INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 143• Vol IX • Rabu,
14 Juni 2017
INCAR DUIT 6 TRILIUN, PELINDO II JUAL SAHAM ANAK USAHA DI LANTAI BURSA
HOREE... TRUK EKSPOR IMPOR TETAP BEROPERASI SELAMA LIBUR LEBARAN
AUDIT INVESTIGASI JICT, BPK TEMUKAN INDIKASI KERUGIAN NEGARA RP4,08 TRILIUN
KURANGI ANTRIAN, ASDP TERUS GENJOT PENJUALAN TIKET ONLINE
DIDUGA TERLIBAT KARTEL, KPPU MEKSIKO DENDA PERUSAHAAN PELAYARAN RUTE INDONESIA
01
Horee...Truk Ekspor Impor Tetap Beroperasi Selama Libur Lebaran foto: pikiran-rakyat.com
K
EMENTERIAN Perhubungan memutuskan memberikan dispensasi bagi angkutan barang truk sumbu tiga pengangkut barangbarang ekspor atau impor. Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto mengungkapkan salah satu alasan pihaknya memberi dispensasi terhadap angkutan barang truk sumbu tiga atau lebih pengangkut barangbarang ekspor dan impor adalah jalurnya tidak terlalu mengganggu jalan pantura. “Benar, alasannya ekspor impor berkaitan dengan produk, transportasi tidak boleh setop, jalurnya tidak terlalu ganggu pantura,” kata Pudji di Jakarta pada Selasa (13/6/2017). Kemenhub memberi dispensasi bagi truktruk sumbu tiga pengangkut barang-barang ekspor atau impor melalui surat Dirjen Hubdar Kemenhub. Dalam surat tersebut, pengangkutan barang ekspor atau impor dari dan ke pelabuhan atau bandara ekspor/impor seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Bandara Soekarno-Hatta dapat dilakukan dengan mobil barang bersumbu tiga atau lebih. Pengangkutan tersebut, berdasarkan surat dirjen, dapat dilakukan setelah mendapatkan dispensasi dari Kepala Dinas Perhubungan provinsi sesuai dengan lokasi pelabuhan atau bandar udara ekspor/impor.
Tidak hanya itu, Kemenhub dalam surat tersebut juga menambah pengecualiannya bagi mobil barang pengangkut bahan pokok berupa terigu. Menanggapi surat Dirjen Hubdar, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman menyambut baik langkah pemerintah. Dia menuturkan pihaknya mengkhawatirkan dwelling time akan meningkat jika angkutan barang ekspor dan impor dibatasi operasionalnya. “Tapi, dengan adanya dispensasi, berarti sudah bisa diatasi.” Kyatmaja menambahkan dengan adanya surat Dirjen Hubdar itu petugas-petugas di lapangan seharusnya mematuhinya. Sementara mengenai perlu adanya dispensasi dari Kepala Dinas Perhubungan Provinsi sesuai lokasi pelabuhan atau bandara ekspor impor, dia mengungkapkan DPD Aptrindo sedang berkoordinasi dengan kadishub-kadishub bersangkutan. Sebelumnya, Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengkhawatirkan waktu inap barang di pelabuhan atau dwelling time dapat meningkat akibat terdapat pembatasan operasional bagi angkutan barang pengangkut ekspor impor. Gemilang meyakini, waktu inap barang di pelabuhan bisa mencapai sembilan hari jika pembatasan operasional dilakukan dari H-4 sampai dengan H+3. Peningkatan dwelling time tersebut, paparnya, dapat terjadi lantaran barang-barang di dalam pelabuhan yang biasanya diangkut dengan truk tidak dapat diangkut mengingat truktruknya tidak dapat beroperasi.*** BISNIS.COM | YUDI SUPRIYANTO
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Rabu, 14 Juni 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Bangun Proyek Strategis, Pelindo II Siapkan Belanja Modal Rp 33 Triliun foto: okezone.com
P
T Pelindo II akan menyiapkan belanja modal Rp 33 triliun hingga 2020 untuk kebutuhan pelaksanaan proyek-proyek strategis perusahaan dan memperbaharui alatalat operasional. Rinciannya, pada tahun ini Perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 5,6 triliun, lalu Rp 14 triliun di 2018, dan secara kumulatif akan mencapai Rp 33 triliun hingga 2020. “Tahun ini kita investasi Rp 5,6 triliun. Rp 4 triliun untuk pembangunan proyek-proyek strategis, Rp 1,6 triliun untuk update pengembangan operasional, seperti peralatan dan sebagainya,” kata Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya saat ditemui pada acara buka puasa bersama media di Hotel Hermitage, Jakarta, Selasa (13/6/2017). “Kemudian Rp 14 triliun di 2018 dan in total, sampai 2020 ada Rp 33 triliun yang dianggarkan untuk pengembangn proyek-proyek strategis dan pembaharuan dari peralatan-peralatan kita. Itu hanya untuk infrastruktur saja,” tambahnya. Beberapa proyek strategis yang akan digarap perusahaan di antaranya kelanjutan dari proyek Terminal Kalibaru, Proyek Pelabuhan Kijing, proyek Kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL), proyek Pelabuhan Sorong, proyek Maritime Tower dan Maritime, Port and Shipping Museum. Adapun saat ini pengembangan Fase 1 untuk New Priok Container Terminal, yakni pemba-
INDONESIA SHIPPING TIMES
ngunan CT 2 dan CT 3 yang masih dalam proses review untuk mitra usaha. Untuk pembangunan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat sendiri direncanakan dibagi menjadi empat terminal yakni terminal Petikemas, terminal Multipurpose, terminal curah cair dan terminal curah lering. Pelabuhan Kijing diproyeksikan akan menampung kapasitas hampir 1 juta TEUs petikemas, 8 juta ton CPO dan 15 juta ton curah kering. Hingga saat ini, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2017 pada 7 April 2017 sebagai landasan Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Kijing. Hal ini tentunya turut mendukung pelaksanaan Ground Breaking Pelabuhan Kijing yang direncanakan akan dilaksanakan pada semester kedua tahun ini. Sedangkan untuk proyek pembangunan kanal CBL (Cikarang Bekasi Laut) direncanakan dimulai pembangunannya pada 2017 ini melalui tiga tahapan. Pelindo II juga telah mengusulkan proses percepatan pelaksanaan pembangunan Kanal CBL agar melalui proses penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) guna mendukung implementasi di lapangan. Sementara untuk pembangunan Pelabuhan Sorong di Papua Barat, perusahaan tengah berupaya untuk memulai pembangunan Tahap l Pelabuhan Sorong pada tahun ini dengan proyeksi kapasitas 500.000 TEUs. Penandatanganan kesepakatan pengembangan Sorong Terintegrasi antara lPC dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) telah dilakukan, serta berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dalam Penyusunan Rencana lnduk Pelabuhan Sorong Terintegrasi.*** DETIK.COM | EDUARDO SIMORANGKIR Rabu, 14 Juni 2017
03
Kapal Kargo Raksasa Bakal Merapat Lagi di Tanjung Priok foto: jakartapost.com
P
T Pelindo II akan menambah kedalaman kolam dermaga di Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga kapal-kapal kargo raksasa ukuran 8.500 TEUs ke atas bisa bersandar. Saat ini kolam dermaga di Tanjung Priok mencapai minus 14 meter LWS (Low Water Spring) “Insya Allah, dalam beberapa bulan ke depan, kedalaman kolam akan ditingkatkan lagi dari minus 14 meter, jadi minus 16 meter LWS. Dalam kondisi kedalaman minus 16 tersebut, dimungkinkan kapal-kapal lebih besar mendatangi Tanjung Priok,” kata Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Pelindo II, Saptono R Irianto dalam acara Buka Puasa bersama media di Hermitage Hotel, Jakarta, Selasa (13/6/2017). “Sehingga Priok nanti bisa dikatakan pelabuhan transhipment dengan berdatangannya mother vessel yang bisa menampung muatan lebih dari 8.500 TEUs. Ini akan berlangsung dalam dua tiga bulan ke depan,” lanjut Saptono. Meski belum bisa menyebutkan kapal raksasa mana yang nantinya akan berlabuh, namun ia memastikan pembicaraan sudah dilakukan. Sebelumnya kapal besar ukuran 8.500 TEUs
04
Rabu, 14 Juni 2017
datang dan melayari rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat (direct call). Bekerjasama dengan perusahaan pelayaran asal Perancis, Compagnie Maritime d’Affretement Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) kapal ini memiliki weekly call atau sandar mingguan dan membuka service baru yang diberi nama Java South East Asia Express Services/ Java SEA Express Services. Kedatangan kapal ini membuktikan upaya Pelindo II melakukan penyempurnaan jasa pelayanan kepelabuhanan baik dari sistem, fasilitas maupun infrastruktur, telah mampu menjadikan IPC berkompetisi dengan pelabuhan besar lainnya. “Kita berharap kehadiran kapal besar ini dapat menjadi pemicu hadirnya kapal-kapal besar Iainnya untuk singgah di Tanjung Priok sehingga dapat memenuhi harapan Pemerintah yaitu menjadikan Tanjung Priok sebagai pelabuhan besar di kawasan Asia,” pungkas Saptono.*** DETIK.COM | EDUARDO SIMORANGKIR
INDONESIA SHIPPING TIMES
Bidik Duit Rp6 Triliun, Pelindo II Jual Saham Anak Usaha di Lantai Bursa foto: detik.com
P
T Pelindo II akan melepas sebanyak 20 persen saham dari anak usahanya yaitu PT Jasa Armada Indonesia dengan target dana mencapai Rp2 triliun. Pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT JAI bakal dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun ini atau kuartal IV-2017. “Untuk JAI ini target Rp2 triliun dan akan kita lepaskan sebanyak 20 persen,” ucap Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya, seusai menghadiri acara buka puasa bersama, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin malam 12 Juni 2017. Elvyn menuturkan, dana yang diperoleh tersebut digunakan untuk meningkatkan tata kelola anak usaha serta investasi pengembangan pelabuhan di Sorong dan Kijing. Pencatatan saham perdana perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut dan kemaritman ini dilakukan menggunakan buku April 2017. “Kita rencanakan tahun ini memang menggunakan buku April. Kita harapkan triwulan IV, bisa Oktober bisa November,” terangnya. Selain itu, Pelindo II juga berencana melepas saham dua anak usaha lainnya yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), dan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP).
INDONESIA SHIPPING TIMES
Rencananya, pelepasan saham anak usaha ini ke publik akan dilakukan secara bertahap pada tahun depan. “Dua lagi tahun depan, Indonesia Kendaraan Terminal 20 persen satu lagi terminal operator Pelabuhan Tanjung Priok sama 20 persen dengan total Rp6 triliun untuk tiga anak usaha,” paparnya. Berbasis Digital Terkait pembangunan infrastruktur, Elvyn mengatakan Pelindo II akan melanjutkan fase pembangunan New Priok, yaitu Container Terminal (CT) 2 dan 3. Menurutnya, dalam pengoperasian terminal baru tersebut seluruhnya berbasis digital. “CT2 dan CT3 nantinya bersifat digital. Hal ini, untuk menjadikan New Priok menjadi nomor 2 pelabuhan berbasis digital di Asia setelah China,” ungkapnya. “Nanti kontainer jalan sendiri, crane jalan sendiri, ini fully automation,” . Walaupun begitu, Elvyn mengatakan, masih memerlukan pekerja untuk mengoperasikannya. Dirinya menjamin tidak ada pemutusan hubungan kerja karena perubahan sistem digital ini. “Kita jamin tidak ada PHK,” ujarnya. Sebelumnya, Direktur Operasi & Sistem informasi Pelindo II, Prasetyadi, juga mengatakan, CT2 dan CT3 akan menjadi pelabuhan hijau (green port) karena semua operasional menggunakan sistem elektronik. “Di sisi laut tidak ada orang juga, jadi enggak ada orang di dermaga. Benar-benar berbasis digital baik operasi maupun komersil,” ujarnya. *** METROTVNEWS.COM | OKEZONE.COM Rabu, 14 Juni 2017
05
Pelni Makassar Siapkan 15 Kapal untuk Mudik Lebaran foto: wartaekonomi.co.id
P
T Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Makassar menyiapakan sekitar 15 kapal untuk melayani penumpang selama arus mudik dan balik lebaran Raya Idul Fitri 2017. Pelni memprediksi lonjakan penumpang terjadi H-7 dengan tujuan Bima, NTB dan Labuan Bajo, NTT. “15 kapal ini yang akan melayani penumpang ke sejumlah daerah di Indonesia. Ada juga satu kapal tambahan berupa jetliner,” ucap General Manager Pelni Makassar, Edward Tobing, Senin 12 Juni 2017. Menurut dia, lonjakan terjadi di dua daerah tersebut lantaran banyak yang berdomisili di Makassar yakni mulai mahasiswa pekerja formal dan informal. “Ada juga rute ke Reo,” kata Edward. Dia menjelaskan saat ini belum terjadi lonjakan penumpang yang signifikan karena itu nanti terjadi menjelang lebaran. Sehingga Edward mengimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan diri sejak awal untuk mudik.
06
Rabu, 14 Juni 2017
“Ini sangat penting diingatkan kepada warga karena kita tak akan menoleransi jika terjadi kelebihan muatan,” ucap dia. Edward menambahkan bahwa pihaknya tetap meprioritaskan keselamatan penumpang, dengan melakukan pengawasan ketat terhadap kapal. Kemudian juga memastikan kondisi kapal sebelum berlayar jika telah memenuhi segala prosedur. “Jadi mulai dari kelayakan infrastruktur, SDM dan daya tampungnya. Karena kita utamakan keselamatan penumpang.” Ia memastikan penumpang akan banyak lantaran pekerja informal baru mendapatkan tunjangan hari raya sekaligus biaya untuk mudik. Dari data yang diperoleh rata-rata penumpang yang ada di Pelabuhan Makassar sekitar 36 ribu hingga 40 ribu orang dalam dua bulan terakhir. Jumlahnya tersebut terbilang seimbang antar penumpang naik dan yang turun.*** TEMPO.CO | DIDIT HARIYADI
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kurangi Antrean, ASDP Terus Genjot Penjualan Tiket Online foto: antaranews.com
P
T ASDP Ferry Indonesia menggenjot penjualan tiket online untuk mengurangi kepadatan di pelabuhan saat musim mudik Lebaran 2017. Direktur Utama ASDP Faik Fahmi mengatakan sistem online akan membuat calon penumpang bisa memprediksi waktu tunggu dan keberangkatan. “Jadi tidak perlu lagi berbondong-bondong datang di saat bersamaan ke pelabuhan. Tiket bisa dipesan dari mana saja,” kata Fahmi dalam konferensi pers kesiapan Lebaran di Jakarta pada Selasa 13 Juni 2017. Meskipun demikian, Fahmi mengakui respons masyarakat yang memesan tiket melalui online masih rendah. Tercatat, jumlah tiket online yang terjual baru sekitar 3.000-an. Penjualan diperkirakan baru meningkat pada H-10 Idul Fitri. Untuk tahun ini penjualan tiket online baru bisa dilayani untuk rute Merak, BantenBakauheni, Lampung dan Ketapang, Banyuwangi-Gilimanuk, Bali. Pasalnya, kedua rute tersebut merupakan yang paling padat setiap kali musim mudik tiba. Penjualan tiket online sudah dilakukan sejak 1 Juni 2017 untuk keberangkatan 19 Juni 2017.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Di samping mengurangi antrean, pemudik yang memesan via online dapat menikmati jalur khusus di pelabuhan dengan waktu scan barcode lebih singkat. Selain itu data penumpang secara otomatis telah tercatat dalam manifest penumpang karena telah didaftarkan langsung saat proses online. Pembelian tiket online berlaku untuk pemesanan maksimal H-1 keberangkatan. Layanan ini berlaku bagi penumpang nonkendaraan, kendaraan roda dua, roda empat, dan mobil travel jenis Elf. Selain itu, ASDP juga tetap membuka loket penjualan di luar area pelabuhan (buffer zone) untuk layanan go show baik di jalur tol maupun nontol. Selain tiket online, untuk mengurangi kepadatan di pelabuhan, ASDP juga akan mengoperasikan dermaga 6 Pelabuhan Merak khusus untuk motor. Fahmi menjelaskan berdasarkan pengalaman tiap tahun motor kerap menjadi penyebab kemacetan. “Dengan adanya dermaga khusus motor diharapkan kemacetan bisa dikurangi.” Jumlah penumpang yang menyeberang selama musim mudik tahun ini diperkirakan 4,95 juta orang yang tersebar di tujuh lintasan utama yang dipantau secara nasional. Tujuh lintasan utama tersebut adalah Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan Pototano, Panajam-Kariangau, BajoeKolaka, dan Tanjung Kelian-Tanjung Api-api. Di seluruh lintasan tersebut akan dioperasikan total 191 unit kapal roro dan 42 unit dermaga.*** TEMPO.CO | BISNIS.COM Rabu, 14 Juni 2017
07
Libur Lebaran, JICT Stop Operasi Satu Hari
M
ANAGER Corporate Affairs PT Jakarta International Container Terminal (JICT), Indira Gita Lestari, mengatakan bahwa selama Idulfitri 2017, operasional JICT tetap berjalan dan hanya libur 1 hari (tiga shift), yakni satu shift menjelang hari H dan dua shift pada hari H. “Menjelang Idul Fitri biasanya kapal tidak banyak dan terus nonstop operasi. Hanya libur shift 3 pada H-1, lalu hari H libur di shift 1 dan 2. Setelahnya aktivitas berlangsung lagi,” ujarnya. Pihaknya menyatakan jadwal libur tersebut tidak akan berdampak signifikan pada pengguna jasa, pasalnya libur itu diambil pada saat tidak sibuk, dan biasanya juga tidak banyak bongkar muat, karena pengguna jasa sudah menyesuaikan dengan jadwal mereka. Menanggapi libur operasional bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, para pengguna jasa pelabuhan tersibuk di Indonesia itu mengaku memaklumi hal tersebut. Pasalnya, mereka sudah mendapatkan informasi sejak awal dan sudah melakukan penyesuaian jadwal. Selain itu, Pelabuhan Priok juga bukan satu-satunya pelabuhan yang meliburkan kegiatan operasional bongkar muatnya pada saat-saat tertentu. Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengaku pada awalnya sempat kaget dengan rencana penutupan sementara Pelabuhan Tanjung Priok pada saat libur Idulfitri 2017. “Karena ini baru pertama dalam sejarah Tanjung Priok libur. Kami komunikasikan tentunya dengan pihak otoritas pelabuhan, operator pelabuhan maupun ocean going (kapal),” ujarnya kepada Bisnis.com pada Selasa (13/6/2017). Menurutnya, untuk domestik, seperti kebiasaannya sebelumnya saat Idulfitri memang libur, akan tetapi kegiatan ekspor dan impor, bongkar muat tetap berjalan dan hanya stop saat malam takbir dan pada saat shift pagi hari H Lebaran. “Meski akan ada konsekuesi dari libur ini, tetapi kami sangat memahami karena bukan hanya Indonesia (Jakarta) yang pelabuhannya sempat libur,” ujarnya. Dia mengatakan sejumlah pelabuhan lainnya yang juga meliburkan kegiatan operasionalnya pada momen momen tertentu, misalnya seperti Pelabuhan di Singapura, pada saat hari kemerdekaan libur satu hari, dan pelabuhan di
08
Rabu, 14 Juni 2017
China juga libur pada saat Imlek, bahkan bisa lebih dari 3 hari. Pihaknya pun sudah melakukan komunikasi dengan ocean going, sehingga dapat membuat jadwal ulang. “Pasti ada dampaknya, tapi besar dan kecilnya selama semua pihak mengatur jadwal ulang, seharusnya tidak masalah,” tutur Yukki. Pengamat Kemaritiman dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Raja Oloan Saut Gurning menilai waktu libur Lebaran memang sudah menjadi rutinitas selama ini di pelabuhan umum besar nasional. Karena itu, kata dia, para pengguna jasa sudah memahami hal tersebut dan mengantisipasinya dengan peningkatan volume perdagangan dan inventori/penyimpanan sejak H-14 di pelabuhan utama, termasuk di Priok. “Jadi secara seasonal di 2-3 bulan sebelum bulan puasa ini terjadi peningkatan bongkaran dan pemuatan di Priok baik internasional dan utamanya domestik khususnya untuk kargo-kargo seperti bahan pangan, pakan, energi dan produk turunan tekstil,” kata Gurning. Sementara, menurut Direktur Nasional Maritime Institute (Namarine) Siswanto Rusdi menilai liburnya pelabuhan Priok tersebut belum dirasakan dampaknya saat ini, akan tetapi ke depan menjadi masalah apabila tidak diantisipasi. “Mungkin tahun ini bisa tidak masalah tapi ke depan menjadi masalah. Apalagi kalau kita menginginkan pelabuhan kita itu efisien dan produktif. Belum lagi ditambah truk yang tidak beroperasi sebelum hari raya. Sekarang di laut tidak efisien dan di darat juga tidak efisien,” ujarnya. Dia mengingatkan sebaiknya antara regulator dan operator masih dalam satu naungan yang sama, sehingga lebih efisien, tidak berdiri sendiri seperti saat ini. “Regulasi di otoritas pelabuhan. Operasional di Pelindo II, saat ini ada pemisahan tegas. Kalau di tempat lain, misalnya Rotterdam, operator pelabuhan berikut regulator itu satu kamar, lebih efisien dan lebih produktif. Ke depan lebih siap menghadapi kinerja pelabuhan yang tidak pernah berhenti seumur hidup,” ucap Siswanto.*** BISNIS.COM | PUPUT ADY SUKARNO
INDONESIA SHIPPING TIMES
BUMN Hadir Untuk Negeri, Pelindo II Tebar 10 Ribu Bingkisan Ramadan foto: beritatrans.com
P
ELINDO II menyerahkan 10 000 bingkisan Ramadhan untuk warga Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja , Jakarta Utara, Selasa (13/6/2017). Sebanyak 10.000 paket berisi bahan kebutuhan pokok tersebut diserahkan kepada warga melalui Musholla Nurul Iman, Masjid Jami’ Al Muflihin, Masjid Al Husna dan Masjid Muttaqin. Keempat tempat ibadah ini dipilih karena memiliki organisasi atau kelembagaan yang jelas dengan susunan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) sehingga mampu dan terpercaya untuk menyalurkan paket tersebut pada yang berhak, kata Dirut PT Pelindo II Elvyn G Masassya. Penyerahan secara simbolis kepada pengurus Masjid dilaksanakan oleh Direktur Keuangan Pelindo II Iman Rahman , Direktur Teknik Dani Rusli Utama dan Dirsum Disril Revolin Putra di Masjid Jami’ Al Muflihin. Elvyn juga mengungkapkan program BUMN hadir untuk negeri merupakan sarana berbagi kebahagiaan dengan masyarakat di lingkungan dan wilayah kerja Pelabuhan.
INDONESIA SHIPPING TIMES
“Alhamdulillah, IPC dapat berpartisipasi dan menyukseskan program BUMN Hadir Untuk Negeri dari Kementerian BUMN yang juga dilaksanakan serentak bersama 14 BUMN yang lain,“ ujar Elvyn. Secara keseluruhan, kegiatan pembagian bingkisan Ramadhan di 100 titik di Jabodetabek yang dilakukan 14 perusahaan BUMN tersebut mencapai 200.000 paket. Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan kegiatan tersebut menjadi salah satu agenda BUMN yang dilaksanakan dari tahun ke tahun dan menjadi salah satu bentuk komitmen BUMN Hadir untuk Negeri. Ke-14 Perseroan yang terlibat dalam pembagian paket bingkisan Ramadhan ini adalah PT Pelabuhan Indonesia II, PT Jasa Marga, PT Angkasa Pura II, PT Pertamina, PT PLN, PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, PT Telkom, PT PP, PGN, Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN. BERITATRANS.COM | ISL.COM
Rabu, 14 Juni 2017
09
Audit Investigasi JICT, BPK Temukan Kerugian Negara Rp 4,08 Triliun foto: kompas.com
B
ADAN Pemeriksa Keuangan menyatakan ada indikasi kerugian negara sebesar Rp 4,08 triliun atas perpanjangan kerja sama pengelolaan dan pengoperasian pelabuhan PT Jakarta International Container Terminal atau JICT antara PT Pelindo II dan PT Hutchinson Port Holding (HPH). “Berdasarkan hasil investigasi, BPK menyimpulkan adanya berbagai penyimpangan dalam proses perpanjangan kerja sama,” kata Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara saat ditemui di ruang pimpinan DPR, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2017. Moermahadi menuturkan indikasi kerugian yang dialami negara berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia per 2 Juli 2015, yaitu Rp 13.337 per US$. “BPK menyimpulkan ada penyimpangan dari proses perpanjangan kerja sama yang ditandatangani 5 Agustus 2014.” Adapun rincian penyimpangan-penyimpangan tersebut yang pertama adalah rencana perpanjangan kerja sama itu tak pernah dibahas dan dimasukkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), serta tak dimasukkan ke Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Padahal rencana perpanjangan ini telah diinisiasi oleh Direktur Utama PT Pelindo II saat itu sejak 2011. “Serta tidak diinformasikan secara terbuka kepada pemangku kepentingan dalam laporan tahunan 2014,” ujar Moermahadi. Lalu penyimpangan kedua adalah perpanja-
10
Rabu, 14 Juni 2017
ngan perjanjian kerja sama tersebut terjadi tanpa adanya izin konsensi ke Menteri Perhubungan. Kemudian penunjukan PT Hutchinson Port Holding oleh Pelindo II sebagai mitra juga dilakukan tanpa melalui mekanisme pemilihan mitra yang seharusnya. Penyimpangan keempat adalah perpanjangan perjanjian kerja sama pengelolaan dan pengoperasian PT JICT ditandatangani oleh Pelindo II dan HPH, meski belum ada persetujuan di dalam rapat umum pemegang saham dari Menteri BUMN. Terakhir penunjukkan Deutsche Bank sebagai financial advisor Pelindo II dinilai dilakukan dengan cara bertentangan dengan peraturan perundangan. Pekerjaan DB berupa valuasi nilai bisnis perpanjangan perjanjian kerja sama itu diduga dipersiapkan untuk mendukung tercapainya kerja sama dengan PT HPH. Tanggung Jawab BUMN Ketua Panitia Khusus (pansus) angket Pelindo II, Rieke Dyah Pitaloka, mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara harus bertanggung jawab atas hasil investigasi Badan Pemeriksa Keuangan. “Ada tanggung jawab Menteri BUMN, itu jelas,” kata Rieke saat ditemui di Nusantara III, Kompleks DPR, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2017. Rieke menuturkan tidak mungkin keputusan besar terkait dengan aset negara, diputuskan tanpa melalui mekanisme RUPS. “Tidak ada juga di dalam rencana kerja perusahaan, bagaimana mungkin.” Menurut Rieke dengan adanya temuan ini harusnya bisa memperkuat proses hukum masalah Pelindo II. Alasannya karena sesuai dengan surat edaran Mahkamah Agung bahwa yang berhak menilai kerugiann negara hanyalah BPK.*** TEMPO.CO | DIKO OKTARA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Cuaca Buruk, Kapal Pengangkut Sapi Tertahan di Pelabuhan Kupang foto: tempo.co
S
EBANYAK tiga unit kapal pengangkut sapi yang akan dikirim ke Pulau Jawa masih tertahan di Pelabuhan Tenau, Kupang akibat cuaca buruk yang melanda perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa pekan terakhir. Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patriot Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tenau Kupang, Yudi Kusmiyanto di Kupang, Selasa (13/6/2017) mengatakan, cuaca buruk itu sudah terjadi sejak awal Juni 2017. “Akibat cuaca buruk tiga kapal itu masih berada di Pelabuhan Tenau. Dan kami juga sudah mengeluarkan larangan berlayar,” katanya kepada wartawan di Kupang. Ketiga kapal pengangkut sapi tersebut adalah kapal Tol Laut Camara Nusantara I milik Pelni, serta dua kapal barang yang memang sering digunakan para pengusaha sapi untuk mengang-
INDONESIA SHIPPING TIMES
kut sapi guna dikirim ke Pulau Jawa. Yudi menjelaskan, kapal Cemara Nusantara I yang membawa sapi dari NTT seharusnya sudah bertolak sejak pekan lalu. Namun kapal yang mengakut kurang lebih 498 ternak sapi itu masih saja tertahan di pelabuhan tersebut. “Sementara dua kapal barang yang masih bersandar di Pelabuhan Tenau hingga saat ini akan mengirim sapi ke Surabaya,” tuturnya. Pantauan di lokasi, kapal Camara Nusantara I milik PT Pelni hingga saat ini masih berlabuh di Teluk Hansisi di antara Pulau Semau dan Pulau Timor. Izin berlayar lanjut Yudi, akan diterbitkan jika cuaca di perairan NTT sudah mulai membaik. Sebab menurut data dari BMKG gelombang laut di perairan NTT hingga saat ini mencapai 3,5 hingga 4 meter. *** OKEZONE.COM | ANTARANEWS.COM
Rabu, 14 Juni 2017
11
Diduga Kartel, KPPU Meksiko Denda Perusahaan Pelayaran Rute Indonesia foto: mexico-now.com
O
TORITAS pengawas persaingan usaha Meksiko menjatuhkan denda kepada tujuh perusahaan pelayaran senilai 32 juta dolar AS. Ke-7 perusahaan pelayaran itu diduga berkolusi menaikkan tarif angkutan kendaraan dan peralatan. Komisi Pengawas Persaingan Ekonomi Federal (COFECE) yang merupakan komisi antimonopoli Meksiko menilai 7 perusahaan pelayaran terbukti membentuk kartel untuk mengurangi persaingan usaha. Dalam siaran persnya, COFECE juga merilis pernyataan tentang poin-poin kesepakatan yang dilakukan perusahaan pelayaran tersebut dalam melakukan angkutan kendaraan, konstruksi maupun pertanian. Akibat kesepakatan ini, industri otomotif harus membayar lebih mahal dari tarif wajar. Peru-
12
Rabu, 14 Juni 2017
sahaan-perusahaan pelayaran itu mengangkut kendaraan bermotor untuk berbagai rute baik dari Meksiko maupun tujuan lain seperti Argentina, Brasil, Cile, Jepang, Indonesia, Thailand dan Belgia. Kesepakatan perusahaan pelayaran tersebut ditandatangani sejak tahun 2009 dan 2012, serta diperpanjang sampai tahun 2015. Di Meksiko, kapal-kapal yang mengangkut kendaraan bermotor itu melakukan kegiatan bngkar muat di Pelabuhan Altamira, Veracruz, Manzanillo, Mazatlan dan Lรกzaro Cรกrdenas Menurut COFECE, industri otomotif Meksiko merupakan salah satu sektor investasi yang paling penting dalam pertumbuhan ekonomi negara tersebut.*** PORTTECHNOLOGY.COM | KF
INDONESIA SHIPPING TIMES