Indonesia Shipping Times Edisi 11 April 2017

Page 1

INDONESIA

SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK

No 88 • Vol IX • Selasa

11 April 2017

BEROPERASI JUNI 2017, PELINDO I DIMINTA GENJOT PROMOSI KUALA TANJUNG

PELIDO IV JANJI BANTU EKSPOR LANGSUNG DARI PAPU

SAYONARA CMA CGM TITUS! SAMPAI BERTEMU LAGI DI JAKARTA

TOL BEROPERASI, APTRINDO MINTA LAYANAN PELABUHAN 30 MENIT SAJA

INDIA DAN CHINA GAGALKAN PEMBAJAKAN KAPAL DI SOMALIA

01


Indonesia Timur Diminta Tingkatkan SDM Maritim

P

EMERINTAH daerah di wilayah Indonesia bagian Timur diminta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di sektor kemaritiman. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pemerintah tidak lagi berorientasi Jawa sentris, maka bidang pendidikan memegang peranan penting untuk meningkatkan daya saing. “Saya berharap pendidikan ini menjadi fokus untuk meningkatkan daya saing generasi muda. Dengan pendidikan yang baik kita tidak akan kalah dengan negara lain dan tidak mudah dijajah secara intelektual. Sekarang ini kita masih tertinggal dibanding negara lain,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (10/4/2017). Dalam arahan Musyawah Perencaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Maluku dan Maluku Utara untuk mengoptimalisasi SDM bidang kemaritiman khususnya pada dua provinsi tersebut. Menko Luhut menyampaikan hal tersebut di atas kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) yaitu KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Samudra, Bitung. Menko Luhut memberi contoh jumlah insinyur di Indonesia adalah 3 berbanding 1000 orang, sementara di Vietnam angkanya 9 berbanding 1000. Dia pun meminta kedua Gubernur untuk mengusulkan lagi penambahan jatah lanjut studi S2 dan S3 untuk percepatan peningkatan SDM. “Masalah SDM ini sangat penting, semakin banyak orang pintar semakin bagus. Saya lihat jatah S2 dan S3 Maluku dan Malut masih sedikit, karena itu, saya minta agar diusulkan lagi penambahan,” Menko Luhut menyampaikan pula bahwa sektor pariwisata ada pada prioritas tertinggi. Misalnya saja, pada tahun 2019 penerimaan negara terbesar berasal dari sektor pariwisata. Prioritas kedua, adalah masalah sampah. Dia mengungkapkan perlu partisipasi semua pihak untuk gerakan menjaga kebersihan lingkungan dari sampah dan mengelolanya dengan baik. Oleh sebab itu dia telah mengirim tim ke India un-

tuk mempelajari penggunaan tar dari plastik untuk menguatkan aspal jalan. “Jika sampah ini tidak kita atasi, akan menjadi masalah besar dan akan merusak investasi infrastruktur kita yang banyak di bidang pariwisata,” kata Menko Luhut. Prioritas ketiga adalah program tol laut yang mana pemerintah terus melakukan perbaikan untuk program ini. Dana untuk membeli kapal, katanya, akan dialokasikan lebih besar untuk memperbanyak jumlah kapal, pelabuhan dan kapal di Indonesia bagian barat akan lebih dioptimalkan. Prioritas keempat adalah infrastruktur. Menurut Menko Luhut, pemerintah tengah aktif membangun infrastruktur di bidang kemaritiman penunjang pelabuhan seperti dry port, serta beberapa proyek seperti Pelabuhan Patimban, dan Pelabuhan Teluk Lamong. Sementara itu Gubernur Maluku, Said Assegaff meminta kepada Menko Luhut agar dalam mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU), pemerintah juga memperhitungkan luas laut. “Kami mengharapkan pada tahun anggaran 2018 DAU sudah memperhitungkan luas laut Maluku sebagaimana pernyataan Presiden, Joko Widodo saat membuka Tanwir Muhammadiyah di Ambon pada bulan Februari yang menjanjikan untuk menaikkan DAU kami,” katanya. Assegaf menambahkan pemerintah pusat mengatakan selama ini telah memperhitungkan luas laut dalam alokasi DAU tetapi ia dan para bupati, walikota tidak pernah mengetahui hal tersebut. Selain itu, dia juga menyampaikan usul kepada pemerintah untuk tidak lagi menenggelamkan kapal asing yang tertangkap mencuri ikan di peraian Indonesia. “Sebagai Gubernur saya sudah berkirim surat ke Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Agung untuk tidak lagi menenggelamkan kapal-kapal itu. Sebaiknya kapal-kapal tersebut disita saja, dan dihibahkan untuk para nelayan kami, dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat “ ujarnya.*** | BISNIS.COM | GLORIA FK LAWI |

penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id

02

Selasa 11 April 2017

INDONESIA SHIPPING TIMES


Beroperasi Juni 2017, Pelindo I Diminta Genjot Promosi Kuala Tanjung

M

ENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PT Pelindo I mempromosikan Pelabuhan Kuala Tanjung yang dijadwalkan mulai digunakan pertengahan 2017. “Kuala Tanjung akan menjadi hub internasional, sehingga harus disiapkan baik-baik. Selain itu, Pelindo I juga harus mempromosikan Kuala Tanjung,” katanya, usai meresmikan Pelayanan Jasa Pemanduan Selat Malaka dan Selat Singapura di Harbour Bay Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin, 10 April 2017. Budi mengatakan dengan persiapan yang sunguh-sungguh, maka Kuala Tanjung akan menjadi pelabuhan penghubung (hub) internasional yang sesungguhnya. “Lakukan langkah-langkah sinergis dengan pengembangan Kuala Tanjung, termasuk mitra strategis untuk meningkatkan kemampuan bidang kemaritiman. Saya yakin dengan kemampuan yang ada bisa dilaksanakan, sehingga Kuala Tanjung menjadi hub yang sebenarnya,” kata Budi.

INDONESIA SHIPPING TIMES

Pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara juga ditangani oleh konsultan ahli dari Pelabuhan Internasional di Rotterdam (Port of Rotterdam International), Belanda. Dipercayakannya konsultan dari Rotterdam, menurut dia, karena sangat terkenal dalam pengerjaan pembangunan pelabuhan laut di berbagai negara di dunia. Oleh karena itu, ia mengemukakan, diharapkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung itu dapat selesai dengan tepat waktu, berjalan sukses, aman dan lancar. Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki fasilitas jembatan batang besi di dermaga laut (trestle) sepanjang 2,7 kilometer. Akhir 2016, Budi Karya mengemukakan bahwa status hub internasional dialihkan ke Tanjung Priok, namun akhirnya pelabuhan tersebut tetap akan menjadi hub internasional. Proses pembangunan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung itu relatif cepat sejak peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 27 Januari 2015 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada tahap pertama, Pelabuhan Kuala Tanjung akan memiliki fasilitas trestle sepanjang 2,7 kilometer, dermaga sepanjang 500 meter, lapangan kontainer berkapasitas 500.000 TEUs dan kedalaman kolam 14 hingga 17 mLWS.*** | ANTARANEWS.COM | TEMPO.CO | Selasa 11 April 2017

03


Pelindo IV Janji Bantu Ekspor Langsung Bangkitkan Ekonomi Papua foto: poskotanews.com

G

UBERNUR Papua, Lukas Enembe, melepas ekspor langsung 100 kontainer komoditi hasil kehutanan dari Papua Ke China, Senin (10/4/2017). Lukas memberikan apresiasi kepada Pelindo 4 yang telah mampu melakukan direct ekspor langsung dari propinsi Papua ke negara tujuan di Asia, antara lain China, Jepang dan Korea. “Ekspor langsung dari Papua telah mampu bangkitkan ekonomi Papua dan mendatangkan devisa. “Hari ini saja 100 kontener mendatangkan duapuluh dua miliar lebih,” ujar gubernur. Dia minta ekspor langsung harus terus meningkat dan jangan hanya kayu saja tapi juga perikanan, kopi, coklat dan lainnya. Gubernur bahkan menyambut baik rencana Dirut Pelindo IV mendatangkan kapal langsung direct ke Australia serta mencarikan pangsa pasar rumput laut di luar negeri. “Ini kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua jangan terus miskin,” ucapnys disambut tepuk tangan. Ketua ISWA Papua, Daniel Garden, di dampingi beberapa pengusaha ekspor Papua saat berlangsungnya acara pelepasan ekspor di Jayapura menyambut antusias sebab proses dan prosedur lebih singkat, biaya lebih murah di banding sebelumnya harus ke Surabaya dan terjadi multihandling “Yang lebih penting pengusaha segera dapat memperoleh pembayaran dari buyer

04

Selasa 11 April 2017

di luar negeri karena BL (Bill of Leading) dan status ekspor dilakukan di Papua. Sehingga pembayaran LC (Letter of Credit) segera dapat dicairkan, katanya. PASOKAN SEMEN Sementara itu Dirut Pelindo IV Doso Agung berjanji akan membantu menyiapkan kapal asing yang bisa ekspor langsung untuk mengangkut komoditi hasil bumi maupun hasil usaha masyarakat Papua. Sebab hal itu bagian melaksanakan program pemerintah atau BUMM untuk menjamin pasokan dan stabilisasi harga di Timur Indonesia sesuai arahan Presiden Jokowi. Bahkan kata Doso, pihaknya telah melakukan MoU dengan BUMN PT Semen Tonasa serta PT Pupuk Kaltim untuk melakukan angkutan langsung semen dan pupuk Makassar – Jayapura. Dengan angkutan langsung harga semen di Papua akan menurun sebesar 15 persen. Sehingga nantinya selain pasokan terjamin, harga juga lebih terjangkau. “Akan ada efisiensi angkutan logistik dari dan ke Papua, selain direct ekspor kamj telah merintis rute reguler pelayaran baru Makassar – Papua – Makassar sehingga tidak perlu muter dulu ke Surabaya,’ jelas Doso. Secara umum dengan rute baru tersebut angkutan logistik dari dan ke Papua akan mengalami penghematan 40 persen lebih, karena sebelumnya angkutan domestik dari dan menuju Papua harus melalui Semarang dan Surabaya, yang memakan waktu 4 – 5 hari lebih lama dibanding dengan angkutan langsung ke Papua yang dirintisnya saat ini. Pada pelepasan ekspor langsung (direct ekspor) kali ini dirangkaikan pula dengan kegiatan ground breaking perpanjangan pembangunan dermaga di pelabuhan Jayapura dalam rangka peningkatan kapasitas sandar kapal di pelabuhan tersebut.*** | POSKOTANEWS.COM | DWI |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Sayonara CMA CGM! Sampai Bertemu Lagi di JICT

K

APAL raksasa CMA-CGM pukul 10 Senin (10/4/2017) pagi meninggalkan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, setelah menyelesaikan bongkar muat petikemas sebanyak 1.541 boks. Manager Corporate Affairs JICT Indira Lestari, Senin (10/4/2017) mengatakan kegiatan bongkar 645 boks petikemas (impor) dilanjutkan muat 896 boks (ekspor) sebenarnya selesai sebelum jam 07.00 Senin pagi. Tapi karena ada sedikit penyesuaian sistem dari kantor pusat CMA-CGM dengan sistem di JICT sehingga diperlukan waktu untuk penyesuaian. Namun semuanya berjalan lancar, tambahnya.

INDONESIA SHIPPING TIMES

Total waktu dibutuhkan untuk melayani bongkar muat termasuk penyesuaian sistem kurang dari 23 jam dengan mengerahkan 4 unit Container Cran (CC) tipe post panamax. Indira mengatakan semua berjalan lancar. Sebelum Jam tujuh semua kegiatan operasional sudah clear. Kapal meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok sekitar jam 10 pagi bertolak ke Amerika Serikat. Kapal petikemas ukuran raksasa (CMACGM) dengan kapasitas 8.500 TEUs, panjang 335 meter dengan berat 95.367 ton sandar di JICT pada pukul 05.00 WIB Minggu pagi. Kapal mengangkut 2300 kontainer. **** | BERITATRANS.COM | WILAM |

Selasa 11 April 2017

05


Indonesia-Australia Perluas Kerja Sama Transportasi

I

NDONESIA – Australia Transportation Forum (IATF), yang digelar di Nusadua Bali (5-8 April 2017) diharap jadi jembatan pendekat kedua negara tetangga yang selama ini sering dinilai “jauh di mata – jauh di hati” ! Lewat forum, Indonesia dan Australia berkomitmen meningkatkan hubungan, khususnya di bidang perhubungan, meliputi sektor perhubungan laut dan udara, dan kini didorong ke arah pengembangan transportasi darat. Hal ini jadi bahasan utama IATF, yang diselenggarakanKementerian Perhubungan RI bersama Department of Infrastructure Regional Development Australia. IATF diharap mewadahi hubungan bilateral, yang dibentuk khusus untuk membahas perkembangan transportasi, dan diselenggarakan tiap tahun bergiliran di kedua negara. Pada forum kali ini, kedua negara masingmasing dipimpin Sugihardjo Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan(Kemhub) RI dan Shane Carmody Deputy Secretary of the Department of Infrastructure & Regional Development Australia. “Selama sepuluh tahun dibentuknya forum ini,di segmen laut dan udara, utamanyasafety dan securitysudah jalan. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia beberapa waktu lalu, membawa dampak tersendiri bagi kerjasama di bidang transportasi antar kedua negara. Presiden membawa misi agar program Nawacita, khususnya transportasi, bisa diadopsi oeh dua belah pihak. Gelarankali ini menjadi ajang merumuskan poin-poin kerja sama yang akan disepakati kedua negara. Selain itu juga

06

Selasa 11 April 2017

menargetkanmemorandum of understanding (MoU), guna mendorong kerja sama infrastruktur terkait investasi swasta. Kami dorong peran aktif BUMN dan swasta, hingga kunjungan Menhub Australia Oktober 2017 nanti, akan lebih fokus pada pembahasan sisi bisnis”kata Sugihardjo kepada para pewarta saat rehat pertemuan. Lebihjauh, Sekjen Kemhub mengungkapkan tahun ini RI dan Aussie telah memasuki fase baru, yang diharap berkontribusi pada peningkatan kerja sama transportasi di lingkup lebih luas. Jelas Sugihardjo pula: “Meskipun sudah masuk fase baru, tetapi proyek-proyek keselamatan dan keamanan tetap penting dalam kerja sama transportasikedua negara”. Sebagai hasil forum, kedua negara menyepakati beberapa poin yang akan segera dilaksanakan. Berikut enam rekomendasi IATF: 1. Draf final MOU akan segera ditandatangani antara Menteri Perhubungan RI dan Australia yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya: 2. Menawarkan potensi investasi di bidang infrasktruktur transportasi yang ada di Indonesia untuk pelabuhan, bandara dan kereta api melalui skema counselling; 3. Pengembangan capacity building jadi bagian program eksekulen masing-masing kegiatan, meliputi program safety, security maupun infrastruktur development; 4. Peningkatan konektifitas transportasi antara Indonesia dan Australia sebagai bagian program Nawacita; 5. Mendorong peran aktif BUMN dan Swasta dalam melaksananakan kerja sama kedua negara. Hal ini akan ditindak lanjuti dalam kunjungan Menteri Perhubungan RI ke Australia bulan Oktober atau November 2017 mendatang; 6. Tujuan akhir pertemuan adalah meningkatkan kerja sama bidang transportasi yang akan berpengaruh terhadap perekonomian kedua negara dari sisi perdagangan maupun pariwisata.*** | TABLOIDMARITIM.COM | ERICK AM |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Maluku Utara Peroleh Lima Armada Ferry foto: beritadaerah.co.id

P

ROVINSI Maluku Utara (Malut) dalam waktu dekat akan mendapat jatah lima armada kapal ferry dan tujuh trayek kapal perintis guna memenuhi kebutuhan transportasi laut yang menghubungkan sejumlah kabupaten/kota di wilayah itu. “Sesuai dengan Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) Maluku dan Malut, selain penambahan kapal ferry dan trayek kapal perintis, juga pengembangan Banda Kuabang Kao, Pitu, Oesman Sadiki dan pengembangan Bandara Sultan Babullah,” kata Kepala Dinas Perhubungan Malut Burhan Mansyur di Ternate, Senin ( 10/4). Pengembangan juga akan dilakukan di pelabuhan Sofifi, Wayabula, Ahmad Yani, Babang dan Tobelo serta pengembangan pelabuhan Ferry Sofifi-Bastiong.

INDONESIA SHIPPING TIMES

Menurut Burhan, Musrembang dua provinsi memberikan dampak pengembangan, sebab ada sinergitas kedua pemerintah untuk melakukan terobosan demi kepentingan masyarakat di dua provinsi itu. “Kami tetap mendukung program nasional demi pengembangan daerah ke depan, terutama untuk pelayanan transportasi yang andal yang mencakup sarana dan prasarana serta sumber daya manusia,” katanya. Sebelumnya, Manajemen pengelola PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry cabang Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Malut menambah jadwal keberangkatan untuk melayani arus penumpang yang meningkat.*** | TABLOIDJUBI.COM | SYAM T | Selasa 11 April 2017

07


Tol Priok Beroperasi, Aptrindo Minta Layanan Pelabuhan 30 Menit Saja

P

ENGUSAHA angkutan barang mengharapkan Terminal Petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok harus mempercepat kinerja menaikkan dan menurunkan petikemas ke dan dari truk trailer, menyusul jalan tol akses pelabuhan segera dioperasikan. Ketua Unum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan mendapat informasi dari pejabat berkompeten (PUPR), tol tersebut sudah siap dioperasikan. Kalau tol akses pelabuhan sudah beroperasi, tambah Tarigan, arus kendaraan baik yang ambil barang impor maupun antar barang ekspor semakin lancar ke pelabuhan. “Nah kelancaran arus kendaraan ke pelabuhan harus diimbangi dengan percepatan kerja menaikkan dan menurunkan kontainer ke dan dari atas truk,” katanya. Kalau turn round time (lamanya truk di dalam terminal) masih seperti selama ini sekitar 2 jam, kemacetan di terminal sampai sekitar pelabuhan akan semakin parah.

08

Selasa 11 April 2017

Karena kelancaran truk menuju pelabuhan semakin baik. Sementara, truk ke luar dari pelabuhan masih lamban. “Saya harapkan paling tidak lamanya truk di dalam terminal cukup 30 menit saja,” ujarnya. Untuk itu Terminal Petikemas harus menambah alat untuk mempercepat kinerja menaikkan dan menurunkan petikemas ke dan dari truk, tambah Tarigan. Sementara itu Hadrianus Bambang Nurhadi Widihartono , mantan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Akses Tol Tanjung Priok mengatakan konstruksi Jalan Tol Akses Pelabuhan Tanjung Priok meliputi (seksi E1, E2, E2a, NS link dan seksi NS direct) sudah selesai. Jalan tol akses Pelabuhan Tanjung Priok sudah tersambung dengan tol lingkar luar dan tol Jakarta – Cikampek- tol Pelabuhan dan tol dalam kota. Akses menuju pelabuhan sudah menyatu dengan Gate JICT.*** | BERITATRUCK.COM |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Tol Jakarta-Merak Masih Macet, Ini Kata Pengamat

P

ENGAMAT transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan kebijakan integrasi transaksi tol Jakarta - Tangerang dengan Tangerang - Merak seharusnya justru bisa mengurangi antrian kendaraan di gerbang tol Karang Tengah. “Sebelum dilakukan integrasi transaksi, khususnya di gerbang tol Karang Tengah diwarnai kemacetan baik dari arah Jakarta maupun Tangerang terutama saat jam sibuk, namun dengan adanya integrasi sistem transaksi tol Karang Tengah lancar,” kata Djoko saat dihubungi, Senin. Kalaupun dalam integrasi transaksi tol Jakarta - Merak ini masih terjadi antrian di gerbang transaksi, maka perlu adanya penambahan kapasitas gerbang transaksi, jelas Djoko yang juga Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia. Penambahan gerbang tol transaksi juga dapat dilakukan berkerja sama dengan pemerintah daerah maupun pengembang yang lahannya harus dipakai, karena tujuannya agar lalu lintas tetap lancar, jelas Djoko. Djoko mengatakan dengan perubahan sistem pembayaran dari sistem tertutup menjadi terbuka di ruas Tangerang - Cikupa membawa konsekuensi terjadi antrian di gerbang tol yang ada transaksinya, sehingga kapasitas harus ditingkatkan diantaranya dengan sistem transaksi elektronik. Kemudian Bagi pengguna jalan yang menempuh rute dekat disarankan tidak lagi menggunakan jalan tol untuk menghindarkan antrian, karena dalam sistem ini jauh dekat akan dihitung sama Rp7000, jelas Djoko. Sedangkan, Ketua Institut Transportasi Indonesia (Instrans) Darmaningtyas menilai perubahan sistem transaksi di ruas Tol Jakarta - Tangerang - Merak akan efektif menjadi solusi mengatasi kemacetan jika dibarengi penggunaan transaksi elektronik. Masyarakat harus didorong menggunakan transaksi non tunai bisa menggunakan kartu elektronik atau yang terkini memanfaatkan

INDONESIA SHIPPING TIMES

perangkat on board unit (OBU) “Integrasi transaksi ini bisa menjadi solusi mengatasi lalu-lintas jalan tol yang padat, dengan catatan sistem dan sifat transaksinya diubah. Kalau tidak, ya hanya memindahkan kemacetan di gerbang transaksi lainnya,” katanya. Ia menyebutkan dari beberapa kali risetnya, ditemukan fakta jika pengguna jalan tol membayar secara tunai di gerbang tol dengan uang yang tidak pas sesuai tarif atau perlu kembalian maka dibutuhkan waktu transaksi 7 detik. Sedangkan jika menggunakan kartu elektronik hanya membutuhkan waktu 2-3 detik saja. “Coba kita hitung dengan selisih waktu transaksi yang mencapai 4-5 detik itu dikalikan sekian ratus ribu kendaraan yang lewat saat bersamaan. Pasti akan terjadi kemacetan,” kata dia. Oleh karena itu, penggalakan pemakaian kartu elektronik dalam bertransaksi di gerbang tol harus diintensifkan. Kemudian, kepada kalangan industri mobil harus diminta agar mobil-mobil baru buatan mereka sudah dipasangi OBU. Dengan begitu kendaraan cukup lewat saja untuk melakukan transaksi, ujar dia. Selain perubahan sifat dan sistem transaksi secara non tunai, pengintegrasian transaksi juga perlu dibarengi penambahan gerbang transaksi di sejumlah titik yang menjadi tujuan pengguna jalan tol. Sebab, keberadaan gerbang baru itu akan semakin memperlancar lalu-lintas baik yang akan keluar atau masuk jalan tol, kata dia. “Jalan Jakarta - Tangerang - Merak ini sangat penting bukan hanya bagi mobilitas masyarakat dalam konteks sosial, tetapi juga ekonomi. Di jalan tol ini angkutan barang dari Merak ke Tanjung Priok dan sebaliknya sangat tinggi volumenya. Belum lagi angkutan barang milik industri di sejumlah kawasan industri di Banten,” papar Darmaningtyas.*** | INDUSTRY.CO.ID |IRVAN AF | Selasa 11 April 2017

09


Pemilik Kapal Mulai Kumpulkan Modal foto: google image

P

EMILIK kapal yang sebelumnya menggunakan alat tangkap cantrang mulai mengumpulkan modal secara patungan. Dengan modal yang dikumpulkan secara patungan itu, mereka berharap bisa segera beralih ke alat tangkap yang lebih ramah lingkungan. Akses permodalan perbankan yang terbatas mendorong sejumlah nelayan menghimpun dana bersama untuk membeli alat tangkap. Subaskoro, pemilik kapal yang sebelumnya menggunakan cantrang di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, saat dihubungi Kompas, akhir pekan lalu, menyampaikan, hingga kini ia masih kesulitan mendapat pinjaman dana dari bank. Hal ini karena ia masih terikat kredit pembelian alat tangkap cantrang yang kini sudah dilarang beroperasi. Padahal, menurut rencana, pinjaman itu akan digunakan untuk mengganti alat tangkap. Ia pun tak punya angunan lain. Untuk mengganti alat tangkap, Subaskoro membutuhkan modal sedikitnya Rp3 miliar untuk membeli purse seine (pukat cincin), pendingin, perbaikan kapal yang disesuaikan dengan alat tangkap, serta perbekalan. Kendala pendanaan juga dialami sejumlah

10

Selasa 11 April 2017

pemilik kapal di desa itu. Sebagian nelayan mengumpulkan dana bersama untuk membeli alat tangkap ramah lingkungan dan membangun kapal. Pola bagi hasil diterapkan para nelayan tersebut terhadap hasil tangkapan. “Karena ingin tetap melaut, nelayan mulai patungan untuk permodalan. Akses pendanaan bank sulit diharapkan,� katanya. Subaskoro menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dihapkan turut membantu menyelesaikan permodalan nelayan itu. Caranya, dengan menjembatani nelayan dan perbankan untuk mendorong percepatan penggantian alat tangkap. Dengan demikian, kebangkitan nelayan kapal eks cantrang bisa segera terwujud. Dalam kesempatan terpisah, Ketua Bidang Pengembangan Hukum dan Pembelaan Nelayan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Marthin Hadiwinata mengemukakan, modal patungan untuk pembelian alat tangkap pengganti cantrang semakin banyak dilakukan pemilik kapal. Alasanya, mereka terdesak pendanaan pebankan. Akan tetapi, dibutuhkan waktu untuk menghimpun modal patungan sehingga pengalihan kapal ke alat tangkap ramah lingkungan tidak bisa maksimal. Marthin menilai janji pemerintah memfasilitasi permodalan bagi kapal eks cantrang berukuran di atas 10 gros ton hingga kini belum terbukti. Pada masa transisi larangan cantrang, pemerintah belum mampu mendorong pemilik kapal untuk terjangkau perbankan dan meningkatkan kapasitas usaha. Data KKP menunjukkan, ada 2.578 kapal cantrang berukuran 10-30 GT yang terindentifikasi di Jawa. Per Februari 2017, pemerintah baru memfasilitasi pembiayaan untuk 219 kapal.*** | MARITIMENEWS.ID | KOMPAS.ID |

INDONESIA SHIPPING TIMES


S

EBAGAI salah satu upaya untuk meminimalkan korban kecelakaan di laut, anak bangsa yang digawangi Dr Yulian Paonganan atau yang biasa disapa Ongen telah berhasil membuat “Marine Rescue Drone” “Wahana tanpa awak ini dirancang untuk bisa memberikan ‘lifebuoy’ (pelampung keselamatan) kepada korban kecelakaan di laut dalam waktu yang sangat cepat sebelum mendapatkan pertolongan dari alat penyelamat lainnya seperti rescue boat,” kata Ongen di sela uji coba “rescue drone” di Waduk Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat, Senin (10/4/2017). INDONESIA SHIPPING TIMES

foto: pikiran-rakyat.com

“Rescue Drone” Karya Anak Bangsa Uji Coba di Jatiluhur

Dalam uji coba atau simulasi “rescue drone” tersebut berhasil memberikan pelampung kepada korban tenggelam di Waduk Jatiluhur, dalam waktu 20 detik korban sudah mendapatkan ‘lifebuoy’ tersebut. “Uji coba atau simulasi ini merupakan finalisasi dari riset pembuatan “Marine Rescue Drone” yang kami lalukan melalui Indonesia Maritime Institute dan tahun ini sudah bisa diproduksi massal untuk kepentingan rescue di laut,” kata Ongen dalam keterangan resminya.*** | ANTARANEWS.COM | RUSLAN BURHANI |

Selasa 11 April 2017

11


India dan China Gagalkan Aksi Pembajakan Perompak Somalia

S

EBUAH kapal Angkatan Laut Tiongkok dan helikopter Angkatan Laut India menggagalkan serangan perompak Somalia terhadap kapal dagang berbendera Tuvalu. Demikian dilaporkan Kementerian Pertahanan India. Kapal berbendera Tuvalu yang dikenal dengan nama OS 35 diserang oleh kapal perompak Somalia pada 8 April 2017 waktu setempat. Empat kapal Angkatan Laut India yang berlokasi dekat dengan OS 35 menerima sinyal bahaya (distress call) dari kapal dagang tersebut pada keesokan pagi 9 April 2017 waktu setempat. Angkatan Laut India merespons sinyal kapal dagang itu dan mendekat ke OS 35 yang membawa banyak kargo. Saat kapal India tiba, menurut observasi anggota militer di lokasi, awak kapal OS 35 berlindung di ruang aman kapal. Tindakan berlindung yang dilakukan para awak dilakukan setelah mereka mengetahui serangan kapal perompak. “Sebuah helikopter milik AL India melakukan pengintaian di udara terhadap kapal dagang pada malam hari dan saat matahari terbit untuk memastikan apakah ada perompak yang masih berada di dalam kapal,� sebut Kementerian Pertahanan India dalam sebuah pernyataan pers seperti dilansir Asian Correspondent, Senin, (10/4/2017). Tak lama kemudian, AL Tiongkok turut bergabung dalam pengintaian tersebut. “Sesaat kemudian, sejumlah awak kapal AL China memasuki kapal dagang itu, dan helikopter India memberikan dukungan udara pada o-

12

Selasa 11 April 2017

perasi tersebut,� tambah atase kementerian itu. Pada kesempatan yang berbeda, Kementerian Pertahanan Tiongkok mengatakan pada sebuah pernyataan pers bahwa satu kapal pengawal (frigate) Tiongkok yang dekat dengan lokasi OS 35 menerima panggilan bahaya dari kapal dagang itu yang mengatakan telah dibajak oleh perompak. Menurut keterangan tertulis Kementerian Pertahanan Tiongkok, pada saat yang bersamaan, sebuah helikopter melakukan pengintaian terhadap kapal dagang itu sebelum 16 anggota pasukan khusus AL China masuk ke dalam OS 35 untuk melancarkan operasi penyelamatan. Namun Tiongkok tidak menyebut keterlibatan India dalam operasi penyelamatan kapal dagang OS 35. Kementerian Pertahanan India mengatakan bahwa ke-19 awak kapal OS 35 yang berkebangsaan Filipina dalam kondisi selamat dan kapten kapal berterima kasih atas respons India untuk memberikan dukungan udara. Seorang sumber dari Oceans Beyond Piracy, John Steed, mengatakan kapal dagang itu dikawal oleh AL hingga ke pelabuhan terdekat. Menurut United Kingdom Maritime Trade Operations, yang mengkoordinasi pelayaran di wilayah Teluk Aden, menjelaskan bahwa para perompak menggunakan perahu kecil untuk mendekati kapal sasaran yang memiliki mekanisme keamanan yang longgar selama berlayar. Pada tahun 2011, pembajakan kapal mencapai angka tertingginya hingga mencapai 237 kasus dengan ratusan penyanderaan di pesisir Somalia. Demikian menurut data yang dilansir Biro Maritim Internasional. Tindakan itu merugikan ekonomi pelayaran internasional sekitar US$ 7 miliar dan menguntungkan pihak perompak sekitar US$ 160 juta.*** | LIPUTAN6.COM | RIZKI A HASAN |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.