Majalah Pearl 32

Page 1

Februari 2016 - Maret 2016 Pearl Magazine | 32nd Edition

S H A PED BY TH E H A N DS O F GO D

T H E G R E AT E S T

OF A L L


FROM THE DESK OF

Flower photo by Ananda Escudero Gomes (https://unsplash.com/) www.majalahpearl.com


EXECUTIVE ASSISTANT Dear Pearlians,

Tidak terasa kita sudah menginjakan kaki di tahun 2016. Banyak hal yang telah kita lalui di tahun 2015 kemarin, mungkin dengan suka ataupun duka, dengan tawa atau airmata, pahit atau manis, perjuangan atau biasa-biasa saja. Apapun itu, satu yang pasti, dalam segala yang kita alami kasih Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, anak-anakNya. Kasih, satu kata dengan makna yang dalam, lebih dari sekedar kata cinta yang dunia tawarkan. Sepertinya pembahasan tentang kasih tidak akan pernah habis dibahas. Semua karena kasih bukan hanya sekedar kata. Kasih adalah Allah sendiri. Sepanjang tahun ini, Pearl akan membahas tentang kasih dalam 1 Korintus 13. Edisi pertama di tahun 2016 ini akan mengawali dengan pembahasan mengenai kasih Allah sebagai kasih yang terbesar. Doa kami, semoga majalah Pearl edisi ini dan edisi-edisi mendatang semakin memberkati teman-teman semua. Akhir kata, saya atas nama redaksi majalah Pearl mengucapkan selamat Tahun Baru 2016. Biarlah tahun ini kita semua sama-sama semakin bertumbuh di dalam Tuhan dan juga dalam pengenalan akan Dia.

Love,

Felis #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


What’s INSIDE FROM THE DESK OF FELISIA DEVI

02

MASTHEAD

07

dig deeper SIAPA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KRISTUS?

08

A CLOSER WALK MENERUSKAN KASIH TUHAN

14

THE BENEFITS OF CHRIST’S LOVE

22

THE COST OF CHRIST’S LOVE

30

THE FREEDOM OF CHRIST IN LOVING US

36

UNDESERVINGLY SAVED BY GRACE

40

SINGLE

www.majalahpearl.com

KASIH YANG SEPADAN

46

THE ULTIMATE RELATIONSHIP

58


PEARL 32 MARRIAGE SACRIFICIAL LOVE

66

PARENTING MENGAJARKAN KASIH KARUNIA

76

TESTIMONY MENGERTI KASIH ALLAH, MEMBUATKU MAMPU MENGASIHI

84

MEET A SISTER CHRISTINE NATALIA

94

BUKU BACAAN FAVORIT

100

HOW TO GET CONNECTED

104

https://unsplash.com/photos/eBDdgbM5dSo

WHAT’S HOT

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


VISION

Membangun generasi wanita yang menjalankan fungsinya sebagai wanita sejati, berkarakter Kristus dan mau dibentuk menjadi indah di mata Bapa dan sesama.

MISSION

Menyediakan bacaan rohani yang biblical, practical dan sesuai dengan pergumulan generasi wanita Indonesia.

Foto: Foodiesfeed.com


EDITOR IN CHIEF Viryani Kho EXECUTIVE ASSITANT Mekar A. Pradipta, Felisia Devi PUBLIC RELATIONS Mega Rambang FEATURES EDITOR Sarah Eliana CREATIVE DIRECTOR Eunike Santosa WEB DIRECTOR Febe Soehardjo WRITERS Yunie Sutanto, Poppy Noviana, Leticia Seviraneta, Glory Ekasari, Christine Natalia GRAPHIC DESIGNER Melissa Halim, Michelle Herman EDITOR CONTRIBUTOR Megawati Wijaya WRITER CONTRIBUTORS Azaria Amelia, Tabitha Davinia Utomo, Wellney Yarra DESIGNER CONTRIBUTORS Veri Eden, Widia Teja, Marcia Halim ----------------------------------------------------ALL

RIGHTS RESERVED BY

MAJALAH PEARL

No Material from this magazine may be copied or reproduce without written permission from Pearl Magazine.


DIGDEEPER

Siapa yang dapat memisahkan kita dari

KASIH KRISTUS? Written b y: Alphaomega Pulcherima Rambang De signed by: Marcia V ericia

www.majalahpearl.com


#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


DIGDEEPER

www.majalahpearl.com


#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


DIGDEEPER

www.majalahpearl.com


#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

Meneruskan Kasih tuhan TEXT GLORY EKASARI DESIGN VERI EDEN

Ketika ditanya mengapa kita mengasihi seseorang, biasanya jawaban kita adalah karena sifat-sifat orang itu menarik bagi kita. “Dia orangnya baik, beberapa kali saya dibantu waktu lagi kesulitan.” “Dia sabar.” “Dia lucu, orangnya menyenangkan.” Dan sebagainya. Atau kita mengasihi seseorang karena ikatan keluarga atau pertemanan; karena sudah terbiasa bersama-sama orang itu, kita merasa kehilangan bila tidak ada dia. Tapi yang jelas kita mengasihi seseorang karena dia:

www.majalahpearl.com

01 Memberikan sesuatu bagi kita (misalnya: pertolongan, kehadiran, dan penerimaan). 02 Menimbulkan perasaan positif dalam hati kita (misal: senang, nyaman, atau kagum). Karena itu ketika Tuhan Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu,” kita mengernyitkan dahi. Musuh? Orang yang bukannya memberi sesuatu bagi kita atau membuat kita nyaman, tapi justru menyusahkan dan bikin sakit kepala? Orang yang menimbulkan perasaan negatif di dalam kita? Bagaimana mungkin saya bisa mengasihi dia?


love/en/ y.com xaba //pi s: http

died

s-tho

-cros

-6 rown rns-c

0/

9948

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

Salah satu kontributor tetap Renungan Harian (Our Daily Bread) bernama Joannie E. Yoder menceritakan tentang seorang pemuda yang belum lama bertobat, namanya Tim.

TUHAN TIDAK PUNYA ALASAN UNTUK MENGASIHI SAYA

www.majalahpearl.com

tepad-list-wo od-726020/

Cerita ini berkesan bagi saya karena sebelumnya saya tidak pernah memikirkan dengan serius mengapa Tuhan mengasihi saya; apa yang Dia lihat di dalam saya yang menarik bagi Dia, yang bisa menguntungkan Dia, sehingga Dia mengasihi dan menyelamatkan saya. Bila Tuhan melihat sifat dan perilaku saya - dan Tuhan tahu semua yang tersembunyi dari orang lain - apakah Dia akan merasakan perasaan yang positif terhadap saya? Tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menyadari bahwa...

https://pixabay.com/en/note-stickies-no

Tim mendatangi Ny. Yoder dan dengan raut wajah serius berkata, “Bu, saya sedang berpikir, mengapa saya?” Seketika Ny. Yoder berpikir, “Wah, jangan-jangan dia mau mengeluh karena Tuhan mengizinkan dia mengalami pencobaan!” Namun Tim berkata lagi, “Mengapa saya, Bu? Dari begitu banyak orang di dunia, mengapa Tuhan mengasihi saya? Mengapa Tuhan menyelamatkan saya?” dan matanya bersinar dengan sukacita.


Bila harus ada alasan bagi Tuhan untuk mengasihi saya, alasannya bukan karena saya, tetapi karena Dia. Tuhan bukan mengasihi saya karena siapa saya, tetapi karena siapa Dia. Hal ini begitu serius karena Alkitab berkata: “ALLAH MENUNJUKKAN KASIH-NYA KEPADA KITA, KARENA KRISTUS TELAH MATI UNTUK KITA KETIKA KITA MASIH BERDOSA.” - ROMA 5:8

Kasih Tuhan kepada kita bukan perasaan positif atau ekspresi yang Dia tunjukkan bagi orang-orang yang menguntungkan Dia. Kasih Tuhan dinyatakan dalam tindakan yang Dia lakukan bagi musuh-musuh-Nya, yaitu orang-orang yang memberontak kepada Dia dengan dosa mereka. Lebih lagi, yang diberikan Tuhan bagi musuh-musuh-Nya bukan pemberian ala kadarnya, tetapi yang terbaik, yaitu Anak-Nya sendiri. Dan Dia tidak berhenti sampai di situ. “SEBAB JIKALAU KITA, KETIKA MASIH SETERU, DIPERDAMAIKAN DENGAN ALLAH OLEH KEMATIAN ANAK-NYA, LEBIH-LEBIH KITA, YANG SEKARANG TELAH DIPERDAMAIKAN, PASTI AKAN DISELAMATKAN OLEH HIDUP-NYA” - ROMA 5:10

Tuhan bukan hanya mengorbankan Anak-Nya untuk menggantikan hukuman musuh-musuh-Nya; Dia mengadakan perdamaian dengan mereka (bahkan menyebut mereka “sahabat”), dan berniat untuk menyelamatkan mereka secara

permanen, membawa mereka untuk tinggal bersama Dia selama-lamanya. This is seriously absurd. Mana ada orang berbuat begitu untuk musuhnya? Kesimpulan rasul Yohanes sangat akurat: “INILAH KASIH ITU: BUKAN KITA YANG TELAH MENGASIHI ALLAH, TETAPI ALLAH YANG TELAH MENGASIHI KITA DAN YANG TELAH MENGUTUS ANAK-NYA SEBAGAI PENDAMAIAN BAGI DOSA-DOSA KITA.” - 1 YOHANES 4:10

“Inilah kasih itu.” Begitu banyak orang berusaha menjelaskan apa itu kasih, tapi Alkitab memberitahu kita: Kasih tidak berasal dari manusia. Kita butuh alasan untuk mengasihi; Tuhan tidak. Tuhan tahu bahwa kita butuh alasan, dan ketika kita kesulitan mengasihi karena tidak menemukan apapun yang menarik dari orang lain, Tuhan menegaskan: Tuhanlah alasan kita mengasihi orang lain. “SAUDARA-SAUDARAKU YANG KEKASIH, JIKALAU ALLAH SEDEMIKIAN MENGASIHI KITA, MAKA HARUSLAH KITA JUGA SALING MENGASIHI.” - 1 YOHANES 4:11

Yang dimaksud mengasihi bukan “merasakan perasaan positif terhadap orang lain”. Perasaan seringkali tidak dapat dikendalikan, tapi perbuatan bisa dikendalikan. Setiap kali kita bertemu dengan perintah dalam Alkitab untuk mengasihi orang lain, kita tidak akan melihat perasan dikaitkan dengan perintah itu, tapi kita pasti melihat bahwa bukti kasih #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK yang Tuhan inginkan adalah perbuatan. Kita dulu musuh Tuhan, tapi toh Dia berbuat baik kepada kita. HAL YANG SAMA YANG DIMINTA TUHAN, YAITU: AGAR KITA MELAKUKAN APA YANG BAIK BAGI SEMUA ORANG, TERMASUK MUSUH-MUSUH KITA, LEPAS DARI APA YANG KITA RASAKAN TERHADAP MEREKA.

?

BAGAI MANA

Saya yakin ini bukan pertama kali pembaca mendengar bahwa Tuhan memerintahkan kita untuk saling mengasihi. Tapi bagaimana kita melakukan firman Tuhan ini ketika tantangannya benar-benar nyata? Bagaimana kita mengasihi orang yang memusuhi kita, atau yang menimbulkan luka terus-menerus bagi kita?

01 TERIMA TUHAN TIDAK MEMINTA KITA MEMBERIKAN APA YANG KITA TIDAK PUNYA. Sebelum kita diminta mengasihi orang lain, Tuhan sudah lebih dahulu mengasihi kita. Dia mau kita menerima kasih-Nya itu. Kasih Tuhan kita terima dengan iman. “KITA TELAH MENGENAL DAN TELAH PERCAYA AKAN KASIH ALLAH KEPADA KITA. ALLAH ADALAH KASIH, DAN BARANGSIAPA TETAP BERADA DI DALAM KASIH, IA TETAP BERADA DI DALAM ALLAH DAN ALLAH DI DALAM DIA.” - 1 YOHANES 4:16 www.majalahpearl.com


http://www.thegospelcoalition.org/images/remote/http_s3.amazonaws.com/tgc-ee2/articles/Baptism1-600x340.jpg

“Mengenal dan percaya” adalah frasa yang disukai Yohanes. Kita bukan diminta menerima sesuatu yang abstrak: Kasih Allah yang sempurna ada di dalam pribadi Yesus Kristus. Menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita berarti menerima kasih Allah yang tidak terbatas, karena Yesus Kristus yang mati di salib bagi kita adalah bukti kasih itu. Ketika kita percaya kepada Kristus, kita diberi hidup yang baru, dan di dalam hidup yang baru itu Tuhan melimpahkan anugerah-Nya, sehingga kita bisa berbagi dengan orang lain.

02 TIRU TUHAN TIDAK MEMINTA KITA MELAKUKAN APA YANG TIDAK PERNAH DIA LAKUKAN. Sebelumnya kita sudah melihat bagaimana Tuhan mengasihi kita bahkan ketika kita masih berstatus musuh-Nya. Kasih inilah yang menjadi contoh dan patokan bagi kita dalam mengasihi orang lain. Suami diminta mengasihi isteri seperti Kristus mengasihi jemaat. Kita harus saling melayani seperti Kristus membasuh kaki murid-murid-Nya. Kita diminta tidak mementingkan diri sendiri dan saling merendahkan hati, seperti cara hidup Yesus di dunia. Semua yang kita lakukan terhadap orang lain adalah refleksi dari apa yang Tuhan lakukan bagi kita, sebagaimana yang dikatakan Paulus: “JADILAH PENIRU-PENIRU TUHAN” - EFESUS 5:1 (TERJEMAHAN BEBAS) #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

I SURRENDER TO THE GREATNESS OF GOD

https://unsplash.com/photos/0LU4vO5iFpM

THAT SURPASSES ALL UNDERSTANDING

www.majalahpearl.com


03 BERSERAH TUHAN TIDAK MEMINTA KITA TAAT KEPADA-NYA DENGAN KEKUATAN KITA SENDIRI. Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Dia tahu bahwa para pengikut-Nya akan menghadapi banyak tantangan, termasuk dalam melakukan perintah-Nya. Karena itu Dia berkata, “AKU AKAN MINTA KEPADA BAPA, DAN IA AKAN MEMBERIKAN KEPADAMU SEORANG PENOLONG YANG LAIN, SUPAYA IA MENYERTAI KAMU SELAMA-LAMANYA, YAITU ROH KEBENARAN. DUNIA TIDAK DAPAT MENERIMA DIA, SEBAB DUNIA TIDAK MELIHAT DIA DAN TIDAK MENGENAL DIA. TETAPI KAMU MENGENAL DIA, SEBAB IA MENYERTAI KAMU DAN AKAN DIAM DI DALAM KAMU. ” - YOHANES 14:16-17

Saya sangat bersyukur Tuhan tidak meninggalkan kita begitu saja dan menuntut kita menjadi sempurna dengan usaha kita sendiri. Roh Kudus akan menolong kita untuk melakukan firman Tuhan, termasuk perintah-Nya untuk mengasihi. Dalam Galatia 5:22-23 kita membaca tentang buah Roh, dan yang pertama disebutkan adalah kasih. Setiap kali saya membaca ayat-ayat tersebut, saya selalu diingatkan bahwa buah Roh tidak berasal dari pohon manusia, tapi dari pohon Roh. Roh Kuduslah yang menghasilkan semua yang baik dari kita. Roh Kudus berdiam di dalam kita, dan karena Roh Kudus adalah Tuhan sendiri, maka kuasa Tuhan yang tidak terbatas itu ada di dalam kita; dan apa yang tidak mampu dilakukan dunia, yaitu mengasihi tanpa syarat, akan mampu kita lakukan.

***

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

THE

BENEFITS OF CHRIST’S LOVE

LOVE

LIHATLAH, BETAPA BESARNYA KASIH YANG DIKARUNIAKAN BAPA KEPADA KITA, SEHINGGA KITA DISEBUT ANAK-ANAK ALLAH, DAN MEMANG KITA ADALAH ANAK-ANAK ALLAH. KARENA ITU DUNIA TIDAK MENGENAL KITA, SEBAB DUNIA TIDAK MENGENAL DIA. - 1 Yohanes 3:1

www.majalahpearl.com


TEXT CHRISTINE NATALIA DESIGN VERI EDEN

B

https://unsplash.com/photos/LoMs1_wq3tU

ayangkan jika orang ingin bertemu dengan Jokowi, bayangkan betapa susahnya untuk mencapai ruangan tempat dia berada dan bercengkerama dengan beliau. Prosedur yang harus diikuti, aturan yang harus ditaati, semuanya menghambat kita untuk bertemu dengan Jokowi sesuka hati karena kita bukanlah siapa-siapa dan ada banyak peraturan yang harus kita lewati sebelum kita dapat bertemu muka dengan muka dengan Jokowi. Tapi bagaimana dengan Kaesang Pangarep? Salah

satu anak Jokowi tersebut pasti punya akses yang unlimited buat bertemu dengan sang ayah. Nggak ada protokoler dan aturan yang membatasi dia untuk ngobrol dengan sang ayah. Sesibuk apapun sang ayah, pintu ruang kerjanya selalu akan terbuka buat Kaesang. That’s the privilege of a child. Itu hak istimewa seorang anak untuk bisa bertemu dengan sang ayah 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Kasih Allah yang begitu besar mengangkat derajat kita dari manusia berdosa menjadi anak Allah. Allah sang empunya langit dan bumi dan seluruh isinya menjadikan kita anak-anak-Nya yang mempunyai hak utuh untuk bertemu dengan Tuhan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Kasih Allah memberikan kita status yang jauh lebih tinggi dari apapun di dunia yaitu status sebagai anak Allah. Kita yang sebelumnya bahkan nggak mampu untuk berhadapan dengan Allah karena status kita yang adalah umat berdosa diangkat menjadi anak-Nya ketika kita percaya dan menerima keselamatan. Kita yang sebelumnya terpisah oleh jurang yang sangat besar antara Allah dan manusia mendapatkan golden ticket yang membawa kita kembali kepada Tuhan, melalui keselamatan yang kita terima dan kasih Allah yang begitu besarnya.

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK Layaknya anak-anak Jokowi yang punya akses khusus untuk berhadapan dengan sang ayah, begitu pula kita yang telah diangkat menjadi anak-anak Tuhan memiliki akses khusus dan bahkan memiliki beberapa bonus yaitu:

01

KEBERANIAN YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS SEMUA ORANG, YANG DIPIMPIN ROH ALLAH ADALAH ANAK ALLAH. SEBAB KAMU TIDAK MENERIMA ROH PERBUDAKAN YANG MEMBUAT KAMU MENJADI TAKUT LAGI, TETAPI KAMU TELAH MENERIMA ROH YANG MENJADIKAN KAMU ANAK ALLAH. OLEH ROH ITU KITA BERSERU: "YA ABBA, YA BAPA.” - ROMA 8:14-15

Jika orang biasa harus membuat perjanjian dulu untuk bertemu dengan Jokowi, tentu ia sudah mempersiapkan pakaian terbaik, mungkin sudah latihan di depan kaca bagaimana harus membuka percakapan. Pakai parfum yang terwangi dan merapikan setiap lipatan di bajunya dan masuk ke ruang kerja Jokowi dengan rasa segan dan menunduk karena takut. Tapi bagi Kaesang, sang anak, nggak ada rasa ketakutan itu. Nggak ada rasa takut dimarahi, atau rasa takut ditolak karena simply, ia tahu dan memahami sifat sang ayah. Dulu sebelum kita menerima Kristus, kita mungkin memiliki rasa takut untuk bertemu dengan-Nya. Ada perasaan takut untuk datang ke gereja karena kita baru saja berbuat dosa. Ada perasaan takut untuk bertemu dengan pendeta karena kita takut www.majalahpearl.com

mereka tahu dosa apa yang baru kita lakukan. Ada perasaan takut untuk berdoa karena ragu doa kita didengar oleh Tuhan. Tapi once kita menerima dan mengerti makna kasih Allah yang mengubahkan status kita menjadi anak. Kita sadar sepenuhnya bahwa nggak ada yang perlu ditakutkan karena kita mengerti dan memahami sifat Tuhan, Allah yang penuh kasih. Jangan lagi mau diintimidasi iblis! Jangan lagi percaya dengan intimidasi yang mengatakan, ‘kamu nggak pantas ke gereja lagi, dosa kamu terlalu banyak’ atau ‘kamu nggak layak berdoa, Tuhan nggak bakalan denger doa kamu.’ Buang segala intimidasi itu dan ingat bahwa karena begitu besarnya Kasih Allah akan kita, maka kita yang semula memang nggak layak diangkat menjadi anak-Nya dan sekarang


kita layak berhadapan dengan Tuhan dan bahkan berdoa menghampiri Tuhan selayaknya anak kecil yang datang ke sang ayah tanpa perasaan takut dan segan. Ngga berhenti sampai disitu, ketika kita menghampiri Allah yang adalah Bapa kita, kita juga mendapatkan seorang Penolong yaitu Roh Kudus. Dialah yang memimpin kita dalam kehidupan keseharian kita. Dia menasehati, menghibur, menemani, memberikan peringatan, bahkan membantu kita berdoa. Roh Kudus ini menjagai kita supaya kita tetap tinggal di dalam Bapa.

02

MENJADI TERANG DUNIA SUPAYA KAMU TIADA BERAIB DAN TIADA BERNODA, SEBAGAI ANAK-ANAK ALLAH YANG TIDAK BERCELA DI TENGAH-TENGAH ANGKATAN YANG BENGKOK HATINYA DAN YANG SESAT INI, SEHINGGA KAMU BERCAHAYA DI ANTARA MEREKA SEPERTI BINTANG-BINTANG DI DUNIA. - FILIPI 2:15

Semua orang kenal Jokowi. Dia menjadi orang nomor 1 di Indonesia dan namanya diperbincangkan orang-orang di seluruh dunia. Karena ke-WAH-an Jokowi, maka kehidupan pribadinya pun menjadi perbincangan. Orang-orang mulai membicarakan keluarga dan anak-anaknya. Satu persatu orang mulai membicarakan Kaesang, si anak. Tanpa sadar apapun yang ia lakukan menjadi perbincangan banyak orang. Ia sekolah di mana, ia pacaran dengan siapa, ia berlibur ke mana, semua menjadi sorotan. Sama seperti Kaesang, ketika kita mendapatkan status anak Allah, kita mendapatkan sorotan dari orang sekitar kita. Tanpa sadar orang akan melabeli kita ‘Anak Tuhan’ dan gerakan kita akan mendapatkan perhatian dari orang lain. Pertanyaannya, akan kita gunakan untuk apakah sorotan yang diberikan kepada

kita? Untuk kesenangan dan kesombongan kita semata atau untuk mengembalikan segala kemuliaan bagi Tuhan? Pernah dengar kalimat, ‘Kok orang Kristen kayak begitu?’ atau ‘Wah, dia benar-benar anak Tuhan.’ Kalimat yang mana yang kita ingin dengar dari orang lain tentang hidup kita? Akankah kita #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK menyalahgunakan spotlight yang diberikan kepada kita? Ketika kita sadar bahwa kita adalah anak-anak Tuhan yang dilimpahi dengan kasih Kristus, kita akan melakukan apapun untuk membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. Itu akan mempengaruhi bagaimana kita berperilaku dan berbicara. Dan yang Allah inginkan adalah untuk kita berlaku tidak bercacat cela di hadapan-Nya. Ketika kita berperilaku sebagai anak-anak Allah yang semestinya, maka spotlight tersebut akan semakin terang dalam hidup kita. Orang lain akan semakin melihat karakter dan sifat kita. Tentunya kasih Allah dan kemuliaan-Nya yang terpancar atas kita ketika kita melakukan kehendak-Nya membuat kita bersinar semakin terang di antara dunia yang semakin gelap ini.

03

MENJADI AHLI WARIS ROH ITU BERSAKSI BERSAMA-SAMA DENGAN ROH KITA, BAHWA KITA ADALAH ANAK-ANAK ALLAH. DAN JIKA KITA ADALAH ANAK, MAKA KITA JUGA ADALAH AHLI WARIS, MAKSUDNYA ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA JANJI-JANJI ALLAH, YANG AKAN MENERIMANYA BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS, YAITU JIKA KITA MENDERITA BERSAMA-SAMA DENGAN DIA, SUPAYA KITA JUGA DIPERMULIAKAN BERSAMA-SAMA DENGAN DIA. - ROMA 8:16-17

Salah satu hak seorang anak adalah menerima warisan yang diberikan oleh sang ayah. Semua ayah pasti memberikan warisan kepada anak-anaknya, entah dalam bentuk apapun. Seorang pengusaha akan memberikan perusahaannya atau minimal sahamnya kepada sang anak, seorang petani akan memberikan ladangnya untuk dikelola sang anak. Warisan nggak selalu berupa barang, tapi bisa juga nilai-nilai yang ditanamkan.

www.majalahpearl.com

Jika ayah di dunia saja ingat untuk meninggalkan warisan kepada keturunannya, bayangkan betapa besar warisan yang diberikan Allah kepada anak-anak-Nya. Apa yang Allah wariskan kepada kita, anak-anak-Nya? Penggenapan dari janji-janji-Nya, itulah warisan yang Allah berikan kepada kita. Apa saja janji-Nya itu?


https://unsplash.com/photos/Lw8uFds0hj0

03.1 JANJI KESELAMATAN Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)

03.2 JANJI KEKEKALAN Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (Yohanes 14:2-3)

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK https://unsplash.com/photos/xNZHQn6lyLk

03.3 JANJI KEMENANGAN TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia (Ulangan 28:13)

03.4 JANJI BERKECUKUPAN Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19) TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (Mazmur 23)

03.5 JANJI PENGHARAPAN Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11) www.majalahpearl.com


https://unsplash.com/photos/yko5mYDKgo0

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31)

03.6 JANJI PENYERTAAN Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya. (Mazmur 121:2-8) Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku. (Mazmur 91:14-16) Dan masih banyak janji yang Allah berikan kepada anak-anak-Nya. Ini hanya sebagian kecil dari warisan Allah dan hak istimewa kita sebagai anak-anak Allah. Bayangkan betapa menggiurkannya menjadi anak-anak Allah dan kepunyaan-Nya! *** #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

The Cost of CHRIST’S LOVE WRITTEN BY POPPY NOVIANA DESIGNED BY MICHELLE HERMAN

Invoice Daftar Bukti Kasih-Ku kepada Anak-Ku yang Kukasihi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m.

Paid

Unpaid

Nafas hidupmu Kesehatanmu Penyertaan dalah kesusahanmu Pengampunan atas dosamu Pertolongan saat kau terjatuh Jalan keluar saat kau terpuruk Penghiburan saat kau sedih Pemeliharaan dalam hidupmu sehari-hari Hikmat saat kau kebingungan Ketenangan saat kau khawatir Kelegaan saat kau letih dan lesu Jaminan keselamatan saat kau tertekan Pengharapan saat kau merasa sesak

Total Tagihan

IDR 0

Bukti Pembayaran

Lunas dibayar dengan KASIH KARUNIA

Status Pengiriman

Telah diterima oleh Anak-ku di dunia

Di Bukti Golgota

(Yesus)

www.majalahpearl.com


Pernahkah kamu merasa bahagia ketika mendapat hadiah secara tulus dan gratis dari seseorang karena ia sangat mengasihimu dan menilaimu sebagai seseorang yang sangat berharga baginya? Jika kalian pernah merasakannya, pasti pernah juga merasakan betapa senang rasanya. Tapi bagi kalian yang menjawab belum pernah lihatlah invoice diatas! Itu adalah bukti invoice yang daftarnya sudah kita terima selama ini sadar maupun tidak sadar, karena invoice diatas benar-benar dilunasi untukmu! Ya, jangan lihat pada orang lain, tapi lihat dirimu sendiri, kamu sebagai Anak Allah yang percaya kepada-Nya dan mengasihi-Nya. Sadarkah kamu selama ini?

Pemberiannya adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan dan sampai pada waktu yang tepat saat kau membutuhkannya, sahabat pearl. “Aku mah apa atuh? Sampai Yesus mau bayar semua tagihannya lunaas, padahal aku sendiri jarang menghitungnya. Bahkan aku tidak menyadarinya dengan lupa bersyukur, selama ini aku mengira semua yang kuterima adalah hasil usahaku sendiri, hmmm‌â€?

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

Adakah diantara kita yang mengalami hal yang sama dengan cuplikan pernyataan diatas? Maukah kita sejenak merenungkan seberapa besar pengorbanan yang Yesus sudah berikan bagimu sehingga ia mampu meberimu semua yang kau perlukan bahkan memberi nyawanya saat kamu belum mengenalnya dengan intim? ada seseorang yang sungguh-sungguh memberikan yang terbaik bagimu loh. Coba saksikan pengorbanannya ini:

1.

Ia meninggalkan kediaman-Nya di surga untuk melayani di bumi. Yesus adalah Tuhan. Ia pencipta alam semesta dan segala isinya. Kediaman-Nya bukan tempat yang biasa, Ia bertakhta dan dilayani disana! Bahkan, statusnya pun istimewa: Ia adalah Anak Allah yang dikasihi Bapa (Markus 9:7). Yesus mampu menjadikan segala sesuatu atas kuasa dari Bapa-Nya di Sorga, tidak ada yang mustahil bagi-Nya, namun Ia mau merendahkan dirinya datang dalam rupa manusia yang terbatas, manusia yang dibaptis, manusia biasa. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Filipi, Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

www.majalahpearl.com


2.

Ia begitu muda saat melayani dan mati di kayu salib. Kata orang, masa muda adalah masa yang sangat indah. Di masa muda seseorang suka memanfaatkannya untuk melakukan hal yang sesuai dengan keinginannya. Tentu ada orang muda yang menghabiskan waktunya untuk mengenal Allah dan dengan sengaja membangun hubungan dengan Allah, termasuk melakukan kegiatan misi dan pelayanan untuk memuliakan nama-Nya. Namun lebih banyak lagi kita temui kaum muda yang memilih untuk berpaling dari Allah dan mencintai dunia, karena memang tampak lebih menyenangkan dan dapat sangat mudah diterima oleh orang lain di tengah-tengah lingkungan yang bersifat pluralisme dan narsistik saat era generasi digital ini. Aku sendiri pernah merasakan demikian, saat ini aku mengambil pelayanan di sekolah minggu, tidak mudah loh menyerahkan waktu sosialitaku untuk pelayanan, tidak mudah mengorbankan waktu enjoy-ku saat weekend untuk rapat persiapan materi pengajaran di sekolah minggu. Lebih enak kan nongrong di cafĂŠ atau jalan-jalan sama teman-teman sebaya. Tuhan Yesus sudah lebih dahulu memberikan teladan bagiku yaitu saat Yesus memulai pelayanannya pada usia tiga puluh tahun. Pelayanannya di usia muda memang singkat namun efektif. Ia memberikan hidupnya secara total sampai Ia memberikan nyawanya pada usia 33 tahun. Usia yang masih muda bukan? Bahkan kalau kita runut lagi ke belakang, pada usia 12 tahun, Yesus sudah memfokuskan hidupnya untuk melakukan kehendak Tuhan (Lukas 2:49). Sejak masa mudanya, Yesus tidak mementingkan diri-Nya sendiri dan melakukan tugas pelayanan-Nya dengan maksimal. Sungguh teladan sejati!

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

3.

Kematian-Nya begitu menyakitkan. Siapa diantara kita yang pernah menyaksikan film The Passion of Christ? Film itu dengan gamblang menggambarkan proses bagaimana Yesus mengalami proses penyiksaan untuk dapat menggenapi rencana Bapa di Surga. Yesus sendiri tahu betapa ngerinya kematian yang Ia hadapi sampai-sampai Ia memohon kepada Allah agar cawan itu berlalu daripadanya. Nabi Yesaya mengatakan bahwa Kristus ‘diremukkan dengan kesakitan’ (Yesaya 53:10) tapi meskipun Ia dianiaya, Ia ‘membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya’ (Yesaya 53:7).

Semua itu Ia lakukan hanya karena satu alasan: Ia mengasihi kita. Karena kasih-Nya ia memberikan hidupnya untuk membeli kita dan membayarnya lunas dengan darah-Nya. Kasih Allah kepada kamu, aku, dan semua yang percaya kepada-Nya adalah nyata dan dasar atas segala kasih yang kamu bisa bagikan kepada saudara seiman dan dunia karena kamu telah menerima Kasih-Nya lebih dulu, sehingga kamu dimampukan untuk membagi kasih itu kepada orang lain.

www.majalahpearl.com


YOHANES 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal Tuhan kita, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Photo by Robert Lamb (https://unsplash.com/) #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

The Freedom of in Loving Us Written by Azaria Amelia Adam designed by michelle herman

www.majalahpearl.com


ernahkah kita berpikir, Tuhan bisa berhenti mengasihi kita? Jika memang kasih Tuhan itu bersifat pilihan, Tuhan bisa saja memutuskan untuk berhenti mengasihi ciptaannya. Beberapa orang mungkin berpikir Tuhan bisa saja berhenti mengasihi manusia ciptaannya. Jika seperti itu, apakah suatu saat nanti Tuhan akan berhenti mengasihi kita? sebagian besar orang akan dengan yakin menjawab tidak. Padahal sebenarnya, tidak ada alasan bagi kita untuk berpikir bahwa Tuhan akan terus mengasihi kita. Kalau Tuhan mau, Tuhan bisa saja berhenti mengasihi kita, sekejap setelah kita berbuat salah. Tuhan bisa saja berkata, sudah cukup kasih karunia-Ku kepada manusia, dan besoknya Tuhan berubah jadi membenci manusia. Lalu, bagaimana seseorang bisa sangat percaya diri dan yakin Tuhan akan selalu mengasihi manusia? Memang tampaknya Tuhan bukanlah Tuhan apabila berhenti mengasihi. Mengasihi dunia adalah bagian esensial dari karakter Tuhan. Firman Tuhan mengatakan Allah adalah kasih (I Yohanes 4:8). Tuhan bukanlah Tuhan kalau tidak mengasihi ciptaan-Nya. Sama halnya dengan karakter Allah yang lain, karakter Allah yang adalah kasih bersifat tetap, sebab Ia adalah Allah yang tidak berubah (Maleakhi 3:6). Inilah yang menjadi dasar bagi kita untuk percaya Tuhan akan selalu mengasihi kita.

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

SATU CARA TUHAN MENDEFINISIKAN KASIH ADALAH DENGAN

MEMBERI.

Saat saya mempelajari tentang pengorbanan Kristus di Kalvari, bukti nyata besar kasih-Nya untuk manusia, semuanya itu nampak tidak masuk akal. Secara logika, Tuhan itu Sang Pencipta. Tuhan punya hak penuh atas ciptaan-Nya. Tuhan boleh berbuat apapun, termasuk memusnahkan ciptaan yang lama, lalu membuat ciptaan yang baru, langit yang baru, bumi yang baru, tata surya yang baru, makhluk hidup yang baru. Kenapa Tuhan harus berkorban untuk menebus manusia. Manusia hanyalah ciptaan-Nya. Tuhan bisa memusnahkan ciptaan lama yang jatuh dalam dosa kemudian menciptakan makhluk hidup yang baru. Bukankah lebih mudah bagi Tuhan untuk melakukan “restart� seperti itu? Tetapi ternyata bukan itu pilihan Tuhan. Tuhan memilih untuk tetap mengasihi kita. Sebagai buktinya, Yesus dengan sukarela mati menanggung dosa dunia. Yesus tahu, yang harus dia alami untuk menebus kita bukan sekedar mati di kayu salib. Saya percaya Yesus tahu persis dengan detail apa yang akan terjadi, tahap demi tahap, bahkan detik demi detiknya. Dari Doa Yesus di Getsemani, kita bisa mengetahui bahwa karya penebusan umat manusia adalah pilihan Yesus. Yesus ditangkap di Getsemani, diadili oleh Herodes dan Pilatus, disiksa, dicambuk, mengangkat salib melewati orang-orang yang

www.majalahpearl.com


mencemooh, dipaku, tergantung dan mati di kayu salib. Sebelum semua itu dilalui, Yesus menunjukkan hak-Nya untuk memilih saat Dia berdoa dan berkata,“Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.� (Lukas 22:42).

beroleh hidup yang kekal.� Orang berkata, kita bisa saja memberi tanpa kasih, tetapi kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi. Satu cara Tuhan mendefinisikan kasih adalah dengan memberi. Bahkan, Tuhan menunjukkan kasihnya bukan hanya dengan memberi, tetapi mengorbankan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Yesus memilih untuk menjalani setiap tahapan itu. Yesus punya pilihan untuk tidak melanjutkan karya keselamatan itu. Yesus punya pilihan untuk membatalkan rencana itu, kemudian naik kembali ke surga atau menghapus ciptaan yang lama dan melakukan penciptaan ulang. Tetapi bukan itu yang dipilih Yesus. Yesus memilih tetap menyelesaikan kehendak Bapa untuk menebus umat manusia. Ia mati bagi kita bukan karena dipaksa oleh Allah Bapa, tetapi karena Ia dengan senang hati melakukan-Nya. Yesus memilih apa yang Dia pilih karena kasih-Nya.

Di dalam Roma 5:8, Rasul Paulus menjelaskan lagi tentang penyataan Kasih Tuhan untuk kita. Kristus telah mati bagi kita, bahkan ketika kita masih berdosa. Kasih Tuhan akan selalu ada untuk kita, karena Tuhan dengan segala kuasa-Nya telah memutuskan untuk mengasihi kita, mengorbankan putra-Nya bahkan sebelum kita sadar kita butuh kasih-Nya. Yohanes 3:16 juga menunjukkan bahwa kasih Tuhan untuk manusia adalah kasih tanpa syarat. Tuhan tidak berkata akan berkorban bila manusia berjanji akan mengasihi Dia atau setelah manusia memperbaiki hidupnya.

Dari 1 Yohanes 4:8 tadi, kita juga bisa menyimpulkan bahwa kasih tidak sekedar karakter Allah. Ternyata, kasih adalah diri-Nya sendiri. Alkitab juga menjelaskan definisi Tuhan tentang kasih di dalam Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan

Kristus mengasihi kita bukan karena Ia harus, tetapi karena Ia dengan rela hati melakukannya. It is HIS JOY to love us. Tuhan mengasihi kita bukan karena kita layak atau sudah berbuat baik untuk Tuhan. It is simply because He wants to love us. God sovereignly choose to love the world, His creation. He decides to love us and willingly died for us. He loves us because He is love. #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK

Undeservingly

saved

by

G r a c e Written by Wellney Yarra designed by Widia Teja

Hello, Ladies! Pengen nanya nih, pernah kepikiran ngga sih, kira-kira orang-orang seperti apa yang Tuhan sayaaaaang banget? Soalnya, kalau kita membaca tentang tokoh-tokoh di Alkitab mereka nampak sangat luar biasa, misalnya Nuh, Abraham dan Daud. Di Alkitab tertulis bahwa Nuh “sangat menyenangkan hati Tuhan”, www.majalahpearl.com

bahwa Abraham adalah “sahabat Allah”, dan bahwa Daud adalah “seorang yang berkenan di hati Allah dan yang melakukan segala kehendak Allah”. Jujur saja, membaca kisah-kisah tentang tokoh-tokoh tersebut di Alkitab memang sangat menginspirasi, tetapi terkadang juga sangat mengintimidasi.


https:/ /

Aku tidak tahu apakah aku dapat mencintai Allah sebegitu rupa sampai-sampai disebut “sangat menyenangkan hati Tuhan”, “sahabat Allah”, maupun “berkenan di hati Allah dan melakukan segala kehendak Allah”. Aku tidak tahu apakah aku layak untuk menjadi orang yang sangat dikasihi oleh Tuhan.

unspla sh.com / photo

s/ df8F g

42 f Y _ 0

Tetapi di Roma 5:6-8 tertulis, “karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar—tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


ACLOSERWALK Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”. Apakah yang dapat kita pelajari dari ketiga ayat tersebut? Bagaimana caranya kita tahu betapa besarnya kasih Allah pada kita? Secara umum, ada 2 cara untuk “mengukur” dan mengetahui betapa dalamnya kasih seseorang melalui perbuatan yang ditunjukkannya kepada kita.

1. Pengorbanan Salah satu cara mengetahui betapa dalamnya kasih seseorang kepada kita adalah dengan melihat seberapa jauh orang itu rela berkorban untuk kita. Seberapa relakah orang tersebut mengorbankan kenyamanannya –atau bahkan menderita– demi mengasihi kita? Kasih itu memberi. Sebagaimana tertulis di Kisah Para Rasul 20:35b, “..dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”. Ada banyak hal yang dapat kita berikan kepada orang yang kita sayangi, dan ada banyak pula hal yang dapat kita terima dari orang yang kita sayangi. Hal-hal yang dapat kita berikan dan korbankan untuk orang yang kita sayangi bermacam-macam bentuknya; hal tersebut dapat berupa menghabiskan waktu bersama-sama, ataupun pemberian dalam bentuk materi, dsb. Namun untuk memberikan nyawa sebagai bentuk kasih? That’s an entirely different story. www.majalahpearl.com


Dan itulah yang membedakan Tuhan kita, Yesus Kristus, dari ajaran-ajaran agama lain. Ia tidak hanya berkata “Aku mengasihimu� atau duduk-duduk saja di takhtanya di sorga. Tuhan Yesus, di dalam segala kemegahan-Nya di sorga, dengan segala kesucian-Nya dan kesempurnaan-Nya, merelakan semuanya itu untuk turun dan menjadi sama dengan manusia yang berdosa. Tidak hanya itu, Ia bahkan mati menggantikan kita, agar kita dapat hidup kekal bersama-sama dengan Dia. Dan sungguh, “tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya� (Yohanes 15:13). Itulah Juru Selamat kita; dan tidak ada kasih yang dapat menandingi kasih-Nya kepada kita. Kita yang adalah manusia berdosa. Itu membawa kita ke poin selanjutnya.

2. Kelayakan si penerima Cara kedua untuk melihat dalamnya kasih seseorang adalah dengan melihat layak tidaknya orang yang dikasihi akan kasih tersebut. Siapakah orang-orang yang kamu kasihi? Keluarga? Pasangan hidup? Sahabat? Aku juga. Namun tentunya mengasihi mereka itu mudah, karena kita mempunyai hubungan yang timbal-balik dengan mereka. Suatu hubungan tentunya tidak akan pernah mencapai titik dimana kedua pihak benar-benar 50-50 dalam mengasihi, namun setidaknya hubungan itu pada umumnya seimbang, walaupun tentunya ada pihak yang lebih banyak memberi, dan ada pihak yang lebih banyak menerima. #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


Namun Ia mengesampingkan semuanya itu. Ia mengasihi kita dengan kasih-Nya yang begitu sempurna di atas salib tersebut, walaupun kita tidak layak menerimanya. Walaupun terkadang kita bukan saja tidak bersyukur atas pengorbanan-Nya, kita bahkan menolak Dia. Namun begitulah besarnya kasih Allah bagi kita – Ia mengaruniakan kasih-Nya kepada manusia-manusia “durhaka� (sesuai ayat 6) yang sama yang menyalibkan Dia. Kasih yang memberi, walaupun terkadang Ia tidak menerimanya kembali. Kasih yang begitu tulus menyayangi, walaupun seringkali disakiti. Itulah kedalaman kasih-Nya yang tidak akan dapat kita pahami. Ayat terakhir yang ingin aku bagikan adalah Yohanes 3:16. Mungkin kalian sudah menghafalnya di luar kepala. Aku juga. Kebanyakan dari kita mungkin sudah begitu sering mendengar ayat tersebut di sekolah minggu dan mengulangnya berkali-kali sehingga kita tidak lagi benar-benar berhenti sejenak dan meresapi betapa bermaknanya ayat tersebut. Adapun tertulis di Yohanes 3:16, bahwa “karena begitu besarnya kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang

Simak baik-baik kata-kata yang dicetak tebal. Dengan kata lain (alias bahasa sehari-hari), saking sayangnya Allah sama manusia, sampai-sampai mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal saja Ia rela. Bila kita mempunyai anak-anak, disuruh merelakan satu saja kita tidak mungkin mau. Apalagi merelakannya demi orang-orang yang tidak layak. Apalagi kalau anaknya cuma satu!

But that’s the beautiful and life-saving truth: God loves you that much, He finds it all worth it.


Mengapa kita harus membandingkan betapa berdosa dan tidak layaknya kita dan betapa besarnya kasih Tuhan? Karena jika kita tidak tahu betapa najisnya kita dibandingkan dengan kekudusan Tuhan, kita tidak akan dapat memahami betapa besarnya kasih Tuhan kepada kita. Jika kita tahu betapa dalamnya jurang dosa dimana kita dulu berada, kita tidak akan mengerti betapa jauh-Nya dan dalam-Nya pertolongan dan kasih Tuhan yang dikaruniakan-Nya secara cuma-cuma. Jika kita tidak merasa berdosa, kita tidak akan merasa memerlukan Juru Selamat. Dan pada kenyataannya adalah, tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan kasih tersebut, karena harganya terlalu mahal. Dan dengan demikian, tidak ada juga yang dapat memisahkan kita dari kasih tersebut, karena kasih Tuhan tidak bergantung dari siapa kita maupun apa yang kita perbuat, namun siapa Dia. And finally, ladies, “aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus!�


https://unsplash.com/photos/v3QeAZjxxtY

SINGLE

Kasih Sepadan

www.majalahpearl.com

yang

TEXT GRACE SURYANI HALIM DESIGN VERI EDEN


Girls, sering sekali ada yang bertanya apakah pacaran beda iman itu boleh. Benernya kalo bicara soal boleh atau tidak boleh, jawabannya as clear as the sky: tidak boleh. Why? Because the bible said so. Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? - 2 Korintus 6:14

But now, I want to go a little deeper. Mari kita ganti pertanyaannya. Apakah seagama saja cukup? Yang penting Kristen, yang penting ke gereja, yang penting bisa pemberkatan. Yang penting orangnya baik. Memang, itu fakta. Ngga jaminan cowok yang kelihatannya godly itu lebih baik daripada cowok

DONE! ;p

yang ngga pernah atau jarang ke gereja. Kadang justru orang-orang yang ngga kenal Tuhan itu lebih baik, lebih sabar, lebih pengertian, lebih romantis, lebih bertanggung jawab, lebih sayang anak-anak, lebih dewasa, lebih pinter ngatur uang, dan segala lebih-lebih yang lainnya. “Terus kalo gitu, ngga papa donk, ci?!�

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE Guys, a good man is not enough to build a good marriage. A good man is not enough. Marriage life is wonderful but it is also very tough. That’s the reason why merely a good man is not enough. I’ll tell you why it’s not enough.

Di dalam buku Fit To Be Tied yang ditulis oleh Bill Hybels, ada tiga alasan kenapa Tuhan memberi perintah untuk hanya menikah dengan orang-orang yang tidak hanya seiman, tapi juga sepadan.

01} Common Treasures

www.majalahpearl.com

Girls, kalo kalian sudah bener-bener lahir baru dan punya hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus, you’ll know that God is our most precious treasures. Kalau kamu pernah ngerasain, hatimu dijamah, disentuh sama Tuhan, kamu pasti tau bahwa Yesus itu bener-bener yang paling utama dan paling berharga. Nah, ketika kita menikah, kita tentu berharap kita bisa membagi kehidupan kita dengan orang yang sangat kita sayang. Kita bermimpi bisa share our dreams, share our laugh, share our hobbies, pokoknya share everything. Trus, kalo Yesus bener-bener yang utama dalam hati kita, tentunya kita pengen juga ngebagi semua itu ke pasangan kita! Tapi apa jadinya kalo pasangan kita ngga merasa bahwa Tuhan itu yang utama? Bill Hybles cerita tentang seseorang wanita yang sehabis kebaktian menghampiri dia dan bilang, “Do you know what it’s like to go home after a service like this and be so filled with Gods grace that you think you’re going to explode - but you can’t share that with your spouse? It’s awful. God has forgiven me from my disobedience, but everyday I live with the pain of the mistake I made years ago.” (Fit To Be Tied, halaman 49)


Salah satu saat-saat paling indah dalam pernikahan gue, adalah ketika gue lagi takut, lagi kuatir, dan gue bisa dengan bebasnya bilang sama suami gue, “Hun, aku takut… Aku takut banget. Tolong doain donk.” Abis itu suami gue bakal doain gue. Rasanya tuh lega dan bersyukur punya suami yang bisa sama-sama diajak masuk ke takhta kasih karunia Allah. Sama-sama bisa berlutut dan bicara pada Allah yang sama tentang apapun.

jE

clR

wK W

u_ /F

os

ot

ph

m/

.co

sh

pla

ns

/u

s:/

tp ht

Gue terpana pas baca itu dan mikir, bener juga. Rasanya pasti menyakitkan, kalo gue pulang kebaktian, dikuatkan luar biasa oleh khotbah atau oleh puji-pujian, atau gue mendapat banyak berkat rohani, kita lagi berapi-api banget dan penuh semangat berkobar-kobar, tapi bukannya denger suami kita bilang, “Wah Tuhan emang luar biasa!”, bukannya ngeliat dia tersenyum dan minta kita cerita lebih banyak lagi, yang kita dapatkan justru suami yang bengong, tetep asik nonton TV, atau malah bilang, “Ngomong apa sih kamu?” Atau ketika kita lagi sedih, lagi down, lagi butuh dikuatkan, suami bukannya mendoakan kita, bacain Alkitab, ingetin khotbah pendeta minggu lalu, tapi cuman diem aja. Atau bahkan kita ngga berani share, karena takut dikomentari, “Orang Kristen kok kerjanya ngeluh mulu... Katanya Tuhanmu hebat.” THAT WILL BE AWFUL!

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE

02} Common BLUEPRINTS Girls, ketika kita menikah, kita masing-masing masuk ke pernikahan dengan idealisme dan impian masing-masing. Seringkali impian itu terbentuk dari pernikahan orang tua kita. Entah kita pengen punya pernikahan seperti mereka atau kita justru ngga pengen punya pernikahan seperti mereka. Masalahnya, seringkali, standar kita dan pasangan kita berbeda, karena keluarga kita berbeda. Nilai-nilai yang dianut berbeda. Nah, ketika kita dan pasangan kita sama-sama orang percaya kepada Yesus, kita tau bahwa yang harusnya menjadi standar kita adalah Alkitab. Ketika kita menemui masalah dalam pernikahan, kita tau kemana harus mencari jawaban: di dalam Alkitab! Tapi apa jadinya, kalo kita dan www.majalahpearl.com

pasangan kita punya standar yang berbeda dan ngga punya blueprint yang sama?? Kemana kita harus mencari jawaban? Pusing toh. Begitu juga dengan mendidik anak. Kita perlu blueprint, anak-anak ini mau dididik seperti apa. Kita mau mereka jadi anak yang seperti apa. Alkitab jelas kasih blueprint buat mendidik anak. Tapi apa jadinya kalo kita pengen menuruti perintah Alkitab tapi pasangan kita tidak?? Waktu gue hamil, gue dan suami pergi ke seminar parenting di sebuah gereja. It really touched my heart that, ketika ada kebenaran-kebenaran Firman Tuhan yang penting dalam mendidik anak, suami gue buru-buru catet, atau kadang-kadang dia usap-usap perut gue dengan tampang serius. He didn’t say anything but I knew from his serious face that he would take the responsibility to teach our kids in God’s way very seriously. Sebagai calon nyokap, ngga ada yang lebih menggembirakan selain tau bahwa gue ngga harus memikul beban mendidik anak-anak di dalam Tuhan sendirian, but I have my God and my husband as my teammates! Tapi apa jadinya kalo kita punya kerinduan anak-anak dididik cinta Tuhan, melayani di Gereja, tapi pas kita mo ngajarin dia berdoa makan aja, ayahnya bilang, “Ngapain doa-doa? Emang Tuhan yang kasih kamu beras? Kan Papa yang kerja keras!� That will be awful!


03} Common STRENGTH Menurut gue ini salah satu alasan utama, kenapa just a good man is not enough. Girls, suka ngga suka, ngaku ngga ngaku, sadar ngga sadar, kita itu hidup di dunia yang kejam di dunia yang penuh dosa, di dunia yang ngga adil. Sebagai anak Tuhan, kita tidak kebal terhadap penderitaan. Tuhan Yesus ngga pernah menjamin, kita ngga akan ngalamin PHK, ngga akan kena kanker, ngga akan mengalami sakitnya ditinggal mati orang-orang yang kita kasihi. Tuhan ngga pernah janjiin itu. Kita bisa kena kanker, suami kita bisa kehilangan pekerjaan, anak kita bisa sakit bahkan mungkin meninggal dalam kecelakaan, usaha kita bisa bangkrut. All of these can happen. Oh, tentu saja gue percaya pada pemeliharaan Tuhan, tapi ingatkah kita akan cerita Ayub? Tuhan sendiri yang mengizinkan semua pencobaan itu terjadi dalam hidupnya. Tentu saja Tuhan mengizinkan itu terjadi karena

Tuhan ingin mengasah karakter Ayub dan memberkati Ayub lebih luar biasa lagi. But when all those disaster happened, Ayub didn’t understand — Ayub menderita!

We’ll never know what will happen. We’ll never know. Gue inget bulan kemaren, gue cerita ama suami gue, tentang seorang temen yang anaknya terkena autis dan gimana mereka, suami isteri, berjuang mendampingi anaknya sampai anak itu mengalami kemajuan yang luar biasa. Bener-bener praise God. Kalian tau apa yang dikatakan suami gue? “Well, you know, this can also happen to us. Tapi jangan kuatir. Kalo itu terjadi, we’ll face it together.” En gue senyum trus bilang, “Yup, we’ll face it together with God.” Tidakkah itu melegakan guys? Tau bahwa anything can happen, but we don’t need to worry, coz we have a powerful God — and each other. Apapun yang terjadi, kita hadapi sama-sama; kita bisa datang ke tahta kasih karunia Allah dan memohon kekuatan dari Bapa. Sebagai manusia, kita bisa ambruk, bisa ngga kuat, tapi Bapa kita yang berjanji akan menguatkan kita. Tapi apa jadinya kalo kita tidak punya common strength? Sebaik apapun seorang cowok, dia hanya manusia biasa. Ketika badai kehidupan mulai menerjang, yang kita butuhkan bukan cowok yang #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE baik tapi cowok yang tau kemana dia bisa mendapat kekuatan ilahi untuk menopang dirinya dan menopang keluarganya. Ketika masalah dateng, kita ngga butuh cowok baik, tapi kita butuh cowok yang bersandar pada Tuhan. Cowok yang baik bisa ambruk ketika masalah silih berganti, tapi cowok yang bersandar pada Tuhan justru akan bangkit seperti rajawali ketika masalah datang. Those are the reasons why merely a good man is not enough. We need a godly man to build a godly marriage. Waktu gue married, gue kutip one of my favorite poem di undangan dan di liturgi.

“Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.� - Yesaya 40:30-31

https://unsplash.com/photos/FO18LpXMlvk

Marriage takes three to be complete.

www.majalahpearl.com


It's not enough for two to meet, they must be united in love by love's Creator, God above. Then their love will be firm and strong; able to last when things go wrong. Because they've felt God's love and know He's always there, He'll never go. And they have both loved Him in kind, with all the heart and soul and mind. And in that love they've found the way, to love each other every day. A marriage that follows God's plan takes more than a woman and a man. It needs a oneness that can be only from Christ. Marriage takes three. Beth Stuckwisch

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE Yup, gue setuju banget. Hanya dengan tangan Tuhan, our love will be firm and strong, able to last when things go wrong! Banyak hal di dunia ini bisa terjadi dan hanya dengan kasih karunia Tuhan dan iman bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan, kita bisa maju terus, bisa terbang dan bukannya terpuruk ketika badai itu datang. That’s why, once again, a good man is not enough. Salah satu temen gue, Shinta, dalam artikelnya “Mencari Ayah Yang Baik Bagi Anak-anakku”, bilang begini:

A godly man is Aan godly man is an imperfect man that worships imperfect man that worships the perfect God and it’s the the perfect God and it’s the perfect God who will mold and shape him to be God morewho will mold perfect and more like and Jesus. shape him to be

more and more like Jesus.

Gue setuju 1000% ama statement di atas. Cowok yang godly (bukan sekedar Kristen, sekedar pelayanan tapi bener-bener cowok yang takut akan Tuhan), itu bukan cowok yang sempurna. Suami gue ngga sempurna, tapi karena dia menyembah Allah yang sempurna, karena suami gue mengasihi Allah yang sempurna maka Allah sendiri yang akan turun tangan dan membentuk dia untuk menjadi seperti Yesus. Bukan kita, para wanita, para istri yang bisa mengubah dia, cuman Tuhan yang bisa.

www.majalahpearl.com


God’s heart for us Alasan terakhir, girls, I want you to look into God’s heart when He gave that command to us. Salah satu alasan kita menolak untuk taat pada perintah Tuhan adalah karena kita ngga ngerti hati-Nya. Kita pikir Tuhan itu mau bikin kita repot. Kita pikir Tuhan itu seneng kalo kita ngga seneng. Kita pikir Tuhan itu jahat — oh, tentu saja kita ngga terang-terangan bilang Tuhan itu jahat; tapi ketika kita mempertanyakan perintahnya, sebenernya kita meragukan bahwa Tuhan itu baik dan bahwa semua perintah-Nya itu untuk kebaikan kita juga.

Oke, bayangkan kalian lagi pergi ikut hiking di sebuah hutan. Nah ketika jalan melewati satu jalan setapak ternyata di ujung jalan setapak itu, kalian ngeliat ada lobang besar penuh ular di situ. Hiii... Gue paling takut sama ular! Apa yang kalian lakukan? Kalian pasti buru-buru balik, dan ketika ada temen-temen laen yang mau ke jalan itu, kalian pasti bilang, “JANGAN ke situ! Di ujung sono ada lubang penuh ular!!” Ketika kalian melarang temen-temen kalian buat ke sono, eh temen baik kalian malah ngga percaya dan malah ngetawain kalian trus bilang kalian lebay. What do you feel? Pastinya kesel karena ngga dipercaya, kesel karena malah diketawain. Kalian sangat mungkin merasa sedih karena sahabat kalian sendiri ngga percaya kalo larangan kalian itu untuk kebaikan dia. Kira-kira begitulah hati-Nya Tuhan. Semua larangan di Alkitab itu Tuhan berikan karena Ia tahu, di ujung jalan yang sepertinya nikmat, baik, bagus, ada lubang penuh ular. Ada tangisan, ada ratapan, ada rintihan. Ada jalan orang lurus, Adayang jalandisangka yang disangka orangtetapi ujungnya menuju lurus, tetapimaut. ujungnya menuju - Amsal 14 : -12Amsal 14 : 12 maut. En ketika kita terjatuh, kita melanggar dan kita menangis, apa kita pikir Tuhan akan bilang, “Ya udah... sukurin loh. Ngga nurut sih”? Tidak. Tidak Tidak dilakukan-Nya kepadakepada kita setimpal dilakukan-Nya kita dengansetimpal dosa kita, dan tidak dengan dosadibalas-Nya kita, dan tidak kepadadibalas-Nya kita setimpalkepada dengankita kesalahan kita. setimpal - Mazmur 103:10 dengan kesalahan kita. - Mazmur 103:10

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE

ONE WAY THROUGH CHRIST A FULFILLING MARRIAGE

https://unsplash.com/photos/rewyZqUwAqY

TO BLESS THE NATIONS AROUND

www.majalahpearl.com


Tuhan juga menangis dengan kita ketika kita menangis. Kalau kalian liat seorang ibu yang anaknya sedang sakit, siapa yang nangisnya lebih kenceng? Ibunya. Semua ibu kalo ditanya, lebih baik dia atau anaknya yang sakit, pasti semua bilang, lebih baik dia yang sakit. Kalau manusia yang egois dan penuh dengan dosa aja bisa begitu, kebayang ngga sih, hati-Nya Tuhan tuh kayak apa ketika kita menderita, bahkan sekalipun itu karena kesalahan kita sendiri? Girls, trust His heart. Perintah menikah hanya dengan yang sepadan itu bukan untuk membuat kalian menderita! No! Justru Tuhan pengen kalian menikmati pernikahan yang indah, menikmati pernikahan dengan suami yang bener-bener mau belajar mengasihi kalian seperti Kristus mengasihi jemaat!

He doesn’t want to just give you a happy marriage, He wants to give you a fulfilling marriage so that through your marriage you can glorify His name! He wants to use you and your spouse to bless the nation through your marriage. En Dia tau itu hanya bisa terjadi, jika kalian menikah dengan anak-Nya yang, sekalipun ngga sempurna, tapi mau terus disempurnakan oleh tangan-Nya. Salah satu teman baik gue bilang begini,

“I would rather wait a thousand years for that man who loves and fears the Lord and live 1 fullfilled day of marriage together, than wait a day & live 1000 ‘just happy’ (or worse live 1000 miserable) days together.”

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE

www.majalahpearl.com


Written by Tabita Davinia Utomo Designed by Melissa Halim

A pa yang terlintas di pikiran kita saat mendengar kata ‘KASIH’? Hari

Valentine kah? Bunga? Coklat? Hubungan dengan lawan jenis? Kado di hari ulang tahun? Keluarga yang harmonis? Persahabatan dengan teman-teman di sekolah, kampus, gereja, atau di tempat kerja?

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE Hm, kasih menurut perenungan saya kurang lebih seperti ini,

Baik, baik. Mari kita baca definisi kasih berikutnya:

Kasih. Sebuah kata yang terdiri dari lima huruf; yaitu dua huruf vokal dan tiga huruf konsonan.Sebuah kata yang oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti perasaan sayang kepada orang lain. Sebuah kata yang menjadi alasan seseorang untuk berdoa bersama calon pasangan hidupnya selama bertahun-tahun dalam menanti sebuah jawaban pasti. Sebuah kata yang biasa diumbar dalam sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan. Mudah untuk diucapkan, tapi sulit untuk dilakukan...

Kasih. Sebuah kata yang menggambarkan salah satu sifat Tuhan kita. Sebuah kata yang menunjukkan bagaimana respon-Nya saat mengetahui ciptaan-Nya yang mulia itu jatuh ke dalam dosa. Sebuah alasan yang lebih dari cukup untuk menjelaskan pengurbanan Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan ciptaan-Nya itu, yaitu semua orang—termasuk kita. Sebuah kata yang mudah untuk diucapkan, namun perlu pengurbanan besar di dalamnya...

“Bagaimana dengan definisi kasih dari sudut pandang Alkitab? Bukankah definisi di atas sifatnya sekuler?”

“Pengurbanan? Pengurbanan apa yang dimaksud?”

www.majalahpearl.com


Tahukah kalian, mengurbankan seorang anak yang sangat disayangi demi hal lain yang—mungkin—tidak seberapa dengan kehadiran anak tersebut dalam hidup orang itu adalah sebuah tindakan yang sangat sulit untuk dilakukan. Mungkin bagi manusia, hal itu merupakan hal terkejam yang pernah ada. Sebaliknya, bagi Bapa... justru yang paling kejam adalah saat Dia tahu cara untuk menyelamatkan manusia, tapi Dia tidak mau melakukannya. Jika Dia tidak mengurbankan Putra Tunggal-Nya itu untuk menyelamatkan kita, mungkin sampai detik ini kita tidak akan bisa mengenal dekat Bapa dan Tuhan kita itu. Mungkin hidup kita akan masih terus dijejali dengan aturan-aturan agama yang sangat banyak, namun hubungan kita dengan-Nya hanya sebuah rutinitas belaka. Kita akan kesulitan mengenal Bapa dan Tuhan kita itu secara akrab. So, be thankful for His sacrifice for us. Hutang dosa kita telah dibayar lunas melalui darah Kristus yang mahal itu. Bahkan Paulus pun berkata, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8)

Dalam suratnya yang pertama, Petrus juga berkata, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh...” (1 Petrus 3:18) Cukuplah Kristus mati sekali untuk selama-lamanya bagi dosa-dosa kita. Pengurbanan-Nya yang begitu besar itu telah menunjukkan bahwa Dia sangat mengasihi kita. Seburuk-buruknya kita di mata orang lain, tapi Dia masih tetap mengasihi kita. We are so precious in His sight! He loves us based on His unconditional love! Isn’t it wonderful? Lalu... apa yang jadi respon kita setelah merenungkan pengurbanan-Nya itu? Apakah kita hanya diam dan berpikir, “Ah, iya. Tuhan Yesus memang baik. Dia juga telah menjadi jalan keselamatan buat manusia berdosa, termasuk aku. Dan bukankah orang diselamatkan karena iman mereka?

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE

Jadi aku tidak perlu melakukan hal lain, kan, selain percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Tuhan dan Juruselamatku secara pribadi?� Atau kita malah melakukan perbuatan yang menyukakan hati Tuhan sebagai ungkapan syukur karena Dia telah menyelamatkan kita? Ya, perbuatan baik memang tidak menyelamatkan; Perbuatan baik justru menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah yang telah ditebus, serta menjadi ungkapan syukur kita kepada Tuhan atas kasih dan pengampunan-Nya yang begitu besar. Apakah perbuatan baik itu cukup untuk menjadi bukti bahwa kita mengasihi Tuhan? TIDAK. Kalau kita memang mengasihi Tuhan, seharusnya tindakan kita jangan hanya berhenti dalam perbuatan baik kita kepada orang lain. Semua orang bisa berbuat baik kepada orang lain; tapi berapa banyak yang berbuat baik kepada orang “aneh�, dikucilkan masyarakat, dan sebagainya? Kalau seseorang berkata bahwa dia mengasihi Tuhan, namun dia hanya peduli pada kebutuhan orang-orang dalam kelompok/golongannya sendiri... itu sama saja bohong. By the way, kenapa kasih itu sulit untuk dilakukan, atau bahkan sulit untuk ditunjukkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Alasannya bisa jadi sederhana, tapi ternyata memengaruhi kita dalam mengasihi orang lain. Mari kita lihat, sekaligus bertanya kepada diri kita masing-masing, apakah kita memiliki hal-hal di bawah ini:

www.majalahpearl.com


1.

2.

Hubungan dengan

egois

Tuhan yang kering. Ini merupakan alasan utama kenapa kita sering enggan untuk menunjukkan kasih kepada orang lain. Padahal dengan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, kita pun akan semakin belajar bagaimana mengasihi orang lain berdasarkan kasih Tuhan. Hubungan dengan-Nya adalah hubungan yanag terutama dalam kehidupan kita. Karena itulah, jangan sampai hubungan kita dengan Sang Pencipta itu menjadi kering, sehingga menyebabkan kita enggan untuk mengasihi orang lain. Ingat kan, kalau kita adalah cabang dari Pokok Anggur yang Hidup itu? Sebuah cabang pohon tidak akan bisa hidup selain dengan menempel pada pokok batangnya. Begitu pula dengan hubungan kita dengan Tuhan. Our relationship with God is ultimate. Pusat hidup kita adalah Tuhan, bukan hal lainnya.Jadi jangan sampai salah fokus, ya :)

Kita lebih ingin dikasihi orang lain, tapi kita tidak ingin mengasihinya. Kalaupun ingin mengasihi mereka, seringkali harus ada “syarat� yang harus dipenuhi orang itu Malas rasanya kalau harus mengasihi orang-orang yang melukai kita, mengabaikan kita, bahkan membenci kita tanpa alasan yang jelas. Padahal, bukan itu yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita. Dia mengajarkan bahwa kita harus mengasihi orang lain, siapa pun dia, dan bagaimanapun sifatnya. Bahkan Dia sendiri telah memberikan contoh kepada kita, seperti yang telah dijelaskan di bagian awal tulisan ini. Kasih-Nya telah Dia berikan sepenuhnya kepada kita, lalu kenapa kita masih ingin menyimpannya untuk diri kita sendiri?

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


SINGLE Paulus menjelaskan, seseorang yang memiliki hubungan dengan orang lain (khususnya dengan pasangan hidup) harus tetap memiliki fokus hidup yang benar, yaitu untuk melayani Tuhan dan mengutamakan Tuhan lebih dari apapun (termasuk pasangan hidupnya) (1 Korintus 7:8, 32-33, 35). Bagi Paulus, lebih baik tidak memiliki pasangan sama sekali daripada memiliki pasangan namun pelayanannya kepada Tuhan menjadi terganggu. Tapi semuanya bergantung kepada kita. Apakah dengan memiliki pasangan, fokus hidup kita tetap sepenuhnya kepada Tuhan, atau malah beralih kepada pasangan kita? Walaupun kita memiliki hubungan dengan banyak orang untuk mengisi hati kita (bahkan sampai gonta-ganti pasangan kah?), kita pasti tetap memiliki sebuah lubang yang tidak akan bisa diisi oleh siapapun. Blaise Pascal, seorang Kristen yang juga merupakan ahli fisika dan matematika terkenal, berkata, “Tidak ada seorang pun yang bisa mengisi kekosongan hati manusia, selain Yesus Kristus.� Ya, siapapun atau apapun bisa menjanjikan bahwa mereka akan selalu bersama dengan kita. Tapi apakah mereka akan tetap hadir saat kita sedang mengalami pergumulan berat? Bisa saja mereka justru meninggalkan kita sendirian. Apakah

www.majalahpearl.com

sesuatu yang menjanjikan kebahagiaan di dunia itu bisa mencegah air mata kita keluar? Tidak. Satu-satunya yang akan berjalan bersama dengan kita dalam situasi apapun adalah Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah Tuhan yang setia, yang tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Meskipun kadang kita merasa berjalan sendirian, tapi keberadaan kita tidak pernah jauh dari hadapan-Nya. He is so faithful, and that’s why He also us to be faithful in Him, too. Maukah kita mengizinkan Dia untuk mengisi kekosongan hati kita, dan berkomitmen untuk setia kepada-Nya sampai Dia memanggil kita pulang ke dalam pelukan-Nya? Ingat, kesetiaan kepada Kristus menggambarkan kehidupan Kristen yang sesungguhnya. Memang menjadi murid Kristus tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi kalau kita mau percaya, taat, dan berserah sepenuhnya kepada Bapa... kita pun bisa memiliki hubungan yang intim dengan-Nya. Hubungan yang dekat dengan-Nya akan menolong kita untuk bisa memiliki hubungan yang baik dengan sesama kita. Learn unconditional love from God will help us to love others based the same love :)


#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


MARRIAGE

Written by Sarah Eliana | Designed by Melissa Halim www.majalahpearl.com


S ebagai anak Tuhan, hubungan kita dengan sesama manusia sangat penting. Kenapa? Karena hubungan kita dengan orang lain mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan. When there is something wrong with our relationship with God, it will show in our relationships with other people too. Selain itu, kita juga dipanggil untuk meneladani Tuhan Yesus. Kita harus membangun relationships yang memuliakan nama-Nya. Nah, salah satu dari hubungan yang terpenting dalam hidup kita adalah hubungan suami istri. Sebagai suami istri, kita telah berkomitmen untuk saling mengasihi dan mencintai, through thick and thin, ups and downs. Tapi, seperti apa sih cinta dan kasih yang diciptakan Tuhan untuk suami istri?

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


MARRIAGE Sewaktu membaca Kejadian 2 tentang penciptaan Hawa, satu ayat yang menarik perhatianku adalah Kejadian 2:21, Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Ayat yang udah sering kita baca, baik waktu bimbingan pra nikah maupun waktu mendengar khotbah, ya kan? Tapi, membaca ayat ini lagi, aku jadi bertanya-tanya, kenapa ya Tuhan harus ambil tulang rusuk Adam? Kan Tuhan itu Tuhan. Bisa saja kan Dia menciptakan Hawa tanpa perlu tulang rusuk Adam? Bisa saja kan Tuhan menciptakan Hawa dari tanah seperti waktu Dia menciptakan Adam? Pasti bisa, namanya juga Tuhan =) Jadi, kenapa Tuhan harus ambil tulang rusuk Adam? Mungkin jawaban yang paling sering kita dengar adalah "karena Tuhan mau Hawa menjadi satu bagian dengan Adam" atau "karena Tuhan mau Adam menjadi kepala Hawa". OK, maybe. Tapi satu hal yang kemarin betul-betul menarik untukku adalah apa yang Tuhan mau ajarkan kepada Adam dengan mengambil tulang rusuknya? Dan aku rasa, Tuhan mau mengajarkan Adam www.majalahpearl.com

tentang konsep sacrificial love - kasih yang rela berkorban. Tuhan ingin Adam belajar bahwa mencintai sama dengan pengorbanan. Ada pengorbanan yang harus dilakukan saat kita mencintai seseorang. Untuk menciptakan Hawa, Adam harus mengorbankan salah satu tulang rusuknya - the first sacrificial love done by man! =) Dari ayat 21 ini, aku jadi ingat ayat di Efesus 5:25-27 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya, untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Wahhh... baca ini aku betul-betul tertohok! Kenapa? Memang sih ayat ini ditujukan untuk para suami, tapi tetap saja aku tertohok karena ternyata konsep aku selama ini tentang sacrificial love itu salah! HAH? Salah? Maksudnya?


Jadi begini, memang betul selama ini aku udah berkorban dalam mencintai suamiku. Misalnya aku udah pindah jauh-jauh ke negaranya yang di ujung dunia, atau aku udah susah-susah belajar masak walaupun sebetulnya aku ngga terlalu enjoy masak, atau aku udah belajar bersih-bersih rumah (which I hate!). Mungkin untuk orang lain, ini sacrifice yang sangat kecil, tapi untuk aku ini cukup besar (secara aku tuan putri kalo di rumah ortu gitu lho... hahahaha). Tapi yah, ternyata kalau aku baca Efesus 5:25-28 ini berkorban aja ngga cukup. Pertanyaannya adalah apa motivasi

aku saat aku berkorban ini dan itu? Apa motivasi aku saat aku bersih-bersih rumah? Iya, aku bersih-bersih supaya suamiku senang (dan juga karena aku ngga mau rumah kayak kandang hewan, hehe), tapi aku juga senang kalo suamiku bilang terima kasih waktu liat rumah udah bersih. Aku seneng banget waktu dia memberi aku ciuman setelah makan malam. Nah, yang bikin aku bertanya-tanya, kalau misalnya suamiku ngga bilang terima kasih atau ngga menunjukkan apresiasi apapun, bagaimana perasaanku? Apakah aku masih akan

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


MARRIAGE

www.majalahpearl.com


rajin masak-masak untuk dia? Atau aku akan manyun sambil nyanyi “pulangkan sajaaa aku pada ibuku... atau ayahkuuuuuu..� =P Pernah aku dengar seseorang bilang begini, "Huh! Suamiku gak pernah lho bilang terima kasih kalo rumah udah bersih atau makanan udah beres. Seolah-olah aku pembantunya. Pembantu aja masih dapat gaji! Aku tuh ngga perlu dikasih hadiah ini itu. Aku cuma pengen tau aja kalo dia menghargai kerja aku di rumah". Perasaan yang aku yakin banyak sekali di-amin-kan oleh ibu-ibu dan istri-istri. Aku rasa aku juga bisa mengerti perasaan ibu ini. Tapi, kembali lagi ke "sacrificial love". Apa motivasi kita saat kita berkorban untuk suami? Apakah supaya kita mendapatkan sesuatu sebagai balasan? Mungkin hadiah, ucapan terima kasih, atau sekedar apresiasi untuk usaha kita. Atau, apakah pengorbanan kita murni karena kita mau melayani pasangan kita, karena kita mengasihi dia? Dulu sekali aku pernah berpikir kalau kita mau diperlakukan dengan baik oleh suami, maka kita harus memperlakukan dia dengan baik terlebih dulu. Sacrifice something for him first. Tapi, sekarang, setelah membaca ayat-ayat ini dengan benar, aku akhirnya mengerti. Kalau aku

melakukan sesuatu yang baik untuk suamiku supaya aku juga diperlakukan baik oleh dia, itu sama dengan manipulasi! Mencintai suami kita dengan benar adalah dengan melayani dia secara murni, bukan dengan embel-embel supaya dia menjadi lebih bahagia dan kalo dia bahagia, aku juga jadi diperlakukan dengan benar oleh dia, dan aku juga jadi bahagia. NO! Salah besar kalo begitu, karena akar dari melayani suami dengan motivasi seperti itu adalah keegoisan). Bahkan berkorban untuk suami supaya dia senang tidak cukup. There is someting more than just making our spouse happy. Kita harus melayani suami kita dengan baik karena kita murni mau melayani. Tapi, pelayanan kita terhadap suami atau istri itu harus ada tujuan yang benar. So, apa tujuan yang benar itu? Lihat ayat 26 & 27: ‌untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


MARRIAGE Kita mengasihi dan berkorban untuk suami/istri kita supaya ia bertumbuh menjadi karakter dan pribadi yang Allah kehendaki. Bukankan fungsi istri yang paling penting adalah menjadi pendukung? Kita mendukung suami kita supaya terus bertumbuh di dalam Firman Tuhan, dan kita juga membangun dia dengan kata-kata dan perbuatan kita supaya dia pun terus setia berjalan bersama Tuhan. Jadi, sisters, loving our husband/wife sacrificially atau mencintai dengan berkorban itu artinya adalah kita melayani dia dengan motivasi yang benar yaitu supaya dia terus bertumbuh dan menjadi dewasa di dalam Tuhan, dan menjalankan tujuan dan rencana Allah bagi hidupnya. Tapi nih, kalo kita mencintai yang seperti ini, mungkin timbul juga pertanyaan di hati, “Kalo mencintai yang terus-terus berkorban, apa enaknya? Emang bisa bahagia?" Well, jawabannya adalah: a BIG YES! =) Love is enjoyable. Waktu kita mencintai seperti ini, kita memberikan perhatian yang lebih kepada pasangan kita daripada kepada diri sendiri. Kita ngga lagi tiap hari mikirin "Apa yang akan ia lakukan untukku hari ini? Apakah ia akan mengucapkan terima kasih? Akankah ia membelikan buket bunga mawar untukku?". Tak ada lagi pikiran - pikiran yang egois! Karakter kita bertumbuh! Dan kita www.majalahpearl.com


pun belajar untuk makin menjadi seperti Yesus. =) Waktu kita mengasihi dengan berkorban, kita lebih memikirkan perasaan dia, harapan dia, impian dia, dan semua hal tentang dia. Mencintai seperti ini akan membuat kita efektif membantu dia dalam pergumulannya. Dan dalam semuanya itu, kita bisa berbagi ikatan yang lebih indah dari apapun (kecuali ikatan kasih antara kita dan Kristus!). Di sinilah aku lihat perbedaan orang-orang yang terus belajar untuk mengasihi pasangannya dengan berkorban. I see an unbreakable bond! Misalnya, opa dan oma-ku! Setelah 50 tahun menikah, mereka masih memanggil each other dengan "sweetheart", "honey". Ada berapa banyak coba pasangan yang masih seperti itu, bahkan hanya setelah sepuluh tahun menikah? Dan yang aku perhatikan juga adalah waktu melihat pernikahan mereka, aku terdorong untuk terus belajar mengasihi pasanganku, terutama karena aku mau pernikahan yang seperti pernikahan mereka! Aku terdorong untuk terus menggali firman Tuhan dan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan karena aku tahu letak kekuatan pernikahan mereka adalah pada cinta mereka akan Tuhan, and then love each other sacrificially just like Jesus loves us!

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


MARRIAGE

Ladies, jika kita tidak mengasihi dengan berkorban, susah untuk kita bisa mengerti pasangan kita dengan baik, dan susah sekali akan tercipta ikatan yang manis antara suami dan istri. At the end, pernahkah kita melihat bagaimana pasangan-pasangan yang sudah lama menikah akhirnya hanya menjadi seperti teman sekamar saja? Orang bilang "Ssshh, normal kok. Namanya juga udah nikah lama, pastilah ngga mesra lagi, ngga romantis lagi". But that's not how God intended marriage to be! Dia mau pernikahan kita bertumbuh setiap hari, setiap waktu, until death do us apart! And I think, one of the secrets for that to happen is if we learn to love our spouse sacrificially, with no strings attached! So, kembali ke pertanyaannya: bisakah bahagia kalo mencintai yang berkorban terus menerus? No, actually the question is: MAUkah kita mencintai dan berkorban terus menerus demi menciptakan pernikahan yang terus bertumbuh dan memuliakan Tuhan? Apakah kita mau meletakkan semua keinginan egois kita dan menempatkan pasangan kita di atas diri kita

www.majalahpearl.com

sendiri? Bahagiakah kita saat kita mencintai dan mengharapkan balasan/penghargaan? I'm sorry to say, tapi kalo kita mencintai seperti itu, akan ada banyak sekali waktu dimana kita kecewa karena, let's face it, pasangan kita hanyalah manusia biasa yang tentu ada saatnya tidak bisa memuaskan keinginan kita, dan pada akhirnya kita ngga puas dengan pernikahan kita. Tapi saat kita mengasihi dengan berkorban, we know that God's Name will be glorified. Itulah tujuan pernikahan dan hidup kita, bukan? Kita punya tujuan yang lebih dalam daripada sekedar menjadi bahagia. We are called to glorify the Lord of lords. Mari, sisters, kita belajar untuk mengasihi sebagaimana Yesus mengasihi kita. To put ourselves second and our spouse first. To love him the way God wants us to love. To honor him with our love. To minister to him according to the blue print God has created. To glorify God in and through our marriage, because everything in our life is about God... always about GOD!


#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


PARENTING

MENGAJARKAN

KASIH KARUNIA

WRITTEN BY Yunie Sutanto Mekar Andaryani Pradipta DESIGNED BY Michelle Herman

www.majalahpearl.com


Photo by Jon Ottosson (https://unsplash.com/)

K

irana adalah seorang ibu muda yang suka sekali belajar Firman Tuhan. Ia bahkan bergabung dalam komunitas ibu muda kristiani yang beranggotakan para ibu muda yang memiliki anak berusia tiga hingga lima tahun. Para ibu muda dengan pergumulan yang sama berjuang untuk membesarkan anak-anaknya dalam jalan Tuhan. Selma ini Kirana sangat rajin membuat catatan pengajaran Firman Tuhan yang dibahas dalam pertemuan. Pagi ini Kirana menyiapkan hatinya duduk diam di kaki Tuhan. Dibukanya kembali buku catatannya dan direnungkannya kembali apa yang dikatakan Firman Tuhan tentang pengasuhan anak.

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


PARENTING Mendidik anak adalah mandat dari Tuhan untuk setiap orang tua. Hal itu jelas dikatakan dalam Firman Tuhan.

Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Amsal 29:17 Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu. Beberapa pertanyaan terbersit dalam hati Kirana setelah membaca dua ayat tersebut: Apa tujuan dari mendidik anak-anak dalam jalan Tuhan? Tentu saja agar anak mengenal Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya secara pribadi. Orang tua seharusnya menjadi orang pertama yang memperkenalkan anak kepada Pribadi Tuhan. Pola pengasuhan orang tua, terutama peran ayah, akan membentuk pengenalan anak tentang Tuhan yang adalah Bapa. Orang tua yang terlalu keras cenderung mengakibatkan anak memandang Tuhan sebagai Bapa yang otoriter dan memaksakan kehendak. Banyak orang tua Kristen yang terjebak untuk memperkenalkan hukum Tuhan lebih dari upaya www.majalahpearl.com

memperkenalkan pribadi-Nya. Memperkenalkan Tuhan sebagai Allah yang penuh kasih dan anugerah sangat penting. Disitulah inti kekristenan: keselamatan dalam Yesus Kristus yang diperoleh secara cuma-cuma karena kasih karunia, karena anugerah semata. Jika pola pengasuhan orang tua lebih ditekankan pada pemenuhan hukum agama, tanpa diperkenalkan pada prinsip kasih karunia, anak dapat terjebak pada iman yang agamawi, padahal sebenarnya kekristenan adalah soal relasi dengan Allah. Bagaimana seorang anak akan punya hasrat berelasi dengan Pribadi yang menciptakannya, jika fokus orangtuanya selalu tentang sederet hukum yang wajib dipenuhi agar masuk kategori “saleh�, misalnya, anak diwajibkan membaca Alkitab dan berdoa, datang ke sekolah minggu, atau memberikan persembahan. Tanpa pengertian yang benar, anak akan menjalankan semua aktivitas rohani ini sebagai kewajiban, bukan sebagai ekspresi kasih kepada Allah. Hati yang melekat kepada Tuhan, bukan melekat kepada hal-hal lahiriah, adalah suatu proses yang tidak bisa disubstitusi dengan menjalani serententan liturgi. Semua ini tidak berarti memperkenalkan hukum-hukum Tuhan adalah salah. Kirana meneruskan membaca catatannya:


Roma 7:7 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!"

Photo by Danielle MacInnes (https://unsplash.com/) #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


PARENTING Firman ini menunjukkan bahwa memperkenalkan peraturan-peraturan keagamaan kepada anak adalah suatu upaya untuk mengenalkan betapa kita sebagai manusia tidak sanggup hidup benar untuk memenuhi hukum

tersebut! Disinilah pengajaran tentang kasih karunia menjadi sangat penting. Lalu bagaimana cara mengajarkan hukum kasih karunia kepada anak?

Pertama, sebagai orang tua kita perlu memahami apa itu kasih karunia. Secara singkat, kasih karunia bisa diartikan sebagai hadiah yang cuma-cuma, bahkan kepada mereka yang tidak layak mendapatkannya. Dalam konteks keselamatan, kasih karunia bukan tentang apa yang manusia lakukan agar dapat diselamatkan, tetapi tentang karakter Allah yang penuh kasih dan penuh pengampunan. Kasih karunia adalah inisiatif Allah agar manusia terhindar dari hukuman. Pola pengasuhan orang tua seharusnya mengekspresikan hal-hal ini.

Photo by Ian Schneider (https://unsplash.com/) www.majalahpearl.com


Kedua, orang tua perlu menerapkan prinsip pengampunan kepada anak. Mazmur 103:8-10 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita‌

Pengampunan adalah aspek penting dalam hukum kasih karunia Allah. Kadang sebagai orang tua kita berpikir, setiap kesalahan harus diberi hukuman. Tentu saja agar anak belajar untuk tidak melakukannya lagi. Padahal, metode kesalahan berarti hukuman ini dapat membuat anak hidup dalam ketakutan, bukan kebebasan. Prinsip ini adalah prinsip iman lain di luar kekristenan. Kita perlu ingat, kebenaran itu membebaskan. Orang Kristen hidup benar bukan karena takut dihukum, tapi karena mereka ingin menyenangkan Allah yang telah membebaskan mereka dari hukuman. Ketika anak membuat kesalahan, berikanlah pengampunan disertai dengan nasehat dan pengertian. Namun, itu bukan berarti orang tua tidak perlu mendisiplin anak, karena bagaimanapun, pendisiplinan adalah bagian dari didikan. Tapi, orang tua perlu mencerminkan karakter Allah yang setia dan adil. Setia berarti saat kita berdosa, Allah tetap mengasihi kita dan tidak pernah meninggalkan kita. Tapi, Ia juga Allah yang adil, yang akan mendisiplin kita disaat kita melakukan kesalahan. Orang tua perlu meminta hikmat Tuhan dalam hal ini. Yang penting adalah, kita perlu meneladani Tuhan yang tidak pernah menghukum kita setimpal dengan dosa-dosa kita. Ketika menghukum, jelaskan kepada anak tujuan dari hukuman itu dan betapa kita sedih harus menerapkan hukuman itu. Yang penting, katakan kepada anak kita bahwa kita tetap mengasihi mereka walaupun mereka nakal dan sering melakukan kesalahan.

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


PARENTING Hal lain yang penting dalam mempraktekkan pengampunan dalam mengasuh anak adalah tidak mengungkit-ungkit kesalahan. Amsal 103:11-13 ‌ tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

www.majalahpearl.com

Di Amsal tadi kita bisa melihat kalau ketika Tuhan mengampuni, itu berarti Dia melupakan. Tuhan saja membuang dosa kita sejauh timur dari barat, masa kita masih menyimpan kesalahan anak kita dan menjadikannya senjata, misalnya saat kita sedang memarahi dia? Pola pengasuhan Tuhan adalah tidak menyimpan kesalahan. Kita ingat, Allah adalah kasih (I Yohanes 4:8) dan kasih tidak menyimpan kesalahan (I Korintus 13:5). Hanya karena kasih Tuhan yang begitu besar, anugerah keselamatan bisa kita terima. Kita dibenarkan oleh pengorbanan Yesus di kayu salib, bukan karena perbuatan kita. Inilah inti kekristenan, dan sebagai orang tua adalah kewajiban kita untuk mengajarkannya kepada anak-anak kita. Cara orang tua membesarkan anak-anaknya akan membentuk cara pandang mereka tentang Allah. Pengajaran tentang hukum TUHAN membentuk pengenalan anak akan TUHAN sebatas legalitas semata. Apakah bedanya dengan membesarkan ahli Taurat yang hanya pintar hukum dan taat hukum? Tanpa pengenalan yang benar akan kasih dan anugerah Allah, seseorang tidak akan diselamatkan.


Mazmur 34:8 Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya Tuhan adalah tempat berlindung manusia, dan IA teramat sangat baik! IA bukan hanya melindungi, namun juga membebaskan kita dari dosa yang membelenggu kita! Pagi itu, Kirana membawa anak-anaknya dalam doa, "Tuhan, biarlah anak-anakku mengalami kasih-Mu dan mengecap anugerah keselamatan-Mu! Biarlah hati mereka melekat kepada-Mu, bukan terlihat baik dari luar saja. Biarlah pengasuhan saya yang tidak sempurna ini bisa menjadi cerminan kasih-MU, agar lewat hidup orangtuanya, anak-anak melihat anugerah TUHAN. Hikmat-MU menuntun aku dalam keseharianku mendidik anak-anak dan biarlah kami sekeluarga semakin harinya bisa terus menyadari, serta semakin menikmati betapa baik-Nya ENGKAU dalam hidup kami! Amin!" Biarlah ini juga menjadi doa kita, para orangtua yang mengemban tanggung jawab mendidik anak-anak yang sudah TUHAN percayakan kepada kita.

Photo by Allison Wopata (https://unsplash.com/) #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


TESTIMONY

mengerti kasih Allah, membuat ku mampu mengasihi Elisabeth Suroto

(Ibu dari Ade Sara) Disusun oleh Felisia Devi Design oleh Widia Teja

www.majalahpearl.com


M

asih teringat dengan jelas dalam pikiran saya, hari dimana penyidik datang ke rumah kami untuk menyampaikan kabar mengenai putri kami yang baru saja kami laporkan hilang. Ia telah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh Kapolda Bekasi. Hal ini bukan hanya menyedihkan, tetapi juga menyakitkan. Kami berdua dirundung kesedihan yang mendalam. Kami tidak percaya, sampai saya hanya bisa merenung. Orangtua mana yang tidak terkejut dan merasa pilu mendengar tentang kematian anaknya, apalagi dengan cara yang tidak wajar. Ketika kami kehilangan orangtua, rasanya juga menyedihkan. Hanya saja itu lebih bisa diterima karena kami masih punya keluarga sebagai alasan menjalani hidup. Tapi untuk kehilangan anak, rasanya lebih berat, karena anak seperti harapan dan masa depan kita. Untuk berdoapun kami bingung memulai dari mana. Banyak pemikiran dan kebingungan dalam benak kami, salah satunya pertanyaan “Kenapa harus kami yang mengalami ini, bukan orang tua lain yang memiliki anak lebih dari satu?� Rasa marah, dendam, kesal, dan ingin membalas pun ada. Apalagi banyak orang-orang dekat kami yang menawarkan diri untuk melakukan

pembalasan. Kami bisa mengerti kalau itu merupakan salah satu bentuk perhatian kepada kami. Tapi kami bersyukur kami tidak terpengaruh untuk melakukan pembalasan dan bisa mencegah hal itu tidak terjadi. Situasi bisa kami kendalikan karena kami percaya kesedihan yang kami alami akan membawa kebaikan, jadi kami tidak berpikir membalas. Awalnya kami merasa bahwa kami bisa menjalani ini semua dengan tegar, tapi lama-lama kami sadar bahwa kami tidak bisa mengandalkan diri sendiri. Kami harus mengandalkan Tuhan karena kejadian ini ada dalam kedaulatan Tuhan. Bukan suatu kebetulan kalau kami mendengar kisah tentang Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama - Gubernur DKI Jakarta) yang sering melakukan curhat atau dialog dengan Tuhan untuk segala dan dalam keadaan apapun. Kisahnya menginspirasi kami.

Kami harus mengandalkan Tuhan karena kejadian ini ada dalam kedaulatan Tuhan. #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


TESTIMONY Dari kisah pak Ahok itu, saya coba mengungkapkan kepada Tuhan apa yang menjadi isi hati saya, apa adanya, tanpa batas. Saya merasakan sendiri bahwa memang Tuhan bukan hanya mendengar, tapi Ia menjawab setiap jeritan hati saya. Ia juga banyak berbicara lewat penglihatan untuk mengajarkan kepada saya bahwa saya harus mengampuni dan mengasihi mereka yang telah membunuh anak saya.

Karena saya merasa tidak sanggup melakukan apa yang pria itu katakan, saat itu saya hanya bisa merespon dengan tertawa sinis. Saya menjawab “Kalau aku yang mengalami hinaan, fitnah, caci maki, aku kuat! Tapi untuk hal ini, nanti dulu… Aku akan pertimbangkan dulu apa untung ruginya buatku.” Saat itu saya hanya ingin membalas walaupun tidak sampai ingin

Hal ini membawa saya ke pengalaman hubungan dengan Tuhan yang berbeda, dan juga membuat saya semakin mengerti tentang isi hati Tuhan yang sebenarnya. Saya memahami penglihatan-penglihatan seperti itu bukan karena apa yang saya tau, tapi karena hikmat pengertian dari Dia. Penglihatan pertama saya terima saat ada di rumah duka. Saya berada dalam area pertandingan yang ramai sekali, penuh hingga tidak ada bangku yang kosong, tapi saya sendiri tidak bisa melihat area itu seperti apa persisnya. Di tengah suasana riuh dengan sorak sorai serta tepuk tangan, ada seorang pria berdiri dan dengan lantang berkata, “Engkau harus mengasihi musuhmu! Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Allah itu Kasih, Akulah Dia, Aku tidak dapat menyangkal diri-Ku. Aku menciptakan manusia serupa dengan gambar-Ku dan dengan roh-Ku, Aku hembuskan. Jadi kamu kuat!” www.majalahpearl.com

membuat mereka meninggal. Saya ingin mereka tau bagaimana rasanya kesedihan yang saya alami. Jadi ketika Tuhan mau saya mengampuni, saya benar-benar merasa rugi dan kesal dengan dikte Tuhan. Tapi, di satu sisi, saya merasa takut jika tidak melakukannya, karena pria tersebut berkata dengan tegas, seperti seorang guru yang menuntut muridnya. Hal ini membuat saya bergumul antara daging dan roh. Saya terngiang-ngiang dengan kalimat “Pembalasan adalah hak-Ku”. Saya juga diingatkan bahwa saya seperti seorang hamba dalam Matius 18:23-35 yang tidak mau menghapuskan


Saya bilang saja saya mengampuni tapi sebenarnya tidak sepenuh hati. Saya berpikir, karena Allah adalah kasih, maka nanti Allah juga akan mengampuni, apalagi saya tahu, saya ini anak-Nya, Tuhan sayang saya.

hutang kepada temannya, padahal hutangnya yang banyak sudah dihapuskan. Lalu saya pun mencoba memanipulasi Allah. Saya bilang saja saya mengampuni tapi sebenarnya tidak sepenuh hati. Saya berpikir, karena Allah adalah kasih, maka nanti Allah juga akan mengampuni, apalagi saya tahu, saya ini anak-Nya, Tuhan sayang saya. Tapi Tuhan tetap mau mendengarkan apa saja yang saya ungkapkan, segala keberatan, keluh kesah dan pertanyaan. Indah rasanya bisa terbuka apa adanya dihadapan Tuhan. Saya bisa terbuka dan saya pun

semakin mengerti isi hati Tuhan. Ini membuat hati saya perlahan semakin terbuka dan Tuhan membukakan banyak lagi tentang pribadi saya. Ada kalimat yang terus Tuhan katakan berulang-ulang dengan penuh kuasa tapi menenangkan, “Percaya saja, Aku tahu yang terbaik buatmu”. Tapi saat itu hati saya masih belum sepenuhnya percaya, dalam hati saya berkata, “Baik apanya?” Kemudian saya mendapatkan penglihatan lagi. Kali ini Tuhan sedang menggandeng dengan lembut seorang anak kecil yang sedang #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


TESTIMONY menangis karena tidak dituruti keinginannya. Saya mendapat pengertian... Ya, seperti itulah saya yang sedang merengek. Ketika hal ini dibukakan, saya mulai melepaskan apa yang menjadi pemikiran dan kebenaran saya, menjadi apa yang Tuhan kehendaki. Tuhan, jadilah seperti yang Engkau kehendaki. Saya percaya kejahatan bukan rencana Tuhan, tapi Tuhan ijinkan. Yang terpenting Tuhan menjanjikan penyertaan-Nya untuk melewati itu semua.

kilat. Hati saya seperti ditarik Tuhan untuk larut ke dalam air kasih-Nya sampai penuh. Saya menjadi mengerti apa yang Tuhan kehendaki, itulah kasih Allah buat mereka, orang-orang yang membunuh anak saya, Hafidz dan Assyifa. Tuhan mau pakai kami untuk menyatakan kasih Allah buat mereka. Oleh karena itu media gempar, ketika saya mengeluarkan pernyataan untuk mengampuni. Ditanya alasannya kenapa bisa, ya saya hanya bisa jawab, “Berdoa�.

...Tuhan, jadilah seperti yang Engkau kehendaki...

Saat momen pemakaman, saya juga mendapat penglihatan seperti huruf yang berjalan, tapi saya tidak bisa membaca huruf itu. Yang saya tahu, huruf itu mengartikan tentang pengampunan, dan saya seperti harus mengucapkan. Lalu saya melihat kabut tipis, ada dua roh yang bertentangan di dekat liang. Satu roh berbicara tentang pembalasan, tapi roh satunya tentang pengampunan. Karena penglihatan huruf itu, saya diminta memilih dan mengucapkan kata tentang pengampunan. Seketika itu juga, segala kesedihan, beban, amarah, seperti terangkat bersama kabut yang juga menghilang secepat www.majalahpearl.com

Saya semakin mengerti tentang kasih agape Allah yang luar biasa indahnya. Sempat dalam hati saya berpikir, apakah Tuhan tidak lelah mengasihi manusia, karena setiap detik ada saja manusia yang berbuat dosa. Tapi ternyata pikiran saya memang tidak bisa memahami Tuhan sepenuhnya. Waktu Tuhan beda. Waktu-Nya singkat, tidak seperti waktu manusia. Saya juga mendengar Tuhan berbicara, bahwa Ia sedih akan setiap dosa yang manusia lakukan. Saya berpikir pengampunan saya kepada mereka akan langsung membawa pertobatan untuk mereka berdua. Tapi kata Tuhan,


“Kematian Sara belum membuat mereka langsung bertobat. Aku akan mengutus seseorang untuk menyampaikan kasih-Ku kepada mereka berdua supaya mereka bertobat.” Sontak jawaban Tuhan membuat saya kembali kesal, “Sudah seperti ini kejadiannya masih belum bertobat? Keterlaluan!”

Lalu saya mendengar pernyataan Tuhan yang memberitahukan Hafidz akan dihukum mati dan Assyifa akan dihukum seumur hidup, dan Tuhan mau saya dan suami membuat hukuman mati itu tidak terjadi. Saya enggan melakukannya, karena itu memang sudah konsekuensi atas apa yang dilakukan. Perjuangan saya untuk mengasihi mereka belum sepenuhnya taat. Sekalipun sudah mengalami aliran kasih Tuhan, tidak otomatis membuat saya taat, karena saya tidak mau dianggap orang edan karena mengampuni dan mengasihi mereka. Saya masih menantikan mereka dihukum. Tuhan mulai marah lagi ketika saya enggan melakukannya, “TIDAK, takut Tuhan atau takut kepada manusia?” Saya hanya bisa menjawab “Takut sama Tuhan..” Seperti seorang murid yang sedang disuruh mengejarkan apa yang tidak dia suka, tapi mau tidak mau harus dikerjakan. Tiba-tiba ada tangan yang menunjuk sebuah titik hitam di hati saya, letaknya di pojok dan hampir tidak terlihat. Titik itu mengikuti tangan yang menunjuk, kemudian berhenti dan berbicara seperti memutar sebuah film. Adegan pertama Hafidz dan Assyifa dipisahkan oleh kematian. Adegan kedua mamanya Hafidz #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


TESTIMONY merasakan bagaimana rasanya saya kehilangan anak seperti saya dengan cara yang sama. Tuhan memberitahu bahwa itulah isi hati saya yang sebenarnya. Rasanya langsung seperti anak kecil yang ketahuan bohong. Maluuuu sekali. Saya sendiri tidak ingat kalau saya punya pemikiran seperti itu. Ternyata inilah akar dari ketidaktaatan saya mengampuni sepenuh hati. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengakui bahwa hal-hal itu memang ada dalam hati saya. Dalam penglihatan berikutnya, saya melihat Bapa, Hafidz dan Assyifa bersama. Saat itu saya ingin pukul mereka. Saya merasa kesal. Tapi, mereka lari ke belakang Bapa, saya jadi tidak bisa melakukannya dan Tuhan berkata, “Aku sayang mereka”. Saya protes, seharusnya Tuhan sayangnya sama saya, bukan sama mereka yang jahat, dan mengapa Tuhan menyampaikan hal ini kepada saya, karena mendengarnya sungguh menyakitkan. Lalu Tuhan bilang, “Engkau anak sulung yang iri hati. Engkau bayi rohani.” Saya kaget dengan pernyataan Tuhan, saya tidak pernah merasa sebagai anak sulung yang iri hati. Selama ini saya merasa sudah banyak melakukan pelayanan. Level rohani saya sudah tinggi. Saya orang yang baik-baik saja. Saya tidak pantas disamakan dengan mereka. www.majalahpearl.com

“Engkau ada bersama-Ku, semua yang Aku sediakan, semua sukacita-Ku bisa kamu rasakan, kenapa engkau iri, jika Aku punya rencana baik kepada mereka?” Pertanyaan Tuhan ini tidak langsung membuat saya sadar. Saya tetap minta pengertian Tuhan kalau saya kehilangan anak saya satunya. Tapi Tuhan tidak menyerah. Tuhan membuat saya mengerti, bahwa Allah mengerti dan mengalami apa yang saya alami, rela kehilangan Yesus anak satu-satunya. Itulah kasih sayang Allah terhadap semua manusia. Ia tahu proporsinya. Saya juga mendapat penglihatan tentang Sara sudah di tempat yang tepat. Tempat yang ingin dicapai semua orang, yaitu bersama Bapa. Penglihatan ini membuat saya sadar untuk tidak ngotot dengan keinginan memiliki Sara kembali. Penglihatan ini juga menolong kami hingga saat ini untuk tidak larut dalam kesedihan. Kami sudah merelakannya. Kami tahu Sara sudah ada di tempat yang terbaik bersama Bapa. Hal ini juga memberi semangat agar kita hidup benar di dunia, agar kita mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar, karena kita punya tujuan yang jelas dan pasti kemana setelah hidup di dunia ini.


Sejak saat itu saya seperti diberikan hati yang baru. Saya bisa taat dengan kerelaan, bukan karena takut seperti sebelumnya. Saya harus bisa mengasihi ‘musuh’, karena ini bukti kalau saya mengasihi-Nya seperti yang Tuhan minta dalam hukum yang teutama. Tuhan seperti memberi senyum dihati saya, karena selamaini senyum yang saya lakukan hanya dibibir, tidak dari hati. Karena kasih-Nya, saya bisa menganggap mereka berdua seperti anak sendiri.

Saya harus bisa mengasihi ‘musuh’, karena ini bukti kalau saya mengasihi-Nya seperti yang Tuhan minta dalam hukum yang teutama. Setelah mengampuni, kami pikir ya sudah, kami tidak mau tahu lagi tentang mereka. Tapi ternyata Tuhan mau kami mengawal hokum. Seperti yang pernah Tuhan sampaikan, jangan sampai mereka terkena hukuman seumur hidup. Hal ini membuat banyak yang meragukan pengampunan kami. Katanya kami mengampuni tetapi kenapa tetap membuat hukum berjalan. Tapi Tuhan memberi kami iman untuk terus melakukan apa yang Ia mau, mengawal hukum.

Memang saya kelihatannya berbeda dengan suami saya yang memang tegas mengawal proses hukum itu terus berjalan. Kelihatannya seperti keras hati, tapi ternyata Tuhan mau bekerja dalam kekerasan hati suami saya. Tuhan juga mau menyatakan kasih-Nya yang tidak murahan, tapi mendisplin, mendidik dan tegas. Dalam Alkitabpun banyak cerita tentang Tuhan yang bekerja melalui kekerasan hati seseorang. Inilah rencana Tuhan untuk membentuk hati Hafidz dan Assyifa. Kami mendengar mereka sudah ‘bermain uang’ untuk meringankan hukuman. Akibatnya ada perubahan BAP (berita acara pemeriksaan) dari pembunuhan berencana menjadi penculikan. Tapi kuasa dan rencana Tuhan tidak ada yang dapat menggagalkan. Uang yang mereka keluarkan ternyata tidak berbicara, sekalipun BAP itu berubah. Kekuasaan mereka dengan uang tidak membuat hukuman diringankan, malah bertambah berat. Terakhir kami bertemu di pengadilan, yang kami tahu mereka dijatuhi hukuman seumur hidup, seperti yang Tuhan pernahkan beritahukan. Kami percaya Tuhan mau mengajarkan kepada mereka, uang yang mereka miliki tidak bisa menandingi kekuasaan Tuhan. ” #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


TESTIMONY Aku akan buktikan bahwa orang tidak dapat mengandalkan kekayaannya. Aku adalah Allah yang berkuasa. Semua baik-baik saja� Bagian kami hanya mempercayakan setiap keputusan kepada yang berwenang dan melakukan apa yang Tuhan mau. Saya bisa melihat kebaikan yang Tuhan beri di balik kehilangan anak saya. Saya bisa dekat dengan Tuhan seperti Bapa dan anak, walaupun tidak sedikit juga yang mepertanyakan, apakah saya benar-benar bertemu Bapa? Saya hanya bisa dengan yakin berkata, Bapa benar-benar tahu seperti apa saya, anak yang bandel.

Bagian kami hanya mempercayakan setiap keputusan kepada yang berwenang dan melakukan apa yang Tuhan mau.

www.majalahpearl.com

Suasana ketika dekat dengan Tuhan itu beda, kita seperti tidak bisa berbohong atau menutupi sesuatu. Hanya ada damai dan rasa aman yang sangat beda dengan suasana dunia. Kadang lamanya kita menjadi orang Kristen dengan banyak pelayanan bisa membuat kita angkuh. Saya diingatkan untuk tidak seperti Yunus yang memiliki sikap angkuh dengan menilai bahwa Tuhan seharusnya tidak mengampuni bangsa Niniwe yang sangat jahat. Apa yang tertulis dalam Amsal, tentang jagalah hati mu itu sangat tepat. Saya sekarang sangat berhatihati menjaga hati saya.


Dari apa yang saya alami, saya hanya bisa memberikan beberapa pesan sekaligus menjadi pembelajaran buat saya sendiri. @k| | | | | } ~ | Kebencian yang dibiarkan terus menerus akan tinggal di dalam hati dan akhirnya akan menjadi dosa. @p | | | | | | anaknya untuk bersikap benar dan menjadi teladan yang baik. Anak melihat apa yang dilakukan orang tua, karena itu orang tua otomatis menjadi panutan. Saya bisa mengatakan ini, karena ternyata yang menyebabkan mereka bisa melakukan hal keji adalah karena mereka tumbuh dengan figur keluarga yang terbiasa atau menganggap hal itu ‘biasa’ dilakukan. @i| } | | | Tidak semua harus dilampiaskan, karena jika tidak bisa mengendalkikan diri, bisa berakhir melakukan kejahatan.

Kami juga mau menyampaikan syukur akan penyertaan-Nya yang membuat kami sanggup melewati setiap proses dari awal hingga saat ini. Kami menyadari bahwa kami rentan sekali tergelincir dalam kemarahan. Kasih Tuhan dan apa yang Tuhan pernah sampaikan menjadi kekuatan dan sandaran kami. Tuhan juga yang memampukan saya bisa bersaksi tentang kasih-Nya, sekalipun sebenarnya punya pemikiran takut dinilai salah oleh mereka yang belum tentu bisa mengerti tentang kasih dan keselamatan dari Tuhan.

Kasih Tuhan dan apa yang Tuhan pernah sampaikan menjadi kekuatan dan sandaran kami. #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


MEETASISTER

Christine de sig ned by Widi a Te ja

natalia

www.majalahpearl.com


Christine Natalia atau biasa dipanggil Titin adalah salah satu penulis di Tim Penulis Majalah Pearl. Di edisi kali ini kita akan mengenal pribadinya lebih dekat lagi. Yuk simak obrolan Pearl dengan Titin^^ Hi! Seneng banget diminta buat isi rubrik Meet A Sister ini hehe. Kabarnya kan ngga kenal maka ngga sayang y\' e\_d' ayo kenalan dulu. *meskipun udah kenal juga belum tentu say\ib% @C) I\h\ \fp >cmdnodi` I\o\gd\' o\kd n`mdibnya dipanggil Titin. Sekarang lagi kerja di F`hdi\ Bmjpk n`]\b\d epmi\gdn' o`k\onya di Majalah GADIS. Selain kerja b`i`m\i' \fp epb\ nd]pf pelayanan di Youth GBI Senayan City dan jadi kontributor buat majalah Pearl dan Jars Ino`mi\odji\g' n`]p\c pelayanan di bidang misi gitu. Ngomong-ngomong soal npgdn' \fp ibb\ ib`c epb\ mulai suka dari umur b`m\k\' o\kd mulai serius nulis di tahpi -++4' _d ]gjb www.storyaboutteen.blogspot.com. Lucuny\' blog itu bermula dari patah hati dan isinya curhatan melankolis galau akut doang. But I love how God turned things upside down. Dari yang ngga penodib' g\h\(g\h\ e\_d nulis tentang kebaikan Tpc\i _\i' o\\mm\\ ' ]\mp sadar kalau puny\ k\nndji _\i ch' mungkin bisa dibilang talenta di dunia tulis menulis. And it all started with a brokenheart condition! C`c`c`) ȸ C\d Odi' boleh ngga ceritakan tentang diri kamp: Odibb\g _d h\i\' nd]pf \k\ n`f\m\ib' \k\ aja deh. We really want to know you more :)

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


MEETASISTER

“...but I love how God turned things upside down. â€? I was born as a Christian and raised in Christian family. =\cf\i f\o\ itjf\k' ]pfp t\ib \fp ]\^\ pertama kali adalah <gfdo\]) C`c`c`) But that doesn’t make me as a real Christian.<fp ibb\ dib`o f\k\i k`mo\h\ f\gd \fp o`mdh\ Opc\i T`npn karena kayanya setiap tahun ngelakuin itu di setiap retreat sekolah minggu t\ib \fp dfpodi #t`n' _pgp od\k o\cpi \fp dfpo m`om`\o$) O\kd r\fop f`^dg' ibb\ bdop ib`mod(ib`mod ]\ib`o o`io\ib f`fmdno`i\i) N\hk\d NHK(NH<' masa-masa galau dan ngga punya komunitas yang membangun juga. But then, in 2009, I joined a youth camp in my church. Sebenarnya waktu itu aku sama sekali ngga tertarik dan ngga pengen ikutan youth camp itu karena ngga kpit\ o`h`i _d b`m`e\) O\kd `io\c f`i\k\' _d c\md o`m\fcdm m`bdnom\nd' f`i^`ib banget di hati pengen ikutan. Then I registered and that moment changed my life. Di camp dop ]`g\e\m ]\it\f c\g g\bd' n`h\^\h _dkpgdcf\i g\bd) ?dn\i\ \fp juga ketemu komunitas yang menolong aku buat bertumbuh dalam Kristus. N`g`n\d ^\hk' \fp e\_d m\edi youth' dfpo k`g\t\i\i did dop _\i ]`i`m(]`i`m semakin kenal Tuhan sebagai Juruselamat aku sampai saat ini. Dan aku pikir hal yang kalah penting dari terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah membangun hubungan dengan Kristus itu sendiri. ȸ Hpibfdi ]jg`c _d]dg\ib did k`mo\it\\i t\ib ngga pernah bosan kami tanyakan karena selalu menarik untuk mengetahui bagaimana seseorang menerima Kristus sebagai Juruselamat. Ceritain _jib' f\k\i _\i ]\b\dh\i\ Ododi h`i`mdh\ Kristus.

www.majalahpearl.com


ȸ =\b\dh\i\ ^`mdo\it\ ]dn\ b\]pib _\i fjhdoh`i k`g\t\i\i _d K`\mg: <k\ npf\ _pf\ melayani di Pearl? Pernahkah mengalami yang namanya writer’s block selama menulis di Pearl? Ch' n`]`i`mit\ _\md _pgp p_\c n`mdib diodkdi h\e\g\ck`\mg)^jh f\m`i\ k`mi\c _`ib`m _\md ]gjbit\ ^d I`ggt) I was a fan of her testimony! Terus ternyata aku satu gereja sama kak ?cd`o\' gp^pit\ ]\mp o\p n`b`m`e\ _\md ]gjb epb\ O`mpn f`i\g\i _d _pid\ it\o\' k`mi\c ibj]mjg _dfdo epb\ kalau ngga salah. Terus diajakin sama kak Dhieta buat pelayanan di majalah Pearl ini. So here I am! Suka _pf\it\' ch)) Npf\it\ \_\g\c' writing is my gift from God and to give it back for His glory is an honor. Merupakan sebuah kehormatan bisa jadi berkat buat banyak orang melalui tulisan-tulisanku yang menurut aku ngga bagus-bagus amat ini. :â€?D C<C<C<) ?pf\it\' f\g\p lagi banyak kerjaan di kantor o`mpn gd\o o\ibb\g' ČłJH<DB<O p_\c o\ibb\g ,+ Č´ _\i ]`gph ]dfdi opgdn\i padahal udah harusnya _dfphkpg) C`c`c`))

<gfdo\] bdop) O\kd oc\if Bj' ]d\n\it\ aku nulis lewat kesaksian hidup aku gitu sih. Jadi kayak pasti awalnya aku ^`mdo\ o`io\ib \k\ t\ib o`me\_d _d hidup aku terkait topik tersebut. Tapi pernah aku harus nulis tentang dnomd(dnomd _\md <gfdo\] t\ib BP@ <E< =@GJH KPIT< K<><M BDH<I< IPGDN E<?D DNOMD %fjf ^pmc\o%) Dop npn\c ]\ib`o ndc E\_d t\ib \fp g\fpdi t\ ]\^\ <gfdo\] k\nodit\' ]\^\ ]`mpg\ib(pg\ib' browsing _d dio`mi`o' dan pasang lagu rohani di kuping. Thank God' \fcdmit\ opgdn\i dop e\_d epb\ 5Č´$

Writer’s block tentunya k`mi\c) <k\g\bd k\n ojkdfit\ harus kayak pendalaman

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


MEETASISTER ȸ @_dnd f\gd did ]`m]d^\m\ o`io\ib kasih Tuhan. Sejak menerima Fmdnopn' \_\ ibb\ ndc k`ib\g\h\i atau kejadian yang membuat kamu benar-benar menyadari betapa besar kasih Tuhan buatmu?

Wah kalau ngomongin kasih Tuhan bisa satu majalah Pearl edisi ini isinya kasih Tuhan di hidup aku semua. C<C<) Nj\git\ f\i f\ndc Opc\i ]\mp n`od\k k\bd' _\i \fp p_\c g`r\odi ]`m\k\\\\\\ ]\it\f k\bd) C`c`' well.. <fp ]dibpib ndc f\g\p c\mpn f\ndc tahu satu momen yang benar-benar ]dfdi \fp n\_\m' f\m`i\ ]\it\f Jf`) Ch' what I love about our God is, Tuhan kita adalah Tuhan yang super pitp ?d\ npf\ f\ndc f`epo\i(f`epo\i f`^dg t\ib ]dn\ ]dfdi fdo\ h`i_\_\f mau nangis.

f\iojm) >\md \ibfjo' k`ipc n`hp\) Je`f ibb\ \_\' o\fnd epb\ k`ipc n`hp\) Diodit\ \fp r\fop dop ]`m_dmd di samping jalanan dipenuhi polusi dan bunyi klakson yang bikin pengen h\m\c(h\m\c) <ngd n\\o dop \fp k`ib`i ]\ib`o h\m\c f` Opc\i' \fp n`hk`o ]dg\ib Č°Opc\i' did \fp h\p f` b`m`e\ gcj Fjf npn\c ]\ib`o)Č´ O`mpn tahu ngngga apa yang terjadi.... Gently in my heart there was a voice saying, ČłF\ndc f\mpid\(Fp ^pfpk ]\bdhp)Č´ U@B@@@M ?d o`ib\c cdmpf kdfpf E\f\mo\ e\h 1 njm`' \fp mendadak pengen nangis karena <fp dib\o k\n h\ndc fpgd\c' r\fop dop ngerasa Tuhan bener-bener peduli dan aku pulang kuliah rada sore sekitar ada di samping aku. Terus beberapa jam pulang kantor gitu dan mesti ke minggu lalu aku juga lagi pulang dari N`i\t\i >dot ]p\o \^\m\ b`m`e\) b`m`e\ i\df ]pn phph) Dop n`fdo\m e\h Karena kampus ada di daerah 3 h\g`h bdop _\i ]pn k`ipc) <fp Np_dmh\i' jojh\odn e\g\i\i g\bd npk`m harus berdiri karena ngga kebagian _pk`m h\^`o f\m`i\ e\h kpg\ib fpmnd) <ngd c\md dop ^\k`f ]\ib`o

www.majalahpearl.com


karena abis pelayanan. Terus pas aku di dalam ]pn _\i ]`m_dmd' \fp bilang sama Tuhan _\g\h c\od' ČłOpc\i' ^\k`f ]\ib`o' kgdn h\p _p_pf)Č´ Ibb\ g\h\' sekitar sepuluh menit f`hp_d\i' jm\ib _`k\i aku mau turun dari bus dan otomatis kursinya dia kosong dan bisa aku _p_pfdi) Ndhkg` ocdib' dan bisa aja orang bilang kebetulan dia memang mau turun. O\kd ]p\o \fp' dop f\t\f ^\m\ Opc\i nunjukin kasih-Nya. Tentunya kejadian ini ngga berlaku setiap saat setiap hari sih. But through these simple little things I feel I am loved by God. How He loves us!

ȸ <_\f\c k`n\i \o\p sesuatu yang ingin disampaikan untuk k`h]\^\ K`\mg: Ibibb\ ]jn\i(]jn\i nc\m` did' God is the God who can turned your mourning into dancing, sorrow into joy. Kalau dulu aku ngga ngalamin k\o\c c\od' hpibfdi n\hk\d n`f\m\ib \fp masih ngga tahu aku punya minat dan bakat _dh\i\) Did \t\o t\ib n`g\gp e\_d mc`h\ _d cd_pk \fp' Mjh\ 35-3' all things work together for my good. N`hp\ t\ib o`me\_d _d cd_pk fdo\' k\nod Opc\i m\i^\ibf\i ]p\o f`]\df\i fdo\ sendiri. So, do not worry, e\ib\i f`^dg c\od atas setiap masalah yang kita hadapi dan \g\hd n`f\m\ib(n`f\m\ib did) K`m^\t\ _`c' n`hp\ \f\i di_\c k\_\ r\fop(It\ I\c' n`mp ]\ib`o f\i ibj]mjg n\h\ Ododi) =p\o t\ib dibdi h`ib`i\g Ododi g`]dc e\pc _\i h`h]\^\ opgdn\i(opgdn\iit\' ndg\f\i h\hkdm ke blognya nojmt\]jpoo``i)]gjbnkjo)^jh. Terima kasih Titin udah mau berbagi hidup dengan Pearl. Tuhan memberkati :D #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


WHAT’S HOT

Photo by Tamara Menzi (https://unsplash.com/) www.majalahpearl.com


Di edisi What’s Hot kali ini, Tim Redaksi Majalah Pearl ingin berbagi tentang buku-buku yang menolong mereka semakin memahami kasih Tuhan yang luar biasa. Yuk, kita simak sama-sama‌

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


WHAT’S HOT

Sarah Eliana ENAM JAM DI SUATU HARI JUMAT (MAX LUCADO)

Enam jam di suatu hari Jumat. Hari yang biasa saja . Seorang gembala dengan domba-dombanya, seorang ibu rumah tangga dengan pikirannya, seorang dokter dengan pasiennya. Tetapi untuk beberapa saksi, sebuah mujizat sedang terjadi. Allah di kayu salib. Pencipta alam semesta sedang dihukum. Dalam buku ini, Max Lucado menggali lebih dalam tentang makna dari enam jam terakhir Yesus di salib. Melalui kematianNya, hidup kita mempunyai tujuan dan makna. Kita telah diampuni dan dikasihi oleh Sang Juru Selamat yang mati ganti kita. Kuburan yang kosong itu menyatakan bahwa kematian tidak selalu harus jadi kata-kata terakhir. “Kedamaian di mana harus ada kepedihan. Keyakinan di tengah-tengah krisis. Pengharapan menantang keputusasaan. Apakah kematian adalah kata-kata terakhir? Saya dapat melihat kedipan Yesus saat Ia memberikan jawaban: tidak dalam hidupmu.”

Febe Soehardjo CRAZY LOVE (FRANCIS CHAN)

Aku sangat suka buku ini karena buku ini ngga seperti buku-buku pada umumnya yang ‘hanya’ berisi uraian. Di dalam buku ini, Francis Chan mengajak pembaca untuk bersaat teduh sejenak. Dia juga memberi beberapa referensi dari Youtube yang berkaitan dengan tema-tema tertentu di buku ini. Inti dari buku ini adalah penggambaran kasih Tuhan yang "gila" karena kasih-Nya memang sungguh luar biasa dan tanpa syarat. Meskipun kita yang dikasihi selalu menghianati-Nya, kasih-Nya tidak pernah berubah. www.majalahpearl.com


Eunike Santosa ASK ME ANYTHING, LORD (HEATHER C. KING)

Setelah sekian lama ngga baca buku rohani, akhirnya aku menyelesaikan buku ini. This book is amazing! Penulis mengajak pembaca untuk berpikir, merasakan, dan merenungkan pertanyaan-pertanyaan yang merujuk tentang iman kita kepada Tuhan. Dengan pertanyaan itu, penulis mengingatkan lagi tentang kasih, janji, dan penyertaan Tuhan yang tak pernah habis. Saya membaca buku ini ketika liburan dan sejujurnya saat kondisi kerohanian saya sedang surut. Buku ini membantu saya untuk mengingat dan merenungkan kembali betapa besarnya kasih setia dan penyertaan Tuhan dalam hidupku. Yang aku suka, penulis memakai contoh tokoh Alkitab untuk setiap pertanyaan yang diutarakan. Contohnya, ketika membahas Pertanyaan Tuhan kepada kita "Do you love me?", tokoh yang didalami adalah Petrus yang ditanya oleh Tuhan Yesus, "Apakah kamu mengasihi Aku?". Walau mungkin topiknya terkesan berat, buku ini sebenarnya sangat ringan untuk dibaca. Di setiap akhir pertanyaan akan ada bagian perenungan dimana kita bisa mengulas kembali hubungan kita dengan Tuhan, dan terlebih lagi, bagaimana kita menjawab pertanyaan Tuhan kepada kita.

#032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


DIGDEEPER

How to Get

Connected

Yuk, ikutan aktif di majalah Pearl!

1 2 3 www.majalahpearl.com

Kirim surat pendek berisi saran, kritik, ide atau encouragement (tidak lebih dari 10 kalimat) untuk redaksi Pearl. Suratmu ini nantinya akan dimuat di rubrik “surat pembaca.” Kirim kesaksianmu untuk dimuat di rubrik “kesaksian.” Khusus untuk rubrik kesaksian ini kami memberikan tema khusus yang berbeda di setiap edisi. Have some questions? Kirimkan pertanyaanmu yang akan dijawab oleh beberapa anggota tim redaksi Pearl.


NEWSLETTER

Mari saksikan kebaikan Tuhan dalam hidupmu :) Kami mengundang teman-teman untuk mengirimkan kesaksian dengan tema “Love is...� Sejak menerima Tuhan, apakah ada hal-hal baru (karakter, kebiasaan hidup) yang Tuhan tanamkan dalam hidupmu? Apa perubahan terbesar

WE ARE CALLING OUT DESIGNERS & writers TO JOIN OUR TEAM NOW!

yang kamu alami sejak menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat yang kekal? Layangkan kesaksianmu ke majalahpearl@gmail.com (kesaksian tidak lebih dari satu halaman kertas A4 please.. Thanks!)

Bila teman-teman berminat untuk melayani di majalah Pearl dalam bidang design dan writer (khusus untuk segmen marriage and parenting), silakan email kami di majalahpearl@gmail.com beserta contoh karya-karya kalian! Ayo buruan, ladies! :D #032 (Feb 2016-Mar 2016) | Greatest of This is Love


W W W. M A JA L A H P E A R L .C O M But now faith, hope, love, abide these three; but the greatest of these is love.

1 CORINTHIANS 13:13


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.