanas inti matahari. Saya berusaha menganggap arena ini adalah milik kami. Dan mereka manusia tak bernyawa yang tidak penting dengan pandangan kosongnya. 30 menit memerangi ketengangan diri diseluruh tubuh memang tidak mudah nyatanya. Tanpa didasari pengalaman yang matang, untuk merumuskan kesempurnaan pada semua orang itu sangat mustahil. Kami kembali keruang singgah dengan keringat bercucuran. Nafas yang panas, badan yang tumbang tidak karuan. Minum yang dibutuhkan sangat pas-pasan. Bahkansenior kami yang suka rela mendonorkan uangnya membeli minuman untuk kami. Tidak perhatian khusus dari pihak sekolah. Tidak ada perwakilan guru yang memantau kami sampai akhir. Tapi sudahlah, itu masalah luar dan saya juga tidak peduli. Apel untuk penutupan pun dimulai, dimana para jawara akan diumbar keras didengar banyak orang. Jantung berpacu cepat, ketegangan otot halus dan kramnya tulang sudah sampai pada organ dalamnya. Istirahat ditempat, menunduk dan menanti jawaban atas kehendak tuhan yang dipercaya pantas menerimanya. Para pemenang yang memang seharuskan mendapatkan sudah diketahui. Sampai 3 besar, mungkin kami perlu menyiapkan pola mental yang cukup kuat. Dari juara 3 yang kali ini bukan berpihak pada kami. Juara 2 bersamaan dengan degupan agresif jantung ini. Dan sangat tidak diduga belum menjadi milik kami. Dan sekarang juara 1, anugrah tertinggi dan naiknya derajat dapat diagungkam banyak orang juika mendapatkannya. Tetapi sayang, sang pemenang berkumandang air mata turun dari slah satu anggota kami. Saya menoleh kebelakang, ia menangis dengan isakan berdosa. Apa daya, inilah kenyataan. Kami jatuh dari puncak pencapaian dengan ulah sendiri dan pasti dengan tanggung jawab yang tidak akan melarikan diri. Saya tidak tahu harus berbahagia diri atau bersesal diri. Sebelum semua terlaksana saya mengundang sahabat saya untuk menonton. Ia bersekolah di SMA N 1 Kendal. Ketika semuanya ternyata seperti ini, ia menampakkan senyuman pada saya, mungkin hanya untuk penyemangat. Saya menangis didepannya dan ia berusaha menenangkan saya, ”Jangan menangis, ini pengalaman bisa diperbaiki. SMANDA kalah, sekolah kita rival, tapi kita tidak dan kita tetap teman”. Ucapannya membuat saya tersenyum dan menyerka airmata lalu menggandeng tangannya untuk pulang bersama. Sejak hari itu membuat saya berkaca diri untuk melansir kesalahan-kesalahan tidak perlu selama ini. Dengan bahan pengukuran pengorbanan yang sudah dikeluarkan orang tua dan pengorbanan fisik yang kami lakukan menyumbang berjuta tetes keringat, airmata dan rasa takut. Banyak hal yang dapat kami ambil dari kisah sejarah itu. Topi, celana training, botol aqua dan sepatu khususnya. Membuatku seakan phobia mempergukan mereka lagi. Melihatpun mata ini menayangkan memori lama. Ingatan menjadi benar-benar membekas. Sepatu yang setiap hari kukenakan untuk pelindung kaki dari gesekan-gesekan kasar, kulepas sepulang lomba dan kuletakkan begitu saja di rak. Berhari-hari menganggur tak ada sentuhan dariku. Saya seakan trauma untuk menggukan untuk menemani beraktifitas disekolah. Dan sampai pada hari jum'at, dengan tidak ada persiapan dan pilihan lain saya mengenakannya. Rasanya tidak berbeda, panas udara didalam sana masih aktif seperti masa sebelumnya. Benda prasejarahku yang tak akan terlupakan karena jasanya. Inilah hasil akhirnya, terangkai dengan cantik dan penuh kejutan didalamnya. Penyesalan tidak akan menyelesaikan yang telah terjadi, karena keberhasilan dan kekecewaan itu sebuah proses. Saya akan menunggu untuk perubahan dan pembuktian tahun depan dengan kisah sejarah dan semangat yang lebih baru. ***

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Muhammad Sawabi Ichsan yang saya rindukan dari kampung halaman itu, alami, tenteram,terus damai. Karena di kampung halaman, saya dibesarkan sejak kecil hingga sebesar diri kalian yang sama sedewasa ini. Chandeni X.6 Di kampung halaman, banyak kenangan rindu bersama nenek berkumpul dan kebersamaannya. Makan, menonton tv dan saat diatas genting rumah nenek melihat bintang dimalam hari. Sara Mustikadewi X.6 Suasana di desa. Karena disana tempat tinggal dari lahir dan sudah nyaman untuk ditinggali bersama keluarnya. Nur Rahmayani X.6 Disana saya merindukan suasana dulu waktu kecil dengan bermain permainan zaman dulu yang sekarang mungkin sudah tidak ada lagi. Ayu Retno Ningsih Yang saya rindukan mungkin orang orang dan teman teman, disana juga terdapat suasana yang indah. Istiadhatul Arzakiyah X.6 Di kampung halaman saya merindukan suasana kebersamaan di waktu SD disaat saya dan teman- teman saya masih cupu dan lugu Zahroti Ifadah X.6 Sebuah tradisi kerukunan antar warganya yang dulu masih sangat terjaga, lingkungan alam yang dulu penuh dengan pohon, ketradisionalnya dengan saling bersosialisasi. Karena disana merupakan tempat tinggal yang merekam semua adegan drama hidup dari lahir sampai sedewasa ini. Ellis Choirurizqoh X.3 Di kampung halaman, saya suka memetik sayur bayam dan kangkung di sawah bersama bapak ibu dan adik saya.

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Safrida Dwi Damayanti Yang sangat saya rindukan dari kampung halaman saya tentu saja kenangan-kenangan terindahnya. Ahmad Novian S. X.6 Disana mengingatkan saya saat bersekolah SD . tentang kebersamaannya selama 6 tahun. Aditya Mila Karmila Yang saya rindukan dari kampung halaman adalah keasrian lingkungannya, ketenteraman, dan kedamaian serta kerukunan warganya. Siti Astari Yang ku rindukan dikampung halaman adalah tawa, kegembiraan, kegembiraan, dan kebersamaan bersama teman- teman. Ami Febriani Dulu di desan anak-anak masih pada lugu, mais dan polos-polos. Namun setelah berjalannya waktu, semua menjadi berbeda. Semakin nakal seperti pacaran yang tidak sewajarnya. Safriuddin X.4 Yang sayan rindukan dari kampungb halaman, suasana kekeluargaannya dan keramahtamahan wargawarganya yang berbeda dengan sekarang. M. Rizal firmanuddin Yang saya rindukan dari kampung halaman , karena disana tempat lahir saya yang keadaan alamnya begitu asri tanpa polusi nyanyian burung yang masih sering didengar saling bersautan. Ikhlasul Maulana Pujma Arya Yang saya ridukan adalah keluarga, teman-teman disana, lingkungan yang nyaman dan terteram. Marcellina Widya Kartika Suasana keakraban antara warganya, lingkungan alam yang menarik dan kenyamanannya. Muhammad Rifqi Arifudin Mulai dari teman dan kisah masa kecil saya. Fahmi Wahyu Nugraha Hujan-hujanan sambil membantu lek yono membajak sawah bersama teman temanku yang lain.

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


AY

O N G A K A K

WAJIB JAWAB SALAM Suatu hari didalam sebuah acara ceramah di mushola... Kyai : “Kita sebagai manusia yang mendengar seseorang mengucap salam wajib hukumnya untuk menjawab.” Arep : “Berarti kalau ada orang yang mengucapkan 'Assalamualaikum' kita wajib menjawab 'Waalaikumsalam' ?” Ed : “Yaiyalah..” Dan : “Macak cih ?” Kyai : “Iya hukumnya wajib..” Saat shalat jama'ah dan hendak salam untuk mengakhiri shalat.. Kyai : (melakukan salam untuk mengakhiri shalat) “Assalamualaikum Warahmatullah..” Arep, Ed, Dan : “Waalaikumsalam Warahmatullah..” Kyai : “Assalamualaikum Warahmatullah..” Arep, Ed, Dan : “Waalaikumsalam Warahmatullah..”

AYO NGAKAK Oleh Akhdiyan Setiyorini

Saat didepan mushola.. Kyai : “Hai..anak muda !” panggil Pak Kyai pada Arep, Ed, Dan. Arep, Ed, Dan : “Assalamualaikum, Pak Kyai..” Kyai : “Waalaikumsalam. Tadi kenapa kalian menjawab salam saya ketika kita shalat?” Arep, Ed, Dan : “Kok 'kenapa ?'. Kan tadi kata Pak Kyai kalau ada orang yang salam, kita sebagai orang yang mendengar WAJIB MENJAWAB..”

CARA MEMASAK TELUR DADAR Bahan: 1. Telur ayam atau bebek, terserah kalian, sesuka kalian, usahakan jangan telur cicak nggorenge angel kuwi 2. Garam halus, ojo uyah krosok sing kasar 3. Minyak goreng, jangan minyak tanah..apalagi minyak kayu putih Alat: 1. Kompor gas atau kompor minyak, terserah kalian, sesuka kalian, usahakan jangan pakai komporter 2. Teflon (semoga kalian tau teflon itu apa..) Jadi anak-anak, yang dimaksud dengan teflon adalah alat penggorengan yang digunakan untuk

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


menggoreng... 3. Susruk (iki opo maneh..susruk ki opo..) Susruk is alat untuk menggoreng, haha, aku yo podo ora ngerti susruk ki opo :D Cara membuat telur dadar : 1. Nyalakan api pada kompor, jangan sampai salah membedakan antara kompor dan komporter karena kita akan menggoreng diatas kompor bukan diatas komporter. 2. Setelah api pada kompor menyala, letakkan teflon diatas kompor..(semoga kalian tau cara memasangnya..cah saiki kan akeh sing rak tau ning pawon, dadi menowo wae mereka ora ngerti..) 3. Tuangkan minyak goreng ke teflon, jangan ke kompornya. 4. Tunggu hingga minyak panas, setelah minyak panas masukkan telur kedalam teflon. Terserah kalian cangkang telurnya mau dipecah atau tidak. Itu hak kalian, paling polpole keselek..hahaha..piiissss :D 5. Taburkan garam keatas telur sesuai selera kalian (2 sendok lebih, baik.) 6. Setelah itu tunggu hingga matang, kalau telur tak kunjung matang tanyalah pada bang toyib.. Bang toyib..bang toyib..mengapa telurnya nggak matang.. Tiga kali puasa..tiga kali lebaran..telur tak kunjung matang..apa yang harus kulakukan.. WARNING 1. Ayo ngakak diperuntukkan bagi mereka yang bermental kuat, bagi kalian yang tak sanggup membaca apalagi meliriknya dapat dipastikan bahwa kalian TIDAK BISA MEMBACA, makanya takut melirik... 2. Ayo ngakak tidak diciptakan untuk mengejek orang, Ayo ngakak diciptakan untuk membicarakan orang (bukan kejelekannya..tapi kelucuannya..) 3. Ayo ngakak..opo maneh yo..aku bingung..wes, pokok'e lucu rak lucu ayo podo ngakak..hahaha...

Di sebuah desa ada seorang laki-laki yang biasa dipanggil Mas Ju yang sedang berbincang-bincang dengan salah satu temannya. “Jhon…tau gak kemaren ada seseorang yang SMS aku. “malemt” lalu aku berfikir pasti yang SMS aku adalah orang cantik. Aku membalas SMS darinya. “uga…ciapahh yhaaa?.” Dia membalas. “lagi apahh niehh?..ciapahh aja boleh og.” Aku balas.” Lagi dukniz aja niehh…lha niehh ciapahh ciehh??.” Seseorang itu membalas lagi.” Saya kepala sekolah kamu.” Aku sangat sock ternyata kepala sekolah bisa alay juga ya…:DDD hahahahh Dan ternyata disekolah Mas Ju sangat berprestasi dibidang permainan , dia terpilih menjadi salah satu anggota TIM NAS bola bekel , dia sering menjuarai permaianan bola bekel tingkat RT. Dan dia juga sangat lihay dalam bahasa krama . Dia pernah mengikuti olimpiade bahasa Jawa di Arab tepatnya diperempatan Kota Mekah kurang sak jangkah :D. Saat dia disekolah , pada saat itu gurunya PKn sedang menerangkan tentang rasa solidaritas. Lalu gurunya menunjuk Mas Ju untuk menjawab pertanyaannya.” Ju..jelaskan pengertian dan contoh dari rasa solidaritas !!.” Mas Ju menjawab dengan lantangnya.” Itu gampang pak…rasa solidaritas adalah rasa kebersamaan dan saling membantu, contohnya pada saat kita ulangan kita harus meningkatkan solidaritas kita dengan cara saling membantu memberi jawaban antar teman satu kelas lainnya.” Dan guru menjawab.” Aduh dekk..kamu sangat cerdas, saya doakan semoga nanti masa depan kamu menjadi pengangguran yang sukses.” Dan guru itu menerangkan kembali tentang manusia adalah makhluk sosial, pada saat gurunya menerangkan Mas Ju malah tidak mendengarkan dan gurunya meminta Mas Ju agar mengulang kembali kalimat yang tadi gurunya sampaikan.” Iya pak..menurut kalimat yang saya dengarkan dari bapak, manusia adalah makhluk SOK SIAL.” Gurunya menjawab.” Kamu sangat pintar, nanti pasti kamu menjadi anak yang MADESU yang merepotkan orang tua dan tidak berguna bagi nusa dan bangsa…aminn:DDD.” Setelah beberapa hari kemudian, ada teman sekelas Mas Ju yang menjadi bendaharea dikelasnya. Pada saat itu bendahara tersebut meminta Mas Ju untul membayar uang kas.” Hehh,,mbayar kas..!!.” Mas Ju bertanya.” Piro??.” Bendahara menjawab.” Cukup Rp. 2.000 wae.” Mas Ju menjawab.” Wah terlalu murah itu, ndak ada uang receh…nihh Rp. 50.000 kalo kurang gampang ntar tak maintain pengemis.” Bendahara menjawab lagi. ”Wahhhh songong lho.” BERSAMBUNG……………………….

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


Y OU

TH

MO

V EM

EN

T

NASIB PARA SKATEBOARDING KENDAL Skateboard merupakan salah satu olahraga anak muda masa kini. Hampir anak muda diseluruh dunia menyukai olahraga ini sebagai hobi ataupun kegiatan untuk mengisi waktu luang. Slah satunya di komunitas Waluyo Skateboarding Devision. Komunitas Waluyo Skateboarding Devision awal dibentuk sekitar tahun 1997-1998an. Oleh anak-anak Kaliwungu lalu dibawa ke Kendal melalui media musik. Sampai sekarangpun komunitasnya masih aktif. Anggotanyapun terdiri dari berbagai kalangan, dari Smp,Sma, dan Mahasiswa. Biasanya mereka berlatih di belakang GOR Bahureksa Kendal setiap hari jum'at sampai minggu. “Di Kendal komunitas ini sudah berjalan 6 generai sekarang,” kata salah satu anggotanya yaitu mas john begitulah panggilan akrabnya. A n g g o t a n y a kebanyakan berasal dari saudara-saudara yang dulunya juga berasal dari anggota komunitas ini. Bisa dibilang anggotanya secara turun temurun dari generasi sebelumnya. “Di sini kita belajar dan saling terbuka, tidak ada rasa sombong ataupun untuk bermaksud gayagayaan. kita mencari sebuah prestasi dengan cara kita yang bermain skateboard seperti ini. Kita juga bukan anak yang mengotori suasana kota kita tidak mengenal miras, narkotika dan sejenisnya. Maksud kita hanya ingin memperkenalkan Kendal kedunia luar yang bisa dibilang lebih ketingkat nasional,” Ucap mas John. Di komunitas ini juga ada anggota perempuannya, yaitu berjumlah 6 orang. Mereka juga terkadang ikut meramaikan suatu event-event tertentu di luar daerah. Komunitas ini pernah mengikuti event di Jakarta, Bandung, Jogja bahkan di Bali. Paling sering mereka ikut event di jogja dan tidak sia-sia mereka meraih juara, mendapat piagam juga sertifikat. “dengan mengikuti kegiatan seperti ini sebenarnya maksud kita juga ingin mengenalkan bahwa ini lho.. Kendal juga ada olahraga seperti ini. Anak-anak mudanya juga tidak kalah jagonya untuk hal seperti ini” tambah mas John. Diantara banyak kegiatan yang membanggakan ini, tak jarang juga cemooh yang dilontarkan sejumlah orang pada komunitas ini. Salah satu contoh saja pernah ada bapak-bapak yang katanya pemilik dari Cemerlang yang mengatakan untuk

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

apa kegiatan seperti ini, anak-anak yang tidak berpendidikan tidak ada manfaatnya. Namun komunitas ini tidak menanggapi cemoohan itu, niat mereka disini hanya menjalani hobi mereka dan meraih prestasi untuk Kendal juga. Selain itu sangat disayangkan dari sekian banyak prestasi yang diraih, kurangnya mendapat perhatian dari pemerintah kota Kendal sendiri. Juga tidak ada fasilitas khusus untuk para skateboarding itu sendiri. Seperti tidak adanya area khusus untuk skateboard. “Dulu pernah suatu saat pemerintah kota Kendal berjanji untuk membangunkan area skateboard di Taman Kali Reyeng, kebondalem. Namun sampai sekarang, sampai taman itu sudah jadi dan banyak dikunjungi untuk umum, area khusus skateboard tidak pernah ada. Kita sudah pernah mengajukan untuk dibuatkan sebuah area dimanapun yang terpenting ada fasilitas untuk para skateboarding Kendal. Namun pemerintah seakan hanya berjanji dan tidak ada apresiasi yang lebih. Dan kita pun hanya bisa berpasrah diri “ kata mas john lagi. Salah satu senior diantara anggota komunitas ini pernah mengikuti event skateboard di Bandung. Dia mendapat juara, piagam beserta sertifikatnya. Pemerintah kota Kendal sendiri kurang menyambut dengan baik atas prestasi yang diraihnya. Harapan para Skateboarding Kendal ini hanya ingin pemerintah untuk mengoptimalkan sumber daya manusianya dan mengapresiasi kegiatan para generasi mudanya untuk hal yang bermanfaat seperti ini. Dibarengi dengan fasilitas yang memadahi pula. Dengan begitu para generasi muda di kendal merasa ingin berprestasi dan menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kotanya tercinta kekancah nasional agar Kendal lebih dikenal orang.*** (Ellis Choirurizqoh/ X-3)


Langit senja mulai menampakkan sinar oranye di ufuk barat, mataku menatap langit sekilas dan kembali terpaku pada secarik kertas yang tengah ku genggam. Melihat lekat-lekat lalu ku goreskan beberapa kata untuk mengisi kekosongan kertas putih itu. Semburat jingga memancar lembut dari ufuk barat... Senja mulai datang mengusir langit sore.. Bintang bermunculan mengisi kekosongan langit malam.. Angin berhembus lembut menyambut kehadiran bintang yang bertabur indah... Sayup-sayup terdengar suara jangkrik yang berusaha mengisi kesunyian malam.... Sepenggal kata berhasil ku tulis, hanya sedikit. Aku menghentikan kegiatanku saat ku dengar langkah kaki yang berlari ke arahku. "Maaf Ry, aku terlambat," terdengar nafas yang terengahengah demi menjelaskan sebuah alasan. Aku menatap wajah Yudi lekat-lekat, lalu tersenyum simpul. "Sudahlah, ini bukan kali pertama kamu terlambat. Aku sudah terbiasa dengan keterlambatanmu," ujarku sekenanya. Yudi hanya tersenyum malu mendengar pernyataanku ini. "Terimakasih Riry, kau memang sahabat terbaikku," "Sahabat?" batinku dalam hati. Benar, aku dan dia bersahabat sejak kami SMA. Tapi, aku sering merasakan desiran-desiran di hatiku saat aku bersamanya. Tapi, disisi lain aku sadar kami hanya teman biasa. "Mungkinkah ini cinta sepihak?"tanyaku dalam hati. "Ry?" aku tersentak dari lamunanku saat Yudi menggerakgerakan tangannya di depan mataku. "Eh ya Yud, kenapa?" tanyaku seakan lupa dengan apa yang tengah kami lakukan. Ku lihat Yudi berdecak kesal mendengar pertanyaanku. "Ayo, katanya mau nonton kembang api? Berangkat sekarang aja," ajak Yudi lalu berdiri seakan memberi kode agar aku mengikutinya. Segera ku langkahkan kakiku mengiri langkahnya yang terlampau cepat dan aku agak tertinggal beberapa langkah darinya. "Cepetan dong Ry, keburu mulai acaranya," ujar Yudi mulai kesal, tapi lalu dia berjalan ke arahku lalu menggandengku tanpa permisi. Mungkin agar aku bisa mengimbangi langkahnya. Aku tidak begitu kaget melihat tanganku digenggamnya, hanya saja status ini yang membuatku agak canggung. Seandainya status hubungan

kami adalah pasangan kekasih mungkin aku akan lebih leluasa bergandengan dengannya tanpa rasa canggung sedikit pun. "Duduk disini aja ya Ry," ajak Yudi sesampainya di tanah lapang tempat pertunjukkan kembang api. Aku hanya menurut lalu duduk bersila di samping Yudi yang tampak berdecak kagum melihat kembang api pertama yang meluncur mulus ke atas menciptakan percikan api warna-warni yang indah. "Bagus kan Ry? Siapa dulu dong yang ngajak? Haha," ujanya menyombongkan diri. "Iya deh, iya. Yudi Pratama emang paling jago milih tempat nongkrong yang keren," pujiku padanya. Yudi tampak tersenyum puas mendengar pujianku. Malam yang indah bertabur bintang dan percikan api berwarna yang menambah keindahan malam yang sebenarnya biasa saja. *** Ketika rasa itu hadir.. Sekuat hati aku berusaha untuk mengusirnya, mencoba mengatakan.. "ini hanya rasa sebatas teman kan?" Namun, semakin aku mengingkarinya... Keinginanku untuk bersamanya semakin dalam ku rasakan... Jika takdirku dengannya hanya sebatas teman aku rela memendam rasa ini sampai waktu yang kan menghapusnya... *** Semester ini aku benar-benar disibukkan dengan berbagai tugas yang menumpuk dan menunggu untuk di selesaikan. Jujur, kesibukan ini membuatku sedikit senang. Aku berharap dengan kesibukan ku yang menumpuk ini mampu membantuku melupakan perasaanku

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


dan obsesiku untuk memiliki Yudi, sahabatku. "Riry...!" suara panggilan itu sangat khas di telingaku, dapat ku simpulkan siapa pemilik suara itu. "kenapa Yud? Gak usah pake teriak bisa kan?" ujarku sedikit menasehatinya. Yang dinasehati cuma nyengir saja tanpa rasa bersalah. "sibuk ya?" tanyanya setengah murung saat melihat buku-buku tebal berserakan di depanku. "hmm..." jawabku malas. "kenapa?" lanjutku bertanya. "aku lagi pengen makan dim sum ni Ry," ujarnya agak merengek. Aku menghentikan aktivitas menulisku lalu ku arahkan mataku untuk melihat wajahnya. "kamu lagi ngidam ya?" ledekku padanya, sedikit terkekeh tapi mampu membuatku tersenyum kecut. "enak aja, gimana mau gak nemenin aku?" pinta Yudi. "ayolah Ry..." lanjutnya merengek. "iya, iya. Bentar aku beresberes dulu," kataku mengiyakan permintaanya. Bisa ku lihat senyum sumringah tampak memancar di wajahnya. Seperti anak kecil yang mendapatkan apa yang diinginkannya. Sangat lucu pikirku. *** "Sudah berapa porsi yang kamu habiskan Yud?" tanyaku sedikit menganga menyadari piring yang sudah bertumpuk cukup banyak. Sementara yang ditanya sama sekali tak menghiraukan pertanyaanku dan sibuk melahap makananya. Aku hanya menggeleng pelan melihat betapa rakusnya dia saat ini. "Sudah kenyang Yud?" tanyaku usai keluar dari tempat makan tadi. "Hehehe. Sudah," jawabnya dengan mengelus perutnya yang terlihat agak membesar. Aku hanya terkekeh melihatnya. Kembali rasa itu muncul saat aku bersamanya. Nyaman ku rasakan berada disampingnya. Sepertinya aku gagal. *** Suara gemericik hujan ramai terdengar, hawa dingin mulai menyentuh tubuhku bahkan hampir menusuk sampai ke tulang. Ku dekap tubuhku dengan tanganku. Dingin.

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013

"Riry...!" aku menoleh ke sumber suara yang memanggilku. Aku mendapati Yudi yang melambaikan tangannya kearahku. Aku hanya tersenyum simpul melihatnya. "kamu belum pulang?" tanyanya. "Belum. Aku menunggu hujan reda Yud," ujarku mencoba bersikap biasa. Aku tidak ingin perasaanku ini semakin dalam padanya. Aku hanya belum siap mengetahui kenyataan yang sebenarnya. "Kamu kedinginan, ya? Pakai jaketku aja, gak apa-apa kok," ujarnya sembari menyampirkannya di badanku yang kedinginan. "Thanks." Langit semakin deras mengguyur permukaan bumi. Hawa dingin semakin menyeruak masuk ke dalam tubuh. Tanpa tersadar aku menyenderkan kepalaku di bahu Yudi. "Ngantuk kamu Ry?" "hmm..." "Ya udah tidur aja. Gak apa-apa kok." Hening kurasakan. Hanya terdengar deru suara hujan saja. Kupejamkan mataku, tapi gagal. Aku merasa canggung. Apa kata orang nanti saat melihatku tertidur di bahu Yudi. Bisa-bisa mereka menyebar gosip yang tidaktidak. Ku angkat kepalaku di bahu Yudi, dan kembali ke posisi semula. "Yud?" panggilku lirih tapi cukup terdengar olehnya. "Apa?" "apa yang kamu rasakan saat berdua denganku seperti ini?" tiba-tiba saja terlontar sebuah pertanyaan yang sudah lama menyangkut di otakku ini. Aku waswas menanti jawabnya. "Apa maksudmu? Tentu saja senang. Apa lagi." Bukan itu jawaban yang ku kehendaki. "Bisakah...suatu hari nanti, kita bertemu sebagai pasangan kekasih? Bukan sahabat seperti sekarang ini?" aku mencoba berterus terang padanya. Terlalu lama memendam membuatku tak tenang. Sekarang aku akan mengatakan semuanya. Tentang perasaanku. "Kenapa kamu menanyakan hal itu? Sepasang kekasih? Apa maksudmu?" ujar Yudi berlagak tak paham. Mungkin dia agak terkejut mendengar pertanyaanku yang terkesan tiba-tiba. Suasana menjadi agak tegang sekarang. Yudi sepertinya bingung, tak tahu harus menjawab bagaimana. "Aku merasa nyaman saat bersamamu Yud. Perlakuanmu dan perhatianmu padaku, itu yang membuat rasa ini ada..." ku tarik nafasku panjang-panjang. Dadaku mendadak terasa sesak. Yudi terus mengarahkan pandangannya ke arahku. Entahlah apa arti tatapan itu. Aku tak mampu membacanya. "Ry..." panggilnya lirih. "Selama ini aku hanya berharap, jika saja suatu hari nanti kita bisa bertemu dan berdampingan seperti ini sebagai pasangan kekasih. Bukan sahabat. Meski hanya satu hari. Satu hari saja, biarkan aku mencintaimu selayaknya seorang wanita mencintai kekasihnya. Memilikimu, meski hanya sehari. Bisakah..." aku menghentikan ucapanku dan melihat Yudi yang menampakkan wajah bingung,


entah benar-benar bingung atau hanya kepura-puraan saja. Aku tak dapat membaca isi hatinya, seandainya bisa mungkin tak akan seperti ini. Yang jelas, aku merasa ada sedikit kekhawatiran dalam diriku. "Ry...aku..." *** Aku menyeruput minumanku pelan, sambil sesekali menatap jalanan yang ramai lalu lalang kendaraan, membuat jalan itu tak pernah sepi. Betapa menyenangkannya jalan itu, tak pernah kesepian. Aku kembali diingatkan dengan kejadian beberapa minggu lalu. Hujan diluar tak kunjung reda, kekhawatiranku semakin menjalar saat Yudi menghela nafasnya untuk beberapa saat. "Ry, aku, aku benar-benar tak tahu jawaban bagaimana yang harus aku katakan. Keputusan ini cukup berat. Aku tak ingin mengecewakanmu..." Yudi menghentikan kalimatnya sejenak lalu melanjutkan. "Jujur, aku mencintaimu. Tapi hanya sebatas teman saja. Maaf bukannya aku mempermainkanmu atau bagaimana, tapi memang ini kenyataanya. Aku tak ingin kehilanganmu hanya karna pernyataan cintamu ini. Aku hanya tak ingin persahabatan kita yang bertahun-tahun ini terbuang sia-sia dan kehilangan arti," aku tertunduk malu mendengar jawaban Yudi. Tapi, itu memang jawaban yang pantas untuk aku terima. Yudi meraih tanganku lalu digenggamnya. "Maaf Ry, karna sikapku ini kamu jadi ngrasa aku ngasih harapan ke kamu. Aku sayang kamu Ry, makanya aku gak mau persahabatan kita berakhir hanya karna hal sepele seperti ini. Kamu ngerti kan maksudku?" air mata mengalir sempurna dari sudut mataku. Aku malu, aku tak berani mengangkat wajahku. Aku mengerjapkan mataku saat ku sadari seorang pria tengah duduk di depanku. Menyunggingkan senyuman dan tatapan mata yang tak kunjung lepas dari objek yang ia pandang. Yaitu aku. "Kamu melamun ya, Ry?" tanyanya dengan tatapan tajam seperti sedang mengintrogasi. "Ehh..Yud. Udah lama duduk di situ?" tanyaku sedikit salting. "Iya, kurang lebih satu menit yang lalu. Hehehe," "Itu mah baru," ujarku meninju bahunya pelan karna gemes. Ini lah yang terjadi sekarang, kita sudah sepakat untuk melupakan kejadian itu. Aku sudah menerima alasan Yudi, dan aku setuju. "Bukankah cinta tak harus memiliki?" katanya waktu itu. Harapanku menjadi kekasih satu harinya pupus sudah. Satu hari yang aku harap bisa terwujud kini hanya sebuah harapan kosong tanpa ada niat untuk berusaha mewujudkannya lagi. Menjadi sahabat jauh lebih baik dari pada harus kehilangan dia hanya demi menjadi kekasihnya. Masa itu sudah ku lupakan, kini aku siap menghadapi segala yang baru. Mungkin waktu sudah menghapus perasaanku padanya, meski masih meninggalkan bekas yang tak mungkin hilang begitu saja. Kejadian ini mengajarkanku tentang kedewasaan dalam menerima apa yang sudah tertulis. "Menjadi sahabat selamanya, bukan berarti kita tak menjadi seseorang yang berarti baginya..."

JUMBARA PMR & Temu Karya KSR ke XII Siamo! Hai kawan-kawan...tau nggak sih ? Baru-baru ini PMR Wira SMA N 2 Kendal mengikuti JUMBARA PMR & Temu Karya KSR tepatnya di Taman Wisata Curug Sewu Kendal. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PMI cabang Kabupaten Kendal pada tanggal 25 sampai 27 Oktober 2013 yang diikuti oleh Âą 10 kontingen PMR Mula, 25 kontingen MR Madya, 30 kontingen PMR Wira, dan 5 cabang KSR di Kabupaten Kendal. Perlombaan pada Jumbara tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Ada 9 cabang yang dilombakan, yaitu Pertolongan Pertama (PP), Perawatan Keluarga (PK), Kesehatan Remaja, Penyuluhan Donor Darah, menulis cerita 7 prinsip, Devile, Kepemimpinan, galeri PMR, dan lukis kemanusiaan. Dari beberapa cabang perlombaan tersebut, PMR Wira SMANDA berhasil membawa pulang beberapa piala, yaitu Juara II Lukis Kemanusiaan, Juara III Penyuluhan Donor Darah, Harapan I Pertolongan Pertama (PP), dan Juara III Devile. Ini berkat semangat dan kerja keras para anggota PMR Wira SMANDA. Ganbatte. Siamo ! (Nur Fuad)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


a r i p s n I g n a uR

s i

Tempat Pintar Oleh Eva Rosanti

Hai hai.... Salam apa saja bagi kalian sahabat setia Oasis. Ogenki desuka? Semoga fine-fine saja. Oke, jumpa lagi dengan tulisan saya yang agaknya akan sedikit aneh di edisi ini. Kalian sudah baca judulnya bukan? Tepat sekali. Semua juga tahu, di sini akan membahas tempat terinspiratif di SMANDA akhirakhir ini. Kata kuncinya adalah 'Tempat Pintar'. Sudah tertebakkah? Tentu itu mudah sekali. Tempat yang kerap menjadi pelarian sebagian besar anak kurang kerjaan. Wow! Tentu saja di sana banyak sekali hiburan. Khusus bagi orang-orang yang bisa menikmatinya. Siapakah orang-orang itu? Katakan “Hai....� kepada para pecinta novel, cerpen, ensiklopedia atau apalah namnya. Yap! Pasti sudah tertebak. Benar sekali. Perpistakaan. Tempat ini sering dibicarakan sebagai tempatnya biang pintar sebagian umat. Tempat di mana para persekutuan kutu buku bersarang. Namun, apakah benar demikian? Tentu saja tidak bagi saya (hanya bagi saya!). Khusus di SMANDA, perpustakaan tercatat telah didatangi oleh semua kalangan. Dari siswa terpopuler, terisolir, terjelek, terimut, teraneh, terbesar, terkecil dan ter-ter lainnya. Tak peduli sepintar apapun dan sebodoh apapun mereka, pasti sudah pernah ke tempat ini. Yah, walaupun ujung-ujungnya hanya ngerumpi alias sibuk sendiri. Banyak juga para guru bahkan Pak Bon telah tertangkap basah mengunjunginya. Mungkin Mbak Yah pun juga perlu ditanya atas kunjungannya? Hehehe. Perlu kalian ketahui, di tempat inilah surganya para pecinta novel. Persediaan novel-novel populer hampir semuanya ada. Mau novel apa? Sebutkan kodenya! Andrea Hirata? Dee? Tere Liye? A. Fuandi? J. K. Rowling? Raditya Dika? Atau Mira W.? Dan tentunya masih banyak lagi koleksi mahakarya novelis terkemuka Indonesia maupun mancanegara. Tempat ini juga tempatnya para pencari harta karun. Bayangkan saja, mereka yang terdesak oleh tugas ataupun kebutuhan soal tahunan akhir semester, berlomba mengorekngorek seisi perpustakaan. Berusaha menjadi yang nomor satu menemukannya. Berebut. Girang. Berteriak-teriak macam orang yang menemukan harta karun saja. Inilah segelintir warna-warni kehidupan di perpustakaan SMANDA. Apa yang Anda cari? Ayo, dapatkan segera! Jangan sampai ketinggalan! Ingat!!! Promo ini terbatas!***

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


k a t O K T I A k OTA Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


k Tips dan Trik menghilangkan rasa kantuk saat pelajaran di kelas 1. Usahakan konsentrasi penuh pada pelajaran meskipun pelajaran tersebut kurang diminati ditambah gurunya yang mungkin kurang menarik. Hehe 2. Menggosok-gosokkan kedua telapak tangan. Setelah merasa hangat tempelkan pada kedua mata agar mengurangi rasa kantuk pada mata. 3. Lihat kesekeliling kelas, cari teman yang dirasa juga mengantuk. Lihatin dia, dan pasti anda akan senyum-senyum sendiri tidak jadi mengantuk. 4. Ayunkan kedua kaki kekanan kekiri, kedepan kebelakang. 5. Jangan menopang dagu atau menaruh kepala menjadi bersandar diatas meja. 6. Jika sudah mengantuk akut, minta ijin ke toilet untuk cuci muka. Dan mungkin mampir sebentar ke kantin membeli permen untuk dimakan di kelas agar menghilangkan rasa kantuk yang mendalam. Tentu saja jangan sampai ketahuan oleh guru. Hehe Tips dan Trik menakklukam hati seseorang agar diterima 1. Lakukan pendekatan . Lakukan metode ini dengan pelan-pelan. Jangan terlalu bernafsu untuk memiliki dia. Jangan sok kenal, sok asik dan lebay. 2. Menumbuhkan perasaan Seringlah berkomunikasi, pergi bersama dengan mengerjakan tugas dll. 3. Perhatian Berikan perhatian yang sederhana saja. Tidak usah berlebihan seperti kamu udah makan belom? Makan donk ntar sakit loh (preettt wkwk) 4. Ramah Tampakkan perilaku anda yang sewajarnya. Jangan sok tau. 5. Sehat jasmani, akal dan pikiran Tampilkan diri anda dengan keadaan yang steril. Tidak jorok luar dalam dan selalu berfikir positif. 6. Hargai Mulai belajar menghargai apa kekurangan yang dia miliki. Kalu perlu rubah dia agar menjadi lebih baik nantinya. Jangan malah memiliki untuk merusak. Beri masukan dan pujian. 7. Peka Lebih peka terhadap perasaannya. Pastikan usaha anda tidak sia-sia dan dia merespon anda. Jangan terlalu percaya diri. Biarkan semua mengalir dan terbiasakan. 8. Tekanan Beri dia ruang. Jangan terlalu mengikat dia dengan anda. Karena dia lama-lama akan jenuh dan tidak nyaman. 9. Katakan dan tunjukkan Isaratkan padanya jika kehadirannya berarti untuk anda dan sebaliknya. 10. Nyatakan secara jantan Jangan pesimis dahulu, nyatakan dengan jantan tidak perlu memandang anda itu perempuan (bagi perempuan) dan status anda baik secara ekonomi atau kemampuan dalam pengetahuan dan pendidikannya.*** (Red.)

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


om

un it a s

Sablon cukil barangkali kurang begitu akrab di kalangan masyarakat umum. Maka dari itu, Oemah Gores mencoba untuk mengenalkan kembali ke khalayak mengenai salah satu kesenian yang jarang tersentuh tersebut. Sablon cukil/ cukil kayu/ woodcut yang sering disebut juga sebagai xilografi (xylography) tersebut dinilai sebagai teknis grafis paling awal, kian lama kian ditinggalkan. Meskipun sebenarnya masih cukup bermanfaat bagi beberapa kebudayaan, mengingat kelebihan-kelebihan yang bermanfaat bagi perjuangan-perjuangan pada kondisi tertentu. “Awal mula kami ada berasal dari pelebaran sayap K2BK (Komunitas Kantung-kantung Budaya Kendal). Sekarang berganti nama FK2BK (Forum Kantung-kantung Budaya Kendal, yang sejak tahun 2010 mengurusi devisi seni rupa,” ungkap Ali Murtadlo, saat ditemui beberapa waktu lalu. Awalnya, Oemah Gores merupakan sebuah bagian dari komunitas yang mengadakan pelatihan-pelatihan terkait seni rupa. Entah itu dari masyarakat umum atau siswa sekolah di Kendal dan sekitarnya. Setelah berjalan beberapa tahun, dan akhirnya agak vakum karena sesuatu hal. “Dulunya berawal dari Oemah Gores yang sering mengadakan pelatihan-pelatihan terkait seni rupa, namun sempat vakum. Lalu saya mikir sangat disayangkan. Maka selanjutnya melanjutkan berkonsentrasi ke cukil/

xelography,” tutur Ali, yang mengaku baru saja mengakhiri masa lajangnya. Oemah Gores memiliki partner kerja dengan sesama pegiat sablon cukil. Yakni dengan Oitlet, sebuah badan usaha dari BPK Oi Kendal. “Antara Oemah Gores dan Oitlet sering join job. Ya intinya saling melempar job kalau diantara keduanya ada yang kelebihan job. Kami saling berteman erat, karena kedua rumah itu sebenarnya kebanyakan orangorangnya sama,” terang Ali. Sementara ini Oemah Gores memfokuskan diri untuk sablon cukil. Sambil sesekali menyelenggarakan pameran yang menginduk dari FK2BK. Selain itu juga membuka lapak ketika ada acara-acara kesenian, baik di luar atau dalam kota. “Kami sering mendapat pesanan kaos cukil dari pemesan dari internet. Karena kami menyebar info mengenai karya kami di facebook. Yang kami rasa sangat omah efektif jika

Edisi D el ap an / DESEMBER 2013


k om

un it a s

melalui internet,” tambah Ali. Dalam ha kayu yang dipilih sebagai bahan cukil, mereka tidak memilih kayu secara sembarangan. Kayu yang digunakan benar-benar diperhitungkan tingkat kedatarannya. “Kayu yang kami gunakan jenis hardbot MDF. Karena kami rasa kayunya enak dicukil. Kedatarannya juga akurat,” katanya. Ali menambahkan, karya cetak xilografi yang ditempel di kaos tersebut menggunakan tinta cetak yang biasa digunakan untuk menyetak koran. “Intinya, secara prinsip master xilografi kami mirip dengan stempel, gambarnya terbalik,” tutur Ali. Ali menambahkan, mengenai xilografi yang awalnya menggunakan medium dari logam. Dan selanjutnya berkembang menggunakan bahan kayu. Kayu apa saja bisa digunakan, namun katanya lebih baik kayu jati. “Jika dirunut dari sejarahnya, xilografi awalnya sebagai seni tunggal yang empertahankan keawetannya. Yang sebenarnya bukan saja sebagai warisan nusantara, namun sudah menjadi warisan dunia. Sebagai sablon tertua di dunia,” katanya. Namun dalam hal ini Oemah Gores ingin menyuarakan seni xilografi tersebut agar lebih dikenal dan disukai masyarakat luas. Maka itulah sebabnya mereka mengeksplorasi dengan medium kaos.

Hingga membuat mereka yang sering kuwalahan menerima pesanan, ketika berkumpul dan memproduksi karyanya di jalan Sunan Abinowo Km 2,5 Lanji Patebon Kendal tersebut. “Sebenarnya kami nggak menjual kaosnya, namun jual xilografinya. Untuk harga kami tawarkan beragam. Dan semakin susah pembuatan master gambarnya, maka semakin bertambah pula harganya,” kata Ali. Oemah Gores juga menyediakan pesanan yang nantinya master cukilnya diminta, seharga 100 ribu hingga 200 ribu. Lalu untuk yang membeli edisi umum, untuk kaos pendek seharga 70 ribu, dan yang panjang 80 ribu. “Sebenarnya penjualan kaos hasilnya kebanyakan kami gunakan untuk amunisi kami membuat pelatihan-pelatihan xilografi. Ketika kami sering menyelenggarakan pelatihan-pelatihan gratis ke desa-desa, di dalam kota dan ke luar kota. Sambil menjual karya kami, dengan membuka lapak. Kami sempat pameran dan membuat workshop di Wonosobo, Banjar Negara, Pekalongan, dan beberapa kota lainnya. Pelatihan baik untuk masyarakat umum maupun untuk siswa atau mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kota,” kata Ali. Mereka yang masih setia dengan mempertahankan kayu sebagai media utama, selain karena sebagai bahan yang paling mudah didapatkan dan harganya paling ekonomis, ternyata karyanya sempat juga dipesan orang Indonesia yang tinggal di Swis. “Banyak pesanan yang kami terima dari teman facebook, sempat orang Amerika juga ada. Sering dari luar negeri. Dari luar jawa juga banyak, tiap bulan kira-kira sekitar 20 kaos yang kami produksi. Namun jika bekerja sama dengan Oitlet biasanya bisa dua kali lipat dari angka produksi bulanan tersebut,” tukas Ali. (Red.)


Edisi D el ap an / DESEMBER 2013



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.