Majalah Pearl 019

Page 1

Pearl

Desember 2013 - Januari 2014 Pearl Magazine | 19th Edition

Shaped by The Hands of God

Laughs

SHE Plans

Kesalahan Seorang Istri Jesus is The Center of CELEBRATION

Belajar Menjadi

WANITA ALLAH

Meet A Sister:

Mekar A. Pradipta

1 3 s b r e v o r P


Hi, girls

Tidak terasa ya tahun ini sudah akan berlalu. Rasanya baru kemarin kita menyambut 2013 dengan excitement luar biasa. How is this year so far? Apakah penuh sukacita seperti memasuki tanah perjanjian atau justru penuh pergumulan seperti di padang gurun? Hmmm, apapun yang terjadi, mari kita tetap percaya Tuhan Yesus tetap Allah yang baik dan selalu baik. Pearl edisi ini kita akan banyak membahas tentang Amsal 31. Mungkin bagian ini sudah sering kita baca dan pelajari. Perikop ini memuat serangkaian karakter yang menunjukkan kualitas wanita Allah. Sebagian besar dari kita mungkin sudah hafal apa saja karakter itu atau bahkan sudah menjadikan Amsal 31 sebagai target yang harus kita capai. Tapi, kadang kita lupa kalau Amsal 31 bukan semata-mata tentang peraturan. Kadang kita lupa kalau wanita yang berkenan di mata Tuhan tidak cukup hanya dengan rajin, hemat dan pintar mengurus rumah. Tuhan menginginkan something deeper. Ia mencari hati yang takut akan Dia. Sikap seperti inilah yang selanjutnya diekspresikan dalam bentuk karakter. Nah, di Pearl edisi ini kita akan sama-sama belajar tentang the deeper side of Proverbs 31 women. Kami rindu setiap kita pada akhirnya bisa menjadi wanita yang cakap: tidak hanya berkenan di mata sesama, namun juga di mata Tuhan. Biarlah Dia menemukan kita memiliki karakter cakap yang didasari dengan sikap hati yang benar.

Happy reading, Proverbs 31 women to be! Love,

Dhieta


From The Desk of

Mekar


le of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Conte

In Every Issue:

www.majalahpearl.com


ents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table of Contents | Table

In This Issue:

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Team

The

Viryani KHO Editor in Chief Viryani lahir di Jakarta, 22 tahun lalu. Kerinduan terbesarnya adalah menjadi impactful woman, in her words, her action and her faith. To be a woman after God’s own heart. Dimana teman-teman dan orang sekitarnya bisa melihat bedanya wanita yang berdiam dalam Allah disaat menghadapi cobaan dan masalah hidup karena selalu ada pengharapan kekal. Ia senang belajar sesuatu yang berhubungan dengan art especially handmade or handcraft. To design and inspire others, so the name of the Lord can be lifted up higher and higher :)

Stephanie Gunawan

Kezia Margaret Public Relations www.majalahpearl.com

MarCella FlaorenZia

Mekar A. Pradipta Executive assistance Akrab dipanggil Dita, lahir di Magelang, 26 tahun lalu. Kerinduannya yang terbesar adalah semakin mengenal dan mengalami Allah, serta terus diubahkan menjadi serupa Kristus. Baginya, orang yang sukses adalah orang yang mampu memenuhi panggilan/tujuan Tuhan bagi generasinya. Mimpinya adalah menulis buku puisi dan fiksi kristiani, genre yang jarang ditemui di Indonesia. Tulisan curhatnya bisa ditemukan di penaditanganbapa.blogspot.com.

Lahir pada tahun 1990. Mempunyai passion yang besar di dunia education dan jurnalistik. Saat ini Kezia sedang menikmati perjalanan hidup bersama Tuhan menuju visi besar yang Tuhan sudah berikan. Suka menulis di kezioong. blogspot.com dan sungguh menyadari bahwa Jesus is her writing inspirator.


Eunike Santosa

Grace Halim

Creative Director

Feature Editor

Lahir di Aachen 21 tahun yang lalu dan besar di kota pantai Makassar, Sebagai designer Allah, she is just a girl who want to make the world more beautiful according to His plan :) Sambil menjalani kehidupan sebagai mahasiswi design grafis, dia melayani di persekutuan kampus dan gereja sebagai pemain musik. I can combine both things I love which are to design and to serve my God ^^

Grace lahir di Jakarta 27 tahun lalu. Memulai pelayanan di bidang literature tahun 2001 lewat Glorianet. Visi hidupnya adalah membangun generasi wanita Titus 2:3-5. Saat ini tinggal bersama suami tercinta di Singapore.

Vision & Mission Membangun generasi wanita yang menjalankan fungsinya sebagai wanita sejati, berkarakter Kristus dan mau dibentuk menjadi indah di mata Bapa dan sesama.

Menyediakan bacaan rohani yang biblical dan practical dan sesuai dengan pergumulan generasi wanita Indonesia.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


RVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTE

Marcella Flaorenzia

Stephanie GUNAWAN Karena beberapa alasan, beberapa anggota tim majalah Pearl memutuskan untuk tidak lagi fokus melayani di Pearl. Kali ini Marcella Flaorenzia (Cella) dan Stephanie Gunawan (Fani) mengambil keputusan yang sama. Itung-itung farewell (that doesn’t mean goodbye though :p), simak yuk wawancara Pearl dengan kedua wanita Allah yang pelayanannya di Pearl telah memberkati kita selama ini.

www.majalahpearl.com


ERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INT

1.

Apa sih job desk kalian di majalah Pearl?

fani Cella Executive Assistance, aku editor sekaligus writer.

2.

Tugas saya di majalah Pearl adalah sebagai Public Relation. Saya harus mencari penulis untuk setiap artikel. Bagi saya, ini adalah pekerjaan yang cukup menantang namun menyenangkan. Selain itu, saya juga mengatur e-mail majalah Pearl. Saya harus mengecek apakah ada surat pembaca yang masuk dan menyampaikannya ke anggota tim yang lain. Saya juga suka melakukan hal ini.

Apa yang menjadi kesibukan kalian selama ini selain membantu majalah Pearl?

Mengajar bimbel anak-anak, pelayanan gereja serta misi, dan mengurus pekerjaan rumah, misalnya: masak, nyapu, ngepel, dll‌ hehe‌ :p

Cella

fani Selain membantu majalah Pearl, saya juga tetap bekerja di sore-malam hari sebagai guru les. Jadi, setiap kabar terbaru dari tim baru akan saya baca sebelum atau sesudah saya bekerja. Dan, setelah menikah, kesibukan saya bertambah nih. Setiap pagi saya harus memasak dan membersihkan rumah. Setelah itu, saya langsung berangkat kerja. Pulang kerja, saya pun menghabiskan waktu bersama suami. Inilah yang menyebabkan saya kekurangan waktu untuk membantu majalah Pearl. #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


RVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTE

Cella

3.

Apa yang akhirnya membuat kalian memutuskan untuk tidak lagi fokus ke majalah Pearl?

Karena mulai tahun 2014, aku harus fokus untuk adaptasi dengan kehidupanku yang baru. Aku akan pindah ke Australia, daerah yang bener-bener baru buat aku, dan juga memulai kehidupan aku yang baru sebagai seorang isteri, hehe… Aku bukan orang yang bisa multi-tasking, hahaha, Jadi aku memutuskan fokus ke sana dulu…

4.

Bagaimana kesan-kesan kalian selama membantu majalah Pearl?

Satu jawabannya: keluarga. Saya memutuskan untuk lebih memberi waktu saya untuk keluarga yang baru saja saya bina.

fani

Saya merasa sangaaat bersyukur dan diberkati bisa membantu majalah Pearl. Ini adalah anugerah yang Tuhan berikan buat saya. Saya bener-bener gak nyangka waktu pertama kali dapet undangan Seneng banget bisa dapat kesempatan untuk bergabung di Pearl, dari ci Grace Suryani untuk bikin majalah ini bareng-bareng. Yang ada di meskipun hanya sekitar satu tahun. pikiran saya saat itu hanya, “Hah? Gue? Jadi belajar hal-hal baru, terutama Gak salah nih ci Grace? Gue diajak bikin soal edit-mengedit tulisan :p Ada majalah online bareng? Why not? It’s saatnya pusing and berasa overwhelmed juga karena dikejar-kejar really an honor! For sure gue harus deadline, tapi bersyukur banget ada ci ikutan!” Selama perjalanannya pun, Grace dan ci Mega yang selalu bantuin, saya merasa sangat terkesan. Walaupun ada di negara yang hehe.. (Thank you!) Dan yang paling berbeda-beda, kami bisa menerbitkan seneng adalah jadi bisa kenal sama satu majalah Kristen bersama-sama. tim majalah Pearl, sempet ketemuan Ngga nyangka, kami jadi kopdar juga. juga sama beberapa dan bisa saling Saya baru kenalan dengan setiap memberkati :) anggota majalah Pearl… ya setelah kami bergabung di sini. Baru akhirnya beberapa kali bertemu dengan Viryani, Marcella, Kezia. Lalu, baru satu kali saja ketemu dengan anggota lain, bahkan ada yang saya belum pernah ketemu satu kali pun. Bener-bener bersyukur bisa membantu majalah Pearl!

Cella

fani

www.majalahpearl.com


ERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INT

5.

Apa harapan kalian buat majalah Pearl ke depannya?

Cella Aku berharap supaya ada banyak orang-orang baru yang bisa bergabung dalam pelayanan Pearl ini. Buat Dhieta (yang akan terusin posisi aku), aku percaya dia adalah orang yang tepat untuk posisi ini (Go, Dhieta!) :) Dan aku juga berharap supaya suatu saat majalah Pearl ini isinya bisa full English, jadi bisa lebih go international, hehe.. (amin!)

fani Harapan saya untuk majalah Pearl: semoga majalah Pearl semakin dipakai Tuhan Yesus untuk memperluas kerajaan-Nya. Semakin banyak wanita yang disentuh oleh-Nya, semakin banyak wanita yang dipulihkan, semakin banyak wanita yang percaya dan bersandar sepenuhnya pada Yesus, dan pada akhirnya menjadi seorang Godly Woman. Saya jadi teringat dengan makna majalah Pearl, yaitu setiap wanita adalah sebutir pasir yang dibentuk oleh banyak air mata untuk menjadi sesuatu yang indah, yakni sebuah mutiara. Melalui majalah Pearl, saya percaya Tuhan Yesus akan mengubah setiap wanita yang percaya pada-Nya dari sebutir pasir menjadi sebuah mutiara.

Terima kasih Cella dan Fani‌ Terus semangat melayani Tuhan ya, dalam keluarga dan dalam komunitas apapun Tuhan tempatkan kalian. You’re really such blessings to us! <3

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


designers

The

Febe Soehardjo Art, design and working with children are my passions. I was born and raised in Surabaya, tapi sekarang tinggal di California, US. Baru menerima Yesus secara pribadi tahun 2006, and He is still working on it :)

Julia Rosmawi I love art. I have bachelor degree in visual communication from Swinburne University, and currently living in Rockford (US). I feel extremely grateful that I could serve God and in the same time doing my passion.

www.majalahpearl.com


Melissa Halim

Michelle Wirnata

Lahir di Jakarta pada tahun 1990. Alumni Desain Komunikasi Visual BINUS. Saat ini belajar bahasa mandarin di Beijing. Sangat suka dengan art craft and design. Keriduannya adalah hidup untuk menyenangkan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. Semua dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. To God be the glory!

Mahasiswi jurusan Desain Komunikasi Visual ini lahir di Medan pada tahun 1991. Lahir baru pada tanggal 20 Desember 2008 dan sangat gemar menggambar manga. Kerinduannya adalah dapat memberkati banyak orang melalui gambar maupun desain yang dibuatnya.

Widia Teja

Lahir di Jakarta 25 tahun yang lalu dan pindah untuk melanjutkan studi ke Taipei pada tahun 2006, lahir baru di tahun yang sama. Saat ini melayani dalam tim PAW dan kreatif ministry divisi redaksi. Sama sekali tidak pernah terpikir bisa melayani dalam tim redaksi karna saya menggambar pun sebenarnya tidak bisa, namun karna kasih karunia Tuhan akhirnya bisa melayani sampai saat ini sebagai editor dan designer grafis, kadang-kadang penulis juga. Kerinduan terbesar adalah memberkati sekeliling saya dengan apa yang sudah Tuhan berikan dalam diri saya.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


The

Contributors Anita Bong

Felisia (Devi)

writer

writer & editor

Anita lahir 26 tahun lalu di Surabaya dan lulusan dari Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual. Saat ini bekerja sebagai Illustrator casual game dan tertanam di Gereja Mawar Sharon Surabaya. Seorang pencari Tuhan, pecinta makanan, dan kutu seni. Jika ingin mendengar ocehannya silahkan berkunjung ke InfiniteImaji. blogspot.com

Glory Ekasari writer

www.majalahpearl.com

Devi lahir di Jakarta 23 tahun yang lalu. Mottonya adalah Roma 11: 36 “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia , dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.” Punya kerinduan untuk melayani wanita lain, (karena kalo wanita tidak pulih itu, “bisa mematikan”) terutama para single supaya hidupnya bisa maksimal, berfungsi sejak single, punya pandangan yang benar tentang single, mengalami Tuhan lewat dalam keseharian mereka, hidupnya berubah dan jadi berkat buat orang lain.

Alumni dari desain komunikasi visual Universitas Pelita Harapan, dan saat ini sedang menempuh pendidikan pascasarjana di salah satu sekolah theologia di Jakarta. Ia melayani Tuhan dalam bidang musik dan pemberitaan firman. Kerinduannya adalah supaya pembaca diberkati lewat artikel yang ia tulis dalam majalah ini. Pelayanan lain yang ditekuninya secara pribadi adalah blogging, dapat dibaca di gloryekasari. wordpress.com


Lia Soc writer Lia lahir di jakarta, 30 tahun yang lalu. Sekarang berdomisili di Thailand bersama suami dan ketiga anaknya. Kerinduannya adalah menjadi “a simple Christian with a BIG impact“.

Martha Vina writer Saya adalah istri dari L.H. Silalahi dan ibu dari Michelle Tiurma Keiko yang berusia 3 tahun 2 bulan. Selain sebagai istri dan ibu rumah tangga, saat ini menikmati pekerjaannya sebagai staff di sebuah sekolah internasional di Tangerang. Bila ingin mengenal lebih lanjut, silakan kunjungi blogku di kicaugembiramama.blogspot.com

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


The contributors continued..

Mega Rambang writer Biasa dipanggil “Mega�. Lahir di Jogja 27 tahun lalu dan sekarang bekerja di Kasongan, Kalimantan Tengah. Sejak bekerja melayani Tuhan di pemerintahan, punya kerinduan agar banyak anak Tuhan yang bekerja di bidang ini jadi dampak bagi bangsa kita, dan jadi Daniel/Yusuf/ Ester / Debora di masa kini, yang taat dengan Tuhan, punya integritas dan mengasihi bangsanya. Baginya tidak ada hal kecil dalam hidup waktu menyadari Tuhan Yesus hadir. Segala sesuatu adalah tentang Tuhan, dan ayat favoritnya Roma 11:36.

www.majalahpearl.com

Megawati Widjaja editor Lahir di Medan pada tanggal 22 Maret 1969, besar di Jakarta dan berdomisili di Singapore sejak Maret 2008. Menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi sejak SMA 1. Saat ini pelayanan sebagai pengurus di Komisi Wanita GPBB, dan anggota paduan suara. Berharap bisa membawa berkat bagi orang lain melalui peran sebagai ibu rumah tangga dan pelayan Tuhan dimanapun ditempatkan.


Poppy Noviana writer Poppy lahir di Jakarta, 24 tahun yang lalu. Berdomisili di Tangerang. Terpanggil untuk melayani di sebuah church community for children yaitu King’s Kid, Gereja Methodist Anugerah dan saat ini telah menyelesaikan s2 nya dalam bidang teknik tahun 2013. Menulis merupakan bagian penting dalam hidupnya, karena merupakan jalan baginya untuk menjadi dampak positive bagi sesama agar semua mengakui how great is our GOD!

Yuniar Setiawati writer Yuniar lahir di Surabaya pada 3 Juni 1990, saat ini sedang menyelesaikan studinya di STT Aletheia Lawang dengan mengambil pendidikan theologi. Yuniar sekarang aktif menulis di renungan Lentera Jiwa dan beberapa majalah-majalah kristen. Kedepannya ia rindu untuk melanjutkan pelayanan literatur selain dipercayakan Tuhan di berbagai pelayanan gerejawi. Tulisan lainnya dapat dilihat di yuniardwisetiawati. blogspot.com

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Girls, jumpa lagi di pojok Character Development! Tema kita bulan ini adalah Proverbs 31, alias wanita dalam Amsal 31. Salah satu karakter penting dari wanita Amsal 31 adalah ia wanita yang peduli dan penuh perhatian. Ia penuh perhatian kepada suaminya, kepada anak-anaknya, kepada kebunnya. Karena itu, bulan ini kita akan belajar karakter Attentiveness (Penuh Perhatian) vs Disctraction (Tidak Fokus). Character Development adalah sesuatu yang hanya bisa terjadi kalau kita mempratekkannya dengan tekun. Tujuan dari pojok ini BUKAN sekedar untuk dibaca, tapi lebih untuk dipraktikkan. : ) Kami dari tim redaksi rindu, bahwa jika kita konsisten melakukan karakter yang ditampilkan tiap edisi, maka dalam setahun, para pembaca Pearl sudah berlatih mengembangkan 6 karakter. Wow, luar biasa ya! So, mari kita sama-sama belajar dan mempraktikkannya. Penuh Perhatian (Attentiveness) vs Tidak Fokus (Disctraction) Definisi : menunjukkan perhatian kepada seseorang atau suatu tanggung jawab dengan berkonsentrasi penuh.


Contoh Attentiveness :

Menunjukkan dukungan kepada orang lain dengan cara mendengarkan dengan penuh perhatian. Tidak memotong pembicaraan orang lain. Memperhatikan kebutuhan orang lain dan berusaha memenuhinya. Ketika ada orang memberikan saran/nasihat kepada kita, kita mendengarkan terlebih dahulu dan tidak berusaha membela diri. Mengerjakan suatu hal hingga selesai baru berpindah kepada hal lain.

Manfaat Attentiveness : Penghormatan Orang yang penuh perhatian memperoleh penghormatan orang lain, karena mereka menghargai pendapatnya sebagaimana ia menghargai pendapat mereka. Kunci Pengetahuan Mengajukan banyak pertanyaan dan menyimak jawabannya dengan seksama adalah rahasia pembelajaran yang berhasil.

Proyek Ketaatan

Dalam sebulan ke depan saya akan : Menatap mata orang yang sedang berbicara kepada saya. Mengajukan pertanyaan bila saya tidak mengerti dan menyimak jawabannya dengan seksama. Tidak mencari perhatian bagi diri sendiri. Fokus mengerjakan hal-hal yang menjadi tanggung jawab saya satu per satu sampai selesai. Berusaha tidak mengerjakan suatu tanggung jawab sambil melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan tanggung jawab itu. Misalnya : chatting ketika sedang mengerjakan tugas.


written by : Glory Ekasari designed by : Melissa Halim


Kata “hikmat” dalam bahasa Ibrani (hokma) maupun Yunani (sophia) adalah dalam bentuk gender feminin. Menarik sekali bahwa wanita diidentikkan dengan hikmat. Wanita yang baik bukanlah wanita yang cantik, memiliki gelar akademik tinggi, ataupun bisa bekerja seperti laki-laki. Wanita yang ideal dalam firman Tuhan, yang didengung-dengungkan dalam kitab Amsal, adalah wanita yang berhikmat. “Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya,” demikian Amsal 14:1, “tetapi (perempuan) yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.” Bulan Desember ini kita akan belajar tentang hikmat dalam kitab Amsal. Bersama dengan Ayub dan Pengkhotbah (dan kadang juga Mazmur), Amsal adalah sastra hikmat di dalam Alkitab kita. Ibu saya, wanita yang paling saya hormati dalam hidup saya, pernah berkata, “Kalau mau berhikmat, rajin baca Amsal. Satu pasal sehari, pas 31 pasal buat sebulan.” Saya ingin mengajak pembaca bersama-sama menjalankan nasehat ini. One chapter a day, keeps the folly away!

Januari

Dalam Perjanjian Baru, Paulus tanpa ragu-ragu berkata bahwa Kristus adalah Hikmat Allah (1 Korintus 1:24) dan perkataan-Nya mengandung kekayaan hikmat yang luar biasa (Kolose 3:16). Selama hidup-Nya di dunia, berkali-kali musuh-musuh-Nya ingin menjebak Dia dengan menguji hikmat-Nya, tetapi mereka harus menyerah dengan hikmat Anak Allah. Dua milenium setelah era kehidupan Yesus di dunia, kita masih memiliki transkrip pengajaran-Nya dalam Alkitab! Salah satu pengajaran Yesus yang paling terkenal adalah Khotbah di Bukit (Matius 5-7). Inilah topik yang akan kita pelajari dalam bulan ini. Tidak ada hadiah tahun baru yang lebih berharga dibanding hikmat Allah yang melimpah di dalam Kristus!


Bible Reading Plan December

1

2

3

4

Amsal 1

Amsal 2

Amsal 3

Amsal 4

5

6

7

8

Amsal 5

Amsal 6

Amsal 7

Amsal 8

9

10

11

12

Amsal 9

Amsal 10

Amsal 11

Amsal 12

13

14

15

16

Amsal 13

Amsal 14

Amsal 15

Amsal 16


18

19

20

Amsal 17

Amsal 18

Amsal 19

Amsal 20

21

22

23

24

Amsal 22

Amsal 22

Amsal 23

Amsal 24

25

26

27

28

Amsal 25

Amsal 26

Amsal 27

Amsal 28

29

30

31

Amsal 29

Amsal 30

Amsal 31

Bible Reading Plan December

17


Bible Reading Plan January

1

2

3

4

Matius 5:1-3

Matius 5:4

Matius 5:5

Matius 5:6

5

6

7

8

Matius 5:7

Matius 5:8

Matius 5:9

Matius 5:10-12

9

10

11

12

Matius 5:21-26

Matius 5:27-30

15

16

Matius 5:58-42

Matius 5:43-48

Matius 5:13-16

13 Matius 5:31-32

Matius 5:17-20

14 Matius 5:33-37

Siapayang


Matius 6:1-4

21 Matius 6:25-34

25 Matius 7:12

29 Matius 7:24-27

18 Matius 6:5-15

22 Matius 7:1-5

26 Matius 7:13-14

30 Matius 7:28-29

19 Matius 6:16-18

23 Matius 7:6

27 Matius 7:15-20

31

20 Matius 6:19-24

24 Matius 7:7-11

28 Matius 7:21-23

Bible Reading Plan january

17

Matius 5-7

Berbahagia


Single

she

Mega Rambang michelle wirnata

laughs

Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. (Amsal 31:25)

W

anita cenderung lebih mudah khawatir dibandingkan pria, setuju wanita? Sebagai wanita saya harus mengakui hal ini, karena kenyataannya saya dapat dengan mudah mengkhawatirkan berbagai hal yang mungkin atau tidak terjadi dalam hidup saya. Contohnya, saat saya di usia belasan, alias belum kepala dua, saya pernah mengkhawatirkan tentang bagaimana jika tidak ada pria yang menikahi saya. Konyol bukan?

www.majalahpearl.com


Ada seorang wanita di Alkitab yang TERTAWA TENTANG HARI DEPANNYA.

Tapi, sahabatku, para wanita sejagad, jujurlah... Kalian pernah mengkhawatirkan hal yang seperti itu bukan? Mengkhawatirkan hal-hal yang belum waktunya dikhawatirkan, membuat kita galau karena berpikir terlalu jauh. Well, saya harus mengakui juga, di usia kepala dua pun kekhawatiran ini masih ada. Itu baru tentang pasangan hidup, belum lagi berbagai masalah lain mengantri di pikiran wanita untuk dikhawatirkan. Otak kita dipenuhi dengan berbagai pertanyaan ‘bagaimana jika’ yang pada kenyataannya sama sekali tidak beralasan. Bagaimana jika pria ini sama dengan pria yang sebelumnya melukai saya? – Padahal tidak semua pria sama. Bagaimana jika acara yang saya handle gagal? – Padahal semua persiapan sudah oke.

Bagaimana jika keputusan saya salah? – Padahal sudah berdoa dan mempertimbangkan semua aspek pengambilan keputusan. Bagaimana jika rekan sekerja saya marah? – Padahal saya tidak melakukan sesuatu yang salah. Bagaimana jika saya susah punya anak? – Padahal baru menikah 2 bulan. Hmm... daftarnya bisa semakin panjang kalau diteruskan. Sepertinya apa yang dipikirkan wanita isinya pesimisme ya, membayangkan ini itu yang kebanyakan negatif melulu. Kendati keadaan sebenarnya baik-baik saja, tapi sepertinya selalu ada saja yang dikhawatirkan. Huaaaa.... Mengerikan! Tidak heran wanita lebih mudah depresi kalo isi pikiran negatif terus kaya gitu… Tapi ada wanita yang berbeda. Ada seorang wanita di Alkitab yang TERTAWA TENTANG HARI DEPANNYA.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single Dia tertawa lho‌ Dia ngga khawatir atau meratapi hari depannya. Dia tenang. Dia melihat sesuatu yang berbeda dibandingkan wanita lain. Dia memiliki pengharapan. Dia tahu kepada siapa dia berharap. Dia tahu, tidak‌ dia yakin! Dia yakin kalau dia tidak akan dikecewakan. Dia adalah istri yang cakap di Amsal 31 yang terkenal itu. Mengapa dia berbeda? Amsal 31:30 memberikan gambaran penting perbedaan wanita ini dengan wanita lain:

Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Oke, wanita Amsal 31 adalah wanita yang takut akan TUHAN. NOTED ^_^ Dia takut akan TUHAN. Inilah yang membedakannya dengan wanita-wanita lain. Yang dimilikinya bukan ketakutan pada aturan atau perasaan ngeri menghadapi sesuatu yang bisa menyakitinya. Kalau hanya itu yang dimilikinya, tentunya dia tidak akan dipuji-puji. Karena jika itu terjadi, dia

www.majalahpearl.com

hanya akan berjalan dan bertindak berdasarkan aturan dan hukum yang berlaku. Melampaui semua itu, takut akan Tuhan yang dimiliki wanita ini adalah rasa hormat kepada Tuhan. Dia mengalami TUHAN yang sesungguhnya dari hubungan pribadinya. TUHAN adalah segalanya baginya. Kekuatan di dalam kelemahannya. Penyelamatnya dari hukuman dosa. Penghiburan di dalam dukacitanya. Pengharapannya di


tengah ketidakpastian. Terang di dalam gelapnya. Pelindungnya di setiap waktu. Sukacita di dalam kesesakannya. Kebenaran yang membebaskannya. Penjaganya yang tidak pernah terlelap. Ia tahu ia selalu punya alasan untuk tersenyum, karena BAPA, Sahabat, sekaligus Suami terbaik, tidak pernah sedetikpun meninggalkannya. Memiliki TUHAN seperti ini, bagaimana dia tidak tertawa memandang hari depannya? Selama dia memiliki TUHAN di dalam hidupnya, tenanglah jiwanya. Hubungan dengan TUHAN-lah yang mengubah hidup wanita Amsal 31, dari dalam ke luar. Bukan apa yang terjadi di luar yang mempengaruhi bagaimana dia berpikir dan bertindak, tetapi apa yang di dalamnya. TUHAN

yang hidup di dalamnya, menghasilkan buah-buah yang manis dalam kehidupannya. Buah di dalam, karakter yang memesona orang lain, karakter Kristus. Buah ke luar, bagaimana TUHAN menjadikannya berkat bagi kehidupan orang lain. Dia tahu TUHAN yang di dalam dirinyalah yang mengubah hidupnya. Dia tertawa tentang hari depannya, karena tahu kalau dia melangkah dalam rancangan terbaik sang Raja Maha Kuasa, hari depannya begitu terang sehingga menyilaukannya. Dia menolak melihat hal yang buruk, karena dengan mata iman dan pengharapannya yang pasti di dalam Kristus, dia hanya melihat yang terbaik. Dia tenang karena masa depannya aman di tangan Penulis hidupnya.

Hubungan dengan TUHAN-lah yang mengubah hidup wanita Amsal 31, dari dalam ke luar.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single

Apakah hubungan pribadinya dengan TUHAN cukup untuk membuatnya selalu tertawa memandang hari depannya? Perhatikan ayat ini juga:

Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. (Amsal 31:25) Wanita suka pakaian. Hayooo ngaku deh, kebanyakan wanita suka belanja pakaian kan? Tiap wanita punya ukuran pakaian dan selera yang berbeda pula. Tiap hari wanita dihadapkan pada pilihan, pakaian apa yang akan dikenakannya. Nah, wanita Amsal 31 mengenakan pakaian yang berbeda dengan apa yang dikenakan wanita lain. Pakaiannya adalah KEKUATAN dan KEMULIAAN. Pakaian macam apa ini?

www.majalahpearl.com


Mungkin kita bingung, karena jelas-jelas ini bukan jenis pakaian yang dijual di toko-toko. Hehehe‌ Namun, jika kita sering membaca Mazmur, kita akan menemukan bahwa pemazmur dalam berbagai ayat berkata jika kekuatan dan kemuliaannya adalah TUHAN.

Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! (Mazmur 18:2) TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepadaNya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepadaNya. (Mazmur 28:7)

Tetapi Engkau, TUHAN adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. (Mazmur 3:4) #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single TUHAN adalah pakaian wanita Amsal 31? Come on, apa maksudnya? Oke, kita akan membicarakan pakaian kali ini. Pakaian berfungsi untuk melindungi tubuh kita dari berbagai hal (panas, dingin, atau sentuhan dengan berbagai benda asing), menutupi aurat, memberikan rasa nyaman, memperindah penampilan, dan lain lain. Wanita Amsal 31 memilih menjadikan TUHAN sebagai kekuatan dan kemuliaannya selama ia hidup, bahkan saat dia punya pilihan lain. Hampir sebagian besar di waktu kita sepanjang hari, kita menggunakan pakaian. Namun, pilihan untuk mengenakan pakaian seperti apa sepenuhnya ada di tangan kita. Hal itu sama dengan pilihan untuk menaati TUHAN dan mencintai-Nya dalam segala hal atau sebaliknya. Pilihan seperti itu selalu ada di setiap waktu. Kita SELALU DIPERHADAPKAN DENGAN PILIHAN

www.majalahpearl.com

mengenai bagaimana kita berpikir, berbicara, bereaksi maupun bertindak. Apakah dengan kekuatan Tuhan dan ditujukan untuk kemuliaan-Nya? Hidup dalam takut akan Tuhan adalah hal yang baik. Tapi, pertanyaannya, apakah kita selalu memilih untuk tunduk pada-Nya? Apakah kita memilih berlari pada-Nya apapun yang terjadi, atau kita hanya dekat dengan-Nya di waktu-waktu tertentu? Saat keadaan buruk, wanita Amsal 31 masih bisa khawatir, dia masih manusia lho. Ada saat-saat yang menggoncangkannya dan dia masih merasakan kekhawatiran atau ketakutan. Ada saat dimana dia meragukan masa depannya, ada waktu dimana dia membayangkan hal yang buruk, tapi dia tidak berlama-lama tinggal dalam keadaan demikian. Setiap kali mengalaminya, dia MEMILIH berlari pada TUHAN untuk menyerahkan kekhawatirannya


dan menyatakan segala yang dirasakannya. Damai sejahtera dari TUHAN yang melampaui akal dan pikiran memelihara hatinya untuk tetap tenang dan berani menghadapi apapun. Kemudian dia akan menguatkan hatinya dan berkata, “Waktu aku takut, aku ini percaya kepadaMu.� Tuhan selamanya menjadi kekuatan dan alasannya bermegah dalam segala keadaan. Wanita Amsal 31 tinggal dengan tenang di dalam TUHAN. Dia meletakkan semua pengharapannya di dalam TUHAN karena dia tahu satu hal, saat apa yang dia harapkan tidak terjadi, itu karena TUHAN telah menyiapkan yang lebih baik. Wanita ini tahu kalau di luar TUHAN pengharapannya akan sia-sia, karena itu dia MEMILIH untuk menaruh harapannya kepada TUHAN. SEMUANYA. Wanita ini tahu pengharapannya tidak mengecewakan, karena dia tahu kepada siapa dia berharap. Dia tahu kepada siapa dia percaya, dia yakin tidak akan dikecewakan dan dia tertawa memandang hari depannya.

Apakah kita akan memilih pilihan yang sama?

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


The image is downloaded from http://all-free-download.com/free-photos/young_girl_smiling_208032.html

Single

www.majalahpearl.com


Wanita

Berencana

yang

Written by Anita Bong | Designed by Febe

Habis kuliah mau ngapain? Tau deh, nge-flow ajah! Yep! Sebagai orang Kristen kita sering diajarkan untuk mengikuti kemanapun Roh Kudus pergi. Tidak, itu tidak salah, namun sering kali kita mengartikannya dengan dangkal. Kita sering kali mengartikannya sebagai bergerak tanpa punya gambaran tentang masa depan. Hmm, gimana dengan kata Alkitab yah? Karena tema bulan ini adalah Amsal 31, kita coba telaah beberapa ayat di dalamnya yuk!

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single

Proverb 31: 15

She’s up before dawn, preparing breakfast for her family and organizing her day. (The Message)

Wanita di Amsal 31 pun mengatur hidupnya. Pada ayat 15 dia punya rencana apa yang akan dia lakukan pada hari itu dan di ayat 21 dijelaskan bahwa dia sudah menyediakan baju hangat bagi keluarganya. Itu berarti sebelumnya dia sudah merencanakan apa yang akan dipakai oleh keluarganya di musim dingin. Jadi, Alkitab sama sekali

Proverb 31: 21

She doesn’t worry about her family when it snows; their winter clothes are all mended and ready to wear. (The Message)

www.majalahpearl.com


tidak mengajarkan bahwa kita sebaiknya hidup tanpa rencana, justru sebaliknya, wanita idaman Allah adalah wanita yang memikirkan masa depannya :D Oke, jadi apa yang harus kita lakukan berikutnya? Jawabannya simple, mulailah merencanakan hidup kita. Kalau bingung mulai dari mana, mulailah dengan merencanakan harimu bukan hanya merencanakan hari ini mau makan dimana saja lho. Ingat, perjalanan puluhan kilometer dimulai dengan satu langkah kaki; jadi, mulailah merencanakan setiap hari kita dengan maksimal. Contoh, planning apa yang akan kita lakukan sepanjang hari mulai dari bangun tidur sampai mata kembali terlelap.

06.00-06.30: Saat Teduh 06.30-07.00: Mandi, makan, siap-siap ke kampus 07.00-08.00: Perjalanan ke kampus (baca lagi bahan ujian di bus) 08.15-10.15: Janjian bertemu Dosen Dan seterusnya.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single Buat jadwal dan tepati jadwal itu. Jika kita menentukan jadwal harian kita, kita akan dengan mudah menyeleksi kegiatan-kegiatan apa yang berguna bagi kita dan kegiatan apa yang bisa kita coret. Jadwal ini bisa kalian tulis di memo atau agenda atau bila cukup sederhana, bisa diingat. Aku sih memakai cara yang ketiga hahaha... Jangan biarkan hidup kita mengikuti arus. Ingat, kita juga punya andil untuk menentukan ke arah mana kita akan berakhir. Tahap kedua adalah merencanakan jangka menengah. Tentukan apa yang akan kita kerjakan dalam jangka waktu setahun. Mumpung ini menjelang awal tahun, yuk buat rencana. Contohnya:

9 -10 Januari: Retret Pekerja Gereja 7 Februari: KKR Kesembuhan Ilahi Pemuda 18 Februari: Deadline novel 18 Maret: Skripsi harus kelar Dan seterusnya.

Manfaat dari rancangan jangka menengah ini adalah untuk membantu kita mengatur jadwal harian kita, hal-hal apa yang perlu diprioritaskan dan yang bisa ditunda. Misalnya, kalau sudah tahu Maret kumpul skripsi, kita tidak akan jalanjalan di sepanjang bulan Februari bukan? :D Atur juga bila ada kegiatan bersama keluarga dan koordinasikan dengan jadwal pelayanan gereja dan jadwal kantor, kapan kita akan ambil cuti atau rencana bepergian. Kalau ternyata pada akhirnya ada kegiatan yang bertabrakan, kita tidak panik dan bisa mengaturnya jauh-jauh hari.

www.majalahpearl.com


Tahap ketiga adalah merencanakan jangka panjang. Ini sih prinsipnya hampir sama dengan jangka menengah hanya hitungannya yang tahunan. Contoh: rencana kuliah masuk jurusan A, rencana married tahun 2016, buka usaha sendiri tahun 2020, dan lain-lain. Last but the most important thing, BERDOA! Yep! Sebelum dan sesudah kita merencanakan. Sebelum adalah untuk mencari kehendak Tuhan dalam hidup kita dan sesudah adalah untuk menyelaraskan rencana kita dengan rencanaNya. Bukankah Tuhan berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.� (Yesaya 55: 8). Kita menyerahkan penghapus

Sebelum adalah untuk mencari kehendak Tuhan dalam hidup kita dan sesudah adalah untuk menyelaraskan rencana kita dengan rencanaNya. dan pensil kita pada Tuhan agar Dia memiliki wewenang penuh untuk menggantinya dengan hal yang terbaik bagi kita. Kita harus rela misalnya rencana yang sudah kita susun matang-matang ternyata Tuhan ganti dengan rencana lain yang kadang-kadang di luar semua perkiraan kita. Kalau sudah kaya gitu, legawa aja. :D Disinilah kita diuji sepenuhnya bergantung pada Roh Kudus untuk mendengar suaraNya yang lembut berkata, jalan atau berhenti atau ambil arah lain. So, bagaimana ladies? Siap untuk merencanakan masa depanmu bersama Roh Kudus? Berencana itu penting untuk membuat hidup kita teratur agar kita akan menjadi wanita Tuhan yang efektif dalam mencapai visi Tuhan. Selamat berencana! Tuhan Yesus memberkati. #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single

Ke

A

www.majalahpearl.com

Image Courtesy of: http://www.nature.com/polopoly_fs/7.11147.1371735434!/image/1.13244_CORBIS-42-15218027.jpg


etika

Aku Gagal Written by: Poppy Noviana Designed by: Julia Rosmawi

H

uff... mungkin ngga ya bisa menjadi wanita yang rajin, bisa mengendalikan perkataan, murah hati, well prepared, percaya diri, optimis, lemah lembut, dan takut akan Tuhan seperti yang tertulis pada firman Tuhan di Amsal 31. Kok rasanya sulit ya? Bahkan jika meninjau kembali keberadaan kita saat ini, rasanya kita udah nyerah duluan‌ bahkan sudah merasa gagal. Atau kita selama ini sudah mencoba, sudah melakukan segala cara, tapi tetap saja kita selalu gagal! Eeeits..... tunggu dulu, siapa bilang kita ngga bisa? Kita bisa kok! Pasti bisa! Mari kita ulas sedikit lebih dalam untuk bisa memulainya‌

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single

Bagaimana Mungkin Aku Bisa? Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah (Efesus 5 :1-2). Kita putar kembali yuk peristiwa dimana Allah merelakan diri-Nya dihina dan disalibkan di bukti Golgota untuk menebus dosa manusia yang menganiaya dan menghujatNya. Apa hubungannya ya dengan menjadi wanita yang ideal menurut Amsal 31? Pertanyaannya adalah, pernahkah terusik di pikiran kita, kok bisa-bisanya Tuhan yang menjelma menjadi seorang manusia sanggup menanggungnya? Kalo aku diperhadapkan pada situasi itu, sebagai manusia aku pasti gagal menggenapinya. Nah‌ Yesus ternyata mampu melakukan itu, tentu karena kasih-Nya yang teramat sangat besar untuk kita! Sama halnya dengan menjadi seorang wanita Amsal 31. Karakter isteri (wanita) yang cakap sangat bisa diterapkan kalau kita teramat sangat mengasihi Tuhan dalam hidup kita. Kasih itu yang akan jadi dorongan bagi kita sehingga kita rela untuk terus belajar dan dibentuk, didasari dengan motivasi untuk memberikan persembahan yang harum bagi Tuhan. Bahkan ketika nantinya kita jatuh bangun dalam membangun karakter wanita Amsal 31, kasih kita kepada Kristus akan membuat kita kembali ke track yang benar. Mempunyai hati yang rela dan motivasi yang benar karena kasih kepada Allah merupakan kunci awal pola pikir yang harus dibangun sebelum masuk dalam tahap selanjutnya. Are you ready?

www.majalahpearl.com


Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu , Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau (Ulangan 31:6). ~ Bisa karena komitmen untuk menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan ~

Membangun Karakter Adalah Proses Untuk menjadi wanita sesuai dengan karakter isteri yang cakap memang bukan proses yang mudah, butuh perjuangan dan keseriusan. Tapi, dalam proses itu ada Tuhan beserta kita, dengan perjuangan dan keseriusan melebihi kita. Ia terlebih rindu melihat kita memiliki karakter yang terus diubahkan, karenanya Ia tidak akan menyerah berperkara dengan kita meskipun kita kadang gagal, asal kita punya hati yang terus mau dibentuk. Ia adalah Allah yang sabar, lemah lembut dan senantiasa percaya kita bisa jadi yang terbaik. Kesabarannya sangat jelas terlihat saat Tuhan menyertai bangsa Israel selama keluar dari Mesir untuk diselamatkan dibawah pimpinan Musa, Tuhan sabaaaaaar sekali melihat bangsa Israel yang bersungut-sungut dan tidak setia menyembah Tuhan. Tuhan juga sangat optimis loh saat menantikan pertobatan Paulus. Meskipun ia dulunya sering menganiaya orang percaya, Tuhan memperjuangkannya sampai akhirnya Paulus hidup dalam iman kepada Kristus dan menjalankan rencana Tuhan yang besar: menjadi seorang penginjil yang pengaruhnya sangat kuat.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single Contoh teladan lainnya adalah pada waktu Tuhan Yesus mau menggenapi firman yang disampaikan oleh nabi. Ia mengutus muridnya ke kampung untuk mengambil keledai yang tertambat sebagai kendaraan Yesus memasuki Yerusalem. Pada Matius 21:5 diceritakan kalau Tuhan sangat lemah lembut mengendarai seekor keledai beban yang muda untuk masuk ke Yerusalem. Di tangan Yesus, keledai yang bodoh dan lambat dapat dipakai Tuhan untuk menggenapi rencana Allah, apalagi kita?

“Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya‌ Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukan periuk ini, hai kamu Israel‌ Sungguh seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tanganKu, hai kaum Israel! (Yeremia 18:4,6) Allah, dengan kesabaran dan kelembutannya, sangat rindu bekerjasama dengan kita untuk membangun karakter Kristus dalam hidup kita. Bagian kita adalah terus memiliki kerendahan hati dan kesetiaan untuk belajar dan memperbaiki diri dengan goal yang jelas yaitu keserupaan dengan Kristus, sesuai dengan karakter wanita yang ditulis pada Amsal 31. Kita perlu menjadi lembut di bawah tangan kuat kuasa Allah, seperti adonan tanah liat yang menyerahkan dirinya untuk dibentuk menjadi apapun yang diinginkan tukang periuk. Ketika kita gagal, Tuhan tidak meninggalkan kursi tukang periuk-Nya dan membiarkan kita berantakan tanpa bentuk yang jelas. Ia mau mengulang kembali prosesnya sampai kita benar-benar menjadi bejana yang indah.

www.majalahpearl.com


Mengenal karakter Allah akan sangat membantu kita sepanjang kita berproses, atau bahkan ketika kita mengalami kegagalan, terutama saat kita harus menghadapi intimidasi Iblis.

Matius 11:29 Pikulah kuk yang kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. ~ Ketika kita gagal, jangan menyerah karena Tuhan tidak menyerah ~

Apa Manfaatnya Bagiku? Tetapi barangsiapa menabur dalam roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari roh itu. Janganlah jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Galatia 6 : 8b-9) Setiap jerih payah kita tidak akan sia-sia. Tuhan sudah janjikan bahwa kita akan menuai, asal kita memang sudah menabur. Mereka yang menabur sedikit akan menuai sedikit, tapi mereka yang menabur banyak akan menuai banyak. Dari Amsal 31 kita bisa melihat beberapa hasil tuaian: dipercaya oleh suami, suami yang diberkati (tidak kekurangan keuntungan), disebut berbahagia oleh anak-anak dan bahkan dipuji-puji oleh orang lain. Jika sudah tahu manfaatnya pasti pikiran kita akan lebih terbuka untuk menabur. Nah, sekarang apa yang akan atau sudah kita tabur? Seberapa serius kita menjalani proses menjadi wanita Amsal 31? Seberapa serius kita sudah membayar harganya? Seberapa banyak waktu dan pikiran yang kita investasikan untuk belajar menjadi wanita yang cakap? ~Manfaatnya akan sangat besar terasa ketika Tuhan berkenan memberkati usaha kita~

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single

Bagaimana Caranya? Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu semua dengan apa yang ada padamu (2 Kor 8:11)

Langkah sederhananya adalah : 1. Berdoalah kepada Tuhan untuk memipinmu dalam masa

persiapanmu, terutama persiapan hati dan mental dalam menghadapi tekanan karena perubahan sikap yang akan kamu lakukan.

2. Buatlah komitmen antara dirimu dengan Tuhan untuk memulai karakter pertama dan buat action plan yang praktis dan mungkin dilakukan. Misalnya, “Aku ingin mulai dari karakter rajin�, action plan-nya adalah membantu ibu memasak makanan untuk keluarga dirumah. 3. Lakukanlah berulang-ulang, sampai menjadi sebuah karakter. Ketika gagal, jangan berhenti. Saat kita kembali ke karakter atau kebiasaan lama, akui di hadapan Tuhan, bertobat dan kembali lagi ke komitmen awal. 4. Sepanjang proses, berdoalah agar Tuhan meneguhkan dan memberkati usahamu. Doa merupakan bukti kita bergantung kepada Allah, bukan kepada kemampuan kita. Ingat, kesanggupan kita adalah pekerjaan Allah (II Korintus 3:5)

www.majalahpearl.com


5. Mintalah pendapat dari sahabatmu/mentor rohanimu

atas perubahan yang kamu lakukan. Pendapat mereka akan menguatkan dan menjadi motivasi selanjutnya. Minta mereka untuk menegurmu seandainya kami tidak melakukan apa yang sudah menjadi komitmenmu.

6. Lakukan mulai dari langkah pertama untuk karakter berikutnya

Langkah-langkah diatas adalah cara sederhana untuk memulai perubahan dalam hidupmu. Ketika kita setia dengan prosesnya, wanita yang lebih berharga daripada permata akan muncul dan menjadi sebuah persembahan yang menyenangkan hati Tuhan Yesus. ~ Menjadi wanita cakap sesuai firman Tuhan ada tantangannya, tapi dengan anugerah Allah, kita pasti bisa ~

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Marriage

I

rte

ou

eC

g ma

Seoran

www.majalahpearl.com


esy

g

1.jp

x27

t ten

n -co wp

/u

2/1

201

ds/

a plo

r.sm

e ras

il.E

enc 0/P

00 _-3

/

om y.c

nit

2

dn //c

tp:

ht of:

o s2c

nes

si .bu

u mm

ng Istri

Written by: Grace Suryani Designed by: Julia Rosmawi

Sebagai istri, Kita merindukan suami yang mau menjadi imam dalam keluarga Namun ketika suami kita menegur kesalahan kita dan mengingatkan kita, kita marah dan berkata, “Kamu pikir kamu Tuhan? Kamu juga masih blablabla‌â€? dan kita membeberkan semua kesalahan dan dosa-dosanya. Kita mengharapkan suami kita menjadi pemimpin, Namun ketika ada masalah dan suami kita menetapkan suatu keputusan, kita berpikir bahwa keputusannya kurang pas/kurang baik/kurang tepat/kurang

efisien/kurang memikirkan orang lain dan kita mengatakan bahwa keputusan kita lebih baik daripada keputusannya. Ketika di lain waktu ia memimpin suatu kelompok, kita mengkritik gaya kepemimpinannya. Kita mengharapkan suami yang peduli, Namun ketika ia menunjukkan konsennya atas banyaknya aktifitas kita, kita marah dan berkata bahwa ia tidak punya hak membatasi pergaulan kita. #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Marriage Kita mengharapkan suami kita berinisiatif, Namun ketika dia mengusulkan sesuatu, kita menganggap usulannya tidak sebaik solusi kita. Ketika ia mencoba usulan yang lain, kita bilang bahwa kita tidak harus menuruti semua perintahnya. Kita mengharapkan suami kita banyak bercerita kepada kita, Namun ketika ia bercerita tentang masalah di kantornya, kita langsung mengomentari dan berkata, “Yah gitu aja kok jadi masalah sih‌â€? dan sibuk membeberkan solusi terbaik di dunia menurut kita. Kita mengharapkan suami kita membantu pekerjaan rumah, Namun ketika ia membantu kita mencuci piring, kita berkata bahwa piring yang dicucinya tidak bersih, cara mencucinya boros air dan ia tidak menaruh piring dan mangkuk pada posisi yang seharusnya. Ketika di lain waktu ia berinisiatif membantu kita membereskan rumah, kita ngomel-ngomel karena ia tidak menaruh remote control di tempat kita biasa menaruhnya. Kita mengharapkan suami kita punya selera humor yang baik, Namun ketika dia bercanda, kita bilang bahwa joke-nya tidak lucu dan jayus.

www.majalahpearl.com

Kita mengharapkan suami kita lebih aktif dan membantu kita mengasuh anak-anak, Namun ketika bayi kita menangis di dalam gendongan suami, kita buru-buru mengambil bayi kita dan menenangkannya tanpa memberi kesempatan kepada suami kita untuk belajar memenangkan si bayi. Ketika di lain waktu, ia mencoba untuk mengganti popok, kita menertawakannya dan bilang bahwa popoknya tidak rapi. Ketika di lain waktu, ia mencoba menyuapi si bayi, kita bilang dia nyuapinnya lama dan berantakan. Kita mengharapkan suami kita mengambil peran dalam mendidik anak-anak, Namun ketika ia menegur anak-anak, kita berkata bahwa dia menegur anak-anak terlalu keras dan membuat mereka terluka.


Ketika ia melarang anak-anak melakukan sesuatu, kita bilang bahwa ia tidak mengerti keinginan anakanak. Kita mengharapkan suami kita mendapat promosi dan kenaikkan gaji Namun ketika ada acara di kantor atau dia bekerja lembur, kita ngomel dan berkata, “Kamu kok kerja terus sih?!?! Jangan jadi workaholic dong. Inget, sekarang dah punya anak istri.” Padahal salah satu alasan dia bekerja keras adalah karena dia INGAT dia punya anak istri. Kita berharap suami kita membawa kita masuk ke dalam kehidupannya, Namun ketika dia mengajak kita pergi ke acara kantor, kita menolak dengan alasan teman-teman kantornya sinis dan ngga asik. Kita mengharapkan suami kita lebih mengasihi kita,

Namun ketika suami kita mengajak kita berduaan, kita bilang, “Aduh, aku capek …” Dan setelah semuanya terjadi, Kita mengeluh dan merasa kenapa suami kita tidak pernah menjadi pemimpin keluarga yang di dalam Tuhan. Ia pasif, pendiam, jarang bercerita, sibuk sendiri nonton bola, cuek dengan pekerjaan rumah tangga, tidak pernah memeluk anak kita dan jarang menghabiskan waktu dengan anak-anak. Kita mengeluh dan berkata, “Yah, suamiku payah …” dan mulai membanding-bandingkan dia dengan suami teman kita/saudara kita/ tetangga kita, “Tuh, coba kamu liat si X, dia blablablabla …”

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Marriage Di dalam hati kita bertanya-tanya, kemana pria gagah yang selalu mengambil inisiatif, pemimpin yang dihormati, punya segudang ide, selalu bercerita tentang banyak hal, singkatnya pria mengagumkan yang kita lihat di dalam diri suami kita sebelum kita menikahinya. Lalu kita pun mengeluh kepada teman-teman wanita kita, “Ah, cowok kalo udeh married beda.� Tanpa kita sadar bahwa kita pun berbeda. Tak lagi mengaguminya, tak lagi mendukung idenya, tak lagi menghormatinya, tak lagi menganggapnya pintar. Lalu kita melakukan berbagai cara untuk membuat suami kita berubah Tanpa kita sadar bahwa kita pun perlu berubah.

www.majalahpearl.com www www.majalahpearl. com

Dan setelah mencoba berbagai cara dari sindiran yang halus, omelan yang pendek, mengeluh tiada henti, sampai maki-maki yang kasar, akhirnya kita menyerah dan berkata, “Yah, cowok mah emang begitu ‌â€? *** Tuhan tahu bahwa sebagai istri, kita merindukan suami yang menjadi pemimpin, berinisiatif, pelindung bagi keluarga, mengasihi istri dan anakanak. Dan Tuhan pun menanamkan kerinduan yang sama di dalam hati suami kita untuk menjadi seperti itu. Namun seringkali, kita yang menggagalkannya menjadi pria yang kita inginkan, hanya karena ia tidak melakukannya seperti yang kita mau.


Tuhan tahu bahwa kita rindu punya suami yang akan memimpin keluarga, karena itu Ia memberikan perintah supaya kita tunduk kepada suami kita. Namun kita berkata bahwa perintahNya itu tidak up-to-date dan maksud perintah itu ditulis hanya cocok untuk zaman itu atau bahwa makna kata itu di dalam bahasa aslinya tidak seperti itu. *** “Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.� (Amsal 12:4)

“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.� (Amsal 31 : 10-12) (perenungan seorang istri...)

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


http://ivydental.files.wordpress.com/2012/08/nervous-woman.jpg

Marriage

Dia tegur saya dan saya langsung minta maaf, cuma tetep ada “guilty feeling” yang menyerang…

Deal with Guilty Feeling

Written by Lia Stoltzfus Designed by Widia Teja www.majalahpearl.com


Puji Tuhannya ngga pake lama, Roh Kudus ingetin saya beberapa hal yang "membebaskan" saya!

Btw, ceritanya gini... Sejak kami pindah, banyak banget visitors yang datang, dari yang cuma dateng dua hari sampe tiga minggu. Kadang mereka nginap di rumah kami tapi kadang juga di hotel. Rumah kami sekarang ngga available buat hosting tamu lagi karena kami sudah tidak punya kamar tamu. Yang namanya kedatengan tamu emang bakalan put more works, contoh kecilnya aja buat yang namanya masak-masak. Nah, kemarin-kemarin itu saya mesti masak buat 10 adults dan 2 anak buat makan siang. Saya tuh kudu benar-benar ngatur keuangan supaya dengan budget yang ada kami tetap bisa menjamu orang. Teman-teman kami dari berbagai kalangan, termasuk juga yang beda agama, jadi kami sepakat untuk hanya makan dan masak makanan yang HALAL saja sejak kami pindah ke kota ini untuk menghormati teman-teman kami yang hanya makan makanan halal.

Di tempat kami tinggal sekarang, Tuhan berkati kami dengan ketersediaan bahan makanan yang cukup banyak, tidak seperti waktu tinggal di Chiangmai dimana kami susah sekali dapat daging sapi. Di sini kami tinggal dekat laut, fresh seafood dan halal meat seperti daging sapi dan kambing, banyak dijual. So, karena kami punya banyak options dan juga kami mau teman-teman kami yang tidak makan makanan non-halal cukup merasa nyaman makan di rumah kami, kami memutuskan agar dapur kami free dari 'daging tak halal'. Nah, kemarin itu... saya tergoda! Pas ke pasar, beli ini itu, saya tanya penjual daging B-2 (pork) cincang harganya sekilo berapa. Saya kaget pas tahu harganya 140 bath doang (sekitar 60ribu) karena daging sapi sekilo di sini 270 bath dan ayam 198 bath. Selama kurang lebih 6 bulanan ini, saya selalu belinya udang, ikan, cumi, ayam dan sapi. #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Marriage Cuma daging itu aja muter-muter. Bikin siomay juga udah ngga pernah pake B-2 lagi, yah klo ngga pake ikan tenggiri yah pake ayam dan udang. Saya mikir... lumayan juga irit 58 bath yah... Ya udah sekali ini aja beli, pas lagi banyak visitors gini, lagian kan mereka ngga anti makan B-2 kok. Akhirnya saya bikin siomay deh, siomay campuran 3 daging: B-2, ayam dan udang. Suami saya ngga tau klo saya bikinnya campur sama daging B-2 karena kalo saya biasa bikin cuma pake daging ayam plus udang/ikan. Nah pas makan, orang-orang pada komentar enak, trus ada satu orang bule tanya saya ini apa namanya dan terbuat dari apa. Di situ ada suami saya juga lagi makan. DEG! Saya tahu dia pasti ngga suka deh kalo saya kasih tahu itu mengandung pork tapi tentu aja saya ngga mau bohong. Saya bilang ke bule itu kalo ini campuran dari 3 macam: pork, shrimp and chicken. Dia sih diam aja, tenang, ngga kliatan 'marah' dan ngga langsung punya respon kaget or 'rebuke' saya di depan orang lain.

“Dosa itu merusak oneness� www.majalahpearl.com

Lunch time selesai, saya beberes dan tidur siang sama anak-anak. Tapi jujur, saya berasa ngga enak banget. Feeling guilty! Kenapa? Karena saya tahu saya melanggar kesepakatan sama suami. Saya ngga sehati sama suami. Ini bukan masalah 'kecil' tapi ini DOSA. Dosa itu merusak 'oneness'. Ini juga berarti saya ngga menghargai 'keputusan' dia as a leader at home. Saya berniat ngomong dan minta maaf pas malem sebelum tidur. Memang this is his idea buat jadiin dapur kami free from pork tapi suami selalu tanya pendapat saya sebelum mutusin sesuatu dan saya juga sepakat, memang kami mau temen-temen kami yang ngga makan pork bisa merasa nyaman makan di rumah kami. Suami saya pernah tinggal di Aceh dan dengan pengalaman yang ada, beberapa teman yang hanya makan makanan HALAL bukan hanya bakalan lihat jenis hidangan makananannya tapi mereka juga ngga mau alat-alat dapur terkontaminasi dengan pengolahan daging babi. Simple-nya gini: "Emang elu ngga nyuguhin gue makanan ngga halal, tapi dapur elu, pisau, talenan, dll kan pernah dipake buat masak makanan ngga halal." Meski udah dicuci, tetep aja mereka susah untuk merasa nyaman.


Sebenernya dulu sebelum menikah, saya sempet berhenti makan pork loh selama 4 tahun, gara-gara dulu baca bukunya Dr. Elisabeth tentang "rahasia umur panjang". Dia menjelaskan bahwa jenis-jenis binatang yang 'dilarang' sama Alkitab itu ternyata setelah diteliti secara medis memang tidak baik untuk kesehatan termasuk di dalamnya daging babi. Saya bahkan bilang sama (dulu masih calon) suami untuk jangan harapin saya bakalan masak daging babi karena saya udah ngga makan lagi. Tapi setelah menikah pindah ke Chiangmai, sengsaralah saya... daerah gunung, susah dapet seafood, daging sapi juga super

jarang, kalo ada juga mahal dan alot. Setahun pertama kami makannya ikan tawar, udang dan daging ayam terus buat lauk setelah beberapa kali coba beli daging sapi tapi hasilnya ngga puas. Akhirnya saya kompromi juga beli dan masak daging babi. Cuma setelah pindahan, ada lebih banyak options dan juga demi relationship dan alasan kesehatan, kami memutuskan buat dapur yang bebas dr makanan non halal. Pas sore jalan-jalan abis anak-anak take a nap, kami dorong double T liat sapi en kambing, suami langsung bahas pelan-pelan,

M : "Hun, tadi siomaynya kamu bikin pake pork yah?" (Padahal dia udah tau, kan dia denger juga jawaban saya pas temen bule kami tanya, tapi itulah suami saya, dia itu ngga 'sradak-sruduk', ngga marah-marah ala dominan or tegur dengan sadis. I always love the way he corrects me.) L : "Iya, sorry, aku salah.." M : "Jangan lagi yah... Kan kamu tahu kesepakatan kita." L : Iya, aku memang bodoh, cuma demi mikir ngirit, padahal juga ngga seberapa, malah jadi tergoda buat pake pork. Sorry yah, hun. " M : "Iya, diampuni :) "

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Marriage Cuma gitu doang, short conversation soal siomay campuran babi itu. Tapi entah kenapa perasaan saya masih ngga enak banget. Perasaan gagal dan bersalah itu kuat banget. Padahal udah diampuni loh. Untung Tuhan ingetin,

“penuduhan itu bukan berasal dari Dia tapi dari si iblis!

�

Pernah ngga temen-temen ngrasa gitu? Berbuat salah entah lewat perkataan/sikap/respon trus berasa guiltyyyyyyyyyy banget... Perasaan bersalah itu sebenarnya wajar, itu seperti "alarm" di hati kita yang ingetin ada something yang ngga benar atau ngga beres, yang artinya kita udah berdosa karena lakuin yang ngga bener or nyakitin orang lain. Nah kalo ada 'guilty feeling' biasanya respon orang bisa dibagi jadi dua ekstrem :

www.majalahpearl.com

1. Pura-pura cuek Ada yang malahan berusaha 'madamin' alarm kepekaannya dengan ngerasin hati, ngga mau 'beresin', ngga mau bahas konflik or datengin orang yang disakiti dan minta maaf. Yang ada malah jadi jatuh dalam dosa kesombongan dan kemunafikan, pura-pura ngga ada apa-apa padahal hati ngga bisa dibohongin, cuma pake topeng tebel-tebel. Ruginya adalah, pasti hubungan kita jadi ngga bagus deh sama orang itu karena hati jadi ngga murni. Ada orang-orang yang pilih respon kaya gini, ketika buat salah, dia berasa guilty tapi ngga mau bersikap gentle en honest, bukannya ngaku salah dan membereskannya, malah berusaha 'bayar' dengan perbuatan-perbuatan baik/sweet. Contohnya, suami yang abis ngomong kasar sama istri dan bikin istri terluka cuma terlalu gengsi buat ngaku salah dan minta maaf, malah pulang kerja berusaha 'nyogok' si istri dengan bawain martabak kesukaan istri tanpa membahas soal konflik dan kata-kata kasarnya. Kira-kira si istri bakalan lupa ngga? Yah ngga lah... Hubungan itu bakal tetep membentuk luka yang masih 'menganga', yang kudu dipoles sama 'balsem' kerendah-hatian dan pengampunan.


2. Over-guilty or terintimidasi Iblis selalu mau 'nyolong' kesempatan bikin kita down-sedown-down-nya *halah bahasa apakah ini? :p* Dia pake jurus yang namanya "intimidasi ".

Tuh kan elu… Gagal lagi gagal lagi… Katanya anak Tuhan, tapi omongannya kayak gitu, sikapnya jelek."

Iiih, mana buah roh pengendalian diri lu? Jatuh lagi dalam kayak elu tuh ngga layak jadi pemimpin komsel!

Lah tuh kan, suami uda baek-baek, eh elu malah nyakitin dia… Gimana kalo dapet yang jahat lu?

Halaaaah… orang kayak elu tuh emang bukan emak yang baik! Tuhan ngga mau kita punya dua respon ekstrim kayak gini, Dia mau kita punya respon yang benar. Ketika Roh Kudus tegur kita, 'nyalain alarm' di hati kita, kasih kita kesadaran klo kita udah buat salah, kita mesti respon dengan 'brokeness' : 1. Akui di hadapan Tuhan "Iya Tuhan, aku salah. I failed You again and again, please forgive me..."

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Marriage

2. Lakuin pemberesan/restitusi (kalo menyangkut orang lain) dengan kerendahan hati. Tentunya dengan mengakui dosa apa yang Tuhan tegur, kesalahan yang kita buat yang merugikan/menyakiti oranglain, ask for forgiveness. 3. FORGIVE yourself! Ini bagian yang penting. Jangan mau diintimidasi iblis lagi. Tuhan udah ampuni, orang yang kita sakiti juga udah ngampunin, jangan sampe kita ngga ngampunin diri sendiri. Saya itu dulu susaaaaaaaaaaaaah banget buat 'terima' kesalahan orang lain, tapi saya tau akarnya karena saya juga susaaaaaaaaaaaaaaah banget buat 'terima' diri saya ketika saya buat kesalahan/kegagalan, sampe akhirnya pelan-pelan Tuhan ajarin soal His unconditional Love, bahwa Dia mengasihi saya sekalipun saya 'failed' and 'mess up'. Pas saya belajar mengasihi diri saya dengan mengampuni diri saya, saya juga lebih bisa "terima" kelemahan /kegagalan/kesalahan orang lain.

www.majalahpearl.com

Remember friends,

loves YOU, even when you mess up!� I need to keep remembering that too, because I 'mess up' plenty!


Jangan berjalan dengan 'kuk palsu' (rasa bersalah berkepanjangan) yang iblis terus berusaha taruh di pundakmu. Letakkan di bawah kayu salib itu. Yesus mengampuni dosa-dosamu, kegagalan-kegagalanmu, bahkan dosa masa lalu yang ngga bisa kamu lupakan. Dia menanggung semua itu, rasa malu, rasa bersalah, rasa 'rendah diri', rasa 'sakit' dan penolakan yang kamu alami di kayu salib-Nya.

"Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian." (2 Korintus 7:10)

Hidupmu sudah merdeka, sudah dibebaskan, terima pengampunan-Nya, ampuni dirimu sendiri dan melangkahlah dalam jalan pertobatan yang sejati, tanda kamu menghargai 'kasih karunia-Nya'. Biarkan 'rasa bersalah' itu menjadi 'alat' Tuhan untuk membawamu ke dalam pertobatan di hadapan takhta kasih karunia-Nya tapi janganlah 'bersahabat' dengan dia. Peganglah anugerah dan kasih karunia Tuhan. Kamu dikasihi, kamu diterima, kamu diampuni, sekalipun kamu gagal menjadi anak yang taat, istri yang lemah lembut, mama yang sabar atau teman yang dapat dipercaya. Bangkit lagi, berjalan maju dalam kasih karunia, hidupmu ditentukan untuk menjadi pemenang, karaktermu akan terus menerus diubahkan asal hatimu rindu. Ya, ngga ada yang mustahil buat Tuhan dan buat mereka yang percaya! Dont give up, Tuhan aja ngga pernah give up sama dirimu!

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Pareentiting

Jesus

is Centre

Celebrati

www.majalahpearl.com

Image courtes


Written by: Martha Vina Deisgned by: Julia Rosmawi

of

ion

J

esus, the Centre of Celebration Apa yang akan kita lakukan menjelang Natal tahun ini? Natal kali ini adalah Natal ketujuh dimana saya dan suami bisa merayakannya as husband and wife sekaligus Natal yang kelima bagi putri kami, Keiko. Selama ini, kami sekeluarga, terutama saya sebagai ibu, memiliki planning tersendiri dalam menyambut dan merayakan Natal. Mingggu kedua Desember kami biasanya sudah pasang pohon Natal, lengkap dengan dekornya. Stoples-stoples kue sudah terisi dengan kue-kue buatan sendiri. Rumah sudah didekor dengan nuansa Natal. Sarung bantal sampai taplak meja sudah diganti semua. Tembok rumah yang agak kotor, saya minta suami untuk cat ulang. Hadiah buat ponakan sudah di-list. Makanan buat acara malam Natal dan hari Natal direncanakan. Daftar ‘acara’ berkunjung ke sanak saudara sudah disusun rapi. Perfect‌ #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31

sy of: http://www.shutterstock.com/ pic-125683361/stock-photo-homemade-heart.html?src=8asaW0tIka_keH_EoHf8uQ-1-49


Pareentiting Sampai pada suatu saat, tahun lalu tepatnya, saya dan Keiko sedang bikin kue dan dia bertanya… a y Keiko : Kuenya buat siapa, Mama? Mama : Buat kita… dan juga kalo ada tamu pas Natal. Keiko : Ooo… Natal itu apa, Mama? Mama : *Jlebbb* Saya sampai bingung sendiri harus menjawab apa. Waktu itu usia Keiko menjelang 4 tahun. Sejak Keiko masih bayi, saya sudah sering membacakan buku, termasuk buku tentang kisah-kisah Alkitab. Dia sangat menyukai kisah Daniel di goa singa, Daud dan Goliat, serta kisah-kisah pelayanan Tuhan Yesus beserta murid-murid-Nya. Tapi,

saya baru sadar kalo kisah Natal ternyata jarang saya ceritakan. Saya sadar, bahkan saya, orang dewasa, masih terjebak dengan ‘pengkotakan’. Sepanjang tahun, kisah-kisah lain dalam Alkitab bisa saya ceritakan pada Keiko, sementara kisah tentang kelahiran Sang Juru Selamat-nya, hanya saat menjelang Natal. Hal seperti itu bukan disengaja tapi sepertinya ‘sudah terbentuk’ dengan sendirinya. Karena hal itulah, setelah percakapan itu, saya langsung mengeluarkan seluruh buku-buku cerita Natal dan membacakannya untuk Keiko. Saya juga mencari aktivitas yang bisa kami pakai bersama untuk menjelaskan padanya apa arti Natal. Sejak saat itu kisah-kisah Natal selalu rutin saya bacakan untuk Keiko…

Ini adalah salah satu aktivitas yang kami lakukan bersama-sama. Aktivitas ini menjelaskan pada Keiko bahwa karena kasih-Nya pada dunia, Tuhan sendiri datang untuk menjadi seorang Anak Manusia.

www.majalahpearl.com


Dan ini adalah beberapa buku Keiko yang berkisah tentang Natal. Semuanya saya pilihkan yang benar benar kisah dari Alkitab. Saya TIDAK memberi dia kisah Natal yang ‘anehaneh’. Anak anak cepat sekali menangkap suatu cerita, jadi saya ingin anak saya tahu bahwa inilah kisah Natal yang sesungguhnya, yaitu kisah tentang Yesus, inti dari perayaan Natal itu sendiri.

Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,melainkan beroleh hidup yang kekal.

Karena Tuhan telah memberikan Kasih-Nya kepada kita, sudah selayaknya kita menyambut kedatangan-Nya dengan penuh sukacita dan ucapan syukur. Selanjutnya, Tuhan Yesus mengajarkan untuk membagikan sukacita tersebut pada orang lain. Jadi, saya ajak anak saya untuk memberikan sesuatu pada orang lain. Walaupun aktifitas ini seharusnya dilakukan sepanjang tahun, tidak hanya disaat Natal, tapi Natal dapat menjadi momentum yang baik untuk mengawalinya. Sewaktu saya masih melayani di Sekolah Minggu, kami #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31

Image courtesy of: the writer


Pareentiting para pengasuh sekolah minggu memutuskan agar anak-anak tidak mendapatkan kado Natal tapi justru mereka yang memberikan kado atau persembahan. Selama ini kita mudah sekali terjebak dengan ‘tradisi Natal’. Natal ngga lengkap tanpa bapak gendut berjanggut yang pakai baju warna merah. Saya terkadang sedih kenapa dia lebih tenar dibandingkan dengan Yesus, inti perayaan Natal itu sendiri. Ketika lagu-lagu Natal mulai diputar, masih ada lagu yang hanya berkisar tentang perayaan Natal, namun bukan tentang Yesus. Natal juga dipenuhi oleh nafsu belanja yang ditunjang oleh sale akhir tahun yang menggiurkan. Setiap orang berburu pernak-pernik Natal, setiap orang sibuk mencari baju, setiap orang sibuk berusaha tampil stunning di hari Natal. It’s a celebration… It’s Christmas time… The season to be jolly… Suasana heboh dan dengan mudahnya kita ikut-ikutan terjebak dengan suasana seperti itu. Then, no wonder, begitu Natal selesai, kita ngga dapet apa-apa kecuali budget bulan

www.majalahpearl.com www.majalahpearl.com www.majalahpearl.co

Desember yang membengkak dan badan yang lelah. Look back when HE came as a human… di kandang hina, di padang yang sepi, jauh dari apa yang di sebut mewah. Suatu waktu yang sangat menentukan bagi sejarah dan juga keselamatan umat manusia. Tuhan yang meninggalkan tahta-Nya di surga, menjejak bumi, untuk kita manusia yang amat di kasihi-Nya… Inilah yang harus kita ajarkan pada anak anak. Ini yang harus direnungkan untuk kita para orang tua. Pengetahuan inilah yang akan membuat kita bersikap lain saat kita merayakan Natal. What parents do will be followed by the children… So, mumpung mereka masih kecil dan lebih mudah untuk diajar, ajarkanlah segala yang baik dan juga benar. Pengajaran yang back to basic, back to the Bible.


Ini adalah beberapa aktivitas yang dapat dilakukan keluarga saat Natal :

1.

Mengajarkan lagu-lagu Natal, yang berisi tentang kasih Tuhan, bukan lagu tentang lonceng berdentang atau salju semata.

2. Mengulang kembali kisah Natal yang orisinil, seperti ditulis di Alkitab, tanpa bumbu-bumbu lain.

3.

Membuat kandang Natal di Betlehem, so someday when the children get older, mereka mengerti kasih Allah yang begitu besar sampai Ia rela menderita di dunia.

4.

Membuat kue bersama dan mendorongnya untuk membagikannya pada teman-temannya.

5. Membuat kartu kartu Natal atau craft yang lain. Era internet

seperti sekarang memudahkan kita mencari aktivitas Natal untuk anak seperti di http://www.activityvillage.co.uk/christmas dan http://www.apples4theteacher.com/holidays/christmas-religious/

Pilihlah aktivitas yang baik, yang dapat membuat iman anak semakin bertumbuh dan mengenal siapa Juru Selamat-nya And for us as mothers, to do list is ok but it’s not the only priority. Untuk kita para mama memang banyak hal yang perlu disiapkan dalam sebuah perayaan. Tapi, jangan lupa, the centre of our celebration is Jesus. Beside work on our plan, plan to work on our spiritual also. Menjelang Natal dan kemudian menjelang pergantian tahun ini, kita bisa merefleksikan kembali kasih Tuhan dalam hidup kita. Membaca kitab Injil, ‘mengikuti’ kehidupan dan pelayanan Kristus, akan menolong kita untuk semakin mengenal Allah, bagaimana Ia menyelesaikan misi Natal bagi dunia. Kita bisa semakin tenggelam menikmati janji, kasih dan penyertaan-Nya. Jangan sampai hingar bingar perayaan merebut damai dan sukacita Natal sesungguhnya. Let’s back to the basic, let’s back to the Bible. Have a blessed Christmas for all of us.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


The image is downloaded from http://all-free-download.com/free-photos/smiling_woman_with_a_flower_198726.html

Devotional

www.majalahpearl.com


Hanya Untuk

KemuliaanNya Written by Yuniar Dwi Setiawati Designed by Febe

Amsal 31 seringkali dijadikan bahan pembinaan bagi para wanita Kristen, setuju? Pasti banyak yang tahu apa saja sikap yang harus dilakukan untuk jadi wanita Kristen yang ideal, baik di mata Tuhan maupun di mata manusia. Selain kita tahu, kita juga perlu membuka mata lebar-lebar untuk mengerti tujuan kita belajar menjadi wanita yang cakap, yaitu bukan semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk kemuliaan nama Tuhan.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional Berdasarkan teks Amsal 31 ini, kita akan melihat lebih jauh alasan kita belajar menjadi wanita Kristen yang cakap dan terampil. Apa saja sih?

1

Karena kita berharga. Wow, Tuhan menciptakan kita bukan untuk menjadi wanita yang asal-asalan. Firman Tuhan bilang, “Istri (wanita) yang cakap lebih berharga daripada permata” (ay.10). Bayangin, berapa harga permata zaman sekarang!! Ckckck, pasti hanya orang-orang berduit yang memilikinya bukan? Bukti bahwa kita berharga, Tuhan mengutus anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menebus dosa kita. Allah menghendaki hidup kita sesuai dengan dengan label “berharga” itu. Permata atau perhiasan memiliki nilai yang tinggi karena melewati proses pemurniaan. Demikian juga dengan pembentukan kita menjadi wanita yang cakap, yang harus melewati proses yang tidak gampang. Tetapi biarlah hal itu membuat kita semakin dimurnikan. Ada yang pernah nonton film “Princess Diary”? Di film itu, tokoh utamanya, Mia, yang ternyata adalah seorang putri kerajaan Monrovia, harus belajar hidup sesuai dengan identitas sebenarnya. Ia harus belajar berjalan dengan anggun, makan dengan sopan dan berbicara dengan lembut. Ia tidak bisa tampil dan bertindak sembarangan karena statusnya sebagai bangsawan. Perilaku inilah yang membedakan dia dari wanita kebanyakan. Demikian pula kita, sudah sepatutnya kita bertindak sesuai dengan identitas kita sebagai putri Kerajaan Allah yang berharga.

www.majalahpearl.com


Tuhan tidak ingin karakter kita stagnan. Ia ingin kita memiliki karakter Kristus, karena karakter itulah akan menjadi pembeda dengan wanitawanita yang tidak mengenal Allah. Ketika kita menghidupi karakterkarakter wanita Amsal 31, kita sedang membangun hidup yang berpadanan dengan panggilan kita di dalam Kristus (Efesus 4:1).

Tuhan tidak ingin karakter kita stagnan. Ia ingin kita memiliki karakter Kristus, karena karakter itulah akan menjadi dengan wanita-wanita yang tidak mengenal Allah.

2

Karena kita diciptakan untuk pekerjaan baik. Firman Tuhan juga berkata, “Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau kita hidup di dalamnya.� (Efesus 2:10). Semua tindakan wanita Amsal 31 adalah perbuatan baik, untuk dirinya, untuk suami dan anak-anaknya, juga untuk orang lain di sekelilingnya. Matius 5:16 menjelaskan kenapa kita harus berbuat baik, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.�

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional

3

Karena kita dipanggil menjadi berkat dalam keluarga. Banyak masalah krusial yang muncul dalam keluarga, keuangan, kepemimpinan dan masalah-masalah lain. Kehadiran kita para wanita, yang diciptakan sebagai penolong, sangat diperlukan untuk menjadi berkat di keluarga melalui hidup yang bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangga, serta baik hati dan taat kepada suami (Titus 2:5). Dalam keluarga, istri dipanggil menjadi penolong yang sepadan bagi suaminya. Seorang anak yang belum atau tidak menikah juga tetap bisa menjadi penolong bagi anggota keluarga yang lain karena dengan saling menolong kita sebenarnya sedang memenuhi hukum Kristus (Galatia 6:2). Keluarga disini tidak terbatas pada keluarga jasmani, tapi juga keluarga rohani kita, dan bahkan orang-orang di luar gereja. Hal inilah yang dilakukan oleh wanita Amsal 31, ia menjadi penolong bagi keluarganya, tapi ia juga memberikan tangannya kepada yang tertindas dan mengulurkan tangannya kepada yang miskin (Amsal 31:20).

Seorang anak yang belum atau tidak menikah juga tetap bisa menjadi penolong bagi anggota keluarga yang lain karena dengan saling menolong kita sebenarnya sedang memenuhi hukum Kristus. www.majalahpearl.com


Dalam pernikahan, wanita perlu menjalankan perannya sebagai penolong sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Salah satu hal yang paling penting adalah prinsip penundukan diri. Suatu kali ada yang sharing dengan saya, “Gila apa ngga sih, suami gue tuh lambat banget diajak mikir!! Gue sering banget ambil keputusan sendiri!� Nah, bagi wanita dominan seperti ini, kalo tidak belajar tunduk dari sekarang maka selamanya kita juga tidak akan bisa menghargai kepemimpinan laki-laki, bahkan kita juga sulit untuk membuat Allah jadi pemimpin hidup kita. Anak-anak juga perlu dididik secara benar oleh orang tua dengan cara menanamkan secara langsung nilai-nilai kebenaran (Ulangan 6:7). Anak-anak yang pendidikannya diserahkan ke pembantu, sekolah, atau bimbingan belajar, tanpa peran dari orangtua, membuat kedekatan dalam keluarga menjadi tidak maksimal. Keluarga yang takut kepada Allah dapat menjadi alat Tuhan memenangkan komunitas yang lebih besar. Wanita berperan penting mewujudkannya. Bersama pria, wanita bertanggung jawab membawa keluarganya memenuhi panggilan Tuhan: menjadi refleksi hubungan Allah dengan gereja-Nya sehingga nama Tuhan dimuliakan.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional

4

Karena kita menghadapi arus tantangan zaman. Kita hidup di akhir zaman, dimana dunia semakin bertambah jahat. Nilai-nilai dunia yang bertolak belakang dengan kebenaran, semakin meluas dan mempengaruhi kehidupan kita. Hal ini menjadi tantangan besar buat generasi kita, apakah kita tetap hidup dengan standar Allah atau terbawa arus zaman? Dunia bisa berkata kalau istri tidak perlu tunduk kepada suami, atau sudah bukan zamannya lagi istri tinggal di rumah dan mengatur rumah tangga, karena ini adalah zamannya istri boleh memprioritaskan karirnya dan menyerahkan urusan rumah tangga kepada pembantu. Dunia juga boleh mengatakan tidak masalah bagi seorang wanita mengejar laki-laki yang diingininya. Tapi, Allah menghendaki kita untuk menjadi berbeda dengan dunia. (1 Yoh 2:17) Ditengah paham feminisme yang semakin luas, wanita Kristen perlu menjadi teladan bagi dunia melalui tindakan yang dihasilkan dari pola pikir dan gaya hidup Kristiani. Ia memanggil kita agar menjadi berbeda dengan dunia (Roma 12:2). Kalau kita menjadi ibu rumah tangga, maka kita menjadi ibu rumah tangga yang berbeda. Kita menjadi ibu rumah tangga yang menjalankan panggilannya dengan tekun dan penuh sukacita, bukan ibu rumah tangga yang hobi berkumpul di bawah pohon mangga dengan tetanggatetangga untuk mengeluhkan suami atau menggosipkan ibu mertua. Kalau kita menjadi istri sambil menjalankan karier, maka kita menjadi wanita karier yang berbeda. Kita menjadi wanita karier yang bijaksana mengatur waktu dan prioritas, yang tetap melakukan tanggung jawabnya mengatur rumah tangga. Bahkan jika kita single sekalipun, kita menjadi wanita single yang berbeda. Kita menjadi wanita single yang utuh dan menemukan rasa aman di dalam Tuhan serta rajin mengembangkan karakter yang dibutuhkan untuk menjadi seorang istri nantinya.

www.majalahpearl.com


Seringkali kita hanya memikirkan diri sendiri dan mata kita tidak peka lagi akan kebutuhan orang lain padahal kita punya tanggung jawab untuk membawa nama Tuhan dimanapun kita berada. Banyak orang butuh teladan hidup yang baik, dari perkataan, pola pikir dan bahkan dari kehidupan rohani kita. Dengan menjadi wanita yang berbeda, banyak orang di luar Tuhan yang datang untuk belajar dari kita bukan? Juga tidak menutup kemungkinan, orang bisa mengenal Kristus melalui kita. Kita bisa memakai hidup kita untuk membawa nilai-nilai hidup Kerajaan Allah tanpa harus menginjili mereka terang-terangan. Tuhan mau kita jadi partner-Nya untuk misi yang besar ini. So, jangan santai, terus benahi diri untuk mau terus belajar dan diperbarui agar kehendak Tuhanlah yang kita lihat dan kita terapkan dalam hidup sehari-hari. Ayo, bawa pembaharuan disaat dunia tidak pernah bisa melakukan kehendak Tuhan!

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional Bagaimana saat kita gagal

danjenuhberjuang?

Kita perlu ingat, hidup kita ini bukanlah milik kita sendiri. Pasca ditebus olehNya, kita sudah dimiliki Tuhan untuk melakukan kehendak Allah dalam hidup kita. Hidup kita yang sekarang adalah ciptaan baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17). Perjuangan dan pembelajaran kita sebagai wanita cakap bukan dianggap sebagai hukum Taurat yang menekan hidup kita, tapi kita perlu memandangnya sebagai ucapan syukur akan pengorbanan-Nya yang sangat mulia. Kita perlu punya motivasi hidup yang benar, yaitu kita ada untuk memuliakan nama Tuhan. Apa saja yang perlu kita ingat untuk terus memuliakan Tuhan?

1

Kita perlu terus memandang kepada Allah. Kita perlu memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan saat kita mau dibentuk Tuhan jadi ciptaan yang memiliki karakter Kristus. Tanpa Tuhan maka semuanya akan sia-sia, karena Dia-lah sumber hikmat dan kebenaran itu. Menghidupi karakter wanita Amsal 31 bukan hal yang tidak mungkin, namun juga tidak bisa dikatakan mudah. Untuk hidup serupa dengan Kristus pasti membutuhkan perjuangan. Kita mungkin jatuh bangun untuk mengikuti teladan yang sempurna dan ideal itu, tapi biarlah mata kita tetap tertuju kepada Kristus dan menemukan kekuatan di dalam-Nya. Dalam perjuangan itu, Tuhan akan berikan kita banyak pengalaman rohani sebagai pelajaran yang berharga untuk kita lebih bertumbuh di dalamnya. Ketika kita memandang Tuhan, maka kita melakukan segala sesuatu dengan standar Allah dan bukan standar kita sendiri atau bahkan orang lain karena hidup kita hanyalah untuk menyenangkan Tuhan. Ingatlah bahwa kesanggupan kita adalah pekerjaan Allah (II Korintus 3:5). Mari kita mengembangkan karakter wanita Amsal 31 dengan bergantung kepada Allah dan bukan dengan kekuatan kita sendiri.

www.majalahpearl.com


2

Kita perlu berusaha mematikan kehendak daging. Kehendak daging itu menyesatkan dan membuat kita tidak lagi memuliakan Tuhan. Daging kita berlawanan sangat berlawanan dengan kehendak Roh Kudus bukan? Sekarang pilihan ada di tangan kita, pilih ikut kehendak Allah atau kehendak daging. Kalau kehendak Allah, pasti kita akan dimampukan untuk membawa kebenaran. Tapi kalau kehendak daging, ya rasakan sendiri akibatnya ketika kita tidak menikmati damai sejahtera itu, karena kita hidup dalam ikatan dosa dan karakter manusia lama. Meskipun Allah memberikan kekuatan, mematikan kehendak daging adalah keputusan kita. Contoh sederhana, ketika saya sedang melatih diri untuk bangun pagi, seperti wanita Amsal 31 yang bangun saat hari masih malam, biasanya Roh Kudus akan “membangunkan� saya di jam yang saya minta. Tapi, keputusan untuk bangun dan berdoa ada di tangan saya. Kita perlu bekerja sama dengan Allah untuk dapat terus mematikan kehendak daging kita.

3

Kita perlu ingat kematian Kristus itu untuk dunia. Kristus mati bukan buat kita saja tapi untuk seluruh dunia. (2 Kor 5:14). Pandangan Kristus ditujukan untuk dunia, maka kita pun perlu memandang juga seperti Allah memandang. Mengembangkan karakter wanita Amsal 31 bukan hanya tentang diri kita sendiri, tapi supaya kita lebih maksimal memberkati orang lain. Dunia membutuhkan Kristus yang ada dalam hidup kita. Lihatlah dengan hati yang penuh dengan belas kasihan sehingga kita memiliki kepekaan untuk mau berbagi kebenaran itu dengan orang-orang di sekitar kita. Selama kita masih hidup, kita bertanggung jawab untuk melanjutkan pekerjaan Kristus di dunia ini.

Yah, tibalah di akhir tulisan ini. Mari kita sama-sama berpikir “hidup kita bukanlah untuk kita sendiri tapi untuk kemuliaan nama Tuhan.� Selama Tuhan memberi kita kesempatan untuk menjadi wanita Kristen yang cakap, kerjakan panggilan itu dengan sukacita dan rendah hati. Proses hidup membutuhkan progress, semangat untuk bertumbuh menjadi persembahan yang berkenan di hadapanNya!

Soli Deo Gloria #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional

WRITTEN BY: Mekar A. Pradipta DESIGN BY: MICHELLE WIRNATA

Tangan yang Bekerja, Hati yang Melayani

www.majalahpearl.com


Kalau kita membaca perikop mengenai istri yang cakap di Amsal 31, mungkin yang pertama terlintas di benak kita adalah betapa sibuknya wanita yang satu ini. Dia bangun sebelum matahari terbit, mengerjakan begitu banyak hal sepanjang hari, dan bahkan pada malam hari pelitanya tidak padam. Bagaimana kalau kita ada di posisinya? Capek? Pasti. Bosan? Mungkin. Bersungut-sungut? Biasa. Tapi, di ayat 13 justru dikatakan, “… ia senang bekerja dengan tangannya.” Wow! Kira-kira apa ya yang bisa membuat dia mengerjakan segala sesuatu dengan senang? Tidak mudah menemukan alasannya karena Amsal 31 tidak memuat alasannya dengan eksplisit. Tapi jangan lupa, wanita ini adalah wanita yang takut akan Tuhan. Sebagai wanita yang takut akan

Tuhan, ia mengerti bahwa ia ada di dalam Kristus dan wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (1Yohanes 2:6). Bagaimana sesungguhnya Kristus hidup? Matius 20:28 mengatakan Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Kristus melayani, maka kita wanita-wanita Allah, juga wajib melayani. Wanita-wanita Allah mengerti bahwa ketika ia melayani maka ia adalah hamba. Dalam Kolose 3:22-24, Allah mengajar kita demikian:

“Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya”

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional Wanita Amsal 31 memahami bahwa pekerjaan sehari-hari melayani orang lain sesungguhnya adalah pelayanan kepada Allah. Ketika melayani suami, anak-anak, sahabat atau rekan bisnis, ia melakukannya seperti untuk Tuhan. Ia tahu bahwa melayani Tuhan sesungguhnya adalah sebuah kehormatan. Ketika ia memasak untuk keluarganya, ia tahu ia sesungguhnya sedang memasak untuk Tuhan yang adalah Raja, ia sedang menjadi koki Kerajaan. Pantas saja ya dia bisa melakukan pekerjaannya dengan senang. Omong-omong tentang melayani Tuhan, Firman-Nya memuat sebuah prinsip penting.

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. (Roma 12:11)

www.majalahpearl.com


Melayani Tuhan, termasuk di dalamnya melayani sesama, ternyata punya kaitan erat dengan kerajinan. Ini juga merupakan salah satu karakter utama wanita Amsal 31. Di ayat 27 kita membaca kalau wanita ini tidak memakan makanan kemalasan. Kalau kita membaca beberapa terjemahan lain, kemalasan disamakan dengan idleness (tidak sedang melakukan apa-apa). Idleness (NKJV) ini berlawanan dengan busy and productive (The Message). So, hati-hati, jika kita merasa kita

punya banyak waktu luang tapi kita tidak mengisinya dengan hal-hal yang produktif, mungkin kita sedang terperangkap dalam kemalasan. Menjadi sibuk dan produktif sendiri memang adalah perintah Allah. Raja Salomo yang berhikmat menuliskan, “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik (Pengkhotbah 11:6). Bagian ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh beristirahat, tapi menekankan agar kita memanfaatkan waktu kita dengan bijaksana, menggunakannya untuk mengerjakan hal-hal yang produktif. Seperti ditulis pada Pengkhotbah 9:10a, segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional Untuk wanita, ada satu bagian khusus yang perlu dikerjakan dengan kerajinan yaitu mengatur rumah tangga (Titus 2:5). Bagian ini terutama ditujukan untuk wanita-wanita tua (berumur, sudah bersuami) namun bukan berarti tidak penting bagi wanita-wanita muda yang masih single. Karena, dalam Titus 2:3-4 dikatakan,

“Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memÄątnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.â€?

Dari ayat-ayat ini, kita bisa menyimpulkan bahwa wanita-wanita muda memiliki tugas untuk belajar dan mempersiapkan dirinya menjadi wanita yang berkenan di hadapan Allah, termasuk terampil mengatur rumah tangga. Pendidikan menjadi istri yang cakap

www.majalahpearl.com

justru dilakukan ketika kita masih single. Wanita-wanita yang sudah menikah memiliki rumah tangga dimana ada suami dan anak-anak. Tapi bagaimana dengan wanita-wanita single? Sudah jelas, rumah tangga mereka adalah keluarga mereka saat ini. Orang tua, kakak-adik, keluarga besar, dan bahkan teman-teman adalah orang-orang dengan siapa kita bisa belajar mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk melayani keluarga kita di masa depan. Rumah kita saat ini adalah sekolah dimana kita dididik menjadi pengatur


rumah tangga (homekeepers) yang akan kita lakukan nanti. Alkitab versi Firman Allah yang Hidup (FAYH) memakai istilah “senang berada di rumah� untuk menjelaskan frase “mengatur rumah tangga�. Kalau direnungkan, hal ini memang penting. Sebagai homekeepers, wanita bertugas membuat rumah menjadi tempat yang menyenangkan. Tapi, kalau kita sendiri tidak senang berada di dalamnya, tidak betah, dan justru lebih sering berada di luar, bagaimana kita bisa melakukan fungsi ini? Kalau kita tidak sering berada di rumah, bagaimana kita bisa mengaturnya? Bagian ini terutama lebih menantang untuk wanita-wanita single, karena dengan kebebasan yang mereka miliki, mereka cenderung melewatkan sebagian besar waktunya di luar rumah. Kadang akibatnya, mereka tidak menyediakan waktu untuk melayani keluarga. Salah satu alasannya adalah karena mereka ingin melewatkan waktu lebih banyak dengan teman-teman. Padahal, tidak ada salahnya loh mengundang teman-teman ke rumah, melayani mereka sebagai tamu, sekaligus belajar hospitality atau seni memberikan tumpangan. Sebagai orang percaya, hospitality merupakan hal yang penting karena merupakan salah satu perintah Allah dalam Roma 12:13. Dari beberapa versi Alkitab kita

bisa menyimpulkan hospitality sebagai kesediaan menerima orang lain di rumah kita serta memberikan makanan dan, kalau diperlukan, penginapan kepada mereka. Bayangkan, kalau rumah kita seperti kapal pecah, bagaimana bisa kita membuat tamu-tamu kita nyaman? Atau, kalau masakan kita tidak enak, jangan-jangan tamu-tamu kita justru sakit perut setelah memakannya. Padahal, Firman Tuhan sendiri mengatakan, ketika kita menjamu tamu sesungguhnya kita sedang menjamu malaikat (Ibrani 13:2). Kesimpulannya, banyak hal yang bisa dilakukan agar kita bisa menjadi wanita yang senang bekerja seperti Amsal 31. Yang penting adalah kita memiliki hati yang bersedia melayani dan melakukan pelayanan itu dengan rajin. Pada akhirnya, yang terpenting adalah melakukan semua itu untuk kemuliaan Tuhan dan menjadi kesaksian bagi orang lain, sama seperti yang ditulis dalam Titus 2: 4 yaitu agar Firman Allah tidak dihujat orang.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional

AJ

Psalms 31 Woman

Possible

ourney

Written by Glory Designed by Widia Teja

“Wanita yang cakap itu…”

www.majalahpearl.com


S

iapa yang masih single dan punya "checklist" kualitas-kualitas yang kalian harapkan dari calon suami kalian kelak? Atau, siapa yang sudah menikah dengan seorang pria yang, sekalipun ganteng, pandai, rajin, lucu, dan sebagainya, tetap tidak sanggup memenuhi semua kriteria dalam checklist kalian dulu? Hayo ngakuu...

Kita, kaum wanita, pada umumnya punya sejumlah kriteria yang kita inginkan dari calon suami. Tapi, seberapapun rempongnya kita membuat checklist seperti itu, kita justru akan menemukan bahwa dalam

“..Dia sanggup

memberi kita kemampuan untuk melakukannya..

�

dalam 1 pasal khusus untuk pria. Yang ada justru checklist bagi kaum wanita, yaitu dalam Amsal 31:10-31, dan list-nya super high profile pula! Mari kita perhatikan hal-hal penting yang sering luput dari perhatian pembaca teks ini. Jangan buru-buru ngeri karena tingginya tuntutan yang dipaparkan di dalamnya. Bila perintah tertentu ditulis dalam firman Tuhan, itu berarti Dia sanggup memberi kita kemampuan untuk melakukannya.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional

“ kriteria untuk yang cakap ini diberikan oleh seorang wanita.

Selanjutnya, tersirat dari teks ini, adalah tentang kodrat seorang wanita. Dia tidak memiliki natur maupun tugas untuk mencari dan memilih pria idaman; sebaliknya, seorang wanita dicari dan dipilih oleh Pertama, kriteria untuk seorang istri pria yang tertarik oleh kualitas yang cakap ini diberikan oleh seorang kepribadiannya. Banyak wanita tidak memahami hal ini. Mereka mencari wanita. Memang Lemuel yang pria yang memenuhi kriteria mereka, mengucapkan Amsal ini, tapi lalu mempersiapkan resepsi ibunyalah yang mengajar dia (31:1). pernikahan, gaun pengantin, rumah Wanita tersebut telah mendidik dan tinggal, dan sebagainya. Tapi, setelah membesarkan seorang raja; tapi di itu mereka kecewa karena suami balik suksesnya itu dia tetaplah mereka tidak sesuai harapan. Mereka wanita, yang mengetahui kesulitan dan tantangan seorang wanita. Yang ia kecewa, karena mereka mempersiapkan segalanya untuk sampaikan adalah hikmat yang berasal dari pengalaman dan pernikahan; segalanya, kecuali diri perenungan selama bertahun-tahun. mereka sendiri. Mereka tidak sadar Dia juga tahu bahwa perlu bahwa firman Tuhan dengan jelas bertahun-tahun bagi seorang wanita menyatakan bahwa pria memang jauh untuk akhirnya disebut "cakap". dari sempurna, maka ia perlu Kualitas karakter tidak didapatkan ditolong. Sang istrilah yang dalam 1-2 tahun, atau "dari sono-nya", seharusnya menolong dia dan melainkan selama bertahun-tahun bukannya menuntut. Tugas kita, para pembentukan diri. Pendek kata, don't wanita, adalah mempersiapkan diri be discouraged; all things are possible. agar memiliki kualitas yang layak untuk melayani Allah dan suami kita kelak, sementara para pangeran Allah di luar sana mencari seorang istri yang cakap.

www.majalahpearl.com

�


Jadi, seperti apa gerangan wanita yang cakap dalam Amsal 31:10-31 ini? Ada tiga kualitas mencolok yang harus kita perhatikan.

1. Wanita yang cakap itu rajin Suatu kali, seorang teman saya memasang display picture di messenger-nya. Gambarnya adalah seorang pria yang pening, memegang kepalanya, dan terdapat tulisan: "Bangun pagi aja susah - gimana bangun rumah tangga?" Saya tertawa, sekaligus merasa miris memikirkan kenyataan ini. Bagaimana bisa jadi istri yang cakap, kalau selama masih lajang saja hidup dalam kemalasan?

Rajin adalah sifat yang mencolok sepanjang Amsal 31:10-31. "Ia bangun kalau masih malam," demikian ayat 15, "lalu menyediakan makanan bagi seisi rumahnya." "Ia senang bekerja dengan tangannya," kata ayat 13. "Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal." Ini bukan berarti sang istri yang cakap itu hobi memasak atau menjahit, tapi ia memperhatikan kebutuhan rumah tangganya. Pada masa di mana pakaian dan makanan dalam keluarga harus disediakan sendiri oleh sang ibu, ia tidak membiarkan keluarganya tidak terurus; ia memastikan mereka makan dan berpakaian dengan baik. Pada masa di mana pakaian dan makanan dalam keluarga harus disediakan sendiri oleh sang ibu, ia tidak membiarkan keluarganya tidak terurus; ia memastikan mereka makan dan berpakaian dengan baik. "Wanita" dan "malas" adalah dua kata yang tidak cocok disandingkan bersama. Seorang wanita diciptakan Tuhan untuk menjadi orang yang rajin, suka bekerja, dan memperhatikan kebutuhan orang lain, terutama keluarganya. Kita bisa dan harus - melatih diri menjadi wanita yang rajin dan produktif mulai dari sekarang.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


2. Wanita yang cakap itu cerdas Dalam keluarga Kristen hanya ada satu istri, yaitu satu ibu dari anak-anak. Kita mungkin tidak pintar-pintar amat dalam hal akademis, tapi kita bisa jadi yang terbaik dalam peran kita dalam keluarga. Dalam keluarga, suami berperan sebagai breadwinner atau pencari nafkah. Tapi, bila pendapatan tersebut tidak dikelola dengan baik, keluarga itu bisa bangkrut! Siapa yang berperan besar dalam mengatur ekonomi rumah tangga? Tentu saja sang istri. Sebuah penghargaan besar disampaikan bagi istri yang cakap dalam ayat 11: "Hati suaminya percaya kepadanya; suaminya tidak akan kekurangan keuntungan." Berapa banyak suami yang pergi bekerja dengan hati tenang karena ia percaya istrinya sanggup mengatur rumah tangga dan mengurus anak-anak mereka? Semoga suami kita kelak salah satunya.

www.majalahpearl.com

Menarik sekali bahwa dalam teks ini juga disebutkan tentang usaha rumah tangga dan investasi properti yang dilakukan sang istri untuk keuntungan rumah tangganya. Bagaimana dia punya waktu dan dana lebih untuk usaha dan investasi?? Jawabannya jelas: ia cerdas dalam mengatur sumber daya dan kebutuhan rumah tangganya.

suaminya “ Hatipercaya kepadanya; suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.

�


3. Wanita yang cakap itu takut akan Tuhan Kita tentu hafal ayat 30: "Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji." Siapa yang mengucapkan kalimat ini? Sang suami, demikian kita ketahui dari ayat 28. Laki-laki cenderung mementingkan karakteristik fisik; namun setelah bertahun-tahun pernikahan, sang suami menyadari bahwa istrinya istimewa - karena sang istri takut akan Tuhan. Salomo tanpa ragu berkata, "Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan" (Ams 1:7). Apakah tujuan hidup kita adalah untuk menyenangkan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya? Jika ya, pelan tapi pasti, karakter kita akan diperbaharui, makin serupa dengan Yesus. Dan suatu hari kelak, sang suami akan memuji: "Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi engkau melebihi mereka semua."

Masih banyak yang bisa dibahas tentang Amsal 31:10-31. Saya berharap kita mau membaca dan merenungkan ayat-ayat dalam teks ini, berdoa meminta Tuhan mengubah karakter kita, dan mulai mendisiplin diri kita untuk menjadi wanita yang rajin, cerdas, dan takut akan Tuhan. Bagi yang single, jangan lupa bahwa hidup kita ini adalah untuk Tuhan, bukan untuk menikah atau untuk suami. Hiduplah untuk Tuhan. Biarlah kualitas karakter kita mengkilap begitu rupa, lebih cemerlang dari permata, sehingga baik orang-orang di sekitar kita maupun suami kita kelak diberkati dengan kehadiran kita dalam kehidupan mereka.

sang suami “ menyadari bahwa takut akan Tuhan.

� #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional

Belajam

www.majalahpearl.com


arajar menjadi

Wanita Allah Written by: Felisia Devi Designed by: Julia Rosmawi

P

ertama kali menggali Alkitab tentang wanita di Amsal 31, saya berpikir wanita tersebut adalah gambaran wanita yang hidupnya almost perfect . Wanita tersebut sepertinya hampir bisa melakukan segala sesuatu dan mendapatkan banyak hal juga dalam hidupnya. Ia berbuat baik, disenangi orang, aman, terkendali, perencanaannya smart, dan produktif banget. Timbul juga pertanyaan di benak saya, “Apa ada ya wanita sewow itu di dunia? Klo ada, bisa ngga ya saya menjadi seperti wanita ini dan kapan hal itu terjadi dalam hidup saya?� Masalahnya, saya merasa pribadi saya jauh banget dari gambaran wanita Amsal 31 ini.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional Saya rasa bukan hanya saya sendiri yang pernah merasa seperti itu. Wanita dalam Amsal 31 sepertinya cuma ada dalam cerita Alkitab, bukan tokoh nyata. Tetapi, seiring perjalanan saya bersama Tuhan, saya semakin mengerti bahwa wanita Amsal 31 ditulis bukan hanya sebagai tambahan cerita Alkitab, impian atau angan-angan belaka. Tuhan menuliskan kebenaran itu karena memang itulah kebenaran dan Tuhan tahu bahwa setiap wanita-wanita-Nya bisa menjadi seperti apa yang tertulis dalam Firman-Nya. Bagaimana cara untuk menjadi wanita seperti yang Allah mau ? Saya sendiri juga belum 100% seperti wanita yang Allah mau, tapi saya mau belajar menjadi wanita yang Ia kehendaki. Yang namanya belajar pasti tidak lepas dari proses dan proses itu tidak langsung jadi. Proses menjadi wanita Amsal 31 tidak instant. Menjadi wanita yang Allah inginkan berarti Allah yang punya gambaran atau hasil akhir seperti apa. Itu juga berarti Allah yang punya cara bagaimana kita bisa menjadi wanita seperti yang Allah mau. Bagaimanapun, Allah tidak akan membiarkan kita menjalani proses tersebut sendirian. Dia akan menuntun dan mengajar kita lewat kehidupan kita sehari-hari.

“Ja su

lak Ma dib

2 Timotius 3:16 “Semua yg tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah dan untuk menjaga manusia supaya hidup menurut kemauan Allah (BIS)�

www.majalahpearl.com


Setiap proses biasanya diwarnai dengan tantangan atau kesulitan. Tantangan terbesar dalam proses ini biasanya karena fokus kita saat menjalaninya bukanlah Tuhan, tapi justru hal lain, misalnya: pencapaian kriteria-kriteria-Nya untuk menuai pujian bagi diri sendiri. Tuhan mau kita memiliki fokus hanya kepada Dia, bukan kepada hal lain. Dengan berjalan dalam kebenaran-kebenaran-Nya day by day, otomatis hal itu akan berbuah dalam hidup kita.

Matius 6:33 adi, usahakanlah dahulu upaya Allah memerintah atas hidupmu dan kukanlah kehendak-Nya. aka semua yang lain akan berikan juga kepadamu� (BIS)

Saya sendiri mengalami, saat saya hanya fokus pada pencapaian kriteria, maka saya merasa hal itu sulit banget bahkan seperti tidak mungkin dilakukan. Tapi, setelah saya mengalihkan fokus saya dari kriteria kepada Tuhan, membangun hubungan dengan Dia, taat melakukan kebenarankebenaran-Nya, otomatis hubungan saya dengan Tuhan menghasilkan perubahan dalam hidup saya. Setelah saya flashback beberapa tahun lalu, apa yang awalnya menurut saya ngga mungkin ternyata mungkin loh, saya mulai menjadi pribadi yang menghidupi kriteria dalam Amsal 31. Perubahanmerupakan hal yang sangat mungkin sekali terjadi dalam Tuhan. Bukan hal yang mustahil bagi Tuhan untuk mengubah kita menjadi gambaran wanita Amsal 31. Asal kita fokus kepada Tuhan dan melakukan kebenaranNya, Tuhan sendiri yang perlahan-lahan membawa kita menjadi wanita dalam Amsal 31.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Devotional Teman-teman, coba bayangkan, gimana kalau seorang wanita sanggup melakukan banyak hal seperti Amsal 31 tapi tanpa dasar yang benar? Apa mungkin seorang wanita yang tidak pulih bisa menjadi maksimal dalam Tuhan? Kita sesama wanita ngerti dong, bagaimana emosi pribadi kita, misalnya kalau PMS kita bisa cepat emosi atau labil. Bayangkan bagaimana bisa melakukan banyak hal besar, kalau hal kecil aja bisa membuat hari kita rusak atau berantakan? Bagaimana wanita bisa menjadi penolong buat orang lain, kalau kita sendiri tidak pernah mengalami pertolongan? Untuk bisa menjadi wanita yang ‘kuat’, maksimal, sanggup jadi penolong yang benar, kita butuh dasar atau pribadi yang ‘kuat’ juga untuk bisa jadi sandaran, pegangan dan penolong kita. Siapa lagi kalau bukan pribadi Tuhan, ya kan ?

Yohanes 15:4 “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama sepert ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku”

www www.majalahpearl. com www.majalahpearl.com


Intinya, wanita Amsal 31 bukanlah wanita yang sempurna, tapi wanita yang takut akan Tuhan, yang berjalan dalam kebenaran dan melakukan apa yang Tuhan mau lewat proses pembelajaran tiap hari.

ti

r,

Amsal 31: 30 “Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah siasia, tetapi ieri (wanita) yang takut akan Tuhan dipuji-pujiâ€?

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Biografi written by mekar a. pradipta design by michelle wirnata

RUTH BELL GRAHAM Penolong yang Maksimal

T

uhan menciptakan wanita menjadi penolong yang sepadan bagi suaminya. Lalu, wanita seperti apa yang Tuhan berikan untuk Billy Graham, pria yang dikenal sebagai salah satu penginjil terbesar abad ini? Penolong itu Tuhan berikan melalui seorang wanita bernama Ruth Bell Graham.

www.majalahpearl.com


masa-masa kesepian itu adalah saat Tuhan mengajarnya untuk menemukan kenyamanan dalam hadirat-Nya meskipun terpisah dari orang-orang yang dikasihi.

Dilahirkan di Tsingkiangpu, China, pada 10 Juni 1920, Tuhan rupanya telah menyiapkan Ruth sejak semula. Dari orangtuanya, Dr. Nelson dan Virginia Bell, yang adalah pasangan misionaris medis, Ruth belajar dasar-dasar iman Kristen melalui keteladanan, pembelajaran Alkitab dan doa keluarga. Pasangan Bell menunjukkan kasih Kristus yang besar kepada anak-anaknya melalui dedikasi mereka terhadap pelayanan penginjilan dan medis. Sebagai dokter, Dr. Bell memprioritaskan kesembuhan jiwa para pasiennya, menjelaskan Injil dengan lembut kepada mereka. Ruth tumbuh besar dalam atmosfer kasih Allah dan pemahaman tentang pelayanan. Masa-masa ini membentuk Ruth Bell Graham untuk tugas yang diberikan Allah di masa depan. Menginjak usia 13 tahun, orangtuanya mengirim Ruth ke Pyeng Yang Foreign School di Pyongyang, Korea Utara. Ia sempat mengalami masa-masa home sick yang membuatnya menangis setiap malam. Ketenangan mulai ia rasakan ketika ia

membaca kitab Mazmur. Ternyata, masa-masa kesepian itu adalah saat Tuhan mengajarnya untuk menemukan kenyamanan dalam hadirat-Nya meskipun terpisah dari orang-orang yang dikasihi. Ketika Ruth menyelesaikan sekolahnya, Shanghai, ibu kota China telah jatuh ke tangan Jepang. Rencana perjalanannya ke Wheaton College terpaksa ditunda karena Jepang meledakkan Sungai Yangtze dan menghancurkan jalur kereta Nangking-Shanghai. Para misionaris didesak untuk pindah ke Haichow dimana Angkatan Laut Amerika akan membawa mereka ke kota Tsingtao. Dr. Bell akhirnya memutuskan untuk memulangkan Ruth ke Amerika bersama militer Amerika. Pada 22 Oktober 1937, Ruth meninggalkan China dan keluarganya sebelum bersatu kembali di tahun 1941. Sesampainya di Wheaton, Ruth memutuskan belajar Alkitab dan seni. Ia menjadi salah satu mahasiswa wanita yang populer di kalangan mahasiswa pria, namun memilih untuk tidak menjalin hubungan

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Biografi dengan siapapun sampai ia bertemu mahasiswa baru bernama William Franklin Graham di tangga dekat East Blanchard Hall. Dia pernah mendengar kabar tentang mahasiswa ini, khususnya tentang semangat penginjilannya. Ketika Ruth mendengarnya berdoa pada sebuah pertemuan Minggu pagi, ia merasa, “Dia adalah pria yang tahu kepada Siapa ia berbicara.� William, yang biasa dipanggil Billy, juga telah mendengar tentang Ruth. Temannya, Johnny Streater, mendeskripsikan Ruth sebagai salah

satu mahasiswa paling cantik dan paling religius di kampus. Saat Billy akhirnya bertemu dengan Ruth, ia tidak memerlukan waktu lama untuk jatuh cinta. Setelah mengamati Ruth selama beberapa minggu, Billy mengumpulkan keberaniannya dan mengajak Ruth menonton pertunjukan Handel berjudul Messiah. Ruth menerimanya dan setelah kencan itu, ia kembali ke kamarnya dan berdoa, “Tuhan, jika Engkau mengijinkan aku melayani bersama orang ini, aku akan menganggapnya sebagai privilege.�

The Graham family (Billy and Ruth Graham surrounded by their children www.majalahpearl.com


Billy dan Ruth terus menjalin hubungan dan mulai bicara tentang pernikahan. Namun, mereka belum mengambil keputusan karena Ruth merasa terpanggil menjadi misionaris di Tibet, sementara Billy terpanggil untuk menjadi penginjil. Ruth mencoba mempengaruhi Billy namun justru membuat keadaan menjadi buruk. Mereka kemudian mengambil waktu untuk berpisah sementara dan berdoa. Dalam bukunya “It’s My Turn,” Ruth menceritakan kalau dirinyalah yang mencoba membuat Billy terpanggil ke Tibet – bukan Tuhan. Akhirnya, Billy berkata, “Apakah kamu percaya Tuhan menginginkan kita besama?” Ruth menjawab dia percaya. “Kalau begitu, percayalah bahwa Tuhan akan memimpinku dan bagianmu adalah mengikutinya,” lanjut Billy. Musim panas tahun 1941, Ruth memutuskan kesediaannya menikahi Billy Graham. Mereka menikah dua tahun kemudian pada 13 Agustus 1943. Ruth sama sekali tidak menyesali keputusannya melepaskan Tibet. Ia menyadari bahwa Tuhan memakai keinginannya pergi ke Tibet untuk menguji kesediaannya menaati Allah. Beberapa bulan sebelum mereka menikah, Billy menerima tawaran

untuk menggembalakan Western Springs Baptist Church. Meskipun Billy tidak meminta pendapat Ruth, Ruth tetap melakukan tugasnya sebagai penolong yaitu memberikan nasehat: menjadi gembala gereja akan menjauhkan Billy dari panggilan menjadi seorang penginjil. Billy tidak terbiasa dengan saran wanita karena dia berasal dari keluarga dimana wanita tidak mengemukakan pendapat pada pria. Anne Graham Lotz, salah satu putri pasangan ini, pernah berkata, “Ayah tidak suka wanita yang vokal. Memang butuh waktu untuk Ayah bisa menjadikan Ibu sebagai partner diskusi, tapi ini adalah salah satu pelajaran yang didapat Ayah sebagai seorang suami. Selanjutnya, ia tidak hanya akan menanyakan pendapat Ibu, tapi ia mendengarkan dan menghargainya.” Ketika pelayanannya semakin berkembang, Billy meninggalkan tugas penggembalaannya dan menjadi penginjil penuh waktu di Youth for Christ. Di tahun-tahun awal ini, sebelum anak-anak mereka lahir, Ruth selalu mengikuti Billy selama dana memungkinkan. Namun, saat anak-anak sudah lahir dan perjalanan pelayanan Billy semakin lama dan sering, Ruth memutuskan mengikuti

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Biografi nasihat Billie Barrows, istri penginjil Cliff Barrows. Billie menerima nasihat itu dari Ma Sunday, istri Billy Sunday, juga seorang penginjil. Ma pernah bercerita bahwa dia selalu mengikuti suaminya dalam penginjilan karena itu yang diinginkan suaminya. “Tapi anak-anakku berada di jalan menuju neraka,� katanya kepada Cliff dan Billie. Billie menceritakan percakapan ini kepada Ruth. Ruth akhirnya mengambil tanggung jawab mengatur rumah tangga Graham, tidak lagi bepergian bersama Billy namun memberikan Billy kebebasan untuk pergi mengabarkan Injil kemanapun Allah memanggilnya.

lahir. Selanjutnya, Ruth, Franklin dan Ned lahir di tahun-tahun berikutnya. Pada akhir tahun 40-an, pelayanan Billy telah berkembang mencakup penginjilan keliling dan pelayanan radio, mengawali terbentuknya Billy Graham Evangelistic Association (BGEA) pada tahun 1950. Ruth tidak mengeluhkan posisinya sebagai pendukung. Ia justru berusaha agar rumah mereka menjadi tempat yang nyaman saat Billy berada di rumah. Ketika rumah mereka dibanjiri turis yang penasaran, Ruth mengatasi masalah ini dengan tangannya sendiri. Ia menyusun rencana untuk membangun “Little Piney Cove�, sebuah rumah gunung dari kayu. Sejak awal, ia yang mencari pinjaman dan membeli properti ketika Billy berada di California. Saat Ruth menangani arsitek dan tukang-tukang yang membangun rumah serta melakukan korespondensi dengan banyak pihak, ia juga membesarkan lima anak dan merawat orangtuanya yang menua. Membesarkan anak-anak disaat ayahnya tidak berada di rumah selama berbulan-bulan terbukti sangat menantang. Saat ditanya bagaimana ia bisa menangani

Ruth tidak mengeluhkan posisinya sebagai pendukung. Sebelum anak pertama mereka, Gigi, lahir bulan September 1945, Billy dan Ruth pindah dari Illionis ke Montreat, dimana orangtua Ruth tinggal sepulangnya dari China. Keluarga Graham tinggal dengan keluarga Bell sampai mereka membeli rumah di area yang sama, tepat sebelum anak kedua mereka, Anne,

www.majalahpearl.com


semuanya, Ruth hanya menjawab, “Dengan berlutut.” Perjuangan Ruth membuat anak-anak Graham tumbuh tanpa menyadari bagaimana ibu mereka berjuang mengatasi kesepian saat ayah mereka pergi. Salah satu anak mereka, Franklin, bahkan berkata ibunya selalu bersikap positif, ia tidak ingat ibunya pernah mengeluhkan kepergian sang ayah. Pelajaran ini didapat Ruth dari ayahnya, orang Kristen tidak seharusnya murung dan pesimis. Ia memilih mengisi hidupnya dengan sukacita. Saat Billy berada di rumah, Ruth mencoba menjaga rumahnya tetap damai dan menenangkan. Dia juga mengatur jadwalnya sehari-hari dan membantu Billy menyusun khotbah, menulis buku atau menulis naskah untuk pelayanan radio. Ruth adalah dukungan yang solid untuk pelayanan Billy. Kemampuannya untuk mengatur rumah tangga dan mengatur dirinya sendiri membuahkan penghargaan dari rekan-rekan pelayanan. Salah

satu asisten Billy pernah mengatakan, “Tidak akan ada Billy Graham seperti yang kita lihat sekarang jika tidak ada Ruth Graham.” Kesibukannya mendukung pelayanan Billy tidak menghentikannya untuk menemukan pelayanannya sendiri. Ia terutama melayani orang-orang yang terluka dengan cara-cara sederhana seperti mengundang mereka makan malam atau memberikan nasihat dan penghiburan. Anne menggambarkan pelayanan Ruth demikian, “Walaupun karunia Ibu sering tertutup oleh Ayah, Ibu sebenarnya sangat efektif dalam melayani orang-orang secara pribadi. Dia juga memiliki hati seorang penginjil, keinginan terbesarnya adalah setiap orang mengenal Kristus secara pribadi dan intim. Kalau Ayah berkhotbah kepada kelompok besar, Ibu berbicara kepada pribadi – satu demi satu.” Ketika anak-anak sudah dewasa dan menikah, Ruth memiliki kebebasan untuk menulis, salah satu

Saat ditanya bagaimana ia bisa menangani semuanya, Ruth hanya menjawab, “Dengan berlutut.”

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Biografi

hal yang paling dicintainya. Sebelum menerbitkan buku puisi pertamanya, “Sitting by My Laughing Fire,� Ruth menulis untuk majalah Decision. Ruth selalu memperbolehkan tulisannya dipakai oleh siapapun karena baginya, tulisannya memang ditujukan untuk pelayanan. Ruth menulis terutama untuk menyemangati petobat baru, ibu dengan anak yang sulit, dan jiwa-jiwa yang belum menemukan Juru Selamat. Puisinya merefleksikan kesendirian dan perjuangan hidup namun melimpah dengan kepercayaan kepada Allah. Ketika menulis tentang kehidupannya dan keluarga, ia tidak malu membuka kelemahan-kelemahannya sendiri. Banyak orang yang membaca tulisannya di Decision memberikan apresiasi pada saran-sarannya yang praktis dan down-to-earth. Pada masa-masa akhir hidupnya, ketika penglihatannya

www.majalahpearl.com

mulai lemah, ia terus menulis dengan bantuan anak perempuannya, Gigi, atau asistennya, Kerri Bruce. Ketika kemampuan fisiknya semakin terbatas karena penuaan, ia tetap melayani, ia berdoa – untuk Billy dan pelayanannya, untuk keluarga dan teman-teman, untuk jiwa-jiwa. Ruth terus menjadi penolong bagi Billy Graham sampai ia dipanggil Tuhan pada 14 Juni 2007. Kehidupannya mencerminkan kualitas wanita Amsal 31 yang memuliakan Allah dan menjadi berkat.


photos are courtesy of https://www.pinterest.com/bgea/

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Meet A Sister

www.majalahpearl.com


Mekar A. Pradipta a.k.a.

Dhieta

Written by Viryani | Designed by Febe

Di edisi Pearl kali ini, kita akan menyambut kedatangan Mekar A. Pradipta sebagai editor, menggantikan Cella ;) Yuk, mari kita kenal dia lebih dekat!!!

Hi, biasa akrab dipanggil Dhieta ya? Kok bisa dari Mekar ke Dhieta? Halo‌ Iya, nama lengkapku memang agak panjang, Mekar Andaryani Pradipta. Sejak kecil dipanggil Dita, dari Pradipta. Ada juga sih yang panggil Mekar, tapi itu biasanya orang yang baru kenal dan belum tau mesti manggil apa‌ Nah, kenapa jadi Dhieta, sebenernya cuma cara nulis doang itu. Kebiasaan nulis gitu sejak SMP, awalnya sih cuman biar gaya, tapi trus jadi keterusan‌ #019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Meet A Sister Boleh ceritakan sedikit tentang background kamu, asal darimana, berapa bersaudara, makanan favorite, dan hobi? Aku lahir dan besar di Magelang, hampir 28 tahun lalu, tepatnya tanggal 5 April 1986. Aku tinggal di kota ini sampai SMA, terus lanjut kuliah di Semarang, dan sekarang kerja di Jakarta. Aku bungsu dari 4 bersaudara, cewek semua. Dulu sih rasanya pengen banget punya saudara cowok, tapi kalau dipikir-pikir enak juga sih saudaranya cewek semua, bisa pinjem-pinjeman barang soalnya^^ Sejak kecil sampai sekarang hobiku tuh baca buku. Aku bersyukur banget karena Bapak dan Ibu mengajarku buat mencintai buku. Mereka ngga pernah capek bawa aku ke toko buku dan bacain aku buku sebelum aku tidur. Dari hobi membaca ini-lah aku mulai suka dunia tulis menulis sampai akhirnya punya visi untuk melayani Tuhan di dunia literatur. Ngomong-ngomong soal makanan favorit, hmmm, paling suka sih masakan Ibu, walaupun yang dimasak cuma sayur kayanya kalo yang masak Ibu bawaannya enak aja, hehehe‌ Sekarang pun kalau pulang ke rumah pasti minta dimasakin, biasanya sih pepes ikan pake daun kemangi plus sambelnya :p

www.majalahpearl.com


Kapan masa turning point kamu, menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat dan satu-satunya jalan kebenaran dan hidup? Boleh diceritakan singkat gimana prosesnya? ;) Aku tumbuh di keluarga Kristen, tapi jujur saja, Kekristenan sebenarnya tidak terlalu ditekankan di keluarga kami. Tapi aku bersyukur karena Tuhan bekerja di keluarga kami sampai saat ini. Sejak kecil aku sekolah di sekolah Kristen dan disitulah aku mengenal Kristus. Bisa dibilang, hidupku ini masuk dalam kategori ‘seakan baik-baik saja’, aku punya keluarga, kebutuhan hidup terjamin, prestasi juga menonjol, tapi sebenarnya aku sedang menjalani hidup yang kosong. Sampai akhirnya, waktu SMA kelas 2 aku menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi di persekutuan siswa sekolah kami. Aku masih inget banget tuh, yang bawain khotbah tentang jaminan keselamatan namanya Mas Markus dan baru saat itulah aku tahu apa artinya menjadi seorang Kristen. Setelah lahir baru, aku mengalami kasih mula-mula, aku dimuridkan dan mulai belajar banyak hal tentang dasardasar Kekristenan. Aku bersyukur karena lewat pemuridan ini aku diajar buat punya persekutuan pribadi dengan Tuhan lewat disiplin rohani. Waktu itu, aku juga masuk dan tertanam di gereja lokal. GKJ Plengkung Magelang adalah tempat aku mulai belajar hidup di dalam komunitas, belajar melayani dan menjadi berkat.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Meet A Sister Share dong sama kita, Dhieta kerja di bidang apa dan sekarang lagi sibuk apa sih? Sekarang aku kerja di pemerintahan, tepatnya di salah satu kementerian yang bergerak bidang diplomasi. Sekarang adalah tahun ke-4 aku bekerja di kementerian ini. Lewat pekerjaan ini, aku melihat Tuhan membuka banyak pintu berkat, finansial maupun non-finansial. Karena pekerjaan ini, akhirnya Tuhan bawa aku mengunjungi berbagai tempat di dalam dan luar negeri. Bahkan, tahun ini, Tuhan ijinkan aku buat dapat beasiswa Master ke luar negeri, fullscholarship. Sungguh itu karunia Tuhan. Jadi, kesibukanku utamaku sekarang adalah kerja dan persiapan berangkat kuliah tahun depan. Selain itu aku juga menyediakan waktu untuk pelayanan. Selain melayani di Pearl, aku juga melayani di Young & Professional Church GBI Senayan City. Aku juga tergabung di KomUnity, komunitas pelayanan yang visinya menjangkau yang tidak terjangkau. Saat ini KomUnity melayani di LP Cipinang dan sedang berdoa juga untuk menjangkau anak jalanan. By the way, I’m so grateful I’m still single now, since I can pursue my vision and serve God without disturbance :)

www.majalahpearl.com


Ketika diminta Cella untuk menggantikan dia, ada pertimbangan khusus apakah? Pergumulan apa yang dihadapi ketika dipercayakan lebih untuk posisi Pearl ini? Yang jelas, awalnya kaget dan ngga nyangka. Tapi jujur aja seneng karena buat aku ini semacam apresiasi. Aku percaya banget kalau kita setia pada perkara kecil, maka Tuhan akan berikan perkara yang lebih besar, dan itu terus berkelanjutan. Buat aku, jadi editor Pearl adalah perkara yang lebih besar itu. Memang tadinya ragu karena aku sama sekali belum pernah jadi editor. Aku juga takut susah bagi waktu, tapi aku pikir pelayanan ini sangat sesuai dengan visiku dan pasti akan jadi kesempatan yang bagus untuk belajar lebih lagi. Aku sudah berdoa sejak lama tentang visi pelayanan literatur dan sekarang Tuhan buka pintu, how could I not accept it? Tentang ketakutan, aku percaya kalau Tuhan sudah pilih maka Ia juga akan memampukan. Justru ini waktunya aku belajar meletakkan ketakutanku dan mengandalkan Tuhan.

Last but not least nih, apa harapan Dhieta untuk Pearl ke depannya? Aku berharap Pearl semakin banyak yang baca (iya dong! :p) dan semakin berdampak untuk menghasilkan generasi wanita yang takut akan Allah dan punya gaya hidup berbeda: hidup yang dipersembahkan bagi Allah.

Sekian Meet the Sister with Dhieta :) Bagi yang ingin mengenalnya lebih jauh, bisa baca blog-nya di www.penaditanganbapa.blogspot.com

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Book Review

Written by: Viryani Kho Designed by: Julia Rosmawi Judul : Wanita yang Dibentuk Allah Penulis : Alice Mathews Penerbit : Duta Harapan Dunia I’ve been looking for this book about a couple of months. Been told that this book is very awesome, I was looking everywhere, and sadly I found none none. Eh, kemarin ini RBC kasih buku ini untuk di di-review di majalah Pearl and I am so extremely excited!! So, here’s the excerpt. Buku ini mengupas kehidupan para tokoh wanita di Alkitab Perjanjian Lama dengan membahas bagaimana mereka dapat menjadi teladan untuk kehidupan seharihari kita. As women on this day and age, banyak dari kita bergumul untuk mengambil keputusan secara bijak dan menyeimbangkan prioritas. Misalnya, bagaimana seorang wanita dapat secara efektif menghadapi isu-isu keseharian seperti pernikahan, kepemimpinan, dan penderitaan dengan cara yang berani dan bijaksana.

www.majalahpearl.com


Chapter-Chapter dari buku ini pun sangat menarik buat saya. Beberapa yang paling saya sukai adalah:

1. Hawa – Melihat konsekuensi jangka panjang dalam

keputusan kecil. 2. Lea – Hidup bersama pria yang tidak mencintai anda. 3. Rut – Melihat Allah dalam kehidupan sehari-hari. 4. Hana – Menghadapi depresi. 5. Amsal 31 – tentang wanita – Menjaga prioritas anda tetap lurus. Nah, di buku ini, kita akan dibawa menyelami kehidupan tokohtokoh wanita Perjanjian Lama yang kurang lebih juga menghadapi pergumulan serupa dengan yang dialami oleh wanita-wanita pada masa kini. Sang penulis, Alice Mathews, membagikan pembelajaran yang diperoleh dari kisah setiap tokohnya dengan bahasa yang mudah di mengerti, sangat applicable dan penuh dengan prinsip-prinsip alkitabiah. Setiap bab dalam buku ini membahas satu tokoh wanita disertai banyak ilustrasi cerita, membuat kita lebih gampang memahami maksud yang disampaikan. Kita juga diajak menggali lebih dalam lagi ayat-ayat Alkitab yang dihidupi oleh para tokoh wanita di Perjanjian Lama tersebut. Banyak hal yang saya pelajari dan dapatkan ketika saya menggali tokoh-tokoh wanita tersebut: bagaimana Tuhan dapat memakai kita dalam mengambil keputusan penting, dorongan untuk mengasihi sesama, dan yang terpenting adalah memakai hidup kita untuk kemuliaan nama-Nya. Buku ini juga menyediakan pertanyaan-pertanyaan dan renungan di setiap akhir chapter. Selain cocok untuk pembelajaran pribadi, buku ini juga cocok untuk bahan diskusi kelompok.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Single

www.majalahpearl.com


#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Testimony

Perempuan

htt p:/ /li aa nd

ol i

rd .wo es .fil ve

Istimewa

om ss.c pre aucasian 3/06/c /201

-woman-sun-ha t.jpg

Written by Yuniar Designed by widia teja

www.majalahpearl.com


K

etika saya belum mengenal Tuhan, saya tidak mengerti bagaimana caranya menjadi wanita yang cakap sesuai dengan kehendak Allah. Hal itu sedikit banyak disebabkan karena saya lahir dari keluarga yang mendidik saya dengan keras. Pola keluarga seperti itu membentuk saya menjadi seorang dewasa yang tidak bisa lemah lembut dalam bersikap. Tapi, sejak saya belajar teologi di universitas, Tuhan memakai kesempatan ini untuk mengubah hidup saya. Di sekolah teologi, saya mengalami kelahiran baru dan di sekolah ini pula Tuhan banyak membentuk saya dengan luar biasa. Karakter-karakter buruk dari rumah akhirnya mulai tergantikan dengan karakter Kristus.

“Tuhan membuat hati saya mudah mengampuni dan murah hati terhadap orang lain.�

Ketika semester 6 yang lalu, Tuhan mengijinkan saya mengambil mata kuliah teologi Perjanjian Lama yang salah satu tugasnya adalah meneliti teks Amsal 31 menurut bahasa aslinya dan menemukan makna yang lebih dalam. Pada waktu saya melakukan itu, saya mulai disadarkan bahwa saya harus berubah menjadi seorang perempuan yang Tuhan mau. Secara pribadi, dari meneliti teks Amsal 31 ini saya belajar untuk menjadi perempuan yang istimewa, bukan perempuan yang sembarangan atau biasa-biasa saja. Saya mulai mengerti, bukan dari penampilan hendaknya seorang perempuan dipuji-puji namun dari karakternya yang berkenan di hadapan Tuhan dari hari ke hari. Saya merasa Tuhan membuat hati saya mudah mengampuni dan murah hati terhadap orang lain. Kebencian saya terhadap orang-orang yang telah melukai saya lama kelamaan sirna. Hubungan pribadi dengan Tuhan membuat saya belajar untuk melihat kepada orang-orang yang berada di bawah, orang-orang yang terpinggirkan dan mencoba mengasihi mereka.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


Testimony

Dalam hal keuangan, dulu saya banyak memakai uang saya untuk membeli apa yang mata saya inginkan. Tapi, ketika saya belajar untuk berbagi kepada anak-anak jalanan di dekat kampus saya, saya mulai sadar bahwa tidak seharusnya saya meratapi diri. Saya belajar untuk memiliki hati yang penuh belas kasihan terhadap orang lain dan berusaha menjadi berkat untuk mereka. Di masa single ini, Tuhan juga mengajar saya untuk menjadi perempuan yang kreatif dalam pelayanan (ayat 18-19). Misalnya, dalam hal membuat alat peraga untuk anak Sekolah Minggu agar mereka lebih mudah mengerti firman Tuhan.

Sekarang, hati saya bahagia. Semakin saya belajar mengenal Tuhan, semakin banyak pengalaman rohani yang saya rasakan. Saat saya dibentuk menjadi hamba Tuhan, banyak hal yang saya tinggalkan agar saya dapat total mengikut Tuhan. Setiap hari saya belajar meneliti firman Tuhan dan mengkhotbahkannya di depan jemaat. Kalau saya tidak bertumbuh di dalamnya, mungkin saja pelayanan itu menjebak saya menjadi seperti orangorang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Pelayanan saya bisa gagal atau jadi sekedar profesionalisme saja. Saya bersyukur karena Tuhan terus mengajar saya untuk menjadikan firman Tuhan tinggal tetap di hati saya.

“ Semakin saya

belajar mengenal Tuhan, semakin banyak pengalaman rohani yang saya rasakan.

�

www.majalahpearl.com


Saya tidak lagi mengalami kering rohani dan semakin mengerti bahwa Tuhan mau kehidupan saya terus menjadi berkat. ” Pendeknya, ada banyak perubahan yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan saya, sampai sahabat saya berkata “Wow, amazing!”. Tapi, saya tetap berkata “Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan, hidup saya adalah untuk Tuhan. Saya mau terus belajar menjadi perempuan yang Tuhan mau agar lewat hidup saya, saya membawa lebih banyak jiwa mengenal Kristus secara pribadi!”. Untuk teman-teman pembaca majalah ini, yuk, semangat menjadi perempuan yang Tuhan mau, karena disaat kita mengerti kehendak Tuhan maka Tuhan pun tidak segan-segan memakai kita untuk bekerja diladangNya.

#019 (Dec 2013 - Jan 2014) | Proverbs 31


How to get

Connected Yuk Ikutan aktif di

Majalah Pearl 1. Kirim surat pendek berisi saran, kritik, ide atau encouragement (tidak lebih dari 10 kalimat) untuk redaksi pearl. Suratmu ini nantinya akan dimuat di rubrik “suratpembaca.” 2. Kirim kesaksianmu untuk dimuat di rubric “kesaksian.” Khusus untuk rubric kesaksian ini kami memberikan tema khusus yang berbeda di setiap edisi. 3. Have some questions? Kirimkan pertanyaanmu yang akan dijawab oleh beberapa anggota tim redaksi pearl. Mari saksikan kebaikan Tuhan dalam hidupmu :) kami mengundang teman-teman untuk mengirimkan kesaksian dengan tema

“Returning to God’s Love”

Sejak menerima Tuhan, apakah adahal-hal baru (karakter, kebiasaan hidup) yang Tuhan tanamkan dalam hidupmu? Apa perubahan terbesar yang kamu alami sejak menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat yang kekal? Layangkan kesaksianmu ke majalahpearl@gmail.com (kesaksian tidak lebih dari 1halaman kertas A4 please, Thanks!)

www.majalahpearl.com


We are Looking for:

&

Website designer

Graphic designer

Please help us spread the news :) Currently we are looking graphic designer and website who are willing to use their talents, their time, and their creativity to serve the Lord. So if you are the person or you have any friends who love designing, please introduce this! Please send your sample of artworks to majalahpearl@gmail. com. And please kindly CC to viryani.kho@majalahpearl.com. Each designer will design about two or three article maximum. One article is about 2spread of A4. Which means the total you will be designing is approximately 4-6spread of A4 with the maximum time period 1week. And the website designer will help us to maintain our website :) Let’s inspire others through your design :) And Pearl magazine is free online magazine; we work willingly for God not for the money. To God be the glory :D

Follow Us on Facebook

http://www.facebook. com/majalahpearl

on Blogger

http://www. majalahpearl.com

#018 (Oct 2013- Nov 2013) | Ocultism


} KEMOLEKAN

adalah BOHONG

&

KECANTIKAN

adalah SIA-SIA, tetapi

isteri yang takut akan

TUHAN

{

dipuji-puji.

Amsal 31:30


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.